Poltekkes Kemenkes Surabaya
r
BAB I
A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting
dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk
membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “….. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan dapat dicapai melalui berbagai bidang baik bidang pendidikan kesehatan, bidang pelayanan medis, bidang pelayanan paramedis, dan bidang-bidang lainnya. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya merupakan institusi pendidikan
yang
dibentuk
oleh
Kementerian
Kesehatan
mempunyai
tugas
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, kebidanan, keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis kesehatan dan kesehatan gigi. Dalam
melaksanakan
tugasnya
Politeknik
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan Surabaya telah mencoba memadukan ilmu dan teknologi berdasarkan kurikulum nasional yang ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2003 dipadukan dengan muatan lokal yang dibuat dengan melibatkan beberapa pengguna lulusan (user) setempat. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memperoleh pembiayaan dari 2 (dua) sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran – Rupiah Murni (DIPARM) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP). Terbitnya PP 13 tahun 2009 tentang jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), yang berlaku pada Kementerian Kesehatan, tidak membawa Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
1
Poltekkes Kemenkes Surabaya perubahan atas sistem pengelolaan keuangan yang berlaku
saat ini yang
kurang/tidak fleksibel, dimana semua dana yang diperoleh dari masyarakat harus dikelola melalui mekanisme PNBP (disetor ke Kas Negara). Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu terobosan terhadap penyempurnaan pengelolaan keuangan dengan mengacu pada Peraturan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), institusi pendidikan Politeknik Kesehatan sangat dimungkinkan meningkatkan layanannya dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) tersebut, tanpa mengurangi peran dan fungsinya sebagai institusi pendidikan. Pengelolaan instititusi pendidikan dengan PPK-BLU, diharapkan dapat memberikan kepastian terhadap system pengelolaan keuangan yang mandiri, fleksibel, transparan, efektif dan efisien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mutu lulusan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya saat ini memiliki 6 (enam) Jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Keperawatan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, Teknik Elektromedik dan Jurusan Kesehatan Gigi dan termasuk kelompok 6 (enam) Poltekkes yang terbesar dari 32 Poltekkes di seluruh Indonesia. Disamping memiliki jumlah jurusan yang cukup besar, juga didukung oleh tersedianya asset yang memadai yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memiliki potensi besar untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan melalui system Badan Layanan Umum. Untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan pengelolaan PK-BLU Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berupaya melakukan pengkajian yang mendalam tentang potensi yang dimiliki melalui analisis lingkungan, yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal, serta rencana pengembangan untuk masa yang akan datang. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal institusi serta tantangan dan peluang eksternal yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai institusi pendidikan milik pemerintah yang menerapkan PPK-BLU.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
2
Poltekkes Kemenkes Surabaya B. LANDASAN HUKUM Penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini dilandasi oleh berbagai aturan dasar hukum, yaitu : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional. 4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah. 7. Peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 8. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Tandar Nasional Pendidikan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 10. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 11. Peraturan Menteri Keuangan No. 08/PMK.02/2006. Tanggal 16 Februari 2006 Tentang Kewenangan Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan Layanan Umum. 12. Peraturan Menteri Keuangan No. 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 Tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum. 13. Peraturan Menteri Keuangan No. 109/PMK.05/2007 Tanggal 6 September 2007 Tentang Pembentukan pada Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. 14. Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.05/2007 Tanggal 27 September 2007 Tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 15. Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.05/2008 Tanggal
23 Mei 2008
Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan umum.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
3
Poltekkes Kemenkes Surabaya 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009. 17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 / PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum. 19. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:
855/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Politeknik Kesehatan.
C. SISTIMATIKA PENULISAN Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Bisnis ini disusun sebagai acuan pelaksanaan program kegiatan lima tahun kedepan, salah satunya sebagai syarat administrasi untu pengajuan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dalam menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dengan sistematika sebagai berikut :
1.
BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan Sistimatika penulisan
2.
BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat organisasi dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
3.
BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran umum kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek sumber daya manusia dan aspek sarana prasaran.
4.
BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
5.
BAB V : RENCANA STRATEGIS BISNIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan.
6.
BAB VI : PENUTUP
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
4
Poltekkes Kemenkes Surabaya
BAB II A. SEJARAH SINGKAT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan RI membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang Kesehatan baik dalam jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG), dll., maupun Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan (Akper), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan Akademi Teknik Elektromedik (ATEM). Dalam tahun 1989 Sekolah-sekolah Departemen Kesehatan yang tergabung pada Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) yang disebut Akademi, seperti Sekolah Perawat dan Sekolah Bidan dikonversi menjadi Akademik Keperawatan dan Akademi Kebidanan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan menjadi Akademi Analis Kesehatan, Sekolah Pengatur Rawat Gigi menjadi Akademi Kesehatan Gigi. Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang dikonversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) kemungkinan untuk melembaga dirasakan banyak kesulitan, maka salah satu antisipasi yang terbaik pada saat itu agar efektif dan efisien adalah dengan dikembangkan
kelembagaannya menjadi Politeknik
Kesehatan (Poltekkes) termasuk diantaranya adalah 13 Akademi Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi Politeknik Kesehatan Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan Menkes-Kesos Nomor 1207/MENKES-KESOS/SK/2001 tanggal 12 Nopember 2001. Konversi tersebut adalah : 1. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan 2. Akademi Keperawatan Soetomo menjadi Program Studi Keperawatan Soetomo 3. Akademi Keperawatan Sutopo menjadi Program Studi Keperawatan Sutopo 4. Akademi Keperawatan Sidarjo menjadi Program Studi Keperawatan Sidoarjo 5. Akademi Keperawatan Tuban menjadi Program Studi Keperawatan Tuban 6. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan. Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
5
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7. Akademi Kebidanan Sutomo menjadi Program Studi Kebidanan Sutomo 8. Akademi Kebidanan Magetan menjadi Program Studi Kebidanan Magetan 9. Akademi Kebidanan Bangkalan menjadi Program Studi Kebidanan Bangkalan 10. Akademi Kesehatan Lingkungan menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan. 11. Akademi Kesehatan Lingkungan Surabaya menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya 12. Akademi Kesehatan Lingkungan Madiun menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun. 13. Akademi Teknik Elektromedik menjadi Jurusan Teknik Elektromedik 14. Akademi Kesehatan Gigi menjadi Jurusan Kesehatan Gigi. 15. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Surabaya memiliki 6 (enam) jurusan
yaitu Jurusan
Keperawatan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik dan Jurusan Kesehatan Gigi yang terdiri 13 (tiga belas) program studi yaitu : 1) Program Studi Keperawatan Soetomo Surabaya 2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya 3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo 4) Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya 5) Program Studi Keperawatan Tuban 6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya 7) Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun 8) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya 9) Program Studi Kebidanan Magetan 10) Program Studi Kebidanan Bangkalan 11) Program Studi / Jurusan Analis Kesehatan Surabaya 12) Program Studi / Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya dan 13) Program Studi / Jurusan Kesehatan Gigi Surabaya.
Sejak Tahun 2001 Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya ditiadakan, sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya saat ini terdiri dari 6 (enam) Jurusan dan 12 (dua belas) Program Studi.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
6
Poltekkes Kemenkes Surabaya Selanjutnya
dengan
diterbitkannya
Undang-Undang
Sisdiknas
Tahun
2003,
disebutkan bahwa dalam suatu Perguruan Tinggi atau dalam hal ini Politeknik Kesehatan tidak
diperbolehkan adanya
Program Studi lokasi. Sejalan dengan
adanya pergantian pimpinan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Surabaya pada Tahun 2010, maka sejak bulan Juli 2010 terjadi perubahan sebutan nama Program Studi di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya, sehingga menjadi : 1)
Program Studi D3 Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya
2)
Program Studi D3 Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya
3)
Program Studi D3 Keperawatan Kampus Sidoarjo
4)
Program Studi D3 Keperawatan Kampus Tuban
5)
Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya
6)
Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan Kampus Madiun
7)
Program Studi D3 Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya
8)
Program Studi D3 Kebidanan Kampus Magetan
9)
Program Studi D3 Kebidanan Kampus Bangkalan
10) Program Studi D3 Analis Kesehatan Kampus Surabaya 11) Program Studi D3 Teknik Elektromedik Kampus Surabaya dan 12) Program Studi D3 Kesehatan Gigi Kampus Surabaya.
B. PERUMUSAN VISI DAN MISI VISI merupakan cita-cita dan tujuan
yang hendak dicapai oleh suatu
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang akademik baik dosen dan pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional dan Bermartabat. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas dan menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat profesi dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat.
Berdasarkan
perumusan Visi secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah :
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
7
Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. V I S I : ”Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Mandiri dan Inovatif dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional dan Bermartabat ”.
Lebih lanjut, Visi tersebut dijabarkan dalam bentuk Misi
dengan tujuan
mempersiapkan langkah strategis yang hendak dilaksanakan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Penjabaran Visi ke dalam Misi organisasi dilakukan sesuai dengan kriteria Utama dalam Visi-nya yang terangkum dalam kata : Mandiri, Inovatif, Profesional dan Bermartabat, sehingga Misi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya menjadi :
2. M I S I : a. Melaksanakan
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat secara
mandiri, profesional, transparan dan akuntabel diiringi integritas yang tinggi dan dilandasi sikap entrepreneurship yang inovatif, selalu memegang teguh etika profesi dan moral kebangsaan yang luhur. b. Menghasilkan
tenaga
kesehatan
yang
profesional,
bermartabat,
berbudi
luhur dan berjiwa enterpreneurship. c.
Melakukan tindakan inovatif dan proaktif sesuai perkembanan zaman.
d. Mengembangkan
sarana
dan
prasarana
pendidikan
untuk
mewujudkan
implementasi pelayanan pendidikan berskala internasional e. Menyelenggarakan
pelayanan
prima
dilandasi
keimanan, kejujuran,
keikhlasan dan pandangan kesetaraan bagi semua orang.
C. TATA NILAI 1. Nilai Dasar/Nilai Utama Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan Layanan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Surabaya harus dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, lugas, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika, dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
8
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Nilai Pelayanan Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu produk dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain: memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau,
sistematis, dan selalu
dinamis.
3. Nilai Manfaat Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat, bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
4. Nilai Pro Mahasiswa Dalam penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu mendahulukan kepentingan mahasiswa dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk mahasiswa. Diperolehnya lulusan yang kompetitif, mempunyai jiwa kewirausahaan dan mandiri, sifat inovatif, kreatif, berdaya saing tinggi serta pantang menyerah.
5. Nilai Responsif Program pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya harus mengacu sesuai kebutuhan pelanggan (stakeholder / user), serta tanggap dan proaktif dalam mengevaluasi program pendidikan secara berkesinambungan berdasarkan kompetensi kebutuhan user.
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan, maka Tugas dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu : Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
9
Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. Kedudukan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Politeknik Kesehatan.
2. Tugas a. Menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV Bidang Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompeten sesuai dengan bidang ilmu yang berada dilingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. b. Melakukan penelitian dalam dalam bidang ilmu kesehatan dalam rangka menghasilkan
penelitian
yang
berkualitas
dan
bermanfaat
bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan / atau pemecahan masalah di masyarakat c.
Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam rangka
membantu pemecahan masalah di masyarakat yang terkait dengan masalah kesehatan dan menyumbangkan ilmu yang bermanfaat dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
3. Fungsi a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang kesehatan. b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan. c. Pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
10
Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB III
Pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
meliputi 4 aspek
yaitu: A.
Kinerja Bidang Pelayanan Ukuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas
pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengembangannya dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Kinerja bidang pelayanan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi kegiatan promosi institusi, seleksi penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar mengajar (PBM). 1. Kinerja Pelayanan promosi a. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2006-2009 Tabel III.1 Tren Pelayanan Promosi Tahun 2006-2009 No
Tahun
Jumlah rata-rata kegiatan promosi
Persentase
1
2006
10
15.63
2
2007
19
29.69
3
2008
13
20.31
4
2009
22
34.38
Grafik III.1
Tr e n P e la y a n a n P r o m o s i Ta h u n 2 0 0 6 -2 0 0 9 25
22 19
20
13
15
Ju m la h r a ta r a ta k e g ia ta n p r o m o si
10 10 5 0 2006
2007
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
2008
2009
11
Poltekkes Kemenkes Surabaya Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha untuk dapat meningkatkan jumlah pendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada tabel III.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2006 (15,63%), dan tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 29,69%, sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan yaitu menjadi 20,31%, dan tahun 2009 terjadi
peningkatan yang
cukup berarti (34,38%). Peningkatan pada tahun 2009 karena
promosi
dilakukan dengan cara menyebarkan brosur pada sekolah SMU, pameran pendidikan, seminar, dan talk show di televisi.
b. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2009 Tabel III.2 Kinerja Pelayanan Promosi Menurut Jurusan Tahun 2009 No
Tahun
Jumlah rata-rata kegiatan promosi
Target
Persentase Pencapaian
1
Keperawatan
2
2
100
2
Kebidanan
5
5
100
3
Kesehatan Lingkungan
5
5
100
4
Teknik Elektromedik
1
2
50
5
Kesehatan Gigi
2
2
100
6
Analis Kesehatan
2
2
100
7
Poltekkes
3
4
75
Pada tabel III.2 dapat diketahui bahwa masing-masing jurusan telah mengupayakan kegiatan promosi pada tahun 2009. Persentase pencapaian kegiatan promosi berkisar antara 50-100%. Promosi ini dilakukan dengan cara penyebaran brosur, memasang spanduk, kegiatan karnaval pada Hari Kesehatan Nasional, dan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah binaan, serta mengikuti pameran pendidikan.
2.
Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru
a. Kinerja penerimaan mahasiswa baru tahun 2006-2009 Kegiatan ini dimulai dari proses pendaftaran, seleksi dan registrasi.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
12
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.3 Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2006-2009 No
Tahun
Pendaftar
Lulus
Registrasi
Jumlah
%
Jumlah
%
1
2006
2181
801
37
692
86
2
2007
2210
861
39
827
96
3
2008
2467
908
37
848
93
4
2009
2366
936
40
887
95
Grafik III.2
Tren P en d aftar , lu lu s Selek si, & R egistrasi Tah u n 2006 -2009 2500
2467
2366
2210
2181
2000
P e n d aftar L u lu s
1500 1000
801
861 692
908
827
848
936
887
Re gistr asi
500 0 2006
2007
2008
2009
Tampak pada grafik III.2 adanya tren peningkatan jumlah pendaftar mulai tahun 2006 (2.181 orang), 2007 (2.210 orang), tahun 2008 (2.467 orang), dan tahun 2009 terjadi penurunan jumlah pendaftar (2.366 orang). Terjadinya penurunan jumlah pendaftar dari tahun 2008 ke 2009 tersebut disebabkan oleh : 1) Terbitnya Undang-undang Sisdiknas Nomor 20/2003, dimana salah satu pasalya menyebutkan bahwa pendidikan tinggi kedinasan tidak diperbolehkan mendidik mahasiswa dari jalur umum, namun hanya diperkenankan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai (PNS) atau yang akan menjadi pegawai (CPNS) saja. 2) Bertambahnya Sekolah Tinggi Kesehatan yang baru dibuka di Wilayah Jawa Timur,
sehingga
Politeknik
Kesehatan
Kemenkes
Surabaya
harus
berkompetisi dalam menjaring pendaftar.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
13
Poltekkes Kemenkes Surabaya Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar yang melakukan registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
c. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2009 Tabel III.4 Jumlah Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Pendaftar
Lulus Jml
Target
%
Registrasi
Jml
%
Jml
%
1
Keperawatan
344
280
81
280
100
265
95
2
Kebidanan
877
200
23
200
100
200
100
3
Kesehatan Lingkungan
288
156
54
156
100
152
97
4
Teknik Elektromedik
170
120
71
120
100
101
84
5
Kesehatan Gigi
93
80
86
80
100
78
98
6
Analis Kesehatan
594
100
17
100
100
91
91
Poltekkes
2366
936
40
936
100
887
95
Tabel III.4 terlihat bahwa jumlah pendaftar terbanyak secara berturut-turut adalah Jurusan Kebidanan yang merupakan jurusan favorit dengan jumlah pendaftar 877 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 200 orang (23%) dan yang melakukan registrasi juga sebanyak 200 orang (100%. Selanjutnya jurusan Analis Kesehatan jumlah pendaftar 594 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 100 orang (17%), target penerimaan adalah 100%, dan yang melakukan registrasi sebanyak 91%. Jurusan Keperawatan sebanyak 344 pendaftar yang lulus seleksi sebanyak 271 orang (79%), sedangkan target penerimaan sebanyak 280 orang (95%), dan yang melakukan registrasi sebanyak 95%. Secara keseluruhan jumlah calon mahasiswa yang lulus seleksi dan melakukan registrasi sebesar 95% (887 orang).
3. Kinerja Proses Belajar Mengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya berusaha memenuhi tuntutan kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada Badan Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumber
Daya
Manusia
Kesehatan
(BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan menerapkan jumlah tatap muka Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
14
Poltekkes Kemenkes Surabaya perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata kuliah sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka.
Hal tersebut
menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas. a. Kinerja Kehadiran Dosen 1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2006 -2009. Tabel 3.5 Tren Persentase Kehadiran Dosen Tahun 2006 -2009 No.
Tahun
Persentase Kehadiran Dosen
1
2006
95,33%
2
2007
95,16%
3
2008
94,66%
4
2009
98.33%
Grafik III.3
Berdasarkan grafik III.3 menunjukkan bahwa persentase kehadiran dosen pada semua jurusan berkisar antara 94-98%. Kondisi kehadiran dosen sangat dipengaruhi oleh semangat dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
15
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2) Kinerja Kehadiran Dosen tahun 2009 Tabel III.6 Kehadiran Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009
Jurusan
Target Kehadiran Dosen
Realisasi Kehadiran Dosen
1
Keperawatan
100%
100%
2
Kebidanan
100%
100%
3
Kesehatan Lingkungan
100%
99%
4
Teknik Elektromedik
100%
91%
5
Kesehatan Gigi
100%
100%
6
Analis Kesehatan
100%
100%
No
Kehadiran dosen dengan indikator jumlah tatap muka yang ada pada jurusan secara keseluruhan sudah hampir mencapai 100%, kecuali pada jurusan yaitu jurusan Teknik Elektromedik yang pencapaiannya 91%. Hal ini disebabkan karena adanya kendala dari kalangan dosen tidak tetap (praktisi) yang kebanyakan dari profesional rumah sakit yang berhalangan mengajar.
b. Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu 1) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2006–2009 Tabel III.7 Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2006-2009 No
Tahun
Jumlah Jam PBM/Minggu
1
2006
40
2
2007
40
3
2008
40
4
2009
40
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
16
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.4
Grafik III.4 memperlihatkan situasi
pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir. Jumlah jam tidak ada perubahan dari tahun ke tahun karena telah disesuaikan dengan jumlah SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada setiap semesternya. Proses pembelajaran ini termasuk praktika sehingga waktu kegiatan mencapai 40 jam/minggu.
2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2009 Tabel III.8 Rata-Rata Jumlah Jam Kegiatan PBM/Minggu Menurut Jurusan Tahun 2009 No
Tahun
Rata-rata jumlah jam kegiatan PBM/Minggu
Target
Realisasi
1
Keperawatan
40
40
100%
2
Kebidanan
40
40
100%
3
Kesehatan Lingkungan
40
40
100%
4
Teknik Elektromedik
40
40
100%
5
Kesehatan Gigi
40
40
100%
6
Analis Kesehatan
40
40
100%
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
17
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.8 menunjukkan pelaksanaan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang diukur melalui jumlah jam dalam melaksanakan kegiatan PBM per minggu untuk semua Jurusan mencapai 100%. Proses belajar mengajar dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai Jum’at selama 8 jam perhari. Proses Belajar Mengajar dilaksanakan sesuai tuntutan kurikulum. Realisasi kegiatan PBM dilaksanakan dengan menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS), di mana satu SKS sama dengan satu jam kegiatan teori atau 2 jam kegiatan praktikum laboratorium atau 4 jam praktek kerja lapangan.
c. Kinerja Ketersediaan Silabus 1) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2006-2009 Tabel III.9 Tren Ketersediaan Silabus Tahun 2006 – 2009
Tahun
Persentase Ketersediaan Silabus
2006
100%
2007
100%
2008
100%
2009
100%
Grafik III.5
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
18
Poltekkes Kemenkes Surabaya Dari grafik III.5, terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 telah mencapai 100% karena ketersediaan silabus merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh dosen dan pada silabus tergambar beban yang harus diemban oleh masing-masing dosen dalam satu semester yang sekaligus merupakan beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar mengajar.
2) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2009 Tabel III.10 Ketersediaan Silabus Menurut Jurusan Tahun 2009
Jurusan
Target Silabus (%)
Realisasi Silabus (%)
Keperawatan 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Kebidanan Kesehatan Lingkungan Teknik Elektromedik Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Poltekkes
Dari tabel III.10, terlihat persentase ketersediaan silabus tahun 2009 sudah mencapai 100%. Keadaan ini karena semua dosen sudah membuat silabus untuk mata kuliah yang diampunya sebagai dokumen wajib yang dibutuhkan di awal semester pembelajaran.
d. Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) / SAP (Satuan Acara Pembelajaran) 1) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2006-2009
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
19
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.11 Tren Ketersediaan RPP Tahun 2006 - 2009
Tahun
Persentase (%) Ketersediaan RPP
2006
90
2007
92
2008
93
2009
95
Grafik III.6
TrenKetersediaanRPPtahun2006-2009 95
95
94 93
93
92
92 90
91 90 89 88 87
2006
RPP
2007 2008
Dari
tabel
di
atas,
terlihat
ketersediaan
2009
Satuan
Rencana
Program
Pembelajaran (RPP) dari tahun 2006 hingga tahun 2009 terus menerus mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan oleh data yang masuk di bagian Administrasi Akademik (ADAK) berdasar pada saat dilakukan supervisi langsung oleh bagian ADAK yang berkordinasi dengan Pudir I ke setiap jurusan pada tahun 2006, sehingga Tabel di atas juga memperlihatkan adanya trend peningkatan ketersediaan RPP dari tahun
2006 – 2009. Keberhasilan
ini sejalan dengan adanya persiapan akreditasi institusi.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
20
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2009
Tabel III.12 Ketersediaan RPP Menurut Jurusan Tahun 2009
Jurusan
Target RPP (%)
Realisasi RPP (%)
Keperawatan
100
90
Kebidanan
100
90
Kesehatan Lingkungan
100
100
Teknik Elektromedik
100
98
Kesehatan Gigi
100
98
Analis Kesehatan
100
95
Poltekkes
100
95
Dari tabel III.12
tampak bahwa ketersediaan RPP pada tahun 2009 baru
mencapai 95%. Pencapaian ini dipengaruhi karena dosen tidak tetap masih ada yang belum membuat RPP untuk mata kuliah yang diampunya. e. Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin 1) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2006-2009 Tabel III.13 Tren Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa
Sumber
1
2006
0
-
2
2007
15
Rupiah Murni Poltekkes
3
2008
15
Rupiah Murni Poltekkes
4
2009
24
Rupiah Murni Poltekkes
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
21
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.7
Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2006-2009 24
25 20 15
15
2006
15
2007 2008
10
2009
5 0 0 2006
2007
2008
2009
Pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin dimulai sejak tahun 2007, sejumlah 15 orang. Tahun 2008 merupakan program beasiswa lanjutan dari tahun 2007. Tahun 2009 telah disediakan alokasi anggaran dari dana DIPA Poltekkes untuk program beasiswa baru dari keluarga miskin sebanyak 24 orang. 2) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2009 Tabel III. 14 Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2009
Jurusan
Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa
Target
No 1
Keperawatan
12
12
2
Kebidanan
0
0
3
Kesehatan Lingkungan
6
6
4
Teknik Elektromedik
3
3
5
Kesehatan Gigi
3
3
6
Analis Kesehatan
0
0
Jumlah
24
24
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Sumber Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes
22
Poltekkes Kemenkes Surabaya Penerimaan beasiswa tahun 2009 tertinggi adalah Jurusan Keperawatan yaitu sebanyak 12 orang karena Jurusan Keperawatan memiliki jumlah program studinya sebanyak 4 (empat) lokasi yaitu 2 (dua) berada di Surabaya, 1 (satu) berlokasi di Tuban dan 1 (satu) lagi berlokasi di Sidoarjo. Target untuk setiap program studi adalah 3 mahasiswa, kecuali jurusan Kebidanan dan Analis Kesehatan yang belum mengusulkan beasiswa untuk mahasiswa Gakin.
