RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER MATERI POKOK
ALOKASI WAKTU
: SMK MAHARDIKA : KOMUNIKASI DATA : XI / GANJIL : STANDAR KOMUNIKASI: Standar Organisasi
OSI
Internet Standar
: 8 X 45 MENIT (8 JP)
A. Kompetensi Inti ( KI ) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan human iora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar ( KD ) 3.2. Menganalisis berbagai standar komunikasi data. 4.2. Menyajikan berbagai standar komunikasi data C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. 3.2.1. Mendeskripsikan organisasi standar komunikasi data. 2. 3.2.2. Mendeskripsikan Layer OSI pembentuk komunikasi data 3. 3.2.3. Mendeskripsikan internet standar dalam komunikasi data 4. 4.2.1. Mengidentifikasikan standar organisasi pembentuk standar komunikasi 5. 4.2.2. Mengidentifikasi OSI layer pembentuk standar komunikasi 6. 4.2.3. Mengidentifikasi internet standar pembentuk komunikasi data D. Tujuan Pembelajaran 1. 3.2.1. Siswa dapat mendeskripsikan organisasi standar komunikasi data. 2. 3.2.2. Siswa dapat mendeskripsikan Layer OSI pembentuk komunikasi data 3. 3.2.3. Siswa dapat mendeskripsikan internet standar dalam komunikasi data 4. 4.2.1. Siswa dapat mengidentifikasikan standar organisasi pembentuk standar komunikasi 5. 4.2.2. Siswa dapat mengidentifikasi OSI layer pembentuk standar komunikasi 6. 4.2.3. Siswa dapat mengidentifikasi internet standar pembentuk komunikasi data E. Materi Pembelajaran Standar Organisasi 1. IEEE IEEE adalah organisasi nirlaba internasional, yang merupakan asosiasi profesional utama untuk
peningkatan teknologi. Sebelumnya, IEEE merupakan kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Namun berkembangnya cakupan bidang ilmu dan aplikasi yang diperdalam organisasi ini membuat nama-nama kelektroan dianggap tidak relevan lagi, sehingga IEEE tidak dianggap memiliki kepanjangan lagi, selain sebuah nama yang dieja sebagai Eyetriple-E. Di samping society, IEEE memiliki badan standard (Standard Association, IEEE-SA). IEEE-SA memiliki wibawa cukup besar untuk bisa mempersatukan substandard industri membentuk standardisasi internasional yang diakui seluruh industri. Beberapa standar IEEE : o
IEEE 802.3 — Ethernet akses LAN.
o
IEEE 802.11 — Wifi, akses wireless LAN.
o
IEEE 802.16 — WiMAX, akses wireless MAN. Saya hanya membahas sedikit mengenail WiMax: WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produkproduk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
2. ANSI ANSI (American National Standards Institute adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain, misalnya ISO , Ansi adalah organisasi sukarela yang terdiri atas anggota dari sektor usaha, pemerintah, dan lain-lain yang mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan standar, dan memperkuat posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO. ANSI adalah lembaga amerika yang mengeluarkan standard ASCII (American Standard Code for Information Interchange).ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 00000000 hingga 11111111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal. SQL adalah standar ANSI (American National Standards Institute) bahasa pemrograman untuk mengakses dan memanipulasi database. Statemen SQL digunakan untuk menerima, mengubah dan menghapus data. SQL bekerja dengan berbagai sistem database antara lain MS Access, DB2, Informix, MS SQL Server, Oracle, Sybase, dll. Sesuai kegunaan dan perkembangannya, SQL memiliki beberapa versi, tetapi agar tidak terjadi kekeliruan dibuat standar oleh ANSI, mereka harus memiliki keywords utama yang dipakai secara umum yaitu (SELECT, UPDATE, DELETE, INSERT, WHERE, dan sebagainya). ANSI C adalah standar bahasa C pertama.
