RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 2014 – 2017
Nama Usaha
: Rumah Kemasan Ikan Asap dan Bakso Ikan
Lokasi Usaha
: Kel. Dufa-Dufa Kota Ternate
Tanggal Dibuat
: 20 Agustus 2014
COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL (CCDP – IFAD) 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi kerakyatan telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing tinggi. Salah satu sektor pembangunan ekonomi kerakyatan yang memegang peranan penting dan strategis adalah pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Pengalaman menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah memiliki ketangguhan terhadap goncangan perekonomian global. Disamping itu usaha mikro, kecil dan menengah juga memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, membuka peluang berusaha dan dapat mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Dengan UMKM yang kuat maka struktur ekonomi akan menjadi kokoh, yang berperan besar dalam peningkatan ekspor dan pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan diri sendiri. Mengacu pada Rencana Strategis Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah tahun 2010-2014, dan kebijakan-kebijakan pemerintah baik Nasional maupun Daerah, yang semuanya mengacu pada pertumbuhan sektor industri sesuai Visi pada tahun 2025 yaitu, Indonesia mampu menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Dan dijabarkan ke dalam Misi membangun Industri manufaktur di Indonesia. Pengembangan industri harus terus dilakukan. Seiring dengan itu maka strategi pembangunan industri adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas dan peran serta masyarakat yang didorong oleh terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara sinergi dalam memanfaatkan sumber daya. Di bidang industi kebijakan pembangunan industri difokuskan untuk mengembangkan industri yang efisien dengan wawasan ke depan dengan kualitas produknya yang semakin baik sehingga dapat bersaing, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor dengan nilai tambah yang tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas untuk mengurangi kesenjangan kemampuan antar pelaku ekonomi dengan pelaku industri, maka dilakukan kegiatan untuk meningkatkan peran industri kecil melalui peningkatan kemampuan mengelola usaha dan wawasan kewirausahaan yaitu dengan membuka usaha mikro kecil dan menengah yakni rumah kemasan ikan. Rumah kemasan ini berfungsi untuk meningkatkan daya saing produk olahan perikanan dan kelautan yang dihasilkan oleh kelompok usaha perikanan.
Pentingnya didirikan rumah kemasan ini karena masih banyak UMKM hasil perikanan yang belum mampu melakukan kegiatan pengemasan yang baik ditempat usahanya sendiri, sedangkan kemasan yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing suatu produk. Dengan adanya rumah kemasan ini maka pelaku kelompok usaha perikanan dapat memperoleh layanan pengemasan tanpa batas minimum order. Rumah kemasan produk perikanan berfungsi sebagai pusat informasi pengemasan, pusat konsultasi desain dan pelayanan pengemasan produk hasil perikanan seperti ikan asap dan ikan pindan. Dengan adanya rumah kemasan ini, diharapkan dapat membantu para pelaku/pengolah hasil perikanan untuk lebih jeli dalam mengembangkan produknya sehingga mampu membendung mengimbangi membanjirnya produk olahan pangan sejenis dari manca Negara yang tampil dengan kemasan yang lebih menarik dan harga yang bersaing. Dengan adanya rumah kemasan, diharapkan agar produk atau hasil-hasil perikanan dan kelautan asal Ternate seperti ikan asap dan lain sebagainya jika diekspor keluar negeri maupun keluar daerah telah memiliki kemasan yang baik, berkualitas dan bermutu. B. Visi dan Misi Visi dari usaha rumah kemasan adalah: Menghasilkan produk perikanan dan kelautan yang bermutu, berkualitas, inovatif dan memiliki nilai jual tinggi. Misi dari usaha rumah kemasan adalah: 1. Memproduksi hasil tangkapan perikanan dan kelautan yang segar dan berstandar. 2. Memproduksi hasil tangkapan perikanan dan kelautan dengan menggunakan teknologi tinggi. 3. Memodifikasi hasil perikanan yang memiliki nilai jual tinggi. 4. Fasilitasi informasi dan jaringan pemasaran bagi inovasi yang dilakukan.
C. Analisa Situasi Lingkungan Bisnis
No
Item Investigasi
1
Kekuatan
Hasil Survey a. Memiliki izin usaha. b. Memiliki Sertifikat Halal dari MUI c. Mesin merupakan milik sendiri d. Memiliki Merk Produksi yang sudah didaftarkan “INGGIL” e. Modal awal usaha disediakan oleh CCDP-IFAD.
2
Kelemahan
a. Usaha rumah kemasan yang masih baru dan belum teruji di Ternate sehingga dikhawatirkan hasil tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
3
Peluang
a. Semakin banyaknya order b. Belum banyak pesaing untuk kategori rumah kemasan
5
Ancaman
a. Munculnya pesaing dengan kualitas produk lebih tinggi b. Perdagangan bebas tahun 2012 sehingga produk-produk luar dengan mudah masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah. c. Kelangkaan hasil tangkapan ikan pada bulan-bulan tertentu.
D. Perencanaan Pemasaran Terkait dengan pengembangan aspek pemasaran, maka perlu perubahan orientasi dari pemasaran ke pasar lokal menuju ke pasar internasional. Rincian lebih detail rekomendasi pengembangan rumah kemasan aspek pemasaran dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Target pasar: pasar local, regional, nasional dan internasional (ekspor). 2. Spesifikasi produk: a. Diutamakan dalam kondisi hidup b. Diuatamakan paling tidak berukuran 400 gram per ekor ke atas c. Jenis Ikan: Tuna, Tongkol, Cakalang, Pelagis kecil dan Pelagis Besar. 3. Harga: fluktuatif berdasarkan harga pasar.
4. Distribusi: langsung berhubungan dengan pembeli (buyer). 5. Promosi: dilakukan dengan internet dan membuat profil komoditas untuk dikirim ke calon pembeli.
E. Perencanaan Produksi Perencanaan produksi yang dapat ditaksir oleh rumah kemasan untuk produk perikanan dan kelautan bisa mencapai puluhan ton ikan. Jumlah ini bisa sangat berfluktuasi tergantung dari jumlah tangkapan yang dihasilkan oleh kelompok nelayan. Selain itu juga pada bulan-bulan tertentu juga bisa sangat berpengaruh untuk hasil tangkapan produk perikanan dan kelautan.
F. Perencanaan Keuangan Adapun rincian biaya dan rencana laba yang akan dihasilkan selama tahun perama operasi akan dirinci sebagai berikut:
BIAYA USAHA NON PRODUKSI
KETERANGAN
JUMLAH
SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
BIAYA / HARI
Biaya Penjualan & Promosi Biaya Administrasi & Umum
BIAYA / BULAN Rp
50.000
Rp
100.000
BIAYA / TAHUN
Rp
600.000
Rp
1.200.000
Sewa Lahan
1
Hari
Rp 3.400
Rp
3.400
Rp
102.000
Rp
1.224.000
Sewa Bangunan
1
Hari
Rp 5.480
Rp
5.480
Rp
164.386
Rp
1.972.634
Listrik
1
Hari
Rp 7.500
Rp
7.500
Rp
225.000
Rp
2.700.000
Rp
55.278
Rp
1.658.333
Rp 19.900.000
Rp
71.657
Rp
2.149.720
Rp 25.796.634
Biaya Penyusutan Peralatan TOTAL BIAYA
BIAYA PRODUKSI BAKSO IKAN (1x Produksi @ 1600 Butir/hari)
KETERANGAN
JUMLAH
SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
TOTAL
BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG : Daging Ikan
16.000
Gr
Rp
15
Rp
240.000
Tepung Tapioka
6.000
Gr
Rp
12
Rp
72.000
20
Rp
24.000
Bawang Putih
1.200
Gr
Rp
Bawang Merah
600
Gr
Rp
40
Rp
24.000
Merica
80
Gr
Rp
110
Rp
8.800
Penyedap
180
Gr
Rp
11
Rp
1.980
Pengembang
320
Gr
Rp
50
Rp
16.000
Gula
540
Gr
Rp
14
Rp
7.560
Garam
540
Gr
Rp
2
Rp
1.080
Kemasan
40
Buah
Rp
500
Rp
20.000
1.600
Rp
64.000
1.800
Rp
1.800
Rp
481.220
Rp
300.000
Jumlah BTKL
Rp
300.000
TOTAL BIAYA PRODUKSI (1 Kali Produksi @ 1.600 Butir)
Rp
781.220
Rp
488
label
40
Buah
Rp
Gas Elpiji
1
Hari
Rp
Jumlah BB dan BP BIAYA TENAGA KERJA Biaya Tenaga Kerja Langsung
Harga Pokok Produk Bakso ikan/Butir
3
O/H
=
Rp 781.220 1.600
Rp 100.000
=
KETERANGAN
DALAM 1 TAHUN
1 BULAN
PRODUKSI = 1.600 x 3 x 4 *
=
19.200
BIAYA PRODUKSI = 19.200 X Rp. 488
=
Rp 9.374.640
Penjualan (19.200 X @ Rp. 600,-)
=
Rp 11.520.000
LABA KOTOR
=
Rp 2.145.360
x 12
230.400
x 12
Rp 112.495.680
x 12
Rp 138.240.000
x 12
Rp 25.744.320
Ket * : Produksi dilaksanakan 3 kali seminggu
TABEL PENYUSUTAN PERALATAN HARGA PEROLEHAN NILAI RESIDU UMUR EKONOMIS METODE PENYUSUTAN
: : : :
TAHUN
PENYUSUTAN
1 2 3 4 5 Penyusutan/ Bulan Penyusutan/ Hari
Rp 100.000.000 Rp 500.000 5 TAHUN Garis Lurus
: :
Rp Rp Rp Rp Rp
19.900.000 19.900.000 19.900.000 19.900.000 19.900.000
Rp Rp
1.658.333 55.278
AKUMULASI PENYUSUTAN Rp Rp Rp Rp Rp
19.900.000 39.800.000 59.700.000 79.600.000 99.500.000
NILAI BUKU Rp 100.000.000 Rp 80.100.000 Rp 60.200.000 Rp 40.300.000 Rp 20.400.000 Rp 500.000
BIAYA PRODUKSI IKAN ASAP / 1 KG
KETERANGAN
JUMLAH
SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
TOTAL
Ikan Asap
1
Kg
Rp
8.000
Rp
8.000
Kemasan
1
buah
Rp
1.500
Rp
1.500
Biaya Tenaga Kerja Langsung
1
O/B
Rp
1.000
Rp
1.000
Biaya Produksi Lainnya
1
Kg
Rp
3.000
Rp
3.000
Rp
13.500
TOTAL BIAYA PRODUKSI / KG
KETERANGAN PRODUKSI / HARI @ 100 Kg
=
BULAN
TAHUN
Rp 16.200.000
Rp 194.400.000
Rp 18.000.000
Rp 216.000.000
Rp 1.800.000
Rp 21.600.000
1.350.000
BIAYA PRODUKSI/BULAN (1 Minggu 3 x Produksi) = 3 x 4 x Rp. 1.350.000,Jumlah Produksi/Bulan : (100 x 3 x 4 = 1.200 kg/Bulan) Harga Jual / Kg Penjualan / Bulan LABA KOTOR Ket * : Produksi dilaksanakan 3 kali seminggu O/B = Orang/Bungkus
Rp
15.000
(1.200 Kg x Rp.15.000)
USAHA RUMAH KEMASAN LABA/RUGI PROFORMA Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 20xx PENJUALAN : - Bakso Ikan - Ikan Asap Kemasan TOTAL PENJUALAN
Rp 138.240.000 Rp 216.000.000
HARGA POKOK PENJUALAN : - Bakso Ikan - Ikan Asap Kemasan HARGA POKOK PENJUALAN
Rp 112.495.680 Rp 194.400.000
LABA KOTOR
(+) Rp 354.240.000
(+) Rp 306.895.680
(-)
Rp 47.344.320
BIAYA-BIAYA USAHA : Biaya Penjualan & Promosi Biaya Administrasi & Umum Sewa Lahan Sewa Bangunan Listrik Biaya Penyusutan Peralatan BIAYA-BIAYA USAHA
Rp 600.000 Rp 1.200.000 Rp 1.224.000 Rp 1.972.634 Rp 2.700.000 Rp 19.900.000
(+) Rp 27.596.634
(-)
LABA SEBELUM BUNGA & PAJAK Pajak 15%
Rp 19.747.686 Rp 2.962.153
(-)
LABA BERSIH
Rp 16.785.533
USAHA RUMAH KEMASAN LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang berakhir 31 Desember 20xx Aktivitas Operasional Laba Bersih
Rp
16.785.533
Penyusutan
Rp
19.900.000
Piutang Usaha (25% dari Total Penjualan)
Rp
88.560.000
Utang Usaha
Rp
-
Kas untuk Aktivitas Operasional
Rp 125.245.533
Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva
Rp (100.000.000)
Penjualan Aktiva
Rp
-
Kas untuk Aktivitas Investasi
Rp (100.000.000)
Aktivitas Pendanaan
Rp
-
Kenaikan Kas Kas Awal
Rp
25.245.533
Kas Akhir
Rp 300.000.000 Rp 325.245.533
USAHA RUMAH KEMASAN NERACA PER: 31 DESEMBER 20XX
ASET
UTANG & MODAL
Aset Lancar
Utang
Kas
Rp 325.245.533
Piutang
Rp
88.560.000
Persediaan
0
Sewa Dibayar Dimuka
Rp
Total Aset Lancar Aset Tetap Peralatan
Rp 100.000.000
Akumulasi Penyusutan
Rp (19.900.000)
TOTAL ASET
Rp =
0
Utang Jangka Panjang
0
Jumlah Utang
0
18.027.366
Rp 431.832.898
Aset Tetap
Utang Jangka Pendek
Modal Laba Ditahan
Rp
Modal
Rp 495.147.366
Jumlah Modal
16.785.533
Rp 511.932.898
80.100.000
Rp 511.932.898
TOTAL UTANG & MODAL
=
Rp 511.932.898
G. Gambaran Aspek Teknis 1. Layout Layout adalah setiap susunan mesin, peralatan, pekerja, dan fasilitas pabrik lainnya. Perencanaan layout yang baik dapat memberikan keselamatan kerja, menimbulkan kegairahan kerja, mempermudah pengawasan, dan memberikan efisiensi yang tinggi. Sebaliknya, layout yang kurang baik dapat menimbulkan masalah pada bahan baku, barang jadi dan menghambat kelekuasaan gerak para karyawan. Rumah kemasan Ternate didirikan diarea yang berdekatan dengan PPI. Layoutnya secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Perencanaan layout rumah kemasan dibagi dalam beberapa area yaitu teras, ruang administrasi, ruang tunggu, gudang bahan printing, gudang bahan kemasan dan produk dan ruang proses kemasan produk. Perencanaan layout ditunjukkan pada gambar 2. Selanjutnya perencanaan layout rumah kemasan pada gambar 3, 4, 5, dan 6 menunjukkan tampak samping kiri dan depan, tampak belakang dan tampak samping kanan, potongan melintang dan potongan memanjang, denah fondasi. Selain itu juga pada gambar 7 dan 8 menunjukkan denah pemasangan keramik dan bentuk pagar. Pada bagian selanjutnya juga ditunjukkan total rekapitulasi anggaran untuk rumah kemasan ini.
Gambar 1 Layout secara keseluruhan
Gambar 2 Area Rumah Kemasan
Gambar 3 Tampak Samping Kiri dan Tampak Depan
Gambar 4 Tampak belakang dan Tampak Samping Kanan
Gambar 5 Potongan Melintang dan Potongan Memanjang
Gambar 6 Denah Fondasi
Gambar 7 Denah Pemasangan Keramik
Gambar 8 Pagar Depan
REKAPITULASI BIAYA Satuan Kerja
: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Ternate
Pekerjaan
: Pembangunan Rumah Kemasan
Lokasi
: PPI Dufa Dufa Ternate
Tahun Anggaran
: 2014
No.
URAIAN
PEKERJAAN
JUMLAH HARGA (Rp.)
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
II.
PEKERJAAN TANAH
III.
PEKERJAAN PASANGAN / BETON
IV.
PEKERJAAN KAYU DAN PLAFOND
39,145,892.60
V.
PEKERJAAN BESI / ALUMUNIUM
76,605,721.37
VI.
PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK
48,633,607.64
VII
PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
VIII
PEKERJAAN CAT
40,698,504.69
IX.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14,087,938.00
X.
PEKERJAAN SANITAIR
Terbilang :
Lima Ratus Juta Rupiah
9,787,941.80 10,410,883.57 248,726,761.07
4,337,533.65
7,861,441.20 TOTAL FISIK
500,296,225.60
JUMLAH TOTAL
500,296,225.60
DIBULATKAN
500,000,000.00
REKAPITULASI BIAYA Satuan Kerja
: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Ternate
Pekerjaan
: Pembangunan Pagar Keliling Rumah Kemasan
Lokasi
: PPI Dufa Dufa Ternate
Tahun Anggaran
: 2014
No. A. B. C. D. E.
URAIAN
PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN PEMBUATAN PAGAR DEPAN PEMBUATAN PAGAR SAMPING DAN BELAKANG PENATAAN AREA PARKIR PEMBUATAN PAPAN REKLAME
Terbilang :
JUMLAH HARGA (Rp.) 10,787,941.80 32,448,302.47 70,239,496.30 45,321,430.39 41,500,000.00
TOTAL FISIK JUMLAH TOTAL
200,297,170.95 200,297,170.95
DIBULATKAN
200,000,000.00
Dua Ratus Juta Rupiah
H. Penutup Demikian proposal rumah kemasan ini dibuat, semoga dapat menjadi bermanfaat dan dalam upaya peningkatan produksi perikanan dan kelautan, penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan pelaku perikanan dan pertumbuhan ekonomi sector perikanan dan kelautan dapat menjadi lebih baik.