BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot perut dengan kemampuan heading dalam permainan sepak bola pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan. Dari hasil pengukuran antara variabel (X) sebagai variabel bebas yaitu kekuatan otot perut dan variabel (Y) sebagai variabel terikat yaitu kemampuan heading, maka diperoleh data-data hasil penelitian pada tabel beikut : TABEL 1 HASIL PENGUKURAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KEMAMPUAN HEADING NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kekuatan Otot Perut (X) 55 65 56 53 51 52 51 65 68 55 45 60 51 53 49 58 54 52 59 60
22
Kemampuan Heading (Y) 9,8 13,8 10,5 11,6 7,5 8,4 7,8 13,7 14,5 12 5,5 12,3 8 11,5 6 11,7 10,3 9,6 13,9 12,5
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Kekuatan Otot Perut Dalam penelitian ini, dari 20 sampel penelitian menunjukkan skor tertinggi kekuatan otot perut sebesar 68 dan terendah sebesar 45. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh skor rata-rata sebesar 56, median sebesar 54,5, modus sebesar 52,8 dan standar deviasi sebesar 6,19. Hasil distribusi data variabel X secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL 2 DAFTAR DIDTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kelas Interval 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69
Frekuensi 2 8 5 2 3
Jumlah
20
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas interval ketiga.
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Kemampuan Heading Dalam penelitian ini, dari 20 sampel penelitian menunjukkan skor tertinggi kemampuan heading sebesar 14,5 dan terendah sebesar 5,5. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh skor rata-rata sebesar 10,6 median sebesar 9, modus sebesar 10 dan standar deviasi sebesar 2,67. Hasil distribusi data variabel Y secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :
23
TABEL 3 DAFTAR DIDTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kelas Interval 5.5 - 6.5 7.5 - 8.5 9.5 - 10.5 11.5 - 12.5 13.5 - 14.5 Jumlah
Frekuensi 2 4 4 6 4 20
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas interval ketiga.
4.1.3 Pengujian Regresi Linier Antara Kekuatan Otot Perut Dan Kemampuan Heading
Pengujian ini dimaksud untuk mengukur hubungan fungsional anatar variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat (dependen variable). Hubungan fingsional ini akan ditulis dalam bentuk persamaan matematik, yang disebut persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = a + bX keterangan : Ŷ = baca Y topi a = konstanta b = koefisien regresi
24
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar satu unit pada variabel X, maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,41 unit pada variabel Y.
4.1.4 Pengujian Korelasi Linier Antara Kekuatan Otot Perut Dan Kemampuan Heading
Pengujian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui beberapa kekuatan atau derajat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (r). Sedangkan koefisien penentu derajat hubungan antara variabel dinamakan koefisien determinasi (r2). Dari hasil perhitungan seperti terlihat pada lampiran, yang mengandung makna bahwa derajat hubungan antara kekuatan otot perut sebagai variabel X dengan kemampuan heading sebagai variabel Y. Sebesar 81% dalam arti bahwa 81% variasi yang terjadi pada variabel Y atau kemampuan heading dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X yakni kekuatan otot perut. Hasil pengujian koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (r2), selanjutnya dapat diuji tingkat signifikansinya atau keberartiannya. Ho: Ha:
0 ; Tidak terdapat hubungan yang signifikan ≠ 0 ; Terdapat hubungan yang signifikan
Kriteria pengujian : Terima Ho jika : -t(1-½α)
25
Dari hasil perhitungan seperti terlihat pada lampiran diperoleh harga thitung sebesar 8,29, sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh t= (1- ½ α)(n-2). t (1-½0,01)(20-2) sehingga t= (0,05)(18) atau t(0,995)(18) sehingga diperoleh tdaftar sebesar = 2,88. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (8,29>2,88) atau harga thitung telah berada diluar penerimaan Ho. Sehingga menerima Ha yang menyatakan terdapat hubungan signifikan antara kekuatan otot perut (X) dengan kemampuan heading (Y). Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.
Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Pada taraf nyata 5 %
Gambar 3. Kurva penerimaan dan penolakan hipotesis
Dari Gambar diatas terlihat bahwa harga thitung berada di daerah penerimaan Ha yang menyatakan terdapat hubungan antara kedua variabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan heading pada permainan sepak bola.
26
4.1.5 Pembahasan Menyundul bola atau heading adalah salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang tidak kalah pentingnya dengan teknik dasar lainnya. Heading sangat penting dikuasai oleh setiap pemain, karena sangat banyak kegunaannya baik dalam sisi latihan maupun pertandingan seperti memasukkan bola ke gawang lawan, untuk memberikan umpan kepada kawan, untuk membebaskan serangan lawan dari daerah pertahanan. Cara yang paling baik untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan heading adalah dengan meningkatkan
kemampuan
meloncat.
Memenangkan
heading
mungkin
mengharuskan untuk meloncat melebihi pemain lawan. Disamping itu juga untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang baik, masih banyak hal yang perlu diperhatikan misalnya dukungan kemampuan fisik yang prima. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh dan komponen yang tidak bisa dipisahkan, baik peningkatan kualitas gerak maupun pemeliharaan kondisi fisik, artinya bahwa dalam meningkatkan kondisi fisik seluruh komponen tersebut juga harus dikembangkan walaupun dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen untuk komponen yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian tentang kekuatan otot perut dengan kemampuan melakukan heading dalam permainan sepak bola pada mahasiswa penjaskes. Hal ini dimaksud untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuata otot perut dengan kemampuan melakukan heading dalam permainan sepak bola.
27
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang secara signifikan melakukan heading dalam permainan sepak bola setelah pelaksanaan penelitian. Hasil analisis data dan uji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan, diterima dan menunjukkan ada hubungan yang signifikan. Dari hasil tersebut, tentang tes kekuatan otot perut dan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola dalam penelitian ini relevan dengan kerangka berpikir yang telah dikembangkan berdasarkan teori-teori yang mendukung penelitian. Hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan melakukan heading dalam permainan sepak bola terbukti dari hasil analisis diperoleh harga thitung lebih besar dari tdaftar (8,29>2,88). Ini membuktikan bahwa pada sepakbola kekuatan otot perut sangat dibutuhkan. Dalam hal ini kekuatan otot perut dipergunakan untuk memberikan daya dorongan sehingga bola pada saat heading penempatannya terukur dan jauh, mudah dikuasai atau dengan kata lain tepat sasaran dalam mengoper bola pada teman. Kekuatan otot perut merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan heading. Kekuatan otot perut dengan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola membutuhkan pergerakan yang sangat singkat dalam proses pelaksanaannya. Segala sesuatu yang dilakukan dengan aktifitas tinggi membutuhkan kemampuan fisik yang baik, dengan demikian proses pelaksanaan heading bola merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara cepat yang tentunya membutuhkan kemampuan fisik seperti kekuatan otot perut.
28