1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SMP NEGERI 1 TELAGA
Mohamad Rafik, Ruskin, Zulkifli Lamusu1 ABSTRAK Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara yang berupa kritik, saran dari para ahli penjas dan nara sumber secara lisan maupn tulisan sebagai masukan kontruktif untuk bahab refisi. Sedangkan instrument yang digunakan untuk mengumpullkan data pada penelitian ini berupa angket da kuisioner dan pengamatan lapangan. Uji validitas dalam penelitian menggunakan Microsoft Excel dengan korelasi pearson. Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi diketahui nilai berada dalam rentan 0,71,00. Dengan demikian berdasarkan penghitungan statistik valiiditas uji coba instrument, baik pertanyaan aspek psikomotor, efektif dan kognitif diketahui valid. Reabilitas instrument dilakukan dengan program Microsoft Excel analysis ronbach’s alpha, berdasarkan hasil penghitungan releabilitas jika diestimasi dengan menggunakan koefisien Alpha, menunjukan koefisien yang tinggi, yaitu r = 0,7161 dengan demikian instrument dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil validitasi dan reabilitas diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa produk model pembelajaran permainan sepak takraw dapat digunakan pada pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk siswa sekolah menengah pertama. Kata kunci: Sepak Takraw, Model Pembelajaran
1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup yang sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai pendidikan nasional. Pembekalan pengalaman belajar itu untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental, spiritual, dan soosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dari penjelasan di atas untuk menjamin agar pendidikan jasmani dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dalam implementasi program-programnya di lapangan harus melalui strategi atau gaya-gaya pembelajaran yang efektif dan efisien, dalam arti memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi dalam berinteraksi dengan berbagai faktor pendukung jasmani
dapat
diartikan
pembelajaran yang
program pendidikan jasmani. Program pendidikan sebagai
usaha
merancang
komponen-
komponen
dapat memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan perkembangan siswa. Tujuan pada bagian psikomotor adalah pencapaian keterampilan dan kebugaran jasmani secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut peran Guru sangat dibutuhkan, mulai dari pembuatan rambu-rambu pengembangan program pembelajaran, langkah-langkah merancang program pembelajaran hingga sampai pada usaha model pembelajaran.
1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Model pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan guru guna menyisiasati siswa agar mudah dalam melakukan pembelajaran secara teori maupun praktek. Kondisi ini dapat terjadi di sekolah manapun di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di SMP Negeri 1 Telaga. Tindakan model pembelajaran dimungkinkan dengan syarat harus didasarkan pada hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Misalnya untuk mata pelajaran sepak takraw guru dapat saja megubah pembelajaran atau permainan yang sesuai kemampuan dari masing-masing siswa. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan di SMP NEGERI 1 TELAGA yang mana masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, khususnya permainan sepak takraw, antara lain: banyak siswa yang tidak menguasai teknik dasar permainan sepak takraw. Untuk itu diperlukan penerapan model pembelajaran sebagai bahan acuan dalam proses pembelajaran. Mengingat pentingnya jasmani yang kuat agar dapat melaksanakan tugas sehari-hari maka pendidikan jasmani menjadi kunci penngkatan kemampuan jasmani disekolah, mutu, kesuksesan dan keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani sangat dipengaruhi unsur-unsur antara lain : guru sebagai unsur utama, siswa, kurikulum, tujuan, metode, sarana dan prasarana, penilaian dan suasana kelas. Pendidikan jasmani disekolah juga memiliki peran penting diantaranya: memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani. Agar pembelajaran pendidikan jasmani efektif diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, apalagi untuk mencapai keberhasila pembelajaran semakin menuntut kondisi, mutu, keadaan dan jumlah sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan hasil observasi di SMPN 1 Telaga guru pendidikan jasmani berusaha memberikan pengajaran yang terbaik, yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kurikulum yang ada disekolah dengan melakukan pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani yang akan diajarkan. Namun ada beberapa kendala 1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pengajaran pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan materi permainan sepak takraw. Kendala tersebut yaitu, model pembelajaran sepak takraw, dan peraturan permainan disekolah tidak menunjang proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Lebih jelasnya : (1) metode dan strategi yang digunakan tidak sesuai, (2) gerakan teknik dasar dalam proses pembelajaran tidak sesuai dengan karakter siswa, (3) perturan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah peraturan resmi PSTI. Kendala-kendala yang dikemukan diatas, tentunya sangat menghambat proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada dasarnya harus disesuaikan berdasarkan dengan kebutuhan siswa, seperti tingkat pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan berpikir siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka sangat diperlukan upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya permainan sepak takraw agar sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa. METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian deskriptif, ini adalah model pengembangan prosedural, karena model ini bersifat deskriktif, yaitu suatu prosedur yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan produk. Berdasrkan beberapa pendapat tersebut maka prosedur yang digunakan dalam pengembangan model permainan sepak takraw pada pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kelas VII, dan VIII SMP Negeri 1 Telaga yang diikuti sepuluh tahap yaitu : 1. Materi pelajarann sepak takraw 2. Mengkaji karakter permainan 3. Model pengembangan permainan 4. Validasi desain 5. Uji coba kelompok kecil 6. Analisis (validasi dan reabilitas) 1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
7. Revisi desain 8. Uji coba lapangan (kelompok besar) 9. Revisi produk Pengembangan model pembelajaran sepak takraw untuk siswa SMP.
HASIL Tujuan dilakukan analisis
kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dengan materi permainan sepak takraw. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, dilanjutkan dengan kajiian literatur. Observasi dilakukan di sekolah SMP Negeri 1 Telaga dengan cara melakukan wawancara dengan beberapa guru dan siswa yang ada disekolah. Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran pada materi permainan sepak takraw tidak menunjang untuk digunakan dalam proses pembelajaran, masih terdapat kekurangan dan kelemahan baik itu dari segi teknik dan strategi permainan yang digunakan, serta tata cara dan aturan permainan. Berdasarkan hasil observasi diatas maka akan dikembangkan model pembelajaran permainan sepak takraw yang sesuai untuk siswa sekolah menengah pertama, diharapkan produk yang dihasilkan dapat: (1) membantu terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada permainan sepak takraw, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam permainan, berupa kerja sama, kejujuran, disiplin dan sportivitas, (3) mengembangkan keterampilan gerak siswa. Validasi Draf Awal Produk Produk awal permainan sepak takraw sebelumnya diuji cobakan dalam uji coba skala kecil, telah divalidasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian. Yang dilibatkan 1
(tiga) orang ahli pembelajaran sepak takraw dan pembelajaran
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang berasal dari dosen, yaitu Drs. Ruskin, M.Pd, Zulkifli Lamusu, S.Pd.M.Pd, dan 1 (satu) orang guru pendidikan jasmani sekolah dasar, yaitu Junus Adam S.Pd validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal permainan sepak takraw, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang berisi aspek kualitas permainan dan saran serta komentar dari ahli. Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan skala liker 1-4. Lembar evaluasi untuk kualitas proses permainan sepak takraw pada mata pelajaran pendidikan jasmani, Olaraga dan Kesehatan yang akan dikembangkan, dapat dilihat pada lampiran. Data Uji Coba Skala Kecil Validasi para ahli dan guru penjas sekolah menengah pertama telah dilakukan revisi pada produk telah sesuai dengan saran digunakan siswa dan komentar yang diberikan. Kemudian produk diuji coba dengan menggunakan produk skala kecil, yakni kelas 7 (tujuh) SMP 1 Telaga. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai permasalahan serta kelemahan, kendala keefektifan produk. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model pembelaran permainan sepak takraw untuk siswa sekolah menengah pertama. Setelah diuji cobakan skala kecil sangat diperlukan untuk model pembelajaran permainan tersebut : 1. Jumlah pemain yang digunakan sebanyak 5 orang. 2. Tentukan rotasi pemain pada saat melakukan servis. 3. Poin 21 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumlah poin sebaiknya 15. Data Uji Coba Skala Luas Setelah produk permainan sepak takraw diuji cobakan skala kecil dan direvisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba skala luas. Uji coba skala luas
1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
dilaksanakan dikelas VII, VIII dengan proses pembelajaran pada waktu yang berbeda. Siswa atau subjek yang digunakan dalam skala luas berjumlah 50 orang. Berikut ini adalah rincian jumlah siswa atau subjek yang digunakan dalam uji coba skala luas.
Table 4.1.5 Rincian jumlah siswa Jumlah siwa
keterangan
No
Kelas
Putra
putri
1
VII
26
7
33
2
VIII
14
3
17
40
10
50
Jumlah
Data Uji Coba Instrumen Uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap 50 orang subjek/siswa. Berikut dijelaskan hasil uji validitas dan uji realibitas instrumen. Uji Validitas Dalam uji validitas dilakukan melalui analisis terhadap instrumen yakni dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Sebelum dimasukkan ke dalam rumus korelasi point biserial di cari terlebih dahulu hasil pi (proporsi yang menjawab benar), kemudian mencari xi, dilanjutkan mencari xt (rata-rata skor total) dan mencari standar deviasi total atau sering disebut simpangan baku dengan memasukkan rumus standar deviasi. Kemudian untuk mencari rhitung, menggunakan rumus korelasi point biserial, untuk rtabel dilihat pada tabel nilai-nilai r pada produk moment. Uji validitas ini dengan bantuan progam Microsoft Excel yakni r hitung dikonsultasikan atau dihubungkan dengan r tabel pada alfa 0,05, diketahui n-2 rhitungmasing-masing butir soal. Jika rhitung lebih besar dari rtable, maka dikatakan valid.
1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Begitupun sebaliknya, jika rtabel lebih kecil dari rhitung maka data tersebut dinyatakan gugur. Uji Releabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuderichardson 20 atau KR-20 Yakni pertama dengan mencari nilai pi (proporsi yang menjawab benar), kemudian mencari qi, setelah itu mencari nilai pq. Setelah di dapat, maka mencari varians dari hasil standar deviasi yang terdapat pada uji validitas setelah semua sudah di dapat, maka mencari r11 dengan menggunakan rumus Kudericardson atau KR-20. Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitas data instrument, diketahui bahwa nilai reliabilitasmenunjukkan koefisien yang tinggi, yaitu 0.7161 dengan demikian instrumen dinyatakan reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen secara lengkap dapat lihat pada lampiran 7.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa: 1). Telah dihasilkan bentuk suatu produk, yakni: permainan sepak takraw yang dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk siswa sekolah menengah pertama, untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2).
Permainan
sepak
takraw
dapat
digunakan
untuk
mengembangkan
keterampilan gerak dasar siswa sekolah menengah pertama. 3). Permaina sepak takraw dapat digunakan untuk menanamkan nilai kerjasama, sportivitas, kejujuran dan disiplin pada siswa sekolah menengah pertama.
SARAN Dari hasil penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut berkaitan denagan keperluan pemanfaatan produk : 1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
1). Bagi guru penjas sekolah menengah pertama yang ingin menggunakan permainan ini, harus memperhatikan segala bentuk kekurangan dan keterbatasan dalam penggunaan permainan sepak takraw. 2). Bagi guru penjas sekolah dasar diharapkn merencanakan penggunaan permainan sepak takraw melalui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar masing-masing kelas, yakni kelas VII dan VIII. 3). Bagi guru penjas sekolah menengah pertama dapat mencoba menggunakan permainan ini pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar.
DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, 2010. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Tidak Langsung Terhadap Hasil Kemampuan Servis Atas Sepak Takraw Pada Siswa Ekstrakurikuler SMA MTA Surakarta Tahun 2012. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Arikunto, S, 2013. Manajemen Penelitian. Cetakan keduabelas. Jakarta Cholik dan Lutan, 2001. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Tidak Langsung Terhadap Hasil Kemampuan Servis Atas Sepak Takraw Pada Siswa Ekstrakurikuler Sma Mta Surakarta Tahun 2012. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Fajri, 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sepak Mula Melalui Modifikasi Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gambirsari Surakarta. Universitas Sebelas Maret Iyakrus, 2012. Permainan Sepak Takraw. UNSRI Press. Palembang. Lutan R, 2012. Hakikat Pendidikan Jasmani. http://Filetype:pdf. 16 Januari 2014 (16:30) Mahendra, 2006. Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. http://Fileype:pdf. 14 Januari 2014 (20:30) Mutia, 2013. Model Pembelajaran Senam Irama Dengan Modifikasi Alat Gada. Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Nurdin, 2010. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dalam Konteks Budaya Majemuk. Permendiknas No.22, 2006. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. http://Filetype:pdf. 16 Januari 2014 (20:00) 1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.
Prawirasaputra S, 2000. Sejarah sepak takraw dan pengertian sepak takraw. Yadanto.FIK.UNY Prawirasaputra S, 2008. Meningkatkan Hasil Belajar Sepak Takraw Dengan Pendekatan Permainan Krawbas (Takraw Bebas). Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Universitas Negeri Semarang. 2013 Ratinus D dan Penghulu B, 1992. Sejarah sepak takraw dan pengertian sepak takraw. Yadanto.FIK.UNY Rosdiani D, 2012. Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pengantar Husdarta JS. Cetakan 1. Alfabeta. Bandung Rusman, 2013. Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi kedua. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta Samsudin, 2008. Meningkatkan Hasil Belajar Sepak Takraw Dengan Pendekatan Permainan Krawbas (Takraw Bebas). Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Universitas Negeri Semarang. 2013 Sulaiman, 2008. Sepak Takraw. UNNES Press. Semarang.
1
Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo.