BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang AS setelah peristiwa 9/11 menata ulang kebijakan luar negeri dan dunia internasional dihadapkan pada masalah baru yakni jaringan organisasi yang tidak sejalan dengan pemerintah. Serangan langsung teroris terhadap World Trade Center dan merusakan pentagon memicu perubahan paling cepat dan dramatis kebijakan luar negeri AS.1 Perang melawan terorisme menjadi perhatian utama para pengambil kebijakan luar negeri, kongres, senat dan rakyat AS. AS mengubah 180 derajat kebijakan luar negerinya dengan menuduh ekstremis al-Qaeda sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sekitar 3000 rakyat sipil dan anak-anak. Peristiwa 9/11 menandakan keamanan nasional AS terlihat lemah dari sebelumnya yang tidak pernah ditembus oleh pihak manapun. Peristiwa 9/11 menciptakan nasionalisme tinggi di AS, ikatan rakyat AS dari semua latar belakang politik, sosial, rasial dan agama. Rakyat AS dalam kehidupan sehari-hari jauh dari sikap gotong royong dan sangat individualis. Perang melawan terorisme kepada dunia bukanlah tujuan yang sepenuhnya baru, AS dan al-Qaeda telah saling serang di masa silam.2 Perang melawan terorisme
1
Stephen M. Walt. Setelah bin laden: Menata ulang kebijakan luar negeri AS. 2005. Amerika dan Dunia: Memperdebatkan bentuk baru politik internasional. Freedom Institute dan YOI. Jakarta. Hal 365 2 Ibid. Hal 378
1
diserukan AS ke seluruh dunia merupakan tujuan utama kebijakan luar negeri AS setelah 9/11 dan masalah-masalah lain berada dibawah agenda ini. Terorisme merupakan fenomena kompleks, menurut Hoffman “the decision to call somebody or label some organization “terrorist” becomes almost unavoidably subjective, depending largely on one sympathizes with or opposes the person/group/cause concered. 3 Vioti dan Kauppi, “Terorism, as politically motivated violence, aims at achieving a demoralizing effect on publiks and goverments”. 4 Tindakan teroris dirancang untuk mengirim pesan kepada pihak yang dianggap tidak sejalan dengan mereka seperti kebijakan pemerintah maupun non pemerintah. Serangan melenyapkan al-Qaeda membutuhkan kerjasama negara-negara lain karena keberadaannya menjadi ancaman global. AS mengajak negara-negara lain untuk bergabung dalam War on Terror. Dukungan internasional yang didapatkan AS bukan karena mereka setuju terorisme adalah ancaman global tetapi AS mengatakan bahwa netralitas bukanlah pilihan. Krisis ini sebagai kesempatan untuk memajukan kepentingan mereka sendiri.5 AS dengan kemampuan perang dan dukungan internasional tanpa henti melakukan invasi ke negara-negera yang di yakini markas terorisme, Irak pada saat di pimpin Saddam menjadi korban selanjutnya dari agresi militer AS. Irak di tuduh menyembunyikan Osama meskipun invasi AS dilatar belakangi dugaan pengembangan senjata pemusnah massal, dan Irak tidak demokratis.
3
Ann E. Robertson, 2007.Terrorism and Global Security. Hal 6.New York: Fact on File, INC Prof. Drs. Budi Winarno, MA, Phd. 2011. Isu-Isu Global Kontemporer. CAPS. Yogyakarta. Hal 171. 5 Stephen M. Walt, Op.cit. Hal 373. 4
2
Pendudukan AS di Irak dimulai sejak di ambil alihnya Baghdad oleh AS dan koalisi, invasi ke Irak tidak berhasil menemukan Saddam. Pencarian Saddam beserta pengikut setia menjadi prioritas pendudukan AS di Irak. Mantan pemimpin Irak di masa Saddam banyak yang tertangkap, menyerahkan diri dan meninggal tertembak tetapi semua tidak menghentikan perlawanan terhadap pendudukan AS di Irak. Di Irak banyak muncul kelompok bersenjata yang memberikan perlawanan termasuk melakukan bom bunuh diri. Pada beberapa survei menunjukkan bahwa dukungan rakyat AS terhadap perang di Irak menurun drastis, pada 2008 AS mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan pengangguran, disabilitas ekonomi, dan politik luar negeri AS berubah menyesuaikan keadaan internal. Meningkatnya biaya militer AS selama pendudukan militer di Irak, tanggung jawab AS untuk membiayai rekonstruksi Irak pasca perang, biaya rehabilitasi dan disabilitas tentara yang harus ditanggung pemerintahan AS. Selama pendudukan AS di Irak warga dunia mengecam bahwa pendudukan AS di Irak adalah sikap salah menangani perang dan tidak menghargai demokrasi. Obama yang berasal dari Partai Demokrat lebih bersikap moderat, Partai Demokrat mengedepankan humanisme dalam politik luar negeri AS. Pada jumat 21 Oktober 2011 Obama mengatakan sisa militer di Irak pulang akhir tahun ini.6 Obama mendapat dukungan kongres dan rakyat AS untuk melakukan penarikan militer dari Irak. Dua bulan kemudian warga Fallujah dan kota lainnya merayakan
6
Obama: all US troops out of Iraq by the end of years dalam http://www.nbcnews.com/id/44990594/ns/world_news-mideast_n_africa/t/obama-all-us-troopsout-iraq-end-year/#.Usa-HNIW00k diakses 22 Maret 2012.
3
penarikan militer AS dari Irak dengan meneriakan slogan-slogan anti AS,7 karena kekecewaan warga Irak terhadap invasi yang hampir satu dekade menewaskan sanak saudara mereka. AS menyayangkan jika melakukan penarikan militer sekaligus, ditakutkan adanya krisis keamanan. AS percaya bahwa permasalahan di Irak dapat diselesaikan sendiri dan keberadaan militer AS memperparah konflik di Irak, Obama menganggap perang Irak membawa citra negativ. Obama ingin merubah paradigma bahwa AS adalah musuh Islam dan menghilangkan kebencian Islam terhadap AS akibat tindakantindakan yang dilakukan terhadap negara Islam, seperti menginvasi Irak pasca peristiwa 11 September 2001. Ketidaksiapan AS menghadapi tekanan internal dan eksternal membuat Obama dan para pengambil kebijakan luar negeri menyesuaikan dengan keadaan internal dan eksternal untuk mendapatkan hasil maksimal. Maka dari latar belakang ini, peneliti mengangkat judul “Proses Kebijakan Penarikan Militer AS dari Irak”.
1.2 Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak?”
7
Hundreds in Fallujah burn U.S. flag to celebrate troops pulling out of Iraq dalam http://news.nationalpost.com/2011/12/14/hundreds-in-fallujah-burn-u-s-flag-to-celebrate-troopspulling-out-of-iraq/ diakses 22 Maret 2012.
4
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan memperluas, memperdalam, menggambarkan dan menjelaskan proses pengambilan kebijakan penarikan militer AS dari Irak. Menganalisa dan mengetahui proses pengambilan kebijakan penarikan militer AS dari Irak. Menerapkan teori-teori Ilmu Hubungan Internasional pada kasus-kasus aktual sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Ilmu Hubungan Internasional, dan memenuhi tugas akhir penulis sebagai mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadyah Malang.
1.4. Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Menghasilkan analisa tantangan, sebab akibat, peluang tentang proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak. 1.4.2 Manfaat Akademis Penelitian ini bisa menjadi tambahan referensi, wawasan, rujukan bagi mahasiswa, mahasiswi dan semua kalangan dalam meneliti kasus yang sama. Membuat kalangan pemerintah dan akademisi lebih objektif memandang proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak.
5
1.5. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan penulisan ini, penelitian yang dilakukan oleh Angguntari C. Sari, Mira Permatasari dan Idil syawfi tentang pembahasan Defense Cooperation Agreement Indonesia – Singapura oleh DPR dan Pemerintah Indonesia dan Implikasinya bagi teori birokratik politik. 8 Membahas sejauh mana internal pertahanan dan perjanjian kerjasama antara Indonesia dan Singapura konsisten dengan teori birokrasi politik Allison. Makalah ini menguji teori politik birokrasi yang pertama kali diperkenalkan dalam studi kebijakan luar negeri oleh Graham T. Allison dan Philip Zelikiow. Secara khusus tulisan ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti siapa pembuat kebijakan luar negeri Indonesia berkaitan dengan Iman DCA? Apa sikap mereka terhadap masa depan DCA? Bagaimana masing-masing mengambil keputusan memajukan pendapat mereka sendiri tentang hal ini? Apa yang mempengaruhi sikap mereka? Apakah hasil akhir menghasilkan preferensi awal masing-masing aktor atas hasilnya. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa pembahasan internal tentang masa depan DCA tidak sepenuhnya konsisten dengan argumen yang dibuat oleh Graham T. Allison dan Philip Zelikiow di teori birokratik model. Keinginan awal pihak Eksekutif dan Legislatif sebenarnya ada kelanjutan dari DCA, namun hal itu tidak bisa terwujud. Penelitian ini awal pembuktian validitas teori birokratik politik. Kedepannya, perlu dilakukan tes dengan menggunakan kasus – kasus politik luar negeri Indonesia dalam rentang waktu 8
Angguntari C. Sari, Mira Permatasari dan Idil syawfi, Defense Cooperation Agreement Indonesia – Singapura oleh DPR dan Pemerintah Indonesia dan Implikasinya bagi Teori Birokratik Politik, Jurnal ilmiah hubungan internasional, volume 9 nomor 2, September 2013. Hal 63
6
atau cakupan yang lebih luas. Misalnya, pengetesan dilakukan dengan membandingkan pembahasan atau ratifikasi perjanjian internasional di Indonesia dari masa Soekarno hingga SBY, atau ratifikasi perjanjian-perjanjian internasional di bidang ekonomi, atau politik, atau sosial, atau kemanan, dan lain-lain. Penelitian kedua dari Sugeng Riyanto, S.IP, M.Si berjudul Desakan Internal AS sebabkan Militer Ditarik dari Afghanistan. 9 Menjelaskan bahwa Obama, pada awal bulan Februari 2013 mengumumkan mundurnya militer AS dari Afghanistan. Obama yang menjanjikan militer AS yang berjumlah 64.000 lebih itu akan ditarik dulu sebanyak 34.000, sehingga pada tahun 2014 Afghanistan akan kosong dari militer AS. Alasan AS mengeluarkan pernyataan untuk menarik militer dari Afghanistan, meliputi dua faktor penting yaitu internal dan eksternal. Sugeng Riyanto menyatakan bahwa faktor internal adalah faktor utama bagi AS untuk menarik militernya dari Afghanistan. Faktor internal adalah desakan publik masyarakat AS sudah jenuh dengan kebijakan politik luar negeri AS tentang militer. Aksi militer AS di berbagai negara di Asia, Selain itu banyaknya tentara AS yang mati di pertempuran. Pemborosan biaya yang tinggi dalam membiayai militer. Selama AS melakukan intervensi militer ke negara lain, seperti Afghanistan, Irak atau negara di Timur Tengah lainnya, biaya militer AS sebesar US$ 711 miliar. Pemenuhan Janji kampanye dari Obama. Jika dia terpilih menjadi presiden AS, maka arah politik luar negeri akan lebih baik dan mengarah pada perdamian dunia. Dan memberikan kesan baik didunia internasional. Faktor eksternal adalah ditangkapnya Osama 9
Desakan Internal AS Sebabkan Militer Ditarik dari Afghanistan dalam http://hi.umy.ac.id/desakan-internal-amerika-serikat-sebabkan-militer-ditarik-dari-afghanistan/ diakses 20 September 2013.
7
yang diduga teroris kelas kakap oleh AS, Protes Hamid Karzai disebabkan oleh selesainya penumpasan teroris yang digemborkan AS. Penelitian ketiga berasal dari skripsi berjudul Motivasi Barack Obama dalam upaya percepatan penarikan pasukan militer AS dari Irak.10 Menjelaskan Kawasan Timur Tengah tidak pernah surut dengan berbagai gejolak politik negara-negara yang berada di kawasan tersebut. Sudah sejak lama AS sering terlibat masalah-masalah yang terjadi di kawasan Timur Tengah seperti peranan mereka dalam perang Irak ataupun posisi mereka dalam konflik Israel-Palestina. Saat Obama terpilih menggantikan Bush, Obama berbeda dengan Bush begitu pula dengan kebijakan Obama di Timur Tengah termasuk Irak. Obama membuat kebijakan yaitu akan melakukan percepatan penarikan pasukan militer AS dari Irak paling lambat pada Agustus 2010. Obama menawarkan gagasangagasan baru di berbagai bidang kehidupan bagi rakyat AS dan komunitas internasional untuk mengembalikan kamakmuran, kejayaan, dan otoritas moral AS yang telah dirusak oleh pemerintihan Bush. Skripsi tersebut juga menjelaskan alasan-alasan AS meyerang Irak di masa pemerintahan Bush seperti Demokrasi, sebab Bush menganggap Irak adalah negara yang tidak Demokratis, terutama dengan kepemimpinan Saddam yang dinilai sebagai pemimpin yang otoriter. Saddam adalah penguasa yang tidak memberi peluang pada oposisi atau lawan politiknya, bahkan sering menggunakan kekuasaan atau teror dalam mempertahankan kekuasaannya. Pemerintahan yang diktator dan banyak melakukan pelanggaran HAM, menjadi salah satu alasan bagi 10
Motivasi Barack Obama dalam upaya percepatan penarikan pasukan militer AS dari Irak dalam http://publikasi.umy.ac.idfilesjournals8articles3736publik3736-5455-1-PB.pdf diakses 13 September 2013.
8
AS bahwa Irak harus dia beri pelajaran dengan dalih membebaskan dan menegakan demokrasi bagi Irak, dan tentunya minyak. Selain itu, dipertimbangkan pula berapa tahun perang dan pendudukan Irak akan berlangsung, Biaya perang di luar kapasitas anggaran negara itu berdampak pada penurunan dan pelemahan perekonomian AS yang memasuki krisis menjelang berakhirnya masa Bush. Obama menganggap bahwa musuh sebenarnya adalah al-Qaeda yang berada di Afghanistan ataupun Pakistan. Obama akan menarik pasukan AS dari Irak dan memfokuskan kekuatan militernya ke Afghanistan ataupun Pakistan untuk memburu dan memerangi Osama dan AlQaeda. Batasan waktu penelitian ini adalah di mulai sejak 2001 dan berakhir 2010. Penelitian ini berjudul “proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak” berbeda dengan penelitian sebelumnya yang peneliti membahas tentang teori pengambilan keputusan dan mengaplikasikannya terhadap permasalahan dan pengambilan keputusan di Indonesia. Penelitian kedua yang menjelaskan tentang desakan penarikan militer dari Afghanistan yang disebabkan oleh faktor internal dan ekternal. Desakan publik masyarakat AS. Pemborosan biaya yang tinggi dalam membiayai militer. Pemenuhan janji kampanye Obama. Dan memberikan kesan baik didunia internasional. Faktor eksternal adalah ditangkapnya Osama dan protes Hamid Karzai presiden Afghanistan. Penelitian terakhir membahas Motivasi Barack Obama dalam upaya percepatan penarikan pasukan militer AS dari Irak. Obama membuat kebijakan
9
yaitu akan melakukan percepatan penarikan pasukan militer AS dari Irak paling lambat pada Agustus 2010, dan rencana itu gagal karena terdapat kendala teknis dan pertimbangan biaya. Perbedaan penggunaan teori dan konsep. Menggunakan teori decision making process James E Dougherty and Robert L. Pfaltzgraff, Jr. Skripsi ini hanya menjelaskan alasan percepatan penarikan militer dari Irak namun penarikan percepatan militer tersebut tidak terealisasi karena AS masih memburu Osama dan mengawasi pemilu Irak. Penelitian ini membahas Proses Kebijakan Penarikan Militer AS dari Irak. Proses pengambilan kebijakan di AS. Memahami Proses pengambilan kebijakan penarikan militer AS dari Irak terjadi tarik menarik kepentingan, perdebatan, tawar menawar, informasi yang didapat oleh politisi di kongres. Masyarakat yang mempengaruhi kongres dan kuatnya pengaruh Obama dalam pengambilan keputusan luar negeri. Alasan penarikan militer AS dari Irak di sebabkan oleh tekanan - tekanan internal seperti krisis ekonomi AS 2008, tekanan publik yang sudah tidak percaya dengan pendudukan AS di Irak. Meningkatkanya biaya militer akibat perang Irak, rekonstruksi, rehabilitasi dan disabilitas veteran. Tekanan dari negara lain dan dunia internasional, suksesi politik dari Bush sampai Obama mempengaruhi perpolitikan AS di timur tengah membuat dan kebijakan luar negeri AS mengalami perubahan dengan terjadinya penarikan militer AS dari Irak.
10
1.1 Tabel Penelitian Terdahulu No 1
Nama/Judul Penelitian Angguntari
C.
Metodologi
Sari, Menggunakan
Hasil Keinginan awal pihak ekskutif dan
Mira Permatasari dan hipotesis null legislative Idil syawfi. Pembahasan dan Defense
sebenarnya
ada
proses kelanjutan dari DCA. Namun, hal
Cooperation pelacakan
itu tak dapat terwujud. Penelitian
Agreement Indonesia – metode. Dan ini hanyalan awal pembuktian Singapura oleh DPR dan birokratik Pemerintah
Indonesia model
dan Implikasinya bagi Graham teori birokratik politik.
2
Desakan
Internal
Sebabkan Ditarik Afghanistan/
Allison
validitas
dari
teori
birokratik
oleh politik dan kedepannya diharapkan T. ada penelitian dengan kasus-kasus dan politik luar negeri Indonesia dalam
Philip
rentan waktu dan cakupan yang
Zelikow.
lebih luas.
AS
AS
Militer
menarik
Afghanistan
militer
dari
disebabkan
oleh
dari
Faktor internal seperti desakan
surat
publik AS. Pemborosan dalam
kabar.
membiayai
militer.
Pemenuhan
Janji kampanye dari Obama. Dan memberikan kesan baik didunia internasional.
Faktor
eksternal
adalah ditangkapnya Osama dan protes Hamid Karzai.
3
Motivasi Barack Obama Decision
Kondisi Politik Dalam Negeri,
dalam upaya percepatan Making
untuk memperoleh popularitas dan
penarikan
pasukan Theory. James legitimasi dari publik AS sebagai
militer AS dari Irak. E Dougherty modal /skripsi.
mengambil
kebijakan-
and Robert L. kebijakan berikutnya mengingat
11
Pfaltzgraff, Jr.
pemerintahan Obama masih relatif baru. Kondisi ekonomi militer resesi
ekonomi
berdampak
pada
Konteks
AS
yang
militer
AS.
internasional,
memperbaiki citra AS di dunia internasional dengan memperbaiki hubungan dengan Eropa
serta
hubungan dengan dunia Islam.
4
Moh. Talabul Amal
The adaptive Proses kebijakan penarikan militer model/ James AS dari Irak mengalami tarik N.
Rossenau menarik kepentingan dan dan birokratik pendapat. Perbedaan cara pandang model Partai Republik dan Partai Graham Allison
T. Demokrat dan beragamnya latar belakang
membentuk
para
pengambil keputusan di kongres, perdebatan, pro dan kontra, tarik menarik
kepentingan,
tawar
menawar, aliansi antara anggota di kongres yang satu kepentingan dan kompromi diantara para pembuat keputusan terjadi dalam proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak. Penarikan militer dari Irak secara bertahap
dan
berangsur-angsur
terus dilakukan oleh pemerintahan AS merupakan respon terhadap internal dan eksternal AS, faktor
12
yang
mempengaruhi
kebijakan
penarikan militer AS dari Irak dipengaruhi krisis ekonomi AS 2008,
tekanan
publik
AS,
meningkatnya biaya perang militer di Irak. Biaya rekonstruksi Irak, rehabilitasi dan disabilitas veteran. Tekanan
dari
Afghanistan
pemimpin dan
dunia
internasional terhadap pendudukan di Irak. Suksesi politik Bush dari Partai Republik ke Obama dari Partai Demokrat yang lebih moderat mengambil kebijakan luar negeri mengenai keberadaan militer di Irak dan solusi bagi rakyat Irak. Tindakan dipahami politicking
Bush
dan
Obama
sebagai dan
akibat
negosiasi
dari
pemimpin top meraka. Bush dan Obama memiliki kesamaan tujuan, namun mereka berbeda dalam hal bagaimana mencapai nya. Penga ruh yang melekat pada Obama, mendapat dukungan dari politisi. Keahlian
dan
informasi
yang
menentukan
arah
kontrol di
atas dapat
pendefinisian
kebijakan luar negeri AS.
13
1.6 Landasan Konsep dan Teori Membutuhkan konsep atau teori relevan untuk menganalisa fenomena ini sehingga bisa scientific terkait judul “Proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak”, penelitian ini menggunakan konsep the adaptive model James N. Rosenau dan teori model birokratik politik Graham T. Allison. 1.6.1 Konsep the Adaptive Model Model adaptive dipakai oleh beberapa teoritisi yang memilih politik luar negeri meneliti fokus penelitian pada bagaimana negara-negara memberikan respon terhadap kendala-kendala dan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh lingkungannya masing-masing.11
Gambar 1.1: The Adaptive model
Sumber: James N. Rosenau, Comparing Foreign Policy: Theories, Findings, and Methods. New York: Sage Publikations, 1974, hal. 47.
11
DR. Anak Agung Banyu Perwita, DR. Yanyan Mochammad Yani. 2005. Pengantar ilmu hubungan internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 66
14
Menurut model ini tindakan politik luar negeri suatu negara pada waktu tertentu merupakan penjumlahan dari dua variabel independen yaitu perubahan eksternal dan perubahan internal (structural).12 Maka analisis perspektif adaptive model memusatkan perhatiannya pada proses tindakan adaptasi suatu negara sebagai satu respon terhadap lingkungan eksternal dan internalnya yang berubah 13 dengan berpijak pada penilaian dari negara tersebut tentang kapabilitas yang dimilikinya, posisi geografi, dan sebagaianya.14 Perubahan politik luar negeri sering terjadi ketika perkembangan dilingkup internal makin meningkatkan tuntutannya berkenaan dengan kondisi di lingkungan eksternalnya, atau ketika perkembangan di lingkungan eksternal dianggap mempunyai potensi ancaman bagi keberadaan negara bangsa tersebut.15 Pengambilan keputusan kebijakan luar negeri atas penarikan militer AS dari Irak disebabkan oleh beberapa faktor internal dan ekternal. Faktor internal yang mempengaruhi kebijakan penarikan militer AS dari Irak adalah Krisis Ekonomi AS 2008, tekanan publik AS sedangkan eksternal adalah meningkatnya biaya militer AS di Irak. Biaya rekonstruksi, rehabilitasi, disabilitas veteran perang, tekanan internasional, dan suksesi politik dari Bush ke Obama menyebabkan penarikan militer dari Irak harus dilakukan.
12
Ibid 67. Ibid 68 dalam John P. Lovel. 1970. Foreign Policy in Perspective: Strategy, Adaptation, decision Making.New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc, hal. 133-156. 14 Ibid 68 dalam Lloyd Jensen. 1982. Explaining Foreign Policy. New Jersey, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs, hal. 8 15 Ibid hal 67 dalam James N Rosenau. 1981. Study Of Political Adaption: Essays on the Analisysis of world Politics. New York, Nichols Publishing, hal. 42 13
15
1.6.2 Teori Model Birokratik Politik Menurut Graham T. Allison model birokratik politik bermakna aktor-aktor negara mencoba mencapai tujuan terpisah yang mungkin berlawanan satu sama lain. Tindakan suatu negara paling baik dipahami sebagai akibat dari politicking dan negosiasi dari pemimpin top meraka. Bahkan jika para top pemimpin ini memiliki kesamaan tujuan, mereka berbeda dalam hal bagaimana mencapainya karena faktor-faktor seperti kepentingan dan latar belakang personal.16 Menurut model ini kebijakan luar negeri dihasilkan bukan dari rasional aktor dan organisasi tetapi sebagai hasil tawar menawar keputusan antara keduanya. Model politik birokrasi tidak melihat aktor kesatuan melainkan gabungan dari berbagai aktor sebagai pengambil keputusan.17 Allison dan Zelikow menjelaskan bahwa dengan majemuknya cara pandang dan beragamnya latar belakang yang membentuknya, maka dipastikan perdebatan, pertentangan, tarik menarik kepentingan, aliansi antar orang-orang yang satu kepentingan, tawar menawar, kompromi diantara para pembuat keputusan terjadi. Bisa dikatakan bahwa tiap-tiap pembuat keputusan tidak akan serta merta menemukan kata sepakat.18 Pengaruh seseorang terhadap hasil akhir ditentukan oleh dua faktor. Pertama adalah struktur, yaitu pengaruh atau power yang melekat pada posisi profesionalnya, seperti otoritas, kewajiban, status, dukungan masyarakat, dukungan dari politisi, atau institusi, kontrol atas sumber daya, keahlian dan 16
Ebyhara, abubakar. 2011, pengantar analisis politik luar negeri, dari realism sampai kontruktivisme, nuansa cendekia, Bandung. Hal 96-97 17 Graham T. Allison. 1969, Conceptual Models & Cuban Missile Crisis, Harvard: The American political review. Hal 19 18 Angguntari C. Sari, Mira Permatasari dan Idil syawfi. Op,cit 13
16
kontrol atas informasi memungkinkan menentukan arah pendefinisian suatu agenda dan masalah, saran-saran, kontrol atas informasi. Kedua individu adalah kemauan seseorang menggunakan pengaruh dalam proses, dan persepsi orang lain terhadap pengaruh yang dimilikinya.19 Proses pengambilan kebijakan penarikan militer AS dari Irak terjadi tarik menarik kepentingan, Masyarakat yang mempengaruhi kongres dan kuatnya pengaruh Obama dalam pengambilan keputusan luar negeri. Krisis ekonomi yang menimpa AS dan meningkatnya biaya militer AS di Irak, biaya rekonstruksi, rehabilitasi dan disabilitas veteran membuat keadaan dalam negeri AS semakin kewalahan menghadapi dampak dari perang Irak. Tekanan dari dunia internasional terhadap pendudukan AS di Irak.
1.7. Ruang lingkup Penelitian Batasan penelitian bertujuan lebih memfokuskan pada penelitian yang akan dilakukan, terdiri atas dua: 1.7.1 Batasan Waktu Penelitian Penelitian ini akan memberi batasan waktu sejak invasi AS ke Irak tahun 2003 dan pada berakhirnya penarikan pasukan militer AS dari Irak tahun 2011. 1.7.2 Batasan Materi Batasan materi yang dibahas, pada proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak.
19
Angguntari C. Sari, Mira Permatasari dan Idil syawfi. Op,cit 13
17
1.8 Metode Penelitian Metode penelitian adalah semua asas peraturan dan teknik-teknik yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam pengumpulan data dan dianalisis.20 1.8.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian Eksplanatif. Analisa penelitian ini digunakan sebagai aspek pengujian atas hipotesa yang telah dirumuskan. Penulis berusaha menggambarkan dan menjelaskan proses penarikan militer AS dari Irak dengan menggunakan konsep the adaptive model James N. Rossenau dan teori birokrasi politik Graham T. Allison untuk mencapai hasil maksimal. 1.8.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik library Reseach atau penelitian kepustakan yang meliputi literatur-literatur, jurnal-jurnal, makalah, surat kabar, internet maupun dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan kajian yang diteliti dan kemudian peneliti jadikan referensi mendukung penelitian ini. 1.8.3 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun ke dalam pola, memilih yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.21
20
Dolet Unaradjani, 2000, Pengantar Metode Penelitian Sosial, Grasindo, Jakarta. Hal 1 Prof. Dr. Sugiono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA. Bandung. Hal 244. 21
18
Tujuan penelitian kualitatif ini untuk memahami kenyataan dibalik fenomena yang terjadi secara mendalam, sehingga teori yang ada kemudian dicocokan dengan realita yang terjadi dilapangan. Keirl Miller menegaskan bahwa penelitian kualitatif secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dan kawasannya sendiri.22 Penelitian ini menggunakan cara induktif, sejenis penalaran yang menghasilkan pernyataan umum dari pernyataan-pernyataan khusus atau spesifik.23
1.8.4 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel Independen dan variabel dependen, variabel independen adalah variabel yang menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisa oleh variabel independen. 24 Penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah “Kebijakan Penarikan Militer AS” sedangkan variabel dependen yang akan di kaji adalah “Alasan Penarikan Militer AS dari Irak”.
1.9 Hipotesa Berdasarkan penelitian penulis, sampai pada kesimpulan awal bahwa proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak mengalami tarik menarik kepentingan dan pendapat. Perbedaan cara pandang Partai Republik dan Partai Demokrat dan beragamnya latar belakang membentuk para pengambil keputusan di kongres, perdebatan, pro dan kontra, tarik menarik kepentingan, tawar 22
Lexi J Moleong, 1991. Metode penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya, Bandung. Dolet Unaradjani, Op.cit Hal 21 24 Mohtar Mas’oed,1990, Ilmu Hubungan Internasional, LP3S, Jakarta hal. 35 23
19
menawar, aliansi antara anggota di kongres yang satu kepentingan dan kompromi diantara para pembuat keputusan terjadi dalam proses kebijakan penarikan militer AS dari Irak. Penarikan militer dari Irak secara bertahap dan berangsur-angsur terus dilakukan oleh pemerintahan AS merupakan respon terhadap internal dan eksternal AS, faktor yang mempengaruhi kebijakan penarikan militer AS dari Irak dipengaruhi krisis ekonomi AS 2008, tekanan publik AS, meningkatnya biaya perang militer di Irak. Biaya rekonstruksi Irak, rehabilitasi dan disabilitas veteran. Tekanan dari pemimpin Afghanistan dan dunia internasional terhadap pendudukan di Irak. Suksesi politik Bush dari Partai Republik ke Obama dari Partai Demokrat yang lebih moderat mengambil kebijakan luar negeri mengenai keberadaan militer di Irak dan solusi bagi rakyat Irak. Tindakan Bush dan Obama dipahami sebagai akibat politicking dan negosiasi dari pemimpin top meraka. Bush dan Obama memiliki kesamaan tujuan, namun mereka berbeda dalam hal bagaimana mencapainya. Pengaruh yang melekat pada Obama, mendapat dukungan dari politisi. Keahlian dan kontrol atas informasi yang di dapat menentukan arah pendefinisian kebijakan luar negeri AS.
20
1.10 Sistematika Penulisan -
BAB I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan dan Manfaat Penelitian. Penelitian Terdahulu. Landasan Teori dan Konsep. Ruang Lingkup. Metode Penelitian dan Hipotesa.
-
BAB II Dinamika Domestik Dan Tekanan Internasional Terhadap Pendudukan AS di Irak, Kilas Balik Invasi AS Ke Irak, Dinamika Domestik Terhadap Pendudukan AS Ke Irak, Krisis Ekonomi AS 2008 Dan Kerugian AS Selama Masa Pendudukan AS di Irak, Pembiayaan Perang Dan Restrukturisasi Irak Pasca Perang, Rehabilitas Tentara, Disabilitas Dan Biaya Pensiun, Tuntutan Masyarakat AS Terhadap Pendudukan Di Irak, Tekanan Internasional Terhadap Kebijakan AS Di Irak, Suksesi Politik Dari Bush Ke Obama, Penarikan Militer AS Dari Irak.
-
BAB III Dinamika Politik Birokrasi AS Dalam Kebijakan Penarikan Militer AS Di Irak. Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Kebijakan Invasi AS Di Irak. Re-Rasionalisasi Kebijakan Invasi AS Ke Irak. Pro Kontra Terhadap Kebijakan Penarikan Militer AS Dari Irak.
-
BAB IV Penutup. Kesimpulan. Saran.
21