[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1
Terminologi Judul Judul dari proyek ini adalah Redevelopment Taman Budaya Sumatera
Utara. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut: Redevelopment Redevelopment
adalah
pembangunan
kembali
atau
peremajaan
menyeluruh. Dapat dikatakan bahwa ini merupakan upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh unsur-unsur dengan yang lebih baru dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas lingkungan kawasan tersebut. Maksud dari proses pembangunan kembali tergantung kepada kondisi wilayah yang akan diremajakan, pada dasarnya menyangkut tiga hal pokok : -
Memberikan vitalitas baru,
-
Meningkatkan vitalitas yang ada
-
Menghidupkan kembali vitalitas yang lama telah pudar. Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut dapat
menyumbang kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, fisik, dan bahkan segi politik. Upaya peremajaan umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan yang dianggap memiliki potensi ekonomi yang paling besar untuk dikembangkan. Di
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
ditemukan
definisi
‘pengembangan’ sebagai berikut : mengembangkan /me·ngem·bang·kan/ v 1 membuka membentangkan: dsb): kerajaan sempurna,
itu
dsb):
~ payung; 2 menjadikan ~
lebar-lebar;
besar
(luas,
kekuasaannya; 3 menjadikan
~ kesenian
rakyat;~
menyenangkan; ~sayap ki memajukan
maju
merata, (baik,
hati kimenggembirakan;
dan
meluaskan
usaha
dagang dsb; pengembangan /pe·ngem·bang·an/ n proses,cara,perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dl ~ pembangunan secara
bertahap
dan
teratur
yg
menjurus
ke
sasaran
yg
8 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
dikehendaki;~ bahasa upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai
untuk
berbagai
keperluan
dl
kehidupan
masyarakat
modern; ~ masyarakat proses kegiatan bersama yg dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya Seels & Richey (dalam Gatot, 2008) menyatakan bahwa pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi produk ke dalam bentuk fisik. Gatot (2008) menyatakan bahwa “pengembangan dapat dimaknai sebagai tindakan menyediakan sesuatu dari tidak tersedia menjadi tersedia atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sesuatu yang tersedia menjadi lebih sesuai, lebih tepat guna dan lebih berdaya guna”. Taman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian taman adalah kebun yang ditanami dengan bunga- bunga dan sebagainya (tempat bersenang); tempat (yang menyenangkan, dsb). Budaya Cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°-4° Lintang Utara dan 98°-100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km². Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan Nias. Sumatera Utara merupakan provinsi multi etnis dengan suku Melayu, Batak,Dan Nias sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir Timur Sumatera Utara pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai Barat dari Barus hingga Natal banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba bayak dihuni suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di Kepulauan sebelah barat.
9 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Medan Merupakan Ibukota Sumatera Utara dimana Medan merupakan pusat aktivitas dan pemerintahan Sumatera Utara. Berdasarkan pengertian diatas, maka Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara adalah pembangunan kembali atau peremajaan menyeluruh sarana dan prasarana Taman Budaya Sumatera Utara untuk menjadi tempat pelatihan dan pembinaan seni dan budaya yang menyenangkan dan dapat dinikmati semua umur bahkan generasi ke generasi yang berlokasi di pusat Sumatera Utara, yaitu Medan. 2.2
Tinjauan Umum Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) merupakan badan milik pemerintah
yang bergerak di bidang seni dan budaya yang berdiri sejak tahun 1978. Taman Budaya Sumatera Utara terletak di JL. Perintis Kemerdekaan no. 33, Medan-20235, Sumatera Utara. Terdiri dari bangunan multimassa, dengan 1 gedung utama sebagai gedung pertunjukan, panggung terbuka, amphiteater, 2 ruang pameran, gedung latihan tari, ruang latihan musik, ruang latihan teater, perpustakaan sastra, kantin, dan musholla. Taman Budaya Sumatera Utara berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pembinaan
kesenian,
mengadakan
pertunjukan
kesenian,
melaksanakan
pendokumentasian dan pengumpulan informasi seni. Terdapat berbagai macam kesenian di Taman Budaya Sumatera Utara. Adapun jenis-jenis kesenian yang dilatih disini adalah : Seni Tari Seni Musik Seni Lukis dan Rupa Seni Teater dan Sastra Selama ini Taman Budaya Sumatera Utara dikelola UPT TBSU yang dibawahi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan diawasi oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Karena adanya klaim kepemilikan Taman Budaya Sumatera Utara oleh pihak Pemko Medan, maka Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara akan dikelola oleh Pemko Medan.
10 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
• Selaku pengawas Taman Budaya Sumatera Utara
• Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertugas mengirim Unit Pelaksana Tugas untuk mengelola Taman Budaya Sumatera Utara
Gambar 2.1
Pemerintah Kota Medan
• Selaku pengawas Taman Budaya Sumatera Utara
Gambar 2.2
2.3
UPT Taman Budaya Sumatera Utara (Pengelola) • Merupakan Unit Pelaksana Tugas yang mengelola Taman Budaya Sumatera Utara. Adapun tugas pengelola dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Urusan Administrasi dan Urusan Fungsional
Sistem pengelolaan TBSU yang masih berlangsung Sumber : wawancara 1 Maret 2013 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata • Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertugas mengirim Unit Pelaksana Tugas untuk mengelola Taman Budaya Sumatera Utara dan dipantau oleh Dewan Kesenian Medan (DKM)
UPT Taman Budaya Sumatera Utara (Pengelola) • Merupakan Unit Pelaksana Tugas yang mengelola Taman Budaya Sumatera Utara. Adapun tugas pengelola dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Urusan Administrasi dan Urusan Fungsional
Sistem pengelolaan TBSU yang akan dipakai Sumber : Olah Data Primer
Tinjauan Khusus Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari Taman Budaya Sumatera Utara,
maka perlu peninjauan secara khusus berdasarkan fungsi daripada Taman Budaya itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, Taman Budaya Sumatera Utara memiliki fungsi sebagai tempat pelatihan dan pembinaan seni dan budaya. Untuk itu, berikut dipaparkan pengertian dari fungsi tersebut. 2.3.1
Budaya 2.3.3.1 Pengertian Budaya Kata ‘budaya’ berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari
buddhi (Sansekerta) yang berarti ‘akal’ (Koentjaraningrat, 1974 : 80). Defenisi yang paling tua dapat diketahui dari E. B. Tylor yang dikemukakan di dalam bukunya Primitive Cultue (1871). Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
11 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.1 Berikut ini adalah beberpa pengertian dari beberapa sumber: i.
Freeman Budds Budaya membimbing segala sesuatu tidak laku manusia. Agama termasuk budaya dan budaya lebih luas dari agama, agama merupakan hasil dari kebudayaan dan budaya merupakan ciptaan manusia. Dari sini penulis menyatakan jika agama buatan manusia maka agama bisa benar dan salah. Jika tidak benar budaya hasil budaya manusia, maka segala ajaran dapat dibenarkan manusia dengan akalnya. Kebenaran agama tidak selamanya dapat dijangkau oleh rasio manusia. Agama merupakan sesuatu yang lebih luhur dan suci. Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan : -
Kebudayaan merupakan sesuatu yang melingkupi segala aspek kehidupan manusia,
-
Kebudayan tidak dimiliki manusia sejak lahir,
-
Nilai norma dan kebudayaan menjadi nilai norma hidup,
-
Isi pendidikan ditentukan isi materi kebudayaan dan tujuan pendidikan,
-
Pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan merupakan suatu integrasi lengkap,
-
Pengajaran merupakan suatu alat pendidikan dan pendidikan merupakan unsur kebudayaan,
-
Kebudayaan bersifat edukatif.
ii. Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar. iii. Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
12 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalan melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 2.3.3.2 Hubungan Antara Unsur-Unsur Komponen Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain : A. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu: -
alat-alat produktif
-
senjata
-
wadah
-
alat-alat menyalakan api
-
makanan
-
pakaian
-
tempat berlindung dan perumahan
-
alat-alat transportasi
B. Sistem mata pencaharian Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya: -
Berburu dan meramu
-
Beternak
13 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
-
Bercocok tanam di ladang
-
Menangkap ikan
C. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral. Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. D. Bahasa Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara
14 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan
seni
(sastra),
mempelajari
naskah-naskah
kuno,
dan
untuk
mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. E. Kesenian Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. F. Sistem Kepercayaan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut: ... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.2 Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian.
2
Reese, W.L. 1980. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought, p. 488.
15 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
G. Pernikahan Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama
Islam
memandang
pernikahan
sebagai
suatu
kewajiban.
Islam
menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya. H. Sistem ilmu dan pengetahuan Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error). Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi: -
pengetahuan tentang alam
-
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
-
pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
-
pengetahuan tentang ruang dan waktu
2.3.2 Seni 2.3.4.1 Pengertian Seni Kesenian
merupakan
salah
satu
unsur
dari
kebudayaan.
Dalam
perancangan Taman Budaya Sumatera Utara ini, unsur kebudayaan yang diambil adalah kesenian oleh karena itu perlu juga sebuah pemahaman tentang kesenian itu sendiri. Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang dipastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “seni” yang artinya “jiwa yang luhur / ketulusan jiwa”. Dalam bahasa Inggris
16 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
dengan istilah “art” (artivisial) yang artinya barang / karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis. Beberapa pendapat tentang pengertian seni :
Ensikopledia Indonesia : seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar.
Aristoteles : seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.
Ki Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.
Akhdiat K. Mihardja : seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Erich Kahler : seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan simbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.
Emanuel Kant : seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan. 2.3.4.2 Jenis-jenis Seni Terdapat beberapa macam pembagian jenis seni. Perkembangan zaman
juga mempengaruhi tumbuhnya bermacam-macam seni. Seni adalah pencerminan jiwa atau gagasan yang tertuang di dalam bermacam-macam bentuk dengan berbagai media ungkap. A. Ditinjau dari bentuk perwujudannya, seni terbagi menjadi 3 jenis :
Seni Rupa : seni yang wujudnya dapat dilihat dengan mata dan diraba yang disebut pula dengan seni visual. Sudarmadji (1979) memberikan batasan bahwa seni rupa adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media garis, warna, tekstur, volume, dan ruang.
Seni Sastra : merupakan ungkapan batin yang dinyatakan dalam bentuk tulis yang indah. Dalam hal estetika, sastra lebih memusatkan perhatiannya pada
17 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
daya emosi dalam hubungannya dengan dunia kehidupan. Hanay sebagian kecil saja yang merupakan ungkapan perasaan keindahan secara murni.
Seni Pertunjukan : seni yang disajikan dengan penampilan peragaan. Maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama berlangsungnya proses ungkap oleh pelakunya. Secara mudah seni pertunjukan adalah seni yang ditunjukan oleh pelakunya.
Seni pertunjukan meliputi ;
Seni Musik : yaitu ungkapan batin yang dinyatakan dengan irama NDAa yang melodis. Melodi seni musik adalah suara, karena itu pengamatan pada seni musik adalah pengamatan auditif. Pesona pada seni musik tidak cukup apabila dicapai lewat alat audio seperti tape recorder atau radio saja, sebab pesona seni musik adalah pesona yang dicapai melalui proses penampilan, baik penampilan vokal maupun
penampilan
instrumental.
Pengamat akan
lebih
mudah
menghayati seni musik lewat televisi daripada radio, dan lebih tepat jika lewat pertunjukan langsung. Jenis musik dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : Art music (Musik seni) : merupakan musik yang serius, dimana didalamnya termasuk musik klasik, musik klasik kontemporer, dan beberapa lagu jazz. Popular music (Musik populer) : merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gaya (genre) musik yang sudah populer secara luas, ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal, dan disebarkan melalui media informasi. Traditional music (Musik tradisional) : merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan musik rakyat. Pada umumnya musik tradisional diturunkan melalui oral transmission (mulut ke mulut), dan memiliki landasan kebudayaan tertentu.
Seni Tari : yaitu ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Gerak ritmis pada tari selalu didukung dan dituntun dengan irama musik. Gerak ritmis pada tari selalu didukung dan dituntun dengan irama musik, oleh karena itu seni tari tidak dapat terlepas dari seni musik. Gerak-gerak ekspresif pada seni tari adalah gerak-gerak yang indah, diberi bentuk dan ritme dari badan manusia dalam ruang yang dapat menggetarkan perasaan pengamat. Pembagian tari :
18 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Tari tradisional : tari yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Jenis tari ini sangat beranekaragam, mengingat suku di Indonesia sangat banyak. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin pesatnya perkembangan tari kontemporer, tari tradisional hampir terlupakan. Tari kontemporer : adalah tari yang menunjukkan kondisi kreatif dari masa terakhir. Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dar Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana.3 Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia. Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan
gerakan
seringkali
muncul
dalam
pagelaran
seni
tari
kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali. Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.
Seni Theater : yaitu ungkapan jiwa yang dipertunjukkan secara langsung dengan materi manusia sebagai pelakunya. Pada dasarnya seni theater adalah seni kolektif, karena theater adalah pementasan terpadu antara seni sastra sebagai wahana dialektik antara pelakunya, mungkin juga antar pelaku dan
3
http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/tac/zgt/jak/enindex.htm
19 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
penonton, seni gerak sebagai akting pelakunya, seni rupa dan seni musik yang menjadi pendukung pementasan. Theater tidak saja menampilkan pengalamanpengalaman psikologis, melainkan juga pengalaman-pengalaman berkarateristik intelektual, bahkan sampai pada pengalaman emosional bawah sadar dan metafisis. Pentas theater tidak hanya menampilkan realita psikologis, tetapi lebih jauh dari itu, menampilkan juga realita sosial yang kompleks dalam bentukbentuk simbolis. Berikut adalah jenis-jenis pertunjukan theater : Drama : (secara harfih diartikan sebagai aksi, dari arti secara lisan “melakukan”) adalah cabang dari theater dalam dialog baik dari menulis teks atau mengarang yang terpenting. Opera : adalah sebuah bentuk seni dimana penyanyi dan musisi menampilkan sebuah drama mengkombinasikan teks (disebut sebuah libretto) dan lembaran musik. Opera merupakan bagian dari tradisi musik klasik barat. Opera memasukkan banyak elemen dari theater, seperti akting, pemandangan, pakaian, dan tarian. Pantomim : adalah produksi theatrikal musik-komedi yang dapat ditemukan di Kanada, Inggris, Jamaika, Afrika Selatan, Jepang, India, Irlandia, Gibraltar, dan Malta. B. Ditinjau dari masa perkembangannya, seni terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Seni Tradisional : dalam proses penciptaan seni tradisional terjadi hubungan antara subjek pencipta dan kondisi lingkungannya. Pencipta seni tradisional biasanya terpengaruh oleh kondidi sosial budaya masyarakat di suatu tempat, dalam hal ini banyak nerkaitan dengan kepercayaan terhadap hal-hal gaib. Justru seni tradisional akan kuat bertahan apabila berakar pada hal-hal yang bersifat sakral.
Seni Kontemporer : adalah seni yang paling baru, yang mudah merangsang dan menimbulkan kejutan. Kriteria kontemporer bukan semata-mata ditentukan oleh bentuk baru, tetapi terutama ditentukan oleh kreasi yang baru. Bentuk seni kontemporer dapat imitatif, ekspresif, realistis, non-realistis, atau abstrak. Seni kontemporer cenderung melepaskan diri dari keterikatan bentuk objek.
Seni Pop : mencerminkan kesukaan para seniman mengaitkan karyanya dengan budaya yang sedang populer atau budaya rakyat kebanyakan (Mass Culture).
20 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
C. Ditinjau menurut fungsinya, seni terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Seni Sakral : yang berfungsi untuk kepentingan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan atau kepercayaan.
Seni Sekuler : yang berfungsi untuk kepentingan hal-hal yang berhubungan dengan kebtuhan keduniawian. Dalam hal ini seni adalah sebagai alat atau sebagai objek.
2.3.3 Tinjauan seni dan budaya yang ada di Sumatera Utara E.B. Taylor dalam bukunya Primitive Culture menulis bahwa kebudayaan itu adalah keselutuhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan kesenian, adat istiadat, hukum, dan kemampuan lain yang didapat oleh manusia. Dari penjelasan seni dan budaya sebelumnya, maka dapat disimpulkan keterkaitan budaya dengan seni dengan diagram sebagai berikut: Lukis
Patung Seni Rupa Ilmu Pengetahuan
Lingkungan
Adat Isitadat
Bahasa
Hukum
Kesenian
Pahat
Grafis
Kepercayaan Kebudayaan
Keramik
Seni Sastra
Pantun Prosa Seni Tari
Tradisional Kontemporer Klasik
Seni Pertunjukan
Seni Musik
Pop / Populer Tradisional Drama
Seni Theater
Opera Pantomim
Gambar 2.3
Hubungan antara budaya dengan seni Sumber : Olah Data Primer
21 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Sumatera Utara memiliki 3 suku yang merupakan penduduk asli, antara lain :
Sumatera Utara
Suku Melayu
Batak Karo
Suku Nias
Batak Toba
Suku Batak
Batak Mandailing
Gambar 2.4
Batak Simalungun
Batak Angkola
Batak Pakpak
Suku penduduk asli Sumatera Utara Sumber : Olah Data Primer
Berdasarkan jenis seni yang telah dipaparkan pada diagram sebelumnya, maka berikut macam-macam kesenian berdasarkan bentuk perwujudannya : -
Seni Pertunjukan Tabel 2.1 Tinjauan Seni Pertunjukan Sumber :Olah Data Primer Seni Tari Suku
Melayu
Nias
Tradisional Tarian :4 - Tari Zapin - Tari Ronggeng - Serampang duabelas - Tari Lenggang Patah Sembilan - Tari Lenggok Mak Inang - Tari Campak Bunga - Tari Lagu Dua (Tari Tanjung Katung) - Tari Pelipur Lara - Tari Sapu Tangan - Tari Melenggok (Hitam manis) - Tari Makan Sirih Tarian : - Tari Moyo - Tari Mogaele - Tari Perang (Fatele / Foluaya)
Seni Musik Kontemp orer -
-
Pop Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Biola - Akordeon
-
Seni Theater
Tradisional Alat Musik :5 - Rebab - Gong - Gambus - Gendang Marwas
- Bangsaw an - Makyong - Menora - Mendu
Alat musik :6 - gong besar, - faritia/sarain a (gong kecil)
-
4
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/517/tari-klasik-tradisional http://reskyramadhandi.blogspot.com/2011/02/alat-alat-musik-sumatera-utara.html 6 http://bahanajarsenimusik.blogspot.com/2009/03/musik-tradisional.html 5
22 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
- Maena
Batak Karo7
1. Tari Komunal, yaitu: - kerja erdemu bayu (perkawinan) - merdang merdem atau kerja tahun (upacara pertanian) - nurun-nurun (upacara kematian) - guro-guro aron (muda-mudi) - ersimbu (upacara memanggil hujan), atau biasa juga disebut dengan dogal-dogal - mengket rumah mbaru (meresmikan rumah baru) - ngukal tulan-tulan (menggali tulang) - ngalo-ngalo, dll.
Tari Mulai Kreasi dimodifikasi Baru, dengan : yaitu : - Gitar - tari roti - Keyboard manis - tari terang bulan - tari lima serangk e - tari telu serangk e - tari uisgara - tari Sigund ari
- sigu mbawa dan surune mbawa (suling) - druridana (garputala bambu) - tamburu - gendera - cucu - fodrahi - taburana (gendang yang panjangnya 3 meter dengan 2 kulit) - koko (semacam celempung / kecapi) - Lagiya (rebab) Alat musik :8 - Kulcapi - Sarune - Gendang
Gundala
Nyanyian : - Piso Surit - Lima Serangkai
2. Tari Khusus, biasa berhubungan dengan peranan seseorang : - gendang guru (dukun) 7 8
http://bethelginting.blogspot.com/2012/05/jenis-tarian-suku-karo.html http://suku-batak.blogspot.com/2012/05/suku-batak-alat-musik-karo.html
23 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
- seluk (trance) - perumah begu (memanggil roh) - erpangir ku lau (keramas, bathing ceremony) - perodak-odak - tari tungkat - tari baka
Batak Toba
3. Tari Tontonan, yaitu : - Perkolong-kolong (permanggamangga) - Mayan atau Ndikkar (seni bela diri khas Karo) - Tari Kuda-Kuda (Simalungun: HodaHoda) - Gundala-gundala (Tembut-tembut Seberaya) Tarian :9 - Tari Tor-tor - Tari Margondang
Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Seruling
Alat musik :10 - Oloan - Ihutan - Panggora - Doal - Hesek - Garantung - Gordang - Taganing - Odap - Sarune - Sulim - Ole-ole - Sordam - Tlatoat - Balobat - Tulila - Hasapi - Sidideng (Arbab) - Panggepen g - Saga-saga 11
Nyanyian : - Joting - Tumbas 9
http://blog.ugm.ac.id/2010/11/05/tradisi-%E2%80%9Cmargondang-dan-tari-tortor-%E2%80%9Dsuku-batak/ 10 http://musikfitria.blogspot.com/2013/03/alat-alat-musik-sumatera-utara.html 11 http://rajagukguk-blog.blogspot.com/2011/12/memahami-seni-gerak-batak-dan-seni.html
24 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Batak Mandai ling
Tarian :12 - Tari Tor-tor Mandailing - Tari Sarama - Marmoncak
-
Batak Simalu ngun
Tarian :14 - Toping-toping - Tangis tangis
-
Batak Pak Pak
Tarian :16 - Tatak o Tatak Memupu o Tatak Mendedah o Tatak Renggisa o Tatak Balang Cikua o Tatak Garogaro o Tatak Tirsmo Lae Bangkuang o Tatak Menerser o Tatak Page o Tatak Muat Page o Tatak Adat o Tatak Mendedohi Takai-takai - Moccak - Tabbus
-
Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboar - Seruling Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Seruling
-
Andung Oing Dideng Didang Doding
Alat musik :13 - Gordang sambilan - Sarune - Momongan (gong) Alat musik :15 - Gonrang sipitu-pitu - Gonrang sidua-dua - Sarune - Saligung - Jatjaulul atau tungteng - Husapi - Ingoningon - Sulim - Tulila Alat musik : - Genderang Sisibahan - Kalondang - Lobat - Kecapi - Gong - Genderang si pitu
Sampurag a
-
Nyanyian : Odhongodhong
12
http://mandelingbatak.blogspot.com/2012/03/upacara-adat-batak-mandeling.html http://musikfitria.blogspot.com/2013/03/alat-alat-musik-sumatera-utara.html 14 http://www.bangsobatak.com/2010/09/tarian-simalungun.html 15 http://reskyramadhandi.blogspot.com/2011/02/alat-alat-musik-sumatera-utara.html 16 http://syifariowoles.blogspot.com/2012/01/suku-batak-pakpak.html 13
25 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Batak Angkol a
-
Tarian : - Tari Tor-tor Angkola
-
Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboar - Seruling
Alat musik : Zapin Sikambang Gendang ronggeng - Biola - Rebab - Gendang marwas
-
-
Seni Rupa dan Seni Sastra Tabel 2.2
Suku
Tinjauan Seni Rupa dan Seni Sastra Sumber : Olah Data Primer
Seni Rupa Lukis
Pahat
Patung
Logam
Melayu
-
√
√
√
Anya man √
Nias
-
√
√
√
√
√
B.Karo
-
√
√
√
√
√
B.Toba
-
√
√
√
√
√
B.Mandailin g
-
√
√
√
√
√
Seni Sastra
Kain √
Gurindam Hikayat Karmina Pantun Seloka Syair Talibun Marhata Aksara Foklore17 o Mite o Legenda o Dongen Kawih o Hikayat o Fabel o Sage - Sastra Lisan Nias18 o Huo-huo hada o Lae-lae Balo Mbanua o Fame Fegero, dll - Marhata - Sastra Lisan Batak Karo - Aksara Batak - Marhata Batak - Sastra Lisan Batak Toba - Aksara Batak - Perumpamaan Marhata :19 - Hata somal - Hata andung -
17
http://bloggerniasbersatu.blogspot.com/2012/12/sastra-dan-kebudayaan-nias.html http://surya-hadidi.blogspot.com/2009/07/sastra-nias.html 19 http://margasiregar.wordpress.com/budaya/ 18
26 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
- Hata teas dohot jampolak - Hata sibaso - Hata parkapur
B.Simalung un
-
√
√
√
√
√
B.Angkola
-
√
√
√
√
√
B.Pakpak
20 21
-
√
√
√
√
√
Turi-turian : - Turi-turian Ni Raja Gorga Di Langit - Si Jahidin - Si Lundu Ni Pahu - Nan Sondang Milong-ilong - Si Sampuraga - Si Baroar - Si Aji Malim Deman - Si Raja Onas di Mandailing - Turi-turian Ni Si Tapi Surat Tagan - Jalak Maribo dohot Ompu Sagadon Filsafat Simalingun 20 “Habinaron Do Bona” - Sapangambei - Manoktok Hitei - Marharoan Bolon - Marumbuk Riah - Ahap Simalungun, dll. Aksara Batak Marhata :21 - Hata somal - Hata andung - Hata teas dohot jampolak - Hata sibaso - Hata parkapur Turi-turian : - Asal-usul ni gorar ni Huta Batu NDAua - Carito ni sada Ina-ina na pistar - Carito ni Si Biaok - Carito ni Jabukkuk dohot Si Japitung - Carito ni Si Bisuk na Oto - Hata Pakpak - Sastra lisan Pakpak : Odong-odong
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2170543-filsafat-simalungun/ http://margasiregar.wordpress.com/budaya/
27 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Maka dapat disimpulkan bahwa Taman Budaya Sumatera Utara harusnya berfungsi menjadi tempat yang bersifat terbuka bagi siapapun yang ingin mendalami kesenian Sumatera Utara melalui proses latihan (terlibat secara total) yang terjadwal ataupun menjadi alternatif tempat untuk berlatih. Adapun latihan kesenian Sumatera Utara tersebut terdiri dari : Seni tari tradisional dan kontemporer. Seni musik pop dan tradisional. Seni theater tradisional. Seni rupa : pahat, patung, logam, anyaman, kain Seni sastra : aksara, sastra tulis, sastra lisan. 2.4
Tinjauan Proyek
2.4.1 Deskripsi Proyek Taman
Budaya
Sumatera
Utara
memiliki
eksisting
di
Jl.
Perintis
Kemerdekaan No. 3, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. Taman Budaya Sumatera Utara harus menjadi tempat seni dan budaya yang representatif di Kota Medan, untuk itu lokasinya lebih tepat jika berada di pusat kota dan peruntukan lahannya untuk sosial budaya. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur ruang Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3
NO
Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan Tahun 2030 Sumber : RUTRK Kota Medan 2010-2030
PUSAT PELAYANAN
FUNGSI
WILAYAH PELAYANAN Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota; Provinsi Sumatera Utara Internasional Kota Medan Bagian Utara; Provinsi Sumatera Utara Regional
Pelayanan di Pusat
A
Pusat Kota Kota
Pusat kegiatan perdagangan/bisnis; Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota; Pusat pelayanan ekonomi
Pelayanan dibagian
B
Pusat Kota Utara
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional Pusat pelayanan transportasi; Pusat kegiatan sosial-budaya Pusat kegiatan industri
28 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
NO
1
2
3
4
5
PUSAT PELAYANAN
pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan Subpusat Pusat Kegiatan Jasa dan pelayanan kota Perdagangan Medan Labuhan Pusat pelayanan transportasi Pusat pelayanan kesehatan Subpusat Pusat kegiatan perdagangan pelayanan kota kebutuhan pokok (pasar induk); Medan Marelan Pusat kegiatan rekreasi dan wisata Subpusat Pusat kegiatan pelayanan kota perdagangan/bisnis Medan Perjuangan Pusat pelayanan olahraga Subpusat Pusat pelayanan ekonomi pelayanan kota Pusat pelayanan transportasi Medan Area Subpusat pelayanan kota Medan Belawan
6
Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia
7
Subpusat pelayanan kota Medan Selayang
8
FUNGSI
Subpusat pelayanan kota Medan Timur
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat Pusat kegiatan sosial-budaya Pusat kegiatan perdagangan/bisnis Pusat Pendidikan Pusat kegiatan perdagangan/bisnis Pusat pelayanan transportasi (TOD); Pusat kegiatan sosial-budaya
WILAYAH PELAYANAN Kec. Medan Belawan
Kec. Medan Labuhan
Kec, Medan Marelan; Kabupaten Deli Serdang Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat
2.4.2 Tinjauan Lokasi Meninjau kembali site Taman Budaya Sumatera Utara, site ini terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Persiapan Perintis, Kecamatan Medan Timur. Lokasi ini berada pada Daerah Pusat Pelayanan di Pusat Kota. Site memiliki luas ± 10.213 m2. Dengan batas –batas tapak yaitu: Utara
: Jl. IAIN dan Gedung BM3
Timur
: Jl. Adi Negoro
Selatan
: Jl. Perintis Kemerdekaan
Barat
: SMK 11 & Jl. Sutomo
29 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Gambar 2.5
Lokasi eksisting Taman Budaya Sumatera Utara Sumber : Google Earth 2013
Kecamatan Medan Timur termasuk ke dalam Wilayah Pusat Primer di Pusat Kota Medan dengan deskripsi sbb: Tingkatan Jalan
: Jalan Arteri Primer
Pencapaian ke lokasi
: Mudah karena dapat diakses dari segala
penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum Jangkau terhadap struktur kota : Berada di pusat kota dan merupakan daerah Pengembangan Permukiman, Perdagangan, Sarana Pendidikan, Sarana Kesehatan, dan Rekreasi Fungsi pendukung
: Hotel Grand Angkasa, Kampus Nomensen,
sekolah, pertokoan, rumah sakit, kantor polisi, SPBU. Fungsi Eksisting
: Taman Budaya Sumatera Utara
Kontur
: Relatif datar
Gambar 2.6 RDTR Kecamatan Medan Timur Sumber : RDTR 2010-2030
30 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Dari gambar diatas, maka diperoleh bahwa pemakaian eksisting lahan Taman Budaya Sumatera berada di peruntukan lahan sosial-budaya. 2.5
Tinjauan Fungsi Seperti hal yang sudah dipaparkan pada Tinjauan Khusus sebelumnya,
Taman Budaya Sumatera Utara memiliki bertujuan sebagai tempat pelatihan dan pembinaan seni dan budaya yang berpusat di Kota Medan. Adapun untuk menjalankan tujuan tersebut ada aspek-aspek yang menjadi bagian dari fungsi tersebut, yaitu pengguna, kegiatan, perilaku, ruang, dan persyaratan kriteria ruangnya. 2.5.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Adapun pengguna dari Taman Budaya Sumatera Utara terdiri dari :
UPT Taman Budaya Sumatera Utara Merupakan pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bekerja untuk mengurus masalah administrasi dan Seniman Medan yang bekerja untuk mengurus masalah fungsional terkait pelatihan dan pembinaan seni di Taman Budaya Sumatera Utara. Kepala UPT (Unit Pelaksana Tugas) TBSU Tenaga Fungsional
Pamong Budaya Ahli Pamong Budaya Pelaksana
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha Urusan Keuangan Urusan Persuratan Urusan Rumah Tangga
Urusan Perlengkapan Urusan Kepegawaian Urusan Dokumentasi Gambar 2.7
Diagram Struktur Organisasi Taman Budaya Sumatera Utara Sumber : Wawancara 1 Maret 2013
31 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Anggota Sanggar Merupakan sejumlah kelompok yang mendaftar dan memakai sanggar sebagai tempat latihan mereka dan menggunakannya sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Tabel 2.4
Jenis Sanggar Tari
Sanggar dan Jadwal Kegiatan Taman Budaya Sumatera Utara yang masih berlangsung Sumber : Wawancara 1 Maret 2013
Nama Sanggar
Jadwal latihan yang sekarang Sen
Patria
Sel
Rab
58
Citra Budaya
Kam
Jum
Sab
Ming
58 30
Semenda
Ang gota 58
30 60
30 60
60
Laklak Choreograph ical Study
50
50
50
Nusindo
55
55
55
Sangrida Jlh Anggota Sanggar Tari Teater Patria Medan D’Lick Team
40 105
Robino (Keyboard) Relywati (Vocal)8
40
40
20 60
12 0
60
10
120
60
50
35
35 40
0
120
10
10 8
13 23
23
13 23
Sanggar Tari Open Stage Open Stage Sanggar Teater Sanggar Teater Sanggar Teater Sanggar Teater
180 15
8
23
85 20
15
13 23
293
85
10
13
40
20
8
23
60
85
15
8
135
40
40
20
15
23
118 35
85
Drum Jlh Anggota Sanggar Musik Rupa Dunia Lukis Jlh Anggota Sanggar Seni Rupa Jumlah pengguna sanggar di Taman Budaya Sumatera Utara
70
35
Generasi Sanggar Citra Remaja Jlh Anggota Sanggar Teater Musik Hendri P (Gitar)
58
40
Tempat Latihan Sanggar Tari Sanggar Tari Open Stage
Sanggar Musik Sanggar Musik Sanggar Musik Sanggar Musik
46
50
Gazebo
50
0
0
50
0
0
0
50
238
20 1
153
311
218
83
160
569
32 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara Pengunjung adalah warga yang berdomisili di Kota Medan beserta turis dalam dan luar negeri. Pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara berasal dari semua golongan umur, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Biasanya pengunjung menggunakan kendaraan umum atau pribadi untuk mencapai lokasi. Adapula yang menggunakan bus pariwisata untuk pengunjung berkelompok dengan jumlah besar.
2.5.2 Deskripsi Perilaku Deskripsi perilaku yang akan dibahas adalah perilaku pegawai, anggota sanggar, dan pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara. 2.5.2.1 Perilaku pegawai pengelola Taman Budaya Sumatera Utara Para pegawai Taman Budaya Sumatera Utara melakukan aktivitas mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB yang menjadi aktivitas rutin setiap hari Senin hingga Jumat.
Pengelola
Parkir
Istirahat
Datang
Bekerja
Gambar 2.8
Parkir Pulang
Diagram Deskripsi Perilaku Pengelola Sumber : Olah Data Primer
2.5.2.2 Perilaku anggota sanggar Setiap anggota sanggar pada dasarnya ingin melaksanakan latihan didalam gedung yang sudah disediakan, akan tetapi karena situasi dan fasilitas gedung yang kurang memadai, maka banyak sanggar yang mengadakan latihan ataupun kegiatan diluar gedung yang sudah ditentukan fungsinya. Hal ini cukup berpengaruh pada proses latihan yang dilakukan oleh para anggota sanggar, suasana latihan menjadi kurang kondusif untuk melakukan latihan yang optimal, hal ini juga semakin parah diakibatkan oleh jadwal latihan (penggunaan gedung) yang terbatas, yaitu rata-rata 2 kali seminggu. Akibatnya, banyak anggota sanggar yang mengadakan latihan di luar gedung sanggar, seperti di halaman luar atau di amphiteater.
33 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Anggota
Parkir
Istirahat
Datang
Latihan
Gambar 2.9
Parkir Pulang
Diagram Deskripsi Perilaku Anggota Sanggar Sumber : Olah Data Primer
2.5.2.3 Perilaku pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara Para pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara terdiri dari seniman, anak sekolah, wisatawan lokal, dan orang tua para anggota sanggar yang umumnya mengantar para anggota sanggar dan menonton latihan dan acara-acara tertentu yang diadakan oleh piha sanggar.
Anggota
Parkir
Istirahat
Datang
Melihat Pameran
Parkir Pulang
Melihat Pertunjukan
Melihat Kegiatan Seni Gambar 2.10
Diagram Deskripsi Perilaku Pengunjung Sumber : Olah Data Primer
2.5.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang Dari kelompok kegiatan dan pengguna, dibawah ini merupakan kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, antara lain : Tabel 2.5
Jenis Ruang Administrasi
Tabel Kebutuhan Ruang Taman Budaya Sumatera Utara Sumber : Olah Data Primer
Pemakai Pengelola
Kegiatan
Kegiatan administrasi, Mengawasi keamanan,
Kebutuhan Ruang Lobby Ruang kepala UPT Ruang Staff
Zona Publik Semi Publik Semi Publik
34 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Sanggar
Pengguna sanggar Pengunjung
Pengelola
Pengguna sanggar
Pertunjukan Indoor
Pengunjung
Pengelola
kebersihan, dan kenyamanan site, Kegiatan pembinaan, Menerima pengelolaan pertunjukan, Melakukan pendokumentasian kebudayaan, Melakukan pengkajian kebudayaan, Mengkooordinir jadwal latihan dan kegiatan, Mengawasi keamanan, kebersihan, dan kenyamanan site. Kegiatan administrasi sanggar Membeli tiket pertunjukan Menerima pendaftaran siswa, Melakukan pelatihan, Memberikan teori, Memberikan konsultasi pada murid sanggar, Menyimpan peralatan seni tari, Menyimpan peralatan seni musik, Menyimpan peralatan seni theater, Menyimpan peralatan seni rupa. Mendapat pengajaran dan teori latihan, Latihan menari, Latihan bermain musik, Latihan theater, Latihan olah rupa. Menonton kegiatan latihan Mempersiapkan gedung atau tempat pertunjukan, Mengawasi kegiatan pertunjukan, Menjual tiket pertunjukan.
Sekretariat Ruang Rapat Ruang mekanikal dan elektrikal Ruang Keamanan Toilet Gudang
Semi Publik Semi Publik Semi Publik
Lobby Sanggar Tari Sanggar Seni Musik Sanggar Seni Theater & Sastra Sanggar Seni Rupa Ruang Pengajar dan sekretariat Gudan Toilet
Publik Publik Publik
Loket Hall Lobby Open Stage Auditorium Ruang Ganti Ruang kontrol
Publik Publik Publik Publik Publik Privat Semi Publik
Semi Publik Privat Semi Publik
Publik Publik Semi Publik Semi Publik Privat
35 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Pengguna Sanggar
Pengunjung Pertunjukan outdoor
Pengelola
Pengguna Sanggar
Pengunjung Pameran
Pengelola
Pengguna Sanggar
Makan dan minum
Pengunjung Pengelola
Pengguna sanggar Pengunjung Pendukung
Pengelola
Pengguna Sanggar
Mempersiapkan pertunjukan, Mengganti kostum, Melakukan pertunjukan. Membeli tiket pertunjukan, menonton pertunjukan. Mempersiapkan gedung atau tempat pertunjukan, Mengawasi kegiatan pertunjukan, Menjual tiket pertunjukan. Mempersiapkan pertunjukan, Mengganti kostum, Melakukan pertunjukan.
Membeli tiket pertunjukan, menonton pertunjukan. Mempersiapkan Ruang Pameran, Mengawasi kegiatan pameran. Mempersiapkan pameran, Melakukan pameran hasil karya. Menonton pameran Menyediakan makanan dan minuman Mempersiapakan makanan dan minuman Membeli makanan dan minuman Membeli makanan dan minuman Memberikan pelayanan, Menerima titipan barang, Menerima pengembalian buku, Menjual souvenir, Melakukan kegiatan fotokopi, Mendokumentasikan kegiatan TBSU, Melakukan kegiatan ibadah. Meminjam buku, Membaca buku,
pertunjukan Ruang persiapan Ruang kostum Gudang Toilet
Semi Publik Semi Publik Semi Publik Privat
Loket Hall Lobby Panggung Amphiteater Ruang Ganti Backstage Ruang persiapan Ruang kostum Gudang Toilet
Publik Publik Publik Publik Publik Privat Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Privat
Hall Lobby Ruang Pameran Gudang Toilet
Publik Publik Publik Semi Publik Privat
Café Ruang makan Dapur Gudang Toilet
Publik Publik Semi Publik Semi Publik Privat
Perpustakaan Musholla Toko Souvenir
Publik Publik Publik
36 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Pengunjung
Membeli souvenir, Melakukan kegiatan ibadah. Meminjam buku, Membaca buku, Membeli souvenir, Melakukan kegiatan ibadah.
2.5.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Persyaratan ruang yang akan dibahas adalah persyaratan pada ruang untuk fasilitas administrasi, fasilitas sanggar dan latihan, fasilitas pertunjukan indoor dan outdoor, fasilitas pameran, fasilitas makan dan minum, serta fasilitas pendukung. 2.5.4.1 Fasilitas Administrasi Fasilitas administrasi
ini disesuaikan
dengan
jumlah
pegawai dan
pengunjung yang datang ke Taman Budaya Sumatera Utara. Untuk besar persyaratan fungsi administrasi seperti ruangan karyawan, ruangan rapat dan ruang direktur atau ruang kepala bagian dapat dilihat pada buku Data Arsitek sebagai acuannya. Untuk ruang rapat, luas ruang per orang di ruangan rapat adalah 2,00 m2. 2.5.4.2 Fasilitas Latihan Fasilitas latihan terdiri untuk latihan seni musik, seni tari, seni teater, dan seni rupa. A. Seni Musik Pada fasilitas seni musik ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu : a. Ruang kelas teori. Ruang kelas teori digunakan untuk memberikan teori mengenai musik. Ruangan ini dikhususkan untuk masing-masing jenis permainan musik. b. Ruang Latihan Bersama. Besaran ruang dihitung berdasarkan besaran alat musik yang ada di dalamnya. Ruangan ini adalah ruangan akustik, kedap suara dan dirancang sesuai seperti studio latihan musik pada umumnya. B. Seni Tari Pada fasilitas seni tari, ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :
37 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
a. Studio Tari. Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio tari, antara lain :
Proporsi ruang. Sebaiknya studio tari dirancang proporsional dengan pertimbangan area untuk menari, yaitu berbentuk persegi dan bebas kolom, sehingga memungkinkan pergerakan ke segala arah di dalam ruangan. Tabel 2.6
Besaran ruang studio berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi
Yorkshire Dance Scotiabank Dance Centre 509 Dance
Kecil (m2) 90 80 80
Sedang (m2) 160 160 130
Besar (m2) 200 280 160
Dengan studi banding di atas, maka diasumsikan besaran studio tari adalah : Studio kecil = 80 m2 ; Studio sedang = 160 m2 ; Studio besar = 280 m2.
Permukaan lantai. Permukaan lantai untuk sanggar tari haruslah menunjang untuk kegiatan tersebut.
Ruang penyimpanan
Kualitas estetika ruang
Ruang yang terang
Sistem akustik yang baik dan kedap suara
Ventilasi
Pencahayaan yang fleksibel, mudah dikontrol, dan bebas silau
b. Ruang Ganti. Pada ruang ganti terdapat ruang ganti bagi peserta dan juga ruang ganti khusus bagi bintang tamu yang melakukan pertunjukan pada eventevent tertentu. Persyaratan yang dibutuhkan adalah meja rias, cermin, dan lampu harus tersedia seefektif mungkin, serta ruang locker dengan pengamanan yang baik. c. Ruang Istirahat. Ruang istirahat dilengkapi dengan area duduk atau area istirahat yang ditempatkan di luar jalur sirkulasi, yang memungkinkan para partisipan untuk beristirahat atau memulihkan tenaga setelah menari. d. Ruang Latihan Bersama, berfungsi sebagai studio latihan tari bersama untuk kapasitas yang lebih besar daripada ruangan studio tari biasa, gunanya adalah sebelum pertunjukan yang besar diadakan, ruang latihan ini dapat digunakan sebagai tempat gladi resik.
38 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
C. Seni Teater Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan teater dengan persyaratan ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri guna mengetahui kekurangannya dalam latihan, ruangan dilengkapi sistem akustik yang baik, serta pada bagian dinding dipasangi cermin-cermin yang berfungsi untuk mengoreksi gerakan sendiri. D. Seni Rupa Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan seni rupa dengan persyaratan yaitu, ruangan dilengkapi peralatan untuk mendukung kegiatan seni rupa. 2.5.4.3 Fasilitas Pertunjukan Pada fasilitas pertunjukan, ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu : a. Gedung pertunjukan. Menurut buku Data Arsitek, jenis-jenis gedung pertunjukan dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduknya. Kota Medan dengan jumlah penduduk 2.117.224 termasuk dalam kategori gedung pertunjukan berskala besar dengan kapasitas sebesar 800-1000 kursi. Pada gedung pertunjukan terdapat toilet pengunjung dan penampil, ruang ganti, ruang rias, lobby, ruang kontrol, dan gudang. Pada gedung pertunjukan terdapat beberapa komponen utama yaitu : auditorium/stage, ruang publik, dan backstage. Gedung pertunjukan harus dapat disesuaikan dengan lebar panggung untuk berbagai pertunjukan seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.7
Lebar panggung berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi
Drama Opera Tari Musik Lain-lain
Kecil 8 12 10 10 12
Sedang 10 15 12 12 15
Besar 10 20 15 15 20
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditorium / stage adalah: Garis Pandangan. Garis pandangan ini untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. 39 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Gambar 2.11 Garis Pandangan Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II
Keterangan : P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan (600-1100 mm) dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra. HD :
jarak horizontal antar mata penonton tepat di belakangnya, di mana
berhubung dengan ruang antar baris kursi (760-1150). EH : tinggi mata normal 1120 mm di atas lantai di bawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi. E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas/ terbuka min 125 mm. D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton. Pengaturan Kursi Auditorium. Untuk standar kursi pada gedung pertunjukan dapat ditentukan melalui keterangan di bawah ini.
Dimensi Kursi o
Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm
o
Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm
o
Tinggi dan kemiringan kursi: 430-450 mm dan sudut horizontal 7º-9º
o
Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai (dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan sudut belakang 15º-20º
o
Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm
o
Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai.
40 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Gambar 2.12 Dimensi Kursi Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II
Jumlah kursi dalam satu baris.
Ruang antar baris kursi. Persyaratannya adalah ruang lewat (clearway) minimal 300-500 mm, dimensi jarak antar baris minimal 850 mm.
Gangways. Persyaratannya adalah lebar min 1100 mm, kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda, landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa. Akustik. Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panel/selaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung. b. Ampitheatre, merupakan fasilitas untuk melakukan pertunjukan outdoor dan didesain sedemikian rupa agar memiliki pantulan suara yang baik. 2.5.4.4 Fasilitas Ruang Pameran Adalah suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan karya-karya seni visual. Salah satu faktor penting dalam ruang pameran adalah memiliki alur dan membangkitkan suasana. Hal itu dapat dicapai melalui perbedaan luasan ruang. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang berhubungan langsung dengan manusia harus memperhatikan : Tinggi rata-rata
41 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
manusia di Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup objek yang dilihat dalam posisi nyaman. Tabel 2.8 Tinggi rata-rata manusia Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II
Tinggi rata-rata Pria 165 cm Wanita 155 cm Anak Muda 115 cm
Pandangan mata 160 cm 150 cm 100 cm
Kemampuan gerak anatomi leher penghujung manusia, yaitu sekitar 30 o ke atas dan 40o ke bawah / ke samping sehingga dalam mengapresiasikan suatu karya selalu dalam posisi badan / leher yang nyaman. Pencahayaan
yang
dapat
membangkitkan
emosi
pengunjung
dan
menigkatkan kualitas presentasi suatu karya seni visual yang diterima oleh pengunjung. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang berhubungan langsung dengan karya seni itu sendiri harus memperhatikan kontrol terhadap lingkungan galeri yaitu dengan kunci-kunci komponen enviroment control sebagai berikut :
Climate Control Adalah meliputi pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan kontrol terhadap temperatur dan kelembapan ruang, kualitas udara, dan vibrasi ruang. Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan terhadap
karya-karya
seni
yang
ada
dan
meningkatkan
kenyamanan
pengunjung dan pengguna bangunan.
Temperature and Relative Humidity Fluktuasi dalam temperatu dan kelembapan dapat merusak karya-karya seni yang ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembapan. Perubahan kelembapan
ruang/lingkungan
dapat
mengakibatkan
pengerutan
dan
penyusutan dimana kondisi lingkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi sebaliknya dapat mengakibatkan karya-karya seni yang ada mengembung dan menjamur. Standar temperatur dan kelembapan pada daerah tropis adalah sebagai berikut ; temperatur 21 oC + 1oC, kelembapan 55% + 5%.
Air Filtration Udara yang tidak terfilter mengandung polusi, berupa gas dan partikel dimana dapat merusak karya-karya seni dan yang paling penting adalah ketidaknyaman pengunjung dan pengguna bangunan. Penyaringan udara kotor ini dapat
42 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
dikontrol melalui sistem ducting dan standar efesiensi penyaringan tersebut 80% sampai 98%.
Light Pencahayaan adalah faktor paling penting dalam sebuah galeri sebab sangat mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam mengapresiasikan karya-karya seni yang ada dan penciptaan suatu suasana / atmosfir ruang. Dengan kata lain melalui pencahayaa dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Cahaya buatan maupun alamai dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan intensitasnya. Untuk cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahan / mterial dari karya-karya seni tersebut :
Karya dengan bahan kertas : 50 lux
Karya lukisan di atas kanvas : 150-200 lux
Metal, keramik, kaca, dan batu : 300 lux
Tingkat intensitas cahaya diatas adalah berdasarkan survei galeri-galeri seni profesional di Australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung jatuh pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah dengan penggunaan cahaya alami dari atas (lighting from above) dan penggunaan cahaya alami dari samping (lateral lighting). 2.5.4.5 Fasilitas Makan Minum Fasilitas makan minum yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara adalah café. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuaat café adalah : a. Ruang makan Ruang makan memiliki persyaratan yaitu memiliki kebersihan yang dijaga, luas satu area ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja. b. Dapur Dapur memiliki persyaratan yaitu, dilengkapi dengan penghisap panas untuk mengurangi udara panas, dapur hendaknya tidak terlihat langsung dari ruang makan agar tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung, dapur dilengkapi dengan gudang-gudang penyimpanan makanan. 2.5.4.6 Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara adalah perpustakaan, gerai souvenit, dan musholla.
43 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
a. Fasilitas Taman
perpustakaan Budaya
Sumatera
pada Utara
terbuka untuk umum, baik dewasa maupun
anak-anak.
meminjam
koleksi
Untuk buku-buku
perpustakaan ini pengunjung harus terdaftar sebagai anggota terlebih dahulu.
Koleksi
perpustakaan
ini
buku hanya
pada meliputi
Gambar 2.13 Denah Perpustakaan Sumber : www.google.com
bidang seni namun mencakup segala umur pembaca dewasa, remaja dan anakanak sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya. b. Gerai souvenir merupakan salah satu fasilitas pelengkap di Taman Budaya Sumatera Utara. Gerai souvenir tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan atau alat-alat untuk mendukung proses kegiatan seni. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk menarik minat pengunjung. 2.6
Studi Banding Proyek Sejenis
2.6.1
Taman Ismail Marzuki
Nama
: Taman Ismail Marzuki
Lokasi
: Jakarta
Total Luas Tapak
: ± 9 Ha Gambar 2.14 Taman Ismail Marzuki Sumber : www.wikipedia.com
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Di sini terletak Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. Selain itu, TIM juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop. Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat
44 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
ditemukan di tempat ini. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, Ismail Marzuki. Fasilitas:
Graha Bhakti Budaya Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater baik tradisional
maupun
modern,
tari,
film,
dan
dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem Gambar 2.15 Graha Bhakti Budaya Sumber : www.wikipedia.com
akustik, serta pendingin ruangan.
Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi dengan Gambar 2.16 Galeri Cipta II Sumber : www.wikipedia.com
pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindah.
Teater Kecil / Teater Studio Merupakan
gedung
pertunjukan
yang
dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai
Gambar 2.17 Teater Kecil Sumber : www.wikipedia.com
banyak
fungsi
seperti
seni
pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga
dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan. 45 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni) Dipersiapkan
untuk
pertunjukan
seni
eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel.
Gambar 2.18 Teater Halaman Sumber : www.wikipedia.com
Plaza dan Halaman
TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air. 2.6.2
Komunitas Salihara, Jakarta, Indonesia
Nama
: Komunitas Salihara
Lokasi
: Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Arsitek
: Adi Purnomo, Marco Kusumawijaya, Andra Matin
Luas Tapak
: 3.800 m2
Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 08 Agustus
2008,
dan
pusat
kesenian
multidisiplin swasta pertama di Indonesia. Kompleks Komunitas Salihara terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, dan ruang perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Pada
Gambar 2.19 Salihara Sumber : www.wikipedia.com
saat ini kompleks Komunitas Salihara sedang diperluas dengan tambahan fasilitas untuk studio latihan, wisma seni dan amfiteater. Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara, dan berkelas dunia pula. Fasilitas Komunitas Salihara antara lain sebagai berikut :
46 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Teater Salihara Teater Salihara dapat menampung hingga 252 penonton. Inilah gedung teater black box pertama
di Indonesia.
Berdinding
kedap
suara, teater ini dilengkapi ruang rias berikut segala peralatan tata panggung, tata suara, dan tata cahaya modern. Bagian atap Teater Gambar 2.20 Teater Salihara Sumber : www.wikipedia.com
Salihara
juga
dirancang
sebagai
teater
terbuka, bernama Teater Atap Salihara.
Galeri Salihara Berbeda
dengan
bangunan
galeri
pada
umumnya, Galeri Salihara berbentuk silinder dengan lingkar sedikit oval. Interior dengan dinding melingkar tanpa sudut memberi ruang pandang lebih luas. Sebuah ruang serbaguna dan kedai dengan pemandangan terbuka Gambar 2.21 Galeri Salihara Sumber : www.wikipedia.com
terletak di bawah bangunan ini.
Serambi Salihara Ruangan ini, yang terletak tepat di bawah Galeri Salihara, dapat digunakan untuk acara diskusi, kuliah umum, atau pemutaran film, dengan daya tampung sekitar 70 orang. Serambi Salihara juga berfungsi sebagai ruang tunggu yang menyediakan bahan Gambar 2.22 Serambi Salihara Sumber : www.wikipedia.com
bacaan(buku, majalah, dan katalog pameran).
Teater Atap Inilah ruang terbuka yang merupakan atap bangunan Teater Salihara. Atap ini juga berfungsi sebagai penyerap air hujan dengan lantai
tanah
berumput
yang
membuat
ruangan Teater Salihara di bawahnya tetap Gambar 2.23 Teater Atap Sumber : www.wikipedia.com
sejuk. Sebagai ruang teater tebuka, Teater
47 Universitas Sumatera Utara
[REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA] Tugas Akhir (TKA-490)
Atap telah dicoba untuk pergelaran wayang kulit, konser musik, pembacaan sastra, pemutaran film, dan pembukaan pameran seni rupa. Teater Atap juga dilengkapi dengan fasilitas bar mini yang menyediakan makanan dan minuman bagi penonton yang sedang menikmati pertunjukan di sana.
Kedai Kopitiam Oey-Salihara Sambil menunggu pertunjukan dimulai atau untuk menikmati suasana Komunitas Salihara, anda bisa mencoba menu spesial dari Kedai Kopi Tiam Oey yang terkenal. Gambar 2.24 Kedai Kopitiam Oey-Salihara Sumber : www.wikipedia.com
Arsip Salihara Arsip
Salihara
berperan
sebagai
tempat
penyimpanan dan pengolahan seluruh data (teks, foto, audio, video dan komunikasi visual) program-program yang pernah diadakan di Komunitas Salihara. Di samping itu, ia juga mengoleksi pelbagai buku dari bidang sastra, Gambar 2.25 Arsip Salihara Sumber : www.wikipedia.com
seni, dan filsafat.
Gerai Salihara Gerai mungil ini mulai dikelola sejak April 2011 menggabungkan
berbagai
cindera
mata
(merchandise) karya seniman yang pernah berpameran di Galeri, tampil di teater atau bekerja sama dengan Salihara; mendekatkan anda dengan para seniman atau kelompok seni Gambar 2.26 Gerai Salihara Sumber : www.wikipedia.com
yang karya-karyanya anda minati.
48 Universitas Sumatera Utara