RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI TAHUN ANGGARAN 2014
PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI BADAN KARANTINA PERTANIAN
2013
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mempersiapkan rencana kerja Badan Karantina Pertanian tahun anggaran 2013,
Pusat karantina Tumnuhan dan Keamanan Hayati Nabati
sebagai salah satu unit kerja ditingkat pusat telah melaksanakan kegiatan Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Pusat
Karantina
Tumbuhan
dan
Keamanan Hayati Nabati TA 2014.
Sesuai dengan arah kebijakan yang tertuang di dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010 – 2014 yang menggambarkan pentingnya sumberdaya pertanian lokal untuk dilindungi, maka dalam penyusunan anggaran tahun 2014 ini, sebagaimana tupoksi yang diamanahkan pada Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, penyusunan anggaran ini diarahkan pada aspek kebijakan teknis dan operasional, dan aspek kebijakan manajemen operasional
terutama untuk tindakan karantina tumbuhan dan
keamanan hayati nabati
Harapan kami, semoga dokumen perencanaan Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati tahun anggaran 2014 ini dapat menunjang pencapaian Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian.
Jakarta,
Mei 2013
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
Dr. Ir. Antarjo Dikin , M.Sc NIP. 19630206 198303 1 002
i
DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ii
PENDAHULUAN .....................................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................
1
B. Tujuan ..................................................................................................
2
II.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ......................................................
3
III.
VISI, MISI, TUJUSN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI .....
6
I.
III.
A. Visi ...............................................................................
6
B. Misi ...........................................................................
7
C. Tujuan ..........................................................................................
7
D. Sasaran ...............................................................................
8
E. Kebijakan ...........................................................................
8
F. Stategi ..............................................................................
10
PROGRAM DAN KEGIATAN....... ...........................................
13
A. Program
13
B. Kegiatan
13
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Tahunan (RKT) TA. 2014
16
2. Matrik Rencana Kerja (RENJA) TA. 2014
17
ii
RENCANA KERJA TA 2014 PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI TAHUN 2013
NO
PERMASALAHAN
PRIORITAS/STRATEGIS PEMECAHAN MASALAH
NO
RENCANA OUTPUT (KEBIJAKAN/PROSEDUR/KEGIATAN
PUSAT KT DAN KHN
12.319.260.000 4.117.960.000,-
BIDANG KT BENIH 1
Usulan Rencana Anggaran (Rp)
Masih kurang optimalnya
Perlu disusun kajian teknis
1
Output Kebijakan direncanakan :
pelaksanaan penggunaan
untuk penguatan regulasi
Hasil Kajian Teknis mengenai Dokumen
dokumen Karantina
melalui penyempurnaan
Karantina sebagai bahan penyempurnaan/
Permentan No. 3237 tahun
revisi Permentan No. 3237 tahun 2009
256.350.000
2009 Jenis Kegiatan : a. Pembahasan (30 org x 3 hari x 1 keg) b. Workshop (40 org x 2 hari x 1 keg) (Mewakili UPT yang melaksanakan kegiatan Ekspor, Impor, Antar Area dan Pelabuhan Penyeberangan)
17
2
Tindakan Karantina
Perlu pengkajian kembali
2
Output Kebijakan : Pedoman Tindakan
Pemeriksaan MP di
Pedoman Tindakan Karantina
Karantina Pemeriksaan MP di Negara
Negara Asal (PSI) belum
Pemeriksaan MP di Negara Asal
Asal dapat di implementasikan dan
optimal
(PSI)
sebagai revisi Lampiran Permentan No. 09
251.350.000
tahun 2009
Jenis Kegiatan: a. Pembahasan (30 org x 2 hari x 1 keg) b. Workshop (30 org x 3 hari x 1 keg)
3
Standar Regional dan
Perlu disosialisasikan ISPM ke
International belum
seluruh UPT KP
3
Output Kebijakan : Kajian Teknis Standar
411.000.000
RSPM dan ISPM dapat di
sepenuhnya
implementasikan pada pelaksanaan
disosialisasikan di UPT
perkarantinaan Indonesia
KP Jenis Kegiatan : a. Sosialisasi ISPM (40 org x 3 hari x 2 keg)
4
AROPT sebagai
Penguatan Pelaksanaan
Landasan Ilmiah
Karantina Tumbuhan melalui
4
Output Kebijakan: Dokumen AROPT
700.155.000
menjadi dasar pertimbangan penentuan 18
Pelaksanaan
penyelenggaraan Analisis Risiko
persayaratan Pemasukan MP ke Wilayah
perkarantinaan Tumbuhan
OPT (AROPT) secara kontinue
RI
belum Optimal Jenis Kegiatan: a. Pembahasan (30 org x 3 hari x 6 keg) b. Perbanyakan dokumen AROPT ( 6 dok) c. Workshop Nasional AROPT (50 org x 3 hari x 1 Keg)
5
Penyempurnaan Status
Perlu penyelenggaraan Seminar
5
Output Kebijakan: Seminar Nasional
OPTK melalui
Pemantauan OPTK secara
Pemantauan OPTK dan Rapat Penetapan
Penyelenggaraan seminar
kontinyu dilakukan dan di lanjuti
OPTK sebagai Penyempurnaan
Pemantauan OPTK
dengan rapat penetapan status
Permentan No. 93 tahun 2011
secara National belum
OPTK terkini ( Revisi Permentan
memadai
93 tahun 2011)
844.855.000
Jenis Kegiatan: a. Seminar Nasional (80 org x 3 hari x 1 keg) b. Rapat Penetapan OPTK (50 org x 3 hari x 1 keg)
19
6
Berdasarkan PP No. 14
Perlu penyusunan pedoman
6
Output Kebijakan : Pedoman Pelaksanaan
tindakan pemeriksaan
pelaksanaan pemeriksaan
Tindakan Pemeriksaan Kesehatan MP
kesehatan dapat
kesehatan MP OPTK oleh
OPTK oleh pihak ketiga
dilakukan oleh Pihak
laboratorium pihak ketiga
Ketiga. Sampai saat ini
Jenis Kegiatan :
belum ada pedoman
a. Pembahasan (40 org x 3 hari x 1 keg)
pelaksanaan tindakan
b. Workshop (50 org x 2 hari x 1 keg)
246.050.000
pemeriksaan kesehatan MP OPTK oleh Pihak Ketiga
7
Badan Karantina
Perlunya kerjasama dan
2
Pertanian selaku focal
koordinasi antara instansi yang
Point NPPO memerlukan
memiliki kompetensi di bidang
kontribusi dan masukan
perlindungan tumbuhan di
Jenis Kegiatan :
yang akan diajukan dalam
lingkup Kementerian Pertanian.
a. Kesekretariatan (12 Bln) b. Pertemuan NPPO (40 org x 3 hari x 5
internasional
Belum optimalnya
1.008.200.000
Nasional dan Internasional
pertemuan nasional dan
8
Output Kebijakan : Bahan Pertemuan
Keg)
Perlunya Bimbingan Teknis
8
Output : Bahan Penyusunan Kebijakan KT
200.000.000 20
pelaksanaan kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan KT
karantina tumbuhan benih
Benih (ke Wilker)
Benih
Jenis Kegiatan : Perjalan Dinas Bimbingan Teknis Pelaksanaan Kebijakan KT Benih (40 OP)
9
Belum optimalnya
Perlunya Monitoring dan
9
pelaksanaan kebijakan
Evaluasi Pelaksanaan
karantina tumbuhan benih
Kebijakan KT Benih (ke Wilker)
Output : Bahan Penyusunan Kebijakan KT
200.000.000
Benih
Jenis Kegiatan : Perjalan Dinas Monev Pelaksanaan Kebiajkan KT Benih (40 OP) BIDANG KT NON BENIH 1
2.265.350.000 disusun
kajian
Perlu
Tumbuhan di luar tempat
untuk
pemasukan/ pengeluaran
melalui
belum optimal.
Permentan No. 56/2010 tentang
pemasukan dan pengeluaran, sebagai
tindakan
bahan penyempurnaan Permentan No. 56
penguatan
teknis
1
Output Kebijakan direncanakan: Hasil
Tindakan Karantina
regulasi
Kajian
penyempurnaan
KT
diluar
Teknis
Tindakan
tempat
pemasukan dan pengeluaran.
mengenai
Karantina
di
luar
281.000.000
Tatacara tempat
tahun 2010.
2
Jenis Kegiatan: 21
a. Pengumpulan dan. Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) c. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) d. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
2
Masih kurang optimalnya
Penyiapan bahan rekomendasi
pelaksanaan sertifikasi
untuk
ekspor karantina
sertifikasi
tumbuhan dalam
komoditas ekspor strategis.
kebijakan
sistem
ekspor
terhadap
1
Output Kebijakan dan Prosedur yang direncanakan:
Rekomendasi
Kepala
Badan
Karantina
sebagai
prosedur
kepada Pertanian
oprasional
sistem
memenuhi persyaratan
sertifikasi ekspor untuk penguatan daya
negara tujuan.
saing
ekspor
Indonesia
komoditas
melalui
502.600.000
unggulan
peningkatan
sistem
sertifikasi ekspor yang kredibel, tertelusur, dan aseptabel sebagai implementasi dari ISPM No. 7 dan 12. 2
Jenis Kegiatan: a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
22
3
Meningkatnya masuk
dan
risiko Penguatan pelaksanaan
1
Output Kebijakan dan Prosedur yang direncanakan: Kajian akademis sebagai
tersebarnya karantina tumbuhan pre-border
OPTK ke dalam wilayah RI melalui pelaksanaan penilaian
bahan dalam kebijakan dalam
seiring
pelaksanaan pre-clearance.
dengan
252.000.000
semakin atau asesmen komoditas impor
meningkatnya volume dan secara komprehensif di negara Jenis Kegiatan:
frekwensi pemasukan MP tujuan (pre-clearance) untuk OPTK.
4
memperkecil risiko dan
2
a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian
meningkatkan kelancaran
teknis (30 org x 3 hr x 1 keg)
pelayanan di tempat-tempat
c. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg)
pemasukan.
d. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
Masih lemahnya dan
Penyusunan standar teknis
Output Kebijakan dan Prosedur yang
kurang tersedianya jenis-
perlakuan karantina tumbuhan.
1
jenis perlakuan karantina
304.200.000
direncanakan: Standar teknis perlakuan karantina tumbuhan.
tumbuhan sebagai salah satu opsi manajemen risiko dan pemenuhan persyaratan karantina negara tujuan ekspor.
2
Jenis Kegiatan: 23
a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
5.
Perlunya dilakukan
Pembahasan hasil AROPT yang
1
- Draft hasil AROPT
AROPT terhadap
dapat menghasilkan
2
- Rekomendasi persyaratan pemasukan
pemasukan beberapa
rekomendasi atau persyaratan
komoditas kwantitas dari
pemasukan dalam mencegah
beberapa negara yang
OPTK
6.
tanaman non benih
Jenis Kegiatan:
pertama kali memasukan
a. Pembahasan (30 org x 3 hari x 6 keg)
maupun jenis komoditas
b. Perbanyakan dokumen AROPT ( 6
yang baru pertama kali
A. Menginventarisasi
190.600.000
dok)
Monev tindakan KT Non Benih
permasalahan dan
Jenis kegiatan : Perjalanan Dinas ke Unit
250.000.000
Pelaksana Teknis : 50 OP x 5.000.000,-
mengevaluasi pelaksanaan tindakan KT terhadap MP-OPTK Non Benih. B. Melakukan bimbingan
Bimtek pelayanan tindakan KT
Jenis kegiatan : Perjalanan Dinas ke Unit
250.000.000 24
teknis terkait tindakan 8 P
Non Benih (Pihak ketiga dan
untuk MP-OPTK Non
POPT di UPT)
Pelaksana Teknis: 50 OP x 5.000.000,-
Benih yang dilakukan UPT. 7
Masih lemahnya dan
Penyusunan perlakuan ETO
Output Kebijakan dan Prosedur yang
kurang tersedianya jenis-
direncanakan:
jenis perlakuan karantina
Standar teknis perlakuan karantina
tumbuhan sebagai salah
tumbuhan
satu opsi menajemen
Jenis kegiatan:
risiko dan pemenuhan
a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian
persyaratan karantina
511.750.000
teknis (30 org x 3 hr x 1 keg)
negara tujuan ekspor
b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
8
Belum tersedianya
Penyusunan Draft Regional
Regional Standard Plant
Standard Plant Quarantine
Quarantine Treatment
Treatment
a. Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr
223.200.000
x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg)
Non MB dan Indonesia diminta sebagai inisiator
Perjalanan LN: 2 OP x 4
oleh APPPC
BIDANG KEAMANAN HAYATI NABATI
1.269.660.000,25
1
3
Output Kebijakan dan Prosedur yang
Pemasukan/Pengeluaran
Diperlukan suatu kajian teknis
bahan biologik dan
pengawasan terhadap
direncanakan:
patogenik yang diimpor
pemasukan/pengeluaran bahan
Kajian teknis tersebut sebagai dasar
dan diekspor dari dan ke
biologik (Non Agens Hayati)
penyusunan rancangan peraturan Menteri
wilayah Negara
Pertanian untuk pengawasan terhadap
Indonesia berpotensi
impor
menimbulkan dampak
patogenik
/ekspor
bahan
biologik
340.300.000,-
dan
negatif, dan sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur. *) bahan biologik dan patogenik termasuk dalam kategori benda lain Jenis Keg: a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg).
2
Meningkatnya pemasukan
Peningkatan desk evaluation (
agens hayati ke dalam
pengkajian dokumen-dokumen
6
Output Kebijakan dan Prosedur yang
298.500.000,-
direncanakan: 26
wilayah Negara Republik
yang dipersyaratan) dan
Rekomendasi kepada Menteri Pertanian
Indonesia yang berisiko
pengujian sebelum agens hayati
sebagai
menimbulkan dampak
tersebut dimasukan ke dalam
memberikan atau menolak pemasukan
negatif terhadap
wilayah RI
agens hayati ke wilayah Indonesia yang
lingkungan
bahan
pertimbangan
untuk
selanjutnya akan ditetapkan dalam bentuk Keputusan Menteri Pertanian. Jenis Keg: a. Penyelenggaraan Kesekretariatan KAH b. Pembahasan 20 orang x 2 hari x 6 kegiatan
3
Pengaturan bahan standar Melakukan penyusunan
6
Output Kebijakan dan Prosedur yang
yang diuji pada
pedoman analisa risiko
direncanakan:
Permentan 88 tahun 2011
Keamanan PSAT
Pedoman analisa resiko dan hasilnya
belum berdasarkan
yang
akan
digunakan
sebagai
analisa risiko keamanan
Permentan 88 tahun 2011 sehingga dapat
pangan namun masih
di implementasikan secara efisien
324.300.000,-
revisi
menggunakan rekomendasi CAC tahun 2010 Jenis Keg: 27
Penyusunan Pedoman Analisa Risiko da
kajian
Analisa
Risiko
Keamanan
Pangan a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg). 306.560.000,-
4
Implementasi Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
a
Implementasi
monitoring dan evaluasi
pengawasan keamanan
terhadap operasional
direncanakan:
pangan (Permentan 88
pengawasan keamanan pangan
bahan perumusan kebijakan pengawasan
1
tahun 2011)
Output Kebijakan dan Prosedur yang 200.000.000,-
keamanan pangan terhadap PSAT di tempat pemasukan dan pengeluaran Jenis Keg: 1. Monitoring dan evaluasi Pengawasan Keamanan
Pangan
Segar
Asal
Tumbuhan, di tempat pemasukan dan pengeluaran: (40 OP x 5.000.000) 2. Rapat Pembahasan Hasil Monitoring b
Implementasi
monitoring
dan
evaluasi
1
Output Kebijakan dan Prosedur yang 105.000.000,28
pengawasan pemasukan
terhadap
agens hayati ke dalam
penelitian/pengujian
wilayah RI (SK Mentan
penelitian/pengujian.
proses di
lokasi
No. 411 tahun 1995)
direncanakan: Hasil Monitoring dapat dijadikan sebagai bahan perumusan kebijakan. (21 OP x 5.000.000) Jenis Keg: 1.
