REGULASI DAN DIREKTORI KERJASAMA INTERNASIONAL LPP RRI 2010-2015
Pengantar Kerjasama internasional bagi RRI diperlukan atas tiga tujuan dan pertimbangan: (a) Pelayanan hak dasar informasi bagi warga negara yang berada di luar negeri, (2) Diplomasi kebudayaan, ekonomi dan politik dalam kerangka check n balances atas arus informasi internasional yang tidak seimbang, (3) Suatu formula pertukaran informasi antarnegara melalui RADIO secara resiprokal, yang muaranya akan membangun kesalingpahaman keduabelah pihak dan citra positif bangsa. RRI adalah satu-satunya media publik yang menjalankan tugas ini sejak tahun 1940an melalui voice of free Indonesia dan sekarang melalui saluran Voice of Indonesia dengan 8 bahasa dan siaran 24 jam melalui livestreaming. Memasuki tahun 2011, oleh momentum regenerasi RRI, menguatnya regionalisme, konvergensi media dan informasi sebagai pilar kekuasaan, maka RRI semakin dituntut melakuan transformasi dan agreif melakukan kerjasama kelembagaan dan konten. Diperlukan pemahaman dan adopsi baru atas fenomena globalisasi: tarik menarik kekuatan pemerintah-korporasi global dan individu, prinsip hubungan antarnegara dan prioritas kebijakan negara Indonesia atas berbagai isu global. Trend platform ke media sosial yang pesat, menyebabkan arus informasi kian ketat, sehingga agenda setting kerjasama RRI diperlukan agar mendapat tempat yang memadai, sesuai visi menjadi lembaga penyiaran publik berkelas dunia. Benchmarking kerjasama internasional selalu diperlukan dengan mencermati pengalaman dari beberapa radio berkelas dunia: BBC, ABC, VOA, DW, RNW, CRI. Hingga 2015, setidaknya RRI dapat setara dengan radio publik di Asia yang berpengaruh: NHK, KBS dan RCI. Buku kumpulan regulasi dan direktori kerjasama internasional ini dimaksudkan sebagai pusat data dan pedoman yang harus dicermati semua pihak untuk merumuskan tindakan bersama di masing-masing Satker RRI. Salam diplomasi Indonesia. Sekali di udara tetap di udara.
Jakarta, 26 September 2011
Masduki Direktorat Program dan Produksi LPP RRI
DAFTAR ISI
No
Isi PENGANTAR STRATEGI KERJASAMA INTERNASIONAL ROAD MAP KERJASAMA INTERNASIONAL ROAD MAP PERWAKILAN LUAR NEGERI STANDAR PERWAKILAN LUAR NEGERI SOP KERJASAMA DAN PERJALANAN INTERNASIONAL DATA KONTRIBUTOR LUAR NEGERI PEMETAAN KERJASAMA INTERNASIONAL 2011
Hal
Strategi Kerjasama Internasional RRI Visi: Berjaringan Terluas: Jaringan dengan Stakeholder Global. Berkelas Dunia: minimal pelayanan untuk ASEAN dan 21 negara Citizen Service Indonesia. Membangun Karakter Bangsa: Penguatan kepercayaan diri dalam diplomasi internasional.
Prinsip: 1. Resiprocity (Ada Pertukaran Program) 2. Equality (Ada Kesetaraan Posisi) 3. Mutual Benefit (Ada Keuntungan Bersama) Adapun tiga bidang kerjasama meliputi:
Secara khusus content sharing dengan Lembaga Penyiaran luar negeri sangat dibatasi
1. 2. 3. 4. 5.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam membuka kerjasama: Identifikasi mitra strategis global dan prioritas kawasan Pemetaan kebutuhan kerjasama di Satuan Kerja Disain Road Map kerjasama internasional 5 tahun Penerbitan regulasi dan direktori kerjasama termasuk bank MOU Monitoring, evaluasi dan inovasi implementasi kerjasama
Internasionalisasi RRI akan ditempuh dalam beberapa tahapan yang tergambar sejak lingkaran luar hingga lingkaran dalam/paling bawah sebagai berikut:
Adapun strategic plan kerjasama internasional Radio Republik Indonesia adalah:
Perkembangan tindakan yang telah dilakukan hingga Oktober 2011 adalah: 1. Pengembangan berbagai MOU dan visitasi internasional 2. Siaran reguler di SLN RRI dengan 8 bahasa (SW dan streaming) 3. Siaran insidental/live on location “Kampung Halaman” via Pro-3 RRI di Hongkong, Taiwan, Malaysia, Brunei, Jepang, Eropa. 4. Pelatihan radio broadcasting RRI di Taiwan, Jepang, Suriname
Secara khusus, strategi kerjasama RRI dengan Kedutaan Besar RRI/Lembaga Swasta di luar negeri adalah:
Road Map Kerjasama Internasional RRI 2011-2015 YEAR
2011/2012
2012/2013
2013/2014
2014/2015
MAPPING,
FOLLOW UP,
MAINTAINING
REVIEW
REVIEW,
ENHANCEMENT
&
&
INITIATE
&
EXTENTION
EVALUATION
SECTOR
Content
IMPROVEMENT
HRD
MAPPING,
FOLLOW UP,
MAINTAINING
REVIEW
REVIEW,
ENHANCEMENT
&
&
INITIATE
&
EXTENTION
EVALUATION
IMPROVEMENT
Awareness
MAPPING,
FOLLOW UP,
MAINTAINING
REVIEW
/ Branding
REVIEW,
ENHANCEMENT
&
&
INITIATE
&
EXTENTION
EVALUATION
IMPROVEMENT
Networking
MAPPING,
FOLLOW UP,
MAINTAINING
REVIEW
REVIEW,
ENHANCEMENT
&
&
INITIATE
&
EXTENTION
EVALUATION
IMPROVEMENT
Tahun 2011-2012: MAPPING, REVIEW, INITIATE
I. Existing Networking: 1. Lembaga Penyiran: RTM, RTB, ABC, KBS, RCI, RNW, DW, SR, CRI, NHK, BBC, VOV, SLOVAC RADIO, TRT
2. Lembaga Lainnya: AIBD, ABU, IFES, FES, SIDA,UNIC II. Existing Content: 1. Siaran Berjaringan (Live): RTM, RTB 2. Produksi Bersama: RTM, RTB 3. Pertukaran Program: ABC
III. Existing HRD: 1. Pelatihan SDM: SR, AIBD, ABU, CRI, 2. Pertukaran SDM: KBS, CRI, NHK
Iv. Existing BRANDING: 1. Kunjungan: BBC, RTI 2. Event CU (CHUNHUA UNIV. TAIPEI), TOKYO
Tahun 2012-2013: FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
I. Networking: 1. Lembaga Penyiran: Focus: ASIA-PACIFIC Lembaga Penyiaran ASEAN: RTM, Media Corp. Singapore, RTB, TPBS (Thai Public Broadcasting Services), PBS (Philippine Broadcasting Service), KBS (Korea Broadcasting Services), 2. Lembaga Lainnya: Lembaga-lembaga UN (FAO, UNICEF, UNDP, UNFPA, UNESCO), ASEAN SECRETARIAT
II. Content: 1. Siaran Berjaringan (Live): RTM, RTB 2. Produksi Bersama: Radio-radio negara ASEAN 3. Pertukaran Program: Radio-radio negara ASEAN
III. HRD: 1. Pelatihan SDM: SR, AIBD, ABU, CRI, RNTC, DW, ABC, BBC (Penambahan 4 Lembaga) 2. Pertukaran SDM: KBS, CRI, NHK, BBC, RTM, DW, RTB
IV. BRANDING: 1. Kunjungan: BBC, RTI 2. Pelatihan dan Seminar Pelatihan: Myanmar, Laos, Kamboja Seminar: Focus Negara-negara ASEAN
Tahun 2013-2014: MAINTAINING & EXTENTION Tahun 2014-2015: REVIEW & EVALUATION
Road Map Perwakilan RRI di Luar Negeri
YEAR
2011/2012
2012/2013
2013/2014
2014/2015
MAPPING, REVIEW, INITIATE
FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
MAINTAINING & EXTENTION
REVIEW & EVALUATION
HRD
MAPPING, REVIEW, INITIATE
FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
MAINTAINING & EXTENTION
REVIEW & EVALUATION
Awareness / Branding
MAPPING, REVIEW, INITIATE
FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
MAINTAINING & EXTENTION
REVIEW & EVALUATION
Networking
MAPPING, REVIEW, INITIATE
FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
MAINTAINING & EXTENTION
REVIEW & EVALUATION
SECTOR Content
Tahun 2011-2012: MAPPING, REVIEW, INITIATE
I. Existing: 1. Kontributor: a. SLN: Paris, Mesir, Berlin, Beijing, Tokyo, Taiwan, Selandia Baru, Melbourne, Moscow PRO3: Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRC, Thailand, Vietnam, Philippine, Malaysia, Brunei, Singapore, Australia, Pakistan, Usbekistan, Mesir, Lybia, Tunisia, Sudan, Iran, Yordania, Yaman, Saudi Arabia. 2. Koresponden: 9 Koresponden (prioritas di Arab Saudi, Australia, Hong Kong). 3. Perwakilan RRI di Luar Negeri: Menunjuk / membentuk 1 perwakilan di Kuala Lumpur. Didahului dengan penetapan kriteria dan eselonisasinya serta penetapan personilnya. Menentukan alasan-alasan pemilihan yang menjadi pertimbangan penentuan lokasi perwakilan.
Tahun 2012-2013: FOLLOW UP, ENHANCEMENT & IMPROVEMENT
I. PERSEBARAN SDM 1. Kontributor: a. SLN: Paris, Mesir, Berlin, Beijing, Tokyo, Taiwan, Selandia Baru, Melbourne, Moscow + New York, Washington, Brazil, Cape Town. b. PRO3: Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRC, Thailand, Vietnam, Philippine, Malaysia, Brunei, Singapore, Australia, Pakistan, Usbekistan, Mesir, Lybia, Tunisia, Sudan, Iran, Yordania, Yaman, Saudi Arabia Moscow + New York, Washington, Brazil, Cape Town. 2. Koresponden: 9 KBRI + seluruh negara ASEAN dan asia pacific. 3. Perwakilan: 1 di Kuala Lumpur + 1 di Timur Tengah + 1 di Eropa (Berlin) II. PENINGKATAN KAPASITAS Evaluasi dan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kwalitas liputan dan format berita, serta rotasi untuk perwakilan yang sudah ada.
Tahun 2013-2014: MAINTAINING & EXTENTION
I. PERSEBARAN SDM 1. Kontributor: Selain di berbagai negara kontributor RRI juga terdapat di berbagai organisasi Internasioal 2. Koresponden: 9 KBRI + seluruh negara ASEAN dan asia pacific menjadi 5 Benua 3. Perwakilan: 1 di Kuala Lumpur + 1 di Timur Tengah (ABU DABHI) + 1 di Eropa (Brussel) + Washington DC + Jeneva II. PENINGKATAN KAPASITAS Evaluasi dan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kwalitas liputan dan format berita, serta rotasi untuk perwakilan yang sudah ada.
Tahun 2014-2015: REVIEW & EVALUATION Kebijakan, Konten, Persebaran Kawasan.
STANDAR PERWAKILAN LUAR NEGERI Pengertian a. Perwakilan Luar Negeri RRI adalah individu atau lembaga yang mewakili RRI secara keseluruhan di negara lain, di luar Indonesia, atau pada lembaga internasional. b. Perwakilan RRI di Luar Negeri terdiri atas: kontributor, koresponden, dan perwakilan tetap. Kontributor adalah warga negara Indonesia dan atau warga negara asing yang hanya memiliki kewajiban jurnalistik, menyampaikan laporan kepada RRI berdasarkan permintaan dari RRI. Koresponden adalah warga negara Indonesia yang hanya memiliki kewajiban jurnalistik, menyampaikan berita secara teratur akan tetapi tidak terikat secara permanen dengan RRI. Perwakilan tetap adalah warga negara Indonesia yang memiliki tugas dan kewajiban secara paripurna, baik jurnalistik maupun non-jurnalistik. c. Kegiatan Perwakilan Luar Negeri RRI mencakup semua kepentingan RRI dan wilayah kerjanya, meliputi seluruh wilayah negara penerima atau wilayah kerja suatu oganisasi internasional, misalnya Perserikatan Bangsa Bangsa. d. Kantor Perwakilan luar negeri RRI dapat bersifat permanen atau tidak permanen, dapat dikerjasamakan dengan Kedutaan Republik Indonesia di negara setempat atau organisasi masyarakat Indonesia dan masyarakat lokal di negara setempat. Dasar Pembentukan Landasan hukum pembentukan Perwakilan LPP RRI di luar negeri adalah PP 12/2005 pasal 16 yang menyebutkan: “RRI dapat membentuk sejumlah Perwakilan di Luar Negeri sesuai kebutuhan.” Tujuan Operasional a. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi tentang Indonesia di luar negeri dan mengenai situasi di luar negeri, khususnya yang mempunyai kedekatan (proximity) dengan masyarakat di Indonesia. b. Menyebarluaskan informasi dalam perspektif ke-Indonesiaan untuk menghadapi persaingan media global serta mendorong keseimbangan tata informasi dunia. c. Mendukung strategi diplomatik dan agenda strategis pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri terkait hubungan diplomatik. d. Mewujudkan keterlibatan RRI dalam mendukung hubungan diplomatik Indonesia dengan negara asing, sebagai bagian dari kegiatan diplomasi total bangsa. Status dan Kedudukan a. Perwakilan luar negeri merupakan unit fungsional, yang berada dibawah kendali Direktorat Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, dan secara operasional disupervisi oleh Stasiun Siaran Luar Negeri.
b. Perwakilan luar negeri bertanggung jawab kepada Direktur Program dan Produksi LPP RRI dan secara operasional berada di bawah koordinasi Kepala RRI Siaran Luar Negeri. c. Perwakilan luar negeri dibentuk beradasarkan asas kebutuhan khalayak, kepentingan diplomasi pemerintah Indonesia dan kemampuan sumber daya yang dimiliki LPP RRI. d. Pejabat pelaksana perwakilan luar negeri dapat berasal dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan LPP RRI atau bukan PNS. e. Perwakilan luar negeri ditetapkan dengan Surat Tugas dari Direktur Utama LPP RRI atas rekomendasi dari Direktur Program dan Produksi f. Masa kerja pejabat perwakilan luar negeri diatur minimal enam bulan. a. Selain pengirim berita RRI untuk siaran nasional maupun internasional, Perwakilan luar negeri, terutama perwakilan tetap adalah penghubung RRI dengan stakeholders di negara setempat, termasuk sebagai perintis dan pengembang Kelompok Pemerhati RRI di luar negeri. Prinsip dan Bentuk a. Equality, Independen dan Resiprokal (mutual benefit) dengan menempatkan Direktorat Program dan Produksi sebagai traffic center b. Pertukaran Program dan SDM broadcaster (SLN, PUSPEM dan RRI Jakarta/RRI Daerah sebagai leading sector) c. Peningkatan Kapasitas SDM/Institusi (Puslitbangdiklat sebagai leading sector) d. Pencitraan/Jaringan/Layanan Publik di luar negeri (Direktorat Layanan dan Pengembangan Usaha sebagai leading sector) Kategorisasi a. Kontributor (Mahasiswa, TKI, Pejabat Deplu, Dll yang ditunjuk oleh RRI, Pasif) b. Koresponden (Mahasiswa, TKI, Pejabat Deplu, Dll yang ditunjuk oleh RRI, Aktif) c. Kepala Biro (Jurnalis senior RRI yang di seleksi dan ditempatkan dalam masa satu tahun pada negara mitra strategis) Hak Perwakilann luar negeri berhak atas honor dan tunjangan operasional yang secara rinci akan diatur dalam ketentuan yang dibuat Direktorat Program dan Produksi. Kewajiban Bidang Jurnalistik a. Membuat berita dan tulisan yang diminati pendengar di tanah air dan di luar negeri. b. Memberitakan masalah internasional dengan perspektif dan kepentingan Indonesia yang secara rinci diatur dalam kebijakan redaksional RRI. c. Setiap pekan aktif mengirim rencana liputan mingguan dan setiap hari kerja mengirimkan rencana liputan harian ke Kepala Siaran Luar Negeri.
Second Track dan atau Press Diplomacy a. Berkewajiban melakukan langkah-langkah diplomasi informasi Indonesia b. Membantu diplomat dan perwakilan luar negeri Indonesia, terutama terkait media dan menjadi penghubung KBRI dengan kelompok lain seperti NGO, oposisi, peminta suaka, opinion leader, atau kalangan universitas. Administrasi Perwakilan a. Melaksanakan korespondensi secara aktif dengan kantor pusat LPP RRI. b. Mengatur administrasi dan keuangan dengan efektif, melaporkan dengan pembukuan yang rapi, terbuka bertanggungjawab (good corporate governance). c. Membuka rekening bank atas nama perwakilan untuk memperlancar lalu-lintas keuangan kantor. Kerja Sama dan Kehumasan a. Mengusahakan pembiayaan operasional diluar sumber pendanaan RRI secara efisien dan menjaga asset kantor dengan penuh tanggung jawab b. Melakukan kegiatan penunjang seperti penerbitan koran/majalah, terkait Indonesia termasuk kegiatan warga Indonesia di negara setempat. c. Mengkoordinir penyelenggaraan siaran berjaringan, sindikasi program dan afiliasi/mitra dengan lembaga penyiaran atau institusi di luar negeri . d. Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas perwakilan luar negeri secara periodik.
Kriteria Berita dan Informasi a. Memiliki korelasi dengan wilayah dan penduduk Indonesia, kepentingan Indonesia atau berita dan nformasi yang nantinya akan berpengaruh terhadap Indonesia. b. Menyangkut citra Indonesia di luar negeri yang berasal dari artikel, editorial, komentar, baik dalam media cetak maupun elektronika. c. Berita-berita penting lain yang menjadi menu utama media-media ”mainstream” setempat, terutama televisi dan media cetak. d. Jumlah berita dan informasi yang harus diproduksi perwakilan luar negeri adalah sekurang-kurangnya 3 berita perhari, terdiri atas 2 berita yang berasal dari kutipan media setempat dan 1 berita yang berasal dari reportase langsung, serta 1 artikel setiap minggunya. e. Selain berita dan tulisan, dalam kaitan tugas jurnalistik, perwakilan luar negeri wajib mengirimkan ”background informasi” minimal seminggu sekali, bisa berupa suatu ”situasi” yang berhubungan dengan kepentingan Indonesia atau yang berhubungan dengan politik dan ekonomi di negara setempat.
Tahapan Pengembangan Pembentukan dan pengembangan perwakilan luar negeri RRI melalui tahap-tahap: 1. Inventarisasi Kebutuhan. Studi kelayakan atas keberadaan masyarakat Indonesia di luar negeri, dimensi berita, hubungan diplomatik dan kepentingan negara, adanya potensi ketersediaan mitra sumber anggaran dan sarana. 2. Seleksi dan Pelatihan SDM: Seleksi untuk kontributor/koresponden dilakukan langsung dan terbuka di luar negeri, sedangkan seleksi untuk kepala perwakilan dilakukan secara terbuka di dalam negeri (prioritas dari SDM terbaik LPP RRI). Pelatihan/pembekalan SDM dilakukan langsung di kantor pusat atau melalui saluran internet. 3. Uji coba: Tahap ini berlangsung satu hinga tiga bulan, terhitung sejak perwakilan ditetapkan, meliputi uji coba peliputan jurnalistik dan fungsi perwakilan lainnya. 4. Peresmian Kantor Perwakilan oleh Direktur Utama LPP RRI 5. Operasionalisasi dan evaluasi secara periodik
Rencana Pembentukan Pembentukan perwakilan LPP RRI di luar negeri dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas kawasan yang mengacu kepentingan diplomasi Indonesia. Untuk kawasan Asia: Malaysia, Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang. Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika: Jedah, Kairo. Untuk kawasan Eropa : Swiss, London. Kawasan Amerika: New York, Suriname. Australia: Sidney. Pengembangan Perwakilan Luar Negeri RRI TAHUN 2011-2015 adalah: Kawasan Asia Pasifik Eropa Amerika Afrika-Timur Tengah Asia Tenggara
Negara/Kota Jepang/Tokyo Swiss/Jenewa AS/New York Mesir/Kairo Malaysia/Kuala Lumpur
Status Koresponden Koresponden Koresponden Koresponden Koresponden
Jadwal 2011/2012 2011/2012 2011/2012 2011/2012 2011/2012
Untuk tahun 2011 ditargetkan terbentuk 3 perwakilan luar negeri RRI yang berlokasi di kawasan mitra strategis RRI seperti Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, China, India, Taiwan, Hongkong, dan Malaysia. Kawasan Asia Pasifik adalah pilihan prioritas karena merupakan kawasan terbanyak mobilitas penduduk dari Indonesia dan sekaligus RRI mendukung Keketuaan ASEAN yang diemban Indonesia tahun 2011.
Pembiayaan Perwakilan Pembiayaan operasional perwakilan luar negeri dibebankan kepada DIPA kantor pusat LPP RRI yang ditempatkan pada satuan kerja Siaran Luar Negeri. Alokasi pembiayaan akan meliputi: sewa kantor/rumah tinggal, honorarium karya, biaya konsumsi dan transportasi yang diatur berdasarkan hasil studi kelayakan. Kerjasama pembiayaan dan sarana dengan pihak lain dapat dilakukan perwakilan sepanjang tidak memengaruhi kebijakan pemberitaannya. Target Kegiatan 2011 Kerjasama Permanen dengan Kemenlu RI Kerjasama Program dengan Kemkominfo Pembuatan Regulasi/Kebijakan Terpadu Pusat Informasi dan Koordinasi Kerjasama Internasional RRI dan Bank MOU Inisiasi Pendirian Perwakilan RRI Seminar/Layanan Publik Untuk Pencitraan
a.
b. c.
d.
e.
f.
Informasi/Catatan Penting Sebagai salah satu benchmark: LKBN ANTARA mengalokasikan anggaran ± US$ 5.000,- perbulan untuk menopang kebutuhan operasional perwakilan luar negeri Tugas Perwakilan luar negeri harus dikaitkan dengan upaya kaderisasi jabatan struktural sampai tingkat puncak (“kawah candradimuka”) Kesempatan bertugas di luar negeri akan memperluas wawasan dan pengetahuan, penguasaan bahasa asing dalam persaingan media penyiaran berkelas dunia. Networking yang terbina di luar negeri akan menjadi human capital untuk menjadi pimpinan sekembalinya ke tanah air. Modal sosial relasi ini harus dijaga. Perwakilan luar negeri harus memanfaatkan penugasan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian, misalnya kursus, pelatihan, atau kuliah. Di Malaysia, ada 1,2 juta Tenaga Kerja Indonesia dan 15.000 pelajar/mahasiswa. Di Amerika Serikat ada sekitar 1 juta WNI.
TUPOKSI PERWAKILAN LUAR NEGERI RRI A.1. Kontributor RRI di Luar Negeri Adalah Warga Negara Indonesia dan atau Luar Negeri yang menyampaikan laporan kepada RRI berdasarkan permintaan dari RRI. Kualifikasi : Warga Negara Indonesia atau warga Negara setempat yang menetap di Negara bersangkutan. Latarbelakang profesi mereka adalah : Mahasiswa tingkat lanjut, Pegawai KBRI atau Perwakilan Indonesia di Negara tersebut, Tenaga Kerja Indonesia di Negara tersebut dalam criteria serendah-rendahnya adalah pekerja sektor formal atau informal dengan pendidikan serendahnya setingkat SMA. Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video sesuai prinsip-prinsip jurnalistik radio dan website. Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video dikirimkan ke RRI, dalam prespektif Indonesia dan kepentingan nasional Indonesia. Mampu mengoperasikan alat-alat kelengkapan kerja untuk kegiatan liputan, produksi siaran, dan pengiriman digital, menggunakan fasilitas internet. Mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Memiliki kapabilitas untuk melafadzkan tiap kata secara baik dan benar (tidak cacat. Misalnya cacat penyebutan konsonan ‘rrr’) Memiliki wawasan dan pemahaman tentang Visi dan Misi RRI. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang posisi politik luar negeri Indonesia, masalah atau peristiwa yang terjadi di Negara tersebut dan yang terjadi di Indonesia. Ikut dan lulus seleksi yang dilakukan oleh RRI. Ditetapkan oleh RRI. Tugas Melakukan Koordinasi dan Mengusulkan rencana liputan / laporan kepada Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri. Melaksanakan permintaan liputan dan pembuatan laporan dari Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri. Mencari, mengumpulkan, menulis, memproduksi, dan mengirimkan hasil laporan liputannya kepada Pusat Pemberitaan RRI (siaran Radio Pro3 RRI), website : www.rri.co.id , dan Siaran Luar Negeri RRI (Voice of Indonesia) dalam bentuk Teks, Data, Audio, Foto, dan Video. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepada Pusat Pemberitaan dan Siaran Luar Negeri.
Hak Mendapatkan kompensasi honorarium atas hasil liputan dan laporan yang disiarkan atau diberitakan melalui siaran Pro3 RRI, website : www.rri.co.id atau Voice of Indonesia. Besarnya Honorarium ditetapkan berdasarkan ketentuan Direksi RRI yang berlaku nasional. Mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh RRI atau mitra RRI didalam dan luar negeri. Mendapatkan SK penunjukkan dari RRI. Mendapatkan dan menggunakan ID Card RRI, sepanjang untuk keperluan tugas jurnalistiknya. Mendapatkan perlindungan hukum yang terkait dengan kegiatan jurnalistiknya.
A.2. Koresponden RRI di Luar Negeri Kualifikasi : Warga Negara Indonesia atau warga Negara setempat yang menetap di Negara bersangkutan. Latarbelakang profesi mereka adalah Jurnalis, diprioritaskan jurnalis radio dan website: Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video sesuai prinsip-prinsip jurnalistik radio dan website. Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video dikirimkan ke RRI, dalam prespektif Indonesia dan kepentingan nasional Indonesia. Mampu mengoperasikan alat-alat kelengkapan kerja untuk kegiatan liputan, produksi siaran, dan pengiriman digital, menggunakan fasilitas internet. Mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Memiliki kapabilitas untuk melafadzkan tiap kata secara baik dan benar (tidak cacat. Misalnya cacat penyebutan konsonan ‘rrr’) Memiliki wawasan dan pemahaman tentang Visi dan Misi RRI. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang posisi politik luar negeri Indonesia, masalah atau peristiwa yang terjadi di Negara tersebut dan yang terjadi di Indonesia. Ikut dan lulus seleksi yang dilakukan oleh RRI. Ditetapkan oleh RRI.
