MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Kepribadian I Psikologi Kepribadian I
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
15
Kode MK
Disusun Oleh
61101
Agustini, M.Psi., Psikolog
Abstract
Kompetensi
Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai pembahasan Teori Personologi Henry Murray dan alat tes kepribadian yang dibuat berdasarkan teorinya.
Mampu memahami tentang Teori Personologi Henry Murray.
Latar Belakang Pendahuluan Dari riwayat keterlibatan Murray dalam psikologi kepribadian, ia dijalur psikoanalisa Freud. Namun karena konsepnya yang sangat bagus dalam memahami dan membedakan kebutuhan-kebutuhan manusia, ia dapat dikelompokkan ke dalam paradigma traits. Pandagan Murray sangat holistik. Manusia harus dipahami sebagai satu kesatuan pribadi yang utuh. Setiap bagian dari tingkah laku manusia harus dalam hubungannya dengan fungsi lainnya, lingkungan, dan pengalaman masa lalu. Ketidaksadaran dan kesadaran, serta fungsi otaknya. Kesemuanya itu harus ditangkap secara keseluruhan agar dapat dipahami makna dari proses kepribadian seseorang. Teori kepribadian memang memberi hukum-hukum yang mungkin berlaku umum bagi setiap orang, namun pemahaman mengenai diri sesorang harus dilakukan secara personal. Berdasarkan fikiran itulah ia dinamakan teori ''personologi'' untuk menekankan bahwa psikologi kepribadian seharusnya mengkosentrasikan diri pada kasus individual pribadi. Ia lebih tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah kecil individu, alih-alih meneliti orang sebanyak mungkin seperti yang sering dilakukan dalam paradigma traits. Menurut Murray, kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritisi dan bukan semata-mata deskripsi tingkah laku orang karena rumusan itu didasarkan pada tingkah laku yang dapat diobservasi dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari observasi. Prinsipprinsip pokok dari teori kepribadian Murray adalah: 1. Proses psiologis bergantung kepada proses fisiologis. Murray sangat menekankan pentingnya menghubungkan proses dan event psikologi dengan struktur dan fungsi otak, meskipun belum dapat dipahami secara persis bagaimana menghubungkan keduanya. Bagi Murray, fenomena yang membangun kepribadian mutlak bergantung kepada fungsi sitem syaraf pusat, seperti yang dikemukakan secara ringkas: Tanpa otak, tidak ada kepribadian (no brain, no personality). Peran otak untuk mengontrol dan memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak, perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek lainnya disebut regnant. 2. Prinsip mencakup semua hal (all embracing principle). Kepribadian adalah konsep yang dapat menjelaskan semua fenomena tingkah laku. Berbeda dengan pakar Freudian yang berpendapat bahhwa orang bertingkah laku dengan tujuan menghilangkan tegangan
2016
2
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
dan memperoleh kepuasan. Menurut Murray, bukan bebas tanpa tegangan diinginkan dan yang memuaskan organisme. Kepuasan itu diperoleh dari melakuakn aktivitas, proses mengurangi tegangan atau mengubah tingkat kebutuhan tegangan (need induced tension). Keadaan tanpa tegangan justru menjadi sumber distres karena manusia terus-menerus memiliki keinginan merasa senang, aktif, maju, bergerak, dan berusaha yang semuanya itu adalah peningkatan tegangan bukan peredangan tegangan. Jadi organisme justru menciptakan tegangan untuk memperoleh kepuasan dari aktivitas memuaskan kebutuhan. 3. Organisasi longitudinal. Konsep kepribadian Murray beranggapan bahwa ada pusat yang mengorganisir dan mengatur proses dalam diri individu, proses yang fungsinya untuk mengintegrasikan kekuatan yang saling bertentangan yang dihadapi individu, memuaskan kebutuhan individu, dan merencanakan pencapaian tujuan individu. Kepribadian harus mencerminkan baik unsur-unsur tingkah laku yang menetap dan yang berulang terjadi, maupun tingkah yang baru dan unik. Kepribadian selalu berkembang, dibentuk oleh semua event sepanjang hayat. Karena itu penyelidikan mengenai masa lalu penting dalam kepribadian yang oleh Murray dilakukan memakai konsep serial dan proceding. Kepribadian selalu berubah dan bergerak maju, tidak statis sehingga tidak benar-benar dapat dideskripsi. Kepribadian harus mencerminkan berfungsinya individu disepanjang hidupnya.
Struktur Kepribadian Id - Ego - Superego Murray sebenarnya seorang psikoanalis, pelopor penelitian fikiran-fikiran psikoanalitik yang berusaha menterjemahkan konsep-konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang dapat diuji. Ia banyak memberi sumbangan temuan empirik yang mendukung konsep dan teori psikoanalitik dan psikoterapi. Salah satu sumbangan pentingnya adalah penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks. Menurutnya, masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang semuanya mempunyai bobot yang setara dalam menentukan tingkah laku sehingga motivasi tidak sadar menjadi tidak terlalu penting. Konstruk Id - Ego - Supergo masih dipakai, namun dengan pengertian yang berbeda sebagai berikut: 1. Id: Seperti Freud, Murray memandang Id sebagai gudang semua kecenderungan impulsif yang dibawa sejak lahir. Id menguasai energi dan mengarahkan tingkah laku sehingga menjadi dasar kekuatan motivasi kepribadian. Perbedaanya dengan Freud, Id bukan hanya berisi impuls primitif, amoral, dan kenikmatan, tetapi juga berisi impuls yang dapat diterima baik dan diharapkan masyarakat seperti: empati, cinta, dan memahami lingkungan.
2016
3
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
2. Ego : Murray memberi peran ego jauh lebih luaas dari Freud. Sebagai unsur rasional dari kepribadian, ego bukan hanya melayani, mengubah arah, dan menunda impuls id yang tak terima, tetapi ego juga menjadi pusat pengatur semua tingkah laku secara sadar merencanakan tingkah laku, mencari dan membuat peluang untuk memperoleh kepuasan id yang positif. Freud memandang ego sebagai penengah pertentangan id dengan superego yang tidak terdamaikan. Menurut Murray, pendapat Freud itu hanya terjadi kalau ego lemah. manakala ego kuat, ia akan dapat efektif mendamaikan id dengan superego. 3. Superego: Murray menekankan pentingnya pengaruh kekuatan lingkungan sosial atau kultur dalam kepribadian. Seperti Freud ia memandang superego sebagai internalisasi nilainorma-moral kultural pada usia dini yang kemudian dipakai untuk mengevaluasi tingkah laku diri dan orang lain. Murray menolak pendapat Freud bahwa superego telah terkristalisasi pada usia 5 tahun. Menurutnya superego terus menerus berkembang sepanjang hayat merefleksi pengalaman manusia yang semakin dewasa semakin kompleks dan canggih
Dinamika Kepribadian Bagi Murray yang paling penting dalam memahami orang adalah keseluruhan direksionalitas atau orientasi tujuan dari aktivitas seseorang, apakah aktivitas itu bersufat internal (dalam pikiran) atau ekternal (dalam ucapan dan tindakan fisik). Perhatiannya kepada maksud dan tujuan orang membuat teori motivasi dari Murray menjadi sistem yang komplkes. Meskipun pada masa itu ada kecenderungan memakai konsep yang jumlahnya kecil dalam menjelaskan motivasi. Murray justru mengaggap perlu memakai konsep yang jumlahnya besar karena motivasi manusia sangat kompleks. Usahanya untuk memperoleh definisi empirik dari variabel-variabel motivasinya, menjadi pelopor dalam ranah motivasi. Dari tiga konsep yang berhubungan dengan motivasi - konsep peredaan tegangan, konsep kebutuhan, dan konsep tekanan - elaborasi Murray terpusat pada konsep kedua yakni konsep kebutuhan. 1. Peredaan Tegangan (Tension Reduction) Seperti Freud, secara umum Murray berpendapat bahwa manakala bangkit need, orang berada dalam tension dan kepuasanlah yang mereduksi tension. Secara bertahap bersama perkembangan anak, anak belajar memperhatikan obyek dan melakukan aksi yang dimasa lalu dapat mereduksi tension. Murray menambahkan dua hal: a. Pertama Orang sering secara aktif berusaha mengembangkan atau meningkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan yang mengikuti tension reduction. 2016
4
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
b. Kedua Pada jenis need tertentu, jadi kepuasan tidak hanya diperoleh dari tercapainya tujuan tetapi terlibat dalam suatu aktivitas, tidak peduli tension menjadi turun atau malahan naik, dapat memberi kepuasan. 2. Kebutuhan (Needs) Needs adalah konstruk mengenai kekuatan dibagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berpikir, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari pemecahannya. Ada enam kriteria untuk dapat menyimpulkan adanya kebutuhan. Lima kriteria merupakan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, sedang kriteria keenam membutuhkan partisipasi orang yang diamati: a. Hasil akhir dari tingkah laku. b. Pola-pola khusus dari tingkah laku. c. Perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu. d. Ekspresi terhadap suasana emosi tertentu. e. Ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil akhir. f. Ungkapan atau laporan subyektif mengenai perasaan, maksud, dan tujuan. Dengan memakai kriteria itu untuk meneliti sekelompok kecil subyek secara intensif, Murray menyimpulkan ada 20 kebutuhan yang penting. Dari 20 kebutuhan itu, 19 bersifat psychogenic, yakni kebutuhan yang kepuasannya tidak berhubungan dengan proses organik tertentu, sehingga dipandang sebagai kebutuhan murni psikologikal. Satu kebutuhan, yakni kebutuhan seks bersifat fisiologik karena kepuasannya berhubungan dengan proses biologi seksual. Semua kebutuhan itu saling berhubungan satu dengan lainnya dalam berbagai cara. Ada kebutuhan tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misal: orang harus terbebas dari rasa sakit, lapar, dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan memahami atau bermain. Ada kebutuhan yang berlawanan / konflik dengan kebutuhan lainnya, misalnya kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Ada kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresi mungkin bergabung dengan
2016
5
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
dominan. Akhirnya kebutuhan juga mungkin menjadi bagian dari kebutuhan lain - beroperasi hanya untuk memudahkan lainnya misal: kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi. Dari 20 kebutuhan, ada tiga kebutuhan yang banyak mendapat sorotan perhatian, dan pakar-pakar memakainya sebagai subyek atau topik penelitian, yakni kebutuhan berprestasi (need for Achievement = n Ach), kebutuhan afiliasi (need afiliation = n Aff), dan kebutuhan agresi (need for aggression = n Agg). Tabel Kebutuhan dari Murray Need
Batasan Singkat
Emosi yang Terlibat
Press yang Menyumbang
Abasement
Tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal, merasa bersalah bila orang lain berbuat kesalahan, menerima inferioritas, fitnahan, kesalahan, kekalahan, menyalahkan atau membahayakan diri.
Malu
Agresi
Berdosa
Kekuasaan
Rendah diri
orang lain
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit dan menarik, menguasai, mengatasi rintangan dan mencapai standar, berbuat sebaik mungkin bersaing mengungguli orang lain.
Semangat
Tugas
Ambisi
Saingan
Mendekati dan menyenangi kerjasama dengan orang lain, mendapat afeksi orang yang disenangi menjadi teman dari orang lain. Berbaik hati, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain.
Kepercayaan
Positif: teman
Mengatasi oposisi dengan kekerasan, berkelahi, membalas penghinaan, menghukum, melukai, membunuh, meremehkan, mengutuk dan memfitnah, menyerang pendapat orang lain, mempermainkan orang lain.
Marah
Agresi
Mengamuk
Superioritas
Benci
Penolakan
Untuk menjadi bebas, melawan paksaan / hambatan, menghindari kekuasaan orang lain, mandiri, tidak terikat, menolak kelaziman. Berdiri sendiri dalam membuat keputusan, menghindari urusan dan campur tangan orang lain.
Terhambat
Positif: terbuka
Memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi, menghilangkan pelecehan, mengatasi kelemahan, menekan takut, mengembalikan
Kebanggaan
Tuntutan
Bersalah
Tanggungjawab
Merendah n Aba
Achievement Prestasi n Ach Affiliation Menggabung n Aff
Aggression Menyerang n Agg
Autonomy Mandiri n Auto
Counteraction Mengimbangi
2016
6
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Afeksi Cinta
banyak
Negatif: tidak memiliki teman.
Empati
Marah
toleran,
Negatif: hambatan kekuasaan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
fisik,
n Count
nama baik, mempertahankan harga diri.
Defendance
Mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan, menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, menyembunyikan kegagalan, penghinaan.
Malu
Ancaman moral
Kecemasan
Beban yang terlalu berat
Mengagumi dan menyokong atasan, memuji, menyanjung. Menyuruh orang lain memutuskan sesuatu mengenai dirinya, tunduk, menyesuaikan diri dengan harapan orang lain. Berbuat lebih baik dari contohnya.
Inferioritas
Wibawa
Keamanan
Kekuatan
Mengontrol lingkungan orang lain, mempengaruhi dengan sugesti, persuasi, atau perintah, membuat orang lain mengerjakan apa yang disuruhnya. Untuk diperlakukan sebagai pemimpin.
Keyakinan diri
Untuk mengesankan, dilihat dan didengar, membuat orang lain kagum, bergairah, terpesona, terhibur, terkejut, terangsang, terpikat. Menjadi pusat perhatian, menonjolkan prestasi, menyatakan keberhasilannya.
Kebanggaan
Menghindari rasa sakit, luka, penyakit, kematian. melarikan diri dari situasi bahaya, tindakan pencegahan. Untuk melindungi diri sendiri dengan tanpa mengadakan perlawanan.
Rasa aman
Menghindari penghinaan, keluar dari situasi yang memalukan, kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan, makian, ejekan, atau sikap masa bodoh. Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal.
Gamang
Memberi simpati, membantu, melindungi, menyenangkan orang lain yang tidak berdaya/bayi/orang yang lemah, membantu orang dalam bahaya. Untuk mengampuni dan berlaku dermawan untuk orang lain.
Kasih sayang
Membuat semua teratur, menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan, kerapian, ketelitian. Untuk berbuat secara teratur
Tenang
Disiplin
Tidak terburu-buru
Kerapian
membela diri n Dfd
Deference Menghormati n Def
Dominance Menguasai n Dom
Exhibition Penonjolan diri n exh
Harm Avoidance Menghindari bahaya
Kecil
organisasi
Dikagumi
Superioritas Ekstasi
kecurigaan
Inferioritas orang lain
Lingkungan yang toleran Sanjungan
Situasi yang tidak menentu Bahaya yang tersembunyi
n Harm Inavoidance Menghindari Rasa hina n Inf Nurturance Merawat Memelihara n Nur Order Teratur
2016
7
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Takut
Terharu Lembut hati
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Kekuatan luar yang kuat dan tidak dapat diduga
Situasi menghiba
yang
Meminta bantuan
n Ord
dengan perencanaan yang cermat sebelumnya.
Play
Bersenang-senang tanpa tujuan lain, tertawa dan berkelakar. Relaksasi dari stres secara menyenangkan, ikut dalam permainan, sport, menari, minum, dan berjudi. Untuk mentertawakan segala hal.
Gembira
Memisahkan diri dari orang yang tidak disenangi. Mengucilkan, melepaskan, mengusir, tidak mempedulikan, menghinan, atau memutus hubungan dengan obyek yang tidak dikehendaki.
Benci
Mencari dan menikmati kesan yang menyentuh perasaan. Untuk memiliki dan menikmati keindahan, kesempurnaan yang abadi.
Terharu
Membangun hubungan erotik, melakukan hubungan seksual. Memperoleh ragsangan fisik dan psikologik, memuaskan libido.
Terangsang
Mendapat kepuasan dengan memperoleh simpati dari orang lain, mendekat kepada pelindungnya, untuk dinasihati, dimaafkan. Membuat orang lain mengerti dan membantu dirinya.
Kecemasan
Menanyakan atau menjawab pertanyaan umum, tertarik pada teori, memikirkan, merumuskan, menganalisa dan menggenalisir. Untuk memahami apa saja fenomena yang merangsang dirinya.
Eksplorasi
Permainan n play
Rejection Penolakan n Rej
Sentience keharuan n Sen Sex n Sex Succorance Membuat iba
orang
n Suc Understanding Pemahaman N Und
Santai
Tugas ringan, luang
yang waktu
Tanpa beban
Menghina
Lingkaran yang tidak menguntungkan
Tidak senang
Ketentraman Keindahan ketenangan
Cinta
Tidak berdaya Tanpa harapan
Paranoid
Rangsangan erotik
Positif: simpati lingkungan Negatif: ditolak lingkungan Lingkugan akademik Diskusi
3. Tekanan Kalau kebutuhan merupakan penentu tingkah laku yang berasal dari dalam diri individu, tekanan adalah bentuk penentu tingkah laku yang berasal dari lingkungan. Suatu sifat atau ciri dari orang lain, obyek, atau kondisi lingkungan yang membantu atau menghalangi orang menuju ke tujuan. Tekanan dari suatu obyek (bisa berupa manusia, benda, atau situasi) adalah apa yang dapat dilakukan obyek itu kepada subyek (penerima tekanan), suatu kekuatan yang dimiliki oleh obyek untuk mempengaruhi subyek dengan cara tertentu. Variasi tekanan yang mengenai diri seseorang tidak terhingga banyaknya atau sama dengan jumlah peristiwa yang ditemui setiap orang setiap saat. Murray menyebut berbagai 2016
8
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
tekanan terpenting yang biasanya dialami anak-anak. Ragam tekanan pada anak-anak mudah dikenali dan diklaifikasi karena variasi pengalaman anak yang masih sempit.
Perkembangan Kepribadian 1. Kompleks Anak-Anak Teori Murray mengenai perkembangan kepribadian bersifat longitudinal, menekankan pada perkembangan sejarah individu. Pendekatannya mirip teori Freud dengan elaborasi dan perluasan yang lebih komprehensif. Seperti Freud ia memusatkan analisisnya pada event atau pengalaman masa awal anak-anak dan pola tingkah laku yang terbentuk selama masa itu. Murray membagi masa anak-anak menjadi lima tahapan, masing-masig ditandai oleh kondisi kepuasan yang dipengaruhi oleh tuntutan lingkungan. Setiap tahap meninggalkan jejak (tanda) dalam kepribadian dalam bentuk kompleks, yakni pola yang dibentuk dari kesan yang mendalam pada setiap tahap, yang secara tidak sadar mengarahkan tingkah laku pada perkembangan berikutnya. 2. Determinan Perkembangan Bagi Murray, kepribadian adalah hasil akumulasi interaksi antara proses kemasakan genetik (genetic maturation) dengan faktor empirik (experiental). Ini karena dua hal, pertama kepribadian berhubungan dengan struktur dan fungsi otak dan kedua semua tingkah laku merupakan proses interaksi antara orang dengan lingkungannya. Determinan maturasi genetik dari kepribadian bersifat fudamental karena dibawa sejak lahir dibawa dalam sel DNA. Faktor lingkungan atau pengalaman menjadi penentu yang kuat karena menjadi sarana perwujudan dari penentu kemasakan genetik. a. Determinan Keanggotaan Kelompok Kelompok sosial dimana individu atau aspirasi individu itu berada mempengaruhi pembentukan kepribadian. Determinan ini misalnya keluarga, etnik, agama, ras, politik, kedaerahan, dan sosio ekonomi. Menjadi bagian dari satu atau beberapa kelompok akan mempengaruhi kepribadian karena keanggotaaan itu berarti memasuki lingkungan sosial dan sistim nilai tertentu. Jadi, kebutuhan tertentu akan dikembangkan secara berbeda dan diekspresikan secara berbeda bergantung kepada variabel eksternal ini. b. Determinan Peran Peran dipandang sebagai determinan khusus terpisah dari determinan kelompok, karena potensinya yang luar biasa dalam membentuk kepribadian yang berbeda didalam kelompok. Budaya telah menentukan peran tertentu dari suatu kelompok dengan tingkat pemaksaan 2016
9
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
yang sangat tinggi. Peran okupasional setiap jenis pekerjaan mempunyai moral kerja yang berbeda dan moral individu yang memasuki profesi itu harus mengikutinya, perusahaan juga mempunyai model disiplin yang harus diikuti, setiap orang harus berperan sesuatu dengan profesi dan okupasinya c. Determinan Situasi Determinan kepribadian bisa berupa pengalaman sehari-hari individu, yang terkadang sangat tidak teratur dan tidak dapat diduga. Determinan situasi atau disebut juga diterminan empirik (experiental) bisa berwujud sesuatu yang terjadi berulang ribuan kali tetapi bisa juga hanya terjadi satu kali. Klasifikasi situasi ini agak sukar dilakukan karena cakupannya yang sangat luas namun paling tidak situasi itu bisa berupa: 1) Kejadian yang berlangsung dilingkungan seseorang. 2) Perwujudan disposisi yang dipicu oleh event khusus yang terjadi dilingkungan. 3) Usaha untuk mengerjakan sesuatu dan dampak dari usaha itu, penguatan (reinforcement) positif atau negatif. 3. Belajar Faktor genetik menurut Murray bertanggung jawab atas timbulnya pusat gembira (deligter) dan pusat sedih (distressor) di otak pusat kenikmatan - hedonik dan pusat ketidaknikmatan - unhedonik). Belajar akan memberi hasil sampingan menemukan apa yang dapat menimbulkan kenikmatan dan apa yang menimbulkan kesedihan. Namun pada gilirannya nanti delighter dan distressor inilah yang akan membentuk kepribadian, mengarahkan belajar untuk mendapatkan delighter dan menolak distressor. Fenemona yang terdahulu berinteraksi dengan potensi genetis seseorang untuk menentukan apa yang akan dipelajari berikutnya. Jadi apa yang dipelajari seseorang dalam suatu kejadian akan menentukan atau mengubah performasinya pada peristiwa berikutnya.
2016
10
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka Alwisol (2012). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah-Malang. Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7th ed.) USA: MC Graw Hill.
2016
11
Psikologi Kepribadian I Agustini, M.Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id