PROSEDUR DAN KEPUTUSAN – KEPUTUSAN FORMAT FOURSOME Sehubungan pada PON XVIII – 2012 dipertandingkan format foursome stroke play, PB. PGI merasa perlu untuk menyebar-luaskan prosedur dan keputusan-keputusan berkaitan dengan format foursome-stroke play, yang mungkin belum begitu dikuasai para atlet golf.Tujuan utamanya adalah untuk mencegah dijatuhkannya penalti yang tidak perlu saat pertandingan berlangsung. Oleh karenanya, kami menghimbau para pembina untuk menyebar-luaskan informasi ini kepada para atletnya. Informasi terdiri dari: Prosedur Keputusan2 (Decisions) yang dikutip dari the Decisions on the Rules of Golf 20102011
PROSEDUR Apakah Foursome itu? Suatu pertandingan di mana satu pihak * terdiri dari tim dua pemain melawan tim dua pemain di pihak lain di dalam satu grup, memainkan satu bola yang dipukul secara bergantian dari tee sampai green sampai bola dimasukkan ke dalam hole. Meskipun demikian, seorang pemain hanya diperkenankan memukul drive di hole-hole genap dan satunya hanya di hole-hole ganjil. Satu Pihak : Komposisi dari tim tidak boleh diganti setelah anggota pihak manapun telah bermain dari tee (Decision 29/1). Masing-masing tim diberi keleluasaan untuk memilih pemain mana yang akan memukul drive di tee genap dan yang mana di tee ganjil, tetapi sekali sudah ditentukan dan permainan sudah dimulai, komposisi pemain tidak boleh lagi ditukar. Untuk pemain yang memukul drive dari tee genap akan diwajibkan memakai pita warna merah, sedangkan untuk yang drive dari tee ganjil akan diwajibkan memakai pita hijau. Pita hendaknya sebelum permainan dimulai sudah dipasang terlebih dulu dan dapat diminta kepada petugas dimeja starter. Strategi: Hendaknya masing-masing daerah menentukan dengan seksama siapa yang melakukan drive di hole mana. Apakah hole yang membutuhkan carry yang panjang umumnya di hole genap atau ganjil? Pasanglah long hitter anda di tee-tee tersebut. Sebaliknya apakah hole Par-3, terletak umumnya di hole ganjil atau hole genap? Pasanglah pemain yang lebih akurat disitu.
Peraturan Dasar: Karena ini hakekatnya adalah pertandingan tim (beregu), maka untuk tujuan Peraturan pelanggaran oleh partnernya adalah juga pelanggaran pemain dan begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh: Pemain memainkan pukulan dari dalam bunker, kemudian karena gagal mengeluarkan bola, karena kesal memukul pasir – karena partnernya masih harus memainkan bola dari bunker, maka hal ini dianggap pelanggaran menyentuh tanah di bunker dan pihak tersebut dikenai penalti dua-pukulan (Per.13-4). Prosedur: 1. Partner-partner memainkan pukulan secara bergantian dari setiap daerah-tee dan saat permainan berlangsung di setiap hole (Per. 29-1). Jadi, jika pada sebuah hole diselesaikan dengan pukulan genap, orang yang sama akan menyelesaikan hole itu dan kemudian juga tee off di hole berikutnya. 2. Salah satu partner boleh menanda tangani kartu skor (tidak perlu keduanya) Penalti-Penalti: Karena bermain tidak menurut urutan: Pukulan dibatalkan, dan pihak itu terkena penalti dua-pukulan lalu pihak tersebut harus bermain menurut urutan yang benar dari tempat dari mana pukulan yang tidak benar dimainkan. – jika hal ini tidak dikoreksi sebelum mereka bermain dari tee berikutnya atau dalam hal hole terakhir, sebelum mereka meninggalkan green, pihak tersebut didiskualifikasi. Besar harapan kami agar para pembina, pelatih dan pemain dari semua kontingen mempelajari dengan seksama semua Peraturan, Ketentuan Pertandingan, Peraturan Setempat, Prosedur dan kemungkinan Penalti pada format FOURSOME, sehingga semua pemain terhindar dari penalti yang akan terpaksa dijatuhkan para Ofisial Rule sekiranya pelanggaran terlanjur terjadi. Kalau tidak yakin tentang suatu prosedur atau Peraturan di lapangan, para pemain dianjurkan untuk menanyakannya kepada para Ofisial Rule (Rules Officials). Keputusan-keputusan kasus-kasus FOURSOME berikut di bawah di kutip dari buku: Decisions on the Rules of Golf 2010-2011
Badan Profesi PB. PGI
PERATURAN 29 THREESOME DAN FOURSOME DEFINISI Semua istilah yang didefinisikan dicetak dengan huruf miring dan terdaftar secara alfabetis di Bab Definisi – lihat halaman 35 s.d. 52. 29-1. UMUM Pada threesome atau foursome, selama berlangsungnya ronde yang ditentukan mana pun, yang berpartner harus bermain secara bergantian dari daerah tee dan bermain secara bergantian saat memainkan setiap hole. Pukulan penalti tidak mempengaruhi urutan main. 29-2. MATCH PLAY Jika pemain bermain, padahal partnernya yang seharusnya bermain, pihaknya kalah hole. 29-3. STROKE PLAY Jika yang berpartner memainkan pukulan atau beberapa pukulan dengan urutan salah, pukulan atau beberapa pukulan yang demikian dibatalkan dan pihak tersebut dipenalti dua pukulan. Pihak tersebut harus memperbaiki kesalahan dengan memainkan sebuah bola dengan urutan yang benar sedekat mungkin dari tempat bola tersebut pertama kalinya dimainkan dengan urutan salah (lihat Peraturan 20-5). Jika pihak tersebut melakukan pukulan dari daerah tee berikutnya tanpa terlebih dulu memperbaiki kesalahannya, atau dalam hal hole terakhir dari ronde, meninggalkan putting green tanpa menyatakan niatnya untuk memperbaiki kesalahannya, pihak tersebut didiskualifikasi.
THREESOME DAN FOURSOME: UMUM 29/1 Mengganti Partner Setelah Melakukan Drive dari Tee Pertama
P. A dan B akan bermain melawan C dan D pada match foursome yang Ketentuan Pertandingannya mengizinkan penggantian. D tidak hadir pada saat waktu-start permainan seharusnya dimulai. Dengan demikian E menggantikan D, C memainkan pukulan pertamanya untuk pihak C-E. Bersamaan dengan itu, D tiba di tempat. Bolehkah D diterima kembali ke dalam match dikarenakan E belum melakukan pukulan?
J. Tidak. Begitu siapa saja pada foursome match tersebut telah bermain dari tee pertama, komposisi dari pihak manapun tidak boleh diganti. Keputusan yang Berkaitan: 2/2 Ronde yang Ditentukan pada Match Play
29/2 Mixed Foursome yang Memakai Tee Berbeda Dipergunakan oleh Pria dan Wanita; Pukulan Tee ke Luar Perbatasan
P. Pada mixed foursome para pemain pria bermain dari tee belakang dan para wanita bermain dari tee depan, seorang pemain pria memainkan pukulan teenya ke luar perbatasan. Apakah partnernya memainkan pukulan berikutnya dari tee belakang atau dari tee depan?
J. Partner itu harus bermain dari tee belakang. 29/3 Pemain pada Foursome Match Melatih Putt di Green Sebelumnya Setelah Partner Melakukan Drive dari Tee Berikut
P. A dan B berpartner dalam foursome match. A melakukan latihan putting di atas green ke 11 setelah B melakukan pukulan drive di tee ke 12. Apakah A memainkan pukulan latihan saat permainan sebuah hole?
J. Ya betul. A dan B kalah hole ke 12 karena melanggar Per.7-2. Keputusan yang Berkaitan 30-3f/12 Pemain pada Four-Ball Melatih Putt di Green Sebelumnya Setelah Partner Melakukan Drive dari Tee Berikut 29/4 Mengedrop Bola pada Pertandingan Foursome
P. Per.20-2a menetapkan bahwa “pemain sendiri” yang harus mengedrop sebuah bola. Berdasarkan Definisi “Partner”, dinyatakan bahwa, pada kasus threesome dan foursome, istilah “partner” termasuk partnernya jika keadaan membenarkan. Bilamana suatu pihak diwajibkan mengedrop sebuah bola, bolehkah salah satu anggota dari pihak itu mengedrop bola?
J. Tidak. Memperhatikan Per.20-2a yang mewajibkan bahwa pemain sendiri yang harus mengedrop bola, anggota dari pihak yang tiba gilirannya bermain berikutnya harus mengedrop bola tersebut. Keputusan yang Berkaitan: 20-2a/4 Bola Didrop dengan Cara yang Tidak Seharusnya Bergerak Ketika di Adres; Pemain Kemudian Mengangkat Bola dan Mengedrop dengan Cara yang Benar 29/5 Memukul Pasir di Bunker dengan Klab Setelah Gagal Mengeluarkan Bola; Match Foursome
P. Pada match foursome, A dan B berpartner. A memainkan pukulan bunker dan gagal mengeluarkan bola dan mengayunkan klabnya ke dalam pasir. Tindakan ini tidak memperbaiki posisi bola di bunker. Bagaimana keputusannya?
J. Pada foursome, kata “pemain” termasuk partnernya jika keadaan membenarkan – lihat Definisi “Partner”. Dalam keadaan demikian , larangan-larangan Per.13-4 berlaku untuk keduanya, baik pemain maupun partnernya. Oleh karenanya, Pihak A-B dikenai penalti kalah hole karena melanggar Per.13-4 – lihat Decision 13-4/35. 29/5.5 Merapikan Pasir di Bunker Setelah Partner Gagal Mengeluarkan Bola tetapi Sebelum Pukulan; Match Foursome
P. Pada match foursome, A dan B berpartner. A memainkan pukulan bunker, tetapi gagal mengeluarkan bola itu dari dalam bunker. Sebelum melakukan pukulan berikut, B merapikan pasir. Bagaimana keputusannya?
J. Pada match foursome, kata “pemain” termasuk partnernya, jika keadaan membenarkan – lihat Definisi “Partner”. Dalam keadaan demikian, Pengecualian 2 dari Per.13-4 berlaku untuk keduanya, baik pemain maupun partnernya. Olehkarenanya, Pihak A-B tidak dikenai penalti akibat B merapikan pasir. (Baru) 29/6 Menanda Tangani Kartu Skor pada Stroke Play Foursome
P. Per.31-3 berurusan dengan masalah penyekoran pada stroke play four-ball menyatakan: “Hanya salah satu dari partner yang perlu bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan Per.6-6b.” Bagaimana keputusannya berkaitan dengan stroke play foursome?
J. Meski Per.29 diam seribu bahasa masalah ini, pada stroke play foursome hanya salah satu dari partner yang perlu memenuhi persyaratan Per.6-6b. (Diperbaiki) Decision lain berkaitan dengan Per.29; Lihat “Foursome” di Index.
THREESOME DAN FOURSOME: URUTAN MAIN 29-1/1 Bola Dimainkan dari Luar Daerah Tee pada Match Foursome
P. A dan B bermain melawan C dan D pada match foursome. A bermain dari luar daerah tee dan Pihak A-B diharuskan oleh C-D untuk mengulangi pukulan itu. Haruskah A-B memainkan-ulang pukulan itu?
J. A harus memainkan-ulang pukulan itu. Pukulan semula tidak dihitung. 29-1/2 Kompetitor Bermain dari Luar Daerah Tee pada Stroke Play Foursome; Partner Memainkan-ulang Pukulan
P. Pada stroke play foursome A bermain sesuai urutan tetapi dari luar daerah-tee. B, partnernya, lalu bermain dari dalam batas daerah tee, yang seharusnya dilakukan A. Bagaimana keputusannya?
J. Pihak itu dipenalti dua pukulan karena bermain dari luar daerah tee (Per.11-4) dan dua pukulan karena bermain tidak sesuai urutan (Per.29-3). A sekarang harus memainkan bola lain dari dalam batas daerah tee. Kalau tidak, pihak tersebut didiskualifikasi.
Keputusan yang Berkaitan: 11-4b/6 Bola Dimainkan dari Luar Daerah Tee ke Luar Perbatasan. 11-5/4 Bola Dimainkan dari Daerah Tee Salah pada Stroke Play; Kesalahan Diperbaiki. 34-3/4 Perselisihan Apakah Kompetitor Bermain dari Luar Daerah Tee. 29-1/4 Siapakah yang Memainkan Bola Provisional
P. A dan B berpartner pada pertandingan foursome. A mengedrive dari tee dan, dikarenakan bola itu mungkin hilang, A-B memilih memainkan sebuah bola provisional. A memainkan bola provisional, sedangkan berdasarkan Per.29, seharusnya B memainkan bola itu. Bagaimana keputusannya?
J. Jika bola semula ditemukan di dalam perbatasan dan dengan demikian bola provisional tidak menjadi bola dalam permainan, tidak ada penalti. Jika bola semula ternyata hilang maka bola provisional lalu menjadi bola dalam permainan, A-B kalah hole pada match play (Per.29-2) atau dikenai penalti dua pukulan pada stroke play (Per.29-3). Pada stroke play, bola provisional harus ditinggalkan dan B harus bermain dari tee (Per.29-3). 29-1/4.5 Memainkan Bola Provisional pada Foursome Ketika Partner Sudah Maju ke Depan
P. A dan B berpartner pada permainan foursome. Giliran A untuk bermain dari daerah tee. Dan B berjalan ke depan ke tempat yang ia pikir bola itu akan mendarat. Pukulan tee A berhenti di area yang besar kemungkinan tak dapat ditemukan. Tanpa mencari bola semula, B langsung kembali ke daerah tee dengan niatan memainkan bola provisional, sementara itu A telah berjalan ke depan untuk jarak yang cukup jauh ke arah bola semula dengan pengetahuan bahwa bola kemungkinan hilang. Per.27-2a melarang memainkan bola provisional setelah partner atau pemain terlanjur ke depan untuk mencari bola semula. Sebagai akibat A telah maju ke depan untuk mencari, apakah B dilarang memainkan bola provisional berdasarkan Per.27-2a?
J. Peraturan 27-2a tidak memperhitungkan hal demikian, memperhatikan kenyataan bahwa tujuan dari Per.27-2 adalah untuk memungkinkan para pemain menghemat waktu dan keinginan dn tindakan B untuk memainkan bola provisional dalam kasus demikian konsisten dengan tujuan ini, B diizinkan untuk memainkan bola provisional, asalkan bola semula belum ditemukan. Bagaimana pun, batas waktu pencarian lima-menit untuk bola semula mulai dihitung begitu A memulai pencarian bola itu.
29-1/5 Urutan Bermain Jika Pemain Dengan Tidak Sengaja Menggerakkan Bola Setelah Mengadres
P. Pada match foursome, pemain dengan tidak sengaja menggerakkan bola setelah mengadres bola itu dan dikenai penalti satu pukulan berdasarkan Per.18-2b. Apakah pemain atau partnernya yang memainkan pukulan berikut?
J. Pemain yang harus memainkan pukulan berikut. Pukulan-pukulan penalti tidak mempengaruhi urutan bermain (Per.29-1). 29-1/6 Pemain dengan Tidak Sengaja Luput Mengenai Bola Saat Melakukan Pukulan
P. Pada event foursome, A dan B berpartner. A berusaha memukul bola dan meleset. Giliran siapakah untuk bermain?
J. Pukulan meleset dengan tidak sengaja adalah suatu pukulan – lihat Definisi “Pukulan”. Olehkarenanya, giliran B untuk bermain. 29-1/7 Pemain dengan Sengaja Luput Mengenai Bola Agar Partner yang Jadi Bermain Melewati Air
P. A dan B berpartner pada pertandingan foursome, menghadapi pukulan sulit melewati kolam. A, pemain yang buruk, melakukan ayunan tetapi dengan sengaja luput mengenai bola. B, pemain terampil, lalu memainkan bola ke green. Apakah ini dibenarkan?
J. Tidak. Disebabkan A tidak ada niatan menggerakkan bola itu, ia tidak memainkan pukulan – lihat Definisi “Pukulan” – dan tetap menjadi gilirannya untuk bermain . Bilamana B bermain daripada A, A dan B dikenai penalti kalah hole pada match play atau dua pukulan pada stroke play (Per.29-2 dan 29-3). Pada stroke play, A harus memainkan sebuah bola dari tempat B bermain. Jika A tidak melakukannya sebelum pihak itu bermain dari daerah tee berikut, A dan B didiskualifikasi. (Per.29-3). 29-1/8 Urutan Bermain pada Stroke Play Foursome Ketika Bola Salah Dimainkan
P. Pada stroke play foursome, A memainkan sebuah bola salah. Siapakah yang memainkan pukulan berikutnya, A atau B, partnernya?
J. A harus memainkan pukulan berikut. Pada pertandingan foursome, pukulan penalti tidak mempengaruhi urutan main – lihat Per.29-1. Pihak A – B dikenai penalti dua pukulan – Per.15-3b. 29-1/9 Keduanya, Pemain dan Partner Mengedrive dari Tee yang Sama pada Permainan Foursome
P. A dan B berpartner pada permainan foursome. Pada hole ke 5, mereka lupa bahwa mereka bermain foursome, A dan kemudian B melakukan drive. Bagaimana keputusannya? (a) jika giliran A untuk melakukan drive? (b) jika giliran B untuk melakukan drive?
J.
(a) jika giliran A untuk melakukan drive, bola B akan menjadi bola dalam permainan pihak mereka dan sudah pukulan ke 3 – lihat Per.27-1a. (b) jika giliran B untuk melakukan drive, pihak mereka kalah hole pada match play atau dikenai penalti dua pukulan pada stroke play (Per.29-2 dan 29-3). Pada stroke play, pihak mereka harus melanjutkan dengan bola B yang sudah pukulan ke 3. Keputusan yang Berkaitan: 10-2c/1 Bola Dimainkan Tidak sesuai Giliran dari Tee Ditinggalkan dan Bola Lain Dimainkan Sesuai Urutan yang Benar. 18-2a/1 Pemain yang Luput Memainkan Pukulan Tee Mentee bola Lebih Rendah Sebelum Melakukan Pukulan Berikut. 18-2a/2 Bola Terjatuh dari Tee Ketika Pukulan Sedikit Menyentuh Bola lalu Diangkat dan di Tee-Ulang. 18-2a/11 Pukulan Tee dengan Keliru Dipikir ke Luar Perbatasan dan Diangkat; Kompetitor Memainkan Bola Lain dari Tee. 27-2b/10 Bola Provisional Diangkat Selanjutnya Menjadi Bola dalam Permainan; Kompetitor Kemudian Bermain dari Tempat Salah.
Keputusan lain berkaitan dengan Per.29-1: Lihat “Foursome” dalam Index.
THREESOME DAN FOURSOME: URUTAN MAIN PADA MATCH PLAY 29-2/1 Partner Salah Mengedrive untuk Kedua Pihak pada Match Foursome
P. A dan B bermain melawan C dan D pada match foursome. A dan C melakukan drive di hole yang seharusnya dilakukan B dan D. Kesalahan itu kemudian ditemukan. Bagaimana keputusannya?
J. Pihak yang melakukan drive terlebih dulu, kalah hole berdasarkan Per.29-2.
29-2/1 Pihak Melakukan Drive untuk Tiga Hole dengan Urutan Salah dan Kemudian Klaim Dilakukan
P. Pada match foursome, A dan B bermain melawan C dan D. A mengedrive di hole ke 9 dan lagi dengan keliru, pada hole ke 10. B mengedrive di hole ke 11 dan A mengedrive di hole ke 12. Kesalahan kemudian ditemukan. C dan D mengklaim hole ke 10, ke 11 dan ke 12, dan masalah itu disampaikan kepada Komite. Bagaimana keputusannya?
J. A dan B kalah hole ke 12 berdasarkan Per.29-2. Klaim C dan D untuk hole ke 10 dan ke 11 hanya dapat dipertimbangkan jika C dan D diberikan informasi salah oleh A dan B dan klaim itu didasarkan fakta yang sebelumnya tidak diketahui C dan D. A dan B dianggap telah memberikan informasi salah kepada C dan D – lihat Per.9-2b(i). Bagaimana pun, C dan D menyaksikan A dan B bermain tidak sesuai urutan pada ketiga hole. Olehkarenanya, klaim itu tidak berdasarkan fakta yang tidak diketahui sebelumnya oleh C dan D. Keputusan lain berkaitan dengan Per.29-2: Lihat “Foursome” dalam Index.