KATA PENGANTAR
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015 didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep.101/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 serta Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan. Dalam Penyusunan RKAP 2015 ini digunakan asumsi kenaikan upah 10%, kenaikan harga barang bahan 3% dari realisasi harga barang bahan semester I 2014, harga jual komoditi pokok yaitu gula Rp. 7.900/kg dan karet USD 1,95 /kg dengan kurs nilai tukar rupiah Rp. 11.900/USD. Dengan asumsi tersebut di atas untuk tahun buku 2015 PT. Perkebunan Nusantara IX menganggarkan laba sebelum pajak Rp. 6,89 milyar dan laba setelah pajak Rp. 5,17 milyar. Dalam struktur biaya terdapat beban bunga Rp. 76,84 milyar. Berdasarkan perolehan laba dan posisi keuangan, kinerja perusahaan yang dinilai berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep.100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan mendapatkan nilai A (Sehat). Dalam realisasinya RKAP ini akan dilaksanakan dengan azas kehati-hatian agar sasaran yang ditetapkan dapat dicapai.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)
i
DAFTAR ISI RKAP 2015 Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN 1.
Gambaran Umum
1
2.
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
1
3.
Organisasi dan Manajemen
2
4.
Wilayah Kerja
3
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014 1.
Gambaran Umum
5
2.
Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2014 dengan Realisasi Tahun 2014
7
3.
Pencapaian Kinerja
8
4.
Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014
18
RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2015 1.
Analisa Pasar
19
2.
Asumsi-asumsi Penyusunan RKAP Tahun 2015
21
3.
Sasaran Usaha
21
4.
Strategi Usaha
22
5.
Kebijakan
23
6.
Program Kegiatan
30
ANGGARAN PERUSAHAAN 1.
Anggaran Pendapatan Usaha
52
2.
Anggaran Beban Pokok Penjualan dan Beban Usaha
55
3.
Anggaran Pendapatan dan Biaya Non Usaha
57
4.
Anggaran Pengadaan Bahan / Barang
58
5.
Anggaran Teknik & Teknologi
58
6.
Anggaran Penelitian dan Pengembangan
59
7.
Anggaran Pengembangan SDM
59
8.
Anggaran Pelestarian Lingkungan
60
9.
Anggaran Investasi Tanaman dan Non Tanaman
60
10. Daftar Skala Prioritas Kegiatan
ii
61
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015 1.
Posisi Keuangan
62
2.
Laba / (Rugi)
63
3.
Arus Kas
63
4.
Sumber dan Penggunaan Dana
64
5.
Rasio Keuangan
64
6.
Biaya Produksi
65
7.
Harga Pokok Produksi dan FOB
67
8.
Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan
68
9.
Tingkat Kesehatan Perusahaan
68
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN 1.
Penyaluran Program Kemitraan
69
2.
Penyaluran Program Bina Lingkungan
69
3.
Bentuk Pembinaan
70
KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN 1.
Ketahanan Energi
71
2.
Ketahanan Pangan
71
KAJIAN MANAJEMEN RESIKO 1.
Divisi Tanaman Semusim
73
2.
Divisi Tanaman Tahunan
75
RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS 1.
Pendahuluan
80
2.
Organisasi Dewan Komisaris
82
3.
Rencana Kerja Dewan Komisaris
83
4.
Kegiatan Komite Audit
90
5.
Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris
92
6.
Anggaran Dewan Komisaris
94
7.
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris
94
8.
Penutup
99
PENUTUP 1.
Kesimpulan
100
2.
Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS
100
ii
ii
1
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB I PENDAHULUAN
1.
GAMBARAN UMUM Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan XVIII (Persero). Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Akta Notaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) telah mengalami bebarap perubahan, dengan perubahan terakhir tertuang dalam Akta Notaris Ummy Nabawa, SH nomor 65 tanggal 27 Juni 2014 yang dicatat dalam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai surat No. AHU-16857.40.22.2014 tanggal 1 Juli 2014. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, 90% (sembilan puluh persen) saham PT Perkebunan Nusantara IX dialihkan ke PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Usaha Perusahaan Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
2.
VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN 2.1. Visi Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
2
PT. Perkebunan Nusantara IX
2.2. Misi
Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.
Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
2.3.
Tata Nilai Perusahaan
Integrity (Integritas)
:
keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam melaksanakan tanggungjawab.
Enthusiasm (Antusias)
:
mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban.
Teamwork (Kerja Tim)
:
kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Care (Peduli)
:
merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas membantu terhadap seluruh stakeholders.
Innovation (Inovasi)
:
cermat
dalam
membaca
mengembangkan
peluang
langkah-langkah
dan baru
mampu serta
menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
3.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Dewan Komisaris Komisaris Utama
: A.M. Hasan Sayuti
Anggota Komisaris
: Irvan Edison Zaenal Bachruddin Chairul Muluk
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
3
PT. Perkebunan Nusantara IX
Direksi Direktur Utama
: Adi Prasongko
Direktur Keuangan
: Natsir Tarigan
Direktur Produksi
: Slamet Poerwadi
Direktur Renbang
: Hanung Trihutomo
Direktur SDM & Umum
: Agus Hargianto
Direksi merupakan Board of Director yang pada prinsipnya masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang sama. Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan,Kepala SPI, 13 (tiga belas) Kepala Bagian di Kantor Direksi, 8 (delapan) Administratur Pabrik Gula dan 15 (lima belas) Administratur Kebun, serta 1 Manajer Wisata Agro dan Produk Hilir.
Bagan Organisasi Struktur organisasi
yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang Direksi dan Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT Perkebunan Nusantara IX.
4.
WILAYAH KERJA Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan Unit Usaha dan komoditi yang diusahakan : Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula : Pabrik Gula
Lokasi
Komoditi Utama
1. Jatibarang
Kab. Brebes
Gula, Tetes
2. Pangka
Kab. Tegal
Gula, Tetes
3. Sumberharjo
Kab. Pemalang
Gula, Tetes
4. Sragi
Kab. Pekalongan
Gula, Tetes
5. Rendeng
Kab. Kudus
Gula, Tetes
6. Mojo
Kab. Sragen
Gula, Tetes
7. Tasikmadu
Kab. Karanganyar
Gula, Tetes
8. Gondang Baru
Kab. Klaten
Gula, Tetes
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
4
PT. Perkebunan Nusantara IX
Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun : Kebun
Lokasi
Komoditi Utama
1. Kawung
Kab. Cilacap
Karet
2. Warnasari
Kab. Cilacap
Karet
3. Krumput
Kab. Banyumas
Karet
4. Kaligua
Kab. Brebes
Teh
5. Semugih
Kab. Pemalang
Teh
6. Blimbing
Kab. Pekalongan
Karet
7. Jolotigo
Kab. Pekalongan
Karet, Teh
8. Siluwok / Subah
Kab. Batang
Karet
9. Sukamangli
Kab. Kendal
Karet, Kopi
10. Merbuh
Kab. Kendal
Karet
11. Ngobo
Kab. Semarang
Karet, Kopi
12. Getas
Kab. Semarang
Karet, Kopi
13. Batujamus
Kab. Karanganyar
Karet
14. Balong / Beji
Kab. Jepara
Karet
15. Jollong
Kab. Pati
Kopi
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
5
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
1.
GAMBARAN UMUM YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHUN BUKU 2014 1.1. Kondisi Eksternal Pemulihan perekonomian dunia terus berlanjut meskipun masih berjalan tidak seimbang. Perekonomian AS terus tumbuh didukung oleh kegiatan manufaktur, penjualan eceran, tingkat keyakinan konsumen serta membaiknya indikator tenaga kerja. Di sisi lain perekonomian Eropa dan Jepang menunjukkan perlambatan yang tercermin dari permintaan domestik yang masih relatif lemah. Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang masih relatif terbatas sehingga mendorong berlanjutnya penurunan harga jual komoditas akibat melemahnya permintaan. Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi masih mengalami moderasi. Kondisi tersebut antara lain dipengaruhi oleh masih terbatasnya perbaikan ekspor seiiring dengan menurunnya harga jual komoditas dunia dan masih lemahnya volume perdagangan negara-negara emerging market
1.2. Kondisi Internal 1.
Produksi dan Produktivitas Produksi tahun 2014 dibanding RKAP diprognosakan untuk karet mencapai 100,01% dengan produktivitas 1.529 kg/ha, teh mencapai 100,00 % dengan produktivitas 2.115 kg/ha, dan komoditi kopi mencapai 103,23%. Untuk gula eks tebu milik PG mencapai 70,18% dari RKAP dengan rendemen 6,18%, dan tetes milik PG mencapai 96,73% dari RKAP, karena mengalami beberapa kendala pada giling tahun 2014, antara lain tebu berbunga, norma tebang dan angkut belum sesuai MBS, komposisi sifat kemasakan tebu tiap pabrik gula belum ideal. Serta operasional off farm tidak efektif dengan penyebab utama kapasitas pasok tebu di bawah kapasitas giling (kekurangan tenaga tebang), serta kendala beberapa peralatan dan kekurangan bahan bakar.
2.
Kondisi Pabrik Gula Pabrik Gula yang dimiliki PTPN IX pada umumnya sudah tua. Pada tahun 2014 telah direncanakan alih proses DRK pada PG Sragi tahap pertama namun belum dapat terealisasi, dan upaya yang dilakukan hanya sebatas perawatan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
6
PT. Perkebunan Nusantara IX
pemantapan kapasitas giling agar pabrik gula tetap dapat beroperasi, karena keterbatasan dana. 3.
Keuangan PTPN IX masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN lain untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2014 mencapai Rp. 81,82 milyar atau setara dengan Rp. 1.879/kg gula. Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif tinggi.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7
PT. Perkebunan Nusantara IX
2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RKAP 2014 DENGAN PROGNOSANYA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 2.1. Perbandingan Asumsi RKAP Tahun 2014 dengan Prognosa tahun 2014 NO.
1.
2.
3.
URAIAN
SATUAN
1
2
Harga a. Ekspor - Karet Konvensional - Teh - Kopi Robusta b. Lokal - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar - Tetes - Karet Konvensional - Lateks Pekat - Teh - Kopi Robusta - Kopi Arabika c. Hilir - Teh Celup - Teh Kemasan - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Bunga Bank a. KMK KKPE Bunga Deposito Kurs Tukar Dolar
PROGNOSA 2014 3
RKAP 2014 4
% 3:4 5
USD / Kg 1,90 1,65 2,90
2,10 1,80 2,90
90,48 91,67 100,00
7.752 7.767 1.248 21.362 22.601 14.900 23.227 33.784
8.100 7.761 1.100 21.700 25.100 15.500 21.649 25.000
95,70 100,08 113,42 98,44 90,04 96,13 107,29 135,13
74.961 36.596 44.802 9.639 12.729
83.062 40.144 53.145 9.715 13.524
90,25 91,16 84,30 99,22 94,12
9,00 6,00 7,00 11.568
9,50 6,00 5,50 11.500
94,74 100,00 127,27 100,59
Rp. / Kg
Rp. / Kg
%
Rp. / USD
2.2. Dampaknya Terhadap Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2014 1.
Laba / (Rugi) Realisasi hasil usaha PT. Perkebunan Nusantara IX tahun 2014 diprognosakan rugi Rp. 170,68 milyar yang terinci (dalam milyar) : Realisasi 2014
Tanaman Semusim
Tanaman Tahunan
Laba ( Rugi )
( Rp. 204,80 ) Rp.
34,12
( Rp. 170,68 )
RKAP 2014 Rp.
7,80
Rp.
41,34
Rp.
49,14
Dalam jumlah laba Tanaman Semusim sudah termasuk beban bunga sebesar Rp.81,82 milyar, sebagian merupakan bunga atas Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 1.149,97 milyar yang belum dapat dikembalikan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
8
PT. Perkebunan Nusantara IX
2.
Likuiditas Current ratio dan cash ratio masih rendah yaitu masing-masing 54,98% dan 12,50%.
3.
Tingkat Kesehatan Perusahaan Realisasi kinerja perusahaan tahun 2014 dalam kategori KURANG SEHAT (BBB) dengan total nilai 50,60 dibanding RKAP 2014 SEHAT (A) dengan total nilai 87,50.
3. PENCAPAIAN KINERJA 3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM 1. Areal Digiling (Ha) 2. Produksi (Kg) - Tebu Giling - Hablur - Total Gula SHS - SHS Eks Tebu Milik PG - SHS Milik Petani - SHS Eks Raw Sugar - Total Tetes - Tetes Milik PG - Tetes Milik Petani 3. Produktivitas - Tebu per Ha (Kg) - Rendemen (%) - Hablur per Ha (Kg) TANAMAN TAHUNAN 1. Areal TM (Ha) - Karet - Teh - Kopi 2. Produksi (Kg) - Karet - Teh - Kopi 3. Produktivitas (Kg/Ha) - Karet - Teh - Kopi
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 2:3 4
34.241,93
35.956,54
95,23
2.107.648.700 130.252.690 160.582.210 43.549.960 87.019.500 30.012.750 109.585.140 46.649.420 62.935.720
2.476.362.300 184.719.740 231.043.910 62.054.040 123.219.870 45.770.000 122.218.580 48.224.450 73.994.130
85,11 70,51 69,50 70,18 70,62 65,57 89,66 96,73 85,06
61.552 6,18 3.804
68.871 7,46 5.137
89,37 82,85 74,04
17.272,02 969,47 950,10
17.272,02 969,47 950,10
100,00 100,00 100,00
26.415.777 2.050.684 665.501
26.413.900 2.050.684 644.690
100,01 100,00 103,23
1.529 2.115 700
1.529 2.115 679
100,01 100,00 103,23
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
9
PT. Perkebunan Nusantara IX
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Gula eks tebu milik PG dan tetes milik PG masing-masing mencapai 70,18% dan 96,73% dari RKAP, dengan rendemen 6,18%, yang disebabkan jam berhenti giling pabrik gula yang masih cukup tinggi.
2. Produksi Karet mencapai 100,01% dari RKAP. 3. Produksi Teh tercapai 100,00 % dari RKAP karena kondisi tanaman yang belum puluih akibat kemarau yang menyebabkan frost sehingga pertumbuhan pucuk mengalami stagnasi. 4. Produksi Kopi tercapai 103,23 % dari RKAP.
3.2. Investasi Tanaman dan Non Tanaman PROGN 2014
URAIAN 1 TANAMAN TTAD, TTI dan TBM - Karet - Teh - Kopi - Kayu - Hortikultura Jumlah TTAD, TTI, TBM Pesemaian - Karet - Teh - Kopi - Kayu - Hortikultura Jumlah Pesemaian Jumlah Investasi Tanaman NON TANAMAN - Tanah - Bangunan Perusahaan - Mesin dan Instalasi - Jalan & Jembatan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian/Invent. Kecil - Aset Tidak Berwujud - Lain-lain dan Agrowisata Jumlah Investasi Non Tanaman Invest Pada Perush Asosiasi Total
SEMUSIM 2
TAHUNAN 3
JUMLAH 4
RKAP 2014 5
-
94.926.177 7.274.790 2.082.519 5.411.326 2.450.141 112.144.953
94.926.177 7.274.790 2.082.519 5.411.326 2.450.141 112.144.953
95.368.973 7.321.549 2.030.158 5.459.734 2.453.712 112.634.126
99,54 99,36 102,58 99,11 99,85 99,57
-
320.772 3.831.124 512.161 4.664.057 116.809.010
320.772 3.831.124 512.161 4.664.057 116.809.010
330.665 3.863.980 536.136 4.730.781 117.364.907
97,01 99,15 95,53 98,59 99,53
-
-
4.760.158 69.987.019 507.108 1.651.766 1.118.244 37.677.090 216.500 115.917.885 232.726.895
7.457.870 211.188.254 990.000 2.500.068 4.973.719 31.570.000 3.952.500 262.632.411 379.997.318
63,83 33,14 51,22 66,07 22,48 119,34 5,48 44,14 61,24
3.378.806
1.381.352
66.812.019
3.175.000
-
507.108
701.766
950.000
528.994
589.250
9.712.935
27.964.155
216.500
34.566.865 151.375.875
81.351.020 81.351.020
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
% 4:5 6
10
PT. Perkebunan Nusantara IX
3.3. Pemasaran Komoditi Perusahaan 1. Volume Penjualan (Kg) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar - Tetes - Karet Konv. - Lateks Pekat
% 2:3 4
Jumlah Karet
45.765.580 30.012.500 46.649.420 24.766.524 1.763.000 26.529.524
62.054.040 47.770.000 48.224.450 24.361.200 1.763.000 26.124.200
73,75 62,83 96,73 101,66 100,00 101,55
Jumlah Kopi
2.050.684 643.641 12.207 655.848
2.050.684 643.635 1.055 644.690
100,00 100,00 1.157,06 101,73
3.457 6.392 17.658 480.000 5.084
2.500 6.634 16.196 1.500.000 2.820
138,28 96,35 109,03 32,00 180,28
- Teh - Kopi : Robusta Arabika
PRODUK HILIR - Teh Celup - Teh Kemasan - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup
RKAP 2014 3
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
11
PT. Perkebunan Nusantara IX
2. Penerimaan (Rp.000) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar Jumlah Gula - Tetes - Karet Konv. - Lateks Pekat Jumlah Karet - Teh - Kopi : Robusta Arabika Jumlah Kopi - Produk Hilir Teh Celup Teh Kemasan Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Jumlah Produk Hilir - Kayu - Wisata Agro Wisata Agro DTS Wisata Agro DTT Jumlah Wisata Agro Jumlah Ekspor dan Lokal
RKAP 2014 3
% 2:3 4
354.769.695 233.115.832 587.885.527 58.202.779 537.960.727 39.845.947 577.806.674 34.294.470 16.904.597 412.398 17.316.995
502.637.731 370.737.000 873.374.731 53.046.895 558.482.472 44.251.300 602.733.772 38.183.736 16.193.508 26.375 16.219.883
70,58 62,88 67,31 109,72 96,33 90,04 95,86 89,81 104,39 1.563,59 106,76
259.140 233.923 791.118 4.626.750 64.714 5.975.645 435.035
207.655 266.316 860.732 14.572.500 38.139 15.945.342 435.035
124,79 87,84 91,91 31,75 169,68 37,48 100,00
8.230.682 21.171.646 29.402.328 1.311.319.453
9.324.746 20.759.966 30.084.712 1.630.024.106
88,27 101,98 97,73 80,45
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
12
PT. Perkebunan Nusantara IX
3.4. Keuangan 1. Posisi Keuangan (Rp. 000) URAIAN 1 ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar - Piutang Antar Badan Hukum - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - Aset Tetap - Aset Tidak Berwujud - Aset Beban Tangguhan - Aset Pajak Tangguhan - Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal Disetor Laba Ditahan - Cadangan - Saldo Laba (Rugi) - Laba Tahun Berjalan Jumlah Laba Ditahan TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 2:3 4
1.000.725.785
793.990.378
126,04
94.140.174 1.377.543.067 78.102.013 543.804 5.140.596 109.584.608 1.665.054.262 2.665.780.047
94.140.174 1.384.250.839 67.303.890 1.540.022 5.140.596 100.416.022 1.652.791.543 2.446.781.921
100,00 99,52 116,04 35,31 100,00 109,13 100,74 108,95
1.820.267.701 246.090.452 2.066.358.153
1.226.273.080 401.259.068 1.627.532.148
148,44 61,33 126,96
599.815.000
599.815.000
100,00
170.290.112 (170.683.218) (393.106) 599.421.894 2.665.780.047
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
170.290.112 49.144.661 219.434.773 819.249.773 2.446.781.921
100,00 (347,31) (0,18) 73,17 108,95
13
PT. Perkebunan Nusantara IX
2. Laba (Rugi ) Komprehensif (Rp. 000) URAIAN 1 Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba (Rugi) Bruto GPM (%) Beban Usaha Beban Penjualan Beban Administrasi Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan Non Usaha Pendapatan Keuangan Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Non Usaha Beban Non Usaha Beban Keuangan Beban Lain-lain Jumlah Beban Non Usaha Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Pendapatan Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Beban Pajak Kini Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan Beban Pajak Bersih L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan
PROGNOSA 2014 2 1.311.319.453 1.146.297.713 165.021.740 12,58
RKAP 2014 3 1.630.024.106 1.217.428.182 412.595.924 25,31
% 2:3 4 80,45 94,16 40,00
11.748.363 274.388.720 286.137.083 (121.115.343)
14.108.832 289.897.045 304.005.877 108.590.047
83,27 94,65 94,12 (111,53)
15.967.324 63.275.933 79.243.257
11.667.410 73.844.265 85.511.675
136,85 85,69 92,67
81.818.303 46.992.829 128.811.132 (49.567.875) (170.683.218)
74.964.875 53.610.632 128.575.507 (43.063.832) 65.526.215
109,14 87,66 100,18 115,10 (260,48)
(170.683.218) (170.683.218) (170.683.218)
16.381.554 16.381.554 49.144.661 49.144.661 49.144.661
(347,31) (347,31) (347,31)
RKAP 2014 3 38.074.790 (359.997.318) 247.940.143 (73.982.385) 257.564.902 183.582.517
% 2:3 4 440,09 54,32 (0,83) 40,59 100,00 123,94
3. Arus Kas (Rp. 000) URAIAN 1 Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Perubahan Kas & Setara Kas Saldo Awal Kas & Setara Kas Saldo Akhir Kas & Setara Kas
PROGNOSA 2014 2 167.563.116 (195.536.194) (2.059.859) (30.032.937) 257.564.902 227.531.965
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
14
PT. Perkebunan Nusantara IX
4. Sumber dan Penggunaan Dana (Rp. 000) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 SUMBER DANA a. - Penyusutan - Laba Bersih b. Lain-lain Jumlah Sumber Dana PENGGUNAAN DANA a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang b. Deviden c. Investasi - Tanaman - Non Tanaman - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi f. Lain-lain Jumlah Penggunaan Dana Saldo Awal Kas Surplus (Defisit) Dana
84.135.236 (170.683.218) 33.608.859 (52.939.123) 2.059.859 116.809.010 115.917.885 234.786.754 257.564.902 (30.160.975)
RKAP 2014 3
% 2:3 4
79.279.234 49.144.661 128.423.895
106,13 (347,31) (41,22)
2.059.857
100,00 99,53 44,14 61,45 100,00 (767,14)
117.364.907 262.632.411 382.057.175 257.564.902 3.931.622
5. Rasio Keuangan URAIAN 1 Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI) Cash Ratio Current Ratio Collection Period (CP) Perputaran Persediaan Total Assets Turn Over (TATO) Rasio TMS Thdp Total Assets
% % % % hari hari % %
PROGNOSA 2014 2 (262,69) (0,24) 12,50 54,98 32,20 125,86 70,92 22,49
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP 2014 3 32,92 12,74 14,97 64,75 27,54 37,47 99,42 33,48
% 2:3 4 (797,96) (1,89) 83,50 84,91 116,92 335,91 71,34 67,16
15
PT. Perkebunan Nusantara IX
6. Biaya Produksi (Rp. 000) a.
Tanaman Semusim URAIAN 1 1.
2.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 3:2 4
Gula - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Gula
24.653.116 2.073.841 29.176.952 61.920.333 122.448.666 64.407.827 6.755.666 997.863 281.878.047 40.024.384 634.336.693
24.260.661 1.151.765 29.657.097 51.586.672 125.824.630 62.787.088 6.792.030 1.048.607 370.901.991 35.278.604 709.289.145
101,62 180,06 98,38 120,03 97,32 102,58 99,46 95,16 76,00 113,45 89,43
Tetes - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Tetes
2.322.020 209.404 2.666.924 5.711.492 11.476.539 5.497.156 625.818 96.604 3.734.869 32.340.827
2.430.923 125.748 2.913.636 5.161.134 12.685.023 5.616.759 689.019 109.062 3.597.297 33.328.601
95,52 166,53 91,53 110,66 90,47 97,87 90,83 88,58 103,82 97,04
6.244.017
5.369.943
116,28
26.975.136 2.283.245 31.843.877 67.631.824 133.925.204 69.904.982 7.381.484 1.094.468 281.878.047 43.759.253 666.677.520 6.244.017 672.921.537
26.691.584 1.277.513 32.570.733 56.747.806 138.509.653 68.403.847 7.481.049 1.157.669 370.901.991 38.875.901 742.617.746 5.369.943 747.987.689
101,06 178,73 97,77 119,18 96,69 102,19 98,67 94,54 76,00 112,56 89,77 116,28 89,96
3.
Wisata Agro Tanaman Semusim
4.
Total Biaya Produksi - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Wisata Agro Tanaman Semusim Total Biaya Produksi
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
16
PT. Perkebunan Nusantara IX
b.
Tanaman Tahunan RKAP 2014 3
% 3:2 4
9.679.811 64.937.796 193.458.042 14.760.052 1.118.269 52.256.757 13.560.855 34.372.439 384.144.021
9.679.813 64.779.718 193.458.040 14.195.704 52.256.756 13.560.855 34.602.603 382.533.489
100,00 100,24 100,00 103,98 100,00 100,00 99,33 100,42
Teh - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Teh
1.360.925 8.121.451 7.996.669 601.730 11.094.110 955.006 2.703.124 32.833.015
1.265.820 8.121.451 7.307.222 601.730 11.094.110 955.006 2.760.345 32.105.684
107,51 100,00 109,44 100,00 100,00 100,00 97,93 102,27
Kopi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kopi
1.104.393 9.647.647 2.936.881 1.082.091 2.974.929 1.043.995 1.401.165 20.191.101
871.019 9.647.647 2.301.895 1.006.192 2.934.322 1.043.995 1.369.626 19.174.696
126,79 100,00 127,59 107,54 101,38 100,00 102,30 105,30
6.828.606 464.891 7.293.497
14.377.413 1.017.587 1.037 15.396.037
47,50 45,69 47,37
151.228
151.228
100,00
Wisata Agro - Biaya Ops. Wisata Agro - Penyusutan Jumlah Biaya Wisata Agro
15.253.923 1.899.255 17.153.178
16.784.141 1.669.722 18.453.863
90,88 113,75 92,95
Total Biaya Produksi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Produk Hilir - Kayu - Wisata Agro Total Biaya Produksi
12.145.129 82.706.894 204.391.592 16.443.873 1.118.269 66.325.796 15.559.856 38.476.728 437.168.137 7.293.497 151.228 17.153.178 461.766.040
11.816.652 82.548.816 203.067.157 15.803.626 66.285.188 15.559.856 38.732.574 433.813.869 15.396.037 151.228 18.453.863 467.814.997
102,78 100,19 100,65 104,05 100,06 100,00 99,34 100,77 47,37 100,00 92,95 98,71
URAIAN 1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Karet - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Karet
Produk Hilir - Bahan Baku dan Pelengkap - Biaya Kemas dan Angkutan - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir Kayu - Biaya Produksi
PROGNOSA 2014 2
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
17
PT. Perkebunan Nusantara IX
7.
Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok FOB (Rp./Kg) a. Komoditas Pokok URAIAN 1 1.
2.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 2:3 4
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Gula Rata-rata Tetes Karet Teh Kopi
8.093 9.392 8.623 693 14.542 16.011 30.340
5.453 8.104 6.578 691 14.482 15.656 29.743
148,41 115,90 131,09 100,31 100,41 102,27 102,01
Harga Pokok Produksi FOB Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Gula Rata-rata Tetes Karet Teh Kopi
9.994 9.392 9.749 693 20.767 26.820 48.157
7.078 8.104 7.513 691 21.520 20.619 37.585
141,21 115,90 129,75 100,31 96,50 130,07 128,13
b. Produk Hilir URAIAN 1 1.
2.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 2:3 4
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
54.544 14.849 28.167 9.471 16.835
61.071 27.800 45.244 9.528 12.384
89,31 53,41 62,26 99,41 135,94
Harga Pokok Produksi FOB Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
60.801 16.765 29.414 9.552 21.273
80.804 38.877 52.392 9.696 13.407
75,24 43,12 56,14 98,51 158,67
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
18
PT. Perkebunan Nusantara IX
3.5. Sumber Daya Manusia Penggunaan tenaga kerja realisasi tahun 2014 dapat di gambarkan sebagai berikut : URAIAN 1 DIVISI TANAMAN SEMUSIM - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Honorair JumlahTanaman Semusim DIVISI TANAMAN TAHUNAN - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Harian Lepas Kebun - Honorair Jumlah Tanaman Tahunan PTPN IX (PERSERO) - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Harian Lepas Kebun - Honorair Total PTPN IX (Persero)
4.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2014 3
% 2:3 4
284 2.183 1.423 4.223 348 12 8.473
356 2.306 1.461 5.137 661 13 9.934
79,78 94,67 97,40 82,21 52,65 92,31 85,29
219 5.245 6.670 45 12.179
238 5.836 7.238 43 13.355
92,02 89,87 92,15 104,65 91,19
503 7.428 1.423 4.223 348 6.670 57 20.652
594 8.142 1.461 5.137 661 7.238 56 23.289
84,68 91,23 97,40 82,21 52,65 92,15 101,79 88,68
ANALISA TERHADAP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 Pemulihan perekonomian global yang cenderung melambat, sangat berdampak pada harga jual, diantaranya karet. Harga karet dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan karena pertumbuhan volume perdagangan pada negara emerging market yang rendah, serta tingginya stok karet dunia. Pada komoditi gula, penurunan harga disebabkan tingginya stok gula nasional baik dari produksi tebu rakyat maupun gula impor. Total penerimaan penjualan diprognosakan hanya mencapai 80,45% dari target. Dari sisi biaya, operasional expenditure mencapai 94,15% dari RKAP. Tahun 2014 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) diprognosakan rugi Rp. 170,68 milyar dari RKAP laba sebesar Rp. 49,14 milyar. Pencapaian Kinerja Perusahaan tahun 2014 yang dinilai dengan SK Menteri BUMN RI No. KEP – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencapai nilai 50,60 dengan tingkat kesehatan BBB (Kurang Sehat) sedangkan dalam RKAP 2014 mencapai nilai 87,50 dengan tingkat kesehatan AA (Sehat).
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
19
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2015
1.
ANALISA PASAR 1.1. Komoditi Gula Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga. Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. HPP tersebut sangat terkait dengan yang terbentuk dalam lelang gula, untuk tahun 2014 pemerintah menetapkan HP Rp. 8.150/kg di awal tahun dan Rp. 8.500/kg di pertengahan tahun (excl. PPN). Harga rata-rata lelang gula lokal sampai dengan bula Oktober 2014 Rp. 7.606/kg (excl PPN) dan diperkirakan cenderung turun di kisaran Rp. 7.200 s.d. Rp. 7.500/kg (excl. PPN, di bawah HPP). Harga lelang gula lokal tahun 2015 diperkirakan cenderung turun atau stabil dibandingkan tahun 2014, dikarenakan masih banyaknya stok gula di pasaran dunia. Di Indonesia masih banyak produksi tahun 2014 dan banyaknya gula ilegal yang beredar di luar Jawa yang mengakibatkan stok gula di Jawa surplus dan harga gula cenderung stagnan atau turun. Harga patokan petani (HPP) diperkirakan naik sekitar 5% menjadi Rp. 8.900 per kg dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 8.500 per kg. Harga rata-rata lelang gula lokal diperkirakan berkisar Rp. 7.000 s.d. Rp. 7.500 per kg yang berarti di bawah HPP. Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2015 pada kisaran Rp. 7.900,- per kg. 1.2. Komoditi Tetes Perkembangan harga rata-rata tender tetes PTPN di Jawa bulan Juni s.d. Oktober 2014 menunjukkan tren naik yaitu seitar Rp. 1.036.000 s.d. Rp. 1.878.000 per ton loco PG excl. PPN. Harga tertinggi terjadi di PTPN X sedangkan terendah terjadi di PTPN XI wilayah timur. Hal ini dipengaruhi adanya kebutuhan tetes regional yang cukup tinggi
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
20
PT. Perkebunan Nusantara IX
sehingga demand lebih besar dari supply. Untuk PTPN IX, harga tetes bulan Juli s.d. Oktober 2014 Rp. 1.086.600 s.d. Rp. 1.600.500 per ton excl PPN. Harga perkiraan tahun 2015 tertekan oleh meningkatnya pasokan global namun demikian harga akan tertopang oleh masih tingginya kebutuhan industri pengolahan tetes di negara-negara produsen. Harga tetes nasional pada tahun 2015 diperkirakan Rp. 1.087.000 s.d. Rp. 1.972.000 per ton excl. PPN. Harga tetes nasional akan ditopang oleh situasi tetes Indonesia yang masih defisit.. Untuk PTPN IX, harga tetes tahun 2015 diperkirakan stabil dikarenakan stok di prosesor tidak terlalu banyak dan kebutuhannya tetap, sedangkan supply dimungkinkan masih kurang. Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar tetes tahun 2015 pada kisaran Rp. 1.100.000 s.d. Rp. 1.680.000 per ton, exclusive PPN. 1.3. Komoditi Karet Kondisi pasar karet alam dunia sepanjang Semester I tahun 2014 lesu. Hal ini menyebabkan harga sangat fluktuatif dan cenderung melemah secara signifikan dibanding periode yang sama di tahun 2013. Untuk tahun 2015 diprediksi harga karet masih berada dalam tren pelemahan dengan tidak menutup kemungkinan akan terjadi rebound harga meski dalam level yang cukup moderat. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, yaitu : Produksi karet alam dunia tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014, sedangkan konsumsi cenderung stagnan atau turun. Muncul negara-negara penghasil karet alam baru dengan produksi cukup tinggi seperti Vietnam dan negara-negara Indocina. Proses pemulihan ekonomi global yang berjalan cukup lambat. Isu dilakukannya normalisasi suku bunga Amerika oleh Bank Sentral Amerika pada tahun 2015 (The Fed). Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga karet ekspor dalam RKAP 2015 sebesar US$ 1,95/Kg atau 88,64% dari RKAP 2014 sebesar US$ 2,20/Kg dan 92,86% dari Prognosa 2014 sebesar US$ 2,10/Kg. 1.4. Komoditi Teh Untuk tahun 2015 diprediksi harga teh berpotensi turun dibanding tahun 2014. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain : Diperkirakan tahun 2015 masih diwarnai dengan suplai yang melimpah dan permintaan pasar yang masih tertekan sehubungan dengan masih tingginya stok teh pada akhir 2014. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
21
PT. Perkebunan Nusantara IX
Turunnya permintaan dari pembeli sebesar 0,51% meskipun total produksi teh dunia tahun 2014 mengalami penurunan. Situasi geopolitik yang belum sepenuhnya kondusif terutama kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur sehingga mempengaruhi permintaan. Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga teh ekspor dalam RKAP 2015 sama dengan RKAP 2014 sebesar US$ 1,80/Kg dan 101,82% dari Prognosa 2014 sebesar US$ 1,75/Kg 1.5. Komoditi Kopi Tahun 2015 harga kopi diprediksi berpotensi turun dibandingkan tahun 2014. Beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu : Produksi kopi diprediksi akan menurun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung. Ekspor kopi diprediksi akan turun dikarenakan produksi turun dan petani lebih suka menjual kopi di dalam negeri, serta dikhawatirkan aka nada penurunan permintaan ekspor. Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX memperkirakan harga kopi robusta ekspor dalam RKAP 2015 sebesar US$ 2,80/Kg atau 96,55% dari RKAP 2014 sebesar US$ 2,90/Kg dan 96,55% dari prognosa 2014 sebesar US$ 2,90/Kg. 2. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN RKAP TAHUN 2015 Penyusunan RKAP tahun 2015 digunakan asumsi dan dasar perhitungan sebagai berikut : 2.1. Harga Jual Komoditas URAIAN
Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Tetes Karet - Konvensional - Lateks Pekat Teh Kopi - Robusta - Arabika Produk Hilir - Teh Celup - Teh Kemasan - Kopi Bubuk - Gula 9 - Sirup
VOLUME PENJUALAN SATUAN EKSPOR LOKAL (%) (%)
HARGA JUAL EKSPOR LOKAL (USD) (Rp.) (Rp.)
Kg Kg Kg
-
100,00 100,00
-
-
7.900 1.100
Kg Kg Kg
70,00 60,00
30,00 100,00 40,00
1,95 1,80
23.205 21.420
20.900 24.200 15.000
Kg Kg
50,00 -
50,00 100,00
2,80 -
33.320 -
20.000 30.000
Kg Kg Kg Kg Kg
-
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
-
-
92.247 43.458 58.560 9.558 14.727
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
22
PT. Perkebunan Nusantara IX
2.2. Kurs nilai tukar dolar diprediksi sebesar Rp. 11.900/USD 2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%. 2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 % dari realisasi harga barang/bahan tahun 2014. 2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 9,50%. 2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.
3. SASARAN USAHA 3.1. Laba ( Rugi ) Laba (Rugi) Sebelum Pajak : Div Semusim
( Rp.
28.941 juta )
GPM
29,25 %
Div Tahunan
Rp.
35.839 juta
GPM
27,65 %
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Rp.
6.897 juta
GPM
28,30 %
3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan total nilai 76,25 dan tingkat kesehatan SEHAT ( A ). 4.
STRATEGI USAHA Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2015 adalah : 4.1. Strategi Corporate 1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta mempertahankan penggunaan strategi yang relevan. 2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal. 3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines. 4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan brand corporate image.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
23
PT. Perkebunan Nusantara IX
4.2.
Strategi Bisnis Strategi bisnis yang diterapkan perusahaan pada tahun 2015 sebagai berikut : 1.
Meningkatkan produksi tebu melalui kerjasama dengan petani baik dengan sistem Km KSO maupun Km Non KSO, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas areal tanaman tebu.
2.
Optimalisasi produksi karet melalui penggunaan teknologi dengan tetap mempertahankan umur ekonomis tanaman.
3.
Meningkatkan efisiensi melalui substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak, seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batu bara, moulding dan kayu karet.
4.
Pembentukan anak perusahaan yang akan menangani usaha di luar core business perusahaan.
5.
Menciptakan value creation yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
6.
Mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset non produktif menjadi profit center.
4.3. Strategi Fungsional 1.
Meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu dengan terus mendorong petani untuk melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan produktivitas lahan.
2.
Optimalisasi produksi karet dengan penggunaan rainguard dan aplikasi stimulansia gas, dan stimulansia karet plus.
3.
Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi serta inventaris lain sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketersediaan biaya.
4.
Melaksanakan investasi berdasarkan skala prioritas.
5.
Mempertahankan pelanggan utama dan mengembangkan pasar baru dalam pemasaran komoditi pokok.
6.
Membangun ceruk pasar dan brand image, serta menggandeng mitra strategis dalam pemasaran produk hilir dan wisata agro.
7.
Mengembangkan unit wisata agro baru pada kebun dan pabrik gula yang memiliki potensi.
8.
Mengembangkan unit-unit Banaran 9 Coffee & Tea.
9.
Meningkatkan peran organ-organ fungsional secara profesional.
10.
Meningkatkan koordinasi intern.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
24
PT. Perkebunan Nusantara IX
11.
Pemanfaatan lahan non produktif untuk ditanami tanaman kayu dan pengembangan tanaman hortikultura.
12.
Pengembangan sistem aplikasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan memanfaatkan media publikasi perusahaan (web, portal dan jejaring sosial).
5.
KEBIJAKAN Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai berikut : 5.1. Kebijakan Umum 1.
Optimalisasi produksi
Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra strategis.
Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis dan pengendalian terhadap penyakit.
Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.
2.
Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset
Pengembangan tanaman hortikultura.
Pengembangan AMDK.
Pengembangan
tanaman
kayu
monokultur
dan
intercrop
dengan
memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.
Kerjasama
dengan
PT
Pembangunan
Perumahan
(Persero)
untuk
pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti. 3.
Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi
Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan (DTT).
Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Melaksanakan rekruitmen dan seleksi guna memenuhi kebutuhan formasi karyawan.
4.
Peningkatan pelayanan
Membantu dan memfasilitasi petani tebu dalam mendapatkan bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR). Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
25
PT. Perkebunan Nusantara IX
Menghasilkan produksi
secara
konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan untuk kepuasan pelanggan.
Memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata agro.
5.2. Kebijakan Fungsional 1.
Produksi dan Produktivitas Tanaman a. Komoditas Gula Melaksanakan
teknik
budidaya
yang
mengarah
pada
peningkatan
produktivitas lahan serta penyediaan tebu siap tebang dengan biaya yang efisien. Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk masing-masing kategori tanaman di pabrik gula dan pemenuhan biaya guna kelancaran pekerjaan di kebun. Giling tebu secara FIFO dan sisa tebu pagi maksimal 30% kapasitas giling pabrik. Meningkatkan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu pasok bahan baku tebu sesuai kriteria masak, bersih dan segar (MBS). b. Komoditas Karet Melakukan investasi Tanaman Ulangan (TU) terutama pada tanaman yang sudah tidak produktif dan Tanaman Konversi (TK) yang berasal dari eks kapok yang sangat potensial untuk dilakukan penanaman karet. Melanjutkan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet untuk melakukan pengawalan investasi dan eksploitasi. Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian kloon. Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap mempertimbangkan potensi produksi tanaman. Untuk mengoptimalkan jumlah SDM, penyadap pada tahun tanam tua dilakukan sistem panen borong. Penggunaan rainguarding pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
26
PT. Perkebunan Nusantara IX
Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar). Pembentukan Tim Pengawalan K3 (Kadar Karet Kering), Kuantitas dan Kualitas Karet, Tim Early Warning Sistem (EWS) untuk areal dan pohon TM antara lain Tim Pengendalian Jamur Akar Putih, Tim Pengendalian Kering Alur Sadap dan Tim Pengendalian Penyakit Gugur Daun di setiap unit
kebun
sesuai
dengan
SOP
Bagian
Tanaman
dan
Bagian
Teknik/Pengolahan. Aplikasi Stimulansia Karet Plus untuk TM I hingga TM 10. c. Komoditas Teh Melaksanakan percepatan replanting berdasarkan mapping areal yang telah dilakukan, pada areal yang populasi dan produktivitasnya rendah dengan kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 yang berproduktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit Blister blight. Penyulaman dengan cara compacting dan infiling menggunakan kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 untuk mempertahankan density minimal 13.500 pohon/ha. Pembentukan frame/bidang petik secara selektif mulai dari TBM I sd. TBM III dengan menggunakan metode kombinasi centring bending. Pembuatan kebun induk (Stekreys) sebagai upaya untuk mendapatkan bahan tanaman yang baik dan kemurnian kloonnya terjaga. Penanaman pelindung sementara dengan Chrotalaria atau Tephrosia pada areal TTAD yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk hijau dan mulsa organik. Penyulaman pohon pelindung tetap dengan lamtoro dan gravilea robusta untuk mempertahankan mikroklimat pada daerah yang rawan kekeringan. Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke tanaman kayu dan hortikultura sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan. Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkasan ajir untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk. Pengolahan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
27
PT. Perkebunan Nusantara IX
Pemupukan sesuai dengan rekomendasi PPTK Gambung dan pengendalian penyakit Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early warning System). Bekerjasama dengan PPTK Gambung untuk pengawalan peningkatan produktivitas dan mutu teh, analisa tanah/daun untuk pemupukan, pemurnian kloon dan pelatihan peningkatan kompetensi karyawan. Konsisten melaksanakan petikan medium sesuai siklus dan cara petik tanpa meninggalkan pucuk burung, dengan MS rata 60%. Konsisten melaksanakan pengawasan untuk mengurangi losses produksi dengan melakukan analisa ketinggian secara kontinyu dan pemetikan secara giring bebek. Melaksanakan petikan sebagian areal dengan gunting dan mesin petik untuk meningkatkan produktivitas serta menekan biaya tenaga kerja. d. Komoditas Kopi Pemenuhan populasi/density 1.400 pohon/ha untuk kebun Jollong, Ngobo, dan Sukamangli serta mempertahankan populasi 1.600 pohon/ha untuk kebun Getas. Populasi pelindung tetap minimal 600 pohon – 800 pohon per ha. Perbaikan percabangan dengan tak ent secara intensif dan pangkasan yang ideal. Sulaman tanaman kopi dengan stek berakar sambungan batang bawah BP 308 dan pelindung dengan menggunakan cangkok L2 pada blok yang populasinya kurang. Bekerjasama
dengan
Puslit
KOKA
Jember
untuk
penanganan
hama/penyakit maupun penggunaan bibit unggul yang tahan nematoda dan kloon-kloon dengan potensi produksi tinggi yaitu BP 936, BP 939, BP 534, BP 409, BP 42 dan BP 308. Secara bertahap mengganti pelindung tetap dari sagawe, krete menjadi tanaman sengon dan L2 masih dipertahankan. Melakukan replanting pada blok/ areal yang populasinya/habitus jelek. Meningkatkan kesehatan tanaman yang produktif dengan pemberian pupuk sesuai rekomendasi puslit dan pemeliharaan secara intensif dengan pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
28
PT. Perkebunan Nusantara IX
Pangkas pemeliharaan dilaksanakan tepat waktu bertujuan mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman dan melalui pangkas PLP dan pangkas seleksi untuk mengarah ideal. Mensiasati perubahan mikroklimat dengan cara pengaturan dan penambahan naungan/pelindung. Menanam sisi kanan dan kiri jalan dengan tanaman kayu dalam rangka mensiasati perubahan iklim mikro dan antisipasi angin serta menambah pendapatan perusahaan. Monitoring kondisi mikroklimat pada semua areal kebun kopi, utamanya suhu dan kelembaban. 2.
Pemasaran Seluruh volume produksi direncanakan habis terjual pada tahun anggaran yang bersangkutan dengan tingkat harga yang optimal. Penjualan Ekspor : Penjualan diarahkan untuk mensuplai pangsa pasar tetap yang telah dimiliki. Melakukan terobosan pasar ke kawasan pemasaran yang potensial. Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu perdagangan serta sesuai permintaan konsumen. Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang. Penjualan Lokal : Penjualan dilakukan secara selektif kepada pembeli potensial dan memanfaatkan peluang pasar dalam negeri. Produksi selalu diupayakan sesuai standar mutu perdagangan dan konsisten untuk kepuasan pelanggan. Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
3.
Pengadaan Barang dan Jasa a. Memproses pengadaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pengadan barang. c. Melayani pelanggan internal (evaluasi terhadap permintaan pembelian dari unit-unit dan melakukan upaya percepatan penyelesaian proses pengadaan) dan eksternal (transparansi tender dan kecepatan pembayaran). d. Menerapkan stok minimum untuk barang-barang kritis.
4.
Pengembangan dan Pembinaan SDM a. Menerapkan prinsip minus growth 2%. b. Pembenahan sistem pengelolaan SDM. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
29
PT. Perkebunan Nusantara IX
c. Penerapan sistem remunerasi berbasis kinerja. d. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia dengan dengan berbagai pengembangan sesuai kebutuhan kompetensi. e. Melakukan kerjasama dengan auransi untuk penerapan COB (Coordination of Benefit) f. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial yang harmonis. 5.
Satuan Pengawas Internal Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain : a. Pemeriksaan Operasional Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian. Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja. Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut. b. Bidang Pengendalian Internal Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala. c. Bidang Manajemen Risiko Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko. Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko sampai dengan tingkat yang dapat diterima. Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja.
6.
Produk Hilir dan Wisata Agro a. Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada. b. Perluasan lini usaha dengan pengembangan produk hilir baru. c. Meningkatkan tingkat kunjungan konsumen wisata agro. d. Mengembangkan Banaran 9 Coffee & Tea. e. Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran kerjasama.
7.
Tanaman Kayu
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
30
PT. Perkebunan Nusantara IX
a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan dengan mengembangkan tanaman kayu sengon, jabon dan miopsis. b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman kayu sistem monokultur dan intercrop secara terprogram dan kontinyu. c. Penyulaman tepat waktu untuk mempertahankan populasi pohon/ha. d. Jarak tanam sengon 3 x 3 m untuk monokultur dan 3 x 5 m untuk intercrop dengan pisang, papaya dan atau hortikultura lainnya. e. Penjualan kyu sengon dalam bentuk log super dan pengolahan menjadi RST. f. Pemeliharaan tanaman (TDP) secara intensif untuk mendapatkan TP (Tanaman Panen) tepat waktu dan homogen. g. Inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang secara periodik, tepat dan akurat. h. Proses panen tepat waktu dan cara untuk mempertahankan kualitas kayu. 8.
Tanaman Hortikultura a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan dengan mengembangkan tanaman hortikultura jeruk, buah naga, pisang, papaya dan hortikultura lainnya. b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman hortikultura sistem monokultur dan intercrop secara terprogram dan kontinyu. c. Pemeliharaan tanaman secara intensif untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan sasaran kinerja.
6.
PROGRAM KEGIATAN 6.1. Aspek Organisasi 1.
Sistem dan Organisasi a. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN IX.0/SK/221/2014 tanggal 28 Agustus 2014, tentang Perubahan Wewenang Direksi dan Penyempurnaan Struktur Organisasi Setingkat Urusan PT Perkebunan Nusantara IX.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
31
PT. Perkebunan Nusantara IX
b. Sumber Daya Manusia Penggunaan tenaga kerja tahun 2015 dapat di gambarkan sebagai berikut : URAIAN 1 DIVISI TANAMAN SEMUSIM Karyawan Gol IIIA - IVD Karyawan Gol IA - IID Karyawan Kampanye Harian Lepas DMG Harian Lepas LMG Honorair Jumlah Tanaman Semusim DIVISI TANAMAN TAHUNAN Karyawan Gol IIIA - IVD Karyawan Gol IA - IID Harian Lepas Kebun Honorair Jumlah Tanaman Tahunan PTPN IX (PERSERO) Karyawan Gol IIIA - IVD Karyawan Gol IA - IID Karyawan Kampanye Harian Lepas DMG Harian Lepas LMG Harian Lepas Kebun Honorair Total PTPN IX (Persero)
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
284 2.183 1.423 4.223 348 12 8.473
282 2.213 1.297 4.328 356 12 8.488
99,30 101,37 91,15 102,49 102,30 100,00 100,18
219 5.245 6.670 45 12.179
238 5.721 7.084 44 13.087
108,68 109,08 106,21 97,78 107,46
503 7.428 1.423 4.223 348 6.670 57 20.652
520 7.934 1.297 4.328 356 7.084 56 21.575
103,38 106,81 91,15 102,49 102,30 106,21 98,25 104,47
c. Melakukan kajian atas efektifitas struktur organisasi dengan bekerjasama dengan BPKP Propinsi Jawa Tengah. d. Mengukur beban kerja secara detail pada masing-masing unit kerja dan mengevaluasi beban kerja ideal masing-masing unit kerja, serta membuat kebijakan standar formasi ideal sesuai kebutuhan riil unit kerja. e. Penempatan karyawan sesuai dengan kompetensinya. f. Pencocokan dan pembaharuan data normatif karyawan untuk semua unit kerja. g. Mengevaluasi job description dan job specification disesuaikan dengan perkembangan organisasi. h. Aplikasi sistem reward and punishment karyawan. i. Melakukan workshop untuk menyamakan persepsi penerapan sistem remunerasi berbasis kinerja dan menyusun formula untuk penerapan sistem remunerasi berbasis kinerja. j. Melakukan rekrutmen untuk memenuhi formasi karyawan pimpinan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
32
PT. Perkebunan Nusantara IX
k. Melakukan pembenahan sistem penerimaan, pengangkatan dan evaluasi karyawan dengan penyusunan SOP rekrutmen dan seleksi (system management trainee), revisi SOP asisten dan meelopen, serta revisi SOP pedoman penilaian karya, akselerasi dan KPI. l. Mengevaluasi sistem penilaian kinerja sebagai berikut :
Strata I s.d. III menggunakan sistem penilaian.
Strata IV s.d. VI menggunakan KPI.
m. Pemenuhan gap kompetensi karyawan melalui job enlargement, job enrichment dan training. n. Melakukan assessment hard competency dengan dua metode :
2.
Penyusunan bank soal untuk self assessment
Interview untuk cross check hasil self assessment.
Pengelolaan Kesehatan Penerapan BPJS kesehatan kepada semua karyawan aktif dan purna
6.2. Aspek Umum 1.
Meminimalkan konflik terkait lahan HGU/HGB melalui percepatan pengurusan dan perpanjangan HGU/HGB, yang meliputi : a. Perpanjangan/pembaharuan HGU/HGU Afd Polokarto, Batujamus
700,1201 ha
Afd Asinan/Banaran, Getas
835,5745 ha
Afd Tembir, Galardowo
1.392,4410 ha
Afd Jatirunggo dan Afd Gebugan, Ngobo
1.196,8200 ha
Afd. Kerjo & Afd Karanggadungan, Batujamus
1.208,3050 ha
Kebun Semugih
1.026,3300 ha
Afd. Merbuh, Merbuh
1.371,1400 ha
Afd. Blabak/Platukan, Merbuh
470,6500 ha
Afd. Jolotigo, Jolotigo
479,0000 ha
Afd. Mluwung, Kawung
1.372,7900 ha
Afd. Sawangan, Siluwok
2.226,3600 ha
Afd. Kepoh/Sambirejo, Batujamus Afd. Kedondong, Siluwok Kebun Sukamagli Jl. Mpu Tantular No. 33 Semarang
251,7450 ha 1.001,6900 ha 839,8138 ha 0,1962 ha
b. Pengurusan HGB Kampoeng Kopi Banaran Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7,0078 ha
33
PT. Perkebunan Nusantara IX
2.
Banaran 9 Resort
3,8321 ha
Sentra Industri Hilir
0,6973 ha
Banaran 9 Coffee & Tea Gemawang
0,6743 ha
Rumah Dinas Delik
0,2171 ha
Mengupayakan penguasaan kembali tanah-tanah / aset yang dikuasai pihak ketiga.
6.3. Aspek Satuan Pengawasan Intern a. Obyek Pemeriksaan Obyek pemeriksaan Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari 15 unit Kebun, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian . Untuk Divisi Tanaman Semusim terdiri dari 8 Pabrik Gula, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian. Dalam PKPT tidak diprogramkan pemeriksaan khusus terhadap permasalahanpermasalahan khusus, kecuali apabila timbul permasalahan-permasalahan khusus yang ditemukan dalam pemeriksaan rutin atau diluar program kerja pemeriksaan yang dianggap perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus. b. Sasaran Pemeriksaan Sasaran pemeriksaan yang dipilh dalam PKPT tahun 2015 dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kerja SPI di dalam mencapai tujuan jangka pendek yang berarti juga meningkatkan prestasi/kinerja SPI dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan sasaran pemeriksaan adalah sebagai berikut : - Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban keuangan. - Pemeriksaan realisasi keuangan dan pertanggungjawaban beserta fisik tanaman/non tanaman. - Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku. - Monitoring tindak lanjut BPK, KAP dan pemeriksaan SPI sebelumnya. - Peningkatan penghematan pengeluaran dan peningkatan daya guna serta hasil guna. c. Ikhtisar PKPT Tahun 2015 - Jumlah hari kerja pemeriksaan tahun 2015 adalah 300 hari exclusive jumlah hari minggu dan hari libur nasional. - Jumlah satuan organisasi / program kegiatan dan fungsi yang akan diperiksa untuk Divisi Tanaman Tahunan berjumlah 21 unit dan Divisi Tanaman Semusim berjumlah 14 unit. - Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk Divisi Tanaman Tahunan 38 LHP dan untuk Divisi Tanaman Semusim 22 LHP. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
34
PT. Perkebunan Nusantara IX
d. Rencana Pendidikan Profesi untuk Karyawan Pimpinan SPI dan Manajemen Risoko Untuk mencapai sasaran pemeriksaan dalam PKPT tahun 2015 juga direncanakan pendidikan profesi untuk pemeriksa sesuai tingkatannya, sebagai berikut : 1) Pendidikan untuk SPI Dasar – dasar Audit
: 2 orang
Audit Operasional
: 2 orang
Komunikasi Psikologi Audit
: 6 orang
Audit Kecurangan
: 4 orang
Pengelolaan Tugas-tugas Audit
: 3 orang
EDP Audit
: 1 orang
Risk Based Audit
: 5 orang
2) Pendidikan untuk Manajemen Risiko ISO 31000 Standart Series/ERM Fundamental
: 2 orang
Benchmarking
: 4 orang
Privat Training
: 4 orang
Risk Based Audit
: 2 orang
Maturity level
: 2 orang
Pembahasan MR
: 50 orang
RM Standard Series 2
: 2 orang
6.4. Aspek Manajemen Risiko a. Melakukan pendampingan/fasilitator risk assessment di 15 kebun, 8 pabrik gula, 13 bagian kantor direksi dan Sekretaris Perusahaan sekali dalam setahun. b. Menyusun profil risiko perusahaan. c. Melakukan evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko yang dilaksanakan oleh risk owner. d. Melakukan review atas penerapan manajemen risiko serta melakukan analisis potensi terjadinya risiko baru. e. Melakukan analisa risiko investasi terhadap usulan aktivitas/transaksi usaha perusahaan. f. Melakukan analisa risiko legal dan kajian-kajian terhadap kerjasama dengan pihak ketiga/pihak lain. g. Meningkatkan kualifikasi Unit Manajemen Risiko melalui sertifikasi CRMP (Certified Risk Management Profesional) dan CRMS. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
35
PT. Perkebunan Nusantara IX
h. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan manajemen risiko melalui pelatihan, workshop dan benchmarking. i. Mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko kepada Direksi dan Komisaris. j. Memelihara dan mendokumentasikan data pengelolaan risiko. k. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko bekerjasama dengan konsultan. 6.5. Aspek Produksi, Teknik dan Pengolahan 1.
Kegiatan Tanaman a. Tebu Luas Areal Pencapaian areal seluas 33.637,80 Ha terinci Tebu Sendiri 165,86 Ha, TR Km KSO 1.230,00 Ha melalui kerjasama dengan petani dengan memberikan Jaminan Pendapatan Minimal Petani dan TR Km Non KSO 32.241,93 Ha, dengan upaya : Kerjasama dengan Pemerintah Daerah bersama petani dalam rangka pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tebu. Membantu dan memfasilitasi Petani Tebu Rakyat dalam mendapatkan bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR). Pencapaian produktivitas tebu 677 ku/ha dengan upaya : Pengelolaan tanaman tebu sesuai baku teknis dengan perhatian utama pada pekerjaan kebun yang berhubungan langsung dengan pengaruh utama produktivitas. Pencapaian masa tanam optimal utamanya pada lahan sawah plant cane pada bulan Mei s.d. Juli, dan didukung dengan bibit dari Single Bud Planting (SBP). Menyediakan pupuk tepat waktu serta pelaksanaan pemupukan tepat jenis, dosis, waktu, cara, tempat dan harga (6 tepat) disertai rasio pemupukan dengan mempertimbangkan hasil analisa kesuburan tanah. Penggunaan kompos/pupuk organik guna memperbaiki struktur tanah. Pengendalian hama dan penyakit pada tingkat serangan maksimum dibatas ambang ekonomis. Pencapaian rendemen 6,98 % dengan upaya : Perbaikan manajemen tebang angkut dengan mengupayakan penyediaan tebu layak tebang melalui pelaksanaan kletek menjelang tebang. Pelaksanaan penebangan tebu masak, bersih dan segar dengan cara : Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
36
PT. Perkebunan Nusantara IX
Masak : penebangan tebu berdasarkan pada tebu optimal masak pada saat itu. Bersih : Toleransi kotoran tebu maksimal 5 %. Sisa dongkelan maksimum 15 ku/ha untuk kebun yang tidak dikepras. Sisa dongkelan 30 ku/ha untuk kebun yang akan dikepras. Segar : Tebu segera digiling dengan batasan waktu maksimal sejak tebang sampai dengan giling 36 jam, Manajemen cane yard dengan pedoman sisa tebu pagi baik di emplasemen maupun di kebun maksimum 30% kapasitas giling pabrik, Koordinasi dengan Bagian Pengolahan, pelaksanaan giling FIFO agar tebu datang awal digiling awal dan datang akhir digiling akhir. Antisipasi tebu digilingkan ke PTPN/PG lain dengan peningkatan kinerja pabrik, pelaksanaan analisa NNPP lori per lori dalam rangka penilaian prestasi individu petani, pemberian pinjaman tebang angkut berdasarkan jumlah tebu tertimbang yang dipasok petani. Peningkatan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu pasok bahan baku tebu dalam jumlah sesuai kapasitas giling pabrik. Intensifikasi penyuluhan, pelatihan, pelayanan dan kunjungan ke petani. Kerjasama dengan P3GI dalam rangka menemukan kendala-kendala produktivitas terutama di bidang agronomi, varietas, pemupukan, bibit, hama dan budidaya tanaman tebu. b. Karet Untuk kesinambungan produksi, kebijakan yang ditempuh dalam investasi dan eksploitasi adalah : Investasi Penggunaan kloon unggul Quick Starter (QS) yang mempunyai metabolisme tinggi dengan harapan peningkatan produktivitas tanaman antara lain PB 260, PB 340, IRR 118, IRR 112.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
37
PT. Perkebunan Nusantara IX
Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian kloon. Melakukan pengolahan tanah secara mekanis untuk areal TTI guna mengurangi berkembangnya JAP dan perbaikan aerasi udara dalam tanah. Meningkatkan produktivitas lahan dengan cara tanaman intercrop semusim pada gawangan karet. Melakukan penanaman Mucuna bracteata untuk menjaga lengas tanah. Melakukan manajemen tajuk untuk mengantisipasi patah cabang pada jalur angin. Mengoptimalkan areal TTI dengan menanam sengon dengn pola TPJ. Melaksanakan pembibitan karet 1 (satu) tahun dengan sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) untuk mendapatkan bibit jagur dengan kualitas akar yang prima. Eksploitasi Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap mempertimbangkan potensi produksi tanaman. Rasionalisasi hanca yang disesuaikan kemampuan menyadap untuk meningkatkan produktivitas. Pengunaan raiguard pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong. Penanganan KAS secara intensif baik menggunakan NO BB maupun vitamin karet. Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar). Program hanca tuntas dengan prinsip ”tidak ada pohon yang tidak berproduksi”. Pengendalian daun dari penyakit di saat gugur daun sekunder dengan dusting belerang dan mancozeb. Pembentukan tim khusus untuk pengawalan K3, kuantitas dan kualitas, Early Warning System (EWS), tim untuk areal dan pohon TM antara lain tim pengendalian jamur akar putih, tim pengendalian kering alur sadap dan tim pengendalian penyakit gugur daun di setiap unit kebun. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
38
PT. Perkebunan Nusantara IX
c. Teh Investasi Penggunaan kloon berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit Blister blight dalam pelaksanaan replanting, compacting dan infilling, yaitu Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025. Memetakan areal dalam parameter populasi dan kloon. Percepatan replanting untuk areal dengan populasi dan kloon berproduktivitas rendah. Berikut luasan replanting di tahun 2014 : No.
Uraian
Kebun Kaligua
Semugih
Jolotigo
Jumlah
1.
TTAD
56,70
35,60
12,07
104,37
2.
TTI
55,83
24,91
10,68
91,42
3.
TBM
89,85
79,48
22,00
191,33
4.
TM
286,92
256,49
386,45
929,86
Jumlah
489,30
396,48
431,20
1.316,98
% TTAD
11,58
8,89
2,79
7,92
% TTI
11,41
6,28
2,47
6,94
Penyulaman secara compacting/infilling pada areal TBM I s.d. III menggunakan bibit dalam polybag besar umur 2 tahun. Pelaksanaan monitoring hasil compacting/infilling secara kontinyu. Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring untuk memperoleh bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu. Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha. Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan. Eksploitasi Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28 – 33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 % semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
39
PT. Perkebunan Nusantara IX
Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 – 33% dari areal TM dan penambahan bahan organik 10 – 20 ton/ha untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK Gambung. Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024. Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%. Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%. Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi dan eksploitasi teh. d. Kopi Investasi Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308. Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete. Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800 pohon/ha (1 : 2). Tak ent sesuai dengan program. Perbaikan kebun entres untuk menjaga kloon-kloon rekomendasi guna kestabilan produktivitas. Pelaksanaan pangkas bentuk diupayakan 3 etape dimulai pada ketinggian 80 cm dilanjutkan pada ketinggian 120 cm dan 180 cm dengan sistem bayonet maupun tidak. Eksploitasi Bekerjasama dengan Puslit KOKA dalam rangka perbanyakan kloon unggul, pembangunan kebun entres, rekomendasi pemupukan dengan melakukan analisa tanah dan daun serta mengadakan pelatihan di bidang pangkasan maupun perbanyakan stek. Melaksanakan
pangkas
pemeliharaan
tepat
waktu,
bertujuan
mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang tidak produktif. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
40
PT. Perkebunan Nusantara IX
e. Tanaman Kayu
Mapping areal produktif dan non produktif.
Melaksanakan penanaman kayu monokultur : sengon, jabon dan miopsis dengan density sengon 1.100 ph/ha. Tahun 2015 diprogramkan monokultur jabon sejumlah 59.000 pohon (54,00 ha) dan monokultur sengon 599.346 pohon (544,86 ha).
Melaksanakan penanaman intercrop sengon, jabon dan akasia dengan pola tanam TPJ (Tanaman Pinggir Jalan), TS (Tanaman Sela) pada areal hiaten, dan Box System pada areal TTAD/TTI. Tahun 2015 diprogramkan intercrop sejumlah 504.552 pohon yang terdiri dari 480.352 sengon dan 1.100 jabon, serta 23.100 pohon akasia.
Melaksanakan penyulaman tepat waktu pada areal monokultur dan intercrop
maks.
TDP
I (Tanaman
Dalam
Pemeliharaan)
untuk
mempertahankan populasi.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai TDP I sd. TDP III dan penjarangan pohon kerdil saat TDP IV sengon dan TDP V jabon/miopsis agar diperoleh TP tepat waktu dan homogen.
Melaksanakan inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang 130 cm dari permukaan
tanah
untuk
mengetahui
jumlah,
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman secara periodik, tepat dan akurat.
Melaksanakan proses panen tepat waktu : sengon 6 tahun, jabon/miopsis 8 tahun, dengan diameter minimal 50 cm, serta tepat cara dalam penebangan dan pengangkutan.
f. Hortikultura
Mapping areal untuk ditanami tanaman hortikultura.
Melaksanakan penanaman hortikultura jeruk seluas 12,99 ha, buah naga seluas 11,00 ha, pisang monokultur seluas 152,56 ha dan intercrop seluas 288,61 ha.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai tanam hingga panen tepat waktu.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
41
PT. Perkebunan Nusantara IX
2.
Areal Tanaman (Ha) URAIAN 1 Tebu - Tebu Sendiri - Tebu Rakyat TR KSO TR Non KSO TR Lain-lain Jumlah Tebu Rakyat Jumlah Tanaman Semusim Karet - TM - TBM - Persiapan Jumlah Karet Teh - TM - TBM - Persiapan Jumlah Teh Kopi - TM - TBM - Persiapan Jumlah Kopi Total Areal - TM - TBM - Persiapan Jumlah Tanaman Tahunan Total Areal Tanaman Komoditi Pokok
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
150,10
165,86
3.246,77 28.611,85 2.233,21 34.091,83 34.241,93
1.230,00 32.241,93 33.471,93 33.637,80
110,50 37,88 112,69 98,18 98,24
17.272,02 8.604,77 573,62 26.450,41
18.064,58 6.582,21 1.157,47 25.804,26
104,59 76,49 201,78 97,56
969,47 169,93 177,58 1.316,98
936,17 191,33 189,48 1.316,98
96,57 112,59 106,70 100,00
950,10 138,45 1.088,55
915,46 48,19 963,65
96,35 34,81 88,53
19.191,59 8.913,15 751,20 28.855,94 63.097,87
19.916,21 6.821,73 1.346,95 28.084,89 61.722,69
103,78 76,54 179,31 97,33 97,82
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
42
PT. Perkebunan Nusantara IX
3.
Produksi dan Produktivitas Tanaman URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM 1. Areal Digiling (Ha) 2. Produksi (Kg) - Tebu Giling - Hablur - Total Gula SHS - SHS Eks Tebu Milik PG - SHS Milik Petani - SHS Eks Raw Sugar - Total Tetes - Tetes Milik PG - Tetes Milik Petani 3. Produktivitas - Tebu per Ha (Kg) - Rendemen (%) - Hablur per Ha (Kg) TANAMAN TAHUNAN 1. Areal TM (Ha) - Karet - Teh - Kopi 2. Produksi (Kg) - Karet - Teh - Kopi 3. Produktivitas (Kg/Ha) - Karet - Teh - Kopi
4.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
34.241,93
33.637,80
98,24
2.107.648.700 130.252.690 160.582.210 43.549.960 87.019.500 30.012.750 109.585.140 46.649.420 62.935.720
2.279.398.900 159.047.279 159.524.430 53.897.200 105.627.230 110.354.860 42.316.200 68.038.660
108,15 122,11 99,34 123,76 121,38 100,70 90,71 108,11
61.552 6,18 3.804
67.763 6,98 4.728
110,09 112,91 124,30
17.272,02 969,47 950,10
18.064,58 936,17 915,46
104,59 96,57 96,35
26.415.777 2.050.684 665.501
26.545.000 2.105.250 1.006.700
100,49 102,66 151,27
1.529 2.115 700
1.469 2.249 1.100
96,08 106,31 156,99
Teknik dan Pengolahan a. Komoditas Gula RKAP Teknik dan Pengolahan sebagai berikut : URAIAN 1 Perbandingan Sisa Hasil Kemurnian HPB Total Winter Rendemen Efisiensi Pabrik
PROGNOSA 2014 2 95,98 91,81 97,60 86,00
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP 2015 3 96,00 92,00 98,00 86,50
% 3:2 4 100,02 100,21 100,41 100,58
43
PT. Perkebunan Nusantara IX
RKAP Kapasitas Pabrik sebagai berikut : URAIAN 1 Inclusif Jam Berhenti (ton) Exclusif Jam Berhenti (ton) Total Jam Berhenti (%)
PROGNOSA 2014 2 16.400 18.860 15,00
RKAP 2015 3 18.260 19.600 8,27
% 3:2 4 111,34 103,92 55,13
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka disusun program kerja sebagai berikut : Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan : Menaikan intensitas control pada semua tahapan proses di dalam musim giling. Merespon dengan segera hasil control dengan tindakan tepat dan benar menurut kaidah teknologi. Operasional proses mengacu pada Standar Operating Proses pada tiap tahapan proses. Melaksanakan cleaning steam side evaporator di luar musim giling. Peningkatan HPB total Optimalisasi pemakaian air ambibisi dengan sistem sprayer, operasional + 200% sabut, temperatur 70oC. Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG. Peningkatan PSHK Penerapan FIFO dalam urutan tebu yang digiling. Pemberian biosida, desinfektan secara terukur pada nira gilingan terakhir. Pemberian susu kapur 3o Be secara terukur pada nira mentah gilingan hingga pH 6,0. Peningkatan rendemen ketel Menyiapkan instalasi pelunak air sesuai dengan kebutuhan suplesi air pengisi ketel. Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu air pengisi ketel >95OC. Pencapaian Winter Rendemen Rekondisi/perbaikan alat ukur, timbangan, pendukung proses agar handal selama musim giling. Reaksi defekasi dan sulfitasi optimal dengan memperhatikan pH, suhu, dan waktu, sehingga kadar kapur dalam nir encer < 1000 ppm. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
44
PT. Perkebunan Nusantara IX
Melaksanakan pembersihan kerak sisi nira pada pipa nira evaporator dan juice heater secara periodik terjadwal. Konsistensi dengan warna larutan produk maksimal 200 ICUMSA. Menekan pol blotong. Menekan HK tetes Memilih sistem masak yang sesuai dengan kondisi bahan baku dan kondisi peralatan masakan. b. Komoditas Karet, Teh dan Kopi RKAP Teknik dan Pengolahan tahun 2015 sebagai berikut (dalam kg) : Karet
Jumlah
PROGNOSA 2014 2 19.332.961 1.427.645 301.007 5.132.557 221.607 26.415.777
RKAP 2015 3 20.614.550 1.454.640 295.700 3.981.750 198.360 26.545.000
% 3:2 4 106,63 101,89 98,24 77,58 89,51 100,49
Jumlah
PROGNOSA 2014 2 1.345.752 507.814 197.118 2.050.684
RKAP 2015 3 1.368.413 526.312 210.525 2.105.250
% 3:2 4 101,68 103,64 106,80 102,66
Jumlah
PROGNOSA 2014 2 602.628 45.777 17.096 665.501
RKAP 2015 3 905.460 78.840 22.400 1.006.700
% 3:2 4 150,25 172,23 131,02 151,27
URAIAN 1 Sheet Lateks Pekat Pale Crepe Brown Crepe Skim
Teh URAIAN 1 Mutu I Mutu II Mutu III
Kopi URAIAN 1 RWP RDP Non Robusta (Arabika)
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
45
PT. Perkebunan Nusantara IX
Kapasitas pabrik Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai berikut : NAMA PABRIK
JUMLAH
KAPASITAS TERPASANG
KAPASITAS TERPAKAI
%
UNIT
TON PER HARI
RATA-RATA (TON/HARI)
4:3
2
3
4
5
1
Sheet Lateks Pekat Pale Crepe Brown Crepe Teh Kopi
15 1 1 5 3 2
123,50 9,00 4,30 13,25 12,10 35,60
72,33 5,10 1,04 13,97 7,39 8,39
58,57 56,71 24,13 105,44 61,05 23,57
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2015 yang telah ditetapkan maka disusun program kerja sebagai berikut : Bidang Teknik Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan ketersediaan biaya. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik. Penambahan kapasitas mesin-mesin pengolahan dan infrastruktur pengolahan untuk menyelaraskan dengan kenaikan suplai bahan baku. Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang dan jasa, pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. Bidang Pengolahan Memproduksi : i.
Karet : Jenis karet yang diproduksi adalah : Ribbed Smoked Sheet (RSS) Thin Pale Crepe (TPC) Estate Brown Crepe Lateks Pekat
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
46
PT. Perkebunan Nusantara IX
Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS dan BrCr. Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau 80% dari total RSS dan BrCr. Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan skim. Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet ii. Teh Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks. Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS) 55%. iii. Kopi Jenis kopi yang diproduksi adalah: RWP (Robusta Wet Process) RDP (Robusta Dry Process) AWP (Arabica Wet Process) ADP (Arabica Dry Process) Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 – 65% dari total produksi kopi robusta. iv. Minyak Pala v.
Kapok
Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat. Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses pengolahan. Mengimplementasikan
sistem
manajemen
mutu
(SMM),
sistem
manajemen lingkungan (SML) dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pengelolaan pabrik. Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture Network – Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh. Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi dengan perbaikan berkesinambungan. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
47
PT. Perkebunan Nusantara IX
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. 5.
Penelitian dan Pengembangan a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3 Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN, KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap vareitas tebu unggul diskriminatif. b. Melakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan parameter produktivitas. c. Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian, antara lain :
Balit Sungei Putih, terkait dengan upaya peningkatan produktivitas tanaman karet, analisa daun, dosis pemupukan dan sistem sadap yang tepat.
Puslit Getas, terkait dengan investasi tanaman karet, penelitian mengenai hama penyakit, kloon unggulan, lilit batang dan pemilihan kloon tanaman sesuai agronomi dan unsure hara.
Puslit Koka, terkait dengan pengembangan investasi dan eksploitasi tanaman kopi.
Puslit Gambung, terkait dengan pengembangan investasi terutama dalam penyediaan bibit unggul dan peningkatan produktivitas tanaman teh.
Balitjestro, terkait pengembangan hortikultura.
PPKS, terkait dengan rencana pengembangan kelapa kopyor.
6.6. Aspek Pemasaran dan Pengadaan 1.
Pemasaran a. Komoditi Pokok
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penjualan dengan PT. KPBN Jakarta untuk memantau harga pasar dalam pelaksanaan penjualan.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait/asosiasi terkait untuk kelancaran pelaksanaan penjualan.
Melaksanakan penjualan sesuai tingkat harga pasar yang optimal dan kebutuhan cashflow.
Mengadakan komitmen supply ekspor kopi dengan pembeli Italia untuk tetap mempertahankan pasar yang sudah ada.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
48
PT. Perkebunan Nusantara IX
Untuk mendapatkan hasil penjualan gula yang optimal diupayakan melalui penjualan tepat waktu dengan tetap memperhatikan likuiditas perusahaan dan memanfaatkan sistem penjualan yang berlaku.
Penjualan tetes dilakukan tender yang dikoordinir oleh PT KPBN dalam rangka mendapatkan informasi pasar guna memperoleh harga jual yang optimal.
Di samping melalui tender PT KPBN, penjualan dilaksanakan kepada prosesor dengan sistem alokasi untuk memperoleh harga jual yang lebih tinggi dari harga tender dan kepastian pasar.
Memperluas jaringan distribusi dalam rangka menciptakan persaingan yang menguntungkan perusahaan.
b. Produk Hilir
Optimalisasi kerjasama dengan pihak distributor yang sudah ada.
Mencari distributor baru untuk memasarkan produk hilir khusus untuk kopi, teh dan sirup pala.
Menawarkan kerjasama pemakaian bahan baku produk hilir PTPN IX kepada hotel, restoran, kafe dan perusahaan consumer goods.
Pengembangan jalur distribusi secara internal :
Program penggunaan produk hilir di kebun dan PG.
Memanfaatkan koperasi kebun/PG sebagai pengecer.
Optimalisasi pemasaran produk hilir melalui obyek wisata PTPN IX dan outlet Banaran 9 Coffee and Tea.
Melakukan program promosi yang tepat sasaran dan berkesinambungan melalui promosi dengan menyebar brosur, pamphlet, bekerjasama dengan radio swasta.
Melakukan promosi melalui media internet dengan jejaring sosial dan website khusus produk hilir.
Melakukan penawaran kerjasama penjualan produk dengan koperasikoperasi anggota Dekopinda Kota Semarang.
2.
Pengadaan a. Melakukan pembelian barang/bahan perlengkapan sesuai pedoman pengadaan barang/jasa melalui tender, non tender dan penunjukan/pembelian langsung kepada agen/produsen untuk mendapatkan ketepatan waktu dan kualitas sesuai kebutuhan serta harga yang bersaing/menguntungkan perusahaan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
49
PT. Perkebunan Nusantara IX
b. Pembaharuan/revisi pedoman pengadaan barang/jasa demi tercapainya efektivitas dan efisiensi proses pengadaan yang lebih baik. c. Barang/bahan yang mudah diperoleh disekitar PG/Kebun pengadaannya dilaksanakan oleh masing-masing PG/Kebun. d. Persediaan
minimal
hanya
diperkenankan
untuk
barang/bahan
yang
kebutuhannya tidak dapat ditunda, antara lain bahan kimia/pembantu pengolahan, BBM/pelumas dan bahan pembungkus. e. Substitusi barang dengan kandungan bahan aktif sama dan harga lebih murah. f. Untuk
mendapatkan
barang
dan
jasa/pekerjaan
yang
tepat
waktu,
mutu/kualitas, harga dan tepat sasaran dengan mengupayakan melalui pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa/pekerjaan lebih awal dan berorientasi pada penggunaan bahan/barang substitusi dengan harga murah tanpa mengurangi mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan. g. Mengintensifkan koordinasi dengan bagian terkait dan unit kerja maupun dengan Tim Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa guna mengupayakan sistem pengadaan barang dan jasa/pekerjaan yang memenuhi aspek tepat waktu, harga, mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan. h. Mengadakan evaluasi secara selektif pada rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Terleseksi (DRT). i. Berupaya mencari harga barang/bahan dan jasa yang menguntungkan perusahaan dengan tidak mengurangi mutu/kualitas bahan/barang maupun jasa (sesuai dengan yang diharapkan pemakai). j. Menyusun sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-Procurement. 6.7. Aspek Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan aset non operasional. Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata agro dengan meningkatkan pelayanan dan penambahan wahana baru. Pembuatan master plan wisata agro di lima unit kebun; Warnasari, Krumput, Jollong, Ngobo dan Sukamangli. Promosi dan penawaran kerjasama franchise Banaran 9 Coffee and Tea. Perluasan
lini
produk
melalui
pengembangan
pengembangan AMDK.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
produk
hilir
baru
dan
50
PT. Perkebunan Nusantara IX
Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada antara lain melalui renovasi produk, renovasi proses, renovasi kemasan, konsistensi mutu dan kuntinuitas produksi. Pengembangan media promosi produk hilir,
wisata agro dan penawaran
kerjasama melalui pembuatan leaflet penawaran kerjasama franchise, pembuatan leaflet aset-aset non produktif untuk ditawarkan kerjasama dengan pihak III dan partisipasi dalam pameran tertentu. Pengembangan tanaman hortikultura untuk budidaya tanaman jeruk, buah naga dan pisang. Pemanfaatan areal tunggu tanaman karet (TTI, TBM I, TBM II) dengan menanam tanaman musiman seperti jahe gajah, kacang tanah, sereh wangi, jagung, dan ketela. Penataan areal yang berbatu agar selanjutnya dapat ditanami dengan tanaman produktif.
6.8. Teknologi Informasi Kegiatan Teknologi Informasi untuk tahun 2015 meliputi : Pencitraan PTPN IX melalui media elektronik berupa publikasi kegiatan di website, jejaring sosial dan partisipasi di Forum TI BUMN. Implementasi System Online berupa PB71 Online, Aktiva Online, Inventory Online bersinergi dengan PTPN XIII. Pelaksanaan System E-Audit BPK dengan penyiapan aplikasi komunikasi data ke server BPK di Jakarta. Pelaksanaan manajemen data di Portal Kementerian BUMN yang berupa Portal EIS, Portal SDM, Portal Publik, Portal PKBL dan Portal Aset. Implementasi aplikasi produksi berbasis SMS Gateway untuk monitoring produksi karet secara elektronik berbasis sms dan intranet. Maintenance hardware, software dan jaringan komunikasi data Kebun, PG dan Kantor Direksi. 6.9. Aspek Pelestarian Lingkungan Pengelolaan lingkungan di Pabrik Gula dengan peringkat Proper Biru. Pembuatan dan pembenahan PAL sesuai standar.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
51
PT. Perkebunan Nusantara IX
Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan pabrik. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. 6.10. Aspek Keuangan Menyusun RKAP yang seimbang sesuai kondisi yang ada/dapat dicapai namun tetap rasional. Meningkatkan disiplin anggaran tanpa mengurangi fleksibilitas anggaran sejauh hal tersebut menguntungkan perusahaan. Menjaga likuiditas perusahaan pada tingkat yang baik untuk menjamin kelancaran kebutuhan operasional perusahaan. Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan secara periodik yang transparan sesuai norma dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan kondisi perusahaan secara keseluruhan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
52
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB IV ANGGARAN PERUSAHAAN
1. ANGGARAN PENDAPATAN USAHA 1.1. Volume Penjualan (Kg) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar - Tetes - Karet Konv. - Lateks Pekat
% 2:3 4
Jumlah Karet
45.765.580 30.012.500 46.649.420 24.766.524 1.763.000 26.529.524
53.897.200 42.316.200 24.892.000 1.454.640 26.346.640
117,77 90,71 100,51 82,51 99,31
Jumlah Kopi
2.050.684 643.641 12.207 655.848
2.105.250 984.300 22.400 1.006.700
102,66 152,93 183,50 153,50
3.457 6.392 17.658 480.000 5.084
3.460 8.160 18.918 1.800.000 5.220
100,09 127,66 107,14 375,00 102,68
- Teh - Kopi : Robusta Arabika
PRODUK HILIR - Teh Celup - Teh Kemasan - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup
RKAP 2015 3
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
53
PT. Perkebunan Nusantara IX
1.2. Harga Jual (Rp./Kg) URAIAN 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
EKSPOR - Karet Konvensional
21.977
23.205
105,59
- Teh
19.147
21.420
111,87
- Kopi Robusta
33.350
33.320
99,91
- Gula Eks Tebu
7.752
7.900
101,91
- Gula Eks Raw Sugar
7.767
-
-
- Gula Rata-rata
7.758
7.900
101,83
- Tetes
1.248
1.100
88,16
- Karet Konvensional
21.362
20.900
97,83
- Lateks Pekat
22.601
24.200
107,07
- Teh
14.900
15.000
100,67
- Kopi Robusta
23.227
20.000
86,11
- Kopi Arabika
33.784
30.000
88,80
- Teh Celup
74.961
92.247
123,06
- Teh Kemasan
36.596
43.458
118,75
- Kopi Bubuk
44.802
58.560
130,71
LOKAL
PRODUK HILIR
- Gula Kemasan - Sirup
9.639
9.558
99,15
12.729
14.727
115,70
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
54
PT. Perkebunan Nusantara IX
1.3. Nilai Penjualan (Rp. 000) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar Jumlah Gula - Tetes - Karet Konv. - Lateks Pekat Jumlah Karet - Teh - Kopi : Robusta Arabika Jumlah Kopi - Produk Hilir Teh Celup Teh Kemasan Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Jumlah Produk Hilir - Kayu - Wisata Agro Wisata Agro DTS Wisata Agro DTT Jumlah Wisata Agro Jumlah Ekspor dan Lokal
RKAP 2015 3
% 3:2 4
354.769.695 233.115.832 587.885.527 58.202.779 537.960.727 39.845.947 577.806.674 34.294.470 16.904.597 412.398 17.316.995
425.787.880 425.787.880 46.547.820 560.402.249 35.202.288 595.604.537 39.688.173 26.242.637 672.000 26.914.637
120,02 72,43 79,98 104,17 88,35 103,08 115,73 155,24 162,95 155,42
259.140 233.923 791.118 4.626.750 64.714 5.975.645 435.035
319.176 354.618 1.107.838 17.203.500 76.876 19.062.008 3.266.465
123,17 151,60 140,03 371,83 118,79 318,99 750,85
8.230.682 21.171.646 29.402.328 1.311.319.453
9.565.269 22.767.976 32.333.245 1.189.204.765
116,21 107,54 109,97 90,69
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
55
PT. Perkebunan Nusantara IX
2. ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN USAHA (Dalam Ribuan Rupiah) Ura ia n 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
TANAMAN SEMUSIM 1.
Gula (Incl. Raw Sugar) - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan - Biaya Administrasi Jumlah Gula
2.
- Biaya Penjualan - Biaya Administrasi
48,07
1.507.914
851.577
56,47
81.281.834
88.177.801
108,48
717.126.441
393.927.278
54,93
32.340.827
32.015.343
98,99
-
-
-
-
-
-
32.340.827
32.015.343
98,99
6.244.017
4.022.224
64,42
- Biaya Penjualan
-
-
-
- Biaya Administrasi
-
-
-
6.244.017
4.022.224
64,42
672.921.537
340.935.467
50,66
1.507.914
851.577
56,47
81.281.834
88.177.801
108,48
755.711.285
429.964.845
56,90
Jumlah Tetes Wisata Agro DTS - Harga Pokok Penjualan
Jumlah Wisata Agro DTS 4.
304.897.900
Tetes - Harga Pokok Penjualan
3.
634.336.693
Jumlah DTS - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan - Biaya Administrasi Total DTS
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
56
PT. Perkebunan Nusantara IX
(Dalam Ribuan Rupiah) Ura ia n 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
TANAMAN TAHUNAN 1.
Karet - Harga Pokok Penjualan
395.840.468
419.563.751
105,99
8.331.465
9.610.335
115,35
- Biaya Administrasi
156.102.656
164.597.687
105,44
Jumlah Karet
560.274.589
593.771.773
105,98
36.445.185
33.783.428
92,70
- Biaya Penjualan
2.
Teh - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan
3.
1.409.408
640.386
45,44
- Biaya Administrasi
20.756.938
20.607.378
99,28
Jumlah Teh
58.611.531
55.031.192
93,89
18.096.984
23.089.991
127,59
349.127
434.279
124,39
- Biaya Administrasi
11.508.192
9.265.204
80,51
Jumlah Kopi
29.954.303
32.789.474
109,46
17.153.178
16.873.775
98,37
62.966
290.388
461,18
4.046.241
5.376.719
132,88
21.262.385
22.540.882
106,01
151.228
596.825
394,65
-
-
-
Kopi - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan
4.
Wisata Agro DTT - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan - Biaya Administrasi Jumlah Wisata Agro DTT
5.
Kayu - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan - Biaya Administrasi Jumlah Wisata Agro DTT
6.
-
-
596.825
394,65
5.689.133
17.807.708
313,01
Produk Hilir - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan
87.483
250.000
285,77
692.859
75.984
10,97
6.469.475
18.133.692
280,30
473.376.176
511.715.478
108,10
10.240.449
11.225.388
109,62
- Biaya Administrasi
193.106.886
199.922.972
103,53
Total DTT
676.723.511
722.863.838
106,82
- Biaya Administrasi Jumlah Produk Hilir 7.
151.228
Jumlah DTT - Harga Pokok Penjualan - Biaya Penjualan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
57
PT. Perkebunan Nusantara IX
3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA NON USAHA 3.1. Pendapatan Non Usaha (Rp.000) URAIAN 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
TANAMAN SEMUSIM Pendapatan Keuangan Pendapatan Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim
539.027
539.027
100,00
(3.592.071)
8.600.693
(239,44)
(3.053.044)
9.139.720
(299,36)
TANAMAN TAHUNAN
-
Pendapatan Keuangan
15.428.297
8.106.076
52,54
Pendapatan Lain-lain
66.868.004
76.063.208
113,75
Jumlah Tanaman Tahunan
82.296.301
84.169.284
102,28
Jumlah Semua
79.243.257
93.309.004
117,75
3.2. Beban Non Usaha (Rp.000) URAIAN 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
81.818.303
76.839.876
93,92
TANAMAN SEMUSIM Beban Keuangan Beban Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim
18.539.453
13.177.859
71,08
100.357.756
90.017.735
89,70
-
-
-
TANAMAN TAHUNAN Beban Keuangan Beban Lain-lain
28.453.376
32.770.117
115,17
Jumlah Tanaman Tahunan
28.453.376
32.770.117
115,17
Jumlah Semua
128.811.132
122.787.852
95,32
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
58
PT. Perkebunan Nusantara IX
4. ANGGARAN PENGADAAN BAHAN / BARANG (Dalam Ribuan Rupiah) RKAP 2015
PROGNOSA 2014
URAIAN 1
TANAMAN
TANAMAN
SEMUSIM
TAHUNAN
3
4
2
Pupuk
47.221.790
Bahan Kimia Bahan Pembantu Pengolahan
JUMLAH 5
1.226.196
77.743.155
78.969.351
24.341.957
42.170
37.874.391
37.916.561
15.534.196
16.000.222
-
16.000.222
Bahan Pembungkus
13.790.183
11.534.774
5.799.189
17.333.963
Bahan Bakar / Pelumas & Gemuk
68.446.855
46.833.393
33.839.836
80.673.229
Bahan Bangunan dan Instalasi
33.141.064
22.668.935
15.065.004
37.733.939
Barang / Bahan Kep. Angk. Pertanian
15.705.326
1.007.084
18.427.637
19.434.721
4.410.161
374.392
7.883.951
8.258.343
-
-
-
-
Bahan Kep. Kendaraan Bermotor Bahan / Barang Pertanian Bahan / Barang Lain
9.664.503
502.857
18.609.676
19.112.533
232.256.035
100.190.024
215.242.839
315.432.863
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
- Alat Angk/Tebang Angkut (Perk. 513 50.60)
13.870.700
14.236.058
102,63
- Pabrik (Prk. 514 30, 40, 50, 70, 80, 90)
84.051.466
69.142.153
82,26
5.032.218
6.103.377
121,29
Jumlah
5. ANGGARAN TEKNIK & TEKNOLOGI (Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM
- Alat Pengangk (Prk. 516 30, 40, 50, 70, 80, 90) - Alat Pertanian (Prk. 517 30, 60, 80, 90)
725.973
857.895
118,17
52.913.722
72.897.663
137,77
156.594.079
163.237.146
104,24
- Eksploitasi Alat Pengangkutan
42.505.559
50.157.367
118,00
- Instalasi Listrik dan Air
19.002.187
19.156.940
100,81
6.509.213
5.533.014
85,00
Karet
52.256.757
62.897.050
120,36
Teh
11.094.110
11.746.494
105,88
Kopi
2.974.929
3.753.960
126,19
Jumlah Tanaman Tahunan
134.342.755
153.244.825
114,07
Jumlah Semua
290.936.834
316.481.971
108,78
- Bi. Pengolahan (Prk. 515 30, 40, 50, 60, 70, 90) Jumlah Tanaman Semusim TANAMAN TAHUNAN
- Bangunan - Biaya Pengolahan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
59
PT. Perkebunan Nusantara IX
6. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN 1
PROGNOSA
RKAP
%
2014
2015
3:2
2
3
4
2.503.636
2.311.875
92,34
TANAMAN SEMUSIM - Gaji - Agronomi dan Contoh
330.597
205.275
62,09
- Laborat Hama
27.193
22.110
81,31
- Analisa Tanah dan Tanaman
44.000
45.000
102,27
148.000
150.000
101,35
3.053.426
2.734.260
89,55
- Jasa Konsultan Pengembangan Wisata Agro
-
375.000
-
- Jasa Konsultan Pengembangan Tanaman
-
100.000
-
- Uji Coba Pengembangan Produk Hilir
- Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim TANAMAN TAHUNAN
-
75.000
-
Jumlah Tanaman Tahunan
-
550.000
-
Jumlah Semua
3.053.426
3.284.260
107,56
7. ANGGARAN PENGEMBANGAN SDM Ura ia n 1
Prognosa 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
Tanaman Semusim - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000)
1.046 683.991
993 4.258.205
94,93 622,55
Tanaman Tahunan - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000)
982 1.971.237
479 2.559.000
48,78 129,82
Jumlah PTPN IX (Persero) - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000)
2.028 2.655.228
1.472 6.817.205
72,58 256,75
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
60
PT. Perkebunan Nusantara IX
8. ANGGARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM Bahan & Alat Pemeriksa Limbah (Perk. 514.60) Jumlah Tanaman Semusim TANAMAN TAHUNAN Penghijauan Jumlah Tanaman Tahunan Jumlah Semua
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
684.315 684.315
783.854 783.854
114,55 114,55
5.411.326 5.411.326 6.095.641
6.766.048 6.766.048 7.549.902
125,03 125,03 123,86
9. ANGGARAN INVESTASI TANAMAN DAN NON TANAMAN Investasi yang dianggarkan telah melalui proses kajian untuk tiap-tiap unit kerja dan per jenis investasi. Resume kajian investasi tahun 2015 disajikan dalam lampiran. PROGNOSA
URAIAN 1
RKAP 2015
%
2014
SEMUSIM
TAHUNAN
JUMLAH
5:2
2
3
4
5
6
TANAMAN TTAD, TTI dan TBM - Karet
94.926.177
-
77.144.854
77.144.854
81,27
- Teh
7.274.790
-
6.497.529
6.497.529
89,32
- Kopi
2.082.519
-
733.487
733.487
35,22
- Kayu
5.411.326
-
6.766.048
6.766.048
125,03
- Hortikultura
2.450.141
-
3.444.598
3.444.598
140,59
112.144.953
-
94.586.516
94.586.516
84,34
320.772
-
4.326.988
4.326.988
1.348,93
3.831.124
-
4.254.879
4.254.879
111,06
- Kopi
512.161
-
224.459
224.459
43,83
- Kayu
-
-
-
-
-
- Hortikultura
-
-
-
-
-
4.664.057
-
8.806.326
8.806.326
188,81
116.809.010
-
103.392.842
103.392.842
88,51
-
-
-
-
-
4.760.158
703.550
5.153.435
5.856.985
123,04
69.987.019
50.279.383
1.750.000
52.029.383
74,34
Jumlah TTAD, TTI, TBM Pesemaian - Karet - Teh
Jumlah Pesemaian Jumlah Investasi Tanaman NON TANAMAN - Tanah - Bangunan Perusahaan - Mesin dan Instalasi - Jalan & Jembatan
507.108
-
500.000
500.000
98,60
- Alat Pengangkutan
1.651.766
299.700
350.000
649.700
39,33
- Alat Pertanian/Invent. Kecil
1.118.244
305.910
600.000
905.910
81,01
37.677.090
5.500.000
62.931.500
68.431.500
181,63
- Aset Tidak Berwujud - Lain-lain dan Agrowisata Jumlah Investasi Non Tanaman Investasi Pada Perush Asosiasi Total
216.500
-
2.625.000
2.625.000
1.212,47
115.917.885
57.088.543
73.909.935
130.998.478
113,01
-
-
-
-
-
232.726.895
57.088.543
177.302.777
234.391.320
100,72
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
61
PT. Perkebunan Nusantara IX
10. DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN 10.1.
Kegiatan Tanaman 1. Pada investasi tanaman, investasi pada TBM lebih diprioritaskan dibandingkan dengan TTAD dan TTI. Hal ini disebabkan karena pada TBM telah melalui tahap TTAD dan TTI yang telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. TTAD dan TTI dapat dilakukan guna memperbaiki komposisi umur tanaman. 2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun tebang angkut.
10.2.
Investasi Non Tanaman Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada : 1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik. 2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha dari PT. Perkebunan Nusantara IX. 3. Pengurusan HGU.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
62
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2015
Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut : 1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar - Piutang Antar Badan Hukum - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - Aset Tetap - Aset Tidak Berwujud - Aset Beban Tangguhan - Aset Pajak Tangguhan - Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar
RKAP 2015 3
% 3:2 4
1.000.725.785
863.333.660
86,27
TOTAL ASET
94.140.174 1.377.543.067 78.102.013 543.804 5.140.596 109.584.608 1.665.054.262 2.665.780.047
94.140.174 1.521.497.088 139.052.742 1.371.743 5.140.596 94.006.407 1.855.208.750 2.718.542.410
100,00 110,45 178,04 252,25 100,00 85,78 111,42 101,98
TOTAL LIABILITAS
1.820.267.701 246.090.452 2.066.358.153
1.889.714.978 224.232.614 2.113.947.592
103,82 91,12 102,30
599.815.000
599.815.000
100,00
170.290.112 (170.683.218) (393.106) 599.421.894 2.665.780.047
170.290.112 (170.683.218) 5.172.924 4.779.818 604.594.818 2.718.542.410
100,00 (3,03) 100,86 101,98
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Modal Disetor Laba Ditahan - Cadangan - Saldo Laba (Rugi) - Laba Tahun Berjalan Jumlah Laba Ditahan TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
63
PT. Perkebunan Nusantara IX
2. LABA/(RUGI) (Rp. 000) URAIAN 1 Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba (Rugi) Bruto GPM (%) Beban Usaha Beban Penjualan Beban Administrasi Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan Non Usaha Pendapatan Keuangan Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Non Usaha Beban Non Usaha Beban Keuangan Beban Lain-lain Jumlah Beban Non Usaha Selisih Pendapatan & Beban Non Usaha Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Pendapatan Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Beban Pajak Kini Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan Beban Pajak Bersih L (R) Thn Berjalan dr Op. yg Dilanjutkan Kerug. Periode Berjalan dr Op. yg Dihentikan Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Laba (Rugi) Kompre Periode Berjalan
PROGNOSA 2014 2 1.311.319.453 1.146.297.713 165.021.740 12,58
RKAP 2015 3 1.189.204.763 852.650.945 336.553.818 28,30
% 3:2 4 90,69 74,38 203,95
11.748.363 274.388.720 286.137.083 (121.115.343)
12.076.965 288.100.773 300.177.738 36.376.080
102,80 105,00 104,91 (30,03)
15.967.324 63.275.933 79.243.257
8.645.103 84.663.901 93.309.004
54,14 133,80 117,75
81.818.303 46.992.829 128.811.132 (49.567.875) (170.683.218)
76.839.876 45.947.976 122.787.852 (29.478.848) 6.897.232
(170.683.218) (170.683.218) (170.683.218)
1.724.308 1.724.308 5.172.924 5.172.924 5.172.924
93,92 97,78 95,32 59,47 (4,04) (3,03) (3,03) (3,03)
3. ARUS KAS (Rp.000) URAIAN 1 Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Perubahan Kas & Setara Kas Saldo Awal Kas & Setara Kas Saldo Akhir Kas & Setara Kas
PROGNOSA 2014 2 167.563.116 (195.536.194) (2.059.859) (30.032.937) 257.564.902 227.531.965
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP 2015 3
% 3:2 4
100.708.169 (234.391.320) (133.683.151) 227.531.965 93.848.814
60,10 119,87 445,12 88,34 41,25
64
PT. Perkebunan Nusantara IX
4. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (Rp. 000) PROGNOSA 2014 2
URAIAN 1 SUMBER DANA a. - Penyusutan - Laba Bersih b. Lain-lain Jumlah Sumber Dana PENGGUNAAN DANA a. Angsuran Liabilitas Jangka Panjang b. Deviden c. Investasi - Tanaman - Non Tanaman - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi d. Lain-lain Jumlah Penggunaan Dana Saldo Awal Kas Surplus (Defisit) Dana
84.135.236 (170.683.218) 33.608.859 (52.939.123)
RKAP 2015 3 76.406.383 5.172.924 150.775.709 232.355.016
2.059.859 116.809.010 115.917.885 234.786.754 257.564.902 (30.160.975)
% 3:2 4
103.392.842 130.998.478 234.391.320 227.531.965 225.495.661
90,81 (3,03) 448,62 (438,91)
88,51 113 99,83 88,34 (747,64)
5. RASIO KEUANGAN URAIAN 1 Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI) Cash Ratio Current Ratio Collection Period (CP) Perputaran Persediaan Total Assets Turn Over (TATO) Rasio TMS Thdp Total Assets
% % % % hari hari % %
PROGNOSA 2014 2 (262,69) (0,24) 12,50 54,98 32,20 125,86 70,92 22,49
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP 2015 3 (3,14) 8,19 4,97 45,69 35,90 82,18 65,62 22,24
% 3:2 4 1,20 (3.396,81) 39,73 83,10 111,50 65,29 92,53 98,91
65
PT. Perkebunan Nusantara IX
6. BIAYA PRODUKSI 6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000) Uraian 1 1.
2.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
Gula - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Gula
24.653.116 2.073.841 29.176.952 61.920.333 122.448.666 64.407.827 6.755.666 997.863 281.878.047 40.024.384 634.336.693
25.094.236 (639.213) 25.571.862 42.775.910 120.532.693 52.928.335 6.759.708 1.133.518 30.740.851 304.897.900
101,79 (30,82) 87,64 69,08 98,44 82,18 100,06 113,59 76,81 48,07
Tetes - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Tetes
2.322.020 209.404 2.666.924 5.711.492 11.476.539 5.497.156 625.818 96.604 3.734.869 32.340.827
2.627.968 (64.782) 2.686.549 4.563.804 12.936.925 5.041.554 721.416 120.591 3.381.318 32.015.343
113,18 (30,94) 100,74 79,91 112,72 91,71 115,28 124,83 90,53 98,99
6.244.017
4.022.224
64,42
3.
Wisata Agro Tanaman Semusim
4.
Total Biaya Produksi - Pimpinan dan Tata Usaha - Pembibitan - Tebu Giling - Tebang dan Angkut Tebu - Pabrik - Pengolahan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian - Biaya Pengadaan Raw Sugar - Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Wisata Agro Total Biaya Produksi
26.975.136 2.283.245 31.843.877 67.631.824 133.925.204 69.904.982 7.381.484 1.094.468 281.878.047 43.759.253 666.677.520 6.244.017 672.921.537
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
27.722.204 (703.995) 28.258.411 47.339.714 133.469.618 57.969.889 7.481.124 1.254.109 34.122.169 336.913.243 4.022.224 340.935.467
102,77 (30,83) 88,74 70,00 99,66 82,93 101,35 114,59 77,98 50,54 64,42 50,66
66
PT. Perkebunan Nusantara IX
6.2. Tanaman Tahunan (Rp. 000) RKAP 2015 3
% 3:2 4
9.679.811 64.937.796 193.458.042 14.760.052 1.118.269 52.256.757 13.560.855 34.372.439 384.144.021
12.381.644 48.314.573 227.882.782 16.108.329 62.897.050 15.646.638 36.332.735 419.563.751
127,91 74,40 117,79 109,13 120,36 115,38 105,70 109,22
Teh - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Teh
1.360.925 8.121.451 7.996.669 601.730 11.094.110 955.006 2.703.124 32.833.015
1.518.987 7.991.362 8.037.945 611.547 11.746.494 978.731 2.898.362 33.783.428
111,61 98,40 100,52 101,63 105,88 102,48 107,22 102,89
Kopi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kopi
1.104.393 9.647.647 2.936.881 1.082.091 2.974.929 1.043.995 1.401.165 20.191.101
962.076 11.098.350 4.015.415 685.251 3.753.960 1.136.832 1.438.107 23.089.991
87,11 115,04 136,72 63,33 126,19 108,89 102,64 114,36
6.828.606 464.891 7.293.497
16.731.574 1.076.134 17.807.708
245,02 231,48 244,16
151.228
596.825
Wisata Agro - Biaya Ops. Wisata Agro - Penyusutan Jumlah Biaya Wisata Agro
15.253.923 1.899.255 17.153.178
15.258.765 1.615.010 16.873.775
100,03 85,03 98,37
Total Biaya Produksi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Produk Hilir - Kayu - Wisata Agro Total Biaya Produksi
12.145.129 82.706.894 204.391.592 16.443.873 1.118.269 66.325.796 15.559.856 38.476.728 437.168.137 7.293.497 151.228 17.153.178 461.766.040
14.862.707 67.404.285 239.936.142 17.405.127 78.397.504 17.762.201 40.669.204 476.437.170 17.807.708 596.825 16.873.775 511.715.478
122,38 81,50 117,39 105,85 118,20 114,15 105,70 108,98 244,16
Uraian 1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Karet - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan Pabrik - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Karet
Produk Hilir - Bahan Baku dan Pelengkap - Biaya Kemas dan Angkutan - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Prod. Hilir Kayu - Biaya Produksi
PROGNOSA 2014 2
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
98,37 110,82
67
PT. Perkebunan Nusantara IX
7. HARGA POKOK PRODUKSI DAN FOB 7.1. Komoditas Pokok (Rp/Kg) : URAIAN 1 1.
2.
PROGNOSA 2014 2
RKAP 2015 3
% 3:2 4
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Gula Rata-rata Tetes Karet Teh Kopi
8.093 9.392 8.623 693 14.542 16.011 30.340
5.657 5.657 757 15.806 16.047 22.936
69,90 65,60 109,13 108,69 100,23 75,60
Harga Pokok Produksi FOB Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Gula Rata-rata Tetes Karet Teh Kopi
9.994 9.392 9.749 693 20.767 26.820 48.157
7.088 7.088 1.038 22.368 26.140 32.571
70,92 72,70 149,79 107,71 97,46 67,64
7.2. Produk Hilir (Rp/Kg) : URAIAN 1 1.
2.
PROGNOSA 2013 2
RKAP 2014 3
% 3:2 4
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
54.544 14.849 28.167 9.471 16.835
53.923 27.658 45.354 9.158 10.249
98,86 186,26 161,02 96,69 60,88
Harga Pokok Produksi FOB Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
60.801 16.765 29.414 9.552 21.273
61.929 30.980 48.220 9.276 11.200
101,86 184,80 163,93 97,11 52,65
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
68
PT. Perkebunan Nusantara IX
8. PERKEMBANGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PENYERTAAN PERUSAHAAN 8.1. Perkembangan Anak Perusahaan Tidak mempunyai anak perusahaan. 8.2. Investasi Pada perusahaan Asosiasi Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi terinci sebagai berikut : 1. PT. Industri Gula Nusantara Penyertaan saham sebesar Rp. 52.370.000 ribu, atau 36 % dari komposisi modal saham pada saat pendirian PT. Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 94.140.174 ribu. 2.
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Penyertaan saham sebesar Rp. 2.678.000 ribu atau 25,50% dari komposisi modal.
9. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN Tingkat Kesehatan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 sebagai berikut : URAIAN 1 Aspek Keuangan Aspek Operasional Aspek Administrasi Jumlah Tingkat Kesehatan
PROGNOSA 2014 2 21,75 13,85 15,00 50,60 KURANG SEHAT (BBB)
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKAP 2015 3 46,25 15,00 15,00 76,25 SEHAT (A)
% 3:2 4 212,64 108,29 100,00 150,69
69
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB VI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
1.
PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN PROGNOSA 2014
SEKTOR USAHA
Σ Mitra 2
1 Industri Perdagangan Pertanian Perkebunan Perikanan & Peternakan Jasa Lainnya Dana Pembinaan Jumlah
18 41 10 6 15 30 5 125
RKA TAHUN 2015 Σ Mitra 4
Rp. 000 3 450.000 2.100.000 450.000 250.000 650.000 1.500.000 1.000.000 499.158 6.899.158
20 39 12 7 25 32 3 138
%
Rp. 000 5 500.000 800.000 600.000 400.000 635.000 715.000 475.000 700.000 4.825.000
4:2 6
5:3 7
111,11 95,12 120,00 116,67 166,67 106,67 60,00 110,40
111,11 38,10 133,33 160,00 97,69 47,67 47,50 140,24 69,94
Penyaluran Program Kemitraan tahun 2015 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang dibiayakan.
2.
PENYALURAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN JENIS BANTUAN 1 Korban Bencana Alam Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kesehatan Pengemb Prasarana & Sarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Sos Kemasyarakatan (Pengentasan Kemiskinan) Jumlah
PROGNOSA 2014 2 50.000 45.000 20.000 165.000 50.000 25.000 145.000 500.000
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
RKA 2015 3 50.000 50.000 50.000 125.000 100.000 50.000 150.000 575.000
% 3:2 4 100,00 111,11 250,00 75,76 200,00 200,00 115,00
70
PT. Perkebunan Nusantara IX
3.
BENTUK PEMBINAAN a. PTPN IX telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009 tanggal 9 September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan Usaha Mitra Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei 2011 tentang Pelaksanaan PKBL PTPN IX Tahun 2011. Dengan adanya surat edaran ini diharapkan bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di wilayah kebun dan pabrik. b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif. c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan usaha mitra binaan dapat lebih berkembang. d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
71
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB VII KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN
1.
KETAHANAN ENERGI Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX pada tahun 2015 mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a.
Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.
b.
Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Jet Burner intermediasi.
c.
Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.
Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya produksi.
2.
KETAHANAN PANGAN a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah. Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan. b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX melaksanakan pembenihan bibit jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah kebun.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
72
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB VIII KAJIAN MANAJEMEN RESIKO
Pada tahun 2015 PTPN IX melakukan migrasi kerangka kerja dari COSO 2004 ke ISO 31000. Migrasi ini dilakukan antara lain karena : a. ISO 31000 lebih mudah untuk digabungkan dengan ISO lainnya (ISO 9001, ISO14001, ISO 22000, OHSAS 18001, ISO 21500, ISO 26000). b. Proses COSO dimulai dengan lingkungan internal, tidak melibatkan lingkungan eksternal. Sedangkan ISO dapat menganalisa lingkungan eksternal dan internal melalui proses membangun risk context. c. Analisa stakeholder dalam COSO, terutama yang eksternal tidak disebutkan dalam tujun dan pengaruh terhadap keputusan organisasi. Sedangkan stakeholder internal dan eksternal dalam ISO 31000 dapat disebautkan mempengaruhi organisasi dan akan dianalisa dalam proses identifikasi risiko. d. Proses ISO menggunakan bottom up dan top down approach, sehingga proses analisa risiko memperhatikan risiko dari level operasional sampai dengan level strategic, sedangkan COSO hanya menggunakan top down approach. e. COSO tidak dapat menjelaskan opportunity yang didapatkan dalam analisa risiko. f. Proses ISO 31000 menggabungkan human capacity untuk memprioritaskan risiko dalam suatu organisasi, sedangkan COSO hanya mengukur risiko dan ditangani dengan cara yang mekanistik. g. Standar Nasional Indonesia telah mengadopsi menjadi SNI ISO 31000. h. ISO 31000 dikembangkan oleh suatu working group yang terdiri dari para ahli lebih dari 30 negara maju, yang telah memadukan berbagai macam standar manajemen risiko dari berbagai macam negara seperti COSO 2004, AS/NZS 4360 : 2004, JIS Q 2001, BS 6079-3 : 2000, dll. i. ISO 31000 mempunyai struktur yang lebih lengkap dan lebih sistematis serta lebih mudah diterapkan karena merupakan “blending” dari berbagai standar manajemen risiko terbaik. j. Elemen kerangka kerja ISO 31000 memberikan kejelasan tugas dan tanggungjawab manajemen dan para risk owner (aspek mandate dan komitmen) dalam bentuk penyusunan risk governance. k. ISO 31000 dilengkapi dengan ISO Guide 73 : 2009 Risk Vocabulary, sehingga memudahkan komunikasi dan konsultasi, suatu barier utama dalam penerapan manajemen risiko.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
73
PT. Perkebunan Nusantara IX
Untuk tahun 2014 Unit Manajemen Risiko telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang dikelompokkan dalam 6 bidang, diantaranya :
1.
