Modul ke:
Psikologi Kepribadian I Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Teori Psikososial Erik Erikson Agustini, M.Psi., Psikolog
Struktur Kepribadian Ego Kreatif • Ego kreatif: Ego yg dapat menemukan pemecahan kreatif atas masalah baru pada setiap tahap kehidupan. • Apabila menemui hambatan (konflik), ego tidak menyerah tetapi bereaksi dengan menggunakan kombinasi antara kesiapan batin dan kesempatan yg disediakan lingkungan. • Ego bukan budak tetapi justru menjadi tuan/pengatur id, superego, dan dunia luar.
Ego Kreatif Ego yg sempurna memiliki tiga dimensi: 1. Faktualitas: Kumpulan fakta, data, dan metoda yg dapat diverifikasi dengan metoda kerja yg berlaku. 2. Universalitas: Berkaitan dengan kesadaran akan kenyataan (sense of reality) yg menggabungkan hal yg praktis dan konkrit dengan pandangan semesta. 3. Aktualitas: Cara baru dalam berhubungan satu dengan yg lain, memperkuat hubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Ego Kreatif • Menurut Erikson, ego sebagian bersifat tak sadar, mengorganisir, dan mensintesa pengalaman sekarang dengan pengalaman diri masa lalu dan dengan diri masa yg akan datang. Tiga aspek ego yg saling berhubungan: 1. Body ego: Mengacu ke pengalaman orang dengan tubuh atau fisiknya sendiri. 2. Ego ideal: Gambaran mengenai bagaimana seharusnya diri, sesuatu yg bersifat ideal. 3. Ego identity: Gambaran mengenai diri dalam berbagai peran sosial.
Ego Otonomi Fungsional • Menurut Erikson: Hubungan ibu-anak sangat penting dari perkembangan kepribadian. • Memberi makan merupakan model interaksi sosial antara bayi dengan dunia luar. • Lapar manifestasi biologis tetapi konsekuensi dari pemuasan id (oleh ibu) akan menimbulkan kesan bagi bayi tentang dunia luar. • Dari pengalaman makannya, bayi belajar mengantisipasi interaksinya dalam bentuk kepercayaan dasar (basic trust). • Basic trust: Kontak dengan manusia menyenangkan karena pada masa lalu menimbulkan rasa aman dan menyenangkan.
Ciri Psikologi Ego menurut Erikson: 1. Kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh sosial. 2. Mengembangkan teori insting dari Freud dengan menambahkan konsep epigenetik kepribadian. 3. Motif berasal dari impuls id yg tak sadar, namun motif bisa membebaskan diri dari id. 4. Ego sebagai sumber kesadaran diri seseorang.
Pengaruh Masyarakat • Meskipun kapasitas yg dibawa sejak lahir penting dalam perkembangan kepribadian, bagian terbesar ego muncul dan dibentuk oleh masyarakat. • Ego muncul bersama kelahiran sebagai potensi yg harus ditegakkan di dalam lingkungan kultural. • Masyarakat yg berbeda, dengan perbedaan kebiasaan cara mengasuh anak, cenderung membentuk kepribadian yg sesuai dengan kebutuhan dan nilai budayanya.
Perkembangan Kepribadian: Teori Psikososial Prinsip Epigenetik • Ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip epigenetik (embriologi). • Perkembangan epigenetik: Perkembangan tahap demi tahap dari organ embrio. • Ego berkembang mengikuti prinsip epigenetik, tiap bagian ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu dalam rentang waktu tertentu (yg disediakan oleh hereditas untuk berkembang).
Konflik Psikososial 6 Pokok pikiran untuk memahami teori perkembangan Psikososial Erikson: 1. Prinsip epigenetik: Perkembangan kepribadian mengikuti prinsip epigenetik. 2. Interaksi bertentangan: Setiap tahap ada konflik psikososial, antara elemen sitonik dan distonik (kedua elemen itu dibutuhkan oleh kepribadian). 3. Kekuatan ego: Konflik psikososial disetiap tahap hasilnya akan mempengaruhi atau mengembangkan ego. 4. Aspek somatis: Aspek somatis atau biologikal dari perkembangan manusia.
Konflik Psikososial 5. Konflik dan peristiwa pancaragam: Peristiwa pada awal perkembangan tidak berdampak langsung pada perkembangan kepribadian selanjutnya. Identitas ego dibentuk oleh konflik dan peristiwa masa lalu, kini, dan masa yg akan datang. 6. Setiap tahap perkembangan, khususnya dari masa adolesen dan sesudahnya, perkembangan kepribadian ditandai krisis identitas.
Ritualisasi Vs Ritualisme • Teori Erikson dinamakan teori perkembangan sosial, karena menekankan pentingnya interaksi dalam pengembangan kepribadian. • Pada setiap tahap perkembangan orang berinteraksi dengan pola tertentu yg disebut ritualisasi (ritualization). • Pola hubungan sosial bisa positif menjadi ritualisasi, sebaliknya bisa negatif menjadi ritualisme. • Ritualisme: Pola hubungan yg tidak menyenangkan kedua belah pihak, karena salah satu menduduki posisi yg lebih superior dan yg lain inferior.
Pengertian Ritualisasi 1. Pola kultural berinteraksi dengan orang dan obyek lainnya, yg membuat interaksi menjadi menyenangkan (playful). 2. Kesepakatan saling hubungan antara dua orang atau lebih yg terus menerus berlangsug dan mempunyai nilai adaptif. 3. Membuat individu dapat bertingkah laku secara efektif dan tidak canggung dimasyarakat. 4. Ritualisasi memasukkan orang ke dalam masyarakat dengan mengajarkan kepada mereka memuaskan keiginan memakai cara yg dapat diterima budayanya.
Ciri-Ciri Ritualisme 1. Perhatian orang dalam ritualisme terfokus pada dirinya sendiri. 2. Sifatnya tidak menyenangkan, tetapi kompulsif (terpaksa dilakukan). 3. Ritualisme sering melibatkan orang lain, dalam kedudukan untuk dipungkiri keberadaannya.
Daftar Pustaka Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7th ed.) USA: MC Graw Hill. Alwisol (2008). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.