BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara variabel bebas dan terikat, artinya variabel bebas dan terikat pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang dipakai adalah metode penelitian survei yaitu metode penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek, biasanya cukup banyak, tapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan
menggunakan kuesioner
(Arikunto, 2006 ;
Notoatmodjo,2003 ; Nursalam, 2003).
B. VARIABEL PENELITIAN Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independent (bebas) Variable independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswa tentang IMS. 2. Variabel Dependent (terikat) Variabel dependent dalam penelitian ini adalah perilaku seks pranikah pada mahasiswa.
40
C. DEFINISI OPERASIONAL Tabel 3.1. Definisi Operasional N o 1
Variabel penelitian Variabel bebas : Pengetahuan mahasiswa tentang IMS
2
Variabel terikat : Perilaku seks pranikah mahasiswa DIII Kebidanan
Definisi Operasiaonal Kemampuan mahasiswa untuk mengetahui tentang IMS, meliputi: pengertian IMS, jenis IMS penyebab IMS, perjalanan penyakit, tanda dan gejala IMS, cara penularan serta pencegahan IMS
Perilaku seksual yang dilakukan sebelum menikah meliputi kissing, necking, petting, oral seks, vaginal seks, hubungan seks dengan pasangan tidak tetap dan pengunaan alkon pada aktivitas seksual
Parameter Alat ukur : Kuisioner Skala : Interval Nilai ukur : Pengetahuan tentang IMS yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan negatif, dalam bentuk pilihan dengan jawaban benar dan salah. Untuk pernyatan positif nilai : 1 untuk jawaban benar, nilai : 0 untuk jawaban salah dan pada pernyataan negatif nilai : 0 untuk jawaban benar nilai : 1 untuk jawaban salah, sehingga diperoleh jumlah skor Pada analisis deskriptif akan di kategorikan menjadi : a. baik : jika nilai >75% (skor >15) b. cukup :jika nilai antara 60-75% ( skor antara 12-15 ) c. kurang:jika nilai <60% (skor < 12) (Arikunto, 2002) Alat ukur : Kuesioner Skala : Interval Nilai ukur: pertanyaan tentang perilaku seks pranikah ada 31 pertanyaan nilai 1 untuk jawaban (a) nilai 0 untuk jawaban (b ), sehingga diperoleh jumlah skor.
D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai Juni 2009 sedangkan pengambilan data bulan Mei 2009 sampai Juni 2009 dan tempat penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi di Semarang yang memiliki program studi DIII Kebidanan E. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi DIII kebidanan tingkat I dan II pada10 Perguruan Tinggi negeri maupun swasta di Semarang, dengan jumlah total populasi sebanyak 1993 mahasiswa 2. Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan tiga tahapan, tahap pertama menentukan sampel Perguruan Tinggi di Semarang yang memiliki program studi DIII Kebidanan menggunakan teknik pengambilan sampel acak kelompok (Cluster Random Sampling) dengan Perguruan Tinggi sebagai klasternya dari 10 Perguruan Tinggi di Semarang (POLTEKKES Semarang, AKBID Abdi Husada, Universitas Muhammadiyah, AKBID Karsa Mulia, AKBID Panti Wilasa, STIKES Widya Husada, STIKES Tlogorejo, STIKES Karya Husada, Universitas Islam Sultan Agung, AKBID Soko Tunggal) diambil secara acak 4 Perguruan Tinggi yaitu Poltekes Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas Islam Sultan Agung Semarang
(UNISULA) dan Widya Husada yang jumlah mahasiswa tingkat I dan II sebanyak 762 mahasiswa, kemudian dari keempat perguruan tinggi tersebut di ambil sempel secara Stratified Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak stratifikasi, agar pertimbangan sampel dari masing-masing Perguruan Tinggi memadai maka di lakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan jumlah mahasiswa
dari
masing–masing
Perguruan
Tinggi
(Proporsional
Stratified Random Sampling). Maka untuk menetapkan jumlah sampel dapat menggunakan rumus yang sederhana yaitu : n=
N 1 N (d 2 )
dimana, N
= Besar populasi
n
= Besarnya sampel
d
= Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,1) Perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut : n
=
N 1 N (d 2 )
=
762 1 762(0,12 )
=
762 1 762( 0,01)
=
762 8,62
= 88,39 Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 89 mahasiswa. Sampel pada penelitaian ini adalah mahasiswa program studi DIII Kebidanan Semarang dengan kriteria : a. Keriteria Inklusi 1. Mahasiswa DIII kebidanan yang bersedia menjadi responden 2. Belum menikah b. Kriteria Ekslusi Mahasiswa yang tidak bisa di wawancara karena sakit Proses selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling, pada setiap Perguruan Tinggi. Peneliti mengelompokkan subyek sampel dalam 2 strata yaitu tingkat I dan Tingkat II pada masing masing Perguruan Tinggi. Setelah didapatkan sampel secara proporsional, pengambilan sampel dari setiap strata dilakukan dengan cara random dan memperhatikan proporsi pada masingmasing Perguruan Tinggi yaitu : Dengan menggunakan rumus sampel1 =
populasi xtotalsamp le totalpopulasi
Maka jumlah sampel yang diambil dari masing masing Perguruan tinggi yaitu :
1. POLTEKKES Semarang a) Tingkat I : 80 mahasiswa =
80 x89 = 9,34 = 10 Mahasiswa 762
b) Tingkat II : 80 mahasiswa =
80 x89 = 9,34 = 10 Mahasiswa 762
Jadi sampel yang diambil dari POLTEKKES Semarang sebanyak 20 mahasiswa. 2. Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) a) Tingkat I : 192 mahasiswa =
192 x89 = 22, 42 = 23 Mahasiswa 762
b) Tingkat II : 95 mahasiswa =
95 x89 = 11,09 = 11 Mahasiswa 762
Jadi sampel yang diambil dari UNIMUS sebanyak 34 mahasiswa 3. Universitas Sultan Agung Semarang (UNISULA) a) Tingkat I : 80 mahasiswa =
80 x89 = 9,34 = 10 Mahasiswa 762
b) Tingkat II : 80 mahasiswa =
80 x89 = 9,34 = 10 Mahasiswa 762
Jadi sampel yang diambil dari UNISULA sebanyak 20 mahasiswa 4. WIDYA HUSADA a) Tingkat I : 80 mahasiswa =
80 x89 = 9,34 = 10 Mahasiswa 762
b) Tingkat II : 75 mahasiswa =
75 x89 = 8,75 = 9 Mahasiswa 762
Jadi sampel yang diambil dari Widya Husada sebanyak 19 mahasiswa
Setelah
dilakukan
penghitungan
sampel
secara
proporsional,
berdasarkan strata dan kelompok perguruan tinggi, hasil dari penghitungan dibulatkan keatas sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 93 responden. F. ALAT DAN INSTRUMEN Alat penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data untuk tiap variable menggunakan kuesioner. Cara pengumpulan data yaitu dengan menyebar kuesioner yang telah disediakan dengan pertanyaan yang dijawab oleh responden. Instrumen kuesioner dipilih karena kuesioner adalah salah satu media penghubung antara peneliti dan responden serta dapat memperoleh data yang benar-benar diperlukan peneliti, juga dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga (Notoatmodjo, 2003) Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu : a) Pengetahuan tentang IMS yang terdiri dari 20 pertanyaan, dalam bentuk pilihan dengan jawaban benar dan salah. Untuk jawaban benar=1, salah=0 b) Perilaku seks pranikah mahasiswa yang terdiri dari 32 pertanyaan dalam bentuk pilihan dengan jawaban (a) atau (b), nilai 1 untuk jawaban (a), nilai 0 untuk jawaban (b). G. METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengetahuan tentang IMS kesemua data tersebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. Sedang data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
a. Data Primer Data Primer adalah data yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti terhadap responden Sumber : Responden b. Data Sekunder Data sekunder adalah pendukung data primer yang meliputi data demografis. Sumber : Data Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Data Pilar PKBI Jawa Tengah, Data BKKBN mengenai perevalensi kejadian IMS, Profil Beberapa Perguruan tinggi tempat pengambilan data, laporan hasil penelitian, buku, artikel, jurnal.
H. METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA 1. Metode Pengolahan Data Pengolahan data penelitian dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut (Alimul H., 2003) : a. Editing Editing yaitu melakukan pengecekan kelengkapan data di antaranya kelengkapan identitas responden, lembar kuesioner, dan kelengkapan pengisian, sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan data dapat segera dengan mudah melakukan perbaikan.
b. Scoring Scoring yaitu memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor, yaitu : 1.
Data Pengetahuan Data pengetahuan diperoleh dari jawaban kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan pada mahasiswa, setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan bila salah diberi skor 0. Total skor pengetahuan kemudian dikategorikan, dengan ketentuan: (a) baik : bila nilai > dari 75% (total skore > 15), (b) cukup : bila nilai antara 60-75% (total skor 12-15), (c) kurang : bila nilai < 60% (total skor < 12).
2.
Data Prilaku seks pranikah Data perilaku diperoleh dari jawaban kuesioner yang terdiri dari 32 pertanyaan dalam bentuk pilihan dengan jawaban (a) atau (b), nilai 1 untuk jawaban (a), nilai 0 untuk jawaban (b).
c. Tabulating Tabulating merupakan kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria. d. Entry Data Entry data merupakan proses memasukkan data ke dalam komputer melalui program SPSS versi 12.0. Sebelum dilakukan analisa dengan komputer dilakukan pengecekan ulang terhadap data.
2. Teknik Analisis Data a. Analisa Univariat Analisa univariat menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 meliputi identitas responden, pengetahuan tentang IMS dan perilaku seks pranikah mahasiswa b. Analisa Bivariat Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Hastono, 2001), maka diuji dahulu kenormalannya dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil uji data tidak memiliki distribudi normal maka dianalisa dengan menggunakan uji maka dianalisa dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Taraf kesalahan ditetapkan 5% atau taraf kepercayaan 95% (Sugiyono, 2005).
I. JADWAL PENELITIAN Terlampir