8
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.
Pada awalnya keberadaan perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakn pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut :
1) Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi. Persuahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959 dinasionalisasi oleh pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.
8
9
2) Tahun 1967, Tahap Regrouping I.
Pada tahun 1967-1968 Pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat.
3) Tahun 1968 Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan. Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Negara (PPN) yang ada di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I a.d. IX (Persero).
4) Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan. Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d. IX (Persero). Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT. Perkebunan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.
5) Tahun 1966, Tahap Peleburan menjadi PTPN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d.XIV dan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
10
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 taggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV.
PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan 9Persero) PT. Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing provinsi.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C28332i .HT.01.01.Thn.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 1996, tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15?IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan No. 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.
11
Agustus 1996 serta dicantumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 08 Oktober 1996.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
mengusahakan perkebunan dan
pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
Posisi karyawan per 31 Desember 2010 berjumlah 28.682 orang yang terdiri dari karyawan pimpinan Golongan IIIA s.d. IVD, karyawan pipmpinan (Guru) golongan IIIA s.d. IIID, karyawan pelaksana golongan IA s.d. IID, Tenaga Perwira Pengamanan (Papam) dan Tenaga Honor dengan berbagai pendidikan formal dan menempati berbagai posisi jabatan yang terdapat dalam perusahaan.
Maksud dan Tujuan Perusahaan
Maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha dibidang Agron Industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapat atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
12
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi PT. Perkebunan Nusantara IV
“Menjadi Perusahaan Agro Industri yang Unggul dan Berkelanjutan”.
Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Adapun yang menjadi misi perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan usaha agro industri berbasis kelapa sawit dan teh. 2. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi. 3. Menyelaraskan kegiatan usaha dengan masyarakat dan stakeholders lainnya melalui kemitraan yang menguntungkan serta berwawasan lingkungan. 4. Ikut menunjang program pemerintah dalam upaya peningkatan lingkungan.
Budaya
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu: 1. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Produktif untuk menghasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
13
B. Struktur Organisasi Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi dan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseroan.
KOMISARIS
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP184/MBU/2008
tanggal
27
September
tentang
Pemberhentian
dan
Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV, susunan Komisaris perusahaan sebagai berikut:
Komisaris Utama : Muhammad Said Didu Komisaris
: Usman Damanik
Komisaris
: Zainal Arifin
Komisaris
: H. Irwansyah Nasution
Komisaris
: Tungkot Sipayung
14
DIREKSI
Susunan Direksi dilantik pada tanggal 01 Maret 2012 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-39/MBU/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV Medan menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama
: Erwin Nasution
Direktur Produksi
: Ahmad Haslan Saragih
Direktur Keuangan
: Setia Darma Sebayang
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha : Memed Wiramihardja
Direktur SDM dan Umum
: Andi Wibisono
Struktur Organisasi lini (garis), dimana setiap bagian-bagian dalam organisasi bertanggung jawab pada satu bagian saja. Sebagaimana telah disusun bahwa dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan pemimpin tertinggi ditangani oleh Direksi dibawah pengawasan Komisaris.
15
C. Uraian Tugas (Job Description) Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :
Komisaris
“Bertugas mengawasi jalannya kegiatan usaha dan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”.
Direktur Utama “Bertanggung jawab kepada pemagang saham atas kinerja perusahaan”.
Direktur Produksi a) Bidang Pengolahan -
Meningkatkan proses pengolahan dengan menerapkan “Standard Operating Procedure” (SOP) secara benar dan konsekwen.
-
Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan untuk setiap komoditi (Kelapa Sawit, Teh, dan Kakao).
-
Mengoptimalkan kapasitas PKS dengan melakukan Pembelian TBS pihak III.
-
Memimpin
dan
Direktorat Produksi.
mengkoordinasikan
tugas-tugas
dibawah
16
b) Bidang Tanaman -
Meningkatkan produktivitas tanaman (Kelapa Sawit dan Teh) dengan pemeliharaan, kebijakan pemupukan dan panen yang benar.
-
Perluasan areal Kelapa Sawit dengan penambahan HGU.
c) Bidang Teknik -
Melaksanakan pemeliharaan (maintenance) mesin-mesin dan instalasi pabrik secara konsisten sehingga kondisi setiap mesin & instalasi dalam keadaan Running well / Top performance / Siap pakai.
-
Meningkatkan pemeliharaan sarana dan prasarana produksi.
Direktur Keuangan
a) Bidang Keuangan
-
Mengendalikan cash flow perusahaan.
-
Meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran sesuai RKAP.
-
Mengawasi penggunaan dana Kredit sesuai peruntukannya.
-
Pengendalian biaya melalui RKO
-
Meningkatkan Asuransi.
Sosialisasi
dan Manajemen
Perpajakan
dan
17
b) Bidang Akuntansi
-
Penyempurnaan system informasi Akuntansi Keuangan berbasis computer yang andal dan akurat.
-
Peningkatan efektivitas pengendalian yang telah ada.
c) Bidang Pemasaran Hasil
-
Meningkatkan
meningkatkan
pelayanan
kepada
pelanggan,
pengujian dan sertifikasi. -
Meningkatkan
komunikasi
dengan
pembeli
dalam
rangka
mempercepat pengapalan dan pembayaran atas kontrak penjualan. -
Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, pengujian dan sertifikasi.
Direktur SDM dan Umum
a) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
-
Penyempurnaan struktur organisasi perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan agar dapat dicapai efesiensi dan efektivitas kerja yang tinggi.
-
Meningkatkan kualitas SDM dan disiplin kerja agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan perusahaan.
18
b) Bidang Umum / Hukum & Pertanahan
-
Mempelajari kendala yang ada dalam permasalahan untuk mencari jalan keluar yang terkoordinasi.
-
Inventarisasi permasalahan yang belum terlaksana sesuai jadwal & menindaklanjuti permasalahan yang belum selesai pada waktunya.
c) Bidang Pengadaan
-
Membina hubungan yang baik dengan seluruh mitra kerja serta membina pengusaha kecil dan koperasi.
-
Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dengan harga yang wajar, mutu terjamin, teapt waktu, jumlah sesuai kebutuhan dan pengadaan sesuai dengaan peraturan yang berlaku.
Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha
a) Bidang Perencanaan
-
Menciptakan inovasi secara mandiri, dan melakukan kerjasama dengan strategic partner.
-
Implementasi teknologi untuk meningkatkan efesiensi proses bisnis.
19
b) Bagian Pengembangan
-
Meningkatkan
peran
dalam
peningkatkan/pengembangan
efektivitas dan efisiensi dalam pengolahan bisnis perusahaan. -
Optimalisasi pengembangan usaha.
c) Bidang PKBL
-
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait kebun unit untuk penyaluran dan penagihan dana PKBL.
- Melakukan penyuluhan hokum kepada Mitra Binaan agar mempunyai kesadaran dalam membayar kembali pinjaman. -
Meningkatkan pelaksanaan evaluasi dan monitoring kepada mitra binaan.
Sekertaris Perusahaan “Meningkatkan image perusahaan serta melaksanakan good corporate governance (GCG)”.
Unit Kerja Penunjang Bidang Kesehatan -
Mengadakan penyuluhan yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
-
Meningkatkan kemampuan/pelayanan rumah sakit perusahaan.
20
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengelola 2 (dua) budidaya perkebunan yang berupa tanaman Kelapa Sawit dan Teh dengan 38 unit kebun yang dilengkapi dengan saran pengolahannya berupa 14 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 1 unit Pabrik Pengolahan Teh, 1 unit Perbengkelan dan 3 unit Rumah Sakit.
Kegiatan usaha Perusahaan tersebut terletak diatas lahan seluas +175.244 Ha areal konsesi, yang tersebut di 9 (Sembilan) Kabupaten dan Kota, yaitu Kabupaten Simalungun, Serdang Berdagai, Asahan/Batu Bara, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Selatan/Padang Lawas, Mandailing Natal (Madina) dan Kota Madya Medan.
Kegiatan usaha lainnya yang dikelola perusahaan, antara lain :
-
Pengembangan
Usaha,
yaitu
bertujuan
untuk
melakukan
pengembangan areal di berbagai daerah. -
Pabrik Kompos, yaitu Perusahaan telah membangun 2 (dua) unit Pabrik Kompos dengan memanfaatkan limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku produk (Unit Kebun Dolok Sinumbah dan Unit Kebun Pulu Raja
-
Tanaman Jagung,
-
Kebun Benih Kelapa Sawit,
-
Kebun Benih Kakao
21
E. Kinerja Usaha Terkini Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19% dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar 72.786 ton atau 30,99%. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50% dan 25. 722 ton atau 18,86%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I/2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90%. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91%. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73%.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I/2014 sebesar Rp 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56%.
22
F. Rencana Kegiatan Secara umum rencana kerja perseroan akan diarahkan pada bidang – bidang sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia, dll.) 2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi. 3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit. 4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya. 5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir. 6. Spin off Rumah Sakit & Sekolah PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG (Good Corporate Governance) secara konsisten danberkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan. Mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis, pelanggan dan pemangkukepentingan lainnya.
Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :
1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
23
2. Akuntabilitas (accountability) : yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organik
sehingga
pengelolaan
perusahaan
terlaksana secara efektif. 3. Pertanggungjawaban (responsibility) : yaitu kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian (independency) : yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh dan tekanan daripihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran (fairness) : yaitu keadilan dan kesetaraandidalam memenuhi hak-hak pemangku kepentinganyang timbul berdasarkan perjanjian dan ketentuan yang berlaku.
Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG, serta menunjuk Direktur Perencanaan dan PengembanganUsaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV Medan. Perseroan menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola.