PT CENTRAL PROTEINA PRIMA TBK
STRATEGIC PARTNER FOR AQUACULTURE ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN
2014
Daftar Isi Table of Contents 01. LAPORAN MANAJEMEN
20
MANAGEMENT REPORT
Laporan Presiden Komisaris Letter from the President Commissioner
24
03. Tinjauan Keuangan
62
Financial Review
Financial Highlights
64
Profil Dewan Komisaris
65
Laporan Presiden Direktur
66
Profil Dewan Direksi
42
COMPANY PROFILE
Sekilas CP Prima CP Prima in Brief
44
04. Tata KELOLA PERUSAHAAN
76
CORPORATE GOVERNANCE
87
Produk CP Prima
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
88
Lokasi Kegiatan Usaha Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Operation Locations
50
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Products of CP Prima
48
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Board of Directors’ Profile
02. PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Pemegang Saham Shareholders’ Structure
Letter from the President Director
36
Ikhtisar Saham Share Trading Highlights
Board of Commissioners’ Profile
26
Ikhtisar Keuangan
92
Struktur Organisasi Organization Structure
Tanggung Jawab Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Responsibility for Financial Statements and The Annual Report
51
Informasi Perusahaan Company Information
52
05. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN Struktur Perusahaan Company Structure
54
Akreditasi Perusahaan Company Accreditations
AUDITED FINANCIAL REPORT
94
Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2014 Consolidated Financial Statements for The Year 2014
4
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Our Vision
Our Mission
Menjadi perusahaan akuakultur terbesar dan terdepan
Misi kami adalah untuk terus menerus meningkatkan kekuatan di bidang
yang terintegrasi secara vertikal di dunia.
akuakultur dan mengutamakan efisiensi melalui sistem manajemen yang inovatif
To be the largest and most advanced vertically integrated aquaculture company in the world.
serta teknologi terkini dalam rangka memastikan keberhasilan dari para petambak serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Secara konsisten kami mengevaluasi kinerja CP Prima dan kontribusi di bidang sosial, selain juga menetapkan praktek yang ramah lingkungan di seluruh proses operasional.
To continue leveraging our competitive strengths in aquaculture and drive efficiency through innovative management and new technologies to ensure the sucess of our farmers and the highest quality of our products. We will continue to consistently evaluate our social contribution and our company performance while adhering to environmentally friendly practices across all of our operations.
5
6
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
NEW MARKET
2014 Annual Report
Russia
UK
Canada
Belgium France
Germany
China
Netherlands
NEW MARKET
Japan
USA
NEW MARKET
India
Indonesia Australia
Quality Excellence Global Reach
CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjual benur, pakan, probiotik dan produk udang. CP Prima berkiprah di pasar internasional melalui ekspor produk udang; dan bersaing di pasar dalam negeri melalui penjualan produk makanan olahan, pakan, benur dan produk probiotik.
NEW MARKET
CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products. The Company competes in global shrimp market primarily through shrimp products export; and in domestic food, feed and aquaculture market through food product, feed, fry and probiotic sales.
7
8
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
9
10
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Model Usaha CP Prima Business Model NEW MARKET
Russia
UK
Canada
Belgium France
Germany
Netherlands
NEW MARKET
China Japan
USA
NEW MARKET
India
Indonesia
NEW MARKET
Australia
2014 Annual Report
11
12
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
1
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2
13
6
5
4
3
2014 Annual Report
7
8
2014 Key Events 1
Aquaculture Symposium
2
CP Prima berkontribusi untuk terus memajukan industri budidaya, dengan melaksanakan simposium setiap tahunnya dengan tema Praktek Budidaya Terbaik untuk tahun 2015. Dihadiri oleh para pelaku budidaya dari seluruh wilayah di Indonesia, perwakilan instansi pemerintah, akademisi, serta jajaran para ahli di bidang budidaya.
3
World Seafood Shows CP Prima menjadi salah satu wakil Indonesia untuk memenuhi kebutuhan seafood dunia. Setiap tahun CP Prima mengikuti acara ini dan mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Seafood Shows di Tokyo dan Melbourne. CP Prima terus melakukan ekspansi dan pasar seafood diberbagai belahan dunia.
SHRIMP FEED EXPORT TO INDIA
5
CP Prima telah melakukan ekspor pakan perdana ke India, membuktikan bahwa kualitas pakan kami dipadukan dengan bimbingan teknis yang diberikan kepada pembudidaya setempat agar mampu berkompetisi secara regional dan memberikan manfaat kepada petambak dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan.
4
HR EXCELLENCE AWARD 2014 CP Prima mendapatkan HR Excellence Award dari majalah SWA yang bekerjasama dengan lembaga manajemen fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Dengan kategori recruitment dan attraction.
TECHNICAL TRAINING OF CATFISH CULTIVATION
6
Berkolaborasi dengan masyarakat Lampung, Sekala Selampung bertakjub Ketunggalikaan dalam Bhineka Tunggal Ika diadakan dengan mengundang tokohtokoh dan pemuka agama.
CP Prima bersama Polinela memberikan pelatihan kepada kelompok tani di Kabupaten Pringsewu, tentang pengolahan daging ikan lele sebagai bahan membuat abon untuk memajukan kreatifitas dan ekonomi pada masyarakat sekitar.
7
Mangrove Cultivation Sebagai bentuk kepedulian CP Prima melakukan penghijauan lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon mangrove di area sekitar tambak. Kegiatan ini dilakukan dengan puluhan pelajar sekolah dasar di area operasional perusahaan. Dengan penanaman mangrove kualitas ekosistem air di areal tambak dapat terjaga dengan baik.
Sekala Selampung
8
Cooking Demo with Chef Arnold Mengajak ibu-ibu untuk memasak seafood dengan cara yang praktis dan sehat. Fiesta Seafood dapat dipadu dengan bahan lain untuk memberikan inspirasi kreasi masakan Fiesta Seafood dengan dipandu oleh chef profesional. Fiesta Seafood mengeluarkan produk wonton (pangsit) dengan dua varian yaitu kuah dan goreng. Pada tahun 2014 produk fiesta seafood sudah mencapai 31 varian.
14
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Sekala Selampung with Cak Nun
Executive Gathering 2014
New Export Destination
New Export Destination
Cooking Competition
Executive Gathering
Sekala Selampung
HR Training
2014 Annual Report
15
16
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
CP Prima Spirit : CPP TOP Feed Marketing Team
PDC, IT, Probiotik, Corpsec dan Corcom
Domestic Food Marketing Team
AquacultureTeam Symposium Accounting
Export Team
Procurement Team
HR Team
Finance Team
Comdiv
2014 Annual Report
17
Chapter 01
Laporan Manajemen Management Report
20
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
01.1 Laporan Presiden Komisaris Letter From The President Commissioner
CP Prima saat ini adalah kulminasi dari upaya kami untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen seafood nomor satu di dunia. CP Prima today is the culmination of our dedicated efforts to put Indonesia as the #1 seafood producer in the world.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Pertama-tama, kami mengucapkan syukur dan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak bagi kemajuan CP Prima selama ini. Tahun 2014 lalu adalah tahun perjalanan bisnis yang mengesankan untuk CP Prima. Kami dengan bangga menyatakan bahwa dalam tahun lalu itu tim manajemen CP Prima berhasil memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan profitabilitas di tengah tantangan yang semakin berat. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras dari setiap insan CP Prima, baik anggota manajemen, para karyawan dan pemegang kepentingan lainnya atas pencapaian di tahun 2014.
First and foremost, we would like to express our gratitude for your continuing support to create a better CP Prima. The year of 2014 was a remarkable journey for all of us at CP Prima. We are pleased to report that our management team succeeded to improve our business and increase profit despite rising challenges posed by market dynamics. The Board of Commissioners thank all of CP Prima management, staff and stakeholders for their hard work and support throughout the year.
Prospek Bisnis
Business Outlook
Di tahun 2014, kami telah berhasil meningkatkan kontribusi sebagai perusahaan budidaya berskala global. Perusahaan telah memperluas jangkauan pemasaran produk baik di dalam maupun di luar negeri; dan mengembangkan kerjasama teknis baru dengan para pembudidaya; serta senantiasa melakukan prosedur budidaya yang ramah lingkungan.
In 2014, we succeeded in increasing our contribution as a global aquaculture company. We expanded our market reach domestically and internationally; developed new technical partnerships with cultivators; and continuously implement sustainability aquaculture practices.
Pada saat yang sama, kami juga meningkatkan daya saing produk kami dengan melakukan perbaikan di sisi mata rantai logistik, mempersingkat waktu pengembangan produk baru tanpa mengurangi kualitas, menyelaraskan waktu hasil produksi dengan keadaan pasar, dan mengatur operasi bisnis untuk menghasilkan efisiensi yang optimal.
At the same time, we fortify our competitive advantages by solidifying our supply chain, accelerating product development without compromising quality, aligning production schedule with market fundamentals and managing business processes at optimum efficiency.
Untuk tahun 2015 kami lebih optimis karena perubahan kepemimpinan bangsa Indonesia membawa angin segar di sektor maritim yang sudah lama kami idamkan dalam beberapa dasawarsa terakhir. Penekanan terhadap aspek pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari upaya peningkatan konsumsi seafood dan pengembangan kemampuan untuk menghasilkan produk bernilai tambah
We are enthusiastic about 2015 since recent development of Indonesia’s leadership generated market conditions we have not witnessed in decades. The focus in sustainability as an integral part of increasing seafood consumption and improving domestic value-add processing capability presents impeccable investment opportunities in aquaculture sector, especially for companies
21
22
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
menjadikan saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk berinvestasi di bidang budidaya perikanan, apalagi bagi perusahaan yang sudah menerapkan prinsip budidaya perikanan yang ramah lingkungan, seperti CP Prima. Dengan adanya sertifikasi global terhadap produk CP Prima, berarti komitmen CP Prima tentang implementasi dan sosialisasi tehnik budidaya yang ramah lingkungan sudah diakui oleh badan internasional. Kami yakin bahwa CP Prima akan terus memimpin dalam memberikan produk budidaya berkualitas terbaik dengan teknologi dan terobosan terbaru.
with in-depth, first-hand knowledge of sustainable aquaculture practices, such as CP Prima. CP Prima’s consistent delivery of our commitment in implementing and promoting sustainable aquaculture practices were part of stringent global certification process required by aquaculture governing bodies. We are confident that the company can maintain the leading position by delivering the best quality aquaculture products with new technology and innovations.
Komisaris juga terus memperbaiki kualitas pengawasan sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku; serta memberi masukan dan koreksi yang diperlukan, termasuk yang terkait dengan perkembangan ekonomi mikro maupun ekonomi makro dalam melaksanakan manajemen kehati-hatian di berbagai bidang. Tim Komite Audit telah memenuhi tugas untuk tetap terpeliharanya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam operasi Perusahaan.
quality of supervision function in accordance with the laws and regulations; and strives to provide robust examination on micro and macro financial parameters to ensure sustainable growth by providing guidance to the company’s leadership team in terms of prudent management in all areas. The audit committee fulfilled their duties in maintaining proper implementation of good corporate governance principles in operations.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Kami terus menerus melakukan pengawasan terhadap Dewan Direksi dalam menjalankan fungsinya agar senantiasa menerapkan nilainilai Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dewan
We have supervised the management team to ensure continuous compliance to principles of Good Corporate Governance. The Board of Commissioners also continuously improves the
Di tahun 2015, motto Perusahaan adalah “Tahun Untuk Melampaui Target”. Dengan demikian, Dewan Komisaris mengharapkan komitmen yang teguh dari setiap insan CP Prima untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya serta bekerja sama untuk melampaui target yang kita tetapkan bersama.
The Company’s goal statement for 2015 is “The Year of Acceleration to Exceed Target”. Given this purpose, the Board of Commissioners expects strong commitment from management and all staff of the Company to carry out their duties to the best of their abilities and to work harmoniously to exceed predetermined target.
Sebagai penutup, kami yakin bahwa Perusahaan CP Prima akan terus maju dan berkembang di bisnis budidaya perikanan dan selalu menghasilkan produk berkualitas prima.
In closing, we are confident that our management team will continue to lead CP Prima to maintain momentum to achieve sustainable growth by offering the highest standard of product quality.
Atas nama CP Prima, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan anda.
On behalf of CP Prima colleagues, thank you for your ongoing support and trust.
Hormat kami Respectfully yours,
JENDRAL TNI (PURN) FACHRUL RAZI Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Tanjung Bintang Feed Mill
23
24
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
01.2 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
2014 Annual Report
Djoko Muhammad Basoeki Komisaris Independen Independent Commissioner Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso, tanggal 7 Agustus 1942. Meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1965 dan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer PT Mega Mendung Mixed Farm pada tahun 1967 – 1971, dan bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1972 sebagai seorang Supervisor. Semenjak itu, beliau telah menjabat berbagai posisi kunci pada Charoen Pokphand Group termasuk posisi Direksi. Indonesian citizen, born in Bondowoso on August 7, 1942. He graduated with Bachelor’s degree in Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in 1965 and Institute Pertanian Bogor in 1975. He previously held the position of Manager of PT Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 as a supervisor. Since then, he held several key positions at Charoen Pokphand Group, including a Director Position.
Franciscus Affandy Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Jenderal (Purn) Fachrul Razi Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner Warga negara Indonesia, lahir di Banda Aceh, 26 Juli 1947. Beliau lulus dari AKABRI pada tahun 1970 dan telah menjabat berbagai jabatan dan area penugasan militer. Pangkat militer aktif tertinggi adalah Jenderal TNI dengan jabatan militer terakhir sebagai Wakil Panglima TNI. Sejak tahun 2012, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen di PT Central Proteina Prima Tbk. Indonesian citizen, born in Banda Aceh on July 26, 1947. He graduated from AKABRI in 1970 and held numerous positions in various military deployment during his active military career. His highest rank is TNI General and formerly served as a Deputy Commander-in-Chief of Indonesian Armed Forces. He became the President Independent Commissioner in 2012.
Warga negara Indonesia, lahir di Donggala, tanggal 1 Oktober 1951, dengan pendidikan terakhir di fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung. Beliau bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1971 dan telah menjabat berbagai posisi kunci manajerial, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama pada tahun 2004-2008. Selain menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perusahaan, beliau sejak tahun 2006 juga menjabat antara lain di PT Centralpertiwi Bahari sebagai Komisaris Utama, di PT Centralwindu Sejati sebagai Direktur, di PT Central Agromina sebagai Direktur Utama dan PT Central Windupertala sebagai Komisaris. Indonesian citizen, born in Donggala on October 1, 1951. He attended Civil Engineering at Universitas Parahyangan, Bandung. He joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1971 and held various key positions in the management team, culminating in 2004-2008 where he held the position of President Director. In addition to being the Vice President Commissioner, since 2006 he had served as President Commissioner of PT Centralpertiwi Bahari, Director of PT Centralwindu Sejati, President Director of PT Central Agromina and Commissioner of PT Central Windupertala.
25
26
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
01.3 Laporan Presiden Direktur Letter From The President Director
CP Prima selain dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas terbaik, unggul dalam teknologi dan memiliki integritas tinggi, juga harus dikenal sebagai mitra yang memberikan kemampuan kepada para pembudidaya untuk menghasilkan panen secara efisien dan menguntungkan. Dalam melakukan ekpansi bisnis di sektor hulu, pada saat yang bersamaan kami membangun sektor hilir dengan mengembangkan produk makanan berbasis udang dan ikan. CP Prima is not only known as an aquaculture company that produces highest quality products, superior in technology and possess high integrity, but it is also regarded as the preferred partner for aquaculture farmers to produce efficient and profitable harvest. In parallel to expanding our upstream business, CP Prima is extending downstream by developing seafood products.
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Para Pemegang Saham PT Central Proteina Prima Tbk. yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders of PT Central Proteina Prima,
Kinerja Perusahaan tahun 2014 menunjukkan tren perbaikan seperti terus terlihat di beberapa tahun terakhir. Dibandingkan dengan tahun 2013, pendapatan meningkat 23,1% menjadi Rp Rp9,45 triliun, laba bruto meningkat 27,3% menjadi Rp 1,46 triliun, dan EBITDA meningkat 29,8% menjadi hampir Rp511 miliar. Laba usaha tahun 2014 adalah Rp166,7 miliar meningkat dari sebelumnya rugi sebesar Rp794,4 miliar di tahun 2013. Persentasi biaya operasional terhadap pendapatan turun menjadi 12,8% di tahun 2014, dari 13,8% di tahun 2013.
Our recovery is on track as our financial performance continues to improve in the past several years. Compared to 2013, Net Income increased by 23.1% to Rp9.45 trillion, Gross Profit increased by 27.3% to Rp1.46 trillion, and EBITDA increased by 29.8% to approximately Rp511 billion in 2014. The Operating Income was Rp166.7 billion, an increase from a loss of Rp794.4 billion in 2013. Operational expenditures to Net Income ratio improved to 12.8% in 2014 from 13.8% in 2013.
Namun, setelah perhitungan atas beban biaya keuangan, amortisasi obligasi yang direstrukturisasi, dan rugi selisih kurs, yang sebagian besar bersifat pencatatan akuntansi, Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp389,9 miliar.
However, by including finance costs, amortization of restructured bond and foreign exchange loss, which mainly were non-cash accounting charges, the Company booked a net loss of Rp389.9 billion.
Dinamika Usaha di Tahun 2014
Business Dynamics in 2014
Beberapa faktor eksternal yang berpengaruh dan berdampak terhadap kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain adalah: kondisi perekonomian global, fluktuasi harga internasional produk udang, volume produksi udang global, permintaan sertifikasi, fluktuasi harga bahan baku dan minyak dunia, perkembangan nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah, dan kebijakan harga listrik serta renumerasi regional.
A number of external factors affected the Company’s performance in 2014, such as: world economic condition, fluctuation of global shrimp prices, worldwide shrimp production volume, demand of aquaculture certification, price fluctuation of raw material and oil prices, change of US Dollar exchange rate towards Rupiah, and government policy on electricity prices and regional wage.
Harga produk udang global berada di level yang tinggi di awal tahun 2014 tetapi menurun pada semester pertama dan mendekati akhir tahun 2014. Kondisi ekonomi Eropa, pelemahan Euro terhadap Dolar Amerika, keterbatasan daya beli masyarakat di Eropa, selain daripada harga beli produk udang konsumen yang tinggi di awal tahun 2014, telah membatasi konsumsi produk udang Eropa. Selain itu, permintaan produk udang dari Jepang juga tertahan, terutama disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Yen terhadap Dolar Amerika, yang merupakan mata uang standar perdagangan udang di pasar internasional.
Price of global shrimp products was high in the beginning of 2014, but declining in the first semester and at the end of 2014. Economic condition in Europe, the weakening of Euro against US Dollar, reduced European buying power, in addition to high shrimp prices in the beginning of 2014, had curbed shrimp products consumption in Europe. In Japan, demand for shrimp products also decreased mainly due to high US Dollar to Yen exchange rate. US Dollar is the standard shrimp trading currency in the international market.
27
28
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Walaupun produksi di beberapa negara utama penghasil udang masih belum pulih terkendala penyakit Early Mortality Syndrome (EMS), produksi udang di negara Indonesia, India dan Ekuador meningkat terutama didorong animo pembudidaya yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang baik.
Although production level in several major shrimp producing countries has not fully recovered from the outbreak of Early Mortality Syndrome (EMS), the shrimp production in Indonesia, India and Ecuador has increased mainly due to strong interest from cultivators to increase profit.
Permintaan sertifikasi keseluruhan proses produksi dan proses pendukung usaha telah menjadi syarat mutlak di pasar-pasar ekspor. Kami tetap berkomitmen untuk tetap menjaga dan meningkatkan status sertifikasi yang dimiliki Perusahaan, seperti BAP, ASC, GLOBALGAP, BRC, HACCP, dan SNI. Pada tahun 2014, CP Prima menjadi Perusahaan pertama di Indonesia yang lolos uji sertifikasi ASC (Aquaculture Stewardship Council ) yang berkembang menjadi syarat utama di beberapa pasar tujuan ekspor Perusahaan. Sertifikasi ASC ini membuktikan bahwa proses budidaya untuk menghasilkan produk udang CP Prima telah memenuhi standar budidaya internasional dalam kriteria ramah lingkungan dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.
Provision of aquaculture certifications on the whole production processes and supporting activities became mandatory requirement in export markets. We are committed to maintain and improve the Company’s certifications status, such as BAP, ASC, GLOBALGAP, BRC, HACCP and SNI. In 2014, CP Prima became the first company in Indonesia to obtain ASC (Aquaculture Stewardship Council) certification, which is the primary certification required in several export markets. This proves CP Prima aquaculture processes are in compliance with ASC Standards for socially responsible and environmentally sustainable aquaculture operation.
Formulasi pakan udang dan pakan ikan menggunakan beberapa bahan baku komoditas yang sebagian masih perlu diimpor. Harga-harga komoditas bahan baku di pasar internasional cenderung menurun sepanjang semester kedua tahun 2014. Namun, penurunan harga bahan baku dalam mata uang Dolar Amerika tersebut tidak berdampak kepada penurunan dalam formulasi pakan Perusahaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah dan kenaikan biaya transportasi seiring kebijakan pemerintah memberlakukan kenaikan harga BBM. Tim riset dan teknologi pakan kami selalu berupaya meningkatkan penggunaan bahan baku yang dapat diproduksi di dalam negeri sehingga ketergantungan akan bahan baku impor dapat dikurangi tanpa mempengaruhi kualitas.
Current formulation of shrimp and fish feed uses some imported raw material commodities. Prices of some of these commodities declined in the second semester of 2014. However, the drop in raw material prices in US Dollar did not reduce the cost of the formula, because the weakened Rupiah exchange rate and the increase of transportation costs resulting from government policy to increase domestic fuel prices. Our feed research and technology teams have made efforts to increase the use of local raw materials to reduce our dependency on imported raw materials without compromising the quality.
Dari sisi biaya penjualan dan beban umum dan administrasi, kebijakan pemerintah menaikkan harga listrik dan renumerasi menjadi faktor penting yang mempengaruhi peningkatan biaya. Peraturan Kementrian Sumber Daya Alam no.9 tahun 2014 memberi mandat kepada PLN untuk menaikkan tarif listrik pelanggan kategori I-3 untuk emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Mei, Juli, September, dan November 2014. Rata-rata peningkatan
In terms of Selling, General and Administrative Expenses, the government policies to increase electricity price and minimum wage were important factors affecting the increase of these expenses. The Natural Resources Ministry Regulation No. 9 Year 2014 granted mandate to PLN to increase electricity rate for I-3 customer category (listed Companies registered in Indonesia Stock Exchange) in the month of May, July, September and November 2014. The average increase of minimum wage
2014 Annual Report
renumerasi minimum untuk tahun 2014 di wilayah-wilayah operasi Perusahaan berkisar antara 11,0% di DKI Jakarta, 17,8% di Sumatera Selatan, 19,3% di Jawa Barat, 20,1% di Sumatera Utara, 21.3% di Lampung, dan 27,9% di Jawa Timur.
in 2014 within the Company’s operating areas varies from 11% in DKI Jakarta, 17.8% in South Sumatera, 19.3% in West Java, 20.1% in North Sumatera, 21.3% in Lampung, to 27.9% in East Java.
Peningkatan biaya lainnya, terkait dengan upaya Perusahaan mengembangkan pasar makanan olahan (frozen seafood ) di dalam negeri, membutuhkan biaya brand marketing dan pengembangan jaringan distribusi yang memadai. Kami meyakini biaya-biaya tersebut adalah investasi strategis untuk pasar penting di masa mendatang.
Increase in other expenses was related to the Company’s strategy to expand domestic frozen seafood market, which required brand marketing expenses and development of distribution network. We are confident that these expenses were strategic investments for future growth.
Strategi dan Pengembangan Usaha
Strategy and Business Development
Manajemen senantiasa berupaya memperkuat fundamental Perusahaan untuk memberikan pertumbuhan yang berkesinambungan. Adaptasi dalam implementasi strategi usaha mutlak dilakukan sebagai konsekuensi perkembangan sektor industri dan target market yang kita tentukan.
The management is continuously reinforcing the Company’s fundamentals to achieve sustainable growth. Adaptation during implementation of business strategies is essential to develop the industry and our defined target markets.
•
•
Pengembangan Pasar Dalam Negeri
Pengembangan usaha dan pasar di dalam negeri kami fokuskan kepada upaya-upaya meningkatkan penjualan sarana produksi tambak utama, seperti pakan, benih, dan probiotik, serta upaya-upaya mengembangkan dan melakukan penetrasi pasar produk makanan olahan yang menggunakan hasil budidaya perikanan dan seafood sebagai bahan baku dasarnya.
Domestic Market Development
Expansion of our domestic revenue is concentrated on our efforts to increase sales of aquaculture products, such as feed, fry and probiotic, together with our efforts to develop and penetrate domestic food market using farmed seafood as the basic raw materials.
29
30
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap pakan udang dan ikan berkualitas tetap bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan konsumsi protein yang lebih sehat di dalam negeri dan permintaan produk udang di pasar ekspor. Pendapatan dari penjualan pakan dan benih rata-rata bertumbuh sekitar 12.2% dalam dua tahun terakhir.
In recent years, demand for high quality shrimp and fish feed continue to increase in line with increase in domestic demand and consumption of healthy protein, and increase of shrimp products demand in export market. Income from feed and fry sales increased on average of approximately 12.2% in the past two years.
Perusahaan, melalui ratusan tenaga teknisi kami, secara aktif membantu petambak dan calon petambak mengembangkan dan merintis usaha budidaya serta memberikan bimbingan agar proses budidaya lebih mudah dimengerti, semakin menarik, dan menguntungkan. Di tahun 2014, kami terus menggalang kerjasama dengan para pembudidaya udang di Pulau Jawa, Aceh, Sulawesi Selatan dan daerah-daerah budidaya lainnya.
The Company, through hundreds of our aquaculture technicians, is actively assisting farmers and would-be farmers in developing and starting their aquaculture business, providing guidance to make aquaculture processes easier to understand, attractive and more rewarding. In 2014, we expanded regional partnerships with shrimp farmers throughout Java, Aceh, South Sulawesi and other aquaculture production centers.
Untuk mengantisipasi kelanjutan dari tren peningkatan permintaan pakan ikan, kami menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik pakan ikan yang baru. Di tahun 2013, pabrik pakan ikan di Lampung telah mulai beroperasi yang sebagian besar kapasitasnya telah terserap untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan di daerah Sumatera bagian selatan. Pada tahun 2014, kami membangun satu pabrik pakan ikan tambahan yang akan beroperasi di akhir tahun 2015. Hasil produksi pabrik baru tersebut digunakan untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar pakan di Indonesia bagian timur.
In response to strong demand for fish feed, we increased our production capacity by building new fish feed mills. In 2013, our Lampung fish feed mill started production and most of its feed production capacity was absorbed to supply fish farmers in southern Sumatera. In 2014, we started building another fish feed mill which will be operational by end of 2015. This new feed mill production will be used to supply growing demand for fish feed in eastern Indonesia.
Dengan meningkatnya masyarakat kelas menengah di Indonesia, maka jumlah para pecinta binatang peliharaan akan meningkat. Perusahaan mengantisipasi tren ini dengan menggunakan kapasitas produksi pabrik pakan yang ada untuk menghasilkan makanan binatang peliharaan. San Koi, Sakura dan Takari adalah merek-merek yang telah dikenal luas oleh komunitas ikan hias di Nusantara.
As Indonesia’s middle class population grows, we believe the number of pet lovers will increase accordingly. The company anticipated this trend by utilizing the production capacity of existing feed mills to produce pet food. San Koi, Sakura and Takari are some of our pet food brands which are highly popular among communities of ornamental fish lovers’ in Indonesia.
Kami juga mengembangkan produk makanan olahan untuk pasar domestik yang dipasarkan dengan merk Fiesta Seafood, Champ Seafood, Shifudo dan Frosh yang dibuat sesuai dengan cita rasa konsumen Indonesia. Di akhir tahun 2014, produk makanan domestik telah mencapai 31 jenis didistribusikan melalui tujuh kantor cabang pemasaran yang melayani lebih
We expanded sales of our food products by establishing brands such as Fiesta Seafood, Champ Seafood, Shifudo and Frosh, which are produced specially to cater to the Indonesian taste. As per 2014, the Company’s domestic food products had expanded to 31 product variants, which were distributed through seven marketing branches and sold through more
2014 Annual Report
dari 5.500 retail outlet. Selain melalui jaringan retail, kami juga melakukan penjualan kepada pelanggan institusi seperti jaringan restoran, catering, hotel dan lain sebagainya
than 5,500 retail outlets. In addition to retail networks, our food products were also sold to institutional customers, such as restaurant chains, caterers, hotels and others.
•
•
Pengembangan Pasar Regional dan Global
Regional and Global Market Development
Sebagai Perusahaan budidaya perikanan yang berkiprah di pasar global, kami menyadari bahwa pendapatan dalam mata uang asing, terutama dalam Dolar Amerika, harus meningkat untuk mengimbangi kenaikan biaya bahan baku dan produksi dalam negeri yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.
As a global aquaculture company, income from export proceeds, especially in US Dollars, need to increase in order to offset the increase in prices of raw materials and production costs items which are strongly related to US Dollar to Rupiah exchange rate.
Pengembangan usaha dan pasar regional dan global kami fokuskan kepada upaya-upaya meningkatkan penjualan produk makanan olahan, pakan dan probiotik ke negaranegara tujuan ekspor baru. Selera dan syarat konsumen akan makanan olahan yang tidak hanya aman dikonsumsi dan bernutrisi tinggi, namun juga peduli terhadap aspek sosial dan lingkungan hidup telah menjadi syarat utama produk makanan untuk dapat di pasarkan di seluruh dunia.
To further develop regional and global markets, we are focussing our efforts to increase the sales of food products, feed and probiotic to new export destination. Fulfilling customers’ specific taste, and demands for certified, nutritious and safe-to-eat food products produced in socially responsible and environmentally friendly practices, are the current primary prerequisites of food products sales in worldwide markets.
Produk CP Prima di China
31
32
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Ekspor pakan ke India
Berbekal dengan sertifikasi ASC, kami membidik pasar ekspor di negara-negara Eropa Utara. Hasil tangkapan udang laut (coldwater shrimps ) yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir telah membuka peluang bagi Perusahaan untuk meningkatkan ekspor produk udang ke wilayah tersebut. Kami juga menjajaki peluang ekpansi ekspor produk makanan olahan ke negara-negara Asia melalui produkproduk makanan olahan yang memenuhi cita rasa konsumen di masing-masing pasar tujuan ekspor yang kami yakini dapat diracik dan diproduksi oleh tim kami yang sudah berpengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam meningkatkan geographical coverage di Cina, ekspor makanan olahan ke Cina merupakan ekspor perdana Perusahaan dengan menggunakan brand sendiri.
ASC certification allows us to extend our reach to southern European countries. The decrease of wild-caught coldwater shrimps in the past several years presented new opportunities for the Company to export shrimp products to this region. We also continually seek opportunities in regional market to export food products to Asian countries by catering to local customers’ taste in each target market, cooked and prepared by our experienced team. We decided to use our own brand to expand geographical coverage to grow the sales of our seafood products in China.
Selain mencari peluang pasar baru untuk produk udang dan makanan olahan, kami juga mencari peluang pasar ekspor sarana budidaya tambak, terutama pakan dan probiotik. Di penghujung tahun 2014, CP Prima telah mulai melakukan ekspor pakan ke India, bukti bahwa kualitas pakan kami dipadukan dengan bimbingan teknis yang diberikan kepada para pembudidaya setempat mampu berkompetisi secara regional dan memberikan manfaat kepada petambak dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Perusahaan juga melakukan ekspor probiotik yang digunakan pembudidaya untuk menjaga stabilitas dan kualitas air untuk mengurangi resiko penyakit selama proses budidaya.
In addition to new market opportunities for food products, we also look for market opportunities to export aquaculture products, namely feed and probiotic. Towards the end of 2014, CP Prima started feed exports to India, which has proven that our feed quality and technical guidance, assisted local farmers to compete regionally and produce efficient and profitable harvest. The Company also started exporting probiotic to help cultivators maintain water quality and stability to reduce the risk of disease outbreak during shrimp production.
2014 Annual Report
Pengembangan Riset dan Teknologi Budidaya
Aquaculture Research and Technology Development
Penguasaan dan keunggulan teknologi dalam setiap proses yang kait mengait pada seluruh segmen kegiatan kami, merupakan kunci keberhasilan dan perkembangan Perusahaan. Kami mempunyai organisasi Product Development Center (PDC) untuk pengembangan produk-produk makanan olahan baru untuk pasar ekspor maupun domestik dan juga secara terus menerus melakukan penyempurnaan terhadap produkproduk makanan yang sudah ada di pasar. Sebelum setiap produk baru diluncurkan, in-house chefs dan para ahli nutrisi di PDC bertanggung jawab untuk kualitas formulasi, harga, penampilan dan segi-segi lainnya sehingga menghasilkan margin dan volume yang diharapkan. Di sisi lain, PDC juga selalu dituntut untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam bahan baku maupun ramuan yang lebih baik dengan harga yang terjangkau.
Technology comprehension, evaluation and expertise that are applied on every process in all business segments are the key to the Company’s long term growth and success. Our Product Development Center (PDC) is responsible for developing new food products for export and domestic markets as well as improving our existing food products portfolio. Prior to new product launch, in-house chefs and nutritionists at PDC are in charge to formulate the quality, pricing and packaging requirement in accordance to the respective margin and volume targets. In addition, PDC continues to research methods to improve product quality and cost efficiency to keep prices affordable.
Riset tehnik budidaya alternatif seperti polyculture dan spesies akuakultur alternatif kami kembangkan menjadi salah satu kegiatan budidaya yang dapat diterapkan di
Aquaculture development team continuously conducts research on alternative farming techniques, such as polyculture and other aquaculture species, to develop commercially
33
34
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
kemudian hari secara luas. Tim riset CP Prima juga telah menemukan teknologi komposisi minyak ekstrak tumbuh-tumbuhan alami yang dalam uji laboratorium mengurangi resiko terjangkitnya penyakit pada produksi budidaya tanpa mengurangi kualitas pakan.
viable farming species in the future. CP Prima reseach team has also invented technology composition of mixture of plant extract oils, which during laboratory testing successfully reduced risk of disease outbreak without decreasing feed quality.
Walaupun penyakit EMS tidak ada di Indonesia, kami berinisiatif untuk mengirim tim peneliti dan ahli budidaya udang untuk melakukan analisa terhadap penyakit EMS di Vietnam dan Thailand. Analisa dan penelitian digunakan untuk memperoleh pemahaman maksimal mengenai cara penularan dan penyebaran EMS untuk mengembangkan metode maupun produk tertentu yang dapat digunakan dalam mengatasi resiko tersebut.
Although EMS did not exist in Indonesia, we took initiatives by sending members of our research team and shrimp farming experts to analyze EMS in Vietnam and Thailand. The research and analysis were utilized to gain knowledge of EMS and method of infections in order to develop products or techniques to alleviate the risk of disease occurrences.
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kemampuan Organisasi
Human Resources and Organizational Skills Development
CP Prima adalah perusahaan padat karya yang berkiprah di pasar global. Salah satu tantangan yang dihadapi untuk menjadi perusahaan global yang handal adalah membangun kapabilitas organisasi secara terencana dan terpadu. Untuk mencapai tujuan ini kita telah membangun blueprint pembangunan kemampuan organisasi dan kinerja karyawan dengan diluncurkannya
CP Prima is a labor intensive, aquaculture company who competes globally. One of the key challenges to become an agile global company is to develop structured and integrated organizational capabilities. Therefore, we created the blueprint of organizational skills and employees performance development and introduced “House of ACCORD” (Aquaculture Corporate Center of Recruitment and Reward, Development and Deployment). In details, House of ACCORD is embedded with the Company’s culture as the foundation and was based on 6 FIRE-UP values (Focus on customer, Integrity in all actions, Responsibility to deliver results, Entrepreneurship in ways of working, Un-challenged target, and People development). Every employee must focus on providing best service to customers, integrity, responsibility towards delivering results, entrepreneur way in managing costs, challenging targets and employee development. All must be implemented to support CPP TOP (Competency, Passion, Performance, Trust, Ownership, and Partnership) as the roof to ensure overall success of House of ACCORD.
“House of ACCORD” (Aquaculture Corporate Centre Of Recruitment and Reward, Development and Deployment). Secara rinci House of ACCORD dibangun dengan fondasi budaya Perusahaan berlandaskan kepada enam nilai dasar FIRE-UP (Focus on
customer, Integrity in all actions, Responsibility to deliver results, Entrepreneurships in ways of working, Un-challenged target, and People development). Setiap karyawan harus mengutamakan pelayanan pelanggan, integritas, tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja, jiwa wirausaha tanggap biaya, pencanangan target kerja yang menantang, dan pengembangan karyawan. Semuanya dilakukan agar pilar yang dijelaskan sebelumnya dapat menyangga CPP TOP
(Competency, Passion, Performance, Trust, Ownership, and Partnership) sebagai atap yang menjamin keberhasilan keseluruhan House of ACCORD.
2014 Annual Report
Sebagai benang merah adalah upaya kami membentuk budaya Perusahaan yang kokoh dengan nilai-nilai FIRE UP melalui pembangunan pilar-pilar yang kuat dalam sistem Recruitment (perekrutan karyawan), Reward (kompensasi), Development (pelatihan dan pengembangan) dan Deployment (pengerahan dan penugasan karyawan). Semuanya untuk membangun kompetensi dan semangat untuk mencapai kinerja dengan mengutamakan kepercayaan, rasa memiliki dan kerjasama yang baik.
Essentially, our pledge to create a strong culture with FIRE UP values is achieved through developing appropriate procedures in the employees’ recruitment, reward, development and deployment. These are required in building competencies and passion to achieve which focuses on trust, ownership and strong teamwork.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan dan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam menjalankan setiap kegiatan usahanya. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diawasi oleh Dewan Komisaris dan dibantu oleh Komite Audit. Dengan petunjuk dari Dewan Komisaris dan Komite Audit, Direksi telah memenuhi standar yang ditetapkan untuk pada tahun 2014.
As a publicly listed company, the Company is committed to continue to implement and improve application of Good Corporate Governance through its entire business activities. The implementations of Corporate Governance were reviewed by the Board of Commissioners and the Audit Committee. The Board of Directors was in compliance with recommendations given from the Board of Commissioners and the Audit Committee and achieved the target for 2014.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan seluruh karyawan dan kepercayaan yang telah diberikan rekan bisnis, institusi keuangan, para pemegang saham dan obligasi, badan regulator dan pihak-pihak lainnya untuk menciptakan CP Prima yang lebih baik lagi.
In closing, we would like to extend our sincere gratitude to our employees, business partners, financial institutions, shareholders and bondholders, regulatory bodies and other stakeholders for their support and trust to develop a better CP Prima.
Hormat kami Respectfully yours,
MAHAR ATANTA SEMBIRING Presiden Direktur President Director
35
36
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
01.4 Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
Mahar Atanta Sembiring
Fredy Robin Sumendap
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Warga negara Indonesia, lahir di Medan, tanggal 21 Januari 1974. Meraih gelar Bachelor of Science dari Syracuse University, New York, USA pada tahun 1995 dan meraih gelar Master of Engineering dari Cornell University, New York, USA pada tahun 1996, serta Master of Science dari Stanford University, California, USA pada tahun 1997. Beliau pernah berkiprah sebagai Senior Consultant di Booz Allen & Hamilton, Jakarta pada tahun 1997 – 2000, partner di Daaz Partners, Jakarta pada tahun 2000 – 2003 dan partner di Malacca eL@b, Jakarta pada tahun 2002 – 2003. Tahun 2003 beliau bergabung dengan PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk sebagai Wakil President Strategic Planning Group & Marketing. Pada tahun 2006 beliau bergabung di CP Prima sebagai Wakil Presiden Direktur dan menjabat sebagai President Direktur sejak tahun 2011.
Warga negara Indonesia, lahir di Manado pada tanggal 31 Desember 1967. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang teknik mesin dari ITB pada tahun 1991 dan gelar Master of Business Administration dari University of Hawaii pada tahun 1999. Pada tahun 2002 beliau menyelesaikan pelatihan spesialisasi teknologi pabrik pakan dari Institute Teknologi Swiss. Sejak tahun 1992, beliau menjabat berbagai posisi sebelum bergabung Charoen Pokphand Grup di tahun 2001. Sejak tahun 2011, beliau menjabat sebagai Direktur Operasi Pabrik Pakan di PT Central Proteina Prima Tbk.
Indonesian citizen born in Medan on January 21, 1974. He graduated with a Bachelor of Science degree from Syracuse University, New York 1995, Master of Engineering from Cornell University, New York in 1996 and Master of Science from Stanford University, California in 1997. Previously a Senior Consultant with Booz Allen & Hamilton, Jakarta 1997 – 2000, a Partner in Daaz Partners, Jakarta 2000 – 2003 and Principal/Partner in Malacca eL@b, Jakarta 2002 – 2003, Mr. Sembiring joined PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. in 2003 as Vice President in the Strategic Planning Group & Marketing. In 2006, he was the Vice President Director and the Director of the Integrated Aquaculture Operations of CPP. He started serving as the President Director of CP Prima in 2011.
mRT. Jimmy Joeng Wakil Presiden Directur Vice President Director Warga negara Indonesia, lahir di Medan, Sumatera Utara tanggal 26 Januari 1952. Bergabung dengan Charoen Pokphand Grup pada tahun 1972 dan semenjak itu telah memegang berbagai posisi manajerial di berbagai unit usaha Charoen Pokphand Grup. Sejak tahun 2011, beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Central Proteina Prima Tbk. Indonesia citizen, born in Medan, North Sumatra on January 26, 1952. He joined the Charoen Pokphand Group in 1972 and has worked in several managerial positions under various business lines of the Charoen Pokphand Group. He started serving as the Vice President Director of CP Prima in 2011.
Indonesian citizen, born in Manado on December 31, 1967. He graduated with a Bachelor of Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1991 and a Master of Business Administration from University of Hawaii in 1999.He also completed a specialized course in feed manufacturing technology from the Swiss Institute of Technology Switzerland in 2002. From 1992, he worked for various companies before joining Charoen Pokphand Group in 2001. He started serving as the Feedmill Operation Director of CP Prima in 2012.
Saleh Direktur Director Warga negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1969, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari HKBP Universitas Nommensen, Medan pada tahun 1994. Beliau memulai karir di PT Charoen Pokphand Grup di Medan dan terus berkiprah dengan Charoen Pokphand sampai tahun 2004. Sejak tahun 2012, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan CP Prima. Indonesian citizen, born in Medan on January 11, 1969 graduated with a Bachelor’s degree in Economics from HKBP Nommensen University, Medan in 1994. He started his career in PT Charoen Pokphand Indonesia Medan branch and has worked in several subsidiaries of PT Charoen Pokphand Indonesia until 2004. He started serving as the Financial Director of CP Prima in 2012.
37
38
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
Sutanto Surjadjaja Direktur Director Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 13 November 1972. Meraih gelar sarjana dari Boston University di Amerika pada tahun 1994, dan meraih gelar Master of Science dari Stanford University di Amerika pada tahun 1995 serta Master of Business Administration dari Northwestern University di Amerika pada tahun 1999. Dalam periode tahun 1996 sampai 2006, Beliau aktif di Boston Consulting Group sebelum bergabung di Perusahaan sejak tahun 2007. Sejak tahun 2011, beliau mulai menjabat sebagai Direktur Marketing Ekspor dan Shrimp Processing Plants in PT Central Proteina Prima Tbk. Indonesian citizen, born in Jakarta on November 13, 1972. He graduated with a Bachelor of Science’s degree in engineering from Boston University in the US in 1994, a Master of Science degree in engineering from Stanford University in the US in 1995 and a Master of Business Administration’s degree in Northwestern University in the US in 1999. From 1996 – 2006, he was with The Boston Consulting Group. He joined PT Central ProteinaprimaTbk. in 2007. He started serving as the Export Marketing and Shrimp Processing Plants Director of CP Prima in 2011.
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Achmad Wahyudi Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director Warga negara Indonesia, lahir di Probolinggo, tanggal 16 Agustus 1965. Meraih gelar Sarjana Perikanan dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989. Bergabung dengan Charoen Pokphand Grup pada tahun 1990 dan bekerja di tambak udang Paiton untuk PT Sumberbahari Prima sampai dengan tahun 1992. Pada tahun 1997-2006, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuakultur PT Centralpertiwi Bahari. Sejak tahun 2006, beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi PT Central Proteina Prima Tbk.
Indonesia citizen, born in Probolinggo on August 16, 1965. He graduated with Bachelor’s degree in Fishery from Universitas Brawijaya, Malang in 1989. He joined the Charoen Pokphand Group in 1990 and worked at the Paiton Pond Site for PT Sumberbahari Prima until 1992. From 1997 – 2006, he held the position of Head of the Aquaculture Division of PT Centralpertiwi Bahari. He started serving as the Unaffiliated Director of CP Prima in 2006.
Aris Wijayanto
Drs. Isman Hariyanto
Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 1960. Meraih gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1983, dan meraih gelar Master of Science pada tahun 1989 dari Universitas Indiana dan Master of Business Administration dari Monash University pada tahun 2000, beliau meraih gelar Doktor dari Institute Pertanian Bogor pada tahun 2012. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di ICI/Akzo Nobel Indonesia, Nestle dan Nabisco Food, serta menjadi training manager di Indofood Sukses Makmur dan peneliti di Kementrian Pendidikan Nasional sebelum bergabung di CP Prima di tahun 2011. Beliau menjabat sebagai Direktur SDM dan Bagian Umum.
Warga negara Indonesia, lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, tanggal 28 Agustus 1956. Meraih gelar Sarjana Administrasi dari Universitas Waskita Darma, Malang, Jawa Timur pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Charoen Pokphand Grup sejak tahun 1977 dan semenjak itu telah memegang berbagai posisi manajerial, termasuk pada bisnis unit akuakultur yang dimulai dari PT Centralpertiwi Bahari pada tahun 1998. Beliau menjabat sebagai Direktur Hubungan Kemasyarakatan dan Komunikasi PT Central Proteina Prima Tbk.
Direktur Director
Indonesian citizen, born in Yogyakarta on Februari 13, 1960 He graduated with a Bachelor’s degree in social education from Sebelas Maret University in 1983, and obtained a master’s degree in Instructional System Technology from Indiana University in 1989, a Master of Business Administration degree from Monash University in 2000, and a doctorate degree from Institute Pertanian Bogor in 2012. He worked as a Director of ICI/ Akzo, Nestle and Nabisco Food. He also served as Training Manager in Indofood Sukses Makmur and Researcher in Department of National Education before joining CP Prima. He started serving as a Director of Human Capital and General Affairs of CP Prima since 2012
Direktur Director
Indonesian citizen, born in Sidoarjo, East Java on August 28, 1956. He graduated with a Bachelor’s degree in Administration from Universitas Waskita Darma, Malang, East Java in 1996. He joined the Charoen Pokphand Group since 1977 and has worked in several managerial positions, including the aquaculture business unit, starting in PT Centralpertiwi Bahari in 1998. He served as the Community Development and Relations PT Central Proteina Prima Tbk.
39
40
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
41
Chapter 02
Profile Perusahaan Company Profile
42
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
02.1 Sekilas CP Prima CP Prima in Brief CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjual benur, pakan, probiotik dan produk udang. Perusahaan berkiprah di pasar internasional melalui ekspor produk udang; dan bersaing di pasar dalam negeri melalui penjualan produk makanan olahan, pakan, benur dan produk probiotik.
CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products. The Company competes in global shrimp market primarily through shrimp products export; and in domestic, market through food product, feed, fry and probiotic sales.
Sejarah Singkat
Brief History
PT Central Proteina Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.
PT Central Proteina Prima Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on April 30, 1980 based on the Republic of Indonesia Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated May 21, 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated February 9, 1990, Supplement No. 494.
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 134 tanggal 25 Juni 2014 oleh Ardi Kristiar, S.H., MBA, notaris pengganti Yulia, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Central Proteinaprima Tbk menjadi PT Central Proteina Prima Tbk. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-04581.40.20.2014. Tahun 2014 tanggal 25 Juni 2014.
The most recent amendment to the Company’s Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 134 dated June 25, 2014 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute notary for Yulia, S.H., regarding changes of the Company’s name from PT Central Proteinaprima Tbk became PT Central Proteina Prima Tbk. The said amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-04581.40.20.2014. Year 2014 dated June 25, 2014.
Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan dan pakan ternak lainnya; serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan Lampung.
The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp, fish and other livestock feeds; and equity investment in other companies. The Company’s head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Central Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo, Medan and Lampung.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1980.
The Company started its commercial operations on August 18, 1980.
43
44
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
45
02.2 Produk CP Prima Products of CP Prima
Produk Makanan | Food Products NEW PRODUCT
NEW PRODUCT
NEW PRODUCT
46
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
Produk Pakan | Feed Products
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Produk Probiotik | Probiotic Products
2014 Annual Report
47
48
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
49
02.3 Lokasi Kegiatan Usaha Perusahaan Operation Locations
NORTH SUMATERA
SOUTH SUMATERA
WEST JAVA
LAMPUNG
EAST JAVA
SOUTH SULAWESI
BANTEN CENTRAL JAVA LOMBOK
Kantor Pusat CP Prima CP Prima Headquarters
Tambak Udang Shrimp Farm
Unit Penetasan Udang Shrimp Hatchery
Pabrik Pakan Udang Shrimp Feedmill
Pabrik Pakan Ikan Fish Feedmill
Pembibitan Ikan Fish Hatchery
Pabrik Pengolahan Makanan Food Processing Plant / Cold Storage
Kantor Cabang CP Prima CP Prima Branch Office
50
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
02.4 Struktur Organisasi
02.5 Informasi Perusahaan
Organization Structure
Company Information Pembentukan Perusahaan
Alamat Perusahaan
Founded
Company’s Address
30 - 04 – 1980
IDX : CPRO
Wisma GKBI, Floor 19, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210 - Indonesia Phone : (+62 21) 5785 1788 Facsimile : (+62 21) 5785 1808 Website : www.cpp.co.id
Departemen Komunikasi
Hubungan Investor
Corporate Communication
Investor Relations
E-mail :
[email protected]
E-mail :
[email protected]
Food Product
Export Inquiries
E-mail : fiestaseafood.sales@cpp .co.id Phone : 021-5785 1808
E-mail :
[email protected] Phone : 021-5785 1788
Probiotics
Pet Food
E-mail :
[email protected] Phone : 021-5251289
E-mail :
[email protected] Phone : 021-5251289 ext. 209/216/207
Keagenan Pakan Ikan & Udang
Career
E-mail :
[email protected] Phone : 031-5316667 / 0721-37477701
E-mail :
[email protected] Phone : 021-57851788 ext. 304
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Biro Administrasi Efek
Public Accountant Firm
Share Registrar
Purwantono, Suherman & Surja Ernst & Young Global IDX Building Tower 2, Lantai 7 JL. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Phone : (+62 21) 5289 5000 Facsimile : (+62 21) 5289 4100
PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower, Lantai 10 Suite 02 B, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta 12920 - Indonesia Phone : (+62 21) 521 2316, 521 2317 Facsimile : (+62 21) 521 2320
Kode Saham Ticker Code
Komposisi Karyawan Employee Composition
Jabatan
Pendidikan
Usia
Rank Position
Education
Age <1%
1%
2%
8%
21%
7%
11% 25%
2014 Annual Report
37% 20%
68%
38% 4%
58%
Management
Manager
18 - 30
41 - 50
SLTA & Pendidikan Setara
Vice President
Supervisor
31 - 40
> 50
Diploma
General Manager
Staff
Universitas & Pendidikan Strata Lain - lain
51
52
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
02.6 Struktur Perusahaan Company Structure
Keterangan Description
1991
Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) / Change in par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive 3 new shares Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights Pembagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham /Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders and change in par value of shares to Rp100 (full amount) per share Penerbitan 8,8 miliar saham baru/Issuance of 8.8 billion new shares Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran / Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrants Konversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar saham / Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham / Warrant Series I, II and III conversion for the year ended December 31, 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares, respectively Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 17.226.522.070 lembar saham / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 17,226,522,070 shares Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham / Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended December 31, 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares, respectively
1994
1995
1996 1997
2002 2006
Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing
Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJPSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004.
On November 5, 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S-1671/ BEJ-PSR/11-2004 has approved the delisting of the Company’s shares on IDX effective on December 13, 2004.
Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006. Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.
On November 28, 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAMLK No. S-2769/BL/2006. On November 28, 2008, the Company conducted Limited Public Offering 1 with Pre-emptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated November 27, 2008.
2007
2008
2009
53
Total Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Outstanding Shares After the Transaction
Tahun Year
1993
2014 Annual Report
9.600.000 38.400.000
153.600.000
307.200.000 322.560.000
516.096.000 1.032.192.000
6.515.840.000 15.315.840.000
18.315.840.000
18.347.722.084
22.372.106.584
39.598.628.654
40.470.734.746
54
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
02.7 Akreditasi Perusahaan Company Accreditation
BAP (Best Aquaculture Practices) Merupakan sertifikasi oleh Global Aquaculture Alliance (GAA) dan menjadi salah satu persyaratan utama dari pembeli produk udang di Amerika. BAP merupakan standard yang lengkap untuk budidaya perikanan, meliputi fasilitas pembibitan, pertambakan, pabrik pakan dan pabrik pengolahan makanan. Saat ini CP Prima telah mengantongi sertifikat BAP untuk fasilitas pembibitan, pertambakan dan pabrik pengolahan makanan.
ASC (Aquaculture Stewardship Council) This is a certification issued by the Global Aquaculture Alliance (GAA) and is one major requirement from US buyers. BAP is a complete aquaculture standard applicable to hatchery, farm, feedmill, and processing plant units. CP Prima has acquired BAP certificates for hatchery, farming and food processing plant.
ASC adalah program sertifikasi dan pelabelan untuk budidaya perikanan dengan menitikberatkan kepada sisi tanggung jawab sosial dan praktek budidaya yang berkesinambungan (responsible & sustainable farmed seafood). Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat utama oleh pembeli dari benua Eropa. Dengan sertifikat ini, CP Prima termasuk sebagai produsen seafood global yang memegang teguh prinsip tanggung jawab sosial dan menerapkan proses budidaya yang ramah lingkungan
(responsible & sustainable farming operation) dalam proses produksinya.
ASC is a certification and compliance program for aquaculture operations to adhere the principles of social responsibility and sustainability (responsible and sustainable farmed seafood). ASC is one of the major requirements by European buyers. This certificate establish CP Prima as one of global aquaculture companies who applies the principles of responsible and sustainable farming in its production process.
55
56
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
BRC - Global Standard for Food Safety (GSFS).
BRC ( British Retail Consortium ) adalah lembaga yang dibentuk atasinisiatif dari para retailer di Inggris untuk menjamin bahwa produk makanan yang dipasarkan telah memenuhi standard keamanan pangan dan berkualitas baik. Sertifikasi ini pada awalnya menjadi syarat utama oleh para pembeli dari Inggris namun saat ini telah diakui oleh negara-negara lain.
GLOBALGAP GLOBALG.A.P. (sebelumnya EUREPGAP), adalah sebuah lembaga independen yang dibentuk atas inisiatif dari para retailer di Eropa untuk menjaga keamanan produk, dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja, serta kesejahteraan hewan dalam rantai proses produksi budidaya. Sertifikasi ini adalah salah satu syarat oleh pembeli dari benua Eropa. CP Prima telah mendapatkan sertifikat GlobalG.A.P. untuk fasilitas pembibitan, pabrik pakan, pertambakan dan pabrik pengolahan makanan.
BRC (British Retail Consortium) was an organization set up by the initiative of the retailers in the UK to ensure they source food products from producer who meets the standards of food safety and quality. Initially, this certification was required by buyers in the UK, but is now widely recognized and applied by other countries.
PROPER GLOBALG.A.P.(formerly EUREPGAP) is an independent organization established from the initiative of European retailers, to ensure product safety, environmental and health impact, safety and welfare of workers, as well as animal welfare in the chain process of cultivation production. This certification has become one of the requirements by European buyers. Currently CP Prima has been certified from GLOBALG.A.P. for its hatchery, farm, feedmill and food processing plant.
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) merupakan program yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup bagi perubahan dalam pengelolaan lingkungan. Kami telah mendapatkan peringkat PROPER BIRU untuk pabrik pakan di Lampung, menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan yang baik.
PROPER (Performance Ranking of Companies) is a program issued by the Ministry Of Environment for managing environmental impact of the company’s operation. CP Prima acquired Blue PROPER rank for our feedmill in Lampung, showing that the company fulfilled the requirements to manage the environmental aspect of its operation.
57
58
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
SKP (Sertifikat Kelayakan Pengolahan) Merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pengolahan hasil perikanan yang memenuhi standard Good Manufacturing Practices. Sertifikat ini menjadi prasyarat bagi industri untuk mengolah dan mengekspor produk hasil perikanan.
2014 Annual Report
HALAL A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for aquaculture processing facilities that meet the standards of Good Manufacturing Practices. This certificate is a prerequisite for companies to process and export aquaculture products.
Sertifikasi Halal penting dibutuhkan untuk memasarkan produk pangan untuk pasar ekspor dan di Indonesia, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia adalah Muslim.
Halal certification is very important to market food products for export and in Indonesia, since the majority of Indonesia’s population are Muslims.
HACCP Merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pengolahan perikanan yang telah mengaplikasikan prinsip HACCP dalam proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for processing facilities that applies the principles of HACCP in its production process.
CPIB Sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan Yang Baik / Good Hatchery Practices) merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pembenihan ikan (perikanan) yang telah memenuhi standar cara pembenihan yang baik.
A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for hatchery facilities that meet the standard of Good Hatchery Practices.
CBIB Sertifikat CBIB (Cara Budidaya Ikan Yang Baik / Good Hatchery Practices) merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI bagi fasilitas pembudidayaan ikan (perikanan) yang telah memenuhi standar metode budidaya yang baik.
A certificate issued by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries for aquaculture facilities that meet the standard of Good Aquaculture Practices.
SNI (Standar Nasional Indonesia) Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah badan yang mengeluarkan acuan standar teknis di Indonesia. Produk pakan udang dan pakan ikan CP Prima sudah terdaftar di badan SNI dan diakui di seluruh Indonesia.
Indonesian National Standard (SNI) is the main institution that issues and establish technical standards in Indonesia. Shrimp feed and fish feed products of CP Prima has been registered through SNI and recognized throughout Indonesia.
59
60
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Chapter 03
Tinjauan Keuangan Financial Review
61
62
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
03.1 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Expressed in Million of Rupiah
Disajikan Dalam Jutaan Rupiah
Deskripsi
2014
2013
2012
Description
LAPORAN LABA RUGI • Penjualan Neto
Deskripsi
INCOME STATEMENT 9.454.661
7.677.823
6.835.813
(7.996.894)
(6.532.953)
(5.870.040)
• Laba Bruto
1.457.767
1.144.870
965.773
• Beban penjualan
(552.752)
(457.658)
(430.626)
• Selling Expense
• Beban umum dan administrasi
(654.187)
(603.243)
(543.407)
• General and Administrative Expense
• Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak
250.828
83.969
(8.260)
• Beban Pokok Penjualan
• Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak dan Depresiasi
• Net Sales • Cost of Goods Sold • Gross Profit
• EBIT
510.899
393.665
269.734
• EBITDA
131.313
31.411
248.347
• Other operating income
• Beban operasi lain
(215.443)
(909.795)
(100.524)
• Laba (rugi) usaha
166.698
(794.415)
139.563
• Pendapatan Operasi Lain
Disajikan Dalam Jutaan Rupiah
• Other Operating Expenses
2.273
2.985
• Biaya Keuangan
(217.867)
(197.557)
(300.082)
• Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi
(220.346)
(75.200)
-
• Rugi Selisih kurs atas Obligasi
(100.902)
(500.977)
(195.650)
2.522.839
-
• Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan • Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto • Laba (rugi) tahun berjalan • Pendapatan komprehensif lainnya • Total laba (rugi) komprehensif
• Kepentingan non-pengendali • Total
1,198,037
(436,329)
BALANCE SHEET
• Aset Lancar
3.403.663
3.450.428
3.458.201
• Current Assets
• Aset Tetap
2.372.953
2.415.055
2.513.198
• Property, Plant and Equipment
• Aset Tidak Lancar Lainnya
1.309.501
1.313.904
1.157.471
• Other Non-Current Assets
• Jumlah Aset
7.086.117
7.179.387
7.128.870
• Total Assets
• Liabilitas Jangka Pendek
3.004.126
3.111.016
6.572.424
• Current Liabilities
• Liabilitas Jangka Panjang
3.164.276
2.760.749
446.861
• Jumlah Liabilitas
6.168.402
5.871.765
7.019.285
917.715
1.307.622
109.585
7.086.117
7.179.387
7.128.870
(9.6)
29.7
(10.8)
• Jumlah Ekuitas • Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
• Non-current Liabilities • Total Liabilities • Total Equity • Total Liabilities and Equity
• Finance Income • Finance Costs • Amortization of restructured bonds • Foreign Exchange Loss of Bonds • Other Income
diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rp)
• Basic earnings (loss) per share attributable to owners of the parent (Rp)
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
• Pertumbuhan Penjualan
23.14%
12.32%
-9.21%
• Sales Growth
• Marjin Laba Kotor
15,42%
14,91%
14,13%
• Gross Profit Margin
• Marjin Laba (Rugi) Usaha
2,65%
1,09%
-0,12%
• Operating Profit (Loss) Margin
• Marjin Laba (Rugi) Bersih
-4,12%
15,60%
-6,38%
• Net Profit (Loss) Margin
(353.184)
• Income (Loss) before income tax
• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Aset
-5,50%
16,69%
-6,12%
• Return on Asset
(17.691)
241.074
(82.797)
• Income Tax benefit (expense) - net
• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Ekuitas
42,49%
91,62%
-397,85%
• Return on Equity
(389.907)
1.198.037
(435.981)
• Income (Loss) for the year
• Rasio Lancar
1.13
1.21
0.58
• Current Ratio
-
-
(348)
• Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
6.72
4.49
64.05
• Debt to Equity Ratio
(389.907)
1.198.037
(436.329)
• Rasio Liabilitas terhadap Aset
0.87
0.82
0.98
• Debt to Assets Ratio
399.537
339.412
(3.114.223)
• Net Working Capital
• Other comprehensive income • Total comprehensive income (loss) • Income (loss) for the year attributable to :
(389,410)
1.200.315
(435.894)
(497)
(2.278)
(87)
(389.907)
1.198.037
(435.981)
• Owners of the parent • Non-controlling interest • Total
• Total comprehensive income (loss) for the year
diatribusikan kepada :
• Kepentingan non-pengendali
Description
956.963
• Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat
• Pemilik entitas induk
2012
(372.216)
• Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :
• Pemilik entitas induk
2013
• Income (loss) from operation
2.201
• Pendapatan Lainnya
2014
NERACA KEUANGAN
• Laba (rugi) per saham dasar yang dapat • Pendapatan Keuangan
Expressed in Million of Rupiah
attributable to : (389.410)
1.200.315
(436.242)
(497)
(2.278)
(87)
• Owners of the parent • Non-controlling interests
• Modal Kerja Bersih
63
64
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
03.2 Ikhtisar Saham
03.3
Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2014 Shareholders Structure as of 31 December 2014
Stock Highlights Grafik Harga Saham Penutupan Kwartal 4 2014 Chart of Closing Share Prices in 4th Quarter 2014
Pemegang Saham Shareholders
3 4
120
dalam Rupiah / in Rupiah
110
2
100
1
90 80 70
50
Oktober Okt 2014
November 2014 Nov
Desember Des2014
Data Perdagangan Saham Tahunan di pasar Reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) Annualy Traded Shares Data in Regular Market of Indonesia Stock Exchange (IDX)
2013 Tertinggi
Terendah
Penutupan
*Kwartal 1
*53
*53
*Kwartal 2
*53
Kwartal 3 Kwartal 4
2014 Tertinggi
Terendah
Penutupan
*53
50
50
50
3.903.621.200
*53
*53
53
50
50
4.135.062.753
62
50
50
1.343.145.000
50
50
50
111.694.600
52
50
50
30.595.500
116
50
99
20.336.753.550
Highest
Total
Persentasi Kepemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Saham Total Share
1.
Masyarakat
51,40%
20.802.902.526
2.
PT Surya Hidup Satwa
32,53%
13.163.891.970
3.
UBS AG SINGAPORE
9,48%
3.835.200.000
4.
Red Dragon Group Pte.,Ltd.
6,59%
2.666.621.250
5.
Sutanto Surjadjaja (*)
1.000.000
6.
Drs. Isman Hariyanto (*)
7.
Fredy Robin Sumendap (*)
< 0.01% < 0.01% < 0.01%
Total
100,00%
40.470.734.746
628.000 500.000
(*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap dan Drs. Isman Hariyanto masing-masing adalah Direktur Perusahaan dengan kepemilikan dibawah 0,01%. (*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap and Drs. Isman Hariyanto are Directors of the Company, with equity ownership below 0,01% each.
60
Periode
2014 Annual Report
Lowest
Closing
Volume
Highest
Lowest
1.373.740.500
Volume
Closing
28.487.132.103
* Tidak ada perdagangan saham di pasar Regular BEI pada tahun 2013 / *No shares were traded in regular market of IDX in 2013
Kode Saham PT Central Proteina Prima Tbk. di BEI adalah : CPRO Ticker Symbol of PT Central Proteina Prima Tbk. at IDX is : CPRO Note: Berdasarkan surat BEI No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, perdagangan saham Perusahaan dilaksanakan diseluruh pasar saham terhitung sejak tanggal 2 Juli 2013. Based on IDX Letter No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, company’s shares are allowed to trade in all markets effective July 2, 2013.
65
66
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
03.4 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis CP Prima adalah perusahaan budidaya perikanan yang terintegrasi. CP Prima mengembangkan, memproduksi dan menjual benur, pakan, probiotik dan produk udang.
CP Prima is an integrated aquaculture company. The Company develops, produces and markets fry, feed, probiotics and shrimp products.
Kondisi Bisnis
Business Overview
Sumber pendapatan utama CP Prima berasal dari penjualan penjualan pakan dan produk udang. Penjualan pakan dan produk udang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 52,2% dan 36,5% dari total penjualan bersih 2014.
Main revenue contributors for CP Prima are feed sales and shrimp products sales. Feed sales and shrimp product sales accounted for 52.2% and 36.5% of 2014 net sales, respectively.
CP Prima menjual produk udang baik untuk pasar ekspor dan konsumsi dalam negeri. Perusahaan melakukan ekspor dengan tujuan utama yaitu Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Pendapatan hasil ekspor mencapai 93,1% dari penjualan produk udang atau 34,0% dari jumlah total penjualan bersih Perusahaan di tahun 2014.
CP Prima markets its shrimp products for export and domestic markets. The company regularly exports shrimp products to United States of America, Europe and Japan. Export revenue accounted for 93.1% of shrimp product net sales or 34.0% of total net sales in 2014.
Kemampuan Perusahaan untuk mengolah produk makanan yang bernilai tambah telah ditingkatkan secara bertahap. Sebagai hasil awal dari investasi tersebut, Perusahaan mulai merintis penjualan produk makanan olahan untuk ekspor, dimulai dengan Cina di semester kedua tahun 2014.
The Company has gradually built capability to produce more value added and food products to improve profitability. As a result, the Company was able to begin exporting food products to other countries, starting with China in the 2nd semester of 2014.
Dalam memperluas jalur distribusi di dalam negeri, Perusahaan menambah kantor cabang di lokasi potensial yang mempunyai sirkulasi bisnis tinggi. Di tahun 2014, jumlah kantor cabang untuk penjualan produk makanan olahan telah bertambah menjadi tujuh dibandingkan lima dari tahun sebelumnya, yang kini melayani lebih dari 5500 outlet. Pada saat yang sama, Perusahaan telah mengembangkan enam jenis produk makanan olahan baru untuk pasar dalam negeri, sehingga total produk makanan olahan dalam negeri menjadi 31 di tahun 2014.
Domestically, the Company also continues to increase its footprint by building distribution network through establishment of branch offices in high-potential vicinities. In 2014, the Company domestic food branch offices increased to seven from five in previous year, serving over 5500 general and modern trade outlet. The Company also developed six more varieties of domestic offerings, totaling 31 distinctively catered food products in 2014.
2014 Annual Report
Pakan CP Prima dipasarkan terutama untuk pasar dalam negeri, walaupun perusahaan tetap mencari peluang untuk melakukan ekspor pakan dimulai dengan India di akhir tahun 2014 Penjualan pakan udang berkontribusi sebesar 40,3% dari penjualan pakan atau 21,0% dari total penjualan bersih di tahun 2014. Pakan ikan berkontribusi sebesar 59,7% dari penjualan pakan atau 31,1% dari total penjualan bersih di tahun 2014.
CP Prima primarily markets its feed for domestic markets, although the Company continue to explore potential markets for feed export, such as India. Shrimp feed sales contributed 40.3% of feed sales or 21.0% of total revenue in 2014. Fish feed sales contributed 59.7% of feed sales or 31.1% of total revenue in 2014.
Di tahun 2014, produk pakan CP Prima telah didistribusikan melalui sekitar 1200 agen, sub-agen dan pembudidaya yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Sebagai bagian dari bisnis pakan, CP Prima juga menugaskan teknisi budidaya secara teratur untuk memberikan bantuan konsultasi langsung di lapangan agar para pembudidaya dapat meraih hasil panen yang optimal.
As of 2014, CP Prima feed products were distributed through approximately 1200 agents, sub agents and cultivators in all Indonesian provinces. As part of its standard business practices, CP Prima also regularly assigns technical consultants to provide in-field assistance for cultivators to reach optimal harvest results.
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih di tahun 2014 naik sebesar 23,1% menjadi Rp9.454,6 miliar dari tahun 2013. Peningkatan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan produk udang dan pakan.
Net sales in 2014 rose 23.1% to Rp9,454.6 billion from 2013. This was driven primarily by increases in net sales of shrimp products and feed.
NET SALES
2014 SALES COMPOSITION
( In trillion rupiah )
36,5% 52,2% 7,9% 3,5% 6,8
7,7
9,5
2012
2013
2014
Feed
Fry
Shrimp Products
Others
67
68
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
SHRIMP PRODUCTS SALES
FEED SALES
( In trillion rupiah )
( In trillion rupiah )
4.9
EBITDA
GROSS PROFIT
( In billion rupiah )
( In billion rupiah )
4.4 966 511
3.5
394
2.6
270
2.2
2013
1.458
1.145
3.9
2012
2014 Annual Report
2014
2012
2013
2014
Penjualan bersih produk udang meningkat 31,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp3.450,6 miliar. Peningkatan penjualan bersih produk udang terutama disebabkan oleh peningkatan produksi udang dan peningkatan penjualan produk udang bernilai tambah (value-added ) perusahaan. Selain itu, kondisi pasar udang global di awal tahun 2014 juga membantu meningkatkan kontribusi penjualan bersih produk udang CP Prima.
Shrimp products net sales increased by 31.8% from previous year to Rp3,450.6 billion. Shrimp products net sales increase was primarily due to increased harvest production and increase of value added shrimp products. Global shrimp market condition in the beginning of 2014 also contributed to strong shrimp product sales.
Penjualan bersih pakan meningkat 12,6% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4.932,2 miliar. Peningkatan penjualan bersih pakan terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan pakan dalam negeri dan penjajakan ekspor pakan.
Feed net sales increased by 12.6% from previous year to Rp4,932.2 billion. This was primarily due to increase of domestic feed sales and exploration of new export market.
Penjualan bersih benur udang meningkat 30,9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp328,9 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan produksi dari para pembudidaya.
Shrimp fry net sales increased by 30.9% to Rp328.9 billion from previous year. This was driven by production increase from strong demand from shrimp farmers.
Pendapatan lain-lain meningkat 73,2% dari tahun lalu menjadi Rp 742,8 miliar. Peningkatan penjualan bersih kategori ini terutama disebabkan karena peningkatan penjualan sarana produksi tambak terkait dengan peningkatan produksi udang di tambak integrasi.
Others net sales increased by 73.2% to Rp742.8 billion from previous year. This was primarily due to increased sales of services and utilities related to increased cultivation activities from the integrated farming operation.
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban pokok penjualan meningkat 22,4% dari tahun dari tahun sebelumnya menjadi Rp7.996,9 miliar. Peningkatan beban pokok penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan.
Cost of Goods Sold rose 22.4% to Rp7,996.9 billion from previous year. This was driven primarily by increase in net sales.
Laba Bruto
Gross Profit
Laba bruto meningkat 27,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp1,457.8 miliar. Peningkatan laba bruto disebabkan oleh peningkatan pendapatan, terutama pendapatan dari penjualan produk udang dan pakan.
Gross profit increased by 27.3% to Rp Rp1.457,8 billion from previous year. This was driven by increased in overall sales, especially shrimp products and feed sales.
Beban Penjualan
Selling Expenses
Beban Penjualan meningkat 20,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp552,8 miliar. Komposisi beban penjualan terhadap Penjualan Bersih menurun menjadi 5,8% di tahun 2014, dari 6,0% di tahun 2013. Perusahaan juga sedang mengembangkan pasar makanan olahan (frozen seafood ) di dalam negeri yang membutuhkan biaya brand marketing dan investasi berupa pengembangan jaringan distribusi yang memadai.
Selling expenses increased by 20.8% to Rp552.8 billion from previous year. Ratio of Selling Expenses to Net Income decreased to 5.8% in 2014, compared to 6.0% in 2013.The Company was in the process of expanding frozen seafood products distribution in domestic markets which required brand marketing and investment to increase distribution geographical coverage.
69
70
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
Beban Operasi Lain
Other Operating Expenses
Beban Umum dan Administrasi meningkat 8,4% dari tahun sebelumnya menjadi Rp654,2 miliar. Peningkatan Beban Umum dan Administrasi terutama disebabkan oleh ekspansi distribusi produk makanan olahan (frozen seafood ). Komposisi Beban Umum dan Administrasi terhadap Penjualan Bersih menurun menjadi 6,9% di tahun 2014, dari 7,9% di tahun 2013.
General and Administrative Expenses increased by 8.4% to Rp654.2 billion from previous year. This was primarily driven by expenditures related to the expansion of frozen seafood products distribution. Ratio of General and Administrative Expenses to Net Income decreased to 6.9% in 2014, compared to 7.9% in 2013.
Beban Operasi Lain menurun 76,3% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp215,4 miliar. Beban Operasi Lain pada tahun 2014 terutama terdiri atas penghapusan persediaan dari sarana budidaya yang tidak digunakan, rugi selisih kurs atas aktivitas operasi dan cadangan atas penurunan nilai piutang usaha.
Other Operating Expenses decreased by 76.3% to Rp215.4 billion from previous year. Other operating expenses mainly consisted of inventory write off, loss on foreign exchange related to operating activities and allowance for trade account receivable impairment.
Laba Usaha
Income from Operations
Laba usaha meningkat sebesar 121,0% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 166,7 miliar. Peningkatan laba usaha terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dan efisiensi operasional.
Income from Operations increased by 121.0% to Rp166.7 billion from previous year. This was primarily driven by increased sales and improved operation efficiency.
Amortisasi Obligasi Yang Telah Direstrukturisasi
Amortization of Restructured Bonds
Hutang obligasi yang direstrukturisasi telah dicatat berdasarkan nilai wajar tertanggal 17 Juni 2013. Perbedaan antara nilai wajar dan nilai nominal hutang obligasi ini akan mengalami proses amortisasi dengan rata-rata sekitar AS$ 20 juta setiap tahun hingga masa jatuh tempo.
The restructured bond was recognized at fair value as of June 17, 2013. The difference between fair value and nominal value will be amortized every year until due date. This constitutes an annual amortization average of approximately US$ 20 million until bond maturity.
Laba Usaha Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi
Earnings Before Interest and Taxes and Depreciation
Laba usaha sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) meningkat 29,8% dari tahun sebelumnya menjadi Rp510,9 miliar. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan penjualan dan efisiensi operasional Perusahaan.
Earnings Before Interest and Tax (EBITDA) increased by 29.8% to Rp510.9 billion from previous year. This was primarily driven by increased sales and improved operation efficiency.
Pendapatan Operasi Lain
Other Operating Income
Pendapatan Operasi Lain meningkat 318,0% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 131,3 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pemulihan aset tetap dan cadangan piutang usaha karena meningkatnya aktivitas budidaya di tambak integrasi.
Other Operating Income increased by 318.0% to Rp131.3 billion from previous year. This was primarily driven by increased cultivaction activities in the integrated farming operation leading to recovery of impairment of fixed assets and trade receivables allowance.
FEED PRODUCTION CAPACITY ( In metric ton per annum )
800.000 780.000 760.000
2014 2013 2012 Tanjung Bintang Feed Mill
71
72
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Total Rugi Komprehensif
Total Comprehensive Loss
Laba usaha komprehensif Perusahaan menurun 132,5% dari tahun sebelumnya menjadi rugi Rp 389,9 miliar. Hal ini disebabkan karena beban biaya keuangan, amortisasi obligasi yang direstrukturisasi, dan rugi selisih kurs, yang sebagian besar bersifat pencatatan akuntansi. Di tahun 2013 terdapat pendapatan non-kas terkait tuntasnya proses restrukturisasi obligasi.
Total Comprehensive Loss was Rp 389.9 billion, a 132.5% decrease from previous year. This was due to finance cost, amortization of restructured obligation, and foreign exchange hit, mainly attributed to accounting journal practices. In 2013, there was a one-time, noncash recording as a result of successful bond restructuring process.
Aset
Assets
Total aset Perusahaan per 31 Desember 2014 relatif tidak berubah dari tahun sebelumnya, karena hanya mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi Rp7.086,1 miliar.
Total Assets was relatively unchanged, decreased only by 1.3% to Rp 7,086.1 billion from previous year.
Liabilitas
Liabilities
Total Liabilitas meningkat 5,1% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 6.168,4 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo utang obligasi akibat amortisasi perbedaan antara nilai wajar dan nilai nominal hutang obligasi yang direstrukturisasi dan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS.
Total Liabilities increased by 5.1% to Rp6,168.4 billion from previous year. This was primarily due to the increase of outstanding bonds payable caused by accumulation of annual amortization of the difference between the restructured bond’s face value and its nominal value and weakening rupiah exchange rate against US dollar.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Perusahaan berkurang sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp917.7 miliar. Hal ini terutama disebabkan karena adanya kerugian komprehensif tahun 2014.
Equity decreased by 30% to Rp917,7 billion from previous year. This was primarily due to comprehensive loss incurred during 2014.
2014 Annual Report
73
74
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Chapter 04
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
75
76
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
04.1 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di CP Prima dilandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. CP Prima senantiasa berusaha menerapkan seluruh prinsip dasar GCG ke setiap kegiatan usaha untuk mendapatkan imbal hasil yang seimbang untuk memenuhi kepentingan pemegang saham. Application of Good Corporate Governance (GCG) within the Company was based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Company strives to apply these basic principles throughout all activities for the best interest of shareholders.
Kelima prinsip dasar GCG tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
The details of GCG five basic principles are as follows:
• Transparansi dilakukan melalui keterbukaan informasi atas hal-hal material dan relevan yang berhubungan dengan CP Prima untuk kepentingan pemegang saham.
• Transparency refers to openness in terms of disseminating Company general information to serve the interest of the shareholders.
• Kemandirian, dilakukan untuk memastikan bahwa CP Prima dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktik usaha yang tidak sehat.
• Independence seeks to ensure that the Company is professionally managed and free from conflicts of interest or interference or influence from any party that are not in accordance with rules and practices.
• Akuntabilitas yang mengacu pada pemisahan peran dan tanggung jawab antara Komisaris dan Direksi.
• Accountability refers to the clear separation of the Commissioners’ and Directors’ role and responsibilities.
• Pertanggungjawaban ditunjukkan dengan penerapan manajemen risiko yang memberikan peringatan dini dalam melakukan kegiatan usaha, serta tanggungjawab terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan pembangunan.
• Responsibility is evident with adoption of risk management that provides early warning system throughout the Company’s activities as well as responsibility for social, environmental and development issues.
• Kewajaran dalam hal ini mengacu pada konsistensi dalam memperhatikan keadilan dan kesetaraan untuk memenuhi hakhak para pemegang saham yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Fairness refers to consistently striving to be fair and balanced in accomplishing the shareholders rights based on prevailing rules and regulations.
77
78
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETINGS
Di tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah memberikan tanggapan kepada masyarakat atas permintaan penjelasan dan pertanyaan yang ditujukan kepada Perusahaan, baik oleh pihak regulator, masyarakat, maupun institusi lainnya.
During the year, Corporate Secretary provided official responses to inquiries from regulator, public, investors and other institutions.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga telah menyampaikan Laporan Keuangan Auditan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Kwartal kepada pihak regulator secara tepat waktu.
The Company has successfully submitted Audited Financial Report, Mid-year Financial Report and Quarterly Financial Report to regulators on time.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CP Prima telah diadakan pada tanggal 13 Juni 2014 di Ballroom Hotel Kempinski Indonesia, yang dihadiri oleh 68,97% dari jumlah total saham.
General Shareholders Meeting was held on June 13, 2014 at Ballroom Hotel Kempinski Indonesia and was attended by 68.97% of total shares outstanding.
Ringkasan hasil RUPS Tahunan:
Summary of General Shareholders Meeting Results:
1. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013;
1. Granted approval of the Company’s Annual Report for the year ended December 31, 2013.
2. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014;
2. Granted the rights to the Board of Directors to appoint Public Accountant Office to perform audit on the Company’s Financial Statements for 2014.
3. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.
3. Granted the rights to manage and determine compensation package for the Board of Commisioners and Board of Directors for 2014.
Ringkasan hasil RUPS Luar Biasa:
Summary of Extraodinary General Shareholders Meeting Results:
1. Merubah nama Perseroan menjadi PT CENTRAL PROTEINA PRIMA,Tbk.
1. Granted approval to change the Company’s name to PT CENTRAL PROTEINA PRIMA,Tbk.
Selain penyelenggaraan RUPS, Paparan Publik Perusahaan juga diadakan pada tanggal yang sama setelah penyelenggaraan RUPS.
Public Expose event was held at the same day and at the same location after General Sharesholders Meeting concluded.
2014 Annual Report
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban mengawasi, memberikan saran dan arahan kepada Direksi apabila diperlukan untuk menjaga kegiatan CP Prima agar tetap berada pada jalur yang benar dan memenuhi harapan dari seluruh pemegang saham. Segenap tugas dan tanggung jawab pokok Dewan Komisaris secara umum ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima, di antaranya adalah:
The Board of Commissioners is responsible for and mandated to monitor, recommend, and advise (as required) the Directors so as to ensure that the Company’s activities are in accordance with the Company’s Articles of Association, prevailing law and shareholders’ expectations. The main tasks and responsibilities of the Board of Commissioners, as specified within the Company’s Articles of Association, are as follows:
• Melakukan pengawasan atas jalannya kepengurusan CP Prima oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
• To monitor the Directors’ management and direction of the Company and provide advice to the Board of Directors.
• Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan / atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
• To perform tasks specifically allocated to the Board of Commissioners that are in accordance with the Articles of Association, prevailing government rules and regulations based on the decision of the General Shareholders Meeting.
• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.
• Research and analyze the annual reports prepared by the Board of Directors.
Per tanggal 31 Desember 2014, Dewan Komisaris CP Prima beranggotakan tiga orang, yang terdiri dari Presiden Komisaris Independen, Wakil Komisaris dan Komisaris Independen.
As of 31 December 2014, the Company’s Board of Commissioners had three members comprised of the Independent President Commissioner, Vice President Commissioner and an Independent Commissioner.
79
80
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
REMUNERASI
REMUNERATION
Di tahun 2014, Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan wewenang dan kuasa dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk menentukan besarnya remunerasi mencakup gaji, bonus dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Di tahun 2014, realisasi gaji dan tunjangan lainnya yang dialokasikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan dan anak-anak perusahaannya berjumlah total Rp 32 miliar. Jumlah numerasi telah disesuaikan melalui berbagai faktor utama, yaitu kinerja perusahaan pada tahun tersebut, masa jabatan tiap anggota, performa divisi dan bisnis unit terkait, dan kinerja maupun kontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors received consent from General Shareholders Meeting to determine remuneration package for members of the Board of Commissioners and Board of Directors consisted of salaries, bonuses and other benefits. In 2014, salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s and Subsidiaries’ Commissioners and Directors amounted to Rp 32 billion. The numeration package depends on several key factors, such as, performance of the company during the year, the term of head business member, the performance of business units and related divisions and the performance contributed to the achievement of the company.
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Dewan Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola CP Prima secara keseluruhan dengan penuh kehati-hatian dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam upaya pencapaian sasaran CP Prima.
The Board of Directors are responsible for fully and prudently managing the Company on the basis of the prevailing rules needed to achieve the Company’s objectives.
Tugas dan tanggung jawab Direksi ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima. Tugas pokok Direksi adalah:
The task and responsibility of the Director are specified in detail within the Company’s Articles of Association. The Board of Director’s main tasks are as follows:
• Mengatur CP Prima untuk kepentingan dan tujuan CP Prima dan bertindak selaku pimpinan dalam kepengurusan tersebut.
• Manage the Company to pursue interests and goals while serving to lead the Company.
• Memelihara dan mengurus kekayaan CP Prima. Pada tanggal 31 Desember 2014, Direksi terdiri dari sembilan orang,termasuk Presiden Direktur, satu orang Wakil Presiden Direktur, seorang Direktur tidak Terafiliasi dan enam Direktur.
• Maintain and manage the Company’s assets. As of 31 December 2014, the Board of Directors comprise of nine members consisted of President Director, Vice President Director, a unfiliated Director and six Directors.
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
Divisi Audit Internal memberikan jaminan secara objektif dan independen kepada manajemen mengenai kecukupan dan keefektifan dari pengendalian internal dan risiko lain atas aktivitas manajemen Perseroan dan anak perusahaannya. Divisi Audit Internal melapor langsung kepada Direktur Keuangan Perusahaan.
The Internal Audit Division provides an independent and objective assurance to the management about the adequacy and effectiveness of internal controls and other risk management activities of the Company and its subsidiaries. The Internal Audit Division reports directly to the Finance Director of the Company.
2014 Annual Report
Audit Internal diatur oleh anggaran dasar internal audit yang menetapkan struktur organisasi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab, kualifikasi serta kode etik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Direktur Keuangan Perusahaan adalah Bapak Saleh Yu. Dia dibantu oleh dua Kepala Divisi Audit Internal. Berikut adalah profil singkat para Kepala Divisi Audit Internal.
The Internal Audit is governed bythe Internal Audit Charter which sets out its structure and organization,authority, duties and responsibilities, qualifications, and code of ethics. As of December 31, 2014, the Company’s Finance Director was Mr. Saleh Yu. He is supported by two Internal Audit Division Heads. The following are brief credentials of the Internal Audit Division Heads.
Hanwie Lai Kepala Divisi Internal Audit Free Market
Hanwie Lai Head of Internal Audit Free Market
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2003. Beliau Lulus dari Universitas Dharma Agung Medan pada tahun 1995 dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan memiliki sertifikat brevet negara Dirjen Pajak Departemen Keuangan pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya sebagai Finance Manager.
An Indonesian Citizen, who joined the Company in 2003. He graduated from Universitas of Dharma Agung Medan in 1995 and received of brevet of tax certification from Revenue Department – Ministry of Finance in 1997.Prior to joining the Company he worked for several companies, including PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya as Finance Manager.
81
82
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Hanugraha Limanta Kepala Divisi Internal Audit Integrasi
Hanugraha Limanta Head of Internal Audit Integration
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1992. Beliau Lulus dari STIE Mahardhika Surabaya dengan jurusan akuntansi pada tahun 1991. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT. Sumberbahari Prima Surabaya dan CV. Arga Kencana Surabaya sebagai Kepala Logistik & Pengadaan.
An Indonesian Citizen, who joined the Company in 1992. He graduated from STIE Mahardhika Surabaya in 1991 majoring in accounting. Prior to joining the Company he worked for several other companies, including PT. Sumberbahari Prima Surabaya and CV. Arga Kencana Surabaya as Head of Logistics and Procurement.
KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITTEE
CP Prima telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi serta memastikan bahwa pelaksanaan audit internal maupun eksternal terhadap CP Prima dijalankan sesuai rencana dan berpedoman pada standar acuan terbaik. Komite Audit mendorong manajemen Perusahaan dalam meningkatkan kesadaran akan Tata Kelola Perusahaan. Atas dasar tersebut telah dibuat panduan kerja komite audit sebagai pedoman pelaksanaan kerja yang disebut Piagam Audit.
The Company has formed the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in evaluating and ensuring that the Company’s internal and external audit processes are carried out according to plan and conform to best practice standards. Audit Committee suggested that the management continue to employ good corporate governance practices. Based on this recommendation, Committee Audit Charter developed a working guidance for Audit Committee called Audit Placard.
Laporan Komite Audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
The Audit Committee report for the year ended on December 31, 2014 was as follows:
1. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau
1. The Audit Committee has performed its duties to fully monitor the Company’s
Executive
Manager
Staff
Focusing on Customers
Integrity In Our Actions
Responsibility to Deliver Result
Entreprenership on Doing Business
Unchallenged Target
People Development
Create Customer Value
Influence And Inspire
Leverage organizational capability to deliver result
Create Strategic Value
Set Priorities to succeed
Develop Organizational Capability
Enhance Customer Experience
Lead By Example
Plans, Controls and Review Work Team Activities
Drive Commercial Success
Align Target
Develop Your Team
Delight your Customer
Demonstrate Integrity
Commits to Deliver Results
Understand how businesses work
Set Target
Develop Yourself
CP Prima FIRE UP Culture
pengendalian internal, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola Perusahaan. Rekomendasi laporan internal dan eksternal audit atas hasil pemeriksaannya termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efisiensi Perusahaan secara berkelanjutan dapat lebih dioptimalkan.
2014 Annual Report
internal audit, management policies and the implementation of good corporate governance. The recommendations laid in the internal and external report on these results, included the operational audit plan to evaluate the management policies and promote Company’s efficiency and effectiveness in executing business plan through sustainable means, stated that these activities should be optimized.
2. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
2. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance with all prevailing capital market and related regulations.
3. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. The Audit Committee has conducted meetings with the Commissioners and the Board of Directors to discuss the published financial report.
4. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan dinyatakan bahwa Perusahaan telah melakukan paket tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
4. The Audit Committee has reviewed the implementation of the total remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors and has concluded that the procedures were in accordance with the Annual General Meeting of Shareholders.
RAPAT Komite AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEETINGS
Pada tahun 2014, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit, untuk membahas strategi bersama Auditor internal maupun eksternal, untuk memastikan bahwa penunjukkan dan Auditor eksternal tidak mengandung kemungkinan benturan kepentingan terhadap tujuan audit. Sampai dengan akhir Desember 2014, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
In 2014, the Audit Committee met 12 times and attended by all members of the Audit Committee to discuss audit goals and strategies with the Company’s internal and external Auditors, and ascertain that the assignment and work of the external Auditors do not harbor any potential conflict of interest with the audit objective. As of December 31, 2014, the composition of the Audit Committee was as follows:
Ketua : Djoko Muhammad Basoeki
Chairman : Djoko Muhammad Basoeki
Anggota : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM
Member : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM
83
84
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Profil dari Komite Audit juga disajikan di laporan tahunan ini dalam bagian tersendiri.
The Audit Committee profile was presented in a separate section in this report.
RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
MEETING FOR BOARD OF
Dalam rangka mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu yang berkenaan dengan perkembangan bisnis dan operasi CP Prima, Dewan Komisaris dan Direksi selalu mengadakan pertemuan bulanan secara berkala. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah melangsungkan pertemuan bulanan secara teratur untuk membahas perkembangan bisnis dan operasi perusahaan yang dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
The Board of Commissioners and the Board of Directors convenes in monthly board meetings to evaluate targets and discuss issues related with the Company’s business. In 2014, The Board of Commissioners and Directors had regular monthly meetings attended by the majority members of the Board of Commissioners and Directors.
BUDAYA FIRE UP CP PRIMA
FIRE UP CULTURE
Sebagai salah satu bentuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, kami merumuskan budaya Fire Up untuk mengembangkan sumber daya manusia seiring dengan perkembangan bisnis. Budaya CP Prima Fire Up menanamkan nilainilai budaya yang meliputi :
Application of Good Corporate Governance was evident in our formulation of company culture. In order to develop manpower capabilities, the company elected to implement the following:
I. BUDAYA CP PRIMA
I. CP PRIMA CULTURE
1. Fokus kepada Pelanggan Internal dan Eksternal 2. Integritas dalam semua kegiatan 3. Bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja 4. Berjiwa wirausaha dalam bekerja 5. Target Kerja yang tinggi 6. Pengembangan Karyawan 7. Pengamalan nilai-nilai Utama untuk setiap Level Karyawan
COMMISSIONERS AND DIRECTORS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Focus on customers Integrity in our actions Responsibility to deliver result Entrepreneurship of doing business Unchallenged Target People Development The practice of key values for each level of employees
II. KODE ETIK CP PRIMA & SOSIALISASI PENEGAKAN KODE ETIK
II. CP PRIMA ETHIC CODES AND SOCIALIZATION OF RULES
A. KODE ETIK CP PRIMA 1. Kode Etik Dalam Memajukan Perusahaan a. Kepatuhan Pada Hukum dan Undang-undang b. Kerahasiaan Perusahaan c. Konflik Kepentingan d. Jamuan e. Pembayaran Fasilitas f. Aset Perusahaan g. Praktek bisnis yang adil
A. CP PRIMA ETHIC CODES 1. The Code of Conduct in Advancing the Company a. Adherence to Law and Legislation b. Company confidential c. Conflicts of interest d. Entertainment e. Payment facilities f. Company Assets g. Fair business practices
2. Kode Etik Dalam Menjalin Hubungan Kerja a. Penghargaan terhadap Individu b. Penggunaan sistem Informasi dan Teknologi c. Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja d. Menyuarakan Kebenaran 3. Kode Etik dalam Berinteraksi Sosial dan Lingkungan Hidup a. Kepedulian Sosial b. Pelestarian lingkungan hidup B. SOSIALISASI DAN PENEGAKAN KODE ETIK 1. Pembentukan Komite Etik 2. Tugas dan Tanggungjawab Komite Etik 3. Sosialisasi Kode Etik Perusahaan ke semua karyawan 4. Penanganan Pelanggaran Kode Etik
2014 Annual Report
2. Codes of Ethics in Employment Relationship a. Appreciation for every individual b. Usage of Information Systems and Technology c. Security, Health, and Safety d. Speak the truth 3. Codes of Conduct in Social and Environment Interaction a. Social Awareness b. The Environmental Protection
B. SOCIALIZATION OF RULES ETHIC 1. Establishment of Ethics Committee 2. Duties and Responsibilities of the Ethics Committee 3. Socialization Code of Conduct to all Employees 4. Handling of Code Infringement
Perusahaan mengembangkan Kompetensi dengan menanamkan nilai-nilai dalam FIRE UP, dimana ada 3 area yang dikembangkan yaitu kompetensi managerial, kompetensi fungsional, dan kompetensi keilmuan/ teknologi. Masing-masing area kompetensi ini dikembangkan dengan program yang berbeda sesuai dengan tantangan bisnis di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2014, CP Prima memiliki karyawan sebanyak 5.733 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Lampung, Jawa, Bali dan Sulawesi. Kami menyadari betapa pentingnya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawan terbaik dalam bidangnya masing-masing.
The company planned to infuse value of FIRE UP in concentrating in 3 areas: development of managerial excellence, functional excellence and science/technology excellence. Each competency area was developed with different programs based on business challenges in the future. As of 31 Desember 2014, CP Prima had 5,733 employees stationed throughout Indonesia, mostly in Lampung, Java, Bali and Sulawesi. We seeked to reward outstanding employees in their respective business units.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen
Signicants Events After The Date of Independent Auditor’s Report
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang perlu diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.
There are no significant events after the date of the Independent Auditor’s Report requiring disclosure in this Annual Report.
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITORS
CP Prima telah menunjuk Purwantono, Suherman & Surja sebagai Auditor eksternal atas laporan keuangan CP Prima untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Auditor eksternal bekerja secara independen serta melaksanakan tugasnya berdasarkan standar profesi dan etika yang baku.
The Company appointed Purwantono, Suherman & Surja as the external auditors for the Company’s financial statements for the year ending 31 December 2014. The external auditors independently perform their tasks based on the prevailing professional and ethical standards.
85
86
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
KETENTUAN SEKRETARIS PERUSAHAAN
REGULATION OF CORPORATE SECRETARY
Sesuai dengan Peraturan OJK No.35/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, tugas Sekretaris Perusahaan adalah
Pursuant to Regulation OJK No.35/ POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning The Corporate Secretary of Listed Companies; the duties of a Corporate Secretary are as follows
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal
a. To follow the development of Capital Market issues, specifically Capital Market regulations;
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap infomarsi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;
b. To provide services to the public regarding information required by investors relating to the condition of the Company;
c. Memberikan masukan kepada direksi perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang no.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. d. Sebagai penguhubung atau contact person antara perusahaan dengan OJK dan masyarakat.
c. To provide input to the Directors of the Company to comply with Law No.8 of 1995 on Capital Markets and its implementing regulations;
Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan di dalam peraturan pasar modal.
Throughout 2014, the Corporate Secretary conducted activites in line with capital market regulation.
SEKRETARIS Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab kepada Dewan Direksi atas penyampaian informasi mengenai Perusahaan, terutama mengenai informasi yang bersifat material dan rencana korporasi kepada pemegang saham, institusi otoritas pasar modal, media masa dan pihak lainnya. Fungsi utama Sekretaris Perusahaan adalah menjadi jendela informasi mengenai bisnis CP Prima bagi masyarakat dan memberikan masukan mengenai peraturan pasar modal kepada Direksi berkaitan dengan operasional dan pengembangan usaha perusahaan Sejak tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan menunjuk Armand Ardika sebagai Sekretaris Perusahaan. Beliau adalah warga negara Indonesia dengan pendidikan terakhir meraih gelar Master of Science pada tahun 2001 dari University of Wisconsin, Madison di Amerika dengan jurusan Teknik Industri. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau telah meniti karir di berbagai perusahaan, di antaranya adalah American Appraisal Associates dan AMB Property Corporation.
d. To act as liaison or contact person between the Company, OJK and the public.
CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary reports to the Board of Directors and is responsible for disseminating information about the Company, including material information and corporate actions to shareholders, regulators, media and other stakeholders. In addition to its role as a point of public information provider, the Corporate Secretary is also responsible for providing relevant capital market regulations based on operational and development needs of the Company to the Board of Directors.
The Company appointed Armand Ardika as the Company’s Corporate Secretary on June 1, 2011. He is an Indonesian citizen, graduated with Master of Science in Industrial Engineering from University of Wisconsin, Madison in 2001. Prior to joining CP Prima, he worked for numerous companies, such as American Appraisal Associates and AMB Property Corporation.
2014 Annual Report
04.2 Profil Komite Audit Audit Committee Profile
Djoko Muhammad Basoeki Ketua / Chairman Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso, tanggal 7 Agustus 1942. Meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1965 dan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer PT Mega Mendung Mixed Farm pada tahun 1967 – 1971, dan bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1972 sebagai supervisor. Semenjak itu, beliau telah menjabat berbagai posisi kunci pada Charoen Pokphand Grup termasuk posisi Direksi.
Indonesian citizen, born in Bondowoso on August 7, 1942. He obtained a Bachelor’s degree in Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in 1965 and Institut Pertanian Bogor in 1975. He previously held the position of Manager of PT Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 with as a supervisor. Since then, he has held several key positions at Charoen Pokphand Group, including a Director Position.
Dr. Suroso, Ak. Anggota / Member Warga negara Indonesia, lahir di Tangerang pada tanggal 1 Juni 1954. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia YAI. Sebelumnya beliau sempat menjadi Commercial Partner untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Suryanto Gunawan sejak 1992 – Desember 2003 dan KAP Dedy Zeinirwan Santosa sejak tahun 2004 – 2007. Di saat yang bersamaan, beliau juga merupakan Direktur Utama SR Management Consultant sejak 1992, anggota komite audit PT Intraco Penta Tbk. sejak tahun 2001, Dosen di Universitas Surapati sejak 2006 dan Associate Partner untuk KAP. Liasta Subakti & Partner sejak tahun 2007.
Indonesian citizen, born in Tangerang on June 1, 1954. He obtained a Bachelor’s degree in Economy from University of Indonesia, Jakarta, and a Masters degree in Management from Persada Indonesia YAI University. Previously held positions as Commercial Partner of the Public Accountant Firm Drs. Suryanto Gunawan from 1992 – December 2003 and KAP Dedy Zeinirwan Santosa since 2004 – 2007. He concurrently served as Chairman of SR Management Consultant since 1992, a member of the audit committee of PT Intraco Penta Tbk. since 2001, a Lecturer in Surapati University since 2006 and Associate Partner in KAP Liasta Subakti & Partner since 2007.
Hendra Nur Salman Anggota / Member Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 22 May 1963. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 1988 dan kemudian meraih gelar Magister Manajemen dari PPM Graduate School of Management, Jakarta di tahun 1999. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau sempat menjabat sebagai Auditor Senior di Kantor Akuntan Publik Drs. Dharmawan & Co, sejak 1987 – 1989, Akuntan di Divisi Controller Deutsche Bank AG sejak 1990 – 1993, Koordinator Keuangan Fdi Angsana Resort, Spa & Golf Bintan Riau, Group Banyan Tree Resort dari 1999 – 2001 dan General Manager Keuangan PT M2M Indonesia sejak 2001-2004.
Indonesian citizen, born in Jakarta on May 22, 1963. He obtained a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia in 1988 and a Masters degree in Management from the PPM Graduate School of Management, Jakarta, 1999. Prior to joining CP Prima, he was one of the Senior Auditor of Public Accountant Firm of Drs. Dharmawan & Co, 1987 – 1989, Accounting Officer - Controller Division Deutsche Bank AG from 1990 – 1993, Financial Controller Angsana Resort,Spa & Golf - Bintan Riau,Group Banyan Tree Resort from 1999 – 2001 and General Manager Finance at PT M2M Indonesia from 2001-2004.
87
88
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
04.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
CP Prima merupakan salah satu Perusahaan budidaya terintegrasi yang mempunyai fasilitas pendukung terlengkap di lokasi usahanya. CP Prima juga memahami bahwa hasil produksi Perusahaan juga dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sejak awal pendiriannya, CP Prima menyadari bahwa keberhasilan dalam membangun bisnis dapat terwujud apabila keberadaan bisnis tersebut didukung oleh masyarakat. Maka dari itu, seluruh keputusan dan kebijakan Perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan sosial dibuat berdasarkan praktek-praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). CP Prima is one of the prominent aquaculture companies with comprehensive support facilities on premises. The Company also recognized the importance of its role as an aquaculture enabler to advance neighbouring communities by improving income and fostering economic growth. Since its establishment, CP Prima understood that the long term success of its operations depends on the support from communities. Therefore, management decisions and policies made in conducting our social activities were largely based on Corporate Social Responsibility (CSR) values and practices.
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Pada tahun 2014 CP Prima mendapatkan penghargaan dari acara “Rakyat Lampung Award 2014” sebagai perusahaan yang peduli perempuan. Selain itu, CP Prima juga mendapatkan penghargaan sebagai “Penyuluh Budidaya Swasta Terbaik” oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dengan mendapatkan penghargaan ini CP Prima terus termotivasi untuk memajukan pengetahuan dan industri budidaya perikanan Indonesia. CP Prima selalu menyertakan nilai dan manfaat tanggung jawab sosial Perusahaan sebagai bagian dari keseluruhan proses operasional Perusahaan.
In 2014, CP Prima receives an award from “Lampung People Award 2014” as a company who cares about women and equalities. CP Prima was also awarded as the “Best Private Aquaculture Mentor” by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. This recognition motivates CP Prima to contribute further to development of aquaculture industries in Indonesia. CP Prima always strives to include CSR values and benefits as an integral part of the overall operations.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang diadakan oleh CP Prima selama tahun 2014:
The Company held the following events in 2014:
Pembuatan Kolam Air Deras Di tahun 2014, CP Prima membantu merancang dan membuat kolam air deras milik pembudidaya di Jatiwangi, Lampung Barat. Proses budidaya di kolam air deras memang berbeda dengan proses budidaya di kolam biasa. Bantuan CP Prima disalurkan dengan kegiatan merancang kolam, membantu penyediaan pakan berkualitas, bibit unggul, dan bimbingan teknis dalam hal berbudidaya di kolam tersebut.
Strong Current Ponds In 2014, CP Prima helped in designing and constructing strong current ponds owned by cultivators in Jatiwangi, Lampung Barat. Cultivation in strong current ponds differs from normal cultivation in regular ponds. In addition to providing technical expertise, the Company also provided quality seed and feed suitable for cultivation process in those ponds.
Pengolahan Daging Lele Selain itu, CP Prima menggandeng Polinela memberikan pelatihan kepada kelompok tani Pagelaran Kabupaten Pringsewu tentang cara mengolah daging ikan lele. CP Prima mengharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini, kegiatan ekonomi masyarakat sekitar dapat ditingkatkan untuk menghasilkan produk bernilai tambah.
Catfish Processing CP Prima worked with Polinela to provide training sessions to group of cultivators in Pringsewu District to process catfish. It was hoped that the skills obtained from the training sessions would enhance the economic activities of local communities by producing value added products.
Sekala Selampung II Acara Sekala Lampung II 2015 diadakan di Menggala, Tulang Bawang. Forum silaturahmi ini diselenggarakan untuk menjadi wadah katalisator masyarakat untuk mencari solusi
2nd Sekala Selampung The 2nd Sekala Selampung was an social event held at Menggala, Tulang Bawang. The event was held to serve as a catalyst to start public discussions about social issues. Back by
89
90
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Corporate Social @Lampung
atas masalah sosial dan aktual yang terjadi di daerah sekitar. Berdasarkan masukan yang diterima, Cak Nun untuk kembali menjadi pembicara utama dalam forum ini.
popular demand, this year event was hosted by Cak Nun, a prominent Indonesian humanist.
Cinta dan Wisata Mangrove Kepedulian CP Prima terhadap tehnik budidaya yang ramah lingkungan juga diterapkan melalui kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon mangrove di sekitar lahan pertambakan terpadu. Kegiatan bertema Cinta dan Wisata Mangrove ini dilakukan bersama-sama dengan puluhan pelajar sekolah dasar di sekitar daerah operasional perusahaan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadikan area penghijauan sebagai Kampung Wisata Mangrove yang kelak akan terkenal karena keindahannya.
Restoration and Love of Mangrove CP Prima’s sustainability efforts included renewing mangrove greenbelt surrounding the integrated farming area. Elementary students from regional schools participated in this event by actively planting the mangrove seed in nearby areas. It was hoped that the mangrove greenbelt would become a Mangrove Ecopark in the future.
Perbaikan Infrastruktur CP Prima ikut berkontribusi dalam memperbaiki ruas jalan Sepanjang 20 km antara Kampung Cabang, Kecamatan Bandar Surabaya, Seputih Surabaya, Gaya Baru Lampung Tengah. Kegiatan tersebut meliputi alokasi batu subbase sebanyak 1,200 meter kubik yang dilakukan secara bertahap di areal ruas jalan yang rusak yang diperbaiki.
Infrastructure Improvement CP Prima took part in a renovation project to restore 20 km of road sections in Kampung Cabang, Bandar Surabaya District, Seputih Surabaya, Gaya Baru Lampung Tengah. 1,200 cubic meters of subbase stone was allocated to repair damaged road sections.
Seminar Budidaya CP Prima menyelenggarakan simposium bertajuk “Menyambut 2015 dengan Tehnik Budidaya yang Lebih Baik” dengan mengundang Dr. Chalor Limsuwan dari Thailand sebagai salah satu narasumber untuk berdiskusi mengenai situasi dan tantangan budidaya. Simposium yang diselenggarakan di Surabaya ini juga dihadiri oleh Bapak Arianto Yohan, Dr. Heny Utari, dan Dr. Yuri Sutanto dari CP Prima yang bertindak sebagai narasumber dan presenter di acara tersebut. Simposium ini mengajak para pelaku budidaya, instansi pemerintah, dan akademisi dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukan langkah antisipasi untuk menjaga hasil budidaya agar tetap bebas penyakit.
Aquaculture Workshop CP Prima held an aquaculture workshop themed “Welcoming 2015 with Better Aquaculture Practices” by inviting Dr. Chalor Limsuwan from Thailand as one of the guest speakers. The workshop was hosted by Arianto Yohan, Dr. Heny Utari and Dr. Yuri Sutanto from CP Prima. It was hoped by that cultivators, government regulators and academics can safeguard Indonesian aquaculture industry by formulating steps to avoid disease outbreak.
Penanaman Mangrove dilakukan di sekitar area tambak untuk menjaga ekosistem air dan penghijauan. Kegiatan ini dilakukan bersamasama dengan puluhan pelajar sekolah dasar yang berasal dari area operasional Perusahaan.
ROAD IMPROVEMENT @Lampung Tengah Bentuk kepedulian CP Prima melakukan perbaikan jalan sepanjang 20 km di jalan daerah Kampung Cabang, Seputih Surabaya, Gaya Baru, Kabupaten Lampung Tengah.
Symposium Aquaculture @Surabaya Simposium budidaya ke-2 yang diadakan oleh CP Prima diselenggarakan di Surabaya. Simposium ini dihadiri oleh para pelaku budidaya dan pejabat instansi pemerintah.
CPB ANNIVERSARY @Lampung Dalam memperingati 20 tahun berdirinya CPB, Perusahaan menggelar berbagai acara yang dimeriahkan dengan ajang pentas musik dan kelulusan pengajian Al-Qur’an bagi anak-anak sekolah dasar di sekitar daerah operasional Perusahaan.
2014 Annual Report
91
92
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
04.4 Tanggung Jawab Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Dewan Direksi
Board of Directors
Responsibility For Financial Statements and The Annual Report Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas isi Laporan Tahunan PT Central Proteina Prima Tbk. tahun 2014, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan PT Central Proteina Prima Tbk. untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Mahar Atanta Sembiring
The undersign declares that the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the content of the 2014 Annual Report of PT Central Proteina Prima Tbk. which includes the Financial Statement for the year ending on 31 December 2014.
Direktur Utama President Director
Dewan Komisaris
Board of Commissioners mRT. Jimmy Joeng
Fredy Robin Sumendap
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Direktur Director
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Aris Wijayanto
Saleh
Sutanto Surjadjaja
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Franciscus Affandy
Djoko Muhammad Basoeki
Achmad Wahyudi
Drs. Isman Hariyanto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Direktur Director
93
94
PT. Central Proteina Prima Tbk.
Laporan Tahunan 2014
PT. Central Proteina Prima Tbk.
2014 Annual Report
Chapter 05
Laporan Keuangan Auditan Audited Financial Statements
95
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
The original report included herein is in Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. RPC-7077/PSS/2015
Report No. RPC-7077/PSS/2015
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dan Direksi PT Central Proteina Prima Tbk
The Shareholders and Boards of Commissioners and Directors PT Central Proteina Prima Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Central Proteina Prima Tbk (dahulu PT Central Proteinaprima Tbk) (“Perusahaan”) dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Central Proteina Prima Tbk (formerly PT Central Proteinaprima Tbk) (the “Company”) and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014, and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s responsibility for the financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.....................
1-3
....... Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ........
4
Consolidated Statement of Comprehensive ............................................................... Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................
5
Consolidated Statement of Changes in .................................................................Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................
6-7
.................. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .........
8-119
.... Notes to the Consolidated Financial Statements
************************
The original report included herein is in Indonesian language.
Laporan Auditor Independen (lanjutan)
Independent Auditors’ Report (continued)
Laporan No. RPC-7077/PSS/2015 (lanjutan)
Report No. RPC-7077/PSS/2015 (continued)
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Central Proteina Prima Tbk (dahulu PT Central Proteinaprima Tbk) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Central Proteina Prima Tbk (formerly PT Central Proteinaprima Tbk) and its subsidiaries as of December 31, 2014, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
Catatan/ Notes
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)
ASET
Catatan/ Notes ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 Piutang usaha 5 Pihak ketiga - neto 34 Pihak berelasi 2e,33 Piutang lain-lain pihak ketiga 6 Persediaan 2g,7,12 Uang muka Pajak dibayar di muka 2p,10 Biaya dibayar di muka 2h Deposito yang terbatas penggunaannya 38
164.834
186.762
120.549
1.676.554 12.730 44.341 1.354.574 96.609 2.095 33.491 18.435
1.875.784 1.349 40.762 1.218.884 81.774 1.047 15.077 28.989
1.663.321 669 404.256 1.163.969 46.135 8.855 31.288 19.159
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables - trade Third parties - net Related parties Other receivables - third parties Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Restricted deposit
TOTAL ASET LANCAR
3.403.663
3.450.428
3.458.201
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha tidak lancar Pihak ketiga - neto Piutang pihak berelasi - non usaha Aset pajak tangguhan - neto Penyertaan saham Aset tetap - neto Tagihan pajak Aset tidak lancar lainnya - neto
295.863 14.354 658.586 46.686 2.372.953 232.517 61.495
309.323 42.091 672.107 46.686 2.415.055 184.511 59.186
339.462 42.474 431.656 46.686 2.513.198 140.355 156.838
NON-CURRENT ASSETS Non-current trade receivables Third parties - net Due from related parties Deferred tax assets - net Investments in shares of stock Fixed assets - net Claims for tax refund Others non-current assets - net
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
3.682.454
3.728.959
3.670.669
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
7.086.117
7.179.387
7.128.870
TOTAL ASSETS
5,34 2e,33 2p,30 2r,8 2i,9,12 2p,10 11
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang obligasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang lain-lain
LIABILITIES 1.467.708
1.634.558
3.142.750 1.291.712
880.664 26.479 483.118 22.145 107.178
803.748 67.476 443.973 27.136 129.427
441.847 53.796 392.604 43.078 1.201.728
2m
6.814
4.033
4.057
CURRENT LIABILITIES Bonds payable Short-term bank loans Account payables - trade Third parties Related parties Other payables - third parties Taxes payable Accrued expenses Short-term employee benefits liability
16
10.020 -
665
852
Current portion of long-term debt Bank loan Other payables
3.004.126
3.111.016
6.572.424
TOTAL CURRENT LIABILITIES
17 2e,33 2p,30
2.599.415 187.983 3.233
2.276.168 187.964 18
188.410 2.851
2m, 31
342.850
296.599
255.034
NON-CURRENT LIABILITIES Bonds payable Due to related parties Deferred tax liabilities - net Long-term employee benefit liabilities
12 13 2e,33 14 2p,30 2l,15
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang obligasi Utang pihak berelasi - non usaha Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang lain-lain
30.795 -
-
566
Long-term debts net of current portion Bank loan Other payables
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
3.164.276
2.760.749
446.861
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
6.168.402
5.871.765
7.019.285
TOTAL LIABILITIES
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
Catatan/ Notes
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (Disajikan Kembali (Disajikan Kembali - Catatan 42/ - Catatan 42/ 31 Desember 2014/ As Restated As Restated December 31, 2014 - Note 42) - Note 42)
EKUITAS
TOTAL Kepentingan Non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2b,18
4.047.073 (1.104.136)
4.047.073 (1.104.136)
256.316
256.316
-
-
100 (2.288.205)
100 (1.898.795)
Share capital - Rp100 par value per share Authorized - 80,000,000,000 share Issued and fully paid 4.047.073 40,470,734,746 shares 96.922 Additional paid-in capital Difference in equity transactions 256.316 of subsidiaries Difference in value of restructuring transactions of entities (1.201.058) under common control Retained earnings (deficit) 100 Appropriated (3.099.110) Unappropriated
911.148
1.300.558
100.243
TOTAL
6.567
7.064
9.342
Non-controlling Interests
917.715
1.307.622
7.086.117
7.179.387
109.585
TOTAL EQUITY
7.128.870 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
9.454.661
21
7.677.823
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
7.996.894
9,22
6.532.953
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO
1.457.767
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain
(654.187) 131.313 (215.443)
9,23 9 24 25 26
(457.658)
GROSS PROFIT
(603.243) 31.411 (909.795)
Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(794.415)
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
166.698
Pendapatan keuangan Biaya keuangan Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi Rugi selisih kurs atas obligasi Pendapatan lainnya
2.201 (217.867)
27 28
2.273 (197.557)
(220.346)
17
(75.200)
(102.902) -
17 29
(500.977) 2.522.839
Finance income Finance costs Amortization of restructured bonds Foreign exchange loss of bonds Other income
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(372.216)
956.963
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
241.074
Income tax benefit (expense) - net
1.198.037
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
-
Other comprehensive income
1.198.037
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
1.200.315 (2.278)
Income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
(17.691)
2p,30
(389.907) (389.907)
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(389.410) (497)
Total
(389.907)
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(389.410) (497)
Total
(389.907)
LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (ANGKA PENUH)
3
(552.752)
1.144.870
LABA (RUGI) USAHA
Pendapatan komprehensif lainnya
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2013
PENJUALAN NETO
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Catatan/ Notes
2014
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 80.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 40.470.734.746 saham 1b,19 Tambahan modal disetor 2f,20 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 2b Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar)
(9,6)
2b,18
1.198.037
18
2r,32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1.200.315 (2.278)
Total Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
1.198.037
Total
29,7
EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT (FULL AMOUNT)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
Balance, December 31, 2014 917.715
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
Total comprehensive loss for the year (389.907)
911.148
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha Pembayaran kepada karyawan Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Pendapatan keuangan Pajak penghasilan Tagihan pajak Biaya keuangan Kegiatan operasional lainnya Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
-
-
-
1.201.058
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
256.316 (1.104.136)
-
4.047.073 19,20
Total rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2014
256.316 (1.104.136) Saldo, 31 Desember 2013
19,20
4.047.073
-
(1.201.058 )
Total laba komprehensif tahun berjalan
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
2f
-
256.316 96.922 Saldo 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Catatan/ Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan aset tetap
Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Catatan/ Notes
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
5
(389.410)
(2.288.205)
-
100
(389.410)
(497)
Balance, December 31, 2013
6.567
Total comprehensive income for the year
1.307.622 (1.898.795) 100
1.300.558
7.064
-
1.198.037 1.200.315
-
1.200.315
-
-
-
Applying Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 38 (Revised 2012), “Business Combination of entities Under Common Control”
(2.278)
Balance January 1, 2013/ December 31, 2012 109.585 9.342 100.243 (3.099.110) 100 (1.201.058)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Perolehan aset tetap Perolehan tambahan saham entitas anak
4.047.073
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference in Equity Transactions of Subsidiaries Tambahan Modal Disetor Bersih/ Additional Paid-in Capital, Net Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent
Subtotal/ Subtotal
Kepentingan non pengendali/ Non - controlling interest
Total Ekuitas/ Total Equity
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah) PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Pihak berelasi Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Pihak berelasi Utang jangka panjang lain-lain Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2013
9.464.530 (8.025.041)
7.379.721 (6.123.554)
(637.854) (564.514)
(547.328) (491.938)
237.121
216.901
2.201 (29.971) 17.070 (218.192) 14.134
27
22.363
2.130 (151.573) -
2.273 (55.721) 24.132 (153.885) 20.379 54.079
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Payments made to suppliers Cash payments for operating expenses Payments made to employees Cash provided by operating activities Receipts from (payments for): Finance income Income tax Claims for tax refund Financing cost Other operating activities Net Cash Provided by Operating Activities
9
(199.561)
17
(1.986)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Acquisition of subsidiary’s additional share
(193.721)
Net Cash Used in Investing Activities
9
(149.443)
7.826
10.554
11.618
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Short-term bank loans Long-term bank loan Related parties Payments for: Short-term bank loans Long-term bank loan Related parties Long-term debts - others Placement of restricted deposit
102.747
198.403
Net Cash Provided by Financing Activities
888.405 50.000 34.837 (864.140) (9.185) (7.059) (665)
16
16 16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
523.781 15.096 (336.179) (15.160) (753)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Millions of Rupiah)
1.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2014 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
2.405
7.452
NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
186.762
120.549
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
164.834
186.762
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
1.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a.
2013 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
58.761
(24.333)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Establishment of the Company and General Information
PT Central Proteina Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.
PT Central Proteina Prima Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on April 30, 1980 based on the Republic of Indonesia Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated May 21, 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated February 9, 1990, Supplement No. 494.
Berdasarkan Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, pada tanggal 28 September 2004, Perusahaan mengubah statusnya dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Berdasarkan Akta Notaris No. 61 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., tanggal 27 April 2006, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan mengubah status dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka.
Based on approval letter from Investment Coordinating Board (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, dated September 28, 2004, the Company changed its status from domestic investment company into foreign investment company. Based on Notarial Deed No. 61 of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., on April 27, 2006, which was approved by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 dated May 12, 2006, the Company changed its status from private company into public company.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 73 tanggal 29 Mei 2008 oleh Yulia S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU31339.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan telah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan diubah dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 9 Desember 2008 oleh Yulia, S.H. sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.1025165 tanggal 12 Desember 2008.
Based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 73 dated May 29, 2008 of Yulia, S.H., which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-31339.AH.01.02. Year 2008 dated June 9, 2008, the Company has changed its Articles of Association to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. Subsequently the Company’s Articles of Association was amended by Notarial Deed No. 20 dated December 9, 2008 of Yulia S.H in relation with amendment of the whole Articles of Association to comply with Bapepam-LK Regulation No.IX.J.1 which has already been received and recorded in Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-25165 dated December 12, 2008. 8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
b.
Establishment of the Company and General Information (continued) The most recent amendment to the Company’s Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 134 dated June 25, 2014 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute notary for Yulia, S.H., regarding changes of the Company’s name from PT Central Proteinaprima Tbk became PT Central Proteina Prima Tbk. The said amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU04581.40.20.2014. Year 2014 dated June 25, 2014.
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 134 tanggal 25 Juni 2014 oleh Ardi Kristiar, S.H., MBA, notaris pengganti Yulia, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Central Proteinaprima Tbk menjadi PT Central Proteina Prima Tbk. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-04581.40.20.2014. Tahun 2014 tanggal 25 Juni 2014. Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan dan pakan ternak lainnya; serta penyertaan saham lain. pada perusahaan-perusahaan Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan Lampung.
The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp, fish and other livestock feeds; and equity investment in other companies. The Company’s head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Central Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo, Medan and Lampung.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1980.
The Company started its operations on August 18, 1980.
Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. merupakan entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”).
Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. is the ultimate parent entity of the Company and subsidiaries (collectively referred to as “The Group”).
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh
b.
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Tahun/ Year 1991 1993 1994 1995 1996 1997 2002 2006
commercial
In 1990, the Company offered 1 million of its shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share to the public through the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) at the offering price of Rp4,000 (full amount) per share. Since then, the Company has conducted the following share capital transactions:
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 1 juta sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan harga penawaran sebesar Rp4.000 (Rupiah penuh) per saham. Berikut transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini:
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
GENERAL (continued) a.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
2007 2008
2009
b.
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)
Keterangan/ Description Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh)/Change in par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive 3 new shares Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights Pembagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham/Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders and change in par value of shares to Rp100 (full amount) per share Penerbitan 8,8 miliar saham baru/Issuance of 8.8 billion new shares Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran/Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrants Konversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar saham/Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham/Warrant Series I, II and III conversion for the year ended December 31, 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares, respectively Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 17.226.522.070 lembar saham/Limited Public Offering I with Preemptive Rights of 17,226,522,070 shares Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham/Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended December 31, 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares, respectively
Total Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Outstanding Shares After the Transaction 9.600.000 38.400.000 153.600.000 307.200.000 322.560.000 516.096.000 1.032.192.000
6.515.840.000 15.315.840.000
18.315.840.000 18.347.722.084
22.372.106.584 39.598.628.654
40.470.734.746
On November 5, 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S1671/BEJ-PSR/11-2004 has approved the delisting of the Company’s shares on IDX effective on December 13, 2004.
Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJPSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004.
9
GENERAL (continued)
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
GENERAL (continued)
UMUM (lanjutan) d.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang b. Public Offering and Corporate Actions Mempengaruhi Modal Saham yang Affecting Issued and Fully Paid Share Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Permodalan Perusahaan (lanjutan) Capital (continued) Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.
On November 28, 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S2769/BL/2006.
Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.
On November 28, 2008, the Company conducted Limited Public Offering 1 with Preemptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated November 27, 2008.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya
c.
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors based on the Notarial Deed No. 31 dated January 14, 2013 of Yulia, S.H. were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 31 tanggal 14 Januari 2013 oleh Yulia, S.H. adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/ Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Fachrul Razi K.R.T. Franciscus Affandy Djoko Muhammad Basoeki
Board of Commissioners President Commissioner/ Independent Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Mahar Atanta Sembiring mRT. Jimmy Joeng Achmad Wahyudi Drs. Isman Hariyanto Sutanto Surjadjaja Fredy Robin Sumendap Aris Wijayanto Saleh
Board of Directors President Director Vice President Director Non Affiliated Director Director Director Director Director Director As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s audit committee are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Key Management and Other Information
Djoko Muhammad Basoeki Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, S.E., M.M.
Audit Committee Chairman Member Member
1.
Struktur Grup
GENERAL (continued) d.
Group Structure The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries, with share ownership of more than 50%, directly or indirectly, as follows:
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut:
Total Aset (dalam Miliar Rupiah)/ Total Assets (in Billions of Rupiah)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Entitas Anak/ Subsidiaries Pemilikan langsung/ Direct Ownership PT Centralpertiwi Bahari (CPB)
Kegiatan Utama/ Principal Activity
Tempat Kedudukan/ Domicile
Mulai Beroperasi/ Start of Commercial Operations
Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
31 Des 2014/
31 Des 2013/
31 Des 2014/
31 Des 2013/
Dec 31, 2014
Dec 31, 2013
Dec 31, 2014
Dec 31, 2013
Industri pertambakan udang terpadu/ Integrated shrimp farming
Menggala, Tulang Bawang
1995
1994
99,37
99,37
3.147,65
3.159,92
Pertambakan, produksi dan perdagangan pakan serta bibit ikan/ Fish farming, manufacture and trade of fish feeds and fries
Karawang
1991
1982
99,99
99,99
548,22
568,36
Pemrosesan, pembekuan dan perdagangan udang beku/ Processing, cold storage and trading of frozen shrimp Obat-obatan untuk udang dan ikan/ Medicines for shrimp and fish Perusahaan investasi dan usaha perdagangan/ Investment holding and trading business
Sidoarjo
1993
1968
99,99
99,99
233,67
226,07
Serang
1995
1995
90,00
90,00
18,87
15,50
Singapura/ Singapore
2006
2006
100,00
100,00
3.892,57
4.061,34
Pembibitan udang serta industri pembekuan udang dan makanan ternak/ Shrimp hatchery, cold storage and feed Perusahaan investasi/ Investment holding Produksi dan usaha perdagangan produk aquaculture/ Production and business trading of aquaculture product
Lampung Selatan
2006
2006
99,00
99,99
14,02
12,71
Singapura/ Singapore India
2012
2012
100,00
100,00
0,00
0,00
-
2014
99,00
-
-
-
Pemilikan tidak langsung melalui CWS/ Indirect ownership through CWS PT Andalas Windumurni (AWM)**
Pembibitan ikan/ Fish hatchery
1992
1992
99,99
99,99
1,22
5,34
Pertiwi
Pertambakan udang/ Shrimp farming
1992
1992
99,99
99,99
3,93
3,40
Windupertala
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat
1992
1992
99,99
99,99
15,02
14,98
1993
1992
99,99
99,99
59,10
47,52
PT Central Panganpertiwi (CPgP)
PT Centralwindu (CWS)*
Sejati
PT Marindolab Pratama (MLP) Blue Ocean Resources Pte Ltd (BOR)
PT Central Bali Bahari (CBB)
CPP Intertrade Pte. Ltd. CP Prima Aquaculture (India) Private Limited
Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.
PT Windusejati (WSP)*
Perusahaan dan entitas anak memiliki 5.733 dan 5.819 orang karyawan tetap masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
The Company and subsidiaries had 5,733 and 5,819 permanent employee as of December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).
PT Suryawindu (SWP)
11
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT Citra (CWP)*
Pertiwi
Pembibitan udang/ Shrimp hatchery
*kegiatan operasional telah dihentikan **mulai beroperasi kembali tahun 2014
*operating activites have been ceased **commence operation in 2014
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
e.
Penerbitan Konsolidasian
Laporan
Keuangan
e.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Issuance of Statements
Consolidated
2.
Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat No.KEP-347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuer or Public Companies”, as attached in letter No. KEP347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the period ended December 31, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and certin accounts which are meansured on the basis, except as disclosed in the relevant notes herein.
13
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Financial
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized to be issued in accordance with a resolution of the directors dated March 27, 2015.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit sesuai dengan keputusan direksi pada tanggal 27 Maret 2015. 2.
Group Structure (continued) On November 24, 2014, the Company established CP Prima Aquaculture (India) Private Limited (CPP India) in Chennai, India with 99.00% ownership. On January 20, 2015 the Company has already paid US$495,000 for its ownership in CPP India.
Pada tanggal 24 November 2014, Perusahaan mendirikan CP Prima Aquaculture (India) Private Limited (CPP India) di Chennai, India dengan kepemilikan 99,00%. Pada tanggal 20 Januari 2015, Perusahaan telah menyetor AS$495.000 untuk kepemilikannya di CPP India.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
GENERAL (continued) d.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
b.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Tahun buku Kelompok Usaha adalah tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
The financial reporting period of the Group is January 1 to December 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing entitas anak.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company and each of its subsidiaries’ functional currency.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements comprise of financial statements of the Company and those of its subsidiaries as mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and which are controlled by the Company.
Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha.
All significant intercompany account balances and transactions, including any unrealized profit or loss, have been eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Group as a single business entity.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control until the date of such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through subsidiaries more than half of the voting power of an entity.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali (”KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business Combination
Perubahan dalam bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Kelompok Usaha dan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan tersebut diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group and noncontrolling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
If it loses control over a subsidiary, the Group:
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries that is not directly or indirectly attributable to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the portion attributable to owners of the parent.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Kelompok Usaha melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Kelompok Usaha menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Kelompok Usaha menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
derecognizes the assets (including goodwill)and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and the parent’s share of reclassifies components previously recognized as other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
15
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business Combination (continued)
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
If the business combination is carried out in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. If classified as equity, the contingent consideration are not restated and finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit and loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d.
f.
ACCOUNTING
Business Combination (continued) If goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured on the basis of the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kas dan Setara Kas
d.
Cash and Cash Equivalents For the purpose of the consolidated statements of financial position, cash and cash equivalents are cash on hand and in banks, deposits on call and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral.
Untuk tujuan laporan posisi keuangan konsolidasian, kas dan setara kas merupakan kas dan bank, deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. e.
17
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements herein.
Seluruh sifat dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33.
The full nature of the relationship and significant transactions with related parties are disclosed in Note 33.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
Entitas
f.
Restructuring Transactions under Common Control
of
Entities
Transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and does not result in gain or loss to the group or to the individual entity within the group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book value as a business combination using the pooling-of-interests method.
Pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. 18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali (lanjutan)
2.
Entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal awal penerapan pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor.
g.
Persediaan
g.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated costs necessary for a sale to be made. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for any decline in the value of inventories is provided through a review of the condition of the inventories at the end of the year.
Biaya Dibayar Di muka
h.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of the prepaid expenses is presented as “Other Non-Current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. i.
Restructuring Transactions of Entities under Common Control (continued) In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring had already happened from the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital”. The difference in value of restructuring transactions of entities under common control based on PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control” on the beginning of the adoption date of this standard was presented under the account “Additional Paid-in Capital” in equity.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Cadangan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. h.
ACCOUNTING
Aset Tetap
i.
Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises acquisition costs and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by Management.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud Manajemen. 19
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued) Subsequent to initial recognition, fixed assets, except for land, are carried at cost less any accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud dan dihitung dengan penggunaannya menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun/Year Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
5 - 20 10 - 20 5 - 20 2 - 20 5 5 - 10 5
Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assetsis derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss for the year in which the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The asset residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not depreciated. Legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ of legal life or land’s economic life.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of said assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and ready for use. Assets under construction are not depreciated as they are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.
Repair and maintenance is charged to operation when incurred. The cost of major renovation and restoration is capitalized to the carrying amount of the related fixed assets if recognition criteria are satisfied.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and based on the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to profit or loss.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.
If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful lives of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
21
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Leases
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and based on the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to profit or loss.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.
If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful lives of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k.
Impairment of Non-financial Assets The Group will assess each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group make a formal estimate of the asset’s recoverable amount.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if information on such is available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan yang digunakan untuk asumsi-asumsi menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited, so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan luar negeri (ekspor) diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point), sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri (domestik) diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan karung bekas dan bahan baku dicatat sebesar hasil penjualan neto dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point), and revenue from domestic sales is recognized upon delivery of the goods to the customers. Income from sales of used sacks and raw materials are recognized net of the related expenses incurred, and is presented as “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Revenue and (continued)
Expense
ACCOUNTING Recognition
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are (accrual basis).
m. Liabilitas Imbalan Kerja
recognized
when
incurred
m. Employee Benefit Liabilities
Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Group made additional provision for employee benefit and other long-term employee benefit to qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Kelompok Usaha mencatat beban gaji, bonus, jamsostek dan honorarium yang masih harus dibayar sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group recorded accrued salary, bonus, jamsostek and honorarium expenses as “Short-term Employee Benefits Liability” in the consolidated statements of financial position.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations. The actuarial gains or losses in excess of mentioned 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. 25
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Employee Benefit Liabilities (continued) The Group recognizes gains or losses on curtailment when the curtailment occurs. Curtailment gain or loss consists of any change in the present value of obligations and any related actuarial gains and losses and past service costs that had not previously been recognized.
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. n.
Instrumen Keuangan i.
ACCOUNTING
n.
Aset Keuangan
Financial Instruments i.
Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value. Financial assets that are not measured at fair value through profit or loss, are measured at fair value with the addition of directly attributable transaction costs.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (”SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective EIR method, and the related gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, piutang usaha lancar, piutang lain-lain, piutang usaha tidak lancar dan piutang pihak berelasi - non usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s financial assets including cash and cash equivalents, current account receivables - trade, other receivables, non-current trade receivables and due form related parties are classified as loans and receivables.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara mentransfer seluruh substansial risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
The Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued) Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicates that there is a measurable decrease in estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
29
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of events occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
31
ii.
Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities than those classified as financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities upon initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of financial liabilities at amortized cost are initially measured at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain - pihak ketiga, beban akrual, utang pihak berelasi - non usaha, utang obligasi dan utang jangka panjang.
The Group’s principal financial liabilities include short-term bank loans, account payables - trade, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties, bonds payable and long-term debts.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
n.
Liabilitas Keuangan
Utang
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
Subsequent Measurement
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
Payables
Long-term Interest-bearing Loans and Borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized cost using the EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings in the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai biaya keuangan dalam laba rugi.
Amortized costs are calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of EIR. The EIR amortization is recorded as a finance cost in profit or loss.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
33
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Liabilities for trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts).
Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Financial Liabilities
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan
iii. Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amounts reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. o.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
o.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange as published by Bank Indonesia, prevailing at the last banking transaction date of the year/period, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun kini.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
p.
Transactions
and
As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rates used were as follows (full amounts):
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan sebagai berikut (Rupiah penuh):
1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Yen Jepang
Foreign Currency Balances (continued)
ACCOUNTING
31 Desember 2013/ December 31, 2013
19.370 15.133 12.440 10.218 9.422 104
Pajak Penghasilan
20.097 16.821 12.189 10.876 9.628 116
p.
Great Britain Pound Sterling 1 Euro 1 United States Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1 Japanese Yen 1
Income Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
Amendments to the taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
35
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan akan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates and are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of reporting period.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
r.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui diluar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable rights exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. q.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated, as part of consolidation process.
Laba per Saham
r.
Earnings per Share
Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar).
Earnings per share is computed on the basis of the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
37
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
3.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Informasi Segmen
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Provision
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty for these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future reporting periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying those of the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, asset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set out in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Judgments (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of each entity under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
a. Evaluasi Individual
a.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp583.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate purchase prices to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and is subject to annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s goodwill as of December 31, 2014 was Rp583.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
An impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to impairment testing on annual basis and whenever there is an indication of impairment. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Allocation
and
Goodwill
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions relating to future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
39
Individual Assessment The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group exercises its judgment, based on the available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due in an effort to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan atas penurunan nilai piutang usaha. b.
b. Evaluasi Kolektif
Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, the Group includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to settle in full amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadangan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.714.920 dan Rp2.940.650. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2014 and 2013 were Rp2,714,920 and Rp2,940,650, respectively. Further details are disclosed in Note 5. 40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai laba rugi apabila akumulasi neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja jangka panjang.
The determination of the Group’s obligations and long-term employee benefit expenses is dependent on its selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains and losses are recognized as profit or loss when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the current defined benefit obligation at that date. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and longterm employee benefit expenses.
Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap (lanjutan)
Depreciation and Impairment of Fixed Assets (continued)
Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.372.953 dan Rp2.415.055. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The net carrying amounts of the Group’s fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 were Rp2,372,953 and Rp2,415,055, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain in the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates as to whether additional corporate income tax will be due.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp342.850 dan Rp296.599. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 31.
The carrying amounts of the Group’s long-term employee benefit liabilities as of December 31, 2014 and 2013 were Rp342,850 and Rp296,599. Further details are disclosed in Note 31.
Selama tahun 2014, Kelompok Usaha yang menjadi subjek pemeriksaan pajak adalah Perusahaan dan CPB untuk tahun pajak 2013 dan 2012, CPgP untuk tahun pajak 2011 dan MLP untuk tahun pajak 2009.
During 2014, Group’s that is subjected for tax audit were the Company and CPB for fiscal years 2013 and 2012, CPgP for fiscal year 2011 and MLP for fiscal year 2009.
Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap
Depreciation and Impairment of Fixed Assets
The carrying amount of income tax payable article 29 as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp27 and Rp11, respectively. Further details are disclosed in Note 30.
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai residunya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets, except land, are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives after taking into account the residual values at a certain percentage of the carrying values, except for land improvements which have no salvage value. Management estimates the useful lives of such fixed assets to be from 2 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological developments could affect the economic useful lives and the residual values of these assets, necessitating revision of future depreciation charges.
Nilai tercatat atas utang pajak penghasilan pasal 29 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp27 dan Rp11. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Income Tax Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp658.586 dan Rp672.107. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
The Group reviews the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment of the recognition of deferred income tax assets for deductible temporary differences is based on the level and timing of forecast taxable income for the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations as to revenues and expenses as well as future tax planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, deferred tax assets amounted to Rp658,586 and Rp672,107, respectively. Further details are disclosed in Note 30.
41
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Values of Inventories
Cadangan penurunan nilai pasar persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum cadangan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.363.722 dan Rp1.228.237. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market values of inventories is estimated on the basis of the best available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of the inventories, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. The carrying amounts of the Group’s inventories before allowance for decline in values of Inventories as of December 31, 2014 and 2013 were Rp1,363,722 and Rp1,228,237, respectively. Further details are disclosed in Note 7.
KAS DAN SETARA KAS
4.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
2.698
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia Eximbank PT Bank DBS Indonesia Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Dolar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (AS$1.008.009 pada tahun 2014 dan AS$3.557.836 pada tahun 2013) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AS$769.242 pada tahun 2014 dan AS$1.019.154 pada tahun 2013) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (AS$625.694 pada tahun 2014 dan AS$790.717 pada tahun 2013)
52.237 11.743
31 Desember 2013/ December 31, 2013
2.760
34.808 5.673
6.585
7.730
6.464
8.026
2.506 1.672 1.577 1.495
2.103 1.101 321 446
140
6
Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Indonesia Eximbank PT Bank DBS Indonesia Other banks (below Rp1,000, each) United States Dollar
12.540
9.570
7.784
43
4.
43.366
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore (US$1,008,009 in 2014 and US$3,557,836 in 2013)
12.422
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (US$769,242 in 2014 and US$1,019,154 in 2013)
9.638
PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$625,694 in 2014 and US$790,717 in 2013)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Bank (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (AS$342.937 pada tahun 2014 dan AS$94.338 pada tahun 2013) PT Bank DBS Indonesia (AS$198.398 pada tahun 2014 dan AS$532.963 pada tahun 2013) Indonesia Eximbank (AS$96.814 pada tahun 2014 dan AS$309.280 pada tahun 2013) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$52.184 pada tahun 2014 dan AS$1.089.257 pada tahun 2013) Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Dolar Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (SGD163.629 pada tahun 2014 dan SGD73.567 pada tahun 2013)
This account consist of:
Akun ini terdiri dari:
Kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pihak berelasi (Catatan 33) PT Bank Agris Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$872.300 pada tahun 2014 dan AS$1.360.444 pada tahun 2013)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Cash in banks (continued) Third parties (continued) United States Dollar (continued)
1.150
PT Bank Central Asia Tbk (US$342,937 in 2014 and US$94,338 in 2013)
6.496
PT Bank DBS Indonesia (US$198,398 in 2014 and US$532,963 in 2013)
3.770
Indonesia Eximbank (US$96,814 in 2014 and US$309,280 in 2013)
649
13.277
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$52,184 in 2014 and US$1,089,257 in 2013)
1.112
259
Other banks (below Rp1,000 each)
4.266
2.468
1.204
Singapore Dollar
1.542
708
24.005
14.594
10.851
16.582
Deposito Pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk
700 200
Pihak berelasi Rupiah PT Bank Agris Tbk Total
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
500 200
826
826
164.834
186.762
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore (SG$163,629 in 2014 and SG$73,567 in 2013) Related party (Note 33) PT Bank Agris Tbk Rupiah United States Dollar (US$872,300 in 2014 and US$1,360,444 in 2013) Time deposits Third parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Related party Rupiah PT Bank Agris Tbk Total
The annual interest rate of time deposits are 6.00% - 7.75% and 4.00% - 5.00% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Tingkat suku bunga tahunan deposito masingmasing sebesar 6,00% - 7,75% dan 4,00% - 5,00% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
5.
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of account receivables - trade are as follows:
a. Berdasarkan pelanggan:
a.
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Piutang usaha Pihak ketiga: Piutang plasma Piutang non plasma Golden Harvest Inc., AS Amerin Inc., AS Heiploeg International BV, Belanda Inter Ocean Seafood Trader, AS Lyons Seafood Limited, UK Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000)
Based on customer: 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 January 1, 2013/ December 31, 2012 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42) Trade receivables Third parties: Farmer receivables Non-farmer receivables Golden Harvest Inc., USA Amerin Inc., USA Heiploeg International BV, Netherlands Inter Ocean Seafood Trader, USA Lyons Seafood Limited, UK
786.960
847.085
960.017
60.462 58.301
52.604 62.870
59.453 51.558
44.299
216.071
12.558
34.601 13.440
13.232 83.604
5.504 2.537
684.266
606.093
572.226
Total Cadangan penurunan nilai
1.682.329 (5.775)
1.881.559 (5.775)
1.663.853 (532)
Piutang usaha pihak ketiga - neto
1.676.554
1.875.784
1.663.321
Trade receivables third parties - net
12.730
1.349
669
Related parties (Note 33)
Pihak berelasi (Catatan 33) Piutang usaha tidak lancar: Plasma-estimasi pelunasan lebih dari satu tahun Cadangan penurunan nilai Neto
1.031.961 (736.098)
1.059.091 (749.768)
926.424 (586.962)
295.863
309.323
339.462
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
ACCOUNT RECEIVABLES – TRADE
31 Desember 2013/ December 31, 2013 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Others (below Rp30,000 each) Total Allowance for impairment
PIUTANG USAHA (lanjutan) a.
Piutang Plasma
Farmers’ Receivables
Piutang plasma timbul dari penjualan tambak udang, pakan udang, benur, obat-obatan dan bahan kimia, listrik dan air, serta perlengkapan tambak lainnya kepada plasma. Piutang plasma juga termasuk pemberian pinjaman oleh Perusahaan dan CPB kepada plasma untuk biaya hidup, revitalisasi tambak dan operasional plasma (Catatan 34a). Pembiayaan untuk budidaya udang ini diperoleh dari pinjaman bank (Catatan 34b). Plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil panen udang pada Perusahaan dan CPB.
Farmers’ receivables arose from sales of shrimp ponds, shrimp feeds, shrimp fries, medicines and chemical goods, electricity and water, and other shrimp ponds supplies to farmers. Farmers’ receivables also include loans given by the Company and CPB to the farmers for their cost of living, shrimp farms revitalization and operations (Note 34a). The financing of these shrimp farmings are provided by the banks (Note 34b). The farmers are obliged to sell all the harvest to the Company and CPB.
ACCOUNT RECEIVABLES - TRADE (continued) a.
Based on customer (continued):
Piutang Plasma (lanjutan)
Farmers’ Receivables (continued)
Hasil panen tersebut akan digunakan untuk melunasi kewajiban (pokok dan bunga) kepada bank terlebih dahulu dan sisanya digunakan untuk melunasi piutang kepada Perusahaan dan CPB. Satu periode masa budidaya udang memerlukan waktu berkisar antara 4 sampai dengan 6 bulan.
The proceed from harvest shall be used to repay the obligations (principal and interest) to the banks first and the remaining will be used to settle receivable from the Company and CPB. One cycle of shrimp farming is about 4 months to 6 months.
Perusahaan dan CPB juga memberikan pinjaman kepada plasma untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman bank karena hasil panen belum cukup untuk membiayai pengeluaranpengeluaran tersebut diatas. Pinjaman tersebut akan dilunasi oleh masing-masing plasma pada saat hasil panen mereka sudah menghasilkan arus kas neto yang positif.
The Company and CPB also provide loan to farmer to repay the loan installments and its interest charges to each banks, since the result from the harvests still not sufficient to cover the above mentioned expenditures. This loan will be repaid by each farmer once their harvest are already providing positive net cash flows.
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing (AS$) dengan perincian sebagai berikut (disajikan dalam jumlah penuh):
The above trade receivables include receivables denominated in foreign currencies (US$) with details as follows (stated in full amount):
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 January 1, 2013/ December 31, 2012 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42)
39.300.682
66.429.570
29.698.445
Dolar Amerika Serikat (Catatan 38)
b. Berdasarkan umur piutang:
b.
United States Dollar (Note 38)
Based on aging receivables: The aging analysis of account receivables trade based on invoice date is as follows:
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 January 1, 2013/ December 31, 2012 (Disajikan Kembali - Catatan 42/ As Restated - Note 42)
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Di atas 180 hari
724.954 229.669 86.803 104.985 1.567.879
709.225 279.686 135.672 109.437 1.706.630
449.962 144.503 120.664 408.796 1.466.352
Total Cadangan atas penurunan nilai
2.714.290 (741.873)
2.940.650 (755.543 )
2.590.277 (587.494)
Pihak ketiga- neto
1.972.417
2.185.107
2.002.783
Third parties - net
669
Related parties (Note 33): Less than 31 days
Pihak berelasi (Catatan 33): Kurang dari 31 hari
45
5.
Berdasarkan pelanggan (lanjutan):
Non-current trade receivables: Farmers-estimated payment over one year Allowance for impairment Net
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12.730
1.349
46
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days Total Allowance for impairment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
ACCOUNT RECEIVABLES - TRADE (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
The movements of allowance for impairment of farmers and non farmers receivable are as follows:
Mutasi cadangan atas penurunan nilai piutang plasma dan non plasma adalah sebagai berikut:
____
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 26) Pemulihan cadangan (Catatan 25)
688.353
Saldo akhir
715.569
Kolektif/Collective
755.543
Kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti (Catatan 39)* Lain-lain
27.216
-
-
(40.886)
(40.886)
Beginning balance Provision during the year (Note 26) Recovery of allowance (Note 25)
26.304
741.873
Ending balance
27.216
Total Cadangan atas penurunan nilai Neto *
____
Kolektif/Collective
Total/Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 26) Pemulihan cadangan (Catatan 25)
584.009
3.485
587.494
111.246
63.705
174.951
(6.902)
-
(6.902)
Beginning balance Provision during the year (Note 26) Recovery of allowance (Notes 25)
Saldo akhir
688.353
67.190
755.543
Ending balance
Cadangan atas penurunan nilai dilakukan untuk menutup kemungkinan kerugian adanya penurunan nilai.
The impairment allowance is provided to cover possible losses from impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, saldo penyisihan penurunan nilai piutang plasma terutama merupakan penurunan nilai atas piutang plasma sehubungan dengan dihentikannya operasi budidaya udang di lokasi tertentu milik Perusahaan pada tahun 2011 dan pengunduran diri sebagian plasma CPB pada tahun 2013.
As of December 31, 2014, 2013 dan 2012, the balance of allowance for impairment mainly represents impairment of farmers’ receivable in relation with the cessation of certain location shrimp farming owned by the Company in 2011 and the resignation of some CPB’s farmers in 2013.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa jumlah cadangan atas penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the results of the review for impairment of receivable accounts at the end of the year, the Company and subsidiaries’ management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from the uncollectible account receivables - trade.
Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha tertentu dijadikan jaminan untuk pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) sebesar Rp100.000.
As of December 31, 2013, certain receivables are used as collateral for loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) amounting to Rp100,000.
47
7.
The details of other receivables are as follows:
673.136 47.307
676.638 40.226
Aruna Wijaya Sakti Group (Note 39)* Others
720.443 (676.102)
716.864 (676.102)
Total Allowance for impairment
44.341
40.762
Pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk kegiatan operasional Kelompok Usaha Aruna Wijaya Sakti sejak tahun 2007
*
7.
Loan given by the Company for operational activities of Aruna Wijaya Sakti Group since 2007
INVENTORIES This account represents inventories based on business segments as follows:
berdasarkan 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Pertambakan udang terpadu Produksi pakan Lain - lain
Net
Based on the review of the status of other receivables at the end of the year, the Group’s management believes that the allowance for impariment is adequate to cover possible losses from the non-collection of other receivables.
PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan segmen usaha sebagai berikut:
OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Individual/Individual
6.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Total/Total
67.190
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Individual/Individual
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
722.859 614.546 26.317
581.754 637.514 8.969
Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai
1.363.722 (9.148)
1.228.237 (9.353)
Neto
1.354.574
1.218.884
Integrated shrimp farming Feeds production Others Total Less allowance for impairment Net
Movement of allowance for impairment is as follows:
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo pada awal tahun Penyesuaian pencadangan
(9.353) 205
(12.046) 2.693
Beginning balance Allowance adjustment
Saldo akhir
(9.148)
(9.353)
Ending balance
As of December 31, 2014 and 2013, the above inventories are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of Rp1,019,994 and Rp744,159. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar dan Rp744.159. Manajemen Rp1.019.994 berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
8.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
9.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan tertentu dijadikan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek (Catatan 12) dan utang bank jangka panjang (Catatan 16).
As of December 31, 2014 and 2013, certain inventories are used as collateral for short-term bank loans (Note 12) and long-term bank loan (Note 16).
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses from the decline in value of these inventories.
PENYERTAAN SAHAM
8.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Details of investments in shares of stock are as follows:
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
CP Aquaculture (India) Private Limited Lain-lain
45.796 890
45.796 890
CP Aquaculture (India) Private Limited Others
Total
46.686
46.686
Total
ASET TETAP
9.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset bersih Penjualan Laba bersih
840.205 2.593.108 89.854
31 Desember 2013/ December 31, 2013
753.187 1.623.185 97.542
Net Assets Sales Net Income
Investments in shares of stock-others, consist of investments in stocks with ownership interest less than 20%, and are stated at cost.
Penyertaan lain-lain merupakan penyertaan pada berbagai investasi saham dengan kepemilikan di bawah 20%, dan dinyatakan berdasarkan harga perolehan.
49
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium Total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
339.067
1.166
-
-
340.233
2.264.912 542.872 1.274.120 165.575
154 3.726 29.924 89
405 39 2.387 4.387
7.245 23.362 39.820 1.031
2.271.906 569.921 1.341.477 162.308
85.335 199.186 16.492
6.221 2.220 5.444
331 294 164
59 15.541 23
91.284 216.653 21.795
Cost Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
4.887.559
48.944
8.007
87.081
5.015.577
Total
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
12.859 44.182 8.194
22.726 58.447 21.456
318 12
(8.635) (62.050) (15.357)
26.632 40.579 14.281
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Total
65.235
102.629
330
(86.042)
81.492
Total
1.399
-
-
(1.039)
360
Leased Assets
4.954.193
151.573
8.337
5.097.429
Total Cost
Aset Sewa Pembiayaan
Investment in CP Aquaculture (India) Private Limited (CP India) represents 25% ownership interest. The Company does not exert significant influence in CP India because the Company does not involve in the decision making in CP India. In relation to these matters above, the carrying value of investment in the associated company is treated as cost. Summary of financial information of CP India is as follow:
Penyertaan di CP Aquaculture (India) Private Limited (CP India) adalah sebesar 25%. Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan di CP India karena Perusahaan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di CP India. Sehubungan dengan hal tersebut, maka jumlah investasi yang terbawa diperlakukan dengan metode biaya perolehan (at cost). Ringkasan informasi keuangan dari CP India adalah sebagai berikut:
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total Harga Perolehan
-
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi
855.877 181.535 618.227 84.964
152.586 20.301 65.216 4.421
401 31 768 3.930
37.429 1.117
1.008.062 201.805 720.104 86.572
Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
63.934 125.568 10.225
3.228 12.629 1.600
94 159 143
213 286 121
67.281 138.324 11.803
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
1.940.330
259.981
5.526
39.166
2.233.951
Total
1.108
90
-
201
Leased Assets
1.941.438
260.071
5.526
38.169
2.234.152
Total Accumulated Depreciation
-
69.207
38.169
Total Aset Sewa Pembiayaan Total Akumulasi Penyusutan Dikurangi rugi penurunan nilai Nilai Buku Neto
(597.700) 2.415.055
(997)
(490.324) 2.372.953
50
Less allowance on impairment in value Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium Total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassification
336.578
1.100
-
1.389
339.067
2.106.509 500.797 1.193.084 173.975
8.017 9 15.567 1.649
3.702 11.233
150.386 42.066 69.171 1.184
2.264.912 542.872 1.274.120 165.575
82.150 189.444 14.173
2.468 414 1.720
161 514 477
878 9.842 1.076
85.335 199.186 16.492
Cost Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
4.596.710
30.944
16.087
275.992
4.887.559
Total
38.990 38.514 15.709
85.118 75.714 7.785
1.160 6 16
(110.089) (70.040) (15.284)
12.859 44.182 8.194
Total
93.213
168.617
1.182
(195.413)
65.235
Total
2.167
-
-
(768)
1.399
Leased Assets
4.692.090
199.561
17.269
4.954.193
Total Cost
79.811
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi
667.055 154.354 554.773 79.671
182.406 24.975 66.520 12.205
3.198 7.200
6.416 2.206 132 288
855.877 181.535 618.227 84.964
Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
60.607 107.114 8.873
3.408 18.057 1.779
128 504 427
47 901 -
63.934 125.568 10.225
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
1.632.447
309.350
11.457
9.990
1.940.330
Total
762
346
-
-
1.108
Leased Assets
1.633.209
309.696
11.457
9.990
1.941.438
Total Accumulated Depreciation
(54.581)
2.564
-
Total Aset Sewa Pembiayaan Total Akumulasi Penyusutan Dikurangi rugi penurunan nilai Nilai Buku Neto
a.
Pembebanan berikut:
(545.683) 2.513.198
penyusutan
adalah
2.415.055
a.
sebagai 2014
Beban pokok penjualan dan udang dalam pertumbuhan Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Total
(597.700)
Less allowance on impairment in value Net Book Value
Depreciation expenses is charged as follows:
2013
128.822 57.554
158.234 61.665
73.695
89.797
Cost of goods sold and shrimp pond growing Selling expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 24)
260.071
309.696
Total
51
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued) (b) The computation of gain on sale of fixed assets is as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Total Harga Perolehan
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
(b) Keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Saldo Akhir/ Ending Balance
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
Aset Sewa Pembiayaan
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
FIXED ASSETS (continued)
2013 Saldo awal/ Beginning Balance
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
2014
2013
Hasil penjualan aset tetap Nilai buku
2.130 780
7.826 1.684
Proceeds from sale of fixed assets Book value
Laba atas penjualan aset tetap - neto (Catatan 25)
1.350
6.142
Gain on sale of fixed assets - net (Note 25)
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gain on sales of fixed assets are presented as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income.
(c) Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap (kecuali tanah dan peralatan transportasi), diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$374.716.249, SGD120.000 dan Rp17.222 (setara dengan Rp4.679.823). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
(c) As of December 31, 2014, fixed assets (except land and transportation equipment), are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of US$374,716,249, SG$120,000 and Rp17,222 (equivalent to Rp4,679,823). The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
(d) Penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terutama sehubungan dengan pembangunan pabrik, gudang, laboratorium baru dan infrastruktur budi daya, perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak. Sedangkan penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 terutama sehubungan dengan pembangunan pabrik dan laboratorium baru, perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak.
(d) Additions of fixed assets and construction in progress for the year ended December 31, 2014 are mainly due to construction of new plant, warehouse, laboratory and aquaculture infrastructure, significant repairs and addition of the Company and subsidiary’s installed capacity. Meanwhile additions of fixed assets and construction in progress for the year ended December 31, 2013 are mainly due to construction of new plant and laboratory, significant repairs and addition of the Company and subsidiary’s installed capacity.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara Februari 2015 dan November 2015 dengan persentase penyelesaian hingga saat ini berkisar antara 1,0% - 99,0%.
As of December 31, 2014, construction in progress are estimated to be completed between February 2015 and November 2015 with current percentages of completion between 1.0% - 99.0%.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
(e) Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan pemulihan penurunan nilai aset tetap sehubungan dengan peningkatan nilai terpulihkan dibandingkan dengan nilai tercatat sebesar Rp69.207 serta penggunaan kembali aset tetap tertentu sejumlah Rp38.169. Peningkatan nilai terpulihkan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 25).
(e) In 2014, the Company conducted a reversal impairments in value of fixed assets in relation with an increase in recoverable amount compare with the carrying value amounting to Rp69,207 and reused certain fixed assets amounting to Rp38,169. The recovery of fixed assets was presented presented as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 25).
(f)
(f)
Aset tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha dan Hak Pakai terletak di beberapa lokasi di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 190.788.401 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2045. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Land under “Building Usage Right”, “Business Usage Right” and “Usage Right” are located in several locations in Indonesia with a total area of 190,788,401 square meters. The related landrights will expire on various dates between 2016 and 2045. Management believes that these rights are renewable upon their expiry.
(g) Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan nilai buku senilai Rp1.431.913 (Catatan 12).
(g) As of December 31, 2014, certain fixed assets are used as collateral for short-term and longterm bank loans with book value of Rp1,431,913 (Note 12).
(h) Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan, kecuali aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp298.694.
(h) All of the fixed assets as of the reporting date are fully used to support the Company’s operation activities, except for fixed assets with net book value of Rp298,694.
(i)
(i)
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai yang dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatatnya.
53
Management believes that the recoverable amount is more than the carrying amount.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK
10. PREPAID TAXES AND CLAIMS FOR TAX REFUND Prepaid tax consists of:
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Pajak Pertambahan Nilai
2.095
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Total
1.047
Value Added Tax
Claim for tax refund consist of:
Tagihan pajak terdiri dari:
Perusahaan Lebih bayar Pajak Penghasilan 2014 2013 2012 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Lebih bayar Pajak Penghasilan 2014 2013 2012 2007 2006 Pajak Pertambahan Nilai
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2013/ December 31, 2013
18.668 19.246 138.754
19.246 13.704 102.835
9.989 10.335 17.082 18.443
10.335 3.366 162 14.746 20.117
Company Overpayment of Income Tax 2014 2013 2012 Value Added Tax Subsidiaries Overpayment of Income Tax 2014 2013 2012 2007 2006 Value Added Tax
232.517
184.511
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mencatat lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp138.754. Jumlah tersebut merupakan akumulasi PPN tahun pajak 2011 sebesar Rp43.399, tahun pajak 2012 sebesar Rp27.866, tahun pajak 2013 sebesar Rp31.570, dan tahun pajak 2014 sebesar Rp35.919.
As of December 31, 2014, the Company recorded Value Added Tax (VAT) overpayment amounting Rp138,754. This amount is accumulation of VAT overpayment from 2011 fiscal year amounting Rp43,399, 2012 fiscal year amounting Rp27,866, 2013 fiscal year amounting Rp31,570, and 2014 fiscal year amounting Rp35,919.
Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp13.704 dan rugi fiskal yang disetujui sebesar Rp225.150. Tagihan pajak tersebut diterima Perusahaan pada bulan Mei 2014.
In April 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) of Corporate Income Tax for fiscal year 2012 amounting to Rp13,704 and the approved fiscal loss amounting to Rp225,150. The claim for tax refund was received by the Company in May 2014.
Pada bulan Agustus 2014, CPB menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp3.366. Tagihan pajak tersebut diterima CPB pada bulan September 2014.
In August 2014, CPB received SKPLB of Corporate Income Tax for fiscal year 2012 amounting to Rp3,366. The claim for tax refund was received by CPB in September 2014.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK (lanjutan)
10. PREPAID TAX AND CLAIMS FOR TAX REFUND (continued)
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp15.899.
In 2013, the Company received SKPLB of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp15,899.
Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp8.233.
In 2013, certain subsidiary received SKPLB of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp8,233.
Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1.798 dan dibebankan pada akun “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2013, certain subsidiary received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate Income Tax for 2007 fiscal year amounting to Rp1,798 and charged to “Income Tax Expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - NETO
11. OTHERS NON-CURRENT ASSETS - NET Details of other non-current assets - net are as follows:
Rincian aset tidak lancar lainnya - neto terdiri dari: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Tanah dan aset lain yang tidak digunakan dalam usaha Lain-lain
51.120 10.375
51.120 8.066
Land and other assets not used in operations Others
Total
61.495
59.186
Total
Tanah dan Aset Lain yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Land and Other Assets Not Used in Operations
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha sebagian besar terletak di Lampung dan Bali.
Lands which are not used in operations are located mostly in Lampung and Bali.
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai yang dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatatnya.
Management believes that the recoverable amount is more than the carrying amount.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan saldo atas pinjaman revolving dan pinjaman impor yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu sebagai berikut:
This account represents revolving loan and import loan obtained by the Company and certain subsidiaries as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Pinjaman revolving Dolar Amerika Serikat PT QNB Kesawan Tbk (AS$12.000.000) Indonesia Eximbank (AS$10.000.000) PT Bank Capital Indonesia Tbk (AS$6.425.000) Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 34b) Pinjaman impor (Trust Receipt) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$23.452.480 pada tahun 2014 dan AS$28.384.501 pada tahun 2013) PT Bank DBS Indonesia (AS$15.336.817 pada tahun 2014 dan AS$16.801.997 pada tahun 2013) Indonesia Eximbank (AS$11.457.089 pada tahun 2014 dan AS$269.218 pada tahun 2013) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AS$1.541.524) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (cabang Singapura) (AS$17.522.270) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$11.182.747) Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total
55
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
149.280
-
124.400
-
-
78.314
100.000
100.000
47.670
49.238
-
98.260
-
19.650
291.749
345.979
190.790
204.800
142.526
3.281
19.177
-
-
213.579
-
136.307
217.841 152.541 31.734
54.519 153.239 33.078
-
144.314
1.467.708
1.634.558
56
Revolving loan US Dollar PT QNB Kesawan Tbk (US$12,000,000) Indonesia Eximbank (US$10,000,000) PT Bank Capital Indonesia Tbk (US$6,425,000) Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Note 34b) Import loan (Trust Receipt) US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$23,452,480 in 2014 and US$28,384,501 in 2013) PT Bank DBS Indonesia (US$15,336,817 in 2014 and US$16,801,997 in 2013) Indonesia Eximbank (US$11,457,089 in 2014 and US$269,218 in 2013) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (US$1,541,524) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Singapore branch) (US$17,522,270) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$11,182,747) Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
CPB
CPB
Kredit Modal Kerja (KMK)
Working Capital Loan (KMK)
Pada tanggal 21 September 2006, CPB menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) seperti dimuat dalam Akta Notaris Surjadi, S.H., No. 17, dimana BNI memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$20.000.000. Fasilitas Kredit tersebut telah mengalami beberapa perubahan, terakhir pada tanggal 27 Mei 2013. Berdasarkan perubahan tersebut, fasilitas KMK dalam mata uang asing dikonversi menjadi Rupiah sebesar Rp98.260 dan fasilitas L/C SKBDN dan TR sebesar AS$10.000.000.
On September 21, 2006, CPB entered into an agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) as notarized by Notarial Deed No. 17 of Surjadi, S.H., whereby BNI will provide Working Capital Loan (KMK) with credit limit of US$20,000,000. The credit facility has been amended several times, with the latest on May 27, 2013. Based on the amendment, KMK facility in foreign currency converted to IDR amounting to Rp98,260 and L/C SKBDN and TR facility amounting to US$10,000,000.
Fasilitas L/C
L/C Facility
Pada tanggal 21 September 2006, CPB juga mendapatkan fasilitas L/C (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) dari BNI, yang perjanjiannya dimuat dalam Akta No. 18, dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H. Fasilitas L/C tersebut mempunyai pagu kredit sebesar AS$5.000.000.
On September 21, 2006, CPB also obtained Letter of Credit (L/C) facility from BNI as notarized in Notarial Deed No. 18 of Surjadi, S.H. This L/C facility has a maximum limit of US$5,000,000.
Pada tanggal 16 Juli 2007, CPB menandatangani Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan L/C Impor / SKBDN dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan perjanjian No. (1) 18 tentang perubahan sight L/C yang jatuh tempo dapat diteruskan menjadi Trust Receipt (T/R) / post financing dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui. Penggunaan seluruh fasilitas keuangan tersebut tidak boleh melebihi AS$5.000.000.
On July 16, 2007, CPB signed an Amended Opening Import L/C / SKBDN Facilities Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) under agreement No. (1) 18 regarding the amendment on due sight L/C to be carried forward as Trust Receipt (T/R) / post financing facility with the agreed terms and conditions. Total usage of these facilities should not exceed US$5,000,000.
Fasilitas L/C dan KMK dijamin dengan tanah yang terletak di Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung dan persediaan bahan baku senilai 125% dari fasilitas.
L/C and Working Capital Loan facility is secured by land located in Bratasena Village, Menggala District, Tulang Bawang Regency, Lampung and raw materials with total value of 125% of the facility.
Pada tanggal 25 Juni 2014, berdasarkan Surat Keputusan Kredit No. LMC 2/2.4/319/R, fasilitas KMK dan L/C ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juli 2014.
On June 25, 2014, based on Credit Decision Letter No. LMC 2/2.4/319/R, KMK and L/C facilities are extended up to July 22, 2014.
CPB telah melunasi seluruh fasilitas kredit dari BNI pada tanggal 21 Juli 2014.
CPB has settled all loan facilities from BNI on July 21, 2014.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (continued)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor / SKBDN dengan BNI seperti dimuat dalam Akta No. 33 yang dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H., dimana BNI memberikan fasilitas pembukaan L/C Impor dalam bentuk Irrevocable Sight L/C dan/atau Usance L/C dan dapat dipergunakan untuk pembukaan SKBDN dalam bentuk Irrevocable Sight atau Usance SKBDN, dengan batas maksimum sebesar Rp185.000 atau AS$20.000.000.
On June 23, 2008, the Company entered into Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement with BNI as notarized by Notarial Deed No. 33 of Surjadi, S.H., whereby BNI provides L/C opening facility in the form of Irrevocable Sight L/C and/or Usance L/C which can also be used to open SKBDN in the form of Irrevocable Sight or Usance SKBDN, with credit limit of Rp185,000 or US$20,000,000.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan dan mesin milik CPB yang berlokasi di Desa Bratasena Adiwarna, Lampung, serta persediaan dan piutang usaha yang telah diikat dengan fidusia senilai masing-masing Rp100.000.
These facilities are secured by land, building and machineries owned by CPB located in Bratasena Adiwarna Village, Lampung, and fiduciary security over inventories and trade receivables which amounting to Rp100,000, respectively.
Pada tanggal 25 Juni 2014, berdasarkan Surat Keputusan Kredit No. LMC 2/2.4/318/R, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juli 2014.
On June 25, 2014, based on Credit Decision Letter No. LMC 2/2.4/318/R, these credit facilities are extended up to July 22, 2014.
Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas kredit dari BNI pada tanggal 21 Juli 2014.
The Company has settled all loan facilities from BNI on July 21, 2014.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (cabang Singapura)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Singapore branch)
Pada tanggal 31 Desember 2013, BOR telah menggunakan fasilitas diskonto wesel ekspor melalui kesepakatan anjak piutang usaha sebesar AS$17.367.270 (setelah dikurangi bunga yang dibebankan sebesar AS$155.000). BOR menjamin untuk mengembalikan pinjaman dalam kondisi pelanggan tidak melakukan pembayaran. Tingkat suku bunga efektif atas fasilitas ini sebesar 3,24% 3,28% per tahun.
As of December 31, 2013, BOR has used discounted export note through trade receivables factoring arrangements amounting to US$17,367,270 (net of interest charged of US$155,000). BOR undertakes to refund the amount in the event on non-payment from the customers. The effective interest rate charged for this facility was 3.24% – 3.28% per annum.
BOR telah melunasi seluruh fasilitas kredit dari BNI pada tanggal 21 Juli 2014.
BOR has settled all loan facilities from BNI on July 21, 2014.
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 11 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Capital (Capital) dimana Capital memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$7.425.000.
On November 11, 2009, the Company entered into a Credit Agreement with Bank Capital (Capital) whereby Capital will provide Working Capital Loan (KMK) facility with credit limit of US$7,425,000.
Berdasarkan Perjanjian Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan tanggal 16 Nopember 2010, Capital setuju untuk meningkatkan pagu fasilitas KMK menjadi sebesar AS$6.425.000.
Based on the Addendum to Banking Facility Agreement dated November 16, 2010, Capital agreed to increase KMK loan facility credit limit to US$6,425,000.
Fasilitas ini dijamin dengan Hak Tanggungan No. 26, 27, 29 dan 30 dan beberapa bidang tanah beserta isinya milik CPgP yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
The facility is secured by Land Mortgage No. 26, 27, 29 and 30 and several pieces of land and related facilities owned by CPgP located in Karawang Regency, West Java.
Berdasarkan Addendum Kelima Perjanjian Penegasan Kembali dan Pemberian Fasilitas Perbankan tanggal 23 Mei 2013, jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan 16 Mei 2014.
Based on the Fifth Addendum to Banking Facility Agreement dated May 23, 2013, the credit facility period is extended until May 16, 2014.
Perusahaan telah melunasi fasilitas kredit dari Capital pada tanggal 10 Februari 2014.
The Company has settled the loan facility from Capital on February 10, 2014.
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Pada tanggal 29 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 94 yang dibuat oleh Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dibawah ini kepada Perusahaan:
On May 29, 2008, based on Notarial Deed No. 94 of Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) agreed to provide the following credit facilities to the Company:
-
-
-
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
-
Based on Twelfth Amended of Working Capital Credit Export Agreement dated March 27, 2013, Eximbank provided credit facilities with details as follows:
-
-
Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau Pembiayaan L/C Impor sampai jumlah pokok sebesar AS$7.000.000.
59
Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and/or Financing Import L/C with credit limit of US$7,000,000.
-
Ekspor sebesar
Transactional Export Working Capital Loan Facility with credit limit of Rp100,000.
The above credit facilities are secured by:
-
-
-
Jaminan tunai yang mewakili 15% dari nilai per penerbitan L/C. Fidusia atas persediaan barang yang diimpor dengan nilai penjaminan setara 125% dari nilai Outstanding L/C. Hak tanggungan atas tanah, bangunan berikut sarana dan mesin milik Perusahaan yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Cash collateral representing 15% of the value of a publishing L/C. Fiduciary over imported inventories equivalent to 125% of the Outstanding L/C.
-
Land mortgage, building, facilities and machineries owned by the Company located in several areas in East and West Java.
Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan, terakhir pada tanggal 23 September 2013.
These credit facilities have been amended several times, with the latest on September 23, 2013.
Pada 26 Mei 2014, perjanjian ini telah dihentikan dan digantikan dengan beberapa perjanjian sebagai berikut:
On May 26, 2014, these agreements have already been terminated and replaced by several agreements as follows:
-
Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and/or Financing Import L/C with credit limit of US$10,000,000. Transactional Export Working Capital Loan Facility with credit limit of Rp100,000.
Berdasarkan Perubahan Keduabelas Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor tanggal 27 Maret 2013, fasilitas kredit yang diberikan oleh Eximbank adalah:
Fasilitas Kredit Modal Kerja Transaksional sampai jumlah Rp100.000.
Indonesia Eximbank (continued)
Fasilitas kredit tersebut di atas dijamin oleh:
-
-
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (lanjutan)
-
Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau Pembiayaan L/C Impor sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional sampai jumlah sebesar Rp100.000.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
-
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 16 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada Perusahaan dengan fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional dan/atau L/C Sight / Usance / SKBDN sebesar AS$30.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2015. Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 17 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada CPB Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar AS$10.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional dan/atau L/C Sight / Usance / SKBDN sebesar AS$15.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2015. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 18 yang dibuat oleh Notaris Dirhamdan S.H., Eximbank menyetujui untuk memberikan kepada CPB Fasilitas Kredit Investasi Ekspor sebesar AS$3.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Mei 2019.
-
Based on the Working Capital Credit Export Agreement No. 16 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide the Company with Working Capital Credit amounting to Rp100,000 and Transactional Export Working Capital Credit and/or L/C Sight / Usance / SKBDN facility amounting to US$30,000,000. These facilities will expire on May 26, 2015.
-
Based on the Working Capital Credit Export Agreement No. 17 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide CPB with Working Capital Credit amounting to US$10,000,000 and Transactional Export Working Capital Credit and/or L/C Sight / Usance / SKBDN facility amounting to US$15,000,000. This facility will expire on May 26, 2015. Based on the Export Investment Credit Agreement No. 18 by Notary Dirhamdan S.H., Eximbank agreed to provide CPB with Export Investment Credit Facility amounting to US$3,000,000. This facility will expire on May 26, 2019.
-
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (lanjutan)
Indonesia Eximbank (continued)
Perusahaan dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan untuk fasilitas tersebut di atas dengan rincian sebagai berikut: Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah, bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan milik CPB yang terletak di Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah, bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan milik Perusahaan yang terletak di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur) serta Kabupaten Karawang dan Kabupaten Tangerang (Jawa Barat). Fidusia atas persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar AS$33.000.000. Fidusia atas persediaan yang dimiliki oleh CPB sebesar dengan nilai penjaminan AS$16.500.000. Fasilitas ini akan digunakan untuk pelunasan fasilitas Eximbank sebelumnya, pengambilalihan fasilitas pinjaman BNI, pembiayaan modal kerja serta pembelian bahan baku.
The Company and CPB agreed to provide collaterals for the above facility with details as follows: First ranked mortgage over land, building, building improvement, machineries and equipment owned by CPB located in Tulang Bawang Regency, Lampung.
Perusahaan dan CPB diwajibkan untuk memenuhi Interest Service Ratio minimum 2x dan Current Ratio minimum 1x.
The Company and CPB are required to comply with a maximum Interest Service Ratio of 2x and a minimum Current Ratio of 1x.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk
Formerly PT Bank Niaga Tbk
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank Niaga Tbk (Bank Niaga), dimana Bank Niaga menyediakan fasilitas pembukaan Letter of Credit Import dan / atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (L/C Impor - SKBDN), Pinjaman Transaksi Khusus (Fasilitas PTK) dan Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Fasilitas NWE) dengan jangka waktu 12 bulan. Pagu kredit gabungan adalah sebesar AS$10.000.000.
On November 30, 2007, the Company entered into agreements with PT Bank Niaga Tbk (Bank Niaga), whereby Bank Niaga provides Import and / or SKBDN Letter of Credit (Import L/C - SKBDN) facility, Special Transaction Loan (PTK Facility) and Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents Facility) for a period of 12 months. These combined credit limits are US$10,000,000.
-
-
First ranked mortgage over land, building, building improvement, machineries and equipment owned by the Company located in Sidoarjo and Pasuruan Regency (East Java) and Karawang and Tangerang Regency (West Java). Fiduciary over inventories owned by the Company for the amount of US$33,000,000. Fiduciary over inventories owned by CPB for the amount of US$16,500,000.
These facilities will be used to settle previous Eximbank facility, to take over BNI credit facility, and for the financing of working capital and purchases of raw materials.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB (lanjutan)
Niaga
Tbk
(Bank
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Niaga)
PT Bank CIMB (continued)
Niaga
Tbk
(Bank
Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan)
Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 18 Juni 2009, fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut telah diubah dengan perjanjian No. 260/AMD/CBG/JKT/09, dan No. 261/AMD/CBG/JKT/09 No. 262/AMD/CBG/JKT/09, dimana antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan pagu kredit fasilitas L/C Impor menjadi sebesar AS$12.649.015 dan Rp84.272.
On June 18, 2009, the credit facilities were amended with agreements No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 and No. 262/AMD/CBG/JKT/09 whereby among others, Bank Niaga agreed to amend the credit limit of Import L/C facility to US$12,649,015 and Rp84,272.
Fasilitas tersebut dijamin dengan:
These Facilities are secured by:
a.
a.
b. c.
d.
Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp5.000 dan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp2.300 atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Suak Lampung. Hak Tanggungan Peringkat II dan III masingmasing sebesar Rp5.000 atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Sindangsari. Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp106.250 atas tanah milik Perusahaan yang terletak di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung. Fidusia atas barang yang dibeli dengan fasilitas dari Bank Niaga dengan nilai penjaminan AS$20.000.000.
b. c.
d.
Second ranked mortgage over land and building of CPB for the amount of Rp5,000 and third ranked mortgage for the amount of Rp2,300 located at Suak Village, Lampung. Second ranked and third ranked mortgage over land of CPB, each for the amount of Rp5,000 located at Sindangsari Village. First ranked mortgage over land of the Company for the amount of Rp106,250 located at Merak Belantung Village, Kalianda District, South Lampung Regency, Lampung Province. Fiduciary over goods purchased with the facility from Bank Niaga for the amount of US$20,000,000.
Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 2 Oktober 2014. Berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 297/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.
These facilities have been extended several time, the latest is on October 2, 2014. Based on the Letter of Extension Credit Agreement No. 297/AMD/CB/JKT/2014, these facilities have been extended to June 21, 2015.
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Interest Service Coverage Ratio atau Fixed Charge Coverage Ratio minimum 2x.
The Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio or Fixed Charge Coverage Ratio of 2x.
CPB
CPB
Pada tanggal 19 Oktober 2006, CPB menandatangani perjanjian dengan Bank Niaga dengan perjanjian No. 389/CBG/JKT/2006, dan No. 390/CBG/JKT/2006 No. 391/CBG/JKT/2006, dimana Bank Niaga akan menyediakan fasilitas Pembukaan Letter of Credit Import (L/C Impor), Pinjaman Transaksi Khusus Impor (PTK-Impor) dan fasilitas Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (NWE) dengan jangka waktu 12 bulan (19 Oktober 2006 - 19 Oktober 2007). Fasilitas-fasilitas kredit ini mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$8.000.000.
On October 19, 2006, CPB entered into agreements with Bank Niaga under agreements No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 and No. 391/CBG/JKT/2006, whereby Bank Niaga will provide Import Letter of Credit (Import L/C) facility, Special Transaction Loan - Import Loan Facility (PTK-Import) and Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents facility - NWE). These facilities are valid for 12 months (October 19, 2006 October 19, 2007) with maximum combined limit of US$8,000,000.
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
CIMB
Niaga
Tbk
(Bank
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Niaga)
PT Bank CIMB (continued)
Niaga
Tbk
(Bank
Niaga)
Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)
CPB (lanjutan)
CPB (continued)
Fasilitas PTK-Impor dijamin dengan:
The Special Transaction Import Loan Facility (PTKImport) is secured by: first ranked mortgage over land and building with areas of 123.71 ha owned by CPB located in Suak Village, Lampung.
-
-
hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, dan bangunan, milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 123,71 ha yang terletak di Desa Suak, Lampung. hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, bangunan, mesin-mesin serta peralatan milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 70.875 meter persegi dan 38.855 meter persegi yang terletak di Desa Sindangsari, Lampung. jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor, dengan nilai jaminan minimal sebesar Rp80.000.
-
-
first ranked mortgage over land, building, machineries and equipment with areas of 70,875 square metres and 38,855 square metres owned by CPB in Sindangsari Village, Lampung. fiduciary securities over inventories purchased under the L/C import facility, with minimum collateral value of Rp80,000.
Fasilitas Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor dijaminkan dengan proceed/dana hasil pembayaran Letter of Credit ekspor di rekening CPB yang ada pada bank.
The Negotiated Line for Export Documents is secured by the proceeds from Letter of Credit export payment on CPB bank account.
Pada tanggal 18 Agustus 2009, berdasarkan perjanjian No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 313/AMD/CBG/ JKT/09, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan mata uang dan pagu kredit fasilitas L/C Impor dari AS$13.800.000 dan Rp25.341 menjadi sebesar AS$9.920.000 dan Rp68.991 untuk fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Impor dan L/C dan/atau SKBDN serta sebesar Impor AS$9.920.000 dan Rp46.070 untuk Perjanjian Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor.
On August 18, 2009, based on agreements No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/ JKT/09 and No. 313/AMD/CBG/JKT/09, Bank Niaga agreed to amend the currency and the limit of Import L/C facility from US$13,800,000 and Rp25,341 to US$9,920,000 and Rp68,991 for Import L/C Facility and Special Transaction Loan Import Loan Facility (PTK-Import) as well as US$9,920,000 and Rp46,070 for Negotiated Line for Export Documents Facility.
Pada tanggal 29 Desember 2009, berdasarkan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/ JKT/09, No. 738/AMD/CBG/JKT/09 Bank Niaga dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan tambahan tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Seluruh jaminan yang terletak di Desa Merak Belantung, Desa Suak dan Desa Sindangsari, Lampung terikat secara ”cross collateralized” terhadap fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Niaga kepada CPB dan Perusahaan.
On December 29 2009, based on the Amendment of Credit Agreement No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/JKT/09, No. 738/AMD/CBG/ JKT/09 Bank Niaga and CPB agreed to pledge additional collateral in form of land and/or building owned by the Company located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung Selatan. All of pledged collateral assets located in Merak Belantung Village, Suak Village and Sindangsari Village, Lampung are cross collateralized with other credit facilities given by Bank Niaga to CPB and the Company.
63
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan)
-
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Bank (lanjutan)
CIMB
Niaga
Tbk
(Bank
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Niaga)
PT Bank CIMB (continued)
Niaga
Tbk
(Bank
Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk (lanjutan)
Formerly PT Bank Niaga Tbk (continued)
CPB (lanjutan)
CPB (continued)
Pada tanggal 2 Oktober 2014, berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 299/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas pinjaman CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.
On October 2, 2014, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 299/AMD/CB/JKT/2014, CPB’s credit facilities have been extended to June 21, 2015.
CPB diwajibkan untuk memenuhi Leverage Ratio maksimum 3x dan Current Ratio minimum 1x.
CPB is required to comply with maximum Leverage Ratio of 3x and minimum Current Ratio of 1x.
Dahulu PT Bank Lippo Tbk
Formerly PT Bank Lippo Tbk
Pada tanggal 5 Juni 2006, Perusahaan dan CPB memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) dengan pagu kredit masing-masing sebesar AS$5.000.000. Fasilitas ini dijaminkan oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C dan persediaan yang mewakili 125% dari pinjaman serta tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung.
On June 5, 2006, the Company and CPB obtained Letters of Credit (L/C) facilities from PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) with credit limit of US$5,000,000, each. These facilities are secured by cash collateral representing 15% of opening L/C and inventories representing 125% of the loan as well as land and/or building owned by the Company, which located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung.
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Interest Service Coverage Ratio minimum 2x, Current Ratio minimum 1x, dan Leverage Ratio maksimum 3,75x.
The Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio of 2x, minimum Current Ratio of 1x, and maximum Leverage Ratio of 3.75x.
Pada tanggal 2 Oktober 2014, berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 298/AMD/CB/JKT/2014 dan No. 300/AMD/CB/JKT/2014, fasilitas pinjaman masing-masing untuk Perusahaan dan CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2015.
On October 2, 2014, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 298/AMD/CB/JKT/2014 and No. 300/AMD/CB/JKT/2014, loan facilities for the Company and CPB have been extended to June 21, 2015 respectively.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Perusahaan, CPB and CPgP menandatangani Akta Banking Facility Agreement No. 12 dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) yang diaktakan oleh Notaris Putut Mahendra, S.H., dimana DBS akan menyediakan fasilitas L/C Impor dengan pagu maksimum sebesar AS$20.000.000 atau setara dalam mata uang lainnya yang disetujui oleh DBS.
On October 23, 2008, the Company, CPB and CPgP entered into a Banking Facility Agreement No. 12 with PT Bank DBS Indonesia (DBS) which was notarized by Notary Putut Mahendra, S.H., whereby DBS provides Import L/C facilities with credit limit of US$20,000,000 or its equivalent in any other currency approved by DBS.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (continued)
Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Utara, serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Selatan. Fasilitas ini dijamin juga oleh jaminan cash margin yang mewakili 15% dari pembukaan L/C serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor melalui fasilitas DBS dengan nilai penjaminan setara 100% dari fasilitas yang digunakan.
The facility is secured by land, building and machineries owned by the Company located in North Sumatera, together with land and building owned by the Company located in South Sumatera. The facility is secured by cash margin representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer over imported inventories through DBS facilities at value equivalent to 100% of the used facility.
Pada tanggal 4 Juli 2014 berdasarkan Perubahan Kesembilan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 374/PFPA-DBSI/VII/2014, fasilitas kredit Perusahaan, CPB, dan CPgP telah diperpanjang sampai dengan 23 April 2015.
On July 4, 2014 based on the Ninth Amendment to the Banking Facility Agreement No. 374/PFPADBSI/VII/2014, credit facilities for the Company, CPB, and CPgP are extended up to April 23, 2015.
Perusahaan dan entitas anak diwajibkan untuk memenuhi EBITDA/Interest Expense Ratio minimum 1,5x dan Total Debt/Networth Ratio maksimum 3x pada setiap semester.
The Company and subsidiaries are required to comply with EBITDA/Interest Expense Ratio minimum 1.5x and Total Debt/Networth Ratio maximum 3x at each semester.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
Berdasarkan Akta perjanjian Kredit Modal Kerja No. 68 dan 69 tanggal 21 Mei 2013, yang keduanya dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, CPgP telah memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) berupa fasilitas KMK Pinjaman Rekening Koran (KMK - PRK) maksimum sebesar Rp10.000 dan fasilitas KMK - Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) maksimum sebesar Rp40.000.
Based on Working Capital Credit Agreement Deed No. 68 and 69 dated May 21, 2013, both notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, CPgP has obtained a loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) in the form of KMK - Loan Account (KMK - PRK) with maximum limit of Rp10,000 and KMK - Regular Fixed Loan (KMK - PTR) with a maximum limit of Rp40,000.
Pada tanggal 4 Maret 2015, berdasarkan Akta No. 9 dan 10, yang keduanya dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Mei 2016.
On March 4, 2015, based on the Notarial Deed No. 9 and 10, both notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, these credit facilities are extended up to May 21, 2016.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 7 dan Akta Perjanjian Penangguhan Jaminan Impor/Kredit Modal Kerja Impor No. 8 tanggal 6 Februari 2014 yang dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta, BRI Agro menyetujui peningkatan plafon Kredit Investasi (KI) sejumlah Rp50.000 (Catatan 16) dan fasilitas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) sejumlah AS$6.000.000.
Based on the Deed of Investment Facility Agreement No. 7 and Deed of Rearrangement of Working Capital Credit Import Guarantee No. 8 dated February 6, 2014, notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta, BRI Agro agreed to increase plafond of Investment Facility (KI) amounting to Rp50,000 (Note 16) and Import Working Capital Loan facility (KMKI) amounting to US$6,000,000.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (continued)
CPgP telah melakukan penarikan fasilitas kredit investasi. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah selama 60 (enam puluh) bulan, yang akan dilunasi dengan cicilan dari bulan pertama hingga bulan ke 59 sebesar Rp835/bulan, dan cicilan terakhir sebesar Rp735 (Catatan 16).
CPgP has drawdown the investment credit facility. The credit facility period is 60 (sixty) months, which st th will be settled by installment from 1 until 59 month amounting to Rp835/month, and the last installment amounting to Rp735 (Note 16).
Pada tanggal 4 Maret 2015 berdasarkan Akta Perpanjangan dan Penambahan Maksimum Penangguhan Jaminan Impor/Kredit Modal Kerja Impor No. 11, fasilitas ini berubah menjadi AS$6.600.000.
On March 4, 2015 based on the Deed of Extension and Maximum Additional of Rearrangement of Working Capital Credit Import No.11, this facility is amended to US$6,600,000.
Fasilitas KMK-PRK dan KMK-PTK dijamin oleh persediaan senilai Rp62.500, tanah dan bangunan milik entitas anak yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali. Fasilitas KMKI dan KI dijamin oleh persediaan senilai 125% dari fasilitas yang terpakai atau hingga Rp90.608, tanah, bangunan dan mesin yang berlokasi di desa Purwasari, Karawang sebesar Rp160.000.
Working Capital facility PRK and working capital facility PTK are secured by inventories amounting to Rp62,500, land and building of subsidiaries located in several areas in West Java, South Sulawesi and Bali. KMKI and KI facilities are secured by inventories amounting to 125% from facility being used or up to Rp90,608, land, building and machinaries located in Purwasari Village, Karawang amounted to Rp160,000.
CPgP diwajibkan untuk memenuhi Debt to Equity Ratio maksimal 4x dan Current Ratio minimum 1,5x.
CPgP is required to comply with Debt to Equity Ratio maximum 4x and Current Ratio minimum 1.5x.
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk
Pada tanggal 9 September 2014, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 5 yang dibuat oleh Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, PT Bank QNB Indonesia (QNB) menyetujui untuk memberikan fasilitas umum perbankan (General Banking Facility) kepada Perusahaan berupa:
On September 9, 2014, based on the Deed of Credit Facility No. 5, notarized by Rismalena Kasri, S.H., notary in Jakarta, PT Bank QNB Indonesia (QNB) agreed to provide General Banking Facility to the Company, consisting of the following:
-
-
-
Fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) dan/atau Acceptance Against Trust Receipt (ACLC/ACTRLC) dan/atau Loan Against Trust Receipt (LATR) sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000. Fasilitas Shipping Guarantee sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000. Fasilitas Bond dan Bank Garansi sampai jumlah pokok sebesar AS$10.000.000. Fasilitas Ordinary Revolving Loan sampai jumlah pokok sebesar AS$12.000.000.
-
66
Facility for Sight/Usance Letter of Credit (L/C) and/or Acceptance Against Trust Receipt (ACLC/ACTRLC) and/or Loan Against Trust Receipt (LATR) with credit limit of US$10,000,000. Facility for Shipping Guarantee with credit limit of US$10,000,000. Facility for Bond and Bank Guarantee with credit limit of US$10,000,000. Facility for Ordinary Revolving Loan with credit limit of US$12,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. UTANG USAHA
13. ACCOUNT PAYABLES – TRADE
PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) (lanjutan)
PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) (continued)
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
The details of account payables - trade are as follows:
Maksimum penggunaan seluruh fasilitas di atas adalah sebesar AS$12.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 9 September 2015.
The maximum usage of all above facilities is up to US$12,000,000. These facilities will expire on September 9, 2015.
a. Berdasarkan pemasok:
a.
Perusahaan menyetujui untuk memberikan jaminan untuk fasilitas tersebut di atas sebagai berikut: Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah dan bangunan yang terletak di Serang (Banten). Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah dan bangunan yang terletak di Dupak Rukun (Surabaya). Fidusia atas persediaan berupa udang beku yang dimiliki oleh CPB dengan nilai penjaminan sebesar AS$12.000.000. Fidusia atas mesin-mesin dan peralatan yang terletak di Serang (Banten) dan Dupak Rukun (Surabaya) dengan nilai penjaminan sebesar Rp11.796.
The Company agreed to provide collaterals for the above facilities as follow: First ranked mortgage over land and building, located in Serang (Banten). First ranked mortgage over land and building located in Dupak Rukun (Surabaya).
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Debt Service Coverage Ratio minimum 1,2x, Current Ratio minimum 1x dan Debt to Equity Ratio maksimum 3x (Definisi Debt menurut perjanjian pinjaman adalah Total Utang Bank).
The Company is required to comply Debt Service Coverage Ratio minimum 1.2x, Current Ratio minimum 1x and Debt to Equity Ratio maximum 3x (Definition of Debt based on loan agreement is Total Bank Loan).
Perusahaan dan entitas anak telah memenuhi persyaratan rasio keuangan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman bank, kecuali untuk Leverage Ratio yang diwajibkan oleh Bank Niaga dan Total Debt/Networth Ratio yang diwajibkan oleh DBS kepada Perusahaan, serta Current Ratio yang diwajibkan oleh Bank Niaga kepada CPB. Perusahaan telah menerima waiver dari Bank Niaga dan DBS atas tidak terpenuhinya rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2014.
The Company and subsidiaries have comply with the required financial ratios under the bank loan agreements, except for required Leverage Ratio from Bank Niaga and required Total Debt/Networth Ratio from DBS to the Company, and required Current Ratio from Bank Niaga to CPB. The Company has received waivers from Bank Niaga and DBS for the incompliances on the financial ratios as of December 31, 2014.
Tingkat Suku Bunga Tahunan
The Annual Interest Rates
Tingkat suku bunga tahunan pada pinjaman revolving dan pinjaman impor adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the revolving loan and import loan are as follows:
Mata Uang
2013
Rupiah Dolar AS
-
2014
11,0% -14,8% 4,7% - 8,0%
67
Fiduciary over inventory of frozen shrimp owned by CPB for the amount of US$12,000,000. Fiduciary over machineries and equipments located in Serang (Banten) and Dupak Rukun (Surabaya) amounted of Rp11,796.
11,0% -15,3% 6,9% - 9,3%
Currency Denomination Rupiah US Dollar
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Based on supplier:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri: Plasma PT FKS Multi Agro Tbk CV Bumi Indo Intan Anugra UD Mutiara Samudra PT Fugui Flour & Grain Indonesia CV Lancar Arta Niaga Intan Bahari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
206.310 154.055 96.633 20.675 17.169 6.699 -
195.325 157.043 35.435 20.441 28.429 64.216 11.604
164.884
188.118
Sub-total pemasok dalam negeri
666.425
700.611
Sub-total local suppliers Foreign suppliers: Prostar International Services Ltd., Taiwan Pesquera Exalmar, Peru
Third parties: Local suppliers: Farmers PT FKS Multi Agro Tbk CV Bumi Indo Intan Anugra UD Mutiara Samudra PT Fugui Flour & Grain Indonesia CV Lancar Arta Niaga Intan Bahari Others (below Rp10,000 each)
Pemasok luar negeri: Prostar International Services Ltd., Taiwan Pesquera Exalmar, Peru Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
16.090 11.336
7.664 9.149
186.813
86.324
Sub-total pemasok luar negeri
214.239
103.137
880.664
803.748
Total third parties
26.479
67.476
Related parties (Note 33b)
Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 33b)
b. Berdasarkan mata uang:
b. 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Others (below Rp10,000 each) Sub-total foreign suppliers
Based on currency:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) Euro Eropa (Catatan 38) Dolar Singapura (Catatan 38) Yen Jepang (Catatan 38)
534.574 372.569 -
768.087 98.158 3.914 861 204
Rupiah United States Dollar (Note 38) European Euro (Note 38) Singapore Dollar (Note 38) Japanese Yen (Note 38)
Total
907.143
871.224
Total
As of December 31, 2014 and 2013, there were no guarantees provided by, or required from, the Group for the above payables.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada jaminan yang diberikan oleh, dan diminta dari, Kelompok Usaha atas utang usaha di atas.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
14. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Lain-lain
255.879 227.239
224.927 219.046
PT Central Daya Energi (Note 34c) Others
Total
483.118
443.973
Total
15. BEBAN AKRUAL
15. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
21.846 14.550 11.732 10.570
13.185 9.321 8.808 8.320
48.480
50.421 39.372
Professional fees Rent Freight Promotion Provision for repayment of farmer’s loan (Note 34b) Others
107.178
129.427
Total
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM DEBTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Utang bank - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (Catatan 12) Utang lain-lain
40.815 -
665
Bank loan - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (Note 12) Other payables
Total utang jangka panjang
40.815
665
Total long-term debts
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang lain-lain
10.020 -
665
Less current portion of Bank loan Other payables
Total bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
10.020
665
Total current portion
Total bagian jangka panjang
30.795
-
Total long-term portion
69
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI
PT Central Daya Energi (Catatan 34c)
Total
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. BONDS PAYABLE 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Other payables - third parties represents payables for:
Utang lain-lain - pihak ketiga merupakan utang atas:
Jasa profesional Sewa Beban angkut Biaya promosi Kewajiban pembayaran kembali kredit plasma (Catatan 34b) Lain-lain
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Obligasi yang Direstrukturisasi (AS$205.707.170 pada tahun 2014 dan AS$183.490.433 pada tahun 2013 Bunga yang ditangguhkan (AS$3.249.052)
2.558.997
2.236.565
Restructured Bonds (US$205,707,170 in 2014 and US$183,490,433 in 2013)
40.418
39.603
Deferred interest (US$3,249,052)
Total
2.599.415
2.276.168
Total
Obligasi Awal
Original Bonds
Pada tanggal 28 Juni 2007, BOR menerbitkan obligasi sejumlah AS$325.000.000 yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 (Obligasi) dengan denominasi minimal AS$100.000 dan kelipatan AS$1.000 untuk kelebihan selanjutnya. Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan entitas anak tertentu (Entitas Anak Penjamin) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP. Penjaminan Obligasi ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 27 Juni 2007 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
On June 28, 2007, BOR issued US$325,000,000 guaranteed senior secured notes due in 2012 (the Bonds) in minimum denominations of US$100,000 and integral multiples of US$1,000 in excess thereof. The Bonds are guaranteed by the Company and certain subsidiaries (the Subsidiary Guarantors) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP. This guarantee on the Bonds has been approved by the Company’s Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized in Notarial Deed No. 67 dated June 27, 2007 by Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
Tingkat bunga Obligasi adalah sebesar 11% per tahun. Bunga Obligasi terutang setiap tanggal 28 Juni dan 28 Desember tiap tahunnya, dimulai pada tanggal 28 Desember 2007. Obligasi jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2012.
The Bonds bear interest at the rate of 11% per year. Interest on the Bonds is payable on June 28, and December 28, of each year, beginning on December 28, 2007. The Bonds mature on June 28, 2012.
Obligasi ini dijamin oleh: i. seluruh aset pada saat ini dan masa yang akan datang dari BOR, termasuk Collection Account dan Interest Reserve Account serta Bunga dan hak atas Advance Purchase Agreement.
The Bonds were secured by: i. a fixed and floating charge over all of the existing and future assets of BOR, including the Collection Account and the Interest Reserve Account as well as its interest and rights under the Advanced Purchase Agreement ii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.
ii.
prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
17. BONDS PAYABLE (continued)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
17. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Awal (lanjutan)
Original Bonds (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi
Restructured Bonds
Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York.
The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) with Bank of New York as the Trustee.
Berdasarkan Akta Notaris No. 69 tanggal 28 September 2012 oleh Yulia S.H., para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi Obligasi.
Based on Notarial Deed No. 69 dated September 28, 2012 of Yulia S.H., the shareholders have approved to restructure the Bonds.
Jumlah perolehan bersih dari penerbitan Obligasi, setelah dikurangi komisi penjamin efek, jasa dan biaya lainnya sehubungan dengan penawaran Obligasi, adalah sebesar AS$317.100.000. Hasil dari obligasi ini digunakan sebagai berikut: AS$200.000.000 digunakan untuk membayar seluruh pinjaman sindikasi Barclays. AS$17.875.000 disisihkan di dalam Interest Reserve Account untuk membayar cicilan bunga tengah tahunan yang pertama; dan AS$99.225.000 ditempatkan di Escrow Account yang hanya dapat ditarik jika sudah ada persetujuan Akuisisi Aset Dipasena dari mayoritas pemegang saham Perusahaan. Dana yang berada di Escrow Account, digunakan oleh Perusahaan untuk mendanai modal kerja dan keperluan pendanaan lainnya dalam kegiatan operasional Kelompok Usaha Dipasena. Setelah persetujuan pemegang saham atas akuisisi Aset Dipasena melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Juli 2007, dana Escrow Account ini telah ditarik dan digunakan.
The total net proceeds from the sales of the Bonds, after deduction for underwriting commissions, fees and other expenses relating to the Offering, was US$317,100,000. The proceeds were utilized as follows: US$200,000,000 was used to repay the Barclays Loan in full. US$17,875,000 was set aside in the Interest Reserve Account to pay the first scheduled semi-annual interest payment; and US$99,225,000 were placed in an Escrow Account, which may be withdrawn only upon approval of the Dipasena Asset Acquisition by a majority of shareholders of the Company. The escrow funds, when released, will be used by the Company to fund working capital and other funding requirements of the assets that constitute the Dipasena Group’s operations. Following the shareholders’ approval of the Dipasena Asset’s acquisition through Extraordinary Shareholders’ General Meeting dated July 6, 2007, the Escrow fund was withdrawn and used.
Pada tanggal 18 Januari 2013 BOR telah mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan pertemuan dengan para pemegang obligasi dalam rangka pengesahan proses Scheme of Arrangement (“SOA”). Setelah SOA ini disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura, maka SOA dapat segera berlaku efektif.
On January 18, 2013, BOR has submitted an application to the High Court of Singapore for a meeting with the Noteholders in relation to the legalisation process of Scheme of Arrangement (“SOA”). Upon the legalisation of SOA by the High Court of Singapore, SOA can soon be valid effectively.
BOR telah mengadakan pertemuan dan pengambilan suara oleh para pemegang obligasi yang dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013 di Singapura (Rapat). Rapat dihadiri oleh kurang lebih 90% pemegang obligasi dari seluruh total obligasi sejumlah AS$325.000.000 dan 100% dari seluruh pemegang obligasi yang hadir dalam Rapat tersebut telah menyetujui proposal skema restrukturisasi Obligasi yaitu melalui perpanjangan waktu jatuh tempo Obligasi dan pengubahan jadwal pembayaran bunga dan pokok Obligasi. Pada tanggal 14 Mei 2013, SOA telah disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura dengan perintah pengadilan tertanggal 14 Mei 2013.
BOR was held a meeting and voting by the bondholders which have been executed on April 18, 2013 in Singapore (Meeting). The Meeting was attended by approximately 90% of the total bondholders amounted US$325,000,000 and 100% of the bondholders presented in the Meeting has approved the proposal of scheme restructuring of the Bonds which are to extend the maturity date of the Bonds and to amend the schedule of the interest and principal payment of the Bonds. On May 14, 2013, SOA was sanctioned by the High Court of the Republic of Singapore pursuant to an Order of Court dated May 14, 2013.
Rating terakhir dari Obligasi ini adalah “C” dari Fitch pada tanggal 19 Februari 2010.
Latest rating for the Bonds are “C” by Fitch in February 19, 2010.
Sehubungan dengan memburuknya kondisi keuangan BOR dan Perusahaan sebagai penjamin yang diakibatkan oleh berjangkitnya virus di tambak udang CPB sejak kuartal kedua tahun 2009, pembayaran pokok sebesar AS$325.000.000 dan bunga obligasi tengah tahunan sejak 28 Desember 2009 sampai dengan tanggal obligasi jatuh tempo sebesar AS$107.250.000 belum dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2012.
Due to weakened financial condition of BOR and the Company as Guarantor, as a result of virus spread in CPB’s ponds since second quarter 2009, repayment of the principal of US$325,000,000 and semi annual interest from December 28, 2009 until the Bonds’ mature date amounting US$107,250,000 had not been made on June 28, 2012.
Pada tanggal 17 Juni 2013, BOR, Perusahaan dan pemegang obligasi menyetujui untuk restrukturisasi obligasi berdasarkan the Amended and Restated Indenture sebagai berikut:
On June 17, 2013, BOR, the Company and the bondholders agreed to restructure the bonds based on the Amended and Restated Indenture as follows:
(a) Obligasi yang Direstrukturisasi sebesar AS$325.000.000 akan dilunasi dengan cicilan setengah tahunan sebesar AS$16.250.000 mulai 30 Juni 2018 sampai 30 Juni 2020 dan sisa hutang pokok sebesar AS$243.750.000 (ditambah bunga yang ditangguhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku) akan dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020. Utang obligasi yang direstrukturisasi dikenakan bunga sebesar 2% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 4% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 6% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 8% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Pembayaran bunga dilaksanakan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
(a)
71
72
The Restructured Bonds payable of US$325,000,000 will be settled by semiannual installments of US$16,250,000 starting from June 30, 2018 until June 30, 2020, and the remaining balance of principal of US$243,750,000 (plus deferred interest in accordance with the terms) will be settled on December 31, 2020. The restructured bonds bear interest rate of 2% per year for the interest periods ended December 31, 2014, 4% per year for the interest periods ended December 31, 2017, 6% per year for the interest periods ended. December 31, 2018 and 8% per year for the interest periods ended December 31, 2020. Interest payment will be made twice a year, every June 30 and December 31.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
17. BONDS PAYABLE (continued)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
17. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
Restructured Bonds (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
Restructured Bonds (continued)
(b) Saldo utang bunga Obligasi Awal yang masih harus dibayar sebesar AS$107.250.000 (setara dengan Rp1.063.705) diselesaikan dengan penerbitan 5.000 saham baru BOR, yang diambil seluruhnya oleh Whitemyer Corp., pihak ketiga.
(b)
Obligasi yang Direstrukturisasi ini dijamin oleh Perusahaan dan entitas anak tertentu (“Entitas Anak Penjamin”) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP serta dijamin dengan: i. prioritas pertama atas seluruh aset BOR, termasuk Collection Account dan Advance Purchase Agreement. ii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di BOR. iii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin.
The Restructured Bonds were guaranted by the Company and certain subsidiaries (Guaranteeing Subsidiaries) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP, and secured by: i. a first priority of all of the assets of BOR, including the Collection Account and the Advanced Purchase Agreement. ii. a first priority pledged of all of the Company’s capital stock in BOR. iii. a first priority pledged of all of the Company’s capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan dan Whitemyer Corp menandatangani Perjanjian Jual Beli, dimana Whitemyer Corp mengalihkan kepemilikan 5.000 saham BOR kepada Perusahaan dengan harga pembelian sebesar AS$200.000 (setara dengan Rp1.986). Oleh karena itu, BOR mengakui keuntungan atas penyelesaian bunga yang masih harus dibayar sebesar AS$107.050.000 (setara dengan Rp1.061.722) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba rugi kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 29).
On June 19, 2013, the Company and Whitemyer Corp entered into a Sales and Purchase Agreement, whereby Whitemyer Corp transferred its 5,000 shares in BOR to the Company with a purchase consideration of US$200,000 (equivalent to Rp1,986). Accordingly, BOR recognised gain on settlement of accrued interest amounting to US$107,050,000 (equivalent to Rp1,061,722) which has been recognised in the “Other income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 29).
Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York Mellon (“BoNY”) (dahulu Bank of New York).
The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX - ST) with Bank of New York Mellon (“BoNY”) (formerly Bank of New York) as the Trustee.
Berdasarkan the Amended and Restated Indenture, apabila aktual EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) konsolidasian tidak mencapai proyeksi EBITDA konsolidasian pada tahun pertama sampai tahun ketiga, maka Perusahaan dapat menangguhkan pembayaran bunga sebesar setengah dari bunga yang berlaku. Bunga yang ditangguhkan akan dikapitalisasi dan ditambahkan ke dalam nilai pokok Obligasi serta akan dibayarkan secara tunai pada saat jatuh tempo pada tahun 2020. Sebaliknya apabila aktual EBITDA konsolidasian melebihi proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar AS$15.000.000 pada tahun pertama sampai tahun ketiga atau melebihi AS$10.000.000 pada setiap relevant redemption period, maka terdapat mekanisme yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali obligasi melalui proses lelang. Pada tanggal pembayaran bunga 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2013, BOR telah memperoleh persetujuan dari BoNY atas penangguhan setengah pembayaran bunga masing-masing sebesar AS$1.615.973 dan AS$1.633.079.
Based on the Amended and Restated Indenture, if the actual consolidated EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) does not achieve projected consolidated EBITDA in the first until third year, the Company can defer half of the total interest payment. Deferred interest will be capitalized and added to the principal amount of the Bonds and will be paid in cash on maturity date in 2020. On the other hand, if the actual consolidated EBITDA exceeds projected consolidated EBITDA by more than US$15,000,000 in the first until third year or by more than US$10,000,000 on relevant redemption period, there is mechanism which allows the Company to buy back the Bonds through auction process. On the interest payment dates on June 30, 2013 and December 31, 2013, BOR obtained approval from BoNY to defer half of the interest payment amounting to US$1,615,973 and US$1,633,079.
Obligasi yang Direstrukturisasi dicatat sebesar nilai wajarnya pada pengakuan awal tanggal 17 Juni 2013, yang kemudian akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tingkat bunga efektif Obligasi yang Direstrukturisasi adalah sebesar 14,98% dengan nilai wajar sebesar AS$177.680.243 (setara dengan Rp1.762.233) pada tanggal 17 Juni 2013. Oleh karena itu, BOR telah mencatat keuntungan atas pengakhiran Obligasi Awal sebesar US$147.319.757 (setara dengan Rp1.461.117) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba rugi kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 29).
The Restructured Bonds has been recognized at fair value as at the date of inception, June 17, 2013, to be subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. The effective interest rate of the Restructured Bonds has been determined to be 14.98%, with a fair value of US$177,680,243 (equivalent to Rp1,762,233) as at June 17, 2013. Accordingly, BOR has recorded gain on derecognition of Original Bonds of US$147,319,757 (equivalent to Rp1,461,117) which has been recognised in the “Other income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 29).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, BOR telah mencatat amortisasi atas nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi masing-masing sebesar AS$22.216.736 (setara dengan Rp220.346) dan AS$7.582.252 (setara dengan Rp75.200). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo unamortized nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi masing-masing sebesar AS$119.292.830 dan AS$141.509.567.
As of December 31, 2014 and 2013, BOR has recognized an amortization of the fair value on the Restructured Bonds amounting to US$22,216,736 (equivalent to Rp220,346) and US$7,582,252 (equivalent to Rp75,200), respectively. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of unamortized fair value of Restructured Bonds amounting to US$119,292,830 and US$141,509,567, respectively.
Dengan pengecualian-pengecualian tertentu dalam syarat-syarat obligasi, Perusahaan dan Entitas Anak Penjamin mempunyai pembatasan untuk transaksi sebagai berikut: menjamin utang; membebankan penjaminan atas aset; melakukan merger atau konsolidasi; terlibat di dalam transaksi penjualan dan penyewaan kembali; terlibat transaksi tertentu dengan afiliasi. Perusahaan dan entitas anaknya diharuskan mematuhi semua undang-undang, peraturan, aturan dan regulasi.
With certain exceptions specified in the terms and conditions of the bonds, the Company and the Subsidiary Guarantors have a limitation for the following transactions: guarantee indebtedness; create any liens; affect a merger or consolidation; enter into sale and leaseback transactions;
73
The outstanding accrued interest from the Original Bonds of US$107,250,000 (equivalent to Rp1,063,705) was settled through issuance of 5,000 new shares of BOR, which has been taken up in full by Whitemyer Corp., a third party entity.
74
enter into certain transactions with affiliates. The Company and its subsidiaries must comply with all applicable statutes, rules and regulations.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
Restructured Bonds (continued)
penambahan utang untuk tujuan modal kerja dengan total pokok pinjaman tidak melebihi (1) Rp250.000, atau (2) dari tanggal 1 Januari 2015, selama aktual EBITDA konsolidasian untuk empat kwartal terakhir sama atau lebih besar dari proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar Rp450.000. Perusahaan dan entitas anaknya tidak boleh mengumumkan dan membayar dividen kecuali bila pada tanggal pengumuman (1) mempertahankan rasio Fixed Charged Coverage Ratio melebihi 10:1 untuk empat kwartal terakhir. (2) mempertahankan Total Indebtedness to Consolidated EBITDA Ratio 1:1 untuk empat kwartal terakhir. (3) tidak melebihi lima persen (5%) dari laba bersih konsolidasian untuk empat kwartal terakhir.
additional indebtedness incurred for working capital, not to exceed: (1) Rp250,000, or (2) from January 1, 2015, provided that, Actual Consolidated EBITDA for the four-quarterly period ending is equal to or greater than Projected Consolidated EBITDA of Rp450,000. The Company and its subsidiaries shall not declare or pay dividends unless on the date of declaration: (1) maintained a Fixed Charge Coverage Ratio in excess of 10:1 for the most recent four quarter period. (2) maintained a total Indebtedness to Consolidated EBITDA ratio of 1:1 for the most recent four quarter period. (3) do not exceed five percent (5%) of Consolidated Net Income for the most recent four quarter period.
18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Non-controlling interests in net assets consolidated subsidiaries are as follows:
Pemegang saham
31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
5.195 1.372
5.854 1.210
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
Total
6.567
7.064
Total
Non-controlling interests in total comprehensive income (loss) of consolidated subsidiaries are as follows:
Kepentingan non-pengendali atas laba (rugi) komprehensif entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
(659) 162
(2.449) 171
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
Total
(497)
(2.278)
Total
75
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Total
Shareholders
Saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham PT Surya Hidup Satwa UBS AG Singapore Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
13.163.891.970 3.835.200.000 2.666.621.250 1.000.000 628.000 500.000
32,53 9,48 6,59 0,00 0,00 0,00
1.316.389 383.520 266.662 100 63 50
Ordinary share with par value of Rp100 (full amount) per share PT Surya Hidup Satwa UBS AG Singapore Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*)
20.802.893.526
51,40
2.080.289
Public (below 5% ownership each)
Total
40.470.734.746
100,00
4.047.073
Total
2013
Pemegang saham
of
The composition of share ownership of the Company as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014
18. NON-CONTROLLING INTERESTS
Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
19. SHARE CAPITAL
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Company and its subsidiaries have complied with all the requirement and restrictions in accordance with the Amended and Restated Indenture.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan entitas anaknya telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan the Amended and Restated Indenture.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. MODAL SAHAM
17. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Total
Shareholders
Saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham PT Surya Hidup Satwa Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
13.163.891.970 2.666.621.250 1.000.000 628.000 500.000
32,53 6,59 0,00 0,00 0,00
1.316.389 266.662 100 63 50
Ordinary share with par value of Rp100 (full amount) per share PT Surya Hidup Satwa Red Dragon Group Pte. Ltd. Sutanto Surjadjaja*) Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*)
24.638.093.526
60,88
2.463.809
Public (below 5% ownership each)
Total
40.470.734.746
100,00
4.047.073
Total
*)
Sutanto Surjadjaja, Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap masing - masing adalah Direktur Perusahaan, dengan kepemilikan masing - masing dibawah 0,01%/ Sutanto Surjadjaja, Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap are Director of the Company, with equity ownership below 0.01% each.
As of December 31, 2014, the Company has listed all its autstanding shares on the Indonesia Stock Exchange totaling 40,470,734,746 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya yang beredar pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 40.470.734.746 lembar saham.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Selisih lebih penerimaan di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas dan biaya konversi waran
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali
(1.201.058)
(1.201.058)
Total
(1.104.136)
(1.104.136)
Total
96.922
Pada tahun 2006, Perusahaan dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham pengendali Perusahaan, telah merestrukturisasi unit usaha agrobisnis dan budi daya perairan (aquaculture) yang mengakibatkan Perusahaan menjadi perusahaan pengendali untuk usaha budi daya perairan (aquaculture). Transaksi restrukturisasi ini dilakukan dengan entitas sepengendali maupun pihak ketiga dan berlanjut sampai Mei 2007.
In 2006, the Company and PT Surya Hidup Satwa (SHS), the Company’s controlling shareholder, restructured their agrobusiness and aquaculture business whereby the Company became the holding company for aquaculture business. The restructuring transactions were conducted with entities under common control as well as third parties, and continued until May 2007.
Ringkasan dari transaksi-transaksi restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Summary of the restructuring transactions is as follows:
Entitas Sepengendali
Transaksi/ Transaction
Entities under common control
Tanggal transaksi/ Date of transaction
Harga pembelian/ penjualan per saham (angka penuh)/ Purchase/ Selling price per share (full amount)
Jumlah saham yang dibeli (lembar)/ Number of shares purchased/ sold (shares)
Nilai Transaksi pembelian (jutaan Rupiah)/ Total value of transaction (millions of Rupiah)
Nilai buku (jutaan Rupiah)/ Book Value (millions of Rupiah)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (jutaan Rupiah)/ Difference in value of restructuring transactions under common control (millions of Rupiah)
Perjanjian jual beli saham/ Shares sale and/or purchase agreement
Penjualan/Divestment 12 Mei 2006/ May 12, 2006
400
PT Central Agromina
24 Mei 2007/ May 24, 2007
2.300
12 Mei 2006/ May 12, 2006
572
12 April 2006/ April 12, 2006
542.564
779.068.750
22.395.720
311.628
51.510
395.013
91.741
(83.385)
(40.231)
Pembelian/Acquisition PT Centralpertiwi Bahari
PT Centralwindu Sejati
2.878.526.958
110.586
Total/Total
1.645.575
60.000
575.799
52.334
(1.069.776)
(7.666)
(1.201.058)
77
The details of net sales based on business segments are as follows:
2014
2013
Produk udang Pakan Benur Lain-lain
3.450.642 4.932.299 328.875 742.845
2.617.797 4.379.745 251.310 428.971
Shrimp products Feeds Shrimp fries Others
Total
9.454.661
7.677.823
Total
Tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There were no sales transactions with any single customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales for the periods ended December 31, 2014 and 2013.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 33.
The nature of relationships and transactions of the Group with related parties is explained in Notes 2e and 33.
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
22. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Kepemilikan Langsung/ Direct ownership
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
21. NET SALES
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Excess of proceeds over par value net of share issuance costs and warrant conversion costs Difference in value of transactions of entities under common control
96.922
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rincian penjualan neto berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut:
This account consists of: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. PENJUALAN NETO
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 Mei 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 12, 2006 Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 24 Mei 2007/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 24, 2007 Perjanjian pembelian saham dengan RBOC & Splendid tanggal 12 Mei 2006/ Share purchase agreement with RBOC & Splendid, dated May 12, 2006 Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 April 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated April 12, 2006
2014
2013
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
4.746.097 154.963 1.398.347
3.633.693 117.222 1.089.493
Raw material used Direct labor Manufacturing overhead
Total biaya produksi
6.299.407
4.840.408
Total manufacturing costs
Saldo barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
282.548 (242.407)
223.997 (282.548)
Beban pokok produksi
6.339.548
4.781.857
Saldo barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
346.113 1.807.811 (496.578)
259.279 1.837.930 (346.113)
Beban pokok penjualan
7.996.894
6.532.953
Work in process Balance at beginning of year Balance at end of year Cost of goods manufactured Finished goods Balance at beginning of year Purchases Balance at end of year Cost of goods sold
Purchases transaction with annual cumulative purchases exceeding 10% of consolidated net sales on December 31, 2014 was transaction with PT FKS Multi Agro Tbk.
Transaksi pembelian dengan total pembelian kumulatif selama satu tahun yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 adalah transaksi dengan PT FKS Multi Agro Tbk. 78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. BEBAN PENJUALAN
The details of selling expenses are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. PENDAPATAN OPERASI LAIN
23. SELLING EXPENSES
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2013
Gaji, upah, kesejahteraan karyawan Pengangkutan Iklan, promosi dan sarana penunjang lainnya Penyusutan (Catatan 9) Sewa Perjalanan dinas dan transportasi Insentif penjualan dan komisi Perbaikan dan pemeliharaan Biaya profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
149.962 114.588
134.654 97.845
62.508 57.554 32.988 29.263 26.808 23.432 20.807
32.332 61.665 31.250 19.403 21.892 13.059 17.647
Salaries, wages, employees’ benefits Freight-out Advertising, promotion and supporting facilities Depreciation (Note 9) Rental Travel and transportation Sales incentive and commission Repairs and maintenance Professional fees
34.842
27.911
Others (below Rp10,000 each)
Total beban penjualan
552.752
457.658
Total selling expenses
2014 Pemulihan atas penurunan nilai aset tetap (Catatan 9) Pemulihan cadangan piutang usaha (Catatan 5) Laba neto atas penjualan barang sisa Laba atas penjualan aset tetap (Catatan 9) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) Total
2013 69.207
-
40.886 5.872 1.350
6.902 11.866 6.142
Recovery of impairment fixed assets (Note 9) Recovery of trade receivables allowance (Note 5) Net gain on sale of waste product Gain on sale of fixed assets (Note 9)
13.998
6.501
Others (below Rp5,000 each)
131.313
31.411
Total
26. BEBAN OPERASI LAIN
26. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 Gaji, upah, kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 9) Telepon, listrik dan air Biaya profesional Perjalanan dinas dan transportasi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Pajak, denda dan perijinan Perlengkapan kantor, alat tulis dan fotokopi Fasilitas perumahan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) Total beban umum dan administrasi
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
The details of general and administrative expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
2013
306.468 73.695 53.347 52.079 49.464 38.757 19.211
281.619 89.797 41.469 36.442 45.664 31.935 18.549
12.467
8.973
9.471 8.807
11.267 12.593
Salaries, wages, employees’ benefits Depreciation (Note 9) Telephone, electricity and water Professional fees Travel and transportation Rental Repairs and maintenance Taxes, penalties, legal and permit Office supplies, stationery and photocopies Housing expenses
30.421
24.935
Others below (Rp10,000 each)
654.187
603.243
Total general and administrative expenses
2014
2013
Penghapusan persediaan Rugi selisih kurs atas aktivitas operasi Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha (Catatan 5) Cadangan atas penurunan nilai piutang lain-lain (Catatan 6) Rugi sehubungan aktivitas budidaya udang Penurunan nilai aset tetap (Catatan 9) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000)
152.170
20.468
33.384
133.079
27.216
174.951
-
337.561
-
184.928 54.581
Write off inventory Loss on foreign exchange operating activities Allowance for impairment account receivable - Trade (Note 5) Allowance for impairment of others receivables (Note 6) Loss from shrimp cultivation activity Impairment in value of fixed assets (Note 9)
2.673
4.227
Others (below Rp5,000 each)
Total
215.443
909.795
Total
27. PENDAPATAN KEUANGAN
27. FINANCE INCOME The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 Penghasilan bunga: Jasa giro Deposito on call dan deposito berjangka Total
79
2013 1.978
2.016
223
257
Interest income: Current accounts Deposit on call and time deposit
2.201
2.273
Total
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. BIAYA KEUANGAN
28. FINANCE COSTS
Beban bunga dari: Utang bank dan biaya bank Obligasi
139.950 77.917
127.276 70.281
Interest expenses from: Bank loans and bank charges Bonds
Total
217.867
197.557
Total
29. OTHER INCOME
Keuntungan pengakhiran Obligasi Awal (AS$147.319.757) Keuntungan atas penyelesaian biaya bunga yang masih harus dibayar atas Obligasi Awal (AS$107.050.000) Total
2013 1.461.117
Gain on derecognition of Original Bonds (US$147,319,757)
-
1.061.722
Gain on settlement of accrued interest of Original Bonds (US$107,050,000)
-
2.522.839
Total
-
30. PERPAJAKAN
Taxes payable consist of : 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
79 2.212 107 17 18.076
164 2.733 199 7 20.592
Company Income tax Article 4 Article 21 Article 23 Article 26 Value-Added Tax
Total Perusahaan
20.491
23.695
Total Company
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
83 17 1.329 125 40 27 33
111 90 2.459 163 393 11 214
Subsidiaries Income tax Article 4 Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Value-Added Tax
Total Entitas Anak
1.654
3.441
Total Subsidiaries
22.145
27.136
Total
Total
81
(12.589)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
111.708
Company Deferred tax
Entitas Anak Pajak kini dari: Tahun berjalan Pemeriksaan pajak periode lalu Pajak tangguhan
(559) (418) (4.125)
(485) (1.715) 131.566
Total - Entitas Anak
(5.102)
129.366
Total - Subsidiaries
(17.691)
241.074
Net
Subsidiaries Current tax of: Current year Previous period tax audit Deferred tax
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliations between loss before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Rugi (Laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan
30. TAXATION
Utang pajak terdiri dari:
Perusahaan Pajak tangguhan
Neto
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014
Income tax benefit (expense) consists of:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
2013
29. PENDAPATAN LAINNYA
30. TAXATION (continued)
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. PERPAJAKAN (lanjutan)
The details of finance costs are as follows:
Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut:
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto Pemulihan penurunan nilai persediaan Kerugian penurunan nilai piutang Penyusutan Kerugian penurunan nilai aset tetap Beda permanen: Hadiah dan sumbangan Denda pajak Penghapusan cadangan piutang tidak tertagih Penghasilan yang pajaknya bersifat final : Bunga Sewa Rugi fiskal Perusahaan sebelum kompensasi rugi fiskal
31 Desember 2013/ December 31, 2013
(2.119.418)
Income (loss) before income tax per consolidated statements of comprehensive income Deduct: Loss (Income) of subsidiaries before income tax
(6.745)
(1.162.455)
Loss before income tax attributable to the Company
28.975 (40) (3.327) (5.205) (69.207)
28.312 (2.515) 348.062 13.649 52.017
Temporary differences: Provision for employees’ benefits - net Recovery of impairment of inventories Impairment loss on receivable value Depreciation Impairment loss on fixed assets
(372.216) 365.471
956.963
(1.438) (405)
(1.500 ) (841)
Permanent differences: Gifts and donations Tax penalties Write off of allowance for doubtful accounts Income subject to final tax: Interest Rent
(56.661)
(722.786)
Fiscal loss of the Company before compensation of fiscal loss
731 -
1.280 1.177
-
28
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. PERPAJAKAN (lanjutan)
Current Tax (continued) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
159.850 298.213 304.316 722.786 -
Compensation of fiscal loss Year 2010 Year 2011 Year 2012 Year 2013 Year 2014
Akumulasi rugi fiskal
1.462.660
1.485.165
Accumulated fiscal loss
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2014.
The Company’s taxable income for the year ended December 31, 2013 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2014 will be reported in the 2014 SPT.
Perhitungan tagihan (utang) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of claims for tax refund (income tax payable) is as follows: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Entitas anak
559
485
Income tax - current Company Subsidiaries
Total
559
485
Total
Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Entitas anak
18.668 10.512
19.246 10.809
Prepayments of income tax Company Subsidiaries
Total
29.180
30.055
Total
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan
18.668
19.246
Claim for tax refund Company
Utang pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 29
9.989 (9) (27)
(11)
Subsidiaries Claims for tax refund Income tax payable Article 4 Article 29
Deferred Tax
Pajak Tangguhan 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Manfaat (beban) pajak - tangguhan (tarif 25%) Perusahaan Kerugian penurunan nilai piutang Kerugian penurunan nilai aset tetap Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto
10.335
Deferred Tax (continued)
Penyusutan Pemulihan penurunan nilai persediaan Lainnya
(1.301) (10) (388)
87.015 13.004
7.244
7.078
31 Desember 2013/ December 31, 2013
3.412 (629) 1.828
Depreciation Recovery impairment inventories Others
Total Entitas Anak
(12.589) (4.125)
111.708 131.566
Total Subsidiaries
Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto
(16.714)
243.274
Income tax benefit (expense) - net
Reconciliations between income tax benefit (expense) calculated by applying the applicable tax rate to the Company’s income before income tax based on cost method and the income tax benefit (expense) shown in the consolidated statements of income for the periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan berdasarkan metode perolehan dan manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan berdasarkan metode perolehan Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen: Penghasilan yang pajaknya bersifat final Bunga Sewa Hadiah dan sumbangan Denda pajak Penghapusan cadangan piutang tak tertagih Penyisihan aset pajak tangguhan Manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Perusahaan Entitas Anak Manfaat (beban) pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
31 Desember 2013/ December 31, 2013
6.745
1.162.455
1.686
290.614
359 101 (183) (14.552)
(12.589) (5.102)
(17.691)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
(832) (17.302)
83
30. TAXATION (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
159.850 298.213 225.150 722.786 56.661
Entitas anak Tagihan pajak penghasilan
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Kompensasi rugi fiskal Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. PERPAJAKAN (lanjutan)
30. TAXATION (continued)
Pajak Kini (lanjutan)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Income tax benefit (expense) - deferred (tax rate at 25%) Company Impairment loss on receivable value Impairment loss on fixed assets Provision for employees’ benefits - net
84
375 210 (320) (294) (7) (178.870)
Loss before income tax Company based on cost method Income tax at applicable tax rate Tax effect on permanent differences: Income already subject to final tax Interest Rent Gifts and donation Tax penalties Write off allowance for doubtful account Valuation allowance for deferred tax assets
111.708 129.366
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of income Company Subsidiaries
241.074
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of comprehensive income
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. PERPAJAKAN (lanjutan)
31. LIABILITAS PANJANG
30. TAXATION (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:
The deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan Piutang Aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan Persediaan Entitas Anak - neto Aset pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan – Bersih Aset Pajak Tangguhan - neto Liabilitas Pajak Tangguhan - neto
31 Desember 2013/ December 31, 2013
316.477 125.588 43.921 3.510
317.693 144.191 35.818 3.522
489.496
501.224
169.090
170.883
(3.233) 658.586 (3.233)
(18) 672.107 (18)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Deferred tax assets (liabilities) Company Account receivables Fixed assets Employee benefit liabilities Inventories Subsidiaries - net Deferred tax assets Deferred tax liabilities Deferred Tax Assets - net Deferred Tax Liabilities - net
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
The Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
For purposes of presentation in the consolidated statements of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) per entity basis.
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri. Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2014.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2008 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2014.
IMBALAN
JANGKA
31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha menyediakan imbalan manfaat pasti yang tidak didanai untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”) dan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Group provides a defined benefit which is not funded, for those employees reaching the retirement age of 55 in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”) and recognizes the liabilities for these employee benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.These benefits are not funded.
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia (dahulu PT Eldridge Gunaprima Solution), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 11 Maret 2015 dan 14 Maret 2014 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Employee benefit liabilities as of December 31, 2014 and 2013 were determined on the basis of actuarial valuations performed by PT Milliman Indonesia (formerly PT Eldridge Gunaprima Solution), an independent actuary, in its reports dated March 11, 2015 and March 14, 2014 using the “Projected Unit Credit” method.
Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The significant assumptions used in the valuations are as follows:
2014
Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji (upah) Usia pensiun Pensiun dini/pengunduran diri
Tingkat kematian Tingkat cacat
2013
8,0% per tahun/year 9,0% per tahun/year 7,5% per tahun/year 7,5% per tahun/year 55 tahun/year 55 tahun/year 2,5% sampai usia 45 tahun dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 2,5% to age 45 years then decrease linearly to 0% at age 55 years TMI III TMI III 10% dari tingkat kematian/10% of mortality rate
Interest rate Salary (wage) increase rate Pension age Early retirement/resignation
Mortality rate Disability rate
The details of employee benefit expenses recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi atas keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Pengakuan segera atas biaya jasa lalu Biaya transfer karyawan ke perusahaan lainnya Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan
85
KERJA
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013 35.645 26.451
45.541 24.421
511
511
(270)
458
(1.872)
-
(310)
-
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost Amortization of unrecognized actuarial gains (losses) Immediate recognition of past service cost Cost of transferred employee to other companies
60.155
70.931
Employee benefit expenses for the year
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Rincian liabilitas imbalan pascakerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Nilai kini kewajiban sebelum mutasi karyawan Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto
31 Desember 2013/ December 31, 2013
355.007
300.765
(87)
40
Nilai kini kewajiban setelah mutasi karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui Rugi aktuarial yang belum diakui
354.920
300.805
Liabilitas imbalan pascakerja
342.850
(1.644) (10.426)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto Pembayaran tahun berjalan Saldo pada akhir tahun
296.599
Present value of deferred benefits obligation after employee transfer Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial losses Employee benefit liabilities
The movements of the employee benefit liabilities are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan
(2.155) (2.051)
Present value of benefit obligations before employee transfer Liability for transferred employees - net
31 Desember 2013/ December 31, 2013
296.599 60.155
255.034 70.931
356.754
325.965
(87) (13.817)
40 (29.406)
342.850
296.599
Balance at beginning of year Provisions during the year Liability for transferred employees - net Payments during the year
Liability for transferred employees represents the net benefit obligations of certain employees that were transferred from or to the other affiliated companies that are not consolidated.
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
The movements of present value of benefit obligation are as follows:
Saldo pada awal tahun Biaya jasa lalu Biaya bunga Biaya jasa kini Imbalan yang dibayar Dampak perubahan asumsi aktuaria Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto Liabilitas atas karyawan yang dimutasi ke perusahaan lainnya - neto (Laba) rugi aktuarial atas kewajiban
300.805 (1.872) 26.451 35.645 (13.817) 26.525
Saldo pada akhir tahun
31 Desember 2013/ December 31, 2013
288.898 24.421 45.541 (29.405) (41.660)
(87)
40
(310) (18.420)
12.970
Balance at beginning of year Past service cost Interest cost Current service cost Benefit payment Effect of changes in actuarial assumptions Liability for transferred employees - net Liability for transferred employees to other companies - net Actuarial (gain) loss on obligation
354.920
300.805
Balance at end of year
87
31. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Jumlah nilai kini kewajiban dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The total amounts of present value of defined benefit obligation and experience adjustments in the plan liabilities for the year ended December 31, 2014 and the previous four annual periods of employee benefits are as follows:
31 Desember/December 31,
2014
2013
2012
Nilai kini kewajiban
354.920
300.805
Penyesuaian liabilitas
18.420
(12.970)
2011
288.898 (313)
Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
2010
239.970
237.329
Present value of defined benefit obligation
40.412
22.504
Experience adjustment on obligation
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:
Penurunan/ Decrease
26.676
32. LABA PER SAHAM
30.118
Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
32. EARNINGS PER SHARE The computation of earnings per share is as follows:
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Balance at end of year
Liabilitas atas karyawan yang dimutasi merupakan liabilitas imbalan kerja neto atas beberapa karyawan yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2014 Laba (rugi) periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang total saham yang beredar
2013
(389.410) 40.470.734.746
Laba (rugi) per saham (angka penuh)
(9,6)
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI Dalam kondisi usaha yang normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
1.200.315
Income (loss) for the period attributable to owners of the parent
40.470.734.746
Weighted-average number of shares outstanding
29,7
Earnings (loss) per share (full amount)
33. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
In the normal course of business, the Group conducts transactions with prices, terms and conditions agreed upon with the related parties through equity ownership, either direct or indirect, and/or common control, and/or common key management. The details of the transactions are as follows: 88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
(a) Penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
WITH
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
(a) Sales to related parties for periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Saldo utang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 13a) sebagai berikut:
Persentase Terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Net Sales
Total/ Total 31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
22.904 2.261 -
9.268 530 1.813 701
0,24 0,02 -
0,12 0,01 0,02 0,01
Net sales PT Surya Hidup Satwa PT Sinar Hidup Satwa PT Primafood International PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Total
25.165
12.312
0,26
0,16
Total
7.583
6.879
Total
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Tanindo Intertraco PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total Sales of raw materials
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
1.070 279
0,11 0,05 0,02
0,01 0,00
PT Surya Hidup Satwa PT Primafood International PT Sinar Hidup Satwa
12.730
1.349
0,18
0,01
Total
Kas dan setara kas (Catatan 4) PT Bank Agris Tbk Piutang pihak berelasi - non usaha PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing di bawahRp1.000) Total
(b) Purchases of goods from related parties for periods ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
Total
22.710 9.543 3.653 3.651 2.241 -
21.706 53.571 7.035 2.077 1.991 17
0,28 0,12 0,05 0,03 -
0,33 0,83 0,11 0,03 0,03 0,00
Purchase of raw materials and others PT Tanindo Intertraco PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima
Total
41.798
86.397
0,49
1,33
Total
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
52.070 7.464 510 6.406
0,30 0,09 0,03 -
0,89 0,13 0,01 0,11
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Tanindo Intertraco PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa
837
1.026
0,01
0,02
Others (below Rp1,000 each)
26.479
67.476
0,43
1,16
Total
(c) The balance with related parties outside the main line of business of the Group is as follows: Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
35.682
32.002
0,50
0,45
Cash and cash equivalents (Note 4) PT Bank Agris Tbk
13.868
42.066
0,19
0,59
Due from related parties: PT Surya Hidup Satwa
486
25
0,01
0,00
Others (below Rp1,000 each)
14.354
42.091
0,20
0,59
Total
Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Liabilities
Total/Total
Utang pihak berelasi - non usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawahRp1.000)
Pembelian bahan baku dan lain-lain PT Tanindo Intertraco PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima
89
18.502 5.590 1.550 -
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
Persentase Terhadap Total Beban yang Bersangkutan Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Related Expenses
Total/ Total
Persentase Terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Liabilities
Total/Total
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
WITH
The balance of trade payables to related parties as presented in the “Account Payables - Trade - Related Parties” account (Note 13a) is as follows:
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
7.815 3.214 1.701
(b) Pembelian kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
(c) Saldo di luar usaha pokok Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Assets
Total/ Total
PT Surya Hidup Satwa PT Primafood International PT Sinar Hidup Satwa
0,09
Sales of raw materials and others PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
The balance of trade receivables from related parties as presented in the “Account Receivables - Trade - Related Parties” account (Note 5a) is as follows:
Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 5a) adalah sebagai berikut:
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
0,08
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total/ Total
Penjualan neto PT Surya Hidup Satwa PT Sinar Hidup Satwa PT Primafood International PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Penjualan bahan baku dan lain-lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
187.981
31 Des 2014/ Dec 31, 2014
31 Dec 2013/ Dec 31, 2013
187.901
3,05
3,20
2
63
0,00
0,00
187.983
187.964
3,05
3,20
90
Due to related parties: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Others (below Rp1,000 each ) Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Kompensasi manajemen kunci
Key management position
Manajemen kunci termasuk direksi dan komisaris. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa kerja adalah sebagai berikut:
Key management includes directors and commissioners. The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN YANG SIGNIFIKAN
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014:
The significant agreements, commitments and contingencies as of December 31, 2014 are as follows:
a.
a.
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014
2013
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja Imbalan terminasi
32.047 3.195 -
32.730 4.007 2.763
Short-term employee benefits Post-employment benefits Termination benefits
Total
35.242
39.500
Total
Sifat Relasi
Nature of relationship
Sifat hubungan Kelompok Usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship of the Group with related parties is as follows:
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties PT Surya Hidup Satwa
Sifat Berelasi/ Nature of Relationship Entitas induk/ Parent company
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates
PT Indovetraco Makmur Abadi
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Tanindo Subur Prima
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Tanindo Intertraco
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Bank Agris Tbk
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Transaksi perbankan/ Banking transaction
PT SHS International
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Primafood International
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Penjualan barang jadi/ Sales of finished goods
PT Sinar Hidup Satwa
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Penjualan barang jadi/ Sales of finished goods
91
Perjanjian Kerjasama dengan Plasma
Agreements
with
Shrimp
The Company and CPB have cooperation agreements with individual farmers, who purchased and manage the shrimp ponds for the integrated shrimp farming project area constructed by the Company and CPB. Under these agreements, the Company and CPB with its best effort assist the farmers to:
-
-
Coordinate with the lenders (Note 12) so that the farmers could obtain investment and working capital credit facilities; and
-
Assist in the operational requirements of the farmers.
Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi pinjaman (Catatan 12) sehingga plasma dapat memperoleh fasilitas kredit investasi dan modal kerja; dan Membantu kebutuhan operasional plasma.
In return, the farmers are committed to sell all their harvests to the Company and CPB.
Sebaliknya, plasma mempunyai komitmen untuk menjual seluruh hasil panennya kepada Perusahaan dan CPB. b.
Cooperation Farmers
Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan para plasma yang membeli dan mengelola tambak udang dalam kawasan proyek tambak udang terpadu yang dibangun Perusahaan dan oleh CPB. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPB akan membantu plasma dengan cara:
-
Transaksi/ Transaction
DAN
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman
b.
Cooperation Agreements with Lenders
Untuk membiayai kebutuhan kredit investasi dan modal kerja para plasma, Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Niaga Tbk.), PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
To facilitate the investment and working capital requirements of the farmers, the Company and CPB entered into cooperation agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk. (formerly PT Bank Niaga Tbk.), PT Bank CIMB Niaga Syariah (formerly PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Niaga Tbk.) (BN)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (formerly PT Bank Niaga Tbk.) (BN)
Pada tanggal 21 September 2001, CPB telah memperoleh persetujuan dari BN atas restrukturisasi saldo pinjaman 826 plasma sebesar Rp86.670. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tanggal 30 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito satu bulan pada BN ditambah dengan marjin 2% per tahun dengan suku bunga maksimum sebesar 18% per tahun. Pada bulan Desember 2014, CPB telah melunasi seluruh pokok pinjaman plasma.
On September 21, 2001, CPB obtained an approval from BN to restructure the 826 farmers’ loans of Rp86,670. Based on this agreement, the farmers’ loans will mature on December 30, 2014, and the interest rate charged is based on 1 month time deposit interest at BN plus margin of 2% p.a with maximum interest rate of 18% p.a. In December 2014, CPB has settled all farmers’ loan principal.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
Syariah
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah)
PT Bank CIMB Niaga PT Bank Niaga Syariah)
(formerly
PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Syariah (formerly PT Bank Niaga Syariah) (continued)
Pada tanggal 23 Nopember 2007, CPB dan Niaga Syariah telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dari Achmad Bajumi, S.H. dimana Niaga Syariah telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Murabahah (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.000 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp160.000. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 24 bulan.
On November 23, 2007, CPB dan Niaga Syariah entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 40 of Achmad Bajumi, S.H. whereby Niaga Syariah agreed to provide working capital loan Murabahah (Working Capital Facility) to 1,000 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp160,000. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24 month revolving facility.
Pada tanggal 1 Agustus 2013, berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kerjasama, CPB dan Niaga Syariah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas atas 189 plasma CPB dari maksimum 30 bulan menjadi maksimum 66 bulan.
On August 1, 2013, based on First Amendment of Cooperation Agreement, CPB and Niaga Syariah agreed to extend facility period for 189 CPB’s shrimp farmers from maximum period 30 months to 66 months.
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007, CPB dan Niaga Syariah menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Achmad Bajumi, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah terbatas pada jumlah sebesar Rp160.000 ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya.
In relation to this Working Capital Facility, on December 3, 2007, CPB and Niaga Syariah signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 1 of Achmad Bajumi, S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp160,000 plus any interests, commissions and other expenses thereof.
Pada tanggal 3 Agustus 2004, CPB memperoleh persetujuan dari BAV atas restrukturisasi saldo pinjaman 94 plasma sebesar Rp11.146. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tahun 2014. Atas pinjaman tersebut, plasma diwajibkan membayar imbalan jasa bagi hasil sebesar 8,5% per tahun. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan akhir tahun 2014, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada BAV.
On August 3, 2004, CPB obtained an approval from BAV to restructure the 94 farmers’ loans of Rp11,146. Based on the restructuring, the loans are payable up until 2014. The farmers are obliged to pay service fee in the form of profit sharing at 8.5% p.a. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to BAV if the farmers are unable to pay their loans by the end of 2014.
Pada bulan Desember 2014, CPB telah melunasi seluruh pokok pinjaman plasma.
In December 2014, CPB has settled all farmers’ loan principal.
PT Reksa Finance (RF)
PT Reksa Finance (RF)
Perjanjian ini telah dirubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 Oktober 2012. Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kerjasama, Niaga Syariah dan CPB menyetujui untuk melakukan perpanjangan fasilitas kepada 962 plasma dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 66 bulan sejak perjanjian ditandatangani.
This agreement was amended several times, the latest on October 15, 2012. Based on the Third Amended Cooperation Agreement, Niaga Syariah and CPB agreed to extend the Working Capital Facility for 962 shrimp farmer with maximum period for 66 months since the agreement signing date.
Pada tanggal 16 Agustus 2011, berdasarkan Akta Notaris No.14, CPB dan Niaga Syariah menyetujui Fasilitas Pembiayaan Modal KerjaMurabahah untuk membiayai 189 plasma CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp30.240. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 30 bulan. CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah sebesar Rp30.240 atau sebesar plafon pembiayaan untuk keseluruhan plasma yang dibiayai.
On August 16, 2011, based on Notarial Deed No.14, CPB and Niaga Syariah agreed on Working Capital Financing Facility Murabahah to finance 189 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp30,240. This is a 30-month revolving facility. CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp30,240 or as much as credit limit provided for farmers.
Pada tanggal 15 Agustus 2005, CPB memperoleh persetujuan dari New Age World Limited (NAW) untuk merestrukturisasi saldo pinjaman 87 plasma sebesar Rp20.755. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu terutang pinjaman menjadi sampai dengan 31 Januari 2016. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada NAW. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.
On August 15, 2005, CPB obtained an approval from New Age World Limited (NAW) to restructure the 87 farmers’ loans of Rp20,755. Based on the restructuring, the loans are payable up until January 31, 2016. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to NAW if the farmers are unable to pay by January 31, 2016. The loans bear interest rate at 8.5% p.a.
93
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Reksa Finance (RF) (lanjutan)
PT Reksa Finance (RF) (continued)
Pada tanggal 30 Januari 2006, berdasarkan Pengalihan Perjanjian Pembiayaan tertanggal 30 Januari 2006, NAW menyetujui untuk menjual dan mengalihkan hak atas piutang plasma kepada RF. Dengan demikian, jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada RF.
On January 30, 2006, based on the Deed of Assignment of Financing Agreements dated January 30, 2006, NAW agreed to sell and transfer its right on the farmers’ receivables to RF. Therefore, CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to RF if the farmers are unable to pay their loans to RF by January 31, 2016.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
BRI dan CPB
BRI and CPB
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 26 dari Teddy Anwar, S.H. pada tanggal 13 Maret 2008, BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.050 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp168.000. CPB setuju untuk bertindak sebagai penjamin kelancaran pengelolaan budidaya tambak dan kelancaran pembayaran kembali utang plasma kepada BRI.
Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 26 of Teddy Anwar, S.H. on March 13, 2008, BRI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 1,050 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp168,000. CPB agreed to act as a guarantor of the shrimp farming continuity and the repayment of the farmers’ loan to BRI.
Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 13 Maret 2008, CPB dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Teddy Anwar, S.H.
The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-month revolving facility. In relation to this Financing Facility, on March 13, 2008, CPB and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 27 of Teddy Anwar, S.H.
Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir pada tanggal 21 April 2014. Berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara CPB dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 39 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) kepada 1.127 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp180.320. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2015.
This agreement has been amended several times, the latest on April 21, 2014. Based on Amendment of Cooperation Agreement between CPB and BRI as notarized by Notarial Deed No. 39 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) to 1,127 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp180,320. The facility is valid until December 31, 2015.
95
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
BRI dan Perusahaan
BRI and the Company
Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.614 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp248.556. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 60 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.
On February 9, 2009, the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 8 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,614 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp248,556. This is a revolving facility. The maximum facility period for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 60 months. In relation to this Credit Facility, on February 9, 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 9 of Teddy Anwar, S.H.
Pada tanggal 27 Maret 2012, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 45 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.530 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp189.720.
On March 27, 2012, based on Amendment of Cooperation Agreement between the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI as notarized by Notarial Deed No. 45 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,530 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp189,720.
Pada tanggal 21 April 2014, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2015.
On April 21, 2014, based on Amendment of Cooperation Agreement between the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI as notarized by Notarial Deed No. 40 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI agreed to extend the term of the facility until December 31, 2015.
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
BRI dan Perusahaan (lanjutan)
BRI and the Company (continued)
BRI dan Perusahaan (lanjutan)
BRI and the Company (continued)
Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Aruna Wijaya Sakti (AWS) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 10 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 5.000 petambak plasma tambak udang AWS dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp634.000. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 72 bulan dengan grace period selama 12 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.
On February 9, 2009, the Company, Aruna Wijaya Sakti (AWS) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 10 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Loan Facility (KI) to 5,000 AWS’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp634,000. This is a revolving facility. The maximum facility for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 72 months with 12 months grace period. In relation to this Credit Facility, on February 9, 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 11 of Teddy Anwar, S.H.
Berdasarkan Akta Addendum Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 1 yang diaktakan oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn. pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan telah menyetujui untuk melunasi kewajiban kepada BRI secara bertahap dengan batas waktu bulan Maret 2014. Pada tanggal 31 Maret 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban kepada BRI.
Based on Deed of Addendum Liability Acknowledgement Guarantee No. 1 as notarized by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn. on March 1, 2013, the Company agreed to settle liabilities to BRI in installments latest by March 2014. As of March 31, 2014, the Company has settled all liabilities to BRI.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
Pada bulan Mei 2011 Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Desember 2011 Perusahaan dan BRI menandatangani Akta Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 61 oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn., mengenai kewajiban pembayaran kembali kredit 1.417 plasma AWS kepada BRI yang belum terselesaikan sebesar Rp163.841. Perusahaan menyatakan kesanggupan untuk melunasi liabilitas plasma kepada BRI tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati dalam Akta. Saldo liabilitas tersebut dicatat sebagai utang bank jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cease of operational activity is caused by the unfavorable investment and business climate in the area. As a result, on December 20, 2011 the Company and BRI signed Deed of Liability Acknowledgement Guarantee No .61 by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn., regarding the unsettled credit facilities of 1,417 AWS’s shrimp farmers to BRI amounted Rp163,841. The Company agreed to settle farmers liabilities to BRI in accordance with the requirement in the Deed. The liabilities has been recorded as short-term bank loan in the consolidated statements of financial position.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 11 April 2008, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 493 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp75.000. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan (KMK) dan 60 bulan (KI). Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit antara BNI dengan masing-masing plasma, kedua belah pihak menyetujui perpanjangan jangka waktu Fasilitas Modal Kerja sampai dengan tanggal 23 April 2012.
Based on Cooperation Agreement on April 11, 2008, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 493 Wahyuni Mandira (WM)’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp75,000. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. This is a revolving facility with 24 months facility period (KMK) and 60 months facility period (KI). Based on Amendment of Credit Agreement between BNI and each farmer, both parties agreed to extend Working Capital Facility up to April 23, 2012.
97
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
b.
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (continued)
Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Dalam Rangka Pelunasan KMK Plasma WM pada tanggal 14 Februari 2012, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 492 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp60.000. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 23 April 2014. Berdasarkan surat BNI No. CNS/3/1411, BNI telah menyetujui penyelesaian kewajiban plasma WM akan diangsur selama 3 (tiga) bulan sejak bulan Juli sampai dengan September 2014. Pada bulan Oktober 2014, plasma WM telah melunasi seluruh kewajiban kepada BNI.
Based on Letter of Extension Agreement for Working Capital Facility for WM Farmers on February 14, 2012, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 492 Wahyuni Mandira (WM)’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp60,000. This facility is extended until April 23, 2014. Based on BNI’s letter No. CNS/3/1411, BNI has approved the settlement of WM’s farmer liability which will be installed over 3 (three) months from July to September 2014. On October 2014, WM’s farmer has settled all liabilities to BNI.
Based on Cooperation Agreement on November 24, 2010, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) and Investment Credit Facility to AWS and WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp150,000. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to AWS and WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. This is a revolving facility with facility period 24 months for Working Capital Loan Facility and 60 months for Investment Credit Facility.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama di bulan Juli 2009, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) kepada 1.121 plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp170.392. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas KMK bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah 60 bulan.
Based on Cooperation Agreement in July 2009, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Credit Facility (KI) to 1,121 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp170,392. The Company agreed to provide corporate guarantee for the credit facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. KMK is a revolving facility with facility period 24 months, while facility period for KI is 60 months.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 24 Nopember 2010, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) dan Fasilitas Kredit Investasi kepada plasma tambak udang AWS dan WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp150.000. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma AWS dan WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan untuk Fasilitas Modal Kerja dan 60 bulan untuk Fasilitas Kredit Investasi.
Pada tanggal 29 April 2010 berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara BNI, Perusahaan, WM dan AWS telah menyetujui agar fasilitas pinjaman yang disediakan BNI tersebut di atas selain dapat dipergunakan untuk petambak plasma WM, dapat pula dipergunakan untuk petambak plasma AWS.
On April 29, 2010, based on Addendum of Cooperation Agreement between BNI, the Company, WM and AWS has agreed that credit facility provided by BNI above, which are used by WM farmers, also can be exercised by AWS farmers.
Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Fasilitas pinjaman dari BNI kepada petambak plasma udang AWS telah dicatat sebagai beban masih harus dibayar pada posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan Surat BNI tanggal 19 September 2012, BNI meminta Perusahaan untuk membayar secara bertahap Fasilitas Modal Kerja Plasma dan Fasilitas Kredit Investasi kepada para petambak plasma AWS tersebut di atas mulai bulan Oktober 2012 dengan batas waktu pembayaran sampai dengan Desember 2015.
On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. The outstanding facilities from BNI to AWS’s shrimp farmers have been recorded as accrued expenses in the consolidated statements of financial position. Based on Letter from BNI dated September 19, 2012, BNI requests the Company to pay AWS shrimp farmers’ Working Capital Facility and Investment Credit Facility above in installments starting from October 2012 until December 2015.
Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban plasma AWS kepada BNI.
As of December 24, 2014, the Company has settled all AWS shrimp farmers’ liabilities to BNI.
99
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PERJANJIAN, IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KONTINJENSI
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
c. Perjanjian Penyediaan Energi Listrik antara Perusahaan dan PT Central Daya Energi (CDE)
c.
On December 11, 2007, the Company has entered into Energy Supply Agreements with CDE, whereby CDE will provide electricity to the Company through its power plant facilities in Ogan District Komering, Palembang, South Sumatera and North Lampung District, Bumi Dipasena Agung Village, Lampung. The Agreement has been amended for several times and the last amendment is dated January 2, 2012. The Company will make payments based on the energy used, including the minimum energy payment. In case there is failure in the energy supply by CDE, the Company has no obligation to pay the minimum energy charge. This Agreement will expire in 10 years.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penyediaan Energi dengan CDE, dimana CDE melalui fasilitas pembangkit listriknya akan menyediakan listrik untuk Perusahaan di Kabupaten Ogan Komering, Palembang, Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Utara, Desa Bumi Dipasena Agung, Lampung. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir tercantum dalam perjanjian tanggal 2 Januari 2012. Perusahaan akan membayar sesuai dengan energi yang dipakai, termasuk pembayaran energi minimum. Dalam hal terjadi kegagalan penyediaan energi oleh CDE, Perusahaan tidak berkewajiban membayar biaya energi minimum. Perjanjian ini berakhir dalam waktu 10 tahun. d.
Energy Supply Agreement between the Company and PT Central Daya Energi (CDE)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT REPORTING
Kelompok Usaha mengelompokkan pelaporan segmen operasi yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kegiatan usaha, terdiri dari produksi pakan, pertambakan udang terpadu, dan lain-lain. Informasi yang menyangkut segmen operasi Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The Group classify their segment reporting into operating segment which is classified based on type of operating activity, which consists of feeds production, integrated shrimp farming, and others. The information concerning the Company and subsidiaries’ operating segments are as follows:
a.
a.
Laba (rugi) segmen
d.
Broodstock Supply Agreement On October 25, 2011, the Company, Al-Tareeq Aquaculture Investment Ltd. (Al-Tareeq) and Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) entered into Broodstock Supply Agreement whereas SIS Group will supply broodstock to ensure the availability of broodstock and to meet the Company production requirement until 2016.
Pada tanggal 25 Oktober 2011, Perusahaan, Al-Tareeq Aquaculture Investment Ltd. (AlTareeq) dan Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) menyetujui Perjanjian Penyediaan Induk Udang dimana SIS Group akan menyediakan induk udang untuk menjaga ketersediaan induk udang serta untuk memenuhi kebutuhan produksi Perusahaan sampai dengan tahun 2016.
Produksi Pakan/ Feeds Production
Pertambakan Udang Terpadu/ Integrated Shrimp Farming
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha
Business Segment
Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
4.171.904 4.855
5.166.311 216.096
116.446 10.124
(231.075)
9.454.661 -
Segment Sales External sales Inter-segment sales
Total penjualan segmen
4.176.759
5.382.407
126.570
(231.075)
9.454.661
Total segment sales
598.272
837.588
21.907
1.457.767
Gross profit
-
Beban penjualan
(146.197)
(330.914)
(75.641)
-
(552.752)
Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain yang tidak dapat dialokasikan Beban operasi lain yang tidak dapat dialokasikan
(251.018)
(400.189)
(2.980)
-
(654.187)
(215.443)
Selling expenses General and administrative expenses Unallocated other operating income Unallocated other operating expenses
166.698
Income from operations
(102.902)
Unallocated foreign exchange loss of bonds
131.313
Laba usaha Rugi selisih kurs atas obligasi yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan Biaya keuangan yang tidak dapat dialokasikan Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi yang tidak dapat dialokasikan
(220.346)
Rugi sebelum pajak penghasilan
(372.216)
Loss before income tax
(17.691)
Income tax expense - net
(389.907)
Loss for the year
2.201 (217.867)
Beban pajak penghasilan - neto Rugi tahun berjalan
101
Segment income (loss)
2014
Laba bruto
Perjanjian Penyediaan Induk Udang
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
102
Unallocated finance income Unallocated finance cost Unallocated amortization of restructured bonds
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) a.
a.
b.
Segment income (loss) (continued)
35. SEGMENT REPORTING (continued)
Aset dan liabilitas segmen (lanjutan)
Pertambakan Udang Terpadu/ Integrated Shrimp Farming
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated Business Segment
Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.756.062 3.496
3.852.448 156.620
69.313 5.431
(165.547)
7.677.823 -
Segment Sales External sales Inter-segment sales
Total penjualan segmen
3.759.558
4.009.068
74.744
(165.547)
7.677.823
Total segment sales
546.153
586.018
12.699
-
1.144.870
Gross profit
Beban penjualan
(125.413)
(303.342)
(28.903)
-
(457.658)
Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain yang tidak dapat dialokasikan Beban operasi lain yang tidak dapat dialokasikan
(221.181)
(380.254)
(1.808)
-
(603.243)
Rugi usaha Rugi selisih kurs atas obligasi yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan keuangan yang tidak dapat dialokasikan Biaya keuangan yang tidak dapat dialokasikan Amortisasi obligasi yang direstrukturisasi yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan lainnya
(794.415)
Loss from operations
(500.977)
Unallocated foreign exchange loss of bonds
2.273
(75.200) 2.522.839
Unallocated finance income Unallocated finance cost Unallocated amortization of restructured bonds Other income
Laba sebelum pajak penghasilan
956.963
Income before income tax
Manfaat pajak penghasilan – neto
241.074
Income tax benefit - net
1.198.037
Income for the year
(197.557)
Laba tahun berjalan
b.
(909.795)
Selling expenses General and administrative expenses Unallocated other operating income Unallocated other operating expenses
31.411
Aset dan liabilitas segmen
b.
Segment assets and liabilities
2014
Produksi Pakan1)/ Feeds Production1) Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.669.013
Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2) 4.912.890
Lain-lain/ Others 76.870
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
(571.973)
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
2.148.620
4.224.681
20.954
(571.973)
Total liabilitas Pengeluaran barang modal Penyusutan
60.025 42.701
90.551 216.826
997 544
-
6.086.800
Segment assets
999.317
Unallocated assets
7.086.117
Total assets
5.822.282
Segment liabilities
346.120
Unallocated liabilities
6.168.402
Total liabilities
151.573 260.071
Capital expenditures Depreciation
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Segment assets and liabilities (continued)
1.599.197
5.145.125
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
36.413
Konsolidasi/ Consolidated
(563.859)
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
2.131.445
3.991.065
16.428
(563.859)
Total liabilitas Pengeluaran barang modal Penyusutan 1) 2)
56.641 34.223
142.811 275.092
Produksi pakan terdiri dari pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya Pertambakan udang terpadu terdiri dari udang beku, pakan udang, bibit udang, benur, obat-obatan, bahan-bahan kimia dan tambak
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
109 381
-
6.216.876
Segment assets
962.511
Unallocated assets
7.179.387
Total assets
5.575.079
Segment liabilities
296.686
Unallocated liabilities
5.871.765
Total liabilities
199.561 309.696
Capital expenditures Depreciation
1)
Feeds production consist of fish, shrimp and other feeds.
2)
Integrated shrimp farming consists of frozen shrimp, shrimp feeds, shrimp broodstock, shrimp fries, medicines, chemical goods and shrimp ponds.
36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following tables present fair values of financial assets and financial liabilities of the Group as of December 31, 2014 and 2013, which approximate the carrying amounts:
Tabel berikut menyajikan nilai wajar yang mendekati nilai tercatatnya dari aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha lancar Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang usaha tidak lancar - pihak ketiga Piutang pihak berelasi - non usaha
164.834 1.689.284 44.341 295.863 14.354
186.762 1.877.133 40.762 309.323 42.091
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Current account receivables - trade Other receivables - third parties Non-current trade receivables third parties Due from related parties
Total
2.208.676
2.456.071
Total
1.467.708 907.143 483.118 107.178
1.634.558 871.224 443.973 129.427
Financial Liabilities Financial liabilities at amortized cost Short-term bank loans Account payables - trade Other payables - third parties Accrued expenses
10.020 2.599.415 187.983
665 2.276.168 187.964
Current portion of long-term debt Bank loan Other payables Bonds payable Due to related parties
30.795
-
Long-term debts net of current portion Bank loan
5.793.360
5.548.012
Total
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diukur dengan biaya diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang lain-lain Utang obligasi Utang pihak berelasi - non usaha Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Total
103
Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2)
Produksi Pakan1)/ Feeds 1) Production
Informasi Segmen Usaha
Laba bruto
b. 2013
2013
Produksi Pakan/ Feeds Production
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT REPORTING (continued)
Laba (rugi) segmen (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow models.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values of each class of financial instruments:
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Pinjaman jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif adalah 14,98% per tahun.
Long-term loans are carried at amortized cost using EIR, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of loans. The effective interest rates is 14.98% per annum.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lainlain, beban akrual dan utang jangka panjang kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, account receivables trade, other receivables, short-term bank loans, account payables - trade, other payables, accrued expenses and long-term debt approximate their carrying values in view of their short-term nature.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha tidak memiliki instrument yang disajikan pada nilai wajar sehingga dengan demikian tidak mengungkapkan hierarki nilai wajar.
On December 31, 2014 and 2013, the Group does not have financial instrument which is stated fair value therefore did not present fair value hierarchy disclosure.
a.
b.
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN a.
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen Risiko
a. Risk Management The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk (including foreign exchange rate risk and commodity price risk) and interest rate risk. The Directors review and approve policies to manage these risk which:
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang dan risiko harga komoditas) dan risiko suku bunga. Penelaahan Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola risiko-risiko dirangkum sebagai berikut: 105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan)
a.
Risk Management (continued)
Risiko kredit timbul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. mengelola dan Kelompok Usaha mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure terkait dengan batasanbatasan tersebut.
Credit risk arises as a result of the sale of products to customers. The Group manages and controls this risk by setting acceptable risk limits and monitoring the exposure related to such limits.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk.
Kelompok Usaha menetapkan sejumlah kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan melakukan survei atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas. Kesepakatan dengan pelanggan ini dituangkan dalam suatu surat yang disebut KUL (Kondisi Untuk Langganan) dan Surat Perjanjian Jual Beli. Kelompok Usaha juga menetapkan kebijakan jangka waktu kredit yang relatif pendek, yaitu 30 sampai dengan 60 hari. Peningkatan kredit limit dan perpanjangan jangka waktu kredit akan diberikan setelah melalui proses verifikasi. Atas piutang yang telah jatuh tempo, akan dipantau secara terus menerus dan sedapat mungkin akan dimintakan jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
The Group has adopted a number of policies prior to providing credit to new customers, such as customer surveys and setting of strict credit limits. The agreement with customers is outlined in a document entitled KUL (Conditions for Customer) and in the sales and purchase agreements. The Group also sets a credit period which is relatively short, from 30 up to 60 days. Raising of the credit limit and extension of the credit term are only provided after a process of verification. Overdue receivables are monitored continuously and where possible collateral is sought with termination of customer credit and restriction to cash basis transactions being other possible measures. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible.
Kolektabilitas piutang plasma tergantung dari keberhasilan panen dari plasma yang bersangkutan. Perusahaan selalu memonitor kinerja plasma dan kolektabilitas dari pelanggannya untuk memastikan agar kerugian yang mungkin timbul dari tidak terbayarnya kredit yang diberikan menjadi seminimal mungkin.
Collectability of the farmers receivables depend on the successof farmers’ harvesting. Company always monitors farmers’ performance and collection from each customer to ensure that loss possibility from the uncollectible credit given is minimum as possible.
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan)
a.
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi jika posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is the risk that occurs when the cash flows position indicates that short-term revenue is insufficient to cover short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul akibat kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal, sedangkan untuk biaya operasional dapat dipenuhi dari arus kas Kelompok Usaha. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajemen selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha, sedangkan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, diatasi dengan ketersediaan fasilitas utang bank.
The liquidity requirements of the Group have historically arisen from the need for investment funding and capital expenditure, while operational expenses can be met from the Group’s cash flows. In the handling of liquidity risk, Management always maintains cash and cash equivalents at adequate levels to finance the operations of the Group, while the effects of cash flow fluctuation can be overcome by the availability of bank loan facilities.
Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas termasuk jadwal jatuh tempo jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiasi penggalangan dana baik melalui pinjaman bank maupun pasar modal.
The Group evaluates its cash flow projections regularly including the long-term maturity schedule and continuously assesses the condition of financial markets for opportunities to pursue fund raising initiatives, either through bank loans or the equity market.
Tabel berikut menunjukkan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual:
The following table represents the maturity schedules of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments:
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014/ Expected maturity as of December 31, 2014
Total/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pihak berelasi - non usaha Utang obligasi Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang lain-lain Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.467.708
-
1.467.708
880.664 26.479 483.118 107.178
-
880.664 26.479 483.118 107.178
6.814 -
187.983 4.043.000
6.814 187.983 4.043.000
Short-term bank loans Account payables - trade Third parties Related parties Other payables - third parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Due to related parties Bonds payable
10.020 -
-
10.020 -
Current portion of long-term bank loans Other payables
-
30.795
30.795
Long-term bank loan net of current portion
Total
2.981.981
4.261.778
7.243.759
Total
107
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Resiko (lanjutan)
a.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risk Management (continued)
Risiko Likuiditas
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 8 tahun/ More than 1 year up to 8 years
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Risk Management (continued) Liquidity Risk (continued)
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013/ Expected maturity as of December 31, 2013
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 8 tahun/ More than 1 year up to 8 years
Total/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pihak berelasi - non usaha Utang obligasi Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang lain-lain
1.634.558
-
1.634.558
803.748 67.476 443.973 129.427
-
803.748 67.476 443.973 129.427
4.033 -
187.964 3.961.425
4.033 187.964 3.961.425
Short-term bank loans Account payables - trade Third parties Related parties Other payables - third parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Due to related parties Bonds payable
665
-
665
Current portion of long-term debts Other payables
Total
3.083.880
4.149.389
7.233.269
Total
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Rate Risk
Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah Indonesia. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atas arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha akibat import bahan baku, utang bank dan utang obligasi.
The reporting currency of the Group is the Indonesian rupiah. The foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate as a result of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the fluctuation of exchange rates primarily arises from trade payables due to import of raw materials, bank loans and bonds payable.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Kelompok Usaha mengupayakan fasilitas utang bank dalam mata uang rangkap, sehingga akan memberikan fleksibilitas dalam mengkonversikan ke mata uang yang akan digunakan dengan memperhatikan keadaan. Untuk risiko nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang usaha, Perusahaan akan mengalihkannya kepada pelanggan dengan melakukan evaluasi harga jual secara berkala.
In managing the foreign exchange rate risk, the Group seeks bank loan facilities in dual currencies offering flexibility in currency conversion in terms of the currency to be used in light of circumstances. For the foreign exchange rate risk which arises from trade payables, the Company will shift this to the customer through periodic evaluation of sales prices.
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Resiko (lanjutan)
a.
Risiko Pasar (lanjutan)
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Exchange Rate Risk (continued)
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in the rupiah exchange rate against the United States dollar, with all other variables held constant. The effect on income before income tax is as follows: Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
31 Desember 2014 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
1% -1%
(33.678) 33.678
December 31, 2014 United States dollar United States dollar
31 Desember 2013 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
1% -1%
(24.271) 24.271
December 31, 2013 United States dollar United States dollar
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment.
Dampak tersebut terutama timbul karena sebagian besar bahan baku produksi pakan udang dan ikan yaitu bungkil kacang kedelai, tepung terigu, tepung ikan, tepung tulang dan jagung merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.
Such exposure mainly arises from the fact that most of the raw materials to produce shrimp and fish feed are soybean, wheatflour, fishmeal, meatbone meal, and corn which are commodity goods. Management’s policy to reduce this risk is through use of a formula which makes it possible to use a replacement raw material for commodity goods without reducing the quality of the production goods and through passing on price increases to customers.
109
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Resiko (lanjutan)
Market Risk (continued)
Perubahan tingkat Rp/ Change in Rp rate
Risk Management (continued)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
a.
Risk Management (continued) Market Risk (continued)
Risiko Harga Komoditas (lanjutan)
Commodity Price Risk (continued)
Di samping itu, Kelompok Usaha secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas.
In addition, the Group continuously monitors the optimal level of inventory by entering into purchase contracts when prices are low, mindful of production plans and raw material requirements to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity prices.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Group’s policy is that no hedging in financial instruments is to be undertaken.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang terendah.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates is related to short-term bank loans. The Group manages this risk by selecting the bank that can give the lowest loan interest rate.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in interest rates on loans. With all other variables held constant, income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows:
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ decrease In basis point
Dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan/ Effect on income before income tax
31 Desember 2014 Rupiah Rupiah
+100 -100
(15.085) 15.085
December 31, 2014 Rupiah Rupiah
31 Desember 2013 Rupiah Rupiah
+100 -100
(16.346) 16.346
December 31, 2013 Rupiah Rupiah
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Modal
b.
Capital Management
Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which includes maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang Kelompok Usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed capital requirements. Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio (DER).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s debt-to-equity ratio accounts are as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014
MONETER DALAM
38. ASSETS AND CURRENCY
2014 Aset Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent
AS$/US$ SGD/SG$
4.054.972 164.129
50.444 1.546
AS$/US$ AS$/US$
475.989 39.300.682
5.921 488.900
1.634.558 2.276.168
Short-term bank loan Long-term bank loan Bonds payable
Total utang
4.107.938
3.910.726
Total debt
917.715
1.307.622
Total equity
2,99
546.811 AS$/US$
73.787.910
917.922
AS$/US$ 29.949.297 AS$/US$ 64.230 AS$/US$ 1.796.688 JPY/JPY 4.690.650 EUR/EUR 227.230 SGD/SG$ 93.179 AUD/AUD 3.125 GBP/GBP 618 SGD/SG$ 134.903 AS$/US$ 208.956.222
372.569 799 22.351 489 3.439 878 32 12 1.271 2.599.415
Total
1.467.708 40.815 2.599.415
4,48
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga
Debt-to-equity ratio
Liabilitas moneter - neto
2013 Aset Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Beban akrual Utang obligasi
FOREIGN
AS$/US$ AS$/US$ AS$/US$
867.798 66.429.570 239.755
10.578 809.710 2.922 930.881
112
Restricted deposit Account receivables - trade - third parties Total Liabilities Short-term bank loans Account payables - trade Third parties Related parties Other payables – third parties
Accrued expenses Bonds payable Total
106.960 711
Liabilitas moneter - neto
Assets Cash and cash equivalents
Monetary liabilities - net
8.775.268 73.833
AS$/US$ 80.585.733 AS$/US$ 8.053.027 EUR/EUR 232.668 SGD/SG$ 89.453 JPY/JPY 1.755.000 AS$/US$ 55.078 AS$/US$ 186.739.485
2014
3.919.177
AS$/US$ SGD/SG$
Total
111
IN
(3.372.366)
Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent
Total Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga
LIABILITIES
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Beban akrual Utang obligasi
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang obligasi
Rasio utang terhadap ekuitas
38. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Total
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang Debt-to-Equity Ratio (DER).
Total ekuitas
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
982.260 98.158 3.914 861 204 671 2.276.168
2013 Assets Cash and cash equivalents Restricted deposit Account receivables - Trade - Third parties Other receivable - Third parties Total Liabilities Short-term bank loans Account payables - Trade - Third parties
Accrued expenses Bonds payable
3.362.236
Total
(2.431.355)
Monetary liabilities - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
38. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCY (continued)
IN
FOREIGN
If the Group’s monetary liabilities - net in foreign currencies as of December 31, 2014, were to be converted into rupiah at the Bank Indonesia middle rate of exchange on March 27, 2015, the monetary liabilities - net would increase by Rp168,931.
Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Maret 2015, maka liabilitas moneter neto akan naik sebesar Rp168.931. 39. KELANGSUNGAN USAHA
39. GOING CONCERN
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mencatat saldo defisit sebesar Rp2.288.205. Hal ini terutama disebabkan oleh penghentian operasi budidaya udang di lokasi tertentu di Lampung, berjangkitnya virus di tambak utama entitas anak, dan kerugian selisih kurs atas utang obligasi.
As of December 31, 2014, the Company recorded a deficit balance of Rp2,288,205. This was mostly caused by the cessation of the Company’s shrimp farming in certain locations in Lampung; the appearance of virus in subsidiary’s main pond; and foreign exchange losses from bonds payable.
Defisit ini disebabkan antara lain sebagai berikut:
The deficit is caused by several reason as follow:
1. Penghentian operasi budidaya udang Perusahaan di lokasi tertentu di Lampung
1.
Cessation of the Company’s shrimp farming in certain locations in Lampung
Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di daerah tersebut yang tidak kondusif lagi. Hal tersebut menyebabkan kerugian atas penurunan nilai aset tetap dan piutang usaha.
Since May 2011, the Company ceased its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. These conditions have caused losses on the impairment of fixed assets and trade receivables.
Selain itu, Perusahaan juga telah mencatat penurunan nilai atas piutang lain-lain kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti sehubungan dengan penghentian operasi tersebut di atas sebesar Rp676.102 (Catatan 6).
In addition, the Company has also recorded an impairment of other receivables from the Aruna Wijaya Sakti group in relation to the cessation of the above mentioned operation amounting to Rp676,102 (Note 6).
Manajemen sedang menjajaki alternatif solusi terbaik bagi Perusahaan, plasma dan kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti agar kegiatan operasional dapat berjalan kembali.
Management is considering the best alternative solution to the Company, farmers, and the Aruna Wijaya Sakti group in order for the operational activity to run again.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
39. GOING CONCERN (continued)
2. Virus di tambak utama Entitas Anak
2. Virus in Subsidiary’s main ponds
Sejak kuartal kedua tahun 2009 sampai dengan akhir 2012, penjualan dan produksi udang CPB mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berjangkitnya suatu virus jenis baru yang disebut Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) di tambak-tambak udang CPB. Penurunan penjualan udang CPB yang cukup signifikan mengakibatkan kerugian operasi konsolidasian yang berdampak pada kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi.
Since the second quarter of 2009 until the end of 2012, shrimp sales and production of CPB experienced a significant decrease as compared to the previous periods. This decrease was caused by the appearance of the Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) in CPB’s culturing ponds. The significant decrease in revenue from shrimp products of CPB resulted in consolidated operating losses which has affected the Company and Subsidiaries' ability to meet the bond interest payments.
Pada tahun 2013 sehubungan dengan penanganan virus di tambak CPB, CPB telah menerapkan pola budidaya baru yang telah menunjukkan hasil yang memuaskan dengan hasil panen yang sesuai dengan harapan Perusahaan dan plasma.
In 2013 in relation to overcoming the virus in CPB ponds, CPB has implemented a new shrimp cultivation method, which has shown satisfying results in accordance with the expectations of the Company and farmers.
Selain itu, CPB juga melakukan pengaktifan kembali tambak yang tidak beroperasi melalui rekrutmen dan seleksi plasma baru serta revitalisasi tambak untuk meningkatkan produksi udang.
In addition, CPB is also reactivating unoperational ponds through recruitments and selections of new farmers as well as revitalization of ponds in order to increase the shrimp production.
3. Utang obligasi
3. Bonds payable
Perusahaan dan BOR telah berhasil menyelesaikan restrukturisasi utang obligasi pada tanggal 17 Juni 2013 yang berdampak positif terhadap: • Penurunan tingkat bunga obligasi dari 11% per tahun menjadi 2% - 8% per tahun (naik bertahap/step-up). Jatuh tempo pembayaran pokok obligasi • diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2020. Hal ini memberikan dampak positif untuk arus kas yang lebih baik bagi Kelompok Usaha. Bunga obligasi akrual sebesar • AS$107.250.000 telah di konversi menjadi 5.000 saham baru BOR. Dengan demikian total Ekuitas Kelompok Usaha menjadi lebih baik.
The Company and BOR have succesfully restructured the bond obligation on June 17, 2013 which showed positive impacts on:
Namun demikian, hasil usaha Perusahaan masih sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing yang berasal dari utang obligasi dalam AS$.
However, the Company’s operational results are still highly affected by the fluctuation of foreign exchange rates from its US$ bonds payable.
• •
•
114
The decrease of bond interest rates from 11% per year into 2% - 8% per year (gradually increase/step-up). The extension of the maturity date of principal payments to December 31, 2020. This will positively impact for a better cash flow for the Group. Accrued bond interest of US$107,250,000 has been converted into 5,000 new shares of BOR. Accordingly, the total equity of the Group becomes enhanced.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
39. GOING CONCERN (continued)
Dalam beberapa tahun mendatang, Kelompok Usaha akan menerapkan beberapa strategi untuk menunjang pertumbuhan Kelompok Usaha antara lain: a. Meningkatkan produksi udang di sentra produksi yang dimiliki Kelompok Usaha melalui perbaikan dan renovasi fasilitas produksi di Lampung b. Meningkatkan penjualan produk udang bernilai tambah (value added products) yang memberikan marjin yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional melalui peningkatan kapasitas produksi c. Mengembangkan produk makanan siap saji (food product) di pasar dalam negeri dan luar negeri melalui pembangunan tambahan prasarana pengolahan makanan siap saji, peluncuran merek dagang Perusahaan untuk pasar luar negeri dan sertifikasi produk d. Meningkatkan volume penjualan pakan udang dan pakan ikan melalui pengembangan program Kampung Vannamei (KaVe) di beberapa propinsi di Indonesia serta mendorong budidaya jenis ikan tertentu (seperti ikan patin dan nila) yang dapat memberikan nilai tambah (dalam bentuk fillet, abon ikan, sate ikan dan lainnya) e. Menghasilkan pakan yang berkualitas yang dapat membantu proses budidaya udang dan ikan serta dapat meningkatkan daya tahan dari penyakit melalui program riset dan pengembangan yang komprehensif dan berkesinambungan f. Meningkatkan kapasitas produksi benur udang melalui pendirian tempat pembenuran baru serta renovasi dan revitalisasi tempat pembenuran udang yang ada saat ini g. Menghasilkan bibit ikan berkualitas yang pertumbuhannya cepat dan memiliki daya tahan terhadap serangan penyakit melalui program riset dan pengembangan yang bersinambungan h. Membuka tambahan kantor cabang dan distributor untuk mendistribusikan produk makanan siap saji (food product) di Indonesia, meluncurkan produk baru dan meningkatkan kapasitas produksi produk ikan i. Bekerja sama dengan bank lokal untuk mencari solusi pendanaan transaksi (trade financing) yang lebih efisien dalam rangka mengurangi beban keuangan Kelompok Usaha.
In the next several years, the Group will initiate some strategies to support the Group’s growth, by: a.
b.
c.
d.
115
Increasing shrimp production at the Group’s production centre by improving and renovating production facilities in Lampung Increasing sales of value-added shrimp products that can deliver higher margins than the conventional products by increasing production capacity
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2014:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for December 31, 2014 consolidated financial statements:
a.
Expanding the food products in domestic and overseas markets by building additional food processing infrastructures and establishing the Company’s own brand for overseas markets and product certification
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
b.
Increasing the sales volume of shrimp feed and fish feed by the expansion of Kampung Vannamei (KaVe) program in several provinces in Indonesia as well as enhancing certain fish farming (such as pangasius and tilaphia) which can provide value added products (fillet, shredded fish, fish satay and others)
PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
c.
PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
d.
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
e.
PSAK 46 (2014): Pajak Penghasilan, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari property investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
e.
Producing quality feed which can support shrimp and fish farming as well as improve resistance from diseases through comprehensive and continous research and development program
f.
Increasing the production capacity of shrimp hatchery by establishing new hatchery as well as renovation and revitalization of existing hatchery
g.
Producing quality fish fry which can grow fast and have resistance to diseases through continuous research and development program
h.
Opening up additional branch offices and distributors to distribute food products in Indonesia, to launching new products and increasing the production capacity of fish products
i.
Cooperating with local banks to find more efficient trade financing solution in order to reduce the financial burden on the Group.
b.
c.
d.
e.
f.
116
a.
PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
b.
PSAK 4 (2013): Separate Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK prescribesonly the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information.Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.
c.
PSAK 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
d.
PSAK 24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosuresto simple clarifications and disclosures.
e.
PSAK 46 (2014): Income Taxes, effective January 1, 2015. This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
f.
PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap asset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan.
g.
PSAK 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
h.
i.
g.
h.
PSAK 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrument lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
i.
PSAK 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrument keuangan.
j.
f.
PSAK 48 (2014): Impairment of Assets, effective January 1, 2015. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
g.
PSAK 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, effective January 1, 2015. This PSAK provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
h.
i.
PSAK 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.
j.
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
k.
PSAK 66: Pengaturan bersama, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan PSAK 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
l.
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
k.
f.
PSAK 65: Consolidated Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
k.
PSAK 66: Joint Arrangements, effective January 1, 2015. This PSAK replaces PSAK 12 (2009) and ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
l.
PSAK 67: Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2015. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
m. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
m. PSAK 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
n.
n.
ISAK 26 (2014): Penilaian Kembali Derivatif Melekat, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. ISAK ini memberikan panduan penilaian apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai suatu derifatif.
ISAK 26 (2014): Reassessment of Embedded Derivatives, effective January 1, 2015. This ISAK provides guidance on the assessment of whether an embedded derivativeis required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi Kelompok Usaha.
117
j.
118
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (DAHULU PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINA PRIMA Tbk (FORMERLY PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
41. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2014
2013
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOW
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap
-
Reklasifikasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke tambahan modal disetor
Reclassification of others non79.811 current assets to fixed assets
9
-
2f,19
42. REKLASIFIKASI AKUN
1.201.058
Reclassification of difference in value of restructuring transactions of entities under common control to additional paid-in capital
42. RECLASIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2014.
The consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 have been reclassified to conform with the presentation in the 2014 financial statements.
Rincian akun adalah sebagai berikut:
The detail of account is as follow:
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification 31 Desember 2013 Aset lancar Piutang usaha pihak ketiga - neto Aset tidak lancar Piutang usaha tidak lancar pihak ketiga - neto 31 Desember 2012 Aset lancar Piutang usaha pihak ketiga - neto Aset tidak lancar Piutang usaha tidak lancar pihak ketiga - neto
Reklasifikasi/ Reclassification
2.185.107
-
2.002.783
-
(309.323)
309.323
(339.462)
339.462
119
Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification
1.875.784
December 31, 2013 Current assets Account receivables trade third parties - net
309.323
Non-current assets Non-current trade receivables third parties - net
1.663.321
December 31, 2012 Current assets Account receivables trade third parties - net
339.462
Non-current assets Non-current trade receivables third parties - net
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT Central Proteina Prima Tbk. Wisma GKBI, Lantai 19 Jl. Jenderal Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia T +62 21 5785 1788 F +62 21 5785 1808 www.cpp.co.id