JURNAL
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 2 GORONTALO I Putu Nardyanto Anggara1), Risna Podungge2), Suriyadi Datau3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (I Putu Nardyanto Anggara)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Suriyadi Datau)
[email protected]
Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Keterampilan Dasar Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dapat ditingkatkan? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah siswa dalam permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo. Kata Kunci :
Passing Bawah, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Abstract
Problems in this study is whether via Model Cooperative Learning Jigsaw Basic Skills Passing Down the Games Volleyball Grade VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo be improved? This study aims to improve the basic skills of passing down students in a game of volleyball through cooperative learning model jigsaw in class VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo. Keywords : Passing Down, Jigsaw Cooperative Learning Model.
1. PENDAHULUAN Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, jasmani, olahraga dan kesehatan terus ditingkatkan dan dilakukan dengan penuh kesabaran dan rasa percaya diri yang tinggi. Dalam upaya peningkatan pendidikan, kita mengharapkan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat berkembang dengan pesat
terutama di lembaga pendidikan formal agar dapat dijadikan landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Untuk itu, pada setiap jenjang pendidikan formal harus mulai dilaksanakan pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi. Pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan pelajaran yang menyangkut ilmu kesehatan dan olah fisik serta keterampilan di sekolah. Pelajaran ini bertujuan untuk membangun kesehatan mental, fisik serta keterampilan peserta didik. Pencapaian prestasi akademis di bangku sekolah tanpa ditunjang dengan mental dan
fisik serta keterampilan akan mustahil dapat dicapai. Permasalahan yang sering timbul di sekolah adalah kurangnya motivasi siswa untuk giat mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. siswa enggan mengikuti latihanlatihan olahraga yang diselenggarakan oleh guru karena mereka menganggap latihanlatihan tersebut melelahkan. Mereka lebih senang tinggal di kelas dengan berbagai alasan daripada bermain di lapangan. Meskipun ada sebagian yang senang dalam pelajaran pendidikan jasmani, tetapi kesenangan mereka hanya sebatas bermain. Mereka lebih menyukai bermain daripada mengikuti pelajaran guru dalam bentuk formal yang lebih sistematis. Sebagai seorang guru kita harus memahami bahwa setiap siswa memiliki kekhasannya masing-masing. Ada siswa yang senang bermain dan ada juga yang lebih senang berada di dalam kelas. Begitu halnya dalam berolahraga, ada siswa yang sudah memiliki bekal keterampilan/pengalaman berolahraga yang memadai ada pula yang tidak membawa bekal atau memiliki keterampilan sama sekali. Artinya, ada anak yang kelihatan mudah dalam mempelajari gerak-gerak tertentu, sementara yang lainnya menemui kesulitan, ada anak yang gigih ingin bisa, ada juga anak yang mudah menyerah. Perbedaan individual dalam hal kematangan dan pengalaman masa lalunya menyebabkan guru sulit untuk menyeragamkan kecepatan kemajuan anak-anak dalam hal belajar gerak. Di SMP Negeri 2 Gorontalo memiliki perhatian yang cukup besar atau peduli terhadap pendidikan, hal ini terbukti banyaknya prestasi yang diraih terutama dalam pelajaran pendidikan jasmani pada cabang olahraga tertentu. Dalam hal ini dapat terlihat dengan adanya atlet berbakat yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Gorontalo pada cabang olahraga renang, begitu juga terlihat pada cabang olahraga sepakbola dan bulu tangkis, banyaknya siswa yang bisa dikatakan terampil dalam olahraga tersebut. Tetapi lain halnya pada cabang olahraga bola voli, tidak ditemukannya seorang siswa yang menjadi atlet pada cabang olahraga ini. Pada cabang olahraga bola voli masih kurangnya siswa
yang tergolong terampil dalam melaksanakan olahraga bola voli, hal ini sangat jelas dan nampak terlihat dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran bola voli siswa tergolong kurang terampil terutama dalam melakukan passing bawah, hal ini terlihat siswa mengalami banyak kesulitan-kesulitan dalam melakukan gerak dasar, terutama dalam hal keterampilan dasar permainan sehingga ini dapat menghambat proses pembelajaran. Permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran Permainan Bola voli khususnya di kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo adalah sedikitnya siswa mendapat kesempatan dalam melakukan aktivitas passing bawah, kurangnya pemahaman tentang pembelajaran bola voli terkait dengan passing bawah dan kurangnya keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah sehingga beberapa siswa di kelas VII-2 mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pengamatan/observasi saat proses pembelajaran berlangsung bahwa dalam proses pembelajaran model-model pembelajaran yang digunakan kurang tepat sehingga dalam proses pembelajaran nampak pembelajaran yang menoton, kurang aktifnya peran siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peran siswa sangat kurang sehingga ini menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran terutama saat proses pembelajaran bola voli khususnya passing bawah, hal ini menyebabkan siswa tidak terampil dalam melakukan passing bawah. Hal ini semakin terbukti dari hasil nilai capaian siswa pada saat siswa diberikan evaluasi terkait dengan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli, yang mana hasil evaluasi menunjukan bahwa dari 26 orang jumlah keseluruhan siswa tidak terdapat satu orang siswa atau 0% yang tergolong dalam kategori “Sangat Baik” dengan rentang nilai 80-100 dan tidak juga terdapat satu orang siswa atau 0% yang tergolong dalam kategori “Baik” dengan rentang nilai 70-79, dari 26 orang keseluruhan siswa terdapat 7 orang atau 26,92% yang tergolong dalam kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60 – 69, sedangkan yang tergolong dalam kategori “Kurang” dengan rentang nilai 45 – 59
terdapat 18 orang siswa atau 69,23% dari keseluruhan siswa dan terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang tergolong dalam kategori “Sangat Kurang” dengan nilai <44. Dari permasalahan-permasalahan diatas maka solusinya adalah untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat yang mampu membangkitkan motivasi siswa serta bisa membuat siswa lebih berperan (aktif) dalam pembelajaran. Untuk itu peneliti memilih model kooperatif tipe jigsaw yang dianggap tepat dengan pembelajaran yang lebih menekankan pada peran (keaktifan) siswa dan lebih banyak memberi siswa kesempatan untuk memahami teknik dasar dalam melakukan passing bawah sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing bawah siswa dalam permainan bola voli. Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Meningkatkan Keterampilan Dasar Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo”. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukannya masalah-masalah sebagai berikut; Minat dan peran siswa dalam mengikuti mata pelajaran PJOK sangat rendah, siswa masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan gerak dasar dalam mata pelajaran PJOK, rendahnya pemahaman siswa tentang permainan bola voli terutama pada pembelajaran passing bawah, rendahnya keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah dalam permainan bola voli, kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran PJOK. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah ”Apakah melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Keterampilan Dasar Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli Siswa Kelas VII-
2 SMP Negeri 2 Gorontalo dapat ditingkatkan ?”. Cara Pemecahan Masalah Permasalahan yang dihadapi siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dapat dipecahkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model ini sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah siswa dalam permainan bola voli. Langkah-langkah dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa pada permainan bola voli khususnya passing bawah sebagai berikut : a. Guru menyusun rencana pembelajaran tentang materi keterampilan dasar passing bawah pada permainan bola voli. b. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana keterampilan dasar passing bawah. c. Guru melaksanakan pembelajaran tentang keterampilan dasar passing bawah berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun. d. Memberikan kesempatan kepada siswa melakukan passing bawah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. e. Setiap siswa yang berhasil melaksanakan keterampilan dasar passing bawah dengan baik diberi motivasi agar berlatih lebih giat lagi. Adapun yang menjadi langkahlangkah dalam proses pembelajaran yaitu : a) Tahap persiapan - Sikap badan berdiri. - Kedua kaki dibuka selebar bahu. - Sikap kaki kuda-kuda dengan lutut sedikit dilipat. - Badan agak condong ke depan. - Berat badan bertumpu pada kedua kaki. b) Tahap gerakan - Saat bola datang, kedua lengan diturunkan ke bawah. - Salah satu telapak tangan memegang telapak tangan yang lain. - Bola yang datang dipukul antara pergelangan tangan dan siku. - Sewaktu bola datang, badan menghadap ke arah bola.
- Gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya kecepatan bola. - Pukullah bola ke arah tujuan. c) Tahap akhir - Tumit diangkat. - Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus. - Pandangan ke arah gerakan bola. - Setelah melakukan gerak operan,langkahkan kaki belakang kedepan untuk mengambil posisi siap. Tujuan Penelitian Secara umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melalui penerapan model pembelajaran, tujuannya guna meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli di SMP dan secara khusus untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa Meningkatkan keterampilan dasar dalam melakukan passing bawah dan sebagai penambahan wawasan mengenai permainan bola voli khususnya passing bawah. 2. Bagi Guru Untuk mengembangkan strategi pembelajaran di lapangan khususnya bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran yakni keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui siswa yang berprestasi. 3. Bagi Sekolah Memberikan kontribusi yang berarti yang menjadi tempat penelitian berlangsung dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa mengenai
permainan bola voli khususnya keterampilan dasar passing bawah. 4. Bagi peneliti Menambah pemahaman dan wawasan menyangkut penerapan model maupun strategi pembelajaran khususnya pembelajaran keterampilan dasar passing bawah pada permainan bola voli. 2.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo. Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang berjumlah 26 orang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswi perempuan. Variabel Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan variabel-variabel di antaranya: Input Dalam hal ini yang merupakan variabel input atau masukan adalah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo. Proses Tindakan yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa yang menjadi objek penelitian dapat menguasai keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Output Hasil capaian akhir siswa setelah adanya tindakan yang diberikan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Prosedur Penelitian Persiapan Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam persiapan awal adalah:
1. Meghubungi kepala sekolah SMP Negeri 2 Gorontalo, guna meminta izin untuk melaksanakan penelitian. 2. Mendiskusikan rencana kegiatan dan penelitian yang akan dilaksanakan bersama kepala sekolah dan guru mitra kerja. 3. Membuat lembar observasi dan evaluasi baik untuk guru maupun untuk siswa. 4. Melakukan observasi awal tentang subjek penelitian. 5. Pengkajian masalah didasarkan pada skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang telah ditetapkan serta menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru dan peneliti. Agar pelaksanaan berjalan lancar, maka diperlukan kegiatan: 1. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. 2. Menyusun prosedur pelaksanaan yaitu urutan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemantauan dan Evaluasi 1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi agar tidak terjadi penyimpangan prosedural. 2. Jika terjadi penyimpangan segera dilakukan modifikasi untuk menjamin tercapainya tujuan. Analisis dan Refleksi Pada tahap ini adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasil yang digunakan untuk merefleksi diri apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Hasil analisis tersebut digunakan untuk tindakan pada siklus I , II, III dan seterusnya jika diperlukan. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan cara observasi untuk mengetahui tingkat kemampuan keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli dan dokumentasi sebagai bukti nyata dalam penelitian. Berikut adalah lembaran observasi yang digunakan.
Teknik Analisis data Hasil yang didapatkan saat observasi dan evaluasi di kumpul untuk di analisis. Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa yakni keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. penilaian dilakukan kualitatif dan kuantitatif. Data tentang keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli dianalisis secara kuantitatif dengan pemaknaan nilai sebagai berikut : Sangt Baik (SB) 80 - 100 Baik (B) 70 - 79 Cukup (C) 60 - 69 Kurang (K) 45 - 59 Sangat Kurang (SK) < 44 Husdarta & Saputra (2013:110) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah SMP Negeri 2 Gorontalo. Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 16 orang siswa lakilaki dan 10 orang siswi perempuan dimana sebagian besarnya kemampuan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli masih dibawah rata-rata dari nilai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan April 2015 berdasarkan persetujuan dari Kepala Sekolah dan guru mitra. Hasil observasi awal pada umumnya ditemukan bahwa siswa belum memiliki keterampilan dasar dalam melakukan passing bawah secara baik dan benar dalam permainan bola voli. Hal tersebut diketahui melalui beberapa aspek penilaian yang menjadi acuan oleh peneliti, dan aspek tersebut antara lain : 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Gerakan, dan 3) Tahap Akhir. Untuk mengatasi masalah yang ditemukan tersebut maka peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw yang diharapkan bisa meningkatkan keterampilan dasar passing bawah siswa dalam permainan bola voli. Selama proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan pelaksanaan dalam hal melakukan penelitian ini dengan perencanaan semaksimal mungkin demi mendapatkan hasil yang bersifat original. Persiapan dan perencanaan tersebut harus sudah dipersiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), dan lembar observasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Prinsip dasar dari setiap siklusnya yaitu jika pada siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti belum mencapai target yang diharapkan atau dengan kata lain belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan yang digunakan oleh sekolah maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kegiatan Observasi Awal Kegiatan observasi awal ini dilakukan untuk mendapatkan data awal dan mengetahui tingkat hasil belajar dari subyek penelitian didalam melakukan keterampilan dasar passing bawah pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dalam permainan bola voli. Kegiatan observasi awal ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 7 April 2015. Pada kegiatan observasi awal yang dilakukan peneliti dan guru mitra yaitu dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa yang terdiri dari 3 aspek penilaian dalam melakukan passing bawah tersebut, yaitu 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Gerakan, dan 3) Tahap Akhir . Ketiga aspek tersebut dinilai berdasarkan kriteria penilaian berikut ini, Sangat Baik (SB) 80-100, Kriteria Baik (B) 70-79, Kriteria Cukup Baik (C) 60-69, Kriteria Kurang (K) 45-59, dan Kriteria Sangat Kurang (SK) <44. Setelah ditetapkan kriteria penilaian tersebut dalam melaksanakan observasi awal maka di dapat hasil keterampilan dasar siswa dalam melakuan gerakan passing bawah yang ditunjukan pada tabel 1.1 berikut.
Berdasarkan kegiatan observasi awal, maka diperoleh data dari siswa mengenai keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 : Keterampilan dasar passing bawah dalam permainan Bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo sesuai dengan klasifikasi nilai yang diperoleh. (Observasi Awal) Klasifikasi Nilai Jumlah % Siswa Sangat Baik (SB) 0 80 – 100 Baik (B) 0 70 - 79 Cukup (C) 7 26,92 60 - 69 Kurang (K) 18 69,23 45 - 59 Sangat Kurang 1 3,85 (SK) <44
Jumlah
26 orang
100%
Berdasarkan tabel di atas tentang hasil observasi awal, maka dapat dijelaskan bahwa klasifikasi nilai siswa yang memiliki keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut. a. Belum terdapat siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo atau 0% siswa yang termasuk dalam kategori “ Sangat Baik” dengan rentang nilai 80-100. b. Belum terdapat siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo atau 0% siswa yang termasuk dalam kategori “Baik” dengan rentang nilai 70-79. c. Terdapat 7 orang atau 26,92% siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60-69. d. Terdapat 18 orang atau 69,23% siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Kurang” dengan rentang nilai 45-59. e. Terdapat 1 orang atau 3,85% siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Sangat Kurang” dengan nilai <44. Berdasarkan hal tersebut menunjukan pula bahwa tingkat capaian rata-rata keterampilan siswa dalam melakukan keterampilan dasar passing bawah pada permainan bola voli sangat rendah. Dari tiga aspek penilaian yang digunakan peneliti untuk mengukur keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli menunjukan bahwa dari ketiga aspek penilaian tersebut berada pada angka yang kurang memuaskan yang dibuktikan dengan hasil siswa. Terkait dengan hal itu maka dilakukanya kegiatan pembelajaran melalui siklus I untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dasar passing bawah pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dalam permainan bola voli. Untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan passing bawah siswa tersebut dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, model pembelajaran tersebut akan digunakan oleh
peneliti selama pertemuan pada siklus I dan siklus selanjutnya dalam penelitian dan oleh guru mitra diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatan keterampilan dasar passing bawah pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo. Siklus I Bertolak dari hasil observasi awal yang dimiliki siswa terhadap keterampilan dasar melakukan passing bawah dalam permainan bola voli sangat rendah, maka diberikan tindakan siklus I dimana dalam siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 April 2015 pemberian tindakan 1, hari sabtu tanggal 11 April 2015 pemberian tindakan 2 dan tindakan 3 pada hari senin tanggal 13 April 2015. Pada setiap pertemuan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum memulai pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar aspek penilaian untuk siswa. Dalam pengambilan hasil atau data dari kegiatan siswa pada siklus I yaitu pada hari kamis tanggal 16 April 2015, dengan menggunakan lembar aspek penilaian yang terdiri dari 3 aspek yaitu 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Gerakan, dan 3) Tahap Akhir. Dalam hal ini bertujuan agar keterampilan dasar siswa melakukan passing bawah dalam permainan bola voli bisa mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yakni sebesar 90% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai rata-rata 80 keatas. Dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I maka diperoleh hasil tentang keterampilan dasar siswa melakukan passing bawah dalam permainan bola voli sebagaimana ditampilkan pada tabel 1.3 berikut ini.
Jumlah
Dan berdasarkan kegiatan evaluasi pada siklus I ini, diperoleh data mengenai keterampilan dasar siswa melakukan passing bawah dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut : Tabel 1.4 : Keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo sesuai dengan klasifikasi nilai yang diperoleh. ( Siklus I ) Klasifikasi Nilai Jumlah % Siswa Sangat Baik (SB) 0 80 – 100 Baik (B) 17 65,38 70 - 79 Cukup (C) 5 19,23 60 - 69 Kurang (K) 4 15,38 45 - 59 Sangat Kurang 0 (SK) <44
26 orang
100%
Berdasarkan tabel di atas tentang hasil penilaian siklus I, maka dapat dijelaskan bahwa klasifikasi nilai siswa yang memiliki keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut. a. Tidak terdapat siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo atau 0% yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan rentang nilai 80-100. b. Terdapat 17 orang atau 65,38% siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Baik” dengan rentang nilai 70-79. c. Terdapat 5 orang atau 19,23% siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60 – 69. d. Terdapat 4 orang atau 15,38% siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yang termasuk dalam kategori “Kurang” dengan rentang nilai 45-59. e. Tidak terdapat siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo atau 0% siswa yang termasuk dalam kategori “Sangat Kurang” dengan nilai <44. Refleksi Siklus I Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditergetkan yaitu sebesar 90% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai rata-rata 80 keatas. Hasil siklus I sebesar 71,03 mengharuskan peneliti untuk segera melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melalui siklus II. Tindakan pada siklus II sama halnya dengan apa yang dilakukan pada siklus I yaitu meliputi: a. Tahap persiapan yang sudah mencapai 70,77 perlu lebih ditingkatkan sehingga bisa menjadi lebih baik sesuai target capaian. b. Tahap gerakan yang sudah mencapai 73,08 juga perlu lebih ditingkatkan sehingga bisa menjadi lebih baik sesuai target capaian. c. Tahap akhir yang mencapai 69,23 diusahakan ditingkatkan lagi sehingga bisa mencapai target pada indikator kinerja. Hasil menunjukkan bahwa keterampilan dasar passing bawah dalam
permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai rata-rata 80 keatas. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Siklus II Berdasarkan perolehan data dari kegiatan evaluasi siklus I yang diperoleh mengenai keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah ternyata baru mencapai 71,03 dan dengan melihat hasil tersebut sehingga peneliti beramsumsi bahwa pemberian tindakan sebanyak tiga kali lagi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah, guna ingin mencapai indikator capaian yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar 90% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai rata-rata 80 keatas. Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama halnya pada siklus I yaitu dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan satu kali evaluasi. Tindakan 1 dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 18 April 2015, tindakan 2 dilaksanakan pada hari senin tanggal 20 April 2015 dan tindakan 3 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 23 April 2015. Dimana pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum memulai pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar aspek penilaian untuk siswa. dan dalam pengambilan hasil atau data dari kegiatan siswa pada siklus II yaitu pada hari minggu tanggal 26 April 2015, dengan menggunakan lembar aspek penilaian yang terdiri dari 3 aspek yaitu 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Gerakan, dan 3) Tahap Akhir. Dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II maka diperoleh hasil tentang
keterampilan dasar siswa melakukan passing bawah dalam permainan bola voli sebagaimana ditampilkan pada tabel 1.5 berikut ini.
PEMBAHASAN Dalam permainan bola voli, salah satu teknik dasar yang memiliki peranan sangat penting yang harus dikuasai oleh seoarang pemain yaitu teknik dasar dalam melakukan passing bawah. Hal ini dikarenakan passing bawah sangat berfungsi dalam menerima servis, menahan smash dan merupakan unsur utama untuk pertahanan regu. Untuk memberikan pemahaman yang memadai tentang passing bawah dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat efektif dilakukan, terutama ketika siswa diperhadapkan dengan melakukan atau mempraktekkan teknik-teknik dasar yang tidak pernah dilakukan secara baik sebelumnya atau dengan kata lain memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, sehingga dengan penerapan model pembelajaran ini
siswa dapat dengan mudah memahami cara melakukan passing bawah pada permainan bola voli serta mempraktekkannya dengan baik pula. Dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo mengalami peningkatan keterampilan dasar melakukan passing bawah dalam permainan bola voli saat melalui tindakan siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dilihat dari hasil yang diperoleh dari tahap observasi awal, maka dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90% keseluran siswa dengan nilai rata-rata 80 keatas, yang terbuktikan dengan hasil yang diperoleh pada tahap observasi awal adalah sebesar 54,23 atau keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah masih termasuk dalam kategori “Kurang”. Dari observasi awal ini, dapat dijabarkan bahwa belum ada siswa yang tergolong dalam kategori “Sangat Baik” dan kategori “Baik”. Akan tetapi dalam kegiatan observasi awal ini, terlihat ada 7 orang siswa atau 26,92% yang termasuk dalam kategori “Cukup” dengan rentang nilai 60-69, untuk kategori “Kurang” dengan rentang nilai 45-59 terdapat 18 orang siswa atau 69,23%, dan untuk kategori “Sangat Kurang” dengan nilai <44 terdapat 1 orang siswa atau 3,85%. Bertolak dari indikator capaian yang telah di tentukan yakni sebesar 90% keseluran siswa dengan nilai rata-rata 80 keatas. Maka berdasarkan perolehan data pada kegiatan observasi yang telah di rinci diatas, keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli, perlu untuk di tingkatkan nilainya sebesar 25,77 sehingga bisa mencapai indikator capaian yang telah ditentukan tersebut. Diberikan tindakan sebanyak tiga kali, dan setelah itu dilakukan evaluasi siklus I untuk melihat seberapa besar peningkatan keterampilan dasar siswa di dalam melakukan passing bawah pada permainana bola voli. Diperoleh data mengenai keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah pada
permainan bola voli kegiatan evaluasi siklus I ini yakni sebesar 71,03 Pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli. realitas pada siklus I menunjukan bahwa tidak terdapat lagi siswa yang memiliki keterampilan dasar Sangat Kurang (SK) dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli tetapi masih ditemukan 4 orang siswa atau 15,38% dengan kategori Kurang (K), sedangkan 5 orang siswa atau 19,23% telah dapat melakukan keterampilan dasar passing bawah dengan kategori Cukup (C), dan terdapat 17 orang siswa atau 65,38% telah dapat melakukan keterampilan dasar passing bawah pada permainan bola voli dengan kategori Baik (B) namun belum terdapat atau 0% siswa dapat melakukan keterampilan dasar passing bawah dengan kategori Sangat Baik (SB). Melihat peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo pada kegiatan evaluasi siklus I ini, maka dapat diketahui pula besarnya peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli dari kegiatan observasi awal ke evaluasi siklus I sebesar 16,8. Dengan adanya peningkatan dari observasi awal ke evaluasi siklus I yang belum mencapai indikator capaian yang ditentukan, maka tindakan diberi kembali oleh peneliti kepada subyek penelitian. Oleh karena rentang peningkatan dari kegiatan observasi awal ke siklus I sebesar 16,8 dengan adanya pemberian tindakan sebanyak tiga kali dan besarnya peningkatan yang dibutuhkan lagi untuk mencapai indikator kinerja sebesar 90% keseluran siswa dengan nilai rata-rata 80 keatas yaitu sebesar 8,97 maka peneliti akan tetap memberikan tindakan sebanyak tiga kali untuk lebih meningkatkan lagi keterampilan dasar passing bawah siswa agar bisa mencapai indikator yang telah di tentukan. Setelah pemberian tindakan sebanyak tiga kali tersebut, keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dievaluasi
kembali pada siklus II, yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 26 April 2015. Dari kegiatan evaluasi siklus II tersebut, terjadi peningkatan keterampilan dasar passing bawah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yakni sebesar 20,85 sehingga pada kegiatan evaluasi siklus II ini keterampilan dasar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli meningkat menjadi 91,88. Dari perolehan data pada kegiatan evaluasi siklus II dimana tingkat capaian keterampilan dasar siswa pada tabel 1.6 berada pada kateori “Sangat Baik” sebanyak 24 orang siswa dengan presentasi 92,31%, sedangkan 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki keterampilan dasar “Baik” dan 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki keterampilan “Cukup” dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli. Serta sudah tak ada lagi siswa (0%) yang termasuk dalam kategori “Kurang” dengan rentang nilai 45-59, dan kategori “Sangat Kurang” dengan nilai <44. Dengan peningkatan keterampilan dasar passing bawah siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo pada kegiatan siklus II yang mencapai 91,88, maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, hanya dilaksanakan sampai evaluasi siklus II saja. Oleh karena yang menjadi indikator capaian dalam penelitian ini yakni sebesar 90% keseluran siswa dengan nilai rata-rata 80 keatas sudah bisa dicapai. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dilihat dengan jelas peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo yakni dari observasi awal yang baru sebesar 54,23 mengalami peningkatan sebesar 16,8 ke siklus I sehingga menjadi 71,03 dan meningkat 20,85 pada siklus II menjadi 91,88. Dan dapat dilihat pula total nilai peningkatan keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dari observasi awal sampai pada siklus II yakni meningkat sebesar 37,65.
4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan dan diuraikan, maka penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : “ Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ternyata keterampilan dasar passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 2 Gorontalo dapat meningkat ”. 5. REFERENSI Aryanto, Budi & Margono. 2010. PENJASORKES Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP / MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Daryanto, Rahardjo Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Gava Media. Eggen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta Barat: PT Indeks. Hariyanto & Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hidayat, Yusup dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA/SMK untuk Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Husdarta, Jaja S & Maryani, Eli. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP / MTs untuk Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Husdarta, JS & Saputra, Yudha M. 2013. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta
Jaya S, Tri & Marjuki. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD / MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Kurniadi, Deni & Prapanca, Suro. 2010. Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Mashar, M Ali & Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Mukrimah S, Siti. 2014. 53 Metode Belajar Pembelajaran. Bandung: Bumi Siliwangi. Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media. Rosdiani, Dini. 2013. Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalosme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sani,
R Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wisahati, Aan S & Santoso, Teguh. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP / MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.