Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota Medan C. Konsep Integrasi Kebudayaandan Pendidikan D. Arah Pembangunan Informasi Kebudayaan, Pendidikan dan Bahasa Berbasis Spasial
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan, Sumatera Utara Latar Belakang dan Tujuan 1.
Dalam rangka Kebijakan Satu Peta, verifikasi validasi sebaran Cagar Budaya menggunakan peta RBI 2016.
2.
Membangun satu Master Referensi Kebudayaan, Pendidikan dan Bahasa yang terintegrasi
3.
Membangun Informasi Kebudayaan, Pendidikan dan Bahasa yang terintegrasi
Batasan Verifikasi Validasi 1.
Verval 5 Cagar Budaya Kota Medan
Waktu Pelaksanaan: Tgl 17 s/d 20 Juli 2016 Yang Terlibat 1.
2.
Tim Pusat
a.
Widhi Permanawiyat (PDSPK – Kemendikbud)
b.
Riva Argadia (PDSPK – Kemendikbud)
Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan (4 Peserta)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hasil Verifikasi dan Validasi 5 Cagar Budaya Kota Medan, Sumatera Utara
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5 Cagar Budaya di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, yang sudah didukung dengan surat keputusan.
Sumber : http://referensi.data.kemdikbud.go.id/
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rumah Tjong Afie
Bangunan kediaman Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, yang didirikan pada tahun 1900, saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150. Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan. Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A
Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya serta mempelajari budaya Melayu-Tionghoa. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tjong_A_Fie
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Citra/Foto
Data Indentitas (Tabular)
Data Spasial (Koordinat)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Lintang : 3.5854493, Bujur : 98.68032612
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Rumah Tjong A Fie (Foto/Citra 18 Juli 2016)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Masjid Raya Al-Mashun Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 . Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat. Masjid Raya Medan ini merupakan saksi sejarah kehebatan Suku Melayu sang pemilik dari Kesultanan Deli (Kota Medan).
Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan Masjid Raya Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H). Keseluruhan pembangunan rampung pada tanggal 10 September 1909 (25 Sya‘ban 1329 H) sekaligus digunakan yang ditandai dengan pelaksanaan sholat Jum’at pertama di masjid ini. Keseluruhan pembangunannya menghabiskan dana sebesar satu juta Gulden. Sultan
memang sengaja membangun masjid kerajaan ini dengan megah, karena menurut prinsipnya hal itu lebih utama ketimbang kemegahan istananya sendiri, Istana Maimun. Pendanaan pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh Sultan, namun konon Tjong A Fie, tokoh kota Medan dari etnis Tionghoa yang sezaman dengan Sultan Ma’mun Al Rasyid turut berkontribusi mendanai pembangunan masjid ini. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Medan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Citra/Foto
Data Indentitas (Tabular)
Data Spasial (Koordinat)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Lintang : 3.575148, Bujur : 98.687328
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Istana Maimoon Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara, terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan
sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Maimun
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Citra/Foto
Data Indentitas (Tabular)
Data Spasial (Koordinat)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Lintang : 3.575229, Bujur : 98.683846
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rumah Dinas Walikota Medan
Bangunan Rumah dinas walikota medan terletak di Jalan Sudirman medan, bangunan ini masuk Ke dalam salah satu cagar budaya yang sudah ter registrasi secara nasional. Pada saat ini bangunan ini masih digunakan oleh walikota medan yang menjabat di kota medan yaitu Drs.H.T.Dzulmi Eldin, S.M.Si. Di rumah dinas Wali Kota Medan, Jl Sudirman No 32 ada dua pohon besar jenis Trembesi (Samanea saman). Rumah dinas walikota yang merupakan peninggalan Belanda itu terasa sejuk dengan adanya dua pohon Trembesi itu. Konon, dua pohon Trembesi yang ada di depan rumah dinas itu sengaja dibawa oleh Belanda dari Amerika Latin dan ditanam di sejumlah titik di Kota Medan. Kini, pohon Trembesi yang merupakan pohon penyejuk masih banyak terdapat di pinggir jalan atau gedung-gedung tua peninggalan Belanda di Kota Medan. Menurut sejarah, jenis tanaman itu dibawa oleh Belanda pada akhir abad ke-19 dengan tujuan meneduhkan suasana kota. Belanda, ketika itu, tampaknya masih sangat terpengaruh dengan replika kota-kota tua di Eropa yang sarat dengan tanaman Trembesi.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Citra/Foto
Data Indentitas (Tabular)
Data Spasial (Koordinat)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Lintang : 3.574714, Bujur : 98.672175
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung Pusat AVROS/BKS PPS AVROS adalah kependekan dari Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatera. Gedung AVROS dirancang oleh G.H Mulder dan dibangun tahun 1918. Ciri paling menonjol pada bangunan AVROS adalah kubah bundar berfungsi sebagai penahan sinar matahari sehingga ruangan menjadi sejuk, sehingga sirkulasi mengalir lancar. AVROS secara langsung mencirikan identitas bangsa-bangsa kompeni di tanah deli dan AVROS bukan murni milik belanda melainkan tergabung di dalamnya inggris, jerman, belgia, perancis, dan amerika. Jadi , walaupun Amerika buka Eropa. tetapi , sejak lama Amerika sudah tertarik dengan kandungan potensial kekayaan alam di sumatera timur. Secara prinsip dan kegunaan dahulu sama sekarang sama saja. Dulu bernama AVROS, tahun 1967 berganti nama menjadi BKS-PPS (badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera). BKS-PPS menjadi pusat penelitian tanaman keras kelapa sawit. di gedung BKS-PPS ini semua nama pegawai perkebunan di sumatera tercatat dengan rapi dan baik serta masih memakai sistem sidik jari. Di dalam kubah itu masih bekerja dengan setia mesin jam lonceng bermerk “Nederlandschefabriek Torenuurwerken B. Eijsbouts – Asten”. Lonceng menara itu buatan pabrik sohor Bonaventura Eijsbouts di Kota Asten, Belanda, dan baru dipasang pada 1920. Sumber : http://www.pemkomedan.go.id/artikel-15234-bangunan-bersejarah-bksppsavros.html
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Citra/Foto
Data Indentitas (Tabular)
Data Spasial (Koordinat)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Lintang : 3.584433, Bujur : 98.680592
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bangunan Yang Diduga Cagar Budaya di Kota Medan
1. Gedung Pusat Penelitian Kelapa Sawit (RISPA) 2. Gereja Roma 3. Taman Kanak-kanak Khatolik Roma 4. Gedung Palang Merah 5. Restoran Tip Top 6. Kantor PT. Lonsum 7. Balai Kota Lama 8. Gedung Bank Indonesia Medan 9. Hotel Dharma Deli 10.Kantor POS 11.Gedung Eks Depnaker 12.Bank Standard Chartered 13.Gedung PLN 14.Gedung PTPN 4 15.Gereja HKBP 16.Rumah Sakit Elisabeth 17.Rumah Sekolah Immanuel 18.Rumah Dinas Gubenur 19.Kantor Pengadilan Negeri Medan 20.Gejera GKI 21.Gedung Tembakau PTPN 2 22.Rumah Sakit Pringadi 23.Laboratorium USU 24.PT Kereta Api 25.Kantor Telkom 26. Masjid Raya Labuhan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Langkah-langkah 1. Identifikasi 2. Verifikasi 3. Validasi 4. Integrasi
Data Master Referensi Pendidikan dan Kebudayaan Data Awal Master Referensi dari Direktorat Jenderal Kebudayaan
Konsep awal integrasi data dan informasi kebudayaan, yaitu dengan membangun satu data master referensi kebudayaan, langkah awal disusun untuk Cagar Budaya, langkah selanjutnya Museum, Sanggar Kebudayaan, Bahasa dll, berkoordinasi dengan unit-unit terkait.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data Master Referensi dan Informasi Yang Terintegrasi Data Master Referensi Pendidikan dan Kebudayaan Terintegrasi
Informasi Pendidikan dan Kebudayaan Terintegrasi
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/
Informasi Terintegrasi http://referensi.data.kemdikbud.go.id/
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Contoh Pengelolaan Data Master Referensi Pendidikan dan Kebudayaan yang terintegrasi maka sangat memungkinkan untuk menyusun Informasi Lokasi yang terintegrasi antara Sekolah degan Cagar Budaya disekitarnya.
Cagar Budaya lainnya yang terdekat dengan Masjid Raya Al-Mashun
Sekolah-sekolah yang terdekat dengan Cagar Budaya Masjid Raya Al- Mahsun
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Arah Integrasi Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Pendidikan
Overlay dengan Google Maps
Sekolah Cagar Budaya
Rumah Museum
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Tempat-tempat Umum
Kawasan Cagar Budaya
BIG Badan Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta) Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Pusat Belajar (Bahasa, Kebudayaan, Ketrampilan, dll)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Terima Kasih
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan