75 MENGHENTIKANKEBIASAAN MEROKOK DENGAN BEHAVIOUR THERAPY Syamsul Gultom Abstrak Merokok merupakan masalah besar yang harus kita tangani bersama karena rokok telah menyebar di seluruh lapisan masyarakat sampai ke kalangan anak-anak dan remaja. Apalagi rokok merupakan pintu masuk penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Salah satu cara menghentikan kebiasaan merokok adalah dengan behavior therapy. Kata Kunci: kebiasaan merokok, behavior therapy, cara menghentikan A. PENDAHULUAN Merokok merupakan suatu masalah sosial bukan hanya di Indonesia tetapi juga
Indonesia menghabiskan 215 milyar batang rokok (Jawa Pos, 2005).
diseluruh dunia. Dewasa ini, Indonesia telah
Data diatas menunjukkan bahwa
menjadi salah satu produsen dan sekaligus
prilaku merokok sudah meluas disemua
konsumen
didunia.Data
lapisan masyarakat Indonesia dan cenderung
Depertemen Kesehatan menyatakan bahwa
untuk terus meningkat setiap tahunnya. Hal
konsumen rokok di Indonesia meningkat
ini memberi makna bahwa masalah merokok
secara konsisten sejak tahun 1970an. Data
merupakan masalah serius untuk ditangani
ini
merokok
bersama. Mengingat rokok memberikan
penduduk dewasa usia 15 tahun keatas
dampak dan resiko timbulnya berbagai
meningkat dari 26,9 persen pada tahun 1995
penyakit,
menjadi 33 persen pada tahun 2003.
kematian. Johnson (2005) dalam Jawa Pos
Peningkatan
oleh
(2005) menyatakan bahwa rokok merupakan
peningkatan jumlah perokok laki-laki yaitu
salah satu penyebab kematian terbesar
53, 4 persen menjadi 62,2 persen selama
didunia. Diduga hingga menjelang tahun
periode tersebut. Data WHO menjelaskan
2030,
lebih jauh, 59 persen laki-laki dan 3,7 persen
mencapai 10 juta orang pertahun. Dan pada
perempuan adalah perokok. Jika mengingat
tahun 2030 diperkirakan tidak kurang dari
jumlah penduduk Indonesia 218, 7 juta
70 persen kematian yang disebabkan oleh
maka ada 72 juta perokok di Indonesia. Data
rokok akan terjadi di negara berkembang.
rokok
menyebutkan
terbesar
prevalensi
tersebut
dipicu
WHO pada tahun 2002 menyebutkan bahwa
gangguan
kematian
kesehatan
akibat
bahkan
merokok
akan
Hal ini diperkuat dengan data Tim
Indonesia negara kelima pengkonsumsi
Penanggulangan
Masalah
Tembakau
rokok terbesar didunia. Setiap tahunnya
Departemen Kesehatan RI (2008) yang
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
76 menyatakan pada tahun 2001 sebanyak 9,2
pertama karena sukses belajar merokok dan
persen dari 3320 kematian di Indonesia
kedua
disebabkan karena penyakit yang berkaitan
Sukses belajar merokok dimulai ketika
dengan
pertama kali menghisap rokok, asap rokok
rokok.
Secara
global
rokok
karena
pelampiasan
merupakan 8,8 persen penyebab dari semua
bukanlah
kematian pada tahun 2002. Konsumsi rokok
individu
membunuh satu orang setiap 10 detik. Selain
membiasakan diri dengan rasa asap rokok
itu
diperkirakan
yang pahit. Banyak orang menjadi perokok
menyebabkan kematian sekitar 2 persen
karena pada masa remaja mereka percaya
kasus stroke di Indonesia.
bahwa merokok adalah tanda kejantanan,
penggunaan
Selain
rokok
itu
rokok
juga
dapat
kenikmatan.
emosional.
merasa
Namun
harus
bisa
karena merokok,
keberanian, kedewasaan atau identitas lelaki
menyebabkan penyakit seperti penyakit
sejati.
saluran pernapasan kronik, jantung, kanker
program pikiran ini. Individu tidak mau
dan lainnya. Sekitar 56-80 persen penyakit
dikatakan banci oleh teman-teman apabila
saluran
disebabkan
tidak berani merokok. Perusahan rokok
karena rokok termasuk bronkhitis kronis dan
(dengan sengaja atau tidak) juga telah
emfisema. Secara global, rokok bertanggung
menanamkan persepsi bahwa "rokok itu
jawab terjadinya 22 persen penyakit jantung
jantan" melalui berbagai iklan rokok yang
dan pembuluh darah. Serta menyebabkan
dibuat sangat bagus. Sifat remaja yang tidak
terjadinya 90 persen kanker paru pada laki-
mau diremehkan dan ingin dihargai adalah
laki dan 70 persen pada perempuan. Dan
faktor pendorong utama mengapa seseorang
bukan hanya merugikan bagi orang yang
belajar merokok.
