No. Registrasi: ……………………….
PROPOSAL
PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN PENELITIAN TINGKAT MUDA
JUDUL “PENGEMBANGAN RUBRIK AUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAH MATERI SKI DAN PEMBELAJARANNYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN BATUSANGKAR”
ST A
IN B AT U S A N GK
R A
JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2016
1
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam terdapat mata kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya dengan kompetensi yang diharapkan kepada mahasiswa berupa penguasaan materi SKI yang akan yang ada di sekolah dan madrasah, mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib diambil oleh setiap mahasiswa yang ada di program studi Pendidikan Agama Islam dan merupakan mata kuliah keprofesionalan yang mendukung visi, misi dan tujuan program studi Pendidikan Agama Islam yaitu menjadikan tenaga pendidik yang Unggul , Berkualitas dan Kompetitif dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Berbasis Teknologi Modern. Penilaian atau Assessment merupakan hal yang sangat urgen dalam sebuah prases pembelajaran, karena keberhasilan sebuah proses pendidikan akan diketahui dari pelaksanaan Assessment dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu Assessment dalam sebuah proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh. Dikatakan komprehensif karena kompetensi peserta didik tidak hanya dilihat pada akhir proses saja tetapi juga harus pada saat proses pembelajaran berlangsung, setidaknya inilah alasan kenapa penting sebuah authentic assessment dalam sebuah proses pembelajaran. Secara implisit Mehrens (dalam Wahyuni, 2011: 10) mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa pada saat ini perlunya sebuah authentic assessment atau penilaian otentik adalah karena adanya ketidakpuasan terhadap tes beropsi, para pendukung penilaian kinerja atau authentic
assessment
beranggapan
bahwa
tes
beropsi
hanya
menggambarkan kemampuan peserta didik secara parsial, sehingga tidak bisa melihat kemampuan berfikirnya secara utuh, selain itu tes beropsi memiliki daya surprise yang rendah karena peserta didik cuma diminta untuk memilih respons yang telah disediakan.
3
Penilaian dalam proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh dosen adalah sebagai bagian yang inteqral dari proses kegiatan pembelajaran,
artinya
penilaian
harus
tidak
terpisahkan
dalam
penyusunan dan dan pelaksanaan pembelajran. Penilaian proses dan hasil belajar bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada
proses
pelaksanaan
pembelajaran
belum
adanya
keseragaman dosen dalam melakukan penilaian terkait dengan mata kuliah yang mempunyai standar kompetensi yang sama, cenderung mempunyai standar penilaian masing-masing, terhadap tugas dan performan mahasiswa
dalam melakukan praktek terkait
dengan
kompetensinya sebagai calon pendidik PAI baik di sekolah dan di Madrasah dengan melakukan penilaian secara komprehensif baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, Untuk itu penting kiranya penyamaan standar oleh dosen pengampu mata kuliah yang mempunyai standar kompetensi yang searah, yaitu berupa rubrik authentic assessment. Dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian, dinyatakan bahwa penilaian otentik adalah penilai yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari input (masukan), proses, dan output (keluaran). Berdasarkan hal itu penilaian ini sangat cocok untuk mata kuliah materi SKI dan Pembelajarannya atau mata kuliah yang menekankan dalam mengapungkan skill mahasiswa pada kompetensi tertentu, karena penilaian otentik merupakan sebuah instrumen penilaian yang mana para mahasiswa nanti akan diminta untuk menampilkan
tugas
mendemonstrasikan
pada penerapan
situasi
yang
keterampilan
sesungguhnya sebagai
dan
implementasi
pengetahuan yang telah mereka miliki. Pada pelaksaan proses pembelajaran seorang dosen harus mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, khususnya yang berkaitan dengan: pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang akan dinilai dalam
4
proses pembelajarannya. Berdasarkan pemikiran itulah penulis ingin mencoba menyusun dan mengembangan sebuah rubrik penilaian yaitu authentic assessment atau penilaian otentik agar penulis sebagai dosen yang mengajar pada mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya memiliki sebuah instrumen peniliaian yang lebih baik dalam mengukur kompetensi mahasiswa secara komprehensif, yaitu dengan mencoba melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Rubrik Authentic Assessment pada Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Batusangkar”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa bentuk rubrik yang cocok atau sesuai dan akan dilaksanakan pada mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam, dan apakah tingkat kehandalan dan kepercayaan rubrik tersebut setelah dilakukan uji coba dan revisi dapat diterima untuk digunakan sebagai instrumen baku dalam penilaian perkuliahan. C. Tujuan Pengembangan Tujuan penelitian pengembangan ini adalah lahirnya sebuah rubrik yang handal dan terpercaya dalam menilai kemampuan dan kinerja mahasiswa dalam bentuk autentik assessment pada mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. D. Spesifikasi Produk ynag diharapkan Produk yang diharapkan secara spesifik dalam penelitian ini adalah sebuah instrumen penilaian berupa rubrik autentik assessment berupa rubrik holistik dan rubrik analitik yang akan dijadikan acuan penilaian mahasiswa dalam mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. E. Pentingnya Pengembangan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran khusunya mata kuliah SKI dan pembelajarannya, di antaranya:
5
1. Tersedianya format rubrik penilaian dengan standar yang telah handal terpercaya untuk mengukur kemampuan performance mahasiswa dalam mata kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam. 2. Mahasiswa mengetahui dan mendapatkan informasi tentang standar penilaian terhadap kemampuan yang akandibangun. 3. Tim dosen memiliki acuan bersama terhadap standar yang digunakan dalam melalukan penilaian terhadap kemampuan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya.
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan rubrik penilaian otentik dalam melakukan evaluasi hasil belajar mahasiswa, karena ini akan sangat membantu para dosen dalam melakukan penilaian secara komprehensif dalam menilai performasi dan kompetensi mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan, dan penggunaan rubrik secara teratur dapat menjadi self evaluation bagi mahasiswa apakah task (tugas) atau pekerjaan yang mereka lakukan sudah benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Keterbatasan pengembangan, karena keterbatasan peneliti serta kekurangan lainnya, diantara keterbatasan itu adalah: terbatas hanya pada satu kelas saja dan terbatas hanya pada revisi terhadap ujicoba terbatas dan belum dikembangkan dalam skala yang lebih besar.
G. Definisi Istilah Pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk dalam pendidikan yang telah teruji keefektifannya. Rubric adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengukur kompetensi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Authentic Assessment adalah jenis penilaian yang dilakukan secara komprehensif dalam proses pembelajaran bersifat langsung dengan
6
meminta mahasiswa untuk melakukan/membuat sebuah task dan untuk mengukur performan mahasiswa dalam unjuk kerja sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya adalah salah satu mata kuliah yang diajarkan pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dengan kompetensi agar mahasiswa disamping menguasai konsep materi-materi yang ada di sekolah dan madrasah, mahasiswa juga mampu memiliki skill dalam langkah-langkah pembelajarannya mulai dari persiapan pelaksanaan sampai melakukan evaluasi pembelajaran.
H. Sistematika Penulisan Sitematika penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: Bab I: Pendauluan terdiri dari uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya pengembangan, definisi istilah dan sitematika penulisan. Bab II: Kajian Pustaka terdiri dari uraian tentang: Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya, Authentic Assessment, Rubrik, tahapan pengembangan rubrik. Bab III: Metode Pengembangan terdiri dari uraian tentang model pengembangan, prosedur pengembangan, ujicoba produk, instrumen pengumpulan data dan teknik analisa data. Bab IV: Kesimpulan, Implikasi dan saran yang berisi uraian tentang: kajian produk yang telah direvisi, saran pemanfaatan, diseminasi dan pengembangan produk lebih lanjut. Bagaian akhir yang memuat tentang daftar rujukan, pernyataan keaslian dan lampiran-lampiran.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya Mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya adalah mata kuliah yang diajarkan pada program studi Pendidikan Agama Islam di STAIN Batusangkar berdasarkan sebaran mata kuliah yang ada pada program studi Pendidikan Agama Islam, mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya diajarkan pada semester VI, setiap mata kuliah harus mendukung visi, misi dan tujuan dari program studi Pendidikan Agama Islam, adapun visi, misi dan tujuan program studi Pendidikan Agama Islam diuraikan pada tabel berikut: Visi Misi
Unggul , Berkualitas dan Kompetitif dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Berbasis Teknologi Modern. 1. Mengembangkan pendidikan dan pembelajaran berbasis tekhnologi dalam bidang Pendidikan Agama Islam. 2. Menyiapkan Tenaga Pendidik yang berkualitas dan berakhlak mulia di sekolah dan madrasah. 3. Menyiapkan tenaga pendidik yang kompetitif dalam bidang keilmuan agama Islam dan menguasai bahasa Arab dan Inggris. 4. Mengembangkan kegiatan Pendidikan Agama Islam
Penelitian
dalam
bidang
5. Mengembangkan pengabdian masyarakat melalui kegiatan ilmiah dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Tujuan
6. Meningkatkan kerjasama dalam bidang PAI pada tingkat nasional dan internasional. 1. Menghasilkan tenaga pendidik yang mampu menguasai tekhnologi dalam bidang Pendidikan Agama Islam. 2. Menghasilkan tenaga pendidik PAI berakhlak mulia di sekolah dan madrasah. 3. Menghasilkan tenaga pendidik PAI yang kompetitif dalam bidang keilmuan agama Islam dan menguasai bahasa Arab dan Inggris. 4. Menghasilkan peneliti dalam bidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Madrasah. 5. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui kegiatan ilmiah dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
8
6. Melaksanakan kerjasama dalam bidang PAI pada tingkat nasional dan internasional Di samping itu mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya mahasisiwa dituntut untuk memiliki skill dan menguasai teknik, strategi dan langkah-langkah pembelajaran pada materi-materi mata pelajaran SKI yang ada di sekolah dan madrasah.
B. Authentic Assesssment Authentic assessment adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan peserta didik. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah peserta didik benar-benar belajar atau tidak, memahami atau tidak, menguasai atau tidak, apakah pengamalan belajar peserta didik memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan, baik intelektual maupun mental peserta didik. Penilaian otentik dilakukan secara terinteqrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara kontinu selama proses pembelajaran
berlangsung
(Suyadi,
2013:87),
penilaian
otentik
merupakan proses penilaian kinerja mahasisw secara multi demensi pada situasi nyata, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi secara menyeluruh dari proses pembelajaran yang dilakukan, untuk itu dalam proses
pembeljaran
penilaian
otentik
mempunyai
tujuan
untuk
memberikan deskripsi yang jelas tentang kegiatan mahasiswa yang secara langsung berhubungan dengan pembelajaran, mudah dilaksanakan, mudah diinterpretasikan, memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan pembelajaran dan memberikan informasi yang akurat dan bermakna. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengembangkan authentic
assessment
dalam
perkuliahan
materi
SKI
dan
pembelajarannya, yaitu: 1. Menentukan tujuan perkuliahan 2. Menentukan kemampuan apa yang hendak dibangun dalam perkuliahan.
9
3. Menentukan proses pembelajaran yang akan berlnagsung agar kemampuan tersebut dapat terlatihkan. 4. Merancang draf kritetia penilaian yang akan dikembagnakn melalui rubrik. 5. Menyampaikan informasi secara terbuka kepada mahasiswa tentang kemampuan/kriteria penilaian yang digunakan agar mahasiswa memahami dan mengerti tentang hal-hal yang menjadi ketentuan penilaian. 6. Menetapkan kriteria secara bersama-sama anatar dosen dan mahasiswa, bagian ini penting untuk mengkoreksi bagian mana yang dianggap sulit untuk dicapai oleh mahasiswa dan memberikan informasi terkait dengan penekanan materi yang dipraktekkan. C. Rubrik 1. Pengertian Rubrik adalah perangkat pemberian skor yang secara eksplisit menyatkan kinerja yang diharapkan bagi tugas-tugas yang diberikan terhadap suatu hasil karya mahasiswa. Rubrik yang digunakan untuk penilaian harus disajikan kepada mahasiswa bersama dengan tugas yang akan mereka kerjakan, untuk itu secara ringkar, rubrik ini akan bermanfaat untuk mengkomunikasikan kualitas yang diharapkan. Sebagai kriteria dan alat penskoran, rubrik terdiri dari senarai dan gradasi mutu (Zainul, 2001), senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, gradasi mutu mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk. Menurut istilah yang digunakan dalam Chicago Public School (dalam Zainul, 2001), secara singkat scoring rubric terdiri atas beberapa elemen, yaitu (1) Dimensi yang akan dijadikan dasar dalam menilai kinerja mahasiswa, (2) Definisi dan contoh yang merupakan penjelasan dari setiap dimensi, (3) Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi, dan (4) Standar untuk setiap kategori kinerja.
10
Mengapa dalam proses pembelajaran menggunakan rubrik karena banyak ahli percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir peserta didik dan karena itu menignkatkan belajarnya, ketika para pendidik menilai makalah atau proyek dengan menggunakan rubrik, mereka akan dapat melihat dengan jelas dan juga dapat mengukur kualitas dari kinerja yang dihasilkan peserta didik, begitupun dalam proses perkuliahan jika mahasiswa sudah menerima rubrik sebelum memulai proses perkuliahan, mereka akan mengetahui bagaimnana kinerja mereka yang akan dievaluasi, dan mereka dapaat menyiapkan diri untuk itu, dengan mengembangkan kisi-kisi dan memberikannya kepada para mahasiswa, berarti dosen telah memberikan panduan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka dan juga dapat meningkatkan pengetahuan mereka.
2. Tipe-Tipe Rubrik Ada dua jenis rubrik, yaitu: 1. Rubrik
Holistik,
penskoran
dilakukan
terhadap
proses
keseluruhan atau kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara terpisah. Rubrik holistik biasanya digunakan apabila kesalahan pada bagian
dari proses
masih dapat ditoleransi, asalkan
kualitas keseluruhannya cukup tinggi, penggunaan rubrik holistik mungkin tidak sesuai bagi suatu tugas
penampilan yang
mengharuskan mahasiswa untuk menciptakan respon tertentu, atau tidak terdapat jawaban benar secar pasti. Fokus dari suatu skor yang menggunakan rubrik holistik ialah terhadap kualitas secara keseluruhan, kemahiran atau pemahaman terhadap isi dan keterampilan spesifik. Penggunaan rubrik holistik dapat menghasilkan proses skoring yang lebih cepat dibandingkan dengan rubrik analitik, hal ini disebabkan si penilai diharapkan untuk membaca, memeriksa produk atau penampilan mahasiswa hanya sekali
11
dalam rangka memperoleh kesan yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan mahasiswa, karena intinya ialah assesmen keseluruhan penampilan, maka rubrik holistik digunakan secara khas meskipun tidak eksklusif apabila tujuan asesmen penampilan itu bersifat sumatif, pada umumnya hanya bisa diberikan kepada mahasiswa umpan balik yang sangat terbatas sebagai hasil penskoran tugas penampilan menggunakan cara ini, Contoh rubrik holistik dapat dilihat pada tabel berikut: Skor
Uraian Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang
5
permasalahan, semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban Memperlihatkan
4
cukup
pemahaman
tentang
permasalahan, semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban Memperlihatkan hanya sebagaian pemahaman tentang
3
permasalahan, kebanyakan persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban
2
1 0
Memperlihatkan
sedikit
pemahaman
tentang
permasalahan, banyak persyaratan tugas yang tidak ada Memperlihatkan
tidak
ada
pemahaman
tentang
permasalahan Tidak ada jawaban/tidak ada usaha
2. Rubrik Analitik, penskoran mula-mula dilakukan atas bagianbagian individual produk atau penampilan secara terpisah, kemudian dijumlahkan skor individual itu untuk memperoleh skor total. Rubrik analitik biasanya dipilih apabila menginginkan tipe respons yang cukup terfokus. Keuntungan
penggunaan
rubrik analitik sangat berarti terhadap umpan balik
yang
diberikan kepada mahasiswa sangat bermakna. Mahasiswa
12
menerima umpan balik spesifik terhadap setiap kriteria penskoran individual dan penampilannya/ performannnya. Contoh untuk rubrik analitik dapat dilihat pada tabel berikut: Kriteria 1
Tahap Awal 1
pengembangan 2
terselesaikan 3
Patut dicontoh 4
Uraian menggambarkan tahap awal penampilan
Uraian menggambarkan gerakan kearah tingkat penguasaan penampilan
Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan
Uraian mengambarkan tingkat penampilan tertinggi
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum ada dua tipe rubrik, yaitu rubrik holistik dan rubrik analitik. Rubrik holistik memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian tentang kinerja secara keseluruhan, terlepas dari bagian-bagian komponennya. Sedangkan rubrik analitik menuntut pemberi skor untuk menilai komponen-komponen yang terpisah atau tugas-tugas individu yang berhubungan dengan kinerja. Kedua jenis rubrik ini mempunyai titik tekan yang berbeda , holistik lebih digunakan untuk menilai kemampuan/proses secara keseluruhan tanpa ada pemberian komponen secara terpisah, sedangkan analitik penekanannya pada aspek dan kriteria yang dinilai secara spesifik.
skor
13
BAB III METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2001: 407), dan penelitian ini akan mengembangkan produk dalam bidang pendidikan. Adapun model pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall, karena model lebih cocok dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Adapun langkah-langkah yang pengembangan dalam penelitian ini meliputi; (1) Kajian temuan-temuan penelitian, (2) Mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut, (3) Menguji dilapangan sesuai dengan setting dimana produk ini akan diterapkan, dan (4) Merevisinya berdasarkan hasil uji lapangan.
B. Prosedur Pengembangan Langkah-langkah
dalam
prosedur
pengembangan
dalam
penelitian ini akan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penelitian awal dan pengumpulan informasi, kegiatan ini meliputi penilaian kebutuhan, kajian literatur, penelitian kecil dan mengkaji hasil-hasil penelitian mutakhir berkaitan dengan model yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan,
tahapan
ini
meliputi
kegiatan
mendefinisikan
keterampilan yang harus dipelajari, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran, dan uji kelayakan dalam skala kecil. 3. Mengembangkan format awal produk, pada tahapan ini melibatkan aktivitas pengembangan bahan ajar, prosedur dan instrumen penilaian. 4. Uji lapangan awal, pada tahapan ini ujian lapangan dilaksanakan terbatas dan dalam skala kecil.
14
5. Revisi produk utama, yaitu melakukan revisi terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan awal sebelumnya. 6. Uji lapangan utama, pada tahapan ini uji lapangan dilaksanakan secara llebih luas dan dalam skala yang lebih besar. 7. Revisi produk secara operasional, pada tahapan ini revisi dilakukan terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan sebelumnya. 8. Uji Lapangan secara operasional, pada tahapan ini model produk dari proses pengembangan yang telah dilakukan diterapkan di tingkat lapangan dengan prosedur operasional baku sesuai dengan setting kondisi sebagaimana produk ini nantinya akan diterapkan dan tanpa pendampingan oleh peneliti. 9. Revisi produk akhir, pada tahapan ini model produk yang akan dihasilkan direvisi untuk terakhir kalinya sebelum diimplementasikan. 10. Diseminasi dan Implementasi, tahapan ini adalah tahapan terakhir dimana produk telah sempurna untuk dikomunikasikan dengan seluruh pihak terkait dan selanjutnya diimplementasikan. Secara lebih ringkas langkah-langkah penggunaan metode pengembangan dalam penelitian ini dapat digambarkan pada bagan berikut:
Potensi dan Masalah
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Pengumpulan data
Revisi Produk
Produksi Masal
Desain Produk
Ujicoba Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
15
Dari keterangan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengikuti lima langkahlangkah, yaitu: Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, ujicoba lapangan skala kecil dan revisi dan ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir.
C. Uji Coba Produk Draf rubrik yang dihasilkan dan telah direvisi validasi isi selanjutnya dilakukan ujicoba produk. Tahapan pelaksanaan ujicoba produk terbatas pada salahsatu kelas dari kelas program studi Pendidikan Agama
Islam
yang
mengambil
mata
kuliah
materi
SKI
dan
Pembelajarannya.
D. Subjek Uji Coba Oleh karena populasi dari subjek penelitian ini adalah homogen yaitu keseluruhan mahasiswa program studi yang mengikuti perkuliahan mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya di semester VI, maka subjek ujicoba dalam penelitian ini ditetapkan pada salahsatu kelas saja yaitu kelas PAI D semester VI.
E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data utama menggunakan ruprik penilaian yang telah disiapkan, yaitu rubrik penilaian otentik, di samping itu, instrumen penelitian juga berupa catatan harian untuk merekam kendalakendala dan temuan-temuan lain yang berguna dalam penyempurnaan rubrik. Teknik pengumpulan data utama melalui observasi performan mahasiswa melakukan tugas dalam mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya.
F. Teknik Analisis Data 1. Validitas Rubrik, dilakukan melalui revisi validator yaitu dosen pakar sebanyak 4 orang, hasil penilaian dan revisi dosen diolah dengan
16
menggunakan teknik korelasi produk moment untuk menggambarkan validitas isi rubrik (tingkat kesesuaian) dengan rentangan skor -1 sampai +1, dengan interpretasi jika r hitung > r tabel maka skor berkorelasi signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa rubrik yang dikembangkan
mengukur
keadaan
yang
ingin
diukur.
Analisis/pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21. 2. Reliabilitas Rubrik, untuk melihat reliabilitas dari rubrik penilaian otentik dalam mata kuliah materi SKI dan pembeljarannya digunakan uji konsistensi internal (internal consistency) ditentukan dengan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach yang digunakan adalah di atas 0.60, artinya jika skor keseluruhan rubrik berada di atas koefisien Alpha Cronbach (>0.60) maka rubrik penilaian dianggap reliabel. Analisis/pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.
17
DAFTAR PUSTAKA
Aminul Hadin Harjono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Semarang: Thoha Putra, 1998 Abdul Madjid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014 Ambiyar, Pengukuran, Tes dalam Pendidikan, Padang : UNP Press, 2012. Departemen Agama, Metodologi Pendidikan Agama, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002 Jemari Mardapi. 2008, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1993 _______, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009 _______, Manajemen penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011 Slameto. Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina Aksara, 1998