PRUlink Quarterly Newsletter
(per Juni 2014)
Kuartal Kedua 2014 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance
PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan
Beberapa Catatan Penting Selama Kuartal II 2014:
A. Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
•
(dalam Rupiah)
•
•
•
B. Tingkat Bunga BI Rate dan Inflasi •
Jun-14
Des-13
Mar-14
Jun-13
Sep-13
Des-12
Mar-13
Jun-12
Sep-12
Mar-12
Des-11
Jun-11
D. Posisi Cadangan Devisa Indonesia
: BI Rate
Jun-14
Feb-14
Jun-13
Okt-13
Feb-13
Okt-12
Jun-12
Feb-12
Jun-11
Okt-11
Feb-11
Jun-10
Okt-10
Feb-10
Okt-09
Jun-09
Feb-09
Jun-08
Okt-08
•
Jun-14
Apr-14
Feb-14
Okt-13
Des-13
Jun-13
Apr-13
Ags-13
Feb-13
Des-12
Jun-12
Okt-12
Apr-12
Ags-12
Feb-12
Des-11
Jun-11
Okt-11
Apr-11
Ags-11
Feb-11
Des-10
Jun-10
Okt-10
Ags-10
Apr-10
Okt-09
Feb-10
Des-09
Jun-09
Ags-09
Apr-09
Okt-08
Feb-09
Indeks Harga Saham Gabungan naik 2,3% di kuartal kedua dan ditutup di posisi 4,878,58. Dalam enam bulan pertama tahun 2014, pasar saham Indonesia mencatat dana masuk asing bersih sebesar US$ 3,29 miliar, mendekati level tertinggi US$3,6 miliar yang dibukukan untuk tahun 2007. Pasar obligasi domestik stabil di kuartal kedua di mana indeks HSBC untuk obligasi Indonesia naik sebesar 0,92%. Dalam mata uang US$, indeks turun 3,45% karena terjadi depresiasi rupiah terhadap dollar AS.
Jun-08 Jul-08 Ags-08 Sep-08 Okt-08 Nov-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Ags-09 Sep-09 Okt-09 Nov-09 Des-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10 Jul-10 Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nov-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Ags-11 Sep-11 Okt-11 Nov-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 Jun-12 Jul-12 Ags-12 Sep-12 Okt-12 Nov-12 Des-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei-13 Jun-13 Jul-13 Ags-13 Sep-13 Okt-13 Nov-13 Des-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14
(dalam Triliun Rupiah)
E. Kepemilikan Investor Asing atas Obligasi Pemerintah
•
Des-08
Jun-08
C. Index Harga Saham Gabungan
Ags-08
(dalam Miliar US Dollar)
: Inflasi
Sep-11
Des-10
Mar-11
Jun-10
Sep-10
Des-09
Mar-10
Jun-09
Sep-09
Mar-09
Jun-08
Des-08
Sep-08
•
Penurunan belanja pemerintah dan investasi menyebabkan perekonomian Indonesia sedikit melambat pada kuartal kedua, tumbuh hanya sebesar 5,12%. Meskipun melambat sejak tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat dan melampaui laju pertumbuhan kebanyakan negara di dunia. Bank sentral AS (The Fed) mempertahankan kebijakan bunga jangka pendek yang rendah saat ini setelah rapat komite pasar terbuka The Fed di Juni, dengan harapan akan menaikkannya secara bertahap di tahun 2015. Bank Sentral Eropa menunjukkan komitmennya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa melalui sejumlah langkah, termasuk menurunkan suku bunga deposito ke tingkat riil negatif. Ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dan mendorong permintaan dollar AS sebagai aset yang aman. Sementara, di China, perekonomian menunjukkan tanda stabilisasi selama kuartal kedua, ditopang oleh langkah pemerintah yang lebih cermat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika pertumbuhan kredit melonjak tinggi untuk waktu yang sementara. Harga barang konsumen makin terkendali di kuartal kedua. Inflasi tahunan turun menjadi 6,7% dari 7,3% di kuartal pertama. Pasokan bahan makanan yang lebih baik menahan tekanan harga sementara kenaikan tarif listrik (untuk industri besar) dan penyesuaian tarif (untuk rumah tangga besar) yang diterapkan sejak bulan Maret dampaknya terbatas. Dengan fokus masih pada mengendalikan inflasi, Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate tetap di 7,50% sepanjang kuartal. Cadangan devisa Indonesia naik sebesar US$ 5,1 miliar ke level tertinggi tahun ini di US$ 107,7 miliar. Nilai tukar rupiah melemah ke Rp11,969 / US$ di kuartal April-Juni, atau terdepresiasi 4,95% di tengah penguatan dollar AS secara global.
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 1 dari 8
Grafik Harga per Unit
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
10-Mei-14
26-Mei-14
10-Mei-14
26-Mei-14
Rupiah Cash Fund (RCF)
Rupiah Equity Fund (REF)
• Harga per unit REF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 14.425,26.
• Harga per unit RCF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 2.783,25.
• Dengan latar belakang siklus bisnis yang melambat, REF kembali fokus
• Likuiditas perbankan masih ketat dan terjadi tekanan di pasar untuk
pada perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan struktural serta
memberikan suku bunga deposito yang lebih tinggi akibat adanya
fundamental yang bagus.
persaingan antar bank.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Proyeksi laba emiten yang lebih rendah menjadi tantangan utama bagi
• BI akan berkomitmen untuk mempertahankan pengetatan moneter
pasar saham di tengah tekanan kenaikan upah, pelemahan rupiah dan
mengingat pemulihan defisit transaksi berjalan agak lambat dari yang
perlambatan laju penjualan.
diharapkan.
• Dalam jangka panjang, Indonesia masih menjalani siklus investasi yang sehat yang mampu menjaga laju inflasi struktural dan mengurangi
• RCF akan mempertahankan alokasi saat ini dan juga terus menambahkan alokasi obligasi korporasi ketika terdapat peluang.
ketergantungan impor.
26-Mei-14
10-Mei-14
US Dollar Fixed Income Fund (DFF)
26-Mei-14
10-Mei-14
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
• Harga per unit RFF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 4.133,45.
• Harga per unit DFF pada akhir Juni 2014 adalah US$ 2,71957.
• Kepemilikan asing pada obligasi pemerintah Indonesia terus bertambah
• Kinerja obligasi global Indonesia lebih rendah dibandingkan obligasi
sepanjang kuartal, hingga mencapai Rp 403 triliun di akhir Juni meskipun mata uang rupiah masih melemah terhadap USD. Pandangan ke depan: • Perkembangan situasi politik dapat mempengaruhi sentimen pasar, meskipun dalam jangka pendek. • SCBF akan mencermati perkembangan tren obligasi rupiah mengingat kondisi fundamental ekonomi yang tidak terlalu meyakinkan.
negara-negara pasar berkembang lainnya, akibat ketidakpastian hasil pilpres. Pandangan ke depan: • Dengan jadwal pemangkasan stimulus AS dan potensi kenaikan suku bunga AS, imbal hasil surat utang AS diperkirakan akan terus naik hingga akhir tahun. • DFF mempertahankan kekurangan bobot jatuh tempo rata-rata portofolio namun secara bertahap akan menyamakannya dengan tolok ukur jika harga surat utang AS terkoreksi. : 2013
: 2014
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil pada periode mendatang, bisa naik atau turun. Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji. Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 2 dari 8
Grafik Harga per Unit
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
unit RMF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 7.263,16
10-Mei-14
26-Mei-14
10-Mei-14
• Kinerja RMF sangat tergantung dari kinerja RCF, RFF dan REF. Harga per
26-Mei-14
Rupiah Managed Fund plus (RMP)
Rupiah Managed Fund (RMF)
• Kinerja RMP sangat tergantung dari kinerja RCF, RFF dan REF. Harga per unit RMF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 2.466,95.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Pemerintah Indonesia sebaiknya mendukung penuh keberlanjutan
• Pemerintah Indonesia sebaiknya mendukung penuh keberlanjutan
perbaikan ekonomi terutama yang berhubungan dengan keseimbangan
perbaikan ekonomi terutama yang berhubungan dengan keseimbangan
neraca pembayaran dan nilai tukar. Perkembangan mengenai kedua
neraca pembayaran dan nilai tukar. Perkembangan mengenai kedua
hal ini akan menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar modal
hal ini akan menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar modal
Indonesia ke depan.
