perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI, MULUT DAN KULIT TANGAN UNTUK ANAK USIA PRA SEKOLAH OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh: TIAS TRI WIDOWATI C0708052
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kepersembahkan untuk: Semua keluargaku, terimakasih untuk doa dan kasih sayangnya
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Man Jadda Wa Jada bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmad serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN BUKU POP- UP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI, MULUT, DAN KULIT TANGAN UNTUK
ANAK
USIA
PRA
SEKOLAH
OLEH DINAS
KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santoso,M.Ed,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2.
Drs.M.Soeharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn,M.Sn selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan berbagai macam masukan, pengarahan serta kritik yang membangun 4. Esty Wulandari,S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini. 5. Dinas Kesehatan Sukoharjo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan survei data dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 6. Kepala sekolah dan guru TK Islam Permata Hati, TK Dharmawanita I Kartasura, TK Gentan II, TK Aisyah Grogol yang telah memberikan ijin penulis dalam penyebaran kuisioner.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Teman- teman serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Konsep Karya Tugas Akhir Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan penulis berharap semoga Konsep Karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.
Surakarta,
Desember 2012
Penulis
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
ABSTRAKSI
x
ABSTRACT
xi
BAB I Pendahuluan
1
A.
1
B.
3
C.
3
D. Target
4
E.
4
BAB II Kajian Pustaka
8
A.
8
B.
22
C.
28
D. Tinjauan Promosi
33
E. Tinjauan Kesehatan
41
F.
51
BAB III Identifikasi Data
55
A.
55
B.
70
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C.
75
D. USP (Unique Selling Prepositioning
77
E. Po
78
F.
79
BAB IV. Konsep Kreatif Perancangan dan Perencanaan Media
82
A.
82
B.
83
C.
88
D.
92
E. Identifikas
92
F. Pemilihan Med
98
G. Pr
106
BAB V. Visualisasi Karya
108
BAB VI. Penutup
134
A.
133
B.
134
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit Tangan untuk Anak Usia Pra Sekolah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tias Tri Widowati 1 Hermansyah Muttaqin,S.Sn,M.Sn 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si 3
ABSTRAKSI Tias Tri Widowati.2013 Buku Pop Up Sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit Tangan permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang media promosi kesehatan berupa buku pop up dengan ilustrasi yang sesuai dan menarik untuk anak usia pra sekolah? (2) Bagaimana memilih media komunikasi visual yang sesuai untuk mendukung promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan? Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang media promosi kesehatan berupa buku pop up dengan ilustrasi yang sesuai dan menarik dan juga memilih media komunikasi visual yang mendukung promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan yang menarik untuk anak usia pra sekolah. Menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan merupakan hal yang masih perlu mendapatkan perhatian. Sebagaimana kita ketahui tangan merupakan sumber penyebar penyakit, dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya penyakit. Media belajar yang khusus ditujukan pada anak-anak untuk memberikan pengajaran tentang cara menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan masih sangat jarang ditemui di daerah Sukoharjo. Oleh karena itu diperlukan suatu media yang dapat menarik perhatian anak dan dapat mengajak mereka untuk menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan. Perancangan buku pop up sebagai media utama promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan dirasa perlu sebagai media baru dalam mengajarkan kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan.
1
Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakltas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0708052 2 3
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
The book Designing Media Pop Up As Health Promotion Dental, Oral, and Skin of the Hand for Pre-School Age Children by Sukoharjo District Health Tias Tri Widowati 1 Hermansyah Muttaqin,S.Sn,M.Sn 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si 3
ABSTRACTS Tias Tri Widowati.2013. Introduction This final work titled The book Designing Media Pop Up As Health Promotion Dental, Oral, and Skin of the Hand for PreSchool Age Children by Sukoharjo District Health ". The issues examined are: (1) How to design a health promotion media such as pop-up books with appropriate and interesting llustrations for children ages pre-school? (2) How to choose the appropriate visual communication media to support the promotion of healthy teeth, mouth and skin of the hand? The purpose of this design is to design a health promotion media such as pop-up books with appropriate , interesting illustrations and also choose the medium of visual communication that supports the promotion of healthy teeth, mouth and skin of the hand that interesting for pre-school children. Maintaining healthy teeth, mouth and skin of the hand are things that still need attention. As we know, the hand is a source of spreading the disease, and the mouth is the gateway to the introduction of disease. Media study specifically aimed at children to provide instruction on how to maintain healthy teeth, mouth and hand skin is still very rare in the Sukoharjo area. Therefore we need a media that can attract the attention of children and to invite them to maintain healthy teeth, mouth and skin of the hand. The design of pop-up books as a major media campaign dental hygiene, mouth and skin of the hand is necessary as new media in teaching dental hygiene, mouth and skin of the hand.
1
Student of Visual Communication Design Departement, Faculty of Literature and the Art UNS with NIM. C0708052 2 3
Guide Lecture I Guide Lecture II
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan aset yang paling berharga pada diri seseorang. Tanpa jiwa dan raga yang sehat tentu semua aktivitas akan tertanggu. Kebanyakan orang baru menyadari betapa pentingnya arti kesehatan disaat mereka sudah terkena penyakit. Sehat tidaknya seseorang sangat tergantung pada perilaku kehidupan sehari- hari orang tersebut. Waktu yang paling tepat untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada seseorang adalah pada masa usia pra sekolah. Kebiasaan hidup bersih dan sehat sangat perlu ditanamkan sedini mungkin karena kebiasaan-kebiasaan tersebut akan terbawa sampai dewasa nanti ( Depdikbud, 1986:6). WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa anak merupakan sumber daya manusia dan aset bangsa yang utama, sebagai bagian dari generasi muda penerus cita-cita bangsa dan sumber daya manusia yang berkualitas yang perlu pembinaan secara terus-menerus demi kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan fisik mental sosial anak termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pembangunan nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia yang prima dan optimal (Depkes 2000). Anak merupakan individu yang paling rentan terkena penyakit. Hal ini didukung dari perilaku mereka sehari-hari. Sebagian besar kegiatan dari anak pra sekolah adalah bermain, dimana dalam kegiatan bermain tersebut, tangan mereka kontak langsung dengan berbagai permainan yang ada. Setelah selesai bermain
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
anak usia pra sekolah kemudian memakan bekal makanan yang telah disiapkan untuk mereka. Tangan yang dipenuhi kuman setelah mereka bermain, mereka gunakan untuk makan tanpa mencucinya terlebih dahulu. Akibat dari tidak mencuci tangan tersebut, kotoran yang ada pada tangan akan masuk kedalam mulut bersama makanan. Bila hal ini dibiarkan terus menerus tentu anak akan mudah terjangkit berbagai penyakit seperti diare, ISPA, cacingan dll. Setelah makan anak-anak juga jarang berkumur, sehingga sisa-sisa makanan akan menempel pada sela-sela gigi. Banyaknya sisa makanan yang menumpuk pada gigi dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain karies gigi, infeksi dentogenic, radang gusi dll. Akibat yang lebih spesifik dari terabaikannya perilaku hidup bersih dan sehat adalah berpengaruh terhadap derajat kesehatan anak, proses tumbuh kembang dan masa depan anak. Anak yang sakit tentunya malas melakukan semua aktivitas, sehingga merekan akan tertinggal pelajaran di sekolah akibatnya prestasi belajarnya di sekolah juga akan menurun. Untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tersebut tentunya diperlukan suatu promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak pra sekolah. Promosi kesehatan tersebut meliputi
teknik perawatan, pengetahuan,
pemberian informasi maupun pemantauan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia pra sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk membuatu suatu perancangan promosi kesehatan untuk anak usia pra sekolah sehingga dapat terbiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri mereka. Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit Tangan pada Anak Usia Pra Sekolah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo mengedukasi anak usia pra sekolah untuk terbiasa menjaga kesehatan dan kebersihan mereka. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka penulis hendak merumuskan masalah yang nantinya akan dikerjakan. Perumusan masalah dari judul di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang media promosi kesehatan berupa buku pop up dengan ilustrasi yang sesuai dan menarik untuk anak usia pra sekolah? 2. Bagaimana memilih media komunikasi visual yang sesuai untuk mendukung promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan?
C. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan perancangan karya, sebagai berikut : 1. Merancang media promosi kesehatan berupa buku pop up dengan ilustrasi yang sesuai dan menarik untuk anak usia pra sekolah 2. Memilih media komunikasi visual yang mendukung promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
D. Target Audience
Target audience adalah khalayak yang menjadi sasaran aktivitas komunikasi promosi. Target audience dari perancangan kampanye ini adalah : 1. Geografis Secara geografis sasaran target audience karya ini adalah orang tua, dan guru di wilayah Kabupaten Sukoharjo. 2. Demografi dan Sosiografi Orang tua dan guru a. Umur
: 25 tahun-35 tahun
b. Jenis Kelamin
: laki-laki dan perempuan
c. Kelas sosial ekonomi : semua kalangan. d. Tingkat pendidikan
: semua tingkatan
3. Psikografi Secara psikografis, target audience karya ini berfokus pada orang tua yang belum terbiasa mengajarkan kegiatan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi,mulut dan kulit tangan pada anak mereka.
G. Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bahan bacaan yang mendukung penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi baik melalui wawancara dengan pendekatan pendapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
pakar dan angket/kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instasi terkait, laporan-laporan berkala atau tahunan, jurnal dan berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Sumber pokok data sekunder akan diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data perancangan ini adalah: 1. Kajian Pustaka dan Literatur Data diperoleh dari kumpulan dan observasi studi kepustakaan dan bukubuku yang sesuai dengan permasalahan kajian. Kajian pustaka atau literature review merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menentukan metodologi penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka diperlukan agar peneliti dapat menemukan (Belawati, Tian dan Toha, Mohamad): a. landasan teori sebagai acuan dasar b. temuan-temuan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam: a. membatasi ruang lingkup penelitiannya b. menemukan variabel-variabel penelitian c. menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel d. menemukan
penjelasan
yang
dapat
membantu
peneliti
dalam
menginterpretasikan hasil analisis data. 2. Penelitian Lapangan (observasi,kuisioner) Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan pada umumnya banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, studi kasus dan kajian kelompok kecil. Teknik pengamatan ini ada yang bersifat terstruktur, yaitu yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
menggunakan suatu instrumen observasi seperti checklist dan ada yang bersifat informal di mana fokus penelitian belum direncanakan dari awal. Teknik pengumpulan data yang paling penting digunakan dalam penelitian Survei biasanya disiapkan dengan seksama dimulai dari wawancara atau daftar pertanyaan yang disusun dengan mengikuti
prosedur
"tujuan-konsep-konstrak-variabel-indikator-pertanyaan".
Pertanyaan ini kemudian dapat jawab langsung secara tatap muka antara penulis dan target. Kuisioner adalah
suatu
teknik
pengumpulan
informasi
yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuisioner, penulis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara. 3. Wawancara(Interview) Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam susasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama (Patton, 1980). Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga informasi yang bisa dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
kelenturan cara ini akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan perasaan, sikap, dan pandangan mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Buku
1.
Pengertian buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah sejumlah kertas
lembar yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online). Hurlock (2000), menilai buku sebagai bacaan yang mengandung nilai positif bagi perkembangan anak diantaranya: a. Secara psikologis membaca merupakan salah satu bentuk bermain yang sehat. b. Membaca mendorong anak untuk mengembangkan sumber daya yang ada di dalam dirinya sehingga anak dapat menikmati waktu luangnya apabila tidak ada tempat bermain. c. Merangsang kreatifitas membaca yang sangat berguna bagi hidupnya. d. Merangsang kreatifitas dengan bertambahnya pengetahuaan wawasan dan pengembangan minat. 2.
Sejarah perkembangan buku a.
Perkembangan Buku Sebelum Revolusi Industri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Pada zaman kuno, tradisi komunikasi masih mengandalkan lisan. Penyampaian informasi, cerita-cerita, nyanyian, do’a-do’a, maupun syair, disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Karenanya, hafalan merupakan ciri yang menandai tradisi ini. Semuanya dihafal, kian hari, kian banyak saja hal-hal yang musti dihafal. Karena banyaknya, sehingga
akhirnya
mereka
kewalahan
atau
tidak
mampu
menghafalkannya lagi. Hingga, terpikirlah untuk menuangkannya dalam tulisan. Maka, lahirlah apa yang disebut sebagai buku kuno.
Buku kuno ketika itu, belum berupa tulisan yang tercetak di atas kertas modern seperti sekarang ini, melainkan tulisan-tulisan di atas keping-keping batu (prasasti) atau juga di atas kertas yang terbuat dari daun papyrus. Papyrus adalah tumbuhan sejenis alang-alang yang banyak tumbuh di tepi Sungai Nil. Mesir merupakan bangsa yang pertama mengenal tulisan yang disebut hieroglif. Tulisan hieroglif yang diperkenalkan bangsa Mesir Kuno bentuk hurufnya berupa gambargambar. Mereka menuliskannya di batu-batu atau pun di kertas papyrus. Kertas papyrus bertulisan dan berbentuk gulungan ini yang disebut sebagi bentuk awal buku atau buku kuno. Selain Mesir, bangsa Romawi juga memanfaatkan papyrus untuk membuat tulisan. Panjang gulungan papyrus itu kadang-kadang mencapai puluhan meter. Hal ini sungguh merepotkan orang yang menulis maupun yang membacanya. Karena itu, gulungan papyrus ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
yang dipotong-potong. Papyrus terpanjang terdapat di British Museum di London yang mencapai 40,5 meter. Kesulitan menggunakan gulungan papyrus, di kemudian hari mengantarkan perkembangan bentuk buku mengalami perubahan. Perubahan itu selaras dengan fitrah manusia yang menginginkan kemudahan. Dengan akalnya, manusia terus berpikir untuk mengadakan peningkatan dalam peradaban kehidupannya. Maka, pada awal abad pertengahan, gulungan papyrus digantikan oleh lembaran kulit domba terlipat yang dilindungi oleh kulit kayu yang keras yang dinamakan codex. Perkembangan
selanjutnya,
orang-orang
Timur
Tengah
menggunakan kulit domba yang disamak dan dibentangkan. Lembar ini disebut pergamenum yang kemudian disebut perkamen, artinya kertas kulit. Perkamen lebih kuat dan lebih mudah dipotong dan dibuat berlipat-lipat sehingga lebih mudah digunakan. Inilah bentuk awal dari buku yang berjilid. Di Cina dan Jepang, perubahan bentuk buku gulungan menjadi buku berlipat yang diapit sampul berlangsung lebih cepat dan lebih sederhana. Bentuknya seperti lipatan-lipatan kain korden. Buku-buku kuno itu semuanya ditulis tangan. Awalnya yang banyak diterbitkan adalah kitab suci, seperti Al-Qur’an yang dibuat dengan ditulis tangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Di Indonesia sendiri, pada zaman dahulu, juga dikenal dengan buku kuno. Buku kuno itu ditulis di atas daun lontar. Daun lontar yang sudah ditulisi itu lalu dijilid hingga membentuk sebuah buku. Perkembangan perbukuan mengalami perubahan signifikan dengan diciptakannya kertas yang sampai sekarang masih digunakan sebagai bahan baku penerbitan buku. Pencipta kertas yang memicu lahirnya era baru dunia perbukuan itu bernama Ts’ai Lun. Ts’ai Lun berkebangsaan Cina. Hidup sekitar tahun 105 Masehi pada zaman Kekaisaran Ho Ti di daratan Cina. Penemuan Ts’ai Lun telah mengantarkan bangsa Cina mengalami kemajuan. Sehingga, pada abad kedua, Cina menjadi pengekspor kertas satu-satunya di dunia. Sebagai tindak lanjut penemuan kertas, penemuan mesin cetak pertama kali merupakan tahap perkembangan selanjutnya yang signifikan dari dunia perbukuan. Penemu mesin cetak itu berkebangsaan Jerman bernama Johanes Gensleich Zur Laden Zum Gutenberg. Gutenberg telah berhasil mengatasi kesulitan pembuatan buku yang dibuat dengan ditulis tangan. Gutenberg menemukan cara pencetakan buku dengan huruf-huruf logam yang terpisah. Huruf-huruf itu bisa dibentuk menjadi kata atau kalimat. Selain itu, Gutenberg juga melengkapi ciptaannya dengan mesin cetak. Namun, tetap saja untuk menyelesaikan satu buah buku diperlukan waktu agak lama karena mesinnya kecil dan jumlah huruf yang digunakan terbatas. Kelebihannya, mesin Gutenberg mampu menggandakan cetakan dengan cepat dan jumlah yang banyak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Gutenberg memulai pembuatan mesin cetak pada abad ke-15. Teknik cetak yang ditemukan Gutenberg bertahan hingga abad ke-20 sebelum akhirnya ditemukan teknik cetak yang lebih sempurna, yakni pencetakan offset, yang ditemukan pada pertengahan abad ke-20. b.
Perkembangan Buku Setelah Revolusi Industri Di era modern sekarang ini perkembangan teknologi semakin canggih. Mesin-mesin offset raksasa yang mampu mencetak ratusan ribu eksemplar buku dalam waktu singkat telah dibuat. Hal itu diikuti pula dengan penemuan mesin komputer sehingga memudahkan untuk setting (menyusun huruf) dan layout (tata letak halaman). Diikuti pula penemuan mesin penjilidan, mesin pemotong kertas, scanner (alat pengkopi gambar, ilustrasi, atau teks yang bekerja dengan sinar laser hingga bisa diolah melalui komputer), dan juga printer laser (alat pencetak yang menggunakan sumber sinar laser untuk menulis pada kertas yang kemudian di taburi serbuk tinta). Semua penemuan menakjubkan itu telah menjadikan buku-buku sekarang ini mudah dicetak dengan sangat cepat, dijilid dengan sangat bagus, serta hasil cetakan dan desain yang sangat bagus pula. Tak mengherankan bila sekarang ini kita dapati berbagai buku terbit silih berganti dengan penampilan yang semakin menarik.
3.
Jenis-jenis buku a. Novel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokohtokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak. Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. b. Cergam Arswendo Atmowiloto mengungkapkan bahwa cergam sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain. Buku cerita bergambar anak secara umum yaitu sebuah bentuk buku yang ilustrasinya berperan penting dalam keseluruhan alur cerita. Buku certita bergambar disertai pula tulisan-tulisan, karena buku certa bergambar mempunyai rangkaian cerita. Dapat dibedakan beberapa jenis buku cerita bergambar yaitu: 1) Baby Books Baby books untuk bayi dan balita (dibawah umur 3 tahun). Kebanyakan materinya berupa pantun dan nyanyian sederhana (lullabies and nursery rhymes). Permainan dengan jari, atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
sekadar ilustrasi cerita tanpa kata-kata sama sekali. Panjang cerita dan formatnya beragam, disesuaikan dengan isi materi. Buku-buku untuk balita biasanya berupa cerita sederhana. Ceritannya tentang pengenlan warna, angka, bentuk-bentuk dan lain-lainnya. 2) Picture Books Untuk anak usia 4-8 tahun. Cerita dalam format ini dapat menjangkau sampai anak 10 tahun. Plotnya masih sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir anak. Ilustrasi merupakan salah satu yang sanga berperan besar dengan teks dalam penyampaian cerita. Buku anak jenis ini biasannya sebagai persiapan bagi pembaca yang memasuki masa-masa puncak dispektrum usianya. 3) Early Picture Book Sebentuk dengan picture book, untuk usia-usia akhir di batas 4 hingga 8 tahun. Ceritannya sederhana banyak buku jenis ini yang dicetak ulang dalam format board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya. 4) Easy Reader Buku jenis ini dukenal dengan sebutan easy-to-read. Bukubuku jenis ini biasanya untuk anak-anak yang baru mulai membaca sendiri(usia 6-8 tahun) masih tetap ada ilustrasi berwarna disetiap halamannya tetapi dengan format yang sedikit lebih dewasa. Cerita disampaikan dalam bentuk aksi dan percakapan interaktif,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
menggunakan kalimat-kalimat sederhana biasannya ada 2-5 kalimat di tiap halamannya. 5) Transition Books Transition books disebut juga sebagai
“chapter books
tahap awal” untuk anak usia 6-9 tahun, gaya penulisannya persis seperti easy readers. Namun lebih panjang serta dilengkapi dengan ilustrasi hitam-putih di beberapa halamannya. 6) Chapter Books Untuk usia 7-10 tahun. Kisahnya lebih padat dibandingkan jenis transition book, walaupun tetap memakai banyak aksi petualangan kalimat-kalimatnya mulai sedikit komplek, tapi paragraph yang dipakai pendek (rata-rata 2-4 kalimat). Tipikal dari jenis ini adalah cerita di akhir setiap bab dibuat menggantung di tengah-tengah sebuah kejadian agar pembaca penasaran dan terstimulasi untuk terus membaca terus membuka bab-bab berikutnya. 7) Middle Grade Untuk usia 8-12 tahun merupakan usia yang tepat anak dalam membaca. Naskahnya lebih panjang, ceritanya mulai kompleks dan tema-temanya lebih modern. Anak-anak di usia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter dalam cerita. Kelompok fiksi mulai dari fiksi kontemporer, sejarah, hingga petualangan fantasi, sementara yang masuk kelompok nonfiksi antara lain biografi, iptek dan topik-topik multi budaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
8) Young Adult Untuk usia lebih dari 12 tahun, plot ceritanya bisa dengan banyak karakter utama, meskipun tetap ada satu karakter yang difokuskan. Tema-tema yang diangkat seringnya relevan dengan kehidupan remaja saaat ini. Buku cerita bergambar yang berbentuk board books (buku yang kertasnya sangat tebal seperti karton). Pop-ups (buku yang halamannya bentuk 3 dimensi) lift the flaps atau buku-buku khusus (buku-buku yang dapat bersuara). Salah satunya adalah flip book (buku flip). c. Komik Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambargambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Di tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku
Graphic
Storytelling, dimana ia mendefinisikan komik sebagai “tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah buku komik.” Sebelumnya, di tahun 1986, dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan eknis dan struktur komik sebagai sequential art, “susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”.Dalam buku Understanding Comics (1993) Scott McCloud mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai “juxtaposed pictorial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
and other images in deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in the viewer”. Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik. sebagian
diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu
ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks, dan sebagian lain lebih menekankan sifat kesinambungannya (sequential).
Definisi
komik
sendiri
sangat
supel
karena
itu
berkembanglah berbagai istilah baru seperti:
1) Picture stories – Rodolphe Topffer (1845) 2) Pictorial narratives – Frans Masereel and Lynd Ward (1930s) 3) Picture novella – dengan nama samaran Drake Waller (1950s). 4) Illustories – Charles Biro (1950s) 5) Picto-fiction – Bill Gaine (1950s) 6) Sequential art(graphic novel) – Will Eisner (1978) 7) Nouvelle manga – Frederic Boilet (2001)
Untuk lingkup nusantara, terdapat sebutan tersendiri untuk komik seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986) yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970. Sementara itu Dr. Seno Gumira Ajidarma (2002), jurnalis dan pengamat komik, mengemukakan bahwa komikus Teguh Santosa dalam komik Mat Romeo (1971) mengiklankannya dengan kata-kata “disadjikan setjara filmis dan kolosal” yang sangat relevan dengan novel bergambar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
d. Ensiklopedi Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat. Kata “ensiklopedia” diambil dari bahasa Yunani, enkyklios paideia yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang mencakup semua
lingkaran
ilmu
pengetahuan.
Seringkali
ensiklopedia
dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal memang berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata-kata yang dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal-hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan. e. Nomik Nomik adalah singkatan dari novel komik. f. Antologi (kumpulan) Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, adalah sebuah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi
(termasuk syair dan pantun)
yang
dicetak
dalam
satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian
modern,
kumpulan
karya musik oleh
seorang
artis,
kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai. g. Dongeng Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turuntemurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini. h. Biografi Biografi adalah
kisah
atau
keterangan
tentang
kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
kejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi. i. Catatan harian (jurnal/diary) Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wiranto. j. Novelet Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkira berada di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak. k. Fotografi Fotografi berasal dari 2 kata yaitu photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti tulisan atau lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Karya-karya foto seseorang atau beberapa orang dapat saja dijadikan buku. Buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai objeknya. Untuk kepentingan lain, buku fotografi ini bisa juga berisi penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan fotofoto seperti yang tercetak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
l.
Karya ilmiah Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.
m. Tafsir Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Alquran agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri-ciri modern untuk menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini dinamakan buku tafsir. n. Kamus Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI). Wikipedia menguraikan kamus sebagai sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi membantu seseorang mengenal kosakata baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas, kamus juga dapat disertai ilustrasi. o. Panduan (how to) Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
p. Atlas Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi. q. Ilmiah Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah. r. Teks Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, modul. s. Mewarnai Buku jenis ini identik dengan buku anak-anak, isinya biasanya berupa garis-garis
yang
membentuk
gambar.
Fungsinya,
adalah
membantu anak-anak untuk belajar mewarnia objek.
B. Tinjauan Pop Up
1. Pengertian Pop Up
Buku pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas. Walau demikian origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin (Ann Montanaro).
Penggunaan buku seperti ini bermula dari abad ke-13, pada awalnya pop up digunakan untuk mengajarkan anatomi, matematika, membuat perkiraan astronomi, menciptakan sandi rahasia dan meramalkan nasib. Selama berabadabad lamanya buku seperti ini hanya digunakan untuk membantu pekerjaan ilmiah, hingga abad ke-18 tehnik ini mulai diterapkan pada buku yang dirancang sebagai hiburan terutama ditujukan untuk anak-anak(Short History of Pop-ups).
Jenis pop-up ada bermacam-macam, beberapa diantaranya adalah pop-ups, transformations, tunnel books, volvelles, flaps, pull-tabs, pop-outs, pull-downs dan sebagainya. Beberapa buku pop-up mengunakan salah satu jenis, yang lainnya menggunakan lebih dari satu jenis. Pencipta dan pendesain buku seperti ini dikenal dengan sebutan paper engineering (Robert Sabuda).
2. Sejarah Buku Pop Up
Pop Up ini telah didokumentasikan dengan versi yang berbeda-beda, awalnya bentuk pop up merupakan perancangan yang diproduksi untuk hasil karya seni pribadi. Pop up muncul ketika pada permulaan penggunaan buku medis pada abad 16, dinamakan dengan Lift Flaps. Lift flaps adalah alat yang digunakan di dunia media untuk mengetahui anatomi tubuh manusia. Pada masa itu penggunaan teknik pop up sangat terbatas karena tidak ada media atau alat yang mendukung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Pada tahun 1890, kemajuan industri pop up diawali oleh kebangsaan eropa Ernet Nister dan Lothar Monggendorfer yang membuat buku untuk anak-anak dengan bentuk yang bisa berdiri di atas halaman dan dapat menggambarkan gerak dalam buku tersebut dengan menarik label-label yang ada. Jumlah eksemplar pembuatan ini sangat kecil karena pada jaman dahulu pemintaan pembuatan buku ini sangat jarang.
Pop up menghilang sementara waktu hingga mengalami perubahan pada tahun 1920-an sehingga pada tahun 1940 beberapa judul buku berbentuk pop up diterbitkan di Inggris dan Amerika. Tahun 1950 dan 1960 dilanjutkan kembali diproduksi di Inggris, Jepang dan czechoslovakia yang memfokuskan untuk menerbitkan buku jenis ini.
Era modern dari pop up ini dimulai oleh usaha Waldo Hunt pada pertengahan tahun 1960. Beliau dibantu oleh dua orang ahli dalam percetakan mengembangkan industri pop up yang maju hingga saat ini. Produksi massalnya telah
dibuat
dan
dicetak
dengan
teknik
percetakan
modern.
Inovasi
dikombinasikan dengan penjualan dan promosi dilakukan untuk perkembangan buku pop up dari buku anak-anak sederhana hingga untuk dikonsumsi orang dewasa dan produk komersial.
Di Indonesia, buku berjenis pop up ini masih jarang dijumpai. Muncul banyak sekali buku pop up terbitan luar negeri yang dipasarkan di Indonesia, sehingga harga yang ditawarkanpun menjadi mahal. Kesimpulan yang dapat diambil adalah buku memiliki dua aspek yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu aspek komunikasi dan aspek estetika.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
3. Jenis- jenis teknik pembuatan pop up
Menurut V.Ryan ada beberapa teknik-teknik lipatan pembuatan pop up : a. V-folding Menambahkan panel lipatan pada sisi gambar yang akan ditempelkan. Panel itu diletakkan di sisi dalam kartu sehingga tidak nampak dari luar. Sudut harus diperhatikan benar-benar agar tidak terjadi kemiringan. b. Internal Stand Biasa digunakan sebagai sandaran kecil, sehingga pada saat dibuka, gambar akan berdiri. Dibuat dengan cara potongan kertas yang dilipat tegak lurus dan diberi panel untuk ditempelkan pada kartu. c. Rotary Caranya dengan membuat dua bagian secara terpisah dan disatukan oleh sebuah poros ditengah. Harus memperhatikan ketepatan posisinya sehingga pada saat diputar, gambar yang nampak melalui lubang yang disediakan dan tidak melenceng. d. Mouth Teknik yang biasa digunakan untuk gerakan mulut suatu karakter di film kartun. Dengan satu potongan di bagian yang dilipat, lalu satu sisi dilipat ke atas dan satu kebawah dengan sudut tertentu. Lalu kedua sisi yang dilipat dibuka kembali dan dilipat ke bagian dalam kartu. e. Paralel Slide Biasa digunakan untuk memungkinkan ada gerakan secara segaris. Cara membuatnya dengan membuat lubang secukupnya sebagai lintasan, kemudian tempelkan gambar dan panel dengan posisi berturut-turut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Gambar – Kartu – Panel, sehingga kartu terletak dilapisan tengah. Dengan demikian gambar dapat digerakkan satu arah.
4. Kelebihan buku pop up
Buku pop-up dapat memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halaman-nya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi. Hal-hal seperti ini membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk dinikmati.
Hal lain yang membuat buku pop-up menarik dan berbeda dari buku cerita ilustrasi biasa adalah ia memberikan kejutan- kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka. “Pembaca seperti menjadi bagian dari hal yang menakjubkan itu karena mereka memiliki andil ketika mereka membuka halaman buku”( Robert Sabuda,Okcit hal 1). Hal ini membuat pembaca memancing antusias pembaca dalam mengikuti ceritanya karena mereka menanti kejutan apa lagi yang akan diberikan di halaman selanjutnya.
Buku pop-up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita sehingga dapat lebih dapat terasa. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Gambar dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
berdiri megah ditengah-tengah halaman dengan cara pemvisualisasi ini, kesan yang ingin ditampilkan dapat lebih tersampaikan. Jenis cerita yang disampaikan dalam buku pop-up bisa sangat beragam mulai dari pengetahuan seperti pengenalan hewan, geografis suatu negara, kebudayaan, sejarah, kegiatan keagamaan, hingga cerita imaginer seperti dongeng, fabel, cerita rakyat, mitos, legenda.
5. Kekurangan buku pop up
Selain berbagai keunggulannya, buku pop-up memiliki kelemahan juga. Kelebihan buku pop-up adalah kelemahannya juga karena memiliki mekanik yang dapat membuat buku pop-up bergerak, muncul hingga secara lebih berdimensi, waktu pengerjaannya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang lebih ekstra sehingga mekanik dapat bekerja dengan baik dalam waktu yang lama dan juga untuk menjaga durabilitynya. Seperti pada yang dimiliki oleh buku robert sabuda, ia memiliki 1000-1500 pekerja yang dapat menghasilkan 10.000 hingga 15.000 buah buku pop-up dalam tiap minggunya (Robert Sabuda, Okcit hal 1). 5 Hal ini meyebabkan buku pop-up menjadi lebih mahal dari pada buku cerita ilustrasi pada umumnya. Selain dari itu penggunaan material buku yang lebih berkualitas juga membuat buku seperti ini lebih mahal.
6. Manfaat Pop Up
Buku pop-up memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna, seperti mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan memperlakukannya dengan lebih baik, lebih mendekatkan anak dengan orang tua karena buku pop-up
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
memiliki bagian yang halus sehingga memberikan kesempatan untuk orang tua duduk bersama dengan putra-putri mereka dan menikmati cerita (Robert Sabuda, Okcit hal 1) (mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak), dapat mengembangkan kreatifitas anak, merangsang imaginasi anak (Hassan Nur, 2008), menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu benda (pengenalan benda). Manfaat lain dari buku pop-up adalah media ini dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan terhadap membaca. Dibandingkan dengan buku cerita anak yang biasa, buku pop-up dapat lebih memberikan kenikmatan dalam membaca cerita. Dalam menikmati buku pop-up, anak tidak hanya membaca sebuah cerita, mereka dapat berinteraksi dengan cerita yang disampaikan dalam buku dan ikut aktif sebagai pelaku, baik itu melalui sentuhan, pengamatan atau bahkan melalui suara yang disajikan dalam buku popup. Unsur kejutan yang dimiliki buku pop-up dapat menumbuhkan rasa penasaran anak terhadap kelanjutan suatu cerita sehingga membuat anak semakin gemar untuk membaca.
C. Tinjauan Media
1. Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”yang secara harfiah
kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Beberapa definisi menurut para ahli tentang multimedia. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi, sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001:4) yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Selain itu, Bovee (1987) dalam bahwa “Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan”. Jadi, media merupakan alat perantara yang diciptakan untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan.
2. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secar terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Rosyada Dede, 2008:8). Menurut Latuheru dalam Hamdani (2005) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi dengan guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Definisi ini sejalan dengan definisi yang disampaikan oleh Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Tecnology) di Amerika, yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Menurut Derek Rowntree, media pembelajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.
Menurut McKnown, media memiliki 4 fungsi, yaitu mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Menurut Edgar Dale dkk. media berfungsi memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru. Sedangkan Menurut Sudjana dan Rifa’i media pembelajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.
3. Jenis- jenis Media
Menurut Rudi Brets dalam Sudarajat (2008 : 52)
membagi media
berdasarkan indera yang terlibat yaitu : a. Media audio Media audio
yaitu
media yang
hanya melibatkan
indera
pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non- verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
kata, dan pesan non-verbal audio
adalah seperti bunyi-bunyian dan
vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain. b. Media visual Media
visual
yaitu media yang hanya melibatkan
indera
penglihatan. termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visualverbal adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media visual non-verbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan non-verbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media visual non-verbal tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama.
c. Media audio visual
Media
audio visual
yaitu media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang terdengar layaknya media visual juga pesan verbal yang terdengar layaknya media audio diatas. Pesan visual yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual dokumenter, film drama, dan lain-lain.
commit to user
seperti film
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
4. Pesan Dalam Media
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk khalayak sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Command attention Kembangkan suatu idea tau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan khayalayak sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut. b. Clarify the massage Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang effektif harus memberikan informasi yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal. c. Create trust Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Katakanlah masyarakat percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare, dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau dan mudah didapat didekat tempat tinggalnya. d. Communicate a benefit Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Khalayak sasaran termotivasi membuat jamban misalnya, karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare misalnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
e. Consistency Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama dimedia apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan tetap sama. f.
Cater to the heart and head Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang efektif tidak hanya sekedar member alas an teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.
g.
Call to action Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong khalayak sasaran untuk bertindak sesuatu.“Ayo, cuci tangan pakai sabun” adalah contoh ungkapan yang memotivasi kearah suatu tindakan.
D. Tinjauan Promosi Kesehatan
1. Pengertian Promosi Philip Kotler (1997: 42) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membelinya. Rambat lupiyaadi (2001: 108) mendefinisikan promosi sebagai salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasanya. Julian Cummins (1991: 11) mendefinisikan promosi sebagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan
atau
pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
tambah pada produk atau jasa baik kepada perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai keinginan dan kebutukan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat – alat promosi.
2. Pengertian Kesehatan Kesehatan menurut Undang no. 9 tentang pokok-pokok kesehatan dalam bab I pasal 1 yang dimaksud dengan kesehatan dalam Undang-undang ini adalah yang meliputi kesehatan badan,rohani,dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,cacat. Dalam tambahan lembar negara RI no.2008 termuat penjelasan UU no. 3 tahun 1960 tentang kesehatan jiwadalam pasal I, kesehatan jiwa menurut faham ilmu kedokteran pada waktu sekarang adalah saat kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektuil dan emosionil yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keaadaan orang lain. Dalam tambahan lembaran negara RI no.2068 termuat penjelasan UU no.9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan dalam pasal 3 yang dimaksud kesehatan sosial adalah perikehidupan dalam msyarakat, perikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara kehidupannya sendiri
serta kehidupan keluarganya dalam
masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
3. Pengertian Promosi Kesehatan
Istilah
dan
pengertian
promosi
kesehatan
adalah
merupakan
pengembangan dari istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi didalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya (repository.usu.ac.id) Menurut Green (Notoatmodjo 2005) promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
a. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan dan sikap seseorang. b.
Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.
c.
Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturan-peraturan, surat keputusan. Disisi lain Nutbeam dan Keleher (2007) menerangkan bahwa promosi
kesehatan adalah proses sosial dan politis yang menyeluruh, yang tidak hanya menekankan pada kekuatan ketrampilan dan kemampuan individu, tetapi juga perubahan sosial, lingkungan dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Jadi promosi kesehatan adalah proses untuk memungkinkan individu mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan kesehatan individu dan masyarakat. Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area promosi kesehatan pun tidaklah sempit, menurut Keleher (2007) terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu (scribd.com) : a. Membangun kebijakan kesehatan publik b. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan c. Memberdayakan masyarakat d. Mengembangkan kemampuan personal e. Berorientasi pada layanan kesehatan f. Promote social responbility of health
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
g. Meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan sosial h. Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan i. Memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat. j. Infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatan 4. Visi Misi Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma Sehat menuju visi Indonesia Sehat. Bilamana ditengok kembali hal ini sejalan dengan visi global.
Visi Promosi Kesehatan adalah “PHBS 2011”, yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut adalah benar-benar visioner, menunjukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (yang ingin diperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai). Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidang garapan promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya bersifat lebih lestari.
Misi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat, membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya PHBS di masyarakat, melakukan advokasi kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
para pengambil keputusan dan penentu kebijakan. Misi tersebut telah menjelaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan oleh promosi kesehatan dalam mencapai visinya. Misi tersebut juga menjelaskan fokus upaya dan kegiatan yang perlu dilakukan. Dari misi tersebut jelas bahwa berbagai kegiatan harus dilakukan serempak.
5. Promosi Kesehatan di Sekolah
Kesehatan dibentuk oleh kehidupan sehari-hari (health is created within the setting of everyday life) (WHO 2003). Dalam kehidupan sehari-hari manusia, menghabiskan waktunya ditempat atau tatanan (setting), yakni didalam rumah (keluarga), di sekolah (bagi anak sekolah), dan di tempat kerja (bagi orang dewasa). Oleh sebab itu, kesehatan seseorang juga ditentukan oleh tatanan-tatanan tersebut.
Upaya kesehatan sekolah (health promoting school) adalah suatu tatanan dimana program pendidikan dan kesehatan dikombinasikan untuk menumbuhkan perilaku kesehatan sebagai faktor utama untuk kehidupan sekolah yang berwawasan kesehatan, dimana sekolah bukan hanya sebagai tempat kegiatan belajar, tetapi juga sebagai sarana untuk pembentukan perilaku hidup sehat
WHO mencanangkan lima strategi promosi kesehatan di sekolah yaitu: a. Advokasi Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatanmasyarakat sekolah. Guna mendapatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait tersebut perlu dilakukan upaya-upaya
advokasi
untuk
menyadarkan
akan
arti
penting
programkesehatan sekolah. Advokasi lebih ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukankebijakan program, termasuk kebijakan yang terkait dana untuk kegiatan b. Kerjasama Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi jalannya programpromosi kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak dapat saling belajar danberbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kekurangan program, tentang cara menggunakan berbagai sumber daya yang ada, serta memaksimalkan investasi dalam pemanfaatan untuk melakukan promosi kesehatan. c.
Penguatan kapasitas Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat dilaksanakansecara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat memberikan dukungan untuk memperkuat program promosi kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan sekolah.
d. Kemitraan Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun usaha swasta akan sangat mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan dapat mendorong mobilisasi guna meningkatkan status kesehatan di sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
e. Penelitian Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian program promosi kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk masuk dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional maupun regional, disamping untuk melakukan evaluasi peningkatan PHBS siswa sekolah. Berikut ini akan dibahas tujuan, manfaat serta sasaran dari promosi kesehatan sekolah: a. Tujuan Promosi Kesehatan Sekolah Tujuan Promosi Kesehatan di sekolah antara lain sebagai berikut : 1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah 2) Mencegah dan memberantas penyakit menular dikalangan masyarakat sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan 3) Memperbaiki dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah melalui usaha-usaha a) Mengikutsertakan secara aktif guru, murid dan orang tua murid dalam usaha memberikan pendidikan kesehatan dalam rangka menanamkan kebiasaan hidup sehari-hari, mengawasi kesehatan anak murid serta mengenal kelainan kesehatan sedini mungkin, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengobatan sederhana. b) Imunisasi c) Usaha-usaha pengobatan gigi dan pencegahannya d) Usaha perbaikan gizi anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
e) Mengusahakan kehidupan lingkungan sekolah yang sehat b. Manfaat Promosi Kesehatan Sekolah Manfaat Promosi Kesehatan di sekolah antara lain sebagai berikut : 1) Terciptanya derajat kesehatan
masyarakat,
khususnya masyarakat
disekolah 2) Mata rantai penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir dikalangan sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan 3) Kekebalan tubuh murid sekolah ditingkatkan melalui Imunisasi 4) Kesehatan gigi dan pencegahannya 5) Murid sekolah terjaga dalam hal gizi anak 6) Terciptanya lingkungan sekolah yang sehat c. Sasaran Promosi Kesehatan Sekolah Sasaran program promosi kesehatan disekolah, antara lain mencakup: 1) Murid Sekolah 2) Komponen komunitas sekolah (murid, guru, pegawai sekolah, dan orang tua murid) 3) Lingkungan Sekolah
E. Tinjauan Kesehatan
Pada saat penciptaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai "suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan".
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Pada tahun 1986, WHO dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik."Klasifikasi sistem seperti WHO Keluarga Klasifikasi Internasional (WHO-FIC), yang terdiri dari Klasifikasi Internasional Berfungsi, Cacat, dan Kesehatan (ICF) dan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD) juga menentukan kesehatan. Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang bersama-sama sering disebut sebagai Segitiga Kesehatan. 1. Aspek Kesehatan Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain : a. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. b. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
1) Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. 2) Emosional
sehat
tercermin
dari
kemampuan
seseorang
untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. 3) Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
c. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. d. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
2. Tujuan Pembangunan kesehatan Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut: a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. b. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
c. Peningkatan status gizi masyarakat. d. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). e. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tinjauan gigi, mulut, dan kulit a. Gigi 1) Tinjauan gigi Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya. Gigi pada manusia termasuk golongan gigi heterodont karena bentuknya bermacam-macam dan fungsinya pun berbeda-beda. Secara umum gigi bisa dibagi menjadi empat jenis: a) Gigi insisif atau gigi seri Gigi ini berbentuk persegi panjang, dan berfungsi untuk memotong makanan. Gigi insisif terletak di bagian paling depan di tengah lengkung gigi, ada empat buah di rahang atas maupun di rahang bawah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
b) Gigi kaninus atau gigi taring Gigi taring berada di sebelah gigi insisif. Gigi ini berbentuk lebih panjang dengan ujung yang runcing. Gigi taring berfungsi untuk mengoyak atau menyobek dan memotong makanan. Gigi taring berjumlah empat buah, dua di rahang atas dan dua di rahang bawah. c) Gigi premolar atau gigi geraham kecil Di belakang gigi kaninus ada gigi premolar. Bentuk gigi premolar di rahang atas agak berbeda dengan premolar di rahang bawah. Premolar rahang atas mempunyai dua bonjol, sedangkan premolar rahang bawah hampir mirip dengan kaninus namun bonjolnya gak runcing dan bentuknya juga lebih besar dari gigi kaninus. Totalnya gigi premolar ada delapan buah, empat di rahang atas dan empat di rahang bawah. Gigi premolar berfungsi untuk menyobek dan membantu menghaluskan makanan. d) Gigi molar atau gigi geraham besar Gigi molar berada di belakang gigi premolar. Bentuknya seperti kotak dan ukurannya besar. Gigi molar merupakan gigi yang paling berperan dalam proses penghalusan makanan. Totalnya ada dua belas buah, enam di rahang atas dan enam di rahang bawah. Terkadang gigi molar yang paling belakang atau biasa disebut dengan nama bungsu gak muncul, sehingga jumlah gigi molar hanya delapan buah. Orang bule’ menyebut gigi molar bungsu dengan nama wisdom teeth. Karena gigi ini muncul ketika seseorang dianggap lebih dewasa dan bijaksana yaitu sekitar umur 20-an.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Gigi manusia mempunyai 4 jaringan struktur yaitu: (1) Email Email adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia. (2) Tulang Tulang merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. (3) Rongga Gigi Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-serabut syaraf. (4) Semen / Sementum Semen merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan/ berbatasan langsung dengan tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh.
b. Mulut 1) Tinjauan Mulut Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut: a) Gigi (dens) b) Lidah (lingua)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk: (1) sebagai indera pengecap/perasa (2) mengaduk makanan di dalam rongga mulut (3) membantu proses penelanan (4) membantu membersihkan mulut (5) membantu bersuara/berbicara c) Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah c. Kulit 1) Tinjauan Kulit Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh manusia, yang sebagian besar ditumbuhi rambut, baik rambut halus maupun rambut kasar dan panjang, yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia. Secara anatomi fungsi kulit melindungi tubuh terhadap benda asing, misalnya bakteri dan benturan fisik, juga berfungsi menghindari penguapan yang berlebihan. a) Struktur Kulit Kulit adalah suatu struktur jaringan diperlengkapi dengan pembungkus yang kedap air (waterproof) dan melindungi tubuh, mengandung ujung-ujung saraf sensible (perasa) dan membentuk pengaturan suhu. Didalam lapisan kulit yang lebih dalam terdapat banyak vaskularisasi dan ujung-ujung saraf sensible sehingga bila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
terjadi penekanan setempat dalam waktu lama maka sirkulasi akan mengalami gangguan. Kulit terdiri dari beberapa lapisan, dari yang paling luar sampai yang paling dalam, dan kulit tubuh dari satu bagian tubuh dengan bagian yang lain sangat berbeda. Kulit di daerah wajah dan leher jauh berbeda dengan ketebalan kulit di daerah telapak tangan dan kaki. Kulit menerima stimulus sakit, perabaan dan perubahan temperatur. Kelenjar Sebacea yang berada di dalam dermis, sel-sel yang ada dalam kelenjar ini akan bergabung menimbun butir-butir lemak dan akan dikeluarkan sebagai sebum (sekret kelenjar sebacea), berupa zat kental setengah cair yg terdiri dari lemak dan debris epitel dan akan masuk kedalam folikel rambut, mengalir mengikuti rambut menuju permukaan kulit. Sekresi ini mengandung lemak, protein, garam dan air. Sebum ini dapat berfungsi dalam cuaca dingin mempertahankan suhu badan dengan cara menghalangi penguapan. Kelenjar ini terdapat banyak di kepala dan wajah dan bentuk yang agak besar terdapat di sekitar lubang hidung, mulut dan telinga luar. Kelenjar keringat (sudorifera) terdapat di dalam subkutis membentuk saluran keluar yang cukup panjang dan bermuara pada suatu lubang kecil pada permukaan kulit, terutama terdapat pada telapak kaki dan tangan, memberi stimulis untuk berkeringat pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
suhu tinggi dan saat emosi meningkat. Berkeringat karena emosi bisa tampak pada dahi, ketiak, telapak kaki dan tangan. b) Fungsi Kulit (1) Fungsi proteksi Melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus. (2) Fungsi Absorpsi Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut. (3) Fungsi Ekskresi Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 – 6,5. (4) Fungsi Pengindra (Sensori) Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
(5) Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh Kulit melakukan peran ini dengan mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit. (6) Fungsi pembentukan Pigmen Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit. (7) Fungsi Keratinasi Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering. (8) Fungsi Produksi Vitamin D Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari. (9) Fungsi Ekspresi Emosi Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
F. Tinjauan Anak Usia Pra Sekolah
1.
Pengertian Anak Pra Sekolah Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai lima tahun. Pada
masa ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang begitu signifikan. Kemampuan mereka dalam mengontrol diri, berinteraksi dengan orang lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal anak dalam mempersiapkan tahap perkembangan berikutnya, yaitu tahap sekolah. (Whaley dan Wong, 1995). Masa prasekolah (usia 3 – 5 tahun) merupakan fase ketika anak mulai terlepas dari orang tuanya, dan mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Tugas perkembangan pada anak prasekolah adalah mencapai otonomi yang
cukup
memenuhi dan menangani diri sendiri tanpa campur tangan orang tua secara penuh. Pada tahap ini, anak dapat dilibatkan dalam kegiatan atau pekerjaan rumah tangga untuk membantu orang tua (Whaley dan Wong,1999). Keberhasilan pada tahap prasekolah akan berpengaruh sangat besar dalam kesuksesan anak dalam menghadap tahap perkembangan berikutnya. Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi Potensi- potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya pengembangan potensipotensi itu akan mengakibatkan timbulnya masalah. Taman kanak- kanan adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar (Supartini, 2004). Masa prasekolah menurut Munandar (1992) merupakan masa-masa untuk bermain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
dan mulai memasuki taman kanak- kanak. Waktu bermain merupakan sarana untuk tumbuh dalam lingkungan dan kesiapannya dalam belajar formal (Gunarsa, 2004). 2.
Pertumbuhan Anak Pra Sekolah Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan
yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda (Soetjiningsih, 1995). Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan umur tulang (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan, yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel–sel tubuh, jaringan tubuh,organ–organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing–masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektul dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995). Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi atau dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan (Soetjiningsih, 1995) . Soejiningsih, 1995 mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan anak usia 4-6 tahun itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam empat kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi a.
Perilaku Sosial Aspek
yang
berhubungan
dengan
commit to user
kemampuan
kemandirian,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
bersosialisasi, dan berintraksi dengan lingkungan misalnya, membantu di rumah, mengambil makan, berpakaiaan tanpa bantuan, menyuapi boneka, menggosok gigi tanpa bantuan, dan mengambil makan. b. Gerakan Motorik Halus Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu yang dilakukan otot–otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya menggambar garis, lingkaran, dan menggambar manusia. c. Bahasa Kemampuan yang memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah misalnya bicara semua di mengerti, mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar –kecil) d. Gerakan Motorik Kasar Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh misalnya berdiri dengan satu kaki, berjalan naik tangga dan menendang bola kedepan. 3.
Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah Snowman (1993) di kutip dari Padmonodewo (2003) mengemukakan ciri –
ciri anak prasekolah yang meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak. a. Ciri Fisik Penampilan atau gerak–gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
sangat menyukai kegiatan–kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat dan melompat. Usahakan kegiatan–kegiatan tersebut diatas sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu dibawah pengawasan.Walaupun anak laki–laki lebih besar, namun anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil. Jauhkan dari sikap membandingkan laki-laki–perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan. b. Ciri Sosial Anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang disekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang biasa di pilih biasanya yang sama jenis kelaminnya tetapi kemudian berkembang jadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda. c. Ciri Emosional Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru. d. Ciri Kognitif Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian besar dari mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya. Sebaliknya anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Obyek
1. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo a. Data Fisik Dinas Kesehatan adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengurusi semua hal tentang kesehatan. Melalui UU. No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib yang harus dilaksanakan kabupaten. Dinas kesehatan kabupaten Sukoharjo terletak di Jalan Dr. Muwardi No. 66, telepon
(0271)
593015.
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Sukoharjo
berkoordinasi dengan 12 Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan, 48 puskesmas pembantu dan 79 puskesmas keliling. Puskesmas dengan unit perawatan ada sebanyak 10 buah dengan 168 tempat tidur. 11 puskesmas mempunyai unit gawat darurat dan mampu melayani pasien dengan kasusukasus kegawatan. b. Visi dan Misi 1) Visi Di dalam rencana strategi pembangunan kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2006-2010 telah ditetapkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Sukoharjo yang secara singkat dinyatakan sebagai Sukoharjo Sehat 2010, akan tetapi dengan mulai bergesernya waktu dan paradigma,
dan
sesuai
dengan
renstra
commit to user
54
2010-2015,
maka
visi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo menjadi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan Berkeadilan. Visi tersebut merupakan gambaran masyarakt Sukoharjo pada masa yang akan datang dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memilikiderajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat mampu mengenali tingkat kesehatan, masalah kesehatan, merencanakan kondisi dan mengatasi, memelihara, meningkatkan, dan melindungi diri sendiri. Untuk mencapai kondisi tersebut didukung sumber daya semaksimal mungkin diutamakan dari kemampuan sumber daya yang ada di Sukoharjo, meliputi sumber daya manusia, pembiayaan, perbekalan dan obat, sarana dan prasarana dengan tidak menutup kemungkinan adanya alokasi dan mobilisasi ke luar Sukoharjo. Lingkungan sehat yang diharapkan adalah suatu lingkungan kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan bebas polusi, tersedia akses terhadap air bersih, sanitasi memadai dan terwujud kawasan
pemukiman
beserta
perencanaan
pembangunan
yang
berwawasan kesehatan. Perilaku masyarakt yang diciptakan adalah masyarakat bersifat proaktif untuk memlihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, mencegah terjadinya penyakit dan berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
2) Misi Misi mencerminkan peran, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Sukoharjo, yang secara teknis bertanggung
jawab
terhadap
pencapaian
tujuan
dan
sasaran
pembangunan kesehatan. Untuk mewujudkan visi tersebut ada 8 misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di semua jenjang administrasi pemerintah, yaitu: a) Merumuskan
kebijakan
dan
memantapkan
manajemen
untuk
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan b) Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu dan terjangkau. c) Menggerakkan
kemitraan
dan
peran
serta
masyrakat dalam
mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. d) Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat. e) Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta pembinaan dan pengendalian bidang farmasi, makanan minuman dan perbekalan kesehatan. f) Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat
dalam
mengendalikan
dan
mencegah
penyakit
serta
penanggulangan kejadian luar biasa. g) Mengembangkan
sistem
informasi
kesehatan
terpadu
dan
berdasarkan data/ fakta (evidence based). h) Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui regulasi kesehatan pengembangan profesionalisme.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
c. Tugas dan Fungsi Tugas pokok Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah. Fungsi 1) Melaksanakan pendekatan
pembinaan peningkatan
umum
dibidang
(promotif),
kesehatan
pencegahan
meliputi
(preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) upaya kesehatan berdasarkan kebijaksanaan pemerintah. 2) Melaksanakan pembinaan tehnis dibidang upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan rujukan berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri Kesehatan. 3) Dan melaksanakan fungsi manajemen Kesehatan yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, administrasi dan koordinasi sesuai dengan kebijakan Bupati Kepala Daerah, Dinas Kesehatan Propinsi, dan Menteri Kesehatan.
d. Struktur Organisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Dalam penyelanggaran promosi kesehatan bagian yang terkait dalam penyelenggaraan ini adalah bidang promosi kesehatan, bidang P2PL, dan bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan tugas masing- masing bagian: 1) Seksi Promosi Kesehatan a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis promosi kesehatan termasuk pemberdayaan keluarga, institusi, dan masyarakat. b) Penyusunan rencana program/kegiatan promosi kesehatan. c) Pendistribusian tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai bidang tugasnya. d) Penyelenggaraan program/ kegiatan promosi kesehatan . e) Pembinaan, bimbingan tekins dan pengawasan program/ kegiatan promosi kesehatan. f) Evaluasi penyelenggaran program/ kegiatan promosi kesehatan. g) Koordinasi dengan unit kerja terkait baik secara lisan atau tertulis guna memperoleh sinkronisasi dan dukungan dalam pelaksanaan tugas. h) Pelaporan atau pelaksanaan tugas kepada atasan baik lisan maupun tertulis. i) Evaluasi dan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan pedoman yang berlaku. j) Tugas-tugas lain yang diberikan atasan yang berkaitan dengan bidang tugas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
2) Seksi Pencegahan Penyakit a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu. b) Penyusunan rencana program/ kegiatan pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu. c) Pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan program/kegiatan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu. d) Evaluasi penyelenggaraan program/ kegiatan pencegahan penyakit. e) Koordinasi dengan unit kerja terkait guna memperoleh sinkronisasi dan dukungan dalam pelaksanaan tugas. 3) Seksi Pengendalian Penyakit a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pengendalian penyakit b) Penyusunan rencana program/ kegiatan pengendalian penyakit c) Penyelenggaraan
dan
pengendalian
operasional
surveilans
epidemiologi, penanggulangan penyakit akibat bencana, KLB dan wabah. d) Pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan program/kegiatan pengendalian penyakit e) Evaluasi
penyelenggaraan
program/
penyakit.
commit to user
kegiatan
pengendalian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
f) Koordinasi dengan unit kerja terkait guna memperoleh sinkronisasi dan dukungan dalam pelaksanaan tugas. 4) Seksi Penyehatan Lingkungan a) Merencanakan kegiatan kerja penyehatan lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas. b) Melaksanakan, mengendalikan, membina, mengevaluasi dan melaporkan program penyehatan lingkungan. c) Surveilans penyehatan lingkungan. 5) Seksi Pelayanan Kesehatan a) Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan kesehatan. b) Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan dan pengendalian program dan kegiatan pelayanan kesehatan. c) Pelaksanaan
upaya
kesehatan
masyarakat
bersama-sama
koordinator unit promizi serta koordinator unit terkait. d) Melaksanakan dan mengkoordinir laporan dan data pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan. e. Strategi Startegi pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan memperhatikan faktor-faktor kunci penentu keberhasilah sebagai berikut : 1) Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis masyarakat 2) Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan
peningkatan
KIE
(komunikasi,
commit to user
informasi,
edukasi)
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
pencegahan dan penanggulan penyakit dan kejadian luar biasa dan peilaku hidup bersih dan sehat. 3) Pengembangan pengelolaan air minum/ bersih, pembuangan air limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna. 4) Meningkatkan penanggulangan masalah
gizi melalui
pemberian
suplemen makanan (makanan tambahan), deversifikasi makanan dan peningkatan keluarga sadar gizi. 5) Meningkatkan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat termasuk obat asli Indonesia dan makanan. 6) Mencukupi sarana dan prasarana serta menerapkan sertifikasi,akreditasi, dan lisensi pada pelayanan kesehatan. 7) Mengembangkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi serta pemanfaatan hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan dan regulasi. 8) Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas),jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). 2. Status Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit di Indonesia Masalah kesehatan gigi, mulut dan kulit di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang masih perlu diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari masih tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut,serta penyakit yang diakibatkan oleh terabaikannya kebersihan kulit seperti ISPA,diare dan cacingan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Berdasarkan SKRT 2007, sekitar 90 % penduduk Indonesia mengalami ganguan pada gigi dan mulut mereka. 89% penyakit gigi dan mulut diderita oleh anak-anak dibawah usia 12 tahun. Karies gigi dan radang gusi merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada anak-anak Sekolah Dasar di Indonesia. Sekitar 70 % karies tersebut masih merupakan karies awal. Indeks karies di Indonesia sebagai salah satu negara SEARO (South East Asia Regional Offices) saat ini berkisar 2.2, untuk kelompok usia 12 tahun. Di negara berkembang lainnya indeks karies 1.2, sedangkan indeks target WHO untuk tahun 2010 adalah 1.0. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2007), prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Sejak tahun 1992, secara umum, penyakit menular merupakan sebab dari 37,2% kematian, diantaranya 9,8% tuberkulosa, 9,2% infeksi saluran nafas dan 7,5% diare. Namun untuk kelompok usia 1
4 tahun, diare
merupakan penyebab kematian terbanyak (23,2%) sedangkan urutan ke dua (18,2%) penyebab kematian karena infeksi saluran nafas Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit diare dan ISPA, merupakan penyakit yang perlu diupayakan cara pencegahannya. Keberishan diri merupakan faktor yang penting untuk mencegah penyakit tersebut,
dengan
menggerakkan
cuci tangan
memakai sabun
dapat
menyelamatkan satu juta anak dari penyakit tersebut. Penyakit cacingan juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Infeksi cacing dapat ditemukan pada berbagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
golongan umur, namun prevalensi tertinggi ditemukan pada anak balita dan usia SD. Dari penelitian didapatkan prevalensi penyakit cacingan sebesar 6070%. Penelitian di beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan, kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) sekitar 25 35% dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) 65-75%. Resiko tertinggi terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, dan bermain-main di tanah yang tercemar telur cacing tanpa alas kaki. 3. Status Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit di Kabupaten Sukoharjo Kebersihan kulit mempunyai peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Menurut Depkes 2000, hanya dengan mencuci tangan secara ilmiah terbukti mengurangi resiko terkena penyakit menular. Penyakitpenyakit yang diakibatkan kurangnya kebersihan kulit yang paling tinggi di Kabupaten Sukoharjo adalah penyakit ISPA dan diare. Penyakit ISPA dan diare sendiri merupakan jenis penyakit yang masuk dalam pencapaian kinerja pembangunan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Selain ISPA dan diare,penyakit cacingan ternyata juga masih diderita oleh anak usia pra sekolah di Kabupaten Sukoharjo. Walaupun jumlahnya tidak banyak, tapi penyakit ini juga perlu mendapat perhatian sehingga tidak semakin meningkat. Berikut ini akan diberikan tabel rekapitulasi kunjungan pasien puskesmas dengan diagnosa ISPA, cacingan, dan diare.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
ISPA Puskesmas
1-4 tahun
Cacing kremi 5-9 tahun
1-4 tahun
5-9 tahun
Baru
Lama
Baru Lama Baru Lama Baru Lama
Weru
1038
173
876
108
0
0
0
0
Bulu
436
202
342
216
0
0
0
0
Tawangsari
3239
1515
2811 15
1
0
3
0
Sukoharjo
3495
208
1933 253
1
0
0
0
Nguter
724
30
282
1
0
0
0
Bendosari
2607
189
1648 160
2
0
0
0
Polokarto
6429
66
2955 11
0
0
0
0
Mojolaban
6105
1586
3590 583
5
0
3
0
Grogol
2354
262
1529 211
1
0
1
0
Baki
363
8
316
1
0
0
0
0
Gatak
296
6
468
4
0
0
0
0
Kartasura
3732
823
1481 42
3
0
4
1
15
Gambar 2 Tabel rekapitulasi kunjungan pasien per puskesmas dengan diagnosa ISPA dan cacingan tahun 2011 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo,Kabid Yankes 2012
Diare Puskesmas
Jml Kasus
Weru
Jml pend. Diare balita 866
% ditangani
1336
Jmlh kematian diare 0
Bulu
1371
0
518
37,78
Tawangsari
1005
0
357
35,52
commit to user
64,82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Nguter
1980
0
444
22,42
Sukoharjo
1749
0
814
46,54
Bendosari
1208
0
471
38,99
Polokarto
2918
0
1190
40,78
Mojolaban
3198
0
127
37,74
Grogol
2906
0
1347
46,35
Baki
1417
0
559
39,45
Gatak
1751
0
660
37,69
Kartasura
2813
0
1061
37,72
Gambar 3 Tabel jumlah penyakit diare pada balita yang ditangani oleh Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 Sumber : Kabid P2PL DKK Sukoharjo 2012
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas termasuk pasien RS Pencatatan dan pelaporan kasus dari setiap institusi kesehatan masih belum optimal,sehingga kasus yang terlaporkan belum dapat menggambarkan insidensi yang sebenarnya di masyarakat. Apabila tahun 2011 tidak dilaporkan adanya kematian sehingga CFRnya adalah 0% hasil ini sudah mencapai target SPM yaitu CFR diare<1. Selain kebersihan kulit, kebersihan gigi dan mulut juga perlu mendapat perhatian, dimana mulut merupakan pintu gerbang masuknya kuman-kuman. Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemui pada anak- anak di Kabupaten Sukoharjo adalah karies gigi dan stomatitis. Berikut ini akan disajikan tabel tentang rekapitulasi kunjungan pasien dengan diagnose karies dan stomatitis di tiap puskesmas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Karies gigi Puskesmas
1-4 tahun
Stomatitis
5-9 tahun
1-4 tahun
5-9 tahun
Baru
Lama
Baru Lama Baru Lama Baru Lama
Weru
65
5
271
21
81
15
50
9
Bulu
10
12
17
23
6
2
2
2
Tawangsari
4
0
33
2
81
3
53
0
Sukoharjo
25
1
60
2
133
2
70
3
Nguter
33
0
71
8
95
0
54
2
Bendosari
21
0
47
3
114
6
59
5
Polokarto
103
3
179
7
161
2
103
1
Mojolaban
65
3
97
13
230
15
110
8
Grogol
7
0
24
1
235
5
96
3
Baki
49
0
120
2
113
0
56
0
Gatak
24
0
41
2
137
0
68
0
Kartasura
85
4
110
5
104
8
69
6
Gambar 4 Tabel rekapitulasi kunjungan pasien dengan diagnosa caries dan stomatitis di tiap puskesmas tahun 2011 Sumber : Kabid Yankes DKK Sukoharjo 2012
4. Upaya Pemerintah Untuk mewujudkan visi Sukoharjo Sehat 2010, Dinas Kesehatan mempunyai beberapa upaya untuk menekan peningkatan angka kesakitan untuk penyakit ISPA, diare, cacingan, karies gigi, dan stomatitis tiap tahunnya. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dilakukan pemerintah guna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
menekan angka kesakitan akibat kurang menjaga kebersihan gigi, mulut dan kulit : a. Mengoptimalkan peran UKS di setiap sekolah. b. Melakukan kegiatan promosi kesehatan di setiap sekolah mulai dari TK sampai SMA setiap bulannya. c. Melakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk ibuibu dan lansia setiap minggu. d. Melakukan upaya pengobatan gigi dan mulut lebih lanjut di tiap-tiap puskesmas. Promosi kesehatan ini dilakukan oleh tiap- tiap puskesmas yang ada di tiap kecamatan. Dinas Kesehatan memberikan dana pada tiap-tiap puskesmas untuk menjalankan promosi kesehatan kepada masyarakat. Promosi kesehatan yang dilakukan meliputi pengertian, pengobatan dan pencegahan
penyakit umum dan penyakit gigi dan mulut. Promosi
kesehatan ini dilakukan oleh satu tim dari puskesmas yang terdiri dari petugas UKS, bidan/ perawat, dan dokter/ dokter gigi serta petugas dari sekolah. Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan adalah metode two way methode, dimana terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran. Media yang digunakan dalam promosi kesehatan berupa alat peraga (model rahang, sikat gigi, sabun ) dan poster. Poster berisi tentang pembahasan dari penyakit umum dan penyakit gigi mulut. Poster ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
digunakan untuk memberikan penjelasan dan gambaran tentang penyakit umum dan penyakit gigi dan mulut. Kegiatan dari promosi kesehatan ini adalah memberikan penjelasan mengenai penyakit umum serta penyakit gigi dan mulut, kemudian demonstrasi tentang cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar, dilanjutkan praktek sikat gigi dan cuci tangan oleh seluruh murid di sekolah. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan sederhana untuk gigi dan mulut oleh dokter. Apabila ada kasus-kasus yang perlu perawatan lebih, maka akan dirujuk ke puskesmas untuk ditangani lebih lanjut. B. Identifikasi Komparasi
Sebagai
komparasi
dalam
perancangan
promosi
kesehatan
yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo ini digunakan promosi kesehatan dari perusahaan swasta PT.Unilever Indonesia sebagai pembandingnya. Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar programnya adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Selanjutnya
akan
dibahas
tentang
program
Corporate
Social
Responsibility dari Pepsodent dan Lifebouy, dimana kedua brand tersebut merupakan brand yang berkaitan dengan kesehatan gigi, mulut dan kulit. 1. Pepsodent Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satusatunya pasta gigi
di Indonesia yang secara
aktif mendidik
dan
mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap. Program promosi kesehatan yang telah diberikan pepsodent untuk masyarakat Indonesia antara lain :
a. Program sekolah Pepsodent dan Pemeriksaan gigi gratis
Program ini meningkatkan kebiasaan menyikat gigi secara benar dan semenjak dini untuk mencegah masalah gigi khususnya gigi berlubang. Pemeriksaan Gigi Gratis Pepsodent khusus dirancang untuk menjangkau orang-orang ini dengan memberikan perawatan dan pendidikan gigi gratis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
dengan cara yang menyenangkan dan memungkinkan untuk dilaksanakan dengan program ini, seluruh keluarga dapat memiliki kebiasaan kesehatan mulut dan gigi yang lebih baik. Ini juga merupakan usaha untuk mendorong rakyat Indonesia mengunjungi dokter gigi secara rutin sebagai bagian dari kebiasaan pencegahan gigi berlubang. Acara ini sudah terselenggara di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Selain mendapatkan edukasi tentang cara menyikat gigi dan pemeriksaan gratis, murid-murid sekolah yang mendapatkan kunjungan dari pepsodent juga mendapatkan sample pasta gigi gratis, sikat gigi, gelas plastik, leaflet seputar gigi, dan stiker untuk digunakan di rumah.
Gambar 5 Merchandise promosi kesehatan pepsodent
b. Kampanye Pepsodent untuk menyikat gigi pada malam hari
Survei tentang kebiasaan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34% dari rakyat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Oleh karena itulah Pepsodent mengambil tema menyikat gigi pada malam hari sebagai kampanye kesehatannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Pepsodent juga membuat situs internet tentang sikat gigi pagi dan malam
yang
dapat
di
akses
oleh
semua
orang
di
www.sikatgigipagidanmalam.com. Dalam situs ini kita dapat belajar tentang tips dan trik untuk membuat anak mau menyikat gigi serta kita dapat mendonwload media pendukung aktivitas sikat gigi bagi anak seperti lembar perjanjian menyikat gigi dan catatan harian menyikat gigi. Selain itu dalam situs ini juga dilengkapi permainan game anak, dan komik. Tema baru yang diangkat oleh Pepsodent dalam situs tersebut yaitu 21 hari tari dan sikat gigi bersama Pepsodent.
2. Lifebouy Lifebuoy diluncurkan pertamakali oleh William Hesketh Lever pada tahun 1894 di Inggris sebagai sabun disinfektan. Lever kemudian berkembang di kawasan industry Bolton, Lancashire, yang merupakan tipikal kota di Inggris di era revolusi industri, dimana ribuan penduduk yang tinggal di kawasan kumuh tersebut terserang wabah penyakit. Wabah tifus, disentri dan penyakit kuning berjangkit dimana-mana dan angka kematian bayi sangat tinggi. "Kebersihan adalah sebagian dari Iman" adalah tema yang diangkat oleh kaum reformis, dimana mereka menuntut adanya edukasi tentang kebersihan dan peningkatan taraf hidup bagi orang miskin dan kaum pekerja. Mereka juga menginginkan pendekatan tentang cara mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis. Lever berusaha untuk terus mencari formula sabun yang tepat untuk membasmi kuman penyakit dengan biaya yang terjangkau oleh semua orang. Akhirnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Lever menemukan formula Asam Karbolik, dimana penemuan tersebut merupakan suatu terobosan ilmiah di masa itu. Misi sosial dari Lifebouy sendiri adalah supaya 5 miliar orang di seluruh dunia merasa aman sehat dan terlindungi dengan mempromosikan cuci tangan pakai sabun. Program promosi kesehatan yang dilakukan Lifebouy antara lain: a. Program Lifebouy berbagi sehat Program ini telah dirintis pada tahun 2004, melalui kampanye cuci tangan pakai sabun. Program kegiatan dalam kampanye ini adalah pembangunan sarana sanitasi dan jamban untuk masyarakat di daerah pinggiran Makasar dan Purwakarta. Dilakukan pelatihan bagi para Guru dan Tenaga Penyuluh Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Dan juga kampanye edukasi cuci tangan pakai sabun di ratusan SD dan Posyandu di beberapa daerah di Indonesia. Program PHBS yang baru-baru ini dilakukan adalah mensponsori film Tanah Air Beta dan mengemas faktor edukasi dan promosi hidup bersih dan sehat kedalam film tersebut..
b. Kampanye Global Hand Washing Day
Global Hand Washing Day dilakukan dengan mengadakan sebuah event besar yang terbuka untuk umum di 22 daerah dan 2 kota yang ada di 9 propinsi yaitu; Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Sulawesi Selatan, Papua, Papua
Barat, Aceh, Jawa Tengah dan Jawa
Barat. Acara yang bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Departemen Pendidikan, NGO serta lembaga pemerintah dan organisasi setempat ini mengedukasi manfaat dan teknik mencuci tangan dengan sabun yang tepat kepada lebih dari 1 juta orang di Indonesia. Poster cara cuci tangan dengan benar dapat di download di www.lifebouy.co.id. c. Program dokter kecil di sekolah-sekolah Dengan mengaktifkan kembali Dokter Kecil sebagai kader cilik diharapkan dapat membawa perubahan di dalam sekolah dan keluarga mereka. Program ini sendiri sudah diadakan sejak tahun 2007 dan mendapatkan dukungan materi dari pihak pemerintah seperti menteri kesehatan dan pendidikan nasional.
C. Analisis SWOT Analisa
SWOT
dimaksudkan
untuk
mengetahui
dan
mengambil
kesimpulan dari data fisik obyek perancangan maupun kompetitor, yaitu metode untuk
mencari
kekuatan
(strenght),
kelemahan
(weakness),
kesempatan
(opportunity), dan ancaman (threat). SWOT
Strenght
Promosi kesehatan
Promosi kesehatan gigi
Promosi kesehatan kulit
Dinkes Sukoharjo
dan mulut Pepsodent
Lifebouy
1. Jangkauan promosi
1. Jangkauan promosi
1. Menggunakan media buku pop up
kesehatan lebih
sebagai media
luas.
promosi kesehatan 2. Mendapatkan
2. Dana promosi kesehatan besar
commit to user
kesehatan lebih luas 2. Dana promosi kesehatan lebih besar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
beberapa
3. Media yang
merchandise untuk mendukung
digunakan menarik 4. Mendapatkan
kegiatan sikat gigi
beberapa
dan cuci tangan.
merchandise untuk
3. Dapat disimpan
mendukung
untuk dipelajari
kegiatan sikat gigi
lebih lanjut dirumah
dirumah.
dengan orang tua. 4. Merupakan lembaga milik pemerintah Weakness
1. Biaya produksi lebih mahal/ banyak.
1. Target audience
Media pendukung
kurang mengena
promosi kesehatan
2. Bagi daerah yang
2. Waktu yang
hanya dapat di
tidak mendapat
download melalui
diperlukan untuk
kunjungan,media
internet.
membuat media
pendukung promosi
promosi kesehatan
kesehatan hanya
lebih lama.
dapat di download melalui internet.
Opportunity Hidup sehat sudah
Hidup sehat sudah
Hidup sehat sudah
merupakan kebutuhan
merupakan kebutuhan
merupakan kebutuhan
utama pada setiap
utama pada setiap
utama pada setiap
masyarakat
masyarakat
masyarakat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Threat
1. Adanya permainan
Banyaknya ragam
Banyaknya ragam
atau game digital
aktivasi promosi yang
aktivasi promosi yang
lain yang lebih
dilakukan oleh
dilakukan oleh
menarik perhatian
perusahaan lain yang
perusahaan lain yang
anak.
sejenis
sejenis
2. Adanya media promosi lain yang lebih modern (media digital)
D. Unique Selling Prepositioning (USP) Untuk dapat menarik perhatian dari target audience, tentu kita harus dapat menemukan apa keistimewaan dari produk yang kita jual. USP (Unique Selling Preposition) adalah sesuatu hal/ kelebihan/ keunggulan dari suatu produk dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP
ini dapat berupa
perbedaan dari produk yang sejenis atau dapat juga sesuatu yang dimiliki oleh produk sejenis tapi tidak diolah dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience. USP dari buku promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan ini adalah buku dibuat dengan teknik pop up, sehingga sesuai dengan ketertarikan anak untuk terus menyimak buku sampai halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
terakhir. Selain itu teknik pop up yang akan digunakan untuk membuat buku ini tidak hanya satu teknik, melainkan campuran dari beberapa teknik pop up, sehingga anak usia pra sekolah tidak bosan. Target market dari buku pop up ini adalah anak usia pra sekolah, sehingga ilustrasi visual yang ditampilkan hampir mendominasi isi dari buku. Teknik manual drawing dipadu dengan digital colouring serta fotografi digunakan untuk menampilkan ilustrasi visual dalam buku. Teks yang ada merupakan panduan bagi orang tua dan guru untuk mengajarkan isi buku pada anak mereka. E. Positioning Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bila sebuah merek menemukan positioning statement
yang
efektif,
tim
merek
akan
mempertahankannya
dan
menggunakannya lagi dan lagi, itulah inti dari positioning statement memosisikan nama merek secara kuat dalam benak orang-orang. Ries-Trout mengatakan bahwa perang pemasaran bukanlah terletak di pasar, tapi di benak pelanggan. Perang pemasaran adalah perang untuk memperebutkan sejengkal ruang di benak pelanggan.
Positioning dari perancangan buku pop up ini adalah sebagai buku pop up yang berisi tentang kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit tangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
F. Pengumpulan Data Kuisioner
1. Data Kuisioner Anak TK Kuisioner untuk anak TK ini disebar di 3 TK, yaitu TK Islam Permata Hati, TK Dharmawanita I Kartasura, dan TK Gentan 2. Kuisioner yang disebar sebanyak 100 kuisioner. Pertanyaan untuk anak usia pra sekolah meliputi tinjauan warna, jenis huruf dan tinjauan aktivitas gosok gigi serta cuci tangan. Dari kuisioner yang telah diisi oleh anak TK tersebut di dapat kesimpulan sebagai berikut: a. Warna yang paling disukai oleh anak TK adalah warna- warna cerah. b. Jenis huruf yang paling disukai adalah jenis huruf dekoratif dengan ukuran yang besar dan jelas. c. Sebagian besar anak TK menyukai makanan manis melekat seperti permen dan coklat, tapi mereka hanya menggosok gigi sehari 2 kali pada waktu mandi pagi dan sore. d. Sebagian besar anak TK sudah melakukan cuci tangan sebelum makan dan sesudah dari kamar mandi. 2. Data Kuisioner Guru TK Kuisioner untuk guru disebar di 4 TK, yaitu di TK Islam Permata Hati, TK Dharmawanita I, TK Gentan 2 dan TK Aisyah Grogol. Kuisioner yang berhasil diisi sebanyak 28 kuisioner. Pertanyaan kuisioner untuk guru Tk adalah tinjauan tentang media pembelajaran dan tentang kesehatan gigi, mulut, dan kulit anak didik mereka. Hasil yang di dapat dari kuisioner tersebut adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
a. Sebagian besar guru berpendapat bahwa penyuluhan tentang gigi, mulut, dan kulit penting untuk diadakan bagi anak TK, agar anak tahu cara merawat kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan sedini mungkin. b. Sebagian besar guru telah mengajarkan cara merawat kesehatan gigi pada anak didiknya salah satu caranya yaitu dengan mendatangkan dokter gigi ke sekolah. c. Sebagian guru berpendapat bahwa anak didiknya sudah menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan saat berada di sekolah. d. Alat peraga dan praktek langsung merupakan cara yang efektif untuk memberikan pengajaran pada anak TK tentang kesehatan gigi, mulut, dan kulit, tapi buku juga penting untuk panduan di rumah dan menambah pengetahuan karena setiap pelajaran tidak terlepas dari buku sebagai media belajarnya. e. Buku bergambar bentuk Pop Up dengan warna cerah dan dengan tata visual gambar lebih dominan merupakan buku yang menarik untuk anak. 3. Data Kuisioner Orang Tua Anak TK Kuisioner untuk orang tua disebar di 3 TK, yaitu TK Islam Permata Hati, TK Dharmawanita, TK Gentan 2. Dari 100 kuisioner yang disebar kepada orang tua, hanya 87 yang berhasil diisi oleh orang tua murid. Pertanyaan kuisioner untuk orang tua meliputi Tinjauan tentang kesehatan gigi, mulut dan kulit anak, serta media pembelajaran yang digunakan. Hasil yang didapat dari penyebaran kuisioner tersebut adalah: a. Sebagia besar orang tua berpendapat bahwa penting untuk diadakan penyuluhan kesehatan gigi, mulut, dan kulit pada anak usia pra sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
agar anak terbiasa untuk menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulitnya semenjak dini. b. Sebagian besar orang tua sudah mengajarkan cara yang menggosok gigi yang benar pada anak, tapi waktu menggosok gigi pada anak hanya pada waktu mandi pagi dan sore. c. Menurut sebagian besar orang tua, anak-anak hanya mencuci tangan bila diingatkan saja. d. Sebagian besar orang tua berminat untuk mempunyai buku bentuk Pop Up dengan warna yang cerah tentang kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA A. Metode Perancangan
Perancangan berarti proses, cara, pembuatan dalam mengatur segala sesuatu atau merencanakan sesuatu. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa akan dirancang buku pop up sebagai media promosi kesehatan gigi, mulut, dan kulit tangan untuk anak usia pra sekolah. Buku pop up dipilih sebagai media utama promosi dikarenakan dapat memberikan hiburan tersendiri bagi anak-anak. Selain itu dapat mengasah perkembangan motorik anak di masa tumbuh kembangnya. Sebelum melakukan perancangan buku pop up, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa data yang ada. Untuk dapat mengetahui datadata yang nantinya diperlukan dapat dilakukan dengan wawancara ataupun observasi. Karakteristik warna, tata letak, serta gambar yang disukai anak usia pra sekolah merupakan dasar dari pembuatan rancangan visual buku pop up ini. Data riset yang di dapat dari Dinas Kesehatan diolah menjadi gambargambar yang mudah dipahami dan dipadukan dengan tata bahasa yang sesuai dengan anak-anak. Pada saat tahap penciptaan konsep dan materi ini diperlukan suatu tema yang sesuai dengan perancangan yang dapat memotivasi anak untuk mempelajari isi buku pop up tersebut. Setelah didapatkan tema yang sesuai untuk digunakan dalam perancangan langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran atau budget yang akan
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
digunakan untuk melakukan promosi kesehatan ini. Anggaran ini dapat berasal dari pemerintah, selain itu pihak Dinas Kesehatan juga dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang dapat mendukung promosi kesehatan ini, sehingga semua anggaran yang telah dirancang dapat tercukupi semuanya. Untuk mendukung aktivitas anak dalam menjaga kesehatan gigi, mulut, dan kulit tangan tentu harus direncanakan media-media pendukung yang sesuai dan dapat terus mengingatkan anak agar selalu menerapkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi, mulut, dan kulitnya. Pesan-pesan yang nantinya dimasukkan dalam media yang telah dipilih harus dapat mengajak dan mempengaruhi anak usia pra sekolah untuk menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangannya.
B. Konsep Kreatif Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah. Promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan merupakan sebuah promosi kesehatan yang rutin di adakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo untuk memberikan pendidikan kesehatan pada anak-anak mulai dari tingkat pra sekolah sampai menengah ke atas. Perancangan promosi kesehatan untuk anak usia pra sekolah kali ini sedikit berbeda dari promosi-promosi kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Dimana aktivasi lebih menarik dan didukung dengan media-media pendukung yang telah disesuaikan dengan ketertarikan anak usia pra sekolah. Sebelum dimulai aktivasi promosi kesehatan pada setiap TK di Kabupaten Sukoharjo, terlebih dahulu ditempelkan poster event, sehingga anak-anak dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan dalam promosi kesehatan tersebut. Kegiatan promosi kesehatan ini dimulai dengan memberikan tas kain yang telah berisi media utama serta media pendukung dan merchandise untuk setiap anak. Selanjutnya kegiatan promosi ini dilanjutkan dengan penjelasan dari dokter mengenai materi yang ada dalam buku pop up. Dalam melakukan kegiatan ini dilibatkan juga maskot sigi, sidol dan sibun. Maskot
, Sidol
sikat gigi, odol dan sabun) ini akan
diperankan oleh seseorang yang memakai kostum. Diharapkan
dengan
menampilkan tokoh sigi, sidol dan sibun dalam bentuk nyata menjadikan anakanak lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan promosi kesehatan, dan mengurangi rasa takut anak pada waktu pemerikasaan gigi. Setelah
penjelasan
dari
dokter
selesai,
anak-anak
diajak
untuk
mempraktekkan sikat gigi dan cuci tangan dengan benar secara bersama-sama. Setelah itu dilakukan pemeriksaan gigi oleh dokter pada setiap murid. Dalam merancang media utama, media pendukung serta merchandise tentu juga
diperlukan suatu konsep kreatif yang dapat memotivasi anak usia pra
sekolah agar dapat menerapkan kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit mereka. Anak usia pra sekolah merupakan individu yang aktif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
dan penuh rasa ingin tahu. Pada umumnya mereka menyukai hal-hal yang baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan konsep kreatif yang digunakan dalam membuat perancangan media promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit : 1. Penggunaan Media Buku Pop Up Buku pop up termasuk dalam kategori buku cerita bergambar, hanya saja buku ini mempunyai teknik pembuatan tersendiri, yang membuatnya menjadi menarik dan berbeda dengan buku pada umumnya. Pada sebagian anak, buku pop up ini tergolong jenis buku yang baru mereka temui. Hal ini dikarenakan produksi buku pop up di Indonesia tidak begitu banyak dan harganya juga mahal, sehingga hanya kalangan menengah ke atas yang mampu membeli buku tersebut. Perancangan buku pop up menggunakan teknik window, internal stand, dan paralel slide dimaksudkan memberikan nuansa yang berbeda tiap kali anak membuka tiap halaman buku. 2. Penciptaan konsep dan materi buku Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit, tentu anak harus mendapatkan suatu pengajaran terlebih dahulu. Tokoh yang paling tepat untuk dijadikan tauladan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, mulut dan kulit adalah seorang dokter. Untuk itulah tema yang diambil pada perancangan buku pop up ini adalah belajar sambil bermain bersama dokter, sigi, sidol, dan sibun. Anak-anak tentu mempunyai tokoh imajinasi seperti ibu peri, superhero dll. Untuk itu karakter yang akan dimunculkan untuk membantu dokter dalam bercerita seperti sikat gigi, pasta gigi dan sabun akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
dibentuk menyerupai superhero. Selain itu juga akan dimunculkan karakter anak-anak sebagai contoh. Materi buku di dapat melalui hasil wawancara dai Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo serta dari buku panduan mengenai gigi, mulut dan kulit tangan yang sudah ada. Materi yang dimasukkan dalam buku disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak usia pra sekolah dalam menerima pelajaran. 3. Strategi Visual a. Strategi visual verbal Strategi visual verbal berfungsi untuk mempermudah pemahaman terhadap teks yang dibuat. Ada beberapa aspek dalam unsur verbal, antara lain : 1) Headline/ judul utama Headline atau judul adalah bagian terpenting dari suatu iklan. Penyusunan sebuah headline yang menarik akan sangat krusial dalam menarik perhatian pembacanya. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher).Headline yang digunakan dalam perancangan buku pop
Gigi,
2) Sub headline / Sub judul Anak judul (sub headline) adalah jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
yang disampaikan isi pesan sekaligus. Mengarahkan sedemikian rupa sehingga pembaca tertarik seperti apa yang diharapkan dari pesan yang disampaikan. 3) Bodycopy (teks) Body copy merupakan penjelas dari apa yang tertulis dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu memahaminya. Sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dalam ilustrasi. Body copy dibuat singkat jelas dan padat sehingga mudah dibaca dan diingat konsumen. Uraian pesan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan pesan komunikasi yang sesuai dengan sasaran. Dalam hal ini body copy berisi tentang cara-cara merawat kesehatan gigi, mulut, dan kulit. Body copy disampaikan dengan bahasa indonesia yang tidak formal, mengingat target dari perancangan buku pop up ini adalah anak usia pra sekolah. b. Strategi visual non verbal Berikut ini yang termasuk dalam strategi visual non verbal: 1) Ilustrasi Merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu ilustrasi harus
hanya dengan sekilas pandang. 2) Typography (huruf) Typography merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf dalam perancangan buku pop up adalah mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya. 3) Warna Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang ditawarkan. Warna yang digunakan untuk perancangan buku pop up ini adalah warna-warna cerah. C. Standar Visual
Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
perancangan buku pop up yang berisi kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit beserta media pendukungnya. Standar visual tersebut meliputi : 1. Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk . Ilustrasi sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan dari perbedaan bahasa. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Ilustrasi yang akan digunakan dalam perancangan ini berupa gambar dengan teknik manual drawing. Gambar-gambar tersebut dibentuk dari garisgaris yang sederhana. 2. Warna Warna adalah salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual. Warna dapat merangsang mata manusia dan dapat membangkitkan emosi manusia. Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana hati pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna merupakan unsur pokok dalam seni rupa yang memiliki fungsi diantaranya: a. menarik perhatian b. memperoleh suasana sesuai dengan pesan yang dibuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
c. untuk menambah/menimbulkan suasana meriah d. membantu membangkitkan perasaan tertentu. Perencanaan warna yang akan digunakan ditentukan dari psikologis warna dan juga dari hasil kuisioner yang telah disebar. Berdasarkan hasil kuisioner warna yang paling disukai oleh anak-anak adalah warna-warna cerah. Dengan warna cerah dapat menambah semangat dari anak untuk lebih mempelajari isi buku pop up tersebut. C52 M0 Y99 K0
C2 M44 Y85 K0
C0 M0 Y100 K0
C53 M2 Y4 K0
C0 M100 Y60 K0
3. Tipografi (huruf) Tipografi adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf cetak mencerminkan suatu sikap, pembawaan, atau . karakteristik sendiri
sendiri.
Perancangan tiporafi yang digunakan adalah tipografi yang memberikan kesan simple, lembut, dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Adapun pilihan tipografi yang digunakan adalah : a. Kristen ITC ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
1234567890 !@#$%^&*()
b. Tahoma ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*() c. Cartoonist ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*() 4. Layout (Tata Letak )
Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.
Dalam perancangan buku pop up ini gambar manual hampir mendominasi seluruh halaman buku. Penataan teks dan gambar saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
D. Target Visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
1. Media Utama Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit Buku pop up 2. Media Pendukung Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit a. Maskot b. Flash Card c. Buku Periksa , jadwal harian/ Checklist dan stiker nilai d. Piagam Penghargaan e. Poster Event f. Flag Chain 3. Merchandise a. Kalender Poster b. Pengukur tinggi badan c. Gelas kumur d. Sikat gigi e. Tempat sikat gigi dan pasta gigi f. Cermin g. Tas kain h. Pin i. Handuk E. Identifikasi Materi Buku 1. Kulit a. Bakteri dan Virus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
Bakteri adalah makhluk kecil yang dapat membuat tubuh menjadi sakit. Penyebaran bakteri dan virus dapat melalui berbagai macam cara. Bakteri dan virus dapat masuk melalui mulut atau dari hidung. Kemudian bakteri tersebut akan menuju ke dalam perut sehingga menyebabkan seseorang terkena penyakit. b. Pengertian dan Fungsi kulit Kulit adalah bagian terluar dari tubuh yang ditumbuhi rambut. Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai virus, bakteri, kuman, dan jamur. Bila kesehatan kulit terus dijaga maka tubuh akan selalu kuat menahan serangan bakteri dan virus dari luar. c. Perawatan kebersihan dan kesehatan kulit tangan 1) Cuci tangan pakai sabun a) Basuh tangan dengan air bersih dan mengalir kemudian gunakan sabun. b) Gosok punggung tangan serta sela-sela jari kanan dan sebaliknya. c) Gosok telapak tangan sela-sela jari. d) Gosok sisi dalam jari-jari dengan kedua tangan mengunci. e) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. f) Gosok dengan memutar ujung-ujung jari tangan kanan dan sebaliknya g) Basuh dengan air bersih yang mengalir kemudian keringkan dengan lap bersih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
2) Waktu yang baik untuk mencuci tangan adalah sebelum dan setelah makan, setelah dari kamar mandi, setelah bermain, setelah bersin dan batuk. 3) Penggunaan cairan antiseptik juga membantu membunuh kuman. 4) Potong kuku bila sudah tumbuh panjang. d. Dampak bila mengabaikan kebersihan dan kesehatan kulit 1) Diare Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Diare bisa terjadi akibat tangan yang masih kotor digunakan untuk makan. Akibatnya kuman yang ada dalam tangan akan berpindah dalam perut. 2) ISPA ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. 3) Cacingan Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis cacing-cacing khusus yang ditularkan melalui tanah dan sarana penularan lainnya. Penularan sangat sering terjadi pada anak-anak yang suka bermain tanah atau pada anak yang jarang mencuci tangan sebelum makan. Anak yang sebelumnya tidak menderita enterobiasis dapat tetular oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
anak yang menderita enterobiasis melalui barang-barang atau tangan temannya yang terkontaminasi. 2. Gigi dan Mulut a. Bagian dalam mulut 1) Gigi a)
Gigi Seri Gigi ini berbentuk persegi panjang, dan berfungsi untuk memotong makanan. Gigi insisif terletak di bagian paling depan di tengah lengkung gigi, ada empat buah di rahang atas maupun di rahang bawah.
b)
Gigi taring Gigi taring berada di sebelah gigi seri. Gigi ini berbentuk lebih panjang dengan ujung yang runcing. Gigi taring berfungsi untuk mengoyak atau menyobek dan memotong makanan. Gigi taring berjumlah empat buah, dua di rahang atas dan dua di rahang bawah.
c)
Gigi geraham Gigi geraham terletak di bagian belakang dari susunan gigi.Bentuk gigi geraham di rahang atas agak berbeda dengan geraham di rahang bawah. Geraham rahang atas mempunyai dua bonjol, sedangkan geraham rahang bawah hampir mirip dengan gigi taring namun bonjolnya agak runcing dan bentuknya juga lebih besar dari gigi taring. Totalnya gigi geraham ada delapan buah, empat di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
rahang atas dan empat di rahang bawah. Gigi geraham berfungsi untuk menyobek dan membantu menghaluskan makanan. 2) Lidah 3) Bibir 4) Gusi b. Fungsi gigi dan Mulut Gigi dan mulut mempunyai peranan penting yaitu membantu dalam mengunyah makanan, membuat wajah enak dipandang dan membantu dalam pengucapan atau berbicara. c. Perawatan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut 1) Gosok gigi dengan menggunakan pasta gigi berflouride Cara gogok gigi dengan benar a) Kumur-kumur dengan air. b) Untuk gigi depan gerakan sikat memutar naik turun c) Untuk dataran kunyah sikat dengan gerakan maju mundur. d) Bersihkan permukaan lidah menggunakan sikat gigi. 2) Waktu yang baik untuk menggosok gigi adalah 2 kali sehari yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur. 3) Konsumsi makanan berserat (sayur dan buah) dan yang banyak mengandung kalsium Mengonsumsi makanan berserat juga banyak manfaatnya, karena proses mengunyah makanan berserat akan merangsang produksi air liur dan mempunyai efek self-cleansing pada mulut, oleh karena itu sering-seringlah memakan seledri, wortel, kacang-kacangan dan susu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
4) Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula (manis melekat) Salah satu contoh dari makanan manis melekat adalah permen dan coklat. Usahakan hindari memakan makanan tersebut, bila tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut, selalu sikat gigi setelah makan makanan tersebut. 5) Periksakan kesehatan gigi dan mulut tiap 6 bulan sekali pada dokter gigi, d. Dampak bila mengabaikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut 1) Plak pada gigi Plak gigi adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang tidak berwarna, melekat pada permukaan gigi, yang terdiri dari sisa-sisa makanan yang halus dan kuman-kuman. Plak menyebabkan gigi berlubang, radang gusi, dan bau mulut. 2) Karies gigi (gigi berlubang ) Gigi berlubang terjadi karena ada kerusakan pada lapisan luar gigi (email) yang disebabkan kuman dan sisa makanan menempel lama. Gigi berlubang menagkibatkan
sulit bicara dan mengunyah, gigi
keropos dan hilang. 3) Radang gusi Radang gusi itu, terjadi akibat
kurang menjaga kebersihan gigi
sehingga gusi jadi merah meradang dan bengkak, akibatnya sulit bicara dan mengunyah. Bila terus dibiarkan, akan semakin bengkak dan nyeri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
4) Stomatitis Sariawan yang sering terjadi pada rongga mulut, dapat disebabkan oleh adanya trauma (adanya gigi yang tajam, makanan yang merangsang) maupun karena kurangnya konsumsi vitamin. Luka tersebut akan terasa perih apabila tersenggol oleh lidah ataupun makanan. F. Pemilihan Media dan Media Placement Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju yaitu anak usia pra sekolah. Unsur relevan dan efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam perancangan promosi kesehatan tentang kesehatan gigi, mulut, dan kulit adalah sebagai berikut: 1. Buku Pop Up Merupakan media utama dari promosi kesehatan gigi, mulut,dan kulit tangan. Buku pop up ini merupakan media informasi bagi anak usia pra sekolah yang berisi tentang kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit. Buku ini disajikan dengan tampilan gambar-gambar manual drawing dan menggunakan kombinasi warna-warna cerah. Alasan pemilihan media Buku pop up dipilih sebagai media utama karena dalam memberikan pelajaran pada anak usia pra sekolah tidak terlepas dari buku sebagai medianya. Untuk lebih menarik perhatian anak maka buku dibuat dengan menggunakan teknik pop up. Buku pop up termasuk media baru bagi anak usia pra sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
Media placement Buku Pop Up diberikan satu-satu untuk setiap anak sebelum acara promosi kesehatan dimulai sehingga dapat digunakan untuk belajar dirumah. Buku ini dimasukkan dalam tas kain. 2. Media Pendukung Promosi Kesehatan Gigi, Mulut, dan Kulit a. Maskot Maskot adalah bentuk atau benda yang dapat berbentuk seseorang, binatang, atau objek lainnya yang dianggap dapat membawa keberuntungan dan untuk menyemarakkan suasana acara yang diadakan. Maskot bisa juga merupakan ikon dari suatu perancangan atau perusahaan. Maskot dalam promosi kesehatan ini berupa karakter sikat gigi, pasta gigi dan sabun yang nantinya diberi nama sigi, sidol dan sibun. Alasan pemilihan media Selain berfungsi sebagai ikon, maskot ini dirancang untuk memberikan kemeriahan dalam acara promosi kesehatan, mengingat targetnya adalah anak usia pra sekolah. Media placement Maskot ditempatkan di TK tempat berlangsungnya promosi kesehatan. b. Flash Card dan Packaging Merupakan sejenis kartu permainan yang dapat dimainkan 2 orang atau lebih. Kartu ini berisi contoh-contoh perilaku baik dan perilaku buruk tentang kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulit. Kartu ini terdiri dari dua sisi, sisi depan berupa gambar sisi belakang berupa teks yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
berisi dampak dari perilaku tersebut. Packaging berfungsi sebagai pembungkus flash card. Alasan pemilihan media Salah satu cara memberikan pelajaran bagi anak usia pra sekolah adalah dengan sebuah permainan. Dengan flash card ini diharapkan anak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi, mulut, dan kulit mereka. Media placement Kartu ini dibagikan satu-satu pada tiap-tiap TK yang ada di Kabupaten Sukoharjo, sehingga guru dapat memberikan pelajaran tentang kesehatan gigi, mulut,dan kulit pada murid-muridnya. Kartu ini dibagikan pada saat acara promosi kesehatan berlangsung. c. Buku Periksa ,jadwal harian/ Checklist dan Stiker nilai Merupakan buku catatan harian anak dalam menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulitnya. Melalui buku ini orang tua dapat memonitoring keseharian anak dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, mulut, dan kulitnya. Dengan menggunakan stiker yang sudah disediakan orang tua dapat memberikan penilaian pada anaknya. Alasan Pemilihan Media Buku periksa harian ini dapat memotivasi anak supaya lebih giat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, mulut,dan kulitnya. Anak menjadi lebih aktif dalam melakukan aktivitas menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit. Media Placement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
Buku ini diberikan satu-satu pada setiap anak TK, dan dijadikan satu dalam tas kain beserta stiker nilai. d. Piagam Penghargaan Merupakan sebuah piagam penghargaan yang diberikan pada orang tua dan anaknya bila mereka berhasil dalam menjalankan kewajiban menggosok gigi dan mencuci tangan secara rutin. Alasan pemilihan media Piagam ini merupakan sebuah reward dalam bentuk tertulis bagi anak dan orang tua yang telah berhasil menjalankan aktivitas gosok gigi dan cuci tangan secara rutin. Media placement Diberikan pada setiap anak TK di Kabupaten Sukoharjo dan dimasukkan dalam tas kain. e. Poster Event Poster event merupakan sebuah media informasi yang dapat dipasang di dalam maupun di luar ruangan. Poster ini berisi informasi tentang jadwal kegiatan promosi kesehatan gigi, mulut,dan kulit yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Alasan pemilihan media Poster merupakan media informasi yang sangat efektif dan berukuran besar. Layout yang di dominasi gambar memudahkan anak untuk menangkap pesan yang disampaikan dalam poster tersebut. Media placement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
Poster ditempelkan di luar ruangan setiap TK 2 hari sebelum dilakukan promosi kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. f. Flag Chain Merupakan sebuah media promosi yang berbentuk lembaran bendera. Flag chain juga dapat berbentuk roll yang biasanya ditempelkan di kios-kios pinggir jalan. Alasan pemilihan media Untuk lebih meramaikan dan memberi semangat pada anak dalam mengikuti promosi kesehatan tersebut flag chain ditempatkan di depan kelas yang digunakan untuk acara promosi kesehatan tersebut. Media placement Flag chain digantung di depan kelas yang digunakan untuk promosi kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan. 3. Merchandise a. Kalender Poster Merupakan sebuah merchandising yang diberikan pada tiap TK di Kabupaten Sukoharjo pada saat acara promosi kesehatan. Alasan pemilihan media Kalender merupakan media yang berguna untuk mengetahui waktu, selain itu kalender menggunakan gambar tentang kesehatan gigi, mulut dan kulit dengan ukuran yang besar. Media placement Diberikan pada setiap TK pada saat acara promosi kesehatan di TK tersebut. Dapat ditempelkan di dinding kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
b. Pengukur tinggi badan Merupakan alat untuk mengukur tinggi badan seseorang. Pengukur tinggi badan ini berbahan dasar kertas yang ditempelkan pada dinding. Alasan pemilihan media Pengukur tinggi badan dapat digunakan untuk mengetahui tumbuh kembang murid-murid. Media placement Diberikan pada setiap TK untuk ditempelkan pada dinding kelas. c. Gelas kumur Gelas yang digunakan untuk berkumur pada saat menggosok gigi. Gelas kumur ini terbuat dari bahan plastik sehingga tidak mudah pecah. Alasan pemilihan media Gelas kumur termasuk salah satu media yang digunakan dalam aktivitas menggosok gigi. Media placement Diberikan satu-satu pada setiap anak TK, dimasukkan jadi satu dalam tas kain. Gelas kumur ini dapat digunakan sewaktu kegiatan sikat gigi massal. d. Sikat gigi Merupakan alat untuk menggosok gigi. Sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang mempunyai bulu halus, dan kepala sikat oval. Ukuran sikat gigi juga harus disesuaikan dengan umur penggunanya. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan sekali. Alasan pemilihan media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
Merupakan alat utama dalam melakukan aktivitas menggosok gigi. Menggunakan sikat gigi dengan desain yang lucu memotivasi anak untuk rajin menggosok gigi. Media placement Diberikan pada setiap anak TK, dan dimasukkan dalam tas kain. Sikat gigi dapat digunakan sewaktu kegiatan sikat gigi massal. e. Tempat sikat gigi dan pasta gigi Merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan sikat gigi dan pasta gigi. Untuk sikat gigi biasanya diletakkan dengan cara posisi kepala sikat berada di atas sehingga bulu sikat cepat kering. Alasan pemilihan media Untuk menyimpan sikat gigi dan pasta gigi dibutuhkan tempat yang kering sehingga tidak ditumbuhi bakteri. Selain itu tempat sikat gigi dengan gambar yang lucu juga memotivasi anak untuk rajin menggosok gigi. Media placement Diberikan pada setiap anak TK, dan dimasukkan dalam tas kain. f. Cermin Merupakan sebuah alat untuk bercermin, sehingga kita dapat mengetahui kebersihan dalam mulut pada waktu menyikat gigi. Alasan pemilihan media Merupakan salah satu media pendukung dalam melakukan aktivitas menggosok gigi. Media placement
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
Diberikan satu-satu pada setiap sekolah TK, untuk ditempelkan di dekat tempat yang digunakan untuk mengosok gigi. g. Tas kain Merupakan sebuah merchandising berupa tas yang digunakan untuk tempat barang-barang merchandise lainnya Alasan pemilihan media Tas mempermudah setiap anak TK untuk membawa pulang merchandise dan media promosi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Media placement Diberikan pada setiap anak TK yang mengikuti promosi kesehatan tersebut. h. Pin Merupakan media yang digunakan sebagai merchandise. Pin dapat diempelkan di baju, tas dll. Alasan pemilihan media Digunakan sebagai merchandise bagi anak TK Media placement Dimasukkan dalam tas kain yang diberikanpada setiap anak TK yang mengikuti promosi kesehatan tersebut i. Handuk Merupakan alat yang digunakan setelah mencuci tangan. Alasan pemilihan media Handuk merupakan salah satu media pendukung aktivitas mencuci tangan ataupun mandi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
Media placement Ditempatkan dalam tas kain yang dibagikan pad tiap anak TK.
G. Prediksi Biaya Prediksi biaya media harus diperhitungkan terlebih dahulu agar tidak membengkak atau melebihi budget yang ditentukan. Apabila anggaran yang diperlukan melebihi budget yang sudah disiapkan maka jalan terbaik adalah memprioritaskan media yang sesuai keefektifitasannya. Berikut ini akan disajikan tabel estimasi biaya perancangan. NO
JENIS
UKURAN
JUMLAH
HARGA(Rp)
1
Buku Pop up
42x 29,7
1000
50.000.000
2
Kostum maskot
All size
3
7.500.000
3
Flash Card dan Packaging
12x9 cm
361
1.805.000
4
Buku Periksa dan jadwal
12x18cm
1000
7.000.000
harian, stiker nilai 5
Piagam Penghargaan
21x29,7cm
1000
1.800.000
6
Poster Event
42x29,7cm
361
649.800
7
Flag Chain
15x18cm
100
700.000
8
Kalender Poster
48x33
500
900.000
9
Pengukur Tinggi badan
140x20cm
361
14.440.000
10
Gelas Kumur
small
1000
4.000.000
11
Sikat gigi
small
1000
2.000.000
12
Tempat sikat dan pasta gigi
4x6x8cm
1000
8.000.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
13
Cermin
40x23cm
100
2.500.000
14
Tas Kain
medium
1000
15.000.000
15
Pin
5,8cm
1000
2.000.000
16
Handuk
small
1000
5.000.000
TOTAL
123.294.800
Sumber: 1. Paperku Digital Printing 2. Fantasi Badut Indonesia Jln. Cipedes, Bandung, Indonesia 3. Kedai Digital Solo Jl. Garuda Mas No. 1B Solo. Telp.0271-8038945 Email:
[email protected] Perhitungan jumlah media dihitung berdasarkan jumlah TK yang ada di Kabupaten Sukoharjo yaitu sebanyak 361 TK (Dinas Pendidikan 2012). Setiap TK mempunyai jumlah murid rata-rata 50-100 murid. Agar semua murid TK yang ada di Kabupaten Sukoharjo dapat menikmati semua media promosi kesehatan dari Dinas Kesehatan, maka Dinas Kesehatan bekerja sama dengan salah satu merk sikat gigi dan pasta gigi yaitu Kodomo serta merk sabun kesehatan yaitu Sabun Detol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
BAB V VISUALISASI KARYA 1. Media Utama a. Buku Pop Up 1) Cover dan Back Cover
Media Bahan
: Kertas art paper 260gr laminasi glossy, hard cover
Ukuran
: 44x30cm
Headline
: Gigi, Mulut & Kulit Tangan
Tipografi
: Cartoonist
Skala
: 1: 5
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user 108
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
2) Isi (Halaman 1-20)
Hal 1-2
Hal 3-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
Hal 5-6
Hal 7-8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
Hal 9-10
Hal 11-12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
Hal 13-14
Hal 15-16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
Hal 17-18
Hal 19-20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
Media Bahan
: Kertas art paper 260gr
Ukuran
: 42x29,7cm
Tipografi
: Cartoonist, Kristen itc,Tahoma
Skala
: 1: 6
Finishing
: Jilid lem
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
2. Media Pendukung a. Maskot
Media Bahan
: Kain boneka
Ukuran
: Variasi
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Handmade
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
b. Flash card 1) Packaging
Media Bahan
: Kertas art paper 230gr , laminasi glossy
Ukuran
: 19,5x28 cm
Tipografi
: Cartoonist, Kristen itc
Skala
: 1: 5
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
2) Isi Kartu
Media Bahan
: Kertas art paper 230gr ,dua muka
Ukuran
: 12x9cm
Tipografi
: Kristen itc
Skala
: 1: 5
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
c. Buku Periksa dan Jadwal Harian 1) Cover dan Back Cover
Media Bahan
: Kertas art paper 230gr , laminasi glossy
Ukuran
: 18x24cm
Finishing
: Jilid buku
Tipografi
: Kristen itc, Cartoonist
Skala
: 1: 2
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
2) Isi Buku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
Media Bahan
: Kertas BC
Ukuran
: 18x12cm
Finishing
: Jilid buku
Tipografi
: Kristen itc, Cartoonist
Skala
: 1: 6
Jumlah
: 32 halaman
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
3) Stiker Nilai
Media Bahan
: Kertas Stiker
Ukuran
: 18,5x24cm
Finishing
: Cut stiker
Tipografi
: Kristen itc
Grafis Pengikat : Maskot Skala
: 1: 2
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
d. Piagam Penghargaan
Media Bahan
: Kertas art paper 230gr
Ukuran
: 29,7x21cm
Tipografi
: Kristen itc, Cartoonist
Skala
: 1: 2
Grafis pengikat : Maskot dan dokter Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
e. Poster event
Media Bahan
: Kertas art paper 230gr
Ukuran
: 29,7x42cm
Tipografi
: Kristen itc
Headline
: Sigi, Sibun dan Sidol datang lagi lhoo
Skala
: 1: 3
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
f. Flag Chain
Media Bahan
: Kertas art paper 150gr
Ukuran
: 20x15cm
Skala
: 1: 4
Grafis Pengikat : Maskot Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
3. Merchandise a. Kalender Poster
Media Bahan
: Kertas art paper 260gr, Laminasi glossy
Ukuran
: 47x32cm
Headline
: Ayo Lawan Kuman!
Skala
: 1: 4
Grafis pengikat : Maskot Tipografi
: Kristen itc, Cartoonist
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
b. Pengukur Tinggi Badan
Media Bahan
: Kertas art paper 260gr
Ukuran
: 150x40 cm
Headline
: Ayo Ukur Tinggi Badanmu
Skala
: 1: 10
Grafis pengikat : Maskot Tipografi
: Kristen itc
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
c. Gelas Kumur
Media Bahan
: Stiker, Gelas plastik
Ukuran
: Variasi
Headline
: Gosok gigi, yuk
Skala
: 1: 2
Tipografi
: Kristen itc
Grafis pengikat : Maskot Finishing
: Handmade
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
d. Sikat Gigi
Media Bahan
: Stiker, sikat gigi
Ukuran
: Variasi
Skala
: 1: 2
Grafis pengikat : Maskot Finishing
: Handmade
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
e. Tempat Sikat gigi dan Pasta gigi
Media Bahan
: Stiker, Plastik
Ukuran
: 15x10x4cm
Headline
: Jangan lupa ganti sikat gigi 3 bulan sekali
Skala
: 1:2
Tipografi
: Kristen itc
Finishing
: Handmade
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
f. Cermin
Media Bahan
: Stiker, cermin
Ukuran
: 40x23cm
Skala
: 1:4
Grafis pengikat : Maskot Finishing
: Handmade
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak Offset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
g. Tas Kain
Media Bahan
: Kain blacu
Ukuran
: 35x30cm
Skala
: 1:6
Headline
: Jangan lupa gosok gigi dan cuci tangan
Grafis pengikat : Maskot Tipografi
: Kristen itc
Finishing
: Handmade
Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak sablon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
h. Pin
Media Bahan
: Lempeng seng pin
Ukuran
: Diameter 5,8cm
Skala
: 1:1
Headline
: Gosok gigi, yuk Cuci tangan, yuk
Tipografi
: Kristen itc
Grafis pengikat : Maskot dan dokter Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Cetak pin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
i. Handuk
Media Bahan
: Kain handuk
Ukuran
: 50x20cm
Skala
: 1:4
Headline
: Cuci tangan, yuk
Tipografi
: Kristen itc
Grafis pengikat : Maskot Visualisasi
: Corel Draw X4 dan Adobe Photosop CS3
Realisasi
: Handmade, Bordir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit akibat kurang menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan masih tergolong dalam 10 besar penyakit yang ada di puskesmas di daerah Sukoharjo. Untuk menurunkan angka kesakitan akibat tidak menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan, Dinas Kesehatan telah mengupayakan berbagai macam kegiatan antara lain mengoptimalkan peran UKS di setiap sekolah, melakukan kegiatan promosi kesehatan di setiap sekolah mulai dari TK sampai SMA setiap bulannya, melakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk ibu-ibu dan lansia setiap minggu, melakukan upaya pengobatan gigi dan mulut lebih lanjut di tiap-tiap puskesmas. Promosi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo meliputi pendekatan peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Diharapkan dengan adanya promosi kesehatan tersebut masyarakat Sukoharjo pada masa yang akan datang dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
commit to user 134
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
B. Saran
Dalam merancang desain pembuatan buku pop up tentang gigi, mulut, dan kulit tangan diperlukan sebuah konsep dan strategi yang tepat mengingat target yang dituju adalah anak-anak usia pra sekolah. Rancangan desain tentunya harus dibuat menarik dan mudah dipahami sehingga anak- anak mengerti maksud pesan yang akan disampaikan melalui gambar ilustrasi dalam buku tersebut. Penggunaan buku pop up dengan beberapa teknik menjadi salah satu keunikan dari promosi kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo ini. Selain itu buku pop up ini merupakan buku pop up yang pertama terbit di daerah Sukoarjo yang berisi tentang kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan. Perancangan buku pop up sebagai media promosi kesehatan ini akan berhasil apabila terdapat koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan dan masing-masing TK yang terlibat dalam promosi tersebut, sehingga pesan dari promosi kesehatan dapat tersampaikan dengan baik kepada target yang diarahkan yaitu anak-anak. Perancangan buku pop up ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana belajar untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi, mulut dan kulit tangan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain media promosi yang menarik, rangkaian susuan acara promosi kesehatan juga haruslah dirancang semenarik mungkin, sehingga anak usia pra sekolah tidak bosan dalam acara promosi kesehatan tersebut.
commit to user 135