PUBLIC EXPOSE PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk 31 Mei 2016
TENTANG PERSEROAN 9 November 1970 : Perseroan didirikan 2 Oktober 1972
: Perseroan memulai produksi komersial dengan memproduksi kabel tegangan rendah
1982
: Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
VISI & MISI PERSEROAN Visi Perseroan : Menjadi produsen kabel listrik terbesar di Indonesia dengan reputasi global.
Misi Perseroan :
1.
Mencapai kinerja terbaik di antara produsen sejenis di Indonesia dalam hal kehandalan produk, pangsa pasar dan profitabilitas.
2.
Memiliki kemampuan operasional dan daya saing yang kuat dalam melayani pasar international.
3.
Menjadi bagian dari usaha-usaha dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN (PER 31 MARET 2016)
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah Modal Saham (Rp)
PT Moda Sukma
61.000.000
29,67
61.000.000.000
PT Tutulan Sukma
61.000.000
29,67
61.000.000.000
FuruwakaElectric Co.Ltd., Jepang
24.275.640
11,81
24.275.640.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
59.307.760
28,85
59.307.760.000
Jumlah
205.583.400
100
205.583.400.000
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI PERSEROAN (SEBELUM RUPST TANGGAL 31 MEI 2016)
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
:
Erwin Suryo Raharjo
Wakil Presiden Komisaris
:
Takayuki Haseyama
Komisaris Independen
:
D. N. Adnyana
Direksi Presiden Direktur
: Elly Soepono
Direktur
: Bayu Adiwijaya Soepono
Direktur Independen
: Teddy Rustiadi
Direktur
: Nicodemus M. Trisnadi
Direktur
: Sani Iskandar Darmawan
PRODUKSI
Kabel Listrik Menyumbang sebesar 80.68% dari total penjualan kabel selama tahun 2015
Kabel Telekomunikasi Menyumbang sebesar 11.62% dari total penjualan kabel pada tahun 2015
Kawat Enamel Menyumbang sebesar 7.70% dari total penjualan kabel pada tahun 2015
LAPORAN PENJUALAN (JANUARI – DESEMBER 2015)
LAPORAN PENJUALAN (JANUARI – MARET 2016)
IKHTISAR DATA KEUANGAN (KONSOLIDASI) 31 Desember 2015 Penjualan Bersih
31 Desember 2014
Pertumbuhan (%)
3.533.081.041.052
3.703.267.949.291
(4,59)
Laba Kotor
339.223.474.049
332.464.984.770
2,03
Laba Sebelum Pajak
206.056.283.235
182.347.242.356
13
Laba Komprehensif
152.543.050.307
137.032.574.346
11,32
Modal Saham
205.583.400.000
205.583.400.000
0
773
665
16,24
1.773.144.328.623
1.656.007.190.010
7,07
Jumlah Liabilitas
850.791.824.810
846.052.863.354
0,56
Jumlah Ekuitas
922.352.503.822
809.954.326.656
13,88
Laba Bersih per Saham yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Aset
IKHTISAR DATA KEUANGAN (KONSOLIDASI) Januari – Maret 2016 Penjualan Bersih
Januari – Maret 2015
Pertumbuhan (%)
895.161.953.964
880.153.131.924
1,7
Laba Kotor
94.837.321.190
79.242.623.774
19,68
Laba Sebelum Pajak
71.716.213.821
50.367.329.226
42,39
Laba Komprehensif
56.074.591.943
37.011.410.275
51,51
205.583.400.000
205.583.400.000
0
268
179
Modal Saham Laba Bersih per Saham yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
31 Maret 2016 Jumlah Aset
31 Desember 2015
49,72
Pertumbuhan (%)
1.751.891.697.118
1.773.144.328.623
(1,2)
Jumlah Liabilitas
773.465.962.154
850.791.824.810
(9,09)
Jumlah Ekuitas
978.425.734.964
922.352.503.822
6,08
RISIKO USAHA & UPAYA MENGATASINYA No 1
Risiko Usaha Perkembangan teknologi
Dampak Penurunan permintaan kabel telpon
Upaya Mengatasi Risiko Usaha -
-
-
Memodifikasi mesin kabel telpon sehingga dapat memproduksi kabel jenis lain. Mencari pangsa pasar di negara lain yang masih memerlukan kabel telpon seperti yang diproduksi Perseroan. Fokus pada penjualan kabel serat optik.
2
Fluktuasi harga bahan baku utama
Meningkatnya harga pokok penjualan
Selalu melakukan pemantauan fluktuasi dan pengelolaan risiko dengan baik.
3
Pemogokan karyawan
Terhambatnya kegiatan usaha Perseroan
Senantiasa memperhatikan kesejahteraan Karyawan
PROSPEK USAHA
Kondisi ekonomi global di tahun 2016 diproyeksikan akan membaik dan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mencapai 3,6%.
Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan meningkat pada kisaran 5,2% sampai 5,6%.
Pembangunan infrastruktur menjadi perhatian penting Pemerintah, seperti terlihat dalam Anggaran Belanja Pemerintah Pusat 2016, sebagai berikut:
o
Anggaran Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencapai Rp 104,1 triliun
o
Anggaran Kementrian Perhubungan adalah Rp 48,5 triliun
o
Anggaran Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar Rp 8,6 triliun.
Keadaan industri kabel di tahun 2016 diperkirakan akan lebih baik. Hal ini terlihat dari kesungguhan Pemerintah dalam mensukseskan program “Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan” yang telah ditetapkan dengan PERPRES No. 4 Tahun 2016 pada tanggal 8 Januari 2016.
PERPRES tersebut memfokuskan pada pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt dan pembangunan transmisi 46.000 km atau setara dengan ± 300.000 km konduktor ACSR.
PROSPEK USAHA (LANJUTAN) •
Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 megawatt dalam jangka waktu 5 tahun.
•
PLN dan swasta bersama-sama akan membangun 109 proyek pembangkit listrik di mana 74 proyek berkapasitas 25.904 MW dikerjakan pihak swasta dan 35 proyek berkapasitas 10.681 MW dikerjakan oleh PLN. Adapun total kebutuhan pendanaan pembangunan pembangkit listrik ini mencapai Rp 1.127 triliun.
•
Di tahun 2016 ini PLN telah menganggarkan dana investasi sebesar Rp 70 – 80 triliun yang akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik sebesar 2.400 megawatt dan jaringan transmisi sepanjang 9.000 km serta program listrik desa sebesar Rp 3 triliun.
•
Selain itu, permintaan kabel untuk proyek-proyek di dalam negri masih sangat banyak. Proyekproyek tersebut meliputi proyek-proyek pembangkit listrik, pembangunan/perluasan pabrik, perkantoran/perumahan/apartemen, Mass Rapid Transit, kereta api, bandara serta sektor minyak dan gas bumi.
•
Hal-hal ini merupakan peluang yang baik bagi Perseroan untuk meningkatkan pendapatannya karena hasil produksi Perseroan yaitu kabel merupakan salah satu pendukung infrastruktur.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Pada tahun 2015, biaya kegiatan CSR Perseroan adalah sebesar Rp 1.071.710.805,-
Kegiatan – kegiatan CSR yang menjadi fokus Perseroan adalah sebagai berikut: 1.
Bidang Pendidikan, yang meliputi:
a.
Wisata Pintar
b.
Pelatihan Guru
c.
Pemberian Beasiswa
2.
Lingkungan Hidup
3.
Kesehatan & Keselamatan Kerja
4.
Perbaikan Sarana & Prasarana Sosial
5.
Tanggung Jawab terhadap Produk
TERIMA KASIH