BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaanperusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan
penggabungan
usaha
berdasarkan
wilayah
eksploitasi
dan
perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V
6 Universitas Sumatera Utara
7
(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman
Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No.
C2-
8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.
B. Struktur Organisasi Perusahaan Adapun struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III Medan menggunakan sistem organisasi garis dan staff. Berikut ini dapat dilihat susunan atau stuktur organisasi dari PT Perkebunan Nusantara III.
Universitas Sumatera Utara
R.U.P.S KOMITE AUDIT
8
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR SDM
DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN
KEPALA BAGIAN SPI
DM. LABUHAN BATU I
DM. LABUHAB BATU II
KEPALA BAGIAN TANAMAN
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
KEPALA BAGIAN UMUM
KEPALA BAGIAN TEKNIK
KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
KEPALA BAGIAN SDM
KEPALA BAGIAN TEKNOLOGI
KEPALA BAGIAN PENGADAAN
KEPALA BAGIAN KBL
KEPALA BAGIAN PENJUALAN
KEPALA BAGIAN KEPATUHAN & MANAJEMEN
DM. LABUHAN BATU III
DM. ASAHAN
DM. SIMALUNGUN
DM. DELI SERDANG I
KEPALA BAGIAN PERENCANAAN & PENGKAJIAN
KEPALA BAGIAN SEKERTARIATAN PERUSAHAAN
KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN
KEPALA BAGIAN PTB & ANAK PERUSAHAAN
DM. DELI SERDANG II
DM. TAPANULI SELATAN
MR
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER UNIT DIKLAT & AGROWISATA SEI KARANG
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Medan Sumber : PTPerkebunan Nusantara III 8
Universitas Sumatera Utara
8
9
Tugas dan wewenang masing-masing fungsi dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Medan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris, Direktur serta setingkat lebih bawah. Tugas dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham adalah : a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau asset perusahaan dalam mencapai tujuan c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris terdiri dari 1 (satu) komisaris dan 3 (tiga) komisaris anggota yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan Direktur Utama. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah : a. Memberikan nasihat kepada pimpinan b. Membantu pimpinan di dalam menginvestasikan dana perusahaan c. Mengawasi jalannya perusahaan 3. Direktur Utama Mengarahkan dan memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan secara optimal unutk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
10
4. Kepala Bagian Sekretaris Prusahaan Melaksanakan fungsi manajemen dengan memberdayakan sumber daya yang berhubungan dengan aspek legal dan kebutuhan, aspek manajemen hubungan dengan industri sehingga terwujudnya korporat image yang positif dari stake holders. 5. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) Melaksanakan pemberdayaan sumber daya dalam melaksanakan pengawasan, analisa, dan evaluasi, dan evaluasi untuk mencapai kinerja yang optimal sehingga terwujudnya (Good Cooperate Governance). 6. Direktur Produksi Mengelola dan memberdayakan sumber daya produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal. 7. Direktur Keuangan Mengelola dan memberdayakan sumber daya keuangan secara tepat guna sehingga tercapainya cash flow, dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efisien. 8. Direktur Sumber Daya Manusia Mengelola dan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana pendukung lainnya sehingga tercapainya kinerja dibidang SDM atau Umum secara optimal. 9. Distrik Manajer (DM) Distrik manajer (DM) melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, memberi keputusan, dan terobosan-terobosan serta memberdayakan sumber
Universitas Sumatera Utara
11
daya perusahaan yang ada di distriknya untuk mencapai kinerja yang optimal. 10. Manajer Melaksanakan
fungsi-fungsi
manajemen
untuk
memberdayakan
seluruh unit kerja secara optimal unuk mewujudkan operational excellence.
Universitas Sumatera Utara
12
Tabel 2.1 PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Per 31 Desember 2010-2012 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang : Usaha Lain-lain Uang muka penjualan Kredit modal kerja Jangka panjang jatuh tempo Biaya masih harus dibayar Tantiem dan jasa produksi Pajak (PPh Badan/PPN) Bunga Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang lain-lain yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban manfaat karyawan dietimasi Hutang bank Hutang pemerintah RI (TCPP) Hutang Medium Term Notes (MTN) Hutang obligasi Rp. 275.000.000.000,setelah dikurangi akum.amort, by emisi sebesar Rp.792.130.798,- dan bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dlm satu tahun sebesar RP. 90.000.000.000 (2007 : Nihil) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
Per 31-12-2010
Per 31-12-2011
Per 31-12-2012
191,879,757,980 40,885,284,898 143,030,072,032 150,000,000,000 53,220,212,139 25,433,496,227 130,762,620,812 46,534,757,452 8,829,699,387 790,675,900,927
247,665,093,200 32,388,126,129 28,887,817,517 0 26,220,212,139 15,812,985,607 283,596,753,772 94,308,821,528 14,272,866,439 743,152,676,331
430,544,213,584 58,946,578,042 53,469,946,950 0 145,000,000,000 23,659,105,912 337,355,653,000 118,140,809,241 9,742,350,038 1,176,858,656,767
10,879,425,406 74,042,702,185 217,782,252,015 310,000,000,000 23,187,540,323 400,000,000,000
7,005,348,913 74,042,702,185 217,782,252,015 310,000,000,000 23,187,540,323 400,000,000,000
6,753,789,985 68,253,872,090 384,984,046,411 255,000,000,000 23,187,540,323 400,000,000,000
271,689,902,697 902,895,374,101 1,693,571,275,028
273,050,989,269 1,305,068,832,705 2,048,221,509,036
184,207,869,202 1,322,387,118,011 2,499,245,774,778
1,200,000,000,000 -885,000,000,000 315,000,000,000 879,331,992,212
1,200,000,000,000 -885,000,000,000 315,000,000,000 1,321,492,962,222
263,408,971
263,408,971
-23,158,388,652 0
-23,158,388,652 0
730,847,769,684 1,902,284,782,215 3,950,506,291,251
912,291,561,527 2,525,889,544,068 5,025,135,318,846
EKUITAS Modal dasar 1,200,000,000,000 Modal belum ditempatkan -885,000,000,000 Modal yang ditempatkan dan disetor 315,000,000,000 Cadangan umum 676,983,064,581 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 263,408,971 Selisih nilai transaksi antar entitas sepengendali -23,158,388,652 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 28,899,959,908 Saldo laba blm ditentukan penggunaanya 293,853,308,631 1,291,841,353,439 Jumlah Ekuitas 2,985,412,628,467 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Sumber : Laporan Keuangan PTPN III Tahun 2010-2012
Universitas Sumatera Utara
13
C. Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III Medan Tabel 2.2 PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan NERACA Per 31 Desember 2010 - 2012 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas : Kas Bank Deposito berjangka kurang dari 3 bulan Jumlah kas dan setara dengan kas
Per 31-12-2010
Per 31-12-2011
Per 31-12-2012
1,517,092,937 93,156,433,640 0 94,673,526,577
1,179,595,753 332,963,394,945 200,000,000,000 534,142,990,698
755,452,885 133,825,764,031 650,000,000,000 784,581,216,916
171,025,591
200,437,738
226,609,825
59,645,150,050 26,450,763,358 11,686,473,627 1,440,603,760 62,006,744,797 161,229,735,592
139,610,575,742 24,048,779,125 10,467,950,007 3,910,517,560 6,052,832,821 181,090,655,255
112,368,384,965 17,215,733,164 4,801,300,495 32,711,868 11,444,500,852 145,862,631,344
Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
82,483,700,536 26,726,469,487 109,210,170,023 28,058,006,723 393,342,464,506