3. TIA Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) adalah suatu organisasi terpisah yang diakui oleh ANSI dan bekerjasama dengan Asosiasi Industri Elektronika (EIA). TIA dikenal terbaik untuk mengembangkan standard pemasangan kabel menggunakan disain dan instalasi sistem pemasangan kabel yang terkoordinasi. Sehingga mampu untuk mendukung suatu cakupan aplikasi yang luas dan memenuhi kebutuhan kecepatan yang tinggi pada masa kini dan mendatang. Contoh standart dari TIA/EIA : Standard TIA 568A-B 4. ECMA (European Computer Manufacturers Association) Sebelumnya dikenal sebagai ECMA (European Computer Manufacturers Association) , lembaga ini merupakan perkumpulan orang eropa yang mengeluarkan standar dalam sistem teknologi dan informasi. Ecma International adalah lembaga yang mengeluarkan standarisasi dalam ECMAScript, sebuah standard yang mengelola JavaScript. 5. ITU-R International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R) Sebuah organisasi global yang ada dan didirikan untuk mengatur penggunaan frekuensi radio (RF) diseluruh penjuru dunia. The United Nations (PBB), menugaskan kepada International Telecommunication Union Radiocommunication Sector (ITU-R) ini, untuk mengatur dalam hal skala penggunaan frekuensi, secara global. Nah, karena dunia ini luas, maka kemudian ITU-R membaginya menjadi beberapa wilayah. Hingga masing-masing wilayah, diatur oleh organisasi yang berbeda. Pembagian wilayah ini yaitu meluputi: o
Region A: North and South America Inter-American Telecommunication Commission (CITEL) www.citel.oas.org
o
Region B: Western Europe European Conference of Postal and Telecommunications Administrations (CEPT) www.cept.org
o
Region C: Eastern Europe and Northern Asia Regional Commonwealth in the field of Communications (RCC) www.rcc.org
o
Region D: Africa African Telecommunications Union (ATU) www.atu-uat.org
o
Region E: Asia and Australasia Asia-Pacific Telecommunity (APT) www.aptsec.org Dari masing-masing wilayah atau region ini, kemudian bekerja sama dan dibagi-bagi lagi dengan organisasi-organisasi dari masing-masing negara setempat. Contohnya:
o
Australia, Australian Communications Authority (ACA)
o
Japan, Association of Radio Industries and Businesses (ARIB)
o
New Zealand, Ministry of Economic Development
o
United States, Federal Communications Commission (FCC)
6. Federal Communications Commission (FCC) FCC adalah organisasi yang bergerak di bidang pertelekomunkasian. Organisasi ini yang mengatur segala jenis komunikasi baik yang keluar ataupun ke dalam negara Amerika Serikat. Wireless, sebagai sarana telekomunikasi, tentu saja ikut menjadi wewenang dari FCC ini. Tujuan FCC mengatur komunikasi wireless, adalah agar tidak terjadi kesimpang siuran, maupun penyalahgunaan dalam hal penggunaan sinyal atau frekuensi radio yang digunakan dalam teknologi wireless. FCC adalah organisasi independent yang didirikan oleh pemerintah US. FCC bertanggung jawab untuk mengatur segala jenis penggunaan perangkat telekomunikasi, baik yang menggunakan radio, televisi, wire, satellite, dan kabel. Wilayah kekuasaan FCC ini meliputi 50 negara bagian yang ada di US, dan beberapa distrik yang menjadi teritori dari Negara US. Hampir disetiap negara mempunyai badan atau organisasi yang serupa dengan FCC ini. FCC dan organisasi sejenis, adalah organisasi yang bertugas, sekaligus yang berhak untuk membuat berbagai aturan yang menyangkut mengenai apa saja yang boleh, dan tidak boleh dilakukan oleh seorang user dalam hal penggunaan wireless, khususnya yang menyangkut penggunaan Frekuensi Radio (RF) untuk melakukan transmisi. Aturan ini meliputi dalam hal penggunaan: o
Frequency
o
Bandwidth.
o
Maximum power of the intentional radiator.
o
Maximum equivalent isotropically radiated power (EIRP)
o
Use (indoor dan/atau outdoor). Dari aturan-aturan inilah, FCC dan organisasi sejenis membuat prosedure dan standar kerja. Organisasiorganisasi ini dibentuk dan bekerja sama, dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan akan meningkatnya permintaan yang menyangkut teknologi wireless, yang sedang berkembang dengan pesat saat ini.
7. ISO Organisasi Internasional untuk Standardisasi, International Organization for Standardization (ISO) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa yunani sos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi. Didirikan pada23 February 1947 ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG). Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar. ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik. Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
o
Meningkatkan citra perusahaan
o
Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
o
Meningkatkan efisiensi kegiatan
o
Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
o
Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
o
Mengurangi resiko usaha
o
Meningkatkan daya saing
o
Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
o
Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal Contoh : • Standarisasi Protokol (ISO 7498) ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model. Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
8. IETF IETF adalah ebuah organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam mengatur dan menetapkan protocol-protocol standard yang digunakan di internet. Internet Engineering Task Force (disingkat IETF), merupakan sebuah organisasi yang menjaring banyak pihak (baik itu individual ataupun organisasional) yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet. Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group), dan diberi tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan Internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board). Pekerjaan IETF dilakukan oleh banyak kelompok kerja (disebut sebagai Working Groups) yang berkonsentrasi di satu bagian topik saja, seperti halnya keamanan, routing, dan lainnya. IETF merupakan pihak yang mempublikasikan spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP. Kebijakan protokol QoS (Quality of Service) yang diusulkan sebagai standar IETF untuk mengkomunikasikan informasi kebijakan QoS dalam jaringan. 9. World Wide Web Consortium (W3C) The World Wide Web Consortium (W3C) merupakan sebuah lembaga konsorsium yang membuat dan terus berobservasi dalam pengembangan teknologi web mencangkup XML, HTML dan aplikasi-aplikasi lain yang sering digunakan dalam dunia web. Mereka juga selalu mengeluarkan aturan dan standard supaya siapapun yang membuat dan mengimplementasikan selalu memperhatikan berbagai aspek yang fital seperti kecocokan dengan perangkat dan browser pengakses, pembaca hingga membuat sebuah website yang dapat berjalan bertahun-tahun karena perubahannya mudah. Walaupun W3C bukan satu-satunya standar dalam pembuatan web, namun W3C merupakan lembaga yang sangat besar pengaruhya bagi dunia web. Selain mengeluarkan standard yang mudah dimengerti ternyata lembaga inipun mengeluarkan artikel dan tutorial yang mendukung teknologi yang diobservenya
itu. Bahkan untuk mengecek kehandalan desain kita, W3C mengeluarkan beberapa macam validator. World Wide Web Consortium (W3C) adalah suatu konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar untuk World Wide Web. Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang dipakai sebagai basis utama web, seperti URL (Uniform Resource Locator), HTTP (HyperText Transfer Protocol), dan HTML (HyperText Markup Language) dikembangkan dan diatur oleh badan ini. Standard dari W3C (Konsorsium World Wide Web) XML,CGI,CSS,HTML5,dll LAYER OSI Pengertian 7 Layer OSI
7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak saling bergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan. Komponen Penyusun 7 Layer OSI 7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari : 1. Physical Layer 2. DataLink Layer 3. Network Layer 4. Transport Layer 5. Session Layer 6. Presentation Layer 7. Application Layer. Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu: 1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer. 2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya 2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage). 4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. 5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama. 6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). 7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
INTERNET STANDAR KONSEP TCP/IP TCP/IP merupakan salah satu protocol jaringan selain NetBEUI dari Microsoft atau IPX/SPX dari Novell. Sejarah TCP/IP sendiri bermula dari Departemen Pertahanan Amerika serikat (DOD) yang membuat TCP/IP dengan maksud untuk menggabungkan hubungan komunikasi jaringan dari berbagai macam jenis komputer, yang akhirnya DOD Anvanced Research Project Agency menjadikan protocol TCP/IP tersebut sebagai standar untuk komunikasi antar jaringan. Hubungan pelaksanan antar jaringan (internetworking) disebut ARPANET, yang dalam perkembangannya berubah menjadi internet yang dikenal sekarang. TCP/IP awalnya dibuat untuk komputer berbasis sistem operasi Unix. Ketika Hyper-Text Transfer Protocol (HTTP) telah berkembang seiring dengan bahasa Hyper-Text Markup Language (HTML), maka internet (World Wide Web=WWW) terbentuk. Hal ini menyebabkan IPX sebagai bahasa komunikasi jaringan semakin pudar. Keuntungan TCP/IP Mendukung berbagai jenis platfom jenis komputer dan server. Akses ke Internet mudah
Kemampuan routing yang tinggi Mendukung SNMP (Simple Network Management Protocol). Mendukung DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Mendukung WINS (Windows Internet Name Service), memungkinkan saling „melihat ‟ (browse) antara client dan server. Mendukung POP (Post Office Protocol), HTTP, dan berbagai standar protcol yang lain. Sistem standar penomoran yang terpusat pada satu tempat/organisasi (IDNIC). 90 Kerugian TCP/IP Karena adanya sistem standar penomoran yang terpusat, maka ada biaya tambahan untuk mendaftarkan nama domain. Standar protocol yang paling lambat kecepatannya. a. Prinsip kerja InterNet Protocol (IP). Fungsi dari InterNet Protocol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim melalui route yang sebarang (random), tanpa si pengirim maupun si penerima surat mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama, belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat. Prinsip di atas digunakan oleh InterNet Protocol, "surat" diatas dikenal dengan sebutan datagram. InterNet protocol (IP) berfungsi menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada media kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak. Untuk membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx], (xx mempunyai nilai dari 0-255). 91 b. Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP). Berbeda dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja seperti "virtual circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer dalam jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan dengan baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi tersebut
(misalnya mengirim e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan komputer. Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus. TCP mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex, hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control. Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number. Port number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port nomor 20 dan masih banyak lagi. 92 Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen) nomor port yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server untuk meminta servis yang dibutuhkan. c. Pengalamatan Internet (IP Address) Setiap host (induk) komputer yang menggunakan protocol TCP/IP harus mempunyai alamat internet sendiri (IP Address). Internet Address merupakan alamat logikal yang terdiri dari 32 bit, yang dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing bagian terdiri dari 8 bit. Penulisan umumny dilakukan dengan nptasi desimal sebagai berikut: xxxx.xxxx.xxxx.xxxx Bentuk binernya adalah: bbbbbbbb. bbbbbbbb. bbbbbbbb. bbbbbbbb di mana b bernilai 1 atau 0. Karena tiap field terdiri dari 8 bit maka nilai tiap field-nya dimuali dari 0 sampai dengan 255. Dalam mengatur pembagian alamat, dibagi atas beberapa kelas nomor jaringan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.37. Pembagian Kelas Berdasarkan kelas ini maka alamat minimum dan maksimum menjadi: Kelas A nilai minimum 00000000=000, nilai maksimum 01111111=127 Kelas B nilai minimum 10000000=128, nilai maksimum 10111111=191 Kelas C nilai minimum 11000000=192, nilai maksimum 11011111=223 Kelas D nilai minimum 11100000=224, nilai maksimum 11011111=239 Kelas E nilai minimum 11110000=240, nilai maksimum 11110111=247
d. Alamat Subnet Untuk mempermudah kerja manajer jaringan, maka jaringan dapat dibagi menjadi beberapa sub jarinagn (subnet), misalnya beberapa departemen membaginya menjadi subjaringan sendiri sesuai denagn departemennya dan antarsubnetnya menggunakan router. Alamat subnet diambil dari alamat host dengan menggunakan subnet mask. Subnet mask menentukan akhir dari alamat jaringan. Nilai subnet mask bernilai biner 1 unruk menentukan alamat akhir jaringan dan bernilai 0 untuk host-nya.
Standar (default) Subnet Mask adalah:
255.0.0.0 untuk kelas A 255.255.0.0 untuk kelas B 255.255.255.0 untuk kelas C Jika jaringan yang diinstal tidak besar, sebaiknya digunakan default subnet mask yang diberikan sesuai dengan kelasnya. e. Alamat IP Spesial Ada beberapa alamat untuk IP yang tidak boleh digunakan sebagai alamat host karena sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu: Alamat broadcast yang disebut local broadcast adalah 255.255.255.255 Alamat 127.xxxx.xxxx.xxxx dipakai sebagai alamat loopback yaitu paket yang ditransmisikan kembali oleh buffer komputer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan sebagai alamat untuk diagnostik dan pengecekan konfigurasi TCP/IP.
Komponen Jaringan Ethernet Sampai saat ini Ethernet menggunakan media kabel thin coax, thick coax, fiber optic, dan UTP dengan jumlah node maximum 1024. Pada instalasi jaringan yang luas, biasanya antar gedung:
biasanya digunakan kabel fiber optic atau thick coax sebagai backbones. Kabel Backbones ini
berfungsi sebagai bus segment linier dengan panjang maximum 500 m, dan 2500 m jika menggunakan repeater, dimana satu segment dapat dihubungkan dengan 100 node.
komputer dihubungkan ke backbones dengan manggunakan drop cable, melalui sebuah transceiver.
Transceiver Terminator Drop Cable
Work Station
File Server 1
Work Station
Gambar Thick coax sebagai backbone pada jaringan thick-ethernet Untuk instalasi yang lebih kecil, biasanya dalam satu gedung:
digunakan kabel thin coax atau UTP.
jarak maximum satu segment kabel thin coax adalah 185 m - 300 m dan 100 node per segment
kabel UTP digunakan dengan topologi star, dan memerlukan sebuah hub atau consentrator yang
diletakkan di tengah-tengah topologi star.
BNC Terminator
BNC T-Connector
BNC Connector Work Station
Repeater
Work Station
Work Station
Work Station
File Server 2
File Server 1
Work Station
Work Station BNC Terminator
Gambar Implementasi ethernet dengan thin-coax 4.INSTALASI KABEL 4.1.Instalasi Kabel Ethernet Kabel thin-ethernet dibuat dengan kabel coax RG-58. Panjang minimal satu segment adalah 18 inchi. Pada kedua ujung kabel ini dipasangi konektor BNC. Dibutuhkan juga konektor T BNC. Kedua ujung segment kabel harus dipasangi BNC Terminator. 4.2.Instalasi Kabel Thin-Ethernet
satu segmen terdiri dari:
1. kabel koaksial RG-58 1. sepasang konektor BNC
untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T
satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC
panjang minimum 18 inchi Kabel koaksial RG-58
BNC Connetctor BNC Connetctor BNC T
BNC Terminator
BNC T
BNC Terminator
Gambar Contoh segment kabel thin coax 4.3.Instalasi Kabel Thick-Ethernet
satu segmen terdiri dari:
1. kabel koaksial RG-8 1. sepasang konektor BNC
untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver dan drop cable melalui konektor DB 15
satu segmen harus diakhiri dengan terminator
Kabel koaksial RG-8
BNC Connetctor Transceiver
BNC Connetctor
DB 15 ke node
Drop Cable
Terminator
Gambar segmen kabel thick-coax 4.4.Instalasi Kabel Star-Ethernet
satu segmen terdiri dari:
1. kabel UTP 1. sepasang konektor RJ-45 atau RJ-11
tidak ada persilangan antar kaki-kaki konektor
Kabel UTP yang digunakan adalah 24 AWG. Dibutuhkan juga konektor RJ-45 dan RJ-45 crimp tool untuk memasangkan kabel ke konektornya. Untuk topologi star dibutuhkan juga consentrator yang berfungsi sebagai pusat perkabelan dan meneruskan paket-paket ethernet ke tujuan yang benar. Pada kabel UTP biasa terdapat 8 kabel yang berwarna-warni. Pada kecepatan transfer yang berbeda maka susunan warna kabel UTP sebaiknya memakai aturan yang standart. Untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data 10Mbps maka susunan kabelnya bebas, asalkan selang-seling antara satu warna dengan warna putih pasangannya. Selain itu agar kabel bisa konek , kedua ujung kabel yang sudah dipasang konektor bila disejajarkan urutan kabelnya harus sama. Sedangkan untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data 100Mbps, susunan kabel digambarkan pada job sheet. Kabel UTP
Konektor RJ-45
Gambar Kabel UTP dan konektornya
4.5.Menghubungkan PC ke Jaringan Ethernet Setiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber-optic. jumper shared memory base address jumper I/O address
UTP out Thick ethernet out
jumper dma channel jumper IRQ level
BNC out
Gambar Network Interface Card dan jumper-jumpernya
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk setiap sistem operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating sistem maupun dari pembuat NIC itu sendiri.
F. Strategi Pembelajaran Pendekatan Model pembelajaran Metode
: Scientific : DL (discovery learning), Project Base Learning : Penugasan, tanya jawab, diskusi, proyek
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke satu WAKTU 10’
KEGIATAN GURU Kegiatan Pendahuluan Berdoa Mengecek kehadiran dan kondisi kelas Motivasi : Mengingatkan kembali peserta didik seputar materi pelajaran yang pernah didapatkan saat pelajaran sebelumnya Pembentukan akhlak atau sikap sosial dan spiritual siswa Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
KEGIATAN SISWA Berdoa (KI – 1) Menjawab pertanyaan Guru
Memperhatikan penjelasan dan pertanyaan Guru dan diharapkan terdapat perubahan sikap sosial dan spiritual siswa
Memperhatikan penjelasan dan pertanyaan Guru seputar materi sebelumnya dan dengan harapan
TAHAP Motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran
WAKTU
KEGIATAN GURU
KEGIATAN SISWA
TAHAP
agar siswa mampu membedakan materi sebelumnya dengan yang akan dipelajari 160’
Kegiatan Inti 80’ Kegiatan Inti I
Menayangkan materi badanbadan standarisasi komunikasi dan Layer OSI
Memaparkan kepada siswa tentang badan-badan standarisasi komunikasi dan Layer OSI secara singkat Membagi siswa menjadi 9 kelompok (menyebutkan angka 1-9) kelompok Genap membahas Standar Organisasi dan kelompok ganjil membahas layer OSI Membagikan LK siswa per kelompok dan materi standar organisasi dan Layer OSI Meminta siswa memperhatikan materi yang dibagikan dan mengisi LK sesuai petunjuk pengerjaan
Memberikan waktu kepada siswa untuk mengisi LK bersama kelompoknya
Meminta perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan temuannya Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang lain dan guru sebagai mediator diskusi Bertanya kepada seluruh kelompok pendapatnya mengenai materi badan standar organisasi dan layer OSI yang telah ditayangkan
Menampilkan materi tambahan untuk memperkuat pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diberikan
Memperhatikan tayangan dari Guru tentang materi badan-badan standarisasi komunikasi dan Layer OSI (KI-3) Memperhatikan pemaparan singkat dari Guru tentang badan standar organisasi komunikasi dan Layer OSI Membentuk kelompok menjadi 9 kelompok sesuai angka yang disebutkan dan ketentuan
Mengamati Tayangan / gambar tentang standar komunikasi dan layer OSI
Menerima LK dari Guru untuk lembar pengamatan Mengerjakan tugas yang telah diberikan
Berdiskusi bersama kelompoknya (KI-3)
Mempresentasikan hasil diskusi (KI4) Menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan kelompok lain (KI4) Menjawab pertanyaan Guru berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan dari hasil diskusi dan pemaparan kelompok lain (KI4)
Mengeksplorasi Mengeksplrasi standar komunikasi Mengeksplorasi standar komunikasi di OSI
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil analisis standar komunikasi di organisasi, OSI dan internet Menanya Mengajukan pertanyaan tentang standar komunikasi
Memperhatikan tayangan dan mendalami materi bersama guru (KI-3)
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil analisis standar komunikasi di organisasi, OSI dan internet
Mengerjakan pertanyaan soal yang diberikan (KI-3)
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil
80’ Kegiatan Inti II
Guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah
WAKTU
KEGIATAN GURU
KEGIATAN SISWA
diberikan
10’
Bersama siswa mengkoreksi hasil pekerjaan siswa bersamasama
Menjawab pertanyaan soal yang diberikan (KI-3)
TAHAP analisis standar komunikasi di organisasi, OSI dan internet
Kegiatan Penutup
Bersama siswa menyimpulkan materi dan memberikan apresiasi pada kelompok kinerja terbaik Menanyakan pengalaman apa yang didapat siswa pada pertemuan hari ini Penjelasan singkat pertemuan berikutnya. Berdoa/salam
Merangkum & menyimpulkan materi, merevisi pekerjaan yang belum sempurna ( menerima saran/kelebihan orang lain )
Fase menarik kesimpulan
Pertemuan ke dua WAKTU 10’
KEGIATAN GURU Kegiatan Pendahuluan Berdoa Mengecek kehadiran dan kondisi kelas Motivasi : Mengingatkan kembali peserta didik seputar materi pelajaran yang pernah didapatkan saat pembelajaran sebelumnya Pembentukan akhlak atau sikap sosial dan spiritual siswa Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
160’
Kegiatan Inti 80’ Kegiatan Inti I Menayangkan gambar skema TCP/IP dan gambar pengkabelan jaringan Bertanya kepada siswa tentang materi yang ditayangkan untuk mengetahui pemahaman awal siswa Membentuk kelompok siswa dengan jumlah 1 kelompok 2 siswa
KEGIATAN SISWA
TAHAP
Berdoa (KI – 1) Menjawab pertanyaan Guru
Memperhatikan penjelasan dan pertanyaan Guru dan diharapkan terdapat perubahan sikap sosial dan spiritual siswa
Motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran
Memperhatikan penjelasan dan pertanyaan Guru seputar materi sebelumnya dan dengan harapan agar siswa mampu membedakan materi sebelumnya dengan yang akan dipelajari
Memperhatikan tayangan dari Guru gambar skema TCP/IP dan gambar pengkabelan jaringan (KI-3) Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Membentuk kelompok sesuai aturan
Mengamati Tayangan / gambar tentang keragaman komunikasi
WAKTU
KEGIATAN GURU
Membagikan Lembar Kerja untuk pengamatan gambar Meminta siswa memperhatikan tayangan yang telah ditampilkan
Memberikan waktu kepada siswa untuk mengisi LK bersama kelompoknya
Meminta perwakilan dari tiap kelompok (sampling 4-5 kelompok) mempresentasikan temuannya Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang lain dan guru sebagai mediator diskusi
KEGIATAN SISWA
TAHAP
Menerima LK dari Guru untuk lembar pengamatan Memperhatikan tayangan yang ditampilkan
Berdiskusi bersama kelompoknya (KI-3)
Mempresentasikan hasil diskusi (KI4) Menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan kelompok lain (KI4)
Mengeksplorasi Membuat bagan komunikasi Membuat bagan tiap tipe komunikasi Mengeksplorasi kekhasan tipe komunikasi Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil analisis keragaman komunikasi dan kekhasannya
Bertanya kepada seluruh kelompok pendapatnya mengenai gambar yang telah ditayangkan
Menjawab pertanyaan Guru berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan dari hasil diskusi dan pemaparan kelompok lain (KI4)
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang keragaman komunikasi
Menampilkan materi tambahan untuk memperkuat pengetahuan siswa mengenai gambar tayangan yang telah diberikan
Memperhatikan tayangan dan mendalami materi bersama guru (KI-3)
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil analisis keragaman komunikasi dan kekhasannya
80’ Kegiatan Inti II
10’
Guru memberikan permasalahan dengan pembentukan kabel untuk koneksi jaringan dan pengaturannya (menggunakan packet tracer dan kabel utp) Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberikan masukan terhadap hasil yang dikerjakan oleh siswa
Mengerjakan tugas guru dengan membuat kabel jenis tertentu (straight) sesuai aturan internasional dan mensimulasikan tcp/ip nya dengan software packet tracer. (KI-4) Menyerahkan hasil kerja dan berdiskusi dengan guru tentang hasil pekerjaannya. (KI-4)
Mengeksplorasi Mengeksplrasi standar komunikasi Mengeksplorasi standar komunikasi di OSI Mengeksplorasi standar komunikasi di internet
Kegiatan Penutup
Menanyakan pengalaman apa yang didapat siswa pada pertemuan hari ini Penjelasan singkat pertemuan berikutnya. Berdoa/salam
H. Alat / Media/ Sumber Belajar
Merangkum & menyimpulkan materi, merevisi pekerjaan yang belum sempurna ( menerima saran/kelebihan orang lain )
Fase menarik kesimpulan
1. 2. 3. 4. 5.
Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian : Pengamatan, Kinerja, dan Tes Tertulis 1. Prosedur Penilaian Aspek Spiritual dan Sosial Nilai akhir (NA) atau Skor rerata
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst
Berdoa Rasa syukur Menjaga lingkungan Jujur Kerjasama Disiplin Toleransi Petunjuk penskoran:
Toleransi
Disiplin
3
Kerjasama
2
Jujur
1
lingkungan hidupMenjaga
Nama Peserta Didik
Rasa syukur
No.
Jml Skor
Butir penilaian Sosial
Spiritual
Berdoa
I.
Modul Komunikasi Data Buku referensi dan artikel yang sesuai Internet Lembar Kerja Siswa / Jobsheet Laptop / LCD Projector
4
5
6
7
: Peserta didik berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. : Peserta didik mengucapkan syukur atas karunia Tuhan : Peserta didik menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya, merapikan benda pada tempatnya : Peserta didik membuat karya dan menyelesaikan tugas dari ide sendiri : Peserta didik bekerja sama dalam kelompok. : Ketepatan dalam pengerjaan : Peserta didik menghargai hasil karya temannya.
Skor 4 Skor 3
= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan = Kadang-kadang, apabila kadang- kadang melakukan dan sering tidak melakukan = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor 2 Skor 1
Nilai akhir=
jumlah skor jumlah butir aspek yang dinilai
2. Prosedur Penilaian Aspek Pengetahuan Pertemuan kesatu a) Teknik Penilaian b) Bentuk instrument
: Tes tertulis : Tes uraian
c) Instrumen soal
:
1) Apakah kepanjangan dari IEEE? Apa fungsi lembaga ini? Jelaskan! 2) ANSI merupakan lembaga yang mengurusi bidang apa? Jelaskan! 3) FCC mengatur di bidang apasajakah? Sebutkan! 4) Mengapa ISO harus diterapkan? Sebutkan dan jelaskan! 5) Gambarkan susunan 7 Layer OSI dan berilah penjelasan tiap Layernya! 6) Sebutkan dan jelaskan pembagian 2 tingkatan layer OSI! 7) Jelaskan proses tersampaikannya data melalui layer OSI! Petunjuk penilaian: a) Skor maksimal 100 b) Nilai persoal maksimal 10, kecuali soal no. 7 dan no.5 skor 20, soal no. 4 dan no. 1 skor 15 c) Tidak menjawab nilai 0 (nol) d) Menjawab salah nilai 2 Pertemuan kedua a) Teknik Penilaian b) Bentuk instrument
: Tes tertulis : Tes uraian
c) Instrumen soal
:
1) Tuliskan susunan kabel di bawah ini....... No. Absen
:
Nama
: 1. 2.
Susunan kabel cross Ujung A Ujung B No Warna No Warna 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8
Susunan kabel straight Ujung A Ujung B No Warna No Warna 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8
Petunjuk Penilaian: Untuk penilaian, jika ada salah satu kabel yang salah maka tidak ada toleransi atau dianggap salah (nulai 70). Jika benar nilainya 100 2) Kerjakanlah skema jaringan dibawah ini dan berilah pengalamatan yang tepat di aplikasi Packet Tracer
Lembar Penilaian Observasi Siswa
NO
Nama Komputer (IP Address)
NAMA A
B
C
D
Nilai Total E
1 2 3 4 5 Rubrik Penilaian 4
: Jika IP benar dan komputer dapat berkomunikasi, skema sesuai, tepat waktu
3
: Jika IP benar dan komputer dapat berkomunikasi, skema tidak sesuai, tepat waktu
2
: Jika IP salah dan komputer tidak dapat berkomunikasi, skema sesuai, tepat waktu
1 : jika IP salah dan komputer tidak dapat berkomunikasi, skema salah, tidak tepat waktu
3. Prosedur Penilaian Aspek Keterampilan a) Teknik b) Bentuk instrument
: observasi presentasi dan diskusi : lembar observasi SKOR TOTAL PendapatMenghargai
2
LaporanKreatifitas
1
BerfikirKerunutan
NAMA
Toleransi
NO
Bahasa Ilmiah
BUTIR PENILAIAN
3 4 5 Dst... Petunjuk penskoran: Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai butir penilaian = Sering, apabila sering melakukan sesuai butir penilaian dan kadang-kadang tidak melakukan = Kadang-kadang, apabila kadang- kadang melakukan dan sering tidak melakukan = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Karangploso, 20 agustus 2014 Mengetahui, Kepala SMK Mahardika Karangploso
Guru Produktif TKJ
Drs. H. Supandi, M.Si
Eko Tristyo Purwanto, S.Pd