DIVISI TANAMAN SEMUSIM 1.1. On Farm Risiko tebu terbakar, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu pemasangan tenaga keamanan kebun, membuat dan menepati jadwal tebang serta mensosialisasikan jadwal tebang melalui FMPG. Risiko tebu tidak MBS berdampak pada penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan dengan menyiapkan kebun layak tebang serta pengetatan jadwal tebang, pelaksanaan tebang angkut mengacu pada standar SOP dengan tebang MBS kotoran maks 5%, melaksanakan kunjungan di kebun yang tebangannnya belum MBS dan melaksanakan refraksi (pemotongan Ku tebu per lori) pad tebu kotor. Risiko tenaga tebang kurang, berdampak pada penurunan produksi. Upaya yang dilakukan adalah dengan kontrak tenaga awal dan dengan individu, mendatangkan tenaga sesuai kebutuhan, mendatangkan tenaga dari luar wilayah, menyediakan sarana tebang (traktor tarik, traktor gendong, rillset, lori mini). Risiko keterlambatan KKP-E berdampak pada pekerjaan kebun menjadi terlambat sehingga menurunkan produktivitas. Upaya yang dilakukan adalah dengan koordinasi antara PG. KPTR, APTRI dan pihak terkait (perbankan), pengawasan melalui program laku (latihan dan kunjungan) serta pelatihan pembuatan RDKK melalui KPTR. Risiko serangan hama tikus berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan sanitasi kebun, pemasangan umpan racun, gropyokan dengan regu anjing, emposan dengan belerang dan sosialisasi kepada petani untuk melakukan pengendalian tikus secara terpadu.
1.2. Off Farm Risiko kerusakan Ketel Combi dan KTR, berdampak kapasitas giling terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan investasi pengadaan dan pemasangan pipa ketel Combi dan KTR. Risiko performance ketel tidak optimal, berdampak pada jam berhenti giling B tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan penggantian pipa api dan pipa tunjang serta perluasan Bagasse Storage.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
74
PT. Perkebunan Nusantara IX
Risiko kerusakan mantel rol gilingan, berdampak pada jam berhenti giling B tinggi. Upaya pengendalian dilakukan melalui resheling roll gilingan. Risiko kapasitas pan masakan kurang optimal berdampak pada kapasitas giling kurang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan penggantian Serpentyne ke Calandria Badan pan masakan no.1 dan 4, penggantian condenser pan masakan, pembuatan masakan A VO : 200 m2 dan penggantian 2 unit peti stroop. Risiko kehilangan gula dalam blotong tinggi, berdampak pada efisiensi pengolahan rendah. Upaya yang dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap kinerja stasiun pemurnian dan SDM dalam menjalankan SOP, peningkatan pengawasan kebutuhan panas untuk proses pemurnian sulfitasi dan peningkatan pengawasan kualitas bahan pembantu proses. Risiko Proper Hitam, berdampak pada penutupan PG. Upaya yang dilakukan yaitu pengadaan ponpa slidge, koordinasi dengan semua bagian untuk In House Keeping serta perbaikan grite arrester dan rotary valve. Risiko gula produk kurang baik berdampak pada kualitas gula menurun. Upaya yang dilakukan dengan koordinasi dengan bagian instalasi untuk melanjutkan perbaikan valve dan gate valve, melanjutkan perbaikan instalasi steam dan air panas untuk HGF, perbaikan condenspot, pipa heater dan ruber bosh Sugar Dryer serta penyempurnaan HGF dan LGF.
1.3. Pembiayaan Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada terganggunya cash flow perusahaan. Upaya yang dilakukan lebih selektif dalam memberikan pinjaman kepada PTR,lebih cermat dalam melakukan pemotongan, koordinasi dengan bagian Tanaman, pemberian pinjaman PTR dilakukan perjanjian dengan notaries dilengkapi dengan fotocopy, lebih memperketat pemberian pinjaman, pembentukan tim penagihan piutang PTR. Risiko tidak tercapainya penerimaan pendapatan perusahaan, berdampak pada terganggunya cash Flow perusahaan. Upaya yang dilakukan efisiensi biaya yang berdampak pada HPP.
1.4. Perencanaan dan Pengembangan Risiko pendapatan agrowisata rendah, berdampak pada tidak tercapainya laba agrowisata sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan pengelolaan agrowisata yang professional (promosi, kompetensi tenaga kerja, pengembangan wahana). Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
75
PT. Perkebunan Nusantara IX
1.5. Pemasaran dan Pengadaan Risiko pengadaan barang yang dilaksanakan PG dan Kantor Direksi tidak tepat waktu, berdampak pada persiapan giling PG terganggu. Upaya yang dilakukan dengan cara koordinasi dengan bagian terkait dalam hal kebutuhan data teknis, waktu pengiriman dan penggunaan barang / jasa serta pengaturan jadwal tender. Risiko harga jual gula dan tetes dibawah RKAP, berdampak pada pendapatan perusahaan tidak sesuai RKAP. Upaya yang dilakukan inovasi dalam pemasaran gula dan tetes. 1.6. Bidang Personalia dan Umum Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, berdampak pada likuiditas perusahaan terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan karyawan maupun pensiunan yaitu menalangi biaya pengobatan / rawat inap dan dengan adanya program BPJS karyawan maupun pensiunan wajib mengikuti program BPJS. Risiko penguasaan asset oleh pihak lain, berdampak pada kehilangan asset. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan intensifikasi pemanfaatan tanah terlantar dengan ditanami tebu dan disewakan pada pihak ke III, melakukan penagihan sewa dan dibuat surat perjanjian pengakuan bahwa asset milik PG / PTPN IX serta peningkatan sertifikasi asset.
2.
DIVISI TANAMAN TAHUNAN 1.1. Bidang Tanaman Risiko keborosan pemakaian kulit pada TM karet. Adanya indikasi irisan tebal dan tidak adanya lakaran berpotensi umur ekonomis tanaman tidak tercapai. Perusahaan akan meningkatkan tapping school, normalisasi sadapan dengan menentukan target sesuai potensi tanaman. Risiko penghambatan pertumbuhan tanaman pada TBM karet. Ada indikasi batang pohon putih dan pucat serta lilit batang tidak standar, hal ini berpotensi
buka
sadap
tertunda/Tanaman
Menghasilkan
Tertunda
(TMT).
Perusahaan akan melakukan pengolahan tanah ekstra, pemupukan ekstra menggunakan pupuk organik dan anorganik. Risiko klon kurang produktif pada TM teh. Terindikasi adanya produktivitas teh 1.700 kg/ha, hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang terus meningkat.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
76
PT. Perkebunan Nusantara IX
Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap terhadap klon-klon yang kurang produktif. Risiko serangan penyakit cacar daun pada TM teh. Terindikasi masih adanya klon yang rentan terserang penyakit cacar daun pada beberapa areal TM teh, hal ini berpotensi terkena serangan penyakit cacar daun sehingga berpotensi merugikan perusahaan karena target produksi teh tidak tercapai. Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap dan melakukan kegiatan EWS dengan penyemprotan menggunakan fungisida, melaksanakan pangkas teh pada akhir musim hujan, memperpendek daur petik, pembuatan jalan tikus dan pengaturan pelindung. Risiko KKK rendah. Terindikasi adanya lateks yang encer berpotensi merugikan perusahaan karena produksi karet kering akan berkurang/turun. Perusahaan akan melakukan diagnosa lateks,
menjaga
kebersihan
ember
dan
TPH,
evaluasi
terhadap
KKK
pohon/penyadap. Risiko serangan penyakit kering alur sadap (KAS). Adanya bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan latek, hal ini akan berpotensi mengakibatkan jumlah pohon yang disadap berkurang (pengobatan 3 bulan tidak boleh disadap) dan penurunan produksi. Perusahaan akan berusaha memelihara sesuai kultur teknis dan rekomendasi balit (pemupukan dan pengolahan tanah). Risiko penanganan tetes lanjut belum optimal. Terbatasnya jumlah mangkok tetes lanjut dan terbatasnya biaya pengambilan tetes lanjut menyebabkan adanya lump tanah yang tidak terambil sehingga berpotensi kehilangan produksi dan timbulnya gangguan keamanan. Perusahaan akan menambah pembelian mangkuk tetes lanjut dan mengoptimalkan petugas yang menangani tetes lanjut, serta melakukan patroli kebun. Risiko pemupukan kurang optimal pada TM kopi. Terindikasi adanya anggaran pupuk untuk TM kopi yang terbatas daun kusam, hal ini berpotensi terjadi produksi kurang dan buah kurang bernas/kecil. Perusahaan akan mengalokasikan tambahan biaya untuk pupuk organik apabila kondisi keuangan perusahaan memungkinkan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
77
PT. Perkebunan Nusantara IX
1.2. Bidang Pemasaran dan Pengadaan Risiko harga jual karet dibawah RKAP. Terindikasi adanya trend harga jual ekspor karet yang cenderung semakin menurun sehingga tahun 2015 berpotensi terjadi harga jual karet di bawah RKAP, yang mengakibatkan terjadinya penurunan penerimaan penjualan. Perusahaan akan mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk penjualan karet. Risiko volume penjualan gula 9 tidak tercapai. Belum adanya metode pemasaran yang tepat dan kualitas gula yang berubah-ubah mengakibatkan volume penjualan tidak tercapai sehingga berpotensi penerimaan penjualan tidak tercapai. Perusahaan akan mencari metode pemasaran yang sesuai dan mengusahakan adanya jaminan mutu produk gula. Risiko hasil komoditas agribisnis tidak terjual. Belum adanya MOU jaminan penyerapan hasil panen dan belum adanya sistem pemasaran yang terbangun sehingga berpotensi hasil komoditas agribisnis tidak terjual bisa berakibat terjadinya kegagalan investasi. Perusahaan akan mencari pembeli dan membuat MOU jaminan pemasaran dan atau menyusun metode pemasaran yang sesuai. 1.3. Bidang Keuangan Risiko pembetulan SPT PPN. Adanya surat pemberitahuan dari KPP berpotensi terkena denda dan penambahan pembayaran pajak. Perusahaan akan berkoordinasi dengan KPP. Risiko piutang antar badan hukum tidak tertagih. Ada indikasi saldo piutang yang bertambah, hal ini berpotensi menyebabkan kerugian perusahaan. Perusahaan akan mengirim surat tagihan setiap bulan dan melakukan rekonsiliasi. Risiko likuiditas perusahaan terganggu. Terindikasi adanya trend harga jual komoditas perkebunan yang cenderung semakin menurun dan harga pokok produksi yang semakin meningkat serta cadangan kas yang menipis sampai akhir tahun 2014 berpotensi terjadinya gangguan likuiditas perusahaan yang berakibat menggangu operasional perusahaan. Perusahaan akan mengoptimalkan potensi produksi dan mencari harga terbaik untuk meningkatkan penerimaan penjualan, serta melakukan efisiensi di segala bidang.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
78
PT. Perkebunan Nusantara IX
1.4. Bidang Teknik dan Pengolahan Risiko kerusakan bangunan perusahaan. Adanya atap pabrik bocor, rusak dan kondisi bangunan tua berpotensi menimbulkan dampak buruk pada citra perusahaan, potensi kerusakan produk, potensi kecelakaan kerja dan terganggunya kegiatan produksi. Perusahaan akan menyusun program perbaikan bangunan perusahaan secara bertahap dengan mengoptimalkan dana yang ada. Risiko over stock lump. Adanya indikasi jumlah lump melebihi kapasitas bak penampung, warna lump menjadi hitam, hal ini akan merugikan perusahaan karena ada penurunan mutu produk. Perusahaan akan mengoptimalkan kapasitas mesin, mengoptimalkan proses pengeringan dan akan mengatur pengiriman ke kebun pengolah lain dan melakukan penjualan lump langsung kepada pihak ke III. 1.5. Bidang Personalia dan Umum Risiko penataan karyawan kurang tepat. Terindikasi hasil pekerjaan jauh di bawah standar performance, hal ini berpotensi menimbulkan demotivasi karyawan dan potensi biaya SDM tinggi. Perusahaan akan memanfaatkan hasil pemetaan kompetensi karyawan dan menyusun KPI serta sistem jenjang karir. Risiko keterlambatan pengurusan HGU. Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.
1.6. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Risiko investasi agribisnis gagal. Studi kelayakan yang kurang obyektif dan surat perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga yang kurang menguntungkan perusahaan berpotensi terjadinya kegagalan investasi agribisnis dan merugikan perusahaan. Perusahaan akan mereview studi kelayakan yang sudah ada dan memperbaiki surat perjanjian kerjasama sehingga dapat lebih menguntungkan perusahaan. Risiko inovasi produk baru gagal. Pembuatan studi kelayakan yang tidak cermat dan kompetensi SDM dalam penanganan operasional yang kurang menyebabkan adanya kegagalan inovasi produk baru gagal, sehingga berpotensi merugikan perusahaan. Perusahaan akan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
79
PT. Perkebunan Nusantara IX
mengevaluasi SOP pembuatan studi kelayakan dan meningkatkan kompetensi SDM bidang operasional. Risiko penyertaan modal (BUMN Hijau Lestari II, RPN) gagal. Terindikasi bahwa informasi aktivitas perusahaan BUMN Hijau Lestari II dan RPN sangat terbatas dan adanya realisasiRKAP BUMN Hijau Lestari II yang tidak tercapai berpotensi akan kehilangan pendapatan, potensi profit (ROI) tidak sesuai yang diharapkan dan berpotensi kehilangan modal. Perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan laporan kinerja usaha dan melakukan evaluasi di RPN, dan melakukan penjualan saham BUMN Hijau Lestari II. 1.7. Bidang Administrasi dan Teknologi Informasi Risiko pelaksanaan rekomendasi GCG belum optimal Adanya rekomendasi yang belum semua dilaksanakan berpotensi pencapaian skor GCG belum optimal. Perusahaan akan merealisasikan pembentukan satgas GCG dan menyusun Tata Kelola perusahaan sesuai GCG. Risiko pengembangan TI belum optimal Adanya aplikasi yang dikembangkan belum mendukung proses bisnis dan masih terbatas berpotensi merugikan perusahaan karena biaya investasi yang tinggi. Perusahaan akan menambah tenaga TI minimal 2 orang dan membuat SOP. Risiko kegagalan pengembangan/pembuatan program baru. Adanya pembuatan laporan yang masih manual dan adanya program yang tidak dipakai berpotensi pembuatan laporan tidak efisien, penyajian data terlambat dan berpotensi kehilangan biaya. Perusahaan akan merencanakan sistem aplikasi secara detail, menyiapkan SDM yang kompeten, membuat aplikasi yang mudah dipahami dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait dalam penyusunan pedoman aplikasi.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
80
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB IX RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS
1.
Pendahuluan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas tersebut, lingkup pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak hanya terbatas pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga mencakup kebijakan manajemen yang bersifat strategis. Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris. Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud, tujuan, dan kepentingan perusahaan. Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsipprinsip
profesionalisme,
efisiensi,
transparan,
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Di
samping memiliki
integritas
yang tinggi,
Dewan
Komisaris
harus
dapat
mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat, dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan. Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
81
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri. Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan. Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk :
Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;
Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;
Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku berjalan kepada RUPS;
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
82
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Di dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewenangan, kewajiban, dan tanggung jawab yang dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan, yang antara lain meliputi : a.
Kegiatan rapat secara rutin baik di antara (internal) Anggota Dewan Komisaris, dengan mengundang Direksi, maupun dengan Pemegang Saham atau pihak terkait lainnya jika diperlukan.
b.
Pelaksanaan perjalanan dinas untuk mengunjungi kebun dan atau Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara IX.
c.
Kegiatan penting lainnya guna mendukung kinerja dan pencapaian tugas Dewan Komisaris, di antaranya : i. Mengikuti Pendidikan dan Latihan / Training Program sesuai kebutuhan; ii. Mengikuti kegiatan (event) khusus seperti seminar, kursus, loka karya, forum diskusi, studi banding dan lain-lain
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang pengawasan tersebut didukung oleh Komite Audit dan Sekretariat Dewan Komisaris dengan berbagai kegiatannya dalam rangka untuk memastikan agar tugas Dewan Komisaris dapat dilaksanakan dengan baik.
2.
Organisasi Dewan Komisaris Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IX dengan Nomor : SK-69/MBU/2014 tanggal 7 April 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota
Dewan Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX, jo Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III selaku para Pemegang saham PT Perkebunan Nusantara IX, susunan keanggotaan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut : No
Nama
Jabatan
1
Hasan Sayuti
Komisaris Utama
2
Irvan Eddyson
Komisaris
3
Zaenal Bachruddin
Komisaris
4
Chairul Muluk
Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan perseroan, Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-10/MBU/2012 tentang Organ Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN dibantu oleh 2 orang Anggota Komite Audit sebagai perangkat organ Dewan Komisaris. Sedangkan dalam rangka mendukung
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
83
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris. 3.
Rencana Kerja Dewan Komisaris A. Pembagian Kerja Dewan Komisaris Dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi Dewan Komisaris maka berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-01/PTPN IX/IV/2014 tanggal 14 April 2014 tentang Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Dewan Komisaris telah melakukan pembagian fokus pengawasan masing-masing anggota Dewan Komisaris. Adapun pembagian kerja Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX adalah sebagai berikut: NO. 1.
NAMA
BIDANG KERJA
Hasan Sayuti
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Koordinator, yang meliputi Sekretariat Perusahaan dan Unit Satuan Pengawasan Intern.
2.
Irvan Eddyson
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas dan Direktorat SDM dan Umum, yang meliputi Bagian SDM, Pengadaan dan Manajemen Risiko.
3.
Zaenal
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
Bachruddin
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, yang meliputi Bagian Pemasaran, PKBL dan Perencanaan Pengembangan.
4.
Chairul Muluk
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Direktorat Produksi, yang meliputi Bagian Teknik, Pengolahan,
dan
Tanaman,
serta
Direktorat
Keuangan.
