“PSIKOLOGI KOMUNIKASI” Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Public Relations www.mercubuana.ac.id
Pertemuan ke 7
Sistem Komunikasi Kelompok Dikaji Dalam Beberapa Bagian: Kelompok dan Pengaruhnya Pada Perilaku Komunikasi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok, Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok, Simulasi Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM
Pertemuan ke 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 2.1. Faktor Situasional: Karakteristik Kelompok: c. Kohesi Kelompok (Group cohesivenes, Itsar, Esprit des corpses) Mendahulukan orang lain yang sangat mebutuhkan Bisa juga diartikan sebagai: Kesetiakawanan yang tinggi, jiwa korsa, semangat kelompok yang tinggi
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 2.1. Faktor Situasional: Karakteristik Kelompok: c. Kohesi Kelompok Dengan kata lain adalah: Sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegah meninggalkan kelompok
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 2.1. Faktor Situasional: Karakteristik Kelompok: c. Kohesi Kelompok Kohesi Kelompok dapat diukur dari: 1. Ketertarikan anggota secara interpersonal satu sama lain 2. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok 3. Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan personalnya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 2.1. Faktor Situasional: Karakteristik Kelompok: d. Kepemimpinan: Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragam dan Wright, 1980:73 dalam Rakhmat, Jalaluddin 2011:162)
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok d. Kepemimpinan: Klasifikasi gaya kepemimpinan oleh White dan Lippit, 1960 (dalam Rakhmat, Jalaluddin 2011:162): Kepemimpinan OTORITER, DEMOKRATIS dan LAISSEZ FAIRE
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 2.2. Faktor Personal: Karakteristik Anggota Kelompok: a. Kebutuhan Interpersonal b. Tindak Komunikasi c. Peranan
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok a. Kebutuhan Interpersonal Teori FIRO oleh William C. Schultz,1960, (dalam Rakhmat, Jalaluddin, 2011:165), orang masuk kelompok didorong oleh tiga kebutuhan interpersonal: 1. Inclusion 2. Control 3. Affection
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok 1. Inclusion: Kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial 2. Control: Turut melakukan kontrol atau partisipasi dalam kelompok, ingin mendapatkan posisi 3. Affection: Kebutuhan kasih sayang dalam kelompok. Ingin dikasihi oleh anggota kelompok
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok b. Tindak Komunikasi Adanya perbuatan komunikasi antar anggota kelompok
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok Penyelesaian Tugas Kelompok
c. Peranan
Pemelihara Kelompok Kepentingan Individu
¾ Penyelesaian Tugas Kelompok: Anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok
¾ Pemelihara Kelompok: Memelihara suasana emosional yang baik dalam kelompok
¾ Kepentingan Individu: Mengutamakan kepentingan individu, yang dapat menghambat kemajuan kelompok
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.1. Komunikasi Kelompok Deskriptif: a. Kelompok Tugas b. Kelompok Pertemuan c. Kelompok Penyadar
3.2. Kelompok Komunikasi Prespektif: a. Kelompok Privat > Terbatas: Pertemuan, kelompok belajar, rapat, panitia b. Kelompok Publik > Terbuka: Panel, forum, simposium, diskusi panel
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.1. Komunikasi Kelompok Deskriptif: a. Kelompok Tugas: > Tahap I : Saling mengenal, menjajagi, mencoba menemukan peran dan status dalam kelompok > Tahap II: Peningkatan perbedaan, terjadi polarisasi dan kontroversi > Tahap III: Mengurangi polarisasi dan perbedaan pendapat, usulan menjadi tidak jelas > Tahap IV: Memperteguh konsensus kelompok, cenderung positif dan melepaskan ketegangan
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.1. Komunikasi Kelompok Deskriptif: b. Kelompok Pertemuan: Sesorang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri sendiri, dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsi oleh anggota yang lain
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.1. Komunikasi Kelompok Deskriptif: c. Kelompok Penyadar: > Tahap I : Kesadaran diri akan identitas baru > Tahap II : Identitas kelompok melalui polarisasi > Tahap III : Menegakkan nilai-nilai baru bagi kelompok > Tahap IV : Menghubungkan diri dengan kelompok revolusioner lainnya.
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: a. Kelompok Privat > Terbatas: Pertemuan, kelompok belajar, rapat, panitia b. Kelompok Publik > Terbuka: Panel, forum, simposium, diskusi panel
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: a. Kelompok Privat > Terbatas: Pertemuan, kelompok belajar, rapat, panitia
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: b. Kelompok Publik > Terbuka: Panel, forum, simposium, diskusi panel
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: Pada kelompok komunikasi preskriptif ini, Rakhmat, Jalalaluddin, dalam Psikologi Komunikasi 2011 lebih menggaris bawahi pembahasannya pada: 1. Format Diskusi 2. Sistem Agenda Pemecahan Masalah 3. Urutan Berpikir Reflektif 4. Pola Solusi Ideal
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: 1. Format diskusi dari Cragan dan Wright 1980 (dalam Rakhmat, Jalaluddin, 2011: 176) adalah: Meja bundar, Simposium, Diskusi Panel, Macam-macam forum, Kolokium dan Prosedur parlementer
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: 2. Sistem Agenda Pemecahan Masalah: Diilhami oleh proses berpikir refleksi dari John Dewey, para ahli komunikasi mengembangkan urutan acara pemecahan masalah yang dapat membantu menyelesaikan tugas kelompok. Urutannya adalah sebagai berikut: 1)Pemecahan masalah kreatif. 2) Berpikir Reflektif. 3) Solusi ideal
3. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok 3.2. Kelompok Komunikasi Preskriptif: 3. Urutan Berpikir Reflektif: Urutan berpikir kreatif berbeda dengan urutan pemecahan masalah kreatif. Dalam urutan berpikir reflektif kritik dianjurkan sebelum pemecahan masalah dinyatakan. 4. Pola Solusi Ideal: Pola ini digunakan untuk mengatasi masalah yang akan mempengaruhi berbagai macam kelompok yang mempunyai kepentingan berlainan, atau yang memerlukan dukungan berbagai jenis orang yang mempunyai nilai berlainan. Contohnya: Rencana perluasan rumah, yang melibatkan kepentingan istri dan anak.
Terima Kasih Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM