Reumatoid Arthritis Hercegovina 1011013063
Reumatoid Athritis Keadaan kronis yang meupakan kelainan inflamasi progresif dengan etiologi yang belum di ketahui. Karkterisasi : -sendi poliartikular - Manifestasi sitemik
Patofisiologi - Akibat disregulasi komponen humoral dan di mediasi sel sisitem imun. menghasilkan antibodi ( factor reumathoid) - Ig dapat mengaktifasi sistem komplemen melipatgandakan respon imun meningkat kemotaksis , fagositosis, pelepasan limfokin disajikan kepada limfosit T aktifasi sel T dan B
Patofisiologi - Tumor nekrosis faktor (TNF) , IL-1, IL-6 Sitokin proinflamasi - Sel T yang teraktifasi mengahasilkan sitotoksin toksis terhadap jaringan - Sitokin aktifasi proses inflamasi lebih lanjut dan menarik sel sel ke daerah inflamasi makrofag terstimulasi melepaskan : prostaglandin dan sitokin
• Sel B yang teraktifasi sel plasma antibodi dengan kombinasi komplemen akumulasi leukosit polimorphonuclear leukosit ( PMN). • PMN melepaskan : sitokin , radikal bebas O2 , radikal hidoksil yang mendukung kerusakan seluler pada sinovium tulang
Patofisologi
Manifestasi Klinik kelelahan, energi hilang, nafsu makan hilang, demam ringan, otot dan nyeri sendi, dan kekakuan. Kekakuan pada otot dan sendi yang dominan di pagi hari dan setelah beberapa waktu tidak aktif. Umumnya selama flare, sendi menjadi merah, nyeri, bengkak dan sakit
Tujuan Utama terapi • Pemberian terapi yang lebih intensif pada penyakit RA dini berguna untuk meminimalkan kerusakan struktural sendi • Tujuan utama terapi RA yang lain adalah meniadakan atau mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada sendi.
Terapi A. Pendekatan Umum Terapi non farmakologi: -Istirahat yang cukup, mengurangi berat badan , terpi fisik , membantu menjaga fungsi sendi. - Keadaan parah operasi - Pendidikan pasien dan pemabatasan terapi obat
Terapi Farmakologi 1. Golongan Imunosupresan a. Metotreksat Menghambat reduktase asam dihidrofolat dan bertentangan dengan sintetis , perbaikan dan replikasi DNA. Indikasi : RA aktif yang berat KI : keruskan signifikan pada ginjal, fungsi hati yang abnormal,kehamilam dan ibu menyusui
Efek samping : mengurangi kesuburan pria dan wanita , harus sangat hati hati pada ulkus peptikum , kolitis ulseratif, diare dan ulseratif Sediaan yang beredar : Methotrexat Emthexate Mitoxat
b. Siklosporin Agen imunosupresan pada transplantasi organ .Telah terbukti menurunkan imunitas humurol.Efektifitas terlihat dari inhibisi imunokompeten limfosit yang spesifikdan irreversibel.Limfosit T dihambat baik. Indikasi : AR KI : pada fungsi ginjal yang abnormal, hipertensi yang tidak terkendali, malignansi Efek samping : kreatinin dan ureum meningkat sesuai dosis, hipertrikosis , tremor,disfungsi hati
B. AINS Dosis tunggal AINS Aktivitas analgesik,terapi pct lebih disukai terutama pada usia lanjut. Dalam dosis penuh efek analgesik yang bertahan lama yang membuat sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut akibat radang.
Sediaan yang beredar Aspirin : dewasa 2,6 – 5,2 g anak anak : 60 – 100 mg/kg Celecoxib : dewasa 200- 400 mg anak anak Fenoprofen : dewasa 0,9 – 3 g Ibuprofen : dewasa 1,2 – 3,2 g anak anak 20- 40 mg/ kg Meklofenamat : dewasa 200 – 400 mg
KI : pasien hipersensitivitas terhadap asetosal, Efek samping : rasaurtikaria, tidak nyaman pada saluran asma, angiodema, rinitis yang dipicu cerna , mual, muntah, diare, kadang pendarahan asetosal atu tukak, kadang reaksi hipersensitifitas.
C. Kortikosteroid Interaksi dengan protein reseptor di spesifik organ target , untuk mengatur ekpresi genetik perubahan dalam sinetsis protein, sehingga mengubah fungsi seluler organ target misalnya efek glukoneogenesis, meningkatnya sam lemak dan reabsosi Na,> reaktifitas pembuluh terhadap zat fasoaktif dan efek antiinflamasi.
Sediaan yang beredar -Dexamethason cairan inj 5 mg/ml - Hidrokortison serbuk inj 100 mg/ 2 ml - Kortison cairan inj 25 mg/ml - Triamsinolon : kenacort-A cairan inj 40 mg/ml
KI : infeksi sistemik, kecuali bila diberikan Indikasi : antiinflamsi antibiotik sistemik. Efek samping : diabetes, osteoporosis terutama usia lanjut,pemberian dosis tinggi menybabkan nekrosis avaskular dan sindrom cushing,gangguan mental,euphoria, miopati.
d.Golongan Emas Aurothioglucose dan Gold Sodium Thiomalate Indikasi : RA KI : pasien yang toksisitas parah akibat terpapar emas dan logam berat lainya,pasien colitis ,hepatitis Efek samping : GI (nausea, muntah, diarrhea), dermatologi, hematologi.
Sediaan yang beredar Authrioglucose suspensi steril / parenteral : 50 mg/ ml. Gold sodium thiomalate perenteral, injeksi : 50 mg/ml.
e. Agen Biologi Etanercept Leburan protein yang mengandung2 p75soluble reseptor TNF berhubungan dengan fragmen Fc pada IgG1.Obat ini terikat dan menginaktifasi TNF mencegah berinteraksi dengan permukaan sel resptor menginaktifasi sel.
Indikasi : Juvenil artrhitis, psoriatik athritis, granumalositosis wegener KI : pasien dengan preexisting infeksi dan memiliki resiko yang tingg terhadap infeksi. Efek samping : reaksi lokal pada injeksi, neurologic demyelineting syndrome. Sediaan yang beredar : Enbrel parenterla, inj 25 mg