pernapasan
kronik
Lingkungan
kita
menanamkan
juga
Prilaku merokok ini semakin kuat,
berbahaya bagi kesehatan orang lain yang
karena pikiran bawah sadar secara otomatis
menghirupnya.
rokok
menghubungkan berbagai aspek kehidupan
mengandung sesedikitnya 30 jenis polutan.
dengan aktivitas merokok. Individu sudah
dan
terbiasa merokok setelah makan, sambil
mengkonsumsinya,
sekitar
tetapi
Karena 60
zat
rokok asap
penyebab
kanker
minum kopi, sambil bekerja, sambil nonton
(Sulistyowati, 2008). (2008)
televisi, sambil ngobrol, sampai urusan
menyebutkan bahwa penyebab utama yang
pribadi di toilet pun rasanya tidak lengkap
membuat seseorang menjadi perokok adalah
tanpa rokok. Sampai tahap ini, rokok sudah
Hipnosis
Center
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
77 menjadi bagian dari hidup. Lingkungan juga
menghabiskan rokok lebih banyak ketika
memperkuat
Melihat
sedang stress. Pelampiasan ini juga terjadi
banyak sekali perokok di sekitar individu
pada pencandu narkoba dan alkoholis.
yang juga melakukan hal serupa. Semua itu
Selain alasan ingin mendapatkan ketenangan
mendukung individu untuk terus merokok
dari
dan
mencoba narkoba, dan meminum minuman
prilaku
seolah-olah
merokok
mendapat
pembenaran
rokok,
individu
mulai
merokok,
Dengan
keras karena ingin merusak diri sendiri
penguatan lingkungan itu, maka individu
sebagai aksi protes terhadap masalah yang
merasa bahwa merokok adalah bagian dari
dihadapi.
bahwa
merokok
itu
wajar.
Dewasa ini upaya-upaya untuk
kehidupan yang wajar. Bahkan kebanyakan pria
merasa
bahwa
merokok
adalah
mengurangi
permasalahan
rokok
telah
keharusan, karena jika tidak merokok dia
banyak dilakukan oleh pihak pemerintah
bukan pria. Menjadi perokok adalah hasil
tetapi
dari belajar membiasakan diri dengan rokok.
masyarakat.
Dan seseorang mau membiasakan diri
Indonesia juga telah menyatakan bahwa
dengan rokok karena dia terprogram oleh
rokok haram (terlarang) dikonsumsi, tetapi
lingkungan
kenyataannya masih banyak masyarakat
yang
menganggap
perokok
sebagai "orang hebat". Setelah tumbuh
hasilnya
belum
Bahkan,
tampak Mejelis
oleh Ulama
yang tidak mengindahkan fatwa tersebut. Shubinsky
dewasa dengan prilaku merokok, perokok
(2006)
menyatakan
umumnya menyadari bahwa rokok sudah
bahwa ada 5 cara untuk menghentikan
memperbudaknya
prilaku
selama
ini.
Namun
merokok
yaitu;
Pertama
Cold
kebanyakan dari mereka merasa sudah
Turkey; merupakan metode yang digunakan
terlambat untuk berhenti merokok. Mereka
untuk mengubah diri, individu berhenti
merasa
tanpa menggunakan nicotine replecment
tidak
mungkin
bisa
berhenti
merokok.
seperti permen karet atau lainnya. Hasil riset
Penyebab kedua adalah karena pelampiasan kecendrungan
emosi. untuk
Manusia
punya
mencurahkan
mengatakan bahwa metode ini merupakan proses spontan yang membutuhkan motivasi
/
yang kuat untuk dapat mengubah prilaku.
melampiaskan emosi negatifnya kepada
KeduaNicotine Supplements; metode ini
seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa
menggunakan penggantian nicotine dalam
menenangkan
rokok melalui kulit (transdermal nicotine),
dirinya.
Perokok
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
78 mukosa nasal (nicotine nasal spray) atau
pada perokok sangat membantu. Kelima
buccal mucosa (nicotine chewing gum),
terapi alternatif atau complementary yaitu
tujuannya
menurunkan
membantu merubah pikiran dan keyakinan
keinginan dan gejala withdrawal, tetapi
hidup dan belajar bagaimana mengatasi
harganya
adalah
untuk
mahal.
Ketiga
Penggunaan
stress tanpa rokok atau penggunaan zat
dan
Varenicline
terlarang lainnya. Contoh: akupunture, tai
Bupropion
(Zyban)
(Chantix);
Bupropion
digunakan
untuk
chi, yoga, hipnosis dan lainnya.
menurunkan keinginan untuk merokok. Juga
Shubinski (2006) menyatakan bahwa
menurunkan gejala depresi pada pasien,
salah satu intervensi yang dapat dilakukan
tetapi obat ini tidak direkomendasikan pada
untuk
individu dengan riwayat kejang atau eating
adalah behaviour therapy. Menurut Mallin
disorder.
yang
(2002), 70 persen perokok mengatakan akan
diresepkan dan berdampak pada otak dan
berhenti, tetapi hanya 7.9 persen yang dapat
mempunyai cara kerja yang sama dengan
melakukannya tanpa pertolongan terapi,
nicotine.
sedangkan 10.2 persen dengan pertolongan
Chantix
adalah
obat
Keempat, program stop merokok,
terapi
menghilangkan
kombinasi
prilaku
penggunaan
merokok
nicotine
tujuan program ini adalah untuk memotivasi
replacement, bupropion (Zyban) dan sosial
dan memberikan penguatan pada individu
dan
tentang
kombinasi
penghentian
konsumsi
rokok,
behavior ini
therapy.
Penggunaan
menghilangkan
prilaku
dengan menggunakan cognitif behaviour
merokok pasien sampai 35 persen. Leshner
therapy.
tidak
(2002) juga menyebutkan bahwa behaviour
mendapatkan sukses yang tinggi karena
intervention merupakan bagian integral dari
pasien hanya berhenti merokok hanya
treatment
dengan
menghentikan
Tetapi
program
ini
mengkombinasikannya
dengan
medikasi. Akan tetapi behaviour therapy
yang
dilakukan
ketagihan
nikotine
untuk pada
individu.
B. PEMBAHASAN terapi
Behaviour therapy adalah suatu
Laraia, 2005). Terapi ini merupakan suatu
yang
bentuk
diberikan
untuk
merubah
intervensi
keperawatan
untuk
perilaku klien yang menyimpang sehingga
meningkatkan prilaku yang diharapkan atau
menjadi perilaku yang adaptif (Stuart &
menghilangkan
prilaku
yang
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
tidak
79 diinginkan
dari
Behaviour
Cara mengubahkebiasaan merokok
therapy merupakan program yang paling
(1) Delaying tactics: coba berhenti untuk 1
efektif
hari.
dalam
seseorang. menghentikan
prilaku
(2)
Fading jumlah
techniques: nikotin
coba
merokok
menurunkan
dengan
(http://www.chantixhome.com/smoking_ces
menggunakan permen karet atau dengan
sation.html).
menurunkan kadar nicotine atau tar atau
Menurut Shubinsky (2006), strategi
ubah jenis rokok yang sering dikonsumsi.
behavior therapy yang digunakan untuk
(3) subsitusi satu prilaku dengan prilaku
menghentikan prilaku merokok adalah (1)
lainnya yaitu permen karet, cereal, tusuk
Mencari faktor lingkungan yang menjadi
gigi, batang wortel dan exercise. Untuk
factor
predisposisi
terjadinya
prilaku
membuat sesuatu menjadi prilaku, maka
adalah
dengan
harus dilakukan. Kalau bisa melakukan beri
menghilangkan trigger dan benda-benda
tanda bintang. (4) Aversive conditioning;
yang berhubungan dengan prilaku merokok
mengubah stimulus (prilaku atau pikiran)
dari rumah (asbak rokok, korek api dan
negative dengan prilaku yang ingin dirubah.
lainnya) dan buatlah area rumah, tempat
Kebiasan
bekerja dan mobil menjadi kawasan bebas
muntah. Cara ini efektif tetapi harus diulang
rokok dan buatlah cara untuk mendapatkan
sampai pikiran-pikiran merokok menjadi
rokok
Mengidentifikasi
sesuatu yang memuakkan, dan muntah dapat
situasi dan perasaan yang memperkuat
beresiko terjadinya perdarahan dan aspirasi.
kesenangan untuk merokok, seperti prilaku
Fokus merokok diubah dengan memikirkan
merokok dengan teman-teman, sosialisasi
konsekuensi negative seperti masalah mental
dengan teman-teman yang merokok dan
dan fisik, menyebabkan terjadinya cedera
juga pasangan. Identifikasi situasi yang
pada oranglain, dicela oleh lingkungan
beresiko tinggi menyebabkan penggunaan
social, dilabel menjadi orang yang adiksi
rokok seperti penggunaan alcohol, setelah
atau budak, berpikir bahwa rokok adalah
makan, ketika menyetir atau ketika mood
sama
menurun. Monitor dan catat di catatan
contracting: membuat kontrak dengan diri
harian dengan mengidentifikasi hubungan
sendiri
antara trigger, situasi yang beresiko tinggi
pendek menghilangkan prilaku merokok. (5)
dengan prilaku merokok.
Positive Reinforcement; dasarnya adalah
merokok.
Caranya
menjadi
susah.
merokok
dengan untuk
dihentikan
suicide.
dengan
Contingency
mencapai tujuan jangka
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
80 pikiran dan prilaku positif dengan prilaku
yang tidak merokok, memberikan tips pada
yang diinginkan. Dengan cara berfokus pada
teman tentang cara penghentian rokok, dan
tujuan; mengidentifikasi dan menuliskan
bayangkan orang-orang akan mengatakan:
insentif pribadi dari penghentian merokok.
wow, bagaimana kamu dapat melakukannya
Berfokus pada reward personal; rencanakan
(6) Meningkatkan konsep diri, koping dan
reward dengan cost saving, pikirkan bahwa
tehnik
pasien dapat melakukan apapun dengan
bagaimana
uang itu, pikirkan tentang keuntungan dari
dirinya,
penghentian rokok terhadap hidup dan
menghadapi stress dan juga akan dilatih
kesehatan atau lainnya. Fokus pada reward
tehnik
sosial; bayangkan bahwa pasien diceritakan
melampiaskan emosinya pada hal-hal yang
oranglain ataun masyarakat sebagai orang
maladaptive.
relaksasi; cara
koping relaksasi
individu
diajarkan
meningkatkan yang agar
konsep
adaptif
dalam
individu
tidak
C. KESIMPULAN Masalah rokok merupakan masalah
perlu upaya dari seluruh pihak, baik
yang sangat kompleks yang memerlukan
pemerintah, petugas kesehatan dan juga
upaya penanggulangan secara komprehensif.
masyarakat. Terapi yang efektif dilakukan
Hal ini karena rokok merugikan bagi
untuk
individu, keluarga maupun masyarakat dan
adalah behaviour therapy.
menghilangkan
prilaku
merokok
DAFTAR PUSTAKA Megan dkk (2004). Strategies for Smoking Cessation.
Dibuka
pada
http://www.chestnet.org/education/o nline/pccu/vol15/lessons13_14/lesso n13.php tanggal Jam 19.00 WIB
20 Maret 2009
Anonim (2008). Smoking Cessation Treatments. Dibuka pada http://www.chantixhome.com/smokin g_cessation.htmltanggal20 Maret 2009 Jam 19.15 WIB Tim Penanggulangan Masalah Tembakau (2008). Tembakau: Dampaknya Yang Merusak Kesehatan. Dibuka pada http://langitan.net/?page_id=111 tanggal 20 Maret 2009 Jam 19.15 WIB Shubinski (2006). Methods of Smoking Cessation. Dibuka pada
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
81 Therapies. Dibuka pada http://www.aafp.org/afp/20020315/1 107.pdf tanggal 20 Maret 2009 Jam 20.30 WIB
http://wolfweb.unr.edu/homepage/sh ubinsk/smokmet1.html tanggal 20 Maret 2009 Jam 19.15 WIB Sulistyowati (2008). Lingkungan Bebas Asap Rokok Demi Hak Asasi Masyarakat. Dibuka pada tanggalhttp://www.madinask.com/in dex.php?option=com_content&task= view&id=562& tanggal 20 Maret 2009 Jam 20.00 WIB Leshner (2001). Nicotine Addiction. Dibuka pada http://www.hooah4health.com/4you/s toptobaccoshop/docs/nicotinerr.pdf tanggal 20 Maret 2009 Jam 20.15 WIB Mallin
(2002). Smoking Cessation: Integration of Behavioral and Drug
Jawa
Pos (2005) . Dibuka pada http.//www.digilib.petra.ac.id/jiunkpe /s1/hotl/2005/jiunkpe-nsf. tanggal 20 Maret 2009 Jam 20.45 WIB
Hipnosis Center (2008). Smoking Cessation and Hipnosis. Dibuka pada http://www.hypnosis45.com/merokok .htmtanggal 20 Maret 2009 Jam 21.00 WIB Stuart & Laraia (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St: Louis: Mosby Elsevier
Syamsul Gultom adalah Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan