Poltekkes Kemenkes Surabaya
BAB r I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting
dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang.
Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional. Tujuan
pembangunan
nasional
sebagaimana
tercantum
dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “….. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui berbagai bidang baik bidang pendidikan kesehatan, bidang pelayanan medis, bidang pelayanan paramedis, dan bidang-bidang lainnya. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya merupakan institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi sehingga dapat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sejalan dengan tujuan Sistem Kesehatan Nasional, Perpres 72 tahun 2012 melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, kebidanan, keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis kesehatan, keperawatan gigi, dan Gizi. Dalam melaksanakan tugasnya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan berdasarkan
Surabaya
telah
mencoba
memadukan
ilmu
dan
teknologi
kurikulum nasional yang disusun mengacu pada Kerangka
Dokumen Renstra 2015-2019
1
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Undang-Undang pendidikan Tinggi, Undang-Undang Tenaga Kesehatan dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2003 dipadukan dengan muatan lokal sebagai penciri yang dikembangkan dan disusun dengan melibatkan beberapa pengguna lulusan (user) setempat. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memperoleh pembiayaan dari 2 (dua) sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran – Rupiah Murni (DIPA-RM) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP/ BLU). Terbitnya PMK No.40/PMK.05/2012 sebagai pengganti PP.13 tahun 2009 jo. PP. 21 tahun 2013 tentang jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), yang berlaku pada Kementerian Kesehatan, telah membawa perubahan atas sistem pengelolaan keuangan yang berlaku saat ini lebih fleksibel, dimana semua dana yang diperoleh dari masyarakat harus dikelola secara swadaya dengan melalui rekening operasional, pengelolaan dan kelolaan pada bank persepsi yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu terobosan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), institusi pendidikan
Politeknik
Kesehatan
sangat
dimungkinkan
meningkatkan
layanannya dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) tersebut, tanpa mengurangi peran dan fungsinya sebagai institusi pendidikan. Pengelolaan instititusi pendidikan dengan PPK-BLU, diharapkan dapat memberikan kepastian terhadap system pengelolaan keuangan yang mandiri, fleksibel, transparan, efektif dan efisien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mutu lulusan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya saat ini memiliki 7 (tujuh)
Jurusan,
yaitu
Jurusan
Kebidanan,
Keperawatan,
Kesehatan
Lingkungan, Analis Kesehatan, Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi, dan jurusan Gizi selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya termasuk Dokumen Renstra 2015-2019
2
Poltekkes Kemenkes Surabaya
kelompok 6 (enam) Poltekkes yang terbesar dari 38 Poltekkes ( 13 Poltekkes BLU dan 25 Poltekkes PNBP ) di seluruh Indonesia. Disamping memiliki jumlah jurusan yang cukup besar, juga didukung oleh tersedianya aset yang memadai yang terdiri dari
sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana
maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memiliki potensi besar untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan melalui sistem Badan Layanan Umum. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berupaya melakukan pengkajian yang mendalam tentang potensi yang dimiliki melalui analisis lingkungan, yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal, serta rencana pengembangan untuk masa yang akan datang. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal institusi serta tantangan dan peluang eksternal yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai institusi pendidikan milik pemerintah yang menerapkan PPK-BLU. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Dari Kementerian Kesehatan Kepada Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bahwa telah diputuskan sejak tanggal 10 Oktober 2012 : 1) mengalihkan pembinaan penyelenggaraan program studi di dalam dan di luar domisili pada Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2) kewajiban menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan program studi paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semester kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 3) kewajiban melakukan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan, 4) Kewajiban menyelaraskan pengelolaan dan penyelenggaraan program studi sesuai dengan peraturan perundang-undangan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan, 5) Program studi diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan tinggi setelah masa berlaku akreditasi sebelumnya berakhir, dan 6) Apabila tidak melaksanakan kewajiban, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dikenai sanksi Dokumen Renstra 2015-2019
3
Poltekkes Kemenkes Surabaya
administrasi berupa teguran sampai dengan pencabutan ijin penyelenggaraan program studi. B. LANDASAN HUKUM Penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini dilandasi oleh berbagai aturan dasar hukum, yaitu : 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 5. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 6. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah. 8. Peraturan pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 10. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 11. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 12. Intruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 13. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 08/PMK.02/2006. Tanggal 16 Februari 2006 Tentang Kewenangan Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan Layanan Umum. 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. Dokumen Renstra 2015-2019
4
Poltekkes Kemenkes Surabaya
15. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
10/PMK.02/2006 Tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum. 16. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 109/PMK.05/2007 Tanggal 6 September 2007 Tentang Pembentukan pada Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. 17. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 119/PMK.05/2007 Tanggal 27 September 2007 Tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 18. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 76/PMK.05/2008 Tanggal 23 Mei 2008 Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan umum. 19. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009. 20. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 44 / PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum. 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. 22. Permendikbud RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 855/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan. 24. Surat
Keputusan
Mendikbud
No.355/E/O/2012
Tentang
Alih
Bina
Penyelenggaraan Prodi Yang Diselenggarakan Poltekkes Kemenkes dari Kemenkes Kepada Kemendikbud
Dokumen Renstra 2015-2019
5
Poltekkes Kemenkes Surabaya
C. SISTIMATIKA PENULISAN Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Bisnis ini disusun sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan lima tahun kedepan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai arah dalam menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dengan sistematika sebagai berikut : 1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan Sistimatika penulisan 2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI,
meliputi sejarah singkat
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi. 3. BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran umum kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek sumber daya manusia dan aspek sarana prasarana. 4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. 5. BAB V : RENCANA STRATEGIS BISNIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan. 6. BAB VI : PENUTUP
Dokumen Renstra 2015-2019
6
Poltekkes Kemenkes Surabaya
BAB II
A. SEJARAH SINGKAT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan RI membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang Kesehatan baik dalam jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG), dll., maupun Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan (Akper), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan Akademi Teknik Elektromedik (ATEM). Dalam tahun 1989 Sekolah-sekolah Departemen Kesehatan yang tergabung pada Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) yang disebut Akademi, seperti Sekolah Perawat dan Sekolah Bidan dikonversi menjadi Akademik Keperawatan dan Akademi Kebidanan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan menjadi Akademi Analis
Kesehatan,
Sekolah
Pengatur
Rawat
Gigi
menjadi
Akademi
Keperawatan Gigi. Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) kemungkinan untuk melembaga dirasakan banyak kesulitan, maka salah satu antisipasi yang terbaik pada saat itu agar efektif dan efisien adalah dengan dikembangkan kelembagaannya menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) termasuk diantaranya adalah 13 Akademi Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi Politeknik Kesehatan Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan Menkes-Kesos Nomor 1207/MENKES-KESOS/SK/2001 tanggal 12 Nopember 2001. Konversi Akademi Kesehatan tersebut antara lain :
Dokumen Renstra 2015-2019
7
Poltekkes Kemenkes Surabaya
1. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan 2. Akademi Keperawatan Soetomo menjadi Program Studi Keperawatan Soetomo 3. Akademi Keperawatan Sutopo menjadi Program Studi Keperawatan Sutopo 4. Akademi Keperawatan Sidarjo menjadi Program Studi Keperawatan Sidoarjo 5. Akademi Keperawatan Tuban menjadi Program Studi Keperawatan Tuban 6. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan. 7. Akademi Kebidanan Sutomo menjadi Program Studi Kebidanan Sutomo 8. Akademi Kebidanan Magetan menjadi Program Studi Kebidanan Magetan 9. Akademi Kebidanan Bangkalan menjadi Program Studi Kebidanan Bangkalan 10. Akademi Kesehatan Lingkungan menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan. 11. Akademi Kesehatan Lingkungan Surabaya menjadi Program Studi KesehatanLingkungan Surabaya 12. Akademi Kesehatan Lingkungan Madiun menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun. 13. Akademi Teknik Elektromedik menjadi Jurusan Teknik Elektromedik 14. Akademi Keperawatan Gigi menjadi Jurusan Keperawatan Gigi. 15. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan. Politeknik Kesehatan Surabaya sampai dengan saat ini memiliki 7 (tujuh) jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi, dan Jurusan Gizi yang terdiri 13 (tiga belas) program studi yaitu : 1)
Program Studi Keperawatan Soetomo Surabaya
2)
Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3)
Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4)
Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya
5)
Program Studi Keperawatan Tuban
6)
Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019
8
Poltekkes Kemenkes Surabaya
7)
Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun
8)
Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
9)
Program Studi Kebidanan Magetan
10) Program Studi Kebidanan Bangkalan 11) Program Studi / Jurusan Analis Kesehatan Surabaya 12) Program Studi / Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya dan 13) Program Studi / Jurusan Keperawatan Gigi Surabaya. Sejak Tahun 2001 Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya ditiadakan, sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya saat ini terdiri dari 6 (enam) Jurusan dan 12 (dua belas) Program Studi. Selanjutnya dengan diterbitkannya Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003, disebutkan bahwa dalam suatu Perguruan Tinggi atau dalam hal ini Politeknik Kesehatan tidak diperbolehkan adanya Program Studi lokasi. Sejak tahun 2012 di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya bertambah satu program studi yaitu Program Studi Gizi, sehingga menjadi : 1)
Program Studi Keperawatan Sutomo Surabaya
2)
Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3)
Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4)
Program Studi Keperawatan Tuban
5)
Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
6)
Program Studi Kesehatan Lingkungan Magetan
7)
Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
8)
Program Studi Kebidanan Magetan
9)
Program Studi Kebidanan Bangkalan
10) Program Studi Analis Kesehatan Surabaya 11) Program Studi Teknik Elektromedik Surabaya 12) Program Studi Keperawatan Gigi Surabaya dan 13) Program Studi Gizi Surabaya Sejak tanggal 10 Oktober tahun 2012 dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Dokumen Renstra 2015-2019
9
Poltekkes Kemenkes Surabaya
B. PERUMUSAN VISI DAN MISI B.1 Visi Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang akademik baik tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga vokasional di bidang kesehatan yang terampil, beretos kerja baik, jujur, bermoral tinggi dan memiliki daya saing tinggi. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas dan menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat profesi dalam
pengabdian
dirinya
ditengah-tengah
masyarakat.
Berdasarkan
perumusan Visi secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah : “Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif “. Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi Dokumen Renstra 2015-2019
10
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar. 4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes
Kemenkes
Surabaya
mampu
memberikan
manfaat
bagi
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif. B.2 MISI 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif. 2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan terukur. 3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri. C. TATA NILAI Tata nilai sangat diperlukan untuk membangun visi dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. Visi ini nantinya dijadikan patokan target pencapaian tujuan institusi. Tata nilai dimaksud antara lain : 1. Nilai Dasar Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Nilai Kepribadian Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya diharuskan memiliki sikap; jujur, amanah, dan ikhlas untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dan memiliki semangati untuk mencapai cita-cita institusi.
Dokumen Renstra 2015-2019
11
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Nilai Manfaat Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global dengan keunggulan kompetitif. 4. Nilai Pro Mahasiswa Dalam penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berpengetahuan baik, memiliki sikap yang bagus dan memiliki kecakapan ketrampilan/kompetensi dan kemampuan non akademik yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna. 5. Nilai Pelayanan Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan stakeholder dijamin mutunya secara berkesinambungan sehingga kepuasan mahasiswa dan kepuasan pengguna menjadi tujuan utama pelayanan dilandasi sikap keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan Tuhan Yang Maha Esa. 6. Nilai Responsif Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan kebutuhan pasar/user sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berbasis kompetensi
sesuai
persyaratan
pengguna
ditunjang
dengan
keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan penelitian terapan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai keunggulan program studi masing-masing dalam bingkai penjaminan mutu layanan secara berkesinambungan D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Dokumen Renstra 2015-2019
12
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Indonesia nomor HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang petunjuk teknis organisasi dan tata laksana Politeknik Kesehatan, maka Tugas dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu : 1.
Kedudukan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Politeknik Kesehatan.
2. Tugas a. Menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV Bidang Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten sesuai dengan bidang ilmu yang berada dilingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. b. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam dalam bidang ilmu kesehatan dalam rangka menghasilkan penelitian yang berkualitas dan bermanfaat
bagi pengembangan
ilmu pengetahuan
dan
/
atau
pemecahan masalah di masyarakat c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam
rangka membantu pemecahan masalah di masyarakat yang terkait dengan masalah kesehatan dan menyumbangkan ilmu yang bermanfaat dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Dokumen Renstra 2015-2019
13
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Fungsi a. Pelaksana pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang kesehatan. b. Pelaksana penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan. c. Pelaksana pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. d. Pelaksana pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksana kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.
Dokumen Renstra 2015-2019
14
Poltekkes Kemenkes Surabaya
BAB III
Pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi empat aspek yaitu; kinerja bidang pelayanan, bidang keuangan, bidang sumber daya manusia dan bidang sarana prasarana. A.
Kinerja Bidang Pelayanan Ukuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas
pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan proses pendidikan
dan
pengembangannya
dalam
mendukung
keberhasilan
pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Kinerja bidang pelayanan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi kegiatan promosi institusi, seleksi penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar mengajar (PBM). 1. Kinerja Pelayanan promosi a. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014 Tabel III.1 Kegiatan Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014 No
Tahun
Jumlah kegiatan promosi
1
2011
32 kali
Pameran, publikasi, roadshow sekolah, roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
2
2012
24 kali
Pameran, publikasi, roadshow sekolah, roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
3
2013
22 kali
Pameran, publikasi, roadshow sekolah, roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
4
2014
39 kali
Pameran, publikasi, roadshow sekolah, roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
Dokumen Renstra 2015-2019
Jenis kegiatan promosi
15
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.1 Jumlah Kegiatan Promosi tahun 2011-2014
40
Jumlah
30 20 10 0
2011
2012
2013
2014
Tahun
Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha
untuk
dapat
meningkatkan jumlah pendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada tabel III.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2011 sebanyak 32 kali sedangkan pada tahun 2012 kegiatan promosi mengalami penurunan menjadi 24 kali dan pada tahun 2013 sebanyak 22 kali. Penurunan kegiatan promosi yang disebabkan karena adanya efisiensi anggaran, menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah pendaftar sipensimaru. Tahun 2014 meningkat lagi sebanyak 39 kali kegiatan. b. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014 Tabel III.2 Kinerja Pelayanan Promosi Menurut Jurusan Tahun 2011-2014 No
Jurusan
Promosi 2011
Promosi 2012
Promosi 2013
Promosi 2014
1
Keperawatan
4
2
2
5
2
Kebidanan
4
3
3
7
3
Kesehatan Lingkungan
4
2
2
4
4
Teknik Elektromedik
6
3
3
5
5
Keperawatan Gigi
5
3
3
5
6
Analis Kesehatan
6
3
3
5
7
Gizi
5
3
4
8
Direktorat
3
3
3
Dokumen Renstra 2015-2019
3
16
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Pada tabel III.2 dapat diketahui bahwa masing-masing jurusan telah mengupayakan kegiatan promosi selama tahun 2011-2014. Promosi ini dilakukan dengan cara penyebaran brosur, memasang spanduk, pameran pada tempat umum ( Mall, tempat umum, dll ) kegiatan karnaval pada Hari Kesehatan Nasional, dan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah binaan, serta mengikuti roadshow sekolah-sekolah, Rumah sakit, khusus tahun 2013 dan 2014 telah dilaksanakan kegiatan promosi kembali ke SMA Almamater masing – masing yang dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan BEM dan HIMA Prodi masing-masing Jurusan. 2.
Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru a. Kinerja penerimaan mahasiswa baru tahun 2011-2014 Tabel III.3 Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2011-2014 No
Tahun
Pendaftar
Lulus
Registrasi
Jumlah
%
Jumlah
%
1
2011
4443
4077
91,7
1133
25,5
2
2012
4296
2942
68,4
1382
32,1
3
2013
3965
1658
41,8
1158
29,2
4
2014
3947
933
23,6
863
21,86
Grafik.III.2 Kinerja Penerimaan Mahasiswa tahun 2011-2014
5000 4000 Pendaftar
3000
Lulus
2000
Registrasi
1000 0
2011
Dokumen Renstra 2015-2019
2012
2013
2014
17
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tampak pada grafik III.2 adanya tren penurunan jumlah pendaftar mulai tahun 2011 (4.443 orang), 2012 (4.296 orang), tahun 2013 (3.965 orang), tahun 2014 (3.947 orang)Terjadinya penurunan jumlah pendaftar dari tahun 2011-2014 tersebut disebabkan oleh : 1) Terbitnya Undang-undang Sisdiknas Nomor 20/2003, dimana salah satu pasalya menyebutkan bahwa pendidikan tinggi kedinasan tidak diperbolehkan mendidik mahasiswa dari jalur umum, namun hanya diperkenankan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai (PNS) atau yang akan menjadi pegawai (CPNS) saja. 2) Pendaftaran secara online serempak dilaksanakan sebelum SM-PTN dan setelah pengumuman SM-PTN tidak dibuka kembali pendaftaran sehingga mempengaruhi jumlah pendaftar, mengingat beberapa program studi vokasional di beberapa institut dan politeknik negeri banyak yang membuka pendaftaran sampai setelah pengumuman SMPTN. 3) Banyaknya universitas dan politeknik negeri yang membuka program studi vokasional dan pendaftarannya melalui opnline SM-PTN katalog sehingga mereka lebih mengetahui prodi vokasional di universitas daripada di politeknik kesehatan, sehingga kedepan Poltekkes Kemenkes harus bisa masuk katalog SM-PTN 4) Bertambahnya Sekolah Tinggi Kesehatan yang baru dibuka di Wilayah Jawa Timur, sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya harus berkompetisi dalam menjaring pendaftar. 5) Menurunnya kegiatan Promosi dikarenakan efisiensi anggaran. Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar yang melakukan registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Rasional berikutnya pendaftar yang dinyatakan lulus mereka tidak diterima di universitas negeri melalui jalur SM-PTN maupun PT kedinasan lainnya yang masih menyelenggarakan kedinasan (setelah lulus langsung kerja) seperti STAN, STT-Penerbangan, STT-Telkom, STT-Kelautan, STPDN, dan semisalnya. Dokumen Renstra 2015-2019
18
Poltekkes Kemenkes Surabaya
c. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2014 Tabel III.4 Jumlah Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi menurut Jurusan Tahun 2013
No
Jurusan
Pendaftar
Lulus
Registrasi
Jml
%
Jml
%
1
Keperawatan
930
449
48,2
316
33,9
2
Kebidanan
837
404
48,2
242
28,9
3
Kesehatan Lingkungan
401
309
77,1
193
48,1
4
Teknik Elektromedik
278
167
60,1
135
48,5
5
Keperawatan Gigi
162
154
95,0
124
76,5
6
Analis Kesehatan
1031
120
11,6
108
10,4
7
Gizi
326
55
16,9
40
12,3
Tabel III.4 terlihat bahwa jumlah pendaftar terbanyak secara berturutturut adalah Jurusan Keperawatan yang merupakan jurusan favorit dengan jumlah pendaftar 930 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 449 orang (48,2%) dan yang melakukan registrasi juga sebanyak 316 orang (33%). Selanjutnya jurusan Analis Kesehatan jumlah pendaftar 1.031 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 120 orang (11,6%), sedangkan untuk jurusan lainnya baik kebidanan sampai dengan Gizi telah dijelaskan pada tabel diatas. 3. Kinerja Proses Belajar Mengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya berusaha memenuhi tuntutan kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan menerapkan jumlah tatap muka perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata kuliah sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka. Hal tersebut menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas.
Dokumen Renstra 2015-2019
19
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Di sisi lain, setiap tahun Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu mengadakan review dan pengembangan kurikulum agar sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi (SNPT) dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI). Tujuan review dan pengembangan agar profil lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan KKNI dan kebutuhan pengguna(user). Kinerja kegiatan pembelajaran mencakup : a. Kinerja Kehadiran Dosen 1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2011-2014. Tabel III.5 Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM Tahun 2011-2014 No.
Tahun
Persentase Kehadiran Dosen
1
2011
95,33%
2
2012
99,16%
3
2013
100 %
4
2014
100 % Grafik III.3
Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM tahun 2011-2014
101 100 99 98 97 96 95 94 93 92 Tahun 2011
Dokumen Renstra 2015-2019
Tahun 2012
tahun 2013
tahun 2014
20
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Berdasarkan grafik III.3 menunjukkan bahwa persentase kehadiran dosen pada semua jurusan berkisar antara 95-100%. Kondisi kehadiran dosen sangat dipengaruhi oleh semangat dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran dan khususnya dengan adanya sertifikasi dosen dan tunjangan kinerja yang telah berlaku pada tahun 2013. 2) Kinerja Kehadiran Dosen tahun 2014 Tabel III.6 Kehadiran Dosen Menurut Jurusan Tahun 2014 Jurusan
Target Kehadiran Dosen
Realisasi Kehadiran Dosen
1
Keperawatan
100%
100%
2
Kebidanan
100%
100%
3
Kesehatan Lingkungan
100%
100%
4
Teknik Elektromedik
100%
100%
5
Keperawatan Gigi
100%
100%
6
Analis Kesehatan
100%
100%
7
Gizi
100%
100%
No
Kehadiran dosen dengan indikator jumlah tatap muka yang ada pada jurusan secara keseluruhan sudah mencapai 100%. Capaian persentase kehadiran dosen ini memberikan bukti bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa yang berasal dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor di kelas maupun di laboratorium sesuai dengan rancangan pembelajaran dan kurikulum. b. Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu 1) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2011-2014 Standar kinerja dosen per minggu sesuai dengan peraturan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2009 adalah 40 jam per minggu yang meliputi kegiatan perkuliahan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penunjang dan tugas tambahan lainnya. Gambaran kinerja dosen per minggu sebagaimana table berikut : Dokumen Renstra 2015-2019
21
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tabel III.7 Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2011-2014 No
Tahun
Jumlah Jam PBM/Minggu
1
2011
40
2
2012
40
3
2013
40
4
2014
40
tabel III.7 memperlihatkan situasi pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun waktu 3 (tiga ) tahun terakhir sudah memenuhi standar kinerja dosen. Capaian kinerja dosen dalam kegiatan Tridharma per minggu sebanyak 40 jam/minggu memberikan makna bahwa dosen sudah proporsional dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, kegiatan penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan penunjang lainnya. Manfaat beban kerja dosen selain untuk monitor dan evaluasi kegiatan dosen dalam bentuk BKD, juga untuk menilai apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan beban SKS dalam jam per minggunya. 2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2013 Tabel III.8 Rata-Rata Jumlah Jam Kegiatan PBM/Minggu Menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Rata-rata jumlah jam kegiatan PBM/Minggu
Target
Realisasi
1
Keperawatan
40
40
100%
2
Kebidanan
40
40
100%
3
Kesehatan Lingkungan
40
40
100%
4
Teknik Elektromedik
40
40
100%
5
Keperawatan Gigi
40
40
100%
6
Analis Kesehatan
40
40
100%
7
Gizi
40
40
100%
Dokumen Renstra 2015-2019
22
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tabel III.8 menunjukkan pelaksanaan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang diukur melalui jumlah jam dalam melaksanakan kegiatan PBM per minggu untuk semua Jurusan mencapai 100%. Proses belajar mengajar dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai Jum’at selama 8 jam perhari. Proses Belajar Mengajar dilaksanakan sesuai tuntutan kurikulum. Realisasi kegiatan PBM dilaksanakan dengan menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS), di mana satu SKS sama dengan satu jam kegiatan teori atau dua jam kegiatan praktikum laboratorium atau empat jam praktek kerja lapangan. c. Kinerja Ketersediaan Silabus 1) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014 Tabel III.9 Tren Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014 Tahun
Persentase Ketersediaan Silabus
2011
100%
2012
100%
2013
100%
2014
100 %
Dari tabel III.9, terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100% karena ketersediaan silabus merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh dosen dan pada silabus tergambar beban yang harus diemban oleh masing-masing dosen dalam satu semester yang sekaligus merupakan beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar mengajar. Ketersediaan dokumen silabus sangat penting untuk membuat rancangan perkuliahan berupa kontrak perkuliahan yang didalamnya
Dokumen Renstra 2015-2019
23
Poltekkes Kemenkes Surabaya
terdapat capaian kompetensi, materi kuliah, metode pembelajaran, rubrik penilaian, tanggal pertemuan, dosen narasumber dan dosen tutorial. 2) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2014 Tabel III.10 Ketersediaan Silabus Menurut Jurusan Tahun 2014
Jurusan
Target Silabus (%)
Realisasi Silabus (%)
Keperawatan
100
100
Kebidanan
100
100
Kesehatan Lingkungan
100
100
Teknik Elektromedik
100
100
Keperawatan Gigi
100
100
Analis Kesehatan
100
100
Gizi
100
100
Dari tabel III.10, terlihat persentase ketersediaan silabus tahun 2014 sudah mencapai 100%. Keadaan ini karena semua dosen sudah membuat silabus untuk mata kuliah yang diampunya sebagai dokumen wajib yang dibutuhkan di awal kegiatan pembelajaran setiap semester. d. Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) / SAP (Satuan Acara Pembelajaran) 1) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2011-2014 Tabel III.11 Tren Ketersediaan RPP Tahun 2011-2013
Dokumen Renstra 2015-2019
Tahun
Persentase (%) Ketersediaan RPP
2011
100
2012
100
2013
100
2014
100
24
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dari tabel di atas, terlihat ketersediaan Satuan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dari tahun 2011 sampai tahun 2013 telah mencapai 100%, hal ini ditunjukkan oleh data yang masuk di bagian Administrasi Akademik (ADAK) berdasar pada saat dilakukan supervisi langsung oleh bagian ADAK yang berkordinasi dengan Pudir I ke setiap jurusan pada tahun 2011, sehingga tabel di atas juga memperlihatkan adanya kesungguhan untuk mempertahankan ketersediaan RPP dari tahun 2011-2014 agar sesuai dengan standar. Keberhasilan ini sejalan dengan adanya akreditasi institusi dan akreditasi program studi 2) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2014 tiap Jurusan Tabel III.12 Ketersediaan RPP Menurut Jurusan Tahun 2014 Target RPP (%)
Realisasi RPP (%)
Keperawatan
100
100
Kebidanan
100
100
Kesehatan Lingkungan
100
100
Teknik Elektromedik
100
100
Keperawatan Gigi
100
100
Analis Kesehatan
100
100
Gizi
100
100
Jurusan
Dari tabel III.12 tampak bahwa ketersediaan RPP pada tahun 2014 telah mencapai 100%. Pencapaian ini dikarenakan kinerja dosen dalam membuat rancangan pembelajaran salah satunya membuat RPP untuk mata kuliah yang diampunya sudah baik. Di sisi lain dokumen RPP juga diperhitungkan dalam penilaian angka kredit, penilaian beban kerja dosen (BKD) dan sebagai salah satu kewajiban sebagai tenaga pendidik.
Dokumen Renstra 2015-2019
25
Poltekkes Kemenkes Surabaya
e. Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin 1) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 20112014 Tabel III.13 Tren Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011-2013
No
Tahun
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa
Sumber
1
2011
50
Rupiah Murni
2
2012
119
Rupiah Murni
3
2013
125
Rupiah Murni
4
2014
125
Rupiah Murni
Pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin dimulai sejak tahun 2007 sejumlah 15 orang dan berlanjut sampai dengan tahun 2014 ini. Program ini dimaksudkan untuk membantu orang tua siswa yang kurang mampu sedangkan putra/putrinya berprestasi dibidang akademik maupun non akademik, selain itu program ini dapat menjadikan motivasi bagi mahasiswa lain untuk berprestasi karena selain program Gakin ada pula program beasiswa mahasiswa berprestasi. 2) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014 Tabel III. 14 Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014 No
Jurusan
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa
1
Keperawatan
40
2
Kebidanan
31
3
Kesehatan Lingkungan
23
4
Teknik Elektromedik
6
5
Keperawatan Gigi
11
6
Analis Kesehatan
13
7
Gizi
1
Jumlah
125
Dokumen Renstra 2015-2019
Target
Sumber Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes
26
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Penerimaan beasiswa tahun 2014 tertinggi adalah Jurusan Keperawatan yaitu sebanyak 40 orang karena Jurusan Keperawatan memiliki jumlah program studinya sebanyak 4 (empat) lokasi yaitu 2 (dua) berada di Surabaya, 1 (satu) berlokasi di Tuban dan 1 (satu) lagi berlokasi di Sidoarjo. Target untuk setiap program studi adalah 3 mahasiswa f. Kinerja Kelulusan Mahasiswa 1) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013 Tabel III.15 Tren Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Lulus IPK No
Tahun
Ketepatan Waktu
Jml mhs ≤ 2,75
≥ 2,75
Tepat
Tdk tepat
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
1
2011
1239
210
17
1029
83
1177
98,5
18
1,5
2
2012
1011
121
11,9
890
88,0
1006
99,5
5
0,5
3
2013
1170
107
9,1
1063
90,8
1151
98,6
19
1,4
Pada tabel III.15 dapat terlihat bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam kurun waktu 3 tahun telah
meluluskan
mahasiswa
tepat waktu ≥ 98%, dan didukung dengan adanya kecenderungan peningkatan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK) dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2013 ada kenaikan kelulusan mahasiswa yang tidak tepat waktu, itu dikarenakan adanya keterlambatan mahasiswa tersebut dalam mengerjakan tugas akhir dan dikarenakan ada beberapa mahasiswa yang mengambil cuti akademik. Berkaitan dengan tugas akhir, ada beberapa kebijakan dari institusi untuk mengalihkan dari tugas akhir dalam bentuk penelitian ke bentuk laporan tugas akhir dalam bentuk laporan kasus dan penelitian sederhana yang kerangka penelitian, judul, masalah penelitian telah ditentukan oleh dosen. Kebijakan ini berkaitan dengan tingkatan diploma.
Dokumen Renstra 2015-2019
27
Poltekkes Kemenkes Surabaya
2)
Kinerja Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan pada tahun 2013 Tabel III.16 Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Lulusan IPK
Jml Mhs
Tahun
≤ 2.75
Ketepatan Waktu
≥2.75
Tidak tepat
Tepat
Jml
%
Jml
%
Jml
Target
%
Jml
%
1
Keperawatan
389
67
17,2
322
82,7
382
100%
98
7
2
2
Kebidanan
268
15
5
253
95
263
100%
98,3
5
1,7
3
Kesling
146
-
-
146
100
144
100%
98,6
2
1,4
4
TekMed
116
17
14,6
99
85,4
111
100%
95,6
5
4,4
5
Kep. Gigi
114
8
7
106
93
114
100%
100
-
-
6
Analis kes
137
-
-
137
100
137
100%
100
-
-
7
Gizi
-
-
-
-
-
-
100%
-
-
-
Tabel III.16 menunjukkan bahwa hampir seluruh jurusan telah meluluskan mahasiswanya lebih dari 95%, bahkan ada yang 100%. Kelulusan tepat waktu juga lebih dari 95%, sehingga mendekati target kelulusan, kecuali ada beberapa jurusan yang terdapat lulusan yang tidak
tepat
waktu.
Ketidaktercapaian
ketepatan
waktu
lulus
ini
disebabkan oleh ketatnya sistem pendidikan, tenaga pendidik yang cukup berkompetensi dan daya saing yang dimiliki oleh mahasiswa pada jurusan tersebut. Belum maksimalnya bimbingan akademik dan layanan bimbingan konseling di tiap program studi juga menunjang naiknya mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu. Indeks Prestasi Kelulusan yang dicapai oleh lulusan seluruh jurusan yang mempunyai IPK ≥ 2.75 lebih dari 70%. Kelulusan yang mempunyai IPK ≤ 2.75 (berkisar antara 7-28%), hal ini disebabkan oleh antara lain dari kurang seriusnya mahasiswa dalam belajar, sehingga berdampak pada kurangnya pencapaian standar kelulusan. Sistem penilaian yang masih dominan pada aspek kognitif seperti UTS dan UAS juga pemicu rendahnya IPK. Kebijakan yang diambil untuk meningkatkan IPK pada pendidikan vokasional adalah penilaian proses pembelajaran berupa rubrik-rubrik, penilaian pencapaian kompetensi (PPK) dan penilaian praktik lapangan/klinik. Dokumen Renstra 2015-2019
28
Poltekkes Kemenkes Surabaya
g. Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Kelulusan Tepat Waktu. 1) Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan Tahun 20112013 Tabel III.17 Tren Persentase IPK Kelulusan Tepat Waktu Tahun 2011-2013 IPK Lulusan Tepat Waktu 2,00-2,74
Tahun
2,75-2,99
3,00-3,50
> 3,50
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
2011
210
16,9
414
33,4
565
45,7
50
4
2012
121
11,9
263
26,01
474
46,8
153
15,1
2013
107
9,2
361
30,8
573
48,9
129
11,1
Tabel III.17 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 ( Tiga ) tahun terakhir terlihat adanya kecenderungan kenaikan IPK kelulusan tepat waktu pada kelompok IPK > 3,50, sedangkan pada kelompok IPK rentang
2,00 - 2,74 pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan.
Kenaikan IPK pada rentang ini karena berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar. 4. Kinerja Pelayanan Perpustakaan a. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013 Tabel III.18 Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013 No
Tahun
1
2011
Jumlah buku yang tersedia 17246
2
2012
3
2013
Perpustakaan
3144
Jumlah Kunjungan Perpustakaan/ Tahun 42699
17352
3110
40873
1:17
20504
3061
43783
1:15
Jumlah mahasiswa
merupakan
unit
penunjang
yang
Buku : mahasiswa 1:18
penting
untuk
meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar nasional perpustakaan tahun 2011 rasio jumlah buku dibanding mahasiswa Dokumen Renstra 2015-2019
29
Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes 1:15 sampai 1:18, kondisi
ini
karena
dipengaruhi
oleh
terbatasnya
anggaran
untuk
penambahan pembelian buku terbaru baik dalam jumlah maupun jenisnya. Bila diperhatikan dari jumlah kunjungan, terdapat pula kecenderungan pelayanan perpustakaan di setiap jurusan yang mengalami penurunan jumlah kunjungan dari mulai tahun 2011 hingga tahun 2013, kondisi seperti ini disebabkan oleh telah adanya akses internet (fasilitas hotspot area), di setiap jurusan/prodi, sehingga mahasiswa kurang termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan. b. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013. Tabel III.19 Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013 Target pengadaan buku
Jumlah mhs
Jumlah Kunj ke perpustakaan
Rasio Buku : Mhs
4823
200
876
13709
1 : 17
Kebidanan
7546
200
687
13423
1 : 10
Kesehatan Lingkungan
4997
200
481
11580
No
Jurusan
Jumlah buku yang tersedia
1
Keperawatan
2 3
1:7 1 : 44
4
Teknik Elektromedik
715
200
312
1777
5
Keperawatan Gigi
925
200
307
1585
1 : 38
6
Analis Kesehatan
1278
200
290
1200
1 : 24
7
Gizi
320
200
108
356
1 : 33
Perpustakaan merupakan unit yang bertugas menyediakan dan mengolah bahan pustaka, melakukan pelayanan referensi untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki perpustakaan di setiap jurusan. Kunjungan mahasiswa
ke perpustakaan yang tertinggi adalah Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan terendah adalah Jurusan Analis Kesehatan. Faktor rendahnya kunjungan ke perpustakaan selain disebabkan adanya fasilitas hot spot juga dipengaruhi oleh kurang lengkapnya jumlah dan jenis buku yang tersedia di perpustakaan, sehingga bisa mengurangi jumlah kunjungan mahasiswa ke perpustakaan. Target pengadaan buku per tahun menurut pedoman standar nasional perpustakaan Kemenkes adalah 200 buku. Dokumen Renstra 2015-2019
30
Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Kinerja Pelayanan Laboratorium a. Kinerja Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013. Tabel III.20 Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013
Tahun
Layanan Laboratorium ( Jam/Minggu/Lab ) Keperawatan
Kebidanan
Kesling
TekMed
Kep.Gigi
Analis Kesehatan
2011
128
85
240
102
375
128
2012
128
85
240
102
375
128
128
2013
128
85
240
102
375
128
128
Gizi
Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 3 tahun pada semua jurusan tampak tidak ada perubahan, karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan alokasi waktu yang telah ditentukan berdasar kurikulum dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya, hanya saja untuk jurusan Gizi yang merupakan jurusan baru maka untuk pemanfaatan laboratoriumnya baru sebatas pada praktek diruang praktek Gizi (dapur), untuk fasilitas laboratoriumnya masih belum terpenuhi. Dilihat pada tren pelayanan laboratorium tertinggi adalah Jurusan Keperawatan Gigi diikuti oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Keperawatan. b. Kinerja Pelayanan Laboratorium menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.21 Pelayanan Laboratorium Menurut Jurusan Tahun 2013
Tahun
2013
Jenis laboratorium
Pelayanan Laboratorium (Jam/Minggu/Lab) Kep
Kebid
Kes. Ling
Tek med
Kes. Gigi
Analis Kes
Keperawatan Dasar
20
-
-
-
14
-
Keperawatan Maternitas
20
-
-
-
-
-
Dokumen Renstra 2015-2019
31
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Keperawatan Medikal Bedah
20
-
-
-
-
-
Keperawatan Jiwa
20
-
-
-
-
-
Keperawatan Komunitas
20
-
-
-
-
-
Keperawatan Gadar
20
-
-
-
-
-
Bahasa Komputer
4 4
4 8
40 40
-
8 12
-
Kimia Lingkungan
-
-
40
-
-
-
Lab Fisika Lingkungan
-
-
40
-
-
-
Entomologi/ Parasitologi
-
-
40
-
-
-
Bengkel/work shop
-
-
40
-
-
-
Elektronika Digital Mikroprosesor Radiologi
-
-
-
24 24 16 24
-
-
Elektronika Medik
-
-
-
16
-
-
Alat Laboratorium Medik
-
-
-
16
-
-
Ibu KDPK Neonatus Anatomi Komunitas
-
27 17 18 6 5
-
-
-
-
Mikrobiologi dan Histologi
-
-
-
-
10
-
Pre Klinik Klinik Hematologi Mikologi Instrumentasi Bakteriologi Virologi Mikroskopik Kimia Klinik Biokimia Parasitologi Imunoserologi Toksikologi
-
-
-
-
12 46 -
40 10 5 40 16 8 40 16 8 40 16
Dokumen Renstra 2015-2019
32
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Kimia Analitik Kimia Amami
-
-
-
-
-
16 40
Media dan Reagensia
-
-
-
-
-
80
Laboratorium ini sebagai unit penunjang yang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen guna mengaplikasikan berbagai ketrampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di laboratorium dilaksanakan sebelum mahasiswa praktek
ke rumah sakit,
Puskesmas dan masyarakat. Beban SKS ditetapkan setara dengan 2 jam kerja. 6. Kinerja Pelayanan Kerjasama (Kemitraan) a. Kinerja Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013 Tabel III.22 Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013
No
Tahun
Jumlah rata-rata Dokumen Mou
1
2011
40 dokumen baru
2
2012
60 dokumen baru
3
2013
38 dokumen baru
Tabel.III.22 menunjukkan tren penurunan kegiatan kemitraan pada tahun 2011 sampai dengan 2013, hal ini dikarenakan masa berlaku dari MoU yang telah dibuat adalah sekitar 3 sampai dengan 5 tahun, sehingga baru melakukan pembaharuan setelah masa berlaku tersebut habis. Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada Lingkungan yang dijadikan lahan praktek saja seperti Rumah Sakit, Industri, dan Dinas Kesehatan Kota, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi pemerintah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya dan Sidoarjo, Pemerintah Daerah Papua, Akademi Teknik Elektromedik Muhamadiyah Makasar, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Balai Besar
Dokumen Renstra 2015-2019
33
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan lain-lain. b. Kinerja Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.24 Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Jurusan
Jumlah kerjasama
Target
Persentase
1
Keperawatan
8
10
80
2
Kebidanan
7
10
70
3
Kesehatan Lingkungan
7
10
70
4
Teknik Elektromedik
4
6
67
5
Keperawatan Gigi
6
8
75
6
Analis Kesehatan
3
8
38
7
Gizi
3
5
60
Jurusan yang paling banyak memerlukan kerjasama dengan mitra kerja adalah jurusan Keperawatan, mengingat Jurusan ini memiliki dua program Studi yang berlokasi di Surabaya dan dua diantaranya di luar kota yaitu di Tuban dan Sidoarjo. Diikuti jurusan Kebidanan karena juga memiliki dua prodi di luar lokasi yaitu di Magetan dan di Bangkalan, Kesehatan Lingkungan juga memiliki satu prodi luar lokasi yaitu di Magetan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan Gizi. Tingginya tingkat pencapaian pelayanan kemitraan disebabkan oleh kepercayaan
sektor/institusi
lain
terhadap
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes Surabaya untuk melakukan kerjasama baik untuk tempat praktek mahasiswa maupun kerjasama di bidang perekrutan lulusan. Selain itu juga memberikan keuntungan institusi yang bersangkutan karena dapat meningkatkan akreditasi. Kebijakan intitusi ke depan berkaitan dengan serapan lulusan, program kemitraan diarahkan untuk peningkatan serapan lulusan dan peningkatan pendapatan BLU dari kegiatan bisnis, kerjasama dan hibah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dokumen Renstra 2015-2019
34
Poltekkes Kemenkes Surabaya
7. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu a. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013 Tabel III.25 Tren Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013 No
Tahun
Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
1
2011
3 pelatihan
2
2012
19 pelatihan
3
2013
102 pelatihan
Tabel III.25 adalah tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Kemenkes Surabaya dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kompetensi dosen.
Pada tahun 2011, jumlah kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu sebanyak tiga kegiatan. Tren peningkatan terjadi pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menjadi 102 kegiatan. Peningkatan ini dikarenakan: 1) Adanya program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan dosen untuk memperkaya penguasaan materi keilmuannya. 2) Adanya peningkatan ketersediaan sumber daya (dana, SDM, waktu) untuk merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi dosen. 3) Adanya penawaran pelatihan baik dari pihak internal kementerian kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan, BPSDMK, dan pihak eksternal. 4) Keharusan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ahrus dilakukan tiap semester. Hasil kegiatan ini juga berkaitan dengan jumlah publikasi karya ilmiah. 5) Keharusan institusi untuk memperoleh hak paten atas kekayaan intelektual dan semisalnya.
Dokumen Renstra 2015-2019
35
Poltekkes Kemenkes Surabaya
b. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.26 Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Realisasi
Target
Persentase
1
Keperawatan
48
48
100
2
Kebidanan
15
15
100
3
Kesehatan Lingkungan
16
16
100
4
Teknik Elektromedik
4
4
100
5
Keperawatan Gigi
5
5
100
6
Analis Kesehatan
6
6
100
7
Gizi
8
8
100
Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen maupun karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing terlihat realisasi kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu yang dilakukan di masingmasing jurusan pada tahun 2011. Kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu paling
banyak
dilakukan
di
Jurusan
Keperawatan
dan
Kesehatan
Lingkungan masing-masing sebanyak 48 dan 16 kegiatan, disusul Jurusan Kebidanan (15 kali), dan Jurusan Gizi, Analis Kesehatan, Keperawatan Gigi, dan Teknik elektromedik. 8. Kinerja Pelayanan Penelitian Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh para dosen. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sumber pendanaan yang ada, yaitu penelitian unggulan, penelitian Risbinkes, Penelitian Risbinakes dan Penelitian Lokal. Penelitian Risbinkes dibiayai oleh Diknas, sehingga jumlah penelitian ini sangat kecil dan bahkan hampir tidak ada setiap tahun. Sedangkan penelitian Risbinakes dikhususkan bagi dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari sumber DIPA rupiah murni. Sedangkan penelitian unggulan dan penelitian lokal dibiayai dari dana BLU.
Dokumen Renstra 2015-2019
36
Poltekkes Kemenkes Surabaya
a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes dan Lokal Tahun 2011-2013 1) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013 Tabel III.27 Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013
No
Tahun
1
Proposal Usulan
Lulus
%
2011
30
25
83
2
2012
35
20
57
3
2013
67
43
64
Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang diusulkan dan yang lulus seleksi pada tahun 2011-2013 semakin meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah dosen yang mengajukan bertambah karena penelitian tersebut dapat menjadi penambah angka kredit dan memang menjadi salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta didukung dengan
ketersediaan dana penelitian dari dana DIPA rupiah
murni juga meningkat. 2) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.28 Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Penelitian Target
Realisasi
%
1
Keperawatan
15
15
100
2
Kebidanan
2
2
100
3
Kes. Lingkungan
13
13
100
4
Teknik Elektromedik
4
4
100
5
Keperawatan Gigi
3
3
100
6
Analis Kesehatan
4
4
100
7
Gizi
2
2
100
Penelitian yang dimaksud adalah berdasarkan kelulusan proposal yang diajukan oleh dosen dan didasarkan pada kelayakan proposal yang dinilai Tim Pakar penelitian Poltekkes Kemenkes Surabaya. Tabel III.28 Dokumen Renstra 2015-2019
37
Poltekkes Kemenkes Surabaya
terlihat bahwa yang paling banyak melakukan penelitian adalah Jurusan Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan, dikarenakan jumlah dosen yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah dosen di jurusan yang lain. Sedangkan realisasi dari usulan berkisar antara 14-100%. b. Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal 1)
Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013 Tabel III.29 Tren kegiatan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013 No
Tahun
Jumlah
Lulus
%
1
2011
30
25
83
2
2012
35
20
57
3
2013
67
43
64
Tabel.III.29 menunjukkan tren peningkatan kelulusan penelitian lokal yaitu pada tahun 2011 penelitian yang terealisasi sebanyak 25 penelitian, tahun 2012 terealisasi sebanyak 20 penelitian dan tahun 2013 sebanyak 47 penelitian. 2) Kinerja Pelayanan Penelitian Lokal Menurut Jurusan Tahun 2013 Penelitian
lokal
merupakan
penelitian
yang
biayanya
disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya dari BLU Poltekkes Surabaya tetapi dalam jumlah yang terbatas dibandingkan Risbinakes, sehingga jumlah penelitian yang diusulkan lebih sedikit. Hal tersebut dapat dipahami karena setiap penelitian memerlukan biaya yang cukup besar. Namun pada tahun 2013 kegiatan penelitian lokal / mandiri sangat banyak (naik) karena kebutuhan akreditasi program studi dan kebutuhan beban kerja dosen. Kewajaran tren ini karena tahun 2014 setiap program studi harus mengisi borang akreditasi BAN-PT untuk
Dokumen Renstra 2015-2019
38
Poltekkes Kemenkes Surabaya
reakreditasi eksternal dan jumlah dosen yang telah tersertifikasi meningkat drastis. Tabel III.30 Penelitian Lokal menurut Jurusan Tahun 2013. No
Jurusan
Jumlah
Lulus
%
1.
Keperawatan
23
15
65,2
2.
Kebidanan
3
2
66,7
3.
Kesehatan Lingkungan
20
13
65
4.
Teknik Elektromedik
6
4
66,7
5.
Keperawatan Gigi
5
3
60
6.
Analis Kesehatan
6
4
66,7
7
Gizi
4
2
50
Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya DIPA Rupiah Murni Poltekkes Penelitian Lokal di tingkat di Jurusan tahun 2013 hanya tiga dari enam jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Analis Kesehatan yang melaksanakan penelitian lokal, dimana jumlah penelitian dari ketiga Jurusan hanya sebanyak 6 (lima) judul. 9. Kinerja Pelayanan Publikasi Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan yang penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait hasil penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah informasi dan komunikasi ilmiah baik antar internal program studi, antar Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan Kesehatan lainnya di luar Poltekkes Kemenkes. Di samping itu dapat memberikan kemudahan dalam membantu para dosen untuk menambah poin di bidang penelitian. Kegiatan publikasi merupakan salah satu hasil/outcome penyelenggaaan pendidikan tinggi, sehingga kegiatan publikasi berhubungan erat dengan mutu atau kualitas institusi pendidikan tinggi.
Dokumen Renstra 2015-2019
39
Poltekkes Kemenkes Surabaya
a. Tren Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013 Tabel III.31 Tren Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013 No
Tahun
Jumlah Publikasi
1
2011
5 Publikasi
2
2012
9 publikasi
3
2013
12 publikasi
Publikasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai 2013 karena adanya penambahan penerbitan jurnal internal dan telah terintegrasinya Unit pengembangan dan pengabdian masyarakat. Namun di sisin lain jumlah publikasi ke jurnal nasional teraktreditasi maupun jurnal internasional bereputasi sangat kurang. Kebijakan intitusi untuk meningkatkan kegiatan publikasi ke jurnal internasional adalah penyediaan dana stimulan dari BLU. b. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2013 Tabel III.32 Kinerja Pelayanan Publikasi Menurut Jurusan Tahun 2013 Target Pencapaian Publikasi
Persentase Pencapaian
2
2
100
Kebidanan
1
1
100
3
Kesehatan Lingkungan
2
2
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Keperawatan Gigi
1
1
100
6
Analis Kesehatan
2
2
100
7
Gizi
2
2
100
Jurusan
Jumlah publikasi
1
Keperawatan
2
No
Dokumen Renstra 2015-2019
40
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Berdasarkan dari tabel III.32 kegiatan publikasi sebagian sudah memenuhi target yaitu Jurusan Keperawatan (jurnal Keperawatan ), Jurusan Kesehatan Lingkungan (Gema Kesling), Jurusan Teknik Elektromedik (Teknokes), dan juga Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Analis Kesehatan yang telah mempunyai jurnal sama dengan jurusan keperawatan. 10. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar a. Tren Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013 Tabel III.33 Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013 No
Tahun
Jumlah Seminar
1
2011
2 seminar
2
2012
5 seminar
3
2013
6 seminar
Tren kegiatan seminar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir frekuensinya masih sangat minim. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya dana di setiap jurusan untuk melakukan kegiatan seminar. Kebijakan yang diambil oleh institusi adalah penyediaan dana yang cukup dan bekerja sama dengan lembaga donor yang dilakukan oleh unit bisnis dan kerja sama untuk kegiatan seminar, workshop, lokakarya, bazar dan kegiatan softskill lainnya. Kegiatan
seminar
dan
semisalnya
sangat
berkaitan
dengan
pencapaian softskill mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini harus ditingkatkan penyelenggaraannya karena sangat berkaitan dengan pengembangan keilmuan berkelanjutan dari dosen. Kegiatan lain yang harus dilaksanakan pada tahun 2015 adalah proseding hasil penelitian. Kegiatan proseding harus dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun.
Dokumen Renstra 2015-2019
41
Poltekkes Kemenkes Surabaya
b. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2013 Tabel III.34 Kegiatan Seminar menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Jumlah seminar
Target
%
1
Keperawatan
1
1
100
2
Kebidanan
1
1
100
3
Kesehatan Lingkungan
1
1
100
4
Teknik Elektromedik
0
0
100
5
Keperawatan Gigi
1
1
100
6
Analis Kesehatan
1
1
100
7
Gizi
1
1
100
Berdasarkan tabel tersebut diatas kegiatan seminar tahun 2013 semua jurusan telah melaksanakan seminar sesuai target. Minimnya kegiatan seminar setiap jurusan karena kurangnya anggaran yang tersedia di masing – masing jurusan. 11. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat a. Tren Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2011-2013 Tabel III.35 Tren Pelayanan pengabdian masyarakat Tahun 2011-2013 No
Tahun
Jumlah Pengabdian Masyarakat
1
2011
13 Kegiatan
2
2012
16 Kegiatan
3
2013
20 Kegiatan
Pengabdian masyarakat yan dilaksanakan selama kurun waktu tiga tahun sekitar 13-20 Kegiatan. Tren pada tabel III.35 menunjukkan peningkatan mulai tahun 2011 karena kegiatan pengabdian masyarakat menjadi kewajiban sebagai pemenuhan Tri Dharma Perguruan bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya dan dengan adanya pembiayaan yang
Dokumen Renstra 2015-2019
42
Poltekkes Kemenkes Surabaya
berasal dari dana BLU dan juga sponsor yang didapatkan oleh jurusan terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. b. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2013 Tabel III.36 Kegiatan Pengabdian Masyarakat menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Jumlah Pengabdian masyarakat
Target
Persentase
1
Keperawatan
4
4
100
2
Kebidanan
3
3
100
3
Kesehatan Lingkungan
3
3
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Keperawatan Gigi
3
3
100
6
Analis Kesehatan
2
2
100
7
Gizi
3
3
100
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan kegiatan pengabdian masyarakat di semua Jurusan telah dilaksanakan sesuai dengan target yang diusulkan masing-masing jurusan. Di jurusan Keperawatan pengabdian masyarakat tertinggi karena kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada daerah binaan dan di sarana umum dan kesehatan. B. Kinerja Bidang Keuangan Ukuran kinerja bidang keuangan menggambarkan pelayanan pengelolaan keuangan dalam memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta akuntabel. 1.
Pendapatan
a. Realisasi Pendapatan tahun 2011-2013 Politeknik
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
Surabaya
memperoleh pembiayaan dari sumber anggaran rutin (rupiah murni), Dokumen Renstra 2015-2019
43
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sumber yang diperoleh dari Dana Partisipasi Masyarakat (DAPARMAS). Sejak tahun 2011, sumber pembiayaan ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu anggaran DIPA (rupiah murni dan PNBP), Dengan sistem pola pengelolaan keuangan melalui Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan akan terwujudnya pelayanan
prima
terhadap
program
proses
pembelajaran
kepada
mahasiswa.
Dokumen Renstra 2015-2019
44
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.37 Trend Pendapatan Tahun 2011-2013
TAHUN 2011 NO
TAHUN 2012
TAHUN 2013
PROGRAM TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
1
Rupiah Murni
71.160.953.000
67.188.031.861
94,42
64.832.870.000
47.775.626.097
73,69
59.030.337.000
53.198.572.797
90,12
3
BLU
18.731.558.000
14.256.786.300
76
31.525.417.000
24.816.952.533
78,72
35.309.496.000
28.319.2448.659
80
JUMLAH
89.892.511.000
81.444.818.161
90,60
96.358.287.000
72.592.578.630
75,34
94.339.833.000
81517821.456
86,41
Dokumen Renstra 2015-2019
45
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel.III.37 menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pada target pendapatan dari tahun ke tahun hal ini menunjukkan bahwa pendapatan rupiah murni dan BLU dari tahun ke tahun semakin meningkat, tetapi diharapkan dengan menjadi BLU pendapatan rupiah murni semakin kecil dan hanya berasal dari BLU. b. Realisasi Pendapatan tahun 2013 Tabel III.38 Realisasi Pendapatan Tahun 2013 No
Sumber
Target
Realisasi
%
1
Rupiah Murni
59.030.337.000
53.198.572.797
90,12
2
PNBP
35.309.496.000
28.319.2448.659
80
Jumlah
94.339.833.000
81.517.821.456
86,41
Tabel III.38 menunjukkan pendapatan pada tahun 2013. Pencapaian realisasi rupiah murni sebesar 90,12% dikarenakan semua kegiatan yang bersumber dari rupiah murni telah terealisasi optimal, sedangkan dari BLU kurang optimal dikarenakan kegiatan yang didanai oleh BLU kurang terserap secara optimal. 2. Realisasi Belanja a. Realisasi Belanja Tahun 2011-2013 Komponen realisasi belanja kurun waktu tiga tahun pada sumber dana rupiah murni (RM) dan PNBP/BLU sebagaimana tabel berikut :
Dokumen Renstra 2015-2019
46
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.39 Tren Realisasi Belanja Tahun 2011-2013
Tahun 2011 Sumber
RM
Jenis Belanja
Tahun 2012
Tahun 2013
Pagu
Realisasi
%
Pagu
Realisasi
%
Pagu
Realisasi
%
Belanja Pegawai
26.268.221.000
25.519.014.973
97,14
29.389.139.000
28.359.005.843
96,49
38.134.138.000
35.621.594.129
93,41
Belanja Barang
16.761.514.000
15.801.421.264
94,27
16.155.050.000
15.221.238.654
94,21
17.531.385.000
15.077.643.271
86,00
Belanja Modal
28.131.218.000
25.867.595.850
91,95
19.288.681.000
4.195.381.600
21,78
3,364.814.000
2.499.335.397
74,27
Sub Jumlah I
71.160.953.000
67.188.032.087
94,41
64.832.870.000
47.775.626.097
73,69
59.030.337.000
53.198.572.797
90,12
18.731.558.000
14.256.786.300
76,11
21.245.720.000
15.255.916.599
71,80
27.078.570.000
22.043.918.204
81,40
10.279.697.000
9.089.218.669
88,41
8.230.926.000
6.275.330.455
76,24
Belanja Pegawai BLU
Belanja Barang Belanja Modal Sub Jumlah II
18.731.558.000
14.256.786.300
76,11
31.525.417.000
24.345.135.268
77,22
35.309.496.000
28.319.248.659
80,20
Sub Jumlah III
89.892.511.000
81.444.818.387
90,60
96.358.287.000
72.592.578.630
75,34
94.339.833.000
81.571.821.456
86,40
Jumlah Total
89.892.511.000
81.444.818.387
90,60
96.358.287.000
72.592.578.630
75,34
94.339.833.000
81.571.821.456
86,40
Dokumen Renstra 2015-2019
47
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.39 menggambarkan tren belanja tiga tahun terakhir yang bersumber dari rupiah murni dan BLU.
Bila dibandingkan dengan pagu, maka realisasi
belanja pegawai berkisar antara 93,41% -97,14%, belanja barang 86,00-94,27%, belanja modal 21,78-91,95%, sedangkan persentase realisasi belanja modal pada tahun 2012 rendah karena tidak tewujudnya rencana
bangunan fisik
berupa pembangunan gedung auditorium dan pengembangan gedung jurusan. Tabel III. 40 Realisasi Belanja Tahun 2013 SUMBER Rupiah Murni
JENIS BELANJA
PAGU
REALISASI
%
Belanja Pegawai
38.134.138.000
35.621.594.129
93,41
Belanja Barang
17.531.385.000
15.077.643.271
86,00
Belanja Modal
3,364.814.000
2.499.335.397
74,27
Sub Jumlah I
59.030.337.000
53.198.572.797
90,12
Belanja Barang
27.078.570.000
22.043.918.204
81,40
Belanja Modal
8.230.926.000
6.275.330.455
76,24
Sub Jumlah I
35.309.496.000
28.319.248.659
80,20
Jumlah Total
94.339.833.000
81.571.821.456
86,40
Belanja Pegawai PNBP/ BLU
Sumber anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai dengan tahun 2013 bersumber dari rupiah murni dan PNBP/BLU. Berdasarkan tabel III.40 diperoleh gambaran bahwa realisasi anggaran tahun 2013 sumber rupiah murni digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri dari : bahan, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja sosial. Realisasi sumber PNBP/BLU digunakan untuk menunjang administrasi kegiatan, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pendaftaran dan seleksi, publikasi dan promosi, wisuda, peningkatan mutu pendidikan, pengadaan alat pendidikan,
pengadaan
alat
laboratorium,
pengabdian
masyarakat,
dan
pelaksanaan operasional satuan kerja dan sebagainya.
Dokumen Renstra 2015-2019
48
Poltekkes Kemenkes Surabaya C. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. 1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) a. Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013 Tabel III.41 Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013 No
Pendidikan
1
Tahun 2011
2012
2013
SD
17
15
14
2
SLTP
24
24
12
3
SLTA
124
112
112
4
D-I
2
1
1
5
D-III
19
21
24
6
D-IV
52
50
48
7
S-1
127
106
108
8
S-2
169
194
190
9
S-3
4
2
4
538
525
513
Jumlah
Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun secara umum mengalami penurunan. Penurunan ini dikarenakan adanya pegawai baik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun sedangkan Poltekkes Kemenkes Surabaya tidak mendapatkan formasi CPNS baru dikarenakan adanya kebijakan moratorium dari Menpan & RB. Kedua kebijakan pegawai kontrak yang hanya 10% dari jumlah pegawai juga memberikan andil jumlah pegawai relative kurang, namun tidak berefek pada pelayanan yang diberikan institusi. Kebijakan yang diambil institusi adalah analisis beban kerja (ABK) dan analasis beezeting pegawai sesuai dengan kaidah kebutuhan tenaga untuk mencapai standarisasi SDM.
Dokumen Renstra 2015-2019
49
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.42 Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013 No
Jurusan
Pegawai
1
Keperawatan
2
Pendidikan SD
SLTP
SLTA
DIII
DIV
S1
S2
142
5
3
34
1
7
40
52
Kebidanan
108
3
5
36
2
19
13
34
3
Kesehatan Lingkungan
100
3
2
21
6
3
16
49
4
Teknik Elektromedik
33
1
1
8
5
Keperawatan Gigi
35
1
7
7
7
12
6
Analis Kesehatan
39
3
6
1
5
24
7
Gizi
11
1
1
8
Direktorat
43
1
3
10
7
2
14
6
Jumlah
513
13
15
113
23
47
95
207
1
22
8
S3
1
1 2
Jenjang pendidikan paling banyak pada Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah yang berjenjang S2 dan S1 yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
baik
di
direktorat
maupun
di
jurusan.
Sedangkan
untuk
penambahan tenaga kependidikan masih dalam proses pengajuan dikarenakan adanya kebijakan moratorium oleh MenPan-RB sedangkan untuk tenaga pendidik pada tahun 2013 mendapatkan 3 orang instruktur pada jurusan Kesling, Gizi, Kebidanan. 2. Jenjang Pendidikan Dosen a. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2011-2013 Tabel III.43 Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013 No
Tahun/Jenjang Pendidikan
1
Tahun 2011
2
Dokumen Renstra 2015-2019
Jumlah Dosen Tetap
D IV
37
SI
96
S2
92
S3
2
Tahun 2012 D IV
32
SI
95
S2
114
S3
3
50
Poltekkes Kemenkes Surabaya 3
Tahun 2013 D IV
12
SI
37
S2
176
S3
3
Pada kondisi ini jenjang pendidikannya dosen tetap paling banyak adalah S2. Hal ini sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2. Grafik di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan S2 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan terjadi penurunan pada jenjang pendidikan S1. b. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2013 Tabel III.44 Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Jurusan
Dosen Tetap
Pendidikan DIV
S1
S2
S3
1
Keperawatan
68
2
20
46
2
Kebidanan
54
9
5
39
3
Kesehatan Lingkungan
51
1
7
43
4
Teknik Elektromedik
15
5
Keperawatan Gigi
12
6
Analis Kesehatan
20
20
7
Gizi
8
7
1
176
3
Jumlah
228
14 5
12
37
1
1
7
Dosen tetap di seluruh jurusan berjumlah 228 orang. Pendidikan terbanyak adalah S2 (176 orang) dan S1 (37 orang). Dosen tetap yang jumlahnya minim adalah jurusan Gizi yaitu 8 orang karena tenaga yang lain belum mempunyai SK fungsional dosen dan merupakan jurusan baru berdiri. Jumlah tenaga dengan jenjang pendidikan S3 mulai bertambah, sampai semester pertama tahun 2014 sudah terdapat 13 dosen dengan gelar doktor. Kebijakan intitusi tahun 2015 adalah meningkatkan dikjut dosen dari magister ke program doktoral dengan menambah alokasi anggaran bantuan biaya belajar S3 dari BLU maupun dari rupiah murni melalui kegiatan tugas belajar (Tubel) maupun ijin belajar (Ibel). Dokumen Renstra 2015-2019
51
Poltekkes Kemenkes Surabaya 3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap a. Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2011-2013 Tabel III.45 Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2011-2013 No
Tahun
Dosen Tetap
Dosen Tidak Tetap
1
2011
227
241
2
2012
243
381
3
2013
228
60
Tabel.III.45 tersebut menunjukkan fluktuasi jumlah dosen tidak tetap yang penetapannya ditentukan berdasarkan usulan dari masing-masing Program Studi/Jurusan. Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian mengajar pada setiap mata kuliah. Selain itu pada tahun 2013 diusulkan untuk mata kuliah profesi diampu oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen tetap mengalami peningkatan karena persyaratan jenjang pendidikan minimal harus S2 sudah terpenuhi. Dosen tetap di Poltekkes Surabaya menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2013 karena pensiun dan meninggal dunia. b. Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2013 Tabel III.46 Dosen Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Jurusan
Target
Dosen Tetap
Dosen Tidak Tetap
1
Keperawatan
91
68
12
2
Kebidanan
70
54
14
3
Kesehatan Lingkungan
61
51
7
15
10
4
Teknik Elektromedik
23
5
Keperawatan Gigi
23
12
9
6
Analis Kesehatan
29
20
8
7
Gizi
15
8
-
Jumlah
312
228
60
Pada tabel di atas menunjukkan kondisi dosen tetap dibandingkan dengan dosen tidak tetap. Realisasi dosen tetap terendah pada jurusan Gizi, kondisi ini dipengaruhi oleh karena beberapa tenaga pendidik yang masih belum Dokumen Renstra 2015-2019
52
Poltekkes Kemenkes Surabaya terpenuhinya persyaratan sebagai dosen yaitu berpendidikan minimal S2 dan merupakan jurusan baru sehingga masih perlu tenaga pendidik. Sedangkan kebutuhan dosen tidak tetap tertinggi adalah jurusan Keperawatan, karena memiliki 4 lokasi / kampus 4. Beasiswa Bagi Dosen a. Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013 Tabel III.47 Tren Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013 Jenjang Pendidikan
No
Tahun
Jumlah Dosen Penerima Beasiswa
1
2011
1
1
2
2012
14
14
3
2013
8
8
D IV
S1
Sumber
S2
S3
Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes
Tabel.III.47 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun 2012 yaitu 14 orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2. Tingginya dosen yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal menjadi dosen. Sumber dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes, b. Beasiswa bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.48 Beasiswa Bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009 No
Jurusan
Jumlah Dosen Penerima Beasiswa
Jenjang Pendidikan D IV
S1
S2
1
Keperawatan
1
1
2
Kebidanan
3
3
3
Kesehatan Lingkungan
3
2
4
Teknik Elektromedik
5
Keperawatan Gigi
6
Analis Kesehatan
1
1
7
Gizi 8
7
Jumlah
Dokumen Renstra 2015-2019
Sumber
S3
1
Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes
1
53
Poltekkes Kemenkes Surabaya Peningkatan jenjang pendidikan dosen terbanyak adalah S2 sejumlah 7 orang. Pada tahun 2013 ini ada 1 orang dosen yang mendapatkan beasiswa untuk S3 dari jurusan Kesling Surabaya sedangkan jenjang S2 adalah sebanyak 7 orang yang berasal dari pendidikan D IV 5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun a. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2011-2013 Tabel III.49 Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2011-2013
No
Tahun
Pengalaman Mengajar > 5 th
2011
225
227
99,11
2012
240
243
98,76
2013
223
228
97,80
1 2 3
Jumlah Dosen Tetap
Persentase
b. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2013 Tabel III.50 Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun Menurut Jurusan Tahun 2013
Jurusan
Target Mengajar > 5 tahun (%)
Jumlah dosen Tetap
Mengajar > 5 tahun
Realisasi (%)
Keperawatan
100
68
68
100
Kebidanan
100
54
54
100
Kesehatan Lingkungan
100
51
50
98
Teknik Elektromedik
100
15
15
100
Keperawatan Gigi
100
12
12
100
Gizi
100
8
7
98
Analis Kesehatan
100
20
19
98
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa mayoritas dosen telah melaksanakan mengajar > 5 tahun, kondisi seperti ini sangat mendukung untuk
Dokumen Renstra 2015-2019
54
Poltekkes Kemenkes Surabaya kelancaran proses belajar mengajar dalam menuju profesionalisme dan peningkatan kualitas kelulusan. 3. Rasio Dosen dan Mahasiswa a. Tren Rasio Dosen dan Mahasiswa Tahun 2011-2013 Tabel III.51 Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2011-2013 Tahun
Jumlah Dosen Tetap
Jumlah Mahasiswa
2011
227
3144
2012
243
3110
2013
228
3061
Rasio
1:13 1:13 1:13
Grafik di atas menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta (1:12), di samping itu jumlah dosen tetap menunjukan peningkatan dari tahun 2011-2012, sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan disebabkan oleh adanya beberapa dosen tetap yang memasuki masa pensiun dan meninggal dunia. b. Rasio Dosen dan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.52 Rasio Dosen Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013 Jurusan
Target Rasio
Jumlah dosen Tetap
Jumlah mahasiswa
Realisasi
Keperawatan
1:12
68
876
1:12
Kebidanan
1:12
54
687
1:12
Kesehatan Lingkungan
1:12
51
481
1:9
Teknik Elektromedik
1:12
15
312
1:20
Keperawatan Gigi
1:12
12
307
1:25
Analis Kesehatan
1:12
20
290
1:14
Gizi
1:12
8
108
1:13
Poltekkes
1:12
228
3061
1:13
Dokumen Renstra 2015-2019
55
Poltekkes Kemenkes Surabaya Berdasarkan tabel III.52 tampak capaian realisasi rasio dosen tetap dengan mahasiswa di tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah 1: 12. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat Poltekkes Surabaya sudah ideal, karena sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta bahwa rasio dosen mahasiswa yang ideal adalah 1 : 12. Namun, jika ditelaah pada masing-masing Jurusan, dari tujuh Jurusan yang ada, didapatkan tiga Jurusan yang telah melebihi batas ideal yaitu memiliki rasio dosen dan mahasiswa 1 : < 12. Masih ada tigaJurusan lainnya masih memiliki rasio dosen : mahasiswa 1 : > 12, yaitu Jurusan Analis Kesehatan (1:14), Keperawatan Gigi (1:19) dan Teknik Elekromedik (1:20). Keadaan ini menunjukkan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas dosen tetap yang cukup memadai untuk melayani seluruh mahasiswa yang ada. 4. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium a. Tren Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 20112013 Tabel III.53 Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013 Tahun
Target Rasio
Jumlah instruktur praktek laboratorium
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
2011
1:7
241
3144
1:13
2012
1:7
381
3110
1;8
60
3061
1:51
2013
1:7
Berdasarkan tabel III.53 menunjukkan rasio instruktur laboratorium (pembimbing laboratorium) dengan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tidak mengalami peningkatan maupun penurunan sampai dengan tahun 2013 yaitu range 1:8 sampai dengan 1:51. Sedangkan menurut standar borang akrediasi bahwa standar rasio instruktur laboratorium dan mahasiswa yang ideal adalah 1: 5-7. Dengan mengacu standar tersebut, ketersediaan instruktur praktik (pembimbing laboratorium) di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan pembelajaran di laboratorium.
Dokumen Renstra 2015-2019
56
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2013 Tabel. III.54 Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013 Jurusan
Target Rasio
Jumlah Instruktur Praktik laboratorium
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
Keperawatan
1:<7
12
876
1:73
Kebidanan
1:<7
14
687
1:49
Kesehatan Lingkungan
1:<7
7
481
1:68
Teknik Elektromedik
1:<7
10
312
1:31
Keperawatan Gigi
1:<7
9
307
1:34
Analis Kesehatan
1:<7
8
290
1:36
gizi
1:<7
-
108
Berdasarkan tabel.III.54 memperlihatkan realisasi rasio instruktur praktik dengan mahasiswa yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Keadaan ini menggambarkan bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya perlu menambah jumlah instruktur praktik yang memadai untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran di laboratorium. Sementara ini cara mengatasi kekurangan instruktur diambilkan instruktur dari Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Sakit, sedangkan kekurangan instruktur untuk jurusan Analis dapat berkolaborasi dengan Jurusan Kesehatan Lingkungan. 5. Kinerja Tenaga Administrasi a. Rasio Tenaga Administrasi Tahun 2011-2013 Tabel III.55 Tren Tenaga Adminstrasi dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tahun
Target Rasio
Jumlah Tenaga administrasi
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
2011
1:20
318
3144
1:10
2012
1:20
241
3110
1:13
2013
1:20
280
3061
1:11
Dokumen Renstra 2015-2019
57
Poltekkes Kemenkes Surabaya Dari hasil tabel III.55 terlihat bahwa tren jumlah tenaga administrasi di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan adanya pensiun dan meninggal. Data terakhir terhadap realisasi rasio tenaga administrasi dan jumlah mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah 1 : 13, kondisi ini berarti bahwa sudah memenui standar atau sudah sesuai penilaian akreditasi Pudiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta (tahun 2003) dimana perbandingannya adalah
1 : <20, sehingga dapat melayani
mahasiswa dengan baik. 2. Tenaga Adminitrasi Tahun 2013 Tabel III.56 Tenaga Adminitrasi dengan Mahasiswa Menurut Jurusan tahun 2013 Jumlah
Jumlah
Realisasi
Tenaga administrasi
Mahasiswa
Rasio
1 : < 20
70
876
1:12
Kebidanan
1 : < 20
72
687
1:10
Kesehatan Lingkungan
1 : < 20
45
481
1:11
Teknik Elektromedik
1 : < 20
14
312
1:22
Keperawatan Gigi
1 : < 20
18
307
1:17
Analis Kesehatan
1 : < 20
15
290
1:19
Gizi
1 : < 20
3
108
1:36
Jurusan
Target Rasio
Keperawatan
Namun, apabila ditinjau dari hasil tabel III.56, rasio tenaga administrasi dengan mahasiswa pada tingkat jurusan terlihat bahwa pada 5 jurusan (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, dan Analis Kesehatan) yang telah memenuhi standar, sedangkan pada 2 jurusan yaitu Gizi ( 1 : 36) dan Teknik Elektromedik (1 : 22) masih jauh dibawah standar. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khsusnya bagi Jurusan Teknik elektromedik dan Gizi sebagai jurusan baru untuk segera diusahakan pemenuhan tenaga admiistrasi secara bertahap. Dokumen Renstra 2015-2019
58
Poltekkes Kemenkes Surabaya D. KINERJA BIDANG SARANA DAN PRASARANA Ukuran kinerja ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang berkaitan dengan dukungan sarana-prasarana yang dapat
meningkatkan
pelaksanaan
proses
pelayanan
pendidikan
serta
pengembangannya, dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. 1. Luas Tanah dan Jenis Bangunan Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki 7 (tujuh) jurusan yang tersebar di 5 (lima) wilayah yaitu di kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Bangkalan. a. Luas tanah Tabel III.57 Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2013 No
Data Tanah berdasarkan Lokasi
Luas (M2) Tanah
1
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Surabaya
96,840
2
Tanah Bangunan Pendidikan Dan Latihan Prodi Kebidanan Bangkalan
10,953
3
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Sutopo
13,600
4
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kebidanan Magetan
8,000
5
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun
10,000
6
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun
360
7
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Tuban
15,900
Jumlah
155,653
Data sampai akhir tahun 2013 luas tanah yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya sebesar 155,653 M2, seluruh tanah tersebut milik Kementerian Kesehatan RI.
Dokumen Renstra 2015-2019
59
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Jenis Bangunan Jenis bangunan di Poltekkes dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.58 Data Jenis Bangunan Tahun 2013 No
Jenis Bangunan
Jumlah
Luas M2
1
Gedung Kantor Permanen
15
21.310.675
2
Bangunan Gedung Laboratorium Permanen
10
1.523
3
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen
17
7.239
4
Gedung Pos Jaga Permanen
6
96
5
Gedung Garasi / Pool Permanen
8
702
6
Asrama Permanen
19
14.216
7
Gedung Perpustakaan Permanen
6
5.588
8
Gedung Tempat Ibadah Permanen
5
855
9
Gedung Pertemuan Permanen
2
20.089
10
Rumah Negara Golongan I Tipe A Permanen
33
7.587
11
Rumah Negara Golongan II Tipe B Permanen
3
632
12
Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar Permanen
1
180
13
Bangunan Gudang Tertutup Permanen
2
158
14
Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya
2
724
15
Bangunan Bengkel / Hanggar Permanen
1
126
16
Bangunan Mandi Cuci Kakus
104
640
Jenis bangunan di Poltekkes Kemenkes Surabaya tersebar di beberapa lokasi yaitu di Magetan, Madiun, Tuban, Sidoarjo dan di Surabaya. Rincian jenis bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.58 Dokumen Renstra 2015-2019
60
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Sarana Asrama f. Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013 Tabel III.59 Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013
Tahun
Jumlah Kamar
Jumlah Penghuni
Jumlah Tempat Tidur
2011
256
256
1157
2012
256
256
1157
2013
280
280
1181
Tabel III.59 memperlihatkan tren jumlah kamar dan penghuni asrama dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur yang tersedia relatif sama pada tahun 2011-2013, akan tetapi terjadi peningkatan baik pada jumlah kamar maupun kapasitas tempat tidur pada tahun 2013. b. Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2013 Tabel III.60 Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Menurut Jurusan Tahun 2013
Jurusan
Jumlah Kamar
Jumlah Tempat Tidur
Target
Jumlah penghuni
%
Keperawatan
97
446
446
150
33.63
Kebidanan
116
491
491
464
94.5
Kesling
40
148
148
60
40.54
Tekmed
22
64
64
45
70.31
Kesgi
5
32
32
32
100
Gizi
-
-
-
-
-
Jumlah
280
1181
1181
758
64.18
Hampir semua jurusan memiliki fasilitas asrama, kecuali Jurusan Analis Kesehatan dan Gizi. Sedangkan jumlah kamar yang ada saat ini seluruhnya sebanyak 280 kamar dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 1.181 tempat tidur dan jumlah penghuni sebanyak 758 orang mahasiswa yang tinggal di asrama. Beberapa Jurusan persentase pencapaian mahasiswa yang tinggal di
Dokumen Renstra 2015-2019
61
Poltekkes Kemenkes Surabaya asrama masih rendah karena kurangnya pemeliharaan fasilitas asrama sehingga terjadi kerusakan dan tidak layak untuk dihuni. 3. Sarana Transportasi g. Tren Sarana Transportasi tahun 2011-2013 Tabel III.61 Tren Sarana Transportasi Tahun 2011-2013
No
Tahun
1
Jenis Kendaraan Roda 2
Roda 4
Roda 6
2011
19
30
8
2
2012
20
33
8
3
2013
9
46
15
Tren sarana transportasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan dikarenakan adanya pembelian dan juga ada beberapa alat transportasi yang sudah rusak dan dilelang oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya, sehingga arus asset terjadi peningkatan dan penyusutan. b. Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013 Tabel III.62 Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Jenis
1 2 3
Roda 2 Roda 4 Roda 6
Jurusan Keperawatan
Kebidanan
Kesling
Tekmed
Kep.Gi
2 12 5
2 10 4
2 10 2
2 3 2
1 4 1
Analis Kes. 0 3 1
Gizi 3
Dari tabel III.62 terlihat bahwa semua jurusan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya telah memiliki alat transportasi yang cukup memadai baik roda 2, roda 4, maupun roda 6. Alat transportasi tersebut digunakan sebagai penunjang kegiatan operasional jurusan dan juga direktorat dalam menjalankan fungsiinya sebagai lembaga pendidikan kesehatan, pelayanan mahasiswa, pelayanan penunjang operasional pendidikan dan layanan lainnya. Memadainya alat transportasi ini tentunya menambah biaya pemeliharaan kendaraan yang harus dikelaurkan dari kas BLU, oleh karena itu di tahun 2015 kebijakan institusi tidak menambah belanja modal berupa alat transportasi. Dokumen Renstra 2015-2019
62
Poltekkes Kemenkes Surabaya 4. Sarana Pembelajaran a. Tren Sarana Pembelajaran tahun 2011-2013 Tabel III.63 Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2011-2013 Jenis Sarana Pembelajaran No
Tahun
1
LCD
Laptop/ Computer
OHP
DVD
TV
Wireless
Whiteboard
2011
41
191
67
18
8
24
82
2
2012
47
201
68
21
9
26
84
3
2013
48
223
70
29
9
27
85
Sarana pembelajaran (AVA) dari tahun ke tahun baik jenis dan jumlahnya cenderung terus bertambah. Semua itu karena adanya permintaan dari jurusan atas sarana dan prasarana pendukung kegiatan dan juga adanya dukungan dari sisi anggaran baik yang bersumber dari rupiah murni dan BLU. b. Sarana Pembelajaran tahun 2013 Tabel. III.64 Sarana Pembelajaran Menurut Jurusan Tahun 2013
No
Sarana
1 2 3 4
LCD Laptop/computer OHP TV
Jurusan Keperawatan
kebidanan
Kesling
Tekmed
KepGi
14 50 18 2
13 103 25 2
18 58 9 2
5 10 4 1
5 47 8 1
Analis Kes 2 28 9 1
Gizi 3 3 3 1
Seluruh Jurusan yang berada pada lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sudah memiliki Alat Pembelajaran yang jumlahnya cenderung meningkat. Alat media pembelajaran mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sarana pembelajaran Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2013 dapat dilihat pada tabel III.64 diatas.
Dokumen Renstra 2015-2019
63
Poltekkes Kemenkes Surabaya c. Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013 Tabel III.65 Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013
NO
NAMA BARANG
JUMLAH
1
Beaker Glass
2
2
Microskop Binacular
2
3
Corong Pemisah
20
4
Dew Ponit Calculator
10
5
Soil Test
1
6
Water Bath
3
7
Incubator
3
8
Oven
3
9
Elemeyer Glass
5
10
Nessier
1
11
Bejana / Beaker
2
12
Penagas
7
13
Microscope
31
14
Autocclave
2
15
Timbangan / Neraca
2
16
Vacum Pump
1
17
Stop Watch
2
18
Alat Destilasi Air
2
19
Thermometer
53
20
Corong
7
21
Cawan Procelin
12
22
Bejana Kaca
3
23
Fumace
1
24
Condensor
2
25
Lampu Spirtus
31
26
Lempeng Tetes
8
27
Pengaduk
10
28
Pendingin Lurus
2
29
Elektrik Thermometer
10
30
Alat Gerinda
1
31
Spectrophotometer
1
32
Alat Laboratorium Lainnya
1
33
Santrifuge Biasa
1
34
Binoculer Microscope
1
35
Sentrifuge Untuk Microplate
1
36
Desicator
4
37
Hematology Analyzer
1
38
Microscope Binoculair
6
39
Shaker
2
40
Pipet
16
Dokumen Renstra 2015-2019
64
Poltekkes Kemenkes Surabaya 41
Sentrifus Hematrokit
1
42
Lemari Asam
1
43
Burner
1
44
Alat Pemeriksaan Ukuran Kaca
2
45
Alat Pemadam Kebakaran
3
46
Centrifuge
5
47
Incubator
2
48
Laminar Flow
1
49
Oven
1
50
Uiv-vis Spectrophotometer
1
51
Disolved Oksigen Analyzer
1
52
Lux Meter
1
53
N2 Distalation Unt
1
54
Cawan Porselin
2
55
Pipet Ukur
1
56
Obyek Glass
5
57
Meja Kerja
1
58
Table Balance
1
59
Test Kit
1
60
Biological Microscope
3
61
Clamp Apparatus
10
62
Model Preparation And Storage
2
63
Model Posisition Measuring Unit And Cadmes
1
64
Ventilator Tester
1
65
Ultrasounograph Phantom
3
66
Electrocardiograph Simulator
1
67
Sterilisator
17
68
Bed side monitor
1
69
Brancard
1
70
Electro Cardiography
4
71
Electro Cardiography 1 chanel
1
72
ECG 3 chanel
1
73
Infusion pump
7
74
Meja suntik beroda
14
75
Nebulizer Perimeter (anestesi)
2
76
Resusitasi dewasa
2
77
Resusitasi bayi
2
78
Suction pump
1
79
Defibrilator
1
89
Infusion warmer for blood
1
81
Proyektor romad complet
1
82
Syringe pump
1
83
Slym Zuiger Elektric Suction
5
84
Baby Measuring Device
1
85
Infant incubator Mobile
1
86
Pediatric surveillance monitor
2
Dokumen Renstra 2015-2019
65
Poltekkes Kemenkes Surabaya 87
Blood gas analyizer
1
88
ICU bed electric
4
89
Audiometer computerized
1
90
Boneka anatomi
5
91
Mikroskop binoculer
2
Jumlah penambahan peralatan
Pada
tabel
III.65
405
adalah
beberapa
penambahan
peralatan
di
Laboratorium Terpadu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebanyak 405 unit yang terdiri dari 19 jenis alat. Penambahan ini digunakan untuk keperluan praktikum di laboratorium terpadu yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Penambahan peralatan ini selain untuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, juga dapat digunakan untuk uji kompetensi bagi lulusan.
5. Sarana Prasarana Lainnya. a. Tren sarana prasarana lainnya pada tahun 2011-2013 Tabel III.66 Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun 2011-2013 Jenis Sarana Lainnya No
Tahun 1
2011
2
2012
3
2013
Mushola
Aula
Sarana Olah Raga
Kantin
2
2
18
4
2
2
18
4
3
3
19
5
Sarana prasarana lainnya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya antara lain meliputi tempat ibadah, sarana olah raga berupa lapangan bola volly, aula dan kantin yang terdapat di 6 lokasi, khususnya pada tahun 2013 terdapat penambahan gedung berupa auditorium yang didalamnya terdapat lapangan olahraga dan dapat digunakan untuk kepentingan wisuda maupun kepentingan umum.
Dokumen Renstra 2015-2019
66
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Sarana prasarana lainnya pada tahun 2013 Tabel III.67 Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Menurut Jurusan Tahun 2013
No 1 2 3 4
Sarana
Jurusan Keperawatan
kebidanan
Kesling
Tekmed
KepGi
2 2 4 1
2 2 2 1
1 1 7 1
1 0 5 1
1 1 1 0
Musholla Aula Sarana Olahraga Kantin
Analis Kes 1 1 0 0
Gizi 1 0 0 1
Sarana prasarana olah raga, tempat ibadah, kantin dan aula hampir dimiliki oleh semua jurusan. Sebaran sarana tersebut dapat dilihat pada tabel III.67 diatas. E. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja tahun berjalan (2011-2013), telah diimplementasikan dalam beberapa indikator kinerja. Indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh dari : (1) data deskripsi kualitatif dan kuantitatif (2) Indikator yang diukur diperoleh berdasarkan data yang berasal dari hasil wawancara atau pelacakan menggunakan instrumen quesioner. Indikator tahun 2011-2013 dihitung dari data akademik dan lain-lain yang diperoleh dari hasil pengujian secara keseluruhan. Indikator kinerja dan cara perhitungan dapat dilihat pada tabel III.68 Tabel III. 68 Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan
No 1 2
Indikator Kinerja
Cara Penghitungan
Kinerja Pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kegiatan promosi promosi per tahun Kinerja Penerimaan Dihitung berdasarkan jumlah pendaftar periode Mahasiswa Baru sipensimaru pada tahun tertentu dengan jumlah pendaftar yang lulus & diterima sebagai mahasiswa
3
Kinerja Dosen
Kehadiran
4
Kinerja Jumlah PBM Dihitung berdasarkan jumlah SKS per semester dengan Per Minggu jumlah minggu efektif baik teori maupun praktek
Dokumen Renstra 2015-2019
Dihitung berdasarkan kehadiran dosen dalam mengajar selama satu semester sebanyak 16 kali tatap muka
67
Poltekkes Kemenkes Surabaya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Ketersediaan silabus
Dihitung berdasarkan tersedianya silabus dengan jumlah silabus yang seharunya tersedia dalam tahun tertentu
Ketersediaan RPP/SAP Kinerja pemberian beasiswa mahasiswa Gakin
dihitung berdasarkan tersedianya RPP/SAP dalam tahun tertentu dengan jumlah RPP/SAP pada tahun tertentu Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa gakin yang memperoleh beasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Kinerja Kelulusan ≥ dengan total lulusan lulusan dengan IPK pada tahun yang 2,75 mahasiswa sama Kinerja Persentase Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat IPK Lulus tepat waktu dengan jumlah seluruh mahasiswa pada tahun waktu yang sama Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang berkunjung perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan per tahun Dihitung berdasarkan jumlah jam praktek Laboratorium Kinerja pelayanan yang tersedia dengan jumlah mahasiswa secara laboratorium keseluruhan per semester Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah Dokumen MoU dengan pihak kerjasama/kemitraan ke tiga Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah pelatihan dan penyegaran pelatihan dan ilmu yang diikuti oleh pegawai penyegaran ilmu Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah usulan yang lulus seleksi proposal penelitian proposal penelitian Risbinakes dengan proposal penelitian Risbinakes risbinakes secara keseluruhan tiap tahun Dihitung berdasarkan jumlah proposal penelitian lokal yang Kinerja pelayanan lulus seleksi dengan jumlah semua proposal penelitian penelitian Lokal lokal pada tiap tahun Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah publikasi yang tersedia pada publikasi tiap jurusan Kinerja pelayanan seminar Kinerja pelayanan pengabdian masyarakat Kinerja bidang keuangan (pendapatan) Kinerja bidang keuangan (belanja) Jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan Persentase Jenjang Pendidikan dosen
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan seminar yang dilaksanakan pada tahun tertentu Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan masyarakat dalam pada tahun tertentu
pengabdian
Dihitung berdasarkan pendapatan yang bersumber dari rupiah murni, Dana Mayarakat, PNBP, sumber lain sah yang dibuat per tahun Dihitung berdasarkan rencana anggaran belanja yang di buat pada tiap tahun anggaran Dihitung berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan per tahun
Dihitung berdasarkan jumlah persentase jenjang pendidikan dosen tiap tahun Dihitung berdasarkan jumlah dosen tetap yang mempunyai Jumlah dosen tetap SK fungsional /Dosen tidak tetap yang tidak mempunyai dan tidak tetap SK fungsional tiap tahun
Dokumen Renstra 2015-2019
68
Poltekkes Kemenkes Surabaya 24 25 26 27 28 29
Terselenggaranya Beasiswa bagi dosen Persentase dosen dengan pengalaman mengajar > 5 tahun
Dihitung berdasarkan beasiswa tiap tahun
jumlah dosen yang mendapat
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mempunyai pengalaman mengajar ≥ 5 tahun setiap tahun
Rasio dosen dengan Dihitung berdasarkan jumlah seluruh dosen dibandingkan mahasiswa dengan jumlah seluruh mahasiswa Rasio instruktur praktek laboratorium dengan mahasiswa Rasio tenaga administrasi dengan mahasiswa Jumlah bidang sarana prasarana
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh Instruktur praktek laboratorium dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa per tahun Dihitung berdasarkan jumlah tenaga administrasi dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa per tahun Dihitung berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia pada tahun berjalan
30
Jumlah kamar dan Dihitung berdasarkan tersedianya kapasitas tempat tidur di penghuni asrama asrama pada tahun berjalan
31
Jumlah sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang transportasi tersedia setiap tahun
32
Jumlah Sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang pembelajaran tersedia setiap tahunnya
33
Jumlah peralatan Dihitung berdasarkan tersedianya peralatan laboratorium laboratorium setiap tahun
34
Jenis sarana Dihitung berdasarkan prasarana lainnya lainnya setiap tahun
Dokumen Renstra 2015-2019
tersedianya
sarana
prasarana
69
Poltekkes Kemenkes Surabaya F. REALISASI PROGRAM DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2013
Alokasi
Realisasi Tahun 2013 (rp)
Nomor Kode dan Kegiatan Pegawai
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Fisik
Realisasi Tahun 2013 (%) Keuangan S
024.12.10.2079.01 ( Layanan Perkantoran )
Jumlah
R
Lokasi
Fisik S
R
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
38.134.138.000
35.621.594.129
35.621.594.129
100
93,41
100
93,41
38.134.138.000
35.621.594.129
35.621.594.129
100
93,41
100
93,41
872.715.000
645.787.500
645.787.500
100.00
74,00
100.00
74,00
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
1.881.956.000
1.106.023.310
1.106.023.310
100.00
58,77
100.00
58,77
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
024.12.10.5034 ( PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN TINGGI PSDMK ( 024.12.10.5034.01 ) DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN ( 024.12.10.5034.02 ) LAPORAN KEGIATAN DAN PEMBINAAN
Dokumen Renstra 2015-2019
70
Poltekkes Kemenkes Surabaya ( 024.12.10.5034.03 )LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN KEKAYAAN NEGARA
138.590.000
117.205.600
117.205.600
100.00
84,57
100.00
84,57
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.04 ) LAPORAN KINERJA
140.808.000
61.758.000
61.758.000
100.00
43,86
100.00
43,86
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.05 ) SISTEM INFORMASI YANG DIKEMBANGKAN
251.902.000
124.580.000
320.055.000
320.055.000
100.00
85,01
100.00
85,01
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
2.100.000
1.066.683.000
891.072.255
891.072.255
100.00
83,37
100.00
83,37
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
6.413.275.000
4.926.073.847
4.926.073.847
100.00
76,81
100.00
76,81
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
3.404.475.000
2.326.369.000
2.326.369.000
100.00
68,14
100.00
68,14
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
(( 024.12.10.5034.06 )PERALATAN FASILITAS PERKANTORAN
(( 024.12.10.5034.10 ) GEDUNG BANGUNAN ( 024.12.10.5034.11 ) KENDARAAN BERMOTOR
9.550.000
( 024.12.10.5034.15 )TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN YANG DITINGKATKAN KEMAMPUANNYA MELALUI PELATIHAN.
845.920.000
346.643.000
346.643.000
100.00
40,97
100.00
40,97
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.16 ) RISET YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA PENDIDIK
547.856.000
363.956.000
363.956.000
100.00
66,43
100.00
66,43
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
1.190.596.000
1.026.088.940
1.026.088.940
100.00
86,18
100.00
86,18
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
25.906.568.000
21.529.738.694
21.529.738.694
100.00
83,11
100.00
83,11
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.17 ) TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN YANG DITINGKATKAN KEMAMPUANNYA MELALUI TUGAS BELAJAR ( 024.12.10.5034.18 ) LULUSAN TENAGA KESEHATAN DARI LEMBAGA PENDIDIKAN PEMERINTAH
Dokumen Renstra 2015-2019
71
Poltekkes Kemenkes Surabaya ( 024.12.10.5034.20 ) TUBEL MAHASISWA GAKIN
551.200.000
444.000.000
444.000.000
100.00
100.00 80,55
( 024.12.10.5034.22 ) BUKU TEXT BOOK PERKULIAHAN
29.595.000
546.527.000
80,55
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
513.105.750
513.105.750
100.00
89,06
100.00
89,06
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.23 ) MAJALAH JURNAL BULETIN
167.180.000
162.614.000
162.614.000
100.00
97,26
100.00
97,26
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.24 ) BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI
169.200.000
169.200.000
169.200.000
100.00
100
100.00
100
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.994 ) LAYANAN PERKANTORAN
11.904.219.000
40.200.000
10.769.381.131
10.769.381.131
100.00
90,16
100.00
90,16
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
44.609.955.000
11.595.740.000
81.517.821.456
81.517.821.456
100.00
86,41
100.00
86,41
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Jumlah
Dokumen Renstra 2015-2019
38.134.138.000
72
Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB IV
A. Analisis SWOT Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Politeknik Kementerian Kesehatan Surabaya yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta Sarana dan Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Tim Kerja penyusun RENSTRA dengan keterbukaan dan keberanian melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap empat faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas faktorfaktor yang dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Dengan melalui diskusi yang melibatkan seluruh anggota Tim yang terdiri dari unsur Pimpinan (Direktur, Pembantu Direktur Bidang Akademik, Pembantu Direktur Bidang Administrasi umum dan keuangan, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan), Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian (ADUM), Administrasi Akademik dan Kemahasiwaan (ADAK), Kepala Unit Penunjang (Ka.Unit) serta wakil dari 7 (tujuh) Jurusan yang ada di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Gizi, kemudian dilakukan penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya berdasar pada Judgement. Proses awal analisis SWOT terhadap keberadaan Poltekkes Kemenkes Surabaya, diawali dari hasil dokumen evaluasi diri masing-masing program studi (Dokumen ED). Di dalam dokumen evaluasi diri masing-masing program studi telah tercantum analisis SWOT, strategi yang diambil untuk meningkatkan posisi tawar masing-masing Program Studi. Dari dokumen inilah Tim berupaya memadukan, melakukan telaah akademik, diskusi ilmiah dan focus group disccusion (FGD) yang menghasilkan peta posisi lembaga (institusi) Poltekkes Kemenkes Surabaya. Dokumen Renstra 2015-2019
73
Poltekkes Kemenkes Surabaya Gambaran posisi organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2014 berdasarkan analisa SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Peluang II STABIL
X Kelemahan
Aggressive Maintenance
I GROWTH
Stable Growth
Selective Maintenance
Rapid Growth
Turn Arround Giurella
Conglomerat Diversification
Nice
III DEFENSIF
Kekekuatan
IV Concentric DIVERSIFIKASI Diversification
Y Ancaman
Gambar IV.1 Anatomi Kuadran
Pemaknaan : 1. Kuadran I (Growth / Pengembangan dan Pertumbuhan) Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat dimungkinkan
karena
organisasi
memiliki
kekuatan-kekuatan
untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pengembangan dan Pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari alternatif-alternatif berikut ini : 1) Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan usaha pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang ada. 2) Pengembangan
Pasar,
yaitu
meningkatkan
volume
usaha
dengan
Produk
yaitu
meningkatkan
volume
usaha
dengan
meluaskan pasar. 3) Pengembangan mengembangkan
produk-produk
baru
yang
berhubungan
atau
menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
Dokumen Renstra 2015-2019
74
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi) Organisasi
/
Perusahaan
pada
kuadran
ini
tetap
masih
dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas dasar kekuatan yang di milikinya. 3. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan) Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam kondisi demikian satu-satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa yang sudah ada tidak hilang. 4. Kuadran IV (Diversifikasi) Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha yang sekarang kurang menarik / terbatas. Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dilakukan dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana. B. Faktor Internal Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat faktor yaitu Bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi.
Tabel IV.1 Analisis Faktor Internal No 1
Faktor Pelayanan
a.
b.
Dokumen Renstra 2015-2019
Kekuatan (Strength) Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 5 Prodi D4 Dari 13 Prodi D3 yang ada 11 Prodi telah terakreditasi “A”
Kelemahan (Weakness) a) Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu peningkatan b) Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan lulusan belum punya data yang 75
Poltekkes Kemenkes Surabaya c.
d. e.
f.
g.
h.
i. j. k. 2
Keuangan
a. b.
c.
d.
e.
Dokumen Renstra 2015-2019
100% dosen telah valid membuat rancangan c) Masih adanya keluhan pembelajaran berbasis pelanggan terhadap kompetensi pelayanan administrasi Proses pembelajaran di akademik dan masing-masing Prodi telah kemahasiswaan terjamin mutunya d) Belum semua Telah mendapatkan rancangan sertifikat pelayanan pembelajaran manajemen ISO 9001:2008 dibukukan sesuai sehingga citra pelayanan standar nasional (ISBN) sangat baik e) Meskipun sudah ada Tingkat kepuasan SOP, namun sering mahasiswa dan dosen terjadi kegitan kinerja terhadap pelayanan tidak sesuai dengan administrasi sangat baik SOP, sehingga Alumni telah memiliki meskipun tingkat jejaring yang luas sehingga kepuasan terhadap meningkatkan penyerapan pelayanan sangat baik, lulusan namun keluhan layanan Kegiatan kemahasiswaan belum zerro (0%) berjalan dengan baik mulai dari kegiatan BEM, HIMA, SKIP, Pramuka, siaga bencana, dan semisalnya. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMI Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini WTP Laporan akuntabilitas kinerja mendapatkan nilai “AA” Pendapatan BLU dari a. Budaya fleksibilitas pada rupiah murni atau APBN PK-BLU belum masih cukup tinggi sepenuhnya berjalan Adanya peluang dengan baik meningkatkan pendapatan b. Belum semua produk BLU dari partisipasi layanan sudah disetujui masyarakat/mahasiswa pola tarifnya oleh Menteri melalui PNBP Keuangan Potensi unit bisnis dan c. Masih banyak Jurusan kerja sama sangat mantap yang belanja sehingga mampu keuangannya masih meningkatkan pendapatan lebih tinggi dari BLU dari unsur bisnis, pendapatannya sehingga hibah dan kerjasama azas proporsional Kinerja sistem keuangan belanja belum terjadi sangat baik dengan diperolehnya opini WTP dari BPK Institusi tidak memiliki piutang sehingga tidak ada pendapatan BLU yang tidak 76
Poltekkes Kemenkes Surabaya f.
3
Sumber Daya Manusia (SDM)
a. b. c. d. e.
f. g. h.
4
Sarana dan Prasarana
a.
b.
c. d.
masuk kas BLU Sudah ada SOP tentang pelayanan pengadministrasian keuangan Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDM Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik Magister Rasio dosen dan mahasiswa standar (1:10) Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati standar ( 1:12) Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahun Telah ada mapping pengembangan SDM baik DIKJUT maupun DIKLAT Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja pegawai Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mengajar dosen dikategorikan baik Memiliki prasarana gedung yang memadai dan milik sendiri seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan BLU Sebagian besar Jurusan memiliki asrama Anggaran untuk peningkatan Sarpras cukup tinggi
a. Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas (formasi PNS terbatas) b. Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 % c. Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala masih sekitar 35% dari total dosen yang dimiliki
a. b. c. d. e.
Lokasi kampus belum terpusat atau terpadu Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata kuliah Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganan Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi perpustakaan
C. Faktor External Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu peluang dan ancaman terhadap organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Surabaya. Daftar peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada Dokumen Renstra 2015-2019
77
Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini, maupun kemungkinan membuka usaha baru. Sedangkan ancaman memuat keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang bersifat potensial. Tabel IV. 2 Analisis Faktor Eksternal NO 1.
Faktor Pelayanan
Peluang ( Opportunity ) a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
Keuangan
a.
b.
Dokumen Renstra 2015-2019
Ancaman ( Threat )
UU. No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan. Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan. Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis & pragmatis berdasar kebutuhanuser. Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional. SMM ISO 9001:2008 dan SPMI mendorong terlaksananya program penjaminan mutu internal di masing-masing Prodi. Sudah adanya KKNI sehingga memebrikan peluang untuk mengembangkan dan menelaah kurikulum agar sesuai dengan standar kualifikasi KKNI
a. Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan swasta sehingga menambah pesaing b. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan pengguna c. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri
PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluang untuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi, membuka peluang pemberlakuan sistem
a. Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkat b. Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya pendidikan cenderung 78
Poltekkes Kemenkes Surabaya
c.
3.
Sumber Daya Manusia (SDM)
a.
b.
c.
4
Sarana dan Prasarana
a.
b.
c.
remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan. Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan SBU yang potensial sehingga pendapatan BLU meningkat UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yang memberikan payung bahwa Politeknik bisa menyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoral terapan PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapat meningkatkan kinerja pegawai Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLU Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehingga pendapatan BLU meningkat Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadai dan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar
meningkat dan dapat menurunkan animo pendaftar/mahasiswa baru
a. Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawai berubah b. Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yang berdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan.
a. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian skill mahasiswa. b. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisa memenuhi tuntutan kompetensi lulusan.
D. Pembobotan dan Skala Rating serta Perhitungan dan Grafik Pembobotan dari rating faktor internal dan eksternal untuk setiap bidang di dasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap kinerja organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Perhitungan pembobotan dan rating dilakukan dengan cara masing-masing faktor dan sub faktor diberi nilai (dalam %) serta ditentukan peringkatnya (dengan skala 1~5). Sesuai dengan besarnya peranan terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Dokumen Renstra 2015-2019
79
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pengukuran nilai rating masing-masing faktor dalam bidang-bidang tersebut di atas dilakukan dengan skala sebagai berikut : 5 4 3 2 1
= = = = =
sangat kuat kuat cukup lemah sangat lemah
Untuk kekuatan dan peluang bernilai positif, sedangkan untuk kelemahan dan ancaman bernilai negatif. E. Hasil Analisis Swot 1. Kekuatan Tabel IV.3 Uraian Analisis Kekuatan
URAIAN A. Pelayanan a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 5 Prodi D4 b. Dari 13 Prodi D3 yang ada 11 Prodi telah terakreditasi “A” c. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran berbasis kompetensi d. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah terjamin mutunya e. Telah mendapatkan sertifikat pelayanan manajemen ISO 9001:2008 sehingga citra pelayanan sangat baik f. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap pelayanan administrasi sangat baik g. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga meningkatkan penyerapan lulusan h. Kegiatan kemahasiswaan berjalan dengan baik mulai dari kegiatan BEM, HIMA, SKIP, Pramuka, siaga bencana, dan semisalnya. i. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMI j. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini WTP k. Laporan akuntabilitas kinerja mendapatkan nilai “AA” Sub Jumlah B. Keuangan a. Pendapatan BLU dari rupiah murni atau APBN masih cukup tinggi b. Adanya peluang meningkatkan pendapatan BLU dari partisipasi masyarakat/mahasiswa melalui PNBP c. Potensi unit bisnis dan kerja sama sangat mantap sehingga mampu meningkatkan pendapatan BLU dari unsur bisnis, hibah dan kerjasama d. Kinerja sistem keuangan sangat baik dengan diperolehnya opini WTP dari BPK
Dokumen Renstra 2015-2019
Faktor a 0,3
Sub Faktor b
Rating (1-5) c
Nilai axbxc
0,1
5
0,15
0,1 0,1
5 5
0,15 0,15
0,1
4
0,12
0,1
5
0,15
0,1 0,1
4 3
0,12 0,09
0,1
3
0,09
0,1 0,05
4 4
0,12 0,12
0,05
4
0,12 1,38
0,2
5
0,2
0,2
4
0,16
0,2
5
0,2
0,2
4
0,16
0,2
80
Poltekkes Kemenkes Surabaya e. f. C. a. b. c. d. e. f. g. h. D. a. b. c. d.
2.
Institusi tidak memiliki piutang sehingga tidak ada pendapatan BLU yang tidak masuk kas BLU Sudah ada SOP tentang pelayanan pengadministrasian keuangan Sub Jumlah SDM Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDM Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik Magister Rasio dosen dan mahasiswa standar (1:10) Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati standar ( 1:12) Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahun Telah ada mapping pengembangan SDM baik DIKJUT maupun DIKLAT Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja pegawai Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mengajar dosen dikategorikan baik Sub Jumlah Sarpras Memiliki prasarana gedung yang memadai dan milik sendiri seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan BLU Sebagian besar Jurusan memiliki asrama Anggaran untuk peningkatan Sarpras cukup tinggi Sub Jumlah JUMLAH TOTAL
0,1
3
0,06
0,1
4
0,08 0,86
0,3 0,2 0,2
5 5
0,3 0,3
0,1 0,1
5 4
0,15 0,12
0,1
4
0,12
0,1
4
0,12
0,1
3
0,09
0,1
3
0,09 1,29
0,2 0,25
5
0,25
0,25
4
0,2
0,25 0,25
3 3
0,15 0,15 0,75 4,28
Sub Faktor b
Rating (1-5) c
Nilai axbxc
0.2
5
0,3
0,2
4
0,24
0,2
5
0,3
0,2
4
0,24
0,2
4
0,24
Kelemahan Tabel IV.4 Uraian Analisis Kelemahan
URAIAN A. a) b) c) d) e)
B. a)
Pelayanan Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu peningkatan Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan lulusan belum punya data yang valid Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan Belum semua rancangan pembelajaran dibukukan sesuai standar nasional (ISBN) Meskipun sudah ada SOP, namun sering terjadi kegitan kinerja tidak sesuai dengan SOP, sehingga meskipun tingkat kepuasan terhadap pelayanan sangat baik, namun keluhan layanan belum zerro (0%) Sub Jumlah Keuangan Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya
Dokumen Renstra 2015-2019
Faktor a 0,3
1,32 0,2 0,3
4
0,24 81
Poltekkes Kemenkes Surabaya b) c)
C. a) b) c) D. a) b) c) d) e)
3.
berjalan dengan baik Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya oleh Menteri Keuangan Masih banyak Jurusan yang belanja keuangannya masih lebih tinggi dari pendapatannya sehingga azas proporsional belanja belum terjadi Sub Jumlah SDM Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas (formasi PNS terbatas) Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 % Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala masih sekitar 35% dari total dosen yang dimiliki Sub Jumlah Sarpras Lokasi kampus belum terpusat atau terpadu Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata kuliah Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganan Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi perpustakaan Sub Jumlah JUMLAH TOTAL
0,4
4
0,32
0,3
4
0,24 0,8
0,3 0,3
4
0,36
0,4 0,3
4 4
0,48 0,36 1,2
0,2 0,2 0,2
5 5
0,2 0,2
0,2 0,2 0,2
3 2 2
0,12 0,08 0,08 0,68 4,00
Peluang Tabel IV.5 Uraian Analisis Peluang URAIAN
A.
Pelayanan
a)
UU. No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan. Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan. Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis & pragmatis berdasar kebutuhanuser. Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional. SMM ISO 9001:2008 dan SPMI mendorong terlaksananya program penjaminan mutu internal di masing-masing Prodi. Sudah adanya KKNI sehingga memebrikan peluang untuk mengembangkan dan menelaah kurikulum agar sesuai dengan standar kualifikasi KKNI Sub Jumlah Keuangan
b) c) d)
e) f) g)
B.
Dokumen Renstra 2015-2019
Faktor a 0,3
Sub Faktor b
Rating (1-5) c
Nilai axbxc
0,2
5
0,3
0,1
4
0,12
0,1
5
0,15
0,2
5
0,3
0,2
4
0,24
0,1
3
0,09
0,1
3
0,09 1,29
0,2 82
Poltekkes Kemenkes Surabaya a. b. c.
C. a. b.
c. D. a. b. c.
4.
PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluang untuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi, membuka peluang pemberlakuan sistem remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan. Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan SBU yang potensial sehingga pendapatan BLU meningkat Sub Jumlah SDM UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yang memberikan payung bahwa Politeknik bisa menyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoral terapan PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapat meningkatkan kinerja pegawai Sub Jumlah Sarpras Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLU Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehingga pendapatan BLU meningkat Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadai dan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar Sub Jumlah JUMLAH TOTAL
0,3
4
0,24
0,4
4
0,32
0,3
4
0,24 0,8
0,3 0,3
4
0,36
0,4
4
0,48
0,3
4
0,36 1,2
0,2 0,3
5
0,3
0,4
4
0,32
0,3
4
0,24 0,86 4,15
Ancaman Tabel IV.6 Uraian Analisis Ancaman URAIAN
A. a. b. c. B. a. b.
C.
Pelayanan Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan swasta sehingga menambah pesaing Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan pengguna Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri Sub Jumlah Keuangan Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkat Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya pendidikan cenderung meningkat dan dapat menurunkan animo pendaftar/mahasiswa baru Sub Jumlah SDM
Dokumen Renstra 2015-2019
Faktor a 0,3
Sub Faktor b
Rating (1-5) c
Nilai axbxc
0,3
4
0,36
0,4
4
0,48
0,3
4
0,36 1,2
0,2 0,5
4
0,4
0,5
4
0,4 0,8
0,3 83
Poltekkes Kemenkes Surabaya a. b. D. a. b.
Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawai berubah Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yang berdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan. Sub Jumlah Sarpras Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian skill mahasiswa. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisa memenuhi tuntutan kompetensi lulusan. Sub Jumlah JUMLAH TOTAL
0,5
4
0,6
0,5
4
0,6 1,2
0,5
4
0,4
0,5
4
0,4
0,2
0,8 2,56
a. Rekapitulasi Penghitungan Swot Tabel IV.7 Rekapitulasi Penghitungan SWOT No 1 2 3 4 b.
Uraian Pelayanan Keuangan Sumber Daya Manusia Sarana & Prasarana Total
Kekuatan 1,38 0,86 1,29 0,75 4.28
Kelemahan 1,32 0,80 1,20 0,68 4,00
Peluang 1,29 0,80 1,20 0,86 4,15
Ancaman 1,20 0,80 1,20 0,80 2,56
Gambaran Posisi Kuadran Sumbu X ( S - W )
= 4.28 – 4,00 = + 0,28
Sumbu Y ( O - T )
= 4,15 – 2.56 = + 1.59
Dokumen Renstra 2015-2019
84
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Peluang/Opportunity
1,59 Stabil (Kuadran II) Kelemahan (Weakness)
Agresif (Kuadran I) Kekuatan (Strenght)
0,28 Bertahan (Kuadran III)
Diversifikasi (Kuadran IV)
Ancaman (Threats)
Gambar IV.2 Posisi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT
Anatomi Kuadran : 1. Kuadran I : Pegembangan dan pertumbuhan 2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern 3. Kuadran III : Bertahan 4. Kuadran IV : Diversifikasi produk Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes berada pada posisi bertumbuh stabil (Stable
Growth), maka langkah
selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi / menangkal ancaman dalam meningkatkan volume usaha dalam bentuk :
Penetrasi Pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.
Pengembangan Pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.
Pengembangan Produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
Dokumen Renstra 2015-2019
85
Poltekkes Kemenkes Surabaya Investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut harus memperhatikan asas efisiensi. Pengembangan dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan ketiga strategi yaitu; 1) penetrasi pasar, 2) pengembangan pasar, dan 3) pengembangan produk. Kombinasi ketiga strategi secara operasional berupa peningkatan volume usaha dari ketujuh jurusan agar menghasilkan pendapatan dan efisiensi belanja sehingga diharapkan belanja tidak melebihi pendapatan. Langkah berikutnya adalah penguatan usaha bisnis dan kerja sama antara lembaga dan pihak donor dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek-proyek lapangan lainnya. Di sisi lain bisnis usaha dari pemakaian laboratorium terpadu dan laboratorium
di
masing-masing
Jurusan
dan
Prodi
dirasa
cukup
mampu
meningkatkan pendapatan BLU. Peningkatan pendapatan akan lebih mudah mengatur keuangan, sehingga grand strategi kedepan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan kesehatan vokasional dari jenjang diploma sampai jenjang doktoral dapat tercapai. Di sisi lain hak paten dan kemudahan pelayanan karena adanya peningkatan layanan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi benar-benar sebagai outcome penyelenggaraan pendidikan yang terjamin mutunya.
Dokumen Renstra 2015-2019
86
Poltekkes Kemenkes Surabaya G. Grand Strategi Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah dengan melakukan pemetaan pada keempat prospektif yang dianggap paling berpengaruh terhadap perkembangan organisasi yaitu :
Visi Apa visi kami ?
“ Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif.
“.
Perspektif
KEUANGAN
PELAYANAN
Laboratorium Memadai Kampus terpadu
BLU Sehat Bisnis Sehat
Terjamin Mutunya Cepat berbasis SIM
Budaya Organisasi SOP Peta Jabatan
Standarisasi sarana dan prasaran
Terbuka Akuntabel Berbasis Kinerja
Kebijakan Mutu dan standar mutu SPMI SIM
Borang SPM Borang SKP
Borang SPM
Opini WTP Pendapatan BLU dari Bisnis naik
Serapan lulusan IKM sangat baik
SDM
Tujuan Strategik ! Jika visi kami Tata Kelola tercapai apa yang Produktif beda ? Sejahtera Faktor Sukses Apa alat untuk mencapai tujuan kami sehingga kami beda
Indikator Kinerja
SARPRAS
Gambar IV.3 Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019
87
Poltekkes Kemenkes Surabaya H. Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Acuan Grand Strategi
Pengembangan kwalitas Poltekes Surabaya menuju pada daya saing Global 2015 – 2019
Poltekes - 2025
2020 – 2025 Pengembangan Poltekes menuju CENTER OF EXCELLENCE dibidang pendidikan kesehatan 2008-2014 Pengembangan Sistem Pengelolaan berbasis SMART Campus untuk Menuju kwalitas Regional
I. Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2025
2008-2014
• Penataan sistem tata kelola
2015-2019
• Penjaminan mutu menuju daya saing global
2020-2025
• Pusat rujukan pendidikan tenaga kesehatan vokasional
Dokumen Renstra 2015-2019
88
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2018 Visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu pusat rujukan pendidikan tenaga kesehatan bidang vokasional diimpikan tercapai tahun 2025, namun kita memiliki tahapan berupa rencana strategis jangka menengah lima tahunan. Tahapan pertama sampai tahun 2018 berupa kemampuan daya saing global untuk menuju pusat rujukan sebagaimana tahapan tiap tahun berikut :
2014 : Penataan tata kelola organisasi 2015 : Pertumbuhan pendapatan 2016 : Optimalisasi pendapatan 2017 : Keunggulan 2018 : Daya saing global Tiga pilar utama pendukung grand strategy sampai tahun 2018 Pilar-pilar ini sangat diperlukan untuk mengarahkan program kegiatan, indikator capaian dan arah kerja Direktur dalam mengemban amanah untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pilar dimaksud adalah :
• Penguatan tata kelola dan akuntabilitas organsiasi Pilar-1 • Peningkatan mutu, relevansi dan keunggulan Pilar-2 Pilar-3
• Peningkatan daya saing nasional
Dokumen Renstra 2015-2019
89
Poltekkes Kemenkes Surabaya Operasional Grand Strategi Dalam RIP
INSTITUSI
INSTRUMEN
TUJUAN
HASIL
J.
Poltekkes Kemenkes Surabaya harus menuju pada pendidikan tinggi yang siap untuk menghadapi perubahan setiap saat dan berdaya saing tinggi. Penjaminan mutu internal dan eksternal Akreditasi institusi secara nasional dan internasional Poltekkes Kemenkes Surabaya harus melakukan kerjasama dengan negara-negara di lingkup ASEAN sehingga ada pertukaran mahasiswa dan tenaga dosen maupun tenaga kependidikan dengan PT Luar Negeri Pendidikan yang berorientasi untuk menghasilkan tenaga terampil yang mampu bersaing di tingkat regional (ASEAN)
MATRIK TOWS Tabel IV. 8 Matrik TOWS Strength - S Opportunities - O Strategi SO 1. Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan Poltekkes BLU yang memungkinkan untuk mendirikan program magister saint terapan dan program doktor terapan 2. Sebanyak 11 Prodi dari 13 Prodi yang kita miliki terakreditasi A, sehingga secara mutu sudah terjamin
3. Poltekkes Kemenkes Surabaya sudah memiliki brand untuk pendidikan vokasional jenjang diploma III dan diploma IV dan serapan lulusan 90%
Dokumen Renstra 2015-2019
Weakness - W Strategi WO 1. Adanya program penjaminan mutu internal (SPMI) dan telah penerapan SMM ISO 9001 : 2008 sehingga mampu mendorong terealisasinya mutu perencanaan, pelaksanaan, pengendalaian dan penilaian kegiatan pembelajaran 2. Adanya perkembangan teknologi informasi dapat membantu mempercepat melengkapi data penyerapan lulusan, sehingga dapat menambah kelengkapan dokumen penjaminan mutu dan memenuhi pelayanan prima. 3. Dengan melakukan seleksi raw input secara ketat dan pengkajian kurikulum berbasis kompetensi setiap tahunan bersama user dan pofesi, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan pengguna lulusan karena kompetensi lulusan sesuai dengan standar KKNI 90
Poltekkes Kemenkes Surabaya 4. Memliki jejaring yang sangat luas dengan institusi lahan praktek dan adanya BEM, HIMA, DASIPENA, Tim Siaga Bencana dan Pramuka, maka membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional melalui perkembangan IPTEK sehingga mendorong peningkatan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta soft skill mahasiswa 5. Tersedianya dana dari unsur bisnis dan partisipasi masyarakat yang dominan sehingga pengelolaan keuangan memenuhi kriteria fleksibilitas. 6. Kualifikasi pendidikan dosen yang sesuai dengan standar akademik dan standar kompetensi serta didukung komitmen pimpinan yang tinggi terhadap pengembangan SDM serta adanya UU tentang guru dan dosen, dapat mewujudkan pelayanan multi disiplin yang berbasis kompetensi.
Threats - T
Strategi ST
Dokumen Renstra 2015-2019
4. Pola keuangan telah BLU (PKBLU) sehingga mampu mendorong tersusunnya unit cost / pola tarif biaya pendidikan sekaligus dapat menerapkan budaya fleksibilitas pengelolaan keuangan sehingga menjadi lebih hemat, serta berkesempatan untuk dapat merekrut tenaga kontrak untuk memenuhi kekurangan tenaga administrasi. 5. Dengan adanya peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui perkembangan IPTEK, mendorong terealisasinya hasil penelitian yang di hak patenkan. 6. Dengan adanya pihak ke III yang banyak berminat untuk memanfaatkan Aula, Lab terpadu dan fasiltas lainnya, memungkinkan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana dapat terpenuhi dan pendapatan BLU dari unsur bisnis lebih sehat 7. Adanya PP 53/2010, tentang disiplin PNS, dan Permenkeu 10/PMK/2008, dapat dijadikan pedoman untuk penerapan Reward dan Punishmen bagi pengembangan karir SDM Strategi WT
91
Poltekkes Kemenkes Surabaya Sama dengan uraian ancaman pada halaman sebelumnya
1. Dengan Poltekkes Kemenkes SBY Terakreditasi A dan memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 dapat meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap kompetensi lulusan, sehingga dapat memperkecil persaingan dalam rekrutmen calon mahasiswa, sekaligus dapat mengurangi persaingan penyerapan lulusan 2. Dengan tingginya komitmen pimpinan untuk pengembangan SDM, memperlancar perubahan masa transisi menuju tata kelola organisasi berbasis kinerja 3. Pemanfaatan subsidi pemerintah secara efisien dan produktif serta adanya dana PNBP maupun potensi bisnis yang bisa dikembangkan, dapat mengatasi ketinggalan penyediaan sarana pendidikan dan kegiatan penelitian dan pengabmas, sehingga tuntutan kompetensi lulusan dapat terpenuhi.
1. Pengembangan Pelayanan Prima untuk memenuhi tuntutan masyarakat. 2. Pola tarip yang sesuai dengan unit cost, akan memperkecil persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan, sehingga dapat mengatasi kecenderungan meningkatnya biaya pendidikan yang ditanggung oleh masyarakat karena pendapatan BLU dapat dipenuhi sebagian besar persentasenya dari kegiatan bisnis
a. Strategi Untuk Menangani Kelemahan Dan Ancaman, Termasuk Solusi Pemecahan Masalah, Tindakan Perbaikan Dan Pengembangan Yang Diinginkan. Strategi yang dapat direncakan untuk pengembangan institusi adalah : 1)
Mempertahankan animo pendaftar dengan cara pengembangan softskill dan kerja sama dengan pihak pengguna lulusan sehingga mahasiswa sebelum proses kelulusan sudah terserap oleh pihak pengguna. Upaya pencapaian strategi :
Memasarkan visi-misi Poltekkes melalui website
Memasarkan kegiatan Poltekkes melalui jalur media massa cetak dan elektronik maupun media pertemuan ilmiah.
Direktur
secara
terus
menerus
mengkomunikasikan
visi-misi
kepada
stakeholder, karyawan, alumni maupun mahasiswa.
Mengadakan kegiatan seminar, expo, bazar dan semisalnya untuk menarik minat calon mahasiswa
Dokumen Renstra 2015-2019
92
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Hima megadakan program sosialisasi dan pemasaran ke alumni SMA mahasiswa yang sudah diterima lewat kegiatan trayout maupun kegiatan kembali ke alumninya (back to alumny)
2)
Kerja sama dengan pihak pengguna lulusan untuk penyerapan lulusan
Memperluas jaringan kerjasama dengan pihak pengguna maupun institusi terkait guna peningkatan penyerapan lulusan dan pelatihan softskill dosen dalam bidang pengajaran Upaya untuk mencapai strategi :
Memperluas dan menambah kerja sama utamanya kepada kembaga pengguna lulusan baik perusahaan nasional, lembaga-lembaga kesehatan, RS negeri, swasta, klinik bersalin, BPM, ASKES, dsb.
Kerjasama dengan perguruan tinggi di lingkup ASEAN, sehingga kompetensi lulusan berdaya saing tinggi untuk mempercepat proses penyerapan lulusan.
3)
Mengelola institusi pendidikan dengan menerapkan sistem penjaminan mutu dan tata kelola organisasi serta tata pamong yang baik untuk memperoleh pengakuan dari pemerintah melalui akreditasi BAN-PT dan tercatat di rangking internasional sehingga lulusan diakui dan bisa diterima oleh pasar (pengguna). Upaya untuk mencapai strategi :
Pimpinan
puncak
(Direktur)
selalu
mengkomunikasikan
bahwa
sistem
penjaminan mutu wajib dilaksanakan dengan baik; sehingga kebijakan mutu, standar mutu, prosedur mutu harus dijadikan pedoman untuk meningkatkan kinerja
Evaluasi internal dengan melakukan audit mutu internal yang dilakukan oleh auditor mutu internal
Pengawasan berkelanjutan oleh Satuan Pengawas Internal untuk check and action untuk peningkatan berkelanjutan sistem tata kelola dan tata pamong menuju pengelolaan organisasi yang baik dan bersih (good governance)
Unit penjaminan mutu selalu mengendalikan dokumen, mengevaluasi proses manajamen dan selalu melakukan perbaikan berkelanjutan dari hasil pengukuran
dan
pemantauan,
hasil
audit
maupun
keluhan
pelanggan/mahasiswa alumni, maupun pengguna. 4)
Budaya organsiasi untuk melakukan evaluasi diri program studi dan institusi sehingga tercipta perbaikan berkelanjutan maka ancaman lulusan tidak diterima pasar kerja karena Akreditasi dinilai kurang baik tidak terjadi. Upaya mencapai strategi :
Direktur selalu melakukan penilaian kinerja unit-unit pelayanan
Dokumen Renstra 2015-2019
93
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Unit-unit pelayanan harus membuat evaluasi diri tiap semester sesuai borang evaluasi diri.
Rapat evaluasi terhadap hasil evaluasi diri untuk perbaikan berkelanjutan
Pengawasan secara berkelnajutan oleh SPI dan penilaian kinerja oleh auditor mutu internal
5)
Meningkatkan kualifikasi akademik dan keahlian dosen ke jenjang yang lebih tinggi sehingga Prodi tidak menggunakan tenaga asing akibat adanya pasar bebas. Upaya untuk mencapai strategi :
Unit kepegawaian melakukan revisi mapping Dikjut dan Pelatihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Dikjut dosen ke jenjang S-3 sesuai kebutuhan masing-masing Program Studi di Poltekkes Kemenkes Surabaya
Pelatihan TOT bagi dosen untuk jenis pelatihan praktikum/ketrampilan dan akademik yang menunjang KBK dan sejenisnya
6)
Menggunakan networking alumni, pengguna lulusan dan stakeholder lain sebagai upaya untuk melakukan pengembangan kurikulum Upaya untuk mencapai strategi :
Menggundang alumni, pengguna lulusan dan pemangku kepentingan lainnya untuk telaah pengembangan kurikulum setiap tahun
Meningkatkan strata jenis program studi dengan mempersiapkan kurikulum dan perangkat keras pendukung untuk membuka prodi Magister sain terapan
7)
Mengoptimalkan kemampuan dan potensi institusi untuk memperoleh dana mandiri dan hibah agar komposisi pendapatan BLU untuk penyelenggaraan pendidikan dari unsur bisnis, kerjasama dan hibah lebih dari 50% dari total belanja setiap tahun. Upaya yang dilakukan Institusi :
Membuat proposal penelitian unggulan terapan bekerja sama dengan lembaga donor dan lembara penelitian pemerintah
Membuat proposal Pengbmas yang berbasis terapan kebidanan bekerja sama dengan lembaga donor dan pemerintah labupaten/kota dan kementerian /lembaga
Mematenkan hasil karya
Membuat modul atau diktat yang dikomersialkan (ber-ISBN) dan diterbitkan oleh penerbit yang bermutu.
Melakukan bisnis di sektor jasa pendidikan dan jasa non pendidikan yang profitable sehingga pendapatan BLU dari unit bisnis meningkat
8)
Memperluas sistem informasi berbasis web untuk mempercepat dan mempermudah akses layanan utamanya layanan keuangan dan layanan pengadaan barang
Dokumen Renstra 2015-2019
94
Poltekkes Kemenkes Surabaya Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :
Pemantapan SIM yang telah dimiliki intitusi sehingga pelayanan administrasi cepat, akurat dan efektif
Penyediaan anggaran berbasis kinerja dalam bidang TI, sehingga SIM keuangan dan aset/BMN dapat direalisasi sehingga pelayanan administrasi keuangan cepat, akurat, efektif dan tidak ada keluhan pelanggan terhadap layanan administrasi keuangan.
9)
Meningkatkan jumlah kerja sama MoU dengan lembaga pengguna maupun lembaga pendidikan sejenis baik tingkat regional maupun nasional untuk peningkatan kinerja Institusi Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :
Kerja sama dengan PT asing di lingkup ASEAN
Kerja sama dengan PT asing untuk pendidikan lanjut dosen.
Kerja
sama
dengan
kementerian/lembaga,
pemerintah
kabupaten/kota/
perusahaan, lembaga donor lain untuk peningkatan kompetensi lulusan, penyerapan lulusan dan pendapatan BLU. b. Critical Success Issue 1.
Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2.
Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3.
Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen
4.
Peraturan Pemerintah No 23/2003 tentang Badan Layanan Umum
5.
Perpres nomor 08 tahun 2012 tentang KKNI
6.
Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7.
Dengan sebagian besar Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya terakreditasi “A” dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000, mendorong terlaksananya penjaminan mutu, sehingga
dapat memenuhi tuntutan pelayanan prima dari
masyarakat. 8.
Pemerintah melalui Dana DIPA Rupiah Murni sudah melaksanakan bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, namun belum memperhitungkan pembiayaan pendidikan secara analisis yang nyata.
9.
Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia akan memudahkan upaya membangun kemitraan dengan pesaing yang kreatif dan inovatif.
10. Pengembangan dan Peningkatan Promosi Pendidikan melalui Teknologi Informasi akan memudahkan perluasan jejaring dan sekaligus meningkatkan kinerja promosi secara efektif. Dokumen Renstra 2015-2019
95
Poltekkes Kemenkes Surabaya 11. Remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan, akan mendukung program pengembangan SDM. 12. Penataan program pengembangan SDM yang terstruktur, mempermudah penataan manajemen internal (Direktorat dan Jurusan/Prodi). 13. Pemanfaatan subsidi pemerintah secara efisien dan efektif untuk mengatasi ketertinggalan penyediaan sarana pendidikan dan penerapan teknologi kesehatan. 14. Penyempurnaan
Teknologi
Informasi
dan
Sistem
Akuntansi
mempercepat
terwujudnya pelayanan prima. 15. Pola tarip yang sesuai dengan unit cost dan pemanfaatan Laboratorium Terpadu secara optimal, akan medorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan dan sekaligus dapat mewujudkan terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai. K. Critical Success Factor ( Csf ) 1.
Poltekkes Kemenkes Surabaya sudah terakreditasi “A” dan tersertifikasi ISO 9001 : 2000, sehingga pelayanan prima dapat tercapai. (kemitraan, tempat uji kempetensi, pusat penelitian, tuntutan masyarakat pengguna lulusan)
2.
Sistem remunerasi mendukung perubahan tata kelola dan program pengembangan SDM.
3.
Peningkatan kualitas dan kecukupan rasio SDM untuk mendukung upaya peningkatan volume usaha ( kesejahteraan karyawan )
4.
Manajemen keuangan yang bersih, fleksibel, efisiensi, transparansi, akuntabel. (subsidi, pola tarip, investasi ).
5.
Analisis Daya Tarik Pasar dan Daya Saing Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya serta Posisi Poltekkes Kementerian Kesehatan Surabaya Perhitungan pemetaan produk didasarkan pada dua indikator yaitu; 1) daya tarik pasar dan 2) Kekuatan Bisnis untuk menunjang pendapatan BLU 1. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Keperawatan a. Daya Tarik Pasar Tabel IV. 9 Daya Tarik Pasar Jurusan Keperawatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd pend.
Dokumen Renstra 2015-2019
Bobot 0,14 0,09 0,12 0,13 0,12 0,12
Rating 5 3 4 4 4 5
Nilai 0,70 0,27 0,48 0,52 0,48 0,60 96
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7. 8. 9.
keperawatan Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
0,10 0,09 0,09 1,00
3 3 3
0,30 0,27 0,27 3,89
Bobot 0,11 0,10
Rating 5 5
Nilai 0,55 0,50
0,08 0,08 0,10 0,08 0,10 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 1,00
4 4 5 4 5 4 4 3 4 3
0,32 0,32 0,50 0,32 0,50 0,28 0,28 0,21 0,28 0,21 4,27
Bobot 0,14 0,10 0,10 0,11 0,11 0,14
Rating 5 4 4 4 3 4
Nilai 0,70 0,40 0,40 0,44 0,33 0,56
0,10 0,10 0,10 1,00
3 2 4
0,30 0,20 0,40 3,73
6. Kekuatan Bisnis Tabel IV. 10 Kekuatan Bisnis Jurusan Keperawatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
2. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kebidanan a.
Daya Tarik Pasar Tabel IV. 11 Daya Tarik Pasar Jurusan Kebidanan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian
Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd pend Kebidanan Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Dokumen Renstra 2015-2019
97
Poltekkes Kemenkes Surabaya b.
Kekuatan Bisnis Tabel IV. 12 Kekuatan Bisnis Jurusan Kebidanan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
3.
Uraian Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Bobot 0,11 0,10
Rating 5 5
Nilai 0,55 0,50
0,08 0,08 0,10 0,08 0,10 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 1,00
4 4 5 4 5 4 4 3 4 3
0,32 0,32 0,50 0,32 0,50 0,28 0,28 0,21 0,28 0,21 4,27
Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Lingkungan a.
Daya Tarik Pasar Tabel IV.13 Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Lingkungan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. b.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd pend. Kesling Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Bobot 0,13 0,10 0,12 0,12 0,10 0,12 0,10 0,10 0,11 1,00
Rating 4 3 4 4 3 3 2 2 3
Nilai 0,52 0,30 0,48 0,48 0,30 0,36 0,20 0,20 0,33 3,17
Kekuatan Bisnis Tabel IV.14 Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Lingkungan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksesibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran
Dokumen Renstra 2015-2019
lapisan
Bobot 0,10 0,09
Rating 5 4
Nilai 0,50 0,36
0,09 0,07 0,10 0,09 0,10 0,07 0,07
4 4 4 3 4 4 3
0,36 0,28 0,40 0,27 0,40 0,28 0,21 98
Poltekkes Kemenkes Surabaya 10. 11. 12.
4.
Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
0,07 0,08 0,07 1,00
3 4 3
0,21 0,24 0,21 3,72
Bobot 0,12 0,12 0,12 0,11 0,15 0,11
Rating 4 4 4 4 4 4
Nilai 0,52 0,48 0,48 0,44 0,60 0,44
0,10 0,10 0,08 1,00
2 2 3
0,20 0,20 0,24 3,60
Bobot 0,10 0,10
Rating 5 5
Nilai 0,50 0,50
0,10 0,09 0,10 0,10 0,08 0,09 0,11 0,08 0,09 0,07 1,00
3 4 4 5 5 4 4 4 4 3
0,30 0,36 0,40 0,50 0,40 0,36 0,44 0,32 0,36 0,21 4,65
Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Analis Kesehatan a. Daya Tarik Pasar Tabel IV.15 Daya Tarik Pasar Jurusan Analis Kesehatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd pend. Analis Kes. Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
b. Kekuatan Bisnis Tabel IV.16 Kekuatan Bisnis Jurusan Analis Kesehatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian
Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksesibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Dokumen Renstra 2015-2019
99
Poltekkes Kemenkes Surabaya 5.
Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Teknik Elektromedik a. Daya Tarik Pasar Tabel IV.17 Daya Tarik Pasar Jurusan Teknik Elektromedik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd pend. Tekmedik Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Bobot 0,12 0,11 0,11 0,13 0,13 0,12
Rating 4 4 4 4 5 4
Nilai 0,48 0,44 0,44 0,52 0,65 0,48
0,09 0,10 0,09 1,00
3 2 2
0,27 0,20 0,18 3,66
b. Kekuatan Bisnis Tabel IV.18 Kekuatan Bisnis Jurusan Teknik Elektromedik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Dokumen Renstra 2015-2019
Bobot 0,10 0,09
Rating 5 4
Nilai 0,50 0,36
0,09 0,07 0,10 0,09 0,10 0,07 0,07 0,07 0,08 0,07 1,00
4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
0,36 0,28 0,40 0,27 0,40 0,28 0,21 0,21 0,24 0,21 3,72
100
Poltekkes Kemenkes Surabaya 6.
Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Gigi a. Daya Tarik Pasar Tabel IV. 19 Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Gigi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan Gigi Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Bobot 0,12 0,12 0,11 0,13 0,13 0,11
Rating 4 4 4 4 3 4
Nilai 0,48 0,48 0,44 0,52 0,39 0,44
0,1 0,08 0,1 1,00
4 2 3
0,4 0,16 0,3 3,61
Bobot 0,11 0,1
Rating 4 4
Nilai 0,44 0,4
0,07 0,08 0,1 0,07 0,09 0,07 0,08 0,08 0,08 0,07 1,00
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
0,28 0,32 0,4 0,28 0,36 0,21 0,24 0,24 0,24 0,28 3,69
b. Kekuatan Bisnis Tabel IV. 20 Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Gigi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian
Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Dokumen Renstra 2015-2019
101
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7.
Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Gizi 1.
Daya Tarik Pasar Tabel IV. 21 Daya Tarik Pasar Jurusan Gizi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
2.
Uraian Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan Gigi Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Bobot 0,12 0,12 0,11 0,13 0,13 0,11
Rating 4 4 4 4 3 4
Nilai 0,48 0,48 0,44 0,52 0,39 0,44
0,1 0,08 0,1 1,00
4 2 3
0,4 0,16 0,3 3,61
Bobot 0,11 0,1
Rating 4 4
Nilai 0,44 0,4
0,07 0,08 0,1 0,07 0,09 0,07 0,08 0,08 0,08 0,07 1,00
4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
0,28 0,32 0,4 0,28 0,36 0,21 0,24 0,24 0,24 0,28 3,69
Kekuatan Bisnis Tabel IV. 22 Kekuatan Bisnis Jurusan Gizi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian
Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Dokumen Renstra 2015-2019
102
Poltekkes Kemenkes Surabaya 8.
Penghitungan Pemetaan Produk :
SBU (Strategi Bisnis Unit) Poltekkes Kemenkes
Surabaya a. Daya Tarik Pasar Tabel IV. 23 Daya Tarik Pasar Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian
Ukuran pasar Tingkat pertumbuhan pasar Tidak mengutamakan untung Struktur persaingan Persyaratan teknologi Kebutuhan masyarakat Peraturan Pemerintah Tingkat Inflasi Faktor Sosial dan budaya
Bobot 0,14 0,11 0,12 0,10 0,12 0,11 0,12 0,09 0,09 1,00
Rating 5 3 4 4 3 4 3 3 3
Nilai 0,70 0,33 0,48 0,40 0,36 0,44 0,36 0,27 0,27 3,61
b. Kekuatan Bisnis Tabel IV. 24 Kekuatan Bisnis Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Uraian Pangsa pasar Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat Pertumbuhan pangsa pasar Tidak mengutamakan untung Kualitas Pelayanan Subsidi Pemerintah Citra Perusahaan Aksessibilitas pelayanan Jaringan Pemasaran Efektivitas Promosi Kinerja Diklat dan Penelitian Efisiensi biaya / cost recovery
Dokumen Renstra 2015-2019
Bobot 0,12 0,12
Rating 5 4
Nilai 0,60 0,48
0,06 0,07 0,09 0,10 0,10 0,08 0,10 0,09 0,09 0,07 1,00
3 4 4 3 4 3 3 3 2 3
0,18 0,28 0,36 0,30 0,40 0,24 0,30 0,27 0,18 0,21 3,70
103
Poltekkes Kemenkes Surabaya 9.
Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Tabel IV. 25 Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
NO
PENDIDIKAN
DAYA TARIK PASAR
KEKUATAN BISNIS
POSISI
1
JUR. KEPERAWATAN
3,89
4,27
LEADER
2
JUR. KEBIDANAN
3,73
4,27
LEADER
3
JUR. KESLING
3,17
3,72
GROWTH
4
JUR. ANALIS KES
3,60
4,65
LEADER
5
JUR. TEKMED
3,66
3,72
GROWTH
6
JUR. KES. GIGI
3,61
3,69
GROWTH
8
JUR. GIZI
3,61
3,69
GROWTH
7
BISNIS UNIT POLTEKKES
3,61
3,70
GROWTH
10. Peta Posisi Produk Poltekkes Kemenkes Surabaya
Gambar IV. 26 Peta Posisi produk Poltekkes Kemenkes Surabaya 3 ,6 7
2 ,3 3
G ROW TH
LE AD E R
C AS H G ENER ATO R
2
10
3 ,6 7 3 5
6
8
49 7 1 TRY H ARDER
C U S T O D IA L
DOUBLE O R Q U IT
P H AS E D W IT H D R A W A L
Dokumen Renstra 2015-2019
P H AS E D W IT H D R A W A L
2 ,3 3
D IS IN V E S T
104
Poltekkes Kemenkes Surabaya Keterangan : a. Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Analais Kesehatan berada pada posisi LEADER ; pada sel ini Jurusan memiliki daya saing dan daya tarik pasar yang tinggi sehingga tingkat pertumbuhannya cepat, oleh karena itu harus dilakukan investasi untuk mempertahankan kinerjanya, dan langkah terobosan untuk inovasi. b. Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya berada pada posisi GROWTH, diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang wajar. Dengan kondisi demikian diperlukan alokasi dana yang cukup untuk mendanai kegiatan peningkatan daya tarik pasar. M. Strategi Melihat peta posisi produk yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya, maka strategi yang akan ditempuh adalah : 1) Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing organisasi melalui berbagai promosi pasar dan implementasi bisnis 2) Pelayanan prima yang didukung upaya inovasi, deferensiasi dan produktivitas kinerja SDM 3) Inovasi produk pendidikan berupa peningkatan strata jenjang pendidikan dari diploma ke magister sain terapan dengan cara melihat kebutuhan pasar, daya saing antar produk pendidikan, dan regulasi perundangan-undangan atau peraturan lainnya serta promosi secara seimbang. 4) Pengembangan
manajemen
keuangan
yang efisien,
transparan
dan
akuntabel dengan menerapan majamen keuangan berbasis sistem informasi 5) Disiplin anggaran keuangan dengan cara belanja harus lebih rendah dari pada pendapatan dengan cara penerapan azas efisiensi secara menyeluruh di dukung perencanaan anggaran berbasis kinerja, belanja sesuai forcasting, dan pengawasan melekat tentang penggunaan anggaran. 6) Peningkatan kinerja unit-unit bisnis dan kerja sama sesuai kompetensi masing-masing Jurusan dengan menanamkan jiwa kewirausahaan dan mengoptimalkan dana yang tersedia sehingga pendapatan BLU dari sektor bisnis, hibah dan kerjasama harus melebihi pendapatan BLU dari sektor Dokumen Renstra 2015-2019
105
Poltekkes Kemenkes Surabaya APBN dan sektor partisipasi masyarakat (PNBP-non bisnis), harapannya pertumbuhan ke arah rapid growth. 7) Peningkatan motivasi karyawan melalui penerapan sistem remunerasi yang berbasis kinerja sesuai asaz proposional, kesetaraan dan kepatutan. 8) Penerapan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pendidikan, sehingga semua jenis layanan yang menghasilkan produk semuanya ada jaminan mutu secara standar. 9) Pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan laboratorium penunjang pembelajaran menuju standar minimal sesuai rasio mahasiswa per program studi. 10) Pengembangan teknologi informasi dan promosi sebagai perwujudan percepatan pelayanan prima dan meminimalisasi keluhan pelanggan terhadap jenis layanan.
Dokumen Renstra 2015-2019
106
Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB V
A. V I S I Visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang tertuang dalam rencana strategis bisnis disini merupakan pengembangan dari visi sebelumya yaitu
”Pendidikan
Tinggi
Kesehatan
yang
Mandiri
dan
Inovatif
dalam
menghasilkan Tenaga Kesehatan yang Profesional dan Bermartabat ”. sesuai dengan dengan hasil pemetaan dari rekapitulasi analisis SWOT, dimana posisi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berada pada kuadran I, maka perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian dengan menyusun visi baru yaitu : “Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif “. Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Menjadi
rujukan
pendidikan
tenaga
kesehatan
mengandung
harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi 3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenagatenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar. Dokumen Renstra 2015-2019
107
Poltekkes Kemenkes Surabaya 4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif. B. MISI 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif. 2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan terukur. 3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri.
C. MOTTO “Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua” atau “Surabaya Health Polytechnic Pride We All”
D. BUDAYA ORGANISASI Budaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya menggunakan istilah “ JUMATAN”, merupakan kepanjangan dan memberikan makna sebagai berikut : Jujur Membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam perbuatan (kinerja) dimulai dari kejujuran para pemimpinnya. Amanah Semua pekerjaan yang dilakukan semuannya dapat dipercaya dan diandalkan sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud. Taat
Dokumen Renstra 2015-2019
108
Poltekkes Kemenkes Surabaya Ketaatan terhadap hukum syariat agama dan hukum pemerintah sehingga kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang benar dan lurus.
Semangat Semangat untuk menjalankan misi organsiasi untuk mencapai visi berupa menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif.
E. JANJI LAYANAN Budaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan dalam perilaku kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam memberikan pelayanan dengan janji layanan “ SERASI” yaitu; senyum, ramah, santun dan ikhlas. 1. Senyum Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam melayani 2. Ramah Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan sikap, berbahasa yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama memberikan pelayanan. 3. Santun Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam melayani sehingga sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang mudah tidak dibikin sulit. 4. Ikhlas Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum dan ramah semata-mata karena menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
Dokumen Renstra 2015-2019
109
Poltekkes Kemenkes Surabaya F. ASUMSI MAKRO 1. Nilai tukar rupiah Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 18 Juli 2014 adalah Rp 11.615,- (Sumber Bank Indonesia). Tren dan asumsi nilai tukar rupiah dari tahun 2015 sampai tahun 2019 diprediksi sebagai berikut : Tabel V.1 Tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS No 1 2 3 4 5 6
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Fluktuasi berkisar antara 11.600-11.800 Fluktuasi berkisar antara 11.900-12.100 Fluktuasi berkisar antara 12.200-12.400 Fluktuasi berkisar antara 12.500-12.700 Fluktuasi berkisar antara 12.800-13.000 Fluktuasi berkisar antara 13.100-13.300
Dari tabel diatas terlihat tren nilai rupiah terhadap dollar AS dari tahun 20142019 mengalami kekuatan. Kondisi ini memberikan asumsi adanya kontribusi keuangan pada APBN yang lebih baik, sehingga akan berpengaruh secara langsung pada terealisasinya pemenuhan anggaran dari sektor rupiah murni (APBN) untuk belanja modal maupun belanja barang. Namun di sisi lain Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai institusi dengan PK-BLU memiliki keyakinan bahwa anggaran belanja dari bantuan pemerintah dari tahun ke tahun persentasenya harus berkurang, sehingga penyelenggaraan pendidikan pada PK-BLU tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Upaya yang bisa dilakukan adalah memperoleh pendanaan dari sektor bisnis, hibah dan kerjasama menguntungan. 2. Jumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013/2014 sebanyak 229.164 siswa. Sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SMK sebanyak 185,689 siswa. (sumber Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, 2014. Disamping itu, bila ditinjau dari jumlah penduduk di Propinsi Jawa Timur sebanyak 37.476,757 jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 18.303,516 adalah laki-laki dan sebanyak 18.973.341 adalah perempuan, artinya bahwa kelompok perempuan masih lebih banyak dari kelompok laki-laki, kondisi ini sangat menguntungkan dan memberi peluang bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengingat Dokumen Renstra 2015-2019
110
Poltekkes Kemenkes Surabaya mahasiswanya banyak di dominasi oleh kaum perempuan khususnya mahasiswa jurusan kebidanan yang merupakan jurusan favorit (Sumber BPS Suspenas : 2010). 3. Pertumbuhan ekonomi BPS telah mengumumkan kinerja ekonomi sepanjang semester satu 2014, yang hasilnya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Berita bagusnya pertumbuhan ekonomi semester satu 2014 mencapai 0,95%. Pertumbuhan yang cukup tinggi disumbangkan oleh kuartal I 2013 yang tumbuh 0,52%. Hasil itu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 akan lebih baik (BPS, 2014). Tingkat pertumbuhan ekonomI yang membaik akan berpengaruh secara langsung pada peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, sehingga akan bedampak pada meningkatnya calon mahasiswa baru. G. ASUMSI MIKRO 1.
Adanya program penjaminan mutu internal (SPMI) sehingga Citra Institusi Pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi semakin baik.
2.
Status Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi PPK-BLU akan mendorong motivasi kerja dan perubahan model mental pegawai kearah produktivitas kerja yang lebih baik
3.
Tersedianya sumber daya yang memadai diharapkan akan menghasilkan produk layanan pendidikan yang kompetitif dan inovatif
4.
Kualitas SDM yang meningkat, tata hubungan kerja yang semakin kondusif akan mendorong tercapainya tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan.
5.
Program kemitraan dengan institusi/lembaga, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan swasta, dan sejenisnya semakin meningkat
6.
Stategic Bisnit Unit akan berkembang yang dapat meningkatkan pendapatan BLU
7.
Mahasiswa miskin tetap disubsidi Pemerintah
8.
Terjadinya penyesuaian tarip / unit cost layanan pendidikan
9.
Pasar dan jumlah mahasiswa, akan bertambah / meningkat
Dokumen Renstra 2015-2019
111
Poltekkes Kemenkes Surabaya 10. Terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai berdasar kemampuan organisasi secara proporsional, kesetaraan dan kepatutan H. MATRIK KETERKAITAN MISI DENGAN TUJUAN INSTITUSI Tabel V.2 Matrik Keterkaitan Misi dengan Tujuan Institusi No 1
MISI
Melaksanakan integrasi Tri dharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif.
1. 2.
2
Melaksanakan tata kelola 3. organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan 4. terukur.
3
Mengembangkan kerja sama 1. dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri.
2.
I.
TUJUAN Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan, dan terukur. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitit dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan.
MATRIK KETERKAITAN TUJUAN INSTITUSI DAN SASARAN Matrik keterkaitan antara tujuan institusi dan sasaran ini sangat bermanfaat untuk membantu menyusun indikator, kebijakan dan program kerja yang akan diambil oleh institusi untuk mencapai visi dan misi.
Dokumen Renstra 2015-2019
112
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel V.3 Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran No 1
TUJUAN Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
1. 2. 3.
2
Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
4. 5. 6. 7. 8.
3
Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan, dan terukur.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
4
Menerapkan sistem penjaminan 17. mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan 18. kompetitit dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih. 19. 20.
5
Meningkatkan kemitraan untuk 21. menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan 22.
Dokumen Renstra 2015-2019
SASARAN Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat Mewujudkan hak patent atas HAKI Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI) Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas Pemberdayaan unit bisnis dan 113
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tridharma
6
Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan.
kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU 23. Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing 24. Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan. 25. Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
J. INDIKATOR KINERJA TIAP SASARAN, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM KEGIATAN 1. Tujuan Pertama Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi Sasaran : 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru 2) Memantapkan penerapan kurikulum di seluruh Program Studi 3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu Indikator Sasaran Pertama Tujuan Pertama 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru Tabel V.4 Indikator Capaian Kinerja Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Mahasiswa Baru Indikator
Jumlah mahasiswa yang mendaftar Persentase hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan kelulusan 4 L (lulus seluruh mata uji) Ratio mahasiswa yang diterima terhadap pendaftar Jumlah mahasiswa GAKIN yang diterima dan mendapat bantuan beasiswa Pemerataan asal propinsi peserta sipensimaru Jumlah mahasiswa baru Jumlah total mahasiswa Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Orang
2300
2800
3300
3800
4300
Persen
45
47
50
52
55
Rasio
1:6
1:7
1:7
1:8
1:9
Persen
50
50
50
50
50
Prov
25
25
25
25
25
1000 2757
1000 2800
1040 2800
1040 2840
1080 2840
Orang Orang
114
Poltekkes Kemenkes Surabaya Penyebaran informasi pendaftaran melalui brosur dan website Jumlah macam pendaftaran (PMDK, tulis, bidik misi, mandiri)
Persen
100
100
100
100
100
Kegiata n
3
4
4
4
4
Kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan kualitas raw input penerimaan mahasiswa baru Program Kegiatan : a) Promosi dan publikasi program studi b) Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur undangan dan jalur test secara manual di beberapa tempat dan secara online c) Program kembali ke SMA bagi mahasiswa untuk promosi. d) Program tryout yang dilakukan oleh masing-masing Jurusan e) Program promosi melalui kegiatan seminar, bazar, expo dengan peserta siswa kelas XII SMA Indikator Sasaran Kedua Tujuan Pertama 2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi Tabel V.5 Indikator Capaian Kinerja Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Indikator
Persentase ketersediaan Silabus tiap mata kuliah tiap semester di masing-masing program studi Persentase ketersediaan RPP tiap mata kuliah tiap semester di masing-masing program studi Frekuensi pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholder minimal tiap tahun di masing-masing Jurusan Persentase ketersediaan kalender akademik setiap awal tahun Persentase program studi yang menggunakan kurikulum KBK berbasis KKNI Persentase ketersediaan ABBM bagi mahasiswa di masingDokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
1
1
1
1
1
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kali
115
Poltekkes Kemenkes Surabaya masing program studi Jumlah penambahan buku perpustakaan terbitan lima tahun terakhir di masing-masing program studi
Judul
100
150
agar
sesuai
175
200
250
Kebijakan : Mengevaluasi
kesesuaian
kurikulum
dengan
kebutuhan
pengguna Program Kegiatan : a)
Pengembangan kurikulum sesuai KKNI
b)
Pertemuan dengan stakeholder untuk membahas standar kompetensi lulusan Pelaksanaan kurikulum Penyusunan silabus / RPS dan Satpel / RPP dengan pendekatan metode pembelajaran inovatif dan SCL (Student Centre Learning) Penyediaan buku panduan akademik Pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholder Penyediaan ABBM agar sesuai dengan rasio mahasiswa di masingmasing program studi Penambahan buku perpustakaan, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional bereputasi dan prosiding di masing-masing program studi Penyediaan anggaran penunjang ABBM dan buku perpustakaan secara proporsional
c) d) e) f) g) h) i)
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Pertama 3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu Tabel V.6 Indikator Capaian Kinerja Kualitas Lulusan Agar Tepat Waktu
Indikator Persentase lulusan tepat waktu Persentase IPK 3,00-3,50 Persentase IPK lebih dari 3,50 Persentase pencapaian TOEFL lulusan lebih dari 400 Persentase kelulusan uji kompetensi Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas lulusan Rata-rata lama studi lulusan Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan Persen Persen Persen
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019 100 100 100 100 100 10 12 14 16 18 50 55 57 60 62
Persen
60
64
70
74
80
Persen
100
100
100
100
100
Nilai
82
82
86
86
86
Tahun
3
3
3
3
3 116
Poltekkes Kemenkes Surabaya Persentase rata-rata masa tunggu lulusan kurang dari 6 bulan setelah wisuda tiap tahun Ketersediaan wadah alumni Jumlah mahasiswa dropout Jumlah kegiatan mahasiswa yang menunjang kompetensi(ekskul) Persentase kehadiran dosen dalam tatap muka Persentase kehadiran mahasiswa dalam tatap muka Lama proses pembimbingan laporan tugas akhir Jumlah mahasiswa GAKIN yang diterima Jumlah mahasiswa berprestasi tiap tahun Jumlah kegiatan expo, promosi yang dilakukan oleh mahasiswa per semester per Prodi Waktu (jumlah jam) magang mahasiswa sebelum lulus
Persen
90
92
94
96
98
Ada Persen
ada 0
ada 0
ada 0
ada 0
Ada 0
Kegitan
36
36
40
42
44
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Bulan
3
3
3
3
3
Persen
5
5
5
6
6
Persen
36
36
36
40
40
Kegitan
36
36
36
40
40
2084
3000
3064
3120
3240
Jam
Kebijakan : a) Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar b) Meningkatkan kualitas lulusan tepat waktu Program Kegiatan : a)
Penyusunan standar mutu pendidikan
b)
Penyusunan standar penilaian
c)
Pengembangan softskill dosen dan mahasiswa
d)
Test TOEFL sebagai persyaratan kelulusan mahasiswa
e)
Peningkatan monitoring PBM melalui ketersediaan instrumen evaluasi PBM yang valid dan reliabel
f)
Pelaksanaan PBM terintegrasi dengan user
g)
Kegiatan tracer study dan survey kepuasan lulusan oleh pengguna
h)
Pelatihan penyusunan modul ajar, modul praktikum dan metode pembelajaran bagi dosen masing-masing Jurusan
i)
Pelatihan softskill dosen dan mahasiswa
j)
Pelatihan uji kompetensi bagi mahasiswa
k)
Standarisasi layanan bimbingan laporan tugas akhir mahasiswa
l)
Layanan bimbingan konseling kepada mahasiswa
m) Layanan bimbingan akademik pada mahasiswa Dokumen Renstra 2015-2019
117
Poltekkes Kemenkes Surabaya n)
Peningkatan kegiatan kemahasiswaan melalui kegiatan BEM dan HIMA
o)
Peningkatan jumlah jam mahasiswa untuk magang
2. Tujuan Kedua Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi Sasaran : 1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi 2) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi 3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat 4) Mewujudkan hak patent atas HAKI 5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat Indikator Sasaran Pertama Tujuan Kedua 1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi Tabel V.7 Indikator Capaian Kinerja Penelitian Terapan yang Berdaya Saing Tinggi Indikator
Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian Persentase dosen yang terlibat dalam penelitian dari jumlah total dosen Jumlah proposal penelitian yang diusulkan program studi tiap semester Tersedianya sistem informasi penelitian Jumlah dana penelitian per dosen dalam juta rupiah Jumlah kegiatan penelitian yang mengikutsertakan mahasiswa Jumlah penelitian yang pendanaan berasal dari dana hibah kompetitif dari luar Poltekkes. Jumlah pelatihan di bidang penelitian tiap tahun Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Orang
225
225
225
225
225
Persen
100
100
100
100
100
Judul
90
90
94
94
100
Persen
100
100
100
100
100
Juta
5
7
10
15
20
Kegiatn
90
90
94
94
100
Persen
10
25
20
25
30
Kali
2
2
3
4
4 118
Poltekkes Kemenkes Surabaya Kecepatan dan ketepatan waktu seleksi proposal Jumlah proposal yang lulus dan didanai UPPM Persentase ketepatan waktu pelaksanaan penelitian Persentase jumlah hasil penelitian yang diseminarkan
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kegiatan dosen dalam penelitian dan Pengabmas Program Kegiatan : a)
Menetapkan roadmap penelitian tiap jurusan
b)
Pembinaan dosen untuk menyusun proposal penelitian unggulan dengan pakar
c)
Menyediakan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pelatihan
d)
Memantapkan ketersediaan sistem informasi penelitian
e)
Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian unggulan dosen
f)
Kerja sama dengan lembaga donor untuk memperoleh dana hibah penelitian
g)
Melakukan survey kepuasan peneliti terhadap penyediaan sarpras penelitian
h)
Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kegiatan penelitian
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Kedua Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat Tabel V.7 Indikator Capaian Kinerja Kuantitas dan Kualitas Publikasi hasil Penelitian dan Pengabmas
Indikator
Jumlah laporan penelitian yang dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN Jumlah jurnal penelitian yang diprosedingkan Jumlah laporan penelitian yang Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
20
25
30
40
50
Persen
20
25
30
40
50
Persen
10
15
25
30
35 119
Poltekkes Kemenkes Surabaya dipublikasikan di jurnal terakreditasi Menyelenggarakan kegiatan proseding hasil penelitian Jumlah laporan penelitian yang dipresentasikan di forum nasional maupun internasional Jumlah penelitian yang diaplikasikan ke dalam pembelajaran atau pengabmas
Kali
1
2
3
3
4
Persen
3
4
5
7
10
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan : 1) Menyelenggarakan kegiatan proseding hasil penelitian 2) Peningkatan kegiatan dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian dan pengabmas Program Kegiatan : a)
Menyelenggarakan proseding
b)
Mendirikan penerbitan bekerja sama dengan percetakkan.
c)
Memfasilitasi publikasi hasil penelitian ke jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi
d)
Mempercepat status akreditasi nasional jurnal institusi
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Kedua Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi Tabel V.8 Indikator Capaian Kinerja Kualitas Pengabmas
Indikator
Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan program studi tiap semester Jumlah dosen yang terlibat dalam Pengabmas Persentase dosen yang terlibat dalam pengabmas dibanding dengan jumlah total dosen Persentase ketersediaan sistem informasi Pengabmas Persentase dana Pengabmas masing Prodi terhadap total dana Prodi dalam setahun Frekuensi pelatihan metodologi Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Judul
36
36
40
46
54
Orang
225
225
225
225
225
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
6
10
12
14
15
Kali
1
2
3
3
4 120
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pengabmas dalam setahun Persentase kecepatan dan ketepatan waktu seleksi proposal Pengabmas Persentase jumlah proposal pengabmas yang diseminarkan
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan : Meningkatkan peran serta intitusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Kegiatan : a)
Menetapkan roadmap pengabmas tiap jurusan
b)
Menetapkan materi dan karya untuk pengabdian kepada masyarakat
c)
Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kegiatan penelitian
d)
Menyelenggarakan pelatihan metodologi pengabmas kerja sama dengan lembaga pelatihan
Indikator Sasaran Keempat Tujuan Kedua Mewujudkan hak patent atas HAKI Tabel V.9 Indikator Capaian Kinerja Hak Patent atas HAKI Indikator
Persentase jumlah hak paten yang dihasilkan
Satuan
Judul
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
2
3
4
5
6
Kebijakan : Menyediakan anggaran untuk pengurusan hak paten Program Kegiatan : Memfasilitasi patenisasi hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya Indikator Sasaran Kelima Tujuan Kedua Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
Dokumen Renstra 2015-2019
121
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel V.10 Indikator Capaian Kinerja Pemberdayaan Pokja Pengabmas
Indikator
Jumlah kelompok masyarakat yang dilayani atau didampingi dalam kegiatan Pengabmas Tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil kegiatan Pengabmas Persentase jumlah hasil Pengabmas yang diseminarkan Jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat Jumlah kelompok kerja pengabmas tiap program studi
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Kelomp
36
36
40
43
45
Nilai
82
82
83
84
86
Persen
100
100
100
100
100
Persen
50
52
55
60
64
Kelomp
5
6
6
8
10
Kebijakan : Melaksanakan pembentukan kelompok kerja untuk pendampingan kegiatan pengabmas. Program Kegiatan : a)
Pembentukan kelompok kerja pengabmas tiap program studi untuk pendampingan kegiatan
b)
Mempublikasikan hasil pengabmas pada jurnal terakreditasi
c)
Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Pengabmas dosen
3. Tujuan Ketiga Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel Sasaran : 1)
Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
2)
Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
3)
Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
4)
Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
5)
Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum
6)
Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi
Dokumen Renstra 2015-2019
122
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7)
Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
8)
Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Ketiga Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan Tabel V.11 Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
Indikator
Ketersediaan dokumen standar mutu akademik dan non akademik sesuai standar nasional pendidikan Persentase ketersediaan SOP layanan administrasi akademik dan non akademik Persentase ketersediaan peta jabatan dan uraian jabatan Persentase ketersediaan pedoman akademik Persentase ketersediaan perangkat rencana studi (KRS) Persentase ketersediaan daftar hadir mahasiswa dan dosen dalam kuliah Persentase ketersediaan modul ajar teori dan modul ajar praktikum Persentase ketersediaan panduan monitoring perkuliahan Persentase ketersediaan sistem dan instrumen evaluasi perkuliahan Kecepatan penyelesaian transkrip nilai dan atau KHS dalam hari Kecepatan pelayanan surat menyurat dan proses administrasi akademik seperti layanan SK dan semisalnya Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kemahasiswaan Persentase kegiatan kemahasiswaan yang memadai Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Hari
7
7
7
7
7
Hari
5
5
5
5
5
Nilai
82
82
83
83
85
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100 123
Poltekkes Kemenkes Surabaya (OR, seni, dan kegiatan lainnya) Ketersediaan poliklinik mahasiswa di tiap Prodi Persentase dosen dan tenaga pembimbing pendamping kegiatan kemahasiswaan Persentase ketersediaan program kemahasiswaan Persentase ketersediaan data mahasiswa tiap Prodi, Jurusan dan Direktorat Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar (LDK) Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan kegiatan kewirausahaan Persentase ketersediaan monitoring dan komunikasi kegiatan kemahasiswaan (buku PA) Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat nasional Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat internasional Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berprestasi tiap Prodi Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidik misi Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi kemahasiswaan Ketepatan dan kecepatan layanan surat menyurat bidang administrasi kemahasiswaan Persentase ketersediaan laporan kegiatan kemahasiswaan Kecepatan dan ketepatan penyampaian laporan kegiatan kemahasiswaan
Buah
1
1
1
1
1
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
30
35
40
45
50
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
0
6
9
12
12
Persen
0
1
1
2
3
orang
3
3
6
6
6
Persen
10
10
12
15
15
Nilai
82
82
83
83
85
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan : Meningkatkan kualitas layanan adminstrasi akademik dan kemahasiswaan Program Kegiatan : a)
Menyediakan dokumen standar mutu akademik dan non akademik
b)
Menyediakan dokumen SOP layanan administrasi akademik dan non akademik
c)
Meyediakan dokumen peta jabatan, uraian jabatan sesuai ABK
Dokumen Renstra 2015-2019
124
Poltekkes Kemenkes Surabaya d)
Workshop penyusunan dokumen buku panduan akademik
e)
Percepatan dan pemantauan penggunaan SIA
f)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan
g)
Menyediakan dokumen buku panduan akademik
h)
Palayanan prima di bidang layanan adm nistrasi akademik dan kemahasiswaan
i)
Survey kepuasan mahasiswa
j)
Monitoring kegiatan kemahasiswaan
k)
Membangun sarana poliklinik kesehatan
l)
Pemantapan tugas dosen pembimbing akademik
m) Program seleksi mahasiswa berprestasi n)
Program seleksi mahasiswa penerima beasiswa
o)
Survey kepuasan mahasiswa
p)
Pelayanan prima bidang layanan administrasi kemahasiswaan
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Ketiga Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan Tabel V.12 Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Keuangan
Indikator
Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi keuangan Persentase ketepatan dan kecepatan waktu penyusunan anggaran Persentase ketepatan dan kecepatan waktu pencairan anggaran Persentase kesesuaian usulan dan realisasi anggaran Ketepatan dan kecepatan waktu revisi program dan anggaran (revisi POK) Persentase ketepatan dan kecepatan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Persentase keterbukaan informasi program anggaran dan realisasi anggaran Persentase penyerapan realisasi Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
90
90
92
93
95 125
Poltekkes Kemenkes Surabaya anggaran Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan Persentase tersusunnya laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan secara tepat waktu Tersusunnya LAKIP tepat waktu Total pendapatan BLU tiap tahun Persentase pendapatan dari APBN dari total pendapatan BLU tiap tahun Persentase pendapatan dari mahasiswa dari total pendapatan BLU tiap tahun Persentase pendapatan dari bisnis, hibah dan kerjasama dari total pendapatan BLU tiap tahun
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen Milyar
100 28
100 28
100 30
100 32
100 35
Persen
45
42
40
37
35
Persen
50
50
50
50
50
Persen
5
8
10
13
15
Kebijakan : 1) Peningkatan layanan adminstrasi keuangan sesuai dengan SAP 2) Peningkatan kinerja unit bisnis dan kerja sama untuk profitisasi sumber
daya guna menambah pendapatan BLU
Program Kegiatan : a)
Penyusunan SOP layanan adminsitrasi keuangan
b)
Pembentukan unit layanan perencanaan untuk merencanakan, monitoring dan pengendalian kegiatan usulan dan pelaksanaan anggaran
c)
Penyusunan dokumen Renstra dan RBA
d)
Penyusunan SPM-BLU
e)
Penyusunan pelaporan akuntabilitas keuangan dan kinerja lembaga
f)
Deks anggaran tiap tiga bulan sekali
g)
Membuat program sistem informasi keuangan (SIM-KEU)
h)
Pelaporan target dan realisasi anggaran tiap bulan
i)
Menyusun laporan sesuai SAI dan SAP
j)
Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan melalui SPI
k)
Pelaksanaan AMI (audit mutu internal)
l)
Menyusun LAKIP
m) Pelaksanaan audit dari akuntan publik Dokumen Renstra 2015-2019
126
Poltekkes Kemenkes Surabaya n)
Membuat roadmap unit bisnis dan kerja sama untuk meningkatkan pendapatan BLU
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Ketiga Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian Tabel V.13 Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Indikator
Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kepegawaian yang memadai Frekuensi pelatihan tenaga administrasi kepegawaian setiap tahun Persentase ketersediaan ABK pegawai Persentase Ketersediaan SOP penerimaan, seleksi, mutasi, retensi pegawai Persentase ketepatan dan kecepatan pemrosesan administrasi kepegawaian Persentase ketersediaan sistem pengembangan pegawai (mapping Diklat dan dikjut) Persentase adanya sistem reward dan punishment) Ketersediaan data dan informasi kepegawaian Persentase ketersediaan laporan pengelolaan pegawai
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
6
8
10
12
14
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kali
Kebijakan : 1) Peningkatan kinerja layanan administrasi kepegawaian 2) Percepatan ABK, uraian jabatan dan peta jabatan Program Kegiatan : a)
Penyediaan sarana dan tenaga yang kompeten
b)
Mengirim tenaga untuk mengikuti pelatihan
c)
Analisis beban kerja pegawai
d)
Penyusunan SOP rekrutmen, seleksi, mutasi dan retensi pegawai
e)
Pelayanan prima proses administrasi kepegawaian
Dokumen Renstra 2015-2019
127
Poltekkes Kemenkes Surabaya f)
Mapping Diklat dan Dikjut pegawai
g)
Pemantapan program sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
Indikator Sasaran Keempat Tujuan Ketiga Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN Tabel V.14 Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Aset/BMN Indikator
Terintegrasinya semua barang milik negara dalam SIMAK-BMN Persentase ketersediaan pedoman penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana Persentase kesesuaian antara rencana dengan kebutuhan Sarpras Persentase ketepatan dan kecepatan pengadaan barang dan jasa Persentase ketepatan dan kecepatan pendistribusian Sarpras Persentase perbaikan dan pemeliharaan Sarpras Persentase terlaksananya monitoring aset/BMN Persentase terlaksananya usul penghapusan aset
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan : 1)
pengelolaan aset BMN
2)
Pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai Perpres 70/2012
Program Kegiatan : a)
Pelaporan aset BMN tiap triwulan, semesteran dan tahunan
b)
Pembentukan unit layanan pengadaan
c)
Perencanaan anggaran dan perencanaan belanja modal/barang dimulai pada bulan Agustus tahun berjalan untuk tahun anggaran berikutnya
d)
Refresing pelatihan bagi Pokja ULP dan pejabat pengadaan
e)
Menyusun SOP pengadaan barang dan jasa pemerintah
f)
Rekonsilisasi aset BMN
g)
Refresing dan pelatihan tenaga pengelola BMN
Dokumen Renstra 2015-2019
128
Poltekkes Kemenkes Surabaya Indikator Sasaran Keempat Tujuan Ketiga Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum Tabel V.15 Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Umum Indikator
Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi umum yang memadai Persentase ketersediaan pedoman persuratan dan kearsipan Ketepatan dan kecepatan pendistribusian surat masuk dalam hari Ketepatan dan kecepatan pendistribusian surat keluar dalam hari Persentase ketepatan dan kecepatan perawatan dan pemeliharaan arsip Persentase ketepatan dan kecepatan penyusutan dan usul penghapusan arsip Persentase kecepatan peminjaman arsip Persentase kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan kebersihan, keamanan, keindahan, ketertiban dan kenyamanan kantor Persentase kecepatan dan ketepatan waktu layanan pimpinan terhadap tamu lembaga Persentase ketersediaan data penerimaan tamu Persentase kecepatan dan ketepatan pelayanan rapat dinas, upacara, wisuda dan seminar Persentase ketersediaan himpunan peraturan perundangundangan yang mendukung pelaksanaan tugas lembaga Persentase ketersediaan struktur organisasi dan tatalaksana
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Hari
1
1
1
1
1
Hari
2
2
2
2
2
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Kebijakan :
1)
Peningkatan kualitas layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
Dokumen Renstra 2015-2019
129
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2)
Peningkatan layanan hukum dan humas
3)
Peningkatan layanan organisasi dan tata laksana
Program Kegiatan : a)
Menyusun SOP layanan umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
b)
Pengelolaan, pemeliharaan dan pemusnaah arsip sesuai batas retensi arsip
c)
Pelayanan peminjaman arsip
d)
Outsourching kebersihan kantor dan halaman
e)
Menyusun SOP layanan keprotokoloan
f)
Menyusun SOP layanan hukum dan humas
g)
Menyusun dan mendistribusikan struktur organisasi dan tatalaksana ke Jurusan dan Prosi
h)
Sosialisasi SOP
Indikator Sasaran Kelima Tujuan Ketiga Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi Tabel V.16 Indikator Capaian Kinerja Kemampuan Tenaga Dosen dan Tenaga Kependidikan
Indikator
Ratio dosen dibanding mahasiswa Jumlah dosen yang mengikuti pendidikan lanjut Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan dan kegiatan ilmiah lainnya di luar Prodi Penambahan jumlah tenaga pendidik/dosen Penambahan jumlah tenaga kependidikan Persentase dosen bergelar doktor Persentase dosen bergelar magister Persentase dosen jenjang akademik lektor kepala terhadap total semua dosen Rasio antara mahasiswa dengan tenaga kependidikan Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio
1:10
1:10
1:9
1:8
1:8
Persen
0,13
0,2
0,25
0,27
0,3
Persen
1
1
1
1
1
Persen
2
2
2
2
2
Persen
1
1
1
2
2
Persen
1
1
1
2
2
Persen
90
100
100
100
100
Persen
40
45
46
50
52
1:12
1:12
1:11
1:11
1:10
Rasio
130
Poltekkes Kemenkes Surabaya Jumlah Prodi melaksanakan kegiatan ilmiah; pelatihan, workshop, lokakarya, seminar dan sejenisnya Jumlah training center tiap Prodi Jumlah tenaga kependidikan yang memiliki sertifikat keahlian
Prodi
13
13
13
13
13
Buah
1
2
2
3
3
Persen
1
1
1
2
3
Kebijakan : 1)
Peningkatan kualitas kompetensi dan keahlian dosen dan tenaga kependidikan
2)
Membentuk pusat-pusat studi unggulan di Jurusan
Program Kegiatan : a)
Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai bidang keahlian
b)
Mapping dikjut tenaga dosen dan tenaga kependidikan
c)
Pelatihan tenaga kependidikan sesuai bidang keahlian
d)
Pelatihan tenaga dosen sesuai bidang ilmu dan keahlian
e)
Pelatihan kompetensi dan sertifikasi dosen
f)
Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; seminar, lokakarya, dan sejenisnya
g)
Pelayanan prima kenaikan pangkat JFU dan JFT
h)
Pembinaan penyusunan DUPAK dosen
i)
Pembentukan pusat-pusat studi unggulan di masing-masing program studi
Indikator Sasaran Keenam Tujuan Ketiga Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai Tabel V.17 Indikator Capaian Kinerja Sarana dan Prasarana
Indikator
Persentase penggunaan sarana dan prasarana fisik kampus Rasio bahan pustaka terhadap mahasiswa Lama layanan perpustakaan Jumlah jurnal on CD room/online Jumlah transaksi online per hari Jumlah transaksi online per bulan Persentase Kecukupan alat dan bahan untuk setiap praktikum Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Rasio
1:4
1:4
1:4
1:3
1:3
Jam Judul Judul Judul
8 150 150 500
8 200 200 600
8 225 250 650
8 250 300 700
8 300 350 750
Persen
100
100
100
100
100 131
Poltekkes Kemenkes Surabaya mata kuliah Persentase kecukupan sarana penunjang ruang laboratorium Rasio luas ruang kelas dengan jumlah mahasiswa (m2) Rasio luas ruang perkantoran dengan jumlah tenaga administrasi (M2) Rasio luas ruang dosen dengan jumlah tenaga dosen (m2) Rasio luas ruang ibadah dengan jumlah mahasiswa (m2) Rasio luas ruang olahraga dengan jumlah mahasiswa (M2) Persentase kelas dengan fasilitas IT Daya tampung asrama tiap Prodi Persentase anggaran untuk pengadaan penunjang pembelajaran
Persen
100
100
100
100
100
Rasio
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Rasio
4
4
4
4
4
Rasio
4
4
4
4
4
Rasio
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Rasio
120
120
120
120
120
Persen
100
100
100
100
100
Orang
160
160
160
160
160
Persen
20
35
35
40
40
Kebijakan : Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran Program Kegiatan : a)
Peningkatan pemanfaatan Sarpras
b)
Penambahan buku perpustakaan
c)
Penambahan alat bantu belajar mengajar
d)
Standarisasi jumlah dan sarana laboratorium
e)
Pemeliharaan sarana gedung dan halaman
f)
Pemeliharaan sarana prasarana perkantoran
g)
Standarisasi fasilitas ruang kelas
h)
Standarisasi fasilitas ruang asrama
i)
roporsional anggaran untuk kegiatan penunjang pendidikan minimal 35%
Indikator Sasaran Ketujuh Tujuan Ketiga Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT Tabel V.18 Indikator Capaian Kinerja Mewujudkan Good Governance Manajamen Kelembagaan Indikator
Opini WTP oleh BPK Penilaian LAKIP Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Opini Nilai
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
WTP AA
WTP AA
WTP AA
WTP AA
WTP AA 132
Poltekkes Kemenkes Surabaya Persentase pengendalian dan pencegahan tindak korupsi dan Persen gratifikasi
100
100
100
100
100
Kebijakan : Pelaksanaan manajemen lembaga yang bersih dari korupsi dan tindak gratifikasi Program Kegiatan : a)
Monev SPI
b)
Audit mutu internal oleh auditor internal
c)
Penyusunan LAKIP sesuai standar pelaporan kinerja institusi layanan publik
d)
Pembentukan unit pencegahan tindak korupsi dan pengendalian gratifikasi
4. Tujuan Keempat Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih. Sasaran : 1)
Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2)
Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3)
Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4)
Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademikMewujudkan
good
governance
dalam
sistem
manajemen
kelembagaan Indikator Sasaran Kesatu Tujuan Keempat Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT Tabel V.19 Indikator Capaian Kinerja Status Kelembagaan Poltekkes Kemenkes Surabaya
Indikator
Nilai akreditasi institusi dari BANPT Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Nilai
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
A
A
A
A
A 133
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Kebijakan : Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal Program Kegiatan : a) Pelaksanaan audit eksternal oleh BAN-PT b) Pendampingan Pakar untuk menyiapkan dokumen evaluasi diri dan Borang
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Keempat Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi Tabel V.20 Indikator Capaian Kinerja Penarapan SPMI
Indikator
Persentase ketersediaan dokumen SPMI di Direktorat dan di masing-masing Prodi Diraihnya prestasi pelayanan prima dari pemerintah Jumlah auditor AMI tiap Prodi Persentase ketersediaan jumlah SOP yang tersusun untuk pelayanan institusi
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
100
100
100
100
100
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3
3
3
3
3
100
100
100
100
100
Prestas i Orang Persen
Kebijakan : Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal Program Kegiatan : a) b) c) d)
Penyediaan anggaran untuk pemantapan penerapan SPMI di tiap Prodi Workshop SPMI Refresing dan pelatihan auditor AMI Melaksanakan pelayanan prima sesuai SOP
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Keempat Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI) Tabel V.21 Indikator Capaian Kinerja Sistem Pengawasan Mutu Internal Indikator
Frekuensi pelaksanaan audit internal akademik tiap tahun Indeks kepuasan mahasiswa Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Kali
2
2
2
2
2
Nilai
82
82
83
83
84 134
Poltekkes Kemenkes Surabaya terhadap pelayanan institusi dikategorikan baik Indeks kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen tiap semester tiap Prodi Pesentase pembinaan dosen untuk serdos Jumlah dosen berprestasi tingkat nasional
Nilai
82
82
83
83
84
Persen
100
100
100
100
100
Orang
1
1
1
1
1
Kebijakan : Meningkatkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal akademik dan non akademik Program Kegiatan : a) Melaksanakan audit internal akademik dan non akademik b) Melakukan survey kepuasan mahasiswa, alumni, dosen dan pengguna c) Evaluasi dosen setiap semester d) Pembinaan penyusunan portofolio untuk sertifikasi dosen e) Pemilihan dosen berprestasi Indikator Sasaran Keempat Tujuan Keempat Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik Tabel V.22 Indikator Capaian Kinerja Sistem Informasi Manajemen
Indikator
Rasio bandwidth per user (mahasiswa, dosen dan karyawan) Persentase pemanfaatan SIM akademik dan non akademik Persentase layanan backup data tiap unit layanan Kecepatan pengumuman nilai ujian melalui SIA Ketersediaan informasi kegiatan PKL/magang secara online Persentase surat/laporan yang menggunakan kertas Kecepatan delivery informasi Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio
1:5
1:5
1:6
1:6
1:8
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
100
100
100
100
100
Persen
40
40
40
40
40
Persen
100
100
100
100
100 135
Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebijakan : Pemantapan penggunaan layanan SIM akademik dan non akademik Program Kegiatan : a) Optimalisasi layanan SIM akademik dan non akademik b) Penambahan peralatan IT untuk percepatan penambahan layanan SIM keuangan dan BMN c) Pemantauan input dan ouput penggunaan SIM d) Pelayanan backup data 5. Tujuan Kelima Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma Sasaran : 1)
Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas
2)
Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
3)
Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing
Indikator Sasaran PertamaTujuan Kelima Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas Tabel V.23 Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan
Indikator
Persentase kenaikan jumlah MoU yang dilaksanakan institusi tiap tahun Persentase kenaikan jumlah mitra yang berpartisipasi dalam aktivitas penelitian (dukungan dana, fasilitas, akses, dll)
Dokumen Renstra 2015-2019
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
15
15
16
16
18
Persen
15
15
16
16
18
136
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Kebijakan : Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi, kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga. Program Kegiatan : a)
Memperluas jejaring kerjasama dengan membuat nota kesepahaman (MoU)
b)
Mendirikan wadah yang mampu memberikan informasi lowongan kerja untuk alumni
Indikator Sasaran KeduaTujuan Kelima Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU Tabel V.23 Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan
Indikator
Persentase kenaikan jumlah MoU yang dilaksanakan institusi tiap tahun Persentase kenaikan jumlah mitra yang berpartisipasi dalam aktivitas penelitian (dukungan dana, fasilitas, akses, dll)
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Persen
15
15
16
16
18
Persen
15
15
16
16
18
Kebijakan : Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi, kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga. Program Kegiatan : a) Optimalisasi profitisasi SDM dan aset yang bisa meningkatkan pendapatan BLU b) Memfasilitasi kegiatan expo dan promosi kepada mahasiswa c) Memperluas jejaring untuk tracer studi
Dokumen Renstra 2015-2019
137
Poltekkes Kemenkes Surabaya 6. Tujuan Kelima Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan Sasaran : 1)
Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.
2)
Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Keenam Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan Tabel V.24 Indikator Capaian Kinerja Roadmap Pendirian Prodi Baru
Indikator
Satuan
Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang Dok sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
1
1
1
1
1
Kebijakan : Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan prodi magister saint terapan Program Kegiatan : a) Akreditasi BAN-PT masing-masing program studi b) Menyiapkan kurikulum magister saint terapan c) Menyiapkan sarana prasarana penunjang d) Evaluasi diri institusi atau lembaga Indikator Sasaran Kedua Tujuan Keenam Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Dokumen Renstra 2015-2019
138
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel V.25 Indikator Capaian Kinerja Kerjasama Lembaga Pendidikan Luar Negeri
Indikator
Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri.
Satuan
Rencana Tingkat Pencapaian (output) 2015 2016 2017 2018 2019
Dok
2
2
3
3
3
Kebijakan : Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan prodi magister saint terapan Program Kegiatan : Kerja
sama
dengan
perguruan
tinggi
vokasional
yang
telah
menyelenggarakan magister saint terapan
Dokumen Renstra 2015-2019
139
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Secara skematis keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan program kegiatan digambarkan sebagai berikut :
VISI DAN MISI Lingkungan Interna
Lingkungan Eksterna Isu Strategis
Perencanaan
Strategi Pengembangan berdasarkan skala Prioritas
Dokumen Renstra
Sasaran, Kebijakan, dan Program Kegiatan Indikator Pencapaian Kinerja
Penyusunan Kegiatan dan Anggaran
Indiaktor Output dan Indikatif Anggaran
Gambar V. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, dan Program Kegiatan
Dokumen Renstra 2015-2019
140
Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB
VI
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2002 merupakan Politeknik Kesehatan yang memiliki aset cukup besar, dan dalam kurun waktu sebelas tahun telah meluluskan sebanyak 13.693 orang. Jumlah Jurusan yang dimiliki sebanyak tujuah Jurusan dan 18 Program Studi Diploma III dan Diploma IV. Jumlah pegawai sebanyak 612 orang, 225 diantaranya adalah dosen (jabatan fungsional teknis). Persentase dosen yang memiliki jabatan akademik lektor kepala dari 225 dosen sebanyak 38%. Jumlah mahasiswa aktif sampai semester genap tahun akademik 2013/2014 sebanyak 2954 mahasiswa terdiri dari 2757 mahasiswa Diploma III, dan 197 mahasiswa DIV. Sejak tahun 2010 Poltekkes Kemenkes Surabaya telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga pola pengelolaan anggaran mengacu pada peraturan PK-BLU. Pola keuangan BLU sangat fleksibel dan efisien, sehingga Poltekkes
mampu
merencanakan
anggaran,
merencanakan
belanja,
dan
merencanakan target pendapatan sesuai kemampuan dan posisi Poltekkes saat ini. Target pendapatan dari tahun ke tahun selalu meningkat, demikian juga serapan anggaran dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang meningkat. Keadaan ini membuktikan bahwa status BLU ada Poltekkes Kemenkes Surabaya dikategorikan BLU yang sehat. Sebagaimana telah digambarkan pada bab-bab terdahulu dapat disimpulkan bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai peluang yang cukup potensial untuk membantu pemerintah dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil, mandiri dan memiliki softskill yang sesuai harapan penguna/masyarakat. Hasil analisis SWOT atas kondisi Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini berada dalam posisi kuadran satu : strategi bertumbuh (Stable Growth). Sementara itu hasil pemetaan pelayanan menunjukkan sangat bervariatif
yaitu
Jurusan Kebidanan,
Keperatawan dan Analis Kesehatan pada posisi Leader, dan Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi, Jurusan Gizi dan Usaha Bisnis Unit berada pada posisi Growth.
Dokumen Renstra 2015-2019
141
Poltekkes Kemenkes Surabaya Dari kajian tersebut diatas, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki prospek untuk bertumbuh atau dikembangkan sehingga dapat mencapai kemandirian sesuai visi
Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu : “Menjadi pusat pendidikan tenaga
kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif. “ Penyusunan dokumen Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Strategi umum yang akan ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2. Peningkatan kualitas pelayanan 3. Manajamen tata kelola organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih 4. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia 5. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran secara bertahap 6. Manajemen keuangan yang terbuka dan akuntabel 7. Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing. 8. Peningkatan kinerja dan pertanggungjawaban. 9. Pemantapan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal Dengan tersusunnya Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat : 1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Sasaran Kerja / Program Kerja tiap unit penunjang, Jurusan maupun Program Studi. 2. Sebagai acuan dalam membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas kinerja menjadi lebih jelas dan terukur. 3. Sebagai
acuan
dikembangkan
untuk dan
mengidentifikasi
usaha/kegiatan
prioritas
bisnis
yang
pelayanan akan
yang
akan
dilakukan
untuk
meningkatkan pendapatan BLU dan mobilisasi sumberdaya. 4. Dapat dijadikan acuan dalam diversifikasi dan intensifikasi jenis pelayanan sesuai dengan daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan bisnis Unit, bisnis Jurusan dan bisnis Prodi. 5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit penunjang, Jurusan dan Prodi. 6. Sebagai acuan untuk menentukan standar pelayanan minimum badan layanan umum sesuai (SPM-BLU) Dokumen Renstra 2015-2019
142
Poltekkes Kemenkes Surabaya Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan tugasnya harus meningkatkan efisiensi dan produktifitas khususnya dalam bidang pelayanan, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana / prasarana. Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari berbagai pihak terkait utamanya pimpinan (Direksi) melalui berbagai perubahan mendasar yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistimatis, terencana dan berkesinambungan. Tujuan dari perubahan adalah peningkatan berkelanjutan dari penataan organisasi dan sistimnya menuju suatu tata kelola organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih bebas dari korupsi, kolusi dan nepostisme
serta
tindak
gratifikasi.
Strategi
mendasar
perubahan
adalah
pemantapan pelaksanaan sistim penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh Program Studi, pelaporan PDPT, penetapan standar mutu layanan, penetapan kebijakan mutu intitusi, dan penetapan standar operasional prosedur sebagai acuan kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mahasiswa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayahNya kepada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja institusi demi tercapainya Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Dokumen Renstra 2015-2019
143
Poltekkes Kemenkes Surabaya RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2015 – 2019 Lembaga
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jl. Pucangjajar Tengah nomor 56 Surabaya
Visi
Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif .
Misi
1. 2. 3.
Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif. Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan dan terukur. Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan pendidikan.
Tujuan 1. Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi
Sasaran Uraian 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
Indikator 1) Jumlah mahasiswa yang mendaftar ke Poltekkes Kemenkes Surabaya 2) Persentase hasil seleksi Sipensimaru dengan kelulusan 4 L (lulus seluruh mata Uji) 3) Rasio mahasiswa yang diterima terhadap pendaftar 4) Pemerataan asal propinsi peserta sipensimaru
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program 3) Meningkatkan kuantitas 1) Promosi dan publikasi dan kualitas raw input program studi penerimaan mahasiswa 2) Seleksi penerimaan baru mahasiswa baru jalur undangan dan jalur test secara manual di beberapa tempat dan secara online 3) Program kembali ke SMA bagi mahasiswa untuk promosi. 4) Program tryout yang dilakukan oleh masingmasing Jurusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya 5) Jumlah mahasiswa baru 6) Jumlah total mahasiswa (total student study) 2. Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi
7) Penyebaran informasi pendaftaran melalui brosur dan website 8) Jumlah macam pendaftaran ( PMDK, tulis, bidik misi, mandiri) 9) Persentase ketersediaan Silabus tiap mata kuliah tiap semester di masingmasing program studi 10) Persentase ketersediaan RPP tiap mata kuliah tiap semester di masingmasing program studi 11) Persentase penyesuaian kurikulum yang dilakukan setiap tahun 12) Persentase ketersediaan kalender akademik setiap awal tahun 13) Rasio ketersediaan ABBM bagi mahasiswa di masing-masing
5) Program promosi melalui kegiatan seminar, bazar, expo dengan peserta siswa kelas XII SMA 4) Mengevaluasi kesesuaian kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan pengguna
6) Pengembangan kurikulum sesuai KKNI 7) Pertemuan dengan stakeholder untuk membahas standar kompetensi lulusan 8) Pelaksanaan kurikulum KBK 9) Penyusunan silabus dan RPP berbasis KBK dengan pendekatan metode pembelajaran inovatif 10) Penyediaan buku panduan akademik 11) Pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholder 12) Penyediaan ABBM agar sesuai dengan rasio mahasiswa di masingmasing program studi 13) Penambahan buku perpustakaan, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional bereputasi dan prosiding di masing-
Poltekkes Kemenkes Surabaya program studi 14) Jumlah penambahan buku perpustakaan terbitan lima tahun terakhir di masingmasing program studi 3. Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
15) Persentase lulusan tepat waktu 16) Persentase IPK 3,003,50 17) Persentase IPK lebih dari 3,50 18) Persentase pencapaian TOEFL lulusan lebih dari 400 19) Persentase kelulusan uji kompetensi 20) Indeks kepuasan pengguna terhadap kualitas lulusan 21) Rata-rata lama studi lulusan 22) Persentase rata-rata masa tunggu lulusan kurang dari 6 bulan setelah wisuda tiap tahun 23) Ketersediaan wadah alumni 24) Jumlah mahasiswa dropout 25) Jumlah kegiatan mahasiswa yang
masing program studi 14) Penyediaan anggaran penunjang ABBM dan buku perpustakaan secara proporsional 5) Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar
15) Penyusunan standar mutu pendidikan 16) Penyusunan standar penilaian 17) Pengembangan softskill dosen dan mahasiswa 18) Test TOEFL sebagai persyaratan kelulusan mahasiswa 19) Peningkatan monitoring PBM melalui ketersediaan instrumen evaluasi PBM yang valid dan reliabel 20) Pelaksanaan PBM terintegrasi dengan user 21) Kegiatan tracer study dan survey kepuasan lulusan oleh pengguna 22) Pelatihan penyusunan modul ajar, modul praktikum dan metode pembelajaran bagi dosen masing-masing Jurusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menunjang kompetensi 26) Persentase kehadiran dosen dalam tatap muka
2. Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
4. Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
27) Persentase kehadiran mahasiswa dalam kuliah 28) Lama proses pembimbingan laporan tugas akhir dalam bulan 29) Jumlah mahasiswa GAKIN yang diterima 30) Jumlah mahasiswa berprestasi tiap tahun 31) Jumlah kegiatan expo, promosi yang dilakukan oleh mahasiswa 32) Waktu (jumlah jam) magang mahasiswa sebelum lulus 33) Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian 34) Persentase dosen yang terlibat dalam penelitian dari jumlah total dosen 35) Jumlah proposal penelitian yang diusulkan program studi tiap semester
23) Pelatihan softskill dosen dan mahasiswa 24) Pelatihan uji kompetensi bagi mahasiswa 6) Meningkatkan kualitas lulusan tepat waktu
25) Standarisasi layanan bimbingan laporan tugas akhir mahasiswa 26) Layanan bimbingan konseling kepada mahasiswa 27) Layanan bimbingan akademik pada mahasiswa 28) Peningkatan kegiatan kemahasiswaan melalui kegiatan BEM dan HIMA 29) Peningkatan jumlah jam mahasiswa magang
7) Meningkatkan kualitas dan kegiatan dosen dalam penelitian dan Pengabmas
30) Menetapkan roadmap penelitian tiap jurusan 31) Pembinaan dosen untuk menyusun proposal penelitian unggulan dengan pakar 32) Menyediakan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pelatihan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat
36) Tersedianya sistem informasi penelitian 37) Jumlah dana penelitian per dosen dalam juta rupiah 38) Jumlah kegiatan penelitian yang mengikutsertakan mahasiswa 39) Jumlah penelitian yang pendanaan berasal dari dana hibah kompetitif dari luar Poltekkes. 40) Persentase tingkat kepuasan peneliti terhadap sarana penelitian 41) Jumlah pelatihan di bidang penelitian tiap tahun 42) Kecepatan dan ketepatan aktu seleksi proposal 43) Jumlah proposal yang lulus dan didanai UPPM 44) Persentase ketepatan waktu pelaksanaan penelitian 45) Persentase jumlah hasil penelitian yang diseminarkan 46) Jumlah laporan penelitian yang dipublikasikan dalam
33) Memantapkan ketersediaan sistem informasi penelitian 34) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian unggulan dosen 35) Kerja sama dengan lembaga donor untuk memperoleh dana hibah penelitian 36) Melakukan survey kepuasan peneliti terhadap penyediaan sarpras penelitian 37) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kegiatan penelitian
8) Menyelenggarakan kegiatan proseding hasil penelitian 9) Peningkatan kegiatan dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian dan pengabmas
38) Menyelenggarakan proseding 39) Mendirikan penerbitan bekerja sama dengan percetakkan. 40) Memfasilitasi publikasi hasil penelitian ke jurnal nasional terakreditasi maupun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
6. Mewujudkan hak patent atas HAKI 7. Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
bentuk buku ber-ISBN 47) Jumlah jurnal penelitian yang diprosedingkan 48) Jumlah laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi 49) Jumlah laporan penelitian yang dipresentasikan di forum nasional maupun internasional 50) Jumlah penelitian yang diaplikasikan ke dalam pembelajaran atau pengabmas 51) Persentase jumlah hak paten yang dihasilkan 52) Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan program studi tiap semester 53) Jumlah dosen yang terlibat dalam Pengabmas 54) Persentase dosen yang terlibat dalam pengabmas dibanding dengan jumlah total dosen
jurnal internasional bereputasi 41) Mempercepat status akreditasi nasional jurnal institusi
10) Menyediakan anggaran untuk pengurusan hak paten
42) Memfasilitasi patenisasi hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya
11) Meningkatkan peran serta intitusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
43) Menetapkan roadmap pengabmas tiap jurusan 44) Menetapkan materi dan karya untuk pengabdian kepada masyarakat 45) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kegiatan penelitian
Poltekkes Kemenkes Surabaya 55) Persentase ketersediaan sistem informasi Pengabmas 56) Persentase dana Pengabmas terhadap total dana dalam setahun 57) Frekuensi pelatihan metodologi Pengabmas dalam setahun 58) Persentase kecepatan dan ketepatan waktu seleksi proposal Pengabmas 59) Persentase jumlah proposal pengabmas yang diseminarkan 8. Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
60) Jumlah kelompok masyarakat yang dilayani atau didampingi dalam kegiatan Pengabmas 61) Tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil kegiatan Pengabmas 62) Persentase jumlah hasil Pengabmas yang diseminarkan 63) Jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat
46) Menyelenggarakan pelatihan metodologi pengabmas kerja sama dengan lembaga pelatihan
12) Melaksanakan pembentukan kelompok kerja untuk pendampingan kegiatan pengabmas.
47) Pembentukan kelompok kerja pengabmas tiap program studi untuk pendampingan kegiatan 48) Mempublikasikan hasil pengabmas pada jurnal terakreditasi 49) Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Pengabmas dosen
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Meningkatkan tata 9. kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel
Meningkatkan layanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
64) Jumlah kelompok kerja pengabmas tiap program studi 65) Ketersediaan dokumen standar mutu akademik dan non akademik sesuai standar nasional pendidikan 66) Persentase ketersediaan SOP layanan administrasi akademik dan non akademik 67) Persentase ketersediaan peta jabatan dan uraian jabatan 68) Persentase ketersediaan pedoman akademik 69) Persentase ketersediaan perangkat rencana studi (KRS) 70) Persentase ketersediaan daftar hadir mahasiswa dan dosen dalam kuliah 71) Persentase ketersediaan modul ajar teori dan modul ajar praktikum 72) Persentase ketersediaan panduan monitoring perkuliahan
13) Meningkatkan kualitas layanan adminstrasi akademik dan kemahasiswaan
50) Menyediakan dokumen standar mutu akademik dan non akademik 51) Menyediakan dokumen SOP layanan administrasi akademik dan non akademik 52) Meyediakan dokumen peta jabatan, uraian jabatan sesuai ABK 53) Workshop penyusunan dokumen buku panduan akademik 54) Percepatan dan pemantauan penggunaan SIA 55) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan 56) Menyediakan dokumen buku panduan akademik 57) Palayanan prima di bidang layanan admi nistrasi akademik dan kemahasiswaan 58) Survey kepuasan mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya 73) Persentase ketersediaan sistem dan instrumen evaluasi perkuliahan 74) Kecepatan penyelesaian transkrip nilai dan atau KHS dalam hari 75) Kecepatan pelayanan surat menyurat dan proses administrasi akademik seperti layanan SK dan semisalnya 76) Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik 77) Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kemahasiswaan 78) Persentase kegiatan kemahasiswaan yang memadai (OR, seni, dan kegiatan lainnya)
59) Monitoring kegiatan kemahasiswaan
79) Ketersediaan poliklinik mahasiswa 80) Persentase dosen dan tenaga pembimbing pendamping kegiatan kemahasiswaan
60) Membangun sarana poliklinik kesehatan 61) Pemantapan tugas dosen pembimbing akademik
Poltekkes Kemenkes Surabaya 81) Persentase ketersediaan program kemahasiswaan 82) Persentase ketersediaan data mahasiswa tiap Prodi, Jurusan dan Direktorat 83) Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar (LDK) 84) Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan kegiatan kewirausahaan 85) Persentase ketersediaan monitoring dan komunikasi kegiatan kemahasiswaan 86) Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat nasional 87) Jumlah mahasiswa berprestasi tingkat internasional 88) Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berprestasi 89) Jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidik misi
62) Program seleksi mahasiswa berprestasi 63) Program seleksi mahasiswa penerima beasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya 90) Kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi kemahasiswaan 91) Ketepatan dan kecepatan layanan surat menyurat bidang administrasi kemahasiswaan 92) Persentase ketersediaan laporan kegiatan kemahasiswaan 93) Kecepatan dan ketepatan penyampaian laporan kegiatan kemahasiswaan 10. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
94) Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi keuangan 95) Persentase ketepatan dan kecepatan waktu penyusunan anggaran 96) Persentase ketepatan dan kecepatan waktu pencairan anggaran 97) Persentase kesesuaian usulan dan realisasi anggaran 98) Ketepatan dan kecepatan waktu revisi
64) Survey kepuasan mahasiswa 65) Pelayanan prima bidang layanan administrasi kemahasiswaan
14) Peningkatan layanan adminstrasi keuangan sesuai dengan SAP
66) Penyusunan SOP layanan adminsitrasi keuangan 67) Pembentukan unit layanan perencanaan untuk merencanakan, monitoring dan pengendalian kegiatan usulan dan pelaksanaan anggaran 68) Penyusunan dokumen Renstra dan RBA 69) Penyusunan SPM-BLU 70) Penyusunan pelaporan akuntabilitas keuangan
Poltekkes Kemenkes Surabaya program dan anggaran (revisi POK) 99) Persentase ketepatan dan kecepatan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran 100) Persentase keterbukaan informasi program anggaran dan realisasi anggaran 101) Persentase penyerapan realisasi anggaran 102) Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan 103) Persentase tersusunnya laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan secara tepat waktu 104) Tersusunnya LAKIP tepat waktu 105) Total pendapatan BLU tiap tahun 106) Persentase pendapatan dari APBN dari total pendapatan BLU tiap tahun
dan kinerja lembaga 71) Deks anggaran tiap tiga bulan sekali 72) Membuat program sistem informasi keuangan (SIM-KEU) 73) Pelaporan target dan realisasi anggaran tiap bulan 74) Menyusun laporan sesuai SAI dan SAP 75) Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan melalui SPI 76) Pelaksanaan AMI (audit mutu internal)
77) Menyusun LAKIP 78) Pelaksanaan audit dari akuntan public 15) Peningkatan kinerja unit bisnis dan kerja sama untuk profitisasi sumber daya guna menambah pendapatan BLU
79) Membuat roadmap unit bisnis dan kerja sama untuk meningkatkan pendapatan BLU
Poltekkes Kemenkes Surabaya 107) Persentase pendapatan dari mahasiswa dari total pendapatan BLU tiap tahun 108) Persentase pendapatan dari bisnis, hibah dan kerjasama dari total pendapatan BLU tiap tahun 11. Meningkatkan pelayanan adminstrasi kepegawaian
109) Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi kepegawaian yang memadai 110) Frekuensi pelatihan tenaga administrasi kepegawaian setiap tahun 111) Persentase ketersediaan ABK pegawai 112) Persentase Ketersediaan SOP penerimaan, seleksi, mutasi, retensi pegawai 113) Persentase ketepatan dan kecepatan pemrosesan administrasi kepegawaian
16) Peningkatan kinerja layanan administrasi kepegawaian 17) Percepatan ABK, uraian jabatan dan peta jabatan
80) Penyediaan sarana dan tenaga yang kompeten 81) Mengirim tenaga untuk mengikuti pelatihan 82) Analisis beban kerja pegawai 83) Penyusunan SOP rekrutmen, seleksi, mutasi dan retensi pegawai 84) Pelayanan prima proses administrasi kepegawaian
Poltekkes Kemenkes Surabaya 114) Persentase ketersediaan sistem pengembangan pegawai (mapping Diklat dan dikjut) 115) Persentase adanya sistem reward dan punishment) 116) Ketersediaan data dan informasi kepegawaian 117) Persentase ketersediaan laporan pengelolaan pegawai 12. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
118) Terintegrasinya semua barang milik negara dalam SIMAKBMN 119) Persentase ketersediaan pedoman penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana 120) Persentase kesesuaian antara rencana dengan kebutuhan Sarpras 121) Persentase ketepatan dan kecepatan pengadaan barang dan jasa
85) Mapping Diklat dan Dikjut pegawai
86) Pemantapan program sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
18) pengelolaan aset BMN 19) Pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai Perpres 70/2012
87) Pelaporan aset BMN tiap triwulan, semesteran dan tahunan 88) Pembentukan unit layanan pengadaan 89) Perencanaan anggaran dan perencanaan belanja modal/barang dimulai pada bulan Agustus tahun berjalan untuk tahun anggaran berikutnya 90) Refresing pelatihan bagi Pokja ULP dan pejabat pengadaan 91) Menyusun SOP pengadaan barang dan jasa pemerintah
Poltekkes Kemenkes Surabaya 122) Persentase ketepatan dan kecepatan pendistribusian Sarpras 123) Persentase perbaikan dan pemeliharaan Sarpras 124) Persentase terlaksananya monitoring aset/BMN 125) Persentase terlaksanany usul penghapusan aset 13. Meningkatkan pelayanan administrasi umum
126) Persentase ketersediaan sarana layanan administrasi umum yang memadai 127) Persentase ketersediaan pedoman persuratan dan kearsipan 128) Ketepatan dan kecepatan pendistribusian surat masuk dan keluar dalam hari 129) Persentase ketepatan dan kecepatan perawatan dan pemeliharaan arsip
92) Rekonsilisasi aset BMN 93) Refresing dan pelatihan tenaga pengelola BMN
20) Peningkatan kualitas layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
94) Menyusun SOP layanan umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga 95) Pengelolaan, pemeliharaan dan pemusnaah arsip sesuai batas retensi arsip 96) Pelayanan peminjaman arsip
Poltekkes Kemenkes Surabaya 130) Persentase ketepatan dan kecepatan penyusutan dan usul penghapusan arsip 131) Persentase kecepatan peminjaman arsip 132) Persentase kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan kebersihan, keamanan, keindahan, ketertiban dan kenyamanan kantor 133) Persentase kecepatan dan ketepatan waktu layanan pimpinan terhadap tamu lembaga 134) Persentase ketersediaan data penerimaan tamu 135) Persentase kecepatan dan ketepatan pelayanan rapat dinas, upacara, wisuda dan seminar 136) Persentase ketersediaan himpunan peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan tugas lembaga
97) Outsourching kebersihan kantor dan halaman
21) Peningkatan layanan hukum dan humas
98) Menyusun SOP layanan keprotokoloan 99) Menyusun SOP layanan hukum dan humas
Poltekkes Kemenkes Surabaya 137) Persentase kecepatan dan ketepatan penyusunan rancangan peraturan lembaga
14. Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi
138) Persentase ketersediaan struktur organisasi dan tatalaksana 139) Persentase sosialisasi SOP
22) Peningkatan layanan organisasi dan tata laksana
100) Menyusun dan mendistribusikan struktur organisasi dan tatalaksana ke Jurusan dan Prosi 101) Sosialisasi SOP
140) Ratio dosen dibanding mahasiswa 141) Jumlah dosen yang mengikuti pendidikan lanjut 142) Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan dan kegiatan ilmiah lainnya di luar Prodi 143) Penambahan jumlah tenaga pendidik/dosen 144) Penambahan jumlah tenaga kependidikan 145) Persentase dosen bergelar doktor 146) Persentase dosen bergelar magister 147) Persentase dosen jenjang akademik lektor kepala
23) Peningkatan kualitas kompetensi dan keahlian dosen dan tenaga kependidikan
102) Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai bidang keahlian 103) Mapping dikjut tenaga dosen dan tenaga kependidikan 104) Pelatihan tenaga kependidikan sesuai bidang keahlian 105) Pelatihan tenaga dosen sesuai bidang ilmu dan keahlian 106) Pelatihan kompetensi dan sertifikasi dosen 107) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; seminar, lokakarya, dan sejenisnya 108) Pelayanan prima kenaikan pangkat JFU
Poltekkes Kemenkes Surabaya 148) 149)
150) 151)
15. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
terhadap total semua dosen Rasio antara mahasiswa dengan tenaga kependidikan Jumlah Prodi melaksanakan kegiatan ilmiah; pelatihan, workshop, lokakarya, seminar dan sejenisnya Jumlah training center Jumlah tenaga kependidikan yang memiliki sertifikat keahlian
152) Persentase penggunaan sarana dan prasarana fisik kampus 153) Rasio bahan pustaka terhadap mahasiswa 154) Lama layanan perpustakaan 155) Jumlah jurnal on CD room/online 156) Jumlah transaksi online per hari 157) Jumlah transaksi online per bulan
dan JFT 109) Pembinaan penyusunan DUPAK dosen
24) Membentuk pusatpusat studi unggulan di Jurusan
110) Pembentukan pusatpusat studi unggulan di masing-masing program studi
25) Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
111) Penambahan alat laboratorium 112) Penambahan buku perpustakaan 113) Penambahan alat bantu belajar mengajar 114) Pemeliharaan sarana gedung dan halaman 115) Pemeliharaan sarana prasarana perkantoran 116) Standarisasi jumlah dan sarana laboratorium
Poltekkes Kemenkes Surabaya 158) Rasio luas ruang laboratorium dengan jumlah mahasiswa 159) Persentase Kecukupan alat dan bahan untuk setiap praktikum mata kuliah 160) Persentase kecukupan sarana penunjang ruang laboratorium 161) Rasio luas ruang kelas dengan jumlah mahasiswa 162) Rasio luas ruang perkantoran dengan jumlah tenaga administrasi 163) Rasio luas ruang dosen dengan jumlah tenaga dosen 164) Rasio luas ruang ibadah dengan jumlah mahasiswa 165) Rasio luas ruang toilet dengan jumlah mahasiswa 166) Persentase kelas dengan fasilitas IT 167) Daya tampung asrama 168) Persentase anggaran untuk pengadaan penunjang PBM
117) Standarisasi fasilitas ruang kelas 118) Standarisasi fasilitas ruang asrama 119) Proporsional anggaran untuk kegiatan penunjang pendidikan minimal 35%
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.
16. Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
169) Opini WTP oleh BPK 170) Penilaian LAKIP 171) Persentase pengendalian dan pencegahan tindak korupsi dan gratifikasi
26) Pelaksanaan manajemen lembaga yang bersih dari korupsi dan tindak gratifikasi
17. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
172) Nilai akreditasi institusi dari BAN-PT
27) Melaksanakan sistem penjaminan mutu eksternal
18. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
173) Ketersediaan dokumen SPMI di Direktorat dan di masing-masing Prodi 174) Diraihnya prestasi pelayanan prima dari pemerintah 175) Frekuensi pelaksanaan audit internal akademik tiap tahun 176) Ketersediaan jumlah SOP yang tersusun
28) Meningkatkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal akademik dan non akademik
19. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
120) Monev SPI 121) Audit mutu internal oleh auditor internal 122) Pembentukan unit pencegahan tindak korupsi dan pengendalian gratifikasi 123) Penyusunan LAKIP sesuai standar pelaporan kinerja institusi layanan publik 124) Pelaksanaan audit eksternal oleh BANPT 125) Pendampingan Pakar untuk menyiapkan dokumen evaluasi diri dan Borang 126) Penyediaan anggaran untuk persiapan akreditasi dan sinkronisasi dokumen 127) Workshop SPMI 128) Refresing dan pelatihan auditor 129) Melaksanakan pelayanan prima sesuai SOP 130) Melaksanakan audit internal akademik dan non akademik
Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk pelayanan institusi 177) Indeks kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan institusi dikategorikan baik
20. Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik
178) Rasio bandwidth per user (mahasiswa, dosen dan karyawan) 179) Persentase pemanfaatan SIM akademik dan non akademik 180) Kecepatan pengumuman nilai ujian melalui SIA 181) Ketersediaan informasi kegiatan PKL/magang secara online 182) Persentase surat/laporan yang menggunakan kertas 183) Kecepatan delivery informasi
131) Melakukan survey kepuasan mahasiswa, alumni, dosen dan pengguna 132) Evaluasi dosen setiap semester 133) Pembinaan penyusunan portofolio untuk sertifikasi dosen 134) Pemilihan dosen berprestasi 29) Pemantapan penggunaan layanan SIM akademik dan non akademik
135) Optimalisasi layanan SIM akademik dan non akademik 136) Penambahan peralatan IT untuk percepatan penambahan layanan SIM keuangan dan BMN 137) Pemantauan input dan ouput penggunaan SIM
Poltekkes Kemenkes Surabaya 5. Meningkatkan 21. Meningkatkan kemitraan untuk program kemitraan menunjang antar lembaga dalam produktivitas dosen, bidang penelitian dan tenaga kependidikan Pengabmas dan mahasiswa dalam 22. Pemberdayaan unit pelaksanaan Tridharma bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU 23. Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing
184) Jumlah MoU yang dilaksanakan institusi tiap tahun 185) Jumlah pengguna yang inden terhadap lulusan tiap tahun 186) Jumlah mitra yang berpartisipasi dalam aktivitas penelitian (dukungan dana, fasilitas, akses, dll) 187) Pengelolaan unit bisnis yang profitable
30) Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi, kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
138) Memperluas jejaring kerjasama dengan membuat nota kesepahaman (MoU) 139) Mendirikan wadah yang mampu memberikan informasi lowongan kerja untuk alumni 140) Melaksanakan penelitian kerja sama dengan stakeholder 141) Memperluas jejaring untuk tracer study 142) Optimalisasi profitisasi SDM dan aset yang bisa meningkatkan pendapatan BLU 143) Memfasilitasi kegiatan expo dan promosi kepada mahasiswa
6. Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan
188) Jumlah pendidikan magister saint terapan yang terwujud.
29. Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan prodi magister saint terapan
144) Akreditasi BAN-PT masing-masing program studi 145) Menyiapkan kurikulum magister saint terapan 146) Menyiapkan sarana prasarana penunjang 147) Evaluasi diri institusi atau lembaga
24. Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan. 25. Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Poltekkes Kemenkes Surabaya 148) Kerja sama dengan perguruan tinggi vokasional yang telah menyelenggarakan magister saint terapan
Mengesahkan Ketua Senat Poltekkes Kemenkes Surabaya
Menyetujui Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya
drg. Bambang Hadi Sugito.,M.Kes NIP. 196204291993031002
drg. Bambang Hadi Sugito.,M.Kes NIP. 196204291993031002