f. Kinerja Kelulusan Mahasiswa 1) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Tahun 2006 -2009 Tabel III.15 Tren Kelulusan Mahasiswa Tahun 2006-2009
Lulus IPK No
Tahun
Ketepatan Waktu
Jml mhs Jml
≤ 2,75 %
≥ 2,75 Jml %
Jml
Tepat %
Tdk tepat Jml %
1
2006
844
75
8.9
769
91.1
796
94.3
48
5.7
2
2007
881
46
5.2
835
94.8
833
94.6
48
5.4
3
2008
660
19
2.9
641
97.1
600
90.9
60
9.1
4
2009
832
35
4.2
797
95.8
782
94
50
6
Grafik III.8a
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
23
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.8b
Pada tabel III.15 dapat terlihat bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam kurun waktu 4 tahun (2006-2009) telah meluluskan mahasiswa tepat waktu ≥ 90%, dan didukung dengan adanya kecenderungan peningkatan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK). Pada grafik 3.8a
terlihat adanya
kecenderungan penurunan pada kelompok IPK ≤ 2,75, dan terjadi kenaikan pada kelompok IPK ≥ 2,75, ketercapaian ini karena adanya motivasi dosen pembimbing akademik terhadap mahasiswanya melalui pembibingan yang intensif, sehingga mahasiswa termotivasi untuk lulus tepat waktu. Tren kelulusan mahasiswa yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dapat dilihat pada grafik III.8b 2)
Kinerja Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan pada tahun 2009 Tabel III.16 Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Tahun
Jml Mhs
Target IPK
Lulusan IPK ≤ 2.75
Ketepatan Waktu
≥2.75
Tidak tepat
Tepat
Jml
%
Jml
%
Jml
Target
%
Jml
%
1
Keperawatan
270
2.5
3
1.1
267
98.9
260
100%
96.3
10
3.7
2
Kebidanan
276
2.5
1
0.4
273
98.9
270
100%
97.8
6
2.2
3
Kesling
98
2.5
0
0
98
100
96
100%
98
2
2
4
TekMed
65
2.5
9
13.8
56
86.2
39
100%
60
26
40
5
Kes Gigi
34
2.5
3
8.8
31
91.2
34
100%
100
0
0
6
Analis kes
89
2.5
0
0
89
100
83
100%
93.3
6
6.7
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
24
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.16 menunjukkan bahwa hampir seluruh jurusan telah meluluskan mahasiswanya lebih dari 90%, bahkan ada yang 100%. Kelulusan tepat waktu juga lebih dari 90%, sehingga mendekati target kelulusan, kecuali Jurusan Teknik Elektromedik yang hanya 60%. Ketidaktercapaian ketepatan waktu lulus pada Jurusan Teknik Elektromedik ini disebabkan oleh ketatnya sistem pendidikan yaitu adanya kewajiban prasyarat bagi mahasiswa untuk membuat
modul
alat
elektromedik
atau
berupa
rangkaian
peralatan
elektromedik sesuai kompetensinya. Pembuatan alat tersebut merupakan bagian dari tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektromedik. Indeks Prestasi Kelulusan yang dicapai oleh lulusan seluruh jurusan yang mempunyai IPK ≥ 2.75 lebih dari 80%. Kelulusan yang mempunyai IPK ≤ 2.75 (berkisar antara 1-13%), hal ini disebabkan oleh antara lain dari kurang seriusnya mahasiswa dalam belajar, sehingga berdampak pada kurangnya pencapaian standar kelulusan.
g. Kinerja Persentase Index Prestasi Kumulatif (IPK) Kelulusan Tepat Waktu. 1) Kinerja Persentase Index Prestasi Kumulatif Lulusan Tahun 2006-2009 Tabel III.17 Tren Persentase IPK Kelulusan Tepat Waktu Tahun 2006-2009 IPK Lulusan Tepat Waktu Tahun 2,00-2,74
2,75-2,99
3,00-3,50
> 3,50
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
2006
75
9.4
183
23
476
59.8
62
7.8
2007
46
5.5
144
17.3
508
61
135
16.2
2008
19
3.2
128
21.4
304
50.7
148
24.7
2009
35
4.5
101
12.9
474
60.6
172
21.9
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
25
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.9
Tabel III.17 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu
4
(empat)
tahun terakhir terlihat adanya kecenderungan kenaikan IPK kelulusan tepat waktu pada kelompok IPK > 3,50, sedangkan pada kelompok IPK rentang 2,00 - 2,74 pada tahun 2006-2008 mengalami penurunan dan pada tahun 2009 meningkat kembali. Kenaikan IPK pada rentang ini karena berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar. Grafik III.9 menunjukkan tren kelulusan tepat waktu selama tahun 2006-2009. 2) Kinerja Persentase Index Prestasi Kumulatif Lulusan Tepat Waktu Menurut Jurusan Tahun 2009. Tabel III.18 Persentase IPK Kelulusan Tepat Waktu Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Persentase Jumlah Lulusan IP
Dengan
2,00-2,74 7.7
>3,5 5.8
2,75-2,99 17.7
3,00-3,50 68.8
1.5
11.9
68.1
18.5
Kesehatan Lingkungan
-
3.4
73.1
23.5
4
Teknik Elektromedik
23.1
28.2
48.7
-
5
Kesehatan Gigi
5.9
26.5
61.8
5.9
6
Analis Kesehatan
-
23,8
75
1.2
1
Keperawatan
2
Kebidanan
3
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
26
Poltekkes Kemenkes Surabaya Berdasarkan
pedoman
penyelenggaraan
Program
Diploma
III
Kesehatan Kementerian Kesehatan, indeks kelulusan mahasiswa Poltekkes Kemenkes adalah 2,00. Namun, saat ini indeks kelulusan tersebut dipandang terlalu rendah apabila dibandingkan dengan kebutuhan pengguna jasa layanan yang menentukan bahwa perekrutan pegawai baru mempersyaratkan minimal IPK 2,75. Berdasarkan tabel III.18 terlihat bahwa persentase terbesar IPK lulusan pada seluruh jurusan berada pada rentang 3,00-3,50. Hal ini terkait dengan
input
pada
saat
seleksi
penerimaan
mahasiswa
baru
dan
keberlangsungan proses belajar mengajar yang lebih menekankan pada aspek psikomotor. Selain itu mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi dan menyenangi bidangnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
4. Kinerja Pelayanan Perpustakaan a. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Tahun 2006-2009 Tabel III.19 Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2006-2009 No
Tahun
Jumlah buku yang tersedia
Jumlah mahasiswa
1
2006
17246
2337
Jumlah Kunjungan Perpustakaan/ tahun 42699
Buku : mahasiswa
2
2007
17352
2404
40873
1:14
3
2008
19368
2529
43783
1:13
4
2009
19448
2898
42356
1:15
1:14
Grafik III.10 P e la y a n a n P e r p u s t a k a a n T a h u n 2 0 0 6 - 2 0 0 9 42699
43783
40873
42356
45000 40000 35000 30000 25000
19368 17246
19448
17352
20000 15000 10000
2337
2529
2404
2898
5000 0 2006 J u m l a h b u k u y a n g t e rs e d i a
2007 J u m la h
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
2008 m a h a s is w a
2009
J u m l a h K u n j u n g a n P e rp u s t a k a a n / t a h u n
27
Poltekkes Kemenkes Surabaya Perpustakaan merupakan unit penunjang yang penting untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar nasional perpustakaan tahun 2009 dari perpustakaan Kemenkes 2009 adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes 1:13 sampai 1:15, kondisi ini karena dipengaruhi oleh terbatasnya anggaran untuk penambahan pembelian buku terbaru baik dalam jumlah maupun jenisnya. Grafik III.10 memperlihatkan kecenderungan pelayanan perpustakaan di setiap jurusan yang mengalami penurunan jumlah kunjungan dari mulai tahun 2006 hingga tahun 2009, kondisi seperti ini disebabkan oleh telah adanya akses internet (fasilitas hotspot area), di setiap jurusan/prodi, sehingga mahasiswa kurang termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan. b. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2009. Tabel III.20 Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2009
No
1 2 3 4 5 6
Jurusan
Keperawatan Kebidanan Kesehatan Lingkungan Teknik Elektromedik Kesehatan Gigi Analis Kesehatan
Jumlah buku yang tersedia 4633 7149 4997
Target pengadaan buku / tahun 200 200 200
692
200
887
200
1090
200
Jml mhs
Jumlah Kunj ke perpustakaan
792 749
13709 13423
362
11580
305
1777
341
1585
349
1200
Buku : mhs
1 : 17 1 : 10 1:7 1 : 44 1 : 38 1 : 24
Perpustakaan merupakan unit yang bertugas menyediakan dan mengolah bahan pustaka, melakukan pelayanan referensi untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki perpustakaan di setiap jurusan. Kunjungan mahasiswa ke perpustakaan yang tertinggi adalah Jurusan Kesehatan Lingkungan dan terendah adalah Jurusan Analis Kesehatan. Faktor rendahnya kunjungan ke perpustakaan selain disebabkan adanya fasilitas hot spot juga dipengaruhi oleh kurang lengkapnya jumlah dan jenis buku yang tersedia di perpustakaan, sehingga bisa mengurangi jumlah kunjungan mahasiswa ke perpustakaan. Target pengadaan buku per tahun menurut pedoman standar nasional perpustakaan Kemenkes Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
28
Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah 200 buku, selain target pengadaan ini belum pernah terealisasi dan pengadaan buku dalam jumlah tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan.
5. Kinerja Pelayanan Laboratorium a. Kinerja Pelayanan Laboratorium Tahun 2006-2009. Tabel III. 21 Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2006 – 2009
Pelayanan Laboratorium Tahun
(Jam/Minggu/Lab) Keperawatan
Kebidanan Kes.Ling
Tekmed
Kes. Gigi
Analis Kes
2006 128
85
240
102
375
128
128
85
240
102
375
128
128
85
240
102
375
128
128
85
240
102
375
128
2007 2008 2009
Grafik III.11
Pelayanan Laboratorium Tahun 2006-2009 400 350
Keperawatan
300
Kebidanan
250
Kes.Ling
200
Tekmed
150
Kes. Gigi
100
Analis
50 0 2006
2007
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
2008
2009
29
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 4 tahun pada semua jurusan tampak tidak ada perubahan,
karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan
alokasi waktu yang telah ditentukan berdasar kurikulum dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya. Dilihat pada tren pelayanan laboratorium tertinggi adalah Jurusan Kesehatan Gigi diikuti oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Keperawatan.
b. Kinerja Pelayanan Laboratorium menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.22 Pelayanan Laboratorium Menurut Jurusan Tahun 2009
Tahun
Pelayanan Laboratorium (Jam/Minggu/Lab)
Jenis laboratorium
2009
Keperawatan Dasar
Kep 20
Keperawatan Maternitas
20
Keperawatan Medikal Bedah
20
Keperawatan Jiwa
20
Keperawatan Komunitas
20
Keperawatan Gadar
20
Bahasa Komputer Kimia Lingkungan
4 4 -
Lab Fisika Lingkungan
-
Entomologi/ Parasitologi
-
Bengkel/work shop
-
Elektronika Digital Mikroprosesor Radiologi Elektronika Medik
-
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Kebid
Kes. Ling
Tek med
Kes. Gigi
Analis Kes
-
-
-
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 8
40 40
-
8 12
-
-
40
-
-
-
-
40
-
-
-
-
40
-
-
-
-
40 -
24 24 16 24
-
-
-
-
16
-
-
30
Poltekkes Kemenkes Surabaya Alat Laboratorium Medik
-
Ibu KDPK Neonatus Anatomi Komunitas Mikrobiologi dan Histologi
-
Pre Klinik Klinik Hematologi Mikologi Instrumentasi Bakteriologi Virologi Mikroskopik Kimia Klinik Biokimia Parasitologi Imunoserologi Toksikologi Kimia Analitik Kimia Amami Media dan Reagensia
-
27 17 18 6 5
-
16 -
-
-
-
-
-
10 12 46 -
40 10 5 40 16 8 40 16 8 40 16 16 40
-
-
-
-
80
Laboratorium ini sebagai unit penunjang yang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen guna mengaplikasikan berbagai ketrampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di laboratorium dilaksanakan sebelum mahasiswa praktek
ke rumah sakit, Puskesmas dan
masyarakat. Beban SKS ditetapkan setara dengan 2 jam kerja.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
31
Poltekkes Kemenkes Surabaya 6. Kinerja Pelayanan Kerjasama (Kemitraan) a. Kinerja Pelayanan Kemitraan Tahun 2006-2009
Tabel III.23 Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah rata-rata Dokumen Mou
1
2006
136
2
2007
151
3
2008
155
4
2009
157
Grafik III.12
Jumlah rata-rata Dokumen Mou 160 155 150 145
Jumlah rata-rata Dokumen Mou
140 135 130 125 2006
2007
2008
2009
Grafik III.12 menunjukkan tren peningkatan kegiatan kemitraan pada tahun 2009. Nampak bahwa
jumlah kerjasama pada Poltekkes Kemenkes
Surabaya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yaitu mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2009 terjadi adanya peningkatan meskipun tidak banyak. Namun pada tahun 2009 jumlah kerjasama yang sudah terjalin dengan institusi pasangan sebanyak 157 dalam bentuk Menute of Understanding (MoU). Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
32
Poltekkes Kemenkes Surabaya Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada Lingkungan yang dijadikan lahan praktek saja seperti Rumah Sakit, Industri, dan Dinas Kesehatan Kota, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi pemerintah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya dan Sidoarjo, Pemerintah Daerah Papua, Akademi Teknik Elektromedik Muhamadiyah Makasar, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan lain-lain.
b. Kinerja Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.24 Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Jumlah kerjasama
Target
Persentase
1
Keperawatan
17
17
100
2
Kebidanan
46
46
100
3
Kesehatan Lingkungan
30
30
100
4
Teknik Elektromedik
41
41
100
5
Kesehatan Gigi
4
4
100
6
Analis Kesehatan
19
19
100
Jurusan yang paling banyak memerlukan kerjasama dengan mitra kerja adalah jurusan Kebidanan, mengingat Jurusan ini memiliki 3 program Studi yang berlokasi di Surabaya, Magetan dan Bangkalan. Diikuti jurusan Teknik Elektromedik, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, Keperawatan dan Kesehatan
Gigi.
Tingginya
tingkat
pencapaian
pelayanan
kemitraan
disebabkan oleh kepercayaan sektor/institusi lain terhadap
Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya untuk melakukan kerjasama baik untuk tempat praktek mahasiswa maupun kerjasama di bidang perekrutan lulusan. Selain itu juga memberikan keuntungan institusi yang bersangkutan karena dapat meningkatkan akreditasi.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
33
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu a. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2006-2009
Tabel III.25 Tren Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2006-2009 No
Tahun
Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
1
2006
3
2
2007
6
3
2008
9
4
2009
17
Grafik III.13
Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2006-2009
17
18 16 14 12 9 10 8
Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
6
6 3 4 2 0 2006
2007
2008
2009
Grafik III.13 adalah tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Kemenkes Surabaya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen. Pada tahun 2006, jumlah kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu sebanyak 3 kegiatan. Tren peningkatan terjadi pada tahun 2007, 2008 dan pada tahun 2009 menjadi 17 kegiatan. Peningkatan ini dikarenakan: 1) Adanya program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan dosen untuk memperkaya penguasaan materi keilmuannya.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
34
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2) Adanya peningkatan ketersediaan sumber daya (dana, SDM, waktu) untuk merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi dosen.
b. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.26 Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Realisasi
Target
Persentase
1
Keperawatan
2
2
100
2
Kebidanan
4
4
100
3
Kesehatan Lingkungan
4
4
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Kesehatan Gigi
2
2
100
6
Analis Kesehatan
3
3
100
Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen maupun karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing terlihat realisasi kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu yang dilakukan di masing-masing jurusan pada tahun 2009. Kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu paling banyak dilakukan di Jurusan Kebidanan dan Kesehatan Lingkungan masing-masing
sebanyak 4
kegiatan, disusul Jurusan Analis Kesehatan ( 3 kali), dan Jurusan Keperawatan, Kesehatan Gigi dan Teknik elektromedik masing – masing sebanyak 2 kali sehingga target pencapaian 100%.
8. Kinerja Pelayanan Penelitian Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh para dosen. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sumber pendanaan yang ada, yaitu penelitian Risbinkes, Penelitian Risbinakes dan Penelitian Lokal. Penelitian Risbinkes dibiayai oleh Diknas, sehingga jumlah penelitian ini sangat kecil dan bahkan hampir tidak ada setiap tahun. Sedangkan penelitian Risbinakes dikhususkan bagi dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari sumber DIPA rupiah murni.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
35
Poltekkes Kemenkes Surabaya a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes dan Lokal Tahun 2006-2009 1) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2006-2009 Tabel III.27 Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2006-2009
No
Tahun
Proposal Usulan
Lulus
%
1
2006
19
8
42%
2
2007
21
11
52%
3
2008
30
12
40%
4
2009
63
22
35%
Grafik III.14
TrenKegiatanPenelitianRisbinakes Tahun2006-2009 70
63
60 50 40 20 10
Usulan
30
30
22
21
19
11
8
Lulus
12
0 2006
2007
2008
2009
Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang diusulkan dan yang lulus seleksi pada tahun 2006-2009 semakin meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah dosen yang mengajukan bertambah serta didukung dengan ketersediaan dana penelitian dari dana DIPA rupiah murni juga meningkat.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
36
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.28 Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2009 Proposal No
Jurusan
1
Target
Realisasi
%
Keperawatan
21
5
24
2
Kebidanan
6
6
100
3
Kes. Lingkungan
21
3
14
4
Teknik Elektromedik
3
1
33
5
Kesehatan Gigi
6
3
50
6
Analis Kesehatan
6
4
67
Kelulusan proposal yang diajukan oleh dosen didasarkan pada kelayakan proposal yang Surabaya. proposal
dinilai Tim Pakar penelitian Poltekkes Kemenkes
Tabel III.28 terlihat bahwa yang paling banyak mengusulkan adalah
Jurusan
Keperawatan
dan
Kesehatan
Lingkungan,
dikarenakan jumlah dosen yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah dosen di jurusan yang lain. Sedangkan realisasi dari usulan berkisar antara 14-100%. b. Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal 1) Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2006-2009 Tabel III.29 Tren kegiatan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2006-2009 No
Tahun
Jumlah
Lulus
%
1
2006
36
23
64
2
2007
38
19
50
3
2008
33
14
52
4
2009
29
6
21
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
37
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.15
T r e n K e g ia t a n P r o p o s a l P e n e litia n lo k a l T a h u n 2 0 0 6 -2 0 0 9 70 60 50 L u lu s
40
Ju m la h
30 20 10 0 2006
2007
2008
2009
Grafik III.15 menunjukkan tren penurunan kelulusan penelitian lokal yaitu pada tahun 2006 penelitian yang terealisasi sebanyak 23 proposal, tahun 2007 terealisasi sebanyak 19 proposal dan tahun 2008 dan 2009 masingmasing sebanyak 14 dan 6, karena biaya mandiri. 2) Kinerja Pelayanan Penelitian Lokal Menurut Jurusan Tahun 2009 Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya dari DIPA Rupiah Murni Poltekkes Surabaya tetapi dalam jumlah yang terbatas dibandingkan Risbinakes, sehingga jumlah penelitian yang diusulkan lebih sedikit. Hal tersebut dapat dipahami karena setiap penelitian memerlukan biaya yang cukup besar. Tabel III.30 Penelitian Lokal menurut Jurusan Tahun 2009. No
Jurusan
Jumlah
Lulus
%
1.
Keperawatan
8
0
0
2.
Kebidanan
6
2
33
3.
Kesehatan Lingkungan
15
2
20
4.
Teknik Elektromedik
2
0
0
5.
Kesehatan Gigi
4
0
0
6.
Analis Kesehatan
6
2
33
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
38
Poltekkes Kemenkes Surabaya Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya DIPA Rupiah Murni Poltekkes Penelitian Lokal di tingkat di Jurusan tahun 2009 hanya tiga dari enam jurusan, yaitu
Jurusan Kebidanan, Kesehatan Lingkungan dan Jurusan
Analis Kesehatan yang melaksanakan penelitian lokal, dimana jumlah penelitian dari ketiga Jurusan hanya sebanyak 6 (lima) judul.
9. Kinerja Pelayanan Publikasi Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan yang penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait hasil penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah informasi dan komunikasi ilmiah baik antar internal program studi, antar Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan Kesehatan lainnya di luar Poltekkes Kemenkes. Di samping itu dapat memberikan kemudahan dalam membantu para dosen untuk menambah poin di bidang penelitian. a. Tren Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2006-2009 Tabel III.31 Tren Pelayanan Publikasi Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah Publikasi
1
2006
5
2
2007
9
3
2008
12
4
2009
12
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
39
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.16 Pelayanan Publikasi Tahun 2006-2009 12
12
12 9 10 8 5
Jumlah Publikasi
6 4 2 0 2006
2007
2008
2009
Publikasi empat tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai 2009 karena adanya penambahan penerbitan jurnal yaitu dari Jurusan Keperawatan. b. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2009 Tabel III.32 Kinerja Pelayanan Publikasi Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Persentase Pencapaian
Jumlah publikasi
Target Pencapaian Publikasi
Jurusan
1
Keperawatan
3
3
100
2
Kebidanan
0
0
0
3
Kesehatan Lingkungan
3
3
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Kesehatan Gigi
0
0
0
6
Analis Kesehatan
0
0
0
7
Poltekkes
4
4
100
Berdasarkan dari tabel III.32 kegiatan publikasi sebagian sudah memenuhi target yaitu Jurusan Keperawatan (jurnal Keperawatan ), Jurusan Kesehatan Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
40
Poltekkes Kemenkes Surabaya Lingkungan (Gema Kesling), Jurusan Teknik Elektromedik (Teknokes), dan Direktorat Poltekkes Kemenkes Surabaya (Jurnal Poltekkes) sedangkan Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Gigi dan Jurusan Analis Kesehatan belum mempunyai jurnal.
10. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar a. Tren Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2006-2009 Tabel III.33 Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah Seminar
1
2006
2
2
2007
5
3
2008
6
4
2009
12
Grafik III.17
Frekuensi Seminar tahun 2006-2009 12 12 10 8
6 5
6 4
Jumlah Seminar
2
2 0 2006
2007
2008
2009
Tren kegiatan seminar dalam kurun waktu empat tahun frekuensinya masih sangat minim (Grafik III.17). Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya dana di setiap jurusan untuk melakukan kegiatan seminar
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
41
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2009 Tabel III.34 Kegiatan Seminar menurut Jurusan Tahun 2009 No
1
Jurusan
Jumlah seminar
Target
%
Keperawatan
1
1
100
2
Kebidanan
1
1
100
3
Kesehatan Lingkungan
2
2
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Kesehatan Gigi
1
1
100
6
Analis Kesehatan
1
1
100
7
Poltekkes
4
4
100
Berdasarkan tabel tersebut diatas kegiatan seminar tahun 2009 semua jurusan telah melaksanakan seminar sesuai target. Minimnya kegiatan seminar setiap jurusan karena kurangnya anggaran yang tersedia di masing – masing jurusan. 11. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat a. Tren Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2006-2009 Tabel III.35 Tren Pelayanan pengabdian masyarakat Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah Pengabdian Masyarakat
1
2006
20
2
2007
23
3
2008
22
4
2009
21
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
42
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.18
Pelayanan Pengabdian M asyarakat T ahun 2006-2009 2009 2008 2007 2006 18
19
20
21
22
23
24
Pengabdian masyarakat yan dilaksanakan selama kurun waktu empat tahun sekitar 20 - 23 kali. Tren pada grafik III.18 menunjukkan penurunan mulai tahun 2007 karena kegiatan pengabdian masyarakat masih menjadi kendala bagi setiap jurusan terkait dengan pembiayaan. b. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2009 Tabel III.36 Kegiatan Pengabdian Masyarakat menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Jumlah Pengabdian masyarakat
Target
Persentase
1
Keperawatan
12
12
100
2
Kebidanan
2
2
100
3
Kesehatan Lingkungan
2
2
100
4
Teknik Elektromedik
2
2
100
5
Kesehatan Gigi
2
2
100
6
Analis Kesehatan
1
1
100
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan kegiatan pengabdian masyarakat di semua Jurusan telah
dilaksanakan sesuai dengan target yang
diusulkan
Di
masing-masing
jurusan.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
jurusan
Keperawatan
pengabdian 43
Poltekkes Kemenkes Surabaya masyarakat tertinggi karena kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada daerah binaan.
B. Kinerja Bidang Keuangan Ukuran kinerja bidang keuangan menggambarkan pelayanan pengelolaan keuangan dalam memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta akuntabel. 1.
Pendapatan
a. Realisasi Pendapatan tahun 2006-2009 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memperoleh pembiayaan dari sumber anggaran rutin (rupiah murni), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sumber yang diperoleh dari Dana Partisipasi Masyarakat (DAPARMAS). Sejak tahun 2009, sumber pembiayaan ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu anggaran DIPA (rupiah murni dan PNBP), sedangkan sumber biaya dari DAPARMAS dimasukkan ke dalam biaya PNBP. Dengan system pola pengelolaan keuangan melalui Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan akan terwujudnya pelayanan prima terhadap program proses pembelajaran kepada mahasiswa.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
44
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.37 Trend Pendapatan Tahun 2006-2009
TAHUN 2006
TAHUN 2007
TAHUN 2008
TAHUN 2009
NO
PROGRAM
TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
1
Rupiah Murni
43,020,328,000
33,092,560,000
76.9
40,343,165,440
31,766,272,000
78.7
39,051,973,560
31,749,572,000
81.3
61,444,682,090
50,780,729,000
82.6
2
DAPARMAS
-
-
-
7,382,371,563
2,600,169,639
35.2
8,947,685,910
13,729,897,834
153.4
3
PNBP
4,572,719,000
3,219,395,360
70.4
3,644,902,000
2,973,193,149
81.6
4,064,520,000
3,203,926,004
78.8
12,108,439,000
8,784,114,241
72.5
JUMLAH
47,593,047,000
36,311,955,360
76.3
51,370,439,003
37,339,634,788
72.7
52,064,179,470
48,683,395,838
93.5
73,553,121,090
59,564,843,241
81.0
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
-
-
-
45
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.19
Grafik III.19 menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pada target pendapatan dari tahun ke tahun
yaitu tahun 2006
target
sebesar
37,665,279,000, tahun 2007 sebesar 45,702,491,473, tahun 2008 sebesar 43,836,553,770, dan tahun 2009 sebesar 62,889,168,000.
b. Realisasi Pendapatan tahun 2009 Tabel III.38 Realisasi Pendapatan Tahun 2009
No
Sumber
Target
Realisasi
%
1
Rupiah Murni
50,780,729,000
33,631,749,517
66.2
2
PNBP
12,108,439,000
8,784,114,241
72.5
Jumlah
62,889,168,000
42,415,863,758
67
Tabel III.36 menunjukkan pendapatan pada tahun 2009. Pencapaian realisasi rupiah murni sebesar 66,2% dikarenakan pekerjaan konstruksi sebesar 14 milyar tidak ada kesamaan hasil evalusi peringkat teknis jasa konsultasi menejemen konstruksi dan perencanaan. Oleh karena itu KPA memutuskan untuk menghentikan proses lelang dengan pertimbangan waktu tidak mencukupi untuk diadakan tender ulang serta pelaksanaan pekerjaan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
46
Poltekkes Kemenkes Surabaya fisik yang mendesak yang mendekati tutup anggaran. Sedangkan penyerapan PNBP 72,5% dikarenakan DIPA revisi turun tanggal 25 Nopember 2009. 2. Realisasi Belanja a. Realisasi Belanja Tahun 2006-2009 Komponen realisasi belanja kurun waktu empat tahun pada sumber dana rupiah murni (RM), PNBP, dan Dana partisipasi masyarakat (Daparmas). Secara terinci dapat dilihat pada tabel III.39
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
47
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tabel III.39 Tren Realisasi Belanja Tahun 2006-2009
Tahun 2006 Sumber
Belanja Barang Belanja Modal Bantuan Sosial Sub Jumlah I PNBP
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Sub Jumlah II Belanja Pegawai Belanja Barang
DAPARMAS
Tahun 2008
Tahun 2009
Jenis Belanja
Belanja Pegawai
RM
Tahun 2007
Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial Sub Jumlah III Jumlah Total
Pagu
Realisasi
%
Pagu
13,189,885,000
12,619,478,974
95.7
18,081,777,000
8,638,855,000
7,336,019,986
84.9
10,973,720,000
10,927,835,000
290,100,000
%
Pagu
%
Pagu
Realisasi
%
17,038,284,046
94.2
21,340,798,000
20,786,878,162
97.4
21,594,402,000
21,580,445,286
99.9
9,320,795,000
8,697,106,199
93.3
9,301,774,000
8,480,450,598
91.2
13,060,337,000
10,285,005,231
78.7
99.6
3,687,190,000
3,418,233,900
92.7
-
-
-
14,750,000,000
712,274,000
4.8
284,675,000
98.1
676,510,000
593,835,000
87.8
1,107,000,000
776,480,000
70.1
1,375,990,000
1,054,025,000
76.6
33,092,560,000
31,168,008,960
94.2
31,766,272,000
29,747,459,145
93.6
31,749,572,000
30,043,808,760
94.6
50,780,729,000
33,631,749,517
66.2
959,185,000
673,290,000
70.2
1,016,715,000
977,188,392
96.1
1,948,482,000
1,576,849,224
80.9
-
-
-
3,613,534,000
2,546,105,360
70.5
2,489,667,000
1,879,908,732
75.5
1,816,062,000
1,487,429,280
81.9
10,097,296,000
7,272,928,241
72.0
-
-
-
138,520,000
116,096,025
83.8
299,976,000
139,647,500
46.6
2,011,143,000
1,511,186,000
75.1
4,572,719,000
3,219,395,360
70.4
3,644,902,000
2,973,193,149
81.6
4,064,520,000
3,203,926,004
78.8
12,108,439,000
8,784,114,241
72.5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
62,889,168,000
42,415,863,758
67
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,291,317,473
37,665,279,000
34,387,404,320
91.3
45,702,491,473
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Realisasi
1,913,998,500 4,458,588,169 1,687,773,700 247,235,334 8,307,595,703 41,028,247,997
-
-
-
-
80,7 90
1,845,196,000 2,574,567,470
-
-
Realisasi
226,246,288 1,260,565,977 8,022,461,770
43,836,553,770
8,022,461,770 41,270,196,534
100.0 94
48
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.20
Tren Jumlah R ealisasi B elanja Tahun 2006-2009
60,000,000,000 50,000,000,000 40,000,000,000 30,000,000,000
Jumlah Total
20,000,000,000 10,000,000,000 2006
2007
2008
2009
Grafik III.19 menggambarkan tren belanja selama empat tahun terakhir yang bersumber dari rupiah murni. Bila dibandingkan dengan pagu, maka realisasi belanja pegawai berkisar antara 94,2% - 99,99%, belanja barang 78,7 – 84,9%, belanja modal 4,8% – 92,7%, dan bantuan sosial 70,1% - 98,1%. Tahun 2008 tidak ada belanja modal karena tidak ada alokasi dari pemerintah, sedangkan persentase realisasi belanja modal pada tahun 2009 rendah karena tidak tewujudnya rencana bangunan fisik berupa pembangunan gedung di Direktorat. Tabel III. 40 Realisasi Belanja Tahun 2009
SUMBER
Rupiah Murni
JENIS BELANJA
PAGU
REALISASI
%
Belanja Pegawai
21,594,402,000
21,580,445,286
99.9
Belanja Barang
13,060,337,000
10,285,005,231
78.7
Belanja Modal
14,750,000,000
712,274,000
4.8
1,375,990,000
1,054,025,000
76.6
Belanja Bantuan Sosial
Sub Jumlah I
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
50,780,729,000
33,631,749,517
66,2
49
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Administrasi Kegiatan
2,201,427,000
1,834,552,800
83.3
Pendidikan dan pengajaran
5,945,560,000
3,825,043,737
64.3
75,000,000
75,000,000
100.0
249,600,000
240,128,575
96.2
5,600,000
600,000
10.7
Wisuda
423,308,000
366,119,850
86.5
Peningkatan Mutu Pendidikan
662,873,000
567,419,819
85.6
Pengadaan Alat Pendidikan
713,700,000
705,100,000
98.8
Pengadaan Alat Laboratorium
810,587,000
769,230,000
94.9
Pengadaan Kendaraan roda 4
450,000,000
-
-
Pengabdian Masyarakat
179,890,000
148,025,000
82.3
Operasional pelaksanaan Satker
354,038,000
216,038,460
61.0
36,856,000
36,856,000
100.0
Penelitian Ilmu pengetahuan Terapan Pendaftaran dan seleksi Pameran/visualisasi/Publikasi dan Promosi
PNBP
Peralatan dan mesin Sub Jumlah I
12,108,439,000
8,784,114,241
72.5
Jumlah Total
62,889,168,000
42,415,863,758
67.4
Sumber anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai dengan tahun 2009 bersumber dari rupiah murni dan PNBP. Berdasarkan tabel III.40 diperoleh gambaran bahwa realisasi anggaran tahun 2009 sumber rupiah murni digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri dari : bahan, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja sosial. Realisasi sumber PNBP digunakan untuk menunjang administrasi kegiatan, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pendaftaran dan seleksi, publikasi dan promosi, wisuda, peningkatan mutu pendidikan, pengadaan alat pendidikan, pengadaan alat laboratorium, pengabdian masyarakat, dan pelaksanaan operasional satuan kerja dan sebagainya.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
50
Poltekkes Kemenkes Surabaya C. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan. 1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) a. Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2009 Tabel III.41 Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2009 Tahun No
Pendidikan
2006
1
SD
19
21
21
4
2
SLTP
18
16
21
27
3
SLTA
118
115
131
134
4
D-III
48
33
34
36
5
D-IV
0
40
39
49
6
S-1
193
160
168
128
7
S-2
111
124
116
173
8
S-3
1
2
2
3
508
511
532
554
Jumlah
2007
2008
2009
Grafik III.21
Data Pegawai berdasar Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2009 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
2006 2007 2008 2009 SD
SLTP SLTA
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
D-III
D-IV
S-1
S-2
S-3 51
Poltekkes Kemenkes Surabaya Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun secara umum mengalami peningkatan yaitu 508 (2006), 511 (2007), 532 (2008) dan 554 (2009). Peningkatan yang banyak terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009 sebanyak 22 orang, hal ini disebabkan oleh adanya formasi pengangkatan bagi tenaga honorer dari mulai yang berpendidikan SLTP sampai Strata satu, sedangkan yang berpendidikan SD mengalami penurunan karena pensiun.
b. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.42 Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2009
No
1 2 3 4 5 6 7
Jurusan
Pegawai
Pendidikan SD
SLTP
SLTA
DIII
DIV
S1
S2
S3
Keperawatan
159
0
11
38
0
4
44
62
0
Kebidanan Kesehatan Lingkungan Teknik Elektromedik
138
0
10
49
1
24
21
31
2
106
0
0
14
19
2
28
43
0
29
0
0
4
1
6
9
8
1
Kesehatan Gigi
38
0
2
9
2
10
8
7
0
Analis Kesehatan
40
3
1
4
7
0
8
17
0
Direktorat
44
1
3
16
6
3
10
5
0
Jumlah
554
4
27
134
36
49
128
173
3
Jenjang pendidikan pegawai tahun 2009 terbanyak berturut-turut adalah pendidikan S2 (173) orang, S1 (128) orang, dan SLTA (134) orang, dan S3 (3) orang. Sedangkan SDM keuangan yang berpendidikan S1 yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 7 orang sarjana ekonomi dan 2 orang sarjana akuntansi. Sebagai informasi, bahwa tahun 2010 akan dapat mendapat formasi 2 orang tenaga CPNS sarjana akuntansi. Khusus SDM berpendidikan S3 yang masih dalam proses tugas belajar dan ijin belajar sebanyak 11 orang yang terdiri dari Jurusan Kesehatan Lingkungan 1 orang, Jurusan Kesehatan Gigi 2 orang, Jurusan Teknik Elektromedik 2 orang, Jurusan Keperawatan 3 orang dan Jurusan Analis Kesehatan 3 orang, yang Insya’Allah akan lulus secara bertahap mulai tahun
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
52
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2010, 2011 dan 2012. Secara keseluruhan jumlah pegawai adalah 554 orang ( tabel III.42) 2. Jenjang Pendidikan Dosen a. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2006-2009 Tabel III.43 Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2006-2009
No
Tahun/Jenjang Pendidikan
1
Tahun 2006
2
3
4
Jumlah Dosen Tetap
D IV
37
SI
96
S2
92
S3
2
Tahun 2007 D IV
32
SI
95
S2
114
S3
3
Tahun 2008 D IV
25
SI
83
S2
141
S3
3
Tahun 2009 D IV
22
SI
63
S2
152
S3
3
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
53
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.22 D o s e n T e t a p B e r d a s a r k a n J e n ja n g P e n d id ik a n T a h u n 2 0 0 6 - 2 0 0 9
500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
152 63
Ta hun 2 0 0 9 Ta hun 2 0 0 8 Ta hun 2 0 0 7
141
83 22
95
114
25 32 37
96
92
D IV
SI
S2
Ta hun 2 0 0 6 3 S3
Pada kondisi ini jenjang pendidikannya dosen tetap paling banyak adalah S2. Hal ini sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2. Grafik di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan S2 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dan terjadi penurunan pada jenjang pendidikan S1.
b. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2009 Tabel III.44 Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Menurut Jurusan Tahun 2009 No
Jurusan
Pendidikan Dosen Tetap
DIV
S1
S2
S3
1
Keperawatan
76
4
26
46
0
2
Kebidanan
58
13
14
30
2
3
Kesehatan Lingkungan
57
1
14
42
0
4
Teknik Elektromedik
9
0
0
8
1
5
Kesehatan Gigi
17
4
6
7
0
6
Analis Kesehatan
22
0
3
19
0
Jumlah
239
22
63
152
3
Dosen tetap di seluruh jurusan berjumlah 239 orang. Pendidikan terbanyak adalah S2 (152 orang) dan S1 (63 orang). Dosen tetap yang jumlahnya minim adalah jurusan Teknik Elektromedik yaitu 9 orang karena tenaga yang lain belum mempunyai SK fungsional dosen.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
54
Poltekkes Kemenkes Surabaya 3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap a. Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2006-2009 Tabel III.45 Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2006-2009
No
Tahun
Dosen Tetap
Dosen Tidak Tetap
1
2006
227
241
2
2007
243
381
3
2008
251
430
4
2009
239
574
Grafik III.23
T re n D o s e n T e ta p d a n T id a k T e ta p T a h u n 2 0 0 6 -2 0 0 9 574 600 500
430 381
400 300
227
241
243
251
239
200 100 0 2006
2007 D o s e n Te ta p
2008
2009
D o s e n Tid a k Te ta p
Grafik III.23 tersebut menunjukkan fluktuasi jumlah dosen tidak tetap yang penetapannya ditentukan berdasarkan usulan dari masing-masing Program Studi/Jurusan. Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian mengajar pada setiap mata kuliah. Selain itu pada tahun 2009 diusulkan untuk mata kuliah profesi diampu oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen tetap mengalami peningkatan karena persyaratan jenjang pendidikan minimal harus S2 sudah terpenuhi. Dosen tetap di Poltekkes Surabaya menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2009 karena pensiun dan meninggal dunia.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
55
Poltekkes Kemenkes Surabaya
b. Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2009 Tabel III.46 Dosen Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jurusan Tahun 2009 Dosen Tetap
Realisasi (%)
91
76
84
260
Kebidanan
70
58
83
159
3
Kesehatan Lingkungan
61
57
93
28
4
Teknik Elektromedik
23
14
61
46
5
Kesehatan Gigi
23
17
74
55
6
Analis Kesehatan
29
22
76
26
Jumlah
297
239
88
574
No
Jurusan
Target
1
Keperawatan
2
Dosen Tidak Tetap
Pada tabel di atas menunjukkan kondisi dosen tetap dibandingkan dengan target. Realisasi dosen tetap terendah pada jurusan teknik elektromedik, kondisi ini dipengaruhi oleh
karena beberapa tenaga pendidik
yang masih belum
terpenuhinya persyaratan sebagai dosen yaitu berpendidikan minimal S2. Sedangkan kebutuhan dosen tidak tetap tertinggi adalah jurusan Keperawatan, karena memiliki 4 lokasi / kampus program studi D III, D IV Kardiovskuler dan Gawat Darurat, serta program Unggulan Bertaraf Internasional. 4. Beasiswa Bagi Dosen a. Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2006-2009 Tabel III.47 Tren Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2006-2009 Jenjang Pendidikan
Sumber
No
Tahun
Jumlah Dosen Penerima Beasiswa
1
2006
5
1
2
2
0
2
2007
22
0
2
15
7
3
2008
6
0
1
4
1
Pusrengunakes
4
2009
25
2
4
17
2
Rupiah Murni Poltekkes
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
D IV
S1
S2
S3
Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni
56
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.24
Jumlah Dosen Penerima Beasiswa Tahun 2006-2009 30 25 25
22
20 Jumlah Dosen Penerima Beasiswa
15 10 6
5 5 0 2006
2007
2008
2009
Grafik III.24 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun 2009 yaitu 25 orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2 (17 orang). Tingginya dosen yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal menjadi dosen. Sumber dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes, kecuali tahun 2008 anggaran tersedia dari rupiah murni Pusrengun.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
57
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Beasiswa bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.48 Beasiswa Bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009
No
Jurusan
Jumlah Dosen Penerima Beasiswa
Jenjang Pendidikan D IV
S1
S2
Sumber
S3
1
Keperawatan
12
2
2
8
0
2
Kebidanan
6
1
0
5
0
3
Kesehatan Lingkungan
1
0
0
1
0
4
Teknik Elektromedik
1
0
1
0
0
5
Kesehatan Gigi
5
0
0
3
2
6
Analis Kesehatan
0
0
0
0
0
Jumlah
25
3
3
17
2
Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes Rupiah Murni Poltekkes
Peningkatan jenjang pendidikan dosen terbanyak adalah S2 sejumlah 17 orang, 8 orang diantaranya dari jurusan Keperawatan. Jurusan Analis Kesehatan dan Teknik Elektromedik
pada tahun 2009 tidak mengusulkan tenaga
pendidiknya yang masih berpendidikan S1 untuk melanjutkan studi ke jenjang S2, karena tenaga pendidik yang telah mendapatkan beasiswa tugas belajar tahun sebelumnya masih belum kembali.
5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun a. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2006-2009 Tabel III.49 Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2006-2009
No
Tahun
Pengalaman Mengajar > 5 th
1
2006
211
227
93
2
2007
224
243
92
3
2008
236
251
94
4
2009
239
239
100
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Jumlah Dosen Tetap
Persentase
58
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Grafik III.25
TrenPengalamanMengajar >5tahun Tahun2006-2010 600 500
227
251
243
239 Jumlah DosenTetap
400 300 239
200 211
224
236
2006
2007
2008
100
Mengajar > 5th
0 2009
Grafik III.25 menunjukkan tren dosen yang mengajar > 5 tahun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
b. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2009 Tabel III.50 Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun Menurut Jurusan Tahun 2009
Jumlah dosen Tetap 76
Mengajar > 5 tahun
Realisasi (%)
Keperawatan
Target Mengajar > 5 tahun (%) 100
76
100
Kebidanan
100
58
58
100
Kesehatan Lingkungan
100
57
57
100
Teknik Elektromedik
100
14
14
100
Kesehatan Gigi
100
17
17
100
Analis Kesehatan
100
22
22
100
Jurusan
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa seluruh dosen telah melaksanakan mengajar > 5 tahun, kondisi seperti ini sangat mendukung untuk Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
59
Poltekkes Kemenkes Surabaya kelancaran proses belajar mengajar dalam menuju profesionalisme dan peningkatan kualitas kelulusan.
6. Rasio Dosen dan Mahasiswa a. Tren Rasio Dosen dan Mahasiswa Tahun 2006-2009 Tabel III.51 Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2006-2009 Tahun
Jumlah Dosen Tetap
Jumlah Mahasiswa
Rasio
2006
227
2337
1:10
2007
243
2404
1:10
2008
251
2529
1:10
2009
239
2898
1:9
Grafik III.26 Tren Rasio Dosen Dan Mahasiswa Tahun 2006-2009
2898
3000 2337
2404
2529
2500 2000 1500 1000 500 227
243
251
239
0 2006
2007
2008
Jumlah Dosen Tetap
2009
Jumlah Mahasiswa
Grafik di atas menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
(1 : 7-12), di samping itu jumlah dosen tetap 60
Poltekkes Kemenkes Surabaya menunjukan peningkatan dari tahun 2006-2008, sedangkan tahun 2009 mengalami penurunan disebabkan oleh adanya beberapa dosen tetap yang memasuki masa pensiun dan meninggal dunia.
b. Rasio Dosen dan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.52 Rasio Dosen Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2009
Target Rasio
Jumlah dosen Tetap
Jumlah mahasiswa
Realisasi
Keperawatan
1:12
76
792
1:10
Kebidanan
1:12
58
749
1:8
Kesehatan Lingkungan
1:12
57
362
1:7
Teknik Elektromedik
1:12
14
305
1:20
Kesehatan Gigi
1:12
17
341
1:19
Analis Kesehatan
1:12
22
349
1:14
Poltekkes
1:12
239
2898
1:12
Jurusan
Berdasarkan tabel III.52 tampak capaian realisasi rasio dosen tetap dengan mahasiswa di tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah 1: 12. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat Poltekkes Surabaya sudah ideal, karena sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta bahwa rasio dosen mahasiswa yang ideal adalah 1 : 12. Namun, jika ditelaah pada masing-masing Jurusan, dari 6 Jurusan yang ada, didapatkan 3 Jurusan yang telah melebihi batas ideal yaitu memiliki rasio dosen dan mahasiswa 1 : < 12. Masih ada 3 Jurusan lainnya masih memiliki rasio dosen : mahasiswa 1 : > 12, yaitu Jurusan Analis Kesehatan( 1:14), Kesehatan Gigi (1:19) dan Teknik Elekromedik (1:20). Keadaan ini menunjukkan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas dosen tetap yang cukup memadai untuk melayani seluruh mahasiswa yang ada.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
61
Poltekkes Kemenkes Surabaya 7. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium a. Tren Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 20062009 Tabel III.53 Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2006-2009 Tahun
Target Rasio
Jumlah instruktur praktek laboratorium
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
2006
1:7
227
2337
1:10
2007
1:7
243
2404
1:10
2008
1:7
251
2529
1:10
2009
1:7
297
2898
1: 9
Grafik III.27
Tren Rasio Instruktur Dan Mahasiswa Tahun 2006-2009 2898 3000 2500
2529
2404
2337
2000 1500 1000 500
227
243
297
251
0 2006
2007
2008
Jumlah instruktur praktek laboratorium
2009 Jumlah Mahasiswa
Berdasarkan tabel III.53 menunjukkan rasio instruktur laboratorium (pembimbing laboratorium) dengan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengalami peningkatan di tahun 2009 yaitu yang semula 1:10 menjadi Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
62
Poltekkes Kemenkes Surabaya 1:9. Sedangkan menurut standar borang akrediasi tahun 2009 bahwa standar rasio instruktur laboratorium dan mahasiswa yang ideal adalah 1: 5-7. Dengan mengacu
standar
tersebut,
ketersediaan
instruktur
praktik
(pembimbing
laboratorium) di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan pembelajaran di laboratorium. b. Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2009 Tabel. III.54 Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2009 Jurusan
Target Rasio
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
1:<7
Jumlah Instruktur Praktik laboratorium 76
Keperawatan
792
1 : 10
Kebidanan
1:<7
102
749
1:7
Kesehatan Lingkungan
1:<7
55
362
1:7
Teknik Elektromedik
1:<7
17
305
1 : 18
Kesehatan Gigi
1:<7
18
341
1 : 19
Analis Kesehatan
1:<7
29
349
1 : 12
Poltekkes
1:<7
297
2898
1 : 10
Berdasarkan tabel III.54 memperlihatkan realisasi rasio instruktur praktik dengan mahasiswa yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, yaitu 1: 10. Jika membandingkan dengan standar tersebut, dari 6 Jurusan yang ada, 2 Jurusan yang Jurusan
masih
sudah memenuhi persyaratan tersebut diatas, sedangkan 4 perlu
ditingkatkan
jumlah
instrukturnya.
Keadaan
menggambarkan bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
ini perlu
menambah jumlah instruktur praktik yang memadai untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran di laboratorium. Sementara ini cara mengatasi kekurangan instruktur pada jurusan Teknik Elektromedik diambilkan instruktur dari Rumah Sakit, untuk jurusan Kesehatan Gigi diambilkan dari Puskesmas dan Rumah Sakit, sedangkan kekurangan instruktur untuk jurusan Analis dapat berkolaborasi dengan Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
63
Poltekkes Kemenkes Surabaya 8. Kinerja Tenaga Administrasi a. Rasio Tenaga Administrasi Tahun 2006-2009 Tabel III.55 Tren Tenaga Adminstrasi dengan Mahasiswa Tahun 2006-2009 Tahun
Target Rasio
Jumlah Tenaga administrasi
Jumlah Mahasiswa
Realisasi Rasio
2006
1:20
206
2337
1:14
2007
1:20
207
2404
1:14
2008
1:20
208
2529
1:14
2009
1:20
217
2898
1:13
Grafik III.28
T R E N R A S IO T E N A G A A D M IN IS T R A S I D A N M A H A S IS W A 3500 2898
3000 2500
2337
2404
2529
2000
T e na g a a d m inis tra s i
1500
M a ha s is w a
1000 500
206
207
208
217
0 2006
2007
2008
2009
Dari hasil tabel III.55 terlihat bahwa tren jumlah tenaga administrasi di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data terakhir terhadap realisasi rasio tenaga administrasi dan jumlah mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah 1 : 13, kondisi ini berarti bahwa sudah memenui standar atau sudah sesuai penilaian akreditasi Pudiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta (tahun 2003) dimana perbandingannya adalah 1 : <20, sehingga dapat melayani mahasiswa dengan baik.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
64
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Tenaga Adminitrasi Tahun 2009 Tabel III.56 Tenaga Adminitrasi dengan Mahasiswa Menurut Jurusan tahun 2009 Jurusan
Target Rasio
Jumlah
Jumlah
Realisasi
Tenaga administrasi
Mahasiswa
Rasio
Keperawatan
1 : < 20
60
792
1:13
Kebidanan
1 : < 20
77
749
1:10
Kesehatan Lingkungan
1 : < 20
38
362
1:9
Teknik Elektromedik
1 : < 20
6
305
1:50
Kesehatan Gigi
1 : < 20
22
341
1:15
Analis Kesehatan
1 : < 20
14
349
1:25
Poltekkes
1 : < 20
217
2898
1:13
Namun, apabila ditinjau dari hasil tabel III.56, rasio tenaga administrasi dengan mahasiswa pada tingkat jurusan terlihat bahwa pada 4 jurusan (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Gigi) yang telah memenuhi standar, sedangkan pada 2 jurusan yaitu Analis Kesehatan ( 1 : 25) dan Teknik Elektromedik (1 : 50) masih jauh dibawah standar. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khsusnya bagi Jurusan Teknik elektromedik untuk segera diusahakan pemenuhan tenaga admiistrasi secara bertahap.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
65
Poltekkes Kemenkes Surabaya D. KINERJA BIDANG SARANA DAN PRASARANA
Ukuran kinerja ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang berkaitan dengan dukungan sarana-prasarana yang dapat meningkatkan pelaksanaan proses pelayanan pendidikan serta pengembangannya, dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan.
