PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010/31 DECEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009)/ (With Comparative Figures in 2009) DAN/AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009)
PT MITRA INVESTINDO Tbk FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009)
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report Ekshibit/ Exhibit
Laporan Keuangan
Financial Statements
Neraca
A
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
B
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
D
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to Financial Statements
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A
Exhibit A
PT MITRA INVESTINDO Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT MITRA INVESTINDO Tbk BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.279.092.715 dan Rp 1.058.063.386 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
ASSETS 29.631.218.043 2c,k,3,28
13.291.151.187
Piutang lain-lain Persediaan – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 204.572.599 dan Rp 1.154.897.012 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Investasi dalam saham Pajak dibayar di muka Uang muka dan beban dibayar di muka
16.269.842.457 590.325.000 3.425.212.406 1.535.681.077
Jumlah Aset Lancar
65.415.607.251
ASET TIDAK LANCAR Beban eksplorasi yang ditangguhkan Aset pajak tangguhan Properti investasi – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 394.418.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 26.311.980.285 dan Rp 21.655.853.218 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
672.177.081
2b,c,k,4, 28 2b,c,k,5, 28
2d,6 2c,9 2n,19a 7
17.655.037.363
7.654.440.363 1.203.172.750
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables – net of allowance for impairment losses amounted to Rp 1,279,092,715 and Rp 1,058,063,386 as of 31 December 2010 and 2009, respectively
20.642.154.414 2.160.567.359 1.564.225.596
Other receivables Inventories – net of allowance for impairment losses amounted to Rp 204,572,599 and Rp 1,154,897,012 as of 31 December 2010 and 2009, respectively Investment in shares of stock Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
50.879.597.845
Total Current Assets
8.224.424.014 1.805.634.662
1d,2g,8 2n,19d
9.002.113.493 1.959.357.866
1.800.972.000
2e,h,10
2.192.322.000
32.892.470.687 4.785.616.742
2f,h,11 12,21
38.117.395.115 7.204.306.370
NON-CURRENT ASSETS Deferred exploration expenditures Deferred tax assets Investment properties – net of allowance for impairment losses amounted to Rp 394,418,000 as of 31 December 2010 and 2009, respectively Property and equipments – net of accumulated depreciation amounted to Rp 26,311,980,285 and Rp 21,655,853,218 as of 31 December 2010 and 2009, respectively Other non-current assets
49.509.118.105
58.475.494.844
Total Non-Current Assets
114.924.725.356
109.355.092.689
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit A/2
Exhibit A/2 PT MITRA INVESTINDO Tbk BALANCE SHEET (Continued) 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NERACA (Lanjutan) 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pinjaman bank Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang pajak Utang lain-lain
CURRENT LIABILITIES 10.000.000.000 4.371.413.356 8.991.000.000 2.964.713.569 13.545.675.513
Beban yang masih harus dibayar Uang muka penjualan Bagian jangka pendek atas pinjaman pihak ketiga
6.746.058.308
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
51.602.492.354
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pinjaman pihak ketiga – setelah dikurangi bagian jangka pendek Dana jaminan pengelolaan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat Cadangan imbalan kerja
4.751.551.808 232.079.800
2c,i,13, 28 2c,k,14, 28 2c,j,k,15, 28 2n,19b 2c,k,16, 28 2c,k,18, 28 20 2c,i,k,17, 28
Bank loan
3.373.315.971 9.400.000.000 1.780.613.318
Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Taxes payable
14.350.430.670
Other payables
2.051.817.321 1.746.879.972
Accrued expenses Advances from customers Current portion of loan to third parties
42.703.057.252
2c,i,k,17, 21.108.727.307 28 4.769.616.742 1.936.373.318
10.000.000.000
21 2o,22
Total Current Liabilities
7.100.643.570 1.464.127.850
NON-CURRENT LIABILITIES Loan to third parties net of current portion Environmental management fund and social responsibility fund Allowance for employee benefits
29.507.764.883
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
27.814.717.367
38.072.536.303
Total Non-Current Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
79.417.209.721
80.775.593.555
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham Modal dasar 27.600.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, terdiri dari: 1.200.000.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp 250 per saham 26.400.000.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 25 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.200.000.000 saham kelas A dan 1.366.456.000 saham kelas B masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual - Bersih Akumulasi kerugian Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
SHAREHOLDERS’ EQUITY
334.161.400.000 3.504.064.650
23 2l,24
335.675.000 (302.493.624.015)
Share capital Authorized capital 27,600,000,000 shares as of 31 December 2010 and 2009, consists of: 1,200,000,000 A class shares with par value of Rp 250 per shares 26,400,000,000 B class shares with par value of Rp 25 per shares Issued and fully paid-up capital 1,200,000,000 A class shares and 1,366,456,000 B class shares as of 31 December 2010 334.161.400.000 and 2009, respectively 3.504.064.650 Additional paid-in capital Unrealized gain from changes in fair value of available for sale of financial assets (309.085.965.516) Accumulated losses
35.507.515.635
28.579.499.134
Total Shareholders’ Equity
114.924.725.356
109.355.092.689
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit B
Exhibit B
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2010 PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2009
85.140.507.102
2m,25 68.328.469.105 2d,f,g,m, ( 52.490.792.470) 26 ( 48.282.390.488)
LABA KOTOR
32.649.714.632
BEBAN USAHA Beban pemasaran Beban umum dan administrasi
14.244.433.051 12.520.166.348
Jumlah Beban Usaha
SALES COST OF GOODS SOLD
20.046.078.617
GROSS PROFIT
10.629.180.069 8.952.932.799
OPERATING EXPENSES Marketing expenses General and administrative expenses
26.764.599.399
19.582.112.868
Total Operating Expenses
5.885.115.233
463.965.749
OPERATING PROFIT
2m,27
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Jasa giro Beban bunga Laba selisih kurs – Bersih Beban cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Pemulihan (beban) cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Beban cadangan kerugian penurunan nilai properti investasi Laba atas pemotongan pinjaman pihak ketiga Rupa-rupa – Bersih
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENTS OF INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2f,o
2m (
318.981.843 2.507.288.190) 2.004.811.572
(
5.462.470.705 2.864.105.674
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest on bank current accounts Interest expense Gain on foreign exchange - Net Allowance for impairment losses of trade receivables Reversal (allowance) for impairment losses of inventories Allowance for impairment losses of investment property Gain from hair cut of loan to third parties Miscellaneous - Net
2c 2k
(
225.081.643 3.698.513.665) 5.672.494.536
318.234.448)
2b,4
(
204.053.600)
950.324.413
2d,6
(
603.380.109)
2h,10
(
188.336.000)
3.027.763.063
17
Pendapatan Lain-lain - Bersih
3.476.358.253
9.529.869.184
Total Other Income - Net
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
9.361.473.486
9.993.834.933
PROFIT BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
( (
2.154.291.600) 148.394.200)
Jumlah Pajak Penghasilan
(
2.302.685.800)
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2n 19c 19d
7.058.787.686 2,75
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
2p
(
1.288.065.780) 219.302.526
INCOME TAX Current Deferred
(
1.068.763.254)
Total Income Tax
8.925.071.679
NET PROFIT
3,48
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit C
Exhibit C
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Penyesuaian terkait dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
334.161.400.000 334.161.400.000
-
334.161.400.000 334.161.400.000 Catatan 23/ Note 23
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital 3.504.064.650 3.504.064.650
-
3.504.064.650 3.504.064.650 Catatan 24,2l/ Notes 24,2l
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Unrealized gain from changes in fair value of available for sale of financial assets -
Akumulasi kerugian/ Accumulated losses (
-
-
-
(
(
(
335.675.000 335.675.000 (
Jumlah ekuitas/ Total shareholders’ equity
318.011.037.195 )
19.654.427.455
Balance as of 31 December 2009
8.925.071.679
8.925.071.679
Net profit for the year
309.085.965.516 )
28.579.499.134
466.446.185 ) (
309.552.411.701 ) -
466.446.185 )
Balance as of 31 December 2009 Adjustment concerning of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
28.113.052.949
Balance as of 1 January 2010 after effect of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
335.675.000
Unrealized gain from changes in fair value of available for sale of financial assets
7.058.787.686
7.058.787.686
Net profit for the year
302.493.624.015 ) Catatan 35/ Note 35
35.507.515.635
Balance as of 31 December 2010
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kepada pemasok Penerimaan bunga Penerimaan lainnya Pembayaran kepada pihak ketiga dan untuk beban operasional
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2009
78.298.962.446 76.177.842.896 ( 2.234.836.395) ( 2.609.325.016) ( 46.974.813.872) ( 47.807.844.924) 318.981.843 225.081.643 3.939.006.661 14.019.096.298 ( 19.660.592.353) ( 17.039.024.513)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap Penjualan properti investasi
Exhibit D
13.686.708.330
22.965.826.384
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Payment of income tax Payments to suppliers Interest receipts Other receipts Payment to third parties and for operating expenses Net cash from operating activities
(
583.230.200) ( 25.681.818 500.000.000
2.842.275.825) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property and equipments Sale of property and equipments Sale of investment property
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(
57.548.382) (
2.842.275.825)
Net cash for investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITIAS PENDANAAN Pelunasan atas pinjaman pihak ketiga
(
1.652.979.268) (
3.750.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of loan to third parties
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
11.976.180.680
16.373.550.559
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
17.655.037.363
1.281.486.804
CASH ON CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
29.631.218.043
17.655.037.363
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit D/2
Exhibit D/2
PT MITRA INVESTINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
AKTIVITAS OPERASI, INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Pengaruh selisih kurs mata uang asing: Kenaikan (penurunan) piutang karena selisih kurs Penurunan utang karena selisih kurs Penurunan utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat dipertukarkan karena selisih kurs Kenaikan (penurunan) utang lain-lain karena selisih kurs Penurunan pinjaman pihak ketiga karena selisih kurs Penurunan beban yang masih harus dibayar karena selisih kurs Laba dari pinjaman pihak ketiga sebagai hasil dari penghapusan pinjaman Penyelesaian pinjaman pihak ketiga dengan piutang lain-lain Reklasifikasi beban yang masih harus dibayar ke pinjaman pihak ketiga Reklasifikasi pinjaman bank ke pinjaman pihak ketiga (Penurunan) kenaikan dana jaminan pengelolaan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat dan dana yang dibatasi penggunaannya
212.447.118
(
684.747.760)
(
3.032.418) (
245.415.269)
(
409.000.000) (
1.550.000.000)
421.519.601
(
1.428.315.795)
(
1.267.112.368) (
4.865.642.014)
(
90.435.430) (
112.777.628)
(
-
5.500.927.048
-
18.327.064.004
-
13.186.740.008
-
15.918.720.618
2.331.026.828)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
2.311.331.720
NON-CASH OPERATING, INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES Effects from differences of foreign exchange rate: Increase (decrease) in trade receivables due to foreign exchange differences Decrease in trade payables due to foreign exchange differences Decrease in exchangeable bonds payable to third parties due to foreign exchange differences Increase (decrease) in other payables due to foreign exchange differences Decrease in loan to third parties due to foreign exchange differences Decrease in accrued expenses due to foreign exchange differences Gain on loan to third parties as resulted from hair cut of loan to third parties Settlement of loan to third parties with other receivables Reclassification of accrued expenses to loan to third parties Reclassification of bank loan to loan to third parties (Decrease) increase in environmental management fund and social responsibility fund and restricted fund
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E
Ekshibit E PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL a. Company Establishment
PT Mitra Investindo Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 280 tanggal 16 September 1993 dari Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Minsuco International Finance. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) melalui Surat Keputusan No. C2-12711.HT.01.01.Th.93 tanggal 30 November 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 29 Maret 1994, Tambahan No. 1737.
PT Mitra Investindo Tbk (the Company) was established based on Notarial deed No. 280 dated 16 September 1993 of Misahardi Wilamarta, SH., Notary in Jakarta, under the name of PT Minsuco International Finance. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (recently known as Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) by his Decision Letter No. C2-12711.HT.01.01. Th.93 dated 30 November 1993 and was published in State Gazette No. 25 dated 29 March 1994, Supplement No. 1737.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 32 tanggal 30 Juli 2009 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 tentang “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Perubahan tersebut telah disampaikan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-02314 tanggal 28 Januari 2010.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 32 dated 30 July 2009 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, concerning the adjustment to the Company’s articles of association to conform with Regulation of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. IX.J.1 concerning, “The Principles of Articles of Association of Companies which Conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies”. This changes was received and recorded in the database of SABH of the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHUAH.01.10-02314 dated 28 January 2010.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusatnya terletak di gedung Menara Karya Lt. 7 Unit A. Jl. HR. Rasuna Said Blok. X5 Kav. 1 dan 2, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1994.
The Company is domiciled in Jakarta, with its head office being located at Menara Karya Building 7th Floor Unit A, Jl. HR. Rasuna Said Blok. X5 Kav. 1 and 2, Jakarta, and started its commercial activities in 1994.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah di bidang pertambangan, perindustrian, pertanian, pembangunan (pemborongan), perdagangan dan jasa.
In accordance with Article 3 of the Company’s article of association, the Company’s scope of activities is mainly engaged in mining, industry, agriculture, development (contractor), trading and services.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/2
Ekshibit E/2
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b. Company’s Public Offering
Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum saham perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Perusahaan Pencatatan seluruh saham Perusahaan Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham (stock split) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu kepada L&M Group Investment Limited sebesar 720.000.000 saham Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa hak memesan efek terlebih dahulu kepada Money Around International Limited (MAIL) sebagai kompensasi pelunasan hutang dengan saham sebesar 240.000.000 saham Penempatan saham kelas B dengan nilai nominal Rp 25 per saham sehubungan dengan penggabungan usaha, sehingga saham yang beredar menjadi: Kelas A, nilai nominal Rp 250 Kelas B, nilai nominal Rp 25
GENERAL (Continued)
Jumlah saham beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transaction
The summary of corporate actions that affect the securities issued by the Company since the date of initial public offering up to 31 December 2010 are as follows:
Tanggal efektif/ Effective date
Corporate action
58.800.000
20 Juni 1997/ 20 June 1997
Initial public offering and the registration of part of the Company's shares
120.000.000
16 Juli 1997/ 16 July 1997
Registration of all of the Company's shares
240.000.000
22 Mei 2000/ 22 May 2000
Change in par value from Rp 500 per share to become Rp 250 per share (stock split)
2 September 2002/ 960.000.000 2 September 2002
1.200.000.000
1.200.000.000 1.366.456.000
Increase in issued and paid-up capital without pre-emptive rights to L&M Group Investment Limited totaling 720,000,000 shares
27 Juli 2005/ 27 July 2005
Increase in issued and paid-up capital without pre-emptive rights to Money Around International Limited (MAIL) as compensation settlement of payables with shares totaling 240,000,000 shares
24 April 2006/ 24 April 2006
Shares issued of B class shares with par value of Rp 25 per share in connection with business combination, thus the outstanding shares become: A class, par value of Rp 250 B class, par value of Rp 25
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/3
Ekshibit E/3
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
c. Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL (Continued) c. Commissioners, Directors and Employees
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 34 tanggal 23 Juni 2010 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 December 2010 adalah sebagai berikut:
Based on Deed of Resolution of Shareholders Annual General Meeting No. 34 dated 23 June 2010 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2010 are as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
President Commissioner : Andreas Tjahjadi Commissioner : Herman Setya Budi Independent Commissioner : Mustofa : Simon Halim President Director : Kumari Directors : Diah Pertiwi Gandhi : Yuliantina Wangsawiguna
Presiden Direktur Direktur
: : : : : : :
Andreas Tjahjadi Herman Setya Budi Mustofa Simon Halim Kumari Diah Pertiwi Gandhi Yuliantina Wangsawiguna
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2010 are as follows:
Ketua Anggota
Chief Members
: Simon Halim : Sandi Rahaju : Eko Santo
: Simon Halim : Sandi Rahaju : Eko Santo
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 18 tanggal 25 Mei 2009 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on Deed of Resolution of Shareholders Annual General Meeting No. 18 dated 25 May 2009 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2009 are as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Presiden Direktur Direktur
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Directors
: : : : : :
Andreas Tjahjadi Mustofa Simon Halim Herman Setya Budi Diah Pertiwi Gandhi Kumari
: : : : : :
Andreas Tjahjadi Mustofa Simon Halim Herman Setya Budi Diah Pertiwi Gandhi Kumari
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2009 are as follows:
Ketua Anggota
Chief Members
: Simon Halim : Yuliantina : Eko Santo
: Simon Halim : Yuliantina : Eko Santo
Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji dan tunjangan sebesar Rp 1.653.500.000 dan Rp 1.374.000.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company provided remuneration to the Company’s management in the form of salaries and other benefits amounted to Rp 1,653,500,000 and Rp 1,374,000,000 for the years ended 31 December 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan mempekerjakan masing-masing 171 dan 205 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Tidak diaudit).
As of 31 December 2010 and 2009, the Company employed 171 and 205 employees, respectively (Unaudited).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/4
Ekshibit E/4
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
d. Exploitation area
d. Area eksploitasi Perusahaan saat ini memiliki wilayah eksploitasi sebagai berikut:
Nama Lokasi/ Name of Location Bintan, Kepulauan Riau/ Bintan, Riau Archipelago
2.
Tanggal perolehan Izin Eksploitasi/ Acquisition Tanggal Date of Exploitation Jatuh Tempo/ License Due date
20 Mei 2009/ 20 May 2009
GENERAL (Continued)
19 May 2014/ 19 May 2014
The Company currently has exploitation in the following areas:
Jumlah Biaya Eksploitasi/ Total Exploitation Expenditures
Jumlah Cadangan Terbukti/ Total Proven Reserves (Ton/Tonnes)
2009
100%/ 100%
12.287.739/ 12,287,739
182.069/ 182,069
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
Jumlah Produksi/ Total Production (Ton/Tonnes) Akumulasi Jumlah Produksi/ Accumulated Total Production 2010
1.045.805/ 1,045,805
1.227.874/ 1,227,874
ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 pada tanggal 13 Maret 2000.
The accounting and reporting policies adopted by the Company conform with the generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Regulations No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The followings are significant accounting policies that were applied consistently in the preparation of the financial statements:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.
The financial statements have been prepared under historical cost concept and on the accrual basis, except for certain accounts, which are measured on other basis as described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan arus kas sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam Rupiah.
Figures in the financial statements are expressed in Rupiah, unless otherwise stated.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/5
Ekshibit E/5
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Trade Receivables and Other Receivables
Sejak 1 Januari 2010, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.
Since 1 January 2010, trade receivables and other receivables which are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. See note 2c for accounting policies of financial assets classified as loans and receivables. Interest is recognized using the effective interest rate method, except for shortterm receivables wherein the recognition is immaterial.
Sebelum 1 Januari 2010, piutang dan piutang lainlain disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Prior to 1 January 2010, trade receivables and other receivables are presented net of provision for doubtful accounts which is determined based on a periodic review of the collectibility of individual receivable accounts at the end of period. Uncollectible receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible by the management. The recoverable amount of the written-off receivables is recognized as other income at the time the income is earned.
c. Aset dan Kewajiban Keuangan
c. Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Dalam menerapkan standar-standar tersebut di atas, Perusahaan juga telah mempertimbangkan Buletin Teknis No. 4 tentang Ketentuan Transisi untuk Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 35.
The Company adopted SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" effective since 1 January 2010. In applying the standards mentioned above, the Company also considered the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transitional Provisions for the First Adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) established by the Indonesian Institute of Accountants. The effect of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) is discussed in Note 35.
(1)
(1)
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi dalam saham.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and investment in shares of stock.
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi tersebut tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the category of loans and receivables and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/6
Ekshibit E/6
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (1)
Aset Keuangan (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) (1)
Financial Assets (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statements of income as “Allowance for Impairment Losses”.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai:
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are intended to be available-for-sale or not classified as:
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Loans and receivables • Held-to-maturity investments
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statements of changes in shareholders’ equity, except for impairment losses and foreign exchange gain and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-for-sale financial assets is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the statements of income.
• Financial assets at fair value through profit and loss
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/7
Ekshibit E/7
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (1)
Aset Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan)
tersedia
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(1) untuk
dijual
Available-for-sale (Continued)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan. (2)
(3)
Kewajiban Keuangan
Financial Assets (Continued) financial
assets
Investments in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured and derivatives that are linked to and must be settled by delivery of such unquoted equity instruments, which shall be measured at cost. (2)
Financial Liabilities
Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman bank, pinjaman pihak ketiga, utang usaha, utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar.
The Company’s financial liabilities consist of bank loan, loan to third parties, trade payables, redeemable and exchangeable bonds payable to third parties, other payables and accrued expenses.
Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilities in the following categories of financial liabilities measured at amortized cost.
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, kewajiban yang diukur pada biaya perolehan amortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penentuan Nilai Wajar
(3)
Determination of Fair Value
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban dapat diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
The fair value is the value at which an asset can be exchanged, or a liability can be settled between the parties who understand and have the intention to carry out arm's length transactions on the date of measurement.
Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktuwaktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
If available, the Company measures the fair value of financial instruments using quoted prices in active markets for those instruments. A market is considered active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/8
Ekshibit E/8
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (3)
Penentuan Nilai Wajar (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) (3)
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). (4)
Penghentian Pengakuan
Determination of Fair Value (Continued) If the market of financial instrument is inactive, the Company determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by those who understand, willing, and if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, the use of discounted cash flow analysis and the use of option pricing model.
(4)
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company derecognizes the financial assets when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets that arise or are still owned by the Company are recognized as assets or liabilities separately.
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognizes the financial liabilities when the obligation specified in the contract is released or canceled or ceased.
Dalam transaksi di mana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In a transaction where the Company substantially has not or did not transfer all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Company derecognizes those assets if the company no longer has control over those assets. The rights and obligations arising from or still exist in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In a transfer which is control over the assets is still owned, the Company continues to recognize the transferred assets in the amount of involvement that is sustainable, where the level of sustainability of the Company in the transferred assets amounted to as a changes in the value of the transferred assets.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/9
Ekshibit E/9
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (5)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) (5)
Impairment of Financial Assets
Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Since 1 January 2010, the accounting policy on impairment of financial assets are measured at amortized cost are as follows:
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the date of balance sheets, the Company evaluates whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition these assets (a “loss events”), and the loss event has an impact on the estimated future cash flows of financial assets or group of financial assets that can reliably estimated.
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/10
Ekshibit E/10
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (5)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) (5)
Impairment of Financial Assets (Continued)
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.
Total impairment losses on financial assets that is evaluated individually is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted using the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced through the impairment losses account and charges impairment losses recognized in the statements of income.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows of the assets in the group and historical loss experienced for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical losses experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on the historical losses experience is based and to remove the effects of conditions in the historical that do not currently exist.
Ketika piutang lain-lain dan piutang karyawan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang lain-lain dan piutang karyawan yang tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
When other receivables and employee receivables are uncollectible, it is written off against the related allowance for receivables impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges related to other receivables and employee receivables are classified in "Allowance for Impairment Losses”.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment losses was recognized, then the previously recognized impairment losses is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in the statements of income.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/11
Ekshibit E/11
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (5)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menentukan penurunan nilai piutang usaha dan piutang lain-lain berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
d. Persediaan
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) (5)
Impairment of Financial Assets (Continued) Before 1 January 2010, the Company assesses impairment losses of trade receivables and other receivables based on the periodical review of the status of individual receivable accounts at the end of the year. Bad debts are written off when they are deemed uncollectible by the management. Proceeds from receivables previously written off are recognized as other income when incurred.
d. Inventories
Persediaan batu granit dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan basis metode rata-rata tertimbang biaya yang terjadi selama tahun berjalan dan mencakup alokasi bagian biaya tidak langsung yang bersifat variabel dan tetap. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan penjualan.
Granite inventory is valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined based on the weighted average cost basis and includes an appropriate portion of fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.
Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, dan bahan pendukung dinilai dengan harga perolehan dan ditentukan menggunakan basis metode rata-rata tertimbang, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada periode digunakan.
Spare parts, fuel, lubricants and supplies are valued at cost, determined on weighted average cost basis, less allowance for impairment losses of obsolete and slow moving inventory. Allowance for impairment losses of obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. Supplies of maintenance materials are charged to production costs in the period in which they are used.
e. Properti Investasi Properti Investasi merupakan tanah dan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai serta tidak digunakan sendiri atau dijual dalam kegiatan operasi perusahaan. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasi.
e. Investment Properties Investment properties represent land and buildings for operating lease or capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment properties are stated at acquisition cost. The Company used the cost model as accounting policy and applied that policy to all of its investment in properties.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/12
Ekshibit E/12
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Investment Properties (Continued)
e. Properti Investasi (Lanjutan) Properti investasi yang memenuhi kriteria dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset yang akan dilepas yang dikelompokkan sebagai dimiliki untuk dijual) maka:
Investment properties which meet the criteria for sale (or include in asset category which is accounted as available for sale) are:
-
-
Being measured at the lower of carrying value and fair value after being deducted by cost of sales and not depreciated.
-
Value and the result of its operation are stated separately in the Balance Sheets and Statements of Income.
-
Pengukuran aset tersebut sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya penjualan dan tidak disusutkan. Nilai aset tersebut dan hasil operasinya disajikan secara terpisah di Neraca dan Laporan Laba Rugi.
f. Property and Equipments
f. Aset Tetap Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company uses the cost model for property and equipments measurement.
Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Directly acquired property and equipments are stated at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment value, if any.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biayabiaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipments consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straightline method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to the statements of income such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures result in an increase in the expected future economic benefits beyond its original standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Jenis Aset Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
Masa manfaat/Useful lives tahun/years 20 8 dan/and 16 2, 4 dan/and 8 4, 5 dan/and 8
Type of Property and Equipment Infrastructures Machineries Office equipments and furnitures Vehicles
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/13
Ekshibit E/13
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Aset Tetap (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Property and Equipments (Continued)
Tanah tidak disusutkan, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan hak atas tanah di tangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode hak atas tanah tersebut.
Land is not depreciated, the costs incurred in connection with obtaining the rights of land and amortized using the straight-line method over the period the rights of land.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item) is included in the statements of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap dalam penyelesaian dalam hal ini meliputi seluruh biaya untuk membuat aset tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap dan disusutkan pada saat aset tetap selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is stated at cost and not depreciated. This represents all costs attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property and equipment account and depreciated when the construction is completed and is ready for its intended use.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/14
Ekshibit E/14
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Beban Eksplorasi yang Ditangguhkan
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Deferred Exploration Expenditures
Beban eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i).
Beban tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii). Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
(i).
Pemulihan beban eksplorasi yang ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Beban eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan manajemen bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the management against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Beban pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Beban eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of the commercial operations.
Beban eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode unit produksi sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the unit production method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Such expenditure are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii). Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/15
Ekshibit E/15
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Beban Eksplorasi yang Ditangguhkan (Lanjutan) Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan penambangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu. h. Penurunan Nilai Lainnya
dari
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Deferred Exploration Expenditures (Continued) Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
Aset Tetap dan Aset
h. Impairment of Property and Equipments and Other Non Current Assets
Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At the balance sheet date, the Company undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lain-lain, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Property and Equipments and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of allowance for impairment loss is recorded as income in the period when the reversal occurs.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/16
Ekshibit E/16
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Pinjaman
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Loan
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Pinjaman pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan pinjaman, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika Perusahaan memilih untuk mencatat kewajiban pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Since 1 January 2010, loan are initially measured at fair value plus directly attributable transactions costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method, except where the Company chooses to carry the liabilities at fair value through profit and loss.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Before 1 January 2010, loan received are stated at cost.
j. Utang Obligasi
j. Bonds Payable
Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Beban emisi obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut.
Bonds issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Bond issuance costs in connection with the bonds issuance are recognized as discounts and directly deducted from the proceeds of bonds issuance to determine the net proceeds of the bonds issued.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, utang obligasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (lihat Catatan 2c).
Since 1 January 2010, bonds payable are measured at amortized cost using effective interest method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the bonds using the effective interest method (see Note 2c).
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
Prior to 1 January 2010, the discounts are amortized over the period of the bonds using the straight-line method.
k. Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dengan menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
k. Foreign Currency Translation Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on middle rates quoted by Bank Indonesia prevailing at balance sheet date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/17
Ekshibit E/17
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
k. Foreign Currency Translation (Continued)
k. Penjabaran Mata Uang Asing (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan dalam penjabaran mata uang adalah sebagai berikut: 2010 1 USD (Dolar Amerika Serikat) 1 SGD (Dolar Singapura)
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
8.991,00 6.980,60
l. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
As of 31 December 2010 and 2009, Bank Indonesia middle rates used in the translation of foreign currencies are as follows: 2009 9.400,00 6.698,51
(United States Dollar) USD 1 (Singapore Dollar) SGD 1
l. Share Issuance Cost Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized. m. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan dari penjualan dengan menggunakan Tongkang diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan persyaratan penjualan yang telah disepakati. Pendapatan dari penjualan dengan menggunakan Truk diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenues from sales with Barge are recognized upon delivery of the goods to customers in accordance with the term of sale. Revenue from sales with Truck is recognized upon the transfer of the goods to customers.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
n. Pajak Penghasilan
n. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year, using the tax rates that have been enacted.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized as a future period tax consequences resulting from differences of carrying value between assets and liabilities based on the financial statements with tax base of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible differences, when it is probable to be used against future taxable income.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited to the current year’s statements of income, except deferred tax which is charged or credited directly to equity.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/18
Ekshibit E/18
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Allowance for Employee Benefits
o. Cadangan Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they are owed to the employee based on an accrual method.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. p. Earnings per Share
p. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2010 Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham Rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba bersih per saham dasar
Earnings per share are computed by dividing net profit by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. 2009
7.058.787.686
8.925.071.679
2.566.456.000
2.566.456.000
Net profit attributable for shareholders Weighted average number of shares In issue
2,75
3,48
Basic earnings per share
q. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan akuntansi dan jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari estimasi-estimasi tersebut.
q. Use of Judgements, Etimates and Assumptions The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/19
Ekshibit E/19
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
q. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
q. Use of Judgements, Etimates and Assumptions (Continued)
Pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode di mana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Judgements, estimates and assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods that affected by those revised estimates.
r. Informasi Segmen
3.
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Segment Information
Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen geografis. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
The segment information in these financial statements is presented based on geographical segment. A geographical segment is engaged in providing services within a particular economic enviroment that are subject to risks and returns that are different from those segments operating in other economic environments.
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena Perusahaan hanya bergerak di bidang pertambangan granit.
The Company does not present the segment information based on the business line due to the Company’s main business was in granite mining.
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010
2009
80.449.400
25.599.650
Cash on hand
6.357.279.263 760.313.520 191.167.714 7.308.760.497
10.344.815.598 996.929.018 2.298.249 442.000 11.344.484.865
Cash in banks Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total
Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia
4.657.036.802
4.249.700.144
United States Dollar PT Bank DBS Indonesia
Dolar Singapura PT Bank DBS Indonesia
13.062.363.355
2.035.252.704
Singapore Dollar PT Bank DBS Indonesia
25.028.160.654
17.629.437.713
Kas Bank Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah
Jumlah Bank Deposito Berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk Jumlah Kas dan Setara Kas
4.522.607.989
-
29.631.218.043
17.655.037.363
Total cash in banks Time Deposit United States Dollar PT Bank Permata Tbk Total Cash on Cash Equivalents
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/20
Ekshibit E/20
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
Saldo bank dalam mata uang asing sebesar USD 1.020.981,51 dan SGD 1.871.237,91 pada tanggal 31 Desember 2010 dan USD 452.095,76 dan SGD 303.836,63 pada tanggal 31 Desember 2009.
Cash and cash equivalents denominated in foreign currencies are amounted to USD 1,020,981.51 and SGD 1,871,237.91 as of 31 December 2010 and USD 452,095.76 and SGD 303,836.63 as of 31 December 2009.
Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tahun 2010 sebesar 2,25%.
Time deposits in United States Dollar currency during year 2010 earned an annual interest of 2.25%.
PIUTANG USAHA
4.
Akun ini merupakan tagihan kepada pelanggan sehubungan dengan penjualan batu granit, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
14.570.243.902 ( 1.279.092.715) ( 13.291.151.187
Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah
TRADE RECEIVABLES This account represents the amount due from customers in relation to granite rocks sales, with details as follows: 2009
8.712.503.749 1.058.063.386) 7.654.440.363
Third parties Less : Allowance for impairment losses Net
The details of trade receivables according to its maturity are as follows: 2009
4.408.628.156
2.129.547.442
7.670.620.496 854.804.388 560.727.731 1.075.463.131
2.855.911.114 1.866.132.907 635.193.625 822.481 1.224.896.180
Current Past due: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days More than 120 days
14.570.243.902
8.712.503.749
Total
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010
The details of trade receivables according to its currencies are as follows: 2009
Rupiah Dolar Singapura
1.015.336.301 13.554.907.601
3.664.781.319 5.047.722.430
Indonesian Rupiah Singapore Dollar
Jumlah
14.570.243.902
8.712.503.749
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/21
Ekshibit E/21
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
4.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo piutang usaha dalam mata uang asing masing-masing sebesar SGD 1.941.796,92 dan SGD 753.558,99.
As of 31 December 2010 and 2009, trade receivables denominated in foreign currencies are amounted to SGD 1,941,796.92 and SGD 753,558.99, respectively.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairment losses of trade receivables is as follows:
2010
2009
Saldo awal 1.058.063.386 247.674.348 Penambahan tahun berjalan Penyesuaian terkait dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) ( 26.645.019) Saldo akhir
5.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
1.279.092.715
969.900.469 88.162.917 -
Beginning balance Addition for the year Adjustment concerning of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
1.058.063.386
Ending balance
Berdasarkan evaluasi manajemen dalam menentukan apakah saldo piutang usaha mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010, baik yang dilakukan secara individual maupun kolektif, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on management’s evaluation in determining whether the trade receivables balance as of 31 December 2010 are impaired, both individually or collectively, management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from uncollectible receivables.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on the management’s evaluation of trade receivables as of 31 December 2009, they believe that the allowance for doubtful account is sufficient to cover possible losses from uncollectible receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
5. 2010
OTHER RECEIVABLES 2009
Pihak ketiga PT Abdi Sarana Nusa Lain-lain
332.324.065 339.853.016
2.024.473 1.201.148.277
Third parties PT Abdi Sarana Nusa Others
Jumlah
672.177.081
1.203.172.750
Total
Piutang kepada PT Abdi Sarana Nusa (ASN) merupakan piutang atas pemberian dana pinjaman untuk melakukan mobilisasi peralatan dan piutang atas pembayaran terlebih dahulu biaya operasional dan pemakaian oli, solar dan suku cadang.
Receivable from PT Abdi Sarana Nusa (ASN) represents the receivable resulting from the provision of funding to mobilize equipment and advances of operational costs and oil, fuel and spareparts usage.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Borongan Bongkar, Muat dan Angkut Batu granit No. 010/MITI-ASN/IV/2007 tanggal 23 April 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian pekerjaaan pemborongan bongkar, muat, angkut dan penataan stock pile produksi batu granit di lokasi stock pile Perusahaan dengan ASN. Perjanjian kerjasama tersebut telah dirubah dengan perjanjian sewa alat No. 002/ASN-MITI/I/10 tanggal 1 Januari 2010.
Based on the cooperation agreement of granite rocks discharging, loading and hauling No. 010/MITI-ASN/ IV/2007 dated 23 April 2007, the Company appointed ASN to perform discharge, load, haul and structure the stock pile of granite rocks produced in the Company’s stock pile location. The agreement has been amended by equipment rental agreement No. 002/ASN-MITI/I/10 dated 1 January 2010.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/22
Ekshibit E/22
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
5.
OTHER RECEIVABLES (Continued)
Berdasarkan evaluasi manajemen dalam menentukan apakah saldo piutang lain-lain mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010, baik yang dilakukan secara individual maupun kolektif, manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat diterima seluruhnya.
Based on management’s evaluation in determining whether the other receivables balance as of 31 December 2010 are impaired, both individually or collectively, management did not provide any allowance for impairment losses for other receivables as management believes that other receivables are fully collectible.
Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing piutang lain-lain, manajemen tidak membentuk penyisihan atas piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat diterima seluruhnya.
Based on the review of status of individual other receivables account as of 31 December 2009, management did not provide any allowance for doubtful account as management believes that other receivables are fully collectible.
PERSEDIAAN
6. 2010
Batu granit Suku cadang Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
(
13.482.731.874 6.514.688.113 1.799.631.439
Granite rocks Spareparts Others
16.474.415.056
21.797.051.426
Total Less : Allowance for impairment losses
204.572.599) ( 1.154.897.012) 16.269.842.457
2010
Saldo akhir
2009
8.215.556.435 6.172.161.238 2.086.697.383
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan
INVENTORIES
1.154.897.012 ( 950.324.413) 204.572.599
20.642.154.414
Net
The movements in allowance for impairment losses of inventories is as follows: 2009 551.516.903 603.380.109 -
Beginning balance Addition for the year Reversal for the year
1.154.897.012
Ending balance
Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan suku cadangnya.
The Company has not covered its inventories by any insurance coverage.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan suku cadang yang bergerak lambat sebesar Rp 204.572.599 dan penurunan nilai realisasi bersih atas persediaan batu granit sebesar Rp 398.807.510.
As of 31 December 2009, the Company provide an allowance for impairment losses of slow moving spareparts inventories amounted to Rp 204,572,599 and impairment for net realizable value of granite rock inventories amounted to Rp 398,807,510.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah memulihkan cadangan kerugian penurunan nilai atas persediaan suku cadang dan batu granit masing-masing sebesar Rp 551.516.903 dan Rp 398.807.510.
In 2010, the Company has made reversal of allowance for impairment losses of spareparts and granite rock inventories amounted to Rp 551,516,903 and Rp 398,807,510, respectively.
spareparts
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/23
Ekshibit E/23
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN (Lanjutan)
6.
Management believes that the allowance for impairment losses of inventories as of 31 December 2010 and 2009 is sufficient to cover possible losses that might arising from such impairment.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan suku cadang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat dari penurunan nilai tersebut. 7.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
7. 2010
Uang muka Pembelian suku cadang Perjalanan dinas Lain-lain Jumlah uang muka
8.
9.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2009
590.594.104 152.500.000 745.249.492 1.488.343.596
437.965.626 21.353.125 874.799.911 1.334.118.662
Advances Spareparts purchased Travelling Others Total advances
4.000.000 43.337.481 47.337.481
54.440.584 52.415.329 123.251.021 230.106.934
Prepaid expenses Rental Insurance Others Total prepaid expenses
1.535.681.077
1.564.225.596
Total
Beban dibayar di muka Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah biaya dibayar di muka Jumlah
INVENTORIES (Continued)
BEBAN EKSPLORASI YANG DITANGGUHKAN
8.
DEFERRED EXPLORATION EXPENDITURES
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Ijin Penambangan Tambang Batu Granit Bukit Piatu No. 63.a/2519/ OAT/2009 tanggal 6 April 2009, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalihkan Ijin Penambangan atas tambang batu granit yang berlokasi di Bukit Piatu, Kijang kepada Perusahaan. Atas pengalihan tersebut, Perusahaan harus membayar sebesar SGD 1.290.212,59 (Catatan 36).
Based on Bukit Piatu Granite Mining License Transfer Agreement No. 63.a/2519/OAT/2009 dated 6 April 2009, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) transferred its granite mining license at Bukit Piatu, Kijang to the Company. As a consequence, the Company shall pay an amount of SGD 1,290,212.59 (Note 36).
Pembebanan amortisasi beban eksplorasi yang ditangguhkan ke beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 777.689.479 dan Rp 135.391.432 (Catatan 26).
Amortization of deferred exploration The expenditures which is charged to the cost of goods sold for the years ended 31 December 2010 and 2009 were amounting to Rp 777,689,479 and Rp 135,391,432, respectively (Note 26).
Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai beban eksplorasi yang ditangguhkan karena manajemen yakin bahwa jumlah tercatat beban eksplorasi yang ditangguhkan tersebut dapat dipulihkan seluruhnya.
No allowance for impairment losses of deferred exploration expeditures was provided as the management believes that the carrying value of the deferred exploration expenditures will be fully recovered.
INVESTASI DALAM SAHAM Akun ini merupakan penyertaan saham kepada pihak ketiga sebanyak 231.500 saham atau setara dengan Rp 590.325.000 pada tanggal 31 Desember 2010.
9.
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK This account represents investment in shares to third party amounted to 231,500 shares or equivalent to Rp 590,325,000 as of 31 December 2010.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/24
Ekshibit E/24 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PROPERTI INVESTASI
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. INVESTMENT PROPERTIES
Rincian properti investasi adalah sebagai berikut: 2010 Tanah dan Bangunan di Pacet Ruko di Pasar Kemis, Tangerang Kios di ITC Kuningan
1.100.000.000 750.000.000 345.390.000
Details of investment properties are as follows: 2009 1.100.000.000 750.000.000 736.740.000
Land and Building in Pacet Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang Kios at ITC Kuningan
Jumlah 2.195.390.000 Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai ( 394.418.000) (
2.586.740.000
Total Less : Allowance for impairment losses
Bersih
2.192.322.000
1.800.972.000
394.418.000)
Net
Pada bulan September 2010, manajemen telah menjual 1 (satu) kios di ITC Kuningan dengan harga penjualan sebesar Rp 500.000.000. Dari transaksi tersebut, Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 108.650.000 dan dicatat sebagai “Pendapatan Lainlain”.
On September 2010, management sold 1 (one) kiosk in ITC Kuningan at selling price of Rp 500,000,000. From the transaction, the Company incurred gain amounted to Rp 108,650,000 which was recorded as “Other Income”.
Cadangan kerugian penurunan nilai merupakan penurunan nilai untuk Ruko Pasar Kemis, Tangerang, berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat dari penurunan nilai tersebut.
Allowance for impairment losses represents impairment of Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang, against the Tax Object Selling Value (Nilai Jual Objek Pajak - NJOP). Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses that might arising from such impairment.
11. ASET TETAP 2010
Biaya perolehan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
11. PROPERTY AND EQUIPMENTS Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
2.569.007.139 55.537.030.808
138.183.000 31.687.200
638.871.586 1.028.338.800
413.360.000 -
59.773.248.333
583.230.200
256.900.714 20.208.575.026
135.359.507 5.244.089.105
373.538.302 816.839.176
140.378.381 89.799.850
Jumlah
21.655.853.218
5.609.626.843
Jumlah tercatat
38.117.395.115
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
2010
925.329.066 1.028.338.800
At cost Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles
1.152.027.561 59.204.450.972
Total
2.707.190.139 1.025.125.041 54.543.592.967 126.902.520 -
393.331.003 906.639.026
Accumulated depreciation Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles
953.499.776 26.311.980.285
Total
32.892.470.687
Carrying amount
392.260.221 832.914.096 24.619.750.035 120.585.680 -
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/25
Ekshibit E/25 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 2009
Biaya perolehan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sarana dan prasarana Mesin Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PROPERTY AND EQUIPMENTS (Continued) Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
2009
638.871.586 1.028.338.800
At cost Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles
3.622.275.825 10.022.985.000 59.773.248.333
Total
2.569.007.139 61.556.099.983
3.504.915.825
521.511.586 1.527.338.800
117.360.000 -
66.173.957.508
Pengurangan/ Deductions
128.450.357 20.375.270.046
128.450.357 6.378.971.767
299.545.078 1.178.506.097
73.993.224 137.333.079
Jumlah
21.981.771.578
6.718.748.427
Jumlah tercatat
44.192.185.930
Alokasi beban penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut: 2010
2.569.007.139 9.523.985.000 55.537.030.808 499.000.000
373.538.302 816.839.176
Accumulated depreciation Direct ownership Infrastructures Machineries Office equipments and furniture Vehicles
7.044.666.787 21.655.853.218
Total
38.117.395.115
Carrying amount
256.900.714 6.545.666.787 20.208.575.026 499.000.000
Depreciation expenses of property and equipments are charged to: 2009
Beban pokok penjualan (Catatan 26) Beban usaha (Catatan 27)
5.379.448.612 230.178.231
6.507.422.124 211.326.303
Cost of goods sold (Note 26) Operating expenses (Note 27)
Jumlah
5.609.626.843
6.718.748.427
Total
Sebagian mesin Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari Lawnfield Pacific Ltd. (Catatan 17).
A portion of the Company’s machineries are pledged as collateral for the loan facility obtained from Lawnfield Pacific Ltd. (Note 17).
Aset tetap berupa kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko komprehensif dan kehilangan dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 291.000.000 pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan aset tetap lainnya belum diasuransikan.
Vehicles are covered by insurance against comprehensive and loss risks with total sum insured amounted to Rp 291,000,000 in 2010 and 2009, while other property and equipments have not yet been insured.
Manajemen berpendapat bahwa, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mungkin menimbulkan indikasi penurunan nilai aset tetap, sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap pada tahun 2010 dan 2009.
Management believes that there are no events or changes in circumstances that may raise indications of impairment in the property and equipments value. Thus, the Company did not provide any allowance for impairment losses of property and equipments of direct acquisitions in 2010 and 2009.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/26
Ekshibit E/26 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2010
2009
Dana yang dibatasi penggunaannya Setoran jaminan sewa dan telepon
4.769.616.742 16.000.000
7.100.643.570 103.662.800
Restricted fund Rental and telephone deposits
Jumlah
4.785.616.742
7.204.306.370
Total
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) dan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) Kabupaten Bintan yang ditempatkan dalam rekening bersama atas nama Perusahaan dan Pemerintah Daerah (PEMDA) Bintan, di mana penarikan atas dana tersebut harus disetujui bersama oleh kedua pihak (Catatan 21). 13. PINJAMAN BANK
Restricted fund represents the funds to guarantee the continuation of environmental management and social responsibility in Bintan under a joint account between the Company and Bintan Local Goverment, whereby the withdrawal of such fund should be approved by both parties (Note 21).
13. BANK LOAN
Akun ini merupakan pinjaman kepada PT Sejahtera Bank Umum (Bank likuidasi) yang merupakan fasilitas pinjaman dalam bentuk back-to-back dengan tagihan piutang sewa pembiayaan PT Intinusa Abadi Manufacturing (Catatan 30). 14. UTANG USAHA
This account represents loan to PT Sejahtera Bank Umum (liquidated Bank) which represents loan facility suppported by back-to-back agreement with finance lease receivable from PT Intinusa Abadi Manufacturing (Note 30). 14. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian kepada pihak ketiga.
This account represents payables arising from the purchase to third parties.
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of trade payables according to its currencies as of 31 December 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
Pihak ketiga Rupiah Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
2.399.325.520 1.011.043.262 961.044.574
1.713.579.739 966.681.940 693.054.292
Third parties Rupiah Singapore Dollar United States Dollar
Jumlah
4.371.413.356
3.373.315.971
Total
Saldo utang usaha dalam mata uang asing sebesar SGD 144.836,15 dan USD 106.889,62 pada tanggal 31 Desember 2010 dan sebesar SGD 144.312,98 dan USD 73.729,18 pada tanggal 31 Desember 2009.
Trade payables denominated in foreign currencies are amounted to SGD 144,836.15 and USD 106,889.62 as of 31 December 2010 and SGD 144,312.98 and USD 73,729.18 as of 31 December 2009.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/27
Ekshibit E/27 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG OBLIGASI KEPADA PIHAK KETIGA YANG DAPAT DITEBUS DAN DIPERTUKARKAN
15. REDEEMABLE AND EXCHANGEABLE BONDS PAYABLE TO THIRD PARTIES
Berdasarkan Investment and Option Agreement tanggal 1 November 2000 dan 1 Februari 2001, Perusahaan menerbitkan obligasi yang dapat ditebus dan dipertukarkan kepada PT Siwani Makmur (SIMA) dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD 350.000 dan USD 650.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan masing-masing terhitung sejak tanggal 15 November 2000 dan 5 Februari 2001. Berdasarkan perjanjian tersebut, SIMA dapat menukarkan seluruh obligasi dengan opsi kepemilikan saham yang dimiliki Perusahaan pada PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). Apabila SIMA tidak menggunakan haknya pada saat jatuh tempo obligasi, Perusahaan akan membayar pengembalian sebesar nilai nominal obligasi ditambah bunga 10% per tahun. Perusahaan tidak memberikan jaminan dalam bentuk apapun kepada SIMA.
Based on Investment and Option Agreement dated 1 November 2000 and 1 February 2001, the Company issued redeemable and exchangeable bonds to PT Siwani Makmur Tbk (SIMA), with a face value of USD 350,000 and USD 650,000 respectively for a period of 12 (twelve) months starting from 15 November 2000 and 5 February 2001, respectively. Based on the agreement, SIMA has the right to exchange the bonds into share ownership in PT Pandanwangi Sekartadji (PWS). If SIMA does not exercise its right on maturity date, the Company will be required to repay such bonds payable at face value plus interest of 10 % per annum. The Company did not provide any collateral to SIMA.
Pada tanggal 31 Oktober 2001 dan 29 Januari 2002, terdapat perubahan atas perjanjian obligasi tersebut dan disepakati bahwa obligasi tersebut diperpanjang dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan.
On 31 October 2001 and 29 January 2002, such agreement had been amended, whereby both parties agreed to extend the maturity for a period of 12 (twelve) months.
Berdasarkan Surat Perusahaan kepada SIMA tentang Pembatalan Hak Opsi Saham dan Rencana Pembayaran Kembali No. 003/DIR/ST/I/03 tanggal 16 Januari 2003, Perusahaan membatalkan hak opsi sahamnya dan bersedia membayar pengembalian sebesar nilai nominal obligasi dan tidak dikenakan bunga.
Based on the Company’s Letter to SIMA on Cancellation of Stock Option and Repayment Plan No. 003/DIR/ST/I/03 dated 16 January 2003, the Company cancelled its stock option rights and agreed to repay such bonds payable at face value and bearing no interest.
Pada tahun 2003 dan 2004, Perusahaan belum melaksanakan pembayaran tersebut kepada SIMA.
On 2003 and 2004, the Company has not been made any settlement to SIMA.
Pada tanggal 17 Desember 2004, berdasarkan Perjanjian Pelunasan Obligasi yang Dapat Ditebus dan Dipertukarkan, Perusahaan dan SIMA menyetujui bahwa Perusahaan memiliki utang obligasi sebesar USD 1.000.000 dan hanya dikenakan jasa kompensasi sebesar USD 35.000. Perjanjian tersebut diperpanjang selama 24 (dua puluh empat) bulan tanpa dikenakan bunga.
On 17 December 2004, based on the Agreement on Settlement of the Exchangeable Bond, the Company and SIMA agreed that the Company’s outstanding bonds payable to SIMA was USD 1,000,000 plus compensation fee for only USD 35,000. This agreement was extended for a period of 24 (twenty four) months, bearing no interest.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, belum terdapat tindak lanjut atas utang obligasi tersebut.
Up to the date of completion of these financial statements, there have been no updates regarding such bonds payable.
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLES 2010
2009
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bintan Lain-lain
10.054.309.101
10.150.397.025
3.167.632.911 323.733.501
3.504.257.627 695.776.018
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Bintan Financial and Natural Resources Management Board Others
Jumlah
13.545.675.513
14.350.430.670
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/28
Ekshibit E/28 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. OTHER PAYABLES (Continued)
16. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Utang kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merupakan kewajiban Perusahaan atas jasa pengurusan ijin-ijin penambangan batu granit (Catatan 36) dan pengalihan Ijin Penambangan atas tambang batu granit yang berlokasi di Bukit Piatu, Kijang dari Antam kepada Perusahaan (Catatan 8).
Payable to PT Aneka Tambang Tbk (Antam) represents the Company’s liability arising from the arrangement to obtain permits to mine granite rocks (Note 36) and the transfer of granite Mining License which is located at Bukit Piatu, Kijang from Antam to the Company (Note 8).
Utang kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bintan merupakan kewajiban Perusahaan atas retribusi Galian C dan Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan (DJPL) serta Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) atas penjualan batu granit.
Payable to Bintan Financial and Natural Resources Management Board represents the Company’s liability arising from fees paid for Galian C (Excavation C), Environmental Management Fund and Social Responsibility Fund on granite rocks sales.
Saldo utang lain-lain dalam mata uang asing sebesar USD 24.299,43 dan SGD 1.455.400,17 pada tanggal 31 Desember 2010 dan sebesar USD 24.299,43 dan SGD 1.530.400,17 pada tanggal 31 Desember 2009.
The balance of other payables denominated in foreign currencies are amounted to USD 24,299.43 and SGD 1,455,400.17 as of 31 December 2010 and amounted to USD 24,299.43 and SGD 1,530,400.17 as of 31 December 2009.
17. PINJAMAN PIHAK KETIGA
17. LOAN TO THIRD PARTIES 2010
2009
Lawnfield Pacific Limited HKDN Investment Limited
21.108.727.307 6.746.058.308
22.454.828.825 7.052.936.058
Lawnfield Pacific Limited HKDN Investment Limited
Jumlah
27.854.785.615
29.507.764.883
Total
6.746.058.308
-
21.108.727.307
29.507.764.883
Dikurangi: bagian jangka pendek atas pinjaman jangka panjang Bagian Jangka Panjang
Less: current portion of long term loans Long-term Portion
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan Lawnfield Pacific Limited (LPL) tanggal 19 Desember 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPL, perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Island, dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 1.850.000 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun, dengan jatuh tempo pembayaran pokok dan bunga pada tanggal 30 Juni 2008.
Based on the Agreement between the Company and Lawnfield Pacific Limited (LPL) dated 19 December 2005, the Company obtained a loan facility from LPL, a company having its domicile in British Virgin Island, with a maximum credit of USD 1,850,000, bearing an annual interest rate of 12%. The loan principal and interest was initially due for repayment on 30 June 2008.
Pada tanggal 6 Juli 2007, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar USD 1.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun, dengan jatuh tempo pembayaran pinjaman pada tanggal 19 Desember 2008.
On 6 July 2007, the Company obtained an additional loan facility amounted to USD 1,000,000 bearing an annual interest of 12%. This loan will be due for repayment on 19 December 2008.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/29
Ekshibit E/29 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. LOAN TO THIRD PARTIES (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Perusahaan dengan LPL tanggal 6 Oktober 2008, kedua pihak sepakat bahwa pinjaman tersebut dikenakan bunga 8% per tahun terhitung sejak awal pencairan pinjaman hingga pinjaman tersebut dilunasi. Saldo pinjaman pada tanggal 6 Oktober 2008 adalah sebesar USD 2.740.787,18. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar USD 931.288,11.
Based on the Loan Restructuring Agreement between the Company and LPL dated 6 October 2008, both parties agreed that the annual interest rate were amended to 8% per annum which was calculated since the loan withdrawal up to its settlement date. As of 6 October 2008 the outstanding loan was amounted to USD 2,740,787.18. In 2008, the Company made partial repayment amounted to USD 931,288.11.
Berdasarkan Amendment Agreement tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan dan LPL menyetujui perpanjangan jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 19 Desember 2011 dan merestrukturisasi nilai pokok pinjaman sebesar USD 1.809.499,07 dan bunga pinjaman yang masih terutang sebesar USD 579.312,47 menjadi nilai pokok pinjaman baru, sehingga pinjaman kepada LPL menjadi sebesar USD 2.388.811,54 atau setara dengan Rp 22.454.828.825.
Based on the Amendment Agreement dated 14 December 2009, the Company and LPL agreed to extend the maturity date of loan to 19 December 2011 and restructured the principal amount of USD 1,809,499.07 and the interest payable of amounted to USD 579,312.47 into a new principal amount, thus, total loan to LPL became USD 2,388,811.54 or equivalent to Rp 22,454,828,825.
Berdasarkan Amendment Agreement tanggal 14 Desember 2010, Perusahaan dan LPL menyetujui perpanjangan jatuh tempo pinjaman sampai dengan 19 Juni 2012.
Based on the Amendment Agreement dated 14 December 2010, the Company and LPL agreed to extend the maturity date of loan to 19 June 2012.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar USD 41.049,63, sehingga pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah keseluruhan pinjaman kepada LPL sebesar USD 2.347.761,91 atau setara dengan Rp 21.108.727.307.
In 2010, the Company paid an amount of USD 41,049.63, thus, as of 31 December 2010, total loan to LPL are amounted to USD 2,347,761.91 or equivalent to Rp 21,108,727,307.
Fasilitas pinjaman tersebut diatas dijamin dengan sebagian mesin Perusahaan (Catatan 11).
This loan facility is secured by certain machineries (Note 11).
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang dari HKDN Investment Limited (HKDN), pada tanggal 15 Juni 2009, PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) dan HKDN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang atas saldo pinjaman Perusahaan kepada Panin sebesar USD 3.276.210 yang terdiri dari nilai pokok pinjaman dan bunga pinjaman yang masih terutang masing-masing sebesar USD 1.453.764,44 dan USD 1.822.445,56.
Based on the Receivables Transfer Agreement from HKDN Investment Limited (HKDN), PT Bank Pan Indonesia (Panin) and HKDN had entered into Sale and Purchase and Transfer of Receivables Agreement, on 15 June 2009, over the outstanding loan due from the Company to Panin amounted USD 3,276,210 which was consist of principle amount and interest payable of loan amounted to USD 1,453,764.44 and USD 1,822,445.56, respectively.
Atas Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang tersebut, pada tanggal 15 Juni 2009 Perusahaan mereklasifikasi saldo pinjaman yang masih tersisa beserta bunganya kepada Panin dan menyajikannya sebagai Pinjaman Pihak Ketiga.
Based on the Sale and Purchase and Transfer of Receivables Agreement, on 15 June 2009, the Company reclassified the outstanding loan balance and its interest payable to Panin into Loan from Third Parties.
Berdasarkan Surat dari HKDN tanggal 5 November 2009 mengenai persetujuan penghapusan bunga yang diajukan oleh Perusahaan melalui Surat No. 184A/DIR/MI/VII/09 tanggal 6 Juli 2009, saldo pinjaman kepada HKDN efektif pada tanggal 17 Juni 2009 menjadi sebesar USD 2.700.000.
Based on the Letter from HKDN dated 5 November 2009 concerning approval of the hair cut of the outstanding interest proposed by the Company through the Letter No. 184A/DIR/MI/VII/09 dated 6 July 2009, the outstanding balance of loan to HKDN effective on 17 June 2009 became USD 2,700,000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/30
Ekshibit E/30 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PINJAMAN PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. LOAN TO THIRD PARTIES (Continued)
Berdasarkan Facility Agreement tanggal 9 November 2009, pinjaman tersebut memiliki jangka waktu selama 24 (dua puluh empat) bulan dan dikenakan bunga sebesar LIBOR plus 4% per tahun.
Based on the Facility Agreement dated 9 November 2009, the term of such loan is 24 (twenty four) months and bearing an annual interest of LIBOR plus 4%.
Berdasarkan Assignment Agreement tanggal 28 Desember 2009, sebagian pinjaman kepada HKDN telah diselesaikan dengan piutang Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji dan PT VDH Teguh Sakti dengan jumlah keseluruhan sebesar USD 2.052.302,15 yang mendapatkan fasilitas hair-cut sebesar 5% sehingga saldo pinjaman kepada HKDN menjadi sebesar USD 750.312,34.
Based on the Assignment Agreement dated 28 December 2009, a part of loan to HKDN was settled by receivables from Areca Finance Limited, PT Pandanwangi Sekartadji and PT VDH Teguh Sakti totalling USD 2,052,302.15 which has been granted hair-cut facilities of 5%, thus, the outstanding loan to HKDN became USD 750,312.34.
Beban bunga pinjaman pihak ketiga untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.023.729.878 dan Rp 3.239.267.836.
The interest expense of loan to third parties for the years ended 31 December 2010 and 2009 was amounted to Rp 2,023,729,878 and Rp 3,239,267,836, respectively.
Saldo pinjaman pihak ketiga dalam mata uang asing masing-masing sebesar USD 3.098.074,25 dan USD 3.139.123,92 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Balances of loan from third parties denominated in foreign currencies were amounted to USD 3,098,074.25 and USD 3,139,123.92 as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED EXPENSES 2010
2009
Bunga pinjaman Gaji dan tunjangan Subkontraktor Jasa kompensasi obligasi pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan (Catatan 15) Jasa profesional Inspeksi Lain-lain
1.673.346.534 1.256.734.600 533.445.106
677.950.712 105.297.459 462.181.619
314.685.000 278.750.000 130.500.000 564.090.568
329.000.000 93.750.000 174.000.000 209.637.531
Jumlah
4.751.551.808
2.051.817.321
Loan interest Salaries and allowances Subcontractor Compensation fee of redeemable and exchangeable bonds payable to third parties (Note 15) Professional fee Inspection Others Total
Saldo bunga pinjaman yang masih harus dibayar merupakan beban bunga pinjaman kepada Lawnfield Pacific Limited dan HKDN Investment Limited masingmasing sebesar Rp 783.368.387 dan Rp 889.978.147 pada tanggal 31 Desember 2010, dan Rp 64.869.494 dan Rp 613.081.218 pada tanggal 31 Desember 2009.
The balance of accrued interest on loan represents loan interest expense to Lawnfield Pacific Limited and HKDN Investment Limited amounted to Rp 783,368,387 and Rp 889,978,147 as of 31 December 2010, respectively, and Rp 64,869,494 and Rp 613,081,218 as of 31 December 2009, respectively.
Saldo beban yang masih harus dibayar dalam mata uang asing masing-masing sebesar USD 221.113,52 dan USD 107.122,42 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The balance of accrued expenses denominated in foreign currency was amounted to USD 221,113.52 and USD 107,122.42 as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/31
Ekshibit E/31 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION a. Prepaid Taxes
a. Pajak Dibayar di Muka 2010
2009
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Pajak Penghasilan Pasal 21
3.425.177.605 34.801
2.142.514.317 18.053.042
Value Added Tax - Net Income Tax Article 21
Jumlah
3.425.212.406
2.160.567.359
Total
b. Utang Pajak
b. Taxes Payable 2010
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Penghasilan Badan Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai Bangun Sendiri Jumlah
14.724.606 139.630.819 31.533.639 2.296.933 937.087.625 1.726.953.402 112.486.545 2.964.713.569
c. Pajak penghasilan badan
2010 9.361.473.486
Beda waktu: Penyusutan 1.369.206.208 Cadangan kerugian penurunan nilai - piutang usaha 318.234.448 Cadangan kerugian penurunan nilai - piutang lain-lain ( Cadangan imbalan kerja 484.544.885 Cadangan kerugian penurunan nilai – properti investasi Cadangan kerugian penurunan nilai - persediaan ( 950.324.413) Keuntungan (kerugian) penjualan mesin 9.764.273 ( Jumlah beda waktu (Dipindahkan)
98.807.966
Income Tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Corporate Income Tax Land and Building Tax Value Added Tax – Self Construction
1.780.613.318
Total
121.151 75.359.034 118.716.927 135.555.255 1.295.332.519 31.400.769 25.319.697
c. Corporate income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan (Dipindahkan)
2009
1.231.425.401 (
A reconciliation between profit before income tax, as shown in the statements of income, and estimated taxable profit for the years ended 31 December 2010 and 2009, are as follows: 2009 9.993.834.933 1.909.144.172 204.053.600 7.000.000.000) 346.434.733 188.336.000 603.380.109 1.248.726.961) 4.997.378.347)
Profit before income tax (Brought forward) Temporary differences: Depreciation Allowance for impairment losses trade receivables Allowance for impairment losses other receivables Provision for employee benefits Allowance for impairment losses Investment property Allowance for impairment losses inventories Gain (loss) on sale of machineries Total temporary differences (Brought forward)
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/32
Ekshibit E/32 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. TAXATION (Continued)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Corporate income tax (Continued)
c. Pajak penghasilan badan (Lanjutan) 2010 Laba sebelum pajak penghasilan (Pindahan) Jumlah beda waktu (Pindahan) Beda tetap: Tunjangan karyawan Representasi dan perjamuan Sumbangan Biaya pajak dan denda Jasa giro Lain-lain
(
Jumlah beda tetap Taksiran laba kena pajak Taksiran beban pajak kini: 2010 20% x Rp 10.771.458.000 2009 23% x Rp 5.600.286.000 Jumlah Dikurangi: Kredit pajak penghasilan Pajak Penghasilan Pasal 25 Taksiran pajak penghasilan badan terhutang
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Profit before income tax (Carried forward)
9.361.473.486
9.993.834.933
1.231.425.401 (
4.997.378.347)
Total temporary differences (Carried forward)
84.500.000 23.898.590 249.326.069 96.159.191 318.981.843) ( 43.657.305
165.207.500 90.158.253 210.985.000 114.833.465 225.081.643) 247.727.510
Permanent differences: Employee allowances Representation and entertainment Donation Tax expense and penalty Interest on bank current accounts Others
178.559.312
603.830.085
10.771.458.199
5.600.286.671
2.154.291.600 2.154.291.600
(
2009
427.338.198) ( 1.726.953.402
Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak pajak terhutang. d. Aset Pajak Tangguhan Pengaruh aset dan kewajiban pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
1.288.065.780 1.288.065.780
Total temporary differences Estimated taxable profit Estimated current tax expense: 2010 20% x Rp 10,771,458,199 2009 23% x Rp 5,600,286,000 Total
1.256.665.011) 31.400.769
Less: Income tax credit Income Tax Article 25 Estimated corporate income tax payable
The tax liabilities is determined based on self assessment. The tax office can perform examination of income taxes within five years after the tax becomes due. d. Deferred Tax Assets The deferred tax assets and liabilities arising from the significant temporary differences between commercial and tax purposes as of 31 December 2010 and 2009, are as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/33
Ekshibit E/33
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. TAXATION (Continued)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Aset Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Aset pajak tangguhan
d. Deferred Tax Assets (Continued) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to statements of income
31 Desember 2009/ 31 December 2009
Penyusutan aset tetap 1.066.477.066 Cadangan imbalan kerja 395.970.171 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 290.496.324 Cadangan kerugian penurunan nilai properti investasi 104.124.554 Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan 288.724.252 Penyesuaian karena perubahan tarif pajak yang berlaku ( 186.434.501)
Jumlah
Aset pajak tangguhan
-
1.810.963.666
34.677.781)
(
25.240.955)
(
247.809.733)
1.959.357.866 (
31 Desember 2008/ 31 December 2008
1.740.055.340
148.394.200)
(
Penyusutan aset tetap 1.516.678.024 ( Cadangan imbalan kerja 335.307.935 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 290.970.141 ( Cadangan kerugian penurunan nilai properti investasi 61.824.600 Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Penyesuaian karena perubahan tarif pajak yang berlaku ( 464.725.360) Jumlah
186.434.501
18.404.725) 8.695.507)
(
Deferred tax assets
Depreciation of property 1.048.072.341 and equipments 387.274.664 Allowance for employee benefits Allowance for impairment 255.818.543 losses of receivables Allowance for impairment 78.883.599 losses of investment property Allowance for impairment 40.914.519 losses of inventories Adjustment due to changes in effective tax rates
( (
1.959.357.866 ( Penyesuaian terkait dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
31 Desember 2010/ 31 December 2010
5.329.004) ( 153.723.204) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to statements of income 450.200.958) 60.662.236 473.817) 42.299.954 288.724.252 278.290.859 219.302.526
5.329.004)
Adjustment concerning of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
1.805.634.662
Total
31 Desember 2009/ 31 December 2009
Deferred tax assets
Depreciation of property 1.066.477.066 and equipments 395.970.171 Allowance for employee benefits Allowance for impairment 290.496.324 losses of receivables Allowance for impairment 104.124.554 losses of inventories Allowance for impairment 288.724.252 losses of inventories Adjustment due to changes ( 186.434.501) in effective tax rates 1.959.357.866
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/34
Ekshibit E/34 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION (Continued) e. Administration
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang) tentang perubahan ke-empat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. UndangUndang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan signifikan yang diatur dalam UndangUndang, salah satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan telah membukukan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan terhadap aset pajak tangguhan - bersih dalam laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
In September 2008, Law No. 36 year 2008 (The Law) which is a forth amendment of Law No. 7 year 1983 regarding income tax has been approved. The Law is effective starting 1 January 2009. One of the significant changes stipulated in the Law is changing of corporate income tax rate to single rate, which is 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards, respectively. The Company has charged the impact of the change of corporate income tax rate to its net deferred tax assets in its financial statements as of and for the years ended 31 December 2009.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, untuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah dari tarif pajak penghasilan pada umumnya.
Under The Law, for the public company that is at least 40% of its total paid-up shares and traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and meets certain other requirements, obtain a rate of 5% lower than general income tax rates.
20. UANG MUKA PENJUALAN
20. ADVANCE FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang muka yang disetorkan pelanggan Perusahaan sebelum melakukan pembelian batu granit kepada Perusahaan.
This account represents deposit paid by customers prior to the purchase of granite rocks to the Company.
21. DANA JAMINAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT
21. ENVIRONMENTAL MANAGEMENT FUND AND SOCIAL RESPONSIBILITY FUND
Akun ini merupakan dana jaminan kelangsungan kegiatan penataan lingkungan dan dana kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Bintan (Catatan 12).
This account represents the funds to guarantee the continuation of environmental management and social responsibility in Bintan Regency (Note 12).
Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan dan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat masing-masing sebesar Rp 4.769.616.742 dan Rp 7.100.643.570 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Environmental Management Fund and Social Responsibilty Fund amounted to Rp 4,769,616,742 and Rp 7,100,643,570 as of 31 Desember 2010 and 2009, respectively.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah mencairkan dana jaminan pengelolaan lingkungan sebesar Rp 3.939.006.661 berdasarkan Surat dari Bupati Bintan tanggal 5 November 2010 dan dana kepedulian terhadap masyarakat sebesar Rp 1.365.422.500 berdasarkan Surat dari Bupati Bintan tanggal 9 Juli 2010.
In 2010, the Company withdrew the environmental management fund amounted to Rp 3,939,006,661 based on a Letter from Bintan Regent dated 5 November 2010 and the social responsibility fund amounted to Rp 1,365,422,500 based on a Letter from Bintan Regent dated 9 July 2010.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/35
Ekshibit E/35 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. ALLOWANCE FOR EMPLOYEE BENEFITS
22. CADANGAN IMBALAN KERJA Perusahaan menghitung cadangan imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing adalah 99 dan 60 karyawan di tahun 2010 dan 2009.
The Company determines its allowance for employee benefits in accordance with Manpower Law No. 13/ 2003. The number of employees entitle to the benefits is 99 dan 60 employees in 2010 and 2009, respectively.
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The amount recognized in the statements of income in respect of the employee benefits are as follows:
2010
2009
Beban jasa kini Beban bunga
363.895.700 120.649.185
301.394.058 132.686.948
Current sevice cost Interest cost
Jumlah
484.544.885
434.081.006
Total
Cadangan imbalan kerja yang diakui di neraca sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Saldo akhir
(
2009
1.464.127.850 1.117.693.117 484.544.885 434.081.006 12.299.417) ( 87.646.273) 1.936.373.318
Perhitungan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, sesuai laporannya masing-masing pada tanggal 28 Januari 2011 dan 25 Februari 2010. Asumsi kunci yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
The amount recognized in the balance sheets in respect of the employee benefits are as follows:
1.464.127.850
Beginning balance of the year Expenses during the year Payments during the year Ending balance of the year
The cost for providing employee benefits for the years ended 31 December 2010 and 2009 was calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary, based on their report dated 28 January 2011 and 25 February 2010, respectively. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2010
2009
8,5% 8% CSO – 1980 55
10,5% 8% CSO – 1980 55
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Pension age
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/36
Ekshibit E/36 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SHARE CAPITAL
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 9 tanggal 15 Maret 2006 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, struktur permodalan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) sebagai perusahaan hasil penggabungan usaha adalah sebagai berikut:
Based on Business Combination Deed No. 9 dated 15 March 2006 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the capital structure of PT Mitra Investindo Tbk (MITI) as a result of the merger was as follows:
•
•
•
Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 960.000.000.000 terbagi atas 3.703.354.400 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 925.838.600.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000. Modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sebesar Rp 334.161.400.000 terbagi atas 1.200.000.000 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 300.000.000.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000.
•
The Company’s authorized capital was amounted to Rp 960,000,000,000 comprised of 3,703,354,400 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 925,838,600,000 and 1,366,456,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000. The Company’s issued and paid-up capital were amounted to Rp 334,161,400,000 comprised of 1,200,000,000 of A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 300,000,000,000 and 1,366,456,000 of B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta No. 16 tanggal 31 Maret 2008 dari Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan mengenai perubahan nilai nominal saham kelas A yang masih dalam portepel dari Rp 250 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham.
Based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders as covered in Notarial deed No. 16 dated 31 March 2008 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notary in Jakarta, the Company’s Articles of Association has been amended concerning the change of its par value of A class shares in portfolio from Rp 250 per share to B class shares with par value of Rp 25 per share.
Atas perubahan tersebut, modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 960.000.000.000 dan terbagi atas 3.703.354.400 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 925.838.600.000 dan 1.366.456.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 34.161.400.000 berubah menjadi 1.200.000.000 saham kelas A dengan nilai nominal sebesar Rp 250 per saham atau setara dengan Rp 300.000.000.000 dan 26.400.000.000 saham kelas B dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per saham atau setara dengan Rp 660.000.000.000.
Accordingly, the Company’s authorized capital of Rp 960,000,000,000 of which previously comprised of 3,703,354,400 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 925,838,600,000 and 1,366,456,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 34,161,400,000 were changed to become 1,200,000,000 A class shares with par value of Rp 250 per share or equivalent to Rp 300,000,000,000 and 26,400,000,000 B class shares with par value of Rp 25 per share or equivalent to Rp 660,000,000,000.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/37
Ekshibit E/37
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. SHARE CAPITAL (Continued)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan administrasi yang dilakukan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2010
Nama pemegang saham Saham kelas A: PT Surya Raya Guna Perkasa Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
The composition of the Company’s shareholders based on the administration registered by PT Sinartama Gunita, the Share Administration Bureau, as of 31 December 2010 and 2009, are as follow:
Ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid Persentase Kepemilikan/ Saham/ Percentage Jumlah/ Shares of ownership Amount 200.000.000
7,79
50.000.000.000
1.000.000.000 1.200.000.000
38,96 46,75
250.000.000.000 300.000.000.000
2010
Name of shareholders Class A shares: PT Surya Raya Guna Perkasa Public (balances below 5% each) Total
Saham kelas B: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
632.277.184 60.000.000
24,64 2,34
15.806.929.600 1.500.000.000
674.178.816 1.366.456.000
26,27 53,25
16.854.470.400 34.161.400.000
Class B shares: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Public (balances below 5% each) Total
Jumlah
2.566.456.000
100,00
334.161.400.000
Total
2009
Nama pemegang saham Saham kelas A: PT Surya Raya Guna Perkasa PT Panin Insurance Tbk Money Around International Limited Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid Persentase Kepemilikan/ Saham/ Percentage Jumlah/ Shares of ownership Amount 200.000.000 135.022.000
7,79 5,26
50.000.000.000 33.755.500.000
105.000.000
4,09
26.250.000.000
759.978.000 1.200.000.000
29,61 46,75
189.994.500.000 300.000.000.000
2009
Name of shareholders Class A shares: PT Surya Raya Guna Perkasa PT Panin Insurance Tbk Money Around International Limited Public (Balances below 5% each) Total
Saham kelas B: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Masyarakat (Masing-masing di bawah 5%) Jumlah
632.277.184 60.000.000
24,64 2,34
15.806.929.600 1.500.000.000
674.178.816 1.366.456.000
26,27 53,25
16.854.470.400 34.161.400.000
Class B shares: Olive Crest Corporation Tuan Andreas Tjahjadi Public (Balances below 5% each) Total
Jumlah
2.566.456.000
100,00
334.161.400.000
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/38
Ekshibit E/38 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. SHARE CAPITAL (Continued)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Saham kelas A dan saham kelas B merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 250 per saham dan Rp 25 per saham. Pemegang saham Kelas A dan saham Kelas B memiliki hak suara yang sama.
2010
Jumlah
Class A Shares and Class B Shares represent common shares with par value of Rp 250 per share and Rp 25 per share, respectively. The shareholders of A Class and B Class shares have equal voting rights.
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham Biaya emisi saham
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
5.880.000.000 5.880.000.000 ( 2.375.935.350) ( 2.375.935.350) 3.504.064.650
25. PENJUALAN
Additional paid-in capital Share issuance cost
3.504.064.650
Total
25. SALES 2010
2009
Pihak ketiga Lokal Ekspor
66.896.994.308 18.243.512.794
60.542.680.191 7.785.788.914
Third parties Local Export
Jumlah
85.140.507.102
68.328.469.105
Total
26. BEBAN POKOK PENJUALAN
Persediaan awal batu granit
26. COST OF GOODS SOLD 2010
2009
13.482.731.874
12.227.048.912
15.299.860.974 8.632.455.376 6.295.941.719 5.495.106.727 5.379.448.612 2.489.025.882 1.300.228.875
17.941.608.401 7.218.683.877 6.592.965.875 6.700.260.958 6.507.422.124 2.113.099.412 1.485.197.912
777.689.479 636.911.420 916.947.967
135.391.432 753.564.502 89.878.957
Beban produksi:
Pemeliharaan mesin
Pemakaian bahan bakar Upah Bongkar muat Penyusutan (Catatan 11) Pemakaian bahan peledak Pemakaian oli Amortisasi beban eksplorasi yang ditangguhkan (Catatan 8) Mess dan catering Lain-lain Jumlah Persediaan akhir batu granit Jumlah Beban Pokok Penjualan
47.223.617.031 49.538.073.450 ( 8.215.556.435) ( 13.482.731.874) 52.490.792.470
48.282.390.488
Beginning granite rocks inventories Production costs: Machineries maintenance Fuel consumptions Wages Loading and discharging Depreciation (Note 11) Explosive consumption Oil consumption Amortization of deferred exploration expenditures charged (Note 8) Residence and catering Others Total Ending granite rocks inventories Total Cost of Goods Sold
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/39
Ekshibit E/39
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA
27. OPERATING EXPENSES 2010
Beban Pemasaran Biaya angkut keluar Retribusi Komisi penjualan Inspeksi dan pelatihan Pajak dan perijinan Ijin pengelolaan Lain-lain Jumlah beban pemasaran
2009
6.180.714.601 5.441.411.165 1.554.221.464 427.090.911 94.500.000 546.494.910
4.303.848.865 2.217.707.970 1.309.159.497 283.409.091 31.000.000 924.029.276 1.560.025.370
14.244.433.051
10.629.180.069
7.641.299.990 1.019.476.749 692.566.299 508.962.164
4.203.122.576 1.094.453.209 585.847.850 376.227.730
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Transportasi Jasa profesional Sewa Cadangan Imbalan kerja (Catatan 22) Perjalanan dinas Sumbangan Penyusutan (Catatan 11) Listrik, air, gas dan telepon Pajak Rapat umum pemegang saham dan paparan publik Representasi dan perjamuan Lain-lain
484.544.885 256.152.242 249.326.069 230.178.231 184.506.443 96.159.191
434.081.006 626.847.290 210.985.000 211.326.303 212.189.213 74.729.807
33.227.000 23.898.590 1.099.868.495
34.902.038 90.158.253 798.062.524
Jumlah beban umum dan administrasi
12.520.166.348
8.952.932.799
26.764.599.399
19.582.112.868
Jumlah Beban Usaha
Marketing Expenses Freight out Retribution Sales commission Inspection and trainings Taxes and licences Management permit Others Total marketing expenses General and Administrative Expenses Salaries and allowances Transportation Professional fees Rental Allowance for employee benefits (Note 22) Travelling expenses Donation Depreciation (Note 11) Electricity, water, gas and telephone Taxes Shareholders meeting and public expose Representation and entertainment Others Total general and administrative expenses Total Operating Expenses
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The details of balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2010 and 2009, are as follows: 2010 Setara Rupiah/
USD
SGD
Rupiah Equivalents
Aset: Kas dan bank Piutang usaha
1.020.981,51 -
1.871.237,91 1.941.796,92
22.242.008.146 13.554.907.601
Assets: Cash on hand and in banks Trade receivables
Jumlah Aset (Dipindahkan)
1.020.981,51
3.813.034,83
35.796.915.747
Total Assets (Brought forward)
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/40
Ekshibit E/40 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2010 Setara Rupiah/
USD Jumlah Aset (Pindahan)
Rupiah Equivalents
SGD
1.020.981,51
3.813.034,83
35.796.915.747
Total Assets (Carried forward)
Kewajiban: Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang lain-lain Pinjaman pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar
106.889,62
144.836,15
1.972.087.836
1.000.000,00 24.299,43 3.098.074,25 221.113,52
1.455.400,17 -
8.991.000.000 10.378.042.601 27.854.785.615 1.988.031.534
Liabilities: Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Other payables Loan to third parties Accrued expenses
Jumlah Kewajiban
4.450.376,82
1.600.236,32
51.183.947.586
Total Liabilities
Saldo (Kewajiban) Aset Bersih
( 3.429.395,31)
2.212.798,51 ( 15.387.031.839 )
Net (Liabilities) Assets Balance
2009 Setara Rupiah/ USD
Rupiah Equivalents
SGD
Aset: Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain
452.095,76 -
303.836,63 753.558,99 72.000,00
6.284.952.848 5.047.722.430 482.292.720
Assets: Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables
Jumlah Aset
452.095,76
1.129.395,62
11.814.967.998
Total Assets
Kewajiban: Utang usaha Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan Utang lain-lain Pinjaman pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar
73.729,18
144.312,98
1.659.736.232
1.000.000,00 24.299,43 3.139.123,92 107.122,42
1.530.400,17 -
9.400.000.000 10.479.815.485 29.507.764.883 1.006.950.748
Liabilities: Trade payables Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties Other payables Loan to third parties Accrued expenses
Jumlah Kewajiban
4.344.274,95
1.674.713,15
52.054.267.348
Total Liabilities
Saldo Kewajiban Bersih
( 3.892.179,19) (
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal penyelesaian laporan keuangan ini (sebesar Rp 8.789,00 per 1 USD dan Rp 6.940,71 per 1 SGD) maka kewajiban bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp 604.469.205.
545.317,53) ( 40.239.299.350 )
Net Liabilities Balance
If assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2010 had been translated using the prevailing exchange rate on the date of completion of these financial statements (Rp 8,789.00 per 1 USD and Rp 6,940.71 per 1 SGD) the net liabilities denominated in foreign currency would decrease by Rp 604.469.205.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT
Exhibit E/41 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PIPELINES AND DEPOT SATELLITE PROJECT
Berdasarkan Akta Pengalihan tanggal 18 Desember 2000, Perusahaan melakukan pengambilalihan atas piutang Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti dan Infrastructure Technology International (L) Inc. dan pengalihan-pengalihan hakhak pelaksanaan dan pengembangan Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., atas 4 (empat) proyek pipanisasi dan pembangunan depot BBM PT Pertamina (Persero) (Pertamina), yaitu Proyek Depot Satelit "A" Jakarta, Proyek Depot Satelit Surabaya, Proyek Depot Satelit Bali dan Proyek Depot Satelit Kuala Tanjung dari L&M Group Investments Limited (LMGI). Biaya yang telah dikeluarkan untuk keempat proyek depot BBM tersebut masing-masing sebesar USD 32,70 juta, USD 14,05 juta, USD 5,98 juta dan USD 3,22 juta atau seluruhnya berjumlah sekitar USD 56 juta. Biaya ini merupakan total nilai piutang hak tagih untuk proyek pipanisasi dan pembangunan depot BBM Pertamina yang dialihkan oleh LMGI kepada Perusahaan. Sehingga Perusahaan menjadi pemegang hak tagih yang sah atas piutang tersebut dan tidak ada aset tetap yang diserahkan oleh LMGI atau pihak lainnya kepada Perusahaan dalam transaksi pengalihan ini.
Based on Deed of Assignment dated 18 December 2000, the Company has procured the assignment of receivables from Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti and Infrastucture Technology International (L) Inc. and the assignment of the rights for execution and development of Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., over 4 (four) pipelines projects and gasoline depot of PT Pertamina (Persero) (Pertamina) known as the Jakarta Depot Satellite “A”, the Surabaya Depot Satellite Project, the Bali Depot Project and the Kuala Tanjung Depot Project from L&M Group Investments Limited (LMGI). The disbursed project cost value for those projects amounted to USD 32,70 million, USD 14,05 million, USD 5,98 million and USD 3,22 million, respectively, or in total amounted to around USD 56 million. This cost represents the total value of rights receivables for the pipeline and gasoline depot project of Pertamina which was assigned by LMGI to the Company. Thus, the Company became the holder of valid rights of these receivables and there is no property and equipments has been transferred by LMGI or other parties to the Company in this assignment.
Harga perolehan piutang tersebut di atas setara dengan Rp 180.000.000.000 (atau diskon 66% dari nilai piutang) yang dibayarkan oleh Perusahaan dengan cara pengeluaran saham baru dari portepel tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 720.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham, yang menjadikan LMGI sebagai pemegang 75% saham Perusahaan.
The acquisition price of such receivables was amounted to Rp 180,000,000,000 (or 66 % discount from the assignment value), which was paid by the Company through issuance of additional shares without preemptive rights for 720,000,000 shares with par value of Rp 250 per share, that made LMGI as the Company’s shareholder with 75 % ownership interest.
Selama tahun 2001 sampai 2004, Perusahaan telah melakukan hapus tagih atas piutang lain-lain tersebut di atas sebesar Rp 158.000.000.000.
During year 2001 to 2004, the Company has written-off the right to collect other receivables as mentioned above amounted to Rp 158,000,000,000.
Pada saat transaksi di atas dilakukan, LMGI merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Saham Singapura dengan Chief Executive Officer Edward Seky Soeryadjaya. LMGI memperoleh hak-hak atas proyekproyek tersebut dengan membelinya dari Judicial Manager yang ditunjuk oleh para kreditur Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., melalui proses lelang terbuka yang disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura.
At the time of the above transaction was inccured, LMGI was a company listed in Singapore Stock Exchange with Edward Seky Soeryadjaya as the Chief Executive Officer. LMGI has obtained the rights of those projects from Judicial Manager assigned by the creditors of Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., through the open auction authorized by the Singapore High Court.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/42
Ekshibit E/42 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
Salah satu dari 4 (empat) perusahaan yang memperoleh pekerjaan pembangunan dan pengoperasian jaringan pipa dan depot BBM adalah PT Pandanwangi Sekartadji (PWS) berdasarkan Surat Perjanjian Pembangunan, Pengoperasian, Penyewaan, dan Pemeliharaan Depot Satelit "A" Jakarta No. 0417/C0000/96-S5 tanggal 29 Maret 1996. Proyek-proyek tersebut dibangun dengan sistem "Built and Rent" di mana PWS akan membangun dan mengoperasikan proyek-proyek tersebut lalu Pertamina akan membayar sewa setiap 6 (enam) bulan sekali selama 10 (sepuluh) tahun. Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti dan Infrastructure Technology International (L) Inc. merupakan subkontraktor dari PWS.
One of the 4 (four) companies obtaining the rights to build and operate the pipelines installation and gasoline depot was PT Pandanwangi Sekartadji (PWS) based on The Development, Operation, Rent and Maintenance of Jakarta Depot Satellite “A” Agreement No. 0417/C0000/96-S5 dated 29 March 1996. The projects were built using Build and Rent system whereby PWS would build and operate the project while Pertamina would pay the rental fee semiannually for 10 (ten) years. Van Der Horst Technologies Pte., Ltd., PT VDH Teguh Sakti and Infrastructure Technology International (L) Inc. are subcontractors of PWS.
Untuk melakukan verifikasi tingkat pekerjaan dan besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk empat proyek pipanisasi dan depot BBM Pertamina, manajemen Perusahaan pada tanggal 9 Juli 2001 telah memperoleh sertifikasi dari PT Sucofindo, yang menyimpulkan bahwa sampai dengan tanggal 31 Mei 1998 jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk keempat proyek tersebut adalah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dengan tahapan penyelesaian untuk proyek Depot Satelit "A" Jakarta mencapai 29,017% sedangkan untuk proyek-proyek lainnya baru mencapai tahap “pre-operating”.
To verify the level of work and the amount of total cost incurred for the four projects of pipelines and gasoline depot of Pertamina, the Company’s management has obtained a certification from PT Sucofindo dated 9 July 2001, which concluded that as of 31 May 1998 total cost incurred for the four projects are as mentioned above, with depot Satellite “A” Jakarta’s progress reached 29.017 % whereas the other projects are still in the progress for the “preoperating” stage.
Pada tahun 1998, akibat timbulnya krisis ekonomi dan moneter, atas himbauan Pertamina, dilakukan renegosiasi dan pembangunan dihentikan untuk sementara.
In 1998, due to the adverse economic condition, Pertamina suggested a renegotiation and temporarily stopped the project.
Pada tahun 2001, PWS meminta konsultan independen, Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting, untuk melakukan penelaahan kembali atas nilai sewa proyek dan total nilai proyek Depot Satelit “A” Jakarta.
In 2001, PWS assigned an independent third party, Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting, to review the rental value and the total project value of Jakarta Depot Satellite “A”.
Dalam laporannya tanggal 6 Desember 2001 yang berjudul "Depot Satelit A Jakarta Project Review", Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting memberikan suatu jalan tengah bagi kedua belah pihak, PWS dan Pertamina, tentang nilai sewa proyek dan total nilai proyek tersebut. Pendekatan yang disepakati adalah "Recovery of Cost Model".
In its report dated 6 December 2001 under the title "Depot Satellite A Jakarta Project Review", Arthur Andersen/Prasetio Strategic Consulting provided new resolution for both parties, PWS and Pertamina, regarding the rental value and total project value. The "Recovery of Cost Model" approach was agreed by both parties.
Hasil dari penelaahan tersebut adalah nilai proyek Jakarta Depot Satelit “A” turun dari USD 99.998.540 menjadi USD 69.446.801 dan nilai sewa per semester turun dari USD 11.905.000 menjadi USD 6.414.880.
As a result of such review, the total Jakarta Depot Satellite “A” USD 99,998,540 to USD 69,446,801 rental value declined from USD USD 6,414,880 each.
project value of declined from and six-months 11,905,000 to
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/43
Ekshibit E/43 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PROYEK PIPANISASI DAN DEPOT SATELIT (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PIPELINES AND (Continued)
DEPOT
SATELLITE
PROJECT
Berdasarkan Surat No. 059/E2Q000/2001-S5 tanggal 27 Agustus 2001, Pertamina menegaskan bahwa kelanjutan proyek Depot Satelit “A” Jakarta hanya tinggal menunggu kesepakatan harga antara para pihak.
Based on Letter No. 059/E2Q000/2001-S5 dated 27 August 2001, Pertamina confirmed that the continuation of Jakarta Depot Satellite “A” Project was subject to the agreement of price between both parties.
Berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama No. 017/E00000/2003-SO tanggal 15 Januari 2003, PWS (operator proyek Depot Satelit "A" Jakarta) dan Pertamina menyepakati Pengakhiran Perjanjian Pembangunan, Pengoperasian, Penyewaan, dan Pemeliharaan Depot Satelit "A" Jakarta.
Based on Memorandum of Understanding No. 017/E00000/2003-SO dated 15 January 2003, PWS (the operator of Jakarta Depot Satellite “A” project) and Pertamina has agreed to the Termination of Development, Operation, Rent and Maintenance of Jakarta Depot Satellite “A” Agreement.
Atas pengakhiran kerjasama tersebut Pertamina akan memberikan ganti rugi atas semua biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek tersebut dan kompensasi atas pemutusan perjanjian lebih awal. Pertamina akan membayar terlebih dahulu kepada PWS sebagian dari nilai proyek tersebut yaitu sebesar USD 7.500.000.
As a result of this termination, Pertamina was required to pay the compensation fee for all costs incurred in these projects and for the early termination. Pertamina would paid in advance a part of the project value amounted to USD 7,500,000.
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan tanggal 25 April 2005, Perusahaan mengalihkan piutang dan hak tagih atas proyek pipanisasi dan depot BBM tersebut kepada Areca Finance Limited (AFL), sebuah perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Islands dengan nilai sebesar USD 3.000.000.
Based on the Deed of Assignment dated 25 April 2005, the Company transferred the receivables and the right for the pipeline and gasoline depot project to Areca Finance Limited (AFL), a company having its domicile in British Virgin Islands at price of USD 3,000,000.
Perusahaan telah menerima pembayaran dari AFL sebesar USD 2.168.411,80 selama tahun 2006 dan 2009.
The Company has received payment from AFL totalled to USD 2,168,411.80 during year 2006 and 2009.
Assignment Agreement tanggal Berdasarkan 28 Desember 2009, piutang dari AFL sebesar USD 831.588,20 digunakan sebagai penyelesaian sebagian pinjaman kepada HKDN Investment Limited (Catatan 17).
Based on the Assignment Agreement dated 28 December 2009, receivables from AFL amounted to USD 831,588.20 was used as a partial settlement of loan to HKDN Investment Limited (Note 17).
30. LITIGASI Pada tanggal 31 Agustus 1995, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Sejahtera Bank Umum (SBU Bank Likuidasi) dalam bentuk back-to-back dengan tagihan piutang sewa pembiayaan PT Intinusa Abadi Manufacturing (IAM). Perusahaan memperoleh surat pernyataan dari Dewan Direksi SBU tanggal 30 Agustus 1995 atas fasilitas tersebut di mana SBU tidak akan melakukan penagihan kepada Perusahaan atas kewajiban yang timbul dari fasilitas kredit yang diberikan oleh SBU kepada Perusahaan apabila IAM ingkar janji untuk melunasi seluruh kewajibannya kepada Perusahaan yang telah jatuh tempo. Selain itu Perusahaan juga diberi hak untuk melakukan off-set antara kewajiban Perusahaan kepada SBU dengan kewajiban IAM kepada Perusahaan.
30. LITIGATION On 31 August 1995, the Company obtained a loan facility from PT Sejahtera Bank Umum (SBU – Liquidated Bank) in the form of back-to-back loan facility with PT Intinusa Abadi Manufacturing’s (IAM) lease recievables. The Company obtained a letter of statement from the Board of Directors of SBU dated 30 August 1995, that they would not collect the Company’s obligation under the SBU facility given to the Company should IAM failed to settle all of its liabilities due to the Company. In addition, the Company was given the right to offset its liability to SBU with IAM’s liability to the Company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/44
Ekshibit E/44 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. LITIGASI (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. LITIGATION (Continued)
Melalui surat teguran dari pengacara tim likuidasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. 2269/ALNA/IX/99 tanggal 23 September 1999 untuk Bank SBU, Perusahaan diwajibkan melunasi kewajibannya. Menindaklanjuti hal tersebut, Perusahaan telah memberikan beberapa kali somasi kepada Dewan Direksi SBU untuk memenuhi komitmennya kepada Perusahaan.
Through a warning letter from the lawyer of the liquidation team of Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) No. 2269/ALNA/IX/99 dated 23 September 1999, the Company was obliged to repay its loan. Pursuant to this matter, the Company had submitted notification to the Board of Directors of SBU to fulfill their commitment to the Company.
Pada tanggal 23 Agustus 2000, melalui pengacara Simon and Simon Law Firm, Perusahaan mengajukan permohonan gugatan wanprestasi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap IAM, Tuan Lesmana Basuki dan Tuan Tony Suherman (Dewan Direksi bank penjamin/SBU). Dalam gugatan tersebut, Perusahaan meminta pengadilan mengesahkan surat pernyataan jaminan bank di atas, meminta SBU menghapusbukukan kewajiban Perusahaan, meminta SBU menagih langsung kepada IAM dan meminta ganti rugi, atas kerugian baik materiil maupun imateriil yang diderita Perusahaan sebesar Rp 16.833.333.333.
On 23 August 2000, through Simon and Simon Law Firm, the Company filed for default charges on IAM, Mr. Lesmana Basuki and Mr. Tony Suherman (Board of Directors of Guarantor Bank / SBU) to the Central Jakarta District Court. In its charges, the Company requested that the Court legalize the Bank Guarantee Letter mentioned above, requested SBU to directly write-off the Company’s liabilities, requested SBU to directly collect the liabilities from IAM, and pay the Company’s material and non material losses amounted to Rp 16,833,333,333.
Berdasarkan Putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351/PDT.G/2000/ PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001, Pengadilan mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan dan mewajibkan Perusahaan bersama-sama dengan IAM, Tuan Lesmana Basuki, Tuan Tony Suherman dan SBU untuk secara tanggung renteng membayar kewajiban sebesar Rp 10.000.000.000 kepada negara melalui tim likuidasi SBU termasuk bunga yang dihitung oleh tim likuidasi SBU.
Based on Decree No. 351/PDT.G/2000/ PN.JKT.PST dated 29 March 2001 from the Central Jakarta District Court, the court granted part of the Company’s claim and decreed that the Company together with IAM, Mr. Lesmana Basuki, Mr Tony Suherman and SBU, jointly and severally, to settle the obligation amounted to Rp 10,000,000,000 to the State through SBU’s Liquidation Team, including the interest calculated by SBU’s liquidation team.
Atas Putusan Pengadilan Negeri di atas, pada tanggal 7 Juni 2001, SBU dan Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang pada dasarnya menolak seluruh keputusan pengadilan di atas.
SBU and the Company filed an objection to the Decree of Central Jakarta District Court and submitted an appeal to the DKI Jakarta High Court on 7 June 2001. In its appeal, SBU refused all of the Court’s decisions as mentioned above.
Berdasarkan Putusan dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 379/PDT/2002/PT.DKI. tanggal 14 Februari 2003, Pengadilan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351/PDT.G/ 2000/PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001.
Based on Decree No. 379/PDT/2002/PT.DKI. of DKI Jakarta High Court dated 14 February 2003, the Court cancelled Decision Letter No. 351/PDT.G/ 2000/PN.JKT.PST State dated 29 March 2001, from the Central Jakarta District Court.
Berdasarkan Relaas Penyerahan Memori Kasasi No. 25/SRT.PDT.KAS/2004/PN.JKT.PST.Jo. No. 351/PDT.G/2000/PN.JKT.PST tanggal 30 September 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberitahukan bahwa SBU telah mengajukan Memori Kasasi terhadap Perusahaan.
Based on Relaas Delivery Memorandum appeal to the Supreme Court No. 25/SRT.PDT. KAS/2004/PN.JKT.PST.Jo. No. 351/PDT.G/2000/PN. JKT.PST dated 30 September 2004, the Central Jakarta District Court advised that SBU had submitted an appeal memorandum against the Company to the Supreme Court.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/45
Ekshibit E/45 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. LITIGATION (Continued)
30. LITIGASI (Lanjutan) Perusahaan telah menyatakan akan mengajukan Kontra Memori Kasasi pada Mahkamah Agung atas Memori Kasasi tersebut.
The Company has stated that it will submit Contra Appeal Memorandum to the Supreme Court at against the Appeal Memorandum.
Perkara tersebut ditangani oleh Tim Likuidasi SBU. Sejauh yang diketahui Perusahaan, tim likuidasi tersebut sudah dibubarkan.
The case is handled by the SBU’s Liquidation Team. At the best knowledge of the Company, the liquidation team has been disbanded.
Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan ini, belum terdapat tindak lanjut atas perkara tersebut di atas.
Up to the date of completion the Financial Statements, no progress has been reported on such case.
31. INFORMASI SEGMEN
31. SEGMENT INFORMATION
Informasi Segmen Geografis
Geographical Segment Information
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan hanya menyajikan segmen geografis sebagai dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan, karena Perusahaan hanya bergerak dalam satu bidang usaha yaitu pertambangan granit.
For management reporting purpose, the Company presents only the geographic segment as a basis for the Company’s segment information reporting since the Company operates in granite mining only.
Penjualan berdasarkan Pasar Geografis/ Sales Based on Geographical Market 2010 2010 Segmen Geografis Sumatera dan Kepulauan Riau Singapura
66.896.994.308 18.243.512.794
60.542.680.191 7.785.788.914
Geographical Segment Sumatera and Riau Archipelago Singapore
Jumlah
85.140.507.102
68.328.469.105
Total
32. KONDISI KEUANGAN
32. FINANCIAL CONDITION
Kondisi keuangan Perusahaan menunjukkan akumulasi kerugian yang pernah dialami Perusahaan, terutama disebabkan oleh dampak krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang disebabkan depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang mengakibatkan sulitnya likuiditas dan meningkatnya nilai tukar mata uang asing.
The Company’s financial condition shows the accumulated losses the Company suffered, mainly caused by the effects of economic crisis since 1997 due to the depreciation of Indonesian Rupiah against other currencies resulting in tightening of liquidity and significant appreciation in foreign exchange rate.
Pada tanggal 31 Desember 2010, akumulasi kerugian Perusahaan telah mencapai Rp 302.493.624.015 atau 90,52% dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta tambahan modal disetor.
As of 31 December 2009, the Company’s accumulated losses was amounted to Rp 302,493,624,015 representing 90.52% of the issued and paid up capital and additional paid-in capital.
Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan hidup, tanpa memperhatikan nilai Perusahaan jika dilikuidasi.
The Company’s Financial Statements are prepared based on Going Concern Assumption without considering the Company’s value if liquidated.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/46
Ekshibit E/46 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KONDISI KEUANGAN (Lanjutan)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. FINANCIAL CONDITION (Continued)
Untuk meningkatkan kinerja usaha Perusahaan ke depan, manajemen telah menyusun rencana operasional dan rencana strategis jangka panjang akan difokuskan pada:
To improve its performance, the Company’s management has prepared a long-term operational and strategic plans focusing on the followings:
I. Rencana Operasional
I. Operational Planning
1. Peningkatan Kinerja Produksi dan Penjualan. Perusahaan akan melakukan perbaikan dan peningkatan mutu atas mesin dan alat berat yang dipergunakan untuk produksi guna meningkatkan kinerja produksi dan penjualan yang signifikan melalui ekspansi pasar lokal maupun luar negeri.
1. Improving Production and Sales Performance. The Company will repair and improve the quality of machineries and heavy equipments used for production to increase production performance and sales target through a significant expansion of domestic and foreign markets.
2. Peningkatan produktivitas dan efisiensi pada seluruh aspek operasional antara lain dengan melalui penerapan kendali mutu, penyempurnaan sistem dan prosedur operasi pada seluruh aspek operasional dan otomatisasi sistem keuangan dan operasional.
2. Increasing productivity and efficiency on every operational aspects, which among others, through the implementation of quality control, improvement of operating systems and procedures on every aspects of automated operational and financial systems.
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan khusus dan regular baik di Kantor Pusat dan Unit Bisnis.
3. Improving the quality of Human Resources through special and regular training at Head Office and Business Units.
II. Rencana Strategis Jangka Panjang
II. Long Term Strategic Planning
Rencana Strategis ini merupakan tindak lanjut realisasi atas rencana strategis Perusahaan yang telah ditetapkan sejak efektif merger Perusahaan pada tahun 2006, yaitu implementasi atas perubahan visi Perusahaan ke depan sebagai perusahaan tambang dan sumber daya alam.
This Strategic plan is the follow-up on the Company’s strategic plan effectively applied since the merger in 2006. The strategic plan is to implement the change in the Company’s vision that is as an entity involved in mining and natural resources.
Program-program yang tengah dan akan dijalankan Perusahaan selama tahun 2010 sampai dengan periode 2011 adalah sebagai berikut:
The programs that are being or will be conducted by the Company in 2010 to 2011 are as follows:
1. Peningkatan pertumbuhan Perusahaan melalui akuisisi atau penyertaan atau investasi startegis atau kerjasama strategis pada perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang sumber daya mineral dan sumber daya alam.
1. Improve the Company’s growth through acquisition of, investment in or strategic investment in or cooperation with companies involved in mineral and natural resources.
2. Mewujudkan komitmen Perusahaan dalam penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui program pengembangan masyarakat dan lingkungan.
2. Realize the Company’s commitment in the implementation of Good Corporate Governance principle through community and environment development programs.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/47
Ekshibit E/47 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja Perusahaan, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Perusahaan adalah untuk menjaga dan melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Perusahaan.
Considering that a good risk management practice implementation could better support the performance of the Company, hence the risk management would always be an important element to support the Company in running its business. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Company is to maintain and protect the Company through managing the risk of losses, which might arise from its various activities as well as maintaining risk level in order to match with the direction already established by the management of the Company.
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional.
The Company has exposure to the following risks from financial instruments, such as: credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.
a. Risiko Kredit
a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat kepada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain sebagian besar hanya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan mitra usaha yang memiliki reputasi baik dan melalui perikatan atau kontrak yang dapat memitigasi risiko kredit.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, should any of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other receivables. The Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other receivables are entered with mostly done by cooperating with business partners who have a good reputation and trough engagement or contract to mitigate the credit risk.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the financial statements, net of any allowance for impairment losses¸represents the Company’s exposure to credit risk.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risk management that has been applied by the Company are as follows:
1) Pelanggan baru yang bersifat perorangan hanya diperbolehkan untuk melakukan pembelian secara tunai, sedangkan untuk pelanggan yang berbentuk Badan Hukum diberikan batas pembayaran sampai dengan 30 (tiga puluh) hari. 2) Memberi pasokan batu yang jumlahnya berdasarkan, dan dibatasi oleh, tingkat kelancaran pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan-tagihan sebelumnya. 3) Penjualan tertentu dilakukan dengan kontrak dan uang muka.
1) New customers who are individually are only allowed to make purchase in cash, while for customers in the form of legal entity given limit of payment up to 30 (thirty) days.
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai atas piutang.
2) Given a rock supply that the amount based on, and limited by, continuity level of customers in paying previous invoices. 3) Certain sales made based on the contract and advances. In adittion, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk for impairment loss of receivables.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/48
Ekshibit E/48
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit Risk (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan)
The table below illustrates the maximum exposure to credit risk and concentration risk by the Company:
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan: Konsentrasi risiko kredit/ Credit risk concentration Domestik/ Ekspor/ Domestic Export Piutang usaha Piutang lain-lain
Eksposur Maksimum/ Maximum exposure
8.498.211.504 6.072.032.398 14.570.243.902 672.177.081 672.177.081
Trade receivables Other receivables
9.170.388.585 6.072.032.398 15.242.420.983 b. Market Risk
b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar, seperti suku bunga, mata uang dan harga. Risiko pasar yang melekat kepada perusahaan adalah risiko mata uang asing, di mana Perusahaan melakukan transaksi dalam mata uang asing dan memiliki aset dan kewajiban keuangan yang didenominasi dalam mata uang asing. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan masih belum menerapkan manajemen risiko atas risiko pasar.
Market risks is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices, such as interest rate, currency and price. Market risk attributable to the Company is currency risk, since the Company entered into transactions in foreign currencies and has financial assets and liabilities denominated in foreign currencies. As of the date of completion of these financial statements, the Company still has not applied the risk management of market risk.
Tabel dibawah ini menggambarkan detail jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan mata uang asing:
The table below shows details of maturity of financial assets and liabilities based on foreign currency:
Mata uang asing/ Foreign currencies
Setara Rupian/ Rupiah equivalent
2011
Jatuh tempo/ Due date 2012 dan seterusnya/ 2012 and Nilai wajar/ so on Fair value
Aset Kas dan setara kas USD SGD Piutang usaha SGD
1.020.981,51 1.871.237,91
9.179.644.791 13.062.363.355
9.179.644.791 13.062.363.355
-
9.179.644.791 13.062.363.355
1.941.796,92
13.554.907.601
13.554.907.601
-
13.554.907.601
Assets Cash and cash equivalents USD SGD Trade receivables SGD
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/49
Ekshibit E/49
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko Pasar (Lanjutan)
b. Market Risk (Continued)
Mata uang asing/ Foreign currencies Kewajiban Utang usaha USD SGD Utang obligasi kepada pihak ketiga yang dapat ditebus dan dipertukarkan USD Utang lain-lain USD SGD Pinjaman pihak ketiga USD Beban yang masih Harus dibayar USD
106.889,62 144.836,15
Setara Rupian/ Rupiah equivalent
961.044.574 1.011.043.262
2011
Jatuh tempo/ Due date 2012 dan seterusnya/ 2012 and Nilai wajar/ so on Fair value
961.044.574 1.011.043.262
-
961.044.574 1.011.043.262
27.854.785.615
Redeemable and exchangeable bonds payable to third parties USD Other payables USD SGD Loan to third parties USD
1.988.031.534
Accrued expenses USD
1.000.000,00
8.991.000.000
8.991.000.000
-
8.991.000.000
24.299,43 1.455.400,17
218.476.175 10.159.566.426
218.476.175 10.159.566.426
-
218.476.175 10.159.566.426
3.098.074,25
27.854.785.615
6.746.058.308
221.113,52
1.988.031.534
1.988.031.534
c. Risiko Likuiditas
21.108.727.307 -
Liabilities Trade payables USD SGD
c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian akibat adanya kesenjangan antara penerimaan dan pengeluaran. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk of suffering loss from the gap between receipt and expenditures that may decrease the Company’s ability to meet its obligations as they fall due.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risk management that has been applied by the Company are as follows:
1) Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu. 2) Mengusahakan pembelian secara kredit dan mengurangi pembelian secara tunai.
1) Periodically perform billing to customers for making payments on time.
d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan.
2) Attempt the purchase in credit and reducing the purchase in cash. d. Operational Risk Operational risk is the loss risk due to failure of information technology system, errors due to human factors, even a weakness from operational procedures in certain process. These risks may cause loss to the Company that will affect performance and healthness of the Company.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/50
Ekshibit E/50
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. Risiko Operasional (Lanjutan)
d. Operational Risk (Continued)
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risk management that has been applied by the Company are as follows:
1) Menyiapkan back-up dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas system aplikasi utama Perusahaan, baik dari sisi hardware dan software. 2) Memperbaiki Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang sudah ada guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional Perusahaan. 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengikuti pelatihan dan seminar. 4) Adanya penilaian kinerja yang fair dan transparan serta adanya kesempatan untuk pengembangan karir.
1) Prepared adequate back-up and Disaster Recovery Plan if there any things happen that are not desirable for its major application systems, both in terms of hardware and software. 2) Improving the Company’s Operational Standard (SOP) that already exist in order to improve the effectiveness and efficiency of the Company’s operational activities. 3) Improving the quality of human resources with training and seminars. 4) A fair and transparent performance review as well as the opportunity for career development.
34. REKLASIFIKASI AKUN
34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2009, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010.
Certain accounts in the financial statements in 2009, have been reclassified to conform with the financial statements in 2010.
31 Desember 2009/ 31 December 2009 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification Aset Properti investasi: Ruko di Pasar Kemis, Tangerang Tanah dan bangunan di Pacet Cadangan kerugian penurunan nilai properti investasi Aset tidak lancar lainnya: Barang jaminan yang diambil alih Cadangan kerugian penurunan nilai barang jaminan ( Jumlah
Assets
Investment property:
1.850.000.000 394.418.000) 1.455.582.000
750.000.000 1.100.000.000 (
Shophouse at Pasar Kemis, Tangerang Land and Building in Pacet Allowance for impairment losses of 394.418.000) investment property Other non-current assets: Repossessed assets Allowance for impairment losses of repossessed assets
1.455.582.000
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/51
Ekshibit E/51 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
35. FIRST ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)
Laporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan pertama Perusahaan yang menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
The Company’s financial statements as of 31 December 2010 is the first company’s financial statements that adopted SFAS No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Dalam menerapkan standar-standar tersebut di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang Ketentuan Transisi untuk Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company have identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transitional Provisions for the First Adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 as issued by the Indonesian Institute of Accountants.
Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca awal Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan dalam tabel berikut ini:
The effect of the transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) to the beginning balance sheets as of 1 January 2010 is set out in the following table:
Dilaporkan sebelumnya/ Previously reported
Aset: Piutang usaha Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Piutang lain-lain Aset pajak tangguhan Ekuitas: Akumulasi kerugian
(
1.058.063.386) 1.203.172.750 ( 1.959.357.866 (
309.085.965.516
Penyesuaian transisi/ Transitional adjustments
26.645.019 ( 487.762.200) 5.329.004) 466.446.185
36. PERJANJIAN PENTING LAINNYA
Setelah disesuaikan/ After adjustments
1.031.418.367 ) 715.410.550 1.954.028.862
309.552.411.701
Assets: Trade receivables Allowance for impairment losses of trade receivables Other receivables Deferred tax assets Shareholders’ equity: Accumulated losses
36. OTHER SIGNIFICANT AGREEMENTS
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam)
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam)
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Operasi Penambangan Batu Granit di Bukit Piatu, Kijang, Kabupaten Bintan No. 29.a/2322/OAT/2006 tanggal 3 April 2006, Perusahaan dan Antam sepakat untuk melakukan kerja sama operasi penambangan batu granit yang meliputi bidang usaha penambangan, pengolahan hasil penambangan, pemasaran dan penjualan produk penambangan serta bidang usaha lain yang bermanfaat bagi kerja sama ini. Antam akan menerima kompensasi sebesar SGD 0,4 per ton dari hasil penjualan batu granit. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian oleh PT Caraka Berkat Sarana (nama Perusahaan sebelum merger dengan PT Siwani Trimitra) atau dari tanggal 11 Juni 2004 sampai dengan tanggal 10 Juni 2009.
Based on the Granite Mining Joint Operation in Bukit Piatu, Kijang, Bintan District Agreement No. 29.a/2322/OAT/2006 dated 3 April 2006, the Company and Antam agreed to cooperate in granite mine operation including mining, mined processing, marketing and sales of mining products and other beneficial cooperation business sectors. Antam will receive a compensation of SGD 0.4 per tonne of granite sale. This agreement is valid for 5 (five) years from the signing of the agreement by PT Sarana Caraka Sarana (name of the Company before the merger with PT Siwani Trimitra) or from 11 June 2004 up to 10 June 2009.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/52
Ekshibit E/52 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. OTHER SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
36. PERJANJIAN PENTING LAINNYA (Lanjutan) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) (Lanjutan)
PT Aneka (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Ijin Penambangan Tambang Batu Granit Bukit Piatu No. 63.a/2519/OAT/2009 tanggal 6 April 2009, Antam mengalihkan Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD) yang dimilikinya, termasuk seluruh hak dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan SIPD tersebut, dan seluruh aset Antam yang berada di lokasi penambangan kepada Perusahaan. Perusahaan harus membayar sebesar SGD 1.290.212,59 (Catatan 8) dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Based on Bukit Piatu Granite Mining License Transfer Agreement No. 63.a/2519/OAT/2009 dated 6 April 2009, Antam transferred its Mining License (SIPD) to the Company, including all rights and obligations arising in connection with the SIPD, and all Antam’s assets in the mining location. The Company shall pay an amount of SGD 1,290,212.59 (Note 8) within 3 (three) years.
Tambang
(Persero)
Tbk
(Antam)
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS
37. STANDAR AKUNTANSI BARU Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
Efektif berlaku 1 Januari 2011:
Effective on or after 1 Januari 2011:
pada
atau
setelah
tanggal
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a. SFAS No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statements of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c. SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”. Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
Exhibit E/53 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d. SFAS No. 5 (Revised 2009),“Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e. PSAK No. 12 (Revisi 2009),”Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
e. SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint venture and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of ventures and investors, regardless of the structures of forms under which the joint venture activites take place.
f. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dala mentitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
f. SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes SFAS No. 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and SFAS No. 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
g. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
g. SFAS No. 25 (Revised 2009). “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
h. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
h. SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
i. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
i. SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement basses are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
j. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
j. SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Exhibit E/54
Ekshibit E/54 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) k. ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
k. IFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation-Special Purpose Entities (SPE)”, proveides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
l. ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
l. IFAS No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognized as part of the cost of an item of property, plan and equipment in accordance with SFAS No. 16 and as a liability in accordance with SFAS No. 57.
m. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang.
m. IFAS No. 10, “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
n. ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
n. IFAS No. 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.ee, distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either noncash assets or a cash alternative.
o. ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proposional.
o. IFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Ventures”, deals with the venture’s accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in th JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
Efektif berlaku 1 Januari 2012:
Effective on or after 1 Januari 2012:
pada
atau
setelah
tanggal
a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a. SFAS No. 10, “The Effects of Changes in Foreign Exchanges Rate”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55 PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/55 PT MITRA INVESTINDO Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 (With Comparative Figures in 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) b. ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
b. IFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari Standar Interprestasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their financial statements.
38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung penyusunan Laporan Keuangan ini diselesaikan pada tanggal 7 Maret 2011.
38. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS jawab atas yang telah
The management of the Company is responsible for the preparation of these Financial Statements that were completed on 7 March 2011.