PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
1
2
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Daftar isi
Table of Contents
Ikhtisar Utama Main Highlights
04
Profile Perusahaan Company Profile
10
Laporan Komisaris Utama Report of the Board of Commissioner
38
Laporan Direktur Utama Report of the Board of Directors
48
Tinjauan Fungsional & Operasional Business & Operations Review
60
Analisa dan pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
78
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
136
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
194
Program Kemitraan & Bina Lingkungan Partnership And Community Development Program
201
Laporan Keuangan Financial Report
217
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Delivering A Sustainable Future Mewujudkan Masa Depan yang Berkelanjutan PT Perkebunan Nusantara VII memiliki Sumber Daya yang mesti dijaga untuk dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang, Untuk bisa mengoptimalkan semuanya, Perseroan menerapkan praktik bisnis berorientasi sosial dengan sama-sama mengutamakan kepentingan baik dari perusahaan maupun dari lingkungan di luar perusahaan atau pemangku kepentingan. Dengan demikian, perseroan meyakini bisa mendapatkan manfaat utama dari lingkungan sekitar dan di satu sisi lain, perseroan juga dapat memberikan kembali kepada masyarakat. Perseroan telah lama memposisikan Lingkungan sekitar yang dijadikan sebagai bagian dari proses bisnis yang secara aktif ikut berperan serta. PT Perkebunan Nusantara VII is supported by Resources that has to be preserved to be utilized by future generations, to optimize all of the resources, the Company implements social oriented business practice by altogether promoting both Company’s internal or external interests as well as the stakeholders. Therefore, the Company is confident will acquire primary benefit from surrounding environment and, on the other hand, the Company will also provide contribution to the society. The Company has long placed suurounding community as part of business process with active participation.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
3
4
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Ikhtisar Utama Main Highlight
Penjualan Bersih
Jumlah Ekuitas
Net Sales
Total Equity
Penjualan bersih Perusahaan pada tahun
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,04% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 1,534 triliun pada tahun 2011 menjadi
Company’s net sales in 2012 reached Rp 4.36 trillion, a decrease of 11.43% over the previous year.
Rp
2012 mencapai Rp 4,36triliun, mengalami penurunan sebesar 11,43% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ikhtisar Utama Main Highlights
1,535triliun pada tahun 2012.
Total equity company in 2012 increased by 0.04% over the previous year, from Rp 1,534 trillion in 2011 to Rp 1.535 trillion in 2012.
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Laba Bersih
Beban Usaha
Net Income
Operating Expenses
Laba bersih Perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 64,58% dibandingkan tahun sebelumnya,
Beban usaha Perusahaan pada tahun 2012
mencapai Rp99,077miliar.
sebesar Rp537,81miliar, mengalami peningkatan sebesar 67,14% dibandingkan tahun 2011.
The company’s net profit in 2012 decreased by 64.58% over the previous year, reaching Rp 99.077 billion.
Operating expenses in 2012 amounted to Rp 537.81 billion, an increase of 67.14% compared to 2011.
Jumlah Aset Total Assets
7,17
triliun triliun
Jumlah aset Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 18,69% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6,04 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp
7,17 triliun pada tahun 2012.
Company’s total assets in 2012 increased by 18.69% over the previous year, from Rp 6.04 trillion in 2011 to Rp 7.17 trillion in 2012.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
5
6
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Ikhtisar Keuangan dan Operasional 2012 Financial and Operational Highlights 2012
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
Keterangan
2008
2009
2010
2011
2012
Description
POSISI KEUANGAN
FIANCIAL POSITION
Aset:
Asset:
Jumlah Aset Lancar
1.342.128
1.537.997
1.713.883
1.827.646
2.205.874
Total current asset
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.814.830
2.268.875
3.144.079
4.209.899
4.960.031
Total non-current asset
Jumlah Aset
3.156.958
3.806.872
4.857.962
6.037.546
7.165.905
Total Asset
Liabilitas:
Liabilities:
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
1.082.406
1.048.606
1.136.228
1.556.040
1.768.447
Number of Short-Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
879.579
1.488.580
2.249.926
2.947.455
3.862.768
Number of Long-Term Liabilities
1.961.985
2.537.186
3.386.154
4.503.495
5.631.215
Total number of Liabilities
Jumlah Ekuitas
1.194.973
1.269.686
1.471.808
1.534.051
1.534.690
Total number of equities
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
3.156.958
3.806.872
4.857.962
6.037.546
7.165.905
Total number of equities and liabilities
259.722
489.390
577.655
271.606
437.427
Jumlah Liabilitas Ekuitas:
Equities :
Modal Kerja Bersih LABA RUGI KOMPREHENSIF
Net working capital COMPREHENSIVE INCOME
Penjualan Bersih
3.421.191
2.892.459
3.832.934
4.923.295
4.360.371
Net sales
Laba Kotor
810.010
601.361
860.395
700.238
815.771
Gross profit
Laba Usaha
426.266
322.617
490.569
378.459
277.957
Operating profit
Laba Komprehensif
260.840
150.356
253.244
153.410
54.333
Comprehensive profit
Jumlah saham yang beredar
365.000
365.000
365.000
365.000
1.226.233
Number of shares outstanding
Laba (rugi) komprehensif per saham (dalam Rp)
715
412
694
420
44
Comprehensive Earnings (loss) per share (in USD)
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROI)
23,13
15,69
18,08
14,61
11,46
Return on Assets ratio (ROI)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
27,92
13,43
20,78
11,11
3,67
Return on equities ratio (ROE)
RASIO KEUANGAN (dalam %)
FINANCIAL RATIO (in %)
Rasio Lancar
123,99
146,67
150,84
117,45
124,74
Current ratio
Rasio Kewajiban thd Ekuitas (DER)
164,19
199,83
230,07
293,57
366,93
Liabilities to Equity Ratio (DER)
62,15
66,65
69,70
74,59
78,58
Ratio Liabilities against Number of Assets (DAR)
Marjin Laba Kotor
23,68
20,79
22,45
14,22
18,71
Gross profit margin
Marjin Laba Usaha
12,46
11,15
12,80
7,69
6,37
Operating profit margin
Marjin Laba Bersih
7,62
5,20
6,61
3,12
1,25
Net profit margin
Rasio Kewajiban thd Jumlah Aktiva (DAR) MARJIN LABA (dalam %)
Ikhtisar Utama Main Highlights
PROFIT MARGIN (in %)
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
Aset
Liabilitas Liabilities
Asset dalam jutaan rupiah in million rupiah
dalam jutaan rupiah in million rupiah
4.960.031
3.862.768
4.209.899
2.947.455
3.144.079
2.249.926
2.268.875
2.205.874 1.827.646 1.713.883 2012 1.537.997 2011 1.342.128 2010
1.814.830
2009
2008
1.768.447 1.556.040 879.579 1.136.228 2012 2011 1.048.606 2010 1.082.406 1.488.580
2008
jumlah aset lancar Total Current Assets
liabilitas dalam jangka panjang Long term liabilities
jumlah aset tidak lancar Total Non Current Assets
liabilitas dalam jangka pendek Sort term liabilities
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih
Net Sales
dalam jutaan rupiah in million rupiah
2009
Net Sales
4.923.295 4.360.371 2008
2012
3.421.191
3.421.191
4.360.371
3.832.934 2.892.459
2009
2.892.459 2012 2009
2010
2011
2011
4.923.295
2010
3.892.459
2008
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
7
8
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Equitas
Equitas
Equity
Equity
dalam jutaan rupiah in million rupiah
1.534.690 1.534.051 1.471.808
2008
2012
1.104.073
1.534.690
1.269.686
2009
1.269.686
1.104.073 2011
1.534.051
2012 2009
2008
2011
2010
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROA)
2010
1.471.808
Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROA)
Return on Asset
Return on Asset
dalam % in %
23,13
18,08
14,61
2012
2008
11,60
11,60
15,69
23,13
2011
14,61
2012 2011 2009
Laba Usaha
Laba Usaha
Income
Income
490.559 378.459
426.266
15,69
18,08
2008
dalam jutaan rupiah in million rupiah
2009
2010
2010
2012
277.957
277,957
322.617
2008
426.266
2011
378.459
2009 2010
2008
Ikhtisar Utama Main Highlights
2009
2010
2011
2012
322,617
490,559
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Marjin Laba Bersih
Marjin Laba Bersih
Net Interest Margin
dalam % in %
Net Interest Margin
2012
6,61
7,62
| Laporan Tahunan 2012
2011
5,2
3,12
3,12
2008
1,25
7,62
1,25 2009
2010
2011
6,61
2009
2008
Laba Komprehensif
Laba Komprehensif
Laba Komprhensif
dalam jutaan rupiah in million rupiah
Laba Komprhensif
253.244
260.840
5,2
2010
2012
2012
153.410 150.356
2011
54.333
54,333
2008
260.840
153,410
2009
2010
2009
2012
2011
150.356
2010
253,244
2008
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
dalam % in %
2012
4,30 2011
83,34
20,78 11,11 4,30
2008
2009
2010
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2011
2012
23,13 2009
11,11
49,84
2008
83,34
2010
49,84
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
9
10
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Perusahaan Companny Profile
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
11
12
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Sekilas Perseroan Company in Brief
Sejak awal Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam
Since the beginning of the Company is established to take part in
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
implementing and supporting government policies and programs in the
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
fields of economics and national development in general and plantation
umumnya serta sub-sektor perkebunan pada khususnya.
sub-sector in particular.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (”Perusahaan”) didirikan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) ("Company" was established
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti
referring to Government Regulation No. 12 of 1996 as stated on
yang dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan
Establishment Date made in presence of Notary Harun Kamil, SH.,
Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah
No. 40 dated March 11th, 1996 and has been authorized by Minister
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
of Law of Republic of Indonesia through Decree No. C2-8335.HT.01.01.
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2- 8335.HT.01.01.TH.96
TH.96 dated August 8th, 1996 and had been announced on Republic
tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan
of Indonesia State Notes No. 80 dated October 4th, 1996. Referring
Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober
to Deeds No. 08 dated October 11th, 2002 made in presence of
1996. Berdasarkan Akta No. 08 tanggal 11 Oktober 2002 dibuat
Notary Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH in Tangerang, entire Article of
di hadapan Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H., Notaris di Tangerang,
Association was amended to comply with Law No. 1 of 1995 regarding
seluruh Anggaran Dasar Perseroan diubah agar sesuai dengan
Limited Company as well as Government Regulation No. 12 of 1998
Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
juncto Government Regulation No. 45 of 2001. The amendment was
berikut Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998, juncto Peraturan
authorized and delivered to Minister of Law and Human Rights of
Pemerintah No. 45 tahun 2001. Perubahan tersebut disahkan dan
Republic of Indonesia through Decree No. C - 20863HT.01.04.TH.2002
diserahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
dated October 25th, 2002, and had been announced on Republic of
Indonesia melalui Surat keputusan No. C-20863HT.01.04.TH.2002
Indonesia State Notes No. 14 dated February 18th, 2003, appendix No.
tanggal 25 Oktober 2002, serta telah diumumkan dalam Tambahan
1365/2003. Hereinafter, referring to Deeds No. 34 dated August 13th,
Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 18 Februari 2003,
2008 made in presence of Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH
Tambahan No. 1365/2003. Selanjutnya, berdasarkan Akta No.
in East Jakarta, entire Article of Association was amended to comply
34 tanggal 13 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan N. M. Dipo
with Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company. The amendment
Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, seluruh Anggaran
was authorized and delivered to Minister of Law and Human Rights
Dasar Perusahaan agar sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun
of Republic of Indonesia through Decree No. AHU-55963.AH.01.02
2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan dan
of 2008 dated August 27th, 2008. Referring to Deeds No. 5 dated
diserahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
August 9th, 2012 made in presence of Notary N.M. Dipo Nusantara
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-55963.AH.01.02.Tahun
Pua Upa, SH., in East Jakarta, regarding additional paid-in capital
2008 tanggal 27 Agustus 2008. Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 9
and Article of Association amendment authorized by Ministry of Law
Agustus 2012 yang dibuat di hadapan N. M. Dipo Nusantara Pua
and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-38492
Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, tentang penambahan modal
dated October 29th, 2012.
disetor dan perubahan anggaran dasar yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-30450 tanggal 14 Agustus 2012. Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 17 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, tentang penambahan modal disetor dan perubahan anggaran dasar yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-38492 tanggal 29 Oktober 2012.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Lembaga Dan Profesi Penunjang Pasar Modal Institution and Capital Market Support
Nama dan Alamat Penjamin Emisi
Wali Amanat
Name and Address of Underwriters:
Trustee
1. PT Andalan Artha Advisindo
PT Bank Niaga
Equity Tower Building Lt.22
Graha Niaga Lt.20, Jl. Jend. Sudirman Kav.58, Jakarta 12190
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta 1219
Lembaga Pemeringkat Efek
2. PT Mandiri Sekuritas
Plaza Mandiri Lt.28
Securities Rating Agency
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia
PT Pefindo
3. PT Danatama Makmur Sekuritas
Panin Tower Senayan City Lt.17
Menara Global Lt.15, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27
Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270, Indonesia
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
4. PT DBS Vickers Sekuritas
Kantor Akuntan Publik
Plaza Permata Building, Top Floor
Public Accountant Office
Jl M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Indonesia
Hendrawinata, Eddy & Siddharta (Kreston International)
Konsultan Hukum
Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220
Name and Address of Underwriters:
Notaris
Hanafiah
Notary
Ponggawa Bangun
Imas Fatimah, SH Wisma Danamon Aetna Life, Lt.9 Jl. Jend. SudirmanKav. 45-46, Jakarta 12930
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
13
14
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Perusahaan Company Profile
Nama Perusahaan Company Name Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII
Pemegang Saham Shareholders Pemerintah Republik Indonesia 100% Government of Republic of Indonesia of 100%
Alamat Kantor Pusat Central Office Address Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung - 35141 Provinsi Lampung - Indonesia Telp : 0721-702233 (Hunting) Fax: 0721-702775 Website : http://www.ptpn7.com E-mail :
[email protected]
Kantor Penghubung Liaison Office Jl. Darmawangsa X Kav. 2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan - 12150 Indonesia Telp. 021-7237224 Fax. 021-7244140 E-mail :
[email protected]
Distrik Bengkulu Bengkulu District Jl. Pangeran Natadirja Km. 7 No. 65 Bengkulu 38225, Provinsi Bengkulu Telepon : 0736 - 21302 Fax : 0736 - 21302
Distrik Banyuasin Banyuasin District Jl. Kol. H. Barlian Km. 9,5 Palembang 30152, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 0711 - 411418 Fax : 0711 - 410237
Distrik Muara Enim Muara Enim District Jl. Inovasi, Desa Panangjaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 082881484438 Fax : 073 - 4422100
Distrik Way Sekampung Way Sekampung District Jl. Pramuka No. 11/24, Rajabasa Bandar Lampung 35144, Provinsi Lampung Telepon : 0721 - 705546 Fax : 0721 - 705546
Distrik Way Seputih Way Seputih District Desa Sinar Banten Kec. Bekri, Lampung Tengah Provinsi Lampung Telpon & Fax. 0725-26444
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
15
Tujuan Dan Anggaran Dasar Perseroan Company’s Objectives and Article of Association
Tujuan Perusahaan
Company Goals
Sesuai Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan yang akan
Correspond to Articles of the Company, the Company’s objectives will be
dicapai selama lima tahun ke depan adalah:
achieved over the next five years are:
1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis
1. Carry out the construction and development sector agribusiness
sektor perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat,
plantations in accordance with the principles of a healthy company,
kuat,dan tumbuh berkesinambungan dalam skala usaha yang
strong and sustainable growth in business scale economies
ekonomis 2. Menjadi perusahaan yang/berkemampulabaan (profitable),
2. Being a company that profitable, affluent (wealthy) and (sustainable),
makmur (wealthy),dan berkelanjutan (sustainable), sehingga
so that may play a role in the further acceleration of regional and
dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan
national development.
regional dan nasional.
Anggaran Dasar Perseroan
Articles of Company
Sejak awal Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam
Since the beginning of the Company established to take part in
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
implementing and supporting government policies and programs in the
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
fields of economics and national development in general and plantation
umumnya serta subsektor perkebunan pada khususnya. Sesuai
sub-sector in particular. In accordance with the Deed of Amendment of
dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan
the Articles of Association of the Company, the Company’s intent and
tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agrobisnis
purpose is to do business in the field of agribusiness and agro-industries,
dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
as well as the optimization of the Company’s utilization of resources
Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang
to produce goods and / or services of high quality and strong mutual
bermutu tinggi dan berdaya saling kuat untuk mendapatkan/
powerless to get / catch in order to increase the value of the Company’s
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan
profit by applying the principles of limited liability companies. To achieve
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk
the objectives mentioned above, the Company may carry out the following
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat
main business activities:
melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: 1. Pengusahaan budidaya tanaman,meliputi pembukaan dan
1. Exploitation includes clearing and cultivation of land preparation,
pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan
seeding, planting and maintenance, and harvesting crops and doing
dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-
other the activities related to the cultivation cultivation.
kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. 2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun
2. Production includes the processing plant itself as well as from other
dari pihak lain,menjadi barang setengah jadi dan/atau barang
parties into semi-finished goods and finished goods as well as products
jadi serta produk turunannya.
or derivatives.
3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran
3. Trade marketing activities include organizing a wide range of products
berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan
and other trading activities related to the Company’s business
perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
activities.
usaha Perseroan. 4. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agrowisata, Agro Bisnis, dan Agro Industri
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Development activities in Plantation, Agro, Agro Business and Agro Industry
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
16
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Entitas Asosiasi Associated Entities
PT Bio Industri Nusantara
PT Bio Industri Nusantara
PT Bio Industri Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien
PT Bio Industri Nusantara was established by notary deed Tien Norman
Norman Lubis, S.H. No. 10 -tanggal 10 November 1999, dan telah
Lubis, S.H. No. 10 - Tanggal 10 November 1999, approved by Menteri
disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dalam Surat Keputusan No.
Kehakiman RI in Surat Keputusan No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal
C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal 28 Agustus 2001. PT Bio Industri
28 Agustus 2001. PT Bio Industries Nusantara is a fertilizer producer
Nusantara merupakan perusahaan penghasil pupuk hayati ”Emas”,
biological “Gold”, with active biological fertilizer nutrient and microbial
pupuk hayati berbahan aktif mikroba pelarut hara dan pemantap
solvent stabilizer soil aggregates and similar goods. Shareholding PT PTPN
agregat tanah, dan barang-barang sejenis. Kepemilikan Saham PT
VII (Persero) in the Bio Industries PT Nusantara is 25% worth USD 1,925
Perkebunan Nusantara VII (Persero) di PT Bio Industri Nusantara
million. By recording under the equity method, the investment value of
adalah sebesar 25% senilai Rp1.925 juta. Dengan pencatatan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Bio Industry on December 31,
berdasarkan metode ekuitas, maka nilai penyertaan PT Perkebunan
2012 is USD 7,198 million.
Nusantara VII (Persero) pada PT Bio Industri per 31 Desember 2012 adalah Rp7.198 juta.
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham)
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham)
Indoham didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Wessendorf
Indoham was established by notary deed Dr. Wessendorf No. 926/1960
No. 926/1960 tanggal 25 Maret 1960, dan telah terdaftar pada
tanggal 25 Maret 1960, nad has been registered in Court of Hamburg,
Pengadilan Hamburg, Jerman, dengan No. HR.B.9116 tanggal 25
Germany, with No. HR.B.9116 dated April 25th,1960. Indoham Line business
April 1960. Bidang usaha Indoham adalah penjualan komoditas PT
is the sale of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) commodities in the
Perkebunan Nusantara VII (Persero) di pasar Eropa dan Afrika Utara
European and North African markets based on supply Indoham obtained
berdasarkan pada penawaran yang didapat Indoham setiap hari
daily from PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Additionally, Indoham
dari PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Selain itu, Indoham
is charged to monitoring the prices of commodities in the international
bertugas memonitor harga-harga komoditas di pasar internasional
markets as well as the provisions issued by the EEC (European Economic
serta ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan MEE (Masyarakat
Community) to be submitted to PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Ekonomi Eropa) untuk disampaikan ke PT Perkebunan Nusantara
Plantation ownership of PT Nusantara VII (Persero) in Indoham is
VII (Persero). Kepemilikan saham PT Perkebunan Nusantara VII
amounted to 2.4% of the total number of shares or Rp 369 million.
(Persero) di Indoham adalah sebesar 2,4% dari jumlah saham atau senilai Rp369 juta.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
PT Riset Perkebunan Nusantara dibentuk sesuai dengan Keputusan
PT Riset Perkebunan Nusantara formed in accordance with the Decision
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) seluruh PT Perkebunan
of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the entire PT PTPN I to
Nusantara I sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
PTPN XIV PT (Persero) and PT RNI (Persero) and in accordance with the surat
dan PT RNI (Persero) dan sesuai dengan surat Menteri Negara Badan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal
Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September
30 September 2009 and in accordance with the Decision of the General
2009 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Meeting of Shareholders (AGM) of the entire of PT Perkebunan Nusantara
Seluruh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT
I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero)
Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) mengenai
on the agreement of Establishment of a Limited Liability Company PT
Persetujuan Pendirian Perseoran Terbatas PT Riset Perkebunan
Riset Perkebunan Nusantara and letter of PT Perkebunan Nusantara IV
Nusantara serta surat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.
(Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009 regarding the payment of capital PT
04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal PT Riset Perkebunan
Riset Perkebunan Nusantara. The amount of equity participation up to
Nusantara. Besarnya penyertaan modal sampai dengan Desember
USD 11,520 million in December 2012.
2012 Rp11.520 juta.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
17
PT Riset Perkebunan Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris
PT Riset Perkebunan Nusantarawas established by notary deed Hasbullah
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn No. 01 Tanggal 20 Nopember
Abdul Rasyid, S.H, M.Kn No. 01 Tanggal 20 Nopember 2010. PT Nusantara
2010. PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang
Plantation Research is a company engaged in the service of research,
bergerak di bidang jasa penelitian, konsultan, konsultan penelitian
consulting, scientific research consulting laboratory, training services,
ilmiah laboratorium, jasa pelatihan, pengolahan data, riset dan
data processing, research and consulting, product quality certification and
konsultasi, sertifikasi mutu produk dan hasil uji, survei, konsultan
test results, survey, human resources consultant, agricultural consulting,
bidang sumber daya manusia, konsultasi bidang pertanian, jasa
services eradication of pests, industry consultant, business consultant,
pemberantasan hama, jasa konsultan bidang industri, konsultan
management and administration, chemistry physics analysis laboratory
bidang bisnis, manajemen dan administrasi, jasa laboratorium
services. PT Nusantara Plantation Research run businesses in agriculture
analisa fisika kimia. PT Riset Perkebunan Nusantara menjalankan
include agro, industrial agriculture, industrial tree plantations, land
usaha-usaha di bidang pertanian meliputi agroindustri, industri
rehabilitation and reforestation. In addition, PT Nusantara Plantation
pertanian, perkebunan tanaman industri, rehabilitasi tanah, dan
Research is engaged in trading which includes import and export trade
reboisasi. Selain itu, PT Riset Perkebunan Nusantara bergerak
of plantation, agriculture, agricultural equipment and farming, organic
dalam bidang perdagangan yang meliputi ekspor impor dan
fertilizer, inorganic fertilizer and fertilizer plants, industry and trade
perdagangan hasil perkebunan, hasil pertanian, peralatan pertanian
of trading equipment / spares measuring, surveying, laboratories and
dan perkebunan, pupuk organik, pupuk non organik dan penyubur
specialized scales.
tanaman, perdagangan hasil industri dan perdagangan peralatan/ suku cadang ukur, survei, laboratorium, dan timbangan khusus,
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara)
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara)
Penyertaan saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
Joint Marketing PT Kharisma Nusantara (PT KPB Nusantara)
adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik
Investment in Joint Marketing PT Kharisma Nusantara is in accordance
Negara No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang
with the letter of Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/
perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi
MBU/2009 tanggal 30 September 2009 about changes in the form of a Joint
Perseroan Terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham PT
Marketing Office PTPN Company Limited. Payments on equity shares of PT
Kharisma Pemasaran Bersama sebesar Rp1.000.000,- dilaksanakan
Kharisma Joint Marketing of 1,000,000 held on January 21, 2010. Based
tanggal 21 Januari 2010. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham
on the decision of Shareholders No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30
No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
Desember 2011 about the capital injection of Rp 702 487, -. PT Kharisma
penambahan setoran modal sebesar Rp702.487,-. PT Kharisma
Joint Marketing Nusantara was established based on Notarial N.M Dipo
Pemasaran Bersama Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris
Nusantara PUA UPA, SH No.4 Tanggal 16 November 2010 and has been
N.M Dipo Nusantara PUA UPA, S.H. No.4 Tanggal 16 November
approved by Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
2010 dan telah disetujui oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak
60488.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 Desember 2010.
Asasi Manusia No. AHU-60488. AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 Desember 2010. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah perusahaan yang
PT Kharisma Nusantara Joint Marketing is a company that does business
melakukan usaha di bidang perdagangan, pemasaran komoditas
in trade, marketing of industrial agro commodities, agro commodities
agro industri, pengelolaan komoditas agro industri, serta optimalisasi
management industry as well as optimizing the utilization of company
pemanfaatan sumber daya perusahaan meliputi pengelolaan gudang,
resources include warehouse management, facilities hoarding, and
fasilitas penimbunan, dan transportasi, optimalisasi pemanfaatan
transportation, optimizing the utilization of resources for education and
sumber daya untuk pendidikan dan pelatihan, jasa konsultan di bidang
training, consulting services in the field of agro-industrial and commodity
pemasaran komoditas agro industri, dan pengusahaan sarana dan
marketing enterprise infrastructure owned by the company.
prasarana yang dimiliki oleh perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
18
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Lini Bisnis Perusahaan
Business Line (Line of Business Company) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII bergerak di bidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut: Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII engaged in agribusiness plantations with rubber, palm oil, tea, and sugar cane products so as follows:
Karet
Kelapa Sawit
Teh
Tebu
Rubber
Oil Palm
Produk Olahan Processed products
Produk Olahan Processed products
Tea Produk Olahan Processed products
Sugar Cane Produk Olahan Processed products
SIR 3CV ,SIR 3L ,SIR 3WF,SIR 10,SIR 20 RSS I , RSS II ,RSS III ,Cutting A
Minyak Sawit ,Minyak Inti Sawit, Inti Sawit , Bungkil Inti Sawit
Mutu I : BOP, BOPF, PF, Dust, BP, BT Mutu II : BP-II, BT-II, PF-II, Dust II, Dust III, Dust IV
Gula
SIR 3CV ,SIR 3L ,SIR 3WF,SIR
Palm Oil, Palm Kernel Oil
Mutu I :BOP ,BOPF ,PF ,Dust
Sugar
10,SIR 20
Kernel Oil, Kernel Oil Meal
,BP ,BT
Molasses
RSS I , RSS II ,RSS III ,Cutting A
Tetes
Mutu II:BP-II ,BT-II ,PF-II ,Dust II ,Dust III ,Dust IV
Kepemilikan Saham
Shareholding
Saham PTPN VII (Persero) sepenuhnya 100% dimiliki oleh Pemerintah
Share of PTPN VII (Persero) 100% wholly owned by the Government of the
Republik Indonesia dan belum dilepas kepada publik (belum
Republic of Indonesia and has not been released to the public (not traded).
diperdagangkan).
Obligasi
Bond
Sejalan dengan perkembangan usahanya, pada tahun 2004,
In line with the development of its business, in 2004, the Company issued
Perseroan menerbitkan Obligasi Konvensional Seri B senilai Rp
Bonds Conventional Series B worth Rp 10 billion. On September 15, 2005,
10 Miliar. Pada tanggal 15 September 2005, Perusahaan telah
the Company has repurchase (buy back) the Series B bonds amounting
membeli kembali (buy back) Obligasi Seri B sebesar Rp 4 Miliar.
to Rp 4 billion. Conventional Bonds Series B ranking obtained by Pefindo
Obligasi Konvensional Seri B memperoleh pemeringkatan oleh
stated in the letter No. 1616/PEF-Dir / XII/2010 dated December 23, 2010
Pefindo yang dinyatakan dalam surat No. 1616/PEF-Dir/ XII/2010
with a rating of “idA” (Single A; Stable Outlook), the period of December
tanggal 23 Desember 2010 dengan peringkat “idA” (Single A; Stable
22, 2010 until March 26, 2011. On December 31, 2010 outstanding bonds
Outlook), periode 22 Desember 2010 sampai dengan 26 Maret 2011.
amounting to Rp 6 billion and on March 26, 2011. The bonds have been
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo obligasi sebesar Rp 6 miliar
repaid.
dan pada tanggal 26 Maret 2011 Obligasi tersebut telah dilunasi.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Wilayah Operasional Operasional Area
4 6
5
3 2
1 1. Head Office
3. Way Seputih District
5. Muara Enim District
Tulung Buyut Business Unit
Baturaja Business Unit
Bekri Business Unit
Beringin Business Unit
Kedaton Business Unit
Padang Ratu Business Unit
Senabing Business Unit
Bergen Business Unit
Bungamayang Business Unit
Sungai Niru Business Unit
2. Way Sekampung District
Sungai Lengi Pabrik Business Unit
Rejosari Business Unit Way Berulu Business Unit
4. Banyuasin District
Way Lima Business Unit
Musilandas Business Unit
Pematang Kiwah Business Unit
Betung Kerawo Business Unit Betung Business Unit
Sungai Lengi Tanaman Business Unit Pagar Alam Business Unit
6. Bengkulu District
BentayanBusiness Unit
Padang Pelawi Business Unit
Tebenan Business Unit
Talopino Business Unit
Talang Sawit Business Unit
Ketahun Business Unit
Cinta Manis Business Unit
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
19
20
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Peristiwa Penting Event Highlights
13 Januari 2012 / January 13, 2012
19 Januari 2012 / January 19, 2012
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2012-2013 antara manajemen dan serikat pekerja PTPN VII (Persero) dilaksanakan di Jakarta, disaksikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Myra M. Hanartani.
Sosialisasi Proses Bisnis dan SOP PTPN VII (Persero) terdiri atas perumusan paradigma baru, the winning formula, kerangka proses manajemen bisnis, the business success model, key performance indicator, roadmap strategic initiative dan mapping key program yang merupakan program tak terpisahkan dari Program Transformasi Bisnis.
Partnership Agreement for 2012 – 2013 period between the management and PTPN VII (Persero) workers union held in Jakarta, witnessed by Industrial Relation Relationship and Workers Social Insurance Development of Ministry of Manpower and Transmigration, Republic of Indonesia, Myra M. Hanartani.
PTPN VII Business Process and SOP Socialization consist of new paradigm, the winning formula, business management process framework, the business success model, key performance indicator, strategic initiative road map and key program mapping formulation that being integrated parts of Business Transformation Program.
14 Februari 2012 / February 14, 2012
1 Maret 2012 / March 1, 2012
Perusahaan menerima pekerja strata pengatur PTPN VII (Persero) sebanyak 103 orang dan membekali dengan kompetensi teknis, kepemimpinan serta diikuti dengan leadership camp.
Pergantian Direksi PTPN VII (Persero) sesuai Surat Keputusan Kementerian BUMN No.SK-92/MBU/ 2012 tanggal 1 Maret 2012
The Company received PTPN VII (Persero) regulating grade employer amounted to 103 employees and provides them with technical and leadership competencies followed by leadership camp.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
PTPN VII (Persero) Board of Directors replacement referring to Ministry of SOE Decree No.SK-92/MBU/ 2012 dated March 1st, 2012
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
10 Maret 2012 / March 10, 2012
16 Maret 2012 / March 16, 2012
HUT PTPN VII yang ke-16 dimeriahkan dengan menggelar berbagai kegiatan sosial serta Gelar Karya UKMK yang berasal dari mitra binaan PKBL BUMN se-wilayah Lampung.
Musyawarah Luar Biasa Pergantian Antar Waktu Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII menetapkan Vedy Pudiansyah sebagai Ketua Umum SPPN VII menggantikan Ery Iswadi.
PTPN VII 16th anniversary celebrated by holding several social activities and SME Products Bazaar from PKBL Partners in Lampung region.
Perkebunan Nusantara VII Workers Union Inter-time Replacement Extraordinary Meeting implemented Vedy Pudiansyah as Chairman of SPPN VII replacing Ery Iswadi.
10 April 2012 / April 10, 2012
1 Mei 2012 May 1, 2012
PTPN VII melalui program GP3K ikut mensuksekan program Ketahanan Pangan Nasional dengan memanen jagung sebanyak 4.320 ton di Unit Usaha Bekri, Way Berulu dan Kedaton.
Serikat Pekerja PTPN VII melakukan aksi damai kepedulian pekerja dalam rangka pengamanan lahan yang diokupasi oleh pihak luar yang berpusat di Lapangan Merdeka Unit Usaha Bungamayang.
PTPN VII through GP3K program participated in succeeding National Food Resilience Program by harvesting 4,320 ton corns at Bekri, Way Berulu and Kedaton Business Units.
PTPN VII Workers Union performed workers awareness peace action to secure occupied land from external party centralized at Merdeka Square, Bungamayang Business Unit.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
21
22
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Peristiwa Penting Event Highlights
15 Mei 2012 / May 15, 2012
Mei 2012 / May 2012
Pelaksanaan Pasar Murah oleh Forum Komunikasi BUMN Wilayah Provinsi Lampung kembali dilaksanakan dalam rangka Kegiatan BUMN Peduli dari Kementerian BUMN.
Pembentukan Forum Komunikasi diser tai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN VII (Persero) dengan tokoh masyarakat sekitar di Unit Usaha Bungamayang yang mewakili Desa Gedungbatin, Sukadanaudik, Napal, Tanahabang, Handuyangratu, Bandaragung, Negara Tulangbawang, Ujungkarang, Ketapang, Sidodadi dan Negarabatin.
Bazaar event by Lampung Province SOE Communication Forum implemented to present BUMN Peduli activity from Minister of SOE.
Communication Forum establishment followed by Memorandum of Understanding signing between PTPN VII (Persero) and community leaders surrounding Bunga Mayang Business Unit representing Gedungbatin, Sukadanaudik, Napal, Tanahabang, Handuyangratu, Bandaragung, Negara Tulangbawang, Ujungkarang, Ketapang, Sidodadi dan Negarabatin villages.
15 Juni 2012 / June 15, 2012
16 Juli 2012 / July 16, 2012
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN VII dengan Kejaksaan Tinggi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu disaksikan oleh Jamdatun Kejaksaan Agung RI ST Burhanuddin dalam rangka penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara sebagai wujud apresiasi kepada Kejaksaan Republik Indonesia atas kepercayaan terhadap PTPN VII (Persero).
Pelaksanaan rapat di Kementerian Negara BUMN yang dihadiri oleh Sekretaris Kementerian BUMN (Bpk.Wahyu Hidayat), Deputi Bidang Industri Primer (Bpk.M.Zamkhani), Direksi PTPN VII, Wakil masyarakat Cinta Manis, WALHI, Serikat Petani Indonesia, dan Konsorsium Pembaruan Agraria sebagai kelanjutan rapat mengenai sengketa lahan Unit Usaha Cinta Manis. Dengan tidak terjadinya titik temu dalam rapat tersebut maka warga melakukan tindakan anarkis dengan membakar tanaman tebu dan aset milik perusahaan yang mengakibatkan kerugian material.
Memorandum of Understanding signing between PTPN VII (Persero) and Lampung, South Sumatera and Bengkulu District Courts witnessed by Jamdatun of Supreme Court of Republic of Indonesia, ST Burhanuddin to handle legal issues on civil and state administration cases as appreciation to Supreme Court of Republic of Indonesia towards PTPN VII (Persero).
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Meeting at Ministry of SOE attended by Ministry of SOE Secretary (Wahyu Hidayat), Primary Industry Division Deputy (M. Zamkhani), PTPN VII Board of Directors, Cinta Manis society representative, WALHI, Indonesian Farmers Association and Agricultureal Reformation Consortium as meeting extension regarding Cinta Manis business unit land dispute. Without consensus achieved on respective meeting, the society performed anarchical action by burning sugar cane plants and other company’s assets that cause material loss.
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Agustus 2012 / August 2012
October 2012 / Oktober 2012
PTPN VII (Persero) menggelar peringatan Nuzulul Quran yang dikemas dalam bentuk Tablig Akbar di halaman Masjid Baitunnabat Komplek Perumahan Kantor Pusat PTPN VII Bandar Lampung dengan memberikan santunan kepada sekitar 1.500 anak yatim dan bantuan sarana ibadah.
PTPN VII (Persero) melaksanakan kegiatan Field & Mill Day komoditas kelapa sawit (2-4 Oktober 2012) dan karet (22-24 Oktober 2012) yang diikuti oleh jajaran pekerja pimpinan di wilayah Lampung dalam upaya pencapaian produksi.
PTPN VII (Persero) held Nuzulul Quran celebration presented with Tabligh Akbar at Baitunnabat mosque yard at PTPN VII Board of Directors Residential Area, Bandar Lampung, by providing donation to around 1,500 orphans and religious facilities support.
PTPN VII (Persero) held Field & Mill Day activities for palms commodity (October 2nd – 4th, 2012) and Rubber (October 22nd – 24th, 2012) participated by Executive Officers employees at Lampung area to achieve production target.
November 2012 November 2012
3 Desember 2012 / December 3, 2012
Pelaksanaan Field & Mill Day komoditas sawit dan karet (5-7 November 2012) diikuti oleh seluruh jajaran pekerja pimpinan di wilayah Sumatera Selatan.
PTPN VII (Persero) memperoleh 6 (enam) penghargaan Proper Hijau masing-masing untuk Unit Usaha Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Bekri, Bungamayang dan Padangpelawi pada Malam Anugerah Lingkungan Hidup Program Penilaian Kinerja Perusahaan (Proper) 2011-2012 yang diadakan di Jakarta.
Field & Mill Day for palms and rubber commodities implementation (November 5th – 7th, 2012) participated by all Executive Officers employees at South Sumatera area.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PTPN VII (Persero) received six (6) Green Proper award each for Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Bekri, Bungamayang and Padangpelawi business unit at Environment Award Night 2011 – 2012 in Jakarta.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
23
24
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Penghargaan dan Sertifikasi Award And Certification
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
2011-2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
25
26
PTPN VII
Ikhtisar Utama Main Highlights
| Laporan Tahunan 2012
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
27
28
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Biru Blue
Hijau Green
9
8 3 Tidak Proper Non proper
Peringkat Rank
UU
Komoditi Commodity
Peringkat Rank
UU
Komoditi Commodity
Tidak proper Non proper
Hijau
KEDA
Karet Rubber
Biru
TUBU
Karet Rubber
CIMA
WABE
Karet Rubber
MULA
Karet Rubber
KETA
PEWA
Karet Rubber
BERI
Karet Rubber
TAPI
PAWI
Karet Rubber
RESA
Sawit Oil Palm
TEBE
Karet Rubber
SUNI
Sawit Oil Palm
BAJA
Karet Rubber
SUPA
Sawit Oil Palm
BEKI
Karet Rubber
BETU
Sawit Oil Palm
BUMA
Karet Rubber
TASA
Sawit Oil Palm
PALA
Karet Rubber
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
29
| Laporan Tahunan 2012
Rekapitulasi Peringkat Proper Ptpn Vii (Persero) Tingkat Nasional PTPN VII National Proper Rating Recapitulation
No
UU
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
KEDA
Biru Blue
Biru Minus Minus Blue
Biru Blue
Hijau Green
Hijau Green
Emas Gold
2
WABE
-
-
-
Biru Blue
Hijau Green
Hijau Green
3
PEWA
Biru Blue
Biru Minus Minus Blue
Biru Blue
Biru Blue
Hijau Green
Hijau Green
4
RESA
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Hijau Green
5
BEKI
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Hijau Green
Hijau Green
6
TUBU
Biru Blue
Biru Minus Minus Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Hijau Green
7
BUMA
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Hijau Green
Hijau Green
8
CIMA
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
-
Biru Blue
9
BETU
Biru Blue
Biru Minus Minus Blue
Biru Blue
Biru Blue
Biru Green
Biru Blue
10
PAWI
Biru Blue
Biru Blue
Biru Blue
Merah Red
Hijau Green
Hijau Green
Peringkat Proper PTPN VII (Persero) Tingkat Nasional 2008 - 2013 PTPN VII (Persero) National Proper Rating 2008 - 2013
emas gold WABE hijau green
KEDA PEWA
biru blue
RESA BEKI
merah red
TUBU BUMA
hitam black
CIMA BETU
tidak PROPER non PROPER
PAWI 2008
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2009
2010
2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2012
2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
30
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Milestone Perusahaan Company Milestone
Penggabungan sejumlah perkebunan ke dalam PTPN VII (Persero) memberikan catatan sejarah tersendiri. Sebelum bergabung menjadi PTPN VII (Persero), PT Perkebunan X (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan dengan wilayah kerja di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan. The merger of several palantation to PTPN VII (Persero) has specific record. Before the merger, PT Perkebunan X (ltd) was a state owned enterprise engaged in the work area of agribusiness plantations in Lampung and South Sumatra.
1957
1980
PT Perkebunan X (Persero) bermula dari sebuah perusahaan perkebunan milik Belanda yang terletak di Sumatera Selatan dan Lampung. Melalui proses nasionalisasi, perkebunan tersebut diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1957. PT Perkebunan X (ltd) originated from a Dutch-owned plantation company located in South Sumatra and Lampung. Through the process of nationalization, the estate was taken over by the Government of the Republic of Indonesia in 1957.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Perusahaan ini juga telah berjalan mengikuti berbagai bentuk kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan sebelum akhirnya menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tahun 1980. The company has also had to follow the various forms of government policy in the reorganization and restructuring of the company before it finally became a Limited Company in 1980.
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
1989 Perjalanan sejarah PT Perkebunan XXXI (Persero) baru mulai terukir menyusul kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri gula di luar Jawa pada tahun 1978. Perusahaan perkebunan ini pada awalnya merupakan proyek pengembangan PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 1989 perusahaan ini ditetapkan menjadi badan usaha sendiri dengan nama PT Perkebunan XXXI (Persero) dengan kantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan. PT Perkebunan XXXI (Persero) course of history just started following etched in the development of government policy in the sugar industry outside of Java in 1978. The plantation company was originally a development project PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) headquartered in Surabaya. In1989 The company is set to be its own entity with name PT Perkebunan XXXI (Persero) headquartered in Palembang, Sumatera Selatan.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
| Laporan Tahunan 2012
31
1996 Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunan tersebut, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Provinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). On March 11th, 1996, to restructure State Owned Enterprise (SOE) on Plantation sector, referring to Government Regulation No. 12 of 1996 dated February 14th, 1996, the Government performed plantation regional management relocation under Plantation SOE. Regarding respective plantation regional management relocation, PT Perkebunan X (Persero) and PT Perkebunan XXXI (Persero), ex- PT Perkebunan XI (Persero) project in South Sumatera and ex – PT Perkebunan XXIII (Persero) in Bengkulu had been stated dismissed and ever since mergered into new Company under the name of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
32
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Visi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh, tumbuh serta berkarakter global.
Visi
vision
Vision of Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII is a rubber-based agribusiness company, palm oil, tea and sugarcane are resilient, growing and global character. • Tangguh Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha, dan dukungan industri hilir.
• Karakter Global Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.
• Tough Competitive excellence, through increased productivity, quality, scale economies and support businesses downstream industry. • Global Character Has the characteristics of a world-class company with business processes and performance excellence and produce products of international standard.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Misi
MiSsion
| Laporan Tahunan 2012
1. Menjalankan usaha perkebunan karet kelapa sawit,teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif. 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh kembangkan perusahaan. 1. Running a business of rubber plantations of oil palm, tea, and sugar cane cultivation using technology and processing effective and environmentally friendly. 2. Develop an integrated industrial enterprises with core business (rubber, palm oil, tea and sugarcane) by using renewable technologies. 3. Developing competency based human resources. 4. Developing effective business governance. 5. Preserving stakeholders’ interest balance to create competitive advantages to develop the Company.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
33
34
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Nilai Perusahaan Corporate Value
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) mempunyai tata nilai yang dikenal dengan The Spirit of Change“ProMOSI”, yang merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) owned corporate values acknowledged as The Spirit of Change“ProMOSI”, as the acronym of five (5) basic values, namely: Productivity, Quality, Organization, Service and Innovation.
The Spirit of Change “ProMOSI” (Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi)
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai
The Spirit of Change “ProMOSI“ is implemented as PT Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dengan Surat Keputusan
Nusantara VII (Persero) corporate values under Board of Directors Decree
Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/20 08 tanggal 19 Desember 2008.
No. 7.6/Kpts/477/20 08 dated December 19th, 2008.
Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya
The values become foundation in establishing corporate culture. Respective
perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap
values are expected to guide every Company’s people attitude and behavior
sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari,
in their daily activities, both as employee or individual.
baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi. Dalam tata nilai The Spirit of Change “ProMOSI” perlu dibentuk
On The Spirit of Change “ProMOSI“ requires certain Committee
adanya suatu komite yang dikenal dengan Komite Implementasi
acknowledged as Implementation Committee (as facilitator organization).
(merupakan organisasi fasilitator). Adapun sasaran tugas dibentuknya
The objectives of Implementation Committee (facilitator organization)
Komite Implementasi (organisasi fasilitator) The Spirit of Change
duties of The Spirit of Change “ProMOSI“ as follows:
“ProMOSI” adalah sebagai berikut :
• • • •
Tersosialisasinya maksud dan tujuan pencanangan the Spirit of Change ’ProMOSI’ kepada seluruh insan Perseroan Terinternalisasinya nilai-nilai yang terkandung dalam the Spirit of Change ’ProMOSI’ pada seluruh insan Perseroan Terbentuknya sistem evaluasi implementasi the Spirit of Change ’ProMOSI’, Terbangunnya kesadaran insan Perseroan untuk dapat memberikan kontribusi dan mengoptimalkan potensinya guna pencapaian tujuan Perseroan.
• • • •
’ProMOSI’ Spirit of Change vision and mission socialization to all Company’s people had been performed Spirit of Change ’ProMOSI’ values internalization to all Company’s people had been performed Spirit of Change ’ProMOSI’ implementation evaluation system had been established, and Company’s people awareness to provide contribution and optimize its potential on behalf of Company’s objective achievement had been established
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Melaporkan kemajuan program the Spirit of Change ’ProMOSI’ kepada Direksi
Merumuskan panduan the Spirit of Change ’ProMOSI’, Formulating the Spirit of Change ‘ProMOSI’ manual
Melakukan sosialisasi the Spirit of Change ’Promosi’ melalui berbagai bentuk kegiatan baik sosialisasi Peforming the Spirit of Change ‘ProMOSI’ socialization through several activities and socialization program
Reporting the Spirit of Change ‘ProMOSI’ program progress to the Board of Directors
Merumuskan sistem evaluasi implementasi the Spirit of Change ’ProMOSI’,
Tugas pokok Komite Implementasi the Spirit of Change’ProMOSI’’
Formulationg the Spirit of Change ‘ProMOSI’ implementation evaluation system
The Spirit of Change ‘ProMOSI’ Implementation Committee principal duty
Menyebarluaskan artefakartefak peningkatan motivasi pekerja untuk menerapkan the Spirit of Change ’ProMOSI’ dalam rangka pelaksanaan tugas,
Secara tatap muka langsung, penggunaan jaringan teknologi informasi, dan bentuk-bentuk lain yang memungkinkan
Disseminating employees motivation enhancement artefacts to implement the Spirit of Change ‘ProMOSI’ regarding the duties implementation
Directly utilizing information technology and other possible mechanism
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
| Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
35
36
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Struktur Organisasi Organization Structure
Direktur Produksi Director of Production Ir. M. Natsir, S.H
Distrik Way Sekampung Way Sekampung District Ir. Habib Wibowo
Bagian Satuan Pengawasan Intern 7.1 Internal Audit Division Unit 7.1 Ir. Sunaryanto Purwo
Bagian Tanaman 7.2 Plantations Division 7.2 Ir. Armaz Hariadi, MBA
UU WABE UU KEDA UU BEGE UU WABE UU KEDA UU BEGE M.Arifin, SP Ir.Pratiknyo Ir.Leonardo
Ikhtisar Utama Main Highlights
UU WALI UU WALI Ir. Dwitya Agung Prajna Y.
UU RESA UU RESA Ir.Christian Priyo P,MM
Profil Perusahaan Company Profile
Bagian Teknik 7.3 Technical Division 7.3 Mujito, SP
UU PEWA UU PEWA R. Herry Darso Subroto, BSc, SP
Bagian Pengolahan 7.4 Manufacturing Division 7.4 Ir. Irma Kurniawati
Direktur SDM & Umum HR & General Affairs Director Budi Santoso, SH
Distrik Way Seputih Way Seputih District Ir. Sunardi, MM
Bagian Sumber Bagian Hukum dan Bagian PKBL dan Pertanahan Daya Manusia Umum 7.6 7.5 7.7 Legal and Land Human Resources PKBL and General Division Division Affairs Division 7.6 7.5 7.7 Sri Nenda Ir. Musyafak Ir. Yulita Ratna Singarimbun, SH
Karyati
UU RAPI UU BUMA UU TUBU UU BEKI UU PATU UU RAPI UU BEKI UU PATU UU BUMA UUTUBU Ir. Krisno Ir.Amiruddin Ir. Vedy Ir.Sukarnoto, Ir.Bambang Rachmadi, Minarno, Umar, S.H Pudiansyah MM MM MM
UU MULA UU MULA Ir. I Ketut Mulyawan, MM
UU TEBE UU TEBE Ir. Joko Lelono, SP
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
UU BETU UU BETU Wahyu Supriatna, SP
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
37
RUPS rups RUPS
GMS
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1.Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc 2.DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl.Ing.Agr 3.Harun Sulkam, SH 4.Prof.DR.Ir. M. Saleh S. Ali, MSc 5.Prof. DR. H.Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc 6.Ir. Razali Ishak
Direktur Utama President Director
Ir. Boyke Budiono, M.B.A
Direktur Pemasaran & Perencanaan Pengembangan Marketing & Planning Development Director Ir. Rafel Parasian Sibagariang,M.MA
Direktur Keuangan Finance Director Drs. H. Agoes Riyanto
Distrik Banyuasin Banyuasin District Ir. Akhmad Afifuddin, MM
Bagian Kepatuhan Bagian Anggaran Bagian Akuntansi & Manajemen & Keuangan 7.9 Risiko 7.10 Budget Division 7.8 Accounting & Finance 7.9 Compliance & Risk Division Dra. Suleimi Management Division 7.10 7.8 Drs. Sapta Yoga, Ak Ir. A. A. Putra Wahyu G, MBA
UU BEKA UU BEKA Ir. Robert Simanjutak, MM
UU BETA UU BETA Ir. Gerry Siagian
UU TASA UU CIMA UU CIMA UU TASA Ir.Lip Supran Asep Jayanti, S.E
Distrik Muara Enim Muara Enim District Ir. Budi Susanto, MM
Bagian Logistik 7.11 Logistic Division 7.11 Qorry Asmono, SE
UU BERI UU BERI Ir. Dedi Ahdiyat
Distrik Bengkulu Bengkulu District Ir. Rudi Guntur
Bagian Teknologi Bagian Informasi dan Bagian Pemasaran Penelitian, Pengembangan 7.12 Perencanaan & Sistem Marketing Division Pengembangan 7.14 7.12 7.13 Information Ir. Agus Rahmanto Research, Planning & Technology & System Development Division Development Division 7.13 7.14 Ir. Y. Hadi Nugroho, Budi M.Sc Firman, S.St
UU BAJA UU BAJA Ir. Ponirin
UU SUNI UU SUNI Gusti Putu Sudiarba, S.P
UU SUTA UU SUTA Ir. Panani
UU SENA UU SUPA UU SENA UU SUPA Ir.Kusnadi, Ir. M.Syahril Saroji MM
Keterangan :
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bagian Sekretariat Perusahaan 7.15 Corporate Secretary Division 7.15 Sonny Soediastanto, SH
UU PALA UU PALA Ir. Syukri Zuber
UU TAPI UU TAPI Ir. Yuli Hananto
UU PAWI UU PAWI Ir. Safip
UU KETA UU KETA Ir. Sufri Gunawan
: Garis Koordinasi : Garis Lini
Laporan Keuangan Audit Audited Report
38
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Komisaris Utama Report of the Board of Commissioner
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama / President Commissioner
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
39
Meskipun kinerja pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011, namun pada tahun 2013, perusahaan optimis akan mengalami peningkatan yang lebih baik. Although performance in 2012 decreased compared to 2011, but in 2013, the company is confident of a better increase. In 2013, the global economy is expected to grow better than the previous year.
Pertumbuhan Ekonomi Global
Global Economic Growth
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 tercatat lebih
Global economic growth in 2012 was recorded lower compared
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh
with previous period. This was due to several world economic issues,
adanya berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa
both in Europe or United States (US). European economic region still
maupun di Amerika Serikat (AS). Perekonomian kawasan Eropa
experienced negative growth. While, regarding US economic, though
masih mengalami pertumbuhan yang negatif. Sedangkan untuk
indicating improvement, US economic still fragile towards fiscal cliff
perekonomian AS, meskipun mulai membaik, perekonomian AS
stimulus restriction. Within worsening developed countries economy,
masih rentan terhadap isu keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff).
this encouraged downturn in most emerging markets countries economy,
Dengan memburuknya perekonomian di negara-negara maju, hal
namely China and India. Referring to respective condition, global economiy
ini menyebabkan melambatnya perekonomian sebagian besar
in 2012 was projected will grow at 3.3% lower compared with 2011 that
negara emerging markets seperti Cina dan India. Berdasarkan
was 3.8%.
kondisi tersebut, ekonomi dunia pada tahun 2012 diperkirakan tumbuh sebesar 3,3%, lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 3,8%. Inflasi dunia selama tahun 2012 secara umum mengalami penurunan
World inflation throughout 2012 generally experienced downturn in
sejalan dengan perlambatan perekonomian dunia dan berdampak
line with global economic slow down and also affected to decreasing
pada menurunnya harga komoditas, khususnya komoditas nonmigas.
commodity price especially non-oil and gas commodity. Decrease in price
Penurunan harga banyak terjadi pada komoditas berbasis sumber
was mostly occurred on Natural Resources based commodity, including
daya alam (SDA), termasuk komoditas hasil pertanian. Adapun
agricultural products commodity. While, basic metal and coal commodity
komoditas logam dasar dan batubara tercatat mengalami penurunan
were recorded experience significant price decrease due to China economic
harga yang cukup tinggi yang disebabkan oleh perlabatan ekonomi
downturn that being the world largest customers from both commodities.
Cina yang merupakan konsumen terbesar di dunia dari kedua komoditas tersebut.
Perkembangan Ekonomi Indonesia
Indonesian Economic Growth
Perekonomian tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan yang
Economic condition 2012 still experienced significant growth reached to
cukup tinggi sebesar 6,3%, yang diutama ditopang oleh konsumsi
6.3%, mostly supported by household consumption and investment sec-
rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
tors. Household consumption growth experienced 5.4% growth .higher
mengalami peningkatan sebesar 5,4% lebih tinggi dibandingkan
compared with previous year, and mostly acquired from non-food
dengan tahun sebelumnya dan terutama bersumber dari konsumsi
consumption, especially household supplies, information and
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
40
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
non-makanan, khususnya perlengkapan rumah tangga, peralatan
communication equipment as well as spare parts. Several factors that
informasi dan komunikasi, serta suku cadang. Adapun faktor-faktor
supported household consumption solid performance were namely in-
yang mendukung solidnya kinerja konsumsi rumah tangga tersebut
creasing middle class number, stronger customers confident, improving
antara lain meningkatnya jumlah kelas menengah, menguatnya
public buying power, low inflation rate as well as consumer financing
keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat, rendahnya
availability
inflasi, dan tersedianya pembiayaan konsumsi. Di samping itu, kinerja investasi pada tahun 2012 juga terus membaik
Moreover, investment performance in 2012 also improving reached to
mencapai 10,7% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya
10.7% compared with previous year achievement that was 8.8%. Several
sebesar 8,8%. Faktor-faktor yang mendukung peningkatan kinerja
factors supported the investment performance were namely business
investasi tersebut antara lain optimisme pelaku usaha terhadap
player optimism towards Indonesian economic, investment climate
perkonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi yang tercermin
improvement reflecting from Investment Destination Countries Preference
dari survei preferensi negara tujuan investasi (UNCTAD), serta
(UNCTAD) survey as well as macro economy stability.
terjaganya kestabilan makroekonomi. Melemahnya perekonomian global berdampak pada melambatnya
Global economic downturn was also affected to export performance slow
kinerja ekspor sepanjang tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
down during 2012. This was due to decreasing demand from Indonesia
melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia
primary trading partner countries namely China and India, mostly on
seperti Cina dan India, terutama pada komodititas pertanian seperti
Agricultural commodity namely rubber and industrial commodity such
karet dan komoditas industri seperti produk kimia. Namun demikian,
as chemical products. Thus, due to strong domestic demand, import
dikarenakan permintaan domestik yang masih kuat, pertumbuhan
performance was remain significant.
impor masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2012, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi
Throughout 2012, Rupiah exchange rate experienced depreciation though
walaupun volatilitasnya dapat dijaga pada tingkat yang relatif
the volatility was still controlled on relatively low level. Rupiah depreciation
lebih rendah. Tekanan depresiasi rupiah selama tahun 2012
pressure throughout 2012 was mostly due to global economy uncertainty
terutama disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan
as well as weakening current transaction deficit. Following is illustrated
melemahnya defisit transaksi berjalan. Berikut ini akan disajikan
Rupiah exchange rate growth from 2011 to 2012.
grafik perkembangan nilai tukar rupiah dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Selain itu, inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level
On the other hand, inflation rate throughout 2012 was controlled at low
yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%
level and placed at inflation rate around 4,5% ± 1%. Inflation in 2012 was
± 1%. Inflasi pada tahun 2012 tercatat sebesar 4,3% (yoy), terutama
recorded at 4.3% (yoy), mostly supported by stable core inflation, controlled
didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang
volatile food inflation and low administered price inflation.
terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah.
Penilaian Pengelolaan dan Pencapaian Kinerja Perusahaan Tahun 2012
Performance Management Assessment and Achievement Company of the Year 2012
Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan, angka penjualan pada
Company’s Management and Performance Achievement 2012 Assessment
tahun 2012 tercatat sebesar Rp 4.360.342 juta atau menurun
Referring to Statements of Income, sales value in 2012 amounted to
sebesar 11,4% dibandingkan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh
Rp4,360,342 million or experienced 11.4% decrease compared with 2011.
penurunan volume penjualan MIS/BIS, gula, dan tetes. Selain volume
This was due to MIS/BIS, sugar and molasses commodities selling price
penjualan, faktor penurunan harga jual komoditas seperti karet,
that was also encouraged decrease in sales revenue for the Company.
minyak sawit, serta MIS/BIS juga turut menyebabkan penurunan hasil penjualan perusahaan. Adapun laba bersih perusahaan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp
Net income in 2012 was recorded amounted to Rp63,592 million or
63.592 juta atau mengalami penurunan sebesar 58,5% dibandingkan
experienced 58.5% decrease compared with 2011. Decrease in net income
tahun 2011. Penurunan laba bersih ini merupakan dampak dari
was the impact of decrease in sales revenue and increase in operating
penurunan hasil penjualan dan kenaikan biaya operasi. Selain itu,
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
41
kenaikan biaya lain-lain pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011
expense. Thus, increase in other expenses occurred in 2012 compared with
juga menyebabkan semakin menurunnya laba bersih perusahaan.
2011 also encouraged decrease in Net income of the Company.
Penurunan kinerja perusahaan, juga memberikan dampak pada
Decreasing Company’s performance also provided impact on Company’s
kemampuan perusahaan dalam mengakumulasi internally generated
ability in accumulating internally generated fund. Thus, respective
fund. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi
condition is not appropriate to be placed as the reason for the Company
perusahaan untuk berhenti melakukan investasi. Sepanjang tahun
to stop performing investment activity. Throughout 2012, the Company
2012, perusahaan terus melanjutkan program akselerasi peremajaan
continues plantations regeneration acceleration program. Besides
tanaman. Di samping perbaikan aset tanaman, Dewan Komisaris
plantations asset improvement, the Board of Commissioners also
juga mendorong manajemen untuk melakukan perbaikan mesin
encouraged the management to perform machineries and plants capacity
dan peningkatan kapasitas pabrik, serta memperbaiki infrastruktur
improvement program, as well as improving plantations infrastructure.
perkebunan. Kegiatan tersebut merupakan pengejawantahan dari
Those activities become the realization of corporate values, PROMOSI
nilai-nilai perusahaan. PROMOSI (PROduktivitas, Mutu,
(PROductivity, Quality, Organization, Service and Innovation) as corporate values, has to be placed as paradigm and daily instruments in Corporate circumstances.
Perbaikan pada aset fundamental perusahaan, diharapkan dapat
Improvement on corporate fundamental assets, is expected to raise
membangkitkan optimisme perusahaan untuk tumbuh lebih
optimism of the Company to grow higher in 2013. Moreover, in 2013,
baik di tahun 2013. Apalagi pada tahun 2013, perekonomian
global economy is projected to be higher compared with previous year.
global diperkirakan dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun
Several positive growth at the end of 2012 and beginning of 2013 namely
sebelumnya. Beberapa perkembangan positif di akhir tahun 2012
US agreement regarding budget deficit correction, enhancing global
dan awal tahun 2013 seperti tercapainya kesepakatan AS mengenai
growth prospect optimism that is better in 2013. Global economic growth
penurunan defisit anggaran, meningkatkan optimisme prospek
projection that is higher will be followed by increasing trading volume
pertumbuhan global yang lebih baik di tahun 2013. Perkiraan
and commodity price.
pertumbuhan perekonomian global yang lebih tinggi ini selanjutnya diikuti dengan perkiraan kegiatan volume perdagangan dan harga komoditas yang meningkat.
Penutup
Closing
Dalam kesempatan ini, saya bermaksud untuk menyampaikan rasa
On this opportunity, I’d like to express appreciation to employees, Board
terima kasih kepada para karyawan, Direksi dan sesama anggota
of Directors, and Board of Commissioners for their commitment and
Komisaris atas komitmen dan kegigihannya, serta kepada para
dedication, as well as the stakeholders for their trust. On behalf of support
pemangku kepentingan atas kepercayaannya. Berkat dukungan
from PTPN VII (Persero) stakeholders’ support, PTPN VII (Persero) is able to
seluruh pemangku kepentingan PTPN VII (Persero) dapat mengejar
chase business growth as well as expand its coverage, both in previous
pertumbuhan usaha dan memperluas jangkauannya, baik di tahun
year or next future years.
lalu maupun di tahun-tahun selanjutnya.
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama President Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
42
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
1
1
Ir. Razali Ishak Komisaris Commissioner
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
2
2
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc Komisaris Commissioner
3
3
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris Commissioner
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
4
4
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5
| Laporan Tahunan 2012
6
5
Harun Sulkam, SH Komisaris Commissioner
6
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Keuangan Audit Audited Report
43
44
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc
Komisaris Utama / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Lahir di Pekanbaru, 14 Mei 1945, Sarjana Akuntansi, Fakultas Ketatalaksanaan Niaga, Universitas HKBP Nomensen, Medan (1970) dan Magister Sains pada program studi Magister Manajemen Agribisnis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Jogjakarta (2007). Mengawali karir di bidang perkebunan pada tahun 1971 sebagai anggota Staf Internal Auditor pada PT PP London Sumatera Indonesia. Bergabung dengan PN Perkebunan VI sebagai anggota Staf Biro Efisiensi dan Kontrol (1975). Pada tahun 1996 dipercaya sebagai Direktur Keuangan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).
Lahir di Jakarta, 26 Juni 1946, menjadi Komisaris Perseroan sejak Tanggal 13 Oktober 2008 sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Mendapatkan gelar Sarjana bidang Biometrika dari Institut Pertanian Bogor (1971), Magister Bidang Statistik, University of Minnesota, Amerika Serikat (1977) dan Doktor bidang Statistika Terapan dari Colorado State University (1980). Pernah menjadi Rektor Institut Pertanian Bogor (2002-2007) dan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 2003-2008. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Siak Prima Nusa dan Ketua Dewan Pakar HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
Pada tahun 1998 diangkat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan NusantaraXIII (Persero), dan pada tahun 2003 menjabat Direktur Utama pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) hingga Januari 2007. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk periode 2006-2008. Diangkat menjadi Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII pada tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Born in Pekanbaru, May 14, 1945, graduated from School of Accounting, Department of Commerce, University of HKBP Nomensen, Medan (1970) and earned his Magister in Agri-business Science, from Agribusiness Management Magister Program, University of Gajah Mada, Jogjakarta (2007). Initiating his career in plantation in 1971 where he worked as Internal Auditor staffer at PT PP London Sumatera Indonesia. Admitted to PN Perkebunan VI as a staffer at Bureau for Efficiency and Control (1975). Becoming Finance Director of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) in 1996, and President Director at the same company in 1998.
Born in Jakarta, June 26, 1946. Company’s Commissioner since October 13, 2008 under Decree of Minister of State- owned Enterprises, No.KEP-187/ MBU/2008 dated September 24, 2008. A graduate of Biometrics, Bogor Agriculture Istitute (1971), Master in Statistics of University of Minnesota, USA (1977) and PhD. in Applied Sciences of Colorado State University (1980). Rector of Bogor Agriculture Institute (20022007) and Commissioner of PT Perkebunan VIII (Persero) from 2003 to 2008. Currently also President Commissioner of PT Siak Prima Nusa, and Head of Board of Experts, Indonesia’s Farmers Association (HKTI).
In 2003 he was appointed President Director of PT Perkebunan Nusantara III (Persero), that he held till January 2007. Chief of Association of Indonesia’s Palm Oil Entrepreneurs (GAPKI) for the period of 2006- 2008. Appointed President Commissioner of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII on October 13, 2008 under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP- 187/MBU/2008 dated September 24, 2008.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc
Ir. Razali Ishak
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan, 27 November 1953. Meraih gelar Sarjana (S1) dari Universitas Pertanian Universitas Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) dari University of the Philippines at Los Banos (1980) dan meraih gelar Doktor (Ph.D.) dari Cornell University, Amerika Serikat (1990). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 5 Juni 2003 sampai saat ini, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-217/MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Sebelumnya adalah Dosen Pasca-sarjana UNHAS (1990-sekarang), Ketua Program Diklat TMPP UNHAS (1992-1999), Konsultan SRDP P CIDA (1991), Kepala Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan (PSKMP) UNHAS (1993-1999), Kepala Pusdiklat SESPANAN Bidang TMKP, LAN- RI (19992000), Kepala Pusdiklat SESPANAS Bidang Kepemimpinan (2000-2001), Deputi Bidang Diklat SPIMNAS (2001-2002) dan Ketua Program Doktor Pertanian Universitas Hasanudin (2006-sekarang).
Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 11 November 1953. Menjabat sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak 13 Oktober 2008. sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan memulai karir sebagai karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi pada tahun 1979. Menjabat sebagai Kepala Bagian Tanaman PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah jambi (1996-2001). Dari tahun 2001 sampai 2003 menjabat sebagai Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dan pada tahun 2003 sampai dengan 2007 menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara I (Persero).
Born in Pinrang, South Sulawesi, on November 27, 1953. Graduated from the Department of Agriculture, University of Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) from University of the Philippines at Los Banos (1980) and earned his Ph.D. from Cornell University, USA (1990). Company’s Commissioner since June 5, 2003, under Decree of Minister of State-owned Enterprises No. KEP 217/MBU/2003, dated June 5, 2003 and Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP-/MBU/2008 dated September 24, 2008. Lecturer of Graduate School of UNHAS (1990 - present), Head of TMPP UNHAS Training Center (1992-1999), Consultant of SRDP – CIDA (1991), Head of Center for Development Policies and Management Studies (PSKMP) UNHAS (19931999), Head of SESPANAS Training Center for TMKP, LAN-RI (1999-2000), Head of SESPANAS, Leadership Section (2000-2001), Deputy of SPIMNAS Training Center (2001-2002) and Head of Doctoral Program in Agriculture, University of Hasanudin (2006-present).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam on November 11, 1953. Company’s Commissioner since October 13, 2008 under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP- 187/MBU/2008 dated September 24, 2008. Graduated from the Department of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan and started his career as worker for PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi in 1979. Head of Plant Section, PT Perkebunan Nusantara IV Bah Jambi (1996-2001). He was Director of Production of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) from 2001 to 2003, and President Director of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) from 2003 to 2007.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
45
46
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr
Harun Sulkam, SH
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Lahir di Bengkulu pada tanggal 3 Oktober 1958. Menjabat komisaris Perseroan sejak tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Meraih gelar Sarjana Agronomi pada Institut Pertanian Bogor (1981) dan gelar Engineer Agronomi Wilayah Tropis dari ESAT, CNEARC, Montpellier, Perancis (1991) serta gelar Doktor Sosiologi Pembangunan, Sejarah dan Kebudayaan dari INA-PG dan EHESS Perancis. Memperoleh penghargaan yaitu Satya Lencana Karya Satya (2001). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian (2001-2005) dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jendral Departemen Pertanian.
Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 1945, Jogjakarta (1998). Diangkat pertama kali sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak tanggal 12 September 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 101/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 dan kemudian diangkat kembali dengan SK Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. KEP-209/MBU/2011 tanggal 10 Oktober 2011. Aktif pada Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (19961998), selanjutnya menjadi tenaga profesional pada Kantor Hukum Profesional HSH (2001-2004) dan Kantor Hukum Profesional H3I sejak tahun 2004 sampai saat ini.
Born in Bengkulu on October 3, 1958. Company’s commissioner since October 13, 2008, under Decree of Minister of State-owned Enterprises, No. KEP-187/MBU/2008 dated September 24, 2008. A graduate of Agronomy, Bogor Agriculture Institute (1981). Earned his Engineer in Tropical Agronomy from ESAT, CNEARC, Montpellier, France (1991), and PhD. in Sociology of Development, History and Culture from INA-PG and EHESS, France. Received Indonesian Satya Lencana Karya Satya Award (2001). Previously Director of Seasonal Plant, Directorate General of Plantation Production Supervision, Department of Agriculture (2001- 2005) and is currently Secretary General of Department of Agriculture.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 1945, Jogjakarta (1998). Diangkat pertama kali sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak tanggal 12 September 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP- 101/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 dan kemudian diangkat kembali dengan SK Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. KEP-209/MBU/2011 tanggal 10 Oktober 2011. Aktif pada Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (1996-1998), selanjutnya menjadi tenaga profesional pada Kantor Hukum Profesional HSH (2001-2004) dan Kantor Hukum Profesional H3I sejak tahun 2004 sampai saat ini.
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
47
48
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Direktur Utama Report of the Board of Directors
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Utama / President Director
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
49
Kami percaya bahwa implementasi Strategi Usaha dan program kerja 2013 hingga tahun-tahun selanjutnya akan menambah nilai yang lebih besar bagi Perseroan serta memberikan yang lebih baik bagi para pemegang saham, saat ini dan di masa yang akan datang. We believe that the implementation of the business strategy and work program 2013 to subsequent years will add greater value to the Company as well as provide better for shareholders, now and in the future. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
We’d like to address praise and gratitude to God Almighty for His bless
atas berkah dan karunia-Nya, Perseroan dapat melalui tahun 2012
and grace, the Company is able to overcome challenging and highly
yang penuh dinamika dan tantangan dengan baik. Selanjutnya
dynamic 2012 appropriately. Hereinafter, on this opportunity, please kindly
pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan secara singkat
allow us to briefly deliver PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Annual
Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tahun Buku
Report Fiscal Year 2012 as part of Board of Directors accountability in
2012 yang merupakan bagian dari pertanggung jawaban Direksi
implementing Company’s management function.
dalam menjalankan fungsi pengelolaan perusahaan.
Kinerja 2012
Performance 2012
Tahun 2012 realisasi luas areal kebun sendiri adalah 90.674 Ha terdiri
In 2012, owned plantation total area realization reached to 90,674 Ha
dari tanaman semusim 17.327 Ha dan tanaman tahunan berupa
consists of seasonal plantations such as Rubber, Palms and tea covering
Karet, Kelapa Sawit, dan teh seluas 73.347 Ha. Realisasi produksi
73,347 Ha. Production realization compared with RKAP 2012 on above
terhadap RKAP 2012 atas beberapa komoditi yang telah disebutkan
mentioned commodities, each as follows: Rubber reached to 13,921 ton,
di depan, masing-masing sebagai berikut : karet sebesar 13.921 ton,
TBS reached to 214,392 ton, Tea reached to 1,915 ton and Sugarcane
TBS sebesar 214.392 ton, teh sebesar 1.915 ton dan tebu sebesar
reached to 318,887 ton and compared with 2012 experienced increase in
318.887 ton dan dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami
Rubber commodity reached to 2.495 ton and Palms reached to 7,153 ton,
peningkatan untuk komoditi karet sebesar 2.495 ton dan kelapa
but regarding Tea and Sugarcane commodities were below achivement
sawit 7.153 ton, namun untuk komoditi Teh dan Tebu dibawah
recorded in 2011 that each reached to 1,198 ton and sugarcane 148,873
tahun 2011 masing-masing sebesar 1.198 ton dan tebu 148.873 ton.
ton.
Dari sisi pencapaian laba Perusahaan, tahun 2012 merupakan
From income achievement aspect, 2012 becomes challenging year and
tahun yang penuh tantangan dan menghasilkan laba perusahaan
delivered less favorable income achievement due to pressurized global
yang belum menggembirakan dikarenakan kondisi perekonomian
economic condition. It was recorded in 2012, sales value of the Company
global yang tertekan. Tercatat pada tahun 2012, angka penjualan
amounted to Rp4.36 trillion, experienced 11.43% decrease compared with
perusahaan sebesar Rp 4,36 Triliun, yang mengalami penurunan
achievement recorded in fiscal year 2011. Decrease in sales in 2012 also
sebesar 11,43% dibandingkan tahun buku 2011. Penurunan penjualan
affected decrease in operating profit and net income if compared with
tahun 2012 ini juga berdampak pada penurunan laba usaha dan
2011. Where net income realization recorded in 2012 amounted to Rp54.3
laba bersih perusahaan jika dibandingkan dengan tahun buku 2011.
billion, or Rp256.9 billion or 82.5% below the RKAP and if compared with
Dimana Realisasi Laba bersih tahun 2012 mencapai Rp 54,3 milyar
realization recorded in 2011 experienced decrease amounted to Rp99.1
yang berada di bawah RKAP sebesar Rp 256,9 Miliar atau 82,5%
billion or 64.6%.
serta jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 99,1 Miliar atau 64,6%
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
50
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Investasi dan Pengembangan
Investment and Development
Meskipun pencapaian kinerja perusahaan belum menggembirakan,
Although corporate performance achievement was less favorable, the
namun manajemen tetap mempersiapkan dan memastikan
management still considers as ensures business sustainability in the future
keberlanjutan usaha perseroan untuk masa-masa yang akan
in form of investment. Investment realization in 2012 amounted to Rp999.7
datang dalam bentuk investasi. Realisasi investasi pada tahun 2012
billion or 91.6 compared with RKAP that was amounted to Rp1,091.3
mencapai sebesar Rp 999,7 Miliar atau 91,6% dari RKAP sebesar Rp
billion, where non-plantations investment in 2012 was realized amounted
1.091,3 Miliar, dimana Investasi non tanaman tahun 2012 tercapai
to Rp254.8 billion, Rp52.3 billion or 17% below the RKAP 2012. This was
sebesar Rp 254,8 Miliar, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar
related with investment activity was referring to priority scale, prioritized
Rp 52,3 Miliar atau 17%. Hal ini terkait dengan pelaksanaan investasi
for investment that is directly related with production activity. Moreover,
didasarkan pada skala prioritas, diutamakan untuk investasi yang
investment for immature plantations was recorded amounting to Rp724.2
berhubungan langsung dengan produksi. Selain itu Investasi untuk
billion, Rp33.8 billion or 4.5% below the RKAP 2012. The achievement was
tanaman yang belum menghasilkan tercatat sebesar Rp 724,2 Miliar
due to cost controlling achievement related with cost effectiveness and
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp 33,8 Miliar atau 4,5%.
reducing losses on unnecessary cost.
Pencapaian tersebut disebabkan tercapainya pengendalian biaya dalam rangka cost effectiveness dan mengurangi losses terhadap biaya yang tidak diperlukan. Oleh karena ketatnya sumber pendanaan sendiri (internal generated
Therefore, tight internal generated funds or external funds where the
funds) maupun sumber dana dari luar perusahaan (external funds)
investment financing was more focused on Pre-Harvesting Crop financing
dimana pembiayaan investasi lebih difokuskan pada penyelesaian
settlement as well as plants renovation project to improve productivity and
pembiayaan tanaman belum menghasilkan dan upaya perbaikan
pressed losses that developmental investment on downstream industry in
pabrik untuk meningkatkan produktivitas dan menekan losses
2012 was temporarily considered not prioritized.
maka investasi pengembangan khususnya pengembangan pada industri hilir tahun 2012 untuk sementara belum menjadi prioritas.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Sebagai usaha perkebunan yang melibatkan banyak tenaga kerja,
As Plantation business that involves number of workers, PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) memiliki 13.348 orang pekerja, perusahaan
is supported with 13,348 employees, the Company is aware regarding
menyadari akan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang
competent Human Resources significance to enhance corporate
kompeten untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena
performance. Therefore, the Company continuously provides concern in
itu, perusahaan tetap memberikan perhatian dalam pengembangan
developing Human Resources to perform several HR development program
sumber daya manusia (SDM) perusahaan dalam melaksanakan
referring to activity and assessment center in 2012.
berbagai program pengembangan SDM berdasarkan aktivitas dan assesment center pada tahun 2012. Kegiatan Assesment Center tahun 2012 sebesar Rp. 3,6 Miliar atau
Assessment Center activity in 2012 amounted to Rp3.6 billion or Rp15
berada di bawah RKAP sebesar Rp 15 Miliar atau 80,9%. Hal ini
billion or 80.9% below the RKAP. This was due to:
dikarenakan antara lain: - Kegiatan dilakukan dengan skala prioritas kegiatan sesuai
- Certain activities performed with activity priority scale referring to corporate necessity and financial condition.
dengan kebutuhan dan kondisi keuangan perusahaan. - Realisasi biaya Kualifikasi berada dibawah RKAP sebesar Rp 8,1
- Qualification cost realization was Rp8.1 billion or 79.8% below the
Miliar atau 79,8%.
RKAP.
- Realisasi biaya Rekrutmen berada dibawah RKAP sebesar Rp 7
-
Recruitment cost realization was Rp7 billion or 82.2% below the RKAP.
Miliar atau 82,2%. Secara keseluruhan kegiatan-kegiatan pengembangan SDM masih
Generally, entire HR development activity was still below the RKAP besides
di bawah RKAP kecuali biaya Pelatihan yang berada di atas RKAP
Training cost that exceeding RKAP amounted to Rp1.4 billion or 37.9% and
sebesar Rp 1,4 Miliar atau 37,9% dan biaya Pendidikan S2/D3 berada
Master Degree/Diploma Education cost was exceeding RKAP amounted
di atas RKAP sebesar Rp 54 Juta atau 11,4%.
to Rp54 million or 11.4%.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
51
Pelaksanaan Pengembangan SDM dan Assesment Center tahun
HR development and Assessment Center implementation in 2012 were
2012 telah cukup memadai dengan tetap memperhatikan kondisi
considered adequate by continuously considering corporate financial
keuangan perusahaan. Realisasi biaya tenaga kerja tahun 2012
condition. Employees expense realization in 2012 amounted to Rp616.3
sebesar Rp 616,3 Miliar atau 24,3% dibawah RKAP sebesar Rp 197,5
billion or 24.3% below the RKAP that was Rp197.5 billion and if compared
Miliar, dan dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan
with 2011 experienced 3.3% increase or Rp19.9 billion.
sebesar 3,3% atau Rp 19,9 Miliar.
Prospek Usaha
Business Process
Direksi dan Dewan Komisaris terlibat aktif dalam melakukan
Board of Directors and Board of Commissioners actively participated in
tinjauan atas Strategi Usaha tahun 2013 ke depan yang telah
performing Business Strategy review in 2013 forward or has been prepared
disusun oleh Direksi.
by the Board of Directors.
Kami percaya bahwa implementasi Strategi Usaha dan program
We believe that Business Strategy implementation and working program
kerja 2013 hingga tahun-tahun selanjutnya akan menambah nilai
2013 or years after will enhance higher value for the Company as well as
yang lebih besar bagi Perseroan serta memberikan yang lebih baik
providing better benefit for the shareholders in present and in the future.
bagi para pemegang saham, saat ini dan di masa yang akan datang. Dalam rangka menyelesaikan program transformasi bisnis PTPN VII
To complete PTPN VII (Persero) business transformation program, several
(Persero), strategi yang diambil oleh perusahaan di tahun 2013 adalah
strategies taken by the Company in 2013 is to complete consolidate
menyelesaikan tahap akhir fase konsolidasi untuk memasuki tinggal
phase final stage to enter take off stage in 2014. Respective business
landas pada tahun 2014. Program transformasi bisnis tersebut telah
transformation program has been started in 2009 started by consolidating
dimulai tahun 2009 yang diawali dengan melakukan konsolidasi
and arranging corporate primary assets mostly plantations, plants, HR
dan penataan aset-aset utama perusahaan terutama aset tanaman,
and finance assets. Related with respective consolidation, review process
pabrik, SDM dan keuangan. Dalam tahap konsolidasi tersebut, telah
will be performed through Rubber and Palms Replanting Program, sugar,
dan akan dilaksanakan Program Replanting tanaman karet dan sawit,
palms, rubber and tea plants revitalization. Consequences of replanting
revitalisasi pabrik gula, kelapa sawit, karet dan teh. Konsekuensi dari
program will enhance raw material purchase volume from plasma/third
program replanting tersebut akan meningkatkan volume pembelian
party to fulfill plant capacity. Besides primary assets arrangement, ProMOSI
bahan baku dari plasma/pihak III untuk memenuhi kapasitas pabrik.
(Productivity, Quality, Organization, Service and Innovation) values also
Di samping penataan aset utama, juga telah diimplementasikan
has been implemented and expected will become corporate culture
values perusahaan ProMOSI (Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis
embryo, working system development, as well as integrated working
dan Inovasi) yang diharapkan akan menjadi cikal bakal budaya
system organization revitalization and development, information system
perusahaan, selain itu dilakukan juga pengembangan sistem kerja,
organization revitalization and development.
revitalisasi organisasi dan pengembangan sistem kerja, revitalisasi organisasi dan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi. Untuk mewujudkan Visi perusahaan, Direksi mengambil langkah-
To realize corporate vision, the Board of Directors performs several
langkah strategis dengan menetapkan kebijakan untuk menunjang
strategic actions by implementing several policies to support objectives
pencapaian sasaran antara lain :
achievement namely:
- Investasi tahun 2013 fokus pada upaya peningkatan kinerja
- Investment in 2013 is focused in enhancing core business performance
bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dan berorientasi
(rubber, palms, tea and sugarcane) and oriented to long-term interest.
pada kepentingan jangka panjang. - Program investasi pengembangan dilakukan sejauh memberikan peningkatan produksi dan nilai tambah.
- Development investment program is performed in scope of providing production and added-value improvement.
- Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan aset dan kemampu-labaan perusahaan.
- Maintaining balance between assets growth and company’s profitability.
- Melaksanakan penataan organisasi sesuai perkembangan usaha.
- Performing organization arrangement referring to business development.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
52
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Implementasi GCG
GCG Implementation
Dalam menghadapi dinamika usaha yang sangat kompleks,
In implementing business dynamics that is highly complex, the Company
perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip
is fully committed to implement corporate governance principles in every
tatakelola perusahaan pada setiap aktivitas di seluruh tingkatan
corporate activity at any organization level. Within implementing Good
organisasi perusahaan. Dengan menerapkan tata kelola perusahaan
Corporate Governance, the Company is expected will perform its business
yang baik, perusahaan diharapkan dapat melaksanakan aktivitas
activity transparently and holding accountability.
usahanya dengan transparan dan memiliki akuntabilitas. Saya bergembira bahwa PTPN VII (Persero) telah membuat kemajuan
I am delightful that PTPN VII (Persero) delivered progress regarding
dalam hal kepatuhan dan pemantauan untuk memastikan bahwa
compliance and monitoring to ensure that GCG principles has been
prinsip-prinsip GCG telah diterapkan sebagaimana mestinya. Selain
implemented appropriately. Thus, whistle blowing implementation
itu, implementasi whistle blowing memungkinkan kami untuk
encourages us to take appropriate and immediate decision within
mengambil tindakan yang tepat dan segera dengan risiko yang
acceptable risks.
dapat diterima. Kegiatan dan perilaku bisnis Perseroan senantiasa didasarkan atas
Company’s activity and business behavior are continuously referred to
tata kelola perusahaan yang disiplin dan manajemen risiko yang
disciplinary corporate governance and risk management that is polite in
bijaksana dalam berbagai fungsi dan tanggung jawab. Disamping
several functions and responsibility. Besides, within the last several years,
itu selama beberapa tahun terakhir kami senantiasa melaksanakan
we continuously perform assessment towards GCG implementation where
asesmen terhadap implementasi GCG dimana pada tahun 2012 PTPN
in 2012, PTPN VII (Persero) reached 80.018 with Good predicate.
VII (Persero) memperoleh skor sebesar 80.018 dengan predikat baik.
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Implementation
Sebagai wujud kepedulian dan partisipasi perusahaan dalam
As realization of corporate awareness and participation on environment
pelestarian lingkungan alam serta meningkatkan peran dan makna
conservation as well as enhancing roles and meaning among the society,
di tengah-tengah masyarakat, perusahaan juga turut serta dalam
the Company also participated on Corporate Social Responsibility (CSR)
kegiatan corporate social responsibility (CSR). Perusahaan juga ikut
activity. The Company also participates on Partnership and Environment
serta dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program
Development Program in PTPN VII (Persero) stated on Partnership activity
Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN VII (Persero) dituangkan
that provides development fund loan support for small and medium
dalam bentuk Kemitraan yang memberikan bantuan pinjaman
enterprises surrounding the community and Environment Development
dana pengembangan untuk usaha kecil dan menengah di sekitar
program that provides direct support for several socio-community as well
perusahaan, dan program Bina Lingkungan yang menyediakan
as environment conservation facilities and activities.
bantuan langsung untuk berbagai kegiatan pembangunan fasilitas dan kegiatan sosial kemasyarakatan dan pelestarian lingkungan. Pada tahun 2012, di bidang kemitraan telah disalurkan dana
In 2012, on partnership aspect, partnership fund disbursed amounted to
kemitraan sebesar Rp 19.321.600.000 untuk provinsi Lampung,
Rp19,321, 600,000 for Lampung, South Sumatera and Bengkulu Provinces.
Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Di samping itu, melalui program
On the other hand, throughout Environment Development program, in
Bina Lingkungan, pada tahun 2011, telah disalurkan dana sebesar
2011, fund amounted to Rp5,066,700,000 had been disbursed for natural
Rp 5.066.700.000 untuk korban bencana alam, pendidikan dan
disaster victim, training and education, public health improvement,
pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan
public facilities and infrastructures development, religious facility, natural
sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestaraian alam,
conservation and other sectors.
dan lain-lain.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
53
Penutup
Closing
Memasuki tahun 2013 yang lebih kompleks, kami ingin menekankan
Welcoming 2013 that is considered more complex, we’d like to highlight
bahwa PTPN VII (Persero) siap untuk menghadapi tantangan
that PTPN VII (Persero) is ready to overcome respective challenge and
tersebut, dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada di masa
catering future opportunity. Supported with existing financial foundation
yang akan datang. Dengan basis keuangan saat ini dan kegiatan
as well as varied operational activity, and solid organization, we feel
operasi yang beragam, serta organisasi yang solid, kami optimis
optimistic that brighter future will be achieved.
masa depan yang cerah akan dapat diraih. Akhir kata, atas nama Direksi, kami sampaikan terima kasih dan
Lastly, on behalf of the Board of Directors, we’d lie to express appreciation
apresiasi kepada para pemegang saham, mitra usaha dan Dewan
and gratitude to the shareholders, business partners and Board of
Komisaris, serta seluruh karyawanPTPN VII (Persero), atas dedikasi
Commissioners as well as all PTPN VII (Persero) employees for their
dan kepercayaannya.
dedication and trust.
Atas nama Dewan Direksi On behalf of Board of Directors
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Utama President Directors
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
54
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Direksi Director Profile
4
1
1
Ir. Muhammad Natsir, SH Direktur Produksi Director of Production
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
2
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Utama President Director
2
3
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/Director of Marketing and Development Planning
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
5
3
4
Drs. H. Agoes Riyanto Direktur Keuangan Director of Finance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5
Budi Santoso, SH Direktur SDM dan Umum Director of Human Resources and General Affairs
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
55
56
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Direksi Director Profile
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM
Ir. Muhammad Natsir, SH
Direktur Utama / President Director
Direktur Produksi / Director of Production
Lahir di Jakarta pada tanggal 27 Agustus 1957. Memperolah gelar Insinyur dari Fakultas Pertanian, Universitas Kristen Satya Wacana (1982) dan gelar MBA dari University of Colorado at Boulder, USA (1992). Menyandang predikat Certified Wealth Manager dari Erasmus University and MM-Universitas Gajah Mada,Jakarta. Pernah bergabung dengan Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1985 sebagai management trainee dan sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT UFJBRI Finance (1999-2003). Diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN VII (Persero) sejak tanggal 6 Juli 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-116/MBU/2007 tanggal 4 Juli 2007 dan sesuai dengan SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan dan secara resmi menggantikan Direktur Utama sebelumnya yaitu Drs. Andi Punoko, Ak. Hingga sekarang masih aktif sebagai anggota Asosiasi Emiten Indonesia, dan anggota Certified Wealth Manager Association (CWMA).
Lahir di Teluk Betung (Bandar Lampung), 24 Juli 1958. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Universitas Lampung serta Sarjana Hukum di Palembang. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1984 sebagai Sinder di Pabrik Gula Bungamayang (PTP XXI-XXII) dan kemudian menjadi Kepala Rayon pada tahun 1990 di Pabrik Gula Cinta Manis (PTP XXXI). Hingga pada tahun 1996 terjadi perubahan Perseroan menjadi PTPN VII, diangkat sebagai Kepala Tanaman di pabrik gula Bungamayang (1997) dan Kepala Tanaman di kebun karet Unit Usaha Tulungbuyut. Mulai tahun 2001 memegang jabatan sebagai Manajer hingga tahun 2009, kemudian pada tahun yang sama diangkat menjadi Manajer Distrik Banyuasin membawahi wilayah PTPN VII (Persero) di Sumatera Selatan. Dan terhitung tanggal 1 Maret 2012 sesuai SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 resmi diangkat menjadi Direktur Produksi di Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara VII. Pada tahun 2004 dan 2005 secara berturut- turut mendapat penghargaan sebagai Pembina Terbaik Tenaga Kerja Wanita Se-Sumatera oleh Presiden Republik Indonesia, serta pada tahun 2006 mendapat penghargaan atas Zero Accident di Unit Usaha Beringin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.
Born in Jakarta on August 17, 1957. Earned an engineer degree at the Department of Agriculture, Christian University of Satya Wacana (1982) and an MBA from University of Colorado at Boulder, USA (1992). He holds the title of Certified Wealth Manager of Erasmus University Rotterdam– Magister Management Program of University of Gajah Mada, Jakarta. He joined Bank Rakyat Indonesia in 1985 as management trainee and was once Vice Director of PT UFJ-BRI Finance (1999 – 2003). Assigned as Director of Finance, PTPN VII (Persero) on July 6, 2007, under Decree of Minister of State- owned Enterprise No. KEP-116/MBU/2007 dated July 4, 2007. By virtue of Decree of the Company’s Shareholders No.SK-92/MBU/2012 dated 1 March 2012, he was appointed as President Director of the Company replacing Drs. Andi Punoko, Ak. Currently actively involved as member of Indonesian Underwriters Association and member of Certified Wealth Manager Association (CWMA).
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Born in Teluk Betung (Bandar Lampung), on 24 July 1958. He earned his Bachelor or Agriculture of University of Lampung and Bachelor in Law in Palembang. Started his career with the Company in 1984 as Supervisor at Bungamayang Sugar Mill (PTP XXI-XXII) and later Head of Region of Cinta Manis Sugar Mill (PTP XXXI) in 1990. In, 1996, upon the company’s alteration PTPN VII, he was appointed Head of Plants at Bungamayang Sugar Mill (1997) and Head of Plant di at Tulungbuyut Business Unit’s rubber plantation. From 2001 to 2009, he was manager of the business unit, and later in 2009 he was appointed Manager of Banyuasin District supervising South Sumatra’s PTPN VII (Persero)’s area. In 1 March 2012, by virtue of Decree of Shareholders of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No.SK-92/ MBU/2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Production, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). In 2004 and 2005 he was awarded title of Best All Sumatra’s Female Workers’ Coach from the President of Republic of Indonesia, and in 2006 received appreciation of Zero Accident for Beringin Business Unit from the Vice President of Republic of Indonesia.
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Budi Santoso, SH
Drs. H. Agoes Riyanto
Direktur SDM dan Umum / Director of Human Resources and General Affairs
Direktur Keuangan / Director of Finance
Lahir di Bandung, tanggal 24 Juni 1961, menjadi Direktur SDM dan Umum sejak tanggal 8 April 2010, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-81/MBU/2009 tanggal 7 April 2009. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran (1985), Bandung. Karir kerja dimulai dengan bergabung di Perseroan pada tahun 1986 kemudian sejak 1999-2003 menjabat sebagai Kepala Bagian SDM Perseroan, dan pada Mei 2003-2010 menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan. Selama karirnya di Perseroan, banyak bergerak di bidang perkembangan ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.
Lahir di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 27 Agustus 1956, memperoleh gelar Sarjana Muda pada jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara dan selanjutnya menyelesaikan studinya sebagai Sarjana Ilmu Sosial dan Perpustakaan pada universitas yang sama. Karir sebagai pekerja di PTPN III (Persero) dimulai pada tahun 1981-1990 sebagai karyawan dan kemudian dari tahun 1991 hingga 2001 menjadi Asisten di bidang keuangan perusahaan. Setelah itu selama 6 tahun (20012007) menjadi Kepala Urusan di Bagian Keuangan dan Pembiayaan PTPN III (Persero) hingga pada tahun 2008 diangkat menjadi Kepala Bagian Keuangan. Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. SK-92/MBU/ 2012 tanggal 1 Maret 2012, resmi diangkat menjadi Direktur di Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara VII. Saat ini masih aktif menjabat sebagai Komisaris di PT Environment Synthetic Wood Nusantara (PT. ESW Nusantara), anak perusahaan PTPN III (Persero).
Born in Bandung on June 24, 1961. Company’s Director of Human Resources and General Affairs since April 8, 2009, under Decree of Minister of State- owned Enterprise No.KEP-81/ MBU/2009 dated April 7, 2009. Earned his degree in Laws from the Department of Laws, University of Padjajaran, Bandung (1985). Joined the Company in 1986. Prior to his assignment as Director of Human Resources and General Affairs with the Company, he was Corporate Secretary, a position that he held from 2003 to 2010, and prior to that he was Head of Human Resources Section (1999- 2003). During his career with the Company, he was actively involved in the development of its man power and human resources affairs.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Born in Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, on 27 August 1956, and earned his Bachelor in Accounting from University of North Sumatra and further Bachelor in Social Sciences and Library Studies started his career in the same university. He started his career in PTPN III (Persero) in 1981 and from 1991 to 2001 he was the company’s Finance Assistant. He was then a section head in PTPN III (Persero)’s Finance and Financing Department from 2001- 2007 and in 2008 he was appointed Head of Finance Department. In 1 March 2012, by virtue of Decree of PTPN VII (Persero)’s Shareholders, No. SK-92/MBU/ 2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Finance, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII. Currently active as Commissioner of PT EnvironmentSyntheticWoodNusantara (PT. ESW Nusantara), a subsidiary of PTPN III (Persero).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
57
58
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Profil Direksi Director Profile
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/ Director of Marketing and Development Planning Lahir di Tarutung (Sumatera Utara), 13 Maret 1958, meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan melanjutkan ke jenjang pendidikan Magister Manajemen Agribisnis UMA Medan pada tahun 2010. Memulai karir sebagai Trainee Asisten Tanaman di Sei Kabara PTP IV pada tahun 1982 dan kemudian menjadi Asisten dan Staf di bidang tanaman PTP IV mulai tahun 1984 hingga 1995. Berlanjut pada tahun 1995 hingga 2002 bertugas sebagai Kepala Urusan Tanaman di PTPN III dan kurang lebih selama 7 tahun (20022009) menjabat sebagai Manajer Kebun di lingkungan PTPN III, hingga pada pertengahan April 2009 diangkat menjadi Distrik Manajer Tapanuli Selatan PTPN III. Mulai tanggal 1 Maret 2012, sesuai SK Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. SK92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 telah resmi menjadi Direktur di Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII. Lahir di Tarutung (Sumatera Utara), 13 March 1958, earned his Bachelor in Agriculture from Bogor Institute of Agriculture in 1982 and Magister Management in Agribusiness from UMA Medan in 2010. He started his career as Assistant Trainee for Plant in PTP IV’s Sei Kabara in 1982 and later assistant and staffer in PTP IV Plant Division from 1984 to 1995. He was then Head of Plant Division in PTPN III from 2002 to 2009 where he was also Plantation Manager at PTPN III, and in mid April 2009 he was appointed as District Manager of PTPN III Tapanuli Selatan I. In 1 March 2012, by virtue of Decree of PTPN VII (Persero)’s Shareholders, no No.SK-92/MBU/ 2012 dated 1 March 2012, he was appointed Director of Marketing and Development Planning, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
59
60
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Fungsional & Operasional Business & Operations Review
PTPN VII (Persero) bertekad selalu memberi kepuasan pelanggan dengan menjaga kelestarian lingkungan serta melindungi keselamatan dan kesehatan bagi karyawan, pelanggan, pemasok, dan semua aset yang berada di lingkungan Perseroan. PTPN VII (Persero) is committed to provide customers’ satisfaction by preserving environment as well as occupational health and safety for the emplpoyees, customers, suppliers and all assets on Company’s circumstances.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
61
62
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Usaha & Operasional Business & Operations Review
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resource Development
Sumber daya manusia Perseroan dikelola sesuai dengan ruang
Our workforce is managed in accordance with the scope of human resource
lingkup manajemen SDM sejak proses perencanaan, rekrutmen,
management from the planning process, recruitment, maintenance, wage
pemeliharaan, pengimbalan, pengembangan hingga pensiun.
system, development until his retirement. Human Resource Management
Manajemen SDM dilakukan secara sinergis oleh Manajemen di
conducted synergistically by Management at the Enterprise Level, District,
Tingkat Perusahaan, Distrik, Bagian dan Unit Usaha. Di lingkungan
Section and Business Unit. Plantation of PT Nusantara VII (Persero), an
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), karyawan disebut sebagai
employee is called as a ‘Workers’.
’Pekerja’.
Profil dan Jumlah Karyawan
Profile and Number of Employees
• Jumlah Karyawan berdasarkan Level Organisasi
• Number of Employees by Organizational Level
Jumlah Total
No
Level
Jabatan
1
Manajer Distrik
Pembina
53
District Manager
Steering Executive Officers
2
Asman Distrik
Penata
113
District Manager Assistant
Executive officers
3
Staf/Sinder
Pengatur
511
Staff
Manager
4
Krani Kepala
Penyelia Madya
564
Head of Krani
Middle Supervisor
5
Mandor
Penyelia Pratama
1910
Supervisor
Basic Supervisor
6
Juru
Juru
1960
Officer
Officer
7
Penyadap
Pelaksana
8327
Tapper
Staff
Jumlah Seluruh
Level
Position
13438
• Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
PTPN VII (Persero) S-3
Grand Total
• Number of Employees by Level of Education
2011
2012 1
1
PTPN VII (Persero) Doctorate
S-2
26
37
Master Degree
S-1
517
602
Bachelor Degree
D-3
117
119
Under Graduate
D-1/D-2
52
44
Diploma
SLTA
4,222
4,136
Senior Highschool
SLTP
1,837
1,803
Junior Highschool
SD
7,031
6,669
Elementary School
Jumlah
13,803
13,411
Total
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
• Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
2011
13,411 • Range Usia
Umur Age
13,803
• Age Range
Golongan Level 1A
1B
1C
1D
2A
2B
2C
2D
3A
3B
3C
3D
4A
4B
4C
4D
Jumlah Seluruh Total
1
55
6
17
5
3
7
2
6
4
6
4
8
7
6
81
2
50 - 54
88
1,734
258
380
362
510
147
161
53
17
8
43
29
28
12
10
3,840
3
45 - 49
248
1,715
355
375
357
306
127
40
33
9
7
17
14
6
2
4
40 - 44
462
1,437
323
166
115
58
21
8
7
9
13
12
8
5
35 - 39
570
908
175
64
41
7
2
8
11
19
19
5
23
4
3
7
8
82
11
3
11
2
118
6
30 - 34
548
298
36
7
25 - 29
208
6
2
8
20 - 24
67
Jumlah Seluruh Total
63
• Number of Employees by Level of Education
2012
No urut
| Laporan Tahunan 2012
2,191 6,104 1,166 1,008
3,611 2,639
1
1,830 1,023 347 67
884
887 322
229
310
69
50
83
55
43
21
16
13,438
Pelatihan Pekerja yang telah dilakukan dengan mencerminkan
Worker training has been done by reflecting the equality of opportunity
adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
to all employees
Program Pengembangan SDM yang dilaksanakan oleh PTPN VII
Human resource development programs conducted by PTPN VII (Persero)
(Persero) pada tahun 2012 meliputi kegiatan-kegiatan Kursus
in 2012 include the following activities: Course Title, Course Examination,
Jabatan, Kursus Pemeriksaan, In House Training, Field & Miil Day, Studi
In House Training, Field & Miil Day, Comparative Study, Plant Performance
Banding, Pelatihan Peningkatan Kinerja Pabrik, Pelatihan SMK3/
Enhancement Training, Training SMK3/Hiperkes, Education D3 / S2 and
Hiperkes, Pendidikan D3/S2 dan Seminar/Lokakarya/Workshop.
Seminar / Workshop / Workshop.
Pelaksanaan Program Pengembangan SDM tersebut mengacu pada
Implementation of the Human Resource Development Program refers to
kebutuhan perusahaan, serta efektivitas dan efisiensi kegiatan.
the company’s needs, as well as the effectiveness and efficiency of activities.
Data anggaran dan realisasi fisik Program Pengembangan SDM
Budget data and the physical realization of Human Resource Development
sebagai berikut:
Program as follows:
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
64
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Data Anggaran Dan Realisasi Fisik Program Pengembangan SDM Budget Data And Physical Realization of Human Resource Development Program
No
RKAP 2012 (Orang) RKAP 2012 (Person)
Uraian
Real Fisik s.d Des’12 Physical Realization until Dec.’12
% terhadap RKAP 2012
Description
% to RKAP 2012
1
Kursus Jabatan
83
16
19,28
Position Course
2
Kursus Pemeriksaan
23
12
52,17
Examination Training
3
In House Training/Pelatihan
835
1.535
186,06
In House Training
4
Field & Mill Day
100
355
355
Field & Mill Day
5
Studi Banding
6
Peningkatan Kinerja Pabrik
7
SMK3/Hiperkes
8
Pelatihan Purna Karya
9 10
Pendidikan S2 dan D3 Seminar/Lokakarya/Workshop: Total
35
28
80
Benchmarking
114
165
144,74
Factory Performance Improvement
76
29
38,16
SMK3/Hiperkes
881
-
-
Retirement Course
7
5
71,43
Education S2 dan D3
400
182
45,50
Seminar/Symposium/Workshop:
2.554
2.327
91,11
Total
Program-program tersebut melibatkan pekerja dari berbagai strata,
Such programs involve various strata of workers, both employees at the
baik pekerja pada level pimpinan maupun pekerja pelaksana.
executive level leaders and workers. The involvement of participants from
Keterlibatan peserta dari unsur pimpinan hingga unsur pelaksana
the leadership to the executive element can
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Uraian
RKAP 2012 (Orang) RKAP 2012 (Person)
Real Fisik s.d Des’12 Physical Realization until Dec.’12
% terhadap RKAP 2012
% to RKAP 2012
Description
1
Kursus Jabatan
- KMPL (Pembina)
4
-
-
- KMP (Pembina)
10
1
10.00
- KMP (Preceptor)
- KMPM (Penata)
20
5
25.00
- KMPM (Administrator)
- KMPD (Pengatur)
25
6
24.00
- KMPD (Regulator)
- PCIM (Istri Pembina/Penata)
24
4
16.67
- PCIM (Wives of Preceptor/Administrator)
83
16
19.28
Position Course - KMPL (Preceptor)
Jumlah
2
Kursus Pemeriksaan
- Pembina
1
1
100.00
- Preceptor
- Penata
8
1
12.50
-Administrator
- Pengatur
11
10
90.91
-Regulator
- Penyelia
Jumlah
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Total Investigation Course
3
-
-
23
12
52.17
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
-Supervisor Number
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
No
3
Uraian
In House Training/Pelatihan
RKAP 2012 (Orang) RKAP 2012 (Person)
Real Fisik s.d Des’12 Physical Realization until Dec.’12
% terhadap RKAP 2012
% to RKAP 2012
Description
In House Training
- Pembina
50
32
64.00
- Preceptor
- Penata
89
45
50.56
-Administrator
- Pengatur
416
1,370
329.33
-Regulator - Implementer Employee (supervisor and handyman)
- Pekerja Pelaksana (penyelia & juru)
280
88
31.43
835
1,535
183.83
Jumlah
4
Field & Mill Day
- Direksi dan Pembina
15
- Penata
15
- Pengatur
15
- Penyelia
25
-
-
- Supervisor
- Pelaksana
30
-
-
- Implementer
100
355
355.00
Total Field & Mill Day
30
200.00
- Directors and preceptor
30
200.00
- Administrator
295
1,966.67
- Preceptor
Jumlah
5
Studi Banding
- Pembina
10
2
20.00
- Preceptor
- Penata
10
6
60.00
- Administrator
- Pengatur
10
20
200.00
- Regulator
- Penyelia
5
-
-
- Supervisor
35
28
80.00
Total
Jumlah
6
Peningkatan Kinerja Pabrik
- Pembina
4
- Penata
- Pengatur
- Penyelia
- Juru
Study Tour
Total Factory Performance Improvement
11
275.00
- Preceptor
7
11
157.14
- Administrator
58
138
237.93
- Regulator
23
5
21.74
- Supervisor
22
-
-
- Handyman
114
165
144.74
Jumlah
7
SMK3/Hiperkes
- Penata
7
- Penata
8
- Penyelia dan Juru
61
Jumlah
76
8
Pelatihan Purna Karya
Total SMK3/Hiperkes
-
- Administrator
12.50
- Administrator
28
45.90
-Supervisor and handyman
29
38.16
1
Total Retirement course
- Pembina
24
-
-
- Preceptor
- Penata
56
-
-
- Administrator
- Pengatur
82
-
-
- Regulator
- Penyelia
199
-
-
- Supervisor
- Juru dan Pelaksana
520
-
-
- Handyman and Implementer
Jumlah
881
-
-
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
65
| Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Total
Laporan Keuangan Audit Audited Report
66
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No
RKAP 2012 (Orang) RKAP 2012 (Person)
Uraian
Real Fisik s.d Des’12 Physical Realization until Dec.’12
% terhadap RKAP 2012
% to RKAP 2012
Description
9
Pendidikan S2 dan D3
- S2
2
2
100.00
- S2
- D3
5
3
60.00
- D3
5
71.43
Education S2 and D3
Jumlah
7
10
Seminar/Lokakarya/Workshop:
- Direksi
- Kepala Bagian/Manajer UBS/UU
- Gol. IA - IID - Kandir & UU
Jumlah
Total
Total Seminar/Symposium/Workshop:
40
7
17.50
- Directors
117
62
52.99
- Head od Deprtment/Manager UBS/UU
- Kepala Urusan/Sinder Kepala
79
41
51.90
- Head Affair/Head Sinder
- Gol. IIIA - IIID - Kandir & UU
126
72
57.14
- Gol.IIIA-IIID-Kandir & UU - Gol.IA-IID-Kandir & UU
38
-
-
400
182
45.50
Total
2,554
2,327
91.11
Total
Di samping melaksanakan Program Pengembangan SDM yang
Besides implementing Human Resource Development Program that
telah tertuang di dalam RKAP, bagian SDM juga melaksanakan kerja
has been stated in the CBP, Human Resources Section also conducts
sama dengan Lembaga Pendidikan dalam rangka penerapan Link
cooperation with the Institute of Education in order to implement the Link
& Match antara dunia pendidikan dan dunia usaha melalui kegiatan
& Match between education and the business world through Employment
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Penelitian.
Practices (PKL) and Research.
Kegiatan kerja sama tersebut pada tahun 2012, khususnya untuk
The cooperation activities in 2012, especially for Headquarters as follows:
Kantor Pusat sebagai berikut: a. Research
a. Penelitian
Jenjang Pendidikan/Institusi
Jumlah Lembaga Pendidikan Number of Institutions
Jml. Siswa / Mhs Number of Students
Level of Institutions
D3
1
1
D3
S1
11
16
S1
S2
6
6
S2
S3
3
3
S3
Pusat Penelitian Biologi LIPI
1
13
Research Center for Biologi LIPI
Jumlah
22
39
Total
Jml. Siswa / Mhs Number of Students
Level of Institutions
b. Probation
b. Praktik Kerja
Jenjang Pendidikan/Institusi
Jumlah Lembaga Pendidikan Number of Institutions
SLTA
8
38
SLTA
D1
1
1
D1
D3
7
33
D3
S1
12
67
S1
Jumlah
28
139
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Total
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
67
| Laporan Tahunan 2012
Untuk Program Pengembangan SDM tahun 2013 dituangkan dalam
For Human Resource Development Program in 2013 set forth in CBP Human
RKAP Pengembangan SDM dengan rincian sebagai berikut:
Resource Development with the following details:
Program Pengembangan SDM Tahun 2013
HR Development Program in 2013
Jumlah Total Uraian
Fisik Physical
Description
Biaya Budget
BIAYA PENDIDIKAN
Training expense
Kursus Jabatan
Position course
KMPL
3
121,212,000
KMPL
KMP
9
252,000,000
KMP
KMPM
20
428,060,000
KMPM
KMPD
19
342,697,200
KMPD
PCIM
22
182,884,000
PCIM
Kursus Pemeriksaan SPI
38
334,836,000
SPI Examination Course
In House Training
1,027
3,946,622,000
In House Training
Field & Mill Day
116
202,528,000
Field & Mill Day
Study Banding
20
153,565,400
Benchmarking
Peningkatan Kinerja Pabrik
39
1,102,012,000
Factory Performance Improvement
SMK3/Hiperkes
48
284,633,000
SMK3/Hiperkes
Evaluasi Monitoring
-
37,731,000
Evaluation Monitoring
260
573,671,083
Post-employment training
D3 Kebidanan/Paramedis
4
62,616,000
Midwife/Paramedic Diploma
- Buku, EAP Kendaraan, dll.
-
421,534,627
- Books, Vehicles EAP, others
Konsultan SDM
-
1,920,000,000
HR Consultant
296
2,039,596,000
Seminar/Workshop
1,921
12,406,198,311
Total Budget of Human Resource Development
Pelatihan Purna Karya
Seminar/Workshop/Lokakarya Jumlah Anggaran Pengembangan SDM
Prioritas kegiatan Program Pengembangan SDM tahun 2013 antara
Priority activities of Human Resource Development Program in 2013,
lain Kursus Jabatan, Kursus Pemeriksaan, Workshop yang terkait
among others, Course Title, Course Examination, Workshop associated
dengan pengembangan sistem (Sistem Manajemen Terintegrasi/
with the development of the system (Integrated Management System/
SMT, Disticnt Job Profile (DJP), Talent Management, ISO, ERP), Pelatihan
SMT, Distinct Job Profile (DJP), Talent Management, ISO, ERP), Retirement
Purnakarya dan Seminar/Lokakarya/Workshop lainnya sesuai dengan
Training and Seminar / Workshop / Workshop in accordance with the needs
kebutuhan perusahaan serta efektivitas dan efisiensi kegiatan.
of the company as well as the effectiveness and efficiency of activities.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
68
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Biaya yang telah dikeluarkan
Costs incurred
Anggaran dan realisasi biaya pengembangan SDM tahun 2012
Budget and actual cost of human resource development in 2012 as follows:
sebagai berikut:
Anggaran Dan Realisasi Biaya Pengembangan SDM Tahun 2012 Budget and actual cost of human resource development in 2012
No 1
Biaya RKAP 2012 Budget RKAP 2012
Uraian Kursus Jabatan
Real Biaya S.d Desember 2012 Real Budget until Desember 2012
1.413.528.000
2
Kursus Pemeriksaan
3
In House Training/Pelatihan
% Thd RKAP 2012 % to RKAP 2012
307.681.350
Description
21,77
Position course
236.106.000
97.256.000
41,19
In House Training
3.750.741.667
5.171.667.922
137,88
In House Training/Pelatihan
4
Field & Mill Day
129.800.000
129.547.850
99,81
Field & Mill Day
5
Study Banding
102.500.000
23.208.200
22,64
Benchmarking
6
Peningkatan Kinerja Pabrik
1.494.201.000
796.717.604
53,32
7
SMK3/Hiperkes
785.979.500
2.530.000
0,32
8
Evaluasi Monitoring Workshop/IHT
9
Pelatihan Purna Karya
10
Pendidikan S2 dan D3
11
Konsultan SDM
12
Lain-lain
13
Seminar / Lokakarya Jumlah Anggaran Pengembangan
37.617.000
-
-
Plants performance improvement Occupational Health and Safety Management System/Hiperkes Workshop Monitoring Evaluation/IHT
701.091.750
-
-
Post-employment training
471.800.000
525.651.852
111,41
Master Degree and Doctoral Decre programe
6.076.050.000
1.923.350.916
31,65
HR Consultant
190.000.000
47.360.832
24,93
Others
2.674.200.000
581.386.328
21,74
Seminar/Workshop
18.063.614.917
9.606.359.328
53,18
Total Development Budget
Anggaran tersebut terhadap total anggaran biaya tenaga kerja
The budget is the total labor costs budget amounted to 4.43%. While the
adalah sebesar 4,43 %. Sedangkan realisasi sebesar 1,90 % dari
realization is 1.90% of the total labor costs.
total biaya tenaga kerja.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
69
70
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Teknologi Informasi Information Technology
Pengawalan dan pemastian terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi merupakan bagian yang terintegrasi dengan Good Corporate Governance (GCG). Segala aspek yang menyangkut pengembangan dan penggunaan layanan Teknologi Informasi untuk proses bisnis perusahaan harus dijamin dan diselaraskan dengan tujuan perusahaan. Escort and ensuring the implementation and utilization of information technology systems is an integral part of the Good Corporate Governance (GCG). Aspect everything concerning the development and use of Information Technology services to the company’s business processes must be secured and aligned with corporate objectives.
PTPN VII (Persero) telah melaksanakan Asesmen TI dan
PTPN VII (Persero) has implemented an IT Assessment and Formulation
Penyusunan Blueprint dan Roadmap Pengembangan TI. Dalam
Development Blueprint and Roadmap IT. In documents Blueprint and
dokumen Blueprint dan Roadmap Pengembangan TI tersebut
Roadmap Development of IT as a whole is reflected on the condition of
tergambar secara menyeluruh tentang kondisi TI saat ini, apa dan
current IT, what and how to align IT with the use of Vision, Mission and
bagaimana menyelaraskan penggunaan TI dengan visi, misi, dan
Objectives of the Company. It is intended to look at the position of IT in
tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat posisi TI
supporting existing business processes and providing IT utilization towards
dalam menunjang proses bisnis yang ada dan memberikan arah
planning next year.
perencanaan pemanfaat TI ditahun mendatang.
Sistem Informasi Terintegrasi
Integrated Information Systems
Program pengembangan yang dilakukan ditahun 2012 harus
Development programs undertaken in 2012 should keep the priorities
tetap menjaga prioritas dan rencana besar dari master plan TI, di
and plans of the IT master plan, the master plan where IT has become
mana master plan TI ini menjadi acuan dan dasar pengembangan
a reference and basis for the development of Information Technology
Sistem Teknologi Informasi PTPN VII (Persero).
Systems PTPN VII (Persero).
Enterprise Resource Planning (ER P) a dalah sis te m y an g
Enterprise Resource Planning (ERP) is a system that integrates information
mengintegrasikan informasi manajemen di seluruh organisasi,
management across the organization, such as plants, processing,
seperti tanaman, pengolahan, teknik, akuntansi keuangan,
engineering, financial accounting, human resources, marketing, customer
SDM, pemasaran, hubungan pelanggan, dll. Sistem ERP
relations, etc. ERP systems automate this activity with an integrated
mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi yang terintegrasi.
application. The purpose of ERP is to facilitate the flow of information
Tujuan dari ERP adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antara
between all business functions inside the organization and manage
semua fungsi bisnis di dalam organisasi dan mengelola hubungan
relationships with stakeholders. In the ERP there is a centralized database
dengan stakeholder. Pada ERP terdapat sebuah basis data terpusat
and managed that store and supply information or data for operational
dan terkelola yang menyimpan dan mensupply informasi atau data
activities in the platform are integrated with each other.
untuk kegiatan operasional dalam platform yang terintegrasi satu sama lainnya.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
71
Proses Bisnis PTPN VII (Persero) Berbasiskan Sistem ERP
Business Process-Based PTPN VII (Persero)Plantation integrated ERP system
Perkebunan diintegrasikan melalui Data/Informasi yang bersifat
through the data / information that is cross-functional organizations
lintas fungsional Organisasi yang mencakup:
that included:
• Tanaman/Perkebunan, Geografi Informasi Sistem.
• Crops / Plantations, Geography Information System
• Produksi & QC (Pengolahan), Logistik, Inventory, Teknik,
• Production & QC (Processing), Logistics, Inventory, Engineering, Asset Management
Manajemen Aset. • Human Capital Information System, Umum, Klinik/Kesehatan.
• Human Capital Information Systems, General, Clinical / Healthcare,
• Akuntansi & Keuangan, RKAP.
• Accounting & Finance, CBP
• Executive Information System/Dashboard.
• Executif Information System / Dashboard.
Dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :
With targets to be achieved are:
• Mengintegrasikan semua data sistem operasional perusahaan
•
Operational systems integrate all data to a central depository company data can then be easily accessible to all parts requiring
ke pusat penyimpanan data yang kemudian dapat dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan. • Menghasilkan informasi yang real-time.
•
Generate real-time information
• Membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis yang lebih
•
assist organizations in better control of business because it can control
baik karena dapat mengendalikan anggaran, mengurangi
the budget, reducing the idle stock and inventory levels, increase stock
tingkat idle stock dan inventori, meningkatkan perputaran stok,
turnover, reducing order cycle time, increased productivity, better
mengurangi cycle time order, meningkatkan produktivitas,
communication so that the impact on the increase in benefit (profit)
komunikasi lebih baik sehingga berdampak pada peningkatan
company
benefit (profit) perusahaan. • Memungkinkan perpaduan kegiatan perencanaan dan proses
•
Allows a mix of planning and transaction processing activities
transaksi.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
72
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Phase Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi/ERP Perkebunan
Phase Development of Integrated Information Systems / ERP Plantation
Sistem ERP (Enterprises Resource Planning) Perkebunan mulai
ERP (Enterprises Resource Planning) plantations were developed in stages
dikembangkan secara bertahap yang akan berlangsung dari
that will take place from 2012 through 2014.
tahun 2012 sampai dengan 2014.
Enterprises Resource Planning
2013
Enterprises Resource Planning
2013
2012 - 2013 (4 bulan)
2012
(6 bulan) Development System Development System
2013
(1 bulan)
(2 bulan) Roll-Out Roll-Out
Pilot Project Pilot Project
Mock-Up Mock-Up
(2 bulan) Bussines Requirement & Manajemen Risiko ERP Bussines Requirement & Manajemen Risiko ERP
Tata Kelola Teknologi Informasi
Information Technology Governance
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara
Limited Liability Company (Persero) PT Plantation Nusantara VII (Persero)
VII (Persero) harus memastikan bahwa prinsip-prinsip Good
should ensure that the principles of Good Corporate Governance (GCG)
Corporate Governance (GCG) atau dikenal dengan tata kelola
or known to the governance aspects of the Company can be run in a
Perusahaan dapat berjalan dalam aspek bisnis dan pengelolaan
business and management of the company at all levels of the company.
perusahaan pada semua jajaran perusahaan. Aspek kunci dalam
Key aspects of corporate governance include responsibility, transparency,
tata kelola perusahaan meliputi responsibilitas, transparansi,
independence, accountability, alignment and fairness to achieve business
independensi, akuntabilitas, keselarasan, dan kewajaran untuk
objectives.
mencapai tujuan bisnis perusahaan. Secara prinsip tata kelola perusahaan (GCG) yang merupakan
In principle corporate governance (GCG) which is the rule, norm or
kaidah, norma, ataupun pedoman harus digunakan oleh
guidelines should be used by the company and the workers so that all
pimpinan perusahaan dan para pekerja agar segala tindakan
actions and strategic decisions are made in order to support the interests
maupun keputusan strategis yang dilakukan adalah dalam rangka
of the company. The entire management and workers company is required
mendukung kepentingan perusahaan. Seluruh manajemen dan
to implement the guidelines and regulations that have been developed in
pekerja perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan pedoman
the framework of the implementation of good corporate governance in
dan ketentuan yang telah disusun dalam rangka pelaksanaan GCG
line with the roles and responsibilities assigned.
sejalan dengan peran serta tanggung jawab yang ditetapkan. Untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
To apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the
(GCG) dalam pengelolaan Teknologi Informasi (TI), maka pada
management of Information Technology (IT), then the year 2013 will
tahun 2013 akan disusun tata kelola TI (IT Governance) yang
be composed of IT governance (IT Governance) is an integral part
menjadi bagian integral dari Enterprise Governance agar dapat
of the Enterprise Governance in order to ensure the utilization of IT
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
73
menjamin pemanfaatan dari implementasi TI, hal tersebut juga
implementation, it is also aligned with the ERP implementation. Goals and
selaras dengan implementasi ERP. Tujuan dan visi serta misi
vision and mission that is expected from IT governance to deliver value
yang diharapkan dari tata kelola TI untuk memberikan nilai
to the company and this is the core of the territory that must be managed
pada perusahaan dan ini merupakan inti dari wilayah yang harus
and implemented as in the following figure.
dikelola dan diimplementasikan seperti yang dalam gambar sebagai berikut.
Nilai Tambah Bagi Bisnis Atas Layanan TI Added value for Business on IT Services
Nilai Tambah Bagi Bisnis Atas Layanan TI
Penggerak Nilai Stakeholder
Manajemen Risiko
Added value for Business on IT Services
Stakeholders Value Driver
Risk Management
Pengukuran Kinerja Layanan Sistem TI IT System Service Performance Assessment
IT Governance merupakan salah satu pilar utama dari GCG,
IT Governance is one of the main pillars of good corporate governance,
sehingga Tata Kelola TI menghasilkan output yang maksimal
so that IT Governance produces maximum output in the organization, to
dalam organisasi, membantu proses pengambilan keputusan,
help the decision making process and help the problem solving process.
dan membantu proses pemecahan masalah. Prinsip-prinsip
IT governance principles should be integrated, as well as management
Tata Kelola TI harus dilakukan secara terintegrasi, sebagaimana
functions carried out systematically implemented on a state-owned
fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan secara sistemik
company. It can also reflect the decision-making process and leadership
dilaksanakan pada sebuah perusahaan BUMN. Demikian juga
in the implementation of IT governance.
dapat mencerminkan dengan baik suatu proses pengambilan keputusan dan leadership dalam penyelenggaraan tata kelola TI. Untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
To apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the
(GCG) dalam pengelolaan Teknologi Informasi, maka perlu
management of Information Technology, will need to establish IT
disusun Tata Kelola TI yang menjadi bagian dari Enterprise
Governance that is part of the Enterprise Governance in order to ensure
Governance agar dapat menjamin pemanfaatan implementasi TI.
the utilization of IT implementation. IT governance notice two things:
Tata Kelola TI memperhatikan dua hal, yaitu nilai tambah TI bagi
the value of IT to the business and IT risk mitigation. The added value of
bisnis dan mitigasi risiko TI. Nilai tambah TI terhadap proses bisnis
IT to business processes driven by strategic alignment of IT and business,
didorong oleh penyelarasan strategis TI dan bisnis, sedangkan
while for risk mitigation driven by responsibility to the organization. Both
untuk mitigasi risiko didorong oleh tanggung jawab kepada
require the support of adequate resources and measured to ensure that
organisasi. Keduanya membutuhkan dukungan dari sumber
the desired results are met.
daya yang cukup dan terukur untuk menjamin bahwa hasil yang diharapkan terpenuhi.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
74
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Operasional Layanan Teknologi Informasi
Operations Information Technology Services
Pengembangan infrastruktur Wide Area Network (WAN) diarahkan
Infrastructure development Wide Area Network (WAN) aimed at improving
pada peningkatan dukungan terhadap arsitektur sistem informasi
support for information systems architecture that has been defined and
yang telah ditentukan dan perencanaan kebutuhan kapasitas untuk
capacity requirements planning application for the transaction of business
transaksi aplikasi dari unit usaha maupun kantor distrik ke kantor
units and offices to the district head office. WAN infrastructure development
Pusat. Pengembangan infrastruktur WAN juga memperhatikan
also pay attention to the provision of services to the district head office and
penyediaan layanan dari kantor pusat ke kantor distrik maupun
office units as well as the existence of the data recovery business center to
kantor unit usaha serta eksistensi data recovery centre untuk backup
back up data in locations other than the head office .
data di lokasi selain kantor pusat. Saat ini untuk mendukung komunikasi data, suara, dan video, seluruh
This time to support data communications, voice, and video, all business
Unit Usaha telah terhubung dengan jaringan WAN, baik ke Kantor
units have been connected to the WAN network well into the District
Distrik maupun ke Kantor Pusat. Teknologi Jaringan WAN yang
Office or to the Office of the Board of Directors. WAN network technology
digunakan sebelumnya terdiri dari VSAT, Wireless, dan Frame Relay.
used previously consisted of VSAT, Wireless, and Frame Relay. Wireless
Koneksi wireless yang ada saat ini sebagian besar masih memiliki
connection that exists today most still have limited bandwidth capacity
kapasitas bandwidth yang terbatas (rata-rata 1 ~ 5,5 Mbps) dan di
(average 1 ~ 5.5 Mbps) and besides that most also still use the 2.4 GHz
samping, itu sebagian besar juga masih menggunakan frekuensi 2,4
frequency. Newer wireless technology (5.8 GHz) has been used in several
GHz. Teknologi wireless yang lebih baru (5,8Ghz) telah dimanfaatkan
business units to improve the response time the better. VSAT connection
di beberapa unit usaha untuk meningkatkan response time yang
previously used, most also still have a very limited capacity bandwidth
lebih baik. Koneksi VSAT yang sebelumnya dipakai, sebagian besar
(96 kbps to 11 Business Units and 256 kbps at Muara Enim District). VSAT
juga masih memiliki kapasitas bandwidth yang sangat terbatas
is used today has a very long latency (500ms average) so that it can slow
(96 kbps pada 11 Unit Usaha & 256 kbps pada Distrik Muara Enim).
down the process of voice data and video communications. Frame Relay
VSAT yang digunakan saat ini memiliki latency yang sangat panjang
technology used today has a limited bandwidth (512 kbps) and has a long
(rata-rata 500ms) sehingga dapat memperlambat proses komunikasi
latency (100ms average).
data suara dan video. Teknologi Frame Relay yang digunakan saat ini juga memiliki bandwidth yang terbatas (512 kbps) dan memiliki latency yang panjang (rata-rata 100ms). Mengingat kebutuhan Jaringan WAN ke depan sangat vital untuk
Given the need for future WAN network is vital to support the Integrated
mendukung Sistem terintegrasi Perkebunan (ERP) dan kebutuhan
Systems Plantation (ERP) and Voice and Video needs with low data transfer
Voice serta Video dengan delay transfer data yang rendah, maka
delay, then the technology suitable to replace the VSAT technology and
teknologi yang cocok untuk menggantikan teknologi VSAT dan
Frame Relay is a Metro Ethernet Network Technology. These advanced
Frame Relay adalah Teknologi Jaringan Metro Ethernet. Layanan
services to connect PTPN VII (Persero)office locations in location-based
Mutakhir ini untuk menghubungkan lokasi kantor PTPN VII (Persero)
Ethernet network Bandar Lampung to be core. This means the core
berbasiskan Ethernet di lokasi Bandar Lampung untuk jaringan
network should have low delay, speed and performance takes precedence
yang bersifat core. Jaringan core ini berarti harus memiliki delay
over security and firewall for security and firewall should be placed in the
rendah, kecepatan dan performansi lebih diutamakan dibandingkan
access side (closer to the user) to be more easily handled and teralokalisir.
security dan firewall karena sebaiknya security maupun firewall dipasangkan di sisi akses (lebih dekat ke user) agar lebih mudah tertangani dan teralokalisir. Teknologi Metro Ethernet menggunakan teknologi Ethernet
Metro Ethernet technology using Ethernet technology due consideration:
disebabkan pertimbangan: • Teknologi Ethernet telah digunakan secara luas di Plantation
•
Manufacturing secara umum dalam teknologi LAN.
Ethernet technology has been used extensively in Plantation M anufacturing in general in LAN technology.
• Selain itu, teknologi Ethernet saat ini dapat digunakan
•
Additionally, Ethernet technology can now be used for the
untuk implementasi teknologi WAN karena sesuai dengan
implementation of WAN technologies as appropriate to the technical
fungsi-fungsi teknis yang umumnya telah dimilikiPTPN VII
functions that are generally owned byPTPN VII (Persero). Later, the
(Persero). Kemudian, interface antara dan jaringan yang cukup
interface between the network and a fairly simple and can also support
sederhana dan juga dapat mendukung layanan data, suara,
data services, voice and video at the same time.
dan video sekaligus.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
75
Secara teknologi, Metro Ethernet tidak hanya di tujukan untuk
Technologically, Metro Ethernet is not only intended to connect two points
menghubungkan dua titik (point to point), namun dapat digunakan
(point to point), but can be used also for the relationship point to multipoint
pula untuk hubungan point to multipoint dan multipoint to multipoint.
and multipoint to multipoint
Sistem Teknologi Informasi yang sudah diterapkan di Kantor Pusat,
Information Technology systems that have been implemented at the
Distrik, Unit Usaha meliputi beberapa layanan, antara lain :
Central Office, District, Business Unit includes several services, among others:
Sistem Informasi Manajemen :
Management Information Systems:
1. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan.
1. Accounting and Financial Information Systems
2. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran.
2. Management Information Systems Marketing
3. Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang dan Gudang.
3. Information Systems Inventory and Warehouse Management
4. Sistem Informasi SDM dan Payroll.
4. HR and Payroll Information System
Infrastruktur :
Infrastructure:
1. Komputer Desktop dan Notebook.
1. Desktop and Notebook Computers
2. Server.
2. Server
3. Sistem Keamanan Teknologi Informasi.
3. Information Technology Security System
4. Email Korporasi.
4. Corporate Email
5. Website Korporasi.
5. Corporate Web Site
6. Jaringan Wide Area Network (WAN).
6. Network Wide Area Network (WAN)
7. Jaringan Local Area Network (LAN).
7. Network Local Area Network (LAN)
8. Layanan Internet.
8. Internet Services
9. Layanan Video Conference.
9. Video Conference Service
10. Layanan VoIP.
10. VoIP Service
11. Layanan WiFi.
11. Wifi Service
Tata Kelola Teknologi Informasi PTPN VII (Persero)
Information Technology Governance PTPN VII (Persero)
Pengawalan dan pemastian terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan
Escort and ensuring the implementation and utilization of information
sistem teknologi informasi merupakan bagian yang terintegrasi
technology systems is an integral part of the Good Corporate Governance
dengan Good Corporate Governance (GCG). Segala aspek yang
(GCG). Aspect everything concerning the development and use of
menyangkut pengembangan dan penggunaan layanan Teknologi
Information Technology services to the company’s business processes must
Informasi untuk proses bisnis perusahaan harus dijamin dan
be secured and aligned with corporate objectives. Thus the Information
diselaraskan dengan tujuan perusahaan. Dengan demikian Tata
Technology Governance (IT Governance) is a process that must be applied
Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan suatu proses
to ensure that the appropriate use of information technology and support
yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa pemanfaatan
the company’s goals and strategic. Therefore, with regard of the policy
Teknologi Informasi sesuai dan mendukung terhadap tujuan dan
through the Ministry of Enterprise IT forum state, PTPN VII (Persero) in
strategi perusahaan. Oleh karena itu, dengan memperhatikan
implementing IT Governance based on the draft guidelines have been
kebijakan Kementerian BUMN melalui forum IT BUMN, PTPN VII
prepared by the Ministry of SOEs. Draft Guidelines used include:
(Persero) dalam melaksanakan Tata Kelola IT berpedoman pada draft panduan yang telah disusun oleh pihak Kementerian BUMN. draft pedoman yang digunakan meliputi: 1. Panduan Tata Kelola IT,
1.
IT Governance guide,
2. Panduan Master Plan Teknologi Informasi.
2.
Free Information Technology Master Plan.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
76
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Kabel FO FO cable Firewall/Sistem Keamanan Jaringan Firewall/Network Security Systems Tower Milik PTPN VII (Persero) The tower owned by PTPN VII (Persero) Tower Milik Telkom di Area PTPN VII (Persero)- 8 Unit Telkom The tower owned at Area PTPN VII (Persero) - Unit 8
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Main Highlights
Company Profile
Tinjauan Fungsional & Operasional Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
77
78
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Jumlah aset lancar Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 20,69% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 1,83 Triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 2,21 Triliun pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, piutang lain-lain pihak ketiga-bersih, persediaan-bersih, serta aset lancar lainnya masing-masing sebesar 38,82%, 94,82%, 21,03%, dan 11,84%. Total Current Assets of the Company in 2012 experienced 20.69% increase compared with previous year, that was from Rp1.83 trillion in 2011 to Rp2.21 trillion in 2012. This was due to increase in Cash and Cash Equivalents, other third party receivables – net, inventories – net and other currents assets each at 38,82%, 94,82%, 21,03%, and 11,84%.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
79
80
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Makro Dan Industri Industry And Macro Review
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai permasalahan ekonomi dunia, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat (AS). It has been recorded that 2012 global economy growth was decreasing compared with previous year due to global economic problem both in Europe and USA.
Perekonomian kawasan Eropa masih mengalami pertumbuhan
United States economical growth although started to recover has still
yang negatif. Sedangkan untuk perekonomian AS, meskipun
susceptible toward fiscal cliff and at the same time Europe economical
mulai membaik, perekonomian AS masih rentah terhadap isu
growth has shown negative trend. Advanced countries worsen economic
keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff). Dengan memburuknya
situation has slowed many emerging markets economy such as China and
perekonomian di negara-negara maju, hal ini menyebabkan
India. Based on the situation global economy growth 2012 is predicted
melambatnya perekonomian sebagian besar negara emerging
3.3% which is lower than 2011 global economic growth 3.8%. Below
markets seperti Cina dan India. Berdasarkan kondisi tersebut,
is the comparison graphic of global economic growth, developed and
ekonomi dunia pada tahun 2012 diperkirakan tumbuh sebesar
advanced countries.
3,3%, lebih rendah dari tahun 2011 sebesar 3,8%. Adapun perbandingan pertumbuhan perekonomian global, negara berkembang, dan negara maju dapat disajikan seperti grafik di bawah ini.
Gambar Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Global Global Gross Domestic Product Growth
8 7
Emerging and developing Economies
6 5 4
World
3 2 1 0
Advanced Economies
-1 -2
2009
2010
Sumber: www.imf.org Source: www.imf.org
2011
Inflasi dunia selama tahun 2012 secara umum mengalami penurunan
Parallel with the global economy growth weakening, 2012 world
sejalan dengan perlambatan perekonomian dunia dan berdampak
inflation in general is slowed down resulting the decline of commodities
pada menurunnya harga komoditas, khususnya komoditas nonmigas.
price especially non-oil and gas, which is agriculture and basic metal
Penurunan harga banyak terjadi pada komoditas berbasis sumber
commodities. Metal commodities and coal price has fell down drastically
daya alam (SDA), termasuk komoditas hasil pertanian. Adapun
because Chinese slowed down economy since China is the largest consumer
komoditas logam dasar dan batu bara tercatat mengalami penurunan
of those commodities.
harga yang cukup tinggi yang disebabkan oleh perlabatan ekonomi Cina yang merupakan konsumen terbesar di dunia dari kedua komoditas tersebut.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Grafik Inflasi Negara Maju
Grafik Inflasi IHK Regional Asia
Advanced Countries Inflation Graphic % yoy
skala kiri
Region Asia IHK Inflation Graphic % yoy
skala kanan UK
US
6 5
3
4 Eropa
2
3
Australia
Kanada
1 N.Zealand
0
8
-2 -3
Jul - 12
Feb -12
Sep -11
Apr -11
Nov -10
jun - 10
Jan - 10
Jul - 12
Feb - 12
Sep - 11
Per Nov 2012 Apr - 11
Nov - 10
jun - 10
sumber : Bloomberg
jan - 10
-2
12 4 0 -4
skala kiri
% yoy
skala kanan
Vietnam
16
1 -1
% yoy
20
2 0
Jepang
-1
24
Singapura
Korea
Thailand
4 3
Indonesia Malaysia
sumber : Bloomberg
6 5
India
China
7
2
Filipina
1 Per Des 2012
0
jan - 10 Apr - 10 Jul - 10 Oct - 11 Jan - 11 Apr - 11 Jul - 11 Oct - 11 Jan- 12 Apr -12 Jul -12 Oct -12 Jan -10 Apr - 10 Jul - 10 Oct - 10 Jan - 11 Apr - 11 Jul - 11 Oct - 11 Jan- 12 Apr -12 Jul -12 Oct -12
4
81
| Laporan Tahunan 2012
Perekonomian Indonesia tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan
Indonesia’s economy growth 2012 is substantially high 6.3% and basically
yang cukup tinggi sebesar 6,3%, yang utama ditopang oleh konsumsi
supported by household consumption and investment. Household growth
rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
has emerged 5.4% which is above the last year consumption and primarily
mengalami peningkatan sebesar 5,4% lebih tinggi dibandingkan
comes from non-food consumption, such as household appliances,
dengan tahun sebelumnya dan terutama bersumber dari konsumsi
information and communication equipments, and spare parts. The
nonmakanan, khususnya perlengkapan rumah tangga, peralatan
influencing factors of household consumption are the increasing numbers
informasi dan komunikasi, serta suku cadang. Adapun faktor-faktor
of middle class, strengthening of consumer’s confidence, recovery of
yang mendukung solidnya kinerja konsumsi rumah tangga tersebut
people’s purchasing potency, low inflation, and the supply for consumption
antara lain meningkatnya jumlah kelas menengah, menguatnya
financing.
keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat, rendahnya inflasi, dan tersedianya pembiayaan konsumsi.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Di samping itu, kinerja investasi pada tahun 2012 juga terus membaik
Besides, 2012 investment performance has improved to 10.7% compared
mencapai 10,7% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya
with last year 8.8% performance. The supporting factors are business
sebesar 8,8%. Faktor-faktor yang mendukung peningkatan kinerja
operators’ optimism towards Indonesia’s improved investment atmosphere
investasi tersebut antara lain optimisme pelaku usaha terhadap
reflected by investment destination countries preference survey and also
perkonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi yang tercermin
the macro economy stability.
dari survei preferensi negara tujuan investasi (UNCTAD), serta terjaganya kestabilan makroekonomi. Melemahnya perekonomian global berdampak pada melambatnya
The global economy weaken has resulted the decreasing export
kinerja ekspor sepanjang tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh
performance during 2012 as the impact of the decreasing demand from
melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia
Indonesia’s trade partners countries such China and India, especially
seperti Cina dan India, terutama pada komodititas pertanian seperti
for agricultural commodities like rubber and industry commodities like
karet dan komoditas industri seperti produk kimia. Namun demikian,
chemical product. Nevertheless, because the strength of domestic demand
dikarenakan permintaan domestik yang masih kuat, pertumbuhan
import growth is relatively high.
impor masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2012, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi
During 2012, rupiah exchange rate is depreciated although its volatility
walaupun volatilitasnya dapat dijaga pada tingkat yang relatif
is maintained in lower rate. Rupiah depreciation pressure during 2012 is
lebih rendah. Tekanan depresiasi rupiah selama tahun 2012
the impact of global economy uncertainty and current transaction deficit
terutama disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan
weakening. Below is the graphic of rupiah exchange rate development
melemahnya defisit transaksi berjalan. Berikut ini akan disajikan
from 2011 to 2012.
grafik perkembangan nilai tukar rupiah dari tahun 2011 hingga tahun 2012.
Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Rupiah Exchange Rate Development
USD/IDR 9594
9,700 9,600 9,500 9,400 9,300 9,200 9,100 9,000 8,900 8,800 8,700 8,600 8,500 8,400
9658
9570 9445 9400 9144
9110 9048 8790
8990
8708
Sumber: www.bi.go.id Source: www.bi.go.id
Des - 12 Oct -12
Nov - 12
Sep - 12 Oct - 12
Juli - 12
Aug - 12
Mar - 12 Apr - 12 Mei - 12 Juni - 12
Jan - 12 Feb - 12
Sep - 11 Oct - 11 Nov - 11 Des - 11
Jun - 11 Jul - 11 Aug - 11
Mar - 11 Apr - 11 Mei - 11
jan - 11
8496 Feb - 11
82
Selain itu, inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level
Furthermore, inflation during 2012 is maintained to low level and kept in
yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%
inflation target range 4.5% ± 1%. 2012 inflation is recorded as 4.3% (yoy),
± 1%. Inflasi pada tahun 2012 tercatat sebesar 4,3% (yoy), terutama
primarily supported by stabile core inflation, controlled volatile food
didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang
inflation and low administered inflation.
terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Seiring dengan perkembangan positif di akhir tahun 2012 dan akhir
Parallel with positive trend at then end of 2012 and 2013 which impact is
tahun 2013 yang berdampak pada membaiknya perekonomian
the global and Indonesia’s economy improvement, the company is optimist
global dan perekonomian Indonesia, perusahaan cukup optimis
on 2013 performance. It is expected that there will be decreasing demand
akan peningkatan kinerja pada tahun 2013. Dengan membaiknya
on commodities and the commodities trade will gain profit by the global
kondisi perekonomian global, diperkirakan permintaan akan
commodities increasing price. Therefore, it is expected that both sales
komoditas akan kembali meningkat dan bisnis komoditas juga
figures and net profit will be increased in 2013 compared with last year.
dapat diuntungkan dengan adanya kenaikan harga komoditas global. Dengan demikian, baik angka penjualan maupun laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
Grafik Perkembangan Inflasi Inflation Development
IHK Inflasi Inti Core Inflation Inflasi Bahan Makanan Bergejolak Volatile inflation Foodstuff Inflasi Harga Diatur Pemerintah Administered price inflation
% yoy
20 14 8
5,68 4,40 4,30 2,66
2 -4 -10
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: www.bi.go.id Source: www.bi.go.id
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
83
84
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Per Segmen Usaha Performance Per Business Segment Review
Areal
Areal
Luas Areal Kebun Sendiri
Length Owned Oil Palm Plantation
Realisasi luas areal kebun sendiri tahun 2012 adalah 90.674 Ha
The realization of the own plantation extent in 2012 was 90.674 Ha consists
terdiri dari tanaman semusim 17.327 Ha dan tanaman keras (Karet,
of seasonal crop 17.327 Ha and perennial crop (rubber tree, oil palm, and
Kelapa Sawit, dan Teh) 73.347 Ha, dengan rincian sebagai berikut:
tea) 73.347 Ha, with the detailed information as follow:
(Ha)
Tabel areal Tanaman Tahunan Table Perennial Crop Areal
Uraian
(Ha)
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Selisih Difference 1-2
Persen Persentage
1-3
1/2
Description
1/3
Owned Plant
KEBUN SENDIRI Tanaman Menghasilkan : - Karet * Produktif * Non Produktif Jumlah - K.Sawit * Produktif * Non Produktif
Matured Plant : 10039
11697
9967
(1,658)
72
85.8
100.7
- Rubber * Productif
6174
5152
6246
1,022
(72)
119.8
98.8
* Non Productif
16,213
16,849
16,213
(636)
-
96.2
100.0
Total
25,713
23,661
25,766
2,052
(53)
108.7
99.8
- Oil Palm * Produktif
-
-
-
-
-
* Non Productif
Jumlah
25,713
23,661
25,766
2,052
(53)
108.7
99.8
Total
- Teh * Produktif
1,430
1,430
1,430
-
-
100.0
100.0
- Tea * Productif
-
-
-
-
-
-
-
* Non Productif
1,430
1,430
1,430
-
-
100.0
100.0
Total
43,356
41,940
43,409
1,416
(53)
103.4
99.9
Total TM
- Karet
16,239
12,089
16,291
4,150
(52)
134.3
99.7
- Rubber
- K.Sawit
10,434
10,481
10,668
(47)
(234)
99.6
97.8
- Oil Palm
* Non Produktif Jumlah Jumlah TM Tanaman Belum Menghasilkan:
- Teh Jumlah TBM
Pre-Harvesting Crop:
8
8
8
-
-
100.0
100.0
- Tea
26,681
22,578
26,967
4,103
(286)
118.2
98.9
Total TBM
TB/TU/TK - Karet
TB/TU/TK 3,310
5,756
- K.Sawit
-
2,041
- Teh
-
Jumlah TB/TU/TK
4,191
(2,446)
(881)
57.5
79.0
- Rubber
(2,041)
-
-
-
- Oil Palm
-
-
-
-
- Tea Total TB/TU/TK
3,310
7,797
4,191
(4,487)
(881)
42.5
79.0
- Karet
35,762
34,694
36,695
1,068
(933)
103.1
97.5
- Rubber
- K.Sawit
36,147
36,183
36,434
(36)
(287)
99.9
99.2
- Oil Palm
Jumlah Kebun Sendiri
- Teh
Number of Plantations Owned
1,438
1,438
1,438
-
-
100.0
100.0
- Tea
Jumlah Kebun Sendiri
73,347
72,315
74,567
1,032
(1,220)
101.4
98.4
Number of Plantations Owned
Produktif
67,173
67,163
68,321
10
(1,148)
100.0
98.3
Productif
Non Produktif Jumlah
6,174
5,152
6,246
1,022
(72)
119.8
98.8
Non Productif
73,347
72,315
74,567
1,032
(1,220)
101.4
98.4
Total
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
85
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
(Ha)
Tabel Areal Tanaman Semusim (Tebu ) Table Seasonal Crop (Sugar Cane)
(Ha)
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Selisih Difference 1-2
Persen Precentage
1-3
1/2
Descriptions
1/3
A. Luas KTG (Ditanam) 2011/2012
A. Broad KTG (Planted) 2011/2012
- Tebu Sendiri
17,327
17,123
18,506
204
(1,180)
101.2
93.6
- Sugar Cane Owned
- Tebu Rakyat
7,543
6,624
4,275
918
3,268
113.9
176.4
- Sugar Cane Community
24,869
23,747
22,781
1,122
2,088
104.7
109.2
Total
Jumlah B. Luas KTG (Ditebang) 2011/2012
B. Broad KTG (harvested) 2011/2012
- Tebu Sendiri
14,966
16,142
18,506
(1,176)
(3,540)
92.7
80.9
- Sugar Cane Owned
- Tebu Rakyat
4,439
6,411
4,275
(1,972)
164
69.2
103.8
- Sugar Cane Community
19,405
22,553
22,781
(3,148)
(3,376)
86.0
85.2
Jumlah
Jumlah
Tabel Mutasi areal Tanaman Tahunan
(Ha)
Table. Perennial Crop Areal Mutation
Uraian
Real 2011
(Ha)
Mutasi Mutation +
-
+/(-)
Real 2012
Mutasi Mutation +
-
RKAP 2012
+/(-)
Tanaman Menghasilkan : - Karet * Produktif * Non Produktif Jumlah
Descriptions Matured Plant :
11,697
(1,658)
5,152
1,022
16,849
1,022
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(1,658)
(1,658)
10,039
(72)
1,022
6,174
72
(636)
16,213
72
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
(72)
(72)
9,967
- Rubber * Productif
72
6,246
* Non Productif
-
16,213
Total
Laporan Keuangan Audit Audited Report
86
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Uraian
Mutasi Mutation
Real 2011
- K.Sawit * Produktif
+
23,661
Jumlah TM
+
RKAP 2012
+/(-)
-
Descriptions
2,052
2,052
25,713
53
53
25,766
-
-
-
-
-
-
-
* Non Productif
* Non Produktif Jumlah
+/(-)
-
Mutasi Mutation
Real 2012
- Oil Palm * Productif
1,430
-
-
-
1,430
-
-
-
1,430
Total
41,940
3,074
(1,658)
1,416
43,356
125
(72)
53
43,409
Total TM
Tanaman Belum Menghasilkan:
Pre-Harvesting Crop:
- Karet
12,089
- K.Sawit
10,481
- Teh
4,193
(43)
4,150
16,239
246
(194)
52
16,291
- Rubber
(47)
(47)
10,434
290
(56)
234
10,668
- Oil Palm
-
8
-
-
-
8
- Tea
(90)
4,103
26,681
536
(250)
286
26,967
Total TBM
8
Jumlah TBM
22,578
4,193
Jumlah TB/TU/TK
Total TB/TU/TK
- Karet
5,756
(2,446)
(2,446)
3,310
- K.Sawit
2,041
(2,041)
(2,041)
-
- Teh Jumlah TB/TU/TK
998
(117)
881
4,191
- Rubber
-
-
- Oil Palm
-
-
-
-
-
-
-
-
7,797
-
(4,487)
(4,487)
3,310
998
(117)
881
- Tea 4,191
Jumlah Kebun Sendiri
Total TB/TU/TK Number of Plantations Owned
- Karet
34,694
5,215
(4,147)
1,068
35,762
1,244
(311)
933
36,695
- Rubber
- K.Sawit
36,183
2,052
(2,088)
(36)
36,147
343
(56)
287
36,434
- Oil Palm
1,438
-
-
-
1,438
-
-
-
1,438
- Tea
72,315
7,267
(6,235)
1,032
73,347
1,587
(367)
1,220
74,567
Total
- Teh Jumlah
Penjelasan Selisih Areal Kebun Sendiri
Description of Own Plantation Difference Areal
A. Tanaman Menghasilkan 1. K a r e t
A. Productive Crop 1. Rubber Tree
-
-
Realisasi areal TM produktif bertambah 72 Ha adalah areal TM di UU Keda yang rencana dipuso dapat dialihkan menjadi areal
Keda which regarded as barren however is conversed as productive are non-potency.
produktif non potensial. -
The realization of increasing productive TM 72 Ha was TM areal in UU
Realisasi areal TM nonproduktif berkurang 72 Ha adalah areal
- The realization of decreasing non-productive 72 Ha was TM areal in
TM di UU Bege untuk bibitan under stump 53 ha, dan 19 hs
UU Bege for under stump seedling 52 Ha and 19 hs compacting areal
compacting areal TU 2012.
TU 2012.
2. Kelapa Sawit
2. Oil Palm
Realisasi tahun 2012 berkurang 53 Ha karena di UU Beta terdapat
2012 realization was decreased 53 Ha because there was a degradation
areal TM degradasi ke TBM III.
of TM areal to TBM III.
3. Teh
3. Tea
Realisasi tahun 2012 tercapai 100% dibanding RKAP 2012
2012 realization was achieved 100% compared with RKAP 2012
4. Tebu
4. Sugar cane
Realisasi areal tebu ditebang sampai akhir tahun 2012 berkurang
Felled sugar cane realization by the end 2012 was decreased 3.376 Ha,
sebesar 3.376 Ha terdiri dari:
which consists of :
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
87
a. Own sugar cane was decreased 3.540 Ha because:
a. Tebu Sendiri berkurang 3.540 Ha dikarenakan: •
| Laporan Tahunan 2012
Areal Tebu Sendiri berkurang 4.022,66 Ha karena dibakar
• Decreased sugar cane own areal 4.022,66 Ha was burnt by mass
masa di UU Cima 3.906,5 Ha, terserang hama (Buma 16,81
people in UU Cima 3.906,5 Ha, pest attack (Buma 16.81 Ha, Cima
Ha, Cima 53,5 Ha), terbakar sebelum giling (Buma 8,99 Ha,
53.5 Ha), burnt before grinding (Buma 8.99 Ha, Cima 35.6 Ha).
Cima 35,6 Ha) •
Areal Tebu Sendiri bertambah 482,66 Ha adalah bibit di
• Increased sugar cane own areal 482. 66 Ha was felled seedling (Buma 362.95 Ha and Cima 119.71 Ha)
tebang (buma 362,95 Ha dan Cima 119,71 Ha) b. Tebu Rakyat bertambah 164 Ha pada UU Buma karena petani
b. Increased farmer sugar cane 164 Ha at UU Buma because farmer has
mulai berminat kembali menanan tebu.
started to plant sugar cane.
B. Tanaman Belum Menghasilkan 1. K a r e t
B. Pre-Harvesting Crop 1. Rubber tree
Realisasi areal TBM dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
TBM realization was decreased 52 Ha compared with RKAP 2012 caused by:
52 Ha, disebabkan: - Areal berkurang 246 Ha adalah selisih ukur TBM 1 karena jalan
-
Decreased areal 256 Ha was the measurement difference of TBM 1
dikeluarkan dari areal tanaman (di UU Keda 11 Ha, UU Bege 66
resulted by the exclusion of road from plantation areal (in UU Keda
Ha, UU Wali 3 Ha, UU Mula 26 Ha, UU Tebe 16 Ha, UU, dan UU
11 Ha, UU Bege 66 Ha, UU Wali 3 Ha, UU Mula 26 Ha, UU Tebe 16 Ha,
Pawi 124 Ha).
UU, and UU Pawi 124 Ha).
- Areal bertambah 194 Ha adalah penanaman areal eks TU dalam
-
Increased areal 194 Ha was in completion ex-TU areal planting in UU.
penyelesaian di UU.
2. Kelapa Sawit
2. Oil palm
Realisasi areal TBM dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
TBM realization was decreased 234 Ha compared with RKAP 2012 caused by:
234 Ha, disebabkan: - Areal berkurang 290 Ha di UU Beka merupakan areal rendahan/
-
Decreased areal 290 Ha in UU Beka because the area was considered as low areal/not proper areal for plantation cliff 254 Ha and barren
jurang yang tidak layak ditanam 254 dan areal TBM di puso
areal because water log 36 Ha.
karena selalu tergenang seluas 36 Ha. - Areal bertambah 56 Ha adalah penanaman baru di UU Sena 3
-
Increased areal 56 Ha was a new planting in UU Sena 3 ha and degradation TM areal to TBM III in UU Beta 53 Ha.
Ha dan areal TM degradasi ke TBM III di UU Beta 53 Ha.
3. Teh
3. Tea
Realisasi tahun 2012 tercapai 100% dibanding RKAP 2012.
2012 realization was achieved 100% compared with RKAP 2012
C. Tanaman Baru/Ulang/Konversi 1. K a r e t
C. New Planting/Re-Planting/Conversion 1. Rubber tree
Realisasi areal TB/TU/TK dibandingkan dengan RKAP 2012 berkurang
Realization TB/TU/TK areal compared with RKAP 2012 was decreased 881
881 Ha, disebabkan:
Ha caused by:
-
-
Areal berkurang 998 Ha dikarenakan di UU Keda 72 Ha dialihkan
Decreased areal 998 Ha caused by the conversion to non-potency
ke areal non potensial, areal jurang dan jalan yang tidak bisa
areal, cliff areal, and unplanted road (UU Keda 8 Ha, UU Tubu 98 Ha,
ditanami (UU Keda 8 Ha, UU Tubu 98 Ha, UU Sena 19 Ha, dan UU
UU Sena 19 Ha, and UU Pawi 208 Ha) and in UU Bapu 593 Ha was
Pawi 208 Ha) dan di UU Bapu 593 Ha merupakan areal okupasi.
occupation areal.
- Areal bertambah 117 Ha adalah compacting TU di UU Beri 25 Ha, UU Bege 10 Ha, dan penanaman areal eks okupasi di UU
-
Increased areal 117 Ha was compacting TU in UU Beri 25 Ha, UU Bege 10 Ha, and the planting of ex-occupation areal in UU Keta 82 Ha.
Keta 82 Ha.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
88
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Luas Areal Kebun Plasma
Plasma Plantation Length Areal
Luas areal Tanaman Menghasilkan (TM) Kebun Plasma tahun 2012
The length of Productive Crop (TM/Tanaman Menghasilkan) Plasma
Kelapa Sawit 23.868 Ha, diuraikan pada tabel berikut:
Plantation year 2012 for oil palm 23.868 Ha will be described as follow:
Tabel Areal Kebun Plasma
(Ha)
Table Plasma Plantation Areal
(Ha)
Real 2012
Uraian
Real 2011
1
RKAP 2012
2
Selisih Difference
3
1-2
Descriptions
1-3
KEBUN PLASMA
Plasma Plantation
Tanaman Menghasilkan :
Productive Plant :
- K.Sawit
23,868
23,868
23,868
-
-
- Oil Palm
jJumlah kebun Plasma
23,868
23,868
23,868
-
-
Total Plasma Plantation
Jumlah Sendiri & Plasma
97,106
98,367
100,176
(1,261)
(3,070)
Total Owned & Plasma
Pengolahan
Processing
Hasil budi daya yang dikembangkan oleh Perseroan diolah lebih
Cultivation product developed by the Company was first processed to
lanjut untuk menghasilkan produk olahan bernilai tinggi untuk
produce high value product to be marketed in the country and abroad.
dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Perseroan memiliki Pabrik
The company owns oil palm, Palm Kernel Oil, rubber, sugar cane and tea
Pengolahan kelapa sawit, inti sawit, karet, tebu, dan teh dengan
factory processing factory which produces these products:
produk sebagai berikut:
Komoditas Comodity
Lokasi Locations
Kapasitas Capacity
Produk Product
Lampung
Sumsel
Bengkulu
PPKS PPKS
2
4
1
Minyak Sawit & Inti Sawit Palm Oil and Kernel Oil
261 ton/ jam 261 ton/ hours
PPIS PPIS
1
1
-
Minyak Inti Sawit & Bungkil Inti Sawit Kernel Palm oil and palm kernel cake
150 ton/ jam 150 ton/ hours
Pabrik RSS RSS factory
2
1
1
RSS I, RSS II, RSS III, Cutt. A RSS I, RSS II, RSS III, Cutt. A
35 ton KK/ hari 35 ton KK/ day
Pabrik SIR SIR factory
4
3
1
SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20 SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20
260 ton KK/ hari 260 ton KK/ day
-
1
-
BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT, FLUFF BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT, FLUFF
80 ton pucuk segar/hari 80 ton fresh Leaf/day
Pabrik Gula Sugar factory
1
1
-
Gula & Tetes Sugar and Molasses
12.500 TCD 12.500 TCD
TOTAL
10
11
3
Kelapa Sawit Oil Palm
Karet Rubber
Teh Tea Pabrik Teh Tea factory Gula Sugar
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
TOTAL
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
89
KARET
Rubber
Volume Penjualan Selling Price
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
Descriptions
5 = 1/3
Karet:
Rubber:
~ Ekspor
37,544
39.148
49.130
103,5%
82,5%
~ Export
~ Lokal
25.697
25.774
32.754
99,7%
78,5%
~ Local
Jumlah
63.241
64.922
81.884
102,0%
80,9%
Total
Impor Import
32.754
Ekspor Export
Ekspor Export
Impor Import
49.130
49.130
32.754
Realisasi volume penjualan karet tahun 2012 sebesar 63.241 ton,
The realization of rubber sales 2012 was 63.241 ton, under RKAP 2012
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 18.643 ton atau 22,77%
was18.643 ton or 22.77% compared with rubber sales volume realization
dan dibanding dengan realisasi volume penjualan karet tahun 2011
2011 was decline 1.681 ton or 2,59%. The rubber sales volume under RKAP
menurun sebesar 1.681 ton atau 2,59%. Volume penjualan Karet di
related to production achievement 2012 was 83% (67.963 ton) and the
bawah RKAP terkait dengan pencapaian produksi tahun 2012 sebesar
unsold was 4.651 (addition to supply).
83% (67.963 ton) dan belum terjual sebesar 4.651 (menambah stok).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
90
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Harga Jual Selling Price
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
Description
5 = 1/3
Karet:
Rubber:
~ USD
344,79
476,25
416,85
67,1%
76,6%
~ USD
~ Ekspor
32.248
39.314
36.683
76,0%
81,5%
~ Export
~ Lokal
29.141
39.382
36.683
74,0%
79,4%
~ Local
Rata-rata
30.985
39.341
36.683
75,2%
80,7%
Median
Realisasi harga jual rata-rata tahun 2012 sebesar Rp29.595/kg, berada
The realization of the average selling price 2012 was Rp 29.595/kg, under
di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp7.088/kg atau 19,3% dan
RKAP 2012 was Rp 7.088/kg or 19,3% and compared with the realization
dibanding dengan realisasi harga jual Karet tahun 2011 mengalami
selling price 2011 was decreased Rp 9.746/kg or 24,8% caused by:
penurunan sebesar Rp9.746/kg atau 24,8%. Hal ini disebabkan: •
• Kemerosotan harga karet ini terkait belum membaiknya krisis
The decreasing price of rubber was influenced by the economic crisis
ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, kondisi perekonomian
in US and Europe, the economic situation of those countries were not
di sebagian negara yang belum pulih tersebut memengaruhi
improved yet and it influenced tire demand from China, therefore
permintaan ban dari Cina. Oleh karena itu, Cina mengurangi
China decreased its rubber purchasing.
pembelian karet alam. •
• Kesepakatan negara produsen karet utama di dunia yaitu
The agreement of primary world rubber producer, Thailand, Malaysia
Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam skema pengurangan
and Indonesia in decreasing export volume scheme (Agree Export
volume ekspor (Agree Export Tonnage Scheme/AETS) yang sudah
Tonnage Scheme/AETS) which has been applied since October 2012
dilaksanakan sejak awal Oktober 2012, belum memperlihatkan
has not showed positive result which also affected by decision made
hasil positif, hal ini turut dipengaruhi oleh keputusan Vietnam
by Vietnam (third bigger world rubber producer) to not joining ITRC
(negara produsen karet terbesar ke-3 di dunia) yang enggan
(International Tripartite Rubber Council). Vietnam’s decision made a
bergabung dalam ITRC (International Tripartite Rubber Council)
concern on the instability of rubber price in long term.
sehingga menimbulkan kekhawatiran akan tidak stabilnya harga karet dalam jangka waktu yang panjang. • Musim hujan yang mulai turun di Indonesia, menyebabkan
•
Rainy season in Indonesia causing in high water content in latex
kadar air dari getah karet yang dihasilkan oleh petani menjadi
produced by farmer. The situation used then by speculator, which
tinggi dan membuat kualitas dari karet yang dihasilkan menjadi
result is the drastic decreasing natural rubber price.
rendah, hal ini dimanfaatkan oleh spekulan yang menyebabkan anjloknya harga karet alam.
Hasil Penjualan Sales Figures
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
Karet: ~ USD (000)
Description Rubber:
129.446
186.439
194.836
69,4%
66,4%
~ USD
~ Ekspor (juta)
1.210.722
1.539.071
1.802.232
78,7%
67,2%
~ Export (milion)
~ Lokal (juta)
748.827
1.015.035
1.201.530
73,8%
62,3%
~ Local (milion)
1.959.549
2.554.106
3.003.762
76,7%
65,2%
Total
Jumlah
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
91
Realisasi hasil penjualan Karet tahun 2012 sebesar Rp1.959,6 miliar,
The realization of the rubber sales figures 2012 was Rp 1.959,6 billion,
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.044,2 miliar atau
under RKAP 2012 was Rp 1.044,2 billion or 34.8% and compared with the
34,8% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan karet tahun
realization rubber sales figures 2011 was decreased Rp 594.6 billion or
2011 mengalami penurunan sebesar Rp594,6 miliar atau 23,3%.
23.3% caused by:
Hal ini disebabkan: • Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 18.643 ton senilai
•
Rubber sales volume under RKAP 2012 was 18.643 ton or Rp. 683.9
Rp683,9 miliar. Hal ini disebabkan pencapaian produksi hanya
billion caused by production achievement only 83% (67.963 ton) and
sebesar 83% (67.963 ton) dan belum terjual sebesar 4.651 ton
the unsold was 4.651 ton (addition to supply).
(menambah stok). • Di sisi lain harga jual di bawah RKAP sebesar Rp5.698/Kg mengakibatkan penjualan di bawah RKAP sebesar Rp360,3
•
In the other part, selling price under RKAP was Rp. 5.698/Kg resulting in sales figures under RKAP was Rp. 360.3 billion.
miliar.
Bokar dan Produksi Jadi
Rubber Processing Material and Refined Product
No (1) (1)
(2) TOTALPTPN VII (Persero) TOTAL BOKAR SIR : - SENDIRI - PIHAK KE III
3.
2008
2009
2010
2011
2012
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
RKAP 2012 (8)
% Thn 2012 thdp % 2012 to
Description
Th 2011
RKAP 2012
(9=7:6)
(10=7:8)
(2)
32,645 21,216
33,939 20,364
28,812 30,314
20,948 44,548
20,655 47,316
22,906 58,979
98.6 106.2
90.2 80.2
TOTALPTPN VII (Persero) TOTAL BOKAR SIR : - Owned - Third Party
53,860
54,303
59,126
65,496
67,971
81,885
103.8
83.0
TOTAL
HASIL OLAH SIR HG : - SIR 3CV - SIR 3L - SIR 3WF - EX. SAMPEL SIR
679 10,776 634 19
485 11,471 542 11
340 10,298 634 27
97 8,232 408 24
7,027 519 57
9,815 521 -
85.4 127.2 238.1
71.6 99.6 -
Productions SIR HG : - SIR 3CV - SIR 3L - SIR 3WF - EX. SAMPEL SIR
JUMLAH SIR3L/3WF
12,108
12,509
11,298
8,761
7,602
10,336
86.8
73.6
Total SIR3L/3WF
TOTAL 2.
Realisasi Realisation
Uraian
HASIL OLAH SIR LG : - SIR 10 - SIR 20 -BR
36,154 -
33,012 -
42,883 -
50,499 8
53,697 21
64,430 -
106.3 268.3
83.3 -
Productions SIR LG : - SIR 10 - SIR 20 -BR
JUMLAH LG
36,154
33,012
42,883
50,507
53,718
64,430
106.4
83.4
Total LG
4
TOTAL OLAH SIR
48,262
45,521
54,181
59,268
61,320
74,766
103.5
82.0
TOTAL Production SIR
5
HASIL OLAH RSS : - RSS I - RSS II - RSS III - CUTTING.A - OFF GRAGE
6,176 78 51 116 -
5,074 93 49 68 2
5,080 67 51 73 -
4,665 59 49 71 -
5,238 59 47 89 5
6,765 138 67 148 -
112.3 99.8 95.7 125.0 -
77.4 43.0 70.6 60.3 -
Productions RSS : - RSS I - RSS II - RSS III - CUTTING.A - OFF GRAGE
6,420
5,285
5,271
4,845
5,439
7,118
112.3
76.4
Total
54,682
50,806
59,452
64,113
66,759
81,884
104.1
81.5
TOTALPTPN VII (Persero)
JUMLAH 6
TOTAL PTPN VII (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
92
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Produksi karet tahun 2012 secara total tercapai 81,5% terhadap RKAP
Total rubber production 2012 was 81.5% to RKAP in which SIR HG
dimana untuk produksi SIR HG tercapai 73,6% terhadap RKAP, SIR
production was 73.6% to RKAP. SIR LG was 83.4% to RKAP and RSS was
LG tercapai 83,4% terhadap RKAP dan RSS tercapai 76,4% terhadap
76.4% to RKAP. The achievement was influenced by the fulfillment of raw
RKAP. Pencapaian ini dipengaruhi oleh pencapaian bahan baku
materials from own plantation and purchasing. The raw materials from
dari kebun sendiri maupun dari pembelian. Untuk bahan baku
own plantation were 90% fulfilled to RKAP and the purchasing was *0%
dari kebun sendiri tercapai 90% terhadap RKAP dan bahan baku
to RKAP.
pembelian tercapai 80% terhadap RKAP.
Kendala 2012 :
Problems 2012 1. SIR HG:
1. SIR HG : • Pasokan lateks dari kebun sendiri hanya 90,2%.
• Latex supply from own plantation was only 90.2%
• Produksi lateks dari UU Tubu dislabkan untuk mengoptimalkan
• Latex production from UU Tubu was designed to slab to optimize PPKR LG
PPKR LG.
2. RSS:
2. RSS : • Produksi RSS di Unit Usaha Kedaton, Tulungbuyut, Musilandas,
• RSS total production in Production Unit Kedaton, Tulangbuyut,
dan Ketahun secara total hanya mencapai 76,4% terhadap
Musilandas and Ketahun was only 76.4% to RKAP caused by latex
RKAP yang disebabkan bahan baku lateks yang dapat diolah
raw material obtained to be processed as RSS was not adequate
menjadi RSS tidak mencukupi akibat terjadinya prakoagulasi.
due to procoagulation.
3. SIR LG:
3. SIR LG : • PPKR Tubu mulai beroperasi minggu ke-3 Februari 2012 sehingga target produksi tidak tercapai.
• PPKR Tubu started to operate at third week of February 2012 hence the production target was not achieved.
• Jumlah pembelian BOKAR hanya tercapai 80,2% terhadap RKAP.
• The purchasing figure of rubber processing material was only 80.2% to RKAP.
Upaya 2012 :
Effort 2012: 1. SIR HG, RSS and LG
1. SIR HG, RSS dan LG : • Mengoptimalkan kapasitas dengan peningkatan produksi
• Capacity optimizing by increasing own latex or rubber processing material or through purchasing.
latek/bokar sendiri maupun pembelian. • Mengoptimalkan kapasitas dengan mengalihkan produksi lateks untuk dislabkan sebagai bahan baku PPKR LG.
• Capacity optimizing by conversing latex production to slab as material for PPKR LG. • Enhancing the quality of product.
• Meningkatkan mutu produksi.
Harapan 2013 :
Expectation 2013
1. Produksi SIR HG, RSS maupun SIR LG dapat tercapai 100% dari
1. SIR, HG, RSS and SIR LG production will be achieved 100% to RKAP.
RKAP. 2. Tidak ada komplain/ klaim mutu dari konsumen.
2. No complain or quality claim from consumers.
3. Pengadaan bahan baku baik untuk HG maupun LG dapat
3. The fulfillment of raw material for HG and LG will be achieved according to RKAP.
tercapai sesuai RKAP.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Hasil Olah SIR HG
Total Production SIR HG
10.776
11.471
7,027
10.298 679
634 19 2008
SIR 3CV SIR 3 L
542 11
485
634 27
340
2009
8,232 519 57
408 24
97
2010
2011
2012
SIR 3 WF EX. SAMPLE SIR
Hasil Olah SIR LG Hasil Olah SIR LG
36.154
33.012
53.697
50.499
42.883
8 2008
2009
2010
21
2011
2012
-SIR 20 - BR
Hasil Olah RSS
Total Production RSS
6176
5.080
5.074
78
51
116
93
2008
49 68
2
2009
RSS I RSS II
RSS III Cutting A
5.238
4.665
67 51 73
59 49 71
2010
2011
59 47
89
5
2012
OFF Grage
Total Bokar SIR
Total Production SIR
44.548 32.645
33.939 21.216
20.364
2008 Sendiri Owned
2009
28.812
30.314
20.948
2010
47.316 20.655
2011
2012
Pihak Ke III Third Party
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
93
94
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
KELAPA SAWIT
Oil Palm
Volume Penjualan Sales Volume
Uraian Minyak sawit
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
197.736
194.135
262.691
101,9%
75,3%
Oil Palm
1.000
-
5.168
-
19,3%
Palm Kernel
Inti sawit
Persen Percent 4 = 1/2
Description
5 = 1/3
Minyak inti sawit
13.761
15.118
21.789
91,0%
63,2%
Palm Kernel Oil
Bungkil inti sawit
24.040
24.402
27.496
98,5%
87,4%
Bungkil Palm Kernel
Minyak Sawit
Oil Palm
262.691 Bungkil Inti Sawit Bungkil Palm Kernel
27.496
Minyak Inti Sawit Palm Kernel Oil
21.789
Minyak Sawit Oil Palm
262.691
Minyak Inti Sawit Palm Kernel Oil
21.789 Bungkil Inti Sawit Bungkil Palm Kernel
Inti Sawit Palm Kernel
27.496
5.168
Inti Sawit Palm Kernel
5.168
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
95
Realisasi volume penjualan minyak sawit tahun 2012 sebesar 197.736
The realization sales volume palm oil 2012 was 197.763 ton under RKAP
ton, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 64.954 ton atau
2012 as 64.954 ton or 24.7% compared with sales volume 2011 was
24,7% dan di banding realisasi volume penjualan minyak sawit
increasing 3.601 ton or 1,9%. Sales volume palm oil under RKAP was
tahun 2011 mengalami peningkatan 3.601 ton atau 1,9%. Volume
basically caused by production achievement was only 77.4% (203.266
penjualan minyak sawit di bawah RKAP terutama di sebabkan
ton) and the unsold 3.255 (addition to supply).
pencapaian produksi hanya sebesar 77,4% (203.266 ton) dan belum terjual sebesar 3.255 ton (menambah stok). Volume penjualan inti sawit di bawah RKAP tahun 2012 dikarenakan
The Palm Kernel Oil sales volume under RKAP 2012 caused by IS production
produksi IS diolah dan yang dijual sebesar 1.000 ton di bulan
was processed and sold 1.000 ton in December 2012. Crude palm oil in
Desember 2012. minyak inti sawit tahun 2012 sebesar 13.761 ton,
2012 was 13.761 ton under RKAP 2012 as 8.028 ton or 36.8% compared
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 8.028 ton atau 36,8%
with crude palm oil sales volume 2012 was decreased 1.357 ton or 9%.
dan dibanding realisasi volume penjualan minyak inti sawit tahun
Palm kernel cake sales volume 2012 was 24.040 ton under RKAP 2012 as
2011 mengalami penurunan 1.357 ton atau 9%. Volume penjualan
3.456 ton or 12.6% and compared with palm kernel cake sales volume
Bungkil Inti Sawit tahun 2012 sebesar 24.040 ton, berada di bawah
realization 2011 was decreased 362 ton or 1.5%.
RKAP tahun 2012 sebesar 3.456 ton atau 12,6% dan dibanding realisasi volume penjualan bungkil inti sawit tahun 2011 mengalami penurunan 362 ton atau 1,5%.
Harga Jual Selling Price
Uraian
Real 2012
Real 2011
Rkap 2012
1
2
3
Minyak Sawit
6,645
Inti Sawit Minyak Inti Sawit Bungkil Inti Sawit
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
93.3
Description
7,125
7,350
90.4
2,175
-
3,069
-
70.9
Palm Kernel
7,273
9,763
8,287
74.5
87.8
Palm Kernel Oil
659
554
450
119.0
146.4
Bungkil Palm Kernel
Oil Palm
Realisasi harga jual rata-rata minyak sawit tahun 2012 sebesar Rp6.645/ kg, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp705/kg atau 9,6% dan dibanding dengan realisasi harga jual minyak sawit tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp480/kg atau 6,7%. Hal ini disebabkan:
The realization of average selling price palm oil 2012 was Rp. 6.645/Kg
•
•
•
Selain dipicu oleh cadangan yang berlebih, rendahnya harga CPO
under RKAP 2012 as Rp. 705/Kg or 9.6% and compared with palm oil selling price 2011 was decreased Rp. 470/Kg or 6.7% due to: Not only triggered by excessive supply, the CPO price decreasing was
disebabkan belum adanya solusi jurang fiskal Amerika Serikat (AS)
also influenced by US unsolved fiscal gap and the global economy
dan perbaikan ekonomi global, ditambah lagi dengan produksi
improvement. Furthermore, at the time that CPO price started to
CPO yang naik, saat cadangan CPO Indonesia dan Malaysia, selaku
increase there was an excessive supply at Indonesia’s and Malaysia’s
produsen terbesar, masih menumpuk.
side as the biggest producers.
Merosotnya harga CPO merupakan imbas dari harga Minyak
•
The decreasing of CPO price was due to the decreasing price of palm oil in New York caused by the increasing US palm oil supply.
Sawit di New York yang tertekan akibat stok Minyak Sawit di AS meningkat. •
Kebijakan Pemerintah Prancis berupa kenaikan pajak impor
•
The French government regulation in term of the increasing tax for
Crude Palm Oil (CPO) menjadi 300% guna menekan laju import
crude palm oil (CPO) 300% in order to suspend CPO import was also
CPO turut memberi andil pada menurunnya harga CPO.
affecting the CPO price to decrease.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
96
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Hasil Penjualan Sales Figure
Uraian
Real 2012
Real 2011
Rkap 2012
1
2
3
Minyak Sawit
1.313.896
Inti Sawit
1.383.260
Persen 4 = 1/2
1.930.779
Description
5 = 1/3
95,0%
68,1%
Palm Oil
2.175
-
15.861
-
13,7%
Palm Kernel
Minyak Inti Sawit
100.084
147.600
180.567
67,8%
55,4%
Palm Kernel Oil
Bungkil Inti Sawit
15.936
13.518
12.373
117,7%
128,6%
Bungkil Palm Kernel
Realisasi hasil penjualan kelapa sawit tahun 2012 sebesar Rp1.432,1
The realization of palm oil sales figure 2012 was Rp. 1.432,1 billion under
miliar, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp707,5 miliar
RKAP 2012 as Rp. 707,5 billion and compared with realization palm oil
atau 33,1% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan kelapa
sales figure 2011 was decreasing up to Rp. 112.3 billion or 7.3% due to:
sawit tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp112,3 miliar atau 7,3%. Hal ini disebabkan: •
Volume penjualan minyak sawit, inti sawit, dan minyak inti sawit/
•
Palm oil, Palm Kernel Oil and crude palm oil/palm kernel cake selling
bungkil inti sawit di bawah RKAP masing-masing sejumlah 64.954
volume under RKAP each 64.954 ton worth Rp. 477.4 billion, 4.168 to
ton senilai Rp477,4 miliar, 4.168 ton senilai Rp12,8 miliar dan
worth Rp. 12.8 billion and, 11.350 ton worth Rp. 44.4 billion caused
11.350 ton atau senilai 44,4 miliar. Hal ini disebabkan pencapaian
by the palm oil product achievement was only 77.4% (203.266 ton)
produksi minyak sawit hanya sebesar 77,4% (203.266 ton) dan
and the unsold was 3.543 (addition to supply).
belum terjual sebesar 3.543 ton (menambah stok). •
Harga jual minyak sawit di bawah RKAP sebesar Rp705/Kg
•
mengakibatkan nilai penjualan di bawah RKAP sebesar Rp139,5
Palm oil selling price under RKAP Rp. 705/Kg resulted sales figure under RKAP Rp. 139.5 billion.
miliar.
Produksi Production
No
Uraian
(1)
2
Realisasi Realisation
(2) K. SAWIT a. TBS diolah Sendiri Plasma Pihak 3
2008
2009
2010
2011
2012
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
472,310 331,478
436,043 264,098 62,127
402,445 203,529 99,646
467,792 314,733 110,103
RKAP 2012 (8)
431,701 326,064 221,021
528,207 419,838 242,905
% Thn 2012 thdp % 2012 to Th 2011
RKAP 2012
(9=7:6)
(10=7:8)
92.3 103.6 200.7
81.7 77.7 91.0
Description (2) Oil Palm a. TBS be processed Owned Plasma Third Party
Total Pembelian
331,478
326,225
303,175
424,836
547,084
662,743
128.8
82.5
Total Purchases
Total Seluruh
803,788
762,268
705,620
892,628
978,785
1,190,950
109.7
82.2
Grand Total
b. Minyak Sawit Sendiri Plasma Pihak 3
104,561 67,324
94,573 55,031 12,544
87,932 42,818 20,660
105,629 67,577 22,907
93,876 65,693 43,700
119,897 90,260 52,535
88.9 97.2 190.8
78.3 72.8 83.2
67,324
67,575
63,478
90,484
109,393
142,795
120.9
76.6
Total Purchases
171,885
162,148
151,409
196,113
203,270
262,692
103.6
77.4
Total
Total Pembelian Jumlah
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
b. Oil Palm Owned Plasma Third Party
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
No
Realisasi Realisation
Uraian 2008
(1)
(2)
2009
2010
2011
2012
% Thn 2012 thdp % 2012 to Th 2011
RKAP 2012
(9=7:6)
(10=7:8)
Description
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
Total Pembelian
16,197
14,654
14,938
20,863
26,776
31,527
128.3
84.9
Total Purchases
Jumlah
37,750
38,021
33,740
42,815
47,452
57,047
110.8
83.2
Total
d. Rendemen MS Sendiri Plasma Pihak 3
22.14 #DIV/0! 20.31
21.69 20.84 20.19
21.85 21.04 20.73
22.58 21.47 20.80
21.75 20.15 19.77
22.70 21.50 21.63
96.3 93.8 95.0
95.8 93.7 91.4
d. Extraction MS Owned Plasma Third Party
20.31
20.71
20.94
21.30
20.00
21.55
93.9
92.8
Total Purchases
4.56 #DIV/0! 4.89
5.36 4.46 4.63
4.67 5.15 4.47
4.69 5.17 4.16
4.79 5.03 4.69
4.83 4.78 4.71
102.1 97.2 112.9
99.1 105.2 99.5
e.Extraction IS Owned Plasma Third Party
Total Pembelian e. Rendemen IS Sendiri Plasma Pihak 3
(6)
RKAP 2012
97
| Laporan Tahunan 2012
(2)
Total Pembelian
4.89
4.49
4.93
4.91
4.89
4.76
99.7
102.9
Total Purchases
Jumlah
4.70
4.99
4.78
4.80
4.85
4.79
101.1
101.2
Total
25,030 10,232 40.88 17,248 68.91
33,494 12,553 37.48 19,274 57.55
32,903 11,963 36.36 18,842 57.27
42,549 15,202 35.73 24,481 57.54
41,114 13,933 33.89 24,255 59.00
51,879 21,789 42.00 27,496 53.00
96.6 91.7 94.8 99.1 102.5
79.3 63.9 80.7 88.2 111.3
IS diolah Minyak Inti Sawit Rendemen MIS Bungkil Inti Sawit Rendemen BIS
IS mixed Oil Kernel Extraction MIS Bungkil Oil Kernel Extraction BIS
Kendala tidak tercapainya target tahun 2012:
Problems affecting target 2012:
1. Produksi kelapa sawit di tahun 2012 mengalami kenaikan 109,7%
1. Oil palm production 2012 increased 109.7% compared with product
dibanding perolehan produksi pada tahun 2011 dan hanya
achievement 2011 and only fulfilled 82.2% to 2012 RKAP target. As
tercapai 82,2% terhadap target RKAP 2012, hal ini berakibat
the result the palm oil production decreased to 77.4% to 2012 RKAP
pada penurunan produksi minyak sawit hanya mencapai 77,4%
target.
terhadap target RKAP 2012. 2. Penurunan produksi TBS diolah dipengaruhi oleh TBS sendiri
2. The decreasing of processed TBS was affected by TBS itself was only
hanya tercapai 81,7% dan TBS pembelian hanya tercapai 82,5%
fulfilled 81.7% and purchased TBS was only fulfilled 82.5% to 2012
terhadap target RKAP 2012.
RKAP target.
3. Rendemen minyak sawit tahun 2012 megalami penurunan
3. Palm oil yield 2012 was decreasing to 94.5% compared with 2011 and
hanya tercapai 94,5% dibandingkan tahun 2011 dan hanya
only fulfilled 94.2 2012 RKAP target.
tercapai 94,2% terhadap target RKAP 2012.
Hal ini masih dapat ditingkatkan dengan peningkatan mutu
The improvement was to enhance harvest quality (NSP min 85.0%)
panen (NSP min. 85,0%) dan penekanan losses pabrik (total
and reducing factory losses (maximum palm oil total losses 1.65%)
losses minyak sawit maks. 1,65%) dengan cara perbaikan mutu
by improving raw material, factory performance including machine/
bahan baku maupun kinerja pabrik, mencakup mesin/peralatan
equipment quality.
dan SOP Pengolahan. 4. Rendemen IS di tahun 2012 mengalami kenaikan 101,1% terhadap tahun 2011 dan tercapai 101,2% terhadap target RKAP 2012.
4. IS yield 2012 was increased to 101.1% to 2011 and fulfilled 101.2% to 2012 RKAP target.
5. Produksi minyak inti sawit dan bungkil inti sawit hanya tercapai
5. Crude palm oil and palm kernel cake production was only fulfilled
91,7% dan 99,1% dibanding perolehan produksi pada tahun
91.7% and 99.1% compared with 2011 production, and crude palm
2011, dan terhadap RKAP 2012 produksi minyak inti sawit dan
oil and palm kernel cake production was fulfilled only 63.9% and
bungkil inti sawit hanya tercapai 63,9% dan 88,2%. Hal ini seiring
88.2% to RKAP 2012 parallel to TBS supply and achieved Palm Kernel
dengan pasokan TBS dan produksi inti sawit yang dicapai.
Oil production.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
98
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Upaya pencapaian yang telah dilakukan:
Improvement efforts conducted:
1. Mengoptimalkan pembelian bahan baku terutama pada saat
1. Optimizing raw material purchasing especially during low harvest to overcome idle capacity.
panen rendah untuk mengatasi idle kapasitas. 2. Menekan jam stagnasi pabrik dengan mengoptimalkan program maintanance pabrik berdasarkan data hasil pencatatan dan
2. Reducing factory stagnant hour by optimizing factory maintenance program based on recording data and evaluation conducted
evaluasi yang dilaksanakan secara terprogram dan terpadu. 3. Assement kapasitas pada masing-masing mesin/alat untuk
3. Assessment capacity to each machine/equipment to synchronize
sikronisasi kapasitas alat dan jumlah material yang diolah.
the capacity and the numbers of processed material. Optimizing the
Optimalisasi steam balance dan power balance, rekondisi/
balance steam and power balance, machines and ineffective factory
penggantian mesin-mesin & instalasi pabrik yang sudah
installation recondition/replacement, strengthening SOP effectively
tidak efektif, penertipan SOP pada proses pengolahan dan
and process performance supervision.
melaksanakan pengawalan kinerja proses. 4. Memperketat pengawasan mutu panen sesuai syarat kematangan
4. Strengthening harvest quality supervision according to TPS ripeness
TBS dengan cara :
by:
a. Melaksanakan sortasi di TPH dan Loading Ramp.
a. Categorizing at polling point place and loading ramp
b. Melakukan pengembalian TBS yang tidak memenuhi syarat
b. Returning back the unqualified TBS for processing (raw TBS, empty
mutu olah (TBS mentah, tankos, dan berondolan busuk.) c. Membrondolkan TBS di areal atau kebun yang rata-rata
cluster and rotten clump) c. TBS Clumping at the areal or plantation which cluster has average
berat tandannya < 5,00 Kg.
weight < 5.00 kg.
d. Melaksanakan analisa MPD untuk mengetahui faktor penentu
d. MPD analysis to understand affecting factors of oil rate and palm
tinggi rendahnya minyak dan inti sawit yang diperoleh.
oil kernel obtained.
5. Konsisten dalam menjalankan proses pengolahan sesuai SOP
5. SOP based processing performance consistency and reducing oil
dan memperbaiki losses minyak (≤ 1,65%) dan inti sawit ( ≤
losses (≤ 1.65%) and oil kernel (≤ 0,60%) by conducting comprehensive
0,60%) dengan melaksanakan kontrol/ pengawasan secara
and continually control/supervision in every station for processing
menyeluruh dan berkesinambungan pada setiap stasiun untuk
maintenance.
pengendalian proses
Harapan tahun 2013:
2013 Expectation
1. Peningkatan produksi TBS sehingga target TBS yang diolah
1. Increasing TBS production to reach processed TBS target resulting in
tercapai dan berdampak pada perolehan produksi minyak
fulfilled palm oil, Palm Kernel Oil, crude palm oil and oil palm cake
sawit,inti sawit, minyak inti sawit dan bungkil inti sawit. 2. Peningkatan pasokan TBS Pihak ke-3 dengan menetapkan mekanisme pengadaan bahan baku dengan berpedoman pada
production. 2. TBS Supply growth by implementing raw material procurement mechanism by referring to positive margin acquisition.
perolehan margin positif. 3. Mutu panen TBS sesuai syarat kematangan TBS (sesuai surat Direksi No. 7.3/7/010/2007 tanggal
3. TBS harvest quality fulfill TBS ripeness requirement (according to Surat
30 April 2007, perihal
Direksi No. 7.3/7/010/2007, tanggal 30 April 2007 on the correction
Koreksi Penjelasan Pedoman Premi Produksi Kelapa Sawit)
of the description of premium of oil palm production guideline) as
sebagai berikut:
follows:
-
Fraksi 00+0 : 0%
-
Fraction 00+0 : 0%
-
Fraksi 1,2,3 : Min. 89%
-
Fraction 1,2,3 : Min. 89%
-
Fraksi 4
: 11%
-
Fraction 4
: 11%
-
Fraksi 5
: 0%
-
Fraction 5
: 0%
-
Brondolan : min.12,50%
-
Clump
: min.12,50%
4. Tidak ada TBS menginap atau tertinggal di lapangan lebih dari 1 hari panen.
4. There is not any left/overnight TBS on the areal more than 1 day harvest.
5. Tercapainya performance pabrik, sehingga angka stagnasi tidak
5. The fulfillment of factory performance by having stagnant number
ada dan losses dapat berada di bawah norma dengan program
and losses under norm performed by comprehensive and programmed
maintenance yang berjalan terpadu dan terprogram.
maintenance.
6. ALB Minyak Sawit produksi maksimum 4,00% dan kadar kotoran dan inti sawit produksi maksimum 13,00%
6. The maximum ALB oil palm is 4.00% and maximum filth rate and Palm Kernel Oil product is 13.00%
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
TBS diolah FFB Processed
2008
TBS diolah FFB Processed
2009
2010
2011
2012
2008
Sendiri Owned Plasma plasma Pihak ke-3 Third Party
2009
2010
2011
Inti Sawit Inti Sawit
Rendemen IS Rendemen IS 5,36
5,40 5,20 5,00 4,80
4,70
5,17
5,15
4,99
4,89
4,78
4,67
4,63 4,46
4,60 4,56 4,40
2009
2010
2011
4,00
2012
Sendiri Owned Plasma plasma Pihak ke-3 Third Party
4,69
45.000
42.549
41.114
35.000 30.000 25.000 20.000 15.000
33.494 25.030
24.255
24.481 18.842
19.274
17.248 10.232
15.202 12.553
11.963
2008 IS diolah IS mixed
2009
2010
13.933
Good Corporate Governance
4,69
2011
2012
Bungkil Inti sawit Bungkil Oil Kernel
68,91
60,00 50,00 40,88 40,00
57,55
37,48
57,27
36,36
59,00
57,54
35,73
38,89
20,00 10,00
2011
2012
-
2008
2009
2010
2011
2012
Rendemen MIS Extraction MIS Rendemen BIS Rendemen BIS
Minyak Inti Sawit Palm Kernel Oil Bungkil Inti sawit Bungkil Palm Kernel Oil
Tata Kelola Perusahaan
2010
2009
30,00
10.000 5.000
2008
70,00
32.903
4,79
4,16
Sendiri Owned Plasma plasma Pihak ke-3 Third Party
40.000
5,03 4,85 4,80
4,47
4,20
2008
2012
Sendiri Owned Plasma plasma Pihak ke-3 Third Party
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
99
100
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
TEH
Tea
Volume Penjualan
(dalam Ton)
Sales Volume
(in Tons)
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
Description
5 = 1/3
Teh:
Tea:
~ Ekspor
1.199
866
1.126
138,4%
106,5%
~ Export
~ Lokal
3.208
3.192
3.378
100,5%
95,0%
~ Local
Jumlah
4.407
4.058
4.504
108,6%
97,8%
Total
Impor Import
Ekspor Export
Impor Import
3.378
1.126
3.378
Ekspor Export
1.126
Realisasi volume penjualan Teh tahun 2012 sebesar 4.407 ton,
The realization of tea sales volume 2012 was 4.407 ton under RKAP 2012 as
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 97 ton atau 2,2% dan
97 ton or 2.2% and compared with the realization tea sales volume 2011
dibanding dengan realisasi volume penjualan Teh tahun 2011
is increasing 349 ton or 8.6%.
mengalami kenaikan 349 ton atau 8,6%.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
101
| Laporan Tahunan 2012
Realisasi volume penjualan teh ekspor tahun 2012 sebesar 1.199
The realization of export tea sales volume 2012 was 1.199 ton under RKAP
ton, berada di atas RKAP tahun 2012 sebesar 73 ton atau 6,5% dan
20112 as 73 ton or 6.5% and compared with last year export sales volume is
dibanding dengan realisasi volume penjualan teh ekspor tahun 2011
increasing 332 ton or 384%. The realization of local tea sales volume 2012
mengalami kenaikan 332 ton atau 38,4%. Realisasi volume penjualan
was 3.208 ton under 2012 RKAP as 170 ton or 5% and compared with last
teh lokal tahun 2012 sebesar 3.208 ton, berada di bawah RKAP tahun
year sales volume realization is increasing 16 ton or 0.5%.
2012 sebesar 170 ton atau 5% dan dibanding dengan realisasi volume penjualan teh ekspor tahun 2011 mengalami kenaikan 16 ton atau 0,5%.
(dalam Rp/kg)
Harga Jual
(in Rp/kg)
Selling Price
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
Description
Teh:
Tea:
~ USD
167,53
182,77
207,19
91,7%
80,9%
~ USD
~ Rupiah
15.606
16.098
18.398
96,9%
84,8%
~ Rupiah
~ Lokal
13.921
12.955
15.131
107,5%
92,0%
~ Local
Jumlah
14.379
13.626
15.948
105,5%
90,2%
Total
Realisasi harga jual rata-rata teh tahun 2012 sebesar Rp14.379/kg, berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.569/kg atau 9,8% dan dibanding dengan realisasi harga jual teh tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp753/kg atau 5,5%.
The realization of tea average selling price 2012 was Rp. 14. 379/Kg under
Intensitas hujan yang cukup tinggi secara tidak langsung
High intensity rain indirectly helped to fertilize tea plantation managed by
menyuburkan perkebunan teh yang dikelola oleh petani, kondisi
farmer resulting in high rate harvest. Tea over supply flooded the market
ini menyebabkan berlimpahnya panen teh dari petani, sehingga
but on the other side there was not any significant increasing demand on
stock teh membanjiri pasar, di sisi lain permintaan tidak mengalami
tea. The market could not be able to absorb the over supplied tea resulting
kenaikan yang signifikan, sehingga stock teh yang tersedia tidak
in decreasing price.
2012 RKAP as Rp. 1.569/Kg or 9.8% and compared with last year realization is increasing Rp. 753/kg or 5.5%.
terserap oleh pelaku pasar dan menyebabkan harga jual menjadi turun.
Hasil Penjualan Sales Figures
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
Description
Teh:
Tea:
~ USD (000) ~ Rupiah (juta)
2.008
1.583
2.139
126,8%
93,9%
~ USD (000)
18.707
13.945
18.827
134,1%
99,4%
~ Rupiah (million)
~ Lokal
44.658
41.349
53.003
108,0%
84,3%
~ Local
Jumlah
63.365
55.294
71.830
114,6%
88,2%
Jumlah
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
102
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Realisasi hasil penjualan teh tahun 2012 sebesar Rp63,4 miliar,
The realization of tea sales figure 2012 was Rp. 63.4 billion under RKAP
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp8,5 miliar atau
2012 as Rp. 8.5 billion and compared with last year is increasing Rp. 8.1
11,8% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan teh tahun
billion or 14.6% due to:
2011 mengalami kenaikan sebesar Rp8,1 miliar atau 14,6%. Hal ini disebabkan: •
Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 97 ton atau senilai
•
The sales volume under RKAP was 97 ton worth Rp. 1.5 billion.
•
Tea selling price under RKAP was Rp. 1.569/Kg resulting in selling under
Rp1,5 miliar. •
Harga jual teh di bawah RKAP sebesar Rp1.569/Kg mengakibatkan penjualan di bawah RKAP sebesar Rp6,9 miliar.
RKAP Rp.6.9 billion.
Produksi
Production
Pencapaian produksi tahun 2012 di bawah RKAP hanya tercapai
The production achievement 2012 under RKAP was only fulfilled 91% and
91% dan berada di bawah capaian produksi tahun 2011 hanya
under the achievement of last year production or only 95.4%. Below is the
95,4%. Berikut merupakan tabel produksi teh berdasarkan mutu.
table describing tea production based on quality.
No
Uraian
RKAP 2012
% Thn 2012 thdp % 2012 to
2009
2010
2011
2012
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Pucuk segar Rendemen Mutu produksi : Mutu I : BOP BOPF PF DUST BP BT
13,560 22.6
14,878 21.9
17,810 21.5
19,570 21.9
18,372 22.3
20,287 22.2
93.9 101.6
90.6 100.5
349 322 359 396 59 291
318 255 311 384 39 368
371 352 339 380 58 437
456 476 466 354 63 552
328 449 413 388 38 680
450 450 360 450 68 699
72.0 94.4 88.7 109.6 61.0 123.2
72.9 99.8 114.7 86.2 56.7 97.3
fresh Leaf Extraction production quality quality I : BOP BOPF PF DUST BP BT
Jumlah mutu I
1,776
1,675
1,938
2,366
2,297
2,478
97.1
92.7
Total Quality I
Mutu II : BP II BT II PF II DUST II DUST III DUST IV FANN FANN II FANN III
57 256 138 148 97 78 164 131
36 250 177 214 93 80 195 163
48 231 234 257 117 106 212 262
49 228 229 209 114 114 198 274
31 172 260 213 125 99 425 24
90 317 248 202 134 134 270 180
64.2 75.7 113.3 101.9 108.8 86.3
34.5 54.5 104.9 105.9 93.2 73.8
214.4 8.7
157.1 13.3
quality II : BP II BT II PF II DUST II DUST III DUST IV FANN FANN II FANN III
Jumlah mutu II
1,070
1,207
1,467
1,416
1,349
1,574
95.2
85.7
Total Quality II
BM FLUFF BOHEA POWDER RMIT
89 133 -
181 194 -
218 203 -
306 205 -
171 152 66 63
225 227 -
55.8 73.9 -
75.9 66.8 -
BM FLUFF BOHEA POWDER RMIT
Jumlah mutu III
221
375
421
511
451
452
88.2
99.7
Total Quality III
Jumlah PTPN VII (Persero)
3,067
3,258
3,826
4,294
4,097
4,504
95.4
91.0
TotalPTPN VII (Persero)
(2)
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Th 2011
RKAP 2012
(9=7:6)
(10=7:8)
Description
2008 (1)
2
Realisasi Realisation
(2)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
103
Kendala 2012 :
Problem 2012:
•
Pada triwulan IV terjadi penurunan produksi pucuk segar yang
• At the first three months IV there was decreasing on fresh shoot
disebabkan adanya perbaikan pada mutu petikan di tanaman
caused by quality improvement on picking quality by picking rotation
dengan melakukan perubahan rotasi pemetikan.
changing.
Upaya 2012 :
Effort taken 2012:
•
• Optimizing factory capacity up to 80% fresh shoot/day.
Mengoptimalkan kapasitas olah pabrik 80 ton pucuk segar/ hari.
•
Meningkatkan produksi pucuk segar dengan tetap menjaga
•
Increasing fresh shoot production by keeping shoot quality.
mutu pucuk.
Harapan 2013 :
Expectation 2013:
•
•
Produksi teh kering dapat tercapai sesuai RKAP.
Dried tea production fulfills RKAP
Produksi TehPTPN VII (Persero) Tea production ofPTPN VII (Persero)
3.250
2008
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3.826
2009
3.867
2010
4.294
2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4.097
2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
104
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
TEBU
Sugar cane
Volume Penjualan Sales Volume
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
Description
Gula
90.322
94.518
126.512
95,6%
71,39%
Sugar
Tetes
71.578
73.825
65.653
97,0%
109,02%
molasses
Gula Sugar Tetes molasses
126.513
Gula Sugar
65.653
126.513
Tetes molasses
65.653
Realisasi volume penjualan gula tahun 2012 sebesar 90.322 ton,
The realization of sugar sales volume 2012 was 90.322 ton under RKAP
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar 36.190 ton atau 28,6%
2012 as 36.190 ton or 28.6 compared with last year sugar sales volume is
dan dibanding dengan realisasi volume penjualan gula tahun 2011
decreasing 4.196 ton or 4.4%. This is parallel with sugar production 2012
mengalami penurunan 4.196 ton atau 4,4%. Hal ini sejalan dengan
which only 71.3% (90.219 ton).
produksi gula tahun 2012 hanya mencapai 71,3% (90.219 ton).
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
105
| Laporan Tahunan 2012
Harga Jual Selling Price
Uraian
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Persen Precentage 4 = 1/2
Gula
9.275
7.642
7.600
Tetes
9.45
6.40
792
121,4%
5 = 1/3
Description
122,0%
Sugar Cane
Harga jual rata-rata gula tahun 2012 sebesar Rp9.275/kg, berada di
Sugar average selling price 2012 was Rp. 9.275/Kg under RKAP 2012 as
atas RKAP tahun 2012 sebesar Rp1.675/kg atau 22% dan dibanding
Rp. 1.675 Kg or 22% compared with last year realization is increasing Rp.
dengan realisasi harga jual gula tahun 2011 mengalami kenaikan
1.633/Kg or 21.4% due to:
sebesar Rp 1.633/kg atau 21,4%. Hal ini dikarenakan: Meningkatnya kebutuhan akan gula pada perayaan Hari Raya Natal
The increasing demand on sugar for Christmas and New Year celebration
dan tahun baru menyebabakan harga gula menjadi tinggi. hal
resulting in sugar price increasing due to national sugar scarcity. The
ini disebabkan kelangkaan pasokan gula secara nasional, terkait
situation was triggered by the termination of sugar cane grinding season
berakhirnya musim giling tebu di berbagai daerah penghasil tebu
in many sugar cane region producers. The scarcity was triggered by the
di dalam negeri menyebabkan aksi spekulasi yang mengakibatkan
action taken by speculators which resulting in sugar prices increasing at
naiknya harga jual di pasar lokal.
local market.
Hasil Penjualan Sales Figures
Real 2012
Real 2011
RKAP 2012
1
2
3
Gula
837.714
722.273
961.497
116,0%
87,1%
Sugar Cane
Tetes
67.652
47.244
51.997
143,2%
130,1%
molasses
905.366
769.517
1.013.494
117,7%
89,3%
Total
Uraian
Jumlah
Persen Precentage 4 = 1/2
5 = 1/3
Description
Realisasi hasil penjualan gula tahun 2012 sebesar Rp905,4 miliar,
The realization of sugar sales figures was Rp.905.4 billion under RKAP 2012
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp108,1 miliar atau
as Rp.108.1 billion or 10.7% and compared with last year sales figures is
10,7% dan dibanding dengan realisasi hasil penjualan tahun 2011
increasing Rp.135.8 billion or 17.7% due to:
mengalami kenaikan sebesar Rp135,8 miliar atau 17,7%. Hal ini disebabkan: • •
Volume penjualan di bawah RKAP sejumlah 36.190 ton atau
- Sales volume under RKAP was 36.190 ton or Rp.275 billion.
senilai Rp275 miliar.
- Sugar selling price under RKAP was Rp.1.675/Kg resulting in selling
Harga jual gula di atas RKAP sebesar Rp1.675/Kg mengakibatkan
above RKAP Rp.151.3 billion.
penjualan di atas RKAP sebesar Rp 151,3 miliar.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
106
PTPN VII
No
(2)
1
Tebu digiling :
3
4
5
2008
2009
2010
2011
2012
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
RKAP 2012 (8)
% Thn 2012 thdp % 2012 to Th 2011
RKAP 2012
(9=7:6)
(10=7:8)
Description (2)
-TS -TR -TRB -WATU -BEKI
1.197.451 691.618 370.199 -
1.010.966 1.145.331 486.442 564.091 184.046 271.075 -
1.002.249 399.700 213.089 -
958.150 321.662 168.215 18.138 -
1.222.681 277.383 262.001 22.985 -
95,60 80,48 78,94 -
78,36 115,96 64,20 78,91 -
-TS -TR -TRB -WATU -BEKI
Total
2.259.268
1.681.454 1.980.497
1.615.037
1.466.165
1.785.050
90,78
82,14
Total
Rendemen :
Extraction :
-TS -TR -TRB -WATU -BEKI
7,55 7,01 7,32 -
7,76 7,44 7,43 -
6,71 6,69 6,31 -
6,78 7,22 6,37 -
7,21 7,38 7,25 7,04 -
8,02 7,72 7,76 8,19 -
106,39 102,31 113,78 -
89,85 95,65 93,40 85,94 -
Total
7,35
7,63
6,65
6,83
7,25
7,94
106,12
91,31
Produksi Gula :
-TS -TR -TRB -WATU -BEKI Sugar Production :
-Milik Sendiri -Milik Petani -Milik KUT/TRB
132.780 33.424 127
103.525 25.084 64
05.538 26.405 119
90.414 20.173 125
90.219 16.219 168
126.513 15.480 174
99,78 80,40 134,66
71,31 104,78 96,67
- Owned - Owned by Farmers - Owned by KUT/TRB
Total
166.330
128.673
132.062
110.711
106.606
142.167
96,29
74,99
Total
-Milik Sendiri -Milik Petani -Milik KUT/TRB
72.681 17.281 -
67.292 12.161 -
83.273 14.102 -
68.092 9.993 -
71.471 8.042 -
64.467 6.935 -
104,96 80,48 -
110,86 115,96 -
- Owned - Owned by Farmers - Owned by KUT/TRB
Total
89.961
79.453
97.376
78.084
79.513
71.402
101,83
111,36
Total
Produksi Tetes :
Molasses Production :
Kapasitas Giling : -Inklusif -Eksklusif
6
Realisasi Realisation
Uraian
(1)
2
| Laporan Tahunan 2012
Milling capacity: 9.332 10.869
9.435 10.817
8.552 11.211
9.116 11.444
8.489 11.274
10.603 11.567
93,12 98,52
80,06 97,47
Jam Stagnasi: -Luar Pabrik -Dalam Pabrik
-Inclusive -Eksklusive Break Hour:
1.197 808
701 418
1.975 1.103
925 826
1.361 640
385 308
147,16 77,45
353,62 207,82
- Outside factory - In factory
Total 7
Residu % Tebu
Total 0,13
0,15
0,41
0,19
0,17
0,10
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
92,23
170,89
% Sugar Cane residue
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
107
Kendala tidak tercapainya target tahun 2012:
Problem in achieving 2012 targets:
1. Tebu giling TS hanya tercapai 95,60 % dibandingkan tahun
1. Grinded sugar cane was only fulfilled 95.60% compared with 2011
2011 dan 78,36 % terhadap RKAP Th. 2012, sedangkan untuk
and 78.36% to RKAP 2012, in other hand TR achievement to 2012 and
TR pencapaian terhadap Th. 2011 dan RKAP Th. 2012 masing-
RKAP 2012 were 80.48% and 115.96% due to:
masing sebesar 80,48 % dan 115,96 %, hal ini disebabkan oleh: •
Kapasitas giling tidak tercapai, dikarenakan pada periode
in the beginning period.
awal terjadi kerusakan di Stasiun Mill. •
• Grinding capacity was not fulfilled due to the Mill Station damage
Kerusuhan/Blokade Massa di UU Cima yang berakibat pada
• Riot/Mass blockade in UU Cima which resulting in damage on sugar
produksi tebu yang tidak bisa digiling pada lahan seluas
cane production which cannot be grinded on areal 4.053 Ha.
4.053,17 Ha. 2. Produktivitas TS hanya mencapai 65,58 Ton/Ha atau 97 % RKAP
2. TS productivity can only fulfill 65.85 ton/Ha or 97% RKAP and 106%
dan 106 % tahun 2011, yang disebabkan oleh :
year 2012 due to:
•
• There was not any rain started at July 2012 which resulting higher
Tidak adanya hujan mulai Bulan Juli 2012 sehingga suhu udara meningkat.
•
temperature.
Terjadi kematian tebu : 1,2 - 1,7 Batang per Meter sehingga
• The sugar cane was withered: 1.2-1.7 stem per meter causing the
terjadi penurunan bobot 12 - 17 %, khusunya tebu yang
reduction of weight 12-17%, especially sugar cane felled started
ditebang mulai Bulan Agustus 2012.
in August 2012.
3. Rendemen TS lebih rendah dibanding TR dan TRB dikarenakan: •
Komposisi luas TR dan TRB sebagian berada di UU
• A half of TR and TRB length composition was located in UU Bungamayang.
Bungamayang. •
3. TS extraction was lower than TR and TBR due to:
Jam berhenti dalam pabrik masih relatif tinggi, yaitu 207,82
• Factory stopping hour was relatively high which was 207.82% RKAP.
% RKAP. •
Komposisi Tebu Bakar dengan retensi tinggi akibat kerusuhan yang mencapai > 40 % di UU Cima.
•
• Burnt sugar cane composition high retention caused by mob was >40% in UU Cima
Komposisi kemasakan varietas tidak normatif karena
• Variety ripeness composition was not normative caused by mob.
kerusuhan massa.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
108
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Evaluasi pencapaian rendemen (dari sisi off farm):
Evaluation of yield fulfillment (off farm term):
Rendemen pabrik hanya tercapai 91,00 %, yaitu dari 8,22 % di RKAP
Factory extraction was fulfilled only 91.00%, 8.22% of RKAP could only
hanya bisa dicapai 7,58 %, yang disebabkan oleh faktor ON FARM
fulfilled 7.58% due to on farm and off farm factors. Off farm factors
maupun OFF FARM. Faktor dari OFF FARM (Pabrik) :
(factory):
•
Penurunan efisiensi pabrik, yaitu Overall Recovery dari sasaran
RKAP only fulfilled 81.458%.
82,2 % di RKAP, hanya tercapai 81,48 %. •
• Factory efficiency reduction, the overall recovery of target 82.2% in
Pencapaian Efisisensi Teknik (HPG) dan Efisiensi Pengolahan
• Technical efficiency (HPG) and Processing efficiency (BHR) achievement,
(BHR), BHR tercapai 85,76 % dari RKAP sebesar 85,96 % atau
BHR was achieved 85.76% of RKAP 85.96% or 99.77% of RKAP. HPG was
99,77 % RKAP. Sementara Efisiensi Teknik (HPG) tercapai 95,01
achieved 95.01 of RKAP 95.63% or 99.35% of RKAP.
% dari RKAP sebesar 95,63 % atau 99,35 % RKAP. •
Boiling House Recovery (BHR) tidak bisa tercapai sesuai sasaran
• Boiling house recovery could not achieve RKAP target due to losses in
RKAP dikarenakan, losses yang terjadi di pabrik melampaui
factory went beyond minimuml benchmark required by RKAP. Losses
batas minimal yang disyaratkan dalam RKAP, losses tersebut
include:
meliputi: -
% Pol Blotong UU Buma dalam RKAP maksimal 1,50 %,
- % Pol Blotong UU BUma in RKAP maximum 1.50%, the realization
realisasinya mencapai 1,67 %. -
was 1.67%.
HK Tetes dari RKAP maksimal 33,0 %, realisasinya masih
- Maximum HK droplet RKAP 33.0%, the realization was 34.60%
34,60 %.
Jam stagnasi tahun 2012:
Stagnant hour 2012:
Bungamayang
Cinta Manis
250.00 200.00 150.00
709
100.00 50.00 Akhir
705 704 703 702 2.0 35. 701 700 224 16
708 706 113 3.5
PTT PRM 4.5 3.9 1.2
Jam Berhenti, Jam
80.00 60.00 40.00 20.00 -
Akhir
PTT PRM 1.0 709 38. 708 706 62. 705 704 - 703 702 701 42 1.5 700 64 19
Upaya pencapaian yang telah dilakukan:
Achievement effort:
• Melakukan evaluasi jam stagansi yang telah terjadi pada giling
• Conducting evaluation toward stagnant hour happened at grinding
tahun 2012, dan pada saat musim maintenance perbaikan
year 2012 and at maintenance season the improvement is focused to
difokuskan pada alat-alat yang penyebab utama stagnasi tahun
equipments as primary cause of stagnant hour with the expectation
2012 yang lalu, dengan harapan tidak akan terulang kembali
that it will not recur anymore.
pada tahun 2013 mendatang. • Melakukan perhitungan kembali steam balance sehingga bisa
• Re-measurement of steam balance to optimize boilers operated. In
mengoptimalkan jumlah Boiler yang dioperasikan, pada tahun
2013 the operated boiler will 3 units (Buma) and 2 units (Cima), and
2013 mendatang akan dioperasikan 3 Unit (Buma) dan 2 Unit
there will be 1 standby boiler each.
(Cima), ada masing-masing 1 (satu) unit boiler standby.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
109
Harapan tahun 2013:
Expectation 2013:
1. Zero Stagnasi, sehingga Kapasitas Inklusif sesuai sasaran RKAP
1 Zero stagnancy to achieve inclusive capacity according to RKAP target.
bisa tercapai. 2. Zero Residu, sehingga tidak ada pemakaian bahan bakar selain
2. Zero residue in order to eliminate other fuel except residue (maximum residue usage = 0.1 % sugar cane.
ampas (pemakaian residu maksimal = 0,1 % tebu.) 3. Uap % Tebu bisa tercapai < 0,5 dengan adanya program pengawalan operasional boiler dan water treatment.
operational and water treatment program.
Grafik Jam Berhenti Pabrik dan Rendemen UU BUMA th 2012 Graph of Frequency Factory Stop and Extraction UU BUMA 2012
70.00
3. Achieved steam % sugar cane < 0.5 due to supervision boiler
Grafik Jam Berhenti Luar Pabrik dan Rendemen UU CIMA th 2012 Graph of Frequency Factory Stop and Extraction UU CIMA 2012
9.00 8.50
60.00
8.00
50.00
7.50
40.00
7.00 6.50
30.00 20.00
6.00
10.00 Mei A Mei B Jun A Jam TI Luar 8.00 2.00 Rendemen 7.19 7.89 7.49
Jun B Jul A Jul B Agu A Sep A Sep B Okt A Okt B 7.75 41.75 2.00 63.00 14.00 6.96 7.58 7.74 7.97 8.04 8.49 7.45 6.16
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5.50 5.00
7.00 6.50 6.00 5.50
Mei A Mei B Jun A Jun B Jul A Jul B Agu A Sep A Jam TI Luar 49.00 8.25 32.25 6.25 11.75 32.00 79.75 Rendemen 6.20 6.12 5.99 6.34 6.83 6.08 6.38 7.22
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
7.50
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00
5.00
Laporan Keuangan Audit Audited Report
110
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review
Kinerja keuangan dari kegiatan usaha PTPN VII (Persero) sepanjang tahun 2012 akan dipaparkan secara rinci pada pembahasan berikut ini, dengan menyertakan pula beberapa catatan mengenai kejadian-kejadian material yang berpengaruh pada kinerja keuanganPTPN VII (Persero). PTPN VII (Persero) business unit financial performance 2012 will be described in detail. The description will also discuss some notes on material events affecting PTPN VII (Persero) financial performance.
(dalam Juta Rupiah)
Aset Asset
(in million Rupiah)
Uraian
Real. Per. 31-122012
Real. Per. 31-122011
Naik/ (Turun) (%) Increase/Descrease
1
2
3
(2-3):3
ASET LANCAR
Description
Current Asset
Kas dan setara kas
560.741
403.941
38,82%
Cash and Cash Equivalents
Piutang usaha pihak ketiga
17.982
24.041
-25,20%
Trade Receivables Third Party
Piutang lain-lain pihak ketiga-bersih
73.701
37.831
94,82%
Nett Trade Receivables Third Party
Persediaan - bersih
1.145.640
946.559
21,03%
Inventories - net
Uang muka pajak
372.060
383.310
-2,93%
Prepaid Taxes
Aset lancar lainnya
35.750
31.964
11,84%
Other Current asset
Jumlah aset lancar
2.205.874
1.827.646
20,69%
Total Current Asset
ASET TIDAK LANCAR
Non Current Asset
Piutang kepada pihak-pihak berelasi Investasi pada perusahaan asosiasi
16.495
37.977
-56,57%
Receivables to Related Party
7.198
7.175
0,32%
Investments to Company Associates
Investasi jangka panjang lainnya
12.890
1.419
808,39%
Other Long Term Investments
Properti investasi
19.181
-
-
Investments Property
~ Tanaman telah menghasilkan, bersih
1.226.160
943.237
29,99%
~ Net Plantation Matured
~ Tanaman belum menghasilkan
2.165.223
1.740.410
24,41%
~ Pre-Harvesting Crop
Aset tetap-bersih
1.506.729
1.386.178
8,70%
Net fixed Asset
Aset tanaman perkebunan:
Plantation Assets:
Aset tidak lancar lainnya
6.156
93.503
-93,42%
Other Non Current Asset
Jumlah aset tidak lancar
4.960.031
4.209.899
17,82%
Total Non Current Asset
JUMLAH ASET
7.165.905
6.037.546
18,69%
Total Asset
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
111
Aset Lancar
Current Asset
Jumlah aset lancar Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
Company’s total assets 2012 increased to 20.69% compared with last
peningkatan sebesar 20,69% dibandingkan tahun sebelumnya,
year, from Rp.1.88 trillion in 2011 up to Rp. 2.21 trillion in 2011 due to the
yaitu dari Rp1,83 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp2,21 triliun
increasing of cash and cash equivalent, third party net credit, net supply,
pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kas dan
and other current assets worth 38.82%, 94.81%, 21.03%, and 11.84 %.
setara kas, piutang lain-lain pihak ketiga-bersih, persediaan-bersih,
Below is the detail description of each current assents component.
serta aset lancar lainnya masing-masing sebesar 38,82%, 94,81%, 21,03%, dan 11,84%. Berikut ini akan dibahas lebih rinci setiap komponen dari aset lancar ini.
- Kas dan Setara Kas
- Cash and Cash Equivalent
Kas dan setara kas perusahaan pada tahun 2012 mengalami
Company’s cash and cash equivalents 2012 was increasing up to 38.82%
peningkatan sebesar 38,82% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
compared with last year, from Rp. 403.94 billion in 2011 to Rp.560.74 billion
dari Rp403,94 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp560,74 miliar pada
in 2012 due to the increasing of net cash flow profited from increasing
tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
financing activity 36.64% compared with previous year.
arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan yang meningkat sebesar 39,64% dibandingkan tahun sebelumnya.
- Piutang Usaha
- Trade Receivables
Piutang usaha Perusahaan pada tahun 2012 mengalami penurunan
Company’s trade receivables in 2012 decreased 25.21% compared to last
sebesar 25,21% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp24,04
year, from Rp.24.04 billion in 2011 to Rp.17.98 billion in 2012 due to the
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp17,98 miliar pada tahun 2012.
increasing account credit given by company. The company management
Peningkatan piutang usaha ini disebabkan oleh semakin banyaknya
was sure that all account credit balance is collectible by 31st December
piutang yang diberikan oleh Perusahaan. Manajemen Perusahaan
2012 so there is not any need to form doubtful account.
berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 akan tertagih, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
- Piutang Lain-lain
- Other Receivables
Piutang lain-lain pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
Other receivable in 2012 was increasing to 94.81% compared with last
94,81% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp37,83
year from Rp.37.83 billion to Rp.73.70 billion in 2012.
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp73,70 miliar pada tahun 2012.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
112
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Peningkatan piutang lain-lain ini terutama disebabkan oleh
Due to the increasing of farmer sugar cane credit 290.73%, employer
peningkatan piutang tebu rakyat sebesar 290,73%, pinjaman
loan 61.63%, partnership project credit 489.24%, Fresh Fruit Bunch and
pegawai sebesar 61,63%, piutang proyek kemitraan sebesar 489,24%,
seedling sales 17828.85%. Below is the detailed description of company’s
piutang penjualan tandan buah segar dan bibit sebesar 17828,85%.
other credit 2011 and 2013.
Berikut ini merupakan rincian piutang lain-lain Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Piutang lain-lain Other Receivables
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/(decrease)
2011
Description
Piutang tebu rakyat
3.036
777
290,73%
People sugar cane Receivable
Pinjaman pegawai
14.338
8.871
61,63%
Employee Loan
Piutang proyek kemitraan
22.992
3.902
489,24%
Pratnership receivable
9.323
52
17828,85%
Sales of Fresh Fruit Bunch receivable
122
2.561
-95,24%
KSO receivable
Piutang penjualan tandan buah segar dan bibit Piutang kerja sama olah (KSO)
2.205
-
-
Insurance receivable
Lainnya
Piutang pendapatan klaim dan asuransi
25.902
25.616
1,12%
Other
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
(4.217)
(3.948)
6,81%
Deduction Allowance for Doubtful receivable
Jumlah
73.701
37.831
94,82%
Total Currents Asset
Piutang tebu rakyat merupakan pinjaman yang diberikan kepada
Farmer sugar cane credit was loan given to sugar cane farmer to be used
petani tebu yang digunakan sebagai modal kerja untuk budidaya
as working capital for sugar cane cultivation. Partnership project credit
tanaman tebu. Adapun piutang proyek kemitraan kelapa sawit
oil palm was a part of current flow on loan given to farmer as the capital
merupakan bagian lancar atas pinjaman yang diberikan kepada
to cultivate oil palm. The repayment of this loan will be accepted in term
petani sebagai modal untuk budi daya tanaman kelapa sawit.
of farmer oil palm Fresh Fruit Bunch(TBS) to company.
Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani kepada Perusahaan.
- Persediaan
- Supply
Persediaan perusahaan terbagi menjadi tiga macam, yaitu
Company’s supply is categorized into three, final result supply, warehouse
persediaan hasil jadi, persediaan barang gudang, dan persediaan
supply and seasonal crop supply. Company’s final result supply 2012 was
tanaman semusim. Persediaan hasil jadi perusahaan pada tahun
increasing to 21.03% compared to previous year that is Rp.945.56 billion
2012 mengalami peningkatan sebesar 21,03% dibandingkan tahun
to Rp.1.15 billion in 2012. The increasing of final result supply due to the
sebelumnya, yaitu dari Rp946,56 miliar pada tahun 2011 menjadi
increasing of finished goods and seasonal crop supply each 67.41% and
Rp1,15 triliun pada tahun 2012. Peningkatan persediaan hasil jadi
18.86% compared with last year. The comparison of company’s supply is
dikarenakan meningkatnya persediaan barang jadi dan tanaman
described detailed in the table below.
semusim masing-masing sebesar 67,41% dan 18,86% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun perbandingan persediaan Perusahaan secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
113
| Laporan Tahunan 2012
Persediaan Supply
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/(decrease)
2011
Persediaan barang jadi: ~ Karet
Description Inventories of finished goods
191.027
113.845
67,80%
~ Rubber
~ Minyak sawit & inti sawit
31.515
6.947
353,65%
~ Oil Palm & palm kernel
~ Teh
10.943
14.986
-26,98%
~ Tea
5.221
6.812
-23,36%
~ Sugar dan molasses
238.706
142.589
67,41%
Total
134.053
148.143
-9,51%
~ fertilizer and Chemical
396
929
-57,37%
~ Sparepart
13.709
13.113
4,55%
~ Pelumas and Fuel
~ Gula dan tetes Jumlah Persediaan barang gudang: ~ Pupuk dan bahan kimia ~ Suku cadang ~ Bahan bakar dan pelumas
Stock Wharehouse:
Lainnya
21.831
21.796
0,16%
Other
Jumlah
169.989
183.980
-7,60%
Total
Tanaman semusim:
Perennial Crops: 30.389
31.127
-2,37%
~ Sugar Cane Expense nursery
~ Beban pemupukan dan pemeliharaan
583.995
489.325
19,35%
~Fertilizer and Maintenance Expense
Beban penggarapan tanah
122.561
99.537
23,13%
Farmer Expense
Jumlah
736.945
619.989
18,86%
Total
1.145.640
946.559
21,03%
Total Stock
~ Beban pembibitan tebu
Jumlah Persediaan
- Aset Lancar Lainnya
- Other Current Assents
Aset lancar lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp35,75
Other current assets 2012 were Rp.35.75 billion was increasing 11.84%
miliar, mengalami peningkatan sebesar 11,84% dibandingkan
compared with last year. The increasing was due to cow integration
tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya
program in 2012 worth Rp.9.28 billion. The assignment of the integration
pengembangan sapi pada tahun 2012 senilai Rp9,28 miliar pada
of Bali/Brahmin cow-oil palm program targeted with 10.000 cows in 2012
tahun 2012. Penugasan pelaksanaan program integrasi sapi – sawit
in Way Kanan Regency was initiated by Surat Menteri Pertanian Nomor 88/
dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan jenis sapi
TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret and Surat Kementerian Badan Usaha
Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan adalah berdasarkan surat
Milik Negara Nomor: S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 regarding the
Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret
assignment of the implication of the integration of cow-oil palm in order
dan Surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor S-240/
to support national self-sufficiency in meat program.
MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penugasan Pelaksanaan Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam rangka mendukung Program Swasembada Daging Nasional.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
114
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Berikut ini merupakan rincian aset lancar lain yang dimiliki
Below is the detailed description of company’s other current assets 2011
Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
and 2012.
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/(decrease)
2011
Description
Pengembangan sapi
9.279
-
-
Cow Farming
Uang muka pada pemasok
4.433
3.972
11,61%
Advances Payment to Suplier
12
746
-98,39%
Advances Payment to Rent
Sewa dibayar di muka
-
3.705
-100,00%
Pension
Lainnya
Uang muka santunan hari tua
22.026
23.541
-6,44%
Other
Jumlah
35.750
31.964
11,84%
Total
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Jumlah aset tidak lancar Perusahaan pada tahun 2012 adalah
Company’s 2012 other non-current assets Rp.4.96 trillion was increasing
sebesar Rp4,96 triliun, mengalami peningkatan sebesar 17,82%
as much as 17.82% compared with last year Rp.4.21 trillion due to the
dibandingkan tahun 2011 yang bernilai Rp4,21 triliun. Hal ini
increasing in long term investment Rp.808.39%, the investment property
terutama disebabkan oleh peningkatan investasi jangka panjang
Rp. 19.18 billion in 2012, plantation crop asset Rp.26.37%, and net asset
sebesar 808,39%, munculnya properti investasi sebesar Rp19,18
8.70% compared with last year.
miliar pada tahun 2012, aset tanaman perkebunan sebesar 26,37%, serta aset tetap bersih sebesar 8,70% dibandingkan tahun 2011.
- Aset Tanaman Perkebunan a. Tanaman Menghasilkan
- Plantation Crop Asset a. Productive Crop
Tanaman menghasilkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
Productive crop in 2012 was increasing 29.99% compared with last
sebesar 29,99% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari
year from Rp.943.24 in 2011 up to 1.23 trillion in 2012. This is due to
Rp943,24 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1,23 triliun pada
the increasing in rubber and oil palm 21.08% and 38.77%. Below is the
tahun 2012. Peningkatan tanaman menghasilkan ini disebabkan
company’s productive crop in 2011 and 2012.
oleh peningkatan karet dan kelapa sawit masing-masing sebesar 21,08% dan 38,77%. Berikut ini merupakan tanaman menghasilkan yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian
2012
Naik/(Turun) Increase/Decrease
2011
Description
Karet
501.214
413.968
21,08%
Rubber
Kelapa Sawit
702.598
506.312
38,77%
Oil Palm
22.347
22.957
-2,66%
Tea
1.226.160
943.237
29,99%
Jumlah
Teh Jumlah b. Tanaman Belum menghasilkan
b. Pre-Harvesting Crop
Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang
The abiding crop is the cost issued by company to develop oil palm, tea and
dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa
rubber company’s land (plantation primary land) for land clearing, seedling
sawit, karet, dan teh milik Perusahaan (lahan perkebunan inti)
planting, fertilizing, and other maintenance activities, also the financial
seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas
charge from loan related to plant development until the area developed
pemeliharaan lainnya, dan beban keuangan dari pinjaman yang
is gaining profit and acknowledged as productive crop.
berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui sebagai tanaman menghasilkan.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
115
| Laporan Tahunan 2012
Tanaman belum menghasilkan pada tahun 2012 mencapai Rp2,17
The abiding crop 2012 was Rp.2.17 trillion and was increasing 24.41%
triliun, mengalami peningkatan sebesar 24,41% dibandingkan
compared with last year.
tahun 2011.
- Aset Tetap
- Current Asset
Aset tetap Perusahaan terdiri dari tanah; bangunan; mesin dan
Company’s current asset consist of land, building, machines and factory
instalasi pabrik; jalan, jembatan, dan saluran; peralatan angkut;
installation, road, bridge and canal, transport equipment, farming
peralatan pertanian; serta peralatan lainnya yang merupakan
equipment, and other equipment which are direct ownership and finance
pemilikan langsung dan aset sewa pembiayaan. Pada tahun 2012,
lease asset. In 2012 company’s current asset was Rp.1.51 trillion increased
aset tetap Perusahaan adalah sebesar Rp1,51 triliun, mengalami
8.70% compared with last year Rp.1.39 trillion.
peningkatan sebesar 8,70% dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah Rp1,39 triliun.
- Aset Tidak Lancar Lainnya
- Other Non-current Asset
Pada tahun 2012, aset tidak lancar lainnya yang dimiliki Perusahaan
Company’s other non-current in 2012 was decreasing 93.42% compared
mengalami penurunan sebesar 93,42% dibandingkan tahun
with last year Rp.93.50 billion in 2012 to Rp.6.16 billion in 2012. This is
sebelumnya, yaitu dari Rp93,50 miliar pada tahun 2011 menjadi
due to the decreasing of sugar cane seedling farm charge (KTB) and other
Rp6,16 miliar pada tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh
assets 39.10% and 70.19% compared with last year and there was not any
menurunnya beban kebun tebu bibit (KTB) dan aset lainnya
rights suspended charge on land and oil palm partnership credit in 2012.
masing-masing sebesar 39,10% dan 70,19% dibandingkan tahun
Below is the comparison table of other non-current owned by company
sebelumnya serta tidak adanya beban ditangguhkan hak atas tanah
in 2011 and 2012.
dan piutang kemitraan kelapa sawit pada tahun 2012. Berikut ini merupakan tabel perbandingan aset tidak lancar lainnya yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian Beban kebun tebu bibit (KTB) Aset lainnya
2012
2011
5.307
Naik/(Turun) Increase/Decrease
8.714
-39,10%
Description Sugarcane Seeds Plantations Expense
848
2.845
-70,19%
Other Assets
Beban ditangguhkan hak atas tanah
-
87.117
-100,00%
Accrued expense on land
Piutang kemitraan kelapa sawit
-
8.854
-100,00%
Palms partnership receivables
6.156
107.531
-94,28%
Dikurangi:
Deduced::
Akumulasi amortisasi beban ditangguhkan atas tanah Jumlah
-
(14.028)
-100,00%
Accrued expense on land amortization accumulation
6.156
93.503
-93,42%
Total
Beban ditangguhkan hak atas tanah termasuk Bea Perolehan Hak
Rights suspended charge on land included rights fees for acquisition on
Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan diamortisasi selama umur
land and building (BPHTB) and mortgage during the owning rights on
hak atas tanah tersebut. Adapun beban kebun tebu bibit (KTB)
those lands. The oil palm seedling charge was suspended charge during
merupakan beban tangguhan dalam rangka persiapan pembibitan
preparation of seedling which was planned to grinding sugar cane charge
yang akan menjadi beban kebun tebu giling (KTG) dalam 2 (dua)
(KTG) in next two years.
tahun mendatang.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
116
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Liabilitas
Liability
Uraian
Real. Per. 31-122012
Real. Per. 31-122011
Naik/ (Turun)(%) Increase/Decrease
Description
1
2
3
(2-3):3
1
LIABILITAS
Liability
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Short term Liabilities
Pinjaman jangka pendek
713.685
125.854
467,07%
Short term Loan
Utang usaha
690.173
602.063
14,63%
Account Payble
Utang pajak
17.347
15.115
14,77%
Taxes Payble
136.310
108.673
25,43%
Payble
20.881
162.634
-87,16%
Advent Payment from Customer
Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dari pelanggan Bagian pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Current Maturity of longterm Liabilities
~ Utang bank
95.000
428.928
-77,85%
~ Bank Payble
~ Liabilitas sewa pembiayaan
20.040
13.066
53,38%
~ Funding Rent Liabilities
~ Surat utang jangka menengah Liabilitas lancar lainnya Jumlah liabilitas jangka pendek
-
1.000
-100,00%
~ Medium Term Notes
75.010
98.707
-24,01%
Other Current Liabilities
1.768.447
1.556.040
13,65%
Total Long term Liabilities
31.878
10.306
209,31%
Related Party Debt
3.303.436
2.396.239
37,86%
Long Term Loan
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Long term Liabilities
Utang kepada pihak-pihak berelasi Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
59.507
49.106
21,18%
Funding Rent Liabilities
452.000
451.506
0,11%
Medium Term Notes
-
33.020
-100,00%
Cost of Employee benefits
15.947
7.277
119,14%
LiabilitiesDeffered Tax
Jumlah liabilitas jangka panjang
3.862.768
2.947.455
31,05%
Total Long term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
5.631.215
4.503.495
25,04%
TOTAL LIABILITIES
Surat utang jangka menengah Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liability
Liabilitas jangka pendek Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
Company’s short term liability 2012 was increasing to 13.65% compared
peningkatan sebesar 13,65% dibandingkan tahun sebelumnya,
with last year, Rp.1.56 trillion in 2011 to Rp.1.77 trillion in 2012. This is due
yaitu dari Rp1,56 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,77 triliun pada
to the increasing of short term loan, account debt, tax debt, fees to be
tahun 2012. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini disebabkan oleh
paid, and liability of rent charge, each 467.07%, 14.63%, 14.77%, 25.43%,
meningkatnya pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pajak,
and 53.38%.
biaya yang masih harus dibayar, serta liabilitas sewa pembiayaan masing-masing sebesar 467,07%, 14,63%, 14,77%, 25,43%, dan 53,38%.
- Pinjaman Jangka Pendek
- Short Term Loan
Pada tahun 2012, pinjaman jangka pendek mencapai Rp713,69
In 2012, short term loan was Rp.713.69 billion, increased 467.07%
miliar, mengalami peningkatan sebesar 467,07% dibandingkan
compared with 2011. Company’s short loan term consist of Working Capital
tahun 2011. Pinjaman jangka pendek yang dimiliki Perusahaan ini
Loan which increased 439.83% compared with last year and Farmer’s
terbagi menjadi 2, yaitu Kredit Modal Kerja dan Kredit Ketahanan
Oil Palm Food and Energy Security Loan which has just been released by
Pangan dan Energi Tebu Rakyat. Kredit Modal Kerja pada tahun
company in 2012.
2012 mengalami peningkatan sebesar 439,83% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat baru dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 ini.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
117
| Laporan Tahunan 2012
- Utang Usaha
- Account Payble
Utang usaha Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp690,17
Company’s account payble in 2012 was Rp.690.17 billion increased to
miliar, mengalami peningkatan 14,63% dibandingkan tahun
14.63% compared with last year due to the increasing debt to supplier
2011. Peningkatan utang usaha ini terutama disebabkan oleh
resulted by fertilizer purchasing and other common goods.
meningkatnya utang kepada pemasok yang timbul dari pembelian pupuk dan barang-barang umum lainnya.
- Liabilitas Lancar Lainnya
- Other Current Liability
Liabilitas lancar lainnya yang dimiliki Perusahaan pada tahun
Other current liability owned by company in 2012 was decreasing to
2012 mengalami penurunan sebesar 24,01% dibandingkan tahun
24.01% compared with last year, Rp. 98.71 billion in 2011 to Rp.75.01
sebelumnya, yaitu dari Rp98,71 miliar pada tahun 2011 menjadi
billion in 2012. This was due to the decreasing of TBS purchasing, rubber
Rp75,01 miliar pada tahun 2012. Penurunan liabilitas lancar lainnya
processing material (bokar), and sugar cane from third party 50.55%, the
ini disebabkan oleh penurunan pembelian TBS, bahan olah karet
decreasing of employer medical treatment charge 63.02%, and there was
(Bokar), dan tebu dari pihak ketiga sebesar 50,55%, penurunan
not any KKP PKBL PT Bukit Asam ltd in 2012. Below is the comparison of the
pengobatan karyawan sebesar 63,02%, dan tidak adanya KKP PKBL
detailed other liability owned ny company in 2011 and 2013.
PT Bukit Asam (Persero) pada tahun 2012. Berikut ini merupakan tabel perbandingan rincian liabilitas lainnya yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/descrease
2011
Description
Pembelian TBS, bahan olah karet (Bokar), dan tebu dari pihak ketiga
16.529
33.425
-50,55%
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai
Furchase TBS, Bokar, and sugar cane third party
22.838
12.172
87,63%
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai
Utang PT LPP Agro Multi Prima Jasa
1.814
-
-
PT LPP Agro Multi Prima Jasa Payble
Utang jaminan dari kontraktor dan kompensasi lahan
9.045
7.510
20,44%
Assurance Debt from vendor and land compensation
Pengobatan karyawan
2.537
6.860
-63,02%
Medical Expenses
Penebangan dan pengangkutan
5.006
3.399
47,28%
Harvesting and transportasion
Utang bagi hasil
1.529
1.312
16,54%
Sharing profit payble
Titipan koperasi dan karyawan
5.227
1.178
343,72%
Deposit & Entrusted NMoney of Employee
-
24.065
-100,00%
KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero)
Lainnya
KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero)
10.484
8.787
19,31%
Other
Jumlah
75.010
98.707
-24,01%
Total
Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liability
Liabilitas jangka panjang Perusahaan pada tahun 2012 mengalami
Company’s long term liability in 2012 was increasing to 31.05% compared
peningkatan sebesar 31,05% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
with last year, from Rp.2.95 trillion to Rp.3.86 trillion in 2012. This is due to
dari Rp2,95 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,86 triliun pada tahun
the increasing debt to related party 209.31%, long term loan 37.86%, rent
2012. Peningkatan liabilitas jangka panjang ini terutama disebabkan
financing charge liability 21.18% and liability of suspended tax 119.14%.
oleh meningkatnya utang kepada pihak berelasi sebesar 209,31%, pinjaman jangka panjang sebesar 37,86%, liabilitas sewa pembiayaan sebesar 21,18%, dan liabilitas pajak tangguhan sebesar 119,14%.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
118
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
- Pinjaman Jangka Panjang
- Long Term Loan
Pinjaman jangka panjang Perusahaan pada tahun 2012 merupakan
Company’s long term loan in 2012 was bank loan consist of investment
utang bank yang terdiri dari kredit investasi serta utang kepada
loan and loan to the government of Republic of Indonesia. The long term
pemerintah Republik Indonesia. Pinjaman jangka panjang
loan in 2012 was increased to 37.86% compared with last year, from Rp.2.40
Perusahaan pada tanggal 2012 mengalami peningkatan sebesar
trillion to Rp.3.30 trillion in 2012. This is due to the increasing investment
37,86% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2,40 triliun
loan to bank and to the government of Republic of Indonesia.
pada tahun 2011 menjadi Rp3,30 triliun pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kredit investasi kepada bank dan utang kepada pemerintah Republik Indonesia.
- Liabilitas Sewa Pembiayaan
- Liability of Finance Leases
Liabilitas sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan pada tahun
Finance leases owned by company in 2012 was Rp.59.51 billion, increased
2012 adalah sebesar Rp59,51 miliar, mengalami peningkatan sebesar
to 21.18% compared with 2011. The company conducted finance lease
21,18% dibandingkan tahun 2011. Perusahaan melakukan transaksi
to PT. BRI Syariah to purchase heavy duty machine in business unit Bnga
sewa pembiayaan dengan PT BRI Syariah untuk pembelian alat
Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri,, Pematang Kiwah, Padang Pelawi,
berat di Unit Usaha Bunga Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri,
Baturaja, Distrik Banyuasin, Way Sekampung, Way Seputih, and Muara
Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Baturaja, Distrik Banyuasin, Way
Enim.
Sekampung, Way Seputih, dan Muara Enim. Pembayaran sewa minimum atas liabilitas sewa pembiayaan
The payment on minimum lease on finance lease liability consist of 1 year
tersebut terbagi menjadi pembayaran tidak lebih dari 1 tahun,
payment, between 1 to 4 year payment, and more than 4 year payment.
antara 1 tahun sampai 4 tahun, dan lebih dari 4 tahun.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
The company’s equity figure in 2012 was increasing to 0.04% compared
sebesar 0,04% dibandingkan tahun sebelumya, yaitu dari Rp1,534
with last year Rp.1.534 trillion in 2011 to Rp.1.535 trillion in 2012. This is due
triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,535 triliun pada tahun 2012.
to the increasing share capital 235.9% compared with last year.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal saham sebesar 235,95% dibandingkan tahun 2011.
Real. Per. 31-122012
Uraian
Real. Per. 31-122011
Naik/ (Turun) (%) increase/descrease
Description
EKUITAS
Equity
Modal saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali
1.226.223
365.000
235,95%
Share Capital
-
10.203
-100,00%
Increase of paid-up capital
8.889
8.889
0,00%
Diference transaction between Non under common shareholder
Saldo laba:
Retained Earnings:
~ Ditentukan penggunaannya
245.245
~ Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
996.549
-75,39%
~ Appropriated
54.333
153.410
-64,58%
~ Unappropriated
1.534.690
1.534.051
0,04%
Total Equity
- Modal Saham
- Share Capital
Pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan
The owner of share capital in December 31st, 2011 and 2012 is as follow:
2011 adalah sebagai berikut.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Uraian
2012
Negara Republik Indonesia
Naik/(Turun) increase/descrease
2011
1.226.233
365.000
119
| Laporan Tahunan 2012
235,95%
Description the Republic of Indonesia
- Tambahan Modal Disetor
- Additional Paid-in Capital
Berdasarkan Akta notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa ,S.H.,MKn
Based on notarial deed N.M Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., MKn No. 42,
nomor 42 pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan Notaris pengganti
Oktober 17th, 2012 with replacement Notary Yulianti Irawati S.H., on the
Yulianti Irawati S.H. , tentang Pernyataan Keputusan Pemegang
Statement of Share Holder Decision, it was agreed to place deposited share
Saham, disetujui untuk menempatkan saham yang masih dalam
Rp. Rp 861.223.000. The deed was registered to Kemenkumham in October
simpanan sejumlah Rp861.223.000 Akta ini telah didaftarkan ke
29th, 2012 based on Surat Kemenkumham No: AHU-AH.01.10-38492.
Kemenkunham pada tanggal 29 Oktober 2012 sesuai dengan surat dari Kemenkunham No : AHU-AH.01.10-38492.
Laporan Laba Rugi
Income Statement
Uraian
Real. Per. 31-122012
Real. Per. 31-122011
Naik/ (Turun) (%) increase/descrease
Description
1
2
3
(2-3):3
1
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor
4.360.371
4.923.295
-11,43%
Net Sales
(3.544.599)
(4.223.057)
-16,07%
Cost of Goods Sold
815.771
700.238
16,50%
Gross Profit
Beban Usaha
(537.814)
(321.779)
67,14%
Operating Expenses
Laba operasi
277.957
378.459
-26,56%
Operational income
(215.512)
(166.283)
29,61%
Total Other Expenses, Net
Jumlah beban lain-lain, bersih Laba sebelum bagian laba perusahaan asosiasi
62.445
212.176
-70,57%
Income before income attributable for associated companies
Laba sebelum pajak penghasilan badan
63.002
213.720
-70,52%
Income before income tax expense
Laba bersih
54.333
153.410
-64,58%
Income for the year
Total laba komprehensif
54.333
153.410
-64,58%
Total comprehensive income
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp4,36
Company’s net sales 2012 was Rp.4.36 trillion decreased 11.43% compared
triliun, mengalami penurunan sebesar 11,43% dibandingkan tahun
with last year. The detailed description based on commodities group is
2011. Rincian berdasarkan kelompok komoditi adalah sebagai berikut.
as follow:
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/descrease
2011
Description
Komoditi
Commodity
Hasil Tanaman Keras:
Perennial crop:
~ Karet
1.959.549
2.554.106
-23,28%
~ Rubber
~ Kelapa sawit
1.432.090
1.544.378
-7,27%
~ Palm Oil
63.365
55.294
14,60%
~ Tea
3.455.005
4.153.777
-16,82%
Total
~ Teh Jumlah
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
120
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
Uraian
2012
Naik/(Turun) increase/descrease
2011
Description
Hasil Tanaman Semusim:
Annual crops result
Gula dan tetes Jumlah
905.366
769.518
17,65%
Sugar and Molasses
4.360.371
4.923.295
-11,43%
Jumlah
Adapun perbandingan penjualan menurut daerah geografis pada
Below is the sales comparison graphic based on geographic areal in 2011
tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat seperti diagram di bawah ini.
and 2012.
Penjualan Tahun 2012
Penjualan Tahun 2011
Sales in 2012
Domestik Domestic
Sales in 2011
Domestik Domestic
Ekspor Export
72%
Ekspor Export
68%
28%
32%
Beban Penjualan
Selling Expenses
Beban penjualan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
2012 selling expenses were increasing to 5.92% compared with last year
5,92% dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar Rp54,50 miliar.
Rp.54.50 billion. This is due to the increasing transport expense Rp.1.50
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban
billion, warehouse expense Rp.2.86 billion, and production analysis
pengangkutan sebesar Rp1,50 miliar, beban pergudangan sebesar
expense Rp.1.29 billion. Below is company’s selling expenses component
Rp2,86 miliar, dan beban analisa produksi sebesar Rp1,20 miliar.
in 2011 and 2012.
Berikut ini merupakan perbandingan komponen beban penjualan Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012.
Uraian
2012
Beban pengangkutan
2011
Naik/(Turun) Increase/(decrease)
Description
34.161
32.661
4,59%
Transportation Expense
Beban kantor pemasaran bersama
9.929
11.474
-13,47%
Joint marketing office expense
Beban pergudangan
3.790
933
306,22%
Warehouse expense
650
283
129,68%
Pumping installation expense
Beban analisa produksi
1.407
208
576,44%
Production analysis expense
Beban lainnya
4.558
5.893
-22,65%
Other expenses
54.496
51.452
5,92%
Total
Beban instalansi pemompaan
Jumlah Beban Administrasi dan Umum
General and Administrative Expenses
Beban administrasi dan umum pada tahun 2012 adalah sebesar
General and administrative expenses in 2012 was Rp.483.32 billion,
Rp483,32 miliar, mengalami peningkatan sebesar 78,79%
increased 78.79% compared with last year. This is due to the increasing
dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan
expenses on salary, wage, employee service reward and other allowance,
oleh peningkatan beban beban gaji, upah, imbalan masa kerja
transport expense, security expense, depreciation expense and mortgage,
karyawan, dan tunjangan lainnya, beban perjalanan, beban keamanan, beban pemeliharaan dan perbaikan, beban listrik dan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
121
air, beban asuransi, beban penyusutan dan amortisasi, beban pajak
tax on land and building expense, training and education expense, other
bumi dan bangunan, beban pendidikan dan latihan, beban lainnya
expenses and also the expense of countermeasures waste in 2012.
serta munculnya biaya penanggulangan limbah pada tahun 2012.
Laba Operasi
Operating Profit
Laba operasi Perusahaan pada tahun 2012 mencapai Rp277,96 miliar,
Company’s operating profit in 2012 was Rp.277.96 billion decreased 26.56%
mengalammi penurunan sebesar 26,56% dibandingkan tahun 2011.
compared with 2011. This was due to the decreasing of net selling profit
Penurunan laba operasi ini terutama disebabkan oleh penurunan
and the increasing of operating expenses in 2012.
penjualan bersih dan peningkatan beban usaha pada tahun 2012.
Laba Bersih
Net Profit
Laba bersih yang diperoleh Perusahaan mencapai Rp54,33 miliar,
Company’s net profit was Rp.54.33 billion decreased to 64.58% compared
mengalani penurunan sebesar 64,58% dibandingkan tahun 2011.
with last year. The decreasing was due to the decreasing of operating
Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan oleh menurunnya
profit 26.56% compared with 2011 as described in previous part and the
laba operasi sebesar 26,56% dibandingkan tahun 2011 sebagaimana
decreasing of other expenses in 2012.
dijelasakan pada bagian sebelumnya dan peningkatan beban lain-lain pada tahun 2012.
Laba Per Saham
Per Share Profit
Laba per saham pada tahun 2012 adalah sebsar Rp44, mengalami
Per share profit in 2012 was Rp.44 decreased, compared with 2011 Rp.420
penurunan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar Rp420. Penurunan
due to the decreasing of net profit and the increasing of weighted share
ini disebabkan oleh menurunnya laba bersih dan meningkatnya
average figures in 2012.
jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun 2012.
Uraian
2012
Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar Laba per saham (dalam Rp)
2011
Description
54.333
153.410
Net Income
1.226
365
Total average weighted shares
44
420
Earnings per share (in Rp)
Laporan Arus Kas
Cash Flow Statement
Uraian
Real. Per. 31-122012 Realization as of 31 - 12 - 2012
Real. Per. 31-122011 Realization as of 31 - 12 - 2012
Naik/ (Turun) (%) Increase/(Decrease) %
1
2
3
(2-3):3
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Description 1
(59.365)
156.078
-138,04%
Cash Flows from Operating Activity
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(939.277)
(1.160.150)
-19,04%
Cash Flows from Investing Activity
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.149.380
823.108
39,64%
Cash Flows from Financing Activity
150.737
(180.963)
-183,30%
Increase/(Decrease) Cash and Cash Equivalents - Net
6.063
5.365
13,01%
Currency Mismatch Impact
Kas dan setara kas awal tahun
403.941
579.539
-30,30%
Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
Kas dan setara kas akhir tahun
560.741
403.941
38,82%
Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Pengaruh selisih kurs
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
122
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
a. Cash Flow from Operation Activities
Pada tahun 2012, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
In 2012 operation activities cash flow was decreasing 138.04% from
perusahaan mengalami penurunan sebesar 138,04%, yaitu dari
Rp.158.08 billion in 2011 to Rp.59.37 billion in 2012 due to the decreasing
Rp156,08 miliar pada tahun 2011 menjadi (Rp5 9,37 miliar) pada
income from customer 12.76% and interest payment 26.73% compared
tahun 2012. Penurunan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
with last year.
operasi ini disebabkan oleh penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 12,76% dan pembayaran bunga sebesar 26,73% dibandingkan tahun 2011.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
b. Cash Flow from Investment Activities
Pada tahun 2012, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
In 2012 net cash flow for company investment activities was decreasing
perusahaan mengalami penurunan sebesar 19,04%, yaitu dari Rp1,16
19.04% from Rp.1.16 trillion in 2011 to Rp.939.28 billion in 2012 due to the
triliun pada tahun 2011 menjadi Rp939,28 miliar pada tahun 2012.
decreasing payment for abiding crop addition and the addition of fixed
Penurunan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ini
asset, and time share rights, each 12.43% and 29.88% compared with 2011.
disebabkan penurunan pembayaran untuk penambahan tanaman belum menghasilkan dan penambahan aset tetap dan hak guna usaha masing-masing sebesar 12,43% dan 29,88% dibandingkan tahun 2011.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
c. Cash Flow from Financing Activities
Pada tahun 2012, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
In 2012 company’s cash flow from financing activities increased 39.64%
perusahaan mengalami peningkatan sebesar 39,64%, yaitu dari
from Rp.823.11 billion in 2011 to Rp.1.15 trillion in 2012. This is due to the
Rp823,11 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1,15 triliun pada tahun
decreasing of short term loan payment 91.80%, long and mid term loan
2012. Peningkatan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
payment 80.44%, dividend payment 39.42%, PKBL payment 49.52%.
ini terutama disebabkan oleh penurunan pada pembayaran
Besides, there was not any obligation payment in 2012 resulting in the
pinjaman jangka pendek sebesar 91,80%, penurunan pembayaran
increasing of cash flow from financing activities in 2012. Thus, not only
pinjaman jangka panjang dan menengah sebesar 80,44%, penuruan
bonds payment in 2012 that also encouraged net cash flows increase also
pembayaran dividen sebesar 39,42%, penurunan pembayaran
obtained fro financing activities in current year.
PKBL sebesar 49,52% dibandingkan tahun 2011. Selain itu, tidak adanya pembayaran obligasi pada tahun 2012 juga menyebabkan peningkatan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun tersebut.
Uraian
2011
2012
Description
Profitabilitas:
Profitability
~ Marjin Laba Kotor
14,22%
18,71%
Gross profit margin
~ Marjin Laba Usaha
7,69%
6,37%
Operating income margin
~ Marjin Laba Bersih
3,12%
1,25%
Net income margin
~ Rasio Imbal Hasil thd Aktiva (ROI)
14,61%
11,46%
Return on Assets (ROA)
~ Rasio Imbal Hasil thd Ekuitas (ROE)
11,11%
3,67%
Return on Equities (ROE)
117,45%
124,74%
Current Ratio
Rentabilitas:
Rentability
Likuiditas:
Liquidity
~ Rasio Lancar Solvabilitas:
Solvability
~Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas (DER) ~ Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva (DAR)
293,57%
366,93%
Debt to Equity Ratio (DER)
74,59%
78,58%
Debt to Assets Ratio (DAR)
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
123
Profitabilitas
Profitability
Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan Perusahaan
Profitability measures company capacity to use assets and maintenance
menggunakan aset dan mengatur operasionalnya secara efisien
its operation efficiently to gain profit. Company profitability is measured
sehingga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas
by calculating gross margin profit, operating profit margin, and net
perusahaan dapat diukur dengan menghitung marjin laba kotor,
margin profit. Company gross margin profit in 2012 was 18.72% increased
marjin laba usaha, dan marjin laba bersih. Marjin laba kotor
compared to 2011 as Rp.14.22%. Company operating profit margin and
Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar 18,71%, meningkat
net margin profit in 2012 were 6.37% and 1.25% decreased compared
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 14,22%. Selain itu, marjin
with last year, 7.69% and 3.12%. These three ratios showed company
laba usaha dan marjin laba bersih Perusahaan pada tahun 2012 adalah
profitability in 2012 was decreasing due to the decreasing of sales figures
masing-masing sebesar 6,37% dan 1,25%, menurun dibandingkan
and the increasing of operating expenses and other expenses in 2012.
dengan tahun 2011, yaitu masing-masing sebesar 7,69% dan 3,12%. Ketiga rasio ini menunjukkan profitabilitas Perusahaan pada tahun 2012 yang menurun dibandingkan dengan tahun 2011 yang terutama disebabkan oleh menurunnya hasil penjualan, meningkatnya beban usaha serta beban lain-lain pada tahun 2012.
Rentabilitas
Rentability
Rasio rentabilitas memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas
Rentability ratio shows the description of company management effective
pengeleolaan Perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
rate by the company ability to gain net profit by using supplied sources.
Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Rentabilitas Perusahaan dapat ditunjukkan dengan rasio imbal
Company rentability shows by using balance revenues to asset ratio (ROI)
hasil terhadap aktiva (ROI) dan rasio imbal hasil terhadap ekuitas
and balance revenues to equity ratio (ROE). Company’s ROI and ROE in 2012
(ROE) . ROI dan ROE Perusahaan pada tahun 2012 masing-masing
were decreasing from 11.46% and 3.67% in 2011 to 14.61% and 11.11% in
adalah sebesar 11,46% dan 3,67%, menurun dari tahun 2011, yaitu
2012 due to the decreasing of net profit in 2012, the increasing numbers
sebesar 14,61% dan 11,11%. Penurunan ini terutama disebabkan
of asset and equity in 2012 compared with last year.
oleh menurunnya laba bersih pada tahun 2012, meningkatnya jumlah aset dan jumlah ekuitas pada tahun 2012 dibandingkan tahun sebelumnya.
Likuiditas
Liquidity
Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas
Liquidity is company ability to fulfill its current liability by using current
lancarnya. Untuk mengukur likuiditas Perusahaan, digunakan rasio
ratio calculated by comparing current asset and short term loan. Current
lancar yang dihitung dengan membandingkan aset lancar dan
ratio in 2012 was 124.74% increased compared with 2011 as 117.45%. This
utang jangka pendek. Rasio lancar pada tahun 2012 adalah 124,74%,
showed that company liquidity in 2012 was better than last year.
meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 117,45%. Meningkatnya rasio lancar pada tahun 2012 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan likuiditas Perusahaan yang semakin baik.
Solvabilitas
Solvability
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
Solvability is company ability to fulfill all its liabilities. This is measured
seluruh liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan seluruh
by comparing all its liabilities with total equity and total assets. The
liabilitas dengan total ekuitas dan total aset. Perbandingan antara
comparison of company liabilities and total equities (DER) in 2012
liabilitas dengan total ekuitas (DER) perusahaan pada tahun 2012
was 366.93% increased compared than 2011 as 293.57%. Besides, the
adalah sebesar 366,93%, meningkat dibandingkan dengan tahun
comparison between company liabilities with asset figures (DAR) in 2011
2011 sebesar 293,57%. Selain itu, perbandingan antara liabilitas
was 74.59%. The comparison those two ratios showed that company has
dengan jumlah aktiva (DAR) Perusahaan pada tahun 2012 adalah
average ability to fulfill its entire obligations.
sebesar 78,58%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 74,59%. Perbandingan kedua besaran rasio tersebut menyiratkan bahwa perusahaan masih memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
124
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Kolektibilitas
Collectability
Kolektibilitas perusahaan cukup baik yang ditunjukkan dengan
Company collectability was quite good showed by turn over rate liabilities
angka perputaran piutang niaga adalah 2 hari, sehingga rata-rata
was 2 days thus the average time to cash/equal to cash converse was 2 days.
waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi menjadi kas/setara kas adalah 2 hari.
Struktur Modal Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
Capital Structure And Capital Structure Policy
Struktur modal perusahaan terdiri atas modal dasar dan modal
Company capital structure consists of authorized capital and paid
disetor yang berasal dari kapitalisaasi cadangan umum dan dari
in capital derived from general supply capitalization and state claim
konversi piutang negara. Adapun rasio pinjaman terhadap ekuitas
conversion. The ratio of loan towards company equity was quite high
perusahaan cukup tinggi, yaitu 366,93%, yang mana juga mengalami
366.9% increased compared to 2011 as 293.57%. This showed that the
peningkatan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar 293,57%.
company capital ability was dominated by loan rather than equity.
Hal ini menunjukkan kemampuan permodalan perusahaan lebih didominasi oleh utang daripada ekuitas.
Investasi
Investment
Investasi pada tahun 2012 terealisasi sebesar Rp1,03 trilun atau 94,4%
2012 realized investment was Rp.1.03 trillion or 94.4% of RKAP as Rp.1.09
dari RKAP sebesar Rp1,09 triliun dengan rincian sebagai berikut:
trillion. Below is the description of investment.
Uraian
Real 2012 Real 2012
Real 2011 Real 2011
RKAP 2012 RKAP 2012
1
2
3
4
Persen Percent 2/3
Description 1
2/4
1.Non Tanaman
Non-plantations 3,147
55,858
73,980
5.6
4.3
Land & Land Use Right
- Bangunan Perumahan
- Tanah & HGU
613
2,343
1,338
26.2
45.8
Housing Building
- Bangunan Perusahaan
5,524
46,078
8,347
12.0
66.2
Office Building
207,390
236,397
202,253
87.7
102.5
Machineries and Installation
21,873
37,956
8,495
57.6
257.5
Road, Bridge and Water Channel
1,881
15,289
264
12.3
713.9
Transportation Vehicle
- Mesin dan Instalasi - Jalan, Jembatan & Sal. air - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian & Inv. kecil
11,348
14,261
8,909
79.6
127.4
Farming equipment & minor investment
3,045
10,440
29,669
29.2
10.3
Other inventories
Jumlah Non Tanaman
254,821
418,622
333,254
60.9
76.5
Total non-plantations
2.Tanaman Blm Menghasilkan
724,253
793,234
758,084
91.3
95.5
Immature plants
- Inventaris Lain
3.Investasi Dlm Penyelesaian Total Investasi
20,589
48,919
-
42.1
-
Investment under settlement process
999,663
1,260,775
1,091,338
79.3
91.6
Total Investment
Investasi nontanaman tahun 2012 tercapai sebesar Rp231,2 miliar,
Non-crop investment in 2012 was Rp.231.2 under RKAP 2012 as Rp.75.9
berada di bawah RKAP tahun 2012 sebesar Rp75,9 miliar atau 24,7%.
billion. This is due to investment implementation based on priority, it
Hal ini terkait dengan pelaksanaan investasi didasarkan pada skala
was considered primary to invest in directly related to production. The
prioritas, diutamakan untuk investasi yang berhubungan langsung
investment was also considering company financial condition.
dengan produksi. Pelaksanaan investasi juga disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
125
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tahun
Based on share holder general meeting decision in 2012 and 2011, the
2012 dan 2011, perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2011
company allocated net profit in 2011 and 2010 to:
dan 2010, untuk tujuan sebagai berikut: • Cash dividend declaration to share holder (Republik Indonesia
• Deklarasi dividen kas kepada pemegang saham (Pemerintah RI).
government).
• Pembentukan cadangan umum.
• The formation of general supply. Jumlah dividen yang diumumkan dan telah disetor ke kas negara
The dividend figures declared and had been paid in to state cash in 2012
pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 adalah sebagai berikut:
compared to 2011 is as follow:
Tabel Pembayaran Dividen Tabel Pembayaran Dividen
no
Tahun year
Uraian 2011
description 2012
1
Dividen Terhutang (hasil RUPS tahun buku berjalan)
46,023
*)
Dividend liabilities (current year GMS decision)
2
Realisasi Pembayaran Dividen **)
75,973
46,023
Dividend payout realization **)
Jumlah Pembayaran Dividen
75,973
46,023
Total dividend distribution
Catatan: *) = RUPS TB 2012 belum dilaksanakan **) = Berdasarkan RUPS Tahun Buku sebelumnya
Kejadian Luar Biasa Dan Informasi Material Lainnya
Extraordinary Activities And Other Material Information
Untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi, maka berdasarkan
In order to support the re-structure activity, based on the decree of
akta Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal
Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari
14 Februari 1996) yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil,
1996) conducted before Notary Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11
S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disetujui oleh
Maret 1996 and agreed by Menteri Kehakiman Republik Indonesia in
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
surat keputusan NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996,
NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Sejak tanggal
it was declared that BUMN Perkebunan is a new company. However,
tersebut beberapa BUMN Perkebunan dinyatakan sebagai
the company is still substantially continuing its previous business with
perusahaan baru walaupun substansinya masih meneruskan
changes in its equities structure (share figures and profit balance). The
usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya
net assets and liabilities difference worth Rp.384.091.543.000 appeared
(jumlah saham dan saldo laba). Selisih bersih aset dan liabilitas
from the relocation after the consideration of used figures as paid in
sebesar Rp384.091.543.000 yang timbul dari pelaksanaan realokasi
capital Rp.365.000.000.000 was acknowledged as equity component
tersebut, setelah mempertimbangkan jumlah yang digunakan
under title “Difference in Value between Entities Under Common Control”
sebagai setoran modal saham sebesar Rp365.000.000.000, diakui
as Rp.19.091.543.000.
sebagai komponen ekuitas dengan judul “Selisih Nilai Transaksi Antar Entitas Sepengendali” sebesar Rp19.091.543.000. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/
Based on Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/KMK.06/2011 tahun
KMK.06/2011 tahun 2011, selisih transaksi antar entitas sepengendali
2011 the difference in value between entities under common control
senilai Rp10.202.627.000 telah dikonversi sebagai tambahan modal
as Rp10.202.627.000 had been conversed as additional paid in capital
disetor sehingga saldo selisih transaksi antar entitas sepengendali
hence the difference in value between entities under common control per
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar sebesar
December 31st 2012 and 2011 was Rp8.888.916.000.
Rp8.888.916.000.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
126
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan/Laba Kotor Perusahaan
The Effect Of Price Change To Sales/ Company Gross Profit
Perubahan nilai penjualan perusahaan ditentukan oleh dua hal, yaitu
The company price value changing affected by the change in selling
perubahan harga jual dan perubahan volume penjualan. Perubahan
price and sales volume. Price change in each commodity in 2012 affected
harga pada setiap komoditas pada tahun 2012 berdampak pada
company sales figure and net profit. Below is the description of variant
hasil penjualan dan laba bersih perusahaan tahun 2012. Berikut
analysis of 2012 realization of gross profit compared with RKAP 2012.
ini akan disajikan analisis varian laba kotor realisasi tahun 2012 dibandingkan dengan RKAP tahun 2012.
Uraian
Harga Price
Volume Volume
Jumlah Total
Harga Pokok Penjualan karna volume
Description Cost of goods sold on volume
Penurunan volume produksi Karet sebesar
Rp
29,231 x
(18,643) Ton = Rp
(544,961)
Decrease in rubber production volume amount
Penurunan volume produksi Minyak Sawit sebesar
Rp
5,141 x
(64,954) Ton = Rp
(333,933)
Decrease in palm production volume amount
Penurunan kuantum produksi Inti Sawit sebesar
Rp
2,306 x
(4,168) Ton = Rp
(9,610)
Decrease in palm kernel production quantum amount
Penurunan kuantum produksi MIS/BIS sebesar
Rp
2,609 x
(11,350) Ton = Rp
(29,613)
Decrease in MIS/BIS production quantum amount
Penurunan kuantum produksi Teh sebesar
Rp
11,753 x
(97) Ton = Rp
(1,143)
Decrease in tea production quantum amount
Penurunan kuantum produksi Gula sebesar
Rp
6,467 x
(36,190) Ton = Rp
(234,049)
Decrease in sugar production quantum amount
Kenaikan kuantum produksi Tetes sebesar
Rp
673 x
5,925 Ton = Rp
3,986
Increase in molasses production quantum amount
Rp (1,149,323)
Decrease in Cost of goods sold on sales volume
Penurunan HPP karena volume penjualan Harga Pokok Penjualan karna biaya
Cost of goods sold on expense
Penurunan harga pokok Penjualan - Karet sebesar
Rp
(4,124) x
63,241 Ton = Rp
(260,834)
Decrease in cost of goods sold amount - rubber
Kenaikan harga pokok Penjualan - Minyak Sawit sebesar
Rp
372 x
197,736 Ton = Rp
73,637
Increase in cost of goods sold amount - palm oil
Penurunan harga pokok Penjualan - Inti Sawit sebesar Rp
(1.614) x
1,000 Ton = Rp
(1.614)
Decrease in cost of goods sold amount - palm kernel
Penurunan harga pokok Penjualan -MIS/BIS sebesar
Rp
(263) x
37,435 Ton = Rp
(9,963)
Decrease in cost of goods sold amount - MIS/BIS
Kenaikan harga pokok Penjualan -Teh sebesar
Rp
880 x
4,407 Ton = Rp
3,876
Increase in cost of goods sold amount - tea
Kenaikan harga pokok Penjualan - Gula sebesar
Rp
905 x
90,322 Ton = Rp
81,782
Increase in cost of goods sold amount - sugar
Kenaikan harga pokok Penjualan - Tetes sebesar
Rp
100 x
71,578 Ton = Rp
7,149
Increase in cost of goods sold amount molasses
Penurunan HPP karena biaya
Rp
(105,966)
Decrease in cost of goods sold on expense
Penurunan HPP
Rp (1,255,289)
Decrease in cost of goods sold
Penurunan laba kotor
Rp
(613,006)
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Decrease in gross profit
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Uraian
Harga Price
Volume Volume
| Laporan Tahunan 2012
Jumlah Total
127
Description
Harga Pokok Penjualan karna volume
Cost of goods sold on volume
- Penurunan biaya penjualan
Rp
(22,892)
- Decrease in selling expense
- Penurunan bi. Adm. dan umum & Penystn
Rp
(146,304)
- Decrease in administrative and general affairs & depreciation expense
- Kenaikan
Rp
(10,207)
- Increase
- Kenaikan Pendapatan lain-lain
Rp
(88,499)
- Increase in other income
- Penurunan biaya lainnya
Rp
(2,149)
- Decrease in other expense
Jumlah penurunan biaya
Rp
(249,637)
Total decrease in expense
Total penurunan laba rugi sebelum pajak
Rp
(363,368)
Total income for the year
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Imformation and Material Facts occurring
a. Pelunasan Surat Utang Jangka Menengah (MTN)
a. The Payment of Mid-term Loan Letter (MTN)
Pada tanggal 09 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi Surat
In January 9th 2013 the company has paid Mid-term Loan Letter worth
Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar Rp300 miliar.
Rp.300 billion.
b. Perubahan Susunan Direksi
b. The Alternation of Direction Board
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/
MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 untuk menguatkan Keputusan
MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 in order to Keputusan Pemegang
Pemegang Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012,
Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 on the
tentang pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan
appointment and termination of Directors of BUMN, the direction boards
direksi sebagai berikut :
is as follow:
after the Accounting Reporting Date
Direktur Utama
: Boyke Budiono
President:
Boyke Budiono
Direktur Produksi
: M. Natsir
Director of Production:
M. Natsir
Direktur Keuangan
: Agoes Riyanto
Director of Finance:
Agoes Riyanto
Direktur Pemasaran dan Renbang
: Rafel P. Sibagariang
Directoe of Marketing and Research and Development: Rafel P. Sibagariang
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Budi Santoso
Director of Human Resources and General Affairs:
c. Penyelesaian Klaim Kebakaran Unit Usaha Cinta Manis
c. The Fixation Claim on Burning of Business Unit Cinta Manis
Berdasarkan surat dari PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari
Based on letter of PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari 2013
2013 No. 069BN/T/II/2013, mengenai penyelesaian klaim kebakaran
No. 069BN/T/II/2013, the fixation claim on burning of business unit Cinta
Unit Usaha Cinta Manis, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) akan
Manis, PT. Perkebunan Nusantara VII (ltd) will receive compensation on
mendapatkan ganti rugi atas biaya kerugian/kerusakan bangunan
damage/loss cost on building and inventories, supply and heavy duty
dan inventaris, stock dan alat berat sebesar Rp2,20 miliar.
machines worth Rp.2.20 billion.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Budi Santoso
Laporan Keuangan Audit Audited Report
128
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Transaction With Affiliated Party
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan
The character of relationship and transaction materialized with affiliated
pihak- pihak berelasi sebagai berikut
party is described in detail as follow:
Pihak - pihak Berelasi Related Party
no
Sifat Hubungan Relationship Type
Transaksi Transaction
1
PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara I
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan Pemilikan oleh pemerintah RI dan andiil biaya rapat Republic of Indonesia Government Sumatera area sports week event budget participation, medical treatment Ownership cost bill and meeting expense participation
2
PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara II
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan Pemilikan oleh pemerintah RI dan andiil biaya rapat Republic of Indonesia Government Sumatera area sports week event budget participation, medical treatment Ownership cost bill and meeting expense participation
3
PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapat Republic of Indonesia Government Medical treatment cost bill and meeting expense participation Ownership
4
PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara IV
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya pengobatan Republic of Indonesia Government Medical treatment cost bill Ownership
5
PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara V
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya pengobatan dan andiil biaya rapat Republic of Indonesia Government Medical treatment cost bill and meeting expense participation Ownership
6
PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VI
Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera,tagihan biaya pengobatan Pemilikan oleh pemerintah RI dan andiil biaya rapat Republic of Indonesia Government Sumatera area sports week event budget participation, medical treatment Ownership cost bill and meeting expense participation
7
PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VII
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan atas penjualan bibit karet Republic of Indonesia Government Rubber seeds selling bill Ownership
8
PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara IX
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya rapat Republic of Indonesia Government Meeting expense bill Ownership
9
PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara X
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya pengobatan Republic of Indonesia Government Medical treatment cost bill Ownership
10
PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XI
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya pengobatan Republic of Indonesia Government Medical treatment cost bill Ownership
11
PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara XII
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya Sawit Nusantara Award 2009 Republic of Indonesia Government Nusantara Award 2009 Palm expense bill Ownership
12
PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIII
Pemilikan oleh pemerintah RI Tagihan biaya Karet dan Teh Nusantara Award 2009 Republic of Indonesia Government Nusantara Award 2009 Tea and Rubber expense bill Ownership
13
PT Perkebunan Nusantara XIV PT Perkebunan Nusantara XIV
Pemilikan oleh pemerintah RI Pinjaman modal kerja dan Tagihan biaya pengobatan Republic of Indonesia Government Working capital loan and medical treatment cost bill Ownership
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
no
Pihak - pihak Berelasi Related Party
14
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta Yogyakarta Training and Education Center
Asosiasi Association
Biaya pendidikan dan training karyawan Employees training and education expense
15
Badan Musyawarah Direksi (BMD) PTPN PTPN Directors Advisory Agency (BMD
Asosiasi Association
Iuran dan perumusan PKB induk Holding Company Collective Labor Agreement contribution and preparation
16
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Indonesian Sugar Plantations Research Center (P3GI)
Asosiasi Association
Biaya pengawalan produksi gula Sugar plant assistance expense
17
Dana Pensiun Perkebunan Pusat Jakarta Jakarta Plantations Center Pension Fund
Asosiasi Association
Kekurangan iuran dana pensiun Pension fund contribution inadequacy
18
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Medan Palms Research Center
Asosiasi Association
Pembelian bibit kelapa sawit dan biaya analisa daun Palms seeds purchase and leaves analysis expense
19
Lembaga Penelitian Perkebunan Indonesia Indonesian Plantations Research Center
Asosiasi Association
Biaya penelitian tanaman dan biaya pendidikan dan pelatihan karyawan Plantations research and employees education & training expenses
20
Lembaga Penelitian Sembawa Palembang Sembawa Palembang Research Center
Asosiasi Association
Biaya rekomendasi pemupukan Fertilizing recommendation expense
21
Balai Penelitian RISPA Medan RISPA Medan Research Agency
Asosiasi Association
Rekomendasi dan penelitian kelapa sawit Palms recommendation and research
22
Kantor Pemasaran bersama PT Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusanara Joint Marketing Office
Asosiasi Association
Biaya pengurusan dokumen ekspor,andil biaya pameran dan iuran KPB Export document preparation expense, exhibition cost participation and KPB contribution
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sifat Hubungan Relationship Type
| Laporan Tahunan 2012
Transaksi Transaction
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
129
130
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Komitmen Dan Perikatan Commitment And Contingency
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki
Per December 31st, 2012 and 2011 the company has commitment and
komitmen dan perikatan sebagai berikut:
engagement as follow:
a. Perusahaan memiliki fasilitas pembukaan Surat Kredit
a. The company had the facility to file Domestic Documented Letter of
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dari PT Bank Negara
Credit (SKBDN) from PT. Bank Negara Indonesia Persero (ltd) which
Indonesia (Persero) Tbk yang dapat diperpanjang dengan jumlah
can be extended up to Rp.150.000.000.000. The facility was warranted
maksimum sebesar Rp150.000.000.000. Fasilitas ini dijaminkan
by the same warranty of the investment credit facility from PT. Bank
dengan jaminan yang sama dengan fasilitas kredit investasi
Negara Indonesia Persero (ltd). Per December 31st, the outstanding
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pada tanggal
SKBDN was Rp.zero. (2011: Rp 56.218.089.000).
31 Desember 2012 SKBDN yang dibuka (outstanding) adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp56.218.089.000). b. Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan bersama seluruh
b. Per November 25th, 2008 the whole company of PT. Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia
Nusantara and Pt. rajawali Cintra Nusantara agreed to conduct an
mengadakan perjanjian keagenan pemasaran gula kristal
agreement on white crystal sugar distribution agency together with
putih (GKP) dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) RI sesuai
Badan Urusan Logistik (Bulog) RI based on the decision of Meneg
dengan keputusan Meneg BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal
BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal 13 November 2008. Based on the
13 November 2008. Berdasarkan perjanjian tersebut telah
decision, it was agreed that Bulog was appointed as GKP distribution
disepakati bahwa Bulog ditunjuk sebagai agen pemasaran
agent with the objective was establishing an effective GKP distribution
GKP yang bertujuan untuk membangun jaringan distribusi
network from producer to consumers. Bulog would charge for agency
GKP yang efisien dari produsen sampai kepada konsumen.
service as 1.25% from sales figures. The agreement was prevailed until
Bulog akan mengenakan jasa keagenan sebesar 1,25% dari
December 31st, 2010 and could be extended by mutual agreement.
nilai penjualan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal
During 2012, the company had paid Rp7.987.934.000 (2009:
31 Desember 2010 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
Rp8.344.877.000) for the agency service. During 2012, the company
bersama. Selama tahun 2010, Perusahaan telah membayar
terminated the mutual agreement with PT. Bulog.
sebesar Rp7.987.934.000 (2009: Rp8.344.877.000) untuk jasa keagenan tersebut. Selama tahun 2012, Perusahaan tidak memperpanjang kerja sama dengan PT Bulog. c. Berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009
c. Based on Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009 tanggal
tanggal 18 Februari 2009 perihal “Rencana Pelaksanaan Lelang
18 Februari 2009 on “The Implementation of Crude Palm Oil (CPO)
Fisik Crude Palm Oil (CPO) melalui PT Bursa Berjangka Jakarta (“PT
Material Auction Planning” on July 2009, company had became a
BBJ”), pada bulan Juli 2009, Perusahaan telah menjadi anggota
member of PT. BBJ thus company’s CPO product would be marketed
dari PT BBJ sehingga produk CPO Perusahaan dipasarkan secara
on line by PT. BBJ. The transaction fee charged by PT. BBJ was Rp.1
online oleh PT BBJ. Biaya transaksi yang dikenakan oleh PT BBJ
(nominal rupiah) per a kilogram CPO. In 2012 the CPO marketed by
sebesar Rp1 (Rupiah penuh) per satu kilogram CPO Perusahaan
PT.BBJ was zero kg (2011: zero kg).
yang terjual melalui PT BBJ. Pada tahun 2012 jumlah CPO yang dijual melalui PT BBJ sebesar nihil kg (2011: nihil kg).
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
131
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan Regulations Changes and Their Effects on PTPN VII (Persero) Performance Berdasarkan surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012
Based on Surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal
tanggal 21 Maret dan surat Kementerian Badan Usaha Milik
21 Maret and surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor
Negara Nomor : S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal
: S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 on “The Appointment of the
Penugasan Pelaksanaan Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam
Implementation of the Integration of Cow-Oil Palm to Support National
rangka mendukung Program Swasembada Daging Nasional maka
Meat Self-sufficiency Program” the company was appointed to implement
Perusahaan diberikan penugasan melaksanakan program integrasi
the integration program of cow-oil palm targeted with 10.000 cows in 2012
sapi – sawit dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan
from Bali/Brahmin type in Way Kanan Regency.
jenis sapi Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan. Proses pembangunan kandang sapi dan usaha peternakan akan
The cowshed and cow farming was built gradually. In 2012 the
dilakukan secara bertahap. Tahun 2012 investasi yang telah dilakukan
investment conducted in Unit Bekri was 300 capacity cowshed, cattle yard
di Unit Bekri adalah pembangunan kandang dengan kapasitas
establishment, cow loading ramp, cow individual weight and feeding
300 ekor, pembangunan catle yard, loading ramp sapi, pembelian
machines purchasing, food warehouse renovation, electricity generating
timbangan individu sapi, mesin-mesin pakan, renovasi gudang
machine, water pump and installation procurement and other. The
pakan, dan pengadaan sarana pendukung peternakan sapi seperti
investment conducted in Unit Bungamayang was 320 capacity cowshed
genset, pompa dan instalasi air, dan lain-lain. Sedangkan investasi
establishment, silage bunker, food factory building, elephant ditch, feeding
yang telah dilakukan di Unit Bungamayang adalah pembangunan
machines purchasing, water pump and installation, and the security post
kandang dengan kapasitas 320 ekor, bunker silase, bangunan pabrik
and weighting place establishment.
pakan, parit gajah, pagar, pembelian mesin-mesin pakan, pompa dan instalasi air, dan pembangunan pos satpam dan ruang timbang. Perkembangan program ini akan dilanjutkan di tahun 2013 untuk
The program will be continued to 2013 to enhance the capacity up to 620
meningkatkan kapasitas menjadi 620 ekor di Unit Bekri dan 1.820
cows in Unit bekri and 1.820 cows in Bungamasyang, it is to be expected
ekor di Bungamayang, sehingga diharapkan akan tercapai program
that the program target of 10.000 cows will be fulfilled.
pemeliharaan 10.000 ekor sapi.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
132
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Pengaruh Konvergensi Perubahan PSAK The Effect Of Convergency Of PSAK Amendment
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar
The Indonesia Association of Accountant has published revision of
Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
the Financial Standard of Accounting (PSAK) and the Interpretation of
Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan
Financial Standard of Accounting (ISAK) as follow:
Perusahaan sebagai berikut:
i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: 1. PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
i. to be applied for financial statement up to or after January 1st, 2012: 1. PSAK (Revision 2010), The Effect of Foreign Exchange Rate Fluctuation
Asing. 2. PSAK 13 (Revisi 2011), Investasi Property.
2. PSAK 13 (Revision 2011), Investment on Property
3. PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap.
3. PSAK 16 (Revision 2011), Current Assets
4. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program
4. PSAK 18 (Revision 2010), The Accounting and Statement of Retiring
Manfaat Purna Karya.
Benefit Program
5. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.
5. PSAK 24 (Revision 2010), Employee Benefits
6. PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman.
6. PSAK 26 (Revision 2011), Loan Cost
7. PSAK 28 (Revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi Kerugian.
7. PSAK 28 (Revision 2011), Damage Insurance Contract Insurance
8. PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa.
8. PSAK 30 (Revision 2011), Leases
9. PSAK 33(Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
9. PSAK 33 (Revision 2011), the Activity of Land Stripping and
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan
Environment Management on General Mining
Umum. 10. PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi.
10. PSAK 34 (Revision 2010), Construction Contract
11. PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
11. PSAK 36 (Revision 2011), Life Insurance Contract Accounting
12. PSAK 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
12. PSAK 45 (Revision 2010), Financial Statement of Non-Profit Entity
13. PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan.
13. PSAK 46 (Revision 2010), Income Tax
14. PSAK 50 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Penyajian.
14. PSAK 50 (Revision 2011), Financial Instrument: Description
15. PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran berbasis Saham.
15. PSAK 53 (Revision 2010), Share-Basis Payment
16. PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan
16. PSAK 55 (Revision 2011), Financial Instrument: Acknowledgment and
dan Pengukuran.
Measurement
17. PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham.
17. PSAK 56 (Revision 2011), Profit per Share
18. PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
18. PSAK 60, Financial Instrument: Disclosure
19. PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
19. PSAK 61, Government Grant Accounting and Government Aid
Bantuan Pemerintah.
Disclosure
20. PSAK 62, Kontrak Asuransi.
20. PSAK 62, Insurance Contract
21. PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi.
21. PSAK 63, Financial Statement in Hyperinflation Economy
22. PSAK 64, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral.
22. PSAK 64, Natural Resources Exploration and Evaluation
23. ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Negeri.
23. ISAK 13, Domestic Investment Hedging
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
133
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar
The Indonesia Association of Accountant has published revision of
Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
the Financial Standard of Accounting (PSAK) and the Interpretation of
Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan
Financial Standard of Accounting (ISAK) which affected to company
Perusahaan sebagai berikut:
financial statement as follow:
i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: (lanjutan)
i. to be applied for financial statement up to or after January 1st, 2012 (by sequence from previous):
24. ISAK 15, Batas Aset Imbalam Pasti, Persyaratan Pendanaan
24. ISAK 15, The Limit of Defined Benefit Assets and Interaction
Minimum dan Iteraksinya. 25. ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa.
25. ISAK 16, Service Concession Agreement
26. ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik
26. ISAK 18, Government Aid-Non-Specific Relation with Operation
Dengan Aktifitas Operasi.
Activities.
27. ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi. 28. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak
27. ISAK 19, The Implementation of Restatement Approach in PSAK 63: Financial Statement in Hyperinflation Economy 28. ISAK 20, Income Tax-Amendment of Entity Tax Status or Share Holder
Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya. 29. ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan.
29. ISAK 22, Service Concession Agreement: Disclosure
30. ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif.
30. ISAK 23, Operation Lease-Incentives
31. ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang
31. ISAK 24, Evaluation on Substance of Transactions involving the Legal
Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.
Form of a Lease
32. ISAK 25, Hak Atas Tanah.
32. ISAK 25, Rights on land
33. ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
33. ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivative
ii. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:
ii. Prevailed to financial statement which period started of or after Januari 1st, 2013:
1. PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
1. PSAK 38 (Revisi 2012), Business Combination of Entities under Common
2. ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate.
Control 2. ISAK 21, Real Estate Construction Agreement
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan
The company still has not been able to decide the effect of the implication
standar revisi ini terhadap laporan keuangan.
of the revised standard to company’s financial statement.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
134
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Program Pengembangan & Prospek 2013 Development Program and Prospects 2013
Program Pengembangan Usaha Peternakan, Pakan Ternak & Pupuk Organik
Development Program For Business Of Farming, Animal Feed And Organic Fertilizers
Program pengembangan usaha peternakan ini merupakan
Development program for farming business is a continuation from the
kelanjutan dari program yang sama di tahun sebelumnya. Pada tahun
same program held in the previous year. In this year, stalls and facilities
ini telah dilakukan pembangunan kandang dan fasilitasnya untuk
for 300 cows located in Bekri business unit have been built, while in
kapasitas 300 ekor berlokasi di Unit Usaha Bekri dan kapasitas 320
Bungamayang business unit, the stalls and facilities are built for 320 cows.
ekor di Unit Usaha Bungamayang. Kandang sapi di Unit Usaha Bekri
The cow stalls in Bekri business unit are starting to be used in this year for
telah mulai digunakan pada tahun ini untuk usaha penggemukan
cow fattening business, while the stalls in Bungamayang business unit will
sapi, sedangkan di Unit Usaha Bungamayang akan mulai digunakan
start to be used in 2013. Beside producing cows preapared to be turned
pada tahun 2013. Selain menghasilkan produk berupa sapi siap
into beef, this business also produces organic fertilizers and concentrated
potong, usaha ini juga menghasilkan produk berupa pupuk organik
animal feed. As a new business that is different with the company core
dan pakan ternak konsentrat. Sebagai bisnis baru yang berbeda
business, its development is done gradually, and then in 2013, branch(es)
dari bisnis inti perusahaan, maka pengembangan dilakukan secara
will be built to handle this business. With the abundant source of animal
bertahap dan selanjutnya akan dibentuk anak perusahaan pada
feed that mostly sources from company by product and farm by product
tahun 2013 untuk menangani usaha ini. Dengan melimpahnya
in Lampung region, this business has quite high prospect to develop
sumber bahan pakan, yang sebagian besar bersumber dari produk
further. Besides, through profesional management, it is expected that
samping perusahaan dan produk samping pertanian di wilayah
this business managed by personnel focusing in farming business will
Lampung, usaha ini memiliki prospek yang cukup tinggi untuk
develop more rapidly.
dapat berkembang dan melalui pengelolaan secara profesional usaha ini diharapkan akan berkembang lebih cepat dengan personil yang fokus di bidang usaha peternakan.
Proyek Kebun Kemitraan Kelapa Sawit Rawapitu 2012
Partnership of 2012 RAWAPITU palm oil plantation project
Pembangunan Proyek Kebun Kemitraan Kelapa Sawit di Desa
The construction project of palm oil plantation in Mulyodadi/ Batang Hari
Mulyodadi/ Batang Hari seluas 665 Ha (Sertifikat) dengan hasil ukur
village of 665 acre of land (Sertificate) with measurement result of 626,60
626,60 Ha dan Planted Area seluas 570,33 Ha. Program pembangunan
acre and 570,33 acre of Planted Area. This construction Program is in line
ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 33/Permentan/
with regulation of agriculture minister No. 33/Permentan/OT.140/7/2006
OT.140/7/2006 tanggal 26 juni 2006 tentang pengembangan
dated 26 juni 2006 concerning plantation development through program
perkebunan melalui Program Revitalisasi Perkebunan.
of plantation revitalization.
Proyek Pengembangan Tanaman Tebu Way Tulang Bawang (PPTT Watu)
Development project of sugarcane plant in Way Tulang Bawang (PPTT Watu)
PPTT WATU merupakan perluasan areal dalam rangka revitalisasi
PPTT WATU is an areal expansion in term of revitalizing the sugar factory
Pabrik Gula PTPN VII (Persero), dalam memenuhi skala ekonomis
(pabrik gula) of PTPN VII (Persero), in order to fulfill economic scale of
kapasitas pabrik. Luas areal Kebun Tebu Giling (KTG) 2012/2013
factory capacity. The area of cane sugar miling (Kebun Tebu Giling (KTG)),
saat ini 475,5 Ha dengan jumlah tebu 30.044 Ton.
now, is 475,5 acre with amount of sugarcane as much as 30.044 tons.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
135
Tinjauan Prospek 2013 Business Prospects in 2013
Perusahaan memandang bahwa pertumbuhan usaha di Tahun 2013
Company considers that the growth of business in the year 2013 will be
akan lebih meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya,
increased compared to the previous year, therefore PTPN VII formulate
oleh sebab itu PTPN VII menyusun langkah-langkah dan startegi
measures and strategies that are tailored to the economic conditions and
yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian dan kinerja
the recent performance of the company, as well as internal and external
perusahaan terakhir, serta analisa internal dan eksternal perusahaan.
analysis of the company. In the view of the prospects of the strategies
Didalam pandangan atas prospek tersebut strategi yang diambil
adopted by the company’s growth strategy, which began with the
oleh perusahaan adalah strategi pertumbuhan, yang dimulai
consolidation of the company’s key assets, especially assets Plant, Plant,
dengan melakukan konsolidasi asset-asset utama perusahaan,
Human Resources, Finance and Systems. In the consolidation phase, has
terutama asset Tanaman, Pabrik, SDM, Keuangan dan Sistem.
been and will be implemented replanting program, revitalization of plant
Dalam tahap konsolidasi tersebut, telah dan akan dilaksanakan
oil palm, rubber and tea. The consequences of such replanting will increase
Program Replanting, revitalisasi pabrik Kelapa Sawit, Karet dan Teh.
the volume of purchases of raw materials from plasma / third parties to
Konsekuensi dari replanting tersebut akan meningkatkan volume
meet the plant’s capacity.
pembelian bahan baku dari plasma/pihak III untuk memenuhi kapasitas pabrik. Untuk mewujudkan Visi perusahaan, kami mengambil langkah-
To realize the vision of the company, we take strategic steps to establish a
langkah strategis dengan menetapkan kebijakan untuk menunjang
policy to support the achievement of objectives, among others:
pencapaian sasaran antara lain : -
Investasi tahun 2013 fokus pada upaya peningkatan kinerja
- Investments in 2013 to focus on improving the performance of the
bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dan berorientasi
core business (rubber, palm oil, tea and sugar cane) and oriented to
pada kepentingan jangka panjang. -
the long-term interests.
Program investasi pengembangan dilakukan sejauh memberikan
- Program development investments made so far give increased
peningkatan produksi dan nilai tambah. -
production and added value.
Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan aset dan
-
Maintaining a balance between asset growth and profitable company.
kemampu-labaan perusahaan. -
Melaksanakan penataan organisasi sesuai perkembangan usaha.
- Implement appropriate organizational structuring business development.
Adapun sasaran laba perusahaan diharapkan mulai Tahun 2013
The company’s profit target is expected to begin in 2013 sought a balance
diupayakan terjadi keseimbangan pertumbuhan asset dan laba
asset growth and corporate profits so that they can provide a sustainable
perusahaan sehingga nantinya dapat memberikan pertumbuhan
company growth (sustainable growth).
perusahaan yang berkelanjutan (sustainable growth).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
136
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PTPN VII Akan terus berupaya meningkatkan efektivitas dalam Good Corporate Governance (GCG). Nilai GCG PTPN VII berdasarkan nilai asesmen BPKP terus meningkat setiap tahun dan merupakan salah satu bukti bahwa Perseroan sangat memperhatikan upaya menciptakan kegiatan usaha yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab. PTPN VII will be continuously committed to enhance Good Corporate Governance (GCG) effectiveness. PTPN VII GCG score refers to BPKP assessment score that is increasing annually and being the evident that the Company is highly concern with clean, transparent and responsible business activity establishment.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
137
138
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Prinsip dan Komitmen Tata Kelola Perusahaan Principles and Commitment of Corporate Governance
PTPN VII (Persero) mengedepankan pengelolaan Perusahaan yang senantiasa merujuk pada penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance – GCG). Pelaksanaan praktik GCG di Perusahaan merupakan perwujudan dari prinsip mendasar yang didorong oleh dua aspek utama yaitu dorongan etika (ethical driven) dan dorongan peraturan (regulatory driven). PTPN VII (Persero) prioritizes Company management that always refers to the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG - GCG). The implementation of GCG practices embodies a fundamental principle driven by two main aspects: ethics and regulatory.
Dorongan etika merupakan komitmen yang dimiliki oleh setiap
The ethical impulse is the commitment owned by every member of
insan PTPN VII (Persero) dalam menjalankan kegiatan usaha dan
PTPN VII in the conduct of business activities and operations of the
operasional Perusahaan yang senantiasa mengutamakan kepentingan
Company that always put common interests of all stakeholders. While
segenap pemangku kepentingan. Sedangkan dorongan peraturan
the regulatory impulse is a guideline for the Company to continue to
merupakan pedoman bagi Perusahaan untuk senantiasa patuh
comply with laws and regulations to ensure quality and reliability in
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku guna
every service provided including avoiding any actions that contradict
menjamin kualitas dan keandalan dalam setiap layanan yang diberikan
with the ethics or regulations.
termasuk menghindari segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan etika atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain didasarkan pada dua dorongan tersebut, penerapan GCG
In addition to those main aspects, the implementation of GCG at
di PTPN VII (Persero) juga sesuai dengan prinsip utama GCG
PTPN VII is also in accordance with the main principles of corporate
yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
governance, mainly transparency, accountability, responsibility,
pertanggungjawaban (responsibillity), professional (professional), dan
professionalism, and fairness. As a commitment of PTPN VII in
kewajaran (fairness). Sebagai bentuk komitmen PTPN VII (Persero)
advancing the quality of corporate governance, all of the principles are
dalam mengedepankan kualitas pelaksanaan GCG, keseluruhan
reflected in the overall completeness of the GCG company including
prinsip tersebut tercermin dalam kelengkapan GCG Perusahaan
Code of GCG, Code of Conduct, Board Manual, Audit Committee
meliputi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code), Pedoman
Charter), and the Company’s Standard Operation Procedure - SOP..
Perilaku (Code of Conduct), Pedoman Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual), Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), dan Pedoman Standar Operasional Perusahaan (Standard Operationg Procedure - SOP).
Landasan Pelaksanaan GCG dan tujuan Penerapan GCG
The foundations of GCG Implementation and its purposes
Dorongan etika yang menjadi prinsip penerapan GCG bersumber dari
Ethical impetus that becomes the principle of the implementation of good
tata nilai Perusahaan yaitu ProMOSI (Produktivitas, Mutu, Organisasi,
corporate governance principles derives from the values of the Company,
Servis, dan Inovasi) sehingga seluruh upaya yang didasarkan untuk
mainly productivity, Quality, Organization, Services and Innovation; so that
memenuhi tata nilai tersebut dicapai melalui penerapan GCG secara
the entire effort to meet those company’s values can be achieved through
optimal dalam kegiatan usaha dan operasional Perusahaan. Di sisi lain,
the optimal implementation of corporate governance in the Company’s
sebagai Badan Usaha Milik Negera (BUMN), PTPN VII (Persero) juga
business and operational activities. On the other hand, as the state owned
senantiasa merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
enterprise (SOEs), PTPN VII always refers to the ministry regulation on State
PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Owned enterprises number: PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the
Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) bagi BUMN pada tahun 2011.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for SOEs in 2011.
Kepatuhan terhadap peraturan tersebut merupakan perwujudan
Compliance with this regulation is the embodiment of our commitment
komitmen Perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional
to operational conducts that can be accounted both ethically and legally.
yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara etis maupun legal.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
139
Pengelolaan Perusahaan yang sesuai dengan kaidah GCG tersebut
Management of the Company which is in accordance with the rules of
ditujukan untuk mewujudkan tujuan perusahaan menjadi Perusahaan
the corporate governance is aimed at realizing the company’s goals to
agribisnis yang tangguh serta berkarakter global serta memiliki daya
be a strong agribusiness company as well as global in character and
saing prima dengan kontribusi nyata dari dukungan dan kepercayaan
have a endured competitive edge with real contribution of supports and
segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang
confidence of all Shareholders and Stakeholders obtained through the
diperoleh melalui pengelolaan Perusahaan secara profesional
Company’s professional and accountable management. For the long term,
dan akuntabel. Secara jangka panjang, penerapan GCG diarahkan
the implementation of GCG is proposed to improve the quality of reporting
untuk meningkatkan kualitas pelaporan serta pertanggungjawaban
and accountability of the Company to meet the best international business
Perusahaan untuk memenuhi kaidah bisnis terbaik internasional
rules and criteria of a healthy company.
serta kriteria Perusahaan yang sehat. Komitmen ini sesungguhnya mengandung makna bahwa penerapan
This commitment is actually implies that the application of the principles
prinsip-prinsip GCG juga didorong oleh kesadaran yang dalam
of good corporate governance is also supported by the deep consciousness
bahwa implementasi GCG sangat penting untuk kelangsungan
that the implementation of GCG is very essential for the survival of the
usaha perusahaan. Hal tersebut diyakini akan dapat meningkatkan
company. That is believed to enhance the reputation of the Company
reputasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara
(Persero) PT PTPN VII as a trusted company and to increase the value of the
VII sebagai perusahaan yang terpercaya dan dapat meningkatkan
company in the form of performance improvements that will ultimately
nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja yang pada
make PT PTPN VII able to become the company that has competitiveness
akhirnya akan mengantarkan Perusahaan Perseroan (Persero) PT
and excellence in the global business world, according to its vision and
Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan dengan daya saing
mission. The indicators and parameters of GCG in state refers using the GCG
dan keunggulan kompetitif di dunia usaha secara global, sesuai visi
S-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 with 43 i ndicators and 153 parameters.
dan misinya. Indikator dan parameter penerapan GCG pada BUMN menggunakan S-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dengan 43 indikator dan 153 parameter.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
140
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Program Implementasi GCG 2012 GCG Implementation Program 2012
Penilaian GCG tahun 2011 mengacu kepada Surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 sedangkan untuk tahun 2012 mengacu kepada Surat SK- 16/S-MBU/2012. Pada parameter tahun 2012 terdapat penambahan 210 parameter/sub parameter menjadi 1.030 parameter/sub. Jika diukur dari total skor dibandingkan tahun 2011 terdapat penurunan karena jumlah indikator tersebut. Akan tetapi dari penambahan parameter tersebut, PTPN VII (persero) mampu meningkatkan capaian indikator pelaksanaan GCG. GCG Assessment in 2012 refers to Ministry of SOE Secretary Decree No. S-168/MBU/2008 dated June 27th, 2008 while for 2012 was referring to Decree SK- 16/S-MBU/2012. On 2012 indicators, there were 210 additional indicators/sub-indicators into 1,030 indicators/sub-indicators. If assessed from total score compared with 2011, there was decrease in number of indicators. Thus, from respective additional indicators, PTPN VII (Persero) succeeded in enhancing GCG implementation assessment indicators achievement. Kondisi ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam
This indicates that there has been an increase in the application of
penerapan prinsip-prinsip GCG jika dibandingkan dengan penerapan
corporate governance principles when compared with the application
prinsip-prinsip GCG untuk periode-periode sebelumnya. Namun,
of corporate governance principles for the previous period. However,
untuk menjaga konsistensi pelaksanaan GCG dan untuk memperbaiki
to maintain the consistency of the implementation of good corporate
sejumlah beberapa parameter yang belum mencapai skor maksimal,
governance and to improve the number of parameters that have not
pada tahun 2010 telah dilakukan pendampingan (asistensi) untuk
reached the maximum score, in the year 2010 there has been assistance
penyempurnaan Soft Structure. Pada program kerja tahun 2012
for improvement of Soft Structure. In the work programs in 2012 there will
akan diadakan sosialisasi kembali GCG di Unit Usaha, Distrik, dan
be re-socialization of GCG at Business Unit and the Office of the District
Kantor Direksi.
and Board of Directors.
Assessment GCG
Assessment of GCG
Dalam rangka mengevaluasi penerapan tata kelola perusahaan
In term of evaluating implementation of corporate governance and
dan memberikan gambaran kondisi aktual penerapan GCG serta
picturing actual condition of GCG implementation, also monitoring
memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh masukan
consistency of GCG implementation and obtaining input for perfection
untuk penyempurnaan dan pengembangan Good Corporate
and development of Good Corporate Governance in the future, PTPN VII
Governance dimasa yang akan datang, PTPN VII (Persero) secara
(Persero) routinely assess corporate governance, one of which is by using
rutin melaksanakan penilaian (assessment) tata kelola perusahaan,
assessment methode from Financial examiners adn development agency
diantaranya dengan menggunakan metode penilaian dari Badan
(BadanPemeriksaKeuangandan Pembangunan (BPKP))
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Hasil yang telah dicapai untuk Assessment penerapan tata kelola
The result that has been achieved for Assessment of corporate govern-
perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 80.018 relatif terjaga stabil
ment implementation in 2012 is 80.018 and relatively stable compared
dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya.
to achievement in the previous year. .
Penilaian tahun 2011 mengacu kepada Surat Sekretaris Kementerian
Assessment year 2011 refers to Letter of secretary of BUMN ministry Number:
BUMN Nomor: S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 dan penilaian
S-168/MBU/2008 dated 27 June 2008 and assessment year 2012 refers to
tahun 2012 mengacu kepada Surat Keputusan Sekretaris Kementerian
Decision letter of secretary of BUMN ministry number: SK- 16/S-MBU/2012
Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK- 16/S-MBU/2012 tanggal 6
Date June 6, 2013. Between the two letters, there are additional parameter
Juni 2012. Diantara dua surat tersebut terdapat penambahan
numbers from 210 parameter/sub parameter becomes 1.030 parameter/
jumlah parameter dari 210 parameter/sub parameter menjadi 1.030
sub parameter/ sub sub parameter. Compared to year 2011, fulfillment of
parameter/sub parameter/sub sub parameter. Pemenuhan kriteria
GCG implementation criteria year 2012 increases, but achievement of total
pelaksnaan GCG tahun 2012 Jika dibandingkan dengan tahun
score decrases because of the parameter changes.
2011 terjadi peningkatan, tetapi pencapaian skor total menurun disebabkan oleh berubahnya parameter tersebut.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Bobot (a) Weight
| Laporan Tahunan 2012
Capaian Tahun 2012 Achievement 2012
No.
Aspek Pengujian / Indikator/Parameter
1.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7.000
5.118
73
Cukup Baik Very good
Commitment toward implementation of GCG continuously
2.
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
9.000
8.101
90
Sangat Baik excellent
Stockholers and RUPS/Capital owner
3.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
35.000
30.243
86
Sangat Baik excellent
Board of commissioners/ board of supervisors
4.
Direksi
35.000
29.729
85
5.
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9.000
6.827
76
6.
Aspek Lainnya
0.000
0.000
SKOR KESELURUHAN
Skor Score
% Capaian % Achievement
Penjelasan Description
Aspect Of Assessment / Indicator/Parameter
Baik
Board of directors
good
Baik good
141
Information Disclosure and Transparency Other Aspects
80.018
Baik
Total Score
Konsistensi Implementasi GCG
Consistency GCG Implementation
PTPN VII (Persero) berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga
PTPN VII (Persero) is committed to implementing and maintaining
praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) dengan kualitas
the practice of Good Corporate Governance (GCG) with good quality
dan standar yang tinggi. Pelaksanaan GCG ditujukan sebagai
and high standards. GCG implementation is intended as part of the
bagian dari budaya perusahaan, dengan didukung oleh nilai-nilai
corporate culture, supported by the company’s values embodied in the
perusahaan yang termaktub di dalam Proses Transformasi Bisnis
transformation process of the company’s Business which began in 2010.
perusahaan yang dimulai sejak tahun 2010 lalu. Selama tahun 2012, perusahaan telah melakukan pemutakhiran
During the year 2012, the company updated the internal regulations in
peraturan internal sesuai kaidah GCG, peraturan perundangan,
accordance with the rules of GCG, legislation, and implementation of the
dan melaksanakan ketentuan GCG, sebagai berikut :
provisions of GCG, as follows:
• Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
- Code of Conduct
• Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa.
- Guidelines for the Procurement of Goods and Services
• Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board of
- Working Procedure of the Board of Directors and Board of Commissioners (Board of Manual)
Manual). • Penyusunan Laporan Keuangan berpegang kepada aturan
- The preparation of financial statements adhering to the internal
internal berupa SE dan SI, begitu pun aturan eksternal berupa
rules in the form of the SE and SI, external rules in the form of a book
buku PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) dan
GAAP ( Guidelines of Standardized Accounting Principles) and IFAS
ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan), serta buku
(Interpretation of Financial Accounting Standards), as well as state-
Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, yang berbasis pada
owned plantation Accounting Handbook, which is based on IFRS (International Financial Reporting Standard).
IFRS (International Financial Reporting Standard). • Perusahaan selalu memperhatikan aspek kepatuhan, hal
- The company always pays attention to aspects of compliance; it is
tersebut ditunjukkan dengan dibentuknya Komite Manajemen
shown by the establishment of a Risk Management Committee to
Risiko menjadi salah satu organ Dewan Komisaris, serta Bagian
become one of the organs of the Board of Commissioners, as well as
Kepatuhan & Manajemen Risiko yang berada di dalam struktur
Compliance & Risk Management which is located in the company’s
manajemen perusahaan.
management structure.
Aplikasi sistem pengendalian internal dilaksanakan secara tertib
The application of the internal control system is implemented in an orderly
oleh Bagian Satuan Pengawas Intern.
manner by the Internal Control division.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
142
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Struktur dan Hubungan Tata Kelola Governance Structure And Relationship
Mekanisme dan struktur GCG di Perusahaan didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan undang-undang tersebut, struktur dan hubungan tata kelola Perusahaan terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab masing – masing sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mechanism and structure of GCG at the company are based on the Law of the Republic of Indonesia No.. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. Under this law, the structure and relations of the company’s governance consist of a Board of commissioners and directors that have the authority and responsibility of each in accordance with the Articles of Association as well as the laws and regulations.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, struktur tata kelola
Under these provisions, the governance structure of PTPN VII consists of
PTPN VII (Persero) terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
the General Meeting of Shareholders (AGM), the Board of commissioners
(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organ-organ
and directors are assisted by other organs of GCG such as committees, risk
GCG lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian
control mechanisms and internal audit system as well as the Corporate
risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan
Secretary and other supporting organs.
organ pendukung lainnya.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting Of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan institusi atau
General Meeting of Shareholders (AGM) is an institution to hold a
lembaga bagi Pemegang Saham untuk mengadakan pertemuan
shareholders’ meeting and take important decisions relating to ownership
serta mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan
of shares in the Company. As an organ Company, GMS has the highest
kepemilikan saham di Perusahaan. Sebagai Organ Perusahaan,
authority which is not delegated either to the Board of Commissioners
RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan
and Board of Directors. Based on the Company’s Articles of Association
baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Berdasarkan
and legislation, GMS has the authority to appoint and dismiss members
Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan,
of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate the
RUPS memiliki kewenangan untuk meliputi pengangkatan dan
performance of the Board of Commissioners and Board of Directors,
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi
approve the amendment, approve the annual report, set the allocation
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan
of profit, appoint a public accountant, and determine the amount and
Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan,
type of compensation and amenities given to the Board of Commissioners,
menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik,
Directors or the management and employees of the Company.
serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi ataupun manajemen, dan karyawan Perusahaan.
Pelaksanaan dan Agenda RUPS
Implementation and Agenda of AGM
Selama tahun 2012, Perusahaan melaksanakan 3 (tiga) kali RUPS
During 2012, the Company executed AGM three times, namely two Annual
berupa 2 (dua) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) RUPS Luar Biasa.
General Meeting and one extraordinary General Meeting. The details of
Rincian agenda pembahasan dan keputusan RUPS selama tahun
AGM agenda and decisions during 2012 as mentioned below:
2012, sebagai berikut: •
14 Januari 2012 tentang Pengesahan RKAP 2012 oleh Dewan
• January 14th, 2012 regarding RKAP 2012 authorization by Board of
Komisaris dengan agenda:
Commissioners with several agenda, as follows:
a. RKAP Tahun 2012.
a.
RKAP 2012
b. RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012.
b.
Partnership and Environment Development Program Annual
c. KPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen. d. Pembahasan hal strategis lain.
Budget Plan 2012
c.
KPI stated on Management Contract
d.
Other strategic aspects discussion
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
•
11 Juni 2012 tentang Rapat RUPS Laporan Tahunan Tahun 2011
•
| Laporan Tahunan 2012
143
June 11th, 2012 regarding GMS Annual Report Fiscal Year 2011 by Ministry of SOE with several agenda, as follows:
oleh Kementerian BUMN dengan agenda : Agenda: a. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
a. Approval of the Annual Report and Financial Statements of the
Keuangan Perseroan serta Laporan Tahunan Program
Company and the Ratification of the Annual Report of Partnership
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
and Community Development (CSR).
b. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku
b. Decision to use use Net Income for the Fiscal Year 2011
2011 c. Penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris atas
c. Decision of the income of the Boards of commissioners and directors on
kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 dan tantiem atas kinerja
performance of the company for the Financial Year 2012 and annual
tahun 2011.
bonus based on performance in 2011.
d. Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan
d. Decision of Public Accounting Firm to conduct a general audit of the
audit umum atas Laporan Keuangan Perseroan dan PKBL
Financial Statements of the Company and Partnership for Fiscal Year
untuk Tahun Buku 2012.
2012.
e. Penetapan Kembali Modal Saham Disetor dan Cadangan
e. Re-decision of Share Capital which is Paid back and General Reserves.
Umum. •
17 Juli 2012 tentang RUPS Luar Biasa tentang Perubahan Anggaran Dasar
•
July 17th, 2012 regarding Extraordinary GMS regarding Article of Association amendment with several agenda, as follows:
Agenda: a.
Perubahan Anggaran Dasar Terkait Dengan
a. Article of Association amendment related with;
b.
Perubahan Modal Ditempatka/Disetor.
b. Subscribed/Paid-in CapitalBoard Of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
144
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan
The Board of Commissioners is the company’s organ that’s comprehensively
bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan
in charge of overseeing and providing advice to the Board of Directors
dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa
as well as ensuring that the company implements GCG. Currently the
perusahaan melaksanakan GCG. Saat ini Dewan Komisaris Perseroan
Board of Commissioners consists of six people, including elements of
berjumlah 6 (enam) orang. Dewan Komisaris melakukan rapat
an independent commissioner. The Board of Commissioners regularly
rutin sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. Rapat Komisaris
holds meeting at least once a month. Commissioners meetings can also
juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Rapat
be held at any time if necessary. Commissioners meeting can invite the
Komisaris bisa menghadirkan Direksi untuk meminta penjelasan
board of directors to ask for further clarification on problems discussed in
lebih lanjut atas permasalahan yang dibahas dalam rapat Komisaris
the meeting of the Commissioners. Commissioner’s duty as primus inter
tersebut. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
pares is to coordinate the activities of the Board of Commissioners. In the
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan
performance of its duties, the Board is assisted by the Secretary of the Board
tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris,
of Commissioners, the Audit Committee and Risk Management Committee.
Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko.
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris
Duties and Obligations of Board of Commissioners
• Melaksanakan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-
• Implementing Decree of the Minister of State Owned Enterprises No..
117/M MBU/2002 mengenai Penerapan PraktIk Tata Kelola
KEP-117 / M MBU/2002 on the Implementation of Good Corporate
Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Governance in State-Owned Enterprises (SOEs).
• Melaksanakan Anggaran Dasar yang berlaku, yaitu ikut
• Implementing statutes of the company namely getting involved
mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP),
in supervising the implementation of the Long Term Plan (CPR),
Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) serta
the company Work Plan and Budget (CBP) and the provisions of
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat
the company’s statutes and the General Meeting of Shareholders
Umum Pemegang Saham (RUPS), dan Peraturan Perundang-
(AGM) and the applicable laws and regulations.
undangan yang berlaku. • Dewan komisaris juga bertugas menanggapi laporan Direksi,
• The Board of Commissioners also tasked to respond to reports
menerima,dan memeriksa laporan serta menandatanganinya,
of Directors, to receive and investigate reports and sign them,
dan menetapkan sistim kerja beserta tugas, dan tanggung
and set the work system and the duties and responsibilities for
jawab Komisaris, Komite, dan Sekretaris Komite.
Commissioners, Committee and Secretary of the Committee.
• Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab dalam
• Board of Commissioners is responsible for supervising the
melakukan pengawasan pengelolaan Perseroan, serta
management of the Company, as well as providing advice to the
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris mewakili
Board of Directors. Board of Commissioners represents the interests
kepentingan Pemegang Saham, dan bertanggung jawab pada
of shareholders and is responsible for the General Meeting of
Rapat Umum Pemegang Saham.
Shareholders.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Rights and Authorities of the Board of Commissioners
• Komisaris berhak menerima remunerasi, fasilitas ,dan
• Commissioners are entitled to receive remuneration, allowances
tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan sesuai
and other facilities including compensation after retirement in
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum
accordance with the provisions stipulated in the General Meeting of Shareholders
Pemegang Saham. • Komisaris berhak untuk minta penjelasan Direksi sehubungan
• Commissioners are entitled to ask for an explanation of Directors in
dengan masalah pengelolaan Perusahaan dan tepat waktu
connection with the management of the Company and punctuality in accordance with prevailing regulations.
sesuai ketentuan yang berlaku. • Komisaris berhak menerima laporan Direksi secara berkala
• Board of Commissioners has the right to receive periodic reports
sehubungan dengan program pengembangan sumber daya
with respect to human resource development programs, risk
manusia, manajemen risiko, laporan kerja informasi, dan
management, work report, and information technology as well
teknologi, serta perkembangan bidang lainnya yang berkaitan
as other fields related to the Company’s success.
dengan keberhasilan Perusahaan.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
145
Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris
The Composition and independence of the Board of Commissioners
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Referring to the Ministerial Decree No. SOE ..... and the composition of the
Negara Republik Indonesia (BUMN RI) No.KEP-187/MBU/2008 tgl
Board of Commissioners on December 31, 2012 and 2011 by the Minister
24 September 2008 dan KEP-209/MBU/2011 tgl 10 Oktober 2011,
of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia (RI SOEs) No.. KEP-
sebagai berikut :
187/MBU/2011 dated 24 September 2011, it’s decided as the following:
Komisaris Utama
: Akmaluddin Hasibuan
Main Commissioner
Komisaris
: M. Saleh S. Ali
Commissioner : M. Saleh S. Ali
: Akmaluddin Hasibuan
Komisaris
: Hasanuddin Ibrahim
Commissioner : Hasanuddin Ibrahim
Komisaris
: Harun Sulkam
Commissioner : Aaron Sulkam
Komisaris
: Ahmad Anshori Mattjik
Commissioner : Ahmad Anshori Mattjik
Komisaris
: Razali Ishak
Commissioner : Razali Ishak
Berdasarkan rincian komposisi tersebut, seluruh anggota Dewan
Based on the aforementioned details of the composition, All members of
Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat
the Board of Commissioners do not have a family connection up to the
kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
second degree along with a fellow member of the Board of Commissioners
serta telah menyampaikan hubungan kepemilikan saham maupun
and / or the Board of Directors and have delivered a shareholding
jabatan lain dalam Perusahaan atau Perusahaan lainnya. Untuk
relationship as well as other positions in the Company or other companies.
menjamin tercapainya independensi dalam menjalankan tugasnya,
To ensure the achievement of independence in carrying out its duties,
Dewan Komisaris mendorong terciptanya iklim dan lingkungan
the Board of Commissioners supports to create a work atmosphere and
kerja yang objektif dan menempatkan kewajaran di antara beragam
environment objectively and put fairness among diverse interests and
kepentingan serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan
always be free of conflicts of interest.
(conflict of interest).
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Sebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Dewan Komisaris
As one form of task implementations, the Board held 17 meetings; those
menyelenggarakan 17 kali rapat termasuk 7 (tujuh) kali rapat
include seven internal meetings of the Board of Commissioners and ten
internal Dewan Komisaris dan 10 (sepuluh) kali rapat gabungan
joint meetings with the Board of Directors or the Committee. Details of the
bersama Direksi ataupun Komite. Rincian kehadiran anggota
presence of members of the Board of Commissioners at a meeting for the
Dewan Komisaris dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
year 2012 are mentioned below:
Agenda Rapat
Jumlah Penyelenggaraan Frequency
Rapat Komisaris
7x
Commissioners meeting
Rapat Gabungan
10 x
Joint Meeting
Meeting Agenda
Rapat Internal Rapat Internal
No.
Nama Name
Jabatan
Position
Jumlah Rapat Frequency of Meeting
Kehadiran Attendance
% %
1.
Akmaluddin Hasibuan
Komisaris Utama
Main Commissioner
6
6
100%
2.
Hasanauddin Ibrahim
Anggota Komisaris
Commissioner member
6
5
83%
3.
Harun Sulkam
Anggota Komisaris
Commissioner member
6
4
67%
4.
M Saleh S Ali
Anggota Komisaris
Commissioner member
6
5
83%
5.
H Ahmad Anshori Mattjik
Anggota Komisaris
Commissioner member
6
6
100%
6.
Razali Ishak
Anggota Komisaris
Commissioner member
6
6
100%
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
146
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi dan Manajemen
Joint Meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors and Management
No.
Agenda
Rencana Tahun 2012 Plans for 2012
Realisasi Tahun 2012 Implemented in 2012
% %
Agenda
Pelaksanaan Implementation
Frekuensi Frequency
Awal Triwulan IV Early Fourth Quarter
2 Kali twice
2 Kali twice
100%
Discussion of CBP and CPR
1
Pembahasan RKAP dan RJP
2
Pembahasan Laporan Manajemen (bulanan, triwuln, tahunan, semester)
Setiap Bulan Month
12 Kali 12 times
12 Kali 12 times
100%
Discussion about Management Reports (monthly, triwuln, annual, semester)
3
Pembahasan Kebijakan dan Masalah Khusus
Setiap Semester Every Semester
2 Kali twice
2 Kali twice
100%
Discussion of Policy and certain Issues
16 Kali 16 times
16 Kali 16 times
100%
Jumlah Keseluruhan
Total number
Rapat Dekom dengan Pemegang Saham
Meeting Between The bord of commissioners and shareholders
No.
Agenda
Rencana Tahun 2012 Rencana Tahun 2012
Realisasi Tahun 2012 Implemented in 2012
% %
Agenda
Pelaksanaan Implementation
Frekuensi Frequency
Triwulan IV Fourth Quarter
2 Kali Twice
2 Kali Twice
100%
The discussion in the framework of ratification or CPR and CBP
1
Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan atau RJP
2
Pembahasan Lm rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan I First Quarter
2 Kali Twice
2 Kali Twice
100%
Discussion for validating Annual Report (Audited)
3
Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semester I
Triwulan III Third Quarter
1 Kali Once
1 Kali Twice
100%
Discussion of evaluation on the Company’s Management Reports in the first semester
5 Kali /5 times
5 Kali / 5 times
100%
Total number
% %
Agenda
Jumlah Keseluruhan
Kunjungan Kerja Working Visit
No.
Agenda
Rencana Tahun 2012 Plans for 2012 Pelaksanaan Implementation
Frekuensi Frequency
Realisasi Tahun 2012 Implemented in 2012
Triwulan IV Fourth quarter
2 Kali Twice
2 Kali Twice
100%
The discussion in the framework of ratification or CPR CBP
1
Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan atau RJP
2
Pembahasan Lm rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan I First quarter
2 Kali Twice
2 Kali Twice
100%
Discussion for validating Annual Report (Audited)
3
Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semester I
Triwulan III Third quarter
1 Kali Once
1 Kali Twice
100%
Discussion of evaluation of the Company's Management Reports in the first semester
5 Kali 5 times
5 Kali 5 times
100%
Total number
Jumlah Keseluruhan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
147
Pelatihan Dewan Komisaris
Training for Board of Commissioners
Pada tahun 2012, program pelatihan dalam rangka meningkatkan
In 2012, there wasn’t any training program to improve the competence
kompetensi Dewan Komisaris tidak ada, namun Dewan komisaris
of the Board of Commissioners, but they became speakers in an internal
menjadi narasumber pada pelatihan internal yaitu field and mill day.
training, namely field and mill day.
Assesment Kinerja Dewan Komisaris
Performance Assessment for Board of Commissioners
Sebagai bentuk pengendalian terhadap kualitas kinerja Dewan
As a form of control over the quality of the performance of the Board
Komisaris, selama tahun 2012 Perusahaan telah melaksanakan
of Commissioners, during 2012 the Company carried out performance
evaluasi kinerja Dewan Komisaris berdasarkan KPI dengan rincian
evaluation of the Board of Commissioners with the following details:
sebagai berikut:
No
1
Kegiatan
Rapat internal
Uraian
2
Frekuensi Frequency
Skor Score
Tahun 2012 Year 2012
Skor Score
Setiap bulan Each month
12 kali 12 times
10
11 kali 11 times
9,2
1.Policy evaluation, management report, and certain problems
2. Evaluasi usulan mengenai KAP
Akhir triwulan III The eand of third quarter
1 kali Once
3
1 kali Once
3
2.Evaluation of proposals on KAP
3.Evaluasi RKAP dan RJP
Akhir triwulan IV The end of fourth quarter
2 kali Twice
7
2 kali Twice
7
3.evaluation on CBP and CPR
15 kali 15 times
20
14 kali 14 times
18,7
10
2 kali Twice
1.Evaluasi kebijakan, laporan manjamen, dan masalah khusus
1. Pembahasan RKAP dan RJP 2. Pembahasan laporan manajemen (bulanan, triwulanan, semester, tahunan) 3. Pembahasan kebijakan dan masalah khusus
Akhir triwulan IV The end of fourth quarter
2 kali Twice
Setiap bulan Each month
12 kali 12 times
Setiap semester Each semester
Jumlah Rapat dengan Direksi dan Manajemen
3
Rapat dan konsultasi dengan Pemegang Saham
Details
Pelaksanaan Implementation
Jumlah Rapat Internal Rapat dengan Direksi dan Manajemen
Realisasi Pelaksanaan Implemented Realisation
Rencana Tahun 2012 Plans for 2012
The number of internal meeting Meeting with the Board of Directors and Management
10
10
12 kali 12 times
10
2. Discussion about Management Reports (monthly, triwuln, annual, semester)
2 kali Twice
5
2 kali Twice
5
3. Discussion about policies and certain issues
16
25
16
25
The total number of meeting with the board of commissioners and management
10
2 kali Twice
10
2 kali Twice
Triwulan IV Fourth quarter
2 kali Twice
2. Pembahasan dalam rangka pengesahan Laporan Tahunan (Audited)
Triwulan I First quarter
2 kali Twice
Good Corporate Governance
Internal meeting
1. Discussion about CBP and CPR
1. Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan/atau RJP
Tata Kelola Perusahaan
Activities
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
10
1.The Discussion about the ratification of CBP and / or CPR
10
2.The discussion about the ratification of the Annual Report (Audited)
Meetings and consultations with Shareholders
Laporan Keuangan Audit Audited Report
148
PTPN VII
No
Kegiatan
| Laporan Tahunan 2012
Uraian
Rencana Tahun 2012 Rencana Tahun 2012 Pelaksanaan Pelaksanaan
3. Pembahasan evaluasi atas Laporan Manajemen Perusahaan Semeseter I
Triwulan III Third quarter
Jumlah rapat dengan Pemegang Saham 4
Kunjungan Kerja
2 kali dalam sebulan Twice a month
1. Untuk pemahaman bisnis dilakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat dan unit usaha yang dipandang perlu, terbagi dalam: - Kunker bidang produksi, - Kunker bidang SDM, - Kunker bidang Pemasaran dan Renbang, - Kunker bidang keuangan, 2.Laporan Kunker 3. Untuk meningkatkan kompetensi, dilakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk menghadiri seminar atau studi banding usaha perkebunan dan/ atau manajemen
1 kali Once
6 bulanan Every 6 months
Masukan Saran lisan yang saran (nasihat) tertuang dalam kepada Direksi notulen rapat atau saran tertulis
Skor Skor
Tahun 2012 Tahun 2012 1 kali Once
5
Skor Skor
5
Uraian
Kegiatan
3. Discussion of evaluation on the Company’s Management Reports in the first semester The total number of meeting with shareholders
4 kali 4 times
25
5 kali 5 times
25
24 kali 24 times
4
23 kali 23 times
3,8
1. For understanding the business, some work visits were conducted to the Office of the Board of Directors and the business units when they were necessary. They are divided into: Work visit on the field of production, human resources, Marketing, planning and development and finance
3,8
2. Work visit reports
12 kali 12 times 4 kali 4 times 4 kali 4 times
13 kali 13 times 4 kali 4 times 4 kali 4 times
4 kali 4 times
4 kali 4 times
24 kali 24 times
Jumlah kunjungan kerja 5
Frekuensi Frekuensi
Realisasi Pelaksanaan Realisasi Pelaksanaan
4
2 kali Twice
26 kali 12 saran 12 suggestions
Jumlah skor
23 kali 24 times
2 kali Twice
2
2
10
25 kali 25 times
9,6
20
17 saran 17 suggestions
20
100
Work visit
3. To increase competency, some official trips abroad to attend seminars or study tours on the plantation business and / or management
The total number of work visit Some suggestions and advices for the Board of Directors
spoken and written suggestions stated in the minutes of the meeting The total score
98,7
Kebijakan Remunerasi untuk Komisaris
Remuneration Policy for Commissioners
Remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris PT Perkebunan
Remuneration for the Board of Commissioners of PT Plantation Nusantara
Nusantara VII (Persero) didasarkan pada kebijakan remunerasi yaitu
VII is based on the remuneration policy; the members of the Board of
anggota Dewan Komisaris mendapat gaji bulanan dan tunjangan
Commissioners receive a monthly salary and certain allowances and
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
149
tertentu serta tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan
bonuses as determined by the GMS, and cash awards are also given to the
uang penghargaan diberikan kepadaKomisaris di saat mengakhiri
Commissioners when their terms end in accordance with the provisions
masa jabatannya sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan untuk
of the Minister of Finance for all SOEs. Remuneration given to the
semua BUMN. Remunerasi yang diberikan kepada Komisaris sesuai
Commissioner is in accordance with the provisions of the GMS as follows:
dengan ketentuan RUPS sebagai berikut: 1. Penghasilan
1. income
a. Komisaris Utama : 40 % x Gaji Direktur Utama
a. Main Commissioner: 40% x The President Director’s Salary
b. Komisaris : 36 % x gaji Direktur Utama
b. Commissioner: 36% x The President Director’s salary
2. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), fasilitas pengobatan dan
2. Official Travel costs (BPD), medical facilities and health care
perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang
tailored to the recent provisions of the company
berlaku di perusahaan. 3. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada Komisaris
3. When the Company makes a profit, commissioners get bonuses
diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS
as determined by the General Meeting of Shareholders with the
dengan komposisi sebagai berikut:
following composition:
a. Komisaris Utama : 40 % x Tantiem Direktur Utama
a. Main Commissioner: 40% x The President Director’s bonuses
b. Komisaris : 36 % x Tantiem Direktur Utama
b. Commissioner: 36% x The President Director’s bonuse
4. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan
4. Compensation after retirement is awarded when each
Komisaris berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikut
Commissioner’s tenure ends; it is given in the form of the insurance
sertaan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung
program where the fee is paid by the company
oleh perusahaan, Besaran serta rincian remunerasi Dewan Komisaris tahun 2012
Scale and details of the remuneration of the Board of Commissioners in
berdasarkan PER – 07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 serta
2012 based on PER - 07/MBU/2010 date december 27, 2010 and KEP - 11/
KEP – 11/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011, sebagai berikut:
D1.MBU/2011 date july 28, 2011, as follows:
Kebijakan Remunerasi untuk Komisaris Remuneration Policy for Commissioners
Nama Name
Akmaluddin Hasibuan, Drs, M.Sc
Jabatan Position
Komisaris Utama Main Commissioner
Anggota Komisaris A. Anshori Mattjik, H, Commissioner Dr,Prof member
Harun Sulkam, SH
Anggota Komisaris Commissioner member
Hasanuddin Ibrahim, Dr,Ir,Sp.I
Anggota Komisaris Commissioner member
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Honorarium Salary
Komposisi Honorarium The composition
Transport Transportation allowance
Komposisi Transport The composition
Komunikasi Communication allowance
Komposisi Komunikasi The composition
Total Total
30,660,400
40%xGaji Dirut 40%x The President Director’s Salary
6,132,080
20%xHonor 20%xsalary
1,533,020
5%xHonor 5%xsalary
38,325,500
27,594,360
36%xGaji Dirut 36%x The President Director’s Salary
5,518,872
20%xHonor 20%xsalary
1,379,718
5%xHonor 5%xsalary
34,492,950
27,594,360
36%xGaji Dirut 36%x The President Director’s Salary
5,518,872
20%xHonor 20%xsalary
1,379,718
5%xHonor 5%xsalary
34,492,950
27,594,360
36%xGaji Dirut 36%x The President Director’s Salary
5,518,872
20%xHonor 20%xsalary
1,379,718
5%xHonor 5%xsalary
34,492,950
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
150
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Nama Name
Jabatan Position
M. Saleh Ali, Prof,Dr,Ir,M.Sc.
Anggota Komisaris Commissioner member
Razali Ishak, Ir
Anggota Komisaris Commissioner member
Teddy Poernama
Sekretaris Dekom Commissioner member
Honorarium Salary
Komposisi Honorarium The composition
Transport Transportation allowance
Komposisi Transport The composition
Komunikasi Communication allowance
Komposisi Komunikasi The composition
Total Total
27,594,360
36%xGaji Dirut 40%x The President Director’s Salary
5,518,872
20%xHonor 20%xsalary
1,379,718
5%xHonor 5%xsalary
34,492,950
27,594,360
36%xGaji Dirut 40%x The President Director’s Salary
5,518,872
20%xHonor 20%xsalary
1,379,718
5%xHonor 5%xsalary
34,492,950
11,497,650
15%xGaji Dirut 40%x The President Director’s Salary
2,299,530
20%xHonor 20%xsalary
574,883
5%xHonor 5%xsalary
14,372,063
Imbalan Jangka Panjang bagi Dewan Komisaris adalah dengan mengikutsertakan Dekom dalam Asuransi Purna Jabatan Long-term benefits for the Board of Commissioners is to secure them in Full pension Insurance Dengan besaran Premi 25% dari Gaji dan dibayarkan per tahunan with 25% premium from the total amount of salary paid annually
Direksi
Direksi
Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab
The Board of Directors is the company’s organ that is collegially responsible
secara kolegial atas aktivitas pengelolaan Perusahaan meliputi
for the management of the Company’s activities including the planning
perencanaan dan pelaksanaan berbagai rencana strategis di seluruh
and implementation of strategic plans in all units and directorates.
unit kerja dan direktorat. Kewenangan dan tugas masing-masing
Authority and duties of each member of the Board of Directors has been
anggota Direksi telah didelegasikan sesuai dengan kemampuan
delegated in accordance with the abilities and expertise of each member
serta keahlian masing-masing anggota Direksi, di mana setiap
of the Board of Directors in which each member of the Board of Directors
anggota Direksi dapat mengambil keputusan sesuai dengan
can take decisions in accordance with the duties and authority, but the
pembagian tugas dan kewenangan tersebut, namun pelaksanaan
implementation of the overall task remains a shared responsibility of all
tugas secara keseluruhan tetap menjadi tanggung jawab bersama
members of the Board of Directors. President Director is a primus inter pares
seluruh anggota Direksi. Direktur Utama merupakan primus inter
who is responsible for coordinating the activities of the Board of Directors
pares yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan
and Company management mechanism to regulate other management
Direksi serta mengatur mekanisme pengelolaan Perusahaan
elements, including the auditors and the Company Secretary.
dengan unsur manajemen lainnya, termasuk pihak auditor dan Sekretaris Perusahaan.
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Anggota Direksi
Scope of Work and Responsibilities of Board Members
Pembagian ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab anggota
Division of the scope of work and responsibilities of the members of PTPN
DireksiPTPN VII (Persero), sebagai berikut:
VII Directors are below:
Direktur Utama
President Director
Direktur Utama mempunyai tugas memimpin, merencanakan,
President Director has a duty to lead, plan, coordinate, implement and
mengoordinir, melaksanakan dan mengawasi tugas para Direktur
monitor work of the Directors in order to achieve the implementation of
agar tercapai pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur,
the company’s operations in a regularly arranged, directed, controlled
terarah, terkendali, dan terpadu.
and integrated way.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
151
Direktur Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
The President Director is responsible for the implementation of the general
umum perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar,
policies of the company as set out in the statutes, the General Meeting of
RUPS, dan Keputusan/petunjuk lainnya yang diberikan oleh Menteri
Shareholders, and Decision / other instructions given by the Minister of
Negara BUMN. Direktur Utama disamping merupakan pemimpin
State Owned Enterprises. Besides being general leader of the company,
umum dari perusahaan, berkewajiban untuk membimbing,
he is obliged to guide and coordinate all the activities of the Directors.
mengoordinir semua aktivitas dari Direktur. Selain itu berkewajiban pula untuk mengelola seluruh kegiatan
In addition, he is also obliged to manage all operational activities in order
operasional sehingga dapat mencapai tujuan/sasaran yang telah
to achieve the goals / targets set by the AGM. Other policies relating to
ditetapkan oleh RUPS. Kebijakan lainnya yang berkaitan dengan
new investment, finance and recruitment policies and mutation of head
investasi baru, kebijakan keuangan dan rekrutmen serta mutasi
of Affairs (2 levels below the Board of Directors) are handled directly by
Kepala Urusan/Sinder Kepala ke atas (2 level di bawah Direksi)
the President Director.
ditangani secara langsung oleh Direktur Utama.
Direktur Produksi
Director of Production
Direktur Produksi bertanggungjawab atas:
Director of Production is responsible for:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
a. Planning, organizing, implementing and controlling the
pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut
production-related activities and investment that have been
produksi dan investasi yang telah diputuskan oleh Direktur
decided by the President Director of both crop and non-crop.
Utama baik tanaman maupun nontanaman. b. Segala aktivitas yang menyangkut pengolahan dan bidang teknik sehingga menghasilkan mutu dan kualitas
b. All activities related to processing and engineering to produce good quality products as expected. c. Work throughout the District, Business Unit and divisionss
sebagaimana yang diharapkan. c. Kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas produksi termasuk unit usaha plasma. d. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya, baik investasi maupun eksploitasi termasuk pengendalian harga pokok. e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
associated with production activities, including business unit of plasma. d. Matters relating to costs, both investment and exploitation, including the cost of control. e. Execution of other tasks given by the President Director.
Utama.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum
Director of Human Resources (HR) and General Affairs
Direktur SDM dan Umum bertanggung jawab atas:
Director of Human Resources and general affairs is responsible for:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities on
pengawasan pada seluruh kegiatan pembinaan SDM yang
human resource development, including personnel, labor relations,
meliputi personalia, hubungan antar kerja, kesejahteraan
employee welfare, educational training, health and safety of (K3),
pekerja, pendidikan latihan, Kesehatan, dan Keselematan
and matters relating to common areas such as security, public
Kerja (K3), dan hal-hal yang menyangkut bidang umum
relations (PR) , law and land.
seperti keamanan, hubungan masyarakat (humas), hukum dan pertanahan. b. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
b. Planning, organizing, implementing and monitoring development
pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan
activities related to small businesses and koperasi and coordinate
pengusaha kecil, dan koperasi serta mengkoordinir
the implementation of activities in the area of business unit
pelaksanaan kegiatan unit usaha di daerah pengembangan
development in terms of land preparation and legal aspects.
dalam hal penyiapan lahan, dan aspek legal. c. Segala aktivitas di Unit Usaha Plasma yang berkaitan dengan pembinaan petani peserta.
c. All activities in Business Unit of Plasma related to development of farmer participants.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha dan Bagian-bagian yang terkait dengan SDM, dan Umum.
d. Work areas throughout the District, Business Unit and parts related to Human Resources and General affairs.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
e. Execution of other tasks given by the President Director.
Utama.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
152
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Direktur Keuangan
Director of Finance
Direktur Keuangan bertanggungjawab atas:
Director of Finance is responsible for:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities related to financial concerns which are generally applied.
keuangan yang berlaku umum. b. Pengelolaan sumber dana dan penggunaan dana yang mendorong peningkatan produktivitas dan pengendalian
b. Management of funding sources and uses of funds that support increased productivity and control of base cost of sale.
harga pokok penjualan. c. Kelancaran sistem informasi keuangan, dan nonkeuangan yang tepat waktu, akurat dan tepat guna.
c. Smooth system operation of financial and non-financial information that is timely, accurate, and appropriate.
d. Wilayah kerja seluruh Distrik, Unit Usaha, dan Bagian-bagian yang terkait dengan bidang keuangan.
d. Work areas throughout the District, Business Unit and parts related to finance.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
e. Execution of other tasks given by the President Director.
Utama.
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan (Renbang)
Director of Marketing and Development Planning
Direktur Pemasaran dan Renbang bertanggung jawab atas:
Director of Marketing and Development Planning is responsible for:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
a. Planning, organizing, implementing and monitoring all activities
pengawasan pada seluruh kegiatan pengkajian, perencanaan
on assessment activities, planning and business development and
,dan pengembangan usaha dan pemasaran yang meliputi
marketing, including sale pricing, stock, production, distribution /
penentuan harga jual, stok, produksi, distribusi/penyaluran
delivery of goods, product development and promotion in order to
barang, pengembangan produk, dan promosi sehingga
achieve the desired goals.
mencapai sasaran yang diinginkan. b. Mengumpulkan informasi, menganalisa (analisa pasar,) dan melakukan pengembangan pasar.
b. Gathering information, analyzing (market analysis) and developing the market.
c. Mengendalikan biaya penjualan seefisien mungkin dan mendapatkan harga jual yang menguntungkan perusahaan.
c. Controlling cost of sales as efficiently as possible and getting a favorable selling price for the company.
d. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
d. Planning, organizing, implementing and supervising procurement,
pengawasan pengadaan barang, stok barang gudang dan
warehouse inventory and services needed production process as
jasa keperluan proses produksi serta pengendalian harga
well as controlling the purchasing price so that the reasonable purchase price can be achieved
pembelian sehingga dicapai harga yang wajar. e. Pengkajian, perencanaan, dan pengembangan usaha dan/ atau produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar. f.
e. Assessment, planning and business development and / or new products according to market needs.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
f. Execution of other tasks given by the President Director.
Utama.
Komposisi dan Independesi Direksi
Composition and independence of the Board of Directors
Berdasarkan surat keputusan Nomor: SK-81/MBU/2009 tanggal
Based on the decree No.: SK-81/MBU/2009 dated April 7, 2009 and SK-
7 April 2009 dan SK-92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, tentang
92/MBU/2012 dated March 1, 2012, concerning the appointment and
pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan direksi
dismissal of Directors of SOEs, the composition of directors had been
mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:
changed as follows:
Direktur Utama
: Boyke Budiono
President Director
: Boyke Budiono
Direktur Produksi
: M. Natsir
Director of Production
: M. Natsir
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
: Budi Santoso
Direktur Keuangan
: Agoes Riyanto
Director of Human Resources and General affair : Budi Santoso Director of Finance
: Agoes Riyanto
Director of Marketing & Development Planning : Rafel Parasian
Direktur Pemasaran & Perencanaan Pengembangan : Rafel Parasian Sibagariang
Sibagariang
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
153
Berdasarkan rincian komposisi tersebut, seluruh anggota Direksi
Based on the aforementioned composition, all members of the Board of
tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
Directors do not have a family connection up to the second degree with
dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta
a fellow member of the Board of Commissioners and / or the Board of
telah menyampaikan hubungan kepemilikan saham maupun jabatan
Directors and have delivered a shareholding relationship as well as other
lain dalam Perusahaan atau Perusahaan lainnya. Untuk menjamin
positions in the Company or other companies. To ensure the achievement
tercapainya independensi dalam menjalankan tugasnya, Direksi
of independence in carrying out their duties, the Board of Directors support
mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang objektif
to create an atmosphere and work environment objectively and put
dan menempatkan kewajaran di antara beragam kepentingan
fairness among diverse interests and always be free of conflicts of interest.
serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan (conflict
As the embodiment of the independence of the Board of Directors, here
of interest). Sebagai perwujudan independensi Direksi, rincian
are the details of shareholding and positions of the Board members since
kepemilikan saham serta jabatan anggota Direksi per Desember
December 2012:
2012, sebagai berikut:
Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan Komisaris PTPN VII (Persero) Share Ownership by Directors and Board of Commissioners of PTPN VII (Persero)
Nama Name
No
Kepemilikan Saham diPTPN VII (Persero) Share Ownership atPTPN VII (Persero)
Jabatan Position
Ada Yes
Tidak No
Kepemilikan saham di Perusahaan Lainnya Share Ownership in other companies Ada Yes
Tidak No
1
Boyke Budiono
Direktur Utama President Director
-
x
√
-
2
M Natsir
Direktur Produksi Director of Production
-
x
-
x
3
Budi Santoso
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources and General affair Director of Human Resources and General affair
-
x
-
x
4
Agoes Riyanto
Direktur Keuangan Finance Director
-
x
-
x
Rafel Parasian Sibagariang
Direktur Pemasaran & Renbang Direktur Pemasaran & Renbang
5
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
-
x
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
√
Keterangan Details
-
PT Bank Rakyat Indonesia sebanyak 8.000 lembar 8.000 pieces at PT Bank Rakyat Indonesia
Biccon Agro Makmur (Jambi). Sebanyak 49.000 lembar 49.000 pieces Biccon Agro Makmur (Jambi).
Laporan Keuangan Audit Audited Report
154
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Hubungan Keluarga Direksi dan Dewan Komisaris dengan Dewan Komisaris, Antar Direksi dan Pemegang Saham. Family Relationship of Directors and Board of Commissioners With the Board of Commissioners, Directors and Shareholders.
Nama Name
No
Jabatan
Dewan Komisaris Bord of Commissioners Ya Yes
Tidak No
Direksi Bord of Directors Ya Yes
Pemegang Saham Pemegang Saham
Tidak No
Ya Yes
Position
Tidak No
DIREKSI
DIRECTORS Direktur Produksi
-
√ √
-
Budi Santoso
Direktur SDM dan Umum
-
√
4
Agoes Riyanto
Direktur Keuangan
-
5
Rafel Parasian Sibagariang
Direktur Pemasaran dan Renbang
-
1
Boyke Budiono
Direktur Utama
2
M. Natsir
3
√
-
√ √
-
√
-
√
Director of Human Resources and General affair
√
-
√
-
√
Finance Director
√
-
√
-
√
Director of Marketing & Development Planning
√
President Directors Director of Productions
Dewan Komisaris
The Board Of Commissioners
1.
Akmaluddin Hasibuan
Komisaris Utama
-
√
-
√
-
√
Managing Commissioner
2.
Hasanuddin Ibrahim
Anggota Komisaris
Harun Sulkam
Anggota Komisaris
4.
M Saleh S Ali
Anggota Komisaris
√ √ √
-
√ √ √
-
√ √ √
Commissioner
3.
-
5.
Ahmad Anshori Mattjik
Anggota Komisaris
-
√
-
√
-
√
Commissioner
6.
Razali Ishak
Anggota Komisaris
-
√
-
√
-
√
Commissioner
Commissioner Commissioner
Rapat Direksi
Meetings of Directors
Sebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Direksi menyelenggarakan
As one form of implementation of tasks, the Board of Directors’ organized
23 kali rapat selama tahun 2012. Rincian kehadiran anggota Direksi
meetings 23 times in 2012. Here are the details of attendance of the
dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
members of the Board of Directors meeting for the year 2012:
Nama Name
Jabatan Position
Number of meeting Jumlah Rapat
Number of attendance Presentase Kehadiran
Boyke Budiono
Direktur Utama President Director
23
100%
M. Natsir
Direktur Produksi Director of Production
21
90%
Budi Santoso
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources and General affair
21
90%
Agoes Riyanto
Direktur Keuangan Finance Director
23
100%
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Nama Name Rafael Parasian Sibagariang
| Laporan Tahunan 2012
Jabatan Position
Number of meeting Jumlah Rapat
Number of attendance Presentase Kehadiran
DIrektur Pemasaran & Perencanaan Keuangan Director of Marketing & Development Planning
23
100%
√
- Sekretariat - SDM & Umum - Produksi - Pencapaian RKAP - Keuangan - Pengembangan Usaha
- Secretariat - HR & General affairs - Production - Achievement of RKAP - Finance - Business Development - Distribution of Duties of Directors - Acceleration and Transformation Program - Achievement of RKAP - Business Plan
1
Senin, 05 Maret 2012 Monday, March 05, 2012
2
Selasa, 06 Maret 2012 Tuesday, March 06, 2012
√
√
√
√
√
- Pembagian Tugas Direksi - Program Akselerasi dan Transformasi - Pencapaian RKAP - Business Plan
3
Selasa, 13 Maret 2012 Tuesday, March 13, 2012
√
√
√
√
√
- Persiapan Rapat Gabungan
- Preparation of Joint Meeting
√
- Pembelian bahan baku - Peningkatan kinerja tanaman - Persiapan giling - Struktur organisasi - Permasalahan umum - Kendaraan dinas - Pasar Murah BUMN - Keuangan - RJP - GCG - IT
- Purchase of raw materials - Improvement of plant performance - Preparation of milling - Structure of the organization - Common problems - office vehicles - Cheap Market of SOEs - Finance - CPR - GCG - IT
√
- Kendaraan Dinas - Pasar Murah BUMN - Tindak lanjut rapat direksi - Pengadaan bahan baku - SDM -Pedoman Surat Menyurat - Kegiatan direksi - Organisasi - RKO - Produksi - RJP - Pengadaan Alat Berat & Kendaraan Dumo Truck - Proyek Pengembangan Usaha Peternakan Sapi
- Vehicle Dinas - Cheap Market SOE - Follow-up meeting of directors - Procurement of raw materials - HR - Mailing Guidelines - Activities of directors - Organization - RKO - Production - RJP - Procurement of Heavy Equipment & Dumo Truck Vehicle - Project of Cattle Ranch Enterprise Development
√
- Pengembangan ERP - Persediaan Pupuk - Spin Off Peltek - Pengadaan Karung gula - Dewan kehormatan pimpinan (DKP) - Penyempurnaan pedoman suratmenyurat - Kesepakatan mewakili Direksi - Proyek Pengembangan Usaha Peternakan Sapi - Lap Rencana kerjasama Pengelolaan Lahan dengan Inhutani - Lap Pengembangan Sengketa Lahan dengan BBM - Lap Perkembangan sengketa dengan Agri Andalas
- Expansion of ERP - Preparing fertilizer - Spin Off Peltek - Procurement of sugar sacks - Council of leadership honor (MCP) - Completion of correspondence guidelines - The agreement to represent the Board of Directors - Project of Cattle Ranch Enterprise Development - reports of Inhutani cooperation with land management - reports of field Expansion dispute with BBM - reports of further conflicts with Agri Andalas
4
5
6
Selasa, 20 Maret 2012 Tuesday, March 20, 2012
Selasa, 27 Maret 2012 Tuesday, March 27, 2012
Selasa, 3 April 2012 Tuesday, April 3, 2012
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
155
156
PTPN VII
No
7
8
9
| Laporan Tahunan 2012
Pelaksanaan Implementation
Selasa, 10 April 2012
Selasa, 17 April 2012
Selasa, 24 April 2012
Kehadiran Direksi* Attendance of Directors* 1
√
√
√
2
√
√
√
3
-
√
√
4
√
√
√
Agenda
Agenda
5
√
√
√
- Reprofiling pinjaman - Biaya Investasi - Laporan Bidang Keuangan - PHDP dan Peningkatan Kinerja SDM - Rencana Kerjasama Penanaman Jagung - Pemanfaatan Lahan UU Bekri - Kemanan Kebun - Areal rendahan - Rencana sosialisasi pelimpahan wewenang pengadaan barang dan jasa - Notulen rapat evaluasi program kemitraan Rawa Pitu dan kesepakatan pencairan kredit - Program PKBL - Rencana pembayaran gaji melalui rekening Bank - Afdeling Kalianda - Kontrak NCT untuk tebang tebu -Blueprint Komoditi - Penyampaian agenda rapat - Penyampaian informasi mutasi pekerja pimpinan
- Reprofiling loan - Cost of Investment - Financial reports - PhDP and HR Performance Improvement - Cooperation Plan for Planting Corn - Using land of UU Bekri - Garden Security - Low Areal - socialization plans of delegation of procurement authority - Minutes of meeting for Pitu Swamp partnership program evaluation and credit distribution agreement - Partnership Program - Plan for payment of salaries through bank accounts - Afdeling Kalianda - NCT Contract of cane harvesting - Blueprint of Commodity - Reporting of the meeting agenda - Informing mutation of workers’ leaders
- Monitoring Tingak Lanjut Risalah Rapat dan Agenda Rapat - Kompensasi pekerja yang menjalani MBT (Masa Bebas Tugas) - PHDP - RJP 2012-2017 - Program Pengembangan Sapi - KPI - Laporan Direktur SDM - Pelaksanaan Program PKBL - Rencana Presentasi oleh LPP Jogja dan Tower Watson - Roadmap SDM - Pengisian Standar Formasi - Pembayaran Pembelian Bahan Baku - Pembayaran Gaji - Pembelian Bahan Baku - Cash Opname - OSC CPO - Kewenangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemeliharaan TM - Penetapan Klon - Penelitian Tanah - Penambahan Bahan Organik - Rawa Pitu
- Monitoring follow-up Minutes and Agenda of Meeting Meeting - Workers’ compensation which is undergoing MBT (Duty-Free Period) - PhDP - CPR 2012-2017 - Cattle Development Program - KPI - Report of Director of Human Resources - Implementation PKBL Program - Plan Presentation by LPP Jogja and Tower Watson - Roadmap of HR - Charging Standard Formation - Payment of Purchase of Raw Materials - Payment of Wages - Purchase of Raw Materials - Cash Opname - OSC CPO - Authority of Procurement of Goods and Conservation Services of TM - Setting Clones - Land Research - Addition of Organic Materials - Rawa Pitu
- Akselerasi Transformasi Bisnis - Fokus Pencapaian targer RKAP 2012 dan Penyusunan RJP 2012-2017 - Program Jangka Panjang : Pengambangan pupuk organik, penyertaan pada pabrik ban, pengembangan energi biogas, Property Development.
- Accelerating Business Transformation - Focusing Target Achievement of RKAP 2012 and Preparation of CPR2012-2017 - Long-Term Program: developing organic fertilizer, investments in tire factory, biogas energy development, Property Development.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
No
10
11
12
13
Pelaksanaan Implementation
Selasa, 28 Agust 2012
Selasa, 03 Sept 2012
Selasa, 04 Sept 2012
Selasa, 11 Sept 2012
Kehadiran Direksi* Attendance of Directors* 1
√
√
√
√
2
√
√
√
√
3
√
√
√
√
4
√
√
√
√
| Laporan Tahunan 2012
Agenda
Agenda
5
√
- Direktorat Pemasaran & Renbang : Relokasi UU Pewa, Diversifikasi produk karet, AMDAL Tubu dikonsultasikan ke KLH - Direktur Utama : Organisasi (Pemisahan Kebun dan Pabrik), Transaksi pemakaian kredit agar dilaporkan kepada DK - Direktorat SDM & Umum : Pedoman Outsourcing, Hasil pemetaan Indepth Interview dipresentasikan LPP - Direktorat Produksi : Pembelian bahan baku.
- D- Directorate of Marketing & Development Planning: Relocation of UU Pewa, diversification of rubber products, EIA Body consulted to KLH - President Director: Organizations (Separation between Vineyard and Winery), the use of credit transactions to be reported to the Security Council - Directorate of Human Resources & General affairs: Guidelines for Outsourcing, mapping results of Indepth Interview presented by LPP - Directorate of Production: Purchases of raw materials.
- Lain-lain : Presentasi Dapenbun (PhDP, Kenaikan Manfaat Pensiun
- Other: Presentation Dapenbun/ Gardening Retirement Funds (PhDP, Increase of Retirement Benefits)
√
- Penghapusbukuan Aset Lahan (Distrik Way Sekampung)
- Removal of Land Assets book (District of Way Sekampung)
√
- Direktorat Produksi : Angkutan Produksi, Penegasan Kode Etik, Pembelian Bibit, Tindak Lanjut Dekom, Pengamanan Produksi, Impor Raw Sugar - Direktorat Keuangan : Ketahanan Pangan Jagung, Pembangunan Kota Baru Lampung
- Directorate of Production: Production Transportation, Confirmation Code, Seeds Purchase, Following Up The bord of commissioners, Production security, Raw Sugar import - Directorate of Finance: Maize Food Security, Development of Kota Baru Lampung
√
- Direktorat Keuangan : Rapat RKAP 2013 - Lain-lain : Sosialisasi Hasil Legal Audit
-Directorate of Finance: Meeting of RKAP 2013 - Others: Socialization of Legal Audit Results
14
Selasa, 18 Sept 2012
√
√
√
√
√
- Direktorat SDM & Umum : Karya Bakti TNI, Field Day Mill Day, Evaluasi Organisasi - Direktorat Keuangan : Capaian
- Directorate of Human Resources & General affairs: Karya Bakti TNI, Field Day Mill Day, Organization Evaluation - Directorate of Finance: Profit Achievements and Reprofilling Fee - Directorate of Marketing & Development Planning: KPKU, The bord of commissioners visit, Rating SOEs, Health Insurance, BUKD, Raw Sugar, Agribusiness Development.
15
Selasa, 25 Sept 2012
√
√
√
√
√
- Penataan Struktur Seluruh Distrik, Unit Usaha dan Kandir sesuai pemetaan sesuai profil Unit Usaha
- Arranging the whole structure of the District, Business Unit and Kandir based on mapping and Business Unit profile
16
Selasa, 02 Okt 2012
√
√
√
√
√
- Field Day & Mill Day
- Field Day & Mill Day
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
157
158
| Laporan Tahunan 2012
PTPN VII
No
Kehadiran Direksi* Attendance of Directors*
Pelaksanaan Implementation
1
2
3
Agenda
4
Agenda
5
19
Selasa, 23 Okt 2012
√
-
-
√
√
- Impor Raw Sugar - Penyertaan Modal Anak Perusahaan - Pembayaran Kontrak - Reprofilling - Stock Produksi - Penilaian Aset - Kerjasama Penelitian Bioetanol - Lahan Pendopo (UU Suta
20
Senin, 02 Nov 2012
√
√
√
√
√
- Penyelesaian UU Cinta Manis
- Finishing UU Cinta Manis
21
Senin, 06 Nov 2012
√
√
√
√
√
- Field Day & Mill Day - Persiapan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI
- Field Day & Mill Day - Preparation of work visit Commission VI, Indonesian legistilative assembly
22
Selasa, 13 Nov 2012
√
√
√
√
√
- Rapat Penyatuan Visi Bersama menuju Indonesia Maju 2030
- Meeting for Vision Integration towards Indonesia in 2030
23
Selasa, 27 Nov 2012
√
√
√
√
√
- Field Day & Mill Day serta kunjungan Dekom
- Field Day & Mill Day and The bord of commissioners visit
Jumlah Total Rapat: 23
23
21
21
23
- Import of Raw Sugar - Subsidiary Equity - Payment Contract - Reprofilling - Stock Production - Asset Valuation - Bioethanol Research Cooperation - Hall Land (UU Suta)
23
Keterangan : 1 : Direktur Utama 2 : Direktur Produksi 3 : Direktur SDM & Umum 4 : Direktur Keuangan 5 : Direktur Pemasaran & Renbang
Note : 1 : President Director 2 : Director of Production 3 : Director of Human Resources and General affair 4 : Director of Finance 5 : Director of Marketing & Development Planning
Pelatihan Direksi
Training for Directors
Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
There are training programs in order to improve the competence of the
antara lain meliputi workshop, seminar, konferensi, dan dialog,
Board of Directors including workshops, seminars, conferences and
dengan rincian sebagai berikut:
dialogues, with the following details:
Nama Name
No
Jenis Kegiatan Activity
Tanggal Pelasanaan Date
Tempat Pelaksanaan Place
20 Mar 2012 20 March 2012
Bandar Lampung
19 s.d 20 Sep 2012 September 19 until September 20, 2012
Yogyakarta
1
Ir. Boyke Budiono, MBA
2
Ir. M. Natsir, SH
3
Budi Santoso, SH
4
Drs.H.Agoes Riyanto
5
Ir. Rafel P. Sibagariang
6
Ir.Boyke Budiono, M.B.A
7
Ir.M.Natsir, SH
8
Ir.Rafel P Sibagariang, M.MA
9
Ir. M. Natsir, SH
Seminar Akselerasi Pengemb. Industri Hilir Seminar of Accelerating Development of Downstream Industry
10
Ir. M Natsir, S.H
Seminar Nasional National Seminar
25 Apr 2012 April 25, 2012
Palembang
11
Ir.M.Natsir, SH
Dialog Kebijakan Karet Dialogue about policies on rubber
16 Jul 2012 July 16, 2012
Hotel Bidakara Jakarta
Workshop Evaluasi Organisasi Workshop of Organisation evaluation
Konferensi Nasional Karet (KNK) 2012 Rubber National Conference (KNK) 2012
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Nama Name
No
Jenis Kegiatan Activity
| Laporan Tahunan 2012
Tanggal Pelasanaan Date
Tempat Pelaksanaan Place
12
Budi Santoso, SH
Diskusi Peluang,Tantangan & Strategi Pengelolaan BUMN Discussion about Opportunities, Challenges & Strategies Management of SOEs
13
Budi Santoso S.H
Diskusi IKA FH UNPAD Discussion of IKA, FH UNPAD
26 Apr 2012 April 26, 2012
Jakarta
14
Drs.H.Agoes Riyanto
Seminar Penyelesaian Piutang Macet di BUMN dan BUMD Seminar on finding solution for bad credit in SOEs and local government enterprises
10 Okt 2012 Oct 10, 2012
Hotel Sari San Pasific Jakarta
03 Des 2012 Dec 03, 2012
Hotel Borobudur Jakarta
15
- Workshop Transfer of Knowledge Pembangunan - Sistem Informasi PNBP online (SIMPONI)
Drs.H.Agoes Riyanto
- Workshop of Knowledge Transfer on development - Information System of online PNBP (SIMPONI)
159
Kebijakan Remunerasi Direksi
Remuneration policy for Directors
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER – 07/MBU/2010 dan
Based on Minister of SOEs Regulation No. PER - 07/MBU/2010 and KEP - 11/
KEP – 11/D1.MBU/2011, rincian remunerasi Direksi PTPN VII (Persero)
D1.MBU/2011, here are the details of the remuneration of the Board of
pada tahun 2012, sebagai berikut:
Directors at PTPN VII in 2012:
Nama Name
Jabatan Position
Gaji Salary
Komposisi Gaji Composition
Representsi Representation
Total Total
Boyke Budiono, Ir,MBA
Direktur Utama President Director
76,651,000
100%
3,000,000
79,651,000
Agoes Riyanto, H, Drs
Direktur Keuangan Director of finance
68,985,900
90%
3,000,000
71,985,900
Budi Santoso, SH
Direktur SDM dan Umum Director of Human Resources & General affairs
68,985,900
90%
3,000,000
71,985,900
M. Natsir, Ir, SH
Direktur Produksi Director of Productionn
68,985,900
90%
3,000,000
71,985,900
Rafel Parasian Sibagarian, Ir, M.MA
Direktur Pemasaran dan Renbang Director of Marketing & Development Planning
68,985,900
90%
3,000,000
71,985,900
Note:
Note:
Imbalan Jangka Panjang bagi Direksi adalah dengan mengikutsertakan
Long-term benefits for the Board of Directors is to get retirement Insurance
Direksi dalam Asuransi Purna Jabatan dengan besaran Premi 25%
by paying 25% of their salary as the premium and it will be payed annually
dari Gaji dan dibayarkan tahunan.
Komite Audit
Audit Committee
Pembentukan Komite Audit PTPN VII (Persero) Peraturan Menteri
Establishment of Audit Committee of PTPN VII (Persero) Regulation of
Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per 05/MBU/2006 tanggal
Minister of State Owned Enterprises No.. Per 05/MBU/2006 dated December
20 Desember 2006 pasal 12 ayat (2), Undang-Undang Republik
20, 2006 Article 12 act (2), Law of the Republic of Indonesia No.. 40 of 2007
Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran
on Limited Liability Companies, the statutes of Association of PT Plantation
Dasar PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), dan Surat Keputusan
Nusantara VII (Persero) and the Decree of the Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
160
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
of the Company (Persero) PT Nusantara Plantation No. VII. Kep 314 /
Nusantara VII No. Kep 314/ DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008
DK.VII/09/2008 dated September 1, 2008 concerning Termination and
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota
Appointment of Chairman and Members of the Audit Committee of PT
Komite Audit PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), No. Kep-01/
Nusantara VII (Persero), No.. Kep-01/DK.VII/01/2010 in January 2010
DK.VII/01/2010 bulan Januari 2010 dan No. Kep-175/DK.VII/05/2010
and no. Kep-175/DK.VII/05/2010 dated May 29, 2010 concerning the
tanggal 29 Mei 2010 tentang pengangkatan anggota Komite Audit.
appointment of members of the Audit Committee.
Komposisi dan Independensi Komite Audit
Composition and Independence of Audit Committee
Anggota Komite Audit PTPN VII (Persero) tidak berasal dari karyawan
Audit Committee members of PTPN VII (Persero) do not come from
PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai benturan kepentingan,
Employees of PTPN VII (Persero) and do not have a conflict of interest,
bukan pelanggan dan bukan supplier PTPN VII Persero). Komisaris
not customers and not the suppliers of PTPN VII. Commissioners appoint
mengangkat dan memberhentikan Ketua/Anggota Komite melalui
and remove the Chairman / Members of the Committee by Commissioner
Surat Keputusan Komisaris dan disampaikan pada Kementerian
Decree and it’s conveyed to the Ministry of Enterprise as a shareholder. In
BUMN selaku pemegang saham. Dalam melaksanakan tugas-
carrying out the duties of the Audit Committee, the Board Audit Committee
tugas Komite Audit, Dewan Komisaris telah melengkapi personil
has completed the following personnel:
Komite Audit sebagai berikut: Ketua Komite : Razali Ishak Anggota : Herry Suheri Widuro Adi Pradono
Committee Chair
: Razali Ishak
Members
: Herry Suheri
Adi Widuro Pradono
Herry Suheri Dilahirkan di Ciamis, 7 November 1952. Menjabat sebagai Komite
Born in Ciamis, November 7th, 1952. Serving as Board of Commissioners
Audit Komisaris Urusan Kinerja Produksi sejak 2010. Ia mendapat
Audit Committee for Production Performance Affairs since 2012. He was
gelar Sarjana Pertanian di Uniersitas Palembang pada tahun 1999
awarded Bachelor Degree of Agriculture from Universitas Palembang
dan gelar Magister di Sekolah Tinggi Manajemen Labora pada
in 1999 and Master Degree from Labora Management College in 2000.
tahun 2000. Ia memulai karier sebagai mandor besar dan Assisten Afdeling
He started his career as Senior Supervisor and Afdeling Assistant in 1976
pada tahun 1976-1986 di PTP X. Selanjutnya menjadi Kepala Urusan
- 1986 at PTP X. Hereinafter, he served as Head of Plantations Division
Proteksi Bagian Tanaman dan menjadi Asisten Kepala Tanaman
Protection Bureau and Head of Plantations Division Assistant in 1990. He
Kebun pada tahun 1990. Ia juga sempat magang Manager Kebun
also participated on internship at Plantation Manager (1992 - 1993) and
(1992-1993) dan magang Kepala Bagian Pengembangan Proyek (1994)
Head of Project Development Division (1994) at PTPN VII. In 1994- 2001,
di PTPN VII (Persero). Di tahun 1994-2001 menjadi Manajer Kebun
he was appointed as Plantation and Plant Manager in PTPN VII and Head
dan Pabrik di PTPN VII (Persero) dan Kepala Bagian Tanaman dari
of Plantations Division in 2001 and 2004. Serving as District Manager in
2001 sampai 2004. Menjadi seorang Distrik Manajer di tahun 2004
2004 within four years that later was appointed as Board of Commissioners
selama 4 tahun hingga akhirnya menjadi Komite Audit Komisaris
Audit Committee Production Performance Division in PTPN VII.
Urusan Kinerja Produksi diPTPN VII (Persero). Beliau juga aktif di beberapa pelatihan. Pelatihan pertamanya dimulai
He also actively participated on several trainings. His first training was
di Pekan Perlindungan Tanaman Perkebunan Budi Daya Karet di
started at Rubber Cultivation Plantation Protection Week in 1987. He also
tahun 1987. Ia juga pernah mengikuti kusus Manajemen Perkebunan
participated on Middle Plantation Management course at LPP, Medan
Menengah di LPP medan (1992), kursus Manajemen Keuangan untuk
(1992), Finance Management Course for Non-finance Staff at LPP, Yogya
Staf NonKeuangan di LPP Yogya (1994), dan kursus Manajemen
(1994) and Advance Plantation Management course (2000). Participating
Perkebunan Lanjut (2000). Mengikuti seminar Pengelolaan Penyakit
on several seminars, namely Tapping Pattern Dried Bug Management,
Kering alur Sadap, Jamur Akar Putih, Peningkatan Kualitas & Produksi
Rigidoporus Microporus, Rubber Plantation Latex Quality & Production
Lateks Tanaman Karet (2006), Workshop Pemantapan Revitalisasi
Improvement (2006), Plantation Sector Revitalization Consolidation to
Sektor Perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat
improve Plantation Community Welfare Workshop (2007), Competency
Perkebunan (2007), Seminar Penerapan Compentency Based
Based Human Resources Management Implementation Seminar (2007)
Human Resource Management (2007), dan International Rubber
and International Rubber & Conference Exhibition (2007).
Conference & Exhition (2007).
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
161
Widuro Adi Pradono Dilahirkan di Sidoarjo, 13 April 1979. Meraih gelar Sarjana Jurusan
Born in Sidoarjo on April 13th, 1979. Awarded Bacelor Degree of Accounting
Akuntansi di STIE YKPN pada tahun 2005.
from STIE YKPN in 2005.
Memulai karier sebagai Ketua Lapangan Wilayah Yogyakarta dan
Started his career as Yogyakarta and Central Java Field Officer for Garuda
Jawa Tengah untuk Proyek Iklan Televisi Produk Obat Nyamuk
Burned Mosquito Spray Products TV Commercial Project in 2003. In 2006,
Bakar Garuda di tahun 2003. Di tahun 2006, ia menjabat sebagai
he served as Auditor at Drs. Abdul Muntalib & Co Public Accountant Office
Auditor di KAP Drs Abdul Muntalib & Co selama satu tahun dan di
during one year and on the next year, served as Auditor at Eddy Prakarsa
tahun selanjutnya menjadi Audior di KAP Eddy Prakarsa Permana
Permana & Siddharta Public Accountant Office. He also served as Teacher
& Siddharta. Pria yang sempat menjadi pengajar di SD Budi Mulia
at SD Budi Mulia 2 (2003 - 2003) and currently serves as Accounting at RSM
2 (2002-2003) ini menjabat sebagai Akuntan di RSM AAJ Associates
AAJ Associates since 2008.
sejak 2008. Beliau juga aktif di bebepara pelatihan, di antaranya Seminar Hearing
He also actively participated on several trainings, namely Public
Draft Rancangan Undang-undang Akuntan Publik (2005), Seminar
Accountant Legal Draft Hearing Seminar (2005), Taxation National
Nasional Perpajakan ” Arah Perubahan RUU Perpajakan” (2005),
Seminar “Taxation Legal Draft Amendment Direction (2005) and
dan Seminar Nasional ”Mewujudkan Good Corporate Governance
“Establishing Good Corporate Governance through Republic of Indonesia
melalui Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Law No. 5 of 1999 regarding Monopoly and Unfair Business Competition
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Restriction” National Seminar (2006).
Usaha Tidak Sehat (2006).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit Perseroan bertugas membantu Dewan Komisaris
Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the
dalam menjalankan peran pengawasan di Perseroan, terutama
role of control in the Company, particularly in terms of:
dalam hal: 1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan
1. Ensuring the effectiveness of the internal control system which can reduce the chance of deviation in company management
pengelolaan perusahaan. 2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
2. Identifying issues that require the attention of the Board of
Komisaris, termasuk kepatuhan Perseroan terhadap undang
Commissioners, including the Company’s compliance to the
-undang dan peraturan yang berlaku.
applicable regulations and
3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perseroan.
3. Reviewing the financial information that will be issued by the company
4. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap
4. Reviewing the company’s compliance with laws and regulations
peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal dan
in the field of capital markets and other legislations related to the
peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
company’s business
bisnis perseroan. 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal.
5. Reviewing the implementation of the examination by an Internal Auditor
6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh perseroan serta pelaksanaan manajemen
6. Reporting various risks faced by the company and the implementation of risk management to the Board of Commissioners
resiko oleh Direksi. 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
7. Carrying out other tasks given by the Board of Commissioners
Komisaris.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
162
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Rapat Komite Audit
Audit Committee meetings
Sebagai salah satu bentuk pelaksanan tugas, Komite Audit
As a form of task implementations, the Audit Committee held .... meetings,
menyelenggarakan 19 rapat termasuk rapat internal Komite Audit,
including internal meetings and joint meetings together with the Board
dan rapat gabungan bersama Dewan Komisaris, Internal Audit atau
of Commissioners, Internal Audit or other related units. Details of Audit
unit kerja terkait lainnya. Rincian kehadiran anggota Komite Audit
Committee’s attendance at the meetings during 2012 are mentioned here:
dalam rapat selama tahun 2012, sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat The number of meetings
Jumlah Kehadiran The number of attendance
Razali Ishak
Ketua Chairman
19 kali 19 times
100%
Herry Suheri
Anggota Member
19 kali 19 times
100%
Widuro Adi Pradono
Anggota Member
19 kali 19 times
100%
Agenda Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting Agenda
Tanggal Date
Kegiatan Events
1
12 Januari 2012 January 12, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero) dalam rangka pengesahan RKAP 2012 PTPN VII (Persero) sesuai kewenangan Dekom didasarkan KEP Men BUMN no KEP :236/MBU/ 2011 tanggal 15 November 2011. Accompanying the Board of Commissioners Board of Commissioners in the joint meeting between the commissioners and the Board of Directors of PTPN VII (Persero) in order legalize RKAP 2012 of PTPN VII (Persero) according to the authority of The bord of commissioners based on the regulation of SOE no KEP Men: 236/MBU / 2011 dated November 15, 2013.
Laporan Risalah rapat Reports of Meeting minutes
2
18 Januari 2012 18 January 18, 2012
Mengikuti Rapat Dewan Komisaris. Attending a meeting with the board of commissioners .
Laporan Risalah rapat. Reports of Meeting minutes
3
10 Pebr. 2011 Pebruary 10,. 2011
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a meeting with the board of commissioners
Laporan risalah rapat Reports of Meeting minutes
4
15 Maret 2012 March 15, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom. dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending a joint meeting of work between The bord of commissioners and the board of commissioners of PTP N VII ( Persero )
Laporan risalah rapat. Reports of Meeting minutes
5
26 Maret 2012 March 26, 2012
Rapat pembahasan laporan Auditor KAP Hendrawinata Gani & Hidayat. ( Grant Thornton )tahun 2011. Attending a meeting about the reports of KAP Auditor Hendrawinata Gani & Hidayat. ( Grant Thornton ) 2011
Risalah rapat dengan KAP. Meeting minutes with KAP.
6
1 April 2012 April 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dekom. Attending a work meeting with The bord of commissioners.
Laporan pemeriksaan disampaikan kepada Dekom Investigation Reports conveyed to The bord of commissioners
7
30 April 2012 April 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTPN VII ( Persero ). Attending a joint meeting between the bord of commissioners and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
8
24 Mei 2012 May 24, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTPN VII ( Persero ). Attending a joint meeting between the bord of commissioners and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
9
6 Juni 2012 June 6, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan. Attending a work meeting and joint meeting with the board of commissioners
Risalah rapat Meeting minutes
No
Hasil yang dicapai Achieved results
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No
Tanggal Date
Kegiatan Events
10
13 Juli 2012 July 13, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi PTP N VII. Attending a joint meeting between the board of directors and the board of commissioners of PTPN VII ( Persero )
Laporan Risalah rapat . Reports of Meeting minutes
11
27 Juli 2012 July 27, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a meeting of the board of commissioners.
Risalah rapat Meeting minutes
12
1 Agustus 2012 August 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTP N VII. Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII (Persero) ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
13
30 Oktober 2012 October 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom Dengan Direksi PTPN VII ( Persero ) . Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah Rapat gabungan Joint Meeting minutes
14
8 November 2012 November 8, 2012
Rapat Pembahasan RKAP 2013. Attending a meeting about RKAP 2013
Laporan rapat Meeting Report
15
14 Nopember 2012 November 14, 2012
Mengikuti rapat Dekom tentang Buku Manual GCG yang disampaikan oleh Tim BPKP Lampung Attending a meeting of the board of commissioners about Book Manual of GCG conveyed by BPKP Lampung team
Risalah rapat Dekom Meeting minutes of The bord of commissioners
16
7 Desember 2012 December 7,2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a meeting of the board of commissioners
Laporan Risalah rapat Reports of Meeting minutess
17
13 Desember 2012 December 13, 2012
Mengikuti Rapat Gabungan antara Dekom dengan Direksi. Attending a joint meeting between the board of commissioners and the directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat disampaikan kepada Dekom. Meeting minutes conveyed to The bord of commissioners.
18
17 Desember 2012 December 17, 2012
Rapat komite Audit dengan Direksi N7, KAP untuk membahas jadwal rencana audit tahun buku 2012. Attending a meeting of Audit Committee with directors of N7, KAP to discuss schedule plans of audit for the fiscal year 2012
Risalah rapat Meeting minutes
19
21 Desember 2012 December 21, 2012
Mengikuti Rapat pembahasan RJPP 2012 - 2017 Attending a meeting about RJPP 2012 – 2017
Risalah rapat. Meeting minutes
163
Hasil yang dicapai Achieved results
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2012
Reports Of Audit Committee’s Duty Implementation In 2012
Selama tahun 2012 sesuai dengan penugasan Dewan Komisaris ,
During 2012 in accordance with the assignment of the Board of
Komite Audit telah melaksanakan tugas tugasnya sebagai berikut :
Commissioners, the Audit Committee has carried out his duties as follows:
1. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat dan mengikuti rapat
1. Preparing evaluation for meeting materials and attending the meeting of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris. 2. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat gabungan antara
2. Preparing evaluation for joint meeting materials between the Board
Dewan Komisaris dengan Direksi PT Perkebunan Nusantara
of Commissioners and the Board of Directors of PT. Plantation
VII (Persero) dan mengikuti rapat gabungan.
Nusantara VII (Persero) and participating in the joint meeting.
3. Mendampingi dewan komisaris/ketua komite audit dalam
3. Accompanying the board of commissioners / Chairman of the
rangka menyusun Program Kerja dan Rencana Anggaran
Audit Committee in order to construct the Work Programme and
Dewan Komisaris tahun 2012 ke PTP Nusantara VII (Persero).
Budget Plan of Board of Commissioners in 2012 to PTP Nusantara VII (Persero)
4. Mendampingi Dewan Komisaris dalam melaksanakan kunjungan pengawasan ke Perseroan berserta unit usaha. 5. Melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap tanaman menghasilkan karet yang akan di tanam ulang tahun 2012.
4. Accompanying the Board of Commissioners in carrying out monitoring visits to the Company along with the business unit. 5. Conducting an examination on the fixed assets of Plant which Produces Rubber planned to replant in 2012.
6. Melakukan analisa dan evaluasi atas Laporan Manajemen
6. Performing analysis and evaluation on the Monthly, Quarterly and
Bulanan, Triwulanan dan Tahunan serta laporan- laporan lain
Annual Management Reports, and other reports that require the
yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
attention of the Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
164
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
7. Performing analysis and evaluation on the Company’s Work Plan
7. Melakukan Analisa dan evaluasi terhadap Rencana Kerja Dan
and Budget (CBP) in 2012
Anggaran Perusahaan ( RKAP ) Tahun 2012. 8. Membantu menyiapkan bahan Field and Mill day Perusahaan
8. Helping to prepare materials of Mill and Field day of PT. Plantation Nusantara VII (Persero) and participate in the event
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan mengikuti kegiatan
9. Carrying out examination
tersebut.
10. Attending a meeting about an External Auditor examination
9. Melakukan pemeriksaan.
program (KAP) on the examination of financial statements of PTP
10. Mengikuti rapat pembahasan program pemeriksaan Auditor
Nusantara VII (Persero) which its fiscal year ended in 2012
Eksternal ( KAP ) atas pemeriksaan Laporan Keuangan PTP
11. Discussing RKAP for 2013
Nusantara VII (Persero) yang berakhir Tahun buku 2012. 11. Membahas RKAP 2013
Rincian kegiatan selama tahun 2012 sebagai berikut :
Tanggal Date
No
The details of activitis during 2012 are explained below :
Kegiatan Activities
Hasil yang dicapai Achieved results
Mendampingi Dewan Komisaris rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero) dalam rangka pengesahan RKAP 2012 PTPN VII (Persero) sesuai kewenangan Dekom didasarkan KEP Men BUMN no KEP :236/MBU/ 2011 tanggal 15 November 2011. Accompanying the Board of Commissioners Board of Commissioners in the joint meeting between the commissioners and the Board of Directors of PTPN VII (Persero) in order legalize RKAP 2012 of PTPN VII (Persero) according to the authority of The bord of commissioners based on the regulation of SOE no KEP Men: 236/MBU / 2011 dated November 15, 2011.
Laporan Risalah rapat Reports of Meeting minutes
2
12 Januari 2012 January 12, 2012
Mendampingi Komisaris Utama dalam rangka Konsultasi Direktur Pemasaran dan Renbag PTPN VII (Persero) mengenai pendirian Pabrik Pakan Ternak, Kompos, dan Peternakan Sapi. Accompanying the main Commissioner in order to consult to the Marketing & Planning Development Director of PTPN VII (Persero) on the establishment of Feed Mill, Organic fertilizer and Cattle.
Laporan dibuat Direktur Pemasaran dan Renbag. Reports made by Marketing & Planning Development Director
3
18 Januari 2012 January 18, 2012
Mengikuti Rapat Dewan Komisaris. Attendinf a meeting with the board of commissioners
Laporan Risalah rapat. Reports of Meeting minutes
4
19 Januari 2012 January 19, 2012
Mendampingi Kunjungan kerja ( Kunker ) Dekom ke PTPN VII (Persero) dalam rangka pembuakaan Probis dan SOP. accompanying commissioners for work visit in order to open Probis and SOP
Laporan kunjungan Visit reports
Melakukan pemeriksaan ulang (Cross Chek) pengajuan atas rencana penghapusbukuan aset tanaman Menghasilkan karet tua,piutang, dan persediaan barang gudang. Cross Checking submission of the plan to close books on plant asset that produces old rubber, warehouse goods, receivables and Inventories
Laporan pemeriksaan ulang ( cross check ) Cross check reports
Melanjutkan pemeriksaan Ulang (Cross Chek) pengajuan atas rencana penghapusbukuan aset tanaman Menghasilkan karet tua,piutang dan persediaan barang gudang. Cross Checking submission of the plan to close books on plant asset that produces old rubber, warehouse goods, receivables and Inventories
Laporan pemeriksaan ulang ( Cross Chek ). Cross Check reports
1
5
12 Januari 2012 January 12, 2012
25/1 – 28/1 2012
6
1/2 – 3/2 2012
7
10 Pebruari 2011 February 10, 2011
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a work meeting with the board of commissioners
Laporan risalah rapat Reports of Meeting minutes
7-10 Pebruari 2012 February 7-10, 2012
Mendampingi kunjungan kerja Komisaris ke Distrik M, Enin, dan Banyuasin unit usaha Beri, Suli, Sena, dan Cima Accomapanying work visit of the commissioners to District of M, Enin dan Banyuasin, business unit of Beri, Suli, Sena dan Cima
Laporan Kunker Work visit reports
9
21 - 22 Pebruari 2012 February 21 – 22, 2012
Mendampingi Kunjungan kerja ( Kunker ) Dekom ke Distrik Way Sekampung dan D.Way Seputih. Accompanying work visit of commissonersto District of Way Sekampung and D.Way Seputih
Laporan Kunker Work visit reports
10
29/2-1/3 2012
Mendampingi kunjungan Dewan Komisaris ke Distrik Banyuasin UU,Beka,Beta, dan Betu. Accompaning Commissioners’ visit to District of Banyuasin UU,Beka,Beta dan Betu
Laporan kunjungan Visit report
8
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No
Tanggal Date
11
5 Maret 2012 March 5, 2012
Mengikuti acara serah terima Direksi. Attending a handover ceremony of the directors
12
10 Maret 2012 March 10, 2012
Mengikuti acara Hari Ulang tahunPTPN VII (Persero). Attending the anniversary of of PTPN VII (Persero)
13
15 Maret 2012 March 15, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom. dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending a joint meeting between commissoners and directors of PTP N VII ( Persero )
Laporan risalah rapat. Reports of Meeting minutes
14
26 Maret 2012 March 26, 2012
Rapat pembahasan laporan Auditor KAP Hendrawinata Gani & Hidayat ( Grant Thornton ) tahun 2011. Attending a meeting about the reports of KAP Auditor Hendrawinata Gani & Hidayat. ( Grant Thornton ) 2011
Risalah rapat dengan KAP. Meeting minutes with KAP
15
1 April 2012 April 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dekom. Attending Work meeting with the board of commissioners
Laporan pemeriksaan disampaikan kepada Dekom Investigation reports conveyed to the board of commissioners
16
12 April 2012 April 12, 2012
Mendampingi Komisaris melakukan pertemuan dengan Direktur Umum dan SDMPTPN VII (Persero). Accompanying commissioners to meet The President Director and HR of PTPN VII (Persero)
17
18-20 April 2012 April 18-20, 2012
Mendampingi Dekom Kunker Distrik Bengkulu UU Pawi, Tapi, dan Keta. Accompanying commissioners for work visit to District of Bengkulu UU Pawi, Tapi and Keta
Laporan Kunker Work visit reports
18
23 – 25 April 2012 April 23 – 25, 2012
Evaluasi Pabrik UU Beki. Evaluation of UU Beki factory
Laporan Evaluasi Evaluation reports
19
26 April 2012 April 26, 2012
Mendampingi Dekom Kunjungan kerja ( Kunker ) Distrik Seputih UU Buma. Accompanyng commissioners for work visit to Distrik Seputih UU Buma
Risalah rapat Meeting minutes
20
30 April 2012 April 30, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
21
24 Mei 2012 May 24, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
22
6 Juni 2012 June 6, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan. Attending joint meeting and work meeting of commisoners
Risalah rapat Meeting minutes
23
13 – 15 Juni2012 June 13 – 15, 2012
Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Banyuasin UU Beka, Beta, dan Betu. Accompanyng commissioners for work visit to District of Banyuasin UU Beka, Beta and Betu.
Laporan Kunker Work visit reports
24
28- 29 Juni 2012 June 28- 29, 2012
Kunjungan kerja Komite Audit untuk Evaluasi UU Buma . Work visit of Audit committee for evaluating UU Buma .
Laporan disampaikan kepada Dewan Komisaris Report conveyed to the board of commissioners
25
3 - 5 Juli 2012 July 3 – 5, 2012
Mendampingi Komisaris untuk Evalusi UU Rapi dan Eks PT ADP. Accompanying commissioners for evaluating UU Rapi and Eks PT ADP.
Laporan Kunjungan Visit report
26
13 Juli 2012 July 13, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi PTP N VII. Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Laporan Risalah rapat . Meeting minutes reports
27
14 Juli 2012 July 14, 2012
Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Way Seputih UU Patu. Accompanying commissioners for work visit to District of Way Seputih UU Patu
Laporan Kunker Work visit report
28
27 Juli 2012 July 27, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending work meeting with commissioners
Risalah rapat Meeting minutes
Tata Kelola Perusahaan
Kegiatan Activities
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Hasil yang dicapai Achieved results
Laporan Keuangan Audit Audited Report
165
166
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No
Tanggal Date
Kegiatan Activities
Hasil yang dicapai Achieved results
29
1 Agustus 2012 August 1, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi PTPN VII (Persero). Attending joint work meeting betwwen commisoners and the bord of directors of PTPN VII ( Persero )
Risalah rapat Meeting minutes
30
2 Agustus 2012 August 2, 2012
Mendampingi Dekom Kunker ke Distrik Muara Enim, UU Suli. Accompanyng commissioners for work visit to District of Muara Enim, UU Suli
Laporan Kunjungan Visit report
31
16 – 18 Agustus 2012 August 16-18-2012
Melakukan evaluasi produksi sebagai tindak lanjut temuan Dekom. Evaluating production as a follow-up findings by commissioners
Laporan Evaluasi Evaluation report
32
29-30 Agustus 2012 August 29-30, 2012
Melakukan evaluasi produksi sebagai tindak lanjut temuan Dekom. Evaluating production as a follow-up findings by commissioners
Laporan Evaluasi Evaluation report
33
6 - 10 September September 6-10, 2012
Mendampingi Kunker Dekom ke UU Beki, Resa, dan UU Bege Afd. Kalianda. Accompanyng commissioners for work visit to UU Beki, Resa dan UU Bege Afd. Kalianda
Laporan Kunker Dekom Report of Commissioners’ Work visit
34
1- 3 Oktober 2012 October 1-3, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi kelapa sawit. Accompanyng commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill day Reports of Field day and Mill day
35
21- 24 Oktober 2012 October 21-24, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi kelapa sawit. Accompanyng commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill day Reports of Field day and Mill day
36
30 Oktober 2012 October 30,2012
Mengikuti Rapat Kerja Gabungan antara Dekom Dengan Direksi PTP N VII ( Persero ). Attending Joint work meeting between Commissioners and directors of PTP N VII ( Persero )
Risalah Rapat gabungan Joint Meeting minutes
37
5-7 November 2012 November 5-7, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi Kelapa Sawit. Accompanying commissioners for work visit in Filed day and Mill day on oil palm commodities
Laporan Field day dan Mill day Reports of Field day and Mill day
38
8 November 2012 November 8, 2012
Rapat Pembahasan RKAP 2013. Attending a meeting on RKAP 2013
Laporan rapat Meeting reports
39
14 Nopember 2012 November 14, 2012
Mengikuti rapat Dekom tentang Buku Manual GCG yang disampaikan oleh Tim BPKP Lampung. Attending a meeting with commissioners about manual book of GCG conveyed by BPKP Lampung team
Risalah rapat Dekom Meeting minutes of the board of commissioners
40
26-28 Nopember 2012 November 26-28, 2012
Mendampingi Dewan Komisaris Kunker dalam rangka Filed day dan Mill day komoditi karet . Accompanying commissioners for work visit in Filed day and Mill day on rubber commodities
Laporan Field day dan Mill day Reports of Field day and Mill day
41
7 Desember 2012 December 7, 2012
Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris. Attending a work meeting with the board of commissioners
Laporan Risalah rapat Meeting minutes reports
42
10-12 Desember 2012 December 10-12, 2012
Evaluasi Pengadaan Barang dan jasa. Evaluating Goods and services procurement
Laporan evaluasi Evaluation reports
43
13 Desember 2012 December 13, 2012
Mengikuti Rapat Gabungan antara Dekom dengan Direksi. Attending Joint work meeting between Commissioners and directors of PTP N VII ( Persero )
Risalah rapat disampaikan kepada Dekom. Meeting minutes conveyed to the bord of commissioners
44
17 Desember 2012 December 17, 2012
Rapat komite Audit dengan Direksi N7, KAP untuk membahas jadwal rencana audit tahun buku 2012. Attending a meeting of Audit committee with directors of N7, KAP to discuss plan schedules for financial year 2012.
Risalah rapat Meeting minutes
45
21 Desember 2012 December 21, 2012
Mengikuti Rapat pembahasan RJPP 2012 - 2017. Attending the meeting of RJPP 2012 – 2017
Risalah rapat Meeting minutes
46
22 Desember 2012 December 22, 2012
Mendampingi Kunker Dekom ke UU Resa. Accompanying commissioners for work visit to UU Resa
Laporan Kunjungan Visit report
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
167
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris
The Risk Management Committee was established by Decree of the board
No:KEP-08/ DK.VII/02/2012 tanggal 27 Februari 2012 dengan tugas
of commissioners No. BOC: KEP-08 / DK.VII/02/2012 dated February 27,
dan wewenang untuk melakukaan pengelolaan risiko Perusahaan
2012 with the duty and authority to run overall risk management of the
secara menyeluruh.
company.
Komposisi dan Independensi Komite Manajemen Risiko
Composition and independence of the Risk Management Committee
Anggota Komite Manajemen Risiko PTPN VII (Persero) tidak
Members of the Risk Management Committee of PTPN VII (Persero) do not
berasal dari Karyawan PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai
from Employees of PTPN VII (Persero) and do not have a conflict of interest,
benturan kepentingan, bukan pelanggan dan bukan supplier
not customers and not the suppliers of PTPN VII. Commissioners appoint
PTPN VII Persero). Komisaris mengangkat dan memberhentikan
and remove the Chairman / Members of the Committee by Commissioner
Ketua/Anggota Komite melalui Surat Keputusan Komisaris dan
Decree and inform it to the Ministry of State Owned Enterprises as a
disampaikan pada Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
shareholder. In carrying out the tasks of the Risk Management, the BOC
Dalam melaksanakan tugas-tugas Komite Manajemen Risiko,
personnel have completed the Risk Management Committee as follows:
Dewan Komisaris telah melengkapi personil Komite Manajemen Risiko sebagai berikut: Ketua : M.Saleh S. Ali
Chief
: M.Saleh S. Ali
Member
: Roni P. Sitorus
Anggota : Roni P. Sitorus
P. Ronnie Sitorus
P. Ronnie Sitorus
Dilahirkan di Porsea, 20 Desember 1950. Mendapat gelar Sarjana
Born in Porsea on December 20th, 1950. Awarded Bachelor Degree from
di Sekolah Tingga Ekonomi Mahardika Surabaya di tahun 1986, di
Mahardika Surabaya Economy College in 1986, and in 1979 continued his
mana di tahun 1979 sempat mengenyam pendidikan Ajun Akuntan
study at PAAP FE Accounting Ajun, Unair Surabaya.
PAAP FE Unair Surabaya. Perjalanan kariernya dimulai menjadi Forex drilling Coy of Indonesia
His career history was started as Forex Drilling Coy of Indonesia in 1971
di tahun 1971 dan Parker drilling coy of Indonesia Inc di tahun
and Parker Drilling Coy of Indonesia Inc. in 1972. He was joined with PTPN
1972. Beliau bergabung di lingkungan PTPN sejak tahun 1975.
since 1975. Started as PN/PTP Regional IV Inspection Staff, Surabaya
Bermula menjadi Staf Inspeksi PN/PTP Wilayah IV Surabaya di tahun
in 1979 - 1987 later served as PTP XXI - XXII Internal Audit Staff in 1987
1979-1987 kemudian menjadi staf SPI PTP XXI-XXII di tahun 1987
within three years. He was also appointed on several positions namely
selama 3 tahun. Ia juga sempat memengang beberapa posisi, di
Head of Internal Audit Division at PTP XXXI (1990 - 1996), Head of PTPN
antaranya Kepala Urusan SPI PTP XXXI (1990-1996), Kepala Urusan
VII Verification Bureau (1996- 1997) and Head of Internal Audit Division
VerifikasiPTPN VII (Persero) (1996-1997), dan menjadi Kepala Urusan
at PTPN VII (2004 -2006).
SPIPTPN VII (Persero) (2004-2006). Beliau memperoleh gelar Qualified Internal Auditor (QIA) pada
He was awarded Qualified Internal Auditor (QIA) Certification from Audit
Institut Pendidikan Pelatihan Audit dan Manajemen (IPPAM)
and Management Training and Education Center (IPPAM), Internal Audit
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPAI) di tahun 2006, ini juga
Education Foundation (YPAI) in 1996, and participated on several training,
pernah mengikuti beberapa pelatihan. Yaitu seminar ABC Sistem
namely ABC and its role system in enhancing Management Performance
Peranannya dalam Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja
Effectiveness and Efficiency (1994), LMUI Corporate Strategic Planning
Manajemen (1994); Lokakarya Perencanaan Strategis Perusahaan
Workshop and Goods and Procurement Application and Implication
LMUI dan Lokakarya Nasional, Aplikasi dan Implikasi Prosedur
Procedure on SOE/ROE Company National Workshop (1994), Financial
Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan BUMN/BUMD (1994);
Statement Analysis Workshop for Corporate Performance Assessment
Lokakarya Analisa Laporan Keuangan untuk Penilaian Kinerja
(1997), The Role Internal Auditing in Preventing and Detecting Corruption
Perusahaan (1997); Seminar The Role Internal Auditing Inpreventing
Seminar (2004) and FKSPI National Seminar (2006).
and Detecting Corruption (2004); dan Seminar Nasional FKSPI (2006).
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
168
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Duties and Responsibilities of Risk Management Committee
1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas
1. Conducting a review and providing recommendations on the
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan
effectiveness of risk management undertaken by Corporate Risk
Kerja Manajemen Risiko Perusahaan melalui pertemuan secara
Management Unit through regular meetings and other ways to discuss
berkala maupun cara lainnya untuk membahas progres dari
the progress of the stages of the duties and responsibilities performed
tahapan-tahapan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan
by the Risk Management Unit.
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. 2. Melakukan review atas penilaian risiko oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko terhadap rencana investasi perusahaan yang
2. Reviewing the risk assessment by the Risk Management Unit of the company’ on material investment plans.
material. 3. Melakukan pengawasan atas kegiatan Satuan Kerja Manajemen
3. Supervising over the activities of the Risk Management Unit in
Risiko dalam memantau pelaksanaan mitigasi resiko oleh unit-
monitoring the implementation of risk mitigation by related work units.
unit kerja terkait. 4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi Komite Manajemen Risiko oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
4. Supervising over the implementation of the recommendations of the Risk Management Committee by Risk management units.
5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kegiatan
5. Performing analysis and evaluation on the proposed Plans of Activities
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan review tahunan atas
and Budget (CBP) and the annual review of the Company’s Long-Term
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang diajukan oleh
Plan (RJPP) proposed by the Board of Directors.
Direksi. 6. Melakukan penelaahan atas informasi risiko dan manajemen risiko
6. Reviewing risk information and risk management of the company in
perusahaan dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan,
reports that will be published through the process:
melalui proses:
a. Discussion with management
a. Diskusi bersama dengan manajemen
b. Review the draft of a report to be published
b. Review atas draft dari laporan yang akan dipublikasikan 7. Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting pada unit-
7. Discussing important risks at units in the neighborhood of the company as needed.
unit di lingkungan perusahaan, sesuai kebutuhan. 8. Komite Manajemen Risiko harus menyampaikan laporan
8. The Risk Management Committee must submit a report of
pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat kerahasiaan maksimal,
implementation of special duties with high confidentiality at maximum
terbatas pada anggota Komite Manajemen Risiko dan anggota
level, limited to the members of the Risk Management Committee and
Dewan Komisaris
member of the Board of Commissioners
9. Melakukan self-evaluation dan self improvement terhadap efektivitas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko.
9. Performing self-evaluation and self-improvement of the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Peran Sekretaris Perusahaan pada PTPN VII (Persero) menjadi peran
The role of the Corporate Secretary at the PTPN VII (Persero) becomes a very
yang sangat utama pada penyampaian informasi kepada masyarakat.
major role in delivering information to society. Such role of the Secretariat
Peran tersebut melekat pada bagian Sekretariat Perusahaan
is attached to the company’s independent secretariat unit in both company
yang independenbaik di perusahaan maupun kepada unit usaha
and other business units. In addition, the Company Secretary is directly
yang lain. Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
responsible to the Board of Directors so that it enables Company Secretary
langsung kepada Direksi sehingga hal ini memungkinkan Sekretaris
to take action on behalf of the Company in dealing with outsiders and
Perusahaan bertindak mewakili Perusahaan dalam berhubungan
duties to manage the information related to the policies and activities
dengan pihak luar dan bertugas untuk mengelola informasi yang
of the company
berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) saat ini dijabat oleh Sonny
The Corporate Secretary of PTPN VII (Persero) currently is Sonny
Soediastanto, S.H. menggantikan sekretaris perusahaan yang
Soediastanto, SH who replaces the previous company secretary, Budi
sebelumnya yaitu Budi Santoso, S.H. yang telah menjadi Direktur
Santoso, SH who has become the Director of Human Resources & General
SDM & Umum PTPN VII (Persero). Mengawali karir sebagai karyawan
Affair of PTPN VII (Persero). He began his career as an employee of Tjiwi
Tjiwi Kimia pada tahun 1984 selama 1 tahun, dan kemudian di
Chemistry in 1984 for 1 year, and then in the plantation in 1985 at PTP XXII
bidang perkebunan pada tahun 1985 di PTP XXII sebagai calon
he became a prospective employee. After 3 months for work probation,
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
169
pegawai trainee. Setelah menjalani 3 bulan masa percobaan,
he was appointed as staff of Bunga Mayang PG Office at PTPN XXXI until
diangkat menjadi anggota staf Kantor PG Bunga Mayang di PTPN
then he was believed to be a staff member of the Office of the Board of
XXXI hingga kemudian dipercaya untuk menjadi anggota staf Kantor
Directors PTPN XXXI. After the merger of X PTP, PTP XXXI and PTPXXII
Pusat PTPN XXXI. Setelah adanya penggabungan PTPN X, PTPN
that later became PTPN VII, he was appointed to serve as a Special Land
XXXI, dan PTPNXXII menjadiPTPN VII (Persero) beliau dipercaya
Acquisition Team in 1990. With the completion of the task of liberation,
untuk menjabat sebagai Tim Khusus Pembebasan Lahan pada
he was appointed Chief of the General Affairs Section in 1996, and served
tahun1990. Dengan selesainya tugas pembebasan tersebut, beliau
as Head of the Agrarian Law in 1999. In 2000, after the advent of passing
diangkat sebagai Kepala Urusan Bagian Umum pada tahun 1996, dan
process with class adaptation, he was believed to be Chief of General Affair,
sempat menjabat sebagai Kepala Urusan Hukum Agraria pada tahun
Social & security in general Section. Then in 2001, the Industrial Secretariat
1999. Pada tahun 2000, setelah adanya proses inpassing dengan
was formed and with the course of the Community Relations section, he
penyesuaian golongan, beliau dipercaya menjadi Kepala Urusan
became the Chief of Community Relations, Public relations department. To
Umum, Sosial, & Keamanan pada Bagian Umum. Kemudian pada
fill the vacant position of the company Secretary who previously appointed
tahun 2001 bagian Sekretariat Perusahaan terbentuk dan dengan
as Director of Human Resources & General Affair, he was appointed as
adanya urusan Hubungan Masyarakat pada bagian tersebut, beliau
Company Secretary of PTPN VII (Persero) on the Board of Directors Decree
diangkat menjadi Kepala Urusan Hubungan Masyarakat. Humas
No. 7.6/KPTS/242/2010.
dan untuk mengisi kekosongan jabatan Sekretaris Perusahaan yang telah diangkat sebagai Direktur SDM & Umum, maka beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/KPTS/242/2010.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Duties and Responsibilities of Corporate Secretary
1. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan
1. Carrying out activities related to the public relations function
masyarakat. 2. Melaksanakan fungsi manajemen pada bidang tugas
2. Carrying out the functions of management in the field of secretarial duties
kesekretariatan. 3. Bertindak sebagai pengelola dan penyedia informasi bagi
3. Acting as a manager and provider of information to the Company
Perusahaan berkaitan dengan pasar modal (Investor Relations)
relating to the capital market (Investor Relations), and Corporate
dan penerapan Tata Kelola Perusahaan.
Governance
4. Mewujudkan penyediaan informasi berbasis web dengan menggunakan aplikasi terintegrasi.
4. Realizing the provision of web-based information by using integrated application
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Task Implementation Of Corporate Secretary
Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan
During 2012, the Company Secretary carried out the following activities:
kegiatan sebagai berikut :
No
Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanan
Tempat Place
Uraian Agenda
1
03 Januari 2012 January 03, 2012
Jakarta Jakarta
Rapat Pembahasan Final RKAP 2012
Jakarta Jakarta
- Pengesahan RKAP 2012 oleh Dewan Komisaris : a. RKAP Tahun 2012. b. RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012. c. KPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen. d. Pembahasan hal strategis lain. - Penandatanganan PKB untuk periode tahun 20122013, antara manajemen PTPN VII (Persero) dengan SPPN VII (Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara).
2
14 Januari 2012 January 14, 2012
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Detail of Agenda Final Discussion meeting of RKAP 2012 - Ratification of RKAP 2012 by the Board of Commissioners: a) CBP in 2012. b) RKA of Partnership and Community Development Program in 2012. c) KPI set out in the Contract Management. d) Discussion of other strategic matters. - The signing of the CBA for the period 2012-2013, between management PTPN VII (Persero) and SPPN VII (Nusantara Plantation Workers’ Union).
Laporan Keuangan Audit Audited Report
170
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No
Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanan
Tempat Place
3
17 Januari 2012 January 17, 2012
Kantor Kementerian BUMN, Jakarta SOEs Ministry office , Jakarta
Rapat pembahasan rencana IPO PTPN VII (Persero)
plan Discussion meeting of IPO PTPN VII (Persero)
4
19 Januari 2012 January 19, 2012
Kantor BPK, Jakarta Financial Investigation Bureau Office, Jakarta
Rapat dengan BPK, penjelasan tentang laporan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK-RI.
Meeting with BPK (Financial Investigation Bureau), an explanation of the follow-up monitoring report on the results of BPK-RI.
Uraian Agenda
Seminar of Communications Forum on SOE Investment with the subject: - “SOE as a driver of Indonesia’s economy”. - Strategic Projects of SOEs by Restructuring & Strategic Planning devision.
5
02 Februari 2012 February 02, 2012
Jakarta Jakarta
6
07 Februari 2012 February 07, 2012
Kantor Kementerian BUMN, Jakarta SOEs Ministry office , Jakarta
Rapat Pembahasan IPO PTPN VII (Persero) bersama Deputi Bidang Restrukturisasi & Perencanaan Strategis BUMN.
Discussion Meeting on IPO PTPN VII (Persero) with Deputy of Restructuring & Strategic Planning of SOE
Jakarta Jakarta
Penandatanganan dengan Notaris N.M Dipo Nusantara PUA UPA, SH. Berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII kepada Menteri Hukum dan HAM.
Notary Signing with NM Dipo Nusantara,UPA PUA, SH. Related to the extension of the working term of members of the Board of Directors of Company of PT Gardening Nusantara VII to the Minister of Justice and Human Rights.
7
11 Februari 2012 February 11, 2012
8
16 Februari 2012 February 16, 2012
9
03 Maret 2012 March 03, 2012
Seminar Forum Komunikasi Investasi BUMN dengan pokok bahasan :
Detail of Agenda
Kantor DPR RI, Jakarta RDP dengan Komisi VI DPR RI Indonesian legistilative Agenda penjaringan masukan dalam rangka Panja assembly , Jakarta Kelapa Sawit dan Karet. Kementerian BUMN, Jakarta SOEs Ministry office, Jakarta
RDP with Commission VI of the House of Representatives Agenda of getting inputs for working committee of oil palm and rubber.
Rapat koordinasi membahas perubahan anggatan dasar Coordination meeting to discuss changes to the perusahaan. company’s statutes. Joint Meeting (Board of Directors and Board of Commissioners) agenda: - Work Program Evaluation of Directors of Plantation Nusantara VII (Persero). Discussion on the proposal to approve on corporate strategic matters.
10
01 Mei 2012 May 01, 2012
Jakarta
Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris) Agenda : - Evaluasi Program Kerja Direksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). - Pembahasan mengenai usulan persetujuan beberapa hal strategis korporasi.
11
04 Mei 2012 May 04, 2012
Kementerian BUMN, Jakarta SOEs Ministry office, Jakarta
Rapat penjelasan perubahan anggaran dasar dan penyampaian Keputusan Pemegang Saham tentang perubahan anggaran dasar masing-masing BUMN.
Explanation meeting on charter changes and presentation of Shareholders’ Decision on charter change in each SOE. - Meeting with IT Consultant Evaluation of Bids and Beauty Contest of IT Consultants for the procurement of IT consulting services and integrated information systems development / ERP company. - Pre-AGM Meeting Introduction Meetings & Pre AGM Preparing technical maintenance Extraordinary AGM on Statute Changes.
12
11 Mei 2012 May 11, 2012
Kantor LO, Jakarta LO office, Jakarta
- Rapat Konsultan TI Evaluasi Penawaran dan Beauty Contest Konsultan TI untuk pelaksanaan pengadaan jasa konsultan TI pengembangan sistem informasi terintegrasi / ERP perusahaan. - Rapat Pra RUPS.
13
15 Mei 2012 May 11, 2012
Jakarta
Rapat Pendahuluan & Pra RUPS Persiapan teknis penyelenggaraan RUPS Luar Biasa Terkait Perubahan Anggaran Dasar.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
No
Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanan
Tempat Place
| Laporan Tahunan 2012
Uraian Agenda
Detail of Agenda
Rapat Gabungan (Direksi dengan Dewan Komisaris) Membahas persiapan rapat RUPS Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2011, serta progres report permalahan perusahaan.
Joint Meeting (Board of Directors with the Board of Commissioners) meeting to discuss the preparation of AGM on Annual Financial Statements of 2011, as well as progress reports of company problems..
14
25 Mei 2012 May 25, 2012
Jakarta
15
29 Mei 2012 May 29, 2012
UU Cima
Rapat Koordinasi di UU Cintamanis berkaitan dengan penanganan permasalahan sosial.
Coordination Meeting in UU Cintamanis concerning the handling of social problems.
Jakarta Surabaya
- Rapat RUPS Laporan Tahunan Tahun 2011 - Acara Forum Humas BUMN. Dalam rangka Rapat Tahunan FH BUMN, mendiskusikan tentang peran strategis humas berkaitan dengan citra perusahaan dalam menangani media, melalui pendekatan Teknologi Informasi, dan media sosial internet.
- AGM Meeting of Annual Report of 2011 - Public Relations Forum Event of SOEs for FH SOE Annual Meeting, to discuss the strategic roles of public relations related to the image of the company in dealing with the media, through the approach of Information Technology and Internet social media.
Sosialisasi peraturan menteri BUMN : - Peraturan Menteri BUMN No. PER.01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan konsep parameter pengukuran GCG.
Socialization on laws and regulations of SOE s Minister : - Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No.. PER.01/MBU/2011 in applying Good Corporate Governance (GCG) in SOE and concept of measurement parameters of GCG - Regulation of the Minister of SOEs No.PER-03/MBU/2012 on Guidelines for Appointment of Members of the Board of Directors and Member of the Board of Commissioners of state-owned Subsidiary.
16
17
11 Juni 2012 June 11, 2012
21 Juni 2012 June 21, 2012
Palembang - Peraturan Menteri BUMN No.PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
18
03 Juli 2012 July 03, 2012
Kantor RNI, Jakarta RNI office, Jakarta
19
11 Juli 2012 July 11, 2012
Palembang
20
17 Juli 2012 July 17, 2012
Jakarta
21
20 Juli 2012 July 20, 2012
Palembang
22
28 Juli 2012 July 28, 2012
31 Juli 2012 July 31, 2012
23
Tata Kelola Perusahaan
Rapat dengan RNI untuk penyamaan format RDP untuk rapat dengan Panja Gula DPR RI. Acara MoU dengan Pangdam - Rapat dengan Kuasa HukumPTPN VII (Persero) Rencana Perubahan Anggaran Dasar terkait dengan Perubahan Modal Ditempatkan/disetor. - Rapat di Kementerian BUMN Penyerahan keputusan pencabutan terhadap keputusan perubahan Anggaran Dasar penyesuaian dengan SK-164/MBU/2012.
Meeting with RNI for RDP equation format for a meeting with Sugar Committee from the House of Representatives Signing memorandum of understanding with Commander of Indonesian Army - Meetings with Attorney ofPTPN VII (Persero) Planning for amendments related to Capital changes Issued / paid. - Meeting at the Ministry ofSOE Submission of the revocation decision on adjustments decision over statutes to the amendment SK-164/MBU/2012.
Koordinasi dengan Media perihal kasus sosial yang terjadi di UU Cintamanis.
Coordination with social media regarding cases that occurred in UU Cintamanis.
UU Suli
Safari Ramadhan, melaksanakan program perusahaan menjalin komunikasi intens dengan unit Kerja perusahaan.
Safari Ramadhan, implementing company programs to establish communication with the intense work unit of the company.
Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Agriculture ministry office, Jakarta
Sosialisasi Permen ESDM bersama Direktur Utama. Menindaklanjuti PP No.15 Tahun 2012 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak khususnya pelarangan penggunaan Jenis BBM Tertentu berupa minyak solar
Socialization of Minister Regulation of EMR wit the President Director, explained in minister regulation of ESDM No.12 ,2012 No.15 Year 2012, on forbidding Consumption of particular in form of diesel oil fuel
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
171
172
PTPN VII
No
| Laporan Tahunan 2012
Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanan
Tempat Place
Uraian Agenda
Detail of Agenda
Pertemuan dengan DPD RI Pembahasan dengan Pansus Konflik Agraria dan Sumberdaya Alam DPD RI terkait konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Meeting with Indonesian Regional Representatives Council (DPD) Discussions with the Special Committee on Agricultural and Natural Resource of DPD related to agrarian Conflict that occurred in Ogan Ilir regency in South Sumatra.
24
04 Agustus 2012 August 04 2012
Palembang
25
08 Agustus 2012 August 08, 2012
UU Ketahun
Safari Ramadhan, melaksanakan program perusahaan menjalin komunikasi intens dengan Unit Kerja perusahaan.
Safari Ramadhan, implementing company programs to establish communication with the intense work unit of the company
26
10 Agustus 2012 August 10, 2012
Jakarta
Rapat membahas tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Meeting to discuss about changing the Articles of Association of the Company.
Sosialisasi Program Privatisasi BUMN. - Kebijakan privatisasi BUMN. - Lesson Learned Privatisasi BUMN dari Perspektif Regulacy Maker. - Lesson Learned Privatisasi BUMN dari perspektif independent oleh pengamat ekonomi. - Tinjauan aspek legal atas privatisasi BUMN.
Socialization of SOE Privatization Program - Privatization policy of SOE - Lesson Learned from the Privatization Regulacy Maker’s Perspective - Lesson Learned from the Privatization from independent perspective by economists. - Overview of the legal aspects of the privatization of state enterprises.
Pertemuan Teknis Pekerjaan Karya Bakti Dalam rangka pelaksanaan Pekerjaan Karya Bakti Kodam Sriwijaya Palembang di UU Cinta Manis.
Technical meeting of karya bakti In order to implement Karya bakti of Kodam Sriwijaya Palembang in UU Cinta manis.
27
06 Sept 2012 Sept 06, 2012
Palembang
28
16 Sept. 2012 Sept 16. 2012
Palembang
29
04 Oktober 2012 October 04, 2012
30
11 Oktober 2012 October 11, 2012
31
18 Oktober 2012 October 18, 2012
Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Industrial ministry office ,Jakarta Jakarta
Jakarta
Kementerian BUMN, Jakarta SOEs Ministry office, Jakarta
Tangerang 32
31 Oktober 2012 October 31, 2012
Kantor LO, Jakarta LO office, Jakarta
- Presentasi Penjurian Primaniarta Award, penghargaan di bidang komoditas impor nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. - PORSENI BUMN 2012, mendampingi timPTPN VII (Persero) dalam agenda Kementerian BUMN, dalam rangka menjalin komunikasi dan interkasi antar BUMN.
- Presentation to judge Primaniarta Award, an award in the field of national import commodities held by the Ministry of Industry. - PORSENI BUMN 2012, accompanyingPTPN VII (Persero) team on the agenda of Ministry of SOE, in order to establish communication and interaction between SOEs.
- Rapat BOD di Kantor LO Jakarta. - Penugasan SDM untuk mengikuti seminar.
- BOD meeting in LO office, Jakarta. - Deployment of human resources member for a seminar.
Rapat Koordinasi Pembahasan bersama perwakilan BUMN yang berada pada wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bali, terkait rencana kunjungan kerja Komisi VI DPR RI pada Reses Masa Persidangan I Tahun 2012-2013. - Sosialisasi Pengembangan Kewirausahaan Nasional dalam rangka Peningkatan Industri dan Perdagangan bersama Menko Bidang Perekonomian. - Persiapan Rapat Gabungan dengan Kabag Tanaman, Kabag Anggaran, dan Kabag Akuntansi & Keuangan. - Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris) Agenda : 1. Evaluasi Realisasi kinerja s/d September 2012 2. Proyeksi Pencapaian Kinerja s/d akhir tahun 2012. 3. Kebijakan RKAP 2013.
Coordination Meetings Discussion with delegation of SOE situated in North Sulawesi Province, South Sumatra Province and Bali Province, concerning work visit plans of House of Representatives Commission VI at recess time, 2012-2013. - Socialization of National Entrepreneurship Development in order to increase Industry and Trade with Minister for Economic Affairs. - Preparation of Joint Meeting with Head of Plant, Head of Budget and Accounting & Finance division. - Joint Meeting (Board of Directors and Board of Commissioners) Agenda: 1. evaluations on Implementation performance until September 2012 2. Performance Achievement projection until the end of 2012. 3. RKAP policy in 2013
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
No
33
Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanan
08 November 2012 Nov 08, 2012
Tempat Place Kantor LPP, Yogya. LPP office, Yogya. Palembang
34
15 November 2012 Nov 15, 2012
Kantor LO, Jakarta LO office, Jakarta
35
01 Desember 2012 Dec 01, 2012
Jakarta
36
20 Des 2012 Dec 20, 2012
Jakarta
| Laporan Tahunan 2012
Uraian Agenda
173
Detail of Agenda
- Diskusi Panel Holding BUMN Perkebunan Untuk menyamakan persepsi dan pemahaman holding BUMN Perkebunan - Kunker Komisi VI DPR RI Pertemuan dengan jajaran Direksi PTPN I, II, III, IV, V, VI, VII, PT Pertani, PT SHS, dan PT Pusri Palembang.
- Holding Panel Discussion with SOE of plantation for the same perception and understanding - Work Visit of Representatives Commission VI Meeting with the Board of Directors of PTPN I, II, III, IV, V, VI, VII, PT Pertani, PT SHS, and PT Pusri Palembang.
Presentasi Draft Board Manual oleh BPKP Provinsi Lampung
Presentation of Draft Board Manual by BPKP Lampung province
Pembahasan RKAP 2013
Discussion on RKAP 2013
Sosialisasi SMS Gateway. SMS Gateway merupakan teknologi informasi yang akan diaplikasikan untuk mengakomodasi penyampaian informasi perusahaan kepada insan perusahaan.
Socialization of SMS Gateway. SMS Gateway is an information technology that will be applied to accommodate the delivery of information to employees of companies.
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam aktivitasnya
In its activities, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) formed a unit of
membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian Satuan
Internal Audit called Internal Audit Unit, IAU (Satuan Pengawasan Intern).
Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang objektif
IAU is an objective and independent supervisor, and designed to provide
dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah
added value in improving the performance with respect to the principles of
dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip
good corporate governance in a new paradigm as an evaluator, catalyst,
Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru
and consultant.
sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan. SPI (Satuan Pengawasan Intern) merupakan Unit Audit Internal
IAU (Internal Audit Unit) is an Internal Audit Unit which chaired by the
yang dalam aktivitasnya diketuai oleh Kepala Bagian. Kepala Satuan
Head of Department. The Head of Internal Audit Unit shall be appointed
Pengawasan Intern diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
and dismissed by the President Director with the approval of the
dengan persetujuan Dewan Komisaris. sesuai SK Direksi No. 7.6/
Board of Commissioners in accordance with Directors’ decree . No. 7.6/
Kpts/529/2012 tanggal 28 September 2012 terhitung mulai tanggal
Kpts/529/2012 dated September 28, 2012 started from October 1, 2012,
1 Oktober 2012 Kepala Bagian SPI di jabat oleh Ir. Sunaryanto Purwo
the Head of IAU is chaired by Ir. Sunaryanto Purwo who oversees 15 (fifteen)
yang membawahi 15 (lima belas) orang Auditor Internal.
Internal Auditors.
Profesi seorang Auditor Internal dalam meningkatkan kompetensinya
Internal Auditors in improving their competence are provided with
dibekali dengan Pendidikan dan Latihan (Diklat) khusus Auditor yang
education and special training for Auditors hosted by PPA & K :
diselenggarakan oleh PPA&K dengan tahapan Diklat antara lain: - Dasar Dasar Audit.
- Audit Basics
- Audit Operasional.
- Operational Audit
- Komunikasi dan Psikologi Audit.
- Communication and Psychology Audit
- Audit Kecurangan.
- Fraud Audit
- Pengelolaan Tugas Tugas Audit.
- Task management of Audit
- Pengukuhan /Sertifikasi gelar PIA (Profesional Internal Auditor)
- Certification degree of PIA (Professional Internal Auditor)
Dalam Struktur Organisasi atau Kedudukan Unit Audit Internal
According to Organization Structure, Internal Audit Unit is directly under
berada langsung di bawah Direktur Utama, sedangkan uraian
the President Director, with the following job descriptions:
tugasnya meliputi:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
174
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
- Melakukan pemeriksaan operasional perusahaan bidang Tanaman,
- Performing field inspection of Plant operations, Manufacturing and
bidang Pengolahan dan Teknik serta bidang Administrasi
Engineering and fields and Financial Administration, HR and general affairs.
Keuangan, SDM, dan Umum. - Melakukan penelaahan sistem pengendalian internal perusahaan.
- Reviewing the company’s internal control system.
- Memberikan rekomendasi dalam upaya peningkatan efektivitas
- Providing recommendations in an effort to increase the effectiveness
pencapaian strategi bisnis perusahaan dan memiliki wewenang
of the achievement of the company’s business strategy and owning the
memberikan rekomendasi hasil-hasil pemeriksaan
authority to provide recommendations for audits results.
Berikut adalah strutur organisasi SPI PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Here is the organization structure of IAU at PT PTPN VII (Persero)
RUPS Kepala Bagian Head ofRUPS Department
Ir. H. Sunaryanto Purwo
Kaur Pengws. Op Bidang Tanaman Head Spv. Op Plant Div Ir. Ani Purwati, PIA
Kaur Pengws. Op Bidang Tek & Pengol Head Spv. Op Tech & Maintc. Div Supomo. ST
Kaur Pengws. Op Adm, Keu & SDM Head Spv. Op Adm. Financ & HR. Div M. Syafii Ritonga, SE
Staf Urusan : Affairs Staff:
Staf Urusan : Affairs Staff:
Staf Urusan : Affairs Staff:
1. Ir. Ali Fukri 2. Rahmadi 3. Yosep Hidayat 4. M. Zein Shousan, SP
1. Sutan IS. Nasution, ST 2. Agus Suroto, ST 3. Heru Gustian, ST
1. Woro Yudha M. SE. 2. Rosaria Indah H, SE 3.Yohanes P. Siagian, SE. 4. Adi Gunawan W, SE
Krani Kepala Head of Clerk Warjono
Krani Clerk Evayani
Agendaris Agenda Clerk Bernandino M. Marcos
Piagam Audit Charter
Audit Charter
Internal Audit Charter adalah piagam/ dokumen formal yang
Internal Audit Charter is a charter / formal document which is the
merupakan pengakuan eksistensi dan komitmen Direksi PT
recognition of the existence and the commitment of the Board of Directors
Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang meliputi kedudukan SPI
of PT. Plantation Nusantara VII (Persero) which includes the position
sebagai Organisasi Internal Audit, ruang lingkup tugas, tanggung
of Internal Audit unit (IAU) as an organization, with scopes of duties,
jawab pelaporan, wewenang dan peranan, serta standar profesi
report responsibilities, authorities and roles, as well as the internal audit
auditor internal. Internal Audit Charter disusun untuk menjadi pedoman
profession standards. Internal Audit Charter is drafted to serve as guidelines
bagi para Auditor Internal agar dapat melaksanakan tugas secara
for the Internal Auditor in order to carry out the tasks optimally, and known
optimal, serta diketahui oleh Auditee/ pihak-pihak lain yang terkait
by the audited people / other related parties in order to create mutual
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
175
agar dapat saling tercipta pengertian dan kerjasama yang baik dalam
understanding and good cooperation in realizing the vision and mission
mewujudkan Visi dan Misi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
of PT. Plantation Nusantara VII (Persero). With reference to the Internal
Dengan berpedoman kepada Internal Audit Charter, SPI diharapkan
Audit Charter, IAU is expected to generate an audit report that reaches
dapat menghasilkan suatu laporan audit yang mencapai standard
a certain standard and quality to support the activities of the company.
dan kualitas tertentu untuk mendukung aktivitas perusahaan.
Profil Kepala Bagian SPI
Head of Internal Audit Division
Satuan Pengawasan Internal (SPI) dipimpin oleh Ir. H. Musyafak
Internal Audit Division is supervised by Ir. H. Musyafak since August 15th,
mulai tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan tahun 2012, yang
2011 until 2012 that previously served as Bungamayang Business Unit
sebelumnya menjabat sebagai Manajer Unit Usaha Bungamayang.
Manager. Ir. H. Musyafak was later replaced by Sunaryanto Puwo.
Ir. H. Musyafak, kemudian digantikan oleh Sunaryanto Purwo. Sunaryanto Purwo
Sunaryanto Purwo
Lahir di Surabaya, tanggal 21 Desember 1957, meraih gelar S-1 dari
Born in Surabaya on December 21st, 1957, awarded Bachelor Degree from
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Memulai karier sebagai
Agriculture Faculuty, Universitas Brawijaya. Started his career as Plantation
Asisten Tanaman di beberapa Unit Usaha antara lain di Unit Usaha
Assistant in several Business Units namely Bekri Business Unit in 1983 - 1986
Bekri tahun 1983-1986 dan Unit Usaha Bergen tahun 1986-1990,
and Bergen Business Unit in 1986 - 1990, hereinafter in 1990 - 1992 was
kemudian di tahun 1990-1992 dimutasikan sebagai Staf Bagian
mutated as Plantation Division Staff at Head Office. In 1992 0 1994 was
Tanaman di Kantor Pusat. Tahun 1992-1994 diangkat sebagai Pjs.
appointed as Act. Head of Plantation Division Assistant at Beringin Business
Asisten Kepala Tanaman di Unit Usaha Beringin, lalu dimutasikan
Unit, and later mutated to Plantation Division at Head Office as Head of
ke Bagian Tanaman di kantor Pusat sebagai Kepala Urusan Adms.
Administratives and Investment Division in 1994 - 1997. In 1997 - 1999
& Investasi tahun 1994-1997. Pada tahun 1997-1999 diangkat
was appointed as Act. Manager at Way Lima Business Unit and was later
sebagai Pjs. Manajer di Unit Usaha Way Lima kemudian beliau
mutated as Manager at several business units namely Rejosari Business
dimutasikan sebagai Manajer Unit Usaha di beberapa Unit Usaha
Unit in 2001 - 2003, Bentayan Business Unit in 2003 - 2004. In 2004 - 2012
yakni Unit Usaha Rejosari tahun 2001-2003, Unit Usaha Bentayan
was mutated as Head of Plantation Division and since October 2012 served
tahun 2003 -2004. Tahun 2004-2012 dimutasikan sebagai Kepala
as Head of Internal Audit Division.
Bagian Tanaman dan terhitung sejak bulan Oktober 2012 menjabat sebagai Kepala bagian SPI.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal •
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
Membantu Direksi dalam pencapaian tujuan dankelangsungan
•
•
To assist the Board of Directors in achieving the set goals and continuity of the company.
perusahaan yang tertuang dalam RKAP. Bertindak sebagai pengawas/pengendalian internal yang
•
To acts as a supervisor / to charge of internal controls and Operational
bertugas melakukan Audit Operasional dan berperan
Audit role as evaluator, consultant and catalyst and to provide
sebagai evaluator, katalisator dan konsultan, serta memberi
recommendations that can be followed up.
rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti. •
Melakukan review (monitoring) atas rencana tindak lanjut
•
auditee untuk memastikan bahwa rekomendasi telah
that the recommendations have been implemented effectively and
dilaksanakan secara efektif dan efisien. •
To conduct a review (monitoring) on the auditee action plan to ensure efficiently.
Pada saat menjalankan tugas-tugas Audit Operasional di
•
While performing duties within the Company Operational Audit,
lingkungan Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Internal Audit Unit (IAU) based on the Internal Audit Charter (IAC) in
berpedoman pada Internal Audit Charter (IAC) sesuai SK
accordance with Director’s Decree No. 7:14 /
Direksi No. 7.14/ Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN RI No. PER-01/
Based on the Minister of State of State-Owned Enterprises’Decree
MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
No.PER-01/MBU/2011datedAugust 1, 2011 on the Implementation of
Perusahaan yang Baik pada BUMN pasal 28 butir 3, Kepala Satuan
Good Corporate Governance in SOEs Article28, paragraph 3, the Head of
Pengawasan Intern diangkat/diberhentikan oleh Direktur Utama
Internal Audit is appointed/dismissed by the President with the approval
dengan Persetujuan Dewan Komisaris, namun sampai dengan saat
of Board of Commissioners. But, until today the appointment/dismissal of
ini pengangkatan/ pemberhentian Kepala Satuan Pengawasan
the Head of Unit Internal Audit has been conducted by the Director without
Internal dilaksanakan oleh Direktur Utama tanpa persetujuan
the written consent of the Board of Commissioners. Description of Duties
tertulis dari Dewan Komisaris. Uraian pelaksanaan tugas dan
Implementation and Responsibilities of Internal Audit. Unit Internal Audit
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
176
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
tanggung jawab Unit Audit Internal Satuan Pengawasan Intern
is an independent organ that is part of the Company’s internal control
adalah organ independen yang merupakan bagian dari struktur
structure that serves to test and to evaluate the reliability and effectiveness
pengendalian internal Perusahaan yang berfungsi menguji dan
of the system of control of the Company as a whole.
mengevaluasi keandalan dan efektivitas sistem pengendalian Perusahaan secara keseluruhan. Peran Satuan Pengawasan Intern adalah membantu manajemen
Role of Internal Audit is to assist management in achieving corporate
dalam mencapai sasaran perusahaan. Untuk itu, Satuan Pengawasan
goals. Therefore, Internal Audit provides assistance in the form of analysis,
Intern memberikan bantuan berupa analisis, penilaian, rekomendasi,
assessment, recommendation, consultation and information about the
konsultasi, dan informasi mengenai aktivitas Unit Operasional
activities through the Operating Unit Director, with the aim of:
melalui Direktur Utama, dengan tujuan: •
Menjaga ketaatan terhadap system dan prosedur yang berlaku.
•
Maintain adherence to systems and procedures.
•
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya.
•
Improve the efficiency and cost effectiveness.
•
Manjaga keamanan asset perusahaan dari pemborosan,
•
Maintain the security of company assets, theft and loss.
•
Maintain accuracy of accounting/reporting, calculations/costing,
pencurian, dan kehilangan. •
Menjaga ketepatan pembukuan/pelaporan, perhitungan/ kalkulasi biaya, analisis ratio setiap Unit Usaha/Bagian/Distrik
ratio analysis of eachBusiness Unit/Section/District accordance with
sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku.
the applicable accounting policies.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control Systems
Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang
System of internal controlis a process that involves the Board of
melibatkan Dewan Komisaris, Manajemen, dan Personil lain,
Commissioners, management, and other personnel, designed toprovide
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
reasonable assurance of achieving the following three objectives:
pencapaian tiga tujuan berikut ini: •
Efektivitas dan efisiensi operasi,
•
Effectiveness and efficiency of operations,
•
Keandalan pelaporan keuangan,
•
Reliability of financial reporting,
•
Kepatuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
•
the Compliance on applicable law and regulation.
Auditor Intern SPI dalam melakukan evaluasi atas efektivitas
SPI Internal Auditors in the evaluation of the effectiveness of internal
sistem pengendalian intern berpedoman pada Internal Audit
control system based on the Internal Audit Charter (IAC) according
Charter (IAC) sesuai Surat Keputusan Direksi No. 7.14/Kpts/002/2011
to Directors Decree No.7.14/Kpts/002/2011 dated January 3, 2011, in
tanggal 03 Januari 2011 sehingga diperoleh hasil audit yang dapat
order to obtain results which can be accounted for audits and provide
dipertanggungjawabkan serta memberikan rekomendasi yang dapat
recommendations that can be followed. Consequently, it can improve the
ditindaklanjuti sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahan.
performance of the company.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern
Evaluation of the Effectiveness of Internal Control System
Sistem Pengendalian Intern telah berjalan secara efektif dan
Internal Control System has been running effectively and thoroughly in
menyeluruh selaras dengan 5 (lima) unsur Sistem Pengendalian Intern
tune with 5(five) elements of Internal Control System developed by the
yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations
Committee of Sponsoring Organizations of the Tread way Commission
of the Treadway Commission (COSO), yaitu:
(COSO), namely:
a. Lingkungan Pengendalian
a. Environmental Control
•
Integritas dan nilai-nilai etis yang dijaga dan ditunjukkan
•
management and the Workers, with the company’s code of conduct
perilaku perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi No. 7.6/
in accordance with Directors Decree No.7.6 / Kpts/335/2003 dated October 8, 2003.
Kpts/335/2003 tanggal 08 Oktober 2003. •
Integrity and ethical values maintained and demonstrated by
oleh Manajemen dan Pekerjanya, dengan adanya kode etik
Komitmen Manajemen terhadap kompetensi pekerja telah
•
Management commitment to worker competency has been running,
berjalan, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/
this is in accordance with Directors Decree No.7.6/Kpts/236/2006
Kpts/236/2006 tanggal 01 Juni 2006 tentang Pedoman Pembinaan
dated June 1, 2006 on Guidelines for Career Development Worker
Karier Pekerja PTPN VII (Persero), Direksi memiliki daftar rencana
PTPN VII (Persero), the Directors have a list of competent workers
pekerja yang kompeten untuk menduduki jabatan.
plan to hold a position.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
•
Filosofi dan gaya operasi Manajemen dengan budaya
•
Struktur Organisasi yang telah memadai dengan kebijakan dan
•
Management philosophy and operating style with the corporate The organizational structure has been adequated with the policies
praktik sumber daya manusia yang baik melalui sistem SDM yang
and practices of human resources either through integrated HR
terintegrasi dan cara pendelegasian wewenang dan tanggung
system and the delegation of authority and responsibility within
jawab dalam keseluruhan organisasi, sesuai Surat Keputusan
the overall organization, the Directors Decree No. 7.6/Kpts/519/2010 dated 30 November 2010.
Direksi No. 7.6/Kpts/519/2010 tanggal 30 November 2010. •
177
culture, adhere to the values of “promotion”
perusahaan, menganut tata nilai “ProMOSI” •
| Laporan Tahunan 2012
Hubungan yang kondusif dengan pihak pemerintah, badan
•
Favorable relations with the government, the board of legislator and other stakeholders, in support of sound management control.
legislatif dan stakeholders lainnya, dalam mendukung pengendalian manajemen yang sehat. b. Penilaian Risiko
b. Risk assessment
Perusahaan telah menerapkan Kebijakan Manajemen Risiko, sesuai
The companyhas implemented a Risk Management Policy, based on the
Surat Keputusan Direksi No. 7.14/Kpts/009/2011 tanggal 01 Maret
Directors Decree. No.7.14/Kpts/009/2011datedMarch 1, 2011, and the
2011, dan aplikasinya sebagai berikut :
application as follows:
•
Sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan
•
approach, especially in the field of plant equipment and process.
proses di pabrik. Laporan triwulan secara rutin disusun dan
Quarterly reports regularly compiled and reported to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee.
dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. •
Asesmen risiko bidang tanaman telah dilaksanakan pada setiap
•
Assessment of the risk of crop fields have been carried out on
komoditi, dan dilanjutkan bidang administrasi keuangan,
each commodity, and continued to the financial administration,
penyusunan laporan oleh setiap distrik dan disampaikan ke
preparation of reports by each district and submitted to the
Bagian SPI untuk selanjutnya disusun laporan agregat tingkat
Department of SPI and prepared for aggregates reports of the next level of the company.
perusahaan. •
By theend of December 2011was carried out risk-based audit
pendekatan audit berbasis risiko, terutama bidang alat dan
Asesmen risiko tahun 2011 telah dilaksanakan oleh masing-
•
Assessment of risk in 2011was implemented by each Section in the
masing bagian di Kantor Pusat, Bagian SPI melakukan kajian
Office of the Board of Directors, SPI Section conducts a study and
dan evaluasi terhadap laporan agregat risiko setiap bagian
evaluation on the report of the aggregate risk for each section.
tersebut. Untuk hal-hal lain yang terkait dengan program
For other matters relating toRisk Management program at PTPN
kerja Manajemen Risiko di PTPN VII (Persero), bagian SPI
VII (Persero), SPI determined to oversee the implementation of risk
bertekad untuk mengawal implementasi manajemen risiko
management in PTPN VII (Persero) and continually strive to carry out
di PTPN VII (Persero) dan terus berupaya untuk melaksanakan
the whole process of risk management in Section, Business Unit and
seluruh rangkaian proses manajemen risiko di bagian, unit
District.
usaha dan distrik. c. Control Activities
c. Kegiatan Pengendalian •
PTPN VII (Persero) telah menyusun buku Program Trasnformasi
•
PTPN VII (Persero) has compiled a Trasnformasi Business Program
Bisnis (PTB) yang merupakan panduan strategik dan panduan
book (PTB), the guiding strategi that can do operational guidance
operasional bagi setiap pekerja dan unsur pimpinan yang
to each employee and leadership elements which is set forth in
dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 7.6/SI/001/2010
Directors Decree No.7.6/SI/001/2010 dated February 1, 2010.
tanggal 01 Februari 2010. •
Direksi menyusun dan menyerahkan Rencana Jangka Panjang
•
Board of Directors prepares and submits the Long Term Plan (CPR)
(RJP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
and the Work Plan and Budget (CBP) to the Commissioner, for
kepada Komisaris, untuk mendapatkan persetujuan, Direksi
approval, the Board of Directors makes Operational Plan (RKO)
membuat Rencana Kerja Operasional (RKO) setiap tiga bulan
once every three months (quarterly), the Board of Directors sets
sekali (triwulan), Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan
operational policies and operational standards for running the
operasional dan standar operasional baku untuk menjalankan
action plansto implement the company’s strategy. Directors identify
rencana-rencana aksi guna menerapkan strategi perusahaan.
business opportunities with a proposalcontained the suggestions of
Direksi mengidentifikasi peluang bisnis dengan menyampaikan
the meeting treatise.
usulan yang tertuang dalam risalah rapat.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
178
PTPN VII
•
| Laporan Tahunan 2012
Direksi menetapkan Sistem Pengukuran Kinerja perusahaan,
•
dengan indikator kinerja yang mengukur capaian strategi
system, with performance indicators that measure outcomes
yang telah ditetapkan. Direksi menetapkan indikator kinerja
predetermined strategy. Directors establish performance indicators until business unitlevel.
sampai tingkat Unit Usaha. •
Direksi melakukan analisis terhadap capaian kinerja perusahaan
•
appropriate analyzes.
Perusahaan telah menerapkan program peningkatan mutu produk dan pelayanan secara berkelanjutan dalam Sistem
•
The Company has implemented a quality improvement program for sustainable products and services in Quality Management Systems
Manajemen Mutu (SMM), misal pembaharuan setiap tahun
(QMS), e.g update of ISO 9001 documents per year in 2000.
dokumen ISO 9001 tahun 2000. •
Board of Directors conducts an analysis of the company’s performance achievements and made decisions through
dan mengambil keputusan melalui analisis yang memadai. •
Board of Directors establishes corporate performance measurement
Direksi melaporkan pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja
•
Board of Directors reports the implementation of Performance
secara tertulis kepada Komisaris melalui Laporan Manajemen.
Management System in writing to the Commissioner through the
•
Dalam pelaksanaan kegiatan
Management Report.
•
Operasional, semua tercatat dengan akurat, dilakukan review
In the implementation of activities Operations, all recorded accurately, conducted a review of evaluation and accountability of
terdokumentasikan secara baik.
management reports documented properly. d. Information and Communication
d. Informasi dan Komunikasi •
•
evaluasi pertanggung jawaban dan laporan manajemen yang
Direksi telah membuat laporan berkala yang memuat
•
Board of Directors has made periodic reports containing the
pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
implementation of the Work Planand Budget (CBP), a monthly news
laporan berkala meliputi LM bulanan, laporan triwulan, dan
letter covering LM, quarterly reports and annual reports.
laporan tahunan. •
Direksi menyampaikan informasi yang relevan kepada
•
stakeholders lainnya antara lain laporan semester dan laporan
Directors convey information relevant to other stakeholders such as the report of the semester and annual reports.
tahunan. •
Direksi mendapatkan laporan berkala meliputi, LM bulanan,
•
laporan triwulan, dan laporan tahunan dari Unit Usaha. •
Dilaksanakannya rapat Direksi dengan Komisaris dan Direksi
reports and annual reports of the Business Unit. •
dengan Unit Usaha. •
Informasi dicatat dan dikomunikasikan kepada manajemen
e. Pemantauan
•
Information is recorded and communicated to management and others within organizational units that need it.
e. Monitoring
Pemantauan dalam pengendalian manajemen telah menilai
•
kualitas kinerja dari waktu ke waktu melalui Laporan Manajemen Telah dilakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan
Monitoring the management control has been assessing the quality of performance over time via the Report Management (LM), quarterly
(LM), evaluasi kinerja triwulan melalui RKO dan SPMK. •
Implementation of Board of Directors meeting with theCommissioner and the Board of Directors by Business Unit.
dan pihak lain dalam unit organisasi yang membutuhkannya.
•
Directors receive regular reports covering monthly report, quarterly
performance evaluation through RKO and SPMK. •
It has been monitoring the follow-up audit findings which is set out
audit yang diatur dalam Surat Instruksi No. 7.1/ SI/01/2010
in the Letter of Instruction No.7.1/SI/01/2010 dated August 24, 2010
tanggal 24 Agustus 2010 perihal monitoring Rencana Tindak
concerning monitoring inspection findings Follow-up Plan of Internal
Lanjut temuan pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern,
Audit. Monitoring was also conducted to follow-up confirmation
pemantauan juga dilakukan terhadap tindak lanjut penegasan
of the findings of the Board of Directors and also monitoring visits
hasil temuan kunjungan Direksi dan juga monitoring mitigasi
mitigating riskt hrough a risk-based audit.
risiko melalui audit berbasis risiko.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Akuntan Perseroan
Corporate Accountan
Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan
Here is Public Accounting Office that conducted the audit of Public
Keuangan Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir :
Accounting Firm for the latest 3 years:
Tahun Year
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Fee Audit Fee Audit
2012
KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston International KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston International
Rp675.000.000,- (termasuk PPN)
2011
(KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta (KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta
Rp685.000.000,- (termasuk PPN)
2010
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat (member firm of Grant Thronton) Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat (member firm of Grant Thronton)
Rp685.000.000,- (termasuk PPN)
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
179
180
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Pengendalian Risiko Risk Management
Manajemen Risiko adalah upaya mengelola risiko secara efektif agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan dampak risiko seminimal mungkin. Manajemen Risiko Korporasi di PTPN VII (Persero) diatur dalam suatu Kebijakan Manajemen Risiko yang dituangkan di dalam Surat Keputusan Direksi No. 7.15/Kpts/009/2011 tanggal 01 Maret 2011 dan disempurnakan dengan SK Direksi nomor 7.8/Kpts/017/2012 tanggal 01 November 2012. Risk management is an effort to manage risk effectively so that the determined goals may be achieved with very minimal risk. Corporation risk management in PTPN VII (Persero) is regulated in a risk management policy written in decree of board of directors No. 7.15/Kpts/009/2011 dated 01 Maret 2011 and perfected with decree of board of directors number 7.8/Kpts/017/2012 dated 01 November 2012.
Efektivitas Sistem Manajemen risiko diukur oleh beberapa unsur sebagai berikut
Effectivity of risk management system is measured by following factors:
1. Kesadaran, yaitu mengukur tingkat kesadaran para pemangku
1. Awareness, which is measuring awareness level of internal
kepentingan internal, baik terhadap risiko dan manajemen
stakeholders, both toward risk and risik managemnet in general and
risiko secara umum maupun penerapan manajemen risiko
implementation of risk management that is being done.
yang sedang dilangsungkan. 2. Reputasi, yaitu mengukur pandangan (serta penerimaan) para pemangku kepentingan internal terhadap penerapan
2. Reputation, which is measuring perspective (and acceptance) internal stakeholders toward implementation of risk management.
Manajemen Risiko. 3. Budaya, yaitu mengukur sejauhmana budaya sadar risiko
3. Culture, which is measuring how far culture of risk aware has roooted
telah mengakar yang melatarbelakangi pelaksanaan praktik
so that it can become the background of implementation for risk
Manajemen Risiko.
management practice
4. Keahlian, yaitu mengukur tingkat kompetensi para pemangku
4. Skill, which is measuring competency level of internal stakeholders in
kepentingan internal di bidang Manajemen Risiko guna
risk management field to support implementation of risk management.
menunjang penerapan manajemen risiko 5. Kepercayaan, yaitu mengukur sejauhmana tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan internal terhadap hasil dari
5. Trust, which is measuring how high trust level of internal stakeholders toward result of risk management implementation.
penerapan Manajemen Risiko. 6. Sumber Daya, yaitu mengukur sumber daya (khususnya SDM)
6. Resource, which is measuring resources (especially human resources)
perusahaan yang tersedia secara memadai guna menunjang
of company that are available sufficiently to support implementation
penerapan manajemen risiko.
of risk management.
7. Penerapan, yaitu mengukur seberapa jauh praktik Manajemen
7. Implementation, which is measuring how far risk management
Risiko serta pemeliharaan basis data / informasi manajemen
practice and maintenance of data basis/ information of company
risiko perusahaan telah didukung dengan proses otomatisasi
risk management have been supported by automation process based
berbasis teknologi informasi.
information technology.
8. Proses, yaitu mengukur seberapa jauh praktik Manajemen Risiko
8. Process, which is measuring how far risk management practice has
telah dilaksanakan dengan berbasis pada suatu metodologi
been implemented based on a methodology referred by best practice
yang dirujuk oleh praktik terbaik penerapan Manajemen Risiko.
of risk management
Hasil pengukuran 8 unsur terhadap efektivitas Sistem Manajemen
Based on the measurement result of 8 (eight) factors above toward
Risiko disimpulkan bahwa secara umum Sistem Manajemen Risiko
effectivity of risk management system, it can be concluded that generally
di PTPN VII (Persero) cukup berjalan dengan efektif dan masih
management risk system in PTPN VII (Persero) runs quite effectively and
terus dikembangkan, sesuai road map Manajemen Risiko PTPN VII
still needs to be developed, based on road map of PTPN VII (Persero) risk
(Persero). Hal ini di tandai dengan beberapa hal berikut :
management. It is marked with several following matters:
•
• Awareness of risk owner to do self risk assessment.
Kesadaran pemilik risiko, untuk melakukan swa asesmen risiko.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
•
181
Budaya sadar risiko cukup melekat pada pemilik risiko, hal ini
• Culture of risk aware is moderately attached by risk owner, it
ditandai dengan upaya melakukan kajian risiko dalam setiap
is characterized by having an effort to do risk analysis in every operational activity.
kegiatan operasional. •
| Laporan Tahunan 2012
Para pemangku kepentingan di bidang Manajemen Risiko sudah mampu melakukan kajian risiko secara mendalam, seperti
• All stakeholders in risk management field have been able to do risk analysis deeply , such as the use of risk analysis semi quantitatively.
penggunaan analisis risiko secara semi kuantitatif. •
Sumber daya yang tersedia cukup memadai, hal ini ditandai
• Available resources are quite sufficient, it is characterized by forming
dengan pembentukan Bagian Kepatuhan dan Manajemen
Division of obedience and risk management in headquarter and
Risiko di Kantor Pusat dan penetapan Agen Manajemen Risiko
determining risk management agent in every district/business unit.
di setiap Distrik/Bagian/Unit Usaha.
Berbagai Risiko-Risiko yang dihadapi Perusahaan antara lain
Various risks faced by companies are:
Pada tahun 2012 telah melaksanakan Swa Risk Assessment di Unit Usaha,
In 2012 has carried out the Risk Self Assessment in Business Unit, District
Distrik dan Bagian Kantor Pusat PTPN VII (Persero) antara lain meliputi:
and Head office of PTPN VII (Persero) as follows:
1. Risiko Operasional a. Risiko Bidang Teknik dan Pengolahan
1. Operational Risk a. Risk in technical and processing field
Hasil swa asesmen risiko bidang teknik dan pengolahan teridentifikasi
Self-assessment results in engineering and processing risks identified the
adanya risiko persaingan pembelian bahan baku dengan pabrik-pabrik
risk of competition with the purchase of raw materials similar private
swasta sejenis. Ketatnya persaingan tersebut menuntut perusahaan
factories. The intense competition requires companies to be able to perform
untuk mampu melakukan mitigasi risiko yang efektif sehingga sasaran
effective risk mitigation so that the target is expected to be achieved with
yang diharapkan dapat tercapai dengan dampak seminimal mungkin.
minimal impact. In relation to the existing resources in the enterprise need
Sehubungan hal tersebut Sumber Daya yang ada di perusahaan
to be optimized, both personnel competency, financial capability, network
perlu dioptimalkan, baik kompetensi personel, kemampuan finansial,
expansion and other supporting elements.
perluasan jaringan dan unsur penunjang lainnya. Mitigasi risiko : Melakukan optimalisasi kompetensi personel
Risk mitigation: Optimizing personnel competency handling raw
yang menangani pembelian bahan baku, pembentukan Komite
material purchase, forming Committee for raw material procurement
Pengadaan Bahan Baku di Kantor Pusat, mengupayakan kemampuan
in headquarter, improve financial ability in finance field, extend supplier
finansial di bidang keuangan, memperluas jaringan pemasok di
network in business unit environment, and so on.
lingkungan Unit Usaha/Distrik, dan sebagainya. b. Risiko Bidang Tanaman
b. Risk in plant field
Hasil swa asesmen risiko bidang tanaman teridentifikasi adanya
Result of self Risk assessment in plant field identifies that there are risks,
risiko antara lain : Risiko Serangan Hama, risiko ini dapat terjadi
some of which are: Risk of pest attacks, this risk may happen not only to not
pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) maupun pada Tanaman
yet Pre-Harvesting Crop (Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)) but also
Menghasilkan (TM), antara lain: ancaman serangan babi hutan,
to producing plants (Tanaman Menghasilkan (TM)), for example:threat of
monyet, ulat, belalang, dan penggerek.
attacks from wild boars, monkeys, caterpillars, grasshoppers, and borers.
Mitigasi Risiko : Upaya mendeteksi hama pada waktu yang lebih
Risk mitigation: Effort to detect pest earlier (Early Warning System) must
dini (Early Warning System) mutlak harus dilaksanakan. Selain
be done. It will ease the precaution and control action. Besides, it also aims
akan memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian,
to prevent unexpected/ uncontrolled bomb attacks. Automatically, it can
keuntungan deteksi dini juga bertujuan agar tidak terjadi ledakan
be ensured that control cost through early warning system is lower that
serangan yang tidak terkendali/terduga. Secara otomatis, biaya
control cost for pest attacks spreading widely.
pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih rendah daripada pengendalian serangan hama yang sudah menyebar luas.
2. Risiko Keuangan
2. Financial Risk
a. Fluktuasi nilai tukar mata uang
a. Fluctuation of currency exchange rates
Merupakan risiko yang teridentifikasi pada bidang keuangan. Harga
Is a risk identified in finance. Export selling price and cost production.
jual ekspor dan biaya produksi.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
182
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Perusahaan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap harga di
The company is influenced by Rupiah exchange rate toward price in
pasar internasional untuk bahan baku yang harus diimpor, seperti
international market for raw materials that have to be imported, such
pupuk dan bahan serta peralatan lainnya. Kondisi perubahan
as fertilizer and materials and other equipments. Economic changing
perekonomian dunia, regional dan nasional sangat berpengaruh
condition of world, regional and national that really influence Rupiah
terhadap nilai tukar Rupiah yang pada akhirnya risiko yang harus
exchange rate finally becomes a risk that has to be faced by the company
dihadapi Perusahaan. Dampak menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan
The result of strengthening Rupiah exchange rate toward US dollar will
mengakibatkan penurunan pendapatan bagi Perusahaan meski
decrease the company revenue although raw materials price imported by
harga bahan baku yang diimpor oleh Perusahaan tidak langsung
the company is indirectly decreasing. However, if Rupiah exchange rate
mengalami penurunan. Namun apabila nilai tukar Rupiah terdepresiasi
is depreciated toward US dollar, price of the imported raw materials will
terhadap Dollar AS, harga bahan baku impor tersebut langsung naik
increase in line with the depreciation of Rupiah exchange rate although,
sejalan dengan depresiasinya nilai tukar Rupiah walaupun di sisi lain
on the other hand, the weakening of the exchange rate will increase the
melemahnya nilai tukar tersebut akan menimbulkan penambahan
company revenue from export selling. The Rupiah fluctuative condition
pendapatan dari penjualan ekspor. Kondisi Rupiah yang fluktuatif
may influence financial performance of the company significantly, both
dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara signifikan,
in negative and positive ways
baik secara positif maupun negatif. Mitigasi risiko : Saat ini perusahaan menerima risiko tersebut,
Risk mitigation: In the present, the company accepts the risk, however,
namun demikian kebijakan penjualan komoditi di pasar domestik
so far, policy of commodity selling in domestic market can increase the
sejauh ini dapat membantu pendapatan perusahaan.
company revenue.
b. Risiko Fluktuasi Harga Jual Komoditas
b.Risk Fluctuation of Commodity selling price
Harga komoditas utama Perusahaan seperti kelapa sawit, karet,
Price of company main commodity such as palm oil, rubber, sugar and
gula dan teh banyak ditentukan oleh mekanisme pasar internasional,
tea are very much determined by international market mechanism, both
baik pasar spot maupun pasar forward, pasar komoditas tersebut
spot market and forward market, the commodity market is very sensitive
sangat sensitif terhadap tingkat produksi dan perubahan ekonomi
toward production level and changes of world economy. The imbalance
dunia. Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan di
between demand and supply in world level will influence selling price.
tingkat dunia akan mempengaruhi harga jual. Penurunan akibat
Decreasing caused by this market mechanism may influence the company
mekanisme pasar ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
revenue and profit level
dan keuntungan Perusahaan. Mitigasi risiko : Saat ini perusahaan menerima risiko tersebut.
Risk mitigation: In the present, the company accepts the risk
3. Risiko Strategis Risiko Usaha
3. Strategic risk Business Risk
CPO sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak
CPO mostly used as raw materials for cooking oil. The cooking oil itself may
goreng. Minyak goreng itu sendiri dapat disubstitusi oleh minyak
be substituted by other vegetable oils such as soybean oil and sunflower
nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
oil. Substitution products that have higher cost compared to CPO cost
Produk substitusi yang biaya produksinya lebih tinggi dari pada biaya
production are mostly developed by developed countries. Countries
produksi CPO itu kebanyakan diupayakan oleh negara-negara maju.
producing vegetable oils as CPO competitors often hold campaign that
Negara-negara produsen minyak nabati sebagai pesaing CPO sering
discredit palm oil through health issue, such as high cholesterol, and
melakukan kampanye yang mendiskreditkan minyak sawit melalui
non-friendly environment. In long term, this kind of campaign may create
isu kesehatan seperti kandungan kolestrol tinggi, Minyak sawit tidak
negative image in customer mind concerning the use of vegetable oil with
ramah lingkungan. Kampanye seperti ini dalam jangka panjang
CPO raw materials. That condition may shift consumption from palm oil to
dapat membentuk citra negatif bagi konsumen tentang penggunaan
other vegetable oils that in turn may influences the company revenue and
minyak nabati yang berbahan baku CPO. Kondisi tersebut dapat
profit leve CPO raw materials. That condition may shift consumption from
menyebabkan pergeseran konsumsi dari minyak sawit ke minyak
palm oil to other vegetable oils that in turn may influences the company
nabati lainnya yang pada gilirannya bisa memperngaruhi tingkat
revenue and profit level. In rubber field, the product of synthetic rubber is
pendapatan dan keuntungan Perusahaan. Di bidang karet, produk
a competitor for natural rubber, but each type has its own strengths and
karet sintetis merupakan pesaing karet alam, namun masing-masing
weaknesses, that in many ways are complementing one another. For sugar
mempunyai keunggulan dan kelemahan, yang dalam banyak hal
commodity, domestic production is far from sufficient to fulfill its own needs
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
183
saling melengkapi. Untuk komoditas gula, produksi dalam negeri
so that, theoritically, domestic products will be easily absorbed. However,
masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehingga
government policy that permits sugar import while domestic company is
secara teoritis produksi dalam negeri akan mudah terserap. Namun,
providing the same product as well, not to mention the illegal sugar trading
kebijakan Pemerintah yang mengizinkan impor gula pada saat
happening nowadays, both factors will cause unfair competition and will
perusahaan gula di dalam negeri sedang berproduksi, ditambah
affect demand and supply mechanism.
dengan maraknya perdagangan gula ilegal, telah menimbulkan persaingan tidak sehat dan akan mempengaruhi mekanisme permintaan dan pasokan. Mitigasi risiko :
Risk mitigation:
• Melalui kegiatan yang positif guna meyakinkan konsumen dan
•
dapat mengangkat citra perusahaan •
elevate the company image
Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sehingga
•
menjadi komoditi yang mempunyai nilai jual yang pantas dan
Improve productivity and product quality so that it may become a commodity that has appropriate selling price and it is qualified to compete with imported product.
dapat bersaing dengan produk impor. •
Make use of positive activities in order to convince customers and
Memperluas jaringan bisnis baik domestik maupun luar negeri.
•
Extend business network in domectic or abroad.
4. Risiko Eksternalitas
4.Risk of externality
a. Risiko Cuaca Ekstrem dan Risiko Gangguan Lahan.
a. Risk of extreme weather and risk of land areas disturbances. It impacts
Hal ini berdampak terhadap pencapaian produksi dan produktivitas
on product achievement and plant productivity.
tanaman. Mitigasi risiko : Untuk cuaca ekstrem, khususnya bidang tanaman,
Risk mitigation: For extreme weather, especially plant field, through
melalui pembuatan dan pemanfaatan embung, perbaikan struktur
building and making use of firstborn(embung), repairing land structure
tanah melalui aplikasi pupuk organik dan eks. Pengolahan (solid,
through application of fertilizers and for example. Processing (solid, empty
tandan kosong, abu bolier). Untuk gangguan lahan, perusahaan
cluster, bolier ash). For land areas disturbances, the company cooperates
menjalin kerja sama dengan aparat keamanan serta meningkatkan
with security officers and improve better relationship with society around
hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat sekitar melalui
neighbourhood through pattern of Corporate Social Responsibility (CSR)
pola Corporate Social Responsibility (CSR) b. Risiko Bencana Alam
b. Risk of natural disaster
Bencana alam yang membawa kerugian bagi Perusahaan antara
Disaster that brings loss to the company, some of which are fire on
lain terjadinya bencana kebakaran pada tanaman tebu, bencana
sugarcane plants, and fire in the factory..
kebakaran di Pabrik. Mitiasi risiko : Bencana kebakaran di lahan tebu, melalui penyiapan
Risk mitigation: Fire in land areas of sugarcane can be prevented by
tanki air di setiap rayon, persiapan perangkat pemadam kebakaran,
providing water tank in every area, prepare fire extinguisher equipment,
kesiapan personel, patroli rutin oleh petugas Pemadam Kebakaran
personnel readyness, routine patrol done by business unit firefighter. To
Unit Usaha. Untuk Kebakaran di Pabrik, perusahaan mengalihkan
handle fire in the factory, the company transfers risk to another party
risiko ke pihak lain (asuransi).
(insurance)..
Upaya untuk Mengelola Risiko tersebut ditindak lanjuti dengan :
Effort to manage the risk is followed up by :
a. Melaksanakan assessment risiko terhadap setiap sasaran proses
a. Conducting risk assessment toward every business process target as it
bisnis sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
is recorded in Work plan of company budget (Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP), dan membuat rencana mitigasi atau
Perusahaan (RKAP)), and make mitigation plan or risk control written
pengendalian risiko yang dituangkan dalam Rencana Kerja
in operational work plan (Rencana Kerja Operasional (RKO)).
Operasional (RKO). b. Melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa
b. Monitoring and evaluating in order to ensure that the existing risks
risiko-risiko yang ada sudah dikelola dengan baik, antara lain
have been managed well by audit approach based risk by SPI division.
dengan pendekatan audit berbasis risiko oleh Bagian SPI.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
184
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Etika Bisnis & Etika Kerja Business Ethics and Ethics Code
Dalam mengembangkan bisnis perusahaan, PTPN VII mengedepankan perilaku dan sikap yang berlandaskan pada etika dan nilai-nilai moral yang terangkum dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja PTPN VII. In developing our business, PTPN VII promoting behaviors and attitudes that are based on ethical and moral values are summarized in Business Ethics and Ethics Code of PTPN VII.
Kode Etik Perusahaan (Kewajiban)
Code Of Conduct (Liability)
Memuat pedoman perilaku berkenaan dengan pengamanan
Contains the code of conduct with regard to security of property
harta benda perusahaan, kerahasiaan informasi, keterbukaan
companies, confidentiality of information, disclosure of information,
informasi, kepemilikan informasi dan intangible asset, kesehatan
ownership information and intangible assets, health and safety, and equal
dan keselamatan kerja, dan kesempatan kerja yang sama, yang
employment opportunity, which is an obligation and must be adhered to
merupakan kewajiban dan harus ditaati oleh pengurus perusahaan
by the Company’s management and plantation workers of PT Nusantara
dan pekerja PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
VII (Persero ).
1. Pengamanan Harta Benda Perusahaan
1. Securing of Company’s Property
Harta benda perusahaan adalah segala aset berupa aset bergerak,
Property of the company in the form of an asset is any moving asset, not
tidak bergerak, dana, uang atau yang disetarakan dengan uang,
moving asset, money, money or equivalent to money and information and
serta informasi maupun dokumen milik perusahaan.
documents belonging to the company.
Pengurus perusahaan dan pekerja harus sama-sama menyadari
Company’s management and employees must contribute equally aware
kontribusi jasa yang telah diterima bersama keluarga masing-masing
services that have been received with the family of each of the companies,
dari perusahaan, maka sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab
it is only logical to be a shared responsibility to maintain and preserve the
bersama untuk menjaga dan memelihara harta benda perusahaan,
property of the company, by this following way :
dengan cara : 1) Pengurus perusahaan dan pekerja harus menjaga dan
1) The Company’s Management and employees must safeguard and
mengamank an aset p erus ahaan dan dokumen dari
secure the company’s assets and documents of the possibility of
kemungkinan kerusakan, kehilangan/pencurian, perampokan,
damage, loss / theft, burglary, fire and acts of manipulation, fraud or
kebakaran dan tindakan manipulasi, kecurangan, maupun
abuse.
penyalahgunaan. 2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak menggunakan harta
2) The Company’s Management and employees do not use company
benda perusahaan untuk kepentingan dan atau aktivitas politik
property for the benefit and or political activity or any other third party.
atau pihak ketiga lainnya. 3) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak menggunakan aset dan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
3) Board Perusahaandan assets and employees are not using company facilities for personal interests and family.
4) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang memprovokasi,
4) The Company’s Management and employees are prohibited
menyuruh, atau ikut bersama pihak lain dengan niat /maksud
provoking, encouraging or participating with other parties with the
menguasai atau memiliki sebagian atau seluruhnya aset
intent / purpose of controlling or owning part or all of its assets.
perusahaan. 5) Pengurus perusahaan dan pekerja menjaga dan memelihara dokumen dan aset perusahaan dari kemungkinan kerusakan.
5) The Company’s Management and employees maintain and preserve documents and assets from possible damage.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
185
2. Kerahasiaan Informasi
2. The protection of Information
Informasi adalah aset penting perusahaan yang harus dijaga dan
Information is a critical corporate asset that must be protected and kept
dipelihara bersama sehingga tidak jatuh kepada pihak-pihak yang
together so it does not fall to those who are not interested, by the way:
tidak berkepentingan, dengan cara: 1) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak membocorkan data
1) the Company’s Management and workers not to divulge the data
dan informasi mengenai aset perusahaan kepada Mass Media,
and information concerning the company’s assets to the Mass Media,
lembaga swadaya masyarakat, publik lainnya, kecuali karena
NGOs, other public, but because it has been assigned or licensed.
sudah ditugaskan atau mendapat izin. 2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak membocorkan rahasia
2) The Company’s Management and employees not to divulge
perusahaan yang menyangkut keuangan,strategi bisnis,
information concerning the company’s finance, business strategy,
kepegawaian, teknologi yang dimiliki, produktivitas, dan
staffing, owned technology, productivity and other data that can be
data lainnya yang dapat merugikan perusahaan, baik secara
detrimental to the company, either directly or indirectly, or which may
langsung maupun tidak langsung,atau yang dapat membuat
create a bad image of the company.
citra perusahaan menjadi buruk. 3) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak dibenarkan menggunakan data dan informasi perusahaan untuk
3) the Company’s Management and employees are not allowed to use the data and company information for political purposes.
kepentingan politik. 4) Pengurus perusahaan dan pekerja harus memastikan bahwa
4) the Company’s Management and employees must ensure that the
kerahasiaan informasi perusahaan tetap terjaga sampai tiba
confidentiality of company awake until it was time to be disclosed to
saatnya untuk diungkapkan kepada publik yang berkepentingan.
the interested public.
5) Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-
5) Unless required under the provisions of the laws, statutes and / or
undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan perusahaan,
regulations of the company, external auditors, internal auditors,
auditor eksternal, auditor internal, dan Komite Audit, serta
and the Audit Committee, and other committees if any, must keep
komite lainnya jika ada, harus merahasiakan informasi sewaktu
confidential information while carrying out their duties.
melaksanakan tugasnya. 6) Informasi, yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
6) information, which is based on the laws and regulations and / or
undangan dan/atau ketentuan perusahaan merupakan informasi
the provision of a company’s confidential information regarding
rahasia yang berkenaan dengan perusahaan, harus dirahasiakan
the company, should be kept confidential in accordance with the
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
provisions of laws and regulations and / or provisions of the company
dan/atau ketentuan perusahaan 7) Pengurus perusahaan dan pekerja yang akan pensiun/berhenti
7) Management of Companies and workers would retire / stop must
harus menyerahkan data/dokumen yang terkait rahasia
submit the data / confidential company documents related to the
perusahaan kepada pihak perusahaan untuk diamankan.
company for safekeeping.
3. Keterbukaan Informasi
3. Unprotected Information/ disclose information
Perusahaan wajib mengungkapkan informasi penting dalam
The company must disclose important information in the Annual Report
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BUMN sesuai dengan
and theFinancial Statements in accordance with statelaws and regulations
peraturan perundang-undangan secara tepat waktu, akurat, jelas
in a timely,accurate, clear and objective, according to the Law No.14
,dan objektif, sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 dan
of 2008 and theRegulation of the Minister of State-Owned Enterprises
Peraturan Menteri BUMN Nomor 01 tahun 2011.
No.01 in 2011.
4. Kepemilikan Informasi dan Intangible Asset
4. Information and Intangible Asset
Informasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi,
Information and all intangible assets, including research, technology,
dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan
and intellectual property rights earned by the assignment and/or at the
dan/atau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang
expense of the company belong to the company which shall be set forth
harus dituangkan dalam perjanjian. Kategori sebagai intangible
in the agreement. Asset category is as intangible assets without physical
assetadalah aset perusahaan tanpa wujud fisik yang dapat
form that can be identified and has a value(non-monetary).
teridentifikasi dan mempunyai nilai (nonmoneter).
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
186
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5. Occupational Head and Safety
Selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta
the health and safety at work must be realized by the management.
menyadari bahwa pengelolaan keselamatan kerja yang prima
The management of safety must be excellence and responsible for the
serta tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja
cleanliness of the working environment. It is very important for long
sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang. Oleh karenanya
term success. Therefore, the Company’s management and workers
pengurus perusahaan dan pekerja senantiasa mengambil tindakan
always take appropriate measures to avoid the occurrence of accidents
yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan di tempat
in the workplace and to maintain cleanliness of work environment, by
kerja dan memelihara kebersihan lingkungan kerja, dengan cara :
this following way:
1) Memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas perusahaan,
1) Ensure that the assets and business location as well as the Company’s
memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan
facilities, meet the regulations regarding health and safety and
kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
environmental protection.
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak melakukan tindakan-
2) the Company’s Management and the worker does not perform actions
tindakan yang dapat merusak lingkungan dan harus sama-sama
that can damage the environment and should be equally responsible
bertanggung jawab menciptakan lingkungan tempat kerja
for creating a workplace environment that is always clean and orderly
yang tertata harmonis dan selalu bersih, tidak hanya secara
harmony, not only outwardly, but inwardly are sincere and honest
lahiriah, tetapi juga secara batin yaitu sikap tulus dan jujur
attitude that can distinguish where the good with the bad, right from
yang dapat membedakan mana yang baik dengan mana yang
wrong, and that with the haram halal.
buruk, yang benar dengan yang salah, serta yang halal dengan yang haram. 3) Pengurus perusahaan dan pekerja sama-sama bertanggung
3) The Company’s Management and employees are equally responsible
jawab terhadap kondisi kantor, lokasi kerja, alat produksi, atau
for the condition of the office, work location, means of production
fasilitas lain serta mematuhi peraturan yang berlaku berkenaan
or other facilities as well as comply with regulations relating to
dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada lingkungannya
occupational safety and health in their respective communities.
masing-masing. 4) Dalam pembukaan lahan baru, pengurus perusahaan dan
4) In the opening of the new land, the Company’s management and
pekerja mengacu kepada peraturan perundangan mengenai
employees referred to the laws and regulations regarding the
lingkungan hidup.
environment.
5) Khusus untuk unit yang mengelola pabrik, bengkel, dan pusat
5) For units that manage factories, workshops and health centers /
kesehatan/balai pengobatan harus mengacu kepada sistem
clinics should refer to the system of occupational safety and health
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
management.
6. Kesempatan Kerja Yang Sama
6. Equal Employment Opportunities
Karyawan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan,
Employees are also one of the most important assets for the company,
karena tanpa karyawan perusahaan tidak dapat berjalan sebagaimana
because without employees a company can not function properly.
mestinya. Oleh karena itu, Direksi atau pejabat yang berwenang
Therefore, the Board of Directors or an authorized officer always offer the
senantiasa menawarkan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
widest possible opportunity to the workers to level up their achievement
pekerja untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan dan
and quality that has been set, by this following way:
kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara : 1) Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan
1) Hiring, determining the salary, training, establishing a career path,
pelatihan, menetapkan jenjang karier, serta menentukan
as well as determing other work requirements, regardless of ethnic
persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang
background, religion, gender, age, disability, that belongs to a
etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai
person, or other special circumstances that are protected by laws and
seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh
invitation.
peraturan perundang-undangan. 2) Berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar
2) Commit to the Government’s program Nine-Year Compulsory
Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak
Education and Child Protection by not employing minors in any
mempekerjakan anak di bawah umur dalam setiap proses bisnis.
business process.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
187
3) Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk
3) Provide a work environment free from all forms of stress (abuse)
tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat
that may arise as a result of differences in temperament, personal
perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang
circumstances, and one’s cultural background.
kebudayaan seseorang. 4) Memberikan penghargaan atas prestasi hasil kerja individu atau
4) Give awards for individual work performance or creating teamwork
kerja sama tim yang menciptakan sinergi demi kepentingan
synergies in the interest of the company in accordance with the policies
perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
established by the company.
oleh perusahaan.
Kode Etik Perusahaan (Larangan)
Company Code Of Conduct (Bans)
Dalam mengembangkan bisnis Perusahaan,PTPN VII (Persero)
To create the code of conduct which is relating to the conflict of interest,
mengedepankan perilaku dan sikap yang berlandaskan pada etika
political activities, banquets, gifts, souvenirs, donations, and misconduct.
dan nilai-nilai moral yang terangkum dalam Etika Bisnis dan Etika
This code of conduct is a prohibition for all the Company’s management
KerjaPTPN VII (Persero).
and workers of PTN Nusantara VII (Persero).
1. Benturan Kepentingan
1. Conflict of Interest
Semua pengurus perusahaan dan pekerja harus
All of the Company’s management and employees must avoid conflicts of
menghindari benturan kepentingan (conflict of interest). Benturan
interest (conflict of interest). Conflict of interest is a situation where there
kepentingan adalah keadaan di mana terdapat konflik antara
is a conflict between the economic interests of the company with the
kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis
personal economic interests of shareholders, the Board of Commissioners
pribadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
and Board of Directors as well as workers. The conflict of interest between
serta pekerja. Benturan kepentingan pribadi dan keluarga dengan
company and private’s interest or family’s interest which must be avoided
kepentingan perusahaan yang dihindari adalah sebagai berikut:
are as follows:
1) Khusus untuk Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan
1) Special to the Board of Commissioners may not assume another
rangkap sebagai Anggota Direksi BUMN/BUMD lain, Badan Usaha
position as Board Member state / other public enterprises, Private
Milik Swasta, atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
Owned Enterprises or any other office in accordance with the
peraturan perundang-undangan, pengurus perusahaan partai
provisions of laws and regulations, the Company’s management of
politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala
political parties and / or candidates / legislators and / or prospective
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau jabatan lain yang dapat
Head of Region / Deputy Head, and / or position which may give rise to a conflict of interest.
menimbulkan benturan kepentingan. 2) Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan
2) Between the members of the Board of Commissioners and the Board
Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan
of Commissioners to the Board of Directors should not be related by
keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai
blood or by marriage relationship to the 3rd degree (third), both in a
dengan derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus maupun
straight line to the side.
garis ke samping. 3) Khusus untuk Anggota Direksi dilarang memangku jabatan
3) Special for Board Members are prohibited from taking office as
sebagai Anggota Direksi pada BUMN/BUMD, Badan Usaha
Member of the Board of Directors at the state / local enterprises,
Milik Swasta, Anggota Dewan Komisaris pada Badan Usaha
Private Companies, Member of the Board of Commissioners on State-
Milik Negara, Jabatan Struktural dan Fungsional pada Instansi/
Owned Enterprises, Position in Structural and Functional / Institutions
Lembaga Pemerintah Pusat/ Daerah atau jabatan lainnya sesuai
Central Government / Local or other positions in accordance with the
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengurus
provisions of legislation, the Company’s management of political
Perusahaan partai politik dan/atau calon/anggota legislatif
parties and / or candidates / legislators and / or prospective Regional
dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau
Head / Deputy Head, and / or position which may give rise to a conflict
jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
of interest.
4) Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan
4) Between the members of the Board of Directors and the members of
anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga
the Board of Directors with members of the Board of Commissioners
sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun
may not have family ties to the third degree, both vertically and
garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena
horizontally, including relationships arising by marriage.
perkawinan.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
188
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
5) Pengurus perusahaan dan pekerja harus menghindari posisi
5) The Company’s Management and employees must avoid situations
atau situasi yang memungkinkan terjadinya atau berpotensi
that allow the position or the occurrence or potential conflict of interest
menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan
with the interests of the company.
perusahaan. 6) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk menanamkan
6) The Company’s Management and employees are prohibited from
modal/investasi atau ikatan bisnis dengan pihak lainnya yang
investing / investments or business ties with other parties that have
mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan baik langsung
a business relationship with the company either directly or indirectly,
maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan
that may give rise to a conflict of interest.
kepentingan. Untuk memastikan bahwa setiap pengambilan keputusan dilakukan
To ensure that any decision made by the company’s objective in all of the
secara objektif dalam perusahaan maka semua pengurus perusahaan
Company’s management and employees are required to disclose to the
dan pekerja diwajibkan untuk mengungkapkan kepada Dewan
Board of Honor for all the interest in the other party, who has a business
Kehormatan atas semua kepentingannya pada pihak lain, yang
relationship with the company and asked not to be involved in the decisions
mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan dan diminta tidak
that will lead to conflict of interest.
terlibat dalam pengambilan keputusan yang akan menimbulkan benturan kepentingan.
2. Kegiatan Politik
2. Politic acticities
Kegiatan yang berkaitan dengan politik, pengurus perusahaan
The poltic activities for Company’s management and workers is limited
dan pekerja dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
by the following items:
1) Perusahaan tidak berafiliasi ke partai politik manapun di seluruh
1) The company is not affiliated to any political party in the world.
dunia. 2) Perusahaan tidak memperkenankan dana, fasilitas, dan sumber
2) The Company does not allow the funds, facilities and resources of the
daya perusahaan disumbangkan kepada partai atau kandidat
company is donated tothe party or parties and non-party candidates.
partai maupun non partai. 3) Setiap pengurus Perusahaan dan pekerja sebagai pribadi tidak dihalangi untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
3) Each of the Company’s management and employees as individuals are not prevented to channel their political aspirations.
4) Keputusan yang diambil oleh seorang pengurus perusahaan atau
4) The decisions taken by theCompany’s management or employees
pekerja untuk memberikan kontribusi dalam bentuk waktu,
to contribute in the form of time, money or personal resources for
uang, atau sumber daya personalnya bagi kampanye atau
campaign or political activity is a consequence and risk for those
aktivitas politik merupakan konsekuensi dan risiko bagi yang
concerned.
bersangkutan.
3. Jamuan Bisnis
3. BusinessMeals
Semua pengurus Perusahaan dan pekerja dalam melaksanakan
All of the Company’s management and employees in carrying out activities
kegiatan yang berkaitan dengan jamuan bisnis adalah sebagai
related to the business dinner is as follows:
berikut: 1) Dap at m e n e r im a at au m e m b e r ik an jamuan b isnis
1. May receive or give a business dinner or entertainment to engage with
atau entertainment untuk menjalin kerjasama dengan calon/
candidates/customers, suppliers and businesspartners, but it must be
pelanggan, supplier , dan mitra bisnis, tetapi dilakukan di
done in respectable places and must not cause a negative image.
tempat-tempat terhormat dan tidak menimbulkan citra negatif. 2) T i d a k d i p e r k e n a n k a n m e n e r i m a j a m u a n b i s n i s
2. Not allowed to accept business meals or entertainment if it can not
atau entertainment jika tidak dapat mempertahankan
maintain objectivity and professionalism. Therefore, they should be
objektivitas dan profesionalismenya. Karena itu, harus dapat
able to judge for themselves that the business meal or entertainment
menilai sendiri bahwa jamuan bisnis atau entertainment tersebut
is not going to lead to an obligation for him to follow the will of the
tidak akan menimbulkan suatu kewajiban baginya sehingga
banquets giver that can lead to conflicts of interest.
mengikuti kemauan si pemberi jamuan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
189
4. Hadiah, Donasi,Cendera Mata, dan Sumbangan
4. Gifts, Donations, souvenirsand Charity
Semua pengurus perusahaan dan pekerja dalam memandang hal
All of the Company’s management and workers’ view of matters in relating
yang berkaitan dengan hadiah, cendera mata, dan sumbangan
to gifts, souvenirs, and donations are as follows:
adalah sebagai berikut: 1) Pengurus Perusahaan dan pekerja dilarang untuk menerima
1) the Company’s Management and employees are prohibited from
baik langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga
receiving, directly or indirectly,anything of value from customer/
dari pelanggan/rekanan atau seorang pejabat pemerintah
partner or a government official and others as a reward for what he has
dan pihak lain untuk memengaruhi atau sebagai imbalan atas
done and other measures, but reported to the Commission according
apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, kecuali
to laws and invitation.
dilaporkan ke KPK sesuai peraturan perundang-undangan. 2) Perusahaan dapat memberikan kepada tiap pelanggan/mitra/
2) The company can provide to each customer/partners/stakeholders in
stakeholder dalam rangka menjaga hubungan baik sesuai
order to maintain good relations in accordance with company policy
dengan kebijakan perusahaan maksimal Rp1.000.000,00
maximum of 1,000,000, 00for 1(one) calendar year.
selama 1 (satu) tahun kalender. 3) Pengurus perusahaan dan pekerja maupun anggota
3) The Company’s Management and employees or family members
keluarganya yang langsung maupun tidak langsung dilarang
who are prohibited from directly or indirectly receiving money or the
menerima uang atau yang disetarakan, hadiah atau pemberian
equivalent, or giving gifts by the specific values which are known or
dengan bentuk dan nilai tertentu dimana diketahui atau patut
suspected as a provision given in relation to employment or occupation
diduga pemberian tersebut diberikan dalam kaitannya dengan
the person concerned.
pekerjaan atau jabatan orang yang bersangkutan. 4) Perusahaan dapat memberikan uang atau yang disetarakan dalam batas kewajaran/ kepatutan untuk amal atau tujuan
4) The Company may give money within the limits of reasonableness/ Appropriateness for charitable or social purposes such as:
sosial seperti: a. Perkawinan pengurus perusahaan/pekerja atau putra/
a. Marriage of the Company’s management/workeror son/daughter.
putrinya. b. Khitanan putra/putri pengurus perusahaan atau pekerja.
b. Circumcision son/daughter of the Company’s management or employees.
c. Sumbangan pada saat pengurus Perusahaan dan pekerja
c. Donation at the time of the Company’s management and workers
atau suami/istri, orang tua/mertua, putra/putri mendapat
or husband/wife, parent /in-law, son/daughter gets disaster.
musibah. Dengan ketentuan hadiah atau pemberian dengan bentuk
dan nilai tertentu tersebut masing-masing atau seluruhnya
The value of presents or gifts and any other, in one calendar year is no more than Rp1.000.000, 00 (one million dollars).
selama 1 (satu) tahun kalender bernilai tidak lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). 5) Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal,
5) Giving donations can only be made for charitable purposes, religious
kegiatan keagamaan dan tujuan sosial lainnya dalam batas
activities and other social goals within the limited bugdet based on
yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan
their financial capabilities and the applicable regulation.
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Perbuatan Tercela
5. Reprehensible actions
Semua pengurus perusahaan dan pekerja dalam memandang hal
All of the Company’s management and workers in view of matters relating
yang berkaitan dengan perbuatan tercela adalah sebagai berikut :
to misconduct are as follows:
1) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang menawarkan,
1) The Company’s Management and employees are prohibited from
menerima atau mengarahkan orang lain melakukan penyuapan
offering, receiving or directing others to commit bribery and any how
dalam cara dan bentuk untuk kepentingan apapun yang
for any purpose that is believed and thought to give rise to a conflict
diyakini dan dianggap dapat menimbulkan benturan
of interest.
kepentingan.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
190
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
2) Pengurus perusahaan dan pekerja tidak memanfaatkan posisi
2) The Company’s Management and employees do not take advantage of
dan wewenangnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang
the position and authority to take action that is believed to beclassified
diyakini dapat digolongkan sebagai Korupsi, Kolusi, dan
as corruption, collusion and nepotism.
Nepotisme. 3) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang menggunakan,
3) The Company’s Management and employees are prohibited from
menyuruh menggunakan atau menjadi penjual maupun
using, asking other to use or sell and beeing seller of narcotics, drugs,
perantara penjualan narkotika dan obat-obat terlarang,
alcohol, and similar commodities.
minuman keras, dan komoditas sejenis. 4) Pengurus perusahaan dan pekerja dilarang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma-
4) The Company’s Management and employees are prohibited from doing acts contrary to the religious norms of decency and ethics.
norma agama, dan etika kesusilaan.
Penyebaran dan Penegakan Code of Conduct -
-
Distribution and Enforcement of Code of Conduct
Penyempurnaan Pedoman Perilaku (code of conduct) disahkan
- Completion of the Code of Conduct (Code of Conduct) was passed
melalui SK Direksi No. 7.15/Kpts/03/2013 menggantikan SK Direksi
through Directors Decree No... 7.15/Kpts/03/2013 replaces Directors
No. 7.6/Kpts/335/2003 tentang Kode Etik Perilaku Perusahaan.
Decree No..7.6/Kpts/335/2003 of the Code of Conduct.
Sejak diterapkannya Kode Etik Perilaku Perusahaan sampai
- Since the implementation of the Code of Conduct to the completion
adanya penyempurnaan pada tahun 2013 tersebut, telah
in 2013, there have been Carried out on the enforcement of the rules
dilaksanakan penegakan atas aturan tersebut yang berbentuk:
as follows:
a. Sosialisasi visual melalui penyebaran lembar SK Direksi
a. Socialization through the spread sheet visual Board of Directors’
tentang Code of Conduct.
SK of the Code of Conduct.
b. Pembuatan poster dan booklet berisi butir Code of Conduct
b. Posters and booklets granular Code of Conduct in all units.
di seluruh unit kerja. c. Memasukkan muatan kode etik (code of conduct) ke dalam buku agenda tahunan pekerja.
annual agenda book.
Evaluasi Efektifitas Pelaksanaan code of conduct. -
Evaluasi terhadap aturan lama tentang Kode Etik Perilaku
The evaluation of the effectiveness implementation of code of conduct
Perusahaan (SK Direk si No. 7.6/Kpts/335/2003) telah
- Evaluation of the old rules of the Code of Corporate Conduct (Board No.
dilaksanakan oleh PBPK Provinsi Lampung tahun 2012. -
c. Enter the code of ethics charge (code of conduct) to the worker’s
Hasil evaluasi tersebut kemudian menelurkan Pedoman
SK. 7.6/Kpts/335/2003) has been implemented by the PBPK Lampung Province in 2012
Perilaku (code of conduct) yang baru disahkan melalui SK
- The results of the evaluation are then spawned the Code of Conduct
Direksi No. 7.15/Kpts/03/2013, sebagai penyempurnaan atas
(Code of Conduct) that recently passed throughDirectors Decree No.
aturan yang lama.
7.15/Kpts/03/2013, as an improvement over the old rules.
Budaya Perusahaan
Corporate culture
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) mempunyai tata
Perkebunan PT Nusantara VII (Persero) has a set of values known as
nilai yang dikenal dengan The Spirit of Change“ProMOSI”, yang
The Spirit of Change “promotion”, which is an abbreviation of 5 (five)
merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas,
basic values, namely: Productivity, Quality, Organization, Service and
Mutu, Organisasi, Servis, dan Inovasi.
Innovation.
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT
The Spirit of Change becomes a set of values of PT Perkebunan Nusantara
Perkebunan Nusantara VII (Persero) dengan Surat Keputusan Direksi
VII (Persero) with the Decree of the Board Number: 7.6/Kpts/477/20 08
Nomor: 7.6/Kpts/477/20 08 tanggal 19 Desember 2008.
dated December 19, 2008.
Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya
This set of values can build up the basic culture of PT Perkebunan Nusantara
perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap
VII as the foundation for the company.
sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik
Hopefully, by this value all worker can behave properly and they has good
sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
attitudes and behavior in everyday activities.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
191
Produktivitas
Productivity
Produktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber
Productivity is the effort to optimize the use of resources owned and
daya yang dimiliki dan dikelola Perseroan secara transparan,
managed by the Company in a transparent, accountable, fair and
akuntabel, adil, dan bertanggung jawab, untuk mencapai hasil
responsible, to achieve optimum results all objectives of the Company are
optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan cara
held by Spry, Forward, Enthusiastic, Diligent and Empowered (SMART).
Sigap, Maju, Antusias, Rajin, dan Terampil (SMART ).
Mutu
Quality
Mutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan
Quality is understood as a physical and spiritual attitude to produce the
kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai
best performance to stakeholders as the embodiment of self-glory.
perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang
Quality is marked by sticking to the quality of working and its an effort to
teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan
capture market share and maintain viability of the company.
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Organisasi
Organization
Organisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran,
Organization implies conscious of the position, role and responsibilities in
dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta
a dynamic system is upheld the work ethic and family value.
menjunjung tinggi etos kerja dan nilai-nilai kekeluargaan.
Servis
Service
Servis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan
Service is defined a call to provide the best service to stake holders for
yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan
sustainable growth of the Company.
perseroan secara berkesinambungan.
Inovasi
Innovation
Inovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan
Innovation is a creative act in its efforts to continuous improvement and
dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangkan
refinement to develop work processes and products in order to create
proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tambah.
added value. The spirit of change is formulated by taking into account
Semangat perubahan tersebut dirumuskan dengan memperhatikan
the dominant aspects in accordance with the type, characteristics,
aspek-aspek dominan sesuai dengan jenis, karakteristik, lingkungan
environment and business processes, and excavated from the values
,serta proses bisnis, dan digali dari nilai-nilai yang berasal dari
derived from human culture of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
budaya insani perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
Pelaporan Pelanggaran
Whistle Blowing System (WBS)
Whistle Blowing System (WBS) merupakan sistem pelaporan atas
Whistle Blowing System (WBS) is a reporting system for violations related
pelanggaran terkait praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) serta
to the practice of corruption, collusion, nepotism (KKN) and other unethical
perilaku tidak etis lainnya.
behavior.
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran
Whistle Blowing System Mechanism
Mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran di atur dalam Surat
The alleged violation of reporting mechanism is provided in Directors
Keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/335/2003 tanggal 8 Oktober 2003
Decree No.7.6/Kpts/335/2003 dated October 8, 2003 on the Code of Conduct,
tentang Kode Etik Perilaku Perusahaan, yang mengatur hal-hal sbb:
which set things as follows:
•
•
Baik pimpinan maupun pekerja wajib melaporkan kepada
Both leaders and employees are required to report to the supervisor
atasan atau Satuan Pengawasan Intern atau pihak yang
or Internal Audit or the company if the authorities aware of any
berwenang diperusahaan apabila mengetahui adanya
violation of the Code of Conduct.
pelanggaran terhadap Kode Etik Prilaku. •
Laporan dan nama Pimpinan/Pekerja dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi posisi, jabatan, maupun kariernya.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
•
Reports and name of Chairman / Worker guaranteed confidentiality and does not affect the position, job, or career.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
192
•
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Pelanggaran atas ketentuan Kode Etik Perilaku ini termasuk
•
Any violation of the provisions of this Code of Conduct’s violations,
kategori pelanggaran yang dapat berakibat pengenaan hukuman
including categories of penalties that could result in the imposition
disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan yang
of discipline as set forth in the Company’s Regulations that allows the
memungkinkan terjadinya pemutusan hubungan kerja kepada
termination of employment to the person concerned in accordance
yang bersangkutan sesuai dengan tingkat pelanggaran disiplin
with the level of disciplinary offenses committed.
yang dilakukan. •
Sanksi bagi anggota Pimpinan, diatur dalam Anggaran Dasar
•
Perusahaan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Penalties for Leadership members, stipulated in the Articles of Association and regulations applicable legislation.
Perkara Dan Praktik Pengelolaan yang Kurang Memuaskan
Case And Less Satisfactory Of Management Practice
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
The urgent case which is being faced by the Company, its subsidiaries,
Klaim Tanah Oleh Warga 17 Desa Terhadap Kebun Tebu Usaha
Land acquisition by 17 Villages Society on Cinta Manis Business Unit
Cinta Manis
Sugarcane Plantations
Provokasi sejumlah pihak tertentu memberikan informasi/data
Provocation from certain parties provided inaccurate information/data,
yang keliru, antara lain bahwa pembebasan lahan Unit Usaha Cinta
namely that Cinta Manis Business Unit land acquisition performed by
Manis yang dilakukan oleh Panitia Pembebasan Tanah Daerah
Ogan Komering Ilir Level II Regional Land Acquisition Committee in 1982
Tingkat II Ogan Komering Ilir pada periode tahun 1982, tidak sesuai
period, was violating legal procedure that triggered land conflict between
dengan ketentuan hukum memicu terjadinya kasus pertanahan
PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business Unit with society from 17 Villages
antara PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis dengan sejumlah
surrounding the Company and led to social conflict, besides, respective
warga 17 desa sekitar dan hal ini bermuara menjadi konflik sosial,
conflict was also encouraged by reformation euphoria aiming to realize
selain itu juga dilatarbelakangi euforia reformasi dengan sasaran
land reform indicated by Public/SOE land acquisition to be later handed
landreform dengan pola/aksi menguasai lahan pemerintah/BUMN
to the society.
directors and / or board members who served on the annual reporting period.
untuk selanjutnya dibagi-bagikan kepada masyarakat. DPRD Provinsi Sumatera Selatan, pemerintah Kabupaten dan
South Sumatera Regional Legislative Council, Regent Government and
Provinsi telah menjelaskan hal ini tidak dapat dipenuhi, namun
Provincial Government had explained that the aspiration was not able
masyarakat masih tetap bersikeras untuk menuntut pengembalian
to be fulfilled, but the society insisted to claim land acquisition by visiting
lahan dengan datang ke Kementerian BUMN menyampaikan
Ministry of SOE to deliver their aspiration. Thus, Ministry of SOE’s answer
tuntutannya. Namun, jawaban Kementerian BUMN atas tuntutan
regarding their aspiration was also below expectation that, going back
mereka tidak sesuai harapan sehingga ketika kembali dari Jakarta
home from Jakarta, the society performed anarchic action by burning
masyarakat melakukan aksi anarkis dengan membakar tanaman
sugar cane plantations owned by PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business
tebu milik PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis.
Unit.
Upaya penyelesaian dilakukan dengan mengadakan pertemuan
Settlement initiative was carried by performing intensive meeting with
intensif dengan warga yang dimediasi oleh Pemerintah Provinsi
the society mediated by South Sumatera Provincial Government, South
Sumatera Selatan, DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Polda Sumatera
Sumatera Regional Legislative Council, South Sumatera Regional Police
Selatan, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, DPRD Ogan Ilir, dan Polres
Forces, Ogan Ilir Regent Government, Ogan Ilir Regional Legislative Council
Ogan Ilir dan konflik tersebut disepakati penyelesaiannya melalui
that the conflict was settled throughout business partnership program
program kemitraan usaha antara Unit Usaha Cinta Manis dengan
between Cinta Manis Business Unit with surrounding village communities.
masyarakat desa sekitar. Menindaklanjuti hal tersebut, PTPN VII (Persero) dengan bantuan
Following-up respective program, PTPN VII (Persero) supported with
Tim Universitas Sriwijaya (UNSRI) telah melakukan pemetaan
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Supporting Team had performed mapping
di desa sekitar Unit Usaha Cinta Manis untuk pelaksanaan pola
on several villages surrounding Cinta Manis Business Unit.
kemitraan usaha sebagai wujud Program Kepedulian PTPN VII (Persero) kepada masyarakat.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
193
Konsisi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis saat ini telah
PTPN VII (Persero) Cinta Manis Business Unit condition has been favorable
kondusif, namun disadari masih terdapat upaya-upaya yang
recently though still aware about several activities that may constraint
dapat menghambat penyelesaian dengan warga namun dapat
settlement process with surrounding community but succeeded to
diatasi melalui pendekatan kepada tokoh masyarakat dan untuk
be overcame through approach to community leader and business
penyelesaian kemitraan usaha terus dilanjutkan pada tahun 2013.
partnership program settlement is continued in 2013.
Perlindungan Konsumen
Customer Protection
Sebagai wujud nyata perlindungan pelanggan, PT Perkebunan
As a tangible protection of customers, PT Nusantara Plantation VII (Persero)
Nusantara VII (Persero) mendirikan pusat perlindungan pelanggan
established refuge centers handling customer complaints and customer
serta menetapkan standar penanganan keluhan pelanggan sebagai
sets the standard as follows:
berikut : • Apabila ada produksi yang hasil uji mutunya atau pelayanan DO
•
yang tidak sesuai maka bagian pemasaran Kantor Pusat akan
DO marketing directors office will inform the business unit by mail or E-Mail.
menginformasikan kepada unit usaha melalui surat atau E- Mail. • Surat / E- Mail yang diterima unit usaha setelah diberi lembar
If there is production or service quality test results that do not fit the
•
Mail / E-Mail received after a given business unit disposition sheet
disposisi diteruskan kepada Manajer, kemudian Manajer
forwarded to the manager, then the manager instructed the relevant
memerintahkan kepada bagian terkait untuk menelusuri
sections to explore the causes of customer complaints.
penyebab keluhan pelanggan • Bagian terkait menelusuri penyebab keluhan pelanggan,
•
penelusuran sesuai dengan keluhan pelanggan.
Related sections explore the causes of customer complaints, according to tracking customer complaints.
• Setelah penelusuran dilakukan dan penyebab keluhan pelanggan
•
diketahui, Sinder terkait melaporkan kepada Manajer. • Manajer mempelajari laporan yang disampaikan dan membahas
Once the search is done and the causes of customer complaints known, Sinder related report to the Manager.
•
Managers studying the report submitted and discuss the findings of
hasil temuan penyebab keluhan pelanggan bersama bagian
the causes of customer complaints with the relevant sections and then
terkait kemudian membuat rumusan tindakan perbaikan dan
to formulate a corrective action and prevention.
pencegahannya. • Setelah dibahas maka manajer menginformasikan hasil temuan
•
Having discussed the findings inform the manager of the causes
penyebab keluhan pelanggan dan tindak lanjut perbaikan yang
of customer complaints and the improvements it has made to the
telah dilakukan kepada bagian pemasaran dan atau pengolahan
marketing department and the Board of Directors or the processing
Kantor Pusat.
office.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, Unit Usaha
To determine the level of customer satisfaction, Business Unit Kedaton is
mengirimkan formulir kepuasan pelanggan ke bagian pemasaran
submitting customer satisfaction to the marketing director’s office at least
Kantor Pusat minimal satu kali dalam setahun, Parameter tingkat
once in a year. The Parameters level of customer satisfaction is including:
kepuasan pelanggan yang di ukur meliputi : 1. Kualitas / Mutu Produk
1. Quality/Product Quality
2. Kemasan / Packing
2. Packaging/Packing
3. Ketepatan waktu penyiapan /pengiriman produk
3. Timeliness of preparation/delivery of products
4. Ketepatan waktu penyampaian data
4. Timeliness of the data
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
194
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitar Perusahaan juga terus menjadi perhatian, baik melalui program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) maupun program Corporate Social Responsibility (CSR) yang didanai perseroan, karena PTPN VII sangat menyadari bahwa tanpa stakeholder, dan masyarakat di sekitarnya, perseroan tidak akan berkembang. Corporate Social Responsibility to the Community surrounding the Company also becomes consideration through funding support by the Company, due to PTPN VII will consider that without the stakeholders and surrounding community, the Company will not grow.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
195
196
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Aktivitas & Biaya CSR Aktivitas & Biaya CSR
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility) diwujudkan dalam Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Program PKBL ini mencakup aktivitas yang terkait dengan core business dan aktivitas yang sama sekali tidak terkait. Corporate Social Responsibility (Corporate Social Responsibility) embodied in the Partnership and Community Development Program (CSR). The CSR program includes activities related to the core business and activities entirely unrelated.
Sumber pendanaan untuk program ini diambil dari sebagian
Sources of funding for this program are taken from the profits of the
laba perusahaan, yang menunjukkan tren meningkat dalam
company, which showed a rising trend in the last five years. Program
kurun waktu lima tahun terakhir. Program dilaksanakan ‘Program
implemented ‘PTPN 7 Care Program’, in accordance with the Master Plan
PTPN 7 Peduli’, sesuai dengan Master Plan PKBL yang telah disusun
has been prepared Partnership for 5 years from the year 2009 to 2013
selama 5 tahun ke depan dari tahun 2009 - 2013 Rincian biaya yang dialokasikan oleh PT Perkebunan Nusantara
Details of the cost allocated by PT Nusantara Plantation VII (Persero) to
VII (Persero) untuk menyelenggarakan kegiatan CSR melalui PKBL
organize CSR through the CSR activities during the year 2012, as follows:
selama tahun 2012, sebagai berikut:
Bidang
Biaya Cost
Bencana Alam
Sector
Rp.13.650.000,-
Natural Disaster
Pendidikan & Pelatihan
Rp.1.180.660.146,-
Education&Training
Peningkatan Kesehatan
Rp.1.114.853.268,-
Health Improvement
Sarana Umum
Rp.1.100.161.375,-
Public Facilities
Sarana Ibadah
Rp.353.782.700,-
Worship facility
Pelestarian Alam
Rp.1.303.588.500,-
Nature Conservation
BUMN Peduli
Rp. 2.561.009.304,-
BUMN care
PTPN VII (Persero) memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan
PTPN VII (Persero) holds high commitment in implementing Corporate
kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial
Social Responsibility (CSR) activity, CSR becomes part of PTPN VII (Persero)
Responsibility/CSR), CSR merupakan bagian dari strategi PTPN VII
strategy as Good Corporate Citizen in implementing business and being
(Persero) sebagai warga perusahaan yang baik dalam menjalankan
part of Corporate Long Term Plan in realizing sustainable development
bisnis, dan merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan dalam mencapai perkembangan berkelanjutan (sustainability development). PTPN VII (Persero) juga menerapkan CSR di bidang kesehatan
PTPN VII (Persero) also applies CSR in the field of Health and SMK3 during
dan SMK3 selama tahun 2012, yang didasarkan pada penetapan
the year 2012, which is based on the establishment of the Social Security
Swakelola Jaminan Sosial Kesehatan bagi:
Health Self-management for:
- Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan batih (keluarga).
-
Permanent Workers Gol. IA-IVD and incest (family).
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
-
- Pensiunan Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan isteri (tidak termasuk
| Laporan Tahunan 2012
197
Stay Retired Workers Gol. IA-IV D and wives (not includingchildren)
anak). - Pekerja Tidak Tetap : Kampanye dan batih (keluarga), PKWT (
- Workers Not Fixed: Campaign and incest (family), PKWT(only for concerned).
hanya bagi ybs ). Pelaksanaan kegiatan CSR Kesehatan dan SMK3 tersebut
Implementation of CSR activities and SMK3 Healt his realized through the
direalisasikan melalui kegiatan, sebagai berikut:
activities, as follows:
a. Menyediakan fasilitas pelayanan berobat rawat jalan berupa
a. Provides out patient treatment services facilities by District and Central Clinical Business Units,
Klinik Unit Usaha, Distrik, dan di Kantor Pusat.
Uraian Uraian
No
Kantor Pusat Kantor Pusat
Distrik Distrik
Unit Usaha Unit Usaha
Total Total
1 klinik 1clinic
-
11 klinik 1clinic
11 klinik 1clinic
1
Wilayah Lampung Lampung Area
2
Wilayah Sumsel Sumsel Area
-
1 klinik 1clinic
13 klinik 1clinic
14 klinik 1clinic
3
Wilayah Bengkulu Bengkulu Area
-
1 klinik 1clinic
3 klinik 1clinic
4 klinik 1clinic
2 klinik/ clinic
27 klinik/ clinic
29 klinik/ clinic
Jumlah Total
1 klinik/clinic
b. Menyediakan tenaga kesehatan (Dokter Umum Perawat, Bidan, dan Analis Kesehatan) dengan status Pekerja Tetap.
b. Providing health workers (General Practitioners Nurses, Midwives and Health Analyst) with the status of Permanent Workers.
c. Menunjuk dokter honor penuh waktu dan part timer di Distrik
c. Appoint a full-time physician fees and part-time staff in the District
dan Unit Usaha untuk peningkatan mutu/kwalitas pelayanan
and the Business Unit for quality improvement / quality of treatment
berobat.
services.
d. Menunjuk RS dengan perjanjian kerjasama pelayanan berobat
d. Pointing RS with service agreement outpatient treatment and hospitalization.
rawat jalan dan rawat inap. e. Melaksanakan tes kesehatan bagi calon pekerja tetap.
e. Carry out health tests for prospective employees remain.
f. Melaksanakan program Medical Check Up bagi Pekerja Tetap
f. Implement programs Medical Check Up for Workers Remain every 2
setiap 2 (dua) tahun. g. Tenaga Kerja Bidang Kesehatan.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(two) years. g. Health Work force
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
198
PTPN VII
No
| Laporan Tahunan 2012
Uraian
Pekerja Tetap Permanent Employer
Honor Tetap Permanent Honor
Honor Paruh Waktu Honor Paruh Waktu
Honor Part Timer
1
Dokter Perusahaan
-
1 orang
2
Dokter Distrik/Unit Usaha
-
-
20 org
3
Perawat
38 orang
-
-
4
Bidan
15 orang
-
-
Bidan
5
Analis
2 orang
-
-
Analis
Dokter Perusahaan Dokter Distrik/Unit Usaha Perawat
h. Family planning programs:
h. Program Keluarga berencana : • Melaksanakan program Keluarga Berencana sesuai program
• To implement an appropriate family planning program of government programs are.
pemerintah. • Tahun 2012 PTPN VII (Persero) diwakili Unit Usaha Rejosari
• In 2012, PTPN VII (Persero) representedby District Rejosari Business
Kab. Lampung Selatan mendapat penilaian dan penghargaan.
Unit. South Lampung was graded and awarded as the Winner of National Company outbreaks.
sebagai Juara I KLB Perusahaan Tingkat Nasional .
• The number of family planning acceptors consist of:
• Jumlah Akseptor Keluarga Berencana terdiri dari :
No 1
-
PUS 11.523 org
Akseptor Acceptor
% %
9.725 org
84,39
PUS 11.523 org
i. Occupational Safety and Health Program:
i. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja: • Memenuhi Alat Pelindung Diri bagi Pekerja.
• Meets personal protective equipment for workers.
• Menyediakan Alat Pemadam Kebakaran.
• Provide fire extinguishers.
• Memberika extravoeding terhadap pekerja sesuai ketentuan.
• Give extravoeding to workers
• Melakukan pengujian lingkungan/tempat kerja secara periodik
• Conduct environmental testing/workplace periodically by the Center of Occupational Health and Safety.
oleh Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. • Mengkuti penilaian Zero Accident dari Kementerian Tenaga • Tahun 2012 – 2013 Unit Usaha di PTPN VII (Persero)
Uraian
• In 2012 - 2013Business Unit atPTPNVII (Persero) to obtain Zero Accident Award consists of:
memperoleh Zero Accident Award terdiri dari :
No
• Zero Accidentretrace the assessment of the Ministry of Manpower and Transmigration.
Kerja dan Transmigrasi RI.
Zero Accident Award
SMK3 Award
Uraian
A
Wilayah Lampung
1. Kantor Pusat 2. UU Pewa 3. UU Tubu 4. UU Buma
-
B
Wilayah Sumsel
1.UU Betu 2.UU Mula 3.UU Beri
-
South Sumatra Area
C
Wilayah Bengkulu
1. UU Pawi 2. UU Tapi
-
Bengkulu Area
Lampung Area
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
• Kasus kecelakaan kerja tahun 2012 sebanyak 19 kasus, dengan
Uraian Description
1
Kecelakaan Kerja Occupational accident
199
• The case of work accidents in 2012 were 19 cases, with the following details:
perincian sebagai berikut :
No
| Laporan Tahunan 2012
Fatal / Meninggal Fatal / Death
Berat / Opname Heavy/ Inpatient
Sedang Medium
Ringan Light
-
-
3 kasus 3 cases
16 kasus 16 cases
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan CSR Kesehatan dan SMK3
Based on CSR and SMK3 activities, PTPN VII (Persero) experiencing financial
tersebut, PTPN VII (Persero) mengalami dampak keuangan dari
impact of these activities, with the following details:
kegiatan tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
No
Uraian
RKAP RKAP
Realisasi Biaya Pengobatan Realization of Medical Expenses
Description
1
2011
Rp. 43.205.693.000,-
Rp. 51.157.680.744,-
2011
2
2012
Rp. 48.858.911.000
Rp. 47.178.666.254,-
2012
Aktivitas CSR untuk Karyawan dengan Kegiatan SMK 3PTPN VII (Persero)
CSR activities for employess with activity of SMK 3PTPN VII (Persero)
1. Memenuhi alat pelindung bagi pekerja.
1. Provide safety equipment for workers
2. Melaksanakan reksa uji (pemeriksaan dan pengujian) secara
2. Conduct mutual test (checking and testing) schedully on laver press
terjadwal pada Bejana Tekan di PPKS dan Pabrik Gula, lift dan
in PPKS and sugar factory, lift and lightning rod.
penangkal petir. 3. Melaksanakan pengujian lingkungan tempat kerja di Unit
3. Conduct testing of workplace environment in work unit by cooperating
Usaha bekerjasama dengan UPTD K3 meliputi iklim, kebisingan,
with UPTD K3 including aspects of climate, noise, lighting, dust and
pencahayaan, debu dan tes audiometri.
audiometri test.
4. Secara terjadwal melakukan isi ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan simulasi penanggulangan kebakaran.
4. Refill lightweight fire extinguisher (AlatPemadamApiRingan (APAR)) and simulation of fire fighting
5. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan prakerja terhadap calon pekerja tetap.
5. Conduct pre-work medical check up toward candidates of permanent employees
6. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala/medical check
6. Conduct medical check up regularly every 2 years
up setiap 2 (dua) tahun. 7. Memberikan extrafooding terhadap pekerja.
7. Give extrafooding toward employees
8. Mengikuti program Zero Accident setiap tahun
8. Follow program of Zero Accident every year
9. Telah dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
9. Form Trustees committee for health and safety work (Panitia Pembina
Kerja (P2K3) di setiap Unit Usaha
KeselamatandanKesehatanKerja (P2K3)) in every work unit
10. Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi SIO (Surat Izin Operator) bagi operator boiler dan alat berat.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
10. Conduct training and sertification of operator license (SIO (SuratIzin Operator)) for boiler and heavy equipment operator danalatberat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
200
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Rencana Program CSR Kesehatan Dan Smk3 2013
CSR Planning Programs For Health And Smk3 2013
Sebagai realisasi komitmen PTPN VII (Persero) terhadap keberlanjutan
As commitment realization of PTPN VII toward continuation of both
usaha dan operasional sekaligus sebagai dedikasi terhadap seluruh
business and operational as a part of dedication toward all stakeholders,
pemangku kepentingan, Perusahaan telah menetapkan rencana
the company has set CSR planning programs for health and SMK3 to be
pelaksanaan program CSR Kesehatan dan SMK3 untuk diterapkan
implemented in 2013, which are::
tahun 2013, yaitu: 1. Menyusun TOR rencana alih daya pengelolaan Sistim Asuransi
1. Plan outsourcing management for system of healthsocial security
Kesehatan PTPN VII (Persero) bagi :
from individual management into health insurance system for:
a) Direksi dan batih.
a) Board of directors and nuclear
b) Komisaris dan batih.
b) Board of commissioners and nuclear
c) Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan batih (keluarga).
c) Permanent employees category IA – IVD and nuclear (family)
d) Pensiunan Pekerja Tetap Gol. IA – IVD dan isteri (tidak
d) Pensioner of Permanent category Gol. IA – IVD and wife (exclude children)
termasuk anak). e) Pekerja Tidak Tepa antara lain : Kampanye dan batih
e) Non-permanent employees, some of which are: Campaign and nuclear (family), PKWT ( only for the employees).
(keluarga), PKWT ( hanya bagi ybs ). 2. Membuat ketentuan peraturan jaminan sosial kesehatan PTPN
2. Revise provision of health social security (PTPN VII (Persero) by
VII (Persero) menyesuaikan dengan peraturan Undang-undang
adjusting it to constitution number 40 year 2004 concerning system
Nomor 40 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 12
of national social security and government rules number 12 year 2013
Tahun 2013.
concerning health guarantee.
3. Melakukan kerja sama dengan konsultan untuk penerapan
3. C o n d u c t s y s t e m o f h e a l t h a n d s a f e t y w o r k
SMK3 atau OHSAS di PTPN VII (Persero) sesuai dengan ketentuan
(SistemKeselamatandanKesehatanKerja (SMK3)) or OHSAS in
PP Nomor :50 Tahun 2012.
accordance with constitution number 13 year 2013 concerning employment and PP Number :50 year 2012concerning implementation of SMK3
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
201
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership And Community Development Program
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Implementation of the Partnership and Community Development Program
(PKBL) perusahaan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara
(PKBL) of the Company refers to the State Minister of BUMN (State-Owned
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April
Enterprises) No. PER-05/MBU/2007 April 27, 2007. PKBL activities include
2007. Kegiatan PKBL mencakup aktivitas yang terkait dengan core
activities related to the core business and are not at all related, while the
business maupun yang sama sekali tidak terkait, sedangkan sumber
funding is from the company's after-tax profit in the previous year.
dana diambilkan dari bagian laba perusahaan setelah pajak tahun sebelumnya. Kebijakan dan strategi Perusahaan dalam melaksanakan Program
Company’s policies and strategies in implementing the Partnership and
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yaitu :
Community Development Program are:
1. Program Kemitraan
1.Partnership program
1.1. Kebijakan
1.1. Policy
•
•
Program Kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal
loan / empowerment of small businesses, particularly in the
sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian,
industrial sector activities, Trade, Fisheries, Agriculture, Plantation,
Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun
Animal Husbandry, and other business services either individually or in groups (Clustering Pattern).
kelompok (Pola Clustering). •
Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama di Sektor
•
Pembentukan Desa-Desa Binaan disekitar Unit Usaha, sehingga
Focus on the pattern of SMEs clusters especially in Agriculture, Livestock, Fisheries and Agriculture.
Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan. •
The Partnership Program is focused on providing working capital
kerja/pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan
•
he establishment of Patronage Villages around the Business Unit, so it will be a social fence for Business Unit.
akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha. •
Pemetaan Kebutuhan Stake Holder
•
Need Mapping of the Stake Holders.
•
Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama penyaluran Program
•
”Program Sinergi BUMN” (SOEs Synergy Program) in terms of the
Kemitraan untuk Petani TR.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
distribution Partnership Program for TR Farmers.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
202
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
1.2. Strategi
1.2.Strategy
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah :
The strategies to achieve those objectives are:
•
Strategi assessment kelayakan calon mitra Strategi ini merupakan
•
This strategy is an important step for selection for SME that have
langkah penting untuk seleksi bagi UMKM yang belum Bankable
not bankable in order to obtain financial aid from the company.
agar dapat memperoleh bantuan modal dari perusahaan. Strategi ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
This strategy provides an opportunity for the company to gain a decent
memperoleh jumlah mitra UMKM yang layak dibantu guna
number of SME partners assisted in order to maintain and develop its
mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. Bagi UMKM
business. The SME with the capital assistance which can grow is expected
yang dengan bantuan modal mampu berkembang diharapkan
to create new jobs for the community.
dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. •
•
Strategi assessment kelayakan nilai modal
Assessment Strategies for the feasibility of capital value
Strategi ini merupakan aktivitas seleksi untuk mempertimbangkan
This strategy is a screening exercise to consider the value of capital that
besaran nilai modal yang layak diberikan guna mendorong
deserves to accelerate the progress of the partner’s business.
percepatan kemajuan usaha mitra binaan. Pemberian besaran modal bantuan yang tidak sesuai dengan yang
The amount of capital that does not conform with the assistance needed
dibutuhkan justru tidak akan efektif dan berbalik menjadi beban
it will not be effective and turned to be a burden for the trained partners
bagi mitra binaan •
•
Strategi Pembinaan Mitra.
Partner Development Strategy
Strategi ini menjadi penting karena terkait dengan perubahan
This strategy is important because it is associated with changes in attitudes
sikap dan prilaku mitra usaha menuju prilaku bisnis yang etis
and behavior business partners towards business attitudes, ethically and
dan professional. Peningkatan Hard dan Soft Competence
professionally. The enhancement of Hard and Soft Competence is an
merupakan aktivitas yang merupakan disiplin mitra binaan untuk
activity of partners discipline to account for their obligations consciously,
mempertanggungjawabkan secara sadar kewajibannya, karena
because their understanding toward the obligations will mean helping
mereka paham kewajiban tersebut akan berarti membantu UMKM
other SMEs to obtain additional capital.
lain untuk memperoleh tambahan permodalan.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
203
1.3. Program Pembinaan.
1.3. Program Pembinaan.
Program kemitraan selain memberikan bantuan dalam bentuk
Besides providing assistance in the form of working capital loans, the
pinjaman dana modal kerja, juga memberikan pembinaan dalam
partnership program also provides guidance in the form of:
bentuk : •
Kunjungan ke mitra binaan, dilakukan minimal setahun sekali
•
Visits to the foster partners, carried out at least once a year.
•
Pendidikan dan pelatihan, bagi mitra binaan baru
•
Education and training for new foster partners
•
Lokakarya dan Studi Banding, bagi mitra binaan yang
•
Workshops and Comparative Studies, for partners who showed good
menunjukan kinerja baik
performance.
•
Promosi melalui pameran/expo
•
romotion through the exhibition / expo.
•
Publikasi
•
Publication.
•
Pendampingan bagi Mitra Binaan yang bertujuan memberikan
•
Assistancy for the Foster Partners that aims to provide information
informasi tentang kebutuhan pasar sehingga Mitra Binaan
about the needs of the market so that the Partners can improve /
dapat meningkatkan/mengembangkan produk yang dihasilkan
develop their products that will be produced with the hope to improve
dengan harapan nantinya akan mampu meningkatkan akses
their market access and the sale value of the products.
pasar maupun nilai jual produk yang dihasilkan.
2. Program Bina Lingkungan
2.Community Development Program
2.1. Kebijakan
2.1. Policy
•
•
Program Bina Lingkungan difokuskan dalam bentuk program
Community Development Program is focused in the form of
pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan dan pelestarian
educational / training program, health improvement and
lingkungan.
environmental preservation.
•
Tumbuhnya sentra-sentra Desa Hortikultura
•
The growth of centers of Horticultural Village.
•
Pembentukan desa-desa binaan disekitar Unit Usaha.
•
Establishment of foster villages around the Business Unit.
2.2. Strategi Bina Lingkungan
2.2.Community Development Strategy
Di tingkat bina lingkungan, untuk mencapai tingkatan pemberdayaan
At the level of community development, to achieve the level of
masyarakat (community empowerment), maka strategi yang
empowerment (community empowerment), the strategies adopted are:
diterapkan : •
Strategi Corporate Giving dengan motivasi untuk bantuan
•
Corporate Giving Strategy with the motivation for charity.
•
Corporate Philanthropy Strategy with motivation for humanitarian
amal. •
Strategi Corporate Philanthropy dengan motivasi untuk bantuan kemanusiaan.
•
aids.
Strategi Corporate Communit y Relation umumnya dilatarbelakangi untuk membangun citra perusahaan.
•
•
Strategi Corporate Communit y Development untuk pemberdayaan masyarakat (empowering). Ini adalah strategi
Corporate Community Relation Strategy generally motivated to build the company’s image.
•
Corporate Community Development Strategy for community
yang paling kompleks dan menantang, karena proses
empowering. This is the most complex and challenging strategy,
pelaksanaan tidak gampang, membutuhkan waktu lama,
because the implementation process is not easy, time-consuming, and
dan memerlukan kesabaran dan daya tahan. Stakeholders harus
requires patience and endurance. The Stakeholders should be prepared
disiapkan sikap dan mentalnya untuk proses pemberdayaan,
for their mental attitude and the empowerment process, namely the
yaitu sikap mental etis dan professional. Pemberdayaan harus
ethical and professional attitude. The empowerment must sharpen
mengasah sisi-sisi technical/hard skill nya, dan yang lebih berat
their technical sides / hard skills, and the heavier side is empowering
adalah memberdayakan sisi soft-skills (attitude= sikap mental).
their soft skills (attitude = mental ethic).
Implementasi dari pelaksanaan kebijakan dan strategi tersebut
Implementation from respective policies and strategies, is summarized on
di atas, dirangkum dalam tujuh program utama “PTPN 7 PEDULI”
seven “PTPN 7 Peduli” main program, as follows:
yaitu sebagai berikut:
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
204
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
1. PTPN 7 PEDULI KEMITRAAN, merupakan kepedulian perusahaan
1. PTPN PARTNERSHIP PTPN 7 CARES, an effort to create awareness of the
dalam upaya terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat.
company in the economic growth of the people.Partnership Program
Untuk Program Kemitraan diberikan kepada Usaha Kecil yang
is awarded to SMEs, which have the following criteria:
memiliki kriteria antara lain : a. Usaha Kecil / Usaha Mikro (pedagang di pasar tradisional)
a.
Small / Micro Business (traders in traditional markets)
b. Usaha Kecil yang telah berstruktur dengan baik.
b.
Small businesses that have been structured well.
c. Koperasi, Koperasi Karyawan / KPN
c.
Cooperatives, Employee Cooperative / KPN.
d. Jenis Usaha yang mempunyai sifat berkesinambungan dan
d.
Types of Business that are sustainable and have the prospect to
mempunyai prospek untuk dikembangkan serta mampu
be developed and be able to seize the market.
merebut pasar. e. Usaha kecil dibidang Agribisnis dan Agroindustri (perkebunan,
e.
pertanian, peternakan, perikanan, dll)
Small businesses in the field of Agribusiness and Agro-industry (farming, agriculture, animal husbandry, fisheries, etc)
f. Usaha kecil unggulan daerah (kerajinan, makanan, hasil
f.
bumi).
Prime Small businesses in the region (crafts, food, agricultural products).
g. Usaha yang mempunyai kontribusi terhadap pendapatan
g.
daerah / nasional.
Businesses that have contributed to the revenue of regional / national.
h. Usaha yang berada disekitar wilayah kerja PTPN VII (Unit
h.
Usaha/Distrik/Kantor Pusat).
Businesses that are around the working area of PTPN VII (Business Unit / District / Head Office).
i. Usaha Kecil dalam bentuk cluster antara lain pertanian, industri keripik, gerabah, perkebunan.
i.
Small businesses in the form of clusters such as agriculture, industrial chips, pottery, plantation.
Selain kriteria tersebut, maka usaha kecil yang dibina tetap berpedoman kepada syarat-syarat yang telah ditetapkan
Besides those criteria, the small businesses that fostered still refer to the
ditambah syarat-syarat lain yang sifatnya bukan menghambat
conditions set plus other terms that are not inhibiting lending, but those
pemberian pinjaman, tetapi bertujuan untuk lebih mengamankan
aims to further secure the repayment of loans, so it does not increase the
pengembalian pinjaman yang diberikan, sehingga tidak menambah
amount of non-performing loans.
jumlah pinjaman macet.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
205
Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
The Loan disbursement for SOE Partnership Program with the PTPN
Kecil PTPN VII (Persero) tahun 2012 sebesar Rp. 15.897.445.702,-,
VII (Persero)Small Business in 2012 amounted to Rp. 15,897,445,702, -,
masing-masing sebesar Rp.13.501.500.000,- untuk 1996 Mitra
respectively Rp.13.501.500.000, - for 1996 Partners, consisting of 1930
Binaan terbagi atas 1930 Mitra Binaan UKM dengan nilai sebesar
SMEs Partners in the amount Rp.13.375.500.000, - and 66 Foster Partner
Rp.13.375.500.000,- dan 66 Mitra Binaan Kelompok Usaha Mikro
Group for Micro Businesses Rp.126.000.000 , -, while for the development
sebesar Rp.126.000.000,-, sedangkan untuk dana pembinaan/
fund / grant Rp.2.395.945.702, -. The funds are distributed to the sectors
hibah sebesar Rp.2.395.945.702,-. Dana tersebut didistribusikan ke
of industry, services, trade, animal husbandry, fisheries, agriculture,
sektor-sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan,
plantation and other services.
pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Adapun distribusi penyaluran dana tiap sektor tahun 2012 sebagai
The distribution of funds for each sector in 2012 is as follows:
berikut : - Sektor Industri
Rp.
523.500.000,- (49 Mitra Binaan)
- Industrial Sector
Rp. 523.500.000,-
- Sektor Perdagangan Rp. 1.839.000.000,- (211 Mitra Binaan)
- Trade Sector
Rp. 1.839.000.000,- ( 211 Foster Partners)
- Sektor Pertanian
Rp. 9.437.000.000,- (1564 Mitra Binaan)
- Agriculture Sector Rp. 9.437.000.000,- (1564 Foster Partners)
- Sektor Perkebunan
Rp.
60.000.000,- (6 Mitra Binaan)
- Plantation Sector Rp.
60.000.000,-
(
- Sektor Perikanan
Rp.
94.500.000,- (24 Mitra Binaan)
- Fisheries Sector
94.500.000,-
( 24 Foster Partners)
- Sektor Peternakan
Rp.
603.000.000,- (75 Mitra Binaan)
- Husbandry Sector Rp. 603.000.000,-
( 75 Foster Partners)
- Sektor Jasa
Rp.
549.500.000,- (64 Mitra Binaan)
- Service Sector
Rp. 549.500.000,-
( 64 Foster Partners)
- Sektor lainnya
Rp
375.000.000,- (3 Mitra Binaan)
- Other sectors
Rp
(
Rp.13.501.500.000,-
Rp.13.501.500.000, - 1996 Mitra Binaan
Rp.
375.000.000,-
( 49 Foster Partners)
6 Foster Partners)
3 Foster Partners)
1996 Foster Partners
Disamping bantuan dalam bentuk pinjaman lunak, Mitra Binaan
Besides the assistance in the form of soft loans, the Foster Partners also
juga menerima pembinaan melalui program-program pendidikan/
receive coaching through educational / training programs, apprenticeship
pelatihan, pemagangan/ pendampingan dan promosi/ pameran.
/ mentoring and promotion / exhibition. The activities carried out in 2012
Kegiatan tahun 2012 yang dilaksanakan antara lain pembinaan dalam
were coachings, such as education / training to increase the productivity
bentuk pendidikan/pelatihan peningkatan produktivitas Mitra, Diklat
of the Partners, Management Training, Small Business, engage Partners
Manajemen Usaha Kecil, mengikutsertakan Mitra Binaan dalam
in promotional events / exhibitions, assessment / research program and
kegiatan promosi/pameran, program pengkajian/penelitian dan
assisting Partners in order to increase the value of the products to meet
pendampingan Mitra Binaan dalam rangka meningkatkan nilai produk
the demand market.
yang dihasilkan sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Sedangkan Program Bina Lingkungan merupakan suatu program
While, the Community Development Program is an awareness program
kepedulian PTPN VII (Persero) terhadap permberdayaan kondisi
of PTPN VII (Persero) to the empowerment of social conditions in the
sosial lingkungan masyarakat yang berdomisili di Desa sekitar Unit
communities that live around the village of Business Unit / District / Head
Usaha/Distrik/Kantor Pusat PTPN VII (Persero).
Office of PTPN VII (Persero).
Dana Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang
The Community Development Program funds are used for purposes that
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah Usaha PTP
benefit the community in the areas of PTPN VII (Persero) Business in the
VII (Persero) dalam bentuk bantuan :
form of aids:
a. Bantuan korban bencana alam;
a. Victim aids of natural disasters;
b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
b. Educational and / or training assistance;
c. Bantuan peningkatan kesehatan;
c. Health improvement assistance;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;
d. nfrastructure development and / or public facilities aids;
e. Bantuan sarana ibadah;
e. Places of worship assistance;
f. Bantuan pelestarian alam;
f. Nature Conservation assistance;
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
206
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Penyaluran dana Program Bina Lingkungan PTPN VII (Persero)
The Community Development Program fund distribution of PTPN
tahun 2012 sejumlah Rp. 7.627.705.293,- meliputi penyaluran dana
VII (Persero) in 2012 amounted to Rp. 7627705293, - including SOE
Program BUMN Pembina sebesar Rp.5.066.695.989,- dan BUMN
Trustees Program funds Rp.5.066.695.989, - and “BUMN Peduli” program
Peduli sebesar Rp.2.561.009.304,-.
Rp.2.561.009.304.
Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina sebesar
The disbursement of SOE Trustees Community Development Program
Rp.5.066.695.989,- dilaksanakan untuk pemberian bantuan Korban
was Rp.5.066.695.989, - conducted for Natural Disaster Victim assistance
Bencana Alam Rp.13.650.000,-, Pendidikan/Pelatihan sejumlah
Rp.13.650.000, -, Education / Training Rp.1.180.660.146, -, Public Health
Rp.1.180.660.146,-, Peningkatan Kesehatan Masyarakat sejumlah
Improvement Rp.1.114. 853 268, - Public Infrastructure Development
Rp.1.114.853.268,- Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum
Rp.1.100.161.375, - Religious facilities Rp.353.782.700, - and Nature
sejumlah Rp.1.100.161.375,- bantuan sarana ibadah Rp.353.782.700,-
Conservation Rp.1.303.588.500, -
dan Pelestarian Alam sejumlah Rp.1.303.588.500,Adapun distribusi penyaluran berdasarkan bentuk bantuan sebagai
The distribution of aids based on their type is as follows:
berikut : 2. PTPN VII PEDULI BENCANA ALAM, merupakan wujud kepedulian
2. PTPN VII NATURAL DISASTER CARE, it is a form of corporate responsibility
perusahaan kepada korban musibah bencana alam, dimana pada
for the victims of natural disasters, which was in 2012 disbursed Rp.
tahun 2012 disalurkan senilai Rp. 13.650.000,- berupa bantuan
13.65 million, - in the form of emergency aids to people affected by
tanggap darurat bagi masyarakat yang terkena bencana banjir
floods in five villages located in Kedondong, Pesawaran district, cyclones
di 5 Desa yang berada di Kec. Kedondong, Pesawaran, bencana
in Bandar Lampung and fire disasters in Negeri Agung village, Way
angin puting beliung di Bandar Lampung dan bencana kebakaran
Kanan.
di Desa Negeri Agung, Way Kanan. 3. PTPN 7 PEDULI PENDIDIKAN, merupakan wujud kepedulian
3. PTPN 7 EDUCATION CARE, it is a form of corporate responsibility in
perusahaan dalam peningkatan kualitas pendidikan, dimana
improving the quality of education, which was in 2012 until the fourth
pada tahun 2012 sampai dengan triwulan IV disalurkan senilai
quarter channeled Rp. 1180660146, - including:•
Rp. 1.180.660.146,- antara lain:
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
207
• Bantuan kegiatan Pelatihan Membatik dan Kewirausahaan yang
• Batik and Entrepreneurship Training Assistance which was followed by
diikuti oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak Putus Sekolah
Household Mothers and Out of School Children who were around the
yang berada disekitar Wilayah Kota Bandar Lampung, wilayah
area of Bandar Lampung, Way Lima and Way Berulu Business Unit as
Unit Usaha Way Lima dan Unit Usaha Way Berulu sejumlah ±
many as ± 50 people.
50 Orang. Pelaksanaan kegiatan Pelatihan bekerjasama dengan LKP Batik
The implementation of training activities in cooperation with LKP
Siger Yayasan Sari Teladan, Bandar Lampung, IKI PTPN VII (Persero)
Batik Sari Teladan Foundation, Bandar Lampung, Central IKI PTPN VII
Pusat, IKI Wilayah Distrik Way Sekampung, yang bertujuan untuk
(Persero), Regional IKI Way Sekampung District, which aims to capture
menjaring calon-calon wirausaha baik secara sendiri maupun
the entrepreneurial candidates either individually or in groups and
berkelompok dan pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan
thereby increasing the income of the people, with the amount of funding
masyarakat, dengan jumlah dana pelaksanaan kegiatan sejumlah
Rp.66.500.000, -.
Rp.66.500.000,-. • Bantuan kegiatan Pelatihan Ikat Celup (Tie Dye) yang diikuti
• Tie Dye Training Assistance that was followed by Household Mothers
oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak Putus Sekolah yang
and Out of School Children who were around the area of Bandar
berada disekitar Wilayah Kota Bandar Lampung, wilayah Unit
Lampung, Tulung Buyut and Bungamayang Business Unit as many as
Usaha Tulung Buyut dan Unit Usaha Bungamayang sejumlah
± 40 people, in cooperation with Rumah Trampil Mandiri (Independent
± 40 Orang, bekerjasama dengan Rumah Trampil Mandiri, IKI
Skilled House), Central IKI PTPN VII (Persero), Regional IKI Way Seputih
PTPN VII (Persero) Pusat, IKI Wilayah Distrik Way Seputih, yang
District, which aims to capture the entrepreneurial candidates either
bertujuan untuk menjaring calon-calon wirausaha baik secara
individually or in groups, and in turn can improve people’s income, the
sendiri maupun berkelompok dan pada akhirnya mampu
amount of funding was Rp.99.255.000, -.
meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan jumlah dana pelaksanaan kegiatan sejumlah Rp.99.255.000,-. • Bantuan dalam kegiatan pelatihan anak putus sekolah dan
• The school dropout children training assistance and the aids of tools
bantuan alat usaha bidang Perbengkelan dan Menjahit yang
in Tailoring and Repair Shop which were carried out in the region of
dilaksanakan di wilayah Distrik Bengkulu, yang diikuti peserta
Bengkulu District, which was attended by participants from Padang
dari Unit Usaha Padang Pelawi, Unit Usaha Talo Pino, Unit Usaha
Pelawi Business Unit, Talo Pino Business Unit, Ketahun Business Unit and
Ketahun dan Distrik Bengkulu, dengan jumlah peserta masing-
Bengkulu District, with the number of participants 35 People in Repair
masing 35 Orang untuk bidang Perbengkelan dan 20 Orang
Shop training and 20 for Tailoring. This 36 Day Training was located in
untuk bidang ketrampilan Menjahit, selama 36 Hari bertempat
the Balai Latihan Kerja (Work Training Center) Bengkulu province.
di Balai Latihan Kerja Provinsi Bengkulu.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
208
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Tenaga
The implementation of these activities was in collaboration with the
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, dengan jumlah dana
Department of Manpower and Transmigration of Bengkulu province, the
kegiatan sebesar Rp.437.008.307,-.
budget Rp.437.008.307, -.
Tujuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
Purpose of the training is expected to increase the knowledge and skills
pengetahuan dan ketrampilan bidang perbengkelan dan menjahit,
in Tailoring and Repair Shop, which in turn the participants have their
yang pada akhirnya mampu berdikari dan berwirausaha sendiri, dan
own self-sufficient and self-employed, and as part of an effort of PTPN VII
merupakan bagian dari upaya PTPN VII (Persero) dalam menjaring
(Persero) in recruiting new Partners.
Mitra-Mitra baru. • Bantuan dalam kegiatan lomba ketrampilan dan ketangkasan
• Assistance in skill and agility competitions amoung junior high school
Pramuka antar Gugus Depan tingkat SLTP se-Wilayah Kota
Scouts troughout Bandar Lampung, followed by 32 schools or ± 1.000
Bandar Lampung, yang diikuti oleh 32 Gugus Depan atau ±
junior high students.
1.000 siswa tingkat SLTP.
Adapun cabang kegiatan yang dilombakan yaitu Lomba
While, the activities which were contested in the event are drilling Skills
Ketrampilan PBB, Lomba Pionering, Lomba Lagu Pramuka,
Competition, Pionering Competition, Scout Song Contest, with the
dengan jumlah dana kegiatan tersebut sejumlah Rp.124.176.896,-.
amount of funding Rp.124.176.896, ,-.
Tujuan kegiatan lomba tersebut antara lain mengasah ketrampilan
The objectives of the contest are to hone the student skills in Scouts, to
siswa-siswi dalam kegiatan Pramuka, memotivasi siswa-siswi
motivate the students to participate in building a disciplined, spirited,
untuk berperan serta membangun generasi muda yang disiplin,
skilled and responsible youth, to form an independent leadership
berjiwa ksatria dan trampil serta bertanggung jawab, membentuk
skills and strong personality in any situation, as well as encourage the
jiwa kepemimpinan yang mandiri dan berkepribadian yang
development of the Scout Movement as a forum for character and
tegar dalam situasi apapun, serta mendorong perkembangan
creativity building for Younger Generation.
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan karakter dan kreativitas Generasi Muda. • Bantuan dalam program peningkatan kualitas pendidikan
• The assistance in improving the quality of education programs and
dan keimanan masyarakat melalui kegiatan tabligh akbar
community faith through Tabligh Akbar (great preaching) followed
yang dirangkaikan dengan pemberian santunan anak yatim
by the provision of charity for the orphans who were around the city
piatu yang berada disekitar Kota Bandar Lampung sejumlah
of Bandar Lampung with the budget Rp.120.674.150,-.
Rp.120.674.150,-. • Bantuan kelengkapan sarana belajar berupa peralatan komputer
• Aids for the learnign insfrastructures in the form of computers submitted
yang diserahkan kepada lima Panti Asuhan yang berada di sekitar
to five orphanages located around the city of Bandar Lampung, which
Kota Bandar Lampung, yang merupakan hasil karya siswa/siswa
were the work of students of State SMK (Vocational Shcool) 2 Bandar
SMK Negeri 2 Bandar Lampung sejumlah Rp.25.500.000,-.
Lampung amounted Rp.25.500.000, -.
• Bantuan dalam kegiatan lomba karya tulis yang diikuti oleh
• Assistance in writing competition which was followed by the School and
Pelajar, Mahasiwa, Jurnalis dan Umum, yang bertujuan untuk
university student, Journalists and the Public, which aims to improve
meningkatkan dan mengembang-kan kemampuan/potensi
and develops the ability / potential in writing skilss with Rp.35.000.000,
dalam bidang karya tulis sejumlah Rp.35.000.000,-.
-.
• Bantuan dalam program pelatihan guru-guru PAUD yang
• Assistance in early childhood teacher training which aims to improve
bertujuan untuk meningkatkan mutu, menambah wawasan
the quality, broad mindedness and knowledge in early childhood
dan pengetahuan tentang kegiatan pendidikan Anak Usia
education, which followed by the early childhood Teachers who are
Dini, yang diikuti Guru-Guru PAUD yang berada di sekitar Unit
around the Business Unit / District / Office of the Directors of with the
Usaha/Distrik/Kantor Pusat sejumlah Rp.19.195.000,-.
budget of Rp.19.195.000,-.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
209
• Bantuan dalam kegiatan Workshop Nasional ”Mendongeng/
• Assistance for the “ Storytelling” National Workshop followed by
Bercerita” yang diikuti oleh Para Pendidik/Guru PAUD (TK,
Educators / early childhood Teachers (kindergarten, Play Group, TPA &
KB, TPA & TPS) yang berada disekitar Kota Bandar Lampung,
TPS) which are located around in Bandar Lampung, in cooperation with
kerjasama PTPN VII (Persero) dengan Lembaga Bunga Bangsa
PTPN VII (Persero) and the Bunga Bangsa Institute Bandar Lampung
Bandar Lampung sejumlah Rp.5.000.000,-
with Rp. 5.000.000,-
• Bantuan dalam program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
• Assistance in the National Foster Parents Movement (GNOTA) program
(GNOTA) Provinsi Lampung yang diperuntukkan bagi anak usia
in Lampung province intended for school-age children who are from less
sekolah kurang mampu yang berada di sekitar Kab. Lampung
fortunate family around South Lampung, East Lampung and Bandar
Selatan, Lampung Timur dan Kota Bandar Lampung sejumlah
Lampung with Rp.20.000.000,-.
Rp.20.000.000,-. • Bantuan kelengkapan sarana pendidikan berupa alat musik
• Assistance for the completeness of educational facilities in the form of
yang diperuntukkan bagi penyandang cacat netra binaan UPTD
musical instruments that cater for people with visual disability guided
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Tuna Netra
by UPTD Social Rehabilitation and Visual disability Services Lampung
Provinsi Lampung Rp.4.750.000,-.
Province Rp.4.750,-.
• Bantuan kelengkapan sarana pendidikan berupa buku dan alat
• Assistance for educational resources in the form of books and school
tulis sekolah sejumlah 3.000 Paket yang diberikan kepada anak
stationeries as many as 3,000 packages given to underprivileged
kurang mampu di sekitar Kota Bandar Lampung, dirangkaikan
children around the city of Bandar Lampung, followed with Iftar, held
dengan acara buka puasa bersama yang diselenggarakan
in cooperation with BEM (Student Executive Board) Saburai University,
bersama BEM Universitas Saburai, Bandar Lampung dan Ragom
Bandar Lampung and Ragom Lampung Institute with Rp.15,000. 000,-.
Lampung Institute sejumlah Rp.15.000.000,-. • Bantuan dalam kegiatan ”Bali International Choir” yang diikuti
• Assistance in the “Bali International Choir” which was followed by the
oleh Paduan Suara Mahasiswa, Universitas Lampung, yang
Student Choir, University of Lampung, which aims to introduce the
bertujuan memperkenalkan seni budaya Lampung, dengan
cultural arts of Lampung, with the gold medal award with the budget
hasil kejuaraan yang diraih mendapatkan penghargaan berupa
Rp.20.000.000, -.
medali emas sejumlah Rp.20.000.000,-. • Bantuan dalam program peningkatan kualitas pendidikan
• Assistance in improving the quality of public education programs
masyarakat melalui kegiatan workshop, pelatihan dan lain-lain
through workshops, trainings and others organized by the Tinggil
yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggil, dll.
College, etc.
4. PTPN 7 PEDULI KESEHATAN, merupakan wujud kepedulian
4. PTPN 7 HEALTH CARE, it is a form of corporate responsibility in an
perusahaan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,
effort to improve public health, which in 2012 until the fourth quarter
dimana pada tahun 2012 sampai dengan triwulan IV disalurkan
channeled Rp.1.114.853.268, - the program is as follows:
senilai Rp.1.114.853.268,- antara lain: • Bantuan dalam kegiatan pelayanan kesehatan berupa
• Assistance in the activities of health services in the form of free general
pengobatan umum dan pemeriksaan golongan darah gratis
medical treatments and blood type checkup for people residing in
bagi masyarakat yang berada di wilayah Kec. Bekri, Lampung
the Bekri district, Central Lampung, followed 706 people and Tanjung Bintang district, South Lampung with 842 people.
Tengah yang diikuti 706 Orang dan Kec. Tanjung Bintang, Lampung Selatan sejumlah 842 Orang.
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Yayasan
The implementation of these activities was in collaboration with the
Hilal Ahmar Lampung, dengan dana yang digunakan dalam
Hilal Ahmar Foundation Lampung, with the funds used in the program
program tersebut sejumlah ± Rp.150.000.000,-
± Rp.150.000.000, -.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
210
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Pada kesempatan tersebut untuk menunjang pola hidup bersih
On the occasion, to support a clean and healthy lifestyle, each participant
dan sehat, setiap peserta pengobatan gratis diberikan sabun,
was given free treatment soap, toothpaste and toothbrushes. These
pasta gigi dan sikat gigi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan
activities are expected to create a healthy society.
dapat menciptakan masyarakat yang sehat. • Pemberian bantuan dalam rangka membantu kebutuhan/
• Donation to assist the needs / availability of blood in blood donation
ketersediaan darah dalam kegiatan donor darah yang
activities conducted in Way Sekampung District, Way Seputih District,
dilaksanakan di Wilayah Distrik Way Sekampung, Distrik Way
Muara Enim District, Banyuasin District, Bengkulu District and the Office
Seputih, Distrik Muara Enim, Distrik Banyuasin, Distrik Bengkulu
of the Board of Directors in collaboration with the local Red Cross by the
dan Kantor Pusat bekerja sama dengan PMI setempat dengan
number of donors ± 785 and the fund needed for these activities was
jumlah pendonor ± 785 pendonor dan dana untuk kegiatan
Rp.61.290.000 number, -
tersebut sejumlah Rp.61.290.000,• Pemberian bantuan dalam rangka membantu kebutuhan
• Pemberian bantuan dalam rangka membantu kebutuhan masyarakat
masyarakat berupa paket sembako yang diserahkan kepada
berupa paket sembako yang diserahkan kepada 2 panti asuhan yang
2 panti asuhan yang berada di sekitar Kota Bandar Lampung
berada di sekitar Kota Bandar Lampung Rp.10.000.000,-.
Rp.10.000.000,-. • Pemberitan bantuan dalam program peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten
• Assistance in the health care program for people who are in Way Kanan regency one unit of Ambulance, worth Rp.232.475.000,-
Way Kanan berupa satu unit Mobil Ambulance senilai Rp.232.475.000,-. • Pemberitan bantuan dalam program peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten
• Assistance in the health care program for people who are in Tulang Bawang regency one Ambulance unit, worth Rp.232.475.000,-
Tulang Bawang satu unit Mobil Ambulance masing-masing satu unit senilai Rp.232.475.000,• Bantuan perlengkapan sarana Posyandu berupa timbangan
• Assistance in the form of Posyandu (IHC) equipments in the form of
Dacin yang diserahkan kepada Posyandu yang berada di desa
scales submitted to the IHC in the villages around the PTPN VII (Persero)
sekitar Unit Usaha PTPN VII (Persero) sejumlah 52 Set dengan
Business Unit as many as 52 sets worth Rp.36.4000.000,-
nilai Rp.36.4000.000,• Pemberitan bantuan dalam kegiatan sosialisasi pencegahan/
• Aids in the socialization of disease prevention / reduction organized
penanggulangan penyakit dalam yang diselenggarakan oleh
by P3RI followed by people around Kedaton district, Bandar Lampung
P3RI yang diikuti oleh masyarakat sekitar Kec. Kedaton, Bandar
with the budget of Rp.8.500.000,-.
Lampung sejumlah Rp.8.500.000,-. • Pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah (PMT-AS)
• Provision of supplementary food for school children (PMT-AS) which
yang diperuntukkan bagi ± 200 Murid Sekolah Dasar yang
is applied to ± 200 elementary school students which were around
berada disekitar Unit Usaha/Distrik/Kantor Pusat atau ± 6.600
the Business Unit / District / Office of the Board of Directors or ± 6.600
Anak, dengan waktu pelaksanaan ± selama 4 bulan sejumlah
children, the execution time was 4 months, worth ± Rp. 285 220 000,-
± Rp. 285.220.000,
Diharapkan melalui program tersebut dapat memberikan
Hopefully, this program can provide learning / introduction to students
pembelajaran/ pengenalan kepada murid-murid tentang
on a variety of foods / snacks consumed so as to improve the child
aneka makanan/jajanan pasar yang dikonsumsi sehingga dapat
nutrition and ultimately expected to affect the level of intelligence of
meningkatkan gizi anak dan pada akhirnya diharapkan dapat
the students / pupils in the school.
berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak didik/murid di Sekolah tersebut.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
211
• Pemberitan bantuan dalam program peningkatan kesehatan
• Aids in community health improvement program given to the low
masyarakat yang diberikan kepada masyarakat kaum duafa,
income community, indigent/poor in cooperation with the Lampung
fakir, miskin/tidak mampu bekerjasama dengan Pemerintah
Provincial Government, worth Rp.15.000.000,-.
Provinsi Lampung Rp.15.000.000,-. • Dll pemberian bantuan dalam program peningkatan kesehatan
• And other aids in the public health improvement programs.
masyarakat. 5. PTPN 7 PEDULI PEMBANGUNAN, merupakan kepedulian
5. PTPN 7 DEVELOPMENT CARE, it is a concern for the company in an
perusahaan dalam upaya meningkatkan kondisi sarana dan
effort to improve the condition of public facilities and infrastructures,
prasarana umum, dimana pada tahun 2012 sampai dengan
which in 2012 until the fourth quarter has been channeled worth
triwulan IV telah disalurkan senilai Rp.1.041.535.375,- antara
Rp.1.041.535.375. The details are as follows:
lain: • Bantuan kelengkapan sarana belajar mengajar berupa meubeler
• Aids for teaching and learning facilities in the form of furniture, provided
yang diberikan kepada SMP Negeri 2 Bandar Lampung sejumlah
to State Junior High School 2 Bandar Lampung as much as 200.000.000,-
200.000.000,-. • Bantuan pemasangan paving block di area Pusat Olah Raga
• Assistance in the installation of paving block in Community Sports
Masyarakat di Way Halim, Kec. Kedaton, Bandar Lampung seluas
Centre area in Way Halim, Kedaton district, Bandar Lampung as wide
264 m2 ± Rp.21.000.000,-
as 264 m2 with ± Rp.21.000.000,-
• Bantuan pembuatan/perbaikan jalan di Kampung Sinar Banten,
• Aids for the manufacture / repair of roads in Kampung Sinar Banten,
Kec. Bekri Kabupaten Lampung Tengah sepanjang 500 M2 senilai
Bekri district, Central Lampung regency as wide as 500 M2, worth Rp
Rp.100.000.000,-.
100,000,000,-.
• Bantuan perbaikan jalan Kampung Kuripan, Haduyang Ratu,
• Aids for the Kampung Kuripan road, Haduyang Ratu, Padang Ratu and
Padang Ratu dan Kampung Riau Priangan, Kab. Lampung
Kampung Riau Priangan, Central Lampung regency, worth Rp., 97.
Tengah senilai Rp,97.000.000,-, dan perbaikan Balai Kampung
000.000, -, and the reparation of Kampung Padang Ratu Hall, worth
Padang Ratu senilai Rp.3.000.000,-.
Rp.3.000.000,-.
• Bantuan dalam rangka mendukung program kebersihan dan
• Assistance in order to support hygiene and environmental health
kesehatan lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat
program intended for the community of South Lampung regency in
wilayah Kabupaten Lampung Selatan berupa satu unit Dump
the form of one unit of Trash Dump Truck, worth Rp. 273 000 000,-.
Truck Sampah sebesar Rp. 273.000.000,-. • Bantuan dalam rangka mendukung program kebersihan dan
• Assistance in order to support hygiene and environmental health
kesehatan lingkungan yang diperuntukkan bagi masyarakat
program intended for the community of North Lampung regency in
wilayah Kabupaten Lampung Utara berupa satu unit Dump
the form of one unit of Trash Dump Truck, worth Rp. 273 000 000,-.
Truck Sampah sebesar Rp. 273.000.000,-. • Bantuan perbaikan jalan antara Ketapang sampai dengan jembatan Way Tulung Mas di Kec, Sungkai Selatan, Bungamayang
• Assistance to repair road between Ketapang and Way Tulung Mas bridge in South Sungkai district, Bungamayang ± Rp. 7.500.000,-
± Rp. 7.500.000,• Bantuan untuk perbaikan jembatan Desa Bandar Kasih dan
• Assistant to repair Bandar Kasih and Sumber Rejeki bridge, Negeri Agung
Kampung Sumber Rejeki, Kec. Negeri Agung, Kab. Way Kanan
district, Way Kanan regency undertaken by Tulung Buyut Business Units
yang dilaksanakan oleh Unit Usaha Tulung Buyut senilai ± Rp.
worth ±Rp. 11.250.000,-.
11.250.000,-. • Bantuan pembuatan satu titik sumur bor di Desa Bandar Agung, Kec. Sungkai Utara oleh Unit Usaha Bungamayang senilai Rp.
• Aids in making a drilled well in Bandar Agung village, North Sungkai district, by Bungamayang Business Unit Rp. 19,485,000, -..
19.485.000,-.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
212
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
• Bantuan pembuatan pagar sekolah SD Negeri 1 Manunggal
• Aids for school fence of State Elementary School 1 Manunggal Makmur,
Makmur, Kec. Rambang Dangku, Kab. Muara Enim yang
Rambang Dangku district, Muara Enim regency, conducted by Sungai
dilaksanakan oleh Unit Usaha Sungai Niru.
Niru Business Unit.
• Bantuan Pembangunan MCK di Dusun VI Simpang Gardu Desa
• Assistance for toilet in Dusun VI Simpang Gardu, Teluk Kijing III village,
Teluk Kijing III, Kec. Lais, Kab. Musi Banyuasin oleh Unit Usaha
Lais district, Musi Banyuasin regency by by Betung Business Unit and
Betung dan pembangunan MCK di Desa Keban, Muara Enim
the construction of toilet in Keban Village, Muara Enim by Senabing
oleh Unit Usaha Senabing senilai Rp. 35.800.000,-.
Business Unit Rp. 35.800.000,-.
6. PTPN 7 PEDULI KEAGAMAAN, merupakan wujud kepedulian
6. PTPN 7 RELIGIOUSITY CARE, it is a form of corporate responsibility in
perusahaan dalam upaya meningkatkan sarana prasarana
an effort to improve the infrastructure of worship, which in 2012 until
ibadah, dimana pada tahun 2012 sampai dengan Triwulan IV
the fourth quarter channeled Rp. 353 782 700, - that is an assistance
disalurkan senilai Rp. 353.782.700,- berupa bantuan perbaikan
to repair places of Worship (mosques) in the Safari Ramadhan event
sarana Ibadah (Masjid) dalam rangka Safari Ramadhan yang
for Mosques / Mushallas which are located around the Business Unit /
diperuntukkan bagi Masjid/Musholla yang berada di sekitar
District / Head Office, namely :
Unit Usaha/Distrik/ Kantor Pusat yaitu : -
Unit Usaha/Distrik Wilayah Lampung = 58 Masjid/Musholla
- Business Unit / Lampung
-
Unit Usaha/Distrik Wilayah Sumsel
- Business Unit / South Sumatra District = 64 Mosques / Mushallas
-
Unit Usaha/Distrik Wilayah Bengkulu = 6 Masjid/Mushola
= 64 Masjid /Mushola
District = 58 Mosques / Mushallas
- Business Unit / Bengkulu District = 6 Mosques / Mushallas
Bantuan dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah
The assistance is aimed at improving the quality of worship and
dan keimanan masyarakat.
communities faith.
7. PTPN 7 PEDULI PELESTARIAN ALAM, Merupakan kepedulian
7. PTPN 7 NATURE CONSERVATION CARE, the company’s concern is the
perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan, dimana
preservation of the environment, which in 2012 until the fourth quarter
pada tahun 2012 sampai dengan Triwulan IV disalurkan senilai
was channeled budget worth Rp.1.303.588.500, - namely:
Rp.1.303.588.500,- antara lain: • Bantuan bibit pohon sirsak sejumlah 3.000 batang yang
• Aids of the soursop tree seedlings as many as 3.000, for people
diperuntukkan bagi masyarakat di Desa Margodadi, Kec.
in Margodadi village, Ambarawa district, Pringsewu regency in
Ambarawa, Pringsewu bekerjasama dengan Mahasiswa IAIN
collaboration with the Students of IAIN (State Islamic Institute) Raden
Raden Intan Lampung, dan bantuan bibit pohon kayu-kayuan
Intan Lampung, and timber tree seedlings for the people in East
yang diperuntukkan masyarkat di wilayah Kab. Lampung Timur
Lampung regency in cooperation with the East Lampung Forest Service,
bekerjasama dengan Dinas Kehutanan, Kab. Lampung Timur
as many as 3.000 trees, and 300 timber tree seedlings intended to Mount
sejumlah -3.000 batang, serta bantuan bibit pohon kayu-kayuan
Tanggamus IV Climbing event held by the Nature Lover Students, Faculty
sejumlah 300 batang yang diperuntukan dalam acara Pendakian
of Economics, UNILA (Lampung Islamic University).
Gunung Tanggamus IV yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Pencinta Alam, Fakultas Ekonomi, UNILA. • Bantuan pembuatan terumbu karang buatan yang dilaksanakan
• Aids fro the creation of artificial reefs conducted by Anemone Diving
oleh Klub Selam Anemon, FMIPA UNILA dalam acara Reef Check
Club, Science Faculty UNILA in the event of Reef Check and Coral
dan Coral Rehabilitation.
Rehabilitation.
• Penanaman Mangrove di Pulau Pahawang, Kec. Padang Cermin,
• Mangrove Planting in Pahawang Island, Padang Cermin district,
Kab. Pesawaran sejumlah 2.000 batang yang dilaksanakan
Pesawaran regency as many as 2,000 treess held together with Kopi
bersama Komunitas Kopi Manis Lampung.
Manis Community Lampung.
• Penanaman Mangrove di Pantai Teluk Kilauan Lampung, sejumlah
• Planting Mangroves in the Teluk Kilauan Coast Lampung, as many as
1.000 batang yang dilaksanakan dalam acara camping day dan
1,000 held in camping day event and beach clean by Nature Lovers
bersih pantai oleh Mahasiswa Pencinta Alam Mitra Lampung.
Students Mitra Lampung.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
•
Program Penanaman/sulam Mangrove sejumlah 3.000 Batang di Desa Karyatani, Kec. Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
•
| Laporan Tahunan 2012
213
• Planting / embroidery Mangrove Program as many as 3,000 trees in Karyatani village, Labuhan Maringgai, East Lampung.
Penanaman Pohon Penghijauan di sekitar wilayah kerja PTPN
• Reforestation Tree Planting around the working area of PTPN VII
VII (Persero) masing-masing sejumlah ± 4.500 batang atau total
(Persero) amounting ± 4,500 trees per area with the total number of
sejumlah 157.000 batang dengan lokasi penanaman, sebagai
157,000 trees, with the planting location as follows:
berikut :
- Wilayah Kota Bandar Lampung
- Bandar Lampung Areas
Penanaman pohon di sekitar wilayah Distrik Way Sekampung
Planting trees around Way Sekampung District with the people of
bersama masyarakat Kel. Rajabasa, Kel. Rajabasa Jaya, Kel. Rajabasa
Rajabasa, Rajabasa Jaya, Rajabasa Raya and Meneng village.
Raya dan Kelurahan Gedung Meneng.
- Wilayah Kab. Pesawaran
- Pesawaran Regency
Penanaman Pohon di sekitar wilayah Unit Usaha Way Lima yaitu
Planting Trees around the Way Lima Business Unit, namely Cipadang
Desa Cipadang, Desa Way Harong, Desa Pesawaran, Tempel Rejo,
Village, Way Harong Village, Pesawaran Village, Tempel Rejo Village,
Desa Tangkit Serdang.
Tangkit Serdang Village.
Penanaman Pohon di sekitar wilayah Unit Usaha Way Berulu yaitu
Planting trees around the area of the Way Berulu Business Unit, Sukaraja
Desa Sukaraja dan Desa Bogorejo.
and Bogorejo Village.
- Wilayah Kab. Lampung Selatan
- South Lampung Regency
Penanaman Pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Pematang Kiwah,
Planting trees around Pematang Kiwah Business Unit, that is in the villages
yaitu di Desa sekitar Kec. Natar, Lampung Selatan.
around Natar district, South Lampung.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Rejosari yaitu
Planting trees in the area around the Rejosari Business Unit, that is in
Desa Rejosari dan Desa Negara Ratu, Kec. Natar, Lampung Selatan.
Rejosari Village and Negara Ratu Village, Natar district, South Lampung.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Kedaton yaitu
Planting trees in the area around the Kedaton Business, that is in Way Galih
Desa Way Galih, Kec. Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
village, Tanjung Bintang district, South Lampung.
Penanaman pohon di wilayah sekitar Unit Usaha Bergen yaitu Desa
Planting trees in the area around the Bergen Business Unit, that is in
Kertosari, Wonodadi, Wawasan, Kec. Tanjung Sari, Desa Sidomulyo,
Kertosari, Wonodadi, Wawasan-Tanjung Sari district, Sidomulyo village-
Kec. Kalianda, Lampung Selatan.
Kalianda district, South Lampung.
- Wilayah Kab. Lampung Tengah
- Central Lampung Regency
Penanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Bekri dilaksanakan
Planting trees around the Bekri Business Unit carried out in collaboration
bekerjasama dengan Kecamatan Bekri, di wilayah Desa Kedatuan,
with the Bekri District, in the Kedatuan Village, Kesumajaya, Kesumadadi
Kesumajaya, Kesumadadi dan Binjai Ngagung.
and Binjai Ngagung.
Penanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Padang Ratu
Planting trees around the Padang Ratu Business Unit carried out in
dilaksanakan bekerjasama dengan Kecamatan Padang Ratu,
collaboration with Padang Ratu district, in Karangsari village, Padang
diwilayah Desa Karangsari, Padang Ratu, Haduyang Ratu. Kuripan.
Ratu, Haduyang Ratu. Kuripan
- Wilayah Kab. Lampung Utara
- North Lampung Regency
Penanaman pohon diwilayah sekitar Unit Usaha Bungamayang
Planting trees around the Bungamayang Business Unit carried out in
dilaksanakan bekerjasama dengan masyarakat desa sekitar.
collaboration with the communities in surrounding villages.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
214
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
- Wilayah Kab. Way Kanan
- Way Kanan Regency
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Tulung Buyut
Planting trees around the Tulung Buyut Business Unit carried out in
dilaksanakan bekerjasama dengan masyarakat sekitar.
collaboration with the surrounding community.
- Wilayah Kab. Tulang Bawang
- Tulang Bawang Regency
Penanaman pohon disekitar wilayah proyek pengembangan Way
Planting trees around the area of Way Tulang Bawang development
Tulang Bawang yaitu Kampung Lingai, Kampung Bujung Dewa,
project, namely Kampung Lingai, Kampung Bujung Dewa, Kampung Pagar
Kampung Pagar Jaya dan Gunung Sari, Kec. Tulang Bawang.
Jaya and Gunung Sari, Tulang Bawang district.
Penanaman pohon disekitar wilayah proyek pengembangan Rawa
Planting trees around the area of Rawa Pitu development project, that is
Pitu yaitu Desa Mulyodadi dan Desa Batanghari, Kec. Rawapitu.
Mulyodadi Village and Batanghari Village, Rawapitu District..
•
Penanaman Kelengkeng sejumlah 2.000 batang berikut pupuk
• Longan Planting as many as 2,000 trees along with fertilizer allocated
yang dialokasikan di Kabupaten Lampung Tengah, masing-
in Central Lampung regency, 1000 trees each in Bekri Business Unit and
masing 1000 batang di sekitar Unit Usaha Bekri dan Unit Usaha
Padang Ratu Business Unit, namely:
Padang Ratu, sbb :
- Wilayah sekitar UU. Bekri
- Bekri Business Unit
Penanaman pohon Kelengkeng dilaksanakan sejumlah 1.000
Longan tree planting was carried out as many as 1,000, which were given
batang yang diberikan kepada Kelompok Tani/masyarakat yang
to farmer groups / communities in Goras Jaya Village, Kesumadadi Village,
berada di Desa Goras Jaya, Desa Kesumadadi, Desa Bangunsari,
Bangunsari Village, the Kesumajaya Village and Sinar Banten Village.
Desa Kesumajaya dan Desa Sinar Banten.
- Wilayah sekitar UU. PATU
- Padang Patu Business Unit
Penanaman pohon Kelengkeng dilaksanakan sejumlah 1.000
Longan tree planting was carried out as many as 1,000, which were given to
batang yang diberikan kepada Kelompok Tani/masyarakat yang
farmer groups / communities residing in Tanjung Harapan Village, Negara
berada di Desa Tanjung Harapan, Desa Negara Bumi Udik, Desa
Bumi Udik Village, Gunung Raya Village, Haduyang Ratu Village, Kuripan
Gunung Raya, Desa Haduyang Ratu, Desa Kuripan, Desa Padang
Village, Padang Ratu Village, Karang Sari Village, Padang Ratu District.
Ratu, Desa Karang Sari, Kec. Padang Ratu. -
Penanaman pohon disekitar wilayah Distrik Banyuasin dan Unit Usaha Musi Landas dilaksanakan berkerjasama dengan
- Planting trees around Banyuasin District and Musi Landas Business Unit is conducted in collaboration with the community.
masyarakat. -
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Tebenan yaitu Desa
- Planting trees around the Tebenan Business Unit, that is in Rimba Asam
Rimba Asam Desa Sukamulya, Desa Purwosari, Desa Teluk
Village, Sukamulya Village, Purwosari Village, Teluk Kijing III Village in collaboration with Betung District.
Kijing III bekerjasama dengan Kecamatan Betung. -
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Betung Krawo yaitu
- Planting trees around the Krawo Betung Business Unit, that is in Sri
Desa Sri Kembang, Kec. Betung, Desa Bukit dan Desa Lubuk
Kembang Village, Betung district, Bukit Village and Lubuk Karet Village,
Karet, Kec. Betung.
Betung district..
- Wilayah Kab. Ogan Ilir
- Ogan Ilir Regency
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Cinta Manis dilaksanakan
Planting trees around the Cinta Manis Business Unit was performed with
bersama masyarakat sekitar.
the surrounding community.
- Wilayah Kab. Muara Enim
- Muara Enim Regency
Penanaman pohon disekitar wilayah Distrik Muara Enim bekerja sama
Planting trees around the area of Muara Enim District was in colaboration
dengan masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Muara Enim.
with the people who are in Muara Enim district.
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
215
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usah SULA, yaitu Desa
Planting trees around the SULA Business Unit area, namely Tanjung Raman
Tanjung Raman, Desa Muara Gula dalam, Muara Gula luar, Desa
Village, Muara Gula Dalam Village, Muara Gula Luar Village, Pinang
Pinang Belarik, Ujan Mas Lama, Ujan Mas Baru, Guci, Desa Ulak
Belarik Ujan Mas Lama Village, Ujan Mas Baru Village, Guci, Ulak Bandung
Bandung, SDN 4, SMP/sma, Desa Kepur, Muara Harapan, Desa
Village, SDN (State Elemenary School) 4, Junior / Senior High School, Kepur
Harapan Jaya, Desa Saka Jaya Desa Panang Jaya.
Village, Muara Harapan Village, Harapan Jaya Village, Saka Jaya Village, Panang Jaya Village
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Sungai Niru bersama
Planting trees around the Sungai Niru Business Unit with the people of
masyarakat Kec. Rambang Dangku dan Kec. Muara Enim.
Rambang Dangku District and Muara Enim District.
Penanaman Pohon disekitar Unit Usaha Beringin bersama
Planting trees around the Beringin Business Unit with the poeple of Sumber
masyarakat Desa Sumber Mulia, Kec. Lubai, Muara Enim.
Mulia Village, Lubai district, Muara Enim.
- Wilayah Kab. Lahat
- Lahat Regency
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Senabing yaitu
Planting trees around the Senabing Business Unit, that is in Mekartijaya
Desa Mekartijaya, Giri mulya dan Desa Ulak Mas.
Village, Giri mulya and Ulak Mas Village.
Penanaman pohon disekitar wilayah Unit Usaha Pagar Alam bersama
Planting trees around the Senabing Pagar Alam Business Unit together with
masyarakat Desa Gunung Dempo, Kec. Pagar Alam, Kota Pagar Alam.
the villagers of Gunung Dempo Village, Pagar Alam district, Pagar Alam city.
- Wilayah Bengkulu
- Bengkulu Province
Penanaman pohon disekitar wilayah Bengkulu dilaksanakan bersama
Planting trees in Bengkulu is held with the community in Gading Cempaka
masyarakat di wilayah Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
District, Bengkulu city.
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Padang Pelawi dilaksanakan
Planting trees around the Padang Pelawi Business Unit together with the
bersama masyarakat Kec. Manna.
people of Manna District.
Penanaman pohon disekitar Unit Usaha Ketahun dilaksanakan
Planting trees around the Ketahun Business Unit together with the
bersama masyarakat Kec. Ketahun.
community of. Ketahun District.
Penanaman pohon disekitar Unit Usah Talopino dilaksanakan
Planting trees around the Talopino Business Unit in colaboration with the
bersama masyarakat Kec. Ilir Talo, Kab. Seluma.
people of Ilir Talo District, Seluma regency.
Kegiatan Bumn Peduli
BUMN Peduli (Soe Care) Program
Program BUMN Peduli yaitu Program yang pelaksanaannya
The “BUMN Peduli” program is a program that its implementation is
dikoordinir Kementerian BUMN, pada tahun 2012 PTPN VII (Persero)
coordinated by the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises). In 2012,
melaksanakan penyaluran dana untuk kegiatan BUMN Peduli
PTPN VII (Persero) channeled funds to implement the program as much
sebesar Rp.2.561.009.304,- yaitu :
as Rp.2.561.009.304, namely:
1. Program Pasar Murah BUMN Peduli tahun 2012 dengan nilai
1. BUMN Economical Market program in 2012 with the budget
sebesar Rp.500.000.000,- yang pelaksanaannya dikoordinir
Rp.500.000.000, whose implementation is coordinated by PT BRI
oleh PT BRI (Persero) Tbk.
(Persero) Tbk.
2. Program BUMN Peduli Sarana Prasarana Umum Rumah Layak
2. “BUMN Peduli” Program for Eligible Home General Infrastructure in 2012
Huni tahun 2012 dengan nilai sebesar Rp.1. 000.000.000,- yang
with Rp.1. 000 000 000, whose implementation was coordinated by PT.
pelaksanaannya dikoordinir oleh PT Hutama Karya (Persero).
HUTAMA Karya (Persero).
3. Program BUMN Peduli Pelestarian Alam tahun 2012 dengan
3. “BUMN Peduli” Program for Conservation of Nature in 2012 with
nilai sebesar Rp.1.061.009.304,- yang pelaksanaannya dikoordinir
Rp.1.061.009.304, whose implementation was coordinated by PT.
oleh PT Perhutani (Persero).
Perhutani (Persero).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
216
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Pertanggung Jawaban Direksi dan Komisaris Accountability Report Board of Directors and Commissioners Komisaris Commissioner
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama / President Commissioner
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Ir. Razali Ishak
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc
Harun Sulkam, SH
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Direktur Direktur
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Utama / President Director
Ir. Muhammad Natsir, SH
Drs. H. Agoes Riyanto
Direktur Produksi / Director of Production
Direktur Keuangan / Director of Finance
Budi Santoso, SH
Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA
Direktur SDM dan Umum /Director of Human Resources and General Affairs
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan /Director of Marketing and Development Planning
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
217
218
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) 31 Desember 2012 dan 2011 Financial Statements and Independent Auditors’ Report Plantations PT Nusantara VII (Persero) December 31, 2012 and 2011
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
219
220
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
No. 006/03/ISS/III/2013 Laporan Auditor Independen Direksi dan Pemegang Saham PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan surat kami nomor: AUP 001/03/ISS/II/2013 dan nomor: AUP 002/03/ISS/II/2013 tanggal 5 Maret 2012.
Drs. Iskariman Supardjo No. Ijin AP.0336 5 Maret 2013
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
560.741.406 17.981.550 73.700.636 1.145.639.936 372.060.430 35.750.195
403.941.416 24.041.209 37.831.435 946.558.504 383.310.305 31.963.614
2.205.874.153
1.827.646.483
16.494.723 7.197.873 12.889.890 19.180.593
37.977.353 7.175.451 1.418.753 -
1.226.159.782 2.165.223.035 1.506.728.699 6.155.908
943.236.875 1.740.409.729 1.386.178.351 93.502.928
4.960.030.503
4.209.899.440
7.165.904.656
6.037.545.923
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga - bersih Persediaan – bersih Uang muka pajak Aset lancar lainnya
2c,3 2d,4 2d,5 2e,6 2i,7a 8
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak – pihak berelasi Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Properti Investasi Aset tanaman perkebunan Tanaman telah menghasilkan, bersih Tanaman belum menghasilkan Aset tetap – bersih Aset tidak lancar lainnya
2p,9,36a 2f,10 2f,11 2x, 14 2g,12a 2g,12b 2h,13 2o,15
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 1
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
221
222
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dari pelanggan Bagian pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Surat utang jangka menengah Liabilitas lancar lainnya
16 17 2i, 7b 18 19
713.684.608 690.173.475 17.347.357 136.309.933 20.881.469
125.854.221 602.062.729 15.114.929 108.673.216 162.633.870
22 22 23 20
95.000.000 20.040.438 75.009.955
428.928.418 13.065.936 1.000.000 98.707.166
1.768.447.235
1.556.040.485
31.877.524 3.303.436.478 59.506.567 452.000.000 15.947.025
10.306.098 2.396.238.526 49.106.482 451.506.031 33.020.162 7.277.403
3.862.767.594
2.947.454.702
5.631.214.829
4.503.495.187
1.226.223.000 8.888.916
365.000.000 10.202.627 8.888.916
245.245.317 54.332.594
996.549.189 153.410.004
JUMLAH EKUITAS
1.534.689.827
1.534.050.736
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
7.165.904.656
6.037.545.923
Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak – pihak berelasi Pinjaman jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan Surat utang jangka menengah Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan
2p,21,36b 22 23 24 2q,25 2i, 7d
Jumlah liabilitas jangka panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham: Modal dasar – 4.900.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor-1.226.223 saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali Saldo laba: Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
26 27 2v,28 29 29
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 2
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
Penjualan bersih
2n,30
4.360.370.854
4.923.295.074
Beban pokok penjualan
2n,31
(3.544.599.396)
(4.223.057.039)
Laba kotor Beban Usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2n,32 2n,33
Laba operasi Penghasilan/(Beban) lain-lain Penjualan non-komoditi Penghasilan bunga Pendapatan pelepasan HGU Beban keuangan Beban kerugian tanaman Cima Rugi penghapusan aset tanaman menghasilkan Rugi penghapusan aset tetap Rugi selisih kurs, bersih Beban pajak Beban piutang tak tertagih Pendapatan/(beban) lainnya, bersih
2n 2n 13 2o, 34 31 12a 13 2b 2d,4,5
Jumlah beban lain-lain, bersih Laba sebelum bagian laba perusahaan asosiasi Bagian laba entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan badan Penghasilan/(beban) pajak penghasilan badan Pajak kini Pajak tangguhan
2i,7f 2i,7f
Laba bersih Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak
815.771.458
700.238.035
(54.496.006) (483.318.034)
(51.451.709) (270.326.832)
277.957.418
378.459.494
50.488.475 3.404.694 44.927.856 (233.870.057) (50.295.567) (4.658.778) (2.413.720) 6.063.349 (6.001.286) (268.861) (22.888.153)
49.460.254 3.051.483 (203.295.538) (694.726) (3.223.228) 3.814.899 (10.688.913) (1.148.124) (3.559.408)
(215.512.048)
(166.283.301)
62.445.370
212.176.193
556.846
1.543.349
63.002.216
213.719.542
(8.669.622)
(36.541.484) (23.768.054)
54.332.594
153.410.004
-
Total Laba Komprehensif
-
54.332.594
153.410.004
44
420
Laba bersih per saham
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 3
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
223
Dividen per saham (Rupiah penuh)
Saldo per 31 Desember 2012
29
27
-
851.020.373 (861.223.000)
10.202.627
10.202.627 -
-
Tambahan modal disetor
8.888.916
8.888.916
(10.202.627) -
19.091.543
4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1.226.223.000
861.223.000
29
Dividen Laba bersih periode berjalan Tambahan modal disetor Penggunaan lain dari saldo laba berdasarkan Surat Pengesahan dari pemilik modal Pengalihan saldo laba Reklasifikasi
365.000.000
29
27
29
365.000.000
Modal Saham
Saldo per 31 Desember 2011
Dividen Laba bersih periode berjalan Tambahan modal disetor Penggunaan lain dari saldo laba berdasarkan Surat Pengesahan dari pemilik modal Pengalihan saldo laba
Saldo per 1 Januari 2011
Catatan
245.245.318
-
(851.020.373) 996.549.189
996.549.189
162.076.075
834.473.114
Ditentukan penggunaannya
2012 37.532
54.332.595
(46.023.001) 54.332594. (7.670.500) (99.716.502) -
153.410.004
(75.973.160) 153.410.004 (15.194.634) (162.076.075)
253.243.869
Belum ditentukan penggunaannya
Saldo Laba
208.146
2011
1.534.689.829
(46.023.001) 54.332594 (7.670.500) -
1.534.050.736
(75.973.160) 153.410.004 (15.194.634)
1.471.808.526
Jumlah ekuitas
PTPN VII
Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
224 | Laporan Tahunan 2012
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok Direksi dan karyawan Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
2012
2011
4.386.308.561
5.027.672.338
(3.306.293.629) (707.425.807)
(3.612.298.844) (881.332.188)
372.589.125
534.041.306
3.404.694 (66.716.423) (366.135.795) (2.507.000)
3.051.483 (87.934.831) (288.900.134) (4.179.522)
(59.365.399)
156.078.302
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi Pembayaran untuk penambahan tanaman belum menghasilkan Pembayaran untuk penambahan aset tetap dan hak guna usaha
1.008.925 (632.944.886 ) (307.341.506 )
921.586 (722.764.968) (438.306.416)
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(939.277.467)
(1.160.149.798)
330.928.880 1.000.000.000 (23.481.748)
389.042.265 1.351.230.925 (286.476.466) (6.000.000) (533.520.500) (75.973.160) (15.194.632)
Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Pembayaran tantiem Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Penerimaan dari pinjaman jangka panjang dan menengah Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran obligasi Pembayaran pinjaman jangka panjang dan menengah Pembayaran dividen Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(104.374.125) (46.023.001) (7.670.500) 1.149.379.506
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
150.736.640
Pengaruh selisih kurs
823.108.432 (180.963.064)
6.063.350
5.365.370
Kas dan setara kas awal tahun (catatan 3)
403.941.416
579.539.110
Kas dan setara kas akhir tahun (catatan 3)
560.741.406
403.941.416
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui kapitalisasi bunga Konversi tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan
163.018.076
98.945.487
339.703.603
185.985.532
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 5
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
225
226
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C28335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 4 Oktober 1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 34 tanggal 13 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan N.M.Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Notaris di Jakarta Timur, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disahkan dan diserahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-55963.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunan tersebut, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Propinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Propinsi Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Sesuai dengan Pasal 3 – Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi: a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi; c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan; d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata dan agro bisnis; dan e. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok di atas. Perusahaan memiliki areal perkebunan yang tersebar di Propinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Propinsi Lampung. Saat ini Perusahaan menguasai tanah seluas 131.069 Ha, termasuk yang meliputi kelapa sawit, karet, teh, dan tebu dan menghasilkan produk minyak kelapa sawit, inti sawit, karet, gula dan teh.
6
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan (Lanjutan) Jumlah areal perkebunan yang telah mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang terdiri dari 21.182 Ha berlokasi di Propinsi Sumatera Selatan, 9.807,52 Ha di Propinsi Bengkulu dan 42.709,77 Ha di Propinsi Lampung. HGU tersebut akan berakhir pada periode antara tahun 2011 – 2040. Perusahaan memiliki 12 (dua belas) pabrik pengolahan karet dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 295 ton karet kering per hari, 7 (tujuh) pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 261 ton tandan buah segar (“TBS”) per jam, 2 (dua) pabrik pengolahan inti sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 100 ton inti sawit per hari, 2 (dua) pabrik gula dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 12.500 ton tebu per hari dan 1 (satu) buat pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 80 ton pucuk daun segar per hari. b. Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki masing-masing sejumlah 13.438 karyawan dan 13.803 karyawan (tidak diaudit). Susunan Dewan komisaris pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (“BUMN RI”) No. KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: Akmaluddin Hasibuan : M. Saleh Ali : Hasanuddin Ibrahim : Harun Sulkam : H. Anshori Mattjik : Razali Ishak
Susunan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-134/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 No. KEP-41/MBU/2007 tanggal 4 April 2007, dan No. KEP-116/MBU/2007 tanggal 4 Juli 2007, No. KEP-81/MBU/2009, yang dituangkan dalam Akta No. 13 – Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 23 April 2009, Nomor : SK – 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 adalah sebagai berikut: 2012 Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Pemasaran dan Renbang
: Boyke Budiono : M. Natsir : Agoes Riyanto : Budi Santoso : Rafel P. Sibagariang
2011 Andi Punoko Mardjan Ustha Boyke Budiono Budi Santoso Gatot Bintoro
7
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
227
228
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) b. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan) Remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dalam bentuk gaji, bonus, tunjangan hari raya, dan tunjangan lainnya masing-masing sejumlah Rp4.124.162; Rp 1.659.309; Rp 367.595 dan Rp 1.590.601 (2011: Rp3.727.587; Rp2.766.302; Rp346.200 dan Rp758.013). Sedangkan remunerasi yang diberikan kepada Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dalam bentuk honorarium, bonus dan tunjangan hari raya masing-masing sejumlah Rp 3.289.446; Rp 847.690; Rp 225.162 (2011: Rp2.061.922; Rp 1.413.220; dan Rp 476.078).
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini: a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu prinsip akuntansi yang mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta peraturan pemerintah lainnya yang berlaku dalam penyajian laporan keuangan perusahaan perkebunan. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, disajikan sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan” Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akuntansi biaya perolehan historis, dan dasar pengukuran dijelaskan secara lebih jauh pada kebijakan akuntansi berikut Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan Perusahaan, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.
8
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan sebagai berikut:
1 USD
2012 Rp
2011 Rp
9.670
9.068
c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya. d. Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. e. Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, PSAK No. 14 (Revisi 2008) mengenai “Persediaan” menggantikan PSAK No. 14 (1994). Penerapan revisi ini tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan tahun 2012. Persediaan termasuk tanaman perkebunan semusim, yaitu tanaman yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam. Akun tanaman semusim merupakan akumulasi beban-beban yang berhubungan dengan pengadaan lahan, pemupukan, dan bibit hingga panen. Sedangkan beban-beban yang berhubungan dengan pengadaan dan perawatan bibit tanaman semusim yang belum siap untuk berproduksi dicatat sebagai aset lain-lain. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi untuk persediaan yang dikonversi melalui proses produksi sendiri dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.
9
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
229
230
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. Investasi Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu badan usaha yang dimiliki Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara di badan usaha tersebut, atau Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan, namun tidak mengendalikan badan usaha tersebut. Investasi Perusahaan dengan kepemilikan saham antara 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, saldo penyertaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan adalah harga perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Investasi jangka panjang lainnya Investasi jangka panjang lainnya merupakan investasi untuk dimiliki oleh Perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi ini dapat berbentuk: a) Kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi; dan b) Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersihnya. g. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu tanaman produksi dan persediaan. Tanaman produksi dibedakan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam diklasifikasikan sebagai persediaan. Tanaman belum menghasilkan Tanaman belum menghasilkan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar harga perolehannya, meliputi: a) Biaya langsung seperti biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan termasuk biaya tenaga kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut; dan b) Kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman yang digunakan untuk mengembangkan tanaman selama tanaman tersebut belum menghasilkan.
10
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Tanaman Perkebunan (lanjutan) Tanaman telah menghasilkan Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 3 (tiga) tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 (tiga) kilogram atau lebih; b. Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 5 (lima) tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat disadap dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi; dan c. Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 3 (tiga) tahun dan 60% daun dari jumlah seluruh pohon per blok telah dapat dipetik. Penyusutan tanaman telah menghasilkan dimulai sejak dipindahkan dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai berikut: Jenis aset tanaman
Tanaman telah menghasilkan – karet Tanaman telah menghasilkan – kelapa sawit Tanaman telah menghasilkan – teh
Metode
Tarif penyusutan per tahun
Garis lurus Garis lurus Garis lurus
4% 4% 2%
h. Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar nilai perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset tetap siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Penyusutan diakui dengan metode garis lurus. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jenis aset
Metode
Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan, dan saluran Peralatan angkut Peralatan kebun Peralatan kantor
Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus
Tarif penyusutan per tahun 5% - 6,6% 12,50% 6,25% 20% 20% 10% - 20%
11
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
231
232
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan) Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun setiap tahun buku untuk memastikan nilai residu, manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Penyusutan dari suatu aset tersebut tersedia untuk digunakan, yaitu ketika aset tersebut berada di lokasi dan kondisi membutuhkan aset tersebut untuk dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan manajemen. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan dalam operasional perusahaan kecuali jika aset tersebut telah habis disusutkan. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap” dan ISAK 25, ”Hak Atas Tanah”. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), ”Properti Investasi”. Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal ariff s tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (”HGU”), Hak Guna Bangunan (”HGB”) dan Hak Pakai (”HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun ”Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25 tersebut, seluruh saldo beban tangguhan neto atas perolehan pertama HGU, HGB, HP tersebut direklasifikasi ke akun ”Aset Tetap – Tanah” pada laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya sejak tanggal tersebut. Sedangkan biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal ariff s tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun ”Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria. Semua beban pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprenhensif pada saat terjadinya. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif. i. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan badan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan. Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak yang terutama berhubungan dengan beban penyusutan dan amortisasi. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.
12
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat Perusahaan telah, secara signifikan, memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Di samping itu, tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan arus penerimaan pendapatan dari penjualan dan biaya-biaya sehubungan dengan penjualan tersebut serta kemungkinan terjadinya pengembalian barang. K Liabilitas Diestimasi Liabilitas diestimasi harus diakui apabila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan (probable) penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. l. Penurunan nilai aset Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya penurunan nilai aset apabila terjadi perubahan kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan oleh nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Kerugian penurunan nilai aset diakui apabila nilai tercatat aset atau unit yang menghasilkan kas melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Nilai tercatat aset yang rugi penurunan nilainya telah diakui harus dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, hanya jika terjadi perubahan dalam taksiran yang digunakan untuk menentukan nilai aset yang dapat diperoleh kembali sejak saat terakhir kali rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai aset dapat dipulihkan hanya jika nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat aset yang seharusnya diakui, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, seandainya pada tahun sebelumnya tidak ada pengakuan rugi penurunan nilai atas aset tersebut. m. Biaya ditangguhkan Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, termasuk biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal ariff s tanah (Hak Guna Usaha) yang diamortisasi sepanjang umur hukum ariff s tanah tersebut. Beban tangguhan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. n. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan hak kepemilikan barang berpindah ke pelanggan berdasarkan perjanjian atau syarat penjualan dalam kontrak. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) o. Beban keuangan Biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aset tetap dan tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi sampai saat pembangunan aset tetap telah selesai dan siap untuk digunakan atau saat tanaman mulai menghasilkan. Biaya pinjaman ini mencakup beban bunga, rugi selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya. 13
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
233
234
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Transaksi pada pihak – pihak berelasi Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak – Pihak Berelasi”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi pihak-pihak berelasi, kecuali untuk transaksi antar Perkebunan Nusantara atau asosiasi yang dibentuk oleh Perkebunan Nusantara dimana perlakuan transaksinya ditentukan oleh Perkebunan Nusantara. q. Imbalan jasa masa kerja karyawan i. Imbalan jasa masa kerja karyawan Imbalan jasa masa kerja diakui berdasarkan jumlah imbalan yang lebih tinggi antara Peraturan Perusahaan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara Perusahaan dan karyawan, Perusahaan memberikan imbalan jasa masa kerja pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 – 56 tahun sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun (MPP), cuti panjang, dan penghargaan masa kerja. Kecuali untuk pensiun, imbalan tersebut tidak didanai. Estimasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan sehubungan dengan program imbalan pasti jasa masa kerja adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aktiva program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuarial independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial dengan kenyataan (experience adjustment) sejumlah yang lebih besar antara 10% dari liabilitas imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi, kecuali bila perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang periode vesting.
14
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Imbalan jasa masa kerja karyawan ii.
Tantiem Perusahaan membuat penyisihan atas tantiem berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS.
iii. Bonus Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi Direksi Perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana untuk keputusan atas besaran bonus tersebut disahkan oleh RUPS r. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Aset Keuangan Aset keuangan terdiri dari kas dan instrumen keuangan lainnya. Aset keuangan, selain instrumen lindung nilai, diklasifikasikan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda oleh manajemen pada awal pengakuannya, tergantung pada tujuan perolehan investasi tersebut. Pengklasifikasian aset keuangan dievaluasi kembali pada setiap tanggal pelaporan pada tanggal di mana pilihan klasifikasi atau perlakuan akuntansi tersedia, sesuai dengan yang dipersyaratkan pada standar akuntansi yang berlaku. Pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan. Seluruh aset keuangan yang tidak diklasifikasikan pada nilai wajar dalam laporan laba rugi komprehensif awalnya diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif awalnya diakui pada nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.
15
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
235
236
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang non derivatif dengan aset keuangan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikutip di pasar aktif. Mereka muncul ketika entitas menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak berniat perdagangan piutang. Mereka termasuk dalam aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Aset keuangan Perusahaan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai kas dan setara kas, dan piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan posisi keuangan. Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas, giro dan jangka pendek, investasi likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dan yang memiliki risiko signifikan dari perubahan nilai. Piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Seluruh pendapatan dan pengeluaran, termasuk kerugian penurunan nilai, yang berkaitan dengan aset keuangan yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan sebagai pendapatan bunga dan beban bunga di laporan laba rugi komprehensif. Bunga, pendapatan dividen, dan arus kas lainnya yang berasal dari pemilikan aset keuangan diakui pada laba rugi komprehensif pada saat diperoleh, tanpa melihat bagaimana nilai tercatat aset keuangan tersebut ditentukan. Penghentian pengakuan aset keuangan terjadi ketika hak untuk menerima arus kas dari instrumen keuangan berakhir atau ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan telah dialihkan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari pembayaran yang diterima harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menilai bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menguji penurunan nilai secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan terdapat kerugian penurunan nilai atau masih terdapat, tidak disertakan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
16
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai (Lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif (SBE) awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan terdiri dari pinjaman jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, dan pinjaman bank, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan diakui ketika Perusahaan terlibat sebagai pihak dalam perjanjian kontraktual suatu instrumen. Seluruh beban yang berkaitan dengan bunga diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman jangka pendek dan pinjaman bank diperoleh untuk mendukung kebutuhan pendanaan dan operasi jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya diakui sejumlah yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan hanya jika liabilitas tersebut berakhir melalui pelepasan, pembatalan atau kadaluwarsa.
17
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
237
238
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapat Umum Pemegang Saham Sebelum tahun 2009, penggunaan saldo laba ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) meliputi pembagian dividen dan penyisihan atas cadangan umum namun tidak termasuk untuk dana program kemitraan dan bina lingkungan (“PKBL”). Sejak tahun 2009, penggunaan saldo laba berdasarkan RUPS meliputi pembagian dividen, PKBL, dan penyisihan atas cadagan umum. Realisasi PKBL sesuai dengan keputusan RUPS tahun buku 2011 Perusahaan sebesar Rp7.670.500 dicatat sebagai pengurang saldo laba dalam laporan perubahan ekuitas tahun 2012 (2011 : Rp15.194.634). t. Informasi segmen Informasi segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Suatu segmen usaha adalah suatu unit usaha yang dapat dibedakan dan menyediakan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Informasi segmen dibuat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan. u. Laba bersih per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. v. Restrukturisasi entitas sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 28, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang diterapkan oleh Perusahaan sejak tanggal 11 Maret 1996, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrument kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 Pada tahun 2012, Perusahaan menerapkan untuk pertama kalinya standar akuntansi revisi berikut yang wajib diterapkan untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x.
PSAK 10 (Revisi 2009): Pengaruh perubahan mata uang asing PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap PSAK 24 (Revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan ISAK 25: Hak Tanah
18
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan) Berikut adalah pengaruh penerapan standar akuntansi baru tersebut terhadap laporan keuangan. i.
PSAK 10 (Revisi 2009): Pengaruh Perubahan Mata Uang Asing. PSAK 10 mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan mengukur hasil operasi dan posisi keuangan dalam mata uang tersebut. Selain itu, PSAK ini juga menjelaskan bagaimana membukukan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan kedalam mata uang penyajian.
ii.
PSAK 16 (Revisi 2011): Aset Tetap. PSAK 16 menjelaskan bahwa suatu entitas menerapkan prinsip-prinsip dalam standar ariff s ini untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau mempertahankan: (a) aset biologis dan (b) hak tambang dan cadangan mineral seperti minyak, gas bumi, and sumber daya non-generative sejenis. Ruang lingkup standar ariff s ini meliputi: (1) suatu aset yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan dimasa depan sebagai ariff s investasi; (2) perlakuan akuntansi untuk aset tetap yang dimiliki untuk dijual; dan (3) pengakuan aset tetap dari hibah pemerintah.
iii. PSAK 24 (Revisi 2010): Imbalan Kerja. PSAK 24 memberikan pedoman untuk perhitungan dan pengungkapan tambahan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (seperti: cuti tahunan, cuti sakit) dan jangka panjang imbalan kerja (seperti: jangka panjang cuti manfaat dan imbalan pasca kerja medis). Standar ini memberikan pilihan untuk pengakuan keuntungan atau kerugian ariff s selain menggunakan pendekatan koridor 10%, yang mengakui secara langsung keuntungan atau kerugian ariff s dalam periode terjadinya dan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya. Revisi standar ini mengarushkan perusahaan untuk menyajikan pengungkapan tambahan (Catatan 13). Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian ariff s dalam pendapatan komprehensif lainnya. Karena terdapat ketentuan transisi atas standar revisi ini, perubahan dalam kebijakan akuntnasi ini diperlakukan secara prospektif. iv. PSAK 26 (Revisi 2011): Biaya Pinjaman. PSAK 26 menjelaskan bahwa biaya pinjaman, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap biaya yang dikeluarkan atas aset kualifikasian. Semua biaya pinjaman lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
19
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
239
240
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan) v.
PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa. Berdasarkan PSAK 30, jika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, entitas harus menilaisetiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Hasil penilaian terpisah yang dilakukan oleh Perusahaan harus mempertimbangkan rasio antara umur ekonomi sewa dengan masing-masing elemen yang dinilai serta faktor-faktor lain yang relevan, setiap elemen mungkin menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.
vi. PSAK 46 (Revisi 2010): Pajak Penghasilan. PSAK 46 mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan terhadap konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan di masa depan / (penyelesaian) jumlah tercatat aset (kewajiban) yang diakui dalam posisi laporan keuangan, dan transaksi dan peristiwa lainnya pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Di samping itu, Perusahaan juga mencatat bunga dan denda atas kurang/lebih bayar pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari penghasilan (beban) pajak kini dalam laporan laba rugi komprehensif. vii. PSAK 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian. PSAK 50 berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Penerapan persyaratan pengungkapan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, atas aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas ; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap instrumen tersebut. viii. PSAK 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item non-keuangan. PSAK, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. ix. PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan. PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. Hal ini membutuhkan pengungkapan luas tentang pentingnya instrumen keuangan dalam posisi keuangan dan kinerja suatu entitas, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan spesifik minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas terhadap risiko pasar. Ini juga mensyaratkan pengungkapan yang berhubungan dengan pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan pentingnya input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arah yang lebih atas bentuk pengungkapan kuantitatif tentang pengukuran nilai wajar dan mensyaratkan informasi yang harus diungkapkan dalam format tabel kecuali format lain lebih tepat.
20
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 januari 2012 (Lanjutan) x.
ISAK 25 : Hak Atas Tanah. Dalam ISAK 25, biaya perolehan ariff s tanah dalam bentuk hak pengolahan, hak guna usaha, hak guna bangunan diakui sebagai aset tetap. Biaya adalah biaya langsung terkait dengan memperoleh ariff s tanah, termasuk biaya pengurusan legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh. ariff s tanah dalam bentuk hak pengolahan, hak guna usaha,dan hak guna bangunan tidak disusutkan, kecuali ada bukti yang menunjukkan bahwa perpanjangan atau pembaharuan tanah cenderung atau pasti tidak diperoleh. Biaya perpanjangan atau pembaruan ariff s tanah secara legal diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi selama umur ariff s tanah atau umur ekonomis mana yang lebih pendek.
Perusahaan menetapkan bahwa adopsi standar-standar baru dan revisi ini tidak material mempengaruhi laporan keuangannya. Selain itu, Perusahaan telah mengungkapkan informasi mengenai penyajian laporan keuangan dan pengungkapan yang terkait. Penerapan standar baru berikut, standar dan interpretasi revisian tidak memiliki dampak yang signifikan atau tidak relevan dengan laporan keuangan Perusahaan.
PSAK 13 (Revisi 2011): Properti Investasi PSAK 18 (Revisi 2010): Akuntasi Pelaporan Program Manfaat Purna Karya PSAK 28 (Revisi 2010): Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 33 (Revisi 2010): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah and Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010): Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2010): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2010): Pelaporan Keuangan – Entitas Nirlaba PSAK 53 (Revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham PSAK 56: Laba per saham PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan atas bantuan Pemerintah PSAK 62: Kontrak Asuransi PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Kondisi Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18: Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Specific terhadap Aktivitas Operasi ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20: Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan ISAK 23: Sewa Operasi – Insentif ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 26: Penilaian Derivatif Melekat 21
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
241
242
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Properti Investasi Properti Investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Perusahaan untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha normal. Properti Investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termaasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan Properti Investasi. Selanjutnya, Properti Investasi diukur berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian Properti Investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan Properti Investasi. Nilai wajar Properti Investasi ditentukan berdasarkan acuan harga pasar untuk properti sejenis. Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Properti Investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika Properti Investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan tersebut. Transfer ke Properti Investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak laina atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Untuk transfer dari Properti Investasi ke aset yang digunakan dalam operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan menjadi Properti Investasi, Perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
22
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS 2012 Kas Kas di bank Rekening Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Perkreditan Rakyat Agroloka PT Bank Rakyat Indonesia - Syariah PT Bank lampung PT Bank Sumatera selatan PT Bank Bengkulu PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Indonesia Eximbank
2011
356.334
1.925.685
234.221.083 152.159.692 102.869.069 10.356.774 2.887.699 2.430.948 26.595 5.509 4.739 2.721 -
59.102.553 52.712.574 83.775.558 820.979 3.331.757 1.714.698 442.631 500.619 72.466 587.721 104.232 178.039 66.992
504.964.829
203.410.819
50.156.631
41.023.812
5.167.006
5.327.621
96.606
5.327.621
Rekening Dolar Amerika Serikat: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012: US$ 5.186.828 ; 2011: US$ 4.523.521) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2012: US$ 534.334; 2011: US$ 587.454) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2012: US$ 9.990; 2011: Nihil) PT Bank Bukopin Tbk (2012: Nihil; 2011: US$ 383)
55.420.243
Deposito berjangka kurang dari tiga bulan: Rekening rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Perkreditan Rakyat Agroloka
3.479 46.354.912
-
100.000.000 50.000.000 2.250.000
-
152.250.000
560.741.406
403.941.416
Kas diasuransikan terhadap risiko kerugian atas pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp 58.645.000 (2011 : 54.255.000).
23
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
243
244
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah kurang dari tiga bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 4%-10%.
4.
PIUTANG USAHA 2012 Pihak ketiga: PT Sinar Alam Permai Lanesboroght Investment Pte. Ltd Vitra Commodoties Pte. Ltd New Continent Enterprise Pte Chudickson Trading Pte. Ltd PT Sedap Harum PT Aman Jaya Perdana Kong Wooi Tea Merchants PT Suruchi Indonesia PT Trijasa Prima International PT Paduan Bakti PT Orbit Perkasa Satria PT Unilever Indonesia Ltd PT Sariwangi AEA Kong Wooi Tea Merchants PT Top Tea Lainnya (dibawah Rp50.000) Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
2011
7.445.460 3.494.659 2.423.501 1.130.866 1.079.050 978.060 384.864 202.567 203.341 191.732 145.500 143.757 158.193
22.858.523 596.651 239.462 212.603 104.990 28.980
17.981.550 -
24.041.209 -
17.981.550
24.041.209
Rincian piutang usaha berdasarkan umur (bulan) adalah sebagai berikut: 2012 Sampai dengan 3 bulan 3 bulan – 6 bulan 6 bulan – 1 tahun Lebih dari 1 tahun
2011
15.133.593 2.847.957 -
24.041.209 -
17.981.550
24.041.209
24
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut: 2012 Dalam Dolar Amerika Serikat (2012: US$ 886.762 2011: US$70.303) Dalam Rupiah
2011
8.574.988 9.406.562
636.580 23.404.629
17.981.550
24.041.209
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 akan tertagih, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan piutang raguragu. Piutang usaha dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang (Catatan 23). 5.
PIUTANG LAIN-LAIN 2012
2011
Piutang tebu rakyat Pinjaman pegawai Piutang proyek kemitraan Piutang penjualan tandan buah segar dan bibit Piutang kerja sama olah (KSO) Piutang pendapatan klaim asuransi Lainnya
3.036.430 14.337.550 22.992.169 9.322.923 122.024 2.204.564 25.902.046
777.271 8.871.115 3.901.687 52.132 2.561.440 25.615.999
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
77.917.706 (4.217.070)
41.779.644 (3.948.209)
73.700.636
37.831.435
Piutang Pendapatan Klaim Asuransi Merupakan pendapatan klaim dari asuransi Jasa Tania atas ganti rugi peristiwa kebakaran (huru hara) yang terjadi di Unit Usaha Cinta Manis (Catatan 41c). Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu
2011
3.948.209 268.861 -
2.800.085 1.148.124 -
4.217.070
3.948.209
Piutang tebu rakyat merupakan pinjaman yang diberikan kepada petani tebu yang digunakan sebagai modal kerja untuk budidaya tanaman tebu. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk tebu pada saat dipanen. 25
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
245
246
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Piutang proyek kemitraan kelapa sawit merupakan bagian lancar atas pinjaman yang diberikan kepada petani sebagai modal untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Pelunasan atas pinjaman ini akan diterima Perusahaan dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani kepada Perusahaan. Pembayaran atas piutang kemitraan akan mulai diterima Perusahaan pada tahun kelima dan akan dicicil oleh petani selama 60 (enam puluh) bulan. Piutang Kerja Sama Olah (KSO) merupakan piutang atas jasa pengolahan kelapa sawit milik pihak ketiga. Dalam kerjasama tersebut, pihak ketiga menitipkan TBS kepada Perusahaan untuk diolah, dengan membayar jasa pengolahan per kilogram TBS sesuai dengan tarif yang disepakati. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kerugian atas kemungkinan piutang lain-lain tak tertagih.
6.
PERSEDIAAN Persediaan barang jadi Karet Minyak sawit dan inti sawit Teh Gula dan tetes
Persediaan barang gudang: Pupuk dan bahan kimia Suku cadang Bahan bakar dan pelumas Lainnya
Tanaman semusim: Beban pembibitan tebu Beban pemupukan dan pemeliharaan Beban penggarapan tanah Jumlah persediaan
2012
2011
191.026.824 31.514.982 10.942.918 5.220.851
113.844.817 6.946.677 14.985.544 6.812.052
238.705.575
142.589.090
134.053.024 395.915 13.709.417 21.830.783
148.142.860 928.510 13.112.816 21.795.843
169.989.139
183.980.029
30.389.123 583.995.480 122.560.619
31.127.040 489.325.081 99.537.264
736.945.222 1.145.639.936
619.989.385 946.558.504
26
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PERSEDIAAN (Lanjutan) Seluruh persediaan, kecuali tanaman semusim, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 642.406.996 dan Rp 616.568.637. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan, mengingat persediaan Perusahaan ditempatkan di beberapa lokasi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian dalam waktu bersamaan untuk beberapa lokasi adalah sangat kecil. Persediaan dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang (Catatan 23).
7.
PERPAJAKAN a.
Uang muka pajak
Pajak penghasilan badan Klaim atas penagihan pajak Pajak pertambahan nilai
2012
2011
186.098.484 80.789.700 105.172.246
262.765.205 80.789.700 39.755.400
372.060.430
383.310.305
Pajak penghasilan badan Saldo lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012 Pajak penghasilan badan – tahun 2012 Pajak penghasilan badan – tahun 2011 Pajak penghasilan badan – tahun 2010 Pajak penghasilan badan – tahun 2009 Pajak penghasilan badan – tahun 2008
2011
76.417.791 48.060.079 61.620.614
48.060.079 75.997.279 77.087.233 61.620.614
186.098.484
262.765.205
27
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
247
248
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERPAJAKAN a.
Uang muka pajak (lanjutan) Klaim atas penagihan pajak Sampai dengan 31 Desember 2012, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang masih dalam proses penyelesaian dengan rincian sebagai berikut: Keterangan
Catatan
Tahun fiskal
Jenis Surat
40c 40c 40c 40d 40d 40d 40e 40e 40f 40g 40g
2001- 2003 2001- 2003 2001- 2003 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2009 2009
SKPKB STP STP SKPKB STP STP SKPKB SKDJP SKPLB SKPLB STP
Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Badan Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah 45.850.662 5.304.079 51.668.471 94.331.089 5.518.273 12.342.848 12.387.634 (8.466.692 ) (48.115.480 ) (76.965.552 ) 2.482.649
Atas keputusan-keputusan tersebut, Perusahaan telah telah membayar secara tunai tagihan pajak PPN dan PPh 21 sebagai berikut: 2012 Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai eks KPP Metro Pajak penghasilan pasal 21 Dikurangi: telah dibebankan ditahun 2010
2011
65.475.320 17.233.249 12.387.634
65.475.320 17.233.249 12.387.634
95.096.203 (14.306.503)
95.096.203 (14.306.503)
80.789.700
80.789.700
Seluruh tagihan pajak telah dibayar oleh Perusahaan baik melalui pembayaran tunai maupun kompensasi dari kelebihan bayar pajak badan tahun 2008 dan 2009 serta pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008. Sampai dengan 31 Desember 2012, Perusahaan belum menyetujui keputusankeputusan tersebut.
28
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Utang pajak
2012
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 PPh 4 ayat 2 final
c.
2011
5.112.313 618.895 6.368.149 5.248.000
6.085.721 1.979.078 7.050.130 -
17.347.357
15.114.929
Pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan
63.002.216
Beda tetap Kesejahteraan karyawan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final Pendapatan pelepasan HGU Beban pajak dan lain-lain Beda temporer Penyusutan aset tetap dan aset tanaman telah menghasilkan Biaya imbalan jasa masa kerja Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai Pengurangan biaya piutang ragu-ragu Biaya gaji yang dikapitalisir dalam aset tanaman belum menghasilkan Transaksi pembiayan aset tetap Penghasilan (rugi) kena pajak
23.385.314 (3.404.694) (1.196.983) (52.480.000) 5.372.635
2011 213.719.542 19.880.688 (3.050.982) 10.688.910
34.678.488
241.238.158
(22.376.030) (33.020.162) (22.421) 268.861
(16.623.051) (41.821.098) (1.543.349) (465.943) 1.148.124
(39.768.031) (1.695.053)
(36.037.053) 270.146
(61.934.348)
146.165.934
29
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
249
250
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak penghasilan badan (Lanjutan0 2012 Penghasilan (rugi) kena pajak
(61.934.348)
Pajak penghasilan badan tahun berjalan dengan ariff yang berlaku Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 Pasal 22 Pasal 23
Lebih bayar pajak penghasilan badan d.
2011 146.165.934
-
36.541.484
76.417.791 -
84.601.563 -
76.417.791
84.601.563
(76.417.791)
(48.060.079)
Pajak penghasilan tangguhan Perhitungan jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Des 2011 Aset pajak tangguhan: Aset tanaman belum menghasilkan Aset tetap Penyertaan jangka panjang Transaksi sewa pembiayaan aset tetap Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Cadangan imbalan jasa masa kerja
2012 Penghasilan (beban) pajak tangguhan pada laporan laba rugi komprehensif
31 Des 2012
(16.590.756) 1.797.588 (1.793.863) 67.536 987.052 8.255.040
(9.942.008 ) (5.594.008 ) (5.605 ) (423.763 ) 15.483.587 67.215 (8.255.040 )
(26.532.764) (3.796.420) (1.799.468) (356.227 ) 15.483.587 1.054.267 -
(7.277.403)
(8.669.622 )
(15.947.025)
Jumlah
30
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Pajak penghasilan tangguhan (Lanjutan)
31 Des 2010 Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: Aset tanaman belum menghasilkan Aset tetap Penyertaan jangka panjang Transaksi sewa pembiayaan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Cadangan imbalan jasa masa kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah
e.
2011 Penghasilan (beban) pajak tangguhan pada laporan laba rugi komprehensif
(7.581.493) 5.953.348 (1.408.026) 700.021 18.710.315 116.486
(9.009.263 ) (4.155.760 ) (385.837 ) 67.536 287.031 (10.455.275 ) (116.486 )
(16.590.756) 1.797.588 (1.793.863) 67.536 987.052 8.255.040 -
16.490.651
(23.768.054 )
(7.277.403)
Rekonsiliasi antara jumlah beban (penghasilan) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan ariff pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012
f.
31 Des 2011
2011
Laba sebelum pajak penghasilan
63.002.216
213.719.542
Pajak pada tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan /(penghasilan yang dikenakan pajak final): Jasa giro yang dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final Pendapatan pelepasan HGU Lain-lain
15.750.554
53.429.885
Penghasilan (beban) pajak
(851.173 ) (299.246 ) (13.120.000 ) 7.189.487 8.669.622
60.309.538
8.669.622
60.309.538
2012
Pajak kini Pajak tangguhan
(762.748 ) 7.642.401
2011
(8.669.622)
(36.541.484) (23.768.054)
(8.669.622)
(60.309.538)
31
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
251
252
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET LANCAR LAINNYA 2012 Pengembangan sapi Uang muka pada pemasok Sewa dibayar dimuka Uang muka santunan hari tua Lainnya
2011
9.279.480 4.432.793 11.743 22.026.179
3.972.010 745.924 3.704.575 23.541.105
35.750.195
31.963.614
Pengembangan Sapi Berdasarkan surat Menteri Pertanian Nomor 88/TU.220/M/3/2012 tanggal 21 Maret dan surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor : S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penugasan Pelaksanaan Program Integrasi Sapi Sawit serta dalam rangka mendukung Program Swasembada Daging Nasional maka Perusahaan diberikan penugasan melaksanakan program integrasi sapi – sawit dengan target 10.000 ekor sapi pada tahun 2012 dan jenis sapi Bali/Brahman di Kabupaten Way Kanan. 9.
PIUTANG PIHAK – PIHAK BERELASI 2012 PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV Dana Pensiun Perkebunan Perusahaan asosiasi: PT Rajawali Nusantara Indonesia Lain-lain (dibawah Rp100 juta) Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
2011
286.317 638.262 11.550 5.257 4.179 100.413 15.290.585 -
286.317 594.232 38.947 100.000 15.290.585 21.508.655
16.336.563
37.818.736
91.534 66.626
110.989 47.628
16.494.723 -
37.977.353 -
16.494.723
37.977.353
Penjelasan dari transaksi terkait piutang di atas lihat Catatan 36a dan 36c.
32
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Tahun 2012 Persentase kepemilikan PT Bio Industri Nusantara Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan
25%
Jumlah penyertaan awal tahun
Penambahan/ (pengurangan) penyertaan
7.175.451
-
-
Persentase kepemilikan PT Bio Industri Nusantara Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan
25%
1.031.347
-
7.175.451
Tahun 2011
Bagian laba/(rugi) bersih
-
-
Jumlah penyertaan awal tahun 5.632.102
Bagian laba/(rugi) bersih
-
-
2.464.935
-
5.632.102
-
-
(1.008.925 ) -
1.031.347
Penambahan/ (pengurangan) penyertaan
Dividen
(1.008.925 )
Dividen (921.586 ) -
2.464.935
(921.586 )
Jumlah Penyertaan akhir tahun 7.197.873 7.197.873
Jumlah Penyertaan akhir tahun 7.175.451 7.175.451
Perusahaan memiliki 1.925 saham atau 25% dari seluruh saham PT Bio Industri Nusantara senilai Rp1.000/per saham. PT Bio Industri bergerak dalam bidang usaha pupuk. 11.
INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA Tahun 2012 Jumlah penyertaan awal tahun
Persentase kepemilikan Nilai penyertaan: Indoham PT Kharisma Pemasaran Bersama PT Riset Perkebunan Nusantara
2,4% 6,7% 11%
Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan
Penambahan
368.753 1.000.000 50.000
702 11.470.435
1.418.753 1.418.753
-
Pengurangan
Jumlah penyertaan akhir tahun
-
368.753 1.000.702 11.520.435
11.471.137
-
12.889.890
-
-
11.471.137
-
12.889.890
33
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
253
254
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA (Lanjutan) Tahun 2011 Persentase kepemilikan Nilai penyertaan: Indoham PT Kharisma Pemasaran Bersama PT Riset Perkebunan Nusantara Dikurangi: Penurunan permanen nilai penyertaan
2,4% 6,7% 6,7%
Jumlah penyertaan awal tahun
Penambahan
Pengurangan
Jumlah Penyertaan akhir tahun
368.753 1.000.000 50.000
-
-
368.753 1.000.000 50.000
1.418.753
-
-
1.418.753
-
-
-
1.418.753
-
-
1.418.753
Penyertaan saham pada Hamburg Indonesische Import Gesellschaft mbH (“Indoham”) adalah sesuai dengan surat eks-BKU PNP No. 871.WK.BK/A/U/175 tanggal 14 April 1975 dan No. 1554/ASS.PP/A/U/78 tanggal 30 Agustus 1978 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tangal 6 Agustus 1997 di Departemen Pertanian, Jakarta. Penyertaan saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 dan sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham seluruh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) mengenai Persetujuan Pendirian Perseroan Terbatas PT Riset Perkebunan Nusantara serta surat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal PT Riset Perkebunan Nusantara. Pada tahun 2012 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) telah melakukan penyetoran modal sebesar Rp 11.470.435 sesuai Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 22 Juli 2011. Penyertaan saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi Perseroan Terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham PT Kharisma Pemasaran Bersama sebesar Rp1.000.000 dilaksanakan tanggal 21 Januari 2010. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 48/KPBN/P/01/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang penambahan setoran modal sebesar Rp 702.
34
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
ASET TANAMAN PERKEBUNAN a.
Tanaman telah menghasilkan Saldo 31 Des 2011 Nilai perolehan tanaman: Karet Kelapa sawit Teh
Akumulasi penyusutan: Karet Kelapa sawit Teh
2012 Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
513.257.917 641.082.401 30.496.970
-
(13.674.695 ) -
114.009.740 225.693.863 -
613.592.962 866.776.264 30.496.970
1.184.837.288
-
(13.674.695 )
339.703.603
1.510.866.196
99.290.336 134.770.339 7.539.738
22.542.790 29.407.530 609.937
(9.454.256 ) -
-
112.378.870 164.177.869 8.149.675
241.600.413
52.560.257
(9.454.256 )
-
284.706.414
943.236.875
Saldo 31 Des 2010 Nilai perolehan tanaman: Karet Kelapa sawit Teh
Akumulasi penyusutan: Karet Kelapa sawit Teh
Saldo 31 Des 2012
1.226.159.782 2011 Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo 31 Des 2011
440.788.124 551.208.484 30.496.970
-
(18.015.206 ) (5.626.616 ) -
90.484.999 95.500.533 -
513.257.917 641.082.401 30.496.970
1.022.493.578
-
(23.641.822 )
185.985.532
1.184.837.288
93.708.258 118.016.299 6.780.661
19.994.639 20.997.703 609.940
(13.744.119 ) (4.762.968 ) -
218.505.218
41.602.282
(18.507.087 )
803.988.360
(668.442) 519.305 149.137 -
99.290.336 134.770.339 7.539.738 241.600.413 943.236.875
35
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
255
256
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
Tanaman telah menghasilkan (lanjutan) Pengurangan tanaman telah menghasilkan termasuk penghapusan untuk dilakukan penanaman kembali (replanting) dan pengalihan sebagian lahan kepada Pemerintah Provinsi Lampung . Total nilai rugi penghapusan tanaman menghasilkan sebesar Rp 4.658.778 (2011: Rp 694.726).
b.
Tanaman belum menghasilkan Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan teh milik Perusahaan (lahan perkebunan inti) seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas pemeliharaan lainnya dan beban keuangan dari pinjaman yang berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui sebagai tanaman menghasilkan (Catatan 2g). Pada periode tahun berjalan terjadi penghapusan tanaman belum menghasilkan seluas 29 Ha di Unit Usaha Kedaton sebesar Rp 2.304.144 (2011 : Rp nihil), disebabkan adanya pelepasan lahan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Perincian saldo biaya pengembangan lahan tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo awal Reklasifikasi Tambahan biaya pengembangan Penghapusan Kapitalisasi beban keuangan (Catatan 33) Dikurangi: Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan
2012
2011
1.694.286.160 10.176.211 601.306.228 (2.304.144) 163.018.076
1.087.037.284
2.466.482.531
1.880.271.692
(339.703.603)
Ditambah: Pembibitan
-
694.288.921 -
98.945.487
(185.985.532)
2.126.778.928 38.444.107
1.694.286.160 46.123.569
2.165.223.035
1.740.409.729
36
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
ASET TETAP 2012 Pemilikan langsung Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku pemilikan langsung Aset sewa pembiayaan Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku pemilikan langsung Jumlah Aset Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah nilai buku Pemilikan langsung Saldo 31 Des 2011 Nilai perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran Peralatan angkut Peralatan pertanian Peralatan lainnya Bangunan dan prasarana dalam pembangunan Jumlah nilai perolehan Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran Peralatan angkut Peralatan pertanian Peralatan lainnya
2011
2.988.966.787 (1.563.649.693)
2.686.558.301 (1.362.721.915)
1.425.317.094
1.323.836.386
100.202.191 (18.790.586)
65.329.680 (2.987.715)
81.411.605
62.341.965
3.089.168.978 (1.582.440.279)
2.751.887.981 (1.365.709.630)
1.506.728.699
1.386.178.351
2012 Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo 31 Des 2012
107.140.186 301.998.940 1.643.426.343 230.697.650 97.119.703 183.133.527 72.318.528
2.720.544 4.074.821 187.472.748 17.323.004 1.881.068 11.397.239 3.652.667
(1.456.541 ) (1.135.481 ) (866.401 ) (64.564 ) -
55.767.849 2.373.472 19.916.999 4.782.393 29.700 19.460
165.628.579 306.990.692 1.849.680.609 252.803.047 98.134.370 194.495.902 75.990.655
2.635.834.877
228.522.091
(3.522.987 )
82.889.873
2.943.723.854
50.723.424
52.154.295
(868.351 )
2.686.558.301
280.676.386
(4.391.338 )
168.217.590 889.290.672 68.532.230 57.487.200 137.243.442 41.950.781
10.743.684 142.466.394 13.119.342 10.672.429 17.150.774 8.752.773
(177.034 ) (869.619 ) (866.401 ) (64.564 ) -
-
29.700 (29.700 )
178.784.240 1.030.887.447 81.651.572 67.293.228 154.359.352 50.673.854
1.362.721.915
202.905.396
(1.977.618 )
-
1.563.649.693
1.323.836.386
(56.766.435 ) 26.123.438
45.242.933 2.988.966.787
1.425.317.094
37
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
257
258
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
ASET TETAP (lanjutan) Pemilikan langsung 2011
Saldo 31 Des 2010 Nilai perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran Peralatan angkut Peralatan pertanian Peralatan lainnya Bangunan dan prasaran dalam pembangunan Jumlah nilai perolehan Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran Peralatan angkut Peralatan pertanian Peralatan lainnya
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo 31 Des 2011
78.680.243 253.577.883 1.411.000.844 192.741.304 81.830.962 168.892.626 62.120.254
14.371.964 47.310.333 221.006.955 33.524.914 15.971.031 14.315.480 10.447.131
(4.324.770 ) (3.000 ) (682.290 ) (19.880 ) (303.556 )
14.087.979 1.110.724 15.743.314 4.434.432 -
107.140.186 301.998.940 1.643.426.343 230.697.650 97.119.703 183.188.226 72.263.829
2.248.844.116
356.947.808
(5.333.496 )
35.376.449
2.635.834.877
39.653.400
69.314.445
(140.410 )
(58.104.011 )
50.723.424
2.288.497.516
426.262.253
(5.473.906 )
(22.727.562 )
2.686.558.301
159.325.519 771.454.934 57.562.143 50.374.216 154.585.093 3.539.973
8.892.071 119.465.665 10.970.087 7.418.910 14.683.958 6.700.024
(1.629.927 ) (305.926 ) (19.880 ) (294.945 )
(32.005.729 ) 32.005.729
168.217.590 889.290.672 68.532.230 57.487.200 137.243.442 41.950.781
1.196.841.878
168.130.715
(2.250.678 )
-
1.362.721.915
1.091.655.638
1.323.836.386
Aset sewa pembiayaan 2012
Mesin instalasi
Alat angkut
Jumlah
Nilai perolehan: Saldo 31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
12.335.085 -
65.329.680 22.537.426 -
65.329.680 34.872.511 -
Saldo 31 Desember 2012
12.335.085
87.867.106
100.202.191
Akumulasi penyusutan: Saldo 31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
623.568 -
2.987.715 15.179.303 -
2.987.715 15.802.871 -
Saldo 31 Desember 2012
623.568
18.167.018
18.790.586
11.711.517
69.700.088
11.711.517
69.700.088
81.411.605
38
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
ASET TETAP (lanjutan) Aset sewa pembiayaan 2011
Alat angkut
Jumlah
Nilai perolehan: Saldo 31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
65.329.680 -
65.329.680 -
Saldo 31 Desember 2011
65.329.680
65.329.680
Akumulasi penyusutan: Saldo 31 Desember 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
2.987.715 -
2.987.715 -
Saldo 31 Desember 2011
2.987.715
2.987.715
62.341.965
62.341.965
Tanah yang digunakan untuk operasi Perusahaan termasuk tanah untuk tanaman telah menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan, pada tanggal laporan posisi keuangan dikuasai oleh Perusahaan dan manajemen berkeyakinan bahwa penguasaan tersebut akan terus berlanjut. Tahun 2012 Perusahaan melakukan pelepasan sebagian lahan HGU kepada Pemerintah Provinsi Lampung seluas 170 Ha. Dan mendapatkan ganti rugi dengan nilai bersih sebesar Rp 47.232.000 yang dicatat dalam Pendapatan Lain-lain. Penyusutan aset tetap, amortisasi tanaman telah menghasilkan dan beban tangguhan hak atas tanah yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Penyusutan/amortisasi Aset tetap Beban tangguhan hak atas tanah (Catatan 14) Tanaman telah menghasilkan (Catatan 12a)
Dibebankan ke akun: Beban pokok penjualan Biaya umum dan administrasi
2011
218.708.267 52.560.257
171.118.430 2.570.729 41.602.281
271.268.524
215.291.440
262.691.261 8.577.263
212.325.967 2.965.473
271.268.524
215.291.440
39
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
259
260
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13.
ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan sebesar Rp 1.975.841.574 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 2.033.406.961) cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan, mengingat aset tetap Perusahaan terletak di beberapa lokasi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian dalam waktu yang bersamaan untuk beberapa lokasi adalah sangat kecil. Bangunan dan prasarana dalam pembangunan terdiri dari pembangunan sarana dan prasarana sebesar Rp 21.073.080 (2011: Rp 20.994.991), tanaman ulang Rp nihil (2011: Rp 26.760.158) serta beban-beban pengurusan tanah dan lahan sebesar Rp 24.169.853 (2011: Rp 2.968.275). Sebagian tanah dan beberapa bangunan tertentu dijadikan jaminan untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 15) dan pinjaman jangka panjang (Catatan 21).
14.
PROPERTI INVESTASI Rincian dari Properti Investasi adalah : 2012
Saldo 31 Des 2011
Penambahan
Pengurangan
Nilai perolehan: Tanah
-
-
-
19.180.593
19.180.593
Jumlah Nilai Perolehan
-
-
-
19.180.593
19.180.593
Nilai Buku Bersih
-
Reklasifikasi
Saldo 31 Des 2012
19.180.593
2011
Saldo 31 Des 2010
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo 31 Des 2011
Nilai perolehan: Tanah
-
-
-
-
-
Jumlah Nilai Perolehan
-
-
-
-
-
Nilai Buku Bersih
-
-
40
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2012 Beban kebun tebu bibit (KTB) Aset lainnya Beban ditangguhkan hak atas tanah Piutang kemitraan kelapa sawit (Catatan 5) Dikurangi: Akumulasi amortisasi beban ditangguhkan atas tanah
2011
5.307.421 848.487 -
8.714.352 2.845.275 87.116.545 8.854.468
6.155.908
107.530.640
-
(14.027.712)
6.155.908
93.502.928
Beban ditangguhkan hak atas tanah termasuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan diamortisasi selama umur hak atas tanah tersebut. Amortisasi atas beban tangguhan hak atas tanah selama tahun 2012 adalah sebesar Rp nihil dikarenakan adanya ketentuan ISAK 25 “Hak Atas Tanah” (2011: Rp 2.570.729). Beban kebun tebu bibit (KTB) merupakan beban tangguhan dalam rangka persiapan pembibitan yang akan menjadi beban kebun tebu giling (KTG) dalam 2 (dua) tahun mendatang.
41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
261
262
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PINJAMAN JANGKA PENDEK 2012 Kredit Modal Kerja Kredit sindikasi PT Bank Agroniaga Tbk LPEI (Indonesia Eximbank) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani PT Bank Agroniaga Tbk Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikurangi: penyaluran kredit ke kelompok tani
2011
600.000.000 50.000.000 29.393.517 -
125.854.221
679.393.517
125.854.221
9.008.958 (2.352.972) 18.810.248 (3.505.687) 17.523.423 (5.192.879)
-
34.291.091
-
713.684.608
125.854.221
Kredit Modal Kerja Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk Revolving Credit Facility, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 600.000.000 dengan rincian sebagai berikut: 2012 LPEI ( Indonesia Eximbank) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
214.000.000 171.000.000 129.000.000 86.000.000 600.000.000
42
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) Kredit Sindikasi (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa : 1.
2.
Seluruh agunan yang telah dijaminkan kepada masing-masing kreditur berikut jaminan tambahan lainnya akan dilakukan roya dan dipasang kembali hak tanggungan peringkat I minimal 100% dari limit kredit secara paripassu antara kreditur dan didudukkan dalam perjanjian bagi hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Piutang dan persediaan dilakukan roya dan diikat secara fidusia dan didaftarkan di lembaga fidusia minimal Rp 900.000.000 yang dibagi secara paripassu antara para kreditur dan didudukkan dalam perjanjian pembagian hasil jaminan yang pengikatannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2013. PT Bank Agroniaga Tbk Pinjaman dari PT Bank Agroniaga Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 9% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa tanah dengan sertifikat HGU No 8/Banyuasin Kel Betung dan Teluk Kijang,Kec Betung,Kab Banyuasin,Prop Sumatera Selatan, Sebagaimana diuraikan dalam surat ukur No 8/Banyuasin/2009 tanggal 12 Agustus 2009 seluas 2.107,08 ha. Atas Jaminan tersebut telah terpasang Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sesuai dengan SHT NO 213/2011 tanggal 10 Agustus 2011 sebesar Rp 62.500.000. Di tahun 2012 pinjaman ini adalah sebesar Rp 50.000.000 (2011 : nihil). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2013. LPEI (Indonesia Eximbank) Pinjaman dari Bank Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) merupakan fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet,kelapa sawit,gula dan teh dengan dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp. 200.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,00 % per tahun yang direview setiap saat dan dibayarkankan setiap tanggal 25 setiap bulannya.
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
263
264
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) LPEI (Indonesia Eximbank) (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit modal kerja, berupa: 1.
Tanah perkebunan kelapa sawit seluas 4.984,41 Ha dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) kapasitas 25 ton/jam serta bangunan perumahan, sarana prasarana perkebunan yang terletak di Desa Rejosari, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, Lampung. SHGU No.16/ Rejosari an. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 260 Milyar dan tambahan nilai Hak Tanggungan peringkat II sebesar IDR 50 Milyar.
2.
Pabrik pengolahan Karet Unit Usaha Beringin, yang terletak di Jl. Raya Prabumulih – Baturaja Km 52 Desa Karang Agung, Kec. Rambang Lubai, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan. SHGU No.5 seluas 45,743 Ha. Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 16 Milyar.
3.
Pabrik pengolahan Karet Unit Usaha Baturaja, yang terletak di Jl. Poros Trans Unit II-IV, Desa Lekis Rejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. SHGB No. 01/ Lekis Rejo, seluas 24,30 Ha. Dengan pengikatan nilai Hak Tanggungan peringkat I sebesar IDR. 11 Milyar.
Pinjaman dari Indonesia Eximbank merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun yang ditinjau setiap 3 (tiga) bulan dan dibayarkan setiap tanggal 25 setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan kebun karet seluas 5.580,22 Ha dan pabrik karet di Unit Usaha Tulung Buyut yang terletak di Desa Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Propinsi Lampung, beserta sarana pelengkap, alat berat, kendaraan, tanah cadangan, bibit karet, mesin, dan peralatan dengan total nilai jaminan sebesar Rp 137.397.000. Perpanjangan kredit terakhir dengan dengan surat No. BS.0229/MDI/12/2010, jangka waktu pinjaman dua (2) tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2012 dan diperpanjang dengan surat No. PBD/SP3/65/2012 dengan jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2013 dengan bunga 9% per tahun (2011 : nihil), pada tahun 2012 pinjaman tersebut sebesar Rp 29.393.517 (2011: nihil).
44
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility, dengan batas maksimum sebesar Rp150.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan atau menjamin pembelian pupuk atau bahan baku dan sarana produksi di lingkup unit usaha Perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa: 1.
Tanah seluas 41.414 m2 dan gedung dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”) No. 211 tanggal 29 Desember 1983, No. 203 tanggal 4 Mei 1983, dan No. 193 tanggal 5 Februari 1993, beserta bangunan di atasnya berlokasi di Kecamatan Talang Kelapa, Palembang dengan nilai jaminan sebesar Rp10.000.000;
2.
Tanah seluas 1.056.250 m2 dengan SHGB No. 2 tanggal 3 Oktober 1995 dengan nilai jaminan sebesar Rp137.500.000 berlokasi di Desa Negara Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Utara;
3.
Tanah seluas 38.191.292 m2 dengan SHGU No 21 tanggal 24 Oktober 1995 dengan total nilai jaminan sebesar Rp11.000.000 berlokasi di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Lampung Utara;
4.
Tanah seluas 4.272,8 Ha berikut kebun kelapa sawit, pabrik pengolahan, kantor, gudang dan mess yang berlokasi di Desa Sinar Banten Bekri, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Selatan dengan nilai jaminan sebesar Rp100.000.000;
5.
Tanah seluas 3.055,71 Ha berikut kebun karet, pabrik, pengolahan karet, kantor, gudang, mess berlokasi di Desa Air Batu Musi Landas, Kabupaten Muba Sumatera Selatan dengan nilai taksasi Rp 46.706.503, Persediaan dan bahan baku (antara lain pupuk, bahan kimia) dan barang jadi dengan nilai jaminan sebesar Rp 275.000.000.
Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2012 dan perusahaan telah melunasi
45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
265
266
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Tebu Rakyat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBB.BB I/PKS.001A/2012 untuk MTT 2012/2013. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 9.008.958 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 2.352.972. PT Bank Agroniaga Tbk Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Agro Tbk No. BA/Sp14/Dir.04/V/2012. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 18.810.248 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 3.505.687. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) – Tebu diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No. 222- DIR/PRG/2012 untuk MTT 2012/2013. Kredit modal kerja ini digunakan untuk membiayai usaha budi daya tebu. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali oleh kelompok tani penerima fasilitas kredit yang diberikan kepada kelompok tani/koperasi primer binaan pabrik gula di wilayah kerja perusahaan. Kredit modal kerja ini diberikan kepada petani di lingkungan pabrik gula Bunga Mayang di kabupaten Lampung Utara dan pabrik gula Cinta Manis si Kayuagung. Di tahun 2012 Perusahaan telah memperoleh Kredit sebesar Rp 17.523.423 dan telah disalurkan ke kelompok tani Bunga Mayang sebesar Rp 5.192.879.
46
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.
UTANG USAHA Utang usaha merupakan utang kepada pemasok dalam mata uang Rupiah yang timbul dari pembelian dengan rincian sebagai berikut: 2012 Pupuk Konstruksi Bahan bakar minyak Kimia Umum
18.
2011
282.162.529 83.464.095 10.931.029 7.847.877 305.767.945
204.702.410 154.313.214 11.337.664 9.337.614 222.371.827
690.173.475
602.062.729
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2012 Bonus Gaji Biaya pengadaan aset Bunga pinjaman Biaya SDM Biaya angkutan produksi Tantiem Biaya pakaian kerja Jasa professional Biaya tanaman ulang Lainnya
2011
41.031.422 49.130.901 4.639.273 14.216.466 3.195.700 2.271.394 1.503.157 2.603.089 613.636 1.004.091 16.100.804
36.591.858 31.965.617 1.768.130 9.898.664 6.857.057 1.300.893 4.609.666 993.504 685.000 6.369.138 7.633.689
136.309.933
108.673.216
Berkaitan dengan tahun buku 2012, manajemen telah mengestimasi jumlah bonus sebesar 1 (satu) bulan gaji karyawan (2011: satu bulan gaji karyawan) .
47
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
267
268
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19.
UANG MUKA DARI PELANGGAN 2012 Karet Wilson Global Trade Pte. Ltd. PT Jaya Tropical Tong Teik Pte. Ltd. Indotama CV Dramaga Rezeki New Continent Entreprise Lanesborough Investment Pte. Ltd Chudickson Trading (Co) Pte. Ltd Lainnya (dibawah Rp50.000)
8.567.581 3.175.257 1.789.434 186.610 87.434 59.997 49.236
23.050.404 9.672.621 21.768.897 56.457.827 4.390.401 2.542.439 194.192
13.915.549
118.076.781
737.371 481.840 254.897 234.364 224.476 209.365 190.634 74.685 105.900
254.126 63.953 907.139
2.513.532
1.225.218
3.267.329 340.982 243.069 173.922 165.000 63.750 63.000 51.805 83.531
42.895.551 340.982 43.533 51.805 -
4.452.388
43.331.871
20.881.469
162.633.870
Teh Sariwangi Sedap Harum PT Unilever Indonesia PT Indoma KPB Jakarta Koi Woo Fong Tea Lipton tea ltd Prihatin Sadeli PT Van Rees Indonesia Lainnya (dibawah Rp50.000)
Kelapa sawit: CV Aman Jaya PT Bina Karya Prima Palm Mandiri Palm Mas Asri CV Kuali Mas Iskandar Robby PT Cisadane Raya Lainnya (dibawah Rp50.000)
2011
48
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UANG MUKA DARI PELANGGAN (Lanjutan) Rincian uang muka dari pelanggan berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut: 2012 Dalam Dolar Amerika Serikat US$ 1.665 (2011: US$ 10.690) Dalam Rupiah
20.
2011
16.103.490 4.777.979
97.064.247 65.569.623
20.881.469
162.633.870
LIABILITAS LANCAR LAINNYA 2012
2011
Pembelian TBS, bahan olah karet (Bokar), dan tebu dari pihak ketiga
16.529.334
33.424.595
Koperasi Karyawan Ruwa Jurai Utang PT LPP Agro Multi Prima Jasa Uang jaminan dari kontraktor dan kompensasi lahan Pengobatan karyawan Penebangan dan pengangkutan Utang bagi hasil Titipan koperasi dan karyawan KKP PKBL PT Bukit Asam (Persero) Lainnya
22.837.661 1.814.038 9.045.114 2.536.647 5.006.496 1.529.029 5.227.391 10.484.245
12.171.930
75.009.955
98.707.166
7.509.539 6.860.151 3.398.761 1.311.985 1.178.193 24.065.461 8.786.551
49
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
269
270
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21.
UTANG KEPADA PIHAK – PIHAK BERELASI 2012 Perusahaan afiliasi PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara XIII Dana Pensiun Perkebunan
Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Pusat Penelitian Karet Sungai Putih Lembaga Penelitian Sembawa Palembang Lainnya (dibawah Rp200 juta)
2011
17.299 395.153 266.442 1.723.900 398.552 37.474 40.990 9.600.986
3.011 2.570 262.474 141.098 12.979 1.411.662 393.540 54.589 -
12.480.796
2.281.923
5.752.388 10.390.235 582.140 134.394 324.336 2.213.235
1.907.761 4.623.087 522.862 310.322 660.143
19.396.728
8.024.175
31.877.524
10.306.098
Penjelasan dari transaksi sehubungan dengan utang di atas lihat catatan 36b dan 36c.
50
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG 2012 Utang bank: Kredit Modal Kerja LPEI (Indonesia Eximbank) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk LPEI (Indonesia Eximbank) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk Dikurangi: Biaya pinjaman Ditambah: Amortisasi biaya provisi
-
175.000.000 40.771.141 30.000.000 22.181.904
-
267.953.045
3.407.440.913 -
1.209.425.914 748.814.041 348.000.000 229.570.530 23.481.748
3.407.440.913 (14.431.511) 313.050
2.559.292.233 (8.280.000) 1.087.640
3.393.322.452
2.552.099.873
5.114.026
5.114.026
3.398.436.478
2.825.166.944
Utang Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah RI – Rehabilitasi PIR
Dikurangi: Bagian lancar
2011
(95.000.000) 3.303.436.478
(428.928.418) 2.396.238.526
51
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
271
272
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Modal Kerja LPEI (Indonesia Eximbank) Pinjaman dari Indonesia Eximbank merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor dalam mata uang Rupiah, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja komoditi karet dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun yang ditinjau setiap 3 (tiga) bulan dan dibayarkan setiap tanggal 25 setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan kebun karet seluas 5.580,22 Ha dan pabrik karet di Unit Usaha Tulung Buyut yang terletak di Desa Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Propinsi Lampung, beserta sarana pelengkap, alat berat, kendaraan, tanah cadangan, bibit karet, mesin, dan peralatan dengan total nilai jaminan sebesar Rp 137.397.000. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. BS.0229/MDI/12/2010, jangka waktu pinjaman dua (2) tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2012 dan diperpanjang dengan surat No. PBD/SP3/65/2012 dengan jangka waktu 1 tahun dan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2013 dengan bunga 9% per tahun (2011 : nihil), pada tahun 2012 pinjaman tersebut sebesar Rp 29.393.517 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp100.000.000 yang digunakan untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS) bahan dasar CPO, tebu dan Bahan Olah Karet dari Petani Plasma dan pihak ketiga. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 10,5% per tahun (2011: 11% per tahun). Terhitung mulai Oktober 2012 sebesar 9,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan yang juga digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit investasi, berupa: 1. Tanah seluas 3.819,13 Ha dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 21 berlokasi di Desa Gunung Katun, Kabupaten Lampung dengan nilai agunan sebesar Rp3.000.000; 2. Tanah dengan SHGU No. 7/SK.S (8 Desa) seluas 6.657,60 Ha yang berlaku hingga 31 Desember 2012 dengan nilai agunan sebesar Rp23.000.000; 3. SHGU No. 10 tanggal 31 Desember 2019 seluas 895 Ha berlokasi di Desa Kota Napal, Kabupaten Lampung Utara dengan nilai agunan sebesar Rp3.000.000. 4. SHGB No.2 tertanggal 3 Oktober 2025 berlokasi di Desa Negara Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Utara seluas 105,63 Ha, bangunan pabrik dan emplasmen dalam lingkungan pabrik gula Bunga Mayang, sarana dan prasarana pada pabrik gula Bunga Mayang, mesin dan peralatan pabrik dengan total nilai agunan sebesar Rp270.000.000; 5. Kendaraan dan alat berat pada pabrik gula Bunga Mayang dengan nilai agunan sebesar Rp42.000.000. 6. Bagian dari proyek investasi seperti: pompa air, peralatan litbang, mesin dan peralatan pabrik dengan total nilai agunan sebesar Rp321.000.000. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. R.11.256-ADK/DKR/07/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012 dan telah dilunasi oleh Perusahaan.
52
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Modal Kerja (Lanjutan) PT Bank Agroniaga Tbk Pinjaman dari PT Bank Agroniaga Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp50.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan. Bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar 11,5% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa tanah seluas 4.984,41 Ha dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (“SHGU”) No. 16/Rejosari, beserta bangunan di atasnya berlokasi di Lampung Selatan – Propinsi Lampung. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No 01/Dir.01-OL/V/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2012 dan telah dilunasi oleh Perusahaan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk revolving credit facility, yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp200.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% (2011: 10% per tahun. Terhitung mulai Oktober 2012 sebesar 9% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: 1. Persediaan barang dan piutang dagang yang diikat secara fidusia, masing-masing dengan nilai pengikatan sebesar Rp153.000.000 dan Rp8.123.000 atau nilai keduanya setara dengan 80,56% dari limit kredit; 2. Tanah dan bangunan seluas 3.774,3 Ha dengan sertifikas hak guna usaha (“SHGU”) No. 3/Bergen, 1.544,14 Ha dengan SHGU No. 4/Way Berulu dan 3.252,9 Ha dengan SHGU No. 2/KD yang ketiganya berlokasi di Lampung Selatan – Propinsi Lampung yang telah diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp59.359.000, dan; 3. Terdapat penambahan jaminan di perjanjian perpanjangan tahun 2009 yaitu SHGU No. 32/Sindang Sari dan SHGU No. 01 terletak di Kecamatan Tanjung Batu/Inderalaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan. Perpanjangan kredit terakhir dengan surat No. CBG.AGB/SPPK/D4.021/2010, jangka waktu pinjaman dua tahun sehingga pinjaman ini dikelompokkan kedalam pinjaman jangka panjang. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2012 dan diperpanjang dengan surat No. CBG.AGB/SPPK/093/2012 dengan jangka waktu 1 tahun yang akan jatuh tempo tanggal 7 Agustus 2013 namun perusahaan pada tahun 2012 telah melunasi pinjaman tersebut.
53
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
273
274
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi Pada tahun 2012, berdasarkan surat persetujuan pada tanggal 18 Oktober 2012, Bank Mandiri No: CBG.AGB/SPPK/147/2012, BNI No: BIN/2.3/103/R, Bank BRI No: 1069-MND/NDD/10/2012, Indonesia Eximbank No: PBD/SP3/68/2012 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit secara sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan LPEI ( Indonesia Eximbank), dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai agen fasilitas, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai agen penampungan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai agen penjamin. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalan 3 (tiga) tranche dengan jumlah fasilitas maksimum sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche A Tranche B Tranche C
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank)
Jumlah
1.237.176.914 210.000.000 135.600.000
833.690.000 210.000.000 135.600.000
312.574.000 210.000.000 135.600.000
404.000.000 70.000.000 45.200.000
2.787.440.914 700.000.000 452.000.000
1.582.776.914
1.179.290.000
658.174.000
519.200.000
3.939.440.914
Fasilitas tranche A digunakan untuk pelunasan kredit investasi dan kredit modal kerja dari fasilitas kredit lama. Fasilitas tranche B digunakan untuk pembiayaan kembali atas investasi tanaman dan non tanaman untuk kebun eksisting serta pembiayaan tanaman dan non tanaman berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2012 sedangkan fasilitas tranche C digunakan untuk membiayai pelunasan Medium Term Notes (MTN) yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 dan 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga 9,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan kreditur. Jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas tranche A dan tranche B telah dicairkan seluruhnya di tahun 2012, sedangkan fasilitas tranche C dicairkan sesuai dengan jadwal pelunasan Medium Term Notes (MTN). Pinjaman ini dijamin dengan: 1.
Agunan Fixed Aset Seluruh agunan yang telah dijaminkan kepada masing-masing kreditur berikut jaminan tambahan lainnya akan dilakukan roya dan dipasang kembali Hak Tanggungan Peringkat I (pertama) minimal 100% dari limit Kredit secara paripassu antara para kreditur dan didudukkan dalam Perjanjian Pembagian Hasil Jaminan yang pengikatnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.
Agunan Non Fixed Asset (Piutang dan Persediaan) Piutang dan persediaan dilakukan roya dan diikat secara fidusia dan didaftarkan di Lembaga Fidusia minimal sebesar Rp 900.000.000 yang dibagi secara paripassu antara Para Kreditur dan didudukkan dalam Perjanjian Pembagian Hasil Jaminan yang pengikatnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 54
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi Pinjaman Sindikasi Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Current Ratio minimum1 kali. - Rasio Debt Service Coverage minimum 1 kali. - Rasio utang terhadap ekuitas maksimum 4 kali Perjanjian kredit tersebut juga tidak memperkenankan Perusahaan untuk:
-
-
Memindahtangankan barang jaminan. Bertindak sebagai penjamin utang. Menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain. Memperoleh pinjaman dari kreditur lain.
Saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tranche A Tranche B
Dikurangi: Bagian lancar Tranche A Tranche B
Tranche A Tranche B
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Eximbank)
Jumlah
1.203.888.937 208.500.000
811.258.403 208.500.000
304.163.759 208.500.000
393.129.815 69.500.000
2.712.440.914 695.000.000
1.412.388.937
1.019.758.403
512.663.759
462.629.815
3.407.440.914
39.945.572) 1.500.000)
26.917.916 1.500.000
10.092.289 1.500.000
13.044.223 500.000
90.000.000 5.000.000
41.445.572
28.417.916
11.592.289
13.544.223
95.000.000
1.163.943.365 207.000.000
784.340.487 207.000.000
294.071.470 207.000.000
380.085.592 69.000.000
2.622.440.914 690.000.000
1.370.943.365
991.340.487
501.071.470
449.085.592
3.312.440.914
55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
275
276
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk a.
Fasilitas kredit investasi dengan batas maksimum sebesar Rp500.000.000 yang akan digunakan untuk investasi tanaman karet dan kelapa sawit berdasarkan surat persetujuan dari PT Bank Mandiri (Perserso) Tbk No. CBG.PSP/SPPK/028/2008 tanggal 23 Desember 2008. Pinjaman ini juga dapat digunakan untuk investasi non-tanaman serta perlunasan Obligasi Seri A dan syariah Mudharabah sebesar Rp290.000.000 Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang sebesar 13,25% per tahun dan dijamin dengan agunan berupa tanah SHGU No. 4/Way Berulu, SHGU No. 3/Bergen, SHGU No. 1/Betung Krawo, SHGU No. 8/Ketahun, SHGU No. 4/Padang Pelawi, SHGU No. 1/Betung Krawo, SHGU No. 41, 41, 52 dan 54, SHGU No. 0006/Talo Pino. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan mulai tahun 2009 dan akan berakhir pada tanggal 23 Desember 2015. Keseluruhan kredit sudah dicairkan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp Nihil (2011: Rp Rp320.000.000) dengan tingkat bunga 9% per tahun (2011 : 10,05 % per tahun ), pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi. Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 110%, Debt to Equity Ratio maksimal 250% dan Debt Service Coverage Ratio minimal 120%, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain.
b.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) merupakan pinjaman non revolving diselenggarakan berdasarkan surat persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Np. CBG.AGB/SPPK/030/2011 tanggal 24 Maret 2011, dengan batas maksimum Rp. 600.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai replanting pemeliharaan TBM kelapa sawit dan karet tahun anggaran 2011. Pinjaman ini terbagi dalam Trance A dengan limit Rp 400.000.000 dan Trance B dengan limit Rp. 200.000.000 dan seluruh pinjaman tersebut telah dicairkan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan seluruh obyek yang dibiayai dengan fasilitas KI, atas tanah SHGU dan yang dalam proses SHGU berikut tanaman, pabrik, bangunan dan sarana / prasarana lain yang berdiri diatasnya yang menjadi agunan kredit PT Bank Mandiri Tbk. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan mulai tahun 2011 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9% per tahun (2011 : 10 % per tahun). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp. Nihil (2011: 600.000.000).Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi. Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 105%, Leverage maksimal 300% dan DSCR minimal 110% dan cover bade maksimal 70%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain. Selain itu Perusahaan juga tidak boleh menerima pinjaman dari bank/kreditur lain, melakukan penggantian pemegang saham, penggantian direksi dan dewan komisaris tanpa adanya persetujuan tertulis dari Bank.
56
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) c.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) merupakan kredit non revolving dengan batas maksimum Rp200.000.000 yang digunakan untuk membiayai investasi/capex sesuai dengan RUPS RKAP tahun 2011 berdasarkan surat perjanjian dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.AGB/SPPK/138/2011 tanggal 13 Desember 2011. Pinjaman ini dibayar setiap tanggal 23 akhir triwulan sejak penandatanganan kredit. Jangka waktu kredit ini adalah 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 31 Desember 2021, seluruh plafon sudah dicairkan pada tahun 2011. Pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa aset tetap unit usaha Pabrik Gula Cinta Manis terdiri dari bangunan pabrik, mesin dan peralatan pabrik kantor. Gudang, rumah, sarana dan prasaranan pabrik dan tanah, SHGU No.1 seluas 6.512,42 Ha a.n PTPN VII, yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Illir, Sumatera Selatan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp Nihil (2011: Rp 200.000.000) dengan tingkat bunga 9% per tahun (2011 : 10 % per tahun). Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi. Dalam perjanjian pinjaman ini terdapat persyaratan bahwa Perusahaan harus menjaga rasio Perusahaan yang meliputi current ratio minimal 100%, Leverage maksimal 300% dan DSCR minimal 100% dan cover bade maksimal 70%. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan memindahtangankan barang jaminan, bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan jaminan pinjaman kepada pihak lain dan memperoleh pinjaman dari kreditur lain. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari: a.
Fasilitas kredit investasi nomor 03.004 yang diperoleh tanggal 14 Maret 2003 sebesar Rp32.500.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% (2011: 10,25%) per tahun. Pinjaman ini digunakan sebagai pendanaan tambahan untuk pemeliharaan dan pembangunan serta peremajaan bangunan pabrik kelapa sawit, karet, teh dan gula. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 13 Maret 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp 1.015.625).
b.
Fasilitas kredit yang merupakan tambahan fasilitas pinjaman di atas sesuai dengan Perjanjian Kredit nomor 05.049 tanggal 16 September 2005, untuk pendanaan investasi tanaman dengan batas maksimum kredit sebesar Rp68.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun), serta fasilitas kredit nomor 05.050 tanggal 16 September 2005 untuk pendanaan investasi non-tanaman dengan batas maksimum kredit sebesar Rp57.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun). Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman, yaitu untuk fasilitas kredit investasi tanaman akan berakhir pada tanggal 15 September 2018 dengan masa tenggang (grace period) selama 36 bulan dan untuk fasilitas kredit non-tanaman akan berakhir pada 15 September 2014 dengan masa tenggang (grace period) selama 12 bulan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp62.010.000). Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi. 57
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
277
278
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk c.
Fasilitas kredit investasi nomor 54 yang diperoleh tanggal 30 Oktober 2009 dengan jumlah maksimum sebesar Rp450.000.000 terdiri dari Rp380.000.000 pinjaman pokok dan Rp70.000.000 pinjaman IDC dan dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun (2011: 10,25% per tahun). Pinjaman ini digunakan sebagai pendanaan tambahan untuk pembiayaan investasi penanaman ulang tanaman perkebunan (non-tebu) dan non-tanaman (infrastructure) di lingkup unit-unit usaha. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 29 Oktober 2019. Pada bulan Oktober 2012 pinjaman ini telah dilunasi.
d.
Fasilitas Kredit Investasi, sesuai dengan persetujuan dari Bank Mandiri no. KPD/2.4/695/R tanggal 23 Desember 2011 digunakan sebagai reimburssement atas pembiayaan investasi rutin (tanaman dan non tanaman) serta pengembangan yang telah dilakukan pada tahun 2010. Jumlah maksimum Rp250.000.000. Tingkat suku bunga pada tahun 2012 dan 2011 adalah 9.5%. Pinjaman dibayar setiap tanggal 25 setiap bulannya. Aflopend kredit, jangka waktu 9 (sembilan) tahun dengan grace period 2 (dua) tahun terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit. Jatuh tempo 28 Desember 2020. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012.
Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) a.
Fasilitas Kredit Investasi (KI), sesuai dengan surat Persetujuan Prinsip Pemberian Fasilitas PT. Perkebunan Nusantara VII (Pesero) dari Indonesia Eximbank No. 0157/MDI/06/2010 tanggal 24 Juni 2010 dan diperbaharui dengan perjanjian kredit No. BS.0229/MDI/12/2010 tanggal 1 Desember 2010. Fasilitas ini memiliki plafon sebesar Rp350.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai investasi tanaman dan non tanaman tahun 2010 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayar kembali secara bertahap selama jangka waktu pinjaman yang akan berakhir pada tahun 2017 dengan masa tenggang (grace period) selama 4 tahun. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012. Sehingga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp nihil (2011 : 348.000.000).
58
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk a.
Fasilitas kredit investasi dengan surat perjanjian yang dibuat dihadapan Notaris Yatty Sriyati Sudahiwiraatmaja, S.H., M.M., M.Hum dengan akta Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 15 Februari 2008 dengan batas maksimum sebesar Rp324.652.145 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp283.097.700 dan kapitalisasi bunga (KIDC) sebesar Rp41.554.445 yang digunakan untuk proyek revitalisasi Pabrik Gula Bunga Mayang. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2018. Perjanjian telah diubah melalui addendum No. R.II 181-ADK/DKR/06/2009 sehingga batas maksimum kredit menjadi Rp408.763.000 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp310.682.000 dan KIDC sebesar Rp98.082.000 dengan tingkat bunga 10,5%. Seluruh pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2012. Sehingga saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp nihil (2011: Rp 229.570.530).
PT Bank Agroniaga Tbk (“Bank Agro”) Pinjaman dari Bank Agro merupakan fasilitas pinjaman untuk kredit ketahanan pangan tebu rakyat (KKP-TR) yang diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dengan Bank Agro Jakarta No. 79/KTR/01/2008 tanggal 10 Maret 2008. Pokok, beban bunga dan beban administratif penarikan kredit akan dibayar kembali olegh kelompok tani penerima fasilitas kredit ini dengan tingkat bunga sebesar 13%-16% per tahun. Kredit investasi ini diberikan kepada petani di wilayah kerja Pabrik Gula Bunga Mayang dalam rangka pembiayaan pengembangan budi daya tanaman tebu. Kelompok tani memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk menarik dan memindahbukukan dana pinjaman dari rekening Perusahaan kepada kelompok tani yang memperoleh fasilitas kredit tersebut. Jangka waktu pinjaman ini adalah sampai dengan pinjaman pokok dan bunga atas nama kelompok mitra binaan pabrik gula yang bersangkutan lunas. Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan Perusahaan (corporate guarantee). Dalam perjanjian ini tidak terdapat persyaratan pemabatasan tindakan perusahaan (negative covenant). Berdasarkan persetujuan kredit KKP-E TR Musim Tanam Tahun (MTT) 2010/2011 No. Tref: 13/OL-Krd/KRA/VI/2011 tanggal 24 Juni 2011 oleh Bank Agroniaga Tbk, dilakukan pencairan atas kredit KKP-E TR MTT 2010/2011 sebesar Rp nihil (2011: Rp 23.481.747.500) dengan suku bunga 12,25% dimana 6% dibebankan kepada petani dan 6,25% disubsidi oleh pemerintah.
59
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
279
280
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Kredit Investasi (lanjutan) Pemerintah RI – Rehabilitasi PIR Pinjaman dari Pemerintah RI untuk rehabilitasi PIR (Perkebunan Inti Rakyat) merupakan biaya rehabilitasi tanaman proyek PIR yang rusak sebelum dikonversikan menjadi milik petani peserta proyek PIR. Berdasarkan Surat Ketetapan Menteri Keuangan No. S1544/MK.013/1987 tanggal 8 Desember 1987, 50% dari total biaya rehabilitasi menjadi beban Perusahaan dan sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Perjanjian pinjaman dengan Pemerintah RI ini tidak memiliki ketentuan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan (negative covenant). Perusahaan telah mengajukan usulan beberapa kali, termasuk melalui Surat Direksi No. 7.9/A/159/2002 tanggal 26 Juli 2002 agar pinjaman tersebut dapat dikonversikan menjadi Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Perusahaan. Namun, sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, usulan tersebut belum mendapatkan tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan.
23.
LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT BRI Syariah untuk pembelian alat berat di Unit Usaha Bunga Mayang, Cinta Manis, Betung, Bekri, Pematang Kiwah, Padang Pelawi, Baturaja, Distrik Banyuasin, Way Sekampung, Way Seputih, dan Muara Enim. Pembayaran sewa minimum atas liabilitas sewa pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 2012 Tidak lebih dari 1 tahun Antara 1 tahun sampai 4 tahun Lebih dari 4 tahun Dikurangi: Biaya sewa pembiayaan di masa datang Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan dirinci sebagai berikut:
2011
27.977.454 67.220.827 2.618.706
19.527.080 49.565.745 10.401.826
97.816.987 (18.269.982 )
79.494.651 (17.322.233 )
79.547.005
62.172.418
2012
2011
Tidak lebih dari 1 tahun
20.040.438
13.065.936
Antara 1 tahun sampai 4 tahun Lebih dari 4 tahun
56.964.053 2.542.514
39.197.808 9.908.674
59.506.567
49.106.482
79.547.005
62.172.418
Nilai kini liabilitas sewa pembiayaan
60
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH 2012 Pokok pinjaman Dikurangi: Beban penerbitan surat utang jangka menengah
451.521.263 (478.737)
Ditambah: Amortisasi penerbitan surat utang jangka menengah
2011 453.000.000 (530.000)
451.042.526
452.470.000
957.474
36.031
452.000.000
452.506.031
Dikurangi: bagian lancar
452.000.000
(1.000.000) 451.506.031
Tanggal 8 Juli 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk Sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp152.000.000 yang terdiri dari MTN seri A sebesar Rp50.000.000 dan seri B sebesar Rp102.000.000. Jangka waktu MTN seri A dan seri B masing-masing selama 3 tahun dan 4 tahun terhitung sejak tanggal penerbitan dan dikenakan bunga sebesar 10,4% per tahun. MTN tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1603/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. MTN Seri A sebesar Rp50.000.000 akan jatuh tempo pada 8 Juli 2013 dan MTN Seri B sebesar Rp102.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2014. Tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes – “MTN”) dalam bentuk Sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sebesar Rp 300.000.000. MTN tersebut telah didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Jangka waktu MTN adalah 380 hari dan dikenakan bunga sebesar 9,3% Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dan berakhir pada tanggal 12 Januari 2012 yang merupakan tanggal pelunasan pokok MTN. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1604/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Pada tanggal 28 Desember 2011, Perusahaan telah membayar MTN ini sebesar Rp299.000.000, dengan adanya pelunasan ini, Perusahaan menerbitkan sertifikat jumbo atas MTN dengan nilai Rp1.000.000 dengan tingkat bunga 8,3% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2012 yang merupakan tanggal pelunasan pokok MTN.
61
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
281
282
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH (Lanjutan) Pada tanggal 28 Desember 2011, perusahaan telah menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes - “MTN”) dalam bentuk sertifikat Jumbo MTN dengan pokok utang sejumlah Rp300.000.000. MTN tersebut telah didaftarkan secara elektronik di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan Nomor 714/STF/02/2011. Jangka waktu MTN adalah 380 hari dihitung sejak tanggal penerbitan dan dikenakan bunga sebesar 9,30% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dan jatuh tempo pada tanggal 11 Januari 2013 yang merupakan tanggal pelunasan Pokok MTN. Berdasarkan Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut mendapat peringkat “idA” (Single A, stable outlook) sesuai surat No. 1602/PEF-Dir/XII/2011 untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Beban yang berhubungan dengan penerbitan MTN meliputi biaya penjaminan MTN, biaya konsultan, dan beban lainnya dicatat sebagai pengurang pokok pinjaman dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. 25.
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Estimasi liabilitas imbalan jasa masa kerja karyawan setelah dikurangi nilai wajar aset dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
i. Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun ii. Liabilitas imbalan kerja lainnya Liabilitas (kekayaan)
2012
2011
(182.022.901) 168.100.972
(161.659.683) 194.679.845
(13.921.929)
33.020.162
Beban imbalan jasa masa kerja karyawan telah dialokasikan ke dalam beban tanaman dan beban usaha Perusahaan sebagai berikut: 2012 Beban manfaat pensiun Beban imbalan kerja lainnya
2011
8.588.265 77.356.439
3.262.076 84.680.207
85.944.704
87.942.283
Dibebankan ke akun: 2012 Tanaman belum menghasilkan Beban usaha
2011
36.239.457 49.705.247
36.862.580 51.079.703
85.944.704
87.942.283
62
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25.
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) i.
Imbalan pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji terakhir dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dapenbun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999. Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan, masing-masing sebesar 6% dan 4,94% dari gaji dasar tahunan karyawan, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan. Aset dana pensiun terutama terdiri atas deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang berbentuk saham, tanah dan bangunan. Penilaian aktuarial dilakukan setiap tahun. Nilai wajar aset dan liabilitas aktuarial berdasarkan laporan aktuaris PT Binaputera Jaga Hikmah tanggal 27 Februari 2012 dengan laporan No. 170/PSAK-BJH/II-2012 (2010: 11 Maret 2011) adalah sebagai berikut: a.
b.
Liabilitas/(kekayaan) manfaat pensiun: 2012
2011
Nilai kini liabilitas manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih
499.578.342 (392.181.502)
404.878.761 (376.056.435)
Posisi pendanaan Kerugian aktuarial yang belum diakui
107.396.840 (289.419.741)
28.822.326 (190.482.009)
(182.022.901)
(161.659.683)
Beban manfaat pensiun yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif: 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil investasi Amortisasi kerugian actuarial
c.
2011
9.660.547 21.458.574 (37.605.644) 15.074.787
6.605.902 17.744.075 (30.511.279) 9.423.378
8.588.264
3.262.076
Rekonsiliasi perubahan selama periode berjalan atas liabilitas/(kekayaan) bersih yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban manfaat pension Iuran perusahaan
2012
2011
(161.659.683) 8.588.265 (28.951.482)
(112.259.863) 3.262.076 (52.661.896)
(182.022.900)
(161.659.683)
63
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
283
284
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25.
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) i.
Imbalan pensiun (Lanjutan) Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan liabilitas beban pensiun adalah sebagai berikut: Tingkat bunga aktuarial Tingkat pengembalian hasil investasi Tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun Usia normal pensiun Biaya penyelenggaraan Maksimum manfaat pensiun
ii.
5,3% 10% 2,5% 55 – 56 tahun 10% 70%
6% 10% 2,5% 55 – 56 tahun 10% 70%
Imbalan jasa masa kerja lainnya Tabel-tabel berikut meringkas unsur biaya imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun, dan cuti panjang yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan Perusahaan untuk liabilitas imbalan jasa masa kerja berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah seperti termuat dalam laporannya bertanggal 21 Februari 2013 dengan laporan 067/PSAK–BJH/III-2013 (2011: 27 Februari 2012) a.
Liabilitas imbalan jasa masa kerja: Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui – non vested
b.
Biaya imbalan jasa masa kerja:
2011
680.453.861 (499.183.941)
552.948.593 (342.466.010)
(13.168.948)
(15.802.738)
168.100.972
194.679.845
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian actuarial
c.
2012
2011
25.762.390 16.972.108 2.633.790 31.988.151
24.200.880 26.921.798 2.633.790 30.923.739
77.356.439
84.680.207
Perubahan liabilitas imbalan jasa masa kerja selama tahun berjalan 2012 Saldo awal Beban imbalan kerja Pembayaran imbalan kerja
2011
194.679.845 77.356.439 (103.935.312)
187.101.123 84.680.207 (77.101.485)
168.100.972
194.679.845
64
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. MODAL SAHAM Pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Negara Republik Indonesia
1.226.233.000
2011 365.000.000
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR Berdasarkan Akta notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa ,S.H.,MKn nomor 42 pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan Notaris pengganti Yulianti Irawati S.H. , tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham, disetujui untuk menempatkan saham yang masih dalam simpanan sejumlah Rp 861.223.000 Akta ini telah didaftarkan ke Kemenkunham pada tanggal 29 Oktober 2012 sesuai dengan surat dari Kemenkunham No : AHU-AH.01.10-38492. 28. SELISIH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS SEPENGENDALI Untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi, maka berdasarkan akta Keputusan Menteri Keuangan (PP No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996) yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan NO. C2-8335HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Sejak tanggal tersebut beberapa BUMN Perkebunan dinyatakan sebagai perusahaan baru walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya (jumlah saham dan saldo laba). Selisih bersih aset dan liabilitas sebesar Rp384.091.543 yang timbul dari pelaksanaan realokasi tersebut, setelah mempertimbangkan jumlah yang digunakan sebagai setoran modal saham sebesar Rp365.000.000, diakui sebagai komponen ekuitas dengan judul “Selisih Nilai Transaksi Antar Entitas Sepengendali” sebesar Rp19.091.543. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 223/KMK.06/2011 tahun 2011, selisih transaksi antar entitas sepengendali senilai Rp10.202.627 telah dikonversi sebagai tambahan modal disetor (Catatan 28) sehingga saldo selisih transaksi antar entitas sepengendali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar sebesar Rp8.888.916
65
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
285
286
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PEMBAGIAN LABA Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tahun 2011 dan 2010, masing-masing diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2012 dan 13 Juni 2011, Perusahaan telah mengalokasikan laba bersih untuk tujuan sebagai berikut: a.
Pembayaran dividen kepada pemegang saham: Periode
Jumlah (Rp)
Deklarasi pada tahun 2012 untuk laba tahun 2011 Deklarasi pada tahun 2011 untuk laba tahun 2010 b.
Rp per saham
46.023.001 75.973.160
37 208
Pembentukan cadangan umum: 2012 Cadangan umum
99.716.502
2011 162.076.075
Sesuai dengan akta pendirian Perusahaan pada hal 30, bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan umum ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal yang ditempatkan, hanya dapat digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perusahaan. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 20% tersebut, maka RUPS dapat memutuskan menggunakan kelebihan tersebut bagi keperluan Perusahaan. c.
Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) bersumber dari alokasi laba bersih tahun sebelumnya dengan besaran sebagai berikut: 2012 2011 Dana program kemitraan Dana bina lingkungan
3.068.200 4.602.300
7.597.317 7.597.317
7.670.500
15.194.634
66
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PENJUALAN a)
Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok komoditi adalah sebagai berikut: 2012 Komoditi Hasil tanaman keras Karet Kelapa sawit Teh Hasil tanaman semusim Gula dan tetes
b)
1.959.549.444 1.432.090.479 63.364.605
2.554.105.504 1.544.378.056 55.293.776
3.455.004.528
4.153.777.336
905.366.326
769.517.738
4.360.370.854
4.923.295.074
Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
Domestik Ekspor
c)
2011
2012
2011
3.130.942.171 1.229.428.682
3.370.279.304 1.553.015.770
4.360.370.854
4.923.295.074
Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari penjualan per komoditi Perusahaan adalah sebagai berikut: Kelapa sawit Pembeli PT Aman Jaya Perdana PT Sinar Alam Permai PT Indokarya Internusa PT Bina Karya Prima PT Palm Mas Asri
2012
2011
2012
482.558.490 267.651.550 245.410.100 189.045.432 -
500.278.476 280.109.035 210.716.490 179.796.828
34% 19% 17% 13% -
1.184.665.572
1.170.900.829
83%
2011
-
33% 19% 14% 12% 78%
67
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
287
288
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PENJUALAN (Lanjutan) c.
Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari penjualan per komoditi Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Karet Pembeli New Continent Enterprises Pte. PT Bitung Gunasejahtera Wilson Global Trade Pte. Ltd Tong Teik Pte. Ltd PT Wilson Trading Perkasa. Vitra Commodities Pte. Ltd
Gula dan tetes Pembeli CV Hasil Karya Wijaya CV. Medan Sakti PT Duo Gemini Sakti CV Sumber Hidup PT Aman Jaya Perdana
Teh Pembeli PT Trijasa Prima Sejati CV Rajawali PT Unilever CV Swadaya Makmur PT Sariwangi A.E.A
2012
2011
2012
429.702.071 390.219.645 248.917.747 235.806.150 234.242.302 -
583.119.608 627.648.844
22% 20% 13% 12% 12% -
1.538.887.915
1.210.768.452
79%
2012
2011
2012
361.307.955 214.540.682 122.690.909 111.092.727 -
561.233.182 76.263.146
40% 24% 14% 12% -
809.632.273
637.496.328
89%
2012
2011
2012
2011 -
23% 25% 48%
2011
-
75%
10% 85%
2011
12.000.067 9.779.735 9.130.423 7.896.880 -
9.624.863 12.975.617 7.881.450
19% 15% 14% 12% -
18% 24% 15%
38.807.105
30.481.930
61%
57%
68
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BEBAN POKOK PENJUALAN 2012
2011
2.533.525.150 142.633.418 244.935.090
3.008.768.977 116.599.678 283.483.954
Beban pokok produksi Saldo barang jadi awal tahun Saldo barang jadi akhir tahun
2.921.093.658 135.777.038 (233.484.723)
3.408.852.609 110.164.906 (135.777.038)
Beban pokok penjualan tanaman keras
2.823.385.973
3.383.240.477
443.925.350 120.057.843 155.639.029
519.239.805 95.726.290 198.153.356
719.622.222
813.119.451
6.812.052 (5.220.851) 721.213.423
33.509.163 (6.812.052) 839.816.562
Tanaman keras: Bahan baku yang digunakan Beban penyusutan dan amortisasi Beban upah dan lain-lain
Tanaman semusim: Bahan baku yang digunakan Beban penyusutan dan amortisasi Beban upah dan lain-lain Beban pokok produksi Saldo barang jadi awal tahun Saldo barang jadi akhir tahun Beban pokok penjualan tanaman semusim Total beban pokok penjualan
3.544.595.396
4.223.057.039
Terjadinya kebakaran pada Unit Usaha Cinta Manis tanggal 17 dan 18 Juli 2012 perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 50.295.567 atas biaya tanaman yang sebelumnya dibukukan di harga pokok produksi gula dan tetes tahun 2012. Biaya kerugian tersebut merupakan biaya yang dibukukan sebagai biaya kerugian lain-lain. Pemasok-pemasok utama dari pembelian yang dilakukan oleh Perusahaan selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Pemasok PT Mega Eltra PT Sinar Citra Abadi PT Darma Dwi Jaya PT Karya Bersama SA Koperasi Ruwa Jurai PT Trada Trading Indonesia PT Gitamas Lestarindo PT Betha Tri Adi PT Galatta Lestarindo PT Saraswanti AM
2011
2012
2011
107.451.354 98.515.616 86.383.270 55.412.265 54.572.369 54.117.158 53.368.185 52.773.592 50.475.988 37.693.632
55.840.964 73.038.315 24.136.533 42.547.327 50.465.320
3,07% 2,81% 2,47% 1,58% 1,56% 1,55% 1,52% 1,51% 1,44% 1,08%
1,56% 2,04% 0,67% 1,19% 1,41%
650.763.429
246.028.459
18,59%
7,09%
69
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
289
290
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32.
BEBAN PENJUALAN 2012 Beban pengangkutan Beban kantor pemasaran bersama Beban pergudangan Beban instalasi pemompaan Beban analisa produksi Beban lainnya
33.
2011
34.161.235 9.929.317 3.790.168 650.474 1.407.227 4.557.585
32.660.640 11.474.427 932.762 282.841 207.795 5.893.244
54.496.006
51.451.709
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 2012 Beban gaji, upah, imbalan masa kerja karyawan dan tunjangan lainnya Beban jasa produksi Beban perjalanan Beban keamanan Beban pemeliharaan dan perbaikan Beban listrik dan air Biaya penanggulangan limbah Beban asuransi Beban penyusutan dan amortisasi Beban pajak bumi dan bangunan Beban konsultan Tantiem Beban iuran keanggotaan dan sumbangan Beban pendidikan dan pelatihan Beban hubungan masyarakat dan social Beban lainnya
2011
229.451.501 41.031.422 47.159.034 31.532.259 27.547.196 19.354.955 12.437.794 8.874.563 8.577.264 7.725.740 6.411.733 1.503.157 1.112.402 13.170.346 3.431.879 23.996.789
143.839.805 40.996.889 24.709.516 4.049.944 9.646.152 2.930.924 647.814 2.965.474 358.426 6.966.340 4.162.125 1.652.445 8.556.990 6.723.186 12.120.802
483.318.034
270.326.832
34. BEBAN KEUANGAN 2012 Jumlah beban bunga Beban bunga dikapitalisasi: Tanaman belum menghasilkan
2011
396.888.133
302.241.025
(163.018.076)
(98.945.487)
233.870.057
203.295.538
70
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. LABA PER SAHAM 2012 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar
2011
54.332.594 1.226.223
153.410.004 365.000
44
420
36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI a.
Piutang kepada pihak – pihak berelasi
Perusahaan Afiliasi PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara XIV Dana Pensiun Perkebunan Perusahaan asosiasi PT Rajawali Nusantara Indonesia Lain-lain (dibawah Rp100 juta)
Persentase terhadap jumlah aset 2012 2011
2012
2011
286.317 638.262 11.550 5.257 4.179 100.413 15.290.585 -
286.317 594.232 38.947 100.000 15.290.585 21.508.655
0,004 0,009 0,000 0,000 0,000 0,001 0,213 -
0,005 0,010 0,002 0,253 0,356
16.336.563
37.818.736
0,227
0,626
91.534 66.626
110.989 47.628
0,001 0,002
0,002 0,001
16.494.723
37.977.353
0,230
0,629
Piutang kepada Perusahaan afiliasi PT Perkebunan tidak dikenakan bunga dan belum ditentukan saat pelunasannya. Piutang ini berasal dari andil biaya tim pengembangan industri kelapa sawit, beban yang berkaitan dengan aktivitas rapat, pembebanan biaya bibit tebu dan pengobatan karyawan perusahaan afiliasi.
71
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
291
292
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
Utang kepada pihak – pihak berelasi
2012 Perusahaan Afiliasi PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara XIII Dana Pensiun Perkebunan
Perusahaan asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Pusat Penelitian Karet Sungai Putih Balai Penelitian Sembawa Palembang Lainnya
2011
Persentase terhadap jumlah aset 2012 2011
17.299 395.153 266.442 1.723.900 398.552 34.474 40.990 9.600.986
3.011 2.570 262.474 141.098 12.979 1.411.662 393.540 54.589 -
0,000 0,006 0,004 0,024 0,006 0,000 0,001 0,134
0,000 0,000 0,004 0,002 0,000 0,023 0,007 0,001 -
12.477.796
2.281.923
0,175
0,041
7.566.426
1.907.761
0,105
0,032
10.390.235
4.623.087
0,145
0,077
-
0,008
-
582.140 134.394
522.862
0,002
0,009
324.336 402.197
310.322 660.143
0,005 0,006
0,005 0,011
19.399.728
8.024.175
0,271
0,134
31.877.524
10.306.098
0,446
0,175
Utang kepada perusahaan afiliasi merupakan utang yang timbul dari penggantian beban pengobatan, beban aktivitas rapat dan transportasi. Utang kepada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (“PPKS”), Medan merupakan tagihan atas jasa yang diberikan untuk pengembangan kelapa sawit dan dari aktivitas pembelian kecambah kelapa sawit. Utang kepada Pusat Penelitian Karet Sungai Putih adalah tagihan atas jasa yang diberikan untuk pengembangan karet dan dari aktivitas pembelian bibit karet. Utang kepada Kantor Pemasaran Bersama merupakan tagihan atas biaya administrasi pengurusan dokumen ekspor dan iuran pemasaran terpadu serta andil biaya pameran produk perkebunan. 72
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) c.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak- pihak berelasi sebagai berikut
No
Pihak – pihak berelasi
Sifat hubungan
1 PT Perkebunan Nusantara I
Pemilikan oleh Pemerintah RI
2 PT Perkebunan Nusantara II
Pemilikan oleh Pemerintah RI
3 PT Perkebunan Nusantara III
Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI
4 PT Perkebunan Nusantara IV 5 PT Perkebunan Nusantara V 6 PT Perkebunan Nusantara VI 7 PT Perkebunan Nusantara VII 8 PT Perkebunan Nusantara IX 9 PT Perkebunan Nusantara X 10 PT Perkebunan Nusantara XI 11 PT Perkebunan Nusantara XII 12 PT Perkebunan Nusantara XIII 13 PT Perkebunan Nusantara XIV 14 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Yogyakarta 15 Badan Musyarawah Direksi (BMD) PTPN 16 Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) 17 Dana Pensiun Perkebunan Pusat Jakarta 18 Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan 19 Lembaga Penelitian Perkebunan Indonesia 20 Lembaga Penelitian Sembawa Palembang 21 Balai Penelitian RISPA Medan 22 Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara
Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Pemilikan oleh Pemerintah RI Asosiasi
Transaksi Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat Tagihan biaya pengobatan Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat Andil biaya Pekan Olah Raga Wilayah Sumatera, tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat Tagihan atas penjualan bibit karet Tagihan biaya rapat Tagihan biaya pengobatan Tagihan biaya pengobatan Tagihan biaya Sawit Nusantara Award 2009 Tagihan biaya karet dan teh Nusantara Award 2009 Pinjaman modal kerja dan tagiah biaya pengobatan Biaya pendidikan dan training karyawan
Asosiasi
Iuran dan perumusan PKB induk
Asosiasi
Biaya pengawalan produksi gula
Asosiasi
Kekurangan iuran dana pensiun
Asosiasi
Pembelian bibit kelapa sawit dan biaya analisa daun Biaya penelitian tanaman dan biaya pendidikan dan pelatihan karyawan Biaya rekomendasi pemupukan
Asosiasi Asosiasi Asosiasi Asosiasi
Rekomendasi dan penelitian kelapa sawit Biaya pengurusan dokumen ekspor, andil biaya pameran dan iuran KPB
73
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
293
294
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Jumlah
Mata uang
Setara Rupiah
Per 31 Desember 2012 Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha
USD USD
5.731 887
55.420.243 8.574.988
Liabilitas: Uang muka penjualan
USD
(1.665 )
(16.103.490 )
4.953
47.891.741 )
38. INFORMASI SEGMEN OPERASI 2012 Kelapa Sawit
Karet
Gula dan tetes
Penjualan bersih 1.432.090.478. 1.959.549.444 Beban pokok penjualan (1.179.944.196) (1.587.774.565) 252.146.282
371.774.879
Teh
Jumlah
905.366.326 (721.213.423)
63.364.606 (55.667.212)
4.360.370.854 (3.544.599.396 )
184.152.903
7.697.394
815.771.458
2011 Kelapa Sawit
Karet
Gula dan tetes
Penjualan bersih 1.544..056 2.554.105.506 Beban pokok penjualan (1.258.910.518) (2.073.365.116) 285.467.538
480.740.390
Teh
Jumlah
769.517.736 (839.816.563)
55.293.776 (50.964.842)
4.923.295.074 (4.223.057.039 )
(70.298.827)
4.328.934
700.238.035
74
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
Domestik Ekspor Dikurangi: Beban pokok penjualan
2012
2011
3.130.942.171 1.229.428.682
3.370.279.304 1.553.015.770
4.360.370.854 (3.544.599.396)
4.923.295.074 (4.223.057.039)
815.771.458
700.238.035
39. KOMITMEN DAN PERIKATAN Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki komitmen dan perikatan sebagai berikut: a.
Perusahaan memiliki fasilitas pembukaan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan yang sama dengan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 22). Pada tanggal 31 Desember 2012 SKBDN yang dibuka (outstanding) adalah sebesar Rp nihil (2011: Rp 56.218.089). b. Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan bersama seluruh PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia mengadakan perjanjian keagenan pemasaran gula kristal putih (GKP) dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) RI sesuai dengan keputusan Meneg BUMN No. S-878/MBU/2008 tanggal 13 November 2008. Berdasarkan perjanjian tersebut telah disepakati bahwa Bulog ditunjuk sebagai agen pemasaran GKP yang bertujuan untuk membangun jaringan distribusi GKP yang efisien dari produsen sampai kepada konsumen. Bulog akan mengenakan jasa keagenan sebesar 1,25% dari nilai penjualan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama. Selama tahun 2010, Perusahaan telah membayar sebesar Rp7.987.934 (2009: Rp8.344.877) untuk jasa keagenan tersebut Selama tahun 2012, Perusahaan tidak memperpanjang kerja sama dengan PT Bulog c. Berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No. S-113/MBU/2009 tanggal 18 Februari 2009 perihal “Rencana Pelaksanaan Lelang Fisik Crude Palm Oil (CPO) melalui PT Bursa Berjangka Jakarta (“PT BBJ”), pada bulan Juli 2009, Perusahaan telah menjadi anggota dari PT BBJ sehingga produk CPO Perusahaan dipasarkan secara online oleh PT BBJ. Biaya transaksi yang dikenakan oleh PT BBJ sebesar Rp1 (Rupiah penuh) per satu kilogram CPO Perusahaan yang terjual melalui PT BBJ. Pada tahun 2012 jumlah CPO yang dijual melalui PT BBJ sebesar nihil kg (2011: nihil kg).
75
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
295
296
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEWAJIBAN BERSYARAT Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki komitmen dan perikatan bersyarat sebagai berikut: a.
Perusahaan telah menguasai areal lahan tanah seluas 131.069 Ha setelah pengukuran kembali. Pada tanggal 31 Desember 2012 dari jumlah tersebut terdapat 7.199,28 ha (tahun 2011 seluas 7.802,76 ha) areal tanah yang dipersengketakan oleh masyarakat yang meliputi 5.910,28 ha ( 2011 : 5.958,28 ha) telah terdaftar di pengadilan dan 1.289 ha ( 2011 : 1.844,48 ha) belum terdaftar di pengadilan. Perusahaan telah melakukan upaya-upaya penyelesaian, baik melalui koordinasi/pendekatan dengan pihak Pemerintah Daerah, Pengadilan, dan pihak Kepolisian serta tokoh-tokoh informal setempat, maupun penyelesaian melalui jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk meminimalisir terjadinya okupasi/klaim lahan. Perusahaan terus berupaya megurus sertifikat Hak Guna Usaha (HGU)/Hak Guna Bangunan(HGB)/Hak Pakai(HP) kepada instansi yang berwenang. Terhadap jumlah kerugian dari seluruh tanah lahan yang dipersengketakan oleh masyarakat tidak dapat diestimasi, sedangkan jumlah tuntutan masyarakat yang masuk dalam perkara di pengadilan untuk lahan seluas 5.910,28 Ha. Perusahaan tidak membuat penyisihan terhadap kemungkinan rugi atas tuntutan masyarakat tersebut.
b.
Melalui surat No. 7.7/H/58/2006 tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan telah mensomasi Direksi PT Bumi Madu Mandiri sehubungan dengan kegiatan pembayaran atas lahan seluas 4.650 Ha yang berada di areal unit usaha Bunga Mayang. Selanjutnya melalui surat No. 7.7/D/128/2006 tanggal 28 September 2006, Perusahaan telah mengajukan permohonan bantuan Kejaksaan Tinggi Lampung untuk penyelesaian masalah tersebut di atas, dan melalui surat kuasa khusus No. 7.7/SKK/01/2007 tanggal 10 Januari 2007, Manajemen telah memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung untuk menangani masalah tersebut. Dukungan yang diperoleh perusahaan terhadap upaya penyelesaian kasus ini antara lain dari Kementerian Negara BUMN kepada Jaksa Agung RI melalui surat No. S-137/MBU/2008 tanggal 18 Februari 2009. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memperoleh dukungan dari DPRD Propinsi Lampung melalui surat kepada Gubernur Lampung No. 590/110/13.01/2009 tanggal 3 Februari 2009 yang menyatakan memberi dukungan kepada Gubernur Lampung untuk membatalkan Surat Keputusan Bupati Way Kanan No. 141/B/103/01/WK/HK/2006 tanggal 13 September 2006 tentang Izin Lokasi Kepada PT Bumi Madu Mandiri karena tidak memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria No. 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan surat Gubernur Lampung kepada Bupati Way Kanan No. 525/2086/1/2009 tanggal 1 Mei 2009 untuk diambil langkah tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan upaya proses pengalihan lahan yang dikuasai PT Bumi Madu Mandiri tersebut. Pada tanggal 10 November 2009, BPN RI melalui Surat Nomor: 4652/16.1100/XI/2009 menyatakan bahwa permohonan pengukuran atas lahan seluas 4.650 Ha oleh PT Bumi Madu Mandiri belum dapat ditindaklanjuti jika permasalahan atas lahan tersebut antara PTPN VII (Persero) dengan PT Bumi Madu Mandiri.
76
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) b.
(lanjutan) Atas penolakan yang dilakukan oleh BPN RI terhadap permohonan pengukuran lahan seluas 4.650 Ha, PT Bumi madu Mandiri mengajukan Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dengan Register Perkara Nomor: 18/G/2009/PTUN.JKT kepada BPN RI selaku Tergugat yang disidangkan di PTUN Jakarta dengan pemanggilan kepada PTPN VII (Persero) untuk memberikan keterangan di dalam persidangan. Untuk kepentingan tersebut PTPN VII (Persero) mengambil sikap untuk dapat mengambil peran dalam perkara tersebut sebagai pihak Tergugat II Intervensi dan untuk itu memohon bantuan kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui Surat Nomor: 7.7/D/32/2010 tanggal 9 April 2010 untuk menjadi kuasa hukum PTPN VII (Persero) selaku pihak Intervenient. Dalam perkembangan persidangan tersebut, Majelis Hakim dalam amar putusannya Nomor: 18/G/2010/PTUN.JKT tanggal 19 Juli 2010 menolak gugatan Pihak Penggugat dan memberikan putusan yang menguntungkan posisi PTPN VII (Persero) dalam artian BPN RI tetap tidak akan melakukan pengukuran lahan seluas 4.650 Ha hingga tercapainya penyelesaian lahan tersebut. Terhadap putusan PTUN tersebut, pada tanggal 23 September 2010 PT Bumi Madu Mandiri mengajukan banding dan PTPN VII (Persero) juga mengajukan kontra memori banding pada tanggal 4 Oktober 2010. Kemudian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam amar putusannya Nomor: 219/B/2010/PT.TUN.JKT tertanggal 14 Desember 2010 mengabulkan gugatan pembanding (PT Bumi Madu Mandiri) dan memberikan putusan yang merugikan posisi PTPN VII (Persero), dimana BPN diwajibkan untuk menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang pada pokoknya proses permohonan pengukuran dalam rangka permohonan HGU yang dimohon Penggugat dapat dilanjutkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku Terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tersebut, maka pada tanggal 25 Februari 2011 PTPN VII (Persero) mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun Majelis Hakim Mahkamah Agung RI dalam amar putusannya Nomor: 158 K/TUN/2011 tertanggal 15 Juni 2011 menolak Kasasi dari Pemohon Kasasi (PTPN VII (Persero). Menindaklanjuti penolakan Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, maka PTPN VII (Persero) terus melakukan upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PK), dan untuk keperluan tersebut dimaksud PTPN VII (Persero) berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung RI selaku Jaksa Pengacara Negara (JPN) sebagaimana Surat Kuasa Khusus Direksi Nomor: 77/SKK/03/2012 tanggal 2012. Pada tanggal 13 April 2012, Jaksa Pengacara Negara (JPN) telah mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 158 K/TUN/2011 tanggal 15 Juni 2011 juncto Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 219/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 21 Desember 2010 juncto Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara nomor: 18/G/2010/PTUN.JKT tanggal 19 Juli 2010. Disamping itu Jaksa Pengacara Negara (JPN) Kejaksaan Agung RI selaku Kuasa Hukum dari PTPN VII (Persero) menyampaikan Surat Nomor: B.190/G/Gtn.2/04/2012 tanggal 13 April 2012 kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI perihal Permohonan untuk tidak melakukan pengukuran di atas lahan seluas 4.650 Ha tersebut karena sedang dilakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK). Menyusul Surat Jaksa Pengacara Negara (JPN) tersebut di atas, PTPN VII (Persero) melalui Surat Nomor: 7.7/C/29/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal Penyerobotan Lahan PTPN VII (Persero) oleh PT Bumi Madu Mandiri kepada Kepala BPN RI, menyampaikan agar BPN RI dapat meninjau kembali kebijakan pengukuran yang mengarah pada proses HGU lahan seluas 4.650 Ha karena dapat berimplikasi pada hilangnya asset Negara dengan cara-cara yang tidak dibenarkan. 77
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
297
298
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) Langkah lain yang ditempuh yaitu: a. Kejaksaan Agung RI/Jaksa Pengacara Negara (JPN) selaku kuasa hukum PTPN VII (Persero) memohon Penundaan Eksekusi Putusan karena masih dalam proses Peninjauan Kembali (PK). (Surat kepada Ketua PTUN Jakarta No. B-498/G/Gtn.3/12/2012 tanggal 20 Desember 2012 perihal Permohonan Penundaan Eksekusi Putusan Nomor: 18/G/2010/PTUN-JKT). b. Kejaksaan Agung RI/ Jaksa Pengacara Negara menegaskan kepada BPN RI tentang penghentian proses perolehan HGU PT BMM terhadap lahan 4.650 Ha (Surat Kejaksaan Agung RI kepada BPN RI No. B-499/G/Gtn.3/12/2012 tanggal 20 Desember 2012). Hingga saat ini PTPN VII (Persero) masih menunggu proses putusan Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung RI dan terus berkoordinasi dengan Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam melakukan upaya-upaya hukum mempertahankan asset negara lahan seluas +/4.650 Ha. Adapun upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka penyelesaian sengketa lahan lainnya antara lain: Pemberian ganti rugi lahan sesuai dengan kesepakatan bersama pemilik lahan yang diketahui oleh Panitia/Tim Wasdal Pemerintah Daerah setempat. Pembangunan kebun dengan pola kemitraan, dengan pengadaan bibit dan bantuan pembukaan lahan. Melakukan musyawarah dengan masyarakat penuntut lahan melalui mediasi tokoh masyarakat, pihak keamanan, maupun pemerintah kabupaten setempat. Penyelesaian masalah lahan melalui jalur hukum di pengadilan dengan advokasi Jaksa Pengacara Negara (JPN) ataupun Pengacara Umum. Perusahaan tengah mematangkan langkah-langkah untuk pengajuan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Perusahaan tidak membuat penyisihan atas kemungkinan terjadinya kerugian dari masalah tersebut. c.
Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp45.850.662 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak tahun-tahun sebelumnya. Dirjen Pajak meminta agar Perusahaan membayar tunggakan tersebut sebelum dikeluarkan surat sita. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut karena mereka berpendapat bahwa Perusahaan telah memenuhi liabilitas pajaknya dengan pembayaran pajak melalui KPP Bandar Lampung, sehingga tidak terdapat liabilitas sebesar Rp45.850.662 yang harus diakui dalam laporan keuangan tahun 2009. Sesuai dengan risalah rapat yang diadakan tanggal 4 Februari 2009, antara Perusahaan dengan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP Bandar Lampung, KPP Metro Lampung, KPP BUMN, dan Kementerian BUMN, Perusahaan akan mengajukan usulan kepada Menteri Negara BUMN dan Menteri Keuangan agar seluruh tunggakan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar pajak sebesar Rp45.850.662 tersebut berikut denda bunganya dapat ditanggung oleh pemerintah.
78
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) Perusahaan sudah membayar sebesar Rp1.241.778 ke kantor pajak sebesar denda utang PPN terhadap jasa penggilingan pada tanggal 8 April 2009, sehingga saldo pajak kurang bayar pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp44.608.844. c.
(Lanjutan) Menteri Negara BUMN mengajukan usulan utang PPN PTPN VII (Persero) eks KPP Metro untuk ditanggung Pemerintah yaitu melalui surat No. S-464/MBU/2009 tanggal 7 Juli 2009. Namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 belum ada tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 29 Januari 2010, Menteri Negara BUMN mengajukan kembali permohonan pembebasan terhadap PPN Jasa Giling PTPN VII melalui surat No S69/MBU/2010 kepada menteri keuangan dan belum mendapatkan tanggapan dan respon dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 3 Mei 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. 0006/109/01/051/10 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp5.304.097. Sehingga tagihan pajak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp49.912.963 dan telah di net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp48.115.481 dan sisanya di net off dengan kelebihan pajak penghasilan badan tahun 2009. Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima Surat Tagihan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. 0001-0008/109/03/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp51.668.471. Atas tunggakan Perusahaan telah melakukan pembayaran tunai sebesar Rp17.233.249 dan sisanya senilai Rp34.435.222 oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp25.968.529 dan kelebihan bayar pajak penghasilan pasal 21 tahun 2008 Rp8.466.692 Atas tagihan-tagihan pajak tersebut pada tanggal 12 Maret 2012, Perusahaan telah melakukan gugatan terhadap KPP BUMN sehubungan dengan penerbitan SKP yang menurut Perusahaan dilakukan tanpa dasar. Sampai dengan akhir tahun 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masih memproses gugatan kepada Dirjen Pajak/KPP BUMN atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/Surat tagihan Pajak Utang PPN exs KPP Metro yang diajukan oleh Perusahaan
d.
Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan kurang bayar dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00117 – 00128/207/08/051/10 tanggal 26 April 2010 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp94.331.089 atas pajak pertambahan nilai tahun 2008 kemudian perusahaan menerima surat tagihan pajak terkait PPN Januari sampai dengan Desember 2008 (Pasal 14(4)) sebesar Rp5.518.273. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-Undang PPN. Pada bulan Juli, Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB PPN Barang dan Jasa, keberatan ini ditolak karena tidak memenuhi persyarata formal sehingga pada bulan September 2010, Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan SKPKB atas barang dan jasa dengan alasan penerbitan SKPKB tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan. Tanggal 31 Desember 2010 dan 6 Januari 2011, Dirjen Pajak Kanwil DJP Wajib Pajak Besar menerbitkan surat keputusan yang menolak permohonan pembatalan. Atas surat penolakan ini, pada bulan Januari 2011, Perusahaan mengajukan gugatan kepada pengadilan pajak. 79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
299
300
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) d
(Lanjutan) Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktur Jenderal Pajak No. 00028-00039/109/08/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki tunggakan pajak atas bunga keterlambatan pembayaran pajak pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp12.342.848, Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar tunggakan sebesar Rp65.475.320 dan telah mengakui beban pajak sebesar Rp14.306.504. Sisa tunggakan sebesar Rp46.716.890 oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan net off dengan kelebihan bayar pajak penghasilan badan tahun 2009. Pada bulan Februari dan Maret 2012, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Pengadilan sesuai keputusan No. 36865-36869, 36710-36715 dan 36476/PP/M.XV/99/2012 yang menolak gugatan Perusahaan.
e.
Pada tanggal 10 Mei 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00001/201/08/323/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak penghasilan PPh 21 sebesar Rp12.387.634 dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2008. Atas SKPKB ini Perusahaan telah mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton melalui surat No. 7.9/A/177/2010 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 7 Juli 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan keputusan No. Kep-478/WJP.28/2011 yang menyatakan bahwa menerima sebagian keberatan wajib pajak dengan rincian sebagai berikut: Semula
Menjadi
Selisih
Pokok Sanksi
9.384.571 3.003.063
4.030.427 1.289.736
5.354.144 1.713.327
Total
12.387.634
5.320.163
7.067.471
Perusahaan telah menerima pengembalian pokok dan bunga atas kelebihan bayar tagihan pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp8.466.692, dan pengembalian tersebut di net off dengan tagihan-tagihan pajak perusahaan. Atas keputusan ini Perusahaan melakukan banding dengan surat No. 7.10/A/203/2010 tanggal 4 Oktober 2011. Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding tersebut. f.
Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00030/406/08/051/10 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp48.115.481 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2008. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp61.620.614. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan SKPLB atas pajak penghasilan wajib pajak badan dengan alasan penerbitan SKPLB tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan melalui surat No. 7.9/A/201/2010 tanggal 8 September 2010. 80
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. KEWAJIBAN BERSYARAT (Lanjutan) Sampai dengan akhir tahun 2012, Perusahaan belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding tersebut. g.
Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/406/09/051/11 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan pajak penghasilan sebesar Rp76.965.552 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2009. Dalam pembukuannya, Perusahaan mengakui adanya kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp77.087.233. Atas SKPLB ini Perusahaan mengajukan surat permohonan keberatan melalui surat No No. 710/A/115/2011 tanggal 9 Juni 2011 Perusahaan juga meneriman surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00080/107/09/05/11 tanggal 7 April 2011 yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tunggakan pajak atas pajak pertambahan nilai tahun 2009 sebesar Rp 2.482.247. Tunggakan ini oleh DJP di net off dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2009. Pada tanggal 9 Juni 2011, sesuai surat No. 7.10/A/115/2011 Perusahaan mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPh Badan No. 00017/406/09/051/11. Pada tanggal 31 Januari 2012 Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan dari Dirjen Pajak Nomor: KEP-70/WPJ.19/2012 yang menolak keberatan yang diajukan oleh Perusahaan. Sampai dengan akhir tahun 2012, Pengadilan Pajak masih memproses Banding tersebut.
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
301
302
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a.
Pelunasan Surat Utang Jangka Menengah (MTN) Pada tanggal 09 Januari 2013, Perusahaan telah melunasi Surat Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar Rp 300.000.000.
b.
Perubahan Susunan Direksi Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-49/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 untuk menguatkan Keputusan Pemegang Saham Nomor : SK - 92/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, tentang pengangkatan dan pemberhentian Direksi BUMN, susunan direksi sebagai berikut : Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Pemasaran dan Renbang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
c.
: Boyke Budiono : M. Natsir : Agoes Riyanto : Rafel P. Sibagariang : Budi Santoso
Penyelesaian Klaim Kebakaran Unit Usaha Cinta Manis Berdasarkan surat dari PT Asuransi Jasa Tania, Tbk tanggal 8 Februari 2013 No. 069BN/T/II/2013, mengenai penyelesaian klaim kebakaran Unit Usaha Cinta Manis, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) akan mendapatkan ganti rugi atas biaya kerugian/kerusakan bangunan dan inventaris, stock dan alat berat sebesar Rp 2.204.564
82
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. STANDAR AKUNTANSI BARU Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut: i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (Revisi 2011), Investasi Property PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (Revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK 33(Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran berbasis Saham PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Negeri
83
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
303
304
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan sebagai berikut: i. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: (lanjutan) 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
ISAK 15, Batas Aset Imbalam Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Iteraksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktifitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ii. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: 1. 2.
PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate
Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan standar revisi ini terhadap laporan keuangan. 43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang lain-lain serta kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
84
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan. Tidak terdapat pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan investasi. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Perusahaan yang memiliki risiko suku bunga, berdasarkan periode jatuh temponya masing-masing: Jumlah Per tanggal 31 Desember 2012 Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Surat hutang jangka menengah Per tanggal 31 Desember 2011 Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan
1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
>5 tahun
713.684.608
713.684.608
-
-
-
95.000.000
95.000.000
-
-
-
3.317.554.940 79.547.005 452.000.000
20.040.438 350.000.000
90.000.000 40.080.876 102.00.000
125.854.221
125.854.221
-
-
-
428.928.418
428.928.418
-
-
-
2.396.238.526 62.172.418
13.065.936
195.478.000 24.527.953
845.000.000 19.425.691 -
880.309.120 24.578.529
2.368.436.478 -
1.320.451.406 -
Risiko mata uang Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, harga produk utama Perusahaan akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan.
85
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
305
306
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. TUJUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko harga komoditas Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, di mana marjin laba atas penjualan minyak kelapa sawit tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional. Pada saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Pada tanggal laporan posisi keuangan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan. Perusahaan tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Risiko Likuiditas Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan actual dan kesempatan melakukan penggalangan dana utang bank.
86
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang lancar lain-lain, utang lancar usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta pinjaman bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
31 Desember 2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar Piutang kepada pihak – pihak berelasi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
560.741.406 17.981.550 73.700.636
-
560.741.406 17.981.550 73.700.636
16.494.723
-
16.494.723
668.918.315
-
668.918.315
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha dan lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dari pelanggan Liabilitas lancar lainnya Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
Liabilitas jangka pendek (dilanjutkan)
-
-
713.684.608 690.173.474 136.309.933 20.881.469 75.009.955 115.040.438
713.684.608 690.173.474 136.309.933 20.881.469 75.009.955 115.040.438
1.751.099.877
1.751.099.877
87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
307
308
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
Liabilitas Liabilitas jangka pendek (lanjutan) Liabilitas jangka panjang Utang kepada pihak – pihak berelasi Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas sewa pembiayaan Surat utang jangka menengah
31 Desember 2011
-
1.751.099.877
1.751.099.877
-
31.877.524
31.877.524
-
3.303.436.478 59.506.567 452.000.000
3.303.436.478 59.506.567 452.000.000
-
5.597.920.446
5.597.920.446
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar Piutang kepada pihak – pihak berelasi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
403.941.416 24.041.209 37.831.435
-
403.941.416 24.041.209 37.831.435
37.977.353
-
37.977.353
503.791.413
-
503.791.413
88
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha dan lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka dari pelanggan Liabilitas lancar lainnya Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang Utang kepada pihak – pihak berelasi Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Obligasi Surat utang jangka menengah
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
-
125.854.221 602.062.729 108.673.216 162.633.870 98.707.166
125.854.221 602.062.729 108.673.216 162.633.870 98.707.166
-
442.994.354
442.994.354
-
10.306.098
10.306.098
-
2.396.238.526 49.106.482 451.506.031
2.396.238.526 49.106.482 451.506.031
-
4.448.082.693
4.448.082.693
45. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 pada tanggal 05 Maret 2013 dan 26 Maret 2012, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Audit Audited Report
309
310
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis
PTPN VII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
| Laporan Tahunan 2012
Laporan Keuangan Audit Audited Report
311
312
PTPN VII
| Laporan Tahunan 2012
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Tinjauan Fungsional & Operasional
Analisa & Pembahasan Manajemen
Main Highlights
Company Profile
Busines & Operational Review
Management Discussion & Analysis