Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KECELAKAAN KERJA NOL (ZERO ACCIDENT) MELALUI KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada PT Varia Usaha Beton Jawa Timur) Roy Hidayat Noor1) dan Fuad Achmadi2) Manajemen Industri, Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail: 1)
[email protected] 2) Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Bendungan Sigura-gura No.2, Malang, 65145, Indonesia e-mail:
[email protected]
1)
ABSTRAK Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang selama ini digunakan sebagai pengelolaan pengendalian kualitas, namun dengan semakin banyaknya interaksi manusia dan mesin, maka semakin banyak permasalahan di perusahaan, salah satunya adalah meningkatnya risiko kecelakaan kerja setiap tahun di beberapa perusahaan. Penelitian ini berupaya menghubungkan pengaruh variabel TQM terhadap kecelakaan nol dengan dimoderasi oleh variabel kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan di PT Varia Usaha Beton Jawa Timur. Dipilihnya perusahaan konstruksi ini karena masih banyak kecelakaan ringan yang terjadi secara fluktuatif setiap tahun. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan data primer dan respondennya sebanyak 130 orang. Pengolahan data menggunakan analisis statistik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan positif terhadap kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan, tetapi berpengaruh negatif terhadap kecelakaan kerja nol. Begitu juga kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan negatif terhadap kecelakaan kerja nol. Rekomendasi yang diberikan pada perusahaan adalah memberikan perhatian kepada fokus kinerja karyawan, kemampuan manajerial, inovasi, dan perencanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), karena dari hasil penilaian memiliki nilai rendah karena memiliki nilai indeks K3 dibawah 1. Kata Kunci: Kesehatan, Kecelakaan, Quality, Struktural, Produktif, Inovasi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Lingkungan persaingan yang tajam dan bersifat global menuntut perusahaan meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi empat faktor yaitu mutu, fleksibilitas, kecepatan, dan biaya yang rendah (Mooney, 2009). Hal ini disebabkan oleh penghapusan berbagai macam pemborosan secara signifikan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan namun kurangnya diikuti dengan desain sistem keamanan dan ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
kenyamanan dalam bekerja. Disamping itu peran continuous improvement pada perusahaan secara terus menerus dapat memperbaiki tingkat kinerja dan mengurangi tingkat kesalahan kerja. PT Varia Usaha Beton juga melakukan audit internal setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan audit mutu internal (ISO 9001:2000). Jenis kecelakaan kerja yang terjadi sejak tahun 1999-2007 umumnya adalah kecelakaan kerja ringan yaitu kecelakaan yang menyebabkan luka dan memerlukan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1 (satu) hari. Dari data tersebut diketahui bahwa angka kecelakaan kerja dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007 rata-rata melebihi sasaran keselamatan dan kesehatan kerja PT Varia Usaha Beton Jawa Timur, dimana jumlah kecelakaan kerja ringan yang ditargetkan per pabrik produk beton dalam setahun tidak lebih dari 2 kali kejadian dengan jam kerja hilang sebanyak-banyaknya 16 jam kerja/orang. Namun untuk tahun 2008, belum terjadi satupun kasus dan diharapkan dapat memperoleh Zero Accident. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan pendekatan Total Quality Management (TQM), kepemimpinan, dan perilaku pekerja secara produktif sejak awal penerapannya di tahun 1999 sampai tahun 2008 sebagai upaya untuk meminimalkan kecelakaan kerja di PT Varia Usaha Beton Jawa Timur. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (a) mengetahui pengaruh TQM terhadap kepemimpinan perusahaan; (b) mengetahui pengaruh TQM terhadap perilaku produktif karyawan; (c) engetahui pengaruh TQM terhadap kecelakaan kerja nol (zero defect); (d) mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kecelakaan kerja nol (zero defect); (e) mengetahui pengaruh perilaku produktif karyawan terhadap kecelakaan kerja nol (zero defect). LANDASAN TEORI Total Quality Management (TQM) Menurut Nantes (2013), TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Terdapat sepuluh karakteristik TQM yang dikembangkan oleh Goetsch and Davis (2012) yaitu: (1) fokus pada pelanggan; (2) obsesi terhadap kualitas; (3) pendekatan ilmiah; (4) pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun hipotesis, memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan; (5) komitmen jangka panjang; (6) kerjasama tim (teamwork); (7) perbaikan sistem secara berkesinambungan; (8) pendidikan dan pelatihan; (8) kebebasan yang terkendali; (9) kesatuan tujuan; dan (10) adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Manfaat TQM adalah memperbaiki kinerja manajerial dalam mengelola perusahaan agar dapat meningkatkan penghasilan perusahaan. Ada beberapa keuntungan pengendalian mutu yang digambarkan Ishikawa (1992) antara lain: (a) pengendalian mutu memungkinkan untuk membangun mutu di setiap langkah proses produksi demi menghasilkan produk yang 100% bebas cacat; (b) pengendalian mutu memungkinkan perusahaan menemukan kesalahan atau kegagalan sebelum akhirnya berubah menjadi musibah bagi perusahaan; (c) pengendalian mutu memungkinkan desain produk mengikuti keinginan pelanggan secara efisien sehingga produknya selalu dibuat sesuai pilihan pelanggan; dan (d) pengendalian mutu ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
dapat membantu perusahaan menemukan data–data produksi yang salah. TQM juga digunakan untuk memperbaiki posisi persaingan perusahaan di pasar dan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan output dengan mutu berkualitas. Kepemimpinan Robbins (2010) menyatakan kepemimpinan mencakup memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan orang lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau memecahkan konflik antar anggota. Mampu menyelesaikan konflik, dikemukakan oleh Hans (2012) bahwa dia mampu mempergunakan berbagai konsep, dan pandangan-pandangan jika memecahkan masalah atau sedang mengambil keputusan. Mampu melihat sesuatu peristiwa dari berbagai sudut pandang secara simultan. Biasa dalam menghadapi dan mempertimbangkan semua masukan baik yang pro maupun kontra dalam memutuskan sesuatu masalah itu dalam merencanakan sesuatu. Hans (2012) berpendapat bahwa tugas seorang pemimpin antara lain: (a) pemegang kendali organisasi, yaitu merencanakan, menentukan, dan sekaligus melaksanakan tujuan organisasi bersama staf organisasi; (b) katalisator, merupakan perantara antara satu anggota dengan anggota lain, melaksanakan tugas menghubungkan dengan dunia luar lingkungan sekitarnya; dan (c) integrator, artinya pemimpin sekolah mengintegrasikan tugas–tugas pengelolaan perusahaan dengan masyarakat; (d) pendidikan, yaitu usaha pimpinan perusahaan dalam memberikan dorongan dan semangat kepada bawahan untuk selalu meningkatkan karier dan kinerjanya demi kebaikan bawahan itu sendiri. Perilaku Kerja Produktif Perilaku produktif ialah seseorang yang memberikan kontribusi kepada lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan responsif dalam berhubungan dengan orang lain (Alma, 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku produktif karyawan antara lain (a) semangat kerja; (b) disiplin kerja; dan (c) stress. Sedangka ciri-ciri individu yang produktif menurut Molly (2011) secara umum terdapat ciri–ciri individu yang produktif yaitu: (a) cerdas dan dapat belajar dengan cepat; (b) kompeten secara profesional/teknis selalu memperdalam pengetahuan dalam bidangnya; (c) kreatif, inovatif, memperlihatkan kecerdikan dan keanekaragaman; (d) memahami pekerjaan; (e) menggunakan logika, mengorganisasikan pekerjaan dengan efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan; (f) selalu mencari perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti; (g) dianggap bernilai oleh atasannya; (h) memiliki catatan prestasi yang berhasil; dan (i) selalu meningkatkan diri. Kecelakaan Kerja Nol Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan atau disengaja atau direncanakan atau diinginkan yang berkaitan dengan hubungan kerja yakni sebagai akibat pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan yang termasuk dalam perjalanan menuju atau pulang dari tempat kerja yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas (Askey, 2009). Kecelakaan kerja umumnya diakibatkan oleh berbagai faktor (penyebab). Teori tentang penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain (Colney, 2009): (a) teori kebetulan murni (pure chance theory), dimana kecelakaan terjadi atas kehendak tuhan sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya, karena itu kecelakaan kerja terjadi secara kebetulan saja; (b) teori kecenderungan belaka (accident prone theory), dimana pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan; (c) teori tiga faktor utama (three main factors theory), dimana penyebab kecelakaan adalah faktor peralatan, lingkungan dan ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
manusia pekerja itu sendiri; (d) teori dua faktor utama (two main factors theory), dimana kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe conditions) dan tindakan atau perbuatan berbahaya (unsafe actions); dan (e) teori faktor manusia (human factor theory), dimana menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja, baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kesalahan manusia. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di perusahaan manufaktur di bidang sipil yaitu PT Varia Usaha Beton di kota Surabaya pada bulan Januari–April 2015. Dilakukan pengolahan terhadap data yang sudah didapatkan dari wawancara dan kuisioner. Untuk memudahkan pengolahan data dapat digunakan dengan software Amos 16.8. Pada tahap ini akan dilakukan proses pengolahan terhadap data yang diperoleh. Langkah proses pengolahan data yang dilakukan yaitu: (a) menggunakan model berbasis teori; (b) membuat path diagram; (c) konversi diagram alur ke dalam persamaan; (d) memilih matriks varian–kovarian atau matriks korelasi; (e) kemungkinan munculnya masalah identifikasi; (f) evaluasi goodness of fit; dan (g) interpretasi dan modifikasi model ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Uji Asumsi Normal Multivariat, Deteksi Outlier dan Uji SEM Keseluruhan Tabel 1. Nilai Korelasi Uji Asumsi Normal Multivariat Jumlah Data Nilai Korelasi Nilai Tabel Korelasi Keputusan 150 0,9890 0,9879 Gagal Tolak H 0 Dari Tabel 1 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,9890 lebih besar dari nilai korelasi tabel r (0,05;150) = 0,9879, sehingga diambil keputusan untuk gagal tolak H 0 , yang artinya bahwa data berdistribusi normal multivariat. Tabel 2. Hasil Deteksi Outlier Observasi Nilai Leverage (H ii ) Cutoff (2p/n) 93 0,248 0,200 121 0,238 5 0,235 115 0,22 148 0,222 88 0,214 145 0,211 109 0,205 127 0,203 105 0,198 Berdasarkan Tabel 2, terdeteksi adanya sembilan outlier dalam observasi karena nilai Hii yang ada lebih besar dari 0,200. Dengan demikian sembilan data tersebut dikeluarkan dari pengolahan data karena Sembilan data tersebut dianggap sebagai indikator yang tidak valid (nilai Hii > 0,200)
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
Hasil Uji Kebaikan Model Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk variabel TQM, kepemimpinan, perilaku produktif karyawan dan kecelakaan kerja nol dapat diterima karena untuk model Statistics, GFI (Goodness of Fit Index), RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation), NFI (Normal Fit Index), TLI (Tucker-Lewis-Index), CFI (Comparative Fit Index), RFI (Relative Fit Index), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) dan PNFI (Parsimony Normed Fit Index) dapat diterima. Sedangkan untuk uji validitas untuk variabel TQM, kepemimpinan, perilaku produktif karyawan dan kecelakaan kerja nol semua valid karena nilai loading factor di atas 0,5. Tabel 3. Hasil Estimasi (Loading Factor) Model Struktural Hubungan Loading Factor P-value Keterangan Kepemimpinan ← TQM 0,941 <0,000 Signifikan PPK ← TQM 0,901 <0,000 Signifikan KN ← TQM -0,458 <0,000 Signifikan KN ← Kepemimpinan -0,296 <0,000 Signifikan KN ← PPK -1,021 <0,000 Signifikan Variabel TQM berpengaruh secara langsung terhadap kepemimpinan, perilaku produktif karyawan (PPK), dan kecelakaan kerja nol (KN). Hubungan KN dengan nilai negatif terhadap peningkatan kepemimpinan dan PPK menunjukkan penurunan KN. Model keseluruhan dari uji Structural Equation Modeling (SEM) ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Model Keseluruhan dari Uji SEM untuk Variabel TQM, Kepemimpinan, PPK, dan KN PEMBAHASAN Hasil Analisis Pengaruh Variabel Laten secara Langsung (Direct) dan Tak Langsung (Indirect) dirangkum pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisis Pengaruh Variabel Laten secara Langsung (Direct) dan Tak Langsung (Indirect) Pengaruh Hubungan Loading Factor Keterangan Direct Kepemimpinan ← TQM 0,941 Berpengaruh PPK ← TQM 0,901 Berpengaruh KN ← TQM 0,458 Berpengaruh KN ← Kepemimpinan 0,296 Berpengaruh KN ← PPK 1,021 Berpengaruh ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
Pengaruh Indirect Total
Hubungan TQM→Kepemimpinan→KN TQM→PPK→KN TQM → KN TQM → KN
Loading Factor 0,279 0,919 1,237 1,922
Keterangan Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh
Dari pengolahan dengan menggunakan SEM, maka dapat dilakukan pembahasan sesuai pada Tabel 4 sebagai berikut: 1. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan positif terhadap kepemimpinan dimana setiap peningkatan TQM satu satuan akan meningkatkan variabel kepemimpinan sebesar 0,941 dan diasumsikan variabel lain bernilai tetap. Indikator yang berpengaruh adalah indikator obsesi terhadap kualitas dengan item: (1) memberikan pelatihan terhadap pelaksanaan kerja; (2) menjalankan fungsi pengawasan dan mengatur tugas; (3) tanggungjawab maupun wewenang masing-masing karyawan dalam perusahaan, dan sebagainya. 2. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat dan positif terhadap perilaku produktif karyawan dimana setiap peningkatan TQM satu satuan akan meningkatkan variabel perilaku produktif karyawan sebesar 0,901 dimana diasumsikan variabel lain bernilai tetap. Indikator yang berpengaruh adalah perbaikan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, dengan item: (1) melakukan penjadwalan setiap divisi untuk melakukan fokus group diskusi; (2) setiap keputusan dilakukan melalui aspirasi karyawan (bottom up); (3) penerapan konsep Kanban yaitu brainstorming setiap rapat; (4) karyawan diberikan kesempatan untuk melakukan self assesment untuk menilai kinerja karyawan, dan sebagainya. 3. Variabel Kepemimpinan memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan positif terhadap kecelakaan kerja nol dimana setiap peningkatan variabel kepemimpinan satu satuan akan meningkatkan variabel kecelakaan kerja nol sebesar 0,296 diasumsikan variabel lain bernilai tetap. Indikator yang berpengaruh adalah indikator fokus visi dan misi dengan item: (1) manajer harus dapat mengarahkan setiap aktivitas karyawan selalu berlandaskan visi organisasi; (2) peraturan yang dibuat bagi karyawan berlandaskan misi organisasi dan pencapaian tujuan organisasi; (3) setiap karyawan dipastikan memahami visi, misi, dan tujuan organisasi; dan sebagainya. 4. Variabel perilaku produktif karyawan memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat dan positif terhadap kecelakaan kerja nol dimana setiap peningkatan variabel prilaku produktif satu satuan akan meningkatkan variabel kecelakaan kerja nol sebesar -1,021 dimana diasumsikan variabel lain bernilai tetap. Indikator yang berpengaruh adalah indikator disiplin dengan item: (1) perusahan memiliki tata tertib dan peraturan yang mengikat kepada seluruh karyawan di berbagai jajaran; (2) perusahaan memiliki mekanisme sangsi terhadap pelanggaran kedisiplinan; (3) perusahaan memiliki penilaian terhadap pelaksanaan kedisiplinan dalam bekerja, dan sebagainya. 3. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat dan positif terhadap kecelakaan kerja nol dimana setiap peningkatan variabel TQM satu satuan akan meningkatkan variabel kecelakaan kerja nol sebesar 0,458 dimana diasumsikan variabel lain bernilai tetap. Indikator yang berpengaruh adalah: indikator obsesi terhadap kualitas dengan item: (1) memberikan pelatihan terhadap pelaksanaan kerja; (2) menjalankan fungsi pengawasan dan mengatur tugas; (3) tanggungjawab maupun wewenang masingmasing karyawan dalam perusahaan, dan sebagainya. 4. Karena diperoleh pengaruh tak langsung yang cukup besar antara TQM terhadap kecelakaan nol melalui perilaku produktif karyawan maka dapat disimpulkan bahwa untuk ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
meningkatkan kecelakan nol secara signifikan maka diperlukan TQM yang dilakukan melalui perilaku produktif karyawan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: 1. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan positif terhadap kepemimpinan dengan nilai loading factor sebesar 0,941 dengan indikator yang berpengaruh adalah indikator obsesi terhadap kualitas. 2. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan positif terhadap perilaku produktif karyawan dengan nilai loading factor sebesar 0,901 dengan indikator yang berpengaruh adalah perbaikan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. 3. Variabel Kepemimpinan memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan negatif terhadap kecelakaan kerja nol dengan nilai loading factor sebesar -0,296 dengan indikator yang berpengaruh adalah indikator fokus visi dan misi. 4. Variabel perilaku produktif karyawan memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan negatif terhadap kecelakaan kerja nol dengan nilai loading factor sebesar -1,021 dengan indikator yang berpengaruh adalah indikator disiplin. 5. Variabel TQM memiliki pengaruh secara langsung, sangat kuat, dan negatif terhadap kecelakaan kerja nol dengan nilai loading factor sebesar -0,458 dengan indikator yang berpengaruh adalah indikator obsesi terhadap kualitas. Saran Dari hasil analisis data dan observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan maka dapat direkomedasikan pada PT Varia Usaha Beton Jawa Timur untuk melakukan beberapa perbaikan antara lain 1. Perusahaan harus memperhatikan fokus kinerja karyawan karena kondisi di perusahaan selama ini beberapa hal terkait dengan fokus kinerja karyawan belum dilaksanakan dengan baik antara lain membuat prosedur pelaksanan kerja, melakukan penjadwalan fungsi kontrol, membuat rambu-rambu, dan memberikan pelatihan terhadap keselamatan kerja. 2. Perusahaan harus memperhatikan kemampuan manajerial karena masih banyak kekurangan atau kurang tercapai dengan baik hal-hal ini antara lain setiap manajer baik manajer lini dan manajer menengah wajib mengikuti pelatihan kepemimpinan dengan standar yang ditetapkan dan kewajiban bagi manajer untuk memberikan laporan kinerja karyawan setiap bulan. 3. Perusahaan harus memperhatikan inovasi, karena terkait dengan inovasi perusahaan masih kurang dalam melakukan pelatihan secara reguler dan berkala. Untuk pengembangan inovasi, belum ada target untuk masing-masing divisi terkait dengan inovasi di bidangnya setiap tahun, perusahaan memberikan insentif untuk pengembangan inovasi bagi perorangan, bagi team, atau bagi divisi/bagian. 4. Perusahaan harus meningkatkan perhatian terhadap perencanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena kondisi perusahaan selama ini belum maksimal dalam membuat perencanaan terkait penambahan divisi khusus untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), mengadopsi Hazop System yang diterapkan secara internasional di bidang konstruksi.
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
DAFTAR PUSTAKA Alma, J. K. (2009). Effects of Human Resource Systems on Manufacturing Performance and Turnover. Academy of Management Journal of Vocational Behaviour 34 (2): 192-203. Colney, S. (2009). No consistent risk factor pattern for symptoms related to the sick building syndrome: a prospective population study. International archives of occupational and environmental health, 79(6), 453–464. Goetsch and Davis. (2012). Nail Gun Injuries in Apprentice Carpenters: Risk Factors and Control Measures. American Journal of Industrial Medicine 49(7): 505-513. Hans, R. (2012). An Integrated Model and Approach for the Design of Effective Leadership Development Programs.Leadership & Organization Development Journal, 19(1): 4453. Ishikawa. (1992). Konsep Total Quality Manajemen. Terjemahan. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Andi Offset. Molly, T. (2011). Estimated economic costs of obesity to U.S. business. American Journal of Health Promotion, 13(2), 120-127. Mooney, R. (2009). The costs of obesity in the workplace. Journal of Occupational and Environmental Medicine, 52, 971-981. Nantes, P. (2013). Integrating occupational health, safety and worksite health promotion: Opportunities for research and practice. Med Lav, 97, 240-257. Robbins, S. (2010). Values, Vision, Vector, and Voice: Distinguishing Authentic Leadership Perspectives. Paper presented at the UNL Gallup Leadership Institute Summit, Omaha, NE, June 10-12.
ISBN: 978-602-70604-4-9 A-21-8