MITRA INERGI PIRSAOA
PT MITRA ENERGIPERSADA, TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
_
MITRA ENERGI PER5ADA
PT MITRA ENERGI PERSADA. TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
-^
w
SJ
LAPORAN TAHUNAN 2013
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
1
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6
2-8
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
9 -11
LAPORAN MANAJEMEN:
• •
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
12 13
PROFIL PERUSAHAAN
Informasi Perusahaan dan Profesi Penunjang Riwayat Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Visi, Misi Perusahaan
14 -15 16 -17 18 19
Profil Dewan Komisaris
20 - 21
Profit Direksi
22 - 23
Informasi Pemegang Saham
24 - 26
Informasi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
27 - 28
Kronologis Pencatatan Saham Lembaga Profesional
28 - 30 31
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
32 - 38
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
39
Dewan Komisaris
40 - 41
Direksi Komite Audit
41 - 43 42 - 46
Sekretaris perusahaan
47 - 48
Unit Audit Internal
48 - 49
Manajemen Risiko Kode Etik dan Budaya Perusahaan
50 - 51 52 - 55
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)
55
PERAN SERTA SOSIAL PERUSAHAAN
56
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN LAPORAN KEUANGAN 2013
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 1
LAPORAN TAHUNAN 2013
Referensi Peraturan
Bapepam-LK* No. X.K.6 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : K.ep-43 l/BL/2012 Tanggal : 1 Agustus 2012 'Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) I. KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN TAHUNAN
a. b.
c.
d.
e. f. g.
Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik memperoleh pernyataan efektif untuk pertama kali setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama pada saat penggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau padaa akhir bulan ke 6 (enam) setelah tahun buku berakhir, mana yang lebih dahulu. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, disampaikan dalam benuk dokumen fisik [hardcopy) paling kurang 2 (dua) eksemplar, satu di antaranya dalam bentuk asli, dan disertai dengan laporan dalam bentuk dokumen elektronik [softcopy). Laporan tahunan dalam bentuk asli dimaksud adalah laporan tahunan yang wajib dibubuhi tanda tangan secara langsung oleh Perusahaan Publik bersamaan dengan disampaikan laporan tahunan tersebut kepada Bapepam dan LK. Laporan tahunan wajib dimuat dalam laman (website) Emiten atau Perusahaan Publik bersamaan dengan disampaikan laporan tahunan tersebut kepada Bapepam dan LK.
Laman (website) sebagaimana dimaksud dalam huruf d dapat diakses setiap saat. Laporantahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada saat panggilan RUPS Tahunan. Dalam hal laporan tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka waktu 4 (empat) bulan sejak tahun buku berakhir, maka laporan tahunan dimaksud wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK
h.
pada saat yang bersamaan dengan tersedianya laporan tahunan bagi pemegang saham. Dalam hal Emiten yang hanya menerbitkan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk telah menyelesaikan selluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang diterbitkan sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan, maka Emiten dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan tahunan.
i.
Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dalam periode penyampaian laporan keuangan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan dari
kewajiban menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK, sepanjang laporan tahunan dalam bentuk asli sebagaimana dimaksud dalam huruf c memuat laporan keuangan tahunan dalam bentuk asli.
j.
Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di
negara lain,dimana ketentuan batas waktu penyampaian laporan tahunan yang ditetapkan Bapepam dan LK berbeda denga ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal di negara lain tersebut, maka: 1. batas waktu penyampaian Iporan tahunan kepda Bapepam dan LK dapat dilakukan mengikuti batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada otoritas pasar modal di negara lain; 2. Penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan tahunan kepada otoritas pasar modal di negara lain; dan 3. laporan tahunan yang disampaikan kepada Bapepam dan LK dan otoritas pasar modal di negara lain wajib memuat informasi yang sama dan paling kurang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2.
k.
Dalam hal batas waktu penampaian laporan tahunan jatuh pada haru libur, maka laporan tahunan wajib
I.
disampaikan aling lama pada satu hari kerja berikutnya. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan melewati batas waktu
sebagaimana dimaksud dalam huruf k, maka perhitungan jumlah hari keterlambatan atas penyampaian laporan tahunan dihitung sejak hari pertama setelah batas akhir waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, uruf g, dan huruf j angka 1) dan angka 2).
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 2
LAPORAN TAHUNAN 2013
II. BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
<J
a)
Ketentuan Umum Laporan tahunan wajib memuat: 1) Laporan tahunan wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting;
^~-^ V_> \j
b.
laporan dewan Komisaris;
c. d.
laporan Direksi; profil Perusahaan;
e.
analisis dan pembahasan manajemen;
f. g.
tata kelola perusahaan; tanggung jawab sosial perusahaan;
h. i.
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksiatas kebenaran isi laporan tahunan.
^-*
2)
Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan
dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat
\**J
penerjemahan bahasa, maka yang dlgunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia.
V<_-/'
3) Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik , tabel, dan diagram disajikan dengan mencanttumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 4)
<J b)
>-«'
laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotocopi.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1)
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari
3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:
\^/
\j
a.
pendapatan;
b.
laba bruto;
c.
laba (rugi);
d.
jumlah laba (rugi)yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non
e. f.
<J
g. h.
V^>
^_y
<*>
n-^
2)
pengendali; total laba (rugi) komprehensif; jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemiiik entitas induk dan kepentingan non pengendali; laba (rugiO per saham; jumlah aset;
i.
jumlah libilitas;
j. k.
jumlah ekuitas; rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
I.
rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
m.
rasio laba (rugiOterhadap endapatan;
n. o.
rasio lancar; rasio liabilitas terhadap ekuitas;
p. q.
rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar;
\^/
3)
^/'
b.
kapitalisasi pasar;
c. d.
harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan volume perdagangan.
Dalam hal terjadiaksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasn antara lain mengenai: a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan
d.
harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi;
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 3 V^
LAPORAN TAHUNAN 2013
4)
O 5)
Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula
>w^
tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. c)
\^J i
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sbagai berikut:
, d)
'
1) 2)
penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksidan;
3)
perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
Laporan Direksi
Laporan Direksipaling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
^—^
1) kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang 2)
K^s>
3) penerapan tata kelola perusahaan; dan 4)
{j
<J
e)
perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)
Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile; alamat surat elektronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh infomasi mengenai perusahaan; 2. riwayat singkat perusahaan;
3.
\**S \J
dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; gambaran tentang prospek usaha;
kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasarterakhir, serta jenis produk dan / atau jasa yang
dihasilkan; 4.
struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;
5.
visi dan misi perusahaan;
6.
profil Dewan Komisaris meliputi:
^y
a.
nama;
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara
c. d.
*»««*'
e.
^_>
keputusan RUPS; riwayat pendidikan; penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); pengungkapan hubungan afiliasi denga anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya, serta pemegang saham (jikaada); 7.
ij
Profil Direksi meliputi: a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
w
c.
riwayat pendidikan;
d.
penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jikaada); pengungkapan hubungan afiliasi denga anggota Direksi dan anggota Direksi lainnya, serta
e.
\^J
pemegang saham (jika ada). 8.
\J
dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan / atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya;
9.
^J
jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompensasinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan;
10. uraian tentang nama pemegang saham dan presentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
a.
>—^ b. c.
\^J
pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebh saham Emiten atau
Perusahaan Publik; Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-
masing memiliki kurang dari 55(lima prseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik;
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 4
LAPORAN TAHUNAN 2013
11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;
12. nama entitas anak, peusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik, memilikii pengendaiian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, status operas! perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi
n^
mengenai alamat; 13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);
\^
14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada); 15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada); 16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal, terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan
17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). f)
\^s
\j
<J
Analisis dan Pembahasan manajemen
Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: 1) tinjauan operasi per segmen operas! sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. pendapatan; dan c. profitabilitas; 2) analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
^*J l^J
a.
aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
b.
liabilitas jangak pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
c.
ekuitas;
d.
pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta
e.
3) 4) 5)
6)
arus kas;
kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;
bahasan mengenai Ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;
(s-^ [,
^J
7)
informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;
8)
prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data penddukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
9)
perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 10) target /proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;
V_>
12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non tas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir; 13) realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
\^
a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi
<^
penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;
b.
14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, drvestasi, penggabungan/peleeburan
^—"/
usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. tanggal, nilai, obyek transaksi;
^_y
b.
nama pihakyang bertransaksi;
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 5
LAPORAN TAHUNAN 2013
c. d. e.
O
sifat hubungan afiliasi(jika ada) penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan pemenuhan ketentuan terkait;
15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya tehadap laporan keuangan (jika ada); dan 16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jikaada)
o g)
\^
Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Dewan Komisaris, mencakup antara lain: a.
uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya renumerasi anggota Dewan Komisaris; dan
b.
2)
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekwensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; Direksi, mencakup antara lain:
ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; a. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya renumerasi anggota Direksi, serta hubungan antara renumerasi dengan kinerja perusahaan; b. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekwensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi
\^
dalam
rapat tersebut;
c.
O
3)
pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaianterhadap kinerja anggota Direksi
(bila ada); Komite Audit, mencakup antara lain:
*s»y
1.
nama;
2.
riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukan
3. riwayat pendidikan 4. 5.
{^s
6.
periode jabatan anggota Komite Audit pengungkapan independensi Komite Audit
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
7.
4)
uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;
Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan renumerasi, yang mencakup antara lain:
*s^> iv
•
,
i.
nama;
ii.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan;
iii.
riwayat pendidikan;
iv. v. vi. vii.
periode jabatan anggota komite; pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; uraian tugas dan tanggung jawab; pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
viii.
5)
uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; i.
nama;
^>
ii.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yangdimiliki, dan dasar hukum penunjukan;
IJ
iii. iv. v.
riwayat pendidikan; periode jabatan seketaris perusahaan; uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;
6)
uraian mengenai unit audit internal; i. ii. iii. iv.
nama; riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan; kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); struktur dan kedudukan unit audit internal;
v.
tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal;
vi.
uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 6
LAPORAN TAHUNAN 2013
7)
uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control)yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang:
8)
^_^
i.
pengendalian keuangan dan operasionl, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
ii.
undangan lainnya; dan reviu atas efektifitas sistem pengendalian interen;
sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
i. ii. iii.
\^_yi
gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan reviu atau efektifits sistem manajemen risiko perusahaan;
9) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
i. pokok perkara/gugatan; ii. status penyelesaian perkara/gugatan; dan iii. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 10) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada); 11) informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: i. pokok-pokok kode etik;
\^/ lj
ii.
pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
iii.
bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakkannya; dan
iv.
pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan; 12) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan /atau manajemen yang dilaksanakan
Emiten atau Peusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan 13) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
^j
^w1*
i.
\^ h)
cara penyampaian laporan pelanggaran;
ii.
pelindungan bagi pelapor;
iii.
penanganan pengaduan;
iv.
pihak yang mengelola pengaduan; dan
v.
hasil dari penanganan pengaduan;
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) a. bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: i. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan Iain-Iain;
ii.
V^>
praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan
kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kerja, pelatihan, dan Iain-Iain;
iii. \j iv.
^
b.
^>
bentuk donasi lainnya, dan Iain-Iain; dan tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan Iain-Iain.
Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 10 pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaiakan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan
tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report) i)
{^J
pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja tokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial,
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oelh Akuntan. Laporan Keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggung jawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.ll atau Peraturan Nomor X.E.I.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi i. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. ii.
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka i. dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam
laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 7
LAPORAN TAHUNAN 2013
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. III.
{^J
KETENTUAN PENUTUP Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap pihak yang melanggar ketentuan peraturan ini termasuk pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.
<J
<J
^j
^J
<J <J
^J
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 8
o
LAPORAN TAHUNAN 2013 «—
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING O
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
31 Des2013
31 Des 2012
31 Des 2011
S~<
OPERASI YANG DILANJUTKAN
w
Pendapatan
116 303 278 221
Beban pokok penjualan
(78 660 478 241)
LABA BRUTO
37 642 799 980
Pendapatan lainnya
4 853 864 472
80 799 722 125
(41 882220208)
100 225 926 814
(64 968979639)
38 917 501917 ' 35.256 947 175 4 884 616 960
6 915 804 570
Beban usaha o
Beban penjualan Beban distribusi dan transportasi
(1 483 496 458)
(5 000 461 683)
(3 604 219 926)
(12.725.370 321)
Beban umum dan administrasi
(15013511 013)
(12 826 188 969) (51 969382561)
(13 572 190 331) (16 567019349)
(29 222 377 792)
(69 796 033 213)
(33 743 429 606)
Beban lainnya
(6 584 827 880)
(24 638 849 720)
(5 413 860 179)
LABA USAHA
6 689 458 780
(50 632 764 056)
3 015 461 960
(1 293 484 955)
(1 897340403)
5 395 973 825
(52 530104 459)
Beban (manfaat) pajak tangguhan
1 762 962 459
(12 479 541925)
291160 436
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN DARI OPERASI
3.633.011.366
(40.050.562.534)
91 043860
3.633.011.366
(40.050.562.534)
91.043.860
3.633.011.366
(40.050.562.534)
91.043.860
3.608 123 301
24.888.066
(39 910 995 062) (139.567 472)
87 674 209 3 369 651
3.633.011.366
(40.050.S62.S34)
91.043.860
10.793.516.940
(23.724.110.486)
15.213.333.914
Jumlah beban usaha w
Biaya keuangan
(2.633 257 664)
^
LABA(RUGI) OPERASI YANG DILANJUTKAN SEBELUM PAJAK
'••o.rw
?:••••
^
Beban (penghasilan) Pajak w
YANG DILANJUTKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dihentikan
setelah pajak -
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan komprehensif lam setelah pajak
TOTAL LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF
TAHUN
BERJALAN
LABA/(RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali LABABERSIH
EBITDA
Laba (Rugi) per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 212 400.000 000 atau 69,726.666.667 lembar
0.052104
0.000885
0,000900
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 9
~
LAPORAN TAHUNAN 2013 -^
2013
2011
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI ^y
Jumlah Aset
Jumlah Liabilities Jumlah Ekuitas
Belanja Modal
w
244 786 483 230
231 954.024.964
64 259 657 265
55 060 210 364
295 847 134 212 78.902 688 533
212 400 000 000
212400 000 000
212 400 000 000
12 223 872 098
305 518 779
2 109 699 454
RATIO KEUANGAN
Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset (%)
Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
laba (rugi) terhadap ekuitas (%) laba (rugi) terhadap pendapatan (%) lancar (%) liabilitas terhadap ekuitas (%) liabilitas terhadap jumlah aset (%)
1,48 1.71
(17,27) (18,86)
0,03
3,12
(49,57)
0.09
116.37
33,94
35.60
31,13 23,74
26,25
Raio Laba Kotor (%)
32
Marjin EBITDA (%) Utang bersih/EBITDA (X) EBITDA/Beban Bunga (X)
5509
36.37 26.67 35
48
5
(35)
8
11
(2)
10
(15,07) (1.56)
0,40
4,35 0,77
EBITDA/
0.04
2 99
(Beban Bunga+pembayaran pokok pmjaman) (X)
Rasio - Rasio Keuangan Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset (%)
Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas (%) i N
2.00
(IKS)
•'.[•'.: •:.
I10.0OI
..
ru.oo> IH.00)
MIS
• Raeo taoa (rt* •)terhaoao |umWa«s(S)
I RaS* UCat>l4>] 10t>*39O .
0
••-.
8ui^
Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan (%)
:o:«
2011
. n
: K
Rasio lancar (%)
w 10,00
120.00
100,00 :
noc
OO.OOi
60.00
150.001 10 30
(W.001 20,00
60.001 2013
• Ravoiat>a(rif iitemadap eemneannisi
2012
|«* 5T|
0.09
2012 • Rkioivx* ISI
J3.9*
I 55.09
PT MITRA ENERCil PERSADA Tbk. I 10
_
LAPORAN TAHUNAN 2013 w
Rasio Laba Kotor (%)
Rasio liabilitas terhadap ekuitas (%)
37.00
36.00 35,00
•••:
HOO 53.00
32,00 11 JO 30.00
29.00 -
:::.•
2013
• RMlaM'aoMM
32
-
Rasio Laba Kotor (%)
so
Marjin EBITDA (%)
20 • ;; :
10.0
J.0 w
80
-
.
• BftolaMlctwrft)
1
•
nooi
I3O.0) 2013
:
32
• Man1ESTCA{%)
I
. . . .
129.4)
:
15J
O
W
w
^>
W
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 11
.APORAN TAHUNAN 2013
^
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris PT. Mitra Energi Persada.Tbk (selanjutnya disebut sebagai 'Perseroan') dengan ini menyampaikan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2013 tentang perkembangan Perusahaan yang meliputi lanjutan restrukturisasi dan pengembangan kegiatan usaha serta kinerja keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013.
Melalui Laporan Tahunan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan kepada para pemegang saham sebagai berikut: 1. 2. k_4
Pada tahun 2013 Perseroan telah mengalami perbaikan kinerja operasi dan keuangan. Rencana pencatatan kembali saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 belum dapat terlaksana karena masih dalam proses pemenuhan ketentuanketentuan OJK dan Bursa.
3.
Pada tahun 2014, Perseroan akan meningkatkan penjualan melalui penambahan konsumen dan kenaikan harga jual.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris senantiasa memberikan nasihat dan masukan kepada Direksi Perseroan agar Perseroan dapat menjalankan strategi dan perbaikan kinerja Perseroan untuk mencapai pertumbuhan di masa mendatang. Sebagai hasil strategi dan usaha perbaikan kinerja pada tahun 2013, Perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 3.12% atau sebesar Rp. 3,633,011,366,- dari ~
~—
sebelumnya pada tahun 2012 dimana Perusahaan mengalami kerugian 49,.57% atau sebesar Rp.40,050,562,534,-.
Sebagai komitmen atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit Perseroan pada tanggal 5 Desember 2013 yang beranggotakan 1 Komisaris Independen sebagai Ketua dan 2 orang profesional dan independen sebagai anggota.
^
Demikian kami sampaikan perkembangan Perseroan selama tahun 2013 kepada para pemegang saham PT Mitra Energi Persada, Tbk.
Hormat kami, w
Atas Nama Dewan Komisaris
w
w
Ir. Bambang Hermiyanto Priyadi Presiden Komisaris
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 12
.APORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN _-
DIREKSI
_
"^ _^
-_
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Direksi PT. Mitra Energi Persada, Tbk (Persero) menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2013 kepada pemegang saham sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan dan pengawasan Perseroan oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk memenuhi ketentuan Pasal 56 Bab IV Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia. Pasal 9 Anggaran Dasar PT Mitra Energi Persada, Tbk (MEP / Perseroan), Peraturan Bapepam No X.K.6 tentang keharusan menyampaikan Laporan Tahunan bagi Perseroan Terbuka (Peraturan Bapepam No.
X.K.6) dan Butir III.2 Peraturan Bursa Efek Jakarta No. I-A. Dalam rangka meningkatkan kegiatan usaha Perseroan, Direksi Perseroan telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. 2. 3.
Menambah jaringan pipa distribusi ke daerah daerah yang potensial Meningkatkan volume penjualan gas ke kosumen-konsumen. Menaikkan harga jual kepada konsumen.
4.
Membuat perencanaan untuk pengembangan bisnis disektor energi dan bisnis terkait.
Untuk meningkatkan penerapan Tata Kelola Perseroan pada tahun 2013, perusahaan telah melengkapi
Komile Audit dan Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan / peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komiite Audit dan Peraturan Bapepam -LK No. IX.1.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
^-^
Sepanjang tahun 2013, Perseroan berhasil meningkatkan kinerja usahanya dimana pendapatan Perseroan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 44% menjadi Rp. 116,302,278,221,- dari sebelumnya
-19% di tahun 2012 , dimana pendapatan di tahun 2012 sebesar menjadi Rp 80,799,722,125,-, peningkatan tersebut karena adanya peningkatan permintaan gas.
—
Dengan strategi usaha yang tepat, Perseroan akan tetap mempertahankan pangsa pasar pengguna gas yang sudah ada, dan secara terus menerus mencari pangsa pasar potensi pengguna gas lainnya, yang masih dipercaya akan sangat banyak. Memperkuat struktur pemodalan dan terus mencari sumber gas yang baru. Langkah langkah ini diyakini akan memberikan contribusi pertumbuhan yang positif pada tahun tahun mendatang.
Demikian Direksi PT Mitra Energi Persada, Tbk menyampaikan Laporan Tahunan Tahun 2013 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan pasar modal Indonesia yang berlaku. Pada kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, dan karyawan Perseroan yang
>—S
telah mendukung Perseroan Perseroan selama ini.
Hormat kami, Atas Nama Direksi
w
Muddai Madang W
Direktur Utama
W
w
_
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 13
LAPORAN TAHUNAN 2013
O
w
INFO PERUSAHAAN PT MITRA ENERGI PERSADA TBK Kegiatan Usaha
: Sektor Energi dan Penjualan Gas Bumi.
Kantor Pusat
Graha Krama Yudha Lantai 2
Jl. Warung Jati Barat No. 43 Jakarta Selatan 12760
Telp : +6221 794 5838 Fax : +6221 794 5837
Website : www.mitraenergipersada.com Email :
[email protected] Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
w
—
Ir. Bambang Hermiyanto Priyadi
Komisaris Independen
Dr. Marwah M. Diah, SH.MPA
Komisaris
Suria Darma Wijaya
Komisaris
Mujla Djaja Said
Direksi
Direktur
Muddai Madang Dr. A. Yaniarsyah Hasan,S.E..M
Direktur
Said August Putra
Direktur
Iwan Soetrisna
Presiden Direktur —
—
Sekretaris Perusahaan: Dr. A. Yaniarsyah Hasan, SE., MM JUMLAH KARYAWAN :
Jumlah karyawan Perseroan dan Anak perusahaan adalah 99 orang. Sumber Daya Manusia ( SDM ) adalah aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, sejak tahun 2013 kami telah memulai menempatkan SDM sebagai subyek yang harus dikelola dan diperhatian dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang secara berkelanjutan.
Selama tahun 2013, Perusahaan telah mengirim staff operasional untuk menghadiri semua pelatihan, sosialisasi, dan seminar yang diadakan oleh pihak regulator Migas, juga aktif menghadiri Rapat Kordinasi antara badan usaha dan regulator Migas serta mengikuti pelatihan bersifat Internasional yang diadakan oleh badan usaha Migas asing. Sedangkan bagi staff keuangan dan akuntansi diberikan 5 bulan kursus Brevet A,B dab C pajak di PPA STAN dan aktif hadir pada sosialisai dan seminar-seminar terkait. Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan aktif hadir pada sosialisasi yang diadakan oleh OJK.
Pencatatan Saham
Saham Perseroan secara resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 29 Maret 2001 dan secara resmi aktif diperdagangkan di bursa pada tanggal 23 April 2001. Pada periode tersebut kegiatan usaha Perseroan masih bergerak di bidang advertising dan bernama PT Asiaway Dot Com, di tahun 2007 Perseroan mengalami delisting oleh PT Bursa Efek Indonesia. Dalam upaya memperbaiki kinerja PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 14
LAPORAN TAHUNAN 2013
~
keuangannya Perseroan melakukan restrukturisasi dengan cara merger dengan PT Aldhi Pratama Bersama dan mengubah kegiatan usahanya menjadi dan fokus bergerak di bidang niaga, penyaluran minyak dan gas bumi, pembangunan pembangkit listrik dan penambangan batubara hingga saat ini.
w
~_
V->
w
~
w
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 15
LAPORAN TAHUNAN 2013
w
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Mitra Energi Persada, Tbk ( dahulu PT. Korpora Persada Investama, Tbk ) (Perusahaan) didirikan pertama kali dengan nama PT. Adwitiya Alembana Advertising Company, berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, SH., No. 200 tanggal 24 Februari 1981. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
No. Y.A.5/179/9 tanggal 30 Maret 1981 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Rl No. 95 tambahan No. 949 tanggal 17 November 1981.
<*
Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta Notaris Alfira
'—'
Perusahaan dari Rp. 500,- per saham menjadi Rp 250,- per saham. Perubahan anggaran dasar ini telah didaftarkan pada Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan pencatatan No. C-20040.HT.01 - Th. 2000 tanggal 8 September 2000.
Kencana, SH., No. 42 tanggal 11 Juli 2000 dilakukan penurunan nilai nominal saham
Anggaran dasar mengalami perubahan pada tanggal 16 Januari 2008, berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Hestyani Hasan, SH., tentang perubahan dari nama
"PT, Korpora Pesada Investama, Tbk menjadi PT Mitra Energi Persada, Tbk, dan perubahan kegiatan
—^
usaha
Perusahaan
menjadi
Niaga,
Penyaluran
Minyak
dan
Gas
Bumi,
Pembangunan Pembangkit Listrik dan Penambangan Batubara dan Jasa lainnya yang terkait, serta prubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-07629.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal
15 Februari 2008 dan diterima serta dicatat dalam database Sisminbakum
Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat <-.
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT. Mitra Energi Persada, tbk No. AHU-AH.01.10.9100 tanggal 17 April 2008.
^_
w
^
w
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan pada tanggal 26 juni 2008 yang dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat No.257 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH., menyetujui menerima penggabungan usaha Pt Aldhi Pratama bersama (APB) ke dalam Perusahaan dengan syarat dan tata cara sebagaimana dikemukakan dan sesuai dengan Rancangan penggabungan Usaha, menyetujui rancangan penggabungan usaha sesuai dengan rancangan penggabungan yang telah ditandatangani oleh direksi Perusahaan, dan merubah seluruh anggaran dasar perusahaan. Akta Berita Acara Rapat tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55795.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Anggaran dasar terakhir mengalami perubahan pada tanggal 30 juli 2010, berdasarkan Akta no. 227 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, SH., M.kn., tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan.
^-y
Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan No. AHU-56118.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 20 November 2010.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memulai kegiatan operasionalnya sejak tahun
w
1982. Nomor NPWP Perusahaan adalah 01.364.527.0-054.000. PT MITRA ENERGI PE.RSADA Tbk. | 16
LAPORAN TAHUNAN 2013
w
Saat ini kegiatan usaha Perseroan adalah Penyaluran Minyak dan Gas Bumi, Perdagangan, Pembangunan Pembangkit Listrik, Penambangan Batubara dan Jasa terkait lainnya. Berikut adalah ringkasan yang menggambarkan sejarah dan kejadian penting dari Perseroan
_
TAHUN
1981
1999
SEJARAH
Berdiri dengan nama PT Adiwitya Alembama dengan kegiatan usaha di bidang advertising Mengubah nama menjadi PT Asiaway Dot Com dan pengembangan usaha ke bidang jasa internet dan mengintegrasikan dengan bidang usaha sebelumnya yaitu advertising
2001
Pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta
2005
Mengubah kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi dan mengubah nama menjad PT Korpora Persada Investama
2007
Delisting saham Perseroan oleh Bursa Efek Jakarta Pembelian saham PT Mitra Energi Buana yang bergerak dibidang perdagangan hasil-hasil dari usaha-usaha dalam bidang pertambangan dan perindustrian.
Merger dengan PT Aldhi Pratama Bersama, merubah nama menjadi PT
2008
2010
Mitra Energi persada dan merubah kegiatan usaha dari bidang advertising dan teknologi informasi menjadi bidang niaga, penyaluran minyak dan gas bumi, pembangunan pembangkit listrik, penambangan batubara dan jasa terkait lainnya
Melakukan kuasi reorganisasi
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 17
_
LAPORAN TAHUNAN 2013 —
STRUKTUR ORGANISASI PT. MITRA ENERGI PERSADA Tbk z
KOMISARIS UTAMA IR. BAMBANG HERMIYANTO PRIYADI w
Komite Audit: .
Or, Marwah M. DlafySH, MPA
• •
Sulaeman RH Muhammad Ruh Tauhid
<*
DIREKTUR UTAMA MUDDAI MADANG
SEKRETARIS PERUSAHAAN
w
Dr.A.Yaniarsyah Hasan, SE.JMM ^
w
DIREKTUR
DIREKTUR
KEUANGAN
OI'KUASIONAL
DIREKTUR , , NGEMBANG
SAID AUGUST PUT!
Dr. A. YAXIARSYAH HASAN, SE, MM
USAHA IWAN SOETRISNA
sJ
s^
s>
Manager Keuangan,
Manager
Akuntansi dan
Manager
SDM & Umum
Operasional
Manager Pengembangan
Ayu Komang W
Sugeng Priambodo
llendra P
Anggaran llustiana V'uniur
V
J
V
J
PT MTTRA ENERGI PERSADA Tbk. I 18
^
LAPORAN TAHUNAN 2013 w
VISI, MISI & RENCANA STRATEGIS PERSEROAN
Visi Perusahaan w
Menjadi perusahaan publik yang sehat secara operasional dan keuangan serta menjadikan sahamnya sebagai pilihan investor. Misi Perusahaan ~
•
Menjadi perusahaan di bidang energi yang mampu menghasilkan laba.
•
Menjadi perusahaan publik yang dapat memenuhi kewajiban-kewajiban kepada
•
Memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat sekitar.
negara. -
Rencana Strategis •
Mengembangkan volume dan jaringan distribusi gas.
•
Mengembangkan usaha di sektor energi selain gas bumi.
•
Mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
~
^
^
^
w
w
^
_
PT MTTRA ENERGI PERSADA Tbk. I 19
u LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL DEWAN KOMISARIS
*s-«
lr. Bambang Hermiyanto Priyadi Komisaris Utama/lndependen
Warga Negara Indonesia lahir di Semarang pada tahun 1950. Meraih gelar Sarjana Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan telah mengikuti beberapa pendidikan profesional baik di dalam
\_s
negeri maupun di luar negeri. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak bulan Juni 2008 berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 26 Juni 2008 yang di tuangkan pada Akte Notaris
Sutjipto,SH.,M.Kn. No.: 284 tanggal 30 Juni ^_y
2008.
Menduduki jabatan Komisaris
Utama
PT
Pembangkitan Jawa Bali (Februari 2004-Februari 2007), Komisaris Utama PT. Indonesia Power (Januari 2002-Januari 2004), dan Direktur Operasi PLN (Juli 2001-Maret 2003) dan tidak ada hubungan affiliasi dengan anggota Direksi maupun Komisaris serta pemegang saham.
Dr. Marwah M. Diah SH., MPA
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia lahir di Lahat pada tahun 1945. Meraih gelar Doktor di bidang Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia. Jakarta pada tahun 1999, Master of Public Administration dari Martin School,
Universityof Kentucky di Lexington (KY), USA pada tahun 1993 dan Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya di Palembang pada tahun 1973. Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Juni 2008 berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 26 Juni 2008 yang di tuangkan pada Akte Notaris Sutjipto, SH.M.Kn No.: 284 tanggal 30 Juni 2008 Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PERUSDA Penambangan dan Energi Lahat (2005 - sekarang). Partner NDP Law Firm Jakarta
(2004 - sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT. Danareksa (Persero) (2002 - 2005). Presiden Komisaris PT Socfin Indonesia (milik BELGIA) (2002 - 2005) dan juga sebagai Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Pengembangan Usaha BUMN (2001 - 2004). Memiliki pengalaman yang luas di
v—'
bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. dengan mengajar di berbagai universitas negeri dan swasta terkemuka di Indonesia sejak 1975 - sekarang dan tidak mempunyai hubungan affiliasi dengan anggota Direksi dan Komisaris maupun dengan pemegang saham..
^
W
W
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 20 w
w
LAPORAN TAHUNAN 2013 w
w
Suria Darma Wijaya Komisaris
v>
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1957. Lulusan Simon Fraser University - Canada tahun 1982 ini mengawali karirnya di PT. Metrodata Indonesia sejak tahun 1982 -1985 dan bergabung di PT. Sinar Mas Inti Perkasa, Jakarta menuntaskan otomasi komputerisasi di semua bidang aktifitas bisnis Kemudian bergabung dengan Bank Aspac sejak 1989 - 1995. Diangkat menjadi Komisaris Perseroan sejak Juni 2009 berdasarkan keputusan RUPSLB yang di tuangkan dalam Akte Notaris Sutjipto,SH.M.Kn Nomor 192 tanggal 28 Oktober 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Mitra Energi Buana (Nopember 2005 - sekarang), Direktur Utama PT. Tri Indonusa Surya (1990 - sekarang), Direktur PT. Mikrotama Sistemaju (1993 - Sekarang), Direktur PT. Setia Utama Bhakti Persada (1993 - Sekarang),
Direktur PT. Sinergi Mitra Permata (1993 - sekarang), Direktur PT. Indo Medco Power (d/h PT. Indo Muba Power) sejak 2004 - sekarang. Menduduki jabatan Direktur Utama PT Sinergi Mitra Surya (2004 Februari 2009) dan Direktur PT. Silverlake Informatikatama (1995 - 2004 dan pemegang saham melalui PT Tri Indonusa Surya yang memiliki 3% saham Perseroan.
Mulja Djaya Said Komisaris
W
Warga Negara Indonesia lahir di Palembang pada tahun 1949. Lulusan Techniche Universiteit. Berlin Germany tahun 1971 dan Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, Jakarta tahun 1969. diiangkat menjadi KomisarisPerseroan sejak 2009berdasarkan keputusan RUPSLB yang di tuangkan dalam Akte Notaris Sutjipto.SH.M.Kn Nomor 192 tanggal 28 Oktober 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Kuasa Direktur Keuangan PT Krama Yudha Sapta (1985 - sekarang) Direktur Umum PT KramaYudha ( 1992 - 1997 ).
WakilPresiden Direktur PT. Krama Yudha ( 1997 - 2003 ) dan Wakil Presiden Direktur
merangkapDirektur Keuangan PT Krama Yudha ( 2003 - sekarang ) mempunyai hubungan affiliasi dengan Direksi Perseroan.
C
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 21
LAPORAN TAHUNAN 2013 w
PROFIL DIREKSI
Muddai Madang Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia lahir di Baturaja pada tahun 1959 dengan pengalaman ekstensif di bidang bisnis industri sarana dan prasarana pengeboran minyak dan gas, distribusi dan transmisi listrik serta power plant pada berbagai perusahaan yang didirikannya sejak tahun 1982 - sekarang, diangkat menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak Juni 2008 berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 26 Juni 2008 yang di tuangkan pada Akte Notaris Sutjipto,SH.,M.Kn. No.: 284 tanggal 30 Juni 2008. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mitra Energi Buana (November 2005 - sekarang), Direktur PT. Indo Medco Power (d/h PT. Indo Muba Power) sejak 2004 - sekarang. Presiden Direktur PT Sinergi Mitra Permata (2003 - sekarang), Direktur Utama PT Sriwijaya Bara Logistic (2011 - Sekarang), Direktur Utama PT Musi Mita Jaya (2011 - Sekarang), Komisaris Utama PT Dika Karya Lintas Nusa (2001 -
sekarang), Komisaris Utama PT. Hanson Energy (2009 - Sekarang), dan Komisaris Utama PT. PDPDE Gas (sejak 2009 - sekarang) adalah pemegang saham mayoritas melalui PT. Dika KArya Lintas Nusa. Sebagai Presiden Direktur memimpin seluruh direktur menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum dalam hal memastikan pelaksanaan tata tertib, keadilan. kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat bagi perseroan. w
o
0 Said August Putra Direktur Operasional
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1975 Bachelor degree di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta dan memperoleh Certificate Diploma dari Sydney Institute Business & Technology Macquarie University. Australia diangkat menjadi Direktur Operasional sejak 2009 berdasarkan keputusan RUPSLB yang di tuangkan dalam Akte Notaris Sutjipto,SH.M.Kn Nomor 192 tanggal 28 Oktober 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Dika Karya Lintas Nusa (sejak tahun 2009 - sekarang), Direktur PT Mitra Energi Buana (sejak 2009 - sekarang), Direktur Utama PT Sehaja Gasindo (sejak 2008 - sekarang), Direktur Utama PT Berlian Billiard (dari 2003 - 2006), Komisaris PT Usra Tampil Indonesia (sejak 2007 - Sekarang), Komisaris PT Catur Buana Mandiri (sejak 2006 - sekarang), Direktur PT. PDPDE Gas (sejak 2010 - sekarang) dan Direktur Keuangan PT Prisma Kusuma Jaya (2000-2006) pemilik saham 34% melalui PT. Mulya Tara Mandiri dan mempunyai hubungan
afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris.
Sebagai Direktur Operasional yang membawahi dan bertanggung jawab pada seluruh kegiatan ~
operasional non keuangan perseroan, melanjutkan pekerjaan di level tekhnis operasional setelah suatu bisnis dikembangkan.
^
w
s.
^
^
PT MTTRA ENERGI PERSADA Tbk. I 22 w
LAPORAN TAHUNAN 2013
^
Dr. A. Yaniarsyah Hasan, SE., MM. Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia lahir di Palembang pada tahun 1965 Doktor di bidang Manajemen Keuangan dan Universitas Padjajaran. Bandung pada tahun 2009. Magister Manajemen dengan konsentrasi
s^
Investasi & Perbankan dari Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1990 dan dan Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1989.
Mengikuti berbagai kursus di bidang pasar modal dan keuangan baik di dalam maupun luar negeri sejak tahun 1992 sampai sekarang. Memulai karirnya di PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) sejak
S ,
,
s
tahun 1990 - 1997 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Investment Banking di Urusan Keuangan dan Jasa Perbankan. Kemudian dilanjutkan ke PT Bank Mandiri (Persero) dan ditempatkan sebagai Kepala Divisi pada PT. Pengelola Investama Mandiri (Management Company for Equity Participation & Fixed Assets of PT Bank Mandiri (Persero). Sebelum diangkat menjadi Direktur Keuangan Perseroan sejak Maret 2009 berdasarkan keputusan RUPSLB yang di tuangkan dalam Akte Notaris Sutjipto,SH.,M.Kn Nomor 192 tanggal 28 Oktober 2009, beliau adalah Direktur Keuangan PT. Djakarta
Lloyd (Persero) sejak tahun 2002 - 2007 dan Direktur Utama PT. Bapindo Bumi Sekuritas pada tahun \
/
2001 - 2002 , dan Direktur PT Dika Karya Lintas Nusa (sejak tahun 2009 - 2013). Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT. PDPDE Gas (sejak 2010 - sekarang), Sebagai pemilik 10% saham melalui PT,
Palsin Anugerah Adil, tidak ada hubungan afiliasi dengan Direksi maupun Dewan Komisaris. Sebagai Direktur Keuangan yang membawahi dan bertanggung jawab pada bagian keuangan, termasuk •-^
pelaporan kepada pihak ketiga.
Iwan Soetrisna
Direktur Pengembangan
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1967 Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Trisakti. Jakarta pada tahun 1989. yang kemudian dilanjutkan dengan gelar Sarjana Komputer dari Universitas Bina Nusantara. Jakarta pada tahun 1992. Mengikuti berbagai pelatihan di bidang keuangan dan audit baik di dalam maupun luar negeri sejak tahun 1989 - 1991. Memulai karirnya sejak tahun 1989 di Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen sebagai Penyelia/Supervisor, kemudian sebagai Kepala Cabang pada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) sejak Maret 1993 - September 1998. Sejak Oktober 1998 - Februari 2004 beliau menjadi Assistant Vice President di BPPN dilanjutkan, menjadi Tenaga Ahli Spesialisasi Restrukturisasi Kredit Perbankan pada NISP Sekuritas sejak Februari 2004 - Oktober 2005
Diangkat menjadi Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak Juni 2008 berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 26 Juni 2008 yang di tuangkan pada Akte Notaris Sutjipto,SH.M.Kn. No.: 284 tanggal 30 Juni 2008. Sebelumnya adalah Direktur Utama Perseroan pada Oktober 2008 - Juni 2009,
^-^
dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT. BPR Prabu Mitra (September 2005 Sekarang), tidak mempunyai saham maupun afiliasi dengan Dewan komisaris dan Direksi. Bertugas membantu Direktur Utama untuk melakukan kajian bisnis, strategi usaha, kerja sama usaha dan
^^
pembuatan rencana kerja Perseroan.
PT MTTRA ENERGI PERSADA Tbk. I 23
LAPORAN TAHUNAN 2013
Informasi Kepemilikan Saham Saham Seri A Nilai Nominal Rp. 147,5 %
Per Saham
Saham Sen* A
Jumlah saham
Modal dasar
1904 000.000
280.840.000.000
100%
560.000.000
82.600.000.000
100%
560.000.000
82.600.000.000
Nilai nominal
Nama Pemegang Saham 1 Masyarakat Jumlah modal ditempatkan dan disetor
Saham Seri B Nilai Nominal Rp. 4,72 Per Saham
Saham Seri B
%
Jumlah saham
Nilai nominal
3.000.000.000
14.160.000.000
100%
2.500.000.000
11.800.000.000
100%
2.500.000.000
11.800.000.000
Modal dasar
Nama Pemegang Saham
1. Masyarakat Jumlah modal ditempatkan dan disetor
Saham Seri C Nilai Nominal Rp. 1,77 Per Saham
Saham Seri C
%
Modal dasar
Nama Pemegang Saham 1. PT Dika Karya Lintas Nusa 2. PT Tri Indonusa Surya 3 PT Mulya Tara Mandiri 4 PT Palsin Anugerah Adil Jumlah modal ditempatkan dan disetor Total Saham Seri A, Seri B dan Seri C
Jumlah saham
266.666.666.667
472.000.000.000
51%
33 680.784.143
59.614.987.933
3%
2.091.800.000
3.702.486.000
35%
23.584.850.356
41.745.185.130
11%
7.309.232.168
12.937.340.937
66.666.666.667
118.000.000.000
100%
Persentase
Kepemilikan (lembar)
Modal dasar
Nama Pemegang Saham 1 PT Dika Karya Lintas Nusa 2 PTTri Indonusa Surya 3 PT MulyaTara Mandiri 4 PT Palsin Anugerah Adil 7 Masyarakat Jumlah modal ditempatkan dan disetor
Nilai nominal
48%
Total
Jumlah saham
Nilai nominal
271570 666 667
767 000 000 000
33.680.784.143
59.614.987.933
3%
2.091.800.000
3.702.486.000
34%
23.584.850.356
41.745.185.130
10% 5%
7309 232168
12 937 340 937
3.060.000.000
94.400.000.000
100%
69.726.666.667
212.400.000.000
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 24
LAPORAN TAHUNAN 2013
Komposisi pemegang saham Perseroan yang memiliki 5% atau lebih dan Komisaris/Direktur yang memiliki saham sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Persentase
Kepemilikan (lembar) Nama Pemegang Saham 1 PT Dika Karya Lintas Nusa 2 PT Mulya Tara Mandiri 3 PT Palsin Anugerah Adil
Total
Jumlah saham
Nilai nominal
48%
33.680.784.143
59.614.987.933
34%
23 584 850 356
41745185130
10%
7.309.232.168
12937 340.937
Kepemilikan saham oleh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PER 31 DECEMBER 2013
Posisi
% Share
Dr. A. Yanisyah Hasan, SE, MM
Direktur Keuangan
3,73%
Said August Putra
Direktur Operasional
0,03 %
Nama
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 25
LAPORAN TAHUNAN 2013
STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN
TnA
Tn.Muh Darmawan
Ny.Ratna
Tn.Muddai
Yaniarsyah H
KomasNur
Yulita
Madang
12,3% Publik
^8% Seri A
PT Palsin
3,6%
PTMTM
10,5 %
33.8%
SeriB
50.0 %
37,7 % PT DKIN
PT TIS
48,3 %
3,0%
SeriC
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk
99,5% PT Mitra Energi Buana
1 99,5 % PT Lebak Energi
90,0 % PT Nisam Energi
> 5.0 % PT Mitra Energi Gas sumatera
*Catatan:Pemegang saham pengendali adalah PT. Dika Karya Lintas Nusa ( PT. DKLN )
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 26
LAPORAN TAHUNAN 2013
Informasi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi ^ Anak Perusahaan PT Mitra Energi Persada, Tbk: ^J
PT. PT. Mitra Energi Buana
\}
Bidang usaha Status operasi Kepemilikan saham
Perdagangan gas bumi Beroperasi di Palembang, Sumatera bagian Selatan 99,50%
Alamat
Graha Krama Yudha Lt. 2
Jl. Warung Jati No. 43 \-S
Jakarta 12760
Asosiasi Perusahaan PT Mitra Energi Persada, Tbk:
o
PT. Lebak Energi Bidang usaha Status operasi Kepemilikan saham
^
Alamat
^y
Penambangan Batu Bara dan Pembangkit listrik Belum beroperasi 99,50%
Graha Krama Yudha Lt. 2
Jl. Warung Jati No. 43 Jakarta 12760
\^j
PT. Nisam Energi
,
Bidang usaha Status operasi
•
^-^
Pembangkit Listrik Belum beroperasi
Kepemilikan saham 99,00% Alamat
Graha Krama Yudha Lt. 2
Jl. Warung Jati No. 43
^J
Jakarta 12760 PT. Mitra Energi Gas Sumatera Bidang usaha
Proyek pipanisasi dan penyaluran gas
Status operasi Sudah beroperasi Kepemilikan saham >5% dengan mitra kerja anak usaha PT Medco E & P Alamat The Energy Building Lt. 52 SCBD, Lot11A Jl. Jendral Sudirman kav. 52-53
^
Jakarta 12190
Tentang Entitas Anak V_>
PT Mitra Energi Buana
\i
PT Mitra Energi Buana merupakan entitas anak PT Mitra Energi Persada Tbk yang bergerak dalam perdagangan gas yang sepenunya sudah beroperasi sejak tahun 2008, yang mana aktivitas utamanya adalah melakukan trading/perdagang gas untuk daerah Sumsel dan sekitarnya. Kepemilikan PT Mitra Energi Persada Tbk adalah 99,5%.
>—'1
Tentang Entitas Asosiasi
^_>
pembangkit listrik. Sampai saat ini kegiatan investasi ini belum menunjukkan progress yang berarti,
PT. Lebak Energi adalah entitas perusahaan anak yang bergerak dalam penambangan batu bara dan
dimana kegiatan sekarang masih dalam tahapan penjajagan untuk mencari investor yang strategis. Hal hal bisa menarik Investor adalah Kawasan tersebut telah dirubah menjadi kawasan Investasi Perseroan
\i
juga telah memperoleh perpanjangan kuasa penambangan tahap eksplotasi untuk batu bara. Kepemilikan saham oleh perseroan adalah sebesar 99.5%.
^ PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 27
^
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT Nisam Energi adalah entitas perusahaan asosiasi yang bergerak dalam pembangkitan listrik, sampai
saat ini perusahaan masih belum beroperasi, keterlambatan ini lebih disebabkan kondisi perekenomian yang belum sepenuhnya berakhir disatu sisi, sisi lainnya belum membaiknya kinerja PT Kertas Kraft Aceh yang mana merupakan prospek pengguna dari pembangkit listrik itu sendiri. Kepemilikan saham oleh perseroan adalah sebesar 90%.
PT Mitra Energi Gas Sumatera adalah perusahaan asosiasi yang bergerak dalam projek pipanisasi dan penyaluran gas dan merupakan mitra kerja dengan PT Medco & EP.
w
<^
w
w
W
~
^
~
~
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 28 ^
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku. Pada tanggal 29 Maret 2001, berdasarkan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)No S-765/PM/2001, Perseroan menawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana sejumlah 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham dan 45.000.000 waran seri I yang menyertai saham yang ditawarkan tersebut. Seluruh saham Perseroan yang berasal dari pemegang saham lama dan dari hasil Penawaran Umum Perdana, masing-masing sebanyak 500.000.000 dan 60.000.000 saham, serta 45.000.000 lembar waran seri I yang menyertai saham hasil penawaran umum, secara resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta, pada papan pengembangan. Pada tanggal 23 April 2001 saham Perseroan mulai aktif diperdagangkan di Bursa. Pada tanggal 23 Februari 2005 melalui surat dari BEJ No. Peng 021/BEJ-WAS/02-2005 terkait dengan kondisi Perseroan berdasarkan penelaahan Bursa atas penjelasan Perseroan tersebut, Bursa memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan Efek PT. Korpora Persada Investama Tbk. Kemudian berdasarkan surat dari BEJ No. Peng 23/BEJ-WAS/-02-2005, Bursa membuka kembali
perdagangan saham PT. Korpora Persada Investama Tbk. mulai sesi I perdagangan tanggal 24 Pebruari 2005.
Pada tanggal 7 Pebruari 2007, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan pengumuman No Peng-02/BEJPSJ/DEL/02-2007, menyangkut "Penghapusan Pencatatan Efek (delisting) PT Korpora Persada Investama Tbk. di Bursa. Penghapusan pencatatan efek tersebut efektif berlaku sejak tanggal 7 Februari2007.
Susunan modal saham adalah sebagai berikut:(dalam jutaan)
No
Nilai Nominal Rp 250,- per saham Nilai (Rp)
Modal Saham
Jumlah lembar
1.
Modal Dasar
2.
Modal Saham
1.904.000.000 560.000.000
476.000.000.000
1.344.000.000
336.000.000.000
140.000.000.000
Ditempatkan dan Disetor Penuh
3.
Saham dalam Portepel
Pada saat itu, susunan pemegang saham Perseroan adalah modal disetor sebesar 560.000.0000 (lima ratus enam puluh juta) lembar dengan nilai nominal Rp 250 per saham.
Pada 16 Januari 2008 Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu melalui penerbitan 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta) saham seri B dengan nilai nominal Rp 8,- (delapan rupiah) per saham yang seluruhnya diambil oleh PT Cipta Swakarsa Indah yang berasal dari hutang MEP kepada PT Cipta Swakarsa Indah, sehingga susunan permodalan menjadi:
Modal Saham
1.
Modal Dasar
2.
Modal Saham
Nilai Nominal Rp 250,- per saham Nilai (Rp)
Saham A 1.904.000.000 560.000.000
476.000.000.000
1.344.000.000
336.000.000.000
140.000.000.000
Nilai Nominal R p 8,- per saham Saham B Nilai 3.000.000.000 24.000.000.000 2.500.000.000 20.000.000.000
Ditempatkan dan 3.
Disetor Penuh Saham dalam
500.000.000
4.000.000.000
Portepel
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 29
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pada tahun 2008 Perseroan melakukan merger/penggabungan dengan PT Aldhi Pratama Bersama dan merubah nama menjadi PT Mitra Energi Persada. Dalam rangka penggabungan PT Mitra Energi Persada menerbitkan saham seri C dengan nilai nominal Rp 3,- (tiga rupiah) sehingga susunan pemegang saham Perseroan menjadi:
No
1.
2.
Modal Saham Modal Dasar Modal Saham
Nilai Nominal Rp 260,- per
Nilai Nominal Rp 8,- par
saham
saham
Nilai Nominal Rp 3,- per saham
Saham A
Nilai (Rp)
Saham B
Nilai
1.804.000.000
476.000.000.000
3.000.000.000
24.000.000.000
266.666.666.667
600.000.000.000
560.000.000
140.000.000.000
2.500.000.000
20.000.000.000
66.666.666.667
200.000.000.000
1.344.000.000
336.000.000.000
500.000.000
4.000.000.000
200.000.000.000
600.000.000.000
Saham C
Nilai
Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.
Saham dalam
Portepel
Hingga akhir tahun buku tanggal 31 Desember 2013, jumlah lembar saham Perseroan adalah: No
1.
2.
Modal Saham Modal Dasar Modal Saham
Nilai Nominal Rp 250,- per
Nilai Nominal Rp 8,- per
saham
saham
Nilai Nominal Rp 3,- per saham
Saham A
Nilai (Rp)
Saham B
Nilai
Saham C
1.904.000.000
476.000.000.000
3.000.000.000
24.000.000.000
266.686.666.667
600.000.000.000
560.000.000
140.000.000.000
2.500.000.000
20.000.000.000
66.666.666.667
200.000.000.000
1.344.000.000
336.000.000.000
500.000.000
4.000.000.000
200.000.000.000
600.000.000.000
Nilai
Ditempatkan dan Disetor Penuh
\y
3.
Saham dalam
Portepel
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 30
LAPORAN TAHUNAN 2013
LEMBAGA PROFESIONAL
1.
Akuntan Publik
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan Rukan Taman Meruya Blok M/78
Alamat
Jakarta Barat 11620
Phone Fax
Jasa yang diberikan Biaya 2.
+62-21-5868 275, 5868 276, 5865 365 +62-21-5865-365
Mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013 Rp. 110,000,000,-
Biro Administrasi Efek PT SINARTAMA GUNITA
Alamat
Sinar Mas Land Plaza, Menara I, Lantai 9 Jl. MH Thamrin No 51 Jakarta 10350
Phone
+6221-3922-332
Fax
+6221-3923-003
Jasa yang diberikan Biaya
Mengadministrasikan efek Perseroan Rp. 26,400,000,- per tahun
3. Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn Alamat Kompleks Rukan Fatmawati Mas 11/210 Jl. RS Fatmawati Nomor 20 Jakarta Selatan
Telepon Fax Email Biaya
(+62 21) 759 16498 (+62 21)52991199
[email protected] Rp. 15.000,000,-
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 31
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Segmen usaha Perseroan sepanjang tahun 2013, adalah hasil dari penjualan/perdagang gas melalui anak usaha PT Mitra Buana Energi. w
Pertumbuhan Penjualan Bersih
Sepanjang tahun 2013, Pendapatan Perseroan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 44% menjadi Rp 116.302.278.221 dari sebelumnya -19% ditahun 2012 menjadi Rp
80.799.722.125 jika dibandingkan dengan pendapatan ditahun 2011 dari Rp 100.225.926.814. Faktor terbesar yang memberikan kontribusi kenaikan pendapatan perseroan sepanjang tahun 2013 adalah tambahan kenaikan permintaan gas dari beberapa pelanggan yang sudah ada, dan adanya penambahan pelanggan lainnya.
o
^
Pendapatan Penjualan Perseroan
^
Pendapatan (Rp'000)
^
120.000.000
100.0OC MM 80 000.000 60.000.000
40.000.000
20.000.000
2013
2012
2011
• Pendapatan
PT MITRA HNHRGl I'HRSADA Tbk. I 32
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pendapatan Penjualan Entitas Anak ^
Penjualan Gas dari Entitas Anak
120.000 100.000
o
80.000
§O
60.000
o
40.000
p
:cc-
2011
:•:::
2012
2013
TAHUN
PERTUMBUHAN LABA
Laba Kotor Perusahaan Induk
Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel dibawah ini, laba kotor perseroaan (induk saja) dari hasil penjualan batubara dari tahun 2010 sampai 2011 dan penjualan solar pada tahun 2012 memberikan kontribusi perolehan laba kotor yang relatif kecil, sepanjang tahun 2013 perseroan tidak melakukan penjualan, dan hanya memfokuskan pada penjualan gas di entitas anak.
Pendapatan perseroan Laba Koto Laba Kotoi
Penjualan Harga Pokok
(96)
2010
31.052
27.553
3.499
11,27%
2011
36.133
33.610
2.523
6,98%
2012
884
859
25
2,83%
2013
-
-
-
IT MITRA I-NIiRCil Pl-RSADA Tbk.
33
LAPORAN TAHUNAN 2013
Laba Kotor Entitas anak
V^
Laba kotor perseroan sangat ditentukan oleh 2 faktor yaitu harga jual dan harga pokok,
\*y "
selama tahun 2013 perolehan laba kotor entitas anak dari penjualan gas menurun menjadi 32,37% dari sebelumnya sebesar 48,67%; 47,56% dan 56,14% dimasing masing tahun 2012; 2011; 2010. Penurunan perolehan laba kotor ini dikarenakan adanya kenaikan harga beli gas yang ada, sementara kenaikan harga jual gas relatif tidak sebesar kenaikan harga beli yang ada. Perolehan laba kotor diatas 32,37% sepanjang tahun 2013, managemen
^-"/
percaya bahwa perolehan laba kotor ini akan membaik pada saat yang akan datang melalui penyesuaian harga jual yang lebih baik dan dengan penambahan konsumen baru.
^j
Pendapatan Entitas anak Laba Koto Laba Kotoi
Penjualan Harga Pokok ^J
\sj
2010
62.822
27.553
35.269
56,14%
2011
64.093
33.610
30.483
47,56%
2012
79.915
41.023
38.892
48,67%
2013
116.303
78.660
37.643
32,3796
Laba Usaha
Jika pada tahun 2012 laba usaha mengalami penurunan sampai dengan -57,62% menjadi
^
(Rp 50.632.764.056) yang disebabkan adanya penghapusan uang muka inestasi Projek
^J
PLTU Bojong Manik dan penurunan/penghapusan nilai projek Nisam Energi, maka pada tahun 2013 perseroan telah membukukan perolehan laba usaha sebesar 5,75%menjadi Rp 6.689.458.780.
Laba Bersih
Sepanjang tahun 2013 perusahaan telah mencatat laba bersih sebesar 3,12% menjadi Rp 3.633.011.366dari sebelumnya -49,57% atau rugi Rp 40.050.562.534
o
o PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 34
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pertumbuhan jumlah Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas
Aktiva Jumlah
^
aktiva
perseroan
pada
posisi
per
31
Desember
2013
yaitu
sebesar
Rp. 244.786.483.230,- juta atau menurun jika dibandingkan ditahun 2012 sebesar Rp. 231.954.024.964 dan sebesar Rp. 295.847.134.212 ditahun 2011. Kontribusi terbesar atas kenaikan tersebut adalah pembelanjaan modal selama tahun 2013 sebesar Rp 12.223.872.098,-
Kewajiban Jumlah kewajiban pada posisi per 31 Desember 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 9.199.446.902, jika dibandingkan pada tahun 2012, kontribusi atas kenaikan tersebut dikarenakan adanya tambahan hutang jangka panjang. Ekuitas
Jumlah Ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2013 mengalami kenaikan menjadi
\^j
sebesar Rp. 179,545 juta dibanding tahun 2012 sebesar Rp. 175.937 juta. Diitahun 2013 ekutias mengalami peningkatan seiring dengan perolehan laba sebesar Rp 3.633.011.365,-
w
Laporan Arus Kas Konsolidasian Arus kas dari aktivitas operasi Perseroan membukukan arus kas aktivitas operasi negative sebesar (Rp 10.380.729.277) sepanjang tahun 2013 hal ini terjadi dikarenakan adanya pelunasan hutang jangka panjang yang hampir mencapai Rp 17.033.280.649, Sebaliknya dengan arus kas sepanjang tahun 2012 justru mengalami posisi positive sebesar Rp 290.806.798, dan posisi positif sebesar Rp 3,278 milyar juga terjadi di tahun 2011. Arus kas dari aktivitas Investasi
Transaksi dari aktivitas investasi ini merupakan perolehan aset perusahaan berupa pembelanjaan modal sebesar Rp 5.198.447.515 dan senilai Rp. 238.693.000 sepanjang tahun 2012.
Likuiditas dan Sumber Modal
\^
Pada akhir tahun 2013 Perseroaan memiliki likuiditas yang cukup kuat dengan nilai kas dan setara kas Rp 5.317.459.137, dan dengan ratio lancar diatas 116,37% dari sebelumnya sebesar 33,94% pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendeknya jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2012.
O Kolektibilitas Piutang
O
Pada akhir tahun 2013, kemampuan perusahaan dalam menagih piutang (collection period) meningkat dari rata rata 69 hari pada tahun 2012 menjadi 39 hari pada tahun 2013. Perhitungan ini didapa dari pembagian antar saldo hutang per 31 Desember 2013 dengan pendapatan netto selama tahun 2013 dan dikalikan jumlah hari dalam satu tahun (365hari).
Penurunan kolektibilitas ke piutang ini menunjukkan bahwa managemen perseroan dapt tetap efektif dalam mengelola tagihan ke pelanggan. Untuk memitagasi risiko piutang tidak tertagih, menajemen secara berkala melakukan evaluasi piutang dengan mengaitkan supplies gas ke pelanggan.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 35
LAPORAN TAHUNAN 2013
o Struktur Modal
Kontribusi
2013
Uabllltas Jangka Panjang
28.456.247.253 '
13,62%
2012
18.417.947.299
Kontribusi
Kontribusi
9,43%
4,19%
Utang bank dan lembaga keuangan Jangka panjang Bagian lancar atas Hutang jangka panjang
18.285.732.172
64,3%
3.982.942.262
21,6%
42,63%
10.170.S15.081
35,7%
14.435.005.037
78,4%
-42,63%
86,38%
176.893.814.600
90,57%
-4,19%
100%
195.311.761.899
100%
Ekuitas
180.526.825.965 '
Total modal dilnvestaslkan
208.983.073.218
Dari stuktur modal diatas, menunjukkan adanya kenaikan utang perseroan dari sebelumnya sebesar 9,43% ditahun 2012 menjadi 13,62% ditahun 2013. Kenaikan tersebut disebabkan adanya tambahan pengeluaran modal dari pinjaman. Disisi lainnya ekuitas juga menunjukkan adanya kenaikan disebabkan adanya kenaikan laba yang dicatat perseroan.
Kebijaksanaan Managemen atas Struktur Modal Perseroan menetapkan kebijaksanaan modal dengan mempertahankan rasio utang terhadap modal dengan perbanding 65%:35%. Namun sampai saat ini ratio hutang dan ekuitas belum pemah mencapai dari apa yang di pagukan. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan yang sangat kuat.
Ikatan Material Atas Investasi Barang Modal Ditahun 2013, Perseroan memiliki ikatan material dengan kontraktor terkait pengeluaran modal untuk jaringa pipa berikut sarananya di Sumatera Selatan dalam mata uang Rupiah. Untuk memenuhi kewajiban kepada kontraktor projek tersebut dibiaya dengan dari dana pinjaman.
Strategi Bisnis Untuk tetap dapat bertahan maka perseroan hams secara proaktif menangkap peluaang usaha dan menghadapi tantangan ke depan serta terus menerus melakukan peningkatan laba perusahaan maka akan disusun strategi usaha yang diprioritaskan sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut:
o Berusaha secara terus menerus mempertahankan market yang ada, serta membuka pasar baru
d Membangun dan memperkuat infrastruktur yang terintergrasi dalam usaha distribusi di daerah sekitar Sumatera Selatan maupun daerah Baru. o Memperkuat struktur pemodalan agar perseroaan dapat menjadi market leader untuk daerah Sumatera Selatan dan dan daerah baru lainnya
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 36
7%
LAPORAN TAHUNAN 2013
d Mengamankan pasokan gas bumi dari sumber gas yang sudah berjalan dan pasokan gas yang berpontesi untuk waktu mendatang. o Mengembangkan organisasi dan meningkatkan kemampuan sumber dsaya manusial internal
o Tetap mempertahankan dan selalu meningkatkan opeasional lapangan dari segi effisiensi dan effektiftas, agar dapat memberikan kontribusi kepada peseroan secara optimal.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Selama tahun 2013 tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secarasignifikan terhadap kinerja perusahaan.
^J
Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013
Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, yang belum dilaporkan.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 37
LAPORAN TAHUNAN 2013
Kebijakan Akuntansi ^J
Laporan Keuangan konsolidasian perusahaan dan entitas anak disusun berdasarkan Standar AkuntansKeuangan di Indonesia. Perseroan dan entitasanak melakukan penerapan standar akuntansi daninterpretasi baru atau revisi yang berlaku efektif padatahun
i^j
2013.Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan danentitas anak telah dibuat seperti yang disyaratkan,sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standard dan interpretasi. Sebagaimana dijelaskan pada butir 2.2 dan 16 "Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013 dan 2012" yangmerupakan bagian dari buku LaporanTahunan ini. Perusahaan dan entitas anak juga telah melakukan reklasifikasi atas akun-akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember2013 dan 31 January 2012 dan 2011, untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 sehubungan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Vlll.G.7, sebagaimana teriampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2013, seperti diungkapkan pada butir 2 dan 37
^
"Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013dan 2012". Segmen Bisnis Kegiatan Kegiatan usaha Distribusi/Niaga gas dilakukan oleh perusahaan sampai saat ini di Sumatera Selatan yang mana sejauh ini di titik beratkan padakebutuhan Industri.
,,
Aspek Pemasaran
^J
Adanya program Pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan gas untuk konsumsi dalam negeri serta pertumbuhan permintaan energi gas bumi yangsemakin tinggi di Indonesia mendorong perusahaan perusahaan lain yang ke disektorgas bumi melalui investasi yang sangat besar. Untuk tetap dapat bertahan dalam kompetensi yang ketat ini usaha perusahaan dengan konsisten meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan dan optimalisasi penjualan. Sehingga untuk diperlukan upaya extra antara lain:
Aktif mencari tambahan pasokan gas baru dengan mematuhi peraturan dan perundangan
^
yang berlaku.
^_>
untuk mengalihkan sumber bahan bakarminyak solarke gas.
^J
Menjaga pertumbuhan pengeluaran modal agar tetap dapat melakukan pembangunan pipa jika memang diperlukan.
Proaktif melakukan pendekatan terhadap perusahaan-perusahaan sekitar Sumatera Selatan
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 38
LAPORAN TAHUNAN 2013
TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perseroan ditujukan sebagai upaya untuk melindungi pemegang saham khususnya pemegang saham publik dan sebagai wujud
^
untuk menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi hubungan semua pihak yang berkepentingan. Semua upaya tersebut diwujudkan dalam sebuah prinsip-prinsip tata
, j
kelola perusahaan yang baik. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah : Fairness (kewalaran)
^y
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas, membuat pedoman perilaku perusahaan, periindungan terhadap seluruh kepentingan pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen
O*
yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas. Komisaris Independen berasal dari orang diluar Perseroan agar didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terlepas dari intervensi pihak Perseroan. Transparansi
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas. Laporan keuangan perseroan tersebut
\^i
diauditoleh Kantor Akuntan Publik yang Independen dan terdaftardi Bapepam. Akuntabilitas
^
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan menyiapkan dan melaporkan Laporan Keuangan tepat pada waktunya. Responsibllitas (tanggung jawab)
Peranan pemegang saham hams diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerjasama yang aktif antara Perseroan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja dan perusahaan yang sehat dari aspek keuangan. Oleh karena itu untuk mewujudkan lapangan kerja dan perusahaan yang sehat Perseroan mewujudkan dengan mengukutkan karyawannya dalam program jamsostek, melakukan pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya dan menggaji seluruh karyawan diatas Upah Minimum Regional yang akan berdampak pada kinerja Perseroan menjadi lebih baik dan lebih profesional serta lebih beretika.
{J
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 39
LAPORAN TAHUNAN 2013
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris bersama Direksi sepakat untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten sebagai landasan operasional perusahaan.Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris secara aktif melakukan kajian kajian, memberikan rekomendasi, dan persetujuan terhadap corporate action dan business plan yang di usulkan oleh Direksi, menelaah laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Komposisi Dewan Komisaris: Sampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris PT. Mitra Energi Persada, tbk berjumlah 4 orang, sebagai berikut: Nama
Ir. Bambang Hermiyanto Priyadi Dr. Marwah M. Diah, SH.MPA Suria Darma Wijaya Mulja Djaja Said
Jabatan
Dasar Pengangkatan
Komisaris
RUPSLB 26 Juni 2008
Utama/lndependen Komisaris Independen
RUPSLB 26 Juni 2008
Komisaris Komisaris
RUPSLB 28 Oktober 2009 RUPSLB 28 Oktober 2009
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah setara. Tugas komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggung jawaban Dewan komisarie kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Merujuk pada pasal 96 ayat (1 ) UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat ( 2 ) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, diatur bahwa
ketentuan mengenai besarnya gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
Dasar Penetapan, dan besarnya renumerasi anggota Komisaris adalah keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Penetapan Penghasilan bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-003/UM.0106/MEPA/|/2009 tanggal 1 Juni 2009 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2013 bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT. Mitra Energi Persada.Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka jumlah renumerasi Dewan Komisaris tahun buku 2013 adalah Rp. 1,320,000,000,-.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 40
LAPORAN TAHUNAN 2013
Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2013 Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris, maupun rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Selama tahun 2013 dilaksanakan 10 kali rapat tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris pada rapat internal Dewan Komisaris dan rapat gabungan Dewan Komisaris adalah 75%.
DIREKSI
^y
Direksi merupakan organ perseroan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisai. Dalam melaksanaan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS,
pertanggung jawaban Direksi kepada RUPS merupakan pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
perwujudan
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum (RUPS).
akuntabilitas
Pemegang Saham
Persyaratan, keanggotaan dan komposisi Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang
\^/
berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
^
Direksi terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 3 (tiga) Direktur. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS.
^
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Direksi Perseroan terdiri dari empat (4) orang Direktur dengan komposisi sebagai berikut:
^
Komposisi Direksi PT. Mitra Energi Persada: Nama
Muddai Madang Dr.A.Yaniarsyah Hasan, SE, MM Said August Putra Iwan Soetrisna
^j
Jabatan
Dasar Pengangkatan
Direktur Utama
RUPSLB 26 Juni 2008
Direktur Keuangan Direktur Operasi Direktur Pengembangan
RUPSLB 28 Oktober 2009 RUPSLB 28 Oktober 2009 RUPSLB 26 Juni 2008
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan praturan perundangundangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 41
LAPORAN TAHUNAN 2013
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
^
sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil
^>
pemettiksaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor ekstemal. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
^J
^J
Independensi Direksi Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara Independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan
yang secara material dapat mengganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan.
<J
^J
Rapat Direksi
Selama tahun 2013 Direksi secara rutin melakukan rapat Direksi, dan rapat dengan jajaran manajemen termasuk Rapat dengan Direksi dari anak perusahaan untuk mengetahui dan mendengarkan laporan kinerja dari Direksi anak perusahaan serta secara periodik
^-^
mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 20 kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90% (sembilan puluh persen).
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Renumerasi Anggota Direksi
ij
Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Sehingga penetapan besarnya renumerasi anggota Direksi adalah dengan pengajuan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris yang mana kemudian diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menguasakan keputusan penentuan besaran renumerasi kepada Dewan Komisaris.
Struktur renumerasi Direksi
LGaji
^y
2.Tunjangan Hari Raya (THR) 3. Tunjangan komunikasi
Fasilitas
1. Fasilitas kendaraan/Tunjangan Transportasi. 2. Asuransi Kesehatan/penggantian biaya pengobatan 3. Fasilitas biaya representasi 4. Fasilitas Perkumpulan Profesi 5. Fasilitas Club Membership/Corporate Member 6. Fasilitas Representasi
[^
7. Fasilitas Bantuan Hukum (bila diperlukan).
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 42
LAPORAN TAHUNAN 2013
Penetapan Penghasilan bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-003/UM.0106/MEPA/l/2009 tanggal 1 Juni 2009 tentang Penetapan Penghasilan
^_J
yang belum berubah sampai dengan tahun 2013 bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT. Mitra Energi Persada.Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka jumlah renumerasi Direksi tahun buku 2013 adalah Rp. 1,313,774,254,-.
KOMITE AUDIT
Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-
0;
146/MEP/2013 tanggal 5 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite Audit Perseroan. Dengan periode keanggotaan selama 1 tahun, pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugas.
O1
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit
,
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan peraturan/perundangan sebagai
•
^^ (j
berikut: 1. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang embentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit.
l>s_>J
u
2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi
\^j
pendidikan dan pengalaman kerja yang
memadai dalam mendukung pelaksanaantugas sebagai Komite Audit. Proses rekruitmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi, keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama.
{J
<J <J PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 43
LAPORAN TAHUNAN 2013
Profil Anggota Komite Audit
—
Dr. Marwah M. Diah, SH, MPA, Komisaris Independen yang juga merangkap sebagai ketua dan anggota Komite Audit. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
_
u
s*"'
Sulaeman. RH bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 5 Desember
2013 Lulusan S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhamaddiyah tahun 2000, bekerja sebagai Pengawas pada Satuan Pengawas Internal di PT. Djakarta Lloyd Februari
s/d November 2013, Direktur Keuangan dan Administrasi PT. Daya Laut Utama tahun 20072012, Kepala Divisi Perbendaharaan PT. Djakarta Lloyd tahun 2004-2007.
w
Muhammad Ruh Tauhid bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 5 Desember 2013. Lulusan tahun 2013 program D3 Akuntansi Universitas Indonesia sebelum bergabung dengan Perseroan bekerja sebagai Junior Auditor di KAP Rama Wendra pada Januari sampai dengan April 2012; Staff Akunting di PT Aruss Utama Januari 2013-November 2013.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit Tugas komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
w
»-
w
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan komisaris. Pertanggung jawaban Komite Audit kepada Dewan komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam komite Audit (Commitee Audit Charter) yang disahkan dalam lampiran keputusan Dewan Komisaris No. KEP146/MEP/2013 tanggal 5 Desember 2013 Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
a.
Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektivitas peaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan dilakukan oleh auditor eksternal.
c.
Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
w
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 44 _
LAPORAN TAHUNAN 2013
d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/prognosa
i j
keuangan yang disampaikan ke pemegang saham. e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan - kegiatan perusahaan sesuai dengan Standard Operating Procedures yang berlaku.
f.
Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.
g.
Melakukan identifikasi hal - hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tuga - tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:
Independensi Komite Audit
\^
Komite Audit diketuai oleh komisaris independen dan dua anggota profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri Perseroan.Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan
^J
Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan independen. Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah, komposisi, kriteria, kompentensi, dan independensi sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29/PM/2004 Lampiran : Peraturan IX.1.5 tentang Pembentukan dn Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, yaitu:
\y
1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;
^
2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan;
3.
Mengetahui pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan;
4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya; 5.
\^,'
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non-audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;
6. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;
^—^
7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak lain;
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 45
LAPORAN TAHUNAN 2013
8. Tidak mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajad kedua, baik
^y
secara horizontal maupun vertikl dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan atau
^•—/
b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan publik.
^J \^J
Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan pada saat jadwal pemeriksaan audit. Selama tahun 2013 Komite Audit melaksanakan rapat internal Komite Audit, Rapat Internal Dewan
W
Komisaris, Rapat dengan Direksi dan manajemen, dan rapat dengan KAP sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit 100%.
<J
Renumerasi Komite Audit
\^/
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris no KEP-146/MEP/2013 Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh renumerasi dengan jumlah Rp. 130,000,000,per tahun.
^z
Kegiatan Komite Audit pada tahun buku 2013 Sesuai dengan Piagam, Komite Audit telah membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
^
sistem pengendalian internal dengan melakukan analisa effektivitas pengawasan internal
w
perusahaan bekerja sama dengan auditor internal, serta menelaah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Direktur Keuangan.
\^j
Komite Audit telah memastikan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor, menelaah independensidan obyektivitas audit external, serta elakukan review terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya laporan keuangan berkala dan menilai hasil
\*J
pemeriksaan oleh eksternal auditor.
o
o o
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 46
LAPORAN TAHUNAN 2013
CORPORATE SECRETARY
^J
Sekretaris Perusahaan ( Corporate Secretary ) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.1.4 : tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 dan kemudian
V^/
ditindak lanjuti dengan keputusan Direksi BEJ No. 339 tahun 2001:
i,
1. Dalam rangka perkembangan Pasar Modal di Indonesia serta untuk meningkatkan pelayanan Emiten atau Perusahaan Publik kepada masyarakat pemodal, maka kepada setiap Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yang antara lain bertugas:
\^J
a.
^*->
mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku
di bidang pasar modal;
<J
b. memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap infromasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik;
v>
c. memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; d. sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan masyarakat; dan e. fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur emiten atau Perusahaan Publik.
2. Pembentukan fungsi Sekretaris Perusahaan ( Corporate Secretary ) selambat-lambatnya
\^j
telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1997 dan pembentukan tersebut harus segera dilaporkan kepada Bapepam.
^
SEKRETARIS PERUSAHAAN memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama, Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi kominikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: • Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis dan menjalain
\^
hubungan baik antara Perseroan dengan para pihak lembaga penunjang industri •
^ W
peraturan-peraturan perundangan yang berlaku. • • •
v^>
pasar modal dan regulator pasar modal. Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta mematuhi ketentuan Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi/Manajemen dengan stakeholders dalam rangka membangun citra Perseroan. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/pimpinan dengan para stakeholders.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 47
o
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2013 adalah •
Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali;
•
Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan
•
Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal
w
Komisaris dan Direksi;
korporat.
Profil Corporate Secretary
-
Dr. A. Yaniarsyah Hasan, SE., MM, Direktur Keuangan yang juga merangkap sebagai
Sekretaris Perusahaan sejak Maret 2009 berdasarkan keputusan RUPSLB yang di tuangkan dalam Akte Notaris Sutjipto,SH.,M.Kn Nomor 192 tanggal 28 Oktober 2009. Profil dapat dilihat di bagian profil Direksi.
w
UNIT AUDIT INTERNAL
Sesuai dengan Peraturan Nomor IX.1,7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal pada pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa : Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk Unit Audit Internal sebagaimana diatur
s_^
dalam Peraturan Nomor IX.1.7, Lampiran Keputusan ini, paling lambat pada tanggal 31 Desember 2009.
*"*
Struktur dan kedudukan Unit Internal Audit Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal Audit merupakan Unit yang Indepependen terhadap unit-unit yang lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Tugas dan Tanggung jawab Unit Audit Internal W
^_^
Sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam Unit Audit Internal, Internal audit Perusahaan berperan memastikan dan memberikan konsultasi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal Audit Chapter meliputi:
z
1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan,
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 48
LAPORAN TAHUNAN 2013
akuntansi operasional, sumber daya manusia, tekhnologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang
^
diperiksa pada semua tingkatan manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
s>
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang
dilakukannya. w
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan sebagai penugasan Khusus dari Direktur Utama, dalam rangka melakukan bimbingan (guidance),
Pengawasan (supervision), pembelajaran (learning), dan konsultasi (consulting) dalam mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak Perusahaan.
s^
Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit tahun 2013 1. Audit Rutin;
2. Audit pada Anak Perusahaan.
Profil Anggota Unit Audit Internal
w
Budi Santoso Mulyono menjabat sebagai Internal Auditor perusahaan sejak tahun 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 145/SK-MEP/2013 tanggal 5 Desember 2013. Sebelum bergabung dengan PT. Mitra Energi Persada, Tbk, memulai karirnya di bagian keuangan PT Garuda Indonesia pada November 1980 sampai dengan menjabat sebagai Area Controller Australia dan New Zealand pada Desember 1996. Kabid iw
Keuangan dan Kepala Proyek Spin Off PT. Garuda Maintenance Facilities AeroAsia tahun
1996-2006. Vice President Keuangan PT. Garuda Maintenance Facilities ( PT. G M F AeroAsia ) 2007-2008 dan Vice President Audit PT G M F AeroAsia 2008 - 2010.
<S
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 49
LAPORAN TAHUNAN 2013
o
MANAJEMEN RISIKO RISIKO USAHA
Risiko Operasi i,
<J
^
Unit usaha Perseroan saat ini yaitu perdagangan gas bumi. Pada tahun 2013, usaha perdagangan gas bumi adalah pendapatan utama Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usaha. perseroan menyadari bahwa risiko menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha dan kinerja Perseroan. Untuk meminimalisasi risiko operasional tersebut, Perseroan mengcover aset-aset utama dan fasilitas operasional Perseroan di seluruh unit usahanya dengan asuransi. Sampai dengan Bulan 31 Maret 2014,
kepada Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Perseroan mengasuransikan aset jaringan pipa terhadap segala risiko {all risk property), gempa bumi dan kerusakan mesin dengan nilai pertanggungan untuk risiko material damage dan gempa bumi senilai USD 3,581,661.96,
v^
untuk Benuang Assets - pipa Tanjung Enim Lestari (TEL) sepanjang 14.7 Km dan Sunan, Asets - pipa Sunan sepanjang 4 Km dan Rp. 6,087,214,338 untuk pipa ABP Hoktong dan Remco. Selain itu Perseroan juga mengasuransikan asset kendaraan terhadap segala risiko
*\y
(all risk property) dan hum hara dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.702.300.000. Asuransi ini sedang dalam proses di perpanjang setelah masa berakhimya pada Desember 2013 ini.
Melalui inisiatif ini, Perseroan dapat mengambil keuntungan dari periindungan dan jaminan yang lebih baik untuk menghadapiterjadinya risiko-risiko potensial seperti ledakan dan
\^j
kebakaran, kerusakanmesin, gempa bumi, bencana alam dan Iain-Iain. Selain itu Perseroan
ii
melakukan subkontrak pekerjaan pemeriksaan dan pemeliharaan jaringan pipa gas kepada Perseroan-Perseroan lokal di lokasi usaha Perseroan. Hal ini dimaksudkan selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perseroan kepada lingkungan sekitar operasional Perseroan juga agar Perseroan dapat lebih fokus kepada bisnis inti Perseroan di bidang niaga gas bumi dan niaga batubara.
^-^
Perseroan yakin bahwa dengan memperkuat budaya dan membangun kapabilitas manajemen risiko, Perseroan akan mampu mengawasi dan meminimalisasi risiko terkait seluruh aspek operasional Perseroan secara efektif dan pada akhirnya untuk melindungi dan
^-^
meningkatkan nilai pemegang saham. Risiko Finansial
Sebagai tindak lanjut dari kajian terhadap risiko finansial, Perseroan telah melakukan beberapa upaya yaitu: Kontrak penjualan dan pembelian gas bumi dibuat dalam jangka panjang dan harga jual beli gas bumi tersebut sudah ditentukan dalam kontrak dengan pemasok dan pelanggan
\^j
sehingga Perseroan dapat menghadapi terjadinya risiko naik turunnya harga minyak di pasaran internasional.
Penyerahan
\^J
gas
bumi
dibuatkan jaminan
pembayarannya oleh
pelanggan
untuk
mengantisipasi risiko atas terjadinya wanprestasi pembayaran penyerahan gas oleh Pelanggan.
Seluruh kontrak utama yang dibuat oleh Perseroan dibuat dalam mata uang yang sama yaitu Dollar Amerika untuk mengantisipasi risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Dengan sendirinya, seluruh pendapatan Perseroan diperoleh dalam mata uang Dollar Amerika seperti juga sebagian besar beban pokok penjualan dan biaya pengangkutan gas bumi yang dibayarkan secara tunai termasuk biaya bunga pinjaman bank. ii
Karena gas bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui maka untuk menjamin keberlangsungan operasinya untuk jangka waktu lama, anak perusahaan pada 1 Desember 2012 sudah menandatangani amandemen Perjanjian Jual Beli Gas dengan PT Medco E&P Indonesia selaku produsen dan pemasok gas bumi dengan total penyaluran gas 3,7 MMSCFD.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 50
LAPORAN TAHUNAN 2013
Untuk mengantisipasi kebutuhan atas pembiayaan investasi dan modal kerja yang cukup besar sehubungan dengan adanya pembangunan jaringan pipa gas pelanggan baru, maka
*0
Perseroan telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja dalam mata uang Dollar Amerika dari PT Bank Syariah Mandiri dengan jangka waktu selama 48 bulan dan suku bunga tetap yang cukup kompetitif. Risiko Politik dan Pemerintahan
o
•'
^-s
Berbagai tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis Perseroan, termasuk ketidakpastian dalam implementasi undang-undang otonomi daerah dan tumpang tindih investasi pertambangan dengan UU Kehutanan serta perubahan arah kebijakan politik ekonomi Indonesia pasca pemilihan umum tahun 2009. Untuk mengantisipasi perubahan arah kebijakan pemerintah tersebut maka Perseroan telah
melakukan kontrak penjualan dan pembelian gas bumi dalam jangka panjang dengan pemasok dan pelanggan.
^
Risiko Sosial dan Lingkungan
>-^
undangan yang mengatur perihal operasional penyaluran gas bumi, eksplorasi,
Bidang usaha Perseroan sangat tergantung dari beberapa peraturan danperundang-
pengembangandan produksi batubara serta dampaknya terhadap lingkungan dankeselamatan kerja. Pembuangan sisa batubara dapat berpotensi mengakibatkan
^
pencemaran udara, tanah maupun air. Potensi pencemaran lingkungan ini dapat menimbulkan kerugian terhadap negara dan atau pihak ketiga dimana Perseroan kemungkinan harus mengganti rugiatas kerusakan yang ditimbulkan.
\_j
dan lain-lain, Perseroan telah mengasuransikan aset jaringan pipa terhadap segala risiko (all risk property), gempa bumi dan Business Interuption, selain itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perseroan terhadap lingkungan sekitar, Perseroan telah melibatkan masyarakat
^j
sekitar dalam pengawasan dan pemeliharaan jaringan pipa gas bumi yang dimiliki oleh Perseroan.
<J
\^j
INFORMASI PERKARA PENTING
Tidak terdapat perkara atau gugatan, baik perdata maupun pidana yang dihadapi Perseroan di sepanjang tahun 2013.
o
o
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 51
LAPORAN TAHUNAN 2013
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN
^
PT Mitra Energi Persada, Tbk , selanjutnya disebut Perseroan atau MEP, menyadari dan
i,
memahami bahwa setiap insan Mitra Energi Persada, memiliki keberagaman latar belakang dan nilai-nilai dasar perilaku sehingga perlu kesamaan persepsi dalam bersikap dan berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dasar (Values) Perusahaan.
.
Untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan memerlukan komitmen yang tinggi untuk menerapkan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
,
^
Governance). Penerapan GCG juga sebagai upaya perusahaan dalam pencegahan
^
timbulnya berbagai resiko dalam pengelolaan perusahaan, baik risiko terkait nama baik/citra, reputasi dan kredibilitas Perusahaan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, keuangan dan pengelolaan aset serta hubungan industrial. Maka penerapan GCG tidak dapat dipisahkan dari menjalankan bisnis yang beretika dan membentuk kesadaran Perseroan dan karyawan yang memiliki kepekaan tanggung jawab sosial kepada
^
masyarakat agar tidak terjadi benturan kepentingan dan benturan kepada peraturan perundangan yang ada.
^ ^•'
\^/
Untuk itu, Mitra Energi Persada menerbitkan Kode Etik sebagai Pedoman Perilaku atau Code of Conduct (CoC) yang mencakup serangkaian acuan dalam bersikap dan berperilaku yang harus diikuti oleh segenap insan Mitra Energi Persada. Kode Etik Mitra Energi Persada disusun sejalan dengan Nilai-Nilai Dasar MEP dan digunakan baik dalam hubungan internal (antara sesama Insan MEP) guna menciptakan iklim dan suasana kerja yang sehat dan kondusif maupun dalam hubungan dengan pihak eksternal yang meliputi pelanggan,
pemerintah, mitra kerja, para pemasok maupun masyarakat sekitar dan masyarakat umum. KODE ETIK
<J
[^y
Dalam perngembangan GCG, Perusahaan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. PT. Mitra Energi Persada, Tbk mengupayakan penerapan
standar etika terbaik dalam menjalankan segenap kegiatan usaha nya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja.
I.
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik dengan stakeholder dan peningkatan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha dan Etika Kerja. Pedoman Perilaku
Standar Kode Etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman Perilaku disusun untuk melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik dan benar sehingga diperlukan suatu pedoman yang bertujuan untuk membentuk dan mengatur kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai penerapan GCG yaang konsisten sebagai budaya Perseroan yang memaksimalkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya Visi dan Misi Perseroan. Dengan semangat perubahan, Perseroan telah melakukan revisi terhadap buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Mitra Energi Persada yang merupakan bagian dari implementasi
^—^
GCG yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran Manajemen dan insan Mitra Energi Persada, melalui Keputusan Direksi No. KEP064/MEP-KDA/I/2013 tanggal 1 Juni 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Pedoman perilaku (Code of Conduct) mencakup serangkaian acuan bagi seluruh insan dalam bersikap dan berperilaku yang harus di ikuti oleh segenap Insan MEP mulai
^J V^y
\^j
dari Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan seluruh Karyawan dalam seluruh kegiatan bekerja di dan bagi MEP , tanpa engecualian. Disusun sejalan dengan nilai-nilai dasar MEP dan digunakan baik dalam hubungan internal (antar sesama insan MEP) guna menciptakan iklim dan suasana kerja yang sehat dan kondusif maupun dalam hubungan dengan pihak eksternal yang meliputi pelanggan, pemerintah, mitra kerja, para pemasok/kontraktor maupun masyarakat sekitar dan masyarakat umum. Perseroan dan seluruh insan MEP
melaksanakan Pedoman Perilaku Perseroan secara konsisten dimanapun ia berada dan PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 52
LAPORAN TAHUNAN 2013
bekerja serta senantiasa mendukung teriaksananya Tata kelola Perusahaan yang bak yng pada akhirnya akan meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya. POKOK-POKOK KODE ETIK
Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Mitra Energi Persada.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) adalah:
PEDOMAN PERILAKU ( CODE OF CONDUCT) Berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP-064/MEP-KDA/I/2013 Tanggal 1 juni 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Prinsip GCG Transparansi, Akuntabilitas, Responsibllitas, Fairness Perilaku Etika Usaha
Komitmen kepada Stakeholders a. Komitmen kepada pelanggan b. Komitmen kepada Pemegang Saham c. Komitmen kepada pegawai d. Komitmen kepada Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan e. Komitmen kepada Pemasok/Kontraktor f. Komitmen kepada Kreditur/lnvestor g. Komitmen keada mitra usaha Tanggung Jawab Sosial MEP 1. Tanggung jawab MEP kepada masyarakat
2. Tanggung jawab MEP kepada Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lindungan Lingkungan (K3LL) Perilaku Etika Kerja A Hubungan Kerja 1. Perilaku sebagai Pegawai
2. Perilaku sebagai Rekan Kerja 3. Perilaku sebagai Atasan 4. Perilaku sebagai anak buah/anggota tim 5. Kewajiban MEP B. Lingkungan Kerja yang sehat 1. Pemberian dan keuntungan lainnya 2. Jamuan Bisnis/Entertainment
3. Kegiatan Politik
4. Pengamanan dan penggunaan aset/harta dan uang milik MEp 5. Kerahasiaan dan Keterbukaan Data dan Informasi
6. Pemalsuan dan Konspirasi 7. Bekerja diluar MEP 8. Benturan Kepentingan
Penegakkan, Internalisasi dan Sosialisasi Kode Etik MEP secara berkelanjutan melakukan internalisasi Kode etik atau Pedoman Perilaku dan
penegakannya melalui: Komitmen Bersama : Insan Mitra Energi Persada bertekad untuk mentaati Kode Etik atau Pedoman Perilaku dengan cara bersikap dan berperilaku sesuai standar perilaku MEP. Dan Kode Etik atau Pedoman Perilaku menjadi salah satu faktor evaluasi dan penilaian kinerja pegawai MEP. Kode Etik atau Pedoman Peilaku harus di sosialisasikann kepada seluruh Insan MEP serta stakeholders.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 53
LAPORAN TAHUNAN 2013
BUDAYA PERUSAHAAN
\i
^
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil dilaksanakan apabila disokong oleh Budaya perusahaan yang kuat. Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan ang lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan yang di MEP disebut sebagai Nilai-nilai Dasar (values) MEP. Nilai-nilai Dasar MEP yaitu:
w
o
1. 2. 3. 4. 5.
Excellence Commitment Professional Innovative Collaboration
Penjelasan masing-masing Nilai-Nilai Dasar tersebut adalah sebagai berikut:
^
1. Excellence (Unggul) Diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan hasil kerja yang terbaik bagi pelanggan eksternal maupun internal melalui proses kerja dan hasil kerja yang
^
mencerminkan adanya kemudahan.kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbukaan, efisien, ekonomis, berkeadilan yang merata serta kecepatan dan ketepatan waktu.
^J
2. Commitment (Komitmen) Diartikan sebagai bentuk kepercayaan kepada Perusahaan yang ditandai dengan perilaku yang konsisten dalam mendahulukan kepentingan Perusahaan, bersedia
menyediakan dan mendedikasikan diri dari segi waktu dan pemikiran bagi kepentingan dan kemajuan Perusahaan, menunjukkan perilaku menyukai dan menyampaikan informasi ke pihak eksternal yang dapat merugikan Perusahaan atau merusak citra dan
V^J
reputasi Perusahaan. 3. Professional
^
Diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan yang terbaik kepada Perusahaan melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang mencerminkan disiplin dan kepatuhan terhadap ketentuan dan etika yang berlaku di Perusahaan maupun profesi,
{^j i,
dan berupaya terus menerus meningkatkan kemampuan dan keahliannya. 4. Innovation (inovasi) Diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan, meningkatkan, atau memperbaiki sistem, sumber daya, proses, produk/jasa atau hasil yang baru dan memberikan nilai tambah yang signifikan, lebih efektif dan efisien.
Collaboration (Kolaborasi) Diartikan sebagai kemampuan untuk bekerja sama dalam bentuk bersinergi, saling membantu dan mendukung pencapaian tujuan dan keberhasilan bersama melalui berbagai upaya dan bentuk perilaku positif mencapai kesepakatan, saling intropeksi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 54
LAPORAN TAHUNAN 2013
SISTEM PENGADUAN DAN PELAPORAN {Whistleblowing System)
\^j
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola
<J
pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan Mitra Energi Persada dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan.
,
Sebagai bagian dari komitmen
,
Perseroan untuk terus menerapkan prinsip GCG,
^
pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code Of Conduct harus dihindari oleh
SJ
segenap Insan Mitra Energi Persada. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media penyampaian pelaopran pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct. 1. Insan MEP dan masyarakat atau siapa saja didorong untuk berani melaporkan bila
^
terdapat indikasi penyimpangan perilaku melalui Saluran Pengaduan, yang disertai dengan data dan fakta yang memadai.
Ky
2. Segalajenispengaduan disampaikan langsung kepada Pimpinan MEP dalam bentuk surat tertutup dan rahasia dengan identitas diri yang jelas.
V^
3. Setiap laporan atau pengaduan yang disampaikan akan diperlakukan secara rahasia untuk memberikan periindungan kepada pelapor dari ancaman atau teror dari pihak tertentu serta tidak mempengaruhi posisi, jabatan maupun karirnya.
ii
4. Laporan penyimpangan terhadap Kode Etik atau pedoman Prilaku harus ditindak lanjuti melalui penyelidikaan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh oleh sebuah tim atau komite yang ditetapkan Direksi. 5. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.
6. Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisanm surat peringatan (I,II,III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). 6. Alamat email yang dapat dihubungi terkait pengaduan dan pelaporan pelanggaran adalah dan nomor telepon adalah 021 719 5838.
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. | 55
LAPORAN TAHUNAN 2013 z
PERAN SERTA SOSIAL PERUSAHAAN
•w'
Seiring dengan pertumbuhan kinerja, Perseroan tergerak untuk ikut berperan serta didalam pembangunan di masyarakat. Hal tersebut terlihat dari program sosial kemasyarakatan yang dilakukan perseroan khususnya untuk masyarakat sekitar lokasi sekitar proyek pipa gas. Perseroan mempekerjakan penduduk sekiitar proyek Gas Bumi, dimana pengelolaan pipa juga melibatkan masyarakat setempat.
Perseroan lebih memprioritaskan penggunaan kontraktor dan tenaga dari masyarakat setempat sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut dan meciptakan lapangan kerja pada lokasi gas perusahaan, dengan cara ini diharapkan kegiatan usaha ini bermanfaat secara ekonomi dan sosial pada masyarakat sekitarnya.
z z.
Z
Z>
Z
z z z
z
PT MITRA ENERGI PI-RSADA Tbk. I 56
zj
\zj
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI
Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013 PT. MITRA ENERGI PERSADA, Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Mitra Energi Persada, Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 17 April 2014
o DEWAN KOMISARIS
Ir. Bambang Hermiyanto Priyadi Komisaris Utama
Mulja Djaja Said Komisaris
o
Dr. Marwah M. Diah, SH, MPA. Komisaris Independen
Suria Darma Wijaya Komisaris
DIREKSI
Muddai Madang
\y
Direktur Utama
zj
h^
zj
Said'August Putra Direktur
Dr. ff. Yaniarsyah Hasan, SE., MM. Direktur
PT Mitra Energi Persada Tbk Laporan Tahunan2013
Iwan Soetrisna Direktur
LAPORAN TAHUNAN 2013
w
LAPORAN KEUANGAN 2013
PT. MITRA ENERGI PERSADA, TBK DAN ENTITAS ANAK zJ UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL zJ
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
o o
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk. I 57
{^^•^^g^^i^S^^Vp^^^^p-^^-'":' LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
mswr •••
PM3....
w S Z
'
. V
•
; ' z>
: Rukan Taman MeruyaJ3lok M/78,Jakarta .Bara! 11620 Indbnesia _
Phone: (62-21) 5868275,5868276.5865365 Fax.: (62-21) 5865365. E-mail: [email protected]?5
UPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS
UPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
\ I
r
i
*
^>
DAFTAR ISI
HALAMAN
UPORAN AUDITOR INDEPENDEN
UPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN:
1. UPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
1
2. UPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 3.
2
UPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3
4. UPORAN ARUS KAS PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
CATATAN ATAS UPORAN KEUANGAN
UMPIRAN
4
5 - 41
MITRA ENERGI PERSADA
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
PT MITRA ENERGI PERSADA, TBK DAN ENTITAS ANAK
Kami yang bertandatangan dibawah ini: •
Nama : Muddai Madang Alamat Kantor : Graha Krama Yudha lantai 2, Jl. Warung Jati Barat No. 43 Jakarta Selatan 12760.
z
Alamat Domisili :JI. Kemang Selt XII No. 1 Komp. Bangun Cipta Sarana RT/RW 005/001 Cipete selatan Cilandak Jakarta Selatan.
Nomor Telp
: 021-7945838
Jabatan
: Direktur Utama
Nama
: A. Yaniarsyah Hasan
Alamat Kantor : Graha Krama Yudha lantai 2, Jl. Warung Jati Barat No. 43 Jakarta Selatan 12760.
z
Alamat Domisili : Pamulang Permai A 57/72 RT/RW 005/014 Pamulang, Tangerang Nomor Telp : 021-7945838 Jabatan : Direktur Keuangan Menyatakan bahwa: 1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan konsolidasian PT. Mitra Energi Persada, Tbk;
2. Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;
a.
Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap dan
b.
Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
Z
benar.
Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Z
Z
Z
Jakarta,
Mini Tlwfc
M aret 2014
••fa
f
V
26A24? z
sj
Uii. Mudda Madang
A. Yaniarsvah Hasan
Direktur Utama
Direktur Keuangan
z
z
PT. MITRA ENERGI PERSADA, Thk. i GRAHA KRAMA YUDHA 2 nd FLOOR JL. WARUNG JATI BARAT NO 43 JAKARTA SELATAN 12760 - INDONESIA PHONE : (62-21) 794 583S FAX. (62-21) 794 5817 z
<» Soejatna, Mulyana & Rekan Registered Public Accountants License No. KEP-644/KM. 17/1998.25 Agustus 1998
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 025/SMR/UI-MEP/III/2014
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Mitra Energi Persada.Tbk. dan Entitas Anak
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Mitra Energi Persada, Tbk., dan Entitas Anak ("Perusahaan") teriampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain. Tanggung jawab Manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab Auditor
•, , '
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Perikatan Audit.
>
Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
O
keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
^
Suatu audit mencakup pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti-bukti tentang jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
<J
z^
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan. yang disebabkan kecurangan atau kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang
prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
^j
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
,
keuangan secara keseluruhan.
Rukan Taman Meruya, Blok M/78, Jakarta Barat 11620 Indonesia
\i
Phone : (62-21) 5868275, 5868276, 5865365 Fax,: (62-21) 5865365, E-mail: [email protected]
m Soejatna, Mulyana & Rekan Registered Public Accountants License No. KEP-644/KM. 17/1998,25 Agustus 1998
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu dasar bagi opini audit kami. Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Mitra Energi Persada, Tbk, dan Entitas Anak, tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan kinerja keuangan serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
^.•u*,
Safaa^lftieBarS'brata, CA. CPA. Izin Akuntan Publik AP.0490
Izin Usaha KAP No. KEP-644/KM. 17/1998 26 Maret 2014
Rukan Taman Meruya, Blok M/78, Jakarta Barat 11620 Indonesia
Phone : (62-21) 5868275, 5868276. 5865365 Fax.: (62-21) 5865365, E-mail: [email protected]
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORANPOSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (NERACA) PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Ruplah kecuali dlnyatakan lain) Catatan
31 Des 2013
31 Des 2012
ASET Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lainnya (aset keuangan lancarlainnya} Piutang lain Berelasi Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2. 6). 4 2. 7). 5 2. 7). 6 27)6 2. 24) 8 2.10)9
Total Aset Lancar
5,317,459,137 12,790,575.448 5,554,468,400 27.737,021,808 534.960,061 316.751.104 52,251,235,958
744,016,468 15,590,822,611
(0) 406,344,773 276,033.519 17,017,217,370
Aset Tidak Lancar
Piutang berelasi r.on-usaha Uang muka Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan Des 2013: Rp31,963,728,450.- ; 2012: Rp26,906,456,173,Proyek dalam pelaksanaan Aset Lainnya - bersih Aset Pajak Tangguhan
2. 9). 10
7,681.591,631
2.11
2. 8) 12 2.11)13
14
2.13) 15
-
105.887.118.607
55.296.754,376
7,009,652.663 24,528,597,816 105,887,118,607 48,077.626,689
4.167,007.980
8,543,602,010
10,734.275.882
Total Aset Tidak Lancar
192,535,247,272
10,358.748.554 10.531,461.255 214,936,807,594
TOTAL ASET
244,786,483,230
231,954,024,964
Catatan
31-Dec-13
31-D6C-12
2.16) 16
19.229,508.687 2.191.851.943
15.925,668.805 1.690.245.602 1,186.112,000 10.673.627.146 14,435,005.037 6,231.658,293 50,142,316,883
26
8.768,498.796
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Utang Penyerahan Gas Beban Yang Masih Harus Dibayar Utang Pajak Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Utang pihak berelasi non-usaha
17
19 2. 26.18 20
21
-
8.818.963,818 10,170.515.081 4,491.449.953 44,902,289,482
3.982.942,262 193.366.235 741.584.984
18.285,732,172 193.366.235 878,269.377 19.357,367,783
4,917,893,480
212.400.000.000
212.400.000.000
Saldo laba
687.261.824 (33.542,216,710)
(37,150,340.011)
Total Ekuitas
179.545.045.114
22 23
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Total Liabilitas Jangka Panjang
24
Modal saham
25
Nilai nominal Rp. 1.000.000,- per saham; Modal dasar 840.000 lembar saham; Modal ditempatkan dan disetor 210.000 lembar pada tahun 2013 dan 2012 Agio Saham
687,261,824
Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas dan Kepentingan Non Pengendali
180,526,825,965
175,936,921.813 956.892.787 176.893,814,600
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
244,786.483,230
231,954,024,964
981.780,851
Catatan atas laporan keuangan teriampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Des 2013
31 Des 2012
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Pendapatan Beban pokok penjualan
27
116.303.278.221
28
(78,660.478,241)
LABA BRUTO
Pendapatan lainnya
29
Beban usaha
30
37.642.799,980
80,799,722.125 (41,882,220,208) 38,917,501.917
4,853.864,472
4,884,616.960
Beban penjualan Beban distribusi dan transportasi
(1.483.496,458) (12.725,370.321)
(5,000.461,683) (12,826,188,969)
Beban umum dan administrasi
(15.013.511.013)
(29.222.377.792)
(51.969.382,561) (69.796,033.213)
(6,584,827,880)
(24,638,849,720)
6,689,458,780
(50,632,764,056)
(1.293.484,955)
(1.897.340,403)
Jumlah beban usaha
Beban lainnya
31
LABA USAHA
Biaya keuangan
32
LABA (RUGI) OPERASI YANG DILANJUTKAN SEBELUM PAJAK
5.395.973.825
(52.530.104.459)
Beban (penghasilan) Pajak Beban (manfaat) pajak tangguhan
1.762.962,459
(12,479,541,925)
YANG
3,633,011,366
(40,050,562,534)
Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dihentikan setelah pajak LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
3,633,011.366
(40,050,562,534)
3,633,011,366
(40,050,562,534)
3,608,123,301 24,888,066
(39,910,995,062) (139,567,472)
LABA (RUGI)
TAHUN
BERJALAN DARI
'O PERASI
DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
ZJ
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
<J LABA/(RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk
zj
Kepentingan nonpengendali
3,633,011,366~
LABA BERSIH
zj
(40,050,562,534)
Laba (Rugi) per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar
212.400.000.000
atau
69.726,666,667
lembar
0.052104
0.000885
Catatan atas laporan keuangan teriampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
zJ zJ
c
C
C
C
C
C
C • C
C
C <-C ~C-C
C-C
X- C
C
C
I.,C £
PT MITRA ENERGI PERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) Dlstribusikan kepada pemilik entitas induk
Saldo, 1 Januari 2011
Modal
Tambahan Modal
Saham
Disetor
212,400,000,000
687,261,824
Laba bersih tahun berjalan (2011) Saldo. 01 Januari 2012
Saldo, 31 Desember 2012
212,400,000,000 212,400,000,000
Saldo, 1 Januar2013
212,400,000,000
Laba bersih tahun berjalan (2012)
687,261,824
212,400,000,000
Saldo Laba (rugi)
entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Jumlah Ekuitas
2,672,980,842
215.760,242,666
1.093,159,154
216,853,401,820
87,674.209
87.674.209
3.369.651
91,043,860
215,847,916.875 (39,910,995,062)
1,096,528,804 (139,636,018)
216,944,445,680 (40,050,631,080)
687,261,824
2.760,655.051 (39.910,995,062) (37,150,340,011)
175,936,921,813
956,892,786
176,893,814,600
687,261,824
(37,150,340,011) 3,608,123,301
175,936,921,813 3.608,123,301
956,892,786 24.888,066
176,893,814,600 3.633.011,366
(33,542.216,710)
179,545,045.114
981,780.851
180,526,825,965
Laba bersih tahun berjalan (2013) Saldo , 31 Desember 2013
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
687.261,824
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LaporanKeuangan secara keseluruhan
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal • tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk biaya usaha Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas untuk pajak Pembayaran bunga pinjaman Pengeluaran kas untuk pembayara hutang jk pjg jatuh tempo Pembayaran kas untuk pinjaman jangka pendek
(119,605,131,724)
31 Des 2012
(73,477,375,300)
75,356,638,358
50,536,810,175
17,524,042,060
42,943,294,972
5,228,917,426
5,822,975,365
2,050,108,595
1,314,052,299
1,293,484,955
1,897,340,403
17,033,280,649
15,481,575,669
Penerimaan kas dari lain-lain
(2,706,952,612)
(44,809,480,380)
Pengeluaran kas untuk beban lain-lain Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi
14,206,341.569
0
0
(290,806,797)
10,380,729,277
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran kas untuk aset tetap
2.918.523,122
238,693,000
375,527,328
Penambahan aset lain-lain
Pembayaran kas untuk biaya pekerjaan dalam pelaksanaan Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
_
1,904,397,065 5,198,447,515
0
238,693,000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pengeluaran untuk piutang berelasi non usaha Penerimaan dari utang bank jangka panjang Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (Kenaikan)/ Penurunan Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
4,961.419,775
0
(25,114,039,237) (20,152,619,462) (4,573,442,669) 744,016,468
0 -
(52,113,797) 691,902,670 744,016,467
5,317,459,136
zJ >
in kas atau setara kas adalah:
Reklasifikasi untuk proyek dalam pelaksanaan Reklasifikasi untuk aset tetap Perubahan akumulasi penyusutan aset tetap Reklasifikasi Investasi pada perusahaan asosiasi
(4,383,132,031) 9,305,348,976
(5,004,686.076)
Reklasifikasi untuk aset lain
Perubahan akumulasi amortisasi aset lain
Reklasifikasi dari piutang pihak berelasi Reklasifikasi dari uang muka Reklasifikasi untuk hutang berelasi Reklasifikasi hutang jangka panjang Perubahan pada kewajiban pajak tangguhan Perubahan pada Liabilitas imbalan pasca masa kerja Perubahan aset pajak tangguhan Perubahan pada Bagian entitas nonpengendali
(24,528.597,816)
2,362,741,989
(25,417,488) (5.167,952,350) (92,359,739) (4,955,646,440) (8,934,575,562) (50,094,504,148) (16,364,629,516) (440.000) (9,543,947,763) (2,126,438,443)
(124,122,748) (1,910,779,481)
165,731,425 10,339,394,508
(26,645,969.176)
(84,577,679,543)
(139,636,016)
Catatan atas laporan keuangan teriampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Mitra Energi Persada Tbk (dahulu PT Korpora Persada Investama Tbk) (Perusahaan) didirikan pertama kali dengan nama PT Adwitiya Alembana Advertising Company, berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH., No. 200 tanggal 24 Februari 1981. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/179/9 tanggal 30 Maret 1981 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Rl No. 95 tambahan No. 949 tanggal 17 Nopember 1981. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta Notaris Alfira Kencana, SH., No. 42
tanggal 11 Juli 2000 dilakukan penurunan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp. 500 per saham menjadi Rp. 250 per saham. Perubahan anggaran dasar ini telah didaftarkan pada Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan pencatatan No. C-20040.HT.01.04-Th.2C00 tanggal 8 September 2000. Anggaran dasar mengalami perubahan pada tanggal 16 Januari 2008, berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Hestyani Hassan. SH., tentang perubahan dari nama "PT Korpora Persada Investama Tbk
menjadi PT Mitra Energi Tbk, dan perubahan kegiatan usaha Perusahaan menjadi Niaga, Penyaluran Minyak dan Gas Bumi, Pembangunan Pembangkit Listrik dan Pertambangan Batubara dan Jasa lainnya yang terkait, serta perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-07629.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 Februari 2008 dan diterima serta dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Mitra Energi Persada Tbk No. AHU-AH.01.10.9100 tanggal 17 April 2008. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2008 yang dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat No. 257 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH., menyetujui menerima penggabungan usaha PT Aldhi Pratama Bersama (APB) ke dalam Perusahaan dengan syarat dan tata cara sebagaimana dikemukakan dan sesuai dengan Rancangan Penggabungan Usaha, menyetujui rancangan penggabungan usaha sesuai dengan rancangan penggabungan yang telah ditandatangani oleh direksi Perusahaan, dan merubah seluruh anggaran dasar perusahaan. Akta Berita Acara Rapat tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AriU55795.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Anggaran dasar terakhir mengalami perubahan pada tanggal 30 Juli 2010, berdasarkan Akta No. 227 yang aibuat di hadapan Notaris Sutjipto, SH., M.Kn., tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56118.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 20 November 2010.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memulai kegiatan operasionalnya sejak tahun 1982 Nomor NPWP Perusahaan adalah 01.364.527.0-054.000.
Pada tahun 2013 dilakukan perubahan komposisi kepemilikan modal saham perusahaan sehubungan adanya transaksi pengslihan saham berdasarkan akta jual beli saham sebagai berikut:
1) Akta jual beli saham MEP No.19 tanggal 20 Juni 2013. dibuat dihadapan Syarifudin, SH Notaris di kota Tangerang sehubungan dengan jual beli 1.242.800.000 lembar saham Seri B dengan harga sebesar Rp.5.866.016.000 milik Tuan Ahmad Yarniansyah ("Ahmad") selaku Penjual kepada Tuan Muddai Madang ("MuddaO selaku Pembeli.
2) Akta jual beli saham MEP No.21 tanggal 20 Desember 2013, dibuat dihadapan Syarifudin. SH Notaris di Tangerang ("Akta No.21/2013"). sehubungan dengan jual beli 10.781.601.056 saham Seri C dengan harga
sebesar Rp.11.212.865.100, milik PT Tri Indonusa Surya selaku Penjual kepada PT Dika Karya Litas Nusa selaku Pembeli.
3) Akta jual beli saham MEP No.22 tanggal 21 Juni 2013 dibuat dihadapa Syarifudin, SH Notaris di Tangerang, sehubungan dengan jual beli 1.036.100.000 lembar saham Seri B dengan harga sebesar Rp.4.890.392.000, milik Tuan Ahmad Yaniarsyah Hasan ("Ahmad") selaku Penjual kepada Tuan Said August Putra ("Said") selaku Pembeli.
4) Akta jual beli saham MEP No.22 tanggal 23 Desember 2013, dibuat dihadapan Syarifudin, SH Notaris di Tangerang ("Akta No.22/2013"), sehubungan dengan jual beli 23.584.850.356 saham Seri C dengan harga sebesar Rp.41.745.185.130,12 milik PT Dika Karya Linas Nusa selaku Penjual kepada PT Mulya Tara Mandiri selaku Pembeli.
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
5) Akta jual beli saham MEP No.23 tanggal 23 Desember 2013, dibuat dihadapan Syarifudin, SH Notaris di Tangerang ("Akta No.23/2013"), sehubungan dengan jual beli 7.309.232.168 saham Seri C dengan harga Rp.12.937.340.937,36 milik PT Dika Karya Lintas Nusa selaku Penjual kepada PT Palsin Anugrah selaku Pembeli.
Sturktur permodalan dan kepemilikan saham MEP setelah jual beli saham sebagaimana dimaksud diatas disajikan pada catatan No.24 Modal Saham. Berdasrkan catatan dari Makes & Partners Law Fimr ("M&P") yang ditunjuk oleh PT Mitra Energi Persada, Tbk, ("MEP") dinyatakan bahwa: -
Berdasarkan Akta No.22/2013 dan Akta No.23/2013, saham Seri C milik PT Id Indonusa Surya menurut
-
Pengalihan saham tersebut diatas harus telah dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham pada saat terjadinya pengalihan saham. Daftar Pemegang Saham yang mencatatkan pengalihan saham tersebut diatas belum
keterangan para pihak belum dibuatkan warkat saham.
•
disampaikan kepada M&P. Dalam Pasal 8 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, mengatur sebagai berikut:
"Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asli yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham hams tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemilik bam telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin-izin pihak yang berwenang dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pada Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan". b.
Penawaran Umum Efek
Pada tanggal 29 Maret 2001, berdasarkan surat dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) No. S765/PM/2001, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana sejumlah 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 250 per saham dan 45.000.000 waran seri I yang menyertai saham yang ditawarkan tersebut Seluruh saham Perusahaan yang berasal dari pemegang saham lama dan dari hasil Penawaran Umum Perdana. masing-masing sebanyak 500.000.000 dan 60.000.000 saham, serta 45.000.000 lembar waran seri I yang menyertai saham hasil penawaran umum, secara resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta, pada papan pengembangan. Pada tanggal 23 April2001 saham Pemsahaan mulai aktif diperdagangkan di Bursa. Pada tanggal 23 Februari 2005 melalui surat dari BEJ No. Peng 021/BEJ-WAS/02-2005 terkait kondisi Perseroan berdasarkan penelaahan Bursa atas penjelasan Pemsahaan tersebut, Bursa memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan Efek PT Korpora Persada Investama Tbk. Kemudian berdasarkan surat dari BE I No. Peng 23/BEJ-WAS/DEL/02-2005. Bursa membuka kembali perdagangan saham PT Korpora Persada Investama Tbk mulai sesi I perdagangan pada tanggal 24 Februari 2005.
Pada tanggal 7 Februari 2007, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan pengumuman No. Peng-02/BEJ-PSJ/DEL/022007, menyangkut "Penghapusan Pencatatan Efek {delisting) PT Korpora Persada Investama Tbk di Bursa.
Penghapusan pencatatan efek tersebut efektif berlaku sejak tanggal 7 Februari 2007. c.
Anak pemsahaan
Pada tanggal 22 November 2007, sesuai dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, SH., No. 54, 55, dan 56. Pemsahaan melakukan pembelian saham PT Mitra Energi Buana yang dimiliki oleh PT Tri Indonusa Surya sebesar 2.400 saham, Boncau Fakkari Maza. ST sebesar 3.000 saham dan PT Dika Karya Lintas Nusa sebesar 6.540
saham (ketiga pihak tersebut merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa) atau jumlah seluruhnya 99.5% dari 12.000 saham yang ditempatkan dan disetor.
Pada tanggal 23 Februari 2005 melalui surat dari BEJ No. Peng 021/BEJ-WAS/02-2005 terkait kondisi Perseroan berd?53rkan 'penelaahan Bursa atas penjelasan Pemsahaan tersebut, Bursa memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan Efek PT Korpora Persada Investama Tbk. Kemudian berdasarkan surat dari BEJ No. Peng 23/BEJ-WAS/DEL/02-2005. Bursa membuka kembali perdagangan saham PT Korpors Persada Investama Tbk mulai sesi I perdagangan pada tanggal 24 Februari 2005.
Sesuai dengan PSAK 38, transaksi tersebut merupakan transaksi antara entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan subtansi ekonomi kepemilikan lainnya yang diperlukan maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (poollingof interest).
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS UPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
PT Mitra Energi Buana adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan hasil-hasil dari usaha-usaha dalam bidang pertambangan dan perindustrian baik ke dalam maupun luar negeri. PT Mitra Energi Buana semula berkedudukan di Gedung BEJ Tower 2 LL 25, Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dan mulai beroperasi secara komersial sejak 9 Januari 2007.Mulai tahun 2014 perusahaan beralamat di Graha Krama Yudha 2 nd Floor Jl. Warung Jati Barat No. 43 Jakarta Selatan 12760. d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Akte Pendirian, maksud dan tujuan perusahaan adalah usaha di bidang pertambangan , perindustrian, perdagangan, impor, keagenan/perwakilan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertambangan, termasuk eksplorasi dan eksploitasi serta teknikal minyak dan gas bumi,
(ii) menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustrian pengolahan hasil dari usaha tersebut dalam point(i); (iii) memperdagangkan hasil-hasil dari usaha-usaha tersebut dalam poin (i) dan (ii), baik di dalam maupun ke luar negeri (ekspor)
(iv) Mengimpor bahan-bahan/alat-alat serta mesin-mesin yang diperlukan untuk usaha-usah tersebut dalam poin (i) dan (ii).
(v) Memegang keagenan /perwakilan dari perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri, yang berhubungan dengan usaha-usaha tersebut di atas. e. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Pemsahaan No.192. tanggal 28 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, SH., susunan dewan komisaris dan direksi Pemsahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah: Dewan Komisaris
Komisaris
Ir. Bambang Hermiyanto Priyadi DR. Marwah M. Diah, SH., MPA Suria Darma Wijaya
Komisaris
Mulya Jaya Said
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Direktur/Sekretaris Perusahaan
Muddai Madang Said August Putra A. Yaniarsyah Hasan
Direktur
Iwan Soetrisna
Presiden Direktur
Direktur
Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi Pemsahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp.1.320.000.000,- dan Rp.1.313.774.254,-. Sementara untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp.840.000.000,- dan Rp.1.014.000.000,-.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan Desember 2012, jumlah karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan masingmasing adalah 33 dan 33 orang. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini kebijakan akuntansi penting yang diterapkan Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan.
'
'
-•
1) Pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
2) Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi perusahaan perdagangan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk penilaian kembali
portofolio efek, Nilai perolehan kini (current cost); nilai realisasi neto (net realizable value); nilai wajar {fair value) ataujumlah yang dapat dipulihkan berdasarkan SAK yang berlaku. Laporan keuangan disusun menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali bila dinyatakan lain.
Laporan keuangan disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat iniatas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. 3) Kuasi Reorganisasi
Dalam rangka memperbaiki struktur keuangan dan agar Perusahaan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukkan nilai wajar sekarang dan tanpa dibebani defisit masa lampau, pada tanggal 20 Mel2010, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51, "Akuntansi Kuasi Reorganisasi". Dengan metode ini, seluruh aset dan kewajiban dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya dan defisit dan selisih penilaian kembali aset dan kewajiban dieliminasi ke akun agio saham. Dengan penerapan kuasi reorganisasi, defisit dan selisih penilaian kembali pada tanggal 20 Mei 2010 masing-masing sebesar Rp151.832.222.205 dan Rp68.7261.824 dieliminasi ke akun agio saham. Nilai wajar aset dan kewajiban Perusahaan dalamrangka kuasi reorganisasi ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. 4) Prinsip Konsolidasi Entitas anak
Semua entitas anak dikonsolidasikan. Entitas anak adalah entitas dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki
pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas entitas anak tersebut beralih kepada Pemsahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Pemsahaan. Dalam mencatat akuisisi entitas anak digunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan. saham yang diterbitkan
atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih entitas anak yang dapat diindetifikasi dicatat sebagai goodwill. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak.
Bagian Perusahaan atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi laba rugi komprehensif pasca akuisisi disesuaikan terhadap nilai tercatat investasinya. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, Perusahaan tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Perusahaan telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar
jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebutmemberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer. 5) Penggunaan Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Signifikan oleh Manajemen
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Sejak 1 Januari 2011. Perusahaan telah menglmplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009) "Penyajian Laporan Keuangan' dan PSAK No. 3 (Revisi 2009) "Laporan Keuangan Interim" dalam menyusun laporan keuangan ini. Dampak atas penerapan standar-standar ini diantaranya pengklasifikasian "hak minoritas" (yang sekarang disebut "kepentingan non pengendali") ke dalam bagian dari ekuitas dan perubahan periode laporan keuangan komparatif untuk laporan keuangan interim.
PSAK lainnya yang mulai berlaku sejak Januari 2011 telah diimplementasikan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. 6) Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas mencakup kas dan simpanan dalam bentuk rekening koran yang sewaktu-waktu bisa dicairkan serta deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
7) Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada saat pengakuan awalaset keuangan atau liabilitas keuangan , entitas mengukur pada nilai wajamya, Dalam hal aset keuangan atau libilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajamya melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitaskeuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya aset keuangan
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal, pemsahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalan empat kategori sebagai berikut
(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah: a. Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. b. Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajamya tersedia dapat berupa efek utang (debt securities) dan efek ekuitas {equity securities), digolongkan sebagai diperdagangkan (tradingscurities). Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat. yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajamya. Laba (rugi) yang timbul dari pengukuran tersebut diakui pada periode berjalan.
(2) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)
Investasi dimilki hingga jatuh tempo adalah Investasi dalam efek utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(3) Pinjaman yang diberikan atau piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang termasuk aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif, diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (4) Tersedia untuk dijual {available for sale)
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang telah ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang , (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Laba rugi yang belum direalisasi dari selisih nilai wajar dengan nilai tercatat langsung dibebankan sebagai komponen ekuitas. 8) Investasi pada entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee. tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersamaatas kebijakan tersebut.
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
u Pengukuran nilai investasi pada entitas asosiasi menggunakan metode ekuitas yaitu pada awalnya diakui sebesar
[zJ
biaya perolehan dan jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba
<^_j
atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam lapoaran laba rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga diperlukan jika terdapat pembahan dalam proporsi bagaian investor atas investee. Perubahan tersebut termasuk pembahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor.
Pada saat suatu perusahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas), menjual sahamnya kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan bersih Pemsahaan pada
\^
pemsahaan asosiasi tersebut akan terpengamh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada pemsahaan asosiasi tersebut dengan mengkreditkan akun "Selisih Transaksi Pembahan Ekuitas Pemsahaan Asosiasi".
zJ
Selanjutnya, pada saat pemsahaan asosiasi (yang pencatatannya dengan metode ekuitas) merubah nilai mata uang
-.
pelaporannya dari Rupiah ke Dollar AS, nilai penyertaan bersih Pemsahaan pada pemsahaan asosiasi tersebut akan terpengamh. Pemsahaan mengakui pembahan dalam penyertaan bersih pada pemsahaan asosiasi tersebut
^_>
dengan mengkreditkan akun "Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan".
*z^
sebesarnilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapatdirealisasi.
Investasi dalam bentuk saham di mana Pemsahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat
<J z/
*zJ
Investasi dalam bentuk saham dimana Pemsahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Pemsahaan atas laba atau rugi bersih pemsahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan deviden. Bagian Pemsahaan atas laba atau rugi bersih pemsahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas perbedaan antara biaya perolehan penyertaan dan bagian pemilikan Pemsahaan atas nilai wajar aset bersih (yang sama dengan nilai buku dari pemsahaan asosiasi) pada tanggal akuisisi (goodwill), dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Selisih bagian harga wajar dengan bagian pemilikan Pemsahaan atas nilai buku aset tetap disusutkan sesuai dengan sisa taksiran umur aktiva
yang bersangkutan. 9) Transaksi Pihak-pihak Berelasi
^
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai 'entitas pelapor1).
(1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: \i .?•
[i
ii
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas. b. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; c. atau person') manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hai berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak. dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
\i
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
\i
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbajan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan
i/
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf 1.
program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf 1 a memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
i^J
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
KJ
w
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK
<J
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
^J. 10) Biaya dibayar dimuka
*zJ
Biaya dibayar dimuka mempakan beban yang manfaatnya akan dinikmati pada tahun buku berikutnya. Biaya dibayar
-,
dimuka disajikan di dalam neraca sebesar beban yang masih mempunyai manfaat pada periode berikutnya. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
zj
11) Aset Tetap dan Penyusutan
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
*vJ
z^
^>
Tahun
Jaringan pipa Pertengkapan jaringan pipa Ruang operator dan pagar keliling
16 4 4
Inventaris kantor
4
Warning sign dan patok row
4
Radio komunikasi
4
Pertengkapan analisa gas Partisi gedung Peralatan survey
4 4 4
Penangkal petir
4
Kendaraan
4
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
^>
masing-masing asettetap yang bersangkutan pada saat asettersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Pemsahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biayatersebut terjadi. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
\y \_y •'
'z/ K^J
12) Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah setiap akhir periode untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau pembahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
13) Aset Tidak Berwujud Biaya pengembangan yang dapat diatribusikan kepada produk atau proses yang memberi manfaat keekonomian masa depan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaat ekonomi yang akan diterima pemsahaan. 14) Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
(1) biaya tersebut diharapkan dapat diperoieh kembali melalui kebeihasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (2) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau zJ
berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian umum, eksplorasi, biaya pinjaman, pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan pengembangan tambang yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya pinjaman meliputi beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.
n
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila temyata nilainya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka setisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat. 15) Aset Lainnya • Biaya Ditangguhkan
Biaya ditangguhkan disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Biaya perolehan merupakan biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada produk atau proses yang memberikan manfaat keekonomian masa
z<
depan. Amortisasi per 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung dengan menggunakan metode garis lums berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun
'**«-' "-;
Ganti rugi pengelolaan pipa gas Proyek PT Sunan Rubber Proyek PT Alammigas Mega Energi Biaya merger
8 3 3 3
^-^
Proyek Bojongmanik -Banten
3
z^
Pertambangan Sumber Daya Mineral' dan PSAK No. 33 (Revisi 2011), "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan
-x
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum", yang keduanya menggantikan PSAK No. 29,'Akuntansi untuk Minyak dan Gas* dan PSAK No. 33 (1994), "Akuntansi Pertambangan Umum*. PSAK No. 64
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Pemsahaan menerapkan PSAK No. 64. "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada
^>
secara spesifik mengijinkan entitas untuk mengembangkan Kebijakan akuntansi untuk aset eksplorasi dan evaluasi
•;
dengan Mempertimbangkan syarat paragraf 10 dari PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan
\^J
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan". PSAK tersebut mengharuskan entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk melakukan uji penumnan nilai pada aset tersebut bila tedapat indikasi bahwa harga perolehan aset tersebut melampaui nilai yang dapat diperoleh. Pengakuan penumnan nilai dalam standar bam ini beriainan dengan
\i j ^J
penerapan pada PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penumnan Nilai Aset". namun penurunan nilai diukur sesuai dengan standar tersebut pada saat penumnan nilai telah diidentifikasi. Penerapan PSAK No. 64 menyebabkan penyatuan akun "Aset Minyak dan Gas Bumi" dan "Biaya Eksplorasi Tangguhan" yang sebelumnya disajikan dalam bans yang berbeda ke dalam "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral dan minyak dan gas bumi. penentuan kelayakan teknis dan Psnilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
(i) pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;
]^zf
(ii) pengeboran, penggalian dan sampel; (iii) menentukan dan memeriksa volume dan menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan (iv)meneliti persyaratan transportasi dan infrastmktur.
zJ
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasikhusus dibebankan ke laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau ijin. Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasiatas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan ke laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali dalam keadaan berikut. dalam hal biaya tersebut dapat dikapitalisasi sehubungan dengan kegiatan batubara dan mineral:
\j
i) akuisisi atas konsesi atau izin atas area of interest pada tahap eksplorasi dan evaluasi dari pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar pada saat akuisisi; jika tidak ii)- keberadaan deposit mineral komersial telah ditetapkan. Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penumnan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk
ij
indikasi penumnan nilai. Apabila suatu penurunan potensialterindikasi. penilaian dilakukan untuksetiap area of
,,
interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan ke laba atau rugi. Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam arus kas konsolidasian. sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivititas operasi.
"zJ zJ
"
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
16) Utang Usaha
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi., kecuali utang usaha yang sejak awaltelah ditetapkan sebagai diukur pada niali wajar melalui laba rugi. 17) Sewa pembiayaan
Sewa aset tetap dimana Pemsahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba mgi selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
18) Imbalan Kerja
Pemsahaan dan Anak pemsahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja" untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003(Undang-undang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit*. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihijumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakuiatas dasar metode garis lums selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut meniadi hak.
19) Pengakuan Pendapatan dan Beban
\^j
Pendapatan dari penjualan gas diakui berdasarkan pengiriman ke pelanggan. Apabila volume pengiriman kurang
/
dari invoice yang sudah ditagih, maka selisih kurang tersebut akan diakui sebagai utang penyerahan gas, kecuali dalam Perjanjian Jua! Beli Gas (PJBG) antara Pemsahaan dan Pelanggan telah ditentukan lain.
\^
Pengakuan pendapatan dari penjualan gas Pemsahaan ditetapkan berdasaarkan PSAK No. 23, "Pendapatan" dan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Pemsahaan dan Pelanggan dengan ketentuan sebagai berikut.
(1) Pendapatan dari penjualan gas kepada PT Tanjung Enim Lestari (TEL) diakui berdasarkan pengiriman gas kepada TEL Apabila volume pengiriman kurang dari invoice yang sudah ditagih kepada TEL, maka selisih kurang tersebut akan diakui sebagai utang penyerahan gas. (2) Pendapatan dari penjualan gas kepada PT Sunan Rubber (Sunan) diakui berdasarkan invoice yang sudah ditagih namun dilakukan penyesuaian atas volume pengiriman kurang dari invoice yang sudah ditagih kepada Sunan Rubber.
(3) Pendapatan atas penjualan gas kepada konsumen-konsumen lain juga sama diakui berdasarkan pengiriman gas kepada konsumen yang bersangkutan . Apabila volume pengiriman kurang dari invoice yang sudah ditagih kepada konsumen , maka selisih kurang akan diakui sebagai utang penyerahan gas. Penghasilan lain-lain diakui pada saat diperoleh. Beban-beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). 20) Biaya Pinjaman
Biaya atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan atau pemasangan aset dalam pembangunan
^J
dikapitalisasi. Beban keuangan ini mencakup beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi biaya-biaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan aset tetap telah selesai untuk digunakan.
21) Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", bukan merupakan pengakuan laba atau rugi atas pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya antar entitas sepengendali. Selisih nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi entitas sepengendali bukan merupakan goodwill. Selisih ini disajikan dalam akun "Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai bagian dari ekuitas di neraca.
13
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Saldo akun "Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dapat bembah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; peristiwa kuasi reorganisasi; hilangnya status substansi sepengendali antara entitas yang pemah bertransaksi; atau pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga. Pembahan saldo diakui sebagai laba atau mgiyang direalisasi pada periode berjalan. 22) Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang beriaku umum mengharuskan manajemen Pemsahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepasb'an dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada laba mgi tahun berjalan.
23) Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam saldo mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang beriaku pada tanggal tersebut dan laba atau mgi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk mgi kurs yang dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam pembangunan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkanaset dan kewajiban moneter adalah kurs tengah Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2013, kurs yang digunakan yaitu sebesar Rp 12.189 untuk USD 1 dan tahun 2012 Rp 9.670 untuk USD 1.
24) Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Beberapa ketentuan dalam PSAK 46 (Revisi 2011) tentang "Pajak Penghasilan" adalah:
(i) Beban pajak (penghasilan pajak ) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba mgi pada suatu periode;
(ii) Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dipulihkan) atas laba kena pajak (mgi pajak) untuk suatu periode.
(iii Laba kena pajak atau laba fiskal (mgi pajak atau mgi fiskal) adalah laba (mgi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oieh otoritas perpajakan atas pajak penghasilan yang terutang (dipulihkan).
(iv Asetpajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya:
1 Perbedaan temporer dapat dikurangkan ; 2 Akumulasi rugi pajak belum dikonpensssi; dan
3 Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengijinkan. (v) Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. 25) Informasi Segmen
Informasi Segmen disajikan menurut kelentuan PSAK No. 5 (revisi). " Akuntansi Segmen" dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder. 14
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah)
26) Laba/Rugi Bersih Per Saham
Laba/rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan, setelahmemperhitungkan pengaruh penawaran umum terbatas. Jumlah rata-rata terimbang saham yang telah disesuaikan adalah masing-masing sebanyak 67.726.666.667 saham untuk periodeyang berakhir pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012. 27) Pertimbangan Estimasi Akuntansi Yang Signifikan
•J \_J
^j >
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan oleh Pemsahaan telah dijelaskan dalam Catatan 2. Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dan estimasi yang mempengaruhi jumlah serta pengungkapan tertentu. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen telah menggunakan pertimbangan dan estimasi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapatdisesuaikan lebih lanjut.
Pemsahaan berpendapat bahwa berikut ini adalah ringkasan pertimbangan dan estimasi signifikan serta pengaruh dan risiko yang terkaitdalam laporan keuangan. Sumber Estimasi Ketidakpastian
\^J
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian
'
lain Pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
-;
\^_J
.^
Penvisihan Piutang Raau-raou
Pemsahaan membuat penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan analisa atas ketertagihan piutang dan pinjaman yang diberikan. Penyisihan dibentuk terhadap pinjaman yang diberikan dan piutang apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut tidak akan iertagih. Identifikasi pinjaman yang
diberikan dan piutang tidak tertagih memerlukan pertimbangan dan estimasi. Apabila ekspektasi berbeda dari
\^j
estimasi awal, maka perbedaan ini akan berdampak terhadap nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang
J
serta biaya piutang taktertagih pada periode mana pembahan estimasi tersebut terjadi. Pertimbangan dan estimasi
tersebut menjadi dasar dalam menghitung penyisihan penurunan nilai piutang dari kemungkinan tidak tertangihnya ii 5
\z<
\^J
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan
aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Pemsahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas
pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh pembahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena pembahan faktor yang disebutkan diatas.
\y
Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan nilaitercatat aset tetap.
u
u (,
N—/
Penurunan Nilai Asset
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penumnan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset {unit penghasil kas) danpenjualan asset tersebut sertatingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan dianggap telah sesuai dan wajar. namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap
penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak
terhadap hasil usaha.
U
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
28) Revisi PSAK Yang Telah Diterapkan
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan:
Pada bulan Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untukmenetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kemgiandan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsipprinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2003), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Pada tahun 2011 DSAK telah merevisi PSAK ini menjadi PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan ; Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 14 (Revisi 2008), Persediaan
Pada bulan September 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan. Pembahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan mmus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaanyang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement
terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
29) Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januri 2011
- PSAK 1 (Revisi 2009)- Penyajian Laporan Keuangan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011). Standarini akan menggantikan PSAK 1 (Revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan.
- PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011). Standar ini akan menggantikan PSAK 2 (Revisi 1994)• LaporanArus Kas. - PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).Standar ini akan menggantikan PSAK 5 (Revisi 2000)- PelaporanSegmen. - PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi. Pembahan Estimasi Akuntansi. dan Kesalahan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Standar ini akan menggantikan PSAK 25 (Revisi 1994) - Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan. Kesalahan Mendasar, dan Pembahan Kebijakan Akuntansi.
- PSAK 48 (Revisi 2009) - Penumnan Nilai Aset (beriaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011). Standar ini akan menggantikan PSAK48 (Revisi 1998) - Penumnan Nilai Aset.
- PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011). Standar ini akan menggantikan PSAK 58 (Revisi 2003) - Operasi dalam Penghentian. 3.
AKUISISI
Sesuai dengan akta notaris No. 283 tanggal 30 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto, SH. Perusahaan telah melakukan reverse acquisition dengan meneiapkan metode pembelian atas aset dan kewajiban Perusahaan oleh PT Aldhi Pratama Bersama sebanyak 95,61% saham seri C.
16
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
4.
Kas dan setara kas 31 Des 2013
31 Des 2012
Kas dan bank terdiri dari: Kas
89.338,842
Kas Kecil
1.440.848.998 1,530,187,841
Kas Besar Jumlah kas
96,832,268 9,716.979 106.549,247
Bank Rupiah
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Mega, Tbk
67,546.568 79.824.023 11.177,548 1,339,653 27.109,668 1.674.246,510 3,000,000
41.211.418 40,408,303 11.587,548 1.927,674 26.977.227 139,345.245 3,000,000
PT. Bank Mega, Tbk (Des 2013 : USD751.81; 2012: USD923.18)
9.163,812
8.927.151
PT. Bank UOB Indonesia
1.643.930
1.535.209
34.286.439
157.275,974
1.877,933.146
205.271.472
PT. Bank BCA. Tbk PT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank Bukopin, Tbk PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Sumsel Dollar
(Oes 2013 : USD134.87; 2012 : USD158.76) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk (Des 2013 : USD2.818.39; 2012 : USD16.264.32) PT. Bank Mandiri Syariah (Des 2013 : USD154.067.86; 2012: USD21,227.66)
5.
Jumlah Bank
3.787,271,296
637,467.222
Jumlah Kas dan Setara Kas
S.317.459.137
744.016.469
Piutang usaha 31 Des 2013
a.
Berdasarkan Pelanggan PT Tanjunga Enim Lestari Pulp & Paper
7.661.680.319 661.398.299
PT Sunan Rubber
Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi Gas PT Aneka Bumi Pratama
1.550.897.888 554.332.927 905.938.283 527,936.063
PT Remco
PT Hoktong PT. Hoktong 2 PT Mura Energi Buana PT Gorby PT Kurnia Karya Widya
5,564,480.625 534,190,140 384,197,513 867,624,311 465,697.337 684.490.950
4.680.785,660
12.895.013.225 (104,437,778) 12,790.575.448
1.032,829.447 4,209,863.153 18,424,159.136 (2.833.336.525) 15.590.822.611
12,790,575.448
15.530,022,611
12,790,575,448
15.590,822.611
1.032,829.447
Cadangan Penyisihan/Penurunan Nilai Piutang Jumlah Piutang Usaha b.
31 Pes 2012
Berdasarkan umur Lancar
Kurang Lancar Macet
Jumlah Piutang Usaha
c.
Berdasarkan mata uang US Dolar
(Desember 2013 USD 973.187.61 : 2012 : USD879.077.65) Jumlah Piutang Usaha
17
12.790.575.448
15.590.822.611
12.790.575.448
15.590.822.611
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
6.
Piutang lainnya (aset keuangan lancar lainnya) 31 Des 2013
5.485,050,000 69.418,400
PT. Global Perkasa Investisindo
Lainnya
Jumlah Piutang Lainnya 7.
31 Des 2012
5.554.468.400
Piutang lain Berelasi 31 Des 2013
31 Des 2012
24,528,597,816 3.208.423.992
PTDKLN
PTDKLN
Jumlah Piutang lain Berelasi
27.737.021.808
Piutang PT Dika Karya Lintas Nusa (DKLN) sebesar Rp24.528.596.816 semula dicatat sebagai uang muka yaitu mempakan Penyediaan dana untuk Modal Kerja pengembangan Proyek Bojong Manik yang untuk sementara dikerjakan oleh PT Dika Karya Lintas Nusa (PT DKLN) yang akan dipertanggung jawabkan pada smester 12014, sesuai dengan Surat PT Mitra Energi Buana No.195A/MEB-DKLN/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013. Hal ini karena managemen PT DKLN telah mengajukan permohonan melalui surat nomor 001/DKLN-Distamber/IX/2012 tertanggal 28 September 2012, tentang "Permohonan Perpanjangan dan Peningkatan Status Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi Bahan Galian Batubara PT Dika Karya Lintas Nusa menjadi IUP-OP". dan surat perpanjangannya sudah diterima tanggal 10 Juli 2013 (lihat catatan 11).
Dengan keluamya surat ijin perpanjangan tersebut, maka manajemen masih meyakini akan adanya manfaat ekonomi masa depan yang akan diterima entitas.
Piutang lainnya pada PT DKLN sebesar Rp 3.208.423.992. adalah pinjaman yang diberikan tanpa bunga yang akan diselesaikan pada smester 12014. 8.
Pajak dibayar dimuka 31 Des 2013
Jumlah pajak yang dibayar dimuka 9.
31 Des 2012
534.960.061
406.344.773
534.960.061
406.344.773
Biaya dibayar dimuka 31 Des 2013
31 Pes 2012
Sewa Dibayar Di Muka
199.443.564
Asuransi Dibayar Di Muka
117.307.541
182.904.538 91.414,814 1.714.167
316.751.104
276.033.519
Website
Jumlah Biaya Dibayar Di Muka 10. Piutang berelasi non-usaha
Akun ini mempakan piutang kepada pihak berelasi, dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2013
PT Dika Karya Lintas Nusa PT Mega Nusa Kramindo PT Mura Energi Karyawan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Jumlah Piutang Berelasi
Pada tahun 2012 manajemen
6.380.644.780 200,000.000 105,261.300 1,546,463.185
(550,777.634) 7,681.591.631
31 Des 2012
6.891,413.660 200.000.000 91.368,800 510.294.600
(683.424.397) 7.009.652.663
melakukan reklasifikasi Piutang berelasi pada PT Nisam Energi sebesar Rp
20,009,240,261 ke Akun Investasi Pada Entitas Asosiasi , sebagai tambahan investasi/penyertaan pada entitas asosiasi PT Nisam Energi. (lihat catatan 12).
18
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Piutang berelasi pada PT Energi Persada Tbk., adalah piutang yang timbul dari transaksi antar induk dan anak pemsahaan dalam rangka pembayaran gaji, biaya operasi dan aktivitas lainnya yang dibayar terlebih dulu oleh Pemsahaan.
Piutang kepada karyawan adalah piutang pinjaman karyawan kepada perusahaan yang belum diselesaikan. Per 31 Desember 2013.
11. Uang muka
Akun ini mempakan Uang Muka kepada pihak berelasi, dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2013
Penempatan dana pada PT Dika Karya Lintas Nusa (PT DKLN)
31 Des 2012
24.528.597.816
Jumlah Uang Muka
24.528.597.816
Uang Muka sebesar Rp24.528.596.816 mempakan Penyediaan dana untuk Modal Kerja pengembangan Proyek Bojong Manik yang untuk sementara dikerjakan oleh PT Dika Karya Lintas Nusa (PT DKLN) yang akan dipertanggung jawabkan dan jatuh tempo dalam waktu menjadi 12 bulan dan diperpanjang kembali manjadi tanggal 28 November 2013. Hal ini karena managemen PT DKLN telah mengajukan permohonan melalui surat nomor 001/DKLN-
Distamber/IX/2012 tertanggal 28 September 2012, "Permohonan Perpanjangan dan Peningkatan Status Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi Bahan Galian Batubara PT Dika Karya Lincas Nusa menjadi IUP-OP"
Pada tanggal 10Juli 2013 telah disetujui perpanjangan IUP-OP dari Bupati Lebak melalui Kepala BPMPPT Kabupaten Lebak, berdasarkan surat nomor: 503.3/14-BPMPPT/IUP.OP/2013 tanggal 10 Juli 2013. Masa berlaku selama 1 Tahun
dan berakhir pada tanggal 10 Juli 2014. Surat ijin perpanjangan tersebut sehubungan dengan permohonan PT. DKLN melalui surat no. 001/DKLN-Distamben/IX/2012 tanggal 28 September 2012 perihal "Permohonan Perpanjangan dan peningkatan status Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi Bahan Galian Batubara PT. DKLN menjadi IUP-OP. Sampai dengan31 Agustus2013 belum ada aktivitas yang dilakukan di lapangan.
Prospek usaha Bojong Manik masih positif dengan diperolehnya perpanjangan kembali hak kuasa pertambangan batubara, yang secara langsung akan memberikan kesempatan kepada pemsahaan untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber tambang yang ada. yang mana akan dilakukan dalam skala kecil yaitu melakukan penjualan/trading batubara. Prospek manfaat ekonomi yang akan mengalir ke pemsahaan untuk jangka menengah dan panjang dengan diperpanjangnya Hak Kuasa Pertambangan. tahap eksploitasi untuk batubara secara tidak langsung akanmenjadi salah satu faktor kelanjutan proyek PLTU di Bojong Manik. Sampai saat ini pemsahaan masih menjajaki investor strategis yang sungguh-sungguh berminat atas pengembangan usaha tersebut. Dengan adanya perpanjangan kuasa pertambangan tersebut maka akan membuka peluang kelanjutan investasi yangdilakukan.
Dengan demikian manajemen berkeyakinan adanya manfaat ekonomi yang akan diterima perusahaan dimasa depan. Pada tahun 2013 uang muka tersebut dialihkan ke Piutang lain-lain Berelasi karena akan diselesaikan pada smester I tahun 2014. (lihat catatan nomor 7). 12. Investasi pada perusahaan asosiasi
Akun ini merupakan Investasi Pada Perusahaan Asosiasi dengan metode ekuitas, dengan rincian sebagai berikut: 31 Das 2013
31 Des 2012
PT Nisam Energi
28,907,640.261
PT Lebak Energi PT Mitra Energi Gas Sumatera
56,000.000.000
20.979.478,346
28,907.640.261 56,000.000.000 20.979.478.346
105.887.118.607
105.887.118.607
Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
19
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Penyertaan saham pada PT Nisam Energi sebesar Rp 28.907.640.261 awalnya sebesar Rp 29.000.000.000,- terdiri dari: pembayaran Rp2.250.000.000 dalam rangka pengambilalihan saham yang dimiliki oleh DKLN sejumlah 2.250 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, yang mempakan 90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh DKLN serta pembayaran Rp26.750.000.000 untuk peningkatan penyertaan saham Pemsahaan pada PTNisam Energi. Selama tahun 2012 Pemsahaan telah melakukan reklasifikasi perkiraan piutang berelasi atas PT Nisam Energi sebesar Rp 20.009.240.261.. sehingga menjadi Rp 49. 009,240,261. Jumlah tersebut sebagai bagian dari tambahan investasi/penyertaan pada entitas asosiasi PT Nisam Energi. Pada periode yang sama pemsahaan melakukan penentuan kembali nilai investasi berdasarkan arus kas yang akan diterima pada masa yang akandatang melalui memo No. 210/MEB.Intem/XII/2012 tanggal 21 Desember 2012, mengacu kepada PSAK 48 (Revisi 2009) Penumnan Nilai Aset. Dari penentuan ams kas menunjukkan bahwa terjadi penumnan nilai sebesar Rp 20.101.600.000. yang dibeban ke beban tahun berjalan(2012), sehingga nilai investasi tersebut menjadi Rp 28.907.640.261.
Sampai saat ini perkembangan usaha PT Nisam Energi belum menunjukkan prospek yang positif, mengingat dampak krisis perekonomian dunia masih belum sepenuhnya berakhir, ditambah dengan adanya penumnan laju pertumbuhan perekonomian China yangjuga mempengaruhi permintaan akan kebutuhan produk -produk pertambangan. Ekspektasi manajemen terhadap investasi tersebut masih positif, namun pertu tambahan waktu dalam beberapa tahun ke depan dengan harapan membaiknya kinerja PT Kertas Kraft Aceh (Persero). Meneg BUMN melalui surat Nomor 305 sampai dengan 311/MBU.5/2011 , tanggal 10 Oktober 2011 telah
menginstruksikan seluruh BUMN untuk menyelesaikan rencana bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa prospek PT KKA (Persero) masih tetap menunjukkan perkembangan yang posistif. sehingga manfaat ekonomi masa depan masih dapat diharapkan , meskipun dalam waktu dekat belum ada.
Penyertaan saham pada PT Lebak Energi sebesar Rp 56.000.000.000.- adalah kepemilikan sebesar 99% pada pemsahaan tersebut. Jumlah ini mempakan kontribusi atau partisipasi Pemsahaan kepada PT Lebak Energi yangtidak dapat dibatalkan dan akan diperhitungkan sebagai setoran modal Pemsahaandalam pemsahaan PTLebak Energi.
Sementara untuk Investasi assosiasi pada PT Lebak Energi Pemsahaan kembali mengajukan ijin usaha Perpanjangan Pertambangan, dan sampai saat ini managemen berkeyakinan bahwa ijin usaha perpanjangan ini dapat diperoleh.
Sampai saat ini kegiatan investasi tersebut belum menunjukkan progress yang berarti, dimana kegiatan sekarang masih tahapan penjajagan untuk mencari investor yang strategis. Pembahan yang cukup berarti di kawasan tersebut adalah penetapan Kabupaten Lebak menjadi Kawasan Investasi di Propinsi Banten. Dengan adanya pembahan statustersebut menjadi kawasan investasi, akan memudahkan pemsahaan menemukan investor yang strategis. Manfaat ekonomi yang akan mengalir ke pemsahaan untuk jangka menengah dan panjang yaitu dengan diperpanjangnya Kuasa Pertambangan Tahap Eksploitasi untuk Batubara. yang secara tidak langsung akan menjadi salah satu faktor kelanjutan Proyek PLTU di Bojong Manik itu sendiri.
Penyertaan saham pada PT Mitra Energi Sumatera Gas, adalah penyertaan saham yang dilakukan perusahaan sebesar > 5% dengan mitra kerja anak usaha PT Medco E&P Lematang di Kabupaten Muara Enim, SumateraSelatan.
Yaitu proyek pipanisasi untuk penyaluran energi gas, dimana pemsahaan adalah sebagai pemenang tender untuk pengadaan pipanisasi berikut penyaluran gasnya.
Komposisi permodalan pemsahaan sesuai akta notaris Karlina Rubianti. Sarjana Hukum No. 4 tertanggal 12 -12-2008 adalah Modal DasarRp 4,000,000.000.-; Modal disetor Rp 1,000,000.000,- . Dari jumlah tersebut bagian PT Medco Gas Indonesia Rp 999,000,000,- dan PT Mitra Energi Buana sebesar Rp 1,000.000,-. Pemsahaan menjalankan usaha dalam bidang pertambangan minyak, gas bumi dan industri gas, perdagangan gas, pengangkutan/transportasi gas darat dan laut. Sehubungan dengan proyek PT Mitra Energi Gas Sumatera (PT MEGS) tersebut pemsahaan telah melakukan pemberian uang muka sebesar Rp 20.979.478.346 termasuk didalamnya setoran modal sebesar Rp 1,000,000.-
Sampai saat ini perkembangan pemsahaan menunjukkan prospek yang positif dan dapat dikatakan perusahaan telah mulai beroperasi penuh. terutama dengan pengalaman dan permodalan dari PT MEDCO GAS INDONESIA, maka PT
MITRA ENERGI GAS SUMATERA kedepannya akan memberikan dampak/kontribusi atau manfaat ekonomi yang sangat pcsitif terhadap PT Mitra Energi Buana.
Pemsahaan mencatat investasi pada perusahaan assosiasi sesuai dengan PSAK 15 Investasi Pada Entitas Asosiasi .Namun pelaksanaannya belum sepenuhnya diterapkan, karena sebagaimana diketahui investasi- investasi pada pemsahaan asosiasi tersebut diatas masihdalam tahap awal dan tahap pengembangan sehingga belum diperoleh hasil (kontribusi) apapun. Untuk itu penerapan metode ekuitas investasi pada pemsahaan asosiasi pengukurannya masih dicatat berdasarkan pengakuan awal atau nilai perolehan awal (at cost).
20
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah)
13. Aset tetap Desember 2013
Saldo awal
Pengurangan
Penambahan
Saldo Akhir
Harga perolehan
Jaringan pipa
Pertengkapan jaringan pipa Ruang operator danpagar keliling
66,091.324,487
11.896.506.017
77,987,830,503
2.878.930.357
592.100,060
3.471,030,417
114.428.000
Inventaris kantor
679,578,678
114,428,000 31,890,300
711,468,978
20,333,830
20,333,830
58.695,000
58,695,000
Radio komunikasi
31,234,900
31,234.900
Pertengkapan analisa gas
35,887.239
35.887,239
Warning sign danpatok row
Partis! getting Penangkal petir
15.000.000
Kendaraan
15,000.000
5.111,198.238
964,562,000
1.261.186,279
4,814,573,959
75,036,610,729
13,485.058.377
1,261.186,279
87.260.482.327
20.074,543.066 1.963,909,798 114.427.999 600,353.904 20.333,629 58.694.999 31,234.902 35,887,235
4.499.795.187 640,696.478
Akumulasi Penyusutan
Jaringan pipa
Pertengkapan jaringan pipa Ruang operator dan pagarkeliling Inventaris kantor
Peralatan survey Warning signdan patok row Radio komunikasi
Pertengkapan analisa gas Partis! gedung Penangkal petir
14,999,999 4.044,598,310 26,958,984,041 48,077,626,688
Kendaraan
24.574.338,253 2.604.606.276 114.427.999 646,292,966 20.333.829 58,694,999 31,234,902 35,887.235
45.939.062
680.648,225 5,867,078,952
862,334,543 862.334,543
14,999,999 3,862,911,993 31.963,728,450 55,296,754,376
Desember 2012
Penambahan
Saldo awal
Harga perolehan Jaringan pipa
Pengurangan
66,091,324,487
Pertengkapan jaringan pipa Ruang operator danpagar keliling
2,732,366,913
66,091,324,487
146,563,445
2,878,930,358
114,428,000
Inventaris kantor
114,428,000
683,685,476
Peralatan survey
Saldo Akhir
23,103,000
27,209,798
679,578,678
20,333,630
20,333,830
58.695,000
58,695,000
Warning sign dan patok row Radio komunikasi
-
-
\
Pertengkapan analisa gas
31,234,900
31,234,900
Partisi gedung Penangkal petir
35,887,240
35,887,240
15,000,000
15.000,000
Kendaraan
4,895,608.238
215,648.380
52,586.248
5,058.670.370
74,678,564,084
385,314,825
79,796,046
74,984,082,863
21
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Akumulasi Penyusutan Jaringan pipa Pertengkapan jaringan pipa Ruang operator dan pagar keliling Inventaris kantor
Peralatan survey
15.943,835,286 1.370.066.235 104,570,833 516.814,376 19.141,046
Warning sign dan patok row
58,694,999
Radio komunikasi
31,234,902
Pertengkapan analisa gas Parijsi gedung Penangkal petir
35.887,235
Kendaraan
14,062.499 3.313,260.146 21.407.567,557
4.130,707.780 593,843.563 9,857.167 58,231.876
25.491.047
-
-
-
-
937,500 730.801.777 5.524.379.663
25,491,047
53.270.996.526
20,074.543,066 1,963,909,798 114,428,000 549,555,205 19,141,046 58,694,999 31.234,902 35,887.235 14,999,999 4,044,061.923 26.906.456.173 48.077.626.690
14. Proyek dalam pelaksanaan
Akun ini mempakan Proyek Dalam Pelaksanaan. dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2013
Proyek Gajah Ruku Proyek Hoktong 2
Proyek Migas SSE Proyek Petrogas Anugerah Adil
3.764.672.880 395.797.100 6.538.000
Jaringan Pipa Dalam Pelaksanaan Pertengkapan Jaringan Pipa
Jumlah Proyek dalam Pelakasanaan
31 Des 2012
740.315.000 2.196.162,731 395,797,100 5.117.913.941 93.413.239
4.167.007.980
8.543.602.010
Proyek dalam pelaksanaan mempakan biaya-biaya yang telah dikeluarican Pemsahaan baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka pekerjaan konstmksi proyek pemasangan jaringan pipa ; pertengkapan jaringan pipa; termasuk pembelian bahan untuk pembangunan sarana /instalasi penyaluran gas kepada konsumen.. Biaya-biaya pekerjaan tersebutakan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap apabila sudah selesai dikerjakan dan berfungsi.
15. Aset Lainnya • bersih
Akun inimempakan Aset lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2012
31 Des 2013
Biava ditanoouhkan perolehan pengelolaan pipa aas:
Biaya perolehan Akumulasi amortisasi biaya ditangguhkan
10,000.000.000 (10.000.000.000)
10.000.0C0.000 (10.000.000.000)
5.027.011.102
5,027,011.102 (5,027.011,102)
Nilai Buku • bersih
Biava ditangguhkan proyek PT Sunan Rubber dan PT Aneka Bumi Pratama:
Biaya perolehan proyek PT Sunan Rubber dan PT Aneka Bumi Pratama
Akumulasi amortisasi biaya ditangguhkan
(5.027,011,102)
Nilai Buku • bersih
Biaya ditangguhkan : Biaya merger
Akumulasi amortisasi biaya ditangguhkan
1.351.684.399
(1,351,684.399)
1.351.684.399 (1.351.684.399)
Nilai Buku - bersih
Provek Boionomanik - Banten
Biaya eksplorasi
Akumulasi amortisasi biaya ditangguhkan Nilai Buku • bersih
10.228.263.956
(10,228,263.956)
191
10,228,263.956 (10,228,263,956)
fflL
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Biava ekplorasi dan perolehan Hak KP
Biaya ekplorasi dan perolehan Hak KP Nilai Buku-bersih Jaminan Sewa Kantor
Telephone Line Deposit Jumlah
10.498.665.556 10,498,665,556
10,498,665.556 10.498,665.556
221,610,326 14.000.000 10,734.275.882
221.610,326 14.000.000 10,734,275.882
Pemsahaan menangguhkan biaya-biaya yang dikeluarican sebelum Pemsahaan memulai operasi secara komersial. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya persiapan proyek. biaya rapat. konsultasi dan perjalanan dinas yang dikeluarican dalam rangka pelaksanaan proyek -proyek tersebut diatas. Beban ditangguhkan diamortisasi selama umur /masa manfaat ekonomi yang akan diterima pemsahaan dan membebankan semua biaya sehubungan dengan Biaya eksplorasi Proyek Bojong Manik. karena berdasarkan hasil pengkajian manajemen sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan. Jumlah amortisasi nilai buku beban ditangguhkan tersebut pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 8.850.485.362,-
'Beban ditangguhkan atas Biaya eksplorasi dan perolehan Hak Kuasa Pertambangan (Hak KP) pada proyek Bojong Manik lainnya sebesar Rp 10,498,665,556 , manajemen telah memperpanjang perolehan hak atas kuasa pertambangan, dan berkeyakinan adanya manfaat ekonomi masa depan yang akan diterima pemsahaan, sehingga sampai saat ini belum dilakukan amortisasi. 16. Utang Usaha
Akun ini Utang Usaha, dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2013
PT Medco E & P Indonesia
16.024,077.726 241.924,156 442.039,500 1,428.086.033 172.800.000 161.397.596 759.183.675
PT Verojasa Technical PT Tri Cahaya Sinergi PT Dillon
PT. Depriwangga PT. Wollu
PT. Prisma Kusuma Jaya PT. Jinus
zJ
zJ
zJ
9,002.656,184 691.405,000 212.740.000 1.574.882.696
33.268.444 4.410.716.481
Lain-lain
Jumlah Utang Usaha
-\
31 Des 2012
19.229.508.687
1S.92S.668.80S
Utang kepada PT Medco EP Indonesia per 31 Desember 2013 mempakan utang atas pembelian gas selama bulan Nopember- Desember 2013 senilai USD 1.314.634.32,-
Utang kepada PT Dillon per31 Desember 2013 mempakan utang tahun lalu ataskomisi pembelian gas senilai USD 117,161.87 Sedangkan Utang pada PT Verojasa Technical dan PT Tri Cahaya Sinergi merupakan utang perbaikan pipa dan penyediaan jasa Operation &Maintenance, Masing-masing sebesar Rp. 40.805.656 dan USD 16.500 danRp. 375.000.000 dan USD 5,500. 17. Utang Penyerahan Gas
Akun ini Utang Usaha, dengan rincian sebagai berikut: ^J
31 Des 2013
PT Tanjung Enim Lestari
681.103.037 387.779,627 4,708.976
PT Sunan
<J
PT. ABP
PT. Remco
PT. Hoktong PT Hoktong 2
Jumlah Utang Penyerahan Gas
y
31 Des 2012
1,505,025.359 27,608,914
55.541.982 60,010,347 1,002.707,973
157,611,330
2.191.851.943
1.690.245.602
Jumlah utang penyerahan gas kepada PT Tanjung Enim Lestari (TEL) per 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 14.535.5141 MMBTU atau senilai USD 55.878.50, PT. Sunan 2.754.4499 MMBTU atau senilai USD 31.813,90 dan PT. ABP sebesar 30,90518 MMBTU atau sebesar USD 386,31.- . PT. Remco 394,5221 MMBTU atau sebesar USD
4.556,73,-. PT. Hoktong sebesar 426.26086 atau sebesar USD 4.923.31 dan PT. Hoktong 2 sebesar 7.478.4857 MMBTU atau sebesar USD 82.263,34,-
^z
23
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
PT Tanjung Enim Lestari
26.627.6489 12,092.1349 14,535.5141
NilaiTagihan 155.638.61 99.760.11 55,878.50
Ekuivalenf Rp) 1.897.078.994 1.215.976.011 681.102,982
14.535.5141
55.878.50
681.103.037
volume MMBTU
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.TEL Jumlah gas yang sudah diserahkan Utang penyerahan Gas Penyesuaian Utang penyerahan gas dan pinjam gas
55
PT Sunan Rubber
2.494.89467
NilaiTagihan 2.997.86 28.816.03
2.754.4499
31.813.90
volume MMBTU
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.Sunan Rubber Jumlah penambahan gas Penyesuaian Utang penyerahan Gas
259.55522
Ekuivalen(Rp) 32.748.653 30.410.271 46
387.779.627
PTABP
volume MMBTU
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.ABP Jumlah gas yang belum diserahkan Penyesuaian Utang penyerahan Gas
NilaiTagihan
Ekuivalen( Rp)
30.90518
386.31
4.708.790
30.90518
386.31
4,708.976
186
PT Remco
549.55180
Nilai Tagihan 10.904.05 6.347.32
394.5221
4.556.73
volume MMBTU
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.Remco Jumlah gas yang sudah diserahkan Penyesuaian Utang penyerahan Gas
944.07392
Ekuivalen( Rp) 132.909.511 6.698,487 6
55.541.982
PT Hoktong
volume MMBTU
V zJ
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.Hoktong
940.05866
Jumlah gas yang sudah diserahkan Penyesuaian Utang penyerahan Gas
Nilai Tagihan
Ekuivalen( Rp)
513.79780
10.857.68 6.422.47
132.344,231 6,262,681 ' 86
426.26086
4.923.31
60,010,347
PT Hoktong 2
volume MMBTU
Jumlah yang sudah ditagihkan PT.Hoktong 2 Jumlah gas yang sudah diserahkan Penyesuaian Utang penyerahan Gas
Nilai Tagihan
Ekuivalen( Rp)
7.478.48566
82,263.34
1,002.707,879
7.478.4857
82.263.34
1.002.707.973
94
18. Utang Pajak 31 Des 2013
Jumlah utang pajak per 31Desember 2C Rincian lihat perhitungan pajak butir 26 zS
8,818.963,818
31 Des 2012
10.673.627.146
19. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Akun ini merupakan Beban yang masih Harud Di Bayar, dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2013 Jamsostek
612,000
Hutang Gaji Direksi
1,185.500.000
Jumlah Beban Yang Masih Harus Dibayar
z>
31 Des 2012
24
1.186.112.000
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah)
20. Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang
Akun Utang Jangka Panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dapat dirinci sebagai berikut 31 Des 2013
BCAFinance - Angsuran Kendaraan Mercy U Finance - Angsuran Kendaraan Wrangler PT Bank Mandiri Syariah Jumlah Utang Jangka Panjang yang akan segera jatuh tempo
31 Des 2012
54.417,600 149,440,000
264,516.000 9,905.999.081
14.231.147.437
10.170.S1S.081
14.43S.0OS.Q37
Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun pada PT Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2013 sejumlah USD 812,699,90 (setelah penyesuaian dengan kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2013, 1 USD = Rp.12.189 terdiri dari fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri Syariah yang telah diterima oleh Pemsahaan untuk membiayai Pengalihan Alamigas ke Remco- Hoktong dan Proyek TEL & Sunan Rubber. Pinjaman Kredit Investasi dalam mata uang asing ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 7,5% - 9% pada tahun 2010 . Bunga terutang secara bulanan yang dihitung sejaktanggal penarikan yaitu 28 Nopember 2010. Rekonsiliasi utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun adalah: Saldo awal 1 Januari
Pemlndahan dari utang jangka panjang karena segera
j
31 Des 2013
31 Des 2012
14.231 ,'147,437 10,811.249.307
18,536.014,145
25.042.396.744
28.889.296.925
(17,033.280.649)
(15.481,575.669)
1.896.882.986 9,905,999,081
823.426.086
jatuh tempo
10.353.282.780
Jumlah
Pembayaran
'z) i
.1
Koreksi pembiayaan
95
Selisih kurs
Saldo akhir per 31 Desember
14,231,147,437
j
21. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya zJ
Akun utang lainnya dapat dirinciaii sebagai berikut: 31 Des 2013
31 Des 2012
J
y
BiayaYang Masih Hams Dibayar Lainnya
Jumlah Utang Lainnya
4,491.449.953
580.795,625 5.650.862.668
4.491.449.953
6.231.658.293
Beban yang masih hams dibayar dan utang lainnya adalah saldo utang sejak tahun lalu yang belum diselesaikan per 31 Desember 2013
"z>
22. Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang 31 Des 2013
'zJ <J
31 Des 2012
Hutang Bank
PT Bank Mandiri Syariah Jumlah Utang Jangka Panjang
18,285.732,172
3,982,942,262
18.285.732.172
3.982.942.262
Utang Bank pada PT Bank Mandiri Syariah diperoleh perusahaan berdasarkan pada Surat No. 12/036-3/SP3/DKI
tanggal 10 Mei 2010 tentang Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan. Pembiayaan berupa "Line Facility" (Qard. AlzJ
z;
Murabahah. Al-Musyarakah) yang bertujuan untuk :
a. Take over fasilitas pembiayaan atas investasi jaringan pipa gas ke PTBank UOB Indonesia. Pembelian aset jaringan pipa gas ke PTRemco dan Hoktong dari PT Alamigas Mitra Energi. Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Aneka Bumi Pratama. PT Gajah Ruku. PT Rambang Krama Jaya, PT Muara Lengi 2 Investasi jaringan pipa gas baru ke PT Hoktong 2, PT SriTrang Lingga Indonesia Investasi Jaringan pipa gas baru ke PT Baja Baru Modal Kerja Pembelian gas
25
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Fasilitas ini memiliki limit sebesar USD5.500.000.00 dan telah dicairkan sampai dengan 31 Desember 2012 secara bertahap, dan di Bulan Juni 2013 juga telah dicairkan " Line Facility " sebesar USD 914.800,-dari pengajuan kredit sebesar USD 2.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: Jumlah
Jangka
Grace
Tanggal
Waktu
Periode
Pencairan
Jatuh Tempo
Margin
(bulan) 1,760,158.40 1,397,316.40 542,525.20 1,000.000.00
914,800.00 5,614,800.00
36
0
10/29/2010
10/28/2013
9.00%
36
0
10/29/2010
10/28/2013
9.00%
18
6
5/30/2011
11/30/2012
7.50%
23
0
10/29/2010
9/30/2014
7.50%
48
0
6/11/2013
6/1/2017
7.50%
Sisa limit sebesar USD800.000.00 yang belum dicairkan oleh pemsahaan sampai dengan 31 Desember 2012 sudah tidak dapat di cairkan lagi karena sudah melewati kelonggaran tarik line selama 12 (dua betas) bulan sejak tanggal persetujuan yaitu 10 Mei 2010.
Berdasarkan Surat No. 14/080-3/sp/CRD tanggal 2 Oktober 2012 tentang Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan dan Pembahan Struktur Pembiayaan, di tetapkan kondisi sebagai berikut: Struktur pembiayaan modal kerja sebesar USD 1,000,000.00 menjadi pembiayaan modal kerja dengan angsuran (Musyarakah Mutanaqisah) dengan jangka waktu sampai dengan bulan September 2014. Rincian posisi saldo akhir utang jangka panjang adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri Syariah
31 Pes 2013
3,982,942.262 24,378,000,000
Saldo awal Pencairan
31 Des 2012
13,443.732,025
Direklasifikasi ke utang jangka panjang jatuh tempo
(10.811,249.307)
dalam 1 tahun
10.353.282.780
Pembiayaan 17.549.692.955
Saldo
3,090.449,245
(241,655.086)
Laba selisih kurs
Rugi selisih kurs Saldo akhir per 31 Desember
736.039.217 18,285,732,172
1.134.148,103 3,982,942,262
Adapun aset yang dijaminkan oleh perusahaan atas pinjaman ini adalah:
(a) Jaringan Pipa Gas yang akan dibangun berikut pertengkapan pendukungnya yang terdiri dari pipeline ke PT Aneka Bumi Pratama, PT Gajah Ruku. PT Rambang Krama Jaya, PT Muara Kelingi 2, PT Hok Tong 2, PT Baja Baru, dan PT Sri Trang Lingga Indonesia senilai Rp 34.722 Juta diikat fiducia notariil sebesar Rp 16.203 juta . (b) Jaringan Pipa Gas berikut pertengkapan pendukungnya yang terdiri dari Pipeline segment SKG Benuang ke Tanjung Enim Lestari, Pipeline segment Keramasan ke PT Sunan Rubber dan PT Remco, Pipeline segment KM3 Plaju ke PT Hoktong senilai Rp 51.734 Juta , diikat sebesar Rp 20.693 Juta. (c) Tanah dan banguan di atasnya , DSHM No. 1868 a.n. Ratna Yulita, LT 1.423 m2, terletak di jl. Bangun Cipta
zJ
Sarana no. 1 Cipete Selatan, Cilandak , Jakarta selatan senilai Rp 9.312 juta. Diikat Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 6.090 juta.
(d) Tagihan kepada seluruh end user gas sebesar Rp 60.000 juta, diikat fidusia notariil sebesar Rp 14.000 juta (e) Personal Guarantee a.n. Muddai Madang (Notarized, Unlimited) (f) Personal Guarantee a.n. Said August Putra ( (Notarized, Unlimited) Pada tanggal 16 Mei 2013 dibuat Addendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitas pembiayaan (Line Facility) Dalam bentuk Qard, Al-Murabahah dan Al Musyarakah Nomor 06, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Fasilitas lama adalah sebesar USD 5.500.000.
b. Fasilitas baru adalah sebesar USD 2.000,000, sehingga keseluruhan adalah sebesar USD 7,500,000; dengan ketentuan atas fasilitas lama tidak ada penarikan lagi.
26
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Tujuan pembiayaan adalah untuk investasi jaringan pipa gas bam ke PT Hoktong 2 ; PT Gajah Ruku dan Proyek bam (PT Arwana). Pendapatan Bank adalah untuk 12 bulan pertama Expented Return sebesar 7% per tahun dengan Ceiling Price sebesar 9%. Cara pencairan atas fasilitas pembiayaan adalah secara bertahap. Adapun tambahan aset yang dijaminkan selain jaminan yang terdahulu adalah: a. Pemberian Jaminan secara gadai atas dana sebesar Rp 10.000.000.000 yang tersimpan dalam Deposito Bank tercatat atas nama Nyonya Dra. Ratna Yulita.
b. Pemberian Jaminan secara kepercayaan (Fiduciaire Eigendoms Overdracht) atas Jaringan Pipa Gas berikut pertengkapan pendukungnya yang terdiri dari namun tidak terbatas pada pipeline ke PT Gajah Ruku, PT Hoktong 2 dan Proyek Bam dengan Nilai Proyek sebesar USD 2,645,878.00 dengan nilai penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar USD 2,000,000.00
Pada tanggal16 Mei 2013 dibuatAddendum IV Akad Komitmen Limit Fasilitaspembiayaan (Line Facility) Dalambentuk Kafalah Nomor 07, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Fasilitas lama adalah sebesar USD 800,000.
b. Fasilitas baru adalah sebesar USD 1,271,260.00, sehingga keseluruhan adalah sebesar USD 2,071,260.00.
Tujuan pembiayaan adalah untuk jaminan pembayaran gas ke produsen gas (PT Medco E &P Indonesia). Adapuntambahan aset yang dijaminkan selain jaminan yang terdahulu adalah sama dengan di atas yaitu: a. Pemberian Jaminan secara gadai atas dana sebesar Rp 10.000.000.000 yang tersimpan dalam Deposito Bank tercatat atas nama Nyonya Dra. Ratna Yulita.
b. Pemberian Jaminan secara kepercayaan (Fiduciaire Eigendoms Overdracht) atas Jaringan Pipa Gas berikut pertengkapan pendukungnya yangvterdiri dari namun tidak terbatas pada pipeline ke PT Gajah Ruku, PT Hoktong 2 dan Proyek Baru dengan Nilai Proyek sebesar USD2,645,878.00 dengan nilai penjaminan untuk kepentingan Bank sebesar USD 2.000,000.00
23. Utang pihak berelasi non-usaha 31 Des 2012
31 Des 2013
PT Dika Karya Lintas Nusa Jumlah Proyek dalam Pelakasanaan
193.366.235
193.806.235
193.366.235
193J06.23S
Saldo utang kepada PT Dika Karya Lintas Nusa, mempakan outstanding pinjaman yang diberikan oleh PT DKLN kepada Pemsahaan untuk membayar kekurangan pembayaran biaya pembangunan jaringan pipa proyek PT TEL dan PT Sunan Rubber kepada PT Verojasa Technical
Tidak ada aset pemsahaan yang dijaminkan untuk utang tersebut di atas, dan atas pinjaman ini tidak dikenakan bunga pinjaman.
24. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 31 Des 2012
31 Des 2013
zJ Liabilitas Imbalan Paska Kerja Jumlah Liabilitas Imbalan Paska Kerja
zJ
878.269.377
741.584.984
878.269.377
741.584.984
Berdasarkan laporan aktuaris PT Mitra Aktuaria Solusi nomor: 1329/PSAK/-MEB/III/2014, tanggal 11 Maret 2014 dan 1328/PSAK-MEB/III/2014 tanggal 11 Maret 2014. untuk utang imbalan pasca kerja per 31 Desember 2013 sebesar Rp 878.269.377, per 31 Desember-"2012 sebesar-Rp 741.584.984, masing-masing dengan rincian sebaga berikut:
^J
31 Des 2012
31 Des 2013
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Periode
643.417,324
Nilai wajar aset program
441.997,808
0
0
441,997,808
zJ
Status Pendanaan
643,417,324 0
0
234,852,052
299.587,176
'zJ
Biaya Jasa Lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) Aktuarial yang belum diakui Kewajiban (aktiva) yang diakui di Neraca
878,269,377
741,584,984
zJ
27
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Biaya jasa kini Biaya bunga
141.189.174 28.729.858
Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Amortisasi keuntungan (kerugian) aktuaria
(33.234.640)
Jumlah
136.684.392
173.731.424
Saldo awal tahun
741.584.984
575.853.560
Beban imbalan kerja bersih
136.684.392
173.731.424
124.047.260 47.098.466 2.585.698
Rekonsiliasi Beban dan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja:
Pemanfaatan
(8.000.000)
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Akhir diakui di Neraca
878.269.377
741.584.984
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012dan 2011, Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan metode 'Projected Unit Credit" dan asumsi - asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun
8.5% per tahun N/A
6.5% per tahun N/A
Tingkat mortalitas Tingkat cacat
TMI III
TMI III
10%TMIIII
10% TMI III
Metode aktuarial
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Straight line
Straight line
Straight line
Straight line
Hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat kenaikan gaji tahunan
8% per tahun
Usia pensiun
55Tahun
Metode amortisa -Past service cost non vested . Gain/loss
Periode amortisasi
Rata-rata sisa masa
Rata-rata sisa masa
kerja
kerja
25. Modal saham
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31Desember 2013danDesember 2012, adalah sebagai berikut: Tahun 2013
Saham Seri A Nilai Nominal Rp. 147,5 Per Saham
Saham Seri A
Jumlah saham
Modal dasar
1.904.000.000
Nilai nominal 280.840.000.000
Nama Pemegang Saham 1. Masyarakat (Kepemilikan dibawah 5%)
560.000.000
82.600.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor
560.000.000
82.600.000.000
Saham Seri B Nilai Nominal Rp. 4,72 Per Saham
Saham Seri B
Jumlah saham
Modal dasar
3.000.000.000
Nilai nominal 14.160.000.000
Nama Pemegang Saham 1. Masyarakat Jumlah modal ditempatkan dan disetor
28
2.500.000.000
11.800.000.000
2.500.000.000
11.800.000.000
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Saham Sort C Nilai Nomtnt! Rp. 1,77 Per Saham
Saham Seri C
Jumlah saham
Modal dasar
Nama Pemegang Saham 1. PT Dika Karya Lintas Nusa 2. PT Tri Indonusa Surya 3 PT Mulya Tara Mandiri
-
4 PTPalsin Anugerah Adll Jumlah modal ditempatkan dan disetor
Total Saham Seri A, Seri B dan Seri C
Nilai nominal
266.666.666.667
472.000.000.000
33.680.784.143 2.091.800.000
59.614.987.933 3.702.486.000
23.564.850356
7.309.232.168
41.745.185.130 12.937.340.937
QO.QOB.QQQ.QDf
11&000.000.000
Persentase
Total
Kepemilikan
Jumlah saham
Nilai nominal
(lembar) Modal dasar
Nama Pemegang Saham 1 PT Dika Karya Lintas Nusa 2 PT Tri Indonusa Surya 3 PT Mulya Tara Mandiri
48% 3% 34%
4 PTPalsin Anugerah Adil 7 Masyarakat
767.000.000.000
33.680.784.143
59.614.987.933 3.702.486.000 41.745.165.130
2.091.800.000 23.564.850.356 7.309.232.168
10%
4%
Jumlah modal ditemoatkan dan disetor
271.570.666.667
3.060.000.000 69.726.666.667
100%
12.937.340.937
94.400.000.000 21Z400.000.000
Tahun 2012
8aham Seri A Nilai Nominal Rp. 147,5 Per Saham
Saham Seri A
Jumlah saham
Modal dasar
Nilai nominal
1.904.000.000
280.840.000.000
560.000.000
82.600.000.000
560.000.000
82.600.000.000
Nama Pemegang Saham
1. Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) Jumlah modal ditempatkan dan disetor
Saham Seri B NHal Nominal Rp. 4,72 Per Saham
Saham Seri B
Jumlah saham
Modal dasar
3.000.000.000
Nama Pemegang Saham 1. Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) Jumlah modal ditempatkan dan disetor
<J
29
_>
Nllal nominal 14.160.000.000
2.500.000.000
11.800.000.000
2.500.000.000
11.800.000.000
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
SahamSeri C Nilai Nominal Rp. 1,77 Per Saham Saham Seri C
Jumlah saham
Modal dasar
Nilai nominal
266,666,666,667
472,000,000,000
Nama Pemegang Saham 1. PT Dika Karya Lintas Nusa 2. PT Tri Indonusa Surya
53,793,265,611 12,873.401,056
95,214,080,130 22,785,919,869
Jumlah modal ditempatkan dan disetor
66,666,666,667
118,000,000,000
200,000,000,000
600,000,000,000
Saham Dalam Portapel
Total Saham Seri A, Seri B dan Seri C
Persentase
Kepemilikan
Total
Jumlah saham
Nllal nominal
(lembar) Modal dasar
Nama Pemegang Saham 1. PT Dika Karya Lintas Nusa
77%
271,570,666.667
767,000,000,000
95,214,080,130 22,785,919,869 11,800,000,000 82,600,000,000
2. PT Tri Indonusa Surya
18%
3. Tuan Ahmad Yaniarsyah Hasan
4%
4. Masyarakat
1%
53,793.265,611 12.873,401,056 2.500,000,000 560,000,000
100%
69.726.666.667
Jumlah modal ditempatkan dan disetor
212.400.000.000
26. Perpajakan
Rincian Perpajakan untuk 31 Desember 2013 dan tahun 2012adalah sebagai berikut: 31 Des 2013
31 Des 2012
Pajak Dibayar Dimuka
PPh Pasal 23
8,263,577
8,263,577
PPN Masukan PBBKB
463,667,965 60,604,344
2,424,175
335,052,677 60,604.344 2,424.175
534,960.061
406.344.773
ppH22 Jumlah Pajak Dibayar Dimuka Hutang Pajak PPN Keluaran
83.351.379
83.351.379
16,214,077
125,594.340
8.220,993,126
9,823,163,628
27,944,123
220.565.060
PPh 23
405,447.038
355,936,917
Hutang PBBKB Hutang PPh 22 Jumlah Hutang Pajak
62,513,534 2,500,541 8.818.963.818
62.513.534 2,500,541 10.673.627.146
8,768.498,796
10.531,461.255
8.768.498.796
10,531.461.255
Hutang PPh 21
PPN Kliring PPh 21
Hutang PPh 23
ZJ
1,747
Pajak Tangguhan pajak kini Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Tangguhan
<J
30
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Paiak Kini
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi komersial dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut
laporan laba mgikomprehensif
5.395.973,825
(52,530,104,459)
Dikurangi:
Pendapatan yang sudah dikenakan pajak final
2,645,052
(Laba) Rugi Anak perusahaan sebelum beban
(manfaat) pajak Bagian atas laba (rugi) bersih Anak pemsahaan
(6,888,392,833) 6,853,950,869
36.498,544,310 (36,316,051,588)
5,427,770,737
(52,347,6117371
Laba (mgi) sebelum beban (manfaat) pajak Pemsahaan Beda waktu:
Uang muka pembelian loading batubara
Pasca masa kerja Penumnan Piutang Ragu-ragu
Jumlah beda waktu >
12,561.645 428,886,445
55,572,040
441,448,090
55,572,040
(6,853,950,869)
36,316,051,588
177,914,820
378,386,862
(807,346,232)
(15,597,681,963)
Beda tetap:
•s^
Bagian atas laba bersih Anak pemsahaan
Pajak jasa giro
(529,010)
Biaya yang tidak diperkenankan
O
Taksiran penghasilan kena pajak Pemsahaan
%
(80,716)
Taksiran penghasilan kena pajak
'
akhir tahun
\J
1
Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:
.. >
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan)
(807,346,000)
(15.597.681,000)
.
.
Pajak kini
'
Perusahaan
\^J
Jumlah beban pajak kini
*
' '
'• •••'
-- ~
"**
5
Taksiran hutang pajak penghasilan badan Pemsahaan
o
Anak pemsahaan
Jumlah taksiran hutang pajak penghasilan badan
.
T*
u
Pajak Tangguhan
\^J
Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan (pengaruh beda waktu pada tarif maksimum 25%) adalah sebagai berikut:
i
Pemsahaan Anak perusahaan
(147,817,022) 1,910,779,481
3,894,492,046 8,585,049,879
Jumlahbeban (manfaat) pajak tangguhan - bersih
1,762.962.459
12,479,541,925
,
S^
Aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2011 adalah sebagaiberikut: z;
\_J
zJ
Perusahaan Anak perusahaan Jumlah aset pajaktangguhan - bersih
4,234,375,837 4,534,122,959 8.768.498.796
31
4,086,558,815 6,444,902,440 10,531,461,255
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah)
27. Pendapatan
Akun ini mempakan hasil penjualan gas, dengan rincian sebagaiberikut: PT Tanjung Enim Lestari PT Sunan Rubber
PT Aneka Bumi Pratama
PT Pemsahaan Daerah Pertambangan dan Energi Gas PT Remco
PT Hoktong PT Hoktong 2 Pendapatan Penjualan Jumlah Pendapatan Usaha
31 Des 2013
31 Pes 2012
73,831,521,335 6,585.968,769
49,566.297.765 6,809.594,378 9,284.445.997 2.034,165.238
16,457,711,056 1.326,920,145 6,115,912,210 10.243,778.960 1,741,465,747
4,650.481.846 7.570,272,908 884.463.994
116.303.278.22T
80.799.722.125
28. Beban Pokok Penjualan
Akun ini mempakan Beban Pokok Penjualan, dengan rincian sebagai berikut: Pembelian Gas - PT Medco E & P Indonesia
31 Des 2013
31 Des 2012
78,660,478,241
41,023.210,935
Pembelian
Jumlah Beban Pokok Penjualan
:
859,009,273
78.660.478.241
41.882.220.208
10,495,437
6,924.279 2.195,301,966 2.284,145,603
29. Pendapatan Lain Jasa Giro
Penghapusan Paid Up Gas
502,228,868 28,199,475
Laba Selisih Kurs
Pemulihan Penumnan Nilai Piutang Lainnya Pendapatan lain-lain
3.516,760,922 796,179,769
398.245.111
4,853,864,472
4,884.616.960
30. BEBAN USAHA
Akun Beban Usaha dapat dirincian sebagai berikut: Beban Penjualan Marketing
31 Des 2013
Komisi Gas
Jumlah Beban Penjualan
31 Des 2012
1,107,377,958 376.118.500 1,483,496,458
436.843.941 5,000,461,683
5.160.910,898
4,862,128,393
193,000,000 9,500,000
226,165.000 13.949,000 1.312,000 740.000 2,737,400,000
4,563,617,742
Beban Distribusi & Transportasi Penyusutan
Gaji, Upah dan tunjangan lainnya Gaji Pengobatan Uang Makan Tunjangan Transportasi
Pemeliharaan dan perbaikan jaringan pipa gas
470,000 1,983,447,318
Proyek dalam pengembangan Pengangkutan gas Analisa gas Asuransi jaringan pipa Transportasi Perjalanan dinas
4.085,201,220 400,200,735 77,165,762 38.252.746
3,454,284,886
660,000 51,150.000 62,243,334 57,465.380 89,563,000 99,865,706 36,081,800
217,790.593
SKPP
Sewa Beban kantor
Representasi, jamuan dan sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Dana sosial Perizinan
380,192,419
Jumlah Distribusi dan Transportasi
12,725,370,321 32
305,794,576 23.040,763
24;666.639 80,150,000 55.467.667 67,270,650 2.201,500 367,807,982 150.679,222 235,340,300 12,826,188,969
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Beban Umum dan Administrasi
Gaji direksi Gaji komisaris Gaji karyawan Tunjangan Direksi Pengobatan karyawan Tunjangan hari raya
1,283.774.254 960.000.000 1,380.000.000 30,000,000 87,043.241
328,650.000
Jamsostek
43.886.485 91.600.000 1.800,000 360,000,000
Bonus/insentif
Pendidikan
Tunjangan komisaris Tunjangan makan
74,546.300
Penyusutan aset tetap
706.109,721
2.201.024.160 840.000.000 1.191.700,000 30.000,000 331.923,020 304.405.000 18.438.110 152.600.000 360,000,000 73.064.500 716.497,890
Amortisasi
Biaya ditangguhkan Biaya Pra Operasi ABP Biaya Pra Operasi Bojongmanik
4.694.863,065
Beban kantor
803,612.636 486,172,740 1,877.285.015 1.541.541,415 813.752.952
Perjalanan dinas Sewa Konsultasi
Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi
188,366.834 601.068,033 178.353.341 1.248,853,725
Transporatasi
Representasi, Jamuan dan Sumbangan Pajak Beban penyisihan imbalan kerja Penyisihan penumnan nilai piutang Jumlah Beban Umum dan Administrasi
136,684,393 655,215.411 1,135.194,515 15,013,511,013
51,969,382,561
Jumlah Beban Usaha
29,222.377.792
69,796,033.213
Lain-lain
31.
31 Des 2013
Rugi hutang penyerahan gas PT TEL Rugi hutang penyerahan gas PT Sunan Rugi hutang penyerahan gas PT ABP
31 Des 2012 -
-
8.067.308
Administrasi bank
Pajak jasa giro Kerugian atas penghapusan nilai investasi pada entitas asosiasi (PT Nisam Energi) Komisi SBLC
-
221,705,160
112,125,032
92.440,830
73,079.117
2.089,543 -
1.381,017 20.101.600,000
471.805.329
Rugi Selisih Kurs Lainnya
i.786,921,867
Jumlah Beban Lain-lain
Biaya Keuangan Bunga Pinjaman Bank Jumlah Beban Lain-lain
33
.
4,125.445.794
139.860
133.799,345
6,584,827,880
24,638,849,720
31 Des 2013
zJ
-
270.497
Rugi hutang penyerahan gas PT Hoktong
32.
91,419,415
1,387,484
Provisi bank
zJ
25.520.081.928
Beban Lainnya Beban Lain-lain
746,200.979 3.409.421.318 1.239.618.126 1,339,959,428 1,705.801.700 392.836.364 93.567.300 190.291,717 89,098.472 1.140.591.532 1.314.052.276 165,731.425 3,707,614.250
31 Des 2012
1.293.484.955
1.897.340.403
1,293,484,955
1,897,340,403
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
33. Pihak-Pihak Berelasi
Persentase dari Jumlah
Jumlah 2013
Rutang lainnya (catatan 10) Uang muka(catatan 11)
27,737.021.808
Jumlah
27,737,021,808
Aset/Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
2012
2013
2012
11.33%
24,528,597.816
24,528,597,816
10.57% 11.33%
10.57%
Dalam kegiatan usaha normal, Pemsahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang berelasi, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperiakukan temadap pihak V_> 1
\^y
ketiga (arm's length basis). Sifat Berelasi
a. Pemsahaan yang pemegang sahamnya samadengan pemegang saham utama Pemsahaan: - PT Mitra Energi Persada, Tbk - PT Lebak Energi - PT Nisam Energi
ij y
T/
b. Pemsahaan yang mempakan pemsahaan asosiasi dari Pemsahaan - PT Dika Karya Lintas Nusa
c. Pemsahaan yang sebagian pengums atau manajemennya sama dengan Pemsahaan • PT Dika Karya Lintas Nusa - PT Mitra Energi Persada Tbk.
i
,
d
Pemsahaan yang pengums/pemegang sahamnya mempunyai hubungan keluarga dengan pengums/ pemegang saham Pemsahaan
\_^
- PT Dika Karya Lintas Nusa e
zJ
Perorangan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan. memimpin dan mengendalikan kegiatan Pemsahaan dan anggota keluarga dekatnya • Muddai Madang • A. Yaniarsyah Hasan •
Dra Ratna Yulita
• Said August Putra
Transaksi transaksi berelasi adalah sebagai berikut:
a. Pemsahaan mempunyai transaksi penempatan dana pada PT Dika Karya Lintas Nusa sebesar Rp 25.000.000.000
sehubungan dengan investasi pada bidang pertambangan proyek Bojong Manik yang untuk sementara dikerjakan \.
oleh PT Dika Karya Lintas Nusa . Jumlah tersebut mempakan 10% dari jumlah aset per 31 Desember 2007.
b. Perusahaan telah mengambil alih beberapa proyek yang sebelumnya dikerjakan oleh PT Dika Karya Lintas Nusa sejumlah Rp 88.000.000.000. Jumlah tersebut merupakan 35% dari jumlah aset per 31 Desember 2007.
Pemsahaan telah memperoleh pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia dimana salah satu jaminan yang diberikan adalah tanah milik PT Dika Karya Lintas Nusa .
b. Pada tanggal 11 Desember 2007, Pemsahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Dika Karya Lintas Nusa (DKLN) terdiri dari (1) pengalihan saham milik DKLN pada PT Nisam Energi senilai Rp 2.250.000.000 atau sebanyak 2.250 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- yang merupakan 90% dari seluruh saham
*zJ
yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh PT DKLN pada PT Nisam Energi; dan (2) pemberian uang muka sehubungan dengan rencana peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan pada PT PT Nisam Energi sebesar Rp 26.750.000.000. Selanjutnya pada tanggal 13 Desember 2007. Perusahaan meningkatkan Nota
^zJ
Kesepahaman atas pengalihan saham milik DKLN pada PT Nisam Energi dengan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan DKLN senilai Rp 2.250.000.000 atau sebanyak 2.250 lembar saham yang merupakan 90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT Nisam Energi.
^J
34
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
34. Informasi Penting Lainnya 1) Ikatan Perjanjian Penting
a) Perjanjian pengangkutan Gas dengan PT Pertamina (Persero)
Pada tanggal 26 Juni 2006, Pemsahaan telah mengadakan perjanjian penyaluran gas dengan PT Pertamina (Persero) untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun. Dalam perjanjian ini dijelaskan bahwa, Pemsahaan menggunakan sistem pipa gas milik PT Pertamina (Persero) untuk menyalurican gas mulai dari titik penerimaan sampai b'tik penyerahan, dengan lajur alir maksimum harian sebesar 3 (tiga) MMSCFD dalam 1.000 BTU per SCF. Atas
penggunaan tersebut, Pemsahaan diharuskan membayar biaya kompensasi penyaluran gas yang diserahkan.
Pada tanggal 17 Mei 2010 dilakukan pembahaman perjanjian yang berakhirtanggal 8 Januari 2014, Selanjutnya pada tanggal 25 Juni 2012 dibuat amandemen ke I dan amandemen ke II tanggal 15 Agustus 2012 mengenai penambahan titik serah.
b) Peijanjian Pembelian Gas dari PT Medco E&P Indonesia
Pada tanggal 24 Juli 2006, Pemsahaan telah mengadakan peijanjian jual beli gas dengan PT Medco E&P Indonesia senilai 6.125 BBTU atau sebesar 875 BBTU per tahun. Pemsahaan akan membeli, menerima dan membayar gas yang diserahkan di titik penyerahan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Harga pembelian gas yang disepakati untuk tahun pertama adalah sebesar USD 2,650 per MMBTU dan mengalami kenaikan setiap tahun sampai dengan tahun ke tujuh. Perjanjian jual beli ini akan berakhir pada tanggal 27Nopember 2013. Pada tanggal 1 bulan Desember tahun 2012 dilakukan Amandemen Peijanjian bahwa Medco menambah penyerahan gas kepada PT. Mitra Energi Buana menjadi 12.619 BBTU dan perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. c) Peijanjian Penjualan Gas dengan PT Tanjung Enim Lestari
Pada tanggal 23 Juni 2006, Pemsahaan telah mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Tanjung Enim Lestari senilai 6.387,5 BBTU untuk jangka waktu 7 tahun pengiriman. Harga pembelian yang disepakati untuk tahun pertama adalah sebesar USD 4,850 per MMBTU dan mengalami kenaikan setiap tahun sampai tahun ketujuh menjadi sebesar USD 6,076 per MMBTU. Pada tanggal 12 Nopember 2012 telah dibuat amandemen nomor 2 dengan jangka waktu berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013 atau sampai dengan seluruh penyerahan gas diselesaikan Perjanjian telah diperpanjang. berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas antara PT Mitra Energi Buana dan PT Tanjung Enim Lestasi Nomor 077/MEB/II/2C14 yang ditandatangani pada tanggal 26 Febmari 2014 dan berakhir 31 Oktober 2017.
d) Perjanjian penjualan gas dengan PT Sunan Rubber
Pada tanggal 4 September 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PTSunan Rubber senilai 438.40 BBTU untuk jangka waktu 6 (enam) tahun pengiriman atau sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013. Harga pembelian yang disepakati untuk tahun pertama adalah sebesar USD 9.00 per MMBTU dan mengalami kenaikan setiap tahun sampai tahun ketujuh menjadi sebesar USD 11,49 per MMBTU. PT Sunan Rubber adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan karet. Untuk menjamin kelancaran pembayaran atas penyerahan gas, untuk jangka waktu sebulan sebelum pengiriman gas, PT Sunan Rubber wajib memberikan jaminan pembayaran dalam bentuk Standby Letter of Credit yang beriaku sampai dengan 2 (dua) bulan setelah perjanjian berakhir. Pada tanggal 12 Nopember tahun 2012 dilakukan Amandemen
Perjanjian bahwa PT. Mitra Energi Buana menyerahkan Gas kepada PT. Sunan Rubber menjadi 540.73 BBTU dan perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017. e) Perjanjian Penempatan Dana pada PT Dika Karya Lintas Nusa
Pada tanggal 13 Nopember 2007. Perusahaan menandatangani Perjanjian Penempatan Dana -No 23A/MEB/XII/2007 dengan PT Dika Karya Lintas Nusa (DKLN). dimana Perusahaan setuju untuk melakukan kerjasama dalam hal pengembangan proyek Bojongmanik. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa untuk sementara proyek ini dikerjakan oleh DKLN. atas biaya Perusahan sebagai pemilik proyek. Penempatan dana ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. DKLN berkewajiban untuk menyampaikan kepada Perusahaan secara berkala atas penggunaan dana tersebut diperpanjang hingga 13 November 2013
35
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
f) Perjanjian Sewa atas Tanah dengan PT Musi Hutan Persada Pada tanggal 16 Januari 2006, Pemsahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan PT Medco E&P Lematang. Dalam MOU tersebut dijelaskan bahwa PT Medco E&P ingin memanfaatkan jaringan pipa gas mas Lapangan Singa-Pagardewa milik Pemsahaan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, untuk
menyalurkan gas kepada konsumen PT Medco E&P di Pagardewa. Sampai saat ini perjanjian masih berjalan.
Untuk keperiuan tersebut telah ditanda tangani Perjanjian Sewa atas Tanah dengan PT Musi Hutan Persada pada tanggal 30 September 2006 Nomor. 221/MHP/GM/Adm/NIRU/IX/2006 dan Nomor 09/MEB/IX/06, yang berjangkawaktu sampai dengan tanggal 30 September 2013. g) Perjanjian Penjualan Gas dengan PT Remco & PT Hoktong Pada tanggal 3 September 2010 PT Alamigas Mega Energi dan PT Mitra Energi Buana telah menandatangi perjanjian Akuisisi pelepasan jaringan pipa gas di Palembang dan perjanjian pengalihan konsumen, yaitu pabrik karet PT Remco di Kertapati dan PT Hoktong di Plaju, Palembang Sumatera Selatan. Pada tanggal 12 Nopember tahun 2012 dilakukan Amandemen Perjanjian bahwa PT. Mitra Energi Buana menyerahkan Gas
kepada PT. Remco menjadi449.30 BBTU, kepada PT. Hoktong I menjadi 709.65 BBTU dan menyerahkan gas kepada PT Hoktong II sebesar 447.98 BBTU, peijanjian iniberlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017. h) Addendum Perjanjian kontrak Payung dengan PT Dillon
O *
Pada tanggal 16 April 2007 ditandatangani Kontrak Payung antara PT Mitra Energi Buana dengan PT Dillon , Nomor MEB 12/MEB/IV/07 dan No. Dillon 013/DL/1II/07 . tentang Pemasaran Gas Bumi di Wilayah Palembang dan Sekitarnya. Selanjutnya pada tanggal 28 April 2008 ditandatangani Akta Perjanjian Nomor 37 antara PT
^
Mitra Energi Buana dengan PT Dillon tentang Pemasaran Gas Bumi kepada PT. Sunan Rubber. Palembang
,]
dan tanggal 31 Mei 2010 ditanda tangani perjanjian antara PT Mitra Energi Buana dengan PT Dillon tentang Pemasaran Gas Bumi kepada PT. Aneka Bumi Pratama, Palembang. Isi perjanjian diantaranya bahwa disetujui komisi pemasaran sebesar USD 1/MMBTU terhitung 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013 atau
^"/ •
,
.
>•/
sampai terpenuhinya jumlah kontrak penyerahan gas. Pada tanggal 14 Maret 2011 dilakukan perjanjian
pengakhirsn terhadap Kontrak Payung antara PT Mitra Energi Buana dengan PT. Dillon dan tanggal 15 Maret 2011 dilakukan Amandemen Nomor 1 atas Akta Perjanjian Nomor 37 antara PT. Mitra Energi Buana dengan
PT. Dillon tentang pemasaran gas Bumi kepada PT. Sunan Rubber. Palembang. Isi amandemen antara lain bahwa : 1) Dengan berakhimya Kontrak Payung Nomor Nomor: MEB 12/MEB/IV/07 dan No. Dillon
W ,
013/DL/III/07, maka Klausule Akta Perjanjian Nomor: 37 tanggal 28 April 2008 yang memuat Kontrak Payung Nomor: MEB 12/MEB/IV/07 dan No. Dillon 013/DL/III/07, dinyatakan dicabut dan tidak beriaku; 2) kedua pihak setuju komisi pemasaran USD 1,25 / MMBTU berlaku terhitung sejak tagihan bulan Januari 2010 dan selanjutnya tidak ada peningkatan atas komisi pemasaran tersebut; 3) Perjanjian ini beriaku hingga tanggal 31
\^J
Oktober 2013 atau sampai terpenuhinya jumlah kontrak penyerahan gas, mana yang lebih dahulu tercapai,
\^_J
i) Nota Kesepahaman Pemasokan Gas dengan Pihak Pemasaran gas PT Cipta Arta Surya Handal Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman ("MOU") dengan PT Cipta Arta Surya Handal, dimana Perusahaan setuju untuk menyediakan gas kepada PT Cipta Arta Surya Handal untuk memasarkan gas dengan satuan jual MMBTU Pada tanggal 27 Juni 2012 dibuat surat penuntasan terhadap perjanjian antara PT. Cash dengan PT. Mitra Energi Buana.
,
j) Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Pipa Gas dengan PT Verojasa Technical Pada tanggal 15 Nopember 2006. Pemsahaan telah menandatangani perjanjian pengoperasian dan
zS
z/
pemeliharaan pipa gas sepanjang 10.500 meter dari SKG Benuang ke PT TEL dengan PT Verojasa Technical. Kontrak pemeliharaan ini berlaku untuk 7 (tujuh) tahun dengan nilai kompensasi ditentukan dengan menetapkan biaya tetap sebesar USD 0.15 per MMBTU, dengan minimum rate bulanan 90% dari penyaluran minimum serta
^
eskalasi sebesar 5% per tahun, ditambah biaya variabe! yang ditentukan berdasarkan persetujuan antara Pemsahaan dengan PT Verojasa Technical. Perjanjian ini berakhir pada bulan Oktober 2013.
k) Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Pipa Gas dengan PT Tri Cahaya Sinergi Pada tanggal 01 Nopember 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pengoperasian dan pemeliharaan pipa gas dari SKG Benuang ke PT TEL dengan PT Tri Cahaya Sinergi. Kontrak pemeliharaan ini
beriaku sampai dengan 31 Oktober 2017 dengan nilai kompensasi USD 10,000,- setiap bulan. Dan padatanggal 05 Desember 2013 perusahaan juga menandatangani amandemen perjanjian pengoperasian dan pemeliharaan pipa gas milik PT Mitra Energi Buana di kota Palembang - Sumatera Selatan dengan cost sebesar Rp75.000.000,- setiap bulan sampai berlakunya amandemen ini yaitu 31 Desember 2017. W
36
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
I) Perjanjian Pengikatan Jual Bell Saham PT Nisam Energi dengan PT Dika Karya Lintas Nusa dan Nota Kesepahaman Rencana Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dalam PT Nisam Energi
Pada tanggal 11 Desember 2007, Pemsahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Dika Karya Lintas Nusa (DKLN) terdiri dari (1) pengalihan saham milik DKLN pada PT Nisam Energi senilai Rp 2.250.000.000 atau sebanyak 2.250 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- yang merupakan 90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT Nisam Energi; dan (2) pemberian uang muka sehubungan dengan rencana peningkatan modal ditempatkan dan disetor Pemsahaan dalam PT Nisam
Energi sebesar Rp 26.750.000.000. Selanjutnya pada tanggal 13 Desember 2007, Perusahaan meningkatkan Nota Kesepahaman atas pengalihan saham milik DKLN pada PT Nisam Energi dengan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan DKLN senilai Rp 2.250.000.000 atau sebanyak 2.250 lembar saham yang mempakan 90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT Nisam Energi. m) PJBG antara PT Mitra Energi Buana dan PT Aneka Bumi Pratama
Padatanggal 17 Oktober 2008 , Perusahaan Tersebut telah menandatanggani satu kesepahaman dengan PT. Aneka Bumi Pratama sebagai pembeli/pemakai gas dengan total Quantity 370.650 BTU dengan jangka waktu 5 tahun. Pada tanggal 12 Nopember tahun 2012 dilakukan Amandemen Perjanjian bahwa PT. Mitra Energi Buana menyerahkan Gas kepada PT. Aneka Bumi Pratama menjadi 700.44 BBTU, perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017.
2) Peraturan Bapepam yang baru tentang Penyajian dan Pengungkapan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Pemsahaan Publik. Materi pokok dalam peraturan diatas adalah:
Psl 1 Ketentuan mengenai penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Emiten atau Pemsahaan Publik diatur dalam Peraturan Nomor Vlll.G.7 sebagaimana dimuatdalam Lampiran Keputusan ini. Psl 2. Kewajiban penyajian dan pengungkapan laporan keuangan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Ncmor Vlll.G.7 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini beriaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
Psl 3. Penerapan lebih dini Ketentuan Peraturan Nomor Vlll.G.7 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini dianjurkan.
3} Manajemen Risiko Keuangan
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang usaha dan lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar dan pinjaman jangka panjang. Tujuan utamadari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Pemsahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas dan piutang usaha, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Bisnis Pemsahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Pemsahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci. mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar. produk dan praktek pasar terbaik. Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan . kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang usaha dan lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar.
Sehubungan dengan risiko keuangan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan perusahaan diantaranya sebagai berikut: (1) Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan beriluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang; risiko suku bunga; dan risiko harga lain.
37
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
a. Risiko mata uang
Risiko mata uang timbul dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena pembahan kurs valuta asing. Pembahannilai tukar memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Pemsahaan . Aset dan liabilitas Pemsahaan dalam mata uang asing paling banyak dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebagian besar pendapatan Pemsahaan adalah dalam mata uang dolar Amerika serikat.
Pembiayaan dan sebagian besar pendapatan dan pengeluaran pemsahaan dari entitas anak yang beroperasi dari Pemsahaan didenominasi dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung mempakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Ditambahkan lagi Manajemen telah membuat kebijakan untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsional pemsahaan dalam Grup. b. Risiko suku bunga
Pemsahaan dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Pemsahaan memiliki fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Dan Pemsahaan bemiat
untuk melakukan pembiayaan kembali pinjaman tersebut dengan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dengan waktu jatuh tempo yang lebih panjang selama kondisi pasar mengizinkan dan secara komersial Perusahaan dapat melakukannya. karena itu manajemen tidak mengharapkan akan terekspos fluktuasi suku bunga atas sebagian besar pinjaman jangka panjang. Kebijakan Pemsahaan akan memilih suku bunga tetap jika memungkinkan karena diperkirakan adanya peningkatan LIBOR selama beberapa tahun mendatang. c Risiko harga lain
Risiko harga lain timbul dimana nilai wajar atau arus kas mas depan instrumen keuangan akan berfluktuasi
karena perubahan harga pasar (selain risiko yang timbul dari risiko suku bunga atau risiko mata uang), apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor spesifik pada instrumen keuangan individual atau penerbitnya. atau faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen keuangan serupa yang diperdagangkjan di pasai (misal dampak faktor penurunan indeks bursa saham, harga komoditas, atau variabel risiko lain
tertentu). Pemsahaan tidak memiliki jenis aset keuangan yang dipengaruhi oleh faktor spesifik sebagaimana dimaksudkan di atas.
(2) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagai memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Pemsahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan gas. Estimasi terhadap eksposur kredit dilakukan secara tiga bulanan dengan mengukur rata rata hari penagihan yang ada. Pemsahaan akan melakukan pendekatan atas piutang piutang pemsahaan yang sudah jatuh tempo tapi belum dilakukan pembayarannya. Disamping itu pemsahaan juga menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta jaminan dalam bentuk (kas atau standby L/C senilai dua bulan pemakaian gas).
Cadangan penumnan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kemgian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penumnan nilai). (3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Pemsahaan melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh.'tempo.diperoleh dari pelunasan piutang usaha dari pelanggan yang memiliki jangka waktu kredit satu . bulan.
4) Manajemen Modal
Perusahaan bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimilasi nilai pemegang saham. Beberapa instrumen utang Perusahaan memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
38
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
35. PSAK YANG BERLAKU EFEKTIF PER 1 JANUARI 2012
Dalam tahun 2012 Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI telah menerbitkan PSAK yang beriaku efektif per 1 Januari 2012 terdiri dari:
1) PSAK 10(Revisi 2010) "Pengaruh Pembahan Kurs Valuta Asing" (dahulu Transaksi Dalam Mata Uang Asing) PSAK 10 inimenggantikan : a. PSAK 10 (1994): Transaksi dalam mata uang asing
b. PSAK 11 (1994): Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing c. PSAK 52 (1998): Transaksi dalam mata uang asing
d. ISAK 4: Interpretasi atas paragraf 20 PSAK 10tentang Altematif perlakuan yang diijinkan atas selisih kurs. PSAK ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar
negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan lapoaran keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
^j
2) PSAK 13 (Revisi 2011 )"Properti Investasi" (dahulu Akuntansi untuk Investasi) PSAK 13 ini menggantikan atau merevisi PSAK 13 (2007) "Properti Investasi"
•> ^j ^
3) PSAK 16 (Revisi 2011) "Aset Tetap* (dahulu Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain) PSAK 16 ini menggantikan: a. PSAK16 (2007): Aset Tetap b. PSAK 47 (1998): Akuntansi Tanah
Antara lain menjelaskan mengenai penerapan Cost Model maupun Revaluation Model, hams diterapkan secara konsisten, jika suatuaset tetapdirevaluasi maka selmh aset tetap dalam kelompok yang samahamsdirevaluasi.
4) PSAK 18 (Revisi 2010) "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Pumakarya" (dahulu Akuntansi Dana Pensiun) PSAK18 inimenggantikan PSAK 18 (1994): Akuntansi Dana Pensiun Menjelaskan Laporan keuangan yang menyajikan: a. Aset neto tersedia untuk puma karya
b. Nilai kini aktuarial dari manfaat puma karya teijanji, yang membedakan antara:vested, non vested, dan c. Surplus atau defisit
d. Pengukuran dengan nilai wajar, nilai pasar.
5) PSAK 24 (Revisi 2010) "Imbalan Kerja" (dahulu Imbalan Kerja) PSAK 24 ini menggantikan atau merevisi PSAK 24(2004) Imbalan Kerja
Mengatur tentang keuntungan dan kerugian aktuarial: menggunakan koridor (par 97-98) atau tanpa menggunakan
koridor dan diakui dalam pendapatan komprehensif lain (paragraf 99). 6) PSAK 26 (Revisi 2011) "Biaya Pinjaman" (dahulu Akuntansi Bunga Untuk Periode Konstmksi) PSAK 26 ini menggantikan arau merevisi PSAK 26(2008): Biaya Pinjaman Mengatur tentang beban bunga yang dihitung menggunakan tingkat suku bunga efektif sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2011)
7) PSAK 28 (Revisi 2011) "Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian* (dahulu Akuntansi Asuransi Kerugian) PSAK 28ini menggantikan atau merevisi PSAK 28 (1996): Akuntansi Asuransi Kerugian. Menjelaskan apakah suatu kontrak mempakan konrak asuransoi sesua PSAK 62 atau bukan. apakah merupakan
kontrak asuransi kerugian atau jiwa. Menjelaskan tentang risiko asuransi dan risiko laian selain risiko asuransi yang hams dipisahkan.
8) PSAK 30 (Revisi 2011 )"Sewa" (dahulu Akuntansi Sewa Guna Usaha) PSAK ini menggantikan atau merevisi PSAK 30 (007) Sewa
Mengatur dan membedakan tentang bsewa atara sewa pembiayaan (capital lease) dan sewa operasi ( operation lease)
9) PSAK 33 (Revisi 2011) "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum" (dahuluAkuntansi Pertambangan Umum)
PSAK ini menggantikan atau merevisi PSAK 33 (1994) Akuntansi Pertambangan Umum. Mengatur akuntansi tentang aktivitas pengupasan lapisan tanah dan pengelolaan lingkungan hidup pada pertambangan umum seperti:
Biaya pengupasan lapisan tanah diakui sebagai aset (beban tangguhan). Biaya pengupasan lapisan tanah selanjutnya diakui sebagai beban
39
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
10) PSAK 34 (Revis 2010) "Kontrak Konstmksi" (dahuluAkuntansi kontrak Kontruksi) PSAK 34 ini menggantikan ataui merevisi PSAK 34 (1994) Akuntansoi Kontrak Konstmksi.
Biaya kontrak terdiri dari: a) Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu; b) Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut, biaya pinjaman dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat diatribusikan pada kontraka tertentu . Biaya• biaya yang ditentukan secara spesifik dalam persyaratan kontrak, termasuk biaya administrasi umum dan biaya pengembangan. c) Biayabiaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak. 11) PSAK 36 (Revisi 2011) "Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa" (dahulu Akuntansi AduransiJiwa) PSAK 36 inimenggantikan atau merevisi PSAK 36 (1996): Akuntansi Asuransi Jiwa. 12)PSAK 45 (Revisi 2011)"PelaporanKeuangan Entitas Niriaba" (dahulu Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba) PSAK 45 ini menggantikan atau merevisi PSAK 45 (2007): Pelapoaran Keuangan OrganisasiNiriaba. Mempakan penyempurnaan dari PSAK sebelumnya seperti istilah Aktiva Bersih menjadi Aset Neto, Kewajiban menjadi Liabilitas 13) PSAK 46 (Revisi 2010) "Pajak Penghasilan"
\^J -,
\^j
PSAK 46 ini menggantikan ataui mervisi PSAK 46 (2007) Pajak Penghasilan. 14)PSAK 50 ( Revisi 2010) "Instmmen Keuangan: Penyajian" (dahulu Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. (dahulu Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan) PSAK 50 ini menggantikan atau mervisi PSAK 50 (2006): Instmmen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan Pemyataan ini berlaku atas klasifikasi instmmen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instmmen ekuitas, klasifikasi yang terkait dengan bunga, dividen. kemgian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset Ikeuangan dan liabilitas keuangan saling hapus. Prinsip pemyataan ini melengkapi prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instmmen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut pada PSAK 60: Instmmen Keuangan: Pengungkapan. 15) PSAK53 (Revisi 2010)" Pembayaran Berbasis Saham"
^_> !
I^> •*
PSAK inimenggantikan atau merevisi PSAK53 (1998) Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham 16) PSAK 55 (Revisi2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" PSAK ini menggantikan atau merevisi PSAK 55 (2006): Instmmen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
17) PSAK 56(Revisi 2011) "Laba PerSaham* PSAK 56 ini menggantikan atau merevisi PSAK 56 (1999): Laba per Saham. 18) PSAK60 (2010):" Instmmen Keuangan: Pengungkapan"
\^j ..
PSAK 60 ini semulamempakan bagian dari PSAK 50 (2006): Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan 19) PSAK61 "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pertengkapan Bantuan Pemerintah" PSAK ini mengatur antara lain:
\^_y
Hibah dengan pendekatan modal, dianggap sebagai modal donasi
'
Hibahdengan pendekatan penghasilan, dianggap sebagai income 20) PSAK 62 (2011) "Kontrak Asuransi*
^
Menjelaskan apakah suatu kontrak mempakan kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 62 atau bukan, apakah mempakan kontrak asuransi kemgian atau jiwa. Menjelaskan tentang risiko asuransi dan risiko lain selain risiko asuransi yang dipisahkan.
^
21) PSAK 63 (2011) "Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hyperinflasi" Laporan keuangan dalam ekonomi hyperinflasi disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan. Pos-pos terkait di periode sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran nilai kini pada akhir periode pelaporan.
\^j
Laba atau mgi posisi moneter neto diakui di laporan laba mgi dan diungkapkan terpisah. 22) PSAK 64 (2011) "Aktivitas Eksplorasi Dan Evaluasi Pada Pertambangan SumberDaya Mineral" PSAK 64 ini menggantikan:
^J
- a. PSAK 29 (1994): Akuntansi Minyak dan Gas Bumi b. PSAK 33 (1994): Akuntansi Pertambanagan Umum, untuk pengaturan yang terkait dengan aktivitas eksplorasi dan aktivitas pengembangan dan konstmksi.
z;
^J
Entitas sedang melakukan penelaahan PSAK-PSAK tersebut di atas dalam rangka penerapannya sepanjang relevan dengan praktek-praktek yang dilaksanakan diperusahaaan yang bergerak dibidang perniagaan barang tambang.
40
PT MITRA ENERGI PERSADA TBK. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (dalam rupiah) *•
36. Kejadian Setelah Tanggal Neraca :
. ^
,
Pada tanggal 26 Febmari 2014 telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Gas antara PT Mitra Energi Buana dan PT Tanjung Enim Lestasi Nomor 077/MEB/II/2014. Peijanjian tersebut sebagai perpanjangan atas perjanjian Jual BeliGas antara PT Mitra Energi Buana dengan PT Tanjung Enim Lestari sebelumnya dan perjanjian ini berakhir berakhir 31 Oktober2017. 37. Kewajiban Kontingensi:
Tidak ditemukan adanya kewajiban kontingensi yang periu diungkapkan atau disesuaikan dalam penyajian Laporan Keuangan pemsahaan tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2013. i
38. Kelangsungan Hidup Usaha Perusahaan
Kontinuitas pasokan gas bumi dan barang tambang lainnya mempakan faktor penentu kelangsungan usaha pemsahaan sebagai komoditas yang dipemiagakan. PT Mitra Energi Persada Tbk., dan Entitas Anak membutuhkan gas bumi dan barang tambang lainnya sebagai komoditas yang dipemiagakan. i
zJ . r
Dalam ka'itannya dengan pasokan komoditas tersebut diatas, Pemsahaan telahmenyatakan adanyajaminan kontinuitas penyaluran dari para mitra bisnis yang diikat dengan surat perjanjian kerjasama yang sampai saat ini masih beriaku, yaitu PT Pertamina (Persero); dan PT Medco E &P; masing-masing No.: 023/PG0000-2010-SO dan 049/MEBA//2010 tanggal 17 Maret 2010, serta No.: GMk-PJBG003/2006 dan 08/MEBA/II/06 tanggal 24 Juli 2006.
zJ r
v
Pada tanggal 15 Agustus 2012 telah dibuat Amandemen II atas Perjanjian Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa No. 023/PG000-2010-SO dan No. 049/MEBA//2010 tanggal 17 Mei 2010, yaitu merubah lampiran C mengenai titik serah. Pada tanggal 1 Desember 2012, telah dibuat Amandemen atas Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PT Medco E&P Indonesia dan PT MEB untuk, konsumen gas di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, No. GMK-PJBG003/2006 dan NO. 08/MEBA/II/06 tanggal 24 Juli 2006. Masa berlaku perjanjian ini sampaidengan akhir Desember2017. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Perjanjian tersebut di atas maka jaminan kelangsungan hidup usaha pemsahaan masih bisa dipertahankan.
J
zJ j
zJ
zJ
z;
zJ
z;
<J
zJ
41
LAMPIRAN
PT MITRA ENERGI PERSADA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 DESEMBER 2013, DAN DESEMBER 2012 (dalam rupiah) Catatan
31 Des 2013
31 Des 2012
ASET Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lainnya (aset keuanganlancar lainnya) Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset Lancar lainnya
2.b.;3 2.d.;4 2.d.;5
93.774.187 928.391,669
2.t;24 2.f.;6
526.696,484 17.074,351
398,081.196 12.532.800
1.565.936.691
7,698,814,634
2,883.975.325
5.000.000
41.603.872
7.246.596.766
-
-
7
Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Piutang berelasi non-usaha Uang muka Investasi psda perusahaan asosiasi Aset tetap
2.e.;8 9;29 11
.
-
213,087.261,624
213.087.261.824
46
58,380
2.g.;12
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2013: Rp.26.574.139.031.-;2012: Rp.21.076.631.289,-
Proyek dalam pelaksanaan
10
Aset Lainnya - bersih (Aset Takberwujud)
2.i.;2.j.;2.k.;
6,538.000
235,610,326
235.610,326
13
Aset Pajak Tangguhan
24
4.234.375.837
4.086.558.615
Total Aset Tidak Lancar
220,447.761.358
217,414,489,345
TOTAL ASET
222.013.698.049
225.113.303.979
•
Catatan
Dec-13
Dec-12
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha Utang Penyerahan Gas
2.l.;14
Beban Yang Masih Harus Dibayar Utang Pajak
.
16
.
2.t.;24
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang Utang bank dan lembaga keuangan jangka pan. Utang pihak berelasi non-usaha
24
Modal saham
_
•
1,185.500.000 273.961.540 ,
.
3.057.300.269 3,234,157,348
21
2.e.;19 2.n.;22
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas PajakTangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang
176.857.079
17 18
4.443,984,925
.
15
3.058.308.609 8,961,755,074
.
21,246.437.308
275.186,445 .
.
17.286,405.169 262.624,800 .
21,521,623,753
17,549,029,969
212.400,000,000
212,400.000.000
Nilai nominal Rp.1.000.000.- per saham; Modal dasar 840.000 lembar saham; Modal
ditempatkan dan disetor 210.000 lembar pada tahun 2012 dan 2011
Agio Saham
687,261,B24
Saldo laba
687,261,824
Total Ekuitas
(15.829,344,875) 197,257.916,949
198,602,518,935
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
222,013,698,050
225,113,303,979
(14.484.742.889)
Catatan atas laporan keuangan teriampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT MITRA ENERGI PERSADA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Des 2013
31 Des 2012
OPERASI YANG DILANJUTKAN
Pendapatan Beban pokok penjualan
2.o.;25 2.o.;26
LABA BRUTO
.
Pendapatan lainnya
2,706,952,612
Beban usaha
zJ i
zJ i
884,463,994 (859,009,273) 25,454,721 4,935,113
2.o.;27
Beban penjualan Beban distribusi dan transportasi Beban umum dan administrasi
J
-
Jumlah beban usaha
Beban lainnya
24
LABA USAHA
(39.170,040)
(21,625,020) (75,536,386)
(4.046.658.478) (4.085.828.518)
(15.944.468.296) (16.041.629.702)
(113,543,103)
(20,320,280)
(1,492,419,009)
(16,031,560,149)
-
(27,773,926,958)
M.492.419.009)
(43.805.487.1081
(147.817,022)
(3,894,492,046)
(1,344,601,987)
(39,910,995,062)
(1,344,60T987T
(39,910,995^62)" =-=^=±=-=?=
Jt
Biaya keuangan zJ \
•^j
Bagian Laba Rugidari Entitas Anak
LABA (RUGI) OPERASI YANG DILANJUTKAN
28
SEBELUM PAJAK
i
Beban (penghasilan) Pajak
zJ '
V
Beban (manfaat) pajak tangguhan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG
DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba (rugi) tahun berjalan dari operasi yang dihentikan setelah pajak
zJ
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan komprehensif lain setelah pajak TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
•sJ
(1,344,601,987)
(39,910,995,062)
Catatan atas laporan keuangan teriampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan z>*
secara keseluruhan
zJ zJ 2
zJ
C
C
C
C
C
C
C
C < -C
-C -C
G-C
-G C
C
C X
C X ...c, .c
PT MITRA ENERGI PERSADA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UntukTahun Yang BerakhirPada Tanggal-tanggal 31 Desember2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba
Yang telah
Yang belum
penggunaannya
penggunaannya
ditentukan
Saldo, pada 1 Januari 2012 Perubahan pada tahun 2012
212,400.000.000
687,261,824
ditentukan
Pendapatan Komprehensif lain
-, .. ^ „
Total
...
Sel,slh Penila,an
Kembali Aset Tetap
2,760,655.051
215.847,916,875
(39,910.995,062)
(39,910,995,062)
22,665,597,122
22.665,597,122
(14.484,742,889)
198,602,518,935
Dividen
Total Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Penyesuaian metode Ekuitas ke
metode perolehan nilai penyertaan
anak perusahaan Saldo, pada 31 Desember 2012
212,400.000.000
687.261,824
Perubahan pada tahun 2013 Dividen
Laba
(rugi)
komprehensif
tahun
berjalan
(1.344,601,987) Saldo. pada 31 Desember 2013
212.400.000.000
687.261.824
(15.829.344.8751
Catatan atas laporan keuangan teriampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lapoaran keuangan secara keseluruhan
(1,344,601,987) 197.257.916.949
V
PT MITRA ENERGI PERSADA LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Desmber 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) 31 Des 2013
31 Des 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
(6.318.205.097) (2.706.952.612)
Penerimaan kas dari lain lain
(1.945,490,480)
Penerimaan kas dari lain-lain
403,582
Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk biaya usaha Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas untuk pajak Pembayaran bunga pinjaman
4.443.984.925
2.080.354.806 1.366,287,990
1.203,598,252
961,270,229
378.386.682
Pembayaran kas untuk biaya dimuka Pengeluaran kas untuk lain-lain
114,551,443
12,532,800 352,356,862
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi
(58,708,315)
1,787,698
Pengeluaran kas untuk pembayarahutangjk pjg jatuhtempo
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian Aset tetap (nilai perolehan)
Pembayaran kas untuk biaya pekerjaan dalam pelaksanaan Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
6,538.000 6,538,000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pengeluaran untuk piutang berelasi non usaha Penerimaan dari utang berelasi non usaha Penerimaan dari utang bank jangka panjang Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Pendanaan
zJ
V zJ
(Kenaikan)/ Penurunan Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
-
(52,170,315) 41,603,872 93,774,187
41,603,872
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak menggunakan kas atau setara kas adalah: Perubahan penyusutan aset tetap Reklasifikasi aset dalam pelaksanaan
52,527,867 2,867,734,822 55,572,040 8,954,954,935 944,863,065
Reklasifikasi aset lain-lain
Perubahan amortisasi aset lain-lain
O
1,787,698 43,391,570
Penyisihan piutang berelasi - non usaha Perubahan piutang berelasi non nusaha Perubahanutang berelasi non usaha Perubahan liabilitas imbaiankeja jangka panjang Perubahan pajak tangguhan Jumlah
2,878,975,324 (3,960,032,139) (12,561,645) 147,817,022
(945,801,438)
19,951,782,458
Catatan atas laporan keuangan teriampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lapoaran keuangan secara keseluruhan