POWER AND POLITICS Presented by :
M Anang Firmansyah
DEFINITION of POWER • Merujuk pada kapasitas yang dimiliki oleh “A” untuk mempengaruhi perilaku “B” sehingga “B” bertindak sebagaimana diharapkan oleh “A”.
• Dependency/Ketergantungan – hubungan “B” pada “A” ketika “A” memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh “B” – Ketergantungan ini didasarkan pada persepsi B dan tingkat kepentingan alternative yang dikontrol oleh “A” pada “B”.
BASES OF POWER
FORMAL POWER • Coercive Power kekuatan yang didasarkan pada rasa takut/kekerasan • Reward Power pelaksanaannya didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusikan rewards yang dianggap penting oleh orang lain • Legitimate Power Kekuatan yang dimiliki karena posisi formal dalam hirarki organisasi • Information Power Kekuatan yang muncul karena akses dan kontrol yang dimiliki atas informasi
PERSONAL POWER • Expert Power Pengaruh yang didasarkan pada ketrampilan dan pengetahuan khusus yang dimiliki • Referent Power Pengaruh yang dimiliki karena seorang individu memiliki sumber daya yang dibutuhkan atau karakteristik/trait individu • Charismatic Power Ekstensi dari referent power yang berasal dari kepribadian dan gaya interpersonal individual.
POWER TACTICS • Reason Penggunaan fakta dan data untuk membuat presentasi ide yang logic dan rasional
• Friendliness Penggunaan flattery, penciptaan niat baik (creation of goodwill), kesederhanaan (acting humble), dan being friendly sebelum meminta sesuatu/request • Coalition Mendapatkan dukungan dari orang lain untuk mem-back up the request!
POWER TACTICS • Bargaining Melakukan negotiation melalui pertukaran manfaat • Assertiveness Penggunaan pendekatan langsung dan forceful.
• Higher authority Mendapatkan dukungan dari tingkatan yang lebih tinggi untuk memback up requests • Sanctions Penggunaan reward dan punishments
POLITICS
organizational politics orang menggunakan kekuatan/kekuasaan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan dalam organisasi atau perilaku tanpa mendapatkan sanksi secara organisasional.
Political behavior aktivitas yang tidak “dibutuhkan” sebagai bagian dari peran formal seseorang dalam organisasi, tetapi mempenaruhi pendistribusian manfaat/untung/rugi dalam organisasi.
FACTORS CONTRIBUTING TO POLITICAL BEHAVIOR
INDIVIDUAL FACTORS • High Self monitor sensitive pada sinyal social, menunjukkan tingkat kesesuaian social yang lebih tinggi
• Internal locus of control cenderung mengambil langkah proaktif dan berkeinginan memanipulasi situasi sesuai keinginan. • High Machiavellian Personality dikarakterkan dengan keinginan memanipulasi dan “kesenangan” pada kekuasaan
INDIVIDUAL FACTORS • Organizational investment dalam terminology harapan untuk meningkatkan manfaat di masa akan datang
• Perceived job alternatives alternative pekerjaan mendorong resiko untuk menggunakan perilaku politik yang negative • Expectation of success harapan sukses rendah dalam illegitimate action mengurangi kemungkinan utk melakukannya.
ORGANIZATIONAL FACTORS • Reallocation of Resources kehilangan “resources” mengarah pada munculnya perilaku politik • Promotion opportunities kesempatan untuk dipromosikan mendorong orang untuk berkompetisi dalam sumberdaya yang terbatas • Low trust less trust, higher political action
ORGANIZATIONAL FACTORS • Role ambiguity perilaku yang diharapkan tidak cukup jelas • Unclear performance evaluation system kecenderungan untuk menggunakan kriteria subyektif dalam penilaian meningkatkan kemungkinan perilaku politik
• Zero sum reward practices win lose approach mendorong politicking
ORGANIZATIONAL FACTORS • Zero sum reward practices win lose approach mendorong politicking
• Democratic decision making difficult to be applied in organizations • High performance pressures as they have to be strictly accountable for the outcomes, then they will try to look good !
• Self-serving senior managers politicking oleh top management mendorong level bawah untuk melakukan juga.
IMPRESSION MANAGEMENT
• Dalam politik organisasi, orang memiliki keingintahuan pada bagaimana orang lain menganggap dan menilai mereka. • Hal ini mendorong pada munculnya “IMPRESSION MANAGEMENT” merupakan proses dimana individu berkeinginan untuk mengontrol kesan orang lain terhadap diri mereka.
IM TECHNIQUES • Conformity menyetujui opini orang lain untuk mendapatkan simpati mereka • Excuses penjelasan atas kesalahan yang terjadi dengan tujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan yang terjadi
• Apologies mengakui pertanggungjawaban atas kejadian yang tidak diinginkan dan secara bersamaan meminta maaf untuk perilaku tersebut
IM TECHNIQUES • Self-promotion highlighting one’s best qualities, downplaying one’s deficits, and calling attention for one’s achievement • Flattery Memberikan pujian terhadap orang lain atas usaha yang dilakukan untuk membuat seseorang terlihat perseptif dan disukai • Favors Melakukan sesuatu hal yang menyenangkan bagi seseorang untuk mendapatkan simpati • Association enhancing or protecting one’s image by managing information about people and things with which one is associated