QUESTION & ANSWER MCA-Indonesia | Community Renewable Energy Grant (Window 3A) CfP Reference : CfP/GP-W3A/001/2014 Clarification No.: 5 Received Date : 19 Jan 2015 Release Date : 6 Feb 2015
No
Reference Instructions
Question
Answer
Subject: Project 26
We would like to participate in grant from Green We have several types of grant windows. You Prosperity Program. How we could do that? could look through information for each grant windows at http://gp.mca-indonesia.go.id. Please have a look and try to understand our program and our grant windows including all requirements before you could decide which grant window that suits with your organization. You could send application for each grant window if you think that your organization will be eligible. Specific for renewable energy for community, you could check: http://gp.mca-indonesia.go.id/re/community
Kami ingin berpartisipasi dalam hibah Green Prosperity Kami memiliki berbagai tipe jendela hibah. Program. Bagaimana caranya? Anda dapat melihat informasi pada masingmasing jendela tersebut pada http://gp.mcaindonesia.go.id. Silahkan memahami program dan jendela hibah kami serta persyaratan yang terkait sebelum Anda menentukan ke jendela hibah mana yang sesuai dengan organisasi Anda. Anda dapat mengirimkan aplikasi ke setiap jendela hibah apabila Anda merasa organisasi Anda dapat memenuhi persyaratan yang diminta. Khusus untuk Hibah Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat dapat dilihat pada: http://gp.mca-indonesia.go.id/re/community. 27
Can we propose project to increase lebak farmer income? Their problem in dry season that land cannot be utilized although there is a river nearby. If we use diesel pump this will not be profitable. There is a technology with modified turbine for lifting the water, so the land can be watered.
As long as the proposed renewable energy technology will be replacing fossil fuel and included as in Table 1 and Annex 2 of the CfP, you could propose for such project.
Bisa tidak proyek ini adalah untuk meningkat pendapatan petani sawah lebak dimana permasalahan mereka adalah pada saat musim kering lahan tersebut tidak bisa digarap padahal ada sungai didekatnya, tapi kalau menggunakan pompa biaya solar cukup besar dan hasilnya menjadi rugi. Ada teknologi tepat guna dengan menggunakan kincir yang telah dimodifikasi dapat menaikkan air, sehingga sawah lebak tersebut dapat diairi dengan kincir tsb.
Selama teknologi energi terbarukan yang diusulkan akan menggantikan bahan bakar fosil dan termasuk ke dalam Tabel 1 dan Lampiran 2 dari CfP, Anda dapat mengusulkan proyek tersebut.
28
Our company are Project Managers for “Hutan Tanaman Industri (HTI)” land in a certain area. The lease on this land is until 2036 and all the documents, including AMDAL, are current. We plan to establish a Jatropha curcas plantation to produce Crude Jatropha Oil (CJO) for fuel plus the residual Seedcake as Biomass fuel. Previously we were discussing this project as a Renewable Fuel supply for power plant. Can we qualify for any type of grant?
If you would like to apply for Renewable Energy Community Grant, your proposed project should be in maximum 3 MW for each facility as the capacity limit. The project itself should be owned by community. In term of technology itself, we mentioned in Table 1 of CfP that your type of project is included in our biomass targeted sector. Please see the following link for more information regarding Renewable Energy Community Grant: http://gp.mcaindonesia.go.id/re/community. We have a bigger capacity for a specific project which is between 1 MW till 10 MW for the Cofunding Renewable Energy Grant. This facility should have/or in the process for a Power Purchase Agreement with PLN. This grant has been launched too, please have a look to http://gp.mca-indonesia.go.id/re/commercial.
Perusahaan kami adalah Pengelola Proyek untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) di area tertentu. Penyewaan lahan ini hingga 2036 dan semua dokumen termasuk AMDAL adalah dokumen terkini. Kami merencanakan untuk membuat perkebunan Jatropha curcas untuk menghasilkan Minyak Jatropha Mentah untuk bahan bakar termasuk sisa pembibitan untuk bahan bakar biomassa. Sebelumnya kami telah berdiskusi mengenai proyek ini sebagai suplai bahan bakar nabati untuk pembangkit listrik. Apakah kami memenuhi kualifikasi untuk jenis hibah tertentu?
Apabila Anda hendak mengirimkan aplikasi ke Hibah Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat, maka kapasitas Anda harus maksimum 3 MW per fasilitas yang menjadi limit kapasitas dari hibah tersebut. Sehubungan dengan teknologi itu sendiri, kami menyebutkannya di Tabel 1 dari CfP bahwa tipe proyek Anda termasuk kepada target sektor kami di biomasa. Mohon lihat informasi lebih lengkap mengenai Hibah
Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat pada: http://gp.mca-indonesia.go.id/re/community. Kami memiliki kapasitas yang lebih besar untuk proyek spesifik antara 1 MW hingga 10 MW untuk Hibah Pembiayaan Bersama Energi Terbarukan. Fasilitas ini harus memiliki Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN. Hibah ini juga telah diluncurkan dan dapat dilihat pada http://gp.mca-indonesia.go.id/re/commercial.
29
Annex-1 1.1(6)
Is it necessary for an applicant to have relevant It is important for MCA-Indonesia that experience in similar project in South East Asia only? proponents have project experience in South East Asia as well as experience in navigating For e.g. If we have done similar project in Europe but not Indonesia’s complex permitting process (see in Southeast Asia, are we still eligible for window 3A or Annex 1 of CfP). If you could not provide this, do we have to fulfill some other criteria to meet the there will be two additional options: requirement? 1. Cooperate with other partner that has such experience (either Indonesian company or international company). 2. Providing a minimum two CVs of Senior Management that can demonstrate their ability to undertake the proposed project.
Apakah diperlukan bagi Pengusul untuk memiliki Sangat penting bagi MCA-Indonesia bahwa pengalaman pada proyek yang sama di daerah Asia Pengusul memiliki pengalaman proyek di Asia Tenggara saja? Tenggara juga pengalaman mengurus perizinan di Indonesia (lihat Lampiran 1 dari Sebagai contoh, kami memiliki proyek sejenis di Eropa, CfP). Jika Anda tidak dapat menyediakan hal ini, tapi bukan di Asia Tenggara. Apakah kami layak untuk ada dua pilihan: jendela 3A atau apakah kami harus memenuhi kriteria tersebut? 1. Bekerjasama dengan mitra lain yang memiliki pengalaman di bidang tersebut (baik perusahaan Indonesia atau pun perusahaan internasional). 2. Menyediakan minimum dua CV dari Senior Manajemen yang dapat menunjukkan kemampuan yang diusulkan tersebut. 30
31
Cost of Operation & Maintenance
In CFP ”Riau” is one of the eligible provinces, can you please confirm that whether “Riau islands” also comes under the same category or not?
It is the “Riau Province” and not including the “Riau Islands Province”.
Di dalam CfP disebutkan “Riau” sebagai provinsi yang layak, dapat kah Anda mengkonfirmasikan apakah “Riau Kepulauan” juga termasuk ke dalam kategori tersebut atau tidak?
“Provinsi Riau” termasuk ke dalamnya, tetapi tidak termasuk “Provinsi Kepulauan Riau”.
The project scope includes design, development, We could provide O&M costs till 1 year after construction, commissioning, and operation and COD but no later than April 1 2018. The EPC maintenance: contractor will operate and maintain the facility till two years after COD but this will be under • Annexure 11 Page 51 (in English version)– SPV cost. After the 2nd year from COD, SPV can says “EPC is responsible for 1 year O&M decide either to extent the O&M contract with from COD”. that EPC contractor or signing a new agreement • However, Annexure 11 Page 52 (in English version)-says “EPC to operate and maintain with another company (see Annex 11). Thus,
the asset for 2 years from COD. MCA-I to we would like to have a smooth transition provide funding for first 12 months of period between the EPC company who is doing operating costs”. the first O&M contract and the new one. Can you please confirm that O&M is for 1 or 2 year from COD?
Porsi kerja termasuk perencanaan, pengembangan, Kami dapat menyediakan biaya O&M hingga 1 konstruksi, komisioning, dan operasional dan tahun sejak dari COD tetapi tidak melewati 1 April 2018. Kontraktor EPC tersebut tetap ada pemeliharaan: di lokasi tersebut untuk memastikan • Lampiran 11 Halaman 51 (versi Bahasa pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas Inggris)–menyatakan “EPC bertanggung dapat dilakukan oleh perusahaan EPC yang jawab selama 1 tahun dari COD untuk sama hingga dua tahun setelah COD namun O&M”. • Sementara, Lampiran 11 Halaman 52 (versi dengan biaya dari SPV. Setelah tahun ke 2 dari Bahasa Inggris)-menyatakan “EPC akan COD, SPV dapat memutuskan akan mengoperasikan dan memelihara aset melanjutkan O&M kontrak dengan kontraktor selama 2 tahun sejak dari COD. MCA-I akan EPC tersebut atau menandatangani kontrak menyediakan pendanaan untuk 12 bulan baru dengan perusahaan lain (lihat Lampiran 11). Karena itu kami bermaksud memiliki pertama dari biaya operasional”. periode transisi yang mulus antara perusahaan Dapatkah Anda mengkonfirmasi apakah O&M 1 atau 2 EPC yang menjalankan O&M kontrak yang tahun dari COD? pertama dengan perusahaan yang baru.
32
Cost of Project Managing Director (PMD) & Community Liaison Officer(CLO?) of SPV
•
•
Annexure 11-says the cost covered for PMD & CLO in the project proposal is from Project Starts to 2nd Anniversary from COD. Annex 10-(A.11) says the cost in proposal should cover the PMD cost & CLO cost during construction & for first three years.
It is a typo, the PMD & CLO cost should be for 2 years after COD.
Can you please confirm that PMD & CLO cost is for 2 year or 3 year from COD. •
•
Lampiran 11-menyatakan bahwa biaya yang digunakan untuk menanggung PMD dan CLO di dalam proposal proyek adalah dari Proyek dimulai hingga ulang tahun ke 2 dari COD. Annex 10-(A.11) menyatakan proposal harus dapat membiayai PMD dan CLO selama konstruksi hingga tiga tahun pertama.
Ini adalah kesalahan cetak, pembiayaan PMD & CLO seharusnya 2 tahun setelah COD.
Dapatkah Anda menjelaskan apakah biaya PMD & CLO tersebut untuk 2 tahun atau 3 tahun dari COD?
33
Page 4
Regarding Page 4, Step 1, the CfP states “…Applicants who do not have a DFS or, in MCA-Indonesia’s assessment, require additional development of their DFS, may be eligible for a Technical Assistance & Project Preparation (TAPP) Grant award….” If we do not yet have a full DFS, should the Concept Note propose a budget for a TAPP Grant, to complete the DFS?
Proposals are evaluated based on their technical merit. Proposals that include projects that are in advanced stage of development are preferred to those that are in very early stage of development. Where technical gaps are identified, TAPP funding may be made available for merit-worthy projects.
34
Pada Halaman 4, Step 1, CfP menyatakan “…Pengusul yang tidak memiliki DFS atau, melalui pengkajian dari MCA-Indonesia, membutuhkan pengembangan DFS, mungkin akan layak untuk diberikan Hibah Technical Assistance & Project Preparation (TAPP) ..” Jika kami tidak memiliki DFS lengkap, apakah di dalam Nota Konsep mengusulkan anggaran untuk Hibah TAPP, untuk menyelesaikan DFS?
Proposal akan dievaluasi berdasarkan tingkat teknisnya. Proposal yang melibatkan proyek yang berada di tahap lebih jauh akan menjadi preferensi disbanding proyek yang sama sekali baru. Apabila teridentifikasi perbedaan teknis, hibah TAPP dapat diberikan untuk proyek tertentu yang layak menerimanya.
Are there further guidelines related to such a budget proposal? (Other than on Page 4 where it states: “TAPP Grants provide need-based finance to Eligible Applicants to strengthen their project preparation on par with MCAIndonesia standards. TAPP Grants for this CfP may range up to $250,000 for individual proposals”).
The guideline for the TAPP Grant will not be required on this stage. If your project has been included in the shortlisted project for TAPP Grant, we will discuss with you in more details.
Apakah ada panduan lain terkait dengan anggaran proposal tersebut? (selain pada Halaman 4 yang menyatakan: “Hibah TAPP diberikan berdasarkan kebutuhan finansial dari Pengusul yang Layak untuk memperkuat persiapan proyek tersebut yang terkait dengan standar MCA-Indonesia. Hibah TAPP di dalam CfP ini memiliki kisaran $250,000 untuk tiap proposal”).
Panduan untuk Hibah TAPP belum dibutuhkan pada tahapan sekarang. Jika proyek Anda sudah termasuk ke dalam daftar pendek dari proyek yang akan diberikan Hibah TAPP, maka nantinya kita akan diskusikan secara lebih rinci.
1. We could not find Annex 1 till 12 in Bahasa Indonesian version.
1. For the complete CfP in Bahasa Indonesia, including Annex 1 till 12, they can be downloaded now from http://gp.mcaindonesia.go.id/re/community.
2. We need a supporting document for the sufficient funding (in which amount).
2. We do not have supporting document which mentioned a sufficient funding because it
depends on technology, production capacity. 3. The potential availability of the PLTMH (micro hydro power plant) may not achieve 300 kW.
4. The availability of potential hydro for each majority location is under 50 kW.
location
and
3. If the potential could not achieve 300 kW, then you could propose an aggregated project with a minimum capacity of 50 kW in 6 facilities at the same district (see Section I of CfP). 4. If the existing hydro potential in each location has a capacity below 50 kW, then it can be proposed to combine this project with other eligible renewable energy technologies as stated in Table 1 of CfP.
1. Kami kesulitan mencari berupa lampiran 1 s/d 12 versi Bahasa Indonesia.
1. Untuk CfP lengkap versi Bahasa Indonesia saat ini sudah dapat diunduh pada tautan http://gp.mca-indonesia.go.id/re/community.
2. Kami membutuhkan dokumen pendukung tentang pendanaan yang diperlukan (besarnya berapa).
2. Kami tidak memiliki dokumen pendukung tentang pendanaan yang diperlukan karena hal ini sangat bergantung kepada teknologi, lokasi dan kapasitas produksi.
3. Potensi PLTMH komunitas yang tersedia tidak mencapai 300 kW.
3. Apabila potensi tidak mencapai 300 kW dapat membuatnya menjadi kelompok proyek dengan minimum kapasitas 50 kW pada 6 lokasi fasilitas di mana masih di dalam kabupaten yang sama (lihat Bagian I dari CfP)
4. Potensi yang ada di setiap lokasi kebanyakan di bawah 50 kW.
4. Apabila potensi hidro yang ada di setiap lokasi kebanyakan di bawah 50 kW, maka
dapat diusulkan menggabungkannya dengan teknologi energi terbarukan lainnya yang diperbolehkan seperti tercantum di Tabel 1 dari CfP. 35
36
Can the 4% community portion of the capital expenditure for the project be: loaned to the community and paid back over time via revenue from electricity sales; or provided by the community in the form of land: or can it be entirely in-kind labor, for example, or do they have to make a cash contribution upfront?
Please refer to Section II (subsection B) that explain the community contribution should be 1% cash and 3% in-kind. For the cash form, as long as it has been obtained without breaking any applicable rules and regulations, we could accept it. For the in-kind form, as long as they are part of the listed eligible costs as mentioned in Annex 10 of CfP, you could propose them.
Dapatkah 4% bagian dari masyarakat tersebut berupa: pinjaman untuk masyarakat dan dibayarkan kembali melalui penjualan listrik; atau disediakan masyarakat misalnya dalam bentuk lahan: atau dapat berupa bantuan tenaga kerja, atau mereka harus menyediakan kontribusi cash di awal?
Silahkan merujuk kepada Bagian II (sub bagian B) yang menjelaskan bahwa kontribusi masyarakat harus dalam bentuk cash 1% dan in-kind 3%. Untuk cash, selama dana tersebut diperoleh tanpa melanggar aturan dan peraturan yang berlaku, kami dapat menerimanya. Untuk in-kind, selama termasuk dalam daftar biaya yang layak didanai seperti yang tercantum pada Lampiran 10 dari CfP, Anda dapat mengusulkannya.
Regarding the eligibility criterion of the applicant, Annex 1, section 1.4, could the proven track record of the consortium member which is not the Lead Partner strengthen the eligibility of the consortium?
As long as the Partner has signed a Consortium Agreement with the Lead Partner for the proposed project and the track record can be proven as well as the Partner does not break any applicable rules or regulations during the
execution of the previous projects in the track record, you could use this experience.
37
Sehubungan dengan kriteria kelayakan dari Pengusul, Lampiran 1, bagian 1.4, dapatkah rekaman pengalaman anggota konsorsium yang bukan Mitra Utama memperkuat kelayakan konsorsium?
Selama Mitra tersebut telah menandatangani Perjanjian Konsorsium dengan Mitra Utama pada proyek yang diusulkan dan rekaman pengalaman dapat dibuktikan juga Mitra tersebut tidak melanggar aturan dan peraturan yang berlaku selama pelaksanaan proyek sebelumnya ada di rekaman pengalaman, maka pengalaman tersebut dapat digunakan.
Could each member of the consortium also reference the proven track record in developing, managing and implementing RE projects of its affiliates/sister companies/subsidiaries to demonstrate the qualification of the consortium?
We refer “the Applicant” as an entity (or entities, if a Consortium) that “...has submitted an Application to MCA-Indonesia, has the authority to enter into a Grant Agreement with MCA-Indonesia...” (see Annex 1, section 1.1.1.). Thus, the track record from affiliates/sister companies/subsidiaries will not be qualified if they are not the ones who submitted the Application and not the ones who have the authorities to enter into the Grant Agreement with MCA-Indonesia.
Berhubungan dengan pertanyaan nomor 1, dapatkah setiap anggota konsorsium juga menunjukkan rekaman pengalamannya di dalam mengembangkan, mengelola serta mengimplementasikan proyek energi terbarukan yang berasal dari afiliasi/sister company/subsidiari untuk memenuhi kualifikasi konsorsium?
Kami mengacu “Pengusul” sebagai sebuah perusahaan (atau kumpulan perusahaan, jika konsorsium) yang “…mengirimkan applikasi kepada MCA-Indonesia, memiliki wewenang untuk membuat Perjanjian Hibah dengan MCAIndonesia..” (lihat Lampiran 1, bagian 1.1.1.). Karena itu rekam pengalaman dari
afiliasi/sister company/ subsidiari tidak dapat diikutkan apabila bukan perusahaanperusahaan tersebut yang mengirimkan Aplikasi dan bukan mereka pula yang memiliki wewenang untuk membuat Perjanjian Hibah dengan MCA-Indonesia. 38
39
It is mentioned in Annex I, section 1.3 that “The applicant should have the financial ability to undertake the works proposed in the cover Letter and Concept Note…..”, However, in the concept note template, there is no mention on how the financial ability is to be demonstrated. Could you explain what we need to provide to show the financial ability at the concept note stage?
Please see Annex 4 (section 3) and Annex 5 (section J).
Disebutkan di Lampiran 1, bagian 1.3 bahwa “Pengusul harus memiliki kemampuan finansial untuk melaksanakan pekerjaan yang diusulkan pada Surat Pengantar dan Nota Konsep…”, walau pun begitu di dalam format Nota Konsep tidak disebutkan kemampuan finansial apa yang harus ditunjukkan. Dapatkah Anda menjelaskan apa yang harus kami sediakan untuk menunjukkan kemampuan finansial pada tahapan nota konsep?
Silahkan merujuk pada Lampiran 4 (bagian 3) dan Lampiran 5 (bagian J).
In section 1.1 of annex 1, it is mentioned that “An entity legally registered legally in Indonesia or elsewhere, having the right to design, develop, construct, commission and operate renewable energy projects in Indonesia’ is eligible. However, it is mentioned in section 1.5 that “For those entities established outside of the jurisdiction if the Republic of Indonesia, the
If your company has not been legally registered in Indonesia (as stated in Annex 1, section 1.5.5.), the establishment document from the origin country must be legalized in Indonesia. Please follow all applicable rules and regulations to complete this process.
establishment documentation should be legalized by the appropriate mission in Indonesia”. If there is a company registered in the US wants to be the lead applicant and the company has not yet an representative office in Indonesia, what type of documentation that it needs to provide? Will this company be eligible?
40
Pada bagian 1.1. dari Lampiran 1, disebutkan “Entitas yang secara hukum terdaftar di Indonesia atau tempat lain, memiliki hak untuk merancang, mengembangkan, membangun, melakukan komisioning dan mengoperasikan proyek energi terbarukan di Indonesia” memiliki hak. Namun, disebutkan pula di bagian 1.5 “Untuk entitas yang didirikan di luar yuridiksi Republik Indonesia, dokumen pendirian harus dilegalisir secara lengkap di Indonesia”. Jika ada perusahaan yang terdaftar di Amerika dan ingin menjadi Pengusul Utama dan perusahaan tersebut belum memiliki kantor perwakilan di Indonesia, dokumen apa yang diperlukan? Apakah perusahaan ini dapat mengusulkan?
Jika perusahaan Anda belum terdaftar secara hukum di Indonesia (seperti yang tercantum di Lampiran 1, bagian 1.5.5.), semua dokumen pendirian dari negara asal harus telah dilegalisir di Indonesia. Mohon dipastikan bahwa semua aturan dan peraturan yang berlaku telah dijalankan dalam melengkapi dokumen tersebut.
For a company registered in the US, but does not have a representative office in Indonesia, will this company still be eligible to participate only as a member of the consortium (not as the lead applicant)?
All the consortium member should be able to prove that they could do business legally in Indonesia for this specific project. It is the task for the Lead Applicant to check and verify this. See also answer no 39 in this Q&A sheet.
41
42
Untuk perusahaan yang terdaftar di Amerika tetapi tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia, apakah perusahaan ini layak berpartisipasi sebagai anggota konsorsium (bukan sebagai Pengusul Utama)?
Semua anggota konsorsium harus dapat membuktikan bahwa mereka dapat melakukan bisnis di Indonesia sesuai hukum yang berlaku untuk proyek yang spesifik ini. Ini menjadi tanggung jawab dari Pengusul Utama untuk memeriksa dan memastikannya. Mohon lihat juga jawaban no 39 di lembaran Q&A ini.
It is mentioned that the project ownership structure in annex 11 is provided for illustrative purpose only. Could we confirm the tariff design mentioned there (the tariff expected to be at PLN rates to minimize complications) also for illustration only? Our consortium may come up with different tariff structure and institutional set-up.
The Annex 11 is provided for illustrative purposes only (as stated in Annex 11, first paragraph).
Disebutkan bahwa struktur kepemilikan proyek pada Lampiran 11 hanya sebagai ilustrasi saja. Dapatkah kami mengkonfirmasikan bahwa desain tariff yang disebutkan (ekspektasi tariff adalah sesuai tariff PLN untuk mengurangi komplikasi) juga hanya sebagai ilustrasi saja? Konsorsium kami mungkin akan memiliki struktur tariff yang berbeda dan struktur institusi yang juga berbeda.
Lampiran 11 disediakan hanya untuk gambaran saja (seperti tercantum di Lampiran 1, alinea pertama).
CfP said that MCA-Indonesia can provide up to 96% of Project Total Cost. What other funding sources that are eligible in providing the rest? What about BUMN (StateOwned Company) or BUMD (Regional-Owned Company)? Are they eligible? What if financial-based BUMN can provide loan to local government, so the local government would be able to provide the rest of the funding.
BUMD may act as an Applicant as long as the shares from government is no more than 49%. The Applicant should not be BUMN (see Annex 1, section 1.5.1.). The source of funding for community contribution is to be determined by community.
CfP menyatakan bahwa MCA-Indonesia dapat memberikan 96% dari Total Biaya Proyek. Dalam bentuk apa bentuk pendanaan lainnya yang layak untuk sisa pendanaan tersebut? Bagaimana dengan BUMN atau BUMD? Apakah mereka layak? Bagaimana jika pendanaan BUMN dapat menyediakan pinjaman untuk pemerintah setempat, sehingga pemerintah setempat dapat menyediakan sisa dana tersebut.
BUMD dapat mengajukan sebagai Pengusul selama saham pemerintah tidak lebih dari 49%. BUMN tidak dapat menjadi Pengusul (lihat Lampiran 1, bagian 1.5.1.). Sumber pendanaan yang menjadi bagian kontribusi masyarakat ditentukan oleh masyarakat.
CfP also said that the proposal must contain a Community Support Letter from people in where the project is planned and also their contributions to the project. Can you elaborate what kind of contributions that are eligible? It would be very hard to ask the people around the project to contribute financially to the project given their financial state.
This contribution has been mentioned in “Community Contribution” (see Section II, sub section B): 1% in-cash and 3% in-kind (eligible costs are mentioned in Annex 10). The contribution can come directly from the community (or from guarantor that is given to community).
CfP juga menyatakan bahwa proposal harus mengikut sertakan Surat Dukungan Komunitas dari masyarakat tempat proyek direncanakan dan juga kontribusi mereka ke dalam proyek. Dapatkah Anda menjelaskan bentuk kontribusi seperti apa yang layak? Akan lebih susah meminta masyarakat sekitar proyek untuk memberikan kontribusi pendanaan untuk proyek berdasarkan status keuangan mereka.
Kontribusi ini telah disebutkan pada “Community Contribution” (lihat Bagian II, sub bagian B): 1% dalam bentuk cash dan 3% dalam bentuk in-kind (selama mereka termasuk ke dalam daftar biaya yang layak seperti yang disebutkan pada Lampiran 10, Anda dapat mengusulkannya). Kontribusi ini dapat berasal dari masyarakat langsung (atau dari pihak penjamin yang diserah terimakan kepada masyarakat).
Does the maximum funding provided ($30,000,000) also Please refer to Annex 10 for this answer. There covers the construction and maintenance cost of the is a list of eligible cost that can be proposed. For
project? And how far are the details of construction and clarification, the maximum amount of maintenance plans included in proposal? $30,000,000 is for the whole projects in this grant window and not for each project. In this Concept Note stage, the construction and maintenance plans do not need in very details but should cover the general planning in construction and maintenance of the proposed project. Apakah jumlah maksimum yang disediakan ($30,000,000) juga termasuk biaya konstruksi dan pemeliharaan dari proyek? Berapa rinci perencanaan konstruksi dan pemeliharaan yang perlu dicantumkan di dalam proposal?
43
Silahkan mengacu pada Lampiran 10 untuk jawaban ini. Ada daftar biaya yang diperbolehkan untuk diusulkan. Untuk klarifikasi, jumlah maksimum sebesar $30,000,000 adalah untuk seluruh proyek di jendela hibah ini dan bukan untuk tiap proyek. Pada tahap Nota Konsep ini, perencanaan konstruksi dan pemeliharaan tidak perlu terlalu rinci namun setidaknya meliputi perencanaan umum dari kontruksi dan pemeliharaan dari proyek yang diusulkan.
a) We would like to clarify what you defined as a) It is the kWp of the solar panel itself. capacity for Solar power generation: is it the AC power capability of the battery inverters or the kWp of the solar panel itself? Could you confirm which one? a) Kami hendak mengklarifikasi yang Anda maksud dengan kapasitas pembangkitan tenaga
matahari: apakah tegangan AC yang dapat a) Hal ini berkaitan dengan kWp dari panel dibangkitkan oleh inverter batere atau kWp dari surya tersebut. panel surya tersebut? Yang mana?
b) We would also like to know if we install a solar b) Yes, but please ensure that your system will pumping system, could this be included in the be matched with Table 1 and Annex 2 of the project category covered in this CfP? CfP. b) Kami hendak mengetahu apa bila kami b) Ya, tapi tolong diperhatikan apakah sesuai menggunakan sistem pompa tenaga surya, dengan Tabel 1 dan Lampiran 2 dari CfP. apakah ini dapat dimasukkan ke kategori proyek dari CfP ini?
44
We have just received your email but submitted We launched our Call in provincial, national, questions should be on 19 January 2015, is it possible and international newspapers as well as in submit next week? website and other type of advertisements since 29 November 2014. Unfortunately we could not extend the Q&A period. Saya baru terima email Anda tapi pertanyaan harus Kami meluncurkan Panggilan kami di koran dikirimkan pada 19 Januari 2015. Apakah mungkin provinsi, nasional, dan internasional juga di mengirimkannya minggu depan? website dan bentuk iklan lainnya sejak 29 November 2014. Sayangnya kami tidak dapat mengundurkan periode Q&A ini.
45
1. For community-based biogas that is run by the 1. If the community has experience and community, the O&M will be the community itself. Is this expertise in O&M and full fill all requirements valid for a proposal? as in CfP, then it is possible.
2. For community-based biogas that is run by the 2. The EPC contractor should have experience community, the EPC is the community, not a third party or at least has a minimum two senior management members had been involved in construction contractor. Is this valid for the proposal? previous project at the same capacity as the proposed project (see Annex 4, section 3). 3. For our project, the Special Purpose Vehicle is a 3. It is required to have sufficient cash flow to contractual ownership by the community of the biogas secure O&M of that facility so it can run for 20 plant. No fees are collected for use of the biogas by the years. members. Does this count as a valid ownership structure?
1. Untuk biogas berbasis masyarakat yang dijalankan 1. Jika masyarakat memiliki kemampuan dan oleh masyarakat, O&M akan dilakukan oleh masyarakat pengalaman untuk O&M dan memenuhi segala sendiri. Apakah proposal ini diperbolehkan? persyaratan di CfP, maka dibolehkan. 2. Untuk biogas berbasis masyarakat, EPC adalah 2. Kontraktor EPC harus memiliki pengalaman masyarakat, bukan pihak ketiga sebagai kontraktor. atau setidaknya dua dari anggota senior Apakah proposal ini diperbolehkan? manajemen sebelumnya telah memiliki pengalaman serupa di proyek lain dengan kapasitas yang sama dengan proyek yang diusulkan (lihat Lampiran 4, bagian 3).
3. Untuk proyek kami, Special Purpose Vehicle adalah 3. Akan dibutuhkan aliran dana untuk milik masyarakat berdasarkan kontraktual kepemilikan menjamin Pengoperasian & Pemeliharaan dari untuk fasilitas biogas. Tidak ada biaya yang ditarik dari fasilitas tersebut sehingga fasilitas tersebut dapat beroperasi hingga 20 tahun.
masyarakat. Apakah ini diperbolehkan sebagai bentuk kepemilikan?
46
We would like to clarify our doubts regarding Government Own Enterprise (BUMN) clause in "Annex 1. 1.5. Other Applicant Requirement (1): The Applicant should not be a state owned enterprise (BUMN) but may be an enterprise (BUMD) establish by the district providing central government shareholding is no more than 49%".
Applicant cannot be a Government State Owned Enterprise (BUMN). However, it can be a local government enterprise (BUMD) that established in a district (“Kabupaten”) where the central government’s shares in this BUMD do not exceed 49%.
Kami hendak menanyakan keraguan kami mengenai BUMN yang tercantum di klausa “Lampiran 1.1.5. Syarat-Syarat Pengusul Lainnya (1): Pengusul bukan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tapi dapat berupa (BUMD) yang didirikan oleh kabupaten dengan saham pemerintahan pusat tidak lebih dari 49%”
Pengusul tidak dapat berasal dari BUMN. Tapi dapat berupa BUMD yang didirikan di suatu Kabupaten di mana saham pemerintahan pusat di dalam BUMD tersebut tidak melebihi 49%.