Ringkasan Paper Akhmad Mubarok – 1205000096 Kelompok 312 Judul Paper Jurnal Tahun Penulis
: Research Model In Information Systems : Communication of the Association for Information Systems (CAIS) : 2006 : Prashvant Palvia, Vishal Midha, dan Praveen Pinjani
Pendahuluan Penggunaan research model dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting dan berharga dalam berbagai bidang, termasuk di dalamnya bidang information systems (IS). Pada paper ini dijelaskan mengenai klasifikasi research model dalam bidang IS yang akan berguna bagi para peneliti di bidang IS.
Model, Teori, dan Framework Suatu research model merupakan suatu gambaran teoritis mengenai objek yang diteliti. Suatu model diartikan sebagai suatu cara untuk menggambarkan hubungan antara ide/gagasan, dapat secara mental, fisik, ataupun dalam bentuk perkataan (verbal). Model yang diciptakan harus berdasarkan teori yang ada. Namun, bidang IS kurang memiliki teori-teori yang baik dan dapat diterima secara menyeluruh. Oleh karena itu, dikembangkanlah framework yang akan membantu dalam menyusun subjek-subjek yang kompleks, menentukan hubungan antara bagian, dan membuka area-area yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut.
Taksonomi Research Model Pemilihan single atau multiple model bergantung pada beberapa faktor, yaitu area subjek, pertanyaan penelitian, metodologi penelitian, latar belakang dan keahlian peneliti, target audiens, dan juga target publikasinya. Klasifikasi Model 1. Descriptive Research Model (D): model minimal yang menampilkan pertanyaan penelitian dan daftar variabel bebas dan tidak bebas tanpa menspesifikasikan hubungan antara variabel. 2. Prescriptive Research Model (P): model yang lebih kompleks, terkadang visual, merupakan representasi variabel bebas dan tidak bebas dan juga menitikberatkan pada hubungan eksplisit dan implisit dari variabel-variabel yang ada. Kategori Model Model-model berikut diidentifikasi berdasarkan klasifikasi yang telah dijelaskan sebelumnya pada klasifikasi model (diberi label D atau P). 1. Listing of variables (D): Hanya menampilkan variabel yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. 2. Listing of variables and levels (D): Model ini mencakup variabel dan level yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. 3. Listing of variables and implicit relationships (D/P): Mencakup spesifikasi dari variabel-variabel yang ada dan juga hubungan implisit antar variabel. 1 © Akhmad Mubarok. 2009. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
4. Simple Influence Diagram- 2 tier (P): Model ini menggambarkan secara jelas variabel bebas dan tidak bebas dan juga hubungan antara kedua variabel tersebut, biasanya dalam bentuk diagram. Level 1 merupakan variabel bebas, sedangkan level 2 merupakan variabel tidak bebas. 5. Multi Tier Influence Diagram (P): Merupakan perluasan dari Simple Influence Diagram dengan banyak level. 6. Temporal Influence Diagram (P): Model ini menampilkan hubungan waktu antara berbagai variabel yang ada. 7. Simple Grid (D/P): Model ini menampilkan perbandingan antara dua variabel bebas yang memiliki banyak karakteristik. Dalam model ini, dua variabel hanya memiliki dua level sehingga grid yang terjadi hanya 2x2. 8. Complex Grid (D/P): Model ini merupakan perluasan dari Simple Grid dengan variabel yang lebih dari dua. 9. Venn-Diagram (D/P): Model ini menampilkan representasi grafis dari variabel yang ada dan juga interaksi antara variabel tersebut. 10. Mathematical Model (P): Model ini menggunakan fungsi ataupun persamaan matematik untuk menjelaskan hubungan antar variabel. 11. Combination of above (D/P): Model ini mengkombinasikan dua atau lebih modelmodel di atas.
Penelitian Yang Dilakukan Penelitian dilakukan dengan menggunakan artikel-artikel MIS yang terbit antara tahun 1998-2003 pada jurnal-jurnal sebagai berikut. Communications of the ACM (CACM) Decision Sciences (DS) Information & Management (I&M) Information Systems Research (ISR) Journal of Management Information Systems (JMIS) MIS Quarterly (MISQ) Management Sciences (MS) Dari artikel-artikel yang terdapat pada jurnal-jurnal tersebut diperoleh metodologi riset dan juga subjek area yang digunakan pada setiap artikel. Penelitian dilakukan oleh tiga orang mahasiswa doktoral selama satu semester. Untuk menjamin keseragaman hasil dan menghindari ambiguitas, diadakan pelatihan mengenai metode coding yang akan dilakukan. Sebagai parameternya digunakan inter-coder reliability yang dikalkulasi berdasarkan coding pada subjek dan metodologi selama dua tahap proses.
Hasil Penelitian Penggunaan Model Perlu diketahui bahwa 78.5 % artikel menggunakan suatu research model, sedangkan 21.5 % tidak menggunakan research model. Berdasarkan artikel yang digunakan, multitier influence diagram merupakan model yang paling banyak digunakan (34.9 %), sedangkan yang kedua tertinggi adalah artikel yang tidak menggunakan model. Persentase penggunaan model lain adalah listing of variables (12.7 %), mathematical model (9 %), simple influence diagram (7.7 %), simple grid (4.4 %), temporal influence 2 © Akhmad Mubarok. 2009. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
diagram (4.1 %), listing of variables and levels (1.7 %), venn diagram (1.4 %), complex grid (0.8 %), combination (0.8 %), listing of variables with implicit relationships (0.9 %). Pola Penggunaan Model Pola penggunaan research model dari tahun 1998-2003 dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1
Gambar 2
Model Berdasarkan Jurnal Penggunaan model berdasarkan jurnal dapat dilihat pada Tabel 1.
3 © Akhmad Mubarok. 2009. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Tabel 1
Model Berdasarkan Metodologi Tabel 2 menjelaskan mengenai metodologi yang paling banyak digunakan dalam suatu kategori research model. Tabel 2
4 © Akhmad Mubarok. 2009. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Model Berdasarkan Subjek Tabel 3 menjelaskan tentang model yang paling banyak digunakan dalam sebagian area subjek yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3
Diskusi Batasan Hanya tujuh jurnal yang digunakan dalam penelitian. Skema untuk mengklasifikasikan artikel yang digunakan masih terbatas. Hasil Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat pembagian dalam penggunaan model dalam penelitian MIS. Pada satu sisi, banyak artikel yang tidak menggunakan model apapun dalam penelitiannya. Di sisi lain, banyak artikel lain yang menggunakan suatu model tertentu dalam penelitiannya. Model yang banyak digunakan adalah multi-tier diagram. Pola perkembangan suatu jurnal juga mempengaruhi pemilihan research model yang akan digunakan. Di samping itu, terdapat beberapa metodologi penelitian yang sering digunakan dalam artikel (metodologi survei merupakan salah satunya).
5 © Akhmad Mubarok. 2009. GNU Free Documents License – Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.