Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
EVALUASI STRATEGI PADA MISI PENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG INOVATIF PADA PRASARANA DI MMT-ITS DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) Gogor Arif Handiwibowo e-mail:
[email protected] Program Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK Dalam kajian ilmu manajemen stratejik, terdapat tiga tahapan utama pada pelaksanaan strategi. Ketiga tahapan tersebut adalah tahapan formulasi, tahapan implementasi dan tahapan evaluasi. MMT-ITS sebagai salah satu unit bisnis dari ITS secara keseluruhan mempunyai visi dan misi yang telah ditetapkan menjadi panduan pengambilan keputusan tataran teknis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi strategi atas salah satu misi dari MMT-ITS terkait penunjang proses belajar mangajar yang inovatif pada prasarana di MMT-ITS. Metodologi penelitian yang digunakan untuk melakukan evaluasi ini adalah dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Evaluasi yang dilakukan adalah berbentuk penilaian tingkat performansi yang dibandingkan dengan penilaian tingkat kepentingan pada prasarana yang ada. Sampel yang diambil adalah dari mahasiswa yang sedang menempuh kuliah di MMT-ITS. Hasil evaluasi strategi akan menunjukkan atribut prasarana mana yang perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan menggunakan metode IPA ini dihasilkan bahwa prioritas utama atribut prasarana yang memerlukan penanganan untuk peningkatan performansi adalah pada atribut Lahan Parkir Kendaraan, Toilet dan Musholla. Kata kunci: Ilmu Manajemen Stratejik, Evaluasi Strategi, Importance Performance Analysis (IPA), Tingkat Performansi, Tingkat Kepentingan.
PENDAHULUAN Manajemen Stratejik (Strategic Management) saat ini menjadi salah satu bidang keilmuan yang sangat populer di kalangan bisnis dan manajemen. Manajemen Stratejik mulai dikenal dalam ilmu manajemen. Manajemen Stratejik dapat didifinisikan sebagai seni dan ilmu pengetahuan dalam memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusankeputusan fungsional yang bersilangan sehingga suatu organisasi bisa mencapai tujuannya (David, 2013). Dalam manajemen stratejik dikenal tiga tahapan dalam menjalankan proses manajeman stratejik (David, 2013). Ketiga tahapan tersebut adalah formulasi strategi (strategic formulation), implementasi strategi (strategic implementation) dan evaluasi strategi (strategic evaluation). Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil meraih daya saing strategis (strategic competitiveness) saat formulasi dan implementasi strategi dapat dijalankan dengan baik (Hitt, Ireland & Hoskisson, 2005). Pada formulasi strategi, dilakukan analisis eksternal dan internal. Analisis eksternal tersebut meliputi dinamika persaingan bisnis, analisa industri dan evolusi industri yang ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
berujung pada perumusan visi dan misi organisasi. Sedangkan analisa internal meliputi level perusahaan dan level dari bisnis. Pada implementasi strategi dilakukan kajian sistem kontrol dan struktur organisasi. Sistem kontrol diperlukan agar strategi yang telah diformulasikan benar-benar dijalankan. Sedangkan struktur organisasi yang optimal akan mendukung proses implementasi. Pada evaluasi strategi meliputi review faktor eksternal dan internal dalam proses formulasi strategi, pengukuran kinerja yang telah dijalankan dan pengambilan aksi perbaikan jika dianggap perlu (David, 2013). Magister Manajemen Teknologi atau biasa disingkat MMT adalah program studi yang ada dibawah Program Pascasarjana di Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya. MMT – ITS mulai menerima mahasiswa dan memulai perkuliahannya pada tahun 1996 melalui SK Dirjen Dikti No. 55/DIKTI/Kep/1996. MMT – ITS dalam pola pengajarannya memberikan tekanan yang seimbang antara pengetahuan teori dan praktek bisnis dalam perusahaan/industri yang berdimensi teknologi sehingga dicapai hasil pendidikan yang optimal. MMT – ITS sebagai suatu organ dalam organisasi besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah mempunyai visi dan misi organisasinya. Keberadaan visi dan misi ini berperan untuk menjadi panduan pengambilan keputusan yang lebih teknis terkait jalannya organisasi MMT – ITS. Melalui evaluasi visi dan misi ini pula dapat dilihat bagaimana level MMT – ITS dalam mencapai strategic competitiveness-nya. Salah satu misi yang disusun oleh MMT – ITS adalah “Mengembangkan proses belajar mengajar yang inovatif dengan menyediakan saran/prasarana pendidikan dan atmosfir yang kondusif” (Pedoman Akademik MMT-ITS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas atribut prasarana pendidikan di MMT – ITS dari kacamata mahasiswa selaku konsumen layanan pendidikan MMT – ITS. Adapun Dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa prasaran standar penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah ketersediaan Lahan, Ruang Kelas, Perpustakaan, Laboratorium/Studio/Bengkel Kerja/Unit Produksi, Tempat Berolahraga, Ruang untuk Berkesenian, Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa, Ruang Pimpinan Perguruan Tinggi, Ruang Dosen, Ruang Tata Usaha dan Fasilitas Umum. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran tingkat performansi dari prasarana yang dimiliki oleh MMT-ITS yang dibandingkan dengan tingkat kepentingan prasarana yang ada. Selanjutnya hasil pengukuran ini yang selanjutnya akan menjadi bahan evaluasi strategi atas salah satu misi dari MMT – ITS terkait penunjang proses belajar mangajar yang inovatif terhadap prasarana yang ada di MMT – ITS. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur tingkat kepentingan (yang merupakan representasi dari harapan) dan tingkat performansi atribut prasarana pendidikan di MMT – ITS. Metode ini digunakan untuk menguji apakah terdapat kesenjangan (gap) antara kepentingan dan performansi dari atribut yang dianalisa. Dari beberapa atribut tersebut, juga didapatkan tingkat kepentingan yang paling dominan. Diharapkan dengan menggunakan analisa tingkat kepentingan ini, MMT – ITS bisa menangkap persepsi yang lebih julas mengenai pentingnya atribut tersebut di mata mahasiswa sebagai konsumen. Data didapatkan melalui proses survey yang ditujukan kepada mahasiswa MMT – ITS selaku konsumen layanan pendidikan MMT – ITS. Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur tingkat persetujuan seseorang terhadap fenomena yang dihadapinya (Sugiono, 2005). Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang diberi skor ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
dengan pernyataan: Sangat Setuju diberi skor 5, Setuju diberi skor 4, Ragu-ragu diberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Adapun variabel dan atribut prasarana di MMT – ITS yang akan dievaluasi adalah sebagai berikut: Tabel 1. Variabel dan Atribut Prasarana di MMT – ITS No. Variabel Independen (X) Atribut Lahan Parkir Kendaraan 1 Lahan X1 Luasan area Kampus Ruang Kelas Auditorium lantai 4 2 Ruang Kelas X2 Ruang Sidang Proposal Tesis & Tesis 3 Perpustakaan X3 Ruang Baca/Perpustakaan 4 Laboratorium/Studio/Bengkel X4 Laboratorium Komputer Kerja/Unit Produksi Ruang tempat olah raga (bilyard 5 Tempat Berolahraga X5 dan tenis meja) 6 Ruang untuk berkesenian X6 Ruang untuk berkesenian 7 Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa X7 Ruang Diskusi Mahasiswa Ruang Koordinator Prodi MMT – ITS Ruang Pimpinan Perguruan 8 X8 Tinggi Ruang Sekretaris Prodi MMT – ITS Ruang Dosen untuk Konsultasi 9 Ruang Dosen X9 Tesis Ruang Dosen untuk Perwalian Ruang Tata Usaha 10 Ruang Tata Usaha X10 Front Office Ruang Makan Toilet 11 Fasilitas Umum X11 Musholla Taman
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X4.1 X5.1 X6.1 X7.1 X8.1 X8.2 X9.1 X9.2 X10.1 X10.2 X11.1 X11.2 X11.3 X11.4
HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebaran kuisioner dilakukan antara tanggal 18 – 29 Desember 2015. Dari total 110 kuisioner yang disebarkan, kuisioner yang kembali dan terisi didapatkan sebanyak 52 buah. Kemudian hasil rekaputulasi atas kuisioner tersebut dilakukan uji reliabilitas kuisioner. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat apakah suatu pengukuran dapat dipercaya. Dengan kata lain kuisioner dapat dikatakan realiable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang ditanyakan akan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Data akan dikatakan reliable jika nilai Cronbach- mencapai lebih dari 60%. Artinya data atribut pada tingkat kepentingan dan tingkat performansi nilai Cronbach- harus mencapai nilai lebih dari 60% agar dianggap realiable.
ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
Dengan menggunakan software SPSS didapatkan bahwa data tingkat kepentingan dan tingkat performansi telah reliable karena mempunyai nilai Cronbach- untuk tingkat kepentingan sebesar 0,832 dan untuk tingkat performansi sebesar 0,937. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Realiabilitas Tingkat Kepentingan Pengamatan Reliabilitas Cronbach- Prasarana MMT-ITS 0,832 Reliable
Tingkat Performansi Reliabilitas Cronbach- 0,937 Reliable
Setelah dilakukan uji reliabilitas, dilakukan perhitungan nilai rata-rata (mean) dari atribut pada masing-masing tingkat kepentingan dan tingkat performansi. Sekaligus juga dilakukan perhitungan nilai rata-rata dari seluruh tingkat kepentingan dan tingkat performansi. Hasil perhitungan nilai rata-rata masing-masing tingkat kepentingan dan tingkat performansi serta rata-rata seluruh atribut masing-masing tingkat kepentingan dan tingkat performansi ditabelkan dalam tabel berikut: Tabel 3. Perhitungan Nilai Rata-Rata Atribut Lahan Parkir Kendaraan Luasan area Kampus Ruang Kelas Auditorium lantai 4 Ruang Sidang Proposal Tesis & Tesis Ruang Baca/Perpustakaan Laboratorium Komputer Ruang tempat olah raga (bilyard dan tenis meja) Ruang untuk berkesenian Ruang Diskusi Mahasiswa Ruang Koordinator Prodi MMT – ITS Ruang Sekretaris Prodi MMT – ITS Ruang Dosen untuk Konsultasi Tesis Ruang Dosen untuk Perwalian Ruang Tata Usaha Front Office Ruang Makan Toilet Musholla Taman MEAN
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X4.1 X5.1 X6.1 X7.1 X8.1 X8.2 X9.1 X9.2 X10.1 X10.2 X11.1 X11.2 X11.3 X11.4
Importance (Y) 4.12 3.77 4.19 3.77 4.16 4.44 4.49 3.26 3.18 4.27 3.77 3.88 4.10 4.17 3.92 3.87 4.29 4.33 4.37 3.75 4.00
Performance (X) 3.23 3.60 3.92 3.25 3.52 3.66 3.47 2.54 2.39 3.49 3.58 3.70 3.52 3.66 3.74 3.92 3.75 3.19 3.25 2.92 3.42
Selanjutnya hasil perhitungan nilai rata-rata masing-masing tingkat kepentingan dan tingkat performansi serta rata-rata seluruh tingkat kepentingan dan tingkat performansi tersebut digambarkan ke dalam sistem diagram kartesius. Tingkat kepentingan diplot pada sumbu Y dan tingkat performansi diplot pada sumbu X. Sedangkan rata-rata dari tingkat kepentingan dan tingkat performansi akan digambarkan menjadi garis lurus sesuai dengan nilai rata-rata yang sejajar sumbu X (rata-rata tingkat kepentingan) dan sejajar sumbu Y (ratarata tingkat performansi). Rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat performansi seluruh ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
atribut ini yang akan membagi 4 daerah kuadran penanganan selanjutnya. Selanjutnya gambar diagram kartesius disajikan sebagai berikut: Gambar 1. Diagram Kartesius Kepentingan dan Performansi Atribut Prasarana di MMT-ITS
Kuadran A
Kuadran B
Kuadran C
Kuadran D
Dari gambar diatas didapatkan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa MMT-ITS dijelaskan dalam pembagian kuadran sebagai berikut: 1. Kuadran A (Prioritas Utama) Menunjukkan bahwa atribut yang ada diwilayah ini mempengaruhi kepuasan mahasiswa pada tinggi dan memerlukan penanganan untuk peningkatan performansi karena dianggap masih belum memuaskan mahasiswa. Adapun atribut dalam kuadran A ini adalah: - Lahan Parkir Kendaraan (X1.1) - Toilet (X11.2) - Musholla (X11.3) 2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Menunjukkan bahwa atribut yang ada diwilayah ini mempengaruhi kepuasan mahasiswa pada skala yang tinggi dan perlu untuk dipertahankan karena dianggap sudah mampu memuaskan mahasiswa. Adapun atribut dalam kuadran B ini adalah: - Ruang Dosen untuk Konsultasi Tesis (X9.1) - Ruang Sidang Proposal Tesis & Tesis (X2.3) - Ruang Dosen untuk Perwalian (X9.2) - Ruang Diskusi Mahasiswa (X7.1) - Ruang Kelas (X2.1) ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
- Ruang Makan (X11.1) - Ruang Baca/Perpustakaan (X3.1) - Laboratorium (X4.1) 3. Kuadran C (Prioritas Rendah) Menunjukkan bahwa atribut yang ada diwilayah ini kurang mempengaruhi kepuasan mahasiswa (tidak penting) dan dianggap tidak memerlukan peningkatan performansi karena dianggap sudah cukup memuaskan mahasiswa. Adapun atribut dalam kuadran C ini adalah: - Ruang Tempat Olah Raga (X5.1) - Taman (X11.4) - Auditorium (X2.2) - Ruang untuk Berkesenian (X6.1) 4. Kuadran D (Berlebihan) Menunjukkan bahwa atribut yang ada diwilayah ini kurang mempengaruhi kepuasan mahasiswa (tidak penting) dan dianggap performansinya dianggap cukup berlebihan. Adapun atribut dalam kuadran D ini adalah: - Ruang Koordinator Prodi MMT-ITS (X8.1) - Luas Area Kampus (X1.2) - Ruang Sekretaris Prodi MMT-ITS (X8.2) - Front Office (X10.2) - Ruang Tata Usaha (X10.2) Analisa Kesenjangan (Gap) Analisa kesenjangan (gap) dilakukan untuk melihat seberapa jauh jarak antara tingkat kepentingan (yang juga merupakan cerminan harapan terhadap kepuasan) dibandingkan dengan tingkat performansi yang diberikan oleh MMT-ITS. Kesenjangan inipun sekaligus sebagai gambaran seberapa jauh upaya yang harus dilakukan oleh MMT-ITS untuk meningkatkan tingkat performansinya agar sesuai dengan harapan mahasiswanya. Adapun rekap kesenjangan antara tingkat kepentingan dan tingkat performansi ditabelkan sebagai berikut: Tabel 4. Kesenjangan tingkat kepentingan dan tingkat performansi Atribut Importance (Y) Performance (X) Gap Kuadran X1.1 4.12 3.23 -0.88 A X1.2 3.77 3.60 -0.17 D X2.1 4.19 3.92 -0.27 B X2.2 3.77 3.25 -0.52 C X2.3 4.16 3.52 -0.64 B X3.1 4.44 3.66 -0.78 B X4.1 4.49 3.47 -1.02 B X5.1 3.26 2.54 -0.72 C X6.1 3.18 2.39 -0.80 C X7.1 4.27 3.49 -0.78 B X8.1 3.77 3.58 -0.19 D X8.2 3.88 3.70 -0.18 D X9.1 4.10 3.52 -0.58 B X9.2 4.17 3.66 -0.51 B ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
X10.1 X10.2 X11.1 X11.2 X11.3 X11.4 MEAN
3.92 3.87 4.29 4.33 4.37 3.75 4.00
3.74 3.92 3.75 3.19 3.25 2.92 3.42
-0.18 0.06 -0.54 -1.13 -1.12 -0.83 -0.59
D D B A A C
Dari pembagian kuadran penanganan dengan metode IPA, Kuadran A akan mendapatkan prioritas utama penanganan. Dari perhitungan kesenjangan didapatkan bahwa atribut yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan penanganan agar perfomansi atribut tersebut naik adalah atribut Lahan Parkir Kendaraaan yang mempunyai kesenjangan sebesar 0,88, atribut Toilet yang mempunyai kesenjangan sebesar -1,13 dan atribut Musholla yang mempunyai kesenjangan sebesar -1,12. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penelitian ini didapatkan beberapa simpulan antara lain: 1. Pada evaluasi performansi salah satu misi MMT-ITS terkait prasarana yang dimiliki MMT-ITS, secara umum tingkat performansi hampir seluruh prasarana yang dimiliki oleh MMT-ITS masih kurang dari harapan yang dinginkan oleh mahasiswa. Hanya pada atribut front office saja yang tingkat performansinya lebih tinggi dari tingkat kepentingan mahasiswa. 2. Terdapat 3 atribut yang berada di kuadran A sehingga mempunyai prioritas utama penanganan untuk ditingkatkan performansinya. Ketiga atribut tersebut adalah Lahan Parkir Kendaraan, Toilet dan Musholla. 3. Pada ketiga atribut prasarana dengan prioritas utama penanganan tersebut perlu dilakukan evaluasi atas strategi penetapan performasi dari masing-masing atribut tersebut. Evaluasi ini akan berdampak pada penetapan tingkat performansi dari ketiga atribut dengan prioritas utama tersebut serta tindakan yang dibutuhkan untuk meningkatkan performansi atribut prasarana tersebut. Saran Dari proses penelitian dan hasil simpulan diatas ini didapatkan beberapa saran kepada MMT-ITS antara lain: 1. MMT-ITS perlu pula melakukan evaluasi performansi dari prasarana yang telah diberikan dengan menggunakan metode yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih objektif dari objek yang dianalisa. 2. MMT-ITS perlu melakukan analisa dan tindakan yang bersifat lebih teknis untuk meningkatkan performansi dari ketiga atribut prioritas utama (Lahan Parkir Kendaraan, Toilet dan Musholla) tersebut. 3. Diperlukan evaluasi performansi secara periodik untuk melihat tingkat performansi dari prasarana yang ada di MMT-ITS dan sekaligus sebagai monitoring sejauh mana penanganan peningkatan performansi ketiga atribut yang menjadi prioritas utama tersebut. Evaluasi performansi secara periodik tersebut sekaligus juga bisa dijadikan bahan monitoring dari pergeseran letak masing-masing pada kuadran dalam diagram ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
kartesian tingkat perfomansi dan tingkat kepentingan yang berimplikasi pada prosedur penanganan karena skala urgenitas penanganan. 4. Penelitian diatas adalah untuk melihat performansi dari prasarana yang ada di MMT-ITS. Untuk melihat secara keseluruhan tingkat kepentingan mahasiswa MMT-ITS terkait misi “Mengembangkan proses belajar mengajar yang inovatif dengan menyediakan saran/prasarana pendidikan dan atmosfir yang kondusif” diperlukan pula penelitian terkait tingkat performansi dari sarana yang disediakan oleh MMT-ITS kepada mahasiswanya dan digabungkan kedua hasil penelitian ini untuk mendapatkan atribut total yang memerlukan prioritas penanganan untuk peningkatan performansinya.
DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. (2013), Strategic Management: Concept and Cases, 14th edition, Pearson, Essex. Hitt, M.A., Ireland, R.D. & Hoskisson, R.E. (2005), Strategic Management: Competitiveness and Globalization (Concept and Cases), 6th edition, South-Western, Ohio. Martilla, J., & James, J. (1977). “Importance-Performance Analysis.” Journal Of Marketing, Vol. 41, No. 1, hal 77-79. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Jakarta Noer, L.R., Ciptomulyono, U., & Sudarso, I. (2014), Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Pelanggan PT. POS Indonesia Persero Kantor Wilayah Surabaya Selatan dengan Metode Servqual, Metode Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD), Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI, Prodi MMT-ITS, Surabaya, hal A-36-1. Prodi MMT-ITS (…), Pedoman Akademik MMT-ITS, Surabaya Sugiono. (2006). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D, PT. Alfabeta, Bandung.
ISBN: 978-602-70604-2-5 A-1-8