1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR LAY UP SHOOT PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERULANG-ULANG SISWA KELAS XI IA2 SMA NEGERI 1 BOLIYOHUTO Riki Yunus, Risna Podungge, Mirdayani Pauweni1 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto. Menjadi Hipotesis tindakan Adalah melalui metode berulangulang maka keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dapat ditingkatkan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dengan jumlah siswa 32 orang, yang terdiri dari 10 orang putra dan 22 orang putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus terlihat pada observasi awal 55,56 %, siklus I 70,21% dan dilanjutkan pada siklus II 80,47% terjadi peningkatan hal ini dapat dibuktikanpada hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan dimana hasil tersebut menunjukan indikator kinerja ini telah tercapai. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui metode berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto. Kata Kunci: Lay Up Shoot Bola Basket, Metode Berulang-ulang.
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Usaha untuk memajukan pendidikan tersebut direalisasikan dalam bentuk kegiatan
seperti pengadaan sarana dan prasarana, tenaga akademis yang terampil, sistem pengajaran serta revisi kurikulum disesuaikan dengan masyarakat. Semua kegiatan tersebut di atas membutuhkan perencanaan yang matang dari pemerintah dan penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab dalam kemajuan bangsa. Salah satu pelajaran yang perlu dikembangkan adalah mata pelajaran PJOK (Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan) di setiap sekolah khususnya pada permainan bola basket terutama pada peningkatan keterampilan dasar menembak atau lay up shoot. Guru sebagai penyelenggara sekaligus sebagai motivator utama dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka pencapaian tujuan. Disamping itu, kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas anak didik. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih baik jika di tunjang oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi dalam rangka mencapai tujuan intruksional khusus yang merupakan salah satu kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional yang diajarkan di sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai pada Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Di Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), materi pelajaran penjaskes yang diajarakan kepada siswa salah satunya adalah permainan bola basket. Di dalam permainan bola basket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang siswa salah satunya adalah Dribble yang dilanjutkan dengan memasukan bola ke dalam keranjang (Lay up shoot) yang memerlukan keahlian cukup untuk dapat melaksanakannya, seperti kelentukan ataupun fleksibilatas yang baik. Salah satu unsur ini sangat penting berpengaruh terhadap pelaksanaan lay up shoot yang baik. Contohnya, pergerakan persendian tangan dan persendian lainnya yang ada hubunganya dengan gerakan yang dimaksud dalam permainan bola basket. Berdasarkan hasil observasi pada cabang olahraga bola basket khususnya di SMA Negeri 1 Boliyuhuto terdapat salah satu kekurangan yang terjadi dikalangan siswa, yaitu kurangnya 1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
kemampuan mereka dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot yang tidak mengena pada sasaran. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari siswa itu sendiri tentang gerakan dasar lay-up shoot yang benar sehingga menimbulkan kecenderungan untuk tidak bisa melakukan keterampilan lay up shoot dengan baik dan benar. Kenyataan lain yang masih tampak dalam pengajaran adalah masih kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan tembakan melompat dengan posisi mendekati keranjang (lay up shoot) antara lain disebabkan kurangnya latihan-latihan yang khusus untuk meningkatkan hasil belajar mereka dalam melakukan tembakan melompat posisi mendekati keranjang (lay up shoot). mencermati keadaan tersebut, maka seharusnya guru PJOK berusaha semaksimal mungkin untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi kesalahan tersebut. Salah satu faktor yang paling penting yang harus di perhatikan oleh seorang guru penjas adalah metode yang digunakan dalam mengajar materi bola basket. Untuk itu perlu di adakan suatu latihan secara khusus untuk menggairahkan gerakan keterampilan lay up shoot yang baik dan benar. Dalam kaitannya dengan ini, maka metode yang dianggap cocok untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode berulangulang. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto yang berjumlah 32 orang siswa. Terdiri dari 10 orang putra dan 22 orang putri dengan tingkat kemampuan keterampilan dasar lay up shoot yang bervariasi, usia mereka rata-rata 17 tahun dengan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: Variabel input Variabel input meliputi kegiatan guru dalam merencanakan dan menyediakan perangkat pembelajaran seperti RPP, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta sarana dan prasarana guna meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan lay up shoot.
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Variabel proses Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan gerakan lay up shoot melalui metode berulang-ulang. Selanjutnya indikator yang digunakan dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi 3 indikator yaitu: (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan. Variabel output Variabel output meliputi daya serap kemampuan siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek kemampuan dalam melakukan lay up shoot. HASIL Hasil Pengamatan Siklus I Hasil pengamatan siklus I (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) setelah proses pembelajaran melalui penggunaan metode berulang-ulang yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Adapun hasil yang diperoleh siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto pada siklus I, yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Data Hasil Evaluasi Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1
Nama Siswa AHMAD SAMAN ANDIKA ARIFIN DRAJAT DJ SALIM DWI RISKI DARISE EKO PARIYADI RIZKY PRAYATMAN SANDRA RAJAK SUDARTO SULKIYANTO ELIS ASIATI FITRIYANI INGKAWATI ANCE IRAWATI IBRAHIM LILIA W. MALEKE MEYLANI F.
A 75 70 70 70 70 75 70 70 75 75 65 65 55 70 75 65
Aspek Yang Di Nilai B 80 73,33 73,33 73,33 73,33 73,33 73,33 73,33 80 80 73,33 73,33 46,67 66,67 73,33 73,33
C 80 80 80 80 80 70 70 80 80 80 70 70 70 70 70 70
Jmlah
RataRata(%)
K et
235 223,33 223,33 223,33 223,33 218,33 213,33 223,33 235 235 208,33 208,33 171,67 206,67 218,33 208,33
78,33 74,44 74,44 74,44 74,44 72,78 71,11 74,44 78,33 78,33 69,44 69,44 57,22 68,89 72,78 69,44
B C C C C C C C B B C C K C C C
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
GAGALANG MUSRINGAH NUNUNG DJAFAR NURHAYATI A’AN REMITA S.U.A KADAM RINAWATI SAFITRI IBRAHIM SERLI MOIYO SITI R. TULUKI SRIYANI SARIDI SRI AIPING SUGIYANTI TIARA SALEH SRI AYU LESTARI SAMSIYAH RASID MUTIA MANSUR INDRAWATI SULEMAN Jumlah Rata-rata (%)
70 50 75 70 70 75 75 75 70 70 75 65 65 65 65 50 2200 68,75
66,67 53,33 73,33 66,67 66,67 66,67 60 60 60 60 60 73,33 73,33 73,33 73,33 53,33 2199,96 68,75
70 60 70 80 80 70 70 70 80 80 70 70 70 70 70 60 2340 73,12
206,67 163,33 218,33 216,67 216,67 211,67 205 205 210 210 205 208,33 208,33 208,33 208,33 163,33 6739,96 210,6238
68,89 54,44 72,78 72,22 72,22 70,56 68,33 68,33 70 70 68,33 69,44 69,44 69,44 69,44 54,44 2246,65 70,21%
C K C C C C C C C C C C C C C K C
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus I pada fase persiapan yaitu sebesar 68,75% dimana siswa yang termasuk dalam kategori “Baik” sebanyak 10 orang atau sebesar 31,25%, termasuk dalam kategori “Cukup” sebanyak 19 orang atau sebesar 59,375%, dan yang termasuk dalam kategori “Kurang” sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebesar 68,75 diamana siswa yang termasuk dalam kategori “Baik” sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, termasuk kategori “Cukup” sebanyak 26 orang atau sebesar 81,25%, dan yang termasuk dalam kategori “Kurang” sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Fase lanjutan sebesar 73,12 % dimana siswa yang termasuk dalam kategori “Baik” sebanyak 12 orang atau sebesar 37,5%, termasuk dalam kategori “Cukup” sebanyak 20 orang atau sebesar 62,5%. Data analisis di atas menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam melakukan lay up shoot telah mengalami peningkatan namum belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan yakni sebesar 80%. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing aspek adalah: a.
Fase persiapan rata-rata adalah 68,75%, peningkatanya minimal sebesar 11,25% dari indikator kinerja 80%,
b.
Fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, peningkatannya minimal sebesar 11,25% dari indikator kinerja 80%, dan
c. 1
Fase lanjutan rata-rata 73,12%, peningkatannya minimal 6,88% dari indikator kinerja 80%.
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus 1 (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) belum mencapai Indikator yang ditetapkan sebelumnya. Indikator kinerja yang ditetapkan yaitu sebesar 80% sementara hasil diperoleh setelah siklus I yaitu hanya sebesar 70,21%, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
No 1 2 3 4 5
Tabel 4 Presentase Data Hasil Siklus I Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik Baik 3 9,375% Cukup 26 81,25% Kurang 3 9,375% Sangat Kurang Jumlah 32 100% Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan
siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot pada siklus I belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus I. Hasil Pengamatan Siklus 2 Hasil penerapan siklus II secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Evaluasi Siklus 2 No
Nama Siswa A 90 80 80 80 80 85 80 80 85 90 80 80 80 80 80
Aspek Yang Di Nilai B 86,67 80 80 80 80 86,67 80 86,67 86,67 86,67 80 80 73,33 80 80
Jmlah C 90 80 80 80 80 90 80 90 90 90 80 80 80 80 80
RataRata(%)
Ket
AHMAD SAMAN 266,67 88,89 SB ANDIKA 240 80 B ARIFIN 240 80 B DRAJAT DJ SALIM 240 80 B DWI RISKI DARISE 240 80 B EKO PARIYADI 261,67 87,22 SB RIZKY PRAYATMAN 240 80 B SANDRA RAJAK 256,67 85,56 SB SUDARTO 261,67 87,22 SB SULKIYANTO 266,67 88,89 SB ELIS ASIATI 240 80 B FITRIYANI 240 80 B INGKAWATI ANCE 233,33 77,78 B IRAWATI IBRAHIM 240 80 B LILIA W. MALEKE 240 80 B MEYLANI F. 80 80 80 240 16 80 B GAGALANG 1 Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
MUSRINGAH NUNUNG DJAFAR NURHAYATI A’AN REMITA S.U.A KADAM RINAWATI SAFITRI IBRAHIM SERLI MOIYO SITI R. TULUKI SRIYANI SARIDI SRI AIPING SUGIYANTI TIARA SALEH SRI AYU LESTARI SAMSIYAH RASID MUTIA MANSUR INDRAWATI SULEMAN Jumlah Rata-rata (%)
80 70 80 80 80 80 80 80 85 80 80 80 80 80 80 70 2575 80,47
73,33 66,67 80 80 80 80 80 80 86,67 80 80 80 80 80 80 66,67 2560,02 80,01
80 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 2590 80,94
233,33 206,67 240 240 240 240 240 240 251,67 240 240 240 240 240 240 206,67 7725,02 241,4069
77,78 68,89 80 80 80 80 80 80 83,89 80 80 80 80 80 80 68,89 2575,01 80,47%
B C B B B B B B B B B B B B B C B
Berdasarkan Tabel 5 di atas menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus II pada fase persiapan yaitu sebesar 80,47% dimana siswa yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik” sebanyak 5 orang atau sebesar 15,625%, termasuk dalam kategori “Baik” sebanyak 25 orang atau sebesar 78,125%, dan yang termasuk dalam kategori “Cukup” sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebsesar 80,01% dimana siswa yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik” sebanyak 6 orang atau sebesar 18,75%, termasuk kategori “Baik” sebanyak 22 orang atau sebesar 68,75%, dan yang termasuk dalam kategori “Cukup” sebanyak 4 orang atau sebesar 12,5%. Fase lanjutan sebesar 80,94% dimana siswa yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik” sebanyak 5 orang atau sebesar 15,625%, termasuk dalam kategori “Baik” sebanyak 25 orang atau sebesar 78,125%, dan yang termasuk dalam kategori “Cukup” sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%. Dari analisis di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dari nilai pada siklus I. Hal ini dapat diamati pada aspek: (a) fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (b) fase pelaksanaan rata-rata 80,01%, dan (c) fase lanjutanrata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%. Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 80,47%. Artinya kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto sudah mampu melakukan keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
yakni sebesar 80%. Adapun hasil capaian siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:
No 1 2 3 4 5
Tabel 6 Presentase Data Hasil Siklus II Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik 5 15,625% Baik 25 78,125% Cukup 2 6,25% Kurang Sangat Kurang Jumlah 32 100% Data dari hasil evaluasi siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa melalui metode
berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto. Maka langkah selanjutnya yakni melakukan refleksi siklus II. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang. Berdasarkan hasil penelitian dengan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot melalui metode berulang-ulang menunjukan data observasi awal sebesar 55,56%, dimana pada observasi awal siswa yang mendapat kategori nilai “Sangat Kurang” berjumlah 2 orang atau sebesar 6,25%, kemudian siswa yang mendapat kategori nilai “Kurang” sebanyak 21 orang atau sebesar 65,625%, dan yang mendapat kategori nilai “Cukup” berjumlah 9 orang siswa atau sebesar 28,125%, pada siklus I rata-rata hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 70,21%, dimana dari keseluruhan siswa yang mendapat kategori nilai “Kurang” sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, dan siswa yang mendapat kategori nilai “Cukup” berjumlah 26 orang atau sebesar 81,25%, dan siswa yang mendapat kategori nilai “Baik” sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Serta siklus II yakni rata-rata hasil keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 80,47%, dimana siswa yang mendapat nilai “Cukup” sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%, siswa yang mendapat nilai “Baik” sebanyak 25 orang atau sebesar 78,125%. Dan siswa yang mendapat nilai “Sangat Baik” sebanyak 5 orang atau sebesar 15,625%. 1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Dari perolehan ini dapat digambarkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot meningkat berkat adanya tindakan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Tindakan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga bola basket khususnya materi teknik dasar lay up shoot. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan masalah pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini peningkatan keterampilan dasar siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam mata pelajaran bola basket meningkat karena adanya tindakan yang dilakukan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Pelaksanaan tindakan ini dalam pembelajaran lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang berhasil setelah melalui dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot melalui metode berulang-ulang dengan dua siklus dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7 Selisih Hasil Peningkatan Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Keterampilan Dasar Lay up shoot melalui Metode Berulang-Ulang Observasi Aspek Yang Di Nilai Siklus I Siklus II Awal Fase Persiapan 54,38% 68,75% 80,47% Fase Pelaksanaan 51,04% 68,75% 80,01% 73,12% 80,94% Fase Lanjutan 61,25% Nilai Rata-Rata 55,56% 70,21% 80,47% Dari Tabel 7 di atas jelas bahwa peningkatan keterampilan dasar lay up shoot siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dalam lay up shoot melalui metode berulang-ulang telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Artinya pada masing-masing komponen keterampilan dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Selisih dari nilai ratarata Observasi Awal ke siklus I yaitu 14,65%, dan dari siklus I ke siklus II yaitu 10,26%. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: “Melalui Metode Berulang-Ulang maka Keterampilan Dasar Lay Up Shoot Permaianan Bola Basket Siswa Kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dapat ditingkatkan” dapat diterima.
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1.
Melalui metode berulang-ulang maka keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto dapat ditingkatkan.
2.
Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk (1) fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 68,75%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73,12%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto belum seluruhnya memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai harapan.
3.
Selanjuntya pada siklus ke dua (1) fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 80,01%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%, dari indikator yang di harapkan yakni sebesar 80%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto seluruhnya sudah memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan harapan yaitu sebesar 80% sesuai indikator kinerja yang ditetapkan sebelumnya.
SARAN Hasil penelitian ini secara nyata dapat melahirkan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Penerapan metode berulang-ulang dapat dijadikan sebagai salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA2 SMA Negeri 1 Boliyohuto.
2.
Guru hendaknya kreatif dalam menggunakan metode guna menghindari kejenuhan siswa selama proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
3.
Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan keterampilan maupun kemampuan gerak dasar siswa, khususnya siswa di sekolah menengah atas.
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
4.
Diharapkan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam memilih dan menetapkan model, metode maupun strategi pembelajaran harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Guru harus mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan model, strategi, media
dan metode yang akan di gunakan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, Hari Mulyadi, Girang Razati dan B Lena Nuryati. 2009. Guru Profesional (Menguasai Metode dan terampil Mengajar). Bandung: Alfabeta Ambler, Vic. 2012. Petunjuk Untuk Pelatih Dan Pemain Bola Basket.Bandung: Pionir Jaya. Hafid, Tarmudi B. Dan Ahmad Rithaudin. 2011. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2011 Isnaini, Faridha dan Suranto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Maryani, Eli dan Jaja Suharja Husdarta. 2010. Praktis Belajar Penjasoerkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Nurhuda, Hilman dan Mia Kusumawati. 2010. Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010 Pribadi, Benny A. 2011. Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat Rasyid, Harun dan Mansur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sarjana, Atmaja Budi dan Bambang Trijono Joko Sunarto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010 Sarjono, dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 20 10 Sujarwadi, dan Dwi Sarjiyanto. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010 1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Wahyuni, Sri, Sutarmin dan Pramono. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010 _______ 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010 Wisahati, Aan Sunjata dan Teguh Santosa. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 2010
1
Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Mirdayani Pauweni, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.