Indonesia ke depan.
• RMF akan mencermati kelangsungan perbaikan data makroekonomi,
• RMP akan mencermati kelangsungan perbaikan data makroekonomi,
karenanya akan mempertahankan bobot alokasi saat ini pada saham
karenanya akan mempertahankan bobot alokasi saat ini pada saham
dan obligasi.
dan obligasi.
26-Mei-14
10-Mei-14
US Dollar Indonesia Greater China Equity Fund (DGCF)
26-Mei-14
10-Mei-14
Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund (RGCF)
• Harga per unit RGCF pada akhir Juni 2014 adalah Rp1,160.38.
• Harga per unit DGCF pada akhir Juni 2014 adalah US$0.09695.
• Investor tampaknya melihat kebijakan pelonggaran moneter China
• Investor tampaknya melihat kebijakan pelonggaran moneter China
baru-baru ini mampu menstabilkan pertumbuhan dan menjaga risiko
baru-baru ini mampu menstabilkan pertumbuhan dan menjaga risiko
di sektor properti.
di sektor properti.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Pada tingkat valuasi harga saat ini, pasar saham di kawasan Greater China
• Pada tingkat valuasi harga saat ini, pasar saham di kawasan Greater China
masih berada di bawah rata-rata harga historisnya dan menawarkan
masih berada di bawah rata-rata harga historisnya dan menawarkan
tingkat harga yang menarik bagi investor.
tingkat harga yang menarik bagi investor.
• RGCF memiliki pandangan optimis berhati-hati untuk wilayah Greater
• DGCF memiliki pandangan optimis berhati-hati untuk wilayah Greater
China dalam jangka menengah dan terus secara selektif mencari saham
China dalam jangka menengah dan terus secara selektif mencari saham
yang menarik.
yang menarik. : 2013
: 2014
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil pada periode mendatang, bisa naik atau turun. Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji. Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 3 dari 8
Grafik Harga per Unit
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
Syariah Equity Fund (SEF)
26-Mei-14
10-Mei-14
26-Mei-14
10-Mei-14
Rupiah Equity Fund plus (REP)
• Harga per unit REP pada akhir Juni 2014 adalah Rp 1.052,72.
• Harga per unit SEF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 2.095,88.
• Dengan latar belakang siklus bisnis yang melambat, REF kembali fokus
• Dengan latar belakang siklus bisnis yang melambat, REF kembali fokus
pada perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan struktural serta
pada perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan struktural serta
fundamental yang bagus.
fundamental yang bagus.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Proyeksi laba emiten yang lebih rendah menjadi tantangan utama bagi
• Proyeksi laba emiten yang lebih rendah menjadi tantangan utama bagi
pasar saham di tengah tekanan kenaikan upah, pelemahan rupiah dan
pasar saham di tengah tekanan kenaikan upah, pelemahan rupiah dan
perlambatan laju penjualan.
perlambatan laju penjualan.
• Dalam jangka panjang, Indonesia masih menjalani siklus investasi yang
• Dalam jangka panjang, Indonesia masih menjalani siklus investasi yang
sehat yang mampu menjaga laju inflasi struktural dan mengurangi
sehat yang mampu menjaga laju inflasi struktural dan mengurangi
ketergantungan impor.
ketergantungan impor.
• Harga per unit SCBF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 1.456,67. • Lelang sukuk pemerintah tidak banyak mendapat permintaan dari
26-Mei-14
29-Mei-14
10-Mei-14
Syariah Managed Fund (SMF)
22-Mei-14
8-Mei-14
15-Mei-14
1-Mei-14
Syariah Cash And Bond Fund (SCBF)
• Kinerja SMF sangat tergantung dari kinerja SEF dan SCBF. Harga per unit SMF pada akhir Juni 2014 adalah Rp 1.926,85.
pelaku pasar dimana pemerintah hanya berhasil menghimpun Rp 1,08
Pandangan ke depan:
triliun dari target indikatif sebesar Rp 3 triliun dalam dua lelang terakhir.
• Pemerintah Indonesia sebaiknya mendukung penuh keberlanjutan
Pandangan ke depan:
perbaikan ekonomi terutama yang berhubungan dengan keseimbangan
• Perkembangan situasi politik dapat mempengaruhi sentimen pasar,
neraca pembayaran dan nilai tukar. Perkembangan mengenai kedua
meskipun dalam jangka pendek. • SCBF akan mencermati perkembangan tren obligasi rupiah mengingat kondisi fundamental ekonomi yang tidak terlalu meyakinkan.
hal ini akan menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar modal Indonesia ke depan. • SMF akan mencermati kelangsungan perbaikan data makroekonomi, karenanya akan mempertahankan bobot alokasi saat ini pada saham dan obligasi. : 2013
: 2014
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil pada periode mendatang, bisa naik atau turun. Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji. Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 4 dari 8
Alokasi Aset PRUlink (Non Syariah)
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
Berdasarkan Jenis Aset Rupiah Equity Fund (REF)
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
Rupiah Cash Fund (RCF)
Kas & Deposito 8%
Kas & Deposito 12%
Kas & Deposito 6%
Obligasi 20%
Rupiah Managed Fund (RMF)
US Dollar Greater China Equity Fund (DGCF)
RCF 10%
REF 31% Kas & Deposito 80%
Saham 92%
Obligasi 94%
Saham 88%
Rupiah Managed Fund plus (RMP)
US Dollar Fixed Income Fund (DFF) Kas & Deposito 5%
RFF 59%
Rupiah Greater China Equity Fund (RGCF)
Rupiah Equity Fund plus (REP)
Kas & Deposito 12%
RCF 11%
Kas & Deposito 8%
RFF 29%
Obligasi 95%
Saham 92%
Saham 88%
REF 60%
Berdasarkan Alokasi Industri REF
Lain-lain
RCF
20%
8%
15%
Keuangan Lain-lain 1% 3%
Keuangan
Kas & Deposito
RMF
DGCF
RFF
Infrastruktur
12%
19%
6%
Perdagangan & Jasa
18%
21%
Properti Manufaktur
12%
8% Infrastruktur
Barang Konsumsi 16%
8%
Kas & Deposito
Pemerintah
80%
87%
RMP
DFF Lain-lain 8%
Lain-lain
Kas & Deposito 5%
Pertambangan
Pertambangan
14%
Pertambangan
Barang Konsumsi
Kas & Deposito
19%
17% Perdagangan & Jasa
Perdagangan & Jasa
REP
14%
9% Manufaktur Pertambangan
8% 54%
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Keuangan 12%
Pemerintah 25%
10%
16%
Properti 11%
8%
Infrastruktur
17%
Keuangan
21% Pertambangan
10%
Kas & Deposito
Keuangan
10%
Barang Konsumsi
Pemerintah
Lain-lain
12%
10%
21%
51%
9%
10%
Lain-lain
Kas & Deposito
Pemerintah
11%
RGCF
6%
12%
Infrastruktur
Infrastruktur
7%
Infrastruktur
Manufaktur
16%
6% Keuangan
10% 12%
Kas & Deposito
15%
Keuangan
Keuangan
11%
Barang Konsumsi 5%
3%
Pertambangan
Lain-lain
Kas & Deposito
Lain-lain
Kas & Deposito
Infrastruktur 13%
Infrastruktur Barang Konsumsi
11%
Manufaktur 7%
Barang Konsumsi 13%
9%
Halaman 5 dari 8
Alokasi Aset PRUlink (Syariah)
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
Berdasarkan Jenis Aset Syariah Equity Fund (SEF)
Syariah Cash & Bond Fund (SCBF)
Kas & Deposito 7% Kas & Deposito 22%
Saham 93%
Obligasi Syariah 78%
Syariah Managed Fund (SMF)
SCBF 49%
SEF 51%
Berdasarkan Alokasi Industri Lain-lain 17%
SEF
Lain-lain 16%
Kas & Deposito 7%
Perdagangan & Jasa 7%
Industri Dasar & Kimia 14%
SMF
Kas & Deposito 14%
Industri Dasar & Kimia 7%
Manufaktur 14% Barang Konsumsi 20%
Manufaktur 7% Barang Konsumsi 11%
Infrastruktur 21%
Pemerintah 31%
Infrastruktur 14%
SCBF Keuangan 3% Infrastruktur 7%
Kas & Deposito 23%
Pemerintah 67%
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 6 dari 8
Grafik Dana Kelolaan
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
Rupiah Equity Fund (REF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
Rupiah Fixed Income Fund (RFF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
Rupiah Managed Fund (RMF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Rupiah Cash Fund (RCF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
US Dollar Fixed Income Fund (DFF) (dalam juta Dollar)
31 Des. 13
Rupiah Managed Fund plus (RMP) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
Halaman 7 dari 8
Grafik Dana Kelolaan
(per Juni 2014)
Laporan ini tidak diaudit.
Rupiah Greater China Equity Fund (RGCF) (dalam miliar Rupiah)
US Dollar Greater China Equity Fund (DGCF) (dalam juta Dollar)
31 Des. 13
31 Des. 13
Syariah Equity Fund (SEF) (dalam miliar Rupiah)
Syariah Cash & Bond Fund (SCBF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
31 Des. 13
Rupiah Equity Fund plus (REP) (dalam miliar Rupiah)
Syariah Managed Fund (SMF) (dalam miliar Rupiah)
31 Des. 13
31 Des. 13
•
Laporan ini hanya merupakan informasi yang disebarluaskan untuk kalangan sendiri dan ditujukan bagi para nasabah dan calon nasabah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Laporan ini tidak diperbolehkan untuk dicetak, dibagikan atau direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian kepada orang lain tanpa izin tertulis dari Prudential Indonesia. Laporan ini bukan merupakan penawaran atau mengajak melakukan pemesanan, pembelian, atau penjualan aset-aset keuangan yang tertulis di dalamnya. Prudential Indonesia tidak memberikan pertimbangan dan tidak akan melakukan investigasi atas tujuan investasi, kondisi keuangan atau kebutuhan tertentu dari penerima laporan ini, sehingga tidak ada jaminan dan kewajiban apapun yang akan kami berikan atau terima atas kerugian yang timbul secara langsung maupun tidak langsung yang diderita oleh penerima laporan ini karena informasi, opini atau estimasi yang ada dalam laporan ini. Prudential Indonesia dan semua perusahaan yang terkait dan berafiliasi dengannya, termasuk jajaran direksi dan staf di dalamnya, dapat memiliki
PT Prudential Life Assurance | Customer Line : 500085 | www.prudential.co.id |
atau mengambil posisi atas aset keuangan yang tercantum dalam laporan ini dan dapat melakukan atau sedang menjajaki jasa perantaraan atau jasa investasi lainnya dengan perusahaan-perusahaan yang aset keuangannya tercantum dalam laporan ini, termasuk dengan pihak-pihak di luar laporan ini. Kinerja masa lalu dan perkiraan yang dibuat bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Nilai dan hasil investasi bisa naik atau turun. •
Prudential Indonesia adalah bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris. Grup Prudential pada tanggal 30 Juni 2014 memiliki total dana kelolaan sebesar lebih dari £ 457 miliar (Rp 9.264 triliun). Prudential Indonesia dan Prudential plc tidak memiliki afiliasi apapun dengan Prudential Financial Inc, suatu perusahaan yang berdomisili di Amerika Serikat.
www.facebook.com/PrudentialIndonesia
Halaman 8 dari 8