Modul ke:
Psikologi Kepribadian I Object Relation Theories Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Agustini, M.Psi., Psikolog
Relasi Objek Teori Relasi Objek: 1. Pentingnya pola yang kosisten dalam hubungan interpersonal. 2. Keintiman dan pengasuhan ibu. 3. Kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah laku manusia, bukan kesenangan seksual.
Pandangan Melanie Klein Pandangan Melanie Klein: • Pentingnya 4 - 6 bulan pertama setelah kelahiran. • Bayi tidak memulai hidupnya sebagai individu kosong. Bayi membawa predisposisi untuk mengurangi pengalaman kecemasan yang dihasilkan oleh dorongan insting hidup dan insting mati. • Dorongan pada bayi seperti lapar dan seks dilandasi oleh sebuah obyek yaitu payudara, penis, dan vagina.
Melanie Klein • Kecenderungan awal seorang bayi untuk menghubungkan bagian dari suatu obyek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak realistis atau khayalan yang mempengaruhi hubungan interpersonalnya di kemudian hari. • Pada masa awal bayi, anak sudah berkaitan dengan obyek eksternal. Misal: dorongan lapar untuk mendapatkan payudara dan dorongan seksual.
Posisi Pertumbuhan dan Perkembangan Terdapat 2 posisi (pertumbuhan dan perkembangan normal) : 1.Posisi paranoid-schizoid: Bayi mengembangkan posisi paranoid-schizoid ketika berumur 3-4 bulan. Ego mempersepsi dunia eksternal sebagai dunia yang subyektif dan fantasi, bukan obyektif dan nyata. 2. Posisi depresi: Usia 5-6 bulan bayi mulai dapat melihat obyek eksternal secara utuh dan melihat terdapat kebaikan dan keburukan secara bersamaan pada seseorang.
Mekanisme Pertahanan Sejak awal masa bayi, anak mengadopsi beberapa mekanisme pertahanan psikis untuk melindungi perasaan bersalah dari kecemasan mengenai payudara sebagai obyek menyenangkan. Untuk mengontrol kecemasan, bayi menggunakan beberapa mekanisme pertahanan psikis: 1. Introyeksi (introjection): Khayalan yang diperoleh bayi mengenai persepsi dan pengalaman dengan obyek eksternal yang berasal dari payudara ibu.
Mekanisme Pertahanan 2. Proyeksi (projection): Khayalan atau dorongan yang dirasakan oleh bayi kemudian dipindahkan pada orang lain. 3. Pemisahan atau pemilahan (splitting): Usaha bayi mengembangkan gambaran yang terpisah antara dirinya yang baik dan dirinya yang buruk. 4. Identifikasi proyeksi (projective indentification): Usaha memisahkan bagian dari diri yang tidak dapat diterima.
Internalisasi Internalisasi: Usaha individu melakukan introyeksi, yaitu memasukkan aspek eksternal dan mengolah menjadi sesuatu yang bermakna psikologis. Internalisasi terdiri dari: 1.Ego: Meskipun ego belum berkembang dengan baik, tetapi mampu merasakan kecemasan, menggunakan mekanisme pertahanan, dan mampu membentuk obyek relasi awal pada khayalan dan kenyataan. Ego mulai muncul ketika menyusu pada ibunya.
• 2.Superego: Pada masa dewasa, superego menghasilkan perasaan inferior dan bersalah. Namun pada awal anak-anak, superego menghasilkan perasaan terancam.
Margaret Mahler Pandangan Margaret Mahler: • Pembentukan identitas seorang anak bergantung pada tiga tahap hubungan dengan ibunya. 1. Bayi memiliki kebutuhan dasar untuk disayangi dan diasuh oleh ibunya. 2. Mengembangkan hubungan simbiotik yang aman. 3. Keluar dari lingkaran perspektif ibu dan membangun identitas individualis.
Margaret Mahler • Psikologis individu muncul pada minggu awal pertama setelah kelahiran dan berlanjut hingga 3 tahun dan seterusnya. • Kelahiran psikologis (psychological birth): Anak dapat menjadi individu yang terpisah dari pengasuhnya (ibu) sehingga mendorong munculnya kepekaan akan identitas (sense of identity). • Kelahiran psikologis dan individu dapat dicapai, jika anak dapat melewati serangkaian proses yang terdiri dari tiga tahap perkembangan.
Tahap Perkembangan Anak Tiga Tahap Perkembangan Anak: 1. Autisme-normal (dari lahir sampai usia 3-4 minggu) disebut tahap “tanpa obyek”. Bayi bertahap mulai menyadari tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga mulai belajar mengenali pengasuh utama dan mencari simbol hubungan. 2. Simbiosis-normal ( usia 4-5 bulan): Ditandai adanya sinyal dari bayi ke ibu. Bayi mengirimkan sinyal kepada ibunya yang menunjukkan dirinya lapar, sakit, dan senang.
Tahap Perkembangan Anak • 3. Perpisahan-individuasi (usia 4-5 bulan sampai 36 bulan): Anak-anak mengalami pemisahan secara psikologis dari ibunya. Anak mulai mencapai perasaan individuasi dan mengembangkan identitas personal (jati diri).
Heinz Kohut Pandangan Heinz Kohut: • Diri (self) berkembang dari suatu gambaran yang tak terdiferensiasi atau samar-samar hingga menjadi identitas individu yang jelas dan tepat. • Anak-anak mengembangkan sebuah perasaan diri selama masa bayi awal ketika orangtua dan yang lain memperlakukannya seolah-olah sudah memilki perasaan identitas yang sudah terindividualisasi.
Heinz Kohut • Bayi memiliki sifat narsistik yang alami. Berpusat pada diri sendiri dalam mencari kesejahteraan bagi dirinya serta adanya harapan agar dikagumi oleh orang lain atas apa yang dilakukannya.
Daftar Pustaka • Alwisol (2008). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. • Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7th ed.) USA: MC Graw Hill.