PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) Jalan Urip Sumoharjo Km. 4 – Kotak Pos 1006 Makassar – 90232 Telp. (0411) 444810, 444112, 449944 – Fax (0411) 444840, 449886- Telex. 71641 PTP 32 IA E-mail :
[email protected] Website : http://www.ptpnxiv.com
LAPORAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TAHUNAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) TAHUN 2012
Makassar, April 2013
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
LAPORAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) TAHUN BUKU 2012 Assalamu´alaikum warahmatullahi wabarakatuh ... Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNYA, maka PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dapat melalui tahun 2012 dengan beberapa catatan dalam upaya-upaya melakukan perbaikan, meskipun disadari belum mampu mencapai kinerja sebagaimana yang diharapkan. Aspek Produksi Areal Tanaman Menghasilkan (TM) Inti Unit Usaha Aneka Tanaman : kelapa sawit Inti seluas 7.874 hektar, karet seluas 2.505 hektar, kakao seluas 2.053 hektar, kelapa seluas 3.960 hektar, dan ternak sapi seluas 9.908 hektar. Kondisi tanaman kelapa sawit di Unit Usaha PKS Luwu dan tanaman karet di Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih pada umumnya berumur antara 24 – 29 tahun. Di bidang produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja 2 x aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha di lapangan serta melaksanakan investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit. Hal tersebut telah memberi hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dalam tahun 2012 sebanyak 29.456 ton atau 114% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 25.780 ton dengan rendemen yang meningkat 20,67% dibandingkan tahun 2011 sebesar 20,08%. Produksi karet kering (SIR 20 dan Brown Crepe) sebanyak 1.487 ton atau 114% dibanding tahun lalu sebanyak 1.304 ton. Rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme saat ini masih dalam proses perencanaan dan penyusunan lay out pabrik bekerjasama dengan konsultan independen. Investasi tanaman tahun 2012 meliputi pembibitan kelapa sawit sebanyak 150.000 kecambah, tanaman baru/replanting seluas 423 hektar, serta pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan seluas 1.414,5 hektar. Pembibitan tanaman Karet berupa penyediaan bibit lapangan, okulasi, polybag dan tanaman baru seluas 12,3 hektar serta pemeliharaan tanaman belum menghasilkan seluas 490 hektar. Aspek Pemasaran Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta meningkat sebesar 24% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp 241.620 juta. Upaya-upaya yang dilakukan di bidang pemasaran antara lain adalah melakukan penjualan komoditi dengan memperhatikan ketersediaan stock dan kualitas produk, kebutuhan dana dan harga komoditi, disamping penyelesaian klaim yang timbul. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
i
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Aspek Sumber Daya Manusia & Umum Dalam tahun 2012 melakukan kembali kegiatan pengembangan SDM melalui in house training untuk meningkatkan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun Unit Usaha Aneka Tanaman, bidang keuangan dan akuntansi; kursus-kursus jabatan di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) yaitu KMPD, KMPM, dan KMP secara kontinyu; serta bench mark karyawan pabrik minyak kelapa sawit di PTPN III, PTPN IV, dan PTPN XIII (Persero). Upaya-upaya lainnya adalah perpanjangan dan/atau pembaruan HGU/HGB yang habis masa berlakunya dan pengurusan baru. Aspek Keuangan & Akuntansi Dalam kondisi keuangan yang terbatas, Manajemen mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
Memelihara Cash Flow agar kondisi keuangan perusahaan dapat terpelihara;
Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi hanya dilakukan apabila tersedia dananya serta skala prioritas yang berkaitan langsung dengan peningkatan produksi;
Melakukan angsuran hutang untuk menghindari tuntutan dan sangsi, termasuk restrukturisasi kredit perbankan guna memperbaiki tingkat kolektibilitas kredit, dari upaya restrukturisasi kredit dalam tahun 2012, maka saat ini tingkat kolektibilitas kredit perbankan telah membaik menjadi Kol.2/ Dalam Perhatian Khusus dari sebelumnya Kol. 5/ macet.
Merencanakan pemberian bonus untuk pencapaian unit-unit usaha yang memperoleh laba dalam tahun 2012 yang pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan RUPS.
Dalam tahun 2012 perusahaan mencatat laba sebesar Rp 12.491 Juta, yaitu dari Unit Usaha Aneka Tanaman memperoleh laba sebesar Rp 54.462 Juta, Unit Usaha Gula rugi Rp 39.508 Juta dan beban pajak tangguhan sebesar Rp 2.463 juta. Di dalam laba Unit Usaha Aneka Tanaman termasuk selisih penilaian aset Kebun Tomata dalam rangka inbreng penyertaan modal Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebesar Rp 43.860 juta. Laporan Posisi Keuangan per tanggal 31 Desember 2012 ditutup dengan total aset sebesar Rp 993.729 Juta, total kewajiban sebesar Rp 1.457.146 Juta, dan negatif ekuitas sebesar Rp 463.417 Juta. Tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2012 skor : 44,48 (BB) dan tahun 2011 skor : 37,30 (B). Laporan keuangan per 31 Desember 2012 telah diaudit oleh KAP Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
ii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Dalam tahun 2012 tidak ada kegiatan penyaluran dan bina lingkungan, karena minimnya dana dan banyaknya piutang yang macet. Upaya yang akan dilakukan adalah melakukan inventarisasi piutang macet dan penagihannya. Saldo dana PK dan BL per 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 187 juta dan Rp 26 juta. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian 1. Perusahaan membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman Pada saat ini areal tanaman kelapa sawit Inti di PKS Luwu seluas 3.804 hektar atau 99% sudah berumur 24 – 29 tahun dan tanaman karet di kebun Awaya/Telpaputih seluas 1.475,5 hektar atau 99% sudah berumur 23 – 29 tahun. Disamping itu masih banyak areal kosong yang belum ditanami, terutama tanaman kelapa sawit di Kebun Keera, Kebun Malili, dan Kebun Asera, serta tanaman karet di Kebun Beteleme, sehingga banyak lahan bero yang dapat mengundang pihak-pihak tertentu melakukan perambahan/penyerobotan lahan dan/atau mempermasalahkan. Dalam jangka pendek, tanaman kelapa sawit di PKS Luwu dan karet di Kebun Beteleme secara kultur teknis akan menurun produktivitasnya, sementara tanaman pengganti (replanting) belum disiapkan sesuai phasing tanaman Pembibitan kelapa sawit yang telah disiapkan sebanyak 150.000 kecambah, sedangkan pembibitan karet masih sangat minim. Oleh karena itu perusahaan sangat membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Saat ini tambahan modal disetor dan Holding BUMN Perkebunan belum dapat diharapkan serta kerjasama dengan investor mengakibatkan terjadinya pelepasan aset, maka program pelepasan aset, merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Program pelepasan aset diarahkan terhadap aset yang menjadi beban perusahaan dan/atau aset non produktif dan hasilnya digunakan untuk membangun kebun kelapa sawit dan/atau karet. Pelepasan aset dimaksud, antara lain adalah Unit Usaha Ternak Kabaru, Unit Usaha Mira, Lahan Tinanggea, PTUK Maroangin, aset-aset tidak produktif di unitunit, aset-aset di Kantor Direksi diluar yang diusulkan untuk program penyelesaian kewajiban kepada Dapenbun, atau alih fungsi dari lahan perkebunan menjadi pertambangan untuk lahan-lahan yang diperkirakan memiliki kandungan tambang. Dengan demikian aset perusahaan akan menjadi lebih produktif dan skala usaha perusahaan dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan, serta diharapkan kerjasama-kerjasama yang telah dilakukan dalam jangka menengah dan jangka panjang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
iii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa berlakunya. Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan dana, disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendalakendala yang dihadapi. Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera, perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar, perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera, pengurusan HGU Lahan Tinanggea. 3. Rencana kerjasama pengembangan dengan PT Berdikari Rencana kerjasama pengembangan tanaman sorgum di Lahan Tinanggea, Sulawesi Tenggara dengan PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) serta pengembangan tanaman sorgum – sapi di Lahan Kabaru, Nusa Tenggara Timur, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan. 4. Pemberian apresiasi kepada karyawan Atas capaian kinerja dan penghematan yang dilakukan oleh Unit Usaha Aneka Tanaman dan Kantor Direksi, maka dalam tahun 2012 telah dicadangkan pemberian apresiasi sebesar satu kali gaji pokok dengan jumlah Rp 1.274.077.884,- yang telah dibebankan dalam perhitungan laba/rugi tahun 2012 dan pelaksanaan pembayarannya dilakukan setelah RUPS Tutup Buku Tahun 2012. 5. Kuasi reorganisasi Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,. Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian dengan konsultan independen. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS 1. Persetujuan Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2012 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
iv
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pegawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012 sekaligus persetujuan penyajian kembali (restated) Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Tahun Buku 2011 sebagai dampak dari penyesuaian perhitungan Manfaat Pajak Tangguhan berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2009, 2010 dan 2011 yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara sebesar Rp 30.969.481.733,- mengacu pada PSAK Nomor 48, PSAK Nomor 25 dan PSAK Nomor 1 yang telah dibahas dengan KAP Bambang Sutjipto Ngumar & Rekan, dengan pengaruh sebagai berikut : Uraian • Aset Pajak Tangguhan • Total Aset • Laba/ (Rugi)
Sebelum Restated 110.818.351.534 818.037.128.430 (137.431.852.244)
Restated (30.969.481.733) (30.969.481.733) (30.969.481.733)
Setelah Restated 79.848.869.802 787.067.646.697 (168.401.333.977)
2. Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012; 3. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013; 4. Memperhatikan pembahasan yang berkembang dalam Pra RUPS Tutup Buku 2012 dan rencana penyesuaian gaji karyawan dalam tahun 2013, dengan ini Direksi mengusulkan adanya kenaikan gaji Direksi dan Dewan Komisaris yang besarannya diserahkan kepada Pemegang Saham. 5. Persetujuan pelepasan kepemilikan 24 lembar saham @ Rp 1.000.000,- di PT Riset Perkebunan Nusantara untuk dihibahkan kepada Negara guna mendukung perubahan status PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi BUMN dan menerima konversi cadangan PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi saham dengan catatan segala biaya dan kewajiban pajak yang timbul ditalangi oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dan atau PT Perkebunan Nusantara lain yang akan diperhitungkan kemudian dari dividen yang akan diterima. 6.
Persetujuan likuidasi Indoham Gmbh berdasarkan kesepakatan PT Perkebunan Nusantara I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, XI, XIII dan XIV (Persero) selaku pemegang saham Indoham Gmbh pada tanggal 1 Maret 2013. PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) tercatat sebagai pemegang saham Indoham Gmbh sebesar 1,6% dengan
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
v
..
..
...
"
y
""""....
PT Perkebunan Nusan/ara XIV (Persero)
nilai € 4.100, meskipun penyertaan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Dalam rangka likuidasi Indoham Gmbh tersebut, PT Perkebunan Nusantara (Persero) berdasarkan surat Indoham Gmbh Nomor 00811ND1I1I/2013 tanggal 20 Maret 2013 akan menanggung beban biaya likuidasi sebesar Rp 274.771.492,97,-. Memperhatikan kondisi perusahaan, maka Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan surat NO.S.097/04.N14IX/III/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah meminta kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Ketua Badan Musyawarah Direksi PTPN dan PT RNI tembusan kepada Komisaris Indoham Gmbh dan D'irektur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero). 7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam rangka penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar Rp 114.883.371.339, - meliputi aset-aset sebagai berikut : a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2 ; b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2 ;
c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2; d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2 ; e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2;
f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2; g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas masing-masing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181 ,83 ha;
h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4. 267 ha;
1. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha. Rencana terse but akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan t ersendiri berikut skemanya. Demikian laporan kami , selanjutnya mohon pengesahan dan arahan da n Pemegang Saham. Wassalamu ' aiaikum warahmatullah; wabarakatuh . . .
i
13 XIV (persero)'f
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
V1
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR LAPORAN TAHUNAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
viii
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
x
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . .
xi
BAB I
BAB II
. . . . . . . . . . . . . . ..
PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi . . . . . . . . . . . . . 3. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. . . . . . . . . 4. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Unit Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 2 3 5 6
KINERJA UNIT USAHA NON GULA TAHUN BUKU 2011 A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. PRODUKSI 1. Tanaman Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . 2. Tanaman Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Tanaman Kakao . . . . . . . . . . . . . . . 4. Tanaman Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . 5. Ternak Sapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. D. E. F. G. H. I.
. .
10
. . . .. . . .. . . . . ....
12 14 16 17 18
TEKNIK DAN TEKNOLOGI . . . . . . . . . . . . . . . . . PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN . . . . . . . . . . . PENGADAAN BARANG DAN JASA . . . . . . . . . . . . . . SEKRETARIS PERUSAHAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . . . . . . . . . . . KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . . . . . . . . . . . . PENGAWASAN INTRN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18 21 22 22 24 26 31
BAB III KINERJA UNIT USAHA GULA A. PEMASARAN . . . . . . . . . . . . . . B. PRODUKSI . . . . . . . . . . . . . . . C. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM . . D. KEUANGAN DAN AKUNTANSI . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB IV KORPORAT 1. Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . 2. Hasil Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Program Kemitraan Bina Lingkungan . . . . . . . . . . 6. Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . 7. Key Performance Indicators . . . . . . . . . . . . . . . .
32 33 35 36 40 40 41 42 42 43 44
viii
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB V
KERJASAMA DAN ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN
1. KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA DALAM NEGERI A. Kelanjutan yang lalu 1. Kerjasama Pola KKPA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
45
2. Kerjasama Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. . .
45
3. Kerjasama Jual Beli TBS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
46
4. Kerjasama Titip Olah TBS . . . . . . . . . . . . . .. . . .
46
5. Kerjasama Sewa Menyewa Tangki Timbun. . . . . . . . .
. .
46
6. Kerjasama Pemanfaatan Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . .
46
7. Kerjasama Pendirian Usaha Patungan PT SPN. . . . . . . .
46
8. Kerjasama Sewa Menyewa Tanah . . . . . . . . . . . . . 9. Addendum Kerjasama Pengolahan Lump . . . . . . . .
. .
. .
10. Kerjasama Pengelolaan Pabrik Gula . . . . . . . . . . .
46 46
. .
46
B. Tahun 2012 1. Kerjasama Penyewaan Rumah Dinas . . . . . . . . . . . . 2. Kerjasama Penyewaan Ruko . . . . . . . . . . . . . .
47 . .
47
3. Kerjasama Pengerukan dan Pemeilharaan Kolam Limbah . . . . .
48
4. Kerjasama Pengolahan Lump dan Jual Beli SIR-20. . . . . . .
48
2. ANAK PERUSAHAAN/ PERUSAHAAN PATUNGAN 1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) . . . . . . . . .
48
2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) . .
49
. .
3. PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). . . . . . . . . . . . . 49 4. PT Industri Gula Tinanggea (PT IGT). . . . . . . . . . . . . . . 50 BAB VI
TINDAK LANJUT DAN TEMUAN AUDITOR . . . . . . . . .
BAB VIII PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
51 53
ix
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45
Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Volume Penjualan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Harga Jual. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Produksi Kelapa Sawit . . . . . . . . . . . . . . . . . Produksi Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Produksi Kakao . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Produksi Kelapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perkembangan Ternak . . . .. . . . . . . . . . . Mutu Hasil Olahan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Oil Losses . . . . . . . . . . . . . .... .. . . . . . . Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap . . . . . . . . . . . . . . UMP Tahun 2012 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . Laba/ (Rugi) Per Komoditi . . . . . . . . . . . . . . . . Laporan Posisi Keuangan Aneka Tanaman . . . . . . . . . Arus Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Investasi Baru . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . Biaya Produksi, Usaha dan lain-lain . . . . . . . . . . . . Harga Pokok Penjualan/ Kg . . . . . . . . . . . . . . . . . Biaya Af. Kebun dan Pabrik . . . . . . . . . . . . . . Laporan Hasil Pemeriksaan SPI . . . . . . . . . . . . . . Pendapatan Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Harga Jual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Volume Penjualan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Produksi Gula dan Tetes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Posisi Sumber Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . Posisi SDM Berdasarkan Pendidikan . . . . . . . . . . . . . Perhitungan Laba/ (Rugi) . . . . . . . . . . . . . . . . . Laba/ (Rugi) Per Unit Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . Laporan Posisi Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . Investasi Baru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain . . . . . . . . . . . . . Harga Pokok Penjualan/Kg . . . . . . . . . . . . . . . . Biaya Af. Kebun dan Pabrik. . . . . . . . . . . . . . . . . . Arus Kas Komoditi Gula . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Laporan Posisi Keuangan Korporat . . . . . . . . . . . . . Hasil Usaha . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perhitungan Laba/(Rugi) Korporat . . . . . . . . . . . . Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Kewajiban Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PKBL. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. Tingkat Kesehatan Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . Key Performance Indicators (KPI) . . . . . . . . . . . ..
Halaman 10 10 11 14 15 16 17 18 19 20 24 24 25 26 27 27 28 28 29 30 30 30 31 32 32 33 34 35 35 36 36 37 37 38 38 38 39 40 40 41 41 42 42 43 44
x
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Produksi dan Produktivitas Perkomoditi
Lampiran 2
Produksi dan Produktivitas Per Unit Usaha
Lampiran 3
Penjualan, Volume Penjulan dan Harga Jual
Lampiran 4 Lampiran 5
Analisa Selisih Penjualan 2012 dibanding RKAP 2012 dan Realisasi 2011 Laba (Rugi) Restated, Komparatif 2012, RKAP 2012 & Realisasi 2011
Lampiran 6
Laba (Rugi) Per Unit Usaha
Lampiran 7
Laba (Rugi) Per Komoditi
Lampiran 8
Laporan Posisi Keuangan
Lampiran 9
Laporan Arus Kas
Lampiran 10
Laporan Perubahan Ekuitas
Lampiran 11
HPP, Biaya Usaha dan Biaya Lain-lain
Lampiran 12
Investasi Baru
Lampiran 13
Laporan Aktivitas PKBL
Lampiran 14
Posisi Sumber Daya Manusia
Lampiran 15
Realisasi Pendidikan dan Latihan
Lampiran 16
Laporan Hasil Pemeriksaan Biro SPI
Lampiran 17
Beban Usaha Kantor Direksi, Kudir PTPN X & Eks.BPPG
Lampiran 18
Penilaian Tingkat Kesehatan
Lampiran 19
Key Performance Indikator (KPI)
Lampiran 20
Rasio Keuangan
Lampiran 21
Komposisi Umur Tanaman Menghasilkan dan Mutasi Tanaman Tahun 2011 ke Tahun 2012
xi
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM A. Riwayat Singkat Perusahaan. PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan PT Perkebunan XXVIII (Persero), PT Perkebunan XXXII (Persero), PT Bina Mulya Ternak (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), termasuk eks Proyek-proyek pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara; dengan jumlah Modal Dasar sebesar Rp 540.000.000.000,- dan Modal Ditempatkan sebesar Rp 135.000.000.000,-. Akta Pendirian PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 47 tanggal 11 Maret 1996 dibuat oleh Notaris Harun Kamil, SH yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-9087.HT.01.01 tahun 1996 tanggal 24 September 1996 (Berita Negara RI Nomor 81 tanggal 08 Oktober 1996, tambahan Nomor 8678). Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008 dari Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-76872.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Modal Ditempatkan mengalami perubahan menjadi Rp 235.000.000.000,Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Nomor KEP-83/S.MBU/2009 dan KEP16/D4.MBU/2009 tanggal 14 September 2009, maka pasal 11 Akta Nomor 13 mengalami perubahan dan telah dicatatkan dengan Akta Nomor 18 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH. Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) di Jalan Urip Sumoharjo Km. 4 Kotak Pos 1006, Makassar – 90232, Telepon 0411-444810, 444112, 449944, Fax 0411444840, 449886, E-mail :
[email protected] dan Kantor Penghubung Jakarta di Jalan Cut Meutia Nomor 11 Menteng Jakarta Pusat.
B. Maksud dan Tujuan Perusahaan. Berdasarkan Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008, Pasal 3, Ayat 1, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha dibidang Agro Bisnis dan Agro Industri serta optimalisasi Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
1
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
C. Kegiatan Usaha Kegiatan Perseroan sesuai Akta Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008 Pasal 3, ayat 2 adalah : a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatankegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan/atau barang jadi serta produksi turunannya; c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro forestry. Selain kegiatan usaha utama pada ayat 2 diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan. Komoditi andalan Perseroan adalah Gula, Kelapa Sawit dan Karet.
2. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI ORGANISASI. Visi
Menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri yang kompetitif, mandiri dan memberdayakan ekonomi rakyat. Misi 1. Menghasilkan produk utama perkebunan berupa gula dan minyak sawit, serta produk pendukung yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional; 2. Mengelola bisnis dengan teknologi akrab lingkungan yang memberikan kontribusi nilai kepada produk dan mendorong pembangunan berwawasan lingkungan; 3. Melalui kepemimpinan, teamwork, inovasi dan SDM yang kompeten, meningkatkan nilai secara terus-menerus kepada shareholder dan stakeholders; 4. Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama penciptaan nilai (value creation) yang mendorong perusahaan tumbuh dan berkembang bersama mitra strategis. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
2
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Nilai-Nilai Organisasi
Kompeten
: Bahwa seluruh jajaran karyawan perusahaan harus memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dipersyaratkan bagi jabatan yang diemban;
Integritas
: diyakini bahwa karyawan yang berintegritas adalah yang memiliki kesamaan antara yang dipikirkan, diucapkan, dan yang dilakukan;
Inovasi
: bahwa proses berfikir menghasilkan kreativitas yang memberikan nilai tambah ekonomis;
Pembelajaran
: seluruh jajaran perusahaan menjadikan pengalaman dan perubahan lingkungan bisnis sebagai proses pengembangan individu dan organisasi secara berkelanjutan;
Sinergi : diyakini bahwa kerjasama tim yang efektif akan memberikan efek ganda terhadap hasil akhir.
3. SUSUNAN DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI A. Susunan Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) sebagai berikut :
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Lama Muhammad Abduh Abdul Rivai Iskandar A. Nuhung Achmad Sanusi Sulwan SilondaE
Baru Abdul Rivai Ambo Ala Iskandar A. Nuhung Muchtar Luthfi Mutty Riyadi Widiasmoro
Komisaris Utama Abdul Rivai, Komisaris Ambo Ala dan Muchtar Luthfi Mutty diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP289/MBU/2012 tanggal 6 Agustus 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV sekaligus memberhentikan Komisaris Utama Muhammad Abduh dan Komisaris Achmad Sanusi. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-289/MBU/2012 tanggal 6 Agustus 2012 tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 02 tanggal 2 Oktober 2012 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH dan telah dilaporkan ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Komisaris Iskandar A. Nuhung diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-194/MBU/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dan telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 04 tanggal 14 Januari 2009 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
3
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan kebunan Nusantara XIV Nomor SK16/MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, telah memberhentikan Komisaris Sulwan SilondaE yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-194/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 28 tanggal 7 Maret 2013 yang dibuat oleh Notaris Lala Rosalina, SH dan telah dilaporkan ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor B.033/00.N14/X/I/2013 tanggal 28 Januari 2013.
B. Susunan Dewan Direksi Susunan Dewan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) sebagai berikut :
Direksi Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pemasaran & Renbang
Lama Amrullah AM Natsir Djidding Budi Purnomo Bambang Hartadi Suhardjito
Baru Budi Purnomo Amrullah Haris Mardiyanto Rispan Adi Idris -
Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-99/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV memberhentikan Amrullah AM sebagai Direktur Utama serta Natsir Djidding, Bambang Hartadi, Suhardjito masing-masing sebagai Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan; sekaligus mengalihkan penugasan Budi Purnomo sebagai Direktur Keuangan yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-02/MBU/2009 tanggal 12 Januari 2009 menjadi Direktur Utama, serta mengangkat Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV, yaitu Amrullah Haris, Rispan Adi Idris, dan Mardiyanto sebagai Direktur. Keputusan tersebut telah dicatatkan secara notariil dengan Akta Nomor 20 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat oleh Notaris Lola Rosalina, SH. Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dengan Keputusan Nomor SK55/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 tentang Penegasan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV telah menegaskan kembali pemberhentian Anggota-anggota Direksi, pengalihan penugasan, dan pengangkatan Anggota-anggota Direksi sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-99/MBU/2012 Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
4
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
tanggal 1 Maret 2012. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK55/MBU/2013 tanggal 1 Februari 2013 tersebut telah disampaikan kepada Notaris Lola Rosalina, SH untuk dibuat akta dan pelaporannya ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia dengan surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor S.067/00.N14/X/II/2013 tanggal 15 Februari 2013 dan sampai saat ini masih dalam proses. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 05/SK/2012.22 tanggal 2 Maret 2012 tentang Pembagian Tugas Wewenang dan Tanggung jawab Direktur PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) ditetapkan susunan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV sebagai berikut: Direktur Utama
: Budi Purnomo
Direktur Produksi
: Amrullah Haris
Direktur Keuangan
: Mardiyanto
Direktur SDM & Umum
: Rispan Adi Idris
4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi sesuai surat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 05/SK/2012.39 tanggal 1 Agustus 2012 sebagai berikut : 1. Bagian Sekretaris Perusahaan (Sekper); 2. Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI); 3. Bagian Tanaman dan Ternak; 4. Bagian Keuangan; 5. Bagian Akuntansi; 6. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum; 7. Bagian Pemasaran; 8. Bagian Teknik dan Teknologi; 9. Bagian Perencanaan dan Pengembangan; 10. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa; Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dibawah pengelolaan Direktur Keuangan.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
5
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
RUPS DEWAN KOMISARIS
DIREKTURUTAMA
DIREKTURKEUANGAN
DIREKTUR PRODUKSI
BAGIAN TANAMAN& TERNAK
BAGIAN TEKNIK& TEKNOLOGI
BAGIAN PERENCANAAN& PENGEMBANGAN
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN KEUANGAN
DIREKTURSDM&UMUM
BAGIAN PEMASARAN
BIRO SPI
BAGIAN SEKPER
BAGIAN SDM& UMUM
BAGIAN PENGADAANBARANG &JASA(PBJ)
UNIT PKBL
PKS LUWU
KEBUN BETELEME
KEBUN AWAYA
KEBUN MALILI
KEBUN KEERA
KEBUN ASERA
UNIT TERNAK KABARU
KEBUN MIRA
UNITKAPAS PTUK JENEPONTO MAROANGIN
TIMMONITORING KERJASAMA/PERUS AHAANPATUNGAN
5. UNIT USAHA Unit Usaha PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) terdiri dari : A. Unit Usaha Aneka Tanaman 1. Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Luwu I, Sulawesi Selatan 2. Kebun Malili, Sulawesi Selatan 3. Kebun Keera, Sulawesi Selatan 4. Kebun Asera, Sulawesi Tenggara 5. Kebun Beteleme, Sulawesi Tengah 6. 7. 8. 9.
Kebun Awaya/Telpaputih, Maluku Kebun Mira, Sulawesi Utara dan Maluku Sub Unit Kapas Jeneponto, Sulawesi Selatan Unit Ternak Kabaru, Nusa Tenggara Timur
: Minyak sawit, Kernel : Tandan Buah Segar : Tandan Buah Segar : Tandan Buah Segar : Karet : Karet, Kakao, Kelapa/Kopra : Kelapa/Kopra : Pengolahan Kapas : Sapi
Unit Usaha Kebun Tomata dalam rangka optimalisasi aset telah dikerjasamakan dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan perjanjian Nomor 04.09/S.PerjUP/03/XII/2011 dan 03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Maret 2011 tentang Rehabilitasi, Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Tomata serta Pabrik Kelapa Sawit. Kerjasama Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
6
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
tersebut diwujudkan dengan membentuk Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang efektif operasi sejak 1 Maret 2012. Akta Pendirian PT Sinergi Perkebunan Nusantara Nomor 40 tanggal 14 Desember tahun 2011 dibuat oleh Notaris Sri Ismiyati, SH Notaris di Jakarta Utara dan telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia AHU-03387.AH.0101 tahun 2012 tanggal 19 Januari 2012. Disamping itu berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor S-620/MBU/2012 tanggal 5 November 2012, menyetujui secara prinsip pelepasan Unit Ternak Kabaru di Kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Timur kepada PT Berdikari atau bentuk kerja sama lain meliputi : aset lahan, ternak, Sumber Daya Manusia dan aset lainnya dalam rangka pengembangan ternak sapi dan tanaman sorgum. Direksi diminta agar mengajukan permohonan tersendiri dengan dilengkapi kajian komprehensif dan data pendukung untuk mendapat persetujuan lebih lanjut. B. Unit Usaha Gula 1. Pabrik Gula Bone, Sulawesi Selatan 2. Pabrik Gula Camming, Sulawesi Selatan 3. Pabrik Gula Takalar, Sulawesi Selatan
: Gula dan Tetes; : Gula dan Tetes; : Gula dan Tetes.
Dalam rangka penyehatan PG Camming, PG Bone, dan PG Takalar khususnya dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) umumnya, maka ketiga unit usaha gula tersebut mulai musim tanam 2007/2008 dikerjasamakan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan Perjanjian Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan Kinerja Pabrik Gula di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 139/S.PJ/RNI.01/X/07 dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 01 Oktober 2007. Perjanjian tersebut telah diubah dengan Perubahan Pertama atas Perjanjian Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan Kinerja Pabrik Gula di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 139/S.PJ/RNI.01/X/07 dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 1 Oktober 2007 dengan Nomor 73/S.Pj/RNI.01/IX/08 dan UT/KONT/2008.046 tanggal 4 September 2008. Untuk mengelola kerjasama tersebut dibentuk Badan Pengelola Pabrik Gula (BPPG) yang anggotanya terdiri wakil-wakil dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Kerjasama tersebut memperoleh dukungan pendanaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melalui pemberian fasilitas kredit kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan jaminan berupa aset Pabrik Gula. Selanjutnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) meneruskan fasilitas kredit dari BRI tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) berdasarkan Perjanjian Penerusan Kredit Modal Kerja Antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 150.1/S.Pj/RNI.01/X/07 dan UT/PERJ/III/08.018 tanggal 24 Oktober 2007 dan Perjanjian Penerusan Kredit Modal Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
7
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Investasi Antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 23/S.Pj/RNI.01/II/08 tanggal 6 Pebruari 2008. Dalam perjalanannya, kinerja unit usaha gula belum mencapai sasaran dan dalam tahun 2009 kerjasama tersebut diperbaharui dengan keikutsertaan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) sebagaimana tertuang dalam surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor S-549/MBU/2009 tanggal 31 Juli 2009. PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah menandatangani Perjanjian Pokok Pengelolaan Pabrik Gula milik PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 37/S.Pj/RNI.01/VIII/09, XX-KONTR/09.090, UT/PERJ/VIII/09.023 tertanggal 27 Agustus 2009, yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian pengelolaan sebagai berikut : -
Akta No. 37 tanggal 31 Desember 2009 tentang Perjanjian Pengelolaan antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) untuk pengelolaan PG Camming dan PG Bone dari Ny. Grace Supena Sundah, SH, Notaris di Jakarta.
-
Perjanjian Pengelolaan Pabrik Gula Takalar antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 39/S.Pj/RNI.01/II/2010 dan 004/PERJ/II/2010.003 tanggal 05 Februari 2010.
Sesuai surat Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor S-653/MBU/2011 tanggal 07 Desember 2011 menetapkan pengelolaan PG Bone, PG Camming dan PG Takalar kedepan dilakukan oleh perusahaan baru (new company) yang didirikan secara bersama-sama antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan kepemilikan mayoritas PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Sebagai tindak lanjut maka PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) telah menandatangani Perjanjian Transisi Nomor 45/S.Pj/RNI.01/XII/2011 dan XX-KONTR/11.083A tanggal 27 Desember 2011 untuk pengalihan pengelolaan PG Takalar sampai dilaksanakannya novasi kredit BRI dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero). PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melakukan sera terima pengelolaan PG Takalar pada tanggal 16 Januari 2012. Pada tanggal 23 April 2012 telah ditandatangani Perjanjian Pengalihan Pengelolaan PG Takalar dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero) antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Nomor 59/S.Pj/RNI.02/IV/2012, XX-KONTR/12.030 dan 03/PERJ/IV/2012.014 guna pengalihan novasi kredit BRI dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Ditandatangani pula Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan PG Takalar Nomor XX-KONTR/12.031 dan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
8
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
03/PERJ/IV/2012.015 antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dalam rangka persiapan proses Pengalihan Perjanjian Kredit BRI- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan Perjanjian Penerusan Kredit PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)-PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Setelah ditandatangani Perjanjian Pengelolaan PG Takalar ini maka Perjanjian Pengelolaan PG Takalar yang ditandatangani oleh dan antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan Perjanjian Transisi antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menjadi tidak berlaku lagi. Pada tanggal 07 Januari 2013 telah ditandatangani Addendum Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Pengelolaan PG Takalar dan Addendum Perjanjian Pengelolaan PG Bone dan PG Camming antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan Nomor XX-KONTR/13.001.1 dan Nomor 05/PERJ/2013.001 perihal perubahan pasal 3 (Sumber Daya Manusia) Perjanjian Pengelolaan PG Takalar, PG Bone dan PG Camming selanjutnya mengenai Status Karyawan, Hak dan Kewenangan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) atas Karyawan dan Teknis Pelaksanaan Hak dan Kewenangan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) atas Karyawan. Sampai saat penyusunan laporan ini, kajian pembentukan perusahaan baru (new company) yang diupayakan oleh PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melalui konsultan independen, belum selesai. C. Unit Non Operasional/Beku Operasi 1. Pabrik Tepung Ubi Kayu (PTUK) Maroangin, Sulawesi Selatan; 2. Kebun Kolaka, Sulawesi Tenggara; 3. Anak Perusahaan PT Industri Gula Tinanggea, Sulawesi Tenggara. PTUK Maroangin dan Kebun Kolaka (tanaman kakao) dinyatakan sebagai Unit Non Operasional masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor XX-SURKP/2000.019 tanggal 31 Oktober 2000 dan Nomor XX-SURKP/2000.020 tanggal 31 Oktober 2000. Anak Perusahaan PT Industri Gula Tinanggea dinyatakan beku operasi berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Industri Gula Tinanggea pada tanggal 15 Juni 2004. Selanjutnya aset lahan eks PT Industri Gula Tinanggea yang diperoleh melalui ganti rugi dimasukkan dalam pengawasan Unit Usaha Kebun Asera.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
9
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB II KINERJA UNIT USAHA ANEKA TANAMAN TAHUN BUKU 2012 A. PEMASARAN Seluruh penjualan komoditi adalah penjualan dalam negeri. Penjualan CPO dilakukan melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) dan penjualan komoditi lainnya dilakukan sendiri. Realisasi pendapatan penjualan komoditi tahun 2012 sebesar Rp 298.655 juta atau 108 % dari RKAP sebesar Rp 276.629 juta dan meningkat atau 124% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp 241.620 juta. Pendapatan penjualan komoditi dari kelapa sawit dan karet pada umumnya mencapai RKAP dan meningkat dibanding tahun lalu, sedangkan komoditi lainnya belum mencapai sasaran. Tabel 1 : Pendapatan Penjualan (Rp juta)
URAIAN ● CPO ● Kernel ● Brown Crepe ● SIR-20
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2 218.129 193.875
Realisasi Thn 2011 3 161.569
% Real.2012 Thp RKAP Thn 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 113 135
15.546
13.496
16.698
115
93
4.799
2.296
2.190
209
219
44.859
42.072
45.947
107
98
● Kakao
4.200
4.500
5.482
93
77
● Kopra ● Kelapa Kupas
3.112 943
5.628 0
4.376 1.214
55 -
71 78
● Sapi
1.938
7.632
1.784
25
109
-
-
7
-
-
182
420
365
43
50
● Kuda ● Jasa Pengolahan Kapas ● Tandan Buah Segar Jumlah
4.948
6.710
1.988
74
249
298.655
276.629
241.620
108
124
Capaian pendapatan penjualan terutama dipengaruhi oleh peningkatan volume penjualan komoditi andalan, yaitu CPO, Kernel, Brown Crepe dan Sir-20, sedangkan komoditi lainnya masih di bawah RKAP dan realisasi tahun 2011. Tabel 2 : Volume Penjualan URAIAN ● CPO ● Kernel ● ● ● ●
Brown Crepe SIR-20 Kakao Kopra
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011 Satuan Realisasi 1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) Ton 31.761 26.741 22.707 119 140 Ton 5.840 5.387 4.299 108 136 Ton Ton Ton Ton
180 1.656 200 741
100 1.610 225 1.126
60 1.166 221 719
180 103 89 66
300 142 90 103
● Kelapa Kupas ● Sapi ● Kuda
Ton Ekor Ekor
978 360 -
0 2.544 -
938 355 2
14 -
104 101 -
● Jasa Pengolahan Kapas ● Tandan Buah Segar
Ton Ton
159 5.072
300 6.100
353 2.339
53 83
45 217
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
10
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Penjualan kopra tercapai 66% karena sebagian produksi kelapa dijual dalam bentuk kelapa kupas dimana hal ini dilakukan pada saat harga kelapa kupas lebih menguntungkan. Penjualan Sapi tercapai 14% dari RKAP karena rencana penjualan seluruh ternak ke PT Berdikari (Persero) belum terlaksana dan sampai dengan akhir tahun masih dalam proses stock opname dan negosiasi. Untuk penjualan TBS tercapai 83% dari RKAP karena panen baru dilakukan optimal pada bulan Mei 2012 bersamaan dengan beroperasinya Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya Lestari di Konawe Utara. Sementara itu realisasi harga jual komoditi tahun 2012 (diluar PPN) untuk CPO dan beberapa komoditi lainnya dibawah RKAP dan seluruh komoditi pada umumnya lebih rendah dibanding realisasi tahun 2011. Berdasarkan laporan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) tahun 2012 antara lain bahwa situasi pasar minyak nabati dalam perdagangan internasional mengalami pergerakan harga, khususnya produk sawit Malaysia, pada CIF Rotterdam dan FOB Malaysia menunjukkan tren menurun. Begitu juga di pasar fisik Tender PT KPB Nusantara, dimana harga rata-rata FOB Belawan/Dumai menunjukkan tren menurun dibanding periode sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengarui harga CPO tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut: Produksi minyak sawit Malaysia dan Indonesia yang meningkat; Dampak perlambatan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat; Kondisi harga CPO tersebut juga berpengaruh pada harga jual TBS. Harga karet dunia tahun 2012 juga bergerak fluktuatif dengan tren menurun dibandingkan tahun lalu didominasi oleh kondisi ekonomi global yang masih belum menentu, terutama di zona Eropa, Amerika Serikat dan China, sehingga pelaku pasar pada umumnya cenderung mengambil sikap berhati-hati. Tabel 3 : Harga Jual
● CPO ● Kernel ● Brown Crepe
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011 1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) Rp / Kg 6.868 7.250 7.115 95 97 Rp / Kg 2.662 2.505 3.884 106 69 Rp / Kg 26.659 22.960 36.496 116 73
● ● ● ●
SIR-20 Kakao Kopra Kelapa Kupas
Rp / Kg Rp / Kg Rp / Kg Rp / Kg
● ● ● ●
Sapi Kuda Jasa Pengolahan Kapas Tandan Buah Segar
Rp / Ekor 5.384.028 Rp / Ekor Rp / Kg 1.141 Rp / Kg 975
URAIAN
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
Satuan
27.089 21.000 4.201 964
26.125 20.000 5.000 -
39.423 24.817 6.082 1.294
104 105 84 -
69 85 69 74
3.000.000 5.023.944
179 81 89
107 110 115
- 3.500.000 1.400 1.035 1.100 850
11
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dari analisis terhadap selisih lebih pendapatan penjualan antara realisasi dengan RKAP tahun 2012 sebesar Rp 22.026 juta tampak bahwa selisih lebih tersebut sangat dipengaruhi oleh capaian volume penjualan diatas anggaran, sebagai berikut: Selisih lebih dari pencapaian volume penjualan diatas RKAP Rp 31.446 juta Selisih kurang dari pencapaian harga jual dibawah RKAP (Rp 9.420 juta) Jumlah Rp 22.026 juta Kendala yang dijumpai dalam tahun 2012 antara lain adalah: • Kenaikan biaya transport CPO dan kelangkaan kapal pengangkut CPO berpengaruh pada kesulitan penjualan pada periode bulan September – Desember 2012; •
Sebagian penjualan/pengapalan CPO dan penjualan kakao dengan mutu dibawah standar;
Upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah melakukan penjualan komoditi dengan memperhatikan ketersediaan stock, kebutuhan dana dan kualitas produk, melakukan pinjaman sementara kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dana, negosiasi dan/atau menyelesaikan klaim yang timbul.
B. PRODUKSI 1. Tanaman Kelapa Sawit Perkebunan kelapa sawit Inti terdapat di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Malili, Kebun Keera, dan Kebun Asera, dengan jumlah areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 7.874 hektar sama dengan RKAP dan 79% terhadap realisasi tahun 2011 seluas 9.921 hektar. Pengurangan areal TM seluas 2.047 hektar dari tahun lalu karena areal di Unit Usaha PKS Luwu seluas 302 hektar di-replanting dan areal seluas 1.745 hektar di Unit Usaha Kebun Tomata dikeluarkan dari RKAP karena diinbrengkan sebagai penyertaan pada Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang didirikan bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Areal yang dialihkan ke PT Sinergi Perkebunan Nusantara tersebut selanjutnya dikategorikan sebagai Plasma karena produksi TBS-nya dibeli dan diolah di PKS Luwu. Dari luas kebun 1.745 hektar yang dapat dipertahankan untuk dipelihara seluas 1.133 hektar dan sisanya akan dibongkar. Komposisi umur TM seluas 7.874 hektar adalah seluas 3.764 hektar atau 48% berumur 24-29 tahun (tanaman tua) di Unit Usaha PKS Luwu dan seluas 4.110 hektar atau 52% berumur 9-17 tahun (tanaman remaja) di Unit Usaha PKS Luwu, Kebun Keera, Kebun Malili dan Kebun Asera. Populasi tanaman kelapa sawit rata-rata 97 pohon/hektar. Produksi TBS Inti tahun 2012 sebesar 74.215 ton atau 101% dari RKAP sebesar 73.245 ton dan 94% terhadap realisasi tahun 2011 sebesar 78.369 ton. Penurunan terutama disebabkan kondisi tanaman semakin tua, berkurangnya luasan areal tanaman menghasilkan, kurangnya pemeliharaan tanaman periode sebelumnya dan kurangnya infrastruktur. Dari jumlah produksi TBS sebesar 74.215 ton diolah di PKS Luwu sebesar 50.939 ton (69%), dititip olah di PT Bumi Maju Sawit sebesar 18.204 ton (24%) berasal dari Unit Usaha PKS Luwu sebesar 4.984 ton, Kebun Malili sebesar 12.229 ton, Kebun Keera 271 ton dan Kebun Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
12
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tomata sebesar 720 ton, produksi TBS Unit Usaha Kebun Asera sebesar 5.072 ton (7%) dijual ke PT Suar Alam Sentosa yang diolah di Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Damai Jaya Lestari di Konawe Utara. Perusahaan juga menjadi ”Bapak Angkat” dari kebun Plasma dari Petani Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) peserta Program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) dan eks Proyek Neucleus Estate Smallhoder (NES) yang terdapat di Unit Usaha PKS Luwu (KUD Bone Masamba dan Proyek NES), Kebun Malili (KUD Jujur Jaya) dan Kebun Asera (KUD Tumbuh Segar). Areal tanaman kelapa sawit Plasma seluas 14.009 hektar sama dengan RKAP dan naik dibandingkan tahun lalu seluas 13.712 hektar. Areal plasma di Kebun Tomata dikeluarkan seluas 1.448 hektar disebabkan produksi TBS dari kebun tersebut dijual ke pihak lain dan tidak dapat dikontrol, disamping terdapat penambahan areal seluas 1.745 hektar eks kebun Inti yang beralih ke PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Produksi TBS Plasma seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik dan/atau persaingan dengan pabrik lain, maka petani menjual ke pabrik lain. Disamping itu perusahaan juga menerima pembelian dari Petani Plasma Mandiri (diluar Petani peserta KKPA dan NES). Total pembelian TBS Plasma yang diolah di PKS Luwu sebesar 73.495 ton atau 118% dari RKAP sebesar 62.116 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011. Peningkatan tersebut seiring dengan penambahan areal Plasma dan/atau penambahan produksi TBS Plasma di sekitar lokasi pabrik. Capaian produksi hasil jadi dari PKS Luwu adalah sebagai berikut:
CPO sebesar 29.456 ton atau 110% dari RKAP sebesar 26.741 ton dan 114% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,65% atau 100% dari RKAP sebesar 20,69% dan 103% terhadap realisasi tahun 2011.
Kernel sebesar 5.903 ton atau 110% dari RKAP sebesar 5.386 ton dan 136% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rendemen 4,14% atau 99% dari RKAP sebesar 4,17% dan 123% terhadap realisasi tahun 2011.
Peningkatan produksi CPO, Kernel dan rendemen merupakan hasil dari upaya-upaya pembenahan yang telah dilakukan baik dalam pabrik maupun di luar pabrik, disamping peningkatan dalam jumlah pembelian TBS plasma.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
13
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 4 : Produksi Kelapa Sawit URAIAN ● Luas Areal - Inti - Plasma ● Produksi TBS - Inti - Plasma ● Produktivitas TBS Inti ● TBS diolah di PKS Luwu - Inti - Plasma ● TBS diolah di PKS Swasta - Inti - Plasma ● TBS dijual di PKS Swasta - Inti - Plasma ● Rendemen - CPO - Kernel ● Produksi hasil jadi - CPO - Kernel
Satuan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 5 (1 : 3) 4 (1 : 2)
Ha Ha Ha
7.874 14.009 21.883
7.874 14.009 21.883
9.921 13.712 23.633
100 100 100
Ton Ton Ton
74.215 116.849 191.064
73.245 105.700 178.945
78.369 99.860 178.229
101 111 107
95 117 107
9,43
9,30
7,90
101
119
Ton Ton Ton
50.939 73.495 124.434
53.145 62.116 115.261
56.631 53.110 109.741
96 118 108
90 138 113
Ton Ton Ton
18.204 36.058 54.262
14.000 26.718 40.718
19.306 42.223 61.529
130 135 133
94 85 88
Ton Ton Ton
5.072 7.296 12.368
6.100 16.866 22.966
2.432 4.527 6.959
83 43 54
209 161 178
20,65 4,14
20,69 4,17
20,43 3,39
100 99
101 122
29.456 5.903
26.741 5.386
25.779 4.344
110 110
114 136
79 102 93 -
Ton/Ha
% % Ton Ton
-
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan produksi TBS antara lain adalah sebagai berikut :
Melaksanakan pemupukan di semester I pada bulan Juni-Juli 2012 dan semester II pada bulan Desember 2012;
Membuat dan memperbaiki jalan produksi di Kebun Luwu, Keera, Malili, dan Asera;
Menambah unit/peralatan langsiran untuk kelancaran angkutan TBS;
Memaksimalkan pembelian TBS Plasma sekitar Kebun Luwu;
Membatasi penerimaan TBS dari Plasma pada malam hari agar mudah dikendalikan kualitas buahnya;
Pengutipan brondolan secara intensif di kebun inti;
Memperbaiki mutu TBS dan memberlakukan penalti terhadap TBS yang tidak memenuhi kriteria.
2. Tanaman Karet Perkebunan karet Inti terdapat di Kebun Beteleme dan Kebun Awaya/Telpaputih dengan areal Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 2.505 hektar atau sama dengan RKAP dan 103% dibanding realisasi tahun 2011 sebesar 2.425 hektar, karena terdapat mutasi areal dari TBM ke TM seluas 80 hektar di Kebun Beteleme. Komposisi umur TM seluas 2.505 hektar adalah seluas 1.929 hektar atau 77,01% berumur 23-29 tahun (tanaman tua) dan seluas 576 hektar atau 22,99% berumur 7-20 tahun (tanaman remaja). Populasi tanaman karet rata-rata 211 pohon/hektar.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
14
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Produksi Lump Inti tahun 2012 sebesar 2.342 ton atau 94% dari RKAP sebesar 2.489 ton dan 98% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas 0,94 ton per hektar atau 94% dari RKAP sebesar 0,99 ton per hektar dan 95% terhadap realisasi tahun 2011. Disamping itu terdapat perkebunan karet Plasma eks Proyek NES di Kebun Beteleme seluas 2.060 hektar atau 100% dari RKAP dan realisasi tahun 2011. Produksi Lump Plasma seharusnya dijual ke/dibeli oleh perusahaan, namun karena belum ada pabrik dan/atau persaingan dengan pabrik lain, maka Petani juga menjualnya ke pabrik lain. Pembelian Lump Plasma tahun 2012 sebanyak 521 ton atau 75% dari RKAP sebesar 700 ton. Upaya pembelian Lump Plasma baru dilakukan kembali mulai bulan April 2012, sedangkan pada tahun 2011 tidak melakukan pembelian. Sebagian besar Lump diolah menjadi SIR-20 bekerjasama dengan prosessor PT Banua Lima Sejurus di Kalimantan dan PT Bitung Guna Sejahtera serta diolah sendiri menjadi Brown Crepe dengan memanfaatkan tenaga yang ada. Capaian produksi hasil jadi adalah sebagai berikut:
SIR-20 sebesar 1.372 ton atau 85% dari RKAP sebesar 1.610 ton dan 118% terhadap realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) atau 96% dari RKAP sebesar 54% dan 93% terhadap realisasi tahun 2011.
Brown Crepe sebesar 115 ton atau 115% dari RKAP sebesar 100 ton dan 81% terhadap realisasi tahun 2011 dengan kadar karet kering (K3) 56% atau 112% dari RKAP sebesar 50% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011. Tabel 5 : Produksi Karet URAIAN
Satuan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 5 (1 : 3) 4 (1 : 2)
Luas Lahan TM Ha
2.505
2.505
2.425
100
103
● Plasma Produksi Lump
● Inti
Ha
2.060
2.060
2.060
100
100
● Inti ● Plasma
Ton Ton
2.342 522
2.489 700
2.379 -
94 75
98 -
Lump Per Hektar
Ton
0,94
0,99
0,98
94
95
Lump diolah Brown Crepe
Ton
205
200
285
103
72
Lump diolah SIR-20
Ton
2.659
2.989
2.094
89
127
%
56,00
50,00
50,00
112
112
% %
50,15 57,46
54,74 51,00
55,50 0,00
92 113
90 -
Ton
115
100
142
115
81
Ton Ton Ton
1.072 300 1.372
1.253 357 1.610
1.162 1.162
86 84 85
92 118
Rendemen : ● Brown Crepe SIR-20 ● Inti ● Plasma Produk Jadi : ● Brown Crepe SIR-20 ● Inti ● Plasma Jumlah
Permasalahan yang dihadapi sehingga sasaran produksi SIR-20 tahun 2012 tidak tercapai antara lain adalah: Sebagian tanaman terkena penyakit BB (kering alur sadap) mencapai 12% di Kebun Awaya/Telpaputih dan 4% di Kebun Beteleme;
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
15
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tenaga sadap sangat kurang khususnya di Kebun Awaya/Telepaputih, tenaga sadap tidak betah/sering keluar; Terjadi hujan diwaktu pagi secara terus menerus di Kebun Awaya/Telpaputih mengakibatkan hari tidak menyadap tinggi (30-50 hari); Tingkat pencurian lump makin tinggi. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah: Melaksanakan pemupukan di Kebun Beteleme untuk semester I pada bulan Juni 2012 khusus tanaman produktif; Melaksanakan sadap sore dan penambahan tenaga sadap; Pembelian Lump Plasma di Kebun Beteleme mulai bulan April 2012; Kerjasama dengan aparat keamanan dan mengefektifkan tenaga pengamanan kebun. Dalam RKAP tahun 2012 direncanakan melakukan revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme kapasitas 10 ton SIR-20 per hari. Studi kelayakan disusun oleh PT Sucofindo, Makassar dan penyusunan perencanaan dan lay out pabrik bekerjasama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara. Revitalisasi tersebut belum terlaksana dalam tahun 2012 dan di-carry over ke tahun 2013.
3. Tanaman Kakao Perkebunan kakao terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dengan areal TM seluas 2.053 hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011. Keseluruhan adalah Inti dan merupakan intercrop dengan tanaman kelapa, dengan umur 20-25 tahun. Produksi Biji Kakao Basah (BKB) sebanyak 1.188 ton atau 100% dari RKAP sebesar 1.184 ton dan 104% terhadap realisasi tahun 2011 dengan produktivitas sebesar 0,58 ton/hektar atau sama dengan RKAP dan 104% terhadap realisasi tahun 2011. Capaian produksi Biji Kakao Kering (BKK) sebanyak 244 ton atau 108% dari RKAP sebesar 225 ton dan 117% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rendemen 20,54% atau 108% dari RKAP sebesar 19,00% dan 112% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas BKK sebesar 0,12 ton/hektar atau 108% dari RKAP dan 117% terhadap realisasi tahun 2011. Tabel 6 : Produksi Kakao URAIAN
Satuan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Luas Lahan TM
Ha
2.053
2.053
2.053
100
100
Biji Kakao Basah (BKB) BKB Per Hektar Rendemen
Ton Ton %
1.188 0,58 20,54
1.184 0,58 19,00
1.137 0,55 18,38
100 100 108
104 104 112
Biji Kakao Kering (BKK) BKk Per Hektar
Ton Ton
244 0,12
225 0,11
209 0,10
108 108
117 117
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
16
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Kendala yang dihadapi adalah serangan Phytoptora dan Penggerek Buah Kakao (PBK) cukup tinggi yang sulit dikendalikan, pencurian dan gangguan ternak terhadap produksi. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meraih produksi sebagai berikut :
Memperbaiki drainase/sanitasi kebun untuk menekan serangan hama dan penyakit (Phytoptora dan PBK). Meningkatkan pengamanan dari pencurian dan gangguan ternak sapi.
4. Tanaman Kelapa Perkebunan kelapa terdapat di Kebun Awaya/Telpaputih dan Kebun Mira dengan areal TM seluas 3.960 hektar sama dengan RKAP 2012 dan tahun 2011, dengan umur tanaman diatas 22 tahun. Pengusahaan tanaman kelapa berupa pemungutan hasil dan pengolahannya menjadi kopra dan kelapa kupas. Produksi kelapa butir tahun 2012 sebanyak 8.169 ribu butir atau 90% dari RKAP sebesar 9.073 ribu butir dan 107% terhadap realisasi tahun 2011. Produktivitas sebanyak 2.063 ribu per hektar atau 90% dari RKAP sebesar 2.291 ribu per hektar dan 107% terhadap realisasi tahun 2011. Sebagian produksi dijual dalam bentuk kelapa butir/kelapa kupas dengan memperhatikan adanya peminat dan harga yang lebih menguntungkan. Jumlah penjualan kelapa butir/kupas tahun 2012 sebanyak 978 ton atau 110% terhadap realisasi tahun 2011 sebesar 889 ton. Capaian produksi hasil jadi Kopra yang dihasilkan sebesar 757 ton atau 67% dari RKAP sebesar 1.126 ton dan 107% terhadap realisasi tahun 2011 dengan rasio kopra : kelapa butir sebesar 1 kg : 11 butir atau dibawah RKAP sebesar 1 kg : 9 butir dan menurun terhadap realisasi tahun 2011 sebanyak 1 kg : 7 butir. Tabel 7 : Produksi Kelapa URAIAN Luas Lahan TM Produksi Lapangan
Satuan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
Ha
3.960
3.960
3.960
100
100
Ribu Btr
8.169
9.073
7.645
90
107
Diolah jadi Kopra
Kg
757.022
1.125.818
705.079
67
107
Diolah jadi kelapa butir
Butir
978.205
342.750
889.335
285
110
Kelapa Butir / Hektar
Ribu Btr
2.063
2.291
1.931
90
107
Rasio Kopra : Butir
Kg : Butir
11
9
7
114
155
Kopra
Ton
757
1.126
705
67
107
Kelapa kupas
Ton
978
-
889
-
110
Kendala yang dihadapi adalah pencurian buah kelapa yang masih sangat tinggi.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
17
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
5. Ternak Sapi Peternakan Sapi terdapat di Unit Usaha Ternak Kabaru dengan areal seluas 9.908 hektar. Pengelolaan peternakan dilakukan dengan sistem ranch. Jumlah Sapi pada akhir tahun 2012 sebanyak 2.304 ekor, jumlah kelahiran tahun 2012 sebanyak 304 ekor atau 181% terhadap RKAP sebesar 168 ekor dan 83% terhadap realisasi tahun 2011. Tabel 8 : Perkembangan Ternak URAIAN
Tahun 2012 RKAP Satuan Realisasi 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 5 (1 : 3) 4 (1 : 2)
PERKEMBANGAN a. Stock Awal
Ekor
2.400
2.404
2.428
100
b. Kelahiran
Ekor
304
168
365
181
83
c. Penjualan
Ekor
360
2.544
355
14
101
d. Kematian
Ekor
35
165
109
e. Persediaan Akhir f. Pertumbuhan
Ekor Ekor
2.304 (96)
2.544 (2.404)
2.400 (28)
91 4
96 343
PARAMETER a. Kelahiran
%
39,38
23,80
66,61
165
59
b. Penjualan
%
15,00
105,82
18,88
14
79
c. Kematian
%
1,58
0,96
1,86
165
85
d. Pertumbuhan
%
(4,00)
38
23
100,00
(1,49)
(4)
99
269
Sesuai amanat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada saat kunjungan kerja ke Unit Usaha Ternak Kabaru tanggal 2-4 Juli 2012 dan rapat perkembangan pelaksanaan pola integrasi peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit pada tanggal 17 September 2012 di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, serta berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor S-620/MBU/2012 tanggal 5 November 2012 maka Pemegang Saham menyetujui secara prinsip pelepasan Unit Usaha Ternak Kabaru di Kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Timur kepada PT Berdikari (Persero) atau bentuk kerja sama lain meliputi : aset lahan, ternak, Sumber Daya Manusia dan aset lainnya dalam rangka pengembangan ternak sapi dan tanaman sorgum. Direksi diminta agar mengajukan permohonan tersendiri dengan dilengkapi kajian komprehensif dan data pendukung untuk mendapat persetujuan lebih lanjut. Saat ini penjualan Sapi masih dalam tahap negosiasi dan proses pelepasan dan/atau bentuk kerjasama lain masih dalam pembahasan dengan PT Berdikari (Persero).
C. TEKNIK DAN TEKNOLOGI Perusahaan memiliki satu pabrik minyak kelapa sawit yaitu PKS Luwu kapasitas 30 Ton TBS/jam. Kinerja pabrik tahun ini lebih baik dari realisasi tahun 2011 karena dalam tahun 2012 telah dilakukan perbaikan dan penggantian alat-alat dalam pabrik sehingga dapat Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
18
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
menekan losses, disamping upaya-upaya lain yang ditempuh baik dalam pabrik maupun diluar pabrik yang selalu berkoordinasi dengan manajemen. Tabel 9 : Mutu Hasil olahan
Uraian - Kadar ALB - Kadar Air - Kadar Kotoran - Kadar ALB - Kadar Air - Kadar Kotoran - Kadar pecah - Berubah warna
CPO (%) Norma 3,00 (maks) 0,10 (maks) 0,02 (maks) Kernel (%) 0,65 (maks) 7,00 (maks) 6,00 (maks) 15,00 (maks) 40,00 (maks)
Realisasi Tahun 2012 2011 3,34 0,26 0,02
3,94 0,29 0,07
1,11 8,16 10,72 3,32 40,00
1,22 8,39 11,33 3,50 39,00
Dari tabel diatas tampak bahwa angka-angka realisasi mutu hasil olahan tahun 2012 lebih baik dibandingkan tahun 2011, meskipun masih dibawah norma golden CPO, terutama pada mutu produksi kernel (kadar kotoran dan kadar air). Perbaikan dan penggantian alat-alat pabrik yang dilakukan dalam tahun 2012 meliputi: 1. Rekondisi/penggantian plate kisi-kisi dan silinder hidrolik pada Loading ramp; 2. Rekondisi/perbaikan body, as dan roda serta penambahan lori pengisian TBS, perbaikan jaringan rel, perbaikan capstand, serta pengecoran lantai; 3. Menjaga persediaan spare part yang cukup pada stasiun Kempa, terutama pada bagian yang rawan mengalami kerusakan yaitu pada main shaft dan screw sesuai dengan spesifikasi dan kualitas dengan tetap berpedoman pada SOP sistem pengoperasian dan pemasangannya; 4. Rekondisi dan pergantian pintu Sterilizer nomor 2; 5. Pengadaan Vibro Single dan Double Deck pada stasiun Klarifikasi; 6. Pengadaan 1 unit High Speed dan rekondisi Sludge Separator yang ada serta spare part Oil Purifier; 7. Rekondisi Boiler nomor 2 dan Fibre Cyclone line 2; 8. Pembersihan Tangki Timbun PKS dan perbaikan pipa pemanas; 9. Rekondisi dan pengadaan pompa Water Intake; 10. Melanjutkan pekerjaan pemasangan pipa CPO ITT tahap II sehingga seluruh penggantian pipa telah diselesaikan; 11. Mempercepat pengadaan peralatan yang rusak untuk menghindari berlarut-larutnya PKS berhenti mengolah (as screw press, batu tahan api).
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
19
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 10 : Oil Losses U r a i a n CPO - Buah dalam tangkos - Minyak dalam tangkos - Minyak dalam ampas - Minyak dalam drab buangan Total oil losses terhadap TBS (%) KERNEL - Ampas serabut - Cangkang - Buah dalam tangkos Total oil losses
Kehilangan minyak dalam pengolahan (% lemak zat kering) Norma 2012 211 2,3-2,5 3,0-3,7 7,0-8,0 0,5/07 1,65
1,20 2,59 5,40 1,71 2,27
1,22 2,34 9,07 1,12 2,28
1,50 9,50 0,20 0,60
0,74 19,26 0,74 2,20
0,59 22,26 0,19 2,35
Dari tabel diatas tampak bahwa rendemen CPO masih bisa ditingkatkan melalui upayaupaya penekanan losses sampai batas normal. Upaya yang telah dilakukan untuk menekan oil losses adalah dengan meminimalkan kehilangan dengan cara antara lain :
TBS harus benar-benar masak pada saat perebusan;
Menekan kebocoran pada pipa-pipa pompa dan meningkatkan pengutipan minyak di Fat-Fit.
Upaya-upaya lainnya yang dilakukan untuk menekan kadar ALB CPO antara lain adalah sebagai berikut : Meminimalisir TBS menginap di kebun dan di pabrik dengan mengadakan perbaikan sarana jalan untuk menjaga mutu bahan baku olahan. Memperketat sortasi TBS dan memberlakukan penalti. Mengusahakan tidak terlalu lama menahan stock CPO dalam tangki timbun (minimal 2.000 ton sudah ada penjualan/pengapalan); Mempertahankan suhu CPO di dalam tangki; Melakukan pengurasan/pembersihan tangki timbun yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun; Meminimalisir kerusakan dan memaksimalkan perbaikan peralatan dalam pabrik; Meminimalisir kerusakan di stasiun pemurnian minyak (klarifikasi dengan segera dilakukan agar fungsi Fat-Fit tidak dominan). Permasalahan yang dihadapi untuk diambil langkah-langkah pembenahan lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Kapasitas olah rendah (23,9 ton TBS/jam) dengan efisiensi pabrik 84,74%; 2. Losses masih diatas norma berdampak pada rendahnya rendemen; 3. Kualitas produk (prosentase kenaikan ALB > 3% dan prosentase air > 0,1%); 4. Jam stagnasi pabrik masih tinggi. Dalam rangka penanganan limbah, maka telah dilakukan kerjasama pengerukan dan pengolahan limbah sawit PKS Luwu dengan CV Palapa mulai bulan Mei 2012. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
20
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
D. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Investasi tanaman dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut: Kelapa sawit : pembibitan sebanyak 150.000 kecambah, tanaman baru seluas 121 hektar, replanting seluas 302 hektar; pemeliharaan tanaman belum menghasilkan seluas 1.414,5 hektar; Karet : pembibitan sebanyak 61.083 stump mata tidur (pohon), bibit lapangan tahun ke-0 sebanyak 2 hektar, bibit lapangan tahun ke-1 sebanyak 244.800 biji, bibit okulasi 27.000 pohon, bibit polybag 16.000 pohon, tanaman baru 12,3 hektar, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan seluas 490 hektar. Realisasi investasi tanaman sampai dengan tahun 2012 masih belum sesuai kebutuhan, yaitu replating tanaman kelapa sawit dan tanaman karet serta pengembangan tanaman kelapa sawit eks kebun-kebun eks proyek pengembangan, disebabkan belum tersedianya dana. Kegiatan perencanaan dalam tahun 2012 dalam rangka pendayagunaan aset dan penciptaan nilai tambah meliputi: 1. Kerjasama pemanfaatan aset non produktif pabrik tepung ubi kayu di Maroangin dengan CV Global Gemilang Pratama. 2. Revitalisasi pabrik pengolahan karet kapasitas 10 ton SIR 20/hari di Unit Usaha Kebun Beteleme sehingga SIR 20 dapat diproduksi sendiri dari yang selama dikerjasamakan dengan pihak lain, dengan konsultan studi kelayakan PT Sucofindo dan konsultan perencanaan dan lay out pabrik PT Riset Perkebunan Nusantara. 3. Kerjasama pemanfaatan lahan seluas 4.266 hektar eks PT Industri Gula Tinanggea, Sulawesi Tenggara dengan PT Berdikari dan PTP Nusantara III (Pesero) untuk pengembangan tanaman sorgum. 4. Pelepasan dan/atau bentuk kerjasama lain aset Unit Usaha Ternak Kabaru dengan areal seluas 9.908 hektar ke/dengan PT Berdikari dalam rangka pengembangan ternak sapi dan tanaman sorgum. Kegiatan terkait KKPA Plasma dan NES Plasma meliputi: Restrukturisasi KKPA di Bank Muamalat atas nama KUD Wulanderi di eks Unit Usaha Kebun Tomata sehubungan rencana pembangunan PKS PT Sinergi Perkebunan Nusantara; Restrukturisasi KKPA di Bank Muamalat atas nama KUD Jujur Jaya di Unit Usaha Kebun Malili berkoordinasi dengan Pemda Luwu Utara dan Luwu Timur serta Apkasido (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Luwu Utara dan Luwu Timur. Sosialisasi penghapusan hutang non pokok (bunga kapitalisasi, bunga anuitas dan denda) petani sesuai PMK No. 115/PMK/05/2012 tentang penyelesaian piutang negara pada petani peserta eks Proyek Perusahaan Inti Rakyat dan eks Pelaksana Proyek Perkebunan.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
21
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
E. PENGADAAN BARANG DAN JASA Pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk mendukung operasi dan investasi dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai SK Direksi Nomor XXSURKP/2007.006 tanggal 10 Juli 2007. Realisasi pengadaan barang dan jasa tahun 2012 sebesar Rp 20.281.655.414,- terdiri dari: - Pupuk - Bahan/barang pabrik - Investasi alat pabrik Jumlah
Rp Rp Rp Rp
11.918,- juta 1.467,- juta 6.895,- juta 20.281,- juta
(59%) (07%) (34%) (100%)
Beberapa permintaan barang dan bahan yang diajukan pada triwulan IV/2012, khususnya investasi, ditunda pelaksanaannya karena terkendala likuiditas terkait kesulitan penjualan CPO, sehingga dilakukan prioritas dan fokus pada pengadaan yang berhubungan langsung dengan produksi. Kendala yang dihadapi dalam pengadaan antara lain adalah mitra/supplier meminta jaminan pembayaran melalui penerbitan SKBDN.
F. SEKRETARIS PERUSAHAAN Pelaksanaan asessment good corporate governance (GCG) tahun 2012 dan pembentukan unit pengelola manajemen risiko dilakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Perkembangan pengurusan aspek legalitas lahan dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Permohonan perpanjangan HGU Maroangin belum mendapat rekomendasi Bupati Enrekang; 2. Permohonan perpanjangan HGU Unit Usaha Kebun Keera masih dipermasalahkan oleh Bupati Wajo saat ini meskipun sudah ada rekomendasi Bupati Wajo sebelumnya seluas 8.000 hektar (tahun 2002) dari luas semula 12.170 hektar; 3. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 883.615 m2 Unit Usaha PG Bone yang terletak di Desa ArasoE : berkas usulan permohonan pembaharuan SK hak atas tanah HGB telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi Selatan dan telah disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 06 Januari 2011 untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB; 4. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.182.400 m2 PG Takalar terletak di desa Pa’rapunganta dan HGB No. 01 seluas 631.800 m2 : berkas usulan permohonan pembaharuan SK hak atas tanah HGU telah divalidasi Kepala Kanwil BPN Sulawesi Selatan dan telah disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melalui notaris yang dikuasakan oleh PTPN X (Persero) di Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2012 untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGB; 5. Permohonan perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih seluas 10.000 hektar terletak di Desa Samasuru, Sahulau, Liang, Awaya dan Waraka : berkas telah divalidasi Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
22
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Kepala Kanwil BPN Maluku dan telah disampaikan usulan permohonan perpanjangan hak atas tanah HGU atas nama PTPN XIV (Persero) kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia untuk proses penerbitan SK hak atas tanah HGU pada tanggal 1 Pebruari 2013; 6. Perpanjangan HGB No. 01 seluas 60.715 M2 eks gudang tembakau PTP XXVIII (Persero) sekarang PTPN XIV (Persero) terletak di desa Galung Kabupaten Soppeng, telah diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Soppeng tanggal 12 Juli 2011. Proses pengukuran/cheking batas keliling lokasi di lapangan terhenti karena dihalangi oleh masyarakat yang melakukan penggarapan lahan di lokasi HGB PTPN XIV; 7. Permohonan perpanjangan HGB No. 01 seluas 1.643 M2 eks rumah dinas PTP XXVIII (Persero), sekarang PTPN XIV (Persero), terletak di Desa Lemba Kabupaten Soppeng : sertifikat HGB (perpanjangan) telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Soppeng pada tanggal 16 Nopember 2011; 8. Perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota Makassar seluas 2.593 M2, telah diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar dan telah dilakukan pengukuran/ checking batas keliling lokasi HGB oleh petugas ukur Kantor Pertanahan Kota Makassar pada tanggal 03 Juli 2012; 9. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Malili), telah dilakukan pengukuran keliling batas kadasteral areal seluas 2.300 hektar tahun 2003 oleh Kanwil BPN Sulawesi Selatan, tidak ditindak lanjuti karena masuk kawasan hutan (hasil inventarisasi Dinas Kehutanan Propensi Sulawesi Selatan tahun 2012). Untuk tahap selanjutnya PTP Nusantara XIV (Persero) diwajibkan mengajukan permohonan pinjam pakai ke Menteri Kehutanan Republik Indonesia; 10. Pengurusan HGU Kebun Asera : ijin lokasi telah diterbitkan oleh Bupati Konawe Utara nomor 265 tahun 2012 tanggal 28 Juni 2012 seluas 6.500 hektar dengan masa belaku selama 3 tahun (2012 – 2015); 11. Pengurusan aspek legalitas lahan (proses Hak Alas Tanah Kebun Tenanggea), rekomendasi pembaharuan perijinan dari Bupati Kendari tanggal 31 Januari 2000 No.517/234 seluas 19.550 hektar, telah dilakukan kegiatan perolehan tanah dengan inventarisasi dan pembebasan lahan dengan pembayaran ganti rugi seluas 4.044,09 hektar. Proses pemberian HGU belum dapat dilanjutkan karena lahan masyarakat yang terdapat dalam ijin lokasi PTP Nusantara XIV perlu penyelesaian lebih lanjut. Dalam rangka pendayagunaan aset, beberapa aset dalam tahun 2012 disewakan kepada pihak ketiga dan/atau dilakukan perpanjangan sewa, serta dikerjasakaman, yaitu : 1. Bangunan mess eks rumah dinas direksi Jalan Slamet Riyadi, Makassar disewakan ke PT Bank BRI Agro, Tbk selama 5 tahun; 2. Bangunan rumah toko eks meat shop Jalan Pengayoman, Makassar disewakan ke Grace Yusnita Wibisono selama 2 tahun;
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
23
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3. Perpanjangan sewa Instalasi Tangki Timbun (ITT) Palopo ke PT Bumi Maju Sawit selama 1 tahun; Dalam Risalah RUPS RKAP Tahun 2012 telah disetujui oleh Pemegang Saham untuk menjual aset yang hasilnya akan digunakan untuk revitalisasi pabrik pengolahan karet an melakukan penanaman baru, yang saat ini masih dalam proses, yaitu : 1. Bangunan eks LO Ambon telah dilakukan penilaian (appraisal) oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) tanggal 9 Nopember 2012 dan saat telah diajukan persetujuannya ke Pemegang Saham; 2. Rumah dinas di jalan Bambapuang Makassar dalam proses appraisal oleh KJPP; 3. Pabrik Tepung Ubi Kayu (PTUK) Maroangin dalam proses appraisal oleh KJPP.
G. SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) tahun 2012 sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) orang, dibantu Sekretaris Dewan Komisaris satu orang dan Komite Audit sebanyak 2 (dua) orang berkurang dibanding dari tahun 2011 sebanyak 3 (tiga) orang; 2. Direksi sebanyak 4 (empat) orang berkurang dibanding tahun 2011 sebanyak 5 (lima) orang; 3. Karyawan tetap sebanyak 1.781 orang atau 97% dari RKAP sebesar 1.843 orang dan berkurang dari tahun tahun 2011 sebanyak 75 orang disebabkan adanya karyawan memasuki masa pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri (pensiun dini). Tabel 11 : Posisi Sumber Daya Manusia U r a i a n Komisaris dan Direksi Karyawan Tetap ■ Karyawan Tidak Tetap Jumlah
■
■
Tahun 2012 Realisasi RKAP 9 1.781 1.088 2.878
Realisasi % Real. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Thn 2011
9 1.843 1.077 2.929
10 1.856 1.040 2.906
100 97 101 98
90 96 105 99
Tingkat pendidikan karyawan tetap adalah sebagai berikut : Tabel 12 : Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap □ □ □ □ □ □
Uraian Sarjana Strata 2 (S2) Sarjana Strata 1 (S1) D i p l o Sekolah Sekolah Sekolah
m a Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Dasar (SD)
Jumlah 7 org 91 66 764 299 554 1.781
org org org org org org
% 0% 5% 4% 43% 17% 31% 100%
Program pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi yang dilaksanakan dalam tahun 2012, baik yang diselenggarakan secara internal bekerjasama dengan lembaga pendidikan maupun secara eksternal, adalah sebagai berikut: Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
24
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Penyelenggaraan In House Training (IHT) di Kantor Direksi bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Medan untuk peningkatan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun sebanyak 92 orang yang diikuti peserta dari seluruh unit usaha non gula; Kursus Manajemen Perkebunan Dasar (KMPD) sebanyak 7 orang, masing-masing di LPP Yogyakarta sebanyak 4 orang dan LPP Medan 3 orang;
Kursus Manajemen Perkebunan Menengah (KMPM) sebanyak 9 orang di LPP Yogyakarta;
Kursus Manajemen Perkebunan (KMP) sebanyak 3 orang di LPP Yogyakarta;
Seminar Personal Branding sebanyak 60 orang;
Pemagangan Karyawan PKS di PTPN III (Persero) sebanyak 8 orang;
Pemagangan Karyawan PKS di PTPN IV (Persero) sebanyak 6 orang;
Pemagangan Karyawan PKS di PTPN XIII (Persero) sebanyak 8 orang;
Bimbingan Teknis Kebijakan Perdagangan bidang Impor satu orang di Deperindag Makassar;
Penyelenggaraan In House Training (IHT) di Kantor Direksi untuk peningkatan Perencanaan Berbasis Evaluasi Diri sebanya 35 orang bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar.
Pelaksanaan gaji dan upah tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Tetap mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero) dan SP BUN periode 2012-2013 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Deparetemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan Nomor : KEP.66/PHIJSK/PKKAD/PKB/V/2012 tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pada tahun 2011 mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara PTPN XIV (Persero) dan SP BUN periode 2010-2011 yang disahkan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Surat Keputusan Nomor : KEP-39/PHIJSK/PKKAD//III/2010 tanggal 17 Maret 2010; 2. Gaji Pokok Karyawan Tetap dan Tunjangan Tetap naik ± 10%; 3. Tenaga musiman dan Harian Lepas sesuai upah minimum propinsi yang ditetapkan oleh Gubernur tiap-tiap propinsi (Rp per bulan), sebagai berikut : Tabel 13 : UMP Tahun 2012 Realisasi tahun 2011
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Maluku Nusa Tenggara Timur
Jumlah 1.200.000 1.032.300 1.250.000 885.000 975.000 925.000
Realisasi tahun 2012 Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Maluku Nusa Tenggara Timur
Jumlah 1.200.000 1.100.000 1.250.000 885.000 975.000 950.000
Berdasarkan perhitungan aktuaria, beban iuran tambahan periode Januari 2012 - Juni 2012 sebesar Rp 1.761 juta per bulan naik menjadi Rp 2.619 juta per bulan untuk periode Juli Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
25
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Desember 2012. Kewajiban kepada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sampai dengan tahun 2012 mencapai sebesar Rp 114.883 juta dengan rasio kecukupan dana (RKD) sebesar 40,11%. Guna menyelesaikan kewajiban tersebut dan memperhatikan pengawasan atas pengelolaan Dapenbun kedepan akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka saat ini sedang disusun proposal penyelesaian kewajiban kepada Dapenbun melalui optimalisasi aset.
H. KEUANGAN DAN AKUNTANSI Dalam tahun 2012 telah dilakukan langkah-langkah restrukturisasi kredit perbankan guna memperbaiki tingkat kolektibilitas yang selama ini masuk kolektibilitas 5/Macet, yaitu di Bank Agro pada bulan Juni 2012 dan Bank Mandiri bulan November 2012. Pada bulan Februari 2013, tingkat kolektiblitas telah membaik dari kolektibilitas 5/Macet menjadi kolektibilitas 2/Dalam Perhatian Khusus. Laba sebelum pajak Unit Usaha Aneka Tanaman tahun 2012 sebesar Rp 54.462 juta atau atau 439% dari RKAP sebesar Rp 12.407 juta dan 997% terhadap realisasi tahun 2011 sebesar Rp 5.462 juta. Gross Profit Margin tahun 2012 sebesar Rp 59.763 juta (20%) turun (jumlah dan persentase) dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 64.874 juta (27%) disebabkan harga pokok penjualan mengalami kenaikan terutama akibat pemupukan tanaman kelapa sawit untuk tanaman remaja dilakukan sebanyak 2 (dua) kali aplikasi sedangkan tahun 2011 dilaksanakan satu kali aplikasi serta pembelian TBS dan Lump Plasma yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Net Profit Margin turun dari tahun 2011 (jumlah dan persentase) sebesar Rp 21.210 juta (9%) menjadi Rp 16.898 juta (6%). Beban Usaha mengalami penurunan dari 2011 sebesar Rp 36.849 juta menjadi sebesar Rp 35.279 juta (96%). Kenaikan pendapatan lain-lain terutama disebabkan selisih penilaian kembali aset Kebun Tomata dalam rangka inbreng pendirian Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara kerjasama dengan PTPN IV (Persero), penghapusan kewajiban kepada PTPN III (Persero) dan PTPN V (Persero), keringanan bunga sehubungan restrukturisasi kredit Bank Mandiri. Tabel 14 : Perhitungan Laba/Rugi (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN Pendapatan Penjualan Harga Pokok Penjualan
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
298.655 238.892
276.628 219.746
241.620 176.746
108 109
124 135
Laba Kotor
59.763
56.882
64.874
105
92
35.279
38.895
36.849
91
96
Laba (Rugi) Sebelum Bunga
24.484
17.987
28.025
136
87 111
Beban Usaha Bunga Kredit Laba (Rugi) Bersih Usaha Pendapatan / (Biaya) Lain-lain Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (beban) pajak tangguhan Laba / (Rugi) Setelah Pajak
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
7.586
8.127
6.815
93
16.898
9.860
21.210
171
37.564
2.547
(15.748)
54.462
12.407
5.462
439
-
-
-
-
-
54.462
12.407
5.462
439
997
1.475
80 (239) 997
26
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 15 : Laba/Rugi per Unit Usaha (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
PKS Luwu I Kebun Beteleme Kebun Mira Kebun Awaya Unit Malili Unit Keera Unit Tomata Unit Asera Ternak Sub Unit Jeneponto PTUK Maroangin Kolaka Kantor Direksi Laba / (Rugi) Sebelum Pajak
42.700 4.653 (213) (2.643) 3.648 5.829 0 268 1.132 (464) (905) (42) 500 54.462
44.017 3.133 69 4.158 4.055 2.535 (670) 360 3.314 (177) 1.123 (42) (49.468) 12.407
Realisasi % Real. 2012 thd Tahun 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 26.767 16.838 126 5.571 6.751 2.570 3.584 (2.203) 654 (256) (1.066) (43) (53.834) 5.462
97 149 (309) (64) 90 230 74 34 262 (81) 99 (1) 439
160 28 (169) (47) 54 227 (12) 173 181 85 98 (1) 997
Unit Usaha Kebun Awaya/Telpaputih pada tahun 2012 mengalami kerugian terutama disebabkan produksi karet dan kakao tidak mencapai sasaran, sementara itu Unit Usaha Kebun Asera pada tahun 2012 telah mencapai laba dari sebelumnya mengalami kerugian. Komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi laba sebesar Rp 52.445 juta mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 37.513 juta dan karet sebesar Rp 6.153 juta turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 25.985 juta terutama karena penurunan harga jual. Tabel 16 : Laba/Rugi per Komoditi (Rp juta)
URAIAN ● ● ● ● ● ● ● ●
Kelapa Sawit Karet Kakao Kelapa Ternak Jasa Pengolahan Kapas Unit Non operasional Kantor Direksi Laba / (Rugi) Sebelum Pajak
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2 52.445 6.112 (4.605) 289 1.132 (464) (947) 500 54.462
50.297 5.917 735 708 3.314 (177) 1.081 (49.468) 12.407
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 37.513 26.251 (5.659) 1.901 654 (256) (1.108) (53.834) 5.462
104 103 (627) 41 34 262 (88) (1) 439
140 23 81 15 173 181 85 (1) 997
Laporan posisi keuangan PTPN XIV (Persero)-Unit Usaha Aneka Tanaman per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah Rp 575.839 juta meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 492.146 juta sebagai berikut : Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
27
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 17 : Laporan Posisi Keuangan Aneka Tanaman (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN
Realisasi Thn 2011 3
% Reals. 2012 Thd RKAP Th 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
ASET ● Aset Lancar ● Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
133.244 442.596 575.839
136.806 516.960 653.766
98.308 393.838 492.146
97 86 88
136 112 117
LIABILITAS & EKUITAS Liabilitas ● Kewajiban Jangka Pendek ● Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Kewajiban
576.753 206.988 783.741
357.643 134.163 491.806
533.011 203.197 736.208
161 154 159
108 102 106
Ekuitas ● Modal Disetor ● Cadangan Umum ● Selisih Penilaian Aset ● Rekening Koran antar unit/KD ● Saldo Laba/(Rugi) ● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas
235.000 30.591 (195.359) (330.132) 51.999 (207.901) 575.839
235.000 30.591 64.961 (100.060) (80.939) 12.407 161.960 653.766
235.000 30.591 (179.522) (311.413) (18.718) (244.062) 492.146
100 100 195 408 419 (128) 88
100 100 #DIV/0! 109 106 (278) 85 117
Peningkatan aset dibandingkan realisasi tahun 2011 terutama disebabkan pelaksanaan penilaian kembali aset Kebun Tomata dalam rangka inbreng sebagai penyertaan modal pendirian Perusahaan Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara kerjasama dengan PTPN IV (Persero) serta investasi tanaman belum menghasilkan dan pabrik. Sementara itu kenaikan liabilitas terutama disebabkan adanya kenaikan kewajiban kepada Dapenbun dan Imbalan Pasca Kerja. Dalam tahun 2012, arus kas dari aktivitas operasi meningkat dari tahun 2011 sebesar Rp 12.120 juta menjadi sebesar Rp 49.702 juta (410%) atau 151% dari RKAP sebesar Rp 32.935 juta. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan penjualan CPO, Arus kas dari aktivitas investasi Rp 8.179 juta atau (14%) dari RKAP sebesar (Rp 57.457) juta dan (136%) terhadap realisasi tahun 2011 (Rp 6.019) juta, Arus kas dari aktivitas pendanaan (Rp 9.806) juta atau (40%) dari RKAP sebesar Rp 24.805 juta dan 56% terhadap realisasi tahun 2011 karena pembayaran angsuran kewajiban kepada perbankan. Jumlah kas dan setara kas akhir tahun Rp 81.011 juta atau 244% dari RKAP sebesar Rp 33.218 juta dan 246% terhadap realisasi tahun 2011 disebabkan penerimaan penjualan CPO dan penerimaan pelepasan saham PT Sinergi Perkebunan Nusantara baru terlaksana pada akhir Desember 2012. Tabel 18 : Arus Kas
URAIAN
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
49.702
12.120
151
410
2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
(14)
(136)
3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
8.179 (57.457) (6.019) (9.806) 24.805 (17.468)
(40)
56
4 Peningkatan/ (Penurunan) Kas & Setara Kas
48.076
283
(11.367) 16.988
(423)
5 Kas & Setara Kas Awal Tahun
32.935
32.935
44.302
100
74
6 Kas & Setara Kas Akhir Tahun
81.011
33.218
32.935
244
246
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
32.935
(Rp juta) Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
28
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Realisasi investasi pada tahun 2012 sebesar Rp 21.257 juta atau 42% dari RKAP sebesar Rp 50.256 juta dan 139% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 16.491 juta. Peningkatan investasi mesin dan investasi terkait optimalisasi PKS Luwu dan peningkatan alat pengangkutan & pertanian terkait pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha. Investasi yang tertunda adalah revitalisasi pabrik pengolahan karet di Kebun Beteleme yang masih dalam tahap kajian perencanaan dan lay out oleh konsultan independen dan pembangunan kantor Unit Usaha Kebun Beteleme, sedangkan investasi lainnya dilaksanakan berdasarkan skala prioritas dan berkaitan langsung dengan produksi, serta disesuaikan dengan kondisi keuangan. Tabel 19 : Investasi Baru Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN I Investasi Tanaman ● Investasi Tanaman Jumlah 2 Investasi Non Tanaman ● Aktiva Tak Berwujud ● Gedung & Penataran ● Mesin & Instalasi ● Jalan, Jembatan & Saluran Air ● Alat Pengangkutan & Pertanian ● Inventaris Kantor JUMLAH
(Rp juta) Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
12.196
24.017
10.679
12.196
24.017
10.679
631 4.161 561 3.298 409
2.607 14.218 3.646 4.258 1.510
339 2.562 795 1.735 380
9.060 21.257
26.239 50.256
5.811 16.491
51 51
114 114
24 29 15 77 27 35 42
186 162 71 190 108 156 129
Realisasi biaya produksi sebesar Rp 220.744 juta atau 100% dari RKAP sebesar Rp 219.746 juta dan 112% terhadap realisasi tahun 2011, terutama dipengaruhi peningkatan produksi, peningkatan pembelian TBS dan Lump Plasma, pemupukan tanaman kelapa sawit yang masih remaja sebanyak 2 kali aplikasi, peningkatan kualitas jalan kebun agar TBS dapat terangkut ke pabrik dan mengotimalkan jam kerja dan meminimalisir pemakaian BBM dalam pabrik. Realisasi biaya usaha sebesar Rp 42.865 juta inclusive beban bunga Rp 7.586 juta atau 91% dari RKAP sebesar Rp 47.022 juta dan 80% terhadap realisasi tahun 2011, termasuk kenaikan imbalan pasca kerja. Realisasi biaya lain-lain sebesar Rp 26.623 juta atau 329% dari RKAP sebesar Rp 8.092 juta milyar dan 199% terhadap realisasi tahun 2011, terutama karena beban biaya Kebun Kolaka, PTU Maroangin, biaya keamanan, jaminan sosial pensiun
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
29
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 20 : Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN Biaya Produksi ● Pimpinan & Tata Usaha ● Pemeliharaan Tanaman ● Panen & Angkutan ● Pabrik ● Pengolahan & Pengemasan ● Harga Pokok Ternak ● Penyusutan & Amortisasi ● Pembelian Dari Plasma Biaya Usaha ● Beban Umum & Administrasi ● Penjualan ● Penyusutan & Amortisasi ● Beban Bunga Kredit Biaya Lain-lain Beban Di Luar Usaha
Realisasi Thn 2011 3
14.396 39.035 36.034 7.120 25.605 717 7.427 90.409
16.966 47.274 36.048 7.000 25.147 4.257 10.756 72.299
15.896 39.095 38.490 7.053 22.605 1.048 8.784 64.905
220.744
219.746
197.878
34.185 745 349 7.586
37.935 541 419 8.127
45.934 481 424 6.815
42.865
47.022
53.654
% Reals. 2012 Thd RKAP
Th 2011
4 (1 : 2)
5 (1 : 3)
85 83 100 102 102 17 69 125 100
91 100 94 101 113 68 85 139 112
90 138 83 93 91
74 155 82 111 80
26.623
8.092
13.382
329
199
290.232
274.860
264.914
106
110
Harga Pokok penjualan produksi Aneka Tanaman sebagai berikut : Tabel 21 : Harga Pokok Penjualan/Kg U R A I A N • • • • • • • •
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
C P O Kernel T B S SIR‐20 Brown Crepe Kopra Kelapa Kupas Kakao
5.225 2.087 899 23.403 22.274 3.524 985 43.437
Realisasi % Real 2012 Thdp Thn 2011 RKAP Thn 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
5.476 1.892 831 25.132 20.180 5.231 ‐ 21.684
5.871 3.622 1.332 17.406 22.208 3.729 1.096 50.192
95 110 108 93 110 67 ‐ 200
89 58 67 134 100 95 90 87
Tabel 22 : Biaya Af. Kebun dan Pabrik (Rp/Kg) Keterangan
TBS
Biaya Tanaman dan Panen/Angkut Pemeliharaan Tanaman TM Panen dan angkutan produksi lapangan Jumlah biaya Af Kebun (Rp/Kg)
CPO
Kernel
Komoditi SIR-20 Brown Crepe Kakao
Kopra Klp Kupas
403 265 668
873 589 1.462
311 2.775 208 8.681 519 11.455
2.029 6.897 8.925
18.848 9.518 28.366
319 1.419 1.738
257 252 509
-
225 3.107
84 1.223 10.031
5.403
4.772
790
192
Jumlah
-
3.332
1.307 10.031
5.403
4.772
790
192
Jumlah biaya Af Pabrik (Rp/Kg)
668
4.794
1.826 21.486
14.328
33.138
2.528
701
Biaya Pabrik dan Pengolahan Pabrik Pengolahan dan Pengemasan
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
30
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
I. PENGAWASAN INTERN Pelaksanaan audit internal tahun 2012 oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan non PKPT adalah sebagai berikut:
PKPT sebanyak 11 LHP atau 79% dari RKAP sebanyak 14 LHP dan 122% terhadap realisasi tahun 2011 sebanyak 14 LHP;
Non PKPT sebanyak 3 LHP dan 60% terhadap realisasi tahun 2011;
Secara keseluruhan sebanyak 14 LHP atau sama dengan RKAP dan realisasi tahun 2011. Tabel 23 : Laporan Hasil Pemeriksaan SPI
U r a i a n PKPT ■ Non PKPT ■
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
Tahun 2012 Realisasi Realisasi RKAP Thn 2011 11 14 9 3 5 14 14 14
% Real. 2012 Thd
RKAP
79 100
Thn 2011
122 60 100
31
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB III KINERJA UNIT USAHA GULA TAHUN BUKU 2012 A. PEMASARAN Pendapatan penjualan gula dan tetes tahun 2012 sebesar Rp 205.486 juta atau 63% dari RKAP sebesar RP 326.138 juta dan 111% atau naik dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 185.616. Capaian penjualan dibawah RKAP disebabkan pabrik gula masih giling sampai dengan akhir tahun dan produksi belum terjual seluruhnya. Tabel 24 : Pendapatan Penjualan (Rp juta)
URAIAN
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi % Real.2012 Thp Thn 2011 RKAP Thn 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula
187.915
308.546
163.906
61
115
● Tetes
17.571
17.592
21.710
100
81
205.486
326.138
185.616
63
111
Jumlah
Harga gula per kg pada tahun 2012 Rp 9.064,- atau 101% dari RKAP dan naik dibanding tahun 2011 Rp 7.548,-, sedangkan harga tetes Rp 695,- atau 107% dari RKAP dan turun dibanding tahun 2011 Rp 742,-. Tabel 25 : Harga Jual
URAIAN
Tahun 2012 Satuan Realisasi RKAP 1 2
Realisasi % Real. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Thn 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula
Rp / Kg
9.064
9.000
7.548
101
120
● Tetes
Rp / Kg
695
650
742
107
94
Menurut PT KBBN kenaikan harga gula dipengaruhi oleh turunnya impor gula yang disebabkan kontraksi perdagangan dunia sehingga tingginya permintaan pasar dalam negeri dan penurunan harga tetes disebabkan produksi tetes dunia meningkat dibandingkan dengan produksi tetes periode 2010/2011 bahkan masih lebih tinggi diatas rekor yang dicapai dalam periode 2006/2007 sebesar 59,3 juta ton. Volume penjualan gula tahun 2012 sebanyak 20.726 ton atau 60% dari RKAP dan 95% dibandingkan tahun 2011.Tetes terjual sebanyak 25.300 ton atau 93% dari RKAP dan 87% dibandingkan tahun 2011. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
32
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 26 : Volume Penjualan
URAIAN
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd Satuan Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011 1
2
3
4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
● Gula
Ton
20.726
34.283
21.715
60
95
● Tetes
Ton
25.300
27.065
29.243
93
87
Selisih pendapatan penjualan tahun 2012 antara realisasi dengan RKAP sebesar Rp 120.652 juta dipengaruhi oleh: Selisih lebih dari capaian harga jual di atas RKAP Rp 2.510 juta Selisih kurang dari capaian volume penjualan dibawah RKAP (Rp 123.162 juta) Jumlah (Rp 120.652 juta)
B. PRODUKSI Tiga unit usaha pabrik gula (PG) yang yang dikerjasamakan dengan PT Perkebunan Nusatara X (Persero) adalah PG Bone, PG Camming, dan PG Takalar. Areal HGU yang ditanami tebu giling tahun 2011/2012 seluas 10.544 hektar atau 100% dari RKAP dan 88% terhadap realisasi tahun 2011. Penurunan areal disebabkan adanya penyerobotan lahan dan perusakan tanaman tebu oleh masyarakat di PG Takalar yang menuntut pengembalian lahan HGU sehingga lahan perkebunan tidak dapat diolah. Luas digiling tercapai 12.630 hektar atau 97% dari RKAP seluas 13.026 hektar dan 91% terhadap realisasi tahun 2011, luas digiling tebu sendiri (HGU) seluas 10.146 hektar dan Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar. Produksi tebu tercapai 542.956 ton atau 94% dari RKAP sebesar 578.347 ton dan 138% terhadap realisasi tahun 2011, dengan produktivitas khusus HGU 437.270 ton dan peningkatan produksi tebu dipengaruhi oleh pemeliharaan dan pemupukan tepat waktu. Areal Tebu Rakyat (TR) seluas 2.484 hektar atau 102% dari RKAP dan tahun 2011 dengan produksi tebu sebanyak 105.685 ton atau 97% dari RKAP dan 135% atau meningkat dibanding tahun 2011. Produktivitas naik dari 28 ton per hektar menjadi 42 ton per hektar. Total hablur sebanyak 33.714 ton atau 80% dari RKAP dan 153% atau meningkat dibanding tahun 2011, dengan produksi hablur per hektar 2,67 ton atau 82% dari RKAP dan 169% atau meningkat dibanding tahun 2011. Capaian produksi gula sebanyak 33.927 ton atau 88% dari RKAP dan 154% atau meningkat dibanding tahun 2011, produksi tetes sebanyak 29.748 ton atau 102% dari RKAP sebesar 29.246 ton dan 139% terhadap realisasi tahun 2011.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
33
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 27 : Produksi Gula dan Tetes URAIAN
Satuan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
Realisasi Thn 2011 3
% Real. 2012 Thd RKAP Thn 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
A. Luas Di Tanam ● Tebu Sendiri ● Tebu Rakyat Jumlah
Ha Ha Ha
10.585 2.484 13.069
10.590 2.436 13.026
11.953 2.445 14.398
100 102 100
89 102 91
B. Luas Di Giling
Ha
12.630
13.026
13.909
97
91
41 43 42
44 45 45
26 32 29
93 95 94
156 133 144
Ton Ton Ton
437.270 105.685 542.956
469.349 108.998 578.347
315.545 78.047 393.592
93 97 94
139 135 138
Ton Ton Ton
26.724 6.990 33.714
34.189 8.051 42.240
17.447 4.542 21.990
78 87 80
153 154 153
Ton Ton Ton
26.955 6.972 33.927
31.329 7.335 38.664
17.635 4.452 22.088
86 95 88
153 157 154
Ton Ton Ton
29.422 4.505 33.927
34.283 4.381 38.664
17.665 4.423 22.088
86 103 88
167 102 154
Ton Ton Ton
24.142 5.605 29.748
27.065 2.180 29.246
18.728 2.622 21.350
89 257 102
129 214 139
Ton Ton Ton % Ton Ton Ton Ton % % %
27.101 2.646 29.748 6,21 42,99 2,67 4.563 6.315 21 120 142
27.065 2.180 29.246 7,30 44,40 3,24 6.800 7.438 15 15 30
20.087 1.263 21.350 5,59 28,30 1,58 4.381 6.498 78 69 147
100 121 102 85 97 82 67 85 143 829 480
135 210 139 111 152 169 104 97 27 175 96
C. Protas Tebu Digiling ● Tebu Sendiri ● Tebu Rakyat D. Produksi Tebu ● Tebu Sendiri ● Tebu Rakyat Jumlah E. Produksi Hablur ● Milik Sendiri ● TR Jumlah F. Gula sbl. Bagi hasil ● Milik Sendiri ● TR Jumlah G. Gula Stl. bagi hasil ● Milik Sendiri ● TR Jumlah H. Tetes Sbl. Bagi hasil ● Milik Sendiri ● TR Jumlah I. Tetes Stl. Bagi hasil ● Milik Sendiri ● TR Jumlah I. Rendemen J. Tebu/ Hektar K. Hablur/ Hektar L. K I S M. K E S N. Jam Berhenti A O. Jam Berhenti B P. Total Jam berhenti A+B
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
Hambatan dalam pencapaian target produksi tahun 2012 adalah sebagai berikut : Infrastruktur dikebun yang tidak mendukung/rusak sehingga operasional alat pertanian tidak optimal; Adanya serangan hama tikus sehingga tebu banyak yang mati dan populasinya berkurang; Berhentinya PG Camming diluar rencana akibat kerusakan berat pada Stasiun Boiler, dimana as blower tidak center (bengkok) sehingga vibrasi blower IDF boiler II meningkat 15-20 mms dan sulit dipertahankan karena akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan keselamatan petugas sangat rawan serta tidak berani mendekat akibat vibrasi yang sangat tinggi; Peralatan dan mesin pabrik belum optimal mengakibatkan banyaknya jam berhenti, khususnya di Pabrik Gula Takalar; Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
34
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Upaya-upaya yang dilakukan sebagai berikut adalah sebagai berikut: Memperbaiki infrastruktur jalan kebun antara lain dengan pemberdayaan peralatan yang ada; Mengoptimalkan volume kerja cane harvester dan rekayasa peralatan umbal kebun; Pengiriman tebu giling PG Camming ke PG Bone sebanyak 1.359,80 ton dan TR 792,20 ton; Inovasi dan aplikasi alat angkut tebu/ kontainer serta menggunakan alat angkut hand tractor milik masyarakat sekitar ; Perbaikan mesin-mesin dalam pabrik dengan intensif.
C. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN UMUM Jumlah SDM Unit Usaha Gula dan Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Makassar per 31 Desember 2012 sebanyak 2.569 orang, terdiri dari 961 orang karyawan tetap pabrik gula dan 28 orang dari PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan 1.580 karyawan tidak tetap bertambah dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 2.223 orang. Tabel 28 : Posisi Sumber Daya Manusia
Tahun 2012 Realisasi % Real. 2012 Thd Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011 ■ Kudir & Staf PTPN X (Persero) 28 29 12 97 233 ■ Karyawan Tetap 961 934 987 103 97 ■ Karyawan Tidak Tetap 1.580 1.402 1.224 113 129 2.365 2.223 109 116 Jumlah 2.569 U r a i a n
Karyawan tetap pabrik gula berkurang sebanyak 26 orang karena memasuki masa pensiun dan meninggal dunia, sedangkan tenaga dari PT Perkebunan Nusantara X (Persero) mengalami penambahan dalam rangka memperkuat operasional di lapangan. Tingkat pendidikan karyawan tetap pabrik gula adalah sebagai berikut : Tabel 29 : Posisi SDM Berdasarkan Pendidikan
Uraian □ Sarjana Strata 2 (S2) □ Sarjana Strata 1 (S1) □ □ □ □
Diploma Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Sekolah Dasar (SD)
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
Jumlah - org
% -
55 41 620 145 100 961
6% 4% 65% 15% 10% 100%
org org org org org org
35
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
D. KEUANGAN DAN AKUNTANSI Sebagaimana perjanjian yang telah ditandatangani bahwa pendanaan pengelolaan pabrik gula berasal dari kredit Bank BRI. Dalam tahun 2012 kredit yang cair sebesar Rp 20.782 juta pada akhir tahun 2012, sehingga PT Perkebunan Nusantara X (Persero) memberikan dana talangan untuk operasional pabrik gula sebesar Rp 152.591 juta. Hasil usaha tahun tahun 2012 mengalami kerugian sebesar Rp 39.508 juta dari sasaran RKAP laba Rp 26.450 juta dan menurun dibanding tahun lalu rugi sebesar Rp 149.684 juta. Gross Profit Margin (GPM) sebesar Rp 15.216 juta (7%) lebih baik dibanding tahun lalu. Tabel 30 : Perhitungan Laba/Rugi (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN Pendapatan Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Bunga Bunga Kredit Laba (Rugi) Bersih Usaha Pendapatan / (Biaya) Lain-lain Laba / (Rugi) Sebelum Pajak
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
205.486 190.270
326.138 261.670
185.616 275.630
63 73
111 69
15.216
64.468
(90.014)
24
(17)
5.331
9.996
10.296
53
52
9.885
54.472
(100.310)
18
(10)
34.263
25.404
36.886
135
93
(24.378)
29.068
(137.197)
(84)
18
578
121
(149)
26
(15.130)
(39.508)
(2.619)
26.449
(12.487)
(149.683)
Kenaikan biaya lain-lain terutama disebabkan iuran Dapenbun dan gaji karyawan pimpinan PTP Nusantara X (Persero). Kerugian tahun 2012 terutama dialami Unit Usaha PG Takalar disebabkan adanya jam berhenti pabrik tinggi akibat sering rusak sehingga target rendemen tidak tercapai. Tabel 31 : Laba/Rug) per Unit Usaha (Rp juta)
URAIAN
● ● ● ● ●
Pabrik Gula Bone Pabrik Gula Takalar Pabrik Gula Camming Eks BPPG Kudir PTPN X (Persero) Laba / (Rugi) sebelum Pajak
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
Realisasi Realisasi RKAP 1 2
Realisasi RKAP 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
4.058 (20.392) 12.028 (7.564) (27.639)
14.405 (30.326) 42.370 -
(37.933) (27.859) (28.593) (18.011) (37.286)
28 67 28 -
(11) 73 (42) 42 74
(39.508)
26.449
(149.683)
(149)
26 36
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Laporan posisi keuangan gabungan Unit Usaha Pabrik Gula, Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Makassar, dan eks Badan Pengelola Pabrik Gula (BPPG) per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah aset Rp 425.963 juta dan kewajiban sebesar Rp 673.305 juta sebagai berikut : Tabel 32 : Laporan Posisi Keuangan (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
ASET ● Aset Lancar ● Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
270.479 155.484 425.963
136.450 214.851 351.301
150.008 152.987 302.995
198 72 121
180 102 141
LIABILITAS & EKUITAS Liabilitas ● Kewajiban Jangka Pendek ● Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Kewajiban
193.818 479.488 673.305
311.681 508.109 819.790
291.232 235.435 526.667
62 94 82
67 204 128
Ekuitas ● RK antar unit, Kudir & eks.BPPG ● Saldo Laba/(Rugi) ● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas
195.359 (403.194) (39.508) (247.343) 425.963
100.060 (594.998) 26.449 (468.489) 351.301
179.522 (253.510) (149.684) (223.672) 302.995
195 68 (149) 53 121
109 159 26 111 141
Kenaikan tersebut terutama disebabkan peningkatan aset lancar berupa persediaan dan asset tidak lancar (investasi baru). Realisasi investasi tahun 2012 sebesar Rp 17.667 juta atau 38% dari RKAP dan 74% dibanding tahun 2011, disebabkan KI dari Bank BRI tidak cair dalam tahun 2012. Tabel 33 : Investasi Baru
URAIAN ● ● ● ● ● ●
Aktiva tak berwujud Gedung & Penataran Mesin & Instalasi Jalan, Jembatan & Saluran Air Alat Pengangkutan & Pertanian Inventaris Kantor JUMLAH
(Rp juta) Tahun 2012 Realisasi % Reals. 2012 Thd Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Th 2011 1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) -
168 7.096 574 9.814 14
13.698 3.265 29.167 11
1.278 9.456 1.617 11.653 19
17.667
46.141
24.023
52 18 34 128 38
13 75 36 84 76 74
Realisasi biaya produksi tahun 2012 sebesar Rp 259.764 juta atau 99% dari RKAP dan 103% dibandingkan tahun 2011, terutama disebabkan kenaikan biaya pembibitan, panen dan angkutan, pengolahan dan pengemasan terkait peningkatan produksi tebu dan hasil jadi.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
37
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Beban usaha sebesar Rp 39.594 juta atau 112% dari RKAP dan 71% dibanding tahun 2011 antara lain disebabkan Kantor Kuasa Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Makassar diganti menjadi Kantor Penghubung dan karyawan PT RNI (Persero) ditarik dari PG Takalar bulan April 2012. Beban lain-lain sebesar Rp 15.550 juta atau 559% dari RKAP dan 447% dibandingkan tahun 2011, disebabkan kenaikan iuran tambahan Dapenbun. Tabel 34 : Biaya Produksi, Usaha dan Lain-lain (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN Biaya Produksi ● Pimpinan & Tata Usaha ● Pembibitan ● Pemeliharaan Tanaman ● Panen & Angkutan ● Pabrik ● Pengolahan & Pengemasan ● Penyusutan & Amortisasi
Realisasi Thn 2011 3
11.732 9.751 100.396 62.809 40.582 18.920 15.574
15.514 10.124 95.200 61.647 39.375 20.338 19.471
13.525 7.744 103.455 54.986 44.418 15.046 13.050
259.764
261.668
252.225
5.331 34.263
9.997 25.405
18.675 38 110 36.886
39.594
35.401
55.710
Biaya Usaha ● Beban Umum & Administrasi ● Penjualan ● Penyusutan & Amortisasi ● Beban Bunga Kredit Biaya Lain-lain Beban Di Luar Usaha
% Reals. 2012 Thd RKAP
Th 2011
4 (1 : 2)
5 (1 : 3)
76 96 105 102 103 93 80 99
87 126 97 114 91 126 119 103
53 135 112
29 93 71
15.550
2.781
3.262
559
477
314.908
299.851
311.196
105
101
Tabel 35 : Harga Pokok Penjualan/Kg U R A I A N • •
Gula Tetes
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2 8.222 783
7.221 522
Realisasi Thn 2011 3 11.055 1.267
% Real 2012 Thdp RKAP Thn 2011 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 114 150
74 62
Tabel 36 : Biaya AF. Kebun dan Pabrik (RP/Kg) Keterangan
Produksi
Biaya Tanaman dan Tebang /Angkut Pemeliharaan Tanaman Tebang dan angkutan tebu Jumlah biaya Af Kebun (Rp/Kg)
2.712 1.698 4.410
282 175 457
Biaya Pabrik dan Pengolahan Pabrik
1.097
113
512
53
Jumlah biaya Pabrik (Rp/Kg)
1.609
166
Jumlah biaya Af Pabrik (Rp/Kg)
6.019
622
Pengolahan dan Pengemasan
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
38
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Arus kas Unit Usaha Gula tahun 2012 menunjukkan dari aktivitas operasi surplus sebesar Rp 67.497 juta dari sebelumnya tahun 2011 mengalami defisit. Tabel 37 : Arus Kas URAIAN 1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi 3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
67.497
12.518
(Rp juta) Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
(62.395)
539
(108)
(17.667) (50.914) (16.339) (20.251) 77.661 81.193
35
108
(26)
(25)
4 Peningkatan/ (Penurunan) Kas & Setara Kas
29.580
39.265
2.459
75
1.203
5 Kas & Setara Kas Awal Tahun
12.518
12.518
10.059
100
124
6 Kas & Setara Kas Akhir Tahun
42.097
51.783
12.518
81
336
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
39
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB IV KORPORAT 1. Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah Rp 993.729 juta meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 787.068 juta sebagai berikut : Tabel 38 : Laporan Posisi Keuangan (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN ASET ● Aset Lancar ● Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS & EKUITAS Liabilitas ● Kewajiban Jangka Pendek ● Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas ● Modal Disetor ● Cadangan Umum ● Selisih Penilaian Aset ● Saldo Laba/(Rugi) ● Akumulasi rugi entitas anak ● Laba/(Rugi) Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
402.890 273.256 590.839 731.811 993.729 1.005.067
248.315 538.752 787.068
147 81 99
162 110 126
757.191 669.324 699.955 642.272 1.457.146 1.311.596
824.343 438.632 1.262.975
113 109 111
92 160 115
100 100 108 32 151 99
100 100 130 100 (7) 97 126
235.000 235.000 30.590 30.591 64.961 (733.325) (675.937) (8.173) 12.491 38.856 (463.417) (306.529) 993.729 1.005.067
235.000 30.591 (564.924) (8.173) (168.401) (475.907) 787.068
2. Hasil Usaha Laba setelah pajak Rp 12.491 juta atau 32% dari RKAP sebesar Rp 38.856 juta dan (9%) terhadap realisasi tahun 2011. Tabel 39 : Hasil Usaha (Rp juta)
URAIAN Komoditi Aneka Tanaman Komoditi Gula Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (beban) pajak tangguhan Laba / (Rugi) Setelah Pajak
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
Tahun 2012 Realisasi % Real.2012 Thd Realisasi RKAP Thn 2011 RKAP Thn 2011 1 2 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3) 54.462 12.407 5.462 439 997 (39.508) 26.449 (149.683) (149) 26 14.954 38.856 (144.222) 38 (10) (2.463) (24.179) 10 12.491 38.856 (168.401) 32 (7) 40
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Tabel 40 : Perhitungan Laba / (Rugi) (Rp juta)
Tahun 2012 Realisasi RKAP 1 2
URAIAN Pendapatan Penjualan Harga Pokok Penjualan
Realisasi % Reals. 2012 Thd Thn 2011 RKAP Th 2011 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
504.141 429.162
602.766 481.416
427.236 452.376
84 89
118 95
Laba Kotor
74.979
121.350
(25.140)
62
(298)
40.610
48.891
47.145
83
86
Laba Rugi Sebelum Bunga
34.369
72.459
(72.285)
47
(48)
Beban Usaha Bunga Kredit Laba Rugi Bersih Usaha
41.849
33.531
43.701
125
96
(7.480)
38.928
(115.987)
(19)
6
Pendapatan / (Biaya) Lain-lain
22.434
Laba / Rugi Sebelum Pajak
14.954
Manfaat (beban) pajak tangguhan Laba / Rugi Setelah Pajak
(72)
(28.235) (31.158)
38.856
(2.463)
12.491
(144.222)
(79)
38
-
(24.179)
-
38.856
(168.401)
32
(10) 10 (7)
3. Rasio Keuangan Rasio Keuangan tahun 2012 sebagai berikut : Tabel 41 : Rasio Keuangan Tahun 2012 Reals. RKAP 1 2
Realisasi % Real. 2012 Thd 2011 RKAP Real.'11 3 4 (1 : 2) 5 (1 : 3)
INDIKATOR
Sat
I 1. 2. 3. 4.
Rasio Likuiditas Cash Ratio Acid Test Ratio Current Ratio Net Working Capital to Sales
% % % %
16,15 23,42 52,79 (63,12)
9,71 15,07 40,83 (64,55)
5,51 9,04 30,12 (131,76)
166 155 129 98
293 259 175 48
II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rasio Aktivitas Inventory Turn Over Receivable Turn Over Collection Period Current Assets Turn Over Fixed Asset Turn Over Total Asset Turn Over Sales to Net Working Capital
kali kali hari kali kali kali kali
5,50 44,32 10,46 1,26 2,61 57,46 (1,40)
7,65 64,36 0,02 2,21 2,32 61,15 (1,52)
6,54 35,33 7,12 1,72 2,26 53,44 (0,74)
72 69 50.549 57 113 94 92
84 125 147 73 116 108 189
III 1. 2.
Rasio Leverage Debt to Total Assets Time Interest Earned
% %
146,60 139,58
130,50 215,88
154,39 230,01
112 65
95 61
IV 1. 2.
Rasio Solvabilitas Solvabilitas Debt to Equity Ratio
% %
68,21 (314,59)
76,63 (427,89)
64,77 (283,85)
89 74
105 111
V 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rasio Rentabilitas Gross Profit Margin EBITDA Margin Base Cost Productivity Net Profit Margin Net Return on Investment Return On Capital Employed Net Return on Equity
% % % % % % %
24,29 14,26 82,36 2,38 1,37 5,82 (2,93)
21,54 16,79 86,36 6,33 3,87 7,21 (12,68)
(4,17) (17,88) 119,06 (31,44) (16,80) 12,29 30,89
113 85 95 38 35 81 23
(583) (80) 69 (8) (8) 47 (9)
No.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
41
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
4. Pajak, Dividen & Devisa Pajak Kewajiban pajak tahun 2012 sebesar Rp 111.559 juta (termasuk denda) dengan rincian sebagai berikut : Tabel 42 : Kewajiban Pajak (Rp juta)
Kewajiban 31 Des 2011 Tahun 2012
Jenis Pajak
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
PPh Pasal 21 PPh TB dll ex.Tomata PPh Pasal 23 Wapu PPN WAPU PPN Masukan PPN Keluaran PBB PPH Badan BPHTB & denda Sanksi/ Denda dll Jumlah
613 467 1.138 (12.926) 43.087 24.040 32.602 89.021
Pembayaran
Jumlah
2.648 16.800 1.394 9.080 (39.924) 63.032 8.787 134 5.137 500 67.588
3.261 16.800 1.861 10.218 (52.850) 106.119 32.827 134 5.137 33.102 156.609
Tahun 2012
2.509 1.556 8.305 (49.750) 73.589 8.341 500 45.050
Saldo 31/12/2012
752 16.800 305 1.912 (3.100) 32.530 24.486 134 5.137 32.602 111.559
Dividen Perusahaan dalam tahun 2012 tidak menganggarkan pembagian dividen karena masih mencatat akumulasi kerugian .
Devisa Perusahaan dalam tahun 2012 tidak melakukan kegiatan ekspor sehingga tidak ada pemasukan devisa.
5. Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) Realisasi dana PKBL tahun 2012, sebagai berikut : Tabel 43 : P K B L Per 31 Desb 2012 Per 31 Desb 2011 (Rupiah (Rupiah
URAIAN ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Kas Diterima Dari ● Penerimaan Alokasi Laba ● Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman ● Pendapatan Bunga Pinjaman ● Pendapatan Bunga Deposito, Jasa Giro ● Penerimaan Lain-lain
0 30.000.000 5.800.000 2.950.341 0 38.750.341
0 30.000.000 0 2.371.697 500.000 32.871.697
0 650.983 215.084 0 866.067
0 584.069 270.136 0 854.205
Kas Bersih Yang Diterima (Dikeluarkan) Untuk Aktivitas Operasi
37.884.274
32.017.492
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
175.367.128 213.251.402
143.349.636 175.367.128
Sub Jumlah Kas Dikeluarkan Untuk ● Penyaluran Bina Lingkungan ● Pembayaran Beban Administrasi PK ● Pembayaran Beban Administrasi BL ● Pembayaran Lain-lain
Sub Jumlah
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
42
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dalam tahun 2012 tidak ada pengeluaran untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan karena saldo dana minim dan besarnya pinjaman yang macet.
6. Tingkat Kesehatan Perusahaan Tingkat kesehatan perusahaan dinilai berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Capaian skor untuk tahun 2012 sebesar 44,48 poin atau 96 % dari RKAP sebesar 46,50 poin dan 119% terhadap realisasi tahun 2011.
Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2012 masuk kategori ”Kurang Sehat” (BB) sedangkan tahun 2011 ”Kurang Sehat” (B).
Perbandingan realisasi tahun 2012, RKAP dan realisasi tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 44 : Tingkat Kesehatan Perusahaan No.
INDIKATOR
I
ASPEK KEUANGAN Return On Equity (ROE) Return On Investment (ROI) Cash Ratio Current Ratio Collection Period Perputaran Persediaan Perputaran Total Assets Rasio Modal Sendiri thd Total Assets Jumlah I
1 2 3 4 5 6 7 8 II 1
2
III 1 2 3 4
Tahun 2012 Reals. RKAP 1 2
Realisasi % Real. 2011 Thd 2011 RKAP Reals.'10 3 4=1:2 5=1:3
0,00 6,00 3,00 0,00 5,00 4,50 2,50 0,00 21,00
0,00 7,50 1,00 0,00 5,00 5,00 3,00 0,00 21,50
0,00 1,00 1,00 0,00 5,00 5,00 2,50 0,00 14,50
80 300 100 90 83 98
600 300 100 90 100 145
Sub Jumlah
4,83 5,00 9,83
5,00 5,00 10,00
2,19 3,34 5,53
97 100 98
221 150 178
Sub Jumlah Jumlah II
2,16 2,50 4,66 14,48
2,50 2,50 5,00 15,00
4,31 3,96 8,27 13,80
86 100 93 97
50 63 56 105
3,00 3,00 3,00
3,00 3,00 3,00
3,00 3,00 3,00
100 100 100
100 100 100
0,00 0,00 9,00 44,48 BB
0,00 1,00 10,00 46,50 BB
0,00 0,00 9,00 37,30 B
90 96
100 119
ASPEK OPERASIONAL Produktivitas per hektar ● Tebu ● TBS Rendemen ● Gula ● CPO
ASPEK ADMINISTRASI Laporan Tahunan Rancangan RKAP Laporan Triwulan Kinerja PUKK ● Efektivitas Penyaluran Dana ● Tkt. Kolektibl. Penyaluran Pinjaman Jumlah III JUMLAH I + II + III TINGKAT KESEHATAN
Kurang Sehat Kurang Sehat Kurang Sehat
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
43
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
7. Key Performance Indicators (KPI) Capaian KPI tahun 2012 untuk unit usaha non gula dengan skor 74,61 poin atau 75 % dari RKAP sebesar 100 poin dan 105% terhadap realisasi tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 45 : Key Performance Indicators U r a i a n 1 Overall Strategy 2 Operation Management • Kelapa Sawit • Karet • Kakao • Kelapa • Ternak Sub Jumlah 3 Cost Management • Kelapa Sawit • Karet • Kakao • Kelapa • Ternak Sub Jumlah 4 Restrukturisasi 5 Pengadaan 6 Pengelolaan SDM & Umum 7 Perspektif Dinamis 8 Pelestarian Lingkungan 9 Pembinaan Lingkungan
Total Pencapaian Skor
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
% Realisasi Thd. RKAP Real 2011
Reals. Th 2012
RKAP Thn 2012
Reals. Th 2011
12,65
10,00
6,30 127 201
12,15 2,97 2,50 2,00 3,76 23,38
13,00 3,00 3,00 3,00 3,00 25,00
10,79 1,87 2,42 2,23 3,48 20,79
93 99 83 67 125 94
113 159 103 90 108 112
10,51 10,00 7,49 4,43 5,00 4,62 0,95 5,00 2,11 3,37 2,50 2,05 1,48 2,50 0,43 20,74 25,00 16,70 8,00 10,50 8,00 ‐ 5,00 ‐ 3,20 5,00 4,21 6,64 10,00 9,99 ‐ 5,00 5,00 ‐ 4,50 ‐ 74,61 100,00 70,99
105 89 19 135 59 83 76 ‐ 64 66 ‐ ‐ 75
140 96 45 164 344 124 100 ‐ 76 66 ‐ ‐ 105
44
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB V KERJASAMA DAN ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN 1. KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA DALAM NEGERI Perusahaan tidak menjalin kerjasama dengan mitra usaha luar negeri. Kerjasama yang dilakukan dalam rangka pendayagunaan aset dan operasi yang masih berjalan dan dilakukan dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut : A. Kelanjutan yang lalu 1.
Kerjasama Pola KKPA : a. Perjanjian kerjasama antara Koperasi Unit Desa Bone Masamba dan Bank Bumi Daya (BBD) dalam rangka pembangunan dan pengelolaan Proyek Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola Perkebunan Inti Rakyat di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tanggal 7 Desember 1998; b. Perjanjian kerjasama Koperasi Muamalat Indonesia, TBK dalam Proyek Perkebunan Kelapa Sawit Inti Rakyat di Kecamatan Mori Tengah tanggal 29 Agustus 2000;
Unit Desa Wulanderi dan PT Bank rangka pembangunan dan pengelolaan dengan Pola KKPA Syariah Perkebunan Atas, Kabupaten Morowali, Sulawesi
c. Perjanjian kerjasama Koperasi Unit Desa Jujur Jaya dan PT Bank Muamalat Indonesia, TBK dalam rangka pembangunan dan pengelolaan Proyek Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola KKPA Syariah Perkebunan Inti Rakyat di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan tanggal 29 Agustus 2000; d. Perjanjian kerjasama Koperasi Unit Desa Tumbuh Segar UPT Hialu I, Kecamatan Asera, Kabupaten Kendari dan PT Bank Agroniaga dalam rangka pembangunan pengelolaan Proyek Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola Kemitraan di Kecamatan Asera, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara tanggal 19 Desember 1999; 2.
Kerjasama pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit kapasitas 30 ton TBS per jam dengan PT Bumi Maju Sawit dengan sistem Build, Operate, and Transfer (BOT) di Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur, sesuai Akta Nomor 07 tanggal 25 Oktober 2004 dan telah diaddendum dengan Akta Nomor 01 tanggal 7 Agustus 2006;
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
45
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3.
Kerjasama jual beli TBS Kelapa Sawit dengan PT Bumi Maju Sawit di Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai Akta Nomor 17 tanggal 29 September 2006;
4.
Kerjasama titip olah Tandan Buah Segar (TBS) dengan PT Bumi Maju Sawit di Kebun Malili, Desa Mantadulu, Kabupaten Luwu Timur sesuai perjanjian No.00/PERJ/IX/2012.033 dan 28/BMS/IX/2012 tanggal 25 September 2012 (perpanjangan ke-3);
5.
Kerjasama sewa-menyewa instalasi tangki timbun (ITT) CPO Palopo Nomor 1 dengan PT Bumi Maju Sawit sesuai perjanjian Nomor 03/PERJ/V/2012.020 dan 015/BMS/V/2012 tanggal 22 Mei 2012 (perpanjangan ke-3);
6.
Kerjasama pemanfaatan lahan/tanah di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara dengan PT Ifishdeco sesuai perjanjian Nomor ASR/PERJ/VI/B.002 dan 01/IFISHDECO/VI/2011 tanggal 28 Juni 2011;
7.
Kerjasama pendirian Usaha Patungan PT Sinergi Perkebunan Nusantara dengan PTPN IV (Persero) sesuai perjanjian No. 04.09/S.Perj-UP/03/XII/2011 dan 03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Desember 2011 tentang Pendirian Perusahaan Patungan untuk Rehabilitasi, Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Tomata serta Pabrik Kelapa Sawit;
8.
Kerjasama sewa menyewa Tanah dalam daerah lingkungan kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Palopo untuk kepentingan fasilitas pengoperasian instalasi tangki timbun minyak kelapa sawit sesuai perjanjian Nomor hk.107/01/02/UPP.Plp-2012 dan 00/PERJ/III/2012.007 tanggal 5 Maret 2012 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal 1 November 2011 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016;
9.
Addendum perpanjangan kerjasama pengolahan lump dan penjualan karet SIR-20 hasil olah lump dengan PT Banua Lima Sejurus sesuai dengan perjanjian Nomor : UT/ADD/X/2012.005 tanggal 15 Oktober 2012.
10. Kerjasama pengelolaan Pabrik Gula dengan PT Nusantara X (Persero) dalam rangka penyehatan PG Camming dan PG Bone (mulai tahun 2009) dan PG Takalar (mulai tahun 2012) meneruskan kerjasama sebelumnya dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Kerjasama Pendanaan dan Peningkatan Kinerja Pabrik Gula dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sesuai perjanjian Nomor 139/S.PJ/RNI.01/X/07 dan XX-KONTRAK/X/07 tanggal 01 Oktober 2007 yang diubah dengan Nomor 73/S.Pj/RNI.01/IX/08 dan UT/KONT/2008.046 tanggal 4 September 2008. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
46
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Dalam rangka pengalihan pengelolaan pabrik gula, PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menandatangani Perjanjian Pokok Pengelolaan Pabrik Gula milik PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 37/S.Pj/RNI.01/VIII/09, XX-KONTR/09.090, UT/PERJ/VIII/09.023 tertanggal 27 Agustus 2009, yang selanjutnya dilakukan penandatanganan perjanjian pengelolaan sebagai berikut : -
Akta No. 37 tanggal 31 Desember 2009 tentang Perjanjian Pengelolaan antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero) untuk pengelolaan PG Camming dan PG Bone dari Ny. Grace Supena Sundah, SH, Notaris di Jakarta.
-
Perjanjian Pengelolaan Pabrik Gula Takalar antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Nomor 39/S.Pj/RNI.01/II/2010 dan 004/PERJ/II/2010.003 tanggal 05 Februari 2010.
Pengelolaan PG Takalar selanjutnya dialihkan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dengan perjanjian Nomor 59/S.Pj/RNI.02/IV/2012, XX-KONTR/12.030 dan 03/PERJ/IV/2012.014 tanggal 23 April 2012 serta ditandatangani pula Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan PG Takalar Nomor XX-KONTR/12.031 dan 03/PERJ/IV/2012.015 antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Addendum Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Pengelolaan PG Takalar dan Addendum Perjanjian Pengelolaan PG Bone dan PG Camming antara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) ditandatangani dengan Nomor XX-KONTR/13.001.1 dan Nomor 05/PERJ/2013.001 tanggal 07 Januari 2013. B. Tahun 2012 1. Kerjasama penyewaan rumah (eks rumah dinas direksi) dengan PT Bank Agroniaga, Tbk. sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/IX/2012.024 dan BA/SP/Dir.02/IX/2012 tanggal 19 September 2012 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2017; 2. Kerjasama penyewaan rumah (rumah toko) dengan Ny. Grace Yusnita Wibisono sesuai perjanjian Nomor 00/PERJ/VII/2012.027 tanggal 19 September 2012
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
47
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2014; 3. Kerjasama pengerukan dan pemeliharaan kolam limbah pabrik PKS Luwu I Burau dengan CV Palapa dengan perjanjian Nomor 07/PERJ/V/2012.016 dan 0321/PLP-KONT/V/2012 tanggal 3 Mei 2012 untuk jangka waktu satu tahun terhitung mulai tanggal 3 Mei 2012 sampai dengan 2 Mei 2013; 4. Kerjasama pengolahan Lump dan jual beli SIR 20 dengan PT Bitung Gunasejahtera dengan perjanjian Nomor UT/PERJ/XI/2012.044 tanggal 12 November 2012. 2.
ANAK PERUSAHAAN/PERUSAHAAN PATUNGAN
Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) PT SPN merupakan perusahaan patungan kerjasama antara PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan Nomor 04.09/S.Perj-UP/03/XII/2011 dan 03/PERJ/XII/2011.046 tanggal 8 Desember 2011. Akta pendirian PT SPN No.12 tanggal 14 April 2011 dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH Notaris Jakarta Utara dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU03387.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 19 Januari 2012. Kerjasama dilakukan dalam rangka merehabilitasi, membangun dan mengelola kebun kelapa sawit di areal Kebun Tomata PTPN XIV (Persero) dengan sertifikat HGU seluas ± 15.584 hektar. PT SPN juga merencanakan membangun dan mengoperasionalkan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang berlokasi di Kebun Tomata di Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan dan Akta Pendirian PT SPN, Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp 700.000.000.000,- yang terbagi atas 700.000 lembar Saham Biasa atas nama dengan nilai nominal tiap saham adalah sebesar Rp 1.000.000,Pada saat pendirian perseroan, modal saham ditempatkan dan disetor penuh PTPN IV (Persero) dan PTPN XIV (Persero) sebanyak 237.370 lembar saham dengan nilai Rp 237.370.000.000,-, terbagi sebagai berikut : 1. PTPN IV (Persero) menyetor modal sebesar Rp 140.000.000.000,- atau sebanyak 140.000 lembar saham dalam bentuk tunai dan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
48
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
2. PTPN XIV (Persero) menyetor modal sebesar Rp 97.370.000.000,- atau sebanyak 97.370 lembar saham dalam bentuk non tunai berupa Kebun Tomata seluas 14.254,63 hektar dan tanaman di atasnya serta aset lainnya sesuai laporan hasil penilaian KJPP Syukrial, Setiawan dan Rekan File No.Esesco.Mdn.App.11.07.005 tanggal 21 Juli 2011. Rincian pembagian modal dasar perseroan ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 14 Pebruari 2012 adalah sebagai berikut :
• PTPN IV (Persero) • PTPN XIV (Persero)
140.000 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 97.370 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 237.370 Rp
140.000.000.000 97.370.000.000 237.370.000.000
59% 41% 100%
Pada tanggal 20 Nopember 2012 PTPN XIV (Persero) melepas saham sebanyak 29.200 lembar @ Rp 1.000.000,- atau senilai Rp 29.200.000.000,- kepada PTPN IV (Persero), sehingga setoran saham menjadi sebagai berikut:
• PTPN IV (Persero) • PTPN XIV (Persero)
169.200 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 68.170 lembar @ Rp 1.000.000,- Rp 237.370 Rp
169.200.000.000 68.170.000.000 237.370.000.000
71% 29% 100%
2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN Nomor S-500/MBU/2011 tanggal 28 September 2011 tentang Penambahan Penyertan Modal pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yang berasal dari konversi aset milik PTPN I sampai dengan PTPN XIV antara lain menetapkan tambahan penyertaan modal saham PTPN XIV yang semula sebesar Rp 1.000.000.000,- menjadi Rp 5.883.297.513,secara inbreng pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. 3. PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) Berdasarkan Akta Nomor 01 tanggal 2 Nopember 2009 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn tentang Anggaran Dasar PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dinyatakan bahwa pemegang saham PTPN I sampai dengan PTPN XIV (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) masing-masing menyetor modal 50 (lima puluh) lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- per lembar saham. Dengan demikian kepemilikan saham PTPN XIV (Persero) sebesar 6,7%. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) yang disahkan oleh Notaris Mina NG, SH. tanggal 12 Maret 2010, PT RPN merupakan transformasi dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI). Transformasi LRPI mendapat dukungan dari Menteri Pertanian dengan Surat Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
49
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Nomor 199/TU.210/ M/9/2009 tanggal 7 September 2009 dan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.S-73/MBU/2009 tanggal 3 September 2009. Dengan berakhirnya tugas dan fungsi APPI dalam mengelola LRPI, segala hak dan kewajiban APPI dan LRPI beralih kepada PT RPN. 4. PT Industri Gula Tinanggea (PT IGT) Modal ditempatkan PT IGT sebesar Rp 25.000.000.000,- dan telah disetor sebesar Rp 13.912.000.000,-. Kepemilikan saham 100% oleh PTPN IV (Persero) berasal dari hibah anggota konsorsium PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI (Persero) sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-533/M-MBU/2002 tanggal 9 Agustus 2002 dan Akte Nomor 34 tanggal 31 Maret 2003 dari Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan Keputusan Rapat PT Industri Gula Tinanggea. Perkembangan PT IGT tidak sesuai harapan sehingga Direksi PTPN XIV (Persero) Selaku Pemegang Saham PT IGT dalam RUPS tanggal 16 Juni 2004 menyatakan membeku-operasikan kegiatan PT IGT.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
50
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB VI TINDAK LANJUT TEMUAN AUDITOR TAHUN LALU
No.
Uraian Ringkas Temuan
Rekomendasi KAP
Tindak Lanjut Pekerjaan retubing Boiler di PKS Luwu telah selesai sesuai berita acara hasil percobaan uap (Steam test) Boiler Nomor I tanggal 5 September 2012 disaksikan oleh Dinas Sosnakertrans Kab.Luwu Timur.
A
Unit Usaha Aneka Tanaman
1
Pekerjaan retubing Boiler di PKS Luwu belum dapat diselesaikan.
Mendesak PT NWI menyelesaikan pekerjaan retubing Boiler di PKS Luwu sesuai spesifikasi teknis yang sudah disepakati dan dikenakan denda keterlambatan sesuai kontrak.
2
Piutang PT Prima Putra Kinerja Lestari Mandiri (PT PPKLM) eks sewa lahan PTUK Maroangin per 31 Desember 2010 sebesar Rp 2,59 milyar belum dibayar. Piutang tersebut terdiri dari sewa lahan, sewa pabrik dan gaji/sansos karyawan PTUK Maroangin.
Segera
dipastikan untuk kelanjutannya atau diputuskan kerjasamanya.
PT PPKLM diminta agar segera melunasi kewajibannya sesuai kontrak
PT PPKLM telah menghentikan kegiatannya sesuai surat Direksi Nomor 08/X/S.055 tgl 17 Pebruari 2012. PT PPKLM telah melakukan pembayaran pada tahun 2011 sebesar Rp 1,12 milyar, sehingga saldo piutang per 31 Des. 2011 sebesar Rp 1,47 milyar. Upaya penagihan sampai saat ini terus dilakukan
B
Unit Usaha Tanaman Semusim
1
Barang investasi di PG Bone tidak sesuai dengan spesifikasi sebesar Rp 93 juta.
Segera memproses dan memberitahukan kepada CV Sumber Teknik untuk mengambil barangnya mengingat peralatan diatas sangat diperlukan.
CV Sumber Teknik Utama telah mengambil kembali barangnya 3 unit shaf bearing housing.
2
Hilangnya peluang pendapatan 44 milyar karena tidak tercapainya produksi gula eks HGU TG 2010/2011 di di PG Takalar
Agar dilakukan pengawasan yang lebih ketat dalam menerapkan prosedur perhitungan taksasi Maret agar diperoleh angka produksi yang mendekati realisasi.
Upaya-upaya yang telah dilakukan terlihat dari adanya kenaikan jumlah tebu tahun 2012, dimana pada tahun 2011 sebesar 131.342 ton dan ditahun 2012 menjadi 161.512 ton atau meningkat 123%.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
51
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
No.
Uraian Ringkas Temuan
Rekomendasi KAP
Tindak Lanjut
3
Kinerja pabrik dan prosesing tahun 2011 tidak optimal yang berdampak pada pencapaian rendemen rendah di PG Camming.
Agar ditahun giling yang akan datang dilakukan upaya pemeliharaan pabrik yang maksimal untuk menekan jam berhenti dan meningkatkan kapasitas KIS menjadi 2.400 TCD sehingga sasaran efisiensi biaya pabrik dan prosesing dapat tercapai.
Stasiun Gilingan : telah dilakukan perbaikan pondasi dan coupling cane cutter II, rekondisi rantai cane carrier, pemasangan pompa pelumas metal gilingan, resheling roll gilingan penggerak dan perbaikan metal turbine penggerak telah memberikan dampak yang positif. Stasiun Boiler : dengan retubing boiler dan penyiapan bahan bakar alternatif yang cukup pada awal giling. Stasiun Boiling : pemasangan beton tanggul bendungan water intake dapat mengurangi frekwensi jebolnya tanggul. Stasiun Putaran : telah dipasang 1 unit putaran LGC untuk gula D 2 juga berdampak positif terhadap pemakaian daya listrik. Stasiun Listrik dan Power House : pemasangan PLC pada putaran HGC no.1 berdampak pada peningkatan kapasitas putaran HGC.
4
Kinerja pabrik dan prosesing tahun 2011 tidak optimal yang berdampak pencapaian rendemen rendah di PG Bone.
Direkomendasikan agar giling yang akan datang dilakukan upaya pemelihraan pabrik yang maksimal untuk menekan jam berhenti, meningkatkan kapasitas KIS menjadi 2.000 TCD.
Perbaikan peralatan semua stasiun, penyetelan gilingan kapasitas 2.000 TCD. Penekanan jam berhenti giling Perbaikan kualitas bahan baku (on farm)
5
Hilangnya peluang pendapatan sebesar Rp 70 milyar karena tidak tercapainya sasaran produksi di PG Bone.
Direkomendasikan untuk giling yang akan datang agar dilakukan pengawasan yang lebih ketat dalam penerapan prosedur perhitungan taksasi Maret agar diperoleh angka produksi yang mendekati realisasi dan pengendalian biaya tanaman.
Pelaksanaan taksasi Maret dilaksanakan 1-15 Maret. Pengendalian biaya tanaman. Kualitas tebangan dan pasok tebu sesuai KIS pabrik.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
52
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
BAB VII P E N U T U P A. KESIMPULAN Pada tahun 2012 perusahaan menunjukkan kemajuan dalam beberapa hal, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Di bidang SDM mulai dilakukan kegiatan pengembangan melalui in house training untuk meningkatkan kompetensi Mandor dan Kerani Kebun, kursus-kursus jabatan di LPP mulai dari KMPD, KMPM, dan KMP secara kontinyu, bench mark karyawan pabrik minyak kelapa sawit di PTPN III, PTPN IV, dan PTPN XIII (Persero); 2. Di bidang Produksi telah dilaksanakan pemupukan tanaman kelapa sawit remaja dua kali aplikasi, pengadaan kendaraan cabin, dump truck, loader, peralatan langsiran, dan motor guna mendukung operasional unit usaha serta dilakukan investasi dalam rangka optimalisasi pabrik minyak kelapa sawit, dan telah memberi hasil nyata dengan peningkatan produksi CPO dan kinerja pabrik, disamping rencana revitalisasi pabrik pengolahan karet diharapkan dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama; 3. Di bidang Keuangan telah dapat diperbaiki tingkat kolektibilitas kredit perbankan menjadi kol.2/ Perhatian Khusus dari sebelumnya kol. 5/Macet. Disamping itu bagi unit-unit usaha yang memperoleh keuntungan dalam tahun 2012 diberikan bonus yang pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan RUPS. Langkah-langkah dan kemajuan tersebut disadari belum mampu memberikan kinerja sebagaimana yang diharapkan, namun menjadi awal dari upaya-upaya perbaikan ke depan. Selain itu kinerja pabrik gula juga membaik dengan kerugian yang semakin berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya dan diharapkan bisa meraih laba di masa mendatang. B. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN 1. Perusahaan membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman Pada saat ini areal tanaman kelapa sawit Inti di PKS Luwu seluas 3.804 hektar atau 99% sudah berumur 24 – 29 tahun dan tanaman karet di kebun Awaya/Telpaputih seluas 1.475,5 hektar atau 99% sudah berumur 23 – 29 tahun. Disamping itu masih banyak areal kosong yang belum ditanami, terutama tanaman kelapa sawit di Kebun Keera, Kebun Malili, dan Kebun Asera, serta tanaman karet di Kebun Beteleme, sehingga banyak lahan bero yang dapat mengundang pihak-pihak Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
53
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
tertentu melakukan mempermasalahkan.
perambahan/penyerobotan
lahan
dan/atau
Dalam jangka pendek, tanaman kelapa sawit di PKS Luwu dan karet di Kebun Beteleme secara kultur teknis akan menurun produktivitasnya, sementara tanaman pengganti (replanting) belum disiapkan sesuai phasing tanaman. Pembibitan kelapa sawit yang telah disiapkan sebanyak 150,000 kecambah, sedangkan pembibitan karet masih sangat minim. Oleh karena itu perusahaan sangat membutuhkan dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Saat ini tambahan modal disetor dan Holding BUMN Perkebunan belum dapat diharapkan serta kerjasama dengan investor mengakibatkan terjadinya pelepasan aset, maka program pelepasan aset merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh dana untuk replanting/investasi pengembangan tanaman. Program pelepasan aset diarahkan terhadap aset yang menjadi beban perusahaan dan/atau aset non produktif dan hasilnya digunakan untuk membangun kebun kelapa sawit dan/atau karet. Pelepasan aset dimaksud, antara lain adalah Unit Usaha Ternak Kabaru, Unit Usaha Mira, Lahan Tinanggea, PTUK Maroangin, aset-aset tidak produktif di unit-unit, aset-aset di Kantor Direksi diluar yang diusulkan untuk program penyelesaian kewajiban kepada Dapenbun, atau alih fungsi dari lahan perkebunan menjadi pertambangan untuk lahan-lahan yang diperkirakan memiliki kandungan tambang. Dengan demikian aset perusahaan akan menjadi lebih produktif dan skala usaha perusahaan dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan, serta diharapkan kerjasama-kerjasama yang telah dilakukan dalam jangka menengah dan jangka panjang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. 2. Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya Banyak lahan perusahaan belum memiliki alas hak dan atau habis masa berlakunya. Pengurusan alas hak terkendala terutama disebababkan keterbatasan dana, disamping karena masih dalam proses pengurusan, serta adanya kendala-kendala yang dihadapi. Lahan-lahan yang belum memiliki alas hak dan/atau habis masa berlakunya adalah: pembaruan HGU Lahan Maroangin, pembaruan HGU Kebun Keera, perpanjangan HGB No. 01 PG Bone, perpanjangan HGB No. 01 PG Takalar, perpanjangan HGU No. 01 Kebun Awaya/Telpaputih, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Galung Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 01 di Desa Lemba Kabupaten Soppeng, perpanjangan HGB No. 157/Keluarahan Tompo Balang Kota Makassar, pengurusan HGU Kebun Malili, pengurusan HGU Kebun Asera, pengurusan HGU Lahan Tinanggea. Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
54
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
3. Rencana kerjasama pengembangan dengan PT Berdikari Rencana kerjasama pengembangan tanaman sorgum di Lahan Tinanggea, Sulawesi Tenggara dengan PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) serta pengembangan tanaman sorgum – sapi di Lahan Kabaru, Nusa Tenggara Timur, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan. 4. Pemberian apresiasi kepada karyawan Atas capaian kinerja dan penghematan yang dilakukan oleh Unit Usaha Aneka Tanaman dan Kantor Direksi, maka dalam tahun 2012 telah dicadangkan pemberian apresiasi sebesar satu kali gaji pokok dengan jumlah Rp 1.274.077.884,- yang telah dibebankan dalam perhitungan laba/rugi tahun 2012 dan pelaksanaan pembayarannya dilakukan setelah RUPS Tutup Buku Tahun 2012. 5. Kuasi reorganisasi Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan perusahaan dimana ekuitas perusahaan sudah negatif per 31 Desember 2012 sebesar Rp 463.416.745.156,. Perusahaan akan melakukan langkah-langkah kuasi reorganisasi melalui kajian dengan konsultan independen.
C. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN KEPUTUSAN RUPS Hal-hal yang perlu mendapatkan Keputusan RUPS Tutup Buku Tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Persetujuan Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2012 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pegawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012 sekaligus persetujuan penyajian kembali (restated) Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Tahun Buku 2011 sebagai dampak dari penyesuaian perhitungan Manfaat Pajak Tangguhan berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2009, 2010 dan 2011 yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara sebesar Rp 30.969.481.733,- mengacu pada PSAK Nomor 48, PSAK Nomor 25 dan PSAK Nomor 1 yang telah dibahas dengan KAP Bambang Sutjipto Ngumar & Rekan, dengan pengaruh sebagai berikut :
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
55
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Uraian • Aset Pajak Tangguhan • Total Aset • Laba/ (Rugi)
Sebelum Restated 110.818.351.534 818.037.128.430 (137.431.852.244)
Restated (30.969.481.733) (30.969.481.733) (30.969.481.733)
Setelah Restated 79.848.869.802 787.067.646.697 (168.401.333.977)
2. Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2012; 3. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013; 4. Memperhatikan pembahasan yang berkembang dalam Pra RUPS Tutup Buku 2012 dan rencana penyesuaian gaji karyawan dalam tahun 2013, dengan ini Direksi mengusulkan adanya kenaikan gaji Direksi dan Dewan Komisaris yang besarannya diserahkan kepada Pemegang Saham. 5. Persetujuan pelepasan kepemilikan 24 lembar saham @ Rp 1.000.000,- di PT Riset Perkebunan Nusantara untuk dihibahkan kepada Negara guna mendukung perubahan status PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi BUMN dan menerima konversi cadangan PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi saham dengan catatan segala biaya dan kewajiban pajak yang timbul ditalangi oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dan atau PT Perkebunan Nusantara lain yang akan diperhitungkan kemudian dari dividen yang akan diterima. 6. Persetujuan likuidasi Indoham Gmbh berdasarkan kesepakatan PT Perkebunan Nusantara I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, XI, XIII dan XIV (Persero) selaku pemegang saham Indoham Gmbh pada tanggal 1 Maret 2013. PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) tercatat sebagai pemegang saham Indoham Gmbh sebesar 1,6% dengan nilai € 4.100, meskipun penyertaan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero). Dalam rangka likuidasi Indoham Gmbh tersebut, PT Perkebunan Nusantara (Persero) berdasarkan surat Indoham Gmbh Nomor 008/IND/III/2013 tanggal 20 Maret 2013 akan menanggung beban biaya likuidasi sebesar Rp 274.771.492,97,-. Memperhatikan kondisi perusahaan, maka Direksi PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan surat No.S.097/04.N14/X/III/2013 tanggal 28 Februari 2013 telah meminta kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Ketua Badan Musyawarah Direksi PTPN dan PT RNI tembusan kepada Komisaris Indoham Gmbh Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
56
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
dan Direktur Indoham Gmbh, agar segala biaya yang timbul dari likuidasi Indoham Gmbh tidak dibebankan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero). 7. Persetujuan prinsip optimalisasi dan atau pelepasan aset dalam penyelesaian kewajiban Dapenbun per 31 Desember 2012 sebesar 114.883.371.339,- meliputi aset-aset sebagai berikut :
rangka Rp
a. Lahan Kantor Direksi Jalan Urip Sumohadjo, km. 4 Makassar seluas 10.904 m2; b. Lahan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 2.593 m2; c. Lahan dan Bangunan Jalan Mesjid Raya, Makassar seluas 1.286 m2; d. Lahan Jalan Kangkung, Makassar seluas 871 m2; e. Lahan Jalan Alauddin, Makassar seluas 10.159 m2; f. Lahan dan Bangunan Pengolahan Kapas Jeneponto seluas 45.576 m2; g. Lahan Kebun Minahasa Afdeling Marinsow, Tiniwangko dan Boyong atas masingmasing seluas 1.440 ha, 596,02 ha dan 181,83 ha; h. Lahan Eks. Proyek Industri Gula Tinanggea seluas 4.267 ha; i. Lahan Eks Kebun Kakao Kolaka seluas 752,44 ha. Rencana tersebut akan dikaji secara komprehensif dan akan diajukan tersendiri berikut skemanya. Demikian laporan kami, selanjutnya mohon pengesahan dan arahan dari Pemegang Saham.
Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan Tahun 2012
57