MODEL PENDUGA ISI POIION BEBAS CABANG JENIS SUNGKAI (peronemo canescens"lact<.; bf KPII BANTEN (Clearbole Volume Estimation Model for Sungkai (Peronema canescens Jack) in the Forest bistrict if Banten)
Haruni Krisnawa
fhi',tlr;
Sofivan Bustomi tfi
:;
SUMMARY Two equations have been computed to assess the clearbole volume of sungka:i (peronema present in the stands ofthe Banten Forest District. These equations constructed by regression analysis eitherfrom the iiameter or both dio."t", ord ieight comoined canescens Jack.)
based on
52 trees sample
There are two kinds of volume tables of sungkai resulted:
I)
the volume table constructed
bas3d.on the single entry equations giving thi relationship betweei the volume and diameter; it is called "tariff'; 2) the vorume tabre conitructed tase! the doubre 2n volume derivedfrom the diameter and height, it is called "standard "q"r,iirr voluii taote". The equations
wilh two variables (diameter and heighllnabre a better volume but its maior drawback is thelfficulty to measure eosily the trees in the fietd.
"rii
i*r",ii
i;"th" ;;;;r.;;;;i;;;;;;; ";";r*y ind wiiii"*ro"y the height of
Kata kunci (key words): isi (vorune),sungkai (peronema canescensJack.), Banten
I.
PENDAHULUAN
Potensi tegakan hutan merupakan salah satu data pokok yang penting sebagai bahan dasar untuk penyusunan rencana pengusahaan hutan prodjisi,-bait aiur' iuituooyu unhrk penetapan daur .3upr penaksiran produksi. bt"n tur.* perencanaan yang disusun akan sangat menentukan produksi yang diperoleh dan kelestarian hutannya, maka data yang digunakan harus didasarkan atas trasit penaksiran o.ng* metode yang cukup akurat. Hal ini.dapat dipenuhi, apabila penaksiran po,"*i tegakan tersebut diperoleh dari hasil pendugaan d"ttgu.t -"ttggunakan pe.angka? penduga yang memiliki ketefitian yang cukup tinggi. perangkat p"nougu ini-biasaiya airu;i1.u' daram bentuk tarifatau tabel isi pohon. Tarifatau tabel isi pohon dapat disusun dengan menggunakan angka bentuk batang atau model matematik b9ryna persarnaan tegr"ri, nuto.rgii matematif< antara isi pohon dengan dimensi pohon lainnya (diameter Jan tinggi poto"l berdasarkan data pohon contoh yang dikumpulkan dari arear hutan y*g aitiroL. n""arrguu'isi pohon dengan menggunakan anska b911k bltang cukup praktis digunakan airup*gui, ;hJ;*p, dugaal isi yang didapat k**g akurat. Seda4glan tabel isi -has1l ;oho" yang disusun berdasarkan persarnaan regresi telah terbukti mempunyai keakuratan yang cukup tinggi dan praktis dalam penggunaannya.
39
Model Penduga Isi Pohon Bebas Cabang Jenis Sungkai ... (Haruni K. dan Sofwan B')
III. METODE PENELITIAN
A.
Bahan
Bahan penelitian yang digrrnakan adalah pohon-pohon model jenis sungkai berumur 6 - 8 tahun yang diambil dari tegakan hutan tanaman campuran di areal Perum Perhutani KPH Banten.
B. 1.
Metode Pemilihan pohon model
Pemilihan pohon model dilalcukan secara terarah Qturposive) yang relatif dapat mewakili sebaran kelas diameter yang ada dari kelas diameter terkecil sarnpai terbesar. Pohon yang dijadikan model adalah pohon yang mempunyai perhrmbuhan tajuk dan batang normal serta tidak cacat.
2.
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah data diameter setinggi dada (diameter at breast height : dbh) pada ketinggian 1,3 m di atas permukaan tanah atau diameter setinggi 20 cm di atas banir (untuk pohon berbanir dengan ketinggian banir lebih dari I ,10 m), tinggi bebas cabang (tinggi pangkal tajuk), dan data pengukuran seksi batang-
Pengukuran seksi batang dilalrukan dengan cara pemanjatan, yang meliputi pengukuran diameter ujung dan pangkal seksi serta tebal kulit. Seksi dibuat sepanjang 2 m. Pengukuran tebal kulit dilakukan pada penanpang batang bagian pangkal dan ujung seksi.
3.
Pengolahan dan analisis data Perhitungan isi pohon model dilakukan dengan cara menjumlahkan isi setiap seksi
batang yang membentuknya, dimana
isi
setiap seksi batang dihitung dengan
menggunakan rumus Smalian (Chapman dan Meyer, 1949) sebagai berikut:
v, =BP*B' *L 2
vp:irr, i=l dimana:
Vs Vp Bp Bu L
isi seksi batang (m3) isi pohon (m3) luas bidang dasar pada pangkal seksi (m2) luas bidang dasar pada ujung seksi (rn') panjang seksi (m)
41
BaL Pen. Haan No. 644, 2004 : 39 - 50
Model persanuan isi pohon disusun berdasarkan hubungan antara isi pohon sebagai peubah bergantung (dependent variable) dan dirpnsi pohon lainnya (diameter dan tinggi pohon) sebagai peubah bebas (independent variables). Model persamaan yang dicoba adalah model persamaan dengan I peubah bebas (I/sebagai fungsi dari D) dan 2 peubah bebas (Z sebagai fungsi dari D dan Bentuk persarnaan matematik dari model-model tersebut yaitu:
n.
V: a Db
logV:loga+blogD
atau
V=aDbH"
log V
:
log a + b log D + c log H
dimana:
V D H a,
b dan
= volumepohonbebascabang(m3) = diameter setinggi dada (cm) = tinggipohonbebascabang(m)
c:
parameter (koefisien) regresi
Pendugaan parameter ftoefisien) regresi dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Ieast square method). Tingkat keabsahan atau keberlakuan nndel (model validation) dilakukan dengan melalarkan pengujian ada/tidaknya hubungan antara peubah penentu isi pohon dengan isi pohon dan pembandingan model-model penduga yang diha-silkan berdasarkan beberapa
kriteria menurut Spun (1951), Marcelino (1966), Husch (1963), dan Prodan (1965), yang mencakup besamya galat balcu (standard enor, Se), koefisien determinasi (determination coefrcimt : ^d;, siryangan rata+atz (mean deviation : SR) dan sinpangan agregadf (aggregative deviation
:
SA).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A-
Sebaran Pohon Modet
Jumlah pohon model yang dapat dipilih dan diukur sesuai dengan persyaratan yang dimungkinkan dan pertinnbengan keberadaan pohon s"ngkai dalam tegakan adalah sebanyak 52 pohon model, dengan sebaran diameter sett"ggi dada berkisar antara 4,0 - 25,5 cm dan sebaran tinggi pohon bebas cabang berkisar antara 3,5 - 8,5 rn Gambaran dari sebaran 52 pohon model menurut kelas diameter dan tinggi bebas cabang disajikanpadaTabel l.
42
Model Penduga Isi Pohon Bebas cabang Jenis sungkai ... (Haruni K. dan sofwan B.)
Tabel (Table)
l.
Sebaran frekuensi diameter dan tinggi bebas cabang pohon model di areal penelitian (Diameter and height of clearbole frequency distribution of sample trees in research area) Tinggi Bebas Cabang(Height ofclearbole) - m
Kelas diameter
(Diameter class)
I - 5cm - 10cm l1 - 15cm
4
5
1
4
6
6
'7
Dari rabel
4
I
Jumlah 9
(Total) 5
I
9
2
I
4
l1
1
l7
3
3
6
)
3
5
l8
7
52
16 - 20cm 2l - 25cm Iumlah (Total)
8
-
9
l3
l9
terlihat bahwa pohon model menyebar cukup baik dengan penyebaran
pohon lebih banyak pada kelas diameter tengah. Penyebaran pohon seperti ini merupakan model umum yang dijunpai di hutan tanaman (Assmann" 1970).
B.
Hubungan Diameter Pohon dan Tinggi
Hubungan diantara peubah penentu isi pohon, yaitu diameter dan tinggi pohon merupakan salah satu prasyarat penting untuk menjelaskan keterwakilan peubah-peubah tersebut dalam menyusun model penduga isi secara bersama-sama atau keterwakilan salah satu peubah menggantikan peubah lainnya.
Secara errpiris penyertaan kedua peubah tersebut secara bersama-sama dalam membentuk isi pohon telah terbukti menghasilkan suatu model penduga isi yang cukup teliti, karena secara geometrik pohon merupakan suatu benda putar yang dibentuk oleh kedua komponen/dimensi pohon tersebut. Ciri hubungan antara peubah diameter dan tinggi dapat dilihat dari bentuk kurva seperti disajikan pada Gambar l.
43
Bul. Pen. Hutan No. 644,2004 : 39 - 50
10.0
9.0
iF
E€ :S
fi€
FF tr5
8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0
0.0 0.0
10.0 Etamebr (cm)
Gambar (Figure) l.Hubungan antara diameter dan
tinggi pohon sungkai (Conelation between
tree diameter and height of sungkat)
Oari hasil pengujian, diketahui bahwa keeratan hubungan antara diameter dan tinggl dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9400 dan koefisien ^kuat determinasi (R2) sebesar 0,8352. Hal ini menunjul*an'bahwa keragaman iri;oh;" t*; disebabkan oleh adanya tinggi pohon dapat diterangkan oleh-keragamai dianeter pohon atau sebaliknya (Sutarahardja dan Haerumaa l9glJ. Berdasarkan petunjuk ini, cukup relevan apabila model penduga isi pohon dicoba berdasarkan peubah tunggal selain peubah ganda diameter dan tinggi pohon. peubah tunggal yang umum digunakan yaitu diameter.
pohon sangat
C.
Modet Penduga Isi Pohon
Dari penelitian ini, model penduga isi pohon bebas cabang jenis sungkai yang berbasil disusun adalah:
l. 2.
D4oE Dr'7oHr'or
V = 0,00024
V:0,00010
V:
-3,61 + 2,08 log D
atau
log
atau
logY=4,02 +
1,70
logD+
1,01
logH
dengan hasil analisis ragam (analysis of variance) dari masing-masing persamaan dapat dilihat pada Lanpiran 1.. Kedua persarnaan di atas memiliki nilai galat baku (se),
koefisien determinasi (xt'), sirrpangan agregatif seperti disajikan pada Tabel 2.
44
(sl)
dan simpangan rata-rata (^si)
Model Penduga Isi Pohon Bebas CabangJenis Sungkai ... (Haruni K. dan Sofwan B.) Tabel (Table)
2. Koefisien determinasi (R2), galat baku (,Se), simpangan rata-rata dan simpangan agregatif dari masing-masing persamaan (Determination coeflicient (R2), standard enor (Se), mean deviation and aggregative deviation of each equation) Simpangan (d ev iat io n\ (Vo)
Persamaan
Je
R2
(equation)
(%")
(/o)
ratz-ratz (mean)
agregatif (ag g r eg a t iv e)
V=0,00024D2'08
8,39
94,90
0,05
13,81
V = 0,00010 Dr'?oHr'or
6,94
96,50
0,54
I
l,5l
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa kedua persamaan memiliki tingkat ketelitian yang masih dapat diterima. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Se yang kurang dai 20 o/o. Menurut Prodan (1965), suatu persamaan regresi untuk menduga isi pohon yang menggunakan satu peubah bebas diameter atau tinggi, besarnya Se yang diperkenankan tidak boleh melebihi 25 o/o, sedangkan bila menggunakan dua peubah bebas secara bersama-sama Se yang diperkenankan tidak boleh melebihi 20 %. Berdasarkan nilai Se tersebut, terlihat bahwa model dengan menggunakan tinggi pohon dan diameter dapat meningkatkan ketelitian dugaan sebesar L,45 oA, dibandingkan dengan hanya menggunakan satu peubah diameter pohon. Namun demikian, masalah penambahan wakhl, tenaga dan biaya perlu dipertimbangkan apabila peubah tinggi harus ditambahkan dalam praktek di lapangan. Nilai R2 dari kedua persamaan sangat tinggi, yaitu di atas 94 %. Hal ini menunjukftan bahwa pendugaan isi pohon dengan menggunakan peubah bebas diameter dan tinggi atkup relevan, kzrena peubah-peubah tersebut sangat berpengaruh atau berperan terhadap keragaman isi pohon. Berdasarkan hasil uji validitas, masing-masing persarnaan memiliki sinpangan agregatif cukup kecil di bawah 1 o/o, sedangkan simpangan rata-tata nilainya di atas 10 o/o. Menurut kriteria yang disarankan, suatu model penduga volume pohon dikatakan o;lrtrp valid apabila memberikan sinrpangan agregatif kurang dari I %o dan simpangan rata-rata kurang dari 10 % (Spun, 1951 dan Husch, 1963). Dari hasil pengujian, meskipun simpangan rata-rata yang dihasilkan dari kedua persamaan sedikit lebih besar dari kriteria yang disarankan, namun untuk keperluan praktek dipandang masih dapat dipergunakan.
Dalam hubungan di atas maka pendugaan isi pohon bebas cabang jenis sungkai dapat dilakukan dengan menggunakan persarnaan isi pohon berdasarkan penduga diameter dan penduga diameter-tinggi. Model penduga isi yang didasarkan pada satu peubah diameter selanjutnya digunakan untuk menyusun tarif (tarffi, sedangkan model penduga isi yang didasarkan pada dua peubah diameter dan tinggi selanjutnya digunakan nntuk menyusun tabel isi baku (standard volume table).Hasil penyusunan tarif dan tabel isi pohon sungkai disajikan dalam Lampiran2 dan Lampiran 3.
45
Bul. Pen. HutanNo. 644,2004 : 39 - 50
V. KESIMPUI-AN DAN SAMN
A. t. 2. 3.
Kesimpulan
fohon model yang dikuryull*n menyebar cukup baik dengan penyebaran pohon lebih banyak pada kelas diameter tengah y*g o-u-
''"*pulkun'gambaran penyebaran hutan tanaman. Peubah tunggal dianryter dan peubah ganda diameter tinggi sangat menenhrkan terhadap keragaman isi pohon. Persamaan isi pohon yang rlihasilft6a untukjenis sungkai di daerah Banten adalah:
-
1).V:0,00024 D2'08 atau log V: -3,61 + 2,0g log D 2).V:0,00010 D r'7oHt'ot atau log y:4,02+l,70log D +1,01 log H dengan sirrpangan agregat dan sirrpangan rata-rata masing-masing sebesar o,o5 yo dan 13,8 I %o, serta 0,54 yo dan ll,5l %o.
B. 1.
Saran Dalam pembacaan kunci pendugaan isi pohon bebas cabang tanpa kulit mengikuti ketentuan pembulatan sebagai berikut:
cm atau < 0,5 m dibulatkan ke bawah > 0,5 cm atau I 0, 5 m dibulatkan ke atas < 0,5
2.
Dengan adanya keterbatasan datam cakupan penelitian terutama menyangkut kondisi fisik lokasi pengambilan pohon model, maka Iabel/tarif yang tersrisun kemungkingan dapat digunakan pada tempat lain sepanjang memiliki karakterisfik terrpat tumbuh yang sama.
3'
untuk meningkatkan keakuratan pendugaan isi pohon sungkai, di masa yang akan dut og perlu disusun persamaan isi pohon dengan -*u*buh jurnlah pohorr--oa"t
dariberbagai umur.
DAFTAR PUSTAKA
E. 1970. The principles of Forest yield study : studies in the organic production, structure, Increment and yield of forest stand. pergamon Fress.
Assmann,
Oxford-New York-Toronto-sydney-Braunschweig.
chapmaq H.H. and
w.H. Meyer.
Corrpany, Inc, New York.
1949. Forest Mensuration McGraw-Hill Book
Husc\ B. 1963. Forest Mensuration dan statistics. Ronald press company, New york. Marcelino, M.M. 1966. A cornrnercial volume table for Red Lauan (Shorea negrosensis Foxw) in claveria, cagayan prov. The philofF'or. No. lg. Dept.oflgr and Resource, Manila.
46
Model Penduga Isi Pohon Bebas cabang Jenis sunglai ... (Haruni I.(- dan gofwan B.)
Prodan, M. 1965. Holnnesslehre. J.D. saueolander's.verlag. FrankfirtamMain.
schmidt, F.H. and J.H.A. Fergusson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period ratios for Indonesia tvirh Westenr New Guinea. Verhand No. 42. Kementerian Perhubungan, Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Spurr, S.H. 1951. Forest Inventory. The Ronald press Corrpany.
sutarahardja,
s. dan H. Haenrmarq Js. 1981. penyrsunan tabel volume lokal kayu
pertukangan jenis-jenis kayu pada hutan tropika basah. Fakultas Kehutanan
Bogor.
Ipb,
47
Bul. Pen. Hutan No. 644, 2004 : 39 - 50 Lampiran (Appendix)I. Analisis ragam untrk persanaan regresi isi pohon bebas cabang (Analysis of variance for regression equations of clearbole volume)
l.
logV:-3,61 +2,08
logD
aau(or) Y=0,00024
Regresi (Regressrbn)
Sisa (Residaal)
Galat baku (Snndard enor): 8,39 r = 95,0 Vo R2 = 94,9 o/o
2.
logY = 4,02+
Sumber keragarmn (Source ofvariance\
1,70
50
0,3804
logIl
Derajatbebas (Degrees offreedon)
(Tonll
Galat baku (Standard enor) = 6,94
48
7,2303
logD+ l,0l
Sisa (ResiduaI)
r=96,6V.
l
o/o
Regresi (Regressrbtr)
Jurrlah
R2=96J%
X'08
o/o
atau (or) t/:0,00010 Dr.70/irr.or Junilah kuadrat (Sum ofsquare)
Kuadrat rcngah (Mean of squarQ
2
7,3558
3,6779
49
02550
0,0048
5l
7,6108
Model Penduga Isi Pohon Bebas cabangJenis sungkai ... (Harttni K. dan sofwan B.)
Lampiran (AppendA)
Di^nr;ter (diameter) cm
2. Tult pohon sungkai
(P. canescens Jack) di KpH Banten (Tarif of swgkoi (P. canescens"lcct) in the Forest District of Banten) Isi (volume)
Dirrmeter (diameter)
Isi
(wlune)
m3
cm
I
0,000
l6
2
0,001
t7
0,090
3
0,002
IE
0,101
4
0,004
l9
0,1
5
0,007
20
0,126
6
-3 op79
l3
0,010
2t
0,139
7
0,014
22
0,154
8
0,019
23
0,169
9
0,024
24
0,184
l0
0,030
25
0,200
ll
0,036
26
0,218
t2
0,0,14
27
o23s
t3
0,051
28
o2s4
t4
0,060
29
o2?3
l5
0,069
30
0293
49
Bul. Pen. HutanNo.644,2004 : 39 - 50
rampiran(Appendix)tr;ff:;i"tr::i:#ffi
g."xxx:"*;?,,0)ofi,!,rf:,,f:':,
Banten\ Diameter
Tinggi bebas cabang (Height of clesrbole)
(Diameter)
(m)
(cm)
3
4
5
6
7
8
9
l0
I
0,000
0,000
0,000
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
t
0,001
0,001
0,002
0,002
0,002
0,003
0,003
0,003
3
0,002
0,003
0,003
0,(X)4
0,004
0,005
0,006
0,006
4
0,003
0,004
0,005
0,006
0,007
0,008
0,009
0,010
5
0,005
0,006
0,008
0,009
0,01I
0,012
0,014
0,015 0,021
6 7
0,008
0,008
0,010
0,012
0,014
0,017
0,022
0,024
0,027
0,011
0,013
0,016
0,019
0,020
0,024
0,027
0,030
0,034
8
0,010
0,013
0,017
9
0,012
0,016
0,021
0,025
0p29
0,033
0,037
0,041
t0
0,015
0,020
0,025
0,030
0,035
0,039
0,044
0,049
ll
0,017
o,023
0,029
0,035
0,041
0,046
0,052
0,058
t2
0,020
0p27
0,033
0,040
0,047
0,054
0,061
0,067
0,062
0,069
0,o77
0,031
0,038
0,046
0,054
0,026
0,035
0,044
0,052
0,061
0,070
0,079
0,088
l5
0,o29
0,039
0,049
0,059
0,069
0,079
0,089
0,099
l6
0,033
0,044
0,055
0,066
0,077
0,088
0,099
0,1 10
t7
0,036
0,048
0,061
0,073
0,085
0,097
0,1 10
0,122
l8
0,040
0,053
0,067
0,080
0,094
0,107
0,121
0,134
t9
0,044
0,058
0,073
0,088
0,103
0,1l8
0,132
0,147
0,064
0,080
0,096
0,1
l2
0,128
0,144
0,161
0,104
0,122
0,139
0,157
0,175
13
l4
20
0,023
0,048
2t
o,0s2
0,069
0,087
22
0,056
0,075
0,094
0,1
l3
0,132
0,151
0,170
0,189
23
0,060
0,081
0,101
0,122
0,142
0,163
0,183
0,204
24
0,065
0,087
0,109
0,131
0,153
0,175
0,197
0,219
25
0,070
0,093
0,1
l7
0,140
0,164
0,187
0,21r
0,235
26
0,074
0,100
0,r25
0,150
0,175
0,200
0,226
0,251
0,r33
0,r60
0,1 87
0,214
0,241
0,268
0,199
0,227
0,256
0,285
27
0,079
0,106
0,084
0,113
0,141
0,170
29
0,090
0,120
0,150
0,r80
0,21I
0,24r
0,272
0,302
30
0,09s
0,127
0,159
0,191
0,223
0,256
0,288
0,320
28
50
0,006
0,019