Quarterly Newsletter on Sustainable Landscape Program in Central Java Province
Edisi 2 . Oktober 2016
CONTENT Ulasan Program
2 Gapoktan Saradan
Kabupaten Wonogiri Menerima Sosialisasi Mengenai Lanskap Berkelanjutan Ulasan Program
4 Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Tengah Akan Mengadakan Lomba Provitas Demplot Kedelai
Sukses 5 Kisah Rumah Kedelai
Grobogan: Inovasi Strategi Pengembangan Sektor Kedelai
Peran Penting Wanita 7 Petani Wanita Ikut Menanam Kedelai di Kecamatan Weru, Sukoharjo
Cerita Bentang Alam Berkelanjutan 9 Menilik Pengalaman Grobogan Menanam Kedelai
11 Merapi Peran Kawasan Merapi bagi Pertanian
13 Teknologi Mengolah Kotoran Sapi
menjadi Pupuk Kompos
15 Mereka yang Peduli
REDAKSI Greetings reader, Lebih dari 200 hektar lahan di Kabupaten Klaten urung ditanami kedelai. Para petani di Klaten mengembalikan benih kedelai bantuan dari pemerintah, setelah memutuskan tidak menanam kedelai karena anomali cuaca. Hingga bulan Juli, hujan masih kerap mengguyur wilayah Klaten. Petani di Klaten seharusnya mulai menanam kedelai pada bulan Juni, yaitu saat cuaca kering. Di sisi lain, sebagian besar petani di kabupaten Grobogan justru lebih memilih menanam kedelai di awal musim hujan. Produksi kedelai terbesar mereka justru dihasilkan saat musim-musim basah. Di Grobogan, kedelai yang ditanam awal musim hujan menghasilkan 3 ton kedelai per hektar. Dari situasi ini, terlihat bahwa ada perbedaan respon petani kedelai dalam menyikapi perubahan musim. Perbedaan ini mengindikasikan kurang meratanya informasi dalam pengembangan kedelai dalam lanskap jawa Tengah, yang kemudian mengakibatkan pengalamanpengalaman yang baik tidak dapat tersampaikan ke semua pemangku kepentingan. Kami percaya bahwa setiap pengalaman dan keahlian dari setiap pemangku kepentingan merupakan kontribusi penting dalam pengembangan lanskap berkelanjutan Jawa Tengah. Pengetahuan adalah aset dan kita bisa meningkatkan pengelolaannya sehingga ijinkan kami berbagi kepada Anda mengenai apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Mulai edisi ini, kami juga akan menghadirkan kolom khusus mengenai kondisi kawasan Merapi. Kawasan Merapi memiliki peran penting sebagai menara air bagi tiga daerah aliran sungai (DAS) - DAS Opak, DAS Progo, dan DAS Bengawan Solo – yang mengaliri Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Juga, untuk mendukung penyebaran informasi teknologi pertanian, kami juga memulai kolom baru mengenai teknologi pertanian. Dalam kolom ini, kami akan menginformasikan mengenai berbagai teknologi pertanian, baik dari penyuluh pertanian dan sumber-sumber lainnya. Tim Redaksi
1 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Ulasan Program Gapoktan Saradan Kabupaten Wonogiri Menerima Sosialisasi Mengenai Lanskap Berkelanjutan
Dalam dunia dimana sumber daya alam semakin
Business Watch Indonesia menjelaskan bahwa
terbatas, dan berbagai hal saling terkait, batasan
sektor pertanian tidak dapat berdiri sendiri.
antar sektor menjadi semakin samar. Oleh karena
Lanskap berkelanjutan diperlukan untuk
itu, kegiatan-kegiatan pembangunan semakin
mendukung produksi tanaman pangan, termasuk
umum menggunakan pendekatan bentang alam
kedelai di Desa Saradan. Lanskap adalah segala
sebagai strategi. istilah bentang alam semakin
sesuatu yang ada dalam suatu wilayah dan saling
popular digunakan dalam berbagai kegiatan
mendukung, termasuk air, tanah, manusia
berkutat pada isu-isu pertanian, kelestarian
(petani), tanaman, dan usaha-usaha ekonomi di di
lingkungan, dan persaingan lahan.
dalamnya.
Namun
masyarakat, terutama petani, sebagai pelaku utama dalam pengelolaan lanskap Jawa Tengah kurang mengenal istilah bentang alam. Pada tanggal 21 Agustus 2016 yang lalu, petani di Desa Saradan, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri menerima sosialiasi bentang alam berkelanjutan oleh Business Watch Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Desa Saradan, Ketua Gapoktan Saradan, ketua kelompok tani seDesa Saradan, dan penyuluh pertanian Desa Saradan.
2 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Ulasan Program Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam pengembangan lanskap berkelanjutan, karena yang berada dalam lanskap dan memperoleh manfaat sekaligus dampak dari kualitas lanskap adalah masyarakat. Salah satunya adalah peran masyarakat dalam melibatkan perempuan dalam pel atiha n d an pen ga mbi lan keputu sa n. Perempuan merupakan bagian penting dari masyarakat pertanian, karena setengah tenaga kerja di sektor pertanian adalah perempuan. Tetapi, perempuan kurang memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kapasitas dirinya supaya lebih berdaya. Tanpa perempuan yang berdaya, beban dan tanggung jawab laki-laki dalam pertanian menjadi lebih berat dan berdampak pada rendahnya produksi dan penghasilan dari sektor pertanian. Dalam sektor pertanian, petani juga dapat berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan pertanian Dalam sosialisasi, peserta memahami bahwa
yang mereka lakukan, seperti melalui
perencanaan bersama diperlukan untuk
pengendalian hama terpadu, meningkatkan
mewujudkan lanskap berkelanjutan. Dalam satu
penggunaan pupuk kandang, penanaman pohon
wilayah, terdapat beragam komponen, kegiatan,
di tepi sungai, dan penggunaan air secukupnya.
dan pelaku. Setiap pelaku/orang melakukan perannya masing-masing. Tidak ada satu orang pun yang dapat mengerti dan melakukan segala sesuatu. Namun masing-masing orang bisa memberikan saran menurut pengalaman mereka untuk mencapai. Melalui perencanaan bersama, masyarakat mulai membentuk pemahaman bersama bahwa lanskap berkelanjutan penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Terciptanya pemahaman bersama mendorong munculnya solusi-solusi yang lebih terintegrasi.
3 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Ulasan Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Akan Mengadakan Lomba Provitas Demplot Kedelai
Rencana tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah, Tri Susilarjo, pada diskusi bersama perwakilan dari wilayah penghasil kedelai. Dinas Pe r t a n i a n J a w a Te n g a h b e r e n c a n a mengembangkan masing-masing 1 demplot di 21 kabupaten. Langkah ini merupakan salah satu strategi Dinas Pertanian Jawa Tengah untuk memotivasi petani menanam kedelai.
Beberapa peserta yang menghadiri acara ini berasal dari wilayah-wilayah yang baru pertama kali menanam kedelai. Dinas Pertanian Kabupaten Semarang mengatakan bahwa petani di Kabupaten Semarang sendiri baru mulai menanam kedelai lagi tahun ini,setelah cukup lama berhenti menanam kedelai. Saat ini, areal kedelai di kabupaten ini baru sekitar 250 Ha serta m e m i l i k i p o t e n s i s e l u a s 50 0 0 H a j i k a memanfaatkan lahan milik Perhutani. Dinas Pertanian Kabupaten Semarang kesulitan menghitung produksi kedelai yang dihasilkan di wilayahnya, karena 75% kedelai dijual dalam bentuk kedelai muda yang harganya lebih tinggi daripada kedelai. Permasalahan berbeda dihadapi oleh wilayah Purworejo dimana di wilayah ini, budidaya kedelai masih sangat mengandalkan hujan. Akibatnya produksi kedelai di wilayah ini kurang maksimal.
Diskusi yang dibuka oleh Kepala BIdang Tanaman P a n g a n D i n a s Pe r t a n i a n J a w a Te n ga h , Nuswantoro, tersebut mengundang dinas pertanian dari wilayah-wilayah penghasil kedelai, perwakilan dari kelompok tani dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), serta Business Watch Indonesia. Dalam acara ini, peserta saling berbagi pengalaman mengenai perkembangan sektor kedelai masing-masing wilayahnya.
Untuk mengatasi permasalahan yang berbeda antar dihadapi satu wilayah dengan wilayah lainnya, Joko Triastono, peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah menyarankan, supaya penyuluh di masing-masing wilayah mampu memberikan rekomendasi spesifik lokasi.
Dalam diskusi yang diadakan dari tanggal 29 – 30 Agustus 2016 di Semarang tersebut, Dinas Pertanian Jawa Tengah mengemukakan beberapa hal yang menjadi perhatian utama. Salah satunya mengenai luas areal tanam kedelai. Informasi sementara mengindikasikan indikasi produksi kedelai tahun 2016 turun karena iklim yang cenderung basah di tahun ini. Dinas Pertanian Jawa Tengah merencanakan luas minimal untuk tahun ini hanya sebesar 43 ribu hektar. Keterbatasan luas tanam akan coba diimbangi dengan penerapan budidaya kedelai yang baik.
4 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Kisah Sukses Rumah Kedelai Grobogan : Inovasi Strategi Pengembangan Sektor Kedelai
Rumah Kedelai Grobogan (RKG) didirikan pada
Pada bangunan kedua yang dinamakan 'Tempe
tahun 2015 di Kecamatan Toroh, Grobogan.
Higyena', pengunjung dapat melihat proses
Pemerintah Kabupaten Grobogan mendirikan
pembuatan tempe secara higienis. RKG hanya
RKG dengan tujuan supaya pengunjung dapat
menggunakan kedelai varietas Grobogan untuk
belajar mengenai kedelai dari benih, budidaya dan
memproduksi tempenya. RKG memperoleh
pengolahannya. Pada lahan seluas kurang lebih
pasokan kedelai dari petani-petani kedelai di
satu hektar, RKG memiliki enam bangunan yang
Grobogan. Tempe RKG merupakan tempe
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.
premium yang menyasar masyarakat menengah ke atas sebagai konsumennya. Tempe RKG
Salah satu bangunan yang berada di area RKG
mengambil isu non-GMO sebagai andalan dalam
adalah pusat benih (seed center). Pusat benih ini
memasuki pasar. Kepala Bidang Tanaman Pangan
memiliki lahan khusus yang difungsikan sebagai
Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Akhmad
lahan percontohan. Di lahan ini, beragam varietas
Zulfa Kamal, mengatakan industri tempe higienis
kedelai, termasuk Grobogan ditanam, supaya
tersebut rencananya juga akan dikembangkan ke
pengunjung dapat belajar mengenai budidaya
tingkat petani. Beliau juga mengatakan bahwa
kedelai. Praktek budidaya kedelai diawasi
RKG menjadi inspirasi kabupaten lain untuk ikut
langsung oleh Badan Penyuluh Pertanian
mengembangkan usaha serupa. Selain tempe,
Kecamatan Toroh yang juga berkantor di area
produk olahan tempe seperti keripik tempe juga
RKG.
dijual di sini.
5 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Kisah Sukses
Pengolahan kedelai tidak berhenti pada produk tempe. RKG juga membuka sebuah rumah makan yang menyajikan masakan berbahan dasar tempe. Bersebelahan dengan rumah makan ini, terdapat pula pusat promosi kerajinan Grobogan. RKG juga menyediakan aula untuk penyelenggarakan pelatihan atau pertemuan yang berhubungan dengan kedelai. Kemajuan sektor kedelai Kabupaten Grobogan mengundang ketertarikan beberapa wilayah penghasil kedelai di Indonesia. Beberapa wilayah yang pernah menerima pelatihan atau melakukan studi banding ke Grobogan adalah Lamongan, Banyumas, dan Sumba Tengah. Dengan berjalannya Rumah Kedelai Grobogan, pemerintah kabupaten Grobogan berharap petani lebih termotivasi untuk menanam kedelai.
6 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Peran Penting Wanita Petani Wanita Ikut Menanam Kedelai di Kecamatan Weru, Sukoharjo
Hampir separuh tenaga kerja di bidang pertanian
dilakukan umumnya meliputi penanaman,
Jawa Tengah adalah perempuan. Di Jawa,
penyiangan, dan pemanenan. Sebagai anggota
umumnya laki-laki bertugas memberikan nafkah
kelompok wanita tani, beliau juga digerakkan oleh
bagi keluarganya, sedangkan perempuan hanya
pemerintah untuk menanam sayur mayur di
bertugas mengurus rumah tangga dan mengasuh
pekarangan rumah. Selain itu, mereka ikut
anak. Seiring dengan tekanan ekonomi yang
berpartisipasi dalam usaha pengolahan pupuk
semakin meningkat, laki-laki yang sebelumnya
kandang milik salah satu kelompok tani di Desa
bekerja penuh di lahan, mulai mencari pekerjaan
Karanganyar, Kecamatan Weru.
sampingan, seperti supir dan buruh bangunan, untuk menambah penghasilan keluarga. Pekerjaan sampingan ini menyita waktu kerja di ladang, sehingga petani laki-laki melimpahkan sebagian besar pekerjaan di ladang kepada istrinya. Ibu Tumi, salah seorang petani wanita di Kecamatan Weru, menuturkan bahwa beliau merawat semua tanaman yang ditanam, termasuk padi, jagung, dan kedelai. Beliau umumnya menghabiskan waktu sekitar 2 minggu sebulan untuk mengurus tanaman di sawah. Kegiatan yang
7 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Peran Penting Wanita Saat diwawancarai, beliau usai berpartisipasi dalam Gerakan Tanam Kedelai bersama TNI AD. Dalam acara tersebut, petani wanita bertugas sebagai regu tanam bersama dengan petani lakilaki. Acara yang diadakan sebagai kegiatan tutup tanam atau tanam terakhir untuk musim tanam ketiga ini bertujuan mendorong petani Sukoharjo untuk tetap menanam kedelai. Acara yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 2016 ini dihadiri oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, serta petani dari tiga kecamatan sentra kedelai di Sukoharjo dan diibuka dengan sambutan dari Bupati Sukoharjo yang dibacakan oleh Asisten III
Pemerintah sendiri telah menjalankan program
Setda Sukoharjo.
SLPTT dan GPPTT untuk meningkatkan produksi tiga komoditas utama yang menjadi fokus
Bupati Sukoharjo menyebutkan bahwa Kabupaten
pemerintah saat ini, yaitu padi, jagung, dan
Sukoharjo optimis mencapai target produksi
kedelai. Namun Direktur Aneka Kacang dan Umbi
tahun 2016 sebesar 3750 ton karena produktivitas
Kementerian Pertanian, Ir. Maman Suherman,
kedelai Kabupaten Sukoharjo cukup tinggi, yaitu
mendorong petani untuk juga lebih proaktif,
sebesar 2,2 ton per hektar. Di Kabupaten
misalnya dengan menanami tanah kosong dengan
Sukoharjo sendiri, terdapat tiga kecamatan yang
tanaman pangan dan mengajukan proposal
memiliki potensi sebagai penghasil kedelai, yaitu
permintaan bantuan kepada instansi terkait untuk
Kecamatan Weru, Tawangsari, dan Nguter. Bupati
pengembangan pertanian.
Sukoharjo
juga meminta agar pemerintah,
akademisi, peneliti, dan stakeholder dapat bekerja sama untuk mendukung produksi kedelai, tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan, menuju pertanian berkelanjutan.
8 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Cerita Bentang Alam Berkelanjutan Menilik Pengalaman Grobogan Menanam Kedelai
Grobogan merupakan wilayah penghasil kedelai
Kedelai Grobogan merupakan varietas kedelai
terbesar di Indonesia. Pada tahun 2015, luas
paling popular di kalangan petani kedelai
wilayah panen kedelai mencapai 17 ribu hektar
Grobogan dan sebagian besar wilayah Jawa
dengan produktivitas rata-rata 2,6 ton per hektar.
Tengah. Dalam kondisi ideal, kedelai ini dapat
Hasil tinggi ini tidak terlepas dari peran
menghasilkan 3,4 ton per hektar. Dibandingkan
pemerintah kabupaten dan masyarakat dalam
dengan varietas lain yang memiliki potensi hasil
mengembangkan kedelai di Grobogan.
lebih tinggi, seperti varietas Mutiara, petani kedelai Grobogan lebih memilih kedelai Grobogan
Bermula dari niat untuk menemukan jenis kedelai
karena ukuran bijinya besar – sekitar 19 gram per
yang paling sesuai dengan iklim Grobogan,
100 butir dan masa tanamnya pendek, yaitu 76
pemerintah, swasta, dan petani kedelai di
hari.
Kecamatan Pulokulon bekerja sama untuk melakukan serangkaian penelitian untuk memurnikan kedelai terbaik yang ditanam masyarakat. Kedelai ini kemudian dinamakan kedelai Grobogan. Kedelai Grobogan menjadi varietas unggul baru sejak tahun 2008 melalui SK Menteri Pertanian 238/Kpts/SR.120/3/2008.
9 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Cerita Bentang Alam Berkelanjutan Hal lain yang terlihat sangat mendukung perkembangan sektor kedelai di Grobogan adalah pengelolaan kelompok tani yang cukup baik. Kelompok Tani Kabul Lestari, sebagai salah satu kelompok tani di Kecamatan Pulokulon – wilayah penghasil kedelai terbesar di Kabupaten Grobogan – menuturkan, kelompok tani membantu anggota kelompoknya untuk memperoleh input pertanian serta pelatihan yang diperlukan, salah satunya dengan memberikan pinjaman uang berbunga rendah yang dapat dibayar setelah panen. Selain itu, petani wanita diikutsertakan dalam pelatihanpelatihan karena mereka juga banyak terlibat dalam kegiatan pertanian. Selain mempromosikan penggunaan kedelai
Dukungan, semangat, dan kerjasama dari
Grobogan, pemerintah daerah, terutama Dinas
berbagai pihak inilah yang mengantarkan dan
Pertanian Kabupaten Grobogan melakukan
mempertahankan Grobogan menjadi penghasil
berbagai pendekatan inovatif untuk
kedelai terbesar di Jawa Tengah.
meningkatkan produksi kedelai di kabupaten ini. Di antaranya dengan membangun sentra promosi kedelai Grobogan - Rumah Kedelai Grobogan – yang di dalamnya terdapat industri tempe dan lahan pembenihan, serta dengan mengembangkan pameran beberapa varietas kedelai (variety display) di lahan seluas 2 hektar untuk menarik lebih banyak petani menanam kedelai. Pola penanaman kedelai di Grobogan juga mendukung keberlangsungan sektor kedelai di kabupaten ini. Wilayah kedelai di Grobogan terbagi musim tanamnya. Sebagian besar petani menanam kedelai pada bulan November, dan sisanya menanam pada bulan Januari/Februari dan April. Dengan adanya tiga musim tanam kedelai di Grobogan, pertukaran benih kedelai dapat terjadi antar wilayah di kabupaten. Dengan demikian membantu tercukupinya kebutuhan benih kedelai di kabupaten ini.
10 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Merapi Peran Kawasan Merapi bagi Pertanian
Sumber : http://triyunijakali.blogspot.com
Secara administratif, kawasan Gunung Merapi
Dua dari tiga DAS, yaitu Progo dan Bengawan
termasuk ke dalam wilayah kabupaten Magelang,
Solo, memberikan manfaat ke setidaknya 1,7 juta
Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman
hektar wilayah di sekitarnya. Sebagian besar
di Yogyakarta. Luas total Taman Nasional Gunung
wilayah DAS Progo termasuk Provinsi Jawa
Merapi adalah 6.410 ha, dimana 5.126,01 ha
Tengah, yang meliputi Kabupaten Temanggung,
berada di wilayah Jawa Tengah dan 1.283,99 ha di
Wonosobo, Magelang, Semarang, Boyolali, dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini
Kota Semarang, dan sisanya berada di Provinsi DI
ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung
Yogyakarta. Sedangkan DAS mencakup 17
Merapi (TNGM) melalui SK Menhut 134/Menhut-
kabupaten dan 3 kota di Provinsi Jawa Tengah dan
II/2004 pada tanggal 4 Mei 2004. Keberadaan
Jawa Timur.
kawasan ini penting bagi kehidupan masyarakat di
Tanah subur
sekitarnya.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api
Menara air
yang paling aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik
Kawasan lereng Gunung Merapi menjadi daerah
memberikan kesuburan bagi lahan di lereng
tangkapan air yang berfungsi menjamin
Merapi. Muntahan material dari erupsi Merapi
ketersediaan air di lereng Merapi. Tiga daerah
mengandung banyak unsur hara, terutama fosfor
aliran sungai (DAS) yang memperoleh limpahan air
dan kalium. Kesu bu ran wilayah Merapi
dari kawasan Merapi adalah DAS Opak, Progo, dan
dimanfaatkan masyarakat lereng Merapi untuk
Bengawan Solo
menanam berbagai komoditas, misalnya hortikultura, buah-buahan, kopi dan tembakau.
11 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Merapi
Ancaman terhadap kelestarian Kawasan Merapi
vulkanik, yang menutupi wilayah pertanian.
Fungsi Merapi sebagai penyokong kehidupan
sumber air. Rusaknya sumber air di kawasan
terancam mengalami penurunan. Bencana alam,
Merapi menyebabkan menurunnya debit air yang
penebangan liar, dan konversi lahan pertanian
masuk ke sungai-sungai yang mengalir ke lereng
menyebabkan menurunnya populasi pohon di
Merapi. Hal ini menyebabkan lahan pertanian di
kawasan Merapi. Akibatnya kemampuan tanah
lereng Merapi makin sulit memperoleh air. Sebagai
untuk menyimpan air menurun.
contoh, lahan irigasi seluas 4.564 hektar di
Erupsi Merapi juga mengakibatkan kerusakan
Kabupaten Magelang terancam mengalami Erupsi Merapi tahun 2010 menyebabkan lebih dari
gangguan pasokan air saat musim kemarau. Selain
300 orang tewas, merusak infrastruktur pertanian,
erupsi, banjir lahan dingin juga mengikis tebing
jalan, termasuk lahan pertanian. Saat erupsi,
sungai dan terjadi pengendapan pasir di beberapa lokasi.
3
Merapi memuntahkan 50 juta m material
Sumber : http://triyunijakali.blogspot.com
12 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Teknologi Mengolah Kotoran Sapi menjadi Pupuk Kompos
Penggunaan pupuk kimia meninggalkan jejak-
Dinas pertanian maupun penggiat pertanian
jejak kimia dalam tanah. Bahan kimia yang tersisa
organik gencar mensosialisasikan penggunaan
ini membuat tanah cenderung makin lengket dan
pupuk organik. Pelatihan mengenai pembuatan
keras. Akibatnya tanah yang semakin kering dan
pupuk kompos juga diadakan di berbagai lokasi.
makin susah menyimpan air dan unsur hara yang
Berikut adalah salah satu cara pembuatan pupuk
ditambahkan kemudian. Untuk memperbaiki
kompos yang disarankan oleh Dinas Pertanian,
kualitasnya, tanah pertanian memerlukan
Peternakan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten
tambahan unsur hara yang berasal dari bahan-
Purworejo. Bahan yang diperlukan untuk
bahan alami. Tambahan unsur hara ini dapat
membuat pupuk kompos terdiri dari:
diperoleh dari pupuk organik. Pupuk organik
§ Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm,
adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruh
sebanyak 20 kg
bagiannya berasal dari bahan organik yang berasal
§ Dedak sebanyak 1 kg
dari tanaman dana atau hewan, dan telah diolah,
§ Sekam sebanyak 20 kg
dapat berbentuk padat atau cair.
§ Gula pasir sebanyak 5 sendok makan atau sekitar 50-75 gram § EM4 5 sendok makan atau 75 ml § Air sebanyak 20 liter
13 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Teknologi Cara pembuatan :
Cara penggunaan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
Pupuk kompos dapat disebar merata di atas
2. Campur jerami, sekam, dan dedak sampai
permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam per
merata
meter persegi. Pada tanah yang kurang subur,
3. Siram adonan dengan larutan EM4 sampai
pupuk kompos dapat diberikan lebih banyak. Pada
kandungan air adonan mencapai 50%.
tanah sawah, pemberian pupuk dilakukan saat
Kecukupan kandungan air ini bisa diamati
pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari
secara fisik, yaitu ketika adonan dikepal/
dan 1 bulan. Setelah pupuk disebar, semprotkan 2
diremas, tidak ada air yang menetes dari
cc EM4 per liter air ke dalam tanah. Seminggu
adonan. Sebaliknya, saat kepalan dilepas,
kemudian bibit siap ditanam. Untuk tanaman
adonan akan merekah.
buah-buahan, pupuk disebar merata di permukaan
4. Adonan diletakkan di atas ubin kering atau
tanah atau sekitar perakaran tanaman.
di alasi terpal dengan membentuk
Penyiraman dengan EM4 (2 cc EM4 per liter air)
gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan ini
dilakukan tiap 2 minggu sekali. Sedangkan untuk
ditutup dengan karung goni selama 3-4
kedelai, pupuk kompos dapat ditambahkan saat
hari.
penanaman sebagai penutup lubang tanam.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari 50oC, karung goni dibuka lalu adonan dibolak-balik, kemudian ditutup kembali. 6. Setelah 4 hari, pupuk kompos selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.
14 Central Java Sustainable Landscape Newsletter
Fakultas Pertanian UniversitasTidar (FP Untidar)-Magelang Fakultas Pertanian Universitas Tidar Magelang berdiri pada tahun 1979, dan saat ini fokus pada satu program studi, yaitu agroteknologi. Dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya kedelai, FP Untidar bekerjasama dengan Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang untuk memberdayakan mahasiswa FP Untidar sebagai penyuluh pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS)– Surakarta FP UNS berdiri tahun 1976 dengan memiliki 4 program studi, Agronomi, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian, dan Sosiologi Pedesaan. Saat ini, jumlah program studi FP UNS telah berkembang menjadi 6 program studi, yaitu Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, Ilmu dan Teknologi Pangan, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dan Ilmu Tanah. Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo mengembangkan sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo menuju pertanian yang modern, dimana petani tidak lagi menggunakan cara-cara manual, melainkan menggunakan mesin-mesin pertanian. Dinas Pertanian Sukoharjo telah mengujicobakan sistem ini di lahan seluas 170 hektar yang berlokasi di Kecamatan Tawangsari. Lokasi ini menjadi lokasi percontohan nasional untuk pertanian modern. Sedangkan untuk sektor kedelai, Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo optimis untuk meningkatkan produksi kedelai melalui peningkatan produktivitas kedelai dan optimasi pengelolaan lahan. Kegiatan tanam kedelai serentak di Kecamatan Weru pada Juli 2016 sekaligus merupakan wujud komitmen Dinas Pertanian mengantarkan Kabupaten Weru sebagai penghasil kedelai terbesar di Sukoharjo. Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah penghasil kedelai terbesar kedua di Jawa Tengah. Untuk meningkatkan produksi kedelai, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri menjalankan program SLPTT. Dinas Pertanian juga bekerja sama dengan BPTP dalam memperkenalkan varietas kedelai baru ke wilayah Wonogiri.
15