PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI DAN STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA TENAGA PENDIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SENEN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
Rayhana Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 , No. Telp 021-5345830
Hadir Hudiyanto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, No. Telp 021-5345830
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh disiplin, motivasi dan stres kerja terhadap prestasi kerja Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan menggunakan metode analisis statistik deskriptf, regresi sederhana dan regresi berganda. Dalam penelitian ini, data didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada 70 responden yang merupakan Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara disiplin, motivasi dan stres kerja terhadap prestasi kerja Tenaga Pendidik. Kata Kunci: Disiplin, motivasi, stres kerja, prestasi kerja
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of discipline, motivation and job stress on job performance of Elementary School Educators in 1
Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat. The method used in this study is associative and descriptive statictical analysis, simple regression and multiple regression. In this study, the data obtained from the questionnaires that was distirubuted to 70 respondents, the Educators of Elementary School in Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat. based on these results, showing that there was a significant effect simultaneously between discipline, motivation and job stress on job performance of Educators. Keywords: Discipline, motivation, job stress, job performance
PENDAHULUAN Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari keterlibatan sumber daya manusia yang berada di dalamnya. Berhasil atau tidaknya visi organisasi yang telah ditentukan sangat tergantung pada cara bagaimana para anggota organisasi menjalankan misi untuk mencapai visi organisasi tersebut. Anggota organisasi bertanggung jawab atas kesuksesan sebuah organisasi. Tenaga pendidik atau yang biasa disebut guru merupakan bagian dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tenaga pendidik adalah seorang pekerja yang ikut memberikan partisipasi dan kontribusi besar terhadap sebuah sistem pendidikan di suatu wilayah terlepas dari para atasan atau pimpinannya. Tenaga pendidik membantu menjalankan misi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Anggota organisasi yang dapat membawa kesuksesan bagi organisasinya adalah mereka yang mampu menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan dan menjadi tanggung jawab mereka. Salah satu faktor untuk melaksanakan tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang baik ialah sebuah kedisiplinan. Disiplin kerja merupakan hal yang dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang, karena baik tidaknya prestasi kerja seseorang dilihat dari bagaimana mereka menyikapi dan menjalankan tugasnya yang pada akhirnya akan terlihat pada hasil kerja mereka. Dikutip dari jurnal internasional yang berjudul Determining the Difference between Managers’ Conception of Discipline (Pasaoglu, 2013), “The most important way to restore peace within an organization as a whole is discipline” Cara yang paling penting untuk menyediakan kedamaian dalam organisasi secara keseluruhan adalah kedisplinan. Pasaoglu sendiri menjelaskan bahwa disiplin adalah sebuah hal yang harus ditangani di setiap organisasi dan gaya hidup yang menjamin keharmonisan di suatu tempat kerja. Semakin rendah kedisiplinan di dalam organisasi yang dipertahankan maka semakin rendah juga efisiensi organisasi tersebut. Jadi apabila seorang pekerja mempunyai disiplin yang rendah maka hal itu mempengaruhi prestasi kerja dari pekerja itu sendiri. Selain disiplin, stres kerja juga mempunyai kemungkinan untuk mempengaruhi prestasi kerja seseorang. Stres kerja merupakan hasil dari banyak faktor psikologis yang mempengaruhi tenaga kerja. Apabila pekerja mempunyai tingkat stres kerja yang tinggi maka akan berdampak terhadap hasil kinerja yang tidak masksimal. McGinty (2007) menyimpulkan bahwa stres di tempat kerja mengurangi produktivitas, meningkatkan tekanan manajemen, dan membuat orang sakit dengan berbagai cara. Lalu ada motivasi, motivasi yang diberikan kepada karyawan maupun motivasi yang muncul dari dalam diri karyawan itu sendiri dapat memacu seorang karyawan untuk meningkatkan kemampuannya untuk melakukan pekerjaan yang dibebankan padanya. Motivasi kerja yang sesuai dapat menguntungkan baik untuk karyawan dan organisasi. Jadi pada dasarnya prestasi yang dimiliki setiap karyawan dipengaruhi oleh kondisi eksternal maupun internal. Bagaimana tempat kerja mereka memberikan dorongan untuk terus mengejar hasil yang paling maksimal dan memberikan pacuan misalnya seperti bonus atau kenaikan gaji untuk meningkatkan kinerja karyawan. Semua yang ada didalam diri karyawan pun turut mempengaruhi seperti motivasi yang ada dalam diri mereka sendiri seperti kebutuhan, keinginan dan pembuktian diri sendiri. Tenaga pendidik yang berkontribusi di sektor pendidikan tentunya harus mempunyai kualifikasi yang baik demi tercapainya tujuan-tujuan lembaga terutama dalam memajukan sektor pendidikan.
2
Tenaga pendidik yang baik dan berprestasi akan menghasilkan anak didik yang berprestasi pula dimana bisa memajukan tingkat pendidikan suatu negara. Maka dari itu, untuk memajukan pendidikan diperlukan tenaga pendidik atau guru yang berkualitas dan mempunyai kualifikasi dan bersikap profesional. Untuk memiliki atau menciptakan tenaga pendidik atau guru yang berkualitas ditunjang dari ketiga faktor di atas yang telah dibahas, kedisiplinan dari tenaga pendidik sendiri, motivasi yang didapatkan baik dari eksternal maupun internal atau baik dari pihak organisasi atau diri sendiri, dan bagaimana cara tenaga pendidik mengatasi kejenuhan kerja atau stres kerja yang mereka alami. Tetapi diperlukan juga dukungan besar dari organisasi untuk mendukung kualitas anggota mereka. Tenaga pendidik yang ada di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat berjumlah sebanyak 214 pendidik yang memiliki NIP. Dari 214 tenaga pendidik yang ada terdapat tingkat prestasi kerja yang berbeda yang dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya saja disiplin, tingginya kedisiplinan yang dimiliki tenaga pendidik berpengaruh kepada cara dia bekerja dan berpengaruh pada hasil kerjanya. Begitu juga dengan motivasi, semakin tinggi motivasi yang didapatkan para tenaga pendidik, baik eskternal maupun internal, semakin baik pula prestasi kerjanya. Sama juga dengan stres kerja, apabila tingkat stres dalam pekerjaan tinggi maka dapat mengakibatkan menurunnya prestasi kerja. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Dinas Pendidikan, dengan adanya peraturan yang ketat pada kehadiran, tingkat kehadiran atau absensi para pendidik sudah cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa pendidik yang menyalahgunakan kehadirannya, namun terdapat pula pimpinan yang kurang memberikan contoh disiplin yang baik. Dimana seharusnya seorang pimpinan memberikan contoh yang baik agar bawahannya terdorong untuk melakukan hal serupa, beberapa pimpinan ada yang melanggar aturan. Jika dilihat dari persentase perhitungan kasarnya, sekitar 30% pimpinan melanggar beberapa aturan dan tidak memberikan contoh keteladanan yang baik. Lalu dalam ruang lingkup tenaga pendidik di sekolah dasar, banyak dari mereka yang sering tidak membuat rencana persiapan mengajar. Rencana pelaksanaan mengajar seharusnya dibuat oleh para tenaga pendidik sebelum melaksanakan tugas mereka yaitu mengajar. Dikatakan bahwa beberapa dari pendidik juga kurang memiliki motivasi dari dalam diri sendiri untuk memiliki tugas tambahan disamping tugas pokok untuk mengumpulkan angka kredit/poin, dimana angka kredit tersebut digunakan sebagai penilaian bagaimana prestasi kerja pendidik dan untuk pertimbangan kenaikkan pangkat atau jabatan. Sebagian dari pendidik juga tidak termotivasi untuk mengubah proses pembelajaran dan tetap menggunakan pembelajaran konvesional yaitu memandang siswa-siswi mereka hanya sebagai obyek belajar saja. Dalam hasil wawancara diketahui bahwa kebutuhan akan kekuasaan didorong berdasarkan kesenioritasan seorang pendidik yaitu, pendidik senior yang sudah menjadi guru selama 20-30 tahun dengan golongan dan pangkat yang sudah tinggi dan penguasaan yang sudah luas. Namun demikian, tidak semua pendidik senior memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi rekan kerja kearah yang lebih baik dan berani untuk mengambil resiko. Sebagian dari pendidik dengan hitungan kasar sebanyak 40% guru merasakan ketidaknyamanan dan kurang konsentrasi dalam mengajar. Stres yang dialami seorang pendidik dalam bekerja salah satu faktornya adalah situasi dan kondisi sekolah yang berpengaruh terhadap pola pikir guru, sikap, dan kebugaran. Sebagian besar pendidik (60%) merasa terbebani apabila mereka diberikan tugas tambahan seperti menjadi pengurus diluar tugas-tugas pokok mereka. Jika Pendidik merasa terbebani dengan tugas tambahan yang diberikan kepada mereka, maka dalam melaksanakan tugas tersebut beberapa atau sebagian dari Pendidik cenderung tidak maksimal. Dengan pelaksanaan tugas yang tidak maksimal itu akhirnya berpengaruh kepada hasil dari kerja mereka dan berujung pada pemberian nilai yang juga kurang memuaskan. Berikut adalah tabel hasil penilaian prestasi atau kinerja pendidik secara umum pada tahun 2014:
3
Di bawah ini adalah penilaian prestasi pendidik :
Gambar 1.1 Penilaian Prestasi Pendidik Sumber: Seksi Pendidikan – Kecamatan Senen
Grafik diatas menunjukkan pendidik dengan nilai kategori sangat baik sebanyak 21,25%, pendidik dengan nilai baik sebanyak 25%, pendidik dengan kategori nilai cukup baik sebanyak 23,75%, pendidik dengan kategori nilai kurang baik sebanyak 17,5% dan pendidik dengan kategori nilai tidak baik sebanyak 12,5%. Berdasarkan informasi dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa tidak adanya kesiapan dari para guru untuk mengajar dan tidak mengikuti aturan yang seharusnya dilakukan, dalam kata lain adanya ketidakdisiplinan para guru dalam proses pengajaran dan pelaksanaan tugas mereka. Begitu pula dengan pimpinan yang tidak mentaati peraturan dengan baik. Contoh tidak baik dari pimpinan dalam pelanggaran aturan dapat menimbulkan keraguan atas aturan-aturan tertulis yang ada, bagaimana bawahan dapat mentaati peraturan yang ada bila pimpinan atau atasan mereka tidak menerapkan aturan dengan baik. Dengan kurangnya kedisiplinan ini menandakan prestasi kerja yang kurang karena prestasi kerja berkenaan dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya. Lalu walaupun dengan diberikan tugas tambahan dapat meningkatkan angka kredit seorang pendidik, sebagian besar pendidik masih merasa terbebani dengan tugas tambahan yang diberikan. Peniliti melihat bahwa pendidik yang merasa terbebani tersebut tidak mempunyai motivasi diri untuk meningkatkan prestasi kerja mereka, atau tidak adanya rasa ingin untuk mencapai prestasi. Begitu juga dengan pendidik yang melaksanakan tugas tambahan dengan kurang baik, yang pada akibatnya mempengaruhi prestasi mereka.
Identifikasi Masalah 1. Apakah disiplin berpengaruh terhadap prestasi kerja tenaga pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat ? 2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja tenaga pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat? 3. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja tenaga pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat? 4. Apakah disiplin, motivasi, dan stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja tenaga pendidik Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat?
4
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis asosiatif yaitu dengan tujuan untuk mempengaruhi variabel independen terhadap variabel dependen. Pelakasaan penelitian ini memilih survey sebagai metode penelitian. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu, yaitu tenaga Pendidik Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat. time horizon yang digunakan yaitu cross sectional. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, sumber data dari penelitian ini adalah mengambil sumber primer dan sekunder. Responden dari penelitian ini berjumlah 70 responden. Dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda sebagai metode analisis, tahap-tahap metode analisis tersebut sebagai berikut: 1.
Uji validitas, Sugiyono (2011:267) derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
2.
Uji reliabilitas, Sugiyono (2011:268) derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
3.
Uji normalitas, Sarjono dan Julianita (2011:53) bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu disribusi data.
4.
Heterokedastisitas, Wijaya (dalam Sarjono dan Julianita 2011:66) menujukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi.
5.
Multikorelasi, Sarjono dan Julianita (2011:70) bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak.
6.
Korelasi, Sugiyono (2010:228) digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut sama.
7. Regresi Sederhana, Sarjono dan Julianita (2011:85) bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. 8. Regresi Berganda, digunakan untuk menguji besarnya pengaruh yang ditujukan oleh variabel Disiplin (X1), Motivasi (X2) dan Stres Kerja (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y). Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan alat bantuan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS v.20 (Statistical Product and Service Solution).
HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah 70 tenaga pendidik sekolah dasar negeri di kecamatan senen kota administrasi jakarta pusat. dimana dari 70 responden tersebut, respon berjenis kelamin wanita lebih dominan sebanyak 74% dibandingkan responden berjenis kelamin pria sebanyak 26% dan setiap responden dalam penelitian ini memiliki kesempatan yang sama dalam pengisian kuesioner.
5
Hipotesis Pengujian hipotesis ini menggunakan derajat tingkat kepercayaan sebesar 95%, dimana tingkat presisi α = 5% (0,05). Hipotesis 1 Ada pengaruh yang signifikan Disiplin (X1) terhadap prestasi kerja (Y) tenaga pendidik sekolah dasar negeri di kecamatan senin kota administrasi jakarta pusat (0,000 < 0,05) Hipotesis 2 Ada pengaruh yang signifikan Motivasi (X2) dengan prestasi kerja (Y) tenaga pendidik sekolah dasar negeri di kecamatan senin kota administrasi jakarta pusat (0,000 < 0,05) Hipotesis 3 Ada pengaruh yang signifikan Stres Kerja (X3) terhadap prestasi kerja (Y) tenaga pendidik sekolah dasar negeri di kecamatan senin kota administrasi jakarta pusat (0,000 < 0,05) Hipotesis 4 Ada pengaruh yang signifikan Disiplin (X1), Motivasi (X2) dan Stres Kerja (Y) terhadap prestasi kerja (Y) tenaga pendidik sekolah dasar negeri di kecamatan senin kota administrasi jakarta pusat (0,000 < 0,05)
Pembahasan Berdasarkan pengujian data yang diperoleh menghasilkan bahwa data dinyatakan valid, reliabel, berdistribusi normal, tidak terjadi heterokedastisitas dan tidak terjadi multikolineritas di antara variabel bebas. Dari hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 1.1 Ringkasan Hasil Pengolahan Data Variabel X1
X2
X3
Y
Y
Y
Korelasi
Koefisien Determinasi
0.439 (cukup kuat, searah, signifikan)
19,2%
Y = 2,469 + 0,381 X
0.415 (cukup kuat, searah, signifikan )
17,2%
Y = 2,513 + 0,391 X
23,7%
Y = 2,472 + 0,436 X
0,487 (cukup kuat, searah, signifikan)
6
Persamaan Regresi
X1, X2, X3
Y
0,597 (cukup kuat, searah, signifikan)
32,8%
Y = 1,353 + 0,245 (X1) + 0,155 (X2) + 0,304(X3)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu regresi sederhana dan regresi berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 1.2 Bagan Pengaruh X1,X2,X3 Terhadap Y
1. Pengaruh Disiplin terhadap Prestasi Kerja sebesar 19,2%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, menyatakan bahwa variabel Disiplin (X1) memiliki hubungan yang searah, cukup kuat sebesar 0,439 dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y). Artinya, semakin tinggi tingkat kedisiplinan tenaga pendidik maka semakin tinggi juga tingkat prestasi kerja mereka karena kedisiplinan membantu mereka melaksanakan tugas dengan tepat dan bertanggung jawab. 2. Motivasi terhadap Prestasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 17,2%, dimana sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Variabel Motivasi (X2) juga memiliki hubungan yang cukup kuat dan searah juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) sebesar 0,415. Artinya, semakin tinggi tingkat motivasi tenaga pendidik maka semakin tinggi pula tingkat prestasi kerja mereka. 3. Stres Kerja memiliki pengaruh yang searah, cukup kuat, signifikan dan memiliki pengaruh yang paling tinggi diantara variabel X lainnya, yaitu sebesar 23,7%, sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Stres Kerja (X3) memiliki hubungan yang bersifat searah dan cukup kuat sebesar 0,487 dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y).
7
4. Berdasarkan hasil uji secara bersama yaitu, Disiplin (X1), Motivasi(X2), dan Stres Kerja(X3) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Prestasi Kerja(Y). Pengaruh antara ketiga variabel X terhadap variabel Y sebesar 32,8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin terhadap Prestasi Kerja. Hubungan antara kedua variabel adalah searah, cukup kuat, dan signfikan. Dengan demikian semakin tinggi kedisiplinan tenaga pendidik maka tingka prestasi kerja tenaga pendidik akan meningkat. b. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi terhadap Prestasi Kerja. Hubungan antara kedua variabel adalah searah, cukup kuat, dan signifikan. Dengan demikian semakin tinggi motivasi tenaga pendidik maka tingkat prestasi kerja tenaga pendidik akan meningkat. c. Terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap prestasi kerja. Hubungan antara kedua variabel adalah searah, cukup kuat, dan signifikan. Dengan demikian semakin tinggi stres kerja tenaga pendidik maka tingkat prestasi kerja tenaga pendidik akan meningkat. d. Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin, motivasi dan stres kerja terhadap prestasi kerja.
Saran 1. Untuk meningkatkan kedisiplinan bagi tenaga pendidik Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Senen, Seksi Pendidikan disarankan untuk:
Memberikan arahan kepada pimpinan-pimpinan di Sekolah untuk bisa memberi
contoh disiplin yang lebih baik lagi kepada bawahan, sehingga bawahan terdorong untuk bersikap disiplin seperti pimpinan mereka dengan kata lain menjadikan pimpinan sebagai pendorong atau penggerak kedisiplinan.
Memberikan balas jasa (kompensasi) yang sesuai dengan pekerjaan atau tugas-tugas
yang sudah dilakukan oleh Pendidik. 2. Saran yang diberikan untuk Seksi Pendidikan Dasar agar para tenaga pendidik memiliki motivasi yang lebih tinggi lagi adalah sebagai berikut:
Memberikan kesempatan bagi para tenaga pendidik untuk mengembangkan diri
mereka, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tanggung jawab diluar tanggung jawab tugas mereka.
8
Memberikan suatu dorongan yang mendukung Pendidik untuk mengembangkan diri
mereka sendiri.
Mendukung dan menghargai segala usulan yang diberikan setiap tenaga pendidik
mengenai hal yang masih berhubungan dengan pekerjaan. 3.Dalam penurunan tingkat stres kerja, Seksi Pendidikan disarankan untuk sebagai berikut: Memberikan informasi dan arahan yang jelas dalam setiap pemberian tugas tambahan sehingga para tenaga pendidik mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka lakukan dengan tugas tambahan mereka. Memberikan peluang atau kesempatan kepada pendidik dengan nilai prestasi yang lebih rendah. Berkontribusi atau memberikan bantuan pemecehan masalah maupun hambatan yang dihadapi tenaga pendidik dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepada mereka sehingga para tenaga pendidik tidak merasa menanggung beban sendiri. 4. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk peningkatan prestasi kerja adalah sebagai berikut:
Memberikan tugas-tugas tambahan untuk meningkatkan angka kredit bagi Pendidik
dengan angka kredit yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya.
Membagi tugas-tugas dengan rata diantara pendidik, artinya memberikan
kesempatan yang sama kepada pendidik dalam pemberian tugas tambahan diluar tugas pokok.
REFERENSI Gaol, CHR. JIMMY L. (2014). A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Hartatik, Indah Puji. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana. Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moorhead, G., RW. Griffin. (2013). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Pasaoglu, Didem. (2013). Determiningn the Differences between Managers’ Conceptions of Discipline. International Journal of Business and Social Science. Vol. 4 (17).
9
Sarjono, Harjadi., W. Julianita. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
RIWAYAT PENULIS Rayhana lahir di Jakarta pada tanggal 19 Februari 1994. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of Business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2015
10