1. Luas Tanah dan Jenis Bangunan Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki 6 (enam) jurusan yang tersebar di 5 (lima) wilayah yaitu di kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Bangkalan. a. Luas tanah Tabel III.57 Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2009
No
Data Tanah berdasarkan Lokasi
Luas (M2) Tanah
1
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Surabaya
96,840
2
Tanah Bangunan Pendidikan Dan Latihan Prodi Kebidanan Bangkalan
10,953
3
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Sutopo
13,600
4
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kebidanan Magetan
8,000
5
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun
10,000
6
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun
360
7
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Tuban
15,900
Jumlah
155,653
Data sampai akhir tahun 2009 luas tanah yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya sebesar 155,653 M2, seluruh tanah tersebut milik Kementerian Kesehatan RI.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
66
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Jenis Bangunan Jenis bangunan di Poltekkes dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.58 Data Jenis Bangunan Tahun 2009
No
Jenis Bangunan
Jumlah
Luas M2
1
Gedung Kantor Permanen
15
21.310.675
2
Bangunan Gedung Laboratorium Permanen
10
1.523
3
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen
17
7.239
4
Gedung Pos Jaga Permanen
6
96
5
Gedung Garasi / Pool Permanen
8
702
6
Asrama Permanen
19
14.216
7
Gedung Perpustakaan Permanen
6
5.588
8
Gedung Tempat Ibadah Permanen
5
855
9
Gedung Pertemuan Permanen
2
20.089
10
Rumah Negara Golongan I Tipe A Permanen
33
7.587
11
Rumah Negara Golongan II Tipe B Permanen
3
632
12
Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar Permanen
1
180
13
Bangunan Gudang Tertutup Permanen
2
158
14
Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya
2
724
15
Bangunan Bengkel / Hanggar Permanen
1
126
Bangunan Mandi Cuci Kakus
1
60
16
Jenis bangunan di Poltekkes Kemenkes Surabaya tersebar di beberapa lokasi yaitu di Magetan, Madiun, Tuban, Sidoarjo dan di Surabaya. Rincian jenis bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.58
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
67
Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. Sarana Asrama a. Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2006-2009 Tabel III.59 Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2006-2009
Tahun
Jumlah Kamar
Jumlah Penghuni
Jumlah Tempat Tidur
2006
256
256
1157
2007
256
256
1157
2008
256
256
1157
2009
263
267
1181
Grafik III.29
Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2006-2009
1200 1000 800 Jumlah Kamar 600
Jumlah Penghuni Jumlah Tempat Tidur
400 200 0 2006
2007
2008
2009
Tabel III.59 memperlihatkan tren jumlah kamar dan penghuni asrama dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur yang tersedia relatif sama pada tahun 2006-2008, akan tetapi terjadi peningkatan baik pada jumlah kamar maupun kapasitas tempat tidur pada tahun 2009.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
68
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2009 Tabel III.60 Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Menurut Jurusan Tahun 2009
Jurusan
Jumlah Kamar
Jumlah Tempat Tidur
Target
Jumlah penghuni
%
Keperawatan Kebidanan Kesling Tekmed Kesgi Jumlah
93 112 36 17 5 263
446 491 148 64 32 1181
446 491 148 64 32 1181
150 464 60 45 32 758
33.63 94.5 40.54 70.31 100 64.18
Hampir semua jurusan memiliki fasilitas asrama, kecuali Jurusan Analis Kesehatan. Sedangkan jumlah kamar yang ada saat ini seluruhnya sebanyak 263 kamar dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 1.181 tempat tidur dan jumlah penghuni sebanyak 758 orang mahasiswa yang tinggal di asrama. Beberapa Jurusan persentase pencapaian mahasiswa yang tinggal di asrama masih rendah karena kurangnya pemeliharaan fasilitas asrama sehingga terjadi kerusakan dan tidak layak untuk dihuni.
3. Sarana Transportasi b. Tren Sarana Transportasi tahun 2006-2009 Tabel III.61 Tren Sarana Transportasi Tahun 2006-2009
No 1 2 3 4
Tahun 2006 2007 2008 2009
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Jenis Kendaraan Roda 2 Roda 4 19 30 20 33 19 34 21 38
Roda 6 8 8 8 8
69
Poltekkes Kemenkes Surabaya Grafik III.30
Tren Sarana Transportasi Tahun 2006-2009 8
2009
38
21 8
2008
34
19
Roda 6 Roda 4
8
2007
8
2006
30
19 0
10
Roda 2
33
20
20
30
40
Tren sarana transportasi empat tahun terakhir mengalami peningkatan untuk kendaraan roda 2 dan 4, sedangkan kendaraan roda 6 belum ada penambahan.
b. Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2009 Tabel III.62 Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2009
Jurusan No
Jenis Kendaraan
Keperawatan
Kebidanan
Kesling
Tekmed
KesGigi
Analis Kes
Direktorat
1
Roda 2
5
5
5
2
2
0
2
2
Roda 4
12
8
8
1
2
2
5
3
Roda 6
3
3
1
0
1
0
0
Dari tabel III.62 terlihat bahwa pada 4 jurusan telah memiliki kendaraan roda 6, roda 4 dan roda 2, sedangkan yang dua jurusan baru memiliki roda 4 dan roda 2. Kondisi tersebut merupakan kekuatan bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya apabila dapat memanfaatkan sarana transportasi tersebut secara optimal. Pada tahun 2009 Poltekkes tidak mentargetkan untuk pembelian kendaraan.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
70
Poltekkes Kemenkes Surabaya 4. Sarana Pembelajaran a. Tren Sarana Pembelajaran tahun 2006-2009 Tabel III.63 Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2006-2009 Jenis Sarana Pembelajaran No
Tahun
LCD
Laptop/ Computer
OHP
DVD
TV
Wireless
Whiteboard
1
2006
41
191
67
18
8
24
82
2
2007
47
201
68
21
9
26
84
3
2008
48
223
70
29
9
27
85
4
2009
52
249
69
34
9
27
91
Grafik III.31
W i r e l e sWs h i t e b o a r d
T r e n S a r a n a P e m b e la ja r a n T a h u n 2 0 0 6 -2 0 0 9 91 85 84 82 27 27 26 24
TV
9 9 9 8 2009
DV D
34 29 21 18
2008 2007
C o m p u te r
201 191
223
249
52 48 47 41
LCD
L a p to p / O H P
2006 69 70 68 67
0
50
100
150
200
250
300
Sarana pembelajaran (AVA) dari tahun ke tahun baik jenis dan jumlahnya cenderung terus bertambah. Secara rinci sarana Pembelajaran (AVA) yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat dilihat pada grafik III.30 Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
71
Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Sarana Pembelajaran tahun 2009 Tabel. III.64 Sarana Pembelajaran Menurut Jurusan Tahun 2009 No
Sarana Pembelajaran Keperawatan 14
Kebidanan 13
1
LCD
2
Laptop/computer
50
3
OHP
18
4
TV
5
Wireless
6
Whiteboard
23
Jurusan Kesling Tekmed
Kesgi
Analis Kes
18
5
5
2
103
58
10
47
28
25
9
4
8
9
2
2
2
1
1
1
11
9
3
1
1
2
25
9
6
11
17
Seluruh Jurusan yang berada pada lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sudah memiliki Alat Pembelajaran (AVA) yang jumlahnya cenderung meningkat. AVA mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sarana pembelajaran Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2009 dapat dilihat pada tabel III.64.
c. Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2009 Tabel III.65 Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2009
NO
NAMA BARANG
JUMLAH
1
Beaker Glass
2
2
Microskop Binacular
2
3
Corong Pemisah
20
4
Dew Ponit Calculator
10
5
Soil Test
1
6
Water Bath
3
7
Incubator
3
8
Oven
3
9
Elemeyer Glass
5
10
Nessier
1
11
Bejana / Beaker
2
12
Penagas
7
13
Microscope
31
14
Autocclave
2
15
Timbangan / Neraca
2
16
Vacum Pump
1
17
Stop Watch
2
18
Alat Destilasi Air
2
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
72
Poltekkes Kemenkes Surabaya 19
Thermometer
53
20
Corong
7
21
Cawan Procelin
12
22
Bejana Kaca
3
23
Fumace
1
24
Condensor
2
25
Lampu Spirtus
31
26
Lempeng Tetes
8
27
Pengaduk
10
28
Pendingin Lurus
2
29
Elektrik Thermometer
10
30
Alat Gerinda
1
31
Spectrophotometer
1
32
Alat Laboratorium Lainnya
1
33
Santrifuge Biasa
1
34
Binoculer Microscope
1
35
Sentrifuge Untuk Microplate
1
36
Desicator
4
37
Hematology Analyzer
1
38
Microscope Binoculair
6
39
Shaker
2
40
Pipet
16
41
Sentrifus Hematrokit
1
42
Lemari Asam
1
43
Burner
1
44
Alat Pemeriksaan Ukuran Kaca
2
45
Alat Pemadam Kebakaran
3
46
Centrifuge
5
47
Incubator
2
48
Laminar Flow
1
49
Oven
1
50
Uiv-vis Spectrophotometer
1
51
Disolved Oksigen Analyzer
1
52
Lux Meter
1
53
N2 Distalation Unt
1
54
Cawan Porselin
2
55
Pipet Ukur
1
56
Obyek Glass
5
57
Meja Kerja
1
58
Table Balance
1
59
Test Kit
1
60
Biological Microscope
3
61
Clamp Apparatus
10
62
Model Preparation And Storage
2
63
Model Posisition Measuring Unit And Cadmes
1
64
Ventilator Tester
1
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
73
Poltekkes Kemenkes Surabaya 65
Ultrasounograph Phantom
3
66
Electrocardiograph Simulator
1
67
Sterilisator
17
68
Bed side monitor
1
69
Brancard
1
70
Electro Cardiography
4
71
Electro Cardiography 1 chanel
1
72
ECG 3 chanel
1
73
Infusion pump
7
74
Meja suntik beroda
14
75
Nebulizer Perimeter (anestesi)
2
76
Resusitasi dewasa
2
77
Resusitasi bayi
2
78
Suction pump
1
79
Defibrilator
1
89
Infusion warmer for blood
1
81
Proyektor romad complet
1
82
Syringe pump
1
83
Slym Zuiger Elektric Suction
5
84
Baby Measuring Device
1
85
Infant incubator Mobile
1
86
Pediatric surveillance monitor
2
87
Blood gas analyizer
1
88
ICU bed electric
4
89
Audiometer computerized
1
90
Boneka anatomi
5
91
Mikroskop binoculer
2
Jumlah penambahan peralatan
Pada
tabel
III.65
adalah
405
beberapa
penambahan
peralatan
di
Laboratorium Terpadu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebanyak 405 unit yang terdiri dari 19 jenis alat. Penambahan ini digunakan untuk keperluan praktikum di laboratorium terpadu yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Penambahan peralatan ini selain untuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, juga dapat digunakan untuk uji kompetensi bagi lulusan.
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
74
Poltekkes Kemenkes Surabaya 5. Sarana Prasarana Lainnya. a. Tren sarana prasarana lainnya pada tahun 2006-2009 Tabel III.66 Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun 2006-2009 No
Tahun
1
2006
2
2007
3
2008
4
2009
Jenis Sarana Lainnya Mushola
Aula
Sarana Olah Raga
Kantin
2
2
18
4
2
2
18
4
2
2
18
4
2
2
18
4
Grafik III.32
T re n J e n is s a ra n a L a in n y a T a h u n 2 0 0 6 -2 0 0 9
20 15 10 5 0 2006 M u s h o la
2007 A u la
2008
2009
S a ra n a O la h R a g a
K a n t in
Sarana prasarana lainnya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya antara lain meliputi tempat ibadah, sarana olah raga berupa lapangan bola volly, aula dan kantin yang terdapat di 6 lokasi. b. Sarana prasarana lainnya pada tahun 2009 Tabel III.67 Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Menurut Jurusan Tahun 2009 Jurusan No
Fasilitas Keperawatan
Kebidanan
Kesling
Tekmed
Kesgi
Analis Kes
1
Musholla
2
2
1
1
1
1
2
Aula
2
2
1
0
1
1
3
Sarana Olahraga Kantin
4
2
7
5
1
0
1
2
1
1
0
0
4
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
75
Poltekkes Kemenkes Surabaya Sarana prasarana olah raga, tempat ibadah, kantin dan aula hampir dimiliki oleh semua jurusan. Sebaran sarana tersebut dapat dilihat pada tabel III.67. E. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja tahun berjalan (2006-2009), telah diimplementasikan dalam beberapa indikator kinerja. Indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh dari : (1) data deskripsi kualitatif dan kuantitatif (2) Indikator yang diukur diperoleh berdasarkan data yang berasal dari hasil wawancara atau pelacakan menggunakan instrumen quesioner. Indikator tahun 2006-2009 dihitung dari data akademik dan lain-lain yang diperoleh dari hasil pengujian secara keseluruhan. Indikator kinerja dan cara perhitungan dapat dilihat pada tabel III.68
Tabel III. 68 Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan
No 1 2
Indikator Kinerja
Cara Penghitungan
Kinerja Pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kegiatan promosi promosi per tahun Kinerja Penerimaan Dihitung berdasarkan jumlah pendaftar periode Mahasiswa Baru sipensimaru pada tahun tertentu dengan jumlah pendaftar yang lulus & diterima sebagai mahasiswa
3
Kinerja Dosen
4
Kinerja Jumlah PBM Dihitung berdasarkan jumlah SKS per semester dengan Per Minggu jumlah minggu efektif baik teori maupun praktek
5
Ketersediaan silabus
Dihitung berdasarkan tersedianya silabus dengan jumlah silabus yang seharunya tersedia dalam tahun tertentu
Ketersediaan RPP/SAP Kinerja pemberian beasiswa mahasiswa Gakin
dihitung berdasarkan tersedianya RPP/SAP dalam tahun tertentu dengan jumlah RPP/SAP pada tahun tertentu
6 7
8
9 10
Kehadiran
Dihitung berdasarkan kehadiran dosen dalam mengajar selama satu semester sebanyak 16 kali tatap muka
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa gakin yang memperoleh beasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Kinerja Kelulusan ≥ dengan total lulusan lulusan dengan IPK pada tahun yang 2,75 mahasiswa sama Kinerja Persentase Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat IPK Lulus tepat waktu dengan jumlah seluruh mahasiswa pada tahun waktu yang sama Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang berkunjung perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan per tahun
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
76
Poltekkes Kemenkes Surabaya
11
Dihitung berdasarkan jumlah jam praktek Laboratorium Kinerja pelayanan yang tersedia dengan jumlah mahasiswa secara laboratorium keseluruhan per semester
12
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah Dokumen MoU dengan pihak kerjasama/kemitraan ke tiga
13
14
15 16 17 18
19 20 21 22 23
24
25 26 27
28 29
Kinerja pelayanan pelatihan dan penyegaran ilmu Kinerja pelayanan proposal penelitian Risbinakes
Dihitung berdasarkan jumlah pelatihan dan penyegaran ilmu yang diikuti oleh pegawai
Dihitung berdasarkan jumlah usulan yang lulus seleksi proposal penelitian Risbinakes dengan proposal penelitian risbinakes secara keseluruhan tiap tahun Dihitung berdasarkan jumlah proposal penelitian lokal yang Kinerja pelayanan lulus seleksi dengan jumlah semua proposal penelitian penelitian Lokal lokal pada tiap tahun Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah publikasi yang tersedia pada publikasi tiap jurusan Kinerja pelayanan seminar Kinerja pelayanan pengabdian masyarakat Kinerja bidang keuangan (pendapatan)
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan seminar yang dilaksanakan pada tahun tertentu Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan masyarakat dalam pada tahun tertentu
pengabdian
Dihitung berdasarkan pendapatan yang bersumber dari rupiah murni, Dana Mayarakat, PNBP, sumber lain sah yang dibuat per tahun
Kinerja bidang Dihitung berdasarkan rencana anggaran belanja yang di keuangan (belanja) buat pada tiap tahun anggaran Jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan Persentase Jenjang Pendidikan dosen
Dihitung berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan per tahun
Dihitung berdasarkan jumlah persentase jenjang pendidikan dosen tiap tahun Dihitung berdasarkan jumlah dosen tetap yang mempunyai Jumlah dosen tetap SK fungsional /Dosen tidak tetap yang tidak mempunyai dan tidak tetap SK fungsional tiap tahun Terselenggaranya Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mendapat Beasiswa bagi beasiswa tiap tahun dosen Persentase dosen Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mempunyai dengan pengalaman pengalaman mengajar ≥ 5 tahun setiap tahun mengajar > 5 tahun Rasio dosen dengan mahasiswa Rasio instruktur praktek laboratorium dengan mahasiswa Rasio tenaga administrasi dengan mahasiswa Jumlah bidang sarana prasarana
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh dosen dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa Dihitung berdasarkan jumlah seluruh Instruktur praktek laboratorium dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa per tahun Dihitung berdasarkan jumlah tenaga administrasi dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa per tahun Dihitung berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia pada tahun berjalan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
77
Poltekkes Kemenkes Surabaya 30
Jumlah kamar dan Dihitung berdasarkan tersedianya kapasitas tempat tidur di penghuni asrama asrama pada tahun berjalan
31
Jumlah sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang transportasi tersedia setiap tahun
32
Jumlah Sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang pembelajaran tersedia setiap tahunnya
33
Jumlah peralatan Dihitung berdasarkan tersedianya peralatan laboratorium laboratorium setiap tahun
34
Jenis sarana Dihitung berdasarkan prasarana lainnya lainnya setiap tahun
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
tersedianya
sarana
prasarana
78
Poltekkes Kemenkes Surabaya F. REALISASI PROGRAM DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2009
Alokasi
Realisasi Tahun 2009 (rp)
Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan Pegawai
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Fisik
Realisasi Tahun 2009 (%) Keuangan
Lokasi
Fisik
S
R
S
R
(01.01.09) PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YG BAIK (0001) PENGELOLAAN GAJI,HONORARIUM DAN TUNJANGAN
(0001) PEMBAYARAN GAJI, LEMBUR, HONORARIUM DAN VAKASI
Jumlah
21,594,402,000
-
-
-
21,580,445,000
21,575,222,674
100.00
99.94
100.00
99.91
21,594,402,000
-
-
-
21,580,445,000
21,575,222,674
100.00
99.94
100.00
99.91
84,960,000
-
-
83,562,000
83,562,000
100.00
98.35
100.00
98.35
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
(0002) PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN (0024) PENGADAAN MAKANAN/MINUMAN PENAMBAH DAYA TAHAN TUBUH/UANG MAKAN PNS
-
Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Alokasi
Realisasi Tahun 2009 (rp)
Realisasi Tahun 2009 (%)
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Lokasi
79
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pegawai
(0087) PERTEMUAN/JAMUAN DELEGASI/MISI/TAMU
-
(0205) PERAWATAN GEDUNG KANTOR
-
(0256) PERBAIKAN PERALATAN KANTOR
-
(0926) PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR (ATK, BARANG CETAK, ALAT, RT, LANGGANAN MAJALAH)
-
(1138) PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 / 6 / 10
-
(2005) PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2
-
(2007) LANGGANAN DAYA DAN JASA
-
(4863) Operasional Perkantoran dan Pimpinan
-
Jumlah
Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
Barang
-
Modal
Bansos
Keuangan
Fisik
Keuangan
Fisik
S
R
S
R
95,700,000
-
-
95,237,500
95,237,500
100.00
99.52
100.00
99.52
1,421,080,000
-
-
1,407,127,659
1,407,127,659
100.00
99.02
100.00
99.02
141,768,000
-
-
141,595,238
141,595,238
100.00
99.88
100.00
99.88
133,500,000
-
-
133,476,260
133,476,260
100.00
99.98
100.00
99.98
601,800,000
-
-
534,261,190
534,261,190
100.00
88.78
100.00
88.78
39,200,000
-
-
26,729,100
26,729,100
100.00
68.19
100.00
68.19
1,168,362,000
-
-
1,168,233,111
1,168,233,111
100.00
99.99
100.00
99.99
400,389,000
-
-
114,382,075
114,382,075
100.00
28.57
100.00
28.57
4,086,759,000
-
-
3,704,604,133
3,704,604,133
100.00
90.65
100.00
90.65
Alokasi
Realisasi Tahun 2009 (rp)
Realisasi Tahun 2009 (%)
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Lokasi
80
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pegawai
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Fisik
Keuangan
Fisik
S
R
S
R
(07.90.01) SUMBER DAYA KESEHATAN
(2831) Pemenuhan Kebutuhan Tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan di puskesmas & jaringannya, rs kab / kota terutama di daerah terpencil dan bencana (0002) ADMINISTRASI KEGIATAN
2,441,541,000
-
-
1,934,502,613
1,895,502,613
100.00
79.23
100.00
77.63
289,250,000
-
-
280,753,550
280,753,550
100.00
97.06
100.00
97.06
2,845,145,000
-
-
2,615,939,885
2,615,939,885
100.00
91.94
100.00
91.94
-
750,000,000
-
704,904,600
704,904,600
100.00
93.99
100.00
93.99
5,575,936,000
750,000,000
-
5,536,100,648
5,497,100,648
100.00
87.51
100.00
86.89
(0012) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS (0016) PENDIDIKAN/PENGAJARAN/PERK ULIAHAN (TERMASUK PENYELENGGARAAN PRAKTEK) (0285) PENGADAAN ALAT LABORATORIUM
Jumlah
Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
-
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
-
-
-
Alokasi
Realisasi Tahun 2009 (rp)
Realisasi Tahun 2009 (%)
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Lokasi
81
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pegawai
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Fisik
Keuangan S
R
Fisik S
R
(2869) Pelayanan Pendidikan Poltekes/Bapelkes (PNBP)
(0002) ADMINISTRASI KEGIATAN (0016) PENDIDIKAN/PENGAJARAN/PERK ULIAHAN (TERMASUK PENYELENGGARAAN PRAKTEK) (0048) PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN TERAPAN (0055) PENDAFTARAN DAN SELEKSI (0062) PAMERAN/VISUALISASI/PUBLIKA SI DAN PROMOSI (0100) DIES NATALIS/WISUDA (0154) PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (0274) PENGADAAN ALAT PENDIDIKAN Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
-
-
2,201,427,000
36,856,000
5,945,560,000
1,871,408,800
3,715,510,087
1,851,408,800
3,715,510,087
100.00
100.00
83.61
62.49
100.00
100.00
82.72
62.49
-
75,000,000
75,000,000
75,000,000
100.00
100.00
100.00
100.00
-
249,600,000
240,128,575
240,128,575
100.00
96.21
100.00
96.21
-
5,600,000
600,000
600,000
100.00
10.71
100.00
10.71
-
423,308,000
366,119,850
366,119,850
100.00
86.49
100.00
86.49
-
662,873,000
567,419,819
567,419,819
100.00
85.60
100.00
85.60
705,100,000
705,100,000
100.00
98.80
100.00
98.80
-
713,700,000
Alokasi
Realisasi Tahun 2009 (rp)
Realisasi Tahun 2009 (%)
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Lokasi
82
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pegawai
(0285) PENGADAAN ALAT LABORATORIUM (0290) PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA-4/ RODA-6 / RODA-10 (0904) PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (01165) Operasional Pelaksanaan Satker
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Keuangan
Fisik
Fisik
S
R
S
R
94.90
-
810,587,000
769,230,000
769,230,000
100.00
94.90
100.00
-
450,000,000
-
-
100.00
-
100.00
148,025,000
148,025,000
100.00
82.29
100.00
-
-
Jumlah
179,890,000
354,038,000
10,097,296,000
2,011,143,000
-
216,038,460
216,038,460
8,674,580,591
8,654,580,591
112,725,000
112,725,000
-
-
82.29
100.00
61.02
100.00
61.02
100.00
71.64
100.00
71.48
100.00
85.27
100.00
85.27
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
(10.06.01) . PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI 0048 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PROFESIONAL DAN KEAHLIAN
(0004) PENERBITAN MAJALAH/JURNAL (0012) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS Nomor Kode dan Nama Sub Kegiatan
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
-
-
132,196,000
3,600,000
Alokasi
-
Realisasi Tahun 2009 (rp)
-
100.00
-
100.00
Realisasi Tahun 2009 (%)
-
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Lokasi
83
Poltekkes Kemenkes Surabaya Pegawai
Barang
Modal
Bansos
Keuangan
Keuangan
Fisik
S (0016) PENDIDIKAN/PENGAJARAN/PERK ULIAHAN (TERMASUK PENYELENGGARAAN PRAKTEK) (0048) PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN TERAPAN (0059) PEMBINAAN/KOORDINASI DAN KONSULTASI PENGAWASAN
(0079) BANTUAN BEASISWA (0165) PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN (0904) PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Fisik
R
S
R
-
2,710,309,000
1,119,487,800
1,119,487,800
100.00
41.30
100.00
41.30
-
365,523,000
365,523,000
365,523,000
100.00
100.00
100.00
100.00
-
24,650,000
-
-
100.00
-
100.00
-
3,600,000
-
1,375,990,000
1,054,025,000
1,054,025,000
100.00
76.60
100.00
76.60
-
-
14,000,000,000
-
7,369,400
7,369,400
100.00
0.05
100.00
0.05
-
161,364,000
-
-
151,469,250
151,469,250
100.00
93.87
100.00
93.87
3,401,242,000
14,000,000,000
1,375,990,000
2,810,599,450
2,810,599,450
100.00
14.97
100.00
14.97
Jumlah
-
Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
-
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
84
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Rencana Strategis ( Renstra ) BLU
85