Rencana Kinerja Tahunan PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI
TA. 2015
BADAN KARANTINA PERTANIAN 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan serta anggaran yang berbasis Kinerja pada lembaga dan instansi pemerintahan yang semula disusun berdasarkan besarnya dana yang akan dihabiskan
menjadi berapa besar kinerja yang dapat dihasilkan
(Result Oriented Goverment), dimana setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh
Penyelenggara
Negara
harus
dapat
dipertanggungjawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati sebagai salah satu unit eselon II lingkup Badan Karantina Pertanian wajib menyusun Rencana Kinerja Tahunan tahun 2012 berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 2010 – 2014. Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati melalui berbagai kegiatan tahunan. Dengan adanya dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati ini diharapkan mampu mendorong dan mendukung Peningkatan Kinerja Badan Karantina Pertanian dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Badan Karantina Pertanian. RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 1
1.2. Tujuan Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan TA 2015 Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati ini bertujuan untuk : a) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati sesuai kondisi lingkungan strategik tahun 2015 b) Memperhitungkan rencana anggaran yang diperlukan untuk kegiatan Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Tahun 2015
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 2
BAB II PERENCANAAN PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI
TAHUN 2015 Rencana kegiatan Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Tahun 2012 harus disesuaikan dengan Rencana Strategis Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Tahun 2010 – 2014 yang akan dijabarkan sebagai berikut:
2.1. Visi dam Misi Visi Visi Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati : “Mendukung Badan Karantina Pertanian menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Nabati, Keamanan Pangan (Pengawasan Keamanan PSAT) dan Lingkungan (JENIS ASING INVASIF, PRG, dan Kerusakan Lapisan Ozon)” Pengertian Tangguh dan Terpercaya adalah sebagai berikut : Tangguh : “Penyelenggaraan karantina pertanian pada hakekatnya adalah pewujudan pertahanan negara di bidang kelestarian sumberdaya alam hayati, keanekaragaman hayati serta keamanan pangan dan lingkungan. Prinsip pertahanan dimaksudkan yaitu tangguh menghadapi serangan dan ancaman OPTK, cemaran kimia berbahaya, produk rekayasa genetik berbahaya, serta spesies asing invasif.” Terpercaya : “Penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati nabati harus mendapat kepercayaan yang tinggi secara nasional dan internasional. Kepercayaan akan diperoleh antara lain melalui akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dibidang perkarantinaan dan keamanan hayati.”
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 3
Misi Dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi serta Prioritas Nasional dan Kebijakan Kementerian Pertanian, dengan Misi Badan Karantina Pertanian sebagai berikut: a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina (OPTK); b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan. c. Menfasilitasi
perdagangan
dalam
rangka
mempertahankan
dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian; d. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik. Selanjutnya misi Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati adalah sebagai berikut: a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati nabati dari ancaman OPTK/OPTP; b. Mendukung terwujudnya sistem keamanan pangan yang sehat dan pengawasan keamanan lingkungan dari ancaman spesies asing invasif (JENIS ASING INVASIF) dan produk rakayasa genetik serta kerusakan lapisan ozon. c. Mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian; d. Meningkatkan
citra
dan
kualitas
layanan
publik
perkarantinaan
tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati nabati.
2.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan Visi dan Misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu diturunkan/diderivasi menjadi tujuan dan sasaran strategis. Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dalam kurun 5 tahun ke depan. Sesuai tugas pokok dan fungsinya yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Karantina Tumbuhan Benih, Non
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 4
Benih, serta Pengawasan Keamanan Hayati Nabati, maka tujuan Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dalam tahun
2010-
2014 adalah: Menyiapkan
kebijakan
teknis
perkarantinaan
tumbuhan
dan
pengawasan keamanan hayati nabati guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan perkarantinaan tumbuhan nasional.
Sasaran Sasaran strategis merupakan penjabaran dari tujuan dengan arah yang lebih terukur. Sasaran Strategis Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati terbagi dalam 2 (dua) kelompok utama yaitu sasaran prioritas misi dan sasaran prioritas pengembangan sumberdaya. Prioritas misi berorientasi pada proses internal utama yang berkaitan dengan tugas pokok yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan, sedangkan
prioritas misi
berkontribusi langsung pada
pencapaian tugas pokok Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati. Strategi
pengembangan
sumberdaya
berkaitan
dengan
dukungan
manajemen yang mendukung langsung pencapaian sasaran prioritas misi. Strategi pengembangan sumberdaya atau lazim juga disebut
‘capacity
building’ berhubungan dengan perencanaan teknis secara umum, penyediaan dan pelaksanaan angggaran yang optimal. Sasaran strategis Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati adalah : “Kebijakan teknis operasional karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati nabati yang efektif” Melalui sasaran strategis tersebut
diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas pelaksanaan kebijakan teknis perkarantinaan tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati nabati dalam rangka mencegah masuk, tersebar dan keluarnya OPTK/OPTP dan bahan pangan yang tidak sehat/aman, serta pengawasan jenis asing invasif dan produk rekayasa genetik. RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 5
Indikator kinerja tercapainya sasasan strategis tersebut dapat dilihat dari jumlah rumusan kebijakan teknis operasional karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati nabati yang dihasilkan/disempurnakan.
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 6
BAB III KEGIATAN PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian yang memiliki program
Peningkatan
Kualitas
Pengkarantinaan
Pertanian
dan
Pengawasan Keamanan Hayati dimana salah satu sasarannya melekat pada tupoksi Pusat Karantina Tumbuhan
dan Keamanan Hayati Nabati yaitu
“Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati” Kegiatan prioritas yang melekat pada Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dengan sasaran “Kebijakan Teknis
Yang Efektif
Dalam Operasional Pencegahan Masuk, Menyebar dan Keluarnya OPTK, Pangan Nabati Yang Tidak Aman Serta Media Lain Yang Mengancam Kelestarian Sumberdaya Hayati Nabati dan Kesehatan Pangan Nabati. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah jumlah rumusan kebijakan teknis operasional karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati yang dihasilkan/disempurnakan
dan
dapat
diimplementasikan
dalam
operasional pelayanan dan pengawasan. Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan ini maka pada tahun 2015 direncanakan menyusun beberapa kebijakan karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati, yaitu : 1) Perumusan Prosedur Ekspor Benih per Komoditas; 2) Pedoman Koleksi OPT/OPT Kelompok Serangga Arththropoda; 3) Prosedur Pengeluaran dan Pemasukan Benih dari suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara RI; 4) Pedoman Pemantauan Dini/Monitoring Lalat Buah OPTK A1; 5) Penyempurnaan Daftar OPTK; 6) Hasil Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT); 7)
Standar Perlakuan Fumigasi Sulfuryl Fluoride;
8) Standar Fumigasi Kapal; 9) Pedoman Sistem Sertifikasi Ekspor Komoditas Alpukat dan Duku;
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 7
10) Pedoman Tindakan Karantina terhadap Pemasukan MP OPTK Jagung dan Kedelai dari Negara Endemis SALB; 11) Hasil AROPT Non Benih; 12) Kebijakan Mitigasi Impor Gandum Bahan Industri dari Rusia; 13) Kebijakan Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT); 14) Deskripsi/Visualisasi Invasive Alien Species (IAS) Kelompok Tumbuhan; 15) Kajian Rekomendasi Permohonan Pemasukan Agens Hayati.
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 8
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Unit Eselon II Tahun
: Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati : 2015
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Kebijakan teknis yang efektif
Jumlah rumusan kebijakan
dalam operasional
teknis operasional karantina
pencegahan masuk,
nabati yang
menyebar dan keluarnya
dihasilkan/disempurnakan dan
OPTK, Pangan Nabati yang
dapat berimplementasi dalam
tidak aman serta media lain
operasional pelayanan dan
yang mengancam kelestarian
pengawasan.
6
sumberdaya hayati nabati dan kesehatan pangan nabati
RKT Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati TA 2015
Page 9