PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DENGAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH SUPPLEMENTARY INFORMATION AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(MATA UANG RUPIAH)
(INDONESIAN CURRENCY)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DENGAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH SUPPLEMENTARY INFORMATION AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Pages
Board of Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Report of Independent Auditors
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 98
Supplementary Information
Informasi Tambahan Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk Saja
Notes to Consolidated Financial Statements
99 - 100
Statements of Financial Position Parent Entity Only
Laporan Laba Rugi Komprehensif Entitas Induk Saja
101
Statements of Comprehensive Income Parent Entity Only
Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk Saja
102
Statements of Changes In Equity Parent Entity Only
Laporan Arus Kas Entitas Induk Saja
103
Statements of Cash Flows Parent Entity Only
t-r..i
L. r--a
PT. PERKEBUNAN I{USAI{TARA
1* r-{
(PERSERO)
L L
Kantor
Direksi :
r--a
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
L r--l.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA lil (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
rt
:* ':-:
r,ela:da tangan di bawah
: :
f.-{
r -+-. --=
3-
-
:
- -^! 4
r--5
2.
t:
:
Alamat rumah
r-1
Lf-.I
\iama Alamat Kantor
ni-
t_ l-.-
: ; :
Jabatan
t_
tr--I
i :
Nomor Telepon Jabatan i,"lenyatakan bahwa
' 2
ini
1.
Bagas Angkasa Medan 20122Kolak Pos g1 Propinsi Sumatera Uiara Jl. RD. lnten llBlkAG 13 RT/RW O08t014 Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Direktur Utama
Name
Bagas Angkasa
Office address
Jl. SeiBatanghari No. 2 Medan 20122 Kotak Pos
Residential address
g1
North Sumatera JI. RD. lnten ll Blk AG 13
RT/RW A08/014 Sub-distict Duren Sawit East Jakarta President Director
Title
2.
Erwan Pelawi
Jl. Sei Batanghari No. 2
Name Offlce address
Enuan Pelawi
Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan20122 KotakPosgl
Medan 20122 Kotak Pos 91 Propinsi Sumatera Utara Jl. Tirtayasa lX No.3 RT 005/RW 002 Kelurahan Melawai Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Residential address
Direktur Keuangan
Telephone Title
(021)7221462
North Sumatera JI. Tiftayasa lX No.3 RT.005/RW. 002 Kel u rahan Melawai Kebayoran Baru - South Jakarta (021) 7221462
Finance Director
Declare that :
:
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan / :-jangan konsolidasian.
1.
We are responsible for the preparation and presentation of the con soli d ate d fi n a nci at state ments.
-a:cran keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan 2. The consolidated financial statements have been prepared ::s-a Cengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia dan and presented in accordance with lndonesian Financial S-,:-iar Pemeriksaaan Keuangan Negara; Accounting Standard and State Financial Audit Standard.
: = Serua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi 3. a. All information in the consolidated financial statements has :e a'l dimuat secara lengkap dan benar; been disclosed in complete and truthful manner,. : apo!'an keuangan konsolidasi iidak mengandung b. The consolidated financial statements do not contain any riormasi atau fakta material yang tidak benar, d-an tidak
incorrect information or material fact, nor do they omit
menghilangkan informasi atau fakta material;
Lr--I
lemikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
3ertanggung jawab- atqs sistem pengendalian intern dalam
Perusahaan dan EntitasXnak.
Lf.-rt
information or material fact;
4.
We are responsible for the Company and its subsdlan'es intern al control systems.
This statement has been made truthfuily.
Medan, 2O Februari/February 20, 2014
:t:r ^ s@ .Effi
nama dan mewakili DireksilFor and on behalf of the Board of Directors
L: r--I f--rl
AND ITS SUBS/D/AR/ES
Jl. Sei Batanghari No.2
e
r
PT PERKEBUNAN NUSANTARA til (qERSERO) We the undersigned :
Lr.--
L\,.7
RS' STATEM EN T LETT E R REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE CAN SO LI DATED FI N AN CI AL STATEM EN TS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31. 2013 AND 2012
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
L L
t_ r---
D I RECTO
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS
r.{
r---
Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 2}l22KotakPos 91, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia Telp. +6261 8452244,8453 100, Fax. +6261 8455177,8454728 E-mai : kandir @ptpn3. co.id, kandir@medan,ptpn3.org Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
I
r.- {
t:
III
*
€*=Direktur Utamal President Di rector
Erwan Pelawi Direktur Keuanganl F in ance Di rector
l-_-
ltr_ ltL tlf -.,h-t
Crowe Horwath,"
--
--
Wisma 46 - Kota BNl, 37th Floor Suite 3708 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, lndonesia +62 (21) 574 2116^17 +62 (21\ 574 2118 Fax
r--L-
Kosnstn, NuRoTYAMAN, T;nHlo & RrrnN Registered PublicAccountants No. 1053rKM.1i2009 (Eranch) l\,4ember Crowe Horwath lnternatlonal
\/\iW.crowehoruath.co.id
-
h.-
rr--
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Report No. KNT&R-C/001
Laporan No. KNT&R-C/0O1 7/14
:e:egang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
f t'f lu L L lL fL E--t I---
--
h,-
I--L,-
t-..l Ir.fl
r-.t
E-.I --
-{
L--
Lf_ ErJT ---rl
I"1
4
The Stockholder, Boards of Commissioners and Directors
lll (PERSERO)
PT PERKEBUNAN ^/US.ATVIARA
----
>. --
7/1
/,.a'n telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian FT Perlxebunan Nusantara lll (Persero) ("Perusahaan") dan entitas anak (bersama-sama dirujuk sebagai "Grup") terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan
We have audited the accompanying consolidated financial
statement
of PT Perkebunan Nusantara lll
(Persero)
('the Company") and its subsldlar'es (collectively refened to as the "Group), which compise the consolidated statement of financial position as of December 31 , 2013, and the
laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir
consolidated statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash
pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
flows for the year then ended and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management's responsibility
konsolidasian
financial sfafernenfs
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar atas laporan keuangan konsolidasian ini
Management rs responslble for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in accordance with lndonesian Financial Accounting Sfandards, and for such intemal control as management
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
determines
is
necessary
to
for the
consolidated
enable the preparation of
consolidated financial statements that are free from mateial
to fraud or error, and its
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
misstatement, whether due
maupun kesalahan,
kontrak perjanjian, undang-undang dan peraturan sesuai kegiatan usahanya.
compliance to contractual agreements, laws and regulations applicable fo fhe busrnesses.
Tanggung jawab auditor
Au ditors' responsibi
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik lndonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang dilerbitkan oleh Badin ..Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is fo express an opinion on these consolidated financial sfafemenfs based on our audit. We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian lnstitute of Ceftified Public Accountants and State Financial Auditing Standard /ssued by Supreme Audit Body. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the
dan kepatuhan terhadap
lity
consolidated financial statements misstatement.
are free of mateial
l'-_I
l-. -.
ll--^ ltL L tL L fL -
-.
L-
h-
t--J I-.rl
:---
Ei-{a
E--.I--lr
-
h,-
l__ Ir--
u U h
rra
f u L I-.I I---
r-.-
u I:-I
F,--
r-
L L I b-
ra
E-
-l
-.
NuRorvnvnr, TuH"to & Rexnru (Brafch)
-.
I-.J
h
Koslsn
?3. sr:'-::-: :1:---?_is \o 1053'KM.1/2009 \re-:€' :-a: *:'ran rtemationa
^-
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the consolid ated fi nanci al sfafemenfs. The p rocedu res se/ecfed on the auditors' iudgement, including the
depend
assessmenfs of the isks of material misstatement of the consolidated financial statements, whether due to fraud or
ln making fhose nsk assesmenfs, the auditors consider intemal control relevant to the entity's preparation
disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. Dalam
error.
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
and fair
melakukan penilaian
atas risiko tersebut,
konsolidasian untuk merancang prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas (eiepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan (?r',ajaian estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, sera pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
x:-so lCasian secara keseluruhan. Selain itu audit juga r"er,cakup pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap
kcntrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu
presentation of the consolidated financial in order to design audit procedures that arc appropiate in the circumsfances, but not for the puryose of expressrng an opinion on the effectiveness of the entity's intemal control. An audit also includes evaluating the appropiateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting esfimafes made by statements
management, as well as evaluating the overall presentation of the consolidated financial statements. The audit also includes test of compliance with contracts, terms of grants and applicable ceftain articles of laws and regulations and intemal controls.
peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropiate to provide a basls for our audit
bagi opini audit kami.
opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian
In our opinion, the
accompanying consolidated financial
PT Perkebunan Nusantara lll (Persero) dan entitas anak tanggal 31 Desember 2013 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
statements present fairly, in all mateial respecfs, the consolidated financial position of PT Perkebunan Nusantara lll (Persero) and ifs substUranes as of December 31 , 2013 and their consolidated financial pefformance and cash flows for the year then ended, in accordance with the Indonesian Financial Accounting
lndonesia.
Sfandards.
Penekanan atas suatu hal
Emphasis of matter
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara
Our audits were conducted for the puryose of forming an opinion on the basic consolidated financial statements taken as a whole. The accompanying supplementary information
keseluruhan. lnformasi tambahan terlampir pada halaman
99 sampai dengan 103 disajikan untuk tujuan
analisis
tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, dan bukan ditujukan untuk menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas dan catatan atas laporan keuangan entitas induk saja secara individu serta bukan merupakan
bagian yang ditrarus\an dari laporan
keuangan
konsolidasian. lnformasi\ tambahan tersebut adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. lnformasi tambahan tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yangkami terapkan atas laporan keuangan konsolidasian, dan menurut' pendapat kami, disajikan secara wajar, dalam semua , hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
on pages 99 until 103 is
presented for the purpose of additional analysis of the consolidated financial statements rather than to present the financial position, financial
peiormance, cash flows and notes to the financial statements of the parent entity as an individual and is not a
required paft of the basic consolidated financial statements. Such supplementary information is fhe responslbility of the Company's management. Such supplementary information has been subjected to the auditing procedures applied in our audits of the basic consolidated financial statements, and in our opinion, is faity stated, in all material respects,
when considered
in
relation
to the
financial statements taken as a whole.
basic consolidated
l_t--.4
llL :r-.-
KoseslH
NuRorvRrr,rRr'r,
T,lnulo & Rernru
Registerd PubiicA@untanls No. 1053/KM_1/2009 (Branch) Membq Crcwe HoBath Iniemational
I-..I
I' t-..-
t--.a
l_
Hal lain
Other matter
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
Compliance with applicable laws and regulations and intemal control are repofted separately to the Company's management in our repofts No. KNT&R-C/0015/14 and
pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah
kepada manajemen Perusahaan masing-masing dalam laporan kami No. KNT&R-C/0015/,14 dan No. KNT&R-C 10016114 tanggat 20 pebruari 2014.
No. KNT&R-C/0016/14 dated February 20, 2014.
L F.-I
lj L-i-
lj L I-i-
E-.{ Er..J
l--
ti I--.1
I
Ir.-a I
--r
lj
f--.a
l_ f--J
L r^{
L= I-rrd
I
f-..4
l_ f--rta l_ l_ f-r.{ f-.+l
Lt_ l--A-.
l--r.A.r
l.-
Darmenta Pinem, SE, CPA
Surat lzin Praktek Akuntan Publiullcense of pubtic Accountant No. Ap. 0519 20
P
ebruaril
F eb ru a
ry 20, 201 4
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga bagian jatuh tempo satu tahun setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5.414.473.162 (2012: Rp 2.964.932.597) Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.756.853.769 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 5.697.845.718 (2012: Rp Nihil ) Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya
ASSETS
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
5,37,38
5.819.150.326
25.135.345.865
6,8,36,37,38
24.114.022.801
20.899.035.515
6,37,38
10.920.902.078
12.145.053.649
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties current maturity net of allowance for impairment loss of Rp 5,414,473,162 (2012: Rp 2,964,932,597) Other receivables Related parties Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 4,756,853,769
274.217.700.726 309.282.962.607 26.208.251.961
335.573.693.725 109.084.762.169 21.884.793.030
Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 5,697,845,718 (2012: Rp Nil ) Prepaid taxes Other current assets
2.126.848.464.533
2.318.056.053.351
Total Current Assets
5,38 32 8,36,37,38
7.634.712.786 4.845.395.275 2.597.562.327
4.845.395.275 5.286.238.329
9,36,37,38
146.084.615.593
141.839.103.426
4,36,37,38
7 32
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha - bagian jangka panjang Aset pajak tangguhan Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 643.278.276 (2012: Rp Nihil) Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 786.067.697.191 (2012: Rp 639.127.137.836) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.152.818.338.534 (2012: Rp 951.016.835.960) Pembibitan sapi Biaya tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 52.146.987.013 (2012: Rp 46.759.647.545) Aset lain-lain - bersih
NONCURRENT ASSETS Trade receivables - long-term portion Deferred tax assets Due from a related party Investments in shares of stock - net of allowance for decline in value of Rp 643,278,276 (2012: Rp Nil) Plantations
10,19 10,19
3.177.350.764.884 2.445.357.978.883
2.838.159.983.772 2.146.598.407.162
11,19
2.988.502.401.450 14.847.606.343
2.641.901.572.626 -
73.623.919.335 28.875.492.636
78.809.805.503 33.430.693.457
Mature plantations net of accumulated depreciation of Rp 786,067,697,191 (2012: Rp 639,127,137,836) Immature plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation and impairment losses of Rp 1,152,818,338,534 (2012: Rp 951,016,835,960) Cow breeding Deferred charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 52,146,987,013 (2012: Rp 46,759,647,545) Other assets - net
8.889.720.449.512
7.890.871.199.550
Total Noncurrent Assets
11.016.568.914.045
10.208.927.252.901
TOTAL ASSETS
12 13
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang pajak Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang jangka panjang jatuh tempo satu tahun Utang bank Wesel bayar Sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY
14,36,37,38 14,37,38 15,37,38 32
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952 9.279.660.423
4.623.640.171 220.132.476.548 472.306.610.858 42.090.299.047
16,36,37,38 16,37,38 17,37,38 18
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 116.474.849.934
39.401.025.566 38.555.385.587 464.815.858.564 102.335.940.747
19,37,38 20,37,38 21
437.500.000.000 200.000.000.000 40.389.663.137
270.999.849.083 45.000.000.000 23.837.851.045
CURRENT LIABILITIES Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Taxes payable Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Sales advance Current maturities of long-term liabilities Bank loans Medium term notes Finance lease liabilities
1.787.946.591.654
1.724.098.937.216
Total Current Liabilities
15.316.754.015
12.571.419.249
NONCURRENT LIABILITIES Others payable third parties
3.125.480.267.876 354.265.000.000 105.138.431.592 447.961.838.461 375.352.014.102
2.666.245.348.210 254.617.756.483 78.986.778.255 23.187.540.323 447.050.541.238 275.733.487.383
Long-term liabilities - net of current maturities Bank loans Medium term notes Finance lease liabilities Shareholder loans Employees benefits liabilities Deferred tax liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.423.514.306.046
3.758.392.871.141
Total Noncurrent Liabilities
Jumah Liabilitas
6.211.460.897.700
5.482.491.808.357
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain pihak ketiga Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank Wesel bayar Sewa pembiayaan Utang pemegang saham Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 13.100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.321.298 saham (2012: 3.298.110 saham ) Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
37,38
19,37,38 20,37,38 21 22 23 32
24 25
3.321.298.000.000 (25.916.679.561)
3.298.110.000.000 (25.916.679.561)
34
1.142.299.461.447 369.665.244.527
629.622.000.081 824.496.751.630
EQUITY Equity attributable to owners of the parent entity Capital stock Rp 1,000,000 par value Authorized - 13,100,000 shares Issued and fully paid 3,321,298 shares (2012: 3,298,110 shares) Other components of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated
4.807.346.026.413 (2.238.010.068)
4.726.312.072.150 123.372.394
Total equity attributable to owners of the parent company Non-controlling interests
4.805.108.016.345
4.726.435.444.544
Total Equity
11.016.568.914.045
10.208.927.252.901
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
35
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENJUALAN BERSIH
26
5.732.517.940.181
5.963.806.274.338
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
27
3.860.175.140.457
3.555.083.255.074
COST OF GOODS SOLD
1.872.342.799.724
2.408.723.019.264
GROSS PROFIT
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban pemasaran dan penjualan Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Kerugian penurunan nilai aset Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
28 29 9
31
LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan
(1.054.345.386.044) (145.726.684.404) 4.888.790.443 42.050.163.564 (40.090.476.743) (8.019.897.080) 671.099.309.460
4,8 19,20,21,30
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
33.286.482.232 (103.198.070.930)
(1.136.618.824.904) General and administrative expenses (127.392.074.293) Marketing and selling expenses 5.464.129.492 Equity in net income of associated companies 37.444.561.768 Gain on foreign exchange - net (24.745.371.163) Impairment loss on assets 34.732.792.410 Others gain and loss - net 1.197.608.232.574 32.003.085.879 (65.021.613.376)
INCOME FROM OPERATIONS Finance income Financial costs
601.187.720.762
1.164.589.705.077
INCOME BEFORE INCOME TAX
134.265.331.978 99.618.526.719
266.014.857.250 74.883.378.881
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
233.883.858.697
340.898.236.131
Total Income Tax Expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
367.303.862.065
823.691.468.946
NET INCOME FOR THE YEAR
KERUGIAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran
-
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
32 32
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
367.303.862.065
35
Jumlah JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
35
Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
(2.745.334.768) 820.946.134.178
369.665.244.527 (2.361.382.462)
824.496.751.630 (805.282.684)
367.303.862.065
823.691.468.946
369.665.244.527 (2.361.382.462)
821.751.416.862 (805.282.684)
367.303.862.065
820.946.134.178
33
111.600
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
249.991
OTHER COMPREHENSIVE LOSS Translation adjustment TOTAL COMPREHENSIVE INCOME NET INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interest Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2012 Selisih kurs penjabaran Selisih transaksi perubahan ekuitas anak Laba bersih tahun berjalan Kepentingan non-pengendali atas entitas anak baru Dividen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Cadangan umum Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum
Saldo per 31 Desember 2013
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent entity Komponen Saldo laba/Retained earnings ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan Other components penggunaannya/ penggunaannya/ of equity Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Capital stock
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Jumlah/Total
4.502.023.500.094
(22.894.979.681)
2.949.504.080.456
1.260.414.399.319
-
(2.745.334.768)
-
-
(2.745.334.768)
-
(276.365.112) -
-
824.496.751.630
(276.365.112) 824.496.751.630
276.365.112 (805.282.684) (5.597.496.938) -
-
-
824.496.751.630
4.726.312.072.150
123.372.394
4.726.435.444.544
Balance as of December 31, 2012
369.665.244.527
369.665.244.527
367.303.862.065
-
23.187.540.323
Net Income for the year Addition capital stock through capitalization of government loan Addition capital stock through capitalization of general reserve Dividend General reserve
(534.165.759.728)
(534.165.759.728)
34 34
-
-
663.227.919.625
(63.020.719.966) (663.227.919.625)
(63.020.719.966) -
24
2.983.110.000.000
-
24 34 34
(25.916.679.561)
23.187.540.323
-
459.677 -
-
3.321.298.000.000
(25.916.679.561)
(2.983.110.000.000) 629.622.000.081
-
(459.677) 512.677.921.043 1.142.299.461.447
(311.818.830.587) (512.677.921.043) 369.665.244.527
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(311.818.830.587) 4.807.346.026.413
-
(2.361.382.462)
(2.745.334.768)
Balance as of January 1, 2012
-
-
-
4.508.273.286.998
-
-
3.298.110.000.000
6.249.786.904
Translation adjustment Difference due to changes in of subsidiary equity Net Income for the year Non-controlling interest of new subsidiaries Dividend Partnership and Community Development Program General reserve Addition capital stock through capitalization of general reserve
-
22,24
Jumlah ekuitas/ Total equity
315.000.000.000
35 34
Saldo per 31 Desember 2012
Laba bersih tahun berjalan Penambahan modal saham melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum Dividen Cadangan umum
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
823.691.468.946 (5.597.496.938) (534.165.759.728) (63.020.719.966) -
-
23.187.540.323
-
(311.818.830.587) -
(2.238.010.068)
4.805.108.016.345
Balance as of December 31, 2013
The accompanying Notes form
4
an integral part of these consolidated financial statements.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penambahan tanaman belum menghasilkan Penambahan aset tetap Penambahan pembibitan sapi Penambahan aset lain-lain Penambahan biaya tangguhan hak atas tanah Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Akuisisi entitas asosiasi Penambahan investasi dalam saham
10 11 13 12 9
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi Penerimaan utang bank Pembayaran sewa pembiayaan Pembayaran utang bank Pembayaran wesel bayar Penerimaan wesel bayar Pembayaran dividen Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
2013
2012
5.828.881.778.205
6.128.623.217.883
(5.274.706.598.838)
(5.073.207.085.060)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers, directors and employees
554.175.179.367 (306.504.001.681) (329.020.706.703)
1.055.416.132.823 (220.256.031.974) (415.660.957.874)
Cash generated from operations Finance charges paid Income tax paid
(81.349.529.017)
419.499.142.975
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
33.286.482.232 (489.711.056.311) (243.570.038.901) (14.847.606.343) (50.000.895.543) (201.453.300) -
32.909.285.601 (501.107.995.973) (316.009.073.111) (52.809.759.187) (230.284.181) 1.008.925.380 (4.351.320.000) (13.556.702.487)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Interests received Additions in immature plantations Acquisition of fixed assets Addition of cow breeding Increase in other assets Increase in deferred charges for landrights Dividends received from associated companies Acquisition of associated company Investment in shares of stock
(765.044.568.166)
(854.146.923.958)
Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
19 21 19 20 20 34
(9.352.929.861) 897.750.000.000 (34.510.556.166) (272.000.000.000) (45.000.000.000) 299.265.000.000 (311.818.830.587)
34
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan Dampak Perubahan Kurs - Bersih PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
4
32.093.960.787 1.496.250.000.000 (5.952.885.200) (300.312.585.529) (400.000.000.000) (534.165.759.728)
Receipts from (payment to) related parties Proceeds from bank loans Payments of finance lease obligation Payments of bank loans Payment medium term notes Proceeds from medium term notes Dividends paid
(63.020.719.966)
Payments of Partnership and Community
524.332.683.386
224.892.010.364
Net Cash Provided by Financing Activities
5.013.518.433
12.305.282.136
Net Effects of Foreign Exchange Rate Changes
1.793.333.369.398
1.990.783.857.881
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
(317.047.895.364)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
(197.450.488.483)
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut Perusahaan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hasil peleburan PT Perkebunan III, IV dan V sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996. Peleburan tersebut dilakukan dalam rangka restrukturisasi BUMN dibidang perkebunan. Selanjutnya perusahaan-perusahaan yang dilebur dinyatakan bubar, walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aset dan liabilitas. Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8674.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) here in after referred to the Company is a StateOwned Enterprises (BUMN) the result of the merger of PT Perkebunan III, IV and V based on Government Regulation No. 8 Year 1996, dated February 14, 1996. The merger was done in the effort of restructuring BUMN in the plantation sector. There after the merged companies were declared to be liquidated, although, in substance, it retained the former operations, through a modification of the equity structure (total of income and retained earnings) and increase or decrease of assets and liabilities. The Company was established based on Notarial Deed No. 36 dated March 11, 1996 of Harun Kamil, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 dated August 8, 1996, and was published in State Gazette of the Republic Indonesia No. 81 dated October 8, 1996, Supplement No. 8674.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-52437 tanggal 4 Desember 2013.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 dated December 2, 2013 of Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, concerning the changes of management of the Company. This amendment has been received and recorded in database System of Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-52437 dated December 4, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the objectives and purpose of the Company is to engage in conducting business in the fields of agrobusiness and agroindustry, and optimizing the Company’s resources in order to produce high-quality and highly-competitive products and services. To achieve such objectives and purpose, the Company conducts the following principal activities:
a) pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b) produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
a)
cultivation of plantation, including land clearance, nursing, planting and maintenance, harvesting and other plantation related activities;
b)
production, including processing of own or other parties’ harvest into semi-finished and finished products, and also by-products derivatives;
6
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
and
General
Information
c) perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan; d) pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, dan agro industri;
c)
trading, including marketing of plantation products and other commodities related to the Company’s line of business;
d)
e) lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.
e)
development of plantation business, agrotourism, agrobusiness, and agroindustry; other activities in order to optimize the Company’s resources.
Perusahaan berkedudukan di Kota Medan, Sumatera Utara dengan kantor pusat beralamat di Jl. Sei Batanghari No. 2 - Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara. Pabrik dan perkebunan kelapa sawit dan karet Perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara dan Aceh (Kerja sama operasi).
The Company is located in Medan, North Sumatera, with its head office located at Jl. Sei Batanghari No. 2 - Sei Sikambing, Medan, North Sumatera. The Company’s factory and oil palm and rubber plantation areas are spread out over several locations in North Sumatera and Aceh (Joint operation).
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996.
The Company started commercial operations on March 11, 1996.
Perusahaan mengelola perkebunan seluas 160.317 hektar (2012: 161.080 hektar), meliputi perkebunan kelapa sawit dan karet yang menghasilkan produk utama minyak sawit, inti sawit dan turunannya serta karet. Luas areal perkebunan Perusahaan yang telah mendapat Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) seluas 140.007 hektar, Surat Keterangan Hak Guna Usaha (SK HGU) seluas 16.044 hektar dan lainnya seluas 4.266 hektar (2012: 5.030 hektar), dengan luas areal tertanam seluas 144.593 hektar (2012: 142.868 hektar) (Catatan 10), dan areal tidak produktif Nihil (2012: 1.802 hektar) dan luas areal lainnya seluas 15.724 hektar (2012: 16.410 hektar). Perusahaan juga mengelola kebun Kerja sama operasi di Distrik Aceh Timur seluas 9.103 hektar dengan areal tertanam seluas 7.369 hektar (2012: 6.415 hektar) dan lainnya seluas 1.734 hektar (2012: 2.688 hektar).
Currently, the Company is operating a plantation area of 160,317 hectares (2012: 161,080 hectares), covering palm oil and rubber plantations, producing main products of crude palm oil, palm kernel and its derivatives and rubber. The Company’s plantation area has Land Use Rights Certificate (SHGU) with totaling area of 140,007 hectares, area with Land Use Rights Notification Letter (SK HGU) covering of 16,044 hectares, and others totaling area of 4,266 hectares (2012: 5,030 hectares), with a total plantation area of 144,593 hectares (2012: 142,868 hectares), (Note 10), and nonproductive area of Nil (2012: 1,802 hectares) and others area of 15,724 hectares (2012: 16,410 hectares).The Company manages a plantation under Joint operations at East Aceh District of 9,103 hectares with total plantation area of 7,369 hectares (2012: 6,415 hectares) and other area of 1,734 hectares (2012: 2,688 hectares).
Perusahaan memiliki 11 pabrik minyak sawit, 8 pabrik karet dan 1 pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas produksi efektif sesuai anggaran sebesar 500 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dan 141 ton karet kering, 1.949 ton minyak sawit serta 389 ton inti sawit per hari. Perusahaan juga mengelola 5 Unit Rumah Sakit dan 1 unit Peternakan Sapi.
The Company operates 11 oil palm processing plants, 8 rubber plants and 1 palm kernel with production capacity effectively within the budget of 500 tons of fresh fruit bunches (TBS) per hour, 141 tons of dry rubber, 1,949 tons of palm oil, and also 389 tons of palm kernel per day. The Company also operate 5 business units of hospitals and a Cow Husbandry unit.
7
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
and
General
Information
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2012 tanggal 27 Pebruari 2012, Kawasan Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara seluas 2.003 hektar ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yang terdiri atas zona industri, logistik dan pariwisata.
Based on the Indonesian Government Regulation No. 29 Year 2012 dated February 27, 2012, Sei Mangkei Region, Simalungun, North Sumatera area of 2,003 has been set as Special Economic Zone which consists of industrial zones, logistics and tourism.
Perusahaan memiliki karyawan tetap sebanyak 27.796 karyawan (2012: 28.362 karyawan), (tidak diaudit).
The Company employees of (unaudited).
b. Susunan Pengurus dan Informasi Lain
Wakil Direktur Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Direktur Keuangan Direktur Produksi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
The Company’s management based on the Decree of the Minister of BUMN as the General Meeting of Shareholder are as follow:
2013
2012
Bagas Angkasa
Megananda Daryono
-
Kusumandaru NS Bagas Angkasa
Nurhidayat Erwan Pelawi
Nurhidayat Erwan Pelawi
Tengku Syahmi Johan
Balaman Tarigan
Harianto
Rachmat Prawirakusumah
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris
Komite Audit Ketua Anggota Komite Risiko Ketua Anggota
Joefly J. Bahroeny
Achmad Mangga Barani
Dahlan Harahap Sardan Marbun Heri Sebayang Subur Budhisantoso
Achiran Pandu Djajanto Deddy Suardy Sardan Marbun Heri Sebayang S. Herry Sucipto Herman Hidayat
Dahlan Harahap M.T. Manalu Zainal Ariffin
Deddy Suardy M.T. Manalu Zainal Ariffin
Pemantau
Sekretaris Perusahaan
total number of (2012: 28,362),
b. Management and Other Information
Susunan pengurus Perusahaan sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang saham Perusahaan sebagai berikut:
Dewan Direksi Direktur Utama
had a 27,796
Sardan Marbun H. Afrah Yusren Legia Irmawati
Herman Hidayat H. Afrah Yusren Legia Irmawati
H. Irwadi Lubis
H. Harianto
8
Board of Directors President Director Vice President Directorrr Director of Marketing Director of Marketing and Development of Planning .. Director of Finance Director of Production Director of Human Resources and.. General Affair.. Board of Commissioners:: President Commissionerrr Vice President Commissionerrr Commissioners
Audit Committee Chairman Members Risk Monitors Committee:: Chairman Members
Corporate Secretary
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Susunan Pengurus (lanjutan)
1. dan
Informasi
Lain
GENERAL (continued) b.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
saham
Domisili/ Domicile
c. entitas
and
Other
Information
The termination and the appointment of the Audit Committee and Risk Monitoring Company in accordance with Decree of Board of Commisioners.
Pemberhentian dan pengangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. c.
Management (continued)
Consolidated Subsidiaries The Company owns shares of subsidiaries as follows:
anak
Jenis Usaha/ Nature of Business
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2013 dan/and 2012 %
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operation
Jumlah Aset dalam Jutaan rupiah (sebelum eliminasi)/ Total Assets in Million rupiah (before elimination) 2013 2012
PT Industri Karet Nusantara
Medan
Industri hilir karet/ Downstream rubber industry
99,99
2006
129.911
158.848
PT ESW Nusantara Tiga
Medan
Industri pengolahan kayu dan triplek serta kelapa sawit (dalam tahap pengembangan)/ Wood processing industry and plywood and palm oil (under development stage)
74,11
-
16.564
26.177
JIC Wood Company Ltd (JIC)
Hong Kong
Industri panel board/ kayu sintesis (tidak aktif)/ Industrial panel boards/timber synthesis (not active)
60,00
-
8.573
8.573
PT Industri Karet Nusantara (IKN) merupakan hasil pemisahan unit industri hilir karet Perusahaan. Pendirian IKN telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dengan surat No. S 436/MBU/2005 tanggal 26 Oktober 2005. PT IKN didirikan berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 April 2006 dari Syafnil Gani S.H., M.Hum, notaris di Medan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-12809 HT.01.01.TH.2006 tanggal 4 Mei 2006.
PT Industri Karet Nusantara (IKN) is the result of a spin-off (separation) of the Company’s downstream rubber industry. The establishment of IKN was approved by the Minister of BUMN in his Letter No. S 436/MBU/2005 dated October 26, 2005. PT IKN was established based on Deed No. 4 dated April 4, 2006, of Syafnil Gani, S.H., M.Hum., notary in Medan, and was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decree No. C-12809 HT.01.01.TH.2006 dated May 4, 2006.
PT ESW Nusantara Tiga (ESW) didirikan berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No. S-189/MBU/2005 tanggal 20 Mei 2005 dan izin perubahan investasi saham No. S-351/MBU/2006 tanggal 22 Agustus 2006. ESW didirikan dengan Akta No. 2 tanggal 2 Juli 2005 dari Syafnil Gani S.H., M.Hum, notaris di Medan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-25849 HT.01.01.TH.2005 tanggal 19 September 2005.
PT ESW Nusantara Tiga (ESW) was established based on the Letter of the Minister of BUMN No. S-189/MBU/2005 dated May 20, 2005, and with the permit letter for the change in stock investment No. S-351/MBU/2006 dated August 22, 2006. The establishment of ESW was based on Deed No. 2 dated July 2, 2005 of Syafnil Gani, S.H., M.Hum, notary in Medan, and was approved by the Minister ofLaw and Human Rights in his Decree No. C-25849 HT.01.01.TH.2005 dated September 19, 2005.
9
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Based on approval letter of Board of Commisioners No DK/3.00/R-60/XI/2011 dated November 29, 2011, the Company is approved to increase its ownership in JIC. On July 11, 2012, the Company increase its ownership in JIC by 20% through purchase of JIC shares own by Eastern Supply Industrial Ltd amounted to HK$ 3,697,200 or equivalent of Rp 4,351 million. The calculation details from the purchasing are as follows:
Berdasarkan surat persetujuan Dewan Komisaris No. DK/3.00/R-60/XI/2011 tanggal 29 Nopember 2011, Perusahaan mendapat persetujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham di JIC. Pada tanggal 11 Juli 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya di JIC sebesar 20% melalui pembelian saham milik Eastern Supply Industrial Ltd dengan harga perolehan sebesar HK$ 3.697.200 atau ekuivalen Rp 4.351 juta. Rincian perhitungan atas pembelian tersebut sebagai berikut: Nilai tercatat/ Net carrying value Nilai wajar imbalan dialihkan - kas Nilai wajar kepentingan non-pengendali Nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya Dikurangi nilai wajar neto aset dan liabilitas JIC Aset tetap Aset pajak tangguhan Liabilitas
Consolidated Subsidiaries (continued)
Nilai wajar/ At fair value 4.351.320.000 (5.597.496.938)
Fair value of consideration given - cash Fair value of non-controlling interest
(5.597.496.938)
Fair value of previously held interest Less fair value of net assets and liabilities of JIC Fixed assets Deferred tax assets Liabilities
8.573.000.000 4.845.395.275 (27.412.137.620) (13.993.742.345)
Goodwill yang timbul dari akuisisi
d.
7.150.068.469
Goodwill arising from acquisition
Pada tanggal 31 Desember 2012, goodwill yang diperoleh pada tanggal akuisisi telah diturunkan nilainya dan menghasilkan rugi penurunan nilai sebesar Rp 7.150 juta.
On December 31, 2012, goodwill result from the acquisition has been fully write off and resulting an impairment loss amounting to Rp 7,150 million.
JIC berkedudukan di Hong Kong yang patuh pada undang-undang Perseroan Terbatas yang berlaku di Hong Kong. JIC didirikan berdasarkan perjanjian kerjasama (Joint Venture Agreement) tanggal 21 Maret 2005 dengan Beijing ES Wood Enviromental Protection Science, Eastern Supply Industrial Ltd, dan Guangchai Energy Resourcing. Aktivititas utama JIC adalah investasi pada entitas anak Shenzhen E.S. Wood Environmental Protection Science and Technology Co. Ltd (Shenzen) dan kerjasama operasi dengan ESW. Pada tanggal laporan keuangan Shenzen sedang dalam tahap penghentian/penutupan.
JIC is incorporated in Hong Kong under Hong Kong Companies Ordinance with limited liability. JIC was established based on Joint Venture Agreement dated March 21, 2005 with Beijing ES Wood Enviromental Protection Science, Eastern Supply Industrial Ltd, dan Guangchai Energy Resourcing. Its principal activity consists of investment in a subsidiary Shenzhen E.S. Wood Environmental Protection Science and Technology Co. Ltd (Shenzen) and joint operation with ESW. As of the financial statement date Shenzen is under winding-up process.
Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penyusunan dan penyajian secara wajar laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi pada tanggal 20 Pebruari 2014.
10
d.
Management Responsibility and Approval of Consolidated Financial Statements The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) were the responsibilities of the management, and were authorized for issue by the Board of Directors on February 20, 2014.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
2.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) and Accounting Guidelines for BUMN Plantation Industry.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan. b.
OF
b.
Basis of Measurement and Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost basis, except for certain accounts which are prepared on the basis of other measurements, as described in accounting policy for each account. The consolidated financial statements are prepared using the accrual method, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or lesswhich are not pledged nor restricted.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The accounting policies applied are consistent for the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2013 and 2012.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect:
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements; the reported amounts of income and expenses during the reporting year.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised and in any future period affected.
11
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
2.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Basis of Measurement and Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp).
The consolidated financial statements are presented in Indonesian Rupiah (Rp).
Prinsip Konsolidasian
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity, except in the circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Under certain conditions, the control also exists when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
the power that exceeds half of voting on an agreement with other investors; the power to govern the financial and operating policies the entity under a statute or an agreement; the power to designate or remove the majority of the board of directors or board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or organization; or the power to vote at meetings of directors and the majority of the board of directors or equivalent governing organization and control of the entity by that board and the board of commissioners or organization.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in ownership of the parent entity in the subsidiaries which is not resulting loss of control is recognized as equity transaction.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control. The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances.
12
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
d.
2.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group has been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non-pengendali (KNP) pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. KNP pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat KNP adalah jumlah KNP pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah laba komprehensif diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests (NCI) in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The NCI shareholders maybe initially measured either at fair value or at the NCI proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of NCI is the amount of those interests at initial recognition plus NCI share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to NCI having a deficit balance.
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Mata uang fungsional dan pelaporan
Functional and reporting currency
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
Items included in the financial statements of each of entities within Group’s are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Group’s functional currency.
Transaksi dan saldo
Transaction and balances
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah (mata uang asing) dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba-rugikomprehensif konsolidasian, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah (foreign currency) are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah using the closing exchange rate. The exchange rate used as a benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statements of comprehensif income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
13
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
2.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
2013
e.
Foreign Currency Translation (continued) As at December 31, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia (the central Bank of Indonesia), were as follows:
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, sebagai berikut:
Dolar AS (AS$) Hong Kong Dolar (HK$)
ACCOUNTING
2012
12.189 1.572
9.670 1.167
US Dollar (US$) Hong Kong Dollar (HK$)
Penjabaran kegiatan usaha luar negeri
Translation of a foreign operation
Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari seluruh entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional selain Rupiah, dijabarkan ke dalam Rupiah sebagai berikut:
The results of the operations and financial position of all the Group subsidiaries (none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional currency other Rupiah are translated into Rupiah as follows:
a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
a)
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;
b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba-rugi dijabarkan menggunakan kurs rata rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yangberlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi); dan
b)
income and expenses for each the statements of income are translated at average exchange rates (unless this average is not a reasonable approximation of the cumulative effect of the rates prevailing on the transaction dates,in which case income and expenses are translated at the rate on thedates of the transactions); and
c. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
c)
All resulting exchange differences are recognised in othercomprehensive income.
Kombinasi Bisnis
e.
Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi dari pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is archieved in stages the equity interest of the acquirer in the acquire is remeasured to fair value of the acquisition date trough profit and loss.
14
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
2.
Kombinasi Bisnis(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Business Combinations(continued)
Aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi - kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.
The acquiree's identifiable assets and liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (Revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali
Business Control
Kombinasi bisnis transaksi entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam kelompok yang sama, bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tidak mengakibatkan keuntungan atau kerugian untuk Grup secara keseluruhan untuk entitas individu dalam kelompok.
Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, is not change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction does not result in a gain or loss for the Group as a whole for individual entities within the Group.
Karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi dipertukarkan kepemilikan bisnis, transaksi tersebut diakui dalam jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Since the business combination transaction of entities under common control does not result to change in the economic substance are exchanged ownership of the business, the transaction is recognized in the carrying amount based on the pooling of interest method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan disajikan sedemikian rupa seolaholah restrukturisasi telah terjadi sejak awal entitas ada di bawah sepengendali. Nilai tercatat unsur-unsur laporan keuangan tersebut adalah nilai tercatat entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis sepengendali. Perbedaan antara jumlah yang diterima dan jumlah tercatat transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui dalam ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor.
In applying pooling of interest method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the entity as under common control. The carrying values of the elements of those statements are the carrying amount of the joining entity in a business combination under common control. The difference between the consideration transferred and the carrying amount of any business combination under common control transactions is recoqnized in equity and presented as additional paid in capital.
15
Combination
Under
Common
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
g.
2.
Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Grup terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi disajikan di dalam investasi pada entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, associate or jointly controlled entity at the effective date of acquisition. Non-controlling interests are measured at their proportionate share of the net identifiable assets at the acquisition date. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired, the difference is recognised directly in the consolidated statements of comprehensif income. Goodwill on acquisitions of associates is included in investment in associates. Goodwill is carried at cost less accumulated impairment loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji penurunan nilainya setiap tahun. Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiaries is tested for impairment annually. Goodwill is allocated to cash-generating units or groups of cashgenerating units for the purpose of impairment testing.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat dari goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
The profit or loss on disposal of subsidiariesand associates includes the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
g.
Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
1. langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
1. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or (iii) has joint control over the Group;
2. Suatu pihak merupakan asosiasi dari grup;
2. the party is an associate of the Group;
3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
4. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5. the party is a close member of the family of any individual referred to (1) or (4);
16
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
h.
2.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
Related
Parties
6. suatu pihak adalah entitas dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (4) or (5); or
7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang berelasi dengan Grup.
7. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or any entity that is a related party of the Group.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kondisinya mungkin tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
The transactions to related parties are made based on agreed terms, whereas such terms may not be the same as those with the transactions to third parties.
Saldo dan transaksi yang material antara Grup dengan pihak berelasi, Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas lain yang berelasi dengan pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Group with related parties, the Government of the Republic of Indonesia and other government related entities are disclosed in the relevant notes of the respective account.
Aset dan Liabilitas Keuangan
h.
Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lainlain, piutang pihak berelasi dan investasi dalam saham.
The Group financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables third - parties, other receivables, due from a related party, and investment in shares of stock.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang bank dan wesel bayar.
The Group financial liabilities consist of trade payables, contractor payables, other payables, accrued expenses, bank loans, and medium term notes.
Klasifikasi
Classification
Grup mengklasifikasikan dalam kategori sebagai pengakuan awal: (1)
aset keuangannya berikut pada saat
(1) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual dari aset keuangan non-derivatif ditetapkan sebagai tersedia untuk atau tidak diklasifikasikan ke dalam satu kategori aset keuangan lainnya.
The Group classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
terdiri yang dijual salah
17
AFS financial assets consist of nonderivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Financial Assets and Liabilities (continued)
Klasifikasi(lanjutan)
Classification(continued)
(2)
(2) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
ACCOUNTING
Pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Group does not intend to sell immediately or in the near term.
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Group classifies its financial liabilities in the following categories at initial recognition:
(1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan.
(1) Fair value through profit or loss, which has two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading.
(2)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
(2) Financial liabilities measured at amortized cost.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset dan liabilitas keuangan.
The classification depends on the purpose for which the financial assets or liabilities were acquired.
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai lancar jika diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan, jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets and liabilities are classified as current if they are expected to be settled within 12 months other wise, they are classified as noncurrent.
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, the Group becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Group commits to purchase or sell the asset.
18
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saat dividen diumumkan.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Dividend income is recognized when the devidends are declared.
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2j).
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment (Note 2j).
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif (SBE) dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate (EIR) method and were recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
19
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
i.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
ii.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
ii.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but have assumed an obligation to pay them in full without material delay to athird party under a “pass-through”arrangement; or
iii.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risikodan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
iii.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) have neither transferred or retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.
20
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Saling hapus
Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offseted and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayment, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.
Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/ dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and ask prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
21
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group assess, at each statement of financial position date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a group of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
22
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
i.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original EIR (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Kas dan Setara Kas
i.
Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.
23
Cash and cash equivalents In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
2.
Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Trade and Non-trade Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam sikius operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables recognised initially at fair value subsequently measured at amortised using the effective interest method. if impact of discounting is significant, less provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih. dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilaitercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat SBE awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts dueaccording to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original EIR. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan disajikan dalam beban “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha. yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagilh pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapus bukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapus bukukan, dikreditkan terhadap 'beban penurunan nilai" pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within "impairment charges". When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against "impairment charges" in profit or loss.
24
are and cost the any
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Hewan Ternak Sapi
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted-average method from each group of inventories.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dari setiap kelompok persediaan. l.
ACCOUNTING
l.
Cow Husbandry
Persediaan sapi
Livestock cow
Hewan ternak sapi disajikan sebagai persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehanatau nilai realisasi bersih, ditambah biaya-biaya yang terjadi sampai dengan umur siap untuk dijual.
Livestock cow is presented as inventory which carried at cost or net realizable value, which ever is lower, plus expenses incurred up to optimum production age for sale.
Sapi pembibit
Cow breeding
Sapi pembibit dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, cadangan kematian dan sapi afkir. Biaya-biaya yang terjadi selama pertumbuhan diakumulasikan dan disusutkan sejak dimulainya masa produksi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan garis lurus berdasarkan taksiran umur produktif sapi telah menghasilkan sejak awal produksi dengan memperhitungkan nilai sisa sapi. Umur produktif sapi diestimasikan kurang lebih 8 tahun. Penentuan awal produksi didasarkan pada pertimbangan manajemen. Sapi Pembibit dapat dianggap mulai berproduksi setelah berumur kurang lebih 2 tahun. Cadangan kematian di estimasikan berdasarkan data kematian sebelumnya dan usia sapi.
Cow Breeding is stated at cost less accumulated depreciation, reserves and cows culled death. Costs incurred during growing period are accumulated and depreciated since the start of the production period. Depreciation is computed using the straight line method based on the estimated productive life of the cow from the start of production period by considering the residual value of the cow. Production period of the cows estimated approximately 8 years. The start of production period is based on management considerations. Cattle breeders normally start producing at oproximately 2 years. Mortality reserve is estimated based on historical data and the age of cow.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi
m.
Investment in Associates
Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun tidak memiliki pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%.
Associates are all entities ower which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of voting rights.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Sesuai dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Nilai tersebut termasuk goodwill yang diidentifikasikan ketika akuisisi.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Such amount includes goodwill identified on acquisition.
25
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Investment in Associates (continued) The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan jumlah tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. n.
ACCOUNTING
Tanaman Perkebunan
n.
Plantations
Tanaman belum menghasilkan
Immature plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi biaya perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for land clearing, seedling, planting, fertilizing and maintenance, including capitalization of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations. When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations.
Tanaman menghasilkan
Mature plantations
Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan penilaian manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
The actual time for a plantation to be deemed productive is dependent upon vegetative growth and is assessed by management, as follows:
1)
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur tiga tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai tiga kilogram atau lebih;
1)
An oil palm plantation is declared to be mature when it reaches the age of three years, and 60% of the trees at each block produce clusters of fruit, or two of the clusters are ripe, or the average weight of the fruit of each cluster weight three kilograms or more;
2)
Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur lima tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi.
2)
A rubber plantation is declared to be mature when it reaches the age of five years and 60% of the entire trees of each block can be tapped and the diameter of the trees is 45 centimeters which is measured at the height of one meter above grafting joint.
Mature plantations are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life of each plantation are as follows:
Tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa menghasilkan masing-masing tanaman sebagai berikut: Tahun/Years Kelapa sawit Karet
25 20
26
Palm oil Rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying value of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pekerjaan konstruksi dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian.
Borrowing costs that are directly attributable to the activities of the construction progress is capitalized to the construction in progress.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
‘
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
5 - 20 5 - 20 6 - 15 5 - 20 5 - 10
Buildings and improvements Machinery and plant installations Roads, bridges and water canals Transportation vehicles Farming and office equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end and the effect of any changes in estimates is accounted for prospectively.
Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the consolidated statements of comprehensive income.
.
27
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
p.
q.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
FixedAssets(continued)
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha dan disimpan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan disajikan pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai aset dimiliki untuk dijual dalam akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian
Fixed assets not used in operations and held for sale are stated at the lower of cost or their recoverable amount and presented asset held forsale as a part of “Other assets” account in the consolidated statements of financial position.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost that consist of all costs (including borrowing cost) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
Aset Kerja Sama Operasi
p.
Joint Operation Assets
Aset berupa tanaman perkebunan dalam rangka kerja sama operasi, bangun, kelola dan alih (Built, Operate and Transfer - B.O.T) beserta aset tetap yang melekat pada areal perkebunan tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan tanaman perkebunan dan aset tetap yang dimiliki langsung oleh Perusahaan (Catatan 2n dan 2o) dengan batas maksimum sesuai dengan jangka waktu perjanjian kerja sama operasi.
Assets in the form of plantations within the framework of joint operation - build, operate and transfer (B.O.T) and its fixed assets which are attached to the plantation area are stated at cost, less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Depreciation is computed using the straight-line method over their estimated useful lives of the same plantations and fixed assets owned directly by the Group (Notes 2n and 2o) with a maximum limit until the term of the joint operation agreement.
Tanaman belum menghasilkan dalam rangka kerja sama operasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi biaya perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan kerja sama operasi.
Immature plantations in the framework of the joint operation are stated at cost which includes cost of land clearing, seeding, planting, fertilizing and maintenance, when plants are mature, the accumulated cost of these will be reclassified to the mature plantation of the joint operation.
Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma
q.
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) merupakan bentuk kebijakan pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Perusahaan memperoleh hak guna usaha kebun inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat di atas tanah milik Pemerintah. Sebagai pihak inti, Perusahaan berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi perkebunan milik petani dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah. Perkebunan rakyat akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
28
Nucleus Estate Smallholders and Plasma The Nucleus Estate Smallholders (NES) is a government policy related to cooperation in plantation development. A company is provided with a nucleus plantation business right on the condition that it is willing to develop community plantation area on Stateowned lands. As a party of NES, the Company is responsible for training and supervising the farmers on the area and for buying the farmers’ plantation production at governmentdetermined prices. The plantation is to be handed over to the farmer concerned at the time the plantation produces. The conversion price of the farmer’s plantation is determined by the government.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
r.
s.
2.
Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Nucleus Estate Plasma(continued)
ACCOUNTING
Smallholders
and
Pengeluaran untuk pengelolaan perkebunan dan pelatihan petani didanai oleh Pemerintah, dan apabila sementara ditalangi Perusahaan, diakui sebagai Piutang PIR. Petani berkewajiban menjual hasil panenannya kepada Perusahaan inti sekaligus untuk mencicil piutang tersebut.
Expenses for managing the farmers’ plantations and for the training of farmers are funded by the government and when, in this case, temporary advances are given by the Company to the farmers which are recognized as NES Receivables. The farmers are required to sell their harvest to the nucleus company and at the same time cover advances previously received with funds received from such sale.
Perkebunan Plasma sama halnya dengan PIR, tetapi sumber pendanaan dari pinjaman bank dan atas tanah milik petani setempat (petani plasma).
Plasma estate is similar with NES, but it is funded from the bank loans and uses the land areas owned by the local farmers (plasma farmers).
Biaya Tangguhan
r.
Deferred Costs
Biaya tangguhan hak atas tanah
Deferred charges for landrights
Biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai akun “Biaya tangguhan hak atas tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
Costs related to the extention or renewal of landrights title are deferred and presented as "Deferred charges for landrights" account in the consolidated statemets of financial position. These deferred charges are amortized using the straight-line method over the legal term or economic life of the related landrights which ever shorter.
Biaya tangguhan lainnya
Other deferred costs
Biaya tangguhan lainnya terutama merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan sertifikasi lingkungan dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Other deferred costs primarily represent costs incurred in connection with obtaining environmental certification and the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) is deferred and amortized over their useful lives using the straight-line method.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
s.
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
29
Impairment of Non-Financial Asset At reporting dates, the Group review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Groupestimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
u.
Utang Usaha
of
Non-Financial
Asset
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. t.
Impairment (continued)
ACCOUNTING
t.
Trade Payable
Utang usaha adalah kewajiban membayar atas barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman
u.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowing are recognized initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowing are subsequently carried at amortized cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognized in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loanfacilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates
30
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Transaksi Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Lease Transactions
Sewa pembiayaan-sebagai lesse
Financial lease - as lessee
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassesment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a)
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a)
There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the arrangement;
b)
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b)
A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c)
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c)
There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d)
Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.
d)
There is a substantial asset.
change to the
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassesment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassesment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risk and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charge and reduction of the lease liability so as to achieve s constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income.
31
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
2.
Transaksi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Lease Transactions (continued)
Sewa pembiayaan-sebagai lesse (lanjutan)
Financial lease - as lessee (continued)
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat atau masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimared useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term
Sewa operasi - sebagai lesse
Operationlease - as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases are classified as operating leases if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Thus, the operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of the comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
w. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliable measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebated, export tax and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sales of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the customers.
Pengakuan Pendapatan dari Kavling Tanah Tanpa Bangunan
Recognition of Revenue from Land Plot Without Buildings
Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Sales revenue of land plot without buildings, are recognized using full accrual method upon binding sale and purchase when all the following criteria are met:
total payment of the buyer equals or exceeds 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer;
the selling price is collectible; the seller bill is not subordinated to other loans which will be obtained by buyer in the future;
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa depan;
32
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
w. Revenue and (continued)
Expense
ACCOUNTING Recognition
Pengakuan Pendapatan dari Kavling Tanah Tanpa Bangunan (lanjutan)
Recognition of Revenue from Land Plot Without Buildings (continued)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tanah tersebut.
the land development process is completed so that the seller is not obligated anymore to complete the land plot which is sold, such as the obligation to finalize the land plot sold or obligation to build the basic facilities promised or anything that could be the seller’s obligation, in accordance with sale and purchase agreement or provisions of regulation; Only land plot are sold, without the obligation of the seller in the establishment of building on the land plot sold.
Pendapatan/beban bunga
Interest income/expense
Untuk semua instrument keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dan instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recording using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts throught the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate to the net carrying value of the financial assets or liabilities.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are (accrual basis).
Provisi
x.
recognized
when
incurred
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
33
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y.
z.
2.
Biaya Pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
ACCOUNTING
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are capitalized to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Pajak Penghasilan
z.
Income Tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak penghasilan diakui dalam laba rugi, kecuali untuk item yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent it relates to items recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.
Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung pajak tangguhannya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Group adopts the asset and liability method in determining its deferred tax. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the results of the appeal are determined.
34
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
aa. Imbalan Kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Employee Benefits
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Program pensiun
Pension plan
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Defined benefit pension plan program is apension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement. The pension fund is managed by Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Defined contribution pension plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions to the Financial Institution Pension Fund of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perhitungan program pensiun imbalan pasti menggunakan metode Projected Unit Credit. Grup telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial dalam pencadangan imbalan kerja sesuai undang-undang tenaga kerja. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing defined benefit pension plan is determined using the Projected Unit Credit Method. The Group has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses on provision for employee benefits in accordance with labor law. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries’ defined benefit liabilities and 10% of the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit liabilities recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit liabilities, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
Program jaminan pensiunan
Medical care program for retirees
pemeliharaan
kesehatan
Perusahaan memberikan imbalan jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan untuk para karyawan yang telah pensiun dan pasangannya. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
35
The Company provides medical care program for its retirees and their spouses. The rights over this benefit generally are given to employees who have worked until the retirement age and have reached certain working period. The estimation of the benefit cost is determined over the employees’ working period, using an accounting methodology similar with the one used in the calculation of the defined benefit pension plan.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
aa. Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Employee Benefits (continued)
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Santunan hari tua
Old-age benefits
Perusahaan memberikan imbalan santunan hari tua untuk para karyawan yang telah mencapai usia pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides old age retirement benefits for employees who have reached the retirement age. The rights over these benefits is usually based on employees that have reached retirement age and those who have reached certain working period. The expected costs of these benefits are accrued over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the methodology used in the calculation of defined benefit pension plans.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term service benefits
Perusahaan memberikan program imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan masa kerja yang meliputi program cuti besar, bantuan kematian dan penghargaan masa pengabdian untuk karyawan yang telah mencapai masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides other long-term service benefits in the form of working period appreciation, which covers long leave program, donation to dead employee, and service period appreciation for employees who have reached certain working period. The estimation of the benefit cost is determined over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the one used in the calculation of the defined benefit pension plan.
ab. Laba Bersih Per Saham
ab. Earnings Per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
ac. Dividen
ac. Dividend
Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
36
Dividend is recognized as liability at time of approval by the Annual General Meeting of Stockholder.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ad. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Events After the Reporting Date
Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian apabila material. ae. Segmen Pelaporan
Post year-end events that provide additional information about the Group position at the reporting date (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements if its material.
ae. Reporting Segment
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambilan keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.
af. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
af. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK)
Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) yang efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
On October 19, 2012, DSAK-IAI revised PSAK 60 (Revised 2010) which will be effective January 1, 2013. The revised mainly relate to the disclosures of financial assets; including the withdrawal of the requirement to disclose:
fair value of collateral held as security; and
carrying amount of financial assets that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Business Combination of Entities Under Common Control
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". PSAK ini terutama menetapkan kombinasi bisnis yang melibatkan entitas sepengendali.
Effective January 1, 2013, the Group adopted PSAK 38 “Common Control Business Combination”. This PSAK principally establishes business combination involving entities under common control.
Karena penerapan PSAK 38, saldo selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor pada tanggal 1 Januari 2013 dan tidak akan diakui sebagai pendapatan atau rugi atau direklasifikasi ke saldo laba.
Due to adoption of PSAK. 38 balance of difference in value of restructuring entities under common control is presented additional paid in capital on January 1, 2013 and will not be recognized as income or loss or reclassified to retained earning.
37
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN a.
b.
3.
Pertimbangan
USE OF JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS a.
Judgements
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Grup meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Group accounting policies include:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h dan 37.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Notes 2h and 37.
Provisi dan kontinjensi
Provisions and contingencies
Pertimbangan dilakukan oleh manajemen untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi. Kebijakan atas pengakuan dan pengungkapan provisi dan pengungkapan kontinjensi diungkapkan pada Catatan 2x dan 40.
Judgment is exercised by management to distinguish between provisions and contingencies. Policies on recognition and disclosure of provision and disclosure of contingencies are disclosed in Notes 2x and 40.
Pajak penghasilan
Income taxes
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang hasil pajak akhirnya tidak pasti. Grup mengakui liabilitas untuk area audit pajak yang diantisipasi berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan terutang. Jika hasil pajak final berbeda dengan jumlah yang sudah dicatat, selisihnya akan mempengaruhi aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan pada periode ditentukannya hasil pajak tersebut.
Significant judgement is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognizes liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi
b.
of
financial
assets
and
Estimation and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi penurunan nilai diberikan dan piutang
Impairment loss on loans and receivables
pinjaman
yang
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 37.
38
The Group assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 37.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
3.
USE JUDGMENTS (continued)
AND
ASSUMPTIONS
b. Estimation and Assumptions (continued)
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Allowance for decline in value of inventory
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.
Taksiran masa manfaat ekonomis tanaman, aset tetap dan hewan ternak
Estimated useful lives of plantations, fixed assets and husbandry
Masa manfaat setiap tanaman, aset tetap dan hewan ternak Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor tersebut di atas.
The useful life of each item of the Group’s plantations, fixed assets and husbandry are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat tanaman, aset tetap dan hewan ternak dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat tanaman dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of plantations, fixed assets and husbandry would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of plantations and fixed assets
Nilai tercatat tanaman dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 10 dan 11.
The carrying value of plantations and fixed assets is a disclosed in Notes 10 and 11.
Imbalan kerja
Employees benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
39
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
3.
USE JUDGMENTS (continued)
AND
ASSUMPTIONS
b. Estimation and Assumptions (continued)
Imbalan kerja (lanjutan)
Employees benefits (continued)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup sebesar Rp 447.962 juta (2012: Rp 447.051 juta). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.
Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits amounted to Rp 447,962 million (2012: Rp 447,051 million). Further details are disclosed in Note 23.
Goodwill
Goodwill
Dalam menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.
In determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cashgenerating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value.
Berdasarkan estimasi terbaik yang dibuat oleh manajemen atas aliran kas masa depan yang diharapkan melalui akuisisi JIC, pada tahun 2012, manajemen menentukan dan mencatat penurunan nilai goodwill sebesar Rp 7.150 juta.
Based on best estimates made by management regarding expected future cash flows arise from the acquisition of JIC, in 2012, management has determined and recorded an impairment on goodwill at the amount of Rp 7,150 million.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset pajak tangguhan yang dapat direalisasi
Recoverability of deferred tax assets
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila terdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai untuk mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisi keuangan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient future taxable profit will be available to allow all of part of the deferred income tax assets to be utilized. However, if there is no assurance that the Company and its subsidiaries will generate sufficient future taxable profit to allow all or part of deferred tax assets to be utilized, the assets are not recognized in the statement of financial position.
Catatan 32 menyajikan nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak.
Note 32 disclosed the carrying amount of deferred tax assets of the Company and its subsidiaries.
40
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank lainnya Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar AS Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk Sub-jumlah Setara kas - deposito berjangka Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Dolar AS Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2013
2012
853.654.480
755.134.629
665.605.473.396 106.854.968.831 36.009.548.212 11.100.605
651.678.991.974 60.192.317.625 261.780.635.852 11.115.942
8.440.711.185 3.385.226.334 865.244.912
23.543.874.183 99.999.975.000 2.210.067.050
24.252.330.557
58.105.759.072
7.215.522
42.855.498.071
845.431.819.554
1.200.378.234.769
150.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 15.000.000.000
255.500.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000
100.000.000.000 15.000.000.000 -
100.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000
-
96.700.000.000
630.000.000.000
592.200.000.000
Jumlah
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
9,00% - 11,50% -
Sub-jumlah
6,00% - 9,25% 3,25%
Cash on hand Cash in Banks Rupiah Government related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Other banks Third parties PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk US Dollar Government related entity PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Third party PT Bank Permata Tbk Subtotal Cash equivalents - time deposits Rupiah Government related entities PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk US Dollar Third party PT Bank Permata Tbk Subtotal Total
Interest rates on time deposits per annum Rupiah U.S. Dollar
Saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing sebesar AS$ 1.990.282 (2012: AS$ 20.440.667).
The balance of cash and cash equivalents in foreign currency was US$ 1,990,282 (2012: US$ 20,440,667).
Pada tanggal 31 Desember 2013, kas diasuransikan terhadap risiko pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 557.540 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, cash was insured against risk of loss due to theft and other risks for Rp 557,540 million. Management believes that the coverage amount is sufficient to cover the possible losses on the insured cash.
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi penempatan dana dengan entitas bank yang berelasi dengan Pemerintah.
In the normal course of business, the Group place deposit in banks with Government related entities.
41
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA- PIHAK KETIGA
5. 2013
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES 2012
a. Berdasarkan pelanggan Dalam negeri PT Brent Securities CV Ariesha PT Reka Sukses Adipratama Lain-lain Luar negeri Megachem Pte, Ltd, Singapura
a. By customers 9.089.436.517 7.838.875.817 1.080.699.440
14.370.368.443 7.943.547.627 4.026.629.206 1.759.733.186
859.324.500
-
Local PT Brent Securities CV Ariesha PT Reka Sukses Adipratama Others Foreign Megachem Pte, Ltd, Singapura Subtotal Allowance for impairment loss
Sub-jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih Bagian jatuh tempo satu tahun
13.453.863.112 (5.819.150.326)
25.135.345.865 (25.135.345.865)
Net Current Maturity
-
Long-term portion
Bagian jangka panjang
7.634.712.786
b. Berdasarkan umur
b. By age
Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Diatas 1 tahun
1.608.539.250 8.843.762 26.901.600 23.786.000 17.200.265.662
3.001.290.283 2.452.955.761 85.231.828 246.884.520 22.313.916.070
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih
13.453.863.112
25.135.345.865
c. Berdasarkan mata uang
Up to 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months More than 1 year Total Allowance for impairment loss Net c. By currency
Rupiah Dolar AS
18.009.011.774 859.324.500
28.100.278.462 -
Sub-jumlah Cadangan penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih
13.453.863.112
25.135.345.865
Rupiah US Dollar Subtotal Allowance for impairment Net
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang pihak ketiga.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover any possible losses on uncollectible receivables from third parties.
Piutang usaha dari CV Ariesha dijamin dengan tanah dan bangunan yang terletak di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dengan sertifikat SK Camat No. 593.83/899/2007 tanggal 28 Juni 2007 dan sertifikat tanah SK Camat No. 593.83/522/2010 tanggal 26 Maret 2010 dengan nilai jaminan berdasarkan estimasi manajemen sebesar Rp 1.000 juta.
Accounts receivable from CV Ariesha is secured by land and buildings located in Bangun Sari Village, Tanjung Morawa Sub-district, Deli Serdang Regency with certificate SK Sub-district No. 593.83/899/2007 dated June 28, 2007 and a land certificate SK Sub-district No. 593.83/522/2010 dated March 26, 2010 with value based on management estimation of Rp 1,000 million.
42
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2013
OTHER RECEIVABLES 2012 Related parties
Pihak berelasi PT Perkebunan Mitra Ogan Koperasi Karyawan Nusa Tiga
10.269.655.822
10.189.119.574
PT Perkebunan Mitra Ogan
3.880.335.583
4.130.463.689
Koperasi Karyawan Nusa Tiga
3.335.104.820
3.427.572.803
PT Tiga Mutiara Nusantara
PT Tiga Mutiara Nusantara (Catatan 8)
(Note 8) Government related entities -
Entitas berelasi dengan Pemerintah -
BUMN plantations
BUMN perkebunan 5.568.829.633
-
PT Asuransi Jasa Tania
-
2.513.345.883
PT Kharisma Pemasaran Bersama
1.060.096.943
638.533.566
Others (below Rp 1 billion each)
24.114.022.801
20.899.035.515
Subtotal
Pihak ketiga Pinjaman pegawai Lain-lain (masing-masing
4.974.854.342
6.419.710.870
dibawah Rp 5 miliar)
10.702.901.505
10.482.196.548
Others (each below Rp 5 billion)
15.677.755.847
16.901.907.418
Subtotal
(4.756.853.769)
(4.756.853.769)
Bersih
10.920.902.078
12.145.053.649
Net
Jumlah
35.034.924.879
33.044.089.164
Total
PT Asuransi Jasa Tania PT Kharisma Pemasaran Bersama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Sub-jumlah
Sub-jumlah
Third parties Loan to employees
Cadangan kerugian penurunan nilai
Allowance for impairment loss
Piutang kepada PT Asuransi Jasa Tania merupakan piutang atas klaim asuransi.
Receivables from PT Asuransi Jasa Tania represent receivable from insurance claims.
Piutang kepada PT Perkebunan Mitra Ogan terutama merupakan piutang atas dividen tahun buku 2011, sedangkan piutang pihak berelasi lainnya terutama timbul dari biaya pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.
Receivables from PT Perkebunan Mitra Ogan mainly arise from dividend for the year 2011, while others receivables to related parties arise from the expense of related entities paid by the Group.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang pihak ketiga.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover any possible losses on uncollectible receivables from third parties.
43
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
7.
2013 Barang jadi Minyak sawit Karet Inti sawit dan turunannya
2012 Finished goods Palm oil Rubber Palm kernel and its derivatives
58.524.684.477 96.125.324.846 40.606.996.337
67.657.403.094 68.401.427.986 17.617.856.989
195.257.005.660
153.676.688.069
Sapi ternak
1.824.515.505
13.802.320.040
Livestock (Cow)
Bahan dasar karet Bahan pembantu Bahan kimia Pupuk Obat-obatan rumah sakit Suku cadang Bahan bakar Lain-lain
9.084.798.823
9.659.425.227
28.532.539.710 17.398.765.329 11.867.743.524 4.267.418.599 4.065.918.210 7.616.841.084
28.301.954.577 102.746.668.422 9.197.616.955 6.946.656.548 3.827.776.932 7.414.586.955
Base substance for rubber Indirect materials Chemicals Fertilizer Drugs Spare parts Fuel Others
73.749.226.456
158.435.260.389
Subtotal
Jumlah Penyisihan penurunan nilai
279.915.546.444 (5.697.845.718)
335.573.693.725 -
Allowance for decline in value
Jumlah
274.217.700.726
335.573.693.725
Sub-jumlah
Sub-jumlah
8.
INVENTORIES
Total
Total
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas timbulnya persediaan usang.
Management believes that the allowance for decline in value is adequate to cover possible losses on inventory obsolescence.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 113.553 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, all of the inventories were insured against fire, theft and other possible risks with a coverage value of Rp 113,553 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover all the possible losses on insured inventories.
PIUTANG PIHAK BERELASI
8.
2013 PT Tiga Mutiara Nusantara Bagian jatuh tempo satu tahun (Catatan 6) Bagian jangka panjang
DUE FROM A RELATED PARTY
2012
5.932.667.147
8.713.811.132
(3.335.104.820)
(3.427.572.803)
2.597.562.327
5.286.238.329
PT Tiga Mutiara Nusantara Current maturity (Note 6) Long-term portion
Akun ini berasal dari akumulasi piutang atas penjualan kayu karet sampai dengan tahun 2010.
This account comes from the accumulation of accounts receivable on sale of rubber wood until 2010.
Berdasarkan perjanjian tanggal 17 Maret 2011, piutang ini dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan tahun 2015.
Based on agreement dated March 17, 2011, this account bears interest at 8% per annum for a period of 5 years until 2015.
44
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI DALAM SAHAM
9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
2013 Persentase
Metode Ekuitas PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Penambahan
Bagian laba (rugi)
kepemilikan/
Saldo awal/
(pengurangan)/
bersih/
Percentage
Beginning
Addition
Share of net
Dividen/
Ending
of ownership
balance
(deduction)
income (loss)
Dividend
balance
95.514.508.511 13.819.285.371 3.771.532.564 7.200.498.704
-
(1.686.140.829) 4.114.827.503 1.877.949.346 582.154.423
-
93.828.367.682 17.934.112.874 5.649.481.910 7.782.653.127
Equity Method PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
120.305.825.150
-
4.888.790.443
-
125.194.615.593
Total equity method
13.606.000.000
-
-
-
13.606.000.000
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
-
-
-
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
Cost Method PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta
21.533.278.276 -
643.278.276
-
-
21.533.278.276 643.278.276
Total cost method Allowance of impairment loss
21.533.278.276
643.278.276
-
-
20.890.000.000
Total cost method - net
141.839.103.426
643.278.276
4.888.790.443
-
146.084.615.593
Total
26,42% 45,00% 30,00% 25,00%
Jumlah metode ekuitas Metode Biaya Perolehan PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta
Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai Jumlah metode biaya perolehan - bersih Jumlah
Saldo akhir/
2012 Persentase
Metode Ekuitas PT Perkebunan Mitra Ogan JIC Wood Company Ltd *) PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Penambahan
Bagian laba (rugi)
kepemilikan/
Saldo awal/
(pengurangan)/
bersih/
Percentage
Beginning
Additions
Share of net
Dividen/
Saldo akhir/ Ending
of ownership
balance
(deductions)
income (loss)
Dividend
balance
94.891.582.732 11.681.604.350 14.219.768.014 3.361.318.719 7.175.433.282
(6.585.508.818) -
9.516.503.020 (5.096.095.532) (400.482.643) 410.213.845 1.033.990.802
(8.893.577.241) (1.008.925.380)
95.514.508.511 13.819.285.371 3.771.532.564 7.200.498.704
Equity Method PT Perkebunan Mitra Ogan JIC Wood Company Ltd *) PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Jumlah metode ekuitas Penyisihan penurunan nilai
131.329.707.097 9.663.797.392
(6.585.508.818) (9.663.797.392)
5.464.129.492 -
(9.902.502.621) -
120.305.825.150 -
Total equity method Allowance for decline in value
Jumlah metode ekuitas - bersih
121.665.909.705
3.078.288.574
5.464.129.492
(9.902.502.621)
120.305.825.150
Total equity method - net
50.000.000
13.556.000.000
-
-
13.606.000.000
1.000.000.000 643.278.276 400.000.000
5.884.000.000 -
-
-
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
Cost Method PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta
2.093.278.276
19.440.000.000
-
21.533.278.276
Total cost method
123.759.187.981
22.518.288.574
5.464.129.492
141.839.103.426
Net
26,42% 60,00% 45,00% 30,00% 25,00%
Metode Biaya Perolehan PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta Jumlah metode biaya perolehan Bersih
*) JIC Wood Company is consolidated in 2012 (Note 1c )
*) JIC Wood Company Ltd dikonsolidasi pada tahun 2012 (Catatan 1c)
Rincian investasi dalam saham yang diukur dengan menggunakan metode ekuitas terdiri dari:
Entitas asosiasi/ Associated companies
(9.902.502.621)
Domisili/ Domicile
PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara
Palembang Medan
PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Medan Bandung
The detail of investment in shares of stock are measured by equity method consist of:
Aktivitas utama/ Main activity Pertanian dan perkebunan/Agricultural and plantation Jasa pompa, gudang dan ekspedisi/ Service pumps, storage and expedition Pengolahan kayu karet/Rubber wood processing Pupuk hayati/Biofertilizer
45
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI DALAM SAHAM (lanjutan)
9.
INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
Pada tanggal 24 Desember 2013, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) meningkatkan modal saham disetor dari 21.203 saham atau Rp 21.203 juta menjadi 23.900 saham atau Rp 23.900 juta. Atas perubahan tersebut Perusahaan tidak melakukan tambahan setoran modal sehingga kepemilikan Perusahaan terdilusi menjadi sebesar 39,92%. Pada 31 Desember 2013 perubahan tersebut masih dalam proses pembuatan akta notaris dan pengurusan administrasi sehingga kepemilikan Perusahaaan masih dicatat sebesar 45%.
On December 24, 2013, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) increase paid-up capital from 21,203 shares or Rp 21,203 million to 23,900 shares or Rp 23,900 million. The Company does not undertake the additional capital thus the Company's ownership diluted becoming 39.92%. As of December 31, 2013, such changes is still in the process of notarial deed and administrative thus the Company's ownership still recorded of 45%.
Penambahan investasi saham tahun 2012 pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) berasal dari inbreng aset tetap Kantor Pemasaran Bersama yang dimiliki secara bersama oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) (Persero) sebesar Rp 5.883 juta sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 7,14%. Keuntungan atas peningkatan investasi saham yang berasal dari inbreng tersebut dicatat pada akun keuntungan dan kerugian lain-lain bersih (Catatan 31).
In 2012, the addition of investments share of stock in PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) derives from inbreng on fixed assets of Marketing Joint Operation Office jointly owned by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) (Persero) amounted to Rp 5,883 million thus the Company's ownership becoming 7.14%. Gain on the increase in investment in share of stock from the inbreng is recorded as other gains and loss – net (Note 31).
Penambahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN sesuai dengan Surat No. S-500/MBU/2011 tanggal 28 September 2011 dan telah dituangkan dalam akta No. 24 tanggal 24 Desember 2011 oleh N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notaris di Jakarta.
The addition has gained approval from the Minister of State Owned Enterprises in accordance with Letter No. S-500/MBU/2011 dated September 28, 2011 and has been stated in the deed No 24, dated December 24, 2011 by N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notary in Jakarta.
Penambahan investasi saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RPN No. 7 tanggal 12 Juli 2012 oleh N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notaris di Jakarta yang salah satu keputusannya adalah meningkatkan modal disetor RPN menjadi sebesar Rp 104.276 juta sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 12,95%.
The addition of investment in PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) in accordance with the Deed of Statement of General Meeting of Shareholders RPN No. 7 dated July 12, 2012 by N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, notary in Jakarta, the one of decision is to increase of RPN’s paid-up capital amounted to Rp 104,276 million so that the Company's ownership becoming 12.95%.
10. TANAMAN PERKEBUNAN a.
10. PLANTATIONS
Tanaman Menghasilkan
a.
Mature Plantations
2013 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan 2.564.572.088.412
382.403.386.622
7.975.594.268
2.938.999.880.766
Cost Palm oil
Karet
912.715.033.196
128.816.129.145
17.112.581.032
1.024.418.581.309
Rubber
Jumlah
3.477.287.121.608
511.219.515.767
25.088.175.300
3.963.418.462.075
Kelapa sawit
Akumulasi
Total Accumulated depreciation
penyusutan Kelapa sawit
473.850.715.661
117.778.554.206
5.407.317.917
586.221.951.950
Palm oil
Karet
165.276.422.175
44.993.107.829
10.423.784.763
199.845.745.241
Rubber
Jumlah
639.127.137.836
162.771.662.035
15.831.102.680
786.067.697.191
Total
3.177.350.764.884
Net Carrying Value
Nilai Tercatat
2.838.159.983.772
.
46
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Menghasilkan (lanjutan)
a.
Mature Plantations (continued)
2012 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan Kelapa sawit Karet Jumlah
2.288.823.511.813 801.762.481.913
304.432.425.174 135.689.230.009
28.683.848.575 24.736.678.726
2.564.572.088.412 912.715.033.196
Cost Palm oil Rubber
3.090.585.993.726
440.121.655.183
53.420.527.301
3.477.287.121.608
Total
Akumulasi
Accumulated depreciation
penyusutan Kelapa sawit Karet Jumlah Nilai Tercatat
b.
395.160.156.873 144.705.963.321
107.157.260.952 40.355.223.765
28.466.702.164 19.784.764.911
539.866.120.194
147.512.484.717
48.251.467.075
2.550.719.873.532
473.850.715.661 165.276.422.175
Palm oil Rubber
639.127.137.836
Total
2.838.159.983.772
Net Carrying Value
Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar Rp 162.772 juta (2012: Rp 147.512 juta).
Depreciation charged to cost of goods sold amounted to Rp 162,772 million (2012: Rp 147,512 million).
Penambahan tanaman menghasilkan seluruhnya merupakan reklasifikasi dari TBM yang sudah masuk tahap menghasilkan pada awal tahun.
Addition of mature plantation represent reclassification from immature plantations that become matured in the beginning of the year.
Pengurangan tanaman menghasilkan merupakan alih fungsi lahan tanaman menghasilkan menjadi lahan tanam ulang dan mereklasifikasi nilai tercatat tanaman tersebut ke aset non-produktif sebesar Rp 9.257 juta (2012: Rp 5.169 juta).
The reduction in mature plantation account is represent reclassification of mature plantation area to non-productive assets due to replanting with carrying value amounted to Rp 9,257million (2012: Rp 5,169 million).
Tanaman Belum Menghasilkan
b.
2013 Pemilikan langsung Kelapa sawit Karet Lain-lain Kerja sama operasi Kelapa sawit Karet Jumlah
Immature Plantations
2012
1.230.984.674.849 887.873.837.447 13.448.343.173
1.186.098.196.234 748.871.502.406 12.306.057.424
154.888.923.412 158.162.200.002
112.993.036.202 86.329.614.896
Direct ownership Palm oil Rubber Others Joint operation Palm oil Rubber
2.445.357.978.883
2.146.598.407.162
Total
47
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Belum Menghasilkan (lanjutan)
b.
Rincian tanaman belum menghasilkan berdasarkan jenis tanaman sebagai berikut: 2013 Tanaman kelapa sawit Pemilikan langsung Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Saldo akhir Kerja sama operasi Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Pengurangan Saldo akhir Jumlah saldo akhir tanaman kelapa sawit Tanaman karet Pemilikan langsung Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Saldo akhir Kerja sama operasi Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Saldo akhir Jumlah saldo akhir tanaman karet Tanaman lain-lain Saldo awal Penambahan biaya Saldo akhir Jumlah
Immature Plantations (continued) Details of immature plantation by type of plantation are as follows: 2012
1.186.098.196.234 418.680.422.602 8.609.442.635 (382.403.386.622) 1.230.984.674.849
1.030.623.655.697 441.485.151.143 18.421.814.568 (304.432.425.174) 1.186.098.196.234
112.993.036.202 38.190.415.425 6.604.726.443 (2.899.254.658)
59.889.489.668 49.368.695.819 3.734.850.715 -
154.888.923.412
112.993.036.202
1.385.873.598.261
1.299.091.232.436
Palm oil plantations Direct ownership Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Reclassification to mature plantations Ending balance Joint operation Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Deduction Ending balance Total ending balance of palm oil plantations Rubber plantations Direct ownership Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Reclassification to mature plantations
748.871.502.406 251.533.214.393 16.285.249.793
655.391.546.326 210.351.602.621 18.817.583.468
(128.816.129.145)
(135.689.230.009)
887.873.837.447
748.871.502.406
86.329.614.896 59.823.129.460 12.009.455.646
37.198.627.732 40.904.059.458 8.226.927.706
158.162.200.002
86.329.614.896
1.046.036.037.449
835.201.117.302
Total ending balance of rubber plantations
12.306.057.424 1.142.285.749
9.245.251.126 3.060.806.298
Other plantations Beginning balance Costs addition
13.448.343.173
12.306.057.424
Ending balance
2.445.357.978.883
2.146.598.407.162
48
Ending balance Joint operation Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Ending balance
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) c.
10. PLANTATIONS (continued)
Luas Areal Tertanam
c.
Details of the total planted area as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rincian luas areal tertanam pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut: 2013 Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/Hectares
Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/Hectares Pemilikan langsung Sumatera Utara Labuhan Batu Asahan Deli Serdang dan Serdang Bedagei Simalungun Tapanuli Selatan Kerja sama operasi Aceh Jumlah
50.455 21.194
22.907 3.349
73.362 24.543
21.780 7.986 3.375
6.699 3.998 2.850
28.479 11.984 6.225
-
7.369
7.369
104.790
47.172
151.962
Total
2012 Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/Hectares
Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/Hectares
Jumlah
Jumlah areal tertanam/ Total planted area Hektar/Hectares Direct ownership North Sumatera Labuhan Batu Asahan Deli Serdang and Serdang Bedagei Simalungun South Tapanuli Joint operation Aceh
6.329
Pemilikan langsung Sumatera Utara Labuhan Batu Asahan Deli Serdang dan Serdang Bedagei Simalungun Tapanuli Selatan Kerja sama operasi Aceh
Planted Area
Jumlah areal tertanam/ Total planted area Hektar/Hectares
43.631 21.768
27.893 2.806
71.524 24.574
22.358 7.987 3.941
6.119 4.069 2.296
28.477 12.056 6.237
-
6.415
6.415
Direct ownership North Sumatera Labuhan Batu Asahan Deli Serdang and Serdang Bedagei Simalungun South Tapanuli Joint operation Aceh
99.685
49.598
149.283
Total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 189.636 juta (2012: Rp 156.158 juta), (Catatan 30).
The capitalized borrowing cost which were included as part of the cost of immature plantation is Rp 189,636 million (2012: Rp 156,158 million), (Note 30).
Tanaman perkebunan dan aset tetap tertentu (Catatan 11) dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp 4.367.355 juta dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Plantations and certain fixed assets (Note 11) with total collateral value of Rp 4,367,355 million were pledged for bank loans (Note 19).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman perkebunan tidak melebihi nilai pengganti atau nilai pemulihan yang diharapkan atas aset pada tanggal 31 Desember 2013, sehingga tidak dilakukan pencadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that the carrying value of plantation does not exceed the expected replacement cost or the recoverable amount as of December 31, 2013, thus, no impairment loss was recognized.
49
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Biaya perolehan
Cost Direct ownership
Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana
45.251.823.192 1.059.685.849.168
152.878.585.771
-
19.282.170.835
45.251.823.192 1.231.846.605.774
Land Buildings and improvements
Mesin dan instalasi pabrik
1.581.375.405.938
136.391.847.214
1.705.141.867
32.172.447.378
1.748.234.558.663
Machinery and plant installations
Jalan, jembatan dan saluran air
450.985.471.392
91.304.636.910
-
(108.834.654)
542.181.273.648
Roads, bridges and water canals
Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
4.993.136.529 150.198.800.314
28.122.940 7.254.037.561
-
(260.729.737) (16.738.030.294)
4.760.529.732 140.714.807.581
Transportation vehicles Farming and office equipment
37.333.296.659
8.775.084.249
-
(20.373.339.022)
25.735.041.886
Buildings and improvements
130.467.803.423 3.864.055.148
89.432.621.921 3.172.696.462
-
(34.065.069.204) (5.082.242.683)
185.835.356.140 1.954.508.927
Machinery and plant installations Roads, bridges and water canals
451.850.000
335.795.000
-
-
787.645.000
19.533.402.323
8.755.679.816
-
-
28.289.082.139
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran air Lain- lain
Construction in progress
Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah
Indirect ownership Leased assets 108.777.514.500
77.941.992.802
990.000.000
-
185.729.507.302
3.592.918.408.586
576.271.100.646
2.695.141.867
(25.173.627.381)
4.141.320.739.984
Akumulasi penyusutan
Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana
Jumlah Akumulasi kerugian penurunan nilai
51.776.051.504 81.361.073.207
899.150.633
(1.640.218.590) (3.381.864.410)
326.010.508.218 509.021.544.224
Buildings and improvements Machinery and plant installations
97.243.668.936
29.893.440.589
-
(2.187.105.878)
124.950.003.647
Roads, bridges and water canals
3.633.282.318
398.420.148
-
(260.729.736)
3.770.972.730
100.712.588.973
13.191.993.046
-
(16.738.027.772)
97.166.554.247
Farming and office equipment Joint operation
944.000.227
1.303.433.337
-
-
2.247.433.564
Buildings and improvements
Nilai Tercatat
Transportation vehicles
Indirect ownership Leased assets Transportation vehicles
12.503.385.790
31.612.859.870
309.375.000
-
43.806.870.660
922.853.087.608
209.537.271.701
1.208.525.633
(24.207.946.386)
1.106.973.887.290
Total accumulated depreciation
28.163.748.352
17.680.702.892
-
-
45.844.451.244
Accumulated impairment losses
951.016.835.960
227.217.974.593
1.208.525.633
(24.207.946.386)
1.152.818.338.534
Jumlah akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai
Total
275.874.675.304 431.941.486.060
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan
Transportation vehicles
Accumulated depreciation Direct ownership
Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik
Others Joint operation Buildings and improvements
Total accumulated depreciation
2.641.901.572.626
2.988.502.401.450
and impairment losses Carrying Value
2012 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions *)
Deductions
Reclassifications
Ending balance
Biaya perolehan
Cost
Pemilikan langsung Tanah
Direct ownership 45.251.823.192
-
-
Bangunan dan prasarana
771.130.863.341
244.095.215.931
Mesin dan instalasi pabrik
1.537.525.207.984
118.663.787.698
284.726.684.893 4.532.301.951 142.484.792.816
Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
-
45.251.823.192
-
44.459.769.896
1.059.685.849.168
Buildings and improvements
-
(74.813.589.744)
1.581.375.405.938
Machinery and plant installations
115.396.580.102
-
50.862.206.397
450.985.471.392
Roads, bridges and water canals
696.339.069
-
(235.504.491)
4.993.136.529
Transportation vehicles
14.090.701.871
-
(6.376.694.373)
150.198.800.314
Farming and office equipment
Aset dalam penyelesaian
Land
Construction in progress
Bangunan dan prasarana
19.498.570.455
31.155.949.139
-
(13.321.222.935)
37.333.296.659
Buildings and improvements
Mesin dan instalasi pabrik
39.385.559.157
124.778.943.599
-
(33.696.699.333)
130.467.803.423
Machinery and plant installations
8.581.011.705
3.855.516.679
-
(8.572.473.236)
3.864.055.148
Roads, bridges and water canals
-
451.850.000
-
-
451.850.000
10.167.340.780
9.366.061.543
-
-
19.533.402.323
Jalan, jembatan dan saluran air Lain- lain Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana Pemilikan tidak langsung
Indirect ownership
Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah
Others Joint operation Buildings and improvements Leased assets
-
108.777.514.500
-
-
108.777.514.500
2.863.284.156.274
771.328.460.131
-
(41.694.207.819)
3.592.918.408.586
Akumulasi penyusutan
Transportation vehicles Total Accumulated depreciation
Pemilikan langsung
Direct ownership
Bangunan dan prasarana
243.026.260.074
37.832.063.652
-
(4.983.648.422)
275.874.675.304
Buildings and improvements
Mesin dan instalasi pabrik
378.608.866.165
78.543.047.141
-
(25.210.427.246)
431.941.486.060
Machinery and plant installations
77.296.853.194
23.692.293.915
-
(3.745.478.173)
97.243.668.936
Roads, bridges and water canals
3.658.657.757
210.129.046
-
(235.504.485)
3.633.282.318
Transportation vehicles
93.316.229.136
14.890.828.844
-
(7.494.469.007)
100.712.588.973
Farming and office equipment
159.107.490
784.892.737
-
-
944.000.227
Buildings and improvements
Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana
Joint operation
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah Akumulasi kerugian penurunan nilai
Indirect ownership 12.503.385.790
-
-
12.503.385.790
796.065.973.816
168.456.641.125
-
(41.669.527.333)
922.853.087.608
Total accumulated depreciation
-
28.163.748.352
-
-
28.163.748.352
Accumulated impairment losses
796.065.973.816
196.620.389.477
-
(41.669.527.333)
951.016.835.960
Jumlah akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai Nilai Tercatat
Leased assets Transportation vehicles
-
Total accumulated depreciation
2.067.218.182.458
2.641.901.572.626
*) Penambahan termasuk aset JIC yang dikonsolidasi tahun 2012 (Catatan 1c)
and impairment losses Carrying Value
*) Additions includes JIC assets consolidated in 2012 (Note 1c)
50
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian sebesar Rp 15.144 juta (2012: Rp Nihil) (Catatan 30).
Borrowing costs are capitalized in construction in progress amounting to Rp 15,144 million (2012: Rp Nil) (Note 30).
Reklasifikasi nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan ke aset non-produktif sebesar Rp 966 juta (2012: Rp 25 juta).
The reclassification of fixed assets to non-productive assets which are no longer used for operations by the Company amounting to Rp 966 million (2012: Rp 25 million).
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sumatera Utara dan Jakarta dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU) yang jatuh tempo antara tahun 2005 - 2043. Perusahaan sedang melaksanakan proses perpanjangan HGU yang jatuh tempo pada tahun 2005 dan 2010 dengan luas masing-masing sebesar 19.923 hektar dan 35.847 hektar.
The Company owns several land area at North Sumatera and Jakarta with Building Use Rights Certificate (HGB) and Land Use Rights Certificate (HGU), with expiry date ranging from 2005 - 2043. The Company is currently processing the renewal of HGU which were due in 2005 and 2010 with the total area of 19,923 hectares and 35,847 hectares, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB dan HGU tersebut dapat diperbaharui dan diperpanjang.
The Group believes that the HGB and HGU can be renewed and extended.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation charges are allocated as follows:
2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
158.502.977.195 33.506.488.295
121.029.449.942 31.891.477.927
Cost of goods sold General and administrative expenses
17.527.806.211
15.535.713.256
Others gain and loss - net
Jumlah
209.537.271.701
168.456.641.125
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.864 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, fixed assets were insured against fire, theft, and other risks with total coverage of Rp 2,864 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the insured assets.
Aset tetap dan tanaman perkebunan (Catatan 10) yang berada dilokasi perkebunan dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp 4.367.355 juta dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Fixed assets and plantations (Note 10) located at the plantation area with total collateral value of Rp 4,367,355 million were pledged for bank loans (Note 19).
Dari sisi anggaran biaya konstruksi, pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian ratarata telah mencapai persentase penyelesaian berkisar antara 20% sampai dengan 95% dan diperkirakan akan selesai tahun 2014.
Based on the construction budget, as of December 31, 2013, the percentage of completion of the construction in progress is approximately 20% to 95% which is estimated to be completed in 2014.
51
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
12. DEFERRED CHARGES FOR LANDRIGHTS
Rincian biaya tangguhan hak atas tanah sebagai berikut:
2013
Details of deferred charges for landrights are as follows:
2012
Biaya perolehan HGU HGB
120.077.023.467 5.693.882.881
119.541.476.484 6.027.976.564
Jumlah Akumulasi amortisasi
125.770.906.348 (52.146.987.013)
125.569.453.048 (46.759.647.545)
73.623.919.335
78.809.805.503
Nilai Tercatat
Cost HGU HGB Total Accumulated amortization Net Carrying Value
Amortization expenses were allocated as follows:
Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut:
2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
5.123.298.046
2.569.870.987
237.311.824
1.349.722.865
Cost of goods sold General and administrative expenses
26.729.598
1.459.370.291
Others gain and loss - net
Jumlah
5.387.339.468
5.378.964.143
Total
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2013 Aset non-produktif Bibitan Biaya tangguhan lainnya Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai dan akumulasi amortisasi Bersih
2012
91.014.822.755 22.175.342.979 11.183.939.356 977.008.535
41.047.000.022 27.162.361.687 9.450.499.956 1.828.872.318
Non-productive assets Seedlings Other deferred charges Others
125.351.113.625
79.488.733.983
(96.475.620.989)
(46.058.040.526)
Total Allowance for impairment loss and accumulated amortization
28.875.492.636
33.430.693.457
Net
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan menghapus aset non-produktif berdasarkan Surat Dewan Komisaris No. DK/3.05/27/VI/2012 tanggal 6 Juni 2012.
In 2013 and 2012, the Company write-off non-productive assets based on Commissioners Board Letter No. DK/3.05/27/VI/2012 dated June 6, 2012.
Aset non-produktif merupakan reklasifikasi nilai tercatat dari tanaman menghasilkan yang beralih fungsi dan nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan (Catatan 10 dan 11).
Non-productive assets represents the reclassification of the carrying amount of mature plantations which has changed in function, and the carrying value of fixed assets which are no longer used for operations of the Company (Notes 10 and 11).
Bibitan sebesar 97,53% (2012: 52,37%) dari jumlah bibitan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Seedlings represent to 97.53% (2012: 52.37%) of the total seedlings are pledged as collateral for bank loans (Note 19).
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai aset memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai aset.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover possible losses arising from the impairment of asset.
52
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2013
2012
a. Berdasarkan pemasok
Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Lain-lain
a. By supplier
Related parties Koperasi Karyawan Nusa Tiga Others
2.149.163.700 222.255.006
4.583.235.831 40.404.340
2.371.418.706
4.623.640.171
8.170.407.836 -
5.559.345.000 1.549.960.759 1.360.788.835 72.012.836
48.847.230.486 30.666.849.478 12.832.327.961 12.488.502.734 6.515.567.457 6.402.213.944 79.865.781 -
45.386.716.809 45.733.126.561 1.058.802.307 22.562.374.809 20.508.023.418 16.323.661.819
Government related entities PT Mega Eltra PT Berdikari (Persero) PT Pertani (Persero) PT Sang Hyang Seri (Persero) Others Third parties PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Bukit Permai Niaga PT Sri Rejeki Fertilizer PT Meroke Tetap Jaya Indonesia CV Bersama Jaya PT Pijar Nusa Pasifik PT Dupan Anugrah Lestari CV Jadi Mas
56.430.031.411
60.017.663.395
Others (below Rp 5 billion each)
Sub-jumlah
182.432.997.088
220.132.476.548
Subtotal
Jumlah
184.804.415.794
224.756.116.719
Total
Sub-jumlah Pihak berelasi dengan Pemerintah PT Mega Eltra PT Berdikari (Persero) PT Pertani (Persero) PT Sang Hyang Seri (Persero) Lain-lain Pihak ketiga PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Bukit Permai Niaga PT Sri Rejeki Fertilizer PT Meroke Tetap Jaya Indonesia CV Bersama Jaya PT Pijar Nusa Pasifik PT Dupan Anugrah Lestari CV Jadi Mas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
b. Berdasarkan umur Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun Jumlah
Subtotal
b. By age category 43.999.277.224 59.367.418.048 49.875.541.261 31.431.325.879 130.853.382
167.179.260.028 46.690.966.346 8.347.188.513 2.303.895.336 234.806.496
Due in 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year More than 1 year
184.804.415.794
224.756.116.719
Total
Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah timbul dari pembelian pupuk, bahan kimia, bahan bakar minyak dan bahan pembantu lainnya.
53
All of the trade payables are denominated in Rupiah from the purchase of fertilizer, chemical substances, fuel and other materials.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG KONTRAKTOR
15. CONTRACTOR PAYABLES 2013
2012
a. Berdasarkan pemasok Entitas berelasi dengan Pemerintah WIKA-WIP KSO (Catatan 40) PT Krakatau Enginering (Catatan 40) PT Amarta Karya (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Lain-lain
a. By supplier 16.619.090.909
16.619.090.909
10.319.926.722 9.085.338.525 88.838.731
33.909.326.722 17.299.646.435 2.174.545.452 797.385.843
Government related entities WIKA-WIP KSO (Note 40) PT Krakatau Enginering (Note 40) PT Amarta Karya (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Others Third parties CV Citra Karya Pratama CV Tiga Sidoli Jaya PT Sarana Internusa Mandiri CV Sejahtera Mandiri PT Mechmar Jaya Industries CV Tugan Mandiri Gemilang CV Putra Utama PT Sinar Mestika Dunia PT Ariko Pratama Jaya CV Serasi CV Reza Putra Pratama CV Karya Andalan Sejahtera PT Audi Prima Jaya CV Syarika Tama CV Karya Bersama Makmur
Pihak ketiga CV Citra Karya Pratama CV Tiga Sidoli Jaya PT Sarana Internusa Mandiri CV Sejahtera Mandiri PT Mechmar Jaya Industries CV Tugan Mandiri Gemilang CV Putra Utama PT Sinar Mestika Dunia PT Ariko Pratama Jaya CV Serasi CV Reza Putra Pratama CV Karya Andalan Sejahtera PT Audi Prima Jaya CV Syarika Tama CV Karya Bersama Makmur Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
18.646.331.067 16.031.785.092 10.486.368.601 9.194.992.831 8.109.871.000 8.049.587.258 8.012.233.518 6.979.500.000 6.264.118.957 6.078.424.685 5.991.379.169 3.740.030.690 1.627.483.432 484.196.113 -
7.670.895.211 2.457.746.536 13.682.162.020 3.791.611.277 7.614.000.000 6.003.371.108 3.777.845.275 5.210.843.138 6.124.288.818 5.300.362.891 7.081.385.499
240.951.279.652
332.792.103.724
Jumlah
386.760.776.952
472.306.610.858
b. Berdasarkan umur
Others (below Rp 5 billion each) Total b. By age category
Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun
255.760.884.624 68.022.634.171 27.384.697.109 17.792.307.042 17.800.254.006
295.616.386.777 88.084.385.100 54.734.002.168 16.216.063.759 17.655.773.054
1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year More than 1 year
Jumlah
386.760.776.952
472.306.610.858
Total
Seluruh utang kontraktor dalam mata uang Rupiah dan terutama berasal dari kegiatan pengelolaan kebun dan pabrik, dan pekerjaan konstruksi.
54
All of the contractor payables are denominated in Rupiah and mainly derived from the activities of plantation and mills, and construction work.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLES
2013 Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Entitas berelasi dengan Pemerintah - BUMN perkebunan KPBN (Catatan 29) SAN (Catatan 29) Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Karet Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Sub-jumlah Pihak ketiga Petani Plasma dan Rakyat Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Sub-jumlah Jumlah
2012
7.838.585.321
16.460.947.353
5.184.397.541 4.327.139.879 1.957.189.741 1.912.891.650
52.332.855 5.451.833.555 11.653.840.402 2.845.929.788
2.993.500.690
2.936.141.613
24.213.704.822
39.401.025.566
17.188.192.714
11.661.323.699
25.495.696.838
26.894.061.888
42.683.889.552
38.555.385.587
66.897.594.374
77.956.411.153
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Related parties Koperasi Karyawan Nusa Tiga Government related entities BUMN plantations KPBN (Note 29) SAN (Note 29) Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Karet Others (below Rp 1 billion each) Subtotal Third parties Plasma and Community Farmers Others (below Rp 5 billion each) Subtotal Total
17. ACCRUED EXPENSES 2013
2012
Jasa produksi Tantiem (Catatan 36) Rumah sakit dan pengobatan Beban bunga Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
313.779.960.585 10.729.300.000 9.567.121.438 7.541.062.620
418.093.015.367 23.765.754.000 12.711.375.647 6.067.362.588
4.222.186.397
4.178.350.962
Bonus Management's reward (Note 36) Hospital and medical treatment Interest expense Others (below Rp 5 billion each)
Jumlah
345.839.631.040
464.815.858.564
Total
55
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UANG MUKA PENJUALAN
18. SALES ADVANCE 2013
2012
a. Berdasarkan pelanggan Dalam negeri PT Musim Mas PT Inti Benua Perkasatama PT Unilever Oleochemical Indonesia PT Multi Nabati Asahan PT Victorindo Alam Lestari PT Palm Mas Asri Lain-lain Luar Negeri Jaya Tropical Pte. Ltd Tong Teik Pte. Ltd New Continent Enterprises Lain-lain Jumlah
a. By customers 47.686.310.217 18.081.820.000
47.032.634.062 -
14.785.650.000 1.540.203.963 -
6.677.606.577 20.044.764.272 11.153.960.734 12.176.543.782
10.244.126.317 10.175.743.318 5.408.175.858 8.552.820.261
1.437.555.284 3.812.876.036 -
Local PT Musim Mas PT Inti Benua Perkasatama PT Unilever Oleochemical Indonesia PT Multi Nabati Asahan PT Victorindo Alam Lestari PT Palm Mas Asri Others Foreign Jaya Tropical Pte. Ltd Tong Teik Pte. Ltd New Continent Enterprises Others
116.474.849.934
102.335.940.747
Total
b. Berdasarkan produk Minyak sawit Karet Kavling tanah tanpa bangunan Lain-lain Jumlah
b. By product 57.590.089.728 44.053.110.206 14.785.650.000 46.000.000
88.999.512.610 13.316.428.137 20.000.000
116.474.849.934
102.335.940.747
19. UTANG BANK
2012
Entitas berelasi dengan Pemerintah
Government related entities 2.330.500.000.000
1.562.500.000.000
842.000.000.000
982.000.000.000
400.000.000.000
400.000.000.000
3.572.500.000.000
2.944.500.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Biaya transaksi belum diamortisasi Bersih Bagian jatuh tempo satu tahun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia
Pihak ketiga The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Total Berdasarkan komoditi
19. BANK LOANS 2013
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Palm oil Rubber Land plot without buildings Others
(Persero) Tbk Third party
(9.519.732.124) 3.562.980.267.876 (437.500.000.000)
(7.254.802.707) 2.937.245.197.293 (270.999.849.083)
Bagian jangka panjang
3.125.480.267.876
2.666.245.348.210
Tingkat bunga per tahun
9,25% - 9,75%
7,75% - 10,25%
56
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Total Unamortized transaction costs Net Current maturity Long-term portion Interest rate per annum
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG BANK (lanjutan)
19. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebagai berikut:
The Company obtained the following credit facilities from Bank Mandiri :
a.
Tahun 2009, fasilitas kredit investasi (KI), maksimum sebesar Rp 433.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman.
a.
In 2009, investment credit facility (KI), with maximum facility of Rp 433,000 million and payable in quarterly installment start from 2009 until 2016. The facility is used to finance investment on plantation and non-plantation.
b.
Tahun 2010, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan tanaman dan non-tanaman.
b.
In 2010, additional KI facility, with maximum of Rp 300,000 million and payable in quarterly installment start from 2010 until 2015. The facility is used to finance plantation and nonplantation.
c.
Tahun 2011, tambahan fasilitas KI dan treasury line yang terdiri dari KI Tranche A dan B, masing-masing dengan maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2017. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman.
c.
In 2011, additional KI and treasury line facilities which consist of KI Tranche A and B each maximum of Rp 300,000 million, and payable in quarterly installment start from 2011 until 2017. The facility is used to finance investment on plantation and non-plantation.
d.
Tahun 2012, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 900.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2019. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman tahun 2012.
d.
In 2012, additional KI facility with maximum of Rp 900,000 million and payable in quarterly installment start from 2012 until 2019. The facility is used to finance plantation and non-plantation in 2012
e.
Tahun 2013, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 900.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2021. Fasilitasi ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman tahun 2013.
e.
In 2013, additional KI facility with maximum of Rp 900,000 million and payable in quarterly installment start from 2014 until 2021. The facility is used to finance plantation and non-plantation in 2013.
Fasilitas kredit ini dijamin secara cross collateral dan cross default dengan jaminan sebagai berikut (Catatan 10, 11 dan 13): a.
Tanaman belum menghasilkan, bangunan, jalan dan jembatan.
bibitan,
57
These credit facilities are secured by cross collateral and cross default with the following guarantees (Notes 10, 11 and 13): a.
Immature plantation, seedling, buildings, roads and bridges.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG BANK (lanjutan)
19. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
b.
b.
SHGU berikut tanaman kelapa sawit, bangunan dan pabrik kelapa sawit serta aset tetap yang berada di atas kebun-kebun berikut ini: Kebun/ Plantations Sei Mangkei Gunung Monako Bangun Bandar Selamat Silau Dunia Dusun Hulu Tanah Raja Gunung Pamela Membang Muda Pulau Mandi Batang Toru Silau Dunia Bangun Rambutan Ambalutu
SHGU No.
The SHGU of palm oil plantations, buildings and palm oil mills as well as fixed assets that are located on the following plantations: Luas/Size (Hektar/ Hectares )
Lokasi / Location
1, 9 dan/and 10 Desa Sei Mangkei/Sei Mangkei Village, Desa Dusun Hulu/Dusun Ulu, Village dan Desa Dusun Hulu, Simalungun/Dusun Hulu Village, Simalungun 160 Desa Siberau, Deli Serdang/Siberau Village, Deli Serdang 1 Desa Bangun, Simalungun/Bangun Village, Simalungun 17 Desa Bandar Selamat, Asahan/Bandar Selamat Village, Asahan 161 Desa Ujung Negeri Hulu/Ujung Negeri Hulu Village Deli Serdang 1 Desa Limau Manis , Asahan/Limau Manis Village, Asahan 10 Desa Tanah Raja, Serdang Bedagai/ Tanah Raja Village, Serdang Bedagai 162 Desa Jambu, Deli Serdang/Jamb u Village, Deli Serdang 12 Desa Membang Muda, Labuhan Batu/ Memb ang Muda Village. Lab uhan Batu 4 Desa Buntu Pane/Buntu Pane Village 00001,2,3,1 Batang Toru, Tapanuli Selatan/South Tapanuli 2,3,4,5,6,7,8,9 Deli Serdang 02 Desa Bangun, Simalungun/Bangun Village , Simalungun 1 Serdang Bedagai 22,23,24,25,26,27,28 Asahan
Jumlah
Nilai Penjaminan/ Collateral value (dalam jutaan/in million )
4.017 2.323 2.358 3.651
278.256 164.728 186.024 310.041
2.087 836 3.320 2.100 2.624 3.766 4.799 2.875 895 1.349 3.179
61.073 58.248 203.551 87.674 157.761 287.999 270.000 170.000 90.000 94.000 236.000
40.179
2.655.355
Perjanjian tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaaan antara lain untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, memenuhi rasio-rasio tertentu, memindah tangankan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan yang telah dijaminkan kepada Bank Mandiri.
The above agreement contain covenants which among others restrict the right of the Company, to obtain credit or other borrowing facilities from a third party without the prior written consent of Bank Mandiri, to meet certain ratios, transfer the collateral goods, act as a guarantor of debt or use as a collateral the Company’s assets that have been pledged to Bank Mandiri.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh Bank Mandiri.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of Bank Mandiri.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BNI sebagai berikut:
The Company obtained the following credit facilities from BNI:
a.
Tahun 2009, fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 490.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Fasilitas ini digunakan untuk reimbursement biaya investasi rutin (tanaman dan non-tanaman) yang telah dilakukan pada tahun 2008.
a. In 2009, KI facility, with maximum of Rp 490,000 million and payable in quarterly installment start from 2008 until 2014. The facility is used for reimbursement costs of routine investment (plantation and nonplantation) that have been carried out in 2008.
b.
Tahun 2011, fasilitas KI dalam bentuk tambahan modal kerja, maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pengantian pengeluaran rutin (tanaman dan non-tanaman) tahun 2011.
b. In 2011, KI facility in the form of additional working capital with maximum of Rp 300,000 million and payable in quarterly installment start from 2011 until 2016. The facility is used for reimbursement costs of routine investment (plantation and non-plantation) in 2011.
c.
Tahun 2012, fasilitas KI dalam bentuk tambahan modal kerja, maksimum sebesar Rp 400.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan belanja rutin tanaman dan non tanaman tahun 2012.
c. In 2012, KI facility in the form of additional working capital with maximum of Rp 400,000 million and payable in quarterly installment start from 2013 until 2022. The facility is used for costs of routine expenditure for plantation and non plantation in 2012.
58
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG BANK (lanjutan)
19. BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Fasilitas ini dijamin dengan SHGU berikut tanaman kelapa sawit, infrastruktur, sarana dan prasarana, mesin-mesin dan peralatan serta bangunan yang berdiri diatasnya sebagai berikut (Catatan 10 dan 11):
The facility is secured by the SHGU of palm oil plantations, buildings and palm oil mills as well as fixed assets that are located on the following plantations (Notes 10 and 11):
a.
SHGU No. 2, Desa Aek Batu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara seluas 25.594 hektar, dengan nilai penjaminan minimal sebesar Rp 722.000 juta.
a.
SHGU No. 2, Aek Batu Village, Labuhan Batu Regency, North Sumatera, an area of 25,594 hectares, with a minimum collateral value amounting to Rp 722,000 million.
b.
SHGU No. 13/N.3 Aek Nabara, terletak di Kebun Aek Nabara Selatan dan Aek Nabara Utara, Desa N.3 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Huli, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara seluas 11.027 hektar, dengan nilai penjaminan minimal sebesar Rp 990.000 juta.
b.
SHGU No. 13/N.3 Aek Nabara, located on South Aek Nabara and North Aek Nabara estate, N.3 Aek Nabara Village, Bilah Huli Sub-district, Labuhan Batu Regency, North Sumatera, an areal of 11,027 hectares with a minimum collateral value amounting to Rp 990,000 million.
Perjanjian pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk mengajukan fasilitas/pinjaman dan/atau menerima pinjaman, merger, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambil alihan saham perusahaan lain, mengikatkan diri sebagai penjamin menjaminkan harta kekayaan, memberikan pinjaman, memenuhi rasio-rasio tertentu, menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan diluar usaha yang dibiayai dengan kredit berdasarkan perjanjian ini.
The above loan agreement contains covenant which among other restrict the rights of the Company, to obtain facilities or loans, mergers, investment, capital investments or acquisition of shares of another company, act as a guarantor with assets as collateral, provide loans, meet certain ratios, use the Company’s funds for purposes outside of the business financed by the loans under this agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh BNI.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of BNI.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM)
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas tanpa jaminan dari BoTM dalam bentuk Commited 3 Years Revolving Loan sebesar Rp 400.000 juta yang jatuh tempo dalam 3 tahun dengan tingkat bunga berdasarkan biaya pendanaan ditambah marjin yang berlaku untuk pinjaman dalam Rupiah.
On October 9, 2012, the Company obtained loan facility from BoTM without collateral in the form of Committed 3 Years Revolving loan at principal amount of Rp 400,000 million and have a term of 3 years with applicable interest rate at cost of fund for relevan interest period plus applicable margin for loan in Indonesian Rupiah.
Fasilitas ini digunakan untuk memperkuat kebutuhan likuiditas dan pendanaan Perusahaan termasuk tetapi tidak terbatas untuk pembiayaan kembali Wesel Bayar yang jatuh tempo pada bulan September dan Nopember 2012.
The purpose of this facility is to strengthen the liquidity and funding of the Company including but not limited to refinance Medium Term Note which was mature in September and November 2012.
59
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG BANK (lanjutan) The Bank (lanjutan)
of
Tokyo-Mitsubishi
19. BANK LOANS (continued) UFJ
(BoTM)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM) (continued)
Perjanjian ini mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk mengajukan fasilitas/pinjaman dan/atau menerima pinjaman, merger, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambil alihan saham perusahaan lain, mengikatkan diri sebagai penjamin menjaminkan harta kekayaan, memberikan pinjaman, memenuhi rasio-rasio tertentu, menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan diluar usaha yang dibiayai dengan kredit berdasarkan perjanjian ini.
This loan agreement contains covenant which among other restrict the rights of the Company, to obtain facilities or loans, mergers, investment, capital investments or acquisition of shares of another company, act as a guarantor with assets as collateral, provide loans, meet certain ratios, use Company funds for purposes outside of the business financed by the loans under this agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh BoTM.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of BoTM.
20. WESEL BAYAR
20. MEDIUM TERM NOTES
2013
Wesel bayar - konvensional MTN PTPN III Tahun 2013 Tahun 2011 Tahun 2010 Jumlah
2012
300.000.000.000 200.000.000.000
200.000.000.000
55.000.000.000
100.000.000.000
555.000.000.000
300.000.000.000
Medium Term Notes - (MTN) conventional MTN PTPN III Year 2013 Year 2011 Year 2010 Total
Biaya transaksi belum diamortisasi Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun Bagian jangka panjang
(735.000.000)
(382.243.517)
Unamortized transaction costs
554.265.000.000 (200.000.000.000)
299.617.756.483 (45.000.000.000)
Total Current marturity
354.265.000.000
254.617.756.483
Long-term portion
MTN PTPN III Penerbitan 2013
MTN PTPN III Issued in 2013
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan penawaran terbatas MTN PTPN III Tahun 2013 dengan Arranger dan/atau pembeli pertama PT Mandiri Sekuritas dan Bank Mandiri sebagai Agen Pemantau dan Agen Pembayaran.
In 2013, the Company made a private placement of MTN PTPN III in 2013 with the Arranger and/or the first purchaser as PT Mandiri Securities and Bank Mandiri as the Monitoring Agent and the Paying Agent.
MTN PTPN III Tahun 2013 ditawarkan pada bulan Desember 2013 dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000 juta, jangka waktu 2 tahun sampai dengan 23 Desember 2015, dengan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun yang dibayar secara triwulanan. MTN ini merupakan satu paket dan satu kesatuan dengan fasilitas pinjaman KI yang diperoleh dari Bank Mandiri sejumlah Rp 1.200.000 juta yang terdiri dari fasilitas kredit sebesar Rp 900.000 juta (Catatan 19) dan MTN sebesar Rp 300.000 juta.
MTN PTPN III Year 2013 was offered in December 2013 with a principal amount of Rp 300,000 million, a term of 2 years to which will be due by December 23, 2015, with an interest rate of 9.75 % per annum payable quarterly. MTN is an integral part of the KI facility obtained from Bank Mandiri amounted to Rp 1,200,000 million, consists of credit facility amounting Rp 900,000 million (Note 19) and MTN amounting Rp 300,000 million.
60
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. WESEL BAYAR (lanjutan)
20. MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN PTPN III Penerbitan 2013 (lanjutan)
MTN PTPN III Issued in 2013 (continued)
Penerbitan MTN PTPN III Tahun 2013 telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan Menteri BUMN.
MTN PTPN III issuance in 2013 was approved by the Board of Commissioners and the Minister of BUMN.
Dana yang diperoleh dari penerbitan MTN PTPN III tahun 2013 digunakan untuk investasi rutin dan pengembangan tanaman dan non tanaman.
The proceeds from the issuance of MTN PTPN III in 2013 is used for routine investment and development of plantation and non-plantation
Berdasarkan perjanjian Agen Pembayaran, selambatlambatnya satu hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga dan dua hari kerja sebelum tanggal pelunasan pokok, Perusahaan wajib menyetorkan dana untuk pembayaran bunga MTN dan pelunasan pokok MTN, serta pajak atas pembayaran bunga dan pokok tersebut.
Under the agreement with Payment Agent, no later than one business day prior to the date of payment of interest and two working days before the settlement date, the Company shall deposit funds for interest payments and principal repayment MTN, as well as tax on the interest and principal payments.
MTN PTPN III Penerbitan 2011 dan 2010
MTN PTPN III Issued in 2011 and 2010
Perusahaan melakukan penawaran terbatas MTN Konvensional yang didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan telah dinyatakan efektif terdaftar sebagai berikut:
The Company made a private placement (restricted offering) of MTN Conventional, registered at PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) and which was declared effectively registered as follows:
a.
Efektif tanggal 26 Desember 2011, dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta, jangka waktu 3 tahun sampai dengan 27 Desember 2014, tingkat bunga 9,10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan.
a.
Effective on December 26, 2011, at a principal amount of Rp 200,000 million, and have a term of 3 years due on December 27, 2014, with a fixed interest rate at 9.10% per annum. Interest will be paid quarterly.
b.
Efektif tanggal 22 Nopember 2010, dengan rincian sebagai berikut:
b.
Effective on November 22, 2010, details are as follows:
with the
Jumlah pokok sebesar Rp 45.000 juta, dengan jangka waktu 3 tahun sampai dengan 22 Nopember 2013, tingkat bunga sebesar 9,1% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan. Pada tanggal 22 Nopember 2013 Perusahaan telah melunasi MTN ini.
Seri/Series A
The principal amount is Rp 45,000 million, with a term of 3 years which will be due on November 22, 2013, interest rate of 9.1% per annum. Interest will be paid quarterly. On 22 November 2013, the Company has paid this MTN.
Jumlah pokok sebesar Rp 55.000 juta, dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 22 Nopember 2015, tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan.
Seri/Series B
The principal amount is Rp 55,000 million, with a term of 5 years which will be due on November 22, 2015, interest rate of 9.75% per annum. Interest will be paid quarterly.
Atas penerbitan MTN PTPN III tahun 2011 dan 2010, PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Wali Amanat atau Agen Pemantau, PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Arranger, dan KSEI sebagai Agen Pembayar.
PT Bank CIMB Niaga Tbk act as trustee or monitoring agent, PT Mandiri Sekuritas as arranger and KSEI as payment agent on issueance of MTN PTPN III in 2011 and 2010.
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 15 Pebruari 2014, MTN tersebut diatas mendapat peringkat “idAA-” Stable Outlook (double A minus; stable outlook).
Based on the ratings issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) on February 15, 2014, the MTN are rated “idAA-” Stable Outlook (double A minus; stable outlook).
61
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. WESEL BAYAR (lanjutan)
20. MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN PTPN III Penerbitan 2011 dan 2010 (lanjutan)
MTN PTPN III (continued)
MTN tersebut di atas tidak dijamin secara khusus, tetapi dijamin dengan seluruh kekayaan Perusahaan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang MTN ini sesuai dengan ketentuan pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
MTN mentioned above is not specifically guaranteed, but secured by all assets of the Company either movable or immovable goods, both existing and in the future there will be, is guarantee for the MTN holders in accordance with the provisions of Articles 1131 and 1132 Book of the Civil Law.
Perjanjian tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Agen Pemantau, antara lain: menjamin atau membebani dengan cara apapun aset Perusahaan secara khusus; memberikan jaminan perusahaan (corporate quarantee) kecuali untuk kegiatan usaha Perusahaan dan entitas anak, melakukan penggabungan, konsolidasi, dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perusahaan atau Perusahaan diakuisisi pihak lain yang mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan utama Perusahaan dan kemampuan Perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan dokumen transaksi, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia dan/atau berdasarkan keputusan pemegang saham Perusahaan; menjual atau mengalihkan atau memindahtangankan dengan cara apapun aset tetap Perusahaan sebanyak lebih dari 10% dari revenue Perusahaan;
Above agreements include requirements that limit the rights of the Company without the written consent of the Monitoring Agent, among others: warrant or in any way encumber the assets of the Company in particular; provide corporate quarantee except within the business activities of the Company and its subsidiaries, merge, consolidate, with other companies that lead to the dissolution of the Company or the Company being acquired by others having a negative result on the continuity of the Company's principal and the Company's ability to fulfill its obligations under the transaction documents, except those things done in the privatization program by Government of the Republic of Indonesia/or by shareholders of the Company;
Perusahaan juga harus memenuhi kewajibankewajiban antara lain: menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Agen Pemantau dalam hal Perusahaan menerima pinjaman baru dari pihak lain dengan nilai diatas Rp 100.000 juta kecuali sehubungan dengan kegiatan sehari-hari Perusahaan; segera memberitahukan Agen Pemantau setiap terjadi kejadian atau keadaan penting yang dapat dikategorikan sebagai peristiwa/kejadian material terhadap Perusahaan; memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu antara lain:
The Company also must fulfill obligations include:
Issued
in
2011
and 2010
sell or otherwise dispose of or transfer in any way the Company's fixed assets by more than 10 % of the Company 's revenue;
submit written notification to the Monitoring Agent in the event the Company receives a new loan from another party with a value of over Rp 100,000 million except relates to the Company's daily activities; promptly notify monitoring agent any significant events or circumstances occur which can be categorized as events/events material to the Company; meet certain financial ratios among others:
a.
Utang berbunga dengan modal tidak lebih dari 2:1.
a.
Interest-bearing debt to capital ratio of not more than 2:1.
b.
Rasio laba sebelum bunga, pajak dan penyusutan/amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 2,5:1.
b.
The ratio of earnings before interest, taxes and depreciation/amortization and interest expense of not less than 2.5:1.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan.
62
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
21. FINANCE LEASE LIABILITIES
Akun ini merupakan utang sewa pembiayaan dalam rangka pengadaan alat pengangkutan sebagai berikut:
This account represent finance lease liabilities relate to procurement of transportation vehicles as follows:
a.
a. By Due date
Berdasarkan jatuh tempo 2013 Pembayaran minimum sewa tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 dan seterusnya
b.
2012
67.338.100.989 61.348.038.887 49.239.277.182 20.176.709.136 10.864.944.945
43.273.894.387 36.281.260.512 35.940.693.387 23.558.069.182 11.375.847.136 6.488.635.946
Minimum lease payments 2013 2014 2015 2016 2017 2018 and next payment
Jumlah Bunga dan pemeliharaan
208.967.071.139 (63.438.976.410)
156.918.400.550 (54.093.771.250)
Total Interest and maintenance
Nilai kini pembayaran minimum sewa Bagian jatuh tempo satu tahun
145.528.094.729 (40.389.663.137)
102.824.629.300 (23.837.851.045)
Present value minimum payments Current marturity
Bagian jangka panjang
105.138.431.592
78.986.778.255
Berdasarkan lessor
b. 2013
Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Pihak ketiga CV Sempana Karya CV Mutiara Abadi
By lessor
2012
127.651.803.035
86.138.147.258
16.523.864.456 1.352.427.238
15.264.667.042 1.421.815.000
Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun
145.528.094.729 (40.389.663.137)
102.824.629.300 (23.837.851.045)
Bagian jangka panjang
105.138.431.592
78.986.778.255
Manajemen Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli alat pengangkutan melalui sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 4-6 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 6,27% sampai dengan 24,48% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah. 22. UTANG PEMEGANG SAHAM
Long-term portion
Related party Koperasi Karyawan Nusa Tiga Third parties CV Sempana Karya CV Mutiara Abadi Total Current maturity Long-term portion
The management of the Company establish a policy to purchase transportation vehicles through finance lease of 4 to 6 years with effective interest rate per annum at 6.27% to 24.48%. All the liabilities are denominated in Rupiah.
22. SHAREHOLDER LOANS
Utang pemegang saham merupakan utang kepada Pemerintah Republik Indonesia atas program Tree Crops Processing Project (TCPP) yang berasal dari penerusan pinjaman IBRD Loan No. 3000 IND tanggal 2 Desember 1988. Penerusan pinjaman tersebut dilakukan melalui Bank Bumi Daya (Perjanjian No. SLA 449/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989), serta melalui Perjanjian Pembiayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PTP III (Perjanjian No. FA 452/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989) dan PTP IV (Perjanjian No. FA 460/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989).
63
This pertains to a government loan for the program Tree Crops Processing Project (TCPP) which was from the IBRD Loan No. 3000 IND dated December 2, 1988. The sub-loan is made through Bank Bumi Daya (Agreement No. SLA 449/DDI/1989 dated February 23, 1989) and through a financing agreement between the Government of the Republic of Indonesia and PTP III (Agreement No. FA 452/DDI/1989 dated February 23, 1989) and PTP IV (Agreement No. FA 460/DDI/1989 dated February 23, 1989).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG PEMEGANG SAHAM (lanjutan)
22. SHAREHOLDER LOANS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 tanggal 13 Pebruari 2013 tentang penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal saham Perusahaan dan akta No.05 tanggal 8 Mei 2013 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta pinjaman ini telah dikonversi menjadi penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 24).
23. IMBALAN KERJA
Based on the Indonesian Government Regulation No.12 Year 2013 dated February 13, 2013 concerning the increase in the capital of the Republic of Indonesia into the share capital of the Company, and notarial deed No. 05 dated May 8, 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notary in Jakarta this loan was converted as an increase in paid in capital of the Government of Republic of Indonesia (Note 24).
23. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja dalam bentuk program pensiun imbalan pasti, jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan kepada karyawan serta pasangannya dan santunan hari tua, dan imbalan jangka panjang lainnya. Program pensiun imbalan pasti diberikan kepada karyawan Perusahaan yang telah bekerja sebelum tahun 2009.
The Company provides post-employment benefits in the form of defined benefit pension plans, retirees’ medical care benefits to employees and spouses, old-age benefits, and other long-term benefits. Defined benefit pension plans are granted to employees of the Company who have worked before 2009.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiun imbalan pasti ini dikelola oleh DAPENBUN berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep 344/KMK/17/1999 tanggal 23 September 1999 yang terakhir diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-670/KM.10/2012 tanggal 10 Desember 2012.
The Company established a defined benefit pension plan for all permanent employees and is calculated based on basic pension income and the period of employment. Defined benefit pension plan is administered by DAPENBUN based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep 344/KMK/17/1999 dated September 23, 1999, which was last amended by Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-670/KM.10/2012 dated December 10, 2012.
Iuran dana pensiun berjumlah 11,53% dari PhDP (Gaji Pokok) tahun 2012 dimana sebesar 6% ditanggung karyawan dan sisanya ditanggung Perusahaan.
The total pension contribution is 11.53% of PhDP (basic salary) in 2012, 6% of which is the contribution of the employees and the remaining balance is borne by the Company.
Selain program pensiun imbalan pasti tersebut di atas, pada tanggal 1 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program Pensiun dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI untuk mempersiapkan kesejahteraan karyawan setelah pensiun dengan memanfaatkan layanan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh DPLK BNI. Karyawan yang diikutkan pada program pensiun iuran pasti tersebut adalah karyawan yang bekerja di Perusahaan sejak tahun 2009. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, kontribusi karyawan sebesar 6% dari gaji pokoknya, sedangkan kontribusi Perusahaan sebesar 4%. Jumlah kontribusi karyawan yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp 2.719 juta (2012: Rp1.807 juta). Aset dana pensiun dikelola oleh DPLK BNI berdasarkan paket investasi yang telah ditetapkan sesuai pilihan karyawan. Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun dan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan masih dalam proses perpanjangan.
In addition to the defined benefit pension plans mentioned above, on February 1, 2010, the Company signed the Pension Benefit Service Program Agreement with the Financial Institution Pension Fund (DPLK) of BNI to prepare the wellbeing of employees after retirement by making use of the pension plan managed by DPLK of BNI. The employees who are enrolled in this pension plan are the employees who work in the Company since 2009. Under the defined contribution pension plan, the employees will contribute 6% of their basic salaries, while the Company’s share is 4%. Total employees' contributions which had been paid by the Company amounted to Rp 2.719 million (2012: Rp 1,807 million). Pension fund assets managed by DPLK of BNI is based on the investment package that were voted of by the employees. The agreement is valid for three years and until the authorization date of the issuance of the financial statement agreement is still under extention process.
64
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan.
Manajemen believes that the benefits granted to eligible employees in accordance with the provisions stipulated in law No.13/2003
Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas, beban dan mutasi saldo liabilitas untuk program pensiun imbalan pasti, jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan dan santunan hari tua serta imbalan kerja jangka panjang lainnya.
The following table summarizes the liabilities, expenses and movement in liabilities for defined benefit pension plans, retirees’ medical care benefits and retirement benefits, and other longterm employee benefits.
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefit pension plan
2013 Jaminan pemeliharaan kesehatan pensiun/ retiree medical benefits
Santunan hari tua/ Old age benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits
Jumlah/ Total
744.375.129.583 44.662.507.775 36.264.168.801
1.214.243.158.545 72.854.589.513 36.659.672.020
(66.258.000.000)
(114.281.188.098)
(137.667.853.243) (28.155.613.012)
(48.025.645.898)
(137.667.853.243) (256.720.447.008)
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Present Value of Defined Benefit Obligation (PVDBO) Present value of obligation beginning balance Interest cost Current service cost Adjusment from decrease in Medical cost Payment of benefits
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria
1.107.999.731.541 (88.874.729.175)
711.020.618.061 96.607.026.520
1.157.933.953.823 (360.320.975.484)
79.046.754.918 11.570.994.494
3.056.001.058.343 (341.017.683.645)
Present value of obligation ending balance expectations Acrtuarial (gain)/loss
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
1.019.125.002.366
807.627.644.581
797.612.978.339
90.617.749.412
2.714.983.374.698
Present value of defined benefit obligation - ending balance
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Penyesuaian penurunan biaya kesehatan Pembayaran imbalan kerja
1.059.350.322.587 94.176.243.678 20.731.165.276
102.419.166.363 6.145.149.982 18.508.084.471
3.120.387.777.078 217.838.490.948 112.163.090.568
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Wajar Aset Program Nilai wajar aset program awal tahun Imbal hasil ekspektasian dari aset program Pembayaran iuran Pembayaran imbalan kerja
645.502.710.440 68.458.071.159 78.156.002.297 (66.258.000.000)
-
-
-
645.502.710.440 68.458.071.159 78.156.002.297 (66.258.000.000)
Aset program akhir tahun - Ekspektasi Keuntungan/(kerugian) aktuaria pada aset program
725.858.783.896
-
-
-
725.858.783.896
111.106.575.303
-
-
-
111.106.575.303
Nilai wajar aset program akhir periode - Aktual
836.965.359.199
-
-
-
836.965.359.199
Rekonsiliasi Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Nilai Wajar Aset Program Atas Aset dan Liabilitas Yang Diakui Dalam Laporan Posisi Keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Nilai wajar aset program Status pendanaan - Defisit Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui non vested benefit Aset tidak diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Jumlah Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini (dikurangi iuran peserta) Biaya bunga Imbal hasil ekspektasian dari aset program (Keuntungan)/kerugian bersih aktuaria yang diakui Rincian penyesuaian penurunan biaya kesehatan Amortisasi biaya jasa lalu yang diakui non vested benefit Jumlah
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Fair Value of Plan Asset Present value of obligation beginning balance Expected return on plan asset Payment of contributions Payment of benefits Ending balance of Plan Assets Expectations Actuarial (gain)/loss on plan asset Fair Value of Plan Asset - Ending balance
1.019.125.002.366 836.965.359.199
807.627.644.581 -
797.612.978.339 -
90.617.749.412 -
2.714.983.374.698 836.965.359.199
Reconciliation of PVDBO and Fair Value of plan Assets on Assets or Liabilities Recognized in Statement of Financial Position Present value of obligation beginning balance Fair value of plan assets
182.159.643.167
807.627.644.581
797.612.978.339
90.617.749.412
1.878.018.015.499
Funding status - Deficit
(327.756.004.531)
(591.821.626.835)
(511.656.395.384)
-
(1.431.234.026.750)
145.596.361.364
(144.418.511.652) -
-
-
(144.418.511.652) 145.596.361.364
Unrecognized actuarial (gain)/loss Unrecognized past service cost non vested benefit Unrecognized assets
-
71.387.506.094
285.956.582.955
90.617.749.412
447.961.838.461
Liability recognized in statement of financial position
20.731.165.276 94.176.243.678 (68.458.071.159) 31.706.664.502
36.264.168.801 44.662.507.775 31.629.601.531
36.659.672.020 72.854.589.513 56.432.560.527
18.508.084.471 6.145.149.982 11.570.994.494
-
-
(137.667.853.243)
-
112.163.090.568 217.838.490.948 (68.458.071.159) 131.339.821.054 (137.667.853.243)
-
14.314.268.360
-
-
14.314.268.360
Total Expense Recognize in Profit and Loss Current service cost (net of employee contribution) Interest cost Expected return of plan assets Amortization of actuarial (gain) loss - net Adjusment from decrease in Medical cost Amortization of Past service cost non vested benefit
78.156.002.297
126.870.546.467
28.278.968.817
36.224.228.947
269.529.746.528
Total
65
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefit pension plan
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu vested Penyesuaian penurunan biaya kesehatan Pembayaran imbalan kerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
2012 Jaminan pemeliharaan kesehatan pensiun/ retiree medical benefits
Santunan hari tua/ Old age benefits
615.549.842.237 37.034.176.810 12.802.940.273 -
628.181.708.097 41.459.992.734 23.313.421.665 -
1.070.583.510.695 70.658.511.706 30.825.649.605 -
(56.110.000.000)
(113.395.401.850)
(110.122.827.801) (29.538.024.839)
609.276.959.320 450.073.363.267
579.559.720.646 164.815.408.937
1.032.406.819.366 181.836.339.179
1.059.350.322.587
744.375.129.583
1.214.243.158.545
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits
Jumlah/ Total
(110.122.827.801) (272.299.701.690)
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Present Value of Defined Benefit Obligation (PVDBO) Present value of obligation beginning balance Interest cost Current service cost Past service cost vested Adjusment from decrease in medical cost Payment of benefits
81.968.991.383 20.450.174.980
2.303.212.490.715 817.175.286.363
Present value of obligation ending balance expectations Actuarial (gain)/loss
102.419.166.363
3.120.387.777.078
Present value of defined benefit obligation - ending balance
124.030.476.323 8.186.011.437 20.504.941.165 2.503.837.459 (73.256.275.001)
2.438.345.537.352 157.338.692.687 87.446.952.708 2.503.837.459
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Wajar Aset Program Nilai wajar aset program awal tahun Imbal hasil ekspektasian dari aset program Pembayaran iuran Pembayaran imbalan kerja
610.992.203.139 62.130.375.385 17.227.998.946 (56.110.000.000)
-
-
-
610.992.203.139 62.130.375.385 17.227.998.946 (56.110.000.000)
Aset program akhir tahun - Ekspektasi Keuntungan/(kerugian) aktuaria pada aset program
634.240.577.470
-
-
-
634.240.577.470
11.262.132.970
-
-
-
11.262.132.970
Nilai wajar aset program akhir periode - Aktual
645.502.710.440
-
-
-
645.502.710.440
Rekonsiliasi Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Nilai Wajar Aset Program Atas Aset dan Liabilitas Yang Diakui Dalam Laporan Posisi Keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Nilai wajar aset program Status pendanaan - Defisit Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui non vested benefit Aset tidak diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Jumlah Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini (dikurangi iuran peserta) Biaya bunga Imbal hasil ekspektasian dari aset program (Keuntungan)/kerugian bersih aktuaria yang diakui Rincian penyesuaian penurunan biaya kesehatan Biaya jasa lalu - vested Amortisasi biaya jasa lalu yang diakui non vested benefit Pengaruh batasan aset Jumlah
Ending balance of Plan Assets Expectations Actuarial (gain)/loss on plan asset Fair Value of Plan Asset - Ending balance Reconciliation of PVDBO and Fair Value of plan Assets on Assets or Liabilities Recognized in Statement of Financial Position Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
1.059.350.322.587 645.502.710.440
744.375.129.583 -
1.214.243.158.545 -
102.419.166.363 -
413.847.612.147
744.375.129.583
1.214.243.158.545
102.419.166.363
2.474.885.066.638
Funding status - Deficit
(559.443.973.511)
(526.844.201.846)
(928.409.931.395)
-
(2.014.698.106.752)
145.596.361.364
(158.732.780.012) -
-
-
(158.732.780.012) 145.596.361.364
Unrecognized actuarial (gain)/loss Unrecognized past service cost non vested benefit Unrecognized assets
-
58.798.147.725
285.833.227.150
102.419.166.363
447.050.541.238
Liability recognized in statement of financial position
12.802.940.273 37.034.176.810 (62.130.375.385) 4.625.471.380
23.313.421.665 41.459.992.734 23.364.665.053
30.825.649.605 70.658.511.706 49.923.125.773
20.504.941.165 8.186.011.437 20.450.174.980
87.446.952.708 157.338.692.687 (62.130.375.385) 98.363.437.186
-
-
(110.122.827.801) -
2.503.837.459
(110.122.827.801) 2.503.837.459
24.895.785.868
14.314.268.360 -
-
-
14.314.268.360 24.895.785.868
Total Expense Recognize in Profit and Loss Current service cost (net of employee contribution) Interest cost Expected return of plan assets Amortization of actuarial (gain) loss - net Adjusment from decrease in medical cost Past service cost - vested Amortization of past service cost non vested benefit Aset limitation
17.227.998.946
102.452.347.812
41.284.459.283
51.644.965.041
212.609.771.082
Total
66
3.120.387.777.078 645.502.710.440
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Fair Value of Plan Asset Present value of obligation beginning balance Expected return on plan asset Payment of contributions Payment of benefits
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Pension funds manage wealth of all companies includes founders and founding partner. All funds held by the employer for investmentare made on the same portion of investment. Here’s the category of investment:
Dana pensiun mengelola kekayaan untuk seluruh perusahaan selaku pendiri dan mitra pendiri. Setiap dana yang dimiliki oleh pemberi kerja untuk diinvestasikan dilakukan pada porsi investasi yang sama. Berikut jumlah kategori investasi:
2013
2012
Nilai wajar Instrumen ekuitas Deposito berjangka Instrumen utang Kombinasi (reksadana) Properti
274.356.776.533 190.995.653.919 187.229.306.668 135.421.107.818 48.962.514.261
211.596.238.067 147.303.718.422 144.398.956.227 104.442.338.478 37.761.459.246
Fair value equity instruments Time deposit Payable instruments Combination (mutual fund) Property
Jumlah
836.965.359.199
645.502.710.440
Total
Historical information of present value of defined obligation, fair value of plan assets and experience adjustments are as follows:
Informasi historis dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian sebagai berikut: 2013
2012
2011
2010
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar dari aset program
2.714.983.374.698 836.965.359.199
3.120.387.777.078 645.502.710.440
2.438.345.537.352 610.992.203.139
2.172.356.192.684 480.783.854.536
1.809.706.081.391 463.800.750.184
Presented value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
Defisit
3.551.948.733.897
3.765.890.487.518
3.049.337.740.491
2.653.140.047.220
2.273.506.831.575
Deficit
(341.017.683.645)
817.175.286.363
328.631.079.518
222.381.389.477
446.313.398.339
111.106.575.303
11.262.132.970
112.661.424.556
Penyesuaian pada kewajiban program Penyesuaian pada aset program
(1.914.675.169)
1.965.588.829
Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan assets
Manajemen menyimpulkan bahwa aset program pensiun imbalan pasti belum memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that the defined benefit pension program assets did not meet the criteria for recognition as an asset in the consolidated statements of financial positions as of December 31, 2013 and 2012.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh PT Bina Putera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris sebagai berikut:
The calculation of employee benefits was done by PT Bina Putera Jaga Hikmah, an independent actuary. The assumptions used in determining the actuarial valuation are as follows:
Tingkat diskonto per tahun Hasil yang diharapkan dari aset program Kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pensiun normal
Tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri Tingkat kenaikan biaya kesehatan Biaya kesehatan rata-rata per orang
8,89% (2012: 6,00%) 10% 10% (2012: 2,5%) 55 tahun/years (karyawan pelaksana/staffs) 56 tahun/years (karyawan pimpinan/officers) CSO 58 modified 1% 7,5% per tahun/per annum Rp 1.683.847 (2012:Rp 1.675.153)
67
Annual discount rate Expected return on plan assets Increase in average salary per annum Normal pension age
Mortality rate Resignation rate Increase in health care costs Average health care cost per person
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM
24. CAPITAL STOCK
2013 Pemegang saham Persentase pemilikan Modal dasar (lembar) Nominal (Rp) Modal ditempatkan dan disetor (lembar) Modal ditempatkan dan disetor (Rp)
2012
Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia 100% 100% 13.100.000 13.100.000 1.000.000 1.000.000
Shareholder
3.321.298
3.298.110
Percentage of ownership Authorized shares (share) Nominal (Rp) Issued and fully paid shares (share)
3.321.298.000.000
3.298.110.000.000
Issued and paid up capital (Rp)
Berdasarkan Surat Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan No. S-227/MBU/2013 tanggal 9 April 2013, dinyatakan antara lain:
Based on the letter of the Minister of BUMN as the Company's General Meeting of Shareholders No. S-227/MBU/2013 April 9, 2013, stated the following among others:
menetapkan pengeluaran/penempatan saham yang masih dalam simpanan (portepel) sejumlah 23.188 saham atau sebesar Rp 23.188 juta yang seluruhnya diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berasal dari konversi pinjaman Perusahaan menjadi penambahan modal sesuai dengan PP No. 12 Tahun 2013 tentang penambahan penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan dan kapitalisasi cadangan umum Perusahaan;
stipulate the issuance/placement of shares which are still in the deposits (treasury) totaling number of 23,188 shares or Rp 23,188 million all taken by the Government of the Republic of Indonesia, which is derived from the Company's loand converted as an additional paid-in capital in accordance with the PP No. 12 Year 2013 concerning the increase in capital of the Government of the Republic of Indonesia to the share capital of the Company and capitalization of the Company general reserve;
menetapkan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan penambahan penyertaan modal tersebut di atas sehinga modal yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia menjadi sebanyak 3.321.298 saham atau sebesar Rp 3.321.298 juta.
stipulate changes in article 4, paragraph 2 and 3 of the Company's articles of association to conform with the above increase in paid in capital so that the capital owned by the Government of the Republic of Indonesia is becoming to 3,321,298 shares or Rp 3,321,298 million.
Perubahan tersebut telah diaktakan dalam akta No. 05 tanggal 8 Mei 2013 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta dan diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19206 tanggal 20 Mei 2013.
68
These amendments were covered by notarial deed No. 05 dated May 8, 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notary in Jakarta and received and recorded in the database of the Ministry of Legal Administration of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10 19206 dated May 20, 2013.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham No. SK-348/MBU/2012 tanggal 19 September 2012 sebagaimana ditetapkan dalam salinan akta No. 7 tanggal 15 Oktober 2012 dari Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn., notaris di Jakarta, disetujui sebagai berikut:
Based on the Statement of the Minister of BUMN as the General Meeting of Shareholders No. SK-348/MBU/2012 dated September 19, 2012 as set out in the copy of the deed No. 7 dated October 15, 2012 of Nanda Fauz Iwan, SH, MKn., notary in Jakarta, agreed as follow:
peningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.200.000 juta yang terbagi atas 1.200.000 saham menjadi Rp 13.100.000 juta yang terbagi atas 13.100.000 saham; penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam modal Perusahaan sebesar Rp 2.983.110 juta yang berasal dari cadangan umum Perusahaan;
peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 315.000 juta menjadi Rp 3.298.110 juta.
the increase in authorized capital stock from Rp 1,200,000 million divided into 1,200,000 shares to Rp 13,100,000 million, divided into 13,100,000 shares; additional investments of the Goverment of the Republic of Indonesia to the share of the Company amounted to Rp 2,983,110 million sourced from general reserves of the Company; the increase in issued and paid up capital stock from Rp 315,000 million to Rp 3,298,110 million.
Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-54923.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 24 Oktober 2012.
These amendments have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-54923.AH.01.02.Year 2012, dated October 24, 2012.
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value.
Kebijakan pengelolaan modal Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group capital management policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan jumlah besaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
69
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
25. OTHER COMPONENTS OF EQUITY
2013 Tambahan modal disetor
(23.158.388.652)
-
-
(23.158.388.652)
(12.956.141) (2.745.334.768)
(12.956.141) (2.745.334.768)
Additional paid in capital Difference in value of restructuring transactions between entities under common control Difference due to change in equity of subsidiaries Translation adjustment
(25.916.679.561)
(25.916.679.561)
Total
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Selisih kurs penjabaran Jumlah
2012
Additional paid in capital in 2013, represent reclassification on balance of difference in value of restructuring transactions between entities under common control due to prospective adoption of PSAK 38 (Note 2af).
Tambahan modal disetor tahun 2013, merupakan reklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebagai dampak penerapan prospektif PSAK 38 (Catatan 2af).
26. PENJUALAN BERSIH
26. NET SALES
2013
2012
Minyak sawit Karet Inti sawit dan turunannya
4.310.069.966.613 1.039.134.587.874 383.313.385.694
4.340.263.528.667 1.193.692.760.236 429.849.985.435
Palm oil Rubber Palm kernel and its derivatives
Jumlah
5.732.517.940.181
5.963.806.274.338
Total
Details of the customers with the total net sales of more than 10% of the total sales of the Group are as follows:
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan Grup sebagai berikut:
2013
PT Musim Mas PT Nagamas Palmoil Lestari PT Multimas Nabati Asahan PT Wilmar Nabati Indonesia Jumlah
2012
Persentase dari jumlah penjualan/ Percentage of total sales 2013 2012 % %
624.975.909.783 660.119.975.001 520.260.186.577 500.510.285.000
839.899.065.730 561.418.060.000 812.825.362.938 688.568.045.000
10,90 11,51 9,14 8,79
14,16 9,47 13,71 11,61
PT Musim Mas PT Nagamas Palmoil Lestari PT Multimas Nabati Asahan PT Wilmar Nabati Indonesia
2.305.866.356.361
2.902.710.533.668
40,34
48,95
Total
70
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN POKOK PENJUALAN
27. COST OF GOODS SOLD
2013
2012
Bahan langsung Pembelian bahan baku Panen Pemupukan Pengangkutan Pemeliharaan Gaji dan tunjangan
1.385.675.015.646 684.485.363.340 512.741.033.321 215.198.637.730 167.416.171.855 44.617.836.372
1.239.207.855.719 641.325.787.687 423.259.408.815 210.591.901.393 161.603.717.232 39.691.063.152
Direct materials Purchase of raw material Harvest Fertilizer Transportation Maintenance Salary and allowance
Jumlah Pengolahan Penyusutan dan amortisasi Biaya tidak langsung
3.010.134.058.264 345.991.507.609 300.631.592.863 244.998.299.312
2.715.679.733.998 355.530.591.662 266.115.031.411 226.934.565.118
Total Production Depreciation and amortization Indirect cost
Jumlah biaya produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3.901.755.458.048
3.564.259.922.189
Total costs of production Finished goods Beginning of year End of year
Beban pokok penjualan
3.860.175.140.457
153.676.688.069 (195.257.005.660)
3.555.083.255.074
Cost of goods sold
Details of suppliers with the purchases of more than 10% of total purchases of the Group are as follows:
Rincian pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian Grup sebagai berikut:
2013
144.500.020.954 (153.676.688.069)
2012
Persentase dari jumlah pembelian/ Percentage of total purchases 2013 2012 % %
PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Pijar Nusa Pasifik CV Nusa Abadi Jaya
103.970.859.969 142.595.184.139 50.240.138.532 -
146.958.147.938 121.079.879.064 66.873.837.507 39.465.713.284
29,18 21,27 10,28 -
37,61 30,99 17,11 10,10
Jumlah
296.806.182.640
374.377.577.793
60,73
95,81
71
PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Pijar Nusa Pasifik CV Nusa Abadi Jaya Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
2012
Jasa produksi
298.459.887.999
420.568.015.345
Bonus
Imbalan kerja Gaji, upah, honorarium dan
248.011.653.560
195.543.753.061
Employee benefits Wages, salary, remuneration and
tunjangan lainnya Perjalanan
225.808.333.111 76.566.368.730
210.022.861.838 55.533.745.086
other benefits Travel
45.949.648.032 23.957.158.018
44.828.739.649 33.700.574.380
Office supplies and equipment Depreciation and amortization
Pemakaian alat kantor dan inventaris Penyusutan dan amortisasi
Environment, occupational
Amdal, sistem keselamatan dan kesehatan kerja dan mutu produksi
safety and health system and production quality
19.835.580.265
21.144.990.851
Keamanan
15.246.631.835
12.169.942.239
Security
Pendidikan dan pelatihan
11.271.256.980
27.626.760.436
Education and training
Tantiem Tanggung jawab sosial dan
10.729.300.000
20.854.654.406
Management's reward Social and environmental
7.731.003.982
17.837.832.677
7.209.684.147 7.155.579.547
6.189.601.527 9.737.621.299
Electricity Research and development
56.413.299.838
60.859.732.110
Others (below Rp 5 billion each)
1.054.345.386.044
1.136.618.824.904
Total
responsibilities, dues and
lingkungan, iuran dan sumbangan Beban listrik dan penerangan Penelitian dan pengembangan
donations
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Jumlah
29. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
29. MARKETING AND SELLING EXPENSES 2013
2012
Pengangkutan Instalasi pompa Jasa keagenan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
102.777.994.095 26.602.041.949 14.430.605.794
84.539.509.385 24.270.087.233 16.019.580.854
Transportation Pump installation Agency services
1.916.042.566
2.562.896.821
Others (below Rp 5 billion each)
Jumlah
145.726.684.404
127.392.074.293
Total
Beban instalasi pompa sebesar Rp 23.259 juta (2012: Rp 19.040 juta) berasal dari SAN, pihak berelasi (Catatan 36).
Pump installation costs amounted to Rp 23,259 million (2012: Rp 19,040 million) derived from SAN, related parties (Note 36).
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian keagenan dengan KPBN, pihak berelasi dengan pemerintah - BUMN perkebunan, berdasarkan perjanjian ini Perusahaan dikenakan imbalan jasa atas penjualan komoditas yang dilakukan melalui KPBN sebesar 0,25% dari nilai kontrak penjualan. Perjanjian ini telah diperbarui melalui perjanjian kerjasama No. 01/KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012. Beban imbalan jasa sebesar Rp 14.390 juta (2012: Rp 16.020 juta).
On March 1, 2010, the Company signed an agency agreement with KPBN, a government related entity - BUMN plantation, based on this agreement, the Company is charged a service fee on the sale of commodities which is done through KPBN amounting to 0.25% of the total contract sales. The agreement has been updated through agreement No. 01/KPBN/PK/VI/2012 dated June 28, 2012. Charges for services rendered amounted to Rp 14,390 million (2012: Rp 16,020 million).
72
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN KEUANGAN
30. FINANCIAL COST
2013 Beban bunga Bank MTN Sewa pembiayaan Sub-jumlah Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dan aset dalam penyelesaian (Catatan 10 dan 11) Jumlah
2012
253.300.066.091 29.525.416.667 25.152.218.655
152.066.654.362 61.701.527.776 7.411.820.839
307.977.701.413
221.180.002.977
(204.779.630.483)
(156.158.389.601)
103.198.070.930
65.021.613.376
31. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
Interest expense Bank MTN Finance lease Subtotal Portion capitalized to immature plantations and construction in progress (Notes 10 and 11) Total
31. OTHER GAINS AND LOSS - NET
2013
2012
Keuntungan penjualan aset nonproduktif
6.595.295.200
-
Gain on sale of nonproductive assets
Keuntungan penjualan kayu karet
6.527.992.167
9.966.822.951
Income from sale of rubber wood
Keuntungan penjualan cangkang dan fibre
4.329.680.000
5.148.339.614
Gain on sales of fibre and shell
4.125.902.191
7.555.379.130
Contract penalty
Denda pembatalan dan keterlambatan kontrak Kerugian penjualan ternak sapi
(8.234.474.583)
(64.632.044)
Denda pajak
(8.503.199.697)
(845.666.042)
Imbalan jasa penjualan
-
11.531.640.603
Keuntungan atas peningkatan investasi melalui inbreng aset tetap pada KPBN (Catatan 10)
Bersih
Tax penalty Marketing fee Income Gain on the increase in investment through inbreng
-
5.883.297.513
Lain-lain - bersih (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
Loss on sales of livestock cow
fixed assets to KPBN (Note 10) Others (below
(12.861.092.358)
(4.442.389.315)
(8.019.897.080)
34.732.792.410
Rp 5 billion each) Net
Keuntungan penjualan kayu karet kepada PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN), pihak berelasi sebesar Rp 5.427 juta (2012: Rp 6.574 juta).
Income from sale of rubber wood to PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN), a related party was Rp 5,427 million (2012: Rp 6,574 million).
Berdasarkan perjanjian No. 01/KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan berhak menerima bagian imbal jasa sebesar 33% dari realisasi imbal jasa yang telah dibayarkan oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) kepada KPBN atas penjualan komoditasnya melalui KPBN. Pada tanggal 28 Desember 2012, telah ditandatangani kesepakatan pengakhiran perjanjian kerjasama ini.
Based on the agreement No. 01/KPBN/PK/VI/2012 dated June 28, 2012, the Company is entitled of 33% service fee on sale of commodities which is paid by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero) to KPBN on sale of their commodities through KPBN. On December 28, 2012, the termination this agreement was signed.
73
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN a.
32. TAXATION
Pajak Dibayar Dimuka
a.
2013 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan pasal 28A Tahun 2013 Tahun 2012 Jumlah b.
2012
61.955.331.836
27.556.168.003
Value-added tax
165.799.036.605
-
Income tax article 28A Year 2013
81.528.594.166
81.528.594.166
309.282.962.607
109.084.762.169
Utang Pajak
b.
2013
c.
Prepaid Tax
Year 2012 Total
Taxes Payable
2012
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak bumi dan bangunan
1.201.976.481 7.152.677.479 616.867.208 282.380.660 25.758.595
2.408.477.869 9.321.141.105 1.079.100.954 325.241.001 28.956.338.118 -
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Tax on land and building
Jumlah
9.279.660.423
42.090.299.047
Total
Pajak Penghasilan
c.
Tax expense (benefit) of the Group consists of:
Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
2013 Pajak kini - Perusahaan Beban pajak tahun berjalan Pembetulan dan Surat Ketetapan Pajak tahun fiskal lalu Sub-jumlah Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak Sub-jumlah Beban pajak - bersih
Income Tax
2012
55.924.530.000
266.014.857.250
78.340.801.978
-
134.265.331.978
266.014.857.250
99.618.526.719 -
70.270.251.566 4.613.127.315
99.618.526.719
74.883.378.881
233.883.858.697
340.898.236.131
74
Current tax - the Company Current tax expense Submitted revision and Tax Assesment Letter of prior fiscal year Subtotal Deferred tax The Company Subsidiaries Subtotal Tax expense - net
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
32. TAXATION (continued)
Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Income Tax (continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan sebagai berikut:
The following is the reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income of the Company are as follows:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi entitas anak Laba Perusahaan sebelum pajak Perbedaan temporer Cadangan imbalan kerja Sewa pembiayaan Kerugian penurunan nilai investasi saham Beban penyusutan dan biaya tenaga kerja Amortisasi beban tangguhan Bersih Perbedaan tetap Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Bagian laba bersih entitas asosiasi Beban pajak Beban pemeliharaan bangunan karyawan Kerugian penurunan nilai goodwill Beban kesehatan Beban pendidikan Iuran dan sumbangan Lain-lain Bersih Estimasi laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan
2012
601.187.720.762 34.361.983.761
1.164.589.705.077 28.135.274.345
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Loss of subsidiaries
635.549.704.523
1.192.724.979.422
The Company's income before income tax
665.575.921 (2.945.042.501)
(20.872.061.914) 6.550.500.591
643.278.276
-
(390.325.008.885) (3.240.528.235)
(251.237.806.336) 720.961.282
(395.201.725.424)
(264.838.406.377)
(117.525.791.745) 26.885.990.642
23.679.118.732 18.443.503.349
(32.400.424.128)
(30.570.235.414)
(4.888.790.443) 8.503.199.697
(5.464.129.492) -
5.211.806.130
7.175.480.819 7.150.068.469 68.504.874.884 12.461.481.600 13.816.580.920 20.976.112.261
-
61.550.916.674 5.267.180.756 7.645.508.982 23.100.545.188 (16.649.858.247) 223.698.120.852
75
136.172.856.128 1.064.059.429.173
Temporary differences Employee benefits Finance lease Impairment loss of investments in share of stock Depreciation expense and labour cost Amortization of deferred charges Net Permanent differences Employees welfare Depreciation of fixed assets Interest income subject to final tax Equity in net income of associated companies Tax expenses Employees buildings maintenance Impairment loss on goodwill Health expense Education expense Dues and donations Others Net Estimated taxable income for the year of the Company
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
32. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
IncomeTtax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini sebagai berikut:
Calculation of current tax expense and over payment are as follows:
2013 Beban pajak kini Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah Estimasi lebih bayar pajak kini Perusahaan
2012
266.014.857.250
Current tax expense of the Company based on prevailing tax rates
74.115.355 221.649.451.250
67.394.000 347.476.057.416
Less prepaid income tax Income tax Article 22 Article 25
221.723.566.605
347.543.451.416
55.924.530.000
(165.799.036.605)
(81.528.594.166)
Total Estimated current tax over payment of the Company
Beban pajak kini dan utang pajak kini entitas anak adalah nihil pada tahun 2013 dan 2012.
Current tax expense and current taxpayable of subsidiaries are nil in 2013 and 2012
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilities of the Group are as follows:
2013 Perusahaan Piutang Aset tetap Beban tangguhan Investasi dalam saham Sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Jumlah Entitas Anak Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan bersih
2012
1.189.213.442 (483.681.228.215) (5.711.837.264) 160.819.569 901.364.522 111.789.653.844
1.189.213.442 (385.281.880.632) (4.901.705.206) 1.637.625.148 111.623.259.865
(375.352.014.102)
(275.733.487.383)
4.845.395.275 (370.506.618.827)
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anak memiliki akumulasi rugi fiskal sebesar Rp 49.790 juta yang dapat dikompensasi dengan laba kena pajak periode mendatang. Berdasarkan proyeksi manajemen entitas anak, laba kena pajak periode mendatang tidak akan tersedia untuk mengkompensasi rugi fiskal tersebut.
76
4.845.395.275 (270.888.092.108)
The Company Receivables Fixed assets Deferred charges Investments in shares of stock Finance lease Employees benefits liabilities Total Subsidiaries Fixed assets Deferred tax liabilities - net
As of December 31, 2013, the subsidiaries had accumulated fiscal loss amounted to Rp 49,790 million that can be utilized against the taxable income for the next period. Based on the projection conducted by the management of subsidiaries, the taxable income may not available in the next period to compensate such fiscal losses.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
32. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expenses (benefits) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follow:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak Perbedaan tetap Aset pajak tangguhan yang dihapuskan dan penyesuaian
d.
IncomeTtax (continued)
2012
601.187.720.762
1.164.589.705.077
34.361.983.761
28.135.274.345
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Loss before tax of subsidiaries
635.549.704.523
1.192.724.979.422
The Company's income before income tax
158.887.426.000
298.181.244.750
Current tax expense based on prevailing tax rate Tax effects Permanent differences Deferred tax assets write off and adjusment
(4.162.464.562)
34.043.214.032
818.095.281
4.060.650.034
Jumlah beban pajak Perusahaan Pembetulan dan Surat Ketetapan Pajak tahun fiskal lalu Beban pajak entitas anak
155.543.056.719
336.285.108.816
78.340.801.978 -
4.613.127.315
Total tax expense of the Company's Submitted revision and Tax Assesment Letter from prior fiscal year Tax expense of the subsidiaries
Beban pajak - bersih
233.883.858.697
340.898.236.131
Tax expense - net
Administrasi Pajak di Indonesia
d.
Jumlah taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun 2012 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2012, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2013 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan.
77
Taxes Administration in Indonesia The Company’s taxable income of 2012 is in conformity with the amount reported in its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2012. While the Company’s total taxable income in 2013 is on the basis of temporary calculation, because the Company has not yet submitted its Corporate Income Tax Return.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
32. TAXATION (continued)
Administrasi Pajak di Indonesia (lanjutan)
d.
Surat Ketetapan Pajak
in
Indonesia
The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits individual tax returns on the basis of self asessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. e.
Taxes Administration (continued)
e.
Tax Assesment Letter
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak pertambahan nilai (PPN), Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dan SKPKB pajak penghasilan (PPh) badan untuk tahun pajak 2007 masing-masing sebesar Rp 102.462 juta, Rp 12.151 juta dan Rp 31.510 juta. Pada Desember 2013, Perusahaan telah menyetujui sebagian dari SKPKB dan STP tersebut dan melakukan pembayaran sebesar Rp 16.000 juta dan membebankannya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini. Pada tanggal 24 Januari 2014, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB dan STP tersebut ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan, kantor pajak belum memberikan putusan atas permohonan keberatan yang diajukan Perusahaan tersebut.
On October 29, 2013, the Company received underpayment Tax Assement Letter (SKPKB) on value added tax (VAT), Tax Collection Letter (STP) on VAT and SKPKB for corporate income tax for 2007 fiscal year amounting to Rp 102,462 million, Rp 12,151 million and Rp 31,510 million, respectively. On December 2013, the Company has agreed on certain SKPKB and STP and paid an amount of Rp 16,000 million and charged in the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense. On January 24,2014, the Company has submitted objection letter on the SKPKB and STP to the Tax Office. Up to the date of the issuance of the financial statements, the tax office has not responded to all of the objection letters submitted by the Company.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh (SKPKB PPh pasal 21, pasal 23, PPh badan dan PPN untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 10.110 juta, Rp 6.670 juta, Rp 88.094 juta dan Rp 69.011 juta. Pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan telah menyetujui sebagian dari SKPKB tersebut dan melakukan pembayaran sebesar Rp 16.959 juta dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini dan keuntungan dan kerugian lain-lain bersih masing-masing sebesar Rp 16.538 juta dan Rp 421 juta. Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangani, kantor pajak belum memberikan putusan atas permohonan keberatan yang diajukan Perusahaan tersebut.
On October 11, 2013, the Company received underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) for income tax article 21, article 23, corporate income tax and VAT for 2008 fiscal year amounting to Rp 10,110 million, Rp 6,670 million, Rp 88,094 million and Rp 69,011 million, respectively. On October 28, 2013, the Company has agreed on certain SKPKB and paid an amount of Rp 16,959 million and charge to the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense and other gains and loss - net amounted to Rp 16,538 million and Rp 421 million, respectively. On December 19, 2013, the Company has submitted objection letter for SKPKB and STP to the Tax Office. Up to the date of the issuance of the financial statements, the tax office has not responded to all the objection letters submitted by the Company.
78
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
32. TAXATION (continued)
Surat Ketetapan Pajak(lanjutan)
e.
Tax Assesment Letter (continued)
Pada tanggal 24 April 2013, Perusahaan memperoleh Surat Himbauan dari Kantor Pajak mengenai kurang bayar PPh pasal 21 dan badan tahun pajak 2011 masing-masing sebesar Rp 6.493 juta dan Rp 57.554 juta. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas Surat Himbauan tersebut sebesar Rp 52.810 juta dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini dan keuntungan dan kerugian lain-lain bersih masing-masing sebesar Rp 45.803 juta dan Rp 7.007 juta. Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan telah menyampaikan pembetulan SPT tahun pajak 2011.
On April 24, 2013, the Company received Letter from tax office regarding income under payment of income tax article 21 and corporate income tax for its 2011 fiscal year amounting to Rp 6,493 million and Rp 57,554 million, respectively.The Company has made payment at the amount of Rp 52,810 million and charge to the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense and other gains and loss - net amounted to Rp 45,803 million and Rp 7,007 million, respectively. On December 23, 2013, the Company has submitted revision SPT for the year 2011.
Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan memperoleh STP atas perpajakan tahun pajak 2011 sebesar Rp 1.076 juta yang telah dibayar seluruhnya dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih.
On March 25, 2013, the Company received STP for the fiscal year 2011 tax amounting to Rp 1,076 million which has been fully paid and charged to the consolidated statement of comprehensive incomea as other gains and loss - net.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan menyampaikan surat pernyataan komitmen pembayaran kepada Kantor Pelayanan Pajak agar dilakukan penjadwalan pembayaran atas SKPKB PPh pasal 25/29 tahun 2007, SKPKB PPN Tahun 2007, STP PPN Tahun 2007, STP PPh pasal 25/29 tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 15.510 juta, Rp 102.462 juta, Rp 12.150 juta dan Rp 10.177 juta. Perusahaan akan melakukan angsuran pembayaran mulai Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 dan akan diperhitungkan setelah menerima surat keputusan atas pengajuan keberatan atau banding.
On December 19, 2013, the Company sent a payment commitment letter to Tax Office in order to payment scheduling on SKPKKBfor income tax article 25/29 in 2007, SKPKB on VAT in 2007, STP on VAT in 2007, STP for income tax article 25/29 in 2011, amounting to Rp 15,510 million, Rp 102 462 million, Rp 12,150 million and Rp 10,177 million, respectively. The Company will pay an installment from January 2014 until December 2014 and will be calculated after receiving the decision letter on the objection or appeal.
33. LABA BERSIH PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE 2013
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar - dasar Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2012
369.665.244.527
824.496.751.630
3.312.404
3.298.110
Net income for the year attributable to owners of the parent entity Weighted-average number of shares outstanding - basic
249.991
Basic earnings per share attributable to owners of the parent entity
111.600
79
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PENGGUNAAN LABA
34. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 26 April 2013 dan 31 Mei 2012, telah ditetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Laba tahun/ Income in 2012 Dividen Cadangan umum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Based on the resolution of RUPS on April 26, 2013 and May 31, 2012, has been determined the use of net income in 2012 and 2011 are as follows:
Laba tahun/ Income in 2011
296.818.830.587 527.677.921.043
504.165.759.728 693.227.919.625
-
63.020.719.966
Dividend General reserve Partnership and Community Development Program
Berdasarkan Surat Menteri BUMN No.S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013, Menteri BUMN mengubah keputusan RUPS mengenai dividen tahun buku 2012 menjadi Rp 311.818 juta atau senilai 37,32% dari laba tahun buku 2012. Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan telah melakukan pembayaran tambahan setoran dividen sebesar Rp 15.000 juta.
Based on the Letter No. S-756/MBU/2013 dated December 20, 2013 from the Minister of BUMN, that they changed the resolution of RUPS about the dividend for the year 2012 to Rp 311,818 milion or 37.32% of net income in 2012. Based on that letter, the Company paid the additional dividend amounted to Rp 15,000 million.
Berdasarkan Surat Menteri BUMN No.S-749/MBU/2012 tanggal 26 Desember 2012, Menteri BUMN mengubah keputusan RUPS mengenai dividen tahun buku 2011 menjadi Rp 534.166 juta atau senilai 42,38% dari laba tahun buku 2011. Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran dividen sebesar Rp 30.000 juta.
Based on the Letter No.S-749/MBU/2012 dated December 26, 2012 from the Minister of BUMN, that they changed the resolution of RUPS about the dividend for the year 2011 to Rp 534,166 milion or 42.38% of net income in 2011. Based on that letter, the Company paid the additional dividend amounted to Rp 30,000 million.
35. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
35. NON-CONTROLLING INTERESTS
2013
2012
Saldo awal KNP atas aset bersih entitas anak Perubahan ekuitas ESW KNP atas rugi komprehensif entitas anak: IKN ESW Akuisisi bagian KNP JIC
(219.929) (2.361.162.533) -
Jumlah
(2.238.010.068)
123.372.394 -
80
6.249.786.904 276.365.112
(258.237) (805.024.447) (5.597.496.938) 123.372.394
Beginning balance of NCI in net assets of subsidiaries Changes in ESW equity NCI on total comprehensif loss of subsidiaries: IKN ESW NCI acquisition in JIC Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SALDO DAN BERELASI
TRANSAKSI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-PIHAK
Saldo aset dan liabilitas serta transaksi Grup dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
2013 Aset Kas dan setara kas Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham Jumlah Persentase jumlah aset pihak berelasi terhadap jumlah aset konsolidasian Liabilitas Utang usaha Pihak berelasi Pihak berelasi dengan pemerintah Utang kontraktor Utang lain-lain Tantiem kepada dewan komisaris dan direksi (Catatan 17) Utang bank (Catatan 19) Utang sewa pembiayaan (Catatan 21) Utang pemegang saham Jumlah
1.357.268.820.465 20.889.035.515 5.286.238.329 140.795.825.150
1.520.129.622.322
1.524.239.919.459
13,80%
Total
Liabilities Trade payables Related parties Government related entities Contractor payables Other payables
2.371.418.706 8.170.407.836 36.113.194.887 24.213.704.822
4.623.640.171 8.542.107.430 70.799.995.361 39.401.025.566
10.729.300.000 3.163.742.989.713 127.651.803.035 -
23.765.754.000 2.538.245.197.293 86.138.147.258 23.187.540.323
Management's reward (Note 17) Bank loans (Note 19) Financial lease liabilities (Note 21) Shareholder loans
3.372.992.818.999
2.794.703.407.402
Total
27.430.811.693
Beban sewa
3.977.455.049
Persentase jumlah pembelian pupuk pihak berelasi terhadap pembelian pupuk
5,61%
Persentase jumlah beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi
Assets Cas and cash equivalents Other receivables Due from a related parties Investments in shares of stock
Percentage of the related parties assets to the total consolidated assets
14,93%
Pembelian pupuk
Persentase beban pemasaran dan penjualan pihak berelasi terhadap jumlah beban pemasaran dan penjualan
AND
Below are the balances of assets and liabilities, and transactions between the Group with the related parties:
1.347.733.421.601 24.114.022.801 2.597.562.327 145.684.615.593
54,30%
Beban pemasaran dan penjualan (Catatan 29)
TRANSACTIONS
2012
Persentase jumlah liabilitas pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
Persentase jumlah beban sewa pihak berelasi terhadap beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi
36. RELATED ENTITIES BALANCES
Percentage of related parties liabilities to total consolidated liabilities
50,98% -
Fertilizer purchase
53.931.301.456
Rent expenses
-
0,08%
1,15%
37.689.830.407
25,86%
0,08%
81
33.829.306.574
Percentage of fertilizer purchase from related party to total purchases
Percentage of related parties rent expense to total cost of good sold and general and administrative expense Marketing and selling expenses (Note 29)
26,56%
Percentage of related parties marketing and selling expenses to total marketing and selling expenses
1,15%
Percentage of related parties to total cost of good sold and general and administrative expenses
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-PIHAK
36. RELATED ENTITIES TRANSACTIONS BALANCES (continued)
AND
Program imbalan kerja
Employee benefit plan
Grup menyelenggarakan pendanaan untuk program pensiun imbalan pasti pada karyawannya yang dikelola oleh DAPENBUN. Jumlah pembayaran iuran tahun berjalan yang dilakukan Grup sejumlah Rp 66.870 juta (2012: Rp 9.687 juta), nilai wajar aset program yang dikelola oleh DAPENBUN diungkap di Catatan 23.
The Group funding its defined pension benefit program for its employees, the plan asset is managed by DAPENBUN. Total current year contribution made by the Group amounting to Rp 66,870 million (2012: Rp 9,687 million), fair value of the plan asset managed by DAPENBUN is disclosed in Note 23.
Perusahaan memberikan remunerasi kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dalam bentuk gaji, tunjangan dan tantiem sejumlah Rp 30.969 juta (2012: Rp 39.248 juta).
The Company provided remuneration to the Board of Commissioners and Directors in the form of salaries, allowances and bonuses amounting to Rp 30,969 million (2012: Rp 39,248 million).
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Details of the nature of relationship and type of significant transactions with related parties are as follows:
Pihak berelasi/ Related parties PT Perkebunan Mitra Ogan SAN TMN PT Bio Industri Nusantara Koperasi Karyawan Nusa Tiga
DAPENBUN
KPBN
Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Pusat Penelitian Karet
Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia Bank Mandiri
BNI
Sifat hubungan istimewa/ Nature of relationship
Investasi/Investment Piutang dividen/Dividend receivable Investasi dan instalasi pompa/ Investment and pump installation Investasi dan penjualan kayu karet/ Investment and sale of rubber wood Investasi/Investment
Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Karyawan kunci/ Key employee
Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Perusahaan dibawah perkebunan/Company BUMN plantation Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Pemegang saham/ Shareholder
BUMN under
Sewa peralatan pengangkutan dan pengadaan beras karyawan/ Rental transportation vehicles and procurement of rice for employee Pengelola program pensiun imbalan pasti/Management of defined benefit pension plan Investasi dan jasa keagenan/ Investment and other agency services
BUMN under
Penelitian kelapa sawit/ Palm oil research
BUMN under
Penelitian karet/ Rubber research
BUMN under
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
82
Transaksi/Transactions
Utang pemegang saham/ Shareholder loan Penempatan giro, deposito berjangka dan fasilitas kredit investasi/Placement of current accounts, time deposit and investment credit facility Penempatan giro, deposito berjangka dan fasilitas kredit investasi/Placement of current accounts, time deposits and investment credit facility
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties PT Bank Rakyat (Persero) Tbk
Indonesia
PT Bank Agroniaga Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Mega Eltra
PT Sang Hyang Seri (Persero) PT Karakatau Enginering
PT Amarta Karya (Persero)
WIKA-WIP KSO
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Kereta (Persero)
Api
Indonesia
PT Berdikari (Persero)
PT Asuransi Jasa Tania
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-PIHAK
36. RELATED ENTITIES TRANSACTIONS BALANCES (continued)
Sifat hubungan istimewa/ Nature of relationship Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/Controlled by the PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Daerah/Controlled by the Local Government Dikendalikan oleh PT Pupuk Pusri (Persero)/Controlled by the PT Pupuk Pusri (Persero) Lembaga dibawah BUMN Pertanian /Institution under BUMN Agriculture Dikendalikan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/Controlled by the PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Controlled by the PT Wijaya Karya(Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Perusahaan dibawah BUMN perkebunan /Company under BUMN plantation
83
AND
Transaksi/Transactions Penempatan deposito berjangka/ Placement of time deposit
Penempatan giro dan deposito berjangka/Placement of current account and time deposit Penempatan deposito berjangka/ placement of time deposit Pembelian pupuk/ Purchase fertilizer Pembelian benih padi// Purchase of paddy seeds Pembangunan pabrik kelapa sawit/ Construction ofpalm oil factory Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit/ Construction of biomass energypower plant Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit//Construction of biomass energypower plant Pembangunan titi (jalan) panen kebun/ Development of road harvest Pengangkutan minyak kelapa sawit/ Transportation of crude palm oil Pengadaan bibit sapi/ Procurement of cows Klaim asuransi/ insurance claim
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2013 in the consolidated statements of financial position:
Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013: 2013 Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pihak berelasi Tersedia untuk dijual: Investasi dalam saham Jumlah
Financial Assets
1.476.285.474.034 13.453.863.112
1.476.285.474.034 13.453.863.112
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.326
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.326
20.890.000.000
20.890.000.000
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables Related parties Third parties Due from a related party Available for sale: Investments in shares of stock
1.548.261.824.351
1.548.261.824.351
Total
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain: Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang bank Wesel bayar Utang lain-lain pihak ketiga jangka panjang Jumlah
Financial Liabilities
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
15.316.754.015
15.316.754.015
Other financial liabilities: Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Finance lease obligation Bank loans Medium term notes Other payables third parties noncurrent
5.262.392.534.780
5.262.392.534.780
Total
84
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:
Aset keuangan
Financial assets
Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan piutang lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year) such as cash and cash equivalents, trade receivables third parties and other receivables represent their carrying amounts as these approximate their fair values.
Nilai wajar dari aset keuangan yang memiliki kuotasi harga di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The fair value of financial assets that have quoted market prices are determined by reference to current quoted market prices last published on December 31, 2013.
Nilai tercatat piutang pihak berelasi mendekati nilai wajarnya karena tidak terjadi perubahan tingkat bunga signifikan sejak timbulnya piutang tersebut.
The carrying amounts of due from a related party approximate its carrying value because there is no significant changes in prevailing interest rates since the initial recognition of these receivables.
Aset keuangan tersedia untuk dijual seperti investasi dalam saham yang tidak memiliki harga kuotasi dipasar aktif nilai wajarnya tidak dapat ditentukan.
Financial assets a vailable-for-sale such as investments in shares of stock that have no active quoted market price the fair value can not be readily determined.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities such as trade payables, contractor payables, other payables, and accrued expenses represent their carrying amounts as these approximates their fair values largely due to their short-term nature.
Nilai wajar utang bank diperkirakan mendekati nilai tercatat karena perubahan tingkat suku bunga dinilai secara berkala.
The fair values of bank loans approximate their carrying amount due to their interest rates are frequently repriced.
Nilai wajar dari wesel bayar ditentukan dengan menggunakan tingkat suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diobservasi untuk instrumen yang mempunyai jangka waktu, risiko kredit dan jatuh tempo yang sejenis.
The fair values of medium term notes are determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Sesuai tujuan implementasi manajemen risiko di Grup yakni meminimalkan pengaruh atau dampak yang merugikan dari suatu kemungkinan risiko bagi Grup melalui identifikasi, pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pengendalian risiko dengan metode mitigasi yang efektif, dan guna menciptakan tata kelola Perusahaan yang baik. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dikelola secara kehati-hatian dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
Align with the objectives of implementing risk management in the Group which is to minimizing any adverse effect or impact of a possible risk for the Group through the identification, measurement, monitoring, evaluation and risk management with an effective mitigation method, and also in order to create a good corporate governance. The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, commodity price risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
85
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Pasar
Market Risk
a.
a.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan wesel bayar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relate primarily to bank loans, and medium-term notes.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman baru.
To minimize interest rate risk, the Group manage interest cost through a mix of fixedrate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessment among interest rate offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan management.
Tabel dibawah ini merangkum eksposur risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2013:
The table below summarizes the exposure to interest rate risks as of December 31, 2013
2013 Periode Jatuh Tempo/Maturity Period Rata-rata Suku Bunga/ Average Interest Rate Aset Bunga tetap: Piutang pihak berelasi Bunga mengambang: Kas dan setara kas Rupiah Dolar AS Tanpa bunga Kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ Due In The 2nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ Due In The 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ Due In The 4th Year
Jatuh Tempo Pada tahun lke 5 dan selanjutnya/ Due In The 5th and next Year The 5th and 6th Year
Jumlah/ Total
853.654.480
-
-
-
-
853.654.480
5.819.150.326
7.634.712.786
-
-
-
13.453.863.112
20.778.917.981 10.920.902.078
-
-
-
-
20.778.917.981 10.920.902.078
Assets Fixed interest rate: Due from a related party Floating interest rate: Cash and cash equivalents Rupiah US Dollar No interest Cash Trade receivable third parties Other receivables related parties Third parties
1.517.139.549.239
10.232.275.112
-
-
-
1.527.371.824.351
Total assets
9,1 - 9,8%
200.000.000.000
354.265.000.000
554.265.000.000
Liabilities Fixed interest rate: Medium term notes
40.389.663.137
44.245.372.665
38.009.089.388
14.559.177.235
8.324.792.304
145.528.094.729
7,75 - 10,25%
437.500.000.000
514.974.826.072
907.361.620.644
381.770.149.524
1.321.373.671.636
3.562.980.267.876
8%
4,5%-11,5% 0,1%
Jumlah Aset Liabilitas Bunga tetap: Wesel bayar Utang sewa pembiayaan Bunga mengambang: Utang bank Tanpa bunga Utang lain-lain pihak ketiga
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Due In One Year
3.335.104.820
2.597.562.326
1.451.172.273.475 24.259.546.079
-
-
-
5.932.667.146
-
-
-
1.451.172.273.475 24.259.546.079
Finance lease liabilities Floating interest rate: Bank loans No interest Other payables third party
-
15.316.754.015
-
-
-
15.316.754.015
Jumlah Liabilitas
677.889.663.137
928.801.952.752
945.370.710.032
396.329.326.759
1.329.698.463.940
4.278.090.116.620
Total Liabilities
Jumlah Aset (Liabilitas)
839.249.886.102
(918.569.677.640)
(945.370.710.032)
(396.329.326.759)
(1.329.698.463.940)
(2.750.718.292.269)
Total Assets (Liabilities)
86
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
a.
The following table shows the sensitivity analisys to the possibility of changes in interest rates, with all of the other variables are deemed constant in which the Company and subsidiaries are exposed at the end of the reporting period that would affect profit and loss and equity (through the impact on liabilities at a floating rate based on the rate of JIBOR for liabilities denominated in Rupiah).
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas untuk suku bunga, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, dimana grup terekspos pada akhir periode pelaporan yang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi dan ekuitas (melalui dampak atas utang dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga JIBOR untuk utang dalam Rupiah).
Kenaikan/penurunan basis poin: Rupiah Kenaikan/penurunan pada laba _komprehensif konsolidasian: Rupiah b.
c.
Increase/decrease in basis points: Rupiah
50
13.396.875.000
Risiko Harga Komoditas
Interest Rate Risk (continued)
b.
Increase/decrease the consolidated comprehensive income:: Rupiah Commodity Price Risk
Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk minyak sawit dan karet, dimana marjin laba atas penjualan produk minyak sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Group are affected by commodity price risk which is influenced by several factors, including weather, government policies, the level of demand and market supply and global economic environment. The impact mainly arise from the sale of palm oil and rubber products, where the profit margin on sales of pam oil and rubber products are affected by fluctuations in the international market price.
Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
At present, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
Risiko Nilai Tukar
c.
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Eksposur Grup terhadap risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan kas dan setara kas.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Group’ s exposures to the foreign exchange risk relate primarily to cash and cash equivalents.
Selain kas dan setara kas, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi penjualan. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang asing selain mata uang fungsional.
In addition to cash and cash equivalents, the Group has foreign currency exposure arising from sales transactions. The exposure arises from transactions conducted in foreign currencies other than in the functional currency.
87
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Nilai Tukar(lanjutan)
c.
Foreign Exchange Risk(continued) The financial assets of the Group which are denominated in foreign currency as of December 31, 2013 are as follows:
Posisi aset dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
2013 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga
AS/US $ AS/US $
1.990.282 70.500
Jumlah
24.259.546.079 859.324.500
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties
25.118.870.579
Total
Pada Tanggal 31 Desember 2013, jika rupiah melemah 5,5% terhadap AS$ dengan seluruh variabel tetap, maka jumlah kas dan setara kas untuk tahun berjalan lebih rendah masingmasing sebesar Rp 1.036 juta. Sebaliknya, jika rupiah menguat 5,5% terhadap AS$ dengan seluruh variabel tetap, maka jumlah kas dan setara kas untuk tahun berjalan lebih tinggi masing-masing sebesar Rp 1.036 juta.
As of December 31, 2013, if the rupiah is weakened 5.5% against the US$ with all variables deemed fixed, the amount of cash and cash equivalents for the year will be lower by Rp 1,036 million. Conversely, if the rupiahs strengthened 5.5% against the US$ with all variables deemed fixed, the amount of cash and cash equivalents for the year will be higher by Rp 1,036 million.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang AS$, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Grup:
The following table demonstrates the sensitivity reflecting possible changes in the exchange rate of the US$ with all other variables deemed fixed, to the consolidated statements of comprehensive income of the Group:
Perubahan dalam nilai tukar AS$: Dampak terhadap laba komprehensif _konsolidasian: Rupiah d.
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Changes in US$ exchange rate: Impact to the consolidated comprehensive income:_ RupiahHH
5,5%
1.036.153.411
Risiko Kredit
d.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup melakukan kajian berdasarkan analisa kualitatif dengan menggunakan pedoman yang telah ditetapkan dengan memperhatikan rating pelanggan untuk menghindari terjadinya risiko kredit. Selain itu, Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet.
88
Credit Risk Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counter parties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group conduct a research based on qualitative analysis using the determined guidelines by taking into account the customers’ ratings to a void credit risk. Furthermore, the Group manage and control the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
d.
Credit Risk (continued) The exposures of the consolidated statements of financial position related to credit risk as of December 31, 2013 are as follows:
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut: 2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pihak berelasi Tersedia untuk dijual: Investasi dalam saham Jumlah
e.
Jumlah Bruto/ Gross Amount
Jumlah Neto/ Net Amount
1.476.285.474.034 18.868.336.274
1.476.285.474.034 13.453.863.112
24.114.022.801 15.677.755.847 2.597.562.327
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.327
21.533.278.276
20.890.000.000
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables Related parties Third parties Due from a related party Available-for-sale: Investments in shares of stock
1.559.076.429.559
1.548.261.824.352
Total
Risiko Likuiditas
e.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi arus kas Grup tidak cukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Kebutuhan likuiditas Grup terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi tanaman dan non tanaman.
Liquidity needs of the Group primarily arise from the need to finance investment in plantation and non-plantation.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan setarakas yang dianggap cukup untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga secara berkala mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas, termasuk profil pinjaman yang akan jatuh tempo dan terus melakukan penelaahan kondisi dipasar keuangan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group operations and to mitigate the effects of fluctiation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding resources.
Grup memantau likuiditasnya dengan menganalisis liabilitas yang akan jatuh tempo dan sumber pendanaan.
The Group monitor their liquidity by analyzing the maturity profile of their liabilities funding resources.
89
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
e.
The table below analyzes Group financial liabilities at December 31, 2013 grouped based on the remaining period at the date to the contractual maturity date.
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 yang di kelompokan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Sampai 1 Tahun/ Due in 1 Year
1-2 Tahun/ 1-2 Years
Liquidity Risk (continued)
2013 Periode Jatuh Tempo/Maturity Period 2-3 Tahun/ 3-5 Tahun/ 2-3 Years 3-5 Years
Diatas 5 tahun/ More Than 5 Years
Liabilitas keuangan lain-lain: Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang bank Wesel bayar
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
-
-
-
-
24.213.704.822 58.000.643.567 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 40.389.663.137 437.500.000.000 200.000.000.000
15.316.754.015 44.245.372.665 514.974.826.072 354.265.000.000
38.009.089.388 907.361.620.644 -
22.883.969.539 381.770.149.524 -
1.321.373.671.636 -
Other financial liabilities: Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Finance lease obligation Bank loans Medium-term notes
Jumlah Liabilitas Keuangan
5.262.392.534.780
1.662.192.081.297
928.801.952.752
945.370.710.032
404.654.119.063
1.321.373.671.636
Total Financial Liabilities
39. INFORMASI SEGMEN
39. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi dua segmen usaha yang terdiri atas produk kelapa sawit dan karet.
The Group classifies its business activities into two business segments, consisting of oil palm products and rubber.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan Grup dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments.
90
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
39. SEGMENT INFORMATION (continued) Karet/ Rubber
2013 Kelapa sawit/ Palm oil
Jumlah/ Total
a. Laba Usaha Segmen Pendapatan Usaha Penjualan eksternal Hasil segmen
a. Segment Results 1.039.134.587.874
4.693.383.352.307
5.732.517.940.181
Revenues External sales
68.750.540.273
603.520.189.903
672.270.730.176
Segment results
Lain-lain bersih
(75.971.799.857)
Bagian laba bersih entitas asosiasi tidak dapat dialokasikan
4.888.790.443
Equity in net income of associated companies unallocated
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
601.187.720.762 (233.883.858.697)
Income before tax Income tax expense
Laba bersih tahun berjalan Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Pengeluaran modal tidak dapat dialokasikan
367.303.862.065
348.108.450.308
757.337.190.657
Jumlah Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
66.455.867.978
212.329.606.930
Jumlah b.
346.045.954.275 1.451.491.595.240
Total
278.785.474.908 116.591.501.188
Depreciation and amortization Depreciation and amortization which cannot allocated
395.376.976.096
Total
1.105.445.640.965
b. Segment Assets and Liabilities 1.929.337.748.709
5.250.722.820.898
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas segmen tidak dapat dialokasikan
5.346.357.896
295.279.088.184
Jumlah liabilitas
7.180.060.569.607 3.836.508.344.438
Segment assets Assets which cannot be allocated
11.016.568.914.045
Total assets
300.625.446.080
Segment liabilities
5.910.835.451.620
Liabilities which cannot be allocated
6.211.460.897.700
Total liabilities
Informasi Geografis Penjualan bersih Indonesia Negara-negara asing Jumlah penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Net income for the year Other segment information Capital expenditures Capital expenditures which cannot allocated
Aset dan Liabilitas Segmen Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
c.
Others - net
c. Geographical Information
352.165.265.564 686.969.322.310
4.622.465.671.032 70.917.681.275
4.974.630.936.596 757.887.003.585
Net sales Indonesia Foreign countries
1.039.134.587.874
4.693.383.352.307
5.732.517.940.181
Total sales per consolidated statements of comprehensive income
91
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
39. SEGMENT INFORMATION (continued) Karet/ Rubber
2012 Kelapa sawit/ Palm oil
Jumlah/ Total
a. Laba Usaha Segmen Pendapatan Usaha Penjualan eksternal Hasil segmen
a. Segment Results 1.193.692.760.236
4.770.113.514.102
5.963.806.274.338
Revenues External sales
158.450.873.045
986.261.247.022
1.144.712.120.067
Segment results
14.413.455.518
Others - net
5.464.129.492
Equity in net income of associated companies unallocated
Lain-lain bersih Bagian laba bersih entitas asosiasi tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
1.164.589.705.077 (340.898.236.131)
Laba bersih tahun berjalan Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Pengeluaran modal tidak dapat dialokasikan
823.691.468.946
418.100.898.764
919.259.247.571
259.430.221.524
Jumlah Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
64.027.764.870
219.381.516.927
Jumlah b.
2.388.713.469.854
4.686.065.002.735
13.870.145.868
96.663.904.778
Jumlah liabilitas
Total
283.409.281.797 34.261.471.409
Depreciation and amortization Depreciation and amortization which cannot allocated
317.670.753.206
Total
7.074.778.472.589 3.134.148.780.312
Segment assets Assest which cannot be allocated
10.208.927.252.901
Total assets
110.534.050.646
Segment liabilities
5.371.957.757.711
Liabilities which cannot be allocated
5.482.491.808.357
Total liabilities
Informasi Geografis Penjualan bersih Indonesia Negara-negara asing Jumlah penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Other segment information Capital expenditures Capital expenditures which cannot allocated
b. Segment Assets and Liabilities
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas segmen tidak dapat dialokasikan
Net income for the year
1.596.790.367.859
Aset dan Liabilitas Segmen Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
c.
1.337.360.146.335
Income before tax Income tax expense
c. Geographical Information
676.523.304.320 517.169.455.916
4.683.528.693.811 86.584.820.291
5.360.051.998.131 603.754.276.207
Net sales Indonesia Foreign countries
1.193.692.760.236
4.770.113.514.102
5.963.806.274.338
Total sales per consolidated statements of comprehensive income
Seluruh aset produktif dan aset berwujud Grup berada di Indonesia.
92
All of the productive assets and tangible assets Group’s are located in Indonesia.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. IKATAN DAN KONTINJENSI a.
40. COMMITMENT AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen penjualan dan pengiriman sebagai berikut:
b.
1.551 65 7.324
As of December 31, 2013, the Company had sales and delivery commitments as follows:
2013 Harga rata-rata/ton/ Average price/ton
Ton/ Tons Karet Ekspor Lokal Minyak sawit Lokal
a.
AS/US $ Rp Rp
Pengiriman/ Delivery
2.564 22.818.201
2014 2014
8.979.810
2014
Rubber Export Local Palm oil Local
Pada tahun 2013, Perusahaan belum dapat menyediakan areal pengganti kawasan hutan seperti yang telah dipersyaratkan dalam surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 238/Menhut-VII/1984 tanggal 21 Juni 1984, sehingga Perusahaan belum memperoleh Surat Keputusan izin pelepasan areal hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan SHGU atas bidang tanah seluas ± 8.635 hektar yang terletak di Desa Aek Batu, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (Kebun Sei Meranti SK HGUNo. 53/HGU/DA/88), dan atas bidang tanah seluas ± 1.329 hektar terletak di Desa Ujung Gading, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Kebun Bukit Tujuh SK HGU No. 54/HGU/DA/88).
b. In 2013, the Company has not been able yet to provide substitute for the related forest area as required in the letter of the Minister of Forestry No. 238/Menhut-VII/1984 dated June 21, 1984.The Company has not been able to obtain SHGU (occupational right for business use) certificates for the two plots of land, approximately 8,635 hectares, located at Aek Batu Village, Labuhan Batu Regency, North Sumatera (Sei Meranti plantation SK HGU No. 53/HGU/DA/88) and approximately 1,329 hectares located at Ujung Gading Village, South Tapanuli Regency, North Sumatera (Bukit Tujuh plantation SK HGU No. 54/HGU/DA/88).
Untuk mencegah potensi hilangnya hak atas pengelolaan kedua areal tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan surat kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai penyelesaian areal pengganti kawasan hutan. Saat ini Departemen Kehutanan Republik Indonesia sedang menunggu Fatwa dari Mahkamah Agung Republik Indonesia atas penyelesaian areal pengganti Kawasan Hutan sebagai kompensasi kawasan hutan yang telah dimanfaatkan/digunakan sebagai usaha perkebunan.
To prevent the possibility of losing the cultivating rights in the two plots of land mentioned above, the Company has submitted a letter to the Supreme Court of the Republic of Indonesia on the solution of substituting the forest area. At present, the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia is waiting for the instruction from Supreme Court of the Republic of Indonesia about the resolution of plotted area as substitute for the forest area to give compensation for the forest area that has been cultivated for plantation.
Perusahaan juga telah mengajukan surat permohonan pelepasan kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia sesuai Surat Direksi No. 3.09/X/1126/2009 tanggal 13 Nopember 2009. Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum memperoleh izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
The Company also filed a letter of request for the release of forest area to the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia in its Letter No. 3.09/X/1126/2009 dated November 13, 2009. As of the date of approval of the issuance of its financial statements, the Company has not yet obtained a discharge permit of the forest area from the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia.
93
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
Pada tanggal 16 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) selanjutnya disebut PTPN I untuk pengelolaan kebun karet dan kelapa sawit serta pabrik karet yang terdapat di Kebun Karang Inong dan Kebun Julok Rayeuk Selatan, Kabupaten Aceh Timur, milik PTPN I dengan luas areal masing-masing sebesar 4.470 hektar dan 4.633 hektar untuk jangka waktu 25 tahun mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan perjanjian ini, PTPN I menyerahkan pengelolaan atas aset KSO kepada Perusahaan untuk dibangun dan dikembangkan dalam rangka kerja sama operasi, bangun, kelola dan alih (B.O.T). Perusahaan menyetujui untuk mendanai seluruh biaya yang diperlukan untuk pengelolaan kebun tersebut. Selanjutnya KSO beroperasi dibawah manajemen, pengawasan, pengendalian dan tanggung jawab Perusahaan.
c.
AND
CONTINGENCIES
On October 16, 2009, the Company entered into a Joint Operation (KSO) with PT Perkebunan Nusantara I (Persero) here in after referred to the PTPN I for the management of rubber and palm oil plantations, and rubber factories located in Karang Inong Plantation and South Julok Rayeuk Plantation, East Aceh District, which are owned by PTPN I with area of 4,470 hectares and 4,633 hectares, respectively, for a period of 25 years beginning on January 1, 2010. Under this agreement, PTPN I handed over the management of KSO assets to the Company to be built and developed within the framework of joint operation - build, operate and transfer (B.O.T). The Company agreed to fund the entire cost necessary to manage the plantation. Furthermore, KSO operates under the management, supervision, control and responsibility of the Company.
Bagi hasil atas KSO ini akan dilaksanakan dengan pembagian sebagai berikut:
The distribution of the joint operation result will be implemented as follows:
a.
c.
b.
d.
40. COMMITMENT (continued)
Sepuluh (10) tahun pertama setelah Realisasi Payback Period tercapai, Perusahaan memperoleh sebesar 75% sedangkan PTPN I sebesar 25%. Selanjutnya untuk masa sisa KSO, Perusahaan memperoleh sebesar 60% dan PTPN I sebesar 40%.
d.
For the first ten (10) years after Payback Period Realization is achieved, the Company’s share is 75% while the PTPN I share is 25%. Furthermore, for the remaining period of the KSO, the Company’s share will be 60% and PTPN I will be 40%.
Kerja sama operasi tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam Suratnya No. S-706/MBU/2009 tanggal 30 September 2009.
The above Joint Operation was approved by the Minister of BUMN, in his Letter No. S-706/MBU/2009 dated September 30, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanaman belum menghasilkan dan aset tetap yang berhubungan dengan kerja sama operasi disajikan pada masing-masing akun terkait.
As of December 31, 2013 and 2012, immature plantation and fixed assets related to joint operation are present in related account.
Pada tanggal 22 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan WIKA-WIP, KSO (Kerja Sama Operasi/Joint Operation antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya Insan Pertiwi), untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLBTS) berkekuatan 2 x 3,5 MW dengan sarana pendukung di Kawasan Industri Nusantara Sei Mangkei sebesar Rp 91.405 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan proyek selama 14 bulan sampai dengan 21 Agustus 2011. Pada tanggal 20 Agustus 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai 30 September 2011. Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan WIKA-WIP belum melakukan serah terima proyek ini.
94
d.
On June 22, 2010, the Company entered into an agreement with WIKA-WIP, a joint operation (KSO between PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and PT Wijaya Karya Insan Pertiwi) for the construction of Palm Biomass Power Plant (PLBTS) measuring 2 x 3.5 MW with supporting facilities in the Sei Mangkei Industrial Area amounting to Rp 91,405 million (including value added tax). The duration of the project is for 14 months to August 21, 2011.On August 20, 2011, the agreement was extended until 30 September 2011. As of the reporting date, the Company and WIKA-WIP has not been handed over this project.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) e.
40. COMMITMENT (continued)
Pada tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Ferostal Indonesia (FI) untuk mendirikan usaha patungan dengan nama PT Sinergi Oleo Nusantara (SON) untuk mengembangkan kawasan industry hilir minyak kelapa sawit dan oleo-chemical terintegrasi yang akan dibangun dengan kapasitas kelayakan maksimum di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Malingas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal tersebut Perusahaan, FI dan Oleovest Pte. Ltd. (Oleovest) menandatangani Akta Aksesi Terhadap Perjanjian Usaha Patungan, sehingga hak dan kewajiban FI berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan beralih kepada Oleovest.
e.
AND
CONTINGENCIES
On December 23, 2011, the Company has made and entered the agreement with PT Ferostal Indonesia (FI) to establish a joint venture under the name of PT Sinergi Oleo Nusantara (SON) for integrated palm oil downstream industrial zone and oleo-chemical industrial complex to be constructed in phases up to the maximum feasible capacity at Sei Mangkei Industrial Zone, Bosar Malingas Sub district, Simalungun Regency, North Sumatera Indonesia. On the date, FI and Oleovest Pte. Ltd. (Oleovest) has made and entered the deed of accession of Joint Venture Agreement, so the FI as the rights and obligations arising under the Joint Venture Agreement to switch to Oleovest.
SON didirikan berdasarkan akta No. 60 tanggal 25 Januari 2012 dari H. Warman, S.H., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-06126.AH.01.01.Tahun 2012, dengan modal dasar sebesar Rp 70.000 juta atau setara dengan AS$ 8 juta, modal ditempatkan dan disetor oleh Oleovest Pte Ltd sebesar AS$ 2,8 juta (Rp 25.200 juta) dan Perusahaan sebesar AS$ 1,2 juta (Rp 10.800 juta).
SON was established based on notarial deed No. 60 dated January 25, 2012 of H. Warman, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decission Letter No. AHU-016126.AH.01.01.Year 2012, the authorized capital of Rp 70,000 million or equivalent of US$ 8 million, subscribed and paid up by Oleovest Pte Ltd amounting to US$ 2.8 million (Rp 25,200 million) and the Company amounting to US$ 1.2 million (Rp 10,800 million).
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum melakukan setoran modal pada SON.
As of the date of approval of the issuance of its financial statement, the Company has not paid up the subscribed investment in SON.
Pada tanggal 26 Maret 2013, Oleovest melakukan tuntutan kepada Perusahaan di Badan Abitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan register kasus No. 512/III/ARB-BANI/2013. Dalam tuntutannya, Oleovest menuntut Perusahaan untuk:
On March 26, 2013, Oleovest made claims to the Company at Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) under the case register No. 512/III/ARB-BANI/2013. In its claims, Oleovest claims the Company:
mengembalikan modal disetor Oleovest pada PT SON sebesar AS$ 2.800.000; mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Oleovest sebesar AS$ 1.005.000; mengganti potensi kehilangan keuntungan Oleovest sebesar AS$ 80.633.870; membayar semua kerugian yang timbul sejak tanggal penghentian perjanjian joint venture; membayar biaya arbitrase.
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, proses persidangan di BANI telah memasuki tahap pemanggilan sidang ke 7.
95
to refund Oleovest paid in capital at PT SON amounted to US$ 2,800,000; to compensate Oleovest’s expenses amounting to US$ 1,005,000; to compensate Oleovest’s opportunity loss amounted to US$ 80,633,877; to pay all the losses incurred as of the date of termination of the joint venture agreement; to pay the arbitration cost.
As of the date of approval for the issuance of this financial statement, the conference proces th in the BANI has entered the 7 of conference call.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
f.
40. COMMITMENT (continued)
Pada tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Krakatau Engineering untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 Ton TBS/Jam di Hapesong, Tapanuli Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp 78.680 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 18 bulan atau sampai dengan tanggal 11 Januari 2013.
f.
h.
Pada tanggal 18 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Amerta Karya (Persero) dan PT Tahete Putratunggal untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit berkekuatan 2,5 MW berikut sarana pendukung di PKS Rambutan sebesar Rp 46.076 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 14 bulan atau sampai dengan tanggal 26 Juni 2012.
CONTINGENCIES
On July 22, 2011, the Company entered into an agreement with PT Krakatau Engineering (KE) to establish of Palm Oil Industry with the capacity of 30 Tons TBS/ hour in Hapesong, South Tapanuli with investment amount of Rp 78,680 million (including value added tax). The term of work is for 18 months or until January 11, 2013.
This agreement has been amended several times, most recently at October16, 2013. This agreement has been extended until February 28, 2014
Perjanjian ini telah beberapa kali diamandemen terakhir pada tanggal 16 Oktober 2013, Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014. g.
AND
g.
On May 18, 2011, the Company entered into an agreement with PT Amerta Karya (Persero) and PT Tahete Putratunggal for the construction of biomass energy power plan it with capacity of 2.5 MW and its facility support at Rambutan Palm Oil factory amounting to Rp 46,076 million (including value added tax). The term of work is 14 months or until June 26, 2012.
Pada tanggal 21 Maret 2013, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Juni 2013.
On March 21, 2013, this Agreement has been extended until June 7, 2013.
Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan PT Tahete Putratunggal belum melakukan serah terima proyek ini.
As of the reporting date, the Company and PT Tahete Putratunggal has not been handed over this project.
Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan nama PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang menjalankan usaha dalam industri gula, pengolahan gula ke dalam bentuk lain, industri hilir, dan menjalankan usaha-usaha bidang perdagangan impor dan ekspor. Modal dasar IGG berjumlah Rp 90.000 juta terbagi atas 90.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 22.500 saham dengan nilai sebesar Rp 22.500 juta dengan komposisi sebagai berikut: Perusahaan sebesar 13.500 saham, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar 6.750 saham dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) sebesar 2.250 saham.
96
h.
On December 3, 2012, the Company signed an agreement with PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) together to establish a corporation named PT Industri Gula Glenmore (IGG) to carry business in the sugar industry, processing sugar into another form, downstream industries, and running import and export trading. Authorized capital IGG amounted to Rp 90,000 million consists of 90,000 shares, with par value per share of Rp 1 million, issued and fully paid capital of 22,500 shares with a value of Rp 22,500 million, which consist of: the Company of 13,500 shares, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) of 6,750 shares and PT PerkebunanNusantara XI (Persero) of 2,250 shares.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
40. COMMITMENT (continued)
Pada tanggal 5 Maret 2013, Perusahaan dan PT Unilever Oleochemical Indonesia (Unilever) melakukan perjanjian pengikatan penyerahan tanah HGU yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, tanah tersebut sedang dalam proses perubahan hak dari HGU menjadi Hak Pengelolaan (HPL). Perjanjian pengikatan ini dibuat sebelum pendatanganan perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL. Perusahaan menyerahkan penggunaan sebagian tanah atau seluas 27 hektar kepada Unilever untuk pembangunan pabrik dan Unilever berhak memohonkan HGB di atas tanah HPL tersebut. Imbalan pemanfaatan tanah sebesar Rp 550.000 per meter persegi. Untuk tahap I, Unilever mengambil 4 bidang dari sebagian tanah HPL atau seluas 19 hektar dengan imbalan seluruhnya sebesar Rp 98.571 juta, Unilever telah membayar sebesar Rp 14.786 juta dan sisanya sebesar Rp 83.785 juta akan dibayar setelah penandatanganan perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL dengan jangka waktu penggunaan selama 70 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian.
97
CONTINGENCIES
In 2013, the Company has paid to the IGG amounting to Rp13,500 million and then sell the shares to PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) amounting to Rp 13,702 million. This disposal was approved by the Minister of BUMN as General Meeting of Shareholders.
Pada tahun 2013, Perusahaan telah menyetor ke IGG sebesar Rp 13.500 juta dan kemudian melepas saham tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar Rp 13.702 juta. Pelepasan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham. i.
AND
i.
On March 5, 2013, the Company and PT Unilever Indonesia Oleochemical (Unilever) enter into binding treaty to handover land with status of rights to cultivate (HGU) located in Special Economic Zone Sei Mangkei, the land is in the process rights alteration from HGU to land management rights (HPL). This binding treaty is made before the signing of the handover agreement of the land use of a portion of HPL. The Company handed the use of part of land or an area of 27 hectars to Unilever for the construction of its plant and Unilever is entitled invoking for right to use of building (HGB) a the land of HPL. Exchange for land utilization amounted to Rp 550,000 per square meter. For Phase I, Unilever took 4 fields of some of the land area of HPL or 19 hectares with exchange totaling Rp 98,571 million, Unilever has paid Rp 14,786 million and the remaining amounted Rp 83,785 million will be paid after signing the handover agreement of the land use portion of HPL with the usage period 70 years from the date of the agreement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. AKTIVITAS NON-KAS
41. NON-CASH ACTIIVITIES
Aktivitas investasi dan pendanaan yang mempengeruhi arus kas sebagai berikut:
Non-cash investing and financing activities are as follows:
tidak
2013 Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi cadangan umum Reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui: Kapitalisasi beban bunga Aset lain-lain Utang kontraktor Penambahan aset tetap melalui: Kapitalisasi beban bunga Utang kontraktor Sewa pembiayaan Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi: Tanaman menghasilkan Aset tetap Penambahan investasi melalui inbreng
2012
23.187.540.323
-
459.677
2.983.110.000.000
511.219.515.767
440.540.416.735
189.635.574.224 43.508.874.517 90.022.837.094
156.158.369.603 49.201.176.457 88.322.691.316
15.144.056.559 237.890.686.362 77.941.992.802
317.174.347.434 108.777.514.500
9.257.072.620 965.680.995
5.169.060.226 24.680.486
-
5.883.297.513
42. INFORMASI TAMBAHAN
Additions of paid in capital through capitalization of Government loan Additions of paid in capital through capitalization of general reserve Reclassification of immature plantations to mature plantations Additions of immature plantations through: Capitalization of interest expense Other assets Contractor payables Additions of fixed assets through: Capitalization of interest expense Contractor payables Leased obligation Additions of other assets through reclassification of: Mature plantations Fixed assets Addition of investment in share of stock trough inbreng
42. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Informasi tambahan pada halaman 99 sampai dengan 103, adalah informasi keuangan Perusahaan (entitas induk saja) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang menyajikan investasi Perusahaan pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode konsolidasian serta investasi Perusahaan pada entitas asosiasi berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode ekuitas.
98
The supplementary information on pages 99 to 103 represents financial information of the Company (parent entity only) as of and for the years ended 31 December 2013 and 2012, which presents the Company’s investments in subsidiaries under the cost method, as opposed to the consolidation method and investments in associates under the cost method, as opposed to equity method.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK ENTITAS SAJA Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY ONLY For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi
CURRENT ASSETS 1.454.138.126.456
1.773.611.449.243
736.814.762
70.564.368.072 1.187.351.965
Related parties Third parties
62.841.168.809
39.609.709.811
Other receivab les Related parties
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
Cash and cash equivalents Trade receivab les
Third parties net of allowance for impairment
sebesar Rp 4.756.853.769 Persediaan
10.920.902.078 251.038.368.482
12.140.351.269 303.695.415.580
loss of Rp 4,756,853,769 Inventories
Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya
307.103.363.092 26.208.251.963
108.328.845.720 17.628.239.230
Prepaid taxes Other current assets
2.112.986.995.642
2.326.765.730.890
Total Current Assets
77.792.509.426
36.262.977.389
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham -
NONCURRENT ASSETS
setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 643.278.276 (2012: Rp Nihil) Tanaman perkebunan
Investments in shares of stock - net of allowance for decline in value 211.853.700.959
212.496.979.234
Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 786.067.697.191 (2012: Rp 639.127.137.836) Tanaman belum menghasilkan
3.177.350.764.884 2.445.357.978.883
2.838.159.983.772 2.146.598.407.162
Pembibitan sapi Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Rp 786,067,697,191 (2012: Rp 639,127,137.836) Immature plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation of
2.895.473.686.844
2.531.079.547.268
Biaya tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 52.021.616.613 (2012: Rp 46.696.962.345)
of Rp 643,278,276 (2012: Rp Nil) Plantations Mature plantations net of accumulated depreciation of
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar iRp 1.059.125.040.504 (2012: Rp 882.722.690.891)
Due from a related party
Rp 1,059,125,040,504 (2012: Rp 882,722,690,891) Deferred charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 52,021,616,613 (2012: Rp 46,696,962,345)
72.182.159.735
77.305.360.703
14.847.606.343 28.625.492.636
32.724.411.873
Cow b reeding Other assets - net
8.923.483.899.710
7.874.627.667.401
Total Noncurrent Assets
11.036.470.895.352
10.201.393.398.291
TOTAL ASSETS
99
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
2.149.163.700 182.093.776.688
4.583.235.831 218.693.646.332
Trade payables Related party Third parties
Utang kontraktor Pihak berelasi Pihak ketiga
84.713.731 386.419.374.129
472.151.474.523
Contractor payables Related party Third parties
9.201.646.683
42.056.221.539
Taxes payable Other payables
Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar
24.317.883.622 36.378.531.958 344.873.374.997
39.401.025.566 32.271.515.105 463.775.019.801
Related parties Third parties Accrued expenses
Uang muka penjualan Utang jangka panjang jatuh tempo
116.474.849.934
102.335.940.747
Sales advance Long-term liab ilities - net of
satu tahun Utang bank Sewa pembiayaan
437.500.000.000 40.389.663.137
270.999.849.083 23.837.851.045
current maturities of Bank loans Finance lease
Wesel bayar
200.000.000.000
45.000.000.000
Medium term notes
1.779.882.978.579
1.715.105.779.572
Utang pajak Utang lain-lain
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
NONCURRENT LIABILITIES Long-term liab ilities - net of
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank
Total Current Liab ilities
current maturities Bank loans
3.125.480.267.876
2.666.245.348.210
sewa pembiayaan Wesel bayar Utang pemegang saham
105.138.431.592 354.265.000.000 -
78.986.778.255 254.617.756.483 23.187.540.323
Finance lease Medium term notes Shareholder loans
Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan
447.158.615.376 375.352.014.102
446.468.885.357 275.733.487.383
Employees benefits liab ilities Deferred tax liab ilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.407.394.328.946
3.745.239.796.011
Total Noncurrent Liab ilities
Jumlah Liabilitas
6.187.277.307.525
5.460.345.575.583
Total Liab ilities EQUITY Capital stock -
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 13.100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.321.298 saham (2012: 3.298.110 saham) Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Rp 1,000,000 par value Authorized - 13,100,00 shares
3.321.298.000.000 (22.894.979.681)
3.298.110.000.000 (22.894.979.681)
Issued and fully paid 3,321,298 shares (2012: 3,298,110 shares) Other components of equity Retained earnings Appropriated
1.142.299.461.447
629.622.000.081
408.491.106.061
836.210.802.308
4.849.193.587.827
4.741.047.822.708
Total Equity
11.036.470.895.352
10.201.393.398.291
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
100
Unappropriated
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENJUALAN BERSIH
5.708.476.623.601
5.946.518.723.390
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.847.034.773.042
3.542.073.732.508
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
1.861.441.850.559
2.404.444.990.882
GROSS PROFIT
(1.037.388.536.338) (145.148.490.303) (13.755.559.017) 38.362.543.725 (5.559.899.210)
(1.117.632.986.778) (126.546.938.683) (5.603.733.174) 36.907.529.696 9.902.502.621 34.986.204.917
Beban umum dan administrasi Beban pemasaran dan penjualan Kerugian penurunan nilai aset Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Pendapatan dividen Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan
697.951.909.416 35.907.075.594 (103.198.070.930)
1.236.457.569.481 32.651.338.512 (65.021.613.377)
General and administrative expenses Marketing and sales expenses Impairment loss on assets Gain on foreign exchange - net Dividend income Others gain and loss - net INCOME FROM OPERATIONS Financial income Financial cost
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
630.660.914.080
1.204.087.294.616
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
134.265.331.978 99.618.526.719
266.014.857.250 70.270.251.566
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
233.883.858.697
336.285.108.816
Total Income Tax Expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
396.777.055.383
867.802.185.800
NET INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
396.777.055.383
867.802.185.800
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
119.785
263.121
BASIC EARNINGS PER SHARE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
101
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings
Komponen ekuitas lainnya/ Other components of equity
Modal saham/ Capital stock Saldo per 1 Januari 2012
315.000.000.000
(22.894.979.681)
Ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya/ Appropriated
penggunaannya/ Unappropriated
2.949.504.080.456
1.228.823.015.827
4.470.432.116.602
Jumlah/Total
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Dividen Program Kemitraan dan Bina lingkungan Cadangan umum Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum Saldo per 31 Desember 2012
Total comprehensive income -
-
-
867.802.185.800
867.802.185.800
-
-
-
(534.165.759.728)
(534.165.759.728)
Dividend Partnership and Community
-
-
-
(63.020.719.966)
(63.020.719.966)
Development Program
-
-
663.227.919.625
(663.227.919.625)
2.983.110.000.000
-
3.298.110.000.000
(22.894.979.681)
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
Dividen
-
-
Cadangan umum Penambahan modal saham
(2.983.110.000.000)
-
Saldo per 31 Desember 2013
General reserve Addition capital stock through
-
629.622.000.081
836.210.802.308
4.741.047.822.708
Balance as of December 31, 2012
-
396.777.055.383
396.777.055.383
Total comprehensive income for the year
-
(311.818.830.587)
(311.818.830.587)
512.677.921.043
(512.677.921.043)
capitalization of general reserve
Dividend
-
General reserve Addition capital stock through
-
23.187.540.323
government loan Addition capital stock through
-
-
408.491.106.061
4.849.193.587.827
capitalization of 23.187.540.323
-
459.677
-
-
melalui kapitalisasi cadangan umum
for the year
-
melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah Penambahan modal saham
Balance as of January 1, 2012
capitalization of general
3.321.298.000.000
(22.894.979.681)
(459.677) 1.142.299.461.447
102
reserve Balance as of December 31, 2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CASH FLOWS PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan
2012
5.758.671.919.882
6.086.256.041.505
(5.220.344.178.981)
(5.027.015.548.128) 1.059.240.493.377
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers, directors and employees Cash generated from operations
Kas yang dihasilkan dari operasi
538.327.740.901
Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
(306.504.001.681) (329.020.706.703)
(220.256.031.975) (415.660.957.874)
(97.196.967.483)
423.323.503.528
33.056.528.130 (489.711.056.311) (235.964.196.691) (14.847.606.343) (50.000.895.543)
33.557.538.234 (501.107.995.973) (307.572.830.246) (52.809.759.187)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Interests received Additions in immature plantations Acquisition of fixed assets Addition of cow b reeding Increase in other assets
(201.453.300) -
(292.969.354) (17.908.022.487) 1.008.925.380
Increase in deferred charges for landrights addition investments in shares of stock Dividends received from associated companies
(757.668.680.058)
(845.125.113.633)
Net Cash Used in Investing Activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Net Cash Provided by (Used in)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penambahan tanaman belum menghasilkan Perolehan aset tetap Penambahan pembibitan sapi Penambahan aset lain-lain Penambahan biaya tangguhan hak atas tanah Penambahan investasi dalam saham Penerimaan dividen entitas asosiasi Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran kepada) dari pihak berelasi
Finance charges paid Income tax paid
(68.515.276)
28.189.018.085
Operating Activities
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from (payment to) related parties
Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Penerimaan wesel bayar
897.750.000.000 (272.000.000.000) 299.265.000.000
1.496.250.000.000 (300.312.585.529) -
Proceeds from b ank loans Payments of b ank loans Proceeds from medium term notes
Pembayaran wesel bayar Pembayaran dividen Pembayaran Program Kemitraan dan
(45.000.000.000) (311.818.830.587)
(400.000.000.000) (534.165.759.728)
Payment medium term notes Dividends paid
Bina Lingkungan Pembayaran utang sewa pembiayaan
(34.510.556.166)
(63.020.719.966) (5.952.885.200)
Payments of Partnership and Community Payment of finance lease ob ligations
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
533.617.097.971
220.987.067.662
Net Cash Provided by Financing Activities
1.775.226.783
11.852.876.933
Net Effects of Foreign Exchange Rate Changes
Dampak Perubahan Kurs PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(319.473.322.787)
(188.961.665.510)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.773.611.449.243
1.962.573.114.753
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.454.138.126.456
1.773.611.449.243
103
BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR