PT BANK MAYAPADA INT’L Tbk LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN I Untuk Periode yang berakhir 31 Maret 2011 (unaudited)
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Neraca ………………………………………………………………………….
1-2
Laporan Laba Rugi ……………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………….
4
Laporan Arus Kas ..........................................................................................
5
Catatan atas Laporan Keuangan .......................................................................
6 - 41
PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) per 31 Maret 2011 dan Desember 2010 (dalam ribuan rupiah) Catatan
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
ASET Kas
2c,2f,3
61,260,446
54,542,706
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah giro pada bank lain - bersih
2c,4 2c,2g,5 2m
653,312,441 14,405,222 14,405,222
665,943,500 20,715,542 20,715,542
2c,2h,6 2m
1,951,926,758 1,951,926,758
1,822,919,294 1,822,919,294
Surat – surat berharga Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah surat-surat berharga - bersih
2c,2i,7 2m
500,326,282 500,326,282
701,967,961 701,967,961
Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah tagihan derivatif - bersih
2j,8 2m
Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah tagihan akseptasi - bersih
2c,2k,9 2m
Kredit yang diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2c,2l,10
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan penghapusan Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
2m,2n
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset pajak tangguhan
22
-
-
4,278,826 (47,371) 4,231,455
1,382,855 (13,828) 1,369,027
31,806,336 6,229,913,671 (184,093,964) 6,077,626,043
33,162,679 6,077,825,191 (179,311,695) 5,931,676,175
90,085,789
99,836,384
8,621,272
8,621,272
Aset tetap Dikurangi akumulasi penyusutan Aset tetap - bersih
2o,11
790,601,347 (200,955,832) 589,645,515
443,731,165 (191,447,407) 252,283,758
Agunan yang diambil alih Dikurangi penyisihan penghapusan Agunan yang diambil alih - bersih
2p,12
141,606,898 (62,363,421) 79,243,477
141,534,748 (52,760,178) 88,774,570
Aset lain - lain Dikurangi penyisihan penghapusan Aset lain-lain - bersih
13
200,205,610 (6,642,786) 193,562,824
458,965,841 (5,328,395) 453,637,446
10,224,247,524
10,102,287,635
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1
PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) per 31 Maret 2011 dan Desember 2010 (dalam ribuan rupiah) Catatan
31 Maret 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
LIABILITAS Kewajiban segera lainnya Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah giro Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah tabungan Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah deposito berjangka Sertifikat deposito Dikurangi bunga yang belum diamortisasi Jumlah sertifikat deposito Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Pinjaman yang diterima Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain Obligasi
14 2c,2q,15
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
32,813,506
42,704,784 310,384,808 353,089,592
35,343,414 553,738,900 589,082,314
8,324,520 879,114,908 887,439,428
8,522,083 853,880,529 862,402,612
140,739,593 6,436,215,931 6,576,955,524 4,500,000 (94,693) 4,405,307 359,757,641 16,460,400 80,950 1,645 4,278,826 55,544 8,345,293 18,155,285 445,478,494
145,250,768 6,195,382,214 6,340,632,982 4,500,000 (186,779) 4,313,221 296,718,510 21,815,970 875 1,382,855 80,794 8,345,293 16,123,043 445,176,434
8,717,456,699
8,618,888,409
464,486,440 802,874,603 8,100,000 229,684,565 1,645,217
464,486,440 802,874,603 8,100,000 203,765,447 4,172,736
1,506,790,825
1,483,399,226
10,224,247,524
10,102,287,635
2c,2q,16
2c,2q,17
2q,18
2q,19 21 20 2j,8 2c,2k,9 2m,24 2t,26 27 2r,23
Total Liabilitas EKUITAS Modal dasar 388.256.500 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 (angka penuh) dan 4.558.717.500 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) Modal ditempatkan dan disetor penuh 388.256.500 saham seri A dan 2.188.275.500 saham seri B Tambahan modal disetor Cadangan Umum Saldo laba Komponen ekuitas lainnya Total Ekuitas
42,952,770
28 29 2w,31 36
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2
PT.BANK MAYAPADA INTERNASIONAL LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 1 Jan s/d 31 Mar 2011 Rp.000
1 Jan s/d 31 Mar 2010 Rp.000
2s,32
278,795,929
257,318,562
2s,33
278,795,929 154,134,753 124,661,176
257,318,562 134,746,392 122,572,170
116,801 756,636 4,500,592 5,374,029
170,227 471,712 5,760,717 6,402,656
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang Diperoleh Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan Operasional lainnya Pendapatan Transaksi Valuta asing -Bersih Provisi dan Komisi lainnya - Bersih Pendapatan (Beban) Lainnya -Bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Penyisihan Aktiva Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya-Bersih LABA OPERASIONAL
34 35
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN - /LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Aset keuangan tersedia untuk dijual LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2v
LABA OPERASIONAL PER SAHAM DASAR (rupiah penuh) LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (rupiah penuh)
36 36
29,023,326 48,629,726 17,116,926 9,507,654 104,277,632 (98,903,603) 25,757,573
24,876,780 37,362,902 4,434,520 9,930,763 76,604,965 (70,202,309) 52,369,861
161,545 161,545 25,919,118 25,919,118
219,306 219,306 52,589,167 (2,528,563) 50,060,604
(2,527,519) 23,391,599
2,149,700 52,210,304
8.33 8.38
20.33 19.43
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
3
PT.BANK MAYAPADA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS per 31 Maret 2011 dan 2010 Catatan
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor
Cadangan Umum
Saldo Laba
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Jumlah ekuitas
saldo per 1 Januari 2010
412,955,800
453,587,799
4,000,000
126,681,430
(3,704,070)
993,520,959
Laba rugi komprehensif Saldo per 31 Maret 2010
412,955,800
453,587,799
4,000,000
50,060,604 176,742,034
2,149,700 (1,554,370)
52,210,304 1,045,731,263
51,530,640 464,486,440
349,286,804 802,874,603
4,100,000 8,100,000
4,229,796 (4,100,000) 26,893,617 203,765,447
5,727,106 4,172,736
4,229,796 400,817,444 32,620,723 1,483,399,226
464,486,440
802,874,603
8,100,000
25,919,118 229,684,565
(2,527,519) 1,645,217
23,391,599 1,506,790,825
Penyesuaian awal PSAK 55 (revisi 2006) Cadangan Umum Penambahan saham baru Laba rugi komprehensif Saldo per 31 Desember 2010 Laba rugi komprehensif Saldo per 31 Maret 2011
39 31 29
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
PT.BANK MAYAPADA INTERNASIONAL LAPORAN ARUS KAS Per 31 Maret 2011 dan 2010 31 M aret 2011 Rp.000
31 Maret 2010 Rp.000
288,546,525 (154,134,753) (463,812) 116,801 (48,629,726) (27,482,049) 161,545 58,114,531
249,216,897 (134,746,392) 5,732,556 170,227 (37,362,902) (19,669,095) 219,306 63,560,597
Penurunan (kenaikan) aset operasi Surat Berharga yang dimiliki dan tagihan lainnya Penempatan pada bank lain Kredit Agunan diambil alih Aset Lain-lain
(666,476,275) 733,687,000 (150,732,137) (10,986) 260,287,124
109,146,880 155,722,500 (627,971,372) 7,737,187 (5,674,152)
Kenaikan (Penurunan) kewajiban Operasi Simpanan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Simpanan dari bank lain Hutang Pajak Kewajiban lain-lain
(235,992,722) 25,036,817 236,322,542 92,086 63,039,131 (15,429,629) 155,716,526
(40,605,888) 88,679,239 294,775,428 (820,592) (17,954,162) 10,144,113
463,654,008
36,739,778
(346,870,182) (346,870,182)
(9,529,292) (9,529,292)
ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Bunga, hasil investasi,provisi dan komisi yang diterima Bunga dan beban pembiayaan lainnya yang dibayar Pendapatan (beban) Operasional Lainnya Laba selisih kurs Beban tenaga Kerja Beban Adminstrasi dan umum Pembagian Tantiem Pendapatan (beban) bukan operasional bersih Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi
Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan Aset tetap Kas Bersih digunakan untuk aktivitas Investasi ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pinjaman yang diterima Penerbitan Surat berharga Pembagian Dividen Modal Disetor Kas Bersih Diperoleh dari(Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS Per 31 M aret Kas dan Setara Kas terdiri dari Kas Giro pada B ank Indonesia Giro pada B ank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain
116,783,826 2,564,121,042 2,680,904,868
(9,697,000) (9,697,000) 17,513,486 385,479,104 402,992,590
61,260,446 653,312,441 14,405,223 1,951,926,758 2,680,904,868
51,536,906 341,966,911 9,488,773 402,992,590
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
5
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (selanjutnya disebut “Bank Mayapada”) didirikan berdasarkan akta notaris No. 196 tanggal 7 September 1989 dari Edison Jingga, SH, pengganti dari Misahardi Wilamarta, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-25.HT.01.01.TH.90 tanggal 10 Januari 1990 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank adalah berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH No. 28 tanggal 4 Desember 2008 sehubungan penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU03938.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 Januari 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mayapada, ruang lingkup serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Ijin usaha sebagai bank diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 342/KMK.013/1990 tanggal 16 Maret 1990. Bank Mayapada mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret 1990. Bank Mayapada memperoleh izin usaha sebagai bank devisa pada tanggal 3 Juni 1993 sesuai dengan keputusan Direksi Bank Indonesia No. 26/26/KEP/DIR. Kantor pusat Bank Mayapada berlokasi di Mayapada Tower Lt. 2, Jl. Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta. Sampai dengan tanggal 30 September 2010 dan 2009, Bank Mayapada memiliki 1 kantor pusat operasional (termasuk kantor pusat), serta kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas sebagai berikut: Maret 2011 Maret 2010 Kantor Cabang 28 21 Kantor Capem 108 97 Kantor Kas 17 18 Payment Point 1 1 Jumlah karyawan Bank Mayapada pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah 2.351 orang dan 1.997 orang. b. Pimpinan dan Pengurus Bank Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.136 tanggal 29 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Buntario Tigris, SH, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mayapada per 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris :
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi : Direktur Utama Wakil Direktur Utama I Wakil Direktur Utama II Direktur Direktur Direktur
: Dato’ Sri DR. Tahir, MBA : Drs. Nasrudin Sumintapura, MA : Ir. Kumhal Djamil, SE : Ir. Hendra : Hariyono Tjahjarijadi, MBA : Jane Dewi Tahir : Vinsensius Tjandra Tjen, MM : Suwandy : Hariati Tupang : Drs. Bambang Rahardjo
6
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ("PAPI") 2008 dan dimana sesuai Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-554 / BL / 2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang perubahan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tentang perubahan peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten . Laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ("PAPI") 2008 dan dimana sesuai, Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor SE-02/BL/2008 yakni Pedoman Penyajian & Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan instrumen keuangan tertentu seperti efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas per 31 Maret 2011 dan 2010 disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Angka dalam laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi : - nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik Manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Laporan keuangan pada periode 31 Maret 2011, telah disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) ini diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2010.
b.
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain, surat berharga, tagihan akseptasi dan kredit. Kewajiban keuangan Bank terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, kewajiban akseptasi dan obligasi. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai" dan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu".
7
Klasifikasi Mulai tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal : i.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan as et keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang; Aset Keuangan : Aset
No.
Kategori Aset
1.
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
2
Giro pada Bank Lain
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
3.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
4.
Surat Berharga
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
5.
Tagihan Akseptasi
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
6.
Kredit
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, surat berharga diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan dan tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu". Kewajiban keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal : i.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu kewajiban keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban Keuangan : No. Kewajiban 1. Simpanan dari nasabah 2
Simpanan dari Bank Lain
i.
Kewajiban Akseptasi
4.
Obligasi
5.
Kewajiban derivatif
Kategori Kewajiban Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
8
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Bank Mayapada menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Kurs spot Reuters pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31-Mar-11 1 USD 1 SGD 1 GBP 1 JPY 1 HKD 1 EUR 1 AUD
8,708.00 6,906.85 14,037.36 105.21 1,118.92 12,374.67 9,003.56
31-Des-2010 9,010.00 7,025.89 13,941.18 110.75 1,159.08 12,017.99 9,169.48
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi periode/tahun berjalan. d.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mayapada melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
e.
Kuasi-reorganisasi Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” dan Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-16/PN/2004 tanggal 13 April 2004, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahan untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan tujuan megeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya berdasarkan nilai wajarnya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum.
f.
Kas Kas merupakan mata uang kertas dan logam baik rupiah dan mata uang asing yang bukan merupakan kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya. Transaksi kas diakui sebesar nilai nominal.
g.
Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
h.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
9
i.
Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Wesel Ekspor, Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi. Surat berharga yang dimiliki diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan di neraca sebesar biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian kecuali untuk Sertifikat Bank Indonesia yang disajikan berdasarkan nilai nominal setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah pada bagian ekuitas. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan surat berharga hutang tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
j.
Aset dan Kewajiban Derivatif Instrumen keuangan derivatif (termasuk transaksi mata uang asing untuk pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada neraca. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga kuotasi instrumen lain yang memiliki karakter serupa.
k. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi. l.
Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan bank yang belum dilunasi oleh nasabah dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah (“non performing”) pada saat pokok dan/atau bunga kredit tersebut tidak dapat ditagih sesuai dengan perjanjian kredit yaitu 90 hari sejak jatuh tempo dan/atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau bunga kredit tersebut diragukan. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank Mayapada. Penentuan kriteria lewat jatuh tempo mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005.
m. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Aset produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat - surat berharga, kredit yang diberikan, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Aset non-produktif terdiri dari agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan dan fasilitas pinjaman kepada nasabah yang belum digunakan.
10
Dalam penentuan penyisihan kerugian kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 yang mengklasifikasikan aset dalam 5 (lima) kategori dengan persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase Minimum 1,00 Minimum 5,00 Minimum 15,00 Minimum 50,00 Minimum 100,00
Persentase penyisihan kerugian berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi setelah dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai Lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca. Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum diidentifikasikan namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan p e n g a l a m a n m a s a l a l u , d a ri k e s e l u r u h a n portofolio pinjaman. Dalam menentukan tingkat penyisihan umum, manajemen mengacu pada peraturan Bank Indonesia. Penyisihan khusus terhadap pinjaman bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibuat ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga pinjaman yang belum terbayar. Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian atas aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pemulihan penyisihan kerugian atas aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet n.
Batas Waktu Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (CKPN) Mulai 1 Januari 2010, cadangan yang wajib dibentuk Bank jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan berdampak pada estimasi arus kas masa depan. Jumlah cadangan kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
11
Penurunan nilai ini diterapkan untuk seluruh instrumen keuangan pada kelompok akun aset produktif yang terdiri atas giro pada bank lain. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat - surat berharga, tagihan wesel ekspor, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif tentang penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Jumlah kerugian diukur dari selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset. Cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Maret 2011, telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) kecuali atas penurunan nilai secara kolektif atas kredit yang masih mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP Tanggal 8 Desember 2009 terkait ketentuan transisi, Bank masih mengikuti ketentuan pengklasifikasian b e r d a s a r k a n PB I N o . 7 / 2 / PB I/ 2 0 0 5 t a n g g a l 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. o.
Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Bank dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Masa Manfaat Tahun 4 - 20 4 4 4
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
12
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi. Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba. Bank memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada. Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. p.
Agunan yang Diambil Alih Pada tanggal neraca, agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Jumlah maksimum yang dapat diakui adalah sebesar nilai kewajiban debitur. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang bersangkutan.
q.
Simpanan Nasabah Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi.
r.
Obligasi Obligasi merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank dan diperdagangkan di pasar modal. Obligasi dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi biaya emisi obligasi dibayar dimuka yang belum diamortisasi.
s.
Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual. Bank Mayapada tidak mengakui pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang bermasalah (“non performing”). Pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang bermasalah (“non performing”) diakui apabila pendapatan tersebut diterima. Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga termasuk pendapatan provisi dan komisi yang berjangka waktu dan berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi.
13
t.
Imbalan Kerja Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara 10% nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
u.
Pajak Penghasilan Badan Bank Mayapada menerapkan metode pajak tangguhan untuk menentukan beban (manfaat) pajak sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Berdasarkan metode ini, Bank Mayapada mengakui aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa yang akan datang yang mencerminkan perbedaan antara nilai tercatat aset dan kewajiban dengan masingmasing dasar pengenaan pajaknya. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, sedangkan aset pajak tangguhan hanya diakui jika terdapat kemungkinan penghasilan kena pajak di masa yang akan datang yang dapat dimanfaatkan terhadap perbedaan temporer tersebut.
v.
Cadangan Umum Modal Yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
w. Informasi Segmen Usaha Berdasarkan PSAK No.5 (Revisi), “Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen”, Perusahaan yang telah go public diharuskan melaporkan informasi keuangannya berdasarkan segmen primer dan sekunder yang secara umum berdasarkan jenis usaha dan daerah geografis dimana perusahaan beroperasi. Segmen usaha didefinisikan sebagai komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa yang bebeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan berdasarkan operasi disuatu atau kelompok negara dimana suatu wilayah geografis tertentu. Bank beranggapan bahwa jenis usahanya sebagai segmen primer dan daerah geografis sebagai segmen sekunder.
14
3. Kas 31-Mar-11 Rupiah Kas Kasir Kas Kecil Kas ATM Mata uang asing HKD SGD AUD EUR USD GBP Jumlah
31-Des-10
56,091,143 51,704 2,658,100 58,800,947
48,870,308 3,053 3,245,200 52,118,561
9,063 73,634 28,829 2,227 2,344,342 1,404 2,459,499 61,260,446
10,317 77,236 13,314 44,827 2,276,133 2,318 2,424,145 54,542,706
4. Giro Pada Bank Indonesia 31-Mar-11 Rupiah Mata Uang Asing (USD) Jumlah
31-Des-10
641,992,041 11,320,400 653,312,441
662,339,500 3,604,000 665,943,500
5. Giro pada Bank Lain 31-Mar-11 Rupiah PT.CIMB Niaga PT Bank Central Asia Tbk PT. UOB Buana Tbk PT. Bank Mega Tbk BPD Riau Bank BRI Tbk BPD Jabar & Banten BPD Jateng BPD Lampung Bank Mandiri Tbk Bank Sinarmas Bank Panin Mata uang asing U O B (SGD) ANZ Bank (AUD) Bank of China (USD) Bank of New York (USD) BCA (USD) Citibank NY (USD) Standard Chartered (USD) Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah giro pada bank lain-bersih
31-Des-10
394,492 2,429,366 2,139 27,309 1,711 52,167 153,019 35,190 1,130 60,703 1,030 4,039 3,162,295
1,298,760 2,166,493 1,812 47,603 1,793 100,054 15,123 13,575 1,074 60,703 1,123 3,708,113
56,498 32,063 51,867 7,338,788 1,613,215 1,734,699 415,797 11,242,927 14,405,222 14,405,222
60,188 39,531 53,666 13,786,580 2,539,948 143,359 384,157 17,007,429 20,715,542 20,715,542
15
6. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Akun ini merupakan penempatan dalam bentuk call money pada bank lain dalam rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut : Jatuh tempo
31-Mar-11
31-Des-10
Rupiah Bank Indonesia Call Money
< 1 bulan < 1 bulan
1,685,908,758 192,000,000 1,877,908,758
823,214,294 815,000,000 1,638,214,294
Mata uang asing Call Money
< 1 bulan
74,018,000 74,018,000 1,951,926,758 1,951,926,758
184,705,000 184,705,000 1,822,919,294 1,822,919,294
Jumlah Penyisihan-penghapusan Jumlah - bersih
31-Mar-11 Pihak Ketiga Rupiah Bank Indonesia Call Money - Bank Panin - Bank Rakyat Indonesia - Bank Victoria - Bank Mega - Bank Saudara - Bank Sinar Mas - Bank Bukopin - BPD Sumatera Barat - Bank Ekonomi Raharja - DBS Indonesia - Bank UOB Buana - BPD Riau - Bank OCBC NISP - Bank of Tokyo - Bank Negara Indonesia - Citibank Mata uang asing Call Money - Bank DBS Indonesia - Rabobank Indonesia - Bank Resona Perdania - Bank Mizuho Indonesia - BPD Sumatera Selatan - Bank Rakyat Indonesia - Korean Exchange Bank - Bank Sumitomo - Bank Danamon - Citibank Jumlah Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Penghapusan Jumlah Penempatan pada Bank Lain-bersih
31-Des-10
1,685,908,758
823,214,294
50,000,000 50,000,000 25,000,000 67,000,000 1,877,908,758
100,000,000 150,000,000 10,000,000 30,000,000 145,000,000 30,000,000 60,000,000 60,000,000 80,000,000 50,000,000 70,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 1,638,214,294
21,770,000 17,416,000 13,062,000 13,062,000 8,708,000 74,018,000 1,951,926,758 1,951,926,758
27,030,000 13,515,000 27,030,000 9,010,000 18,020,000 54,060,000 36,040,000 184,705,000 1,822,919,294 1,822,919,294
16
7. Surat-surat Berharga
31-Mar-11 Nilai Perolehan
Bunga yg blm diamortisasi
Amortisasi Premium/ (Diskonto)
Keuntungan(kerugi an) yg blm direalisasi
Jumlah
Rupiah Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
347,286,000 50,000,000 110,000,000
(9,856,138) -
(10,463) 42,546
3,227,663 (1,582,446)
337,429,862 53,217,200 108,460,100
Jumlah Rupiah
507,286,000
(9,856,138)
32,083
1,645,217
499,107,162
Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Travel Cheque Jumlah mata uang asing Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Bersih
1,219,120 1,219,120 508,505,120
(9,856,138)
32,083
1,645,217
1,219,120 1,219,120 500,326,282 500,326,282
31-Des-10 Nilai Perolehan
Bunga yg blm diamortisasi
Amortisasi premium (diskonto)
Keuntungan(kerugi an) yg blm direalisasi
Jumlah
Rupiah Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
547,286,000 50,000,000 110,000,000
(9,512,039) -
(29,379) 50,643
4,012,879 159,857
537,773,961 53,983,500 110,210,500
Jumlah Rupiah
707,286,000
(9,512,039)
21,264
4,172,736
701,967,961
Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Travel Cheque Jumlah mata uang asing Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Bersih
707,286,000
(9,512,039)
21,264
4,172,736
701,967,961 701,967,961
17
Rincian Obligasi Pemerintah adalah sbb:
31-Mar-11 Nominal Rp
No. Seri Obligasi suku bunga tetap
Tingkat Suku Bunga Per Tahun (%)
FR 023 FR 043 FR 045 FR 046
10,000,000 10,000,000 10,000,000 20,000,000
Nilai Wajar Rp
11.00 10.25 9.75 9.50
10,709,400 11,252,400 10,064,600 21,190,800
50,000,000 Kenaikan(penurunan) surat berharga yang belum direalisasi Amortisasi Premium (diskonto) Jumlah - bersih
Tanggal Jatuh Tempo 15/12/2012 15/07/2022 15/05/2037 15/07/2023
Frekuensi Pembayaran Bunga 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
53,217,200
3,227,663 (10,463) 53,217,200
53,217,200
31-Des-10 Nominal Rp
No. Seri Obligasi suku bunga tetap
FR 023 FR 043 FR 045 FR 046
10,000,000 10,000,000 10,000,000 20,000,000
Tingkat Suku Bunga Per Tahun (%)
Nilai Wajar Rp
11.00 10.25 9.75 9.50
10,903,000 11,481,300 10,056,600 21,542,600
50,000,000 Kenaikan(penurunan) surat berharga yang belum direalisasi Amortisasi Premium (diskonto) Jumlah - bersih
Tanggal Jatuh Tempo 15/12/2012 15/07/2022 15/05/2037 15/07/2023
Frekuensi Pembayaran Bunga 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
53,983,500
4,012,879 (29,379) 53,983,500
53,983,500
Rincian Obligasi Korporasi adalah sebagai berikut:
31-Mar-11 No. Seri PNBN02B PNBN02B INDF04 PNBN03
Peringkat idAA idAA idAA idA/A-
Kenaikan(penurunan) surat berharga yang belum direalisasi Amortisasi Premium (diskonto) Jumlah - bersih
Nominal Rp 65,000,000 15,000,000 10,000,000 20,000,000 110,000,000 (1,582,446) 42,546 108,460,100
Tingkat Suku Bunga Per Tahun (%) 10.7500 10.7500 10.0125 11.6000
Nilai Wajar Rp 63,540,750 14,663,250 9,824,700 20,431,400 108,460,100
Tanggal Jatuh Tempo 19/06/2012 19/06/2012 15/05/2012 09/04/2018
Frekuensi Pembayaran Bunga 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan
108,460,100
18
31-Des-10 No. Seri PNBN02B PNBN02B INDF04 PNBN03
Peringkat idAA idAA idAA idA/A-
Kenaikan(penurunan) surat berharga yang belum direalisasi Amortisasi Premium (diskonto) Jumlah - bersih
Nominal Rp 65,000,000 15,000,000 10,000,000 20,000,000 110,000,000
Tingkat Suku Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar Rp
10.7500 10.7500 10.0125 11.6000
159,857 50,643 110,210,500
64,912,250 14,979,750 10,209,300 20,109,200 110,210,500
19/06/2012 19/06/2012 15/05/2012 09/04/2018
Frekuensi Pembayaran Bunga 3 bulan 3 bulan 3 bulan 3 bulan
110,210,500
Surat berharga diatas telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia. 8. Tagihan dan Kewajiban Derivatif 31-Mar-11 a. Tagihan Derivatif Rupiah Pihak Ketiga Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
b. Kewajiban Derivatif Rupiah Pihak Ketiga
31-Des-10
-
-
1,645
875
9. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi 31-Mar-11 a. Tagihan Akseptasi Mata uang asing Pihak Ketiga Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
b. Kewajiban Akseptasi Mata uang asing Pihak Ketiga
31-Des-10
4,278,826 (47,371) 4,231,455
1,382,855 (13,829) 1,369,026
4,278,826
1,382,855
19
10. Kredit yang Diberikan Rincian kredit yang diberikan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : a. Pihak Terkait Pihak yang memiliki hubungan istimewa - Rupiah - Mata uang asing Pihak Ketiga - Rupiah - Mata uang asing Jumlah kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan Jumlah kredit yang diberikan-bersih
31-Mar-11
31,806,336 31,806,336 6,111,316,555 118,597,116 6,229,913,671 6,261,720,007 (184,093,964) 6,077,626,043
31-Mar-11 b. Jenis Kredit Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Mata uang asing Modal Kerja Sindikasi Trust Receipt Kredit Ekspor Jumlah Jumlah Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit yang diberikan-bersih
31-Des-10
33,162,679 33,162,679 5,959,150,287 118,674,904 6,077,825,191 6,110,987,870 (179,311,695) 5,931,676,175
31-Des-10
5,690,482,912 244,610,560 201,938,452 6,090,967 6,143,122,891
5,576,593,624 215,779,397 194,237,758 5,702,187 5,992,312,966
47,945,403 68,494,277 564,801 1,592,635 118,597,116 6,261,720,007 (184,093,964) 6,077,626,043
47,805,193 70,869,711 118,674,904 6,110,987,870 (179,311,695) 5,931,676,175
20
31-Mar-11 c.Sektor Ekonomi Rupiah Jasa Perdagangan Konstruksi Industri Pertanian Lain-lain Jumlah Valuta Asing Jasa Perdagangan Konstruksi Industri Pertanian Lain-lain Jumlah Jumlah Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit yang diberikan-bersih
31-Des-10
2,005,644,820 1,129,667,273 1,338,900,889 560,473,261 217,862,009 890,574,639 6,143,122,891
2,277,910,476 939,047,313 1,286,368,701 587,964,018 151,426,681 749,595,777 5,992,312,966
55,683,228 21,470,950 1,592,635 39,850,303 118,597,116 6,261,720,007
57,614,365 40,891,370 1,778,124 18,391,045 118,674,904 6,110,987,870 (179,311,695) 5,931,676,175
(184,093,964) 6,077,626,043
d.Jangka Waktu
Rupiah Sampai dengan 1 Tahun 1 - 2 Tahun 2 - 3 Tahun 3 - 4 Tahun 4 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jumlah Mata uang asing Sampai dengan 1 Tahun 1 - 2 Tahun Jumlah Jumlah Kredit yang diberikan Penyisihan Penghapusan Jumlah kredit yang diberikan -bersih
31-Mar-11
31-Des-10
5,338,681,071 111,561,330 307,119,921 94,295,454 174,271,475 117,193,640 6,143,122,891
5,255,875,343 88,584,418 287,461,120 141,650,161 147,850,270 70,891,654 5,992,312,966
62,913,888 55,683,228 118,597,116 6,261,720,007
118,674,904 118,674,904 6,110,987,870
(184,093,964)
6,077,626,043
(179,311,695)
5,931,676,175
21
e. Sisa Umur Jatuh Tempo Rupiah Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 1 s/d 2 tahun Lebih dari 2 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 4 tahun Lebih dari 4 s/d 5 tahun Lebih dari 5 Tahun Jumlah Mata uang asing Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 1 tahun Jumlah Jumlah Kredit yang diberikan Penyisihan Penghapusan Jumlah kredit yang diberikan -bersih
31-Mar-11
31-Des-10
1,915,013,919 787,877,376 1,002,851,692 1,721,278,139 219,213,254 260,405,960 76,357,284 66,012,180 94,113,087 6,143,122,891
1,296,832,873 1,521,354,694 957,711,401 1,542,932,450 210,757,639 258,302,428 78,868,246 64,774,049 60,779,186 5,992,312,966
23,989,432 11,320,400 56,248,029 27,039,255 118,597,116 6,261,720,007
44,722,364 9,918,190 901,000 63,133,350 118,674,904 6,110,987,870 (179,311,695) 5,931,676,175
(184,093,964) 6,077,626,043
f. K ol ekti bilita s % L a n ca r D a la m Pe rh ati an K h usus K u ran g L a nc ar D ira g uka n M ac e t
8 5 .3 0% 1 1 .9 6% 0 .0 7% 1 .6 5% 1 .0 3% 10 0 .0 0%
% L a n ca r D a la m Pe rh ati an K h usus K u ran g L a nc ar D ira g uka n M ac e t
8 2 .5 1% 1 4 .2 3% 0 .0 5% 1 .7 6% 1 .4 6% 10 0 .0 0%
31 -M a r -11 Ju m lah Kr e dit y ang D ibe r ika n 5,3 40 ,95 3 ,2 50 7 49 ,06 3 ,8 46 4 ,30 6 ,3 61 1 03 ,04 0 ,8 66 64 ,35 5 ,6 84 6,2 61 ,72 0 ,0 07
Ca da ng an p en yisih an p en gh ap usan 56 ,00 0 ,6 5 4 53 ,95 2 ,4 8 0 27 1 ,8 7 8 32 ,56 8 ,8 8 6 41 ,30 0 ,0 6 6 1 84 ,09 3 ,9 6 4
31 -D es-1 0 Ju m lah Kr e dit y ang D ibe r ika n 5,0 41 ,91 2 ,4 14 8 69 ,40 5 ,7 09 2 ,88 3 ,3 74 1 07 ,85 1 ,8 54 88 ,93 4 ,5 19 6,1 10 ,98 7 ,8 70
Ca da ng an p en yisih an p en gh ap usan 47 ,69 2 ,6 8 3 54 ,78 9 ,1 6 8 39 7 ,7 8 4 34 ,66 2 ,9 3 1 41 ,76 9 ,1 2 9 1 79 ,31 1 ,6 9 5
Kredit sindikasi merupakan kredit pembiayaan bersama yang diberikan kepada nasabah di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain dimana jumlah penyertaan Bank sebagai anggota sindikasi adalah sebesar Rp. 68.494.277 ribu, Rp. 70.869.711 ribu masing-masing per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dengan rata-rata persentase keikutsertaan adalah sebesar 0,44%– 6,15% dan 0,68%.
22
11. Aset Tetap
Harga Perolehan Tanah Bangunan Instalasi Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Akumulasi Penyusutan Bangunan Instalasi Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Nilai Buku
Harga Perolehan Tanah Bangunan Instalasi Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Akumulasi Penyusutan Bangunan Instalasi Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Perlengkapan Kantor Nilai Buku
Saldo Awal
31-Mar-11 Penambahan Pengurangan
62,615,600 239,606,688 14,975,887 49,384,649 62,612,997 14,535,344 443,731,165
130,000,000 210,060,553 1,471,311 3,105,950 1,809,720 422,648 346,870,182
-
192,615,600 449,667,241 16,447,198 52,490,599 64,422,717 14,957,992 790,601,347
94,004,776 8,976,839 33,256,223 46,700,312 8,509,257 191,447,407 252,283,758
3,444,683 754,487 2,123,902 2,416,349 769,004 9,508,425 337,361,757
-
97,449,459 9,731,326 35,380,125 49,116,661 9,278,261 200,955,832 589,645,515
Saldo Awal
31-Des-10 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
Saldo Akhir
52,368,600 221,003,114 12,103,344 45,545,718 60,794,066 12,869,095 404,683,937
11,311,000 20,830,984 3,057,647 6,680,150 3,701,445 2,538,847 48,120,073
1,064,000 2,227,410 185,104 2,841,219 1,882,514 872,598 9,072,845
62,615,600 239,606,688 14,975,887 49,384,649 62,612,997 14,535,344 443,731,165
79,909,297 6,380,786 27,098,729 37,699,163 6,367,423 157,455,398 247,228,539
14,382,353 2,780,585 7,970,838 10,869,754 3,008,572 39,012,102 9,107,971
286,874 184,532 1,813,344 1,868,605 866,738 5,020,093 4,052,752
94,004,776 8,976,839 33,256,223 46,700,312 8,509,257 191,447,407 252,283,758
12. Agunan Diambil Alih 31-Mar-11 Agunan yang diambil alih Penyisihan Penghapusan -/Saldo Akhir
141,606,898 (62,363,421) 79,243,477
31-Des-10 141,534,748 (52,760,178) 88,774,570
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan (agunan) kredit yang diberikan dan telah diambil alih oleh bank karena debitur tidak mampu melunasi hutangnya. Agunan tersebut dicatat berdasarkan nilai terendah antara harga pasar atau harga yang disepakati bersama dengan nilai dengan saldo pinjaman setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan . Keuntungan atau kerugian atas pelepasan agunan yang diambil alih dibukukan sebagai pendapatan atau biaya tahun berjalan.
23
13. Aset Lain-lain
Uang Muka Biaya dibayar dimuka Bunga dibayar dimuka Uang Jaminan Persediaan Barang Cetakan dan Perlengkapan Kantor Properti Terbengkalai Lain-lain Penyisihan Penghapusan -/Saldo Akhir
31-Mar-11
31-Des-10
134,572,946 38,534,025 4,178,668 4,561,516
402,072,036 33,885,362 3,583,154 4,552,666
2,890,994 10,444,291 5,023,170 200,205,610 (6,642,786) 193,562,824
2,762,807 10,656,791 1,453,025 458,965,841 (5,328,395) 453,637,446
31-Mar-11
31-Des-10
14. Kewajiban Segera Lainnya
Bunga yang Masih Harus Dibayar Titipan Lainnya Angsuran Pinjaman Titipan Kliring Jumlah
38,917,508 2,115,723 51,386 1,868,153 42,952,770
32,257,486 293,924 59,397 202,699 32,813,506
31-Mar-11
31-Des-10
15. Giro
Pihak Yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Mata uang asing Pihak Lain Rupiah Mata uang asing Jumlah Giro
41,107,029 1,597,755 42,704,784
33,985,278 1,358,136 35,343,414
298,519,197 11,865,611 310,384,808 353,089,592
450,343,474 103,395,426 553,738,900 589,082,314
24
16. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam rupiah berupa tabungan dengan rincian sebagai berikut : 31-Mar-11 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa My Saving Rupiah Mata uang asing Pihak Ketiga My Saving Rupiah Mata uang asing My Family Saving Jumlah
31-Des-10
4,492,876 3,831,644 8,324,520
4,206,734 4,315,349 8,522,083
780,701,691 37,956,506 60,456,711 879,114,908 887,439,428
760,462,586 39,770,874 53,647,069 853,880,529 862,402,612
17. Deposito Berjangka 31-Mar-11 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Mata uang asing
Pihak Lain Rupiah Mata uang asing Jumlah Deposito Berjangka
Jangka waktu Rupiah On Call 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 24 Bulan Mata uang asing 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah
31-Des-10
124,356,268 16,383,325 140,739,593
125,959,789 19,290,979 145,250,768
6,292,147,161 144,068,770 6,436,215,931 6,576,955,524
6,037,572,053 157,810,161 6,195,382,214 6,340,632,982
31-Mar-11
31-Des-10
7,517,027 3,091,342,030 1,888,522,904 1,296,258,450 132,863,018 6,416,503,429
3,111,434,863 1,921,619,022 939,098,004 188,324,953 3,055,000 6,163,531,842
141,465,469 16,643,647 1,712,272 630,707 160,452,095 6,576,955,524
137,499,186 36,926,288 1,751,799 923,867 177,101,140 6,340,632,982
18. Sertifikat Deposito – Bersih
25
Jangka Waktu
31-Mar-11
6 Bulan 12 Bulan Jumlah Bunga dibayar dimuka Jumlah - bersih
31-Des-10
2,000,000 2,500,000 4,500,000 (94,693) 4,405,307
2,000,000 2,500,000 4,500,000 (186,779) 4,313,221
19. Simpanan dari Bank Lain 31-Mar-11 Rupiah Giro Deposito Call Money Jumlah
31-Des-10
9,007,641 750,000 350,000,000 359,757,641
5,718,510 1,000,000 290,000,000 296,718,510
20. Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan provisi kredit dan lainnya yang diterima dimuka masing-masing sebesar Rp. 80.950 ribu, Rp. 0,- per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. 21. Hutang pajak Bank terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta dengan Nomor Pokok Wajib Pajak No. 01.590.695.1-054.000 Pajak Kini Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai PPN Jumlah
31-Mar-11 -
31-Des-10 6,386,341
1,470,362 8,584,041 6,386,341 19,061
4,728,038 8,423,485 6,055 2,271,481
595 16,460,400
570 21,815,970
22. Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan merupakan hasil perubahan kebijakan akuntansi sebagai penerapan PSAK 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Sebelum penerapan PSAK ini, pajak penghasilan diakui dengan metode hutang pajak PSAK 46 berlaku efektif sejak 1 Januari 1999. Dengan adanya perubahan kebijakan akuntansi ini maka aset pajak tangguhan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :
26
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Pembentukan penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif Cadangan manfaat karyawan Penyusutan aset tetap Penghapusbukuan kredit Jumlah
31 Des 2009
4,543,707 1,787,568 1,730,947 8,062,222
Dibebankan ke Laporan Laba (Rugi)
490,280 777,112 155,468 1,422,860
Koreksi
(486,826) (191,525) (185,459) (863,810)
31 Des 2010
4,056,881 2,086,323 2,322,600 155,468 8,621,272
23. Hutang Obligasi Hutang Obligasi merupakan kewajiban perusahaan kepada pemegang obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi perusahaan. Jenis Hutang Obligasi adalah sebagai berikut: - Obligasi Bank Mayapada II tahun 2007 Seri B Nominal : 300.000.000 ribu Jatuh Tempo : 25 Mei 2012 (5 tahun) Jadwal Pembayaran bunga : setiap 3 (bulan) mulai tanggal 29 Agustus 2007 s/d 25 Mei 2012 - Obligasi Subordinasi Bank Mayapada II tahun 2007 Nominal : 150.000.000 ribu Jatuh Tempo : 25 Mei 2017 (10 tahun) Jadwal Pembayaran bunga : setiap 3 (bulan) mulai tanggal 29 Agustus 2007 s/d 25 Mei 2017 Jenis Obligasi
31-Mar-11
a. Bank Mayapada II thn 2007 seri B b. Subordinasi Bank Mayapada II thn 2007 Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *) By.Emisi Obligasi dibayar dimuka Jumlah - bersih
300,000,000 150,000,000 450,000,000 (2,981,000) (1,540,506) 445,478,494
31-Des-10 300,000,000 150,000,000 450,000,000 (2,981,000) (1,842,566) 445,176,434
*) Per 31 Desember 2010 dan per 31 Maret 2011 merupakan Obligasi Bank Mayapada II seri B tahun 2007 sebesar Rp. 2.981.000 ribu. Obligasi Bank Mayapada II tahun 2007 dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya dengan Wali Amanat PT Bank Mega, Tbk. Jenis Obligasi Obligasi II tahun 2007 Senior Subordinasi
31-Mar-11
31-Des-10
A- (idn) BBB+
A- (idn) BBB+
Tahun 2010 lembaga pemeringkat untuk Obligasi II tahun 2007 dan Subordinasi tahun 2007 adalah PT. Fitch Rating Indonesia sesuai dengan surat No. RC019/DIR/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010.
27
24. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 31-Mar-11
31-Des-10
Kewajiban Komitmen L/C Irrevocable yang masih berjalan
33,452
58,702
Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Jumlah
22,092 55,544
22,092 80,794
25. Komitmen dan Kontinjensi 31-Mar-11
31-Des-10
748,171,895 1,273,597 749,445,492 (749,445,492)
708,848,204 4,807,822 713,656,026 (713,656,026)
71,169,117 71,169,117
80,951,759 80,951,759
14,626,724 14,626,724 56,542,393 (692,903,099)
15,365,773 15,365,773 65,585,986 (648,070,040)
Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas Kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C irrevocable yang masih berjalan Jumlah kewajiban komitmen Jumlah Kewajiban Komitmen bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Jumlah kewajiban kontinjensi Tagihan (Kewajiban) Kontinjensi - Bersih Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi
26. Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban imbalan kerja merupakan hasil perhitungan aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Perhitungan aktuaria atas program tabel besar Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dilakukan oleh aktuaris independen, PT Bestama Aktuaria, melalui laporannya tertanggal 4 Maret 2011 dan 5 Maret 2010 dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Metode perhitungan Usia pensiun normal Tingkat mortalitas Kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat kenaikan gaji
31 Desember 2010 Projected Unit Credit 55 tahun TMI II 2000 (pria) 10% dari tingkat mortalita 6% 7%
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Besarnya kewajiban imbalan kerja yang dibukukan per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 8.345.293 ribu.
28
27. Kewajiban Lain-Lain 31-Mar-11 Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan Lain-lain
6,934,029 569,783 10,651,473 18,155,285
31-Des-10 8,250,167 580,275 7,292,601 16,123,043
28. Modal Saham Rincian pemilikan saham bank per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham (Lembar) Saham seri A dengan nilai Rp 500 per saham PT Mayapada Karunia PT Mayapada Kasih Masyarakat (Kurang dari 5%) Jumlah Saham seri B dengan nilai Rp 100 per saham PT Mayapada Karunia PT Mayapada Kasih Brilliant Bazaar Ltd Summertime Ltd Wingfield Global Trading Pte, Ltd CGMI 1 Client Safekeeping Account (Avenue Luxembourg S.A.R.L) CGML IPB Customer Collateral Account Masyarakat (Kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Rp.000
299,750,000 6,740,000 81,766,500 388,256,500
9.69% 0.22% 2.64% 12.56%
149,875,000 3,370,000 40,883,250 194,128,250
482,926,600 92,334,010 258,438,000 755,304,000 237,480,000
15.62% 2.99% 8.36% 24.43% 7.68%
48,292,660 9,233,401 25,843,800 75,530,400 23,748,000
593,500,000 118,469,400 165,129,890 2,703,581,900 3,091,838,400
19.20% 3.83% 5.34% 87.44% 100.00%
59,350,000 11,846,940 16,512,989 270,358,190 464,486,440
Pada tanggal 16 Mei 2007 Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-2351/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Bank Mayapada II tahun 2007 dan Obligasi Subordinasi Bank Mayapada II tahun 2007. Pada tanggal 30 Mei 2007 Obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Surabaya. Kemudian pada tanggal 12 Juni 2007, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu Saham Biasa Seri B kepada para pemegang saham sejumlah 1.288.266.000 Saham Biasa Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (dalam Rupiah penuh) setelah mendapat Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Ketua Bapepam No.S-2509/BL/2007 seluruh jumlah penawaran tersebut sebesar 1.288.266.000 saham telah diterbitkan. Kemudian pada tanggal 10 November 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas V dalam rangka penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu Saham Biasa Seri B kepada para pemegang saham sejumlah 515.306.400 Saham Biasa Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (dalam Rupiah penuh) setelah mendapat Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Ketua Bapepam No.S-9767/BL/2010 seluruh jumlah penawaran tersebut sebesar 51.530.640.000 saham telah diterbitkan.
29
29. Tambahan Modal Disetor 31-Mar-11 Agio saham Biaya emisi saham Perdana Right issue I Right issue II Right issue III Right issue IV Right issue V Kuasi Organisasi
(1997) (1999) (2001) (2002) (2007) (2010) (2004)
31-Des-10
844,283,609
844,283,609
(3,149,487) (432,328) (452,776) (560,512.00) (10,599,497) (11,721,045) (14,493,361) 802,874,603
(3,149,487) (432,328) (452,776) (560,512.00) (10,599,497) (11,721,045) (14,493,361) 802,874,603
30. Penggunaan Laba Bersih Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dimana pemegang saham menyetujui alokasi sebesar Rp 15.459.192 ribu untuk pembayaran dividen kas atau sebesar Rp 6 per lembar saham yang berasal dari laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 40.965.181 ribu. Pembayaran dividen kas dilakukan pada September 2008 sebagai dividen interim dan pada tanggal 6 agustus 2009 sebagai dividen final. Pada tanggal 30 Juni 2008, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dimana pemegang saham menyetujui alokasi sebesar Rp 12.882.660 ribu untuk pembayaran dividen kas atau sebesar Rp 5 per lembar saham yang berasal dari laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 40.744.450. Pembayaran dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2008. 31. Cadangan Umum Bank telah membentuk penyisihan cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp 4.100.000 ribu untuk posisi 31 Desember 2010 sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tanggal 28 Juni 2010 Akte Notaris No. 210 Buntario Tigris, SH. Dan berdasarkan pada Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tanggal 30 Juni 2009 Akte Notaris No. 252 Buntario Tigris, SH, cadangan umum Bank adalah sebesar Rp 4.000.000 ribu pada posisi 31 Desember 2009. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan - perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang - undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
30
32. Pendapatan Bunga
Bunga dari Bank Indonesia Bunga dari Pinjaman: Modal Kerja Konsumsi Investasi Karyawan Sindikasi Trust Receipt Bunga dari Bank Lain Giro Call Money Bunga dari surat-surat berharga Jumlah
31-Mar-11 25,274,946
31-Mar-10 23,240,036
226,363,563 7,912,722 7,992,621 9,112 1,741,947 8,811
209,946,766 8,229,909 7,670,894 2,874 1,636,707 -
16,115 5,234,961 4,241,131 278,795,929
18,227 1,810,336 4,762,813 257,318,562
Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 953.441 ribu dan Rp. 1.461.658 ribu. 33. Beban Bunga
Deposito Berjangka Jasa Giro Tabungan Sertifikat Deposito Surat-surat Berharga Call Money Jumlah
31-Mar-11 126,782,087 2,907,885 10,126,829 92,086 13,899,560 326,306 154,134,753
31-Mar-10 108,523,648 2,377,698 7,160,366 1,126,834 15,537,665 20,181 134,746,392
Jumlah beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 2.756.486 ribu dan Rp. 1.700.069 ribu. 34. Beban Umum dan Administrasi 31-Mar-11 Premi Asuransi Sewa Telepon dan Telex Komunikasi Pemeliharaan dan Perbaikan Listrik,Air dan Gas Promosi Jasa Profesi Keperluan kantor Kendaraan Operasi Langganan/Keanggotaan Post Barang Cetakan Peny.kredit bermasalah Pajak Jumlah
4,929,178 5,344,718 941,395 2,427,383 1,943,507 1,264,424 2,912,883 5,636,999 738,703 1,089,651 662,845 341,680 377,360 147,352 265,249 29,023,327
31-Mar-10 3,742,816 4,793,941 957,189 1,916,694 1,575,768 1,158,085 3,702,726 3,857,367 606,497 990,769 656,454 224,747 396,824 96,159 200,744 24,876,780
31
35. Beban Tenaga Kerja 31-Mar-11 Gaji dan Tunjangan Pendidikan Makan dan Minum Pengobatan Penerimaan Karyawan Lain-lain Jumlah
42,349,733 1,357,050 1,681,776 2,152,768 63,071 1,025,328 48,629,726
31-Mar-10 32,184,477 565,356 1,455,590 2,107,523 481,672 568,284 37,362,902
36. Laba Per saham Laba operasional dan laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba operasional dan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar per 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 3.091.838.400 saham dan Rp. 2.576.532.000 saham. 37. Rasio Keuangan Penting a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (CAR) Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan CAR yang ditetapkan Bank Indonesia yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang. Perhitungan CAR Bank (menurut risiko kredit) pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31-Mar-11
31-Des-10
Modal Inti (Tier I) (Tier II) Jumlah Modal
1,480,324,887 91,103,570 1,571,428,457
1,431,848,583 90,287,306 1,522,135,889
Jumlah ATMR
6,933,649,863
6,730,825,539
CAR Bank
22.66%
22.61%
32
b. Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Total Aset Produktif Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas asset produktif Bank pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
Kategori Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Aset yang diklasifikasikan Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
31-Mar-11
31-Des-10
8,576,728,854 749,063,846 4,306,361 103,040,866 64,355,684 9,497,495,611
8,295,912,680 869,405,709 2,883,374 107,851,854 88,934,519 9,364,988,136
187,265,962 2,153,181 77,280,650 64,355,684 331,055,476
217,351,427 1,441,687 80,888,890 88,934,519 388,616,523
Rasio kualitas aset produktif (B/A x 100%)
3.49%
4.15%
c. Rasio rata-rata mingguan kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) LDR Bank pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar 80,05% dan 78,38%. 38. Manajemen Risiko Bank sebagaimana bank yang bergerak dalam bidang perbankan tidak terlepas dari berbagai risiko dalam menjalankan aktivitas usahanya. Risiko-risiko tersebut apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik akan dapat mempengaruhi kinerja Bank. Oleh sebab itu, selain pengawasan dari struktur yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, khususnya Direktur Kepatuhan serta Internal Audit, Bank juga membentuk komite-komite kerja untuk mengelola risiko di berbagai aspek, 2 (dua) orang Komisaris dan 6 (enam) orang Direksi Bank telah mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko. Manajemen risiko yang dilakukan Bank adalah sebagai berikut: 1. Risiko Kredit Risiko kredit berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank dikarenakan kemungkinan terjadinya kemerosotan performa bisnis para debitur, bank counterparty dan penerbit surat berharga yang mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikan kewajibannya (default). Sistem manajemen risiko kredit Bank dilaksanakan sebagai berikut: a. Organisasi Pengelolaan Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit dilaksanakan berdasarkan konsep "four eyes" principle, yang merupakan bagian dari prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan sistem pengendalian internal. Berdasarkan konsep tersebut, maka setiap usulan pemberian fasilitas kredit dari Account Officer akan dikaji ulang (review) oleh Analis Kredit. Selanjutnya Bank juga melaksanakan pengawasan untuk memastikan kualitas kredit dan dipenuhinya prinsip kehati-hatian serta pembentukan penyisihan aset produktif sesuai dengan ketentuan. Penanganan kredit bermasalah antara lain dilakukan dengan memberikan keringanan suku bunga kepada beberapa nasabah dalam rangka restrukturisasi kredit.
33
Konsentrasi Kredit yang Signifikan Per 31 Maret 2011 (dalam jutaan rupiah) Jasa Bisnis
Perdagangan
Bank & lembaga keuangan
Industri
-
-
-
653,312 14,405
-
-
-
-
1,951,927
-
-
-
-
-
53,217
-
Pemerintah
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-Surat Berharga SBI - Tersedia Untuk Dijual Travel Cheque - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Pemerintah - Tersedia Untuk Dijual Obligasi Korporasi - Tersedia Untuk Dijual Tagihan Akseptasi Kredit Yang Diberikan Rekening Administratif : Bank Garansi Letter of Credit Yang Tidak Dapat dibatalkan JUMLAH
-
1,725,930
Jasa pelayanan sosial
Pertambangan
Transportasi
Konstruksi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
337,430
-
-
-
-
-
-
-
-
1,219
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
99,839
8,621
1,151,138
-
562,066
Pertanian
217,862
465,715
117,244
1,338,901
335,398
Lain-lain
4,279 347,466
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14,627
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,274
53,217
1,725,930
1,151,138
3,058,132
570,687
217,862
465,715
117,244
1,338,901
335,398
367,646
34
Konsentrasi Kredit yang Signifikan Per 31 Desember 2010 (dalam jutaan rupiah) Jasa Bisnis
Perdagangan
Bank & lembaga keuangan
Industri
-
-
-
665,944 20,715
-
-
-
-
1,822,919
-
-
-
537,774
-
-
-
53,984
-
-
Pemerintah
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-Surat Berharga SBI - Tersedia Untuk Dijual Wesel Ekspor - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Pemerintah - Tersedia Untuk Dijual Obligasi Korporasi - Tersedia Untuk Dijual Tagihan Akseptasi Kredit Yang Diberikan Rekening Administratif : Bank Garansi Letter of Credit Yang Tidak Dapat dibatalkan JUMLAH
-
2,061,870
979,939
Jasa pelayanan sosial
Pertambangan
Transportasi
Konstruksi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100,001 -
10,209 589,742
Pertanian
151,427
361,525
66,890
1,286,369
273,655
Lain-lain
1,383 339,571
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15,366
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,808
53,984
2,061,870
979,939
3,147,353
599,951
151,427
361,525
66,890
1,286,369
273,655
361,128
35
b. Kebijakan dan Prosedur Kebijakan dan prosedur aktivitas Bank yang terkait risiko kredit disediakan untuk menjamin para pejabat Bank dapat melaksanakan tugasnya sesuai standar yang telah ditetapkan. Ruang lingkup kebijakan dan prosedur mencakup seluruh aspek dan tahapan dalam proses perkreditan, mulai dari tahapan analisa persetujuan kredit, pengawasan kredit sampai dengan tahapan penyelesaian kredit. Selain itu, aspek-aspek yang diatur dalam kebijakan dan prosedur kredit adalah dokumentasi dan administrasi kredit, legal, wewenang memutus kredit, agunan dan sebagainya. Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya. (dalam jutaan rupiah)
31-Mar-11
31-Des-10
Neraca : Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-Surat Berharga SBI - Tersedia Untuk Dijual Travel Cheque - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Pemerintah - Tersedia Untuk Dijual Obligasi Korporasi - Tersedia Untuk Dijual : Tagihan Akseptasi Kredit Yang Diberikan
653,312 14,405 1,951,927
665,944 20,715 1,822,919
337,430
537,774
1,219
-
53,217
53,984
108,460 4,279 6,261,720
110,210 1,383 6,110,988
14,627 1,274
15,366 4,808
9,401,870
9,344,091
Rekening Administratif : Bank Garansi Letter of Credit Yang Tidak Dapat dibatalkan JUMLAH
2. Risiko Pasar Risiko pasar berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari perubahan suku bunga dan nilai tukar yang mempengaruhi portofolio Bank. Sistem manajemen risiko pasar yang dilaksanakan Bank dalam menghadapi risiko pasar adalah dengan menerapkan matching concept khususnya untuk portofolio yang memiliki risiko nilai tukar.
31-Mar-11 Aktiva Rp.000
USD SGD GBP HKD AUD YEN EUR Jumlah
221,064,826 130,132 1,404 9,063 60,892 2,227 221,268,544
Kewajiban Rp.000
224,674,792 1,180 224,675,972
Posisi Devisa Neto (Nilai Absolut)
3,609,966 128,952 1,404 9,063 60,892 2,227 3,812,504
36
31-Des-10 Aktiva Rp.000 USD SGD GBP HKD AUD EUR Jumlah
Kewajiban Rp.000
328,310,933 137,424 10,316 2,318 52,845 44,827 328,558,663
Posisi Devisa Neto (Nilai Absolut)
328,518,691 147,333 328,666,024
207,758 9,909 10,316 2,318 52,845 44,827 327,973
Posisi devisa neto pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September 2005. Tingkat suku bunga rata-rata atas aset dan kewajiban keuangan adalah sebagai berikut:
Keterangan Aset Giro pada Bank lain Penempatan pada : Bank lain Bank Indonesia Surat Berharga Kredit Kewajiban Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Sertifikat Deposito Simpanan dari Bank lain Obligasi
31-Mar-11 Rupiah % Valas %
31-Des-10 Rupiah % Valas %
1.49
-
1.38
-
6.19
0.24
6.16
0.16
10.19 15.77
9.55
9.89 16.14
10.03
2.99 4.83 8.21 8.30 4.27
0.33 0.44 1.37 -
3.10 4.87 8.15 8.05 6.12
0.44 0.96 1.66 0.08
12.19
-
12.03
-
3. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari kurangnya likuiditas dalam rangka memenuhi kewajiban Bank. Sistem manajemen risiko likuiditas yang dilaksanakan Bank adalah menjalankan fungsi Komite Aktiva dan Kewajiban (Assets and Liabilities Committee-ALCO) yang diketuai oleh Direktur Utama. Tugas ALCO antara lain adalah mendiskusikan secara rinci mengenai kebijakan aset dan kewajiban bank, keseimbangan arus dana masuk dan keluar serta kebutuhan likuiditas setiap periode, termasuk menganalisa biaya dana dan marjin laba. Keberadaaan ALCO menjamin Bank tetap dalam batasan-batasan yang aman dan memastikan bahwa tujuan Bank terpenuhi. Analisa maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif dari aset produktif dengan kewajiban berbunga dan dampaknya terhadap likuiditas Bank.
37
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap adalah dengan menghimpun dana dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang, seperti deposito berjangka dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan penerbitan obligasi. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga. Perhitungan MCO (Maximum Cummulative Ouflow) 30 hari ke depan dalam mengelola risiko likuiditas: (dalam jutaan rupiah)
31-Mar-11
1 - 7 hari 8 - 15 hari 16 - 30 hari
31-Des-10
1,552,446 1,579,788 1,444,727
715,740 824,873 469,512
a. Analisa jatuh tempo asset dan kewajiban berbunga pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 31-Mar-11
(dalam ribuan rupiah) Saldo Aset Aset Produktif Giro pada bank lain Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Surat-surat berharga Tagihan Derivatif Tagihan akseptasi Kredit Jumlah
14,405,222 1,685,908,758 266,018,000 500,326,282 4,278,826 6,261,720,007 8,732,657,095
Aset lainnya tidak berbunga Kas Giro pada BI Pendapatan bunga YMAD AYDA ATI Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah Aset (A)
61,260,446 653,312,441 90,085,789 141,606,898 589,645,515 8,621,272 200,205,610 1,744,737,971 (253,147,542) 10,224,247,524
Lain-Lain
s/d 1 bln
1-3 bln
3-6 bln
6-12 bln
> 12 bln
-
14,405,222 1,685,908,758 266,018,000 500,326,282 4,278,826 1,939,003,352 4,409,940,440
799,197,776 799,197,776
1,059,099,721 1,059,099,721
1,748,317,393 1,748,317,393
716,101,765 716,101,765
61,260,446 653,312,441 90,085,789 589,645,515 8,621,272 196,404,105 1,599,329,568 (253,147,542) 1,346,182,026
500,000 500,000 4,410,440,440
5,000,000 5,000,000 804,197,776
5,000,000 5,000,000 1,064,099,721
5,000,000 5,000,000 1,753,317,393
126,106,898 3,801,505 129,908,403 846,010,168
Kewajiban berbunga Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito Simpanan dari bank lain Obligasi Jumlah
353,089,592 887,439,428 6,576,955,524 4,405,307 359,757,641 445,478,494 8,627,125,986
-
353,089,592 828,195,100 3,966,575,771 359,757,641 5,507,618,104
6,329,199 1,672,254,913 1,973,092 1,680,557,204
8,661,982 851,437,467 2,432,215 862,531,664
10,575,289 86,687,373 97,262,662
33,677,858 445,478,494 479,156,352
Kewajiban tidak berbunga Pendapatan diterima dimuka Kewajiban Derivatif Kewajiban Akseptasi Lainnya Jumlah Jumlah Kewajiban (B)
80,950 1,645 4,278,826 85,969,292 90,330,713 8,717,456,699
80,950 1,645 4,278,826 64,463,635 68,825,056 68,825,056
16,460,400 16,460,400 5,524,078,504
4,475,474 4,475,474 1,685,032,678
862,531,664
97,262,662
569,783 569,783 479,726,135
Selisih (A - B)
1,506,790,825
1,277,356,970
201,568,057
1,656,054,731
366,284,033
(1,113,638,064)
(880,834,902)
38
31-Des-10
(dalam ribuan rupiah) Saldo Aset Aset Produktif Giro pada bank lain Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain Surat-surat berharga Tagihan Derivatif Tagihan akseptasi Kredit Jumlah
20,715,542 823,214,294 999,705,000 701,967,961 1,382,855 6,110,987,870 8,657,973,522
Aset lainnya tidak berbunga Kas Giro pada BI Pendapatan bunga YMAD AYDA Aset Tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah Aset (A)
54,542,706 665,943,500 99,836,385 141,534,748 252,283,758 8,621,272 453,637,445 1,676,399,814 (232,085,701) 10,102,287,635
Lain-Lain
s/d 1 bln
1-3 bln
3-6 bln
6-12 bln
> 12 bln
-
20,715,542 823,214,294 999,705,000 537,773,961 1,382,855 1,325,755,131 3,708,546,783
1,554,539,611 1,554,539,611
954,348,817 954,348,817
164,194,000 1,601,956,562 1,766,150,562
674,387,749 674,387,749
54,542,706 665,943,500 99,836,385 252,283,758 8,621,272 442,980,654 1,524,208,275 (232,085,701) 1,292,122,574
500,000 70,833 570,833 3,709,117,616
5,000,000 141,667 5,141,667 1,559,681,278
5,000,000 212,500 5,212,500 959,561,317
5,000,000 425,000 5,425,000 1,771,575,562
126,034,748 9,806,791 135,841,539 810,229,288
Kewajiban berbunga Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito Simpanan dari bank lain Obligasi Jumlah
589,082,314 862,402,612 6,340,632,982 4,313,221 296,719,385 445,176,434 8,538,326,948
-
589,082,314 809,446,176 3,967,808,199 296,719,385 5,663,056,074
2,599,576 1,747,396,927 1,749,996,503
6,645,782 560,680,757 1,930,604 569,257,143
11,172,140 64,747,099 2,382,617 78,301,856
32,538,938 445,176,434 477,715,372
Kewajiban tidak berbunga Pendapatan diterima dimuka Kewajiban Derivatif Kewajiban Akseptasi Lainnya Jumlah Jumlah Kewajiban (B)
875 1,382,855 79,177,731 80,561,461 8,618,888,409
875 1,382,855 67,062,497 68,446,227 68,446,227
9,990,225 9,990,225 5,673,046,299
1,544,735 1,544,735 1,751,541,238
569,257,143
78,301,856
580,274 580,274 478,295,646
Selisih (A - B)
1,483,399,226
1,223,676,347
390,304,174
1,693,273,706
331,933,642
(1,963,928,683)
(191,859,960)
4. Risiko Operasional Risiko operasional berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran karyawan, tidak berfungsinya proses internal, kegagalan sistem dan masalah-masalah dari eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran karyawan, tidak berfungsinya proses internal, kegagalan sistem dan masalah-masalah dari eksternal yang mempengaruhi operasional bank. 5. Risiko Kecukupan Modal Risiko kecukupan modal berhubungan dengan kemampuan Bank dalam memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia. Adapun faktor yang mempengaruhi risiko kecukupan modal adalah jumlah modal yang disetor oleh pemegang saham dan kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih usaha serta pengelolaan aset yang baik oleh manajemen. CAR merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan Bank. Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal sebesar minimal 8%. Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia terutama dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapat perubahan dalam ketentuan perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun rencana untuk memenuhi ketentuan tersebut.
39
6. Informasi Segmen Usaha
31-Mar-11
(dalam ribuan rupiah) Jawa,Bali & Lombok Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Cadangan Kerugian penurunan Nilai atas Aset keuangan & non keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administratif Beban operasional lain Laba Operasional Laba Bersih
Sumatera 6,518,704 (16,712,458) (10,193,754) 643,356
2,001,793 (6,686,964) (4,685,171) 260,395
866,019 (3,501,966) (2,635,947) 232,235
(16,523,678) (42,693,755) (34,788,820) (1,329,366) 52,460,373 22,609,016
(359,736) (3,373,075) (2,056,024) (34,706) (15,373,939) 3,083,741
(202,622) (1,452,903) (1,006,184) (3,323) (7,089,808) 383,788
(30,889) (1,109,993) (679,953) (14,507) (4,239,054) (157,428)
Total 278,795,929 (154,134,753) 124,661,176 6,755,932 (17,116,925) (48,629,726) (38,530,981) (1,381,902) 25,757,572 25,919,117
31-Mar-10 Jawa,Bali & Lombok
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
250,423,443 (110,965,182) 139,458,261 6,927,357
4,705,278 (14,422,871) (9,717,593) 439,066
1,966,150 (6,422,640) (4,456,490) 216,695
223,691 (2,935,699) (2,712,008) 72,059
(3,904,517) (32,660,024) (31,668,008) (1,176,516) 76,978,171 45,581,388
(347,505) (2,714,460) (1,810,927) (61,998) (14,213,417) 3,530,907
(182,498) (1,106,804) (791,602) (6,680) (6,327,379) 1,127,504
(881,614) (537,006) (8,945) (4,067,514) (179,195)
Total 257,318,562 (134,746,392) 122,572,170 7,655,177 (4,434,520) (37,362,902) (34,807,543) (1,254,139) 52,369,861 50,060,604
31-Mar-11
(dalam ribuan rupiah) Jawa,Bali & Lombok Jumlah Aset Jumlah Liabilitas
Sulawesi
269,409,413 (127,233,365) 142,176,048 5,619,946
(dalam ribuan rupiah)
Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Cadangan Kerugian penurunan Nilai atas Aset keuangan & non keuangan Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administratif Beban operasional lain Laba Operasional Laba Bersih
Kalimantan
9,968,846,757 7,173,177,234
Sumatera 160,401,699 931,781,773
Kalimantan 62,601,034 391,964,044
Sulawesi 32,398,034 220,533,648
Total 10,224,247,524 8,717,456,699
31-Des-10 Jawa,Bali & Lombok Jumlah Aset Jumlah Liabilitas
9,857,434,876 7,140,119,556
Sumatera 148,807,371 893,458,536
Kalimantan 66,106,774 371,636,606
Sulawesi 29,938,614 213,673,711
Total 10,102,287,635 8,618,888,409
40
39. Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Standar akuntansi PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 dan diterapkan secara prospektif. Untuk penerapan standar baru ini, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan standar akuntansi tersebut, dan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi untuk penerapan pertama standar-standar tersebut. Penyesuaian transisi terutama berasal dari perhitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan standar yang baru dengan standar sebelumnya disesuaikan ke saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010. Penyesuaian transisi tersebut adalah sebagai berikut:
(dalamribuan rupiah)
Aset Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-surat Berharga Saldo Laba
Saldo 1 Januari 2010 SebelumPenyesuaian
Efek dari penyesuaian transisi penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK55 (Revisi 2006)
Saldo 1 Januari 2010 Setelah Penyesuaian
23,353,440
235,893
23,589,333
270,464,456 1,403,769,522
2,706,725 1,287,178
273,171,181 1,405,056,700
126,681,430
4,229,796
130,911,226
40. KUASI-REORGANISASI Sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi, Bank Mayapada masih memiliki saldo rugi yang signifikan sejumlah Rp 67.053.545,- dalam neraca tanggal 31 Maret 2005. Untuk memperoleh awal yang baik tanpa dibebani saldo rugi, Bank Mayapada telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 September 2005. Rincian eliminasi saldo rugi untuk tujuan kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut: Saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 September 2005 Dieliminasi dengan: Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih penilaian kembali nilai wajar aset bersih Rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Tambahan modal disetor Saldo rugi setelah kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 September 2005
(67.053.545) 53.132.761 343.423 (916.000) 14.493.361 -
Sebagai salah satu persyaratan dalam pelaksanaan kuasi-reorganisasi, Bank Mayapada menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya pada nilai wajar. Manajemen dan pemegang saham bank berkeyakinan bahwa Bank Mayapada memiliki prospek usaha yang baik di masa depan berdasarkan kekuatan dan sumber daya yang dimilikinya. Bank Mayapada mendapatkan persetujuan untuk kuasi-reorganisasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Mayapada pada tanggal 27 Agustus 2004 dan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam No. S-2160/PM/2004 tanggal 12 Juli 2004.
41