PROFIL DAN ORIENTASI KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA PASCA ORDE BARU 01eh Athiqah Nur Alami
Abstract
Formation oftheprofile and orientation oflndonesian foreignpolicy in post New Order era is closely related to domesticfactors ofdemocratization and externalfactors ofglobalization Democratization movement has promp ted the emergence of new issues and actors at the national and international level The focus in global interactions
and issues offoreign policy is no longer solely associated with traditional issues but also issues of economic social culture and religion The linkage between the issues makes the actors in foreign policy are more diverse The process offormulating and implementing Indonesian foreign policy in post New Order era shows the trend ofthe involvement ofstate actors which extends horizontally and vertically as well as non state actors Therefore it affects the configuration and structure of Indonesian foreign policy and the pattern or style of diplomacy that played by the head ofgovernment Meanwhile the dynamics ofnational economic and political situation after the New Order era is the main variables that determine Indonesia sforeign policy orientation The governments from President Habibie to President Susilo Bambang Yudhoyono have put the agenda ofeconomic recovery as the main component that directs Indonesian foreign policy However the orientation faces a dilemma if it is associated with the implementation offree and active policy as a basic principle oflndonesian foreign policy
Pendahuluan
perkembangan lingkungan internasional Situasi
Profil dan orientasi kebijakan luar negeri Indone sia pasca Orde Baru mengalami perkembangan
politik internasional sepuluh tahun sej ak usainya Perang Dingin mulai memasuki era globalisasi
signifikan dibandingkan periode sebelumnya
Era tersebut ditandai dengan transformasi sistem
Perkembangan terjadi tidak hanya dari sisi
politik dan ekonomi global yang berimplikasi
aktor aktor yang terlibat tapi juga isu isu yang menj adi fokus dari kebijakan luar negeri
secara budaya ekonomi dan politik bagi negara
Indonesia Kondisi tersebut dipengaruhi oleh
proses demokratisasi yang berlangsung di
dan masyarakat Dunia menjadi saling terinte grasi sehingga semakin melemahkan batas
batas negara dan meningkatkan interkoneksi
Indonesia pasca Orde Baru Dengan kata lain
antarwilayah
Kegagalan perbaahan dan krisis
demokratisasi merupakan fenomena penting yang
mata uang di salah satu negara Asia Tenggara
mewarnai perpolitikan Indonesia di akhir tahun
misalnya telah menimbulkan kepanikan financial
1990an Berakhirnya rezim otoritarian Orde Baru
yang berefek global dan dan bergulir bagaikan
telah membawa angin segar bagi dimulainya
bola salju ke negara negara Asia lainnya
demokratisasi demi tercapainya agenda reformasi
termasuk Indonesia Pada satu sisi krisis ekonomi
politik Proses demokratisasi ditandai dengan
Asia tahun 1997 memang telah memporakporan
fase transisi dari era otoritarian ke era demokrasi
dakan perekonomian nasional dan menimbulkan
dari demokrasi elektoral menuju demokrasi sub
instabilitas domestik Namun pada sisi lain krisis
stansial dan konsolidasi demokrasi Fase tersebut
ekonomi sebagai bagian dari proses globalisasi
diawali oleh perubahan perubahan fundamental
telah menjadi momentum penting yang membuka
dalam rangka membangun tatanan kehidupan
jalan bagi proses demokratisasi di Indonesia
politik yang lebih demokratis termasuk dalam penataan kebijakan luar negeri Indonesia
Oleh karena itu
pembentukan profit dan
penentuan orientasi kebijakan luar negeri
Selain dipengaruhi oleh perkembangan
Indonesia pasca Orde Baru terkait erat dengan
politik domestik profil dan orientasi kebijakan
faktor domestik yaitu demokratisasi dan faktor
luar negeri Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
eksternal di lingkungan internasional Gerakan
163
demokratisasi pasca Orde Baru telah mendorong kemunculan berbagai isu dan aktor barn di tingkat nasional dan internasional Fokus dalam inter
tersebut Merekamendefmisikan konsep konsep tersebut dengan caranva masing masim tergan
aksi global dan isu politik luar negeri tidak lagi
tung pada bagaimam mercka men wlakan konsep tersebut baik secara objelctifmaupun
semata mata terkait dengan isu isu tradisional
subjektif Nalnun tulisan ini tidak akan memba
tetapi juga isu isu ekonomi sosial budaya dan
has perdebatan yang bersifat konseptuA tersebut
agama sebagai bagian dari sendi sendi kehidupan
secara lebih detail melainkan berupaya menem
manusia
patkan berbagai konsep dan definisi demokrasi
Keterkaitan antar isu menjadikan
aktor aktor dalam kebijakan luar negeri bukan
dalam konteks proses demokratisasi di Indonesia
hanya negara atau pemerintah yang berkuasa
khususnya pasca Orde Bani
melainkan juga aktor aktor non negara Situasi semakin kompleks ketika berbagai isu dan aktor tersebut tidaklah berdiri sendiri sebagai suatu
Secara etimologis demokrasi dapat didefi nisikan sebagai
the rule of thepeople
Definist
ini menunjukkan bahwa demokrasi mengandung
yang terpisah pisah melainkan saling terkait
dua komponen utama yaitu rule dan people
dan memengaruhi satu sama lain Kompleksitas
Maksudnya bahwa demokrasi inengliendaki
isu dan aktor dalam kebijakan luar negeri
adanya pemerintahan oleh rakyat
sebagai efek dari demokratisasi dan globalisasi
capai demokrasi dengan karakter tersebut
inilah yang memengaruhi kebijakan luar negeri
diperlukan suatu proses menuju demokrasi
Indonesia pasca Orde Baru
Untuk men
Bagian pertama
yang disebut demokratisasi Sebagai suatu proses demokratisasi memerlukan waktu yang tidak singkat dan bukanlah upaya yang mudah
mengulas perjalanan proses demokratisasi di
Bahkan Grugel menyebut demokratisasi sebagai
Untuk mengkaji hal di atas tulisan ini terdiri atas beberapa pembahasan
Indonesia sejak runtuhnya rezim Orde Baru dan
A discrete set of sequential chan es achieved
mengaitkannya dengan globalisasi Bagian ini
in a few years
penting untuk diulas sebagai faktor pendorong
struggles and a transfoamutiota ofdeep ctr7rctur e
utama bagi perubahan sendi sendi kehidupan
or
politik di Indonesia dalam kebijakan nasional
lain
dan kebijakan luar negeri Indonesia Bagian
proses transformasi dari sistem politik yang
kedua akan mengkaji profil kebijakan luar negeri
tidak demokratis atau otoritarian menuju sistem
Indonesia pasca Orde Baru khususnya dalam
politik yang mengedepankan peinerintalian olell
kaitannya dengan aktor aktor yang terlibat
rakyat sehingga terwiu ud proses pengambilan
struktur pengambilan keputusan dan pola atau
keputusan yang akuntabel dan representatif
gaya diplomasi Selanjutnya bagian ketiga akan
Karena demokratisasi sebagai suatu proses maka
menganalisis arah orientasi kebijakan Iuar negeri
demokratisasi menurut perspektif ihnu politik
Indonesia pasca Orde Baru yang dikaitkan dengan interpretasi dan pelaksanaan prinsip liar
dipahami sebagai a contimttmt fi om a minimal
negeri bebas aktif Lalu catatan akhir tulisan ini
demokratisasi merupakan serangkaian proses
cis
as
a series of open ended
an unohtainale utopia
Dengan kata
demokratisasi dipahami sebagai suatu
to maximalist position
Maksudnya bahwa
akan kembali menekankan isu isu strategis yang
dalam berdemokrasi rnulai dari bentuk van
perlu menjadi prioritas dalam rangka memperte
paling dasar minimal hingga bentuk yang lebih
gas profil dan orientasi kebijakan War negeri
luas dan dalam
Indonesia pasca Orde Baru
demokrasi transisi elektoral inaupun substansial
Demokratisasi Pasca Orde Baru
mengikuti bola di atas tidak bisa dilcpaskan dari
Istilah demokratisasi merujuk pada akar kata
perkembangan politik domestik yang memanas
maksimal
balk dalam bentuk
Perjalanan demokratisasi di Indonesia yang
demokrasi
suatu konsep yang secara esensial
masih menjadi perdebatan essentially contested concept di kalangan akademisi maupun praktisi
ilmu sosial politik Tidak ada konsensus terhadap pemaknaan tunggal dan pasti fixed atas konsep 164
Laurence Whitehead Dentocarti citron
The ort surd b xpel i
ence Ncw York Oxford Univcrsity Press 2002
Min 14
Jean Grugel Dcmocrutization sl Craicad Ltnvduciiou York Palgrave 2002 rt id
hlm 4
Cvv
di akhir tahun 1990 an dan krisis ekonomi
Rp17 000 pada 22 Januari 1998 dan laju inflasi
Asia tahun 1997 Setelah berada di puncak ke
mencapai Sembilan ratus persen 4
berhasilan pembangunan pada pertengahan 1984 1985 rezim Orde Baru di bawah kendali Presiden Soeharto mengalami penurunan kondisi
ekonomi sosial dan politik Indikasinya terlihat
ketika mulai bermunculan berbagai problem pembangunan
meskipun ekonomi Indonesia
pada masa tersebut masih relatif stabil dengan angka pertumbuhan ekonomi rata rata 6 7
Persoalan korupsi kolusi dan nepotisme yang merajalela akibat kekuasaan pihak swasta yang terlalu besar di sektor sektor ekonomi semakin
memperlebar jurang sosial ekonomi di masyara kat Kondisi tersebut kian parah ketika kebebasan berbicara dan berpendapat dalam kerangka pembangunan politik dibelenggu sedemikian
kuat oleh pemerintah Orde Baru Oleh karena itu pada masa 1989 1999 instabilitas politik do mestik di beberapa negara termasuk Indonesia lebih merupakan ekses negatif pembangunan di
Anjloknya nilai rupiah pada akhirnya menjalar ke sektor perekonomian lainnya
seperti rontoknya pasar uang pasar modal dan perbankan nasional Akibatnya ratusan perusa
haan terutama di sektor konstruksi manufaktur
dan perbankan gulung tikar dan melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja PHK
Pada saat itu tingkat pengangguran di
Indonesia mencapai sekitar 20 juta orang atau 20
dari angkatan kerja dan jumlah penduduk di
bawah garis kemiskinan meningkat hingga 50 dari total penduduk Indonesia Kondisi tersebut pada akhirnya memicu gejolak sosial dan aksi
protes dari masyarakat yang menuntut mundur pemerintah Orde Baru Akibat dari desakan
berbagai elemen masyarakat itulah maka pada 20 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari posisinya dan mengangkat Wakil Presiden B J Habibie sebagai penggantinya
berbagai sektor
Pada masa pernerintahan Presiden B J
Ketidakstabilan politik domestik yang ter jadi di Indonesia di tengah terpaan krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 1998 menjadikan kondisi politik dan ekonomi Indonesia berada dalam
Habibie inilah proses demokratisasi di Indonesia
dimulai dan sering kali disebut dengan model demokrasi transisi dari rezim Orde Baru ke rezim selanjutnya Pada masa ini periode demokratisasi
posisi kritis Tragedi ekonomi yang berawal
di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi
dari krisis nilai tukar Baht di Thailand pada Juli
domestik tetapi juga faktor internasional sebagai
1997 telah menimbulkan kepanikan finansial dan bergulir bagaikan bola salju ke negara negara
konsekuensi globalisasi Selain didorong oleh krisis ekonomi Asia 1997 faktor eksternal dari
Asia lainnya termasuk Indonesia Kegagalan per
demokratisasi di Indonesia tidak dapat dilepaskan
bankan dan krisis mata uang di salah sate negara
dari fenomena demokratisasi global di berbagai
Asia Tenggara tersebut telah menimbulkan efek
negara Selama 1974 1990 telah terjadi proses
global Mendunianya dampak krisis moneter di
Asia tersebut membuktikan adanya interkoneksi
j aringan global yang meningkat di era globalisasi Peningkatan interkoneksi dalam konteks global
demokratisasi di sekitar 30 negara di dunia di antaranya di Portugal
1977 Selatan
sebagian besar sektor perekonomian Indonesia
telah menyebabkan kenaikan nilai mata uang rupiah dan mendorong inflasi Nilai rupiah yang
1974
Brazil Honduras El Salvador Guatemala India
peristiwa di wilayah geografi tertentu dan dalam
bagi wilayah lainnya dan dalam dimensi yang berbeda Krisis ekonomi yang melanda hampir
Yunani
Ekuador Peru Bolivia Argentina Uruguay
isasi kontemporer menjadikan dampak dari suatu dimensi tertentu dapat membawa efek signifikan
1974
Turki 1987
1980
Filipina
dan Pakistan
1986
1988
Korea
Sebagai
respons atas perkembangan tersebut Huntington
berargumen bahwa demokratisasi telah menjadi
fenomena yang mengglobal di akhir abad ke 21 yang disebutnya sebagai gelombang ketiga demokratisasi third wave globalization
telah mencapai Rp11 000 per dolar AS terus
merosot hingga ke titik paling rendah ke angka
4 Leo Suryadinata Politik Luar Negeri di Bawah Soeharto Jakarta LP3ES 1998
hlm 41
Samuel P Huntington The Third Wave Democratization in
the Late Twentieth Century Norman University ofOklahoma Press 1991
hlm 21
24
165
Demokratisasi periode ini dilatarbelakangi
sampai dengan masa kejatuhannya 8 namun di
oleh beberapa faktor di antaranya melemahnya
sisi lain AS dan jaringan NGO nya memperkuat
legitimasi pemerintah terjadinya krisis ekonomi
jaringan kekuatan oposisi pemerintah Orde Baru
munculnya kebijakan baru dari aktor eksternal
dan adanya efek demonstrasi yang bersifat bola
yang sejalan dengan agenda demokratisasi AS mendekati kekuatan kekuatan oposisi yang
salju 6
diprediksi akan menjadi kekuatan baru dalam
Faktor faktor di atas menunjukkan bahwa proses demokratisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Kerapuhan sistem politik otoritarian dan krisis legitimasi serta kepercayaan
terhadap pemimpin di dalam negeri dapat muncul sebagai pendorong demokratisasi secara internal Sementara itu globalisasi yang membuka pelu ang bagi persebaran paham demokrasi dan rekon figurasi sistem politik dan ekonomi internasional
merupakan faktor internasional yang mendorong proses demokratisasi
pemerintahan selanjutnya
Hal ini terlihat
dari pendekatan pendekatan yang dilakukan oleh Duta Besar AS Stapleton Roy Asisten Menlu AS Urusan Asia Pasifik Stanley Roth dan Menlu AS Madeleine Albright terhadap tokoh tokoh politik seperti Gus Dur Megawati dan Amien Rais Kebijakan tersebut semakin terbuka bagi AS ketika Indonesia memasuki masa demokratisasi Proyek demokratisasi di Indonesia juga
Situasi politik global
disebarkan oleh negara negara Eropa dan
tersebut menunjukkan perkembangan signifikan
berlanjut hingga masa pemerintahan Presiden
akan kemunculan periode transisi demokratisasi
Susilo Bambang Yudhoyono Dengan instrumen yang serupa Uni Eropa UE sebagai lembaga
dari pemerintahan non demokratis
otoritarian
menuju sistem politik yang demokratis Hal
donor terbesar di dunia bekerja sama dengan
tersebut di antaranya dilatarbelakangi oleh
pemerintah Indonesia untuk meningkatkan
berakhirnya Perang Dingin antaraAmerika Seri
kerja sama pembangunan untuk mendukung
kat AS
Runtuhnya Uni
demokratisasi good governance pembangunan
Soviet secara tidak langsung dianggap sebagai
sosial dan ekonomi berkelanjutan dan mengikis
dan Uni Soviet US
tonggak kemenangan demokrasi dan harapan
kemiskinan
bagi perdamaian dunia Asumsinya bahwa
bantuan hibah dalam skema National Indicative
semakin banyak negara demokratis maka kian
Program NIP tahun 2002 2004 dan 2005 2006
kecil kemungkinan terjadinya perang Karena demokrasi dianggap simetris dengan perdamaian
negeri tersebut menunjukkan besarnya per
Salah satu programnya adalah
sebesar 222 juta euro 10 Berbagai bantuan luar
dunia maka AS menjadikan demokrasi sebagai
hatian dan harapan dunia internasional akan
salah satu prasyarat bagi suatu negara untuk
perkembangan demokratisasi di Indonesia
diterima dalam pergaulan dunia internasional
Secara politic bantuan tersebut diyakini mampu
Indonesia yang pada saat itu sedang
mendorong proses demokratisasi di Indonesia
memulai proses demokratisasi juga menjadi
dan menjadi landasan penting bagi pencapaian
salah satu sasaran bagi proyek demokratisasi
pertumbuhan ekonomi kesejahteraan stabilitas
yang dikampanyekan olehAmerika Serikat Pada
dan perdamaian di tingkat nasional regional
masa awal demokratisasi Indonesia dibanjiri
dan internasional Selain itu bantuan luar negeri
oleh berbagai bantuan luar negeri salah satunya
tampaknya telah menjadi bagian yang tidak
adalah lembaga donor pemerintah dan swasta
terpisahkan dari politik luar negeri suatu negara
di bawah kendali pemerintah Amerika Serikat
Sebenarnya agenda demokratisasi telah didorong oleh pemerintah Amerika Serikat sejak Presiden
8 Dukungan tersebut ditandai dengan tetap mengalimya bantuan
Soeharto masih berkuasa
ekonomi melalui IMF dan militerAS terhadap rezim Soeharto
Pada saat itu
di
satu sisi AS tetap mendukung rezim Soeharto
9Ikrar Nusa Bhakti
Amerika Serikat dan Proses Demokrati
sasi Indonesia 1992 2000
dalam Rama Shofi Inayati Ed
Hubungan IndonesiaAmerika Serikat 1992 2000 Masa Peme Ibid
rintahan Presiden Clinton
Lembaga tersebut antara lain United States Agency for Inter national Development USAID
the Ford Foundation the Asia
Foundation National Democratic Institute NDI
166
Japanton Sitohang Ed
Jakarta PPW LIPI 2000
Hubungan Indonesia Uni Eropa
Penguatan Good Governance
hlm 33
hlm 93
Jakarta
P2P LIPI
2006
dan refleksi dari kepentingan nasional negara atas
militer juga pada reformasi konstitusi khususnya
proyek demokratisasi
amandemen UUD 1945
Proses demokratisasi semakin menunjukkan
kemajuan seiring dengan upaya pemerintahan
Selama pemerintahan
Orde Baru UUD 1945 dianggap sebagai pe rundangan yang sakral dan nyaris tidak pernah
transisi untuk menaikkan legitimasinya di mata
tersentuh Akibatnya UUD 1945 sebagai sumber
masyarakat Secara politik pemerintahan transisi
perundangan utama rentan bagi penyalahgunaan
B J Habibie mengalami persoalan legitimasi
kekuasaan Sifat UUD 1945 yang sentralistik dan tidak memberikan ruang bagi mekanisme
yang serius Im ditandai dengan lemahnya du kungan dari kelompok elit politik kelompok
check and balances antarkomponen dalam
militer serta kaum aktivis pro reformasi Habibie
pemerintahan baik eksekutif pusat daerah
masih dianggap bagian dari rezim Orde Baru
legislatif maupun yudikatif merupakan alasan
dan kaki tangan Soeharto yang tidak memiliki
kuat yang mendasari desakan amandemen UUD
perbedaan kebijakan dengan Soeharto Untuk
1945 Untuk itu tanpa mengubah Pembukaan
menepis anggapan tersebut dan meningkatkan
UUD 1945 dalam kurun waktu 1999 2002 UUD
legitimasi politiknya
sejumlah gebrakan yang menandai proses de
1945 mengalami empat kah amandemen yang ditetapkan melalui Sidang Umum dan Sidang
mokratisasi di era transisi Pemerintahan Habibie
Tahunan MPR 13 Berbagai amandemen tersebut
membuka kran kebebasan pers membebaskan
berhasil membawa perubahan signifikan dalam
tahanan tahanan politik semasa rezim Soeharto
beberapa hal di antaranya kedudukan lembaga
seperti Sri Bintang Pamungkas dan Muchtar
negara pembatasan masa jabatan presiden dan
Pakpahan menghasilkan undang undang yang terkait dengan perlindungan HAM 1 mendorong
wakil presiden pemilihan presiden dan wakil
Habibie melakukan
ratifikasi empat konvensi internasional dalam
presiden secara langsung pembentukan insti tusi yang memperkuat sistem ketatanegaraan
masalah hak hak pekeri a
Indonesia dalam mewujudkan sistem demokrasi
membentuk Komnas
Perempuan dan mengizinkan pembentukan
seperti Mahkamah Konstitusi MK dan Komisi
partai partai politik
Pemilihan Umum
Dalam rangka memulai perubahan funda mental untuk membangun tatanan kehidupan
politik yang lebih demokratis maka pemerintah saat An menetapkan pelaksanaan pemilu diper
KPU
Berbagai perubahan
tersebut ditindaklanjuti dengan penerbitan ber
bagai undang undang organik serta peraturan di bawahnya
Berdasarkan agenda yang dikedepankan
cepat menjadi tahun 1999 dari jadwal semula
oleh Presiden Wahid dan selanjutnya Presiden
tahun 2003
Proses demokratisasi berlanjut
Megawati proses demokratisasi yang terjadi
dengan diselenggarakannya pemilu 1999 untuk
di Indonesia saat itu lebih berupa demokrasi
memilih anggota legislatif yang bertugas
elektoral atau prosedural
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden
termasuk dalam kategori bentuk demokrasi yang
Jenis demokrasi ini
Sidang Istimewa MPR RI pada Agustus 1999
minimalis yaitu melihat demokratisasi sebatas
menetapkanAbdurrahman Wahid Gus Dur dan
penyelenggaraan pemilu secara rutin dan penge
Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan
nalan norma norma dasar yang memungkinkan
Wakil Presiden RI Agenda demokratisasi pemer
terselenggaranya pemilu Ide awal atas definisi
intahan baru selain terkait dengan reposisi peran
tersebut berasal dari seorang ekonom Joseph Schumpeter yang melihat demokrasi sebagai Apolitical method Jfor arriving at political
UU dimaksud ialah UU No 5 Tahun 1998 mengenai Penge
sahan Convention Against Torture and Other Cruel Inhuman
or Degrading Treatment or Punishment dan UU No 29 Tabun
1999 mengenai Pengesahan Convention on the Elimination of
decisions in which individuals acquire power to
decide by means of a competitive struggle for
All Forms ofRacial Discrimination 1965 12 Empat konvensi internasional tersebut antara lain Konvensi
No 87 Tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlind ungan Hak hak Berorganisasi Konvensi No 105 Tabun 1957
tentang Penghapusan Kerja Paksa Konvensi No 111 Tabun
1958 tentang Diskriminasi dalam Ketenagakerjaan dan Jabatan Konvensi No 138 Tabun 1983 tentang Usia Minimum
Amandemen I Sidang Umum MPR 1999 tanggal 14 21
Oktober 1999 Amandemen 11 Sidang Tahunan MPR 2000 tanggal 7 18 Agustus 2000 Amandemen III Sidang Tahunan MPR 2001
tanggal 1 9 November 2001
Amandemen IV
Sidang Tahunan MPR 2002 tanggal 1 11 Agustus 2002
167
the people s vote
14 Dengan kata lain demokrasi
dari penguasa baik di level vertikal melalui pe
masih dimaknai secara sempit dan formal sebagai
milu maupun horizontal pembagian kekuasaan
suatu mekanisme untuk memilih pemimpin
antara eksekutif legislatif yudikatif
dan Cara untuk melembagakan kompetisi atas
juga memiliki kebebasan substansial dalam hal
kekuasaan
berpendapat beragama berserikat berdemon
Selain itu mekanisme pemilihan
Individu
Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR RI
strasi
menunjukkan bahwa tatanan demokrasi masih
Dengan kata lain menurut Diamond demokrasi
pada tahap prosedural
liberal memungkinkan warga negaranya politi
Terlepas dari berbagai kekurangan tersebut
era pemerintahan Presiden Wahid dan Presiden
dan memiliki akses akan informasi
cally equal under the law 16 Dalam perkembangan selanjutnya konsepsi
Megawati telah memberikan dasar penting bagi
demokrasi semakin berkembang dan tidak ter
perkembangan demokratisasi di Indonesia Pada
dikotomi antara demokrasi prosedural dengan
masa ini demokrasi elektoral yang berjalan
demokrasi substansial Pengalaman demokrasi
telah menjadi awal dari pembangunan institusi
negara negara di Amerika Tengah menunjukkan
demokrasi di Indonesia Berbagai perundangan
peluang munculnya grey zone antara demokrasi
yang dihasilkan juga telah dapat mewadahi
elektoral dan demokrasi liberal biasa disebut
proses transisi menuju demokrasi khususnya
dengan istilah
dalam persiapan mekanisme Pemilu tahun
ini merupakan kombinasi antara demokrasi dan
2004 Pemilu ini merupakan tahap progresif
otoritarian sehingga mereka tidak dapat dikat
dari proses demokratisasi di Indonesia karena
egorikan negara demokrasi dan tidak juga negara
sebagai momentum berakhirnya masa transisi dan
otoritarian Karakteristik demokrasi seperti ini
Jenis demokrasi
hybrid regime
mulai dimasukinya era konsolidasi demokrasi
serupa dengan asumsi teori transisi yang melihat
Pada pemilu 2004 itulah untuk pertama kalinya
transisi dan konsolidasi sebagai bagian dari
masyarakat Indonesia secara langsung memilih
proses demokratisasi Menurut Linz dan Stepan
pasangan Presiden Wakil Presiden anggota DPR
demokrasi transisi akan berakhir ketika terca
RI dan DPD untuk periode lima tahun ke depan
painya kesepakatan tentang mekanisme politik untuk menghasilkan pemerintahan terpilih ketika
2004 2009 Pemilu 2004 merupakan tonggak awal
suatu pemerintahan yang berkuasa muncul Bari
pelaksanaan menuju demokrasi substansial
pemilu dan ketika lembaga eksekutif legislatif
atau konsolidasi demokrasi Jenis demokrasi
dan yudikatif yang disatukan oleh demokrasi
ini termasuk dalam posisi maksimal dalam
tidak harus berbagi kekuasaan dengan institusi
kontinum proses demokratisasi di Indonesia
lainnya l Setelah masa transisi ini berakhir maka
di mana demokrasi dipahami secara lebih luas dan tidak sekadar pemilu Akar demokrasi ini
suatu negara akan masuk dalam periode kon
berasal dari konsep poliarki oleh Robert Dahl yang menyatakan bahwa demokrasi tidak hanya berupa kompetisi yang memungkinkan orang
dengan terlembaganya partai politik dan sistem
untuk mengekpresikan preferensi
kebangkitan masyarakat sipil civil society
politiknya
solidasi demokrasi
Periode ini ini ditandai
kepartaian netralitas masyarakat pemilih dan 18
dengan cara yang benar tetapi juga kebebasan substansial ls Selanjutnya konsep demokrasi yang lebih luas ini dikenal dengan demokrasi liberal atau demokrasi substansial yang kom
Kondisi inilah yang kurang lebih terlihat dalam perpolitikan Indonesia pasca Pemilu 2004 seiring
ponennya terdiri atas pemilu kesetaraan dan
Press 1999
16 Lihat L Diamond Developing Democracy Toward Con solidation
Baltimore and London John Hopkins University
penegakan hukum Bahkan konsep demokrasi
1 J J Linz dan A Stephan Problems ofDemocratic Transitions
liberal juga menghendaki adanya akuntabilitas
and Consilidation Press 1996
14 Joseph Schumpeter Capitalism Socialism and Democracy New York Harper and Row 1975
h1m 242
15 Lihat Robert Dahl Polyarchy Participation and Opposition New York and London Yale University Press 1971
wl
Baltimore MD John Hopkins University
hIm 3
Marco Bunte dan Andreas Ufen
The New Order and its
Legacy Reflections on Democratization in Indonesia dalam Marco Bunte dan Andreas Ufen Eds Post Suharto Indonesia 2009
hlm 8
Democratization in
London and New York Routledge
dengan terpilihnya Presiden Susilo Bambang
sipil Pembentukan profil kebijakan luar negeri
Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Indonesia diawali dengan perubahan dalam lan
untuk periode 2004 2009 dan pasangan Presiden
dasan normatif konstitusional dan operasional
Susilo Bambang Yudhoyono Wapres Boediono
politik luar negeri Indonesia
2010
2014
Meskipun begitu
berbagai
Sebagai pemerintah transisi yang mengawali
persoalan politik yang muncul belakangan
proses demokratisasi di Indonesia pemerintahan
seperti korupsi
Habibie secara normatif mulai meletakkan pon
menunjukkan bahwa proses
demokratisasi Indonesia dalam rangka menuju
dasi dasar dalam menata kembali kebijakan luar
konsolidasi demokrasi masih menjadi agenda
negeri Indonesia dengan diterbitkannya UU No
utama dalam perpolitikan Indonesia
37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
Pelbagai perubahan fundamental yang
UU tersebut mendefinisikan hubungan luar negeri
terjadi di Indonesia akibat peristiwa tersebut tidak hanya memengaruhi arah kebijakan nasional
sebagai setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh
tapi juga kebijakan luar negeri Indonesia Hal
pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau
ini dikarenakan kebijakan luar negeri Indonesia
lembaga lembaganya lembaga negara badan
adalah refleksi dari kepentingan dan kebijakan
usaha organisasi politik organisasi masyarakat
nasional 19 Dengan kata lain kebijakan luar negeri
lembaga swadaya masyarakat atau warga
merupakan respons akan kebutuhan domestik
negara Indonesia 20 Definisi tersebut menunjuk
yaitu demokratisasi di tengah konstelasi politik
kan bahwa pelaku hubungan luar negeri tidak
internasional Kondisi tersebut menjadikan profil
lagi hanya negara yang meneakup pemerintah
dan orientasi kebijakan luar negeri Indonesia
pusat dan pemerintah daerah tetapi juga aktor
pasca Orde Baru mengalami perubahan dan
non negara
perkembangan signifikan Dua bagian selanjutnya
Semakin pentingnya peran berbagai aktor
akan mengkaji dan menganalisis pembentukan
di tengah keterbatasan negara dalam merespons
profil serta penentuan orientasi kebijakan luar
isu isu internasional juga diakui oleh pemer
negeri Indonesia sebagai konsekuensi dari
intahan Presiden Megawati Soekarnoputri
proses demokratisasi di Indonesia dan perubahan
Pada masa itu melalui program
lingkungan internasional
Menteri Luar Negeri RI
Bench Diri
Hasan Wirayuda
mencanangkan konsep Diplomasi Total yang Profil Kebijakan Luar Negeri Indonesia
bertujuan melibatkan berbagai sektor masyarakat
Pembentukan profil kebijakan luar negeri
dalam profil diplomasi dan kebijakan luar
Indonesia pasca Orde Baru dapat dilihat terkait
negeri Indonesia Diplomasi total menghendaki
dengan kemunculan aktor aktor yang terlibat
sinergi seluruh pemangku kepentingan di dalam
dalam kebijakan luar negeri Hal ini kemudian
negeri untuk merumuskan kebijakan luar negeri
memengaruhi konfigurasi struktur penentuan
yang integratif dalam perspektif intermestik
kebijakan dan pola atau gaya diplomasi yang dimainkan oleh kepala pemerintahan
Proses
internasional domestik
Hal ini menjadikan
kebijakan luar negeri tidak semata menjadi
perumusan dan pelaksanaan kebijakan luar
domain kementerian luar negeri sekaligus juga
negeri Indonesia pasca Orde Baru kental
bukan lagi executive heavy tetapiiuga legislatif
dengan pelibatan aktor aktor negara yang meluas
dan masyarakat sebagai bagian dari kebijakan
secara horizontal dan vertikal serta aktor aktor
diplomasi total Konsep ini diimpleinentasikan di antaranya dalam bentuk kegiatan Foreign Policy Breakfast forum mingguan yang mengundang
non negara Aktor aktor horizontal meliputi pemerintah pusat dengan jajaran kementerian
dan legislatif serta aktor vertikal yang mencakup
berbagai pemangku kepentingan guna membahas
pemerintah daerah Sementara aktor non negara
isu tertentu Forum ini bermanfaat untuk mem
mencakup lembaga internasional NGO atau
berikan input data dan informasi bagi perumusan
LSM nasional dan internasional serta masyarakat
kebijakan luar negeri Indonesia
Roeslan Abdulgani Mendajung dalam Taufan Penerbit Endang 1956 hlm 11
Luar Negeri
Jakarta
Lihat Pasal 1 ayat 1 UU No 37 tahun 1999 tentang Hubungan
169
Berbagai kebijakan di atas memiliki arti
pasal l l ayat 1 dalam amandemen keempat UUD
signifikan mengingat perpolitikan dunia pasca
1945 pada 10 Agustus 2002
Perang Dingin yang tidak menentu sehingga
lanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No 24
menjadikan tugas penyelenggara negara dalam
tidak mudah dan lebih
Tabun 2000 tentang Perjanjian Internasional yang kembali menegaskan perlunya pemerintah
hal ini pemerintah
kompleks
Sebagai tindak
Pemerintah harus menghadapi
melakukan konsultasi dengan DPR RI terlebih
bukan hanya isu isu tradisional melainkan juga
dahulu sebelum mendapatkan persetujuan dalam
isu isu non tradisional seperti demokrasi dan
menjalin suatu perjanjian internasional Berbagai
HAM lingkungan hidup keamanan energi dan kejahatan transnasional yang melintasi batas
ketentuan di atas menunjukkan upaya serius dari
batas negara Kondisi eksternal tersebut juga
proses demokratisasi di Indonesia yaitu melalui
pemerintah pasca Orde Baru untuk melanjutkan
didukung oleh proses demokratisasi di Indonesia
pembenahan fungsi kontrol dan mekanisme check
pasca Orde Baru Iklim keterbukaan Sebagai ciri
and balances antara eksekutif dan legislatif
utama era demokrasi memberikan kesempatan
Dalam hal ini
DPR RI tidak lagi difungsikan
bagi berbagai elemen masyarakat untuk berkiprah
sebagai institusi stempel yang melegitimasikan
dalam perpolitikan nasional dan internasional
kebijakan pemerintah melainkan sebagai lem
Selain itu negara seorang diri tidak akan mampu menangani berbagai persoalan yang sebelumnya tidak menj adi fokus perhatian global Oleh karena
baga yang kritis terhadap kebijakan pemerintah
itu proses demokratisasi baik dari faktor internal
maupun eksternal telah mendorong keterbukaan ruang bagi banyak aktor baik negara maupun non negara untuk mengambil peran lebih luas
dalam merespons berbagai isu internasional
Salah satu aktor yang kian signifikan peran
Sikap kritis legislatif dapat dilihat dalam
beberapa isu penting Pertaina terkait dengan penolakan DPR RI untuk meratifikasi petjanj ian kerja sama pertahanan
Defence Cooperation
Agreement DCA antara Indonesia Singapura
Perjanjian yang telah ditandatangani pada 27 April 2007 di Istana Tarnpak Siring Bali oleh Menlu
Menhan
dan Panglima Augkatan
nya dalam kebijakan luar negeri Indonesia adalah
Bersenjata kedua negara dan disaksikan oleh
legislatif Sebagai representasi dari masyarakat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM
Indonesia secara luas DPR RI diyakini perlu
Singapura Lee Hsien Loong tersebut nien
memiliki wewenang yang lebih luas termasuk
gandung beberapa persoalan Secara prosedural
dalam hubungan luar negeri
DPR RI menilai tetah terjadi pelanggaran oleh
Pengaturan
wewenang legislatif tersebut telah diatur dalam
pemerintah terhadap wewenang DPR RI sep
UU No 37 Tabun 1999 dan amandemen UUD
erti tercantum dalarn Pasal 11 UUD 1945 Pasal
1945 Wewenang pertama terkait perlunya per
tersebut mengatur kewenangan konstitusional
timbangan DPR RI dalam hal pengangkatan duta
legislatif untuk menyetujui atau inenolak sebuah
konsul penerimaan duta negara lain pembukaan
perjanjian dikaitkan dengan kepentingan nasional
dan pemutusan hubungan diplomatik dan keang
Indonesia Dalam kasus tersebut pemcrimah
gotaan dalam organisasi internasional Ketentuan
tidak melibatkan DPR RI dalam membalias
ini diatur dalam pasal 9 ayat 1 UU No 37 Tabun
substansi perjanjian tersebut scjak awal
1999 dan pasal 13 ayat 1 2 3 UUD 1945 sebagai
dalam bentuk sosialisasi maupun konsultasi
baik
hasil amandemen pertama pada 19 Oktober 1999
Wewenang berikutnya menghendaki Presiden untuk meminta pertimbangan DPR RI dalam
hal pengiriman pasukan atau mini pemeliharaan
Kerja sama nuliter antara hidonesia Singapura schenarnca telahberlangsung lama yaitu sejak 26 tahun ltd u dalam keranr ka Latihan Bersama Indonesia Si ngapura Latina hidopura
perdamaian yang diatur dalam pasal 10 UU No
Latihan bersama antara hidonesia Singapura pernah terjadi terkait dengan latihan penembakau rudal di Pel arnharu Nall ull
37 Tabun 1999 Selain itu persetujuan DPR RI
perjanjian tersebutdibatalk m oleh h1donesia karena Singapura
mutlak diperlukan ketika Presiden menyatakan
perang membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain Ketentuan ini diatur dalam pasal 6 ayat 22 UU No
37 Tabun 1999 dan
lebih diuntungkan Jarak Singapura yang relatif dekat dcngan Pckanbant menjadikan Sing
lebih banyak memanl aalkan
kerja sama tersebut disamping anggaran militer Singapura yang memang lebih besar dari Indonesia Sebnliknya Singapura secara sepihakpernah membatalkan kerja sama angkatan darat
dengan Indonesia di Puslatpur Baturaja Sumatra Sclatan Ilal
ini dikarenakan jarak wilayah yang cukupjauh dari Singapura 170
Dengan kata lain perjanjian ini tidak melalui
tahap ketiga yang menjatuhkan sanksi bagi Iran
proses komunikasi politik yang terbuka antara
Dukungan Indonesia atas resolusi DK PBB dan
pemerintah dengan DPR serta masyarakat luas
yang muncul dari perjanjian tersebut yang dapat
sikap inkonsistensi Indonesia tersebut mengai tanggapan yang cukup keras dari DPR RI Hal inilah yang mendorong 132 orang anggota DPR RI termasuk Ketua DPR RI Agung Laksono
menghambat proses ratifikasinya
untuk mengusulkan penggunaan hak interpelasi
Padahal jika upaya tersebut dilakukan lebih awal
diyakini dapat mencegah berbagai kontroversi
Kontroversi akan substansi perjanjian
atas isu tersebut interpelasi adalah hak DPR RI
merupakan persoalan berikutnya yang melatar belakangi sikap DPR RI tersebut Legislatif
untuk meminta keterangan pemerintah mengenai
menolak klausul klausul dalam DCA karena
dianggap lebih menguntungkan Singapura dari pada Indonesia Selain berpotensi mengancam
kedaulatan Indonesia
perjanjian tersebut
memberikan kebebasan kepada Singapura untuk melakukan manuver penembakan
suatu kebijakan yang penting dan stratc yis serta berdampak luas terhadap kehidupan ber masyarakat dan bernegara Sikap pemerintah yang mendukung sanksi DK PBB dianggap DPR sebagai suatu yang berdampak luas sehingga mendorong perlunya hak interpelasi
melakukan
Untuk itu DPR RI rnengundang penicrintah
latihan sendiri dan melibatkan pihak ketiga dalam
untuk memenuhi panggilan interpelasi dan
latihan bersama Indonesia Meskipun ditandatan
menjawab pertanyaan DPR RI terkait dengan
gani bersama dengan perjanjian ekstradisi DPR
isu tersebut Dalam hal ini terjadi perdcbatan di
menginginkan agar DCA dipisahkan dari perj an jian tersebut Sikap tersebut berkebalikan dengan Singapura yang menghendaki kedua perjanjian
antara anggota DPR RI dalam nicnafsirkan Tata Tertib DPR RI mengenai perhr tidaknya Presiden
perjanjian tersebut menyebabkan implemen
hadir secara langsung dalam rapat paripurna DPR RI untuk memberikan penjetasan lan23sung terhadap hak interpelasi DPR RI Sebagian
tasi keduanya rawan akan kepentingan masing
anggota DPR RI bersikeras bahwa Presiden
tersebut ditandemkan Penggabungan kedua
masing negara Singapura kabarnya tidak akan
sendiri yang hat us datang memenuhi panggilan
meratifikasi perjanjian ekstradisi jika Indonesia
DPR RI
tidak segera mensahkan DCA
bcrargumen bahwa Presiden tidak perlu Nadir clan
Implikasi dari
Sementara itu
scbagian vane lain
tidak tercapainya titik temu antara kedua negara
berhak mewakilkannya kepacia Menteri terkait
menjadikan pengesahan DCA ditunda oleh DPR
Akhirnya dalam pelaksanaan dua kal1 interpelasi
RI hingga batas waktu yang tidak ditentukan dan
atas isu tersebut Presiden diwakili oleh menteri
nasib perjanjian ekstradisi Indonesia Singapura
menterinya
semakin tidak jelas
Padahal Indonesia sangat
Presiden diwakili oleh Mcnkopolhukam Widodo
berkepentingan akan perjanjian ekstradisi yang
AS yang membacakan jawaban pemerintah atas
diharapkan dapat mengatur penarikan dana
interpelasi DPR RI tersebut
dana korupsi bernilai ribuan triliun rupiah yang
posisi dan kebijakan Indonesia untuk mendukung perluasan sanksi terhadap Iran Malt didasarkan
disimpan di Singapura
Dalain rapat interpelasi pertama
la mcnegaskan
Isu kedua yang kembali menguji hubungan
pada potitik luar negeri bebas aktif Scmentara
eksekutif legislatif dalam kebijakan luar negeri
pada rapat interpelasi kedua Presiden dMakili
Indonesia adalah persoalan krisis nuklir Iran
Menteri Sekretaris Negara
pada 2007 2008
Menkopolhukam
Indonesia sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan
DK
PBB
mendukung Resolusi DK PBB No 1747 Tahun 2007 tentang Pemberian Sanksi Tambahan bagi Iran yang tidak mengindahkan peringatan PBB
Negeri
idodo A S
Hassan Wirayuda
Juwono Sudarsono
Hatta Racijasa Menteri Luar
Menteri Pertahanan
Menko Kcsra
Y huriial
Bakrie Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan
Menneg Ristek Kusmayanto Kadiman Dalam
untuk menghentikan program pengayaan nuklir
rapat kedua itutali DPR RI akhirnya mcncrinur
Namun pada kesempatan berikutnya pemerintah
semua jawaban dan pen Masan pemerintah terkait
bersikap abstain pada saat voting atas Rewfusi
dukungan pemerintah terhadap ReSOhISI DK
DK PBB No 1803 Tahun 2008 sebagai resolusi
PBB Dengan demikian perdebatan implemcn
171
tasi hak interpelasi atas kasus nuklir Iran telah
pada efektivitas kerja Dewan Studi banding ke
berakhir
lima negara di atas misalnya menelan biaya
Posisi legislatif sebagai mitra kritis
sebesar Rp3 7 miliar dan dianggap sebagai
pemerintah semakin signifikan seiring dengan perkembangan konsep diplomasi parlementer parliamentary diplomacy Jenis diplomasi
bentuk pemborosan anggaran Selain itu studi
banding bukan merupakan cara yang efektif untuk mencari informasi yang diperlukan terkait
ini menitikberatkan pada pentingnya parlemen
dengan UU suatu negara Berbagai metode
memainkan peran diplomasi untuk memper
pencarian informasi telah diusulkan sejumlah
juangkan kepentingan nasional Aktivitas diplomasi parlementer dilakukan dalam bentuk
pihak mulai dari mengundang narasumber atau informan dari negara tertentu untuk datang
forum multilateral dan kunjungan bilateral Fo
ke Indonesia mengirimkan hanya staf ahli ke
rum multilateral yang mempertemukan parlemen berbagai negara untuk membahas perwoaian
negara tertentu hingga menggunakan perwakilan
tertentu di antaranya adalah Inter Parliamentary Union IPU Parliamentary Union of the OIC
kan informasi Cara cara tersebut dianggap lebih
Organization of Islamic Conference Member
memperoleh informasi tentang perumusan suatu
kedutaan Indonesia di luar negeri untuk memberi efisien dan efektif jika esensinya adalah umuk UU di negara lain
States PUOICM Asia Pacific Parliamentary Forum APPF ASEAN Inter Parliamentary Organization AIPA Dalam forum AIPA yang
lemen di atas menunjukkan bahwa demokratisasi
diselenggarakan di Kamboja pada September
telah menjadikan parlemen muncul menjadi salah
Pembahasan mengenai berbagai peran par
2011 misalnya telah muncul kesadaran bersama
satu aktor selain pemerintah dalam perumusan
akan perlunya peran parlemen dalam mewujud
dan pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia
kan Komunitas ASEAN 2015 Dengan asumsi
Namun apakah kehadiran parlemen memenga
bahwa anggota parlemen adalah representasi dari
ruhi struktur dan proses penentuan kebijakan luar
suara rakyat maka pelibatan parlemen diharapkan
negeri Indonesia Jika dibandingkan dengan era
dapat mendorong visi pembangunan masyarakat
Orde Baru yang sentralistik maka secara umum
ASEAN Anggota parlemen diminta untuk
dapat dikatakan bahwa legislatif memengaruhi
lebih aktif meningkatkan kesadaran publik pada konstituennya sehingga kerja sama ASEAN
proses penentuan kebijakan luar negeri Indonesia
dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat di kawasan
Selain itu diplomasi parlementer dapat
pasca Orde Baru Dengan kata lain proses terse but mencerminkan keseimbangan antara peran eksekutif dan legislatif Meskipun harus diakui bahwa dalam beberapa kasus proses mencari
diwujudkan dalam bentuk kunjungan bilateral
keseimbangan tersebut bukanlah hal yang mudah
Bagi parlemen Indonesia jenis diplomasi ini
Ini sebagaimana kita saksikan dalam kasus DCA
Bering kali dimaknai sebagai studi banding atau
yang telah dibahas di atas bahwa eksekutif masih
kunjungan kerja ke luar negeri Pada periode 2004 2009 anggota DPR RI telah melakukan
berperan dominan dengan tidak melibatkan legislatif dalam proses pembahasan substansi
143 kunjungan ke luar negeri Pada September
perjanjian tersebut Legislatif merasa eksekutif
Oktober 2010 anggota DPR RI yang tergabung
telah melanggar prosedur dalam perumusan
dalam Panitia Kerja RUU Kepramukaan dan
perjanjian internasional yang telah ditetapkan
RUU Hortikultura juga melakukan studi banding
dalam UUD 1945 Untuk itu sikap DPR RI
antara lain ke Belanda Norwegia Afrika Selatan
yang tidak bersedia meratifikasi perjanjian
Korea Selatan dan Jepang Studi banding di
DCA menunjukkan adanya pengaruh legislatif
satu sisi dimaknai oleh anggota Dewan sebagai
dalam proses penentuan kebijakan luar negeri
bagian dari amanat UU yang harus dilaksanakan Namun di sisi lain pelaksanaan studi banding ke
Indonesia
Namun
pertanyaan selanjutnya adalah
luar negeri lebih banyak menuai kritikan daripada
apakah masuknya legislatif dalam struktur
pujian Kritikan lebih sering menyoroti pada besamya biaya yang dikeluarkan dan korelasinya
penentuan kebijakan luar negeri Indonesia telah
172
berkontribusi terhadap efektivitas diplomasi
Indonesia Secara umum peran legislatif di Indo
kewenangan untuk mengatur dan mengurus
nesia belum sepenuhnya mampu meningkatkan
sendiri urusan pemerintahan menurut alas
efektivitas diplomasi Indonesia Meskipun legis
otonomi dan tugas pembantuan
Otonomi
latif di Indonesia telah memiliki peran yang lebih
dijalankan dengan tujuan untuk meningkatkan
luas dalam memengaruhi kebijakan luar negeri
kesejahteraan masyarakat pelayanan umum
tapi masih lebih menonjol pada peran peran
dan Jaya saing daerah Dalam rangka meraih
tradisional dan seremonial yaitu meratifikasi atau
tujuan tersebut Pemda dimungkinkan untuk
tidak meratifikasi suatu perjanjian internasional
menjalin kerja sama internasional dengan pihak
dan mengangkat Duta Besar Kalaupun legislatif
luar negeri di antaranya dalam skema kerja lama
telah berperan aktif dalam diplomasi parlementer
di antaranya melalui studi banding ke luar negeri
bilateral Menurut Kementerian Dalam Negeri RI bentuk kerja sama bilateral pemerintah
namun mekanisme tersebut justru kontraproduk
termasuk Pemda dengan pihak luar negeri antara
ti
Kegiatan studi banding ke berbagai negara
yang sejauh ini belum membawa hasil yang
lain berupa kerja sama provinsi dan kabupaten kota
kembar
sister city
kerja sama teknik
konkret bagi pencapaian kepentingan nasional
termasuk bantuan kemanusiaan kerja sama
justru menuai berbagai kecaman di dalam neg
penyertaan modal daerah serta kerja sama lainnya
eri Selain itu tingginya pluralitas politik di
sesuai dengan peraturan perundangan
legislatif karena besarnya jumlah partai politik dan beragamnya kepentingan politik menjadikan upaya mencapai kesepakatan di antara anggota DPR RI tidaklah mudah Dalam beberapa kasus
di atas misalnya perdebatan justru Bering kali terjadi di internal DPR khususnya antara partai
politik yang mendukung pemerintah dan yang sebaliknya Perdebatan terj adi pada hal hal yang sifatnya procedural daripada yang substantif
Oleh karena itu proses demokratisasi yang ter adi
Kerj a sama sister city merupakan salah satu
bentuk kerj a lama bilateral antar Pemda yang pal ing populer saat ini Secara historis pada awalnya hubungan sister city hanya berorientasi pada upaya untuk menumbuhkembangkan hubungan
persahabatan dan pengertian antar bangsa bangsa
yang berbeda Namun dalam perkembangan selanjutnya
bentuk hubungan bergeser ke
arah kerja sama yang lebih konkret dan Baling menguntungkan Skema kerja sama ini kemudian
di Indonesia barns diakui telah menempatkan
dipahami sebagai bentuk hubungan kemitraan
legislatif dalam proses dan struktur penentuan
antara dua provinsi kota kabupaten lintas negara
kebijakan luar negeri namun belum berkorelasi
secara positif terhadap tingkat efektivitasnya
terhadap diplomasi Indonesia di level internasi onal dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional
atas dasar kepentingan dan kemanfaatan bersama
Di Indonesia skema kerja lama ini sebenarnya
telah dimulai pada tahun 1993 yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No
193 1652 PUOD tangga126 April 1993 tentang
Selain legislatif aktor yang berkontribusi
Tata Cara Pembentukan Hubungan Kerja sama
dalam membentuk profil kebijakan luar negeri
Antar Kota Sister City dan Antar Provinsi
Indonesia pasca Orde Baru sebagai implikasi
Sister Province
Namun proses demokratisasi
demokratisasi di Indonesia adalah pemerintah
pasca Orde Baru menjadikan skema kerja sama
daerah
ini semakin berkembang Berdasarkan data
Pemda
Proses demokratisasi telah
membuka peluang keterlibatan Pemda dalam
sampai dengan tahun 2010 setidaknya sekitar 47
perpolitikan nasional
termasuk melakukan
pemerintah kota kabupaten dari 33 provinsi di
interaksi dengan dunia internasional Sementara
Indonesia telah menjalin kerja sama kemitraan
itu arus liberalisasi ekonomi dan politik sebagai
sister city 22 Mereka terutama tersebar di provinsi
efek globalisasi juga menuntut Pemda untuk
DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali Jawa Barat
siap berkiprah di level internasional Untuk itu
Jawa Timur dan sebagian besar provinsi di
pemerintah menggulirkan desentralisasi melalui
pulau Sumatra Dari sejumlah kerja sama sister
kebijakan otonomi daerah dengan diterbitkannya
city di berbagai wilayah tersebut kementerian
UU No 32 Tabun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Melalui UU tersebut Pemda diberikan
Audi Oetomo
City
Pengelolaan Perkotaan Lewat Skema Sister
Online Bulletin Tata Ruang edisi MeiJuni 2010
173
bercorak
kota Surabaya sebagai kota berprestasi dan
sebagai aktor utama dalam diplomasi dan terlibat
sukses sebagai Best Practice Sister City di Indonesia Kota tersebut dianggap berhasil dalam
Aktor lain seperti Menteri Luar Negeri tidak
perencanaan prosedur dan regulasi kerja sama
memiliki otoritas penuh dan kurang dilibatkan
luar negeri serta kemanfaatannya bagi institusi
secara mandiri dalam menjalankan misi di
pendidikan setempat
plomasi Dalam suatu wawancara Menlu AM
Secara umum pelaksanaan sister city belum membawa dampak signifikan dan efektif dalam
one man show
Presiden bertindak
Dalam Negeri RI pada tahun 2010 menetapkan
langsung dalam berbagai aktivitas diplomasi
Shihab menyatakan bahwa karena posisinya sebagai menteri atau pmbantu presiders maka
memajukan kepentingan pembangunan dan
kapasitasnya hanya menuruti dan menjalankan
pengembangan kota di wilayah tersebut Hal ini
perintah Presiden 21 Oleh karenanya dalam ber
di antaranya disebabkan oleh belum tersosial
bagai lawatan ke luar negeri Menlu Alwi Shihab
isasinya program secara luas di masyarakat akibat
lebih berperan sebagai pendamping Presiden Wahid sehingga disebut sebagai menteri yang paling sering bersama Presiden Wahid
keterbatasan sumber daya manusia infrastruktur dan pendanaan Ini mengakibatkan masyarakat
belum dapat sepenuhnya merasakan manfaat dari
Gaya diplomasi ini sebenarnya kurang
skema ker a sama tersebut Terlepas dari berbagai
efektif dan efisien karena aktivitas diplomasi
persoalan tersebut proses demokratisasi telah
dapat dilakukan hanya oleh salah satu pihak
membuka peluang lebih luas bagi Pemda untuk secara kreatif menj alin kerj a sama dengan negara lain baik berupa sister city maupun bantuan
tersebut justru dipraktikkan oleh pemerintahan
pembangunan Berbagai skema tersebut sedikit
Hassan Wirayuda memegang peran penting
saja
Presiden atau Menlu
Presiden Megawati
Gaya diplomasi
Pada masa itu
Menlu
banyak dapat membantu daerah dalam percepatan
dalam kebijakan luar negeri Indonesia Dengan
pembangunan baik dalam hal pengembangan
kata lain
kapasitas SDM maupun pengembangan ekonomi
keleluasaan kepada Menlu Wirayuda untuk
kebudayaan
menjalankan berbagai agenda kebijakan luar
dan pendidikan
Oleh sebab itu
Presiden Megawati memberikan
Pemda dalam batasan batasan yang telah
negeri Indonesia Sementara An terkait dengan
ditetapkan UUD 1945 telah menjadi salah satu
hubungan Presiden dan Menlu Presiden Susilo
aktor dari struktur penentu kebij akan luar negeri
Bambang Yudhoyono menempatkan Presiden
Indonesia
sebagai top decision maker dalam politik luar negeri yang bekerja lama dengan Menlu sebagai top policy maker dalam pembuatan politik luar
Kemunculan berbagai aktor di atas perlu diakui mampu memengaruhi profil kebijakan luar negeri Indonesia pasca Orde Baru Namun dalam
negeri 24 Berbagai pola dan gaya diplomasi yang
beberapa kasus tertentu Presiden sebagai kepala
berbeda beda tersebut menunjukkan bahwa
pemerintahan tertinggi tetap memegang peran
dalam kasus tertentu kemunculan aktor selain
kunci dalam aktivitas diplomasi internasional
pemerintah sebagai konsekuensi demokratisasi
Semasa pemerintahan Presiden Wahid umpa
belum secara signifikan menemukan kebijakan
manya aktivitas diplomasi melalui serangkaian
negara
lawatan ke luar negeri dilakukan sendiri oleh
presiden tetap memainkan peran penting dalam
Presiden Wahid
membentuk profil kebijakan luar negeri dan
Langkah diplomasi Presiden
Wahid tersebut sebenarnya dapat menggambar
Sebaliknya
pemerintah khususnya
diplomasi Indonesia
kan gaya diplomasi luar negerinya Kunjungan ke luar negeri sebagai bagian dari kebijakan luar negeri di satu sisi menunjukkan besarnya
perhatian Presiden Wahid terhadap politik luar negeri
namun di sisi lain tingginya intensitas
kunjungan ke luar negeri sebanyak 80 kali dalam 20 bulan masa kepemimpinannya menunjukkan
gaya diplomasi Presiden Wahid yang cenderung
174
23 Wawancara Dr AM Shihab Radikalisme
PKB Miliki Otoritas Redam
dalam www tokohindonesia coin
za Sambutan Presiden RI pada acara Foreign Policy Breakfast 19 Agustus 2008 Deplu RI
Orientasi Kebijakan Luar Negeri
di Indonesia juga menjadi kendala dalam rangka
Indonesia
pemulihan ekonomi nasional
Namun
Selain berimplikasi pada profil kebijakan luar
pada akhirnya pemerintahan
negeri Indonesia proses demokratisasi berpen
Habibie berhasil mendapatkan kembali keper
garuh dalam menentukan orientasi atau arah
cayaan dunia internasional khususnya Bari IMF
kebijakan luar negeri Indonesia pasca Orde Baru
dan Bank Dunia Kedua lembaga keuangan
Pada masa ini orientasi kebijakan luar negeri
tersebut memutuskan untuk mencaikan program
Indonesia bercirikan dua hal orientasi ke Barat
bantuan dana untuk mengatasi krisis ekonomi
dalam upaya pemulihan ekonomi dan reorientasi
Indonesia sebesar 43 miliar dolar AS dan bahkan
posisi Indonesia di ASEAN Pembahasan kedua
menawarkan tambahan bantuan senilai 14 miliar
hal tersebut akan dikaitkan dengan politik bebas
dolar Hal di atas menunjukkan bahwa dalam
aktif yang menjadi prinsip dasar bagi politik luar
kondisi rendahnya legitimasi politik dan di bawah
negeri Indonesia
tekanan internasional
Dinamika situasi ekonomi dan politik
orientasi kebijakan luar
negeri Habibie lebih bercorak kompromistis
nasional pasca Orde Baru merupakan variabel
Kebijakan kebijakan progresif terkait dengan
utama yang memengaruhi orientasi kebijakan
pemenuhan HAM berhasil berkompromi dengan
luar negeri Indonesia Pemerintahan pasca Orde
dunia internasional berupa kembalinya keper
Baru mulai dari Presiden Habibie hingga Presi
cayaan dan suntikan dana luar negeri Di sisi
den Susilo Bambang Yudhoyono meletakkan
lain kebijakan tersebut juga mampu menjawab
agenda pemulihan ekonomi sebagai komponen
kebutuhan masyarakat dan aktivis pro reformasi
utama yang mengarahkan kebijakan luar
akan jaminan HAM dan kebebasan berpendapat
negeri Indonesia Hal ini penting mengingat
Walaupun perlu diakui bahwa dalam proses
perekonomian Indonesia pada akhir tahun
selanjutnya misalnya kebijakan terhadap Timor
1990 an Indonesia berada dalam posisi kritis
Timur justru kontraproduktif karena melemahkan
Kinerja perekonomian Indonesia yang relatif baik selama lebih dari dua dekade mengalami
kepercayaan dunia internasional sekaligus legitimasi politik domestik Agenda pemulihan ekonomi untuk men
penurunan drastis dan tragic karena krisis mon
eter Situasi ini semakin memanas seiring dengan
gatasi krisis moneter juga menjadi kebijakan
tuntutan rakyat Indonesia agar Presiden Soeharto
utama pemerintahan Presiden Wahid Meskipun
meletakkan jabatannya Pemerintah Orde Baru
begitu jika diukur dengan tiga indikator stabilitas
yang otoriter dinilai tidak mampu mengatasi
ekonomi makro yaitu nilai tukar rupiah tingkat
persoalan social ekonomi pada saat itu Situasi
inflasi serta tingkat suku bunga perekonomian
ini seakan mengonfirmasi argumen Huntington
Indonesia saat itu menunjukkan perkembangan
bahwa rezim otoritarian akan melemah seiring
yang lebih baik Menurut laporan Bank Dunia
dengan terjadinya krisis ekonomi sebagai akibat
pada September 1999
dari pertumbuhan ekonomi yang kuat 25 Situasi yang tidak kondusif di atas tentu saja menjadikan
menyentuh posisi Rp8 500 per dolar AS tingkat
agenda pemulihan kondisi ekonomi dan politik
turun menjadi 5 1
domestik tidak mudah bagi pemerintahan transisi
85
di bawah Presiden B J Habibie Lemahnya ke
hingga kurang dari 13
inflasi
nilai tukar rupiah telah
berdasarkan Indeks Harga Konsumen
yang sebelumnya mencapai Agustus 1998 dan tingkat suku bunga turun
dari angka 70
Agustus
percayaan dunia internasional pada periode paruh kedua pemerintahan Soeharto akibat korupsi juga menjadikan upaya mencari bantuan internasional tidaklah mudah Minimnya ketersediaan modal
di dalam negeri akibat pelarian modal ke luar
Tekanan internasional terhadap Habibie dalam isu Timor Timur diyakini datang dari Amerika Serikat dan Australia Dalam pertemuan tahunan Consultative Group on Indonesia CGI
di Paris pada Juni 1998
misalnya AS mengkritik
negeri yang mencapai 20 miliar dolar AS dan
keras isu pelanggaran HAM di Timor Timur Selain itu pada
penangguhan berbagai rencana investasi asing
Oktober 1998 Kongres AS secara tegas menunda bantuan pera
latan militer dan pelatihan pasukan untuk Indonesia Perdana Menteri Australia John Howard pada Desember 1998 juga mengirimkan surat pribadi kepada Presiden Habibie mengenai
25 Huntington
The Third Wave
Op Cit hlm 59
pandangannya terhadap penanganan isu Timor Timur
175
1998 1 Stabilisasi perekonomian Indonesia dido
APBN pemerintah dalarn rangka pemulihan
rong pula oleh perbaikan ekonomi internasional
ekonomi nasional
dan regional Perkembangan ekonomi di Jepang
Agenda pemulihan ekonomi nasional
dan Korea Selatan sebagai dua negara utama
dengan mengandalkan suntikan dana IMF masih
tujuan ekspor Indonesia mendukung program
melandasi kebijakan ekonomi Presiden Mega
pemulihan ekonomi Indonesia saat itu Kenaikan
wati Pemerintah bahkan bersedia menerapkan
harga minyak akibat ketatnya kuota OPEC dari
resep yang diberikan IMF untuk mengatasi krisis
10 awal 1999 per barrel menjadi
22 dolar
ekonomi di antaranyaberupa privatisasi BUMN
Agustus 1999 juga mendorong cadangan budget dan ekspor komoditi yang menjadi andalan
dan bantuan likuiditas Namun kebijakan pem
Indonesia tersebut 28 Namun secara umum
karena hampir membangknrtkan sistem moneter
perbaikan ekonomi makro Indonesia tersebut
Indonesia Akibatnya kondisi ekonomi Indonesia
masih dikatakan rapuh lantaran pertumbuhan
semakin terpuruk Terkait dengan lial ini Presiden
GDP masih dominan di sektor pertanian daripada
Megawati menuntut IMF untuk turut bertanggnung
infrastruktur dan konstruksi yang juga diperlukan
jawab alas dampak rekomendasi kebijakan IMF
bagi proses pembangunan Kondisi diperparah
tersebut Menurut Megawatt paling tidak IMF melnbantu Indonesia dengan menjadwalkan Mang
dengan sedikitnya arus investasi yang masuk
berian bantuan likuiditas justru kontraproduktif
ke Indonesia padahal investasi di kedua sektor
cicilan cicilanutang Indonesia agar tersedia lebih
tersebut sangat diperlukan untuk menghidupkan
banyak dana untuk pembangunan kesejahteraan
kembali sektor sektor ekonomi Hal ini dikare
rakyat Kebijakan privatisasi BUMN semasa
nakan lemahnya kepercayaan investor akibat
Presiden Megawati juga dinitat cukup berhasil
ketidakstabilan ekonomi dan kerawananan politik
menaikkan perttmlbuhan ekononii nasional dan
di dalam negeri
mengurangi beban negara Akan tetapt kebijakan
Sebagai upaya untuk memulihkan keper cayaan dunia internasional
membangun citra
ini mengandung kontroversi karena 13UMN yang diprivatisasi justru dijual ke perusahaan acing
positif Indonesia dan memperoleh dukungan
Tindakan ini dapat diartikan bah
akan integritas teritorial Indonesia maka Presiden
telah menggadaikan aset negara kepada pillak
Wahid mengedepankan diplomasi ekonomi
asing Ketergantungan terbadap asing masih tetap
sebagai agenda kebijakan luar negeri Indonesia
mewarnai kebijakan ekonomi Presiden Susilo
Presiden Wahid melakukan serangkaian lawatan
Bambang Yudhoyono Meskipun pada perten
ke berbagai negara yang diawali dengan mengun
gahan Oktober 2006 Indonesia telah melunasi
jungi negara negara ASEAN Amerika Serikat
seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3 2 mihar
dan Jepang Kunjungan ke Singapura misalnya cukup berhasil meyakinkan kalangan pengusaha
a pemerintah
dolarAS yangberarti baliwa Indonesia ticiak lagi berkewajiban tunduk pada agenda IMF nanum
di sana untuk kembali menanamkan modalnya
wacana untuk berutang kembali mencuat Hal
di Indonesia
ini dikarenakan pengucuran kredit perbankan ke
setelah terjadi penarikan modal
besar besaran ketika runtuhnya Orde Baru Selain
sektor rill masih sangat kurang sementara jumlah
itu kunjungan Presiden Wahid ke AS berhasil
penduduk miskin semakin meningkat schingga
mendatangkan dukungan pengucuran dana IMF
gap kesenjangan ekonomi loan melebar
bagi Indonesia Dengan agenda yang sama
Berbagat kebijakan dalam rangka pemulillan
kunjungan ke Jepang juga berhasil memperoleh
ekonomi nasional tersebut merninjukkan bahwa
komitmen bantuan baru dan jaminan akan
secara umum orientasi kebijakan luar negeri
adanya penjadwalan utang yang diberikan oleh Menteri Keuangan Jepang Kiichi Miyazawa Penjadwalan ulang utang utang Indonesia sedikit
politik liar negeri Indonesia kembali ber eser
Indonesia rnasih condong ke barat Pendulum
banyak dapat memperingan beban anggaran
ke arah yang sama seperti eraOrde Baru Sistem ekonomi kapitaltsme yang berlandaskan ekonomi pasar dan bergantung pada lembaga lemba a
The World Bank Indonesia MacroEconoinic Update 20
ketiangan internasional telah mengambil pecan
September 1999 hlm 1
28lbid
176
2
utama dalam menggerakkan perekonomian na
Posisi pendulum kebijakan luar negeri
sional Usulan pembukaan hubungan dagang dengan Israel yang diembuskan Presiden Wahid
Indonesia yang mengarah ke Barat
seakan semakin memperjelas orientasi kebijakan
terlihat dalam kebijakan luar negeri Indonesia
luar negeri Indonesia scat itu Dengan membuka
semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
semakin
hubungan dagang dengan Israel Presiden Wahid
Sejak Mei 2005 telah terjadi peningkatan
bermaksud menunjukkan kepada investor acing bahwa Indonesia adalah negara yang tidak
intensitas kun ungan Presiden Yudhoyono ke AS
membeda bedakan bangsa dan etnis dalam
dengan AS khususnya terkait dengan kerja sama
rangka agenda pemulihan ekonomi dan dalam
militer Hasilnya
tataran perdagangan dunia Selain itu melalui
hubungan militer kedua negara Presiden Susilo
upaya tersebut Presiden Wahid berharap akan
Bambang Yudhoyono dan Presiden George W
memengaruhi kuatnya lobi Yahudi Amerika
Bush menyepakati pembentukan Indonesia
dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral
sebagai upaya normalisasi
di Wall street untuk mendorong masuknya
US Security Dialogue dan Bilateral Defence
perusahaan asing ke Indonesia
Dialogue Selain itu agenda global AS dalam
Sikap ini juga menguat ketika AS menjadi negara non Asia pertama yang dikunjungi
bagi dibukanya kembali kerja sama militer
Presiden Megawati dalam lawatan ke luar
dengan Indonesia berupa latihan militer bersama
negeri pertamanya Bahkan tindakan Presiden
dan bantuan persenjataan Hal ini dilakukan oleh
Megawati yang menunjukkan simpatinya ke AS
AS semata mata untuk menjaga kepentingan
pasca tragedi 11 September 2001 sedikit banyak
strategis AS di Indonesia
memerangi terorisme telah menjadi momentum
balk dalam hal
menunjukkan keberpihakan Indonesia untuk ikut
stabilitas politik keamanan maupun keamanan
serta dalam agenda perang global melawan teror isme dan secara tidak langsung turut mendukung
pasokan energi
stigmatisasi terorisme dengan Islam Akibatnya
oleh Amerika Serikat telah menjadi salah saw
Rizal Sukma menilai pemerintahan Indonesia di
agenda dalam kebijakan luar negeri Indonesia
bawah Megawati menunjukkan kebijakan yang
Dengan bermodalkan pengalaman berdemokrasi
ambigu yang ditandai dengan tidak adanya sikap dan posisi yang jelas dalam merespons kampanye perang melawan terorisme 29 Oleh
di Indonesia Presiden Yudhoyono menggagas
Bali Democracy Forum sebagai bentuk diplomasi soft power Forum dialog yang telah diseleng
karena itu Vermonte menilai bahwa isu terorisme
garakan selama tiga tahun berturut turut tersebut
Gagasan demokrasi yang terus diliembuskan
telah menempatkan Indonesia dalam posisi
2008 2010 tersebut merupakan inisiatif Indo
yang rumit Di satu sisi berbagai peluang kerja
nesia untuk mempromosikan demokrasi sebagai
sama khususnya terkait dengan pemberantasan
platform dan arsitektur politik di kawasan Asia
terorisme memberikan kesempatan untuk
Pasifik Berangkat dari asumsi bahwa demokrasi
meneguhkan posisi dan peran Indonesia di mata
merupakan sarana untuk mencapai kesejahteraan
dunia internasional namun pada nisi lain Cara
rakyat Indonesia mendorong demokrasi sebagai
pemerintah dalam menangani perkembangan
upaya untuk meraih perdamaian dan stabilitas
terorisme mengembalikan pendekatan keamanan
baik di level nasional maupun regional
security approach di dalam negeri 30 Poin terakhir juga diindikasikan dengan diterapkannya
kebijakan Daerah Operasi Militer DOM yang represif di Aceh dan berbagai penanganan anca
man disintegrasi di Aceh Poso dan Papua serta aksi terorisme bom Bali I dan bom J W Marriot
Namun
dalam konteks tertentu orientasi
kebijakan luar negeri Indonesia yang ditunjuk kan oleh pemerintahan pasca Orde Bant tidak sepenuhnya mengikuti genderang negara negara
Barat Presiden Wahid misalnya pada saat yang bersamaan sangat mendorong kebangkitan Asia dalam hubungan internasional Selain itu
Rizal Sukma Islam in Indonesian Foreign Policy London Routledge 2006
hlm 131
6 Philips J Vermonte
Demokratisasi dan Politik Luar Negeri
Indonesia Membangun Citra Diri Ed
dalam Bantarto Bandoro
Mencari Desain Baru Politik Luar Negeri Indonesia
Jakarta CSIS 2005
untuk mengimbangi kekuatan Amerika Serikat Presiden Wahid menggagas Forum Pasifik Barat
yang terdiri atas Indonesia Timor Timur Papua Nugini Australia dan Selandia Bani dan poros
hlm 36
177
Indonesia China India Berta poros ekonomi
itu Presiden Megawati melakukan berbagai kerja
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaplikasikan prinsip bebas aktif dengan jargon all directionsforeign policy Kebi
sama ekonomi dan politik di luar blok Amerika
jakan ini bermakna bahwa Indonesia bebas untuk
Serikat dan sekutunya seperti kerja sama pem
memutuskan langkah kebijakan yang diambil
belian pesawat Sukhoi jenis SU 27 dan SU 30
tanpa mengikatkan dirinya atau merujuk dirinya
serta dua unit helikopter MI 35 dengan Rusia dan
pada salah satu blok kekuatan negara Kebijakan
kerja sama perdagangan dengan China Berbagai
ini muncul karena tatanan dunia terns berubah
hal di atas menunjukkan bahwa diplomasi
yang menghadirkan tentangan dan permasalahan barn Latar belakang dari all directions adalah
Indonesia Singapura China Jepang India Selain
Presiden Wahid dan Presiden Megawati tidak
memiliki pola yang jelas atau bercorak acak Jika mengadopsi konsep mendayung di antara dua 31 karang yang menjadi jargon prinsip politik luar negeri bebas aktif semasa Perang Dingin
multipolarisme
maka gaya diplomasi Presiden Wahid dapat
Susilo Bambang Yudhoyono yang cenderung
dikatakan menabrak semua karang
Presiden
Wahid seakan berupaya merangkul semua pihak
bukan lagi bipolarisme dua
kubu Metafor yang digunakan adalah navigating in a turbulent ocean berlayar di samudra yang bergejolak
Selain itu gaga diplomasi Presiden
main aman dengan kebijakannya mengakomo
dasi politik thousandfriends zero enemy justru
dan tidak mengindahkan berbagai norma tidak
menjadikan kebijakan luar negeri Indonesia tidak
tertulis dalam interaksi antar negara
jelas orientasinya atau mengalami disorientasi
Gaya diplomasi inilah yang kemudian
Dalam hal ini Indonesia dapat dikatakan berada
membentuk elemen politik luar negeri Indonesia
di persimpangan jalan yaitu dihadapkan pada
semasa Presiden Wahid yang oleh Alwi Shihab
berbagai arah yang harus dipilih
didasarkan pada
menjaga jarak dengan semua
Dalam relasi dengan negara negara Asia
negara hidup bertetangga baik dan kebajikan
khususnya ASEAN
orientasi kebijakan luar
universal 1132 Akibat dari gaya diplomasi tersebut
negeri Indonesia juga menarik untuk dikaji
pelaksanaan prinsip bebas aktif mengalami
ASEAN yang merupakan bagian terdalam
dilema serius Di satu sisi Presiden Wahid me
lingkaran konsentris politik luar negeri Indonesia
ngunjungi negara negara Barat
mendapatkan perhatian serius dari pemerin
khususnya
Amerika Serikat dalam rangka mendorong
tahan Orde Baru 34 Peran regional Indonesia di
investasi Namun di sisi lain Presiden Wahid
forum ASEAN amat menonjol Sikap asertifitas Presiden Soeharto yang menempatkan ASEAN
berupaya membendung pengaruh negara negara Barat tersebut dengan usulan pembentukan
sebagai soko guru politik luar negeri Indonesia
berbagai poros kebangkitan Asia yang justru
menunjukkan secara jelas orientasi kebijakan luar
mendapat tentangan dari negara negara Asia
negeri Indonesia 35 Namun ketika krisis ekonomi
sendiri khususnya yang bersekutu dengan
melanda Asia kohesivitas dan integritas ASEAN
AS Dalam konteks inilah perdebatan antara
dalam menghadapi dampak krisis mulai kendur
ketergantungan ekonomi dan independensi yang
Masing masing negara anggota ASEAN disibuk
terjadi semasa era Orde Baru13 kembali menjadi
kan dengan upaya penanggulangan efek krisis
dilema bagi kebijakan luar negeri Indonesia di
moneter Indonesia
masa pemerintahan Presiden Wahid
paling parah terimbas krisis juga berkonsentrasi
sebagai salah satu negara
untuk pemulihan kondisi ekonomi Pemerintahan
Lihat Mohammad Hatta Mendayung Antara Dua Karang Jakarta Bulan Bintang 1976 Budiarto Shambazy Politik Luar Negeri Gus Dur Kompas 2 Januari 2010 http Cetak kompas com read
Presiden Habibie tidak banyak memberi perhatian
pada ASEAN dalam kebijakan luar negerinya Oleh karena itu dalam kondisi ketidakstabilan
xml 2010 01 02 0253398 politik luar negeri gus dur Diakses pada 2 Januari 2010
34 Dewi Fortuna Anwar mestic Politics
Indonesian Foreign Policy and Do
Singapore ISEAS 2003
Hlm 7
Lihat Franklin B Weinstein Indonesian Foreign Policy and the Dilemma ofDependencefrom Soekarno to Soeharto
dan London Cornell University Press 1976 Indonesian Foreign Policy London Allen
178
Ithaca
Michael Leifer Unwin 1983
Lihat Gordon Hein Soeharto s Foreign Policy A Second Generation Nationalism Disertasi Phd di University of Cali fornia Berkeley 1986
ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia sulit
lakukan agar Indonesia dapat meraih kembali
mempertahankan peran regionalnya
peran regionalnya di kawasan sehingga dapat
Kondisi justru tidak lebih baik semasa
meningkatkan peran dan posisi tawar Indonesia
Pada masa ini
di mata dunia internasional Untuk itu Presiden
hubungan Indonesia dengan negara negara
Megawati melakukan lawatan pertamanya sejak
ASEAN semakin meregang akibat pernyataan
menjabat sebagai Presiden dengan berkunjung
kontroversial Presiden Wahid
ke negara negara ASEAN
pemerintahan Presiden Wahid
Ketika KTT
Lawatan selama
ASEAN di Singapura pada November 2000
8 hari pada Agustus 2001 tersebut dilakukan
misalnya
Presiden Wahid mengajukan ide
oleh Presiden Megawati sesuai dengan tradisi
agar keanggotaan ASEAN diperluas dengan
yang berjalan selama ini bahwa para pemimpin
memasukkan Papua Nugini dan Timor Timur
baru ASEAN hendaknya mengunjungi negara
Ide ini didasari oleh pemikiran Presiden Wahid
negara anggota ASEAN terlebih dahulu sebelum
bahwa bagaimana negara negara anggota
mengunjungi negara negara lain di luar kawasan
ASEAN yang sudah lebih maju bisa memberikan
itu Tradisi yang dikenal dengan etika kepe
bantuan solidaritasnya kepada negara negara
mimpinan ASEAN
ini juga pernah dilakukan
seperti Papua Nugini dan Timor Timur Namun
oleh Presiden Gloria Arroyo Macapagal dari
ide tersebut ditolak oleh Singapura dengan
Filipina dan PM Thailand Thaksin Shinawatra
alasan bahwa masuknya negara negara tersebut
Kunjungan tersebut selain berupa kunjungan
ke ASEAN hanya akan membebani ASEAN
kehormatan courtesy call berhasil menyepakati
saja Lalu Presiden Wahid juga menyatakan
beberapa perjanjian dan komunikasi bersama
bahwa Indonesia harus mencari model kerja sama
salah satunya kesepakatan keri a sama keamanan
baru tidak bisa hanya bergantung pada ASEAN
seperti penanggulangan penyelundupan senjata
dalam memajukan kerja sama dan solidaritas
dan lalu lintas teroris
di kawasan Oleh karena itu ASEAN menurut
Dalam upaya semakin mengembangkan
Presiden Wahid harus ditinjau lagi agar bisa
ASEAN
sesuai dengan perpolitikan pasca Perang Dingin Selain itu Presiden Wahid secara langsung
wati juga mengusulkan dibentuknya Komunitas
mengkritik Singapura dengan mengatakan bahwa
kerja sama politic untuk menjaga keamanan
Pada dasarnya orang Singapura melecehkan Melayu Kita dianggap tak ada Lee Kuan Yew
keamanan perlu dilakukan untuk membantu
menganggap saya sebentar lagi turun dari ja
ASEAN dalam merespons berbagai tantangan
batan presiden
internasional seperti kejahatan transnasional
Singapura man enaknya sendiri
cari untungnya sendiri
36 Karena berbagai
Indonesia semasa Presiden Mega
Politik dan Keamanan ASEAN sebagai bentuk
antarkawasan
Penguatan pilar politik dan
kemiskinan dan pembangunan sosial ekonomi
pernyataan kontroversial Presiden Wahid tersebut
Dengan ini
maka hubungan Indonesia dengan negara negara
hanya di sektor ekonomi Komunitas Ekonomi
ASEAN lain khususnya Singapura menjadi
ASEAN dan sektor budaya Komunitas Sosial
kurang harmonis Hal ini menandakan orientasi kebijakan luar negeri yang menempatkanASEAN sebagai ring terdalam lingkaran konsentris tidak
Budaya ASEAN
menjadi prioritas pemerintahan Presiden Wahid
pembentukan Komunitas ASEAN 2015
Pada masa pemerintahan Presiden Mega
perkembangan ASEAN tidak
tetapi juga politik Dalam
rangka mendorong ketiga pilar tersebut KTT ASEAN di Bali tahun 2003 telah menyepakati Tar
get ini juga menjadi prioritas kebijakan luar
wati pendulum orientasi kebijakan luar negeri
negeri pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Indonesia terkait dengan ASEAN kembali
Yudhoyono
bergeser ke posisi awal
ASEAN pada tahun 2011 dimanfaatkan oleh
Presiden Megawati
Posisi Indonesia sebagai Ketua
kembali menempatkan ASEAN sebagai fokus
Indonesia untuk mendorong tiga prioritas kema
kebijakan luar negeri Indonesia
juan Komunitas ASEAN 2015 yaitu memastikan
Hal ini di
kawasan Asia Pasifik adalah kawasan damai b Budiarto Shambazy Politik Luar Negeri Gus Dur Kom pas 2 Januari 2010 dalam http Cetak kompas com read xml 2010 01 02 0253398 politik luar negeri gus dur Diakses
sebagai prasyarat berlangsungnya pembangunan
ekonomi yang berkesinambungan memastikan
pada 2 Januari 2010
179
terbentuknya peta ekuilibrium dinamis di Asia
bebas aktif untuk menegaskan independensi
Pasifik yang meletakkan keseimbangan tanpa kekuatan dominan dan memastikan peran dan
Indonesia Hal ini penting dilakukan mengingat selama ini prinsip bebas aktif hanya digunakan
sumbangsih ASEAN dalam rangka membangun
sebagai jargon simbolis tetapi tidak memiliki
ASEAN Community in a Global Community of
landasan operasional untuk menjalankan konsep
Nations
tersebut
Perkembangan ASEAN yang pesat telah
Kedua
kompleksitas isu regional dan
menempatkan ASEAN sebagai motor bagi
global saat ini mengharuskan politik luar
berbagai forum internasional Pembentukan
negeri Indonesia memiliki pemikiran strategic
forum forum lanjutan seperti ASEAN Regional
dan berpikir di luar kotak Pilihan kebijakan
Forum ARF yang terdiri atas 26 negara ber
strategic didasarkan pada pertimbangan rasional
manfaat untuk membahas isu isu keamanan
dan realistic serta sesuai dengan kapasitas kita
secara lebih terbuka Selain itu penandatanganan
Dalam hal ini Indonesia perlu memobilisasi
Piagam ASEAN pada Desember 2008 yang
modalitas Indonesia dengan mengoptimalkan
memayungi pembentukan Komunitas ASEAN
diplomasi isu isu non tradisional
2015 diyakini kian memperkuat peran ASEAN
demokrasi HAM dan Islam dengan kekuatan
dalam menghadapi berbagai perubahan arsitektur
soft power Selain itu upaya Indonesia untuk
kerja sama global
Oleh sebab itu dengan
berpikir di luar kotak dapat berupa optimalisasi
semakin signifikannya posisi ASEAN dalam
diplomasi publik dengan meningkatkan peran
kancah internasional maka penempatan ASEAN
serta aktor non negara dalam aktivitas diplomasi
dalam orientasi kebijakan luar negeri Indonesia
Salah satu aktor tersebut adalah media dalam hal
bermanfaat umuk meningkatkan posisi dan daya
ini media massa dapat berperan penting dalam
seperti
tawar Indonesia di mata dunia internasional
realitas diplomasi saat ini Media tidak hanya
dalam rangka mencapai kepentingan nasional
berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman
Catatan Akhir
juga membantu mendiseminasi informasi dalam
masyarakat akan suatu permasalahan
Politik luar negeri Indonesia pasca Orde Baru dipengaruhi oleh faktor domestik sebagai bagian
dari proses demokratisasi dan internasional dalam bentuk globalisasi Namun dalam konteks
tertentu faktor domestik memainkan peran yang dominan Dengan kata lain iklim politik terbuka
yang berkembang pasca lengsernya Presiden
tetapi
kaitan dengan kiprah diplomasi Indonesia dan mengomunikasikannya kepada masyarakat di
dalam negeri dan masyarakat internasional
Oleh karena itu menj alin policy network dengan media merupakan bagian penting dari diplomasi kontemporer
Ketiga kebijakan luar negeri Indonesia perlu
Soeharto memengaruhi proses perumusan dan
mengoptimalkan lingkaran konsentris dalam pe
pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang
rumusan dan pelaksanaan kebijakan luar negeri
membentuk beberapa hal yaitu ketidakjelasan
Jika ASEAN masih dianggap sebagai soko guru
profit kebijakan luar negeri Indonesia dan ke
politik luar negeri Indonesia maka kerja sama
gamangan dalam orientasi prinsip politik luar negeri Indonesia Oleh karenanya dalam upaya
ASEAN perlu menjadi prioritas utama Indonesia dalam menciptakan stabilitas dan kerja sama
mempertegas profil dan orientasi kebijakan luar
regional di kawasan Asia Tenggara Untuk itu
negeri Indonesia pemerintahan dewasa ini perlu
diplomasi Indonesia di ASEAN harus diarahkan
lebih memberikan perhatian pada beberapa hal
pada upaya strategis untuk memperkuat ASEAN
Pertama pemerintah perlu melakukan
revitalisasi menyeluruh terhadap elemen elemen mendasar dalam formulasi dan implementasi kebijakan luar negeri Indonesia dengan tujuan menempatkan kepentingan nasional dalam Skala prioritas utama Upaya ini dapat diawali dengan
melakukan rekonseptualisasi prinsip luar negeri 1
sebagai lingkaran konsentris pertama kebijakan luar negeri Indonesia Dalam posisinya sebagai Ketua ASEAN 2011 misalnya Indonesia dapat mulai memainkan peran aktif di level global
dengan memimpin pembahasan berbagai isu global seperti isu lingkungan pembangunan
dan konflik keamanan Indonesia juga dapat
menjadi penengah untuk menyeimbangkan posisi
Held David dan Anthony McGrew 2007 Global
negara negara ASEAN antara Amerika Serikat
ization Anti Globalization
dan China di mana keduanya sedang bersaing
Divide Cambridge and Malden Polity Press
untuk menancapkan pengaruhnya di kawasan
Bcvond the Great
Huntington Samuel P 1991 The Third H avc Demoe ratizution in the Late Ttiventieth Centurv Nor
Asia Tenggara
Dan keempat karena kebijakan luar negeri
man University of Oklahoma Press lnayati Ratna Shoti Ed
adalah refleksi dari politik domestik maka
kebijakan luar negeri Indonesia harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan domestik
2000 Hubrrngun Indonc
siaArnerika Serikut 1992 2000 Maso Penrer intahan Presiden Clinton Jakarta PPW LIPI
Japanton Sitohang Ed
2006 Hubungan Indonesia
dan perlunya tetap memainkan peran proaktif
Cni Eropa Penguotan Good Gorcrnarnr Ja
di level internasional Kebijakan luar negeri
karta P2P LIPI
harus digunakan untuk menjembatani gap antara
Leifer Michael
wilayah domestik dan internasional intermestik
1983 Indonesian Foreign Policy
London Allen
Unwin
Oleh karena itu pembenahan kondisi domestik
Linz J J dan A Stephan 1996 Problclns of Dem
sangat diperlukan sebagai dasar bagi kebijakan
ocratic Transitions and Consilidation
luar negeri Akhirnya asertifitas Indonesia tidak
more MD John Hopkins University Press
akan efektif selama situasi ekonomi politik dan
Marco Bunte dan Andreas Ufen Eds
Balti
2009 Dcino
rutizotion in Post Suharto Indonesia London
keamanan dalam negeri tidak menunjukkan
and New York Routledge
perbaikan signifikan
Oetomo Andi 2010 Pengeloluam Pcrkotcrun Le u at
Skema Sister City Onlinc Bulletin Tina Rmmg
Daftar Pustaka
edisi Mei Juni 2010
Abdulgani Roeslan 1956 Mendajung dalam Taufan Jakarta Penerbit Endang
Sambutan Presiden RI pada acara Foreign Policy
Anwar Dewi Fortuna 2003 Indonesian Foreign Po licy and Domestic Politics Singapore IS EAS
Sehumpeter Joseph 1975 Capitalism Socialism curd
Bandoro Bantarto Eds
Shambazy Budiarto
2005 Mencari Desain Baru
Breakfast 19 AQustus 2008 Deplu RI
Democracy Ne
Politik Luar Negeri Indonesia Jakarta CSIS
Dahl Robert 1971 Polyarchy Participation and
Konrpas 2 Januari 2010
hltp
celak konrpus
Opposition New York and London Yale Uni
versity Press 2001
The
Global Transformation Reader an Introduction to the Globalization Debate Second Edition
Malden Polity Press
Consolidation Baltimore and London
Sukma
Rizal
u drn
John
Hopkins University Press Ensiklopedia Tokoh Indonesia Wawancara Dr Alwi Shihab PKB Miliki Otoritas Redam Radika mvw tokohindonesia com
2006 lslain in Inlonesian
Policv London
Diaksrs
orri
u
Routledge
Sutyadinata Leo 1998 Politik Litor Acgeri di Bim ah Soeharto
Diamond L 1999 Developing Democracy Toward
lisme
orrrireud rmI 2010101 02
2 53398 polilik lnar negcri pada 2 Januari 2010
David Held dan Anthony McGrew Eds
Cambridge
York Harper and ltov
Politik LAW Negeri Gus Dur
Jakarta LP3ES
The World Bank Indoncsiu 1lacrnEconnnric Lipc ate 20 September 1999
Weinstein Franklin 13
1976
Indonesian Forci n
Polio and lire Dilemma ojl Dpen lencc Irony
Soekarrro to Soehar lo Universit
Ithaca dan London
Cornell
Press
Grugel Jean 2002 Democratization A Critical In Whitehead Laurence 2002 Denrocrari wion
troduction New York Palgrave
Nit
01T curd Experirncc New York Osturd Uni
Hatta Mohammad 1976 Mendayung Antara Dua Karang Jakarta Bulan Bintang Hein Gordon
1986
Soeharto s Foreign Policy A
Second Generation Nationalism
Disertasi Plid
versity Press Wuryandari Ganewati
l d
2005 Politik Luar 1 t
gcri Indonesia di Tcn ah Pusaran Rrlitik Do mcstik Jakarta P2P LIPI dan Pustaka Pckijar
di University of California Berkeley
181