Tugas Melakukan Koordinasi dan Mengusulkan rencana liputan / laporan kepada Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri. Terlibat dalam proses pelaksanaan Agenda Setting, termasuk menyampaikan latarbelakang permasalahan yang terjadi di wilayah kerjanya. Melaksanakan permintaan liputan dan pembuatan laporan dari Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri. Melakukan kegiatan Mencari, mengumpulkan, menulis, memproduksi, dan mengirimkan hasil laporan liputannya secara reguler. Memproduksi dan mengirimkan materi liputan minimal dua item per hari untuk Pusat Pemberitaan (radio Pro3 RRI) dan satu item per hari untuk Siaran Luar Negeri (VoI), serta website : www.rri.co.id dalam bentuk Teks, Data, Audio, Foto, dan Video. Menjalin hubungan dan melakukan registrasi reporter atas nama RRI pada isntansi kepresidenan , kementerian, lembaga-lembaga Negara bersangkutan, serta perwakilan Indonesia yang ada di Negara tersebut. Membuat laporan bulanan pelaksanaan kegiatan kepada Pusat Pemberitaan dan Siaran Luar Negeri. Hak Mendapatkan kompensasi honorarium atas hasil liputan dan laporan yang disiarkan atau diberitakan melalui Pro3 RRI, website : www.rri.co.id atau Voice of Indonesia. Besarnya Honorarium ditetapkan berdasarkan kesepakatan MOU dengan Direksi LPP RRI. Mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh RRI atau mitra RRI di dalam dan luar negeri. Mendapatkan SK penunjukkan dan jangka waktu penugasan dari RRI berdasarkan kontrak kerja yang disepakati dengan mengacu pada hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia . Mendapatkan dan menggunakan ID Card RRI, sepanjang untuk keperluan tugas jurnalistiknya, sesuai jangka waktu penugasannya. Dapat menggunakan atribut RRI untuk keperluan tugas jurnalistiknya. Mendapatkan asuransi kecelakaan dan kesehatan serta hak libur dan cuti. Mendapatkan perlindungan hukum kegiatan jurnalistiknya.
A.3. Perwakilan RRI di Luar Negeri Kualifikasi : Pegawai RRI, baik unsur PNS maupun Pegawai Bukan PNS. Latarbelakang profesi mereka diprioritaskan berasal dari Pemberitaan, Siaran (dalam negeri), dan Siaran Luar Negeri. Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video sesuai prinsip-prinsip jurnalistik radio dan website. Mampu membuat laporan berita, tulisan, foto, audio, dan bila diperlukan video dikirimkan ke RRI, dalam prespektif Indonesia dan kepentingan nasional Indonesia. Mampu mengoperasikan alat-alat kelengkapan kerja untuk kegiatan liputan, produksi siaran, dan pengiriman digital, menggunakan fasilitas internet. Mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Memiliki kapabilitas untuk melafadzkan tiap kata secara baik dan benar (tidak cacat. Misalnya cacat penyebutan konsonan ‘rrr’) Memiliki wawasan dan pemahaman tentang Visi dan Misi RRI. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang posisi politik luar negeri Indonesia, masalah atau peristiwa yang terjadi di Negara tersebut dan yang terjadi di Indonesia. Untuk ditetapkan sebagai perwakilan, PNS RRI minimal menduduki jabatan struktural eselon IV.a, atau minimal berpangkat III.c. untuk pejabat fungsional maupun non structural. Sedangkan bagi PB PNS, minimal telah bekerja di RRI selama 10 tahun. Ikut dan lulus seleksi oleh Direksi RRI, khusus untuk calon pelaksana perwakilan RRI di luar negeri. Perwakilan Luar Negeri RRI, dapat terdiri atas seorang pimpinan dan dilengkapi dengan staf yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan penganggaran RRI. Bersedia ditempatkan di luar negeri minimal 1 (satu) tahun. Besaran tunjangan, jumlah crew, dan hak-hak lain yang diperlukan, ditetapkan oleh Direksi RRI. Tugas Keperluan Jurnalistik Melakukan Koordinasi dan Mengusulkan rencana liputan / laporan kepada Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri. Terlibat dalam proses pelaksanaan Agenda Setting, termasuk menyampaikan latar belakang permasalahan yang terjadi di wilayah kerjanya. Melaksanakan permintaan liputan dan pembuatan laporan dari Pusat Pemberitaan / Siaran Luar Negeri.
Melakukan kegiatan Mencari, mengumpulkan, menulis, memproduksi, dan mengirimkan hasil laporan liputannya secara regular untuk siaran Pro3 RRI, website : www.rri.co.id, dan VoI. Memproduksi dan mengirimkan materi liputan minimal dua item per hari untuk Pussat Pemberitaan dan dua item per hari untuk Siaran Luar Negeri, dalam bentuk Teks, Data, Audio, Foto, dan Video. Menjalin hubungan dan melakukan registrasi reporter atas nama RRI pada isntansi kepresidenan , kementerian, lembaga-lembaga Negara bersangkutan, serta perwakilan Indonesia yang ada di Negara tersebut. Melakukan koordinasi dan penugasan kepada contributor, koresponden atau reporter yang bertugas berada pada lingkup daerah kerjanya. Membuat laporan bulanan pelaksanaan kegiatan kepada Pusat Pemberitaan dan Siaran Luar Negeri. Second Track dan Press Diplomacy Berkewajiban melakukan “press diplomacy” atau “second track diplomacy” Membantu diplomat dan perwakilan RI di luar negeri, terutama dalam kaitan media dan dan menjadi penghubung KBRI dengan kelompok lain di Negara setempat seperti NGO, oposisi, peminta suaka, opinion leader, atau kalangan universitas Administrasi Perwakilan Melakukan perencanaan kegiatan dan perencanaan anggaran atas Anggaran, Perlengkapan kantor, dan perlengkapan produksi. Untuk penetapan pertama perwakilan luar negeri, kepala perwakilan juga harus mengkoordinasikan penyiapan kantor perwakilan yang fungsional namun juga representatif. Mengatur adminstrasi dan keuangan dengan efektif, melaporkan dengan pembukuan yang rapi dan bisa dipertanggungjawabkan Mengusahakan pembiayaan operasional secara efisien dan menjaga asset kantor dengan penuh tanggung jawab. Membuka rekening bank atas nama perwakilan untuk memperlancar lalu lintas keuangan. Perwakilan RRI di luar negeri harus tertib administrasi, tertib anggaran, tertib keuangan (good corporate governance)
Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksaksanaan tugas perwakilan RRI di Luar Negeri secara periodik. Mengkoordinir penyelenggaraa siaran berjaringan, sindikasi program dan afiliasi/mitra dengan lembaga penyiaran atau institusi di Luar Negeri. Setiap pekan harus mengirimkan rencara liputan mingguan dan setiap hari kerja mengirimkan menu/agenda liputan ke Pusat Pemberitaan dan Siaran Luar Negeri.
Kerja Sama dan Kehumasan Perwakilan RRI di Luar Negeri selain bertugas untuk mencari berita, juga bertugas mencari dana yang dialokasikan untuk menambah kebutuhan biaya operasional harian. Perwakilan luar negeri dapat melakukan kegiatan penunjang seperti penerbitan Koran/majalah, terkait pelayanan informasi Indonesia termasuk kegiatan mereka sendiri bagi warna Indonesia di Negara setempat. Di Malaysia ada 1,2 juta Tenaga kerja Indonesia dan 15.000 pelajar/mahasiswa. Di Amerika Serikat ada sekitar 1 juta WNI. Hak Mendapatkan anggaran pengelolaan perwakilan, meliputi anggaran penyediaan dan pemeliharaan kantor, operasional liputan dan siaran, operasional kantor (Listrik, telepon, internet, dan air), perlengkapan kantor, perlengkapan liputan dan siaran, biaya operasional produksi, dan biaya operasional siaran. Besarnya pendapatan perwakilan, baik pimpinan maupun staf, ditetapkan berdasarkan penetapan oleh Direksi RRI. Bagi PNS RRI, selama bertugas sebagai perwakilan, hak – hak kepegawaiannya, termasuk gaji dan tunjangan keluarganya tidak dihentikan. Bagi PB PNS, selama bertugas sebagai perwakilan, hak gajinya menjadi bagian dari Gaji saat penugasannya di luar negeri. Sesuai fungsi pekerjaannya, Mendapatkan kompensasi honorarium sebagai hasil liputan dan laporan yang disiarkan atau diberitakan melalui Pro3 RRI, website : www.rri.co.id atau Voice of Indonesia. Besarnya pendapatan (PB PNS), Honorarium dan tunjangan (PNS) selama, ditetapkan berdasarkan penetapan oleh Direksi RRI. Mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh RRI. Mendapatkan SK penunjukkan dan jangka waktu penugasan dari RRI berdasarkan kontrak kerja yang disepakati dengan mengacu pada hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Mendapatkan dan menggunakan ID Card RRI, sepanjang untuk keperluan tugas jurnalistiknya, sesuai jangka waktu penugasannya. Dapat menggunakan atribut RRI untuk keperluan tugas jurnalistiknya. Mendaptkan asuransi kecelakaan dan kesehatan serta hak libur dan cuti. Mendapatkan perlindungan hukum yang terkait dengan kegiatan jurnalistiknya. Mendapatkan hak perumahan, hak tunjangan khusus keluarga dengan maksimal 1 (satu) istri/suami dan 2 (dua) anak. Mendapatkan hak biaya perjalanan berangkat dan kembali ke tanah air, sesuai penetapan jangka waktu tugasnya.
DATA KONTRIBUTOR LUAR NEGERI LPP RRI 2011 No
Nama
Negara
Kontak
1
Citra Ayu Novitasari & Panca
Cina
2
Bayu Indrawan, Sidik Permana dan Dodik Kurniawan
Jepang
3
Nadia Cahyani dan Susi Utomo
Hongkong
+85293494353
4
Aiman (PPI Dunia)
Mesir
+20222625698
5
Early Rahmawati
Jerman
6
Muhammad Yusuf
USA
+19256818776
7
Denni Kessa, Eti Nurswandini, dan Hazziq
Taiwan
-
8
Anazkia dan Astuti
Malaysia
9
Bagus Handoko
Brunei
10
Darmohoetomo dan Marciano Dasai
Suriname
11
Arab Saudi, Mesir, Yordania
+8613073082623 +8615902010439 +819017235403 +818033871215
+597 08552559, +597 08733548
12
Awee Amir
Arab Saudi
13
Andi Tirta dan Hadi Teguh Yudistira
Korea Selatan
14
Achmad Adithya
Belanda
Standard Operational Procedure (SOP) Kerjasama dan Perjalanan Internasional
PENDAHULUAN Untuk meningkatan kapasitas RRI sebagai LPP yang berkelas dunia, maka kerjasama internasional, perjalanan internasional dan sejenisnya merupakan keniscayaan yang perlu dibuka untuk semua Satuan kerja LPP RRI di seluruh Indonesia dan karenanya perlu diatur oleh sebuah regulasi agar terjadi pemerataan, efisiensi dan fokus kepada tujuan kolektif. Pengertian kerjasama dan perjalanan internasional meliputi: 1. 2. 3.
Penugasan liputan (berdasarkan tupoksi dan kriteria penugasan) Undangan pertemuan kelembagaan internasional Inisiatif penelusuran kerjasama
Asas dan prinsip yang diterapkan: a. Keadilan b. Keterbukaan c. Efisiensi d. Efektif e. Penghargaan Prestasi
PERJALANAN INTERNASIONAL
1. Perjalanan internasional yang dilakukan Satuan Kerja RRI di pusat dan daerah harus sejalan dengan visi dan misi RRI tahun 2010 – 2015. 2. Satker di pusat dan daerah dapat dilibatkan untuk perjalanan internasional sepanjang memiliki relevansi dan potensi tindak lanjut yang konkret 3. Kerjasama dan perjalanan internasional akan selalu dievaluasi setiap tahun melalui forum yang khusus diadakan untuk itu. 4. Setiap pegawai LPP RRI mempunyai hak yang sama untuk melakukan perjalanan internasional ke luar negeri 5. Setiap pegawai LPP RRI dimungkinkan mengikuti perjalanan internasional menggunakan biaya sendiri setelah diizinkan oleh Direktur Utama, sebanyakbanyaknya 1 kali dalam 1 tahun dan diperhitungkan masa cutinya 6. Setiap pegawai LPP RRI yang melakukan perjalanan internasional dengan menggunakan biaya lembaga maupun atas biaya hasil kerjasama, tidak diperbolehkan mengikutsertakan orang lain kecuali dengan biaya sendiri dan tidak mengganggu pelaksanaan tugas.
KERJASAMA INTERNASIONAL 1. RRI dapat bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional, baik yang terkait dengan penyiaran maupun non penyiaran. 2. Kerjasama internasional RRI dengan lembaga-lembaga internasional bersifat resiprokal, independen dan setara. 3. Perjalanan internasional dapat dirancang sendiri oleh RRI secara proaktif atau memenuhi undangan pihak luar. 4. Kerjasama antar lembaga keradioan atau antar pemerintah ditandai dengan pembuatan MoU yang berlaku minimal satu tahun. MoU berguna sebagai payung hukum kerjasama internasional. 5. Kerjasama internasional yang telah memiliki MoU dapat dimanfaatkan oleh semua satuan kerja RRI di seluruh Indonesia. 6. Setiap Satker yang melakukan perjanjian kerjasama wajib menyampaikan laporan ke Direktorat Program dan Produksi. 7. Kerjasama harus ditandai dengan pembuatan naskah (MOU) yang mengacu kepada standar MOU di lembaga pemerintah Indonesia. 8. Kerjasama lokal dan regional dapat dilakukan oleh Semua Satuan Kerja, sedang kerjasama internasional hanya dapat dilakukan melalui atau oleh Satuan Kerja di pusat dan berlaku secara nasional atau regional tertentu. 9. Kerjasama di tingkat lokal (provinsi/kab/kota) dan regional (antar propinsi) ditandatangani Kepala Satuan Kerja setempat, sedang kerjasama nasional dan internasional ditandatangani oleh Direktur Utama.
KEWAJIBAN DALAM PERJALANAN INTERNASIONAL
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sedapat mungkin tidak menggunakan DIPA LPP RRI. Harus meningkatkan pengembangan kapasitas kelembagaan. Meningkatkan potensi kerjasama pertukaran program siaran. Meningkatkan potensi kerjasama pengembangan SDM. Meningkatkan potensi kerjasama pencitraan lembaga/jaringan. Selambat-lambatnya dua minggu setibanya di tanah air, mereka yang terlibat dalam perjalanan Internasional diwajibkan untuk membuat laporan kunjungan kepada Pusat Data Kerjasama Direktorat PP. 7. Tindak lanjut dari perjalanan internasional harus segera direalisasikan, dalam bentuk siaran dan yang lainnya pada tahun berjalan.
AGENDA PERJALANAN INTERNASIONAL Setiap perjalanan Internasional, harus mengagendakan kegiatan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penyelenggaraan kunjungan resmi kelembagaan. Penyelenggaraan dialog interaktif dengan warga Indonesia. Pembekalan warga Indonesia mengenai keradioan. Pembekalan kepada Warga Indonesia tentang empat pilar bangsa. Penunjukan kontributor lokal untuk LPP RRI. Memfasilitasi kegiatan Advokasi untuk WNI di luar negeri Kegiatan pencitraan dalam berbagai bentuk ANGGARAN PERJALANAN INTERNASIONAL
1. Setiap perjalanan internasional sedapat mungkin tidak menggunakan DIPA LPP RRI, sehingga diperlukan dukungan oleh sponsor yang dilakukan per kegiatan untuk jangka waktu tertentu. 2. Satuan Kerja LPP RRI daerah yang berhasil mendapatkan sponsor berhak mengikuti perjalanan internasional tersebut secara proporsional (anggaran, jumlah personil dan tupoksi) dan mendapat persetujuan Direksi. 3. Pemanfaatan dana sponsor harus tetap mengacu kepada peraturan penggunaan Jasinonsi yang berlaku di RRI. 4. Kepala Satker diberi kewenangan untuk mengelola pembagian anggaran LPP RRI setempat untuk digunakan perjalanan Internasional.
PRIORITAS TUJUAN KUNJUNGAN Negara/kawasan yang menjadi tujuan kerjasama internasional sepanjang tahun 20112015 diprioritaskan adalah : ASEAN Asia Pasific (Australia, Jepang, Korea, China, Taiwan) Timur Tengah (Saudi Arabia, Yordania, Uni Emirates) Eropa (Belanda, Jerman, Inggris, Perancis) Amerika (Amerika Serikat, Suriname) Afrika (Mesir) Lembaga internasional yang menjadi prioritas kerjasama 2011-2015 adalah : ABU/ AIBD/ ITU UNESCO, UNIC Universitas-Universitas di luar negeri
PENUGASAN REPORTER KE LUAR NEGERI
1. Harus dilakukan melalui seleksi yang dilakukan oleh Direktorat PP 2. Para reporter di setiap Satker mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dengan syarat memiliki prestasi siaran yang ditentukan oleh Direktorat PP 3. Reporter yang penugasannya berbasis pada kerjasama Internasional mendapatkan kesempatan ke luar negeri maksimal 2 kali dalam setahun.
PUSAT DATA KERJASAMA 1. Dalam upaya mensinergikan kerjasama internasional yang sudah, sedang dan akan dijalin LPP RRI baik di pusat maupun daerah, dibentuk Pusat Informasi yang dikoordinasikan melalui Pusat Data Kerjasama. 2. Pusat Informasi kerjasama berfungsi sebagai pusat rujukan data, pertukaran informasi dan koordinasi awal pelaksanaan kegiatan, melakukan inventarisasi perjalanan internasional, membuat perencanaan/road map. 3. Setiap satuan kerja yang akan melakukan perjalanan internasional dan atau kerjasama internasional wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pusat Data Kerjasama Internasional. 4. Pusat Data Kerjasama pada Direktorat Program dan Produksi merupakan pusat informasi kerjasama dan berkewajiban mensosialisasikan setiap MoU yang dilakukan oleh LPP RRI ke seluruh Satker.
PEMETAAN KERJASAMA LUAR NEGERI 2011 No 1
Para Pihak
Perkembangan
RRI-RTM
2
RRI-RTB
3
RRI – Radio Australia
4
RRI-Swedish Radio
5
RRI-China radio
MOU G to G antara RRI (Kemenkominfo) dan Malaysia tahun 1984. Telah dibuat dan dibahas draft baru G to G oleh Kemenlu namun belum ditandatangani. Ada joint commission meeting (RRI-RTM, Antara, Bernama. Program kerjasama dengan RTM tidak lagi berjalan, diputuskan sepihak. Program produksi bersama tiga negara tetap berjalan, tig kali dalam setahun bergiliran. Bintang Radio dan program lainnya. Tidak ada MOU. Namun ada draft dari Kemenkominfo dengan arahan Kemenlu. Hubungan baik dengan RTB: Titian Senada, Hubungan Muhibah, Ada program kerjasama tiga negara (RRIRTM-RTB) Tidak jelas ada MOU atau tidak tetapi banyak stasiun RRI daerah yang m RRI menyiarkan program bahasa Inggris ‘Kang Guru” Ada MOU antara Radio Australia dan RRI Denpasar, di tandatangani tahun 2005/2006 Tim produksi PRO 3 setiap minggu rutin mengirimkan program siaran “Discovery Indoesia” , duransi 10 menit, berbahasa Indonesia ke Radio Australia dengan biaya dari Direktorat PP Radio Australia pernah melakukan kunjungan ke RRI & menyampaikan program siaran dalam CD untuk disiarkan (belum terlaksana) Ada MOU (B to B) kedua belah pihak Tahapan kerja sama (2000-2009) : Tahap 1 : pengenalan radio publik dan prinsipprinsipnya. Tahap 2 : Implementasi prinsipprinsip radio publik. Tahap 3 : Establisment of National news. Tahap 4 : Jika SIDA menyetujui kerjasama, maka tahap ini difokuskan pada letter of intent untuk meneruskan kerjasaa yang disepakati oleh kedua belah pihak. Saran : Jika kerjasama berlanjut, sebaikanya diawali dengan seminar/presentansi Radio Swedia di depan Dewas dan Direksi Ada MOU (B to B)
International (CRI)
6
RRI-KBS world
7
RRI- Turkish radio and Television (TRT)
8
RRI-Slovak Radio
9
RRI-ABU
10
RRI-AIBD