84,729,821,248 33,331,193,976 118,061,015,224 941,074,862 834,436,173,775
119,033,607,656 151,942,452,061 270,976,059,717 8,453,025,577 1,210,099,543,379
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang lain-lain yangmempunyai hubungan istimewa Penyertaan
79,304,727,091 189,471,266,960
19,302,846,589 193,113,100,012
18,891,976,222 195,211,843,360
3,034,149,387,585 -778,852,306,483 2,255,297,081,102
3,608,141,504,423 -847,823,065,909 2,760,318,438,514
4,396,860,478,037 -931,959,997,123 3,464,900,480,914
22,829,282,725 22,829,282,725
13,573,199,934 13,573,199,934
7,670,591,040 7,670,591,040
Aktiva Lain-lain : Biaya ditangguhkan 683,486,480 Aktiva non produktif netto 5,806,165,595 HGU/ HGB/ ISO - netto 19,451,203,219 Pembibitan 13,142,225,908 Uang muka jaminan 268,698,533 Uang muka investasi 1,411,756,494 Deposito CHD Bank Hamburg 3,819,700,000 Persediaan barang incourant 584,569,854 Jumlah Aktiva Lain-lain 45,167,806,083 Jumlah Aset Tidak Lancar 2,592,070,163,961 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 2,985,412,628,467 Sumber : Laporan Keuangan PTPN III Tahun 2010-2012
3,126,599,961 13,701,045,263 101,140,950,719 9,365,853,951 1,850,320,125 0 0 577,762,408 129,762,532,427 3,116,070,117,476 3,950,506,291,251
1,936,856,818 191,399 97,267,286,358 28,153,315,882 570,793,627 0 0 432,439,847 128,360,883,931 3,815,035,775,467 5,025,135,318,846
Investasi jangka pendek Piutang : Niaga - Netto Lain-lain Pegawai Uang muka leveransir/ kontraktor Pajak dibayar dimuka Jumlah piutang Persediaan : Hasil produksi Beban buku dan perlengkapan
Aktiva Tetap : Nilai perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku Aktiva dalam penyelesaian non tanaman Jumlah Aktiva Dalam Penyelesaian
Universitas Sumatera Utara
14
Tabel 2.3 LAPORAN LABA/RUGI Per 31 Desember 2010 URAIAN PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
Per 31-12-2010 2,656,668,116,265 1,770,110,618,554 886,557,497,711
BEBAN USAHA Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan adminstrasi Jumlah Beban Usaha
(82,188,542,495) (343,057,508,421) (425,246,050,916)
LABA USAHA
461,311,446,795
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan lain-lain Penghasilan bunga Laba selisih kurs Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Beban bunga Rugi selish kurs Beban program kepedulian sosial Piutang tak tertagih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain
71,065,608,633 (74,513,268,890) (27,964,072,879) (9,394,332,264) (1,529,050,037) _ (38,511,618,432)
LABA SEBELUM BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI
422,799,828,363 1,118,853,587
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
423,918,681,950
BEBAN PAJAK PENGHASILAN PRIODE BERJALAN -Beban pajak kini -Beban pajak tangguhan LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
3,823,497,705
(120,370,275,800) (9,695,083,760) (130,065,359,560) 293,853,322,390 (13,579) 293,853,308,631 932,868
Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
15
Tabel 2.4 LAPORAN LABA/RUGI Per 31 Desember 2011 URAIAN
Tahun 2011 Realisasi
Anggaran
1,029,046,386,564 1,029,046,386,564 29,348,204,326 999,698,182,238 2,922,903,246,767 3,922,601,429,005
1,678,385,669,000 1,678,385,669,000 0 1,678,385,669,000 1,552,317,359,000 3,230,703,028,000
Persediaan akhir
82,483,700,536 2,130,175,422,925 2,212,659,123,461 84,729,821,248
49,462,245,000 1,872,685,420,000 1,922,147,665,000 54,228,822,000
Beban Pokok Penjualan
2,127,929,302,213
1,867,918,843,000
LABA KOTOR
1,794,672,126,792
1,362,784,185,000
77,885,885,695 618,127,147,508 9,066,786,399 705,079,819,602
96,262,416,000 359,698,526,000 5,813,102,000 461,774,044,000
1,089,592,307,190
901,010,141,000
115,937,884,916 (53,296,729,014) (133,624,434,158) 70,983,278,256
97,013,043,000 (43,418,355,000) (114,882,369,000) 61,287,681,000
1,018,609,028,934 289,785,271,000 (26,074,488,315) 315,859,759,315
839,722,460,000 251,916,738,000 0 251,916,738,000
PENDAPATAN Penjualan ekspor Freight Pajak ekspor Jumlah penjualan ekspor netto Penjualan lokal Jumlah Pendapatan BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Beban produksi
BEBAN USAHA Penjualan Administrasi Penyusutan Kandir Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Bunga Beban lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak Bersih
LABA BERSIH 702,749,269,619 Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III Tahun 2011
587,805,722,000
Universitas Sumatera Utara
16
Tabel 2.5 LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2012 Tahun 2012
URAIAN PENDAPATAN Penjualan ekspor Freight
Realisasi
Anggaran
1,155,260,579,444 1,155,260,579,444 56,922,102,478 1,098,338,476,966 3,555,088,127,609 4,653,426,604,575
1,740,714,719,000 1,740,714,719,000 99,966,324,000 1,640,748,395,000 3,025,145,749,000 4,665,894,144,000
Persediaan akhir
84,729,821,248 2,525,658,005,686 2,610,387,826,934 119,033,607,656
53,774,101,000 2,787,528,519,000 2,841,302,620,000 62,714,757,000
Beban Pokok Penjualan
2,491,354,219,278
2,778,587,863,000
LABA KOTOR
2,162,072,385,297
1,887,306,281,000
94,952,928,636 850,475,654,537 8,749,145,952 954,177,729,125
119,951,061,000 569,482,322,000 8,728,906,000 698,162,289,000
1,207,894,656,172
1,189,143,992,000
200,228,039,822
82,532,525,000
Pajak ekspor Jumlah penjualan ekspor netto Penjualan lokal Jumlah Pendapatan BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Beban produksi
BEBAN USAHA Penjualan Administrasi Penyusutan Kandir Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Bunga Beban lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK -Pajak kini -Pajak tangguhan Beban Pajak Bersih LABA BERSIH
(44,749,782,903)
(117,800,000,000)
(137,766,193,633) 17,712,063,286
(79,403,776,000) 114,671,251,000
1,225,606,719,458 386,677,228,700 (5,788,830,095) 380,888,398,605
1,074,472,741,000 322,341,822,000 322,341,822,000
844,718,320,853
752,130,919,000
Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
17
D. Rasio Keuangan Perusahaan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan berisi informasi penting untuk masyarakat, pemerintah, pemasok dan kreditur, pemilik perusahaan atau pemegang saham, manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Menurut Ridwan S. Sundjaja (2002:680) ”Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut”. 2. Jenis -Jenis Rasio Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya. a. Rasio - Rasio Likuiditas Menurut Drs. M. Faisal Abdullah, MM. (2005:44) ”Likuiditas suatu perusahaan
merupakan
kemampuan
keuangan
perusahaan
dalam
membayar hutang-hutang jangka pendek (maksimal satu tahun) dengan sejumlah aktiva lancar yang dimiliki.” Dalam
rasio-rasio
likuiditas,
analisa
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan rasio sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
18
1. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio Aktiva Lancar =
Total Aktiva Lancar x 100 % Total Hutang Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) Rasio cepat, adalah sama dengan rasio lancer kecuali tanpa memperhitungkan persediaan yang dianggap sebagai aktiva lancar yang kurang likuid. Rasio Cepat =
Total Aktiva Lancar Persediaan x 100 % Total Hutang Lancar
b. Rasio – Rasio Aktivitas Menurut
Ridwan
S.
Sundjaja
(2002:111),
”Analisa
aktivitas,
digunakan untuk mengetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas, dengan melihat pada perkiraan lancar saja, pengukuran likuiditas pada umumnya tidak memadai.” Dalam analisa aktivitas menggunakan rasio: 1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio) Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan. Rasio Perputaran Persediaan =
Harga Pokok Penjualan Persediaan
Universitas Sumatera Utara
19
2. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio) Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Perputaran Total Aktiva =
Penjualan X 1 Kali Total Aktiva
c. Rasio Leverage “Menurut Drs. Murthada Sinuraya, M.M. (1999:20), Rasio Leverage adalah mengukur sampai seberapa jauh pembelanjaan dengan utang akan menaikkan laba pemegang saham.” 1. Total Debt to Capitaal Asset Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Debt Ratio =
Total Hutang x 100 % Total Aktiva
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui financial levarage perusahaan. Total Debt to Equity Ratio =
Utang Jangka Pendek x 100 % Modal Sendiri
d. Rasio Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability Ratio) Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), “Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,
Universitas Sumatera Utara
20
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.” 1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Margin laba kotor adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Margin Laba Kotor =
Laba Kotor x 100 % Penjualan
2. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) Margin laba operasi adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Margin Laba Operasi =
Laba Operasi x 100 % Penjualan
3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Margin laba bersih adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak. Margin Laba Bersih =
Laba Bersih x 100 % Penjualan
Universitas Sumatera Utara
21
3.
Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan, maka dapat dianalisis beberapa rasio keuangan tersebut untuk melihat tingkat perkembangan seluruh aktivitas perusahaan. a. Rasio Likuiditas 1. Rasio Aktiva Lancar Rasio Aktiva Lancar
=
Total Aktiva Lancar X 100 % Total Hutag Lancar
Tahun 2010
=
393.342.464.506 X 100 % 790.675.900.927
= 49,74 % Tahun 2011
=
834.436.173.775 743.152.676.331
= 112,28 % Tahun 2012
=
1.210.099.543.379 1.176.858.656.767
=102,82 % Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan Rp0,4974,- aktiva lancar (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan Rp1,1228,- aktiva lancar (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan Rp1,0282,-aktiva lancar (untuk tahun 2012).
Universitas Sumatera Utara
22
2. Rasio Cepat Total Aktiva Lancar Persediaan X 100 % Total Hutang Lancar
Rasio Cepat =
392.742.464 107.210.170.023 890.575.900.927 890.575.900.972
Tahun 2010 =
= 35,94 % Tahun 2011 =
943.4346.173.777 126.061.015.224 943.152.676.331 943.152.676.331
= 96,40 % Tahun 2012 =
1.311.199.543.379 271.976.059.717 1.296.858.656.767
= 79,80 % Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp0,3594, aktiva cepat (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp0,9640, aktiva cepat (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp0,7980, aktiva cepat (untuk tahun 2012). b. Rasio Aktivitas 1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) Rasio Perputaran Persediaan =
Tahun 2010
=
Harga Pokok Penjualan X 1Kali Persediaan
1.770.110.618.554 X 1 Kali 109.210.170.023
Universitas Sumatera Utara
23
= 16,21 Kali Tahun 2011
=
2.127.929.302.213 X 1 Kali 118.061.015.224
= 18,02 Kali Tahun 2012
=
2.491.354.219.278 X 1 Kali 270.976.059.717
= 9,19 Kali Kesimpulan a) artinya angka 16,21 kali menunjukkan dalam satu tahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan sebanyak 16,21 kali. b) artinya angka 18,02 kali menunjukkan dalam satu tahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan sebanyak 18,02 kali. c) artinya angka 9,19 kali menunjukkan dalam satu tahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan sebanyak 9,19 kali. 2. Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio Perputaran Total Aktiva =
Tahun 2010
=
Panjualan X 1 Kali Total Aktiva
2.656.668.116.265 2.985.412.628.467
= 0.89 Kali Tahun 2011
=
3.922.601.429.005 3.950.506.291.251
Universitas Sumatera Utara
24
= 0,99 Kali Tahun 2012
=
4.653.426.604.575 5.025.135.318.846
= 0,93 Kali Kesimpulan a. artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva selama setahun berputar rata-rata 0,89 kali b. artinya dana yang tertanam dalam kesluruhan aktiva selama setahun berputar rata-rata 0,99 kali. c. artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva selama setahun berputar rata-rata 0,93 kali. c. Rasio Leverage 1. Total Debt to Capital Asset Total Debt to Capital Asset =
Tahun 2010
=
Total Hutang X 100% Total Aktiva
1.693.571.275.028 X 100% 2985.412.628.467
= 56,73% Tahun 2011
=
2.048.221.509.036 X 100% 3.950.506.291.251
= 51,85% Tahun 2012
=
2.499.245.774.778 X 100% 5.025.135.318.846
= 49,73% Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
25
a. artinya setiap Rupiah
total aktiva dijamin Rp0,5673 total
hutang (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah total aktiva dijamin Rp0,5185 total hutang (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah total aktiva dijamin Rp0,4973 total hutang (untuk tahun 2012). 2. Total Debt to Equity Ratio Total Debt to Equity Ratio =
Tahun 2010
=
Utang Jangka Pendek X 100% Modal Sendiri
902.895.374.101 X 100% 1.291.841.353.439
= 69,89% Tahun 2011
=
1.305.068.832.705 X 100% 1.902.284.782.215
= 68,61% Tahun 2012
=
1.322.387.118.011 X 100% 2.525.889.544.068
= 52,35% Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah total hutang dijamin Rp0,6989,- modal sendiri (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah total hutang dijamin Rp0,6861,- modal sendiri (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah total hutang dijamin Rp0,5235,- modal sendiri (untuk tahun 2012).
Universitas Sumatera Utara
26
d. Rasio Profitabilitas 1. Margin Laba Kotor ( Gross Profit Margin) Margin Laba Kotor =
Tahun 2010
=
Laba Kotor X 100 % Penjualan
886.557.497.711 X 100 % 2.656.668.116.265
= 33,37% Tahun 2011
=
1.794.672.126.792 X 100 % 3.922.601.429.005
= 45,75% Tahun 2012
=
2.162.072.385.297 X 100 % 4.653.426.604.575
= 46,46% Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba brutto sebesar Rp0,3337 (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah- penjualan menghasilkan laba brutto sebesar Rp0,4575 (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba brutto sebesar Rp0,4646 (untuk tahun 2012). 2. Margin Laba Operasi (Oprating Profit Margin) Margin Laba Operasi =
Tahun 2010
=
Laba Operasi X 100 % Penjualan
423.918.681.950 X 100 % 2.656.668.116.265
Universitas Sumatera Utara
27
= 15,96% Tahun 2011
=
1.018.609.028.934 X 100 % 3.922.601.429.005
= 25,97% Tahun 2012
=
1.225.606.719.458 X 100 % 4.653.426.604.575
= 26,34% Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba operasi sebesar Rp0,1596 (untuk tahun 2010). b. artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba operasi sebesar Rp0,2597 (untuk tahun 2011). c. artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba operasi sebesar Rp0,2634 (untuk tahun 2012). 3. Margin Laba Bersih Margin Laba Bersih =
Tahun 2010
=
Laba Bersih X 100 % Penjualan
293.853.308.631 X 100 % 2.656.668.116.265
= 11,06% Tahun 2011
=
702.749.269.619 X 100 % 3.922.601.429.005
= 17,92% Tahun 2012
=
844.718.320.853 X 100 % 4.653.426.604.575
Universitas Sumatera Utara
28
=18,15% Kesimpulan a. artinya
setiap
Rupiah
pendapatan
jasa
menghasilkan
keuntungan sebesar Rp0,1106 (untuk tahun 2010). b. artinya
setiap
Rupiah
pendapatan
jasa
menghasilkaan
keuntungan sebesar Rp0,1792 (untuk tahun 2011). c. artinya
setiap
Rupiah
pendapatan
jasa
menghasilkan
keuntungan sebesar Rp0,1815 (untuk tahun 2012).
Universitas Sumatera Utara