Monitoring
dan
penelitian/
Evaluasi
pengujian
proses dan
pemanfaatannya. 2. Rapat Pembahasan Hasil Monitoring 2.043.830.000,-
Kesekretariatan: 1
Lakip Pusat KT dan KHN
Melakukan Penyusunan Lakip
Output Kebijakan dan Prosedur yang
Pusat KT dan KHN
direncanakan:
13.740.000,-
Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Jenis Kegiatan: Rapat Teknis 20 org x 4 hr x 1 keg 2
Administrasi Pusat KT dan
Melakukan admoinistrasi Pusat
Output Kebijakan dan Prosedur yang
KHN
KT dan KHN
direncanakan:
300.800.000,-
29
Memfasilitasi rapat internal maupun eksternal sebagai bahan rekomendasi atau bahan kebijakan. Jenis Kegiatan: - Belanja Bahan - Belanja perjalanan peserta rapat 3
Laporan Tahunan TA
Melakukan penyusunan
Output Kebijakan dan Prosedur yang
2013
Laporan Tahunan TA 2013
direncanakan:
13.740.000,-
1. Sebagai bahan informasi pelaksanaan program/kegiatan
yang
telah
dilaksanakan dilingkup Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati; 2. Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian
kinerja
Pusat
Karantina
Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati; 3. Untuk
mengetahui
berbagai
permasalahan dan upaya pemecahan masalah terkait dengan tugas dan fungsi Pusat
Karantina
Tumbuhan
dan
Keamanan Hayati Nabati;
30
Jenis Kegiatan: Rapat Teknis 20 org x 4 hr x 1 keg 4
Melakukan penyusunan
Output Kebijakan dan Prosedur yang
2015-2019 dan Renja
Penyusunan Renstra 2015-2019
direncanakan:
2015
dan Renja 2015
Penyusunan Renstra
39.500.000,-
Tersedianya Renstra tahun 2015-2018 dan Rencana Kerja Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Tahun 2014. Jenis Kegiatan: Rapat Teknis 20 org x 4 hr x 1 keg
5
Koordinasi dan
Melakukan dan menghadiri
Output Kebijakan dan Prosedur yang
Pembinaan Kebijakan
pembinaan serta rapat
direncanakan:
Pusat KT dan KHN
koordinasi dengan instansi terkait, serta menghadiri sidang-
Jenis Kegiatan:
sidang internasional
- Belanja perjalanan lainnya
1.203.000.000,-
- Belanja Opersional lainnya - Belanja perjalanan LN 6
Masih terdapat
Perlu rapat teknis pusat
Output Kebijakan dan Prosedur yang
permasalahan-
karantina tumbuhan dan
direncanakan:
permasalahan teknis di
keamanan hayati nabati, untuk
untuk memberikan solusi atau tindak lanjut
473.050.000,-
31
lapangan
memberikan arahan mengenai
mengenai
permasalahan-permasalahan
perkarantinaan dan keamanan
teknis di lapangan.
hayati nabati Jenis Kegiatan: Rapat Teknis 75 org x 4 hr x 1 keg 1.469.140.000
JABATAN FUNGSIONAL POPT 1
Penyelengaraan jabatan
Perlu dilakukan Rapat
1
Output Kebijakan direncanakan :
fungsional POPT masih
Koordinasi Pejabat Fungsional
Sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
belum optimal.
POPT yang diikuti Koordinataor
jabatan fungsional POPT dalam
Jabatan Fungsional dari seluruh
melakukan tindakan karantina tumbuhan.
UPT lingkup Badan Karantina
Jenis Kegiatan :
Pertanian
Workshop (75 org x 3 hari x 1 keg)
442.420.000
(Mewakili seluruh UPT ) 2
Pejabat Fungsional POPT
Perlu dilakukannya Workshop
Badan Karantina
Kajian Pengembangan kegiatan
Hasil kajian yang dapat dijadikan bahan
Pertanian Banyak
Fungsional POPT
pertimbangan dalam penetapan kebijakan
melakukan pengkajian
2
Output Kebijakan :
442.420.000
Badan Karantina Pertanian.
terkait dengan Tindakan Karantina, tentunya
Jenis Kegiatan:
membutuhkan wadah
Workshop (70 org x 3 hari x 1 keg)
untuk mempresentasikan 32
hasil kajian tersebut. 3
Penyelenggaraan jabatan
Perlu dilakukan Monitoring dan
3
fungsional POPT Badan
Evaluasi Pelaksanaan Jabatan
Penyelenggaraan jabatan fungsional
Karantina Pertanian
Fungsional POPT
POPT Badan Karantina Pertanian sesuai
masih beragam.
Output Kebijakan :
150.000.000
dengan ketentuan dalam Juklak dan Juknis yang ada. Jenis Kegiatan : Monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional POPT (30 OP )
4
Penilaian dan Bukti fisik
Perlu dilakukan kajian Penilaian
4
Output Kebijakan:
Angka Kredit Jabatan
dan Bukti fisik Angka Kredit
Rekomendasi pengembangan sistem
Fungsional POPT
Jabatan Fungsional POPT
penilaian berbasis web.
berbasis belum ada
berbasis web
a. Pengumpulan dan Penyusunan kajian
324.300.000,-
teknis (30 org x 3 hr x 1 keg) b. Pembahasan,(40 org x 3 hr x 1 keg) c. Workshop (50 org x 2 hr x 1 keg). 5
Pelaksanaan Penilaian
Perlu dilakukannya Workshop
DUPAK Jabatan
Tim Penilai DUPAK Jabatan
Pelaksanaan Penilaian DUPAK Jabatan
Fungsional POPT oleh
Fungsional POPT Badan
Fungsional POPT dapat dilaksanakan
Tim Penilai DUPAK belum
Karantina Pertanaian.
secara seragam.
seragam
5
Output Kebijakan direncanakan :
110.000.000
Jenis Kegiatan : 33
Workshop (30 org x 3 hari x 1 keg) (Mewakili seluruh UPT ) 1.153.320.000,-
SEKRETARIAT SAB A
Masih kurang Optimalnya
Perlu dilakukan beberapa
Registrasi pihak ketiga antara lain :
pengelolaan Skim audit
kegiatan untuk mendukung
Perusahaan Fumigasi,
Barantan
kesekretariatan SAB
Perusahaan Kemasan Kayu dan IKT.
389.180.000,-
Jenis kegiatan a.
Penilaian
b.
Dewan Pertimbangan
Selama 1 Tahun,(Tim Penilai 24 Orang dan Dewan Pertimbangan 5 Orang dilakukan selama 12 bulan)
B
Masih kurang optimalnya
Perlu dilakukan perjalanan dinas
pelaksanaan kegiatan
Konsultasi Teknis Pengelolaan
tindakan karantina oleh
SAB untuk mengetahui
pihak ketiga yang diberi
sejauhmana implemnentasi
wewenang oleh Barantan
dilapangan yang dilakukan oleh pihak ke tiga
1.
Laporan hasil Perjalanan Dinas
300.000.000,-
Supervisi & Monitoring pelaksanaan audit; Supervisi & Monitoring kegiatan pihak ketiga Verifikasi tindakan perbaikan Audit investigasi Pembinaan 34
Dilakukan Oleh Pejabat struktural lingkup pusat KT dan KHN Personil Kesekretariatan SAB Auditor Tim Penilai Sejumlah : 120 OP dilakukan selama 12 Bulan C
Masih kurangnya mutu
Perlu dilakukan penyusunan
Menghasilkan Dokemen Sistem
dari dokumen skim audit
dan pembahasan Review
Manajemen Mutu SAB sebagai
Barantan
Dokumen Skim Audit Barantan
Bahan acuan kinerja SAB
73.880.000,-
Jenis Kegiatan yang Penyusunan Panduan Mutu, Prosedur, Formulir, Registrasi (23 Orang x 2 hari x1 Keg) Pembahasan Panduan Mutu, Prosedur, Formulir, Registrasi (23 Orang x 2 hari x1 Keg) D
Masih kurangnya kualitas
Perlu dilakukan Workshop
Menghasilkan rumusan yang berguna
296.360.000,35
E
pelaksanaan
Implementasi SAB ke Pihak
sebagai bahan kebijakan untuk
perkarantinaan oleh
Ketiga supaya kualitas Kerja
Barantan
Masyarakat
pihak ketiga meningkat
Workshop (200 x3 harix1keg)
Masih kurangnya kualitas
Perlu dilakukan koordinasi
Menghasilkan rumusan yang berguna
pembinaan dan
Koorlap Barantan untuk
sebagai bahan kebijakan untuk
pengawasan Kepala UPT
menyamakan persepsi dalam
Barantan
selaku Koorlap terhadap
implementasi SAB di UPT
Workshop (70x2 harix1keg)
93,900.000,-
pihak ketiga yang diberi wewenang oleh Barantan
36