UNIVERSITAS INDONESIA
PROTOTIPE WEB SERIES “Untung Si Bejo”
TUGAS KARYA AKHIR
LAURENSIA IRMA SARASWATI 1006695091
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM SARJANA REGULER UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JUNI 2014
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
PROTOTIPE WEB SERIES “Untung Si Bejo”
TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
LAURENSIA IRMA SARASWATI 1006695091
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM SARJANA REGULER UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JUNI 2014
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Laurensia Irma Saraswati
NPM
: 1006695091
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 7 Juli 2014
ii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
iii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
KATA PENGANTAR
Akhir-akhir ini, minat berwirausaha di kalangan generasi muda semakin berkembang. Penulis menyadari hal tersebut ketika banyak teman di kampus mulai mencoba untuk melakukan kegiatan wirausaha. Selain itu, saat ini juga banyak dijumpai program pelatihan, seminar, sampai bantuan pendanaan untuk kegiatan berwirausaha yang ditujukan bagi generasi muda. Dilihat dari segi media, sudah mulai bermunculan tayangan bertemakan kewirausahaan di televisi meskipun jumlahnya tidak banyak. Sebagai seorang yang dapat dikategorikan sebagai generasi muda dan memiliki minat di bidang kewirausahaan, penulis mencoba untuk membuat sebuah tayangan bertemakan kewirausahaan yang medium distribusinya sangat dekat dengan generasi muda saat ini, yaitu internet. Menyelesaikan tugas karya akhir ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi penulis. Meskipun begitu, penulis menyadari bahwa tugas karya akhir ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar karya ini dapat lebih disempurnakan.
Jakarta, Juni 2014
Penulis
iv Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas izin dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir Prototipe Web Series “Untung Si Bejo” sebagai syarat menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia. Tidak lupa,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu penulis: 1. Dr. Pinckey Triputra, MSc. selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia 2. Endah Triastuti, Ph.D selaku ketua program S1 Reguler Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sekaligus sebagai ketua sidang Tugas Karya Akhir penulis. 3. Sri Esti Tri Wandari, M.A., selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, saran, kritik, serta motivasi untuk menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini. 4. Asty Rastiya, S.Sos., M.Comm, selaku penguji Tugas Karya Akhir penulis dan telah memberikan banyak saran dan masukan yang berguna. 5. Seluruh staf dan tata usaha Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, Mas Gugi, Mbak Inda, Mbak Sherly, Mbak Onna, Mas Rio, dan Mas Pian yang telah membantu penulis 6. Keluarga penulis: Papa Laurensius Pandu Pamardi, Mama Anna Budi Kustiyanti, big sister Antonia Dina Hoetami, terimakasih telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi terbesar penulis. 7. Narasumber: Bapak Roy Dharmawan, Ibu Ari Sutanti, dan Ridho Alatas yang telah membantu proses pengerjaan TKA ini 8. Para pendukung dan kerabat kerja “Untung Si Bejo”: Bejo, Nicola, Derry, Dara, Coki, Resti, Reginal, Izul, Veve, Fanny, Aufa,
v Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Meista.Terima kasih atas kesediaan memberikan waktu luang dalam membantu penulis menyelesaikan proses TKA ini 9. Muhammad
Nurwibowo, Widya Arifianti, Yos Purba, Febry
Fakhrurrizal, Derry Anugerah yang telah membantu proses pembuatan TKA ini. 10. Sahabat saya: Usamah, Arivia, Nicola, Tania, Riesha, Bertila, Korona, Gabriela, Catherine, Debora, Fina, Angela, Stefanie, Deananda, Shintya, Annisa C. Terimakasih atas waktunya untuk berbagi keluh kesah dengan penulis. 11. Keluarga IKP 2010, Kampus Update, dan XL Future Leaders. Terima kasih atas motivasi dan bantuan teman-teman dalam menyelesaikan TKA dan juga kuliah penulis. 12. Keluarga IKP 2011, terimakasih sudah berbagi cerita dan tawa selama 1 semester. You girls are rock!Semangat untuk kelulusannya! 13. Teman-teman spesial, Agung Prabowo dan George Raden Mas Said, terima kasih atas kesabarannya dan bantuannya selama ini. 14. Gregorius Fomalhout Pelaseke, terima kasih atas kesabaran dan menjadi penyemangat penulis selama ini. ‘It’s always seems impossible until it’s done!’ 15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian TKA yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan dapat membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proses pilot webisode ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat.
Depok, Juni 2014
Penulis
vi Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Laurensia Irma Saraswati
NPM
: 1006695091
Program Studi
: Industri Kreatif Penyiaran
Departemen
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
: Tugas Karya Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-excusive RoyaltiGratis Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Prototipe Web Series“Untung Si Bejo”” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 7 Juli 2014 Yang menyatakan
( Laurensia Irma Saraswati ) vii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF
Bab 1 Analisis Situasi
Minat berwirausaha pada generasi muda saat ini sedang meningkat. Tayangan bertemakan kewirausahaan sudah mulai banyak bermunculan, namun kebanyakan di TV. Sedangkan, di media internet, dimana generasi muda sangat familiar menggunakannya, belum banyak dijumpai konten lokal bertemakan kewirausahaan. Maka dari itu, penulis menginginkan sebuah program bertemakan kewirausahaan yang berbeda, yaitu web series.
Bab 2 Manfaat dan Manfaat
utama
Tujuan Pengembangan memberikan Pilot
pengembangan
tayangan
alternatif
pilot baru
adalah
untuk
bertemakan
kewirausahaan dan dapat diakses kapan saja. Tujuan utama pengembangan pilot adalah untuk memberikan inspirasi dan membangun motivasi para generasi muda untuk memulai kewirausahaan
Bagian 3 Pilot yang Pilot ini berjudul “Untung Si Bejo” yang menceritakan Dikembangkan
tentang Bejo, seorang anak kuliahan yang mencari uang untuk mendapatkan uang saku tambahan dengan memulai wirausaha.
Bagian 4 Evaluasi
Pre-test media dilakukan dengan cara riset pustaka, wawancara pakar, dan juga FGD
Bagian 5 Anggaran
Anggaran yang digunakan dalam pembuatan pilot adalah Rp 1.000.000,00. Rencana anggaran untuk penerbitan produksi media adalah Rp 40.920.000,00. Sedangkan anggaran untuk evaluasi adalah sebesar Rp 300.000,00
viii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
EXECUTIVE SUMMARY Chapter 1 Situation Analysis
Nowadays the interests in teenpreneurship or entrepreneurship have been rising among the young. A various entrepreneurial topic is widely known and supported, but it is mostly screened on TV. Whereas on the internet, the new media that is commonly used by the young, the entrepreneurial topic tends to involve the locals. Therefore, the author wishes to create an alternatif entrepreneurial program through the form of a web series.
Chapter 2 The Benefit and Goal
The main benefit this pilot program is to offer a
of Program
new and fresh alternatif show which is focused on teenpreneurship and can be accessed at any time through the internet. As for the aim, it is to inspire and to build motivation for the young to start entrepreneurship so as to support their passions.
Chapter 3 Developed Pilot
The title for this pilot program is“Untung Si Bejo”.It is a story of Bejo, aUniversity student who learns that starting entreperneurship is a good solutiontogetextrapocket money.
Chapter 4 Evaluation
Pre-testmediawas done by using literature research, conducting in depth interviews with various experts, and focus group discussion (FGD).
Chapter 5 Budget
In producing the pilot program, the total budgetcosts Rp1,000,000.00. As for the budget plan for the issuance of media production is Rp40,920,000.00. The total budget for the evaluation costs Rp300,000.00. ix Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. vii EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAGIAN SATU Analisis Situasi .......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.1.1 Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda di Indonesia .................... 1 1.1.2 Pemakaian InternetInternet di Indonesia ........................................... 3 1.2 Riset Khalayak/Pasar ................................................................................. 4 1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Wirausahawan Pada Geneasi Muda Indonesia ........................................................................................................ 4 1.2.2 Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci Untuk Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda Indonesia...........6 1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi MudaDalam embentuk Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha ..................................... 8 1.2.4 Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Geneasi Muda Indonesia ........................................................................................................ 9 1.2.5 Web Series di Indonesia ...................................................................... 11 1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan Angka Wirausahawan Muda Indonesia ....................................................... 13 BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot ............................ 16 2.1 Manfaat .................................................................................................... 16 2.1.1 Manfaat bagi Khalayak .................................................................... 16 2.1.2 Manfaat bagi Pengelola ................................................................... 17 2.2 Tujuan...................................................................................................... 17 2.2.1 Tujuan Sosial ................................................................................... 17 2.2.2 Tujuan Ekonomi .............................................................................. 17 BAGIAN TIGA Prototipe yang Dikembangkan .............................................. 18 3.1 Program yang Diusulkan ......................................................................... 18 3.2 Stasiun ..................................................................................................... 18 3.3 Khalayak Sasaran .................................................................................... 19 3.3.1 Geografis ......................................................................................... 19 3.3.2 Demografis ...................................................................................... 19 3.3.3 Status Sosial Ekonomi ..................................................................... 19 3.3.4 Psikografis ....................................................................................... 20 3.3.5 Teknografis ...................................................................................... 20 x Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
3.4 Analisis SWOT ....................................................................................... 21 3.4.1 Strength ........................................................................................... 21 3.4.2 Weakness ......................................................................................... 21 3.4.3 Opportunity ..................................................................................... 21 3.4.4 Threat .............................................................................................. 22 3.5 Posisi dan Diferensiasi Produk ............................................................... 22 3.6 Nama atau Judul Program yang Diusulkan ............................................. 23 3.7 Sinopsis ................................................................................................... 23 3.8 Treatment ................................................................................................ 26 3.9 Waktu Tayang ......................................................................................... 27 3.10 Durasi .................................................................................................. 28 3.11 Format Program .................................................................................. 28 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan ......................................................... 28 3.12 3.13 Peralatan Produksi .............................................................................. 30 3.14 Lokasi Shooting .................................................................................. 30 3.15 Strategi Pemasaran Program ............................................................... 31 BAGIAN EMPAT Evaluasi................................................................................ 33 4.1 Rencana Media Pra-Uji (Pre-test) .......................................................... 33 4.1.1 Metode Media Pre-test .................................................................... 33 4.1.2 Waktu Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.3 Materi Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.4 Instrumen Media Pre-test................................................................ 34 4.2 Rencana Evaluasi .................................................................................... 34 4.2.1 Metode Evaluasi .............................................................................. 34 4.2.2 Waktu Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.3 Materi Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.4 Instrumen Evaluasi .......................................................................... 36 BAGIAN LIMA Anggaran ................................................................................. 37 5.1 Anggaran Pembuatan Pilot ..................................................................... 37 5.2 Rencana Anggaran Penerbitan Media ..................................................... 38 5.3 Prakiraan Pendapatan .............................................................................. 39 5.4 Rencana Anggaran Evaluasi ................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…42
xi Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 1.6
Tabel Treatmen t“Untung Si Bejo” Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo” Tabel Anggaran Pembuatan Pilot “Untung Si Bejo” Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo” Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo” Tabel Rencana Anggaran Evaluasi “Untung Si Bejo”
xii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Diagram 1.1 Diagram 1.2 Diagram 1.3
xiii Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6
Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen Script Pilot Program “Untung Si Bejo” Notulensi FGD Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti Sinopsis Global dan 8 Webisode“Untung Si Bejo”
xiv Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
BAGIAN SATU Analisis Situasi
1.1
Latar Belakang 1.1.1 Meningkatnya Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda Indonesia Minat untuk berwirausaha pada generasi muda dilaporkan semakin berkembang. Dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan Indonesia Idealnya Dua Persen’ yang terdapat pada situs Republika.co.id, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardjojo menyebutkan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013 mencapai 3,7 juta atau 1,56% dari jumlah penduduk Indonesia (Nidia, 2013) 1 . Meskipun angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi tersebut belum mencapai keadaan ideal untuk menentukan kesejahteraan suatu negara. Menurut artikel yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki tolak ukur bagi setiap negara untuk memiliki jumlah wirausahawan sebesar minimal 2% dari total warga negaranya. Hal ini berarti, Indonesia masih memiliki tanggung jawab untuk mengejar 0,5% jumlah wirausahawan untuk berani tampil. Angka ini memang berbeda dengan Malaysia yang memiliki indeks kewirausahaan sebesar 4% dan Singapura sebesar 7%, namun berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat berwirausaha pada generasi muda Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup berarti. Menurut Roy Darmawan (wawancara pribadi, 2 April 2014), salah satu staf Tim Koordinasi Nasional Pengembangan Wirausaha Kreatif mengatakan bahwa fenomena berwirausaha pada usia muda, dalam hal ini adalah remaja akhir, memang sedang meningkat. Fenomena ini kemudian memunculkan istilah ‘teenpreneurs’, yaitu para generasi muda yang menjalankan kegiatan wirausaha selagi menjalankan studi. Teenpreneurs memiliki semangat dan daya juang yang tinggikarena di tengah
1
Artikel dapat diakses di: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7gbi-jumlah-wirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen.Diakses pada 7 April 2014
1 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
2
kesibukannya menjalankan studi, mereka juga membuat nilai tambah pada sebuah produk tertentu untuk kemudian dijadikan bisnis. Ari Sutanti (wawancara pribadi, 28 April 2014), senior programme manager dari British Council Indonesia juga menyadari bahwa minat berwirausaha pada generasi muda dirasakan tengah meningkat. Hal itu dibuktikan dengan mulai banyak peserta berusia 21 tahun keatas yang mengikuti kompetisi wirausaha binaan British Council Indonesia. Namun, ia mengamati terdapat satu hal yang perlu menjadi perhatian dalam permasalahan kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia, yaitu tingkat kreativitas yang cukup rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya ‘me too product 2 ’ yang muncul. Fenomena ‘me too product’ saat ini didominasi pada sektor makanan atau pakaian. Kebiasaan untuk mengambil jalan pintas dengan membuat ‘me too product’ dapat membahayakan kreativitas dan inovasi produk dari kegiatan wirausaha sehingga lama kelamaan dapat membuat kegiatan wirausaha tersebut menjadi mati. Bukannya tidak mungkin minat berwirausaha pun menjadi sulit untuk ditumbuhkan kembali ketika melihat wirausahawan lain mengalami kegagalan. Berkembangnya minat berwirausaha pada generasi muda Indonesia memang merupakan sebuah awal yang harus dibina dan dikembangkan lebih lanjut. Perlu usaha dan dukungan dari seluruh pihak untuk terus meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari generasi muda Indonesia. jumlah wirausahawan dengan menciptakan lingkungan yang supportif dalam mendukung kegiatan wirausaha. Salah satunya adalah media. Di media massa sendiri, khususnya televisi, pembahasan mengenai wirausaha sudah cukup berkembang dilihat dari banyaknya jenis tayangan yang membahas kewirausahaan seperti “Bosan Jadi Pegawai”3 atau “Hidup Ini Indah”4yang ditujukan kepada generasi muda Indonesia. Namun, berbeda dengan tayangan kewirausahaan yang biasanya didistribusikan melalui media 2
Me too product adalah produk yang identik atau secara substansial memiliki kemiripan dengan produk yang sudah ada sebelumnya (Mukerjee, 2009) 3 Bosan Jadi Pegawai, 2009, Trans TV 4 Hidup Ini indah, 2009, Trans TV Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
3
televisi, penulis menaruh perhatian tayangan kewirausahaan tersebut untuk didistribusikan melalui media internet yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh penulis dengan partisipan remaja berusia 18-22 tahun, diketahui data bahwa rata-rata para partisipan mengkonsumsi internet sebanyak 5-8 jam perhari. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, internet juga dapat diakses dari perangkat elektronik yang digunakan seharihari, misalnya smartphone, laptop, maupun tablet. Dari hasil FGD diketahui juga bahwa mereka paling sering mengakses internet dengan smartphone. Karena kemudahan dan kedekatan untuk mengakses internet itulah, internet menjadi media utama yang diakses oleh generasi muda Indonesia.
1.1.2 Pemakaian Internet di Indonesia Menurut data yang diambil dari lembaga riset Markplus Insight Indonesia (2013), jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Selain itu, mereka yang merupakan ‘netizen’ atau pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun 2013. Waizly (2013) dalam salah satu wawancaranya pada majalah The Markeeters mengemukakan bahwa hampir separuh dari netizen di Indonesia merupakan pengguna internet muda berusia di bawah 30 tahun, sedangkan 16% adalah para netizen berusia di atas 45 tahun. Bahkan, hampir 95% dari netizen tersebut adalah pengguna internet melalui perangkat mobil (smartphone). Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda, sudah mengerti dan biasa mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja internet. Dari data tersebut, penggunaan internet di Indonesia memang sudah sangat umum bagi remaja Indonesia. Berdasarkan data-data yang telah dijabarkan di atas, pemakaian internet merupakan hal yang sudah sangat lazim di Indonesia, terutama bagi para kalangan berusia di bawah usia 30 tahun. Dengan kemudahan Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
4
akses dan menggunakan peralatan teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman seperti smartphone, seseorang dapat mengakses hal-hal yang ia inginkan. Bahkan internet juga dipilih oleh para netizen sebagai tempat untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Kemunculan internet sebagai media dalam pendidikan jarak jauh dan sebagai media pembelajaran (learning) menjadi salah satu terobosan dalam dunia pendidikan (Winarto, 2012). Berdasarkan fakta tersebut, penulis mencoba mengambil ide untuk mengemas sebuah program web series bertemakan kewirausahaan pada generasi muda. Web series sendiri memiliki pengertian sebagai video online yang didistribusikan melalui medium internet (Williams, 2012)
1.2 Riset Khalayak/Pasar Dalam membuat program “Untung Si Bejo”, penulis melakukan riset khayalak kepada sasaran pasar yang akan dituju, yaitu para pemuda dan pemudi berusia 18 sampai 25 tahun, mengakses internet setiap hari, serta memiliki minat terhadap wirausaha yang diwujudkan dengan memilliki rencana, sedang, atau pernah melakukan kegiatan wirausaha selama 1-2 tahun. Selain itu penulis juga melakukan riset untuk mencari tahu keinginan sasaran khalayak mengenai format program dan distribusi tayangan yang sesuai. Riset tersebut dilakukan dengan cara melakukan Forum group discussion (FGD) dan wawancara dengan beberapa pakar. Penjelasan mengenai mengapa program web series “Untung Si Bejo” diungkapkan dalam beberapa poin berikut:
1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda Indonesia Seperti
yang
sudah
disebutkan
sebelumnya
oleh
Agus
Martowadjojo dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan Indonesia Idealnya Berjumlah 2 Persen’,
5
fakta bahwa jumlah
5
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlah-wirausahawanindonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
5
wirausahawan Indonesia belum mencapai standar minimal yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu 2%, namun meningkatnya jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013 menjadi 1,56 % dari total penduduk perlu diapresiasi. Usaha dan sinergisasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam meningkatkan angka wirausahawan Indonesia memang cukup terlihat. Hal tersebut ditandai dengan adanya usaha pemerintah melalui salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki, yaitu Bank Mandiri, membuat insiatif program ‘Wirausaha Muda Mandiri’ yang ditujukan untuk mencari bibit pengusaha muda yang dapat menjadi contoh dan turut berperan dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Bibit-bibit
generasi
wirausahawan
muda
tersebut
dikembangkan dan diberikan pelatihan yang dapat membantu mereka mengmbangkan kegiatan wirausaha yang tengah dikerjakan. Selain itu, pemerintah juga mulai menggalakkan Gerakan Kewirausahaan Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sejak tahun 2010.Bank Danamon sejak tahun 2006 memberikan
penghargaan
yang
dinamakan
Danamon
Social
Entreprenur Awards. Lain lagi dengan Bank CIMB Niaga yang memiliki program Beasiswa Unggulan Teknologi Kreatif (BUTIK). Program ini ditujukan kepada para mahasiswa yang tengah menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (wirausaha muda) dan sedang menempuh pendidikan di universitas negeri/swasta.Selain itu, Ciputra Group dan Global Entreprenur Program Indonesia (GEPI) berinisiatif membuat program CGI Bootcamp, yaitu sebuah dukungan usaha/akselerator selama 16 minggu oleh Ciputra GEPI Incubator yang dipersiapkan untuk mempercepat pengembangan perusahaan startup di Indonesia. Usaha dari pemerintah maupun pihak swasta dalam meningkatkan angka wirausahawan muda Indonesia memang membuahkan hasil bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, usaha ini harus
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
6
mendapatkan dukungan dari seluruh pihak agar Indonesia dapat mencapai indeks ideal untuk jumlah wirausahawannya.
1.2.2. Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci Untuk Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda Kendala utama dari permasalahan belum mencapainya angka wirausahawan Indonesia pada indeks standar yang ditetapkan oleh PBB disebabkan oleh belum dimilikinya pola pikir kewirausahaan dengan kadar yang tinggi oleh generasi muda Indonesia. Pola pikir kewirausahaan, atau entrepreneurial mindset, didefinisikan sebagai pola pikir dimana seorang memiliki visi yang jelas, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar, mampu memberikan manfaat pada pihak lain, selalu berpikir positif terhadap tantangan, serta selalu dapat mencari, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan. Sayangnya, pola pikir kewirausahaan tersebut belum muncul secara merata pada generasi muda Indonesia. Seseorang yang memiliki pola pikir kewirausahaan seperti ini tidak harus seorang yang memiliki usaha/bisnis tertentu, namun apabila masyarakat Indonesia sudah memiliki pola pikir seperti ini, tentu saja akan memberikan produktifitas dan kontribusi yang signifikan pada negara. Roy Darmawan (wawancara pribadi, 2 April 2014) lebih lanjut mengemukakan bahwa sikap kewirausahaan cenderung dimiliki oleh mereka yang tengah memiliki kegiatan kewirausahaan saja. Padahal, apabila pola pikir kewirausahaan tersebut dapat dimiliki oleh seluruh generasi muda Indonesia, khususnya remaja, maka hal tersebut dapat memberikan produktifitas dan kontribusi yang besar bagi negara Indonesia. Dalam jangka panjang, angka wirausahawan muda Indonesia tentunya dapat meningkat tajam apabila setiap warga negaranya telah memiliki pola pikir kewirausahaan. Selain memiliki pola pikir kewirausahaan, generasi muda Indonesia juga perlu mengasah kreativitas dan inovasi dalam melakukan kegiatan wirausaha. Kreativitas dan inovasi generasi muda Indonesia dalam melakukan kegiatan wirausaha merupakan sebuah tantangan yang Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
7
harus diperhatikan oleh generasi muda. Ari Sutanti (wawancara pribadi, 28 April 2014) mengemukakan fenomena ‘me too product’ merupakan salah satu bukti bahwa kreativitas dan inovasi masyarakat Indonesia dalam mengembangkan kegiatan wirausaha masih rendah. Beliau mengamati bahwa saat ini, ‘me too product’ didominasi dari sektor makanan dan juga pakaian. Padahal, banyak potensi di Indonesia yang dapat digali untuk dijadikan sebuah inovasi berbisnis. Tidak salah kalau para wirausahawan mencoba bisnis wirausaha dengan produk familiar yang sebelumnya telah muncul (me too product). Terdapat beberapa hal yang menyebabkan fenomena ini terus terjadi. Salah satunya adalah wirausahawan baru cenderung tergiur dengan keuntungan dan kesuksesan yang dihasilkan oleh wirausahawan lain sebagai pendahulunya. Sebagai contoh, pada awalnya, jumlah distro atau Faktory Outlet (FO) di Bandung jumlahnya masih sedikit. Kemudian, melihat kesuksesan dan perkembangan bisnis distro atau FO, saat ini banyak sekali jumlah distro yang tersebar di kota Bandung. Melihat keuntungan dan kesuksesan yang diraih oleh pengusaha distro tersebut, tentunya mempengaruhi banyak wirausahawan untuk mencoba bisnis tersebut. Namun, apabila hal tersebut terus dilanjutkan, maka bisnis pun akan menjadi mati karena inovasi dan kreativitas menjadi kurang berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh Ari Sutanti, keunikan produk adalah sebuah hal yang harus dijunjung oleh para wirausahawan agar bisnis dapat terus berlanjut. Ari Sutanti juga mengemukakan bahwa cepatnya barang tersebut laku di pasaran dan seberapa popular barang tersebut di pasaran juga menjadi faktor yang mempengaruhi banyaknya fenomena ‘me too product’ yang terjadi. Sikap kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan minat dan angka wirausahawan muda di Indonesia. Untuk dapat menumbuhkan ketiga hal tersebut, dibutuhkan usaha dan lingkungan yang suportif dari banyak pihak. Salah satunya adalah media, sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
8
1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi Muda Indonesia Dalam Membentuk Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha Media, sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku pada masyarakat, khususnya pada generasi muda. Salah satu permasalahan yang dikemukan oleh
Roy
Darmawan
mengenai
belum
dimilikinya
pola
pikir
kewirausahaan yang merata pada generasi muda Indonesia juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, salah satunya adalah media yang dikonsumsi. Saat ini, tayangan yang muncul di televisi didominasi oleh sinetron yang cenderung menayangkan konten negatif, seperti perceraian, perselingkuhan, atau kebohongan. Sayangnya, tayangan tersebut justru mendapat rating dan share yang tinggi pada televisi Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa tayangan tersebut memang disukai oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Roy Darmawan (wawancara pribadi, 8 April 2014) pun berpendapat bahwa ia tidak heran bahwa banyak masyarakat Indonesia, bahkan usia remaja dan anak-anak yang paham dengan istilah ‘galau’ atau ‘cerai’, karena memang tayangan Hal-hal yang dikonsumsi dari media yang sering diakses itulah yang akan terus diingat, diikuti, bahkan membentuk pola pikir dari masyarakat yang menonton.. Maka dari itu, apabila seluruh pihak telah bersinergi untuk membuat lebih banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai positif, maka penonton juga akan terus mengingat dan mengikuti nilai positif tersebut. Dengan memberikan porsi yang lebih banyak kepada tayangan yang pro kepada nilai-nilai positif, maka hal tersebut dapat medorong penonton untuk dapat mewujudkan nilai-nilai positif tersebut. Lebih lanjut Roy Darmawan (wawancara pribadi, 8 April 2014) juga mengemukakan bahwa dengan memberikan kesempatan kepada tayangan yang mengandung nilainilai positif, salah satunya tayangan bertemakan kewirausahaan, tentunya dalam jangka panjang dapat mempengaruhi angka wirausahawan pada generasi muda Indonesia. Dengan bertambahnya tayangan kewirausahaan, penulis berharap tayangan tersebut akan memberikan sebuah tayangan Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
9
alternatif serta dapat membangun motivasi bagi generasi muda di Indonesia yang ingin berwirausaha. Apabila tayangan kewirausahaan semakin banyak, maka diharapkan dapat merangsang kreativitas generasi muda Indonesia dan memberikan inspirasi untuk memulai wirausaha. Pola pikir kewirausahaan dan kreativitas mereka dibentuk dari konsumsi tayangan yang menampilkan semangat dan tips dalam berwirausaha.
1.2.4
Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Generasi Muda di Indonesia Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking ialah perangkat komputer yang terhubung pada jaringan melalui perangkat lunak protokol (Sturges, 2002). Daya tarik utama dari internet adalah tersedianya berjuta-juta informasi dalam subyek apapun. Internet juga dapat dikatakan sebagai rimba raya informasi tanpa batas dan tumbuh tanpa terkendali (Sudarsono, 2009). Dengan internet, seseorang dapat mencari seluruh informasi yang ia inginkan, terlebih lagi dengan adanya fasilitas search engine yang membantu kita untuk menemukan informasi sesuai yang kita inginkan. Di Indonesia sendiri, internet merupakan sebuah media baru yang kini tidak asing lagi. Menurut riset yang dikeluarkan oleh Markplus Insight pada tahun 2013,jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Pengguna internet Indonesia, atau yang biasa disebut dengan istilah netizen, malah didominasi oleh generasi muda. Berdasarkan data yang diambil dari comScore Media Matrix pada Maret 2013, pengguna internet di Indonesia berusia 15-24 tahun sebesar 43%, usia 2534 tahun berusia 27%, 19% berusia 35-44 tahun, 8% berusia 45-44 tahun, dan 4% berusia 55 tahun keatas. Data ini juga sejalan dengan hasil FGD yang penulis lakukan untuk riset khalayak. Hasil FGD yang partisipannya merupakan mahasiswa/i berusia 18-25 tahun, menyebutkan bahwa ratarata partisipan mengkonsumsi internet selama 5-8 jam perhari. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak heran konsumsi internet menjadi Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
10
sepertiga bagian dari 24 jam yang dimiliki oleh remaja. Dengan adanya perangkat elektronik yang digunakan sehari-hari, seperti smartphone, laptop, maupun tablet, dapat memudahkan remaja dalam mengkonsumsi internet. Hal tersebut didukung juga dengan pernyataan Waizly (2013), dalam sebuah artikel berjudul ‘Indonesia Netizen Survey 2013’ yang terdapat pada majalah The Markeeters edisi November 2013, terdapat 95% netizen Indonesia mengakses internet dengan menggunakan smartphone. Fenomena netizen yang didominasi oleh generasi muda didukung dengan penggunaan social media yang sangat besar di Indonesia. Seperti yang terdapat dalam artikel berjudul ‘Pengguna Internet di Indonesia Berjumlah 63 Juta Orang’ yang terdapat pada situs kominfo.go.id, Direktur Pelayanan Informasi Internasional
Ditjen Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP), Selamatta Sembiring mengatakan,
situs
jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter dengan jumlah pengguna mencapai 65 juta untuk pengguna Facebook aktif dan19,5 juta untuk pengguna Twitter aktif.6 Selain itu, menurut data yang berasal dari comScore Media Metrix pada bulan Maret 2013, terdapat beberapa media sosial lain seperti Youtube, Yahoo, dan Linkedin yang masuk kedalam daftar 5 besar daftar situs entertainment yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dari data diatas, penulis berpendapat bahwa fungsi serta manfaat internet dapat dikembangkan lebih luas lagi, dari sekedar media untuk mencari informasi, namun juga sebagai wadah atau platform untuk pengembangan media baru (new media)
1.2.5 Web Series di Indonesia Web series adalah serial video online yang didistribusikan melalui internet (Williams, 2012). Kekhasan dari web series adalah para konten 6
Artikel dapat diakses pada:
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Internet+di+Indonesi a+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
11
kreator membuat sebuah tayangan yang konsisten dan berkesinambungan serta membangun interaktivitas dari komunitasnya, yaitu para penonton rutin.Willams (2012) juga mengungkapkan beberapa faktor mengapa web series muncul. Pertama, sebagian besar pengguna internet menonton konten video, dan jumlah rata-rata dilihat terus meningkat. Sementara itu, biaya produksi untuk sebuah video pun tidak lagi mahal. Peralatan kamera biasa dan perangkat lunak editing saat ini sudah banyak tersedia bagi konsumen. Alasan lain adalah menjadi adanya website seperti Youtube memungkinkan pengguna dari seluruh dunia untuk mengunggah dan berbagi kreasi mereka sendiri. Dalam sebuah video berjudul ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Passion’, Dennis Adhiswara mengatakan bahwa saat ini era dimana kreator isi atau media hanya memberikan informasi satu arah saja, sudah tidak menjadi jamannya lagi. Melainkan, kreator dan penonton dapat melakukan kolaborasi untuk dapat menciptakan sebuah karya yang lebih berkualitas lagi(Tim Indonesia Kreatif Channel, 2013)7. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan dengan web series, sebagai sebuah tayangan yang didistribusikan via internet. Selain itu, menurut artikel ‘Dennis Adhiswara Bikin Web Series Untuk Lawan Tayangan Televisi’ yang terdapat pada situs Lipton.co.id,
Dennis
Adhiswara
mengemukakan,
web
series
juga
merupakan alternatif bagi mereka yang telah meninggalkan hiburan tradisional dan memberikan banyak pilihan dan kesempatan untuk para konten kreator (Lipton, 2013) 8 . Tidak heran, kemunculan web series merupakan sebuah pencerahan yang cukup diminati bagi para konten kreator dalam mengekspresikan ide kreatif yang belum dapat diterima oleh industri televisi, dan juga diminati bagi para penonton yang ingin mencari alternatif tayangan yang ada di televisi. Kelebihan
lain
yang
dimiliki
oleh
web
series
adalah
memungkinkan para pembuat isi untuk terus berinovasi dalam membuat 7
Video dapat diakses di: httapi://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada tanggal 1 April 2014 8 Artikel dapat diakses pada httapi://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-adhiswara-bikin-webseries-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari 2014 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
12
karyanya. Dengan berbekal ide, kreatifitas, kamera video, dan juga koneksi internet, para pembuat isi dapat menyebarkan film pendek hasil karya mereka. Berbeda dengan produksi film pada umumnya, yang harus menggunakan peralatan canggih, kerabat kerja dan para pendukung (talent) yang jumlahnya tidak sedikit, serta biaya promosi, membuat web series semakin mudah untuk dijangkau dan diminati sebagai media penyaluran karya para pembuat isi program kreatif. Di Indonesia sendiri, web series adalah format tayangan yang masih baru di masyarakat. Meskipun baru, nyatanya web series memiliki peluang untuk dikembangkan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan web series “Malam Minggu Miko”, dibuat oleh Raditya Dika sejak tahun 2011 dan tayang pada channel pribadi Raditya Dika di Youtube. 9 “Malam Minggu Miko” yang awalnya hanya muncul di Youtube, kini menjadi sebuah program regular Kompas TV dikarenakan respon penonton yang begitu besar akan web series ini. Menurut artikel ‘Malam Minggu Miko Sebagai Program Televisi’ yang terdapat pada situs Radityadika.com 10 , “Malam Minggu Miko” saat ini sudah diproduksi sebanyak 2 season dengan jumlah 26 webisode pada masing-masing season (Dika, 2013). Setelah kesuksesan “Malam Minggu Miko”, mulailah bermunculan web series lainnya, salah satunya adalah “Jalan-Jalan Men” yang dibuat oleh Petra ‘Jebraw’ dan Naya Anindita. Menurut situs malesbanget.com11, web series traveling ini sudah diproduksi sebanyak 5 season dengan total 20 webisode. “Jalan-Jalan Men” saat ini juga menjadi sebuah program regular Global TV karena respon penonton yang begitu besar akan web series ini. Web series merupakan sebuah model bisnis yang baru saja diperkenalkan di Indonesia. Dennis Adhiswara sebagai penggagas Layaria, komunitas web series pertama di Indonesia mengatakan bahwa web series memungkinkan banyak orang untuk menikmati dan juga membuat isi yang 9
http://youtube.com/radityadika . Diakses pada tanggal 3 Juli 2014 Artikel dapat diakses pada http://radityadika.com/tentang-malam-minggu-miko-sebagaiprogram-televisi/ Diakses pada 3 Juli 2014 11 Artikel dapat diakses di http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014. 10
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
13
sesuai dengan minat atau bidang yang ditekuninya masing-masing. Dengan adanya Layaria, diharapkan produksi web series Indonesia dapat semakin meningkat.
1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan Minat Wirausahawan Muda Indonesia Dengan adanya peluang dan kelebihan yang dimiliki oleh web series, serta medium distribusi yaitu internet, maka web series bertemakan kewirausahaan tentunya memiliki peluang untuk berperan dalam meningkatkan minat wirausahawan muda Indonesia. Dengan data dari comScore Media Metrix bulan Maret 2013, generasi muda Indonesia berusia 15-34 tahun merupakan 70% netizen Indonesia yang mendominasi penggunaan internet saat ini, sejalan dengan web series yang didistribusikan melalui internet. Web series bertemakan kewirausahaan memilliki peluang untuk dapat diakses oleh generasi muda Indonesia secara cepat dan dalam waktu kapan saja. Selain itu, web series bertemakan kewirausahaan ini juga dapat langsung mengenai target sasaran, yaitu para generasi muda Indonesia, khususnya remaja, karena akses internet dilakukan dari perangkat elektronik (gadget) yang digunakan sehari-hari, seperti smartphone. Berdasarkan hasil FGD, penulis mendapatkan pernyataan bahwa meskipun tema kewirausahaan adalah tema yang serius, namun remaja akan tetap mau menonton web series tersebut asalkan memiliki gaya penceritaan yang menghibur dan sesuai dengan kehidupan remaja. Dari hasil FGD penulis juga mendapatkan fakta bahwa biasanya, remaja ingin melihat web series yang informatif dan dikemas dengan cara yang menghibur sebagai bahan referensi dan alternatif hiburan mereka. Dengan didistribusikan melalui internet, maka web series pun tidak memiliki regulasi seketat dengan televisi, dimana rating dan share merupakan dua hal yang dijadikan patokan dalam berkreasi. Hal itu dapat membuat eksekusi web series seharusnya lebih kreatif dan sesuai dengan sasaran.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
14
Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Roy Darmawan, bahwa tayangan yang seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah tayangan yang mengandung nilai-nilai positif agar dapat mendorong masyarakat untuk mewujudkan nilai positif tersebut, maka web series bertemakan kewirausahaan ini bertujuan untuk meningkatkan pola pikir kewirausahaan dan mengasah kreatifitas remaja Indonesia. Dalam jangka panjang, apabila web series bertemakan kewirausahaan ini diminati oleh generasi muda, maka tayangan ini akan memberikan manfaat dalam memunculkan semangat kewirausahaan dan nantinya meningkatkan angka wirausahawan muda Indonesia.
I.3 Pernyataan Kebutuhan Minat berwirausaha pada generasi muda yang sedang meningkat serta didukungnya program kewirausahaan oleh banyak pihak termasuk oleh pemerintah,
menjadi
salah
satu
alasan
membahasmengenai kewirausahaan perlu ada.
mengapa
program
yang
Remaja Indonesia perlu
mengakses tayangan yang dapat membentuk sikap dan mental kewirausahaan agar dapat meningkatkan kreativitas dan memupuk keberanian untuk dapat memulai berwirausaha sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Roy Darmawan, bahwa isi program yang akan dikonsumsi masyarakat sebaiknya mengandung nilai-nilai positif sehingga dapat mendorong orang untuk mewujudkan hal positif tersebut. Tayangan televisi yang saat ini cenderung didominasi oleh sinetron serta lagu-lagu yang memiliki konten negatif pada akhirnya menjadi hal yang diingat dan diikuti oleh remaja Indonesia. Maka dari itu, apabila terdapat banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai sosial, salah satunya adalah sikap kewirausahaan, maka diharapkan tayangan ini dapat mendorong remaja Indonesia untuk mengingat, mengikuti, dan mengaplikasikan sikap kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari. Web series dipilih karena menggunakan medium distribusi internet, sebagai media utama yang digunakan oleh remaja Indonesia. Maka dari itu, peluang yang dimiliki oleh web series cukup besar untuk bisa ditonton oleh remaja Indonesia. Hal tersebut didukung dengan data yang diambil comScore Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
15
Media Metrix pada bulan Maret 2013, yang menjelaskan bahwa sebanyak 70% remaja Indonesia berusia 15-34 tahun merupakan pengguna intenet ataunetizen. Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa mereka menggunakan internet sebagai sumber referensi dan media utama yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Markplus Insight pada tahun 2013 bahwa 95% pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui smartphone, maka web series tentunya akan semakin mudah untuk diakses oleh remaja Indonesia pada waktu kapan saja. Tentunya remaja juga mengakses internet dengan menggunakan peralatan elektronik (gadget) yang dibawa dalam kesehariannya, salah satunya adalah smartphone. Dengan demikian, penulis berkeyakinan bahwa web seriesini memiliki peluang besar untuk langsung mengenai ke target sasaran.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot
2.1
Manfaat 2.1.1 Manfaat bagi Khalayak Manfaat yang diberikan kepada khalayak dari web series“Untung Si Bejo” adalah sebagai berikut: 1. Memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia untuk memulai dunia kewirausahaan. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat memetik nilai positif dan manfaat dari kewirausahaan
sehingga
dapat
memberikan
inspirasi
dan
keberanian untuk memulai bisnis. 2. Membangun motivasi bagi mereka yang tengah menjalani bisnis dan wirausaha. Selain sarat informasi, program ini juga akan memberikan motivasi dari kisah biografi dan perjalanan bisnis narasumber. 3. Menjadi
tayangan
informatif
dan
edukatif
di
bidang
kewirausahaan. Program ini akan memberikan informasi mengenai bagaimana seorang wirausahawan bekerja sehingga program ini diharapkan akan membantu wirausahawan lain yang tengah menjalankan bisnis. Selain itu melalui program ini masyarakat secara luas dapat mengetahui lebih dalam apakah kewirausahaan itu. 4. Mengenalkan dunia kewirausahaan kepada remaja Indonesia pada skala yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada remaja Indonesia mengenai dunia wirausaha. Apabila masyarakat banyak sudah mengetahui lebih dalam mengenai kewirausahaan, maka untuk memulai sebuah wirausaha dapat dilakukan dengan lebih mudah.
16 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
17
2.1.2 Manfaat bagi Pengelola 1. Menjadikan pengelola sebagai trend setter kreator dari isi program lokal yang edukatif. 2. Mendapatkan kesempatan iklan bagi pengelola. 3. Mengumpulkan feedback dari para penonton untuk pengelola web series sehingga dapat menjadi bahan untuk membuat tayangan selanjutnya yang lebih berkualitas.
2.2
Tujuan Program web series ini dibuat dengan maksud untuk memberikan tujuan
dari sisi sosial dan ekonomi. 2.2.1 Tujuan Sosial 1. Mengupas secara dalam sisi lain dari seorang wirausahawan. Tidak hanya profil saja yang akan diulas, namun juga sisi edukatif dari perjalanan jatuh bangun seorang wirausahawan sampai dengan
nilai-nilai
utama
yang sangat
dibutuhkan
dalam
menjalankan dunia wirausaha. 2. Menjadi sebuah alternatif tayangan yang sarat informasi dan inspirasi bagi remaja Indonesia, terutama nilai-nilai etik dalam bekerja dan usaha. 3. Mengenalkan dan mempromosikan dunia kewirausahaan kepada remaja Indonesia, sehingga banyak kalangan muda yang tidak ragu untuk memulai dunia wirausaha. 2.2.2 Tujuan Ekonomi 1. Mendukung terciptanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 2. Mendukung terciptanya iklim bisnis dan wirausaha yang semakin meningkat di Indonesia 3. Dalam jangka panjang, akan membantu meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia dengan sistem usaha yang mandiri.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
BAGIAN TIGA Prototipe yang Dikembangkan
3.1
Program yang Diusulkan Berdasarkan hasil riset khalayak, minat berwirausaha pada generasi muda
saat ini memang sedang meningkat. Maka dari itu, penulis mengusulkan untuk membuat program bertemakan kewirausahan. Program ini memiliki format web series karena berdasarkan hasil riset khalayak dan hasil FGD, internet merupakan media utama yang diakses remaja dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, berdasarkan hasil FGD, peserta menginginkan program kewirausahaan yang dibalut dengan komedi dan sarat akan hiburan. Maka dari itu, web series akan dieksekusi dengan gaya komedi ringan dan mengadaptasi beberapa elemen format program drama, yaitu menggunakan aktor, terdapat skenario dengan mengadaptasi treatment multi cam.
3.2
Stasiun Karena program ini memiliki format web series, maka medium untuk
menyebarkan program ini adalah melalui internet. Aplikasi yang akan dipakai adalah dengan menggunakan media sosial yang memiliki ciri khas sebagai pemutar video, yaitu Youtube. Youtube sendiri adalah media sosial yang cukup memiliki popularitas tinggi di masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Comscore pada Maret 2013 mengatakan bahwa situs Youtube menempati peringkat pertama dari daftar lima situs entertainment teratas yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia. Mengingat begitu banyak video yang ada di Youtube, maka penulis memutuskan untuk mendistribusikan video melalui kanal Layaria, yaitu salah satu kanal yang sudah tergabung dalam Multi Channel Network (MCN). MCN sendiri adalah management content collaborator, yaitu perusahaan yang memiliki hubungan kerjasama dengan Youtube. Adapun Layaria adalah kanal pertama di Indonesia yang memproduksi web series lokal. Penulis berharap dengan mendistribusikan
program
“Untung
Si
18 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
19
Bejo”melalui kanal Layaria maka akan
membantu penulis dalam hal
distribusi, hak cipta dan juga manajemen.
3.3
Khalayak Sasaran 3.3.1 Geografis Program “Untung Si Bejo” akan disiarkan secara global karena medium distribusi yang digunakan adalah internet. Namun, secara khusus program web series ditujukan kepada remaja Indonesia karena profil yang akan diangkat adalah para wirausaha muda Indonesia dan memiliki tujuan untuk dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru mengenai dunia wirausaha Indonesia.
3.3.2 Demografis Dari aspek demografis, program “Untung Si Bejo” akan meliputi beberapa poin sebagai berikut: Jenis Kelamin
: Laki-laki dan perempuan
Usia
: 18-25 tahun
Pendidikan
: SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi
3.3.3 Status Sosial Ekonomi Status Sosial Ekonomi adalah cara untuk mengklasifikasikan individu ataupun sebuah keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status sosialnya. Di Indonesia sendiri, Nielsen mengukur SES berdasarkan satu area saja, yaitu jumlah pengeluaran seseorang perbulan (terdapat dalam lampiran). Adapun sasaran dari program web series ini adalah sebagai berikut: Primer
: SES A dan B
Sekunder
: SES C
Adapun target sasaran program web series ini dibuat dengan mengacu pada tingkat pengeluaran orang tua dari target sasaran remaja Indonesia. Dari hal tersebut, tayangan ini akan dikonsumsi oleh remaja Indonesia
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
20
SES A dan B karena dianggap sudah lebih paham akan teknologi dan menggunakan internet sebagai media utama yang dikonsumsi sehari-hari.
3.3.4 Psikografis Secara umum, aspek psikografis/gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah kombinasi antara aktivitas, ketertarikan, dan juga opini (Shimp, 2003) Aktivitas Khalayak sasaran dari web series memiliki aktivitas reguler mengakses internet minimal dua jam perhari. Mereka pun juga sudah mengenal dengan feature dari internet, contohnya saja media sosial dan juga pemakaian surat elektronik. Khalayak sasaran dari tayangan ini juga ditujukan kepada mereka yang memiliki beberapa perangkat seperti laptop, smartphone atau tablet yang digunakan sebagai alat untuk berinteraksi sehari-hari. Ketertarikan Khalayak sasaran dari web series“Untung Si Bejo” ini adalah para pemuda
usia
18-25
tahun
yang
memiliki
ketertarikan
terhadap
kewirausahaan. Yang dimaksud ketertarikan pada wirausaha adalah mereka yang memiliki rencana, sedang, atau pernah melakukan kegiatan wirausaha. Opini Khalayak sasaran dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah para generasi muda yang memiliki opini bahwa kemandirian dan kewirausahaan adalah salah satu sikap yang harus diusung sejak dini.
3.3.5 Teknografis Dari aspek teknografis, program “Untung Si Bejo” memiliki sasaran sasaran Generasi Y, remaja dan dewasa berusia 18-25 tahun yang sudah mengenal kehadiran teknologi. Hal ini menjadi salah satu poin penting yang perlu diperhatikan mengingat bentuk promosi program “Untung Si Bejo” akan menggunakan internet, khususnya media sosial. Selain itu, program
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
21
“Untung Si Bejo” juga dapat disaksikan melalui salah satu media sosial, yaitu Youtube.
3.4
Analisis SWOT 3.4.1 Strength
“Untung Si Bejo” merupakan program web series lokal pertama bertemakan kewirausahaan yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh karena lokal, maka profil yang akan diangkat tiap webisode juga merupakan orang Indonesia. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia karena adanya kedekatan yang dirasakan oleh pemirsa dengan tokoh dan karakter yang ada pada web series ini.
Eksekusiweb series “Untung Si Bejo” dikemas dalam bentuk yang menarik dan disesuaikan dengan target sasaran, seperti perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan dan komedi, serta karakter tokoh utama yang khas dan unik.
Tayangan ini memiliki biaya produksi yang relatif kecil karena tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu banyak.
3.4.2 Weakness
Tayangan ini tidak menampilkan artis yang terkenal sebagai host atau presenter.
3.4.3 Opportunity
Tayangan ini berpotensi untuk menjadi trend setter karena merupakan tayangan web series edukatif pertama yang mengupas kewirausahaan di Indonesia
Dengan medium distribusi internet, tayangan ini berpotensi dapat disebarluaskan lebih besar lagi dengan menggunakan media sosial sehingga penonton yang mengakses tayangan ini akan lebih banyak
Karena tayangan ini didistribusikan melalui Youtube, maka penonton dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai profil
yang
akan
dikupas
pada
webisode
berikutnya.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
22
Tayangan ini berpotensi mendatangkan iklan terutama dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian mengenai dunia kewirausahaan 3.4.4
Threat
Banyaknya tayangan yang diunggah di Youtube setiap menitnya sehingga video web series “Untung Si Bejo” akan cepat teralihkan dengan video baru lainnya.
Masyarakat cenderung memiliki pola pikir bahwa tema kewirausahaan adalah sebuah tema yang agak serius.
3.5
Posisi dan Diferensiasi Produk Positioning tayangan ini adalah web series lokal pertama yang bertemakan
kewirausahaan. Tayangan ini akan berbeda dengan tayangan kewirausahaan lain yang sebelumnya telah muncul di televisi karena gaya penceritaan dibuat sesuai dengan target penonton, yaitu generasi muda, khususnya remaja. Gaya penceritaan tersebut meliputi perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan dan komedi, serta karakter tokoh utama yang khas dan unik. Hal tersebut berangkat dari hasil FGD yang menyebutkan bahwa kebanyakan remaja saat ini cenderung mencari video web series yang menghibur, memiliki karakter utama yang kuat serta dekat jalan cerita yang dekat dengan lingkungan sehari-hari. Penulis juga akan menjalin komunikasi dan interaksi dengan para penonton dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk memberikan komentar, saran, dan juga rekomendasi mengenai jalan cerita tentang Bejo dan profil wirausaha yang dikupas pada webisode berikutnya. Hal ini dapat membuat kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh konten kreator semakin meningkat, serta dapat mengangkat profil wirausaha yang selama ini belum pernah terdengar sehingga dapat menambah wawasan dan memberikan inspirasi pada penonton. Dalam jangka panjang, web series “Untung Si Bejo” juga dapat dijadikan sebagai media yang akan mengupas profil kewirausahaan dari pemenang kompetisi kewirausahaan. Belakangan ini banyak diadakan perlombaan kewirausahaan oleh perusahaan-perusahan yang memiliki ketertarikan pada kewirausahaan. Dengan web series “Untung Si Bejo”, profil wirausaha Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
23
tersebutakan dikupas tentunya dengan melalui metode partnership dengan perusahaan tersebut.
3.6
Nama atau Judul Program yang Diusulkan Judul Program yang diusulkan adalah “Untung Si Bejo”. Judul ini dipilih
karena web series ini akan menceritakan keuntungan apa saja yang akan didapatkan Bejo dengan menjadi seorang wirausahawan. Selain itu, Bejo dalam bahasa Jawa memiliki arti ‘beruntung’ 12 , sehingga terdapat sinergisitas antara nama tokoh dengan judul.
3.7
Sinopsis Adapun sinopsis global dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah sebagai
berikut: Bejo adalah seorang mahasiswa yang memiliki banyak teman dan punya hobi nongkrong. Ia pun tersadar bahwa uang jajannya cepat habis karena uang dimilikinya tidak cukup untuk membiayai kegiatan ‘nongkrong’ nya. Bejo, dibantu dengan sahabatnya, Anis, mencari uang jajan tambahan dengan melakukan bisnis buku buatan Bejo. Dalam mengembangkan bisnis tersebut, Bejo mendapatkan inspirasi dan motivasi dari wirausahawan lainnya yang kebanyakan berusia tidak jauh dari Bejo. Selain itu, web series ini juga akan dirancang sebanyak 8 webisode untuk 1 season yang memiliki episode sebagai berikut: Webisode 1 / Pilot: Self-preneur Dalam kesehariannya, Bejo memiliki sifat yang ceria dan punya banyak teman. Sebagai anak kuliahan, Bejo suka nongkrong bersama teman-teman dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi. Bejo mengakui bahwa kegiatan nongkrong tersebut lama-lama ‘menguras’ uang jajannya. Dibantu dengan Anis, teman dekatnya, Bejo kemudian mencari cara untuk mendapat uang jajan tambahan. Bejo yang selama ini memiliki hobi menggambar dan membuat sketch, menyadari bahwa hobinya tersebut bisa menghasilkan uang. 12
Diambil dari Kamus Bahasa Jawa Online: http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php. Diakses 5 Juli 2014 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
24
Webisode 2: Self-preneur Bejo berhasil memiliki sebuah produk hasil karyanya sendiri. Namun sayang, ia belum
memperhatikan
aspek
penting
lain
dalam
berwirausaha,
salah
satunyaadalah nama produk (brand). Suatu ketika, Bejo nongkrong di salah satu kedai siomay yang menarik perhatiannya, yaitu ‘Siomay Pink’. Dari namanya yang unik, Bejo pun mendapatkan ilmu dan motivasi dari pemilik usaha ‘Siomay Pink’ yang tetap eksis meskipun banyak kompetitor lain yang mengikuti. Webisode 3: Greenpreneur Bejo sangat yakin dan puas dengan produk buku yang telah dibuatnya. Menurutnya, buku yang telah ia buat sudah memiliki kualitas yang sangat baik. Suatu ketika Bejo sedang membeli kertas-kertas yang akan digunakan untuk membuat bukunya, ia tertegun ketika melihat tumpukan kertas yang kira-kira beratnya mencapai ton didepannya. Ia pun berpikir, kertas tersebut sangat boros dan seharusnya dapat dipakai kembali untuk kebutuhan lain. Dalam perjalanan pulang, tak sengaja ia bertemu dengan para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas ‘GreenAct’ yang bergerak dalam bidang pemilahan sampah. Sampah yang telah dipilah tersebut kemudian diolah menjadi barang siap pakai seperti tas, dompet, atau tempat pensil yang dibuat oleh ibu-ibu PKK setempat. Komunitas ini berperan sebagai penjual produk tersebut.Untungnya diberikan lagi kepada ibu-ibu tersebut, meskipun tidak besar, namun ada semangat dan ide kreatif untuk mengolah sampah menjadi peluang bisnis. Webisode 4: Greenpreneur Bejo pun tergerak ingin menjadikan bisnisnya ramah lingkungan. Ia pun kemudian bertemu dengan salah satu wirausahawan yang juga memiliki misi untuk go green, yaitu ‘PEPA’. Dari itulah Bejo mendapatkan ilmu dan juga inpirasi bagaimana cara menjalankan bisnis yang juga ramah lingkungan Webisode 5: Technopreneur Buku-buku Bejo sudah mulai banyak pembeli, kebanyakan dari teman-teman Bejo sendiri. Anis pun memberikan saran kepada Bejo untuk dapat menjual buku Bejo Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
25
ke kampus lain. Bejo berpikir hal tersebut merupakan hal yang sulit karena akan menambah biaya lagi. Anis memberitahu Bejo bahwa ada teknologi yang bisa dimanfaatkan, yaitu internet. Baru saja Anis membeli sebuah tas dari situs online shop langganannya, www.fancew.com. Bejo pun akhirnya bertemu dengan pemillik online shop tersebut, yang ternyata masih duduk di semester 4. Webisode 6: Technopreneur. Setelah Bejo mendapatkan ilmunya, Bejo pun mencoba untuk membuat account media sosial untuk menjual produk-produknya. Bejo pun mulai kedatangan beberapa pelanggan dari kampus lain, bahkan dari kota lain. Media sosial betulbetul membantu Bejo dalam meningkatkan penjualannya. Sayang, Bejo tidak tahu banyak tentang fitur dari media sosial yang bias dimanfaatkan sebagai strategi penjualan. Suatu ketika, ia bertemu dengan founder Kampus Update, situs pemberi lowongan pekerjaan dan magang bagi mahasiswa, Aditya, yang paham dengan fitur media sosial dalam hal pemasaran Webisode 7: Sociopreneur Bejo pun kebanjiran pesanan. Karena Bejo sulit fokus dalam membagi waktu, Bejo mulai kewalahan. Di sisi lain, ia merasa senang dan puas dengan kegiatan bisnis Buku Bejo tersebut. Suatu ketika, Bejo bertemu dengan pendiri komunitas ‘Dreamdelion’, yaitu sebuah strategi marketing yang memasarkan hasil karya dari warga yang tinggal di Manggarai. Dari situlah, Bejo mendapatkan inspirasi untuk mulai bekerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan bukunya. Webisode 8: Sociopreneur Setelah Bejo bertemu dan mendapatkan inspirasi dari komunitas ‘Dreamdelion’, Bejo pun mulai mencari beberapa orang yang dapat membantu Bejo dalam pembuatan buku-buku tersebut. Dalam dirinya, ia berniat untuk mencari orangorang yang juga merasakan manfaat dalam pembuatan buku-buku tersebut. Selain meringankan beban Bejo dalam pembuatan buku, ia juga akan puas dapat membantu orang lain dari kegiatan wirausaha nya tersebut.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
26
Benang merah dari keseluruhan webisode ini adalah adanya 3 bidang kewirausahaan yang dapat dijadikan peluang dan inspirasi bisnis bagi para generasi muda. Pertama, greenpreneur, yaitu wirausaha yang berpihak pada lingkungan. Kedua, technopreneur, yaitu wirausaha yang menggunakan internet sebagai media utama. Terakhir adalah sociopreneur, yaitu wirausaha yang memiliki tujuan sosial dan pemberdayaan masyarakat. 3.8
Treatment Treatment digunakan sebagai dokumen awal bagi seorang produser untuk
merangkum konsep dan pendekatan produksi yang akan digunakan. Treatment biasanya dibuat dalam bentuk penulisan yang jelas, sederhana dan dapat menggambarkan program yang akan dibuat. Merajuk pada tabel treatment yang diambil dari buku “Producing For TV and New Media” karya Cathrine Kellison, Dustin Morrow, dan Kacey Morrow, berikut adalah treatment“Untung Si Bejo” Tabel 1.2 Tabel Treatment “Untung Si Bejo”
TREATMENTWEB SERIES “Untung Si Bejo” Penulis: Laurensia Irma Saraswati Durasi: 5-7 menit KONSEP Web series ini menceritakan tentang seorang mahasiswa bernama Bejo, yang memiliki hobi nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Bejo menyadari bahwa uang jajannya lama-lama tidak cukup apabila dipakai untuk selalu berkumpul bersama teman-temannya. Dibantu dengan temannya, Anis, Bejo mencoba mencari cara untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Suatu ketika, ia bertemu dengan Ridho, teman Anis, yang memiliki usaha Zarra Kebab. Dari cerita dan pengalaman yang dibagikan Ridho kepada Bejo dan Anis, Bejo terinspirasi untuk bisa melakukan bisnis kecil-kecilan untuk menambah uang jajannya. Bejo pun mencoba memulai bisnis dari sebuah hal yang ia sukai, yaitu design. Pada webisode selanjutnya, di tengah kesulitan dan tantangan yang harus ia hadapi saat menjalankan bisnisnya, Bejo selalu bertemu dengan wirausahawan Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
27
yang membantunya untuk bisa mencari jalan keluar dan bertahan dengan bisnis tersebut. Wirausahawan yang akan ditampilkan pada tiap webisode memiliki kriteria sebagai berikut: dijalankan oleh wirausahawan Indonesia berusia 18-30 tahun, memiliki keunikan pada produk atau jasa yang dijual, serta telah menghasilkan untung yang besar atau memiliki tujuan sosial dari kegiatan wirausahanya tersebut. TEMA Tema yang diangkat pada web series ini adalah kewirausahaan yang dilakukan oleh generasi muda berusia 18-25 tahun TUJUAN Tujuan dari web series ini adalah memperkenalkan dunia kewirausahaan pada generasi muda dan dapat memberikan motivasi serta inspirasi kepada para generasi muda untuk mau memulai kegiatan wirausaha. KHALAYAK SASARAN Sasaran khalayak dari web series ini adalah para remaja usia 18-25 tahun yang berasal dari SES A dan B, aktif menggunakan internet, dalam hal ini adalah social media, salah satunya Youtube. Mereka memiliki gadget yang dapat memungkikan mereka untuk mengakses internet setiap saat, seperti smartphone, tablet, atau laptop. HASIL YANG DIINGINKAN Para remaja menjadi termotivasi untuk memulai kegiatan wirausaha dan mendapatkan nilai serta semangat kewirausahaan.
3.9
Waktu Tayang Berbeda dengan televisi, konten yang ada didalam internet, waktu
penayangannya biasanya bersifat on demand. Namun, hal tersebut bukan berarti kreator web series tidak memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk menayangkan programmnya. Penulis memilih untuk menayangkan program tersebut dalam waktu satu bulan sekali. Jarak satu bulan dipilih agar penulis bisa mendapatkan komentar dan saran mengenai program ini dan melakukan evaluasi untuk webisode berikutnya. Selain itu, agar penulis juga memiliki waktu cukup Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
28
untuk melakukan riset mengenai profil wirausahawan yang akan dibahas tiap webisode. Mengenai waktu penayangan, program akan tayang perdana pada tanggal 16 Juni 2014 yang bertepatan dengan Hari Kewirausahaan Nasional, pukul 20.00 WIB.
3.10 Durasi Durasi dari “Untung Si Bejo”ini adalah sekitar 6-8 menit per webisode dikarenakan durasi web series ideal adalah 8 menit.
3.11 Format Program Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan oleh penulis, mayoritas peserta menyukai program yang sarat akan komedi dan juga menghibur. Apalagi, tema yang diangkat pada program ini adalah kewirausahaan yang memilki unsur keseriusan didalamnya. Maka dari itu, penulis akan membuat web series ini dalam format semi drama, dimana penulis dapat menambahkan gimmick dan komedi ringan pada skenarionya, serta format video blog pada beberapa adegan. Dengan beberapa format yang dibuat oleh penulis, diharapkan penonton tidak bosan menontonnya sekaligus mendapatkan pesan dan nilai kewirausahaan dari program ini.
3.12 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan Berbeda dengan produksi program atau film biasanya, produksi web series cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan tim yang minim. Namun, tetap dibutuhkan kerabat kerja yang solid dan jelas dalam pembagian tugas agar web series tetap dapat memiliki kualitas audio dan visual yang baik. Dalam pembuatan web series ini, kerabat kerja yang dibutuhkan hanya empat 4 orang untuk meminimalkan biaya produksi yang dikeluarkan. Berikut adalah pembagian tugas dari kerabat kerja web series “Untung Si Bejo” ini:
Produser dan Sutradara: Tugas seorang produser adalah memimpin dan mengkoordinir jalannya seluruh produksi, mulai dari tim produksi, ide, naskah, anggaran, dan juga promosi. Produser juga memiliki peranan Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
29
untuk memilih sutradara yang paling tepat untuk pembuatan produksi. Sedangkan tugas dari seorang sutradara adalah mengarahkan proses produksi agar dapat menghasilkan dinamika yang sesuai dengan jalan cerita. Sutradara juga bertanggung jawab untuk mengeksekusi apa yang sudah dikonsepkan dan direncanakan di proses paska produksi, selain itu memastikan bahwa pesan yang akan dibawa dapat tersampaikan kepada penonton. Karena pembuatan web series ini tidak menggunakan konsep dan treatment kamera yang sulit, maka produser dapat merangkap sebagai sutradara agar terdapat kesesuaian yang tepat antara gaya penyutradaraan dengan apa yang dinginkan oleh produser.
Penata Kamera dan Editor Tugas dari penata kameraadalah sebagai penanggung jawab kamera untuk merekam jalannya visual sesuai dengan arahan sutradara. Sedangkan tugas dari editor adalah menyunting gambar dan mengolah potongan-potongan video yang telah dihasilkan selama proses produksi
sehingga
dapat
menjadi
satu
keutuhan
program.
Penyuntingan tersebut juga termasuk pemberian efek tertentu sehingga memberikan nilai menarik pada program. Dalam produksi web series ini, penata kamera dapat merangkap sebagai editor karena proses shooting web series ini tidak rumit dan jangka waktu yang lama. Selain itu, agar editor yang juga berperan sebagai penata kamera dapat langsung menyunting adegan gambar sesuai dengan arahan yang diinginkan oleh sutradara.
Penata Artistik: Tugas dari penata artistik adalah sebagai penanggung jawab latar dan juga kelengkapan properti yang dibutuhkan selama produksi.
Penata Suara dan Penata Cahaya: Tugas dari penata suara adalah memastikan bahwa seluruh komponen audio, mulai dari dialog sampai efek dalam proses produksi dapat terekam dan berjalan dengan lancar. Sedangkan tugas dari penata cahaya adalah memastikan bahwa seluruh peralatan dan komponen pencahayaan dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendukung proses pengambilan gambar. Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
30
Penulis menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki oleh penulis dan kerabat kerja memang berbeda dibandingkan dengan seorang kerabat kerja professional. Maka dari itu, dalam proses produksi pilot web series ini, kerabat kerja yang bertugas memiliki jumlah yang lebih banyak dari yang diusulkan agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah daftar kerabat kerja produksi web series “Untung Si Bejo” Tabel 1.3 Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo”
Tugas
Nama
Produser
Laurensia Irma Saraswati
Sutradara
Laurensia Irma Saraswati
Penata Kamera
Derry Anugerah P
Asisten Penata Kamera
Aufa Arifin
Penata Suara 1
Dara Ninggar
Penata Suara 2
Resti Ghina
Penata Cahaya
Cokorda Agung
Penata Artistik 1
Veverina
Penata Artistik 2
Fanny
Editor 1
Reginal Andreas
Editor 2
Raizuli Narra
3.13 Peralatan Produksi Dalam produksi pilot “Untung Si Bejo”, peralatan produksi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 kamera DSLR Canon 600 D
Lensa Canon EF 24-70mm F 2,8
Tiga buah lampu Red Head berikut tripod
Zoom H1
3.14 Lokasi Shooting Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
31
Lokasi shooting pilot dilakukan di beberapa tempat. Pertama, shooting dilakukan di sekitar kampus FISIP UI, lebih tepatnya Polay dan Gedung Komunikasi UI. Kedua, shooting juga dilakukan di ruangan kelas FISIP UI. Terakhir, shooting dilakukan di outlet Zarra Kebab yang terletak di Condet, Jakarta Timur. 3.15 Strategi Pemasaran Program Untuk dapat mempromosikan program web series ini, penulis akan melakukan strategi promosi sebagai berikut: Membuat akun media sosial dari program “Untung Si Bejo”. Akun media sosial yang akan dibuat adalah Twitter dan Facebook. Alasan penulis membuat media sosial adalah dengan Twitter dan Facebook, penulis juga dapat mendistribusikan video melalui media sosial tersebut. Selain itu, penulis dapat berinteraksi dengan penonton dengan komentar-komentar yang diberikan oleh penonton. Hal itu dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mengembangkan web series penulis.
Membuat website www.untungsibejo.com. Website ini ditujukan agar penonton dapat mengakses informasi secara lengkap mengenai web series ini, mulai dari penjelasan karakter utama, profil wirausahawan muda yang dibahas pada tiap webisode, serta produk atau jasa yang ditampilkan pada tiap webisode. Website juga digunakan untuk memasarkan hasil produk yang dibuat oleh tokoh utama, yaitu Bejo. Selain itu, website juga digunakan sebagai media penyimpan keseluruhan web series “Untung Si Bejo” sehingga penonton dapat menemukan setiap webisode dengan mudah.
Menguangkan video, yaitu sebuah cara yang memungkinkan kreator mendapatkan uang dari video yang telah diunggahnya. Kreator harus mendaftarkan diri pada Google Adsense dan mengajukan kerjsama dengan pihak Youtube dan menjadi partner dari Youtube itu sendiri. Apabila kreator telah resamai menjadi mitra Youtube, maka ia akan mendapatkan hasil pembagian biaya iklan yang dipasangkan di video kreator. Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
32
Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari cerita film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web seriespemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
BAGIAN EMPAT Evaluasi
4.1
Rencana Media Pra-Uji (Pre-test) Sebelum meluncurkan program “Untung Si Bejo” ini, penulis melakukan
metode pre-test yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam apakah program ini sesuai dengan sasaran dan layak untuk diluncurkan. 4.1.1 Metode Media Pre-test Metode yang digunakan untuk media pre-test adalah dengan menggunakan
forum
group
discussion.
Holloway
(1997)
mengemukakan bahwa forum group discussion (FGD) adalah proses pengumpulan data atau informasi dari sekelompok orang yang memiliki pengalaman hampir mirip serta memiliki karakteristik yang berhubungan dengan topik yang ingin diteliti. Penulis memilih untuk menggunakan metode FGDkarena ingin mendapatkan pendapat responden mengenai pilot yang telah dibuat, seperti jalan cerita, karakter, editing, teknis audio dan visual, pesan yang disampaikan, serta apakah responden berkenan untuk tetap terus menonton web series ini. Dengan dilakukannya FGD, penulis dapat berinteraksi langsung dengan sasaran khalayak dan dapat menggali jawaban lebih jauh lagi. Selain itu, penulis dapat memperhatikan bahasa tubuh dari peserta FGD ketika menjawab pertanyaan ataupun diskusi. Adapun kriteria peserta FGD adalah sebagai berikut:
Pemuda/pemudi berusia 18-25 tahun
Mengakses internet minimal 5 jam setiap harinya
Mengakses internet menggunakan minimal dari 2 perangkat elektronik yang dimiliki
Pernah atau sedang memiliki kegiatan kewirausahaan selama 0-1 tahun
Tidak
memiliki
kegiatan
wirausaha
namun
memiliki
ketertarikan pada dunia kewirausahaan. 33 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
34
4.1.2 Waktu Media Pre-test FGD Media Pre-test akan dilaksanakan pada saat satu minggu setelah penulis menyelesaikan pilot webisode “Untung Si Bejo”. FGD akan dilakukan di ruang HMIK, Gedung Komunikasi, Universitas Indonesia. 4.1.3 Materi Media Pre-test Materi media pre-test ini adalah pilot video “Untung Si Bejo”.
4.1.4 Instrumen Media Pre-test Instrumen yang digunakan unuk media pre-test ini adalah Forum Group Discussion (FGD).
4.2
Rencana Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat menilai performa dari
program yang sudah ditayangkan, apakah sesuai dengan target khalayak serta mendapatkan masukan dari target khalayak untuk memperbaiki program ini. 4.2.1 Metode Evaluasi Metode evaluasi ini akan menggunakan dua cara, pertama adalah Youtube Analytics dan kedua adalah forum group discussion. 1. Youtube Analytics Dengan menggunakan Youtube Analytics, penulis dapat mengevaluasi program dengan melihat dari karakteristik khalayak yang menonton video, serta reaksi yang diberikan khalayak terhadap video. 2. Forum Group Discussion Metode evaluasi yang digunakan penulis pada kali ini sama seperti yang dilakukan saat ingin mengetahui karakteristik tayangan yang disukai, yaitu metode forum group discussion. FGD akan diikuti oleh 6 orang partisipan berusia 18-25 tahun dan 3 orang diantaranya pernah atau sedang memiliki kegiatan wirausaha selama 1-2 tahun. Tujuan penulis melakukan FGD Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
35
adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan partisipan dapat memaknai pesan yang terdapat pada program ini serta tanggapan khalayak mengenai program ini. Poin-poin yang ingin didapatkan dalam FGD ini adalah sebagai berikut:
Apakah penonton mendapatkan pesan dari tayangan?
Bagaimana penonton dapat memaknai kewirausahaan yang terdapat dalam tayangan?
Bagaimana kualitas audio dan visual dari tayangan?
Bagaimana jalan cerita yang ditampilkan dari tayangan?
Bagaimana karakter yang ditampilkan dari tayangan?
Apakah penonton suka dengan tayangan tersebut?
Apakah penonton berminat untuk mengikuti tayangan tersebut?
Apakah saran, kritik, dan komentar yang dapat diberikan untuk tayangan tersebut?
4.2.2 Waktu Evaluasi Waktu evaluasi akan dilakukan dalam jarak 1 bulan setelah program dirilis di Youtube. Sedangkan untuk FGD, penulis akan melakukannya pada jarak 1 bulan setelah program dirilis.
4.2.3 Materi Evaluasi Dalam menganalisis Youtube Analytics, penulis akanmengumpulkan data-data Youtube Analytics selama satu minggu. Berdasarkan situs Youtube.com, data-data yang akan penulis dapatkan dari Youtube Analytics tersebut adalah sebagai berikut:
Performance metrics: rangkuman informasi jumlah penayangan, jumlah subscribers, dan rata-rata waktu estimasi khalayak dalam menonton channel atau sebuah video.
Engagement metrics: jumlah likes, dislikes, comments, shares, dan favorites.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
36
Top 10 videos: menampilkan 8 video teratas dalam channel milik kreator tergantung dengan jumlah penayangan.
Demographics: mengumpulkan informasi tentang kriteria gender, usia, dan lokasi khalayak
Discovery: merangkum metrik tentang lokasi playback video tertinggi dan sumber traffic tertinggi untuk menonton video.
Jika penulis berhasil menguangkan tayangan ini, penulis pun akan mendapatkan laporan pendapatan dari Youtube Analytic yang berasal dari pendanaan monetisasi setelah menjadi Youtube partner (estimated earning report). Selain itu, Youtube Analytic pun akan melaporkan pendapatan dari iklan (Ad performance report). 4.2.4 Instrumen Evaluasi Instrumen evaluasi yang akan digunakan cukup sederhana. Untuk melakukan analisis dari Youtube Analytic, penulis akan membuka kanal Youtube dimana penulis menempatkan tayangan. Dalam menu analytic, penulis bisa mengumpulkan data dan laporan mengenai karakteristik khalayak yang menonton tayangan buatan penulis dan reaksi khalayak terhadap tayangan tersebut. Sementara itu, untuk FGD, penulis berencana untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan tatap muka. Pada saat FGD, penulis akan mendokumentasikan proses FGD dengan handycam dan membuat notulensi.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
BAGIAN LIMA Anggaran
5.1
Anggaran Pembuatan Pilot Pembuatan pilo t“Untung Si Bejo” ini hanya melibatkan tiga orang talent
dan enam orang kerabat kerja sehingga tidak terlalu menghabiskan banyak biaya. Tabel 1.4 Anggaran Pembuatan Pilot Web Series “Untung Si Bejo”
Deskripsi
Jumlah
Anggaran
Pra produksi Partisipan FGD
6 orang
Gratis
Perizinan FGD
Gratis
Notulen FGD
Gratis
Jasa dokumentasi FGD
Gratis
Konsumsi FGD
7 orang
Rp 100.000,00
Transportasi FGD
Gratis
Depth Interview dengan
Gratis
narasumber Transportasi
Rp 50.000,00
Produksi Talent
2 orang
Gratis
10 kerabat kerja
Gratis
Peralatan shooting
Gratis
Peralatan
shooting
Rp 100.000,00
tambahan (baterai, memory card) Set&Property
Rp 50.000,00
Make Up&Wardrobe
Gratis
Perizinan,
Gratis
keamanan,
lokasi Konsumsi
10 orang
Rp 250.000,00
37 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
38
Transportasi
Rp 200.000,00
Paska produksi Editor
Rp 300.000,00
Total 5.2
Rp 1.050.000,00
Rencana Anggaran Penerbitan Media Anggaran penerbitan media ini penulis buat apabila memang web series ini
betul-betul diterbitkan dan disponsori. Anggaran ini mengacu kepada delapan webisode pertama yang dikeluarkan. Berikut adalah rencana anggaran penerbitan media selama delapanwebsiode atau satuseason Tabel 1.5 Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo”
Deskripsi
Anggaran Jumlah
Per webisode
Total 8 webisode/1season
Pra produksi Freelance writer
Rp 300.000,00
Rp 2.400.000,00
Casting
Rp 150.000,00
Rp 1.200.000,00
Pre
Rp 150.000,00
Rp 1.200.000,00
2 orang
Rp 600.000,00
Rp 4.800.000,00
3 orang
Rp 150.000,00
Rp 1.200.000,00
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 8.000.000,00
production
meeting Produksi Talent (@Rp 300.000,00) Figuran
(@Rp
50.000,00) Narasumber tiap webisode Kerabat
kerja
4 orang
(@Rp 250.000,00)
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
39
Rental
kamera,
Rp 700.000,00
Rp 5.600.000,00
Rental audio
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Rental lighting
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Peralatan
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Set up&Property
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Make
&
Rp 250.000,00
Rp 2.000.000,00
Perizinan lokasi,
Rp 100.000,00
Rp 800.000,00
Rp 250.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.400.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.400.000,00
Rp 4.750.000,00
Rp 37.200.000,00
Rp 475.000,00
Rp 3.720.000,00
Rp 5.225.000,00
Rp 40.920.000,00
lensa, tripod
tambahan (baterai,
lampu,
mmc, dll)
up
wardrobe
keamanan Transportasi Konsumsi
6 orang
Pasca produksi Editor Total Direct Cost Biaya
Tak
Terduga (10% x budget) TOTAL
5.3
Prakiraan Pendapatan Dikarenakan web series ini didistribusikan melalui kanal Youtube ‘Layaria’,
maka penulis dapat menguangkan video (video monetized). Video monetized adalah sebuah cara yang memungkinkan kreator mendapatkan uang dari video yang telah diunggahnya. Karena video ini akan tergabung dengan Layaria, maka dari Layaria sendiri pun memiliki prosedur dalam pembagian hasil penguangan video dengan pihak pembuat. Adhiswara (2013) mengemukakan beberapa prosedur untuk mitra Layaria: Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
40
Pembagian 50:50, antara kreator dan Layaria apabila pemasangan iklan dan proses administrasi diurus oleh Layaria
Pembagian 60:40, antara kreator dan Layaria apabila iklan dicari oleh kreator namun proses administrasi diurus oleh pihak Layaria
Pembagian 70:30, antara kreator dan Layaria apabila iklan dan juga proses administrasi diurus oleh kreator sendiri.
Menguangkan video tersebut juga bergantung pada jumlah penonton dari web series penulis. Menurut sebuah artikel berjudul ‘What It Takes To Make A Living To A Youtube Partner Earning’ yang terdapat pada situs reelso.com, umumnya sebuah kanalmendapatkan US$ 0,30 hingga US$ 2.5 CPM (Cost per thousand impressions) untuk banner ad yang ditauntukan pada video yang diunggah di Youtube. Untuk pre-roll adverts, sebuah kanal akan mendapatkan US$ 5 hingga US$ 8 (Marshall, 2013)13 Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan strategi product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari cerita film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web series, pemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan. Untuk membuat perkiraan pendapatan, penulis membuat beberapa paket yang dapat dipilih sebuah brand untuk menaruh iklan pada tayangan “Untung Si Bejo” Tabel 1.6 Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo”
No
Product
Length of Time
Price
Placement 1
Logo
5’
Rp 500.000,00
2
Super Impose
10’
Rp 1.000.000,00
13
Artikel dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partner-earnings/ . Diakses pada 5 Juli 2014 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
41
3
Product Spokenby
5’
Rp 2.000.000,00
5’
Rp 3.000.000,00
5’
Rp 3.000.000,00
Talent 4
Product Used as Property
5
Product Used by Talent
Penulis juga ingin menawarkan kerjasama pada pihak-pihak yang ingin berkolaborasi dalam bentuk make up, wardrobe, set atau properti yang dapat digunakan pada webisode “Untung Si Bejo”. Sebagai bentuk kontraprestasi, logo brand atau pihak yang bersangkutan akan dimuat dalam bentuk CG di dalam program.
5.4
Rencana Anggaran Evaluasi Anggaran evaluasi dirancang untuk pengadaan evaluasi akhir terhadap hasil
akhir pilot. Anggaran evaluasi yang dibuat diperkirakan hanya untuk evaluasi dalam bentuk FGD, sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh Youtube Analytics tidak memerlukan biaya. Berikut adalah biaya yang diperkirakan akan keluar untuk mengadakan evaluasi dalam bentuk FGD.
Tabel 1.7 Tabel Rencana Anggaran Evaluasi
No
Deskripsi
Anggaran
1
Transportasi Partisipan (6 orang)
Rp 120.000,00
2
Perizinan
Gratis
3
Notulensi
Gratis
4
Transportasi
Gratis
5
Konsumsi
Rp 300.000,00
Total
Rp 420.000,00
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
DAFTAR PUSTAKA
I.
BUKU Frederick, Howard, O’Connor, Alland, Kuratko, Donald F. 2013.
Entrepeneurship: Theory, Process, Practice. Edition 3. Melbourne: Cengage Learning Holloway, Immy. (1997) Basic Concepts For Qualitative Research. Oxford: Blackwell Science Ltd Jenkins, Henry (2006). Convergence Culture: Where Old Media and New Media Collide. New York:NYU Press. Kasmir. (2006) Kewirausahaan. Edisi Revisi. Depok: Rajagrafindo Perkasa Kellison, C., Morrow, D., & Morrow, K. (2013).Producing for TV and NewMedia.Taylor & Francis Group: New York & London. Mukerjee, Kaushik. (2009). Product Management: Text and Cases. New Delhi: PHI Learning Private Limited. Musburger,
R.B.
(2005).
Single-Camera
Video
Production
(4th
ed.).Waltham:Focal Press. Nasbitt, John (1995). Global Paradox. London: Nicholas Brealey Publication Ltd. Porter, (1990) Michael E., The Competitive Advantage of Nation. Massachutes: Harvard Business Review. Rosenberg, Mark, J. (2001) E-Learning, Strategies for Delivering Knowledge in Digital Age. Mcgraw Hill. Senge, Peter M (2010). The Fifth Discipline: The Art and Practice of Learning Oranganization. California:Crown Business Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jil.1.ed.5.Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama Sudarsono, Blasius (2009). Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakan dan Informasi Indonesia Williams, Dan. (2012) Web TV Series: How To Make and Market Them.. (Creative Essentials). London: Kamera Book 42 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
43
II.
ARTIKEL DAN RUJUKAN INTERNET
Russell, C. A. and M. Belch (2005), "A Managerial Investigation into the Product Placement Indus-try," in: Journal of Advertising Research, Vol. 45(1),73– 92. ComScore (2013). Southeast Asia Digital Future in Focus 2013: Key Insight and Digital Trends from Southeast Asia. ComScore Inc. Dapat diunduh di: http://www.comscore.com/Insights/Presentations-and-Whitepapers/2013/2013Southeast-Asia-Digital-Future-in-Focus Diakses pada tanggal 5 Juli 2014
Kementerian
Komunikasi
dan
Informatika
(2012).
Komunikasi
dan
Informatika Indonesia 2012. Jakarta: Badang Litbang SDM. Tersedia di : http://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2013/12/ict-white-paper-bahasaindonesia.pdf diakses pada tanggal 28 Maret 2014 Adhiswara (2013). ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Web series’. Diwawancarai oleh tim Boys Talk untuk program Boys Talk Episode 2, http://www.Youtube.com/watch?v=wRYiEg5rVSA, diakses pada tanggal 28 Maret 2014 Adhiswara
(2013).
‘Dennis
Adhiswara
Bicara
Tentang
Passion’.
Diwawancarai oleh tim Indonesia Kreatif untuk program Indonesia Kreatif Channel, http://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada tanggal 1 April 2014 Indonesia, Lipton (2013). ‘Dennis Adhiswara Bikin Web series Untuk Lawan Tayangan Televisi’ Diwawancarai oleh Lipton Indonesia untuk kolom Get Inspired.
Dapat
diakses
pada
http://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-
adhiswara-bikin-web-series-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari 2014 Badan
Pusat
Ketenagakerjaan
Statistik
(2013).
Februari
Berita
Resamai
2013.
Statistik:
Keadaan
Tersedia
di:
http://www.bps.go.id/brs_file/naker_06mei13.pdf diakses pada 7 April 2014 Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
44
Zuraya, Nidia (2013) ‘BI: Jumlah Wirausahawan Indonesia Idealnya Dua Persen’
Dapat
diakses
pada:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlahwirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014 Waizly, D (2013). ‘MarkPlus Insight: Pengguna InternetIndonesia 74 Juta di Tahun 2013’. Diwawancara oleh tim The Markeeters untuk Majalah The Markeeters,
November
2013.
Dapat
diakses
dari
http://www.themarketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html#.U 0Iwp1dSOTU Diakses pada 7 April 2014 Witjaksono (2013). ‘Pengusaha ABG Bisa Bantu Jadi Negara Maju’. Diwawancara oleh Syahid Latif untuk Liputan6.com, 27 Oktober 2013.Dapat diakses dari
http://bisnis.liputan6.com/read/730716/pengusaha-abg-bisa-bantu-
indonesia-jadi-negara-maju. Diakses pada 15 April 2014 Carla, Marshal. 2013. ‘What It Takes To Make A Living From YouTube’s Partner Earnings’. Dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partnerearnings/ Diakses pada tanggal 28 Mei 2014 Stelter, Brian. 2008. ‘For Web TV, a Handful of Hits but No Formula for Success’.
Dapat
diakses
di
http://www.nytimes.com/2008/09/01/business/media/01webisodes.html?em=&pa gewanted=all&_r=0 Diakses oada tangggal 30 Mei 2014. Darwin, Waizly dan Levina Yulianti (2013) ‘Indonesia Netizen Survey 2013’, The Marketeers, November 2013, halaman 68-70 Winarto (2012). Meneropong Media Sosial di Indonesia . Winarto Hermitage’s
Abode.
http://winarto.in/2012/04/meneropong-media-sosial-di-
indonesia/ (Diakses 21 April 2014) CIMB Niaga (2012). CIMB Niaga Dukung Wirausaha Muda Melalui BUTIK CIMB
Niaga.
Dapat
diakses
di
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
45
http://www.cimbniaga.com/index.php?ch=gen_about&pg=gen_about_news&ac= 199Diakses pada tanggal 22 Mei 2014. Wirausaha Muda Mandiri (2013). Q.A Wirausaha Muda Mandiri 2013. Dapat diakses di: http://wirausahamandiri.co.id/wmm2013.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014 Danamon Awards (2013). Danamon Social Entrepeneur Awards 2013. Dapat diakses di http://www.danamonawards.orang/article/0.
Diakses pada tanggal 22
Mei 2014 CGI Bootcamp (2014). Tentang CGI Bootcamp. Dapat diakses di http://www.gepindonesia.orang/programs/bootcamp/Diakses pada tanggal 22 Mei 2014 Indonesia Now A Broader Look at Indonesian Startup and InternetBusiness Prospects. Dapat diakses di http://coolfounders.com/indonesia-now-a-broaderlook-at-indonesian-startups-and-internet-business-prospects/ Diakses pada tanggal 11 Februari 2014 Youtube
Analytics.
2013.
Dapat
diakses
https://www.Youtube.com/yt/playbook/yt-analytics.html#details
Diakses
di pada
tanggaL 28 Mei 2014 Kementrian Komunikasi dan Informatika (2013). Pengguna InternetInternet di Idnonesia
63
Juta
Orang.
Dapat
diakses
di
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Interne tInternet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014 Malam
Minggu
miko
2.
(2013).
Dapat
diakses
di:
http://id.wikipedia.org/wiki/Malam_Minggu_Miko Diakses pada tanggal 3 Juli 2014 Jalan-Jalan
Men!
(2013).
Dapat
diakses
di:
http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. DIakses pada tanggal 3 Juli 2014
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xv
Lampiran 1 Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen
Sumber: AC Nielsen, AC Nielsen SES Data, 2003
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvi
Lampiran 2 Script “Untung Si Bejo” 01.EXT.POLAY.SIANG HARI BEJO (menghadap kamera) Nama gue Bejo. Meskipun arti nama gue adalah beruntung, hidup gue kayaknya gitu-gitu aja. Sebagai anak kuliahan pada umumnya, yaa gw belajar. Cut to (Montage Shot)
BEJO (menghadap kamera) Selain belajar, gue juga organisasi gitu deh anaknya Cut to (Montage Shot) BEJO (menghadap kamera) Gue juga suka main kok.
Main futsal, main band, main gundu. Cut to(Montage Shot)
02.EXT.COFFEE TOFFEE BEJO (Voice Over) Dan, satu hal yang paling gue suka, yaitu... nongkrong!. Secara temen gue banyak getooo deh. Menurut gue, dengan nongkrong, kita bisa memperluas koneksi, tahu update terbaru, dan pastinya buat melengkapi hidup kita juga coy! Ya gak?
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvii
Insert Montage Shot
OBB AWAL 03. EXT. POLAY ATAU TAMAN MBRC Bejo dan Anis lagi duduk-duduk santai di Polay. Bejo sedang mencoba-coba bikin sketch, sedangkan Anis baca buku. ANIS Jo, Jo
BEJO (menghadap kamera) Ini temen gue, namanya Anis. Dia ini partner nongkrong gue paling dabezzt lah. Anaknya sih seru abez, Cuma kadang suka telmi aja. ANIS lo GAMBAR JOROK MULU! Laper gak? Makan kebab yuk ke tempat temen gue. BEJO Kebab? Ayukk. Eh bentar, gue cek duit gue dulu ye. (sambil mengeluarkan dompet) Bejo membuka dompet BEJO Yah, duit gue di dompet tinggal nyisa segini lagi. Hmm lo makan aja sendiri gimana?
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xviii
ANIS Ah elu, giliran nongkrong sama temen-temen lo, duit lo masih banyak. Giliran sama gue, duit lo udah tinggal sisa-sisaan. Jadi ini yang namanya temen? BEJO Yah, jangan musuhin gue dong Nis. Abis nongkrong itu kan penting, Nis untuk menjaga tali ANIS Tali? Tali apa? BEJO Tali silaturahmi ANIS Terus, gimana caranya biar lo tetep bisa punya duit buat nongkrong disana-sini? BEJO (sambil membereskan barang-barang yang ada di meja) Udahhh kita makan aja dulu Bejo dan Anis pun pergi menuju Zarra Kebab.
04.INT. OUTLET ZARRA KEBAB Bejo dan Anis akhirnya sampai di depan outlet Zarra Kebab. Mereka berdua naik Vespa. Sampai disana, Bejo dan Anis memesan Zarra Kebab. BEJO Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xix
Mas, pesen kebabnya dua ya. Yang satu spesial banget, kayak Mba yang ini, spesial banget sampe traktir saya. ANIS Woy, kata siapa gue mau traktir lo?? BEJO (Muka-muka panik) Bejo kembali ke tempat duduk ketika ada sorang pria menghampiri meja mereka
RIDHO Nis! Jadi juga lo kemari ANIS Haha, iya dong, Ridho.
Eh kenalin ini temen gue, Bejo.
Jo, ini temen gue, Ridho yang punya Zarra Kebab ini. BEJO Bejoo. Eh lo yang punya kebab ini ya? Zarra kebab. Keren banget sih, kok bisa? RIDHO Waktu itu gue bikin sejak dari semester 4 sih, sambil kuliah gitu. Awal buat Zarra Kebab karena ingin nambah uang jajan. Gue coba bisnis kebab karna pengen memanfaatkan peluang aja. Eh alhamdulilah masih bisa jalan sampe sekarang. Dulu masih ga punya karyawan, sekarang udah punya. Nah dari yang tadinya kalau mau beli apa-apa harus nahan diri karna ga punya duit,
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xx
sekarang mau beli apa-apa udah bisa deh. Asal gak boros aja, haha Insert montage Ridho BEJO Aish, lo keren banget sob. Bejo dan Anis kemudian makan Zarra Kebab. BEJO Hmm... enak banget nih rasanya! Recommended lhaa RIDHO Thanks ya Bejo, sering-sering mampir lah
05.INT. KAMAR BEJO Bejo tiduran diatas kasurnya. Muka Bejo terlihat sedang berpikir Insert short video
BEJO Ridho, Ridho. Umur sama kayak gue, tapi untung jualan kebab bisa sampe X. Keren banget ya Ridho. Kalau Ridho bisa, Gue juga mesti bisa! Biar bisa nambah uang jajan gue. Tapi... gue jualan apa ya?
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxi
Bejo pun melihat ke beberapa sketch yang ia sudah buat. Ia membuka buku sketch miliknya. Kebetulan Bejo suka gambar. BEJO Selama ini gue suka gambar, tapi Cuma berakhir di buku sketch gue aja.. Hmm design-design ini perlu diapain ya biar bisa menghasilkan uang? Cut to 06. INT. KELAS Kelas
siang
itu
sudah
selesai.
Bejo
berniat
untuk
menawarkan beberapa buku yang covernya sudah didesign yang ingin ia jual ke teman-teman. Designnya memang masih
belum
seberapa.
Minimal,
ia
bisa
mendapatkan
saran. BEJO Bro, menurut lo, design-design ini kayak gimana sih? Oke gak? TEMAN BEJO (Membuka buku sketch Bejo dengan cepat) BEJO Oke kok Jo. Eh Jo, lo tau gak sih, masa Jkt48 mau ada konser gede-gedean gitu di Jakarta! Nih ya, gue liat kemaren di website, tiketnya udah sold out! Yah mau banget nonton malah gak kesampean, lo nonton kan Jo?
Bejo Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxii
(Muka sedih, meniupkan rambut) Cut to 07.EXT.POLAY Bejo duduk di meja polay sambil mengerjakan sketch. Kemudian, ada dua teman Bejo duduk di samping dan depan Bejo.
Bejo
berniat
untuk
meminta
pendapat
teman-
temannya sekali lagi. BEJO Bro, menurut lo, design gue ini bisa dijadiin apa ya yang nguntungin? Bejo menengok ke Teman Bejo (1) (Teman Bejo (1) sibuk menerima telepon) Bejo menengok ke teman bejo (2) (Temen Bejo (2) pura-pura tidak melihat, malah menyapa orang lain) Cut to Bejo duduk sendirian di Polay. Bejo merasa sedih karena design nya kurang diterima dengan baik oleh temantemannya ANIS Apaan tuh Jo? BEJO (Muka sedih) Bukan apa-apa kok, Nis
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiii
ANIS Mana sini gue liat. Ih ini udah bagus loh Jo. Coba deh kalau bagian ini ditambahin detail yang unik, tambah warna, blablabla Ohiya, biar lebih kreatif, kenapa gak lo coba modif sebuah barang pake design lo sendiri? BEJO (Muka kegirangan) Wah, Iya juga ya, Nis! Tumben lo bener ANIS Semangat Jo!
08.INT. KAMAR BEJO Bejo
terlihat
sedang
semangat
membuat
sketsa
gambar
terbaru, apalagi sudah mendapatkan banyak masukan dari Anis.
Semalaman
tersebut.
Sampai
Bejo
mengerjakan
akhirnya,
ia
design
selesai
dan
buku
membuat
buku
tersebut. (Shot
Bejo
mengerjakan
ini
itu,
sibuk
menggunting,
membuat sketch, minum kopi, main gitar, baca komik, jungkir balik, jumpalitan, kembali mengerjakan sketch) Sampai akhirnya Bejo selesai mengerjakan buku tersebut BEJO Yeay! Akhirnya jadi juga!!! Sekarang tidur dulu ah....
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiv
09.INT. KELAS BEJO DAN ANIS Kelas Bejo dan Anis baru saja selesai. Bejo mendatangi Anis ke mejanya. BEJO (Menaruh 2 buku notes hasil buatannya ke meja Anis) Nih, Nis. Liat deh. Gue smalem bikin ini pake perjuangan dan cinta gue. Oke gak menurut lo? ANIS (Anis melihat buku notes tersebut, Raut muka nya gembira) Waah, kerenn joo. Bener kan, design lo ini emang keren buat dimodif BEJO (sambil kegirangan, mengangkat kedua tangan keatas) Yeaaay! Akhirnya gue bisa bikin produk sendiri!! Teman-teman Bejo pun mendatangi meja Anis dan Bejo TEMAN (1) Berduaan aja lo, ngomongin apaan sih? TEMAN(2) (Mengambil dan memegang buku Bejo) Wah keren banget, bukunya! Beli dimana Jo? BEJO
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxv
Beli? Nggak kok, gue bikin sendiri. Keren kann? Beli dooong TEMAN(1) Mau Joo. Masih punya stok gak? Shot teman-teman Bejo memperebuntukan buku Bejo Muka Bejo sangat gembira dan saking senangnya, ia ingin merangkul Anis TEMAN-TEMAN BEJO Eciyeee.... (Bejo dan Anis muka awkward) Cut to 10. EXT. TAMAN MBRC. SIANG HARI Bejo menawarkan buku-buku nya di teman-teman oranganisasi TEMAN (5): Bagus Jo bukunya, buat gue
catetan rapat gitu
TEMAN (6): Bikin lagi dong Jo, designnya bisa gue pilih gak? Hehe Cut To 11.EXT.POLAY. SIANG HARI Bejo menawarkan buku-bukunya di teman-teman organisasi. TEMAN (4): Keren bray, berapaan nih? Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvi
BEJO (Menghadap kamera, sambil pegang duit 50.000) Hehehe, gue udah bisa menghasilkan duit gue sendiri! Bejo banget gak sih gue? Well, yang namanya bisnis itu ternyata gak gampang, coy. Sebetulnya inspirasi bisnis bisa dateng dari mana aja, termasuk dari hobi kita sendiri. Tapi, kalau gue boleh ngomong, keberanian dan pantang menyerah itu yang bikin gue bisa dapet uang jajan tambahan sekarang. Gue akuin, bikin buku ini emang gak gampang, tapi begitu udah selesai, lega banget rasanya! Rasanya kayak habis melahirkan tau gak! Dabezzzt (Shot-shot fastforward Bejo yang sedang sibuk mengerjakan sketch di kamar) Cut to Kembali ke ruangan kelas TEMAN (1) Btw Jo, nama produk lo apaan? Bejo melihat Anis BEJO Kayaknya masih ada yang harus dikerjain lagi nih, Nis..... END
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xv
Lampiran 3 Laporan Forum Group Discussion
NOTULENSI FORUM GROUP DISCUSSION PROTOTYPE WEB SERIES‘‘“Untung Si Bejo”’’ Kamis, 27 Maret 2014 @ Ruang HMIK Gedung Komunikasi Lantai 3 No 1
Pertanyaan Seberapa sering kamu menggunakan internetsetiap harinya?
2
Gadget apa yang kamu gunakan sehari-hari untuk mengakses internet Apakah kamu sering Lumayan, rata-rata 1 menonton Youtube? jam
3
Ridho Untuk website dan laptop, kurang lebih 5 jam karna lagi bisnis baru dan internet heavy. (bisnis property) Kalau mobile, 8 jam. I phone, laptop
Dave Setiap saat dari bangun sampe tidur. Kurang lebih 8 jam
Dara Kurang lebih 5-7 jam
Nisa Dari bangun tidur sampe tidur lagi (via mobile). 5-6 jam
Bida 5-7 jam. Dari bangun tidur sampai tidur (via mobile)
Fanny 8 jam tiap hari karena harus pantau transaksi online shop dan interne banking.
Smart phone, laptop
Laptop, HP
Laptop, Ipad
Smart phone, laptop
Smartphone, tablet
1 jam. Biasanya kalau lagi iseng aja baru buka Youtube.
Kira-kira 1 jam, baru buka kalau sudah di laptop
3-4 hari seminggu, kirakira 1 jam.
Kalau lagi ada suatu hal yang booming dan buat interest,
Setiap buka laptop pasti buka Youtube dan ada link dari soscmed Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvi
Berhubungan dengan film, contohnya trailer, behind the scene. Juga cari yang lagi hits di TV, misalnya talkshow SarahSehan Net TV.
Video clip, Vevo. Trailer film, standup comedy, tutorial makeup dan berita (Mata Najwa)
Pasti komedi, lalu trailer, dan link-link dari Twitter.
kira-kira 1 jam Komedi via channel, dan iklan-iklan bodoh Thailand.
Hal apa saja yang Karena mau cari membuat kamu hiburan, di TV gak menyukai tayangan ada yang bagus tersebut? Karena jalan ceritanya, karena karakternya, dll
Waktu untuk menontonnya bisa bebas kapan saja.
Hiburan, referensi make up. Karena gak bisa nonton TV,
Pengen liat lanjutan video dan referensi jalan2.
Cari hiburan. Butuh referensi visual
Entertainment, lihat video clip. Nggak ada tayangan bagus di TV nasional
6
Apa alasan kamu Di Youtube banyak menonton dan pilihan, semuanya mencari video di ada. Youtube?
Kalau yang nggak bisa liat dari TV, lihat tayangan ulangnya di Youtube. Karena entertaining juga
Karena nggak ada akses TV di kosan, maka ke Youtube.
Cari alternatif tayangan, di TV bosan dengan jokes yang sama
Mau cari hiburan
7
Kalau kamu boleh Video lawak, komedi meminta, tayangan Youtube yang seperti apa yang kamu
Karna di Youtube bisa ngikutin apa yang di mau. Kebanyakan adalah video on demand, jadi bisa nonton berulang-ulang. Style vid blog untuk cowok
comedy
Puas denganYoutube. Komedi dijadikan
Ingin yang isunya nyambung sama
Komedi, informasi, dan pariwisata.
4
Tayangan apa saja yang kalian sukai dan sering kalian tonton dI Youtube?
5
Pertama, untuk mencari isu penting. Kedua, cari hiburan. Ketiga untuk cari tutorial. Contohnya Indonesia Lawak Club.
Tayangan komedi Malaysia, komedi Indonesia, JalanJalan Men.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xvii
inginkan?
No 1
Pertanyaan Apa yang ingin kamu lihat dari sebuah web series?
2
Menurut apakah membedakan
channel sendiri. Lalu perbanyak tayangan informatif.
kehidupan sehari-hari. Bosan dengan konsep video blog. Kemasan harus lucu, misal: awards lucu dan bodoh.
Bida Konsep yang fun. Eksekusiweb series juga harus keren, eye catching. Referensi visual. Karena dari awal fun, makaingin lihat kelanjutannya Lebih worldwide. Isunya variatif,
Ridho Karakter talent dan keterikatan karakter dengan penonton
Dave Tidak terlalu suka web series karena sangat subjektif, tergantung tema nya nyambung atau nggak. Tapi kalau secara eksekusi, ya menarik untuk ditonton.
Dara Informative in a fun way. Referensi visual untuk dokumenter pariwisata
Nisa Entertainment dan referensi
kamu, Platform beda, web yang series ini pasti video web on demand. Lebih
Web series nggak harus ngejar rating. Eksekusi lebih
Banyak pilihan dan interaktif
Video on demand. Bisa nonton
Fanny Kalau dari Jalan-Jalan Men, MC nya ganteng. Juga referensi pariwisata yang fun.
Variatif dan video On demand.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xviii
series dengan fleksibel, karena tayangan TV? tidak ada regulasi seperti di TV
kreatif dan sesuai target pasar.
3
Menurut kamu, seberapa efektif web series dapat membawa pesan tertentu kepada audiens?
Efektif buat market dengan segmentasi yang jelas serta coverage nya nggak terlalu luas.
Efektif banget untuk pesan yang kontennya sesuai dengan target.
4
Apakah kamu bisa membuat prediksi, peluang web series kedepannya seperti apa?
TV-TV nasional sekarang sudah banyak yang buat channel sendiri di Youtube, ya berarti web series akan punya peluang besar.
Potensi nya besar. Penonton Youtube di Indonesia masuk 5 besar dunia, sehingga bukannya gak mungkin Youtube masuk ke Indonesia untuk perbaiki infrastruktur dan bikin Youtube
Tergantung jenis pesannya dan karakter webseries dari awal. Tergantung relevansi pesan dan karakter webseries. Kalau brand, akan susah karena covarege nya sempit. Web series dapat menjadi saingan besar TV. Kalau sekarang, videovideo Youtube bisa masuk ke TV,mungkin nanti acara TV masuk ke Youtube.
Youtubeselama itu tanpa diganggu iklan di tengahtengah video. Karena on demand, maka lebih nyambung dengan target
dan durasinya pendek
Product placement lebih asik dan lebih efektif. Kalau udah viral baru diikutin oleh SES dibawah AB
Punya karakter penonton sendiri sehingga sangat efektif.
Dapat menarik TV untuk selalu menghubungka n acaranya secara digital, contoh Net TV
Besar. Internet makin cepat dan semua orang bisa mengakses. Dan diakses via Youtube sehingga sangat potensial.
Besar, pendapat sama seperti yang sudah dibilang teman-teman
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xix
5
Bagaimana dengan kendala dan tantangan web series kedepannya?
Regulasi internet di Youtube belum terlalu banyak diaplikasikan
Kecepatan internetIndonesia masih lama, sedangkan web series lebih enak dilihat kalau HD.
No 1
Pertanyaan Bagaimanakah menurut pandangan kamu, sebuah web series dengan tema kewirausahaan? Apakah cocok?
Ridho Cocok, dimensinya bisa diambil berdasarkan target market yang mau dituju.
Dave Cocok aja kok, asal dibuat semenarik mungkin
2
Menurut kamu, hal- Sesuaikan dengan
Dibuat backstory
Indonesia jadi lebih keren, termasuk web seriesnya. Regulasinya masih belum jelas
Web series nggak bisa multi task sehingga dapat menjadi ancaman buat generasi bawah.
Pola masyarakat Indonesia masih sekedar nonton, tapi belum banyak yang upload video atau jadi pembuat konten.Juga, kebanyakan nonton tanpa login.
Karena banyak yang nonton tanpa login, maka akan sulit ketahuan statistik penonton.
Dara Cocok
Nisa Cocok
Bida Cocok
Fanny Cocok
Lihat dulu target
Jangan yang
Tampilkan sisi
Bisa disampaikan Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xx
hal apa yang dibuat dalam series tsb bertemakan wirausaha) dapat menarik audiens?
3
perlu target market yang web mau dituju. (yang Kalau buat anak muda ya gak boleh untuk lupa dengan konsep minat fun.
Bayangkan dan prediksikan, kamu lebih suka menonton mana: Kisah sukses seorang wirausahawan yang sudah sukses menimba keuntungan dari kegiatan wirausaha yang beliau tekuni atau keunikan produk/service yang dipasarkan oleh seorang wirausaha?
Di komunitas saya, ada 2 level wirausahawan. Pertama yang ‘kulit’ yaitu yang baru memulai usaha, sehingga mereka butuh banyak motivasi. Kedua, yang ‘daging’ yaitu mereka yang sudah memulai dan sedang atau pernah merasakan jatuh
karakternya, misalnya wirausahawan yang hobi jalanjalan. Sambil jalanjalan dia ketemu dengan pengusaha ini itu. Intinya packaging nya menarik dan khas web series. Jangan buat yang mirip di TV
viewers. Sehingga eksekusi harus sesuai dengan target tersebut. Intinya ungkap wirausaha dari sisi lain.
udah dibuat TV dimasukkin lagi ke Youtube, konsep talkshow gak menarik.
lain dari wirausahawan , kalau sasarannya anak muda, ya kasih twist biar tetap fun
dengan cara yang se simple mungkin
Setuju dengan Ridho, harus dipikirkan tujuan pembuatan web series ini untuk apa. Lebih baik fokus untuk dapat meraih target pasar yang segmented, tapi pesan kamu bisa sampai dan dimengerti. Daripada berusaha untuk meraih
Tips dan sesuatu yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan wirausaha.
Perjalanan wirausaha dari nol, kisah jatuh bangun membuat usaha, cara memasarkan produk dan mitos-mitos wirausaha
Hal-hal teknis kewirausahaa n ketimbang motivasi.
Tips-tips yang lebih applicable
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxi
4
Atau kalau ada ide bangunnya lain, silakan wirausaha, sehingga dikemukakan butuh banyak hal-hal teknis yang bisa membantu mereka. Ini semua balik ke tujuan awal kamu buat web series tersebut. Kalau mau ditujukan ke wirausahawan baru, ya bisa kasih motivasi. Intinya dikemas dengan cara yang fun namun bermanfaat.
attention semua kalangan wirausaha, tapi hasilnya gak maksimal.
Apakah kamu memiliki komentar, saran, atau kritik mengenai web series kewirausahaan?
Jangan buat acara seperti yang sudah ada di TV. Buat backstory dari karakternya
Ambil angle lain dari karakter atau narasumbernya, gak Cuma sukses story, karena harus menarik minat anak muda. Misal: Ketika pengusaha galau cinta.
Buat bentuk lain, jangan kayak TV
Modelnya jangan kayak talkshow, tetap berikan kesan fun tapi informatif
Jangan lupakan twist cerita
Simple tapi ngena
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxii
No 1
Pertanyaan Bagaimana orientasi kamu setelah kuliah? Apakah kamu ingin meneruskan bisnis yang tengah dijalani, membuka kembali bisnis yang pernah dijalani, atau bekerja?
Ridho Kalau mau sukses berbisnis harus komitmen dari awal. Saya sudah ada basic berwirausaha sejak kuliah lalu ya melanjuntukan lagi. Karena sudah ada basic berbisnis, setelah lulus kuliah sudah tau mau ngapain.
Dave Bekerja di kantor dahulu. Dalan jangka panjang ingin memiliki usaha. Meskipun lebih suka bekerja di korporat. Akan menjadi wirausahawan kalau udah ‘mentok’ di perusahaan
2
Faktor apa sajakah yang membuat kamu memutuskan orientasi tersebut?
Seminar kewirausahaan. Memiliki sahabat yang bergerak dibidang yang sama. Tapi seminar tersebut terkadang malah
Keluarga mengharapkan untuik bekerja di kantoran. Tapi diri sendiri memiliki plan kedepan.
Dara Ada karena saya tidak mau berakhir di kantor. Ingin punya usaha sesuatu dan sekarang sudah join sama orang lain. Sambil kerja, saya juga ingin melihat bagaimana keadaan di luar dan mencari ilmu. Selain itu untuk mencari modal uang. Keluarga membebaskan untuk bekerja apa. Karna fondasinya belum kuat sehingga belum berani untuk membuka
Nisa 10 tahun awal krja di kantoran. Lalu nantinantinya mau buka usaha.
Bida Pengen punya usaha tapi banyak modalnya. Jadi belajar dulu via berkarir di kantor. Masih ada keraguan untuk entrpnr. Saat jadi entrpnr kiata akan berkerja sama orang jadi harus tau bagaimana bekerja sama.
Fanny Mencoba berkarir, meneruskan bisnis. Cari lahan bisnis lain. jangka panjang ingin mejadi enterpnr.
Keluarga mendorong untuk bekerja di kantoran. Mengikuti studi. Dan bisa mempersiapkan diri di kantoran.
Ingin bikin bisnis tapi fondasi belum kuat. Dengan bekerja di kantoran dapat mencari link.
Ke kantor untuk cari networking. Dan mencari ilmu untuk mengkerucuntukan bidang yang lebih sesuai dengan diri sendiri.
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiii
3
Darimana atau dengan media apa saja kamu bisa belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan? Sebuntukan maksimal 3
menjerumuskan karena ter brainwash bahwa kerja dibawah orang tidak enak, tapi sendirinya beluum memiliki pngetahuan bisnis. Learning by doing. Belajar dari kesalahan. Seminar dan buku lebih suportif. Komunitas karena ada sesi mentoring dari orang yang lebih berpengalaman dibidangnya.
Learning by doing. Dari keluarga melihat manajemen waktu, skala prioritas, dan diaplikasikan ke usaha.
bisnis.
Dengan adanya binsis bisa menjamin masa depan.
Lihat dari TV, tapi gak banyak sih karena gak punya usaha
Gak punya usaha, jadi gak tahu
Gak punya usaha, jadi gak tahu
Otodidak. Karna masih bisnis kecil, kita langsung berhubungan dengan klien, sehingga manajeman konflik harus berkembang,
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxiv
Lampiran 4 Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan
Transkrip Wawancara Narasumber
: Roy Darmawan
Pewawancara
: Laurensia Irma Saraswati
Hari/Tanggal
: Rabu, 2 April 2014
Tempat
: Ruangan Dosen Fakultas Ekonomi UI
Waktu
: Pk. 13.30-14.30
Istilah EM: Entrepreneurial mindset Bagaimana awal mula fenomena wirausaha yang terjadi di Indonesia? Awal mulanya itu ketika era Bapak Harto menerapkan prinsip trickle down effect, dimana beliau memberikan fokus yang cukup besar, seperti pelatihan kepada pengusaha-pengusaha di Indonesia yang saat ini sudah jadi konglomerat, misalnya Bapak Emir Salim. Darisitu juga muncul prinsip ekonomi berbasis pada kemandirian rakyat, yang memunculkan konsep wirausaha. Apa masalah yang terjadi dengan fenomena wirausaha di Indonesia? Sebetulnya yang jadi masalah adalah karena masyarakat di Indonesia ini belum semuanya punya entrepreneurial mindset. EM adalah pola pikir kewirausahaan dimana seorang memiliki visi yang jelas, memiliki ketangguhan ketika jatuh 2 x, maka ia bisa bangkit 8x, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar, mampu memberikan manfaat pada pihak lain, selalu dapat mencari, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan, selalu berpikir positif pada sesuatu. EM ini nggak harus dia kemudian melakukan bisnis atau wirausahawan sesuatu ya, tapi ketika orangorang di Indonesia ini sudah punya semangat EM yang baik, maka ini sangat membantu Indonesia sekali. Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxv
Kenapa EM masih kurang berkembang di masyarakat Indonesia? Ada sekian faktor ya, antara lain, budaya masyarakat yang ada, iklim yang dibangun di lingkungan sekitar bagaimana, pengalaman gagal yang pernah terjadi, stereotip dalam suatu masyarakat, tingkat pendidikan, akses diluar dirinya, media yang ia konsumsi seperti apa, pop culture, sinetron, dan lagu-lagu yang ada kayak apa. Coba aja lihat, sekarang lagu-lagu galau tuh, yang liriknya ‘Aku tak tahan dengan penderitaan ini’, blablabla, kok kayaknya penderitaan itu betul-betul dirasain banget. Beda tuh sama lagu-lagu luar, liriknya ‘I have a Dream’, kan positif. Sinetron juga, sekarang kebanyakan isinya perselingkuhan, maka ya mindset yang terbentuk selingkuh itu wajar. Jadi sebetulnya akar permasalahannya ada di masyarakat Indoensia yang belum punya EM ya? Mereka punya EM, tapi masih dalam kadar yang rendah, dan itu terjadi pada masyarakat Indonesia sebagian besar. Termasuk juga kemampuan ketika seseorang mengambil resiko dan dihadapkan padaketidakpastan. Sedangkan menurut Great Obyede, dalam bukunya The Cultural Consequence, bahwa budaya masyarakat Indonesia memiliki tingkat toleransi yang rendah. Contohnya toleransi terhadap konflik, ketidakpastian juga. Kebanyakan orang-orang pada bilang, saya ingin yang pasti saja, kemudian banyak orang yang lamar jadi PNS supaya hidupnya pasti, karena dapat pensiun. Beda kan kalau wirausahawan, sebetulnya peluang mereka untuk mendapatkan uang dan keuntungan besar ya besar juga, tapi diikuti juga dengan resiko yang besar. Memang apa saja yang udah dilakukan pemerintah Indonesia untuk masalah kewirausahaan ini? Tahun 2011 SBY buat Gerakan Kewirausahaan Nasional, dimana sampai sekarang terdapat 32 subunit pemerintahan yang bergerak disitu, contohnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga ada Aspen Kewirausahaan Muda, lalu di kementerian lain juga banyak. Baik itu Deputi atau Direktorat. Sebetulnya pemerintah itu bekerja cukup keras dan menjadikan kewirausahaan sebagai isu yang sangat penting untuk dibina. Masing-masing berperan dan sinergisitas dalam Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvi
program-programnya, dan mengoptimalkan, dan upaya untuk tidak ada komersialisasi, maka angka wirausahawan akan samakin bertambah Saya sering membaca, bahwa para fresh graduates cenderung berorientasi untuk mencari pekerjaan dibandingkan dengan memulai sebuah usaha. Bagaimana pandangan Bapak? Apa alasan atau faktor penunjang para fresh graduates untuk memiliki orientasi seperti itu? Menurut saya sih gak masalah, wajar. Yang penting adalah mereka punya pola pikir EM atau nggak. Mau dia jadi karyawan, praktisi, wirausahawan, bahkan birokrat sekalipun, kalau dia sudah punya EM yang baik, maka sebetulnya ya gak masalah. Yang paling penting dari EM adalah memiliki nilai tambah dan kemampuan berinovasi. Mau orang kerja dimanapun dan sebagai apa, ketika EM nya diaplikasikan dengan baik di lingkungannya, maka hasilnya pun akan baik. Indonesia pasti makin produktif dan berkembang. Menurut Bapak, apakah pola berpikir untuk menjadi wirausahawan sejak muda hanya dimiliki oleh generasi muda yang terdapat di kota-kota besar saja? Betul, ada pengaruh disitu. Karena kan kota-kota besar pasti punya akses terhadap kemajuan yang lebih baik, fasilitas pendidikan, internet, transportasi lebih baik. Pola pikirnya dianggap lebih terbuka, siap menghadapi perubahan. Orientasinya akan lebih jauh kedepan. Meskipun semuanya balik lagi ke pribadi orang-orang ya. Kalau dia punya daya juang yang tinggi, kayak di Laskar Pelangi tuh, anak kecil dari Bontang bisa kuliah di Perancis, ya berarti segala sesuatu itu mungkin. Menurut Bapak, apakah kemajuan tetknologi saat ini juga mempengaruhi minat wirausaha saat ini? Iya, tentunya kalau seseorang memiliki akses teknologi yang baik terhadap internetinternet, informasi, termasuk melihat bimbingan-bimbingan untuk mengembangkan entrepreneurship, misalnya Ciputra ya, tentunya akan membantu juga. Juga kita bisa lihat episode-episode seminar di Youtube atau media-media
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxvii
lain juga akan membantu kita. Kita bisa lihat kemajuan di negara lain dengan akses yang lebih cepat dan baik. Itu semua berpengaruh. Berapa Jumlah wirausahawan muda yang ada di Indonesia? Angkanya dibawah 0.8% dari seluruh penduduk Indonesia, masih kecil. Menurut bapak, apa cara yang paling ideal untuk menumbuhkan EM? Secara nasional, dimulai dari upaya pemimpin bangsa dan negara untuk bisa membangun optimisamae bangsa, sikap mental positiif, melalui citra yang dibuat, komunikasi yang dilakukan, membangun upaya stratgeis untukmengembangkan mindset. Misalnya saja, Masuk ke film-film untuk mengajarkan semangat EM, menggandeng pemuka agama, masukan dalam kotbah, pakai ayat yang selaras bahwa entrepenenur itu adalah suatu halk yang mulia. Tentunya dengan tidak mengkomersialisasikan itu semua ya. Bagaimana bapak memandang Teenprenerus? Teenpreneurs itu bagus sekali ya. Ketangguhan itu idealnya itu dibangun dan diajarkan sejak dini. Menurut prediksi Bapak, akankah teenpreneur semakin banyak? Saya rasa iya. Karna saat ini mereka sudah punya akses informasi dan teknologi, mereka lihat film-film luar negeri yang positif, serta kemajuan dari negara lain dan apa yang dicapai remaja di negara maju. Tadi kan bapak bilang, kalau film-film, musik, atau pop culture juga berpengaruh sama minat wirausaha. Memangnya tayangan seperti apa yang ideal supaya bisa menumbuhkan EM? Ada saluran pay TV yang akan ada di Indonesia, namanya excellentTV dengan slogan motivasi bangsa. Pendirinya adalah Ibu Elis Sutrisna. Ia memandang bahwa yang baik untuk dikomunikasn adalah hal positif supaya bisa mendorong orang lain untuk mewujudkan hal positif juga. Tidak menjadikan komoditas
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxviii
berita-berita kriminal dan fenomenal negatif, tapi digaungkan dengan besar dan menjadi laku di pasar, malah gak bermanfaat dan memicu kejahatan. Tapi rasanya kalau acara tersebut masuk ke televisi, akan susah bersaing dengan acara TV lain, gak Pak? Saya kira dengan visi yang jelas serta market education yang pas, akan bisa kok. Memang market education itu apa? Market Education adalah mengkondisikan masyarakat dimana mereka bisa memilah acara yang positif untuk pengembangan diri dan cara berpikir. Sehingga mereka bisa sadar untuk tidak kecanduan dengan berita-berita kriminal dan yang menjatuhkan orang lain, namun ke acara-acara yang berorientasi pada kesuksesan. Tapi itu kan balik lagi ke setiap orang masing-masing, tergantung juga dari tingkat pendidikan mereka ya, pak? Iya, betul. Tapi idealnya pihak pengambil kebijakan dan penyuplai konten juga membantu untuk mewujudkan hal ini. Dibuat rambu-rambu sedemikian rupa sehingga orientasi mereka ya untuk menyiarkan tayangan yang bermanfaat, bukan hanya komersial tapi membangun bangsa, karakter, dan visi yang baik dan diingikan bersama. Menurut bapak hal tersebut feasible gak ya? Feasible kok dengan komitmen dan niat baik dari seluruh pihak. Sekarang kan anggapannya rating dan share sebagai raja, gimana pak? Ketika melakukan sesuatu, maka kita perlu mengkondisikan pola pikir masyarakat, maka kalau masyarakatarakat Indonesia sudah punya EM, maka baru bisa.
Lampiran 5 Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxix
Transkrip Wawancara Narasumber
: Ari Sutanti
Pewawancara
: Laurensia Irma Saraswati
Hari/Tanggal
: Senin, 28 April 2014
Tempat
: Ruangan Rapat British Council
Waktu
: Pk. 10.00-10.20
Transkrip wawancara dengan Ari Sutanti Apa yang melatarbelakangi British Council memiliki concern di bidang kewirausahaan? Begitu banyak permasalahan, terutama di bidang sosial, lingkungan, edukasi di tingkat lokal, tapi semua seolah-olah pemerintahnya belum melakukan ini dan itu. Betul bahwa penyelesaian masalah masyarakat memang menjadi kewajiban pemerintah, dan masyakarat juga ikut membantu, tapi tidak terfasilitasi oleh pemerintah dan belu banyak tools yang membuat itu terarah dan bagus. Di Inggris sndiri, kewirausahaan sosial merupakan hal yang cukup besar dan berkontribusi besar bukan hanya solusi untuk permasalahan sosial dan meningkatkan job creation. Oh itu di Inggris ya mba? Ya sebetulnya di Indonesia juga kok kalaau dikelola dengan baik Program-program dari British Council sendiri tapi lebih spesifik ke anakanak muda? Sebetulnya yang kami fokuskan adalah umur 21 tahun keatas. Karena umur 21 itu udah lulus SMA dan sedang berpendidikan di perguruan tinggi. Mungkin belum selesai, tapi sudah punyacukup background. Karena menurut kami, kalau umurnya dibawah 21 dan masih SMA, belum punya analytical skill dan belum banyak network nya. Ya bukannya tidak mungkin, saya yakin ada, tapi saya rasa Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxx
belum banyak. Saya ga bilang kalau lulusan SMA itu gak berkualitas, tapi kebanyakan kalau sedang kuliah maka cara berpikir lebih struktur, punya network. Sedangkan kalau sudah atau sedang mengalami pendidikan perguruan tinggi, mereka cenderung untuk punya network dan skill yang lebih terbentuk, berteman dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang beragam. Menurut Anda, bagaimana minat berwirausaha pada generasi muda Indonesia? Kalau menurut pengalaman dan observasi saya, minat wirausaha itu Tinggi tapi kreativitasnya rendah. Inovasinya rendah. Kalau kita lihat inovasinya ga banyak gitu, terlalu banyak me too product. Selama me too product itu banyak, saya ga lihat ada kreatifitas ter-excercise dengan cukup varasi. Ada sih yang bergerak di bidang digital, komik, itu sangat kreatif, atau juga sosial, tapi kalau saya mengamati, masih lebih banyak yang bergerak di sektor yang sbetulnya orang sudah lakukan secara profesional sejak dulu, misalnya sektor makanan, clothing. Bukannya berarti gak bisa sukses dan maju, tapi kalu kita melihat dari kapasitas anak muda yang bisa bikin trend baru dengan segala kreativitasnya daripada menjadi followers, saya rasa masih lebih banyak yang bisa diekspor lagi. Menurut Anda, tantangan untuk menjadi wirausaha muda itu seperti apa? Tantangannya menurut saya adalah modal. Kedua adalah networking. Ketiga keterampilan. Kemauan itu bisa belajar sendiri, tapikalau gak ponya modal, network dan keterampilan itu sulit untuk bertahan. Indonesia kalau dari ssegi marketing dan design barangnya itu ga cukup bagus. Misalnya kalau bandingin sama negara-negara luar, Thailand atau Malaysia. Menurut saya sih, kita itu left behind. Mereka itu bisa kreatif untuk bikin souvenir barang khas Malaysia atau Thailand yang dijual ke turis. Kalau di Jakarta, ada gak sih souvernir-souvenir Jakarta yang bisa dijual ke turis tanpa harus masuk ke Alun- Alun Indoensia? Ga ada kan?
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxxi
Ini beda banget dengan keadaan di Malaysia atau Thailand, kenapa? Soalnya banyak orang yang sibuk bikin me too product. Menrut saya itu sangat disayangkan. Menurut Anda,apa saja barang yang sedang sangat diminati untuk dibuat me too product? Yanglagi in bangetadalah makanan, roti. Distro di bandung juga udah maju. Dan saya appreciate usaha tersebut dan saya kenal dengan orang-orang yang membuat usaha di distro bisa jadi berkembang banget. Tapi kalau sekarang sudah lebih dari 10 tahun
berkembang, tapi kita masih fokus di distro aja, kapan majunya?
Kecuali kalau barangnya unik banget lho ya. Dalam wirausaha, kalau mau menang murah, Cina ya pasti. Menang design, kita menang. Nah, harusnya kita menang uniknya itu. Tapi kalau semuanya me too product, gimana caranya kita bisa menang unik dan bertahan. Kita tuh selalu punya kreatifitas, orang Indonesia pasti punya itu, tapi sayang, orang-orang masih maunya buat me too product. Ini kalau menurut saya lho ya. Coba contohnya di Thailand, mereka bisa buat kelapa gede lallu atasnya dipotong, dikasih sedotan, tinggal minum, kurang kreatif apa. Di indonesia kurang banyak apa kelapa.Sebetulnya orang luar itu mengakui kemampuan kita untuk berkreativitas secara unik, misalnya kemampuan mengukir, kemapuan membatik, kita jg kaya dengan knowledge. Tapi kalau menruut pengamatan saya, masyarakat Indonesia ini masih kurang mumpuni dalam hal tersebut. Sementara kalau di Thailand, mereka itu bisa membuat kainkain khas Thailand dijadikan tas, barang ini, itu dengan harga yang kompeittif. Kreativitasnya masih kurang disitu. Kita tuh punya kraetiiftas, tapi sayangnya di Indonesia itu slalu tergiur dnegan me too product. Mungkin karena mereka lihat bahwa ternyata kalau buka usaha ini, untungnya banyak dan cepat laku. Apa yang mempengaruhi anak muda dalam minat berwirusaha? Eem menurut saya kesadaran yang bagus bahwa kerjasama sama orangitu gak cukup ya. Kedua mereka lihat ada fleksibilitas dalam hal income dan pengaturan waktu. Ketiga, ada image yang cool kalau seorang menjadi wirausahawan. Keempat itu adalah terbukanya kesempatan untuk mewujudkan wirausaha. Ya Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
xxxii
lihat ada banyak bank yang mau kasih pinjaman, kompetisi-kompetisi yang bergerak di wirausaha juga. Jadi kesempatan untuk bikin usaha juga makin terbuka. Ada apresiasi baik dari pemerintah, swasta atau ogranisasi internasional seperti British Council ini. Apakah media mempengaruhi minat berwirausaha? Iya media mempengaruhi. Soalnya banyak yang featuring tentang bagaimana anak muda yang berusaha, ga bergantung, berusaha. Dimana ini sangat suportif dan bagus sekali, menurut saya sih semangat anak-anak muda ini sangatbagus, masalahnya ada di beberapa hal, misalnya dari segi pengusaha nya ya harusnya tercipta banyak kreatifitas. Sedangkan kalau dari segi permerintah mereka harunsnya bisa ciptakan dan menyalurkan bakat dan kesenangan anak muda itu sendiri dalam berwirausaha
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
Universitas Indonesia
Prototipe web ..., Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014