B. Rapat Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
84
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris adalah keputusan yang bersifat kolektif. Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan. Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian, maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: i.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun RUPS Luar Biasa.
ii.
Rapat Internal Dewan Komisaris: Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan. Tujuan
: a. Terwujudnya
koordinasi
antara
Anggota
Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi. b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan Sasaran
: a. Terwujudnya persamaan persepsi melalui diskusi formal mengenai berbagai permasalahan perusahaan dengan didukung data, informasi, dan hasil analisis yang
disiapkan
oleh
organ
Komisaris. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
pendukung
Dewan
85
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
b. Terciptanya hubungan kerja yang baik dan dinamis di antara Anggota Dewan Komisaris dalam memahami permasalahan perusahaan dan memberikan masukan/ pendapat kepada Direksi; c. Terselenggaranya
proses
pengambilan
keputusan/
kebijakan Dewan Komisaris secara efektif, tepat dan cepat. Pelaksanaan
: a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat internal diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan. b. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal bersifat penting dan/atau mendesak. c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Output
: Risalah rapat internal Dewan Komisaris, surat-surat keluar maupun keputusan/ kebijakan Dewan Komisaris.
iii.
Dewan Komisaris dengan Direksi : Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (gabungan) diselenggarakan dalam rangka membahas perkembangan usaha termasuk capaian kinerja perusahaan, kebijakan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan laporan yang disampaikan Direksi dan atau informasi lainnya, Dewan Komisaris akan memberikan saran/masukan. Tujuan
: a. Melaksanakan
tugas
Dewan
Komisaris
dalam
melakukan fungsi pengawasan terhadap pengurusan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi; b. Mengambil
keputusan-keputusan
terkait
kegiatan
perseroan sesuai kewenangan dalam Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX atau kewenangan yang dilimpahkan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris; c. Memperoleh keterangan dan penjelasan dari Direksi terkait dengan kegiatan perusahaan. d. Memberikan perusahaan
masukan dan
dan
arahan
atas
permasalahan-permasalahan
kinerja yang
timbul selama tahun berjalan. Sasaran
: a. Terlaksananya sebagaimana
tugas-tugas ditetapkan
Dewan
dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
Komisaris
Anggaran
Dasar
86
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perusahaan; b. Tercapainya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance); c. Terselesaikannya permasalahan perseroan secara tepat dan cepat; d. Terciptanya hubungan kerja dan komunikasi yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi. Pelaksanaan
: a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat Dewan Komisaris
dengan
Direksi
dan
manajemen
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan. 2. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal yang bersifat penting dan atau mendesak. 3. Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada ketentuan yang berlaku di PT Perkebunan Nusantara IX. 4. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan. Output
: Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau surat keluar.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan, pada tahun buku 2015 Dewan Komisaris merencanakan untuk menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris yang sifatnya reguler sebanyak 22 kali. Rapat reguler antara Dewan Komisaris dengan Direksi di luar agenda pembahasan evaluasi kinerja bulanan (LHU) dapat dilaksanakan secara tersendiri/ terpisah atau digabung dalam hari yang sama dengan rapat evaluasi capaian kinerja bulanan (LHU), dengan rincian sebagai berikut : No.
Materi Pokok/ Agenda Bahasan
Frekuensi
1.
Evaluasi capaian kinerja bulanan/ LHU
2.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
2 kali
3.
Laporan Tahunan
1 kali
4.
Persiapan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk me-
1 kali
review usulan agenda yang akan diputuskan dalam RUPS seperti remunerasi, pembagian laba tahun
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
12 kali
87
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
berjalan, dan hal-hal khusus yang dimintakan pengesahan RUPS 5.
Evaluasi / Penunjukan KAP
1 kali
6.
Review Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal (KAP/
1 kali
BPK) 7.
Review Bidang Operasional
1 kali
8.
Review Implementasi Manajemen Risiko dan kepatuhan
1 kali
Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga 9.
Review Implementasi GCG
1 kali
10.
Permasalahan (Strategis) Perusahaan
1 kali Jumlah
22 kali
C. Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan adalah kunjungan kerja Dewan Komisaris dalam rangka pembinaan dan pengawasan unit kerja perseroan, memonitor dan mengevaluasi capaian kinerja pabrik gula/kebun, melakukan peninjauan dan mengevaluasi kinerja produksi dan pengadaan aset lain/persiapan giling Pabrik Gula, serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain apabila diperlukan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugasnya. i.
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja (Kantor Pusat) ke tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau tanpa menginap. Tujuan
:
a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait dengan pelaksanaan kegiatan perseroan; b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT Perkebunan Nusantara IX; c. Melakukan
pengecekan
secara
langsung
atas
pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset perusahaan; d. Melakukan
pertemuan
dan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
pembahasan
dengan
88
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui berbagai permasalahan dan kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai masukan termasuk saran yang diperlukan kepada Direksi; e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di daerah yang dikunjungi. Sasaran
:
a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik Gula; b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan; c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan aset-aset perusahaan; d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula; e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra kerja.
Pelaksanaan
:
a. Sesuai dengan kebutuhan; b. Disertai oleh Anggota Sekretariat Dewan Komisaris dan Anggota Komite Audit apabila dipandang perlu; c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan.
Output
:
Laporan Hasil Kunjungan
Dalam tahun 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan program kunjungan kerja ke Kebun/Pabrik Gula sebanyak 12 kali dan dapat disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan. ii.
Perjalanan Dinas Luar Negeri Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja ke tempat tujuan lain di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
89
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
luar wilayah Republik Indonesia. Perjalanan Dinas luar negeri sifatnya insidental dan hanya dilaksanakan jika diperlukan, seperti dalam rangka pendampingan kepada manajemen melakukan studi banding terkait penerapan good corporate governance di perusahaan, study banding pengelolaan usaha perkebunan serta peningkatan kapabilitas Dewan Komisaris dalam bidang-bidang yang dibutuhkan. Tata cara pelaksanaan perjalanan dinas Dewan Komisaris keluar negeri berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN. Pada tahun buku 2015, Dewan Komisaris merencanakan untuk melakukan kegiatan kunjungan kerja/ studi banding keluar negeri maksimal sebanyak 1 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris dengan negara tujuan
kunjungan
disesuaikan dengan kebutuhan. D. Kegiatan Lainnya i.
Pendidikan dan Pelatihan Program pendidikan dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kompetensi
Anggota
Dewan
Komisaris
guna
mendukung
optimalisasi
pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Program ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan baik melalui seminar, lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), undangan pihak eksternal, maupun khusus yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya dalam bidang manajemen risiko, pengendalian intern, investasi, manajemen SDM dan lain-lain. Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi Anggota Dewan Komisaris dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugasnya, pada tahun buku 2015 Dewan Komisaris merencanakan untuk mengikuti program peningkatan kompetensi maksimal sebanyak 2 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan bidang pengetahuan produksi dan manajemen risiko. ii.
Kegiatan khusus (event) Mengikuti kegiatan khusus baik yang diselenggarakan sendiri oleh perseroan atau berdasarkan undangan yang diterima dari pihak-pihak eksternal yang terkait antara lain, workshop sosialisasi peraturan perudang-undangan, pemberian/ penerimaan penghargaan. Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut mengingat sifatnya adalah pendampingan kepada Direksi, maka pelaksanaannya akan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
90
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing Anggota Dewan Komisaris. 4.
Kegiatan Komite Audit Secara ringkas, tugas Komite Audit sesuai dengan PER-05/MBU/2006 pada prinsipnya antara lain adalah: a. Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern. b. Mengevaluasi efektivitas auditor intern dan auditor ekstern. c. Mengevaluasi kegiatan dan hasil audit SPI dan auditor ekstern. d. Memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern. e. Mengevaluasi prosedur review atas informasi perusahaan. f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Komisaris. g. Melaksanakan tugas khusus dari Komisaris. Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan antara lain dalam kegiatan: a. Menganalisis laporan hasil audit SPI, dan laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik, sehingga diharapkan Komite Audit akan memperoleh informasi awal tentang:
Pengendalian internal perusahaan
Efektivitas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern) dan auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik)
b. Menelaah laporan periodik perusahaan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja manajemen termasuk keandalan prosedur review laporan dan obyektivitasnya. Dari hasil penelaahan tersebut disusun semacam laporan hasil evaluasi sebagai masukan bahan rapat bagi Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi. c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk Dewan Komisaris. d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI. e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris. f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris. g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas pada:
Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
91
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai auditor tahun berikutnya.
Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.
h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas dengan Direksi. Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut: No
Uraian
Ukuran/Frekuensi
1
Menganalisis laporan hasil audit SPI
Hasil audit yang diterima
2
Menganalisis hasil audit KAP
Hasil audit yang diterima
Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk 3
keandalan prosedur review dan obyektivitas
12 LHU
laporan 4
Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal
3 kali
5
Rapat dengan KAP
2 kali
6
Rapat internal Komite Audit
12 kali
7 8 9 10
Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris sebagai bahan rapat Menyusun laporan periodik Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas khusus dari Dewan Komisaris Rapat dengan Dewan Komisaris
12 kali 4 kali 2 kali* 12 kali
* Sesuai dengan frekuensi tugas dari Dewan Komisaris 5.
Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris a. Dalam anggaran dasar perusahaan antara lain ditetapkan bahwa Dewan Komisaris berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris. b. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-01/PTPNIX/II/2011 sejak tanggal 1 Februari 2011 dan sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh Dewan Komisaris. c. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain adalah :
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
92
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan dalam rangka mendukung seluruh kegiatan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, baik rapat internal Komisaris maupun gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali rapat khusus yang hanya boleh dihadiri oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Tugas-tugas Sekretariat Dewan Komisaris, antara lain meliputi :
Tugas-tugas Rutin : 1) Mengagendakan kegiatan Dewan Komisaris; 2) Sebagai penghubung/ fasilitator dalam penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris. 3) Bekerja sama dengan Sekretariat Perusahaan untuk persiapan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta dengan pihak ketiga lainnya termasuk memastikan ketersediaan bahan rapat. 4) Menyiapkan konsep tanggapan/sambutan Dewan Komisaris sesuai dengan arahan Dewan Komisaris, yang berhubungan dengan : a)
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);
b)
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
c)
Laporan-laporan manajemen berkala (Triwulanan, Semesteran dan Tahunan);
d)
Konsep sambutan Dewan Komisaris pada Pra-RUPS dan RUPS (RKAP dan Laporan Tahunan);
e)
Konsep pidato pada Raker, penyusunan Laporan Pertanggungajawaban Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan.
5) Mengadministrasikan seluruh dokumentasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. 6) Mengadministrasikan tata persuratan Dewan Komisaris. 7) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris. 8) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan / atau dengan pihak ketiga lainnya. 9) Mengikuti Rapat-rapat yang dihadiri oleh Dewan Komisaris kecuali untuk rapat yang bersifat terbatas yang dikecualikan oleh Dewan Komisaris untuk dihadiri oleh Sekretariat Komisaris.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
93
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Tugas-tugas Lain : 1) Berkoordinasi dengan Sekretariat Perusahaan untuk mengatur perjalanan Dinas/ Kunjungan Kerja Lapangan Dewan Komisaris dan organnya sesuai dengan penugasan Komisaris serta ikut serta di dalam perjalanan dinas. 2) Bekerjasama dengan Komite Audit untuk menyiapkan tanggapan maupun surat Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugas-tugasnya seperti tanggapan dan masukan atas RJPP, RKAP, Laporan Keuangan dan lain-lain. 3) Mendukung administrasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit 4) Mengikuti kegiatan lain yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan penugasan Dewan Komisaris. 5) Bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan menyiapkan program pengenalan kepada anggota Komisaris yang baru diangkat. 6) Menyiapkan konsep penyusunan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris. 7) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Dengan tugas-tugas tersebut, Sekretaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana administratif kegiatan Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris akan menjabarkan dan merealisasikan arahan-arahan yang dirumuskan Dewan Komisaris dalam bentuk koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sehingga menghasilkan keputusan, program, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya. 6.
Anggaran Dewan Komisaris : Dalam tahun 2015,
dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas/ kegiatan Dewan
Komisaris dianggarkan biaya sebesar Rp.5.713.769.000,- yang terdiri atas: No
Anggaran
Nilai (Rp)
1
Rapat Dewan Komisaris
820.000.000
2
Peninjauan Kebun & Pabrik
594.600.000
3
4
5
Program Pendidikan & Pelatihan Dewan Komisaris (dalam dan luar negeri) Honorarium dan Tunjangan (beserta perangkat Dewan Komisaris) Biaya Kesekretariatan dan Pencetakan Dokumen Komite Audit Total Anggaran
(Rincian Anggaran Terlampir) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
288.900.000
3.010.000.000
135.000.000 4.848.500.000
94
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
7.
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris diwajibkan menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, serta indikator pencapaian kinerja (key performance indicators) Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas Dewan Komisaris tentang tanggung jawabnya terkait dengan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Fungsi Dewan Komisaris adalah fungsi pengawasan dan pemberian nasihat sehingga fungsi Dewan Komisaris bukan merupakan fungsi eksekutif, karena fungsi eksekutif dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran manajemen di bawahnya. Secara teoritis, penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil yang seharusnya dicapai (kriteria) dengan realisasi pencapaian. Penentuan hasil yang seharusnya dicapai seyogyanya adalah hasil yang benar-benar bisa dicapai, dalam arti pencapaiannya bisa dikendalikan (controllable) oleh pihak yang dinilai kinerjanya. Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehatihatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan: a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian. c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
95
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian terlampir.
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
1
Rapat Dekom
20
a. Frekuensi
1
penyelenggaraan
Jika jumlah rapat dalam setahun lebih dari 12 kali
0,5
Jika jumlah rapat dalam setahun 7 s.d. 12 kali
0
10
Jika jumlah rapat dalam setahun kurang dari 6 kali
b. Rata-rata
1
Kehadiran
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom di atas 70%
0,5
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom antara 30% - 70%
0
10
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dewan Komisaris di bawah 30%
2
Pemberian persetujuan dan atau tanggapan serta saran a. Persetujuan dan
1
Jika jangka waktu persetujuan dan atau
atau tanggapan
tanggapan rata-rata lebih cepat atau sama
Dewan Komisaris
dengan 1 minggu setelah bahan lengkap.
atas usulan Direksi
0,5
30
Jika jangka waktu persetujuan dan atau
10
tanggapan rata-rata melebihi 1 minggu setelah bahan lengkap.
b. Memberikan
0
Jika Dekom tidak memberikan tanggapan
1
Jika terdapat lebih dari 15 kali saran yang
nasehat atau saran kepada Direksi
diberikan kepada Direksi dalam setahun 0,5
Jika terdapat 7 s.d 15 kali saran yang diberikan kepada Direksi dalam setahun
0
Jika terdapat kurang dari 6 kali saran yang diberikan kepada Direksi dalam setahun
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
10
96
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
c. Monitoring tindak
1
lanjut temuan audit internal/eksternal
Jika terdapat 2 kali atau lebih monitoring tindak lanjut temuan audit internal/eksternal
0
Jika terdapat kurang dari 2 kali monitoring
10
tindak lanjut temuan audit internal/eksternal 3
Pembinaan Kebun/Pabrik Gula Frekuensi Kunjungan
1
10
Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
Kerja atau evaluasi
pendukungnya tercapai sama atau lebih dari
Kebun/Pabrik Gula
80% dari jumlah kunjungan kerja yang telah direncanakan 0,5
Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
10
pendukungnya terlaksana kurang dari 80% dari jumlah yang telah direncanakan 0
Jika Dekom dan unit pendukungnya tidak melakukan kunjungan kerja
4
Peningkatan Kompetensi Anggota Dekom Pelaksanaan program
1
Jika jumlah realisasi program peningkatan
peningkatan
kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
kompetensi
lebih banyak atau sama dengan rencana 0,5
10
Jika jumlah realisasi program peningkatan kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
10
lebih sedikit dibandingkan dengan rencana 0
Jika tidak dilakukan program peningkatan kompetensi Anggoat Dekom dan unit pendukungnya.
5
Peran Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan a. Tingkat Kesehatan
1
Perusahaan
15
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah minimal sehat
0,5
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah kurang sehat
0
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah tidak sehat
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
5
97
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
1
Jika opini Auditor Independen adalah Wajar
b. Opini Auditor Independen/KAP
Tanpa Pengecualian 0,5
Jika opini Auditor Independen adalah Wajar Dengan Pengecualian
0
5
Jika opini Auditor Independen adalah Menolak Pendapat (disclaimer) atau tidak wajar (adverse)
c. Nilai GCG
1
Jika nilai GCG Perusahaan tercapai lebih dari 80
0,5
Jika nilai GCG Perusahaan antara 70 sampai dengan 80
0
5
Jika nilai GCG Perusahaan tercapai kurang dari 70
6
Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Laporan Pengawasan a. Penyusunan dan
1
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian
RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
Rencana Kerja dan
Nusantara IX tepat waktu
Anggaran Tahunan
0,5
Dekom
15
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
7,5
Nusantara IX tetapi tidak tepat waktu 0
Jika Dekom tidak menyusun RKA –nya dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX
b. Penyusunan dan
1
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian
Laporan Pengawasannya dalam Laporan
Laporan
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
Pengawasan
tepat waktu
Tahunan Dekom
0,5
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasannya dalam Laporan Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX tetapi tidak tepat waktu
0
Jika Dekom tidak menyusun Laporan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
7,5
98
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
Pengawasannya dalam Laporan Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX Total Nilai
100
Penilaian : Predikat Baik Sekali
> 90 s.d. 100
Baik
> 75 s.d. 90
Cukup
60 s.d. 75
Kurang 8.
Total Nilai
< 60
Penutup. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2015 disusun sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya. Setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya
menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan Nusantara IX Tahun 2015. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2015.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
100
PT. Perkebunan Nusantara IX
BAB X PENUTUP 1. K E S I M P U L A N 1.1. Tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara IX diprognosakan membukukan rugi Rp. 170,07 milyar dari RKAP laba Rp. 49,14 milyar. 1.2. Pada tahun buku 2015 PT Perkebunan Nusantara IX menganggarkan laba (rugi) yang terinci sebagai berikut : RKAP Tanaman Semusim Tanaman Tahunan
(Rp. Rp.
28.941.891 ribu) 34.114.815 ribu
PTPN IX
Rp.
5.172.924 ribu
1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 76,25 dan tingkat kesehatan SEHAT ( A ). 2.
HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS 2.1. Mohon kepada RUPS untuk menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IX Tahun 2015. 2.2. Mohon persetujuan RUPS untuk menggunakan aset tetap dan aset lancar perusahaan sebagai agunan atas penarikan kredit dari perbankan. 2.3. Mohon persetujuan pemberdayaan aset non produktif (eks PG Colomadu) melalui kerjasama (KSO) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), melalui pembentukan anak perusahaan atau perusahaan patungan (JVC).
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015