PROCEEDINGS The 5th ICETA International Conference on Education "Global Challenges and Reconstructionfor Future Education" Surabaya, 24 May 2014
©University of PGRI Adi Buana Surabaya ISBN: 978-979-3870-58-8
Chief of Edltorr Prof. Ramlee bin Mustapha (University of Sutan Idris, Perak, Malaysia)
Editors: Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd (State University of Malang) Prof. Dr. Imam Suyitno, M.Pd (State University ofMalang) Prof. Dr. Iskandar Wiryokusumo, M.Sc (University of PGRI Adi Buana Surabaya) Prof. Dr. Ir. Achmadi Susilo, M.S (University ofWijaya Kusuma Surabaya) Dr.Yoso Winardo, M.Kes (University of PGRI Adi Buana Surabaya) Dr. Nurmida Catherine Sitompul, M.Pd (University of PGRI Adi Buana Surabaya)
Published by University of PGRI Adi Buana Surabaya, Indonesia
JI. Dukuh Menanggal XII Surabaya,
INDONESIA
Telp./Fax: +62 31 8273999 Website:http://www.pps-unipasby.ac.id
111
Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Tipe STAD dan NHT dengan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar. Lenny Marlina (Sma Katolik Santo Thomas Aquino Surabaya) and Nurmida Catherine Sitompul {Universitas Adi Buana Surabaya)
213
-2. Analysis of Errors in Solving the Limit Sequence Question Made by Students of UNIPA
220
21.
_09
16
Surabaya Liknin Nugraheni And Sri Rahayu (University PGRI Adi Buana Surabaya)
126 7" _.J.
134 2~
141 150
161
to
193
199
Productivity of Elementary School Teachers after Their Certification M. Subandowo, Suryaman, And Hari Karyono (University PGRI Adi Buana Surabaya)
240
249
26.
Instructional Leaderships of Principals and Teachers' Commitment in MRSM Pahang, Malaysia. Nik Mustafa Bin Mat Ail and Zuraidah Bt Abdullah (Universiti Malaya)
261
27.
Competency Standard Model of Teachers of Vocational College of Ministry of Education Malaysia Nor Hayati Ramlan, Zuraidah Abdullah, Rahimah Ahmad (Universiti Malaya)
270
28.
Penjaminan Kualiti dalam Pelaksanaan Pentaksiran Berasaskan Sekolah Noorzeliana Binti Idris, Norazilawati Binti Abdullah And Saniah Binti Sembak (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Perak, Malaysia
281
29.
Learning Programming: Going Beyond Issues and Challenges Nor Masharah Husain, Modi Lakulu, Sulaiman Sarkawi (Universiti Pendidikan Sultan Idris Perak Malaysia)
290
30.
Cooperative-Contrastive Learning Model in Translation Teaching or English Department Students Nunung Nurjati, Ferra Dian Andanty, and Titah Kinasih (University PGRI Adi Buana Surabaya)
300
31. The Application of Integer Multiplication Operations Using Crosshairs for the Fourth
307
187 d
229
_5_ Ulul Albab Leadership in Transforming MRSM Educational System: A Case Study Mohd Radzi Bin Taib and Zuraidah Bt.Abdullah {Universiti Malaya)
172 177
Pendekatan Pembelajaran Melalui Reka Bentuk Permainan Digital dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Kanak-Kanak: lsu dan Cabaran Maizatul Hayati Mohamad Yatim, Md Nasir Masran.. Laili Farhana Md lbharim (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia).
Grade Elementary School Students Nur Fathonah (University PGRI Adi Buana Surabaya) "" cit
206
32. The Effects of STAD, Jigsaw, and Motivation on the Students' Office Administration Skills at SMKN 1 Magetan and SMK PSM 2 Kawedana Xl
313
Produktivitas
Guru Sekolah Dasar Pasca Sertifikasi
M. Subandowo Suryaman Hari Karyono Program Pascasarjana Srudi Teknologi Pembelajaran Universitas Adi Buana Surabaya
[email protected], maman
[email protected],
[email protected]
Abstract: certified teacher aims to determine the teachers level in executing the assignment tecahing learning process at school and directly awards the certified teacher to them who fulf the terms and the conditions and pass certified examination. The aims of this research rs describe elementary teacher" s creativities after she/he did the certification. This research uses t ~ qualitative approach with the design of multi-sites study. Based on this research we invent tl: ( 1) set the materials or contents of teaching learning till the application of learning which do ~ display in increasing significantly. (2) the aims of the material's indicator which are set by th.: incompletely, (3) work time doesn't conclude to fulfill approximately 37.5/a week (24 h, _ meeting). Certified teachers who pass the certification show how they act well, the enforcer. , of teacher's motivation still increases significantly. Among them. many teachers did what · government's policy, specially how they integrate the values of character education in teac: learning activity. Based on this research and study, the researcher suggests that in PL activities must be raised on the services, both of the administration or structure that support: activities.
Keywords: teacher's creativities. post graduated certified. Guru sebagai agen pembelajaran di Indonesia diwajibkan memenuhi tiga persy ... seperti dijelaskan oleh Samani (2006), yaitu kualifikasi pendidikan minimum, kompetensi. sertifikasi pendidik. Ketiga persyaratan untuk menjadi guru sesuai dengan Pasal 1 butir UUGD yang menyebutkan bahwa sertifikat pendidik merupakan bukti formal sebagai penga yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Sementara itu, pada Paayat (1) juga disebutkan bahwa serti:fikat pendidik diberikan kepada guru yang telah mern ... persyaratan. Untuk itu, guru dapat memperoleh sertifikat pendidik jika telah memenuh syarat, yaitu kualifikasi pendidikan minimum yang ditentukan (diploma-D4/sarjana S '. terbukti telah menguasai kompetensi tertentu. Untuk itu, sebenamya syarat untuk menjad; c: bila dicermati lebih dalam hanya ada dua, yaitu kualifikasi akademik minimum (ijazah Ddan penguasaan kompetensi minimal sebagai guru yang dibuktikan dengan sertifikat per: adalah bukti formal dari pemenuhan dua syarat di atas, yaitu kualifikasi akademik minimum penguasaan kompetensi minimal sebagai guru. Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bahkan sumb pendidikan lain yang memadai seringkaJi kurang berarti apabila tidak disertai dengan k guru yang memadai. Begitu juga yang terjadi sebaliknya, apabila guru berkualitas i:" ditunjang oleh sumberdaya pendukung yang lain yang memadai, juga dapat menyebabkan t.. optimal kinerjanya. Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya pening kualitas layanan dan hasil pendidikan. Dalam berbagai kasus, kualitas sistem pendidikan s keseluruhan berkaitan dengan kualitas guru (Beeby, 1969). Untuk itu, peningkatan L pendidikan harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru. Namun, ker.; menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif rendah. Hal ini antar disebabkan oleh tidak terpenuhinya kualitas pendidikan minimal. Data dari Direktorat T, Kependidikan Dikdasmen Depdiknas pada tahun 2004 menunjukkan terdapat 991 .243 (45 guru SD, SMP dan SMA yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Sebagai gambaran rinci keadaan kualifikasi pendidikan minimal guru di Ind sebagai berikut: Guru TK yang tidak rnemenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar I · (78,1%) dengan sebagian besar 32.510 orang berijazah SLTA. Di tingkat SD, guru yan; memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 391.507 (34%) yang meliputi seb
240
JCETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Educ":
- -l
378.740 orang berijazah SMA dan sebanyak 12.767 orang berijazah Dl. Di tingkat SMP, jumlah guru yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 317.112 (71,2%) yang terdiri atas 130.753 orang berijazah DI dan 82.788 orang berijazah D2. Begitu juga di tingkat SMA, ierdapat 87.133 (46,6%) gum yang belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal. yak:ni sebanyak 164 orang berijazah DI, 15.589 orang berijazah D2, dau 71.380 orang berijazah 03.(Komara, 2006). Gambaran jumlah gum yang tidak mernenuhi kualifikasi pendidikan minimal tersebut akan semakin besar persentasenya bila dilihat dari persyaratan kualifikasi pendidikan minimal guru yang dituntut oleh PP No. 19/2005 tentang SNP. Di samping itu, pada Pasal 28 PP tersebut, ·uga mempersyaratkan seorang guru harus memenuhi kompetensi minimal sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah. Kompetensi sebagai agen pembelajaran ini rneliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Isi Pasal 1 butir (11) UUGD rnenyebutkan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen. Tentu saja dengan logika bahwa yang bersangkutan .erbukti telah menguasai kedua hal yang dipersyaratkan di atas (kualifikasi pendidikan minimum Jan penguasaan kompetensi guru). Untuk kualifikasi pendidikan minimum, buktinya dapat crperoleh melalui ijazah (D4/Sl). Namun sertifikat pendidik sebagai bukti penguasaan .ornpetensi minimal sebagai guru harus dilakukan melalui suatu evaluasi yang cennat dan omprehensif dari aspek-aspek pernbentuk sosok guru yang kornpeten dan profesional. Tuntutan .·.aluasi yang cermat dan kornprehensif ini berlandaskan pada isi Pasal 11 ayat (3) UUGD yang ~enyebutkan bahwa sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. 'adi sertifikasi guru dari sisi proses akan berbentuk uji kompetensi yang cermat dan omprehensif Jilca seorang guru/calon guru dinyatakan .lulus dalam uji kornpetensi ini, maka dia .rhak memperoleh sertifikat pendidik. Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan seorang guru dalam elaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di sekolah dan sekaligus memberikan sertifikat tendidik bagi guru yang telah memenuhi persyaratan dan .lulus uji sertifikasi. Adapun manfaat uji senifikasi sebagai berikut. Pertama, melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan ng tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. Kedua, melindungi " yarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan engharnbat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumberdaya manusia di ... geri ini. Ketiga, menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan - .on gum dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan. Keempat, enjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensia.l pat menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Bentuk: uji kompetensi dalam pelaksanaan sertifikasi guru. Wacana yang berkembang .am penyusunan Rencana Peraruran Pemerintah (RPP) Guru, uji kompetensi tersebut terdiri as dua bagian, yaitu: (1) ujian tertulis dan (2) ujian kinerja. Untuk melengkapi k:edua jenis rsebur, peserta sertifikasi juga akan diminta untuk menyusun self appraisal dan portofolio. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, -:embimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidilcan csia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional dalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan ... hidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu .au norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Untuk meyakinkan bahwa gum bagai pekerjaan profesional maka syarat pokok pekerjaan profesional menurut Sanjaya (2005): pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya ungkin didapatkan dari .lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan ...rpada keilmuan yang dirnilikinya yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah; (2) suatu fesi menekankan kepada suatu keahlian dalm bidang tertenru yang spesifik sesuai dengan ... rus profesinya, sehingga antara profesi yang satu dengan yang lainnya dapat dipisahk:an secara .. gas; (3) tingkat kernarnpuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang ndidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi latar belakang ndidikan akademik sesuai dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliannya dengan emikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya; (4) suatu profesi selain -r
CETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education"
241
dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak terhadap sosial kemasyarakaran, sehingga rnasyarakat merniliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap efek yang ditimbulkan dari pekerjaan profesinya. Sebagai suatu profesi, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pribadi, kompetensi profesional dan kompetensi sosial kemasyarakatan. Melalui sertifikasi diharapkan dapat dipilah mana guru yang profesional mana yang tidak profesional, sehingga yang berhak menerima tunjangan profesi adalah guru profesional yang bercirikan berilmu pengetahuan, berlaku adil, berwibawa dan menguasai bidang yang ditekuninya. Pennasalahannya adalah sejauh manakah profesionalisme guru tersebut, seperti dikemukakan oleh Elia (2004) Pertanyaan selanjutnya, sejauh rnanakah seorang guru yang profesional dapat memanfaatkan profesionalitasnya? Berbeda dengan pengacara atau dokter yang relatif mandiri dan dapat membuka praktik pribadi, guru mau tidak mau bergantung pada institusi pendidikan yang mempekerjakannya. Kalau demikian halnya, apa bedanya guru profesional dengan guru yang tidak mengambil program profesi? Diharapkan dengan tunjangan profesi bagi guru profesional di atas, maka kualitas tenaga kependidikan (guru) dapat ditingkatkan. Disamping itu, aspek kesejahteraan guru juga dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan salah rekomendasi dari Pokja Dedpik:nas dan Bapenas yang antara lain sebagaimana dirumuskan dalam Rekomendasi l: gaji guru perlu ditingkatkan hingga mencapai standar yang wajar untuk hidup guru dan keluarganya, yakni paling tidak dua kali lipat dari keadaan sekarang.(Jalal dan Supriadi, 2001). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan judul penelitian ini, yaitu "Produktivitas Guru Sekolah Dasar Pasca Sertifikasi." Fokus utama penelitian ini adalah : produktivitas guru sekolah dasar pasca sertifikasi di UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Berdasarkan fokus masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (I) tanggapan guru yang telah lulus sertifikasi rnaupun yang masih dalam proses sertifikasi, (2) kesuJitan-kesulitan yang dihadapi guru yang telah lulus sertifikasi maupuu yang masih dalam proses sertifikasi, (3) keuntungan-keuntungan yang diperoleh guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi, (4) bentuk-bentuk dukungan sekolah terhadap guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi, (5) bentuk-bentuk dukungan Dinas Pendidikan terhadap guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi. dan (6) dampak pelaksanaan program sertifikasi guru yang telah lulus sertifikasi.
METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi situs. Pelaksanaan penelitian studi multi-situs ini dilakukan di SD Negeri di UPTD Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan tersebut di muka. lokasi penelitian adalah SD Negeri di UPTD Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu (1) wawancara mendalam (indepth interiuw), (2) pengamatan peran serta (participant observation), dan (3) dokumentasi. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengecekan keabsahan temuan dengan metode kredibilitas dan dependabilitas. Penelitian ini dilaksanakan pentahapan sebagai berikut : (1) penelitian pendahuluan, (2) pengembangan desain, (3) penelitian sebenarnya, dan (4) penulisan laporan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengumpulan data dan sesuai dengan tujuan penelitian alas, mak; dapat dikemukakan temuan-temuan penelitian sebagai berikut: 1.
Tanggapan guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam pro ~ sertifikasi terhadap pelaksanaan program sertifikasi guru Berdasarkan wawancara dengan para guru SD Negeri di UPTD TK. SD dan PLS Din;
Pendidikan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dapat dikemukakan temuan sebagai berikut; 1 guru setuju dan senang setelah disertifikadi, karena ada penghargaan berupa financial yak:
242 ·.1
ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education
P
~
tunjangan profesi yang memadai dan penghargaan non financial yang berupa pengakuan profesi sebagai tenaga pendidik yang professional, (b) guru sedang setelah disertifikasi karena tuntutan mengajar 24 jam penninggu rercukupi, jadi tidak usah mencari tambahan jam mengajar di luar sekolah, (c) guru senang setelah disertifikasi, karena dengan menerima tunjangan profesi yang memadai membuat guru tidak mencari tambahan pendapatan di luar, sehingga guru dapat berkonsentrasi penuh dalam menjalankan profesinya, (d) guru senang setelah disertifikasi, karena guru membutuhkan peningkatan profesi, membutuhkan peningkatan kesejahteraan, membutuhkan pengakuan dan perlindungan, baik dari masyarakat maupun pemerintah, dan (e) guru senang setelah disertifikasi, karena ingin meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi dalam pelaksanaan program sertifikasi guru Berdasarkan wawancara dengan para guru SD Negeri di UPTD TK. SD dan PLS Dinas Pendidikan Kecarnatan Dau Kabupaten Malang, dapat dikemukakan temuan sebagai berikut; (a) guru mengeluh, guru tidak nyaman ketika mengikuti PLPG, karena tempatnya kurang bagus, menu makanan belum memenuhi faktor gizi dan unsure kesehatan, kamar tidur lembab dan kurang memadai, karnar mandi sudah tidak layak pakai, jarak antara kamar tidur dengan tempat kegiatan terlaJu jauh, sehingga jika bujan tiba sangat mengganggu, (b) guru bingung selama mengikuti sertifikasi karena banyaknya tanda tangan berkas-berkas oleh kepala sekolah dan sulitnya mencari pengawas yang tidak selalu ada dikantomya, (c) setelab lulus sertifikasipun para guru masih kesan dengan adanya informasi atau instruksi yang masih berubah-ubah, salah satunya yang terjadi di lapangan adalah perintah untuk pemberkasan ulang. Misalnya infonnasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten MaJang rnenginstruksikan kepada para guru yang telah lulus sertifikasi supaya mengumpulkan berkas yang terdiri dari 12 poin, setelah dikumpulkan disuruh merubab 3 pain saja, (d) guru merasa tidak puas dengan basil penilaian dari asesor tidak diumumkan secara transparan. Subyektifitas peniJaian masih melekat pada asesor. Penilaian hanya mengejar target quota yang ada, dan (e) gum merasa ketidakadilan dalam sertifikasi karena ada sisi ketidakadilan dalam penentuan kuota peserta sertifikasi yang diberlakukan kepada setiap sekolah, karena antara sekoJah satu dengan sekolah Jainnya ada kesenjangan, khususnya masa kerj a dan usia
3. Keuntungan yang diperoleh guru yang telab lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi Berdasarkan wawancara dengan para guru SD sebagai inforrnan penelitian, dapat dikemukakan temuan sebagai berikut: (a) guru merasa senang dan beruntung selama mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi, karena guru tersebut masuk kriteria prioritas sebagai peserta sertifikasi (usia, masa kerja, pangkat/golongan (bagi PNS), beban tugas mengajar, tugas tambahan dan prestasi kerja, (b) dengan sertifikasi guru akan melaksanakan kewajiban sebagai guru professional yaitu membuat persiapan mengajar seperti yang diterima di PLPG, berusaha tidak terlambat masuk kelas, memperbaiki penampilan, dan bisa menunjukkan kepada sekolah dan masyarakat sebagai guru yang suah mendapatkan sertifikat pendidik, (c) dengan sertifikasi guru akan melakukan perubahan-perubahan baik secara fisik misalnya melengkapi fasilitas mengajar yang dilengkapi dengan merubah cara-cara mengajar yang lebih canggih dan modem, maupun secara psikis guru mengajar yang diJandasi dengan rasa ikhlas, penuh pengabdian, dan memberikan yang terbaik buah peserta didiknya, (d) dengan sertifikasi guru merasa memiliki beban moral, apalagi sudah menikmati tunjangan profesi, sehingga guru berusaha dapat menunjukkan kinerja baik, loyalitas, berdedikasi yang tinggi pada masyarakat, didukung dengan usaha untuk menghasilkan dan mencetak output, outcame dan benefit, dan (e) guru merasa memperoleh senang dan merasa beruntung karena selama mengikuti PLPG banyak materi pembekalan yang diberikan untuk menjadi guru yang professional, antara Jain Pengembangan Profesionalitas Guru, Model-model Pembelajaran, Penggunaan Model Pembelajaran, Tehnik Evaluasi Pembelajaran, PTK, dan sebagainya ..
243
ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education"
- .\
4.
Bentuk dukungan sekolah terbadap guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masib dalam proses sertifikasi Berdasarkan wawancara dengan para guru SD Negeri di UPTD TK. SD dan PLS Dina-
e
Pendidikan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dapat dikemukakan temuan sebagai berikut: (. Kepala Sekolah memberikan dukungan sepenuhnya kepada para guru yang akan rnengiku: sertifikasi guru dengan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada para guru yang mengiku· sertifikasi guru sampai dengan selesai, (b) bentuk dukungan Kepala Sekolah Jainnya terhad., para guru yang mengikuti sertifikasi adalah dengan memberikan dan menandatangani berka berkas yang diperlukan guru yang akan mengikuti program sertifikasi guru, dan (c) Pengaw Sekolah memberikan dukungan sepenuhnya kepada para guru yang mengikuti sertifikasi den; memberikan pembekalan sebelummereka mengikuti sertifikasi guru/PLPG. w
5.
Bentuk-bentuk dukungan Dinas Pendidikan terbadap guru yang telah lulus sertifika maupun yang masih dalam proses sertifikasi dalam pelaksanaan program sertifika guru Berdasarkan wawancara dengan para guru SD Negeri di UPTD TK. SD dan PLS DI!" Pendidikan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dapat dikemukakan temuan sebagai berikut: bentuk dukungan Dinas Pendidikan, kbususnya UPTD TK, SD dan PLS Dinas Pendid.. Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebagai atasan langsung setelah Kepala Sekolah _ Pengawas Sekolab, telah memberikan dukungan yang cukup optimal. Oleh karena pr · penentuan selalu melewati UPTD setelah ada informasi dari Dinas Pendidikan Kabupa: Malang, (b) dukungan secara nyata dari Dinas Pendidikan adalah dengan penentuan kuota pes... sertifikasi guru, penyampaian informasi kepada peserta PLPG dan menerbitkan dokurn dokumen/berkas-berkas yang dibutuhkan oleh peserta PLPG/sertifikasi guru, dan (c) D Pendidikan Kabupaten Malang melaksanakan UKA (Uji Kompetensi Awai) dan UK.A Kompetensi Akhir) sebagai salah satu rangkaian dalam pelaksanaan sertifi.kasi guru, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menentukan kuota peserta yang akan mengikuti sertifiguru dengan berkoordinasi dengan Rayon PLPG yang sesuai yaitu UMM (Universi Muhammadiyah Malang). 6.
Dampak pelaksanaan program sertifikasi guru yang telah lulus sertifikasi terhad peningkatan produkrivitas guru Berdasarkan wawancara, observasi dan studi dokumentasi terhadap para inforrnan ~ sudah ditentukan sebagai di lokasi penelitian dapat dikemukakan dampak pelaksanaan sertifi guru yang telah lulus sertifikasi sebagai berikut: a. Ada 16 (enam belas) orang guru yang telah tersertifikasi yang ditunjuk sebagai inforr dalam penelitian ini: 1 (satu) orang informan guru sakit, tidak dapat disupervisi, 1 (satu) or infonnan guru, karena sesuatu hal tidak disupervisi, dan 14 (empatbelas orang) informan = tersebar di beberapa sekolah dasar negeri. b. Ditinjau dari produktivitas perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru, dapat dikernuk.J sebagai berikut: berdasarkan studi observasi dan studi dokumentasi terhadap 14 orang = yang ditunjuk sebagai infonnan dapat diperoleh data sebagai berikut: (1) 10 orang guru : ditunjuk sebagai informan menunjukkan RPP yang diperoleh dengan fotocopy, (2) 2 o guru yang ditunjuk sebagai informan menunjukkan RPP yang ditulis sendiri dengan rin... sebagai berikut: 1 orang guru hanya dapat menunjukkan 2 RPP saja, sedangkan 1 orang , menunjukkan RPP yang lengkap, dan (3) 2 orang guru yang ditunjuk sebagai informan · dapat menunjukkan RPP dengan alasan belum diprint/dicetak. c. Perangkat Pernbelajaran. 1) RPP: pada kegiatan pendahuluan pembelajaran. Apersepsi motivasi: (a) 5 orang guru ada apersepsi & motivasi (action lengkap), orang guru ada apersepsi (action lengkap), dan (c) 5 orang guru tanpa ada apersepsi motivasi. 2) Variasi Metode Pembelajaran mengarah metode active learning/KTSP!KBK. • 9 orang guru masih menggunakan metode lama. • 5 orang guru sudah menggunakan variasi metode pembelajaran. 3) Skenario Pembelajaran/Langkah-langkah Pembelajaran:
244
ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Educat.:;.
- .\
r
I
a) 8 orang gum sudah memproses pembelajaran mandiri. kreatif, aktif dan menantang. b) 6 orang guru masih model lama itu-itu saja (action cerarnah, Tanya jawab, LKS). d. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 1) Apersepsi a) 5 orang guru menggunakan apersepsi, b) 3 orang guru menggunakan apersepsi dan motivasi, c) 5 orang guru tanpa apersepsi, dan d) 1 orang guru tanpa apersepsi dan motivasi. b) Pada Pendekatan/Strategi Pernbelajaran/Metode/Model-Model Pembelajaran. a) I 0 orang guru: model lama (seperti Kurikulum 84/94: ceramah-tanya jawab/mengerjakan LKS). b) 3 orang guru sudah menggunakan variasi metode pembelajaran (aktif, bekerjasama, mandiri), pendekatan sudah menyentuh CTL/Paikem, metode sudah variatif (misalnya: start with question, cerarnah-tanya-jawab-diskusi). c) 1 orang guru: sudah menggunakan variasi metode pembelajaran (aktif, kreatif, mandiri, bekerjasama, menyenangkan, dll.), metode lebih variatif (rnetode/modelmodel pembelajaran, pendekatan sudah ke CTL-Paikem). c) Media Pembelajaran: (a) 10 orang guru tanpa media, dan (b) 4 orang guru menggunakan media (meskipun sederhana). d) Control Process: (a) 9 orang guru: tanpa ada control process, dan (b) 5 orang guru: ada control process. e) Refleksi/Kesimpulan (Penguatan Akhir): (a) 6 orang guru: ada refleksi/kesimpulan, dan (b) 8 orang gum: tidak menggunakan refleksi/kesimpulan. f) Penugasan (PR) Siswa ke Depan: (a) 6 orang guru: ada penugasan, dan (b) 8 orang guru tidak ada penugasan. 7) Pelaksanaan beban kerja (37,5 jam/minggu) pukul 07.00- 14.30 a) 14 orang guru: jam minim 24 jam tatap muka (meskipun ditambah tugas tambahan atau jam di luar induk). b) 14 orang guru: belum memenuhi 37,5 jarn/minggu@ 60 menit meskipun ada tugas tambaban. Setelah jam pelajaran babis gum ikut pulang tidak memenuhi 07.00-14.30 (06.3014.00). 8) Penilaian yang Digunakan Guru dalam Pelaksanaan Behan Kerja a) 3 orang guru menggunakan penilaian non tes, misalnya: pengamatan, pengukuran sikap dan penilaian basil karya. b) 11 orang guru hanya penilaian kognitif (tulis/lisan). 9) Jumal Behan Kerja: (a) 14 orang guru: tidak merekam tugas tambahan (tidak merniliki jurna1 beban kerja), dan (b) 7 orang guru: memiliki jumal mengajar (tatap muka) tidak punya jumal beban kerja. 10) Bank Soal: (a) 3 orang guru yang memilik:i bank soal mata pelajaran yang diampu guru yang bersangkutan, (b) 7 orang guru: lembaga yang mempunyai bank soal bukan guru yang bersangkutan (soal semua mata pelajaran), dan (c) 4 orang guru: lembaga/guru yang bersangkutan tidak memiliki bank soal. 11) Program Remidi: (a) 14 orang guru: mengadakan rernidi setelab ujian semester, (b) 6 orang guru: mengadakan remidi setiap ulangan (remidinya diberi tugas/soal diuji lagi tanpa bimbingan dulu), dan (c) 8 orang guru: tanpa mengadakan remidi habis ulangan harian 12) Buku Kumpulan Nilai: (a) 10 orang guru: kurang tertib, dan (b) 4 orang guru: tertib (Nilai Ulangan Harian, Nilai Tugas, Nilai Kuis, dll.) Data Base Prestasi: 14 orang guru semuanya tidak merniliki data base prestasi/nilai. e. Pendidikan Karakter Disamping produktivitas tersebut di atas, setelah mengikuti program sertifikasi guru, para guru mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, rnisalnya dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah seperti pendidikan karakter. Gum mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education"
- .\
245
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada. Pengintegrasian pendidikan karakter oleh guru dalam mata pelajaran dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut ini: (1) mengkaji SK dan KD pada Standar Isi untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; (2) rnenggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan; (3) mencantumkan.kan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel tersebut ke dalam silabus; (4) mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP; (5) mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang rnemungkinkan peserta didik memiliki kesernpatan melakukan intemalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan (6) memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku. B. PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penelitian tersebut di atas, rnaka dapat dikemukakan bahwa berdasarkan pelaksanaan sertifikasi guru di SD Negeri di Lingkungan UPTD TK, SD dan PLS Dinas Pendidikan Kecamatan Dau Kabupaten Malang dapat didiskusikan sebagai berikut ini. Produktivitas guru setelah mengikuti sertifikasi guru (PLPG) belum maksimal, karena berdasarkan temuan penelitian, mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran sampai pelaksanaan pembelajaran belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Oleh karena berdasarkan indicator-indikator perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru belwn semuanya dikerjakan dengan tuntas. Demikian pula beban jam kerja (jam/minggu) masih belum memenuhi 37,5/rninggu (24 jam tatap muka). Namun dernikian dari keuntungan-keuntungan yang diperoJeh guru dari program sertifikasi menunjukkan sikap yang positif. Motivasi kerja guru meningkat dengan diperoJehnya tunjangan sertifikasi guru. Sehingga para guru pasca sertifikasi banyak yang melaksanakan kebijakan pemerintah, seperti mengintegrasikan pendidikan karakter dalam penyusunan perencanaan pembelajaran mata pelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil peneJitian dan pembahasan, dapat dikemukakan simpulan-simpulan sebagai berikut: (1) tanggapan guru yang telah lulus sertifikasi terhadap pelaksanaan program sertifikasi guru dapat meningkatkan martabat dan kesejahteraannya, terutama dengan diterimanya tunjangan sertifikasi guru, (2) kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih dalam proses sertifikasi adalah diterima informasi/instruksi yang berubahubah serta fasilitas pada saat penyelenggarakan PLPG yang masih ada kekuranga.n da!am hal fasilitas akomodasi dan sarana-prasarana, (3) keuntungan-keuntungan yang diperoleh guru yang telah luJus sertifikasi antara Jain diperoJehnya sertifikat guru professional, tunjangan sertifikasi guru dan pengetahuan tentang Pengembangan Professionalitas Guru, Model-model Pembelajaran, Teknik Evaluasi Pembelajaran, PTK, dsbnya, (4) bentuk-bentuk dukungan sekolah terhadap guru yang telah lulus sertifikasi maupun yang masih daJam proses sertifikasi dalam pelaksanaan program sertifikasi guru adalah dengan diberikannya kemudahan bagi para bentuk duku.ngan Dinas Pendidikan antara Jain dengan penentuan kuota, pengiriman guru untuk ikut PLPG. pe!aksanaan UK.A, (6) darnpak pelaksanaan program sertifikasi guru yang telah lulus sertifikasi terhadap peningkatan produktivitas guru, belum menunjukkan peningkatan yang signifikan ditinjau dari indikator-indikator produktivitas seperti beban jam kerja (jam/minggu), penyusunan perangkat pembelajaran, peJaksanaan evaluasi, pelaksanaan remidi, buku kumpulan nilai dan data base nilai, dan (7) dampak produktivitas lainnya dari program sertifikasi guru adalah motivasi guru secara riel di lapangan (sekolah) adalah implementasi kebijakan pemerintah (Depdikbud l oleh guru, khususnya dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter dengan mengintegrasikannya pada mata peJajaran yang relevan.
246
JCETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education"
- .\
Sar: beril bagi
guru prog bagi
kaits pem darn
mela merr sud a bagi
sertii
Arifi Beeb Bogd Bogd
Danii Depa
Depa
Direk Elia
JaJal. ,, Ollli3
Saran
Berdasarkan simpulan tersebut di atas, rnaka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi para guru SD, temuan penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif baik bagi yang sudah telah mengikuti sertifikasi guru maupun bagi yang belurn mengikuti sertifikasi guru, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk iangkah-Iangkah berikutnya demi suksesnya tujuan program sertifikasi guru, (2) bagi Para Kepala Sekolah SD, diharapkan memberikan peluang bagi para guru untuk membina dau mengembangkan produktivitasnya di sekolah dalam kaitannya dengan administrasi pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya. Sehingga pemberian tunjangan sertifikasi guru yang telah diterima oleh para guru benar-benar memberikan dampak-dampak yang signifikan serta dapat meningkatkan produktivitas guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah, (3) bagi Dinas Pendidikan, sebaiknya dalam mernberikan infonnasi dan instruksi lebih jelas, sehingga calon peserta PLPG maupun yang sudah lulus PLPG tidak menjadi bingung karena informasi dan instruksi yang berubah-ubah, (4) bagi PSG (Panitia Sertifikasi Gum), temuan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru perlu ada peningkatan, khususnya ditinjau dari fasilitas sertifikasi guru.
DAFT AR RUJUKAN
arena ya uhi gram ehnya .naxan l.SUil:lll
npulan rograrn !l\allya
tifikasi erubaham hal :u yang rtifikasi ~:mm,
ap guru ts;.naan cngan rLPG,
.-:at . on "
Arifin, !.(Editor). 1996. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan. Diterbitkan atas kerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Islam Malang dan Lembaga Pengkajian Agama dan Masyarakat. Malang: Penerbit Kalimasahada Press. Beeby, C.E. 1969. Pendidikan di Indonesia-Penilaian dan Pedoman Perencanaan. Jakarta: LP3ES. Bogdan, R.C. and Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon. Bogdan, R. dan Taylor, S.J. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian. Terjemahan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional. Danim, S. 2002. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Rencana Strategus, Deparemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009: Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pembinaan clan Pengembangan Profesi Guru: Sertifiasi Guru. Jakarta: Direktorat Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat P2TK dan KPT, Ditjen Dikti, Depdiknas R.I. 2004. Standar Kompetensi Guru Pemula PGSMK. Jakarta. Elia, H. 13 Desember 2004. Mengangkat Harkat Guru dengan Sertifikasi Profesi. (http:/www.kompas, Senin, 13 Desember 2004), diakses tanggal 22 September 2008. Jalal, F. & Supriadi, D. 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Depdiknas-Bappenas-Adicita Karya Nusa. Komara, H.E. 2006. Sertifikasi, Profesionalisme Guru. (http://www.sertifikasi, profesionalisme guru.htm), diakses tanggal 22 September 2008. Kompas, 13 Nopember 2004. Mengangkat Harkat Guru dengan Sertifikasi Profesi? Kompas, 19 Nopember 2004. Moleong, L.J. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 ta/nm 2005 ten tang Standar Nasional Pendidikan. Samani, M., dkk. 2006. Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia. Surabaya: Penerbit dan Asosiasi Peneliti Pendidikan Indonesia. Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media. Sonhadji, A.K.H. 1996. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Dalam Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan. Malang: Penerbit Kalimasahada Press. Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Tilaar, H.A.R. 1995. Pengembangan Sumber Daya Manusia da/am Era Globalisiasi. Jakarta: Gramedia. ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Education"
247 - .1
KE
Tilaar. H.A.R. 2000. Paradignia Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tilaar. H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tim Sertifikasi Guru dan Lulusan. 2006. Balian Sosialisasi Sertifikasi Guru. Jakarta: Direktorat Ketenagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Dasen· 1945 dengan Penjelasannva. Surabaya: Penerbit Setiaji. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Ta/um 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang No. 14 Ta/um 2005 tentang Guru don Dasen. Yin, R.K. 1996. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Abs
kaed peng \IRS dan meng
~IRS
meng
IRS
untuk melib meni
I
248
ICETA 5, Surabaya 24th May 2014: "Global Challenges and Reconstruction for Future Educatior
: p