PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) I.
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Trafo Arus Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi. Prinsip kerja trafo arus adalah sebagai berikut:
N1
N2 P2
P1
S1
I1
S2
I2
Gambar 1.1. Rangkaian pada Trafo Arus Untuk trafo yang dihubung singkat :
I 1 ⋅ N1 = I 2 ⋅ N 2
Untuk trafo pada kondisi tidak berbeban:
E1 N 1 = E2 N 2 Dimana
a=
N1 , N2
I 1 > I 2 sehingga N 1 < N 2 , N 1 = jumlah lilitan primer, dan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
2
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
N 2 = jumlah lilitan sekunder. Rangkaian Ekivalen
I1Z1
U1
I2Z2
I0
E2
I2
I2∙Zb = U2
Gambar 1.2. Rangkaian Ekivalen Tegangan induksi pada sisi sekunder adalah
E 2 = 4,44 ⋅ B ⋅ A ⋅ f ⋅ N 2 Volt Tegangan jepit rangkaian sekunder adalah
E 2 = I 2 ⋅ (Z 2 + Z b ) Volt Z b = Z kawat + Z inst Volt Dalam aplikasinya harus dipenuhi U 1 > U 2 Dimana:
B=
kerapatan fluksi (tesla)
A=
luas penampang (m²)
f =
frekuensi (Hz)
N2 =
jumlah lilitan sekunder
U1 =
tegangan sisi primer
U2 =
tegangan sisi sekunder
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
3
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Zb =
impedansi/tahanan beban trafo arus
Z kawat = impedansi/tahanan kawat dari terminasi CT ke instrumen Z inst = impedansi/tahanan internal instrumen, misalnya relai proteksi atau peralatan meter. Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus (CT)
U1
I1 Z1
E
I2 Z2 U2
IO
I1
I2
IO
Ø
Im Gambar 1.3. Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada 1.2. Fungsi Trafo Arus Fungsi dari trafo arus adalah: ‐
Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan pengukuran sistem metering dan proteksi
‐
Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai pengamanan terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran.
‐
Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 Amp dan 5 Amp Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi dua yaitu: a). Trafo arus pengukuran
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
4
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) o
Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus nominalnya tergantung dari kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus untuk proteksi.
o
Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-meter, dan cos ϕ meter.
b). Trafo arus proteksi •
Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan tingkat kejenuhan cukup tinggi.
•
Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.
•
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4). V
proteksi
pengukuran
I Gambar 1.4. Kurva kejenuhan CT untuk Pengukuran dan Proteksi
‐
Trafo
arus
untuk
pengukuran
dirancang
supaya
lebih
cepat
jenuh
dibandingkan trafo arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih kecil (Gambar 5).
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
5
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
CT Pengukuran
CT Proteksi A2
A1
Gambar 1.5. Luas Penampang Inti Trafo Arus 1.3. Jenis Trafo Arus
Jenis trafo arus menurut tipe kontruksi dan pasangannya. •
Tipe Konstruksi Tipe cincin (ring / window type) Gbr. 1a dan 1b. Tipe cor-coran cast resin (mounded cast resin type) Gbr. 2. Tipe tangki minyak (oil tank type) Gbr. 3. Tipe trafo arus bushing
•
Tipe Pasangan. Pasangan dalam (indoor) Pasangan luar (outdoor)
Jenis trafo arus berdasarkan konstruksi belitan primer: o Sisi primer batang (bar primary) dan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
6
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 1.6. Bar Primary o
Sisi tipe lilitan (wound primary).
Gambar 1.7 Wound Primary Jenis trafo arus berdasarkan konstruksi jenis inti • Trafo arus dengan inti besi Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum digunakan, pada arus yang kecil (jauh dibawah nilai nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan pada arus yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan mengalami saturasi. • Trafo arus tanpa inti besi Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
7
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) Trafo arus tanpa inti besi tidak memiliki saturasi dan rugi histerisis, transformasi dari besaran primer ke besaran sekunder adalah linier di seluruh jangkauan pengukuran, contohnya adalah koil rogowski (coil rogowski)
Jenis trafo arus berdasarkan jenis isolasi Berdasarkan jenis isolasinya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: o
Trafo arus kering Trafo arus kering biasanya digunakan pada tegangan rendah, umumnya digunakan pada pasangan dalam ruangan (indoor).
o
Trafo arus Cast Resin Trafo arus ini biasanya digunakan pada tegangan menengah, umumnya digunakan pada pasangan dalam ruangan (indoor), misalnya trafo arus tipe cincin yang digunakan pada kubikel penyulang 20 kV.
o
Trafo arus isolasi minyak Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe bushing yang digunakan pada pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV dan 150 kV.
o
Trafo arus isolasi SF6 / Compound Trafo arus ini banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe top-core.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
8
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) Jenis trafo arus berdasarkan pemasangan Berdasarkan lokasi pemasangannya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: o
Trafo arus pemasangan luar ruangan (outdoor) Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh, isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian elektrik internal dan bahan keramik/porcelain untuk isolator ekternal.
Gambar 1.8. Trafo Arus Pemasangan Luar Ruangan o
Trafo arus pemasangan dalam ruangan (indoor) Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari bahan resin.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
9
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 1.9 Trafo Arus Pemasangan Dalam Ruangan
Jenis Trafo arus berdasarkan jumlah inti pada sekunder –
Trafo arus dengan inti tunggal Contoh: 150 – 300 / 5 A, 200 – 400 / 5 A, atau 300 – 600 / 1 A.
–
Trafo arus dengan inti banyak Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang mempunyai sifat pengunaan yang berbeda dan untuk menghemat tempat.
Contoh: Trafo arus 2 (dua) inti 150 – 300 / 5 – 5 A (Gambar XX). Penandaan primer: P1-P2 Penandaan sekunder inti ke-1: 1S1-1S2 (untuk pengukuran) Penandaan sekunder inti ke-2: 2S1-2S2 (untuk relai arus lebih)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
10
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
P1
P2 300/5 A 300/5 A
1S1
1S2
2S1
2S2
Gambar 1.10. Trafo Arus dengan 2 Inti Trafo arus 4 (empat) inti 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 – 5 A (Gambar 11). Penandaan primer: P1-P2 Penandaan sekunder inti ke-1: 1S1-1S2 (untuk pengukuran) Penandaan sekunder inti ke-2: 2S1-2S2 (untuk relai arus lebih) Penandaan sekunder inti ke-3: 3S1-3S2 (untuk relai jarak) Penandaan sekunder inti ke-4: 4S1-4S2 (untuk proteksi rel) Trafo arus 4 (empat) inti 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 – 5 A P1
P2 300/5 A 300/5 A 300/5 A 300/5 A
1S1
1S2 2S1
2S2 3S1
3S2 4S1
4S2
Gambar 1.11: Trafo Arus dengan 4 Inti
Jenis trafo arus berdasarkan pengenal Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
11
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder. Pengenal primer yang biasanya dipakai adalah 150, 200, 300, 400, 600, 800, 900, 1000, 1200, 1600, 1800, 2000, 2500, 3000 dan 3600. Pengenal sekunder yang biasa dipakai adalah 1 dan 5 A.
Berdasarkan pengenalnya, trafo arus dapat dibagi menjadi: –
Trafo arus dengan dua pengenal primer o
Primer seri Contoh: CT 800 – 1600 / 1 A Untuk hubungan primer seri, maka didapat rasio CT 800 / 1 A, lihat Gambar 12.a. berikut.
P1
S1
o
P2
P1
S1
S2
P2
S2
Gambar 1.12 Primer Paralel
Gambar 1.13. Primer Seri
CT rasio 1600 / 1 A
CT rasio 800 / 1 A
Primer paralel Contoh: CT dengan rasio 800 – 1600 / 1 A Untuk hubungan primer paralel, maka didapat rasio CT
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
12
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 1600 A, lihat Gambar 12.b. ‐
Trafo arus multi rasio/sekunder tap Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap yang terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada juga yang memiliki lebih dari dua tap (lihat Gambar 13). Contoh: – Trafo arus dengan dua tap: 300 – 600 / 5 A Pada Gambar 13.a., S1-S2 = 300 / 5 A, S1-S3 = 600 / 5 A. – Trafo arus dengan tiga tap: 150 – 300 – 600 / 5 A Pada Gambar 13.b., S1-S2 = 150 / 5 A, S1-S3 = 300 / 5 A, S1-S4 = 600 / 5 A.
P1
S1
P1
P2
S2
S3
S1
S2
P2
S3
S4
Gambar 1.14
Gambar 1.15.
CT Sekunder 2 Tap
CT Sekunder 3 Tap
1.4. Komponen Trafo Arus •
Tipe cincin (ring / window type) dan Tipe cor-coran cast resin (mounded cast resin type)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
13
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 1.16. CT tipe cincin
Gambar 1.17. Komponen CT tipe cincin Keterangan 1. Terminal utama (primary terminal) 2. Terminal sekunder (secondary terminal). 3. Kumparan sekunder (secondary winding).
CT tipe cincin dan cor-coran cast resin biasanya digunakan pada kubikel penyulang (tegangan 20 kV dan pemasangan indoor). Jenis isolasi pada CT cincin adalah Cast Resin •
Tipe Tangki
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
14
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 1.18. Komponen CT tipe tangki
Komponen Trafo arus tipe tangki 1. Bagian atas Trafo arus (transformator head). 2. Peredam perlawanan pemuaian minyak (oil resistant expansion bellows). 3. Terminal utama (primary terminal). 4. Penjepit (clamps). 5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama (core and coil assembly with primary winding and main insulation). 6. Inti dengan kumparan sekunder (core with secondary windings). 7. Tangki (tank). 8. Tempat terminal (terminal box). 9. Plat untuk pentanahan (earthing plate). Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
15
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Jenis isolasi pada trafo arus tipe tangki adalah minyak. Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (outdoor) misalkan trafo arus tipe bushing yang digunakan pada pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV, 150 kV dan 500 kV. 1.5. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) FMEA adalah merupakan suatu metode untuk menganalisa penyebab kegagalan pada suatu peralatan. Pada buku pedoman pemeliharaan ini FMEA menjadi dasar utama untuk menentukan komponen yang akan diperiksa dan dipelihara. FMEA atau Failure Modes and Effects Analysis dibuat dengan cara : a)
Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya
b)
Menentukan sub sistem dan fungsi tiap subsistem
c)
Menentukan functional failure tiap subsistem
d)
Menentukan failure mode tiap subsistem
1.5.1. Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya Definisi : kumpulan komponen membentuk satu fungsi atau lebih.
yang
secara
bersama-sama
bekerja
1.5.2. Menentukan sub sistem dan fungsi tiap subsistem Definisi : peralatan dan/atau komponen yang bersama-sama membentuk satu fungsi. Dari fungsinya subsistem berupa unit yang berdiri sendiri dalam suatu sistem 1.5.3. Menentukan functional failure tiap subsistem Functional Failure adalah Ketidakmampuan suatu asset untuk dapat bekerja sesuai fungsinya sesuai standar unjuk kerja yang dapat diterima pemakai Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
16
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 1.5.4. Menentukan failure mode tiap subsistem Failur Mode adalah Setiap kejadian yang mengakibatkan functional failure 1.5.5. FMEA CT Didalam FMEA CT terdiri dari Subsistem CT, Functional Failure, Failure Mode pada CT (lampiran - 1).
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
17
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) II.
PEDOMAN PEMELIHARAAN 2.1. In Service Inspection In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan. 2.1.1. Dielectric Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi dengan cara melihat visual kecukupan dari media dielectric CT melalui : A. Memeriksa level ketinggian minyak trafo arus pada gelas penduga. B. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di CT ( indicator berupa angka) C. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di CT ( indicator berupa angka) D. Rembesan / kebocoran minyak CT. E. Isolator porcelain Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain dengan visual dari isolator. Mengamati isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya. 2.1.2. Mechanical Structure Mechanical structure adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo arus. Inspeksi mechanical structure dilakukan dengan memeriksa : - Kondisi core housing (rumah/tangki core) secara visual, apakah kondisi core housing normal, korosi atau retak. - Kondisi support structure .
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
18
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 2.1.3. Pentanahan CT Inspeksi pentanahan CT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal pentanahan dengan memeriksa hubungan antara terminal dengan mess grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.
2.2. In Service Measurement In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi. 2.2.1. Thermovision Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan Infra red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan, semakin tinggi suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik, pemeriksaan dengan thermovision pada trafo arus digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada trafo arus. Thermovisi dilakukan pada: •
Konduktor dan klem CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara konduktor dan klem CT
•
Isolator dan housing CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan / hotspot di dalam CT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CT 500 kV dilakukan setiap 2 minggu.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
19
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 2.3. Shutdown Testing/Measurement Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan 2.3.1. Tahanan Isolasi Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo arus tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.
2.1. Pengukuran tahanan isolasi CT
2.3.2. Tan Delta Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi (tan delta) dan nilai kapasitansi dari CT. Peningkatan nilai dari kapasitansi akan mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan pada sistim isolasi CT. Pengukuran tan delta pada CT dilakukan
dalam kondisi sisi primer di hubung
singkat .
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
20
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
A. CT tanpa test tap
Gambar 2.2. CT tanpa test tap Mode GST-G
Gambar 2.3. Pengujian mode GST-G pada CT tanpa test tap Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 21
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Pengujian dengan mode GST-G pada CT tanpa test tap bertujuan untuk mengetahui nilai tan delta overall (secara umum). Tegangan uji yang digunakan adalah 2kV sampai 10 kV.
B. CT dengan Test Tap
Gambar 2.4. CT dengan test tap
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
22
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Mode GST-G
Gambar 2.5. Pengujian mode GST-G pada CT dengan test tap Mode UST
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
23
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 2.6. Pengujian mode UST pada CT dengan test tap Mode GST - Guard
Gambar 2.7. Pengujian mode GST-Guard pada CT dengan test tap Pengujian Tan delta pada CT yang memiliki test tap dilakukan tiga kali pengujian yaitu GST-G, UST dan GST-Guard. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
24
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) • GST-G, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta dan kapasitansi secara umum (overall) dengan menggunakan tegangan uji 2kV s/d 10 kV • UST, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta kapasitansi C1 dengan menggunakan tegangan uji 2kV s/d 10 kV • GST-guard, bertujuan untuk mengukur nilai tan delta kapasitansi C2 dengan menggunakan menggunakan tegangan uji maksimal 500 V. 2.3.3. Pengujian Kualitas Minyak isolasi Berdasarkan standard IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical equipment supervision and maintenance guide” , Trafo arus (CT) masuk dalam kategori D (instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection transformer ≤ 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan secara time based setiap 10 tahun (setelah 5 kali pemeliharaan 2 tahunan) atau jika hasil pengujian tan delta buruk. Pengambilan sample yang kedua kali perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari manufacturer masingmasing. Pengujian kualitas minyak isolasi CT sesuai standard IEC 60422 meliputi : A. Pengujian Break Down Voltage (BDV) Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui kemampuan minyak isolasi dalam menahan stress tegangan. Pengujian ini dapat menjadi indikasi keberadaan kontaminan seperti kadar air dan partikel. Rendahnya nilai tegangan tembus dapat mengindikasikan keberadaan salah satu kontaminan tersebut, dan tingginya tegangan tembus belum tentu juga mengindikasikan bebasnya minyak dari semua jenis kontaminan. B. Pengujian Water Content Pengujian kadar air untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang terlarut / terkandung di minyak. Menurut standar IEC 60422 perlu dilakukan Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
25
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) koreksi hasil pengujian kadar air terhadap suhu 20 oC yaitu dengan mengalikan hasil pengujian dengan faktor koreksi f. Dimana
f = 2,24e −0,04ts Ket : f= faktor koreksi ts = Suhu minyak pada waktu diambil (sampling)
C. Pengujian Acidity Minyak yang rusak akibat teroksidasi akan menghasilkan senyawa asam yang akan menurunkan kualitas isolasi kertas pada trafo arus. Asam ini juga dapat menjadi penyebab proses korosi pada tembaga dan bagian trafo yang terbuat dari bahan metal. D. Pengujian Dielectric Disspation Factor Pengujian ini bertujuan mengukur arus bocor melalui minyak isolasi, yang secara tidak langsung mengukur seberapa besar pengotoran atau pemburukan yang terjadi. E. Pengujian Interfacial Tension Pengujian IFT antara minyak dengan air dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan polar contaminant yang larut dan hasil proses pemburukan. Karakteristik dari IFT akan mengalami penurunan nilai yang sangat drastis seiring tingginya tingkat penuaan pada minyak isolasi. IFT juga dapat mengindikasi masalah pada minyak isolasi terhadap material isolasi lainnya. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
26
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) F. Pengujian Sediment dan Sludge Pengujian sediment ini bertujuan mengukur seberapa banyak (%) zat pengotor terhadap minyak isolasi trafo arus. G. Pengujian Flash point Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui flash point atau titik nyala api dari minyak isolasi. 2.3.4. Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan suatu tool diagnosa untuk mendeteksi dan mengevaluasi gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara mengukur beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi gas: Nitrogen(N2), Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane (CH4), Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2). Mengacu pada standard IEC 60599 “Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free gas analysis” , kelainan dalam peralatan trafo instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA. 2.3.5. Tahanan Pentahanan Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh. 2.3.6. Ratio Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan nilai pada nameplate.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
27
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 2.8. Pengujian Ratio dengan Metode Tegangan Pada sisi sekunder diinjeksikan tegangan yang sesuai, dibawah tegangan saturasi (knee voltage) dan pada sisi primer diukur tegangan menggunakan voltmeter skala rendah dengan impedansi tinggi (20 000 Ω/V atau lebih). Ratio belitan mendekati sama dengan ratio tegangan yaitu membandingkan tegangan di sisi primer dengan tegangan disisi sekunder.
Gambar 2.9. Pengujian Ratio dengan Metode Arus Pengujian ini menggunakan alat uji injeksi arus (high current test injection), dilakukan dengan mengatur catu daya pada alat uji sesuai dengan nilai yang diinginkan serta mencatat arus pada sisi sekunder kedua CT. rasio dari CT adalah sama dengan rasio dari CT referensi yang dikalikan rasio antara arus sisi sekunder CT referensi dengan arus sisi sekunder CT yang diuji, seperti persamaan :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
28
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
NT
: Rasio CT yang diuji
NR
: Rasio CT referensi
IR
: Arus CT referensi
IT
: Arus CT yang diuji (~ nominal)
2.3.7. Pengujian Eksitasi atau Vknee Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik eksitasi dari trafo arus. Karakteristik eksitasi adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara arus eksitasi dan tegangan rms yang diterapkan pada sisi sekunder CT dalam kondisi sisi primer open circuit. Dalam kurva karakteristik eksitasi dapat diketahui tegangan knee dari suatu CT maka dapat dipastikan bahwa CT tidak mengalami kejenuhan saat arus primer sama dengan arus hubung singkat tertinggi.
Gambar 2.10. Rangkaian pengujian eksitasi
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
29
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
Gambar 2.11. Karakteristik Eksitasi
2.4. Shutdown Treatment Shutdown treatment adalah pekerjaan untuk memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat in service inspection/measurement atau menindaklanjuti shutdown testing/measurement Tabel 2.1. Shutdown treatment pada CT No 1
Peralatan yg Dipelihara Box Terminal
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Cara Pemeliharaan Bersihkan Box Terminal.
Standar Hasil Bersih 30
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) Periksa gasket / karet tutup
Rapat & Tidak
Box Terminal.
Bocor
Periksa gland kabel entry.
Rapat
Buka tutup Box Terminal & bersihkan bagian dalam.
Bersih
Bersihkan terminal & kabel Baut-baut Terminal Utama 2
3
4
III.
dan Pentanahan serta baut wiring dalam Box Terminal
Limit Switch Indikator dan Alarm low presure SF6
Isolator dan Housing CT serta kaca penduga
konektor.
Bersih
Pengencangan baut-baut terminal.
Kencang
Uji fungsi.
Trip dan Indikasi
Bersihkan Isolator dan Housing CT serta kaca
Bersih
penduga.
EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN DAN REKOMENDASI 3.1. In Service Inspection Tabel 3.1. Evaluasi dan Rekomendasi inservice inspection CT No
Item Inspeksi
1.
Level ketinggian minyak
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Hasil Inspeksi Minimum
Rekomendasi ‐ Pastikan kondisi indikator ketinggian minyak normal / tidak
31
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) normal ‐ Periksa apakah ada kebocoran minyak ‐ Lakukan langkah seperti pada item 3 tabel ini. Maksimum
‐ Pastikan kondisi indikator ketinggian minyak normal / tidak normal ‐ Pastikan bahwa tidak ada kontaminasi air dari luar ‐ Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah fatik maka lakukan penggantian seal dan penggantian minyak sesuai manual instrcuction/hubungi manufacturer.
2.
Level tekanan gas
Minimum
‐ Pastikan kondisi indikator manometer normal / tidak normal ‐ Periksa apakah ada kebocoran gas ‐ Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah fatik maka lakukan penggantian seal dan penambahan gas sesuai manual instruction/hubungi manufacturer.
Maksimum
‐ Pastikan kondisi indikator manometer normal / tidak normal
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
32
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 3.
Kebocoran minyak
Rembes/Bocor
‐ Periksa sumber kebocoran minyak ‐ Lakukan pengujian kualitas minyak untuk memastikan kondisi minyak isolasi (khusus untuk jenis non hermatically sealed) ‐ Jika hasil pengujian minyak isolasi dalam kondisi poor, maka lakukan langkah seperti pada sub bab 3.3.3 (karakteristik minyak) ‐ Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah fatik maka lakukan penggantian seal dan penggantian minyak sesuai manual instrcuction/hubungi manufacturer.
4.
Kondisi fisik isolator porcelain
Flek/Retak/pecah
Lakukan penggantian CT bila pecah tdk bisa ditoleransi. (retak melingkar) Lapisi dengan insulator varnish untuk kondisi isolator flek atau dengan gunakan ceramic sealer/ceramic rebound untuk kondisi pecah kecil.
5.
Kondisi core
Retak
Lakukan penggantian CT
housing 6.
Kondisi structure penyangga
Korosi/Kendor/Be ngkok
Cat ulang / perbaiki
7.
Kondisi grounding
Lepas/kendor/
‐ Sambungkan kembali kawat
rantas Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
pentanahan sehingga pentanahan 33
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) tersambung dengan mesh grounding GI. ‐ Kencangkan kembali kawat pentanahan sehingga pentanahan tersambung dengan mesh grounding GI. ‐ Sambungkan ganti kawat pentanahan sehingga pentanahan tersambung dengan mesh grounding GI.
3.2. In Service Measurement 3.2.1. Thermovisi klem dan konduktor Data Tambahan yang diperlukan untuk evaluasi hasil thermovisi adalah : Beban saat pengukuran dan Beban tertinggi yang pernah dicapai (dalam Ampere). Selanjutnya dihitung selisih (∆T berikut :
akhir)
antara suhu konduktor dan klem dengan mengunakan rumus
(I max/I beban)2 x │∆T awal │ dimana : I max
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
:
Beban tertinggi yang pernah dicapai
34
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) I beban
:
Beban saat pengukuran
│∆T awal │
:
Selisih suhu konduktor dan klem CT Tabel 3.2 Evaluasi dan Rekomendasi Thermovisi Klem
No
∆T akhir
Rekomendasi
1.
<10o
Kondisi normal, pengukuran berikutnya dilakukan sesuai jadwal
2.
10o-25o
Perlu dilakukan pengukuran satu bulan lagi
3.
25o-40o
Perlu direncanakan perbaikan
4.
40o-70o
Perlu dilakukan perbaikan segera
5.
>70o
Kondisi darurat
3.2.2. Thermovisi Isolator dan Housing CT Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil thermography CT fasa R,S, dan T. Berdasarkan InternationaI Electrical Testing Association (NETA) Maintenance Testing Specifications (NETA MTS-1997) interpretasi hasil thermovisi dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 3.3. Evaluasi dan rekomendasi Thermovisi isolator dan housing CT No
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
∆T1
Rekomendasi
35
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) (perbedaan suhu antar fasa) 1.
1 o C – 3o C
Dimungkinkan ada ketidaknormalan, perlu investigasi lanjut.
2.
4 oC – 15oC
Mengindikasikan adanya defesiensi, perlu dijadwalkan perbaikan.
>16oC
3.
Ketidaknormalan Mayor, perlu dilakukan perbaikan / penggantian segera.
3.3. Shutdown Testing/ Measurement 3.3.1. Tahanan Isolasi Standar : VDE Batasan yang digunakan : 1MOhm per 1 kV (phasa-phasa)
Tabel 3.3. Evaluasi dan Rekomendasi Pengujian Tahanan Isolasi No
Hasil Uji
1.
> 1MOhm/1kV
Good
2.
< 1MOhm/1kV
Poor
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Keterangan
Rekomendasi
‐
Lakukan pengujian lebih lanjut
36
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
3.3.2. Tan Delta Batasan Tan δ (reff ABB)
Tabel 3.4. Evaluasi dan Rekomendasi Pengujian Tan Delta
No 1
Hasil Pengujian
Rekomendasi
CT 70 kV
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Keterangan
37
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) < 5%
Acceptable
Lakukan pengujian sesuai periode yang dijadwalkan
> 5%
Unacceptable
a.Lakukan pengujian sekali lagi untuk memastikan akurasi hasil uji b.Lihat trend hasil pengujian /hasil uji periode sebelumnya c. Bandingkan dengan hasil pengujian yang lain (tahanan isolasi), Jika mengindikasikan hal yang sama (poor) maka : d. Lakukan pengujian kualitas minyak isolasi dan DGA (khusus untuk CT jenis non hermatically sealed) jika CT berusia > 10 th dan belum pernah dilakukan pengambilan sample minyak (atau hubungi manufacturer jika sebelumnya sudah pernah dilakukan pengambilan sample minyak) e. Cek Kondisi Diaphragm bellows, jika terindikasi kemasukan air/udara maka laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer. f. Lakukan penggantian bila hasil perbaikan tetap menunjukkan > 5 %.
2
CT 150 kV
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
38
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) <2.5%
Acceptable
Lakukan pengujian sesuai periode yang dijadwalkan
>2.5%
Unacceptable
a.Lakukan pengujian sekali lagi untuk memastikan akurasi hasil uji b.Lihat trend hasil pengujian /hasil uji periode sebelumnya c. Bandingkan dengan hasil pengujian yang lain (tahanan isolasi), Jika mengindikasikan hal yang sama (poor) maka : d. Lakukan pengujian kualitas minyak isolasi dan DGA (khusus untuk CT jenis non hermatically sealed) jika CT berusia > 10 th dan belum pernah dilakukan pengambilan sample minyak (atau hubungi manufacturer jika sebelumnya sudah pernah dilakukan pengambilan sample minyak) e. Cek Kondisi Diaphragm bellows, jika terindikasi kemasukan air/udara maka laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer. f. Lakukan penggantian bila hasil perbaikan tetap menunjukkan > 2.5 %.
3
CT 500 kV <0.5%
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Acceptable
Lakukan pengujian sesuai periode yang
39
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) dijadwalkan >0.5%
Unacceptable
a.Lakukan pengujian sekali lagi untuk memastikan akurasi hasil uji b.Lihat trend hasil pengujian /hasil uji periode sebelumnya c. Bandingkan dengan hasil pengujian yang lain (tahanan isolasi), Jika mengindikasikan hal yang sama (poor) maka : d. Lakukan pengujian kualitas minyak isolasi dan DGA(khusus untuk CT jenis non hermatically sealed) jika CT berusia > 10 th dan belum pernah dilakukan pengambilan sample minyak (atau hubungi manufacturer jika sebelumnya sudah pernah dilakukan pengambilan sample minyak) e. Cek Kondisi Diaphragm bellows, jika terindikasi kemasukan air/udara maka laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer. f. Lakukan penggantian bila hasil perbaikan tetap menunjukkan > 0.5 %.
*) Hasil pengujian tan delta diatas sudah dikoreksi pada temperature 20oC
3.3.3. Kualitas Minyak Tabel 3.5.Evaluasi dan Rekomendasi Pengujian Kualitas Minyak Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
40
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
No 1.
Hasil Pengujian
Keterangan
Rekomendasi
Breakdown Voltage: Kategori D (>170kV) >60 kV/2.5 mm
Good
Normal.
50-60 kV/2.5 mm
Fair
- Periksa apakah ada indikasi kebocoran CT dan perbaiki.
<50 kV/2.5 mm
Poor
- Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
Kategori E (≤ 170 kV)
2.
>50 kV/2.5 mm
Good
40-50 kV/2.5 mm
Fair
<40kV/2.5 mm
Poor
s.d.a
Koreksi ke suhu 20oC
Water Content Kategori D (>170kV) <5ppm
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Good
Normal.
41
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 5-10ppm
Fair
- Periksa apakah ada indikasi kebocoran CT dan perbaiki.
>10ppm
Poor
- Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
Kategori E (≤ 170 kV)
3.
<5ppm
Good
5-15ppm
Fair
>15ppm
Poor
s.d.a
Acidity Kategori D (>170kV) <0.1
Good
‐ Normal.
0.1-0.15
Fair
‐ Laksanakan penggantian minyak
>0.15
Poor
sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer dan monitor. ‐ Bila acidity tetap tinggi laksanakan penggantian CT.
Kategori E (≤ 170 kV) <0.1 Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Good
s.d.a 42
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT)
4.
0.1-0.2
Fair
>0.2
Poor
Dielectric Dissipation Factor Kategori D (>170kV) <0.01
Good
Normal.
0.01-0.03
Fair
- Periksa apakah ada indikasi kebocoran CT dan perbaiki.
>0.03
Poor
- Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
Kategori E (≤ 170 kV)
5.
<0.1
Good
0.1-0.3
Fair
>0.3
Poor
s.d.a
Interfacial Tension (mN/m) Kategori D (>170kV) >28
Good
‐ Normal.
22-28
Fair
‐ Laksanakan penggantian minyak
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
43
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) <22
Poor
Kategori E (≤ 170 kV) 6.
sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
Bukan merupakan pengujian rutin
Pengujian Sedimen dan Sludge <0.02%
Good
‐ Normal.
>0.02%
Poor
‐ Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
7.
Pengujian Flash Point Perubahan <10%
Good
‐ Normal.
Perubahan >10%
Poor
‐ Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
Standard yang digunakan : IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical equipment supervision and maintenance guidance”. *) Khusus untuk CT jenis non hermatically sealed, setalah beroperasi 10 tahun atau jika diperlukan untuk keperluan investigasi 3.3.4. DGA Standar yang digunakan IEC 60599 tahun 1999 “Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free gas analysis”. Tabel 3.6. Evaluasi dan Rekomendasi pengujian DGA Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
44
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) Jenis fault PD
C2H2/C2H4
CH4/H2
C2H4/C2H6
NS 1)
<0.1
<0.2
Partial Discharge
Rekomendasi Investigasi lebih lanjut
D1
Discharge of Low energy
>1
0.1-0.5
>1
Investigasi lebih lanjut
D2
Discharge of High
0.6-2.5
0.1-1
>2
Investigasi lebih
energy
lanjut
T1
Thermal Fault < 300oC
NS 1)
T2
Thermal
<0.1
Fault
>1 (NS) >1
<1
Investigasi lebih lanjut
1-4
Investigasi lebih
o
300
Thermal >700oC
lanjut <0.2
Fault
>1
>4
Investigasi lebih lanjut
NS 1) = not significant regardless of value.
3.3.5. Tahanan Pentanahan Tabel 3.7. Evaluasi dan Rekomendasi Pengujian Tahanan Pentanahan No 1.
Hasil Pengujian < 1 Ohm
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Keterangan Good
Rekomendasi Normal
45
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 2.
> 1Ohm
Poor
Periksa kondisi konduktor grounding dan sambungan.
3.3.6. Ratio Standard yang digunakan : IEEE Std C57.13-1993 “Standard Requirements for Instrument Transformers”. Error ratio hasil pengukuran dan nameplate dikategorikan menjadi dua batasan yaitu : 1. CT untuk keperluan metering : error maksimum + 0.1% 2. CT untuk keperluan lain (proteksi, load control dan keperluan sejenisnya) : error maksimum + 1.2% 3.4. Shutdown Inspection Tabel 3.8. Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Shutdown Inspection
No
Item Inspeksi
Kondisi Normal
Bersih
Rekomendasi bila kondisi normal tidak terpenuhi ‐ Dibersihkan ‐ Periksa gasket / karet tutup Box Terminal ada yg aus / sudah mengeras.
1
Bila sdh aus agar gasket / karet diganti.
Box Terminal Kering
‐ Periksa kondisi tutup box beroperasi normal / tidak. ‐ Periksa kondisi engsel/baut/kunci penutup box normal / tidak.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
46
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) ‐ Periksa kondisi box terminal masih baik/sudah berkarat/berlubang. ‐ Periksa kondisi gland kabel tertutup rapat / tidak. Agar selalu tertutup rapat. Baut-baut Terminal Utama 2
dan Pentanahan serta baut wiring dalam Box Terminal
Bersih
Dibersihkan dari kotoran, jamur & karat.
Kencang
Lakukan pengencangan baut-baut terminal.
Beroperasi normal
Lakukan pengujian fungsi
Bersih
Dilakukan pembersihan
Limit Switch 3
Indikator dan Alarm low presure SF6
4
Isolator dan Housing CT serta kaca penduga
IV.
TABEL URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN Tabel 4.1. Uraian Kegiatan Pemeliharaan
Jenis Pemeliharaan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Jenis Inspeksi/Pengujian
Periode
Batasan Operasi
47
Alat Uji
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 1.
In service Inspection
Pemeriksaan level
Mingguan
NORMAL
Visual
Harian
MEDIUM
Visual
Harian
NORMAL
Visual
ketinggian minyak CT 2.
Pemeriksaan level tekanan minyak (khusus untuk dengan rubber bellow) dan tekanan gas.
3.
Pemeriksaan kebocoran minyak
4.
Pemeriksaan kondisi fisik isolator porcelain
Mingguan
NORMAL
Visual
5.
Pemeriksaan kondisi
Mingguan
NORMAL
Visual
core housing 6.
Pemeriksaan kondisi structure penyangga
Tahunan
NORMAL
Visual
7.
Pemeriksaan kondisi
Bulanan
NORMAL
Visual
grounding
Jenis
Jenis Pemeliharaan
In service
Inspeksi/Pengujian 1.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Thermovisi antara klem
Periode
3 Bulanan
Batasan
Alat Uji
Operasi ∆T < 10 0 C
Kamera 48
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) measurement
2.
Shutdown Testing Measurement
1.
dan konduktor
atau 2 mingguan
Thermovisi housing &
Bulanan atau
isolator CT
2 mingguan
Pengujian tahanan Isolasi
2 Tahunan
Thermography
∆T = 1 - 3 0 C Kamera Thermography > 1MΩ/1kV
Alat Uji Tahanan Isolasi
2.
Pengujian Tan Delta dan Kapasitansi
2 Tahunan
70 kV < 5 % Alat uji tan delta 150 kV < 2,5 % 500 kV < 0,5 %
3.
Pengujian Tahanan
2 Tahunan
<1Ω
Pentahanan
4.
Pengujian Ratio
Alat uji tahanan pentanahan
Jika direlokasi Metering + 0,1%
Alat uji ratio
Proteksi + 1,2%
5.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Pengujian Eksitasi
Jika direlokasi
Alat uji Vknee
49
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 6.
Pengujian kualitas
Time based setiap 10 tahun atau jika
minyak isolasi, meliputi ;
diperlukan (hasil Tan Delta melebihi nilai standar)
a. Pengujian Break Down Voltage (BDV)
Alat uji Teg
< 70 kV ≥ 30 kV/2,5 mm
tembus
70-170 kV ≥ 40 kV/2,5 mm > 170 kV ≥ 50 kV/2,5 mm
b. Pengujian Water Content
Alat uji Kadar Air
mgH2O/kg Oil at 200 C < 5
c. Pengujian Acidity
mgKOH/g < 0,1
lat uji Kadar Keasaman
d. Pengujian Dielectric Disspation Factor e. Pengujian Interfacial Tension f. Pengujian Sediment dan Sludge g. Pengujian Flash point
Alat uji Tan δ minyak
> 170 kV : < 0,01 ≤ 170 kV : < 0,1 mN/m > 28
Alat uji IFT
> 0,2
Alat uji Sediment Alat uji
Perubahan < 10 %
Flash Point 7. Pengujian DGA Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Time based setiap 10 tahun atau jika 50
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) diperlukan (hasil Tan Delta melebihi nilai standar)
Shutdown treatment 1.
H2
< 100
CH4
< 120
C2H2
< 35
C2H4
< 50
C2H6
< 65
CO
< 350
CO2
< 2500
N2
< 1 - 10 %
O2
< 0,2 - 0.35
Pemeliharaan
2 Tahunan
NORMAL
seal, compound
Box Terminal 2. Pemeliharaan
Visual,
2 Tahunan
NORMAL &
Tools set
KENCANG
Baut-baut Terminal Utama dan Pentanahan serta baut wiring dalam Box Terminal 3. Limit Switch Indikator Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
2 Tahunan
BEKERJA
Tools set & 51
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) dan Alarm low presure SF6 4. Isolator dan Housing
2 Tahunan
NORMAL
Multi meter
BERSIH
Tools set &
CT serta kaca penduga
Lap Majun
DAFTAR ISTILAH In service
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
:
Kondisi bertegangan
52
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) In service inspection
:
Pemeriksaan dalam kondisi bertegangan dengan panca indera
In service measurement
:
pemeriksaan/pengukuran dalam kondisi bertegangan dengan alat bantu.
Shutdown testing
:
Pengujian/pengukuran dalam keadaan tidak bertegangan
Shutdown function check
:
Pengujian fungsi dalam keadaan tidak bertegangan
Online Monitoring
:
Monitoring peralatan secara terus menerus melalui alat ukur terpasang
DAFTAR PUSTAKA
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
53
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) 1. IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical equipment supervision and maintenance guidance 2. IEC 60599 tahun 1999 “Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free gas analysis” 3. IEEE Std C57.13-1993 “Standard Requirements for Instrument Transformers”. 4. Presentasi DOBLE tentang pengujian CT 5. Presentasi ABB tentang diagnose CT 6. Paper IEEE, “A Tool for Realibity and Safety: Predict and Prevent Equipment failures with Thermography” , Copyright mareial IEEE Paper No. PCIC-97-06
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
54
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN FMEA TRANSFORMATOR ARUS
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
55
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN Formulir in service Inspection Harian
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
56
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN Formulir in service Inspection Mingguan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
57
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN Formulir in service Inspection Bulanan
4 . 2 . F o r m u l i r
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
58
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN
Formulir in service Inspection Tahunan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
59
PT PLN (Persero) TRANSFORMATOR ARUS (CT) LAMPIRAN Formlulir In Service Measurement (THERMOVISI)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
60