RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
TAHUN 2014
BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................ Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii I.
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ...................................................................... 3 A. Visi ......................................................................................................................... 4 B. Misi ......................................................................................................................... 4 C. Tujuan ..................................................................................................................... 5 D. Sasaran .................................................................................................................... 5 III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, DAN KEGIATAN...................................... 6 A. Kebijakan ................................................................................................................ 6 B. Strategi .................................................................................................................... 7 C. Program dan Kegiatan ............................................................................................ 8 1.
Penelitian Sumberdaya Lahan Pertanian ......................................................... 8
2.
Percepatan Diseminasi Inovasi Pertanian ....................................................... 9
3.
Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang ....................... 9
4.
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan ...... 10
ii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat. Tuntutan tersebut merupakan hal yang wajar dan harus direspon pemerintah dengan melakukan berbagai perubahan yang mengarah kepada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan, serta mampu menghasilkan aparatur negara dan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, prinsip-prinsip good governance mutlak dilaksanakan oleh seluruh aparatur negara. Konsep dasar akuntabilitas merupakan salah satu prinsip yang penting dan perlu diterapkan oleh setiap instansi pemerintah. Hal tersebut berangkat dari konsep pemerintahan yang berorientasi pada hasil, yaitu pemerintahan yang selalu mengukur kinerja setiap instansinya dan mulai menggeser bentuk pertanggungjawabannya dari masukan dan proses ke arah hasil dan pemanfaatannya. Penetapan kinerja suatu instansi diperlukan untuk mengukur suatu kinerja instansi pemerintah. Tolok ukur penilaian suatu instansi tidak lagi pada kemampuannya menghabiskan anggaran, tetapi pada apa yang dihasilkan dari anggaran tersebut. Sedangkan penilaian kepada aparatur tidak lagi kepada masa kerja dan senioritas, melainkan kepada prestasi kerja. Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu wujud nyata niat pemerintah untuk memerangi korupsi baik secara represif maupun preventif. Penanganan masalah pemberantasan korupsi tidak dapat lagi dilakukan secara sporadis, namun membutuhkan suatu penanganan secara sistematik. Penanganan tindak korupsi secara sistematis ini antara lain dilakukan dari segi preventif malalui perbaikan sistem manajemen pemerintahan yang mengedepankan adanya transparansi dan akuntabilitas. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas mengindikasikan bahwa Presiden menginginkan adanya kabinet dan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, serta berkinerja tinggi. Seluruh jajaran birokrasi pemerintahan diharapkan untuk dapat menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat apa yang sedang dan akan dilakukan serta
1
secara proporsional mempertanggungjawabkan kinerja apa yang telah diberikan kepada rakyat selaku stakeholder utama bangsa ini. Namun permasalahan yang menarik adalah bagaimana melihat dan mengukur transparansi, akuntabilitas dan kinerja seluruh anggota kabinet beserta seluruh jajaran birokrasi yang mendukungnya. Diperlukan ukuran-ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengetahui capaian kinerja dari setiap organisasi serta bagaimana masyarakat dapat mengetahui komitmen yang dimiliki oleh para penyelenggara pemerintahan tersebut. Saat ini hal yang menonjol adalah masih enggannya pimpinan instansi pemerintah untuk menetapkan ukuran kinerja dan target-targetnya pada awal periode pelaksanaan anggaran. Akibatnya hingga kini masih banyak instansi pemerintah bekerja tanpa ukuran dan target kinerja yang jelas. Untuk itu kiranya diperlukan suatu penetapan kinerja yang merupakan komitmen rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh instansi pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja Tahunan merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/ kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja tahunan ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Rencana kinerja tahunan akan menggambarkan rencana kinerja yang akan dicapai atau diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. B. Tujuan Dokumen rencana kinerja tahunan (RKT) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian merupakan dokumen yang memuat rencana kinerja tahunan yang akan dicapai dalam suatu tahun anggaran. RKT Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian merupakan rencana kinerja kegiatan yang akan dicapai oleh Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian beserta empat balai di bawah koordinasinya, yakni Balai Penelitian Tanah, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian dalam satu tahun anggaran (TA 2014). 2
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia
No.
37/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Litbang SDLP menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan
penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian; b. Pelaksanaan pemetaan dan evaluasi sumber daya lahan serta pengembangan
wilayah; c. Pelaksanaan analisis dan sintesis kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan
pertanian; d. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi dan sistem usaha pertanian
bidang sumber daya lahan pertanian; e. Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan
sumber daya lahan pertanian; f.
Pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian;
g. Pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, keuangan, dan perlengkapan
BBSDLP. Salah satu tugas Balai Besar Litbang SDLP adalah mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengembangan yang bersifat lintas sumberdaya di bidang tanah, agroklimat, hidrologi, lahan rawa, dan lingkungan pertanian, yang terdapat pada Balai Penelitian Tanah - Bogor, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi – Bogor, Balai Penelitian Penelitian Pertanian Lahan Rawa – Banjar Baru, Kalimantan Selatan dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian – Jakenan, Pati, Jawa Tengah. Koordinasi difokuskan untuk mensinergikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan dan untuk menghindari overlaping penelitian di masing-masing UPT.
3
A. Visi Visi Badan Litbang Pertanian ditetapkan selaras dengan visi jangka panjang Departemen Pertanian 2025. Visi Departemen Pertanian 2025 adalah terwujudnya sistem pertanian industrial berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Visi Badan Litbang Pertanian juga berdasarkan kenyataan bahwa Badan Litbang Pertanian telah menjadi rujukan bagi lembaga penelitian internasional karena hasilnya dan berbagai kerjasama penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, visi Badan Litbang Pertanian 2010-2014 dirumuskan sebagai: ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal”. Merujuk Visi dan Misi Badan Libang Pertanian tersebut, maka Visi Balai Besar Penelitian dan Pegembangan Pertanian ditetakan sebagai berikut: ”Pada/menjelang tahun 2014 Menjadi lembaga litbang penyedia informasi dan teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian berkelas dunia untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan”. B. Misi Dalam rangka mendukung terealisasinya visi, maka misi Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut: 1.
Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan data/ informasi, inovasi teknologi serta rekomendasi kebijakan di bidang sumberdaya lahan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan, serta berkontribusi pada pengembangan Iptek.
2.
Meningkatkan kualitas sumberdaya penelitian sumberdaya lahan serta efisiensi dan efektivitas pemanfaatannya.
3.
Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran litbang sumberdaya lahan dalam pembangunan pertanian.
4
C. Tujuan Tujuan utama Balai Besar Litbang SDLP tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1.
Menghasilkan data dan informasi sumberdaya lahan dalam bentuk spasial dan tabular.
2.
Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa, serta formulasi pupuk anorganik, organik, hayati dan pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan berkelanjutan.
3.
Menghasilkan dan mengembangkan sistem informasi agroklimat, dan inovasi teknologi pengelolaan air.
4.
Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim, serta teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan
pertanian. 5.
Menghasilkan
rekomendasi
kebijakan
peruntukan,
pemanfaatan
dan
pengelolaan sumberdaya lahan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial. 6.
Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi sumberdaya lahan pertanian.
7.
Meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme
sumberdaya manusia untuk
mencapai good and clean governance. D. Sasaran Sasaran strategis yang ingin dicapai: 1.
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian.
2.
Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi sumberdaya lahan pertanian
5
III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, DAN KEGIATAN A. Kebijakan Arah kebijakan dan strategi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Renstra Badan Litbang Pertanian 20102014 dan Kementerian Pertanian 2010-2014 khususnya yang terkait langsung dengan kegiatan Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian yaitu Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Kegiatan ini diarahkan untuk mendukung 4 sukses Kementerian
pertanian,
yaitu
Pencapaian swasembada
dan swsembada
berkelanjutan (padi, jagung, kedelai, daging, dan gula), diversifikasi pangan, peningkatan daya saing, nilai tambah, dan peluang ekspor, serta peningkatan kesejahteraan petani. Secara rinci arah kebijakan Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian adalah sebagai berikut: 1.
Pendekatan penelitian dimulai dengan menetapkan luaran yang akan dihasilkan (output oriented). Luaran yang dihasilkan harus mempunyai nilai tambah ilmiah dan komersial, dihasilkan dalam waktu singkat serta dapat dimanfaatkan oleh pengguna;
2.
Menghasilkan data/informasi dan inovasi teknologi sumberdaya lahan yang dirancang dan dihasilkan untuk mendukung: pemantapan swasembada beras dan jagung; pencapaian swasembada kedelai daging sapi dan gula industri; pengembangan
pupuk
organik,
pupuk
hayati
dan
pembenah
pengembangan kawasan komoditas unggulan hortikultura,
tanah;
pengembangan
lahan sub-optimal, lahan terdegradasi, lahan terlantar; antisipasi, adaptasi dan mitigasi akibat perubahan iklim global dan perubahan lingkungan pertanian lainnya. 3.
Menyempurnakan manajemen penelitian dari mulai perencanaan sampai mencapai hasil penelitian yang akuntabel dan good governance.
4.
Meningkatkan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian, dunia usaha, dan mitra kerja lainnya perlu dilakukan dalam rangka menggali dan meningkatkan dana penelitian; pengakuan ilmiah internasional (scientific recognation) .
6
5.
Mempercepat dan meningkatkan diseminasi, promosi, serta penjaringan umpan balik inovasi teknologi dan kebijakan sumberdaya lahan dalam rangka meningkatkan manfaat dan dampak inovasi teknologi yang dihasilkan.
6.
Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumberdaya penelitian melalui pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan institusi litbang sumberdaya lahan yang berkelas dunia.
7.
Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan internasional.
B. Strategi Upaya mencapai target utama penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian tidaklah mudah, karena dihadapkan pada kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian yang tidak ringan, selain itu juga gerak dinamika lingkungan strategis internasional, regional, dan lokal yang semakin kompleks. Untuk menghadapi kondisi tersebut Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian akan menerapkan Strategi, yaitu: 1.
Penguatan inovasi teknologi dan informasi SDLP yang berorientasi ke depan, memecahkan masalah SDL, berwawasan lingkungan, serta dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat, efisien dan berdampak luas.
2.
Outsourcing pendanaan dan tenaga ahli melalui aliansi strategis/kerjasama penelitian dan pengembangkan dengan lembaga internasional/nasional dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pengguna dan pasar.
3.
Optimalisasi sumberdaya penelitian SDL dalam rangka memacu peningkatan produktivitas
dan
kualitas
penelitian
untuk
medukung
peningkatkan
produktivitas komoditas unggulan. 4.
Optimalisasi kapasitas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian
SDL
dalam
rangka
menghasilkan
produk
penelitian
dan
pengembangan SDL yang berwawasan lingkungan serta dihasilkan dalam waktu yang singkat, efisien dan berdampak luas.
7
5.
Peningkatan efektifitas rekomendasi kebijakan antisipatif dan responsif SDLP dalam kerangka pembangunan pertanian untuk memecahkan berbagai masalah dan isu-isu pembangunan pertanian/SDLP yang sedang berkembang.
C. Program dan Kegiatan Program Badan Litbang Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing diimplementasikan Balai Besar Litbang Sumberdaya Penelitian melalui kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Prioritas penelitian yang akan dikerjakan oleh Balai Besar Litbang SDLP dan keempat balai koordinasinya adalah identifikasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengelolaan sumberdaya lahan pertanian (tanah, iklim, rawa, dan lingkungan pertanian), serta teknologi dan pengelolaan pupuk, untuk mendukung Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan. Selain itu juga penelitian antisipasi, adaptasi, dan mitigasi dampak perubahan iklim (DPI), lingkungan pertanian (pencemaran lingkungan pertanian, perubahan iklim global, dan lahan terdegradasi). Seluruh kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan oleh UPT di lingkup Balai Besar Litbang SDLP. Kegiatan penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian dilaksanakan melalui beberapa kelompok kegiatan, yaitu: 1.
Penelitian Sumberdaya Lahan Pertanian a. Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian meliputi pemetaan tanah sistematis dan pemetaan tematik di lokasi terpilih, pewilayahan komoditas berdasartkan AEZ dengan melibatkan BPTP, Perguruan Tinggi, dan Pemerintah Daerah, yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. b. Penelitian
Optimalisasi
Pemanfaatan
Sumberdaya
Lahan,
berupa
pengembangan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian (sawah, lahan kering,
lahan rawa, iklim, dan air), formulasi pupuk
(anorganik, organik, dan hayati) dan formulasi pembenah tanah, mendukung P2BN, dan tanaman pangan lainnya. c. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Lingkungan Pertanian terdiri atas perakitan teknologi mengantisipasi pencemaran lingkungan pertanian,
8
perubahan iklim global dan degradasi lahan dalam rangka mendukung program strategis dan hortikultura.
2.
Percepatan Diseminasi Inovasi Pertanian Kegiatan percepatan diseminasi inovasi pertaian diharapkan dapat menjembatani apa yang dilaksanakan Puslit/BB dengan apa yang dibutuhkan pengguna di berbagai tingkatan di daerah. Upaya memadukan apa yang dihasilkan berbagai UK/UPT litbang dengan lokal genius yang dikembangkan masyarakat merupakan inti dari program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian, sehingga meningkatkan diseminasi hasil-hasil penelitian sumberdaya lahan (tanah, air, pupuk, iklim, dan lingkungan Pertanian).
3.
Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif, reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya Litbang (SDM, sarana dan prasarana) diikuti pengembangan standarisasi dan akreditasi lembaga dan pranata Litbang. Guna memicu output optimal, maka diperlukan pengembangan manajemen teknologi informasi dan sistem informasi serta koordinasi
jaringan
kerjasama
penelitian
dan
pengkajian.
perencanaan dan penganggaran, penyempurnaan sistem
Reformasi
monitoring dan
evaluasi. a. Pengembangan Sumberdaya Manusia Bidang Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. b. Pengembangan Sarana dan Prasarana Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. c. Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi dan Umpan Balik Inovasi Penelitian Sumberdaya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, dan Lingkungan Pertanian). d. Peningkatan Kapasitas Penerbitan Publikasi dan Dokumentasi Hasil-hasil Penelitian Sumberdaya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, dan Lingkungan Pertanian). e. Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. 9
f. Peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga internasional/nasional.
4.
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan Kegiatan ini akan menghasilkan hasil analisis kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian untuk menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya lahan yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Isu dan permasalah yang diperkirakan akan mengemuka berkaitan dengan sumberdaya lahan pertanian di masa akan datang adalah: perubahan iklim global, emisi gas rumah kaca, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, degradasi lahan dan lahan terlantar, masalah pencemaran lingkungan pertanian, kekeringan dan banjir serta pupuk dan pemupukan. Kegiatannya adalah : a. Analisis dan Sintesis Kebijakan Peruntukkan, pemanfaatan dan pengelolaan Sumberdaya Lahan Pertanian b. Analisis dan Sintesis Kebijakan Pupuk dan Pemupukan c. Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Sumberdaya Lahan.
10
11