PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 – Oktober 2015
PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN
ISSN : 1858 – 2559
PENERBIT Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Alamat Redaksi Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok, Jawa Barat 16424 Telp: +62-21-78881112 ext. 455 Fax: +62-21-7872829 Email:
[email protected] Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat
PESAT Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil Volume 6 – Oktober 2015 956 hal + xv Editor: Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati Desain sampul: Tim Prosiding Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma ©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy, memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit. ISSN : 1858 – 2559
ii
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc. Ketua Dewan Redaksi: Dr. Bertalya, SKom., DEA Komite Ilmiah: Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma) Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma) Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung) Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro) Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro) Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma) Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma) Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma) Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma) Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia) Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma) Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)
Editor Pelaksana: Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM Dr. Jacobus Belida Blikololong Indah Mulyani, SPsi., MSi Vega Valentine, ST, MMSI, MSc. Nurlalila, SS, MHum. Risnawati, SP, MSi. Sandhi Prajaka, SKom., MMSI Sampul: Tim Prosiding Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
iii
PANITIA PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. Agus Sumin, SSi., MM Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc. Ketua Panitia: Dr. Sri Hermawati, SE., MM. Sekretaris: Dr. Bertalya, SKom., DEA Bendahara: M.S. Harlina, S.Kom., MMSI Sekretariat: Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT Lilis Setyowati, ST Riyanto Wibowo, ST Sarana dan Prasarana: Dr. Harjanto Sutedjo, MM Remi Senjaya, SKom. MMSI Edy Prihantoro, SS, MMSI
iv
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, INVESTASI DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DI PULAU JAWA ERA REZIM SBY-BOEDIONO Nelvy R. Pardede1 Kartika Sukmawati2 1,2
1
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
[email protected],
[email protected] ABSTRAK
PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Tingkat PDRB dapat menggambarkan pertumbuhan Ekonimi suatu wilayah. Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan tingginya nilai PDRB menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami kemajuan dalam perekonomian. Setiap provinsi di Pulau Jawa memiliki tingat pertumbuhan PDRB yang berbeda-beda, Propinsi D.K.I Jakrta adalah propinsi yg memeliki PDRB paling tinggi di pulau jawa dibandingkan propinsi-propinsi yg lain dimana secara dominan sumber penerimaan PDRBdi Pulau Jawa dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu PAD, Investasi, dan Angkatan kerja maka dari itu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PAD, Investasi, dan Angkatan Kerja terhadap pertumbuhan PDRB di provinsi di Pulau Jawa era rezim SBY-Boediono. Metode Penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan data rentang waktu lima tahun mulai tahun 2009 hingga 2014. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian ini lulus uji asumsi klasik dengan R-square model sebesar 0,599. PAD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB sedangkan Investasi dan Angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial, dan secara simultan PAD, Investasi dan Agkatan Kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB di provinsi Pulau Jawa. Kata kunci : PDRB, PAD, Investasi, Angkatan Kerja
PENDAHULUAN Dimulainya pelaksanaan otonomi daerah pada tahun 2001 dimana tujuan ekonomi yang hendak dicapai melalui otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah, meminimalisasi kesenjangan antar daerah dan meningkatkan kuantitas pelayanan publik. Pertumbuhan ekonomi secara sempit dapat di artikan dengan meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
tidak akan pernah lepas dari peranan para pelaku ekonomi yakni pemerintah yang berperan sebagai instrumen kebijakan publik dan fiskal, swasta yang berperan dalam pengembangan investasi dan masyarakat itu sendiri yang berperan sebagai input dari faktor produksi dan jaminan terciptanya pasar dalam perekonomian. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat adanya gejala pertumbuhan ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena didalamnya mencerminkan kegiatan ekonomi yang dilaksanakan dan dicapai oleh penduduk selama periode tertentu. Produk domestik regional bruto (PDRB) juga dapat
E-462
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah atau masyarakat. Menurut Pujiati (2008) dengan adanya kewenangan daerah dalam mengoptimalkan PAD sehingga komposisi PAD sebagai penerimaan daerah juga meningkat. Peningkatan PAD yang dianggap sebagai modal, secara akumulasi akan lebih banyak menimbulkan eksternalisasi yang bersifat positif dan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang mendukung penanaman modal yang saling menguntungkan baik bagi pemerintah daerah, pihak swasta maupun terhadap masyarakat. Modal pembangunan yang penting selain keuangan daerah dan investasi adalah sumber daya manusia. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami peningkatan maka akan terjadi peningkatan kesempatan kerja, kesejahteraan, produktivitas dan distribusi pendapatan. Hasil yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah sendiri sehingga dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga kerja.Dalam perekonomian terbuka seperti yang dianut oleh bangsa Indonesia peranan sektor luar negeri sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi di dalam negeri. Ekspor dapat memperluas pasar dan memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh keuntungan serta pendapatan nasional akan naik sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Modal pembaPardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
ngunan yang penting selain keuangan daerah dan investasi adalah sumber daya manusia. Partisipasi aktif dari seluruh masya-rakat akan mempercepat pembangunan daerah karena rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap daerah. Hasil yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah sendiri sehingga nantinya dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas disamping terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga kerja. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa tingkat investasi, pendapatan asli daerah dan tenaga kerja mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi di Pulau Jawa. Apabila nilai dari masingmasing variabel meningkat maka peningkatan juga terjadi pada pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah PDRB. Apabila terjadi penurunan dari variabel-variabel ter-sebut penurunan juga terjadi terhadap PDRB, dari fenomena tersebut di atas maka perlu adanya suatu penelitian yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi demi kelangsungan pertumbuhan PDRB. Hal tersebut yang melatar belakangi penelitian dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah, investasi dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan PDRB provinsi di Pulau Jawa pada masa rezim SBYBoediono. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung melainkan dari sumber lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari badan resmi yaitu Badan Pusat Statistik. Objek penelitian yang digunakan adalah keseluruhan pendapatan asli daerah, E-463
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
investasi, angkatan kerja dan PDRB provinsi di Pulau Jawa dalam kurun waktu 2009-2014. Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu meng-gunakan software SPSS versi 22. Alat analisis yang digunakan yaitu, uji asumsi klasik dimana uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas karna model regresi yang baik adalah model dengan semua variabel depeden dan independennya terbebas dari dari masalah multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisiatas dan dengan data normal (Singgih, 2014). Alat analisis berikutnya adalah uji regresi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu pendapat-an asli daerah, investasi dan angkatan kerja terhadap variabel dependen yaitu PDRB. Uji analisis berikutnya adalah uji hipotesis yaitu parsial dan simultan. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi variabel independen yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan angkatan kerja terhadap variabel dependen yaitu PDRB. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan angkatan kerja terhadap variabel dependen yaitu PDRB. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk Uji Multikolinearitas berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Begitupun dengan nilai VIF nilai VIF lebih kecil dari 10. Dengan demikin
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas pada model regresi tersebut. Untuk Uji Autokorelasi berdasarkan hasil penelitian bahwa angka DW berada di antara -2 sampai +2. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regresi tersebut. Untuk Uji Heteroskedastisitas berdasarkan hasil penelitian nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetero-skedastisitas pada model regresi ini. Untuk Uji Normalitas berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa titik-titik berada atau mendekati garis normal. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan terdistribusi normal. Uji Multiregresi Tabel 1. Implikasi dan Signifikansi VARIABEL B Sig.t (Constant) -1.394 .048 PAD INVESTASI ANGKATAN KERJA Sig.F Adj.R2
-.019 .051 1.175 .000b
.388 .000 .005
.559 Sumber: Hasil Olah Data
Berdasarkan tabel 1, diperoleh persamaan multiregresi seperti pada persamaan 1 berikut. a) Nilai konstanta sebesar -1,394 menyatakan jika variabel independen yaitu pendapatan asli daerah (X1), investasi (X2) dan angkatan kerja (X3) dianggap konstan (nilainya adalah negative) maka PDRB akan turun sebesar -1,394.
PRDB = -1,394 - 0,019PAD + 0,051 Investasi + 1,175Angkatan Kerja....(1)
E-464
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
b) Koefisien regresi variabel pendapatan asli daerah (X1) bertanda negatif 0,019 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu persen laju pendapatan asli daerah maka akan menurunkan PDRB sebesar 0,019. c) Koefisien regresi variabel investasi (X2) bertanda positif 0,051 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu persen investasi maka akan menaikkan PDRB sebesar 0,051. d) Koefisien regresi variabel angkatan kerja (X3) bertanda positif 1,175 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu persen angkatan kerja maka akan menaikkan PDRB sebesar 1,175. Uji Hipotesis Untuk uji t (uji parsial): 1. Uji Parsial variabel pendapatan asli daerah (X1) terhadap PDRB (Y). Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel PAD (X1) terhadap PDRB (Y). Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel PAD (X1) terhadap PDRB (Y). Berdasarkan table Coefficients diatas diperoleh nilai signifikan PAD sebesar 0,388 > 0,05 Ho diterima, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel pendapatan asli daerah (X1) terhadap PDRB (Y). 2. Uji Parsial variabel Investasi (X2) terhadap PDRB (Y) Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel investasi (X2) terhadap PDRB (Y). Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel investasi (X2) terhadap PDRB (Y). Berdasarkan table 1 diperoleh Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
3.
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
nilai signifikan investasi sebesar 0,000 < 0,05 Ho ditolak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel investasi (X2) terhadap PDRB (Y). Uji Parsial variabel Angkatan Kerja (X3) terhadap PDRB (Y) Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel angkatan kerja (X3) terhadap PDRB (Y). Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel angakatan kerja (X3) terhadap PDRB (Y). Berdasarkan table 1 diperoleh nilai signifikan angkatan kerja sebesar 0,005 < 0,05 Ho ditolak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel angkatan kerja (X3) terhadap PDRB (Y).
Berdasarkan tabel 1 diatas diperoleh nilai Sig 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak yang diartikan bahwa Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel PAD, investasi dan angkatan kerja secara simultan terhadap variabel PDRB. Dan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,559 atau 59,9%. Nilai ini menunjukan bahwa kemampuan variabel PAD, investasi dan angkatan kerja dalam menjelaskan variabel PDRB sebesar 59,9% dan sisanya yaitu sebesar 40,1% dijelaskan pada variabel lain. Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas diperoleh nilai Sig.t Pendapatan Asli Daerah sebesar negatif 0,878 dengan tingkat signifikansi 0,388 > 0,05 Ho diterima. Artinya bahwa ketika Pendapatan Asli Daerah meningkat maka akan menurunkan pertumbuhan PDRB dan tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian hasil E-465
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
penelitian yang dilakukan oleh Husna (2013) memiliki hasil PAD berpengaruh negative tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB, temuan ini tidak mendukung teori yang diungkapkan oleh Pujiati (2008), dengan adanya kewenangan daerah dalam mengoptimalkan PAD sehingga komposisi PAD sebagai penerimaan daerah juga meningkat. Peningkatan PAD yang dianggap sebagai modal, secara akumulasi akan lebih banyak menimbulkan eksternalisasi yang bersifat positif dan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hasil ini menunjukkan bahwa provinsi yang ada di Pulau Jawa belum mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya dan belum jelas tujuan penggunannya. Karena banyak hasil pendapatan asli daerah tersebut dikorupsikan walaupun pada masa pemertintahan presiden SBYBoediono pemberantasan korupsi semakin gencar dilakukan, tetapi hal ini bukan menurunkan tingkat korupsi malah memperjelas semakin banyak orang-orang yang melakukan tindak korupsi dari pemerintahan daerah sampai ke pemerintahan pusat sehingga mengakibatkan pertumbuhan PDRB di Pulau Jawa menurun. Berdasarkan hasil uji hipotesis, diperoleh nilai Sig.t Investasi sebesar positif 4,769 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 Ho ditolak. Artinya bahawa ketika investasi meningkat maka akan menaikkan pertumbuhan PDRB dan berpengaruh secara signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh Sunoto (2011) menunjukkan bahwa investasi berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan PDRB. Dimana provinsi yang mendapatkan investasi yang besar maka pertumbuhan PDRB cenderung akan besar juga. Tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB. Hal ini menunjukkan bahwa para investor masih tertarik untuk berinvestasi di Pulau Jawa walaupun tidak secara merata, karena investor lebih banyak berinvestasi di D.K.I Jakarta, dimana D.K.I Jakarta menjadi pusat dari bisnis dan investasi asing pada gilirannya akan mendorong perusahaan lokal untuk menginvestasikan sendiri lebih banyak pada industri pendukung atau dengan bekerja sama dengan perusahaan asing. Pada kenyataannya, perusahaan asing mendorong perusahaan lokal dengan dua cara, yaitu : secara langsung membantu perkembangan perusahaan lokal dengan tenaga kerja manusia, uang dan bahan serta memberikan latihan dan pengalaman kepada personil, dan secara tidak langsung akan menciptakan permintaan bagi jasajasa tambahan yang bagi perusahaan asing tidak ekonomis bila ditangani sendiri. Sehingga pertumbuhan PDRB di Pulau Jawa meningkat. Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas diperoleh nilai Sig.t angkatan kerja sebesar positif 3,095 dengan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05 Ho ditolak. Artinya bahwa ketika angkatan kerja meningkat maka akan menaikkan pertumbuhan PDRB dan tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulaksono (2015) bahwa angkatan kerja berpengaruh pada pertumbuhan PDRB. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya lowongan kerja yang banyak dan memenuhi setiap angkatan kerja maka mengurangi pengangguran di Pulau Jawa dimana jika banyak pengangguran di Pulau Jawa maka tingkat konsumsi semakin banyak tetapi untuk menutupi tingkat konsumsi tersebut tidak dapat terpenuhi dan masyarakat akan miskin, dan tanggung jawab pemerintah akan masyarakat miskin
E-466
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
semakin besar sehingga pertumbuhan PDRB akan menurun. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Karlita (2013) angkatan kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB hal itu terjadi karena masyarakat masih kurang kreativitas, dan pada era globalisasi saat ini yang kecenderungan indutri-industri menggunakan teknologi yang canggih sehingga menurunkan lapangan pekerjaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pertumbuhan PDRB provinsi di Pulau Jawa dalam kurun waktu 2009-2014. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu kemiskinan dapat dijelaskan dengan baik sebesar 59,9% oleh variabel independen yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan angkatan kerja. Secara simultan variabel independen yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan angkatan kerja berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan PDRB; Pendapatan Asli Daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB. Artinya ketika pendapatan asli daerah meningkat maka pertumbuhan PDRB akan turun di provinsi Pulau Jawa; Investasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB. Artinya ketika investasi meningkat maka pertumbuhan PDRB akan meningkat juga di provinsi Pulau Jawa; Angkatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB. Artinya jika angkatan kerja meningkat maka petumbuhan PDRB akan meningkat juga di provinsi Pulau Jawa. Saran Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah apabila pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB dengan meningkatkan upah rata-rata atau upah minimum regional, maka perlu melakukan keseimbangan peningkatan terhadap investasi total, sehingga terjadi pembukaan dan penambahan lapangan kerja khususnya terhadap sektor-sektor yang padat karya. Apabila tingkat pengangguran di masa datang ingin dikurangi, maka pemerintah perlu meningkatkan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan kesehatan yang lebih terarah dan tepat melalui program-program nyata. Misalnya, dengan memberikan subsidi pada peningkatan pendidikan kejuruan profesi atau peningkatan keahlian para pekerja agar lebih produktif dalam melaksanakan aktivitasnya. Di samping membangun dan memberikan fasilitas kesehatan atau jaminan kesehatan yang memadai agar para pekerja lebih produktif. Penerimaan pemerintah yang masih didominasi oleh bukan pajak, khususnya dari sumber daya alam, maka pemerintah seyogyanya harus memberikan insentif kepada investor untuk melakukan usaha kegiatannya yang mempunyai nilai tambah lebih, misalnya industriindustri yang padat karya. Dengan demikian, dapat memberikan multiplier effect kepada penciptaan lapangan kerja dan pemasukan pajak. DAFTAR PUSTAKA Arta, Yoga Krissawindaru. 2013. Pengaruh PMA, PMDN dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah. Economic Development Analysis Journal, 2(2). Ernita, Dewi dan dkk. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi investasi
E-467
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015
Vol. 6, Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
dan Konsumsi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(2). Hendarmin. 2012. Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Daerah dan Investasi Swasta terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal EKSOS, 8(3): 144-155. Husna, Asmaul dan Myrna Sofia. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. JEMI, 4(2). Jamli. 2012. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Produksi Batubara dan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Kartanegara. Jurnal Eksis, 8(2): 2168-2357. Karlita, Batari Saraswati dan dkk. 2013. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Ekspor terhadap PDRB sektor Industri tahun 1993-2010. Diponegoro Journal of Economic, 2(4): 1-8. Nasution, Hendry Sulaiman. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang memepengaruhi PDRB era desentralisasi fiscal di Provinsi Banten periode 2001-2009:4. Media Ekonomi, 18(2). Nizar, Chairil dan dkk. 2013. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Hubungannya terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 1(2). Pujiati, Amin. 2008. Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesedinan Semarang di Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Kajian Ekonomi Negara Berkembang, Hal: 61-70.
S, Luh Irma Dewi dan dkk. 2015. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomidi Kabupaten Buleleng periode 2008-2012. E-jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha jurusan Manajemen, 3. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik (Konsep dan Aplikasi dengan SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Subroto, Gatot. 2014. Dampak Kebijakan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(1). Sugiyono. 2013. Metode Riset Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sulaksono, Agus. 2015. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDB sektor Pertambangan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, 20(1). Sunindyah, Sayekti. 2011. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Ekuitas, 15(4): 477-516. Sunoto. 2011. Pengaruh Investasi dan Hutang Luar Negeri dan Tabungan Domestik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Interest Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi, 15(2). Sutawijaya, Andrian. 2010. Pengaruh Ekspor dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi tahun 1980-2006. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 6(1): 14-27. Zaennuddin, Muhammad. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi PMA di Batam. Jejak, 2(2). Badan resmi Badan Pusat Statistik.
E-468
Pardede dan Sukmawati, Pengaruh Pendapatan Asli...