CrogRI rutin mengadakan program-program baik seminar, lokakarya dll atas biaya CRI Setelah penandatanganan MOU, staf VOI dari desk Bahasa mandarin rencananya dikirim ke CRI sebagai pertukaran program Bentuk program lain belum berjalan Catatan : format MOU kurang lazim Ada MoU G to G antara Kementrian Komunikasi dan Informatika RI dan Dubes Korea untuk Indonesia (RRI tidak dilibatkan dalam penyusunan MoU MoU B to B : tidak jelas ada atau tidak Program pengiriman staf RRI untuk bekerja di KBS terus berlangsung hingga kini. RRI sedang menunggu kepastian dari KBS tentang kontribusi dana untuk mengaktifkan kembali siaran bahasa korea di VOI Ada MoU G to G antara departemen perdagangan RI dan counter part dari pemerintah Turki dan MoU B to B antara RRI dan TRT, di Ankara Turkey, September 2008 Belum ada tindak lanjut MoU Catatan : TVRI baru menandatangani MoU B to B bulan Juni/Juli 2010, tapi program kerjasama sudah terealisasi. Belum ada penandatanganan MoU Pihak Slovak Radio telah mengirim I st draft dan Rri telah mengirim counter draft Counter draft RRI telah mendapat tanggapan dari Kemenlu. Rapat kooedinasi dengan Kemlu sudah dilakasanakan bulan Desember 2010 : membahas kunjungan presiden Slovak ke Indonesia bulan Mei 2011 & penandatanganan MoU yang tertunda Tidak perlu MoU, RRI merupakan anggota permanen dari ABU RRI berpartisipasi dalam berbagai bentuk kegiatan ABU : ABU Radio Prizes anggaranya dibebankan kepada direktorat PP Selain kegiatan point 2, RRI juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seminar/short course yang diselenggarakan oleh Abu dengan anggaran dari kantor pusat. April 2011, Direktorat PP mengundang Mrs.Vijay Shandu ke Jakarta, sebagai narasumber ABU prizes. Tidak perlu MOU, RRI anggota permanen AIBD RRI berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
11
RRI-Media Corp Singapore
12
RRI-Uzbekistan
13
RRI-Suriname
14
RRI-Jepang
15
RRI-Vietnam
16
RRI-Radio Mesir
17
RRI-Radio Ceko
18
Negara lainnya
pertemuan internasional, radio prizes, anggaran dibebankan ke Direktorat PP, short courses di Indonesia atau negara lain dan RRI juga mengundang expert AIBD ke RRI Dibawah payung G to G Kemenkominfo, masih berupa draft 20-21 Oktober RRI diundang ke Singapura untuk membahas kerjasama, namun tidak dapat hadir. Pada tahun 2011, RRI mengirim delegasi Kepala Puspem untuk membicarakan kerjasama di Singapura. MOU masih dalam bentuk draft MOU dalam bentuk draft. Kerjasama dengan radio komunitas Garuda masih belum maksimal. Duta Besar Suriname untuk Indonesia pernahh diwawancarai Pro3 dan VOI tahun 2011 terkait 120 tahun migrasi Jawa ke Suriname, Agustus 2010 September 2011, RRI mengirim delegasi, Direktur PP mengikuti INDOFAIR, memberi kursus singkat keradioan, menunjuk koresponden dan melakukan kerjasama dengan radio lokal berbahasa Jawa MOU masih dalam bentuk draft RRI kerapkali mengirim delegasi untuk ke NHK studi banding dan workshop. Tahun 2011, Dirut RRI dan Ketua Dewas berkunjung ke Jepang untuk seuah konferensi dan meresmikan perwakilan RRI di Jepang Masih dalam bentuk draft Sudah dilakukan kunjungan resmi RRI ke kantor Voice of Vietnam disela-sela AMS AIBD di Hanoi, Mei 2011 dilanjutkan delegasi RRI menghadiri ulang tahun VOV September 2011 Difasilitasi kedutaan Mesir untuk Indonesia, sedang diproses kembali MOU Sedang ditawarkan skema kerjasama melalui Kemenlu RI. Presiden Ceko rencana akan ke Indonesia untuk MOU tahun 2011. RRI dan MNB Mengolia sedang dalam proses, tindaklanjut AIBD GE 2011. RRI dan Radio Publik Thailand
Ringkasan Kerjasama Internasional RRI Berdasarkan Kawasan Dunia Kawasan
Negara
Posisi
Kontributor
ASEAN
Malaysia
Ada
Singapura
Program bersama Program bersama MOU
Vietnam
MOU
Belum: Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Timor Leste, Myanmar, Papua Nugini Jepang
Pelatihan
Ada
Program Bersama, Pertukaran SDM -
Ada
Program Bersama Pertukaran SDM MOU
Ada
Program Bersama
Ada
Brunei
ASIA dan Pacipik
Korea Selatan
Hongkong Taiwan China Rusia Arab Saudi
Eropa
Belum: India, Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, Afghanistan, Yordania, Yaman, Israel, Iran, Irak, UEA, Uzbekistan, Bhutan, Libanon, Suriah, Korea Utara, Nepal, dll Inggris Swedia Turki, Slovak, Ceko
Pelatihan, Program Bersama Pelatihan, Program Bersama MOU
Ada
Ada
Ada
Ket.
Belanda
Amerika
Belum: Swiss, Jerman, Spanyol, Perancis, Portugal, Denmark, Finlandia, Belgia, dll USA Suriname Kanada
Afrika
Belum: Meksiko, Brazil, negara-negara di Amerika Latin Mesir
Australia
Belum: Afrika Selatan, Alzajair, Libya, Uganda, Nigeria, Kenya, dll. Australia
Badan Internasional
Pelatihan Ada di Perancis
Pelatihan, Program Bersama Pelatihan, Program Bersama Pelatihan
Ada Ada
Ada
Pelatihan, Program Bersama
Belum: Selandia Baru dan negara terdekat ABU
Semua
AIBD
Semua
UNESCO
Pelatihan
Rencana pengembangan perwakilan permanen RRI: Malaysia dan Australia (Oktober-November 2011)
Alamat Tiga Radio Publik di ASEAN: 1. Radio Publik di Singapura MediaCorp Radio Caldecott Broadcast Centre, Andrew Road, Singapore 299939 Tel: (65) 6333 3888. Fax: (65) 6251 5628 Web: http://www.mediacorpradio.sg/ 2. Radio Publik di Thailand Thai Public Broadcasting Service 145 Viphavadi Rangsit Rd., Talat Bangkhen, Laksi Bangkok 10210 Thailand, Telp. +66 2790 2000 Fax. +66 2790b2020 Web: www.thaipbs.or.th/en 3. Radio Publik di Filipina PHILIPPINE BROADCASTING SERVICE 4/F Media Center Building, Visayas Avenue Quezon City, Philippines Tel. # (632) 920-3968, 920-3961 Email address:
[email protected]